Download - TAK Gerontik
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PERSONAL HYGIENE PADA LANSIA DI WISMA EDELWISE
PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BINA MULIA 1, JAKARTA TIMUR
DISUSUN OLEH :
Endry Julianto (1510721026)
Firdha Anggieskas S (1510721001)
Imas Desiyanti (1510721037)
M. Robby Rohim (1510721022)
Netia R. S (1510721036)
Tri Puspito W (1510721034)
Yayah Maimunnah (1510721003)
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2015
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK
PERSONAL HYGIENE PADA LANSIA DI WISMA EDELWISE
PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BINA MULIA 1, JAKARTA TIMUR
A. TUJUAN :
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan terapi aktifitas kelompok lansia mampu memenuhi
kebutuhan rasa nyaman (Personal Hygiene)
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan terapi aktifitas kelompok selama 1 x 45 menit,
diaharapkan :
a. Lansia mampu menyadari pentingnya personal hygiene
b. Lansia mampu menumbuhkan kegiatan untuk melakukan personal
hygiene
c. Lansia mengetahui cara-cara personal hygiene
d. Lansia mampu melakukan personal hygiene secara mandiri (mandi, gosok
gigi dan keramas dengan baikdan benar)
B. LATAR BELAKANG
Bentuk keperawatan profesional adalah bentuk keperawatan yang memenuhi
kebutuhan bio, psiko, sosio, spiritual. Lansia juga memerlukan pemenuhan
kebutuhan, salah satunya adalah kebutuhan rasa nyaman. Pemenuhan rasa nyaman
dapat di peroleh salah satunya yaitu dengan cara personal hygiene yang baik.
Wisma Edelwise merupakan salah satu ruang rawat inap di Panti Sosial Bina
Mulia 1 dengan pasien-pasien total care, dimana pasien-pasien di ruangan ini
masih membutuhkan motivasi bahkan bantuan untuk melakukan perawatan diri
(Personal Hygiene).
Dari hasil observasi selama bertugas di Wisma Edelwais Panti Sosial Bina
Mulia 1 dari 33 pasien kelolaan didapatkan 70% mempunyai masalah utama
defisit perawatan diri. Pasien mandi hanya 1 kali sehari dan mandi tidak bersih
sehingga pasien banyak yang bau dan kotor. Berdasarkan data diatas kami tertarik,
untuk melakukan Terapi Aktivitas Kelompok dengan tema perawatan diri
(Personal Higyene).
C. LANDASAN TEORI
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan suatu psikoterapi yang
dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan diskusi satu sama lain yang
dipimpin oleh seorang terapis atau petugas kesehatan yang terlatih. Terapi
kelompok adalah terapi psikolog secara kelompok untuk memberikan stimulasi
bagi lansia dengan gangguan intrpersonal (Yoseph, 2007).
Secara umum terapi aktivitas kelompok memiliki tujuan terapetik dan tujuan
rehabilitasi.
1. Tujuan terapetik
a. Meningkatkan kesadaran lansia terhadap reaksi, emosi, dan tindakan yang
depensif.
b. Meningkatkan identitas diri
c. Menyalurkan emosi secara kontruksi
d. Meningkatkan hubungan interpersonal atau sosial
2. Tujuan Rehabilitasi
a. Meningkatkan keterampilan ekspresi diri
b. Meningkatkan keterampilan sosial
c. Meningkatkan kemampuan empati
d. Meningkatkan kemampuan untuk memecahkan masalah
Keuntungan yang diperoleh individu melalui TAK ini adalah dukungan
(Suport), pendidikan, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah,
meningkatkan kemampuan hubungan interpersonal, meningkatkan uji realitas
(Birckhend, 1989) sehingga TAK ini dapat dilakukan pada karakteristik gangguan
seperti : Gangguan konsep diri, harga diri rendah, perubahan persepsi sensori :
Halusinasi, perilaku kekerasan atau agresif dan amuk, serta isolasi sosial, kurang
pearawatan diri. Selain itu, dapat mengobati lansia dalam jumlah banyak,dapat
mendiskusikan masalah-masalah secara kelompok, menggali gaya berkomunikasi,
belajar dalam segala pemecahan masalah, dan belajar peran di dalam kelompok .
Namun, pada terapi ini terdapat kekurangan yaitu : Kehidupan lansia tidak
terlindungi, lansia kesulitan dalam mengungkapkan masalahnya, dan terapi harus
dalam jumlah yang banyak.
Dengan terepi aktivitas kelompok terrutama perawatan diri (personal
Hygiene) diharapkan lansia mampu personal higiene dan tahu bagaimana cara
melakukan personal hygiene yang baik dan benar .
