Download - tugas biologi 3
PENGARUH KADAR PUPUK TERHADAP
PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU
SMA NEGERI 1 PEKALONGAN
Jalan R.A. Kartini 39 Pekalongan
Tahun Ajaran 2010/2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian berjudul “Pengaruh
Jenis Pupuk Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau” dengan lancar.
Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah untuk mengetahui pengaruh
jenis pupuk terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau. Dengan berharap akan
menjadi pokok bahasan yang baik untuk disajikan kepada pihak pembaca.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada Pak
Riyanto selaku guru bidang studi Biologi yang telah membimbing serta membina
kami dalam melakukan penelitian ini, dan tidak lupa pula mkami mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam kelancaran
penulisan laporan ini
Dengan selesainya laporan ini, penulis berharap agar masyarakat dapat
menemukan solusi untuk mendapatkan hasil panen tanaman kacang hijau yang
baik. Dan berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi diri Penulis sendiri,
pembaca sekalian, serta masyarakat luas terutama dalam hal menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan.
Pekalongan, November 2010
Tim Penulis
1
ABSTRAK
Dalam praktikum ini penulis meneliti pengaruh jenis pupuk terhadap
pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau. Pupuk mempunyai berbagai macam
jenis dengan komposisi dan kandungan yang berbeda-beda, makadari itu pengaruh
masing-masing pupuk terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau berbeda-beda.
Penulis melakukan satu kali percobaan dengan empat kali penelitian (termasuk
tanaman kacang hijau yang belum diberi pupuk). Percobaan berlangsung selama
delapan hari. Dalam percobaan tersebut terdapat 12 tanaman kacang hijau dalam
gelas air mineral. Terdapat tiga gelas tanaman kacang hijau sebagai variabel
kontrol dan masing-masing pupuk diletakkan ke dalam gelas sejumlah tiga buah.
Pada hari pertama sampai hari kedua, semua tanaman kacang hijau bebas dari
pengaruh pupuk. Kemudian pada hari ketiga setelah dalam kondisi netral,
tanaman kacang hijau mulai diberi berbagai jenis pupuk, yaitu pupuk kandang,
pupuk NPK, dan kompos. Setiap sore pukul 15.30 WIB semua tanaman kacang
hijau disirami dengan air sebanyak dua sendok makan dan dua hari sekali
pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau diukur untuk mengisi hasil data
penelitian.
Setelah delapan hari pengamatan dan data hasil pengamatan telah dihitung
untuk mendapatkan rata-rata pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau, ternyata
tanaman yang diberi pupuk kandang mengalami pertumbuhan yang paling tinggi.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ..........................................................................................1
Daftar isi ....................................................................................................2
BAB 1
1.1. Latar Belakang .......................................................................3
1.2. Rumusan Masalah ..................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................................4
BAB II
2.1. Kajian Teori ...........................................................................5
2.2. Hipotesis ................................................................................9
2.3. Variabel ..................................................................................9
BAB III
3.1. Alat dan Bahan ......................................................................10
3.2. Cara Kerja .............................................................................10
3.3. Analisis Data .........................................................................11
3.4. Pembahasan ...........................................................................12
BAB IV
4.1. Kesimpulan ...........................................................................13
4.2. Saran .....................................................................................13
Daftar Pustaka ..........................................................................................14
3
BAB I
1.1. LATAR BELAKANG
Indonesia disebut juga sebagai negara agraris selain mempunyai julukan
sebagai negara maritim, banyak dari penduduk Indonesia yang berprofesi sebagai
petani. Dari segi alam indonesia sangat berpotensi untuk meningkatkan hasil
sumber daya alamnya termasuk dari hasil pertanian. Namun akhir-akhir ini
produksi hasil pertanian di Indonesia sedikit menurun, selain disebabkan oleh
alam tetapi juga disebabkan oleh kualitas individunya. Karena petani-petani di
Indonesia kurang memperhatikan tata cara pengolahan tanaman yang baik dan
benar baik dengan contoh dari segi pemilihan pupuk yang baik dan tepat
memungkinkan dalam mempengaruhi pertumbuhan tinggi tanaman termasuk pada
tanaman kacang hijau.
