Download - Tugas Kewarganegaraan Demokrasi FIX
TUGAS
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
“DEMOKRASI”
OLEH
RENO NATALIA 1400512044
GEMALA WIJAYA 1400512028
AULIA MAULANA PUTRA 1400512047
JURUSAN DIII PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2015
Kata Pengantar
Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul
“Demokrasi”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan.
Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Helfira Citra,SH.MH selaku dosen
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tema yang
kami dapatkan. Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata,
kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT selalu
meridhai segala usaha kita. Amin.
Padang, 15 Februari 2015
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................... 2
Daftar isi ............................................................................................. 3
Bab I Pendahuluan .............................................................................. 4
A. Latar Belakang ........................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ................................................................... 6
C. Tujuan Penulisan ..................................................................... 6
Bab II Pembahasan .............................................................................. 7
A. Pengertian Demokrasi ............................................................. 7
B. Sejarah Perkembangan Demokrasi .......................................... 10
C. Jenis Demokrasi ....................................................................... 16
D. Prinsip dan Asas Demokrasi .................................................... 19
E. Nilai – nilai Demokrasi ........................................................... 22
Bab III Penutup ................................................................................... 25
A. Kesimpulan ............................................................................. 25
B. Kritik dan Saran ...................................................................... 26
Daftar Pustaka ..................................................................................... 27
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem demokrasi dewasa ini menjadi sistem yang paling banyak dipakai
oleh negara-negara di dunia. Secara harfiah demokrasi dimaknai sebagai sistem
kekuasaan pemerintahan yang berada di tangan rakyat kebanyakan (Demos),
artinya kekuasaan tidak berada di tangan penguasa tunggal secara turun temurun.
Namun kenyataannya definisi demokrasi ini pun telah mengalami perkembangan
dari masa ke masa, tapi apapun perkembangannya, ada karakteristik yang mau
tidak mau harus ada dalam setiap model demokrasi yaitu adanya kebebasan warga
masyarakat untuk melakukan pilihan dan untuk berbuat serta dalam kesetaraan
derajat dan martabat semua orang.
Di Indonesia, demokrasi sebagai sistem pemerintahan telah mulai
diterapkan sejak awal kemerdekaan dengan diterapkannya sistem demokrasi
liberal, dipilihnya demokrasi sebagai sistem pemerintahan berakar dari keraguan
dan penolakan atas ekonomi kapitalisme liberal yang melandasi kehidupan dunia
yang berkembang secara berhasil di negara-negara barat.
4
Demokrasi sebagai bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas
negara untuk dijalankan olehpemerintah negara tersebut.Salah satu pilar demokrasi
adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara
(eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga
negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yang sejajar satu
sama lain. Kesejajaran dan independensi ketiga jenis lembaga negara ini diperlukan
agar ketiga lembaga negara ini bisa saling mengawasi dan saling mengontrol.
Indonesia adalah salah satu negara yang menjunjung tinggi demokrasi,
untuk di Asia Tenggara Indonesia adalah negara yang paling terbaik menjalankan
demokrasinya, mungkin kita bisa merasa bangga dengan keadaan itu.
Didalam praktek kehidupan keanegaragaman sejak masa awal
kemerdekaan hingga saat ini, ternyata paham demokrasi perwakilan yang
dijalankan di Indonesia terdiri dari beberapa model demokrasi perwakilan yang
saling berbeda satu dengan lainnya.
5
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan demokrasi?
2. Bagaimana perkembangan sejarah demokrasi?
3. Apa saja jenis demokrasi?
4. Apa saja yang menjadi prinsip dan Asas sebuah demokrasi?
5. Apa saja nilai-nilai Demokrasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mendeskripsikan pengertian demokrasi.
