TINGKAT KEPUASAN NASABAH
TERHADAP PEMBIAYAAN SYARIAH OLEH PT. BPRS
AL SALAAM CABANG DEPOK
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Untuk Memenuhi Persyaratan memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy)
Oleh:
RIA RAHMANIA NIM. 205046100640
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
JAKARTA
1431 H/2010 M
TINGKAT KEPUASAN NASABAH
TERHADAP PEMBIAYAAN SYARIAH OLEH PT. BPRS
AL SALAAM CABANG DEPOK
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy)
Oleh:
RIA RAHMANIA NIM. 205046100640
Di Bawah Bimbingan Pembimbing
DR. EUIS AMALIA, M.AG NIP. 197107011998032002
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
JAKARTA
1431 H/2010 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pembiayaan Syariah Oleh PT. BPRS Al Salaam Cabang Depok telah diujikan dalam sidang Munaqasah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Jakarta pada tanggal 22 September 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah (SE. Sy) pada program studi Muamalat.
Jakarta, 22 September 2010 Mengesahkan
Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
Prof.Dr.H.Muhammad Amin Suma, S.H, M.A, M.M. NIP : 195505051982031012
Panitia Ujian : 1.Ketua : Dr. Djawahir Hejazziey, S.H, M.A ( )
NIP : 195510151979031002
2.Sekretaris : Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag ( )
NIP : 196404121994031004
3.Pembimbing : Dr. Euis Amalia, M.Ag ( )
NIP : 197107011998032002
4.Penguji I : Dr. Djawahir Hejazziey, S.H, M.A ( ) NIP : 195510151979031002
5.Penguji II : Dr. H. Abdurrahman Dahlan, M.A ( )
NIP : 150 234 496
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai bagian tugas akademis di Jurusan Muamalah
Perbankan Syariah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Shalawat beserta salam semoga dicurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita,
Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan tuntunan dan petunjuk kepada umat manusia
menuju kehidupan yang berperadaban dan berkeadilan serta para sahabat yang dicintainya.
Sebagai bentuk penghargaan yang tak terlukiskan, izinkanlah penulis menuangkan
dalam bentuk ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Ayahanda Aris Nur Komarudin, SE dan Ibunda Hj. Etty Sofiaty, orang tua
penulis yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril maupun materil,
serta membimbing dengan tulus dan penuh kasih sayang. Terimakasih pula
kepada Aaku Much. Ferdiansyah dan keluarga besarku: nenek, uwa, om-om,
tante-tante, sepupu-sepupuku yang telah memberikan dukungan moril kepada
penulis.
2. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH., MA., MM., Dekan Fakultas
Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
i
3. Dr. Djawahir Hejazziey, SH., MA., selaku Ketua Non Reguler Program Studi
Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag., selaku Sekretaris Non Reguler Program Studi
Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Dr. Euis Amalia, M.Ag., selaku Ketua Program Studi dan Pembimbing.
Bapak Ah. Azharruddin Lathif, M.Ag., MH., selaku Sekretaris Program Studi
Muamalat Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak memberikan kontribusi pemikiran Ilmu
Ekonomi Syariah selama penulis kuliah di Program Studi Muamalat Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Kepada Seluruh Pimpinan Direksi, Pimpinan Cabang, Kepala Bagian SDM dan
Umum, staf, dan karyawan/karyawati PT. BPRS Al Salaam cabang Cinere, dan
cabang Depok yang telah memberikan waktu dan kesempatan untuk melakukan
penelitian lapangan, baik observasi maupun penyebaran kuesioner.
8. Pimpinan dan staf Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, serta Pimpinan dan staf Perpustakaan Utama UIN Syarif
hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam mendapatkan buku-buku
atau referensi lainnya yang berkaitan dengan skripsi ini.
9. Teman-teman baik penulis: Dian (FITK. Fisika’05). Mutia (FE. Akuntansi’05),
Bunga dan Nana (SMU Muhammadiyah 8), terima kasih ya atas indahnya
ii
kebersamaan dalam persahabatan, semoga persahabatan ini terus terjalin
selamanya…..Amin.
10. Teman-teman selama kuliah di Program Studi Muamalat, khususnya konsentrasi
Perbankan Syariah Non Reg. kelas B ’05: Jeddy (makasih ya buat dukungan,
perhatian, dan kesabarannya), Nela, Wulan, Puput, Ayu, Maman, Ulfa, Sitrun,
Wiwi, Aink, Nyoi, Firman, Shidiq, Mail, Rofie, Fatah, Santo, Madan, PS A ’05 ,
PS B ’06 , PS A’08, Nana (PS C’07), Annisa (PS C’06), Azza, Rheni tea, terima
kasih karena kalian semua telah memberikan spirit dan pelajaran tentang makna
persahabatan, keilmuan, dan pergaulan dalam membentuk kepribadian penulis.
Demikianlah, semoga Allah SWT membalas sagala kebaikan yang telah diberikan
dan memberkahi hidup kita sehingga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan ini. Dengan
segala kelemahan, kekurangan dan kelebihan yang ada, semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca umumnya. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhoi setiap langkah kita Amiin.
Jakarta, 24 September 2010
Ria Rahmania
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah............................................. 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 7
D. Kajian Terdahulu............................................................................ 9
E. Metodelogi Penelitian ................................................................... 11
F. Sistematika Penulisan .................................................................... 19
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kepuasan Nasabah ......................................................................... 21
1. Definisi Kepuasan .................................................................... 21
2. Faktor-Faktor Pendorong Tingkat Kepuasan Nasabah ............ 23
3. Pengukuran Tingkat Kepuasan Nasabah.................................. 26
B. Pembiayaan .................................................................................... 28
1. Definisi Pembiayaan ................................................................ 28
2. Tujuan Dan Fungsi Pembiayaan .............................................. 29
3. Prinsip Analisis Pembiayaan.................................................... 31
4. Produk Penyaluran Pembiayaan............................................... 33
iv
5. Prosedur Umum Pemperoleh Pembiayaan............................... 37
BAB III GAMBARAN UMUM PT. BANK PEMBIAYAAN RAKYAT
SYARIAH ( BPRS ) AL-SALAAM CABANG DEPOK
A. Sejarah Pembentukan..................................................................... 41
B. Visi dan Misi .................................................................................. 43
C. Sttruktur Organisasi ....................................................................... 43
D. Produk-Produk Pembiayaan........................................................... 49
BAB IV TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP
PEMBIAYAAN SYARIAH oleh PT. BPRS AL SALAAM
CABANG DEPOK
A. Profil Responden............................................................................ 53
B. Analisa Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pembiayaan
Syariah ........................................................................................... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 87
B. Saran............................................................................................... 88
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 89
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Operasional Variabel ........................................................................... 16
Tabel 2.1 Dimensi Kualitas Pelayanan ................................................................ 25
Tabel 4.1 Gambaran Responden Beerdasarkan Jenis Kelamin .......................... 53
Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Usia............................................. 54
Tabel 4.3 Gambaran responden Berdasarkan Pendidikan terakhir ...................... 55
Tabel 4.4 Gambaran Responden Berdasarkan Agama ........................................ 56
Tabel 4.5 Setiap Penyaluran Pembiayaan Di PT BPRS Al Salaam Terlebih
Dahulu Diliat Karakteristik Nasabah ................................................... 57
Tabel 4.6 Domisili Nasabah Merupakan Karakteristik Pertama Yang Harus
Dilihat, Guna Menunjang Efektifitas Penyaluran Pembiayaan Di
PT.BPRS Al Salaam ............................................................................ 58
Tabel 4.7 Tingkat Kemapuan Nasabah Merupakan Salah Satu Syarat Penilaian
Penyaluran Pembiayaan Di PT. BPRS Al Salaam............................... 59
Tabel 4.8 Tingkat Kemampuan Nasabah Yang Paling Utama Dilihat Dari
Penghasilan Tetap Nasabah.................................................................. 60
Tabel 4.9 Jangka Waktu Pinjaman/Pembiayaan Merupakan Salah Satu Unsur
Kemampuan Nasabah Dalam Menyelesaikan Pembiaayaan ............... 61
Tabel 4.10 Nasabah Yang Mengajukan Pembiayaan Di PT. BPRS Al Salaam
Dilihat Dari Asset Yang Dimiliki Baik Berupa Tanah/Bangunan
Maupun Barang Berharga Lainya ........................................................ 62
vi
Tabel 4.11 Efektifitas Modal Yang Diberikan Terhadap Pengembangan Usaha
Nasabah Juga Dilihat Dari Segi Kehalalan Usahanya ......................... 63
Tabel 4.12 Pembiayaan Yang Diberikan Oleh PT. BPRS Al Salaam Sangat
Berperan Dalam Mendapatkan Keuntungam Yang Diharapkan
Nasabah................................................................................................ 64
Tabel 4.13 Setiap Nasabah Yang Mengajukan Pembiayaan Wajib Memberikan
Jaminan Pembiayaan Sesuai Dengan Tingkat Penyaluran
Pembiayaan .......................................................................................... 65
Tabel 4.14 Setiap Jaminan Pembiayaan Dari Nasabah Terlebih Dahulu Dicek
Kebenarannya Guna Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan............... 66
Tabel 4.15 Setiap Penyaluran Pembiayaan Di PT. BPRS Al Salaam Selalu
Dilihat Dari Kondisi Ekonomi Nasabah .............................................. 67
Tabel 4.16 Pembiayaan Yang Diberikan PT. BPRS Al Salaam Dinilai Dari
Sektor-Sektor Usaha Yang Dijalankan Oleh Nasabah......................... 68
Tabel 4.17 Bentuk Produk Dari BPRS Al Salaam Inovatif ................................... 69
Tabel 4.18 Jenis Produk Dari BPRS Al Salaam Variati ........................................ 70
Tabel 4.19 Kualitas Produk Dari BPRS Al Salaam Dapat Bersaing ..................... 70
Tabel 4.20 BPRS Al Salaam Memiliki Tingkat Bagi Hasil Yang Kompetitif....... 71
Tabel 4.21 BPRS Al Salaam Menerapkan Biaya Administrasi Yang Murah........ 72
Tabel 4.22 BPRS Al Salaam Menetapkan Harga Secara Efisiensi ........................ 73
Tabel 4.23 BPRS Al Salaam Melayani Nasabah Dengan Santun Dan Ramah...... 74
vii
viii
Tabel 4.24 BPRS Al Salaam Tidak Membeda-Bedakan Dalam Melayani
Nasabah................................................................................................ 75
Tabel 4.25 BPRS Al Salaam Menerapkan Prosedur Yang Mudah Dalam
Penyaluran Pembiayaan ....................................................................... 76
Tabel 4.26 BPRS Al Salaam Bekerja Dengan Proses Yang Cepat........................ 77
Tabel 4.27 Karyawan/Karyawati BPRS Al Salaam Kompeten Dalam
Menjalankan Tugas-Tugasnya ............................................................. 78
Tabel 4.28 Karyawan/Karyawati BPRS Al Salaam Cepat Tanggap Terhadap
Keluhan Serta Keinginan Nasabah....................................................... 79
Tabel 4.29 Karyawan/Karyawati BPRS Al Salaam Bekerja Dengan Disiplin ...... 80
Tabel 4.30 Karyawan/Karyawati BPRS Al Salaam Berpenampilan Islami........... 80
Tabel 4.31 BPRS Al Salaam Menempati Kantor Yang Bagus Dengan Dekorasi
Ruangan Yang Menarik ....................................................................... 81
Tabel 4.32 BPRS Al Salaam Memiliki Peralatan Kantor Yang Lengkap.............. 82
Tabel 4.33 BPRS Al Salaam Menyediakan Tempat Parkir Kendaraan ................. 83
Tabel 4.34 Kantor BPRS Al Salaam Bertempat Dilokasi Yang Strategis ............. 84
Tabel 4.35 Lokasi BPRS Al Salaam Mudah Dijangkau Dengan Menggunakan
Alat Transportasi Umum Maupun Pribadi........................................... 85
Tabel 4.36 Keamanan Lokasi BPRS Al Salaam Terjamin..................................... 86
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah perkembangan bank syariah di Indonesia diawali dengan
berdirinya Bank Muammalat Indonesia (BMI) pada 1 Mei 1992, yang kemudian
diikuti oleh lahirnya peraturan tentang perbankan yaitu, UU No 7 Tahun 1992
tentang perbankan syariah yang mengakomodasi perbankan dengan prinsip bagi
hasil baik bank umum maupun BPRS. Perkembangan selanjutnya adalah
terbitnya UU No 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (BI) yang
mengakomodasi kebijakan moneter berdasarkan prinsip syariah dimana Bank
Indonesia (BI) bertanggung jawab terhadap pengaturan dan pengawasan bank
komersial termasuk bank syariah. 1
Namun setelah muncul nya UU No.10 Tahun 1998 yang kini diganti
dengan UU No.21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah yang memberikan
landasan industri perbankan syariah nasional dan diharapkan mendorong
perkembangan bank syariah yang selama lima tahun terakhir asetnya tumbuh
lebih dari 65% per tahun namun pasarnya (market share) secara nasional masih
1 Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 64
1
2
dibawah 5%, maka diharapkan peran industri perbankan syariah dalam
mendukung perekonomian nasional akan semakin signifikan.2
Karakteristik sistem perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan
prinsip bagi hasil memberikan alternatif sistem perbankan yang saling
menguntungkan bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan
dalam bertransaksi, investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai
kebersamaan dan persaudaraan dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan
spekulatif dalam bertransaksi keuangan. Dengan menyediakan beragam produk
serta layanan jasa perbankan yang beragam dengan skema keuangan yang lebih
bervariatif, perbankan syariah menjadi alternatif sistem perbankan yang kredibel
dan dapat dinimati oleh seluruh golongan masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
Krisis yang terjadi di Indonesia sejak tegah tahun 1997, mengakibatkan
kedudukan posisi pelaku sektor ekonomi berubah. Usaha besar satu per satu pailit
karena bahan baku impor meningkat secara drastis, biaya cicilan hutang
meningkat sebagai akibat dari nilai tukar rupiah terhadap dolar yang menurun dan
berfluktuasi sektor perbankan juga ikut terpuruk ikut memperparah sektor industri
dari sisi permodalan. Banyak perusahaan yang tidak mampu lagi meneruskan
usaha karena tingkat bunga yang tinggi.
Untuk menyelesaikan persoalan ekonomi bangsa Indonesia yang telah
selamat dari terpaan krisis multidimensi. Pemerintah Kabinet Indonesia bersatu
2 http://www.bi.co.id/banksyariahmandiri/profilperusahaan.php, diakses pada maret 28,
2010, 10:02:35 PM
3
telah menyusun agenda pembangunan Nasional 2010-2014 di bidang ekonomi
ditetapkan agenda perbaikan.
