Download - TUGAS KHUSUS
TUGAS KHUSUS
RESPIRASI AEROB DAN RESPIRASI ANAEROB
Respirasi berasal dari kata latin yaitu respirare yang berarti bernafas. Reaksi
respirasi merupakan reaksi katabolisme yang memecah molekul-molekul gula
menjadi molekul anorganik berupa CO2 dan H2O (Salisbury, 1995). Respirasi
adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik
menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah
reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang
diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O.
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat
sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi
akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis
(anabolisme), gerak, pertumbuhan.Secara umum, respirasi karbohidrat dapat
dituliskan sebagai berikut:
C6H12O6 + O2 → 6CO2 + H2O + energi
Reaksi di atas merupakan persamaan rangkuman dari reaksi-reaksi yang
terjadi dalam proses respirasi. Reaksi tersebut terlihat sangat sederhana, terlihat
seakan respirasi merupakan reaksi tunggal, sehingga mungkin dapat agak
menyesatkan karena respirasi yang sebenarnya bukanlah reaksi tunggal. Respirasi
merupakan rangkaian dari banyak reaksi komponen, yang masing-masingnya
dikatalisis oleh enzim yang berbeda.
Substrat respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam
respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara
relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air.
Sedangkan metabolit respirasi adalah intermediat-intermediat yang terbentuk
dalam reaksi-reaksi respirasi.
Substrat respirasi terdiri dari:
a) Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumb
b) Beberapa jenis gula seperti Glukosa, fruktosa dan sukrosa
c) Pati
d) Lipid
e) Asam-asam Organik
f) Protein (digunakan dalam keadaan dan spesies tertentu)
Bagian tumbuhan yang aktif melakukan respirasi yaitu bagian yang sedang
tumbuh seperti:
a) Kuncup bunga
b) Tunas
c) Biji yang berkecambah
d) Ujung batang
e) Ujung akar
1. RESPIRASI AEROB
Respirasi aerob adalah reaksi katabolisme yang membutuhkan suasana
aerobik sehingga dibutuhkan oksigen, dan reaksi ini menghasilkan energi dalam
jumlah besar. Energi ini dihasilkan dan disimpan dalam bentuk energi kimia yang
siap digunakan, yaitu ATP. Pelepasan gugus posfat menghasilkan energi yang
digunakan langsung oleh sel untuk melangsungkan reaksi-reaksi kimia,
pertumbuhan, transportasi, gerak, reproduksi, dll. Reaksi respirasi aerob secara
sederhana adalah :
Proses respirasi aerob berlangsung dalam 3 tahap yang berurutan, yaitu
Glikolisis adalah Pemecahan molekul glukosa (C6) menjadi senyawa asam
piruvat (C3)/ Siklus Krebs adallah Reaksi reduksi molekul Asetil CoA
menghasilkan asam sitrat dan oksaloasetat. Transpor elektron adalah Reaksi
reduksi-oksidasi molekul-molekul NADH2 dan FADH2 menghasilkan H2O dan
sejumlah ATP.
Respirasi aerob merupakan proses respirasi yang membutuhkan O2 dari udara.
Prosesnya meliputi :
a)Absorbsi oksigen,
b)Memecah senyawa organik, misal glukosa (KH) menjadi senyawa yang lebih
sederhana (CO2 & H2O),
c)Membebaskan energy. Sebagian energi dipakai untuk proses
kehidupan,sebagian hilang sebagai panas.
d) Membebaskan CO2 dan H2O pada sel hidup respirasi pada sitoplasma .
2. RESPIRASI ANAEROB
Respirasi anaerob merupakan proses repirasi yang berlangsung tanpa
membutuhkan O2. Respirasi anaerob sering disebut juga dengan nama fermentasi.
