Download - skripsi REVISI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Mata Kuliah Entrepreneurship di Institut
Manajemen Telkom
Institut Manajemen Telkom (IM Telkom) atau dulu diawal
pendiriannya dikenal dengan nama Master in Business
Administration (MBA) Bandung, pada awal pendiriannya mengadop
secara utuh schooling system yang dilaksanakan oleh Asian Institute
of Management (AIM) Philipines.
Kegiatan tersebut dilakukan bersama AIM secara konsisten
selama 5 tahun, yaitu dari tahun 1990-1995. Penerapan schooling
system AIM di IM Telkom cukup berhasil, hal ini ditunjukkan
dengan berhasilnya IM Telkom bersama-sama dengan Institut
Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM), Institut
Pengembangan Manajemen Indonesia (IPMI), dan Prasetya Mulya,
masuk ke dalam jajaran empat besar sekolah bisnis terbaik versi
majalah SWA tahun 1992, mengungguli universitas-universitas
negeri seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung,
Universitas Padjajaran, dll.
Sejak didirikan, IM Telkom memiliki komitmen tinggi dalam
menyelenggarakan pendidikan bermutu tinggi. Sebagai Perguruan
tinggi yang memiliki hubungan erat dengan industri telekomunikasi,
IM Telkom membangun identitas berbasis teknologi informasi dan
komunikasi.
2
Dengan demikian, lulusan dari setiap program studi di IM
Telkom diharapkan memiliki kompetensi yang baik tentang
teknologi informasi dan komunikasi serta mempunyai kemampuan
untuk memanfaatkan teknologi tersebut demi peningkatan
produktivitas dan kualitas kerja. Untuk memperkuat pemahaman dan
pemandirian lulusan IM Telkom tentang lingkungan bisnis,
kurikulum setiap program studi di IM Telkom diperkaya dengan
mata kuliah yang dibutuhkan saat ini dan pada masa yang akan
datang : strategi bisnis, keterampilan wirausaha dan kemampuan
berbahasa asing.
Salah satu values IM Telkom adalah entrepreneurship, dimana
pewujudan values entrepreneurship ini ditunjukkan dengan adanya
mata kuliah entrepreneurship di IM Telkom. Mata kuliah
entrepreneurship ini terdiri dari dua yaitu : entrepreneurship I dan
entrepreneurship II.
Mata kuliah entrepreneurship I diikuti oleh mahasiswa IM
Telkom pada semester enam, dengan bobot tiga SKS. Mata kuliah
entrepreneurship I merupakan mata kuliah yang berisikan tentang
teori-teori dan konsep mengenai entrepreneurship. Dimana untuk
mempraktekkan teori-teori tersebut diwujudkan dalam bentuk tugas-
tugas yang diberikan kepada mahasiswa.
Setelah mahasiwa dinyatakan lulus dalam mata kuliah
entrepreneurship I maka selanjutnya para mahasiwa akan mengikuti
mata kuliah entrepreneurship II di semester tujuh. Berbeda dengan
entrepreneurship I, dalam mata kuliah entrepreneurship II
mahasiswa dilatih untuk menjadi entrepreneur dengan menjual
produk atau jasa kepada konsumen. Bentuk kegiatan ini di wujudkan
3
dengan dibentuknya kelompok kerja oleh para mahasiswa untuk
menyelesaikan tugas kelompok yang disebut walkabout project.
Mahasiswa dituntut untuk membentuk suatu bisnis yang
mereka jalankan secara berkelompok. Selama menjalankan
walkabout project para mahasiswa tidak dituntut untuk hadir belajar
dikelas, hal ini disebabkan karena inti dari mata kuliah
entrepreneurship II adalah bagaimana mahasiswa bisa
mengaplikasikan segala teori yang telah mereka dapatkan
sebelumnya di mata kuliah entrepreneurship I.
Setiap minggu mahasiswa diwajibkan untuk mengumpulkan
laporan yang disebut progress report yang berisi tentang kemajuan
pelaksanaan tugas walkabout project. Selain sebagai laporan untuk
pihak dosen mengenai kinerja bisnis mahasiswanya, laporan tersebut
juga berfungsi sebagai pengganti kehadiran dikelas bagi mahasiswa.
Di akhir mata kuliah entrepreneurship II ini, para mahasiswa
akan di nilai oleh dosen dan ditentukan kelompok mana yang
memiliki kinerja paling baik. Akan dipilih sebanyak sepuluh
kelompok yang berhak untuk mendapatkan penghargaan dari pihak
kampus. Penghargaan ini dimaksudkan oleh pihak kampus untuk
memotivasi para mahasiswa untuk tetap mempertahankan semangat
entrepreneurship mereka. Sedangkan Mata kuliah entrepreneurship
itu sendiri memiliki tujuan agar para mahasiswa setelah
menyelesaikan kuliahnya di IM Telkom akhirnya dapat menjadi
seorang entrepreneur yang handal yang nantinya bisa membuka
lapangan kerja diseluruh pelosok nusantara.
4
1.2 Latar Belakang Masalah
Pesatnya perkembangan bidang teknologi komunikasi di
Indonesia telah mencatatkan prestasi yang menggembirakan dalam
jumlah penggunaan internet di Indonesia. Berdasarkan data yang
diakses pada tanggal 9 April 2010 dari www.Internetworldstats.com,
pada tahun 2000 lalu pengguna internet di Indonesia diperkirakan
sebesar 2 juta orang, sedangkan sampai akhir 2009, angkanya telah
meningkat menjadi sekitar 30 juta pengguna. Artinya, dalam kurun
waktu tersebut, pengguna internet di Indonesia tumbuh sebesar 1.150
persen. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang
sampai 30 September 2009 diperkirakan mencapai 240,2 juta, berarti
penetrasi internet telah mencapai 12,5 persen dari populasi. Saat ini,
Indonesia sendiri berada di peringkat ke 5 sebagai negara dengan
pengguna internet terbanyak di Asia, dimana China berada di
peringkat pertama (338 juta pengguna), lalu Jepang (94 juta), India
(81 juta), dan Korea Selatan (37,5 juta) pada peringkat ke empat.
Menurut provider dan operator telekomunikasi di Indonesia, 40-
60 persen komposisi traffik internet di Indonesia didominasi oleh
facebook (www.kompas.com Senin, 8 Februari 2010, artikel berjudul
: Dunia Internet Kita). Hal ini juga di dukung oleh perusahaan yang
menyediakan informasi web yaitu Alexa (www.alexa.com) yang
memeringkat facebook sebagai situs nomor satu di Indonesia.
Indonesia berada diperingkat ke-7 di dunia dengan hampir
12 juta pengguna facebook. Bahkan, Indonesia merupakan salah satu
negara yang paling banyak menambah pengguna facebook di dunia
dengan lebih dari 700.000 pengguna per minggu. Berikut merupakan
Tabel 1.1 yang menunjukkan daftar 10 negara pengguna facebook
terbesar di dunia dan tabel 1.2 tentang pertumbuhan tercepat
5
pengguna facebook di 10 negara.
Tabel 1.1
10 Negara Pengguna Facebook Terbesar
No Negara Jumlah (orang)
1 USA 94,748,820
2 UK 22,261,080
3 Turkey 14,215,880
4 France 13,396,760
5 Canada 13,228,380
6 Italy 12,581,060
7 Indonesia 11,759,980
8 Spain 7,313,160
9 Australia 7,176,640
10 Philippines 6,991,040
Sumber : www.Checkfacebook.com (diakses tanggal 9 April 2010)
Tabel 1.2
Pertumbuhan Tercepat Pengguna Facebook Di 10 Negara 10 Negara Pertumbuhan Tercepat Pengguna facebook
No Negara persentase Jumlah (orang)
1 Poland 12.46% 137,900
2 Thailand 10.96% 161,300
3 Portugal 9.81% 80,040
4 South Africa 9.25% 189,080
5 Taiwan 7.82% 367,400
Bersambung
6
Sambungan
No Negara persentase Jumlah (orang)
6 Romania 7.65% 28,060
7 Germany 7.54% 350,240
8 Malaysia 7.43% 236,840
9 Indonesia 6.84% 752,640
10 Iraq 6.72% 6,380
Sumber : www.Checkfacebook.com (diakses tanggal 9 April 2010)
Pesatnya pertumbuhan facebook di Indonesia dimana terdapat
kurang lebih 11,759 juta pengguna facebook, dimana para
penggunanya bukan hanya berasal dari kalangan remaja saja tetapi
juga berasal dari berbagai tingkat usia, yang ditunjukkan oleh
gambar 1.1 yang menunjukkan grafik pengguna facebook dilihat dari
kategori usia.
Besarnya jumlah dan tersebarnya penggunaan facebook di
berbagai tingkat usia ternyata telah membuka banyak peluang bagi
penggunanya untuk menjalankan bisnis secara online melalui
facebook. Tak terkecuali oleh kalangan mahasiswa. Dengan
menggunakan facebook para pengguna dapat aktif berdiskusi,
menawarkan solusi, menempelkan produk di dinding atau catatan di
account facebook mereka.
Nama facebook yang digunakan eksplisit memperlihatkan
usahanya, seperti Tripti Batik, the Bou- tique, teabag butik, Karina
Jualan Sepatu, Jual Mobil Bekas, Jual- beli Sepeda, House of Nayza-
Butik Kaus Muslimah, Butik Anakku, Sepatu Lukis, sepedaku.
Adanya grup dan fans profile Facebook seperti motifbatik (1 juta
fans), Aku Cinta Batik Indonesia (40.000 fans), Fotografer.net
7
(17.000 fans) menjadi ajang pertemuan dan silaturahim komunitas
(www.kompas.com Senin, 8 Februari 2010, artikel berjudul : Dunia
Internet Kita ).
Gambar 1.1
Pengguna Facebook Berdasarkan Usia
Sumber : http://www.facebakers.com/countries-with-facebook/ID/,
diakses tanggal 9 April 2010
Berbagai kemudahan yang diberikan facebook dalam
menjalankan bisnis online ternyata dimanfaatkan oleh banyak
mahasiswa IM Telkom tahun ajaran 2009-2010 yang sedang
melaksanakan mata kuliah entrepreneurship, terbukti berdasarkan
data yang didapatkan peneliti dari hasil wawancara informal kepada
ketua entrepreneurship mengenai jumlah pengguna facebook dalam
menyelesaikan mata kuliah entrepreneurship pada masing-masing
8
kelas dimana terdapat 44 orang dari kelas A, 28 orang dari kelas B,
33 orang dari kelas C, 43 orang dari kelas D, 42 orang dari kelas E,
22 orang dari kelas F, 29 orang dari kelas G, dan 38 orang dari kelas
H, dimana dari mereka semua ternyata mencoba menawarkan barang
dagangan mereka di dunia internet dengan menggunakan facebook.
Cukup maraknya penggunaan situs jejaring sosial facebook
oleh mahasiswa IM Telkom yang menjalankan mata kuliah
entrepreneurship mendorong peneliti untuk meneliti lebih jauh
tentang peristiwa ini, karena peneliti bersama rekan mahasiswa
lainnya sewaktu melaksanakan tugas kelompok mata kuliah
entrepreneurship pada tahun ajaran 2008-2009 tidak memanfaatkan
situs jejaring sosial facebook dalam menyelesaikan tugas kelompok
entrepreneurship seperti mahasiswa yang melaksanakan tugas
kelompok entrepreneurship pada tahun ajaran 2009-2010, padahal
pada tahun ajaran 2008-2009 penggunaan situs jejaring sosial
facebook sudah cukup marak dikalangan mahasiswa IM Telkom.
Dan hal lain yang mendorong peneliti untuk meneliti lebih jauh
tentang peristiwa ini adalah karena belum ada penelitian seperti ini di
IM Telkom sebelumnya.
Atas dasar peristiwa baru itulah akhirnya peneliti mengangkat
penelitian dengan judul : “Kajian Tentang Aspek-Aspek
Marketing Pada Situs Jejaring Sosial Facebook (Studi Kasus :
Tugas Mahasiswa Pada Mata Kuliah Entrepreneurship di
Institut Manajemen Telkom)”.
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang, yang menjadi pokok
permasalahan dalam penelitian ini adalah :
9
Bagaimana pemanfaatan situs jejaring sosial facebook dilihat
dari dimensi marketing dalam menyelesaikan tugas kelompok pada
mata kuliah Entrepreneurship oleh mahasiswa Institut Manajemen
Telkom?
1.4 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pemanfaatan situs jejaring sosial facebook
dilihat dari dimensi marketing dalam menyelesaikan tugas
kelompok pada mata kuliah Entrepreneurship oleh mahasiswa
Institut Manajemen Telkom.
1.5 Kegunaan Penelitian
Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi :
1. Akademisi
Hasil penelitian mengenai pemanfaatan situs jejaring
sosial facebook berbasis dimensi marketing dalam
menyelesaikan tugas kelompok pada mata kuliah
entrepreneur ini diharapkan dapat memperkaya dan
melengkapi khazanah keilmuan bidang entrepreneurship.
Beberapa temuan yang terungkap dalam penelitian ini juga
diharapkan dapat dijadikan rujukan bagi penelitian berikutnya.
Selain itu penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan
sebagai salah satu masukan bagi pihak akademisi khususnya
mahasiswa, terutama untuk menambah wawasan serta
memperluas pandangan mengenai strategi marketing yang
10
lebih efektif dan efisien dalam menyelesaikan tugas kelompok
pada mata kuliah entrepreneurship.
2. Praktisi
Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu
masukan bagi para entrepreneur yang akan menggunakan
situs jejaring sosial facebook sebagai media marketingnya.
1.6 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini memerlukan batasan yang bertujuan untuk
menjaga konsistensi tujuan dari penelitian, sehingga masalah yang
dihadapi tidak meluas dan pembahasan lebih terarah. Batasan dalam
penelitian ini yaitu :
a. Responden yang diteliti adalah mahasiswa IM Telkom
jurusan manajemen bisnis telekomunikasi dan informatika
(MBTI) yang mengambil mata kuliah entrepreneurship II
pada tahun ajaran 2009-2010 yang menggunakan facebook
untuk menyelesaikan tugas kelompok pada mata kuliah
entrepreneurship II.
b. Dimensi marketing yang diteliti adalah promotion, customer
relationship, brand awereness, dan cost.
c. Penelitian ini hanya membahas mengenai pemanfaatan situs
jejaring sosial facebook dalam menyelesaikan tugas kelompok
pada mata kuliah entrepreneurship II. Analisis dari
pemanfaatan itu akan dijadikan sebagai bahan rekomendasi
dan masukan untuk mahasiswa IM Telkom jurusan MBTI
yang akan menggunakan situs jejaring sosial facebook dalam
11
menyelesaikan tugas kelompok pada mata kuliah
entrepreneurship II.
1.7 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab I berisi mengenai tinjauan objek studi, latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan dari penelitian, kegunaan
penelitian, lingkup penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab II akan diuraikan mengenai teori-teori yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.
Pada bab II menceritakan tentang kerangka teori.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab III berisi mengenai metode penelitian yang digunakan,
objek penelitian, operasionalisasi variabel, skala pengukuran,
dan teknik pengumpulan data.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV akan menjelaskan mengenai pengolahan dan
analisa data-data yang telah terkumpulkan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab V berisi mengenai kesimpulan hasil analisis, saran
bagi perusahaan dan saran bagi penelitian selanjutnya.
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka (Literature review)
2.1.1 Pengaruh Mata Kuliah Entrepreneurship Terhadap
Motivasi Mahasiswa Menjadi Pelaku Usaha Pada IM
Telkom, Universitas Padjajaran, dan Universitas
Widyatama, oleh Reza Aditya Anugrah, 2009.
