Download - Tugas Akmen Ke an
BAB I
PENDAHULUAN
I.1Latar Belakang
Kategori utama informasi akuntansi pertama adalah untuk perencanaan dan
pengendalian operasi peuusahaan sehari – hari. Manajemen harus memiliki informasi
untuk meneliti apakah bisnis dioperasikan secara hati – hati untuk mencapai beberapa
tujuan nyata. Akuntasi manajemen secara umum meliputi tiga fungsi yaitu seleksi
data pemeliharaan catatan, analisis data, penyajian laporan dan menajemen pemakai.
Di negara kita dikenal tiga macam bentuk perusahaan yaitu perusahaan milik
negara, perusahaan koperasi dan perusahaan swasta. Perusahaan swasta apapun
bentuk hukumnya apakah berbentuk perseroan, komanditer ataupun perusahaan
perseroan tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan keuntungan maksimum guna
melangsungkan kegiatan atau proses produksi dalam melangsungkan kehidupan
perusahaan. Untuk merealisasikannya perusahaan harus melaksanakan kegiatan yang
terdiri dari : produksi, pembelanjaan, personalia dan pemasaran. Kegiatan ini dapat
mencapai sasaran yang efektif dan efisien maka semua kegiatan harus direncanakan
atau diorganisir, digerakkan, dikoordinasikan dan diawasi pelaksanaannya.
Namun ditinjau dari peranan pemerintahan terhadap dunia usaha ini maka
pemerintahan berusaha untuk menggalakkan industri dalam negeri, baik yang
berukuran besar maupun kecil yang nantinya dapat diharapkan untuk dapat menyerap
tenaga kerja dan pengangguran dapat ditekan. Kemampuan dari suatu perusahaan
didalam menyerap tenaga kerja sangat tergantung dari sifat usahanya, maksudnya
1
apakah perusahaan tergolong padat karya atau padat modal. Untuk perusahaan di Bali
seperti perusahaan pengolahan kayu, perusahaan batako, perusahaan genteng,
perusahaan garment dan lain sebagainya termasuk dalam golongan perusahaan yang
padat karya karena mampu menyerap tenaga kerja yang relatif banyak. Selian itu juga
usaha kecil menengah yang sekarang lagi banyak diusahakan oleh orang dapat
mengurangi pengangguran.
Sebagaimana layaknya setiap mendirikan sesuatu perusahaan jelas pimpinan
atau pemilik perusahaan menghendaki suatu kelangsungan hidup dari pada
perusahaan tersebut adalah stabil. Namun tak menjaga kelangsungan hidup
perusahaan ini bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Maka dari itu setiap
perusahaan didalam menjalankan segala aktivitas haruslah membuat suatu
perencanaan. Sesuatu akan berhasil dalam arti dapat berjalan dengan baik, bila
perusahaan tersebut teroganisir dengan baik.
Dalam hal ini pimpinan perusahan sangat memegang peranan penting dalam
mengorganisir perusahaan yang dipimpinnya. Tugas pimpinan perusahaan tidak
hanya menyediakan modal maupun menyediakan bahan mentah untuk diproduksi
yang besar, lebih jauh dari hal tersebut seorang pimpinan dituntut lebih banyak lagi
untuk dapat melihat dan mengembangkan sumber-sumber ekonomi yang efisien.
Karena kegagalan dalam suatu kegiatan tersebut membawa akibat yang kurang baik
terhadap kegiatan-kegiatan perusahaan lainnya.
Faktor yang harus diperhatikan adalah tenaga kerja. Dalam hal ini terutama
tenaga kerja yang mempunyai skill, tanggung jawab, serta loyalitas yang tinggi harus
diperhatikan. Lingkungan sangat mempengaruhi seorang karyawan dalam lingkungan
2
kerja. Selain itu komunikasi juga sangat penting dalam lingkungan kantor ,karena
hubungan antar karyawan tanpa komunikasi tentu akan berjalan tidak baik.
Tanpa adanya pembiayaan perencanaan akan sulit untuk direalisasikan begitu
juga sebaliknya. Karena itu disini saya ingin memberikan bagaimana pembiayaan
dalam suatu usaha mulai dari biaya tetap, variabel, bahan baku, BEP dan lainnya.
I.2 Rumusan masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut:
a) Bagaimana sistem kalkulasi biaya pesanan pada Perusahaan KARYA
JANEETA dan biaya apa saja yang dikeluarkan oleh perusahaan ini ?
