Download - SPK KELOMPOK 9
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 1/22
Dosen pembimbing: Sri Hariyati, S.Pd, M.Si
PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN TSOS (THREE STAY
ONE STRAY)
DISUSUN OLEH:
1. GAYATRI RUSDI
2. MARIANA3. SEPRA FAJAR
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2011
1
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 2/22
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT karena dengan
limpahankan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis masih diberi
kes ehatan dan kemamp uan untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada segala pihak,
terutama kepada ibu Sri Hariyati S.Pd, M.Si selaku dosen pembimbing serta
teman-teman kelompok yang telah membantu sehingga makalah ini
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Ibarat tak ada gading yang tak retak penulis pun juga seorang
manusia biasa yang tak luput dari kesalahan. Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dari makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kri tik dan saran dar i para pembaca yang sifatnya membangun
dalam penyempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermamfaat bagi para pembaca kususnya bagi
mahasisawa FKIP Universitas Negeri Riau.
Pekanbaru, 14 Desember
2011
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 3/22
1.1 Latar Belakang
Kimia merupakan ilmu dasar yang memegang peranan penting dalam
kehidupan sehari-hari. Kimia juga merupakan salah satu mata pelajaran yangdiajarkan di sekolah dan memiliki peranan dalam mengembangkan kemampuan
berfikir siswa. Pada kurikulum 2004 dinyatakan bahwa tujuan pendidikan
nasional yaitu: (1) melatih cara berfikir dan menalar siswa dalam menarik
kesimpulan; (2) mengembangkan aktifitas kreatif yang melibatkan imajinasi,
penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, rasa ingin tahu, membuat
prediksi dan dugaan serta coba-coba; (3) mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah; (4) mengembangkan kemampuan siswa dalam
menyampaikan informasi, mengkomunikasikan atau menjelaskan gagasan
(Depdiknas, 2003).
Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan proses pembelajaran yang
efektif dan efisien. Dimana, pengajar dapat menyampaikan materi yang akan
diajarkan secara maksimal dan pembelajar dapat menerima materi yang diajarkan
dengan maksimal pula. Sebagaimana menurut Djamarah dan Zain (1996), hakikat
mengajar yaitu proses mengatur, mengorganisasikan lingkungan yang ada di
sekitar anak didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong anak didik
untuk melakukan proses pembelajaran dengan baik. Memperhatikan kondisi di
atas, Nursisto (2002) mengemukakan, guru dituntut untuk dapat melakukan usaha
perbaikan dengan memilih salah satu strategi pembelajaran yang tepat, sebab
dengan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat dapat mendukung
keberhasilan proses belajar mengajar. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat
diciptakan untuk mengaktifkan siswa dalam kegiatan proses pembelajaran adalah
dengan cara belajar bersama, diantaranya dikenal dengan nama model
pembelajaran kooperatif.
Slavin (1995) mengemukakan, pembelajaran kooperatif merupakan suatu
pembelajaran dengan penekanan pada aspek-aspek sosial dan menggunakan
kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi
heterogen secara akademis. Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah Three
Stay One Stray (TSOS).
1
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 4/22
Menurut Dewei dan Thelan (1993) dalam Ibrahim dkk (2000) menyatakan,
cara yang masuk akal untuk mencapai tujuan pendidikan adalah menstrukturalkan
kelas dan aktifitas belajar siswa sedemikian rupa sehingga mewujudkan hasil
belajar yang diinginkan. Model pembelajaran kooperatif pendekatan struktural
TSOS ini menekankan kepada aspek kegiatan yang disusun sedemikian rupa
untuk mencapai hasil belajar yang optimal, dalam rangka meningkatkan keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran. Bila siswa menjadi seorang yang ikut berperan
atau melibatkan diri dalam proses pembelajaran secara aktif, maka ia akan
memiliki ilmu atau pengetahuan itu dengan baik (Nursisto, 2003).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas,
maka permasalahan pokok yang dikaji dirumuskan sebagai berikut: Apakah
penerapan pembelajaran kooperatif pendekatan struktural TSOS dapat di terapkan
dalam pelajaran kimia ?sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa
1.3 Tujuan masalah
Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan maka, tujuannya
pendekatan struktural TSOS dalam pembelajaran kimia adalah untuk
meningkatkan hasil belajar siswa
1.4 Mamfaat
Melalui pembelajaran kooperatif pendekatan struktural TSOS diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar dalam mata pelajaran kimia
BAB II
ISI
1
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 5/22
2.1 Pengertian Model Pembelajaran TSOS oleh Beberapa Ahli
Menurut Ibrahim, dkk. (2000) pembelajaran kooperatif pendekatan
struktural TSOS (Three Stay One Stray) merupakan rancangan untuk mempengaruhi pola interaksi siswa yang melibatkan siswa dalam menelaah materi
dan menguji pemahaman terhadap isi pelajaran.
