-
TESIS
PANDEMI COVID-19 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(STUDI KASUS PADA SISWA SMP N 1 BANYUBIRU
KABUPATEN SEMARANG)
TAHUN 2020
Oleh:
MUHAMMAD SA’DULLAH
NIM. 12010160032
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
-
PANDEMI COVID-19 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(STUDI KASUS PADA SISWA SMP N 1 BANYUBIRU
KABUPATEN SEMARANG)
TAHUN 2020
MUHAMMAD SA’DULLAH
NIM. 12010160032
Tesis ini diajukan kepada Program Magister (S.2) Pascasarjana
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
Sebagai pelengkap persyaratan untuk
Gelar Magister Pendidikan (M.Pd)
Salatiga, 3 Juni 2020
NOOR MALIHAH, Ph.D
PEMBIMBING
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2020
-
vi
ABSTRAK
Sa’dullah, Muhammad, Pandemi Covid-19 Dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus Pada Siswa SMP N 1 Banyubiru Kabupaten
Semarang) Tahun 2020, Tesis, 2020. Pembimbing : Noor Malihah, Ph.D.
Covid-19 memberikan efek di setiap bidang kehidupan masyarakat indonesia, salah satu
sektornya adalah dunia pedidikan. Pendidikan di indonesia seakan mendapatkan
guncangan yang menjadikan tatanan baru dalam proses pembelajaran. Implikasinya
menjadikan proses pembelajaran menjadi pembelajaran jarak jauh, mau tidak mau harus
diterapkan mengingat instruksi Kemendikbud untuk tetap melanjutkan pembelajaran di
tengah wabah Covid-19. Guru di semua jenjang pendidikan dituntut untuk membuat
perencanaan pembelajaran yang baru terkait dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),
dimana sebelumnya belum pernah diberlakukan. Dari keterbatasan guru Pendidikan
Agama Islam di tingkat SMP yang notabenya terbiasa mengadakan pembelajaran tatap
muka, harus menjadikan pembelajaran menjadi pembelajaran jarak jauh. Guru di SMP N
1 Banyubiru sebagai responden penelitian ternyata memliki keunggulan dalam
mempersiapkan proses pembelajaran di masa covid-19 ini. Dalam PJJ mereka mampu
untuk terus bekerja dengan mengoptimalkan semua potensi yang ada melalui media
elektronik. kesulitan dan juga kemudahan dalam penerapan PJJ memang tidak dapat
dihindari, mengingat jarak dan akses siswa dalam mengikuti proses pembelajaran tidak
berjalan seperti yang diinginkan. Hal ini juga menjadi daya tarik untuk dilakaukan
penelitian terkait proses pembelajaran jarak jauh di SMP N 1 Banyubiru.
Kata kunci : Covid-19, implikasi, Pembelajaran PAI
-
vii
ABSTRACT
Sa'dullah, Muhammad, Covid-19 Pandemic And its implication to Islamic Education
Learning (Case study to Students of SMP N 1 Banyubiru Kabupaten Semarang) in 2020,
Thesis, 2020. Supervisor : Noor Malihah, Ph.D.
Covid-19 provides effects in every area of Indonesian people's lives, one of the sectors
is the world of education. Education in Indonesia seems to get shocks that make a new
order in the learning process. The implication is that the learning process becomes
distance learning, inevitably it must be implemented considering the Ministry of
Education and Culture's instructions to continue learning during the Covid-19 outbreak.
Teachers at all levels of education are required to make new learning plans related to
Distance Learning, which had never been applied before. From the limitations of Islamic
Religious Education teachers at the junior high level who incidentally are accustomed to
holding face-to-face learning, must make learning into distance learning. Teachers at
SMP N 1 Banyubiru as research respondents turned out to have advantages in preparing
the learning process in the co-19 period. In distance learning, they can continue working
by optimizing all the potential that exists through electronic media. the difficulties and
also the ease in implementing distance learning cannot be avoided, considering the
distance and access of students in following the learning process does not go as desired.
This is also an attraction to do research related to the process of distance learning in
SMP N 1 Banyubiru.
Keywords: Covid-19, implications, Islamic Education Learning
-
viii
PRAKATA
Segenap rasa puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang
dengan rahmat, taufiq, dan hidayahnya, hingga akhirnya tesis ini bisa terselesaikan.
Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW,
manusia inspiratif penuh keteladanan yang senantiasa dinantikan syafa’atnya di hari
kiamat. Tidak lupa shalawat dan salam juga disampaikan kepada keluarga, sahabat, dan
orang-orang yang senantiasa istiqomah di jalan kebaikan.
Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak akan selesai tanpa motivasi,
dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karenanya, penulis mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Secara khusus, penulis juga menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin Baidhawy, M.Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga yang
senantiasa memberikan wejangan inspirasinya.
2. Bapak Prof. Dr. Phil. Asfa Widiyanto, M.Ag., MA., selaku Direktur Pascasarjana
IAIN Salatiga.
3. Bapak Dr. Ruwandi, M.A., selaku Kaprodi Pendidikan Agama Islam (PAI)
Program Pascasarjana IAIN Salatiga
4. Ibu Noor Malihah, Ph.D, selaku pembimbing dalam penulisan tesis ini.
5. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu,
semangat, dan inspirasinya kepada penulis.
6. Istri tercinta, Nurul Inayati Rohmatin, SH, dan kedua anak tersayang Muhammad
Muzakkil Qulub dan Ahmad Muzakkal Qulub.
7. Ayah dan Ibuku, Bapak Judi Arifin dan Ibu Nur Amini yang senantiasa memberikan
doa dan motivasi.
-
ix
8. Sahabatku M. Sidik Afandi, M.Pd., beserta keluarga yang senantiasa membantu dan
memberikan motivasi.
9. Keluarga besar SMP Negeri 1 Banyubiru, khususnya para guru yang bersedia
menjadi responden dalam penelitian ini.
10. Keluarga besar mahasiswa Pascasarjana Program Studi Pendidikan Agama Islam,
khususnya kelas B.
11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu oleh penulis. Terima kasih
atas dorongan, semangat, motivasi, dan inspirasinya.
Penulis menyadari dalam penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih banyak kekurangan, baik secara substantif ataupun teknis. Oleh karenanya, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak agar bisa menjadi evaluasi dan
perbaikan untuk ke depannya. Semoga tesis ini bisa memberikan manfaat kepada
pembaca semua khususnya kepada pribadi penulis.
Salatiga, 3 Juni 2020
Penulis
-
x
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul i
Halaman Pengajuan Tesis ii
Halaman Pengesahan iii
Halaman Pernyataan iv
Nota Dinas Pembimbing v
Abstrak vi
Prakata viii
Daftar Isi x
Daftar Lampiran xiii
Bab I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 5
1. Pembatasan Masalah 5
2. Perumusan Masalah 5
C. Tujuan Penelitian 5
D. Manfaat Penelitian 6
1. Manfaat Teoretis 6
2. Manfaat Praktis 6
E. Metode Penelitian 7
1. Pendekatan Penelitian 7
2. Waktu Penelitian 8
-
xi
3. Responden Penelitian 8
4. Sumber Data 8
5. Prosedur Pengumpulan Data 8
6. Metode Analisis Data 9
7. Validasi Data 9
8. Kajian Pustaka 10
a. Penelitian Terdahulu 10
b. Kerangkat Teori 12
Bab II Proses Pembelajaran Jarak Jauh 19
A. Proses Pembelajaran 19
B. Aplikasi yang Digunakan 23
1. Kelebihan Aplikasi 23
2. Kelemahan Aplikasi 28
Bab III Faktor Penghambat 30
Bab IV Faktor Pendukung 33
Bab V Penutup 37
A. Kesimpulan 37
B. Saran 38
Daftar Pustaka 39
Lampiran-lampiran
-
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Biodata lengkap guru PAI SMP N 1 Banyubiru
2. Daftar perangkat pembelajaran dan Materi ajar
3. Evaluasi Pembelajaran
4. Screenshoot penugasan.
5. Surat penelitian
6. Nota bimbingan/screenshoot bimbingan
7. Biodata penulis
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan
penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang
serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom
Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar
biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama
Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan
menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).1
Covid-19 menjadi sebuah virus yang menggemparkan dunia di awal
tahun 2020 ini. Sebuah penyakit yang kemudian menjadikan banyak hal
menjadi tidak biasa dalam kehidupan manusia. Semua orang seakan
menghadapi sebuah wabah yang mengerikan dan mengancam nyawa setiap
manusia yang dihinggapi oleh Covid-19.
Indonesia pada awal tahun 2020 digegerkan dengan mewabahnya
virus Covid-19. Virus yang berasal dari Wuhan Cina ini menyebar dengan
cepat hampir di seluruh dunia, termasuk indonesia. Covid-19 secara tidak
1 https://www.kemkes.go.id/folder/view/full-content/structure-
faq.html.14/05/2020:20.08wib.
-
2
langsung memberikan pengaruh diseluruh bidang pergerakan masyarakat,
dari pembatasan aktivitas pribadi, hingga aktifitas sosial bersekala besar.
Efek samping yang juga belum terputus adalah bidang pendidikan, dari
pertengahan Maret hingga saat ini efek dari Covid-19 ini masih berlanjut.
Hal ini berefek pada terhambatnya proses pembelajaran di sekolah.
Berdasar surat edaran kemendikbud2 No 4 Tahun 2020, poin ke 2
disampaikan terkait dengan pembelajaran dari rumah melaui atau
pembelajaran jarak jauh.
Pendidikan Agama Islam dalam perjalanan proses pembelajaran
mau tidak mau harus tetap dijalankan meskipun pembelajaran dilakukan
dari jarak jauh. Hal ini menuntut semua pihak di sekolah untuk berkerja
lebih aktif dalam menjalankan proses belajar mengajar. Siswa pun dituntut
untuk siap dalam mengikuti pembelajaran ini. Yang menjadi permasalah
mendasar dalam sistem adalah ketidak siapan guru dan murid dalam
melaksanakan pembelajaran jarak jauh , dari perubahan RPP yang harus
menjadi pegangan guru dalam penyampaian pembelajaran, penyampaian
tugas ataupun informasi ke siswa, feet back siswa kepada guru, hingga
tahap penilaian yang juga membutuhkan waktu lebih lama. Masih ditambah
dengan ketersediaan perangkat atau alat dalam pengerjaan tugas jarak jauh.
