Transcript
Page 1: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT

KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN

TINDAKAN SPINAL ANESTESI DI RSUD SLEMAN

HALAMAN SAMPUL

DESY NURWULAN

NIM : P07120213010

PRODI D-IV KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

TAHUN 2017

Page 2: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

i

SKRIPSI

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT

KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN

TINDAKAN SPINAL ANESTESI DI RSUD SLEMAN

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Terapan Keperawatan

DESY NURWULAN

NIM : P07120213010

PRODI D-IV KEPERAWATAN

JURUSAN KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

TAHUN 2017

Page 3: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

ii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Desy Nurwulan

Nim : P 07.120.213.010

Tanggal : 18 July 2017

Yang Menyatakan,

(DESY NURWULAN)

Page 4: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan

pada Pasien Pre Anestesi dengan Tindakan Spinal Anestesi di RSUD SLeman”

telah mendapat persetujuan oleh pembimbing pada tanggal : 14 Juli 2017

Disusun oleh :

DESY NURWULAN

NIM: P07120213010

Menyetujui,

Pembimbing I,

Dra. Ni Ketut Mendri, S.Kep, Ns, M.Sc

NIP. 196001051986032001

Pembimbing II,

Abdul Majid, S.Kep, Ns, M.Kep

NIP. 196705151989031005

Mengetahui,

Ketua Jurusan Keperawatan

Tri Prabowo,S.Kp, M.Sc

NIP. 196505191988031001

Page 5: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Sripsi ini diajukan oleh,

Nama : DESY NURWULAN

NIM : P 07.120.213.010

Program Studi/Jurusan : D-IV Keperawatan/Keperawatan

Judul tugas akhir : Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat

Kecemasan pada Pasien Pre Anestesi dengan

Tindakan Spinal Anestesi di RSUD Sleman.

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai

bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan

Keperawatan pada Program Studi Diploma DIV Keperawatan, Jurusan

Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

DEWAN PENGUJI

Penguji I :

Dra. Ni Ketut Mendri, S.Kep, Ns, M.Sc

NIP. 196001051986032001

Penguji II :

Abdul Majid, S.Kep, Ns, M.Kep

NIP. 196705151989031005

Penguji III :

Ida Mardalena, S.Kep, Ns, M.Si

NIP. 197107181994032003

: ……………………………

: ……………………………

: ……………………………

Ditetepkan di : Yoyakarta

Tanggal : Juli 2017

Mengetahui,

Ketua Jurusan Keperawatan

Tri Prabowo, S.Kp,M.Sc

NIP. 196505191988031001

Page 6: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, saya yang bertanda

tangan di bawah ini:

Nama : Desy Nurwulan

NIM : P07.120.213.010

Program/Jurusan : D-IV Keperawatan / Jurusan Keperawatan

Judul Tugas Akhir : Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat

Kecemasan pada Pasien Pre Anestesi dengan

Tindakan Spinal Anestesi di RSUD SLeman.

.

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

poltekkes Kemenkes Yogyakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif ( Non-

exclusive Royalty- Free Right) atas skripsi saya yang berjudul :

Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre

Anestesi dengan Tindakan Spinal Anestesi di RSUD Sleman.

Beserta perangkat yang ada ( jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

Nonekslusif ini Poltekkes Kemenkes Yogyakarta berhak menyimpan, ,emgalih

media/ format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat,

dan memplublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantum nama saya

selesai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, July 2017

Yang menyatakan

(DESY NURWULAN)

Page 7: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan proposal skripsi ini. Penulisan

proposal skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

mencapai gelar Sarjana Terapan Keperawatan pada Program Studi Diploma IV

Keperawatan pada Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini saya

mengucapkan terimakasih kepada :

1. Abidillah Mursyid, SKM, MS. selaku Direktur Poltekkes Kemenkes

Yogyakarta yang sudah memberikan fasilitas berupa perpustakaan beserta

literatur buku, jurnal dan hasil penelitian untuk dijadikan sebagai bahan

referensi untuk skripsi ini.

2. Tri Prabowo, S. Kp., M. Sc selaku Ketua Jurusan Keperawatan yang telah

memberikan ijin dari kampus untuk melakukan penelitian di salah satu RS

yang ada di Sleman yaitu RSUD Sleman.

3. Umi Istianah, S. Kep., Ns., M.Kep., Sp. MB selaku Ketua Prodi D-IV

Keperawatan yang telah memberikan arahan mengenai langkah-langkah

pembuatan proposal dan jadwal-jawdal terbaru mengenai pembuatan

proposal sampai ujian proposal serta yang telah memberikan motivasi.

4. Direktur RSUD Sleman yang telah memberikan ijin untuk melakukan

studi pendahuluan dan penelitian di RSUD Sleman.

5. Direktur RSUD Cilacap yang telah memberikan ijin uji validitas di RSUD

Cilacap.

6. Dra. Ni Ketut Mendri S.Kep. Ns. M.Sc selaku pembimbing pertama yang

telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan serta

kritik dan saran dalam penyusunan proposal skripsi.

Page 8: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

vii

7. Abdul Majid,S.Kep., Ners., M.Kep selaku pembimbing kedua yang telah

meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan serta kritik

dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

8. Skripsi ini saya persembahkan untuk orang tua bapak Istarto dan Ibu Siti

Fatimah dan kakak Aji Firmandi yang telah memberikan dukungan dan

penyemangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkehendak membalas

segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Tugas Akhir ini

membawa manfaat bagi pembangunan ilmu.

Yogyakarta, 2017

Desy Nurwulan

Page 9: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .............................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................ iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .............. v

KATA PENGANTAR ........................................................................... vi

DAFTAR ISI .......................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xii

ABSTRACT ............................................................................................ xiii

INTISARI ................................................................................................ xiv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................ 5

D. Ruang Lingkup ........................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ...................................................... 6

F. Keaslian Penelitian ..................................................... 6

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ............................................................. 9

B. Kerangka Teori……………………………………… 44

C. Kerangka Konsep Penelitian ....................................... 45

D. Hipotesis…………………………………………… .. 45

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian ........................................ 46

B. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................... 46

C. Populasi ...................................................................... 46

D. Sampel ......................................................................... 47

E. Variabel Penelitian ..................................................... 49

F. Definisi Operasional ................................................... 49

G. Instrument Penelitian .................................................. 51

H. Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................... 54

I. Prosedur Pengumpulan Data ....................................... 57

J. Analisa Data ............................................................... 62

K. Teknik Pengumpulan Data ......................................... 63

L. Teknik Pengolahan Data ............................................ 64

M. Etika Penelitian ........................................................... 68

Page 10: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

ix

BAB IV PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian ...................................... 70

B. Pembahasan ............................................................... 79

C. Keterbatasan Peneliti .................................................. 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................. 88

B. Saran ........................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 90

LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Penilaian Kuesioner HARS........................................... 28

Tabel 2.2. Tingkat Aspek Penilaian, Kecemasan dan Stress.......... 31

Tabel 2.3. Indikator Penilaian Alat Ukur Dukungan Keluarga....... 42

Tabel 3.1. Definisi Operasional...................................................... 50

Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner Tingkat Kecemasan....................... 51

Tabel 3.3. Skor Jawaban Skala....................................................... 52

Tabel 3.4. Skor Jawaban Skala....................................................... 53

Tabel 3.5. Kisi-kisi kuesioner Dukungan Keluarga....................... 53

Tabel 3.6 Norma Reliabilitas........................................................ 56

Tabel 3.7. Tabel Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi........... 63

Tabel 4.1. Distribusi karakteristik keluarga yang memberikan

dukungan keluarga........................................................

71

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden.............. 72

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Fisik.............. 73

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Dukungan Keluarga.................................

74

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Tingkat Kecemasan.................................

74

Tabel 4.6. Uji Korelasi Spearman Rank......................................... 75

Tabel 4.7. Tabulasi Silang Karakteristik Responden dengan

Tingkat Kecemasan......................................................

77

Tabel 4.8. Tabulasi Silang Karakteristik Responden dengan

Tingkat Kecemasan......................................................

78

Page 12: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 : Rentang Respons Ansietas ................................................... 19

Gambar 2.2 : Kerangka Teori Penelitian ................................................... 44

Gambar 2.3 : Kerangka Konsep Penelitian ................................................ 45

Page 13: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 2. Surat Persetujuan Responden

Lampiran 3. Identitas Responden

Lampiran 4. Kuesioner Tingkat Kecemasan

Lampiran 5. Kuesioner Dukungan Keluarga (Sebelum uji validitas dan

reliabilitas)

Lampiran 6. Kuesioner Dukungan Keluarga (Setelah uji validitas dan

reliabilitas)

Lampiran 7. Jadwal Penyusunan Skripsi

Lampiran 8. Rencana Anggaran Dana

Lampiran 9. Hasil Kuesioner Dukungan Keluarga Uji Validitas

Lampiran 10. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 11. Rekap Data Penelitian

Lampiran 12. Rekap Data Hasil Kuesioner Dukungan Keluarga dan

Kecemasan

Lampiran 13. Rekap Data Karakteristik Keluarga

Lampiran 14. Lembar Konsultasi Proposal dan Skripsi

Lampiran 15. Persetujuan Komisi Etik

Lampiran 16. Surat Ijin Uji Validitas

Lampiran 17. Surat Ijin Penelitian

Lampiran 18. Surat Keterangan Selesai Penelitian

Page 14: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

xiii

THE RELATIONS OF FAMILY SUPPORT TOWARDS PRE-

ANESTHETIST ANXIOUSNESS LEVELS OF SPINAL ANESTHETIC

PROCEDURE IN RSUD SLEMAN

Desy Nurwulan1 ,.Ni Ketut Mendri

2 , Abdul Majid

3

Email: [email protected]

ABSTRACT

Background: One of the most general response of pre-operation patients is

psychological response (Anxiousness). The anxiousness and fear of anesthetic and

surgical processing is always present. Therefore, it is necessary for the surgery

patient to be given mental preparation.

