Download - Trashplay !
-
7/30/2019 Trashplay !
1/11
-
7/30/2019 Trashplay !
2/11
Institut seni indonsia adalah institusi seni pertama diinonesia,
telah berhasil mencetak ribuan seniman diindonesia, mulai seni
lukis, teater, desain interior dan khususnya kita, DKV.
Para seniman sendiri dapat tercetak karena lingkungan
kampus / institut itu sendiri, bagaimana dengan kondisi ISI
yogyakarta ?
ISI seharusnya mempunyai lingkungan yang kreatif dan dinamis,
tidak luput dari masalah kebersihannya, masyarakat DKV sendiri
masi belum sadar penuh, tentang peran penting kebersihan
dalam pembentukan lingkungan yang kreatif
BRIEF
-
7/30/2019 Trashplay !
3/11
DKV ISI kotor banget, sampah adadimana mana karena mahasiswa malas
menghampiri tempat sampah, tempat
sampah kurang banyak, buang sampah
itu gak asyik.
PROBLEM SOLUTION
CHALLENGE
membuat tempat sampah yang banyak,menyadarkan bagaimana pentingnya
menjaga kebersihan lingkungan
Menjadikan kegiatan membuang
sampah menjadi menyenangkan.
apa yang salah ?
mahasiswakebersihan
bebas
kreatif
unik
peraturan
larangan
-
7/30/2019 Trashplay !
4/11
ada tiga katagori dalam target audience, yaitu mahasiswa, dosen pengajar,dan karyawan. Mereka mempunyai demografis dan latar belakang
pemikiran yang berbeda. Kita dapat menjabarkannya dalam beberapa poin
sederhana, dan bagaimana mereka memposisikan kebersihan pada
lingkungan DKV
TARGET AUDIENCE
mahasiswa
cara pandang tentang kebersihan : mereka sebenarnya paham tentang kebersihan, apalagi
saat mereka sekolah mereka diajarkan tentang bagaimana hidup bersih. Mahasiswa menjadi
malas buang sampah karena tempat sampah yang dianggap kurang dan masih terbatas,
sehingga mereka malas turun ke lantai dua atau mencari dimana tempat sampahnya.
18-25 tahun menengah kebawah SMA / SMK
-
7/30/2019 Trashplay !
5/11
dosen karyawan
cara pandang tentang kebersihan :
bersih adalah sesuatu kewajiban mereka,
mereka seakan diberi tanggunga jawab
penuh tentang bagaimana meng-
kondisikan kebersihan di lingkungan kita
(DKV). Menjadi bagian yang paling
menderita, harus pulang lebih sore
karena membersihkan ruang kelas yang
selalu kotor dan berantakan. Sebenarnya
ingin berperan untuk menyadarkan
mahasiswa tentang betapa pentingnya
kebersihan, namun apa daya mereka
hanya karyawan.
cara pandang tentang kebersihan :
mereka paham betul tentang fungsi
kebersihan pada lingkungan DKV,
Mereka sebenarnya punya keinginan
untuk membawa lingkungan DKV
menjadi semakin bersih dan nyaman.
namun mereka sudah jenuh untuk
mengingatkan mahasiswa bagaimana
pentingnya kebersihan. Hanya menerap-
kan kebersihan pada dirinya dan
lingungannya sendiri (ruang dosen),
masih acuh pada kebersihan pada ruang
lingkup yang lebih besar
30-60 tahun
menengah keatas
S1-S2
25-50 tahun
menengah kebawah
SD/SMP
-
7/30/2019 Trashplay !
6/11
PROSES BRAINSTROMING
TEMPAT SAMPAH
MEMBOSANKAN
HUKUMAN
PERATURAN
WANGI
BERSIH
KESEHATANPUTIH
PLAYNYAMAN
UNIK
FUN
SERU
ADVENTURE
IDEALIS
KARAKTER MAHASISWAKARAKTER KEBERSIHAN
ENERJIK
VANDALISME
DINAMIS
BEBASMUDA
KREATIF
kira kira, apa yang kita bisa temukan agar mereka saling terhubung ?
-
7/30/2019 Trashplay !
7/11
efek jangka pendek :masyarakat DKV akan berkompetisi untuk menjaga kebersihan
lingkungannya karena kegiatan membuang sampah diolah menjadi menyenangkan,
dan akhirnya terbentuk mindset bahwa membuang sampah adalah sesuatu yang
bergengsi, keren dan menyenangkan.
tempat sampah adalah media yang langsung mengajak kita menjaga
kebersihan, dibandingkan dengan stiker atau mural yang berisikan ajakan.