2. Untuk mengetahui sejarah perkembangan demokrasi.
3. Untuk mengetahui macam-macam jenis Demokrasi
4. Untuk mengetahui prinsip dan asas sebuah demokrasi.
5. Untuk mengetahui nilai-nilai Demokrasi
6
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
A. Pengertian Demokrasi
Demokrasi merupakan sebuah kata yang sudah tidak asing lagi.Karena
demokrasi merupakan suatu sistem yang telah dijadikan alternatif dalam tatanan
aktivitas bermasyarakat dan bernegara.Dan demokrasi merupakan asas yang
fundamental dalam pemerintahan. Namun sebenarnya, apa hakikat dari demokrasi
itu sendiri?.
Secara etimologis, demokrasi merupakan gabungan antara dua kata dari
bahasa Yunani, yaitu demos yang berarti rakyat dan cratein atau cratos yang
berarti kekuasaan. Jadi,secara terminologis demokrasi berarti kedaulatan yang
berada di tangan rakyat. Dengan kata lain, kedulatan rakyat mengandung
pengetian bahwa sistem kekuasaan tertinggi dalam sebuah Negara dibawah
kendali rakyat.
Pengertian demokrasi secara istilah menurut para ahli, adalah sebagai
berikut:
Joseph A. Shumpter
7
“Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai
keputusan politik dimana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk
memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat”.
Sidney Hook:
“Demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan
pemerintahan yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada
kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari rakyat dewasa”.
Henry B. Mayo:
“Demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu sistem yang menunjukan
bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil secara
efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas
prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya
kebebasan politik”.
Makna demokrasi dalam sebuah ideologi adalah bahwa ketika sebuah
Negara sebagai sebuah organisasi tertinggi dalam wilayah tertentu menganut
demokrasi, Negara tersebut harus mau menyerahkan kekuasaan kepada rakyat,
sehingga:
Rakyat yang membuat aturan dasar,
Rakyat yang membentuk pemerintahan
Rakyat yang membuat kebijakan untuk dilaksanakan oleh pemerintah
tersebut, dan
Rakyat yang mengawasi dan menilai pelaksanaan kebijakan tersebut
atau kinerja pemerintah.
8
Jadi, dalam pelaksanaannya merupakan sistem pemerintahan dimana
kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat, dalam pengorganisasian suatu
Negara.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulan bahwa, hakikat
demokrasi dalam sisitem pemerintahan memberikan penekanan pada keberadaan
kekuasaan di tanagan rakyat, baikdalam pemeritahan maupun dalam
penyelenggaraan Negara, yang mencangkup tiga hal:
pertama, pemerintah dari rakyat (government of the
people),mengandung pengertian bahwa suatu pemerintahan yang
sah adalah suatu pemerintahan yang mendapat pengakuan dan
dukungan mayoritas rakyat melalui mekanisme
demokrasi,pemelihan umum.
kedua, pemerintah oleh rakyat (government by people), yaitu
suatu pemerintahan menjalankan kekuasaannyaatas nama
rakyat,bukan atas dorongan pribadi elite negara atau elite
birokrasi.
ketiga, pemerintahan untuk rakyat (government by people), yaitu
bahwa kekuasaan yang diberikan oleh rakyat kepada pemerintah
harus dijalankan untuk kepentingan rakyat. Kepentingan rakyat
umum harus dijadikan landasan utama kebijakan sebuah
pemerintahan yang demokratis.
9
Tiga faktor ini merupakan tolak ukur umum dari suatu dari suatu pemerintahan
yang demokratis.
Tak lepas dari hakikatnya, demokrasi mempunyai norma-norma sebagai
pandangan hidup, menurut Nurcholis Madjid, yaitu :
1) Pentingnya kesadaran akan pluralisme
2) Terdapatnya musyawarah mufakat
3) Mempunyai tujuan
4) Pemufakatan yang jujur dan sehat
5) Terpenuhinya keperluan pokok
6) Kerjasama antarwarga masyarakat dan sikap saling mempercayai itikad
yang baik
7) Pentingnya pendidikan demokrasi
B. Sejarah Perkembangan Demokrasi
a. Sejarah Perkembangan Demokrasi di Barat
Konsep pemikiran demokrasi lahir dari pemikiran mengenai hubungan
Negara dan hukum di Yunani kuno dan dipraktekan dalam hidup bernegara antara
abad ke-6 SM sampai abad ke-4 SM. Dengan bentuk demokrasi yang bersifat
langsung, yaitu hak rakyat untuk membuat keputusan politik dijalankan secara
langsung oleh seluruh warga Negara berdasarkan prosedur mayoritas.
