Download - Tren Dan Issue Pelayanan Keperawatan
Trend dan Issue Pelayanan Keperawatan
@gemi Rahayu 2015
2
Bahasan• Pengertian tren dan issue dalam
pelayanan keperawatan• Tren dan Issue Keperawatan• Pendidikan dalam keperawatan• Kompetensi pemberi pelayanan• Gerakan dan tuntutan konsumen• Pengetahuan dan teknologi baru• Hak perawatan kesehatan• Sistem pembayaran asuransi
Pengertian• Trend adalah sesuatu yang sedang di
bicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya berdasarkan fakta.
• Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi, pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN
• terjadi suatu masa transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju
3
• Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan umur harapan hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan yang berkaitan dengan kelompok lanjut usia serta penyakit degeneratif.
• Pada masyarakat moderen, terjadi peningkatan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih kritis
4
• masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional.
• keperawatan dapat memenuhi standart global internasional dalam memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan professional, kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek social budaya, memiliki wawasan yang luas dan menguasi perkembangan Iptek.
5
Bagaimana Perawat di Indonesia ?• untuk mewujudkan perawat yang professional di
Indonesia masih belum menggembirakan, karena beberapa faktor :1. Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun 1985 pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di negara barat pada tahun 1869.2. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.3. Keterlambatan system pelayanan keperawatan., ( standart, bentuk praktik keperawatan, lisensi )
6
• Sehingga tenaga keperawatan diharapkan untuk dapat memenuhi standar global dalam memberikan pelayanan / asuhan keperawatan.
• era globalisasi tidak dapat kita cegah yang perlu dilakukan adalah memperbaiki sistem pendidikan dan kebijakan dalam bidang kesehatan jika tidak perawat indonesia dalam menghadapi era globalisasi akan dihadapkan pada dua pilihan : Jadi tuan rumah di negeri sendiri, atau tergusur. Atau jadi tuan rumah di negeri sendiri serta tamu terhormat di luar negeri.
7
solusi yang harus ditempuh
• Pengembangan pendidikan keperawatan
• Memantapkan system pelayanan perawatan professional ( registrasi, lisensi, sertifikasi praktek keperawatan )
• Penyempurnaan organisasi keperawatan
8
Nilai professional yang melandasi prakti keperawatan
1. Nilai intelektual, Nilai intelektual dalam prtaktik keperawatan terdiri daria. Body of Knowledgeb. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.
2. Nilai komitmen moralPelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan memperhatikan kode etik keperawatan
3. Otonomi, kendali dan tanggung gugat9
• Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah :
a. Beneficiencekeputusan dibuat berdasarkan keinginan melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien. (Johnstone, 1994)
b. Fair• Tidak mendeskriminasikan pasien berdasarkan
agama, ras, social budaya, keadaan ekonomi tetapi memprlakukan pasien sebagai individu dengan keunikan yang dimiliki.
c. Fidelity• Berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan
ingin membantu),
10
Issue dalam keperawatan
Issue adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak namun belum jelas faktannya atau buktinya. Beberapa issue keperawatan pada saat ini :•EUTHANASIA•ABORSI•CONFIDENTIALITY•INFORMED CONSENT
11
Tugas individu ( tulis tangan )• Euthanasia :
- pengertian- Metode euthanisa- alasan dilakukan euthanasia- euthanasia menurut hukum di indonesia
• Aborsi ;- Pengertian- jenis-jenis aborsi- Hukum aborsi di indonesia
12
• Euthanasia adalah tindakan mengakhiri hidup seorang individu secara tidak menyakitkan, ketika tindakan tersebut dapat dikatakan sebagai bantuan untuk meringankan penderitaan dari individu yang akan mengakhiri hidupnya.
• Aborsi berasal dari bahasa latin abortus yaitu berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan kematian janin
13
• confidentiality adalah menjaga privasi atau rahasia klien, segala sesuatu mengenai klien boleh diketahui jika digunakan untuk pengobatan klien atau mendapat izin dari klien
• Tujuan dari informed consent adalah agar pasien mendapat informasi yang cukup untuk dapat mengambil keputusan atas terapi yang akan dilaksanakan. Informed consent juga berarti mengambil keputusan bersama.
14
15
Kompetensi Pemberi Pelayanan
Mengapa perlu kompetensi?
• Kompetensi perawat• Uji kompetensi• Komite Nasional Uji Kompetensi
Perawat
16
ISU STRATEGIS.
• Kualitas perawat lebih diukur dengan pendidikan dan pengalaman, belum berorientasi pada tingkat kompetensi.
