SKRIPSI
PENGARUH PEMILIHAN LOKASI TOKO PAKAIAN
TERHADAP TINGKAT PENJUALAN
MENURUT ETIKA BISNIS ISLAM
(Studi Komperatif Antara Pasar Baru Rumbia Dan Pasar Gaya Baru
Lampung Tengah)
Oleh :
IRA FARLINA ROISAH SANI
NPM : 13103164
Jurusan : Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1440 H/ 2019 M
PENGARUH PENETAPAN SEGMENTASI PASAR TERHADAP
TINGKAT PENJUALAN DITOKO PAKAIAN
MENURUT ETIKA BISNIS ISLAM
(Studi pada Pasar Baru Rumbia Lampung Tengah)
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh:
IRA FARLINA ROISAH SANI
NPM. 13103164
Pembimbing I : Siti Zulaikha, S.Ag, MH
Pembimbing II : Zumaroh, M.E.Sy
Jurusan : Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi Dan Bisnis Islam
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO
1440 H/ 2019 M
PENGARUH PEMILIHAN LOKASI TOKO PAKAIAN TERHADAP
TINGKAT PENJUALAN MENURUT ETIKA BISNIS ISLAM
(Studi Komparatif Antara Pasar Baru Rumbia Dan Pasar Gaya Baru)
ABSTRAK
Oleh
IRA FARLINA ROISAH SANI
Ketepatan pemilihan lokasi merupakan salah satu faktor yang menentukan
kesuksesan sebuah usaha. Para pengusaha selalu memiliki lokasi yang dekat
dengan para pelanggan dalam rangka memberikan pelayanan prima pada para
pelanggan agar hubungan dapat terjaga dengan baik. Lokasi bisnis yang tepat
diharapkan dapat memenuhi harapan pengusaha untuk menarik konsumen dalam
rangka mendapatkan keuntungan dan sebaliknya, apabila terdapat kesalahan
dalam pemilihan lokasi akan sangat menghambat kinerja bisnis dan secara
otomatis keuntungan maksimal tidak akan dapat dirasakan oleh pengusaha
tersebut. Maka pemilihan lokasi bisnis yang dekat dengan target pasar serta
ketersediaan infrastruktur yang memadai merupakan sebuah strategi yang juga
dapat memudahkan konsumen untuk mendapatkan produk/jasa yang diinginkan.
Dari latar belakang tersebut peneliti mengemukakan pertanyaan yaitu “
Bagaimana konsep etika bbisnis islam mengenai lokasi usaha dan tingkat
penjualan pada Pasar Baru Rumbia Dan Pasar Gaya Baru “
Jenis penelitian ini termasuk penelitian lapangan, yaitu di Pasar Baru
Rumbia Dan Pasar Gaya Baru. Penelitian ini bersifat deskriptif, karena penelitian
ini berupaya mengumpulkan fakta yang ada, penelitian berfokus pada usaha
mengungkapkan suatu masalah dan keadaan sebagaiaman adanya, yang diteliti
dan dipelajari sebagai suatu yang utuh. Teknik pengumpulan yang digunakan
adalah teknik wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data dilakukan
menggunakan data-data yang diperoleh dalam bentuk uraian-uraian kemudian
data tersebut dianalisa menggunakan cara berfikir induktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan yang sangat kuat antara
tempat usaha dengan keuntungan. Hal ini dapat dilihat dari nilai koefisien
korelasinya yang sangat kuat. Tempat usaha berpengaruh positif terhadap
keuntungan yang diperoleh pedagang di Pasar Baru Rumbia Dan Pasar Gaya
Baru. Dalam memperoleh keuntungan telah sesuai dengan prinsip-prinsip
ekonomi islam. Dagangan yang terjual terbebas dari unsur haram atau ilegal.
MOTTO
Artinya : “Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka
bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.” (Q.S. Al-Jumu’ah: 62.10)
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada Allah SWT. Saya
mmempersembahkan skripsi ini kepada:
1. Kepada orang tua saya Ibu Elin Herlina dan Bapak Haeruman yang
tidak pernah lelah untuk mendoakan dan mendukung peneliti baik
dalam bentuk moril dan materil serta selalu mencurahkan kasih sayang
dan motivasi yang tidak terbatas. Semoga Allah SWT selalu
mencurahkan kasih sayang kepada mereka.
2. Kepada Ibu Siti Zulaikha, S.Ag, MH dan Ibu Zumaroh, M.E.Sy selaku
pembimbing yang telah memberikan bimbingan yang sangat berharga
dalam mengarahkan dan memberikah motivasi.
3. Rekan-rekan seperjuangan di Jurusan Ekonomi Syariah angkatan 2013
yang telah memberikan dukungan. Semoga kalian bisa melanjutkan
mimpi-mimpi kalian dan menjadi orang-orang yang dapat di andalkan.
4. Sahabat-sahabat terbaik saya yang telah memberikan dukungan dan
motivasi. Semoga kita tetap menjadi sahabat yang selalu diridhoi Allah
SWT dan menjadi sahabat sampai di Surga-Nya.
5. Almamater IAIN Metro tempat saya menggali ilmu dan mempertajam
intelektual yang selalu saya banggakan. Semoga orang yang telah
berjasa sehingga skripsi ini selesai dibalas dengan pahala yang berlipat
ganda dari Allah SWT. Aamiin
KATA PENGANTAR
Segala Puji milik Allah SWT, rasa syukur peneliti haturkan kehadirat
Allah SWT, atas rahmat, hidayah, taufik dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah
memberikan dan menghantarkan kita pada kerangka pembelanjaran hidup yang
memiliki makna yang tinggi.
Penelitian skripsi ini adalah merupakan salah satu bagian dari persyaratan
untuk menyelesaikan pendidikan program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam IAIN Metro guna memperoleh gelar S.E. Upaya penyelesaian skripsi
ini, penulis telah menerima banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.
Oleh karenanya peneliti mengucapkan terimakasih kepada:P
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Enizar, M.Ag selaku Rektor IAIN Metro.
2. Ibu Dr. Widhya Ninsiana, M. Hum selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Islam.
3. Ibu Siti Zulaikha, S.Ag, MH dan ibu Zumaroh, M.E.Sy selaku pembimbing
yang telah memberikan bimbingan yang sangat berharga dalam mengarahkan
dan memberikan motivasi.
4. Bapak dan Ibu, selaku Dosen, Karyawan/Karyawati IAIN Metro yang telah
menyediakan waktu dan fasilitas dalam rangka pengumpulan data.
5. Kepada Pasar Baru Rumbia Dan Pasar Gaya Baru yang telah memberikan izin
kepada peneliti untuk melakukan penelitian.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
HALAMAN ABSTRAK ................................................................................ v
HALAMAN ORISINALITAS PENELITIAN ............................................. vi
HALAMAN MOTO ....................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Pertanyaan Penelitian .................................................................... 8
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 9
E. Penelitian Relevan .......................................................................... 10
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 13
A. Lokasi Usaha .................................................................................. 13
1. Pengertian Lokasi Usaha .......................................................... 13
2. Faktor-faktor Pertimbangan dalam Pemilihan Lokasi Usaha .. 16
3. Tahap Pemilihan Lokasi ........................................................... 17
4. Konsep Lokasi Dalam Ekonomi Islam ................................... 18
B. Tingkat Penjualan........................................................................... 19
1. Pengertian tingkat penjualan .................................................. 19
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penjualan ........... 21
C. Etika Bisnnis Dalam Islam ............................................................. 24
1. Pengertian Etika Bisnis Islam .................................................. 24
2. Prinsip Pemasaran Dalam Islam............................................... 25
3. Konsep Etika Dalam Pemasaran .............................................. 26
4. Norma Dan Etika Umum Dalam Bidang Pemasaran ............... 27
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................... 29
A. Jenis dan Sifat Penelitian ............................................................... 29
B. Sumber Data .................................................................................. 30
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 32
D. Teknik Analisis Data ...................................................................... 34
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................... 36
A. Gambaran Umum Pemilihan Lokasi Toko Pasar Baru
Rumbia Dan Pasar Gaya Baru........................................................ 36
1. Sejarah Berdirinya Pasar Baru Rumbia dan Pasar Gaya Baru . 36
2. Visi dan Misi Pasar Baru Rumbia dan Pasar Gaya Baru ......... 37
3. Struktur Organisasi Pasar Baru Rumbia dan Pasar Gaya Baru 39
4. Tata Letak Lokasi Pasar ........................................................... 40
B. Pembahasan .................................................................................... 41
1. Pengaruh Pemilihan Lokasi Toko Pakaian Terhadap Tingkat
Penjualan .................................................................................. 41
2. Pandangan Etika Bisnis Islam Terhadap Pemilihan Lokasi
Toko Pakaian Terhadap Tingkat Penjualan ............................. 48
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 52
A. Kesimpulan ................................................................................... 52
B. Saran ............................................................................................... 53
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
1. Perbandingan Antara Pasar Baru Rumbia Dan Pasar Gaya Baru .............. 46
2. Data distribusi keuntungan pedagang ........................................................ 47
DAFTAR GAMBAR
1. Struktur Organisasi Pasar Baru Rumbia dan Pasar Gaya Baru .................. 39
2. Struktur Organisasi Pasar Gaya Baru ................................................................. 40
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Bimbingan
2. Outline
3. Alat Pengumpul Data
4. Surat Research
5. Surat Tugas
6. Surat Balasan Izin Research
7. Formulir Konsultasi Bimbingan Skripsi
8. Foto-Foto Penelitian
9. Surat Keterangan Bebas Pustaka
10. Riwayat Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bisnis saat ini akan
menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Situasi yang seperti ini
menuntut setiap perusahaan untuk lebih seksama mengarahkan perhatian pada
banyak faktor untuk menentukan keberhasilannya.
Salah satunya adalah menentukan tempat untuk bisnis. Lokasi adalah letak
atau tempat yang digunakan pengusaha pada daerah yang strategis sehingga
dapat memaksimalkan laba. Lokasi pemasaran yang nyaman, aman, bersih,
ramai, dan mudah di jangkau merupakan merupakan beberapa kriteria lokasi
yang diminati oleh banyak konsumen.
Lokasi pemasaran adalah suatu wilayah atau tempat dimana perusahaan
dapat menjalankan atau melaksanakan kegiatan pemasaran kepada
masyarakat. Jadi pemilihan lokasi berdagang merupakan keputusan penting
yang harus membujuk pelanggan ketempat bisnis dalam memenuhi
kebutuhan, karena pemilihan lokasi mempunyai fungsi yang strategis dalam
menentukan tercapainya tujuan badan usaha.
Sebelum memulai usaha alangkah baiknya seseorang entrepreneur
melibatkan konsep marketing mix yang dikenal dengan 4P (product, price,
place, promotion) di dalam peranan bisnisnya terlebih lagi jika seorang
entrepreneur tersebut baru memulai sebuah start up. Fokus pembahasan kai ini
adalah place yang terkait dengan pemilihan lokasi usaha dalam bisnis.
