Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa i
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa ii
KATA PENGANTAR
Pintar dengan Obat
Cerdas Penggunaannya, Cegah Penyalahgunaannya !
Assalammualaikum warrahmatullahi wabarakatu,
Alhamdullillahirabbil‟alamin, puji syukur kehadirat Allah Subhanahuwata‟ala atas
segala rahmat dan karunia-Nya sehingga modul berupa panduan “Pintar dengan Obat,
Cerdas Penggunaannya, Cegah Penyalahgunaannya !” PIANO CEGU ini dapat penulis
selesaikan dengan baik.
Pendidikan obat berbasis sekolah (POS) merupakan kebutuhan penting dan mesti
terintegrasi dalam pendidikan kesehatan di Indonesia. Model Cara Belajar Obat yang Benar
(CBOB) dalam POS ini menggunakan 3 (tiga) prinsip dasar yaitu man, materials dan
methods. Man artinya belajar obat harus dibawah bimbingan ahlinya, materials artinya
belajar obat harus sesuai materinya dengan kebutuhan siswa berdasarkan usianya dan
methods artinya bahwa belajar obat harus menyenangkan dengan metode interaktif.
Modul CBOB ini terdiri dari 3 modul yaitu untuk siswa, orangtua dan guru. Dengan
memahami obat dengan baik, siswa diharapkan dapat memiliki pengetahuan, sikap dan
perilaku yang baik juga tentang obat. Pada akhirnya, sebagai seorang pengguna obat, siswa
kelak diharapkan dapat menjadi agent of change dalam promosi penggunaan obat yang
rasional bagi keluarga dan masyarakat.
Materi pendidikan obat dalam modul ini disusun dengan memperhatikan masukan
dari sejawat apoteker klinis/komunitas dan literatur lain. Dengan demikian, materi
pendidikan obat ini diharapkan dapat memenuhi apa yang diinginkan oleh anak tentang
obat.
Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak
membantu penulis dalam membuat modul ini. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi kita
semua. Aamiin ya Rabbal‟alamin.
Assalammualaikum warrahmatullahi wabarakatu.
Padang, Januari 2019
Penulis
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa iii
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Kompetensi Inti, Tujuan Pembelajaran dan Peta Konsep 1
BAB I Obat, Jenis, Manfaat dan Bahayanya 2
POS 1 Ayo Menyanyi 2
POS 2 Ayo Bercerita 3
POS 3 Ayo Simak 5
3.1 Defenisi obat 5
a. Apakah obat itu? 5
b. Apakah bedanya dengan obat tradisional? 5
c. Apa isi dari obat? 6
d. Bagaimana obat dibuat? 6
3.2 Jenis-jenis obat 7
a. Berdasarkan bentuk/wujud obat 7
b. Berdasarkan nama 8
c. Berdasarkan keamananny 9
3.3 Manfaat obat 11
a. Tujuan penggunaan obat 11
b. Bagaimana obat bekerja dalam tubuh? 11
c. Apakah kerja obat terkait dengan harga, warna, rasa dan ukuran? 14
3.4 Bahaya obat 16
a. Efek samping obat 16
b. Kontraindikasi obat 16
c. Interaksi obat 17
d. Penggunasalahan dan penyalahgunaan obat 17
e. Ketergantungan dan ketagihan 17
Kamus Obat – Obatan 1 18
POS 4 Ayo Latihan 19
4.1. Uji Afektif 19
4.2. Uji Kognitif 19
4.3. Uji Psikomotorik 23
POS 5 Ayo diskusikan dengan orangtua 24
BAB II Membaca Kemasan dan DAGUSIBU Obat 27
POS 1 Ayo menyanyi 27
POS 2 Ayo bercerita 28
POS 3 Ayo simak 30
3.1 Membaca kemasan obat 30
3.2 DAGUSIBU 32
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa iv
a. Cara mendapatkan obat 32
b. Cara menggunakan obat 34
c. Cara menyimpan obat 39
d. Cara membuang obat 40
Kamus Obat – Obatan 2 40
POS 4 Ayo latihan 41
4.1 Uji Afektif 41
4.2 Uji Kognitif 41
4.3 Uji Psikomotorik 45
POS 5 Ayo diskusikan dengan orangtua 46
BAB III Bermain Sambil Belajar Obat 49
POS 1 Ayo bentuk kelompok 49
POS 2 Ayo kerja kelompok 50
POS 3 Ayo bermain ABAM 50
POS 4 Ayo bermain PIANO 52
Jawaban ayo latihan 56
Referensi 59
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa v
Kompetensi inti
3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan
mencoba berdasarkan rasa ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat
bermain
Kompetensi dasar:
3.10 Memahami obat-obatan secara umum terutama yang sering digunakan untuk
pengobatan penyakit umum atau pencegahan penyakit
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
4.10 Memaparkan pengertian obat, jenis, manfaat dan bahayanya bagi kesehatan
serta penggunaan obat yang rasional termasuk bagaimana mendapatkan,
menyimpan dan membuang obat dengan benar.
Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai pada pendidikan obat ini adalah:
1. Peserta didik dapat menjelaskan pengertian obat dan jenis - jenis obat yang beredar
2. Peserta didik dapat menjelaskan manfaat dan bahaya obat bagi kesehatan
3. Peserta didik dapat membaca identitas dan penandaan yang ada pada kemasan obat
seperti pada etiket, kotak dan brosur obat
4. Peserta didik dapat memahami cara menggunakan, mendapatkan, menyimpan dan
membuang (DAGUSIBU) obat yang benar dan sekaligus dapat mencegah
penyalahgunaannya
5. Peserta didik dapat berkomunikasi dengan orangtua dan tenaga kesehatan seperti
apoteker dan dokter dalam memperoleh informasi obat yang benar
Peta Konsep
TOPIK Ke - 1
OBAT, MANFAAT DAN BAHAYANYA
Obat-obatan
Obat Jenis
Manfaat Bahaya
Membaca Kemasan Mendapatkan Menggunakan Menyimpan Membuang
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 1
BAB I
Obat, Jenis, Manfaat dan Bahayanya
Peta Konsep
TOPIK Ke - 1
OBAT, MANFAAT DAN BAHAYANYA
Sebelum memulai pelajaran, ayo kita melakukan yel-yel berikut dengan semangat
dan kemudian dilanjutkan dengan menyanyi bersama. Lagu “obat siap sedia” dinyanyikan
dengan mengikuti irama lagu “aku anak sehat.”
Tepuk Minum Obat ...!
(sambil bertepuk 3 kali)
Ambil obat
Baca label
Kocok dahulu
Tuang ke sendok
Mulai berdoa
Lalu diminum
Teguk air
Aamiiin...!!!
POS 1. Ayo menyanyi
Obat, Jenis, Manfaat dan Bahayanya
Obat
Bahaya Obat
Jenis Obat
Manfaat Obat
Apakah obat itu?
Beda obat dan Obat tradisional
Isi obat
Bagaimana obat dibuat?
Berdasarkan nama
Berdasarkan bentuk obat
Berdasarkan keamanan
Tujuan penggunaan obat
Tidak ada kaitan efek dengan
harga, warna, rasa dan ukuran
Bagaimana obat bekerja?
Efek Samping Obat
Kontraindikasi
Penggunasalahan dan
Penyalahgunaan
Ketergantungan dan ketagihan
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 2
Obat siap sedia
Aku anak SD, tubuhku kuat Karena hidupku bersih dan sehat Kalau ku jatuh sakit, ibu memberi obat Bentuknya yang cair, dan juga yang padat Sebelum minum ku cek obatnya Komposisi dan, indikasinya
Baca aturan pakai, sesuaikan dosisnya Waspada efek samping, obat siap sedia
Sekarang, bacalah cerita di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan di bawahnya.
Mengambil Obat di Apotek
Hari itu Apotek Sehat Farma terlihat sangat ramai. Banyak orang yang sedang antri menunggu panggilan untuk berobat ke dokter anak yang letaknya di samping apotek. Sebagian yang lain juga antri di depan apotek menunggu obat disiapkan oleh petugas apotek sesuai resep dokter yang masuk.
Diantara pasien anak tersebut, terlihat tiga orang anak yang sedang duduk bersama ibunya masing-masing. Mereka semuanya seumuran yaitu sekitar 10-11 tahun dan sama-sama duduk di kelas V SD Harapan ibu. Namanya Wawa, Rara dan Naya. Ketiganya sedang menunggu obat.
Wawa sudah lebih 3 hari ini panasnya tidak turun-turun. Menurut dokter Wawa terkena radang amandel, yaitu berupa penyakit peradangan pada tenggorokan (tonsil) yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Rara badannya juga panas tapi kata dokter dia hanya demam biasa saja akibat habis kehujanan saat pulang sekolah. Sedangkan Naya malah terlihat sehat tidak seperti orang sakit. Rupanya Naya habis diimunisasi dengan suntikan vaksin campak Rubella.
“Wawa..!” tiba-tiba seseorang memanggi nama Wawa. Orang itu ternyata adalah seorang apoteker. Namanya apoteker Najla.
Mama Wawa lantas beranjak menuju loket. “Wawa mendapat beberapa obat. Yang ini sirup amoksisilin
yang berkhasiat sebagai antibiotik. Cara pakainya dikocok dulu ya bu, baru dituang ke sendok takar ini sampai 10 mL. Pemakaiannya tiap 8 jam atau 3 kali sehari dan harus diminum sampai habis ya bu....” begitu apoteker Najra menjelaskannya kepada mama Wawa.
POS 2. Ayo bercerita
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 3
Pertanyaan:
1. Dari cerita di atas, temukanlah 12 kata-kata yang bergaris di atas, pada kotak di bawah
ini. Kata-kata tersebut berhubungan dengan obat. Bisa dibaca mendatar dari kiri ke
kanan atau kanan ke kiri, atau menurun/diagonal dari atas ke bawah atau bawah ke atas.
E F E K S A M P I N G
T E L B A T I A D T K
N S I D E A D P I A O
I I A L L R O O N K D
M R B E T N S T S A N
A O T M I I I E D R E
T P E S E R S K U K S
I U K A P O T E K A S
V A S E G P N R T H I
V A N T I B I O T I K
I A K A P A R A C I K
2. Wawa, Rara dan Naya baru saja mendapatkan obat dari apotek. Kenapa mereka
mendapat obat? Ayo cari tahu alasannya dengan melengkapi isi tabel di bawah ini.
“Apakah ada efek sampingnya bu?” tanya mama Wawa “Efek sampingnya jarang terjadi, biasanya hanya berupa
mual, muntah dan diare. Tapi kalau sampai terjadi ruam kulit atau gatal-gatal di kulit, hentikan menggunakannya karena itu pertanda anak ibu alergi dengan obat ini dan ibu segera lapor ke saya atau dokter ya,” jawab apoteker Najla sambil melanjutkan menjelaskan obat Wawa yang lain.
Berikutnya apoteker Najla memanggil nama Rara. “Rara..!” “Saya bu...” sahut mama Rara. “Ibu, Rara hanya demam biasa. Tidak perlu antibiotik. Ini
tablet Parasetamol untuk menurunkan demamnya. Dosisnya tiga kali setengah tablet ya bu. Kalau panasnya sudah hilang, obatnya boleh dihentikan.....” ucap Apoteker Najla menjelaskan obat-obat yang diterima Rara.
Akhirnya tiba pada giliran Naya. Meski Naya tidak terasa sakit, Naya diberi juga obat oleh dokter. Obatnya berupa sirup yang isinya vitamin. Kata bu apoteker agar daya tahan tubuh Naya tetap terjaga. Dipakainya cukup 2 kali sehari, satu sendok makan saja.
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 4
Pertanyaan Wawa Rara Naya
1 Bagaimana keadaan mereka? (pilih salah satu)
a. Sakit (sebutkan sakit apa?)
b. Sehat
2 Apa nama obat yang diterima?
3 Apa kegunaan obat tersebut?
4 Berdasarkan jawaban di atas, apa tujuan obat tersebut bagi mareka? (pilih salah satu)
a. mencegah penyakit b. menghilangkan gejala
penyakit c. mengobati penyakit
a. Apakah obat itu?
Setiap kita pasti pernah menggunakan obat. Obat biasanya identik untuk orang sakit.
Wawa sakit radang amandel dan Rara badannya panas, maka dia diberi obat oleh dokter.
Tapi, obat juga bisa ditujukan untuk orang sehat, seperti Naya. Naya diimunisasi dengan
vaksin dan diberi obat oleh dokter untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Obat yang kita gunakan ini sebenarnya adalah zat kimia yang bersumber dari sintesis
(buatan) atau semisintesis . Karena berupa zat kimia, maka penggunaannya harus hati-hati.
Zat kimia identik dengan “racun”. Dia bisa bermanfaat bagi tubuh jika digunakan pada
jumlah yang tepat. Sebaliknya jika tidak digunakan dengan tepat, maka dapat
membahayakan tubuh.
b. Apakah bedanya dengan obat tradisional?
Apakah semua obat bersumber dari zat kimia buatan? Jawabannya tidak! Kita pasti
sering dengar istilah obat tradisional. Obat tradisional berarti obat yang mengandung zat
kimia alami (bukan buatan) yang bersumber dari bahan alam seperti tumbuhan. Obat
tradisional yang paling banyak digunakan adalah berupa ramuan atau jamu. Obat tradisional
ini biasanya digunakan sebagai pertolongan pertama sebelum ke dokter. Karena berasal dari
bahan alam, maka biasanya obat tradisional lebih aman dari pada obat biasa.
POS 3. Ayo simak
3.1 Defenisi Obat
Obat pada dasarnya adalah zat kimia yang asing bagi tubuh, yang hanya bermanfaat jika dibutuhkan seperti keadaan sakit.
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 5
Contoh obat tradisional yang sering kita dengar seperti daun kumis kucing untuk
melancarkan buang air kecil, daun kembang sepatu untuk menurunkan demam, dan lain-
lain.
c. Apa isi dari obat?
Obat yang kita gunakan, isinya secara umum terdiri atas 2 (dua) kompenen penting
yaitu:
1. Zat berkhasiat (zat aktif)
Yaitu zat yang bekerja dalam tubuh dan memberikan efek yang kita inginkan. Contohnya:
- Parasetamol yang berkhasiat sebagai obat penghilang demam yang disebut dengan
antipiretik
- Amoksisilin yang berkhasiat membunuh bakteri/kuman yang disebut dengan
antibiotik.
2. Zat tambahan (zat yang tidak aktif)
Yaitu zat yang hanya mendukung penampilan obat tapi tidak memberikan efek.
Contohnya pada sirup terdapat zat tambahan berupa:
- Pemanis seperti gula, ditambahkan agar obat tidak terasa pahit
- Pengental/pensuspensi agar cairan tidak terlalu encer
- Pewarna agar bentuknya lebih menarik
- Pengaroma agar memberi aroma menyenangkan
- Pengawet agar obat bisa tahan lama
Sedangkan pada tablet terdapat zat tambahan berupa:
- Pengisi sekaligus biasanya sebagai pemanis, seperti laktosa (gula)
- Pengikat agar tablet bisa jadi keras dan padat
- Penghancur agar tablet segera pecah jika kontak dengan cairan di lambung/usus
- Pewarna, pelicin, pengkilat dan lain-lain.
d. Bagaimana obat dibuat?
