Download - TUGAS BIOKIMIA
Struktur Kimia dan Sifat Kimia atau Fisik Lipid
A. Sumber Lemak
a.Lemak simpanan dalam Sel Lemak
Lemak hewan terutama terdiri atas triasilgliserol, berupa lemak jenuh asam palmitat dan
asam oleat, di samping kolesterol dan vitamin larut lemak A,D,E, dan K. susunan asam
lemak hewan banyak bergantung dari jenis makanan yang diberikan.
Tabel 1.2 Komposisi asam lemak beberapa lemak hewan
Makanan 4:0-
12:0
14:0 16:0 16:1
g/100g asam lemak total
18:0 18:1 18:2
20:1
22:1
ATLJG
RPa1)
Lain -lainnya
Biri – Biri
Kuning Telur
Lemak Babi
Lemak Sapi
Minyak Hati Ikan cod
Susu (Sapi)
Susu (Kambing)
Unggas
0
0
0
0
0
13
21
0
3 21 4
0 29 4
1 29 3
32 6 9
6 13 13
12 26 3
11 27 3
1 27 9
20
9
15
8
3
11
10
7
41
43
43
45
20
29
26
45
5
11
9
2
2
2
2
11
0
0
0
0
18
0
0
0
0
0
0
0
20
0
0
0
6
4
0
7
5
4
0
1
1.Lemak susu
Lemak susu terutama terdiri atas triasilgliserol yang terdapat dalam bentuk emulsi di
mana butiran halus lemak diselubungi memebran yang terdiri atas protein, fosfolipida dan
kolesterol yang mencegah butiran-butiran lemak tersebut menyatu. Butiran lemak ini juga
mengandung sedikit ester kolesterol, vitamin larut lemak, terutama vitamin A, D,dan Beta-
karoten. Karakteristik asam lemak susu hewan memamah biak mengandung relatife tinggi
asam lemak jenuh rantai pendek dan sedang serta asam lemak rantai jenuh rantai panjang dan
tunggal. Kandungan asam lemak tidak jenuh ganda sangat kecil. Lemak dalam bentuk emulsi
mempunyai permukaan yang lebih luas daripada lemak dalam bentuk tidak emulsi, oleh
karena itu dapat lebih cepat dicernakan. Di samping itu lemak dalam bentuk emulsi
mempengaruhi secara positif rasa enak makanan.
2. Telur
Lemak telur berada dalam keadaan emulsi. Satu telur rata –rata mengandung 6-7 gram
triasilgliserol dan fosfolipida serta 250-300 mg kolesterol. Pentingnya telur dalam makanan
sehari – hari bukan hanya terletak pada nilai gizinya, akan tetapi juga kontribusi yang
diberikan oleh lipoprotein kuning telur terhadap struktur makanan, terutama terhadap
kualitas structural cake dan sejenisnya setelah dibakar.
3. Minyak Ikan
Ikan secara garis besar digolongkan dalam ikan kurus yang menyimpan lemaknya
sebagai triasilgliserol dalam hati (misalnya ikan cod) dan ikan gemuk (makarel dan haring).
Minyak ikan mengandung banyak asam lemak rantai sangat panjang dengan lebih dari dua
puluh atom karbon yang sebagian besar mempunyai 5-6 ikatan rangkap. Komposisi asam
lemak iakan berbeda, bergantung jenis ikan, makanannya, dan musim
4. Daging Otot
Lemak daging otot terutama terdiri atas fosfolipida dan kolesterol bebas, walau[un
banyak daging otot hewan diinfiltrasi oleh simpanan triasilgliserol (marbling). Sebanyak
85% asam lemak daging otot terdiri dari atas asam palmitat, stearat, okleat, linoleat dan
arakidonat. Komposisi lemak daging otot menyerupai komposisi lemak simpanan.