Menurut Kolter place merupakan segala sesuatu yang menunjukkan
berbagai kegiatan bisnis untuk membuat produk agar usaha yang dijalankan
juga dapat bersaing secara efektif, maka perlu adanya lokasi usaha yang
strategis dan mudah dijangkau oleh konsumen. 1
Ketepatan pemilihan lokasi merupakan salah satu faktor yang menentukan
kesuksesan sebuah usaha. Para pengusaha selalu memiliki lokasi yang dekat
dengan para pelanggan dalam rangka memberikan pelayanan prima pada para
pelanggan agar hubungan dengan para pelanggan dapat terjaga dengan baik.
Lokasi bisnis yang tepat diharapkan dapat memenuhi harapan pengusaha
untuk menarik konsumen dalam rangka mendapkan keuntungan dan
sebaliknya apabila terdapat kesalahan dalam pemilihan lokasi akan sangat
menghambat kinerja bisnis dan secara otomatis keuntungan maksimal tidak
akan dapat dirasakan oleh penguhasa tersebut.
Maka pemilihan lokasi bisnis yang dekat dengan target pasar serta
ketersediaan infrastruktur yang memadai merupakan sebuah strategi yang juga
dapat memudahkan kosumen untuk mendapatkan produk/jasa yang
diinginkannya. Harding menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi
lokasi bisnis yaitu lingkungan masyarakat, sumber daya alam, tenaga kerja,
1 Kolter, Philiph dan Kevin Lane Kellcer. 2009. Manajemen Pemasaran. Terjemah oleh
Benyamin Molan. Edisi Keduabelas. Jilid 1. Jakarta: Indeks.
kedekatan dengan pasar, fasilitas dan biaya transportasi, dan pembangkit
tenaga listrik.2
Keputusan pemilihan lokasi biasanya juga tergantung pada jenis bisnis apa
yang dimiliki oleh para pengusaha tersebut. Dibalik penentuan ini terdapat
strategi penentuan lokasi yang harus diketahui oleh pemilik usaha dalam
rangka memaksimalkan keuntungan pada lokasi mereka dikedepannya.
Berbeda jenis perusahaan maka akan berbeda pula faktor yang menjadi
pertimbangan dalam pemilihan lokasi.
Berdagang merupakan sebuah kegiatan yang mengglobal. Setiap sisi
kehidupan diwarnai oleh bisnis, baik dalam lingkup yang besar, Negara,
maupun dalam lingkup kecil skala mikro yang pastinya terlibat didalam proses
bisnis yang terjadi. Selain untuk mendapatkan yang mereka inginkan seperti
keuntungan, juga menaikan tingkat ekonomi yang ada. Perdagangan
merupakan kegiatan usaha dagang yang dilakukan orang-orang dan badan-
badan yaitu dalam pembelian dan penjualan atau pertukaran barang dan jasa,
yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan atau keuntungan.3
Melalui perdagangan pula suatu Negara bisa menjadi hubungan diplomatik
dengan Negara tetangga sehingga secara tidak langsung perdagangan juga
berhubungan erat dengan dunia politik. Setiap perusahaan baik yang bergerak
dibidang perdagangan maupun bidang jasa, selalu memperhatian tingkat
penjualan dimana tingkat penjualan merupakan ukurang dari tingkat kemajuan
2 Harding, H.A. 1978, Manajemen Produksi ,(Jakarta: Balai Aksara,2002), h.56 3 Alam S, Ekonomi, (Jakarta: Penerbit Erlangga,2007), h.87
dan kemunduran perusahaan dan untuk meningkatkan laba dan keuntungan
yang diperoleh.
Dalam dunia perdagangan, pelaku usaha harus tahu tata cara berdagang
yang baik dan benar, serta bagaimana mendapatkan keuntungan dan cara
bersaing sehat. Konsep strategi pemasaran adalah yang pertama, menjual
produk-produk yang sudah jelas dibutuhkan oleh masyarakat umum. 4 Kedua
yaitu tempat, usaha yang dijalankan sebaiknya mudah dijangkau oleh
masyarakat. Ketiga adalah promosi, yaitu menawarkan kepada masyarakat
dengan cara menjelaskan kualitas dan keunggulan produk yang ditawarkan.
Keempat yaitu harga, yaitu menjual produk yang sama tetapi harga lebih
murah dengan tetap memperhitungkan margin keuntungan dan aliran
keuangan.5
Pemasaran adalah kegiatan yang memperlancar barang dan jasa dari
produsen ke konsumen secara efisien dengan permintaan yang efektif. Pasar
terdiri dari banyak pembeli, dan para pembeli tersebut berbeda kebutuhan
untuk suatu produk yang di inginkan.6
Tujuan dari strategi lokasi secara garis besar adalah memaksimalkan
benefit dari lokasi. Benefit lokasi termasuk efisiensi waktu, biaya yang
minimum, citra perusahaan, keuntungan (profit) dan kredibilitas.
Ada banyak faktor yang menentukan kesuksesan suatu usaha. Salah
satu faktor tersebut adalah ketepatan pemilihan lokasi. Ketepatan pemilihan
lokasi merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh seorang
4 Fandy Tjipono, Pemasaran Strategi, (Yogyakarta: Andi, 2012), h. 315.
6 Mahmud Mursid, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 30.
pengusaha sebelum membuka usahanya. Hal ini terjadi karena pemilihan
lokasi yang tepat seringkali menentukan kesuksesan suatu usaha. Hal ini juga
berlaku untuk usaha jasa karena usaha jasa diharuskan untuk memelihara
hubungan dekat dengan pelanggan. Karena salah satu kunci kesetiaan
pelanggan adalah pada service (pelayanan) yang diberikan oleh pengusaha
jasa.7
Berdasarkan hasil survey yang peneliti lakukan di Pasar Baru Reno
Basuki, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Lampung Tengah melalui
pengamatan yang peneliti lakukan bahwasannya jumlah toko pakaian di pasar
baru rumbia sebanyak empat puluh tiga (43) toko di antaranya satu (1) toko
yang berada di ruko lantai dua (2), sedangkan yang berada di hamparan
berjumlah enam (6) toko dan tiga puluh enam (36) berada di toko yang
berlantai satu (1).
Wawancara kepada ibu rina pedagang yang menjual pakaian wanita,
bahwa menurut ibu Rina selaku pedagang pakaian di Pasar Baru Reno Basuki
berkomentar bahwa pemilihan atau memilih lokasi toko yang diinginkan tidak
bisa dilakukan sesuka hati dikarenakan banyaknya oknum yang menggunakan
kekuasaannya untuk memanipulasi lokasi toko. Sehingga ibu rina tidak bisa
seenaknya memilih lokasi toko yang diinginkan.
Mereka merasa bahwa dagangan yang mereka jual kepada pembeli
tetap banyak peminat dan konsumen banyak yang tetap mencari toko ibu rina
ibu rina sudah terbiasa dengan tidak adanya pengetahuan tentang lokasi toko
7 Muhammad Firdaus, DKK, Dasar Dan Strategi Pemasaran Syariah, (Jakarta: Renaisan
Anggota IKPAI,2005), h.53
yang baik karena dari awal memulai melakukan bisnis perdagangan pakaian
wanita di Pasar Baru Rumbia ini sudah terbiasa dengan keadaan pasar yang
tidak homogen yaitu bercampuran dengan pedagang mainan dan pedagang
sepatu.
Pedagang pakaian wanita yang ada dipasar Baru Rumbia yang menjual
pakaian wanita dengan berbagai macam jenis pakaian yang di sediakan
dengan berbagai macam ukuran dan berbagai macam harga. Toko pakaian
wanita di Pasar Baru Rumbia belum secara maksimal tertata secara baik.
Dengan demikian pendapatan para pedagangpun akan berbeda-beda
dan mengalami kenaikan dan penurunan pada setiap tahunnya antara pedagang
yang satu dengan pedagang yang lain. Untuk lebih jelasnya, peneliti mengkaji
penelitian tentang pedagang toko pakaian wanita di Pasar Baru Rumbia.
Terdapat banyak pedagang pakaian di Pasar Baru Rumbia saat ini. Para
pedagang toko pakaianpun tersebar diseluruh bagian pasar dengan model yang
hampir sama seperti pakaian atasan wanita yang berbahan katun, kaos dan
lain-lain.
Peneliti membuat perbandingan antara pasar yang sudah menerapkan
pentingnya pemilihan lokasi toko dengan yang tidak menerapkan pemilihan
lokasi toko. Yaitu antara Pasar Baru Rumbia dan Pasar Gaya Baru. Pasar
Gaya Baru sudah menerapkan sistem pemilihan lokasi toko terlihat jelas dari
beberapa toko yang penempatannya sangat strategis.
Hasil wawancara dari yang peneliti lakukan kepada para pedagang
yang ada di pasar Gaya Baru. Para pemilik toko pakaian dapat memilih toko
yang mereka anggap strategis yaitu dekat dengan para konsumen. Pedagang
pakaian merasa bahwa dengan menganggap penting untuk memilih dan
mempertimbangkan dampak positifnya dalam menentukan lokasi toko ini
benar-benar sangat membantu. Manfaat dari menentukan pemilihan lokasi
toko ini tidak hanya dirasakan oleh para pedagang tetapi juga di rasakan oleh
para konsumen.
Manfaat yang mereka rasakan adalah seperti mudahnya para
konsumen dalam mencari barang-barang kebutuhan yang sedang di cari oleh
konsumen, contohnya jika konsumen ingin membeli pakaian mereka bisa
dengan mudah menemukan sekelompok pedagang yang menjual pakaian.
Sedangkan manfaat yang di rasakan oleh para pedagang adalah
mudahnya dalam mendapatkan konsumen, karena konsumen tidak perlu
kesulitan untuk mendapatkan apa yang konsumen butuhkan. Manfaat lainnya
dari segi penghasilan.
Hasil penelitian yang penelitian lakukan tentang perbedaan antara
pasar yang beberapa tokonya belum menerapkan sistem pemilihan lokasi toko
dan yang sudah menerapkan sistem pemilihan lokasi toko yaitu. Pasar yang
belum menerapkan sistem pemilihan lokasi toko yang belum berkelompoknya
atau masih berbaurnya antara pedagang pakaian, mainan, sayuran dan sepatu
sangat menyulitkan konsumen dalam mencari barang yang mereka butuhkan
dan dalam segi penghasilan pun tidak terlalu besar jika di bandingkan dengan
pedagang yang menggunakan teori pemilihan lokasi usaha. Pasar yang sudah
menempatkan toko di tempat yang sangat strategis akan sangat membantu
konsumen dalam mencari barang yang mereka butuhkan. Menguntungkan
juga bagi pedagang dalam hal penghasilan.