Menurut Hamalik, 2003 TSOS (Three Stay One Stray) merupakan model
pembelajaran yang dapat melatih siswa berfikir kritis serta saling bantu dalam
memecahkan masalah, serta saling mendorong untuk berprestasi tidak hanya
sesama anggota kelompok sendiri tapi juga dengan anggota kelompok lain.
Dengan adanya interaksi antar siswa maka aktifitas siswa dalam proses pembelajaran diharapkan dapat meningkat, karena siswa dapat mencari
pengalaman sendiri, memupuk kerja sama yang harmonis antar kelompok serta
dapat menciptakan disiplin kelas secara wajar.
2.2 Pembelajaran Kooperatif TSOS (Three Stay OneStray)
Pembelajaran kooperatif TSOS merupakan salah satu pembelajaran kooperatif
yang dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992. Struktur TSOS ini memberi
kesempatan pada kelompok untuk membagikan hasil informasi dengan kelompok lain
(Kagan, 1992).
Pembelajaran kooperatif TSOS dilaksanakan melalui tahapan-tahapan sebagai
berikut:
a. Tahap menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah guru menyampaikan semua
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran yang akan dilakukan.
kemudian guru membangkitkan motivasi siswa dengan memberi gambaran pentingnya
mempelajari materi pelajaran tersebut agar siswa dapat aktif selama kegiatan proses
pembelajaran berlangsung.
b. Tahap menyajikan informasi
1
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 6/22
Sebelumnya guru telah membuat silabus, rencana pembelajaran dan LKS yang
sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Pada tahap ini guru menjelaskan materi yang
akan dipelajari secara garis besar yang bertujuan mengarahkan siswa dalam memahami
Tahap mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar materi yang akan
diajarkan.
c. Tahap mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
Dalam tahap ini guru membagikan siswa dalam beberapa kelompok belajar.
Pembentukan kelompok belajar sesuai dengan pembelajaran kooperatif berdasarkan skor
dasar individu. Trianto (2007) mengatakan bahwa pembentukan kelompok dilakukan
dengan 2 langkah:
(1) Siswa dalam kelas terlebih dahulu dirangking sesuai dengan kemampuan
akademiknya.
(2) Menentukan tiga kelompok dalam kelas yaitu kelompok tinggi, sedang dan
rendah. Kelompok tinggi diambilsebanyak 25% dari seluruh siswa yang
telahdiurutkandarikelompokakademiktinggisampaiakademikrendah.Kelompo
k sedang sebanyak 50% dari seluruh siswa yang diambil dari urutan setelah
diambil kelompok tinggi, dan kelompok rendah sebanyak 25% dari seluruh
siswa yaitu terdiri atas siswa setelah diambil kelompok tinggi dan kelompok
sedang.
d. Kegiatan kelompok
Menurut Kagan (1992), cara pelaksanaan TSOS adalah sebagai berikut:
(1) Siswa bekerjasama dalam kelompok yang terdiri dari 4orang setiap
kelompoknya.
2
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 7/22
(2) Setelah selesai, satu orang dari masing-masing kelompok (siswa ditunjukoleh
guru) akan meninggalkan kelompoknya dan pergi ke satu kelompok lain
dengan waktu yang ditentukan untuk melihat dan membandingkan hasil kerja
kelompoknya dengan kelompok lain yang dikunjungi.
(3) Tiga orang siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil
kerja dan memberi informasi kepada siswa yang datang dari kelompok lain
(tamu mereka).
(4) Setelah selesai, siswa-siswa yang pergi kembali kepada kelompok asal.
