DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYAKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
REVIEW DOKUMEN SIAP KOTA AMBON
1PROSES DOK. SIAP1.DOKUMENTASI KEGIATAN
CAPAIAN PROSES KEGIATAN
SOSIALISASI PUSAT
Pelaksanaan : SEPTEMBER 2016Output: : Review dokumen SIAP
2016
REVIEW DOK. SIAP
Pelaksanaan : Agustus 2016Output: : Sosialisasi dan
Pembekalan TAPP
PROSES PERENCANAAN
Koordinasi Internal
Pelaksanaan :Output: :Peserta :
Koordinasi Kotaku Survey Lapangan Brainstorming LCO
WORKSHOP PUSAT DI JOGJAKARTA LOKAKARYA KOTA AMBON
Pelaksanaan :Output: :Peserta :
Pelaksanaan :Output: :Peserta :
Pelaksanaan :Output: :Peserta :
2 PERMUKIMAN KUMUH KOTA AMBON1. Profil Umum Kota AMBON2. Tantangan Pembangunan Permukiman3. Delineasi & Sebaran Permukiman Kumuh4. Perencanaan Penanganan Kumuh Tingkat
Masyarakat5. Hasil Verifikasi Lokasi Kumuh & Penetapan
Kawasan Permukiman6. Penetapan Kawasan Prioritas (Penanganan
Tahun I)
Jumlah penduduk :±395ribu jiwa(BPS, 2014)Kepadatan penduduk:
1.926 jiwa/km2
PROFIL KOTA AMBON
Terdiri dari 5 Kecamatan, 50 Desa/Kelurahan• Kec. Sirimau• Kec, Nusaniwe• Kec. Teluk Ambon• Kec. Teluk Ambon
Baguala• Kec. Leitimur Selatan
Luas wilayah : 359,45 km2
TANTANGAN PEMBANGUNAN PERMUKIMAN KOTA AMBON
TANTANGAN PEMBANGUNAN KOTA AMBON
Tahun 201578.44%cakupan
pelayanan AIR BERSIHBelum terdapat perwal tentang
penyediaan dan pengelolaan air minum
102,64 HaLuasan KAWASAN KUMUHSurat Keputusan Walikota Ambon Nomor
402 Tahun 2014 tentang Penetapan Lokasi Perumahan dan Permukiman Kumuh Kota Ambon
12.45%
sistem off site
Akses terhadap SANITASI
86.55%
sistem on site
PDAM Tahun 2014
75% cakupan pelayanan sampah
Sasaran Nasional:MEWUJUDKAN KAWASAN
PERMUKIMAN MENUJU KOTA TANPA KUMUH PADA TAHUN
2020
DELINEASI & SEBARAN PERMUKIMAN KUMUHSurat Keputusan Walikota Ambon Nomor 402 Tahun 2014
Surat Keputusan Walikota Ambon Nomor 402 Tahun 2014 tentang Penetapan Lokasi Perumahan dan Permukiman Kumuh Kota AmbonLuas Permukiman Kumuh:102,64 Ha
Meliputi 15 Kelurahan
PERENCANAAN PENANGANAN KUMUH TINGKAT
MASYARAKAT
1• Koordinasi melalui rembug warga di
masing-masing kelurahan, pembentukan tim yang terdiri atas tim pokjanis, tim konsultan, kelurahan, BKM & tokoh masyarakat
2• Verifikasi lokasi kumuh berdasarkan SK
dengan tim di masing-masing kelurahan, serta memetakan kembali lokasi kumuh`
3• Survey Kampung Sendiri,
memverifikasi lokasi dan kondisi permukiman dan infrastruktur, sekaligus melakukan pemetaan kebutuhan penanganan pembangunan
4• Penyepakatan kawasan permukiman
kumuh hasil verifikasi yang diperkuat dengan penandatanganan Berita Acara
5• Perumusan program penanganan
kawasan permukiman kumuh yang disepakati oleh masyarakat, kelurahan, bkm dan tim pokjanis
VERIFIKASI LOKASI KUMUH
Surat Keputusan Walikota Ambon Nomor 402 Tahun 2014:
Luas Kawasan Kumuh adalah 102,64 Ha
Hasil Verifikasi: Luas Kawasan Kumuh adalah
±120,62 HaMangga dua + Batu Gajah
VERIFIKASI LOKASI KUMUH
Rw 7 rw 11 -> pandan kasturi
PENETAPAN KAWASAN PRIORITAS
Proses perumusan kriteria dan indikator didasarkan atas:1. RANPERMEN PU
tentang Pedoman Teknis Peningkatan Kualitas terhadap Permukiman Kumuh Perkotaan