Kenyataannya banyak produk yang bersifat heterogen, homogenitas
diperlukan karna ada perbedaan dalam berbagai kebiasaan membeli
kebutuhan, cara penggunaan barang tujuan pembelian dan sebagainya maka
dari itu pemilihan lokasi toko juga berpengaruh terhadap tingkat penjualan
dari perusahaan yang mengeluarkan produk tertentu, akan tetapi tingkat
penjualan di Pasar Baru Rumbia masih banyak yang tergolong rendah.8
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, jelas bahwa pemilihan
lokasi toko belum diterapkan pada toko pakaian wanita di Pasar Baru Rumbia
menjadi hal paling penting untuk meningkatkan daya minat masyarakat. Hal
inilah yang mendorong peneliti untuk mengetahui lebih jauh lagi tentang
pemilihan lokasi toko di Pasar Baru Rumbia. Oleh karena itu peneliti
mengambil judul: “Pengaruh Pemilihan Lokasi Toko Pakaian Terhadap
Tingkat Penjualan Menurut Etika Bisnis Islam” Study Komperatif Antara
Pasar Baru Rumbia Dan Pasar Gaya Baru, Lampung Tengah yang mana
nantinya penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang
membutuhkan.
8 Hasil wawancara dengan ibu R W sebagai pemilik toko pakaian wanita Pasar Baru Rumbia
pada tanggal 3 juli 2018
B. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian di atas, maka pertanyaan penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh pemilihan lokasi usaha terhadap keuntungan yang di
peroleh pada Pasar Baru Rumbia dan Pasar Gaya Baru?
2. Bagaimana konsep Etika Bisnis Islam mengenai lokasi usaha dan tingkat
penjualan pada Pasar Baru Rumbia dan Pasar Gaya Baru ?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh lokasi usaha terhadap tingkat penjualan pedagang
pada Pasar Baru Rumbia dan Pasar Gaya Baru.
2. Mengetahui pandangan Ekonomi Islam mengenai lokasi usaha dan tingkat
penjualan pada Pasar Baru Rumbia dan Pasar Gaya Baru.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yaitu untuk mengemukaan pernyataan bahwa penelitian
yang dilakukan memiliki nilai guna, baik kegunaan teoritis maupun kegunaan
praktis. Hasil penelitian “Pengaruh Pemilihan Lokasi Toko Pakaian Terhadap
Tingkat Penjualan Menurut Etika Bisnis Islam” dapat berguna baik secara
teoritis maupun praktis ketika penelitian ini dapat dilaksanakan dan
permasalahannya dapat terjawab dengan baik.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini di harapkan memperkaya khazanah keilmuan dan
menambah wawasan pengetahuan bagi masyarakat yang berkaitan dengan
adanya kebijakan tentang penetapan segmentasi pasar terhadap tingkat
penjualan di toko pakaian menurut etika bisnis Islam.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi peneliti
Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan untuk melakukan
penelitian lanjutan tentang Pemilihan Lokasi Toko dan Pengaruhnya
Terhadap Tingkat Penjualan di tinjau dari Etika Bisnis Islam.
b. Bagi pelaku bisnis
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan
dalam pengambilan keputusan bisnis yang berkaitan dengan keputusan
pemilihan lokasi usaha.
E. Penelitian Relevan
Bagian ini memuat uraian secara sistematis mengenai hasil penelitian
terdahulu (Prior Research) tentang persoalan yang dikaji. Penelitian
mengemukakan dan menunjukan dengan tegas bahwa masalah yang akan
dibahas belum pernah diteliti atau berbeda dengan penelitian sebelumnya.
Untuk itu, tinjauan kritis terhadap hasil kajian terdahulu perlu dilakukan dalam
bagian ini. Sehingga dapat ditentukan dimana posisi penelitian yang akan
dilakukan berbeda.9
Penelitian yang dilakukan oleh Azizah Pratiwi dari Fakultas Ekonom
Universitas Diponerogo Semarang Tahun 2010 yaitu: “Analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi pemilihan lokasi terhadap kesuksesan usaha jasa”
penelitian ini mencoba untuk meneliti, apakah kedekatan dengan infrastuktur,
lingkungan bisnis, dan biaya lokasi mempengaruhi pemilihan lokasi terhadap
9 Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (STAIN Jurai Siwo Metro, 2016), h. 39
kesuksesan usaha jasa mikro kecil di sekitar kampus Undip Pleburan
Semarang.10
Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Ifrina Nuritha Dari Program
Study Sistem Informasi, Universitas Jember (UNEJ) 2013 yaitu: “Identifikasi
Pengaruh Lokasi Usaha Terhadap Tingkat Keberhasilan Usaha Minimarket
Waralaba Dikabupaten Jember Dengan Sistem Informasi Geografis” dari
hasil penelitian berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh hasil
bahwa kedekatan lokasi dengan perguruan tinggi serta tingginya kepadatan
dan pendapatan perkapita penduduk berpengaruh terhadap tingkat
keberhasilan usaha minimarket waralaba di Kabupaten Jember.11
Penelitian yang lain dilakukan oleh Elsi Yuliansari Dari Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negri Palangkaraya 2016
yaitu :”Strategi Pemilihan Lokasi Terhadap Kesuksesan Usaha Jasa Mikro-
Kecil Dikecamatan Jekan Raya” dari hasil analisis perbandingan sebelum dan
sesudah diterapkannya Strategi pemilihan lokasi dengan pemanfaatan peluang
dan banyaknya permintaan pelanggan, pertimbangkan kondisi peluang
disekitar lokasi, strategi tingkat keamanan yang mendukung dan strategi
mempertimbangkan sarana dan prasarana.12
10Azizah Pratiwi, Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Terhadap
Kesuksesan Usaha Jasa, Skripsi Semarang : Universitas Diponerogo, 2010 11Ifrina Nuritha, Identifikasi Pengaruh Lokasi Usaha Terhadap Tingkat Kberhasilan Usaha
Minimarket Waralaba di Kabupaten Jember Dengan Sistem Informasi Geografis, Skripsi Jember:
Universitas Jember (UNEJ), 2013 12Elsi Yuliansari, Strategi Pemilihan Lokasi Terhadap Kesuksesan Usaha Jasa Mikro Kecil,
DiKecamatan Jekan Raya, Skripsi Palangka Raya: Perpustakaan Institut Agama Islam Negri,
2016
Dari uraian di atas dapat ditegaskan bahwa penelitian yang dilakukan ini
adalah penelitian yang berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya. Dapat
diketahui bahwa penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti ini memiliki kajian
yang berbeda, karena masing-masing peneliti mempunyai masalah yang berbeda.
Penelitian yang di kaji oleh penulis ini lebih ditekankan pada sistem Segmentasi
Pasar didalam pasar sedangkan penelitian-penelitian yang di lakukan para peneliti
sebelumnya lebih dominan melakukan penelitian dengan objek Kantor, Pabrik dan
PT. Walaupun memiliki fokus kajian yang sama pada tema-tema tertentu, akan
tetapi pada penelitian yang akan dikaji oleh peneliti akan ditekankan pada
bagaimana Pemilihan Lokasi Menurut Etika Bisnis Islam yang terjadi di Desa
Pasar Baru Rumbia Lampung Tengah Dan Pasar Gaya Baru
. BAB II
LANDASAN TEORI
A. Lokasi Usaha
1. Pengertian Lokasi Usaha
Teori lokasi adalah ilmu yang menyelidiki tata ruang (spatial
order) kegiatan ekonomi, atau ilmu yang menyelidiki alokasi geografis
dari sumber-sumber yang langka, serta hubungannya dengan atau
pengaruhnya terhadap lokasi berbagai macam usaha/kegiatan lain baik
ekonomi maupun sosial. Lokasi berbagai kegiatan seperti rumah tangga,
pertokoan, pabrik dan pertanian tidak asal saja/ acak berada dilokasi
tersebut, melainkan menunjukan pola dan suasana (mekanisme) yang
dapat diselidiki dan dapat dimengerti.
Pemilihan lokasi usaha merupakan salah satu keputusan bisnis
yang harus dibuat secara hati-hati. Penelitian-penelitian terdahulu
menemukan bahwa lokasi usaha berhubungan dengan kesuksesan usaha
tersebut. Lokasi dalam hubungannya dengan pemasaran adalah tempat
yang khusus dan unik dimana lahan tersebut dapat digunakan untuk
berbelanja.13
Menjalankan kegiatan usaha jelas memerlukan tempat usaha yang
dikenal dengan lokasi usaha ini penting baik sebagai tempat menjalankan
13 Render dan Jay Haizer, Prinsip-Prinsip Manajemen Oprasi, (Jakarta:Salemba Empat,
2001),h.33
aktivitas yang melayani konsumen, aktivitas penyimpanan, atau untuk
mengendalikan kegiatan perusahaan secara keseluruhan.
Lokasi merupakan tempat melayani konsumen, dapat pula
diartikan sebagai tempat untuk memajang barang-barang dagangannya.
Konsumen dapat melihat langsung barang yang di produksi maupun yang
di jual baik jenis, jumlah, maupun harganya. Dengan demikian, konsumen
dengan lebih mudah memilih dan bertransaksi atau melakukan
pembelanjaan terhadap produk yang ditawarkan secara langsung.14
Menurut kolter pengertian lokasi adalah kegiatan perusahaan yang
membuat produk tersedia sebagai sasaran. Tempat merupakan saluran
distribusi yaitu serangkaian organisasi yang saling tergantung dan saling
terlihat dalam proses untuk menjadikan produk / jasa siap untuk digunakan
atau dikonsumsi. Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan
harus bermarkas dan melakukan operasi.15
Dalam hal ini ada dua jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi,
yaitu:
a. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan), apabila keadaan
seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya
memilih tempat yang dekat dengan konsumen sehingga mudah
dijangkau, dengan kata lain harus strategis.
14 Kasmir, kewirausahaan, (Jakarta: PT Rajawali Pers, 2011), h.140 15 Philip Korter dan Gery Amstrong, Principol of Market, Edisi 8, Prentice-hall, (Jakarta :
PT.Gramedia Pustaka, 2001), h.148
b. Pemberi jasa medatangi konsumen, dalam hal ini lokasi tidak terlau
penting, tetapi yang harus di perhatikan adalah penyampaian jasa harus
tetap berkualitas.
c. Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung merupakan
sevice provider, dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu
seperti telepon, computer, atau surat. Dalam hal ini lokasi menjadi
sangat tidak penting selama komunikasi antara dua belah pihak
terlaksana dengan baik.16
Berdasarkan uraian diatas dapat dijelaskan bahwa interaksi yang
mempengaruhi lokasi harus di sesuaikan dengan tipe cara berbelanja para
konsumen agar bisa menguntungkan satu sama lainnya.
Pemilihan lokasi berarti menghindari sebanyak mungkin seluruh
segi-segi negatif dan mendapatkan lokasi dengan paling banyak faktor-
faktor positif. Sebagaimana dalam Al-Qur’an disebutkan pada surat An-
Nisa: 85.