Agenda pertama adalah penciptaan pertumbuhan ekonomi yang didukung
oleh struktur ekonomi yang kokoh. Untuk itu peningkatan investasi dan ekspor
mutlak dipelukan. Kebijakan investasi diarahkan untuk dapat meningkatkan
ketrsediaan infrastruktur-infrastruktur strategis. Sementara itu, kebijakan ekspor
diarahkan untuk dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas ekspor utamanya
untuk komoditas-komoditas unggulan. Peningkatan kuantitas ekspor perlu
dilakukan untuk dapat lebih memperkokoh pertumbuhan ekonomi dengan
pertumbuhan ekspor yang tidak semata dipengaruhi oleh perkembangan nilai
tukar. Sementara itu, peningkatan kualitas ekspor sangat penting untuk dapat
meningkatkan daya saing komoditas-komoditas dalam negeri di pasar
internasional.3
Agenda kedua adalah pencciptaan lapangan kerja. Beberapa kebijakan
strategis dilaksanakan untuk mencapai agenda ketiga ini, diantaranya yaitu:
1. Harmonisasi hubungan industrial.
2. Penguatan keterampilan rata-rata pekerja.
3. Penguatan industri manufaktur yang berbasiskan sumber daya alam utamanya
sumber daya alam terbarukan.
4. Peningkatan semangat kewirausahaan.
5. Perluasan aksesibilitas terhadap modal untuk UMKM.
3 http://www.ekon.go.id/content/view/533/1/Musyawarah Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2010-2014, diakses pada Mei 28, 2010, 10:02:35 PM.
4
Penguatan industri manufaktur yang berbasis sumber daya alam sangat
erat hubungannya dengan kebijakan dibidang lain. Oleh karena itu penguatan
industri manufaktur diatas akan diupayakan melalui:
1. Peningkatan produktivitas melalui perbaikan status pendidikan dan kesehatan.
2. Peninkatan intensitas kapital di industri pertanian melalui penanaman modal.
3. Perbaikan kondisi tata ruang bagi kegiatan industri dan pertanian.
4. Ketersediaan energi yang merata di selurauh Indonesia.
Selama krisis memang cukup menarik untuk dilihat dalam kerangka
mengidentifikasikan kekuatan UKM karena karakter fleksibelitasnya ternyata
tidak cukup menjadi satu-satunya pertimbangan untuk membuat lompatan. Hal ini
antara lain karena usaha kecil yang ada harus fleksibel karena mereka terpaksa
harus hidup, sehingga ketika dihadapkan pada tantangan baru batas maksimal
kemampuannya untuk melakukan penyesuaian segera nampak dan tidak mampu
bertahan terus dalam kegiatan yang sama. Kadang-kadang harapan yang
dibebankan kepada UKM juga terlampau berat, karena kinerjanya semasa krisis
yang mengesankan, selain itu juga bidang usaha yang selama ini berkemampuan
dalam menyerap tenaga kerja adalah pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).
Sektor UKM mempunyai keunggulan dan sangat potensial untuk lebih
dikembangkan lagi melalui suatu kebijakan yang tepat dan dukungan dari
5
lembaga yang tepat, dalam menjalankan usahanya UKM selalu mempunyai
kendala, adapun permasalahan UKM adalah4:
1. Permasalahan bersifat klasik dan mendasar UKM, antara lain berupa
permasalahan modal dimana terkadang dalam memperoleh modal mengalami
kesulitan dari bank , bentuk badan hukum yang umumnya non formal, SDM,
pengembangan produk dan akses pemasaran
2. Permasalahan lanjutan, antara lain pengenalan dan penetrasi pasar ekspor
yang belum optimal, kurangnya pemahaman terhadap desain produk yang
sesuai dengan karakter pasar, permasalahan hukum yang menyangkut hak
paten, prosedur kontrak penjualan serta peraturan yang berlaku di Negara
tujuan ekspor.
3. Permasalahan antara (intermediate problems), yaitu permasalahan dari
instansi terkait untuk menyelesaikan masalah dasar agar mampu menghadapi
persoalan lanjutan secara lebih baik. Permasalahan tersebut antara lain dalam
hal manajemen keuangan, agunan dan keterbatasan dalam kewirausahan.
Untuk menumbuh kembangkan potensi UKM, kehadiran Bank Rakyat
Syariah sangat dinantikan dalam upaya membantu mengembangkan ekonomi
rakyat. Pada umumnya BPRS melayani masyarakat lapisan bawah , BPRS
mempunyai peranan penting dalam upaya pemberdayaan masyarakat dalam
sektor ekonomi, oleh karena itu BPR Al-Salaam hadir membantu
4 Andang Setyobudi, Peran Serta Bank Indonesia Dalam Pengembangan Usaha Mikro, Kecil
dan menengah (UKMK), (Jakarta: Buletin Hukum perbankan dan kebanksentralan, volume 5, nomor 2, Agustus 2007).
6
mensejahterahkan masyarakat. BPR Al-salaam baru mengkonversi menjadi
syariah pada tahun 2006 lalu.
Dengan hadirnya lembaga keuangan syariah Al-salaam pada tahun 2006
diharapkan menjadi penopang bagi masyarakat cinere depok untuk meningkatkan
usahanya, karena pada prinsipnya bank syariah berfokus pada pengembangan
usaha skala mikro. Selain itu, sesuai dengan prinsipnya bank syariah melarang
riba dari segala jenis transaksi-transaksi dalam melaksanakan aktifitasnya, sebab
bank syariah mengutamakan prinsip kesetaraan dan keadilan.
Untuk itu diperlukan konsep pembiayaan yang tepat dan benar agar dapat
mendukung usaha yang dilakukan kelompok Usaha Kecil dan Menengah (UKM),
sehingga lembaga keuangan tidak lagi memandang sebelah mata atas kelompok
Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Apapun resiko yang akan dihadapi oleh
lembaga keuangan terhadap pembiayaan kepada UKM seharusnya dijadikan
proses pendewasaan dalam perkembangan lembaga keuangan khususnya untuk
yang bergerak dilembaga perbankan syariah.
Akan tetapi apakah dengan kondisi yang demikian dalam prakteknya bank
syariah mampu berperan aktif dalam kaitannya terhadap pemberdayaan usaha
kecil dan menengah dalam pemberian pembiayaan dan alasannya? Pertanyaan ini
yang akan menjadi topik utama dalam penulisan karya tulis ini. Adapun untuk
penulisan karya tulis ini, penulis memilih judul “Tingkat Kepuasan Nasabah
Terhadap Pembiayaan Syariah Oleh PT. BPRS Al Salaam Cabang Depok”.
7
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Dalam penulisan karya tulis ini, agar tidak meluas dan fokus pada
permasalahan yang akan dibahas dan mencapai hasil yang diharapkan, maka
penulis perlu membuat batasan. Batasan yang dimaksud adalah penulis
memfokuskan kepada tingkat kepuasan nasabah terhadap pembiayaan syariah
oleh bank pembiayaan rakyat syariah Al Salaam cabang depok.
2. Perumusan Masalah
a. Bagaimana tingkat kepuasan nasabah terhadap pembiayaan syariah pada
PT. BPRS Al Salaam?
b. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah di PT.
BPRS Al Salaam?
C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang tingkat kepuasan nasabah terhadap
pembiayaan syariah oleh PT. Bank pembiayaan Rakyat Syariah Al
Salaam.
b. Untuk mengetahui bagaimana proses penyaluran pembiayaan yang
dilakukan oleh PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Al Salaam selama
ini, apakah prosedurnya mudah atau tidak.
8
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut:
Bagi peneliti: diharapkan dapat menambah pengetahuan dalam
penyaluran pembiyaan di Perbankan Syariah. Sehingga penulis benar-benar
memahami dan mampu memberikan pandangan terhadap praktek pembiayaan
di perbankan Syariah.
Bagi perbankan syariah: Semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan
bahan masukan bagi manajemen PT. Bank Pembiayaan Rakyat Al Salaam
agar mampu memberikan kontribusi positif bagi terciptanya praktek atau
proses penyaluran pembiayaan yang benar-benar dapat memberikan
kemudahan kepada mitra usahanya untuk mendapatkan tambahan modal
usaha, dengan tidak menyalahi aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Bagi masyarakat: skripsi ini dapat memberikan pengetahuan dan
pemahaman yang jelas tentang proses penyaluran pembiayaan di PT. Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah Al Salaam, maka masyarakat akan
mempercayakan bahwa PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah salah
satu lembaga perbankan syariah yang dapat membantu perkembangan
Usahanya.
9
D. Kajian Terdahulu
penelitian tentang tingkat kepuasan nasabah terhadap pembiayaan
syariah, menerut sepengetahuan penulis belum ada yang meneliti karena sampai
dengan saat ini penulis belum menemukan bentuk penelitian yang sama, tetapi
setidaknya ada tiga penelitian yang relevan yang dapat dijadikan rujukan tinjauan
kepustakaan berkenaan dengan topik yang dipilih penulis dalam penelitian ini.
1. Judul skripsi “BMT Sebagai Mitra Pengusaha Kecil dan Menengah” di
buat oleh Lilis Sali Satunnisa. NIM : 9946117137. NO. Skripsi SJM 34/2004
Dalam skripsi ini membahas tentang penggolongan UKM, peranan UKM,
terhadap pembangunan nasional, keunggulan UKM. BMT juga sangat
berperan dalam tumbuh kembangnya UKM, selain dalam hal permodalan juga
sesuai fungsinya BMT menghimpun dana mereka sementara waktu.
2. Wita Annisa, Menngukur Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap
Pelayanan Customer Service pada PT. BPRS Wakalumi Ciputat, skripsi,
Konsentrasi Perbankan Syariah, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah, Jakarta, 2005.
Skripsi ini membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat
kepuasan nasabah terhadap pelayanan customer service pada PT. BPRS
Wakalumi Ciputat, diantaranya dari sisi kualitas produk, murahnya prosedur
menabung, kualitas pelayanan, faktor emosional dan adanya hadiah bagi
nasabah yang sudah lama menabung. Pelayan customer service merupakan
unjung tombak pemasaran bank, dimana harus dapat mempertahankan
kepercayaan dan citra bank serta keberadaannya. Untuk mengacu pada tingkat
10
kepuasan nasabah, maka petugas customer service yang handal harus
mengetahui keinginan-keinginan para nasabah agar para nasabahnya akan
merasa puas atas pelayanan yang diberikan, karena kualitas customer service
dapat meningkatkan pemeliharaan hubungan antara bank dengan nasabah.
3. Judul skripsi “Strategi Pembiayaan Bank Bni Syariah Dalam Membantu
Peningkatan UKM” di buat oleh Rahmat Sunandar. NIM : 103046128238.
NO. Skripsi SJM 17/2008.
Dalam skripsi ini akan diuraikan mengenai analisa Strategi yang dilakukan
Bank BNI Syariah dalam membantu peningkatan UKM, Pola pembiayaan
UKM pada BNI Syariah, prosedur persyaratan yang harus dimilikai UKM
untuk mengajukan pembiayaan pada BNI Syariah, dan Perkembangan
Pembiayaan UKM pada Bank BNI Syariah.
Dari uraian kajian terdahulu diatas, jelaslah bahwa masalah tingkat
kepuasan nasabah terhadap proses penyaluran pembiayaan UKM menurut
sepengetahuan penulis belum ada yang meneliti.
Dengan demikian, pembahasan yang diangkat dalam penelitian ini
berbeda dengan penelitian-penelitian yang ada yang berkaitan dengan
penyaluran pembiayaan dan mengukur tingkat kepuasan nasabah, dimana
focus bahasan dalam skripsi ini adalah berkisar pada tingkat kepuasan
nasabah terhadap pembiayaan syariah oleh PT. BPRS Alsalaam.
11
E. Metode Penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Lapangan (Field
Research) untuk mengetahui secara langsung respon atau tanggapan dari
responden. Karena melakukan penelitian langsung ke lembaga yang dijadikan
obyek penelitian yaitu PT. BPRS Al Salaam cabang depok.
Di samping itu untuk melengkapi penelitian lapangan maka digunakan
penelitian Kepustakaan (Library Research), yaitu mengkaji data-data yang
diperoleh dari buku-buku, bahan-bahan referensi dan bahan bacaan lainnya
yang berkaitan dengan penelitian ini.
2. Data Penelitian
a. Sumber Data
1) Data Primer
Data primer diperoleh secara langsung dari responden yaitu
nasabah di PT BPRS Al Salaam. Melalui kuisioner di samping itu juga
melakukan wawancara dengan nasabah dan pihak PT BPRS Al
Salaam.
2) Data Sekunder
Data sekunder diperoleh dari:
a) Data internal pada PT. BPRS AL Salaam
b) Penelitian-penelitian terkait
c) Buku-buku yang berkaitan dengan prosedur pembiayaan syariah
12
dan perilaku konsumen.
d) Majalah, koran, brosur dan jurnal yang memuat artikel-artikel
mengenai PT. BPRS Al Salaam;
e) Dan sumber-sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
b. Jenis Data
Data dalam penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan
metode deskriptif kuantitatif. Yaitu menggambarkan kondisi yang ada
melalui angka-angka yang didapat dari lapangan kemudian diterjemahkan
dalam bentuk kata-kata. Akan tetapi untuk memudahkan dalam proses
analisi datanya dengan SPSS, maka data-data tersebut akan dilakukan
“coding” (pemberian kode nomerik (kategorik) pada masing-masing
variabelnya). Hal ini ditujukan agar data tersebut bisa dikenali oleh SPSS.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Kuesioner, yaitu menyebarkan sejumlah pertanyaan tertulis yang bersifat
tertutup kepada nasabah untuk memperoleh informasi mengenai tingkat
kepuasan mitra usaha terhadap pembiayaan syariah oleh PT. BPRS Al
Salaam.
b. Wawancara dengan melakukan tanya jawab kepada nasabah terkait
dengan pertanyaan yang ada pada kuisisoner.
c. Studi dokumen melalui library research dilakukan untuk memperoleh
data sekunder tentang konsep atau teori yang terkait tentang konsep atau
13
teori yang terkait dengan pengajuan pembiayaan dan data tentang
perkembangan PT. BPRS Al Salaam.
4. Subjek-Objek Penelitian
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau
subyek yang menjadi kuantitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.5
Populasi dari penelitian ini adalah nasabah PT. BPRS Al Salaam.
Yang berjumlah 100 orang.
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi
yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang
diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi.6
Dalam penelitian ini sampel penelitiannya adalah nasabah PT.
BPRS Al Salaam, dan diambil sampel sebanyak 50 orang.
5 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung, Alfabeta, 2007), h.61. 6 Suharsini Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta, Rineka Cipta,
1998), h.117.
14
Yang diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut:
N N = 1 + N (e)2
Keterangan:
n = ukuran sample
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
yang masih dapat ditolerir/diinginkan (10%).7
c. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini penulis akan mengambil sampel responden
dengan menggunakan Metode Probality Sampling melalui cara Simple
Random Sampling (Sampling Acak Sederhana) yaitu metode penarikan
sampel probabilitas dengan cara acak sederhana dan setiap responden
memiliki peluang yang sama untuk terpilih sebagai responden.
