Download - teh sosro.docx
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Era globalisasi dan liberalisasi perdagangan mewarnai milenium baru ( abad 21 ).
Beberapa perubahan telah, sedang, dan bakal terjadi. Bahkan dapat dikatakan bahwa tidak ada
yang tidak berubah, kecuali perubahan itu sendiri ( change becomes constant ). Adanya
kemajuan dalam berbagai bidang, seperti bidang ilmu pengetahuan, telekomunikasi, teknologi
informasi, jaringan transportasi, dan sektor-sektor kehidupan lainnya menyebabkan arus
informasi semakin mudah dan lancar mengalir antar individu dan/atau kelompok. Dunia sudah
terasa ibarat sebuah dusun global (global village). Batas-batas geografis maupun negara sudah
tidak lagi signifikan. Akibatnya konsumen semakin terdidik, banyak menuntut, dan memilki
posisi tawar menawar (bergaining position) yang semakin kuat. Kebutuhan dan keinginan
mereka berkembang semakin kompleks. Misalnya saja, konsumen masa kini tidak lagi bisa
dipuaskan dengan sekedar menyajikan “ trade off “ antara harga dan kelualitas produk. Mereka
menuntut enam hal sekaligus yaitu : Produk berkualitas tinggi (high quality), Harga yang wajar
(fair price), Penyerahan produk yang cepat (fast delivery), Layanan khusus (special services),
Produk yang memiliki tingkat fleksibelitas tinggi (high flexibility), dan Akrab dengan pemakai
(user friendly).
Pada masa sekarang ini, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
pertumbuhan dan perkembangan perekonomian telah memasuki era globalisasi. Hal ini
menyebabkan kompetisi dalam dunia bisnis menjadi semakin tajam. Konsumen yang merupakan
orientasi dalam suatu bisnis merupakan kunci utama dalam memenangkan persaingan ini.
Apalagi konsumen pun semakin kritis dalam memilih suatu produk atau jasa yang hendak dibeli.
Untuk mengimbangi perekonomian global yang cepat berubah ini setiap pelaku bisnis
dituntut untuk dapat meningkatkan daya saing dengan para pesaing-pesaingnya, baik itu pelaku
bisnis yang menawarkan produk, jasa atau campuran antara produk dan jasa. Dewasa ini salah
satu jenis industri yang mengalami perkembangan industri yaitu yang menawarkan produk
makanan dan minuman. Hal ini dapat dilihat dari semakin beragamnya jenis minuman ringan,
seperti jenis minuman dengan rasa teh, buah-buahan, dan jenis minuman bersoda, juga banyak
merek-merek minuman ringan yang dijual dipasaran seperti Fresh Tea, Lipton Ice Tea, Tekita,
Teh Tjong Dji, Green Tea, Teh Kotak, Sprite, Fanta, dan Coca cola. Demi memenuhi kebutuhan
konsumen yang beragam. Salah satu produk minuman dengan rasa teh yang telah lama dikenal
di Indonesia adalah Teh Botol Sosro, yang di produksi oleh PT. Sinar Sosro.
Teh Botol Sosro merupakan salah satu minuman ringan yang sangat terkenal dan menjadi
produk kebanggaan di Indonesia. Minuman ringan berbahan baku teh ini merupakan produk asli
Indonesia. Di
Indonesia, minuman ringan mudah sekali diperoleh di berbagai tempat, mulai dari warung
sampai toko-toko kecil. Minuman ringan di konsumsi oleh semua
lapisan masyarakat dariberbagai latar belakang pendidikan dan pekerjaan.
Dengan konsumsi minuman ringan yang sedemikian luasnya, produkminuman
ringan bukanlah barang mewah melainkan barang biasa. Keadaan
tersebut disebabkan oleh perubahan gaya hidup masyarakat yang menginginkan segala
sesuatu dalam waktu yang cepat dan praktis.
Salah satu perusahaan yang bergerak dibidang produksi minuman
ringan adalah PT Sinar Sosro. Produk yang dihasilkanberupa minuman ringan
dalam kemasan berbagai merek (Teh Botol Sosro, S-Tea, Tebs, Fruit Tea) dan ukuran. PT
SinarSosro merupakan perusahaan pertama Indonesia dan di
dunia yang berani mengolah dan menjual teh dalam kemasan untuk dijual kepada masyarakat.
Saat ini, perusahaan ini semakin berkembang walaupun telah bermunculan perusahaan-
perusahaan lain yang memproduksi produk yang sama. PT Sinar Sosro dengan teh
botolnya saat ini sudah merambah kemana-mana bahkan sampai keluar Indonesia. Pada
perkembangannya, perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan
sejenis lainnya. Persaingan antar produsen minuman ringan sangat ketat mengakibatkan lingkup
pasar yang semakin ketat juga.
Dalam situasi tingkat persaingan yang tinggi, PT Sinar Sosro memerlukan strategi
pemasaran yang tepat untuk dapat bersaing dan mewujudkan tujuan perusahaan. Dalam
penyusunan strategi pemasaran, perusahaan harus lebih memperhatikan
lagikondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan yaitu yang akan menjadi dasar
perusahaan dalam merumuskan danmenjalankan strategi pemasarannya. Strategi pemasaran ini
akan memberikan keunggulan dalam menghadapi persaingan padaindustri sejenis.
Selain itu, perusahaan perlu mengetahui sampai sejauh mana kondisi persaingan industri
serta analisis lingkungan yangmempengaruhi dalam industri minuman ringan. Selanjutnya
perusahaan perlu melakukan evaluasi
kembali mengenai strategi pemasaran perusahaan yang telah di terapkan
selama ini, apakah telah sesuai dengan kondisi lingkungan internal dan eksternal perusahaan
yang meliputi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman.
Setelah melakukan evaluasi kembali mengenai strategi pemasaran,
perusahaan dapat menyusun strategi pemasaran yang lebih disesuaikan dengan kondisi
lingkungan perusahaan, sehingga dalam aplikasinya dapat berjalan
secara efektif dan efesien.Melalui strategi pemasaran yang efektif dan efesien diharapkan
dapat meningkatkan volume penjualan produk Teh Botol Sosro untuk meraih keuntungan yang
optimal.
B. RUMUSAN PERMASALAHAN
Masalah perencanaan Strategi Pemasaran merupakan persoalan yang sangat penting
karena sebagian besar perputaran modal dan kemajuan perusahaan terjadi dibagian ini. Untuk
mengatasi masalah tersebut, dibutuhkan suatu Penyusunan Strategi Pemasaran yang baik dan
terarah sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan yang ada sekarang ini dan situasi
lingkungan bisnis dewasa ini. Apalagi di era globalisasi sekarang ini, persaingan tidak dapat
dihindarkan lagi, tidak hanya datang dari dalam negara iti sendiri, tetapi juga dari perusahaan
pesaing dari seluruh negara diduinia ini, karena dengan adanya kebebasan dalam dunia pasar.
Hal ini sangat perlu dianalisis dan antisipasi bagi perusahaan, terutama dalam kasus ini yaitu PT.