Artinya : Barangsiapa yang memberikan syafa'at yang baik, niscaya ia
akan memperoleh bahagian (pahala) dari padanya. dan Barangsiapa
memberi syafa'at yang buruk, niscaya ia akan memikul bahagian (dosa)
16 Suwinto Johan, study Kelayakan Bisnis, Edisi Pertama, (Bandung: Graha Ilmu,
2011),h.91
dari padanya. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS. An-Nisa
:85)®17
Merujuk pada ayat di atas suatu perbuatan yang memberikan kebaikan
pada orang lain maka seorang yang melakukannya akan mendapatkan
pahala dari Allah, begitu juga sebaliknya jika seorang hamba itu
memberikan suatu manfaat yang buruk kepada orang lain maka hamba
tersebut juga akan menanggungnya. Jadi pemilihan lokasi harus
memberikan kebaikan untuk lingkungan sekitar karena hal tersebut secara
langsung berdampak positif terhadap usaha yang dijalankan ditempat
tersebut.
2. Faktor-faktor Pertimbangan dalam Pemilihan Lokasi Usaha
Pemilihan tempat atau lokasi usaha memerlukan pertimbangan
yang cermat, adapun faktor-faktor dalam pemilihan lokasi sebagai berikut:
a. Akses, missal lokasi yang mudah dilalui atau mudah di jangkau sarana
transportasi.
b. Visibilitas (penerangan), misalnya yang dapat dilihat dengan jelas dari
tepi jalan.
c. Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas untuk memperluas
usaha dikemudian hari.18
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan bahwa lokasi menjadi
faktor yang terpenting dan ini juga menjadi penentu keuntungan yang di
17 Departemen agama RI, op Cit., h 91 18 R. Heru Kriatanto HC , Kewirausahaan Enterpreneurship, Pendekatan Manajemen dan
Praktik,( Yogyakarta: Graha Ilmu , 2009),h.159
dapat nantinya. Semakin strategis lokasi yang di pilih maka
keuntungannya pun semakin tinggi.
3. Tahap Pemilihan Lokasi
Tiga tahap yang harus dilalui jika suatu lokasi akan dipilih sebagai
lokasi usaha, yaitu sebagai berikut:
a. Tahap pertama: melihat kemungkinan daerah mana yang akan
dijadikan lokasi usaha dengan mempertimbangkan ketentuan
pemerintah.
b. Tahap kedua: memperhatikan pengalaman usaha orang lain atau
pengalaman sendiri, didasari pada jenis barang yang dihasilkan dan
proses produksinya.
c. Tahap ketiga: mempertimbangkan dan menilai dampak sosial atau
dukungan dari masyarakat disekitar lokasi.19
Dari uraian di atas dapat di jelaskan bahwa yang perlu di
pertimbangkan dari tahap pertama yaitu jenis proses produksi dan jenis
barang hasil atau produk yang akan menentukan spesifikasi umum,
sedangkan tahap kedua jenis barang hasil produksi dan proses dan
proses pengerjaannya selalu akan menentukan kekhususan lokasi
tersebut, dan tahap ketiga dari kelompok masyarakat-masyarakat yang
terbaik ini salah satu masyarakat atau daerah harus dipilih sebagai
lokasi terakhir.
19 Jumingan, Study Kelayakan Bisnis,( Gilingan: Bumi Aksara, 2009), h.124-125
d. Teori Lokasi Memaksimumkan Laba
Menetapkan titik lokasi optimal bagi sebuah perusahaan menjadi
lebih sulit dikarenakan oleh fakta bahwa produsen dapat memasarkan
barangnya atau menunjukan distributor untuk memasarkan barangnya
dengan mendatangi konsumen.
Mc. Grone berpendapat bahwa teori lokasi dengan tujuan
memaksimumkan keuntungan sulit ditangani dalam keadaan
ketidakpastian yang tinggi dan dalam analisis dinamik. ketidak
sempurnaan pengetahuan dan ketidak pastian biaya pendapatan dimasa
depan pada tiap lokasi, biaya relokasi yang tinggi, preferensi personal
dan pertimbangan lain membuat model memaksimalisasi keuntungan
lokasi sulit dioprasikan.20
Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa pengusaha yang tidak
mengetahui pasti berapa keuntungan yang di dapat di masa depan pada
tiap lokasi akan menyulitkan bahkan sulit di oprasikan, pengusaha bisa
saja memilih lokasi yang dalam jangka panjang diperkirakan lebih
aman walaupun dengan biaya oprasi rutin yang sedikit mahal.
4. Konsep Lokasi Dalam Ekonomi Islam
Pemilihan lokasi yang baik adalah salah satu yang harus
diperhatikan oleh pedagang, agar usahanya dapat terlihat oleh orang
banyak, sehingga terdapat beberapa pertimbangan yang akan dipikirkan
untuk untuk menentukan lokasi yang tepat. Penentuan lokasi tersebut
20 Robinsin Tarigan, Ekonomi Regional dan Aplikasi, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2005),
h.147
harus diperhatikan oleh pedagang karena tidak akan pernah lepas dari
tanggung jawab dari lingkungan sekitarnya, dengan melihat bahwa tidak
akan merugikan lingkungan sekitarnya dan melakukan kerusakan. Islam
merupakan agama yang mengatur semua aspek dimuka bumi salah satunya
adalah bagaimana manusia melindungi dan menjaga lingkungan, serta
tidak mencoba merusaknya. Hal ini merupakan salah satu ajaran Islam,
yaitu melarang melakukan kerusakan lingkungan, seperti tertulis dalam
Al-Quran surat Al-A’raaf: 56, yang artinya “ dan janganlah kamu
membuat kerusakan dimuka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan
berdoalah kepada-nya dengan rasa takut (Tidak akan diterima) dan
harapan (akan dikabulkan). Sesuangguhnya rahmat Allah amat dekat
dengan orang-orang yang berbuat baik” (Q.S. Al-A’raaf: 56)21
B. Tingkat Penjualan
3. Pengertian tingkat penjualan
Penjualan dapat didefinisikan sebagai program yang terdiri atas
berbagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan
mempermudah penyampaian barang atau produksi dari perusahaan
kepada konsumen. sehingga penggunaannya sesuai yang diperlukan.22
21 Departemen Agama RI, Op.Cit., H.157
22 Fandi Tjipto dan Georgorius Chandra, Pemasaran Strategik, (Yogyakarta:Penerbit
Andi, 2008),h. 283
Penjualan merupakan kegiatan pemasaran, karena dengan adanya
penjualan dapat menciptakan suatu proses pertukaran barang atau jasa
antara penjual dan pembeli.23
Jadi tingkat penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan
utama perusahaan dan bukannya untuk kepentingan tingkat penjualan itu
sendiri. Perkembangan suatu usaha salah satu faktornya adalah
kemampuan suatu usaha tersebut untuk meningkatkan atau
mempertahankan tingkat penjualan atas barang yang telah diproduksi.
Oleh karena itu, upaya untuk mempertahankan atau meningkatkan tingkat
penjualan dalam rangka menjaga kelangsungan hidup usaha sangat
penting.
Menurut suryana, penjualan berarti menyajikan barang agar
konsumen menjadi tertarik dan melakukan pembelian. Penjualan dapat
dilakukan dengan cara: langsung dan mentangi konsumen, menunggu
kedatangan konseumen, melayani pesanan dan kontrak produksi agar
pembeli tertarik untuk membeli. 24
Jadi pengertian penjualan adalah suatu kegiatan untuk
menyalurkan barang kepada konsumen ataupun pembeli yang dihasilkan
oleh suatu perusahaan dengan cara promosi yang bersifat mempengaruhi
konsumen tersebut hingga barang tersebut sampai terjual kepada
konsumen.
23 Danang Sunyoto, Op. Cit, h. 26 24 Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis Kiat Dan Proses Menuju Sukses, (Salemba
Empat, Jakarta, 2006), h.155-156
Tingkat penjualan menurut Asri adalah jumlah unit penjualan
nyata perusahaan dalam satu periode tertentu. Jadi volume penjualan
dapat dikatakan sebagai hasil kegiatan yang diukur dengan satuan.25
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penjualan
Aktivitas penjuaan banyak dipengaruhi oleh faktor yang dapat
meningkatkan aktifitas perusahaan, oleh karena itu manajer penjualan
perlu mempengaruhi faktor-faktor penjualan.
Menurut Basu Swasth banyak faktor yang perlu diperhatikan agar tingkat
penjualan yang telah dicapai dapat dipertahankan atau ditingkatkan dalam
rangka menjaga kelangsungan hidup suatu usaha.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat penjualan adalah
a. Kondisi di tuntut untuk pemahaman tentang produk yang akan dijual.
b. Penetapan Segmentasi Pasar.
c. Modal.
d. Kondisi organisasi pemasaran.
e. Kelas sosial.
Pendapat di atas, dapat penulis jelaskan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat penjualan sebagai berikut:
a. Kondisi dituntut untuk paham tentang produk yang akan dijual.
b. Penetapan segmentasi pasar
25 Ibid
Penetapan segmentasi pasar (pembagian wilayah pasar) yaitu
pembagian nilai yang tepat agar dapat memberikan pelayanan yang
lebih mudah kepada konsumen.
c. Modal
Merupakan biaya yang dibutuhkan agar dapat terpenuhi sesuai
dengan target yang telah ditetapkan.
d. Kondisi organisasi pemasaran
Kondisi organisasi pemasaran yaitu pembagian tentang hal-hal
yang harus dibagi kegiatannya.
e. Kelas sosial
Yaitu suatu bentuk yang telah dimasyarakat oleh karena itu
penjualan barang harus melihat kelas-kelas social sebagaimana yang
telah terjadi dimasyarakat seperti:
1) Lingkungan pasar golongan petani
2) Lingkungan pasar golongan kota
3) Lingkungan pasar golongan pedagang
4) Lingkungan pasar golongan pegawai dan pejabat
Ada beberapa hal yang mendorong timbulnya perdagangan sebagai
berikut:
1. Perbedaan kecakapan manusia
Perbedaan keahlian mendorong seseorang untuk menawarkan hasil
kerjanya kepada pihak lain dan pihak yang kekurangan akan mencarinya
kepada pihak lain dan apakah yang dengan cara pertukaran (barter) atau
dengan cara jual beli.
2. Kebutuhan manusia tidak terbatas
Setiap orang mempunyai kebutuhan yang sama ataupun berbeda,
dalam memenuhi kebutuhannya manusia harus memperoleh dengan jalan
menukar (barter) ataupun dengan jalan membeli.
3. Letak geografis
Hasil-hasil dari daerah yang keadaan iklim, kesuburan tanah yang
kandungan kekayaan alamnya berbeda akan menimbulkan biaya
pengelolaan yang berbeda-beda.
4. Pertambahan jumlah penduduk
Pertambahan jumlah penduduk di belahan dunia terus meningkat
sehingga akan menumbulkan peningkatan produksi serta arus distribusi
barang/jasa semakin luas sehingga perdagangan semakin luas. Transaksi
jual-beli selalu dilandasi oleh persetujuan antara penjual dan pembeli,
yaitu kesanggupan kedua belah pihak dimana penjual berjanji untuk
menyerahkan suatu barang kepada pembeli dengan harga yang telah
ditetapkan oleh mereka, sedangkan pembeli berjanji akan membayar harga
barang itu kepada penjual pada saat yang telah ditetapkan sesuai dengan
syarat yang telah disepakati.26
26 Kasmir, Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: Kencana, 2012), h.52.
Menurut uraian di atas dapat di jelaskan bahwa perdagangan yang
dilakukan dengan cara jual dan beli atau bisa juga disebut dengan hal yang
menguntungkan untuk si penjual dan pembeli, ada beberapa hal yang
mendorong timbulnya perdagangan salah satunya yaitu kebutuhan
manusia yang tidak terbatas karena kebutuhan yang di butuhkan manusia
sangat penting dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka bisa
dilakukan dengan menukar (barter).