Tempat sampah dinilai bisa menjadi tempat interaksi, antara masyarakat
DKV dan peran mereka untuk menjaga lingkungan.
menjadikan kebersihan sebagai budaya baru, sehingga tidak perlu saling
mengingatkan betapa pentingnya kebersihan. karena kebersihan sudah
tertanam pada hati mereka, dan pasti akan mereka junjung dengan sendrinya.
kita membuat tempat sampah interaktif, pertimbangannya adalah bagaimana
cara menyadarkan pentingnya kebersihan lingkungan dan cara berfikir
mahasiswa yang selalu menuntut kebebasan dalam berekspresi
EKSEKUSI
EFEK JANGKA PENDEK
EFEK JANGKA PANJANG
KELEBIHAN PRODUK
-
7/30/2019 Trashplay !
8/11
BASKET TRASH, adalah tempat sampah
interaktif berbentuk ring basket, dimana kita
bisa membuang sampah dengan cara me
lemparkannya. Meskipun cara ini dinilai kurang
efektif atau cenderung meleset, namun
membuat kita tertantang untuk mencobanya.
kesan jaim yang tertanam saat membuang
sampah berubah menjadi keren danmenyenangkan. Apalagi saat lemparan meleset,
akan membuat kita semakin berusaha
memasukkan sampah lagi ke dalam ring.
Dengan begitu secara tidak sadar kita telah
menjaga kebersihan lingkungan dengan cara
kita sendiri
BASKET TRASH !
PREVIEWSAMPING
PREVIEW 3D
SKETSA PENSIL
-
7/30/2019 Trashplay !
9/11
SOCCER TRASH !PREVIEWSAMPING
PREVIEW 3D
SKETSA PENSIL
SOCCER TRASH, tempat sampah juga,
perbedaannya kita dapat membuang sampah
dengan cara ditendang. kita sengaja
menggunakan pendekatan olahraga yang
umum (konfersional) seperti basket dan sepak
bola, agar target audience tau bahwa benda ini
adalah tempat sampah, dan mereka langsung
tau bagaimana cara membuangnya, baik diten-dang maupun dilempar. Ruang sampah pada
soccer trash tersembunyi didalam tanah dan
harus digali terlebih dahulu saat melakukan
penerapan di dunia nyata. Peletakan ruang
sampah pada tanah dengan pertimbangan
tempat sampah mirip dengan gawang pada
umumnya, sehingga akan lebih menarik
masyarakat untuk melakukan tendangan
-
7/30/2019 Trashplay !
10/11
POSTER
poster pada gerakan ini bukan sebagai media utama, namun hanya sekedar
media pendukung dan penginggat. Nantinya akan menjelaskan jika sekarang
DKV punya tempat sampah yang keren dan seru, dan kita punya cara kita
sendiri untuk menjaga kebersihan lingkungan
Desain poster dicetak sebanyak lima bagian kertas, dan disusun sedemikian rupa
sehingga menimbukan cerita. konsepnya adalah bagaimana sampah tersebut
bergerak menuju ring atau gawang. Dan pada ahir poster ditulis Throw the
trash pada variant basket trash dan Kick the trash pada variant Socer trash
-
7/30/2019 Trashplay !
11/11
kebersihan tidak selalu identik dengan peraturan, dan semua hal yang membosankan.Kita sebagai mahasiswa DKV harus dapat mengkondisikan lingkungan yang bersih
tanpa harus mengurangi Idealis, serta sifat yang cenderung bebas dan vandal.
Kebersihan lingkungan harus didukung oleh semua pihak, dengan beban tangung
jawab yang sebanding (kebersihan bukan hanya tanggung jawab karyawan). Kebersi-
han lingkungan akan tergantung pada psikologi dan pola pikir masyarakatnya, sejauh
mana mereka punya rasa memiliki terhadap lingkungannya.
Dan Trashplay adalah salah satu alternatif untuk membantu pembentukan psikologi
dan mental mahasiswa, dimana kita dapat mengalihkan ritual membuang sampah
menjadi hal yang seru dan menyenangkan. Sehingga terbentuk budaya baru bahwa
menjaga kebersihan lingkungan adalah hal yang menyenangkan
KESIMPULAN
YUSUF HABIBI SUSILA HENDRI RAMA PRANENDRA