Research Purpose: The purpose of this research is to find out the relations of

family supports towards Pre-Anesthetist anxiousness levels of spinal anesthetic

procedure in RSUD Sleman

Research Methods: This research is a non-experimental research by using Cross

Sectional method. The population of this research is the patients in RSUD Sleman

that will undergo surgery by using Spinal Anesthetic procedure. The type of

sample is Accidental Sampling of 38 sample and the data analysis is using

Spearman Rank method.

Research Result: In the category of low family supports, 2 patients (5,3%)

feeling severe anxiousness. In the category of average family supports, 25 patients

(65,8%) feeling mild anxiousness and 1 patient (2,6%) feeling severe anxiousness.

In the category of high family support, 2 patients (5,3%) feeling light anxiousness,

7 patients (18,4%) feeling mild anxiousness and 1 patient (2,6%) feeling severe

anxiousness

Conclusion: From the research, it can be concluded that family support is related

to the level of anxiousness.

Keywords : Family support, Anxiousness, Pre-Anesthetics

1 Mahasiswa DIV Keperawatan Anestesi Poltekes Kemenkes Yokyakarta

2 Dosen Jurusan Keperawatan Poltekes Kemenkes Yokyakarta

3 Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Page 15: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

xiv

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT

KECEMASAN PRE ANESTESI DENGAN TINDAKAN SPINAL

ANESTESI DI RSUD SLEMAN

Desy Nurwulan1 ,.Ni Ketut Mendri

2 , Abdul Majid

3

Email: [email protected]

INTISARI

Latar Belakang : Respon paling umum pada pasien pre-operasi salah satunya

adalah respon psikologi (kecemasan), secara mental penderita yang akan

menghadapi pembedahan harus dipersiapkan karena selalu ada rasa cemas dan

takut terhadap anesthesia dan prosedur pembedahan.

Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan pre anestesi dengan tindakan

spinal anestesi di RSUD Sleman.

Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen dengan

desain penelitian potong lintang (Cross Sectional). Populasi dalam penelitian ini

adalah semua pasien yang akan menjalani operasi dengan tindakan spinal anestesi

di RSUD Sleman, sampel dalam penelitian ini diambil dengan cara accidental

sampling 38 sampel. Analisa data menggunakan uji Spearman Rank.

Hasil Penelitian : Hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat 2 orang (5,3%)

mengalami kecemasan berat dengan kategori dukungan keluarga ringan, 25 orang

(65,8%) mengalami kecemasan sedang dan 1 orang (2,6%) mengalami kecemasan

berat dengan kategori dukungan keluarga sedang, 2 orang (5,3%) mengalami

kecemasan ringan, 7 orang (18,4%) mengalami kecemasan sedang dan 1 orang

(2,6%) mengalami kecemasan berat dengan kategori dukungan keluarga tinggi.

Kesimpulan : Dapat disimpulkan dari hasil penelitian terdapat hubungan yang

signifikan antara dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan.

Kata Kunci : Dukungan keluarga, Kecemasan, Pre Anestesi.

1 Mahasiswa DIV Keperawatan Anestesi Poltekes Kemenkes Yokyakarta

2 Dosen Jurusan Keperawatan Poltekes Kemenkes Yokyakarta

3 Dosen Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Page 16: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator
Page 17: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Sknpsi b€rjudul "Hubungd Dukunge Keluarga denge Tingkal K€ccmspada Pdien Pre Anestesi dcnCm Tindat Spiml Anestsi di RSUD SLeman"

telah me.dapal Desetui@ oleh pembinbins pada tessal : 14 Juli 2017

NIiЧ:PO,120218010

b̈uM撤… ゝNIP l,6001051,8603200,

Kctu Jurus Kepenwalan

||

卜■aid S KeD Ns M KeP l'67051'I,8,0311J05

,88031001

Page 18: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

pS ini dil■ kan oLhNa na

NIM¨ attm Smdi71un壺 ョn

Jodul aI,s akh:,

HALAMAN PENGESAHAN

DEWAN PENGUЛ

DESY NURWU〔 ANP07 120213010D■V Ker‐″

",ネ缶["口wa価

HobЩ gn● Dok●■gnn Koい鴫 o len,■ ThekatK`κm醐op,こ Lsen h AncNes dcngan■nda tan Spinal Anttesi di RS:JD S]輸 an

Tehh beftasil dipetu],ek n di ha&pan De*u P€nguji dar dileriro sebagaibagim peNyadh y.ng dipe ultu untuk mempeoleh gela. Sliua TeEp€nKepeh*rtu prdi P.oEBm Srudi Diplooa DIV KeD€Bwalon, JuasKepeawakn Pollekkes Kemcnl6 Yoer/akart .

Ponguli[:

D‐ Ni Ketut Mendi S K● 。 N、 M SoNIP 196001051986032001

Penguli n,

A団● M面 id S Ko以 N,M KooNIP I,6,0515198903100,

Pengl i[H,

¨NIP l,7107131'%03200,

Vり韻urt,

Jo 2017

awatan

0

l,6505 8031∞ 1

6■マ

`|.ヽ

Page 19: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keluarga merupakan bagian terkecil yang didalamnya terdapat interaksi

antar anggota keluarga. Didalam keluarga dapat menimbulkan, mencegah,

mengabaikan atau memperbaiki masalah kesehatan yang mempunyai peran

utama dalam memelihara kesehatan seluruh anggota keluarganya.

Adanya ikatan emosional yang alami, langsung dan sering mendalam

dalam dinamika hubungan solidaritas, yang mana dalam keadaan

normal terdapat rasa saling ketergantungan, saling membutuhkan dan

saling membela dalam keluarga. Keluarga dibangun dari individu-

individu yang mempunyai keunikan psikologis, sehingga membangun

keluarga tidak cukup dengan menggunakan pendekatan teknis, namun

juga pendekatan psikologis (Masyur, 107: 2006).

Adapun melalui pendapat Mansyur, dapat diambil kesimpulan bahwa

didalam keluarga dibutuhkan kekompakan. Perlu adanya dukungan yang

mendasari terbentuknya keluarga; dukungan penilaian, instrumental,

informasional dan yang terpenting emosional dapat membentuk pendekatan

secara psikologis. Selain mampu membentuk keluarga yang solid, dukungan

keluarga dari segi medis mampu berperan dalam mengurangi pemikiran

dampak negatif terhadap penyakit yang dialami pasien serta mengurangi

kecemasan khususnya pre operasi.

Operasi atau pembedahan cukup beragam berdasarkan pada bagian

tubuh yang perlu dibedah, seberapa mendesak pembedahan tersebut, jumlah

sayatan yang pasien butuhkan, serta penggunaan alat serta tujuan

pembedahan. Pembedahan dengan tindakan spinal anestesi dapat

Page 20: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

2

mendatangkan ancaman tehadap tubuh, integritas dan jiwa seseorang, selain

itu operasi menimbulkan kecemasan yang menghambat dalam tugas dan

kehidupan sehari-hari pasien dan menimbulkan berbagai gangguan, beberapa

gangguan tersebut (takut nyeri, takut terjadinya perubahan fisik, menjadi

buruk rupa atau tidak berfungsi normal (body image), takut peralatan

pembedahan dan petugas, takut tidak sadar lagi setelah dibius dan takut

operasi gagal merupakan respon kecemasan pasien terhadap operasi atau

pembedahan (Artini, 2015).

Respon psikologis yang terjadi akibat kecemasan memerlukan

dukungan mental dari keluarga guna meningkatkan semangat hidup pasien.

Dukungan keluarga penting sebagai srategi preventif dalam menurunkan

kecemasan pre operasi. Terdapat dukungan penilaian dalam dukungan

keluarga. Untuk memahami keinginan pasien, keluarga dapat memberikan

ekspresi pengharapan positif, dukungan instrumental, bantuan finansial,

dukungan informasional dan dukungan emosional.