C. Etika Bisnnis Dalam Islam
5. Pengertian Etika Bisnis Islam
Secara sederhana mempelajari etika dalam bisnis berarti mempelajari
tentang mana yang baik/buruk, benar/salah dalam dunia bisnis berdasarkan
kepada prinsip-prinsip moralitas. Kajian etika bisnis terkadang merajuk
kepada managemen ethics. Etika bisnis dapat berarti pemikiran atau
refleksi tentang moralitas dalam ekonomi dan bisnis.
Moralitas disini, sebagaimana disinggung diatas berarti: aspek
baik/buruk, terpuji/tercela, benar/salah, wajar/tidak wajar, pantas/tidak
pantas dari perilaku manusia. Kemudian dari kajian etika bisnis islam
susunan adjective di atas di tambah dengan halal-haram (degrees of lawful
dan lawful)27.
27 Faisal Badroen, Etika Bisnis Dalam Islam, (Jakarta:Kencana Prendra Rendika Group,
2012), h. 25
Lebih lanjut Irham Fahmi mendefinisikan etika bisnis
merupakan aturan-aturan yang menegaskan suatu bisnis boleh
bertindak dan tidak boleh bertindak, dimana aturan-aturan tersebut
dapat bersumber dari aturan tertulis maupun aturan yang tidak tertulis.
Dan jika suatu bisnis melanggar aturan-aturan tersebut maka sangsi
akan diterima. Dimana sangsi tersebut dapat berbentuk langsung dan
tidak langsung.28
Dari kesimpulan diatas dapat diketahui bahwa pengertian etika
bisnis adalah yang berbicara mengenai nilai dan norma yang
menentukan prilaku manusia dalam hidupnya dan akan menjadi
pedoman untuk bertingkah laku dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
6. Prinsip Pemasaran Dalam Islam
a. Keadilan
Berbuat adil adalah hal yang harus dimiliki seorang pengusaha dalam
memasarkan barang atau produknya. Jika seorang pemimpin tidak
mampu menciptakan keadilan dalam sebuah bisnis, dan untuk sukses
dunia akhirat menurut islam seorang pemimpin harus mampu
bertindak secara adil dan bijaksana.
b. Menjaga Kualitas Produk
Sebagai produsen kita harus bisa memberikan yang terbaik pada
pelanggan. Salah satu cara yang bisa kita lakukan demi menjaga
hubungan dengan pelanggan, yakni dengan menjaga kualitas dari
28 Irham Fahmi, Etika Bisnis Teori, Khusus, dan Solusi, (Bandung: Alfabeta,2013), h.3
barang kita. Sebagai pemasar yang baik, tentu kita harus memberikan
spesifikasi barang yang sesuai dengan kualitasnya. Oleh sebab itulah
mengapa menjaga kualitas barang harus dilakukan dalam bisnis.
c. Fungsi Dan Manfaat
Jika kita ingin memasarkan suatu barang, pastikan jika barang tersebut
memberikan manfaat bagi pelanggan. Dan tentu manfaat tersebut harus
sesuai dengan tujuan hidup menurut islam sebagai mestinya yang
sudah diatur oleh agama islam.
d. Ada Keterbukaan Pada Pelanggan
Dalam memasarkan suatu barang kita harus memiliki keterbukaan
dalam menjual barang. Baik terbuka tentang jenis barang, kualitas
barang dan tujuan penggunaan barang tersebut. Selain membuat
pelanggan mengerti dan tahu tentang seluk beluk barang tersebut, hal
ini juga dilakukan agar bisa menjadi pengusaha sukses menurut islam.
e. Amanah
Sebagai seorang pebisnis kita di tuntut harus bisa memasarkan barang
agar mendapatkan keuntungan yang barokah dan ketika memasarkan
barang kita harus mampu menjaga kepercayaan seorang pelanggan
dalam memberikan keterangan atau spesifikasi. Berikan keterangan
kualitas barang dengan jelas dan sesuai atau apa adanya.
7. Konsep Etika Dalam Pemasaran
Ada 3 konsep etika dalam pemasaran yaitu:
a. Fairness (justice)
Fairness menjadi pusat perhatian karena menjadi kebutuhan yang
paling dasar dari transaksi pasar. Setiap pertukaran atau transaksi
dianggap fair atau adil ketika satu sama lain memberikan keuntungan
dan memberikan informasi yang memadai. Namun, pemberian
informasi dalam transaksi ini masih diragukan. Hal ini disebabkan
karena penjual tidak memiliki kewajiban untuk menyediakan semua
informasi yang relevan kepada pembeli/pelanggan, dan pembeli
memiliki sesuatu kewajiban untuk diinformasikan mengenai apa yang
dibelinya.
b. Freedom.
Freedom berarti memberikan jangkauan pada pemilihan konsumen.
freedom dapat dikatakan tidak ada apabila pemasar melakukan praktik
manipulasi, dan mengambil keuntungan dari populasi yang tidak
berdaya seperti anak-anak, orang-orang miskin, dan kaum lansia.
c. Well-being.
Suatu pertimbangan untuk mengevaluasi dampak social dari produk
dan juga periklanan, dan juga produk safety.
8. Norma Dan Etika Umum Dalam Bidang Pemasaran
a. Etika pemasaran dalam konsep produk
1) Produk yang di buat berguna dan dibutuhkan masyarakat.
2) Produk yang dibuat berpotensi ekonomi atau benefit.
3) Produk yang dibuat bernilai tambah tinggi.
4) Produk yang dapat memuaskan masyarakat.
b. Etika pemasaran dalam konteks harga
1) Harga diukur dengan kemampuan daya beli masyarakat.
2) Perusahaan mencari margin laba yang layak.
3) Harga dibebani costproduksi yang layak.
c. Etika pemasaran dalam konteks tempat/distribusi
1) Barang dijamin keamanan dan keutuhannya.
2) Konsumen mendapat pelayanan cepat dan tepat.
d. Etika pemasaran dalam konteks promosi
1) Sebagai sarana menyampaikan informasi yang benar dan obyektif.
2) Sebagai sarana untuk membangun image positif.
3) Tidak ada unsure manipulasi atau memberdaya konsumen.
4) Selalu berpedoman pada prinsip kejujuran.
5) Tidak mengecewakan konsumen.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sifat Penelitian
1. Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research),
“penetian lapangan yaitu suatu penelitian yang dilakukan di lapangan atau
di lokasi penelitian, suatu tempat yang dipilih sebagai lokasi untuk
menyelidiki gejala obyektif sebagai terjadi di lokasi tersebut, yang
dilakukan juga untuk penyusunan laporan ilmiah”.29
Penelitian lapangan ini merupakan metode untuk menemukan
realita yang terjadi. Penelitian lapangan ini datanya diperoleh dari
informasi yang benar-benar dibutuhkan. Dalam hal ini, informasi yang
dibutuhkan adalah dengan mencari data mengenai Pengaruh Pemilihan
Lokasi Toko Di Pasar Baru Rumbia dan Pasar Gaya Baru.30
Berdasarkan keterangan tersebut peneliti mengadakan penelitian
lapangan di Pasar Baru Rumbia dan Pasar Gaya Baru Lampung Tengah.
2. Sifat Penelitian
Sesuai dengan judul dan fokus permasalahan yang diambil maka sifat
penelitian ini adalah deskriptif karena peneliti berupaya mengumpulkan
29Abdurrahm at Fathoni, Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006), h. 96 30Cholid Narbuko, Abu Achmadi, MEtodologi Penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2013),
h. 46
fakta yang ada dan mengungkapkan masalah dan keadaan sebagaimana
adanya yang kemudian diteliti dan dipelajari sebagai kesatuan yang utuh.
Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bermaksud
mengadakan pemeriksaan dan pengukuran-pengukuran terhadap gejala
tertentu. Sedangkan bentuk dari penelitian ini adalah kualitatif yaitu
menggambarkan apa yang terjadi di lapangan. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang dilakukan dalam setting tertentu yang ada dalam
kehidupan riil (alamiah) dengan maksud untuk mencari tahu secara
mendalam dan memahami suatu fenomena.31
Penelitian ini bertujuan untuk menggali dan mendeskripsikan fakta-
fakta yang terjadi mengenai Pengaruh Pemilihan Lokasi Toko Di Pasar
Baru Rumbia Dan Pasar Gaya Baru Lampung Tengah.
B. Sumber Data
Sumber data adalah subjek yang memberi data atau informasi penelitian
yang dibutuhkan.32 Sumber data diperoleh dengan cara mengumpulkan data-
data dari berbagai sumber kepustakaan, kemudian ditelaah dan dianalisa dan
memformulasikannya dalam bentuk uraian yang argumentatif. Buku-buku
yang dikaji adalah buku-buku yang membahas persoalan mengenai tema yang
peneliti bahas.
Penelitian yang dilakukan peneliti menggunakan beberapa sumber
data, baik itu sumber data primer maupun sumber data sekunder. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan dua sumber data yang berkaitan dengan
31Rianto Adi, Metode Penelitian Sosial Dan Humas, ( Jakarta: Granit, 2004), h. 130. 32Ibid, 19
pokok permasalahan yang hendak diungkapkan yaitu sumber data primer dan
sumber data sekunder. Adapun sumber data yang dimaksud adalah sebagai
berikut:
1. Sumber Data primer
Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama
baik dari individu maupun perseorangan seperti hasil dari wawancara atau
hasil dari pengisian kuisioner yang dikumpulkan secara langsung oleh
peneliti.33
Adapun yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini
adalah pedagang Pasar Baru Rumbia yaitu ibu rina dan ibu tata dan
pedagang Pasar Gaya Baru Lampung Tengah yaitu ibu elin dan ibu fitri.
Untuk menggali informasi yang lebih luas tentang pengaruh pemilihan
lokasi usaha di pasar baru rumbia dan pasar gaya baru.
Nama-nama pedagang diperoleh dengan menggunakan Metode
Purposive Sampling. Penggertian Metode Purposive Sampling adalah
salah satu teknik sampling non random sampling dimana peneliti
menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri khusus
yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab
permasalahan penelitian.
