Download - SOSPER PPT
![Page 1: SOSPER PPT](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080220/55cf9be9550346d033a7d3ed/html5/thumbnails/1.jpg)
SOSIOLOGI PERIKANAN
Kelompok 71. Irfan Permana 2301101201482. Gilang Kusuma 2301101201103. Arvilia humsari 2301101200974. Riri Aflisna
230110120122
![Page 2: SOSPER PPT](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080220/55cf9be9550346d033a7d3ed/html5/thumbnails/2.jpg)
SOSIOLOGI PERIKANAN
Sosiologi perikanan merupakan cabang sosiologi yang mempunyai objek khusus yaitu masyarakat pesisir yang hidup dari sumber daya laut seperti, nelayan,buruh,pembudidaya, penangkapan, tambak di daerah air laut, tawar dan air payau sesuai dengan potensi-potensi sumberdaya perikanan di daerah tersebut
![Page 3: SOSPER PPT](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080220/55cf9be9550346d033a7d3ed/html5/thumbnails/3.jpg)
SOSIOLOGI PEMBUDIDAYA IKAN AIR PAYAU (BANDENG)
Bandeng adalah jenis ikan konsumsi yang tidak asing bagi masyarakat. Bandeng merupakan hasil tambak, dimana budidaya hewan ini mula-mula merupakan pekerjaan sampingan bagi nelayan yang tidak dapat pergi melaut.
Sampai saat ini sebagian besar budidaya bandeng masih dikelola dengan teknologi yang relatif sederhana dengan tingkat produktivitas yang relatif rendah. Jika dikelola dengan sistem yang lebih intensif, produktivitas bandeng dapat ditingkatkan hingga 3 kali lipatnya.
![Page 4: SOSPER PPT](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080220/55cf9be9550346d033a7d3ed/html5/thumbnails/4.jpg)
Selama sepuluh tahun terakhir permintaan bandeng meningkat dengan 6,33% rata-rata per tahun, tetapi produksi hanya meningkat dengan 3,82%.
![Page 5: SOSPER PPT](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080220/55cf9be9550346d033a7d3ed/html5/thumbnails/5.jpg)
WARGA KAMPUNG CAROCOANAU, NAGARI AMPANG PULAI KECAMATAN KOTO XI
TARUSAN, KABUPATEN PESISIR SELATAN
Ikan bandeng yang dihasilkan oleh warga kampung Carocoanau ini, dijual ke perusahaan penangkapan tuna yang digunakan sebagai umpan.
Ikan bandeng tersebut dibeli dengan harga Rp 500 hingga Rp 550, yang sebenarnya harga layak seekor ikan bandeng minimal Rp 900.
![Page 6: SOSPER PPT](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080220/55cf9be9550346d033a7d3ed/html5/thumbnails/6.jpg)
Karena ikan-ikan tersebut tidak dihargai dengan layak maka kelompok budidaya itu menyiasati harga pakan dengan cara mencampurkan dedak dengan pellet dengan perbandinganya 1 kilogram pellet dicampur 4 kilogram dedak.
Hal ini bisa terjadi karena hanya ada satu perusahaan tuna yang membelinya. Sehingga tidak ada pembanding.
![Page 7: SOSPER PPT](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080220/55cf9be9550346d033a7d3ed/html5/thumbnails/7.jpg)
![Page 8: SOSPER PPT](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080220/55cf9be9550346d033a7d3ed/html5/thumbnails/8.jpg)
DESA KERANDIN, KECAMATAN LINGGA
Desa Kerandin, Kecamatan Lingga menjadi sentra budidaya pengembangan bandeng di Lingga. Sebanyak 20 kelompok petani tambak menerima bantuan bibit bandeng dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri tahun 2012.
Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri tahun 2012 memberikan total bantuan bibit bandeng kepada setiap kelompok sebesar 10 ribu ekor.
![Page 9: SOSPER PPT](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080220/55cf9be9550346d033a7d3ed/html5/thumbnails/9.jpg)
Kejanggalan terjadi pada berita acara serah terima bibit yang ditandatangani warga. Dalam serah terima tersebut, tidak disebutkan jumlah volume bibit ikan yang telah diserahkan.