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi
pemahaman mahasiswa terhadap mata kuliah entepreneurship,
gambaran motivasi mahasiswa untuk menjadi entrepreneur, dan
hubungan antara mata kuliah entrepreneurship dengan motivasi
mahasiswa untuk menjadi entrepreneur. Jenis penelitian ini
menggunakan metode penelitian survey dengan pendekatan peelitian
kuantitatif.
Penelitian ini menyampaikan bahwa mahasiswa lebih menyukai
sistem belajar yang sifatnya lebih kepada praktek dilapangan dan
program atau acara bertemakan entrepreneurship, menurut penelitian
ini tingkat pemahaman mahasiswa akan bertambah seiring dengan
diadakannya acara-acara tersebut.
Penelitian juga menyampaikan bahwa terdapat pengaruh mata
kuliah entrepreneurship terhadap motivasi mahasiswa menjadi
seorang entrepreneur meskipun pengaruhnya tidak terlalu signifikan
antara pelaksanaan mata kuliah entrepreneurship dengan motivasi
mahasiswa menjadi seorang entrepreneur. Tetapi tingkat signifikansi
ini kemungkinan dapat bertambah menjadi lebih baik, mengingat
mata kuliah entrepreneurship merupakan mata kuliah baru terutama
13
di Universitas Padjajaran dan Universitas Widyatama.
Selain itu penelitian ini juga menyampaikan bahwa pelaksanaan
mata kuliah entrepreneurship dirasa cukup baik untuk meningkatkan
minat para mahasiswa untuk menjadi seorang pelaku usaha dimasa
yang akan datang. Meskipun saat penelitian ini dilakukan mata
kuliah entrepreneurship memiliki pengaruh yang rendah dalam
memotivasi mahasiswa menjadi seorang entrepreneur, hal ini dirasa
sangat wajar, karena pelaksanaan mata kuliah entrepreneurship pada
jurusan MBTI di IM Telkom belum begitu lama. Terlebih pada
Universitas Padjajaran dan Universitas Widyatama baru sekitar tiga
tahun.
Kelebihan :
Penelitian dengan metoda survey ini merupakan penelitian yang
memberikan gambaran motivasi mahasiswa untuk menjadi seorang
entrepreneur setelah para mahasiswa tersebut mendapatkan mata
kuliah entrepreneurship kampus mereka. Penelitian ini sangat
bermanfaat bagi pihak dosen dan kampus. Karena dapat memberikan
informasi bagaimana pengaruh atau manfaat mata kuliah
entrepreneurship kepada para mahasiswanya, khususnya kepada
motivasi para mahasiswa untuk menjadi seorang entrepreneur.
Perbedaan :
Penelitian ini fokus bagaimana motivasi mahasiswa untuk
menjadi mahasiswa sehingga inputya sangat berarti bagi
perkembangan pendidikan entrepreneurship , karena hasil penelitian
ini dapat menjadi masukan bagi para dosen agar dapat lebih
memotivasi mahasiswanya untuk menjadi seorang entrepreneur
14
setelah mendapatkan mata kuliah entrepreneurship. Sedangkan
peneliti lebih fokus bagaimana manfaat pemanfaatan situs jejaring
sosial facebook yang digunakan mahasiswa dalam menunjang
keberhasilan dari tugas kelompok entrepreneurship.
2.1.2 Kajian Tentang Perkembangan Pendidikan Berparadigma
Kewirausahaan Sebagai Masukan Untuk Meningkatkan
Mutu Lulusan Perguruan Tinggi di Kota Bandung, (Studi
Kasus IM Telkom, Universitas Parahyangan, dan
Universitas Widyatama), oleh Gilang Noer Rana, 2009.
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian dengan metode
penelitian deskriptif dimana berusaha untuk mengidentifikasi faktor-
faktor apa saja yang mendorong dan menghambat perkembangan
pendidikan entrepreneurship di perguruan tinggi. Sampel yang
dipilih menggunakan teknik nonprobability sampling yaitu dari para
mahasiswa peserta mata kuliah entrepreneurship ditiga perguruan
tinggi swasta dikota bandung yaitu IM Telkom, Universitas
Parahyangan, dan Universitas Widyatama sebanyak 97 responden.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor
internal perguruan tinggi yang mendorong dan menghambat
perkembangan pendidikan entrepreneurship. Faktor yang
mendorong yaitu faktor materi pendidikan entrepreneurship yang
baik dan faktor media dan fasilitas tempat belajar. Sedangkan faktor
yang menghambat yaitu faktor kurangnya jaringan dan lembaga
permodalan dan tidak adanya forum sharing entrepreneurship di
lingkungan kampus.
15
Selain itu penelitia juga menyimpulkan bahwa terdapat
beberapa faktor eksternal yang mendorong dan menghambat
perkembangan pendidikan entrepreneurship di perguruan tinggi.
Faktor eksternal yang mendorong yaitu faktor peran pemerintah,
faktor kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, faktor
keterlibatan asosiasi pengusaha, dab faktor keamanan usaha.
Sedangkan faktor yang dikategorikan sebagai penghambat eksternal
yaitu faktor tindakan korupsi dan faktor pola pikir masyarakat yang
lebih memilih untuk menjadi pegawai perusahaan dari pada menjadi
entrepreneur.
Kelebihan :
Penelitian ini memiliki manfaat besar bagi perkembangan
pendidikan entrepreneurship bagi mahasiswa karena faktor-faktor
yang berpengaruh merupakan hasil analisis dari responden para
mahasiswa. Hal tersebut dapat membantu pihak perguruan tinggi
untuk melakukan evaluasi terhadap program pendidikan yang
diterapkan terutama tentang faktor apa saja yang mendorong dan
menghambat perkembangan pendidikan entrepreneurship di
perguruan tinggi.
Perbedaan :
Penelitian ini dapat dijadikan masukan tentang pendidikan
berparadigma entrepreneurship untuk meningkatkan mutu lulusan
perguruan tingi di kota Bandung dengan memmformulasikan
beberapa faktor yang disebutkan diatas termasuk faktor kemajuan
teknologi informasi. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti membahas tentang pemanfaatan situs jejaring sosial
16
facebook oleh mahasiswa IM Telkom yang mana facebook
merupakan salah satu bagian dari kemajuan teknologi komunikasi.
2.1.3 Sociability and Sosial Interaction On Sosial Networking, oleh
Andrew keenan dan Ali shiri, 2009.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetaui bagaimana para
users dihubungkan dan bergabung pada situs-situs sosial. Sosiabilitas
ditunjukkan dalam sejumlah cara yang berbeda. Situs jejaring sosial
facebook dan MySpace mendorong kemampuan bersosialisasi
dengan menawarkan lingkungan meta-sosial. Website ini
menawarkan pengguna berbagai opsi untuk interaksi termasuk
berbagi kategori, blogging, diskusi publik, acara dan sejumlah fitur
lainnya.
Facebook dan MySpace memiliki basis pengguna terbesar yang
memfasilitasi para usernya dengan banyak fitur, dan juga
memungkinkan pengguna untuk mengembangkan aplikasi sendiri
dalam lingkungan meta-sosial. Perbedaan utama antara facebook dan
MySpace adalah dari segi privasi dan publisitas. Facebook
mendorong sosialisasi pribadi. Berpartisipasi dengan pengguna
facebook membutuhkan izin mereka. Jika pengguna tidak ditujukan
sebagai teman, partisipasi pengguna secara drastis terbatas. MySpace
mendorong model yang lebih umum dari sosialisasi. Profil di
MySpace yang dapat diakses publik, bahkan di luar MySpace,
kecuali pengguna mengubah pengaturan privasi mereka. Fokus
mereka adalah pada visibilitas basis pengguna mereka.
Situs jejaring sosial yang lebih kecil (LinkedIn dan Twitter)
mendorong kemampuan bersosialisasi dengan menawarkan tipe
17
tertentu dari sosiabilitas. LinkedIn mengikuti model yang lebih
tradisional situs sosial dengan berfokus pada komunitas tertentu
seperti profesional yang ingin jaringan dengan sesama profesional.
Target LinkedIn lebih spesifik ke demografi dan basis pengguna.
Twitter telah mengadopsi pendekatan yang unik dengan berfokus
pada sebuah teknologi yang spesifik yakni SMS. Dengan membatasi
interaksi pengguna untuk update status cepat dari 140 karakter atau
kurang, twitter telah berhasil mengintegrasikan update mobile
bersama dengan update standar web mereka. Dengan berfokus pada
sebuah teknologi niche, twitter telah menarik basis pengguna besar
di sangat kompetitif dan sering sangat tersegmentasi web sosial.
Sementara sebagian besar pengguna kawanan baik MySpace atau
facebook ketika bergabung dengan komunitas situs jejaring sosial,
twitter telah menciptakan ruang yang menarik dari micro-blogging
dengan berfokus pada suatu teknologi tertentu.
Dari perspektif interaktif, sosiabilitas pada situs jejaring sosial
sangat ditentukan dengan desain dari web. MySpace mendorong
pengguna untuk berbagi pesona online mereka di depan umum, yang
memiliki aplikasi untuk publisitas, tetapi tidak termasuk fitur privasi.
Dari film ke televisi musik, kehadiran media populer di Myspace
adalah signifikan. Desain website, dengan fokus pada halaman profil
media yang kaya, Myspace membuat kendaraan yang luar biasa
untuk promosi publik. Demikian pula, fokus eksklusif twitter di
update SMS yang panjang diterjemahkan menjadi sebuah antar muka
pengguna yang sederhana. Pengguna twitter tidak memerlukan
banyak tab, jendela dan fitur dari situs sosial yang lebih luas.
Sebaliknya, Halaman utama twitter adalah hanya daftar status update
terbaru dari teman-teman Anda. Dari perspektif interaktif, desain
18
twitter dengan cepat mengartikulasikan tujuan situs dan update
cepat.
Dari perspektif konten, sosiabilitas pada situs-situs sosial juga
sangat ditentukan oleh konten pengguna. Upaya facebook untuk
menciptakan sebuah desktop sosial (atau sistem operasi tiruan di
website) telah dinyatakan dengan kompleks, informasi profil
pengguna sangat kaya. Facebook berfungsi sebagai sumber daya
sosial one stop, isinya harus komprehensif. Dengan demikian,
facebook telah mencoba untuk menciptakan sebuah pengalaman
untuk mendorong pengguna untuk meng-upload media pribadi dan
informasi kontak berbagi rinci. facebook bahkan akan memeriksa
account email Anda untuk menambahkan pengguna saat ini dan
mengundang pengguna baru ke facebook, tentunya dengan izin user.
Demikian pula, LinkedIn fokus pada jaringan profesional
sebagai dasar situsnya, dan dengan demikian konten yang dihasilkan
oleh penghargaan profesional dan pencapaian dari setiap pengguna.
Dari pada halaman profil berfokus pada kepentingan pribadi, pusat
isi LinkedIn di kredensial profesional. Profil LinkedIn terlihat seperti
resume, sementara profil facebook tampak seperti lembar memo
pribadi, blog atau bahkan buku harian.
Kelebihan :
Studi eksplorasi ini merupakan gambaran awal sosialisasi di
situs jejaring sosial. Kemungkinan penelitian di masa depan untuk
sosiabilitas online sangat banyak. Penelitian ini menjadi salah satu
jalan untuk studi lanjut dalam sosiabilitas yang fokus pada studi
pengguna. Studi Pengguna dapat mendata apa saja situs sosial yang
paling sering digunakan atau dianggap memfasilitasi sosiabilitas
19
berdasarkan perilaku pengguna. Mungkin jalan lain untuk penelitian
adalah wawancara perancang situs sosial dan mendokumentasikan
metode mereka untuk mendorong sosiabilitas. Akhirnya, para
peneliti bisa mengembangkan aplikasi sosial teoritis dan menguji
efektivitas dalam mendorong sosiabilitas di antara kelompok uji
pengguna. Data ini dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi
sosial baru.
Perbedaan :
Penelitian ini secara keseluruhan fokus pada perbedaan dari
situs jejaring sosial seperti facebook, myspace, twitter, dan LinkedIn.
Berbeda dengan penelitian yang diteliti oleh peneliti yang ingin
mengetahui bagaimana kemampuan facebook dalam pemanfaatannya
bagi mahasiswa khususnya dalam menyelesaikan mata kuliah
entrepreneurshipnya di Institut Manajemen Telkom.
2.1.4 An Experiential, Social Network-Based Approach To Direct
Marketing, oleh Adrian Palmer dan Nicole Koenig Lewis,
2009.
Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa situs jejaring sosial
dapat memberikan banyak peluang kepada kepada perusahaan agar
dapat lebih dekat dengan pasar, memudahkan perusahaan dalam
mengobservasi dan mendapatkan informasi-informasi dari komunitas
yang mereka ciptakan di situs jejaring sosial. Selain itu komunitas
dari suatu brand juga membantu perusahaan untuk mendapatkan
potret tindakan para users terhadap brand, membantu dalam
pembangunan brand secara berkelanjutan, menggiring users yang
belum menjadi member untuk ikut bergabung menjadi bagian dari
20
komunitas yang diciptakan perusahaan, dan mendorong para member
agar tetap loyal kepada brand.
Penelitian ini menjelaskan bahwa kunci kesuksesan dari suatu
komunitas online suatu brand adalah karena brand tersebut memiliki
daya tarik yang membangkitkan hasrat users untuk ikut terlibat
dalam brand tersebut, salah satu contohnya adalah
“MyStarbucksIdeas” yang memberikan kesempatan kepada para
members untuk saling bertukar informasi, melakukan voting,
berdiskusi dalam forum situs jejaring sosial tersebut dan melihat ide
dari perusahaan Starbucks dalam menjalankan bisnisnya.
Penelitian ini menjelaskan bahwa komunitas online suatu brand
dapat dirasakan oleh para fansnya bukan hanya perasaan bahwa
perusahaan adalah perusahaan yang dapat dipercaya, tetapi juga
merupakan perusahaan yang terbuka terhadap ide-ide baru,
perusahaan yang menarik untuk diikuti perkembangannya,
perusahaan yang relevan perkembangannya terhadap tuntutan para
fansnya, dan tentunya karena si fans tersebut termasuk dalam target
pangsa pasar yang dicari perusahaan, maka komunitas online ini
dapat membawa hasil yang signifikan dalam peningkatan reputasi
perusahaan di mata publik.
Kelebihan :
Penelitian ini membahas bagaimana pemanfaatan situs jejaring
sosial dalam bidang pemasaran. Penelitian ini juga menjelaskan
keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan dan kerugian
yang bisa didapatkan oleh perusahaan jika perusahaan menggunakan
situss jejaring sosial dalam pemasaran suatu perusahaan, sehingga
penelitian ini menjadi sangat berguna bagi para marketer.
21
Perbedaan :
Jurnal ini tidak menjelaskan bagaimana pemanfaatan situs
jejaring sosial ini khususnya facebook bagi bisnis online yang
dilakukan oleh mahasiswa. Kebanyakan contoh yang diberikan oleh
penelitian ini adalah tentang bagaimana perusahaan-perusahaan
besar menggunakan facebook sebagai media pemasaran. Sedangkan
penelitian yang diteliti oleh peneliti ingin mengetahui bagaimana
pemanfaatan situs jejaring sosial facebook oleh mahasiswa
khususnya mahasiswa Institut Manajemen Telkom
2.1.5 Sosial Networks : The Future Of Marketing For Small
Business, oleh Lisa Harris dan Alan Rae, 2009.
Penelitian ini menyampaikan perkembangan kekuatan
komunitas online dalam membangun reputasi/brand dan hubungan
dengan konsumen. Adanya jaringan sosial dapat membantu para
pengusaha atau perusahaan dalam mengidentifikasi kebutuhan
konsumen. Dahulu kampanye pemasaran online bertujuan untuk
menggiring konsumen agar mengunjungi website perusahaan. Tapi
sekarang salah satu tujuannya telah berubah untuk menciptakan
hubungan yang berkelanjutan dengan para konsumen.
