Download - Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
1/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
1
STAF MEDIK FUNGSIONAL
ILMU KESEHATAN ANAK
RS ARI CANTI
1. Demam Berdarah Dengue ( DBD )2. Diare3. Demam Tifoid4. Sepsis Neonatorum5. Pneumonia6. Sindroma Nefrotik7. Gagal Nafas Akut8. Ensefalitis
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
2/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
2
1. Nomor ICD : A.19
2. Diagnosis : Demam Berdarah Dengue (DBD)
3. Kriteria Doagnosis : Definisi Khusus
A. Secara Laboratoris1. Presumtif Positif (Kemungkinan)
Demam akut + 2 atau lebih manifestasi
: nyeri kepala, nyeri belakang mata,
mialgia, atralgia, ruam, manifestasi
perdarahan, leucopenia, uji HI> 1,280
dan IgM (+)
B. Secara Klinis1. Kasus DBD
a. Demam akut 27 hari (bifasik)b. Manifestasi perdarahanc. Trombositopenia
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
3/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
3
- Hipotensi, kulit dingin dan lembab,anak gelisah
Kriteria Diagnosis (WHO1997)
A. Kriteria Klinis :1. Demam tinggi mendadak selama 2 7
hari
2. Manifestasi perdarahana. Uji tourniquet (+)b. Petechie,ekimosis, purpurac. Perdarahan
mukosa,epistaksis,perdarahan gusi
d. Hematemesis, melena3. Pembesaran hati4. Syok
B. Kriteria Laboratoris :1. Trombositopenia ( 100.000/uL)2. Hemokonsentrasi Hct20%)
Derajat penyakit (WHO 1997)
- Derajat I : Demam + gejala tidak khas danRumple Leed (+)
- Derajat II Derajat I + perdarahan spontandikulit, perdarahan lain
- Derajat III : Kegagalan sirkulasi : nadicepat dan lambat, tekanan nadi menurun,
hipotensi, sianosis, kulit dingin,gelisah
- Derajat IV : Syok berat (Profuond syok)nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak
teratur
4. Diagnosis Banding : 1. Demam typhoid
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
4/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
4
2. Influenza3. Leptospirosis4. Campak5. Chikungunya6. ITP
5. Pemeriksanaan Penunjang : Pemeriksanaan Laboratorium :
1. Serologi:- Ig M- Ig G
6. Konsultasi : Bila ada udema paru atau gagal nafas, konsulkan
bagian Anestesiologi
7. Perawatan RS : Indikasi perawatan di Rumah Sakit :
- Adanya tandatanda syok- Sangat lemah sehingga asupan oral tidak
dapat mencukupi
- Perdarahan- Hitung trombosit 100.000/mm3 dan atau
peningkatan Ht 1020 %
- Mengantuk, lemah badan, tidur sepanjanghari ketika penurunan suhu
- Nyeri abdominal akut hebat- Tempat tinggal jauh dari rumah sakit
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
5/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
5
DBD derajat I atau derajat II tanpa peningkatan hematokrin
Gelaja Klinis :
Demam 27 hariUji bending (+) atau perdarahan spontanlaboratorium :
Ht tidak meningkat, trombositopenia (ringan)
Pasien tidak dapat minum
Pasien muntah terus - menerus
Pasang infuse NS : D5W 1:3, tetesan rumatan
Periksa Hb, Ht, trombosit tiap 6-12 jam
Pasien masih dapat minumBeri minum banyak 1-2 liter/hari atau satusendok makan tiap menit jenis minuman : air
bening, teh manis, sirup, jus buah, susu, oralit.Nila suhu > 38 C beri parasetamol bila kejang
beri obat antikonvulsan sesuai berat badan
Monitor gejala klinis dan laboratorium perhatikan
tanda syok palpasi hati setiap hari ukur dieresissetiap hari awasi perdarahan periksa Hb, Ht,
trombosit tiap 6-12 jam
Perbaikan klinis dan laboratori
Ht naik atau trombosit turun
Infus ganti RL
(tetesan disesuaikan, lihat bag.3)
