Download - TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
1/25
TINJAUAN PUSTAKA
Persiapan Sebelum Pembedahan
Secara umum, persiapan pembedahan antara lain :
1. Pengosongan lambung : dengan cara puasa, memasang NGT. Lama puasa pada orang dewasa
kira-kira -! "am, anak-anak #- "am, ba$i % "am &stop 'S(). Pada operasi darurat, pasien
tidak puasa, maka dilakukan pemasangan NGT untuk dekompresi lambung.
%. Pengosongan kandung kemih.
%. Informed consent (Surat i*in operasi dan anestesi).
+. Pemeriksaan isik ulang
#. Pelepasan kosmetik, gigi palsu, lensa kontak dan asesori lainn$a.
. Premedikasi secara intramuskular - 1 "am men"elang operasi atau secara intra/ena "ika
diberikan beberapa menit sebelum operasi.
Kebugaran untuk anestesia
Pembedahan elekti boleh ditunda tanpa batas waktu untuk men$iapkan agar pasien dalam
keadaan bugar,sebalikn$a pada operasi sito penundaan $ang tidak perlu harus dihindari.
Klasifikasi Status Fisik
0lasiikasi $ang la*im digunakan untuk menilai kebugaran isik seseorang ialah berasal dari The
'merican Societ$ o 'nesthesiologist &'S').0lasiikasi isik ini bukan alat prakiraan risiko
anesthesia,karena dampak samping anesthesia tidak dapat dipisahkan dari dampak samping
pembedahan.
1. 'S' 1
Pasien tidak memiliki kelainan organik maupun sistemik selain pen$akit $ang akan
dioperasi.
%. 'S' %
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
2/25
Pasien $ang memiliki kelainan sistemik ringan sampai dengan sedang selain pen$akit
$ang akan dioperasi. isaln$a diabetes mellitus $ang terkontrol atau hipertensi ringan
+. 'S' +
Pasien memiliki kelainan sistemik berat selain pen$akit $ang akan dioperasi, tetapi belum
mengancam "iwa. isaln$a diabetes mellitus $ang tak terkontrol, asma bronkial,
hipertensi tak terkontrol
#. 'S' #
Pasien memiliki kelainan sistemik berat $ang mengancam "iwa selain pen$akit $ang akan
dioperasi. isaln$a asma bronkial $ang berat, koma diabetikum
. 'S'
Pasien dalam kondisi $ang sangat "elek dimana tindakan anestesi mungkin sa"a dapat
men$elamatkan tapi risiko kematian tetap "auh lebih besar. isaln$a operasi pada pasien
koma berat
. 'S'
Pasien $ang telah din$atakan telah mati otakn$a $ang mana organn$a akan diangkat
untuk kemudian diberikan sebagai organ donor bagi $ang membutuhkan.
2ntuk operasi darurat &bedah cito atau emergenc$), di belakang angka diberi huru 3
&emergency), contoh: operasi apendiks diberi kode 'S' 1.3
Penggolongan Obat-Obat Premedikasi
1. Golongan Narkotika
- 'nalgetika sangat kuat.
- 4enisn$a : petidin dan morin.
- Tu"uan: mengurangi rasa n$eri saat pembedahan.
- 3ek samping: mendepresi pusat naas, mual-muntah, 5asodilatasi pembuluh darah
hipotensi
- 6iberikan "ika anestesi dilakukan dengan anestetika dengan siat analgesik rendah,
misaln$a: halotan, tiopental, propool.
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
3/25
- Pethidin diin"eksikan pelan untuk:
engurangi kecemasan dan ketegangan
enekan T6 dan naas
erangsang otot polos- orin adalah obat pilihan "ika rasa n$eri telah ada sebelum pembedahan
engurangi kecemasan dan ketegangan
enekan T6 dan naas
erangsang otot polos
6epresan SSP
Pulih pasca bedah lebih lama
Pen$empitan bronkus
ual muntah &7)
%. Golongan Sedati/a 8 Trans9uili*er
- Golongan ini berungsi sebagai obat penenang dan membuat pasien men"adi mengantuk.
- ontoh : luminal dan nembual untuk golongan sedati/e; dia*epam dan 6
&6ihidrobenseridol) untuk golongan trans9uili*er.
- 3ek samping: depresi naas, depresi sirkulasi.
- 6iberikan apabila pasien memiliki rasa sakit?n$eri sebelum dianestesi, pasien tampak
lebih gelisah
=arbiturat
- enimbulkan sedasi dan menghilangkan kekhawatiran sebelum operasi
- 6epresan lemah naas dan silkulasi
- ual muntah "arang
6ia*epam
- (nduksi, premedikasi, sedasi
- enghilangkan halusinasi karena ketamin
- engendalikan ke"ang
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
4/25
- enguntungkan untuk usia tua
- 4arang ter"adi depresi naas, batuk, disritmia
- Premedikasi 1m 1@ mg, oral -1@ m
+. Golongan Abat Pengering
- =ertu"uan menurunkan sekresi kelen"ar sali/a, keringat, dan lendir di mulut serta
menurunkan eek parasimpatolitik ? para/asopagolitik sehingga menurunkan risiko
timbuln$a releks /agal.
- ontoh: sulas atropine dan skopolamin.