Menurut penelitian ini, pada saat sekarang dunia bisnis
mengakui adanya potensi dan keuntungan yang bisa didapatkan dari
situs jejaring sosial seperti facebook, Bebo, dan myspace yakni untuk
mengembangkan promosi, brand dan membangun hubungan antara
konsumen dengan perusahaan dengan biaya yang efisien. Salah satu
contoh dari peristiwa ini seperti perusahaan retail Primark yang
memiliki komunitas disitus jejaring sosial facebook (facebook
group). Primark memiliki facebook group yang telah diikuti oleh
22
100.000 members yang telah menjadi fans dari perusahaan retail
Primark. Primark memuaskan para konsumennya dengan
memberikan informasi tentang keuntungan-keuntungan yang akan
didapatkan oleh konsumennya dari barang yang dijual di toko
Primark. Selain itu Primark juga melakukan kampanye dalam
menyebarkan informasi mengenai pembukaan outlet terbaru
Primark. Dengan adanya facebook group ini, Primark selain
mendapatkan keuntungan dalam pormosi termasuk brand,
perusahaan juga dapat mengetahui keluhan-keluhan konsumennya
tentang kualitas yang buruk dari barang atau pelayanan dari
perusahaan mereka.
Contoh sukses lain dari perusahaan Royal British Legion yang
telah sukses pada bulan November tahun 2007, dimana perusahaan
memberikan download aplikasi secara gratis kepada semua users
facebook yang dapat digunakan untuk dipajang di profile facebook
mereka atau teman mereka. Promosi ini berhasil meningkatkan
jumlah pengunjung ke website Royal British Legion, dan juga
menarik lebih banyak anak muda untuk mengunjungi situs
perusahaan ini.
Penelitian ini menyampaikan bahwa facebook harus
dioperasikan dengan baik atau akan membahayakan brand dan juga
dapat memperburuk hubungan dengan para konsumen perusahaan
jika tidak dioperasikan dengan baik dan cermat.
Penelitian ini juga menyampaikan bahwa entrepreneur dapat
membuat bisnisnya menjadi bisnis yang potensial jika dapat
memanfaatkan kolaborasi dan advokasi intrinsik melalui situs
jejaring sosial untuk mempromosikan dan mengembangkan
bisnisnya. Tetapi dengan catatan bahwa didalam perjalanan
23
pemanfaatan jejaring sosial ini, entrepreneur dituntut untuk memiliki
semangat yag kuat dalam menghadapi segala macam keluhan
terhadap barang atau jasa yang diberikan perusahaan karena keluhan
tersebut dapat berubah menjadi ancaman besar bagi perusahaan.
Penelitian ini menyatakan bahwa dunia marketing modern
dalam zaman sekarang membutuhkan kefokusan para entrepreneur
dalam berinovasi dan pembangunan brand. Penggunaan situs
jejaring sosial dapat meningkatkan kepercayaan konsumen kepada
perusahaan. Pembentukan hubungan dengan konsumen dengan
menggunakan jejaring sosial akan membawa dampak positif kepada
brand yang nantinya akan membantu pemasaran dan penjualan
perusahaan.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menyebutkan bahwa
penggunaan situs jejaring sosial facebook akan memberikan manfaat
kepada suatu bisnis khususnya terhadap peningkatan kinerja
promotion, brand awareness, dan customer relationship dengan
biaya yang sangat rendah bagi perusahaan.
Kelebihan :
Penelitian secara keseluruhan banyak membahas tentang
penggunaan facebook oleh beberapa perusahaan ternama yang
berhasil memanfaatkan facebook dalam kegiatan marketing
perusahaan.
Perbedaan :
Perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
adalah dari objek penelitian, karena peneliti fokus pada mahasiswa
IM Telkom yang sedang melakukan usaha kecil atau
24
entrepreneurship dalam rangka menyelesaikan tugas kelompok
entrepreneurship.
2.1.6 Gambaran Tentang Facebook
Facebook diluncurkan pertama kali pada tanggal 4 februari
2004 oleh Mark Zuckerberg, seorang programer komputer yang
handal sebagi media untuk saling mengenal bagi para mahasiswa
Harvard. Waktu itu ia juga sedang mengikuti mata kuliah psikologi
di Harvard.
Pada awalnya, “facebook” bernama “TheFacebook”, nama
tersebut diambil dari nama lembaran dokumen yang dibagikan
kepada setiap pelajar baru di harvard yang menampilkan profil murid
dan karyawan. Dan dalam waktu 24 jam sejak peluncurannya, 1.200
pelajar Harvard langsung bergabung. Satu bulan kemudian, lebih
dari separuh pelajar di sana sudah mendata profilenya.
Bulan berikutnya, jaringan tersebut kemudian dengan cepat
meluas ke sekolah lain di wilayah Boston (Boston College, Boston
University, MIT, Tufts), Rochester, Standford, NYU, Northwestern,
dan semua sekolah yang termasuk dalam Ivy League. Dalam waktu
kurun dari empat bulan, 30 kampus telah tergabung dalam jaringan
tersebut.
Untuk mengembangkan facebook lebih lanjut, Zuckerberg tidak
bisa bekerja sendiri. Ia kemudian meminta bantuan dua temannya
Dustin Moskovitz dan Chris Hugh untuk membantu
mengembangkan facebook. Mereka kemudian memutuskan untuk
pindah ke Palo Alto (California) dan menyewa apartemen di sana
pada liburan musim panas 2004. Setelah beberapa minggu, ia
25
berhasil bertemu dengan Sean Parker (Cofounder Napster) untuk
bekerjasama mengembangkan facebook.
Kemudian disusul Peter Thiel (Cofounder Paypal) masuk
sebagai investor pertama sebesar 500 ribu US Dolar untuk
mengembangkan facebook. Untuk diketahui juga bahwa Peter Thiel
seorang programmer, jadi mungkin saja karena mereka sesama
programmer dapat dengan mudah menjalin kerjasama.
Karena kepopuleran facebook dan jumlah member yang terus
melonjak, pada pertengahan 2004 friendster mengajukan tawaran
kepada Zuckerberg untuk membeli situs facebook seharga 10 juta US
Dollar, tetapi ditolak. Begitu juga dengan nasib penawaran lain
seperti Viacom (750 juta US Dollar) dan Yahoo (1 Milyar US
Dollar) semuanya ditolak oleh Zuckerberg.
Zuckerberg sepertinya dapat melihat masa depan facebook
sehingga tak lama kemudian sokongan dana sebesar 12.7 juta US
Dollar masuk dari Accel Partners disusul dengan para investor
lainnya untuk mengalirkan dana dalam mengembangkan facebook.
Situs yang awalnya beralamat di thefacebook.com tersebut
kemudian berubah nama menjadi facebook.com pada bulan Agustus
2005. Nama facebook.com tersebut dibeli dengan harga $200.000 (
Dua miliar rupiah, kalau dolar seharga Rp. 10.000,-) dari Aboutface
Corporation.
Pada September 2005, facebook kemudian membuka
jaringannya untuk para siswa SMU, jadi tidak hanya mahasiswa saja.
Kemudian disusul untuk pekerja kantoran dan pada akhirnya bulan
September 2006, facebook membuka pendaftaran untuk siapa saja
yang memiliki alamat email.
26
Di Indonesia, pada awalnya facebook tidak sepopuler
friendster. Tetapi lambat laun facebook akhirnya mengalahkan
friendster. Ranking pun membuktikan facebook jauh menandingin
friendster. Pada tahun 2007, terdapat penambahan 200 ribu akun
baru perharinya Lebih dari 25 juta pengguna aktif menggunakan
facebook setiap harinya. Dan rata-rata pengguna menghabiskan
waktu minimal sekitar 19 menit perhari untuk melakukan berbagai
aktifitas di facebook (www.alexa.com diakses tanggal 1 April 2010).
Facebook juga bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain
dalam mengembangkan dan memperbanyak fitur-fitur di facebook.
Tentunya kerjasama ini saling menguntungkan, dimana perusahan-
perusahaan tersebut juga akan mendapatkan penghasilan tambahan
sebagai akibat dari melakukan promosi bersama facebook. Dengan
menggandeng raksasa komputer Apple Inc dalam mempromosikan
iTunes. Dimana setiap minggu, iTunes akan mengirimkan 25 contoh
lagu secara gratis kepada pengguna facebook yang menjadi anggota
Apple Student Group.
Dari masa ke masa facebook selalu berusaha utnuk melakukan
perubahan perubahan yang berarti dan juga berusaha untuk
menambahkan fitur-fitur agar semakin dicintai para penggunanya
diseluruh dunia.
2.1.6.1 Logo Facebook
Sumber : www.facebook.com (diakses tanggal 9 April 2010)
27
2.1.6.2 Visi Facebook
To give people the power to share and make the world open
and connected.
2.1.6.3 Misi Facebook
Million of people use facebook everyday to keep up with
friends, upload an unlimited number of photos, shares links and
videos, and learn more about the people they meet.
2.1.6.4 Perkembangan Facebook
Berikut merupakan tabel 2.1 yang menerangkan perkembangan
facebook dari tahun ke tahun.
Tabel 2.1
Perkembangan Facebook
Februari 2004 Mark Zuckerberg, Dustin Moskovitz, Chris Hughes,
dan Eduardo Saverin menciptakan facebook di
kamar asramanya di Harvard.
Maret 2004 Facebook mengembangkan sayapnya dari Harvard lalu ke Stanford, Columbia, dan Yale.
Juni 2004 Facebook pindah dari Harvard ke Palo Alto,
California.
Bersambung
28
Sambungan
September 2004 a. Telah ditambahkannya aplikasi group ke dalam
b. Dan ditambahkannya sebagai fitur dari profile
users
Desember 2004 Pengguna facebook melampaui angka satu juta
Mei 2005 Facebook menggandeng Accel. Accel mengucurkan
dana US$ 12,8 juta untuk facebook.
Agustus 2005 Facebook resmi berubah nama dari thefacebook.com
menjadi facebook.com. Facebook membeli domain
facebook.com dari Aboutface Corporation senilai
US$ 200.000 atau sekitar Rp 1,86 miliar.
September 2005 Facebook meluncurkan situs facebook khusus untuk
anak-anak sekolah menengah atas. Hanya dalam
waktu 15 hari sejak peluncurannya, sebagian besar
sekolah di AS sudah menjadi anggotanya.
Oktober 2005 Aplikasi photo ditambahkan kedalam facebook.
Desember 2005 Terdapat lebih dari 12 juta active users.
April 2006 a. Facebook mendapatkan uang senilai US$27,5
juta sebagai hasil investasi dari Peter Thiel,
Greylock Partners, dan Meritech Capital Partners
Bersambung
29
Sambungan
b. Facebook masuk ke India melalui Institut
Teknologi India dan Institut Manajemen India.
c. Diluncurkannya facebook mobile feature.
Juli 2006 Facebook menggandeng Apple Inc. Bekerja sama
mempromosikan iTunes. Setiap minggu, iTunes
bakal mengirimkan 25 contoh lagu secara gratis
kepada pengguna facebook yang menjadi anggota
Apple Student Group.
Juli 2006 Facebook menggandeng Apple Inc. Bekerja sama
mempromosikan iTunes. Setiap minggu, iTunes
bakal mengirimkan 25 contoh lagu secara gratis
kepada pengguna facebook yang menjadi anggota
Apple Student Group.
Desember 2006 Terdapat lebih dari 12 juta active users yang tersebar
diseluruh dunia.
Februari 2007 Diluncurkannya fitur virtual gift shop
April 2007 a. Terdapat lebih dari 20 juta active users yang
tersebar diseluruh dunia.
Bersambung
30
Sambungan
b. Facebook memperbaharui desain website
menambahkan jumlah jaringan portal.
Mei 2007 a. Facebook meresmikan aplikasi marketplace.
b. Facebook mengadakan F8 event dalam rangka
meluncurkan facebook plattform.
c. Facebook plattform diluncurkan bersama 65
rekan developer dan lebih dari 85 aplikasi.
Juli 2007 Facebook membeli startup Parakey
Oktober 2007 a. Terdapat lebih dari 50 juta active users yang
tersebar diseluruh dunia.
b. Facebook meresmikan facebook platform for
mobile facebook.
c. Microsoft membeli 1,6% saham facebook
seharga US$240juta.
November 2007 Facebook meluncurkan facebook ads
Januari 2008 Facebook menjadi co-sponsor Presidential Debates
bersama ABC News.
Bersambung
31
Sambungan
Februari 2008 Facebook launching di Spain dan Paris.
Maret 2008 a. Facebook memperbaharui sistem kontrol privasi
dengan menambahkan privasi fiend list.
b. Facebook launching di Jerman.
April 2008 a. Facebook meluncurkan aplikasi facebook Chat.
b. Facebook merilis aplikasi penerjemah bahasa
dalam 21 jenis bahasa dunia.
Agustus 2008 Terdapat lebih dari 100 juta active users yang tersebar diseluruh dunia.
Desember 2008 Tersedianya fitur facebook Connect
Januari 2009 Terdapat lebih dari 150 juta active users yang tersebar diseluruh dunia
Februari 2009 a. Terdapat lebih dari dari 175 juta active users
yang tersebar diseluruh dunia.
b. Facebook menggunakan openID board.
c. Facebook meluncurkan fitur Like This.
April 2009 Terdapat lebih dari 200 juta active users yang
tersebar diseluruh dunia
Bersambung
32
Sambungan
Mei 2009 Digital Sky Technologies (DTS) menginvestasikan
sebesar US $200 juta untuk mendapatkan 1,96%
saham facebook
Juni 2009 Facebook meluncurkan facebook usernames
Juli 2009 Terdapat lebih dari 250 juta active users yang
tersebar diseluruh dunia
Agustus 2009 Facebook mengembangkan FriendFeed
September 2009 Terdapat lebih dari 300 juta active users yang
tersebar diseluruh dunia
Desember 2009 Terdapat lebih dari 350 juta active users yang
tersebar diseluruh dunia
Februari 2010 Terdapat lebih dari 400 juta active users yang
tersebar diseluruh dunia
Sumber : www.facebook.com diakses 9 April 2010
2.1.6.5 Keunggulan Facebook
Berikut merupakan fitur dan aplikasi situs jejaring sosial
facebook yang membuat facebook menjadi unggulan dibandingkan
situs jejaring sosial lainnya karena dapat memudahkan para
entrepreneur dalam melakukan bisnis dengan menggunakan
facebook :
1. Photos dan Video
Salah satu aplikasi yang paling populer di Facebook
adalah Photos dan video application, di mana para
33
pengguna dapat meng-upload album foto dan video
barang dagangannya, tag konsumen, dan mendapatkan
komentar pada foto dan video barang dari konsumennya.
Setiap album dapat diisi konten sampai 200 photo.
2. Events
Facebook events adalah fitur bagi entrepreneur untuk
memberitahu dan mengorganisir konsumen-konsumen
mereka tentang acara yang akan diadakan. Facebook
events terdapat nama acara, jaringan, nama host, jenis
acara, mulai dan waktu akhir, lokasi, dan daftar teman-
teman yang diundang. Peristiwa ini dapat terbuka,
tertutup, atau rahasia. Saat membuat suatu peristiwa
pengguna dapat memilih untuk memungkinkan teman
untuk meng-upload photo atau video. Sangat berguna bagi
entrepreneur dalam melakukan acara seperti launching
produk baru atau acara-acara lainnya.
3. Posted Items
Posting items adalah cara untuk berbagi informasi
apapun di dunia internet dengan menggunakan Facebook.