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman leguminosae yang cukup
penting di Indonesia. posisinya menduduki tempat ketiga setelah kedelai dan
kacang tanah.Kacang hijau memiliki kandungan protein yang sangat tinggi dan
merupakan sumber mineral penting bagi tubuh antara lain :kalsium dan fosfor
yang sangat penting bagi pertumbuhan tulang bagi manusia. Dalam menanam
kacang hijau dibutuhkan jenis pupuk tertentu untuk mendukung cepatnya
pertumbuhan tanaman kacang hijau. Masyarakat di Indonesia mengkonsumsi
kacang hijau ini dalam berbagi versi makanan dan minuman. Harga yang
terjangkau memudahkan mereka untuk mengkonsumsinya. Untuk itu
pembudidayaan tanaman kacang hijau sangat penting bagi kehidupan manusia.
Untuk itu dalam praktikum kali ini penulis akan meneliti pengaruh jenis
pupuk terhadap pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau.
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Adakah pengaruh jenis pupuk terhadap pertumbuhan tinggi tanaman
kacang hijau?
2. Pupuk apa yang paling berpengaruh terhadap pertumbuhan tinggi
tanaman kacang hijau?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui pengaruh pupuk terhadap pertumbuhan tinggi
tanaman kacang hijau.
2. Untuk mengetahui jenis pupuk yang baik terhadap pertumbuhan
kacang hijau.
5
BAB II
2.1 KAJIAN TEORI
A. Pengertian pupuk
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman
untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu
berproduksi dengan baik. Bahan pupuk dapat berupa bahan organik ataupun non-
organik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen. Pupuk mengandung bahan baku
yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen
seperti hormon tumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Meskipun
demikian, ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah
material suplemen.
Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut,
agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Hal tersebut dapat
menyebabkan gangguan tersendiri bagi tanaman. Selang waktu pemberian pupuk
juga harus diperhatikan.
B. Macam-macam pupuk:
Dalam kehidupan sehari-hari, pupuk dikelompokkan ke dalam beberapa
pembagian. Pembagian pupuk berdasarkan sumber bahan pembuatan, bentuk
fisik, atau berdasarkan kandungan. Macam-macam pupuk tersebut, yaitu :
1. Pupuk berdasarkan sumber bahan
Dilihat dari sumber pembuatannya, terdapat dua kelompok pupuk, yaitu
pupuk organik atau pupuk alami dan pupuk kimia atau pupuk buatan. Pupuk
organik mencakup semua pupuk yang dibuat dari sisa-sisa metabolisme atau
organ hewan dan tumbuhan, sedangkan pupuk kimia dibuat melalui proses
pengolahan oleh manusia dari bahan-bahan mineral. Kelebihan pupuk kimia
adalah kandungan pupuk dapat diperhitungkan . Sedangkan pupuk organik sulit
6
ditentukan isinya dan tergantung dari sumbernya. Keunggulan pupuk organik
adalah lebih bersahabat dengan media tanam (lingkungan).
Contoh pupuk organik adalah Pupuk kandang. Pupuk kandang berperan
dalam kesuburan tanah dengan menambahkan zat dan nutrien, seperti nitrogen
yang ditangkap bakteri dalam tanah. Organisme yang lebih tinggi kemudian hidup
dari jamur dan bakteri dalam rantai kehidupan yang membantu jaring makanan
tanah. Dan salah satu contoh pupuk kimia adalah Pupuk ZA. Pupuk ZA terdiri
dari senyawa Sulfur dalam bentuk Sulfat yang mudah diserap dan Nitrogen dalam
bentuk amonium yang mudah larut dan diserap tanaman serta merupakan pilihan
terbaik untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Belerang
2. Pupuk berdasarkan bentuk fisik
Berdasarkan bentuk fisik, pupuk dibedakan menjadi pupuk padat dan pupuk cair.
Pupuk padat diperdagangkan dalam bentuk onggokan, remahan, butiran, atau
kristal. Pupuk cair diperdagangkan dalam bentuk konsentrat atau cairan. Pupuk
padat biasanya diaplikasikan ke tanah atau media tanam, sementara pupuk cair
diberikan secara disemprot ke tubuh tanaman.
3. Pupuk berdasarkan kandungannya
Terdapat dua kelompok pupuk berdasarkan kandungan, yaitu pupuk
tunggal dan pupuk majemuk. Pupuk tunggal mengandung hanya satu unsur,
sedangkan pupuk majemuk paling tidak mengandung dua unsur yang diperlukan.