Dengan alasan terkait masalah tempat yaitu untuk mempermudah
dalam proses penelitian ini, karena ketarbatasan waktu, tenaga, dan dana,
sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar, dan peneliti hanya
mengambil 50 (lima puluh) sampel responden (nasabah).
7 Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi, Tesis dan Bisnis, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 79.
15
5. Variabel dan Operasional Variabel
( X ) ( Y )
Kepuasan Nasabah Terhadap Pembiayaan dilihat dari: a. Kualitas Produk b. Harga c. Proses d. Pelayanan e. Sarana Fisik f. Lokasi
Penyaluran Pembiayaan di lihat dari: a. Character b. Capacity c. Capital d. Colleteral e. condition
a. Variabel Penelitian
1) Variabel Independen (X)
Variabel independen adalah variabel yang menjelaskan atau yang
mempengaruhi variabel dependen (variabel terikat), variabel dalam
penelitian ini adalah penyaluran pembiayaan.
2) Variabel Dependen (Y)
Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
independen, variabel dalam penelitian adalah kepuasan nasabah.
b. Operasional dan Variabel
Operasional variabel dari masalah variabel disajikan pada tabel 1.1 berikut:
16
Tabel 1.1 Operasional Variabel
Penyaluran Pembiayaan (X)
Sub variabel Konsep Variabel Indikator Character Suatu keyakinan bahwa,
sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberkan pembiayaan benar-benar dapat dipercaya.
• Karakter nasabah
Capacity
Untuk melihat nasabah dalam kemampuannya menjalankan usahanya selama ini, yang pada akhirnya berkemampuan dalam mengembalikan pembiaan yang disalurkan.
• Kemampuan nasabah
• Jangka waktu • Kemampuan
modal
Capital Untuk melihat penggunaan modal apakah efektif, dilihat laporan keuangan (neraca dan laporan rugi laba)
• penggunaan modal
Colleteral Jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah pembiayaan yang diberikan.
• Jaminan
Condition Dalam menilai pembiayaan hendaknya juga dinilai dari kondisiekonominya, serta prospek usaha dari sektor yang dijalankan.
• Kondisi ekonomis
17
Kepuasan (Y)
Sub variabel Konsep Variabel Indikator
Kualitas Produk Pelanggan merasa puas kalau setelah membeli dan menggunakan suatu produk, dan ternyata produk yang digunakan berkualitas.
• Bentuk Inovatif
• Jenis Variatif • Kualitas
Bersaing Harga biasanya harga murah
adalah sumber kepuasan yang penting karena mereka akan mendapat value for money yang tinggi. Komponen harga ini relaatif tidak penting bagi mereka yang tidak sensitive terhadap harga.
• Bagi Hasil Kompetitif
• Administrasi Murah
• Efisiensi Harga
Proses Serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan dapat ditempuh berulang kali, untuk mencapai hasi yang diinginkan.
• Pelayanan Ramah
• Persamaan Pelayanan
• Prosedur Mudah
• Proses Cepat Pelayanan Kegiatan atau manfaat
yang ditawarkan PT. BPRS Al Salaam kepada nasabah yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.
• Kompetensi Karyawan
• Perilaku Responsif
• Sikap Disiplin
• Penampilan Islami
Sarana Fisik Fasilitas yang dibangun oleh bank guna memberikan kenyaman
• Kantor bagus/dekorasi ruangan
18
dan kemudahan bagi para nasabahnya.
menarik • Peralatan
lengkap • Terdapat
tempat parkir Lokasi Suatu tempat dimana
PT. BPRS Al Salaam melakukan kegiatan perbankannya.
• lokasi strategis
• kemudahan transportasi
• keamanan lokasi
Tehnik operasional variabel-variabel penelitian adalah angket atau
kuisioner dengan skor jawaban (skala likert) sebagai berikut :
a. Untuk jawaban “Sangat Setuju”, skornya adalah lima (5)
b. Untuk jawaban “Setuju”, skornya adalah empat (4)
c. Untuk jawaban “Cukup Setuju”, skornya adalah Tiga (3)
d. Untuk jawaban “Tidak Setuju”, skornya adalah dua (2)
e. Untuk jawaban “Sangat Tidak Setuju”, skornya adalah satu (1)
6. Metode Analisis Data
Teknik analisa dalam penelitian ini menggunakan teknik statistik
deskriptif, yaitu statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mengdeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul. Statistik
ini dapat ditampilkan melalui tabel distribusi frekuensi yang kemudian
diterjemahkan dalam bentuk kata-kata.
19
Adapun rumus distribusi frekuansi yang digunakan di sini adalah:
P = NF x 100%
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi Jawaban
N = Jumlah Sampel
7. Pedoman Penulisan
Pedoman penulisan skripsi ini menggunakan buku “Buu Pedoman Penulisan
Skripsi Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, UIN Press, 2007”.
F. Sistematika Penulisan
BAB I Pendahuluan, pada bab pendahuluan ini berisi Latar Belakang
Masalah, Pembatasan dan Pembatasan Masalah, Tujuan dan
Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka, Kerangka Teori, Metodologi
Penelitian, Sistematika Penulisan
BAB II Landasan Teori, yang meliputi Kepuasan Nasabah; Definisi
Kepuasan, Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan nasabah
dan Pengukuran tingkat kepuasan nasabah. Pembiayaan; Definisi
Pembiayaan, Tujuan Dan Fungsi Pembiayaan, Prinsip Analisis
Pembiayaan, Produk Penyaluran Pembiayaan, Prosedur Umum
Memperoleh Pembiayaan.
20
BAB III Gambaran Umum Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) AL
SALAAM, yang meliputi: Sejarah Pembentukan, Visi dan Misi,
Struktur Organisasi, Produk pembiayaan.
BAB VI Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pembiayaan Syariah oleh PT.
BPRS AL SALAAM yang meliputi: Profil responden, Analisa
Tingkat kepuasan nasabah terhadap pembiayaan syariah.
BAB V Penutup yang meliputi Kesimpulan dan Saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kepuasan
1. Definisi Kepuasan
Kepuasan atau satisfaction berasak dari bahasa latin “statis” (artinya
cukup baik memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat) secara sama
kepuasan dapat diartikan sebagai pemenuhan sesuatu atau sesuatu yang
memadai.8
Sedangkan menurut Kotler kepuasan merupakan tingkat perasaan di
mana seseorang menyatakan hasil perbandingan antara hasil kerja produk atau
jasa yang diterima dengan apa yang diharapkan.9 Pengertian lain dari
Kepuasan adalah hasil dari penilaian konsumen bahwa produk atau pelayanan
telah memberikan tingkat kenikmatan di mana tingkat pemenuhan ini bisa
lebih atau kurang.10
Jadi tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja
yang dirasakan dan harapan, jika kinerja dibawah harapan nasabah, maka
nasabah akan tidak puas, apabila kinerja sesuai harapan maka nasabah akan
8 Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Malang: Bayumedia Publishing, 2005), h.349 9 Philip Kotler, Manajemen Pemasaran: Analisa, Perancanaan, Implementasi dan Kontrol.
Terjemahan Hendra Teguh dan A. Rusli, (Jakarta: Prenhallindo, 1997), h. 36. 10 Handi Irawan, 10 Prinsip kepuasan pelanggan, (Jakarta: PT. Elex Media Komputindo,
2002), h. 3
21
22
merasa puas, dan apabila kinerja melampaui harapan, maka nasabah akan
merasa sangat puas, senang, dan bahagia.
Nasabah yang datang dan melakukan penggunaan produk. Setelah
mengkonsumsi dan menggunakan produk maka nasabah akan memberikan
penilaian yang dapat berupa kepuasan maupun ketidakpuasan. Situasi
ketidakpuasan terjadi manakala konsumen telah menggunakan produk atau
mengalami jasa yang dibeli dan merasakan bahwa kinerja produk ternyata
tidak memenuhi harapan. Ketidakpuasan bisa menimbulkan sikap negatif
terhadap produsen atau penyedian jasa, berkurangnya kemungkinan pembelian
ulang, dan berbagai macam perilaku komplain.
Konsumen yang merasa puas cenderung akan memberikan informasi
yang positif kepada orang lain. Dimana informasi ini akan menarik minat
konsumen yang belum pernah mencobanya. Meningkatnya jumlah konsumen
yang puas akan berdampak pada peningkatan pendapatan perusahaan.
Gambar 2.1:
Kerangka Teori Kepuasan
Kepuasan
Kepuasan Word Of Mouth (Mereferensikan)
Repeat Order (Pembelian Ulang)
23
Pada prinsipnya, definisi kepuasan pelanggan dapat diklasifikasikan ke
dalam lima kategori pokok, yaitu:
a. Perspektif deficit normative, yaitu perbandingan antara hasil aktual dengan
hasil secara kultural dapat diterima.
b. Ekuitas/keadilan, yaitu perbandingan perolehan keuntungan yang
didapatkan dari pertukaran sosial. Bila perolehan tersebut tidak sama,
maka pihak yang dirugikan akan tidak puas.
c. Standar normatif, yaitu perbandingan antara hasil aktual dengan
akspektasi standar pelanggan yang dibentuk dari standar pengalaman dan
keyakinan mengenai tingkat kinerja yang seharusnya ia terima dari merek
tertentu.
d. Keadilan prosedural, yaitu kepuasan merupakan fungsi dari
keyakinan/persepsi konsumen bahwa ia telah diperlakukan secara adil.
e. Atribusional, yaitu kepuasan tidak hanya diperoleh dengan ada tidaknya
diskonfirmasi harapan, melainkan juga oleh sumber penyebab
diskonfirmasi.11
2. Faktor-faktor Pendorong Tingkat Kepuasan Nasabah
Kepuasan nasabah ditentukan oleh persepsi nasabah atas performance
produk atau jasa dalam memenuhi harapan nasabah. Nasabah merasa
terpuaskan apabila harapannya terpenuhi atau akan sangat puas jika harapan
nasabah terlampui.
11 Fandy Tjiptono, pemasaran jasa, (Jatim: Bayumedia Publishing,2005), cet. Pertama, h.351
24
Untuk memuaskan pelanggan perlu diketahui faktor-faktor pedorong
tingkat kepuasan pelanggan. Ada 5 faktor yang menentukan tingkat kepuasan
pelanggan yaitu12:
a. Kualitas Produk
Pelanggan merasa puas kalau setelah membeli dan menggunakan
suatu produk, dan ternyata produk yang digunakan berkualitas. Ada 6
elemen kualitas produk yaitu: Performance, Durability, Feature,
Realibility, Consistency, dan Design.
b. Harga
Untuk pelanggan yang relatif, biasanya harga murah adalah
sumber kepuasan yang penting karena mereka akan mendapat value for
money yang tinggi. Komponen harga ini relaatif tidak penting bagi
mereka yang tidak sensitive terhadap harga. Untuk industry ritel,
komponen harga ini sungguh penting dan kontribusinya terhadap
kepuasan relatif besar.
c. Kualitas Pelayanan
Pelanggan merasa puas apabila mereka memperoleh pelayanan
yang baik atau sesuai dengan apa yang diharapkan. Salah satu konsep
kualitas pelayanan yang paling popular adalah servqual yang
dikembangkan oleh parasuraman, Berry dan Zeithhaml, berdasarkan
12 Handi Irawan, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2002),
h. 37.
25
konsep ini, kualitas pelayanan mempunyai 5 dimensi yaitu: Tangibles,
Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Emphaty.13
Tabel 2.1
Dimensi Kualitas Pelayanan
Dimensi Definisi Tangibles (Bukti Fisik) Fasilitas fisik, fasilitas layanan,
peralatan/perlengkapan dan sumber daya manusia.
Reliability (Keandalan) Kemampuan pegawai untuk menyampaikan layanan yang dijanjikan secara akurat sejak peratma kali
Responsiveness (Daya Tanggap) Kesediaan dan kemampuan pegawai untuk membantu para pelanggan dan merespons permintaan mereka dengan segera
Assurance (Jaminan) Pengetahuan dan kesopanan pegawai serta kemampuan mereka dalam menumbuhkan rasa percaya diri dan keyakinan pelanggan
Empathy (Empati) Kesediaan pegawai memahami masalah para pelanggannya dan bertindak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan perhatian personal kepada para pelanggan.
d. Faktor Emosional
Pelanggan yang merasa bangga dan yakin orang lain kagum
terhadap dia bila menggunakan produk merek tertentu, cenderung
memiliki tingkat kepuasan lebih tinggi. Kepuasan bukan karena kualitas
13 Handi Irawan, 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, h. 129.
26
produk, tetapi rasa bangga, rasa percaya diri yang menjadikan pelanggan
tersebut terhadap merek tertentu.
e. Biaya dan Kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa
Pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah dan efisien
dalam mendapatkan produk atau pelayanan. Hal ini disebabkan pelanggan
tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu menabung
waktu untuk mendapatkan produk atau jasa.
3. Pengukuran Tingkat kepuasan Nasabah
Menurut kotler , ada 4 metode pengukuran kepuasan pelanggan,
yaitu14:
a. Sistem Keluhan dan Saran (complain and suggestion system)
Perusahaan meminta keluhan dan saran dari pelanggan dengan
membuka kotak saran baik melalui surat, telepon bebas pulsa, custumer hot
line kartu komentar, kotak saran, maupun berbagai sarana keluhan lainnya.
Informasi ini dapat memungkinkan perusahaan mengantisipasi dan cepat
tanggap terhadap kritik dan saran tersebut, konsumen akan menilai
kecepatan dan ketanggapan perusahaan dalam menangani kritik dan saran
yang diberikan.
b. Survei Kepuasan nasabah (custumer satisfaction surveys)
Perusahaan melakukan survei untuk mendeteksi komentar
pelanggan, diharapkan dari survei ini didapatkan umpan balik yang positif
14 Philip Kotler, manajemen pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Kontro, h. 46.
27
dari konsumen. Survei ini dapat dilakukan melalui pos, telepon, atau
wawancara pribadi atau pelanggan diminta mengisi angket.
c. Pembeli bayangan (Gost Shoping)
Perusahaan menempatkan orang tertentu baik orang lain maupun
dari level manajemen sendiri sebagai pembeli ke perusahaan lain atau
keperusahaan sendiri. Pembeli bayangan ini akan memberikan laporan
keunggulan dan kelemahan petugas pelayan yang melayaninya. Juga
dilaporkan segala sesuatu yang bermanfaat sebagai bahan pengambilan
keputusan oleh manajemen. Hal ini sebagai upaya mencari solusi dari
sudut pandang konsumen.
d. Analisa pelanggan yang lari (Lost Custumer Analisi)
Pelanggan yang hilang akan dihubungi, kemudian diminta alasan
untuk mengungkapkan mengapa mereka berhenti, pindah ke perusahaan
lain, adakah sesuatu masalah yang terjadi yang tidak bisa diatasi atau
terlambat diatasi. Misalkan ada nasabah yang menutup rekeningnya, maka
bank harus menghubingi nasabah tersebut dan menanyakan alasan
penutupan dan apabila terjadi masalah atau ketidakpuasan terhadap
pelayanan bank maka harus dicarikan jalan keluar agar tidak ada lagi
nasabah yang pindah dan menutup rekeningnya.
