Download - Teori organisasi umum
TEORI ORGANISASI UMUM
DISUSUN
O
L
E
H
KELAS : SI 2B
WANDA - 11411244
PERGURUAN TINGGI WIDYA DHARMASEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
TAHUN 2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-
Nya maka saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Teori
Organisasi Umum”.
Penulisan makalah adalah merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Teori Organisasi Umum di Perguruan Tinggi
STMIK Widya Dharma Pontianak.
Sebelumnya penulis mohon maaf jika ada kekurangan maupun kesalahan dalam
penulisan dan penyusunan makalah ini, karena bagaimanapun penulis masih
dalam proses belajar dan mendalami bidang matematika bilangan ini.
Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Pontianak, Maret 2012
Penulis,
Wanda.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1. PENGERTIAN TEORI ORGANISASI UMUM 1
BAB 2. TEORI ORGANISASI 3
BAB 3. EVOLUSI TEORI ORGANISASI 9
BAB 4. TUJUAN ORGANISASI 12
KESIMPULAN 13
DAFTAR PUSTAKA 14
ii
BAB 1. PENGERTIAN TEORI ORGANISASI UMUM
Pada dasarnya pengertian organisasi dibedakan menjadi dua, yaitu organisasi
dalam arti statis (sebagai sesuatu yang tidak bergerak/diam), dan organisasi
dalam arti dinamis (organisme sebagai suatu organ yang hidup, suatu organisme
yang dinamis/proses kerjasama antara orang-orang yang tergabung dalam suatu
wadah tertentu untuk mencapai tujuan bersama seperti yang telah ditetapkan
secara bersama pula.
Pengertian organisasi menurut beberapa para ahli :
Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang
melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu
sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity)
sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sedangkan menurut saya :
Organisasi adalah sekumpulan orang – orang yang membentuk sebuah kerjasama
dikarenakan mereka ingin mencapai sebuah tujuan yang sama.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti
visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok
orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah
1
organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena
memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam
masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Organisasi terbentuk atas dua komponen utama, yakni orang dan sistem. Dua hal
ini saling terikat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dari yang saya baca
teori organisasi berbeda dengan ‘Perilaku Organisasi’ (PO). Perilaku Organisasi
lebih menekankan pada bahasan perilaku dan interaksi orang-orang di dalamnya
secara mikro. Stephen P. Robbins merangkum teori awal organisasi dan
perkembangannya. Mulai dari ‘sistem tertutup’ yang dianut organisasi pada abad
18-19, manajemen audit, cerita mengenai F. Taylor hingga Miles & Soagan.
Stephen bukan hanya memaparkan teori struktur organisasi yang dikemukakan
oleh Mintzberg (Sederhana, Birokrasi Profesional, Mesin Birokrasi, Divisi dan
Adokrasi), tetapi juga mengemukakan bahasan baru. Ada 3 jenis struktur yang
utama, yakni sentralisasi, formalitas dan kompleksitas. 3 variabel tersebut itulah
yang menjadi pembeda. Dikatakan pula bahwa penyebab terjadinya struktur
dalam perspektif industrialisasi bermula dari proses industri, kemudian menjadi
strategi dan berakhir pada pembuatan struktur organisasi. Jika dikaitkan dengan
perkembangan ilmu yang lebih relevan saat ini, maka istilah yang cukup
mendekati untuk mewakili ‘strategi’ adalah ‘proses bisnis’.
2
BAB 2. TEORI ORGANISASI
Teori organisasi adalah studi tentang bagaimana organisasi menjalankan
fungsinya dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-
orang yang bekerja di dalamnya ataupun masyarakat di lingkup kerja mereka.
Teori organisasi merupakan suatu konsepsi, pandangan, tinjauan, ajaran, pendapat
atau pendekatan tentang pemecahan masalah organisasi agar lebih berhasil dalam
mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Teori organisasi pertama kali muncul pada abad 19 dilatarbelakangi oleh Revolusi
Inggris dan perusahaan raksasa yang lahir di Amerika Serikat.