Masih banyak siswa yang belum memiliki android atau alat, ada siswa yang
signal jaringan provider tidak ada. Ekonomi orang tua yang menjadi tidak
2 Kemendikbud, Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2o2o Tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Co Ro Naviru S D/Sease (Covid-19).1.
-
3
stabil karena Covid-19 menjadikan anggaran untuk pembelian paket data
menjadi berkurang, bahkan banyak yang tidak sanggup untuk membeli
paket data.
Di sisi lain, Islam juga mendidik kita untuk selalu menjaga
kesehatan dan menjaga jarak dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-
19. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari No. 3214 :,
Rasulullah SAW bersabda:
Telah bercerita kepada kami 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah berkata,
telah bercerita kepadaku Malik dari Muhammad bin Al Munkadir dan
dari Abu an-Nadlar, maula 'Umar bin 'Ubaidullah dari 'Amir bin Sa'ad
bin Abu Waqash dari bapaknya bahwa dia ('Amir) mendengar
bapaknya bertanya kepada Usamah binZaid; "Apa yag pernah kamu
dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tentang masalah
tha'un (wabah penyakit sampar, pes, lepra)?". Maka Usamah berkata;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tha'un adalah
sejenis kotoran (siksa) yang dikirim kepada satu golongan dari Bani
Isra'il atau kepada umat sebelum kalian. Maka itu jika kalian
mendengar ada wabah tersebut di suatu wilayah janganlah kalian
memasuki wilayah tersebut dan jika kalian sedang berada di wilayah
yang terkena wabah tersebut janganlah kalian mengungsi darinya". Abu
an-Nadlar berkata; "Janganlah kalian mengungsi darinya kecuali untuk
menyelematkan diri".3
Berkaitan dengan hal itu maka kementrian pendidikan mengambil
sikap untuk memberlakukan social distancing untuk mencegah penyebaran
Covid-19 di dunia pendidikan. Dinas pendidikan Kabupaten semarang pun
merespon edaran kementrian pendidikan untuk melanjutkan sosialisasi dan
pelaksanaan study from home atau belajar dari rumah bagi semua siswa dari
3http://localhost:969/cari_detail.php?lang=Indonesia&katcari=hadist&kunci=wabah&im
am=bukhari&nohdt=3214&page=
-
4
jenjang Taman kanak-kanak hingga tingkat sekolah menengah pertama. hal
ini menjadikan pembelajaran PAI harus dilakukan secara jarak jauh.
Problematika yang terjadi di dunia pendidikan ini kemudian menjadi
perhatian peneliti untuk melakukan penelitian di SMP N 1 Banyubiru. Salah
satu sekolah bonafide di lingkungan Kecamatan Banyubiru Kabupaten
Semarang. Mengingat sekolah ini berada di wilayah yang strategis, selain
dekat dengan pusat perekonomian masyarakat juga menjadi salah satu
daerah yang ramai akan aktifitas akademisnya. Secara zonasi, SMP N 1
Banyubiru memiliki cakupan wilayah yang luas. Banyak dari siswa yang
berasal dari daerah kaki gunung telomoyo, ada juga yang berasal dari daerah
perbatasan kecamatan. Keterbatasan ini menjadikan peneliti merasa tertarik
untuk meneliti terkait pembelajaran PAI di SMP N 1 Banyubiru. Untuk itu,
peneliti mengambil judul PANDEMI COVID-19 DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(STUDI KASUS PADA SISWA SMP N 1 BANYUBIRU KABUPATEN
SEMARANG) TAHUN 2020.
Adanya penelitian terkait implikasi Covid-19 terhadap proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam dapat dilakukan dengan memaksimalkan media
elektronik berupa pembelajaran jarak jauh. Hal ini menarik peneliti
menggali dan meneliti tentang bagaimana proses PJJ di SMP N 1 Banybiru
dilakukan serta meneliti kendala maupun kelebihan dari proses
pembelajaran PAI yg diterapkam oleh guru kepada siswa di SMP N 1
Banyubiru.
-
5
B. Rumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
a. Pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu Guru PAI di SMP N
1 Banyubiru dalam masa pandemi Covid-19.
b. Peneliti membatasi waktu penelitian di masa pandemi Covid-19
dalam meningkatkan proses pembelajaran PAI dari awal Bulan Mei
sampai akhir bulan Mei 2020
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang
akan di bahas dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana penerapan pembelajaran jarak jauh di masa Covid-19
dalam meningkatkan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam
di SMP N 1 Banyubiru ?
2. Apa saja faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran dalam
meningkatkan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
SMP N 1 Banyubiru ?
3. Apa saja faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran dalam
meningkatkan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
SMP N 1 Banyubiru ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini penting dilakukan, agar dapat diketahui secara
obyektif tentang peran yang dilakukan guru dalam meningkatkan proses
-
6
pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Adapun tujuan penelitian ini
adalah:
a. Untuk menjelaskan penerapan pembelajaran jarak jauh dalam
meningkatkan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP
N 1 Banyubiru di masa pandemi Covid -19.
b. Untuk mengetahui faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran
dalam meningkatkan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam
di SMP N 1 Banyubiru di masa pandemi Covid -19.
c. Untuk mengetahui faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran
dalam meningkatkan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam
di SMP N 1 Banyubiru di masa pandemi Covid -19.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan, pengalaman, dan wawasan di bidang proses pembelajaran
pendidikan . Adapun bagi akademisi, adalah untuk menambah
wawasan dan literatur dalam pengembangan ilmu pengetahuan pada
proses pembelajaran pendidikan di masa Covid-19.
2. Manfaat secara praktis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan dan
pertimbangan bagi SMP dalam rangka peningkatan guru dalam proses
pembelajaran PAI dan penelitian ini juga dapat diterapkan sebagai
-
7
pedoman dalam kegiatan peningkatkan kemampuan guru, sebagai
upaya dalam rangka meningkatkan kompetensi guru dalam proses
pembelajaran PAI di masa Covid-19.
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis
fenomenologi. Pendekatan fenomenologi adalah pemahaman tentang
esensi dari pengalaman hidup, diajukan pertanyaan lebih banyak.4
Tujuan penelitian fenomenologi adalah menjelaskan pengalaman apa
saja yang dialami seseorang dalam kehidupan, termasuk interaksi dengan
orang lain. Hal ini dikarenakan dalam pelaksanaannya murni berdasarkan
pada usaha mempelajari dan melukiskan ciri-ciri instrisik fenomena
sebagaimana fenomena itu sendiri.5 Pendekatan ini peneliti gunakan
dalam mencari informasi penelitian, agar apa yang menjadi fenomena
real di lapangan dapat terbaca sebagaimana mestinya. Tidak ada
informasi yang kabur/tidak jelas. Sehingga benar-benar dapat ditemukan
jalan keluar/solusi dari masalah yang ditemukan pada subyek penelitian.
Untuk mendapatkan hasil yang terbaik peneliti menggunakan metode
wawancara secara online melalui Google Form.
4Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 108. 5Eko Sugiarto, Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif, Yogyakarta, CV Solusi Distribusi,
2015,13.
-
8
2. Waktu Penelitian
Penelitian dan pengumpulan data di SMP N 1 Banyubiru yang di
mulai dari tanggal 4 Mei 2020 sampai dengan tanggal 5 Juni 2020.
3. Responden Penelitian
Respondrn penelitian adalah 3 orang Guru PAI SMP N 1
Banyubiru kela 7, 8 dan 9.
4. Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah data dengan menggunakan
wawancara sistem tertulis dengan media online Google Form.
5. Prosedur Pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, digunakan metode-
metode sebagai berikut:
a. Metode Wawancara
Wawancara dilakukan kepada guru Pendidikan Agama Islam
di SMP N 1 Banyubiru melalui media online/google form.
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data
dengan cara membaca dan mengutip dokumen-dokumen yang ada
dan dipandang sesuai dan relevan sesuai kondisi yang ada.6 Metode
6Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Pratik, Jakarta: Bina Aksara,
2010, 274.
-
9
ini digunakan untuk memperoleh data profil SMP N 1 Banyubiru
dan informasi lain yang menunjang.
6. Metode Analisis Data
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif yaitu analisis
berdasarkan data yang diperoleh, menggunakan analisis deskriptif
kualitatif atau fenomenologi, dalam tahap seleksi peneliti menguraikan
fokus yang telah ditetapkan secara rinci, mendalam, sehingga peneliti
menemukan tema yang bersifat deskriptif, komparatif, maupun asosiatf
sehingga mudah dimengerti, dan hasil akhir dari informasi atau data itu
memiliki makna.7
Analisis penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang
memahamkan kepada setiap pembaca sebagai acuan lankah dalam
memecahkan permasalahan yang terjadi di dunia pendidikan.
7. Validasi Data
a. Validitas
Untuk menjamin validitas data akan dilakukan trianggulasi, yaitu
teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai
pembanding terhadap data itu.8 Untuk itu perlu dilakukan kajian
terkait dengan penelitian sejenis untuk membandingkan hasil
7 Eko Sugiarto, Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif, Yogyakarta, CV Solusi Distribusi,
2015,15. 8J. Lexy Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007,
330.
-
10
penelitian. Peneliti mengambil hasil penelitian dari firman dan sri
rahayu9 yang meneliti tentang perubahan Tutorial Tatap Muka (ttm)
menjadi Tutorial Web (Tuweb) tahun 2020. Ditemukan perbedaan
kesiapan peserta didik secara teknis maupun non teknis. Teknis
dalam arti kemampuan secara perangkat pembelajaran. Non
teknisnya secara pemahaman terkait IT dan juga minat dalam
pembelajaran jarak jauh.
b. Triangulasi Data
Triangulasi data pada penelitian ini menggunakan triangulasi dengan
tiga sumber data, yaitu wawancara, observasi dan kuisioner
dokumen. Dari hasil penelitian menggunakan triangulasi tersebut
ditemukan bahwa perbandingan dari hasil wawancara terhadap nara
suber secara online, observasi dalam proses pembelajaran jarak jauh
dan juga membandingkan data real dari hasil kuisioner dokumen dari
para nara sumber ditemukan fenomena yang benar-benar tejadi di
masyarakat saat pandemi covid-19 berlangsung.