Users dapat melakukan post websites, blogs, video-video,
dan lagu-lagu. Users juga dapat melakukan post segala
konten dalam Facebook seperti profile, photos, notes,
groups, dan events. Aplikasi ini sangat berguna dalam
melakukan suatu pengumuman berupa status-status yang
bersifat marketing bagi bisnis yang dijalankan
entrepreneur.
34
4. News Feed
Fitus ini menunjukkan informasi yang mencakup
perubahan profil, dan upcoming events. Fitur ini
merupakan fitur yang bermanfaat dalam memberikan
perubahan-perubahan yang terjadi di dunia facebook.
5. Wall
Wall adalah sebuah ruang pada setiap halaman profil
pengguna yang memungkinkan para pengguna dapat
mengirimkan pesan disertai tampilan waktu dan tanggal
kapan pesan ini ditulis. Salah satu wall pengguna dapat
dilihat oleh siapapun dengan kemampuan untuk melihat-
nya profil lengkap, dan pengguna yang berbeda. Banyak
pengguna menggunakan wall teman-teman mereka untuk
meninggalkan pesan pendek dan catatan. Fitur ini sangat
bermanfaat dalam rangka menerima masukan dan kritikan
maupun testimonial dari konsumen.
2.2 Tinjauan Teori
2.2.1 Konsep Dasar Entrepreneurship
Entrepreneurship pada dasarnya adalah sifat, ciri, dan watak
seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan
inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif. Sedangkan yang
dimaksud dengan seorang entrepreneur adalah orang-orang yang
memiliki kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan
bisnis; mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan untuk
35
mengambil tindakan yang tepat, mengambil keuntungan serta
memiliki sifat, watak dan kemauan untuk mewujudkan gagasan
inovatif kedalam dunia nyata secara kreatif dalam rangka meraih
sukses.
2.2.2 Pengertian Entrepreneurship
Istilah kewirausahaan merupakan padanan kata dari
entrepreneurship dalam bahasa inggris. Entrepreneurship sendiri
sebenarnya berawal dari bahasa perancis yaitu ‘entreprende’ yang
berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha yang diperkenalkan
pertama kali oleh Cantillon pada tahun 1755.
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif
dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk untuk
mencari peluang untuk menuju sukses. Proses kreatif dan inovatif
diawali dengan munculnya ide-ide dan pemikiran-pemikiran untuk
menciptakan suatu yang baru dan berbeda.
Entrepreneurship merupakan suatu kemampuan dalam
menciptakan nilai tambah dan pasar melalui proses pengelolaan
sumber daya dengan cara-cara dan berbeda seperti :
1. Pengembangan teknologi
2. Penemuan pengetahuan ilmiah
3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
4. Menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk
yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih efisien.
(Kuratko and Hodgetts, 1989 : 29) entrepreneur is process of
innovation and new venture creation through four major dimensions
: individuals, organization, education, and process, and aided by
36
collaborative networks in goverment, education, and institutions.
Yang artinya entrepreneur adalah proses penciptaan inovasi dan
usaha baru melalui empat dimensi utama: individu, organisasi,
pendidikan, dan proses, dan dibantu oleh kolaborasi jaringan dalam
pemerintahan, pendidikan, dan lembaga.
(Kao, 1991 : 14 ) Entrepreneur is the attempt to create value
through recognition of business opportunity, the management of risk
taking appropriate to the aopportunity, and through the
communicative and management skills to mobilize human, financial,
and material resources necesssary to bring a project to fruition.
Menurut definisi ini, entrepreneur adalah upaya untuk menciptakan
nilai melalui pengakuan peluang bisnis, manajemen risiko yang tepat
untuk mengambil kesempatan, dan melalui keterampilan manajemen
komunikasi dan untuk memobilisasi sumber daya manusia,
keuangan, dan dikolaborasikan agar sebuah proyek menjadi berhasil.
(Hisrich, peters dan Shepherd, 2008 : 8 ) entrepreneur in the
process of creating something different with value by devoting the
necessary time and effort, assuming the accompanying financial,
psychological, and sosial risks and receiving the resulting of
monetary and personal satisfaction. Menurut definisi ini
entrepreneur adalah suatu proses penciptaan dari suatu yang berbeda
dilihat dari nilai yang diciptakan terkait dengan waktu dan upaya
menciptakannya, biaya, aspek psikologi, dan resiko serta
penghargaan yang diterimanya baik yang berupa nilai uang maupun
dari kepuasan orang yang menerimanya.
Dari definisi diatas terdapat beberapa kesamaan didalam ciri-ciri
khas seorang entrepreneur yaitu pertama tentang adanya
pengambilan inisiatif, kedua mengorganisasikannya baik secara
37
sosial, ekonomi maupun financial, dan yang terakhir adalah
keberanian untuk mengambil resiko bila terjadi kegagalan.
2.2.3 Ciri-ciri, Sifat-sifat serta Karakteristik Entrepreneur
Ciri-ciri dan watak Entrepreneurship menurut beberapa pakar
antara lain:
1. Menurut Geoffrey G Meredith (2002 : 38) :
a. Percaya diri.
Entrepreneur memiliki watak berkeyakinan tinggi, tidak
tergantung pada orang lain, individualistis dan optimis.
b. Berorientasi pada tugas dan hasil.
Entrepreneur berwatak butuh prestasi, berorientasi laba,
tekun dan tabah, tekad bekerja keras, mempunyai dorongan
kuat, energik, dan inisiatif.
c. Pengambilan resiko dan suka tantangan.
Entrepreneur memiliki watak mampu mengambil resiko yang
wajar.
d. Kepemimpinan.
Entrepreneur berprilaku sebagai pemimpin bergaul dengan
orang lain, menanggapi saran dan kritik.
e. Keorisinilan.
Entrepreneur berwatak inovatif dan kreatif serta fleksibel.
f. Berorientasi masa depan.
Entrepreneur berpandangan berpandangan ke depan dan
sangat perspektif.
2. Menurut Kruger (1993 : 21), ada 10 kompetisi harus dimiliki
Entrepreneur adalah :
38
a. Knowing Your Business
yaitu harus mengetahui usaha apa yang akan dilakukan.
Dengan kata lain, seorang Entrepreneur harus mengetahui
segala sesuatu yang ada hubungannya dengan usaha atau
bisnis yang akan dilakukan. Misalnya, seorang yang akan
melakukan bisnis perhotelan maka ia harus memiliki
pengetahuan tentang perhotelan. Untuk bisnis pemasaan
komputer, ia harus memiliki pengetahuan tentang pemasaran
komputer.
b. Knowing The Basic Business Management
yaitu mengetahui dasar-dasar pengelolaan bisnis, misalnya
cara merancang usaha, mengorganisasikan dan
mengendalikan perusahaan, termasuk dapat
memperhitungkan , memprediksi, mengadministrasikan , dan
membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui
manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara , proses, dan
pengelolaan semua sumber daya perusahaan secara efektif
dan efisien.
c. Having The Proper Attitude
yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang
dilakukannya. Ia harus bersikap sebagai pedagang,
industriawan, pengusaha, eksekutif yang sungguh-sungguh,
dan tidak setengah hati.
d. Having Adequate Capital
yaitu memiliki modal yang cukup. Bukan hanya dalam bentuk
materi, tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati
merupakan modal utama dalam usaha. Oleh karena itu, harus
cukup waktu, cukup uang, tenaga, tempat, dan mental.
39
e. Managing Finances Effectively
yaitu memiliki kemampuan mengelola keuangan secara
efektif dan efisien, mencari sumber dana dan
menggunakannya secara tepat, serta mengendalikannya secara
akurat.
f. Managing Time Efficiently
yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin.
Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan
kebutuhannya.
g. Managing People
yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan ,
menggerakkan (memotivasi) , dan mengendalikan orang-
orang dalam menjalankan perusahaan.
h. Satisfying Customer by Providing High Quality Product
yaitu memberi kepuasan kepada pelanggan dengan cara
menyediakan barang dan jasa yang bermutu, bermanfaat, dan
memuaskan.
i. Knowing How to Complete
yaitu mengetahui strategi/cara bersaing. Entrepreneur harus
dapat mengungkap kekuatan (strenghts), kelemahan (weaks),
peluang (opportunity), dan ancaman (threat) dirinya dan
pesaing. Ia harus menggunakan analisis SWOT baik terhadap
dirinya maupun terhadap pesaing.
j. Copying With Regulations and paperwork
yaitu membuat aturan atau pedoman yang jelas secara tersurat
maupun tersirat.
40
3. Menurut (Bygrave, 1996 : 65) ada beberapa sifat penting seorang
Entrepreneur, teori ini lebih dikenal dengan teori 10 D, antara
lain :
a. Dream (mimpi), yakni memiliki visi masa depan dan
kemampuan mencapai visi tersebut.
b. Decisiveness (ketegasan), tidak menangguhkan waktu dan
membuat keputusan dengan cepat.
c. Doers (pelaku), melaksanakan secepat mungkin.
d. Determination (ketetapan hati), komitmen dan pantang
menyerah.
e. Dedication (dedikasi), berdedikasi total dan tidak kenal
menyerah.
f. Devotion (kesetiaan), mencintai apa yang dikerjakan.
g. Detail (terperinci), menguasai rincian yang bersifat kritis.
h. Destiny (nasib), bertanggung jawab atas nasib sendiri yang
hendak dicapainya.
i. Dollars (uang), kaya bukan motivasi utama, uang lebih berarti
sebagai ukuran kesuksesan.
j. Distributif (distributif), mendistribusikan kepemilikan
usahanya kepada karyawan kunci yang merupakan faktor
penting bagi kesuksesan usahanya.
4. Jenis-jenis kemampuan penting yang dibutuhkan entrepreneur
(Hisrich and Peters, 2009 : 45):
a. Technical skill
1. Writing
Kemampuan menulis sangat penting seperti menulis surat-
surat penting dsb. Karena seorang entrepreneur terkadang
41
harus menghadapi beberapa tantangan administrasi yang
membutuhkan kemampuan menulis.
2. Oral communication
Kemampuan berkomunikasi mutlak dibutuhkan seorang
entrepreneur. Seorang entrepreneur tidak bisa
menghasilkan performansi yang baik jika tidak bisa
mengkomunikasikan hal-hal penting seperti : ide yang
brilian, keunggulan-keunggulan dari produk atau jasa
yang dijualnya, dsb
3. Monitoring environment
Bisa mengenal dan memonitor lingkungan bisnis sekitar
menjadi sangat penting bagi entrepreneur terlebih
sebelum membuat suatu keputusan terkait bisnisnya.
4. Technical bussines management
Menjadi seorang yang entrepreneur berarti harus
menguasai bisnis secara teknikal dan manajemennya.
Karena seorang entrepreneur adalah seorang pebisnis.
5. Technology
Penguasaan terhadap teknologi menjadi sangat penting
bagi bisnis untuk melakukan suatu lompatan bisnis yang
gemilang.
6. Interpersonal
Seorang entrepreneur selalu berusaha membangun
hubungan personal dengan siapa saja.
7. Listening
Menjadi pribadi yang bisa mendengar menjadi salah satu
kunci sukses seorang entrepreneur. Karena dalam teknik
42
mendengar seorang entrepreneur bisa mendapatkan suatu
informasi yang berguna bagi bisnisnya.
8. Ability to organize
Seorang entrepreneur memiliki ciri dapat
mengorganisasikan segala sesuatu dengan baik.
9. Network building
Seorang entrepreneur yakin bahwa salah satu modal besar
dalam suatu bisnis adalah dengan adanya koneksi. Maka
dari itu seorang entrepreneur mutlak untuk bisa
membangun koneksi terutama dalam bisnisnya.
10. Management style
Setiap entrepreneur merupakan seorang pribadi yang unik
dimana mereka memiliki gaya yang berbeda dalam
memimpin.
11. Coaching
Selalu berusaha menjadi pelatih bagi orang lain agar bisa
membangun orang lain menjadi pribadi yang lebih baik.
12. Being a team player
Seorang entrepreneur dalam berbisnis selalu
menempatkan diri menjadi team player bukannya team
leader, yang membuat dia menjadi team leader hanya
bonus dari lingkungannya karena kepemimpinannya yang
layak dijadikan pemimpin.
b. Business management skills
1. Planning and goal setting
Seorang entrepreneur tidak akan sukses tanpa adanya
perencanaan yang baik dan adanya tujuan yang ingin
dicapai dengan terperinci.
43
2. Decision making
Menjadi seorang entrepreneur adalah menjadi pribadi
yang harus bisa memberikan keputusan-keputusan bisnis
yang tepat dan cekatan.
3. Human relation
Seorang entrepreneur memiliki hubungan yang baik
dengan lingkungannya.
4. Marketing
Marketing skill menjadi skill mutlak bagi para
entrepreneur dalam menjalankan bisnisnya.
5. Finance
Finance skill menjadi penting karena indikator kesuksesan
bisnis dinilai dari sisi financial.
6. Accounting
Kemampuan akuntansi merupakan kemampuan yang
dibutuhkan entrepreneur untuk mengetahui segala
aktivitas keuangan bisnisnya.
7. Management
Seorang entrepreneur tidak pernah bekerja senidri, tetapi
selalu berusaha dalam team agar bisnis yang dikelolanya
menjadi sukses. Untuk mengelola team dibutuhkan teknik
manajemen yang handal.
8. Control
Entrepreneur harus bisa menjadi pribadi yang baik dalam
sisi controling. Agar bisnis senantiasa dalam jalur yang
tepat.
44
9. Negotiation
Berbicara bisnis merupakan berbicara negosiasi.
Negosiasi merupakan syarat mutlak bagi seorang
entrepreneur untuk mencapai sukses bagi seorang
entrepreneur.
10. Venture launch
Menjadi pribadi yang selalu berhati-hati dan selalu
menilai segala resiko yang akan dihadapi sebelum
memulai suatu usaha.
11. Managing growth
Kemampuan dalam mengembangkan suatu bisnis menjadi
suatu skill yang selalu dipelajari oleh setiap entrepreneur.
c. Personal entrepreneural skills
1. Disciplined
Menjadi pribadi yang disiplin menjadi pola hidup sukses
bagi seorang entrepreneur.
2. Risk taker
Selalu menjadi risk taker dalam setiap tindakan bisnis
merupakan sikap dan telah menjadi mental bagi setiap
entrepreneur.
3. Innovative
Seorang entrepreneur selalu mendorong dirinya dan
lingkungannya untuk bisa memiliki sifat yang inovatif.
Karena entrepreneur paham betul tanpa innovasi sebuah
bisnis akan mati.
45
4. Change oriented
Menjadi pribadi yang siap akan semua perubahan-
perubahan bisnis merupakan kekuatan seorang
entrepreneur.
5. Persistent
Ketetapan hati harus dimiliki seorang entrepreneur demi
mencapai cita dan visi yang akan diraih.
6. Visionary leader
Menjadi entrepreneur harus bisa menjadi seorng
pemimpin yang memiliki visi jauh kedepan bagi dirinya
sendiri dan bagi karyawannya.
7. Ability to manage change
Perubahan tidaklah menjadi suatu masalah besar bagi
seorang entrepreneur, bahkan perubahan telah menjadi
suatu budaya yang selalu diterapkan oleh seorang
entrepreneur. Bagi seorang entrepreneur perubahan harus
dikelola dengan baik agar bisa menjadi sebuah peluang.
2.2.4 Promotion
Bagi sistem pemasaran modern, terciptanya produk yang baik
sesuai harapan konsumen disertai harga yang baik dan ketersediaan
di tempat yang mudah dijangkau belumlah cukup. Entrepreneur
perlu mengkomunikasikan produknya kepada konsumen sasarannya.
Cara yang biasa digunakan entrepreneur dalam mengkomunikasikan
produknya adalah melalui kegiatan promosi.