2. Sumber Data sekunder
Sumber dara sekunder adalah sumber penunjang yang berkaitan
dapat berupa buku-buku tentang subject metter yang ditulis oleh orang
33 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, h.47
lain, dokumen-dokumen yang merupakan hasil penelitian, majalah dan
internet yang dapat mendukung penelitian yang berhubungan dengan
masalah yang sedang diteliti dan juga untuk melengkapi data yang
dibutuhkan. Misalnya data mengenai keadaan pasar saat belum terarah
pemilihan lokasinya, dan bagaimana keadaan pasar yang sudah terarah
dengan baik, 34
C. Teknik Pengumpulan Data
Dalam metode penelitian terdapat teknik dan instrumen pengumpulan data,
adapun tek nik yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara atau interview adalah suatu bentuk komunikasi verbal
jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi.35
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan jalan Tanya
jawab sepihak yang dikerjakan secara sistematik dan berlandaskan kepada
tujuan penyelidikan.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah wawancara semiterstruktur dimana dalam hal
ini peneliti hanya mengajukan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan
kerangka pertanyaan yang telah dipersiapkan. Sedangkan narasumber
diberikan kebebasan dalam memberikan jawaban. Wawancara ini
digunakan untuk mendapatkan data tentang proses pelaksanaan penelitian
34 Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2011), h.39
35 Nasution S, Metode Research, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), h. 113.
ini yang di dapatkan dari narasumber dan untuk mendapatkan informasi
tentang Pengaruh Penerapan pemilihan lokasi usaha Di Pasar Baru
Rumbia.
Wawancara yang dilakukan adalah untuk menggali informasi lebih
dalam tentang Pemilihan Lokasi Toko Pakaian dengan mengajukan
pertanyaan dengan pemilik toko pakaian yaitu ibu Rina Wulandari dan ibu
Tata Aghata pemilik toko pakaian yang berada di Pasar Baru Rumbia.
Dengan menggunakan Metode Purposive Sampling yaitu salah satu
tekhnik sampling non random sampling dimana peneliti menentukan
pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai
dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab
permasalahan penelitian.
2. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable
yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, agenda dan lain-lain yang
berhubungan dengan masalah penelitian.
Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data contoh
denah lokasi penempatan tempat yang mengandung keterangan dan
penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual dan sesuai
dengan masalah penelitian.36
Sehingga penelitian ini, dokumentasi yang di kumpulkan dapat
berupa lembaran sejarahm, visi, misi, dan struktur organisasitan dengan
36 Muhammad, metodologi Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitatif, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2008), h. 152
tempat penelitian yaitu Pasar Baru Rumbia Lampung Tengah yang
diperoleh dari dokumen-dokumen yang berisi gambaran mengenai Pasar
Baru Rumbia Lampung Tengah.
D. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan
data, menemukan pola, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat di
kelola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan
apa yang dapat diceritakan orang lain.37
Berdasarkan penjelasan diatas maka analisis data dalam penelitian ini
adalah jenis penelitian kualitatif lapangan dan bersifat deskriptif yaitu
penelitian yang dilakukan memiliki pemahaman awal mengenai situasi
masalah yang dihadapi.38
Setelah data yang diperlukan terkumpul, maka peneliti menyusun dan
menarik kesimpulan dengan cara berfikir induktif dalam menganalisis data,
yaitu suatu metode berfikir yang berangkat dari fakta-fakta yang khusus dan
konkrit, peristiwa konkrit, kemudian dari fakta atau peristiwa yang khusus dan
konkrit tersebut ditarik secara generalisasi yang mempunyai sifat umum.
Teknik analisis kualitatif pada dasarnya mempergunakan pemikiran logis,
analisis dengan logika, dengan induksi, deduksi, analogi, komprasi dan sejenis
37Lexy J. Meolong, Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009), h. 248 38Muhammad, Metode Penelitian Ekonomi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008),
h. 89
dengan itu.39 Oleh karena itu, individu pada penelitian ini bahwa peneliti akan
menyampaikan serta menggambarkan suatu wakta konkrit mengenai
bagaimana pengaruh pemilihan lokasi toko pakaian terhadap tingkat penjualan
menurut etika bisnis Islam
39Sutrisno Hadi, Metode Research jilid 1, (Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM, 2009), h.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Pemilihan Lokasi Toko Pasar Baru Rumbia Dan
Pasar Gaya Baru
1. Sejarah Berdirinya Pasar Baru Rumbia dan Pasar Gaya Baru
a. Sejarah Berdirinya Pasar Baru Rumbia
Selain kawasan royal, Pasar Baru Rumbia merupakan salah
satu kawasan pusat perdagangan yang penuh dengan jejak masa
lampau yang masih bertahan hingga sekarang. Kawasan tersebut
dipenuhi pedagang yang datang dari berbagai daerah. Kemudian para
pedagang tersebut tidak terpisahkan seperti sekarang berdsarkan
barang yang di jajakannya. Seiring berjalannya waktu, para pedagang
yang dahulu hanya menjajakan barang dagangannya lesehan, sudah
dipenuhi oleh pedagang yang membangun ruko, dan semakin hari
semakin dipenuhi oleh ruko.40
b. Sejarah Berdirinya Pasar Gaya Baru
Daerah pasar gaya baru dahulu adalah hutan belantara,
kemudian dibuka pada masa pemerintahan Belanda oleh para kolonis
dari Jawa pada Tahun 1964. Akan tetapi mulai berdirinya Pasar Gaya
Baru adalah tahun 1965 sejak datangnya penduduk transmigrasi
barulah di adakan pengaturan lokasi seperti jalan-jalan, bedeng-bedeng
perumahan, dan calon perdagangan, setelah itu dibentuklah pengurus
40 Dokumentasi Pasar Baru Rumbia, 24 November 2018.
atau perangkat kampong. Tahun 1965-1969 Bapak Sutoyetno dilantik
sebagai kepala pertama, dari tahun 1969-1971 kepala Pasar Gaya Baru
dipegang oleh Bapak Saimin, pertengahan tahun 1972-1975 dipegang
oleh Bapak Kasum, kemudian diadakan pemilihan kembali kepala
Pasar yang dimenangkan oleh Bapak M. Sujono dari tahun 1975-1999.
Bersamaan dengan kemajuan Pasar Gaya Baru yang mulai meningkat
dan perkembangan jumlah pedagang yang semakin pesat, serta sumber
daya manusia yang telah siap maka pada tanggal 04 Agustus 1999
dilantiklah Bapak Purwadi sebagai kepala Pasar Gaya Baru sampai
tahun 1014 yang akan dating.41
2. Visi dan Misi Pasar Baru Rumbia dan Pasar Gaya Baru
a. Visi dan Misi Pasar Baru Rumbia
1) Visi Pasar Baru Rumbia
Terwujudnya pasar yang tertib, bersih, indah, dan nyaman dalam
memajukan ekonomi kerakyatan guna menuju kemandirian
perusahaan daerah.42
2) Misi Pasar Baru Rumbia
1. Mengembangkan potensi dan fasilitas sarana dan prasarana
pasar.
2. Meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat pengguna
pasar.
41 Dokumentasi Pasar Gaya Baru, 25 November 2018.
42 Dokumentasi Pasar Baru Rumbia, 24 November 2018.
3. Menertibkan baik pedagang, administrasi dan pungutan
retribusi serta sistem pelaporan yang akurat.
4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas sumberdaya yang ada
serta meningkatkan pengawasan.43
b. Visi dan Misi Pasar Gaya Baru
1) Visi Pasar Gaya Baru
Menjadikan Pasar Gaya Baru yang maju, demokratis, sejahtera dan
mandiri.
2) Misi Pasar Gaya Baru
1. Meningkatkan kapasitas perangkat kampung dan lembaga
kampung
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
3. Mendayagunakan sumber daya alam44
43 Dokumentasi Pasar Baru Rumbia, 24 November 2018. 44 Dokumentasi Pasar Gaya Baru, 25 November 2018.
3. Struktur Organisasi Pasar Baru Rumbia dan Pasar Gaya Baru
a. Struktur Organisasi Pasar Baru Rumbia
KEPALA UPTD PASAR RUMBIA
I MADE SUWANDIE, E.P
NIP. 19640307 198703 1 006
SUB. TATA USAHA
PETUGAS KEBERSIHAN
1. ENGGAN MUHARDIKO
2. IKA SUSANTI
3. MARSUDI
4. MISNO
5. RUSDIANTO
6. SITI ROMLAH
7. SRI MULYANI
8. SUDIRMAN
9. SUPIAH
10. SUPRI
11. SURAFIMAN
12. TULATMI
13. WENI PURNAMA SARI
14. ZAED ABDUR ROHMAN
PETUGAS PENDAPATAN
1. ENDANG ERAWATI
2. WAHAB
3. SUTARI
4. NARWITRI
5. HERMANSYAH
JURU SALAR
1. ZAINUDIN
2. SUNARTO
3. SEMAN
PETUGAS KEAMANAN
1. TASRI CANDRA
2. ANDI PURNOMO
3. AGUS GUNAWAN
4. AMRIL
5. HARI PURNOMO
6. TASRAL CANDRA
7. MARSONO
8. RAHMAD SAPUTRA
9. KASIANTO
b. Struktur Organisasi Pasar Gaya Baru
4. Tata Letak Lokasi Pasar
a. Tata Letak Lokasi Pasar Baru Rumbia
Pasar baru rumbia menyediakan dan mengatur tata letak bagi pasar
dengan membuat blok-blok yang berkode seperti R1-R6, A1-A24, B1-
B12, C1-C4, D1-D8, E1-E40. Menurut pengurus pasar baru rumbia
yang bernama Ibu Endang Erawati, sebenarnya pihak pasar sudah
menentukan dan mengarahkan untuk pedagang agar mengisi blok-blok
yang sudah ditentukan, agar sesuai dengan apa yang akan meraka
perdagangkan. Dikarenakan pihak pasar sudah membagi bagian blok
mana yang harus diisi dengan pedagang pakaian, mainan, elektronik
dan sayuran agar tidak bercampur antara pedagang yang tidak sesuai.
Tetapi banyak nya pedagang yang membandel dan menentukan blok
KEPALA UPTD PASAR GAYA BARU
Bpk PURWADI
SUB TATA USAHA
PETUGAS
KEBERSIHAN
1. SUROTO
2. SUTRIYAN
3. SUPARDI
4. SUPONO
PETUGAS
PENDAPATAN
1. ENDANG
ERAWATI
2. SUMINTO
3. JUMAKI
4. SUJANI
PETUGAS
KEAMANAN
1. DWI YANTO
2. SAJI SISWOYO
3. BUDI SETIAWAN
4. ABDUL WAHID
lokasi dagangnya sendiri-sendiri membuat peraturan pasar untuk
merapikan blok tidak di hiraukan oleh para pedagang. Dan membuat
lokasi dagang yang tidak sesuai atau acak-acakan.
b. Tata Letak Lokasi Pasar Gaya Baru
Pasar gaya baru menyediakan dan mengatur tata letak untuk pasar
dengan membuat blok-blok yang berkode seperti R1-R6, A1-A24, B1-
B12, C1-C4, D1-D8, E1-E40.
Pihak pasar gaya baru menentukan lokasi-lokasi toko yang harus
diisi sesuai dengan apa yang sudah di perhitungkan. Dan rata-rata
masyarakat yang akan berdagang di pasar gaya baru menjalankan apa
yang sudah di tentukan dengan mengisi blok toko sesuai apa yang akan
mereka perdagangkan. Hanya sedikit dari mereka yang melenceng dan
tidak mematuhi peraturan dengan berdagang di blok lokasi yang tidak
sesuai.