I.3 Tujuan penulisan
a) Untuk mengetahui sistem pembiayaan dalam suatu perusahaan
b) Untuk mengtahui perbedaan biaya tetap dan variabel
c) Untuk mengetahui apa itu sistem biaya pesanan
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Akuntansi Manajemen
Pengertian Akuntansi manajemen adalah bagian dari pengertian akuntansi
yang bertujuan membantu manajer untuk menjalankan tiga fungsi pokoknya, yaitu
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Kehadiran akuntansi
manajemen atau sistem informasi manajemen dalam perusahaan merupakan suatu
sistem yang akan memberikan informasi kepada manajemen untuk membantu pihak-
pihak internal untuk mencapai tujuan organisasinya.
Teknik-teknik dalam akuntansi manajemen membantu manajemen dalam
menjalankan fungsi manajemen. Misalnya, menyusun anggaran (budget), melakukan
analisis cost, volume, propit (CVP), analisis varian, dan pemilihan sistem
pembebanan biaya yang tepat untuk penentuan harga jual. Pemilihan metode ini akan
mempengaruhi keakuratan pembebanan biaya ke produk sehingga manajer dapat
dengan tepat menentukan harga jual. Dengan demikian, dapat unggul dan bersaing
dalam harga.
II.2 Pengklasifikasian Biaya
Biaya harus diklasifikasikan untuk menentukan metode yang tepat dalam
menghimpun dan mengalokasikan biaya.
Metode klasifikasi yang penting dapat dijelaskan sebagai berikut :
4
a) Fungsi
Produksi : biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu barang.
Pemasaran : biaya yang dikeluarkan untuk menjual suatu barang dan jasa.
Administrasi : pengeluaran untuk menjalankan kebijaksanaan –
kebijaksanaan.
Keuangan : bagian pengeluaran yang dikaitkan upaya mencari dana.
b) Unsur – unsur
Bahan langsung : yaitu bahan baku yang merupakan bagian yang integral dari
produk jadi.
Upah langsung : upah tenaga kerja langsung untuk keperluan komponen
produk jadi.
Biaya umum pabrik : mencakup segala bahan, upah tidak langsung serta biaya
produksi yang tidak langsung dapat dibebankan pada satuan, pekerjaan atau
produk tertentu.
c) Produk
Langsung : yaitu biaya yang dibebankan kepada produk tanpa memerlukan
alokasi lebih lanjut.
Tidak langsung : biaya yang dialokasikan.
d) Departemen
Produksi : satu unit kegiatan yang dilaksanakan atas suatu komponen atau
suatu produk yang biayanya dialokasi lebih lanjut.
Pelayanan/jasa : suatu unit yang tidak langsung terlibat dalam kegiatan
produksi dan biaya pada akhirnya dibebankan kepada satuan produksi.
5
e) Saat dibebankan kepada pendapatan
Biaya produk : biaya – biaya yang dimasukkan pada waktu penghitungan
biaya produksi. Biaya produk termasuk dalam persediaan dan dalam harga
pokok penjualan apabila produk dijual.
Biaya periode : biaya yang dikaitkan dengan perjalanan waktu dan bukan
dengan jumlah produk. Biaya ini ditunjukkan pada biaya perhitungan rugi
laba setiap akhir periode karena tidak ada lagi manfaat yang diterima masa
mendatang.
f) Kaitan dengan volume
Variabel : biaya yang jumlahnya berubah secra proposional dengan perubahan
kegiatan bersangkutan. Biaya satuan tidak berubah dan tidak dipengaruhi oleh
volume.
Tetap : biaya yang tidak berubah jumlah sekalipun volume berubah. Harga
satuannya akan turun bila volume meningkat.
g) Periode yang dicakup
Modal : biaya yang diharapkan memberikan manfaat dimasa mendatang dan
diklasifikasikan dengan aktiva.
Pendapatan : biaya yang diharapkan akan memberi manfaat pada waktu
terjadi pengeluaran
h) Tingkat rata – rata
Total : biaya kumulatif menurut kategori yang ditentukan
Satuan : keseluruhan jumlah biaya dibagi dengan unit/volume.