Seperti apa tablet, sirup atau bentuk lainnya dibuat? Ayo siapa yang pernah melihat
pabrik obat? Ya, obat dibuat di pabrik obat dibawah pengawasan yang sangat ketat dari
pemerintah, yaitu Badan Pengawas Obat dan makanan (BPOM). Sebelum obat diproduksi,
obatnya harus terdaftar dan mendapat izin dulu dari BPOM.
Izin dari BPOM ini ditulis dalam bentuk nomor registrasi yang disingkat dengan “No
Reg”. Adanya “No. Reg” ini sebagai tanda bahwa obatnya adalah resmi atau “legal”. Nomor
ini tercantum di kemasan obat. Obat yang tidak memiliki “No.Reg” berarti adalah obat palsu
atau “ilegal” dan tidak boleh digunakan.
Setelah dapat “No. Reg” ini, maka barulah obat bisa diproduksi oleh pabriknya. Untuk
bisa diproduksi, ruangan dan alat-alatnya harus bersih. Tidak boleh sembarangan orang
masuk ke ruang produksi obat ini. Orang yang bekerja di sana juga harus sehat dan
menggunakan pakaian kerja khusus. Jadi, persyaratan bangunan, ruangan, alat/bahan dan
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 6
orangnya sangat ketat. Kenapa demikian? Karena obat yang dibuat ini ditujukan untuk
manusia terutama yang sedang sakit. Jadi, obat harus dibuat dengan baik dengan
menggunakan teknologi yang tinggi/modern sehingga obat yang dihasilkan betul-betul
berkualitas/bermutu, aman dan efektif.
Mari kita contohkan dalam pembuatan tablet parasetamol. Sebelum dicetak, tiap
bahan dari tablet parasetamol ini seperti zat aktif parasetamol, zat tambahan yang lainnya,
ditimbang terlebih dahulu sesuai jumlahnya. Kemudian, tiap bahan tadi diolah dengan cara
dicampur sedemikian rupa sehingga menjadi masa yang siap untuk dicetak menjadi tablet.
Pencetakan menjadi tablet dilakukan secara cepat menggunakan mesin cetak tablet
berteknologi tinggi/modern.
Produk berupa tablet ini kemudian wajib diperiksa mutu atau kualitasnya di
laboratorium pengujian yang ada di pabrik tersebut. Jika tabletnya memenuhi syarat, baru
dilanjutkan ke tahap pengemasan. Tablet dikemas ke dalam bahan pengemasnya berupa
strip atau blister. Tiap 10 strip/blister dimasukkan ke dalam kotak kecil yang disebut dengan
dus. Setelah diperiksa kembali kualitas kemasannya, maka jika memenuhi syarat, baru bisa
dibolehkan untuk diedarkan atau dipasarkan. Jadi, obat yang sampai di tangan kita adalah
obat yang sudah memenuhi semua syarat seperti kadar atau kandungannya, bobotnya,
volumenya dan sebagainya. Jadi, sudah aman digunakan.
Gambar 1. Contoh urutan pembuatan tablet
a. Berdasarkan bentuk/wujud obat
Pada lagu “obat siap sedia” salah satu liriknya menyebutkan “bentuknya yang cair
dan juga yang padat...” Begitu juga dalam cerita “mengambil obat di apotek” juga ada
disebutkan ada bentuk sediaan sirup untuk Wawa dan Naya, serta bentuk tablet untuk Rara.
Itu adalah beberapa bentuk sediaan obat yang ada. Masih banyak bentuk sediaan obat yang
lain.
3. 2 Jenis – jenis obat
Obat bisa digolongkan atas bentuk/wujudnya, nama dan keamanannya
Semua bahan (zat aktif & zat tambahan)
masing-masing ditimbang
Semua bahan diolah dengan cara dicampur
sedemikian rupa
Masa siap untuk dicetak
Proses pencetakan
Proses pengemasan
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 7
Bentuk sediaan obat secara umum sebenarnya ada 3 yaitu padat, setengah padat
dan cair. Dari gambar berikut manakah yang tablet/pil, kapsul, krim/salep, sirup,
supositoria, obat tetes mata dan injeksi? Kemudian beri tanda √ jika bentuknya padat, cair
atau setengah padat.
Jenis sediaan Nama sediaan
Bentuk atau wujud Bagaimana cara menggunakannya? Padat Setengah
Padat Cair
b. Berdasarkan nama
Obat yang pertama kali ditemukan disebut dengan istilah OBAT PATEN. Setelah
masa patennya habis, obat tersebut dapat diproduksi oleh pabrik lain yang disebut dengan
OBAT GENERIK. Di negara kita Indonesia, semua obat yang diproduksi adalah berupa obat
generik. Obat generik ini bisa diberi merek atau bisa juga tidak diberi merek.
Obat generik yang diberi merek atau disingkat dengan OGM, sering disebut juga
dengan istilah obat dagang. Agar konsumen bisa mengenal OGM ini, maka pabrik yang
memproduksinya harus mempromosikan obat tersebut. Misalnya melalui iklan di TV, radio,
koran dan lain-lain. Biaya promosi ini cukup mahal sehingga wajar jika obat OGM ini dijual
dengan harga yang mahal juga.
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 8
Sebaliknya obat generik yang tidak diberi merek ini diberi nama sesuai dengan
nama umum/lazimnya seperti parasetamol, amoksisilin. Karena tidak bermerek, maka
sebagai penanda bahwa obat ini adalah obat generik, maka obat ini diberi logo tambahan
berupa lingkaran dengan garis-garis hijau. Jadi, obat generik tidak bermerek ini sering
disebut dengan obat generik berlogo yang disingkat dengan OGB. OGB ini karena tidak
dipromosikan seperti halnya OGM, maka harga jualnya sangat murah. Dengan adanya OGB
ini maka masyarakat sangat terbantu sekali karena harganya murah tapi kualitasnya sama
dengan OGM. Makanya, dokter di Puskesmas atau rumah sakit milik pemerintah diwajibkan
meresepkan obat OGB.
Di bawah ini adalah contoh obat OGM dan OGB. OGM dengan merek “Cespleng” ini
isinya adalah parasetamol. Obat yang satu lagi yaitu OGB yang tidak bermerek tapi diberi
nama umumnya yaitu parasetamol. Keduanya sama-sama mengandung parasetamol, yang
berkhasiat sebagai penurun demam atau penghilang rasa sakit. Karena zat aktifnya sama,
maka khasiatnya juga sama, sehingga kualitasnya juga sama.
Sumber: Kemenkes RI, 2016a
Gambar 2. Contoh obat OGM (kiri) dan OGB (kanan)
c. Berdasarkan keamanannya
Obat seperti disebutkan di atas pada hakekatnya adalah zat kimia yang bersifat
racun, yang hanya pada jumlah tertentu saja yang bisa mengobati. Penggunaan yang tidak
tepat dapat membahayakan tubuh. Ada obat yang relatif aman digunakan dan ada juga
obat yang harus sangat hati-hati digunakan karena resiko atau efek racunnya yang tinggi
sehingga tergolong obat yang berbahaya. Artinya tiap obat memiliki tingkat keamanan yang
berbeda-beda.
Berdasarkan keamanannya tersebut, maka obat dikelompokkan atas obat yang bisa
dibeli langsung tanpa resep dokter dan obat yang harus pakai resep dokter untuk
membelinya. Obat yang diperoleh tanpa resep dokter jenisnya ada dua yaitu jenis obat
bebas dan jenis obat bebas terbatas. Obat bebas logonya berupa lingkaran hijau, contohnya
parasetamol. Sedangkan obat bebas terbatas logonya warna biru, contohnya pirantel
pamoat untuk obat cacing.
“Jadi, jangan ragu dengan OGB. Harga murah tapi berkualitas. Kalau ada OGB,
kenapa mesti memilih OGM. Yang penting kan khasiatnya. Kan kita bukan
makan mereknya.”
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 9
Sementara obat yang harus diperoleh dengan resep dokter disebut dengan obat
keras yang merupakan kelompok obat berbahaya. Logonya berwarna merah dengan tulian
huruf “K” ditengahnya. Contohnya amoksisilin (antibiotik).
Ayo ! Coba hubungi gambar logo obat sebelah kiri dengan pasangan yang tepat
dengan sebelah kanan.
Sekarang ayo berlatih lagi. Isilah teka - teki silang berikut:
1 2 3
4
5
6
7
8 9 10
11 12
13
14
Mendatar
1. Obat yang diminum sampai habis
5. Logo obat yang berwarna hijau berarti termasuk jenis obat...
6. Jenis obat ini harus dibeli pakai resep dokter
7. Pemakaiannya dioleskan ke kulit
8. Bentuknya cair dan manis dan biasanya digunakan untuk anak-anak
10. Nama lain dari tablet, berbentuk bulat seperti bola-bola kecil
12. Kalau minum obat kita harus....agar cepat sembuh
13. Berupa serbuk yang diperoleh dari tablet yang digerus dan dikemas dalam kertas
perkamen
14. Obat yang namanya sesuai dengan nama umum/lazimnya disebut obat....
Menurun
2. Sediaan padat yang biasanya digunakan untuk dewasa
3. Sediaan padat yang dimasukkan ke dalam cangkang
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 10
4. Nama lain dari obat demam
5. Logo obat bebas terbatas berwarna....
9. Permitaan tertulis dari dokter ke apoteker
10. Obat yang pertama kali ditemukan dan didaftarkan disebut dengan obat....
11. Ahli obat (singkatan)
a. Tujuan penggunaan obat
Obat sangat bermanfaat bagi kita jika penggunaannya sesuai dengan yang
ditentukan. Obat tidak hanya digunakan untuk orang sakit, tapi juga untuk orang sehat.
Wawa dan Rara menggunakan obat karena sakit. Sedangkan Naya menggunakan obat
bukan karena sakit, tapi untuk tujuan pencegahan. Jadi obat hanya digunakan jika sakit dan
jika diperlukan saja.
Berikut ini diberikan tabel tujuan kita menggunakan obat
Tabel 1. Tujuan penggunaan obat
No Tujuan penggunaan obat Contoh obat
1 Mencegah penyakit (preventif) Vaksin, Vitamin
2 Mengobati penyakit (kuratif) Antibiotik
3 Menghilangkan gejala (simptomatif)
Obat batuk, Obat demam (antipiretik) Obat sakit kepala (analgetik) Obat alergi
4 Mengontrol gejala penyakit Antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah Antilkolesterol untuk menurunkan kolesterol Antidiabetes untuk menurunkan kadar gula
5 Menetapkan diagnosis Garam Inggris
b. Bagaimana obat bekerja dalam tubuh?
Obat yang kita minum tidak akan langsung terasa efek atau khasiatnya tapi melalui
berbagai proses terlebih dahulu. Seperti halnya makanan yang kita makan, makanan akan
melalui saluran pencernaan terlebih dahulu baru sampai di darah. Begitu juga dengan obat.
Obat dalam bentuk padat seperti tablet atau kapsul akan hancur dulu di lambung,
kemudian terus sampai di usus halus dan akan diserap di usus halus menuju peredaran
darah. Dari darah obat akan dibawa ke tempat kerjanya sehingga terjadi efek obat.
Obat digunakan hanya jika sakit dan jika diperlukan
Obat baru bisa berefek jika sudah menempati tempat kerjanya dalam tubuh baik secara lokal maupun sistemik melalui proses yang panjang
3.3 Manfaat obat
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 11
Obat yang mesti masuk ke darah dulu baru bisa bekerja disebut dengan kerja
sistemik. Contohnya obat parasetamol, agar bisa menimbulkan efek maka obat yang
tadinya dari saluran pencernaan mesti masuk ke dalam peredaran darah terlebih dahulu,
kemudian baru didistribusikan oleh darah ke organ target tempat kerjanya.
Tapi ada juga obat yang kerjanya langsung di lambung seperti obat maag atau kerja
di usus seperti obat cacing. Jadi obat yang seperti ini tidak sampai ke darah tapi hanya di
organ tertentu saja. Kerja obat seperti ini disebut kerja lokal. Contoh lainnya adalah obat
salep/krim yang dioleskan ke kulit.
Jadi, obat tidak bisa langsung berefek setelah minum obat seperti pada iklan obat,
karena obat mesti melalui perjalanan yang cukup panjang hingga sampai ke tempat
kerjanya. Obat yang sampai di tempat kerjanya akan menghasilkan efek/khasiat yang
diharapkan.
Tablet umumnya diminum dengan cara ditelan langsung, tapi ada juga yang
dikunyah dulu baru ditelan, seperti tablet antasid untuk gangguan lambung (maag). Selain
melalui mulut (ditelan), ada obat yang diberikan melalui jalur lain. Salep atau krim
digunakan dengan cara diolesi di kulit. Supositoria digunakan dengan cara disisipkan pada
dubur atau anus. Obat tetes mata diteteskan ke mata, obat tetes telinga ke telinga dan obat
tetes hidung ke hidung. Ada juga obat yang diberikan dengan cara disuntik yang disebut
dengan injeksi, dan lain-lain.
Untuk bisa menimbulkan efek, jumlah obat yang digunakan harus tepat. Jumlah
yang digunakan ini disebut dengan istilah dosis. Dosis obat didasarkan atas banyak faktor,
diantaranya umur atau berat badan kita. Oleh karenanya, dosis obat untuk anak dan untuk
dewasa akan jauh berbeda. Anak karena umur atau berat badannya relatif rendah dari
orang dewasa, maka dosis obat untuk anak jauh lebih kecil dibandingkan untuk orang
dewasa. Jadi obat yang sama tidak bisa digunakan untuk semua umur, kecuali dosisnya
dibedakan. Contohnya tablet parasetamol 500 mg ditujukan untuk orang dewasa. Untuk
anak-anak bisa digunakan tablet yang sama tapi harus dengan dosis yang lebih kecil,
misalnya ½ tablet atau ¼ tabet. Obat yang diminum jika tidak sesuai dengan aturannya
seperti dosis berlebih (overdosis), maka dapat menimbulkan keracunan.
Selain dosis yang tepat, obat juga harus rutin digunakan sesuai jadwalnya. Jika
waktu minum obat sudah masuk, maka obat harus segera diminum. Beberapa obat bisa
dihentikan penggunaannya jika gejala sudah hilang, contohnya parasetamol. Beberapa obat
yang lain, harus diminum sampai habis, contohnya antibiotik seperti amoksisilin.
Penggunaan antibiotik harus sampai habis agar kuman atau bakteri dapat dibunuh
sampai tuntas. Jika penggunaannya dihentikan, maka bakteri yang masih hidup akan
menjadi kebal dengan obat. Akibatnya obat tidak mempan lagi membunuh bakteri. Keadaan
dimana bakteri sudah kebal/tidak mempan lagi dengan obat disebut dengan istilah
resistensi.