Dukungan penilaian berupa respon positif keluarga terhadap penyakit

yang diderita pasien, dalam kasus lain pasien yang mengalami kelainan

jantung bawaan, kondisi dalam hal ini penting dan perlu mendapatkan

dukungan penilaian positif dari keluarga dan orang-orang terdekatnya. Jika

pasien mendapatkan penilaian negatif maka akan berdampak buruk bagi

keberlangsungan pengobatannya. Tidak hanya dukungan penilaian, dukungan

instrumental berupa pelayanan, contohnya menemani pasien selama di rumah

sakit. Bantuan finansial merupakan bantuan nyata yang efektif mengurangi

Page 21: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

3

kecemasan, dalam hal ini dapat berupa biaya pengobatan. Dukungan

informasional dari keluarga yaitu memberikan solusi dari masalah yang ada,

dalam contoh kasusnnya, keluarga dapat memberikan kalimat-kalimat yang

menenangkan pasien agar pasien tetap fokus dalam masa pengobatannya.

Adapun dukungan emosional yang diberikan pihak keluarga dapat berupa

semangat dan motivasi bagi kesembuhan pasien.

Setelah merangkum dari hasil abstrak yang dilakukan oleh Gea

(2014), Liandi (2014) dan Trise (2012) mengenai hubungan dukungan

keluarga terhadap tingkat kecemasan pre operasi mendapatkan data WHO

(2007), hasil penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menunjukan dari

35.539 pasien bedah yang dirawat di unit perawatan intensif, 2,473 pasien

(7%) mengalami kecemasan. Penelitian Gea (2014) yang dilakukan di salah

satu RS di Jakarta tingkat kecemasan pre operasi menunjukkan 70% pada

kecemasan sedang. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Liandi

(2011) di salah satu rumah sakit yang ada di Yogyakarta RS PKU

Muhammadiyah Yogyakarta mengenai tingkat kecemasan yang berhubungan

dengan dukungan keluarga ditemukan 20% mengalami kecemasan rendah,

66,67% kecemasan sedang dan 13,33% mengalami kecemasan tinggi dalam

tahap pre anestesi. Penelitian Trise (2012) di RSUD Sleman, 46,7%

mengalami kecemasan ringan, 51,1% mengalami kecemasan sedang dan

2,2% mengalami kecemasan berat sebelum operasi.

Rumah Sakit Umum Daerah Sleman menjadi pusat rujukan pelayanan

kesehatan masyarakat di daerah Sleman, dengan berbagai karakteristik pasien

Page 22: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

4

yang berbeda-beda berdasarkan pada jenis tindakan pembedahan dan pilihan

anestesi yang akan dijalani pasien. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang

diperoleh dari RSUD Sleman pada bulan Februari 2017 rata-rata pasien yang

menjalani tindakan anestesi berjumlah 139 pasien. Jumlah general anastesi

sebanyak 87, dengan spinal anastesi 52 pasien. Tingkat kecemasan pre

operasi 5-20% pasien yang mengalami kecemasan pre operasi (Rekam Medik

RSUD Sleman). Setelah dilakukan wawancara terhadap 10 pasien di ruang

rawat inap, mereka menyatakan 3 pasien mengatakan keluarga tidak selalu

menunggu pasien ketika menjalani perawatan dikarenakan sedang bekerja,

sehingga keluarga hanya menunggu ketika anggota keluarganya pulang kerja.

RSUD Sleman belum pernah dilakukan penelitian mengenai

dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan, berdasarkan data di atas

penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan

Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre Anestesi

dengan Tindakan Spinal Anestesi.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk meneliti tentang

“Hubungan Dukungan Keluarga terhadadap Tingkat Kecemasan pada Pasien

Pre Anestesi dengan Tindakan Spinal Anestesi di Rumah Sakit Umum

Daerah Sleman.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian dalam latar belakang masalah diatas, dapat

dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut ”Bagaimanakah hubungan

Page 23: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

5

dukungan keluarga dengan kecemasan pada pasien pre anestesi dengan

tindakan spinal anestesi di RSUD Sleman ?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan

pada pasien pre anestesi dengan tindakan spinal anestesi di RSUD

Sleman.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya karakteristik responden pre anestesi di ruang rawat inap

RSUD Sleman.

b. Diketahuinya dukungan keluarga di ruang rawat inap RSUD Sleman.

c. Diketahuinya tingkat kecemasan pre anestesi di ruang rawat inap

RSUD Sleman.

d. Diketahuinya keeratan hubungan dukungan keluarga terhadap tingkat

kecemasan pasien pre anestesi di ruang rawat inap RSUD Sleman.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian ini pada keperawatan anestesi, untuk

mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan pada pasien pre

anestesi dengan tindakan spinal anestesi di RSUD Sleman.

Page 24: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

6

E. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk

kemajuan di bidang ilmu keperawatan terutama tentang hubungan

dukungan keluarga dengan kecemasan pre anestesi pada pasien dengan

tindakan spinal anestesi.

2. Manfaat Praktis

a. RSUD Sleman

Sebagai bahan pertimbangan bagi perawat dalam menekankan

kepada keluarga untuk memberikan dukungan keluarga guna

meningkatkan pelayanan dalam mengurangi tingkat kecemasan pre

anestesi di Ruang Rawat Inap RSUD Sleman.

b. Bagi Institusi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan

perpustakaan untuk penelitian atau materi untuk dosen dan

mahasiswa dalam pembelajaran bagi kemajuan pendidikan terutama

yang berkaitan tentang hubungan dukungan keluarga dalam

menurunkan kecemasan pre anestesi pada pasien dengan tindakan

spinal anestesi.

F. Keaslian Penelitian

Penulis belum menemukan penelitian khusus tentang hubungan

dukungan keluarga terhadap kecemasan pre anestesi pada pasien dengan

Page 25: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

7

tindakan spinal anestesi. Penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya

dan mengangkat masalah kecemasan preanestesi adalah :

1. Liandi (2011) dengan judul hubungan dukungan keluarga terhadap

tingkat kecemasan anak preoperative.

Persamaan : penelitian ini berbentuk kuantitatif, pengambilan

sampel menggunakan cara accidental sampling atau diambil dari

responden yang kebetulan ada atau tersedia, instrument yang digunakan

adalah kuesioner HARS, variabel bebasnya adalah dukungan keluarga

dan variabel terikatnya adalah tingkat kecemasan, desain yang

diguanakan adalah cross sectional dengan pengumpulan data point time

approach atau waktu itu juga, uji instrumen kuesioner dukungan

keluarga uji validitasnya menggunakan product moment sedangkan uji

reliabilitas menggunakan Alpha Crombach.

Perbedaan : responden dari penelitian Liandi adalah semua pasien

anak usia sekolah yang akan dilakukan operasi, dengan sampel yang

digunakan 30 sampel dan tempat yang digunakan untuk penelitian di

PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2011.

2. Ilham (2016) dengan judul hubungan antara dukungan keluarga dengan

tingkat kecemasan pada pasien hipertensi.

Persamaan : penelitian Ilham menggunakan penelitian kuantitatif

dengan desain cross sectional dan pengolahan datanya menggunakan

point time approach, instrument yang digunakan menggunakan kuesioner

HARS, variabel bebasnya adalah dukungan keluarga sedangkan variabel

Page 26: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

8

terikatnya tingkat kecemasan, uji hipotesis yang digunakan adalah

spearman rank.

Perbedaan : responden dari penelitian ini semua pasien yang

mengalami hipertensi dengan sampel 40 responden yang diambil dengan

purposive sampling, waktu penelitian tahun 2016.

3. Zakaria (2017) dengan judul Pengaruh Pendidikan Kesehatan

Menggunakan Video Terhadap Kecemasan Pada Pasien Pre Anestesi

dengan Tindakan Spinal Anestesi.

Persamaan : Pada penelitian Zakaria berbentuk penelitian

kuantitatif dengan responden yang diambil pasien dengan tindakan spinal

anestesi.

Perbedaan : sampel dari penelitian ini 58 responden 29 kelompok

intervensi dan 29 kelompok kontrol, menggunakan instrument kuesioner

APAIS, pengolahan data dengan independent T-Test , variabel bebasnya

pendidikan kesehatan menggunakan video dan variabel terikatnya tingkat

kecemasan, waktu penelitian Juli 2017 dan desain penelitian yang

digunakan quasi experimen dengan penelitian group pre test and post test

with control.

Page 27: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Spinal Anestesi

a. Pengertian

Morgan (2007) mengemukakan spinal anestesi adalah

pemberian obat anestetik lokal dengan cara menyuntikkan sejumlah

kecil obat anestesi secara langsung ke dalam rongga Subarachnoid

atau Cairan Cerebro spinal (CSS).

b. Lokasi penyuntikan

Secara anatomis dipilih segmen L2 ke bawah pada penusukan

oleh karena ujung bawah daripada medulla spinalis setinggi L2 dan

ruang intersegmental lumbal ini relative lebih lebar dan datar

dibandingkan dengan segmen-segmen lainnya. Lokasi interspace ini

dicari dengan cara menghubungkan crista iliaca kiri dan kanan, maka

titik pertemuan dengan segmen lumbal merupakan processus spinosus

L4 atau interspace L4-L5 (Morgan, 2006).

c. Komplikasi pada spinal anestesi

1) Hipotensi

Anestesi spinal menyebabkan hambatan simpatis yang

menyebabkan dilatasi arteri dan bendungan vena (penurunan

tahanan vaskuler sistemik) dan hipotensi. Bendungan di vena

Page 28: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

10

menyebabkan penurunan aliran balik vena ke jantung, penurunan

curah jantung dan menyebabkan hipotensi (Soenarto, 2012).