6
II.3 Sistem Biaya Pesanan
Sistem akuntansi biaya pesanan dirancang untuk pengendalian biaya
perusahaan yang memproduksi pesanan – pesanan individual atau pekerjaan –
pekerjaan individual. Dalam sistem kemudian diakumulasikan untuk bahan informasi
pada biaya – biaya bahan mentah, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik untuk
tiap – tiap pekerjaan. Harga penjualan dari pekerjaan dibandingkan dengan total biaya
dari pekerjaan tersebut dan tiga elemen biaya untuk pekerjaan (bahan mentah, tenaga
kerja langsung, dan overhead pabrik) dapat dianalisis untutk tujuan pengendalian dan
dapat digunakan sebagai dasar harga yang akan datang dari masing – masing
pekerjaan.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
III.1 Tempat dan Obyek Penelitian
a. Tempat Penelitian adalah perusahaan Karya Janeeta terletak di JL.P.Bungin GG
. Taman No.12 Denpasar,tempat perusahaan ini adalah
rumah sendiri dari si pemilik yaitu bapak Edy Suhartono.
b. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek penelitian adalah biaya – biaya yang
dikeluarkan dan aset yang dimiliki selama proses produksi dalam periode satu
kali proyek.
III.2 Jenis dan Sumber Data
a. Jenis data menurut sifatnya
1) Data Kuantitatif yaitu :
Data berbentuk angka-angka atau data yang dapat dihitung jumlahnya.
2) Data Kualitatif yaitu :
Data yang bersifat keterangan yang dapat memberikan gambaran terhadap
permasalahan yang dibahas dalam penelitian, meliputi sejarah singkat
perusahaan dan struktur organisasi.
8
b. Jenis data menurut sumbernya
1) Data Primer yaitu :
Data yang diperoleh langsung dari sumber yang diamati, dicatat untuk
pertama kalinya oleh sipenulis.
2) Data Sekunder yaitu :
Data yang diperoleh dari pihak lain yang ada hubungannya dengan
penelitian yang dilaksanakan
III.3 Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, digunakan
beberapa metode pengumpulan data, yaitu :
a. Observasi adalah :
Cara pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara langsung
terhadap obyek yang diteliti.
b. Wawancara adalah :
Cara pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab secara langsung
dengan pimpinan perusahaan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
penelitian.
9
III.4 Metode Penentuan Sampel
Adapun yang menjadi sampel yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
pimpinan perusahaan KARYA JANEETA.
III.5 Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini ditabulasikan dan dianalisa secara:
Analisa dengan menggunakan R/C (Return cost rtio), untuk mengetahui besarnya
pendapatan dengan rumus:
A = R/C
R = Py.Y
C = FC+VC
a = {(Py.Y)/(FC+VC)}
Keterangan:
A = nilai R/C
R = penerimaan
C = biaya
Py = harga output
Y = output
FC = biaya tetap (fixed cost)
VC = biaya variabel (variable cost)
10
Krieria:
Apabila R/C ratio > 1, berarti usaha tani tersebut menguntungkan untuk
diusahakan.
Apabila R/C ratio 1, berarti usahatani tersebut belum mendapatkan
keuntungan dan perlu adanya pembenahan.
11
BAB IV
GAMBARAN UMUM
PERUSAHAAN KARYA JANEETA
IV.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Peusahaan “KARYA JANEETA” merupakan perusahaan yang bergerak dibidang
kontraktor pembangunan rumah, kost – kostan ,took dan sebagainya.Perusahaan ini
memiliki kantor yang juga rumah pribadi dari bapak Edy Suhartono di JL.P.Bungin
GG.Taman No.12 Denpasar selatan . Perusahaan ini didirikan pada tahun 2002 oleh
Bapak Edy Suhartono.
Bapak Edy dahulunya adalah coordinator lapangan di PT.ADHI KARYA,
salah satu perusahaan kontraktor terbesar di Indonesia. Namun karena ada masalah
pribadi antar staff di perusahaan tersebut,maka bapak Edy keluar dari perusahaan
tersebut dan memulai usaha sendiri dari nol.
Menurut Bpk. Edy sewaktu awal mendirikan perusahaan ini,banyak asam
manisnya . Namun tidak menyurutkan niat dari bapak edy sendiri.Karena para
konsumen belum terlalu percaya terhadap perusahaan baru yang didirikan oleh bapak
Edy .Titik baliknya adalah ada seorang konsumen yang memang kawan dekat,
mempercayai bpak Edy untuk membuat bangunan kantor Bank Mandiri di jalan
kepundung. Karena dinilai kinerja dari perusahaan yang dimiliki oleh bapak Edy ini
bagus dan relevan maka semakin banyak konsumen yang mempercayai bapak Edy
untuk membangun bangunan pesanan dari konsumen tersebut.