Teori organisasi itu sendiri dibagi atas 5 klasifikasi yaitu :
1. Teori Manajemen Ilmiah
2. Teori Organisasi Klasik
3. Teori Organisasi Antar Hubungan Manusia
4. Teori Behavioral Science
5. Teori Aliran Kuantitatif
Berikut ini pengertian dari ke 5 klasifikasi teori organisasi :
Teori Manajemen Ilmiah / Klasik
Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :
1. Pentingnya peran seorang manajer
2. Pemanfaatan dan pengangkatan tenaga kerja
3. Tanggung jawab kesejahteraan seorang karyawan
4. Iklim yang cenderung kondusif
Manajemen ilmiah memperhatikan prinsip-prinsip pembagian kerja.
Robert Owen (1771 – 1858)
3
Menekankan tentang peranan sumberdaya manusia sebagai kunci keberhasilan
perusahaan.Dilatar-belakangi oleh kondisi dan persyaratan kerja yang tidak
memadai, dimana kondisi kerja sebelumnya dan kehidupan pekerja pada masa
itu sangat buruk.
Charles Babbage (1792 – 1871)
Menganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja dalam kaitannya
dengan pembagian pekerjaan. Sehingga setiap ekerja dapat dididik dalam
suatu keterampilan khusus. Setiap pekerja hanya dituntut tanggungjawab
khusus sesuai dengan spesialisasinya.
Frederick W. Taylor :
Merupakan titik tolak penerapan manajemen secara ilmiah hasil penelitian
tentang studi waktukerja (time & motion studies). Dengan penekanan waktu
penyelesaian pekerjaan dapat dikorelasikan dengan upah yang diterima.
Metode ini disebut sistem upah differensial.
Hennry L. Gantt (1861 – 1919) :
Gagasannya mempunyai kesamaan dengan gagasan Taylor, yaitu :Kerjasama
saling menguntungkan antara manajer dan karyawan. Mengenal metode
seleksi yang tepat. Sistem bonus dan instruksi. Akan tetapi Hennry menolak
sistem upah differensial. Karena hanya berdampak kecil terhadap motivasi
kerja.
Frank B dan Lillian M. Gilbreth (1868 – 1924 dan 1878 – 1972):
Berdasarkan pada gagasan hasil penelitian tentang hubungan gerakan dan
kelelahan dalampekerjaan. Menurut Frank, antara gerakan dan kelelahan
saling berkaitan. Setiap gerakan yang dihilangkan juga menimbulkan
kelelahan. Menurut Lillian, dalam pengaturan untuk mencapai gerakan yang
efektif dapat mengurangi kelelahan.
4
Herrrington Emerson (1853 – 1931) :
Berpendapat bahwa penyakit yang mengganggu sistem manajemen dalam
industri adalah adanya pemborosan dan inefisinesi. Oleh karena itu ia
menganjurkan :
1. Tujuan jelas
2. Kegiatan logis
3. Staf memadai
4. Disiplin kerja
5. Balas jasa yang adil
6. Laporan terpecaya
7. Urutan instruksi
8. Standar kegiatan
9. Kondisi standar
10. Operasi standar
11. Instruksi standar
12. Balas jasa insentif
Teori Organisasi Klasik
Fayol (1841 – 1925) :
Teori organisasi klasik mengklasifikasikan tugas manajemen yang terdiri atas:
- Technical : kegiatan memproduksi produk dan mengoranisirnya.
- Commercial : kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
- Financial : kegiatan pembelanjaan.
- Security : kegiatan menjaga keamanan.
- Accountancy : kegiatan akuntansi.