Obat yang sama tidak bisa digunakan untuk semua umur, kecuali dosisnya dibedakan. Obat yang sama bisa digunakan untuk mengobati penyakit yang berbeda.
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 12
Obat yang diminum, akan dikeluarkan nanti dari tubuh. Umumnya dikeluarkan
melalui urin. Selain itu juga bisa dikeluarkan melalui keringat, feses, air susu ibu (ASI). Jika
dikeluaurkan melalui ASI, maka ibu yang menyusui harus hati-hati menggunakannya karena
dapat terminum oleh bayinya.
Berikut ini diberikan tabel beberapa jenis efek/khasiat obat yang umum digunakan
oleh anak-anak:
Tabel 2. Jenis obat berdasarkan efeknya
Jenis efek Keterangan Contoh obat
Analgetik Meringankan atau menghilangkan rasa
nyeri/sakit tanpa menghilangkan kesadaran
Parasetamol
Asam mefenamat
Antipiretik Menurunkan demam atau panas tubuh Parasetamol Ibuprofen
Antasida Menetralkan asam lambung Kombinasi aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida
Antelmintik Membunuh atau mengeluarkan cacing di saluran pencernaan
Pirantel pamoat
Antiasma Mecegah atau mengobati gejala asma Salbutamol Teofilin
Antidiare Mengurangi atu menghentikan diare Loperamid Atapulgit
Antiemetik Mencegah atau mengurangi mual dan muntah
Metoklopramid Domperidon
Antifungi Membunuh atau menghambat pertumbuhan jamur
Mikonazol Nistatin
Antihistamin Mengatasi gejala alergi CTM Dimenhidrinat
Antiinflamasi Mengurangi peradangan Deksametason Prednison
Antiseptik Menghamba pertumbuhan atau membunuh nikroorganisme pada jaringan hidup
Alkohol 70% Povidon iodin
Antitusif Mencegah atau meredakan batuk Dekstromethorfan Kodein
Dekongestan Mengurangi penyumbatan atau kelebihan cairan pada saluran pernafasan (hidung)
Pseudoefedrin Fenilefrin
Ekspektoran Memudahkan pengeluaran dahak GG
Sekarang ayo lihat lagi cerita “menunggu obat di apotek” dan tabel 2 di atas. Isilah
kembali tabel berikut.
Pertanyaan Wawa Rara Naya
1 Apa nama obat yang diterima?
2 Apa bentuk sediaannya?
3 Berapa dosisnya
4 Apa efek/khasiatnya?
5 Penggunaannya harus dihabiskan atau boleh dihentikan?
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 13
6 Nama obat Nama gejala/penyakit Nama efek/khasiat
Parasetamol
Apakah satu obat bisa digunakan untuk mengobati gejala/penyakit yang berbeda?
............
7 Nama gejala/penyakit Nama obat Nama efek/khasiat
Menurunkan demam
Apakah satu penyakit bisa diobati oleh lebih dari satu obat (obat berbeda)? .............
c. Apakah kerja obat terkait dengan harga, warna, rasa dan ukuran?
Tidak ada pengaruh harga obat dengan kerja obat atau khasiat obat. Obat yang
murah ataupun mahal, kerja/khasiatnya sama saja. Begitu juga dengan warna, rasa dan
ukuran. Warna dan rasa adalah berfungsi sebagai zat tambahan dalam obat yang tidak
memiliki efek/kerja pada tubuh. Warna hanya berfungsi agar kelihatannya lebih menarik,
rasa juga agar menghilangkan kesan pahit dari obat. Ukuran obat baik besar mapun kecil
juga tidak ada hubungannya dengan khasiat obat.
Berikut ini kita coba lagi berlatih. Di bawah ini diberikan tabel obat yang pernah
digunakan oleh beberapa orang teman Wawa di SD Buah Hati Ibu
Nama Keluhan Obat Aturan pakai
Harga Rasa obat
Abe Badan panas, ibu beli obat langsung ke apotek
Obat generik berupa Sirup
parasetamol
3 x 1 sendok
makan
Rp 8.000,-
per botol
Manis
Ori Badan panas, ibu bawa Ori ke dokter dan diberi resep oleh dokter
Sirup dengan marek AKUMOL yang isinya parasetamol
3 x 1 sendok makan
Rp 12.000,- per botol
Manis
Nita Demam, ibu beli langsung ke apotek
Tablet parasetamol generik Warna kekuningan
3 x ½ tablet
Rp 500,- per tablet
Pahit
Sifa Kakak Sifa yang berumur 17 tahun demam, ibu membeli obat langsung di apotek
Tablet parasetamol generik Warna putih
3 x 1 tablet
Rp 500,- per tablet
Pahit
Alan Kakak Alan berumur 16 tahun mengalami sakit kepala. Ibu memberikan obat yang dibeli langsung di toko obat
Tablet parasetamol
3 x 1 tablet
Rp 1.500,- per tablet
Pahit
Kerja obat tidak dipengaruhi oleh harga, warna, rasa dan ukurannya.
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 14
Nama Keluhan Obat Warna obat Khasiat obat Pertanyaan
Nita Demam Tablet parasetamol
Samakah khasiat kedua obat ini, meski warna berbeda?
Kakak Sifa
Demam Tablet parasetamol
Nama Keluhan Obat Rasa obat Khasiat obat Pertanyaan
Abe Demam Sirup parasetamol
Samakah khasiat kedua obat ini, meski rasa berbeda?
Nita Demam Tablet parasetamol
Nama Keluhan Obat Aturan pakai Khasiat obat Pertanyaan
Nita Demam Tablet parasetamol
Samakah khasiat kedua obat ini, meski ukuran berbeda?
Kakak Sifa
Demam Tablet parasetamol
Nama Keluhan Obat Harga obat Khasiat obat Pertanyaan
Abe Demam Sirup parasetamol generik
Samakah khasiat kedua obat ini, meski harga berbeda? Ori Demam Sirup
parasetamol generik bermerek AKUMOL
Nama Keluhan Obat Cara mendapatkan obat
Khasiat obat Pertanyaan
Abe Demam Sirup parasetamol
Samakah khasiat kedua obat ini, meski cara medapatkan obat berbeda?
Ori Demam Sirup parasetamol
Nama Keluhan Obat Tempat membeli obat
Khasiat obat Pertanyaan
Kakak Sifa
Demam Tablet parasetamol
Samakah khasiat kedua obat ini, meski tempat membeli obat berbeda?
Kakak Alan
Demam Tablet parasetamol
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 15
Nama Keluhan Obat Jenis obat berdasarkan namanya
Khasiat obat Pertanyaan
Abe Demam Sirup parasetamol
generik
Samakah khasiat kedua obat ini,
meski jenis obat berbeda? Ori Demam Sirup
parasetamol generik bermerek AKUMOL
a. Efek Samping Obat
Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa pada dasarnya obat merupakan zat
kimia yang bersifat racun sehingga penggunannya harus secara baik dan benar,
sesuai dengan aturan agar memberikan efek yang tepat. Setiap obat yang kita minum
pada dosis normal, selain memberikan efek yang bermanfaat bagi tubuh, ternyata juga
memberikan efek yang merugikan yang tidak kita harapkan. Efek seperti ini disebut dengan
istilah efek samping.
Efek samping obat ini ada yang ringan dan ada juga yang membahayakan tubuh.
Misalnya, habis minum obat antialergi yaitu CTM kita merasa mengantuk, atau habis minum
obat antibiotik rifampisin buang air kecil kita berubah warnanya menjadi merah. Kedua
contoh ini tidak membahayakan tubuh. Yang berbahaya adalah seperti jika habis minum
obat tertentu kita timbul gatal-gatal yang disebut dengan istilah alergi. Jika ini terjadi, obat
harus segera dihentikan meminumnya.
b. Kontraindikasi Obat
Selain adanya efek samping, obat dikatakan berbahaya bagi tubuh karena dapat
menimbulkan resiko yang lebih parah karena kondisi atau alasan tertentu. Beberapa Obat
tidak boleh atau dilarang digunakan karena alasan tertentu ini disebut dengan istilah
kontaindikasi. Misalnya, jika kita ada gangguan fungsi hati, maka ketika demam kita tidak
boleh minum parasetamol karena parasetamol dapat memperparah gangguan fungsi hati.
Kebanyakan obat yang ada dipasaran dibuat khusus untuk orang dewasa saja
sehingga anak-anak tidak boleh menggunakannya sembarangan. Hal ini mungkin karena
keamanan obat untuk anak belum terbukti secara klinis. Contohnya obat asam mefenamat
Obat bisa berbahaya bagi tubuh karena setiap obat memiliki efek samping.
Beberapa obat tidak bisa digunakan pada orang/keadaan tertentu karena
bersifat kontraindikasi. Obat juga bisa bereaksi atau berinteraksi dengan obat
lain atau makanan. Yang paling berbahaya adalah adanya efek ketergantungan
dan ketagihan pada kelompok obat tertentu (narkoba).
3.4 Bahaya obat
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 16
yang khasiatnya sebagai penghilang rasa sakit (analgetik) tidak bisa digunakan untuk anak
di bawah umur 14 tahun. Jadi, tetrasiklin kontraindikasi dengan anak di bawah umur 14
tahun. Tetrasiklin juga tidak boleh digunakan oleh anak berusia kecil dari 12 tahun karena
bisa menyebabkan kerusakan gigi seperti gigi berwarna coklat dan menghambat
pertumbuhan tulang.
c. Interaksi Obat
Selain itu, obat juga dapat berinteraksi atau saling mempengaruhi kerjanya satu
sama lain jika diminum bersamaan dengan obat lain atau dengan makanan. Jika obat itu
berinteraksi dengan makanan, maka obat harus diminum saat perut kosong atau tidak
diminum bersamaan dengan makanan tersebut. Tetrasiklin tidak boleh digunakan
bersamaan dengan susu karena obat tidak bisa diserap oleh tubuh.
d. Penggunasalahan dan Penyalahgunaan Obat
Bolehkah kita minum obat dosisnya berlebih (overdosis)? Tentu tidak boleh, karena
bisa menyebutkan keracunan. Penggunaan obat yang tidak tepat baik tidak tepat obatnya
ataupun tidak tepat dosisnya termasuk cara pakainya, dan sebagainya disebut dengan istilah
penggunasalahan obat (drug misuse). Sedangkan jika obat tidak digunakan untuk
tujuan pengobatan tapi untuk tujuan lain seperti untuk efek penenang, danl ain-lain, disebut
dengan istilah penyalahgunaan obat (drug abuse). Contoh penyalahgunaan obat yang
paling sering kita dengar adalah penggunaan obat terlarang dan bahan berbahaya lainnya
seperti Narkoba.
e. Ketergantungan dan Ketagihan
Narkoba harus kita hindari karena ini termasuk jenis kejahatan yang sangat merusak
masa depan anak bangsa. Selain itu, yang paling berbahaya adalah bahwa narkoba bisa
menyebabkan pemakainya jadi ketergantungan dan ketagihan/kecanduan. Istilah
ketergantungan (dependence) lebih mengacu kepada ketergantungan fisik, sedangkan
untuk ketergantungan secara psikis istilahnya adalah ketagihan (addiction).
Sekarang kamu sudah mengertikan kenapa obat itu bisa berbahaya bagi tubuh kita?
Obat yang digunakan pada dosis normal saja bisa menimbulkan efek samping, apalagi obat
digunakan secara sembarangan atau tidak tepat. Rara karena kehujanan badannya jadi
panas. Dia juga bisa terkena flu. Flu disebabkan oleh virus, bukan antibiotik. Apakah tepat
diberikan antibiotik? Pasti jawabannya tidak tepat karena antibiotik gunanya untuk
membunuh bakteri bukan membunuh virus.
Ingat ! Beberapa obat tidak boleh digunakan untuk anak-anak, tapi hanya untuk orang dewasa. Artinya, ada obat yang tidak bisa digunakan untuk semua umur
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 17
Kamus Obat - Obatan (1)
Apotek : Tempat praktek kefarmasian yang dilakukan oleh apoteker, seperti pelayanan obat, pelayanan resep dokter, dan lain-lain
Apoteker : Tenaga profesional kesehatan yang bekerja sebagai ahlinya obat-obatan
Dosis : Takaran atau jumlah obat yang dipakai untuk tiap kali pemakaian
Efek samping : Efek obat yang tidak diingini yang terjadi pada dosis normal
Indikasi : Khasiat atau efek dari obat Injeksi : Bentuk sediaan obat yang diberikan dengan cara
disuntikan ke dalam tubuh Interaksi obat : Antara satu obat dengan obat yang lainnya saling
mempengaruhi kerjanya
Kerja lokal : Kerja obat langsung pada organ tersebut tanpa harus ke peredaran darah
Kerja sistemik : Kerja obat yang mencapai peredaran darah /sirkulasi sistemik terlebih dahulu
Ketagihan : Keadaan dimana orang menjadi tergantung dengan obat secara psikis/emosional
Ketergantungan : Keadaan dimana orang menjadi tergantung
dengan obat secara fisik Kontraindikasi : Keadaan tertentu dari tubuh yang menyebabkan
obat tidak boleh/dilarang digunakan Obat bebas/bebas terbatas
: Obat yang boleh dibeli tanpa resep dokter
Obat generik : Obat dengan zat aktif sama dengan obat paten Obat keras : Obat yang berbahaya dan harus menggunakan
resep dokter untuk memperolehnya Obat paten : Obat yang pertama kali ditemukan dan mendapat
perlindungan oleh negara Penggunasalahan obat
: Obat digunakan tidak sesuai aturan (tidak rasional)
Penyalahgunaan obat
: Obat digunakan bukan untuk tujuan pengobatan tapi untuk tujuan lain seperti penenang
Resep : Permintaan tertulis dari dokter kepada apoteker untuk menyediakan sejumah obat untuk pasien
Resistensi : Keadaan dimana antibiotik tidak mampu lagi membunuh kuman/bakteri
Supositoria : Bentuk sediaan obat yang diberikan dengan cara disisipi melalu anus/dubur
Zat aktif : Zat yang bekerja dalam tubuh dan memberikan efek yang diinginkan
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 18
Jawablah pertanyaan berikut dengan jujur dan baik!
1. Bagaimana menurutmu jika ada seseorang yang tidak dikenal memberimu sesuatu
seperti makanan atau minuman? Apa yang akan kamu lakukan?
2. Badan kamu sedang demam. Ibu memberi kamu obat. Apa seharusnya yang kamu
lakukan?
3. Wawa didiagnosis oleh dokter mendapat penyakit infeksi amandel. Wawa mendapat obat
berupa antibiotik. Beberapa hari setelah minum obat, Wawa tiba-tiba tidak mau lagi
minum obat yang tersisa karena merasa demamnya sudah hilang. Bagaimana sikap
wawa ini menurut kamu?