Respirasi anaerob biasanya terdapat pada tanaman tinggi hanya terjadi jika
persediaan O2 bebas di bawah minimum., pada biji-bijian yang tampak kering
(jagung, padi, biji bunga matahari), buah-buahan yang berdaging seperti buah apel
& peer dapat bertahan berbulan-bulan di dalam penyimpanan, dimana hanya
terdapat H & N saja, buah terus menghasilkan CO2. Hasil respirasi anaerob pd
tanaman tingkat tinggi adalah asam sitrat, asam malat, asam oksalat, asam lartarat,
asam susu. Kurangnya O2 atau kelebihan CO2 tampak pada kegiatan respirasi
biji- bijian, akar & batang yang terpendam dalam tanah. Jika kadar CO2 naik
sampai 10 % & kadar O2 turun sampai 0 % maka respirasi terhenti.
Respirasi anaerob:
C6H12O6 → 2 C2 H5OH + 2 CO2 + 28 kkal + 2 ATP
Respirasi anaerob terjadi bila tidak ada oksigen. Perlu diingat, bahwa dalam
respirasi aerob oksigen berperan sebagai penerima elektron terakhir. Bila peran
oksigen digantikan oleh zat lain, terjadilah respirasi anaerob. Organelaorganela
dan reaksi-reaksi yang terlibat dalam proses respirasi aerob sama dengan respirasi
anaerob. Adapun zat lain yang dapat menggantikan peran oksigen antara lain NO3
dan SO4. Sejauh ini baru diketahui bahwa yang dapat menggunakan zat pengganti
oksigen merupakan golongan mikroorganisme. Dengan demikian, organisme
tingkat tinggi tidak dapat melakukan respirasi anaerob. Bagaimana organisme
tingkat tinggi mengubah energi potensial kimia menjadi energi kinetik jika tidak
ada oksigen? Apabila tidak tersedia oksigen, organisme tingkat tinggi mengubah
energi potensial kimia menjadi energi kinetik melalui proses fermentasi.
Pada kebanyakan tumbuhan dan hewan, respirasi yang berlangsung adalah
respirasi aerob, namun demikian dapat saja terjadi respirasi aerob terhambat
karena sesuatu hal, maka hewan dan tumbuhan tersebut melangsungkan proses
fermentasi yaitu proses pembebasan energi tanpa adanya oksigen, yang disebut
respirasi anaerob. Respirasi anaerob merupakan reaksi pemecahan karbohidrat
untuk mendapatkan energi tanpa menggunakan oksigen. Perlu Anda ketahui sel
jamur dan bakteri dapat melakukan respirasi anorganik. Demikian juga apabila
kita melakukan konstraksi otot terlalu kuat misalnya berlari-lari, maka sel-sel
jaringan otot kita juga melakukan respirasi anaerob. Pada keadaan oksigen yang
tidak mencukupi untuk respirasi maka terjadi penimbunan asam laktat di dalam
sel dan akan menimbulkan kelelahan. Proses penguraian pada respirasi anaerob
disebut fermentasi. Dari hasil akhir fermentasi, jenis fermentasi dibedakan
menjadi fermentasi asam laktat/asam susu, dan fermentasi alkohol. Pada respirasi
anaerob, jalur yang ditempuh meliputi:
a. Lintasan glikolisis.
b. Pembentukan alkohol (fermentasi alkohol) atau pembentukan asam laktat
(fermentasi asam laktat).
c. Akseptor elektron terakhir bukan oksigen, tetapi molekul alkohol dan atau
asam laktat.
d. Energi dihasilkan hanya 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa.
Proses respirasi anaerob :
1. Fermentasi
2. Pernafasan intramolekul
Kuosien Respirasi (KR)
Kuosien Respirasi (KR) : angka perbandingan antara volume CO2 yang
dibebaskan dengan volume O2 yang diabsorpsi secara simultan oleh jaringan
dalamperiode waktu tertentu pada suhu & tekanan tertentu.