- Managerial : melaksanakan fungsi manajemen yang terdiri atas :
a. Planning : kegiatan perencanaan
b. Organizing : kegiatan mengorganiisasikaan
c. Coordinating : kegiatan pengkoorrdinasiian
d. Commanding : kegiatan pengarahann
5
e. Controlling : kegiatan penngawasaan
Selain hal tersebut diatas, asas-asas umum manajemen menurut Fayol adalah :
- Pembagian kerja
- Asas wewenang dan tanggungjawab
- Disiplin
- Kesatuan perintah
- Kesatuan arah
- Asas kepentingan umum
- Pemberian janji yang wajar
- Pemusatan wewenang
- Rantai berkala
- Asas keteraturan
- Asas keadilan
- Kestabilan masa jabatan
- Inisiatif
- Asas kesatuan
James D. Mooney :
Menurut James, kaidah yang diperlukan dalam menetapkan organisasi
manajemen adalah :
- Koordinasi
- Prinsip Skala
- Prinsip Fungsional
- Prinsip Staf
Teori Organisasi Hubungan Antar Manusia
Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologis terhadap bawahan,
yaitu dengan mengetahui perilaku individu bawahan sebagai suatu kelompok
hubungan manusiawi untuk menunjang tingkat produktifitas kerja. Sehingga
ada suatu rekomendasi bagi para manajer bahwa organisasi itu adalah suatu
sistem sosial dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan psikologis
karyawan agar produktifitasnya bisa lebih tinggi.
6
Teori Behavioral Science :
Abraham maslow
Mengembangkan adanya hirarki kebutuhan dalam penjelasannya tentang
perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.
Douglas Mc Gregor
Dengan teori X dan teori Y.
Frederich Herzberg
Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
Robert Blake dan Jane Mouton
Membahas lima gaya kepemimpinan dengan kondisi manajerial.
Rensis Likert
Menidentifikasikan dan melakukan penelitian secara intensif mengenai empat
sistem manajemen.
Fred Fiedler
Menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan.
Chris Argyris
Memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem antar hubungan
budaya.
Edgar Schein
Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.Teori behavioral science
ditandai dengan pandangan baru mengenai perilaku orang per orang, perilaku
kelompok sosial dan perilaku organisasi.
Teori Aliran Kuantitatif
Memfokuskan keputusan manajemen didasarkan atas perhitungan yang dapat
dipertanggungjawabkan keilmiahannya. Pendekatan ini dikenal sebagai
pendekatan ilmu manajemen yang biasa dimulai dengan langkah - langkah
sebagai berikut :
1. Merumuskan masalah
2. Menyusun model aritmatik
7
3. Mendapatkan penyelesaikan dari model
4. Mengkaji model dan hasil model
5. Menetapkan pengawasan atas hasil
6. Mengadakan implementasi
7. Alat bantu yang sering digunakan dalam metode ini adalah metode
statistik dan komputerisasi
8. Melihat kemungkinan dan peluang sebaai informasi yang dibutuhkan
pihak manajemen.
8
BAB 3. EVOLUSI TEORI ORGANISASI DAN MANAJEMEN
Ilmu pengetahuan terdiri atas seperangkat teori dalam bidang tertentu. Teori berfungsi untuk
membaca kenyataan empiris. Fakta empiris yang sama dapatdiceritakan oleh beberapa orang
dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengankacamata teori yang digunakan. Tanpa teori, buta
tentang peristiwa empiris, sebaliknya tanpa berhadapan dengan peristiwa-peristiwa empiris,
suatu teori lumpuh.
Ciri-ciri teori:
- Terdiri atas seperangkat proposisi (proposisi=pernyataan tentang hubunganantara dua
konsep atau lebih) yang saling berkaitan
- Masing-masing proposisi atau defenisi atau konsef saling menerangkan(sehingga
diperoleh gambaran yang bulat dan utuh tentang suatu peristiwa)
- Beberapa diantaranya dapat diuji secara empiris (metodologi penelitian)
Contoh teori:
- Apabila seseorang diberi stimulus, maka ia akan memberikanreaksi dengan cara
tertentu (stimulus dan reaksi adalah dua konsep yangdihubungkan menjadi satu
proposisi)
- Konsep hukuman dan perilaku (apabilaanak diberi hukuman, maka perilakunya akan
berubah ke arah yangpositif=proposisi),
Fungsi teori :
- Eksplanatif (menjelaskan), bersifat positif, ditentukan oleh:
a. Kesederhanaan strukturnya
b. Kecermatan penjelasannya
c. Relevansinya terhadap fenomenasosial yang berbeda-beda.