• Banyaknya Institusi Diklat keperawatan mengembangkan program di luar koridor umum yang ditetapkan.
• Perawat lulusan baru langsung bekerja tanpa uji kompetensi.• Perawat yang belum pernah mendapat Diklat setelah sekian
lama bekerja.• Belum ada pengaturan uji kompetensi bagi perawat yang
sudah lama tidak bekerja dan akan kembali bekerja. • Jenjang karir profesional perawat belum diterapkan sehingga
tidak memotivasi perawat untuk menjaga dan meningkatkan kompetensinya.
• Penerapan kurikulum berbasis kompetensi (KBK) ditingkat pendidikan tinggi keperawatan pada umumnya belum optimal.
• Lembaga-lembaga pelatihan keperawatan secara nasional belum mengembangkan dan melaksanakan pelatihan berbasis kompetensi.
17
ICN 2005,
A competency describe the integrate knowledge, skills, judgment and attributes required of a registered nurse to practice safely and ethically in a designated role and setting.(Attributes include, but are not limited to, attitudes, values and beliefs).
18
DASAR KOMPETENSI PERAWAT
• UU NO 23, TH 1992, TTG KESEHATAN• UU N0 8, TH 1999, TTG PERLINDUNGAN
KONSUMEN• KEPMENKES RI NO 1239, TH 2001 TTG
REGISTRASI & PRAKTIK KEP • UU NO 20, TH 2003, SPN (SISDIKNAS)• PP NO. 19 TH 2005, TTG STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
010208 ds/trend dan issue 19
WHY
• MERESPONS PERKEMBANGAN IPTEK
• MERESPONS PERUBAHAN SOSIAL-EKONOMI-BUDAYA MASYARAKAT
• MEMENUHI KEBUTUHAN DAN HARAPAN STAKEHOLDER : MASYARAKAT
• MERESPONS PERUBAHAN SISTEM NASIONAL & INTERNASIONAL
20
Mengapa standar Kompetensi dibutuhkan? Framework berikut ini menjelaskan alasan pentingnya Standar Kompetensi:
Pendidikan Tinggi
Keperawatan
Asosiasi / Organisasi
Profesi
Regulator /
pemerintah Pusat
Perawat
Kebutuhan Masyaraka
t
Industri Jasa
Kesehatan
Pemerintah Daerah
21
22
WHY
23
APA YANG DIMAKSUD DENGAN SOFT SKILLS?
• Soft skills didefinisikan sebagai:
“Personal and interpersonal behaviors that develop and maximize human performance (e.g. coaching, team building, decision making, initiative). Soft skills do not include technical skills, (Berthal)
24
BEBERAPA ATRIBUT SOFT SKILLS:• Menunjukkan hubungan interpersonal yang
efektif• Menunjukkan strategi manajemen diri• Bekerjasama dalam tim• Penyelesaian permasalahan secara kreatif• Pengambilan keputusan
Berkooperasi dengan Berkooperasi dengan yang lainyang lain
Interaktif di tempat Interaktif di tempat kerjakerja
Bertanggungjawab Bertanggungjawab terhadap perusahaanterhadap perusahaan(O’brien 2002)
Terbuka menerima Terbuka menerima bimbinganbimbingan
Mampu bekerja Mampu bekerja pada lingkungan pada lingkungan yang beragamyang beragam
Mampu Mampu meresolusikan meresolusikan konflikkonflik(Owen 2001) (Schatzberg 2003)
25
Jenjang Karir
• Job• Career
26
Tujuan Jenjang Karir Professional Perawat:
1. Meningkatkan moral kerja dan mengurangi kebuntuan karir (dead end job/career) .
2. Menurunkan jumlah perawat yg keluar dari pekerjaannya (turn over).
3. Menata sistem promosi berdasarkan persyaratan dan kriteria yg telah ditetapkan, sehingga mobilitas karir berfungsi dgn baik & benar.
27
Prinsip Pengembangan
1. Kualifikasi: dimulai dari lulusan D-III Kep2. Penjenjangan: mempunyai makna tingkatan
kompetensi utk melaksanakan asuhan keperawatan yg akontabel dan etis sesuai batas kewenangan
3. Penerapan askep:fungsi utama perawat klinik adl memberi asuhan keperawatan langsung sesuai standar praktik dan kode etik pengembangan karir perawat
28
Prinsip Pengembangan
4. Kesempatan yang sama: setiap perawat klinik mempunyai kesempatan yg sama utk meningkatkan karir sampai jenjang karir professional tertinggi