46
Secara pokok proses komunikasi promosi memerlukan empat
unsur, yaitu : pesan, sumber pesan tersebut, saluran komunikasi dan
penerima pesan. Proses komunikasi berjalan sebagai berikut :
1. Informasi/pesan yang berasal dari sumber/pengirim yang ingin
disampaikan harus terlebih dahulu diubah (encoding) menjadi
bentuk yang mampu disebarluaskan. Dalam pemasaran ini
berarti menterjemahkan suatu ide ke dalam bentuk “kata-kata,
gambar, suara” atau kombinasi antara ketiganya.
2. Suatu waktu ketika pesan sudah disebarluaskan melalui
beberapa saluran komunikasi, simbol atau ide tersebut harus
mampu diuaraikan dan diartikan (decoding) oleh penerima
pesan tersebut. Pesan yang telah dikirim adalah apa yang
mungkin ingin disampaikan oleh si pengirim pesan.
3. Jika pesan telah sukses disebarluaskan, akan ada beberapa
perubahan dalam pengetahuan, kepercayaan dan perasaan dari si
penerima. Hasil dari perubahan ini penerima pesan akan
menciptakan respon, baik itu verbal, maupun tidak.
4. Respon tersebut akan mengakibatkan umpan balik (feedback),
memberitahukan pengirim pesan bahwa pesan sudah diterima
dan bagaimana cara pesan itu dirasa dan diterima oleh si
penerima. Melalui umpan balik ini pengirim pesan dapat belajar
bagaimana komunikasi disempurnakan lalu pesan yang baru
dapat dibuat lagi dan proses komunikasi dimulai kembali.
5. Semua tahapan dalam proses komunikasi tersebut dapat
dipengaruhi oleh gangguan (noise), yaitu beberapa faktor
eksternal yang turut campur/mengganggu komunikasi yang
sukses.
47
Berikut merupakan gambar 2.1 yang menunjukkan Elements in
the Communications Process :
Gambar 2.1
Elements in the Communications
Process
Sumber : Kotler Philip – Kevin Lane keller. 2006. Marketing
Management.
2.2.5 Customer Relationship Management
Leonard L. Berry menyatakan bahwa Relationship Marketing
adalah upaya mengenal konsumen lebih baik, sehingga perusahaan
dapat memenuhi needs dan wants mereka (Alma, 2007:271).
SENDER RECEIVER
NOISE
ENCODING MEDIA
DECODING
RESPONSE FEEDBACK
MESSAGE
48
Menurut Buttle (2007) Customer Relationship Management
(CRM) is core business strategic that integrates internal processes
and functions, and external networks, to create and deliver value to
targeted customer at a profit. it is grounded on high quality customer
related data and enable by information technology. Menurut definisi
tersebut CRM merupakan intistrategis bisnis yang mengintegrasikan
proses internal, fungsi internal , dan jaringan eksternal untuk
menciptakan dan memberikan nilai bagi pelanggan dimana tujuan
utama adalah untuk meraih pada keuntungan. itu didasarkan pada
pelanggan berkualitas tinggi dan memungkinkan data yang terkait
dengan teknologi informasi.
Menurut Brown (2000) Customer Relationship Management
(CRM) is the process of acquiring, retaining and growing profitable
customers. Jadi tujuan CRM adalah mencari dan menjaga agar
konsumen selalu dipertahankan sehingga terus berkembang menjadi
konsumen yang menguntungkan. CRM memerlukan suatu fokus
yang jelas terhadap atribut suatu jasa yang dapat menghasilkan nilai
yang mengesankan bagi konsumen, sehingga mereka menjadi
pelanggan yang loyal (Alma, 2007:271).
Menurut Roggers perusahaan harus melakukan empat aksi
dalam membangun hubungan yang kuat dengan konsumennya,
dikenal dengan IDIC model yaitu terdiri dari :
1. Identify
Mengidentifikasi siapa konsumen dan berusaha untuk
mengerti para konsumennya.
49
2. Diffentiate
Mendiferensiasi para konsumennya untuk mendapatkan
konsumen yang bernilai tinggi dan berprospek.
3. Interact
Berinteraksi dengan para konsumen agar mengerti
ekspektasi konsumen dan
4. Customize
Menyesuaikan penawaran dan komunikasi untuk
mengukur tingkat ekpektasi konsumen terhadap penawaran
yang dilakukan oleh perusahaan.
2.2.6 Brand Awereness
The American Marketing Association mendefinisikan merk
sebagai nama, istilah, simbol, atau desain, atau kombinasinya, yang
dimaksudkan untuk memperkenalkan barang atau jasa dari satu
penjual atau beberapa penjual dan untuk membedakannya dari
produk kompetitornya (Kotler, 2006). Brand hebat adalah brand
yang masih banyak dipilih oleh banyak orang (konsumen) dan
konsumen tetap setia pada brand tersebut, walaupun mungkin ada
pilihan lain lain yang lebih baik.
Brand awareness adalah ukuran kekuatan eksistensi kita di
benak pelanggan. Brand awareness merupakan salah satu alasan
konsumen untuk membeli suatu produk yang didasarkan hasil
identifikasi atas suatu brand produk (Chandra, 2008).
Brand awareness mencakup (Santoso dan Resdianto, 2007) :
50
1. Brand recognition
Brand yang pernah diketahui pelanggan. Strategi
pengenalan sebuah brand produk yang ditekankan pada
pengenalan produk baru atau brand baru dalam pasar.
2. Brand recall
Brand yang pernah diingat pelanggan untuk suatu kategori
produk tertentu. Strategi perusahaan sebuah produk yang
berusaha mengingatkan dalam benak pikiran masyarakat
bahwa brand produk tersebut masih beredar di masyarakat.
3. Top of Mind brand
Pertama yang disebut pelanggan sebagai salah satu kategori
produk tertentu.
4. Dominant brand
Satu-satunya brand yang diingat pelanggan.
2.2.7 Cost
Menurut Mulyadi (2001;8), Cost adalah pengorbanan sumber
ekonomis yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang
terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.
Menurut Henry Simamora (2002;36), Cost adalah kas atau nilai
setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan
memberi manfaat pada saat ini atau di masa mendatang bagi
organisasi.
Menurut Hansen et al. (2004:40), cost didefinisikan sebagai kas
atau nilaie kuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan
barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat saat ini atau
51
di masa yang akan datang bagi organisasi.
Dari defenisi diatas dapat di simpulkan bahwa cost merupakan
suatu harga yang dikorbankan untuk tujuan tertentu. Perusahaan
dalam penggunaan anggaran yang mereka miliki selalu berupaya
agar sejumlah cost yang dikeluarkan bisa dimanfaatkan dengan
jumlah yang seminimal mungkin (low cost) demi mencapai tujuan
atau hasil yang semaksimal mungkin.
2.3 Kerangka Pemikiran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh
(Harris dan Rae, 2009), situs jejaring sosial facebook dilihat dari
dimensi marketing memiliki empat manfaat, yakni terhadap
performansi promotion , brand awareness, customer relationship
dan cost. Keempat indikator inilah digunakan oleh peneliti dalam
mengukur bagaimana pemanfaatan situs jejaring sosial facebook
berbasis dimensi marketing dalam menyelesaikan tugas kelompok
pada mata kuliah entrepreneurship di IM Telkom pada tahun 2010.
Berikut merupakan gambar 2.1 tentang kerangka penelitian dari
penelitan yang dilakukan oleh peneliti :
Gambar 2.2 : Kerangka Pemikiran
Tugas Kelompok
Mata Kuliah Entrepreneurship
Dimensi Marketing : 1. Promotion. 2. Brand Awareness. 3. Customer Relationship. 4. Cost .
52
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian yang Digunakan
Jenis penelitian menggunakan metode survey dengan jenis
penelitiannya adalah deskriptif. Menurut Sekaran (2006:158) studi
deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk
menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi.
Sedangkan menurut (Umar, 2005 : 87), metode ini bertujuan
untuk menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu pada saat
berlangsungnya proses riset. Metode riset ini dapat digunakan
dengan lebih banyak segi dan lebih luas dari metode yang lain, dan
memberikan informasi yang mutakhir yang bermanfaat bagi
perkembangan ilmu pengetahuan, serta lebih banyak dapat
diterapkan pada berbagai macam masalah.
Menurut (Prasetyo, 2005 : 42) penelitian deskriptif yang
menggunakan metode survei dilakukan untuk memberikan gambaran
yang lebih detail mengenai suatu gejala atu fenomena dimana hasil
akhir dari penelitian ini biasanya berupa tipologi atau pola-pola
mengenai fenomena yang sedang dibahas.
Penelitian survey juga merupakan suatu penelitian dengan
menggunakan pertanyaan terstruktur atau sistematis yang sama
kepada banyak orang, dimana kemudian seluruh jawaban yang
diperoleh diolah dan dianalisis. Pertanyaan terstruktur atau sistematis
tersebut dikenal dengan istilah kuesioner.
Sifat dari penelitian yang akan dilakukan adalah kuantitatif.
Penelitian kuantitatif merupakan penyampaian perasaan atau
53
wawasan yang datanya diambil berdasarkan sampel. Fakta dan data
yang diperoleh selama penelitian akan diolah, dianalisis dan ditarik
kesimpulan lebih lanjut dengan dasar teori yang ada.
3.2 Operasionalisasi Variabel dan Skala pengukuran
3.2.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel penelitian pada dasarnya merupakan sesuatu hal yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut untuk kemudian
ditarik kesimpulan. Menurut Sugiyono ( 2004 : 31) bahwa variabel
penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari sehingga dieroleh
informasi tentang hal tersebut, untuk kemudian ditarik
kesimpulannya. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah : variabel bebas (X) dimana variabel bebasnya tersebut
adalah Manfaat Penggunaan Situs Jejaring Sosial Facebook (Sosial
networks: the future of marketing for small business, Harris dan Rae,
2009). Sub variabel dalam penelitian ini terdiri dari :
1. Promotion (X1)
Dalam berpromosi harus menggunakan media yang tepat,
promosi mengandung informasi atau pesan, terciptanya
komunikasi yang atraktif dan sebagai distribusi promosi
yang tepat.
2. Customer Relationship (X2)
Dapat menciptakan hubungan dengan konsumen, dapat
memahami prilaku konsumen, dan mengetahui lokasi calon
konsumen
54
3. Brand Awareness (X3)
Persepsi mahasiswa manfaat facebook terhadap brand
awareness dari produk/ jasa yang mereka jual.
4. Cost (X4)
Tidak adanya cost (biaya) dalam pemanfaatan situs jejaring
sosial facebook
Berikut merupakan tabel 3.1 yang menjelaskan operasionalisasi
variabel dalam penelitian ini.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator No.
Pertanyaan
Skala
Promotion
(X1)
1. Menggunakan media yang
tepat
2. Mengandung
Informasi/pesan
3. Sebagai komunikasi yang
atraktif
4. Sebagai distribusi promosi
• 1
• 2
• 3 – 4
• 5
Ordinal Manfaat
Sumber :
Sosial
networks:
the future of
marketing
for small
busines,
(Harris and
Rae, 2009)
Customer
Relationship
(X2)
1. Terciptanya hubungan
dengan konsumen
2. Memahami harapan
konsumen
3. Mengidentifikasi calon
konsumen
• 6
• 7
• 8, 9,
10
Ordinal
Bersambung
55
Sambungan
Variabel Dimensi Indikator No.
Pertanyaan
Skala
Brand
Awareness
(X3)
1. Menciptakan brand
awareness
2. Memperjelas identitas
brand (brand identity)
3. Meyakinkan pelanggan
bahwa produk atau
layanan yang ditawarkan
memiliki nilai (brand
value) yang tinggi.
• 11
• 12, 13
• 14
Ordinal Manfaat
Sumber :
Sosial
networks:
the future of
marketing
for small
busines,
(Harris and
Rae, 2009)
Cost (X4) 1. Low cost • 15 Ordinal
3.2.2 Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah
skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang
fenomena sosial (Sugiono, 2009 : 132).
Menurut Sekaran, (2006:31-32) skala likert berhubungan
dengan pernyataan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu. Skala
likert mempunyai beberapa keuntungan, diantaranya adalah mudah
untuk dikonsep dan dikelola sehingga responden langsung mengerti
cara penggunaan skala ini. Alternatif pernyataannya, misalnya dari
setuju sampai tidak setuju, senang sampai tidak senang, puas sampai
tidak puas, atau baik sampai tidak baik. Untuk mengurangi adanya
56
Error Central Tendency yaitu dimana responden cenderung memilih
jawaban yang netral atau ditengah sehingga sulit dianalisis, maka
alternatif jawaban dibuat dalam jumlah genap dan diberi bobot nilai.
Berikut merupakan Tabel 3.2 yang memaparkan skala pengukuran
kuesioner.
Tabel 3.2
Skala pengukuran kuesioner
Tingkat Kebutuhan Skor
Sangat Tidak Baik ( STB) 1
Tidak Baik ( TB ) 2
Baik ( S ) 3
Sangat Baik ( SB ) 4
3.3 Data dan Teknik Pengumpulan
3.3.1 Jenis Data
Penelitian ini menggunakan dua sumber data yaitu :
1. Data primer
Data primer merupakan data yang didapat dari
sumber pertama, baik dari individu atau perorangan
seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuesioner
yang dilakukan oleh peneliti. Dalam penelitian ini, peneliti
melakukan aktivitas pengisian kuesioner.
Kuesioner digunakan sebagai teknik pengumpulan
data. Dimana kuesioner merupakan daftar sejumlah
pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya
57
yang akan dijawab oleh responden, biasanya dalam
alternatif yang didefinisikan dengan jelas (Sekaran,
2006:82). Data primer ini selanjutnya disebarkan kepada
mahasiswa Institut Manajemen Telkom yang telah
mengikuti mata kuliah Entrepreneurship.
2. Data sekunder
Merupakan sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada peneliti. Data sekunder
merupakan data yang diperoleh dari dokumen-dokumen
perguruan tinggi, literature, jurnal, artikel, internet dan
sumber informasi lainnya yang menunjang penelitian ini.
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan salah satu komponen riset dimana data
yang dipakai dalam riset haruslah data yang benar, karena
data yang salah akan menghasilkan informasi yang salah.
Sehingga teknik pengumpulan data yang penulis gunakan
adalah :
1. Kuesioner
Menurut Umar (2005 : 167), teknik yang
menggunakan angket (kuesioner) adalah suatu cara
pengumpulan data dengan memberikan atau
menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden,
dengan harapan mereka akan memberikan respon atas
daftar pertanyaan tersebut.
58
Sedangkan menurut Kriyantono (2008 : 95),
kuesioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh
responden. Tujuan penyebaran kuesioner adalah mencari
informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dari
responden tanpa merasa khawatir bila responden
memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan
dalam pengisian daftar pertanyaan.
2. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan merupakan teknik pengumpulan
data dengan cara mempelajari dan mencari data yang
berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas.
Dalam penelitian ini, data kepustakaan peneliti didapatkan
dari buku-buku teori, internet, literature, studi pustaka dan
informasi lain yang dianggap relevan dan menunjang
dengan penelitian ini.
3.4 Teknik Populasi dan Sampling
3.4.1 Teknik Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2007 : 90).
Jadi yang merupakan populasi bagi penelitian penulis dalam
penelitian kali ini adalah mahasiwa IM Telkom jurusan MBTI yang
menggunakan situs jejaring sosial facebook untuk menyelesaikan
59
mata kuliah entrepreneurship II pada periode 2009-2010, yakni
sebanyak 279 mahasiswa (data didapatkan dari dosen
entrepreneurship IM Telkom).
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut, apa yang dipelajari oleh sampel itu,
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu
sampel yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif
(sugiono, 2008 : 116 ). Berikut macam-macam teknik sampling :
a. Teknik Sampling
Ada beberapa macam teknik sampling yakni probability
sampling dan non-probability sampling, gambar 3.1
merupakan gambar yang menerangkan tentang macam-
macam teknik sampling.