2. RANPERDA tentang Pencegahan dan Peningkatan Kualitas Terhadap Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Kota
PENETAPAN KAWASAN PRIORITAS
No KelurahanLegalitas
Tanah Aspek Fisik Aspek Non- Fisik Jumlah
1 Batu Merah - 21 15 362 Rijali - 21 15 363 Karang
Panjang- 17 4 21
4 Honipopu - 19 7 265 Batu Meja - 21 7 286 Pandan Kasturi - 21 13 347 Amantelu - 21 11 328 Ahusen - 17 7 249 Uritetu - 19 9 28
10 Benteng - 17 11 2811 Kudamati - 17 7 2412 Silale - 15 7 2213 Urimessing - 21 7 2814 Waihaong - 15 7 2215 Wainitu - 19 7 26
3OVERVIEW KEBIJAKAN1. TATA RUANG KOTA AMBON2. PENYEDIAAN AIR BERSIH3. PENANGANAN SAMPAH4. PENANGANAN SANITASI5. PENANGANAN DRAINASE6. PENANGANAN LIMBAH7. PENANGANAN KEBAKARAN
RTRW KOTA AMBON
Sebaran permukiman cenderung terpusat di Pusat Kota (Kecamatan Sirimau dan Kecamatan Nusaniwe)
Pembangunan permukiman diarahkan pada pusat-pusat perkotaan baru
Keberadaan Jembatan Merah Putih sebagai salah satu cara untuk menstimulasi pertumbuhan di luar pusat kota (belum tertuang dalam RTRW)
PERSAMPAHAN
DRAINASE
AIR LIMBAH
4PROFIL KAWASAN KUMUH
19
KAWASAN PRIORITAS - BATUMERAH
20
KAWASAN PRIORITAS - RIJALI
21
KAWASAN PRIORITAS - KARANGPANJANG
22
KAWASAN PRIORITAS - HONIPOPU
23
KAWASAN PRIORITAS - BATUMEJA
24
KAWASAN PRIORITAS - PANDANKASTURI
25
26
27
28
29
30
31
32
33
5PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH1. Rumusan Konsep & Strategi Penanganan
Kumuh2. Rumusan Program & Kegiatan Penanganan
Kumuh
KONSEP PENANGANAN KAWASAN KUMUH
ISU UTAMA KOTA AMBON1. Perkembangan penduduk terpusat di Pusat Kota (Kec Sirimau dan Kec Nusaniwe)2. Persebaran fasilitas tidak merata3. 1 (satu) rumah bisa dihuni lebih dari 1 (satu) KK
KONSEP PENANGANAN PERMUKIMAN KOTA AMBON1. Membentuk pusat-pusat pertumbuhan dan pusat kegiatan baru2. Memeratakan pengembangan fasilitas sehingga tidak hanya ada di Pusat Kota3. Mengembangkan kawasan-kawasan permukiman baru
Pengembangan pusat
pertumbuhan baru
Peremajaan kawasan eksisting
Kota Ambon Bebas Kumuh
KONSEP PENANGANAN SKALA KOTA
Arahan pengembangan permukiman baru pada kawasan Passo dan Wayame sebagai pusat kegiatan perekonomian baru, yang diharapkan mampu memecah konsentrasi penduduk di Pusat Kota
Dengan adanya jembatan merah putih, akses dari jasirah Leihitu akan semakin dekat dengan Pusat Kota, sehingga tidak ada lagi “rasa jauh” dari wilayah pinggiran ke kota
KONSEP PENANGANAN SKALA KOTA
Pemerataan pembangunan menjadi salah satu hal penting bagi penanganan kumuh di Kota Ambon, sebab masalah utama kawasan kumuh adalah terkonsentrasinya permukiman di Pusat Kota Ambon
Dengan memperhatikan daya dukung kawasan yang ada, sebenarnya pengembangan pusat-pusat kegiatan masih dapat dilakukan di luar kota
KONSEP PENANGANAN SKALA KOTA
Dengan meratanya pertumbuhan dan pembangunan di seluruh wilayah, harapan yang diinginkan adalah1. Terpecahnya konsentrasi
penduduk di pusat kota2. Lahan-lahan yang ditempati
dan menjadi kawasan kumuh dapat direvitalisasikan kembali untuk peruntukan RTH ataupun fasilitas umum lainnya
KONSEP PENANGANAN SKALA KAWASAN
Pengembangan pusat pertumbuhan baru, merupakan sebuah kegiatan multisektoral dan tidak mungkin ditangani melalui usulan NUSP saja.