- Prediktif (peramalan/prakiraan), bersifat probabilities, diterapkan dalam tiga jenis
situasi:
a. Waktu yang akan datang
b. Tempat yang berbeda
c. Kelompoksosial yang lebih besar.kontrol (mengendalikan)
9
Evolusi Teori Organisasi Terdiri atas :
1. Teori Klasik :
- Teori tipe organisasi (Birokrasi) oleh Max Weber (Sosiolog Jerman)
- Teori manajemen Ilmiah oleh Fredrick Winslow Taylor (Amerika)
- Teori administrative (prinsif-prinsif organisasi) oleh Henry Fayol (Prancis).
2. Teori Organisasi dan Manajemen Neo Klasik
3. Teori modern
4. Teori organisasi dan manajemen Jepang dan teori Z
5 Golongan Teori Organisasi Modern (Prajudi Atmosudirdjo)
1. Teori organisasi klasik
2. Teori organisasi hubungan antar manusia
3. Teori proses
4. Teori prilaku
5. Teori Sistema.
4 Macam Teori Organisasi (Amitai Etzioni)
1. Teori klasik (Scientific management)
2. Aliran hubungan manusia (human relations)
3. Sistem pendekatan struktural
4. Teori pembuatan keputusan
9 Macam Teori Organisasi (Wursanto, 2003:260-274)
1. Teori organisasi klasik
2. Teori organisasi birokrasi
3. Teori organisasi human relations
4. Teori organisasi perilaku
5. Teori organisasi proses
6. Teori organisasi kepemimpinan
7. Teori organisasi fungsi
8. Teori organisasi pembuatan keputusan
9. Teori organisasi kontingensi
10
8 Pendekatan Teori Organisasi (Harold Koontz dan Cyrill o’Donnell)
1. Pendekatan pengalaman atau kasus (the empirical, or case approach)
2. Pendekatan prilaku antar pribadi (the interpersonal behavior approach)
3. Pendekatan perilaku kelompok (the group behavior approach)
4. Pendekatan kerjasama sistem social (the cooperative social system approach)
5. Pendekatan sistem teknik sosial (the sociotechnical system approach)
6. Pendekatan teori keputusan (the decision theory-center approach)
7. Pendekatan pusat komunikasi (the communication-center approach)
8. Pendekatan operasi (the operational approach)
11
BAB 4. TUJUAN ORGANISASI
Tujuan keluar : meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat. Untuk
memenuhikepuasan pelanggan (masyarakat) dan kesejahteraan social (Stephen Robins).
Tujuan ke dalam : Meningkatkan kepuasan kerja dan kesejahteraan pegawai serta
meningkatkan produktivitas dan hasil, sebagai berikut :
- Profitability (keuntungan) penanaman modal kembali (kelangsungan hidup
organisasi)
- Growth (pertumbuhan)Anggaran biaya, keuntungan, jumlah pegawai, bangunan fisik,
dijaga agar tidak kalah dalam persaingan
- Perluasan pasar, pertumbuhan yang tidak diimbangi dengan perluasan pasar hasil
produksi tidakada artinya
- Kepemimpinan, kepemimpinan adalah sumber pembaharuan dalam menciptakan
produk-produkbaru dan jasa. Dus dengan lahirnya produk-produk baru maka
organisasi (untuk beberapa lama) dapat merebut pasaran yang pada akhirnya
mendatangkankeuntungan
- Produktivitas, kemampuan memproses bahan (masukan/input) menjadi
(keluaran/output) yang bermutu tinggi dengan biaya yang serendah-rendahnya (asas
efisiensi).
- Sasaran dan anak sasaran, untuk mencapai tujuan, harus melakukan kegiatan. Masing-
masing kegiatanmemiliki sasaran tertentu. Sasaran adalah titik akhir seluruh kegiatan
khusus atau tertentu diarahkan.
Untuk mencapai sasaran, dilakukan beberapa kegiatan yang lebih khusus yang memiliki
sasaran yang lebih khusus. Sasaran yang lebih khusus disebut anak sasaran (sub-goals), yaitu
akhir dari kegiatan yang lebih khusus.