8. Kajian Pustaka
a. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang dipandang memiliki kesamaan topik
dengan penelitian ini, akan tetapi beda fokus kajian penelitian
diantaranya:
9 Sri rahayu, firman, Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19, Vol 2 No 2
(2020): Indonesian Journal of Educational Science (IJES) 81-89
https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/ijes/issue/view/73https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/ijes/issue/view/73
-
11
Penelitian Dindin Jamaludin dkk10 bertujuan untuk mengetahui
hambatan, solusi dan proyeksi pembelajaran masa pandemic Covid-
19 pada mahasiswa.
Penelitian Gunawan dkk11 Penerapan jarak sosial oleh
pemerintah memiliki dampak yang signifikan pada kegiatan
pembelajaran di perguruan tinggi di masa pandemik Covid-19.
Penelitian setiawan12 bertujuan untuk merancang dan
menerapkan beberapa lembar kegiatan literasi saintifik untuk
pembelajaran jarak jauh topik penyakit Coronavirus 2019 (COVID-
19) bagi siswa sekolah dasar.
Penelitian Daxiang Dai13 meneliti The implementation of
“School’s Out, But Class’s On” is inseparable from the support of
online education. Bahwa Implementasi “School's Out, But Class's's”
tidak dapat dipisahkan dari dukungan pendidikan online.
Penelitian Ruichang Cai14 The first Middle School in
Changyuan City, Henan Province has been relying on protocol-
guided learning for a long time. Bahwa Sekolah Menengah pertama
10 Dindin jamaludin, Pembelajaran Masa Pandemik Covid-19 Pada Calon Guru:
Hambatan, Solusi Dan Proyeksi, Bandung, UIN Sunan Gunung Djati, 2020, 01. 11 Gunawan dkk, Variations of Models and Learning Platforms for Prospective Teachers
During the COVID-19 Pandemic Period, Indonesian Journal of Teacher Education, 1(2), 61-70. 12 Setiawan, A. R. (2020, April 21). Lembar Kegiatan Literasi Saintifik untuk
Pembelajaran Jarak Jauh Topik Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19).
https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i1.80 13 Dai, Daxiang and Lin, Gaofeng, Online Home Study Plan for Postponed 2020 Spring
Semester during the COVID-19 Epidemic: A Case Study of Tangquan Middle School in Nanjing,
Jiangsu Province, China, March 15, 2020. 14 Cai, Ruichang and Wang, Quanzhou, A Six-Step Online Teaching Method Based on
Protocol-Guided Learning during the COVID-19 Epidemic: A Case Study of the First Middle
School Teaching Practice in Changyuan City, Henan Province, China (March 17, 2020).
https://papers.ssrn.com/sol3/cf_dev/AbsByAuth.cfm?per_id=4060903https://papers.ssrn.com/sol3/cf_dev/AbsByAuth.cfm?per_id=4060862
-
12
di Kota Changyuan, Provinsi Henan telah mengandalkan
pembelajaran yang dipandu protokol untuk jangka panjang.
Penelitian agah tugrul korucu15 Differences between m-learning
(mobile learning) and e-learning, basic terminology and usage of m-
learning in education. Tentang penggunaan perangkat seluler dan
jaringan internet dalam pembelajaran di Turki tahun 2011.
Dengan menjelaskan penelitian sejenis, maka dapat dilihat
persamaan dan perbedaannya dengan penelitian yang akan dilakukan
ini. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang ditampilkan di
atas adalah membahas tentang pembelajaran. Adapun yang
membedakan penelitian ini dengan karya ilmiah dan penelitian
lainnya yang telah ada adalah bahwa di samping lokasi penelitian yang
berbeda, penelitian yang penulis lakukan ini memusatkan perhatian
pada proses pembelajaran dalam meningkatkan proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam di SMP N 1 Banyubiru.
b. Kerangka Teori
a. Covid-19
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya
dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang
dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory
15 Agah Tugrul Korucu,Differences between m-learning (mobile learning) and e-learning,
basic terminology and usage of m-learning in education, Procedia - Social and Behavioral Sciences, Volume 15, 2011, Pages 1925-1930
https://www.sciencedirect.com/science/journal/18770428https://www.sciencedirect.com/science/journal/18770428https://www.sciencedirect.com/science/journal/18770428/15/supp/C
-
13
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit
jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia. Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2.
Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan
manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan
dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke
manusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan
COVID-19 ini masih belum diketahui.16
Covid-19 menjadikan dunia pendidikan melakukan banyak cara
dalam memutus rantai penyebaran bawah ini. Dari pembatasan
sosial hingga pembelajaran dari rumah, penyampaian protokol
kesehatan bagi sekolah, pembatasan aktivitas di sekolah. Bahkan
menjadikan banyak agenda sekolah yang tidak terlaksana karena
efek dari Covid-19.
b. Pembelajaran PAI
Pengertian pendidikan Agama Islam dengan sendirinya adalah
suatu sistem pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan
yang dibutuhkan oleh manusia. Pendidikan Islam pada khususnya
yang bersumberkan nilai-nilai tersebut juga mengembangkan
kemampuan berilmu pengetahuan. Sejalan dengan nilai-nilai
16 KEMENKES RI, pencegahan dan pengendalian coronavirus disease (Covid-19)
(Jakarta, dirjen pencegahan dan pengendalian penyakit, 2020), 11
-
14
Islam yang melandasinya adalah merupakan proses ihtiyar yang
secara pedagogis kematangan yang mengutungkan.17
Dalam proses pembelajaran PAI di masa Covid-19 ini juga
menjadi salah satu motivasi dalam meningkatkan spiritual agar
Covid-19 tidak mudah untuk menyerang seseorang secara
psikologis. Seseorang menjadi memiliki keyakinan dalam
menjaga kesehatan dan kesetabilan diri paik lahir maupun batin
dengan mengkombinasikan protokol kesehatan yang telah
diberlakukan di Indonesia dengan kebiasaan menjaga kesehatan
dalam islam.
Adanya covid-19 tidak menjadi penghalang akan berlangsungnya
proses pembelajaran, adapun yang harus diperhatikan dalam
pembelajaran menyangkut 3 hal, yaitu:
1. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan
keputusan secara rasional tentang tujuan pembelajaran tertentu
dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang
ada.18 Melihat hal tersebut, guru sebagai subyek pendidikan
dalam hal ini juga sabagai subyek pendidikan perlu
memperbaharui perangkat pembelajaran yang sudah ada,
karena perlu disadari, dengan adanya covid-19 memaksa guru
17 H.M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1991),13 18Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. (Jakarta:
Kencana, 2006)87.
-
15
untuk mengubah rencana pembelajaran sebelumnya yang
bersifat tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Hal ini
sebenarnya sudah dipermudah dengan adanya perubahan
perangkat yang mulanya berlembar-lembar, menjadi hanya
satu lembar. Hal ini berdasar pada SK Menteri Kemendikbud
No 14 Tahun 2019 tentang rancangan rencana pembelajaran.
2. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan keseluruhan kegiatan yang
dirancang untuk membelajarkan peserta didik. Pada satuan
pendidikan, proses pembelajaran diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif sesuai dengan bakat,
minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.19
Melihat situasi dan kondisi yang ada saat ini, tentu proses
pembelajaran berjalan tidak sebagaimana mestinya. Karena
yang seharusnya berjalan dalam pembelajaran tidak terjadi
secara menyeluruh. Tidak ada interaksi antara guru dengan
siswa atau pun siswa dengan siswa yang lainnya. Proses
pembelajaran yang terjadi akhirnya hanya melalui media
elektronik, baik berupa chatting atau vidio conference, hal ini
tentu menjadikan dampak yang kurang baik bagi
19 Dedi Mulyasana, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2012), 155.
-
16
berlangsungnya proses pembelajaran. Karena tidak secara
langsung dapat bertatap muka.
3. Evaluasi Pembelajaran/Penilaian Pembelajaran
Penilaian merupakan proses memberikan atau menentukan
nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria
tertentu.20 Dalam proses pembelajaran, penilaian memegang
peranan yang penting salah satunya untuk mengetahui tercapai
tidaknya proses pembelajaran yang telah dilakukan.
c. Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran jarak jauh bukanlah sesuatu yang baru di dunia
pendidikan. Proses. pembelajarannya biasanya dilakukan dengan
mengirimkan berbagai materi pembelajaran dan informasi dalam
bentuk cetakan, buku, CD-ROM, atau video langsung ke alamat
pembelajar. Selain itu yang dikirimkan secara langsung ke
pembelajar adalah urusan administrasi pembelajaran dan
manajemen pembelajaran. Sistem pembelajaran konvensional
adalah para pembelajar dan pengajar bertemu pada suatu tempat
dan waktu tertentu. Sistem pembelajaran konvensional lalu
berkembang menjadi pembelajaran jarak jauh (distance
learning)21. Pembelajaran jarak jauh mengalami kendala karena
pembelajarnya tersebar di wilayah yang berbeda-beda, sehingga
20 Nana Sudjana, Penilaian Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010),3. 21 Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi Dan
Kominukasi,Bandung, CV. Alvabeta, 2009, 18-19.
-
17
sulit untuk mengumpulkan pembelajar pada satu waktu dan
tempat tertentu. Dalam pembelajaran jarak jauh materi
pembelajaran tidak seharusnya disampaikan di kelas dalam suatu
pertemuan, tetapi dapat diberikan secara langsung tanpa
kehadiran para pembelajar dan pengajar.
Pembelajaran jarak jauh ada beberapa bentuk, antara lain:
1) Program pendidikan mandiri
2) Program tatap muka diadakan di beberapa tempat pada waktu
yang
telah ditentukan. Informasi pendidikan tetap disampaikan,
dengan/
tanpa interaksi dari pembelajar.
3) Program tidak terikat pada jadwal pertemuan, di satu tempat.
Pembelajaran jarak jauh didasarkan pada dasar pemikiran bahwa
pembelajar adalah pusat proses pembelajaran, bertanggung jawab
terhadap pembelajaran mereka sendiri, dan berusaha sendiri di
tempat mereka sendiri.
4) Pembelajaran jarak jauh dengan e-learning, yaitu
pembelajaran online berbasis teknologi informasi via internet.