B. Pembahasan
3. Pengaruh Pemilihan Lokasi Toko Pakaian Terhadap Tingkat
Penjualan
Menjalankan kegiatan usaha jelas memerlukan tempat usaha yang
dikenal dengan lokasi usaha. Dengan adanya lokasi konsumen dapat
melihat langsung barang yang diproduksi atau yang dijual baik jenis,
jumlah maupun harganya. Dengan demikian, konsumen dapat lebih mudah
memilih dan berinteraksi atau melakukan pembelanjaan terhadap produk
yang ditawarkan secara langsung.45
Lokasi usaha sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membuat atau
menghancurkan strategi bisnis sebuah usaha. Pemilihan lokasi usaha yang
strategis menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan dari
sebuah usaha. Semakin strategis lokasi usaha yang dipilih, semakin tinggi
pula tingkat penjualan dan berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah usaha.
Pemilihan lokasi yang baik adalah salah satu yang harus
diperhatikan oleh pedagang, agar usahanya dapat terlihat oleh orang
banyak, sehingga terdapat beberapa pertimbangan yang akan di fikirkan
untuk menentukan lokasi yang tepat. Penentuan lokasi tersebut harus
diperhatikan oleh pedagang karena tidak akan pernah lepas dari tanggung
jawab lingkungan sekitarnya, dengan melihat tidak akan merugikan
lingkungan sekitarnya dan melakukan kerusakan.
Penelitian ini menjelaskan bahwa tempat usaha berpengaruh
signifikan terhadap keuntungan yang diperoleh pedagang besar kecilnya
keuntungan yang diperoleh oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti secara
langsung seperti pendapatan dan biaya.
Hal tersebut sangat sesuai dengan apa yang terjadi pada pedagang
di Pasar Baru Rumbia dan Pasar Gaya Baru, Karena dengan lokasi tempat
usaha yang sama maka perlu didukung dengan produk, harga dan promosi
untuk meningkatkan pendapatan para pedagang.
45 Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010), h. 129
Adapun hasil wawancara diperoleh dari empat orang terkait
sebagai pemilik usaha toko pakaian terdiri dari dua pemilik usaha toko
pakaian di Pasar Baru Rumbia dan dua pemilik usaha toko pakaian di
Pasar Gaya Baru.
3. Kepada Ibu Rina pemilik toko pakaian dipasar Baru Rumbia.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Rina beliau
melakukan usaha ini sejak tahun 2010, alasan beliau melakukan usaha
toko pakaian ini karena dalam menjalankan kehidupan membutuhkan
dana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mengenai pertimbangan
dalam memilih lokasi usaha Ibu Rina memilih lokasi usaha yang di
jalaninya sekarang karena tidak jauh dengan lahan parkir dan jalan
raya agar mudah di jangkau dan di lihat oleh konsumen. Bagi Ibu Rina
pemilihan lokasi usaha itu penting karena lokasi usaha mempengaruhi
pendapatan bagi para pedagang, tetapi dengan keterbatasan hak dalam
memilih lokasi dikarenakan pemilihan di lakukan dengan cara
mendahului dan tidak bisa leluasa. Penghasilan Ibu Rina perharinya
mencapai 300.000-500.000 sedangkan omset penjualan perhari bisa
mencapai 700.000-1.000.000.46
4. Kepada Ibu Atta pihak pemilik toko pakaian di Pasar Baru Rumbia
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Atta melakukan
usaha toko pakaian sejak tahun 2008. Adapun alasan beliau dalam
melakukan usaha ini karena untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
46 Wawancara dengan Ibu Rina, Pemilik Toko Pakaian di Pasar Baru Rumbia, 24
November 2018
karena beliau seorang janda yang mempunyai dua anak. Yang menjadi
pertimbangan dalam memilih lokasi usaha ini karena berada di tengah
pasar, dan tidak terlalu jauh dengan lahan parkir. Pemilihan lokasi
usaha bagi Ibu Atta tidak terlalu penting karena beliau menganggap
para konsumen tetap mendatanginya karena sudah mempunyai banyak
pelanggan. Rata-rata penghasilan yang di peroleh oleh ibu Atta adalah
400.000-500.000, sedangkan omset penjualan perhararinya 700.000-
900.000.47
5. Kepada pihak konsumen di Pasar Baru Rumbia.
Memilih berbelanja di Pasar Baru Rumbia karena dekat dengan
rumah atau mudah di jangkau oleh konsumen. para konsumen merasa
cukup puas setelah berbelanja di pasar baru rumbia karena apa yang
mereka butuhkan terpenuhi. Kekurangan dari Pasar Baru Rumbia
adalah kurangnya lahan parkir yang tersedia. Kualitas dari produk
yang disediakan oleh Pasar Baru Rumbia cukup bagus tidak
mengecewakan.
6. Kepada Ibu Elin pihak pemilik toko pakaian di Pasar Gaya Baru
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Elin beliau
melakukan usaha toko pakaian ini sejak tahun 1998. Adapun alasan
beliau mendirikan usaha toko pakaian karena untuk memenuhi segala
kebutuhan yang meningkat setelah menikah pada tahuun 1998 dan
menjadi ladang usaha sampai tahun 2018 ini. Yang menjadi alasan
47 Wawancara dengan Ibu Atta, Pemilik Toko Pakaian di Pasar Baru Rumbia, 24
November 2018
dalam pemilihan lokasi usaha karena toko ibu Elin berada di depan
jalan raya yang mudah di lihat oleh konsumen. Bagi ibu Elin pemilihan
lokasi toko menjadi sangat penting karena memudahkan konsumen
dalam berbelanja. Rata-rata penghasilan yang di dapat oleh Ibu elin
adalah 700.000-800.000, sedangkan omset yang di dapat mencapai
800.000-2.000.000.48
7. Kepada Ibu Fitri pihak pemilik toko di Pasar Gaya Baru
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Fitri beliau
mendirikan usaha Toko pakaian ini sejak tahun 2001, adapun alasan
beliau mendirikan usaha toko pakaian karena untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari karena setiap harinya makin banyaknya
kebutuhan yang harus dipenuhi. Yang menjadi pertimbangan dalam
memilih lokasi usaha sekarang karena lokasi dekat dengan lahan parkir
dan mudah di jangkau. Menutut Ibu Fitri pemilihan lokasi toko itu
sangat penting karena mempengaruhi omset yang di dapat, dan juga
bisa memudahkan para konsumen untuk berbelanja. Rata-rata
penghasilan yang di dapat adalah 500.000-700.000 sedangkan omset
yang di dapat mencapai 700.000-1.500.000.49
8. Kepada pihak konsumen di Pasar Gaya Baru
Memilih berbelanja di Pasar Gaya Baru karena dekat dengan
rumah atau mudah di jangkau oleh konsumen. para konsumen merasa
48 Wawancara dengan Ibu Elin Herlina, Pemilik Toko Pakaian di Pasar Gaya Baru, 25
November 2018 49 Wawancara dengan Ibu Fitri, Pemilik Toko Pakaian di Pasar Gaya Baru, 25 November
2018
cukup puas setelah berbelanja di pasar Gaya Baru karena apa yang
mereka butuhkan terpenuhi. Kekurangan dari Pasar Gaya Baru adalah
kurangnya lahan parkir yang tersedia. Kualitas dari produk yang
disediakan oleh Pasar Gaya Baru cukup bagus tidak mengecewakan.
9. Perbandingan Antara Pasar Baru Rumbia Dan Pasar Gaya Baru
PASAR BARU RUMBIA PASAR GAYA BARU
Tempat usaha yang berada di pasar
baru rumbia telah berperan dengan
baik, namun dalam mempengaruhi
keuntungan masih tergolong tidak
tinggi sehingga untuk
meningkatkan keuntungan
pedagang perlu meningkatkan
daya tarik kepada konsumen,
dikarenakan dalam segi lokasi
usaha tidak berperan dengan baik.
Tempat usaha yang berada di
pasar gaya baru telah berperan
dengan sangat baik, dalam
mempengaruhi keuntungan sudah
tergolong tinggi dikarenakan
pemilihan lokasi toko yang
terarah, yang lebih memudahkan
konsumen dalam memenuhi
kebutuhan dan meningkatkan
keuntungan para pedagang.
10. Keuntungan
Data distribusi keuntungan pedagang di pasar baru rumbia
No Nama Pedagang Jumlah Keuntungan (RP) Jumlah Pedagang
1 Ibu Rina 700.000-1.000.000 1
2 Ibu Atta 700.000-900.000 1
Data distribusi keuntungan pedagang di pasar gaya baru
No Nama Pedagang Jumlah Keuntungan (RP) Jumlah Pedagang
1 Ibu Elin Herlina 800.000-2.000.000 1
2 Ibu Fitri 800.000-1.500.000 1
Berdasarkan tabel di atas dapat di uraikan keuntungan yang
diperoleh pedagang. Jumlah pedagang yang memperoleh keuntungan
sebesar Rp 700.000- Rp 1.000.000 adalah 1 orang yang yaitu Ibu Rina,
Rp 700.000- Rp 900.000 adalah 1 orang yaitu Ibu Atta, Rp 800.000-
Rp 2.000.000 adalah 1 orang yaitu Ibu Elin Herlina, Rp 800.000- Rp
1.500.000 adalah 1 orang yaitu Ibu Fitri. Sebagian pedagang memiliki
pendapatan yang tinggi namun biayanya juga tinggi. Sedangkan
sebagian lagi memiliki pendapatan yang memang tidak tinggi dan
biayanya juga rendah.
Letak lokasi usaha akan berpengaruh terhadap besarnya keuntungan.
Lokasi yang berada di tempat ramai akan memberikan peluang untuk
menggaet konsumen. lokasi juga mampu mempengaruhi besarnya
keuntungan berdasarkan pengeluaran biaya. Lokasi yang dekat dengan
sumber bahan produksi dan memiliki akses serta mobilitas tinggi akan
berbeda dengan lokasi usaha yang berada didaerah terpencil dan tidak
memiliki akses ke lokasi usaha. Untuk itu perlu di perhatikan dalam
sebuah usaha. Apa akses jalan menuju lokasi tidak terlalu jauh dari bahan-
bahan produksi. Bila lokasi yang menyediakan pemerintah, wiraswasta
harus memasukannya dalam perhitungan estimasi biaya pengeluaran.
Penyewaan lokasi juga akan mempengaruhi biaya.
4. Pandangan Etika Bisnis Islam Terhadap Pemilihan Lokasi Toko
Pakaian Terhadap Tingkat Penjualan
Etika bisnis islam yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan tindakan
atau aktivitas bisnis harus dilakukan berdasarkan syari’at islam untuk
memperoleh kebaikan di dunia dan di akhirat serta mendapatkan keridhoan
dan keberkahan dari Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT dalam
QS. Al Kahfi (18):30 sebagai berikut:
Berdasarkan ayat diatas dapat diketahui bahwa seorang muslim dalam
melakukan aktivitasnya harus bernilai amal shaleh agar memperoleh
rahmat dan ridho dari Allah SWT. Begitu juga dalam melakukan strategi
pemasaran, dalam aktivitas memasarkan produk hendaklah diniatkan agar
dapat amal shaleh sehingga prosesnya memiliki manfaat yang baik di
dunia dan di akhirat serta mendapatkan keridhoan dan keberkahan dari
Allah SWT.