4. Rara badannya panas sehingga dokter memberi obat parasetamol dengan aturan pakai 3
x ½ tablet. Keinginan Rara untuk sembuh sangat tinggi. Oleh sebab itu, Rara ingin
minum obat 1 tablet saja sama seperti orang dewasa, biar cepat sembuh pikirnya.
Bagaimana sikap Rara ini menurut kamu?
a. Pilihan ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Manakah pernyataan tentang obat berikut yang benar!
a. Berupa zat kimia yang bersifat seperti racun
b. Digunakan untuk pertolongan pertama
c. Bersumber dari bahan alam
d. Lebih aman daripada obat tradisional
2. Obat yang kita minum sebenarnya isinya mengandung...
a. Zat aktif saja
b. Zat tambahan saja
c. Zat aktif dan zat tambahan
d. Zat aktif, zat tambahan dan kemasan
3. Penderita penyakit gula atau diabetes, harus hati-hati minum obat, karena didalam
obat tersebut terdapat komponen yang dapat meningkatkan kadar gula di dalam
darah. Komponen obat yang dimaksud adalah...
a. Pewarna
POS 4. Ayo Latihan
4.1 Uji Afektif
4.2 Uji Kognitif
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 19
b. Pengaroma
c. Pengawet
d. Pemanis
4. Salah satu penanda obat itu asli adalah adanya nomor tertentu pada kemasan obat.
Nomor tersebut adalah:
a. No. Bets
b. No. Reg
c. No. Industri
d. No. Sediaan
5. Obat dibuat di pabrik menggunakan teknologi yang tinggi dan modern serta
persyaratan yang ketat pada bangunan, alat, bahan dan orang yang bekerja.
Tujuannya adalah agar dihasilkan obat yang ...., kecuali...
a. Bermutu
b. Efektif
c. Aman
d. Laku dijual
6. Urutan tahap pembuatan obat seperti tablet yang benar adalah...
a. Bahan dicampur – ditimbang – dicetak – dikemas
b. Bahan dicampur – dicetak– ditimbang – dikemas
c. Bahan ditimbang – dicampur – dicetak – dikemas
d. Bahan ditimbang – dicetak – dicampur – dikemas
7. Di bawah ini adalah bentuk sediaan obat yang wujudnya berupa padatan, kecuali
a. Tablet
b. Kapsul
c. Supositoria
d. Salep
8. Manakah pernyataan tentang OGB berikut yang salah!
a. Harga lebih murah dari OGM
b. Khasiat sama dengan OGM
c. Dibuat dengan teknologi yang modern
d. OGB dikhususkan untuk orang miskin
9. Antibiotik hanya bisa diperoleh dengan menggunakan resep dokter, karena antibiotik
termasuk jenis obat...
a. Bebas
b. Bebas terbatas
c. Keras
d. Keras terbatas
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 20
10. Obat yang bisa kita beli langsung di apotek tanpa resep dokter adalah obat yang
pada kemasannya berlogo khusus berupa lingkaran dengan warna...
a. Hijau
b. Biru
c. Merah
d. Hijau atau biru
11. Obat bisa digunakan oleh orang sehat untuk tujuan preventif. Contoh obat tersebut
adalah...
a. Vaksin
b. Antibiotik
c. Obat flu
d. Obat kanker
12. Contoh obat berikut digunakan untuk tujuan mengilangkan gejala penyakit, kecuali..
a. Obat batuk
b. Obat alergi
c. Obat sakit kepala
d. Vitamin
13. Obat dapat masuk ke dalam tubuh kita dengan berbagai cara pemberian. Supositoria
diberikan dengan cara...
a. Ditelan
b. Dilarutkan
c. Dioleskan ke kulit
d. Disisipkan ke dalam dubur
14. Jika dokter meresepkan obat antibiotik untuk anda selama 7 hari, bolehkah
pemakaiannya dihentikan jika merasa sehat sebelum hari ke-7?
a. Ya, jika gejala tidak kelihatan lagi
b. Tidak, karena penghentian menyebabkan pengobatan diulang lagi
c. Ya, karena saya dapat menjual sisa obat kepada orang lain sehingga dapat
sedikit uang
d. Tidak, karena bisa terjadi resistensi
15. Bagi ibu yang sedang menyusui, harus hati-hati mengguakan obat, karena obat yang
diminum oleh ibu dapat sampai ke tubuh bayi, melalui...
a. Urin
b. Keringat
c. Darah
d. ASI
16. Pasetamol banyak digunakan terutama sebagai obat penurun demam dan penghilang
rasa sakit . Parasetamol ini dapat tersedia dipasaran dalam berbagai hal, kecuali...
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 21
a. Banyak pilihan bentuk sediaan
b. Banyak pilihan merek
c. Banyak pilihan warna
d. Banyak pilihan efek/khasiat
17. Diketahui karakteristik luar obat sebagai berikut:
No Karakteristik
1 Warna
2 Ukuran
3 Rasa
4 Harga
Dari karakteristik di atas, manakah yang mempengaruhi efek obat?
a. 1 dan 2
b. 3 dan 4
c. 2 dan 3
d. Tidak ada satupun yang mempengaruhi efek obat
18. Pernyataan berikut adalah benar, kecuali...
a. Beberapa obat dapat menyebabkan alergi
b. Obat yang sama dapat digunakan untuk anak-anak dan dewasa
c. Obat yang sama dapat digunakan untuk penyakit/gejala yang berbeda
d. Semua obat dapat digunakan untuk semua umur
19. Apa tindakan yang dilakukan jika terjadi alergi dengan obat?
a. Lanjutkan meminum obat tersebut kemudian segera hubungi dokter
b. Hentikan minum obat tersebut kemudian segera hubungi dokter
c. Buang obat tersebut dan kemudian hubungi apotek
d. Usahakan obat tersebut dimuntahkan
20. Siapakah orang yang paling bertanggungjawab dalam pengelolaan obat (disebut juga
ahlinya obat)?
a. Apoteker
b. Dokter
c. Perawat
d. Bidan
b. Esai singkat
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Obat pada hakekatnya adalah zat kimia yang bersifat sebagai ..................... dan
hanya dapat bermanfaat jika digunakan pada jumlah yang tepat dengan kondisi yang
tertentu.
2. Bagian isi dari obat yang kerjanya hanya mendukung penampilan obat dan tidak
memberikan efek disebut dengan..............................
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 22
3. Lembaga pemerintah yang berwenang mengawasi obat di Indonesia adalah............
4. Bentuk sediaan obat yang diberikan dengan cara disuntikan adalah...............
5. Parasetamol boleh dibeli tanpa resep dokter di apotek karena termasuk jenis obat
.............. dengan logonya berupa lingkaran berwarna...........................
6. Obat hanya digunakan jika ................ dan .....................
7. Kerja obat dapat dibagi atas 2 yaitu kerja ..................... dan kerja ......................
8. Obat yang diminum tidak sesuai aturan seperti overdosis dapat menimbulkan
............
9. Amoksisilin penggunaannya harus dihabiskan karena dapat terjadi.....
10. Agar kita ingin cepat sembuh, maka kita harus .....................minum obat
11. Jika kita demam, maka tersedia beberapa pilihan obat yang bisa kita gunakan untuk
menurunkan demam tersebut. Contoh beberapa obat demam
adalah......................... dan ................................
12. Satu obat dapat digunakan untuk menghilangkan gejala/penyakit yang berbeda.
Contohnya adalah obat parasetamol, digunakan untuk menghilangkan
gejala/penyakit ........................... dan ......................................
13. Setiap obat memiliki efek yang merugikan dan tidak diinginkan, yang disebut dengan
istilah..................................
14. Tetrasiklin tidak bisa digunakan untuk anak yang berumur kecil dari 12 tahun karena
dapat menyebabkan ............................................. dan ........................................
15. Obat yang digunakan bukan untuk tujuan pengobatan tapi untuk tujuan lain seperti
memberi efek penenang, seperti narkoba disebut dengan istilah .............................
c. Esai terstruktur
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan tujuan penggunaan obat beserta contohnya!
2. Apa persamaan dan perbedaan obat OGB dengan OGM?
3. Bagaimana caranya obat bisa menimbukan efek?
4. Apa yang dimaksud dengan dosis? Sebutkan contohnya!
5. Kenapa obat bisa berbahaya bagi tubuh?
Praktikkan aktivitas berikut secara individu!
1. Kamu menemukan sebuah obat di meja rumah. Warnanya sangat menarik dan terlihat
seperti permen. Apa yang kamu lakukan?
2. Kamu sedang demam dan harus minum obat. Saat itu jadwal minum obat kamu sudah
masuk. Apa yang akan kamu lakukan?
POS 5. Ayo diskusikan dengan orangtua
4.3 Uji Psikomotorik
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 23
Topik: iklan obat di TV
1. Coba amati sebuah iklan obat di televisi.
1. Hasil pengamatan diisikan ke daam LKS dibawah ini.
2. Diskusikan dengan orangtua kamu hasil pengamatan kamu tersebut sesuai dengan
instruksi yang ada pada LKS dan kemudian buatlah kesimpulan dari diskusi tersebut.
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 24
POS 5
CARA BELAJAR OBAT YANG BENAR (CBOB) LEMBARAN KERJA SISWA
Nama
Hari/Tanggal
BAB/ Topik I (satu) / Iklan obat di TV
A. INSTRUKSI KERJA
Jika kamu punya TV di rumah, coba tonton sebuah iklan obat dan amati isi iklan tersebut. Hasil pengamatan tersebut, kamu tuangkan ke dalam bagian di bawah ini.
B. KRITERIA DAN HASIL PENGAMATAN
Uraian Kriteria Hasil Pengamatan
1. Apakah khasiat obat yang diiklankan?
-
2. Obatnya untuk orang
dewasa/ anak?
- o Dewasa
o Anak
3. Apa bentuk sediaannya? - o Tablet/Kapsul o Sirup
o Salep/krim
4. Bagaimana cara penggunaannya?
- o Ditelan o Diolesi ke kulit
o ......................................
5. Apakah efek/khasiat
obatnya segera terjadi setelah obat dipakai?
Obat harus digambarkan
melalui beberapa proses untuk bisa menimbulkan efek
o Ya
o Tidak
6. Apakah iklan obatnya utuh ditayangkan atau terpotong?
Iklan obat harus utuh ditayangkan
o Utuh o Tidak utuh
7. Apakah iklan obat tersebut bisa menambah pengetahuan kamu
tentang obat?
Iklan obat harus bersifat mendidik sehingga bisa menambah pengetahuan
penonton tentang obat
o Ya o Tidak
C. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Tulislah kesimpulan kamu dari hasil pengamatan tersebut, yang dibandingkan dengan kriteria yang ada a. Iklan obatnya bisa/tidak bisa *) dipahami informasinya
b. Iklan obatnya ada/tidak ada *) menambah pengetahuan tentang obat *) pilih salah satu
2. Apa saran yang akan kamu sampaikan pada orangtua? a. Jika iklan obatnya bersifat mendidik, maka saran kamu adalah
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 25
b. Jika iklan obatnyan bersifat tidak mendidik,maka saran kamu adaah
c. Saran lain:.....................................................................................
D. TINDAK LANJUT
Diskusikan hasil temuan kamu tadi berupa kesimpulan dan saran dengan orangtua. Catat hasil diskusi kamu dengan orangtua, pada kolom di bawah ini.
Nama dan tanda tangan siswa Nama dan tanda tangan orangtua
--------------------------------
------------------------------
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 26
BAB II
Membaca Kemasan dan DAGUSIBU Obat
Peta Konsep
TOPIK Ke - 1
OBAT, MANFAAT DAN BAHAYANYA
Sumber: www.josephrathjen.wordpress.com
Sebelum memulai pelajaran, ayo kita kembali menyanyi bersama dengan gembira
dan semangat. Lagu pertama berjudul “obatku” dinyanyikan seperti irama lagu „balonku‟.
Sedangkan lagu kedua dinyanyikan seperti irama lagu “kalau kau senang hati”.
POS 1. Ayo menyanyi
Membaca Kemasan dan DAGUSIBU Obat
Membaca Kemasan obat (KIDS KU)
DAGUSIBU Obat
K = Komposisi
I = Indikasi
D = Dosis (Aturan pakai)
S = Efek samping
U = Umur simpan (Exp Date)
K = Kontra indikasi
DA: Cara mendapatkan obat
SI: Cara menyimpan obat
GU: Cara menggunakan obat
BU: Cara membuang obat
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 27
Sekarang, bacalah cerita di bawah ini, kemudian jawablah pertanyaan di bawahnya.
Obatku
Obatku ada tiga Rupa – rupa bentuknya
Ada sirup dan tablet Juga ada yang salep Analgetik antipiretik.... tik! Minum sesuai dosis Kalau antibiotik Diminum sampai habis
Kalau kau DAGUSIBU
Kalau kau sedang sakit, butuh apa? Obat! 2x Kalau kau sedang sakit dan sungguh dapat itu, kalau kau sedang sakit butuh apa? obat Kalau kau beli obat, cari dimana? Apotek! 2x Kalau kau beli obat dan sungguh dapat itu, kalau
kau beli obat cari dimana? Apotek Kalau kau tanya obat, pada siapa? Apoteker! 2x Kalau kau tanya obat dan sungguh dapat itu, kalau kau tanya obat pada siapa? Apoteker Kalau kau minum obat, lihat apa? Cara pakai! 2x
Kalau kau minum obat dan sungguh dapat itu, kalau kau minum obat, lihat apa? Cara pakai Kalau kau dapat obat, beritahu siapa? Orangtua! 2x Kalau kau dapat obat dan sungguh dapat itu, kalau kau dapat obat beritahu siapa? Orangtua Kalau kau simpan obat, tempatnya dimana? Kotak obat! 2x Kalau kau simpan obat dan sungguh dapat itu, kalau kau simpan obat tempatnya dimana? Kotak obat!
POS 2. Ayo bercerita
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 28
Pengalaman Minum Obat
Kelas V SD Harapan Ibu hari ini ada pelajaran Bahasa Indonesia. Ibu guru sudah berdiri di depan kelas. Anak – anak juga duduk dengan rapi menunggu pelajaran dimulai.
“Selamat pagi anak-anak...!” Begitu ibu guru memulai berbicara. “Pagi bu..!” Jawab anak-anak serentak. “Anak-anak, hari ini kita akan belajar bagaimana mengungkapkan
pengalaman yang pernah terjadi, baik yang terjadi di rumah ataupun di tempat lain.”
“Pengalaman itu bisa yang menyenangkan dan juga bisa yang menyedihkan. Masing-masing ibu minta tampil ke depan untuk bercerita.”
Anak-anak sangat senang dengan tugas ini. Beberapa anak kemudian dipanggil satu per satu maju ke depan kelas. Wawa, Rara dan Naya termasuk yang ikut bercerita ke depan kelas. Mereka kebetulan habis sakit dan ingin berbagi pengalaman ke teman-temannya.