12
IV.2 Pekerja Perusahaan
1. Jumlah pekerja.
Jumlah pekerja yang bekerja pada usaha pemotongan ayam Tritunggal adalah
sebanyak 30 orang pekerja tetap.
2. Jam kerja karyawan
Waktu atau jam kerja maka Perusahaan KARYA JANEETA mengambil
kebijaksanaan untuk libur hari raya. Kebijakan tersebut diambil untuk menghindari
kebosanan pekerja didalam melakukan kegiatan perusahaan.
Untuk lebih jelasnya jam kerja karyawan pada Perusahaan KARYA JANEETA
adalah sebagai berikut :
Jam 08.00 – 13.00 wita = waktu untuk bekerja
Jam 13.00 – 14.00 wita = waktu untuk istirahat
Jam 14.00 – 18.00 wita = waktu untuk bekerja
IV.3 Proses Produksi
:::: Kesepakatan dasar bangun rumah :::
Kesepakatan dasar bangun rumah dilakukan antara pemilik rumah dengan pihak
KARYA JANEETA mengenai hal hal yang berkenaan dengan proses bangun rumah,
antara lain perancangan arsitektur rumah, pembiayaan bangun rumah, pengkontrolan
proses pembangunan, tahapan penyelesaian hingga tahapan masa garansi. Semua
kesepakatan ini dituangkan secara tertulis dan disetujui pemilik rumah dan pelaksana
13
pekerjaan bangun rumah agar dikemudian hari menjadi acuan kwajiban dan haknya
masing masing.
::: Pendefinisian tantangan dan resiko :::
Pada tahapan ini dipelajari tantangan yang dapat muncul dan menjadi hambatan
proses bangun rumah. Hambatan dapat timbul dari hal teknis maupun hal non-teknis
pembangunan rumah. Hal teknis dapat berupa tantangan struktur bangunan rumah
atau kesulitan pelaksanaan pembangunan rumah. Tantangan non teknis dapat berupa
perijinan bangun, pengorganisasian pekerja hingga transportasi pengadaan material.
:::: Desain awal arsitektur / pra desain arsitektur :::
Pra desain arsitektur merupakan gambaran awal rumah anda yang dibentuk dari hasil
diskusi kekeluargaan antara pemilik rumah dengan arsitek rumah. Dalam diskusi
disampaikan keinginan pemilik rumah untuk rumah yang akan dibangun atau dapat
juga saran masukan dari arsitek dari sisi keilmuwan dan pengalamannya. Seorang
arsitek yang baik mampu menjebatani keinginan pemilik rumah melalui solusi
arsitektur desain yang baik. Sehingga arsitek tidak hanya mementingkan tampilan
muka bangunan semata tetapi juga mempertimbangkan konsep keseluruhan dan
alasan arsitektural yang kemudian mendasari terbentuknya desain secara utuh dalam
satu kesatuan.
14
::: Desain arsitektur :::
Fase desain arsitektur merupakan pematangan dari pra desain arsitektur. Fase ini
merupakan pekerjaan koreksi desain arsitektur antara pemilik rumah dengan arsitek.
Disain dianggap matang apabila ada persetujuan atas rancangan rumah antara pemilik
dengan arsitek rumah. Selanjutnya rancangan arsitektur yang sudah disetujui dirubah
menjadi gambar kerja lapangan. Gambar kerja merupakan serangkaian gambar
pedoman pekerjaan lapangan yang dimengerti oleh pelaksana lapangan.
::: Pengurusan perijinan bangun rumah IMB :::
Pengurusan perijinan dilakukan apabila desain arsitektural telah selesai. Gambar
desain arsitektur dibutuhkan petugas tata kota untuk meluluskan permintaan perijinan
bangun rumah. Pengurusan perijinan sangat penting karena apabila pembangunan
rumah dijalankan tanpa ijin dapat mengakibatkan proyek disegel oleh pemerintah.
::: Persiapan pembangunan konstruksi rumah :::
Fase ini merupakan tahapan dimana kontraktor dan arsitek sudah mempunyai
gambaran atas rencana bangunan rumah yang akan dibangun. Rencana atas bentuk
desain rumah telah disetujui, jenis dan quantity material diketahui. Selanjutnya
kontraktor akan menawarkan rencana anggaran biaya rumah (RAB) untuk mendapat
persetujuan pemilik rumah. Bila rencana anggaran biaya bangun rumah sudah
disetujui pemilik rumah, kontraktor dapat menyiapkan semua keperluan
15
pembangunan material ataupun immaterial seperti, tenaga kerja dan sistem kerja,
sebelum pelaksanaan pekerjaan fisik konstruksi rumah dimulai.