Oleh sebab itu, perlu ada kajian dan sinkronisasi kegiatan dengan beberapa dokumen perencanaan lainnya, sehingga usulan kegiatan dapat terakomodir di masa mendatang
KONSEP PENANGANAN SKALA KAWASAN
Adapun yang mungkin dapat ditangani melalui usulan NUSP, adalah program-program peningkatan kualitas lingkungan
Baik melalui revitalisasi, redevelopment ataupun peremajaan kawasan
KONSEP PENANGANAN SKALA KAWASAN
KONSEP PENANGANAN KAWASAN KUMUH
Revitalisasi kawasan -> Penanganan terhadap kawasan kumuh saat ini
6KAWASAN PEMBANGUNAN TAHAP I1. Kegiatan tahun 20152. Usulan Kegiatan tahun 2016
BEST PRACTICE KOTA AMBONNEIGHBORHOOD UPGRADING AND SHELTER
PROJECT PHASE - 2 TA. 2015
145
DATA TEKNIS :
WAKTU PELAKSANAAN :Mulai : 11 November 2015Selesai : 31 Desember 2015 (50 Hari kalender)
• Rambat Beton 1576 x 2,50 x 0,08M
BIAYA PELAKSANAAN :Rp 500.000.000,-
1. PEMBANGUNAN KELURAHAN NEGERI BATUMERAHKOTA AMBON, PROVINSI MALUKU
KEMAJUAN PELAKSANAAN:
• Progres fisik sebesar 100%• Progres keuangan Rp 500.000.000,- sebesar 100%
DESKRIPSI KAWASAN
• Pemukiman di kawasan Kelurahan Negeri Batu Merah merupakan daerah dataran rendah tepi air dan perbukitan, dimana pembangunan/hunian masyarakat padat dengan konstruksi rumah Tapak yang tidak didukung oleh infrastruktur jalan yang baik, sehingga saat ini pemukiman tersebut semakin padat dan menjadi kumuh.
MANFAAT• Pembangunan Jalan Rabat Beton ditujukan sebagai
upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman Kelurahan Negeri Batumerah serta memberikan manfaat sebagai sarana transportasi untuk menunjang kelancaran aktivitas dan perekonomian masyarakat.
146
DATA TEKNIS :
WAKTU PELAKSANAAN :Mulai : 11 November 2015Selesai : 31 Desember 2015 (50 Hari kalender)
• Drainase (235 x 0,25-0,40 x 0,15-0,40m)• Plat Beton (354 x 0,60-2,40 x 0,10
BIAYA PELAKSANAAN :Rp 500.000.000,-
2. PEMBANGUNAN KELURAHAN NEGERI BATUMERAHKOTA AMBON, PROVINSI MALUKU
KEMAJUAN PELAKSANAAN:
• Progres fisik sebesar 100%• Progres keuangan Rp 500.000.000,- sebesar 100%
DESKRIPSI KAWASAN
• Pemukiman di kawasan Kelurahan Negeri Batu Merah merupakan daerah dataran rendah tepi air dan perbukitan, dimana pembangunan/hunian masyarakat padat dengan konstruksi rumah Tapak yang tidak didukung oleh infrastruktur jalan yang baik, sehingga saat ini pemukiman tersebut semakin padat dan menjadi kumuh.
MANFAAT• Pembangunan Jalan Rabat Beton, Drainase dan Plat
Beton ditujukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas lingkungan serta memberikan manfaat baik kesehatan dan kelancaran dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari
147
DATA TEKNIS :
WAKTU PELAKSANAAN :Mulai : 11 November 2015Selesai : 31 Desember 2015 (50 Hari kalender)
• Tembok Penahan Tanah (34 x 0,30-0,60 x 1,50-3,50m)
BIAYA PELAKSANAAN :Rp 500.000.000,-
3. PEMBANGUNAN KELURAHAN NEGERI BATUMERAHKOTA AMBON, PROVINSI MALUKU
KEMAJUAN PELAKSANAAN:
• Progres fisik sebesar 100%• Progres keuangan Rp 500.000.000,- sebesar 100%
DESKRIPSI KAWASAN
• Pemukiman di kawasan Kelurahan Negeri Batu Merah merupakan daerah dataran rendah tepi air dan perbukitan, dimana pembangunan/hunian masyarakat padat dengan konstruksi rumah Tapak yang tidak didukung oleh infrastruktur jalan yang baik, sehingga saat ini pemukiman tersebut semakin padat dan menjadi kumuh.