2) Blok spinal tinggi

Blok spinal tinggi merupakan komplikasi yang sangat

mengkuawatirkan, hal ini terjadi karena obat anestesi dapat

mencapai cranium dan akan menimbulkan paralisis total. Biasanya

dapat diketahui dari tanda berikut ini : penurunan kesadaran yang

tiba-tiba, apnoe, hipotensi berat, dan dilatasi pupil (Pramono,

2015).

3) Nyeri kepala pasca-punksi dura (postural puncture

headache/PDPH)

Jarum epidural berukuran besar dan punksi dura

mengakibatkan kebocoran cairan serebrospinalis (LCS) dalam

jumlah besar. Hal ini mengakibatkan tekanan LCS yang rendah.

Bilamana pasien duduk tegak atau berjalan, tarikan terjadi pada

otak dan meningen sebagai akibat gravitasi dan kehilangan LCS.

Hal ini menhakibatkan nyeri kepala postural yang karakteristik

yang dijalarkan ke daerah oksipital. Nyeri menghilang bila pasien

berbaring terlentang. Keadaan ini lebih sering terjadi pada pasien

obstetrik. Keadaan ini dapat timbul sampai 2 sampai 7 hari setelah

punksi lumbal dan dapat menetap hingga selama 6 minggu.

(Nileshwar, 2014).

Page 29: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

11

2. Pre anestesi

Anestesi adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari

tatalaksana untuk menghilangkan rasa, baik rasa nyeri, takut dan rasa tidak

nyaman sehingga pasien merasa lebih nyaman. Agar mendapatkan hasil

yang optimal selama operasi dan anestesi maka diperlukan tindakan

preanestesi yang baik. Tindakan pre anestesi tersebut merupakan langkah

lanjut dari hasil evaluasi preoperasi khususnya anestesi untuk

mempersiapkan kondisi pasien, baik psikis maupun fisik pasien agar

pasien siap dan optimal untuk menjalani prosedur anestesi dan diagnostik

atau pembedahan yang akan direncanakan (Mangku, 2010).

Tujuan dari pre anestesi :

a. Mengetahui status fisik klien preoperatif.

b. Mengetahui dan menganalisis jenis operasi.

c. Memilih jenis/ teknik anestesi yang sesuai.

d. Mengetahui kemungkinan penyulit yang mungkin akan terjadi selama

pembedahan dan atau pascabedah.

e. Mempersiapkan obat/ alat guna menanggulangi penyulit yang

dimungkinkan.

Pada kasus bedah elektif, evaluasi pre anestesi dilakukan sehari

sebelum pembedahan. Kemudian evaluasi ulang dilakukan di kamar

persiapan instalasi bedah sentral (IBS) untuk menentukan status fisik

berdasarkan ASA (American Society of Anesthesiologist). Pada kasus

bedah darurat, evaluasi dilakukan pada saat itu juga di ruang persiapan

Page 30: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

12

operasi instalasi rawat darurat (IRD), karena waktu yang tersedia untuk

evaluasi sangat terbatas, sehingga sering kali informasi tentang penyakit

yang diderita kurang akurat. Persiapan pre anestesi di rumah sakit

meliputi:

a. Persiapan psikologis

1) Berikan penjelasan kepada klien dan keluarganya agar mengerti

perihal rencana anestesi dan pembedahan yang dijalankan,

sehingga dengan demikian diharapkan pasien dan keluarga bisa

tenang.

2) Berikan obat sedative pada klien yang mengalami kecemasan

berlebihan atau klien tidak kooperatif misalnya pada klien

pediatrik (kolaborasi).

3) Pemberian obat sedative dapat dilakukan secara: oral pada malam

hari menjelang tidur dan pada pagi hari 60 – 90 menit, rektal

khusus untuk klien pediatrik pada pagi hari sebelum masuk IBS

(kolaborasi).

b. Persiapan fisik

1) Hentikan kebiasaan seperti merokok, minum-minuman keras dan

obat-obatan tertentu minimal dua minggu sebelum anestesi.

2) Tidak memakai protesis atau aksesoris.

3) Tidak mempergunakan cat kuku atau cat bibir.

4) Program puasa untuk pengosongan lambung, dapat dilakukan

sesuai dengan aturan tersebut di atas.

Page 31: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

13

5) Klien dimandikan pagi hari menjelang ke kamar bedah, pakaian

diganti dengan pakaian khusus kamar bedah dan kalau perlu klien

diberi label.

c. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik pasien yang akan dilakukan operasi dan

anestesi (Mangku, 2010) adalah sebagai berikut :

1) Pemeriksaan atau pengukuran status presen: kesadaran,

frekwensi napas , tekanan darah, nadi, suhu tubuh , berat badan

dan tinggi badan untuk menilai status gizi pasien.

2) Pemeriksaan fisik umum, meliputi pemeriksaan status :

a) Psikologis : gelisah, cemas, takut, atau kesakitan.

b) Syaraf (otak, medulla spinalis, dan syaraf tepi).

c) Respirasi.

d) Hemodinamik.

e) Penyakit darah.

f) Gastrointestinal.

g) Hepato-billier.

h) Urogenital dan saluran kencing.

i) Metabolik dan endokrin.

j) Otot rangka.

k) Integumen.

Page 32: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

14

d. Membuat surat persetujuan tindakan medik .

Menurut Majid, dkk (2011) membuat surat persetujuan

merupakan aspek etik dan hukum, maka pasien atau orang yang

bertanggung jawab terhadap pasien wajib untuk menandatangani surat

pernyataan persetujuan operasi.

e. Persiapan lain yang bersifat khusus pre anestesi

Apabila dipandang perlu dapat dilakukan koreksi terhadap

kelainan sistemik yang dijumpai pada saat evaluasi preanestesi

misalnya : transfusi, dialisa, fisioterapi, dan lainnya sesuai dengan

prosedur tetap tata laksana masing-masing penyakit yang diderita

klien.

3. Kecemasan

a. Definisi Kecemasan

Anxiety atau dalam bahsa Indonesia dapat diartikan dengan

kecemasan, merupakan salah satu faktor psikologis yang tidak dapat

lepas dari kehidupan manusia. Kata dasar anxiety dalam bahasa

Indonesia Jerman adalah “angh” yang dalam bahasa Latin

berhubungan dengan kata “angustus, ango, angor, anxius, anxietas,

angina”. Nietzal berpendapat bahwa kecemasan berasal dari bahasa

Latin (anxius) dari bahasa Jerman (anst) yaitu suatu kata yang

digunakan untuk menggambarkan efek negatif dan rangsangan

fisiologis (Gufron dan Risnawati, 2010).

Page 33: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

15

Kecemasan merupakan keadaan suasana hati yang ditandai oleh

efek negatif dan gejala-gejala ketegangan jasmaniah dimana seseorang

mengantisipasi kemungkinan datangnya bahaya atau kemalangan di

masa yang akan datang dengan perasaan khawatir. Kecemasan

mungkin melibatkan perasaan perilaku dan respon-respon fisiologis

(Feist dan Feist, 2006).

Menurut Herdman (2010), kecemasan adalah perasaan tidak

nyaman atau ketakutan yang tidak jelas dan gelisah disertai dengan

respon otonom (sumber terkadang tidak spesifik atau tidak diketahui

oleh individu), perasaan yang was-was untuk mengatasi bahaya. Ini

merupakan sinyal peringatan akan adanya bahaya dan memungkinkan

individu untuk mengambil langkah dalam menghadapinya.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

kecemasan adalah respon psikologis terhadap stres yang mengandung

komponen fisiologis dan psikologis, perasaan takut atau tidak tenang

yang tidak diketahui sebabnya. Kecemasan terjadi ketika seseorang

merasa terancam baik secara fisik maupun psikologik seperti harga

diri, gambaran diri atau identitas diri.

b. Macam-macam kecemasan

Menurut Freud (dalam Feist dan Feist, 2010) terdapat tiga jenis

kecemasan, yaitu kecemasan neurosis, kecemasan moral dan

kecemasan realistis. Ketiga kecemasan tersebut saling berkaitan antara

Page 34: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

16

satu dan yang lainnya dan tidak terdapat batas yang jelas antaraketiga

jenis kecemasan tersebut.

1) Kecemasan neurosis (neurotic anxiety) adalah rasa cemas terhadap

bahaya yang tidak diketahui. Perasaan cemas tersebut berada pada

ego, tetapi muncul dikarenakan adanya dorongan id.

2) Kecemasan mora (moral anxiety) bermula dari konflik antar ego

dengan superego. Bermula dari konflik tersebut maka kecemasan

moral sering dikatakan sebagai kecemasan suara hati. Pada anak

yang sedang membentuk superego maka kecemasan akan muncul

secara berkembang.