Sistem pembelajaran ini dapat dilengkapi dengan modul atau
buku-buku pelengkap.
Sebuah pembelajaran akan memberikan hasil yang
maksimal, manakala semua komponen pembelajaran memenuhi
-
18
kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran. Tidak hanya dari
segi kognitif saja, tapi bagaimana setiap proses pembelajaran
memberikan pengaruh terhadap pola karakteristik dari siswa
menjadi lebih baik. Penggunaan media pembelajaran menjadi
penting di tengan wabah covid-19. Kreaifitas guru dalam
mengemas materi pembelajaran dalam bentuk komunikasi jarak
jauh/ menjadi hal yang perlu diperhatikan. Hal ini brtujuan agar
tujuan proses pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal.
Pemahaman guru terhadap metode penyampaian materi baik
melalui vidio conference di dunia maya atau pun materi yang
berupa penugasan, harus mampu memberikan pemahaman
kepada siswa. Penggunaan kalimat pengantar yang memahamkan
siswa agar siswa mudah menerima dan dapat mengerjakan tugas
dengan baik.
-
19
BAB II
PROSES PEMBELAJARAN JARAK JAUH
A. Proses Pembelajaran
1. Perangkat pembelajaran
Beberapa perangkat pembelajaran yang disiapkan guru pai di SMP N 1
Banyubiru antara lain:
a. Silabus, sebagai landasan dasar penyampaian materi pembelajaran
berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar.
b. RPP, sebagai dasar proses pembelajaran dari yang sudah
direncanakan sebelum proses pembelajaran berangsung.
c. Kalender pendidikan, kalender atau acuan waktu yang digunakan
berdasarkan waktu kerja yang sudah ditetapkan oleh dinas
pendidikan dan disepakati oleh satuan pendidikan.
d. Prota (program tahunan), progam tahunan yang ingin dicapai
seorang guru dalam proses pembelajaran selama satu tahun.
e. Promes (program semester), program semester yang ingi dicapai
seorang guru dalam proses pembelajaran selama satu semester.
f. Penysusunan KKM, batas standar minimal yang disusun guru
sebagai acuan minimal nilai siswa dalam pembelajaran berdasarkan
input siswa, sarana prasarana dan juga sumber daya guru yang ada,
sehingga memunculkan nilai KKM sebagai batas minimal nilai
-
20
seorang siswa. Juga berdasar dari acuan dasar yang sudah ditentukan
oleh dinas pendidikan.
2. Materi pembelajaran
Materi terlampir
3. Proses pembelajaran
a. Memulai pembelajaran
Proses awal pembelajaran, guru menanyakan kesehatan siswa,
memberikan motivasi untuk selalu hidup sehat dan semangat belajar
dari rumah.
b. Proses penyampaian pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, guru menggunakan beberapa
alternatif dalam proses pembelajaran ini, ada yang memberikan
pertanyaan kemudian siswa memberikan jawaban langsung setelah
pertanyaan disampaikan dalam forum grub WA. Ada pula yang
meminta siswa utk membuka materi pelajaran yang ada di buku atau
LKS, membaca, dan merangkum materi, setelah semua siswa selesai
melaksanakan tugas tersebut, guru menjelaskan secara ringkas
melalui audio record untuk didengarkan siswa. Beberapa guru juga
mengirimkan vidio/media, kemudian siswa diminta untuk meresume
materi yang harus kuasai oleh siswa, lalu memberikan tugas yang
sesuai dengan materi. Guru memberikan ulangan harian kepada siswa
melalui google formulir, Siswa mengerjakan ulangan harian dan
-
21
menjawab di google form tersebut. Ada pula yang memberikan materi
melalui google class room maupun email.
c. Penutup pembelajaran
Proses pembelajaran yang telah selesai dilaksanakan dalam
pembelajaran jarak jauh, kemudian guru memberikan penugasan,
kemudian dari penugasan itu guru memberikan penilaian. Ketika
beberapa siswa kurang memahami pembelajaran guru juga dapat
memberikan pengulangan materi, atau pendalaman sebagai penguat
pembelajaran yang telah berlangsung sebelumnya. Kemudian
memberikan arahan untuk materi yang akan dipelajari dipekan depan.
Di akhir pembelajaran guru memberikan motivasi kepada siswa untuk
selalu semangat menjaga kesehatan, hidup bersih, dan belajar dari
rumah, dan pembelajaran diakhiri dengan salam.
4. Metode penyampaian pembelajaran
Covid-19 menjadikan guru untuk lebih kreatif dalam memberikan
pembelajaran yang efektif dan efisien kepada siswa. Hal ini juga
berkaitan dengan metode yang digunakan guru untuk menyampaikan
materi pembelajaran kepada siswa, antara lain:
a. Penugasan mandiri secara online, siswa diberikan kata kunci, atau
kompetensi dasarnya, sehingga siswa dapat mencari materi baik dari
buku yang ada atau pun dari internet. Kemudian siswa meresume apa
yang mereka dapat dalam pencarian tersebut.
-
22
b. Resume, siswa meresume materi yang diberikan guru baik melalui
media tulis, audio maupun vidio.
c. Siswa diminta untuk menyimpulkan materi yang telah diberikan
sebagai feetback seberapa jauh siswa memahami materi yang
diberikan.
5. Evaluasi pembelajaran
Evaluasi pembelajaran sebagai hasil belajar siswa dari materi yang
disampaikan melalui media pembelajaran. Hasil evaluasi memang belum
sepenuhnya yang diinginkan guru. Hal ini dikarenakan banyak faktor
yang mempengaruhi siswa terlambat mengumpulkan ataupun tidak
mengumpulkan tugas. Hal ini tentu menjadi salah satu kendala dalam
proses evaluasi. Penugasan berupa soal, soal atau penugasan mencari
jawaban, baik menggunakan pilihan ganda atau pun uraian. Hal ini juga
memancing siswa untuk tetap belajar di rumah, secara tidak langsung
mereka mencari jawaban dan belajar. Adapun soal uraian yeng bersifat
argumen atau pendapat, berguna untuk mengembangkan proses berfikir
siswa. Belajar untuk mengemukakan pendapatnya melalui gagasan atau
argumennya dalam menyikapi sebuah persoalan. Guru memebrikan
penugasan melaui WA atau pun google form. Hal ini juga dimaksutkan
agar siswa mudah dalam mengerjakan pertanyaan, dan juga guru mudah
untuk mengkoreksi juga memberikan umpan balik kepada siswa terkait
tugas yang duberikan.
-
23
B. Aplikasi Yang Digunakan
1. Kelebihan Aplikasi
1.1 WhatsApp
Kelebihannya seperti mudah menggunakan, effisien waktu dan
biaya, bisa mengirimkan file, gambar atau foto, guru maupun siswa
bisa dengan mudah mengulang ulang materi pembelajaran melalui
HP, siswa bisa berkonsultasi jika menghadapi kesulitan dalam
memgerjakan tugas dan masih banyak lagi tentunya
1.2 Google Form
a. Sangat mudah digunakan. Google Form sangat mudah untuk
digunakan, termasuk dalam pembuatan maupun pemakaiannya.
Dengan kemudahannya tersebut, Google Form ini sangat cocok
untuk digunakan untuk pembelajaran .
b. Gratis. layanan Google Form secara gratis. Dengan kelebihan ini,
guru tidak perlu membuang uang untuk membeli aplikasi maupun
layanan seperti pembuatan formulir atau daftar pertanyaan untuk
latihan soal kepada siswa.
c. Programnya cukup ringan. Tidak seperti program lainnya, Google
Form termasuk memiliki program yang ringan. Sehingga Anda
dapat menggunakannya tanpa adanya kendala.
d. Bisa dibagikan. Kelebihan Google Form yang dapat guru gunakan
yaitu dapat dibagikan ke berbagai plaform. Kelebihan ini sangat
bermanfaat karena dengan membagikannya , kita dapat membuat
-
24
semua siswa bisa mengisi kuis maupun kuisioner/soal yang telah
kita buat untuk mengumpulkan jawaban.
e. Memiliki fitur SpreadSheets. Salah satu kelebihan Google Form
yang sangat penting yaitu, Google Form memiliki fitur
Spreadsheets. guru dapat melihat tanggapan survei yang telah
dikumpulkan pada formulir secara rapi dan juga otomatis. Dan
juga guru dapat melihat info tanggapan siswa dari waktu dan
grafiknya dengan fitur Spreadsheets ini.
1.3 Google Classroom
a. Sangat mobile Friendly untuk pemula. Kelebihan yang pertama
adalah sangat mobile friendly untuk guru, maksudnya guru yang
baru pertama menggunakan Google Classroom pasti tidak akan
mengalami kesulitan saat mengoprasikanya. Maka Google
Classroom didesain dengan sederhana akan tetapi banyak fitur.
Maka wajar jika orang yang baru mengenal aplikasi ini langsung
bisa menggunakannya.
