Download - Tristi Annisa Rosyidah 201451202
![Page 1: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/1.jpg)
TRISTI ANNISA ROSYIDAH201451202
KOMPLEKS HISTOKOMPATIBILITAS
MAYOR(MHC)
![Page 2: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/2.jpg)
MHC• Komplkes Histokompatibilitas mayor
– Gen dapat ditemukan di semua mamalia– Berperan untuk membedakan antar gen– Berpartisipasi di hormon dan sel imun
• MHC bertindak sebagai memperkenalkan struktur antigen
• Di manusia MHC ditemukan pada kromosom no. 6– Ditunjuk sebagai HLA complex
• Di tikus MHC ditemukan pada kromoson no. 17– Ditunjuk to as H-2 complex
![Page 3: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/3.jpg)
• MHC dibagi menjadi 3 kelas– MHC kelas 1
• Ditemukan pada semua permukaan bersel inti• Bertugas sebagai mempresentasikan antigen peptida ke sel T
sitotoksik (Tc)– MHC kelas II
• Ditemukan pada permukaan sel B, makrofag, sel dendrik, dan sel penampil antigen (APC)
• APC dapat mempresentasikan antigen ke sel T penolong (Th)– MHC kelas III
• Mencakup protein disekresikan yang memiliki fungsi kekebalan tubuh. Cth: Sistem komplemen, molekul inflamasi
MHC
![Page 4: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/4.jpg)
• Gen Kelas I MHC Ditemukan Dalam Daerah A, B dan C Pada Manusia (K dan D pada tikus)
• Kelas II MHC Gen Ditemukan Dalam Daerah DR, DP dan DQ (IA dan IE pada tikus)
• Kelas I dan Kelas II MHC sebagai fitur struktural – Keduanya terlibat dalam APC
• Kelas III MHC tidak memiliki struktur yang sama pada Kelas I dan II – Cth: TNF, heat shock protein, komponen komplemen
MHC kelas I, II dan III
![Page 5: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/5.jpg)
![Page 6: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/6.jpg)
• MHC sangat polimorfik– Berbeda pada setiap orang
• Namun, tingkat berpindah sangat rendah– Tingat berpindah 0.5% – Diwariskan 2 set (1 dari ayah, 1 dari ibu)– Haplotype berasal dari ibu atau ayah
• MHC Alel dinyatakan sangat dominan– Baik dari ibu atau ayah
• Haplotype tikus ditandai dengan Italic Superscript– Ex. H-2b
– Ditunjukkan pada seluruh rangkaian H-2 alel
Polimorfik Gen MHC
![Page 7: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/7.jpg)
Turunan HLA Haplotypes
![Page 8: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/8.jpg)
• Terdiri dari 2 molekul– Rantai (45 kDa), transmembrane 2-microglobulin (12 kDa)
• Kumpulan dari rantai and 2 diperlukan untuk menunjukkan permukaan
• Rantai terdiri dari 3 (1, 2 and 3) 2-microglobulin sama atau serupa dengan 3 1 dan 2 mengikat peptida 3 memelihara di molekul MHC I
– Interaksi dengan molekul CD8 (TC)
Molekul MHC kelas I
![Page 9: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/9.jpg)
![Page 10: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/10.jpg)
• Terdiri dari rantai and – Rantai and sebagai non-kovalen
• Rantai and membuat bertambah dominan 1 dan 2 (rantai ) 1 dan 2 (rantai )
1dan 1 mengikat antigen dan Heterodimer ada untuk dimerisasi• Molekul CD4 mengkiat 2/2 domains
Molekul MHC kelas II
![Page 11: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/11.jpg)
Kesamaan kelas I dan kelas II
![Page 12: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/12.jpg)
![Page 13: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/13.jpg)
• Beberapa ratus jenis alel telah diidentifikasi pada manusia• Namun, molekul 6 MHC I And 12 MHC II ada pada tiap
individu• Sejumlah besar peptida perlu disajikan menggunakan
molekul MHC• Untuk mencapainya, molekul MHC tidak sangat spesifik
untuk peptida (tidak seperti TCR dan BCR)• Terjadi pengikatan secara acak
– Peptida dapat mengikat beberapa MHC– Molekul MHC dapat mengikat banyak peptida
Kekhusussan kelas I dan kelas II
![Page 14: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/14.jpg)
• MHC dikenal sebagai kompleks paling polimorfik• Alel bisa berbeda hingga 20 a/a• Alel kelas I pada manusia: 240 A, 470 B, 110 C• Alel kelas II pada manusia: HLA-DR 350 , 2 !• HLA-DR
– Gen bervariasi dari 2-9 pada tiap manusia– 1 gen ( dapat menggabungkan dengan untuk
meningkatkan jumlah molekul APC)• DP (2 , 2 ) dan DQ (2 , 3 )
Keanekaragaman Dan Polymorphism kelas I dan II
![Page 15: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/15.jpg)
![Page 16: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/16.jpg)