“Wawa, ayo maju ke depan.” Tiba-tiba bu guru menyebut nama Wawa. Wawa kemudian berjalan ke depan dan dengan semangat dia bercerita
pengalamannya minum obat. “Saya harus minum obat, karena kata dokter saya terkena penyakit tifus
yang disebabkan karena infeksi kuman atau bakteri. Makanya saya diberi antibiotik, namanya amoksisilin sirup. Ibu yang rajin memberi saya obat. Saya ingin sekali cepat sembuh,” tutur Wawa dengan sedikit malu.
“Pada hari ketiga, badan saya tidak panas lagi. Saya berpikir saya tidak perlu minum obat lagi. Saya senang sekali karena sudah merasa sembuh. Tapi saya ingat kata apoteker, bahwa obat antibiotik harus dihabiskan meski sudah merasa baikan. Kumannya sebenarnya masih ada, sehingga kalau minum obatnya dihentikan, kumannya akan jadi kebal atau resisten terhadap obat.”
“Akhirnya saya terus minum obat sampai habis. Alhamdulillah, saya akhirnya sembuh total. Oh ya, saat akan minum obat saya kadang mengingatkan ibu, apakah obatnya sudah dikocok belum atau jumlahnya yang dituang kesendok sudah pas belum. Aku khawatir ibu lupa,” demikian Wawa
mengakhiri ceritanya. Selanjutnya Rara yang bercerita. “Saya juga demam tapi kata dokter hanya demam biasa karena habis
kehujanan. Jadi tidak perlu antibiotik. Dokter memberiku obat berupa tablet parasetamol saja. Hari pertama aku tidak mau minum obat, karena takut. Lagian obatnya kan pahit. Aku terus dibujuk oleh ibu untuk minum obat.” Teman-temanya serius mendengar cerita Rara. Kemudian Rara melanjutkan ceritanya.
“Baru keesokan harinya, aku beranikan minum obat. Aku jadi semangat minum obat karena melihat harapan ibu kepada ku untuk sembuh sangat besar. Saking semangatnya, malah aku yang mengingatkan ibu untuk minum obat ketika waktunya minum obat. Hari kedua, panasku sudah hilang. Obatnya tidak ku minum lagi. Aku berterima kasih sekali pada ibu.” Rara mengakhiri ceritanya dengan terharu.
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 29
Perhatikan kalimat yang diberi garis bawah pada cerita di atas. Apakah kamu setuju
atau tidak setuju dengan sikap tersebut? Beri tanda ( √ ) pada kolom yang sesuai
Contoh sikap Setuju Tidak
setuju
“Pada hari ketiga, badan saya tidak panas lagi. Saya berpikir saya
tidak perlu minum obat lagi.
“...saat akan minum obat saya kadang mengingatkan ibu, apakah obatnya sudah dikocok belum atau jumlahnya yang dituang kesendok sudah pas belum.”
“Hari pertama aku tidak mau minum obat, karena takut.”
“...aku beranikan minum obat. “
“...malah aku yang mengingatkan ibu untuk minum obat ketika
waktunya minum obat.”
“...saya tidak takut meminumnya. “
“Malah saya ingin minum yang banyak.”
Kemasan obat bisa berupa kotak, brosur dan etiket atau label obat. Pada kemasan
tersebut terdapat penandaan yang memuat identitas obat. Identitas obat yang paling
penting kita ketahui adalah KIDS KU. Apakah KIDS KU itu?
K Komposisi
Kandungan zat aktif beserta jumlahnya
I Indikasi
Efek atau khasiat dari obat
D Dosis dan aturan pakai
Jumlah obat yang digunakan untuk tiap kali pakai
S Efek Samping
Efek obat yang merugikan dan tidak kita harapkan
POS 3. Ayo simak
3.1 Membaca kemasan obat
Akhirnya giliran Naya yang berbagi pengalaman. “Saya juga sama dengan Wawa dan Rara. Bedanya, saya cuma diberi vitamin
saja karena saya waktu itu tidak sakit. Saya habis disuntik imunisasi. Karena vitamin, rasanya manis, maka saya tidak takut meminumnya. Malah saya ingin minum yang banyak,”kata Naya sambil sedikit ketawa.
“Ibu melarang, karena kata ibu nanti malah berbahaya bagi tubuh.” Naya mengakhiri ceritanya.
Semua bertepuk tangan mendengar cerita pengalaman teman-temannya.
Siswa kelas V hari itu sangat senang karena bisa berbagi pengalaman.
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 30
K Kontraindikasi
Obat yang tidak boleh atau dilarang digunakan karena alasan
tertentu
U Umur Simpan (Tanggal Kadaluarsa)
Tanggal yang menyatakan batas terakhir obat boleh diminum
Sering ditulis dengan singkatan EXP DATE, artinya tanggal
kadaluarsa obat
Contoh brosur obat:
PARASETAMOL SIRUP
KOMPOSISI: Tiap 5 mL mengandung: Parasetamol ....................... 120 mg INDIKASI Meringankan rasa sakit pada keadaan sakit kepala, sakit gigi dan menurunkan demam DOSIS: 0-1 tahun: 2,5 mL, 3 – 4 kali sehari 1-2 tahun: 5 mL, 3 – 4 kali sehari 2-6 tahun: 5 – 10 mL, 3 – 4 kali sehari 6-9 tahun: 10 – 15 mL, 3 – 4 kali sehari 9 – 12 tahun: 15- 20 mL, 3 – 4 kali sehari EFEK SAMPING: Jarang terjadi efek samping, tetapi dilaporkan terjadi reaksi hipersensitivitas, ruam kulit, kelainan darah (termasuk trombositopenia, leukopenia, neutropenia), hipotensi juga dilaporkan pada infus. PENTING: Penggunaan jangka panjang dan dosis berlebihan atau overdosis dapat menyebabkan kerusakan hati, lihat pengobatan pada keadaan darurat karena keracunan. KONTRAINDIKASI Gangguan fungsi hati berat, hipersensitivitas INTERAKSI OBAT: - Simpan pada suhu di bawah 30 „C, di tempat yang kering dan
terhindar dari cahaya KEMASAN Botol isi 60 mL. No Reg: GBL 1899900133 A1
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 31
Khusus untuk UMUR SIMPAN obat atau EXP DATE dapat dilihat pada kotak obat atau
etiket/label obat. Cara penulisannya seperti:
Artinya, obat hanya boleh digunakan paling lama tanggal 30 Juni 2020. Lewat tanggal ini
tidak boleh dipakai.
a. DA: cara mendapatkan obat
Obat hanya dapat diperoleh pada tempat yang berizin yaitu apotek, rumah sakit,
puskesmas atau toko obat berizin (TOB). Kelompok obat narkotika, psikotropika dan obat
keras hanya dapat dibeli dengan resep dokter. Resep dokter hanya bisa diberikan ke apotek.
Sementara obat bebas atau bebas terbatas boleh dibeli tanpa resep dokter ke apotek atau
TOB.
Berikut diberikan 5 (lima) langkah dalam mendapatkan obat.
3.2 DAGUSIBU
EXP DATE: JUNI 2020
DAGUSIBU merupakan singkatan dari: DA = Dapatkan, GU = Gunakan, SI = Simpan, BU = Buang
3. Apotek/ TOB Obat bebas / obat bebas
terbatas
4. Cek KIDS KU
5. Pertimbangkan harga: Obat generik / obat generik bermerek?
2. Beli langsung? 2. Melalui dokter?
Resep dokter
3. Apotek Narkotika/ Obat keras / obat bebas / obat
bebas terbatas
Obat memang dibutuhkan? 1. YA, Dapatkan Obatnya!
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 32
Langkah 1: Apakah obat memang dibutuhkan?
Langkah pertama untuk mendapatkan obat adalah pertimbangkan bahwa obat
memang dibutuhkan. Untuk itu, kenali gejala-gejala apa yang dirasakan sehingga kita
memang butuh obat. Misalnya gejala demam, sakit kepala, batuk, flu dan lain-lain.
Langkah 2: Putuskan apakah harus ke dokter atau bisa langsung berobat sendiri?
Untuk gejala ringan seperti contoh di atas, maka kita bisa melakukan praktek
mengobati sendiri yang disebut dengan swamedikasi. Tapi jika gejala di atas tidak
berkurang dalam beberapa hari atau untuk penyakit yang cukup serius, maka perlu
pemeriksaan lebih lanjut ke dokter. Dokter akan mengeluarkan resep untuk dibawa ke
apotek.
Langkah 3: Dapatkan obatnya disarana kefarmasian yang resmi
Sarana kefarmasian yang resmi dan boleh melayani obat secara eceran hanyalah
apotek dan toko obat berizin (TOB). Bedanya, apotek dapat melayani semua jenis obat
karena ada apoteker sebagai ahlinya obat yang bekerja sebagai penanggung jawab obat di
sana. Makanya, resep dokter hanya boleh dilayani di apotek. Sedangkan TOB hanya boleh
melayani jenis obat bebas dan bebas terbatas saja karena di sana hanya ada tenaga keknis
kefarmasian seperti asisten apoteker sebagai penanggung jawab TOB.
Obat yang dijual di mal-mal atau warung-warung sebenarnya tidak dibolehkan
menurut peraturan karena tidak ada jaminan mutu obat baik sumber pengadaannya
maupun penyimpanannya, apalagi tenaga kefarmasian yang bertanggung jawab.
Langkah 4: Cek KIDS KU
Jika obat dibeli di apotek tanpa resep dokter, maka mintalah bantuan apotekernya
untuk memilihkan obat sesuai keluhan yang dirasakan. Apoteker akan membantu
memilihkan obat yang tepat sesuai dengan KIDS KU. Jika dibeli di TOB, maka perlu sekali di
cek KIDS KU, terutama sekali komposisi, indikasi, kontraindikasi dan umur simpan (tanggal
kadaluarsa)nya.
Langkah 5: Pertimbangkan harganya (OGB vs OGM)
Harga perlu menjadi pertimbangan sebelum memutuskan membeli obat. Kenapa
demikian? Ingat bahwa harga tidak ada pengaruhnya dengan khasiat obat. Obat generik
berlogo (OGB) lebih murah dari obat generik bermerek (OGM), padahal khasiatnya juga
sama. Jika membeli obat dengan resep dokter, maka pasien boleh meminta mengganti OGM
yang tertulis di resep dengan OGB atau jenis OGM lain yang lebih murah. Di apotek atau
toko obat biasanya tersedia obat dengan berbagai merek, mulai dari harga yang paling
murah hingga yang paing mahal.
Ingat ! Anak-anak tidak boleh membeli obat sendirian tanpa sepengtahuan oragtua
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 33
b. GU: Cara menggunakan obat
Coba ingat lagi yel-yel “tepuk minum obat” dan lakukan kembali secara
bersama. Nah, dari „tepuk minum obat” itu, kita dapat mengetahui apa langkah-langkah
yang tepat kalau kita menggunakan obat.
Berikut diberikan 5 (lima) langkah dalam menggunakan obat:
Langkah 1: Apakah waktu minum obat sudah masuk?
Perlu sekali diperhatikan jadwal atau interval minum obat dalam sehari. Untuk
interval penggunaan obat, dapat dijelaskan sebagai berikut:
Obat antibiotik: 1 hari dihitung 24 jam, sehingga penggunaan obat diatur dengan
jadwal sebagai berikut:
2 x 1: obat wajib diminum tiap 12 jam sehari
3 x 1: obat wajib diminum tiap 8 jam sehari
4 x 1: obat wajib diminum tiap 6 jam sehari
Jadwal minum antibiotik harus betul-betul tepat. Kalau misalnya obat diminum 2 x 1,
maka intervalnya betul-betul tiap 12 jam. Jika obat diminum pagi jam 7.00, maka minum
obat berikutnya harus pada pukul 19.00 malam. Begitu juga jika 3x1, maka intervalnya
harus tiap 8 jam. Misalnya obat diminum jam 06.00, berikutnya harus jam 14.00 dan
terakhir jam 22.00.
Sedangkan obat yang bukan selain antibiotik, penggunaan obat dapat diatur lebih
fleksibel, seperti:
2 x 1: obat dapat diminum tiap 12 jam sehari atau tiap pagi dan malam
3 x 1: obat dapat diminum tiap 8 jam sehari atau tiap pagi, siang dan malam
Waktu minum obat sudah masuk! 1. Ambil Obat dari kotak obat
3. Buka kemasan, kocok dahulu
Ambil sesuai Dosis: 2,5 atau 5 mL, dll
dengan sendok takar
3. Buka Kemasan Ambil sesuai dosis: ½ atau 1 tablet, dll
4. Minumlah dengan segelas air putih
5. Waspada efek samping!!! Jika terjadi alergi seperti gatal-gatal,
HENTIKAN menggunakan obat SEGERA HUBUNGI DOKTER/APOTEKER
2. Baca label:
KIDS KU
Sirup Tablet/Puyer
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 34
4 x 1: obat wajib diminum tiap 6 jam sehari atau tiap pagi, siang, sore dan malam
Bagaimana lupa minum obat? Maka ketika ingat harus segera diminum obatnya. Tapi
jika saat ingat tersebut hampir bertepatan dengan jadwal minum obat berikutnya, maka
obat yang lupa tadi tidak perlu diminum. Cukup dilanjutkan saja minum obat pada jadwal
tersebut. Ingat, obat tidak boleh diminum dengan jumlah yang melebihi dosis yang
dianjurkan. Agar kita tidak lupa minum obat, sebaiknya dibuat catatan atau kartu
penggunaan obat (KPO), sehingga bisa diketahui dengan cepat apakah sudah minum obat
atau belum. Yang paling penting adalah dengan KPO ini bisa kita nilai sendiri apakah kita
termasuk yang patuh atau tidak menggunakan obat. Kepatuhan menggunakan obat akan
mempercepat kesembuhan.
Contoh kartu penggunaan obat (KPO) *):
KARTU PENGGUNAAN OBAT (KPO)
Perhatian:
1. Kepatuhan menggunakan obat akan mempercepat
kesembuhan.