3) Kecemasan realistis (realistic anxiety) didefinisikan

sebagaiperasaan tidak menyenangkan yang tidak spesifik

mencangkup kemungkinan bahaya akan terjadi. Kecemasan

realistis merupakan kecemasan yang berkaitan dengan rasa takut,

namun berbeda dengan rasa takut itu sendiri. Kecemasan realistik

berbeda dengan rasa takut karena tidak mencangkup objek secara

khusus ditakuti melainkan sesuatu yang tidak bisa dikontrol.

Berdasarkan pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa

kecemasan terbagi dalam 3 bentuk kecemasan diantaranya, kecemasan

neurosis, kecemasan moral dan kecemasan realistis. Kecemasan

neurosis berasal dari diri sendiri. Kecemasan moral merupakan rasa

cemas yang muncul karena adanya pertentangan diri. Bnetuk

kecemasan terakhir adalah kecemasan realistis merupakan kecemasan

Page 35: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

17

yang berasal dari luar dirinya, baik itu berupa bahaya yang sudah

terlihat maupun bahaya dimasa depan.

c. Respon kecemasan

Barlow (2002, dalam Passer & Smith, 2007) mengemukakan

respon kecemasan memiliki empat komponen, yaitu respon subjektif

emosional, respon kognitif, respon fisiologis dan respon perilaku.

1) Respon subjektif emosional, merupakan respon emosional yang

dirasakan, seperti perasaan tertekan dan ketakutan.

2) Respon kognitif berupa pemikiran khawatir dan pemikiran tidak

mampu untuk mengatasi berbagai hal.

3) Respon fisiologis berupa perubahan yang terjadi pada fisik

seseorang seperti meningkatnya denyut jantung, tekanan darah,

menegangnya otot-otot, peningkatan intensitas bernafas, mual,

mulut kering, dehidrasi dan berkeringat.

4) Respon perilaku berupa perilaku menghindar dari situasi tertentu

yang dapat menganggu dalam penyelesaian tugas.

Clark dan Beck (2010, dalam Rizal, 2014) memaparkan simtom

kecemasan. Simtom-simtom tersebut terdiri dari simtom fisik, simtom

kognitif, simtom perilaku dan simtom afektif, secara terperinci sebagai

berikut:

1) Simtom fisik terdiri dari detak jantung meningkat; nafas pendek

dan cepat; nyeri dada atau dada terasa tertekan; sesenggukan;

pusing; berkeringat; kedinginan; merasa mual; diare; sakit perut;

Page 36: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

18

gemetar; kesemutan; kelelahan; goyah; pingsan; otot tegang dan

kaku dan mulut kering.

2) Simtom kognitif terdiri dari takut kehilangan kendali; takut cidera

fisik atau kematian; takut akan menjadi “gila”; takut akan penilaian

negatif dari orang lain; pengalaman menakutkan; gambar atau

ingatakan; persepsi ketidaknyataan; konsentrasi yang buruk,

kebingungan, mudah terakihkan; penyempitan perhatian, terlalu

fokus pada ancaman; memori yang buruk; kesulitan dalam

penalaran, kehilangan objektivitas.

3) Simtom perilaku terdiri dari menghindari isyarat ancaman atau

situasi; mengurung diri; mencari jaminan atas keselamatan diri;

gelisah, mondar-mandir; hiperventilasi; tidak dapat bergerak atau

terlalu banyak gerak; sulit bicara.

4) Simtom afektif terdiri dari gugup, tegang; takut; tidak sabar,

frustasi.

Berdasarkan penjabaran diatas, dapat disimpulkan bahwa

kecemasan dapat menimbulkan empat bentuk simtom diantaranya ada

simtom fisik, kognitif, perilaku dan afektif. Respon tersebut muncul

berbeda dalam setiap individunya, tergantung dari dari individu yang

mengalami kecemasan tersebut.

Page 37: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

19

d. Rentang Respons Ansietas

RENTANG RESPONS ANSIETAS

Respons adaptif Respons maladaptif

Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik

Gambar 2.1. Rentang respons ansietas

Sumber : Stuart, Gail. W (2007)

1) Respons Adaptif

Hasil yang positif akan didapatkan jika individu dapat

menerima dan mengatur kecemasan. Kecemasan dapat menjadi

suatu tantangan, motivasi yang kuat untuk menyelesaikan masalah

dan merupakan sarana untuk mendapatkan penghargaan yang

tinggi. Strategi adaptif biasanya digunakan seseorang untuk

mengatur kecemasan antara lain dengan berbicara kepada orang

lain, menangis, tidur, latihan, dan menggunakan teknik relaksasi.

2) Respons Maladaptif

Ketika kecemasan tidak dapat diatur, individu

menggunakan mekanisme koping yang disfungsi dan tidak

berkesinambungan dengan yang lainnya. Koping maladaptif

mempunyai banyak jenis termasuk perilaku agresif, bicara tidak

Page 38: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

20

jelas isolasi diri, banyak makan, konsumsi alkohol, berjudi, dan

penyalahgunaan obat terlarang.

Menurut Stuart dan Sundeen dalam Asmadi (2008), ada

beberapa tingkat kecemasan dan karakteristiknya antara lain :

1) Kecemasan ringan

a) Berhubungan dengan ketegangan dalam peristiwa sehari-hari

b) Kewaspadaan meningkat

c) Persepsi terhadap lingkungan meningkat

d) Dapat menjadi motivasi positif untuk belajar dan

menghasilkan kreatifitas.

e) Respon fisiologis : sesekali napas pendek, nadi dan tekanan

darah meningkat sedikit , gejala ringan pada lambung, muka

berkerut serta bibir bergetar

f) Respon kognitif : mampu menerima rangsangan yang

kompleks, konsentrasi pada masalah, menyelesaikan masalah

secara efektif, dan terangsang untuk melakukan tindakan.

g) Respon perilaku dan emosi: tidak dapat duduk tenang, tremor

halus pada tangan dan suara kadang-kadang meninggi.

2) Kecemasan Sedang

a) Respon fisiologis : sering napas pendek, nadi ekstra siastol dan

tekanan darah meningkat, mulut kering, anoreksia, diare/

konstipasi, sakit kepala, sering berkemih dan letih.

Page 39: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

21

b) Respon kognitif : memusatkan perhatiannya pada hal yang

penting dan mengesampingkan yang lain, lapang persepsi

menyempit, dan rangsangan dari luar tidak mampu diterima.

c) Respon perilaku dan emosi: gerakan tersentak-sentak, terlihat

lebih tegang, bicara banyak dan lebih cepat, susah tidur, dan

perasaan tidak aman.

3) Kecemasan Berat

a) Individu cenderung memikirkan hal yang kecil saja dan

mengabaikan hal yang lain.

b) Respon fisiologis : napas pendek, nadi dan tekanan darah naik

berkeringat dan sakit kepala, penglihatan berkabut, serta

tampak tegang.

c) Respon kognitif : tidak mampu berpikir berat lagi dan

membutuhkan banyak pengarahan dan tuntunan serta lapang

persepsi menyempit.

d) Respon perilaku dan emosi : perasaan terancam meningkat dan

komunikasi menjadi terganggu (verbalisasi cepat).

4) Panik

a) Respon fisiologis : napas pendek, rasa tercekik, dan palpitasi,

sakit dada, pucat, hipotensi, serta rendahnya koordinasi

motorik.

Page 40: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

22

b) Respon kognitif : gangguan realitas, tidak dapat berpikir logis,

persepsi terhadap lingkungan mengalami distorsi, dan

ketidakmampuan memahami situasi.

c) Respon perilaku dan emosi : agitasi, mengamuk, dan marah,

ketakutan, berteriak-teriak, kehilangan kendali/kontrol diri

(aktivitas motorik tidak menentu), perasaan terancam, serta

dapat berbuat sesuatu yang membahayakan diri sendiri dan

orang lain.

e. Faktor Kecemasan

Menurut Durand & Barlow (2006) terdapat tiga faktor yang

berkontribusi terhadap kecemasan, yaitu biologis, psikologis dan

sosial.

1) Kontribusi biologis

Terdapat beberapa penelitian yang melandasi pernyataan dari

Durand dan Barlow (2006) bahwa faktor biologis dapat

berkontribusi dalam kecemasan seorang individu. Contoh

penelitian yang mendasari pernyataan mereka adalah penelitian

menganai GABA (Gamma Aminobutycric Acid) dan penelitian

penelitian menganai CRF (coertocotropin releasing factor).

Tingkat GABA yang sangat rendah dapat secara tidak langsung

berpengaruh terhadapdengan meningkatnya kecemasan ( Durand &

Barlow, 2006).

Page 41: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

23

2) Kontribusi psikologis

Perasaan mampu mengontrol (sense of control) semua aspek

kehidupan dimasa depan yang pasti sampai tidak pasti (Durand &

Barlow, 2006). Persepsi bahwa dimasa depan dipenuhi oleh hal-hal

yang tidak dapat dikontrol tampak nyata dalam bentuk keyakinan

bahwa masa depan dipenuhi oleh bahaya (Durand & Barlow,

2006).