::: Pembangunan rumah :::
Pembangunan konstruksi rumah merupakan pelaksanaan lapangan dari perencanaan
yang disetujui. Proses pembangunan dikerjakan sepenuhnya oleh kontraktor. Tugas
pengawasan lapangan dilakukan secara total oleh kontraktor dan parsial oleh arsitek
hingga proses pembangunan selesai.
::: Serah terima kunci :::
Fase ini merupakan titik yang menandakan selesainya pekerjaan pembangunan
rumah. Fase ini dicapai bila bangunan rumah telah bersih dan dapat segera dihuni.
::: Masa garansi :::
Masa garansi berjalan sepanjang 3 bulan untuk kerusakan yang diakibatkan atau
terjadi karena proses pembangunan rumah oleh kontraktor. Kerusakan yang
disebabkan hal diluar proses pembangunan rumah tidak termasuk hal hal yang
digaransikan.
BAB V
16
HASIL DAN PEMBAHASAN
Total penjualan 1 unit rumah pada Juni 2010 adalah Rp.250.000.000,-,.
1. BIAYA TETAP
No. Keterangan Rp.
1 Gaji borongan 3 Bulan Rp. 35.000.000
2 Tempat Hak milik Rp. 156000.000
3 Alat Bor Rp. 600.000
Gerenda Rp. 400.000
Gergaji Rp. 50.000
Pahat Rp. 30.000
Palu Rp. 81.000
Linggis Rp. 80.000
Sekrop Rp. 60.000
Total Biaya Tetap Rp192.301.000
2. Biaya Overhead
2. BIAYA VARIABEL
No. Keterangan Rp.
1 Pasir super 20m3 X @ 85.000 Rp. 1.700.000
2
Kayu kusen 6/12
4meter 40 Batang X @ 300.000 Rp. 12.000.000
3
Biaya Listrik
1300 watt Pemasangan Rp. 3.000.000
17
4 Biaya pompa air Pemasangan Rp. 2.000.000
5 Bahan Baku Kayu
Kayu kusen 6/12 4meter Rp. 12.000.000
Kayu 3/10 4meter Rp. 4.400.000
Kayu 3/20 4 meter Rp. 3.240.000
Kayu 5/7 4 meter Rp. 11.700.000
Kayu 2/3 4 meter Rp. 2.250.000
6 Cat minyak putih Rp. 150.000
7
Cat vinilex putih
25 kg Rp. 740.000
8 Semen Rp. 4.000.000
Total Biaya Variabel Rp. 57.180.000
Pembebanan Biaya Terhadap Unit yang Diproduksi
Dalam melakukan produksinya, perusahaan ini menggunakan kalkulasi biaya
pesanan. Dimana biaya ini dibedakan menjadi 3 yaitu biaya bahan baku, tenaga kerja
langsung, dan overhead. Biaya – biaya tersebut dapat diterangkan sebagai berikut :
1. Biaya pembelian bahan baku Rp 157.301.000
2. Biaya tenaga kerja borongan Rp. 35.000.000
3. biaya overhead Rp. 57.180.000
18
Kartu biaya pesanan ayam kampung dan Broiler
1. Biaya pembelian bahan baku Rp 157.301.000
2. Biaya tenaga kerja borongan Rp. 35.000.000
3. biaya overhead Rp. 57.180.000
Total biaya Rp.249.481.000
Dibagi 1 unit
Totalnya : Rp.249.481.000
19
Skedul Harga Pokok Produksi
Periode Yang Berakhir April 2007
Bahan langsung
Persediaan awal bahan baku : 0
Pembelian bahan baku : 157.301.000
Total bahan baku yang tersedia : 157.301.000
Bahan baku akhir : 0
Total bahan baku yang digunakan : 157.301.000
Tenaga kerja langsung : 35.000.000
Overhead yang dibebankan : 57.180.000
Biaya produksi berjalan : 249.481.000
(+) Barang dalam proses awal : 0
Total biaya produksi : 249.481.000
(-) Barang dalam proses akhir : 0
Harga pokok produksi : 249.481.000
Dari skedul harga pokok produksi diatas dapat dilihat bahwa bahan baku yang
tersedia hanya untuk sekali periode produksi dimana persediaan barang awal dan
akhir tidak ada. Total bahan baku yang digunakan adalah Rp 157.301.000 dan tenaga
kerja langsung Rp. 35.000.000, overhead yang dibebankan Rp. 57.180.000 kemudian
ditambah dengan barang dalam proses awal lalu dikurangi barang dalam proses akhir,
tetapi karena kosong sehingga harga pokok produksi adalah Rp. 249.481.000
20
Laporan Harga Pokok Penjualan
Persediaan awal barang jadi : 0
Harga pokok produksi : 249.481.000
Barang yang tersedia untuk dijual : 249.481.000
(-) Persediaan akhir barang jadi : 0
Harga pokok yang disesuaikan : 249.481.000
Dari laporan harga pokok diatas dapat dijelaskan bahwa harga pokok penjualan
adalah Rp 249.481.000, ini dikarenakan oleh tidak adanya persediaan awal barang
jadi dan persediaan akhir barang jadi.
