PT Samuel Sekuritas Indonesia
Menara Imperium, 21st Floor
Jl. HR Rasuna Said Kav. 1Jakarta 12980 – Indoneisa
Tel: +62-21 2854 8148 | Fax: +62-21 8370 1610 | Email : [email protected]
www.samuel.co.id
Strategi InvestasiDi Tengah New Normal
6/23/2020
SSI Research
2SSI Research
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global
1. Konsensus ekonom masih memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan V shape di 2021.2. Namun di tahun 2020 pertumbuhan ekonomi diperkirakan sulit kembali ke level natural.
3SSI Research
Proyeksi Harga Komoditas
Agriculture
Q2 Q3 Q4
Corn cents/bu. 324.75 324.3135 333.9727 344.0242 354.9385 340.7012 364.652 384.822 391.9271
Forecast (Median) 327.5 335 350 370 345 381 400 452.5
Diff (Median - Curr) 3.1865 1.0273 5.9758 15.0615 4.2988 16.348 15.178 60.5729
Wheat cents/bu. 482.5 497.5476 490.4609 499.7903 508.4221 500.3406 519.918 538.5709
Forecast (Median) 522.4936 520.8346 517.8333 511.6667 525 500.5 502.5 520
Diff (Median - Curr) 24.946 30.3737 18.043 3.2445 24.6594 -19.418 -36.0709
Rice $/cwt 13.93 15.6829 12.3702 12.0402 12.2479 13.5084 12.2598
Forecast (Median) 21.9 21 20.5 19.75 14.7992 14 13 12.5
Diff (Median - Curr) 6.2171 8.6298 8.4598 7.5021 1.2907 1.7402
2023Commodity2020
Spot Q1 21 2020 2021 2022
Energy
Q2 Q3 Q4
ICE Brent $/BBL 42.97 34.683 43.1144 43.4853 43.9843 41.1233 44.6346 46.2448 47.7649
Forecast (Median) 30.25 35 40 42.5 39.2 47.125 55 60
Diff (Median - Curr) -4.433 -8.1144 -3.4853 -1.4843 -1.9233 2.4904 8.7552 12.2351
NYMEX Henry Hub 1.648 1.7216 1.8113 2.6491 2.6644 1.9858 2.6021 2.4254 2.3607
Forecast (Median) 1.775 2 2.36 2.6 2 2.5 2.5563 2.6319
Diff (Median - Curr) 0.0534 0.1887 -0.2891 -0.0644 0.0142 -0.1021 0.1308 0.2712
2023Commodity Spot2020
Q1 21 2020 2021 2022
4SSI Research
Ekonomi AS Diperkirakan Akan Melambat di Jangka Menengah
The Economist
Masalah Debt To GDP dalam hipotesa Rogoff
Debt to gdp AS yang tinggi kemungkinan akan menekan pertumbuhan
ekonomi jangka panjang AS. CBO memperkirakan Debt to GDP di AS
dapat menyentuh 106% dari GDP di 2021.
Dengan Debt to GDP yang tinggi kemungkinan besar ekonomi AS akan
semakin sulit untuk kembali ke level pertumbuhan natural 3% dalam
waktu 5 tahun ke depan.
Sementara itu tingkat labor participation rate yang jatuh di AS juga akan
mendorong rendahnya kenaikan Aggregate demand dari sisi tenaga
kerja.
Masalah Secular Stagnation Pada Pertumbuhan Ekonomi Global
-1 0 1 2 3 4 5
0 to 30
30 to 60
60 to 90
Above 90
Debt to GDP
mean
Source: Bloomberg
5SSI Research
The Fed Put Lebih Mendorong Pergerakan Pasar Saham dibandingFundamental Ekonomi
Source: Bloomberg
6SSI Research
Perbedaan Krisis 2008 dan 2020
Krisis 2008 vs 2020
Krisis 2008 yang berpusat di AS hanya mendorongkerusakaan aggregate demand akibat hilangnya nilai asetkeuangan seperti saham dan asset back securities.
Respon yang cepet dari The Fed dengan melakukan Q.Eberhasil mencegah kejatuhan AD lebih dalam. Ekonomi ASpun kembali pulih.
Pada kasus Covid-19, social distancing tidak hanya memukuldemand tetapi juga supply akibat berhentinya operasisejumlah pabrik dan sektor jasa.
Kontraksi di sisi supply juga mengganggu supply chaindunia. Beberapa negara seperti Vietnam, Rusia dan Thailandsempat membatasi akses ekspor pangan mereka.
Harga komoditas pangan global cenderung lebih tinggi dariharga non pangan bahkan sebelum Covid-19.