3) Kontribusi sosial

Peristiwa yang menimbulkan stres seperti perkawinan,

perceraian, kematian, cedera, penyakit dan tekanan sosial untuk

pencapaian memicu kerentanan kita terhadap kecemasan (Durand

& Barlow, 2006). Barlow (2002, dalam Durand & Barlow, 2006)

mengungkapkan bahwa stresor tersebut dapat memicu reaksi fisik

sakit kepala, hipertensi serta reaksi emosional seperti serangan

panik. Aktan (2011) mengemukakan kontribusi sosial khususnya

dukungan sosial dapat berdampak positif pada penurunan

kecemasan.

Page 42: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

24

Menurut Lutfa dan Maliya (2008), faktor-faktor yang

mempengaruhi kecemasan operasi adalah sebagai berikut:

1) Faktor-faktor intrinsik, antara lain:

a) Usia Pasien

Gangguan kecemasan lebih sering terjadi pada usia

dewasa dan lebih banyak pada wanita. Menurut Stuart &

sundeen (2006) Sebagian besar kecemasan terjadi pada umur

21-45 tahun.

b) Pengalaman

Menjelaskan bahwa pengalaman awal ini sebagai bagian

penting dan sangat menentukan bagi kondisi mental individu

di kemudian hari. Apabila pengalaman individu tentang

pengobatan kurang, maka cenderung mempengaruhi

peningkatan kecemasan saat menghadapi tindakan pengobatan

selanjutnya.

c) Konsep diri dan peran

Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan

pendirian yang diketetahui individu terhadap dirinya dan

mempengaruhi individu untuk berhubungan dengan orang lain.

Peran adalah pola, sikap, perilaku dan tujuan yang diharapkan

dari seseorang berdasarkan posisinya di masyarakat.

Banyak faktor yang mempengaruhi peran seperti

kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan peran,

Page 43: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

25

konsistensi respon orang lain yang berarti terhadap peran,

kesesuaian dan keseimbangan antara peran yang dialaminya,

serta keselarasan budaya dan harapan individu terhadap

perilaku peran. Selain itu terjadinya situasi yang menciptakan

ketidaksesuaian perilaku peran, akan mempengaruhi kehidupan

individu. Pasien yang mempunyai peran ganda baik di dalam

keluarga atau di masyarakat akan cenderung mengalami

kecemasan yang berlebih disebabkan konsentasi terganggu.

2) Faktor-faktor ekstrinsik, antara lain :

a) Kondisi medis

Terjadinya kecemasan yang berhubungan dengan kondisi

medis sering ditemukan, walaupun insidensi gangguan

bervariasi untuk masing-masing kondisi medis, misalnya: pada

pasien yang mendapatkan diagnosa operasi akan lebih

mempengaruhi tingkat kecemasan pasien dibandingkan

dengan pasien yang didiagnosa baik.

b) Tingkat pendidikan

Pendidikan pada umumnya berguna dalam merubah pola

pikir, pola bertingkah laku dan pola pengambil keputusan.

Tingkat pendidikan yang cukup akan lebih mudah dalam

mengidentifikasi stressor dalam diri sendiri maupun dari

luarnya.

Page 44: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

26

c) Akses informasi

Akses informasi merupakan pemberitahuan tentang

sesuatu agar orang membentuk pendapat berdasarkan sesuatu

yang diketahuinya. Informasi yang akan didapatkan pasien

sebelum pelaksanaan tindakan operasi terdiri dari tujuan,

proses, resiko dan komplikasi serta alternatif tindakan yang

tersedia, serta proses administrasi (Smeltzer dan Bare dalam

Lutfa dan Maliya. 2008).

d) Adaptasi

Kozier dan Olivery dalam Lutfa dan Maliya (2008),

menjelaskan bahwa tingkat adaptasi manusia dipengaruhi oleh

stimulus internal dan eksternal dan membutuhkan respon

perilaku yang terus menerus. Proses adaptasi sering

menstimulasi individu untuk mendapatkan bantuan dari

sumber-sumber dimana individu berada. Perawat merupakan

sumber daya yang tersedia dirumah sakit yang mempunyai

pengetahuan dan ketrampilan untuk membantu pasien

mengembalikan atau mencapai keseimbangan diri dalam

menghadapi lingkungan yang baru.

e) Tingkat sosial ekonomi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa masyarakat

kelas sosial ekonomi rendah memililki prevalensi gangguan

psikiatrik yang lebih banyak. Dari penelitian tersebut dapat

Page 45: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

27

disimpulkan bahwa keadaan ekonomi yang rendah atau tidak

dapat mempengaruhi tingkat kecemasan pada pasien

menghadapi tindakan operasi.

f) Tindakan operasi

Adalah klasifikasi tindakan terapi medis yang dapat

mendatangkan kecemasan karena terdapat ancaman pada

integritas tubuh dan jiwa seseorang (Muttaqin dan Sari,

2009;72).

g) Lingkungan

Menurut Ramaiah (2003) lingkungan atau sekitar tempat

tinggal mempengaruhi cara berfikir. Hal ini bisa saja

disebabkan pengalaman dengan keluarga, sahabat, rekan

sejawat dan lain-lain. Kecemasan wajar timbul jika anda

merasa tidak aman terhadap lingkungan.

f. Alat Ukur Kecemasan

Ada berbagai cara mengukur tingkat kecemasan, diantaranya adalah :

1) Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS)

Untuk mengetahui tingkat kecemasan pada pasien apakah

masuk kedalam tingkat kecemasan ringan, sedang atau berat,

menggunakan instrument ukur yaitu Hamilton Anxiety Rating Scale

(HARS). Skala ini dibuat oleh Max Hamilton tujuannya adalah

untuk menilai kecemasan sebagai gangguan klinikal dan mengukur

gejala kecemasan. Kuesioner HARS berisi empat belas pertanyaan

Page 46: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

28

yang terdiri dari tiga belas kategori pertanyaan tentang gejala

kecemasan dan satu kategori perilaku saat wawancara. (Nursalam,

2011).

Dengan keterangan tersebut terdapat aspek penialaian

kuesioner HARS diantaranya :

2.1 Penilaian kuesioner HARS

No Aspek penilaian

1. Ketakutan

2. Kecemasan

3. Kegelisahan/ ketegangan

4. Optimisme

5. Kesedihan/depresi

6. Intelektual

7. Minat

8. Otot (somatik)

9. Insomnia

10. Kardiovaskuler

11. Pernafasan

12. Perkemihan

13. Gastrointestinal

14. Perilaku

Dengan masing-masing penialain mempunyai jawaban

diantaranya 1= tidak pernah, 2= kadang-kadang, 3= sering, 4=

selalu.

Page 47: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

29

Dengan hasil keterangan

a. Skor kurang dari 14 = tidak ada kecemasan.

b. Skor 14 – 20 = kecemasan ringan.

c. Skor 21 – 27 = kecemasan sedang.

d. Skor 28 – 41 = kecemasan berat.

e. Skor 42 – 56 = kecemasan berat sekali

2) Amsterdam preoperative anxiety and information Scale (APAIS).

Untuk mengetahui sejauh mana derajat kecemasan

seseorang apakah ringan, sedang, berat, atau berat sekali orang

akan menggunakan alat ukur (instrument) yang dikenal dengan:

Amsterdam preoperative anxiety and information Scale (APAIS).

Firdaus (2014) untuk mengetahui tingkat kecemasan dari

ringan, sedang, berat dan sangat berat dapat diukur dengan skala

APAIS (Amsterdam Preoperative Anxiety and Information Scale).

Alat ukur ini terdiri dari 6 item kuestioner yaitu:

a) Mengenal anestesi

(1) Saya merasa cemas dengan tindakan anestesi (1= tidak

cemas, 2= ringan,3= sedang, 4= berat, 5= berat sekali).

(2) Anestesi selalu dalam pikiran saya (1= tidak cemas, 2=

ringan,3= sedang, 4= berat, 5= berat sekali).

(3) Saya ingin mengetahui banyak hal mengenai anestesi (1=

tidak cemas, 2= ringan,3= sedang, 4= berat, 5= berat

sekali).

Page 48: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

30

b) Mengenai pembedahan/ operasi

(1) Saya cemas mengenai prosedur operasi (1= tidak cemas,

2= ringan,3= sedang, 4= berat, 5= berat sekali).

(2) Prosedur operasi selalu dalam pikiran saya (1= tidak

cemas, 2= ringan,3= sedang, 4= berat, 5= berat sekali).

(3) Saya ingin mengetahui banyak hal mengenai prosedur

operasi (1= tidak cemas, 2= ringan,3= sedang, 4= berat, 5=

berat sekali).

Jadi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a) 1-6 : Tidak ada kecemasan.

b) 7-12 : Kecemasan ringan.

c) 13-18 : Kecemasan sedang.

d) 19-24 : Kecemasan berat.

e) 25-30 : Kecemasan berat sekali/panik

3) DASS (Depression Anxiety Stress Scale)

DASS (Depression Anxiety Stress Scale) merupakan alat ukur

kecemasan untuk mengetahui sejauh mana kecemasan pasien.