Pulang (criteria pulang)o Tidak demam selama 24 jam tanpa atipiretiko Nafsu makan membaiko Secara klinis tampak perbaikano Ht stabilo Tiga hari setelah syok teratasio Jumlah trombosit > 50.000/1o Tidak dijumpai disttes pernapasan (disebabkan oleh efusi pleura atau asidosis)
Tatalaksana kasus DBD derajat I atau derajat II
Tanpa Peningkatan hematokrit
DBD derajat dengan peningkatan Ht 20% Ht normal
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
6/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
6
8. Terapi :
Tersangka DBD
Demam tinggi, mendadak terus
menerus 100.000/uL Rawat jalan parasetamol
control tiap hari
Sampai demam hilang
Nilai tanda klinis, periksatrombosit & Ht bila
demam menetap setelahhari sakit ke-3
MRSRawat jalan :
Minum banyak 1,52 liter/hr parasetamol
Kontrol tiap hari sampai demam turun
Periksa Hb, Ht, trombosit tiap kali
Perhatian untuk orang tua :
Pesan bila timbul tanda syok, yaitu Gelisah,
lemah,kaki/tangan dingin, Nyeri perut,
berak hitam, BAK kurang
Lab : Hb & Ht naik,
Trombosit turun
Segera bawa ke rumah sakit
tatalaksana kasus tersangka DBD
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
7/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
7
10. Penyulit :
1.
Udem paru2. Gagal ginjal3. Enchepalopati dengue
11. Informed Conssent (tertulis) : -
12. Standar Tenaga : Dokter Spesialis Anak
13. Lama Perawatan : Pasien dirawat sampai demam hari ke 7 (Bila
tidak ada syok / komplikasi)
Indikasi pulang :
- Paling tidak 24 jam tidak demam tanpaantipiretik
- Secara klinis tampak perbaikan- Nafsu makan baik- Tiga hari sesudah syok teratasi- Tidak ada sesak nafas atau tekipneu- Trombosit 50.000/mm3
14. Masa Pemulihan : Sangat tergantung dari ada tidaknya komplikasi
15. Hasil : Bila komplikasi dapat diatasi, dapat sembuh
sempurna
16. Patologi : Tidak perlu
17. Otopsi : Tidak perlu
18. Progonis : Dengan diagnosis, dan penatalaksanaan dini dan
tepat, prognosisnya baik
19. Tindak lanjut : Setelah pulang dari rumah sakit, control bila ada
keluhan atau sesuai jadwal kontrol
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
8/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
8
1. Nomor ICD : A. 092. Diagnosis : Diare
3. Kriteria Doagnosis : Anamnesis :
- Frekuensi defekasi lebih dari 3 kali seharidisertai tinja cair dengan /tanpa darah dan /
atau lender
- Tanpa atau disertai muntah dari frekuensijarang smapai sering
- Adanya rasa haus, haus sekali atau tidakmau minum pada keadaa dehidrasi berat
- Miksi dari volume normal sampai tidakmiksi
- Nafsu makan/aktifitas dari normal,menurun, sampai anak sangat lemas
Pemeriksanaan
- Keadaan umum dari keadaan baik,mengantuk, gelisah smapai tidak sadar
- Mata nampak normal, cowong atau sangatcowong
- Air mata ada atau tidak ada- Mulut dan lidah Nampak basah, kering
atau sangat kering
- Frekuensi nafas normal, lebih cepat darinormal atau cepat dan dalam
- Turgornormal atau menurun- Frekuensi nadi normal, lebih cepat, sangat
cepat atau tidak teraba
- Ubun ubun besar normal cekung atausangat sekung
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
9/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
9
4. Diagnisis Banding : Etiologi
1. Infeksi : virus, bakteri parasit, jamur2. Non infeksi, Intoleransi, stress, keracunan
makanan, alergi
5. Pemeriksanaan Penunjang : Pemeriksanaan laboratorium rutin tinja
makroskopik dan mikroskopik
Laboratorium tambahan/ lebih lengkap dikerjakan
bila diare tidak sembuh dalam 5-7 hari, seperti :
biakan kuman dan tes resistensi terhadap berbagai
antibiotika, pH dan kadar gula jika diduga ada
intoleransi laktosa, intubasi duodenal untuk
mencari kuman penyebab.