28
B. Penyaluran Pembiayaan
1. Definisi pembiayaan
Pembiayaan atau Financing adalah pendanaan yang diberikan oleh
sutu pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang direncanakan,
baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah
pendaan yang di keluarkan untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan.15
Pembiayaan adalah penyerahan barang, jasa, atau uang dari satu pihak
(bank/pemberi pinjam) atas dasar kepercayaan kepada pihak lain
(nasabah/penerima pinjaman) dengn janji akan menbayar pinjaman pada
tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak.16
Adapun menurut rumusan Undang-undang perbakan nomor 10 Tahun
1998 pasal 1 ayat (12) yang kini diganti menjadi Undang-undang perbankan
nomor 21 Tahun 2008 pasal 1 ayat (25) adalah “ Pembiayaan adalah
penyediaan dana atau tagihan yang dipersamakan dengan itu berupa:
a. transaksi bagi hasil dalam bentuk mudharabah dan musyarakah;
b. transaksi sewa-menyewa dalam bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk
ijarah muntahiya bittamlik;
c. transaksi jual beli dalam bentukpiutang murabahah, salam, dan istishna;
15 M. Nur Rianto Al Arief, Dasar – Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta,
2010), h. 42. 16 Veithzal Rivai, Andria Permata Veithzal, Credit Managemant Hand Book: Teori, Konsep,
Prosedur, dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir, dan Nasabah, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), h. 4.
29
d. transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh;
e. transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi
multijasa.
Berdasarkan persetujuan atau kesepakantan antara Bank Syariah
dan/atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai dan/atau
diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu
tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil”.17
Kredit atau pembiayaan merupakan bagian terbesar dari aktiva
produktif sehingga merupakan penghasilan utama sekaligus sumber dan
potensi resiko terbesar dalam aktivitas bank. Pembiayaan atau kredit
dilakukan dengan tujuan bagi bank untuk mendapatkan laba.
2. Tujuan dan fungsi pembiayaan
Gambar 2.2: Siklus Dana Bank Syariah
BANK SYARIAH
SURPLUS UNIT DEFICIT UNIT
Adapun tujuan pemberian atau penyaluran pembiayaan yang dilakukan
oleh perbankan syariah adalah sebagai berikut18:
17 Indonesia Legal Center Publishing, Himpunan Peraturan Perundangan-Undang Perbankan
Syariah No. 21 Tahun 2008, (Jakarta: CV Karya Gemilang, 2009), Cet. Ke-1, h. 4. 18 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010),
h. 100.
30
a. Mencari Keuntungan
Pemberian pembiayaan merupakan upaya untuk memperoleh hasil
dalam bentuk bagi hasil yang diterima oleh bank sebagai balas jasa yang di
bebankan kepada nasabah, dengan harapan nasabah yang memperoleh
pembiayaan bertambah maju dalam usahanya.
b. Membantu Usaha Nasabah
Membantu usaha nasabah yang memerlukan pinjaman dana, baik
investasi maupun modal kerja, sehingga debitur akan dapat
mengembangkan dan memperluas usahanya.
c. Membantu Pemerintah
Semakin banyak pembiayaan yang disalurkan oleh pihak
perbankan, maka semakin banyak pengusaha yang dapat berkembang,
sehingga mendukung pembangunan di berbagai sektor yang pada akhirnya
meningkatkan pendapatan pemerintah dari sektor pajak.
d. Membantu Masyarakat
Semakin berkembang sektor riil yang diusahakan oleh pengusaha
mikro, kecil dan menengah, akan menciptakan kesempatan kerja bagi
masyarakat, sehingga kesejahteraan masyarakat akan meningkat.
Disamping memiliki tujuan pemberian suatu fasilitas pembiayaan juga
memiliki suatu fungsi yang sangat luas. Fungsi pembiayaan yang secara luas
tersebut antara lain:
31
a. Meningkatkan daya guna uang
b. Meningkatkan daya guna barang
c. Meningkatkan peredaran uang
d. Meningkatkan semangat dalam berusaha
e. Sebagai alat stabilitas ekonomi
f. Untuk meningkatkan pemerataan pendapatan
g. Sebagai alat hubungan internasional
3. Prinsip Analisis Pembiayaan
Terdapat 5(lima) C prinsip pembiayaan yang digunakan pula dalam
perbankan syariah, yaitu:19
a. Character adalah data tentang kepribadian dari calon pelanggan seperti
sifat-sifat pribadi, kebiasaan-kebiasaannya, cara hidup, keadaan dan latar
belakang keluarga maupun hobinya. Character ini untuk mengetahui
apakah nantinya calon nasabah ini jujur berusaha untuk memenuhi
kewajibannya dengan kata lain ini merupakan willingness to pay.
b. Capacity merupakan kemampuan calon nasabah dalam mengelola
usahanya yang dapat dilihat dari pendidikannya, pengalaman mengelola
usaha (business record) nya, sejarah perusahaan yang pernah dikelola
(pernah mengalami masa sulit apa tidak, bagaimana mengatasi kesulitan).
19http://kjksmadani.wordpress.com/2009/01/19/5cprinciple-prinsip-pemberian-pembiayaan
syariah/, diakses pada Mei 28, 2010, 10:02:35 PM.
32
Capacity ini merupakan ukuran dari ability to play atau kemampuan dalam
membayar.
c. Capital adalah kondisi kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan yang
dikelolanya. Hal ini bisa dilihat dari neraca, laporan rugi-laba, struktur
permodalan, ratio-ratio keuntungan yang diperoleh seperti return on
equity, return on investment. Dari kondisi di atas bisa dinilai apakah layak
calon pelanggan diberi pembiayaan, dan beberapa besar plafon
pembiayaan yang layak diberikan.
d. Collateral adalah jaminan yang mungkin bisa disita apabila ternyata calon
pelanggan benar-benar tidak bisa memenuhi kewajibannya. Collateral ini
diperhitungkan paling akhir, artinya bilamana masih ada suatu kesangsian
dalam pertimbangan-pertimbangan yang lain, maka bisa menilai harta
yang mungkin bisa dijadikan jaminan.
e. Condition, pembiayaan yang diberikan juga perlu mempertimbangkan
kondisi ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha calon nasabah. Ada
suatu usaha yang sangat tergantung dari kondisi perekonomian, oleh
karena itu perlu mengaitkan kondisi ekonomi dengan usaha calon
pelanggan.
Berdasarkan pengertian atau penjelasan diatas, jadi jumlah pembiayaan
yang disalurka adalah salah satu jasa yang diberikan kepada para nasabahnya
dalam bentuk pinjaman modal berupa uang, barang dan jasa baik secara
33
pribadi maupun kelompok yang akan dikembalikan pada suatu saat yang telah
ditentukan dengan memberikan kontraprestasi berupa bagi hasil.
4. Produk Penyaluran Pembiayaan
a. Produk Jual beli, terdiri dari:
1) Ba’I al Murabahah
Bai murabahah (defferend payment sale), adalah akad jual beli
barang pada harga asal dengan tambahan keuntungan yang di
sepakati.20
⌧ ☺
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”. (QS An-Nisa: 29)
Aplikasinya dalam perbankan dengan bentuk pembiayaan
untuk pembelian barang-barang inventori, baik produksi maupun
konsumsi. Bank sebagai penjual, nasabah sebagai pembeli sedangkan
keuntungan dan harga pokok disepakati di awal.
20 M. Ibn Ahmad Ibnu Muhammad Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid wa Mustasiq, (Beirut: Darul Qalam, 1998), vol. II, h. 216.
34
2) Ba’I al As-Salam
As-Salam dinamakan juga salaf (pendahuluan), yaitu jual beli
barang dengan criteria tertentu dengan pembayaran sekarang namun
diterima sekarang.21 Ba’I al As-Salam diperbolehkan berdasarkan
firman Allah dalam surat Al-Baqarah: 282:
... Artinya: “hai orang yang beriman! apabila kamu bermuamalah tidak
secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya dengan benar…”.
Ibnu Abbas sahabat Rasulullah SAW, menyatakan bahwa ayat
ini mengandung hukum jual beli yang ketentuan waktunya harus jelas.
Alasan lainnya adalah sabda Rasulullah SAW yang berbunyi.
“Barangsiapa yang melakukan salaf (salam), hendaknya ia
melakukan dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas
pula, untuk jangka waktu yang diketahui”. (HR. al-Bukhari,
Muslim, Abu Daud, al-Nasa’I, al-Tirmizi, dan Ibnu Majah dari
Ibnu Abbas).
3) Ba’I al-Istishna
21Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, jilid 4, Terjemah, (Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2006 ), h. 167.
35
Ba’I al-Istishna merupakan kontrak penjualan antara pembeli
dan pembuat barang. Dalam kontark ini, pembuat barang menerima
pesanan dari pembeli. Pembuat barang lalu berusaha melalui orang
lain untuk membuat atau mem beli barang menurut spesifikasi yang
telah disepakati dan menjualnya kepada pembeli akhir. Kedua belah
pihak bersepakat ats harga serta sistem pembayaran: apakah
pembayaran dilakukan dimuka, melalui cicilan, atau di tangguhkan
sampai suatu waktu pada masa yang akan dating. Landasan hukum
transaksi istisna adalah:
“Istisna adalah akad jual beli dimana produsen ditugaskan untuk
membuat suatu barang pesanan sesuai permintaan pemesan”.
(Fiqh Sunnah Sayid Sabiq)
b. Produk Bagi hasil, terdiri dari:
1) Mudharabah
Kata mudharabah berasal dari kata al-dharb fi al-ardhi’ yaitu
usaha dalam perniagaan. Sebagai mana firman Allah SWT,
….
… Artinya: ….dan yang lain lagi, mereka berpergian di muka bumi
mencari sebagian karunia dari Allah….” (Al-Muzzamil:20).
Pengertian mudharabah ialah akad antara dua pihak dimana
salah satu pihak mengeluarkan sejumlah uang (sebagai modal) kepada
36
pihak lainnya untuk diperdagangkan. Laba dibagi dua sesuai dengan
kesepakatan.22
2) Musyarakah
Musyarakah atau syirkah secara definisi adalah akad kerja
sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana
masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan
kesepakatan bahwa keuntungan dan risiko akan ditanggung bersama
sesuai dengan kesepakatan. Sebagai mana firman Allah SWT dalam
QS. Annisa: 12.
…….. ……
Artinya: “…..Maka mereka berserika pada sepertiga….”
c. Produk Sewa ( ijarah)
Dalam syariat Islam, ijarah adalah jenis akad untuk mengambil
manfaat dengan kompensasi. Pihak pemilik yang menyewakan sesuatu
disebut mu’ajjir. Adapun pihak yang menyewa disebut musta’jir. Dan,
Sesuatu yang diambil manfaatnya disebut ma’jur. Sedangkan jasa yang
diberikan sebagai imbalan atas manfaat tersebut disebut ajrah atau ujrah
‘upah’.23
22 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, h. 217. 23 Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, h. 203.
37
Apabila akad sewa diputuskan, penyewa sudah memiliki hak atas
manfaat dan pihak yang menyewakan berhak mengambil kompensasi
sebab sewa adalah akad mu’awadhah timbal balik.
5. Prosedur Umum Memperoleh Pembiayaan
Untuk mendapatkan pembiayaan, sebenarnya sederhana yaitu hampir
sama dengan istilah kredit dalam bank konvensional. Yang menjadi
perbedaannya adalah pada bank syariah tidak dikenal dengan istilah bunga
(interest), yang ada hanya nisbah(bagi hasil). Posisi pelaku usaha adalah
sebagai mitra (partnership),yang berarti mempunyai kesejajaran dengan
pemilik modal (bank syariah). Secara garis besar dapat dijelaskan bahwa
untuk mendapatkan pembiayaan dalam bank syariah prosesnya sebagai
berikut:
a. Pelaku usaha datang ke bank syariah untuk mengajukan pembiayaan
dengan yang mereka kehendaki. Pengajuan pembiayaan dengan kedua
skim ini dilakukan secara tertulis dengan memuat beberapa hal diantaranya
adalah :
1) Identitas nasabah 2) Jenis proyek 3) Pihak-pihak yang terkait 4) Proyeksi keuntungan, dll.
b. Marketing Manager /Account Officer (AO) setelah menerima permohonan
pembiayaan dari pelaku usaha, selanjutnya akan mempelajari dan
38
menganalisa kelayakan bisnis nasabah (studi kelayakan), historis usaha
nasabah baik kualitatif maupun kuantitatif serta kelayakan proyek atau
usaha yang akan dikerjakan oleh nasabah.
c. Setelah dilakukan studi kelayakan, kemudian Bagian Administrasi
Pembiayaan akan menganalisa kelengkapan administrasi nasabah dari segi
yuridis maupun kelengkapan perizinan dan keabsahan proyek tersebut.
Beberapa hal yang menjadi perhatian dari segi kelengkapan yuridis tersebut
adalah Akta Pendirian Perusahaan, menyangkut pemilik perusahaan dan
kelengkapan izin lainnya. Segi yuridis tentang keabsahan proyek tersebut
akan diperhatkan oleh Bagian Administrasi Pembiayaan.
d. Hasil pemeriksaan dari Bagian Administrasi Pembiayaan akan disampaikan
kepada Account Officer untuk dipresentasikan pada Komite Pembiayaan.
komite pembiayaan tersebut akan menilai permohonan dan hasil
pemeriksaan yang telah direkomendasikan untuk disetujui. Apabila usulan
pemberian pembiayaan tersebut disetujui atau dianggap layak maka Komite
Pembiayaan akan memberikan persetujuannya terutama menyangkut:
1) Jumlah pembiayaan yang akan diberikan pada nasabah 2) Jangka waktu pengembalian 3) Nisbah bagi hasil yang harus dipenuhi nasabah 4) Persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi oleh nasabah biasanya
berupa jaminan atau agunan yang akan jadi jaminan.
e. Account Officer berdasarkan persetujuan dari Komite Pembiayaan
selanjutnya akan mengirimkan surat pembiayaan kepada nasabah. Setelah
39
nasabah setuju atas apa yang tercantum dalam surat persetujuan tersebut,
maka nasabah akan menandatanganinya, sebagai tanda telah disetujui
persyaratan pembiayaan yang akan diberikan oleh Bank Syariah.
f. Selanjutnya bagian administrasi atau Bagian Hukum akan menyiapkan
akad pembiayaan antara nasabah dengan Bank Syariah. Akad pembiayaan
ini merupakan perjanjian pokok dari pembiayaan karena menentukan hak
dan kewajiban kedua belah pihak serta akibat hukumnya.Akad pembiayaan
ini merupakan pengikatan persetujuan untuk berbagi keuntungan atas
pendapatan atau laba suatu proyek tertentu dengan memperhatikan
kelengkapan dokumen dan rincian proyek yang akan dikerjakan serta
segala sesuatu ketentuan term dan kondisi (term and condition) yang telah
disepakati.
g. Dengan telah ditandatanganinya akad pembiayaan ini maka secara
langsung telah sah perikatan yang terjadi antara kedua belah pihak. Ini
berarti nasabah telah bisa mencairkan dananya di Bank Syariah. Pencairan
dana tersebut dilakukan dengan memberikan Surat Permohonan Realisasi
Mudharabah atau Musyarakah (SPRM) yang berisi permintaan pencairan
dana untuk dimulainya usaha.
h. Account Officer selanjutnya akan mencairkan dana untuk pembiayaan
usaha tersebut dengan membuat Tanda Terima Uang Oleh Nasabah
(TTUON). Selama pembiayaan usaha berlangsung maka Account Officer
bertanggung jawab mengawasi atas kelancaran usaha. Karena hal ini
40
berguna bagi bank atas kelancaran nasabah untuk membayar kembali
pembiayaan yan telah diterima dan juga bank syariah untuk memperoleh
nisbah yang telah disepakati.
i. Pembayaran bagi hasil bagi bank akan dilakukan setiap bulannya
tergantung dengan pendapatan yang diterima mudharib, sedangkan
pokoknya akan dibayarkan kemudian.