Tabel 1.3 komposisi asam lemak beberapa lemak daging dan daun hijau
Makanan 16:0
16:1
18:0 18:1 18:2 18:3
20:4
ATLJG Lain -
g/100g asam lemak total RPa1) lainnya
Ayam (hati)
Ayam (otot)
Babi (otak)
Biri – biri (otak)
Biri – biri (otot)
Cod (gemuk)
Daging sapi (otot)
Daun hijau
25
23
19
22
22
22
16
13
3
6
2
1
2
2
2
3
17 26 15
12 33 18
12 19 26
18 28 1
13 30 18
4 11 1
11 20 26
ss 7 16
1
1
0
0
4
ss2)
1
56
6
6
8
4
7
4
13
0
6
0
0
14
0
52
0
0
1
1
14
12
4
4
11
5
5. Minyak Nabati
Sebagian besar tumbuh – tumbuhan menyimpan lemak didalam biji – bijiannya (kacang
kedelai, biji bunga matahari, jagung) atau dalam dagingnya (apokat). Jenis palma
menyimpan minyak di dalam biji maupun di dalam dagingnya. Minyak biji – bijian berbeda
satu sama lain dalam komposisi asam lemak. Minyakl biji – bijian juga merupakan sumber
fosfolipida, karotenoid, dan sterol tumbuh – tumbuhan.
Tabel 1.4 komposisi asam lemak beberapa jenis minyak tumbuh - tumbuhan
Makanan 8:0 10:0
12:0
14:0 16:0 18:0 18:1
g/100g asam lemak total
18:2
18:3
20:1
+ 22:1
Lain -lain
Apokat
Biji bunga matahari
Biji kelapa sawit
Jagung
Kacang kedelai
Kacang tanah
Kelapa
0
0
4
0
0
0
8
0
0
4
0
0
0
7
0
ss
45
0
ss
ss
48
0 20 1 60
ss 6 6 33
18 9 3 15
1 14 2 30
ss 10 4 25
1 11 3 49
16 9 2 7
18
52
2
50
52
29
2
0
ss
0
2
7
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
3
0
1
2
6
1
Kelapa sawit
Rape
Zaitu
0
0
0
0
0
0
ss
0
0
1 42 4 43
ss 4 1 24
ss 12 2 72
8
16
11
ss
11
1
0
43
0
2
1
2
B. Struktur Kimia Lipid
a.Asam lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum dari
asam lemak adalah:
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam
lemak yaitu:
1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid) Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid) Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap
b. Gliserida netral (lemak netral)
Fungsi dasar dari gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak).
Setiap gliserol mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika
gliserol berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak
disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida. Trigliserida
merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.
Apa yang dimaksud
dengan lemak (fat) dan
minyak (oil)? Lemak dan minyak keduanya merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat secara
umum dari keduanya adalah:
1. Lemak
Lemak umumnya diperoleh dari hewan ,berwujud padat pada suhu ruang dan tersusun dari
asam lemak jenuh.
2. Minyak
Umumnya diperoleh dari tumbuhan,berwujud cair pada suhu ruang,tersusun dari asam
lemak tak jenuhFosfogliserida (fosfolipid). Lipid dapat mengandung gugus fosfat. Lemak
termodifikasi ketika fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak.
c. Lipid kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Contoh penting dari lipid
kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.
1. Lipoprotein Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein.
Ada 4 kelas mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing tersusun atas beberapa jenis lipid, yaitu :
1. Kilomikron
Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan lain, kecuali ginjal.2. VLDL (very low - density lypoproteins)
VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju jaringan lemak
3. LDL (low - density lypoproteins)
LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer4. HDL (high - density lypoproteins)
HDL mengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati.
b. Kolesterol
Selain fosfolipid, kolesterol
merupakan jenis lipid yang menyusun
membran plasma. Kolesterol juga menjadi
bagian dari beberapa hormon. Kolesterol berhubungan dengan pengerasan arteri. Dalam hal ini
timbul plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan peningkatan tekanan darah karena arteri
menyempit, penurunan kemampuan untuk meregang. Pembentukan gumpalan dapat
menyebabkan infark miokard dan stroke.
Trigliserida dan lipida besar lainnya (kolesterol
dan fosfolipid) yang terbentuk di dalam usus halus
dikemas untuk diabsorpsi secara aktif dan
ditransportasi oleh darah. Bahan – bahan ini bergabung dengan protein-protein khusus dan membentuk
alat angkut lipid yang dinamakn lipoprotein. Tubuh membentuk empat jenis lipoprotein yaitu :
1 Kilomikron. Kilomikoron adalah lipoprotein paling besar dan mempunyai densitas paling
rendah kilomikron mengangkut lipida berasal makanan dari saluran cerna ke seluruh
tumbuh. Lipida yang diangkut terutama trigliserida.