(5) Kelompok asal mencocokkan dan membahas hasil kerja yang diperoleh dari
kelompok yang dikunjungi.
(6) Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok.
(7) Guru bersama siswa membuat kesimpulan.
Tahap kegiatan kelompok, siswa bekerja dengan menggunakan Lembar Kerja
Siswa (LKS) untuk menyelesaikan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya atau
mempelajari materi yang sudah dipersiapkan guru. Selama kegiatan kelompok guru
bertindak sebagai fasilitator yang memonitor kegiatan tiap kelompok dan memotivasi
siswauntuk saling berinteraksi antara sesama teman sekelompoknya maupun dengan
guru.
e. Evaluasi
Guru memberikan tes berupa soal evaluasi kepada siswa yang dikerjakan secara
individu dalam waktu yang sudah ditentukan oleh guru. Soal yang dikerjakan secara
individu tersebut akan digunakan untuk melihat nilai perkembangan siswa. Skor yang
diperoleh siswa selanjutnya diproses untuk menentukan nilai perkembangan individu
yang akan disumbangkan sebagai skor kelompok.
1
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 8/22
f. Penghargaan kelompok
Penghargaan kelompok ditentukan dengan melakukan langkah-langkah sebagai
berikut:
(1) Menghitung skor individu
Perhitungan skor individu bertujuan untuk menentukan nilai perkembangan
individu yang akan disumbangkan sebagai skor kelompok. Nilai perkembangan dihitung
berdasarkan selisih perolehan tes terdahulu dengan skor tes terakhir.Menurut Slavin
(2008), kriteria sumbangan skor terhadap kelompok dapatdilihatpadaTabel 1
Tabel 1. Kriteria Skor Perkembangan Individu
No Skor TesSkor
Perkembangan
1 Lebih dari 10 poin di bawah skor dasar 5
2 Antara 10 sampai 1 poin di bawah skor dasar 10
3
Sama dengan skor dasar sampai 10 poin di atas
skor dasar 20
4 Lebih dari 10 poin di atas skor dasar 30
5 Nilai sempurna (tidak berdasarkan skor dasar) 30Sumber : Slavin (2008)
Tabel 1menunjukkan bahwa nilai perkembangan individu yang dapat
disumbangkan oleh siswa sebagai skor kelompok dapat ditentukan dengan
membandingkan antara skor yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran
dengan skor dasar yang telah dimiliki siswa.
(2) Menghitung skor kelompok
Trianto (2007) mengatakan bahwa skor kelompok dihitung dengan membuat rata-
rata skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlah semua skor
perkembangan yang diperoleh anggota kelompok dibagi dengan jumlah anggota
kelompok. Berdasarkan rata-rata nilai perkembangan yang diperoleh terdapat tiga
1
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 9/22
tingkatan kriteria penghargaan yang diberikan untuk penghargaan kelompok seperti
terlihat pada Tabel
Kriteria Penghargaan kelompok
Rata-rata nilai perkembangan kelompok Kriteria
5 ≤ x <15 Baik
15 ≤ x < 25 Hebat
25 ≤ x ≤30 Super
Setelah masing-masing kelompok memperoleh predikat, guru memberikan
penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan predikatnya.Pelaksanaan
pembelajaran kooperatif TSOS dapat berlangsung dengan baik jika guru
memberitahukan posisi dan cara berpindah siswa ke kelompok lain sebelum
pembelajaram kooperatif TSOS berlangsung, sehingga siswa memahami pembelajaran
kooperatif tersebut.
Posisi kelompok dan cara berpindah siswa pada penerapan pembelajaran
kooperatif pendekatan struktural TSOS dapat dilihat pada Gambar1 :
Gambar 1. Skema posisi kelompok dan cara berpindah siswa pada
penerapan pembelajaran kooperatif TSOS pertemuan I
1
A’
B
A’
B
A’
B
A ‘
B
A’
B
A’
B
A’
B
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 10/22
Keterangan Gambar :
A, B, C, D = Siswa-siswa dalam kelompok
A’, B’, C’, D’ =Siswa yang berpindahkekelompok i, I = 1, 2. 3, ….,7
K i = Kelompok, i = 1, 2, ….,7
= Alur siswa yang mengunjungi kelompok lain
= Alur kembali siswa yang telah berkunjung ke kelompok asal
2.3 Hubungan Pembelajaran Kooperatif Pendekatan Struktural TSOS
dengan Hasil Belajar
Guru diharapkan mampu menciptakan iklim belajar yang memungkinkan
siswa untuk dapat mengembangkan kemampuannya. Untuk itu diperlukan adanya
suatu pengorganisasian yang matang dari semua komponen yang ada dalam
situasi mengajar. Salah satu komponen tersebut adalah strategi mengajar atau
sering juga disebut dengan metode mengajar. Guru hendaknya dapat memilih
strategi yang melibatkan siswa untuk aktif dalam belajar baik secara mental, fisik
maupun sosial.