Teknik sampling yang dipilih oleh penulis adalah
probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur
(anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel
(sugiono, 2008 : 118), dan selanjutnya memilih simple
random sampling, karena pengambilan anggota sampel dari
populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata
di dalam populasi tersebut.
60
Gambar 3.1
Macam – Macam Teknik Sampling
Sumber : Sugiyono (2008 : 117 )
b. Ukuran Sampling
Untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan
jika ukuran populasi diketahui, dapat digunakan rumus Slovin
sebagai berikut :
Teknik Sampling
Non -Probability Sampling
Probability Sampling
1. Simple Random Sampling
2. Proportionate stratifed Random Sampling
3. Disproportionate stratifed Random Sampling
4. Cluster Sampling
1. Sampling sistematis
2. Sampling kuota
3. Sampling insidential
4. Sampling jenuh
5. Snowball sampling
61
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
= Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen
kelonggran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan
sampel. Untuk penelitian ini ditetapkan e = 10%,
Prasetyo (2005:136)
Untuk penelitian ini jumlah sampel yang memenuhi unsur
representatif adalah sebagai berikut :
279
n = = 73,61
1 + 279 ((10%)²)
Agar pengujian dari penelitian ini semakin kuat dan
representatif maka total mahasiswa yang diambil sebagai
responden adalah sebanyak 100.
3.5 Analisis Data
3.5.1 RANK ORDER MEAN
Rank Order Mean merupakan metode perhitungan statistik
yang digunakan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan situs
62
jejaring sosial facebook dalam menyelesaikan tugas kelompok pada
mata kuliah entrepreneurship. Terdapat empat manfaat dari
pengunaan facebook (Harris and Rae, 2009), Dimana keempat
dimensi manfaat situs jejaring sosial facebook digunakan sebagai
variabel pengukur untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan situs
jejaring sosial facebook tersebut dalam menyelesaikan tugas
kelompok pada mata kuliah entrepreneurship.
Sistematika perhitungan metode Rank Order Mean didapat dari
buku karya Zikmund ‘Business Research Methods, 7th edition’
(2007). Perhitungan tersebut diadaptasi dengan model dalam
penelitian pemanfaatan situs jejaring sosial facebook dalam
menyelesaikan tugas kelompok pada mata kuliah entrepreneurship
ini.. Pertama-tama perhitungan didapatkan dari mengalikan masing-
masing frekuensi jawaban responden dengan skala jawaban pada
kuesioner. Penelitian ini memiliki 4 skala jawaban. Perkalian
tersebut tentunya dilakukan per variabel teramati atau pada setiap
pertanyaan yang diajukan. Selanjutnya hasil perkalian tersebut
dijumlahkan lalu dibagi dengan jumlah responden yang dikalikan
dengan 4 (sesuai dengan banyaknya skala jawaban pada kuesioner
yang disebarkan) dan dikalikan dengan 100%. Dari tahap
perhitungan tersebut didapatkan nilai persentase pada setiap variabel
teramati. Kemudian, rata-rata dari nilai persentasi pada setiap
variabel teramati adalah nilai akhir yang merupakan nilai manfaat
situs jejaring sosial facebook dalam menyelesaikan tugas kelompok
pada mata kuliah entrepreneurship.. Berdasarkan ilustrasi
perhitungan tersebut, berikut adalah mekanisme perhitungan rank
order mean.
63
Perhitungan pada setiap pertanyaan sebagai variabel teramati
atau sebuah indikator:
Skala Jawaban 1 2 3 4
Jumlah Responden W X Y Z
% Nilai per variabel =
% Nilai Manfaat = Σ (% Nilai per variabel) Σ (variabel)
Setelah mengetahui rumus perhitungan metode rank order
mean, langkah selanjutnya adalah menentukan nilai persentase dari
setiap tingkatan manfaat facebook dengan empat skala jawaban yang
ada, sehingga persentase nilai-nilai tersebut dapat diinterpretasikan
menurut tingkatannya. Berikut merupakan garis yang memuat nilai
persentase dari tingkat manfaat facebook dengan empat skala. Empat
skala tersebut dimulai dengan Sangat Rendah (SR), Rendah (R),
Tinggi (T), dan Sangat Tinggi (SB).
Batas bawah dan batas atas dari masing-masing tingkat
didapatkan dengan cara:
SR R T ST
64
Batas bawah awal = 1 x 100% = 25% 4 Jarak per tingkat = (100 – 25) % = 18,75% 4 Sehingga didapatkan batas bawah dan batas atas setiap
tingkatan, seperti berikut:
1. SR = 25% + 18,75% = 43,75%
2. R = 43,75% + 18,75% = 62,5%
3. T = 62,5% + 18,75% = 81,25%
4. ST = 81,25% + 18,75% = 100%
Hasil perhitungan dapat dilihat lebih jelas pada garis skala nilai
persentase tingkat pemanfaatan facebook dalam menyelesaikan tugas
kelompok pada mata kuliah entreprenurship sebagai berikut :
Berdasarkan garis skala nilai persentase, didapatkan nilai batas
bawah dan batas atas dari tingkat manfaat pengunaan situs jejaring
sosial facebook empat skala adalah sebagai berikut :
SR R T ST
25% 43,75% 62,5% 81,25% 100%
65
Tabel 3.3
Nilai Maksimum dan Minimum Untuk Tingkat
Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Facebook
Tingkat Persentase
Sangat Rendah 25% - 43,75%
Rendah > 43,75% - 62,5%
Tinggi > 62,50% - 81,25%
Sangat Tinggi > 81,25% - 100%
3.5.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas
Uji Validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur
terhadap konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa
yang seharusnya diukur (Juanim, 2004: 14). Untuk menguji validitas
instrumen langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu:
1. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan
diukur.
2. Melakukan uji coba skala pengukuran pada sejumlah
responden disarankan jumlah responden untuk uji coba,
minimal 30 orang.
3. Mempersiapkan Tabel tabulasi jawaban.
66
4. Menghitung korelasi antara masing-masing pernyataan
dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik
korelasi product moment (r) sebagai berikut:
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan program SPSS 13
untuk melakukan uji validitas, dimana keputusan pada sebuah butir
pertanyaan dapat dianggap valid jika memenuhi kriteria berikut
(Suliyanto, 2005:42):
• Koefisien korelasi product moment hitung > koefisien
korelasi product moment Tabel
Untuk uji validitas ini, disarankan melakukan uji coba
pengukur pada sejumlah responden. Sangat disarankan agar jumlah
responden untuk uji coba, minimal 30 orang. Dengan jumlah
minimal 30 responden, distribusi skor (nilai) akan lebih mendekati
kurva normal (Umar, 2008:166).
Berikut adalah tabel 3.4 yang menunjukkan hasil uji validitas
pemanfaatan situs jejaring sosial facebook dengan menyebarkan
kuesioner sebanyak 30 buah kepada mahasiwa IMT yang telah
mendapatkan mata kuliah entrepreneurship.
67
Tabel 3.4
Hasil Pengujian Validitas Pemanfaatan Situs Jejaring
No Uraian r hitung r table Keterangan
1 Sebagai salah satu cara terbaik
untuk promosi ,664 0,361 Valid
2 Sebagai cara untuk
menginformasikan kepada
konsumen tentang barang/jasa
,591
0,361
Valid
3 Membentuk “word of mouth”
didunia internet ,440
0,361 Valid
4 Promosi yang sangat atraktif
dinilai dari perspektif marketing ,437
0,361
Valid
5 Memaksimalkan distribusi
promosi ,428
0,361
Valid
6 Membantu dalam mendapatkan
konsumen baru ,865
0,361
Valid
7 Membantu tim dalam membentuk
hubungan dengan calon konsumen ,865
0,361
Valid
8 Memberikan kemudahan dalam
membangun hubungan dengan
konsumen
,515
0,361
Valid
Bersambung
68
Sambungan
9 Membantu dalam memahami
harapan konsumen dengan adanya
komentar dari konsumen/calon
konsumen
,521
0,361
Valid
10 Dapat mengidentifikasi lokasi
calon konsumen ,765 0,361
Valid
12 Menciptakan Brand Awereness ,521
0,361 Valid
13 Sebagai alat untuk mengetahui
tanggapan konsumen tentang brand
kita
,765
0,361
Valid
14 Untuk mendapatkan popularitas
yang berkelanjutan ,490 0,361
Valid
15 Tidak diperlukan cost ,889
0,361 Valid
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas pada dasarnya adalah sejauh mana hasil suatu
pengukuran dapat dipercaya (Juanim, 2004:14). Pengujian
reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik Cronbach’s
alpha. Cronbach’s alpha adalah rumus matematis yang digunakan
69
untuk menguji tingkat reliabilitas ukuran. Cronbach’s alpha sama
dengan ukuran rata-rata dari seluruh hasil estimasi yang mungkin
dihasilkan oleh Split Half (Juanim, 2004: 96-97). Menurut Nugroho,
( 2005 : 72 ), data dapat dikatakan reliable jika Cronbach’s alpha >
0,6 .
Rumus Reliabilitas Cronbach’s alpha:
α =
Untuk melihat tingkat reliabilitas ini, peneliti menggunakan
program SPSS 13 dimana SPSS akan memberikan fasilitas untuk
mengukur reliabilitas. Dari hasil uji yang dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini valid dan reliabel. Berikut
merupakan tabel 3.5 yang menunjukkan scale statistics dari uji
reabilitas.
Tabel 3.5 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,922 15
70
3.6 Urutan Penelitian
Gambar 3.2
Urutan Penelitian
Identifikasi masalah
Tujuan penelitian
Tinjauan pustaka Observasi objek penelitian
Identifikasi variabel penelitian
Persiapan pengumpulan data
Penyebaran kuesioner dan pencarian data sekunder
Hasil Pengolahan data dan hasil analisis
Kesimpulan dan saran
71
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Responden
Karakteristik responden adalah seluruh identitas responden yang
dipandang relevan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Data
penelitian ini diperoleh dari jawaban responden atas pernyataan
mengenai variabel penelitian, yaitu variabel manfaat penggunaan
situs jejaring sosial facebook yang merupakan alat ukur untuk
mengetahui bagaimana manfaat penggunaan facebook dilihat dari
dimensi marketing dalam menyelesaikan tugas kelompok pada mata
kuliah entrepreneurship oleh mahasiswa Institut Manajemen
Telkom. Dimana terdiri dari tujuh variabel yang pada penelitian ini
menjadi sub variabel. Dimensi tersebut antara lain : promotion,
customer relationship, brand awareness, dan cost. Data-data
responden yang diperoleh melalui kuesioner dianalisis secara
deskriptif.
Responden yang dijadikan objek penelitian adalah mahasiswa
IM Telkom yang menggunakan situs jejaring sosial facebook untuk
menyelesaikan mata kuliah entrepreneurship II pada periode 2009-
2010, dengan jumlah 100 orang. Pada penelitian ini, terdapat empat
karakteristik dari responden yang akan diteliti, yaitu :
1. Karakteristik responden berdasarkan angkatan.
2. Karakteristik responden berdasarkan kelas.
3. Karakteristik responden berdasarkan kategori usaha
4. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.
72
Berikut ini merupakan hasil dari penelitian mengenai
karakteristik responden pada penelitian ini, dimana seluruh
respondennya yang berjumlah 100 orang merupakan mahasiswa IM
Telkom yang menggunakan situs jejaring sosial facebook dalam
menyelesaikan mata kuliah entrepreneurship yang jawabannya dapat
dijadikan sebagai informasi dalam penelitian ini.
4.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan angkatan
Berdasarkan angkatan, presentase responden didominasi oleh
angkatan 2006 sebesar 90% atau berjumlah 90 orang. Sedangkan
sisanya adalah angkatan 2007 sebesar 10% atau berjumlah 10 orang.
Responden didominasi oleh angkatan 2006 disebabkan oleh pada
tahun ajaran 2009-2010 merupakan tahun dimana angkatan 2006
mendapatkan mata kuliah entrepreneurship II. Distribusi
karakteristik responden berdasarkan angkatan dapat dilihat pada
gambar 4.1 di bawah ini :
Gambar 4.1
Karakteristik Angkatan Responden
Sumber : Pengolahan Data
73
4.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas
Berdasarkan kelas, presentase responden kelas A, kelas B, kelas
C, dan kelas D sebesar 13% atau berjumlah 13 orang. Sedangkan
responden kelas E, kelas F, kelas G, dan kelas H sebesar 12% atau
berjumlah 12 orang. Distribusi karakteristik responden berdasarkan
kelas dapat dilihat pada gambar 4.2.
Gambar 4.2
Karakteristik Kelas Responden
Sumber : Pengolahan Data
4.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kategori Usaha
Berdasarkan kategori usaha dari responden, presentase
responden dengan kategori usaha barang adalah sebesar 80% atau
berjumlah 80 orang. Presentase responden dengan kategori usaha
jasa adalah sebesar 3% atau berjumlah 3 orang. Persentase responden
dengan kategori usaha keduanya adalah sebesar 17% atau berjumlah
17 orang. Dari distribusi responden tersebut dapat disimpulkan
74
bahwa kategori usaha responden sebagian besar adalah menjual
barang. Distribusi karakteristik responden berdasarkan kategori
usaha ditunjukkan pada gambar 4.3 di bawah ini :
Gambar 4.3
Karakteristik Kategori Usaha Responden
Sumber : Pengolahan Data
4.1.4 Karekteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan jenis kelamin, responden pada penelitian ini
sebagian besar berjenis kelamin pria dengan presentase sebesar 52%
atau sejumlah 52 orang. Sedangkan untuk responden berjenis
kelamin wanita sebesar 48% atau sejumlah 48 orang.
Dari distribusi responden dapat disimpulkan bahwa mayoritas
mahasiswa yang menggunakan situs jejaring sosial facebook dalam
menyelesaikan mata kuliah entrepreneurship di IM Telkom adalah
berjenis kelamin pria. Dalam penelitian ini, baik pria atau pun wanita
tidak menjadi permasalahan, karena yang terpenting mereka sama-
75
sama mahasiswa IM Telkom yang menggunakan situs jejaring sosial
facebook dalam menyelesaikan tugas entrepreneurship.
Distribusi karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin
ditunjukkan pada gambar 4.4 di bawah ini :
Gambar 4.4
Karakteristik Jenis Kelamin Responden
Sumber : Pengolahan Data
4.2 Tanggapan Mahasiwa Atas Pemanfaatan Situs Jejaring
Sosial Facebook Berbasis Dimensi Marketing Dalam
Menyelesaikan Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah
Entrepreneurship di IM Telkom
Berikut adalah analisis mengenai tanggapan mahasiwa atas
pemanfaatan situs jejaring sosial facebook dalam menyelesaikan
tugas kelompok pada mata kuliah entrepreneurship di IM Telkom
yang diukur dengan berbasis dimensi marketing. Dengan adanya
tanggapan dari responden ini, dapat diketahui bagaimana gambaran
dari manfaat situs jejaring sosial facebook untuk menyelesaikan
tugas kelompok pada mata kuliah entrepreneurship.
76
4.2.1 Dimensi Promotion
Pengukuran manfaat situs jejaring sosial facebook dalam
menyelesaikan tugas kelompok pada mata kuliah
entrepreneurship dilihat dari variabel promotion adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.1
Tingkat Manfaat Situs Jejaring Sosial Facebook Berdasarkan
Variabel Promotion
Pernyataan STS TS S SS Jumlah Total Skor
% Skor Ideal
Sebagai salah satu cara terbaik untuk
promosi
0 3 62 35 100 332 83 400
Sebagai cara untuk
menginformasikan kepada konsumen
tentang barang/jasa
0 5 45 50 100 345 86,25 400
Membentuk “word of mouth” di dunia internet
0 2 62 36 100 334 83,5 400
Promosi yang Sangat atraktif
dinilai dari perspektif marketing
0 3 63 34 100 331 82,75 400
Memaksimalkan distribusi promosi
0 2 53 45 100 343 85,75 400
Rata-rata skor 1685 84,25 2000
Dari lima buah pernyataan yang menjadi item untuk variabel
promotion, tingkat manfaat situs jejaring sosial facebook pada
masing-masing mahasiswa berbeda untuk masing-masing itemnya.