BAB III
GAMBARAN UMUM PT. BPRS ALSALAAM
A. Sejarah Pembentukan
PT. BPR Syariah Amal Salman yang lebih dikenal dengan nama BPR
Syariah AlSalaam didirikan pada 9 oktober 1991. Pendiriannya diprakarsai oleh
para alumni Institut Teknologi Bandung(ITB) yang aktif di masjid Salman pada
saat jadi mahasiswa. Kebersamaanya selama menimba ilmu di perguruan tinggi
tersebut, telah mendorong para alumni ini melanjutkan kegiatan amalnya seperti
yang telah mereka lakukan dahulu di masjid Salman ITB dengan cara membentuk
lembaga yang bergerak dibidang sosial dengan yayasan Amal Salman. Salah satu
bentuk kegiatan yang ditunjukkan untuk membantu perekonomian masyarakat
adalah dengan cara mendirikan sebuah lembaga keuangan berbentuk Bank
Perkreditan Rakyat dengan nama BPR AlSalaam.24 Pendirian BPR AlSalaam ini
bermaksud untuk turut serta dalam pelayanan lembaga keuangan bagi masyarakat
ekonomi menengah kebawah, dengan corak khusus yaitu pelayanan perbankan
dengan nafas keislaman.
Berbeda dengan usaha swasta pada umumnya, BPR AlSalaam merupakan
usaha yang berlandaskan prinsip kebersamaan yang tetap menjunjung tinggi
profesionalisme. BPR AlSalaam hadir untuk memberikan pelayanan Retail
24 Annual Report BPR Syariah AlSalaam 2005, h.2
41
42
Banking bagi kemajuan bersama sesuai dengan mottonya yaitu maju dalam
kebersamaan.
Kegiatan operasional BPR ini dimulai pada tanggal 29 febuari 1992
berdasarka akte No.30 dari Abdul Latief Notaris di Jakarta, diubah dengan akte
No. 14 tanggal 5 desember 1991 yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman RI
dengan Surat Keputusan No. C2-7973. HT.01.01.TH.09 tanggal 19 desember
1991 dan terdaftar pada kantor Pengadilan Negeri Bogor dengan No.
WB.DH.1.PR.01.10.92 serta diumumkan dalam tambahan No. 657 dari Berita
Negara RI No. 70 tanggal 1 september 2002.25
Setelah melalui transisi untuk melakukan konversi sistem operasional dari
sistem konvensional menjadi sistem syariah, maka pada bulan maret 2006
perseroan ini resmi beroperasi dengan sistem syariah. Proses konversi ini
dilakukan melalui system kemitraan dengan PT. Permodalan Madani yang
diharapkan dapat memperkuat permodalan bank, pengembangan pasar,
peningkatan sumber daya manusia, aspek teknologi informasi dan manajemen.
Proses konversi dilakukan dengan proses sosialisasi terhadap nasabah melalui
pola konfirmasi positif dengan cara mendatangani setiap nasabah serta pola
konfirmasi negative dengan cara mengirim surat pemberitahuan. BPR Syariah
AlSalaam baru memiliki satu kantor pusat dengan empat kantor kas.
Jumlah modal yang disetor pada wal pendiriannya tahun 1991 sebesar Rp.
69,8 juta dengan jumlah pemegang saham sebanyak 40 orang. Pada tahun 2003
25 Annual Report BPR Syariah AlSalaam 2005, h. 17
43
modal yang disetor telah mencapai Rp. 1,28 milyar dengan jumlah pemegang
saham sebanyak 103 orang. Selanjutnya untuk mendukung pengembangan
perbankan ini,telah disetujui peningkatan modal dasar perseroan dalam rencana
Undang-Undang Perbankan Syariah tahun 2003 dari Rp. 1 milyar menjadi 5
milyar. Peningkatan tersebut juga telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan
HAM RI melalui surat Keputusan No. C-04029HT.01.04.TH.2004.
B. Visi Misi
Untuk lebih mengefektifkan jalannya roda operasional BPR Syariah
AlSalaam, maka bank ini mengacu kepada visi dan misi yang telah disepakati dan
ditetapkan serta berlaku dilingkungan kerja BPR Syariah AlSalaam. Visi PT.
BPR Syariah AlSalaam adalah menjadi BPR Syariah terbesar di Indonesia.
Sedangkan misi dari PT. BPR Syariah AlSalaam ialah menjadi keuangan yang
menghasilkan produk dan jasa perbankan terbaik bagi nasabah dan menciptakan
situasi yang kondusif bagi pemerataan pembangunan perekonomian sektoral
dengan berorientasikan pada pengembangan usaha kecil dan menegah menuju
kesejahteraan bagi stokeholder.26
C. Struktur Organisasi
PT. BPR Syariah AlSalaam secara struktur tidak terpisah dengan unit-unit
organisasi BPR lainnya. Struktur organisasi yang ada pada PT. BPR Syariah
26 Annual Report BPR Syariah AlSalaam 2005, h. 1
44
AlSalaam telah memenuhi standar berdirinya sebuah institusi yang bergerak
dalam pelayanan masyarakat serta didukung pula oleh sumber daya insan yang
unggul dan professional. Dibawah ini adalah struktur organisasinya.
Adapun ilustrasi dari struktur organisasi PT. BPR Syariah AlSalaam
adalah sebagai pimpinan tertinggi yaitu Rapat Umum Pemegang Saham,
kemudian Dewan Pengawas Syariah yang bertugas untuk memastikan dan
menjamin operasional bisnis syariah BPR sesuai dengan prinsip-prinsip sistem
ekonomi islam.
1. Fungsi utama Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai berikut:
a. Memberikan nasehat kepada manajemen tentang pengelolaan dan
pengembangan bisnis syariah BPR dari aspek syariah.
b. Bertindak sebagai pemerintahan antara BPR dengan Dewan Syariah
Nasional untuk kajian dan fatwa yang berkaitan dengan pengelolaan dan
pengembangan bisnis syariah BPR seperti produk, jasa, system penunjang,
dan lain sebagainya.
c. Melaporkan kegiatan usaha dan pengembangan bisnis perbankan syaariah
BPR kepada Dewan Syariah Nasional dan atau lembaga-lembaga
eksternal lainnya yang terkait sesuai dengan ketentuan dan aturan
pengelolaan bisnis perbankan syariah.
2. Satuan Pengawas Interen
Badan ini diadakan sebagai bagian prinsip kehati-hatian bagi BPRS
AlSalaam dalam melakukan kegiatan operasonal anggota satuan pengawas
45
intern dipilih oleh RUPS. Secara umum tugas dan tanggung jawab satuan
pengawas intern adalah:
a. Membuat kebijakan umum dan melakukan pengawasan pelaksanaan
kegiatan operasional sehingga sesuai dengan tujuan operasional.
b. Melakukan pemeriksaan internal terhadap BPRS AlSalaam .
c. Melakukan pengawasan kegiatan operasional.
d. Membuat laporaan hasil pengawasan
3. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah orang yang dipilih oleh RUPS. Persyaratan
pemilihan pengurus dicantumkan dalam AD/ART secara umum. Pada BPRS
AlSalaam ketentuan Dewan Komisaris sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris BPRS AlSalaam dipilih oleh RUPS
b. Dewan Komisaris terdiri dari Komisaris Utama dan Komisaris
c. Dewan Komisaris bertanggung jawab atas perkembangan BPRS AlSalaam
dalam memeriksa, memberikan pengarahan, mengontrol operasional dan
membantu dewan direksi dalam memecahkan masalah yang dihadapi
4. Dewan Direksi
a. Direksi dipilih oleh dewan komisaris.
b. Direksi bertanggung jawab atas perkembangan BPRS AlSalaam,
membantu para karyawan dan memberikan laporan kepada komisaris.
c. Bertindak mewakili BPRS AlSalaam dalam hal yang terkait usaha BPRS
AlSalaama.
46
d. Menyetujui arus kas sesuai dengan batas kewenangan yang diberikan
kepadanya.
e. Membuat rencana kerja anggaran tahunan dan memonitor realisasi
anggaran tahun berjalan.
5. Remedial Head (Kepala Bagian Penanganan Pembiayaan Bermasalah)
Tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
a. Melakukan penanganan terhadap nasabah yang tidak melaksanakan
kewajibannya.
b. Melakukan penagihan langsung terhadap nasabah macet.
c. Melakukan sita jaminan bila nasabah tidak membayar kewajibannya.
d. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh direksi.
6. Accounting Head ( Kepala Bagian Akuntansi)
Tugas dan kewajibannya antara lain:
a. Upload data kekantor kas
b. Memeriksa hasil auto debet
c. Mendaftarkan premi asuransi
d. Mengembalikan selisih lebih premi asuransi
e. Mencetak kas utama
f. Mencetak mutasi harian deposito dan tabungan
47
7. Legal Hand ( Kepala Bagian Hukum)
Tugas Pokok :
a. Mengarahkan dan membina personil yang berada dibawah supervise
bidang hokum
b. Meneliti dan menilai serta memberikan saran mengenai kewenangan
calon nasabah dalam pengajuan pembiayaan
c. Melakukan analisa yuridis atas permohonan pembiayaan
d. Menyiapkan berkas-berkas pengikatan
e. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan direksi sepanjang masih ada
ruang lingkup tugas dan urusan BPRS AlSalaam
8. Menajemen Information System Head (MIS)/Kepala Bagian Sistem
Teknologi Informasi
Tugas Pokok;
a. Bertanggung jawab atas penyediaan system komputerisasi baik software (
perangkat lunak computer, seperti: program, system, dll) maupun
hardware yang digunakan dalam kegiatan operasional bank.
b. Melakukan perawatan berkala terhadap software maupun hardware
computer
c. Melakukan pengembangan system sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
operasional bank
d. Melaksanakan tugas lainnya yang diperintahkan oleh direksi
48
9. Kepala Bagian Sumber Daya Manusia Insani (Human Resource
Development)/ HRD Head
Fungsi: membantu direksi dalam tugasnya sehari-hari dalam
menyelenggarakan dan mengkoordinir tugas-tugas yang menyangkut urusan
personalia.
Tugas pokok:
a. Mengkoordinir, mengarahkan, membina serta mengawasi semua kegiatan
personalia pada bagian personalia dan SDI
b. Melaksanakan semua peraturan dan ketentuan serta prosedur yang telah
digariskan oleh manajemen atau peraturan dari Bank Indonesia.
c. Mengkoordinir bagian personalia dan SDI mengenai, mengurus dan
menyelenggarakan sesuatu terkait kepegawaiaan, menyelenggarakan
pendidikan secara teratur dan berkesinambungan serta mengurus sistem
penggajian yang baik.
10. Kepala Cabang
Tugas pokonya antara lain:
a. Menandangani surat-surat berharga atas nama bank serta memo yang
telah diparaf oleh pejabat yang berwenang dalam kegiatan bank
b. Menetapkan dan menyetujui serta memerintahkan kepada pejabat yang
berwenang untuk melakukan penarikan, penyetoran dan pemindah
bukuan.
49
c. Menetapkan, memutuskan dan menyetujuia serta memerintahkan
pembayaran dalam rangka realisasi pembiayaan yang diberikan kepada
calon nasabah bank dalam batas wewenang yang telah ditetapkan oleh
direksi sesuai tata cara dan prosedur yang telah ditetapkan
d. Menetapkan cara-cara penagihan kembali atas pembiayaan yang telah
diberikan kepada nasabah yang cidera janji (wanprestasi)
e. Mengatur dan menetapkan staf yang berkompeten dalam pelaksanaan
dilingkungan bank.
f. Menilai prestasi kerja karyawan dan mengambil langkah-langkah
perbaikan dalam upaya peningkatan produktifitas dan penerbitan
personalia.
g. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan direksi sepanjang masih
dalam ruang lingkup tugas dan urusan BPRS
D. Produk-Produk Pembiayaan
BPRS Al Salaam merupakan suatu jenis lembaga perbankan syariah
dengan sistem bagi hasil yang mempunyai beberapa produk, diantaranya sebagai
berikut:
1. Produk Pendanaan
a. Depositi Mudharabah
Dana disimpan oleh nasabah dan hanya ditarik berdasarkan jangka
waktu yang telah ditentukan (1 bulan,3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan) dan
50
beransuransi syariah. Dana tersebut dapat dikelola oleh bank dan akan
disalurka dalam aktivitas pembiayaan dimana keuntungan dari pembiayaan
tersebut akan diberikan kepada nasabah berdasarkan nisbah bagi hasil yang
telah disepakati bersama.
b. Tabungan wadi’ah
Merupakan simpanan dana pihak ketiga di BPRS Al Salaam,
dimana nasabha berhak mendapatkan bonus dari keuntungan pemanfaatan
dana wadiah oleh bank. Tabungan ini dapat diambil setiap saat (pada jam
kas/ aktivitas kas BPRS Al Salaam), setoran awal minimal Rp. 10.000
2. Produk Pembiayaan
a. Musyarakah
Perjanjian kerja sama usaha antara bank dengan nasabah dimana
masing-masing pihak memberikan kontribusi dana atas usaha tersebut
dengan kesepakatan bahwa keuntungan dan resiko akan ditanggung
bersama sesuai dengan kesepakatan.
Musyarakah sangat tepat bagi nasabah yang kekurangan dana untuk
penyelesaian suatu proyek dimana nasabah dan bank sama-sama
menyediakan dana untuk membiayai proyek tersebut. setelah proyek
selesai nasabah mengembalikan dana tersebut bersama bagi hasil yang
telah disepakati kepada bank.
51
b. Murabahah
Perjanjian juali beli barang dimana bank (penjual) menyebutkan
harga jual terdiri dari harga pokok barang dan tingkat keuntungan tertentu
atas barang tersebut. yang disetujui oleh nasabah (pembeli).