Banyak teknik yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran, salah
satunya adalah teknik Three Stay One Stray (TSOS). Teknik TSOS ini dirancang
untuk mempengaruhi pola interaksi siswa, yang melibatkan siswa dalam menelaah
materi dan dapat lebih memahami terhadap isi pelajaran. Pendekatan struktural
TSOS juga melibatkan siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu
pelajaran dan menghendaki siswa belajar saling membantu dalam kelompok kecilyang lebih dicirikan oleh penghargaan kelompok dari pada penghargaan
individual.
Dengan adanya proses pembelajaran dengan struktur yang baik, didukung
oleh penggunaan waktu yang efisien dan efektif, maka hasil belajar yang optimal
akan dapat dicapai. Davies (1991) menyatakan bahwa inti dari pengajaran yang
baik terletak pada pengorganisasian yang baik dari proses pembelajaran tersebut.
1
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 11/22
Jadi dengan menerapkan pembelajaran kooperatif pendekatan struktural TSOS
akan dapat meningkatkan hasil belajar.
Keunggulan TSOS ini adalah untuk menghindari rasa bosan yang disebabkan pembentukan kelompok secara permanen dan memberi kesempatan kepada siswa
untuk berinteraksi dengan kelompok lain (Kagan, 1992). Selain itu, dengan
adanya interaksi sosial dengan teman lain memacu terbentuknya ide baru dan
memperkaya perkembangan intelektual siswa. Jadi, dalam TSOS siswa bisa saling
berbagi informasi dengan kelompok sendiri (kelompok asal) dan kelompok
lainnya (kelompok baru). siswa akan dapat mengembangkan potensi diri yang
dimilki baik bagi siswa yang memiliki kemampuan akademis sedang maupun
siswa yang memiliki kemampuan akademis rendah. Siswa yang memiliki
kemampuan tinggi diharapkan akan menjadi tutor bagi siswa yang dengan
kemampuan sedang dan rendah. Adanya saling ketergantungan positif, artinya
keberhasilan kelompok tergantung pada usaha setiap anggotanya. Setiap
kelompok akan bertamu dan berdiskusi yang pada akhirnya memiliki
keterampilan berkomunikasi, mencari dan memberikan informasi.
2.4 Kelebihan dan Kekurangan TSOS ( Three Stay One Stray)
Kelebihan:
1. Model pembelajaran TSOS Dapat menghindari rasa bosan siswa yang
disebabkan pembentukan kelompok secara permanen dan memberi
kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dengan kelompok lain
2. Dengan adanya interaksi sosial dengan teman lain memacu terbentuknya
ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa
3. Dalam TSOS siswa bisa saling berbagi informasi dengan kelompok sendiri
(kelompok asal) dan kelompok lainnya (kelompok baru)
4. Siswa akan dapat mengembangkan potensi diri yang dimilki baik bagi
siswa yang memiliki kemampuan akademis sedang maupun siswa yang
memiliki kemampuan akademis rendah. Siswa yang memiliki kemampuan
tinggi diharapkan akan menjadi tutor bagi siswa yang dengan kemampuan
sedang dan rendah.
5. Adanya saling ketergantungan positif, artinya keberhasilan kelompok
tergantung pada usaha setiap anggotanya
2
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 12/22
6. Setiap kelompok yang bertamu dan berdiskusi dalam pembelajaran TSOS
pada akhirnya memiliki keterampilan berkomunikasi, mencari dan
memberikan informasi.