Demokrasi berjalan efektif karena semua kalangan dapat menikmatinya.
10
Gagasan demokrasi Yunani Kuno berakhir pada abad pertengahan.Dengan
ciri masyarakat yang foedal, yaitu kehidupan spiritual dikuasai oleh seorang Paus
dan pejabat agama dan kekuasaan oleh para bangsawan.Dan kehidupan sosial
dikuasai oleh bangasawan, sehingga demokrasi ini tidak muncul pada abad
pertengahan (abad kegelapan).
Namun, menjelang akhir abad pertengahan tumbuh keinginan menghidupkan
demokrasi.Lahirnya Magna Charta sebagai suatu piagam yang memuat perjanjian
antara kaum bangsawan dan Raja John merupakan tonggak kemunculan
demokrasi empirik.Di dalam piagam tersebut memuat dua prinsip yang sangat
mendasar, yaitu adanya pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih
penting daripada kedaulatan raja.
Dan momentum lain yang menandakan berdiinya sebuah demokrasi, yaitu
adanya gerakan Renaissance yang menghidupkan kembali minat pada sastra dan
budaya Yunani Kuno, karena adanya kontak dengan dunai Islam yang ketika itu
sedang pada masa kejayaan peradaban ilmu pengetahuan. Pada masa ini orang
mematahkan ikatan yang ada dan menggantikannya dengan bertindak seluas-
luasnya sepanjang sesuai dengan yang dipikirkan.
Peristiwa lain yang mendukung berdirinya demokrasi pada abad pertengahan
yaitu adanya gerakan reformasi yaitu suatu garakan revolusi agama yang terjadi di
Eropa pada abad ke-16 yang bertujuan memperbaiki keaadaan Gereja Katolik.
Konsep hukum Negara formal, mulai digugat menjelang petengahan abad ke-
20 tepatnya setelah perang dunia. Beberapa faktor lain yang mendorong
berdirinya Negara hukum formal yaitu pluralis liberal, seperti yang dikemukakan
11
Miriam Budjiarjo, antara lain akses dalam industrialiasasi dan sistem kapitalis,
tersebar aham sosialisme yang menginkan pembagian kekuasaan secara merata.
Sejarah perkembangan demokrasi di Barat diawali dengan bentuk demokrasi
langsung yang berakhir pada abad pertengahan. Menjelang akhir abad
pertengahan lahir Piagam Magna Charta dan dilajutkan munculnya
gerakan Renaissance dan menekankan pada adanya hak atas hidup, hak
kebebebasan,dan hak memiliki. Selanjutnya pada abad ke-19 muncul gerakan
demokrasi konstitusional yang melahirkan demokrasi welfare state.
b. Sejarah Perkembangan Demokrasi di Indonesia
Perkembangan demokrasi di Indonesia mengalami fluktuasi dan masa
kejaannya dari masa kemerdekaan sampai saat ini.Dalam perjalanan demokrasi
Negara Indonesia, terdapat berbagai masalah yang muncul yang harus dihadapi,
yaitu bagaimana suatu demokrasi sebagai tonggak berkembangnya suatu Negara
dapat menjadi peran dalam mewujudkan berdirinya sisi kehidupan berbangsa dan
bernegara. Perkembangan demokrasi Indonesia, dalam kurunnya waktu terbagi
menjadi menjadi empat periode,yaitu:
1. Demokrasi Parlementer (1945-1959)
Demokrasi pada masa ini dikenal dengan demokrasi parlementer.Dimana
parlementer mulai diberlakukan sesudah sebulan kemerdekaan di proklamirkan
dan kemudian diperkuat dalam UUD 1945 dan 1950.Namun dalam
pelaksanaannya kurang sesuai untuk Indonesia. Karena persatuan yang dapat
digalang selama menghadapi musuh bersama dan tidak dapat dibina menjadi
kekuatan-kekuatan konstuktif sesudah kemerdekaan dicapai. Karena lemahnya
12
benih-benih demokrasi demokrasi sistem peluang untuk mendominasi partai-
partai politik dan DPR.