D. KRITERIA LANSIA
1. Lansia yang cukup kooperatif.
2. Lansia yang mengerti bahasa Indonesia.
3. Lansia dengan gangguan defisit perawatan diri
4. Lansia dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat (tidak sedang mengidap
penyakit fisik tertentu seperti diare, thypoid dan lain-lain)
E. PROSES SELEKSI
1. Berdasarkan kriteria lansia yang telah ditetapkan
2. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku lansia shari-hari dan
kemungkinan dapat dilakukan terapi aktifitas kelompok pada lansia tersebut
dengan perawat ruangan
3. Melakukan kontrak dengan lansia untuk mengikuti aktifitas yang akan
dilaksanakan serta menanyakan kesediaannya
4. Menetapkan bersama lansia dan perawat ruangan tentang topik, waktu dan
tempat kegiatan
F. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK
1. Hari /Tanggal : Sabtu, 05 Desember 2015
2. Tempat : Di taman wisma edelwise
3. Waktu : 10.00 s/d 11.00 WIB
4. Lama Kegiatan
No. Fase Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Waktu
1 Orientasi a. Mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri.
c. Menjelaskan tujuan dari kegiatan TAK
d. Menyebutkan materi yang akan
disampaikan.
e. Memberikan pertanyaan tentang mandi
yang baik dan benar
f. Menjelaskan aturan TAK
10 menit
2 Kerja a. Menjelaskan tentang manfaat mandi yang
baik dan benar
b. Menjelaskan cara mandi yang baik dan
benar
c. Menjelaskan akibat jika tidak mandi
dengan baik dan benar
d. Menanyakan kembali materi yang telah
dijelaskan
e. Memberikan kesempatan lansia untuk
bertanya
f. Mendemontrasi cara mandi yang baik dan
benar
g. Memberikan kesempatan lansia untuk
mendemonstrasikan langkah-langkah
mandiyang baik dan benar
h. Beri reinforcement positif atas usaha yang
telah dilakukan lansia
30 menit
3 Evaluasi &
Terminasi
a. Mengucapkan terimakasih atas waktu
yang diluangkan, perhatian serta peran
aktif lansia selama mengikuti kegiatan
5 menit
TAK
b. Membuat kontrak untuk pertemuan
selanjutnya
c. Mengucapkan salam penutup
5. Jumlah peserta : 17 orang
6. Perilaku yang diharapkan dari kelompok lansia
a. Lansia dapat mengingat demonstrasi yang telah ditunjukkan dan
diberikan.
b. Lansia dapat berkonsentrasi untuk memusatkan perhatian sesuai petunjuk
yang diberikan.
c. Lansia dapat melakukan redemonstrasi
d. Lansia dapat membina kekompakkan kelompok selama kegiatan
berlangsung
e. Lansia tidak meninggalkan kelompok pada saat kegiatan.
G. PENGORGANISASIAN
Leader : Endry Julianto
Co-Leader : Netia Ruhayati Susan
Fasilitator : M. Robby Rohim, Firdha Anggieska S & Yayah Maimmunah
Observer : Tri Puspito W & Imas Desiyanti
H. METODE DAN MEDIA
Metode : Diskusi dan demonstarasi
Alat dan Media : Poster, sabun, shampo, pasta gigi, sikat gigi, gayung dan
handuk
I. URAIAN PEMBAGIAN TUGAS
1. Leader
a. Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai
b. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya
c. Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib
d. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
e. Menjelaskan permainan
2. Co-Leader
a. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas lansia
b. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
3. Fasilitator
a. Memfasilitasi lansia yang kurang aktif
b. Berperan sebagai role play bagi lansia selama kegiatan
4. Observer
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mencatat prilaku verbal dan non verbal lansia selama kegiatan
berlangsung
J. PROSES PELAKSANAAN
1. Persiapan
a. Meningkatkan kontrak dengan lansia
b. Mempersiapkan alat dan tempat
2. Orientasi
a. Salam terapetik
1) Salam dari terapis kepada lansia
2) Doa memulai kegiatan dengan membaca basmallah bersama-sama
3) Memperkenalkan nama
b. Evalusi / validasi
1) Menanyakan lansia saat ini
2) Menanyakan aktifitas apa yang telah di lakukan lansia hari ini
c. Kontrak
1) Menjelaskan topik kegiatan
2) Menjelaskan tujuan kegiatan
3) Menjelaskan waktu pelaksanaan kegiatan selama 30 menit
3. Menjelaskan aturan main
a. Kegiatan akan dilaksanakan dengan cara berduiskusi kelompok dan
simulasi
b. Leader akan menanyakan pada anggota TAK tentang pengertian,bagian
dari personal higiene (mandi, gosok gigi, dan keramas)
c. Penjelasan tentang manfaat personal higiene (mandi, gosok gigi, dan
keramas) dan dampak negatif bila hal tersebut tidak dilakukan
d. Simulasi cara-cara melakukan personal higiene (mandi, gosok gigi, dan
keramas)
4. Membacakan tata tertib TAK
a. Peserta TAK harus hadir paling lambat 15 menit sebelum acara dimulai.