- 3ek samping: proses pembuangan panas akan terganggu, terutama pada anak-anak
sehingga ter"adi ebris dan dehidrasi
- 6iberikan "ika anestesi dilakukan dengan anestetika dengan eek hipersekresi, contoh:
dietileter atau ketamin
A Premedikasi
Premedikasi ialah pemberian obat 1-% "am sebelum induksi anestesia dengan tu"uan
untuk melancarkan induksi , rumatan dan bangun dari anastesia diantaran$a :1
a. eredakan kecemasan dan ketakutan
b. emperlancar induksi anastesiac. engurangi sekresi kelen"ar ludah dan bronkusd. eminimalkan "umlah obat anastetik
e. engurangi mual-muntah pasca bedah
. enciptakan amnesiag. engurangi isi cairan lambung
h. engurangi releks $ang membaha$akan
Baktu dan ara Pemberian Abat
Pemberian obat secara subkutan tidak akan eekti dalam1 "am, secara intramuscular
minimum harus ditunggu #@ menit. Pada kasus $ang sangat darurat dengan waktu tindakan
pembedahan $ang tidak pasti obat-obat dapat diberikan secara intra/ena. Abat akan sangat
eekti sebelum induksi. =ila pembedahan belum dimulai dalam waktu 1 "am dian"urkan
pemberian premedikasi intramuscular, subkutan tidak dian"urkan. Semua obat premedikasi
bila diberikan secara intra/ena dapat men$ebabkan sedikit hipotensi kecuali atropine dan
hiosin.
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
5/25
Abat-obat $ang sering digunakan:
! Analgesik narkotik
a. Petidin & amp %cc C 1@@ mg), dosis 1-% mg?kg==
b. orin & amp %cc C 1@ mg), dosis @,1 mg?kg==
c. >entan$l & l 1@cc C @@ mg), dosis 1-+Dgr?kg==
" Analgesik non narkotik
a. 'sam meenamat
b. Tramol
c. Toradon
# $ipnotik
a. 0etamin & l 1@cc C 1@@ mg), dosis 1-% mg?kg==
b. Pentotal & 1cc C 1@@@ mg), dosis #- mg?kg==
% Sedatif
a. 6ia*epam?/alium?stesolid & amp %cc C 1@mg), dosis @,1 mg?kg==
b. ida*olam?dormicum & cc?+cc C 1 mg),dosis @,1mg?kg==
c. Propool?recool?dipri/an & %@cc C %@@ mg), dosis %, mg?kg==
d. 6eh$droben*peridon?6=P & %cc C mg), dosis @,1 mg?kg==
& Anti emeti'
a. Sulas atropine &anti kolinergik) & 1cc C @,% mg),dosis @,@@1 mg?kg==
b. 6=P
c. Naro*, rantin, primperan.
Obat-obat (ang sering digunakan)
! Analgesik narkotik
a *orfin & amp 1cc C 1@ mg), dosis @,1 mg?kg==
orin adalah alkaloid golongan enantren. orin memiliki gugus A< enolik dan
gugus A< alkoholik. 'tom hidrogen pada kedua gugus itu dapat diganti oleh berbagai
gugus membentuk berbagai alkaloid opium.%
Farmakokinetik: morin diabsorbsi diusus. Setelah pemberian dosis tunggal, sebagian
morin mengalami kon"ugasi dengan asam glukoronat dihepar, sebagian keluar dalam
bentuk bebas dan 1@ E tidak diketahui nasibn$a. orin melintasi sawar uri dan
mempengaruhi "anin. 3ksresi morin terutama melalui gin"al, sebagian kecil ditin"a dan
keringat. %,#
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
6/25
Farmakodinamik: morin memiliki eek analgetik dan narkose terhadap susunan sara
pusat. 3ek analgetik terutama ditimbulkan akibat ker"a opioid pada reseptor D, selain itu
"uga memiliki ainitas $ang lemah terhadap terhadap reseptor F dan reseptor . Heseptor
D, , dan F ban$ak didapatkan pada kornu dorsalis medula spinalis. Heseptor didapatkan
baik pada sara $ang mentransmisi n$eri dimedula spinalis maupun pada aeren primer
$ang melerai n$eri. 'gonis opioid melalu reseptor D, F, dan pada u"ung prasinaps
aeren primer nosisepti mengurangi pelepasan transmiter, dan selan"utn$a menghambat
sara $ang mentransmisi n$eri di kornu dorsalis medula spinalis, selain itu D agonis
menimbulkan eek inhibisi pascasinaps melalui reseptor D di otak. Ter"adi perubahan
reaksi terhadap stimulus n$eri itu. Pasien mengatakan bahwa n$eri masih ada tetapi ia
tidak menderita lagi. 3ek narkose, morin dosis kecil &-1@mg) menimbulkan euoria
pada pasien $ang menderita n$eri, sedih, gelisah sebalikn$a pada orang normal akan
menimbulkan disoria berupa perasaan kuatir atau takut. orin menimbulkan rasa
kantuk, tidak dapat berkonsentrasi sukar berikir, apatis dan akti/itas motorik berkurang.
iosis $ang ditimbulkan morin akibat ker"an$a pada reseptor D dan oleh
perangsangan pada segmen otonom inti sara okulomotorius. iosis dapat dilawan
dengan atropin. Pada intoksikasi morin didapatkan pin point pupils. 6epresi naas
ter"adi berdasarkan eek langsung terhadap pusat naas dibatang otak, ter"adi penurunan
rekuensi naas, /olume semenit dan tidal eIchange, akibat PA% dalam darah dan udara
al/eolar meningkat dan kadar A% dalam darah menurun. 0epekaaan pusat naas terhadap
A% berkurang. 0adar A% E tidak lagi menimbulkan peninggiian /entilasi pulmonal.