Fungsi Tujuan Sebagai:
- Pedoman bagi perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan (pedoman ke arahmana
organisasi akan dibawah)
- Sumber legitimasi untuk membenarkan segala kegiatan yang akan
dilaksanakan(landasan bagi organisasi yang bersangkutan)
12
- Standard (tolak ukur) pelaksanaan dimana segala kegiatan harus berorientasi pada
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya (menentukan macam aktivitas yang akan
dilakukan)
- Sumber motivasi bagi pegawai untuk bekerja lebih produktif
- Dasar rasionalitas bagi kegiatan berorganisasi (menentukan program, prosedur,
Koordinasi, Integrasi, Simplikasi, Sinkronisasi, dan Mekanisasi)
Kendala Dalam Mencapai Tujuan :
- Tujuan berubah-ubah
Organisasi yang kurang stabil, kadang-kadang tujuan dapat berubah-ubah/penukaran
tujuan (pengaruh lingkungan, biaya, penemuan baru, dll)
- Pimpinan terpusat pada satu bagian
Pimpinan hanya memusatkan pada suatu bagian saja dari tujuan sehinggabagian lain
dari tujuan tadi terabaikan;Tidak ada kerjasamaKurang adanya kerjasama yang baik,
menyebabkan kegiatan menjadi kurangselaras mengarah pada tujuan bersama
(kegiatan terkotak-kotak – kepalabagian hanya memikirkan bagiannya saja)
- Pertentangan
Antara tujuan pribadi dan tujuan organisasi dan antara tujuan-tujuan sendiri.
Agar Tujuan Efektif :
- Melibatkan seluruh individu
Dalam merumuskan tujuan harus melibatkan seluruh individu.
- Pembagian tugas
Dalam merumuskan tujuan ada pembagian tugas (pucuk pimpinan=tujuanumum,
menengah=merumuskan/menjabarkan sesuai bidang dst).
- Tujuan tidak bertentangan
Tujuan bidang/fungsional tidak boleh bertentangan dengan tujuan umum.
- Realistis
Tujuan harus realistis/sesuai keadaan (eksternal dan internal organisasi)
- Jelas batas-batas
Tujuan harus jelas batas-batas yang hendak dicapai
- Tindakan koreksi
13
Bila tujuan tidak tercapai, pimpinan harus meneliti apa penyebabnya danmelakukan
tindakan koreksi.
- Merumuskan Tujuan
Pendekatan yang sering digunakan dalam merumuskan sasaran bidang (unit)organisasi
adalah “Management By Objective” (MBO).
MBO adalah suatu proses dimana atasan dan bawahan merumuskan secara bersama-
sama sasaran organisasi, menetapkan tanggung jawab, tugas masing - masing, hasil
yang diharapkan, dan ukuran-ukuran yang digunakan sebagaipedoman untuk operasi
kesatuan (unit) dan memperkirakan pengarahan pegawai.
Empat Langkah Proses MBO :
1. Rumusan sasaran (goals setting)
2. Perencanaan tindakan (action planning)
3. Pengawasan sendiri (self control)
4. Laporan kemajuan secara berkala.
14
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Teori – teori yang dikemukakan para ahli ataupun kita sendiri memang tidak
memiliki kebenaran yang mutlak dikarenakan masing – masing teori itu
merupakan hasil pemikiran dari pribadi masing – masing orang, akan tetapi teori-
teori tersebut juga tidak dapat dikatakan salah, karena semua teori tersebut saling
melengkapi satu dengan yang lainnya. Maka dari itu jika kita ingin mempelajari
mengenai sebuah teori, terutama Teori Organisasi Umum, ada baiknya bila kita
tidak hanya mempelajarinya berdasarkan pendapat dari satu orang ahli saja, tetapi
dari berbagai ahli, agar lebih melengkapi pembelajaran kita.
15
DAFTAR PUSTAKA
Sultanifajar, 2011., Teori Organisasi Umum. http://wordpress.com/. Diakses pada
tanggal 28 Maret 2012.
http://scribd.com/. Diakses pada tanggal 30 Maret 2012.
16