Seharusnya untuk setiap keramba diberikan bibit 10 ribu ekor bibit ikan, namun mereka hanya menerima sekitar tiga ratus ekor.
Jumlah 150 ribu ekor nener yang semestinya diterima, hanya 7.500 ekor. Yang diterma para petambak.
![Page 10: SOSPER PPT](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080220/55cf9be9550346d033a7d3ed/html5/thumbnails/10.jpg)
SIDOARJO DAN GRESIK
Pada awalnya usaha tambak bandeng merupakan usaha sambilan jika nelayan tidak dapat melaut.
Namun, kini usaha tambak bandeng di wilayah Sidoarjo dan Gresik menjadi mata pencaharian yang dilakukan masyarakat secara turun temurun.
Hal ini disebabkan karena memelihara ikan bandeng relatif lebih mudah.
![Page 11: SOSPER PPT](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080220/55cf9be9550346d033a7d3ed/html5/thumbnails/11.jpg)
Aspek pemasaran juga mendukung berkembangnya budidaya bandeng tambak di wilayah ini karena belum pernah ada petambak bandeng yang sampai bangkrut.
Dalam hal teknologi yang digunakan, sampai saat ini sebagian besar tambak bandeng masih menggunakan teknologi sederhana.
Di Sidoarjo 93% pengelolaan tambak bandeng masih menggunakan pola tradisional dan semi intensif, 7% sisanya menggunakan pola intensif.
![Page 12: SOSPER PPT](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080220/55cf9be9550346d033a7d3ed/html5/thumbnails/12.jpg)
Pola pembiayaan di wilayah Sidoarjo adalah dengan adanya satu bank yang memberikan kredit untuk petambak bandeng yakni PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Sidoarjo. Yang melakukan peminjaman untuk usaha diberikan dengan sistim Rekening Koran Murni.
![Page 13: SOSPER PPT](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080220/55cf9be9550346d033a7d3ed/html5/thumbnails/13.jpg)
KELOMPOK BUDIDAYA BANDENG JAYA
Kelompok budidaya Bandeng Jaya yang didirikan pada pertengahan 2007 ini berhasil melakukan panen setahun tiga kali. Dengan sekali panen bisa mencapai 3 ton, di mana setiap kilogramnya berisikan 4-6 ekor bandeng.
Kelompok ini menjadi satu-satunya pembudidaya ikan bandeng dengan media air payau, terutama di Yogyakarta.
![Page 14: SOSPER PPT](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080220/55cf9be9550346d033a7d3ed/html5/thumbnails/14.jpg)
Dengan membudidayakan ikan bandeng, kelompok ini mampu meningkatkan penghasilan ekonominya kendati tidak setiap bulan bisa panen.
Membudidayakan ikan bandeng merupakan jalan keluar yang sangat menguntungkan bagi kelompok ini di kala mereka tidak bisa mencari ikan di laut.
![Page 15: SOSPER PPT](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080220/55cf9be9550346d033a7d3ed/html5/thumbnails/15.jpg)
ANALISIS
Di beberapa daerah budidaya bandeng masih menjadi pekerjaan sampingan, bukan menjadi mata pencaharian yang utama karena mungkin prospek yang kurang bagus, terutama kurangnya perhatian dari pemerintah.
Masalah pemasaran yang ada di beberapa daerah pun masih kesulitan untuk mencapai hasil yang memuaskan, dan bahkan ada perusahan yang memonopoli.
![Page 16: SOSPER PPT](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080220/55cf9be9550346d033a7d3ed/html5/thumbnails/16.jpg)
KESIMPULAN DAN SARAN
Tidak semua daerah memiliki kondisi yang sama dalam pembudidayaan ikan bandeng
Hambatan dalam pembudidayaan ikan bandeng disetiap daerah pun berbeda
Peran dan pelayanan pemerintah tidak sepenuhnya merata
Butuhnya pola pembinaan pada tambak ikan bandeng
Butuhnya tempat pemasaran/pembudidaya yang meluas
![Page 17: SOSPER PPT](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022080220/55cf9be9550346d033a7d3ed/html5/thumbnails/17.jpg)
SEKIAN