Dimana menurut UUD 1950 menetapkan berlakunya sistem parlementer,
dengan Badan Eksekutif yang terdiri dari presiden sebagai kepala Negara beserta
menteri-menterinya yang mempunyai tanggung jawab politik.
Karena fragmentasi partai politik, usia kabinet pada masa ini jarang dapat
bertahan cukup lama, juga ternyata ada beberapa kekuatan sosial dan politik yang
tidak memperoleh saluran dan tempat yang realistis, padahal merupakan kekuatan
yang paling penting, akhirnya koalisi yang dibangun dengan sangat gampang
pecah, hal ini mengkibatkan, destabilisasi politik nasional.
Faktor-faktor semacam ini ditambah dengan tidak mampunya anggota-
anggota partai yang tergabung dalam konstituante untuk mencapai konsesus
mengenai dasar Negara untuk UUD baru, akhirnya mendorong Ir. Soekarno untuk
mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, dengan memperlakukannya
kembaliUUD 1945 sebagai Undang-Undang Dasar. Dengan peristiwa ini
berakhirlah masa demokrasi parlementer.
2. Demokrasi Terpimpin (1959-1965)
Pada masa periode ini, ialah adanya dalam pendominasian presiden dalam
kegiatan pemerintahan, berkembangnya komunis, dan meluasnya peran ABRI
dalam unsur sosial politik.UUD 1945 membuka kesempatan bagi seorang
presiden untuk bertahan sekurang-kurangnya 5 tahun.Akan tetapi ketetapan
MPRS No.III/1963 yang mengangkat Ir.Soekarno sebagai presiden seumur hidup,
telah membatalkan pembatasan dalam kurun waktu 5 tahun itu.Selain itu, banyak
13
terjadi tindakan penyimpangan lainnya yang terjadi terhadap ketentuan UUD 1945
yang eksplisit ditentukan dan presiden tidak mempunyai wewenang untuk berbuat
demikian.
Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong juga mengganti Dewan
Perwakilan Rakyat sebagai hasil pemilu, ditonjolkan peranannya
sebagaipembantu pemerintah sedangkan fungsi kontrol ditiadakan.Dan di dalam
bidang perundang-undangan dimana segala aktifitas pemerintahan dilaksanakan
melalui Penetapan Presiden yang memakai sumber Dekrit 5 Juli.
Dan bagaimanakah rumusan demokrasi terpimpin dan apakah butir-butir
pokok demokrasi terpimpin?Seperti yang dikemukakan Soekarno, dalam kutipan
A.Syafi’I Ma’arif adalah demokrasi yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan. Dan prinsip-prinsip demokrasi terpimpin
yang dikemukakan oleh Soekarno adalah sebagai berikut: pertama; tiap-tiap
orang diwajibkan untuk berbakti kepada kepentingan umum, masyarakat, bangasa,
dan Negara; kedua; tiap-tiap orangberhak mendapat penghidupan yang layak
dalam masyarakat, bangsa, dan Negara.