orin dan deri/atn$a menghambat releks batuk, tetapi tidak sekuat kodein. ual dan
muntah, eek emetik ter"adi berdasarkan stimulasi langsung padaEmetic chemoreseptor
trigger zone (CTZ) di area postrema medula oblongata bukan oleh stimulasi pusat emetik
sendiri. Jang mungkin dialami pasien adalah hipotensi orthostatik dan dapat "atuh
pingsan akibat /asodilatasi perier $ang ter"adi karena eek langsung terhadap pembuluh
darah kecil. orin merendahkan tonus uterus pada masa haid dan men$ebabkan uterus
lebih tahan terhadap renggangan oleh karena itulah morin digunakan untuk obat
dismenore. 0arena pelepasan histamin, men$ebabkan pelebaran pembuluh darah kulit
sehingga kulit tampak merah dan terasa panas, berkeringat, dan kadang gatal-gatal.
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
7/25
Setelah pemberian morin /olume urin berkurang, disebabkan merendahn$a la"u iltrasi
glomerulus, alir aliran gin"al dan penglepasan '6
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
8/25
+osis. eperidin entanil merupakan obat dari golongan opioid $ang ban$ak digunakan dalam anestesi,
kekuatann$a 1@@ M morin. 6alam dosis kecil &1Dg?kg==, (5) entanil memiliki onset
dan durasi ker"a $ang singkat &%@-+@ menit) dan menimbulkan eek sedasi sedang.
6alam dosis besar &@-1@Dg?kg==, (5) didapatkan sedasi $ang dalam serta penurunan
kesadaran, dan kadang didapatkan kekakuan otot dada. %,#
Farmakokinetik >armakokinetik entanil ber/ariasi pada tiap indi/idu. Setelah
pemberian melalui bolus intra/ena, konsentrasi plasma turun dengan cepat &waktu paruh
distribusi sekitar 1+ menit). Baktu paruh berkisar antara +- # "am dan dapat meman"ang
hingga -! "am pada beberapa pasien.&) Setelah suntikan intra/ena ambilan dan
distribusin$a hampir sama dengan morin tetapi raksi terbesar dirusak oleh paru ketika
pertama kali melewatin$a. >entanil dimetabolisir oleh hati dengan N-dealkilasi dan
hidroksilasi, metabolit dapat didapatkan di darah dalam 1-% menit setelah pemberian.
Sisa metabolisme dieksresikan di urin dalam beberapa hari. %,#
Farmakodinamik >entanil beker"a pada reseptor spesiik di otak dan medulla spinalis
untuk menurunkan rasa n$eri dan respons emosional terhadap n$eri. Sistem
kardio/askuler. 0ardio/askular cenderung tidak mengalami perubahan signiikan setelah
pemberian entanil, namun kadang dalam dosis besar dapat men$ebabkan bradikardi
$ang memerlukan terapi atropin. Sistem pernaasan. Seperti analgesik opioid $ang lain,
entanil mendepresi pernaasan.%,#
+osis >entanil dosis 1-+Dg?kg== memiliki eek analgetik $ang han$a berlangsung +@
menit, karena itu han$a digunakan dalam pembedahan dan tidak untuk pasca bedah.
6osis besar @-1@Dg?kg== digunakan untuk induksi dan pemeliharaan anestesi dengan
kombinasi dengan ben*odia*epine dan anestetik inhalasi dosis rendah pada bedah
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
9/25
"antung selain itu "uga dapat mencegah peningkatan kadar gula, katekolamin plasma,
'6
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
10/25
menghambat ambilan serotonin. 3nansiomer &-) menghambat ambilan norepinerin
dan merangsang reseptor %-adrenergik. Tramadol mengalami metabolisme di hati
dan ekskresi oleh gin"al, dengan masa paruh eliminasi "am unutk tramadol dan ,
"am untuk metabolit aktin$a. 'nalgesia timbul 1 "am setelah penggunaan secara
oral. encapai puncak %-+ "am dan lama analgesia sekitar "am. 6osis maksimum
perhari #@@mg. 3ek samping $ang umum mual, muntah, pusing, mulut kering,
sedasi, dan skit kepala. 6epresi pernaasan nampakn$a kurang dibanding morin.%,#
# Sedatif
Golongan ben*odia*epin $ang sering digunakan adalah adalah 6ia*epam &/alium),
Lora*epam &'ti/an) dan ida*olam &ilo*). 6ia*epam dan lora*epam tidak larut dalam
air. 6ia*epam tersedia dalam sediaan emulsi lemak &6ia*emuls), sedangkan mida*olam
merupakan ben*odia*epin $ang larut air $ang tersedia dalam larutan denganp< +,.
'ntikon/ulsan, pelumpuh otot $ang beker"a sentral. =en*odia*epine beker"a pada
reseptor G'=''. 'initas pada reseptor G'=''berurutan seperti berikut lora*epam O
mida*olam O dia*epam. Heseptor spesiik ben*odia*epine akan berikatan pada komponen
gamma $ang terdapat pada reseptor G'='.%,#
Farmakokinetik 0etiga macam obat golongan ben*odia*epines $ang ban$ak digunakan
dalam anestesi diklasiikasikan sebagai berikut: 1.) ida*olam &short-lasting); %.)
lora*epam &intermediate-lasting); +.) dia*epam &long-acting), berdasarkan metabolism
dan bersihan dari plasma. Hasio bersihan mida*olam berkisar antara -11 ml?kg?menit,
sedangkan lora*epam @.!-1.! ml?kg?menit dan dia*epam @.%-@. ml?kg?menit. Balaupun
terminasi ker"a dari obat ini terutama dipengaruhi oleh redistribusi obat dari SSP ke
"aringan lain setelah penggunaan untuk anestesi, pemberian berulang, atau inuse
berkelan"utan, kadar mida*olam dalam darah turun lebih cepat dibandingkan $ang lain
karena bersihan hati $ang lebih besar.
