Download - Sterilisasi Botol Susu
Sterilisasi Botol Susu
Pendahuluan.
Sterilisasi bisa membantu melindungi bayi dari kuman dan infeksi. Berbagai virus,
bakteri, dan parasit dapat tumbuh cepat di dalam susu dan tubuh bayi yang berusia di bawah
1 tahun karena belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang optimal. Selain itu sterilisasi
juga membantu mencegah kematian bayi. Meskipun tidak bisa menciptakan lingkungan yang
bebas kuman 100 persen, tapi dengan sterilisasi dapat mengurangi risiko bagi bayi.
Langkah-langkah sterilisasi botol susu.
Sebelum botol susu disterilisasi, botol perlu dibersihkan secara menyeluruh dengan cara
menyuci dan menyikat secara halus seluruh permukaan dan lekukan botol sehingga sisa-sisa
susu tidak menempel. Proses pembersihan dilakukan dengan menggunakan air hangat beserta
detergen dan sikat botol bersih segera setelah botol susu digunakan untuk memberi minum
bayi. Setelah itu, bilas botol hingga bersih dari detergen.
Sterilisasi botol susu dapat menggunakan alat maupun secara manual. Terdapat tiga
jenis utama alat sterilisasi, yaitu menggunakan air dingin (cold water), sterilisasi uap listrik
dan microwave. Setiap alat ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Sterilisasi air dingin.
Alat ini menggunakan larutan sterilisasi yang tidak beracun atau tablet untuk membunuh
bakteri. Caranya, larutan non toksik (e.g. Milton) dicampur dengan air dingin. Botol susu
dan perlengkapannya kemudian dimasukkan ke dalam larutan tersebut selama 30 menit.
Setelah itu, angkat dan tiriskan botol susu, lalu bilas dengan air mendidih untuk
menghilangkan bahan kimia dari larutan sterilisasi.
Sterilisasi uap listrik.
Merupakan metode sterilisasi dengan menggunakan uap air panas. Sebelum disterilisasi,
perlu dipastikan bahwa botol dan segala perlengkapannya tahan panas. Botol dan seluruh
aksesorisnya diletakkan terbalik dan disterilkan selama 8 hingga 12 menit. Mayoritas alat
dapat mensterilkan enam botol sekaligus. Botol dapat bertahan steril selama 6 jam bila
dibiarkan di dalam steriliser dengan keadaan tertutup.
Sterilisasi Microwave.
Alat ini juga menggunakan uap untuk menghilangkan mikroorganisme. Caranya, botol
susu dimasukkan ke dalam microwave dan dipanaskan selama 90 detik dengan suhu 80
derajat celcius. Selama proses sterilisasi, botol jangan ditutup karena dapat menimbulkan
tekanan saat pemanasan. Kelebihan metode ini adalah tidak terdapat bau maupun rasa
tambahan setelah proses sterilisasi. Botol dapat tetap bertahan steril selama 3 jam dalam
keadaan pintu microwave tertutup.
Rebus.
Jika tidak ada alat sterilisasi, bisa dengan cara merebus dalam air mendidih. Pastikan botol
susu tidak rusak terkena air mendidih, lalu masukkan botol dalam panci berisi air
mendidih selama 10-15 menit. Setelah itu segera angkat, tiriskan botol kemudian simpan
botol yang sudah dibersihkan di tempat yang yang bersih dan kering. Jika dibiarkan
hingga air menjadi dingin akan membuat mikroorganisme masuk dan menempel di botol.
Kelemahan metode ini adalah usia karet dot yang lebih pendek akibat pemanasan bersuhu
tinggi.
Selama botol susu tidak digunakan, sebaiknya tetap menyimpannya di dalam steriliser
dalam keadaan tertutup. Saat hendak menggunakan botol tersebut, bersihkan lapangan kerja
untuk mencampur susu dengan disinfektan terlebih dahulu dan mencuci tangan. Usahakan
agar bagian dalam botol susu tidak terpapar terlalu lama pada udara terbuka karena dapat
meningkatkan risiko kuman masuk ke dalam botol.
Sterilisasi botol susu dilakukan hingga anak berusia 1 tahun. Hal ini dilakukan
mengingat sebelum anak mencapai usia tersebut, sistem imun belum mencapai tahap optimal.
Namun akan lebih baik apabila sterilisasi tetap dilakukan hingga bayi atau anak tidak lagi
menggunakan botol sebagai media untuk minum.