Kekurangan:
1. Memungkinkan terjadinya kegaduhan dalam kelompok
2. Model pembelajaran TSOS memakan waktu yang cukup lam
BAB III
PENUTUP
2.3 Kesimpulan
1. Pembelajaran kooperatif TSOS merupakan salah satu pembelajaran kooperatif yang
dikembangkan oleh Spencer Kagan pada tahun 1992. Struktur TSOS ini memberi
kesempatan pada kelompok untuk membagikan hasil informasi dengan kelompok
lain
2. Pembelajaran kooperatif TSOS dilaksanakan melalui tahapan-tahapan sebagai
berikut:
1. Tahap menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
2. Tahap menyajikan informasi
3. Tahap mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar
4. Kegiatan kelompok
5. Evaluasi
6. Penghargaan kelompok
1
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 13/22
1. Teknik TSOS ini dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa, yang
melibatkan siswa dalam menelaah materi dan dapat lebih memahami terhadap
isi pelajaran
2. Pendekatan struktural TSOS juga melibatkan siswa dalam menelaah materi
yang tercakup dalam suatu pelajaran dan menghendaki siswa belajar saling
membantu dalam kelompok kecil yang lebih dicirikan oleh penghargaan
kelompok dari pada penghargaan individual.
1
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 14/22
Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI IPA/II
Pertemuan Ke- : 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
I. Standar Kompetensi
Memahami sifat-sifat larutan asam-basa, metode pengukuran, dan terapannya.
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan
menghitung pH larutan.III. Indikator
1. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius
2. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry
3. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan
menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya
4. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis
I. Materi pokok
Teori Asam Basa
II. Tujuan Pembelajaran
Kognitif :
Setelah melakukan proses pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat:
1. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Arrhenius dengan benar
2. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dengan
benar
2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 15/22
3. Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan
menunjukkan pasangan asam dan basa konjugasinya dengan benar
4. Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis dengan benar
Afektif :
Setelah melakukan proses pembelajaran, diharapkan peserta didik dapat:
1. Berdiskusi aktif dalam kelompoknya dengan baik
2. Mengajukan pertanyaan dengan benar
3. Menjawab dan menanggapi pertanyaan dengan benar
4. Menyampaikan pendapat dengan baik dan benar
VI. Materi Pelajaran
VII.Metode Pembelajaran
Diskusi informasi dan tanya jawab
VIII.Model Pembelajaran
TSOS (Three Stay One Stray)
VIII.Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan I
A. Kegitan awal (± 20 menit)
• Salam pembukaan dan mengabsen siswa
• Guru memotivasi siswa:
Motivasi :
1. kalian tentu pernah memakan makanan asam dan basa bukan?
apa yang dimaksud dengan asam dan basa?
Baik lah, pada hari ini kita akan mempelajari tentang beberapa teori yang
menjelaskan tentang asam dan basa!
2. Mengapa cuka, belimbing dan jeruk sama- sama mempunyai ras masam?
apakah penyebab rasa masam itu?
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
• Guru menyampaikan materi prasyarat tentang pengertian asam dan basa menurut
Arrhenius, Bronsted dan Lowry, Lewis .
1
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 16/22
A. Kegiantan Inti (± 55 menit)
1. Guru menyampaikan informasi penting tentang teori asam basa menurut
Arrhenius, Bronsted dan Lowry, Lewis. Serta menuliskan beberapa persamaan
reaksi asam dan basa menurut Bronsted dan Lowry dan menunjukkan pasangan
asam dan basa konjugasinya melalui LKS dalam kelompok
2. Guru memberi LKS kepada setiap siswa. Kemudian menyuruh siswa
mengerjakan dan mendiskusikan LKS secara berkelompok
3. Guru menyuruh salah satu siswa pada setiap kelompok untuk melakukan
kegiatan berkunjung ke kelompok lain untuk membandingkan dan
mendiskusikan hasil kerja kelompoknya dengan kelompok lain
Guru menyuruh siswa untuk kembali ke kelompok asalnya dan mengingatkan
siswa agar berdiskusi kembali di dalam kelompok asalnya
4. Guru menentukan perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompok mereka di depan kelas, sementara itu kelompok lain membandingkan
hasil kerja kelompok mereka dengan hasil kerja kelompok yang dipresentasikan.
