Download - Sri Nowo Minarti_I11110042_Kacang Merah
TUGAS GIZI
MODUL REPRODUKSI
“Manfaat Kacang Merah (Phaseolus vulgaris) pada Ibu Menyusui”
Nama : Sri Nowo Minarti
NIM : I11110042
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2012
1. Bahan Utama
Bahan utama yang digunakan adalah kacang merah/ kidney red beans (Phaseolus vulgaris)
2. Cara Penyajian
a. Bahan
- Air
- Gula pasir
- Kacang merah
- Vanili
b. Cara Pembuatan :
- Cuci terlebih dahulu
- Rebus air dan kacang secara bersamaan hingga empuk
- Tambahkan gula dan vanili tergantung selera
- Setelah matang (gula telah larut sempurna), angkat dan pindahkan ke wadah lain.
3. Kandungan Gizi
Kacang merah kaya akan asam folat, kalsium, karbohidrat kompleks, serat, dan
protein yang tergolong tinggi. Kandungan karbohidrat kompleks dan serat yang tinggi
dalam kacang merah membuatnya dapat menurunkan kadar kolesterol darah. Kadar indeks
glikemik kacang merah juga termasuk rendah sehingga menguntungkan bagi penderita
diabetes dan menurunkan risiko timbulnya diabetes.
Kacang merah kering adalah sumber karbohidrat kompleks, serat makanan (fiber),
vitamin B (terutama asam folat dan vitamin B6), fosfor, mangan, besi, thiamin, dan
protein. Setiap 100 gram kacang merah kering yang telah direbus dapat menyediakan 9
gram protein atau 17% dari angka kecukupan protein harian.
Kandungan protein dan profil asam amino dalam 100 gr kacang merah (kidney bean)
yang telah diolah, dari yang terbanyak, adalah asam glutamat (1323 mg), asam aspartat
(1049 mg), leucine (693 mg), lysine (595 mg), arginine (537 mg), serine (472 mg),
phenylalanine (469 mg), valine (454 mg), isoleucine (383 mg), proline (368 mg),
threonine (365 mg), alanine (364 mg), glycine (339 mg), dan lain-lain sisanya di bawah
300 mg.
Kandungan protein dalam kacang polong, termasuk kacang merah, sudah lama diakui
kontribusinya pada menu makanan sehari-hari. Bahkan kacang merah memasok kebutuhan
protein hampir sama banyaknya dengan daging. Walaupun protein nabati yang terkandung
dalam kacang merah tergolong protein tak lengkap karena kurang lengkapnya profil asam
amino esensial, namun dengan mudah dapat dilengkapi dengan mengkonsumsi kacang
merah bersama padi-padian/sereal, produk susu, atau sejumlah kecil daging.
Nutrisi vitamin dalam kacang merah diantaranya adalah folat yang mampu mencukupi
kebutuhan harian sebesar 33%, 11% kebutuhan thiamin, 10% kebutuhan vitamin K, 6%
kebutuhan vitamin B6, dan lain-lain sisanya di bawah 3%.
Kandungan mineral kacang merah mampu mencukupi masing-masing 24%
kebutuhan harian mineral mangan, 16% kebutuhan mineral besi, 14% kebutuhan mineral
fosfor, 12% kebutuhan mineral potassium dan tembaga, 11% kebutuhan mineral
magnesium, 7% kebutuhan mineral zinc, dan lain-lain sisanya di bawah 3%. Kandungan
mineral dalam kacang merah kecil (adzuki bean) lebih banyak daripada jenis kacang
merah besar (kidney bean).
Kacang merah nyaris bebas lemak, natrium, kolesterol dan sodium. Selain itu kacang
merah sangat rendah kalori (hanya 6% per 100 gr), serta murah harganya. Bahkan kacang
merah mampu mencukupi 30% kebutuhan serat makanan (fiber) dan mengandung 168 mg
asam lemak Omega-3 dan 107 mg asam lemak Omega-6.
Nutrition fact pada 100 gram kacang merah mentah :
Setelah terjadi proses pemasakan dapat terjadi penurunan kandungan nutrisi dalam
kacang merah ini. Namun proses pemasakan ini juga berguna untuk menurunkan efek
negatif dari kacang merah. Adapun kandungan gizi dalam 100 gr kacang merah yang
sudah direbus adalah
4. Manfaat Kacang Merah secara Umum
a) Mencegah peningkatan kolesterol LDL dan memperlancar pencernaan. Kandungan
fibernya yang tinggi difermentasi dalam usus besar dan menghasilkan asam-asam
lemak rantai-pendek, yang dapat menghambat sintesis kolesterol hati.
b) Mencegah resiko diabetes karena kandungan karbohidrat kompleknya berglikemik
indek rendah dan termasuk lamban cerna
c) Membantu pematangan sel darah merah, membantu sintesa DNA dan RNA, serta
menurunkan level homosistein dalam pembuluh arteri (sehingga mengurangi resiko
penyakit jantung) dengan kandungan folat dan vitamin B6
d) Membantu program diet karena fibernya akan membuat Anda merasa kenyang dan
kalorinya juga sangat rendah. Apalagi kandungan protein nabatinya akan bermanfaat
untuk perkembangan massa otot tubuh
e) Menjaga fungsi sistem syaraf, metabolisme karbohidrat, dan mencegah penyakit beri-
beri dengan kandungan thiamin
f) Membantu proses metabolisme asam amino, asam lemak, lipid, glukoneogenesis,
sintesis neurotransmitter, sintesis histamine, sintesis dan fungsi haemoglobin serta
menjaga kesehatan kulit dengan kandungan vitamin B6
g) Membantu proses pembekuan darah pada luka
h) Membantu pembentukan komponen utama sel-sel darah merah, pembentukan enzim,
pembentukan tulang, mencegah resiko anemia (darah rendah) dengan kandungan zat
mineral zinc, besi, dan tembaga
5. Manfaat terhadap Produksi ASI pada Ibu Menyusui
Kacang merah kaya akan protein, besi, fosfor, kalium dan mangan, serta merupakan
sumber serat dan asam folat yang baik. Kacang ini juga memiliki kandungan kolesterol,
lemak jenuh, dan sodium yang rendah.
