TANTANGAN PEMBANGUNAN PERTANIAN
IDHAM ARSYAD, Ketua Umum DPN GERBANG TANI INDONESIADipresentasikan dalam FGD Mengawal Kebijakan Pembangunan Pertanian Jokowi-Ma’ruf Amin pada 18 September 2019 dalam Hari Tani Nasional 2019
No. Komunitas Nilai (USD) Nilai (IDR)
Kurs Rp.13.300/USD
1 Beras USD495,12 juta IDR6,60 triliun
2 Jagung USD179,52 juta IDR2,38 triliun
3 Kedelai USD816,78 juta IDR10,86 triliun
4 Biji Gandum USD2,07 milyar IDR26,60 triliun
5 Tepung Terigu USD39,31 juta IDR522,8 milyar
6 Gula Pasir USD69,88 juta IDR929,4 milyar
7 Gula tebu US$ 1,55 miliar IDR20,61 triliun
8 Daging sejenis lembu US$ 363,56 juta, IDR4,83 triliun
9 Daging Lembu US$ 444,66 juta IDR5,913 triliun
10 Garam US$ 65,71 juta IDR900,54 milyar
11 Mentega US$ 72,69 juta IDR966,77 MILYAR
12 Minyak Goreng US$ 24,76 juta IDR329,30 milyar
13 Susu US$ 368,05 juta IDR4,89triliun
14 Bawang Merah US$ 1,16 juta 15,42 milyar
15 Bawang Putih US$ 355,52 juta IDR4,72 triliun
16 Kelapa US$ 894,23 ribu IDR 11,1 milyar
17 Kelapa Sawit US$ 1,08 juta IDR14,36 milyar
18 Lada US$ 23,27 juta IDR309,49 milyar
19 Kentang US$ 14,28 juta IDR189,92 milyar
20 Teh US$ 26,24 juta IDR348,99 milyar
21 Kopi US$ 46,21 juta IDR614,59 milyar
22 Cengkeh US$ 60,68 juta IDR807,04 milyar
23 Kakao US$ 144,74 juta IDR1,925 triliun
24 Cabai Kering Tumbuh US$ 30,79 juta IDR409,50 milyar
25 Cabai Rawet US$ 1,23 juta IDR16,36 milyar
26 Tembakau US$ 368,41 juta IDR4,90 triliun
27 Singkong US$ 2,26 juta IDR30,06 milyar
28 Telur Unggas US$ 12,13 juta IDR161,32 milyar
Total Nilai Impor Pangan Januari-Oktober
2016
US$ 8,416 milyar Rp.111,937 triliun
DAFTAR IMPOR PANGAN JANUARI - OKTOBER 2016
Sumber : (BPS: November 2016)
DAFTAR IMPOR PANGAN SEMESTER I 2018No Komunitas Volume
(Ton)
Nilai (USD) Nilai (IDR)
Rp.14.000/USD
1 Beras (dari quota impor
2,25jt)
1,1 juta USD524,29 juta IDR7,34 triliun
2 Daging Jenis Lembu 77,07 ribu USD268,85 juta IDR3,76 triliun
3 Cabai 19,05 ribu USD27,7 juta IDR387,8 milyar
4 Susu 102 ribu USD231,63 juta IDR3,243 triliun
5 Gula 2.261,95 juta USD850,23 juta IDR11,903 triliun
6 Bawang putih 117,62 ribu USD153,29 juta IDR2,146 triliun
7 Kedelai 1.167 juta USD507,66 juta IDR7,107 triliun
8 Jagung 280,93 ribu USD 58,93 juta IDR825 milyar
9 Tepung Terigu 31,90 ribu USD9,95 juta IDR139,3 milyar
10 Biji Gandum & Meslin 4,529 juta USD 1.132,39
milyar
IDR15,848 triliun
11 Garam 1.558,28 juta USD52,08 juta IDR729,12
milyar12 Lada 0,64 ribu USD2,49 juta IDR34,86 milyar
13 Kentang 20,62 ribu USD10,67 juta IDR149,38
milyar14 Minyak Goreng 27,50 ribu USD31,20 juta IDR436,8 milyar
15 Mentega 11,46 ribu USD75,15 juta IDR1,052 triliun
16 Telur Unggas 0,01 ribu USD0,85 juta IDR11,9 Milyar
Total Nilai Impor Semester I USD3,937 milyar Rp.55,118
triliun
Sumber: (BPS: Juli 2018)
PRODUKTIVITAS VS IMPORTASI
TAHUN Juta (Ton) TAHUN Volume (ton)
2011 65,67 2011 2,750 Juta
2012 69,06 2012 1,810 juta
2013 71,28 2013 472 ribu
2014 70,84 2014 844 ribu
2015 75,39 2015 900 ribu
2016 79,35 2016 1,2 juta
2017 81,14 2017 305,07 ribu
2018 83,03 2018 2,25 juta
Data Produksi Padi 2011-2018 Data Impor Beras (2011-2018)
BPS: (2012-2018) Kementan (2014:50), detikFinace (1/1/2017-16/1/2019)
Sejak tahun 2011 s/d 2018 produksi padi rata-rata setiap tahunnya adalah sebanyak 74.48 juta ton, jika dikonversi ke beras maka setiap tahunnya kita
memiliki stok beras sebanyak 46,17 juta ton. Angka ini telah mencapai angka swasembada beras yang
hanya 27.93 juta ton/tahun. Artinya, setiap tahun kita telah over produksi beras sebanyak 18,24 juta ton
(46.17 juta ton – 27.93 juta ton = 18.24 juta ton)
Kemisikinan Petani• Dari tahun 2014-2018 NTP hanya meningkat 0,43
dari 102,03 di 2014 hanya menjadi 102,46 di tahun 2018 tidak mencapai 1 digit.