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
11/25
+osis =en*odia*epin digunakan untuk tu"uan sedasi sebagai premedikasi, selama
pemberian regional atau anestesi local, ataupun setelah operasi. Selain itu "uga untuk
mengurangi kecemasan, eek amnesia dan peningkatan ambang batas ke"ang, untuk
keperluan ini ben*odia*epine diberikan secara titrasi. 6osis untuk induksi $ang
dian"urkan adalah @.@[email protected] mg?kg== untuk mida*olam dengan dosis ulangan
@.@mg?kg== bila diperlukan, @[email protected]?kg== untuk dia*epam dengan dosis ulangan
@.1mg?kg== bila diperlukan, dan @.1 mg?kg== untuk lora*epam dengan dosis ulangan
@.@%mg?kg== bila diperlukan. 2ntuk mendapatkan eek sedasi dosis berulang $ang
dian"urkan untuk mida*olam adalah @.-1mg, %mg untuk dia*epam, dan @.%mg untuk
lora*epam.%,#
,fek samping ida*olam dapat men$ebabkan depresi pernaasan "ika digunakan
sebagai sedasi. Lora*epam dan dia*epam dapat men$ebabkan iritasi pada /ena dantrombophlebitis. =en*odia*epine turut memperpan"ang waktu sedasi dan amnesia pada
pasien. 3ek =en*odia*epines dapat di re/erse dengan luma*enil &'neIate, Homa*icon)
@.1-@.% mg (5 prn to 1 mg, dan @. - 1 mcg?kg?menit.%,#
% Antikolinergik
a. Sulas atropine &anti kolinergik) & 1cc C @,% mg),dosis @,@@1 mg?kg==
'tropin sebagai prototipe antimuskarinik. =ertu"uan menurunkan sekresi kelen"ar
sali/a, keringat, dan lendir di mulut serta menurunkan eek parasimpatolitik ?
para/asopagolitik sehingga menurunkan risiko timbuln$a releks /agal.%,#
+osis. diberikan "ika anestesi dilakukan dengan anestetika dengan eek hipersekresi,
misal: dietileter atau ketamin. Sediaann$a amp 1cc C @,% mg),dosis @,@@1 mg?kg==.
6osis lebih % mg biasan$a han$a digunakan pada keracunan insektisida organoosat
ter"adi hambatan N /agus sehingga ter"adi takikardia.%,#
,fek samping: proses pembuangan panas akan terganggu, terutama pada anak-anak
sehingga ter"adi ebris dan dehidrasi. Pada anak mudah ter"adi keracunan, ge"ala
timbul 1-%@ menit dimulai dengan pusing, mulut kering, tidak bisa menelan , sukar
bicar a dan perasaan haus sekali karena air liur tidak ada, penglihatan kabur, midriasis
, gallop rh$thm. 'nti dotumn$a ialah isotigmin salisilat %-# mg S0 dapat
menghilangkan ge"ala SSP dan eek anhidrosis.%,#
Antisialogogue 'ntikolinergik telah digunakan secara selekti mengeringkan saluran
naas atas bila diinginkan. Sebagai contoh, saat intubasi endotrakeal. 'ntisialogogue
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
12/25
sangan penting pada operasi intraoral dan pada pemeriksaan "alan naas seperti
bronkoskopi.%,#
Sedatif dan amnesia. 0edua scopolamine dan atropine dapat menembuas sawar
darah otak namun scopolamine adalah $ang selalu dipakai sebagai sedati terutama
bila dikombinasi dengan morin. Tidak seperti lora*epam atau dia*epam, tidak semua
pasien dapat bereek amnesia oleh pemberian scopolamine.%,#
Aksi .agolitik. 'ksi /agolitik dari antikolinergik diperoleh melalui blokade eek
aset$lkolin pada S' node. 'tropin lebih potensial dibanding gl$kopirolat dan
scopolamine. 'ksi /agolitik ini berguna mencegah releks bradikardi selama operasi.