Sosro, agar tetap menjadi pelopor miniman teh nomor satu diindonesia maupun dunia, PT. Sosro
perlu mengatur strategi yang benar terjamin kekuatannya, agar para pesaing yg dalam bentuk
usaha yang sama maupun berbeda tidak dapat menggeser kedudukan yang sekarang ini telah
menjadi milik dari PT. Sosro itu sendiri.
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan utama dari penelitian ini adalah mencoba manganalisis strategi pemasaran global
yang diterapkan oleh PT. Sosro dalam dunia pemasarannya, sehingga produk yang dihasilkannya
bisa menembus pasar dunia sehingga bisa melambungkan nama Sosro kekanca internasional.
Adapun tujuan dari penilitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui strategi pemasaran PT. Sosro terutama strategi pemasaran dalam
menembus pasar global.
2. Untuk mengetahui implementasi strategi PT. Sosro
3. Untuk mengetahui pengembangan saluran distribusi PT. Sosro
4. Untuk mengetahui Targetting, Positioning, serta Segmentasion produk PT. Sosro.
D. MANFAATPENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Dengan adanya penelitiaan ini diharapkan, dapat memberikan tambahan informasi serta
dapat memperluas cakrawala berpikir bagi peneliti, sehingga dapat memajukan ilmu
pengetahuan tentang dunia pemasaran, khususnya strategi pemasaran dalam menjalan sebuah
perusahaan dalam tingkat global/internasional.
2. Manfaat Praktis
Memberikan sumbangan pemikiran bagi para pembaca tentang strategi pemasaran yang
dilakukan dalam era globalisasi saat sekarang ini terutama dalam persaingan pasar dalam tingkat
global, sehingga para pembaca bisa mengetahui bagaimana cara mengelolah strategi pemasaran
yang baik serta mengertahui strategi pemasaran global yang diterapkan oleh perusahan global
indonesia yaitu PT. Sosro. Dan setelah pembaca membaca penelitian ini, diharapkan pembaca
bisa menerapkan nya dalam dunia bisnis yang dijalaninya, sehingga perusahaan indonesia bisa
mengikuti jejak PT. Sosro ini dan “ Go Internasional “ dengan Srategi pemasaran yang matang.
Dengan majunya perusahaan-perusahaan Indonesia, maka akan maju pula Negara ini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. PEMASARAN GLOBAL
1. Pengertian Pemasaran Global ( Globalisasi Pasar )
Istilah “globalisasi” hingga saat ini masih banyak diperdebatkan dikalangan akademis.
Pada kalangan sekolah bisnis, globalisasi didefinisikan sebagai produksi dan distribusi produk
dan jasa yang memiliki keseragaman tipe dan kualitas diseluruh dunia (Rugman, 2001). Defenisi
yang berbasis ekonomik ini mengasumsikan bahwa integrasi yang melampaui batas-batas negara
berpotensi menghasilkan skala ekonomis pada level perusahaan dan/atau produk-produk
bermerek global. Bagian penting dari defenisi ini adalah keseragaman produk disemua pasar.
Sementara itu, defenisis yang lebih luas dikemukakan oleh Giddens (1999) yang
merumuskan globalisasi sebagai “interkoneksi sedunia pada level kultural, politik dan ekonomi
yang dihasilkan dari eliminasi hambatan-hamabatan komunikasi dan perdagangan”. Dengan kata
lain, Giddens meyakini bahwa globalisasi merupakan proses konvengensi aspek-aspek budaya,
politik, dan ekonomi dalam kehidupan.
Dalam konteks globalisasi, intensitas dan lingkup kompetisi sangat kompetitif dan luas.
Pesaing yang dihadapi sebuah perusahaan tidak lagi datang dari kawasan atau wilayah geografis
setempat. Tetapi raksasa global dari mancanegara hadir untuk saling berebut pasar, sebagian
industri mengalami globalisasi yang dipicu oleh 4 faktor utama yang disebut 4C :Customers,
Cost, Country, dan Competition (Yip, 1995).
1. Faktor pelanggan ( customers drivers )
Faktor ini merupakan pemicu globalisasi pasar yang paling kuat. Ada lima karakteristik utama
pasar internasional yang menyebabkan perusahaan-perusahaan berminat menerapkan strategi
pemasaran global :
a. Kesamaan kebutuhan konsumen.
b. Pelanggan global.
c. Saluran distribusi global.
d. Tranferable marketing.
e. Leadign markets.
2. Faktor biaya (cost drivers)
Faktor biaya tergantung pada aspek ekonomi dunia bisnis, seperti sakala ekonomis (economies of
scale), lingkup ekonomis (economies of scope) dan sourcing advantages. Sakala ekonomis
berupa pengurangan biaya perunit (unit cost) bisa diperoleh melalui upaya memasok lebih dari
satu pasar luar negeri.
3. Faktor negara (country drivers)
Dimasa lampau, hambatan pemerintah terhadap masuknya invesatasi dan perusahaan asing
berdampak pada terproteksinya pasar domestik dan tidak berkembangnya pemasaran global.
Perkembangan terakhir menunjukan adanya trend kearah perdagangan bebas yang memfasilitasi
aktivitas pemasaran global.
4. Faktor persaingan (competition drivers)
Dalam sejumlah industri, keberhasilan pesaing yang melakukan “go global” bisa menjadi
pendorong kuat bagi perusahaan lain untuk mengikutinya.
5. Faktor-faktor lain
Faktor 4C dari George S. Yip bisa dtambah dengan 3C lain yang tak kalah pentingnya sebagai
pemicu globalisasi industri :
- Comunication technology advancement, yakni revolusi dalam teknologi informasi dan
komunikasi.
- Capital, yakni menyangkut globalisasi pasar-pasar finansial.
- Chain (network), terutama penyempurnaan dalam bisnis travel.
2. Konsep Pemasaran Global
Pemasaran global didasarkan pada orientasi geosentris dan berfokus pada pemanfaatan
asset, pengalaman dan produk perusahaan secara global serta melakukan adaptasi terhadap apa
yang benar – benar unik dan berbeda pada setiap negara. Konsep ini mengakui budaya universal
dan perbedaan pasar yang unik. Tidak seperti pendekatan pasar internasional yang menerapkan
kampanye komunikasi yang dikembangkan untuk negara asalnya di semua negara tujuan
pemasaran atau pendekatan multinasional yang menciptakan kampanye unik di setiap negara,
maka perusahaan global akan membedakan apa yang bersifat global dan universal serta apa yang
spesifik dan unik dimasing – masing negara. Pemasaran global tidak berarti memasuki setiap
Negara didunia. Keputusan untuk masuk pasar diluar negeri tergantung pada sumber daya
perusahaan serta sifat peluang dan ancaman yang dihadapi.