5. Standar profesi: dlm memberi askep mengacu pd standar praktik kep. dan kode etik kep.
6. Komitmen pimpinan: pimpinan sarana kesehatan harus mempunyai komitmen yg tinggi thd
29
Penjenjangan Karir Professional Perawat Secara Umum Meliputi:
1. Perawat Klinik (PK)2. Perawat Manajer (PM)3. Perawat Pendidik (PP)
4. Perawat Peneliti/Riset (PR)
30
Bidang Pengembangan Jenjang Karir Professional Perawat
PK IV PM IV PP IV PR IV
PK V
PM III PP III PR III
PM II
PK I
PK II
PM I
PP II
PP I
PR II
PR I
PK III
PR VPP VPM V
31
Perawat Klinik I (PK I)
a. Pendidikan & pengalaman kerja1) D-III Kep + pengalaman kerja 2 thn 2) S-1 Kep/Ners + pengalaman kerja 0 thn
b. Kompetensi1) Memberikan keperawatan dasar 2) Memberikan askep dgn bimbingan dari perawat
klinik lebih tinggi 3) Melakukan pendidikan kesehatan pd klien &
Melakukan dokumentasi askep5) Melakukan keluarganya 4) kolaborasi dgn profesi lain
32
Perawat Klinik II (PK II)
a. Pendidikan & pengalaman kerja1) D-III Kep + pengalaman kerja 5 thn 2) S-1 Kep/Ners + pengalaman kerja 3 thn
b. Kompetensi1) Memberikan keperawatan dasar dlm lingkup
keperawatan: Medikal bedah/ Maternitas/ Pediatrik/ jiwa/ Komunitas/ gadar, tanpa komplikasi/ tdk komplek dgn bimbingan terbatas dari perawat klinik yg lebih tinggi
33
2) Melakukan tindakan kolaborasi dgn profesi lain
3) Melakukan dokumentasi askep
4) Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi klien & keluarganya serta bagi perawat klinik pd tingkat di bawahnya
5) Membimbing PK I
Perawat Klinik II…
34
Perawat Klinik III (PK III)
a. Pendidikan & Pengalaman kerja1) D-III Kep + pengalaman kerja 8 thn +
sertifikasi (dlm proses mengikuti pendidikan S1 Kep)
2) S-1 Kep + pengalaman kerja 6 thn 3) S-2 Kep (Spesialis 1) + pengalaman kerja 0 thn
b. Kompetensi1) Memberikan keperawatan dasar pd klien dlm
lingkup keperawatan: medikal bedah/ maternitas/ pediatrik/ jiwa/ komunitas/ gawat darurat dgn komplikasi/kompleks
35
2) Melakukan tindakan keperawatan khusus dgn resiko
3) Melakukan konseling kpd klien4) Melakukan rujukan keperawatan5) Melakukan askep dgn keputusan secara
mandiri (tanpa bimbingan)6) Melakukan dokumentasi askep7) Melakukan kolaborasi dgn profesi lain8) Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien,
keluarga9) Membimbing PK II10) Mengidentifikasi hal-hal yg perlu diteliti lebih
lanjut
Perawat Klinik III…
36
Perawat Klinik IV (PK IV)
a. Pendidikan & pengalaman kerja1) S-1 Kep/Ners + pengalaman kerja 9 thn +
sertifikasi2) S-2 Kep (spesialis 1) + pengalaman kerja 2 thn 3) S-3 Kep (Spesialisasi 2) + pengalaman kerja 0 thn
b. Kompetensi 1) Memberikan askep khusus atau sub-spesialisasi.2) Melakukan tindakan keperawatan khusus atau
sub spesialis dgn keputusan secara mandiri
37
3) Melakukan bimbingan bagi PK III
4) Melakukan dokumentasi askep
5) Melakukan kolaborasi dgn profesi lain
6) Melakukan konseling kpd pasien
7) Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien, keluarga
8) Membimbing peserta didik keperawatan
9) Mengidentifikasi hal-hal yg perlu diteliti lebih lanjut
Perawat Klinik IV…
38
Perawat Klinik V (PK V)
a. Pendidikan & pengalaman kerja1) S-1 Kep + pengalaman kerja 12 thn 2) S-2 Kep (Spesialis 1 Kep/Ners Spesialis) +
pengalaman kerja 4 thn 3) S-3 Kep (Spesialis 2 Kep/Ners Spesialis Konsultan)
+ pengalaman kerja 1 thn
b. Kompetensi 1) Memberikan askep khusus atau sub-spesialisasi dlm lingkup medikal bedah/ maternitas/ pediatrik/ jiwa/ komunitas/ gawat darurat
39
2) Melakukan tindakan keperawatan khusus atau sub-spesialis dgn keputusan secara mandiri
3) Melakukan bimbingan bagi PK IV4) Melakukan dokumentasi askep5) Melakukan kolaborasi dgn profesi lain6) Melakukan konseling pd pasien7) Melakukan pendidikan kesehatan bagi pasien &
keluarga8) Membimbing peserta didik keperawatan 9) Berperan sbg konsultan dlm lingkup bidangnya10)Berperan sbg peneliti
Perawat Klinik V…
40
Pengembangan sistem Jenjang Karir professional perawat dicapai melalui:
• Pendidikan formal • Pendidikan berkelanjutan berbasis kompetensi
• Pengalaman kerja di sarana kesehatan
41
Uji Kompetensi dalam konteks sistem Credentialing Perawat Indonesia
M ENG AJUKAN PERM O HO NAN UJI
KO M PETENSI
PERO RANG AN/ KELO M PO K
KNUKP
BA RU L ULU S/ SD H KE RJA
UJI KOM PETENSI
LULUS
TIDAK LULUS
DIKLAT PROFESI
SERTIF
IKAT
K
OMPETE
NSI
DINKES
PROP
S .