• Jauh lebih rendah pertumbuhannya dibandingkan dengan periode sebelumnya, yaitu tahun 2012 di angka 100, lalu dua tahun kemudian mampu ditingkatkan menjadi 102,03, artinya dalam waktu dua tahun mampu dilampaui angka 2 digit lebih.
(Sumber Detikfinance (3/7/2019)
Penurunan Jumlah Rumah Tangga Petani
31,17 Juta (2003)
26,13 juta (2013)
5,04 juta (16%) atau 1,75% Per
tahun
P e r –m e n it , 1 r u m a h t a n g g a p e t a n i d a n 0, 2 5 h e k t a r t a n a h p er t a n ia n h il a n g,b e r a l ih f u n g s i k e se k t o r l a i n
5,1 juta rumah tangan petani (RTP) terpaksa berpindah mata pencaharian Penyusutan tanah pertanian yang dikuasai petani dari 10,5% menjadi 4,9%
56% petani di Indonesia adalah petani gurem (<0,5 hektar) dan petani tuna tanah (landless)
LOSS GENERATION; Golongan Muda Meninggalkan Perdesaan/Pertanian
BAPPENAS dominasi GOLONGAN MUDA (usia produktif) dari pertambahan penduduk (tahun 2020: 271 juta dan tahun 2035: 305 juta)
SENSUS PERTANIAN (2013) 61,8% petani berusia > 45 tahun & 12,2% petani berusia < 35 tahun;
Minim akses & aset lahan, minim pendapatan, minim pengetahuan/pendidikan pertanian, infrastruktur yang tidak memadai
Fenomena Loss Generation (Vallema,2011) Di mana pemuda desa tidak lagi tertarik pada dunia pertanian, lebih tertarik pada sekotr lain, atau memilih bermigrasi ke luar desa.
o Pemuda yang berpendidikan tinggi enggan untuk bertani;o Pemudanya dianggap belum pantas bertani Karena tidak punya kemampuan teknis;o Pemuda lebih memilih sektor industri dari pada pertanian
Produktivitas vs SDM
Homogenitas
Berbagi Kemiskinan
Lahan yang Sempit
Pertambahan Penduduk
Pertambahan Penduduk
PRODUKTIVITAS
Memotret Kondisi dan Situasi Terkini Pertanian/Perdesaan
Objektivikasi: Subjektivikasi: Kepemilikan lahan yang sempit • Ketergantungan input produksi dari luar
desa yang tinggi
• Produktivitas komoditi pangan yang rendah • Lemahnya kerjasama antar desa
• Value & suplay chain komoditi pangan yang panjang
• SDM rendah, dominasi petani tua, padat modal
• Minim inovasi di hulu (saprotan) dan hilir (pengolahan & penjualan) bahan pangan mahal
• Kerjasama yang tidak dilandasi dengan semangat trust dan berkeadilan
• Rusaknya ekosistem lahan pertanian • Pertumbuhan ekonomi desa rendah à daya beli warga desa rendah
HULU ON FARM HILIR
RUANG PENGORGANISASIAN
• skill bertani, budidaya & penanganan penyakit
• luas lahan RTP yang sempit kawasan perdesaan, HGU?, perhutanan sosial?
• tenaga kerja dominan gol. tua, gol. muda?
• Teknologi• pilihan komoditas disesuaikan
dengan ekologi & off taker • modal/pembiayaan pembiayaan
kolektif
• Ketersediaan pupuk
• Ketersediaan bibit/benih
• Ketersediaan alsintan
• off taker/perusahaan yang siap menampung komoditi petani (data luas tanam
TERIMA KASIH