DASS mempunyai 42 aspek penialain, dengan keterangan 0= tidak

pernah, 1= sesuai yang dialami sampai tingkat tertentu atau

kadang-kadang, 2= sering dan 3= sangat sesuai dengan yang

dialami atau hampir setiap saat (Nurasalam, 2011).

Dari 42 aspek, terdapat 3 skala diantaranya, skala depresi

pada aspek penilaian ( 3,5,10,13,16,17,21,24,26,31,34,37,38,42),

Page 49: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

31

aspek skala kecemasan (2,4,7,9,15,19,20,23,25,28,30,36,40,41) dan

aspek skala stress (1,6,8,11,12,14,18,22,27,29,32,33,35,39)

(Nurasalam, 2011).

Tingkat penilaian aspek skala penilaian, kecemasan dan

stress :

2.2 Tingkat aspek penilaian, kecemasan dan stress

Tingkat Depresi Kecemasan Stress

Normal 0-9 0-7 0-14

Ringan 10-13 8-9 15-18

Sedang 14-20 10-14 19-25

Parah 21-27 15-19 26-33

Sangat parah >28 >20 >34

g. Penatalaksanaan

1) Non Farmakologi dengan teknik relaksasi nafas dalam

Salah satu penanganan kecemasan non farmakologi adalah

teknik relaksasi nafas dalam. Pada saat melakukan latihan

relaksasi, pernafasn melambat, tekanan darah menurun, otot-otot

rileks, sakit kepala memudar dan kecemasan akan berkurang.

Efek relaksasi adalah kebalikan dari gejala fisik kecemasan

(Hardvard Medikal School, 2015).

Teknik relaksasi nafas dalam merupakan suatu usaha

untuk inspirasi dan ekspirasi sehingga berpengaruh terhadap

peregangan kardiopulmonari. Dari peregangan kardiopulmonari

dapat meningkatkan baroreseptor yang akan merangsang saraf

Page 50: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

32

parasimpatis dan menghambat pusat simpatis. Peningkatan saraf

parasimpatis akan menurunkan ketegangan, kecemasan serta

mengendalikan fungsi denyut jantung sehingga membuat tubuh

rileks (Muttaqin dan Sari, 2009).

2) Farmakologi, Departemen Kesehatan RI (2008)

a) Antiansiets

(1) Golongan Benzodiazepin

(2) Buspiron

b) Antidepresi

Golongan Serotonin Norepineprin Reuptake Inhibitors

(SNRI) Pengobatan yang paling efektif untuk pasien dengan

kecemasan menyeluruh adalah pengobatan yang

mengkombinasikan psikoterapi dan farmakologi. Pengobatan

mungkin memerlukan cukup banyak waktu bagi klinisi yang

terlibat (Mansjoer, 2007).

4. Dukungan Keluarga

a. Pengertian Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat dimana

terjadi interaksi antara anak dan orang tuanya. Keluarga berasal dari

bahasa sansekerta kulu dan warga atau kuluwarga yang berarti anggota

kelompok kerabat (Ali, 2009).

Mubarak, dkk (2009) keluarga merupakan perkumpulan dua

atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau

Page 51: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

33

adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu dengan

yng lain.

Sedangkan menurut Andarmoyo (2012) keluarga adalah suatu

sistem sosial yang terdiri dari individu-individu yang bergabung dan

berinteraksi secara teratur anatara satu dengan yang lain yang

diwujudkan dengan adanya saling ketergantungan dan berhubungan

untuk mencapai tujuan bersama.

b. Fungsi Keluarga

Menurut Murwani (2007) mmengidentifikasi lima fungsi dasar

keluarga, sebagai berikut :

1) Fungsi Afektif

Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal

keluarga, yang merupakan basis kekuatan keluarga. Fungsi afektif

berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan

melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan

kegembiraan dari seluruh anggota keluarga. Tiap anggota keluarga

saling mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut dapat

dipelajari dan dikembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam

keluarga. Dengan demikian, keluarga yang berhasil melaksanakan

fungsi afektif, seluruh anggota keluarga dapat mengembangkan

kopnsep diri positif. Komponen yang perlu dipenuhi oleh keluarga

dalam melaksanakan fungsi afektif adalah :

Page 52: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

34

a) Saling mengasuh ; cinta kasih, kehangatan, saling menerima,

saling mendukung antar anggota keluarga, mendapatkan kasih

sayang dan dukungan dari anggota yang lain. Maka,

kemampuannya untuk memberikan kasih sayang akan

meningkat, yang pada akhirnya tercipta hubungan yang hangat

dan saling mendukung. Hubungan intim didalam keluarga

merupakan modal dasar dalam memberi hubungan dengan orang

lain diluar keluarga/masyarakat.

b) Saling menghargai. Bila anggota keluarga saling menghargai

dan mengakui keberadaan dan hak setiap anggota keluarga serta

selalu mempertahankan iklim yang positif, maka fungsi afektif

akan tercapai.

c) Ikatan dan identifikasi ikatan keluarga dimulai sejak pasangan

sepakat memulai hidup baru. Ikatan antar anggota keluarga

dikembangkan melalui proses identifikasi dan penyesuaian pada

berbagai aspek kehidupan anggota keluarga. Orang tua harus

mengembangkan proses identifikasi yang posisitif sehingga

anak-anak meniru tingkah laku yang positif dari kedua orang

tuanya.

Fungsi afektif merupakan “sumber energi” yang

menentukan kebahagiaan keluarga. Keretakan keluarga,

kenakalan anak atau masalah keluarga, timbul karena fungsi

afektif dalam keluarga tidak dapat terpenuhi.

Page 53: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

35

2) Fungsi Sosialisasi

Sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang

dilalui individu, yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar

berperan dalam lingkungan sosial. Keluarga merupakan tempat

individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang baru lahir

dia akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang disekitarnya.

Kemudian beranjak balita dia mulai belajar bersosialisasi dengan

lingkungan sekitar meskipun demikian keluarga tetap berperan

penting dalam bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu

dan keluarga dicapai melalui interaksi atau hubungan antar anggota

keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi. Anggota keluarga

belajar disiplin, belajar norma-norma, budaya dan perilaku melalui

hubungan dan interaksi keluarga.

3) Fungsi Repoduksi

Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan

menambah sumber daya manusia. Maka dengan ikatan suatu

perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis

pada pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah untuk

meneruskan keturunan.

4) Fungsi Ekonomi

Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi

kebutuhan seluruh anggota keluarga seperti memenuhi kebutuhan

akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Banyak pasangan

Page 54: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

36

sekarang kita lihat dengan penghasilan yang tidak seimbang antara

suami dan istri hal ini menjadikan permasalahan yang berujung

pada perceraian.

5) Fungsi Perawatan Kesehatan

Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan

praktek asuhan kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya

gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang sakit.

Kemampuan keluarga dalam memberi asuhan kesehatan

mempengaruhi status kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga

melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat dilihat dari tugas

kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat

melaksanakan tugas kesehatan berarti sanggup menyelesaikan

masalah kesehtan.

c. Tugas Keluarga dalam Bidang Kesehatan

Menurut Andarmoyo (2012) tugas kesehatan keluarga adalah

sebagai berikut :

1) Mengenal masalah kesehatan.

2) Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.

3) Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.

4) Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.

5) Mempertahankan hubungan dengan menggunakan fasilitas

kesehatan masyarakat.

Page 55: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

37

Menurut Donsu, dkk (2015) tugas keluarga :

1) Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.

2) Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.

3) Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan

kedudukannya masing-masing.

4) Sosialisasi antar anggota keluarga.

5) Pengaturan jumlah anggota keluarga.

6) Pemeliharaan ketertiban anggota keuarga.

7) Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang

lebih luas.

8) Membangkitkan dorongan dan semangat para anggota keluarga.

d. Pengertian Dukungan Keluarga

Dukungan keluarga menurut Friedman (2010) adalah sikap,

tindakan penerimaan keluarga terhadap anggota keluarganya, berupa

dukungan informasional, dukungan penilaian, dukungan instrumental

dan dukungan emosional. Jadi dukungan keluarga adalah suatu bentuk

hubungan interpersonal yang meliputi sikap, tindakan dan penerimaan

terhadap anggota keluarga, sehingga anggota keluarga merasa ada

yang memperhatikan.

Murniasih (2007) menyatakan dukungan keluarga adalah sikap,

tindakan dan penerimaan keluarga terhadap anggotanya. Anggota

keluarga dipandang sebagai bagian yang tidak tepisahkan dalam

lingkungan keluarga. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang

Page 56: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

38

bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan

jika diperlukan.

e. Bentuk atau Fungsi Dukungan Keluarga

Menurut Harnilawati (2013), keluarga memoliki beberapa

bentuk dukungan yaitu :

1) Dukungan Penilaian

Dukungan ini meliputi pertolongan pada individu untuk

memahami kejadian depresi dengan baik dan juga sumber depresi

dan strategi koping yang dapat digunakan dalam mengahadapi

stressor. Dukungan ini juga merupakan dukungan yang terjadi bila

ada ekspresi penilaian yang positif terhadap individu. Individu

mempunyai seseorang yang dapat diajak bicara tentang masalah

mereka, terjadi melalui ekspresi pengharapan positif individu

kepada individu lain, penyemangat, persetujuan terhadap ide-ide

atau perasaan seseorang dan perbandingan positif seseorang

dengan orang lain, misalnya orang yang kurang mampu. Dukungan

keluarga dapat membantu meningkatkan strategi koping individu

dengan startegi-strategi alternatif berdasarkan pengalaman yang

berfokus pada aspek-aspek yang positif.