KR = Vol CO2 : Vol O2
KR : Glukosa = 1, Lemak = 0,7, Protein = 0,7 < KR < 1
Titik kompensasi : titik yang menunjukkan kecepatan Fotosintesis yang
dilakukan tumbuhan sama dengan kecepatan respirasinya
Contoh Perhitungan Nilai Kuosien Respirasi(KR):
1. Gula : C6H12O6 + 6O2 → 6CO2 +H2O, KR = 6 mol CO2 = 1.06 mol
O2
2. Asam lemak (asam palmitat): C16H32O2 + 11O2 →C12H22O11 + 4CO2
+ 5H2O KR = 4 mol CO2 = 0.36, 11 mol O2
KR merupakan penunjuk substrat
KR memberi petunjuk tentang jenis substrat yang dioksidasikan & jenis
metabolisme yang sedang berlangsung. KR > 1 : sel kekurangan O2, repirasi
aerob dibantu respirasi anaerob agar menambah energy KR < 1 : sebagian / semua
CO2 yang dihasilkan dalam respirasi digunakan langsung oleh organisme ybs,
misal untuk fotosintesis.
3. Manfaat Respirasi Bagi Tumbuhan
Respirasi banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan. Manfaat tersebut
terlihat dalam proses respirasi dimana terjadi proses pemecahan senyawa organik,
dari proses pemecahan tersebut maka dihasilkanlah senyawa-senyawa antara yang
penting sebagai ”Building Block”. Building Block merupakan senyawa-senyawa
yang penting sebagai pembentuk tubuh. Senyawa-senyawa tersebut meliputi asam
amino untuk protein; nukleotida untuk asam nukleat; dan prazat karbon untuk
pigmen profirin (seperti klorofil dan sitokrom), lemak, sterol, karotenoid, pigmen
flavonoid seperti antosianin, dan senyawa aromatik tertentu lainnya, seperti lignin.
Telah diketahui bahwa hasil akhir dari respirasi adalah CO2 dan H2O, hal
ini terjadi bila substrat secara sempurna dioksidasi, namun bila berbagai senyawa
di atas terbentuk, substrat awal respirasi tidak keseluruhannya diubah menjadi
CO2 dan H2O. Hanya beberapa substrat respirasi yang dioksidasi seluruhnya
menjadi CO2 dan H2O, sedangkan sisanya digunakan dalam proses anabolik,
terutama di dalam sel yang sedang tumbuh. Sedangkan energi yang ditangkap dari
proses oksidasi sempurna beberapa senyawa dalam proses respirasi dapat
digunakan untuk mensintesis molekul lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
4. Faktor- faktor yang mempengaruhi laju respirasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi adalah suhu, kelembaban,
ketersediaan jumlah dan jenis subsrat, ketersediaan O2 (Salisbury, 1995)
Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Ketersediaan substrat
Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam
melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan
melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian sebliknya bila
substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan meningkat.
2. Ketersediaan Oksigen
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya
pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara
organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara
tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang
dibutuhkan tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang
tersedia di udara.
3. Suhu
Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan
faktor Q10, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap
kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing
spesies.
4. Tipe dan umur tumbuhan
Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolsme, dengan
demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-
masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi
dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang
dalam masa pertumbuhan.
5. Proses Respirasi
Proses respirasi diawali dengan adanya penangkapan O2 dari lingkungan.
Proses transport gas-gas dalam tumbuhan secara keseluruhan berlangsung secara
difusi. Oksigen yang digunakan dalam respirasi masuk ke dalam setiap sel
tumbuhan dengan jalan difusi melalui ruang antar sel, dinding sel, sitoplasma dan
membran sel. Demikian juga halnya dengan CO2 yang dihasilkan respirasi akan
berdifusi ke luar sel dan masuk ke dalam ruang antar sel. Hal ini karena membran
plasma dan protoplasma sel tumbuhan sangat permeabel bagi kedua gas tersebut.