6. Konsultasi : Bila merupakan diare bermasalah atau disertai
dengan :
KEP ke Gizi Penyakit lain sesuai dengan penyakit.
7. Perawatan RS : Penderita diare dengan dehidrasi ringan sedang
yang gagal URO, dengan dehidrasi berat, diare
lebih dari 7 hari, dan diare dengan penyulit
8. Terapi : a. URO pada diare dengan tanpa dehidrasidan dehidrasi ringansedang
b. Infus RL :- Pada diare dengan dehidrasi ringan
sedang yang gagal URO : 70 ml/kgbb/4
jam selanjutnya sesuai kebutuhan cairan
perhari
- Pada diare dengan dehidrasi berat : 30ml/kgbb/ 1 jam, kemudian 70 ml/kgbb/4
jam selanjutnya sesuai kebutuhan cairan
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
10/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
10
perhari
c. Dietetik : Asi/makanan dilanjutkan, berimakanan yang mudah dicerna, rendah serat
dan tidak merangsang
d. Obatobatan :1. Antibiotika :
- Kolera : umur >7 tahun diberikantetrasiklin 50 mg/kgbb/hari dibagi dalam 4
dosis selama 3 hari. Semua umur diberikan
TMP 8 mg/kgbb/hari SMX 40
mg/kgbb/hari dibagi 2 dosis selama 3 hari
- Disentri :Anak anak diberikan TMP 10mg/kgbb/hari SMX 50 mg/kgbb/hari
dibagi 2 dosis selama 5 hari. Bayi
diberikan Ertiromisin 25 mg/kggb/hari
dibagi 4 dosis selama 3 hari
2. Lainlain:- Preparat Zinc 20 mg/hari selama 10 hari- Probiotik
9. Tempat pelayanan : - RS Ari Canti10. Penyulit : Hipoglekimia, hipokalemia, ileus paralitik
11. Informed Conssent (tertulis) : Diperlukan saat pemasangan infuse
12. Standar Tenaga : - Dokter Spesialis Anak13. Lama Perawatan : 46 hari
14. Masa Pemulihan : Tergantung dari derajat dehidrasi saat MRS dan
penyulit yang ada
15. Hasil : Tergantung beratnya dehidrasi dan penyulit yang
timbul
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
11/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
11
Sembuh dengan/tanpa sekuele, sampai kematian
16. Patologi : Tidak perlu
17. Otopsi : Tidak perlu
18. Progonis : Sangat tergantung dari berat ringannya dehidrasi
etiologi, dan penyulit yang ada
19. Tindak lanjut : Kontrol Poliklinik
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
12/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
12
1. Nomor ICD : Thypoid faver (Typhus abdominalis) A01.0Para thypoid fever A01.4
A A01.1
B A01.2
C A01.3
2. Diagnosis : Demam Tifoid3. Kriteria : Gejala klinik : bervariasi seperti demam
meningkat secara bertangga, sakit kepala,
malais, anoreksia, abdominal discomfort,
obstipasi atau diare, anak tampak
sakit,pucat,gelisah,berat badan menurun
gangguan kesadaran
kelainan fisik : keadaan umum lemah dengan
kesadaran bervariasi dari compos mentis
ssampai koma, febris, bradikardi relative,
delirium, lidah tifus, hepato spelenomegali,
roseola tifosa, meteoristis, ikterus.
Laboratorium : Serologi (tes widal yang
bermakna), biakan positif dari darah, feses, urin
atau sumsum tulang.
4. Diagnosis Banding : Paratifus, Bruselosis,Meningoensefalitis,tuberkulosis
5. Pemeriksanaan Penunjang : DL, LFT, BUN / SC, tes widal, Gall culture.6. Konslutasi : Sesuai dengan komplikasi yang ada7. Perawatan RS : MRS8. Terapi : Tirah baring (lama dan bentuk tergantung stadium
dan beratnya penyakit)
Diet rendah serat pada penderita tanpa
meteorismus dan bubur saring bila ada
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
13/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
13
meteorismus.