3. Segmentasi, Targeting, Positioning dan Branding Global
Strategi utama dalam pemasaran global berkenaan dengan proses segmentasi, penetapan
pasar sasaran, dan positioning produk sedemikian rupa, sehingga produk perusahaan
dipersepsikan unik dan unggul dibandingkan produk para pesaing. Selain itu, penentuan merek
global juga merupakan keputusan kritis yang dalam banyak kasus berpengaruh pada kesuksesan
perusahaan global dalam jangka panjang.
a. Segmentasi Global
Segmentasi pasar adalah proses memilah suatu pasar kedalam berbagai kelompok
pelanggan yang berperilaku sama atau memiliki kebutuhan serupa. Setiap kelompok bisa dipilih
sebagai pasar sasaran untuk dilayani dengan strategi pemasaran tersendiri. Proses ini bermula
dari penentuan basis segmentasi, yaitu factor produk spesifik yang merefleksikan perbedaan –
perbedaan dalam tuntutan pelanggan atau daya tanggap terhadap variable pemasaran.
b. Global Targeting
Global targeting merupakan proses mengevaluasi dan membandingkan beragai segmen
pasar global, serta memilih satu atau lebih di antaranya sebagai pasar sasaran yang dinilai
berpotensi paling besar untuk dilayani secara efektif dan efisien. Perusahaan selanjutnya akan
merancang bauran pemasaran sedemikian rupa, sehingga bisa mewujudkan Return Of Sales
(ROS) terbaik bagi perusahaan dan sekaligus menciptakan nilai maksimum kepada para
pelanggan.
c. Global Positioning
Pada prinsipnya, positioning merupakan usaha untuk menempatkan produk dalam benak
pelanggan sedemikian rupa, sehingga memperoleh posisi yang unik dan unggul dibandingkan
produk pesaing. Posisi yang unik dan unggul ini didapatkan dari berbagai diferensiasi seperti :
produk, layanan, personil, saluran distribusi dan citra.
d. Global Branding
Seperti halnya dengan positioning, isi pokok dalam global branding menyangkut
standardisasi versus adaptasi. Penggunaan satu merek global tidak mungkin dilakukan jika :
a. Namanya sudah digunakan oleh perusahaan lain
b. Nama yang dipakai bisa memiliki konotasi budaya yang berbeda.
c. Ada tuntutan untuk menerjemahkan nama merek kedalam bahasa local.
4. Distribusi Global
Distribusi merupakan salah satu keputusan penting menentukan keberhasilan pemasaran
global. Akselerasi siklus hidup produk dan meningkatnya kebutuhan capital untuk riset dan
pengembangan produk menuntut entri pasar global yang cepat ke sejumlah pasar nasonal.
Kemampuan memaksimumkan jumlah pasar yang bisa sukses dimasuki membutuhkan akses
dalam system distribusi dan koordinasi antara pemasaran dengan produksi.
a. Tujuan dan Struktur Saluran Distribusi
Tujuan pokok saluran distribusi adalah mneciptakan utilitas bagi para pelanggan. Utilitas
tersebut terdiri atas 5 kategori berikut :
1. Utilitas tempat, yaitu ketersediaan produk dan jasa di lokasi yang nyaman dan mudah diakses
pelanggan potensial.
2. Utilitas waktu, yaitu ketersediaan produk dan jasa pada saat yang diinginkan pelanggan tertentu.
3. Utilitas bentuk, yaitu produk diproses, disiapkan dan siap dimanfaatkan, serta dalam kondisi
yang tepat.
4. Utilitas informasi, yakni jawaban atas pertanyaan dan komunikasi umum mengenai fitur dan
manfaat produk yang tersedia.
5. Utilitas kepemilikan, menyangkut negosiasi dan peralihan hak milik atas produk atau jasa yang
dipasarkan dari produsen ke konsumen.
Kelima utilitas dasar ini bisa menjadi sumber keunggulan kompetitif dan nilai produk.
Karena itu, pemilihan strategi distribusi merupakan salah satu keputusan kunci dalam
manajemen pemasaran global.
Strategi saluran disribusi dalam program pemasaran global harus sesuai dengan posisi
kompetitif perusahaan dan tujuan pemasaran keseluruhan di masing – masing pasar nasional.
Jika perusahaan ingin masuk ke pasar yang kompetitif, ada 2 pilihan utama yang tersedia, yaitu :
1. Keterlibatan langsung, melalui wiraniaga atau toko ritel milik perusahaan sendiri.
2. Keterlibatan tidak langsung, melalui agen, distributor, dan pedagang grosir independen.
b. Efektivitas Saluran Distribusi Global
Dalam rangka menetapkan strategi distribusi untuk pasar global atau menilai saluran
distribusi yang sudah ada, perusahaan harus mempertimbangkan biaya dari berbagai alternative
yang tersedia, hambatan masuk di pasar, orientasi perantara, kemampuan saluran untuk
mendistribusikan rentang produk perusahaan, serta karakteristik produk atau jasa dan pelanggan.
c. Konflik dan Pengendalian Saluran Ditribusi Global
Konflik dalam saluran distribusi terjadi manakala manajemen interorganisasional
bermasalah. Kerja sama merupakan unsur esensial dalam distirbusi karena keserbaragaman
perusahaan yang terlibat didalamnya. Bahkan kebanyakan di antaranya pengambil keputusan
independen yang tidak berada pada kepemilkan yang sama. Situasi ini makin diperumit oleh
factor budaya, jarak, hukum dan peraturan, serta perbedaan praktik bisnis di pasar internasional.
d. Inovasi dalam Saluran Distribusi Global
Inovasi saluran distribusi berkenaan dengan pencarian dan penemuan tipe perantara baru
yang bisa dipakai untuk mendistribusikan produk atau jasa perusahaan. Inovasi bisa didapatkan
dari 3 sumber, yaitu :
1. Perubahan teknologi yang memungkinkan perusahaan menggunakan tipe perantara yang
sebelumnya tidak tersedia.
2. Peraturan yang memungkinkan penciptaan tipe perantara tertentu.
3. Eksperimentasi dengan tipe perantara yang sebelumnya belum pernah dicoba oleh eksportir.
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN KASUS
A. PROFIL PERUSAHAAN
1. Sejarah dan Perkembangan PT. Sosro
SOSRO merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di
Indonesia. Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya yakni SOSRODJOJO.
Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi
di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan
merek Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah.
Bisnis SOSRO sampai dengan saat ini sudah dijalankan oleh tiga Generasi SOSRODJOJO
yakni :
Generasi Pertama (Pendiri Grup Sosro) :
1. Bapak Sosrodjojo (Alm.)
Generasi Kedua
1. Bapak Soemarsono Sosrodjojo (Alm.)
2. Bapak Soegiharto Sosrodjojo
3. Bapak Soetjipto Sosrodjojo
4. Bapak Surjanto Sosrodjojo
Sejak awal tahun 1990, bisnis ini telah mulai dikelola oleh cucu Bapak Sosrodjojo atau
dapat juga disebut denganGenerasi Ketiga.
Tahun 1953, Keluarga Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke
ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di
daerah Jawa Tengah.
Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan melakukan strategi
CICIP RASA (product sampling) ke beberapa pasar di kota Jakarta.
Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara
memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut siap, teh tersebut
dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang berhasil karena teh yang
telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di
pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar menunggu.
Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan kedalam panci-
panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-
lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa, sebagian besar tumpah dalam perjalanan
dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat tersebut jalanan di kota Jakarta masih
berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas kedalam
botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat pengunjung karena selain
praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara
sebelumnya.
Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum (ready to drink tea) dalam
kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT SINAR SOSRO yang merupakan pabrik teh
siap minum dalam kemasan botol pertama di Indonesia dan di dunia.