=radikardi bisa ter"adi akibat traksi otot ekstraorbital, otot abdomen, stimulasi sinus
carotis, atau setelah pemberian berulang suksin$lkolin. 'tropine dan gl$kopirolat
diberikan intra/ena.%,#
,le.asi kadar p$ 'airan gaster 6osis tinggi antikolinergik sering diperlukan untuk
mengubah kadar p
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
13/25
gin"al. 0adar puncak dalam plasma dicapai dalam 1-+ "am setelah penggunaan 1@ mg
ranitidin oral dan $ang terikat protein pasma 1E. etabolisme lintas pertaman$a di
hepar. 6iekskresikan terutama digin"al sisan$a pada tin"a. Farmakodinamik
Simetidin dan ranitidin menghambat reseptor
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
14/25
Induksi intra.ena
Paling ban$ak diker"akan dan digemari. (ndksi intra/ena diker"akan dengan hati-hati,
perlahan-lahan, lembut dan terkendali. Abat induksi bolus disuntikan dalam kecepatan antara +@-
@ detik. Selama induksi anestesi, pernapasan pasien, nadi dan tekanan darah harus diawasi dan
selalu diberikan oksigen. 6iker"akan pada pasien $ang kooperati. +
Abat-obat induksi intra/ena:
Tiopental 2pentotal tiopenton)amp @@ mg atau 1@@@ mg
Sebelum digunakan dilarutkan dalam akuades steril sampai kepekatan %,E & 1ml C
%mg). han$a boleh digunakan untuk intra/ena dengan dosis +- mg?kg disuntikan perlahan-
lahan dihabiskan dalam +@-@ detik. %,#
=ergantung dosis dan kecepatan tiopental men$ebabkan pasien berada dalam keadaan
sedasi, h$pnosis, anestesia atau depresi napas. Tiopental menurunkan aliran darah otak, tekanan
likuor, tekanan intracranial dan diguda dapat melindungi otak akibat kekurangan A% . 6osis
rendah bersiat anti-analgesi.%,#
Tiopental dapat digunakan untuk: 1.) induksi pada anestesi umum; %.) operasi atau
tindakan $ang singkat, contohn$a: reposisi raktur, insisi, "ahit luka, tindakan ginekologi keci
seperti curettage; +.) sedasi pada analgesi regional; #.) mengatasi ke"ang-ke"ang pada eklampsia,
tetanus, epilepsi, dan lain-lain.&+) 3ek samping larutan ini sangat alkalis dengan P< 1@-11,
sehingga suntikan keluar /ena akan menimbulkan rasa sakit, bengkak, kemerah-merahan, dapatter"adi nekrosis. 2ntuk menghindari eek ini sebaikn$a memakai larutan %.E. sedangkan in"eksi
intraarteri akan men$ebabkan rasa terbakar, ter"adi spasme arteri dan kemungkinan thrombosis.%,#
Propofol 2dipri.an re'ofol3
Propool adalah salah satu dari kelompok deri/at enol $ang ban$ak digunakan sebagai
anastesia intra/ena6ikemas dalam cairan emulsi lemak berwarna putih susu bersiat isotonic
dengan kepekatan 1E &1ml C 1o mg). suntikan intra/ena sering men$ebabkan n$eri, sehingga
beberapa detik sebelumn$a dapat diberikan lidokain 1-% mg?kg intra/ena. Propool dengan cepat
dimetabolisme di hati melalui kon"ugasi ke glukuronat dan sulat untuk menghasilkan sen$awa
larut dalam air, $ang diekskresikan olehgin"al.1-%,#,
Sistem sara pusat. 6osis induksi men$ebabkan pasien kehilangan kesadaran dengan
cepat akibat ambilan obat lipoilik $ang cepat oleh SSP, dimana dalam dosis $ang kecil dapat
menimbulkan eek sedasi, tanpa disetai eek analgetik. Pada pemberian dosis induksi
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
15/25
&%mg?kg==) pemulihan kesadaran berlangsung cepat. 6apat men$ebabkan perubahan mood tapi
tidak sehebat thiopental. Propool dapat men$ebabkan penurunan aliran darah ke otak dan
konsumsi oksigen otak sehingga dapat menurunkan tekanan intrakranial dan tekanan intraokular
seban$ak +E.#,
6osis bolus untuk induksi %-%, mg?kg, dosis rumatan untuk anestesia intra/ena total #-1%
mg?kg?"am dan dosis sedasi untuk perawatan intensi @.% mg?kg. pengenceran han$a boleh
dengan dekstrosa E. Tidak dian"urkan untuk anak Q + tahun dan pada wanita hamil.#
3ek samping suntikan intra/ena sering men$ebabkan n$eri, sehingga beberapa detik
sebelumn$a dapat diberikan lidokain 1-%mg?kg== intra/ena.+=iasan$a ter"adi saat pen$untikan
dilakukan di dorsum Palmaris. (nsidens n$eri lebih sedikit didapatkan pada pen$untikan di /ena
$ang lebih besar di ossa antecubiti. =radikardi serta hipotensi kadang didapatkan setelah
pen$untikan propool, namun dapat diatasi dengan pen$untikkan obat antimuskarinik, misaln$a:
atropin. 3ek samping eksitatorik seperti m$oclonus, opisthotonus serta kon/ulsi kadang
dihubungkan dengan pemberian propool dan dapat ter"adi pada masa pemulihan. Hesiko
kon/ulsi dan onset $ang melambat ditemu"an pada pemberian propool pada pasien epilepsi.#-
Ketamin 2ketalar3
0urang digemari karena sering menimbulkan takikardia, hipertensi, hipersali/asi, n$eri
kepala, pasca anestesia dapat menimbulkan mual-muntah, pandangan kabur dan mimpi buruk.Sebelum pemberian sebaikn$a diberikan sedasi mida*olam &dormikum) atau dia*epam &/alium)
dengan dosis@,1 mg?kg intra/ena dan untuk mengurangi sal/ias diberikan sulas atropin @,@1
mg?kg. 0etamin adalah suatu Rrapid acting non-barbiturate general anesthetic.1-+
6osis bolus 1-% mg?kg dan untuk intramuscular +-1@ mg. ketamin dikemas dalam cairan
bening kepekatan 1E &1ml C 1@mg), E &1 ml C @ mg), 1@E & 1ml C 1@@ mg).1
etabolisme ketamin ter"adi di hepar dengan bantuan sitokrom P#@ di reticulum
endoplasma halus men"adi norketamine $ang masih memiliki eek hipnotis namun +@E lebih
lemah dibanding ketamine, $ang kemudian mengalami kon"ugasi oleh glukoronida men"adi
sen$awa larut air untuk selan"utn$a diekskresikan melalui urin.