Murabahah sangat berguna bagi nasabah yang membutuhkan
barang secara mendesak tetapi kekurangan dana pada saat nasabah
kekurangan likuiditas, maka nasabah meminta kepada bank agai
membiayai pembelian barang tersebut dan nasabah membayar secara
angsuran.
c. Ijarah
Kontrak pemindahan hak guna atas barang atau jasa melalui
pembayaran upah sewa tanpa di ikuti pemindahan kepemilikan atas barang
itu sendiri.
Objek sewa pada BPRS Al Salaam dapat berupa multi jasa pada
sektor pendidikn merupakan pembiayaan jangka pendek dan menengah
yang digunakan untuk kebutuhan biaya pendidikan.
BAB IV
TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP PEMBIAYAAN
SYARIAH OLEH PT. BPRS AL SALAAM
Tingkat kepuasan ini disajikan dalam bentuk tabel persentase distribusi
frekuensi sebagai ilustrasi dari populasi yang diwakili oleh 50 orang responden,
sehingga dapat diketahui gambaran umum mengenai nasabah dan kepuasan
nasabah terhadap pembiayaan syariah oleh PT. BPRS Al Salaam.
Data mengenai profil responden dan analisa tingkat kepuasan nasabah
terhadap pembiayaan syariah disajikan dalam bentuk persentasi distribusi
frekuensi, yaitu dengan menggunakan rumus:
P = %100×NF
Dimana :
P = Persentasi
F = Frekuensi
N = Jumlah Sampel
52
53
A. Profil Responden
profil responden disini digambarkan melalui jenis kelamin, usia,
pendidikan terakhir dan agama. Dari data akan kita peroleh gambaran responden
yang mengajukan pembiayaan pada PT. BPRS AL Salaam.
Tabel 4.1 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Pria 35 70.0 70.0 70.0 Wanita 15 30.0 30.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Jenis Kelamin NasabahWanitaPria
Freq
uenc
y
40
30
20
10
0
Jenis Kelamin Nasabah
Berdasarkan data yang disajikan dalam table 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa
presentase nasabah yang mengajukan pembiayaan pada PT. BPRS Al Salaam cabang
depok lebih dari sepauhnya adalah wanita 30% sementara pria 70% berarti kebanyakan
nasabah yang mengajukan pembiayaan rata-rata adalah pria.
54
Tabel 4.2 Gambaran Responden Berdasarkan Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid < 25 tahun 13 26.0 26.0 26.0 26 - 35 tahun 26 52.0 52.0 78.0 36 - 50 tahun 5 10.0 10.0 88.0 > 51 tahun 6 12.0 12.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010\
Usia Nasabah> 51 tahun36 - 50 tahun26 - 35 tahun< 25 tahun
Fre
qu
ency
30
20
10
0
Usia Nasabah
Pada table 4.2 diatas dapat lihat bahwa rata-rata nasabah yang
mengajukan pembiayaan adalah mereka yang bisa dibilang masih produktif (usia
pekerja). Usia antara 26-35 tahun adalah kelompok terbanyak yaitu 52% ,usia
<25 tahun sebesar 26%, >51 tahun sebesar 12% kemudian diikuti dengan usia 36-
50 tahun sebesar 10%.
55
Tabel 4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid SD 3 6.0 6.0 6.0 SLTP 3 6.0 6.0 12.0 SLTA 18 36.0 36.0 48.0 Diploma 1-3 6 12.0 12.0 60.0 Sarjana/ S1 20 40.0 40.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Pendidikan Terakhir Nasabah?
Sarjana/ S1
Diploma 1-3
SLTASLTPSD
Fre
qu
ency
20
15
10
5
0
Pendidikan Terakhir Nasabah?
Table 4.3 diatas menunjukan sebagian besar jawaban tingkat kepuasan
nasabah terhadap pembiayaan syariah pada PT. BPRS Al Salaam cabang depok
memiliki latar belakang pendidikan Sarjana/S1 yaitu 40% kemudian diikuti
dengan mereka yang berpendidikan SLTA yaitu sebanyak 36%.
56
Tabel 4.4 Gambaran Responden Berdasarkan Agama
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Islam 49 98.0 98.0 98.0 Non Islam 1 2.0 2.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Agama NasabahNon IslamIslam
Fre
qu
ency
50
40
30
20
10
0
Agama Nasabah
Sesuai dengan fakta yang ditunjukan table 4.4 diatas bahwa nasabah yang
mengajukan pembiayaan syariah di PT.BPRS Al Salaam terdapat hanya 2%
nasabah yang beragama non Islam, dan sebagian besarnya beragama Islam
(98%). Ini mengidentifikasikan bahwa tidak hanya masyarakat yang beragama
Islam saja yang mengenal adanya pembiayaan syariah melainkan masyarakat
yang beragama non Islampun mengenal pembiayaan syariah.
57
B. Analisa Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Pembiayaan Syariah
Berikut adalah gambaran jawaban berdasarkan tingkat kepuasan dalam
bentuk distribusi frekuensi.
Tabel 4.5 Setiap penyaluran pembiayaan terlebih dahulu dilihat karakteristik
nasabah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Cukup Setuju 3 6.0 6.0 6.0 Setuju 25 50.0 50.0 56.0 Sangat Setuju 22 44.0 44.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Jika dikaitkan dengan setiap penyaluran pembiayaan di PT. BPRS Al
Salaam ini, seperti yang tertera pada tabel 4.5 bahwa sebanyak 50% nasabah
yang menyatakan setuju dan 44% nasabah yang menyatakan sangat setuju
dengan pertanyaan ini.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Setiap penyaluran pembiayaan di PT BPRS Al Salaam terlebih dahulu dilihat karakteristik nasabah
50 3 5 4.38 .602
Valid N (listwise) 50
Kepuasan nasabah yang ditunjukan dalam hal setiap penyaluran
pembiayaan di PT. BPRS Al Salaam terlebih dahulu dilihat dari karakteristik
nasabahnya berdasarkan tabel deskriptif statistik didapat angka mean 4,38 atau
masih berada di skala 4 (setuju).
58
Tabel 4.6 Domisili nasabah merupakan karakteristik pertama yang harus dilihat,
guna menunjang efektifitas penyaluran pembiayaan di PT.BPRS Al Salaam
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 2 4.0 4.0 4.0 Cukup Setuju 7 14.0 14.0 18.0 Setuju 24 48.0 48.0 66.0 Sangat Setuju 17 34.0 34.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Berdasarkan tabel diatas yang berisi pertanyaan domisili nasabah
merupakan karakteristik pertama yang harus dilihat guna menunjang efektifitas
penyaluran pembiayaan di PT. BPRS Al Salaam. 24 Nasabah yang menjawab
setuju sebesar 48% dan 17 nasabah yang menjawab sangat setuju sebesar 34%.
Dengan demikian berdasarkan data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa
domisili nasabah merupakan syarat utama dalam pengajuan pembiayaan.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Domisili nasabah merupakan karakteristik pertama yang harus dilihat, guna menunjang efektifitas penyaluran pembiayaan di PT.BPRS Al Salaam
50 2 5 4.12 .799
Valid N (listwise) 50
Dari angka mean 4,12 pada tabel statistik diatas juga mengindikasikan
bahwa rata-rata nasabah menjawab pada skala 4 yang berada pada skala setuju.
Artinya tabel ini memperkuat pernyataan diatas bahwa domisili nasabah
59
merupakan karakteristik pertama yang harus dilihat, guna menunjang efektifitas
penyaluran pembiayaan di PT. BPRS Al Salaam.
Tabel 4.7
Tingkat kemampuan nasabah merupakan salah satu syarat penilaian penyaluran pembiayaan di PT. BPRS Al Salaam
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0 Cukup Setuju 7 14.0 14.0 16.0 Setuju 22 44.0 44.0 60.0 Sangat Setuju 20 40.0 40.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
berdasarkan tabel diatas angket yang berisi pertanyaan tingkat
kemampuan nasabah merupakan salah satu penilaian penyaluran pembiayaan di
PT. BPRS Al Salaam. 44% Nasabah yang menjawab setuju,40% menjawab
sangat setuju dan 14% menjawab cukup setuju. Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan bahwa hampir sebagian nasabah setuju dengan pertanyaan diatas.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Tingkat kemampuan nasabah merupakan salah satu syarat penilaian penyaluran pembiayaan di PT. BPRS Al Salaam
50 2 5 4.22 .764
Valid N (listwise) 50
Mean dari tabel statistik menunjukkan kepuasan nasabah pada nilai mean
4.22 yaitu rata-rata nasabah mengaku setuju dengan tingkat kemampuan
60
nasabah merupakan salah satu syarat penilaian penyaluran pembiayaan di PT.
BPRS Al Salaam.
Tabel 4.8
Tingkat kemampuan nasabah yang paling utama dilihat dari penghasilan tetap nasabah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0 Cukup Setuju 8 16.0 16.0 18.0 Setuju 23 46.0 46.0 64.0 Sangat Setuju 18 36.0 36.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Tabel 4.8 di atas menggambarkan bahwa dalam hal tingkat kemampuan
nasabah yang paling utama dilihat dari penghasilan tetap nasabah, para nasabah
yang menjawab setuju sebesar 46%, yang menjawab sangat setuju sebasar 36%,
sedangkan yang menjawab cukup setuju sebesar 16%, artinya bahwa hampir
sebagian nasabah merasa setuju jika dalam mengajukan pembiayaan harus
dilihat dari kemapuan nasabah itu sendiri.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Tingkat kemampuan nasabah yang paling utama dilihat dari penghasilan tetap nasabah
50 2 5 4.16 .766
Valid N (listwise) 50
Kepuasan nasabah ini juga ditunjukan oleh angka mean pada tabel statistik
diatas yaitu sebesar 4,16 atau masih berada dalam skala 4 (setuju) yang artinya
61
nasabah rata-rata setuju dengan tingkat kemampuan nasabah yang paling utama
dilihat dari penghasilan tetapnya.
Tabel 4.9 Jangka waktu pinjaman/pembiayaan merupakan salah satu unsur
kemampuan nasabah dalam menyelesaikan pembiaayaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 3 6.0 6.0 6.0 Cukup Setuju 6 12.0 12.0 18.0 Setuju 31 62.0 62.0 80.0 Sangat Setuju 10 20.0 20.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Berdasarkan tabel diatas yang berisi pertanyaan jangka waktu
pinjaman/pembiayaan merupakan salah satu unsure kemampuan nasabah dalam
menyelesaikan pembiayaan. nasabah yang menjawab setuju sebesar 62%, yang
menjawab sangat setuju hanya 20%. Dengan demikian berdasarkan data yang
diperoleh bahwa sebagian dari nasabah lebih memilih setuju dengan jangka
waktu yang diberikan PT.BPRS AL Salaam untuk menyelesaikan pembiayaan.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Jangka waktu pinjaman/pembiayaan merupakan salah satu unsur kemampuan nasabah dalam menyelesaikan pembiaayaan
50 2 5 3.96 .755
Valid N (listwise) 50
62
Tabel deskriptif statistik diatas juga mengindikasikan hal yang sama.
Mean berada pada 3,96 atau mendekati skala 4 (setuju). Dengan demikian,
dapat diambil kesimpulan rata-rata nasabah setuju bahwa jangka waktu
pinjaman/pembiayaan merupakan salah satu unsur kemampuan nasabah dalam
menyelesaikan pembiayaan.
Tabel 4.10
Nasabah yang mengajukan pembiayaan di PT. BPRS Al Salaam dilihat dari asset yang dimiliki baik berupa tanah/bangunan maupun
barang berharga lainya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 2 4.0 4.0 4.0 Cukup Setuju 7 14.0 14.0 18.0 Setuju 27 54.0 54.0 72.0 Sangat Setuju 14 28.0 28.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Dapat diketahui pada tabel 4.10 bahwa 27 nasabah yang menjawab setuju
sebesar 54%, 14 nasabah yang menyatakan sangat setuju sebesar 28%, dan 7
nasabah menyatakan cukup setuju dengan pertanyaan ini sebesar 14%.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Nasabah yang mengajukan pembiayaan di PT. BPRS Al Salaam dilihat dari asset yang dimiliki baik berupa tanah/bangunan maupun barang berharga lainya
50 2 5 4.06 .767
Valid N (listwise) 50
63
Pertanyaan yang sama juga ditunjukan pada tabel statistik dimana mean
berada pada posisi 4,06. Angka ini masih berada dalam skala 4 (setuju) artinya
rata-rata nasabah menjawab setuju bahwa nasabah yang mengajukan
pembiayaan di PT. BPRS Al Salaam dilihat dari asset yang dimiliki baik berupa
tanah/ banguna maupun barang berharga lainnya.
Tabel 4.11 Efektifitas modal yang diberikan terhadap pengembangan usaha
nasabah juga dilihat dari segi kehalalan usahanya
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Cukup Setuju 2 4.0 4.0 4.0 Setuju 27 54.0 54.0 58.0 Sangat Setuju 21 42.0 42.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Dari tabel 4.11 terlihat bahwa sebanyak 54% nasabah menyatakan setuju,
sebanyak 42% nasabah menyatakan sangat setuju terhadap efektifitas modal
yang diberikan PT. BPRS Al Salaam guna membantu pengembangan usaha
serta dilihat dari segi kehalalan usaha yang dijalankan nasabah yang
mengajukan pembiayaan tersebut.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Efektifitas modal yang diberikan terhadap pengembangan usaha nasabah juga dilihai dari segi kehalalan usahanya
50 3 5 4.38 .567
Valid N (listwise) 50
64
Dari angka mean 4,38 pada tabel statistik diatas juga mengindikasikan
bahwa rata-rata nasabah menjawab pada skala 4 yang berada pada skala setuju
dengan efektifitas modal yang diberikan PT. BPRS Al Salaam terhadap
pengembangan usaha nasabah juga dilihat dari segi kehalalan usaha nasabah itu
sendiri.
Tabel 4.12
Pembiayaan yang diberikan oleh PT. BPRS Al Salaam sangat berperan dalam mendapatkan keuntungam yang diharapkan nasabah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Cukup Setuju 7 14.0 14.0 14.0 Setuju 27 54.0 54.0 68.0 Sangat Setuju 16 32.0 32.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 54% nasabah
menyatakan setuju, sebanyak 32% nasabah menyatakan sangat setuju, dan
sebanyak 14% nasabah menyatakan cukup setuju dengan pertanyaan ini.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pembiayaan yang diberikan oleh PT. BPRS Al Salaam sangat berperan dalam mendapatkan keuntungam yang diharapkan nasabah
50 3 5 4.18 .661
Valid N (listwise) 50
65
Dari angka mean 4,18 pada tabel statistik diatas juga mengindikasikan
bahwa rata-rata nasabah menjawab pada skala 4 yang berada pada skala setuju.
Artinya tabel ini memperkuat pernyataan diatas bahwa pembiayaan yang
diberikan PT. BPRS Al Salaam sangat berperan dalam mendapatkan keuntungan
yang diharapkan nasabah.