Terdapat pula pengelompokan yang disebut pupuk mikro, karena mengandung
hara mikro (micronutrients). Beberapa merk pupuk majemuk modern sekarang
juga diberi campuran zat pengatur tumbuh atau zat lainnya untuk meningkatkan
efektivitas penyerapan hara yang diberikan.
Pertumbuhan adalah proses penyusunan dan pemupukan zat organik
menyebabkan organisme mengalami pertambahan jumlah senyawa, volume sel,
dan jumlah sel. Pada organisme yang memiliki jaringan, pertambahan jumlah sel
7
selalu diikuti dengan proses diferensiasi dan spesialisasi. Artinya sel-sel yang
mula-mula sejenis mengalami perubahan membentuk jaringan dengan ciri khusus.
Dalam pertumbuhan dipengaruhi beberapa unsur eksternal dan internal. Pada
unsur internal dipengaruhi beberapa faktor diantaranya adalah: gen dan hormon.
Sedangkan unsur eksternal dipengaruhi beberapa faktor diantaranya adalah:
nutrien,air,cahaya,suhu,oksigen,dan kelembapan.
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur
pendek (kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram
atau golden gram.
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat
bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping
pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya
ada yang hijau dan ada yang ungu.Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan
letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya.
Warna daunnya hijau muda sampai hiaju tua.Bunga kacang hijau berwarna
kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat
menyerbuk sendiri.Polong kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara
6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan
dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji.Biji
kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya
kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna
kuning, cokelat dan hitam . Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar
cabang pada permukaannya.
8
Kacang hijau mempunyai beberapa manfaat. Berikut ini beberapa manfaat
dari kacang hijau:
a. Protein tinggi
Kacang hijau mengandung protein tinggi, sebanyak 24%. Dalam menu
masyarakat sehari-hari, kacang-kacangan adalah alternatif sumber protein
nabati terbaik.
b. Kalsium dan fosfor
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk
memperkuat tulang.
c. Vitamin B1(tiamin)
Pada awalnya vitamin B1 dikenal sebagai anti beri-beri. Selanjutnya
dibuktikan bahwa vitamin B1 juga bermanfaat untuk membantu proses
pertumbuhan.
d. Meningkatkan nafsu makan dan memperbaiki saluran pencernaan
Secara tak langsung peran ini sangat berkaitan dengan efek perbaikan
pertumbuhan badan. Penelitian mengungkapkan bahwa defisiensi vitamin
B1 menyebabkan waktu pengosongan lambung dan usus dua kali lebih
lambat yang mengindikasikan sulitnya proses pencernaan makanan yang
terjadi sehingga kemungkinan makanan tersebut tidak dapat diserap
dengan baik.
9
2.2. HIPOTESIS
Hipotesis penelitian ini adalah ada pengaruh jenis pupuk terhadap
pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau.
2.3. VARIABEL
a. VARIABEL BEBAS
Variabel bebas yang penulis poloh adalah jenis pupuk.
b. VARIABEL KONTROL
Variabel kontrol yang penulis pilih adalah: air, jumlah biji, cahaya,
kelembapan, dan suhu.
c. VARIABEL TERIKAT
Variabel terikat yang penulis pilih adalah pertumbuhan tinggi pada
tanaman kacang hijau
10
BAB III
3.1. ALAT DAN BAHAN
1. 5 pot.
2. Air secukupnya.
3. Pupuk urea.
4. Tanah humus.
5. 25 Biji kacang hijau.
3.2. CARA KERJA
1. Beri label pada masing-masing pot dengan kode A, B, C, D, dan E.
2. Masukkan tanah ke dalam pot dengan ukuran yang sama.
3. Letakkan 5 biji kacang hijau pada tiap-tiap pot.
4. Siram masing-masing pot dengan air. Biarkan tanaman selama kurang
lebih dua hari hingga berkecambah.
5. Pada hari ketiga, buat 4 larutan dengan ketentuan:
a. 1 sdt pupuk urea dalam 10 ml air
b. 0,75 sdt pupuk urea dalam 10 ml air
c. 0,5 sdt pupuk urea dalam 10 ml air
d. 0,25 sdt pupuk urea dalam 10 ml air
6. Masukkan larutan a ke dalam pot A, b ke dalam pot B, c ke dalam pot C, d
ke dalam pot D, dan pot E tidak diberi pupuk.