MANFAAT• Pembangunan Tembok Penahan Tanah sebagai
bangunan pelengkap dari Pekerjaan Jalan Rabat Beton dan sebagai pengamanan tanah longsor di permukiman masyarakat.
148
DATA TEKNIS :
WAKTU PELAKSANAAN :
Mulai : 11 November 2015Selesai : 31 Desember 2015 (50 Hari kalender)
• Pengaman Riol 107,50 x 0,3 x 0,5-1,00 m
BIAYA PELAKSANAAN :Rp 500.000.000,-
4. PEMBANGUNAN KELURAHAN KARANG PANJANGKOTA AMBON, PROVINSI MALUKU
KEMAJUAN PELAKSANAAN:
• Progres fisik sebesar 100%• Progres keuangan Rp 500.000.000,- sebesar 100%
DESKRIPSI KAWASAN• Pemukiman di kawasan Kelurahan Karang Panjang
merupakan daerah yang berada dikawasan perbukitan dataran tinggi dan tepi sungai . Pembangunan/hunian masyarakat padat dengan konstruksi rumah Tapak yang tidak didukung oleh infrastruktur Drainase yang baik, sehingga saat ini pemukiman tersebut semakin padat dan menjadi kumuh. Drainase yang lama tidak berfungsi dengan baik karena pengaliran air tidak lancar akibat sedimen dan sampah serta dimensi saluran yang kecil sehingga jika musim hujan pemukiman penduduk mengalami genangan air.
MANFAAT• Pembangunan Pengaman Riol ditujukan sebagai
upaya untuk meningkatkan kualitas pemukiman di Kelurahan Karang Panjang dan memberikan manfaat tidak meluapnya air sungai ketika musim hujan tiba .
149
DATA TEKNIS :
WAKTU PELAKSANAAN :Mulai : 11 November 2015Selesai : 31 Desember 2015 (50 Hari kalender)
• Drainase (530 x 0,30-0,80 x 0,10-0,60m)
BIAYA PELAKSANAAN :Rp 500.000.000,-
5. PEMBANGUNAN KELURAHAN KARANG PANJANGKOTA AMBON, PROVINSI MALUKU
KEMAJUAN PELAKSANAAN:• Progres fisik sebesar 100%• Progres keuangan Rp 500.000.000,- sebesar 100%
DESKRIPSI KAWASAN• Pemukiman di kawasan Kelurahan Karang Panjang
merupakan daerah yang berada dikawasan perbukitan dataran tinggi dan tepi sungai . Pembangunan/hunian masyarakat padat dengan konstruksi rumah Tapak yang tidak didukung oleh infrastruktur Drainase yang baik, sehingga saat ini pemukiman tersebut semakin padat dan menjadi kumuh. Drainase yang lama tidak berfungsi dengan baik karena pengaliran air tidak lancar akibat sedimen dan sampah serta dimensi saluran yang kecil sehingga jika musim hujan pemukiman penduduk mengalami genangan air.
MANFAAT
• Pembangunan Drainase bermanfaat secara langsung kepada masyarakat. Karena didaerah ini apabila musim penghujan tiba akan langsung tergenang karena luapan air dari drainase yang dipenuhi oleh endapan pasir, tanah dan sampah.
150
DATA TEKNIS :
WAKTU PELAKSANAAN :Mulai : 11 November 2015Selesai : 31 Desember 2015 (50 Hari kalender)
• Jalan Rabat Beton (476 x 1,00-2,50 x 0,10m)
BIAYA PELAKSANAAN :Rp 500.000.000,-
6. PEMBANGUNAN KELURAHAN KARANG PANJANGKOTA AMBON, PROVINSI MALUKU
KEMAJUAN PELAKSANAAN:• Progres fisik sebesar 100%• Progres keuangan Rp 500.000.000,- sebesar 100%
DESKRIPSI KAWASAN• Pemukiman di kawasan Kelurahan Karang Panjang
merupakan daerah yang berada dikawasan perbukitan dataran tinggi dan tepi sungai . Pembangunan/hunian masyarakat padat dengan konstruksi rumah Tapak yang tidak didukung oleh infrastruktur Drainase yang baik, sehingga saat ini pemukiman tersebut semakin padat dan menjadi kumuh. Drainase yang lama tidak berfungsi dengan baik karena pengaliran air tidak lancar akibat sedimen dan sampah serta dimensi saluran yang kecil sehingga jika musim hujan pemukiman penduduk mengalami genangan air.