Model botol untuk kemasan Tehbotol Sosro mengalami tiga kali perubahan yakni :
1. Botol Versi I
Dikeluarkan pada tahun 1970 dengan merek TEHCAP BOTOL SOFT
DRINK SOSRODJOJO
2. Botol Versi II
Dikeluarkan pada tahun 1972 dengan merek TEH CAP BOTOL (dengan penulisan ”CAP”
lebih kecil, sehingga orang lebih membaca TEH BOTOL), selain itu Penulisan Soft Drink
dihilangkan, dan tulisan TEH BOTOL diganti dengan warna merah putih yang menggambarkan
produk asli Indonesia. Penulisan Sosrodjojo juga disingkat menjadi SOSRO dalam logo bulat
merah.
3. Botol Versi III
Pada tahun 1974, terjadi perubahan design botol yang ke-III. Design botolnya tidak seperti
botol versi I & II. Dengan bentuk botol yang baru dan perubahan pada penulisan merk
TEHBOTOL SOSRO pada kemasannya. Design botol ke-III ini diperkenalkan seiring dengan
didirikannya pabrik PT. SINAR SOSRO yang pertama di daerah Cakung, Jakarta.
Pengembangan bisnis minuman teh selanjutnya dilakukan oleh dua perusahaan
1. PT. SINAR SOSRO, perusahan yang memproduksi Teh Siap Minum Dalam
Kemasan. Produk-produknya adalah Tehbotol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy Tea Green Sosro,
TEBS, Happy Jus, dan Air Minum Prim-A.
2. PT. GUNUNG SLAMAT, perusahaan yang memproduksi Teh Kering Siap Saji.
Produk-produknya adalah Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh Poci, Teh Terompet, Teh Sadel,
Teh Sepatu dan Teh Berko.
PT. GUNUNG SLAMAT mendapatkan penghargaan sebagai Top Brand Award 2008 untuk
kategori Teh Celup.
Perkembangan Bisnis PT Sinar Sosro dari awal berdiri hingga sekarang
Seiring dengan perkembangan bisnis perusahaan, maka sejak Tanggal 27 November 2004,
PT SINAR SOSRO dan PT GUNUNG SLAMAT bernaung dibawah perusahaan induk (holding
company) yakni PT ANGGADA PUTRA REKSO MULIA (Grup Rekso) yang berkantor Pusat
di : Gedung Graha Rekso Jl. Boulevard Artha Gading Kav A1, Sentra Bisnis Artha Gading –
Kelapa Gading – Jakarta Utara, 14240.
Secara singkat Berikut perjalanan PT Sinar Sosro hingga sekarang :
1940 : Sosrodjojo mulai merintis the wangi cap botol
1953 : PT. Gunung Slamat didirikan
1965 : Promosi cicip rasa
1969 : muncul gagasan menjual the dalam kemasan botol
1974 : mendirikan PT. Sinar Sosro
2000 : Pabrik ke 7 di Bali mulai beroperasi
2004 : Mendirikan PT. Puri Tirta Kencana
2011: Sosro mulai melebarkan sayap ke bidang makanan
2. Visi dan Misi PT. Sinar Sosro
VISI :
PT Sinar Sosro sebagai perusahaan besar dan pemimpin pasar di industri minuman teh siap
saji memiliki suatu visi besar untuk kelangsungan hidup perusahaan dimasa yang akan datang,
yaitu menjadi “total beverage company”menjadi perusahaan minuman yang dapat melepaskan
dahaga konsumen kapan saja, dimana saja, serta memberikan nilai tambah kepada semua pihak
yang terkait.
MISI :
Misi suatu perusahaan adalah tujuan atau (purpose) yang membedakannya dari perusahaan-
perusahaan yang lain yang sejenis dan mengidentifikasi cakupan operasinya.
Secara ringkas, misi menguraikan produk, pasar dan bidang teknologi yang digarap perusahaan
yang mencerminkan prioritas dari pengambilan keputusan strateginya.
Misi yang ingin dicapai oleh PT Sinar Sosro adalah :
1. Membangun merek sosro sebagai merek yang alami, berkualitas dan
unggul.
2. Melahirkan merek dan produk minuman baru, baik yang berbasis teh
maupun non teh dan menjadikan pemimpin pasar.
3. Memimpin dan membangun jaringan distribusi.
4. Menciptakan dan memelihara komitmen terhadap pertumbuhan jangka
panjang dalam volume penjualan maupun menciptakan lapangan pelanggan.
5. Membangun sumber daya manusia dan melahirkan pemimpin sesuai
dengan nilai-nilai utama perusahaan.
6. Memberikan kepuasan kepada para pelanggan,
7. Menyumbang devisa negara.
3. Filosopi PT. Sinar Sosro
“Apapun makannya, minumnya teh botol sosro” di munculkan. Slogan ini tidak saja
mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara keseluruhan. Teh dalam
kemasan botol yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat umum. Karena Teh Botol minuman
untuk semua orang.
Dalam era globalisasi ini, pembangunan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh
perkembangan ekonomi Negara lain. Kerjasama Negara – Negara baik bilateral maupun
multilateral semakin marak dan terus berkembang dari segala bidang. PT. Sinar Sosro adalah
perusahaan yang mempromosikan minuman ringan dengan ciri khas teh asli. PT. Sinar Sosro
mengembangkan produk minuman teh rasa asli yaitu Teh Botol Sosro. Karena produk teh ini
merupakan salah satu produk yang menawarkan kualitas produknya dalam menarik minat beli
konsumen, karena sebagai minuman teh tanpa bahan pengawet.
Dasar atau Filosofi PT. Sinar Sosro adalah Niat Baik yang di jabarkan dalam 3K dan
RL yakni :
Peduli terhadap KUALITAS
Peduli terhadap KEAMANAN
Peduli terhadap KESEHATAN
Serta RAMAH LINGKUNGAN
Mayoritas Indonesia memiliki dataran tinggi cocok ditanami teh & itu semua sebagai
peluang bisnis industri minuman yang dikembangkan oleh anak negeri hingga saat ini maju dan
pesat. PT.SINAR SOSRO merupakan perusahaan pertama Indonesia dan di dunia yang berani
mengolah dan menjual teh dalam kemasan untuk dijual kepada masyarakat. Dengan Iklan
“Apapun Makananya Minumnya Teh Botol Sosro”, telah merebut hati masyarakat. Produk –
produk SOSRO berhasil menjangkau konsumen diseluruh pelosok propinsi di Indonesia.
Kelebihan :
Bahan baku Teh SOSRO dipilih hanya dari pucuk daun Teh terpilih dan terbaik, yang
dipetik dari perkebunan milik sendiri. Untuk Produk Teh Botol SOSRO misalnya, bahan baku
yang digunakan adalah daun Teh Hijau terbaik kualitas Peko yang dicampur dengan bunga
melati ( atau lebih dikenal dengan Jasmine Tea ), dan campuran gula pasir terbaik yang memilik
standar warna, rasa dan ukuran yang dikontrol ketat. Adapun pengolahannya, dengan
menggunakan mesin paling modern dari Jerman yang dilakukan untuk menghasilkan produk
terbaik dengan standar kualitas terjaga.