Setelah mengambil O2 dari udara, O2 kemudian digunakan dalam proses
respirasi dengan beberapa tahapan, diantaranya yaitu glikolisis, dekarboksilasi
oksidatif, siklus asam sitrat, dan transpor elektron.
Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H20 + CO2 + Energi,
melalui tiga tahap Glikolisis, yaitu tahapan pengubahan glukosa menjadi dua
molekul asam piruvat (beratom C3), peristiwa ini berlangsung di sitosol. As.
Piruvat yang dihasilkan selanjutnya akan diproses dalam tahap dekarboksilasi
oksidatif. Selain itu glikolisis juga menghasilkan 2 molekul ATP sebagai energi,
dan 2 molekul NADH yang akan digunakan dalam tahap
transport elektron.Dalamkeadaan anaerob, As. Piruvat hasil glikoisis akan diubah
menjadi karbondioksida dan etil alkohol. Proses pengubahan ini dikatalisis oleh
enzim dalam sitoplasma. Dalam respirasi anaerob jumlah ATP yang dihasilkan
hanya dua molekul untuk setiap satu molekul glukosa, hasil ini berbeda jauh
dengan ATP yang dihasilkan dari hasil keseluruhan respirasi aerob yaitu 36 ATP.
Peristiwa perubahan :
Glukosa berubah menjadi Glukosa – 6 – fosfat berubah menjadi Fruktosa
1,6 difosfat berubah menjadi 3 fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat Þ Asam
piravat. Jadi hasil dari glikolisis : 2 molekul asam piravat, 2 molekul NADH yang
berfungsi sebagai sumber elektron berenergi tinggi dan 2 molekul ATP untuk
setiap molekul glukosa.
Enzim-enzim yang berperan dalam GLikolisis yaitu Heksokinase,
Fosfoheksokinase, Fosfofruktokinase, Aldolase, triosa fosfat isomerase, triosa
fosfat dehidrogenase, fosfogliseril kinase, fosfoglisero mutase, Enolase, dan
piruvat kinase.
Manfaat glikolisis:
1. Mereduksi 2 molekul NAD+ menjadi NADH untuk setiap molekul
heksosa yang dirombak.
2. Setiap molekul heksosa yang dirombak akan dihasilkan 2 molekul ATP,
jika substratnya berupa glukosa- P-, glukosa 6-P, atau fruktosa-6-P maka akan
dihasilkan 3 molekul ATP.
3. Melalui glikolisis akan dihasilkan senyawa- senyawa antara yang dapat
menjadi bahan baku untuk sintesis berbagai senyawa yang terdapat dalam
tumbuhan.
1. Dekarboksilasi oksidatif, yaitu pengubahan asam piruvat (beratom C3)
menjadi Asetil KoA (beratom C2) dengan melepaskan CO2, peristiwa ini
berlangsung di sitosol. Asetil KoA yang dihasilkan akan diproses dalam siklus
asam sitrat. Hasil lainnya yaitu NADH yang akan digunakan dalam transpor
elektron.
Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan
pembongkaran asam piruvat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi
kimia. Siklus asam sitrat (daur krebs) terjadi di dalam matriks dan membran
dalam mitokondria, yaitu tahapan pengolahan asetil KoA dengan senyawa asam
sitrat sebagai senyawa yang pertama kali terbentuk. Beberapa senyawa dihasilkan
dalam tahapan ini, diantaranya adalah satu molekul ATP sebagai energi, satu
molekul FADH dan tiga molekul NADH yang akan digunakan dalam transfer
elektron, serta dua molekul CO2.
Fungsi utama Siklus Krebs adalah:
1. Mereduksi NAD+ dan FAD menjadi NADH dan FADH2 yang kemudian
dioksidasi untuk menghasilkan ATP.
2. Sintesis ATP secara langsung, yakni 1 molekul ATP untuk setiap molekul
piruvat yang dioksidasi
3. Pembentukan kerangka karbon yang dapat digunakan untuk sintesis asam-
asam amino tertentu, yang kemudian dapat dikonversi untuk membentuk
senyawa yang lebih besar.