LAPORAN LABA RUGI
Penjualan : 250.000.000
(-) Harga pokok penjualan : 249.481.000
LABA : 519.000
Dari laporan laba rugi diatas dapat dijelaskan penjualan adalh sebesar
Rp.250.000.000 dikurangi harga pokok penjualan Rp 249.481.000. sehingga
mendapat margin kotor, Rp. 519.000tetapi karena tidak ada biaya administrasi jadi
margin kotor disini tidak dihitung jadi laba Rp 519.000 merupakan laba bersih.
21
AYAT JURNAL
Pembelian bahan baku 157.301.000
Kas 157.301.000
Barang dalam proses 157.301.000
Bahan baku 157.301.000
Barang dalam proses 35.000.000
Utang gaji 35.000.000
Barang dalam proses 57.180.000
Pengendali overhead 57.180.000
Harga pokok penjualan 249.481.000
Barang jadi 249.481.000
Harga pokok penjualan 249.481.000
Barang jadi 249.481.000
Piutang Usaha 250.000.000
Pendapatan penjualan 250.000.000
22
Analisis BEP ( break event point )
BEP ( dalam unit) = TFC / harga – VC/Unit (KTO)
Diketahui :
TFC= Rp192.301.000
HARGA = Rp.250.000.000,-
VC/unit = Rp. 57.180.000
BEP ( dalam unit ) = 192.301.000/250.000.000 – 57.180.000
= 192.301.000/192.820.000
= 0,997 dibulatkan 1
Bep ( dalam Rp ) = TFC/ 1- TVC/ penjualan
Diketahui :
TFC= Rp192.301.000
TVC = Rp. 57.180.000
Penjualan (TR) = Rp.250.000.000
BEP ( dalam Rp ) = 192.301.000/1-57.180.000/250.000.000
=192.301.000/1-0.228
=192.301.000/0.772
= 192.301.249,094
23
Jadi Perusahaan akan mencapai titik impas break event point pada penjualan
Rp.192.301.249,094 dengan unit berjumlah 1.
ANALISIS KELAYAKAN USAHA
Penjualan : 250.000.000
TFC : 192.301.000
TVC : 57.180.000
TC : 249.481.000
dengan R/C = 1,002 berarti usaha ini layak untuk dijalankan karena R/C nya diatas 1
24
BAB VI
PENUTUP
VI.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan diatas adalah sebagai
berikut :
1. Dalam menghitung pembiayaannya menggunakan sistem kalkulasi biaya proses
2. Laba yang didapat pada periode bulan juni 2010 adalah 679.45519.0000
3. Dari analisis kelayakan usaha, cukup memberi keuntungan.
VI.2 Saran
1. Bila perusahaan KARYA JANEETA ingin mendapat keuntungan yang lebih
besar pengeluaran untuk biaya variabel harus dikurangi. Dan kualitas pekerjaan
lebih dipertahankan lagi.
25
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Kamaruddin.1996.Akuntansi Manajemen (edisi Revisi).PT RajaGrafindo
Persada : Jakarta
Siswanto Bedjo & Sadeli Lili.M.2001.Akuntansi Manajemen.Bumi Aksara : Jakarta
http://www.bangun-rumah-minimalis.com/tahapan-bangun-rumah-minimalis.html
www.makalah manajemen .com/.../ pengertian - akuntansi - manajemen .html
26
SISTEM KALKULASI BIAYA PESANAN PADA
PERUSAHAAN KARYA JANEETA
Oleh :
ANDI INDIARTO
0505315001
SOSIAL EKONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
27
2007
28