Dengan kelebihan Google Classroom yang sedimikian mudah
digunakan, supaya kedepanya bisa menjadi aplikasi yang bisa
menunjang pendidikan di era digital ini.
b. Mudah mengelola tugas yang diberikan
Selain mudah digunakan ada fitur lain di Google Classroom
dimana kita saat diberikan tugas oleh guru atau admin kelas kita,
maka dengan mudah kita bisa melihatnya pada satu halaman yang
-
25
menyediakan laman tugas. Google Classroom menjadi aplikasi
alternatif belajar secara online atau . Google Classroom telah
membuat mudah baik itu untuk siswa atau guru. Materi yang
diberikan juga otomatis tersampaikan ke laman siswa dan bisa kita
terima juga liwat email. Google Classroom memberikan bentuk
tugas atau materi dalam berbagai bentuk mulai dari dokumen,
tulisan, foto, gambar, dan masih banyak lagi file yang dapat
dikelola.
c. Semua file masuk ke Google Drive kita
Kelebihan Google Classroom ketiga adalah semua
bentuk file baik itu mp4,mp3, doc, pdf,zip dan masih banyak
lagi. Semua itu otomatis masuk ke akun Google Drive kita
sehingga kita tidak usah mencari penyimpanan yang lain
untuk menyimpan file yang telah kita upload. Google Classroom
juga otomatis mensinkronkan antara akun gmail dengan akun
Google class yang telah kita gunakan. Maka tidak usah khawatir
akan kehilangan file ataupun dokumen yang lainya. Itu semua
sudah tersimpan di Google Drive.
d. Mudah meninjau tugas sebelum dikirim
Kita bisa melihat kesalahan atau kekurangan apa yang masih ada
di tugas yang akan kita kirim. Google Classroom menyediakan
fitur melihat tugas sebelum dikirim. Google Classroom juga
memberikan fitur bagai pengajar yaitu pembuatan tugas yang
https://wayah-e.blogspot.com/2020/04/aplikasi-belajar-online-terbaik.htmlhttps://wayah-e.blogspot.com/2020/04/aplikasi-belajar-online-terbaik.htmlhttps://wayah-e.blogspot.com/2020/04/11-Aplikasi-untuk-membuka-dan-mengedit-dokumen-file.htmlhttps://wayah-e.blogspot.com/2020/04/11-Aplikasi-untuk-membuka-dan-mengedit-dokumen-file.htmlhttps://wayah-e.blogspot.com/2020/04/11-Aplikasi-untuk-membuka-dan-mengedit-dokumen-file.htmlhttps://wayah-e.blogspot.com/2020/04/11-Aplikasi-untuk-membuka-dan-mengedit-dokumen-file.htmlhttps://wayah-e.blogspot.com/2020/04/cara-membuat-file-zip-mudah-dan-cepat.htmlhttps://wayah-e.blogspot.com/2020/04/11-Aplikasi-untuk-membuka-dan-mengedit-dokumen-file.htmlhttps://wayah-e.blogspot.com/2020/04/11-Aplikasi-untuk-membuka-dan-mengedit-dokumen-file.html
-
26
sangat mudah dan menarik. Sehingga para siswa tidak bosan saat
mengerjakan tugas di Google Classroom. Dan semua itu tersedia
di 1 laman saja.
e. Sangat mudah melihat pengumuman dari pengajar
Pengumuman dalam Google Classroom dimaksudkan agar para
pengajar bisa memberikan informasi baik itu absensi, tugas, foto
siswa atau pengumuman yang bersifat penting lainya.
f. Bebas dari iklan dan aman
semua kegiatan yang kita lakukan tidak akan diganggu dengan
penayangan iklan. Sehingga kita lebih fokus dalam belajar dan
berdiskusi di Google Classroom.
g. Tersedia secara gratis
Dari kebanyakan aplikasi yang dapat kita unduh secara gratis,
maka kamu akan menemukan aplikasi Google Classroom yang
tersedia secara gratis baik itu di playstore ataupun app store.
1.4 google drive
a. Dengan Hard Google, yang dapat menyimpan semua file di satu
tempat, sehingga kita dapat mengaksesnya dari mana saja dan
berbagi dengan orang lain.
b. Gunakan Google Hard Android app untuk mengakses foto,
dokumen, video dan file lain yang disimpan pada Google Drive.
c. Kita bisa upload/download file ke Hard Google langsung dari
perangkat
-
27
d. Membuat file folder yang tersedia offline sehingga anda dapat
mengaksesnya bahkan ketika anda tidak memiliki koneksi
internet.
e. Membuat dan mengedit dokumen Google dengan format rich
text.
f. Lakukan perubahan cepat untuk spreadsheet.
g. Bisa membaca file PDF
h. Upload dan mengkonversi file ke format Google Docs.
i. Mengambil foto dari teks dicetak dan mengubahnya menjadi
dokumen Google
j. Support untuk penggunna tablet, Honeycomb
k. Buka dan lihat file apapun.
l. Simpan file seseorang di tempat yag aman
m. Akses dimana saja.
n. Penelusuran yang canggih
o. Lebih dari penyimpanan kolaborasi.
1.5 Email
a. Cepat
Pesan yang dikirimakan lewat email dapat sampai dalam hitungan
menit bahkan detik tergantung kecepatan koneksi internet.
b. Praktis
Dokumen tugas dapat diberikan secara praktis melalui email. Jika
sewaktu– waktu dibutuhkan lagi, dokumen tersebut dapat dengan
-
28
mudah disertakan ulang untuk pengiriman ulang email ke alamat
lainnya.
c. Aman
d. Rapi
2. Kelemahan aplikasi
2.1 whatsApp
Kekurangan penggunaan Grup WA sebagai media pembelajara seperti
jika sinyal tidak baik tentunya akan menghambat proses pengiriman
materi pelajaran, ada beberapa siswa yang menyalahgunakan HPnya
bukan untuk pembelajaran,siswa bisa lupa waktu, siswa cenderung
kurang focus pada materi yang dibahas.
2.2 Google Form
a. Tidak bisa digunakan pada forum diskusi online.
b. Tidak bisa menggunakan equation dengan secara langsung.
Kekurangan kedua dari Google Form yaitu tidak bisa
menggunakan equation. Dimana dari soal matematika maupun
jawabannya sangat memerlukan adanya equation atau simbol
matematik. Sayangnya, fitur ini tidak dimiliki oleh Google Form.
2.3 Google Classroom
a. Tampilan yang kurang menarik bagi siswa
-
29
Masalah tampilan ini memang membuat orang bingung. ada
yang suka dan ada yang tidak suka dengan tampilan Google
Classroom saat ini dan itu memang wajar.
b. Saat Google Drive Penuh file tidak bisa dikirim
Yang sangat menjadi kekurangan serta kelemahan Google
Classroom ini adalah dimana kalau Google Drive yang kita
miliki penuh maka file atau dokumen yang kita kirim ke
pengajar menjadi eror dan tidak terkirim.
c. Waktu pengiriman masih bisa diatur
Kekurangan yang ketiga adalah apabila kita ingin
mengirim file ke Google Classroom kita bisa mengatur waktu
pengirimanya. Maksudnya, apabila kita terlambat mengirim file
kita bisa mengundurkan waktu di smartphone kita sehari supaya
kita bisa menyerahkan file kita.
2.4 Google Drive
Kelemahan penyimpanan data online adalah ketergantungan kita
dengan jaringan internet. Untuk wilayah Indonesia tidak semua
tempat memiliki akses internet yang memungkinkan dapat berjalan
dengan lancar.
2.5 Email
a. Tergantung koneksi internet
b. Tergantung hardware untuk dapat mengakses jawaban
c. Tidak semua orang bisa menggunakan email
https://wayah-e.blogspot.com/2020/04/11-Aplikasi-untuk-membuka-dan-mengedit-dokumen-file.htmlhttps://wayah-e.blogspot.com/2020/04/11-Aplikasi-untuk-membuka-dan-mengedit-dokumen-file.htmlhttps://wayah-e.blogspot.com/2020/04/11-Aplikasi-untuk-membuka-dan-mengedit-dokumen-file.htmlhttps://wayah-e.blogspot.com/2020/04/11-Aplikasi-untuk-membuka-dan-mengedit-dokumen-file.html
-
30
BAB III
FAKTOR PENGHAMBAT
A. Faktor Penghambat
1. Tidak semua siswa memiliki HP/Android
Pembelajaran membutuhkan perangkat yang harus disediakan baik
dari guru atau pun siswa. Hp/androit sebagai salah satu penunjang
pembelajaran jarak jauh belum dimiliki semua siswa. Hal ini menjadi
salah satu faktor tidak lancarnya proses pembelajaran.
2. Signal yang tidak terjangkau
Geografis kecamatan banyubiru terdiri daerah yang tidak rata, terdiri
dari dataran rendah dan tinggi. Hal ini menjadikan beberapa signal
provider tidak menjangkau daerah secara merata. Sehingga jaringan
provider dibeberapa tempat tidak terjangkau. Ada yang menjangkau
tapi kekuatan signalnya tidak mencukupi, sehingga harus mencari
lokasi yang signal providernya kuat agar dapat mengakses
pembelajaran.
3. Kuota yang tidak mencukupi
Penyebaran covid-19, menjadikan beberapa daerah di banyubiru harus
di tutup untuk mencegah atau memutus penyebaran covid-a9. Sehingga
siswa tidak bisa keluar untuk membeli paket kuota internet menjadikan
data internetnya tidak mencukupi, mengingat semua mata pelajaran
meberikan tugas dan siswa harus mengakses tugas tersebut.
-
31
4. Kurangnya pemahaman akan IT pada siswa
IT menjadikan proses pembelajaran jarak jauh ini diberlakukan di
semua jenjang pendidikan. Namun tidak semua siswa tanggap dengan
IT, hal ini menjadikan siswa kesulitan dalam mengikuti proses
pembeljaran jarak jauh.
5. Tidak semua perangkat mendukung aplikasi yang digunakan
Aplikasi yang digunakan dalam pembelajaran tentunya membutuhkan
beberapa fitur untuk pada perangkat pembelajaran, dalam hal ini
komputer atau hp. Sementara beberapa siswa tidak memiliki hp yang
mendukung penggunaan aplikasi tersebut. Sebagai contoh, siswa hanya
memiliki hp yang biasa, tidak dapat digunakan untuk mengakses
internet atau pun tidak dapat dipasang aplikasi whatApp. Sehingga
proses pembelajarannya terganggu.
6. Faktor ekonomi orang tua
Faktor ekonmi orang tua juga menjadi salah satu faktor tidak
berjalannya pembelajaran jarak jauh. Untuk kebutuhan sehari-hari saja
beberapa orang tua masih kesulitan dalam mencukupi kebutuhannya,
apalagi untuk membeli hp/komputer dan juga paket data internet. Tentu
ini menjadi penghambat siswa mendapatkan pembelajaran. Disisi lain,
adanya covid-1 menjadikan beberapa orang tua diberhentikan dari
pekerjaannya dan tidak mendapatkan penghasilan untuk memenuhi
kebutuhan hidup keluarganya.
-
32
7. Kurangnya minat siswa terhadap PJJ
Pembelajaran tidak hanya terganggu dari masalah teknisnya, tetapi
juga berasal dari minat siswa, secara ekonomi mampu, perangkat yang
dimiliki mendukung, namun siswa yang tidak minat terhadap
pembelajaran online juga menjadi penghambat, terlalu asik main game
onliane, sosial media, dan yang lain-lain, bisa menjadikan siswa tidak
tertarik dengan pembelajaran. Saat masuk sekolah mereka malas,
ditambah perintah untuk belajar dari dumah, menjadi alasan mereka
untuk semakin tidak belajar, dan lebih senang untuk bermain dan tidak
belajar.