Transfer elektron, yaitu serangkaian reaksi yang melibatkan sistem karier
elektron (pembawa elektron). Proses ini terjadi di dalam membran dalam
mitokondria. Dalam reaksi ini elektron ditransfer dalam serangkaian reaksi redoks
dan dibantu oleh enzim sitokrom, quinon, piridoksin, dan flavoprotein. Reaksi
transfer elektron ini nantinya akan menghasilkan H2O. Dari daur Krebs akan
keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai NADH2 (NADH + H+ + 1
elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan adanya siklus
Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem pengangkutan elektron)
akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi selain CO2. Produk
sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata
pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa pernafasan hewan tingkat
tinggi.
Lintasan reaksi yang berbeda dengan glikolisis dan Siklus Krebs ini disebut
Lintasan Pentosa fosfat (LPF) karena terbentuk senyawa yang terdiri dari 5 atom
karbon. Lintasan ini juga disebut sebagai Lintasan Fosfoglukonat. Berlangsung di
sitosol.Rangkaian reaksi: reaksi pertama pada LPF melibatkan glukosa-6-P( hasil
penguraian pati oleh enzim fosforilase yang diikuti oleh enzim fosfoglukomutase
pada glikolisis atau hasil penambahan fosfat terminal ATP pada glukosa atau hasil
langsung reaksi fotosintesis). Glukosa-6-P segera dioksidasi(didehidrogenasi)
oleh enzim dehidrogenase untuk membentuk senyawa 6-fosfogluko-nonlakton,
yang kemudian dihidrolisis menjadi 6-fosfoglukonat oleh suatu enzim laktonase.
Senyawa 6-fosfoglukonat kemudian mengalami dekarboksilasi oksidatif untuk
menghasilkan ribulosa-5-P oleh enzim 6-fosfoglukonat dehidrogenase. Reaksi-
reaksi selanjutnya dari LPF akan menghasilkan pentose posfat. Reaksi- reaksi ini
dipacu oleh enzimisomeras, epimerase, transketolase dan transaldolase
Fungsi LPF:
1. Produksi NADPH, dimana senyawa ini kemudian dapat dioksidasi untuk
menghasilkan ATP
2. Terbentuknya senyawa erithrosa-4-P, dimana senyawa ini merupakan bahan
baku esensial untuk pembentukan senyawa fenolik seperti sianin dan lignin
3. Menghasilkan ribulosa-5-P yang merupakan bahan baku unit ribosa dan
deoksiribosa pada nukleotida pada RNA dan DNA.
Zat penghambat respirasi
Zat yang dapat menghambat proses respirasi yaitu
1. sianida,
2. fluoride,
3. Iodo asetat,
4. CO diberikan pd jaringan
5. Eter, kloroform, aseton, formaldehida dapat menambah respirasi dlm waktu
pendek.
Seperti dijelaskan sebelumnya, proses respirasi diawali dengan proses
pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida melalui alat pernapasan. Alat
pernapasan tumbuhan letaknya tersebar. Tumbuhan dapat melakukan pertukaran
gas melalui stomata, lenti sel, dan rambut akar. Pada tumbuhan tertentu,
pernapasan melalui alat khusus, misalnya akar napas pada tumbuhan bakau
maupun beringin. Berikut ini akan dijelaskan alat-alat pernapasan tumbuhan.