4. PRODUK-PRODUK SOSRO
Keterangan untuk produk PT. Sinar Sosro :
Teh botol Sosro menggunakan bahan baku : air, gula industri dan teh hijau yang
dicampur dengan bunga melati dan bunga gambir (dikenal dengan teh wangi).
Fruit Tea menggunakan bahan baku yakni : air, gula industri, teh hitam dan konsentrat
sari buah asli.
Joy Tea Green menggunakan bahan baku : air, gula industri dan teh hijau.
Bahan baku teh untuk produk-produk PT. SINAR SOSRO disuplai oleh PT. GUNUNG
SLAMAT, sedangkan bahan baku teh tersebut dikelolah oleh PT. AGRO PANGAN selaku sister
company. Bahan baku teh untuk PT. Sinar Sosro berasal dari:
Perkebunan Teh Gunung Rosa di Cianjur
Perkebunan Teh Gunung Manik di Cianjur
Perkebunan Teh Gunung Cempaka di Cianjur
Perkebunan Teh Gunung Satria di Garut
Perkebunan Teh Daerah Neglasari di Garut
Perkebunan Teh Daerah Cukul di Pangalengan
Perkebunan Teh Daerah Sambawa di Tasikmalaya
1. TEH BOTOL SOSRO
Salah satu produk unggulan PT. SINAR SOSRO adalah Tehbotol Sosro kemasan botol
beling atau sering disebut RGB (Returnable Glass Bottle). Tehbotol Sosro kemasan botol beling
merupakan produk teh siap minum yang pertama di Indonesia dan di Dunia yang sudah
diluncurkan sejak Tahun 1974.
Untuk memenuhi kebutuhan pencintanya dimanapun berada,Tehbotol Sosro dengan inovasinya
sampai dengan saat ini telah memiliki banyak pilihan kemasan produk yaitu :
Kemasan botol beling ( Returnable Glass Bottle ) dengan volume 220ml
Kemasan kotak (Tetra Pak ) dengan volume 1 Liter,250 ml,200ml.
Kemasan pouch dengan volume 150ml
Kemasan PET dengan volume 500ml
Inovasi terbaru dari produk Tehbotol Sosro adalah Tehbotol Sosro Less Sugar yang telah
diluncurkan pada tanggal 20 Agustus 2008.Produk ini tersedia dalam kemasan PET volume
500ml dan kemasan kotak ( Tetra Pak ) volume 250ml. Dan untuk Tehbotol Sosro regular kini
hadir dalam kemasan baru yaitu kemasan PET 500ml.
2. FRUIT TEA SOSRO
Dengan bertujuan untuk pengembangan produk, maka PT. SINAR SOSRO pada
Tahun 1997 mengeluarkan produk minuman teh berbasis buah-buahan yaitu Fruit Tea Sosro
dengan target segmen REMAJA.
Produk ini cukup sukses dipasar sehingga pada tahun 2004 memperoleh Indonesia Best Brand
Award sebagai Most Potential Brand In Non-Carbonated Drink Category.
3. SOSRO JOY GREEN TEA
Sosro Joy Green Tea adalah produk terbaru dari PT. SINAR SOSRO yang diluncurkan
pada tanggal 26 Oktober 2007. Salah satu bahan dasar produk ini adalah Teh Hijau atau Green
Tea, dimana Teh Hijau juga mengandung Antioksidan yang berguna untuk kesehatan. Saat ini
Sosro Joy Green Tea hadir dalam kemasan yaitu :
Joy Green Tea kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dengan volume 234ml.
Joy Green Tea kemasan PET 300 ml rasa Jasmine dan jasmine less sugar.
Joy Green Tea kemasan PET 500 ml Rasa Jasmine, Honey Lemon dan Jasmine less
sugar.
4. TEH CELUP SOSRO
Teh Celup Sosro merupakan produk teh siap saji yang dihasilkan oleh PT. GUNUNG
SLAMAT (sister company dari PT. Sinar Sosro) dengan varian produknya antara lain adalah:
Teh Celup Sosro isi 5, 10, 15, 30, 50 dan 100 sachet
Teh Celup Sosro kemasan Batik isi 25 sachet dengan pilihan Teh Hitam (Black Tea),
Teh Hijau (Green Tea), dan Teh Melati (Jasmine Tea)
5. HAPPY JUS
Untuk kategori minuman Jus, PT. SINAR SOSRO menghadirkan produk HAPPY JUS
yang launching pada awal tahun 2005. Produk ini lebih banyak diminati oleh anak-anak.
Saat ini Happy Jus hadir dalam kemasan yaitu :
Happy Jus dalam kemasan genggam ( Tetra Pack ) volume 200ml dengan varian rasa: Apel,
Cherry-B, Apel berry, Jeruk dan Anggur.
Happy Jus kemasan PET 300 ml dengan varian rasa Apel berry dan Anggur.
6. COUNTRY CHOICE
PT.SINAR SOSRO juga menghadirkan produk COUNTRY CHOICE dalam kategori jus
pada akhir tahun 2008.COUNTRY CHOICE merupakan real juice kaya manfaat untuk
kecukupan gizi dan nutrisi setiap hari dengan cara praktis dan hemat.
Dengan varian Rasa :
1. Favorit Flavor
Guava : High Antioksidan, Orange : High vit C & Calcium, Apple : High Fiber, Apple
pulp: High folat, Mango : High Vit A,C,E
2. Gold Fruit
Goji berry : Rich Antioxidant (Jus Goji pertama di Indonesia ).
7. TEBS
TEBS Adalah kategori Minuman Teh berkarbonasi yang Launching pada bulan November
tahun 2004 dengan kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dalam volume 230 ml yang
kemudian disusul dengan kemasan kaleng (Can) dengan volume 318 ml. PT. SINAR SOSRO
telah mendapatkan penghargaan The Best Client dari JC&K Advertising sebagai hasil
kerjasamanya yang telah terjalin dengan baik dengan pihak agency.
8. STEE
Pada tahun 90-an, untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk teh dengan
harga lebih terjangkau dan volume yang lebih banyak, maka PT. SINAR SOSRO meluncurkan
produk teh dalam kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dengan merk S-TEE
bervolume 318 ml.
9. Air Minum PRIM-A
Pada tahun 90-an, PT. SINAR SOSRO juga memproduksi air minum dalam kemasan.
Merknya pada saat pertama kali dikeluarkan adalah Air SOSRO. Pada Tahun 1999, Air SOSRO
berganti nama dengan Prim-A. Air minum Prim-A hadir dalam kemasan cup 240ml, botol plastik
330ml, 600ml dan 1.5 liter, dan dalam kemasan galon.
Dan hingga sekarang sejak tahun 2011 PT Sinar Sosro tidak hanya menghasilkan produk
minuman kemasan saja, namun melebarkan sayap ke bidang produksi makanan.
B. STRATEGI PEMASARAN PT. SINAR SOSRO
Babak baru komunikasi merek Sosro dimulai tahun 1994, tepatnya menyongsong dua
puluh tahun kelahiran Sosro. PT Sinar Sosro melakukan revolusi merek yaitu mengganti nama
produk Teh Botol menjadi merek Sosro.