2. Antibiotik (AB) harus digunakan sampai habis !
3. Jika obat berlogo N atau K tersisa harap dimusnahkan (tidak boleh disimpan untuk persediaan) !
4. Bagian yang gelap diisi oleh petugas apotek, bagian yang terang diisi oleh pasien: V = obat diminum tepat waktu,
± = obat diminum tidak tepat waktu (tulis jam berapa
obat diminum), X = obat tidak diminum
Nama pasien Wawa (11 tahun)
Nama obat Sirup Amoksisilin 125mg/5mL
Jumlah unit obat 1 botol 120 mL
Dosis 3 x 10 mL
Sebelum/sesudah makan? Sebelum makan
Golongan obat AB / Non AB
Logo obat K T B
Tanggal dapat obat 10 – 12 – 2018
Tanggal daluwarsa obat Juli 2019
Interval penggunaan obat Pagi
06.00
Siang
14.00
Sore
-
Malam
22.00
H
ke
Hari Tanggal
1 Senen 10/12 X V ± 21.00
2 Selasa 11/12 V V ± 22.30
3 Rabu 12/12 ± 05.30
V ± 21.30
4 Kamis 13/12 ± 06.10
V ± 22.45
5 Jumat 14/12 V V V
*) Sumber: didisain sendiri oleh penulis
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 35
Langkah 2: Baca label KIDS KU
Setelah obat diambil, pastikan terlebih dahulu bahwa obat tersebut memang benar adalah obat milik kita yang akan diminum. Kadang-kadang obat di rumah disimpan bercampur dengan obat milik orang lain. Setelah itu lihat KIDS KU! Informasi yang paling
penting dilihat adalah dosis (aturan pakai). Berapa dosis yang harus diminum? Apakah ½ atau 1 tablet atau ½ atau 1 sendok takar? Apakah sebelum atau sesudah makan? Kebanyakan kita beranggapan bahwa obat diminum mesti sesudah makan. Padahal
ada obat yang harus diminum sebelum makan. Sebelum makan atau saat perut kosong berarti sekitar ½ - 1 jam sebelum makan atau 2-3 jam sesudah makan terakhir. Contoh obatnya seperti obat maag (antasid), obat antimual, dan lain-lain. Sesudah makan berarti
segera setelah makan sampai dengan ½ - 1 jam sesudah makan. Contohnya adalah obat penghilang rasa sakit. Bahkan ada juga obat yang dianjurkan makan bersama makanan seperti obat diabetes. Jika tidak ada informasi sebelum atau sesudah makan pada label obat, maka obat boleh diminum kapan pun.
Langkah 3: Bukalah kemasan, ambil sesuai dosis.
Khusus untuk obat berupa sirup berupa tidak terlarut maka wajib dikocok dulu
sebelum dituang ke sendok takar. Penggunaan sendok takar tidak boleh digantikan dengan
sendok teh atau sendok makan rumah, karena volumenya tidak standar. Jadi, kita mesti
menggunakan sendok takar dari obatnya langsung.
Dalam dosis tertulis aturan pakai obat. Cara membaca aturan pakai tersebut adalah
sebagai berikut:
1 x 1 sendok teh, artinya obat diminum 1 kali sehari, dimana tiap kalinya 1 sendok
teh
3 – 4 x 2,5 mL, artinya obat diminum 3 - 4 kali sehari, dimana tiap kalinya 2,5 mL
2 x 1 tablet artinya obat diminum 2 kali sehari, dimana tiap kali minum adalah 1
tablet.
3 x ½ tablet artinya obat diminum 3 kali sehari, dimana tiap kali minum adalah ½
tablet.
Langkah 4: Minumlah dengan segelas air putih.
Sebelum minum, perhatikan dulu cara pakainya. Ada obat yang langsung ditelan,
tapi ada juga obat yang harus dikunyah dulu sebelum ditelan. Contohnya, tablet antasid
sebagai obat maag harus dikunyah duu sebelum ditelan. Obat sebaiknya diminum dengan
bantuan segelas air putih. Hindari menggunakan air teh manis atau susu karena bisa jadi
minuman ini akan bereaksi / berinteraksi dengan obatnya.
Langkah 5: Waspada dengan efek samping
Jika terjadi efek samping yang serius seperti gatal-gatal atau alergi, maka segera
hentikan minum obat dan hubungi dokter/apoteker secepatnya.
Ingat ! Anak-anak tidak boleh mengambil sendiri obat yang akan diminumnya dari tempat penyimpanan obat tanpa sepengetahuan orangtua. Anak-anak harus menunggu orangtua ketika akan minum obat
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 36
Dalam menggunakan obat, pada prinsipnya harus berpijak kepada penggunaan obat
yang tepat yang sering disebut dengan istilah penggunaan secara rasional. Penggunaan
obat dikatakan rasional minimal memenuhi kriteria 4 TEPAT + 1 WASPADA = TEPAT
PIANO, WES !
Ayo coba kita bahas obat yang diperoleh oleh Abe. Abe umurnya 11 tahun, tidak ada
mengalami gangguan hati. Dia mengalami demam biasa. Obat yang dibelikan oleh ibunya
adalah sirup parasetamol dengan dosis 3 x 10 mL. Apakah sirup parasetamol yang diterima
oleh Abe sudah tepat/rasional?
Tepat Pertanyaan Keterangan
Tepat Pasien Apakah Abe kontraindikasi
dengan parasetamol?
Kontra indikasi parasetamol
adalah pada pasien dengan
gangguan fungsi hati.
Abe tidak ada gangguan fungsi
hati, maka parasetamol TEPAT
PASIEN
Tepat Indikasi Apakah parasetamol ini tepat
indikasinya untuk mengatasi
demam?
Parasetamol indikasinya sebagai
antipiretik sehingga dapat
menurunkan demam
Jadi parasetamol dikatakan
TEPAT INDIKASI
Tepat Aturan
Pakai (Dosis)
Apakah dosis yang diminum Abe sudah tepat?
Dosis untuk sirup parasetamol untuk usia Abe adalah (seperti pada brosur): 9 – 12 tahun: 15- 20 mL, 3 – 4 kali sehari. Abe minum obat 3 x 10mL
Jadi obat Abe TIDAK TEPAT
ATURAN PAKAI (DOSIS)
Tepat Obat Apakah obat yang diminum Abe
sudah tepat?
Abe minum parasetamol.
Parasetamol adalah pilihan
utama untuk demam
Jadi obat Abe TEPAT OBAT
Waspada Efek
Samping
Apakah parasetamol memiliki
efek samping yang
membahayakan?
Efek samping parasetamol ada
sehingga perlu WASPADA
terhadap efek samping
tersebut.
Gunakan obat secara rasional dengan TEPAT PIANO, WES !
Tepat P: Pasiennya Tepat I: Indikasinya
Tepat A: Aturan pakai/ dosisnya, N (dan)
Tepat O: Obatnya Waspada Efek Samping
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 37
Sumber: facebook gema cermat
Gambar 3. Poster tentang antibiotik
Apa yang harus dilakukan anak saat obat diminumkan oleh orangtua?
Kenapa anak harus menjadi pengguna obat yang aktif?
Pada saat tertentu anak mungkin harus bisa menggunakan obat sendiri tanpa
adanya orangtua. Keadaan yang mungkin anak harus menggunakan sendiri, adalah seperti:
1. Ketika sedang sendirian di rumah, tiba-tiba anak mengeluh sakit seperti badan
panas, maka anak harus menghubungi orangtua atau orang terdekat lainnya. Anak
dapat minum sesuai instruksi orangtua atau orang terdekat lainnya
2. Anak ikut kegiatan di luar rumah seperti sekolah, camping atau tour, dan lain-lain,
kemudian anak mendadak demam dan lainnya. Anak wajib melapor ke guru atau
pendamping.
Jadilah pengguna obat yang aktif Apa yang harus dilakukan anak saat diminumkan obat oleh orangtua? 1. Cek label obatnya dan tanyakan kepada orangtua:
a. Apakah jadwal/waktu minum obat sudah masuk? b. Obat apa yang diminum dan apakah obatnya benar atas nama
anak? c. Berapa banyak atau dosis yang harus diminum?
½ atau 1 tablet atau ½ atau 1 sendok takar d. Apakah sebelum atau sesudah makan? e. Jika berupa sirup, apakah sudah dikocok dahulu?
2. Perhatikan cara orangtua mengambilkan obatnya 3. Jika ada yang terlupakan atau salah, segera ingatkan orangtua.
Misalnya waktu minum obat sudah masuk, obat yang diambil salah, volume obat kurang tepat, dan lain-lain.
Ingat! Anak-anak dalam menggunakan obat mesti di bawah pengawasan orangtua. Orangtua harus tahu setiap obat yang diminum oleh anak.
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 38
3. Anak menggunakan obat wajib yang dibawa terus kemana-kemana, seperti anak
dengan riwayat asma, dan lain-lain.
Agar kita bisa lebih paham dengan obat, jangan malu-malu bertanya kepada
apoteker atau dokter. Berikut ini adalah contoh pertanyaan yang sebaiknya ditanyakan
kepada apoteker atau dokter.
1. K: Obat ini apa nama dan kandungannya?
2. I: Obat ini apa indikasi/khasiatnya?
3. D: Obat ini bagaimana dosis dan cara menggunakannya?
4. S: Obat ini apa efek sampingnya?
5. Apakah obat ini ada interaksi dengan obat/makanan/minuman lain?
6. Bagaimana penyimpanan obat ini?
c. SI: Cara menyimpan obat
Obat apa yang boleh disimpan?
Obat yang boleh disimpan di rumah hanya terbatas. Obat yang boleh disimpan
adalah:
1. Obat yang sedang digunakan baik yang diperoleh dari resep dokter maupun yang
dibeli langsung tanpa resep dokter. Jika ada sisa dari obat resep dokter tersebut,
maka sebaiknya obat tersebut dibuang, kecuali jenis obat bebas atau bebas terbatas
saja. Itupun jika identitas obatnya masih jelas. Jika ada obat sisa ditemukan berupa
antibiotik di rumah, maka ini adalah indikasi bahwa pasien TIDAK PATUH MINUM
OBAT.
2. Obat untuk persediaan yang diperoleh dengan membeli langsung tanpa resep
dokter. Maksud obat persediaan ini adalah obat-obat untuk mengatasi gejala ringan
suatu penyakit seperti obat demam, sakit kepala, batuk, flu, diare dan lain-lain. Obat
ini harus tersimpan dalam kemasannya yang utuh.
Penyimpanan obat merupakan hal penting dalam menjaga kualitas obat.
Penyimpanan obat yang tidak benar akan dapat menyebabkan kerusakan obat. Cara
penyimpanan obat yang baik adalah :
1. Obat yang selesai dipakai harus segera disimpan. Begitu juga dengan obat sisa dari
golongan obat bebas atau bebas terbatas.
2. Obat sebaiknya disimpan pada kotak obat khusus
3. Jauhkan dari jangkauan anak-anak
4. Simpan dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat
5. Simpan obat di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung
atau ikuti aturan yang tertera dalam kemasan
6. Jangan tinggalkan obat di dalam mobil dalam jangka waktu lama karena suhu yang
tidak stabil dapat merusak sediaan obat
7. Jangan simpan obat yang telah kadaluarsa
8. Beberapa obat khusus memerlukan penyimpanan yang khusus pula.
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 39
1) Obat dalam bentuk cair jangan disimpan dalam lemari pendingin (freezer) agar
tidak membeku, kecuali disebutkan pada etiket atau kemasan.
2) Sediaan suppositoria harus disimpan di lemari es supaya tidak meleleh.
3) Sediaan aerosol/spray harus dijauhkan dari panas/suhu tinggi karena dapat
meledak
d. BU: Cara membuang obat
Obat yang sudah rusak harus dibuang. Ciri-ciri obat yang rusak adalah:
1. Batas kadaluarsa dilampaui
2. Kemasan rusak
3. Obat berubah bau, rasa, warna
4. Obat tetes mata yang sudah terbuka lebih dari satu bulan
Obat yang sudah rusak tersebut harus dibuang atau dimusnahkan dengan cara:
1. Hilangkan semua label dari wadah obat
2. Untuk kapsul, tablet atau bentuk padat lain, hacurkan dahulu dan campur obat
tersebut dengan tanah,atau bahan kotor lainnya, masukkan plastik dan buang ke
tempat sampah. Bisa juga ditimbun langsung ke dalam tanah.
3. Untuk cairan, buang pada kloset. Khusus cairan yang berisi antibiotika harus dibuang
bersama wadahnya dengan menghilangkan labelnya terlebih dahulu.
Informasi tentang kondisi penyimpanan obat yang tepat ada pada label obat. Harap dibaca, agar obat dapat disimpan dengan aman.
Kamus Obat-Obatan (2)
Komposisi : Kandungan zat aktif dari obat beserta jumlahnya Exp date : Umur simpan obat atau tanggal batas maskimal
obat masih bisa digunakan Kemasan : Bahan untuk menyimpan obat setelah selesasi
diproduksi seperti botol, strip, blister, dus, dan lain-lain.
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 40
Jawablah pertanyaan berikut dengan jujur dan baik!
1. Kamu tiba-tiba sedang merasa tidak enak badan seperti badan terasa panas. Saat itu,
kamu sedang sendirian di rumah. Apa yang akan kamu lakukan?
2. Kamu sedang minum obat, kemudian tidak lama setelah itu badan kamu terasa gatal-
gatal dan timbul bintik-bintik merah? Apa yang harus kamu lakukan?
3. Dokter memberi kamu obat untuk infeksi telinga. Kamu telah menggunakannya dan
sekarang telingamu tidak sakit lagi. Obat tersebut masih tersisa. Apa yang harus kamu
lakukan?