3. Demokrasi Pancasila (1965-1998)
Dengan landasan formil, yaitu pancasila, UUD 1945, dan Ketetapan
MPRS.Dalam usah untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD
1945.Dan begitupula meniadakan pasal yan memberi wewenang kepada presiden
untuk memutuskan permasalahan yang tidak dicapai mufakat antara badan
legeslatif. Selain itu beberapa hak asasi diusahakan supaya diselenggarakan
secara lebih penuh dengan memberi kebebasan kepada pers untuk menyatakan
14
pendapat, dan kepala partai-partai politik untuk bergerak dan menyusun
kekuatannya, terutama menjelang pemilu 1971. Dengan demikian diharapkan
terbinanya partisipasi golongan-golongan dalam masyarakat disamping
pembangunan secara teratur.
Namun dalam pelaksanaanya, demokrasi pancasila pada masa Soeharto
belum mencapai pada tataran praksis. Karena dalam demokrasi ini, ditandai
dengan adanya; dominan para ABRI, birokratisasi dan sentralisasi pengambilan
keputusan politik; pengebirian peran dan fungsi partai politik; adanya campur
tangan pemerintah dalam berbagai urusan partai politik; masa mengambang;
monolitisasi ideologi Negara; dan inkorporasi lembaga non pemerintah. Sehingga
pelaksanaan demokrasi pada masa ini belum secara penuh ditegakan berdasar
nilai-nilai demokrasi pancasila.
4. Demokrasi Reformasi (1998-sampai sekarang)
Runtuhnya rezim orde baru telah membawa harapan baru bagi tumbuhnya
demokrasi di Indonesia. Bergulirnya reformasi menjadi masa tansisi di Indonesia,
dimana pada masa ini terjadi pembalikan arah perjalan bangsa dan Negara yang
akan membawa Indonesia kembali memasuki masa otoriter sebagaimana yang
terjadi pada orde lama dan orde baru.
Sukses atau gagalnya suatu demokrasi tergantung pada empat faktor, yaitu:
1. Komposisi elite politik
2. Desain institusi politik
3. Kultur politik atau perubahan sikap terhadap politik dikalangan elite dan
non elite
15
4. Peran masyarakat madani.
Pentingnya komposisi elite politik, dikarenakan dalam demokrasi modern
dengan bentuknya demokrasi perwakilan rakyat mendelegasikan kedaulatan dan
kekuasaannya pada elite politik.Dimana para elite politik mendesain institusi
politik, yang dimana saling bertanggungjawab dalam melakukan tawar menawar,
memobilisasi dukungan, dan opini publik.
Indikasi kearah terwujudnya kehidupan demokratis dalam era transisi menuju
demokrasi di Indonesia antara adanya reposisi dan redefinisi TNI dalam kaitan
dengan keberadaannya pada sebuah Negara demokrasi, diamandemennya pasal-
pasal dalam konstitusi Negara RI, adanya kebebasan pers, dijalankannya
kebijakan otonomi daerah, dan sebagainya. Akan tetapi sampai saat inipun masih
dijumpai indikasi-indikasi kembalinya keuasaan yang masih memutar balikan
arah demokrasi di Indonesia kembali ke periode sebelum reformasi.Oleh sebab
itu, kondisi transisi demokrasi Indonesia untuk saat ini belum jelas kemana
arahnya. Perubahan sistem politik, melalui paket amandemen konstitusi
(amandemen-IV) dan pembuatan paket perundang-undangan politik (UU Partai
Politik, UU Pemilu, UU Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, UU Susunan dan
Kedudukan DPR, DPRD, DPD), dimana dapat mengawasi transisi menuju
demokrasi.
Dan pada pelaksanaan pemerintahan pada masa sekarang, masih terjadi
tindakan di luar nilai UUD 1945. Maraknya kasus korupsi dikalangan para
pejabat Negara yang masih belum terselesaikan.
C. Macam-macam Demokrasi
16
1. Demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak :
Demokrasi langsung yakni rakyat secara langsung mengemukakan
kehendaknya didalam rapt yang dihadiri oleh rakyat
Demokrasi tidak langsung (perwakilan) yaitu paham demokrasi yang
dilakasanakan melalui sistem perwakilan .
2. Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi
Demokrasi liberal atau demokrasi konstitusional yaitu demokrsi yang
didasarkan kepada kebebasan atau individualisme .
ciri-ciri demokrasi liberal :
Kekuasaan pemerintah terbatas
Pemerintah tidak diperkenakan campur tangan dan bertindak
sewenang-wenang terhadap warganya
Kekuasaan pemerintah dipegang oleh konstitusi
Demokrasi rakyat (demokrasi komunisme) . demokrasi rskyat mencita-
citakan kehiduapan yang tidak mengenal kelas sosial . manusia dibebaskan
dari tindakan keterikatannya kepada pemilhan pribadi tanpa ada
penindasan serta paksaan .
3. Demokrasi berdasarkan titik perhatiannya dapat dibedakan menjadi:
17
Demokrasi formal yaitu demokrasi yang menjunjung tinggi
persamaan dalam bidang politik ,tanpa disertai upaya untuk
mengurangi /menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi
Demokrasi material yaitu demokrasi yang menekankan kepada
uapaya –upaya menghilangkan perbedaan dalam bidang
ekonomi , sedangkan persamaan bidan politik kurang
diperhatikan ,bahkan kadang-kadang dihilangkan.
Demokrasi gabungan yaitu demokrasi yang mengambil kebaikan
serta membuang keburukan dan demokrasi formal dan demokrais
material.
4. Menurut dasar wewenang dan hubungan dan alat kelengkapan
negara, demokrasi dibedakan atas :
a.) Demokrasi sistem parlementer
ciri-ciri :
Parlemen lebih kuat dari pemegang pemerintah
Menteri bertanggung jawab pada parlemen ,parlemen harus
mendapat dukungan dari parlemen
Program kebijakan kabinet harus disesuaikan dengan tujuan
politik anggota parlemen
Kepala negara hanyaa berperan sebagai simbol ,sedangkan
kepala pemerintahan dijabat oleh perdana menteri
18
b.) Demokrasi sitem presindensial
ciri-ciri :
presiden beperan sebagai kepala negara dan kepala
pemerintahan
kekuasaan eksekutif presiden dijaankan berdasarkan
kedaulatan dari rakyat . presiden dipilih dari dan oleh rakyat
,baik langsung maupun melalui lembaga perwakilan
presiden memiliki hak prerogratif untuk memberhentikan
dan mengangkat menteri
menteri bertanggung jawab kepada presiden bukan kepada
parlemen
presiden tidak bertanggung jawab kepada parlemen ,presiden ,dan parlemen
tidak dapat saling membubarkan
D. Prinsip dan Asas Demokrasi
1. Prinsip Demokrasi
Rakyat dapat secara bebas menyampaikanaspirasinya dalam kebijakan politik
dan sosial.
Prinsip demokrasi dan prasyarat dari berdirinya negara demokrasi telah
terakomodasi dalam konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Prinsip-
19
prinsip demokrasi, dapat ditinjau dari pendapat Almadudi yang kemudian
dikenal dengan "soko guru demokrasi". Menurutnya, prinsip-prinsip
demokrasi adalah:
1. Kedaulatan rakyat;
2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah;
3. Kekuasaan mayoritas;
4. Hak-hak minoritas;
5. Jaminan hak asasi manusia;
6. Pemilihan yang bebas, adil dan jujur;
7. Persamaan di depan hukum;
8. Proses hukum yang wajar;
9. Pembatasan pemerintah secara konstitusional;
10. Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik; Nilai-nilai toleransi, pragmatisme,
kerja sama, dan mufakat
prinsip-prinsip demokrasi secara umum :
sumber utama dari semua kewenangan demokrasi adalah rakyat
harus ada pembagian kekuasaan sehingga tidak ada satupun dari
pemerintahan yang bisa menindas keinginan rakyat
hak-hak individu minoritas dan mayoritas tidak boleh memakai
kekuatannya untuk mencabut kemerdekaan dasar setiap orang
2. Asas Pokok Demokrasi
20
Gagasan pokok atau gagasan dasar suatu pemerintahan demokrasi adalah
pengakuan hakikat manusia, yaitu pada dasarnya manusia mempunyai
kemampuan yang sama dalam hubungansosial. Berdasarkan gagasan dasar
tersebut terdapat dua asas pokok demokrasi, yaitu:
1. Pengakuan partisipasi rakyat dalam pemerintahan, misalnya pemilihan
wakil-wakil rakyat untuk lembaga perwakilan rakyat secara
langsung, umum, bebas, dan rahasia serta jujur dan adil; dan
2. Pengakuan hakikat dan martabat manusia, misalnya adanya tindakan
pemerintah untuk melindungi hak-hak asasi manusia demi kepentingan
bersama.