Tabel 4.13
Setiap nasabah yang mengajukan Pembiayaan wajib memberikan jaminan pembiayaan sesuai dengan tingkat penyaluran pembiayaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 2 4.0 4.0 4.0 Cukup Setuju 8 16.0 16.0 20.0 Setuju 20 40.0 40.0 60.0 Sangat Setuju 20 40.0 40.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Tabel 4.13 menunjukan bahwa nasabah yang menyatakan setuju dan
sangat setuju masing-masing sebanyak 40%, sedangkan yang menyatakan
cukup setuju dengan pertanyaan ini sebanyak 16%.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Setiap nasabah yang mengajukan Pembiayaan wajib memberikan jaminan pembiayaan sesuai dengan tingkat penyaluran pembiayaan
50 2 5 4.16 .842
Valid N (listwise) 50
66
Kepuasan nasabah ini juga ditunjukan oleh angka mean pada tabel yaitu
sebesar 4,16 atau masih berada dalam skala 4 (setuju) yang artinya bahwa rata-
rata nasabah setuju, jika setiap nasabah yang mengajukan pembiayaan wajib
memberikan jaminan pembiayaan sesuai dengan tingkat penyaluran
pembiayaannya.
Tabel 4.14 Setiap jaminan pembiayaan dari nasabah terlebih dahulu dicek
kebenarannya guna meningkatkan efektifitas pembiayaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Cukup Setuju 4 8.0 8.0 8.0 Setuju 22 44.0 44.0 52.0 Sangat Setuju 24 48.0 48.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Pada tabel diatas dapat dilihat sebanyak 48 nasabah menjawab sangat
setuju bahwa setiap jaminan pembiayaan dari nasabah terlebih dahulu dicek
kebenarannya guna meningkatkan efektifitas pembiayaan, dan sebanyak 44%
nasabah menjawab setuju.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Setiap jaminan pembiayaan dari nasabah terlebih dahulu dicek kebenarannya guna meningkatkan efektifitas pembiayaan
50 3 5 4.40 .639
Valid N (listwise) 50
67
Data pada tabel deskriptif statistik diatas juga menunjukan rata-rata
nasabah setuju terhadap setiap jaminan pembiayaan dari nasabah terlebih
dahulu dicek kebenarannya guna meningkatkan efektifitas pembiayaan. Hal ini
dapat dilihat pada angka mean yang berada pada 4,40 atau masih berada dalam
skala 4 (setuju).
Tabel 4.15 Setiap penyaluran pembiayaan di PT. BPRS Al Salaam selalu dilihat
dari kondisi ekonomi nasabah
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Pada tabel diatas bisa diketahui bahwa sebanyak 62% nasabah
menyatakan setuju, sebanyak 20% menyatakan sangat setuju dan sebanyak 14%
menyatakan cukup setuju bahwa setiap penyaluran pembiayaan di PT. BPRS Al
Salaam selalu dilihat dari kondisi ekonomi nasabahnya
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Setiap penyaluran pembiayaan di PT. BPRS Al Salaam selalu dilihat dari kondisi ekonomi nasabah
50 2 5 3.98 .714
Valid N (listwise) 50
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 2 4.0 4.0 4.0 Cukup Setuju 7 14.0 14.0 18.0 Setuju 31 62.0 62.0 80.0 Sangat Setuju 10 20.0 20.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
68
Tabel deskriptif statistik diatas juga mengindikasikan hal yang sama.
Mean berada pada 3,98 atau mendekati skala 4 (setuju). Dengan demikian,
dapat diambil kesimpulan rata-rata nasabah setuju bahwa setiap penyaluran
pembiayaan di PT. BPRS Al Salaam selalu dilihat dari kondisi ekonomi
nasabahnya.
Tabel 4.16 Pembiayaan yang diberikan PT. BPRS Al Salaam dinilai dari sektor-sektor
usaha yang dijalankan oleh nasabah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0 Cukup Setuju 15 30.0 30.0 32.0 Setuju 19 38.0 38.0 70.0 Sangat Setuju 15 30.0 30.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Pada tabel diatas dapat dilihat sebanyak 30% nasabah yang menyatakan
setuju tehadap pembiayaa yang derikan PT BPRS AL Salaam dinilai dari
sektor-sektor yang dijalankan oleh nasabahnya, dan yang menyatakan sangat
setuju dan cukup setuju masing-masing sebanyak 30%.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
DeviationPembiayaan yang diberikan PT. BPRS Al Salaam dinilai dari sektor-sektor usaha yang dijalankan oleh nasabah
50 2 5 3.96 .832
Valid N (listwise) 50
69
Tabel deskriptif statistik diatas juga mengindikasikan hal yang sama.
Mean berada pada 3,96 atau mendekati skala 4 (setuju). Dengan demikian,
dapat diambil kesimpulan rata-rata nasabah setuju bahwa pembiayaan yang
diberikan PT. BPRS Al Salaam dinilai dari sektor-sektor usaha yang dijalankan
oleh nasabahnya.
Tabel 4.17 Bentuk produk inovatif
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Cukup Setuju 12 24.0 24.0 24.0 Setuju 29 58.0 58.0 82.0 Sangat Setuju 9 18.0 18.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Dapat diketahui pada tabel 4.17 bahwa sebanyak 58% nasabah
menyatakan setuju, sebanyak 24% menyatakan cukup setuju, dan sebanyak 18%
menyatakan sangat setuju dengan pertanyaan ini.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Bentuk produk dari BPRS Al Salaam inovatif 50 3 5 3.94 .652
Valid N (listwise) 50
Dari angka mean 3,94 atau mendekati skala 4 pada tabel statistik diatas
juga mengindikasikan bahwa rata-rata nasabah menjawab pada skala setuju.
Artinya tabel ini memperkuat pernyataan diatas bahwa bentuk produk dari PT.
BPRS AL Salaam sangat inovatif.
70
Tabel 4.18
Jenis produk variatif
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Cukup Setuju 12 24.0 24.0 24.0 Setuju 25 50.0 50.0 74.0 Sangat Setuju 13 26.0 26.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Dapat diketahui pada tabel 4.18 bahwa sebanyak 50% nasabah
menyatakan setuju, sebanyak 26% nasabah menyatakan sangat setuju, dan
sebanyak 24% nasabah menyatakan cukup setuju dengan pertanyaan ini.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Jenis Produk dari BPRS Al Salaam Variati 50 3 5 4.02 .714
Valid N (listwise) 50
Pertanyaan yang sama juga ditunjukan pada tabel statistik dimana mean
berada pada posisi 4,02. Angka ini masih berada dalam skala 4 (setuju) artinya
rata-rata nasabah menjawab setuju bahwa jenis produk dari PT. BPRS AL
Salaam sangat variatif.
Tabel 4.19 Kualitas produk dapat bersaing
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0 Cukup Setuju 11 22.0 22.0 24.0 Setuju 23 46.0 46.0 70.0 Sangat Setuju 15 30.0 30.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
71
Berdasarkan pada data diatas bisa dilhat bahwa sebanyak 46% nasabah
menyatakan setuju, sebanyak 30% nasabah menyatakan sangat setuju dan
sebanyak 22% nasabah menyatakan cukup setuju terhadap kualitas produk dari
PT. BPRS AL Salaam dapat bersaing.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Kualitas produk dari BPRS Al Salaam dapat bersaing
50 2 5 4.04 .781
Valid N (listwise) 50
Tabel deskriptif statistik diatas juga mengindikasikan hal yang sama.
Mean berada pada 4,04 atau masih dalam skala 4 (setuju). Dengan demikian,
dapat diambil kesimpulan rata-rata nasabah setuju dengan kualitas produk PT.
BPRS AL Salaam yang dapat bersaing.
Tabel 4.20 BPRS Al Salaam memiliki tingkat bagi hasil yang kompetitif
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Cukup Setuju 3 6.0 6.0 6.0 Setuju 31 62.0 62.0 68.0 Sangat Setuju 16 32.0 32.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Berdasarkan pada data diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 62% nasabah
yang menyatakan setuju dan sebanyak 32% nasabah yang menyatakan sangat
setuju terhadap bagi hasil yang ada di PT. BPRS AL Salaam.
72
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation BPRS Al Salaam memiliki tingkat bagi hasil yang kompetitif
50 3 5 4.26 .565
Valid N (listwise) 50
Kepuasan nasabah ini juga ditunjukan oleh angka mean pada tabel yaitu
sebesar 4,26 atau masih berada dalam skala 4 (setuju) yang artinya nasabah
rata-rata setuju bahwa PT. BPRS Al Salaam memiliki tingkat bagi hasil yang
kompetitif.
Tabel 4.21 BPRS Al Salaam menerapkan biaya administrasi yang murah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0 Tidak Setuju 1 2.0 2.0 4.0 Cukup Setuju 6 12.0 12.0 16.0 Setuju 30 60.0 60.0 76.0 Sangat Setuju 12 24.0 24.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Berdasarkan tabel diatas, diketahui sebanyak 60% nasabah menyatakan
setuju, 24% nasabah yang menyatakan sangat setuju dan sebanyak 12% nasabah
yang menyatakan cukup setuju terhadap biaya administrasi yang di terapkan
oleh PT. BPRS Al Salaam.
73
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation BPRS Al Salaam menerapkan biaya administrasi yang murah
50 1 5 4.02 .795
Valid N (listwise) 50
Tabel deskriptif statistik diatas juga mengindikasikan hal yang sama.
Mean berada pada 4,02 atau masih dalam skala 4 (setuju). Dengan demikian,
dapat diambil kesimpulan rata-rata nasabah setuju terhadap administrasi murah
yang diterapkan oleh PT. BPRS Al Salaam.
Tabel 4.22 BPRS Al Salaam menetapkan harga secara efisiensi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Cukup Setuju 8 16.0 16.0 16.0 Setuju 32 64.0 64.0 80.0 Sangat Setuju 10 20.0 20.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa sebanyak 64% nasabah
menyatakan setuju, 20% yang menyatakan sangat setuju dan sebanyak 16%
menyatakan cukup setuju dengan harga yang ditetapkan PT.BPRS Al Salaam.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation BPRS Al Salaam menetapkan harga secara efisiensi
50 3 5 4.04 .605
Valid N (listwise) 50
74
Tabel deskriptif statistik diatas juga mengindikasikan hal yang sama.
Mean berada pada 4,04 atau masih dalam skala 4 (setuju). Dengan demikian,
dapat diambil kesimpulan rata-rata nasabah setuju dengan PT. BPRS Al Salaam
menetapkan harga secara efisiensi.
Tabel 4.23 BPRS Al Salaam melayani nasabah dengan santun dan ramah
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Cukup Setuju 3 6.0 6.0 6.0 Setuju 22 44.0 44.0 50.0 Sangat Setuju 25 50.0 50.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Tabel 4.23 menunjukan bahwa nasabah yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 50%, dan yang menyatakan setuju sebanyak 44%. Dengan demikian
dapat diartikan mayoritas nasabah sangat setuju bahwa PT. BPRS Al Salaam
melayani nasabah dengan santun dan ramah.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation BPRS Al Salaam melayani nasabah dengan santun dan ramah
50 3 5 4.44 .611
Valid N (listwise) 50
Data pada tabel deskriptif statistik diatas juga menunjukan rata-rata
nasabah setuju dengan PT. BPRS Al Salaam melayani nasabah dengan santun
dan ramah. Hal ini dapat dilihat pada angka mean yang berada pada 4,44 atau
masih berada dalam skala 4 (setuju).
75
Tabel 4.24 BPRS Al Salaam tidak membeda-bedakan dalam melayani nasabah
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0 Cukup Setuju 3 6.0 6.0 8.0 Setuju 21 42.0 42.0 50.0 Sangat Setuju 25 50.0 50.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Tabel diatas menunjukan bahwa sebanyak 50% nasabah menyatakan
sangat setuju, 42% nasabah menyatakan setuju dengan pelayanan PT. BPRS Al
Salaam yang tidak membeda-medakan dalam melayani para nasabahnya.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation BPRS Al Salaam tidak membeda-bedakan dalam melayani nasabah
50 2 5 4.40 .700
Valid N (listwise) 50
Data pada tabel deskriptif statistik diatas juga menunjukan rata-rata
nasabah setuju dengan PT. BPRS AL Salaam tidak membeda-bedakan dalam
melayani nasabah. Hal ini dapat dilihat pada angka mean yang berada pada 4,40
atau masih berada dalam skala 4 (setuju).
76
Tabel 4.25 BPRS Al Salaam menerapkan prosedur yang mudah dalam
penyaluran pembiayaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0Cukup Setuju 10 20.0 20.0 22.0Setuju 27 54.0 54.0 76.0Sangat Setuju 12 24.0 24.0 100.0
Valid
Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 54% nasabah
menyatakan setuju, 24% nasabah menyatakan sangat setuju, dan 20%
menyatakan cukup setuju dengan prosedur pembiayaan yang diterapkan oleh
PT. BPRS Al Salaam.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation BPRS Al Salaam menerapkan prosedur yang mudah dalam penyaluran pembiayaan
50 1 5 3.98 .795
Valid N (listwise) 50
Mean dari tabel statistik menunjukkan kepuasan nasabah pada nilai mean
3.98 atau mendekati skala 4 yaitu rata-rata nasabah mengaku setuju. Ini juga
mengindikasikan nasabah setuju dengan PT BPRS Al Salaam menerapkan
prosedur yang mudah dalam penyaluran pembiyaan.
77
Tabel 4.26 BPRS Al Salaam bekerja dengan proses yang cepat
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent Sangat Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0Cukup Setuju 9 18.0 18.0 20.0Setuju 30 60.0 60.0 80.0Sangat Setuju 10 20.0 20.0 100.0
Valid
Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 60% nasabah
menyatakan setuju, 20% nasabah menyatakan sangat setuju dan sebanyak 18%
nasabah menyatakan cukup setuju terhadap PT. BPRS Al Salaam bekerja
dengan proses yang cepat.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation BPRS Al Salaam bekerja dengan proses yang cepat
50 1 5 3.96 .755
Valid N (listwise) 50
Mean dari tabel statistik menunjukkan kepuasan nasabah pada nilai mean
3.96 atau mendekati skala 4 yaitu rata-rata nasabah mengaku setuju terhadap PT
BPRS Al Salaam bekerja dengan proses yang cepat.
78
Tabel 4.27 Karyawan/karyawati BPRS Al Salaam kompeten dalam menjalankan
tugas-tugasnya
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Cukup Setuju 5 10.0 10.0 10.0 Setuju 30 60.0 60.0 70.0 Sangat Setuju 15 30.0 30.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 60% nasabah
menyatakan setuju, dan sebanyak 30% nasabah menyatakan setuju bahwa
karyawan/karyawati PT. BPRS Al Salaam berkompeten dalam menjalankan
tugas-tusasnya.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. DeviationKaryawan/karyawati BPRS Al Salaam kompeten dalam menjalankan tugas-tugasnya
50 3 5 4.20 .606
Valid N (listwise) 50
Kepuasan nasabah ini juga ditunjukan oleh angka mean pada tabel yaitu
sebesar 4,20 atau masih berada dalam skala 4 (setuju) yang artinya nasabah
rata-rata setuju terhadap karyawan/karyawati PT. BPRS Al Salaam kompeten
dalam menjalankan tugas-tugasnya.