Pihak manajemen PTSinar Sosro pada tahun itu melakukan program promo undian berhadiah
dan mengubah slogan: “Hari-hari Teh Botol” menjadi“Hari-
hari Teh Sosro”. Slogan ini tetap meraih pasar anak muda, tetapi Teh Botol
Sosro tidak hanya berupa minuman sehari-hari anak muda, melainkan minuman yang bisa
diminum kapanpun. Dalam rangka memantapkan posisinya sebagai raja teh manajemen
Sinar Sosro, pada Maret 1995 membuat TVC baru dengan jingle yang sairnya berbunyi: Hari
selalu berganti, panas dingin ku tak peduli. Siang malam selalu ok, hari-hari teh Botol Sosro.
Permintaan Teh Botol Sosro terus meningkat dan awareness Sosro mencapai 93%,
diikuti pesaingnya Lipton 17%, 2 Tang 13% dan Hi-C 2%. Terjadi perubahan peta
pasar minuman Teh Botol di tahun 1995-1996. Saat itu muncul produk Tekita yang diproduksi
oleh PT Pepsi Cola dan Grup Salim.
Kehadiran produk Tekita tidak lain bertujuan menggeser pangsa pasar Teh
Botol Sosro yangsudah menguasai 70% untuk kategori minuman teh dalam botol kemasan.
Upaya manajemen Sosro dalam menjawab tantangan pasar adalah dengan cara
tidak merubah posisi Teh Botol Sosro yang dianggap sudah bagus
dan aman di pasar. Strategi produk yang dilakukan PT Sinar Sosro adalah membuat
merekbaru S-Tea yang kemasan botolnya lebih besar, seperti halnya produk Tekita. PT Sinar
Sosro tidak ingin bersaing langsung dengan pesaingnya. PT Sinar Sosro lebih suka mencari arena
permainan baru bagi pesaing-pesaingnya. Strategi yang dilakukan adalah
dengan memproduksi S- Tea tidak dalam jumlah besar. S-
Tea diproduksi untuk menyaingi Tekita yang pada saat itusebagai produk pesaing di
wilayah distribusi tertentu, yaitu Jabodetabek, Jawa Tengah dan Jawa
Timur. Untuk memenangkanpersaingan, Tekita menawarkan slogan “Tekita adalah teh kami”,
slogan itu dibalas oleh PT Sinar Sosro dengan Slogan“Biarpun
banyak merek teh botol bermunculan,
yang asli adalah Teh Botol Sosro”. Strategi persaingan lewat iklan inimembuat Sosro
tetap waspada, dan membuat manajemen Sosro untuk membangun portofolio merek yang solid.
Hal ini diwujudkan
dengan mengeluarkan produk Fruit Tea pada tanggal 16 Maret 1997. Fruit Tea diproduksi
dengan sembilan rasa dalam kemasan genggam, dan tiga rasa dalam kemasan botol.
Tahun 2002 merupakan fase produk Teh Botol Sosro dalam fase kemunduran. Strategi
yang dilakukan oleh PT Sinar Sosro
adalah mengubah tag line Sosro menjadi: “Apapun makanannya, minumannya teh Botol Sosro”.
Dominasi Teh Botol Sosro mulai dimasuki pendatang baru yaitu produk Frestea yang diproduksi
oleh PT Coca Cola Indonesia. Strategi yang diambil adalah dengan melakukan strategi promosi
dengan mengontrak Tora Sudiro menjadi bintang iklan. Setelah sukses dengan film arisan dan
dikenal sebagai
bintang film yang ngetop, Tora Sudiro menjadi bintang iklan sekaligus endoserproduk
minuman Frestea dari Coca Cola. Dari iklan yang sedang
gencar ditayangkan media televisi, Frestea benar-benarmenjadikan Tora
sebagai perwujudan produk Frestea. Ketika iklan itu diluncurkan pertengahan
tahun 2002 Frestea berhasil meraih pangsa pasar 12% dengan nilai
kapitalisasi sekitar 200 miliar pada tahun 2003. Sebagai pendatangbaru, PT Coca Cola Indonesia
berkeinginan untuk mengimbangi pemimpin pasar. Pihak manajemen PT Sinar Sosro membuat
strategi bertahan untuk menghadapi
produk itu dengan mengembangkan produk Fruit Tea kembali. Promosi yang
dilakukanPT Sinar Sosro pada waktu itu adalah dengan memperkenalkan teh
dengan rasa buah. Keunggulan yang dimiliki oleh produkFruit Tea yaitu: Pertama, kemasan
genggam (tetrawedge) adalah kemasan pertama di dunia yang diperkenalkan Tetrapak (Swedia).
Kedua, varian rasa yang unik, mulai
Jambu, Stroberi, hingga sembilan rasa yang lain merupakan keunggulan Fruit Tea yang tidak
dimiliki merek lain.
Tahun 2000-2004 kinerja PT. Sinar Sosro terus mengalami perubahan
yang signifikan meskipun terjadi serangan dari produk Frestea. Penjualan teh perusahaan Sinar
Sosro tahun 2004 mencapai Rp 2 Triliun rupiah dengan laba bersih Rp 46,1milyar rupiah dengan
beban usaha Rp 444 milyar rupiah. Pesanan untuk produk Teh Botol Sosro tumbuh rata-
rata 39,6%pertahun sementara pesanan Fruit Tea dan S-Tea, dalam kurun waktu tahun 2003-
2004, meningkat masing-masing 300% pertahun. Awal November 2004 dibuatlah
promo Teh Botol Sosro yang menandai kelahiran kembali komunikasi Sosro.
PT.Sinar Sosro melakukan program promosi kembali. Salah satunya program yang terkenal itu
adalah promosi struk rezeki Teh Botol. Promosi yang dilakukan September 2004, merupakan
bentuk lain strategi kampanye dengan
target audiens konsumenTeh Botol Sosro dengan tujuan mengapresiasi
konsumen dengan undian berhadiah. Setelah sukses dengan Teh Botol Sosro,S-Tea dan Fruit
Tea, PT Sinar Sosro kembali meluncurkan Tebs Tea Cooler.
Selain produk ini rasanya unik, produk inibaru menciptakan minuman teh baru teh
berkarbonasi.
C. IMPLEMENTASI STRATEGI PT. SINAR SOSRO
Market Driven Stategy Sosro
Dasar pemikiran utama yang penting dalam market driven strategy adalah menjadikan pasar
dan konsumen sebagai titik awal dalam memformulasikan strategi.
PT. Sinar Sosro pada awalnya memperkenalkan minuman siap saji dalam kemasan botol,
Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang yang sedang melakukan perjalanan .
Sosro memandang bahwa ketika orang sedang melakukan perjalanan dan ia kehausan pasti
membutuhkan sebuah penghilang dahaga yang praktis dan mudah di dapat, berangkat dari
pengalaman ketika melakukan promo, tempat yang praktis dan aman untuk digunakan sebagai
wadah teh adalah botol.