• Peptida memperkenalkan MHC I dengan protein endogen
• Sedikit dari 100 Peptida/MHC bisa aktifkan TC
• Ukuran peptida– ukuran 8-10 a/a, tapi lebih baik 9
Peptida MHC Kelas I
![Page 17: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/17.jpg)
![Page 18: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/18.jpg)
![Page 19: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/19.jpg)
• Peptides Presented Thru MHC II Are Exogenous– Proses melalui jalur endocytic
• Peptida memperkenalkan TH
• Panjang peptida 13-18 a/a• Pengikatan terjadi dipusat 13 a/a• peptida masih bisa mengikat MHC II• Peptida MHC I sangat sesuai, tidak demikian
dengan halnya peptida MHC II
Peptida MHC kelas II
![Page 20: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/20.jpg)
![Page 21: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/21.jpg)
• Tanda diatur oleh banyak sitokin– IFN, IFN, IFN dan TNF meningkatkan MHC
• Faktor yang meningkatkan gen MHC– CIITA (Transactivator), RFX (Transactivator)
• Sedikit virus yang dapat mengubah MHC– CMV, HBV, Ad12
• Pengurangan MHC memungkinkan untuk sistem penghindaran kekebalan tubuh
MHC Expression
![Page 22: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/22.jpg)
Studi Kasus (Reumatik)
Komponen genetik yang banyak dihubungkan dengan penyakit reumatik adalah gen respon imun yang terletak pada Major Histocompatibility Complex ( MHC). Pada MHC terletak gen penyandi berbagai molekul respon imun yang paling berperan pada penyakit yang terkait dengan gen respon imun.
![Page 23: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/23.jpg)
HLA (human leucocyte antigen) merupakan molekul yang berperan pada presentasi antigen. HLA kelas I berfungsi untuk mempresentasikan antigen oleh sel T CD8+. HLA kelas II pada presentasi antigen oleh APC kepada sel T CD4+, untuk selanjutnya terjadi aktivasi sistem kekebalan adaptif, kearah sistem imun selular atau imun humoral.
Studi Kasus (Reumatik)
![Page 24: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/24.jpg)
HUBUNGAN HLA KELAS I DENGAN PENYAKIT REUMATIK OTOIMUN
HLA-B27 berhubungan erat dengan ankylosing spondilitis (AS), 95% pasien AS membawa HLA-B27 (RR mencapai >90), chronic inflammatory bowel disease (IBD), artritis reaktif dan psoriatik artritis. Hubungan HLA-B2705 dengan AS terdapat pada ras Kaukasian, HLA-B2706 pada orang asia tenggara, dan HLA-B2709 pada orang Sardania.
Studi Kasus (Reumatik)
![Page 25: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/25.jpg)
HLA dan Rheumatoid Arthritis gen HLA terkait dengan rheumatoid arthritis (RA) menyandikan urutan khas dari asam
amino dari kodon 67-74 dari molekul DRbeta: Kelas RA terkait II molekul membawa urutan LeuLeuGluGlnArgArgAlaAla atau LeuLeuGluGlnLysArgAlaAla di wilayah ini, sementara non-RA-terkait gen membawa satu atau lebih perbedaan di daerah ini. residu dari bagian molekul yang terletak di tengah-tengah bagian alfa-heliks dari molekul DRB1-encode kelas II, disebut epitop bersama.
risiko tertinggi untuk kerentanan terhadap RA datang pada individu yang membawa kedua DRB1 * 0401 dan DRB1 * 0404 gen. DR4 positif ini alel RA-terkait yang paling sering di antara pasien dengan lebih parah, penyakit erosif. beberapa mekanisme telah diusulkan yang menghubungkan epitop bersama untuk reaktivitas imun di RA. ini bagian dari molekul kelas II memungkinkan preferensial mengikat peptida artritogenik, itu dapat mendukung ekspansi dari limfosit T diri-reaktif, atau mungkin diri dari bagian dari ligan pMHC diakui oleh TCR yang memulai pengakuan jaringan sinovial.
Pembahasan
![Page 26: Tristi Annisa Rosyidah 201451202](https://reader033.vdokumen.com/reader033/viewer/2022061606/563db949550346aa9a9bdf91/html5/thumbnails/26.jpg)
1. Alwi idrus, dkk. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi kelima. Jilid tiga. Interna Publishing. Jakarta
2. Anthony S. Fauci. Harrison’s principles of internal medicine. 17th ed. Volume II.
3. http://freaknie1/blogspot.com/2012/06/respon-tubuh-terhadap-tantangan.html
4. Baratawidjaja K.G. Imunologi Dasar. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
5. http://allergycliniconline.com/2012/02/02/imunologi-dasar-kompleks-histokompatibilitas-mayor/
6. http://id.wikipedia.org/wiki/kompleks_histokompatibilitas_utama
DAFTAR PUSTAKA