Indeks Harga Pangan dan Indeks Komoditas BB
Kontraksi Hanya Terjadi Pada Kurva AD di 2008 Kontraksi Terjadi Pada AS dan AD di 2020
Source: SSISource: SSI
Source: Bloomberg
GDP
P-PE AS
AD1
AD2
P-PE
GDP
AS1AS2
AD1
AD2
AD3
7SSI Research
Sektor Yang Terdampak Hingga April 2020
8SSI Research
Sektor Yang Terdampak Hingga April 2020
Source: BPSSource: BPS
9SSI Research
Tekanan Ekonomi Lebih Berat Terjadi Pada Q2 2020
Source: Bloomberg
•PDB triwulan kedua diperkirakan akantertekan cukup besar.
•PDB dapat terkontraksi hingga 5% (yoy) di triwulan kedua 2020.
•Makanan minuman sebagai pemilikpangsa terbesar dari konsumsi tertekanhingga -2,3%
10SSI Research
Inflasi Rendah BI Berpeluang Turunkan Bunga
Harga sembako dorong kenaikan inflasi
• Inflasi Mei sebesar 2,19% (yoy) merupakan inflasilebaran yang terendah sejak 1978.
• Daya beli masyarakat yang terpukul menjadialasan rendahnya inflasi diperlihatkan dariturunnya inflasi bahan makanan di saat perayaanlebaran.
• BI berpeluang untuk memangkas tingkat sukubunga 50 bps lagi akibat rendahnya inflasi.
• BI rate berpeluang turun ke 3,75%.
• Yield SUN berpeluang ke 6,5% sebelumkemungkinan kembali ke 7,5% di triwulan keempat2020.
Inflasi Kelompok Pengeluaran
Inflasi Bergejolak Cenderung Turun Data Survei Sembako di Indonesia Mei 2020
Source: BPSSource: BlPS
Source: BlPS
11SSI Research
Tekanan Terberat Kemungkinan Terjadi di Q2 2020
Harapan di Semester kedua 2020
Worse scenario tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesiadapat kontraksi sebesar 3% (yoy)
Tekanan terberat terjadi pada Q2 di mana puncak PSBB terjadi.
Para pelaku pasar kemungkinan sudah mem-priced in kontraksiyang terjadi di triwulan kedua 2020.
Data penjualan retail yang turun cukup signifikan sertapenjualan mobil yang turun dalam menjadi alasan kamimemproyeksi kemungkinan terkontraksinya ekonomi di triwulankedua.
JCI dan bond market cenderung menguat seiring ekspektasipertumbuhan ekonomi akan membaik di Q3 pasca new normal.
Data Penjualan Retail dan PDB
Source: Worldbarometer.com
12SSI Research
Neraca Perdagangan Dapat Kembali Surplus
Perlambatan ekonomi membantu neraca dagang
• Neraca perdagangan Mei surplus 2,09 miliar dollar AS lebihtinggi dari April tercatat defisit 350 juta dollar.
• Hingga Januari –Mei neraca perdagangan tercatat masihsurplus sebesar 4,2 miliar AS lebih tinggi dibandingkantahun 2019 yang defisit sebesar -4,3 miliar dollar AS.
• Jatuhnya harga minyak menekan ekspor migas sehinggadefisit migas naik di tahun 2020.
• Namun penurunan pertumbuhan ekonomi menekan imporbahan baku dan barang modal sehingga neraca non migassurplus sepanjan Jan –Mei sebesar 5,5 miliar dollar AS.
• Data tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun 2019 sebesar 421 juta dollar AS.
Ekspor-Impor Indonesia
Neraca Perdagangan Migas & Non-Migas Impor Berdasarkan Pengeluaran
Source: BPSSource: BlPS
Source: BlPS
-60
-40
-20
0
20
40
60
01/01/17 01/07/17 01/01/18 01/07/18 01/01/19 01/07/19 01/01/20
Ekspor (%yoy) Impor (%yoy)
-3000
-2000
-1000
0
1000
2000
3000
4000
01/01/17 01/10/17 01/07/18 01/04/19 01/01/20Juta
USD
Neraca Migas Non Migas Neraca Perdagangan
-60.0%
-40.0%
-20.0%
0.0%
20.0%
40.0%
60.0%
80.0%
Jan-17 Jun-17 Nov-17 Apr-18 Sep-18 Feb-19 Jul-19 Dec-19 May-20
Impr consum Im capital Im rawmaterial
13SSI Research
Pengalaman Krisis Keuangan Global 2008
Ket: Hijau: di atas GDP +1%; Kuning; Gdp +1%; merah; di bawah GDP
14SSI Research
Pengalaman Krisis Keuangan Global 2008
Ket: Hijau: di atas GDP +1%; Kuning; Gdp +1%; merah; di bawah GDP
15SSI Research
Kebijakan Fiskal Untuk Menanggulangi Krisis
FUNDING FOR COVID-19 HANDLING (IDR 695.20 T)
IDR 87.55 T
Health
IDR 123.46 T
IDR 203.90 T
IDR 53.57 T
Corporate FinancingSMEs
Social Protection
IDR 120.61 T
Business Incentives
IDR 106.11 T
Sectoral and Regional Government