MANFAAT
• Pembangunan Jalan Rabat Beton sangat bermanfaat bagi masyarakat yang tinggal didaerah perbukitan. Aktifitas masyarakat dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari lancer dan tidak terhambat.
151
DATA TEKNIS :
WAKTU PELAKSANAAN :Mulai : 11 November 2015Selesai : 31 Desember 2015 (50 Hari kalender)
• Tembok Penahan Tanah (34 x 0,30-0,80 x 1,50-3,00m)
BIAYA PELAKSANAAN :Rp 500.000.000,-
7. PEMBANGUNAN KELURAHAN KARANG PANJANGKOTA AMBON, PROVINSI MALUKU
KEMAJUAN PELAKSANAAN:• Progres fisik sebesar 100%• Progres keuangan Rp 500.000.000,- sebesar 100%
DESKRIPSI KAWASAN
• Pemukiman di kawasan Kelurahan Karang Panjang merupakan daerah yang berada dikawasan perbukitan dataran tinggi dan tepi sungai . Pembangunan/hunian masyarakat padat dengan konstruksi rumah Tapak yang tidak didukung oleh infrastruktur Drainase yang baik, sehingga saat ini pemukiman tersebut semakin padat dan menjadi kumuh. Drainase yang lama tidak berfungsi dengan baik karena pengaliran air tidak lancar akibat sedimen dan sampah serta dimensi saluran yang kecil sehingga jika musim hujan pemukiman penduduk mengalami genangan air.
MANFAAT• Pembangunan Tembok Penahan Tanah sebagai
bangunan pelengkap dari Pekerjaan Jalan Rabat Beton dan sebagai pengamanan tanah longsor di permukiman masyarakat.
USULAN KEGIATAN 2016
No Lokasi Kegiatan Infrastruktur (RW, RT)
Jenis Perkerasan/ Konstruksi
Volume Kegiatan (m) Tanggungjawab Pelaksanaan
Panjang Lebar Masyarakat PemerintahKomponen Jalan
1 RW.01/RT.01 PAVING BLOK+SALURAN BAWAH JALAN 122 2 – 3,5 - √
2 RW.01/RT.02PAVING BLOK+SALURAN
BAWAH JALAN 255 2 – 3,5 - √
3 RW.01/RT.03PAVING BLOK+SALURAN
BAWAH JALAN 107 2 – 3,5 - √
4 RW.02/RT.01PAVING BLOK+SALURAN
BAWAH JALAN 292 2 – 3,5 - √
5 RW.02/RT.02PAVING BLOK+SALURAN
BAWAH JALAN 231 2 – 3,5 - √
6 RW.01/RT.01 RABAT BETON 66 1,5 √ -7 RW.01/RT.01 RABAT BETON 9,2 3 √ -8 RW.01/RT.01 RABAT BETON 6,2 4 √ -9 RW.01/RT.01 RABAT BETON 58,5 1 √ -
No Lokasi Kegiatan Infrastruktur (RW, RT)
Jenis Perkerasan/ Konstruksi
Volume Kegiatan (m) Tanggungjawab PelaksanaanPanjang Lebar Masyarakat Pemerintah
10 RW.01/RT.03 RABAT BETON 217,5 1,3 √ -11 RW.01/RT.02 RABAT BETON 49 1 √ -12 RW.01/RT.02 RABAT BETON 30 2 √ -13 RW.02/RT.02 RABAT BETON 56 1,5 √ -14 RW.02/RT.02 RABAT BETON 10 0,8 √ -15 RW.02/RT.02 RABAT BETON 20 1,6 √ -
16 RW.01/RT.02 PAVING BLOK+SALURAN TEPI 70 2,2 √ -
17 RW.01/RT.02 RABAT BETON 55,5 1 √ -18 RW.02/RT.02 RABAT BETON 43 2,25 √ -
19 RW.02/RT.02 PAVING BLOK+SALURAN TEPI 32 2,5 √ -
20 RW.02/RT.02 RABAT BETON 32,5 1 √ -21 RW.02/RT.02 RABAT BETON 21 1,5 √ -22 RW.02/RT.02 RABAT BETON 43,5 1,5 √ -23 RW.02/RT.03 RABAT BETON 93,7 1 √ -24 RW.02/RT.03 RABAT BETON 40 1,1 √ -25 RW.01/RT.02 RABAT BETON 55 1,1 √ -26 RW.01/RT.02 RABAT BETON 120,07 1 √ -27 RW.01/RT.02 RABAT BETON 10 0,8 √ -
155
TERIMA KASIH