79
Tabel 4.28 Karyawan/karyawati BPRS Al Salaam cepat tanggap terhadap
keluhan serta keinginan nasabah
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0 Cukup Setuju 4 8.0 8.0 10.0 Setuju 31 62.0 62.0 72.0 Sangat Setuju 14 28.0 28.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Dari tabel 4.28 terlihat bahwa sebanyak 62% nasabah yang menyatakan
setuju, sebanyak 28% menyatakan sangat setuju. Ini menunjukkan bahwa
mayoritas nasabah merasa karyawan dan karyawati PT. BPRS Al Salaam cepat
tanggap dengan segala keuhan dari nasabahnya.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Karyawan/karyawati BPRS Al Salaam cepat tanggap terhadap keluhan serta keinginan nasabah
50 2 5 4.16 .650
Valid N (listwise) 50
Dari angka mean 4,16 pada tabel statistik diatas juga mengindikasikan
bahwa rata-rata nasabah menjawab pada skala 4 yang berada pada skala setuju.
Artinya tabel ini memperkuat pernyataan diatas bahwa karyawan/karyawati PT.
BPRS Al Salaam cepat tanggap terhadap keluhan-keluhan serta keinginan para
nasabahnya.
80
Tabel 4.29 Karyawan/karyawati BPRS Al Salaam bekerja dengan disiplin
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Cukup Setuju 8 16.0 16.0 16.0 Setuju 25 50.0 50.0 66.0 Sangat Setuju 17 34.0 34.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Dari 50 nasabah yang menyatakan setuju diketahui sebanyak 50%, sebesar
34% menyatakan sangat setuju dan sebanyak 16% menyatakan cukup setuju.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar nasabah setuju
dengan kedisiplinan para karyawan dan karyawati PT. BPRS Al Salaam.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Karyawan/karyawati BPRS Al Salaam bekerja dengan disiplin
50 3 5 4.18 .691
Valid N (listwise) 50
Mean dari tabel statistik menunjukkan kepuasan nasabah pada nilai mean
4.18 atau masih berada dalam skala 4 yaitu rata-rata nasabah mengaku setuju
dengan karyawan/karyawati PT. BPRS Al Salaam bekerja dengan disiplin.
Tabel 4.30 Karyawan/karyawati BPRS Al Salaam berpenampilan islami
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative Percent Valid Cukup Setuju 8 16.0 16.0 16.0 Setuju 24 48.0 48.0 64.0 Sangat Setuju 18 36.0 36.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
81
Tabel 4.30 menunjukan bahwa nasabah yang menyatakan setuju sebanyak
48% , yang menyatakan sangat setuju sebanyak 36%, dan yang menyatakan
cukup setuju bahwa karyawan /karyawati PT. BPRS Al Salaam berpenampilan
islami sebanyak 16%.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Karyawan/karyawati BPRS Al Salaam berpenampilan islami
50 3 5 4.20 .700
Valid N (listwise) 50
Kepuasan nasabah ini juga ditunjukan oleh angka mean pada tabel yaitu
sebesar 4,20 atau masih berada dalam skala 4 (setuju) yang artinya nasabah
rata-rata setuju terhadap karyawan/karyawati PT. BPRS Al Salaam
berpenampilan islami.
Tabel 4.31 BPRS Al Salaam menempati kantor yang bagus dengan dekorasi
ruangan yang menarik
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative Percent Valid Cukup Setuju 11 22.0 22.0 22.0 Setuju 33 66.0 66.0 88.0 Sangat Setuju 6 12.0 12.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Dari tabel 4.31 dapat diketahui secara keselurahan bahwa lebih dari
separuh nasabah yang menyatakan setuju sebanyak 66%, sedangkan nasabah
yang menyatakan cukup setuju sebanyak 22% terhadap dekorasi ruangan PT.
BPRS Al Salaam.
82
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation BPRS Al Salaam menempati kantor yang bagus dengan dekorasi ruangan yang menarik
50 3 5 3.90 .580
Valid N (listwise) 50
Mean dari tabel statistik menunjukkan kepuasan nasabah pada nilai mean
3.90 atau mendekati skala 4 yaitu rata-rata nasabah mengaku setuju dengan PT
BPRS Al Salaam menempati kantor yang bagus dengan dekorasi ruangan yang
menarik.
Tabel 4.32 BPRS Al Salaam memiliki peralatan kantor yang lengkap
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative Percent Valid Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0 Cukup Setuju 11 22.0 22.0 24.0 Setuju 33 66.0 66.0 90.0 Sangat Setuju 5 10.0 10.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Dari tabel di atas terlihat bahwa sebanyak 66% nasabah menyatakan
setuju dan sebanyak 22% nasabah menyatakan cukup setuju mengenai
kelengkapan peralatan kantor PT. BPRS Al Salaam. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar nasabah setuju terhadap kelengkapan
peralatan kantor yang dimiliki PT. BPRS AL Salaam.
83
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation BPRS Al Salaam memiliki peralatan kantor yang lengkap
50 2 5 3.84 .618
Valid N (listwise) 50
Data pada tabel deskriptif statistik diatas juga menunjukan rata-rata
nasabah setuju dengan PT. BPRS AL Salaam memiliki peralatan kantor yang
lengkap. Hal ini dapat dilihat pada angka mean yang berada pada 3,84 atau
mendekati skala 4 (setuju).
Tabel 4.33
BPRS Al Salaam menyediakan tempat parkir kendaraan
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0 Cukup Setuju 6 12.0 12.0 14.0 Setuju 31 62.0 62.0 76.0 Sangat Setuju 12 24.0 24.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Dari tabel 4.33 terlihat bahwa sebanyak 62% nasabah menyatakan setuju
dan sebanyak 24% nasabah menyatakan sangat setuju mengenai disediakannya
tempat parkir bagi nasabah yang sedang bertransaksi di PT. BPRS Al Salaam.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation BPRS Al Salaam menyediakan tempat parkir kendaraan
50 2 5 4.08 .665
Valid N (listwise) 50
84
Mean dari tabel statistik diatas menunjukan kepuasan nasabah yaitu pada
nilai 4,08, artinya rata-rata nasabah mengaku setuju. Ini juga mengindikasikan
bahwa nasabah setuju dengan PT BPRS Al Salaam menyediakan tempat parker
kendaraan.
Tabel 4.34 Kantor BPRS Al Salaam bertempat dilokasi yang strategis
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Cukup Setuju 6 12.0 12.0 12.0 Setuju 23 46.0 46.0 58.0 Sangat Setuju 21 42.0 42.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010 dari tabel diatas dapat diketahui bahwa sebanyak 46% nasabah
menyatakan setuju dan sebanyak 42% nasabah menyatakan sangat setuju
mengenai lokasi PT.BPRS Al Salaam yang sangat strategis. Ini menunjukan
kebanyakan nasabah setuju dengan lokasi PT.BPRS Al Salaam cabang depok
ini.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Kantor BPRS Al Salaam bertempat dilokasi yang strategis
50 3 5 4.30 .678
Valid N (listwise) 50
Sementara dari tabel statistiknya nilai mean 4,30 atau masih berada dalam
skala 4 mengidikasikan bahwa rata-rata nasabah menjawab setuju dengan
kantor PT. BPRS Al Salaam bertempat dilokasi yang strategis.
85
Tabel 4.35 Lokasi BPRS Al Salaam mudah dijangkau dengan menggunakan alat
transportasi umum maupun pribadi
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative
Percent Valid Cukup Setuju 6 12.0 12.0 12.0 Setuju 19 38.0 38.0 50.0 Sangat Setuju 25 50.0 50.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Berdasarkan tabel 4.35 diatas sebanyak 50% nasabah menyatakan sangat
setuju, 38% menyatakan setuju dan 12% menyatakan cukup setuju dengan
lokasi PT. BPRS Al Salaam yang mudah dijangkau dengan kendaraan umum
maupun dengan kendaraan pribadi.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Lokasi BPRS Al Salaam mudah dijangkau dengan menggunakan alat transportasi umum maupun pribadi
50 3 5 4.38 .697
Valid N (listwise) 50
Mean dari tabel statistik diatas menunjukan kepuasan nasabah yaitu pada
nilai 4,38, artinya rata-rata nasabah mengaku setuju. Ini juga mengindikasikan
bahwa nasabah setuju dengan lokasi PT BPRS Al Salaam yang mudah
terjangkau dengan menggunakan alat transportasi umum maupun pribadi.
86
Tabel 4.36 Keamanan lokasi BPRS Al Salaam terjamin
Frequency Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Cukup Setuju 4 8.0 8.0 8.0 Setuju 26 52.0 52.0 60.0 Sangat Setuju 20 40.0 40.0 100.0 Total 50 100.0 100.0
Sumber: diolah dari data lapangan tahun 2010
Keamanan lokasi yang dijamin oleh PT.BPRS Al Salaam bisa dikatakan
memberikan kepuasan tersendiri kepada para nasabahnya, ini bisa dilihat dari
jawaban para nasabah yang menyatakan setuju sebanyak 52% dan yang
menyatakan sangat setuju sebanyak 40%.
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation Keamanan lokasi BPRS Al Salaam terjamin 50 3 5 4.32 .621
Valid N (listwise) 50
Mean dari tabel statistik diatas menunjukan kepuasan nasabah yaitu pada
nilai 4,08, artinya rata-rata nasabah mengaku setuju. Ini juga mengindikasikan
bahwa nasabah setuju dengan PT BPRS Al Salaam menyediakan tempat parker
kendaraan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Dari hasil tingkat kepuasan nasabah terhadap pembiayaan syariah menunjukan
bahwa 66% responden menjawab setuju, itu bisa dilihat dari nilai mean sebesar
3,84 atau mendekati skala 4 (Setuju). Artinya, bahwa PT. BPRS AL Salaam
cabang depok sudah dapat dikatakan berhasil dalam menjalankan fungsinya
sebagai penghimpun dan penyalur dana kepada masyarakat, karena dari
keseluruhan nilai mean yang didapat rata-rata nasabah menjawab setuju
dengan penyaluran pembiayaan Syariah di PT. BPRS Al Salaam cabang
depok.
2. Dari hasil penelitian berdasarkan nilai mean terdapat faktor-faktor paling
dominan yang dapat mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah terhadap
pembiayaan syariah yaitu faktor proses dan faktor collateral ( jaminan) dalam
pembiayaan syariah yang didominasi oleh indikator-indikator sebagai berikut:
a. PT. BPRS Al Salaam melayani nasabah dengan santun dan ramah.
b. PT. BPRS Al Salaam tidak membeda-bedakan dalam melayani nasabah.
c. Setiap jaminan pembiayaan dari nasabah terlebih dahulu dicek
kebenarannya, guna meningkatkan efektifitas pembiayaan syariah.
87
88
B. Saran
1. Dari hasil penelitian terlihat sangat jelas bahwa faktor dominan menjadi
pengaruh nasabah terhadap pembiayaan syariah, maka sangat perlu
diperhatikan bahwa faktor tersebut sangatlah penting untuk perkembangan PT.
BPRS Al Salaam.
2. PT. BPRS Al Salaam cabang depok diharapkan dari 32 item pertanyaan
masalah tingkat kepuasan nasabah terhadap pembiayaan syariah ada 1 item
yang kurang memuaskan yaitu kelengkapannya peralatan kantor yang di miliki
oleh PT. BPRS Al Salaam, diharapkan bank agar dapat meningkatkan masalah
kelengkapan peralatan kantor tersebut.
3. Bagi masyarakat umum diharapakan dengan adanya penelitian ini dapat
memberikan pengetahuan dan pemahaman akan BPRS lebih dalam lagi
khususnya mengenai penyaluran pembiayaan yang ada di PT BPRS Al
Salaam. Sehingga masyarakat dapat beralih untuk menggunakan untuk
memilih dan mempercayakan PT. BPRS Al Salaam sebagai pilihan utama.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Hadits
Al Arief, M. Nur Rianto, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, Bandung: Alfabeta, 2010.
Amalia, Euis, Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009.
Antonio, Muhammad Syafi’I, Bank Syariah dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani Press, 2001.
Indonesia Legal Center Publishing, “Himpunan Peraturan Undang-Undang Tentang Perbankan Syariah”, Jakarta: CV Karya Gemilang, 2009.
Irawan, Handi, dkk, Kewirausahaan UKM; Pemikiran dan Pengalaman, Yogyakarta: Graha Ilmu,2002.
Irawan, Handi, 10 Prinsip kepuasan pelanggan, Jakarta: PT. Elex Media Komputindo, 2002.
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010.
Kotler, Philip, manajemen pemasaran: Analisa, Perencanaan, Implementasi dan Kontrol, Terjemahan Hendra Teguh dan A. Rusli, Jakarta: Prenhallindo, 1997.
Mauludi, Ali, Statistika 1 Penelitian Ekonomi Islam dan Sosial, Ciputat : PT. Prima Heza Lestari, 2006.
Mujahid, Ahmad, Tesis: Analisis Proses Penyaluran Pembiayaan Usaha Kecil Menengah Pada Perbankan Syariah (studi kasus Bank BRI Unit Usaha Syariah), Jakarta: Universitas Indonesia, 2004.
Riva’I, V, dan A.P. Veithzal, Credit Management Hand Book: Teori, Konsep, Prosedur dan Aplikasi Panduan Praktis Mahasiswa, Bankir, dan Nasaba, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.
Setyobudi, Andang, “Peran Serta Bank Indonesia Dalam Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan menengah (UKMK)”, Buletin Hukum perbankan dan kebanksentralan, volume 5, nomor 2, Agustus 2007.
89
90
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, Bandung, Alfabeta, 2007.
Supranto, J, Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa Pasa, Jakarta: Rineka Cipta, 2001.
Umar, Husein, Metode Penelitian Untuk Skripsi, Tesis dan Bisnis, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004.
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, Bandung : Citra Umbara, 2009.
Warna (Wahana Artikulasi Wacana), UMKM: Menyusun studi Kelayakan Ekonomi dan Finansial Bagi UMKM Dengan DBS (Decision Support System),( Surabaya: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Surabaya), Edisi 18, Maret 2009 – Agustus 2009.
Zainal, Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, Jakarta: Pustaka Alvabet, 2005.
http://www.bi.co.id/banksyariahmandiri/profilperusahaan.php
http://www.ekon.go.id/content/view/533/1
http://kjksmadani.wordpress.com/2009/01/19/5cprinciple-prinsip-pemberian-pembiayaan syariah
http://bloggerborneo.com/peranan-ukm-dalam-perekonomian-indonesia.html
http://bataviase.co.id/node/133531