Hasil pencemaran lipid Absorsi
Griserol
Asam lemak rantai pendek Diserap langsung ke dalam darah
Asam lemak rantai menengah
Asam lemak rantai panjang Diubah menjadi trisgliserida
Monogliserida di dalam sel-sel usus halus
Trigliserial Membentuk kilomikron, masuk
Kolestrol ke dalam limfe, kemudian ke
Fosfolipida dalam aliran darah
Kilomikron merupakan tetesan besar lipida berupa trigliserida, dan fosfolipida denan sedikit
protein (terutama berupa apolipoprotein A dan B) yang membentuk selaput pada
permukaannya. Selaput di sekeliling kilomikron ini memungkinkan lipida di dalamnya
mengembang secara bebas di dalam aliran darah yang sebagian besar terdiri atas. Kilomikron
pada dasarnya mengemulsi lemak sebelum masuk ke dalam aliran darah. Proses ini
menyerupai kegiatan lesitin dan asam lemak dalam usus halus dalam upaya mengemulasi
lemak makanan selama pencernaan . perbedaannya adalah bahwa dalam pencernaan yang
makanan selama pencernaan. Perbedaannya adalah bahwa dalam pencernaan yang
mengelilingi tetesan lemak adalah air, sedangkan pada kilomikron, lemak dikelilingi oleh
protein, kolesterol, dan fosfolipida. Dalam aliran darah trigliserida yang ada pada kilomikron
dipecah menjadi gliserol dan asam lemak bebas oleh enzim lipoprotein. Sebagian besar asam
lemak yang terbentuk di dalam tubuh diabsorpsi oleh sel-sel otot, lemak dan sel - sel lain.
Asam lemak ini dapat langsung digunakan sebagai zat energy atau diubah kembali menjadi
trigliserida. Sel-sel otot cenderung menggunakannya sebagai zat energy, sedangkan sel lemak
menyimpannya sebagai trigliserida.
2 Very low density lipoprotein (VLDL). Di dalam hati lipida dipersiapkan menjadi lipoprotein
sehingga dapat diangkut melalui a;liran darah. Lipoprotein yang dibentuk dalam hati ini
adalah VLDL, yaitu lipoprotein dengan densitas sangat rendah yang terutama terdiri atas
trigliserida. Bila VLDL meninggalkan hati, lipoprotein lipase kembali bekerja dengan
memecah trigliserida yang ada pada VLDL. VLDL kemudian mengankat kolesterol yang ada
pada lipoprotein lain dalam sirkulasi darah. Dengan berkurangnya trigliserida, VLDL
bertambah berat dan menjadi LDL (Low Density Lipoprotein), yaitu lipoprotein dengan
densitas rendah.
3 Low Density Lipoprotein (LDL). LDL yang terutama terdiri atas kolesterol bersilkulasi
dalam tubuh dan dibawa ke sel-sel otot, lemak, dan sel-sel lainya. Trigliserida akan
diperlakukan sama dengan yang trjadi pada kilomikron dan VLDL. Kolesterol dan
fosfolipida akan digunaka untuk membuat membrane sel, hormone-hormon atau ikatan lain,
atau disimpan. Reseptor LDL yang ada di dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi.
Pembentukan LDL oleh reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah.
Disamping itu dalam pembuluh darah terdapat sel-sel .perusak yang dapat merusak LDL.
Melalui jalur sel-sel perusak ini (scavenger pathway) molekul LDL dioksidasi, sehingga tidak
dapat masuk kembali ke dalam aliran darah. Kolesterol yang banyak terdapat dalam LDL
akan menumouk pada sel-sel perusak. Bila hal ini terjadi selama bertahun-tahun, kolesterol
akan menumpuk pada dinding pembuluh darah dan membentuk plak. Plak akan bercampur
dengan protein dan ditutup oleh sel-sel otot dan kalsium. Hal inilah yang kemudian dapat
berkembang menjadi aterosklerosis. Pengatur utama kadar kolesterol dalam darah adalah
hati, karena sebagian besar (50-70 %) reseptor LDL terdapat didalam hati.
