Transcript

2.MEMBUAT GARIS LURUS DAN MENGUKUR JARAK DI LAPANGAN

Pengetahuan dasar ilmu ukur tanah untuk menentukan garis lurus maka harus ditentukan terlebih dahulu titik titik di lapangan. Garis lurus tersebut menghubungkan dua titik ujung dengan jumlah yang cukup banyak, sehingga garis lurus itu kelihatan dengan jelas. Titik- titik tersebut dinyatakan dengan yalon dan tiap tiap bagian garis yang terletak antara yalon dianggap lurus. Sebagai syarat utama untuk mencapai tingkat ketelitian yang cukup besar maka tiap tiap yalon harus terletak tegak lurus. Untuk itu, selalu diupayakan untuk semua yalon diletakkan dengan tegak lurus. Jarak antara kedua titik di lapangan dikatakan lurus apabila jarak yang diukur tersebut panjangnya tidak melebihi dari 3,5 m. Karena apabila jaraknya melebihi 3,5 m sangat dipengaruhi adanya faktor dari kelengkungan bumi. Namun bila dalam pengukuran tidak dituntut adanya faktor keakuratan, maka pengaruh dari kelengkungan bumi tersebut dapat diabaikan. Beberapa hal yang harus diperhatikan di dalam membuat garis lurus antara dua titik di lapangan, yaitu :

1. Perhatikan dengan baik lokasi dimana kita akan melakukan pengukuran,2. Perhatikan dengan seksama langkah langkah kerjanya,3. Mengincar yalon pada posisi ( kanan dan kiri ),4. Menancapkan yalon harus posisinya tegak lurus,5. Pasangan dari yalon-yalon tersebut harus tepat sesuai titik titik yang telah ditentukan.Di dalam pengetahuan dasar ilmu ukur tanah dalam menggunakan alat ukur sederhana untuk dapat membuat garis lurus di lapangan dengan benar, maka ada beberapa peralatan yang harus dipersiapkan terlebih dahulu yaitu yalon, patok dan palu kayu, meteran, data board, serta alat tulis. Untuk lebih jelas dalam memahami pengetahuan pengetahuan dasar ilmu ukur tanah untuk membuat garis lurus di lapangan bisa di lihat pada gambar di bawah ini

Gambar pemasangan yalon untuk membuat garis lurus di lapangan

Tahapan kerja dari gambar tersebut di atas untuk membuat garis lurus dilapangan adalah sebagai berikut :1. Tancapkan dua buah yalon di lapangan , misalnya yalon P dan yalon Q.2. Orang pertama berdiri di belakang yalon titik P sejauh x cm ( 30 cm ) ke arah titik Q dan memberi perintah pada orang kedua.3. Orang kedua memegang yalon dengan ibu jari dan jari telunjuk, mengikuti petunjuk orang pertama sehingga yalon A segaris lurus dengan P dan Q.4. Orang kedua menancapkan yalon A setegak mungkin dengan titik yang sudah didapat.5. Orang pertama mengincar kembali posisi yalon, sehingga benar benar tampak yalon PAQ berimpit.6. Demikian dilakukan seperti di atas pada yalon B, C dan seterusnya.7. Bila pekerjaan selesai, maka titik titik P, A, B, C,, Q tampak seperti satu yalon, karena lurus sekali.

ALAT PENGUKUR SUDUT MIRINGUntuk mendapatkan jarak mendatar dari jarak miring yang diukurdiperlukan sudut miring a dari lapangan .sudut miring a ini dapat di tentukan dengan alat pengukur sudut miring .Banyak macam alat pengukur sudut miring yang dapa t di beli .Disini akan di bicarakan dua macam,macam pertama yang sederhana sedangkan macam kedua menggunantukkan teropong.

A. Alat pengukur sudut miring macam pertama terdiri dari suatu rangka yang berbentuk segitiga dari kayu atau dari besi .pada salah satu titik sudutnya digantungankan dengan engsel suatu batang yang di bawahnya diperberat dan diberi bentuk ujung anak panah .Ujung berjalan melalui suatu skla yang di buat pada pelat dengan bentuk busur lingkaran.Skala pada busur lingkaran ini di buat dengan cara empiris dan harus menunjukan besarnya sudut miring a .Batang dengan tanda panahnya ,karena beratnya,akan selalu letak tegak lurus .Maka bila alas rangka segitiga itu di tempatkan di atas garis yang mendatar (a 0),maka anak panah harus berimpit dengan garis nol skala ,dan dengan menggunakan beberapa harga a yang tertentu,dapatlah dibuat skla busur lingkaran .Titik nol skala letak di tengah tengah busur,sedangkan sekala dengan angka angkanya akan simetris tetrhadap titik nol.B. Alat macam kedua menggunakan suatu teropong yang di perlengkapi dengan alat bidik.Teropong dapat berputar dengan sumbu mendatar sebagai sumbu putar dan bersama sama dengan teropong dapat berputar pula suatu rangka yang bagian bawahnya berberntuk busur lingkaran .Busur lingkaran ini di beri lingkaran skala yang menyatakan sudut miring garis bidik teropong dalam derajat atau dalam persen.Pada batang G disekrupkan suatu plat P yang di beri garis , garis mana yang digunakan untuk menentukan sudut miring pada skala .Sudut miring garis bidik teropong sama dengan angka skala yang berimpit dengan garis pada pelat P .


Top Related