Opioid 2morfin petidin fentanil sufentanil3
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
16/25
6iberikan dosis tinggi. Tidak menggaggu kardio/askular, sehingga ban$ak digunakan untuk
induksi pasien dengan kelianan "antung. 2ntuk anestesia opioid digunakan entanil dosis %@-@
mg?kg dilan"utkan dosis rumatan @,+-1 mg?kg?menit.
Induksi intramus'ular
Sampai sekarang han$a ketamin &ketalar) $ang dapat diberikan secara intramuskular dengan
dosis - mg?kg== dan setelah +- menit pasien tidur.1
Induksi inhalasi
6alam dunia modern , anastetik inhalasi $ang umum digunakan untuk praktek klinik
ialah N%A, halotan, enluran, isoluran, desluran , dan se/oluran. Abat-obat lain ditinggalkan,
karena eek sampingn$a $ang tidak dihendaki, misaln$a :- 3ter : kebakaran, peledakan, sekresi bronkus berlebihan, mual-muntah, kerusakan hepar,
baun$a merangsang.
- 0loroorom : aritmia, kerusakan hepar,
- 3til-klorida : kebakaran, peledakan, depresi "antung, indeks terapi sempit, dirusak kapur
soda
- Trikloretilen : dirusak kapur soda, bradiaritmia, mutagenik
-
etoksiluran : toksis terhadap gin"al, kerusakan hepar dan kebakaran.induksi inhalasi $ang sering diker"akan dengan halotan atau se/oluran. ara induksi
ini diker"akan pada ba$i atau anak $ang belum terpasang "alur /ena atau pada dewasa $ang takut
disuntik. (nduksi halotan memerlukan gas pendorong A% atau campuran N%A:A%C+:1 aliran O #
liter?menit, dimulai dengan halotan @, /olE sampai konsentrasi $ang dibutuhkan. 0alau pasien
batuk konsentrasi halotan diturunkan untuk kemudian kalau sudah tenang dinaikkan lagi sampai
konsentrasi $ang diperlukan.1
(nduksi dengan se/oluran lebih disenangi karena pasien "arang batuk walupun langsung
diberikan dengan konsentrasi tinggi sampai ! /olE. Seperti dengan halotan konsentrasi
dipertahankan sesuai kebutuhan.1
(nduksi dengan enluran, isoluran atau desluran "arang dilakukan, karena pasien sering
batuk dan waktu induksi lama.1
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
17/25
N"O &gas gelak, laughing gas, nitrous oIide, dinitrogen monoksida)berbentuk gas, tak
berwarna, bau manis, tak iritasi, tak terbakar dan beratn$a 1, kali berat udara. Pemberian
harus disertai A% minimal %E. =ersiat anastetik lemah, analgesin$a kuat, sehingga sering
digunakan untuk mengurangi n$eri men"elang persalinan. Pada anestesi inhalasi "arang
digunakan sendirian, tapi dikombinasi dengan salah satu cairan anastetik lain seperti
halotan.1
$alotan
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
18/25
erupakan halogenasi eter. (nduksi dan pulih dari anestesi lebih cepat dibandingkan
isoluran. =aun$a tidak men$engat dan tidak merangsang "alan napas, sehingga digemari
untuk induksi anestesi inhalasi disamping halotan. 1
Perbedaan Anestetik Inhalasi
Perbandingan anestetik inhalasi baik secara isik-kimia maupun secara klinik armakologi
dapat dilihat pada tabel 1 dan tabel %.
Tabel ! fisik dan kimia anestetik inhalasi!
'nestetik inhalasi N%A
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
19/25
Tahanan /askuler
urah "antung
T=
T=
T=
V
V
VV T=
VV
T= atau V
V
V
/espirasi
5olume tidal
La"u napas
PaA% (stirahat
WhallengeW
V
U
T=
U
VV
UU
U
U
VV
UU
UU
UU
VV
U
U
U
V
U
UU
UU
V
U
U
U
Serebral
'liran darah
Tekanan intrakranial
La"u metabolisme
WSei*ureW
U
U
U
VV
UU
UU
V
V
U
UU
V
U
U
U
VV
V
U
U
VV
V
U
U
VV
V
0lokade
Pelumpuh otot non-depol U UU UUU UUU UUU UU
4in5al
'liran darah
La"u iltrasi Glomerulus
Autput urin
VV
VV
VV
VV
VV
VV
VV
VV
VV
VV
VV
VV
V
X
X
V
X
X
$epar
'liran darah V VV VV V V V
*etabolisme @.@@#E 1-%@E %-E @.%E [email protected] %-+E
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
20/25
Induksi per re'tal
ara ini han$a untuk anak atau ba$i menggunakan thiopental atau mida*olam.1
Induksi men'uri
6ilakukan pada anak atau ba$i $ang sedang tidur. (nduksi inhalasi biasa han$a
sungkup muka tidak kita tempelkan pada muka pasien, tetapi kita berikan "arak beberapa
sentimeter, sampai pasien tertidur baru sungkup muka kita tempelkan.1
Abat uscle HelaIant?Pelumpuh Atot
Helaksasi otot lurik dapt dicapai dengan mendalamkan anastesi umum inhalasi,
melakukan blokade sara regional dan memberikan pelumpuh otot.16engan
menggunakan pelumpuh otot anestesia tidak perlu dalam, han$a sekedar supa$a tidak
sadar, analgesia dapat diberikan opioid dosis tinggi dan otot lurik dapat relaksasi akibat
pemberian pelumpuh otot.