Antibitika :
Kloramfenicol 50-100 mg/kg.bb/hari,2-3
minggu per oral,parenteral 25-50mg/kgbb/hr
sesuai kebutuhan. Tiamfenicol 50-100
mg/kgbb/hr,2-3 minggu. Ampisilin 100-200
mg/kgbb/hr,oral atau parenteral 2-3 minggu.
Kotrimoksasol bila terdapat dugaan
resisten,TMP 6-10 mg dan SMZ 30-50
mg/kgbb/hr,2-3 minggu. Sefalosporin generasi
III-Sefuroksim 150mg/kgbb/hr,iv,bila terdapat
dugaan resistensi,2-3 minggu. Bila terdapat
supurasi/diseminasi ekstraintestinal,obat-
obatan seperti diatas diberikan 4-6 minggu.
Terhadap karier ampisilin seperti
diatas,ditambah probenesid yang setara.
Kortikosteroid bila berat/sangat
toksis,deksametahson 3mg/kgbb..1 mg/kgbb
tiap 6 jam. Operatif bila terjadi perforasi
9. Tempat pelayanan : RS Ari Canti10.Penyulit ; Perdarahan usus,perforasi usus,syok septic,
pneumonia, DIC, meningitis, pielonefritis
11.Informed Conssent (tertulis) : Perlu12.Standar Tenaga : Dokter Spesialis Anak13. Lama perawatan : 7 hari14.Masa pemulihan : 7 hari15.Hasil : Sembuh total atau meninggal16.Patologi : tidak perlu17.Otopsi : hanya bila perlu
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
14/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
14
18.Prognosis : Baik19.Tindak lanjut : -
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
15/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
15
1. Nomor ICD : P.36.9
2. Diagnosis : Sepsis Neonatorum
3. Kriteria Doagnosis : Anamnesis :
- Sepsis Neonatorum merupakan sindromaklinis dari penyakit sistematik akibat
infeksi yang timbul pada 1 bulan pertama
kehidupan
- Penyebab infeksi dapat berupabakteri,virus, jamur, dan protozoa
- Sepsis merupakan penyakit yang sangatberat pada neonates, diagnosisnya sulit
oleh karena gejalanya tidak spesifik,
sehingga skrening sepsis dan pengelolaan
terhadap faktor resiko perlu dilakukan.
- Dlam anamnesis perlu dicari adanya faktorfaktor resiko mayor : ketuban pecah > 24
jam, ibu demam saat inpartu (suhu > 38o
c),
koriomnionitis, denyut jantung janin >
160x / menit, dan ketuban berbau, serta
faktor resiko minor : ketuban pecah >12
jam, ibu demam saat inpartu (suhu >37oC)
nilai APGAR rendah (bayi lahir asfiksia),
berat badan lahir sangat rendah (BBL
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
16/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
16
letargi/ lunglai, mengantuk / aktifitas
berkurang, malas minum sebelumnya
minum dengan baik, irritable /
rewel,kondisi memburuk secara cepat dan
dramatis.
- Gastrointestinal : muntah, diare,perutkembung, hepatomegali
- Kulit : Perfusi berkurang, sianosis,pucat,petichine, ruam, sklerema,ikterik
- Kardiopulmoner : takipnea, distress nafas,takikardia, hipotensi
- Neurologis : iritabel, penurunan kesadaran,kejang
4. Diagnisis Banding : - Meningitis Neonatorum- Pneumonia Kongenital
5. Pemeriksanaan Penunjang : - Hiung leukosit dapat menunjukkanleucopenia (25.000/uL)
- Hitung trombosit menunjukkantrombositopenia (0,2)
- Peningkatan protein fase akut- Laju endap darah meningkat- Rontgen thorak dilakukan bila ada distress
nafas, sering ditemukan pneumonia
- Pemeriksanaan lain sesuai dengan penyakitpenyerta seperti : hipoglikemia,
hiperlikemia, asidosis metabolic,
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
17/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
17
peningkatan kadar bilirubin
6. Konsultasi : - Bila ada hipoglikemia / hiperglikemiapersisten konsul ke Endokrinologi
- Bila terjadi gagal nafas konsultasikan keAnastesi
- Bila ada gangguan penglihatan konsulkanMata
- Bilaada gangguang pendengaran konsulkanTHT
- Bila ada deficit neurologi konsultasi keSaraf
7. Perawatan RS : Semua penderita dengan diagnosis sepsis
neonatorum
8. Terapi : a. Terapi KausalUntuk Sepsis Neonatorum oleh karena infeksi
bakteri, sebagai antibiotic pilihan pertama
digunakan cefotaksim 50 mg/kgBB/kali,
diberikan 2 kali sehari untuk umur 0-7 hari
dan 3 kali sehari untuk umur >7 hari.Segera
setelah didapatkan hasil kultur darah maka
jenis antibiotic disesuaikan dengan kuman
penyebab dan pola resistensinya.