Kandungan triptofan dalam kacang merah cukup tinggi. Secara teori, kadar triptofan
yang tinggi dapat merangsang sekresi prolaktin lebih banyak. Hal ini didasarkan pada
triptofan yang dapat dikonversi menjadi 5-hydroxytryptophan, yang merupakan prekursor
bagi serotonin. Serotonin akan mendepresi jumlah hormon dopamin yang dapat menekan
sekresi prolaktin. Jumlah serotonin yang meningkat dalam tubuh akan ikut meningkatkan
jumlah hormon prolaktin yang disekresikan. Semakin tinggi kadar prolaktin, maka akan
semakin banyak ASI yang dapat diproduksi. Selain merangsang pelepasan prolaktin, kadar
serotonin yang tinggi juga dapat merangsang pelepasan oksitosin, sehingga dapat
melancarkan pengeluaran ASI.
Kandungan omega-3 dan omega-6 yang terdapat dalam kacang merah sangat baik
untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh neonatus dan membantu perkembangan otak
bayi sehingga dapat meningkatkan kecerdasan. Kacang merah kaya akan asam folat yang
dapat digunakan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan asam folat selama masa
menyusui. Asam folat penting untuk pembentukan sel, hemoglobin dalam darah, serta
perkembangan jaringan tubuh bayi. Kolin yang dikandung kacang ini juga berperan dalam
perkembangan pusat memori di dalam otak bayi.
Tiamin (vitamin B1) yang dimiliki kacang merah tergolong cukup baik. Tiamin
berperan dalam perombakan karbohidrat menjadi energi (perubahan piruvat menjadi asetil
KoA) sehingga kebutuhan energi pada ibu menyusui akan lebih terpenuhi. Kadar fosfor
yang cukup tinggi dalam 100 gr kacang merah memiliki manfaat dalam metabolisme
kalsium dalam tubuh. Pada masa menyusui kalsium dan fosfor tetap dibutuhkan untuk
pertumbuhan tulang dan gigi bayi secara optimal. Kekurangan kalsium saat hamil dan
menyusui bisa menyebabkan osteoporosis pada ibu. Besi (Fe) yang cukup banyak
terkandung di dalam kacang ini mencegah anemia dan meningkatkan pembentukan
hemoglobin.
6. Efek Negatif Konsumsi Kacang Merah
Kacang merah memiliki suatu zat yang disebut lectin phytohaemagglutinin yang
bersifat toksik bagi tubuh. Selain itu, kacang merah juga dapat berdampak kurang baik
bagi pencernaan akibat kandungan oligosakaridanya yang tidak bisa dipecah oleh enzim
tubuh sehingga akan difermentasikan oleh bakteri dalam usus sehingga terbentuk gas dan
menyebabkan perut terasa kembung. Oleh karena itu, kacang merah tidak boleh
dikonsumsi dalam jumlah yang terlalu besar.
Proses pemasakan atau perebusan dalam suhu 100oC selama 10 menit dapat
mengurangi efek negatif yang ditimbulkan oleh kacang merah ini. Perebusan dalam suhu
100oC dapat mendegradasi efek toksik dari phytohaemagglutinin. Metode lain untuk untuk
mengurangi kandungan toksin (lectin phytohaemagglutinin) dan gas pada usus yang
dihasilkan oleh oligosakarida kacang merah, yaitu sehabis kacang merah direndam,
buanglah air rendamannya, rebus dengan air yang banyak dalam panci berpenutup selama
2-3 menit, lalu biarkan selama 2 jam. Buang air rebusan tersebut, tambahkan air baru pada
suhu kamar hingga kacang merah benar-benar terendam. Sesudah dua jam, buang kembali
air itu dan tambahkan lebih banyak air dan biarkan terendam semalam sebelum benar-
benar akan dimasak.
Daftar Pustaka
Allen, L.H. (2005). Multiple Micronutrient in Pregnancy and Lactation. The American
Journal of Clinical Nutrition. Vol.81. American Society for Clinical Nutrition,
USA, pp. 1206-1212
Anonim. (19 November 2012). National Nutrient Database for Standard Reference. Diakses
pada 01 Desember 2012, dari website usda.gov : U.S. Departement of Agriculture:
http://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods/show/4648
Jacobson, H. (2007). Mother Food: Food and Herbs that Promote Milk Production and a
Mother's Health. Rosalind Press
Thornes, N. (2001). Food Preparation and Cooking : Cooking Unit, 2nd edition. City And
Guilds: United Kingdom
West, D., & Marasco, L. (2009). The Breastfeeding Mother's Guide to Making More Milk.
McGraw-Hill.