1. Stomata
Stomata atau mulut daun terdiri atas celah atau lubang yang dikelilingi oleh
dua sel penjaga dan terletak di daun. Stomata berfungsi sebagai tempat pertukaran
gas pada tumbuhan, sedangkan sel penjaga berfungsi untuk mengatur, membuka
dan menutupnya stomata.Stomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat
matahari terbit dan menutup saat hari gelap. Membuka dan menutupnya stomata
dipengaruhi oleh kandungan air dan ion kalium di dalam sel penjaga. Ketika sel
penjaga memiliki banyak ion kalium, air dari sel tetangga akan masuk ke dalam
sel penjaga secara osmosis. Akibatnya, dinding sel penjaga yang berhadapan
dengan celah stomata akan tertarik ke belakang, sehingga stomata menjadi
terbuka. Sebaliknya, ketika ion kalium keluar dari sel penjaga, air dari sel penjaga
akan berpindah secara osmosis ke sel tetangga. Akibatnya, sel tetangga
mengembang dan mendorong sel penjaga ke arah celah sehingga stomata
menutup. Membuka dan menutupnya stomata diatur oleh sel penjaga (guard cell)
2. Lentisel
Pada tumbuhan dikotil, selain kambium intervasikuler yang membentuk
xilem dan floem sekunder ada juga kambium gabus yang menghasilkan
parenkima gabus dan lapisan gabus. Lapisan gabus akan menggantikan epidermis.
Lapisan gabus terdiri atas sel-sel mati dan membantu melindungi batang.
Kambium gabus, parenkima gabus, dan lapisan gabus akan mengelupas dan lepas
sebagai bagian kulit. Akibatnya, timbul lubang-lubang di batang yang
disebut lentisel. Lentisel memungkinkan sel-sel tetap hidup di dalam batang
melalui pertukaran gas dengan udara luar.
3. Alat Pernapasan Khusus
Kemampuan tumbuhan beradaptasi terhadap lingkungan menghasilkan alat
pernapasan khusus. Tumbuhan bakau yang hidup di lingkungan air laut
mempunyai akar yang tumbuh ke atas permukaan tanah untuk memperoleh
oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Akar tersebut disebut akar napas.
Pohon beringin dan anggrek mempunyai akar gantung untuk bernapas. Akar
tersebut tumbuh dari batang dan menggantung kearah tanah. Pada saat masih
menggantung, akar ini menyerap uap air dan gas dari udara. Akan tetapi setelah
masuk ke tanah, akar tersebut berfungsi menyerap air dan garam mineral.
Tumbuhan yang hidup di air seperti enceng gondok dan kangkung, batangnya
mempunyai rongga-rongga udara yang besar berfungsi untuk menyalurkan
oksigen.
4. Rambut Akar
Selain untuk menghisap air dan garam-garam mineral, rambut akar
berfungsi sebagai alat pernapasan. Sel-sel rambut akar akan mengambil oksigen
pada pori-pori tanah.
DAFTAR PUSTAKA
Ericson,Caesar. 2012. Respirasi Aerob. (Online). http://biologiuntuk
bersama.blogspot.com/2012/03/respirasi-aerob-adalah-proses.html. (Diakses
pada Tanggal 26 Maret 2015)
Mulyadi,Tedi. 2014. Perbedaan Respirasi Aerob dan Anaerob.(Online).
http://budisma.net/2014/12/perbedaan-respirasi-aerob-dan-anaerob.html .
(Diakses Pada Tanggal 26 Maret 2015).
Penggalih,Reno. 2014. Menjelaskan Zat yang Dihasilkan pada Proses Rspirasi
Aerob. (Online). http://nanoreno.blogspot.com/2014/09/menjelaskan-zat-
yang.html. (Diakses Pada Tanggal 26 Maret 2015).
Restu,Puspa.2014. Proses,Fungsi, dan Tempat Terjadinya Respirasi Aerob.
(Online). https://prezi.com/i1nze6ewxsam/proses-fungsi-dan-tempat-
terjadinya-respirasi-aerob/.(Diakses Pada Tanggal 26 Maret 2015)
Sridanti. 2015. Perbedaan Respirasi Aerob dan Anaerob.
http://www.sridianti.com/perbedaan-respirasi-aerob-dan-anaerob.html .
(Diakses Pada Tanggal 26Maret 2015)