b. Terapi Suportif- Pemberian nutrisi baik secara enteral
maupun parenteral
- Pemberian oksigen
9. Tempat pelayanan : RS Ari Canti
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
18/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
18
10. Penyulit : - Syok septic- Meningitis- Kolestasis- Gagal nafas- DIC- Asidosis metabolic- Gejala sisa neurologis : gangguan
pendengaran, gangguang penglihatan,
gangguan belajar, gangguan tingkah laku,
retardasi mental
11. Informed Conssent (tertulis) : -
12. Standar Tenaga : - Dokter spesialis anak13. Lama Perawatan : 14 hari (bila tidak ada masalah prematuritas,
BBLR dan komplikasi)
14. Masa Pemulihan : Sangat tergantung pada prematuritas, BBLR, dan
ada tidaknya komplikasi
15. Hasil : Bila tida ada komplikasi dapat sembuh sempurna
16. Patologi : Tidak peril
17. Otopsi : Tidak perlu
18. Progonis : - Dengan diagnosis dan pengobatan dini,bayi dapat terhindar dari sepsis yang
berkepanjangan
- Bila tanda klinis dan/atau adanya faktorresiko yang berpotensi menimbulkan
infeksi tidak terditeksi maka angka
kesakitan dan kematian dapat meningkat
- Gejala sisa neurologis timbul pada 15-30%neonates dengan meningitis
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
19/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
19
19. Tindak lanjut : - Setelah pulang control secara teratur kepoliklinik
- Kasus dengan komplikasi deficitneurologis memerlukan perawatan
rehabilitasi medis, dan stimulasi tumbuh
kembang
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
20/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
20
1. Nomor ICD : J 12
2. Diagnosis : Pneumonia
3. Kriteria Doagnosis : Anamnesis
Pasien biasanya mengalami demam tinggi, batuk,
gelisah, rewel dna sesak nafas. Pada bayi gejalanya
tidak khas, sering kali tanpa demam dan batuk, anak
lebih besar kadang mengeluh nyeri kepala, nyeri
abdomen disertai muntah
Pemeriksaan Fisik :
Manifestasi klinis yang terjadi akan berbeda beda
berdasarkan kelompok umur.
1. Neonatus : sering dijumpai takipneu, retraksidinding dada, grunting, nafas cuping hidung dan
sianosis
2. Bayi lebih besar,panas, batuk, takipneuretraksi,iritabel dan sianosis, nafascuping hidung, jarang
ditemukan grunting
3. Anak Prasekolah : demam, batuk (nonproduktif/produktif), takipneu, dispneu, retraksi
dinding dada dan nafas cuping hidung.
4. Anak sekolah dan Remaja: panas, batuk (nonproduktif/produktif), nyeri dada, nyeri kepala,
nafas cuping hidung, dehidrasi dan letargi
Pada auskultasi : dapat terdengar suara pernafasan
menurun, ronchi basah halus. Pada anak yang lebih
besar terdapat suara redup pada perkusi, vocal
fremitus yang menurun. Iritasi pleura akan
mengakibatkan nyeri dada, bila berat gerakan dada
menurun waktu inspirasi, anak berebaring kearah
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
21/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
21
yang sakit dengan kaki fleksi.
Rasa nyeri dapat menjalar ke leher, bahu, dan perut.