Sosro juga memiliki keunggulan dan keunikan dalam pemasaran. sebelum sosro hadir, ada
sebuah perusahaan asing yang ingin mengeluarkan produk teh dalam botol sepert i yang
dilakukan sosro saat ini. Kala itu sang perusahaan menyewa jasa sebuah biro riset pemasaran
untuk menguji kelayakan dan prospek produk tersebut di Indonesia. Setelah meneliti dan
mengamati kebiasaan minum teh di masyarakat sang biro pun menyimpulkan bahwa produk ini
tidak memiliki prospek bagus untuk dipasarkan di Indonesia. Biro itu beralasan bahwa budaya
minum teh pada bangsa Indonesia umumnya dilakukan pagi hari dalam cangkir dan disajikan
hangat sehingga kehadiran teh dalam kemasan botol justru akan dianggap sebuah keanehan.
Sosrodjojo, pendiri perusahaan sosro, justru berpikir sebaliknya. Awalnya ide kemasan botol
berasal dari pengalaman tes cicip (on place test) di pasar-pasar tradisional terhadap teh tubruk
cap botol. Pada demonstrasi pertama teh langsung diseduh di tempat dan disajikan pada calon
konsumen yang menyaksikan. Namun cara tersebut memakan waktu lama sehingga calon
konsumen cenderung meninggalkan tempat. Kemudian pada uji berikutnya teh telah diseduh dari
pabrik dan kemudian dimasukkan ke dalam tong-tong dan dibawa dengan mobil. Akan tetapu
cara ini ternyata membuat banyak teh tumpah selama perjalanan karena saat itu struktur jalan
belum sebaik sekarang. Akhirnya sosro mencoba untuk memasukkannya pada kemasan-kemasan
botol limun agar mudah dibawa. Berangkat dari itu merekaberpikir bahwa penggunaan kemasan
botol adalah alternatif yang paling praktis dalam menghadirkan kenikmatan teh lansung ke
konsumen.
Dari awal produk ini ditargetkan untuk konsumen yang sering melakukan perjalanan seperti
supir dan pejalan kaki sosro . Sosro menyadari bahwa segmen konsumen ini memiliki keinginan
hadirnya minuman yang dapat menghilangkan dahaga di tengah kelelahan dan kondisi panas
selama perjalanan. Atribut kepuasan ini dicoba untuk dipenuhi dengan menghadirkan minuman
teh dalam kemasan botol yang praktis dan tersedia di kios-kios sepanjang jalan. Untuk
menambah nilai kepuasan teh botol ini disajikan dingin dengan menyediakan boks-boks es pada
titik-titik penjualannya (penggunaan kulkas pada saat itu belum lazim).
SOSRO selalu menjaga kualitas produknya dan selalu menjaga ketersediaan produknya
dipasaran, Bahan bakunya pun dari teh yang berkualitas pilihan, karena sosro memiliki
perkebunan teh sendiri. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk teh botol sosro baik rasa,
kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali. Bahkan ketika
perusahaan multinational Pepsi dan Coca cola masuk melalui produk teh Tekita dan Frestea,
Sosro tetap tak bergeming. Alih-alih merubah produknya, dengan cerdas sosro justru melakukan
counter branding dengan mengeluarkan produk S-tee dengan volume yang lebih besar. Strategi
ini ternyata lebih tepat, kedua perusahaan multinasional itu pun tak berhasil berbuat banyak
untuk merebut hati konsumen Indonesia.
Strategi Internal
1. Segmentasi Produk
PT. Sinar Sosro merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agro industri yang
memproduksi berbagai macam produk dengan menggunakan pucuk daun teh sebagai salah satu
bahan baku utamanya, dimana salah satu produknya adalah Teh Botol Sosro. Teh Botol Sosro
merupakan produk teh siap minum pertama di Indonesia yang di kemas dalam botol dan telah
dikenal oleh masyarakat luas.
Persaingan yang begitu ketat dari banyaknya teh dalam kemasan botol yang beredar di
pasaran. Berdasarkan data pada PT. Sinar Sosro terdapat tujuh merek teh dalam kemasan botol
yang beredar di Indonesia, yaitu Teh Botol Sosro, Fruit Tea, TEBS, S-tee, Frestea, Tekita.
Keberhasilan Sosro tidak lepas dari brand “teh botol” yang didapatkannya, persis seperti aqua
menjadi brand pada air putih. Berikutnya Sosro semakin kuat karena jaringan distribusi Teh
Botol yang sangat kuat sampai di titik akhir pelosok. Persis seperti Aqua dengan air putihnya,
pemain lain terlambat masuk di segmen teh dalam botol, karena menganggap lalu ide air teh
masuk dalam botol.
2. Targetting
Identifikasi target pasar adalah merupakan langkah awal yang dibutuhkan dalam perencanaan
dan pengembangan strategi pemasaran. Dalam situasi dimana konsumen menghadapi banyak
pilihan, maka kesuksesan pemasaran produk akan banyak ditentukan oleh kesesuaian produk.
Target dari teh botol ini adalah yang menyukai rasa asli teh (non fruity) dan praktis, para supir
atau pejalan kaki. Diberikanlah kemasan botol yang praktis dan disediakan di kios – kios yang
ada di pinggir jalan. Jadi jika ada yang haus, ya tinggal minum sosro. Plus ditempatkan dalam
boks es, sehingga menjadi dingin. Sosro memiliki target pasar yang jelas, dengan target orang
yang sedang melakukan perjalanan. Pada waktu itu, strategi promosi yang dilakukan juga baik
dengan menetapkan harga tidak lebih dari biaya parker pada waktu itu (mengingat target adalah
orang yang sedang melakukan perjalanan). Pada waktu pengenalan produk, Sosro juga memiliki
keunggulan kompetitif karena merupakan teh siap minum dalam kemasan botol yang dipasarkan
pertama kali di Indonesia.
3. Positioning
Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk
meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal
kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan
panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga
Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran.
Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan kampanye
bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung
anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.
D. PENGEMBANGAN DISTRIBUSI PT. SINAR SOSRO
Sosro mengembangakan proses integrasi supply chain mulai dari bahan baku, pengelolaan,
packaging sampai produk tersebut didistribusikan ke end user.
Bahan baku teh untuk produk-produk PT. SINAR SOSRO disuplai oleh PT. GUNUNG
SLAMAT, sedangkan bahan baku teh tersebut dikelolah oleh PT. AGRO PANGAN selaku sister
company. Bahan baku teh untuk PT. Sinar Sosro berasal dari:
Perkebunan Teh Gunung Rosa di Cianjur
Perkebunan Teh Gunung Manik di Cianjur
Perkebunan Teh Gunung Cempaka di Cianjur
Perkebunan Teh Gunung Satria di Garut
Perkebunan Teh Daerah Neglasari di Garut
Perkebunan Teh Daerah Cukul di Pangalengan
Perkebunan Teh Daerah Sambawa di Tasakmalaya.
Dan sampai dengan tahun 2008, PT. Sinar Sosro telah memiliki 10 pabrik yang tersebar di
beberapa wilayah, yaitu: pabrik Cakung, pabrik Tambun, pabrik Pandeglang, pabrik Cibitung,
pabrik Bali, pabrik Ungaran, pabrik Serdang, pabrik Gresik, pabrik Mojokerto, pabrik
Palembang.