4 High Density Lipoprotein (HDL). Bila sel-sel lemak membebaskan gliserol dan asam lemak,
kemungkinan kolesterol dan fosfolipid akan dikembalikan pula kedalam aliran darah. Hati
dan usus halus akan memproduksi HDL (lipoprotein dengan densitas tinggi) yang masuk
kedalam aliran darah. HDL menyerahkan kolesterol ke lipoprotein lain untuk diangkut
kembali kehati guna diedarkan kembali atau dikeluarkan dari tubuh. Nilai LDL dan HDL
mempunyai implikasi terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah. Nilai LDL yang
tinggi dikaitkan denga resiko tinggi terhadap serangan jantung. Sebaliknya HDL tinggi
dikaitakan dengan resiko rendah. Oleh sebab itu, LDL dikatakan sebagai “kolesterol jahat”
sedangkan HDL dikatakan “kolesterol baik”. Bagian dalam dari lipoprotein terdiri dari
trigliseridan dan kolesterol yang diselubungi fosfolipida. Protein berada didekat ujung luar
fosfolipida menutupu struktur lipoprotein. Penyusunan molekul yang bersifat hidrofobik
dibagian dalam dan molekul hodrofilik dibagian luar memungkinkan lipida diangkut melauli
cairan darah.
Komposisi Lipoprotein
No. LipoproteinTrigliserida
%
Kolesterol
%
Fosfolipida
%
Protein
%
1. Kilomikron 80-90 2-7 3-6 1-2
2. VLDL 55-65 10-15 15-20 5-10
3. LDL 10 45 22 25
4. HDL 5 20 30 45-50
1. ALAT YANG DIPERGUNAKAN
A. SPEKTROMETER
B. PIPET OTOMATIK
C. SPUIT 3CC, 5CC
D. SENTRIFUGE
E. TABUNG REAKSI
F. PEMANAS
2. BAHAN YANG DIGUNAKAN
- REAGENTS CHOLESTEROL
o REAGENTS MONO/SINGLE
o STANDART REAGENT
- EDTA
- AIR SULING
- LARUTAN PROTEIN STANDART
- REAGEN BIURET
3. CARA KERJA
PERCOBAAN DENGAN REAGENSIA BIURET
1. Sediakan 2 tabung reaksi.
2. Tabung 1 masukkan air suling 1 ml dan 3 ml reagen biuret
3. Tabung 2 masukkan 1 ml larutan protein standard an 3 ml reagen biuret
4. Tutup dan tunggu selama 10 menit.
5. Gunakan spectrometer untuk mengukur serapan larutan pada panjang gelombang yang sudah di tentukan
PERCOBAAN PROFILE LIPID
1. Persiapkan Pasien untuk diperiksa
a. Puasakan pasien dari jam 10 malam (tidak makan) sampai pagi
b. Diambil darah vena 3 cc
c. Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2. Persiapan pemeriksaan
a. Darah yang di ambil dari pasien di sentrifuge
b. Untuk memisahkan serum dan eritrosit
c. Setilah dipisahkan maka kita akan menggunakan serum, plasma untuk di periksa
3. Persiapan bahan/reagensia/alat :
a. Reagensia yang dipakai adalah reagensia mono/single
b. Reagensia standart cholesterol 200mg/dl
4. Tujuan
1. Mengetahui alat-alat yang dipakai untuk pemeriksaan lipid
2. Mengetahui cara pemeriksaan lipid
3. Mengetahui ukuran batas normal cholesterol
4. Mengetahui perhitungan untuk pemeriksaan lipid
5. Mengetahui struktur daripada lipid
5. HASIL
A. HASIL PENGAMATAN 1
B. HASIL PENGAMATAN 2
CHOLESTEROL mg/dl = (Ax/As) X konsentrasi standart
= 132 mg/dl
KESIMPULAN : BAHWA HASIL PEMERIKSAAN CHOLESTEROL = 132 mg/dl BERADA PADA NILAI DESIRABLE. JUMLAH CHOLESTEROL RENDAH
ASSISTEN LABORATORIUM
LOLY S.O. PURBA, S.Ked MARIANI R. LUMBAN GAOL, S.Ked
ABRAHAM SIMANUNGKALIT