7. Selama 14 hari ke depan, lakukan pengamatan tinggi tanaman pada tiap-
tiap pot dan catat hasilnya dalam tabel.
11
3.3 HASIL PENGAMATAN
Hari
Pot1 3 5 7 9 11 13 15
A 0 0 0,3 1,6 2,1 4,2 5 6,5
B 0 1,9 4,8 5,9 7,1 9,8 11,2 13,3
C 0 3,6 5,5 8,7 11,2 15,1 19,4 23,1
D 0 1,9 4,3 7,7 10,4 14,5 18,9 20,5
E 0 2,5 4,6 8,5 10 14,1 17,3 20
3.4. PEMBAHASAN
1. Pada variabel kontrol, kacang hijau yang tidak diberi pupuk sama sekali,
kacang hijau mengalami pertumbuhan yang biasa saja dibandingkan
dengan ketiga jenis tanaman kacang hijau yang diberi pupuk walaupun
dengan kadar pupuk yang berbeda. Pengukuran pertumbuhan tinggi
tanaman kacang hijau terakhir pada kelompok pertama (jumlah 3 pot)
memiliki rata-rata pertumbuhan hanya 19cm, sedangkan pada kelompok
dua (jumlah 3 pot) memiliki rata-rata sebesar 19,6cm, dan pada kelompok
tiga (jumlah 3 pot) memiliki rata-rata sebesar 18,6cm. Sehingga rata-rata
keseluruhan sebesar 19,06. Jumlah ini paling rendah dibandingkan yang
lain yang dapat mencapi rata-rata sekitar 20 cm lebih.
2. Pada kacang hijau yang diberi pupuk NPK, pengukuran pertumbuhan
tinggi tanaman kacang hijau terakhir pada kelompok pertama (jumlah 3
pot) memiliki rata-rata sebesar 22cm, pada kelompok kedua (jumlah 3
12
pot) memiliki rata-rata sebesar 20cm, dan pada kelompok ketiga (jumlah
3 pot) memiliki rata-rata sebesar 21cm. Sehingga rata-rata keseluruhan
sebesar 21cm. NPK menduduki peringkat kedua terendah dalam
pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau setelah variable kontrol.
3. Pada kacang hijau yang diberi pupuk kompos, pengukuran pertumbuhan
tinggi tanaman kacang hijau terakhir pada kelompok pertama (jumlah 3
pot) memiliki rata-rata sebesar 20,6cm, pada kelompok kedua (jumlah 3
pot) memiliki rata-rata sebesar 20cm, dan pada kelompok ketiga (jumlah
3 pot) memiliki rata-rata sebesar 22,6cm. Sehingga rata-rata keseluruhan
sebesar 21,06cm. Kompos menduduki peringkat kedua tertinggi dalam
pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau.
4. Pada kacang hijau yang diberi pupuk kandang, pengukuran pertumbuhan
tinggi tanaman kacang hijau terakhir pada kelompok pertama (jumlah 3
pot) memiliki rata-rata sebesar 21,3cm, pada kelompok kedua (jumlah 3
pot) memiliki rata-rata sebesar 22cm, dan pada kelompok ketiga (jumlah
3 pot) memiliki rata-rata sebesar 21cm. Sehingga rata-rata keseluruhan
sebesar 21,34 cm. Pupuk kandang mengalami pertumbuhan. tertinggi
dalam pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau.
BAB IV
KESIMPULAN
13
1. Pemilihan jenis pupuk berpengaruh terhadap tinggi pertumbuhan tanaman
kacang hijau.
2. Pertumbuhan paling baik terdapat pada tanaman kacang hijau yang diberi
pupuk kandang.
SARAN
1. Para pelaku budidaya tanaman kacang hijau sebaiknya menggunakan
pupuk kandang secara intensif dalam melakukan budidaya kacang hijau.
2. Pembuat pupuk sebaiknya melakukan produksi pupuk kandang lebih
efisien.
14
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia Indonesia, (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Kacang_Hijau,
diakses 20 Juli 2010).
Wikipedia Indonesia, (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk, diakses 20
Juli 2010).
Wikipedia Indonesia, (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Pupuk_organik,
diakses 20 Juli 2010).
Syamsuri, Istamar. 2007. Biologi 3A. Jakarta: Erlangga.
15
16