A. Kegiatan akhir (± 15 menit)
1. Guru memberikan soal evaluasi 1 kepada siswa dan siswa mengerjakan soal
evaluasi secara individu
2. Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil pembelajaran
3. Guru memberi penguatan dan tindak lanjut berupa tugas mempelajari materi
untuk pertemuan selanjutnya dan menginformasikan kepada siswa bahwa
penghargaan kelompok diberikan pada pertemuan berikutnya serta mengakhiri
pembelajaran dengan salam
IX. Sumber Pembelajaran : 1. Buku kimia SMA kelas XI, penerbit Yudistira
2. Buku kimia SMA kelas XI, penerbit Erlangga
3. Buku kimia SMA kelas XI, penerbit Grafindo
X. Alat dan bahan : Papan tulis
XI. Jenis tagihan : Tugas kelompok dan kuis
1
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 17/22
XII.Penilaian
1. Teknik penulisan : Tes tertulis
2. Tes tertulis : Tes objektif dan esaay
3. Soal / instrument :
• Soal objektif:
1. Pengertian asam basa menurut arhenius adalah ...
a. Asam adalah donor proton dan basa adalah aseptor proton
b. Asam adalah zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan proton
(H+) dan basa zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan ion
hidroksida (OH-)
c. Asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron dan Basa adalah zat
yang dapat mendonorkan pasangan elektron
d. Basa adalah zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan proton
(H+) dan asam zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan ion
hidroksida (OH-)
e. Asam dan basa adalah donor proton
1. Dalam reaksi berikut ini
CN- (aq) + H2O ( l ) HCN (aq) + OH –
CN berlaku sebagai basa sesuai dengan teori ...
A. Arrhenius D. Bronsted Dan Lewis
B. Bronsted- Lowry E. Arrhenius, Bronsted dan Lewis
C. Lewis
1. Diketahui reaksi:
HCOOH (aq) + HNO2 (aq) → HCOOH2+ (aq) + NO2
- (aq)
Berikut ini yang mempunyai pasangan asam –basa konyugasi adalah
a. HCOOH dan HNO2
b. HCOOH dan NO2-
c. HCOOH2+dan NO2
-
d. HNO2 dan NO2-
e. HNO2 dan HCOOH2+
1. Perhatiakn reaksi berikut ini
Fe 3+ + 6CN- [ Fe (CN)6 ]3+
Pernyatan berikut yang sesuai dengan asam basa lewis adalah
a. Ion Fe3+ bersifat basa
b. Ion CN – bersifat asam
2
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 18/22
c. Ion Fe3+ bersifat netral
d. Ion CN- bersifat netral
e. Ion Fe 3+ bersifat asam
Soal esay
1. Jelaskan perbedaan ketiga teori (Arhenius, Bronsted-Lowry dan Lewis) dan
berikan satu contoh!
2. Tentukan pasangan asam basa Bronsted-Lowry dari reaksi berikut :
a. NH3 + H2O ⇌ NH4+ + OH-
b. H2CO3- + H2O ⇌ HCO3-2 + H3O
+
3. Tentukan asam dan basa dari reaksi berikut berdasarkan teori Lewis!
NH3 + HCl ⇌ NH4+ + Cl-
Kunci jawaban:
Soal objektif:
1. B
2. B
3. D
4. E
Soal esay:
1. Asam adalah zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan proton (H+)
dan basa zat yang melarut dan mengion dalam air menghasilkan ion hidroksida
(OH-)
Contonya:
HCl (aq) H+(aq) + Cl – (aq)
NaOH (aq ) Na+(aq) + OH- (aq)
Teori Bronsted dan Lowry asam: adalah zat yang menghasilkan dan
mendonorkan proton (H+) pada zat lain dan basa adalah zat yang dapat menerima
proton (H+) dari zat lain.