Ciri-ciri pemerintahan demokratis Dalam perkembangannya, demokrasi
menjadi suatu tatanan yang diterima dan dipakai oleh hampir
seluruh negara di dunia. Ciri-ciri suatu pemerintahan demokrasi adalah
sebagai berikut:
Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan
keputusan politik, baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak-hak
asasi rakyat (warga negara).
Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang.
Adanya lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen
sebagai alat penegakan hukum
Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara.
21
Adanya pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi
dan mengontrol perilaku dan kebijakan pemerintah.
Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di
lembaga perwakilan rakyat.
Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan
(memilih) pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga
perwakilan rakyat.
Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama,
golongan, dan sebagainya).
E. Nilai – nilai Demokrasi
Henry B Mayo dalam bukunya “Introduction to Demokratic Theory” merinci
beberapa nilai yang terdapat dalam demokrasi, yaitu:
1. Menyelesaikan persoalan secara damai dan melembaga.
2. Menjamin terselenggaaranya perubahan secara damai dalam suatu
masyarakat yang sedang berubah.
3. Menyelenggarakan pergantian pemimpin secara teratur.
4. Membatasi pemakaian kekerasan sampai taraf yang minimum.
5. Mengakui serta menganggap wajar adanya keanekaragaman (diversity).
6. Menjamin tegaknya keadilan.
Nilai-nilai demokrasi dipercaya akan membawa kehidupan berbangsa dan
bernegara dalam semangat egalitarian dibandingkan dengan ideologi non-
demokrasi. Menurut Dahl keuntungan pelaksanaan demokrasi sebagai berikut:
22
1. Demokrasi menolong mencegah tumbuhnya pemerintahan oleh kaum
otokrat yang kejam dan licik.
2. Demokrasi menjamin bagi warga negaranya dengan sejumlah HAM yang
tidak diberikan oleh sistem-sistem yang tidak demokratis.
3. Demokrasi menjamin kebebasan yang lebih luas bagi warga negaranya.
4. Demokrasi membantu rakyat untuk melindungi kepentingan dasarnya.
5. Hanya pemerintahan yang demokratis yang dapat memberikan kesempatan
sebesar-besarnya bagi orang-orang untuk menggunakan kebebasannya
untuk menentukan nasibnya sendiri yaitu untuk hidup di bawah hukum
yang mereka tentukan dan konsekwensikan sendiri.
6. Hanya pemerintahan yang demokratis yang dapat memberikan kesempatan
sebesar-besarnya untuk menjalankan tanggung jawab moral.
7. Demokrasi membantu perkembangan manusia lebih total.
8. Hanya pemerintahan yang demokratis yang dapat membantu
perkembangan kadar persamaan politik yang relatif tinggi.
9. Negara-negara demokrasi perwakilan modern tidak berperang satu sama
lain.
10. Negara-negara demokratis yang konsekuen terhadap kedemokratisannya
cenderung lebih makmur daripada Negara-negara dengan pemerintahan
yang tidak demokratis.