4. Diagnosis Banding : -
5. Pemeriksanaan Penunjang : Foto Rontgen pada proyeksi posterior anterior.
Foto leteral dibuat bila diperlukan informasi
tambahan misalnya efusi pleura. Terdapat
Konsolidasi lobar atau segmental, adanya gambaran
air bronchogram, corakan bronchovaskuler,
peribronchial cuffing, overaeration, bila terjadi
patchy consolidation karena atelektasis.
Hasil pemeriksaan darah perifer : leukosit
>15.000/1 Dengan dominasi netrofil bila
disebabkan oleh bakteri Laku endap Darah dan C
reaktif protein juga tidak menunjukkan gambaran
yang khas.
6. Konsultasi : -
7. Perawatan RS : Perlu
8. Terapi : Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penanganan pneumonia adalah :
1. Apakah anak dalam keadaan dehidrasi,demam,hipoksemia atau terdapat komplikasi
seperti empiema?
2. Apakah anak perlu dirawat di Rumah Sakit ataurawat jalan?
Beberapa factor yang dapat membantu dalam
menetukan anak perlu dirawat di RS:
1. Anak tampak toksi2. Umur kurang dari 4 bulan
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
22/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
22
3. Terdapat tanda tanda pneumonia yang beratdan memerlukan terapi suportif seperti saturasi
oksigen 70 kali
permenit untuk yang lebih besar, pemberian
cairan intra vena dan lainnya
4. Anak mengalami muntah muntah, dihedidrasidan pemberian antibiotika secara oral tidak
memungkinkan
5. Tidak memberikan respon perbaikan setelahdiberikan antibiotika secara oral;
6. Anak dengan keadaan imunocompromised7. Perhatian orang tua / keluarga kurang8. Anak memerlukan pengawsan yang ketat dan
perlu perawatan intensive care unit (ICU)
a. OksigenOksigen diberikan bila terdapat tanda
hipoksemia: Helisah, sianosis dan lainlain
Kecepatan oksigen diperkirakan dari volume
tidak dan frekuensi pernapasan. Dibawah 2
tahun biasanya 21/menit, diatas 2 tahun
hingga 4/menit
b. HumiditasHanya bila udara terlalu kering atau anak
dengan intubasi / trakeostomi
c. Deflasi AbdomenBila distensi abdomen menggangu
pernapasan. Dengan sonde lambung (maag
slag) atau sonde rectal (darm buis)
d. Cairan dan makanan bergizi
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
23/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
23
d.1. Cairan
komposisi yang paling sederhana Dextrose
5%
komposisi yang lain sesuai kebutuhan
seperti Elektrolit yaitu kebutuhan Na, K, Cl.
Jumlah cairan disesuaikan dengan
kebutuhan maintenance, kecuali penderita
dalam keadaan dehidrasi atau menderita
kelainan jantung
d.2. Makanan
bila tidak dapat peroral dapat
dipertimbangkan melalui sonde lambung
atau intra vena
e. Simtomatise.1. Antipiretika bila demam. Hindari
asetosal karena dapat memperberat asidosis
e.2. Mukolitik/ekspektoran
f. AntibiotikaPemberian antibiotika dalam pengobatan
pneumonia pada anak berdasarkan gejala
klinik da factor emidemiologi
Usia Rawat jalan Rawat inap
Baru
lahir-3
minggu
Ampisilin +
gentamisin Dg
atau tanpa
Cefotaksim
3 mg-3
bl
Amoksilin
klavuanat
Makrolide:
Ampisilin +
gentamisisn
Ampisilin +
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
24/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
24
Eritromisin Cefotaksin
3 bl-5 th Ampisilinbeta laktam
amoksilin
klavulanat
Cephalosporin
Kotrimoksasol
Makrolide :
Eritromisin,
Azitromisin,
Claritromisin
Ampisilin +Kloramfenikol
Cephalosporin
generasi
ketiga :
Cefotakaim /
Ceftriakson
5 th-
adolesen
Makrolide:
azitromisin,
Eritromisin
Ampisilin +
Kloramfenikol
Makrolide :
Azitromisin,
Claritromosin,
Eritromisin
9. Tempat pelayanan : RS Ari Canti
10. Penyulit :
11. Informed Conssent (tertulis) : Perlu
12. Standar Tenaga : Dokter Spesialis Anak
13. Lama Perawatan :
14. Masa Pemulihan :
15. Hasil :
16. Patologi : -
17. Otopsi : -
18. Progonis :
19. Tindak lanjut :
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
25/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
25
1. Nomor ICD : N.042. Diagnosis : Sindroma Nefrotik
3. Kriteria Doagnosis : -
4. Diagnisis Banding :
5. Pemeriksanaan Penunjang :
6. Konsultasi : -
7. Perawatan RS : Perlu
8. Terapi : 1. Suportifa. Aktivitas : Tirah baring tidak perlu
dipaksakan dan aktivitas disesuaikan
dengan kemampuan penderita
b. Diet : Proten 2 g/kgbb/hari, diet rendahgaram (1-2 g/hari) hanya selama anak
menderita edema.
