Download - SOP PENGELOLAAN Bahan Berbahaya Dan Beracun
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAIDINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BIJI NANGKA
PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN
SPO
No. Dokumen : SPO- -0
Ditetapkan OlehKepala Puskesmas Biji Nangka
Andi Syamsinar, SKMNIP : 19800920 200502 2 007
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01 Januari 2014
Halaman : 1/
A. Pengertian Pengelolaan Bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah suatu kegiatan
mengelola termasuk menyimpan, menggunakan dan atau membuang
bahan yang karena sifat atau konsistensinya dan atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau
merusak linkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup lainnya
B. Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengelola bahan
berbahaya dan beracun (B3) berupa proses pengadaan, pemindahan,
penyimpanan, penggunaan, penanganan, dan pembuangan limbah B3
untuk mencegah dan mengendalikan dampak lingkungan yang akan
muncul sebagai konsekuensi atas penggunaan bahan tersebut.
C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.
D. Referensi
Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan BeracunPermenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaran Laboratorium
Pusat Kesehatan Masyarakat
E. Alat dan bahan a. Kelengkapan administrasi B3b. Alat pelindung diri yang sesuaic. Kantong Plastikd. Label B3
F. Langkah-langkah
Pengadaan B3a. Petugas memastikan tiap pengadaan B3
harus terlampir lembar MSDS, labeling B3, informasi dampak bahaya dan informasi P3K dan APD nya
Pemindahan B3b. Petugas memastikan kelengkapan
administrasi sebelum bongkar B3 berupa daftar nama B3 yang akan dibongkar, prosedur kerja dan perizinan, dan daftar petugas dan penanggung jawab
c. Petugas harus mengetahui resiko/bahaya B3, cara pencegahan dan penanggulangan
Bagan Alir
1
d. Petugas menggunakan APD yang sesuaiPetugas menghindari tindakan tidak aman
seperti merokok,makan dan minum didekat bahan B3, dll
Penyimpanan B3a. Petugas memastikan tempat
penyimpanan B3 dibuat agar aman dari pengaruh alam dan lingkungan, memiliki sirkulasi udara dan ventilasi yang baik, dan aman dari gangguan bioloagis (tikus, rayap, dll)
b. Petugas melakukan pemisahan dan pengelompokan penempatan B3 untuk menghindari reaktivitas
c. Petugas melakukan penyusunan yang tidak melebihi batas maksimum agar tidak roboh dan rapi
d. Petugas memastikan penyimpanan B3 harus dilengkapi dengan symbol/label B3 (Label isi, safety, resiko bahaya) serta cara pencegahan dan pertolongan pertama
Penggunaan B3e. Petugas menerapkan perencanaan dan
penerapan K3 dalam penggunaan B3f. Petugas menggunakan APD yang sesuai
dengan faktor resiko bahayanya, APAR & P3K harus siap dan cukup
g. Petugas pengguna B3 menggunakan peralatan kerja yang layak pakai
h. Petugas pengguna B3 harus bekerja sesuai SOP yang aman dan efektif
i. Petugas pengguna B3 membersihkan dan mengamankan alat-alat kerja, lingkungan kerja, dan wadah sisa B3 jika telah selesai
j. melepas APD setelah selesai melakukan pengelolaan B3 dan cuci tangan
2
PEMERINTAH KABUPATEN SINJAI
DINAS KESEHATANPUSKESMAS BIJI NANGKA
SPO
No. Dokumen
: SPO-
-0
Ditetapkan OlehKepala Puskesmas Biji Nangka
Andi Syamsinar, SKMNIP : 19800920 200502 2 007
No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 01
Januari 2014
Halaman : 2/
G. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
H. Unit terkait a. Laboratorium
b. Rawat inapc. UGD
3
I. Dokumen terkait Catatan registrasi
4
Tunggu 5
menit