4. Kamu sedang sakit dan harus minum obat. Ibu akan memberikan obat kepada kamu
untuk diminum. Apa sikap yang akan kamu lakukan ketika obat akan diminumkan oleh
ibu?
a. Pilihan ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Jika kita sakit, maka kita butuh obat. Dimana tempat membeli obat yang paling
tepat?
a. Apotek
b. Klinik/dokter
c. Toko obat
d. Warung-warung
2. Diketahui tulisan seperti contoh berikut:
“Tiap tablet mengandung:
Parasetamol 500 mg
Tulisan di atas, merupakan contoh dari...
a. Komposisi
b. Indikasi
c. Dosis
d. Efek samping
3. Kita ingin membeli obat di apotek. Untuk memastikan bahwa obat yang kita beli itu
sesuai dengan gejala penyakit yang kita rasakan, maka kita perlu mengetahui
kegunaan/khasiat dari obat yang tercantum pada...
a. Komposisi
4.1 Uji Afektif
4.2 Uji Kognitif
POS 4. Ayo latihan
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 41
b. Indikasi
c. Dosis
d. Efek samping
4. Jumlah obat yang kita pakai untuk tiap kali pakai dalam sehari disebut dengan isilah..
a. Komposisi
b. Indikasi
c. Dosis
d. Efek samping
5. Berikut ini adalah sifat efek samping obat, kecuali...
a. Efeknya merugikan
b. Bisa membahayakan kesehatan
c. Selalu ada pada tiap obat
d. Mempengaruhi khasiat obat
6. Apa yang dimaksud dengan obat generik berlogo (OGB)?
a. Obat dengan harga yang murah
b. Obat yang ditujukan untuk pasien kurang mampu
c. Obat yang khasiatnya sama dengan obat generik bermerek
d. Obat program pemerintah yang wajib tersedia di Puskesmas
7. Diketahui aturan pakai obat tertulis: 3 x 1. Apa artinya?
a. Minum obat tiga tablet sekali pakai
b. Minum obat satu tablet sehari selama tiga hari
c. Minum obat tiga kali sehari, satu tablet sekali pakai
d. Minum obat satu kali sehari, tiga tablet sekali pakai
8. Jika instruksi penggunaan antibiotik adalah: “ tiga kali sehari satu tablet” maka kita
harus menggunakannyas
a. Tiap 3 jam
b. Tiap 4 jam
c. Tiap 6 jam
d. Tiap 8 jam
9. Kapankah minum obat saat lambung atau perut kosong tersebut?
a. Minum obat sebelum makan, dan kemudian bisa makan segera setelahnya
b. Minum obat 1 jam sebelum makan atau 2-3 jam setelah makan
c. Minum obat 2 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan
d. Kita hanya dapat minum obat pada pagi hari sebelum sarapan
10. Jika instruksi penggunaan obat: “1-2 tablet 3-4 kali sehari” maka dosis yang kita
gunakan untuk tiap kali pakai adalah
a. Selalu 1 tablet
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 42
b. 1-4 tablet
c. Boleh lebih dari 2 tablet
d. Tidak lebih dari 2 tablet
11. Jika instruksi penggunaan obat: “1-2 tablet 3-4 kali sehari”, maka berapa jumlah
maksimum obat yang dapat kamu minum sehari?
a. 6 tablet
b. 8 tablet
c. 10 tablet
d. 12 tablet
12. Wawa minum obat tiap 6 jam sehari
Rara minum obat tiap 8 jam sehari
Naya minum obat tiap 12 jam sehari
Jika mereka sama-sama minum obat pukul 7.00 pagi pada hari ini, maka kapan
mereka akan minum obat secara bersama lagi?
a. Pukul 12.00 siang hari ini
b. Pukul 19.00 malam hari ini
c. Pukul 07.00 pagi besok
d. Pukul 19.00 malam besok
13. Wawa mendapatkan obat berupa sirup amoksisilin sebagai antibiotik. Diketahui
volume botol sirup itu adalah 120 mL. Aturan pakai sirup ini yang tertulis dietiketnya
4 x 2 sendok teh. Jika 1 sendok teh volumenya 5 mL, untuk berapa hari sirup
tersebut akan habis diminum Wawa?
a. 2 hari
b. 3 hari
c. 4 hari
d. 5 hari
14. Wawa mendapat obat dari dokter berupa sirup amoksisilin. Dari obat tersebut,
pernyataan manakah yang salah?
a. Obat tersebut dapat dihentikan jika gejala sakit hilang
b. Obat tersebut termasuk obat keras
c. Obat tersebut hanya dapat diperoleh di apotek dengan resep dokter
d. Obat tersebut adalah golongan antibiotik
15. Rara terkena flu karena kehujanan. Ibu Rara ingin diberikan antibiotik untuk Rara.
Menurut kamu, apakah tepat pemberian antibiotik untuk obat sakit flu?
a. Tepat, karena telah terjadi infeksi
b. Tidak tepat, karena infeksi bukan karena bakteri tapi oleh virus
c. Tepat, karena agar cepat sembuh
d. Tidak tepat, karena sebaiknya flu diobati dengan parasetamol saja
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 43
16. Obat sebaiknya diminum dengan menggunakan...
a. Air dingin
b. Air putih biasa
c. Air teh manis
d. Susu
17. Penggunaan obat harus tepat atau rasional. Yang manakah dari pernyataan berikut
yang bukan termasuk kriteria obat rasional?
a. Tepat pasien
b. Tepat indikasi
c. Tepat aturan pakai
d. Tepat efek samping
18. Ketika bertemu dengan apoteker di apotek saat dibawa ibu ke apotek, maka
sebaiknya kita mengajukan beberapa pertanyaan tentang obat yang akan kita
gunakan kepada apoteker. Hal yang paling penting ditanyakan adalah, kecuali...
a. Nama dan kandungan obat
b. Indikasi/khasiat obat
c. Dosis dan cara pakai obat
d. Harga obat
19. Obat sebaiknya jangan disimpan di lemari es, kecuali obat-obat tertentu. Contoh
obat yang mesti disimpan di lemari es adalah...
a. Tablet
b. Kapsul
c. Sirup
d. Supositoria
20. Diketahui tanggal daluwarsa obat tertulis Juli 2019, maka kapan obat paling lambat
boleh diminum?
a. 30 Juni 2019
b. 1 Juli 2019
c. 31 Juli 2019
d. 1 Agustus 2019
b. Esai singkat
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Langkah pertama yang kita lakukan untuk mendapatkan atau membeli obat adalah
.................
2. Umur simpan obat atau tanggal kadaluarsa (EXP DATE) biasanya dicantumkan
pada..........................
3. Permintaan tertulis dari dokter kepada apoteker untuk menyediakan obat di apotek
yang ditujukan untuk pasien disebut dengan............................
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 44
4. Praktek mengobati diri sendiri tanpa berkonsultasi ke dokter disebut dengan
istilah.......................
5. Untuk penggunaan antibiotik, maka jadwal menggunakannya harus disiplin sesuai
dengan intervalnya. Misalnya obat diminum dengan aturan 3 x 1, maka kita sebaiknya
minum obat tersebut pada jam ................., ...................... dan .....................
6. Di etiket tertulis aturan pakai obat: 3 – 4 kali 1 sendok teh. Artinya adalah
.............................................................
7. Jadwal penggunaan obat saat sebelum makan atau perut kosong adalah ketika
.............................................................
8. Obat sirup yang tidak terlarut wajib ......................... dulu sebelum dipakai
9. Kamu sedang sakit maag. Dokter memberi kamu obat berupa tablet antasid. Untuk
itu, tablet ini harus diminum dengan cara............................
10. Hindari minum obat dengan teh manis atau susu karena bisa terjadi......................
11. Naya berumur 10 tahun. Naya sedang sakit dan perlu antibiotik. Namun, Naya tidak
boleh diberi tetrasiklin sebagai antibiotik, karena umur Naya masih dibawah 12 tahun.
Tetrasiklin ini tidak bisa diberikan pada Naya karena tidak tepat ......................
12. Kalau kita mau minum obat, maka harus sepengetahuan ...........................
13. Untuk mengetahui tempat atau kondisi penyimpanan obat yang tepat, sebaiknya
dilihat informasi yang ada pada.............................................
14. Tempat khusus untuk penyimpanan obat disebut dengan........................
15. Obat harus dijauhkan dari............................... anak-anak
c. Esai terstruktur
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan informasi penting yang harus kita ketahui dari kemasan obat!
2. Sebutkan 5 (lima) langkah mendapatkan obat!
3. Sebutkan 5 (lima) langkah menggunakan obat!
4. Kenapa kita sebagai anak harus menjadi pengguna obat yang aktif?
5. Apa kriteria obat yang boleh disimpan di rumah?
Praktikkan aktivitas berikut secara individu!
1. Kamu disuruh ibu membeli obat ke apotek. Apa tindakan kamu?
2. Di rumah kamu melihat adik sedang bermain dokter-dokteran dengan teman-temannya.
Kamu melihat adik menggunakan obat untuk alat bermainnya. Apa tindakan kamu
sebaiknya?
4.3 Uji Psikomotorik
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 45
Topik: obat yang disimpan di rumah
1. Beritahulah kepada orangtua kamu di rumah dan mintalah izin bahwa kamu mendapat
tugas mengamati obat yang disimpan di rumah.
2. Hasil pengamatan diisikan ke daam LKS dibawah ini.
3. Diskusikan dengan orangtua kamu hasil pengamatan kamu tersebut sesuai dengan
instruksi yang ada pada LKS dan kemudian buatlah kesimpulan dari diskusi tersebut.
POS 5. Ayo diskusikan dengan orangtua
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 46
POS 5
CARA BELAJAR OBAT YANG BENAR (CBOB) LEMBARAN KERJA SISWA
Nama
Hari/Tanggal
BAB/ Topik II (dua) / Obat yang disimpan di rumah
A. INSTRUKSI KERJA
Dirumah orangtua mungkin ada menyimpan obat. Kita akan mengamati bagaimana obat yang disimpan tersebut, apakah sudah benar atau belum. Sebelum bekerja, beritahukan terlebih dahulu kepada orangtua maksud dari tugas ini dan mintalah
orangtua untuk bisa mengambilkan obat yang disimpan. Dalam bekerja, sebaiknya orangtua ikut mendampingi.
B. KRITERIA DAN HASIL PENGAMATAN
Uraian Kriteria Hasil Pengamatan
1. Apakah ada kotak khusus obat?
Harus ada o Ada o Tidak ada
2. Kalau tidak ada, dimana
obat disimpan di rumah?
Terpisah dengan
makanan/minuman
3. Apakah ada obat yang disimpan di lemari es?
o Ada o Tidak ada
4. Kalau ada, obat apa yang disimpan?
Yang boleh disimpan dilemari es hanya supositoria
5. Apakah mudah dijangkau oleh anak kecil?
Tidak bisa dijangkau oleh anak kecil (< 5 tahun)
o Ya o Tidak
6. Apakah status obat yang disimpan tersebut?
o Obat sedang dipakai o Obat sisa habis
pengobatan
o Obat yang dibeli khusus untuk persediaan
7. Cek obat sisa dan obat untuk persediaan tersebut
8. Apa jenis obat yang
disimpan?
Obat keras baik antibiotik
maupun nonantibiotik tidak boleh disimpan untuk persediaan
o Obat keras antibiotik
o Obat keras nonantibiotik
o Obat bebas terbatas
o Obat bebas
9. Dari mana bisa diperoleh obat keras tersebut?
10. Apakah label/identitas obat yang disimpan masih utuh/jelas dibaca?
Obat harus tersimpan baik dalam kemasannya dan label masih jelas
C. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Tulislah kesimpulan kamu dari hasil pengamatan tersebut, yang dibandingkan
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 47
dengan kriteria yang ada a. Di rumah ada/tidak ada *) menyimpan obat keras
b. di rumah ada/tidak ada *) menyimpan obat bebas atau bebas terbatas c. Di rumah ada/tidak ada *) kotak obat khusus *) pilih salah satu
2. Apa saran yang akan kamu sampaikan pada orangtua? a. Jika ada obat sisa berupa jenis obat keras, sarankan untuk dimusnahkan b. Jika ada obat sisa berupa jenis obat bebas atau bebas terbatas, sarankan untuk
disimpan dengan baik sesuai ketentuan penyimpanan obat c. Jika tidakada kotak obat, sarankan agar dibuat kotak obat khusus d. Saran lain:.....................................................................................
D. TINDAK LANJUT
Diskusikan hasil temuan kamu tadi berupa kesimpulan dan saran dengan orangtua. Catat hasil diskusi kamu dengan orangtua, pada kolom di bawah ini.
Nama dan tanda tangan siswa Nama dan tanda tangan orangtua
--------------------------------
------------------------------
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 48
BAB III
Bermain Sambil Belajar Obat
Sumber: www.hddfhm.com
Sumber: www.media.giphy.com
Instruksi:
1. Tiap siswa mengambil satu kertas pada kotak yang sudah disediakan
2. Di dalam kertas tersebut tertulis sebuah pertanyaan tentang salah satu bentuk sediaan
obat
3. Jawablah pertanyaan tersebut dan kemudian berkumpulah dengan teman-teman yang
memiliki jawaban yang sama. Misalkan yang mendapat jawaban tablet berkumpul
bersama tablet, dan seterusnya.
4. Berilah nama kelompok dengan nama bentuk sediaan tersebut
5. Lakukan yel-yel dan menyanyilah dengan riang dan gembira.
POS 1. Ayo bentuk kelompok
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 49
Instruksi:
1. Tiap kelompok mendapat tugas
2. Tugas tersebut diberikan dalam bentuk sandi
3. Sandi ini harus ditebak dengan cara mengisi kotak-kotak dengan jawaban berdasarkan
pertanyaan yang diberikan.
4. Dari jawaban tersebut, lakukan perintah yang terbaca pada kotak khusus yang ditandai.
Sumber: www.istockphoto.com
Nama permainan : Anak Bertanya, Apoteker Menjawab (ABAM)
Setting : di Apotek
Aturan permainan:
A. Persiapan
1. Persiapan alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
a. Sampel obat yaitu:
1) Sirup generik parasetamol, 1 botol lengkap dengan kemasan
2) Sirup generik bermerek yang mengandung parasetamol, 1 botol lengkap
dengan kemasan
3) Tablet generik parasetamol (berwarna putih), 1 strip dengan brosur
4) Tablet generik bermerek yang mengandung parasetamol (berwarna selain
putih), 1 strip
5) Suspensi generik antasida, 1 botol lengkap dengan kemasan
6) Tablet generik antasid, 1 strip dengan brosur
7) Suspensi generik amoksisilin, 1 botol lengkap dengan kemasan
8) Tablet generik amoksisilin, 1 strip dengan brosur
POS 2. Ayo kerja kelompok
POS 3. Ayo bermain ABAM
Apotek Sehat Farma
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 50
9) Tablet generik asam mefenamat, 1 strip dengan brosur
b. Kartu seperti “lembar resep” sebanyak 6 buah
c. Spanduk sebagai backdrop apotek
2. Personalia
a. Apoteker sebagai narasumber
b. Mahasiswa sebagai pemeran apoteker jika apoteker tidak ada. Jika mahasiswa
juga tidak ada, maka guru bisa menjadi pemeran pengganti.
c. Siswa sebagai pemeran orangtua dan anak
B. Pelaksanaan
1. Tiap kelompok mendapat 1 (satu) buah kasus
2. Tiap kasus menceritakan tentang skenario seperti cerita „menunggu obat di apotek”
tapi dengan kasus yang mirip.
3. Pemeran orang tua dan anak diminta untuk aktif bertanya kepada apoteker.
4. Pertanyaan yang diajukan seputar obat yang akan diperolehnya, seperti:
a. K: Obat ini apa nama dan kandungannya?
b. I: Obat ini apa khasiat/indikasinya?
c. D: Obat ini bagaimana dosis dan cara menggunakannya?
d. S: Obat ini apa efek sampingnya?
e. Apakah obat ini ada interaksi dengan obat/makanan/minuman lain?
f. Bagaimana penyimpanan obat ini?