Contonya:
HCl (aq) + H2O (l) Cl- (aq) + H3O+(aq)
1
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 19/22
Asam basa
Teori asam basa LewisAsam: zat yang dapat menerima pasangan elektron dan
Basa: zat yang dapat mendonorkan pasangan elektron
Fe3+
+ 6CN-
[ Fe (CN)6 ]3+
Asam basa
2. A. NH3 + H2O ⇌ NH4+ + OH-
Basa asam a.konyugasi b. Konyugasi
B. H2CO3- + H2O ⇌ HCO3-2 + H3O
+
Asam basa b konyugasi a. Konyugasi
3. NH3 + HCl ⇌ NH4+ + Cl- adalah
Basa asam
Mengetahui, Pekanbaru, 21 Desember
2011
Dosen Pembimbing kelompok 9
1
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 20/22
MATERI PELAJARAN
Sebelum menjawab pertanyaan pada lembaran LKS
bacalah dengan teliti teori asam basa berikut ini:
Teori Asam Basa menurut Arrhenius
Asam ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion H+ dan Basa
ialah senyawa yang dalam larutannya dapat menghasilkan ion OH-.
Contonya:
HCl (aq) H+(aq) + Cl – (aq) ( asam)
NaOH (aq ) Na+(aq) + OH- (aq) (basa)
Teori Asam Basa menurut Bronsted-Lowry
Asam adalah spesi yang memberikan proton (H+), sedangkan basa adalah spesi
yang menerima proton ( H+) pada suatu reaksi perpindahan proton
NH4+ (aq) + H2O (l) → NH3 (aq) + H3O
+(aq)
Asam basa (basa konyugasi) (asam konyugasi)
NH4+ memberikan H+ pada H2O, berarti NH4
+ bersifat asam
H2O menerima H+ dari NH4+,berarti H2O bersifat basa
Teori Asam Basa menurut Lewis
Asam adalah zat dapat menerima pasangan elektron atau zat tidak mempunyai
pasangan elektron bebas, sedangkan basa adalah zat yang dapat memberikan
pasangan elektron bebas atau zat yang mempunyai pasangan elektron bebas.
Contohnya: NH3 + HCl ⇌ NH4+ + Cl-
Basa asam
1
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 21/22
LKS TEORI ASAM BASA
1. Perhatikan reaksi ionisasi berikut jika dilarutkan dalam air:
a. HCl → H+ + Cl-
b. NaOH → Na + + OH-
c. H2SO4 → 2H+ + SO42-
d. Ba(OH)2 → Ba2+ + 2OH-
berdasarkan reaksi di atas manakah sanyawa yang bersifat asam dan
basaberdasarkan teori asam basa?jelaskan?
Jawaban:
2. Berdasarkan reaksi tersebut, buatlah pernyataan yang menyatakan larutan
asam dan basa?
Jawaban:
3. Perhatikan reaksi berikut:
a. NH3 + H2SO4
NH4
+
+ HSO4
-
b. HCl + H 2O H3O+ + Cl-
Tulisan pasangan asam basa konyugasi dari kedua reaksi di atas?
Jawaban:
4. berdasarkan reaksi di atas Spesi (zat) manakah yang menerima proton
(H+) dan yang memberikan proton (H+)?
Jawaban:
5. Apakah definisi asam menurut lewis?dan beri dua contoh?
Jawaban:
1
Selamat Mengerjakan
5/12/2018 SPK KELOMPOK 9 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spk-kelompok-9 22/22
Kunci jawaban LKS
1. Larutan HCl dan H2SO4 di sebut senyawa asam karena melepaskan ion H+ dan
larutan NaOH dan Ba(OH)2 senyawa basa karena menghasilkan ion OH–
2. Asam adalah senyawa yang menghasilkan H+ dan basa adalah senyawa yang
menghasilkan OH –
3. NH3 + H2SO4 NH4+ + HSO4
-
Basa asam BK AK
HCl + H2O H3O+ + Cl-
Asam basa AK BK
4. NH3 menerima ion H+ dari H2SO4 berarti NH3 bersifat basa
H2SO4 memberi ion H+ pada NH3 berarti H2SO4 bersifat asam
HCl memberi ion H+ pada H2O berarti HCl bersifat asam
H2O menerima ion H+ dari HCl berarti H2O bersifat basa
5. Asam adalah zat dapat menerima pasangan elektron atau zat tidak mempunyai pasangan elektron bebas, sedangkan basa adalah zat yang dapat memberikan pasangan elektron bebas atau zat yang mempunyai pasangan elektron bebas.Contonya:
NH3 + HCl ⇌ NH4+ + Cl-
Fe 3+ + 6CN- [ Fe (CN)6 ]3+
1