77
Item pernyataan pertama mengenai cara terbaik untuk promosi,
mayoritas mahasiswa responden menjawab setuju dengan skor
sebesar 83%. Hal tersebut menunjukkan anggapan mahasiswa yang
sangat tinggi bahwa situs jejaring sosial facebook merupakan salah
satu cara terbaik dalam melakukan kegiatan promosi.
Untuk item pernyataan kedua mengenai cara untuk
menginformasikan kepada konsumen tentang barang atau jasa,
mayoritas mahasiswa menjawab sangat setuju dengan skor sebesar
86,25%. Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat manfaat situs
jejaring sosial facebook sangat tinggi dalam penyebaran informasi
barang atau jasa kepada konsumen bagi mahasiwa.
Untuk item pernyataan ketiga mengenai pembentukan word of
mouth di dunia internet, mayoritas mahasiswa menjawab setuju
dengan skor 83,5%. Hal tersebut menunjukkan anggapan mahasiswa
yang sangat tinggi bahwa situs jejaring sosial facebook bermanfaat
dalam membentuk word of mouth di dunia internet.
Untuk item pernyataan keempat mengenai facebook sebagai
promosi yang sangat atraktif dinilai dari perspektif dinilai dari
perspektif marketing, mayoritas mahasiswa menjawab setuju dengan
skor 82,75%. Hal tersebut menunjukkan anggapan mahasiswa yang
sangat tinggi bahwa situs jejaring sosial facebook merupakan
promosi yang sangat atraktif dinilai dari perspektif marketing.
Sedangkan untuk item pernyataan kelima mengenai distribusi
promosi, mayoritas mahasiswa menjawab setuju dengan skor sebesar
85,75%. Hal tersebut menunjukkan anggapan mahasiswa yang
sangat tinggi bahwa situs jejaring sosial facebook dapat
memaksimalkan distribusi promosi. Apabila seluruh skor pada
78
variabel promotion ini dirata-ratakan maka akan menghasilkan
persentase sebesar 84,25%. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat
situs jejaring sosial facebook sangat tinggi dilihat dari variabel
promotion.
Gambar 4.5
Posisi Tingkat Manfaat Situs Jejaring Sosial Facebook Pada
Variabel Promotion di Garis Kontinum
Berdasarkan gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat
situs jejaring sosial dilihat dari variabel promotion dinilai sangat
tinggi oleh mahasiswa. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase
yang didapat yaitu sebesar 84,25%, yang berdasarkan analisis rank
order mean skor persentase tersebut termasuk dalam kategori sangat
tinggi (81,25%-100%). Besarnya persentase manfaat situs jejaring
sosial facebook terhadap variabel promotion ini menunjukkan bahwa
betapa pentingnya kontribusi situs jejaring sosial facebook untuk
membantu mahasiswa melakukan kegiatan promosi dalam
menyelesaikan tugas kelompok entrepreneurship.
Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi
25% 43.75% 62.5% 100% 81.25%
84,25%
79
4.2.2 Dimensi Customer Relationship
Pengukuran manfaat situs jejaring sosial facebook dalam
menyelesaikan tugas kelompok pada mata kuliah entrepreneurship
dilihat dari variabel customer relationship adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2
Tingkat Manfaat Situs Jejaring Sosial Facebook Berdasarkan
Variabel Customer Relationship
Pernyataan STS TS S SS Jumlah Total Skor
% Skor Ideal
Memberikan kemudahan
dalam membangun
hubungan dengan konsumen
1 3 55 41 100 336 84 400
Membantu dalam memahami
harapan konsumen
dengan adanya komentar dari
konsumen/calon konsumen
0 4 61 35 100 331 82,75 400
Membantu dalam mendapatkan
konsumen baru
0 2 61 37 100 335 83,75 400
Membantu tim dalam
membentuk hubungan dengan calon konsumen
0 4 53 43 100 339 84,75 400
Dapat mengidentifikasi
lokasi calon konsumen
0 5 62 33 100 328 82 400
Rata-rata skor 1669 83,45 2000
80
Dari lima buah pernyataan yang menjadi item untuk variabel
customer relationship, tingkat manfaat situs jejaring sosial facebook
pada masing-masing mahasiswa berbeda untuk masing-masing
itemnya.
Item pernyataan pertama mengenai kemudahan dalam
membangun hubungan dengan konsumen, mayoritas mahasiswa
responden menjawab setuju dengan skor sebesar 84%. Hal tersebut
menunjukkan anggapan mahasiswa yang sangat tinggi bahwa situs
jejaring sosial facebook memberikan kemudahan dalam membangun
hubungan dengan konsumen.
Untuk item pernyataan kedua tentang membantu dalam
memahami harapan konsumen dengan adanya komentar dari
konsumen atau calon konsumen, mayoritas mahasiswa menjawab
setuju dengan skor sebesar 82,75%. Hal tersebut menunjukkan
anggapan mahasiswa yang sangat tinggi bahwa situs jejaring sosial
facebook membantu mahasiswa dalam memahami harapan
konsumen dengan adanya komentar dari konsumen atau calon
konsumen.
Untuk item pernyataan ketiga tentang membantu dalam
mendapatkan konsumen baru, mayoritas mahasiswa menjawab
setuju dengan skor sebesar 83,75%. Hal tersebut menunjukkan
anggapan mahasiswa yang sangat tinggi bahwa situs jejaring sosial
facebook membantu mahasiswa dalam mendapatkan konsumen baru.
Untuk item pernyataan keempat tentang membantu tim dalam
membentuk hubungan dengan calon konsumen, mayoritas
mahasiswa menjawab setuju dengan skor sebesar 84,75%. Hal
tersebut menunjukkan anggapan mahasiswa yang sangat tinggi
81
bahwa situs jejaring sosial facebook membantu mahasiswa atau tim
dalam membentuk hubungan dengan calon konsumen.
Sedangkan untuk item pernyataan kelima mengenai identifikasi
calon konsumen berdasarkan lokasi, mayoritas mahasiswa menjawab
setuju dengan skor sebesar 82%. Hal tersebut menunjukkan
anggapan mahasiswa yang sangat tinggi bahwa situs jejaring sosial
facebook dapat membantu mahasiswa dalam mengidentifikasi calon
konsumen berdasarkan lokasi. Apabila seluruh skor pada variabel
customer relationship ini dirata-ratakan maka akan menghasilkan
persentase sebesar 83,45%. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat
situs jejaring sosial facebook sangat tinggi dilihat dari variabel
customer relationship.
Gambar 4.6
Posisi Tingkat Manfaat Situs Jejaring Sosial Facebook Pada
Variabel Customer Relationship di Garis Kontinum
Berdasarkan gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat
situs jejaring sosial dilihat dari variabel customer relationship dinilai
sangat tinggi oleh mahasiswa. Hal tersebut dapat dilihat dari
persentase yang didapat yaitu sebesar 83,45%, yang berdasarkan
analisis rank order mean skor persentase tersebut termasuk dalam
kategori sangat tinggi (81,25%-100%). Besarnya persentase manfaat
Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi
25% 43.75% 62.5% 100% 83,45%
81.25%
82
situs jejaring sosial facebook terhadap variabel customer relationship
ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya kontribusi situs jejaring
sosial facebook untuk membantu mahasiswa membentuk hubungan
dengan para konsumen mereka dalam menyelesaikan tugas
kelompok entrepreneurship.
4.2.3 Dimensi Brand Awareness
Pengukuran manfaat situs jejaring sosial facebook dalam
menyelesaikan tugas kelompok pada mata kuliah entrepreneurship
dilihat dari variabel brand awareness adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3
Tingkat Manfaat Situs Jejaring Sosial Facebook Berdasarkan
Variabel Brand Awareness
Pernyataan STS TS S SS Jumlah Total Skor
% Skor Ideal
Menciptakan Brand Awereness
1 3 66 30 100 325 81,25 400
Memberikan peluang kepada
tim dalam membentuk
pondasi bisnis dan brand yang
kuat
0 4 62 34 100 330 82,5 400
Mengetahui tanggapan konsumen
tentang brand kita
0 2 59 39 100 337 84,25 400
Untuk mendapatkan
popularitas yang berkelanjutan
0 2 63 35 100 333 83,25 400
Rata-rata skor 1325 82,81 1600
83
Dari empat buah pernyataan yang menjadi item untuk variabel
brand awareness, tingkat manfaat situs jejaring sosial facebook pada
masing-masing mahasiswa berbeda untuk masing-masing itemnya.
Item pernyataan pertama mengenai penciptaan brand
awareness, mayoritas mahasiswa responden menjawab setuju
dengan skor sebesar 81,25%. Hal tersebut menunjukkan anggapan
mahasiswa yang tinggi bahwa situs jejaring sosial facebook dapat
menciptakan brand awareness.
Untuk item pernyataan kedua tentang pondasi bisnis dan brand
yang kuat, mayoritas mahasiswa menjawab setuju dengan skor
sebesar 82,5%. Hal tersebut menunjukkan anggapan mahasiswa yang
sangat tinggi bahwa situs jejaring sosial facebook membuka peluang
kepada tim dalam membentuk pondasi bisnis dan brand yang kuat.
Untuk item pernyataan ketiga tentang tanggapan konsumen
terhadap brand tim mereka, mayoritas mahasiswa menjawab setuju
dengan skor sebesar 84,25%. Hal tersebut menunjukkan anggapan
mahasiswa yang sangat tinggi bahwa situs jejaring sosial facebook
membantu mahasiswa untuk mengetahui tanggapan konsumen
tentang brand tim mereka.
Sedangkan untuk item pernyataan keempat mengenai
popularitas yang berkelanjutan, mayoritas mahasiswa menjawab
setuju dengan skor sebesar 83,25%. Hal tersebut menunjukkan
anggapan mahasiswa yang sangat tinggi bahwa situs jejaring sosial
facebook dapat membantu mahasiswa dalam mendapatkan
popularitas yang berkelanjutan. Apabila seluruh skor pada variabel
brand awareness ini dirata-ratakan maka akan menghasilkan
persentase sebesar 82,81%. Hal ini menunjukkan bahwa manfaat
84
situs jejaring sosial facebook sangat tinggi bagi variabel brand
awareness.
Gambar 4.7
Posisi Tingkat Manfaat Situs Jejaring Sosial Facebook Pada
Variabel Brand Awareness di Garis Kontinum
Berdasarkan gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat
situs jejaring sosial dilihat dari variabel brand awareness dinilai
sangat tinggi oleh mahasiswa. Hal tersebut dapat dilihat dari
persentase yang didapat yaitu sebesar 82,6%, yang berdasarkan
analisis rank order mean skor persentase tersebut termasuk dalam
kategori sangat tinggi (81,25%-100%). Besarnya persentase manfaat
situs jejaring sosial facebook terhadap variabel brand awareness ini
menunjukkan bahwa betapa pentingnya kontribusi situs jejaring
sosial facebook untuk membantu mahasiswa membentuk suatu brand
awareness dari usaha yang mereka jalankan dalam menyelesaikan
tugas kelompok entrepreneurship.
4.2.4 Dimensi Cost
Pengukuran manfaat situs jejaring sosial facebook dalam
menyelesaikan tugas kelompok pada mata kuliah entrepreneurship
dilihat dari variabel cost dalah sebagai berikut :
Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi
25% 43.75% 62.5% 100% 82,81%
81.25%
85
Tabel 4.4
Tingkat Manfaat Situs Jejaring Sosial Facebook Berdasarkan
Variabel Cost
Pernyataan STS TS S SS Jumlah Total Skor
% Skor Ideal
Tidak diperlukan cost
0 2 46 52 100 350 87,50 400
Pengukuran manfaat situs jejaring sosial facebook dalam
menyelesaikan tugas kelompok pada mata kuliah entrepreneurship
dilihat dari variabel cost diwakili oleh satu pernyataan saja yakni
tidak diperlukan cost, mayoritas mahasiswa menjawab sangat setuju
dengan skor sebesar 87,5%. Hal tersebut menunjukkan anggapan
mahasiswa yang sangat tinggi bahwa pemanfaatan situs jejaring
sosial facebook tidak diperlukan biaya. Hal ini menunjukkan bahwa
manfaat situs jejaring sosial facebook sangat tinggi bagi variabel
cost.
Gambar 4.8
Posisi Tingkat Manfaat Situs Jejaring Sosial Facebook Pada
Variabel Cost di Garis Kontinum
Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi
25% 43.75% 62.5% 100%
87,50%
81.25%
86
Berdasarkan gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa manfaat
situs jejaring sosial dilihat dari variabel cost dinilai sangat tinggi oleh
mahasiswa. Hal tersebut dapat dilihat dari persentase yang didapat
yaitu sebesar 87,5%, yang berdasarkan analisis rank order mean skor
persentase tersebut termasuk dalam kategori sangat tinggi (81,25%-
100%). Besarnya persentase manfaat situs jejaring sosial facebook
terhadap variabel cost ini menunjukkan bahwa betapa pentingnya
kontribusi situs jejaring sosial facebook untuk membantu mahasiswa
dalam menyelesaikan tugas kelompok entrepreneurship secara
efisien karena memang untuk memiliki account situs jejaring sosial
facebook hanya membutuhkan account email tanpa dipungut biaya.
4.3 Total Persentase Rata-Rata Pemanfaatan Situs Jejaring
Sosial Facebook Berbasis Marketing Dalam Menyelesaikan
Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Entrepreneurship.
Berdasarkan tanggapan mahasiwa atas pemanfaatan situs
jejaring sosial facebook dalam menyelesaikan tugas kelompok pada
mata kuliah entrepreneurship di IM Telkom yang diukur dengan
basis dimensi marketing di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat
pemanfaatan situs jejaring sosial facebook setelah merasakan
manfaat dari penggunaan situs jejaring sosial facebook secara
keseluruhan adalah sebagai berikut :
87
Tabel 4.5
Tingkat Manfaat Facebook Berbasis Dimensi Marketing
Variabel Total Skor
Skor Ideal
%
Promotion 1685 2000 84.25 Customer Relationship 1669 2000 83.45 Brand Awereness 1325 1600 82.81 Cost 350 400 87,50
Rata-rata skor 5029 6000 84.50
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, dapat diketahui bahwa keempat
dimensi marketing yang merupakan variabel pengukuran dalam
penelitian ini memperoleh persepsi tingkat manfaat dari situs jejaring
sosial facebook yang berbeda-beda. Persentase tertinggi diperoleh
variabel cost dengan skor sebesar 87,50%. Sedangkan persentase
terendah diperoleh variabel brand awareness dengan skor sebesar
82,81%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan situs
jejaring sosial facebook dalam menyelesaikan tugas kelompok pada
mata kuliah entrepreneurship berbeda untuk setiap variabel
pengukurannya. Perbedaan dari tingkat manfaat tersebut dipengaruhi
oleh faktor pengalaman mahasiswa dalam menggunakan facebook
ketika mengerjakan tugas kelompok walkabout project pada mata
kuliah entrepreneurship. Setiap mahasiswa memiliki persepsi yang
berbeda-beda karena ditentukan dari hasil atau kinerja dari masing-
masing tim entrepreneurship mereka.