1. Expenditure for Covid-19 Handling Rp65.80T;
2. Incentives for Pandemic Rp5.90T;3. Death Compensation Rp0.30T;4. National Health Insurance Fee Rp3.00T;5. Covid-19 Task Force Rp3.50T; &6. Tax Incentives in Health Rp9.05T
1. Labor Intensive-Fund Placement Rp3.42T;2. Capital Injection Rp20.50T (HK Rp7.5T;
BPUI Rp6.0T; PNM Rp1.5T; ITDC Rp0.5T; PPA Rp5T)
3. Working Capital Bail-Out Rp29.65T (Garuda Rp8.5T; KAI Rp3.5T; PTPN Rp4T; KS Rp3T; Perumnas Rp0.65T; PPA Rp10T)
1. Interests Subsidy Rp35.28T;2. Fund Placement Rp78.78T;3. Guarantee Return Rp5.00T;4. Working Capital Guarantee (Stop Loss)
Rp1.00T;5. Government-Borne Final Income Tax
Rp2.40T; &6. Investment Financing to Cooperation
Rp1.00T
1. Government-Borne Income Tax Rp39.66T;2. Income Tax Exemption on Import
Rp14.75T;3. Tax Deduction Rp14.40T;4. VAT Return Rp5.80T;5. Corporate IT Rate Reduction Rp20.00T; &6. Other Stimulus Rp26.00T
1. Conditional Cash Transfer Program Rp37.40T;
2. Basic Food Rp43.60T;3. Social Assistance – Jabodetabek Rp.6.80T;4. Social Assistance – Non – Jabodetabek
Rp32.40T5. Pre-Working Rp20.00T;6. Electricity Discount Rp6.90T;7. Logistical / Foods / Basic Foods Rp25.00T;8. Village Fund – Cash Transfer Rp31.80T
1. Line Ministries Labor Intensive Program Rp18.44T;
2. Housing Incentives Rp1.30T;3. Tourism Rp3.80T;4. Regional Incentive Fund (DID) Rp5.00T;5. Physical Special Allocation Fund Reserve
Rp8.70;6. Regional Loan Facility Rp10.00T; &7. Expansion Reserve Rp58.87T
16SSI Research
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Per Sektor Pasca Covid-19
Ket: Hijau: di atas GDP +1%; Kuning; Gdp +1%; merah; di bawah GDP
17SSI Research
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Per Sektor Pasca Covid-19
Ket: Hijau: di atas GDP +1%; Kuning; Gdp +1%; merah; di bawah GDP
18SSI Research
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Per Sektor Pasca Covid-19
Ket: Hijau: di atas GDP +1%; Kuning; Gdp +1%; merah; di bawah GDP
19SSI Research
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Per Sektor Pasca Covid-19
• Krisis keuangan 2008 tidak menciptakan supply shock yang berarti sehingga sektor jasa sepertiangkutan darat dan udara masih bisa tumbuh.
• Sektor perdagangan besar seperti penjualan mobildan motor cepat kembali pulih pasca krisis 2008.
• Sektor tourism seperti hiburan dan rekreasi jugacepat pulih dari krisis 2008 dengan tumbuh lebihtinggi dari rata-rata GDP.
• Sektor perdagangan retail juga kembali tumbuhlebih cepat dari GDP pasca krisis.
• Sektor yang tidak terdampak pada saat krisis 2008 adalah sektor telekomunikasi , tanaham bahanmakanan, peternakan (poultry).
• Industri makanan minuman olahan juga tidakterdampak bagi ekonomi.
• Krisis Covid 2020 menciptakan supply shock yang cukup signifikan.
• Sektor perdagangan besar sepertipenjualan mobil dan motor terdampak cukup berat.
• Sektor tourism seperti hiburan danrekreasi juga terdampak dan mungkin faktor psikologi masyarakat akan menurunkan sisi permintaan.
• Sektor perdagangan retail juga terdampak
• Sektor yang tidak terdampak pada saatkrisis 2020 adalah sektor telekomunikasi, tanaham bahan makanan, peternakan(poultry) dan perikanan.
• Industri makanan minuman olahan jugatidak terdampak bagi ekonomi.
Krisis Covid-19Krisis keuangan 2008
Ket: Hijau: di atas GDP +1%; Kuning; Gdp +1%; merah; di bawah GDP
20SSI Research
Proyeksi Ekonomi Indonesia Jangka Menengah
20
Source: SSI
IndikatorEkonomi 2020 2021 2022 2023 2024 2025
GDP Growth -3 4,0 4,5 5,0 5,5 6
Inflasi 4,0 5,0 4,5 4,0 4,0 4,5
Nilai TukarUSD/IDR
14.500 15,700 15,800 15,500 15,000 15,000
CurrentAccount % GDP
- 1,5 - 2,5 - 3,0 - 1,0 -0,5 1%
Yield SUN 10 Tahun
7,5 8,0 8,2 7,0 6,0 5,5
BI Rate 4,5 4,5 5 4 3,5 3,25
Brent/barrel $30 $40 $50 $60 $80 $80
21SSI Research
Thank you!
Any questions?