=eker"a pada otot lurikter"adi kelumpuhan otot napas 8 otot-otot mandibula,
otot intercostalis, otot-otot abdominalis 8 relaksasi otot-otot ekstremitas. =eker"a
pertama: kelumpuhan otot mata , ekstremitas , mandibula , intercostalis, abdominal,
diaragma. Pada pemberian pastikan penderita dapat diberi napas buatan. Abat ini
membantu pada operasi khusus seperti operasi perut agar organ abdominal tidak keluar 8ter"adi relaksasi.Terbagi dua: Non depolarisasi, dan depolarisasi
Tabel +. Abat Pelumpuh otot Nondepoilarisasi dan depolarisasi.1
6osis awal
&mg?kg==)
6osis
rumatan
&mg?kg==)
6urasi
&menit)
Efek
samping
Non depol long-acting
1. 6-tubokurarin &tubarin)
%. Pankuronium
+. etakurin
#. Pipekuronium
. 6oksakurium
.'lkurium &alloerin)
@.#@-@.@
@.%@-@.#@
@.@%-@.@!
@.1-@.+@
@.1@
@.1-@.@%@
@.@
@.@1-@.@1
@.@@-@.@1@
@.
+@-@
+@-@
#@-@
#@-@
#-@
#@-@
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
21/25
acting
1. Gallamin &laIedil)
%.'trakurium
&tracrium?notriIum)
+. 5ekuronium &norcuron)
#.Hokuronium
&roculaI?esmeron)
. istacuronium
#-
@.-@.
@.1-@.%
@.-1.@
@.1-@.%@
@.
@.1
@.@1-@.@%
@.@%
+@-@
%@-#
%-#
+@-@
+@-#
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
22/25
Penawar Pelumpuh Atot
Penawar pelumpuh otot atau antikolinesterase beker"a pada sambungan sara-otot
mencegah asetilkolin-esterase beker"a, sehingga asetilkolin dapat beker"a. 'ntikolinesterase
$ang paling sering digunakan ialah neostigmin &prostigmin), piridostigmin, dan
edrophonium, ph$sostigmine &eserin) han$a untuk penggunaan peroral.1
6osis neostigmin @@,#-@@,! mg?kg, piridogstimin @,1-@,# mg?kg, edrophonium @,-1,@
mg?kg dan isostigmin @,@1-@,@+ mg?kg. Penawar pelumpuh otot bersiat muskarinik
men$ebabkan hipersali/asi, keringatan, bradikardi, ke"ang bronkus, hipermotilitas usus dan
pandangan kabur, sehingga pemberiaan$a harus disertai oleh obat /agolitik seperti atropin
dosis @,@1-@,@% mg?kg atau glikopirolat @,@@-@,@1 mg?kg sampai @,%-@,+ mg pada dewasa.1
1 /umatan Anestesi 2*aintanan'e3
6apat diker"akan secara intra/ena &anestesi intra/ena total) atau dengan inhalasi atau
dengan campuran intra/ena inhalasi. 1
'nastesi mengacu pada trias anestesi $aitu tidur rinan &h$pnosis) sekedar tidak sadar,
analgesia cukup, diusahakan agar pasien selama dibedah tidak menimbulkan n$eri dan
relaksasi otot lurik $ang cukup. 1
Humatan intra/ena biasan$a menggunakan opioid dosis tinggi, entanil 1@-@
Dg?kg==. 6osis tinggi opioid men$ebabkan pasien tidur dengan analgesia cukup, sehingga
tinggal memberikan relaksasi pelumpuh otot. Humatan intra/ena dapat "uga menggunakan
opioid dosis biasa, tetapi pasien ditidurkan dengan inuse propool #-1% mg?kg==?"am.
=edah lama dengan anestesi total intra/ena, pelumpuh otot dan /entilator. 2ntuk
mengembangkan paru digunakan inhalasi dengan udara 7 A% atau N%A 7 A%. 1
Humatan inhalasi biasan$a menggunakan campuran N%A dan A% dengan
perbandingan +:1 ditambah halotan @,-% /olE atau enluran %-#E atau isoluran %-# /olE
atau se/oluran %-#E bergantung apakah pasien bernapas spontan, dibantu atau
dikendalikan. 1
+ Obat ,mergen'(
Abat-obat emergency atau obat-obat $ang dipakai pada gawat darurat adalah atroin,
eedrinn, ranitidin, ketorolak, metoklorpamid, amonoilin, asam traneksamat, adrenalin,
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
23/25
kalmethason, urosemid, lidokain, gentamisin, oIitosin,methergin, serta adrenalin. 'dapun
macam-macam obat emergency $ang akan dibahas dalam reerat ini adalah sebagai berikut:
Nama Indikasi Dosis
3edrin T6 menurun O%@E dari T6 awal
&biasan$a bila T6 sistol Q@
diberikan)
% cc spuit
Sulas atropin =radikardi &Q@) % cc spuit
'minoilin bronkokonstriksi mg?kg==
Spuit%#mg?ml
6eIamethason Heaksi anailaksis 1 mg?kg==
Spuit mg?cc
'drenalin ardiac arrest @,% Y @,+ mg?kg==, 1
mg?cc &teori)
Praktekn$a --. beri sampai
aman
Succinil cholin Spasme laring 1 mg?kg== &1cc spuit
! ,pinefrin 2Adrenalin3
3pinerin merupakan prototipe obat kelompok adrenergik. 6engan mengerti eek
epinerin, maka mudah bagi kita untuk mengerti eek obat adrenergik $ang beker"a di
reseptor lainn$a. epinerin beker"a pada semua reseptor adrenergik: 1, %, 1 dan %
sedangkan norepinerin beker"a pada reseptor 1, %, 1 sehingga eekn$a sama dengan
epinerin dikurangi eek terhadap %. Selekti/itas obat tidak mutlak, dalam dosis besar
selekti/itas hilang. 4adi dalam dosis besar agonis %tetap dapat men$ebabkan perangsangan
reseptor 1 di "antung.#,
" ,fedrin
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
24/25
3edrin adalah alkaloid $ang terdapat dalam tumbuhan $ang disebut eedra atau ma-
huang. a-huang mengandung ban$ak alkaloid mirip eedrin $ang kemudian dapat diolah
men"adi eedrin. =ahan herbal $ang mengandung eedrin telah digunakan di ina selama
%@@@ tahun, dan se"ak puluhan tahun merupakan komponen obat herbal ina untuk berbagai
klaim misaln$a obat pelangsing, obat pen$egar atau pelega napas.#,
3edrin mulai diperkenalkan di dunia kedokteran modern pada tahun 1%# sebagai
obat simpatomimetik pertama $ang dapat dikonsumsi secara oral. 0arena eedrin adalah
suatu non-katekolamin maka eedrin memiliki bioa/ailabilitas $ang tinggi dan secara
relati/e memiliki durasi ker"a $ang lama selama ber"am-"am.