Apabila hasil dari tingkat manfaat situs jejaring sosial facebook
pada masing-masing variabel dirata-ratakan maka akan mendapatkan
angka sebesar 84,50%. Persentase tersebut menunjukkan tingkat
88
manfaat dari situs jejaring sosial facebook secara keseluruhan dilihat
dari dimensi marketing masuk kedalam kategori sangat tinggi.
Gambar 4.9
Posisi Tingkat Manfaat Facebook Berbasis Dimensi Marketing di
Garis Kontinum
Berdasarkan gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat
pemanfaatan situs jejaring sosial facebook dalam menyelesaikan
tugas kelompok pada mata kuliah entrepreneurship secara
keseluruhan dinilai sangat tinggi oleh mahasiswa. Hal ini dapat
dilihat dari persentase yang didapat yaitu sebesar 83,8%, yang
berdasarkan analisis rank order mean termasuk dalam kategori
sangat tinggi (81,25%-100%). Tingkat manfaat ini menunjukkan
persepsi para mahasiswa yang beranggapan bahwa situs jejaring
sosial facebook memiliki manfaat yang sangat tinggi dalam
menunjang kesuksesan tugas kelompok entrepreneurship mereka.
Hal tersebut dapat dijadikan landasan bagi mahasiswa yang akan
menggunakan situs jejaring sosial facebook dalam melaksanakan
tugas kelompok entrepreneurship pada tahun ajaran yang berikutnya.
Dengan demikian tingkat keberhasilan tugas entreprenurship akan
meningkat dan dapat menghasilkan nilai yang memuaskan.
Sangat Rendah Rendah Tinggi Sangat Tinggi
25% 43.75% 62.5% 100% 81.25%
84,50 %
89
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil
beberapa kesimpulan yang diharapkan dapat memberikan jawaban
terhadap perumusan masalah dan tujuan dilakukannya penelitian ini.
Pemanfaatan situs jejaring sosial facebook dilihat dari dimensi
marketing dalam menyelesaikan tugas kelompok pada mata kuliah
entrepreneurship oleh mahasiswa IM Telkom menurut persepsi
mahasiswa IM Telkom jurusan MBTI, memberikan manfaat dalam 4
aspek yakni :
a. Promotion
Persepsi tingkat manfaat situs jejaring sosial facebook
terhadap variabel promotion dalam penelitian ini memperoleh
peringkat sangat tinggi oleh mahasiswa. Tingginya tingkat
manfaat tersebut ditunjukkan oleh skor yang diperoleh sebesar
84,25%.
Diantara kelima variabel promotion yang dijadikan sebagai
alat ukur tingkat manfaat situs jejaring sosial facebook,
persentase tertinggi didapatkan oleh pernyataan yang
menyatakan bahwa situs jejaring sosial facebook sebagai cara
untuk menginformasikan kepada konsumen tentang barang atau
jasa dengan skor sebesar 86,25%. Sedangkan persentase
terendah didapatkan oleh pernyataan : facebook sebagai
promosi yang sangat atraktif dinilai dari perspektif marketing
dengan skor sebesar 82,75%. Dengan demikian situs jejaring
90
sosial facebook dapat dikatakan sebagai media promosi yang
handal dalam menyelesaikan tugas kelompok pada mata kuliah
entrepreneurship.
b. Customer relationship
Persepsi tingkat manfaat situs jejaring sosial facebook
terhadap variabel customer relationship dalam penelitian ini
memperoleh peringkat sangat tinggi oleh mahasiswa. Tingginya
tingkat manfaat tersebut ditunjukkan oleh skor yang diperoleh
sebesar 83,45%.
Diantara kelima variabel customer relationship yang
dijadikan sebagai alat ukur tingkat manfaat situs jejaring sosial
facebook, persentase tertinggi didapatkan oleh pernyataan yang
menyatakan bahwa situs jejaring sosial facebook membantu tim
dalam membentuk hubungan dengan calon konsumen dengan
skor sebesar 84,75%. Sedangkan persentase terendah
didapatkan oleh pernyataan yang menyatakan facebook dapat
mengidentifikasi lokasi calon konsumen dengan skor sebesar
82,75%. Dengan demikian situs jejaring sosial facebook dapat
dikatakan sebagai media yang handal dalam membangun
hubungan dengan para konsumen bahkan dapat dimanfaatkan
untuk mengidentifikasi lokasi calon konsumen.
c. Brand awareness
Persepsi tingkat manfaat situs jejaring sosial facebook
terhadap variabel brand awareness dalam penelitian ini
memperoleh peringkat sangat tinggi oleh mahasiswa. Tingginya
91
tingkat manfaat tersebut ditunjukkan oleh skor yang diperoleh
sebesar 82,81%.
Diantara kelima variabel promotion yang dijadikan
sebagai alat ukur tingkat manfaat situs jejaring sosial facebook,
persentase tertinggi didapatkan oleh pernyataan yang
menyatakan bahwa situs jejaring sosial facebook sebagai cara
untuk mengetahui tanggapan konsumen tentang brand tim
dengan skor sebesar 84,25%. Sedangkan persentase terendah
didapatkan oleh pernyataan : menciptakan brand awareness
dengan skor sebesar 81,25%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa situs jejaring sosial facebook berdasarkan
persepsi mahasiswa IM Telkom dinilai handal dalam
menunjang performansi kelompok dari segi brand awareness.
d. Cost
Persepsi tingkat manfaat situs jejaring sosial facebook
terhadap variabel cost dalam penelitian ini memperoleh
peringkat sangat tinggi oleh mahasiswa. Tingginya tingkat
manfaat tersebut ditunjukkan oleh skor yang diperoleh sebesar
87,50%. Angka ini merupakan angka tertingi dibandingkan
dengan angka variabel dimensi marketing lainnya. Tingginya
angka variabel ini menunjukkan bahwa situs jejaring sosial
facebook sangat bermanfaat bagi mahasiswa dalam
mewujudkan marketing yang handal dengan biaya yang efisien.
Sangat tingginya tingkat manfaat dari keempat variabel
dimensi marketing diatas dapat dijadikan landasan bagi
mahasiswa IM Telkom yang akan menggunakan situs jejaring
sosial facebook dalam menyelesaikan tugas kelompok
92
entrepreneurship pada tahun ajaran berikutnya untuk
menunjang kelompok dalam kegiatan marketing barang atau
jasa yang dijual kepada semua pengguna facebook, yang mana
bukan hanya mahasiswa IM Telkom saja. Dengan marketing
yang tepat dan cermat dapat membantu mahasiswa dalam
mewujudkan tingkat profit yang diinginkan dari kegiatan
entrepreneurship dan dalam memperoleh nilai yang maksimal
untuk mata kuliah entrepreneurship.
Disamping itu dengan adanya pemanfaatan situs jejaring
sosial facebook diharapkan mahasiswa dapat terbantu untuk
membentuk atau menjalankan suatu bisnis yang potensial dan
akhirnya dapat menjadi seorang entrepreneur yang handal yang
dapat membuka lapangan pekerjaan diseluruh pelosok
nusantara seperti yang ditujukan oleh IM Telkom dengan
diselenggarakannya mata kuliah entrepreneurship ini .
5.2 Saran
Pesatnya pertumbuhan facebook di Indonesia dimana
terdapat 12 juta pengguna facebook ternyata memberikan
banyak manfaat bagi dunia jejaring sosial bahkan dunia bisnis
Indonesia. Sayangnya pertumbuhan jumlah pengguna facebook
yang pesat di Indonesia ternyata tidak diimbangi dengan jumlah
penelitian yang meneliti tentang fenomena facebook di
Indonesia dan para penggunanya. Terbukti masih terbatasnya
informasi atau penelitian yang valid dan akurat mengenai
penggunaan situs jejaring sosial facebook khususnya terhadap
para penggunanya di Indonesia.
93
Peneliti berharap mahasiswa harus cermat dalam
menggunakan facebook karena di era serba internet seperti
sekarang bukan tidak mungkin timbul ancaman dari
penggunaan facebook yang tidak dikelola dengan baik.
Untuk kedepannya peneliti berharap akan lebih banyak
peneliti lain yang berusaha meneliti tentang fenomena situs
jejaring sosial facebook terhadap dunia entrepreneurship di
Indonesia. Karena berdasarkan data pengguna situs jejaring
sosial facebook yang peneliti paparkan menunjukkan
penggunaan situs jejaring sosial facebook di Indonesia dari
waktu ke waktu semakin marak. Tentu jika semisalnya terdapat
banyak informasi yang akurat tentang pemanfaatan situs
jejaring sosial di Indonesia maka akan sangat berarti bagi para
pengguna facebook khususnya bagi mahasiswa yang berjiwa
entrepreneur yang ingin memanfaatkan facebook dalam
menunjang usahanya.
94
DAFTAR PUSTAKA
Bygrave, Entrepreneurship (terjemahan). Jakarta : Binarupa
Aksara, 1996.
Donald F. Kuratko dan Richard M. Hodgetts. (1989)
Entrepreneurship A Contemporary Approach, Dryden.
New York.
Harris & Rae (2009). “Sosial networks: the future of marketing for
small business”. Journal Of Business Strategy. Vol. 30
No. 5, hal. 24-31, Emerald Group Publishing Limited.
Hisrich, Michael P. Peters & Dean A. (2009) Entrepreneurship,
Shepherd, McGraw Hill International edition, seventh
edition. Singapore.
Http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/02/08/03530778/dunia.inter
net.kita Diakses 10 April 2010.
Http://www.checkfacebook.com/. diakses 10 April 2010.
Http://www.extension.iastate.edu/agdm/wholefarm/pdf/c5-07.pdf
Diakses 10 April 2010.
Http://www.facebakers.com/countries-with-facebook/ID/ diakses 9
April 2010.
Http://www.facebook.com/facebook#!/facebook?v=info diakses 9
April 2010.
Http://www.internetworldstats.com/asia/id.htm diakses 9 April 2010.
John J. Kao. (1991) The Entrepreneur Harvard Business School,
Prentice Hall, United Stated of America.
95
Keenan & Shiri (2009). “Sociability and sosial interaction on sosial
networking”. Library Review Vol. 58 No. 6, hal.. 438 –
450, Emerald Group Publishing Limited.
Kotler. (1996) Marketing Management analysis, Planning,
Implementation, and Control, eight edition. Prenctice Hall
International Edition, United Stated Of America
Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane (2006) Marketing
Management12th edition. New Jersey, Pearson Education,
Inc.
Kruger, N. (1993). The Impact Of Prior Entrepreneural Theory
exposure on Perception Of New Venture Feasibility and
Desiarbility. Entrepreneurship Theory & Practice, Vol 18,
31, 5-21.
Kumar, Vijay and WJ. Reinartz. (2008). Customer Relationship Management: A Databased Approach. New York, John Wiley & Sons.
Lal, John Q, & Kasturi R. (2009) Marketing Management, McGraw
Hill International edition, text and cases. Singapore
Meredith, Geoffrey G. (2002). Kewirausahaan : teori dan Praktek.
Jakarta : PPM
Palmer & Lewis (2009) . “An experiential, social network-based
approach to direct marketing”. Direct Marketing an
International Journal. Vol. 3 No. 3, hal. 162- 176, Emerald
Group Publishing Limited.
Prasetyo, Bambang. (2005). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta :
PT Raja Grafindo Persada.
Sugiono. (2007). Statistika Untuk Penelitian, Bandung, Alfabeta.
96
Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi
Keempat Jilid 1 dan 2. Terj. Kwan Men Yon. Jakarta:
Salemba Empat.
Sugiyono, (2009). Metode Penelitian Bisnis : Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : CV Alfabeta
Umar, Husein (2008). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis
Bisnis. Edisi 2. Jakarta : PT Raja Grafindo Perkasa.
Zickmund, William G. (2007). Bussiness Research Method. USA :
Dryden Press.
97
LAMPIRAN
98
KUESIONER
Pemanfaatan Situs Jejaring Sosial Facebook
Dalam Menyelesaikan Tugas Kelompok
Pada Mata Kuliah Entrepreneurship
di Institut Manajemen Telkom
Pada Tahun 2010
Kuesioner ini disusun untuk keperluan penelitian dalam rangka
penyusunan proposal skripsi pada program Manajemen Bisnis
Telekomunikasi dan Informatika Institute Manajemen Telkom yang
akan digunakan untuk mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap
penggunaan situs jejaring sosial facebook untuk menyelesaikan tugas
kelompok pada mata kuliah entrepreurship di Institut Manajemen
Telkom.
Hormat saya,
January Perdana putra
(105.401.058)
99
No. Responden :
A. Screening Question
Berilah tanda checklist (√) pada jawaban yang anda pilih.
1. Apakah anda menggunakan situs jejaring sosial facebook dalam
menyelesaikan tugas kelompok pada mata kuliah
entrepreneurship ?
( ) Ya ( ) Tidak (Stop)
(Apabila ya, silahkan menuju ke pertanyaan selanjutnya)
B. Data Responden
Isilah pertanyaan dibawah ini dan diberi tanda check list (√)
pada kotak yang telah tersedia, pilihan jawaban yangs sesuai
dengan pendapat anda secara benar.
1. Saya adalah angkatan :
( ) 2005 ( ) 2006 ( ) 2007
2. Saya ada di kelas :
( ) A ( ) B ( ) C ( ) D
( ) E ( ) F ( ) G ( ) H
3. Kategori usaha yang ada dalam tim saya adalah
( ) Barang ( ) Jasa
( ) Keduanya (Barang & jasa)
100
4. Jenis Kelamin saya :
( ) Pria ( ) Wanita
C. Pertanyaan
Isilah pertanyaan dibawah ini dan diberi tanda check list (√) pada
kotak yang telah tersedia, pilihan jawaban yang sesuai dengan
pendapat anda secara benar. Dengan memilih :
STS : Sangat Tidak Setuju S : Setuju
TS : Tidak Setuju SS : Sangat
Setuju
No Pertanyaan STS TS S SS
1 Sebagai salah satu cara terbaik
untuk promosi
2 Sebagai cara untuk
menginformasikan kepada
konsumen tentang barang/jasa
3 Membentuk “word of mouth” di
dunia internet
4 Promosi yang Sangat atraktif
dinilai dari perspektif marketing
5 Memaksimalkan distribusi
promosi
6 Memberikan kemudahan dalam
membangun hubungan dengan
konsumen
101
7 Membantu dalam memahami
harapan konsumen dengan
adanya komentar dari
konsumen/calon konsumen
8 Membantu dalam mendapatkan
konsumen baru
9 Membantu tim dalam
membentuk hubungan dengan
calon konsumen
10 Dapat mengidentifikasi lokasi
calon konsumen
11 Menciptakan Brand Awereness
12 Memberikan peluang kepada tim
dalam membentuk pondasi
bisnis dan brand yang kuat
13 Mengetahui tanggapan
konsumen tentang brand kita
14 Untuk mendapatkan popularitas
yang berkelanjutan
15 Tidak diperlukan cost untuk
menggunakan facebook sebagai
media
102
Lampiran 2 : Hasil SPSS 13 Validitas dan Reabilitas
Item Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted VAR00001 27,5680 71,438 ,664 ,916 VAR00002 26,1731 72,388 ,591 ,919 VAR00003 26,7687 73,889 ,440 ,923 VAR00004 27,2135 73,760 ,437 ,924 VAR00005 26,9781 73,946 ,428 ,924 VAR00006 27,7694 68,995 ,865 ,910 VAR00007 27,7694 68,995 ,865 ,910 VAR00008 27,4815 72,795 ,515 ,921 VAR00009 27,5865 72,635 ,521 ,921 VAR00010 27,8335 69,429 ,765 ,913 VAR00011 27,7361 67,789 ,872 ,910 VAR00012 27,5865 72,635 ,521 ,921 VAR00013 27,8335 69,429 ,765 ,913 VAR00014 27,2802 74,095 ,490 ,921 VAR00015 27,7361 67,564 ,889 ,909
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,922 15