Dalam pengembangan bisnisnya, PT. SINAR SOSRO telah mendistribusikan produknya ke
seluruh penjuru Nusantara, melalui lebih dari 150 kantor cabang penjualan, serta beberapa
Kantor Penjualan Wilayah (KPW). Selain mendistribusikan, kantor penjualan juga bertugas
dalam penarikan kembali botol – botol kosong (returnable glass bottle).
Di bawah kantor penjualan, selanjutnya jalur distribusi memiliki tiga tingkat:
1. Agen / Sub-distributor / Wholesaler yang dilingkungan Sinar Sosro disebut Dister.
2. Sub-Wholesaler, yang sering juga disebut sub agen.
3. Retailer (pengecer) untuk tingkat Dister dikenal Dister Aktif (DA) dan Dister Pasif (DP).
DA tidak hanya menunggu pembeli dating ke tempatnya, tapi juga mendistribusikan produk
hingga tingkat pengecer. Sedangkan DP hanya menunggu pembeli datang ke tempatnya. Adapun
untuk level pengecer, Sinar Sosro menyegmentasikan dalam 7 segmen (dalam istilah mereka
klasifikasi outlet) yaitu : kantin / kafe, lokasi makan (resto), street market (toko, warung, PKL),
supermarket, hotel dan tempat hiburan, institusi (koperasi), dan end user.
Selain itu, produk PT. SINAR SOSRO sudah merambah pasar Internasional dengan upaya
mengekspor produk-produk dalam kemasan kotak dan kaleng ke beberapa Negara seperti
Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, sebagian Timur Tengah, Afrika, Australia, dan
Amerika. Sosro dikenal memiliki jaringan distribusi yang sangat mengakar. Keputusan mengenai
pergudangan dan pengendalian persediaan juga merupakan keputusan distribusi. Ketersediaan
(availability) menjadi kunci sukses pemasaran. Pihak Sosro selalu memantau outlet-outlet Sosro
dari pengaruh pesaing (competitor) yang berniat menggantikan Teh Botol Sosro.
Berikut ini adalah tabel distribusi Teh Botol Sosro & Fruit Tea Sosro untuk wilayah
Internasional :Wilayah Alamat Telepon Fax
State of Queensland, PONTIAC TRADING CO PTY LTD 602-9-5195255 602-9-5198993
State of New South Wales, Unit 3 & 4, 2 Burrows Rd South
State of New South Wales, St. Peters, NSW 2044
State of South Australia, Sydney - Australia
State of Tasmania.
State of Western Australia, CITYMART ORIENTAL MERCHANT 618-9-3258083 618-9-2215551
State of Nortern Territory 133 Murray Street
State of Chrismas and Cocos Islands Perth, Western Australia 6000
Vietnam Ben Thanh Inc. (Sunimex) 848-8296646 848-8222941
71-79 Dong Khoist.,
1st Dist. Hochiminh City
Vietnam
Brunei DarussalamKingston Beverage & Creamery SDN BHD 673-2-447849 673-2-427912
Lot No. 3-6, Beribi Industrial Complex
Jalan Gadong BE 1118
Negara Brunei Darussalam
State of California, USA EMPIRE INTERNATIONAL 909 923 8588 909 947 6888
1351 E. Chief Privado
Ontario, CALIFORNIA 91761
Sedangkan untuk alamat kantor perwakilan Exspor PT. Sinar Sosro itu sendiri adalah di
Sinagapore dengan alamat Golden Natural Beverages PTE LTD 5001 Beach Road #04-19,
Golden Mile Complex Sinapoer 199588.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada masa sekarang ini, seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi,
pertumbuhan dan perkembangan perekonomian telah memasuki era globalisasi. Hal ini
menyebabkan kompetisi dalam dunia bisnis menjadi semakin tajam. Konsumen yang merupakan
orientasi dalam suatu bisnis merupakan kunci utama dalam memenangkan persaingan ini.
Apalagi konsumen pun semakin kritis dalam memilih suatu produk atau jasa yang hendak dibeli.
Dalam hal ini SOSRO mampu menjaga kualitas produknya dan selalu menjaga
ketersediaan produknya dipasaran dengan melakukan strategi-strategi yang tepat untuk dapat
bersaing, Bahan bakunya pun dari teh yang berkualitas pilihan, karena sosro memiliki
perkebunan teh sendiri. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk teh botol sosro baik rasa,
kemasan logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali. Bahkan ketika
perusahaan multinational Pepsi dan Coca cola.
Dalam pencapain PT. Sinar Sosro saat ini ternyata tidak lah semudah yang dibayangkan,
PT. Sinar Sosro banyak mengalami kendala serta pengembangan-pengembangan dari tahun
ketahun, pengembangan seperti adanya perubahan Botol I, Botol II, dan botol III.
Serta dalam satrateginya yaitu:
1. Strategi “Cicip Rasa” (product sampling) keberapa pasar kota jakarta. Awalnya, datang
ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol dengan cara memasak dan menyeduh teh
langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut siap, teh tersebut dibagikan kepada orang-orang
yang ada di pasar. Tetapi cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan
proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya
tidak sabar menunggu.
2. Dalam pendistribusiannya PT. Sinar Sosro mengembangkan proses integrasi suppley
chain mulai dari bahan baku, pengelolaan, packaging sampai produk tersebut didistribusikan ke
end user.
3. PT. SINAR SOSRO sudah merambah pasar Internasional dengan upaya mengekspor
produk-produk dalam kemasan kotak dan kaleng ke beberapa Negara seperti Malaysia,
Singapura, Brunei Darussalam, sebagian Timur Tengah, Afrika, Australia, dan Amerika. Sosro
dikenal memiliki jaringan distribusi yang sangat mengakar. Keputusan mengenai pergudangan
dan pengendalian persediaan juga merupakan keputusan distribusi. Ketersediaan (availability)
menjadi kunci sukses pemasaran. Pihak Sosro selalu memantau outlet-outlet Sosro dari pengaruh
pesaing (competitor) yang berniat menggantikan Teh Botol Sosro.
4. PT. Sinar Sosro memiliki brand yang sangat kuat dengan ditojolkan kan nya “kata-kata
Sosro dalam produk teh Botol Sosro” yang menjadi daya tarik bagi konsumennya.
5. PT. Sosro memiliki filosopi yang sangat kuat tertanam dibenak konsumennya dengan
iklan nya yang selalu menggunakan kalimat “Apapun makannya, minumnya teh botol sosro”.
6. PT. Sosro melakukan segmentasi produk, Targetting dan positioning dengan sangat
bagus.
B. SARAN
Setelah kelompok kami menyusun dan mengetahui strategi yang diterapkan oleh PT. Sinar
Sosro, maka kelompok kami memberikan bebrapa saran :
1. Berhati-hatilah dengan posisi yang sekarang ini, jangan menganggap ini tidak akan ada pesaing
yang mampu menyalip posisi kita, ingatlah dengan kemajuan teknologi tidak ada hal yang tidak
mungkin terjadi.
2. Teruslah berinovasi dalam meningkatkan kualitas perusahaan, dan memberikan kemajuan bagi
negara ini, terutama devisa negara, serta dikanca pasar inetrnasional.