Etika tempat atau saluran distribusi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kesuksesan pemasaran dari semua usaha. Semakin strategi
lokasi tempat dan saluran distribusi yang dipilih, semakin tinggi pula
tingkat penjualan dan kesuksesan sebuah usaha. Memang dalam islam
tidak dijelaskan secara khusus bagaimana menentukan tempat atau saluran
distribusi dagang yang baik. Hanya dalam islam memberikan rasa aman,
nyaman, dan memudahkan konsumen untuk membeli produk merupakan
hal yang di anjurkan.
Islam merupakan agama yang paling sempurna, mengatur semua aspek
kehidupan yang berlandaskan Al-Quran dan Hadist. Salah satunya adalah
kegiatan jual beli (muamalah). Kegiatan muamalah diantaranya adalah
kegiatan ekonomi, dimana ekonomi adalah cabang ilmu yang membahas
aktivitas manusia baik individu maupun kelompok dalam usaha untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Berdagang merupakan kegiatan ekonomi dengan menjual produk
barang atau jasa dengan tujuan memperoleh keuntungan. Pada kegiatan
ekonomi, seorang wirausahawan dapat memilih dan menentukan
komposisi modal, tenaga kerja, barang-barang pendukung proses produksi
dan penentuan jumlah output. Seluruh kegiatan tersebut akan dipengaruhi
oleh harga. Berdagang hanyalah upaya dari perilaku seorang
wirausahawan dalam mengambil keputusan atau kebijakan untuk meraih
tingkat keuntungan atau kebutuhan. Keuntungan bagi produsen dan
kepuasan bagi konsumen.
Memperoleh keuntungan dalam islam ditekankan agar bukan melalui
hasil yang sumbernya diharamkan atau proses ilegal. Pedagang di pasar
baru rumbia dan gaya baru untuk memperoleh keuntungan telah sesuai
dengan prinsip islam dalam bertransaksi, seperti ketika barang yang dijual
jelas kepemilikannya, tidak termasuk barang yang diharamkan, dan jelas
penetapan harganya. Pada prinsipnya islam menekankan bahwa
keuntungan bukan semata hanya bagi produsen tetapi lebih kepada
memberikan manfaat kepada sesame dan menutupi kebutuhan masyarakat.
Menurut Sadono Sukirno sumber keuntungan diperoleh dari kegiatan
berikut:
1. Keuntungan adalah pembayaran terhadap risiko
2. Keuntungan di pandang sebagai pembayaran atas kegiatan inovasi
3. Keuntungan sebagai akibat kekuasaan monopoli.50
Poin pertama menjelaskan kegiatan usaha bukan hanya memenuhi
permintaan pasar dimasa sekarang tetapi juga dimasa yang akan datang.
Ketidak pastian dimasa mendatang, membuat wirausahawan membuat
ramalan-ramalan tentang usahanya agar dapat menentukan strategi
kegiatan usahanya dimasa yang akan datang. Strategi tersebut akan
menentukan untung atau ruginya suatu usaha nanti. Maka dari itu
keuntungan merupakan pembayaran atas risiko. Kehendak adanya
keseimbangan antara keuntungan dan tingkat kesulitan perputaran serta
50 Sadono Sukirno, Mikro Ekonomi: Teori Pengantar 1,(Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2012), h. 385.
perjalanan modal. Penetapan harga barang dagangan merupakan
perhitungan yang diukur berdasarkan biaya-biaya yang telah dikeluarkan.
Pada poin kedua, menjelaskan kegiatan perusahaan untuk melakukan
inovasi, yaitu mengadakan pembaruan dalam manajemen, pemasaran dan
teknik memproduksi, memegang peranan penting dalam menjamin
kesuksesan suatu usaha. Para pedagang di pasar Baru Rumbia dan Pasar
Gaya baru juga mengimplikasikan inovasi dalam kegiatan usahanya.
Kegiatan inovasi yang mereka praktikkan telah sesuai dengan batasan-
batasan dalam Islam. Inovasi pada barang dagangan terutama minuman
dan makanan tidak menggandung unsure-unsur haram didalamnya.
Pada poin ketiga, menjelaskan cara yang dilakukan wirausahawan
untuk memperoleh keuntungan. Kegiatan yang bertujuan membatasi
persaingan ini memungkinkan wirausahawan memperoleh keuntungan
melebihi batas normal dalam jangka panjang. Membatasi produk-produk
dan menjamin agar harga melebihi biaya rata-rata mengakibatkan
keuntungan yang diperoleh meningkat dengan baik. Ditinjau dari ekonomi
Islam, kegiatan monopoli merupakan hal yang dilarang. Monopoli dapat
menimbulkan ketidakstabilan harga sehingga dilarang praktiknya. Bagi
para pedagang di Pasar Baru Rumbia Dan Gaya Baru monopoli
merupakan kegiatan yang dapat merusak penjualan, menurunnya minat
konsumen, dan kerugian dimasa yang akan datang. Kegiatan monopoli
bagi para pedagang tidak boleh dipraktikan karena konsumen akan
memilih, mencari barang yang lebih murah untuk dikonsumsi.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data yang dilakukan dan dan pembahasan yang
telah dikemukakan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Bagi ikatan pedagang Pasar Baru Rumbia Dan Pasar Gaya Baru, untuk
meningkatkan pendapatan maka harus memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa lokasi
berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pendapatan, sebaiknya para
pedagang dapat lebih meningkatkan pemilihan lokasi yang lebih strategis
dengan cara memperhatikan faktor yang menjadi pertimbangan dalam
pemilihan lokasi usaha, seperti: lokasi yang mudah dijangkau transportasi,
dapat dilihat dengan jelas dari trepi jalan, ketersediaan lahan parkir yang
luas dan aman, memiliki jasa public yang memadai, terletak pada lalu
lintas yang lancer, dan lokasi yang memberikan manfaat bagi masyarakat
sekitarnya dengan tujuan meningkatkan pendapatan bagi para pedagang.
2. Ditinjau dari etika bisnis islam, pedagang di Pasar Baru Rumbia dan Pasar
Gaya Baru memperoleh keuntungan telah sesuai dengan prinsip-prinsip
dalam bertransaksi. Barang yang didagangkan tidak mengandung unsur
haram atau proses ilegal. Sumber keuntungan yang berasal dari
pembayaran risiko dan inovasi merupakan kegiatan yang tidak dilarang
dalam Islam. Serta menghindari monopoli harga sebagai cara untuk
memperoleh keuntungan karena berdampak pada ketidak seimbangan
pasar.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka saran yang dapat
diberikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah:
1. Untuk meningkatkan keuntungan diharapkan kepada pihak terkait,
khususnya pihak Ketua Pasar beserta Pengurus-pengurusnya sebagai
penyedia tempat untuk meningkatkan fasilitas serta menerapkan peraturan
bagi pedagan
2. Untuk peneliti selanjutnya digarapkan mampu mengembangkan penelitian
yang telah saya lakukan untuk melihat faktor-faktor lain yang
memengaruhi keuntungan yang diperoleh pedagang di Pasar Baru Rumbia
dan Pasar Gaya Baru.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman Fathoni. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi.
Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Alam S. Ekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Bumi
Aksara, 2013.
Faisal Badroen. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta: Kencana Prendra Rendika
Group, 2012.
Fandi Tjipto dan Georgorius Chandra. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Andi,
2008.
Fandy Tjipono. Pemasaran Strategi, Yogyakarta: Andi, 2012.
Harding, H.A. Manajemen Produksi, Jakarta: Balai Aksara, 2002.
Husein Umar. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta: Alfabeta,
2010
Irham Fahmi. Etika Bisnis Teori, Khusus, dan Solusi. Bandung: Alfabeta,2013.
Jumingan. Study Kelayakan Bisnis, Gilingan: Bumi Aksara, 2009.
Kasmir dan Jakfar. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana, 2012.
Kasmir. Kewirausahaan. Jakarta: PT Rajawali Pers, 2011.
----. Kewirausahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo, 2010.
Kolter, Philiph dan Kevin Lane Kellcer. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Indeks,
2009.
Lexy J. Meolong. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2009.
Mahmud Mursid. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2003.
Muhammad Firdaus, dkk. Dasar dan Strategi Pemasaran Syariah. Jakarta:
Renaisan Anggota IKPAI, 2005.
Muhammad. Metode Penelitian Ekonomi Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2008.
Nasution S, Metode Research, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011.
Philip Korter dan Gery Amstrong. Principal of Market. Jakarta: PT.Gramedia
Pustaka, 2001.
R. Heru Kriatanto HC. Kewirausahaan Enterpreneurship, Pendekatan
Manajemen dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu , 2009.
Render dan Jay Haizer. Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba
Empat, 2001.
Rianto Adi. Metode Penelitian Sosial Dan Humas. Jakarta: Granit, 2004.
Robinsin Tarigan. Ekonomi Regional dan Aplikasi. Jakarta: Bumi Aksara, 2005.
Sadono Sukirno. Mikro Ekonomi: Teori Pengantar 1. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2012.
Sumardi Suryabrata. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Grafindo Persada, 2011.
Suryana. Kewirausahaan Pedoman Praktis Kiat Dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta: Salemba Empat, Jakarta, 2006.
Sutrisno Hadi. Metode Research jilid 1. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM,
2009.
Suwinto Johan. Study Kelayakan Bisnis. Bandung: Graha Ilmu, 2011.
Zuhairi, dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Metro: STAIN Jurai Siwo Metro,
2016.
RIWAYAT HIDUP
Ira farlina roisah sani di lahirkan di desa
Reno Basuki, Kecamatan Rumbia,
Kabupaten Lampung Tengah yang lahir pada
tanggal 11 Juli 1995. Peneliti merupakan
anak ke dua dari empat bersaudara. Putrid
dari pasangan Bapak Haeruman dan Ibu Elin
Herlina. Bertempat tinggal di desa Reno
Basuki, Kecamatan Rumbia, Kabupaten
Lampung Tengah, Provinsi Lampung.
Berikut ini riwayat pendidikan yang telah
peneliti tempuh:
1. TK LKMD pada tahun 2001.
2. SD N 1 Reno Basuki Rumbia pada tahun 2007.
3. SMP N 1 Rumbia pada tahun 20010.
4. SMA N 1 Rumbia pada tahun 2013.
Kemudian pada tahun 2013 peneliti melanjutkan study di Sekolah Tinggi
Agama Islam Negri (IAIN) Jurai Siwo Metro, mengambil prodi S1 Ekonomi
Syariah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam. Pada akhir masa study, peneliti
mempersembahkan Skripsi yang berjudul: “Pengaruh Pemilihan Lokasi Toko
Pkaian Terhadap Tingkat Penjualan Menurut Etika Bisnis Islam”.