Restriksi cairan dianjurkan selama ada
edema berat
c. Antibiotika : Apabila ada tandatandainfeksi
d. Diuretika : Bila edema anasarka, dapatdiberikan furosemid 1-2 mg/kgbb/hari,
bila perlu kombinasi dengan
spironolakton 2-3 mg/kgbb/hari
e.
Albumin 20-25% : Pada edemarefrakter atau bila ada tanda tanda
syok hipovulomia dengan dosis 1
g/kgbb selama 4 jam dan diakhiri
dengan furosemid i.v 1-2 mg/kgbb/hari.
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
26/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
26
Bila pasien tidak mampu diberi plasma
20 ml/kgbb/hari secara perlahan (101
tetes / menit)
f. Hipertensi : Captopril 0,3 mg/kgbb/hariatau Nifedipine 0,25 2 mg/kgbb/hari
g. Terapi Psikologis : KIE pada orang tuadan psien karena SN merupakan
penyakit kronis dan dapat berulang
2. MedikamentosaPada pengobatan inisial diberi prednisone
60 mg/m2/hari atau 2 kg/kgbb/hari
(maksimal 80 mg/hari), dibagi 3 dosis.
Dosis prednisone dihitung berdasarkan
berat badan ideal (berat terhadap tinggi
badan pada persentil 50).Prednison dosis
penuh (full dose) diberikan selama 4
minggu bila remisi pada 4 minggu pertama
dilanjutkan dengan 4 minggu kedua dengan
dosis 40 mg/m2 (2/3 dosis awal),1 kali
setelah makan pagi. Bila selama minggu
tidak terjadi remisi, pasien dinyatakan
sebagai resisten steroid.
Pengobatan SN relaps diberikan
prednisone dosis penuh sampai remisi
(maksimal 4minggu) dilanjutkan dengan
dosis alternating 4 minggu. Pada SN
resisten steroid diberikan siklofosfamid
oral 23 mg/kgbb/hari selama 3- 6 bulan
ditambah prednisone dosis alternating
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
27/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
27
selama 6 bulan
Pasien SN toksik steroid diberikan obat
imunosupresan lain seperti siklofosfamid 2
3 mg/kgbb/hari selama 8 minggu
Untuk pasien relaps sering dan dependen
steroid dapat dicoba pemberian steroid
jangka panjang pemberian levamisol,
pengobatan siklofosfamid atau siklosporin
9. Tempat pelayanan : RS Ari Canti
10. Penyulit : Yang tersering adalah infeksi peritonitis, sepsis,
pneumonia,selulitis, ISK)
Kadang kadang terjadi kelainan koagulasi
(trombosit), hipovolunia, hiperlipidema,
hipokalsemia dan penurunan kadar vitamin D
serum
11. Informed Conssent (tertulis) :
12. Standar Tenaga : Dokter Spesialis Anak
13. Lama Perawatan :
14. Masa Pemulihan :
15. Hasil :
16. Patologi :
17. Otopsi :
18. Progonis :
19. Tindak lanjut :
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
28/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
28
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
29/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
29
1. Nomor ICD : G 04
2. Diagnosis : Ensefalitis
3. Kriteria Doagnosis : Anamnesis
- Ensefalitis etiologinya bermacammacammikroorganisme, yaitu terpenting dan
tersering adalah virus
- Permulaan penyakit menunjukkan gejalaseperti infeksi virus lainnya berupa batuk,
pilek, panas.