8. Guru lelah, waktu kerjanya tidak terbatas menjadikan guru lelah karena
harus fokus kepada hp/komputer untuk mengoreksi dan menilai tugas
siswa. Disisi lain guru juga harus mempersiapkan perangkat
pembelajaran dan harus bekerja lebih ekstra karena fokus yang
dikerjakan menjadi lebih banyak.
9. Mengganggu kesehatan karena terlalu lama memandang komputer/hp.
Hal ini juga menjadikan salah satu faktor guru menjadi lelah dan kurang
istirahat.
-
33
BAB IV
FAKTOR PENDUKUNG
A. Faktor Pendukung/kelebihan PJJ
1. Efektif, penggunaan pembelajaran jarak jauh tentu memberikan efek
positif dalam penggunaan waktu dan biaya, dengan adanya PJJ,
pembelajaran dapat dilakukan tanpa harus bertatap muka sehingga
biaya yang digunakan lebih hemat. Waktu yang digunakan dalam PJJ
lebih fleksibel karena pembelajaran, evaluasi, dan penilaian dapat
dilakukan kapan saja dan di mana saja.
2. Efisien, penggunaan media maya menjadikan pjj lebih mudah, adanya
sumber daya ini menjadikan pembelajaran lebih hemat tenaga dan juga
lebih hemat secara materi, karena penggunaan soft file lebih sering
digunakan dari pada penggunaan hard file. Guru menajdi lebih hemat
dalam megeluarkan tenaga karena hasil pembelajaran dapat dilihat
langsung melalui rekapan yang sudah ditampilkan oleh sistem.
3. Bisa dikerjakan dimana saja, pembelajaran online menjadikan
kebebasan guru atau pun siswa untuk belajar. Dalam keadaan santai
siswa dan guru dapat mengerjakan pekerjaannya dengan rileks dan juga
bisa lebih fokus karena kondisi lingkungan yang kondusif, tidak ramai
atau pun gaduh.
4. Bisa diakses dari jarak jauh tanpa bertatap muka, kejenuhan guru atau
pun siswa saat belajar di dalam kelas dapat menjadi lebih fresh karena
-
34
pembelajaran dapat dilakukan tanpa tatap muka, kegaduhan yang biasa
terjadi menjadi lebih tenang dan kondusif dalam proses pembelajaran.
Menjadi hemat secara ongkos karena pembelajaran dapat dilaksanakan
dari rumah masing-masing.
5. Hemat kertas, pembelajaran menjadi lebih hemat karena tidak
membutuhkan banyak kertas seperti saat pembelajaran di dalam kelas.
6. Waktu yang tidak terbatas. Pembelajaran jarak jauh menjadi tidak
terbatas, kapan pun guru dan siswa dapat berkomunikasi dan saling
memberikan informasi terkait meteri pembelajaran.
7. memacu daya kreatif siswa yang cerdas, dengan adanya pembelajaran
yang bebas menjadikan siswa menjadi lebih kreatif dan meningkatkan
kecerdasan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
8. ketika ulangan tidak perlu koreksi nilai sudah keluar sendiri,
penggunaan media pembelajaran memberikan keuntungan bagi guru.
Soal pertanyaan yang didesain untuk test menjadikan proses koreksi
menjadi lebih cepat. Guru memberikan soal melalui link yang
kemudian dibuka dan dikerjakan oleh siswa, sehingga muncul jawaban
yang benar dan secara otomatis hasil pengerjaan siswa muncul.
Menjadikan guru mudah dalam mendapatkan nilai siswa.
9. sekali memposting materi atau tugas pelajaran langsung bisa diketahui
semua siswa dari semua kelas.
10. anak bebas berkreasi dan bertanya jawab, siswa memiliki kebebasan
dalam mengkreasikan minat dan bertanya jawab. Guru juga dapat
-
35
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan pendapat
atau argumennya. Hal ini tentu menarik siswa lain untuk ikut aktif
adalam proses pembelajaran jarak jauh.
11. konsultasi secara online, siswa dapat berkonsultasi secara langsung
kepada guru yang bersangkutan terkait materi yang tidak siswa pahami.
Bisa terjadi pembelajaran 2 ataupun tiga arah dalam diskusi grup kelas.
Tanpa arus bertatap muka seperti di dalam kelas.
B. Guru PAI dalam pembelajaran jarak jauh
Proses pembelajaran menjadikan guru PAI di SMP N 1 Banyubiru
mengalami pengembangan pembelajaran yang maju. Dengan adanya
beberapa aplikasi pembelajaran yang digunakan, guru PAI tetap dapat
melaksanakan tugas sebagai guru dengan baik. Persiapan perangkat
pembelajaran, proses pembelajaran, hingga evaluasi pembelajaran dapat
dilakukan oleh guru sebagaimana mestinya. Informasi materi yang
disampaikan kepada siswa dapat tersampaikan dengan baik. Meskipun
demikian, perlu digarisbawahi, nahwa beberapa siswa masih belum
mengikuti pembelajaran karena faktor teknis yang memang tidak bisa
dipungkiri. Adanya faktor penghambat dan pendukung tetap harus
menjadikan guru secata obyektif dalam meberikan hasil penilaian/evaluasi
di akher pembelajaran. Seperti penelitian seblumnya, bahwa pembelajaran
menemui beberapa kendala dan juga memiliki pendukung dalam proses
pelaksanaannya. Dalam hal ini peneliti menemui bebapa hal yang berbeda,
-
36
faktor geografis tempat tinggal siswa SMP N 1 Banyubiru menjadi faktor
terhambatnya proses pembelajaran karena terkendala jaringan internet yang
tidak kuat. Faktor ekonomi masyarakat yang masih didominasi kalangan
menengah kebawah dan juga pemahaman siswa terkait dengan IT
menjadikan pembelajaran sedikit terganggu. Peneliti juga menemukan
beberapa hal terkait dengan faktor pendukung pembelajaran, guru menjadi
sangat terbantu dengan adanya pembelajaran jarak jauh. Mengingat masih
adanya permasalahan yang ada, guru tetap dapat menyampaikan informasi
dengan baik melalui media yang ada.
-
37
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penerapan pembelajaran jarak jauh di masa Covid-19 dalam
meningkatkan proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP N 1
Banyubiru berjalan dengan baik dan dapat terlaksana sebagaimana mestinya
tanpa mengurangi hak siswa dalam mendapatkan informasi atau
pembelajaran sebagai mana yang mereka dapatkan ketika pembelajaran di
dalam kelas.
Faktor penghambat pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan
proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP N 1 Banyubiru dapat
dikategorikan menjadi 3 hal, yang pertama terkait jaringan internet baik
karena faktor perangkat, kuota internet, dan juga pemahaman siswa terkait
IT. Yang ke dua, faktor siswa, dikarenakan siswa yang tidak minat dengan
adanya pembelajaran jarak jauh juga karena faktor ekonomi orang tua yang
tidak mendukung. Yang ke tiga dari faktor guru. Guru menjadi kehabisan
waktu karena harus mengoreksi lebih banyak, terlalu fokus terhadap
hp/komputer menjadikan beberapa pekerjaan terbengkalai. Pekerjaan
rumah yang akhirnya juga menjadi korban karena proses pembelajaran
berjalan dimana saja dan kapan saja.
Faktor pendukung pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan
proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP N 1 Banyubiru.
Tenaga yang digunakan menjadi lebih afektif dan efisien. Bisa dilaksanakan
-
38
dmana saa dan kapan saja, lebih hemat dalam penggunaan materi secara
hardcopy. Siswa menjadi lebih kreatif dan bekerja cerdas. Siswa dapat
belajar secara mandiri dari kata kunci yang diberikan guru. Guru dapat
memberikan tugas sekali posting dan dapat diterima semua siswa. Dalam
hal mengoreksi untuk pilihan ganda lebih dimudahkan karena tinggal
menggunakan layanan yang ada sehingga guru memiliki waktu yang lebih
singkat dalam mengoreksi jawaban siswa.
B. Saran
Pembelajaran jarak jauh di SMP N 1 Banyubiru sudah baik. Namun
masih memiliki kekurangan dalam membackup siswa yang dalam keadaan
kurang mampu, dalam hal ini kurang mampu secara ekonomi sehingga
mengganggu proses pembelajaran karena siswa tidak memiliki hp androit
atau pun perangkat komputer, dan juga paket kuota internet. Di sini masih
ada peluang untuk peneliti lain meneliti untuk dijadikan bahan penelitian.
-
39
DAFTAR PUSTAKA
A. R, Setiawan, (2020, April 21). Lembar Kegiatan Literasi Saintifik untuk
Pembelajaran Jarak Jauh Topik Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19).
https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i1.80
Arifin,H.M. Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1991).
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Pratik, Jakarta: Bina
Aksara, 2010.
Cai, Ruichang and Wang, Quanzhou, A Six-Step Online Teaching Method Based
on Protocol-Guided Learning during the COVID-19 Epidemic: A Case
Study of the First Middle School Teaching Practice in Changyuan City,
Henan Province, China (March 17, 2020).
Dai, Daxiang and Lin, Gaofeng, Online Home Study Plan for Postponed 2020
Spring Semester during the COVID-19 Epidemic: A Case Study of
Tangquan Middle School in Nanjing, Jiangsu Province, China, March 15,
2020.
Firman , Sri Rahayu, , Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19, Vol 2
No 2 (2020): Indonesian Journal of Educational Science (IJES).
Gunawan dkk, Variations of Models and Learning Platforms for Prospective
http://localhost:969/cari_detail.php?lang=Indonesia&katcari=hadist&kunci=waba
h&imam=bukhari&nohdt=3214&page=
https://doi.org/10.31004/edukatif.v2i1.80https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/ijes/issue/view/73https://ojs.unsulbar.ac.id/index.php/ijes/issue/view/73http://localhost:969/cari_detail.php?lang=Indonesia&katcari=hadist&kunci=wabah&imam=bukhari&nohdt=3214&pagehttp://localhost:969/cari_detail.php?lang=Indonesia&katcari=hadist&kunci=wabah&imam=bukhari&nohdt=3214&page
-
40
https://www.kemkes.go.id/folder/view/full-content/structure-
faq.html.14/05/2020:20.08wib.