3edrin belum secara luas diteliti pada manusia, meskipun se"arah penggunaan$a
telah lama. 0emampuann$a untuk mengakti/asi reseptor Z mungkin bermanaan pada
pengobatan awal asma. 0arena eekn$a $ang mencapai susunan sara pusat maka eedrin
termasuk suatu perangsang SSP ringan. Pseudoeedrin $ang merupakan satu dari empat
turunan eedrin, telah tersedia secara luas sebagai campuran dalam obat-obat dekongestan.
eskipun demikian penggunaan eedrin sebagai bahan baku methametamin me$ebabkan
pen"ualann$a telah dibatasi.#,
# Sulfas Atropin 2Anti *uskarinik3
Penghambat reseptor muskarinik atau anti-muskarinik dikelompokkan dalam +
kelompok $aitu:
1. 'lkaloid antimuskarinik : 'tropin dan Skopolamin
%. 6eri/at semisintetisn$a, dan
+. 6eri/at sintetis
Sintesis dilakukan dengan maksud mendapatkan obat dengan eek khusus terhadap
gangguan tertentu dan eek samping $ang lebih ringan. 0elompok obat ini beker"a pada
reseptor muskarinik dengan ainitas berbeda untuk berbagai subtipe reseptor muskarinik.
Aleh karena itu saat ini terdapat antimuskarinik $ang digunakan untuk:
1. endapatkan eek perier tanpa eek sentral misaln$a, antispasmodik.
%. Pengunaan lokal pada mata sebagai midriatikum.
+. emperoleh eek sentral, misaln$a untuk mengobati pen$akit Parkinson
#. =ronkodilatasi
. emperoleh eek hambatan pada sekresi lambung dan gerakan saluran cerna.
-
7/25/2019 TINJAUAN PUSTAKA persiapan operasi
25/25
'tropin &campuran dan l-hiosiamin) terutama ditemukan pada tropa
belladonna dan"atura stramonium, merupakan ester organik dari asam tropat dengan
tropanol atau skopin &basa organik). Balaupun selekti menghambat reseptor gsang rasa
sakit. akin rendah nilai ', makin tinggi potensi *at anestesika tersebut.
muskarinik, pada dosis sangat besar atropine memperlihatkan eek penghambatan "uga di
ganglion otonom dan otot rangka $ang reseptorn$a nikotinik.
% Aminofilin 2+eri.at 6antin) theoph(lline eth(lenediamine3
6eri/at Iantin $ang terdiri dari kaein, teoilin dan teobromin ialah alkaloid $ang
terdapat dalam tumbuhan. Se"ak dahulu ekstrak tumbuh-tumbuhan ini digunakan sebagai
minuman. 0aein terdapat dalam kopi $ang didapat dari bi"i Coffea rabica, Teh dari daun
Thea sinensismengandung kaein dan teoilin. ocoa, $ang didapat dari bi"i Theobroma
cacao mengandung kaein dan teobromin. 0etigan$a merupakan deri/at Iantin $angmengandung gugus metil. Mantin sendiri ialah dioksipurin $ang mempun$ai struktur mirip
dengan asam urat.
& +eksamethason 2Kortikosteroid3
0ortikosteroid mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan lemak; dan
mempengaruhi "uga ungsi sistem kardio/askular, gin"al, otot lurik, sistem sara dan organ
lain. 0orteks adrenal berungsi homeostatis, artin$a penting bagi organisme untuk dapat
mempertahankan diri dalam menghadapi perubahan lingkungan.
Glukokortikoid memiliki eek $ang tersebar luas karena mempengaruhi ungsi dari
sebagian besar sel-sel tubuh. 6ampak metabolik $ang utama dari sekresi atau pemberian
glukokortikoid adalah disebabkan karena ker"a langsung hormon-hormon ini pada sel. Tetapi
dampak pentingn$a adalah dalam menghasilkan respon homeostatik pada insulin dan
glucagon. eskipun ban$ak eek dari glukokortikoid berkaitan dengan dosis dan eekn$a
membesar ketika se"umlah besar glukokortikoid diberikan untuk tu"uan terapi.