- Gejala berikutnya panas tinggi, sakitkepala, mual, muntah,kesadaran dengan
cepat menurn, kejang kejang bersifat
umum, fokal atau hanya twitching dan
paries paralisis.
Pemeriksanaan fisik
- Seringkali hiperpireksia, kesadaranmenurun sampai koma, kejang dapat
berjamjam. Kelainan saraf berupa paries,
paralisis,afasia.
4. Diagnisis Banding : 1. Meningitis bakteri2. Keracunan obatobatan
5. Pemeriksanaan Penunjang : 1. Darah lengkap, gila darah, elektrolit darah2. Pungsi lumbal (LP) : cairan jernih, jumlah
selmeningkat, hitung jenis didominasi oleh sel
limfosit, protein dan glucose normal atau
meningkat
3. Pemeriksaaan CT atau MRI kepalamenunjukkan gambaran edema otak
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
30/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
30
(hipodens). Pada ensefalitis herpes simpleks
CT Scan pada hari ke 3 menunjukkan
hipodens pada daerah frontotemporal
6. Konsultasi : 1. Bila gagal menghentikan kejang konsulkan kebagian Anestesi
2. Bila ada deficit neurologi hemiplegia,monoplegia konsulkan dokter Rehabilitasi
Medis
7. Perawatan RS : Semua penderita dengan diagnosis ensefalitis
8. Terapi : 1. Tindakan dan perawatan sesuai dengan kejangdemam dari posisi kepala 30
0lebih tinggi dari
badan
2. Pemaian obatobatan- Tidak ada obat spesifik untuk virus kecuali
asiklovir bila dicurigai etiologinya virus
herpes simpleks diberikan 10mg/kgbb tiap
8 jam
- Mengatasi edema otak :a. Dexametason : 0,5 mg/kgbb/hari i.vb. Metilprednisolon 12 mg/kgbb/haric. Manitol 0,5 1 gram/kgbb diberikan
tiap 8 jam (terutama pada prekoma,
koma)
- Antibiotika untuk mencegah infeksisekunder seperti Ampisilin
3. Memberikan nutrisi yang adekuat seperti asamAmino secara i.v, bila memungkinkan berikan
makanan sonle lewat NGT
4. Pengobatan suportif
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
31/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
31
- Pemberian cairan iv (glucose 10%)- Pemberian vitamin- Pemberian oksigen (O2)
9. Tempat pelayanan : Di Ruangan Intensif
10. Penyulit : 1. Pneumonia2. Hemiplegia, monoplegia, paresis atau paralisis
saraf otak, apasia
3. Mental retardasi, epilepsy11. Informed Conssent (tertulis) : Diperlukan pada saat LP
12. Standar Tenaga : Dokter Spesialis Anak
13. Lama Perawatan : 745 hari
14. Masa Pemulihan : Sangat tergantung dari berat ringannya penyakit
yang mengakibat timbulnya komplikasi
15. Hasil : Sembuh dengan sekuele minimal
16. Patologi : Tidak perlu
17. Otopsi : Tidak perlu
18. Progonis : Sangat tergantung dari berat ringannya penyakit
Angka kematian 35 50%, sekuele neurologis 20
40% berupa paresis, paralisis, gerakan
koreoasetoid, gangguan penglihatan
19. Tindak lanjut : - Setelah pulang control secara teratur kedokter yang merawat
- Kasus dengan komplikasi deficitneurologis memerlukan perawatan
rehabilitasi medis, stimulasi tumbuh
kembang.
-
5/22/2018 Standar-Pelayanan-Smf-Anak.docx
32/32
Melayani dengan Cant i
J L . R A Y A MA S U B U D - G I A N Y A R B A L I
T E L P / F A X : 0 3 6 1 - 9 7 4 5 7 3
E - M A I L :
W e b s i t e : w ww . a r i c a n t i h o s p i t a l . c o m
a r i _ c a n t i _ h o s p i t a l @ y a h o o . c o
32