Untuk dapat menjamin tetap tegaknya nilai-nilai demokrasi tersebut maka perlu
diselenggarakan lembaga-lembaga sebagai berikut:
1. Pemerintah yang bertanggung jawab.
23
2. Lembaga perwakilan rakyat yang menyalurkan aspirasi rakyat dan
mengadakan pengawasan (kontrol) terhadap pemerintah.
3. Pembentukan organisasi/partai politik.
4. Pers dan media masa yang bebas untuk menyatukan pendapat.
5. Sistem peradilan yang bebas untuk menjamin hak-hak asasi dan
mempertahankan keadilan
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi sebagai pemerintahan yang berada ditangan rakyat
mengandung tiga hal, yaitu pemerintah dari rakyat pemerintah oleh rakyat dan
pemerintah untuk rakyat.
Konsep Demokrasi lahir dari tradisi pemikiran yunani tentang hubungan
negara dan hukum, yaitu antara abad ke-6 SM sampai abad ke4 M, berakhir pada
abad pertengahan dan tumbuh kembali menjelang akhir abad pertengahan.
Tegaknya Demokrasi sebagai tatanan kehidupan kenegaraan sangat
bergantung pada unsur-unsur penopang tegaknya demokrasi itu sendiri, yaitu:
Negara hukum (rechtsstaat atau the rule of low), Masyarakat Madani (Civil
Society), dan Aliansi Kelompok Strategis.
Kemudian demokrasi yang telah dijalankan oleh beberapa Negara menurut
Sklar terdiri dari beberapa model yaitu: Demokrasi liberal,Demokrasi
terpimpin, Demokrasi sosial, Demokrasi partisipasi, danDemokrasi
konstitusional.
25
Sedangkan model demokrasi yang dipakai di Indonesia adalah Demokrasi
desa dan Demokrasi pancasila. Tetapi pada dasarnya demokrasi yang digunakan
pada setiap periode itu berbeda-beda, yaitu:
1. Periode 1945-1959 disebut Demokrasi Parlementer
2. Periode 1959-1965 disebut Demokrasi Terpimpin
3. Periode 1965-1998 disebut Demokrasi Pancasila
4. Periode 1998-sekarang adalah demokrasi tanpa nama tambahan tetapi
merupakan demokrasi yang sesungguhnya.
B. Kritik dan Saran
Mewujudkan budaya demokrasi memang tidak mudah.perlu ada usaha dari
semua warga negara.diantaranya yaitu
Adanya niat untuk memahami nilai-nilai demokrasi
Mempraktekannya secara terus-menerus atau membiasaknnya
Memahami nilai-nilai demokrasi memerlukan pemberlajaran, yaitu belajar
dari pengalaman negara-negara yang telah mewujudkan budaya demokrasi
dengan lebih baik dibandingkan kita. Dalam usaha mempraktekan budaya
demokrasi, kita kadang-kadang mengalami kegagalan disana-sini, tetapi itu tidak
mengendurkan niat kita untuk terus berusaha memperbaikinya dari hari kehari.
Suatu hari nanti, kita berharap bahwa demokrasi telah benar-benar membudaya
26
di tanah air kita, baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, maupun
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
DAFTAR PUSTAKA
Demokrasi.Wikipedia. (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi), diakses 15
Februari 2015)
Prof Dr. Azyumardi Azra, MA, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat
Madani, Jakarta:ICCE UIN Syarif Hidayatullah, 2003
Sareb Putra, R.Masri (ed), Etika dan Tertib Warga Negara, Jakarta: Salemba
Humanika, 2010
Tim Pokja UIN Sunan Kalijaga, Pancasila dan Kewarganegaraan,Yogyakarta:
Pokja Akademik UIN Sunan Kalijaga, 2005
Wawin, Windra. Nilai – nilai Demokrasi. (https://windrawawin.wordpress.com/
pendidikan/ pengembangan -nilai-nilai- demokrasi-di-sekolah/) ,diakses 15
februari 2015)
27
28