5. Apoteker akan menjawab sesuai pertanyaan pasien
C. Penutup
1. Selesai menerima obat, pemeran orangtua dan anak kembali ke kelompok
2. Terakhir dilakukan diskusi kelas
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 51
Nama permainan : Pintar dengan Obat (PIANO)
Setting : DAGUSIBU
Aturan permainan:
A. Persiapan
1. Persiapan alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan adalah:
a. Lembar permainan PIANO (ukuran 100 cm x 100 cm) berupa rangkaian bangunan
segi enam (heksagonal) yang dalam permainan ini disebut dengan sebutan:
BENZEN. Tiap benzen diberi nomor yaitu 1 s.d. 100, selanjutnya disebut dengan
BENZEN 1, BENZEN 2, dst.
b. Sampel obat yaitu:
1) Sirup parasetamol (generik dan bermerek), @ 1 botol lengkap dengan kemasan
2) Tablet parasetamol (generik dan bermerek), @ 1 strip lengkap dengan brosur
3) Tablet antasid (generik dan bermerek), @ 1 blister dengan brosur
4) Suspensi amoksisilin (generik dan bermerek), @ 1 botol lengkap dengan
kemasan
5) Tablet amoksisilin (generik dan bermerek), @ 1 strip dengan brosur
6) Tablet asam mefenamat (generik dan bermerek), @ 1 strip dengan brosur
7) Obat flu (Tablet bermerek), 1 strip dengan brosur
8) Tablet GG (generik), 1 strip dengan brosur
c. Kartu seperti “lembar resep” sebanyak 6 buah
d. Dadu
2. Pemain
Jumlah pemain adalah 3 – 5 orang. Pemain dalam permainan ini selanjutnya disebut
dengan sebutan PASIEN
3. Fasilitator
Permainan ini wajib didampingi oleh ahli/narasumber sebagai fasilitator yang bisa
diperankan oleh mahasiswa. Fasilitator selanjutnya disebut dengan APOTEKER
B. Keterangan warna
Warna Keterangan
Area pasien, dengan nomor urutan sebagai berikut 1. Pasien demam biasa
2. Pasien flu
3. Pasien batuk
4. Pasien infeksi
5. Pasien maag
6. Pasien sakit kepala
POS 4. Ayo bermain PIANO
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 52
Harus berhenti dan ikuti perintah di dalamnya
Waktunya minum obat 4 x 1
Waktunya minum obat 3 x 1
Waktunya minum obat 2 x 1
Sikap/perilaku negatif. Anda diberi sangksi MUNDUR 2 langkah
Sikap/perilaku positif. Anda diberi penghargaan MAJU 2 langkah
Ada perubahan fisik obat/label obat. Obat wajib DIBUANG. Anda mulai lagi dari 0
Menggambarkan organ lambung, tempat obat hancur menjadi partikel halus
Menggambarkan organ usus halus, tempat obat terlarut dan diserap ke peredaran darah
Menggambarkan organ hati, tempat obat di nonaktifkan
Menggabarkan peredaran darah, dimana obat akan didistribusikan ke organ target tempat kerja obat atau organ lain
C. Aturan main
1. Permainan ini terdiri dari 3 tahap yaitu 1) mendapatkan obat, 2)
Menggunakan/menyimpan/membuang obat dan 3) perjalanan obat dalam tubuh
2. Harap patuh dengan instruksi dalam tiap benzen baik warna, tulisan maupun tanda
panah.
D. Pelaksanaan
Tahap I: MENDAPATKAN OBAT
1. Langkah I: Anda butuh obat?
a. Peserta masin-masing mengambil undian pada fasilitator untuk menentukan
nomor urut pasien (P1 s.d. P6)
b. Pasien mendapat skenario gejala/penyakit sesuai nomor urut benzen (B1 s.d. B6)
c. Pasien ditanya fasilitator apakah butuh obat untuk mengatasi gejala/penyakitnya.
Jika YA, pasien lanjut ke sesi II, jika TIDAK pasien tidak ikut PIANO.
2. Langkah II: Berobat ke dokter atau berobat sendiri (swamedikasi)?
a. P1 s.d. P6 (kecuali P4) secara bergantian menggunakan dadu
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 53
1) Jika keluar dadu nomor 1 dan 6, pasien wajib ke dokter dulu.
2) Jika yang keluar dadu nomor 2 s.d. 5 maka, pasien langsung beli obat ke
apotek.
3) Misalnya P1 pasien batuk dapat dadu nomor 2, maka P1 langsung beli obat ke
apotek
b. Sedangkan P4 pasien infeksi sudah wajib ke dokter karena menderita infeksi.
3. Langkah III: Dapatkan obatnya di apotek
a. Dimulai dari P1, untuk menuju apotek, P1 perlu 9 langkah. Jika ada berhenti di
B7, tidak ada aktivitas apa-apa selain terus bermain hingga mencapai apotek di
B9.
b. P1 akan menyampikan keluhan ke apoteker (diperankan oleh fasilitator) dan
apoteker akan memberikan beberapa pilihan obat batuk ke P1.
c. Karena obat batuk termasuk golongan bebas terbatas (logo biru), maka P1 akan
menuju B11. Untuk itu P1 perlu paling tinggi dadu nomor 2 untuk sampai di B11.
d. P1 peru mengecek obatnya dan masuk ke tahap IV
4. Langkah IV: Cek KIDS KU
a. P1 wajib berhenti di B14, B16, B19 dan B21 (benzen berwarna merah muda). Jika
berhenti di B14, P1 wajib mengecek komposisi obatnya (baca dengan suara jelas).
b. Begitu seterusnya hingga berakhir di B21
5. Langkah V: OGB atau OGM?
a. P1 saatnya memilih OGB atau OGM, caranya dengan dadu:
1) Jika keluar dadu nomor 1 dan 6, pasien memilih OGM.
2) Jika yang keluar dadu nomor 2 s.d. 5 maka, pasien memilih OGB
b. Setelah diputuskan OGB/OGM, fasilitator memberikan obat serta kartu KPO nya ke
P1
c. P1 kemudian menuju B24 tanpa dadu dan mengisi KPO nya
Tahap II: MENGGUNAKAN, MENYIMPAN & MEMBUANG OBAT
1. Dari B24 tanpa dadu, pasien langsung ke B25 sebagai awal meminum obat
2. Pasien melihat aturan pakai obat masing-masing di etiket/label obat:
a. Jika 4 x 1, tandai kapan minum obat berikutnya dengan hitung tiap 6 jam dari B25
b. Jika 3 x 1, tandai kapan minum obat berikutnya dengan hitung tiap 8 jam dari B25
c. Jika 2 x 1, tandai kapan minum obat berikutnya dengan hitung tiap 12 jam dari B25
3. Di B25, pasien langsung minum obat dengan memperhatikan 5 LANGKAH
menggunakan obat.
4. Begitu seterusnya sampai B48. Jika ada pasien yang berhenti di B44, maka harus
berhenti minum obat dan mengulang lagi dari awal.
Tahap III: Perjalanan obat dalam tubuh
1. Jika ada pasien maag, maka pasien maag wajib mencapai B50 (Efek Obat Lokal)
dan kemudian dinyatakan sembuh.
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 54
2. Pasien selain pasien maag, kerja obatnya sistemik, jadi harus masuk ke peredaran
darah dulu, mulai dari B49 s.d. B100.
3. Pada B95 berisi: “panas sudah hilang” berlaku aturan:
a. Untuk pasien infeksi:
1) Jika dadu nomor 6 maka pilihan anda hentikan minum obat. Maka anda dapat
sangksi ulangi lagi dari awal.
2) Jika dadu nomor genap 1 s.d. 5 maka pilihan anda lanjut minum obat, maka
anda bisa terus bermain.
b. Khusus untuk pasien demam biasa, maka obat bisa dihentikan dan anda
dinyatakan sembuh.
3. Secara umum pasien dianggap sembuh jika mencapai B100
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 55
Lampiran : Jawaban
BAB I
Uji kognitif
A. Pilihan ganda
1. A 6. C 11. A 16. D
2. C 7. D 12. D 17. D
3. D 8. D 13. D 18. D
4. B 9. C 14. D 19. B
5. D 10. D 15. D 20. A
B. Esai singkat
1. Racun
2. Zat tambahan
3. BPOM
4. Injeksi
5. Bebas, hijau
6. Sakit dan diperlukan
7. Sistemik dan lokal
8. Keracunan
9. Resistensi
10. Patuh
11. Parasetamol dan ibuprofen
12. Demam dan nyeri/sakit
13. Efek samping
14. Gigi berwarna coklat dan menghambat pertumbuhan tulang
15. Penyalahgunaan obat
C. Esai
1. Tujuan penggunaan obat
No Tujuan penggunaan obat Contoh obat
1 Mencegah penyakit (preventif) Vaksin, Vitamin
2 Mengobati penyakit (kuratif) Antibiotik
3 Menghilangkan gejala (simptomatis)
Obat batuk, Obat demam (antipiretik) Obat sakit kepala (analgetik) Obat alergi
4 Mengontrol gejala penyakit Antihipertensi untuk menurunkan tekanan darah Antilkolesterol untuk menurunkan
kolesterol Antidiabetes untuk menurunkan kadar gula
5 Menetapkan diagnosis Garam Inggris
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 56
2. Persamaan OGB dan OGM:
a. Zat aktif sama
b. Bentuk sediaan sama
c. Kualitas sama
d. Khasiat atau efek sama
Perbedaan OGB dan OGM
a. OGB tidak diiklankan, OGM diiklankan
b. OGB tidak bermerek, OGM bermerek
c. OGB harga lebih murah dari OGM
3. Obat bisa menimbulkan efek jika sudah menempati tempat kerjanya dalam tubuh baik
secara lokalmaupun sistemik, melalui proses yang panjang.
Misalnya bentuk tablet: hancur dulu di lambung/usus halus, masuk ke peredaran darah,
kemudian didistribusikan ke organ target tempat kerjanya (kerja sistemik). Sedangkan
untuk kerja lokal, langsung bekerja di tempat kerjanya di lambung atau usus, jadi tidak
masuk keperedaran darah.
4. Dosis adalah jumlah obat yang harus digunakan untuk bisa menimbulkan efek.
Contohnya, 3 x 1 tablet, 3 x ½ tablet, 3 x 1 sendok teh, dan lain-lain
5. Obat bisa berbahaya bagi tubuh karena setiap obat memiliki efek samping, bisabersifat
kontraindikasi dengan tubuh, bisa terjadi interaksi dengan obat lain/makanan dan pada
obat tertentu seperti narkoba bisa timbul ketergantungan dan ketagihan dan jika
overdosis bisa menimbulkan keracunan sampai kematian
BAB II Uji kognitif
A. Pilihan ganda
1. A 6. C 11. B 16. B
2. A 7. C 12. C 17. D
3. B 8. D 13. B 18. D
4. C 9. B 14. A 19. D
5. D 10. D 15. B 20. C
B. Esai singkat
1. Pertibangkan, apakah obat memang dibutuhkan?
2. Kotak atau strip/blister atau label/etiket obat
3. Resep
4. Swamedikasi
5. 06.00, 14.00, 22.00 (tiap 8 jam)
6. Sehari 3-4 kali, dimana tiap kalinya 1 sendok teh
7. 1 jam sebelum makan atau 2-3 jam setelah makan terakhir
8. Dikocok
9. Dikunyah
10. Interaksi obat
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 57
11. Pasien
12. Orangtua
13. Brosur obat atau kemasan
14. Kotak obat
15. Jangkauan
C. Esai
1. Identitas obat yang paling penting kita ketahui adalah KIDS KU.
K Komposisi
Kandungan zat aktif beserta jumlahnya
I Indikasi
Efek atau khasiat dari obat
D Dosis dan aturan pakai
Jumlah obat yang digunakan untuk tiap kali pakai
S Efek Samping
Efek obat yang merugikan dan tidak kita harapkan
K Kontraindikasi
Obat yang tidak boleh atau dilarang digunakan karena alasan
tertentu
U Umur Simpan (Tanggal Kadaluarsa)
Tanggal yang menyatakan batas terakhir obat boleh diminum
Sering ditulis dengan singkatan EXP DATE, artinya tanggal
kadaluarsa obat
2. Lima langkah mendapatkan obat;
Langkah 1: Apakah obat memang dibutuhkan?
Langkah 2: Putuskan apakah harus ke dokter atau bisa langsung berobat sendiri?
Langkah 3: Dapatkan obatnya disarana kefarmasian yang resmi
Langkah 4: Cek KIDS KU
Langkah 5: Pertimbangkan harganya (OGB vs OGM)
3. Lima langkah menggunakan obat
Langkah 1: Apakah waktu minum obat sudah masuk?
Langkah 2: Baca label KIDS KU
Langkah 3: Bukalah kemasan, ambil sesuai dosis.
Langkah 4: Minumlah dengan segelas air putih.
Langkah 5: Waspada dengan efek samping
4. Karena pada saat tertentu anak mungkin harus bisa menggunakan obat sendiri tanpa adanya
orangtua. Keadaan yang mungkin anak harus menggunakan sendiri, adalah seperti:
1) Ketika sedang sendirian di rumah, tiba-tiba anak mengeluh sakit seperti badan
panas, maka anak harus menghubungi orangtua atau orang terdekat lainnya. Anak
dapat minum sesuai instruksi orangtua atau orang terdekat lainnya
Syofyan | POS CBOB: PINTAR DENGAN OBAT - Panduan untuk Siswa 58
2) Anak ikut kegiatan di luar rumah seperti sekolah, camping atau tour, dan lain-lain,
kemudian anak mendadak demam dan lainnya. Anak wajib melapor ke guru atau
pendamping.
3) Anak menggunakan obat wajib yang dibawa terus kemana-kemana, seperti anak
dengan riwayat asma, dan lain-lain.
5. Obat yang boleh disimpan di rumah hanya terbatas. Obat yang boleh disimpan adalah:
1) Obat yang sedang digunakan baik yang diperoleh dari resep dokter maupun yang
dibeli langsung tanpa resep dokter.
2) Obat untuk persediaan yang diperoleh dengan membeli langsung tanpa resep
dokter. Maksud obat persediaan ini adalah obat-obat jenis bebas atau bebas
terbatas, untuk mengatasi gejala ringan suatu penyakit seperti obat demam, sakit
kepala, batuk, flu, diare dan lain-lain. Obat ini harus tersimpan dalam kemasannya
yang utuh.
Referensi
Anonim. 2014. Obat Bebas di Apotek, Panduan Saran dan Terapi. Pharmaceutical Society odf
Australia, Terjemahan kerjasama dengan PP IAI, Edisi 1
Depkes RI, Dirjen Binfar dan Alkes, Direktorat Binfar Komunitas dan Klinik. 2006. Pedoman
Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas
Depkes RI, Dirjen Binfar dan Alkes, Direktorat Binfar Komunitas dan Klinik. 2008. Pedoman Pelayanan
Kefarmasian di Rumah (Home Pharmacy Care)
Hartono. 2011. Belajar Obat-obatan Tanpa Guru. ISBN 979-8530-10-1
Kemenkes RI. 2016a. Buku Saku tentang Penggolongan Obat, Dirjen Binfar dan Alkes, Direktorat Bina
Pelayanan Kefarmasian
Kemenkes RI. 2016b. Buku Saku tentang Cara Penggunaan Obat, Dirjen Binfar dan Alkes, Direktorat
Bina Pelayanan Kefarmasian
Kemenkes RI. 2013. Buku Saku tentang Informasi Obat, Dirjen Binfar dan Alkes, Direktorat Bina
Pelayanan Kefarmasian
Kemenkes RI. 2011. Modul Penggunaan Obat Rasional, Dirjen Binfar dan Alkes, Direktorat Bina
Pelayanan Kefarmasian
Pusat Informasi Obat, Binfar Kemenkes RI pada laman http://pio.binfar.depkes.go.id/
Pusat Informasi Obat Nasional BB POM pada laman http://pionas.pom.go.id/