T . R . P .
DI
NKES
K
AB/KOT
A
PR AKT EK SA RK ES
S. I . P . P.
PRA KTE K
M ANDI RI
KERANGK A UJI KOM PETENSI DALAM KONTEKS SISTEM CREDENTIALINGPERAWAT INDONESIA
LEVEL PRO FESIO NAL
LEV EL VO KA SI
PEMBAHARUAN TIAP 5 TH
Cat at an: 1. Level perawat Vokasi ( Minim al D3) dapat m em peroleh ijin pr aktik m andir idengan pengalam an bekerja di saranakes. Minim al 3 t ah
2. Level perawat Pr of essional ( S1 & Spesialis) dapat sekaligus m engur usijinpr akt ekdi sarkesdanpr akt ikm andir i
42
Aspek yang diakui untuk memenuhi persyaratan kompetensi adalah:
• Pendidikan formal Keperawatan • Pengalaman praktek • Pengembangan professional melalui
pendidikan berkelanjutan,• Mampu memenuhi kompetensi yang
ditetapkan oleh organisasi profesi melalui uji kompetensi yang dilakukan oleh KNUKP pada lingkup area dimana perawat tersebut bekerja.
43
JENIS UJI KOMPETENSI
A. Uji Kompetensi Tingkat Pemula (Entry Level Exams)
Entry level exam adalah uji kompetensi yang dilaksanakan bagi perawat yang akan berkerja setelah lulus pendidikan
44
ALUR ELE
Perawat lulusan baru Individu /kelompok
Uji(tulis)
Lulus STRP SIPP
Kerja di Sarkes
TidakLulus Uji ulang
1Lulus
Tidak lulus
LEMBAGA TRAINING
Praktik Mandiri
Uji ulang 2
Lulus
Tidak lulus
Uji ulang 3
Lulus
Tidak lulus
45
B. Uji Kompetensi Perawat yang Sudah Bekerja (Work Place Assesment/WPA)
• Work Place Assessment adalah uji kompetensi yang dilaksanakan bagi perawat yang sudah bekerja atau yang ingin melakukan uji ulang sesuai bidang keahlian keperawatan yang dimiliki dan tingkat jenjang karirnya
46
ALUR WPA
Prakonsultasi
Lulus SertifikatKompetensi
Sarana Kesehatan, Lembaga Praktek Mandiri
Uji Kompetensi
Tidak lulus
LEMBAGA TRAINING
Uji ulang 1
Lulus
Tidak lulus
Uji ulang 2
Lulus
Tidak lulus
Lulus
Tidak lulus
Uji ulang3
Perawat Bekerja
47
Masa Transisi
• Pada masa sebelum ditetapkan lembaga pelatihan untuk meningkatkan kompetensi perawat sesuai dengan bidang keahliannya, perawat yang tidak lulus uji kompetensi dianjurkan untuk memperbaiki kompetensinya melalui lembaga pelatihan yang terakreditasi oleh organisasi profesi (PP-PPNI).
• Kondisi lain yang mungkin dilakukan adalah perawat yang bersangkutan dapat memperbaiki kompetensinya melalui praktek kerja dibawah supervisi atasannya.
• Bila perawat sudah siap untuk uji kompetensi ulang maka prosesnya dilakukan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan (lihat alur uji kompetensi)
48
Sistem Pembiayaan
• Keefektifan sistem pembiayaan saat ini
• Direct fee• Assurance askeskin
Wassalam
Semoga Bermanfaat