Download - Tugas KGEH
Tugas dr. Suyanto Sidik, Sp.PD-KGEH
1. Apa yang dimaksud dengan GERD?
2. Apa perbedaan ulkus peptikum dengan ulkus ventrikuli?
3. Jelaskan patofisiologi terjadinya gastritis?
4. Jelaskan indikasi dilakukan endoskopi?
5. Jelaskan perbedaan kolonoskopi dengan endoskopi?
Anna AprilianaKepaniteraan Klinik FKUPN’Veteran’ 111.022.1097 Page 1
1. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), merupakan suatu kondisi media yang
ditandai dengan mengalirnya kembali isi dari lambung ke esofagus, yang
menyebabkan terjadinya peradangan pada esofagus. Hal ini terjadi ketika bagian
bawah dari sfingter esofagus (lower esofageal sphincter / LES) terbuka secara spontan
dan dan tidak menutup dengan baik, yang menyebabkan isi dari lambung naik
kembali ke esofagus.
2. Dimana ulkus gaster terbentuk di lambung sedangkan ulkus duodenum terbentuk di
usus halus atau tepatnya pada bagian duodenum.
3. Gastritis terjadi terutama pada mukosa gastroduodenal karena jaringan ini tidak dapat
menahan kerja asam lambung pencernaan (asam HCL) dan pepsin, erosi yang terkait
berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan kerja asam-pepsin atau berkenaan
dengan penurunan pertahanan normal dari mukosa. Mukosa yang rusak tidak dapat
mensekresi mukus cukup untuk bertindak sebagai barier terhadap HCL. Seseorang
mungkin mengalami gastritis karena 2 faktor yaitu hipersekresi asam pepsin dan
kelemahan barrier mukosa lambung. Pada gastritis akut terdapat gangguan
keseimbangan antara faktor agresif dan faktor defensive yang berperan dalam
menimbulkan lesi pada mukosa lambung. Faktor agresif tersebut HCL, pepsin, asam
empedu, infeksi, virus, bakteri dan bahan korosif (asam dan basa kuat). Sedangkan
faktor defensive adalah mukosa lambung dan mikro sirkulasi. Dalam keadaan normal
faktor defensive dapat mengatasi faktor agresif sehingga tidak menimbulkan kelainan
patologis pada lambung.
4. Indikasi dilakukan endoskopi :
Dispepsia atau nyeri lambung yang berulang (kronik), terutama dispepsia lebih
dari 2 minggu yang tidak membaik setelah terapi dengan obat (seperti antasida,
H2 reseptor antagonis atau penghambat pompa proton)
Disfagia atau kesulitan saat menelan makanan, dengan kecurigaan adanya
hambatan di esofagus (misalnya kecurigaan massa di esofagus atau akalasia.
Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA), termasuk adanya kecurigaan
adanya darah samar (occult bleeding)
Muntah terus menerus yang tidak berkurang dengan pemberian obat muntah yang
belum diketahui penyebabnya
Sendawa berulang atau adanya gejala refluks esofagus yang tidak memberikan
respon terhadap terapi
Anna AprilianaKepaniteraan Klinik FKUPN’Veteran’ 111.022.1097 Page 2
Konfirmasi abnormalitas/kelainan yang ditemukan pada saay pemeriksaan
radiologi
Pemantauan hasil pengobatan (evaluasi)
Penapisan keganasan saluran cerna bagian atas
5. Endoskopi adalah pengamatan pada saluran cerna bagian atas (SCBA) sedangkan
kolonoskopi adalah pengamatan pada saluran cerna bagian bawah (SCBB).
Anna AprilianaKepaniteraan Klinik FKUPN’Veteran’ 111.022.1097 Page 3