b. Selama kegiatan berlangsung,semua anggota kelompok tidak
diperbolehkan meninggalkan ruangan
c. Bagi peserta yang akan pergi ke toilet, dipersilahkan sebelum acara
dimulai
d. Selama kegiatan berlangsung, semua anggota kelompok tidak
diperkenankan makan ,merokok dan minum
e. Setiap anggota kelompok yang akan berbicara harap mengangkat tangan,
dan berbicara apabila dipersilahkan oleh leader
f. Peserta tidak boleh membicarakan hal-hal lain diluar topik TAK
5. Kerja
a. Leader memotivasi anggota TAK untuk menyebutkan pengertian dari
personal hygiene
b. Leader menanyakan pada anggota TAK bagian-bagian dari personal
hygiene
c. Leader menanyakan pada anggota TAK manfaat dari personal hygiene
(mandi, gosok gigi,dan keramas)
d. Leader menanyakan pada anggota TAK dampak negative bila personal
hygiene (mandi, gosok gigi, dan keramas)
e. Leader memotivasi lansia untuk melakukan personal hygiene (mandi,
gosok gigi, dan keramas) sehari –hari tanpa bantuan dan tanpa motivasi
dari orang lain
f. Leader memimpin simulasi dan menjelaskan cara melakukan personal
hygiene (mandi, gosok gigi, dan keramas) yang baik dan benar
1) Mandi dilakukan minimal 2 x sehari
2) Keramas dilakukan minimal 2 x seminggu
3) Mandi menggunakan sabun dan keramas menggunakan shampo
4) Satu sikat gigi digunakan untuk satu orang
5) Berkumur-kumur sebelum gosok gigi
6) Gosok gigi menggunakan pasta gigi
7) Menggosok gigi dengan arah ke atas dan ke bawah keseluruh bagian
8) Berkumur-kumur sampai busa hilang dan bersih
g. Baerikan pujian pada peran serta anggota kelompok untuk tiap
keberhasilan dengan memberi tepuk tangan
h. Upayakan semua lansia berperan aktif
6. Terminasi
a. Evaluasi
b. Terapis menanyakan perasaan lansia setelah mengikluti TAK
c. Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
d. Menanyakan kembali apa yang sudah dilaksanakan pada TAK kali ini
7. Rencana tindak lanjut
Melanjutkan kegiatan terapi aktifitas kelompok untuk hari berikutnya sesuai
jadwal
K. ANTISIPASI MASALAH
1. Lansia yang tidak aktif saat aktifitas kelompok penanganannya adalah dengan
memberikan motivasi oleh fasilitator
2. Bila lansia meninggalkan kegiatan tanpa ijin, panggil nama lansia, tanyakan
alasan lansia meninggalkan kegiatan, berikan motivasi agar lansia kembali
mengikuti kegiatan
3. Lansia lain yang ingin mengikuti kegiatan, beri penjelasan pada lansia tersebut
bahwa kegiatan ini ditujukan pada lansia yang dipilih, katakan pada lansia lain
tersebut bahwa akan ada waktu khusus untuk mereka
L. DENAH RUANG
F & O L & CL
F O & F
Keterangan :
L = Leader
CL = Co Leader
P = Peserta
F = Fasilitator
O = Observer
M. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Input
a. Tim berjumlah 7 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co leader, 3 fasilitator
dan 2 observer.
b. Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik
c. Lansia, tidak ada kesulitan memilih lansia yang sesuai dengan kriteria dan
karakteristik lansia untuk melakukan terapi aktifitas kelompok.
2. Evaluasi Proses
a. Leader menjelaskan aturan jalanya kegiatan dengan jelas
b. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah lansia
c. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat
mengawasi jalannnya kegiatan
P
P
P P
d. 80% lansia yang dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai
selesai.
3. Evaluasi Output
Setelah mengadakan terapi aktifitas kelompok personal hygiene dengan 17
lansia yang diamati, hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut :
a. 80% lansia dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai
selesai.
b. 80% lansia dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan kelompok
(mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai)
c. 80% lansia mampu menyadari bahwa kebersihan diri / perawatan diri
sangatlah penting
d. 80% lansia mempunyai motivasi untuk melakukan perawatan diri tanpa
motifasi dari orang lain
e. 80% lansia tahu cara-cara melakukan gosok gigi yang baik dan benar
f. 80% lansia mau melakukan gosok gigi secara mandiri dan tanpa motivasi
dari orang lain