Jamaludin ,Dindin, Pembelajaran Masa Pandemik Covid-19 Pada Calon Guru:
Hambatan, Solusi Dan Proyeksi, Bandung, UIN Sunan Gunung Djati,
2020.
Kemendikbud, Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2o2o Tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Co Ro Naviru S D/Sease
(Covid-19).1.
KEMENKES RI, pencegahan dan pengendalian coronavirus disease (Covid-19)
(Jakarta, dirjen pencegahan dan pengendalian penyakit, 2020).
Korucu , Agah Tugrul,Differences between m-learning (mobile learning) and e-
learning, basic terminology and usage of m-learning in education,
Procedia - Social and Behavioral Sciences, Volume 15, 2011.
Lexy Moloeng, J, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2007.
Mulyasana,Dedi, Pendidikan Bermutu dan Berdaya Saing, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2012).
Munir, Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi Dan
Kominukasi,Bandung, CV. Alvabeta, 2009.
Sanjaya,Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
(Jakarta:
Kencana, 2006).
https://www.kemkes.go.id/folder/view/full-content/structure-faq.html.14/05/2020:20.08wibhttps://www.kemkes.go.id/folder/view/full-content/structure-faq.html.14/05/2020:20.08wibhttps://www.sciencedirect.com/science/journal/18770428https://www.sciencedirect.com/science/journal/18770428/15/supp/C
-
41
Sudjana,Nana, Penilaian Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2010).
Sugiarto, Eko, Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif, Yogyakarta, CV Solusi
Distribusi, 2015.
Syaodih Sukmadinata , Nana, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Teachers During the COVID-19 Pandemic Period,
Indonesian Journal of Teacher Education, 1(2).
-
i
LAMPIRAN - LAMPIRAN
-
ii
Lampiran 1 Biodata Lengkap Guru PAI
BIODATA GURU
1 NAMA : Hj. SITI JAMALIYAH, S. Ag.
NIP : 196211231988032005
TTL : Kab. Semarang, 23 Nopember 1962
ALAMAT : Randusari RT.01 RW.04 Ds. Banyubiru Kec. Banyubiru
Kab. Semarang
STATUS PEGAWAI : PNS
TMT : 01/03/1988
PENDIDIKAN : Sarjana
LAMA MENGAJAR : 32 Tahun
INSTANSI : SMP N 1 Banyubiru
NOMOR HP : 081239351124
KELAS YANG
DIAJAR
: VIII dan IX
2 NAMA : Laela Cahyani, S.Pd
NIP : -
TTL : Semarang, 19 Februari 1995
ALAMAT : Dsn. Randusari RT.01 RW.04 Banyubiru, Kab. Semarang
STATUS PEGAWAI : GTT
TMT : 16/12/2019
PENDIDIKAN : S1
LAMA MENGAJAR : 5 Bulan
INSTANSI : SMP N 1 Banyubiru
NOMOR HP : 085702125933
KELAS YANG
DIAJAR
: VII dan VIII
3 NAMA : Drs. Edy Umar
-
iii
NIP : 196201202014061001
TTL : Kab. Semarang, 20 Januari 1962
ALAMAT : RT.02 RW. 01 Gentan Ds. Kebumen, Kec. Banyubiru
STATUS PEGAWAI : PNS
TMT : 01/07/1998
PENDIDIKAN : S1
LAMA MENGAJAR : 21 tahun 9 bulan
INSTANSI : SMP N 1 Banyubiru
NOMOR HP : 085742877826
KELAS YANG
DIAJAR
: VII dan VIII
-
v
Lampiran 2 Daftar Perangkat Pembelajaran
A. Siti Jamaliyah, S. Ag.
1.SILABUS
Satuan Pendidikan : SMP/MTs Kelas : VIII (Delapan)
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya..
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat,) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang)sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
Kompetensi Dasar Materi
Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
3.9 Memahami hikmah penetapan makanan dan minuman yang halal dan haram berdasarkan Al- Quran dan Hadits
Makanan dan minuman yang halal dan haram
Mengamati
• Membaca dan mencermati teks yang menyajikan materi tentang makanan dan minuman yang halal dan haram.
• Menonton dan mencermati gambar atau tayangan yang terkait makanan
Sikap
• Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi
12 JP • Al Qur’an dan terjemahnya Depag RI
• Buku Teks PAI kelas VIII
-
vi
4.9 Mengonsumsi makanan yang halal dan bergizi sesuai ketentuan syariat Islam
dan minuman yang halal dan haram.
• Menyimak dan membaca penjelasan mengenai makanan dan minuman yang halal dan haram.
• Mencermati dan membaca dalil naqli tentang makanan dan minuman yang halal dan haram.
Menanya
• Mengajukan pertanyaan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram. Mengajukan pertanyaan tentang kriteria dan jenis makanan yang diharamkan.
• Mengajukan pertanyaan tentang kriteria dan jenis minuman yang diharamkan.
Mengumpulkan Informasi
• Membuat skema tentang jenis-jenis makanan yang diharamkan.
• Membuat skema jenis-jenis minuman yang diharamkan.
• Merumuskan bahaya dari mengonsumsi makanan yang diharamkan.
• Menganalisis dan merumuskan bahaya dari minuman yang diharamkan
• Menganalisis dan merumuskan hikmah dibalik pengharaman makanan dan minuman.
Menalar/Mengasosiasi
• Membuat skema hubungan antara
yang memuat : ▪ Isi diskusi
(tentang hikmah makanan dan minuman yang halal dan haram dalam kehidupan)
▪ Sikap yg ditunjukkan siswa terkait dengan tanggung jawabnya terhadap pelaksanaan jalannya diskusi dan kerja kelompok.
Pengetahuan
• tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal – soal pilihan ganda
Keterampilan
• Mengumpulkan
• Buku-buku Penunjang PAIkelas VIII
• CD/Video Pembelajara n Interaktif
-
vii
makanan yang diharamkan dengan kegagalan hidup pelakunya.
• Membuat skema hubungan antara minuman yang diharamkan dengan kegagalan hidup para pelakunya
Mengomunikasikan
Menunjukkan/memaparkan hasil temuan dari bahaya mengonsumsi makanan yang diharamkan.
• Menunjukkan/memaparkan hasil temuan dari bahaya mengonsumsi minuman yang diharamkan.
• Menunjukkan/memaparkan rumusan hikmah menghindari makanan dan minuman yang diharamkan.
• Menyajikan hasil kesimpulan
• tentang materi makanan dan minuman yang halal dan haram.
gambar/ berita/ artikel tentang makanan dan minuman yang halal dan haram.
Membuat paparan diagram alur tentang jenis-jenis makanan dan minuman yang halal dan haram.
Banyubiru, 22 Mei 2020
Mengetahui; Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah, PAI dan Budi Pekerti,
Budiyono, S. Pd. M. Pd. Hj. Siti Jamaliyah, S.Ag
NIP.19650607 199702 1 002 NIP. 196211231988032005
-
viii
2.RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH
(RPP JJ)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 01 Banyubiru
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti
Kelas / Semester : VIII/2
Tema / Topik 12 : Iman Kepada Nabi dan Rasul, Ilmu Pengetahuan,
Makanan dan Minuman Halal Haram
Alokasi Waktu : 2 x 1 Jam Pembelajaran
Tgl Pelaksanaan : 19 Mei 2020
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta didik diharapkan dapat:
1. Meneladani sifat-sifat Nabi dan Rasul
2. Meneladani semangat ilmuwan muslim dalam menumbuhkembangkan ilmu
pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari
3. Mengimplementasikan makanan halal dan haram dalam kehidupan sehari-hari
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan 1) Guru menulis salam dan menanyakan kabar siswa melalui WA
2) Pembiasaan selama pandemi covid-19, selalu menjaga kebersihan,
kesehatan dan berdoa kepada Allah agar selalu terhindar dari hal buruk
dari lingkungan sekitar
Inti 1) Guru memberikan materi kepada siswa melalui WA group
2) Guru memberikan latihan soal pendidikan agama islam dan budi pekerti
kepada siswa melalui WA grup
3) Siswa mengerjakan latihan soal
4) Guru meneliti pekerjaan siswa
5) Guru memberikan feedback
Penutup 1) Meneladani sifat-sifat Nabi dan Rasul
2) Meneladani semangat ilmuwan muslim dalam
menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan dalam kehidupan
sehari-hari
3) Mengimplementasikan makanan halal dan haram dalam
kehidupan sehari-hari
-
ix
PENILAIAN :
1. Penilaian Sikap Spiritual Melalui pengamatan siswa dapat mempercayai adanya Nabi dan Rasul, ilmu
pengetahuan Bani Abbasiyah, serta membedakan makanan dan minuman halal
haram.
2. Penilaian Sikap Sosial Melalui pengamatan sederhana, meneladani sifat-sifat terpuji yang dimiliki
Nabi dan Rasul dan tokoh pejuang ilmu pengetahuan pada masa Bani
Abbasiyah dalam kehidupan sehari-hari dengan instrumen penilaian sosial atau
jurnal
3. Penilaian Pengetahuan Melalui soal pilihan ganda terkait materi Iman kepada Nabi dan Rasul, Ilmu
pengetahuan Bani Abbasiyah serta Makanan dan Minuman Halal Haram terkait
sesuai dengan rubrik penilaian pengetahuan
Banyubiru, 22 Mei 2020
Mengetahui; Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah, PAI dan Budi Pekerti,
Budiyono, S. Pd. M. Pd. Hj. Siti Jamaliyah, S.Ag
NIP.19650607 199702 1 002 NIP. 196211231988032005
-
x
3. MATERI PEMBELAJARAN:
Pertemuan Pertama:
1. Pengertian
a. Pengertian makanan /minuman yang halal
b. Pengertian makanan/minuman yang haram
2. Kriteria makanan / minuman yang halal dan yang haram sesuai syariat Islam
Pertemuan Kedua:
1. Manfaat makkanan /minuman yang halal dan bahaya makanan /minuman yang
haram
2. Membaca ayat al-quran QS.al-Maidah : 3 dan Hadits-hadits terkait
3. Mengartikan Qs. Al-Maidah :3 dan ayat –ayat lain serta Hadits terkait
Pertemuan Ketiga:
1. Jenis produk makanan dan minuman yang halal dan bergizi
2. Jenis produk makanan dan minuman yang haram
B. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Pertemuan 1
a. Pendahuluan (15 menit)
1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh
seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
2) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Quran surahzayat pilihan
yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik.
3) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi, dan tempat duduk
peserta didik.
4) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif
yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
5) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai.
6) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
7) Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.
-
xi
b. Kegiatan inti (90 menit)
1) Mengamati:
Siswa membaca dan mencermati teks yang menyajikan materi tentang
makanan dan minuman yang halal dan haram.
1) Menanya:
Siswa mengajukan pertanyaan tentang makanan dan minuman yang
halal dan haram dan kriterianya
2) Mengeksplorasi:
Siswa membuat skema kreteria tentang jenis-jenis makanan yang
dihalalkan dan yang diharamkan.
4) Mengasosiasi:
Siswa membuat skema hubungan antara makanan yang diharamkan
dengan kegagalan hidup pelakunya.
5) Mengkomunikasikan:
Siswa mempresentasikan hasil temuan hubungan antara prilaku
mengonsumsi makanan yang halal dan yang diharamkan dengan
prilaku pelakunya
2) Penutup (15 menit)
a. Guru melakukan post test terhadap pemahaman peserta didik selama proses
pembelajaran.
b. Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c. Guru memberikan reward kepada “kelompok peserta didik terbaik”.
d. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
e. Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik berkaitan dengan materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
f. Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa.
a. Pertemuan 2
a. Pendahuluan (15 menit )
1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh
seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
2) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Quran surahzayat pilihan
yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik.
3) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi, dan tempat duduk
peserta didik.
4) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif
yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
5) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai.
6) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
7) Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.
-
xii
b. Kegiatan inti (90 menit)
1) Mengamati:
Siswa mengamati dan mencermati gambar atau tayangan yang
terkait makanan dan minuman yang halal dan haram.
Siswa berlatih membaca dalil naqli yang terkait dengan
makanan/minuman yang halal dan yang haram
2) Menanya:
Dibawah bimbingan guru, peserta didik mengajukan pertanyaan tentang
manfaat mengonsumsi makanan/minuman yang halal dan bahaya
mengonsumsi jenis makanan yang diharamkan.
3) Mengumpulkan informasi (Mengeksplorasi):
Siswa menemukan manfaat mengonsumsi makanan dan minuman yang halal
dan madhorot mengonsumsi makanan/minuman yang haram
Siswa menemukan dalil /dasar hukum dari ayat-ayat al-Quran dan hadits
tentang makanan/ minuman yang halal dan yang haram
4) Mengasosiasi
Siswa membuat penalaran hubungan antara makanan /minuman yang halal dan
bergizi dengam kesehatan dan prestasi hidup
Siswa membuat skema hubungan antara makanan/minuman yang
diharamkan dengan kegagalan hidup para pelakunya
5) Mengkomunikasikan:
Siswa mempresentasi kan hasil temuan dari manfaat dan bahaya
mengonsumsi minuman yang halal dan yang diharamkan.
c. Penutup (15 menit)
1) Guru melakukan post test terhadap pemahaman peserta didik selama proses
pembelajaran.
2) Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3) Guru memberikan reward kepada “peserta didik terbaik”.
4) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
5) Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik berkaitan dengan materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
6) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa.
a. Pertemuan 3
a. Pendahuluan (15 menit)
1) Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh
seorang peserta didik dengan penuh khidmat.
2) Guru memulai pembelajaran dengan pembacaan al-Quran surah ayat pilihan
yang dipimpin oleh salah seorang peserta didik.
3) Guru memperhatikan kesiapan diri peserta didik dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kehadiran, kerapian pakaian, posisi, dan tempat duduk
peserta didik.
-
xiii
4) Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara komunikatif
yang berkaitan dengan materi pembelajaran.
5) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai.
6) Guru mengkondisikan peserta didik untuk duduk secara berkelompok.
7) Menyampaikan tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran.
b. Kegiatan inti (90 menit)
1) Mengamati:
Siswa mencermati jenis produk makanan dan minuman yang halal
dan haram.
2) Menanya:
Peserta didik dengan dibantu motivasi dari guru mengajukan pertanyaan mengenai
cirri-ciri makanan dan minuman yang halal dan haram.
3) mengeksplorasi:
Siswa menemukan dan menganalisis komposisi jenis produk
makanan dan minuman yang halal dan kandungan gizinya
Siswa menemukan dan menganalisis komposisi jenis produk
makanan dan minuman yang dan kandungan gizinya.
4) Mengasosiasi:
Siswa menyimpulkan jenis produk makanan dan minuman yang halal
dan bergizi serta makanan /minuman yang diharamkan.
5) Mengkomunikasikan:
Siswa mempresentasikan hasil temuannya tentang jenis produk
makanan dan minuman yang halal dikonsumsi serta yang haram
dikonsumsi.
Bersama Guru Siswa menyarankan untuk mengonsumsi makanan /
minuman yang halal dan bergizi serta menghindari makanan dan
minuman yang diharamkan.
2. Penutup (15 menit)
1) Guru melakukan post test terhadap pemahaman peserta didik selama proses
pembelajaran.
2) Guru bersama-sama para peserta didik melakukan refleksi terhadap
pembelajaran yang telah dilaksanakan.
3) Guru memberikan reward kepada “peserta didik terbaik”.
4) Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
5) Guru memberikan tugas mandiri kepada peserta didik berkaitan dengan materi
yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
6) Guru bersama-sama para peserta didik menutup pelajaran dengan berdoa.
-
xiv
4.EVALUASI PEMBELAJARAN JARAK JAUH
Mapel : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas : VIII
-
xv
-
xvi
B. Laela Cahyani, S.Pd
1. SILABUS
Satuan pendidikan : SMP Kelas : VII
Kompetensi Inti :
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya..
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual dan procedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat,) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang)sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
waktu
Sumber
Belajar
3.13 Memahami sejarah
perjuangan Nabi
Muhammad SAW
Periode Madinah
dan Madinah.
4.13 Menyajikan
strategi perjuangan yang dilakukan
1. Sejarah
perjuangan
Nabi
Muhammad
Saw. periode
Madinah
1.1. sebab-sebab
Nabi
Mengamati
• Mengamati dan memberi komentar gambar atau
tayangan yang terkait dengan perjuangan Nabi Muhammad
Saw. periode Madinah.
• Menyimak dan membaca penjelasan mengenai
Tugas
• Menuliskan hasil pengamatan
terhadap perilaku-perilaku yang
dapat dijadikan hikmah dan
pelajaran bagi kita
1 x 3 JP
• Buku
siswa Kemdikbud
• Gambar/ video/ multimedi
a interaktif
• Internet
-
xvii
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
waktu
Sumber
Belajar
Nabi Muhammad
Saw. periode Madinah.
Muhammad
Saw. hijrah.
1.2. peristiwa
Nabi
Muhammad
Saw. hijrah
1.3. Dakwah
nabi
Muhammad
di Madinah
perjuangan Nabi Muhammad
Saw. periode Madinah.
Menanya
• Mengajukan pertanyaan bagaimana sikap masyarakat
Madinah dalam menyambut datangnya Nabi Muhammad
Saw.?
• Mengajukan pertanyaan terkait kronologi sebab-sebab Nabi
Muhammad Saw. hijrah atau pertanyaan lain yang relevan.
Eksperimen/explore
• Mendiskusikan sejarah sebab-
sebab Nabi Muhammad Saw. hijrah berdasarkan data dari berbagai sumber.
• Mendiskusikan peristiwa Nabi Muhammad Saw. hijrah.
berdasarkan data dari
berbagai sumber.
dari sejarah Islam
Periode Madinah.
Observasi
• Mengamati pelaksanaan
diskusi dengan menggunakan
lembar observasi yang memuat: ▪ Isi diskusi
(sejarah perjuangan
Islam periode Madinah)
▪ Sikap yg ditunjukkan siswa terkait
dengan tanggung
jawabnya terhadap
pelaksanaan jalannya diskusi dan
• Peta Madinah
-
xviii
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
waktu
Sumber
Belajar
• Mendiskusikan dakwah Nabi Muhammad Saw. di Madinah.
Asosiasi
• Melakukan analisis kronologi sejarah sebab-sebab Nabi Muhammad Saw. hijrah dalam
bentuk membuat diagram alur.
• Melakukan analisis kronologi peristiwa Nabi Muhammad
Saw. hijrah dalam bentuk membuat diagram alur.
• Melakukan analisis dakwah Nabi Muhammad Saw. di Madinah dalam bentuk
membuat diagram alur.
Komunikasi
• Menyajikan paparan kronologi sejarah sebab-sebab Nabi
Muhammad Saw. hijrah dalam bentuk membuat diagram alur.
• Menyajikan paparan kronologi peristiwa Nabi Muhammad Saw. hijrah dalam bentuk
membuat diagram alur.
kerja
kelompok.
Portofolio
• Membuat paparan
kronologi sejarah perkembangan
Islam periode Madinah yang diwujudkan
dalam bentuk membuat
diagram alur.
Tes
• Tes kemampuan kognitif dengan
bentuk tes soal – soal pilihan
ganda dan uraian
-
xix
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian Alokasi
waktu
Sumber
Belajar
• Menyajikan paparan analisis dakwah Nabi Muhammad Saw.
di Madinah dalam bentuk membuat diagram alur.
• Menanggapi pertanyaan.
• Menyusun kesimpulan.
Banyubiru, 22 Mei 2020
Mengetahui; Guru Mata Pelajaran
Kepala Sekolah, PAI dan Budi Pekerti,
Budiyono, S. Pd. M. Pd. Laela Cahyani, S.Pd
NIP.19650607 199702 1 002 NIP.
-
xx
2. RPP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH
(RPP JJ)
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 01 Banyubiru
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam & Budi Pekerti
Kelas / Semester : VII/2
Tema / Topik 12 : Dakwah Nabi Muhammad saw Periode Madinah
Alokasi Waktu : 1 x 1 Jam Pembelajaran
Tgl Pelaksanaan : 11 April