2) Dukungan Instrumental

Dukungan ini meliputi penyediaan dukungan jasmaniah

seperti pelayanan, bantuan finansial dan material berupa bantuan

nyata (Instrumental support material support), suatu kondisi

Page 57: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

39

dimana benda atau jasa akan membantu memecahkan masalah

praktis, termasuk didalamnya bantuan langsung, seperti saat

seseorang memberi atau meminjamkan uang, membantu pekerjaan

sehari-hari, menyampaikan pesan, menyediakan transportasi,

menjaga dan merawat saat sakit ataupun mengalami depresi yang

dapat membantu memecahkan masalah. Dukungan nyata paling

efektif bila dihargai oleh individu dan mengurangi depresi

individu. Pada dukungan nyata keluarga sebagai sumber untuk

mencapai tujuan praktis dan tujuan nyata.

3) Dukungan Informasional

Jenis dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan

tanggung jawab bersama, termasuk di dalamnya memberikan solusi

dari maslah, memberikan nasehat, pengarahan, saran atau umpan

balik tentang apa yang dilakukan oleh seseorang. Keluarga dapat

menyediakan informasi dengan menyarankan tentang dokter, terapi

yang baik bagi dirinya dan tindakan spesifik bagi individu untuk

melawan stresor. Individu yang mengalami depresi dapat keluar

dari masalahnya dan memecahkan masalahnya dengan dukungan

dari keluarga dengan menyediakan feed back. Pada dukungan

informasi ini keluarga sebagai penghimpun informasi dan

pemberian informasi.

Page 58: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

40

4) Dukungan Emosional

Selama depresi berlangsung, individu sering menderita secara

emosiaonal, sedih, cemas dan kehilangan harga diri. Jika depresi

mengurangi perasaan seseorang akan hal yang dimiliki dan

dicintai. Dukungan emosional memberikan individu perasaan

nyaman, merasa dicintai, empati, rasa percaya, perhatian sehingga

individu yang menerimanya merasa berharga. Pada dukungan

emosional ini keluarga menyediakan tempat istirahat dan

memberikan semangat.

f. Faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga

Menurut Friedman (2008), ada bukti kuat dari hasil penelitian

yang menyatakan bahwa keluarga besar dan keluarga kecil secara

kualitatif menggambarkan pengalaman-pengalaman perkembangan.

Anak-anak yang berasal dari keluarga kecil menerima lebih banyak

perhtian daripada anak-anak yang berasal dari keluarga yang lebih

besar. Selain itu dukungan keluarga yang diberikan oleh orang tua

(khususnya ibu) juga dipengaruhi oleh usia. Menurut Friedman (2008),

ibu yang masih muda cenderung untuk lebih tidak bisa merasakan atau

mengenali kebutuhan anaknya dan juga lebih egosentris di bandingkan

ibu-ibu yang lebih tua.

Hal ini yang mempengaruhi faktor-faktor dukungn keluarga

lainnya adalah kelas ekonomi orang tua. Kelas sosial ekonomi meliputi

tingkat pendapatan atau pekerjaan orang tua dan tingkat pendidikan.

Page 59: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

41

Dalam keluarga kelas menengah, suatu hubungan yang lebih

demokratis dan adil mungkin ada, sementara dalam keluarga kelas

bawah, hubungan yang ada lebih otoritas dan otokrasi. Selain itu orang

tua dan kelas sosial menengah mempunyai tingkat dukungan, afeksi

dan keterlibatan yang lebih tinggi daripada orang tua dengan kelas

sosial bawah (Friedman, 2008). Faktor lainnya adalah adalah tingkat

pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan kemungkinan semakin

tinggi dukungan yang diberikan pada keluarga yang sakit.

g. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan

Pengaruh dukungan sosial terhadap kesehatan dapat diterangkan

melalui hipotesis penyangga (Buffer hypotesis) dan hipotesis efek

langsung (Direct Effect Hypotesis). Menurut hipotesis pengganggu,

dukungan sosial mempengaruhi kesehatan dengan melindungi individu

terhadap efek negatif dari stres yang berat. Orang dengan dukungan

sosial yang tinggi akan kurang menilai situasi penuh stres, sedangkan

dengan dukungan sosial yang rendah akan mengubah respon mereka

terhadap sumber stres. Hipotesis efek tidak langsung berpendapat

bahwa dukungan sosial itu bermanfaat bagi kesehatan dan

kesejahteraan, tidak peduli banyaknya stres yang dialami. Contohnya:

orang yang dengan dukungan sosial tinggi dapat memiliki penghargaan

lebih tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dukungan sosial

terhadap kesehatan berkaitan dengan fungsi melindungi seseorang

terhadap gangguan psikologi (Liandi, 2011).

Page 60: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

42

Dengan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Liandi (2011)

bahwa dukungan keluarga sedang sebanyak 53,33% menyebabkan

kecemasan sedang, kecemasan rendah sebanyak 10% dan kecemasan

sedang 6,67% didapat pada anak yang memperoleh dukungan tinggi

(baik) dari keluarga mereka.

h. Instrument dukungan keluarga

1) Alat ukur (Blue Print)

Menurut Arikunto (2011), untuk mengungkap variabel

dukungan keluarga, menggunakan skala dukungan keluarga yang

diadaptasi dan dikembangkan dari teori House. Dan aspek-aspek

yang digunakan untuk mengukur dukungan keluarga adalah

dukungan emosional, dukungan penghargaan, dukungan

instrumental dan dukungan informatif.

Tabel 2.3 Indikator Alat Ukur Dukungan Keluarga

No Indikator

1. Dukungan emosional

2. Dukungan penghargaan

3. Dukungan instrumental

4. Dukungan informatif

Pada pengisian skala ini, sampel diminta untuk menjawab

pertanyaan yang ada dengan memilih salah satu jawaban dari

beberapa alternatif jawaban yang tersedia. Skala ini menggunakan

skala model likert yang terdiri dari pernyataan dari empat alternatif

Page 61: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

43

jawaban yaitu 1= tidak pernah, 2= kadang-kadang, 3= sering , 4=

selalu.

Page 62: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

44

B. Kerangka Teori

Gambar 2.2 Kerangka Teori

Menurut : Morgan (2007), Herdman (2010), Stuart, Gail. W (2007), Stuart (2007),

Ramaiah (2003), Friedman (2008), Departemen Kesehatan RI (2008), Mansjoer

(2007), Harvard (2015), Murniasih (2007).

Faktor yang

berpengruh :

1. Faktor Instrinsik

a. Usia pasien

b. Konsep diri

dan peran

c. Pengalaman

di rawat di

rumah sakit

2. Faktor ekstrinsik

a. Kondisi

medis

b. Tingkat

pendidikan

c. Akses

informasi

d. Proses

adaptasi

e. Tingkat

sosial

ekonomi

f. Jenis

tindakan

g. Lingkungan

Spinal anestesi

Kecemasan

Tingkat

kecemasan:

a. Tidak ada

kecemasan

b. Ringan

c. Sedang

d. Berat

e. Berat sekali

Non farmakologi:

a. Nafas

dalam

b. Distraksi

Farmakologi :

a. Ansietas

b. Antidepresi

Dukungan

keluarga

Faktor yang

berpengaruh :

a. Kelas

keluarga

b. Usia orang

tua

c. Kelas

ekonomi

keluarga

(Pekerjaan/p

endapatan,

tingkt

pendidikan)

Page 63: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

45

C. Kerangka konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

Gambar 2.3 Kerangka Konsep

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

D. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan dukungan

keluarga dengan tingkat kecemasan pada pasien pre anestesi dengan tindakan

spinal anestesi di RSUD Sleman.

Dukungan

keluarga

Tingkat kecemasan

pre anestesi

Variabel Pengganggu

1. Konsep diri

2. Akses informasi

3. Proses adaptasi

4. Tingkat sosial

ekonomi

5. Lingkungan

Tidak ada kecemasan

Ringan

Berat

Sedang

Berat sekali

Page 64: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah non eksperimen yaitu

rancangan atau desain penelitian yang bersifat korelasional yaitu penelitian

yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dua variabel (Sugiyono, 2011).

Desain penelitian ini bersifat studi potong lintang (cross sectional) dengan

pendekatan observasional, yaitu penelitian hanya dilakukan observasi dan

pengukuran variable pada satu saat tertentu saja. Pengukuran variable tidak

terbatas pada satu waktu bersama, namun mempunyai makna bahwa setiap

subyek dilakukan satu kali pengukuran, tanpa dilakukan tindak lanjut atau

pengulangan pengukuran (Setiadi, 2007). Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui hubungan tingkat kecemasan pre anestesi dengan dukungan

keluarga pada pasien spinal anestesi.

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Sleman Kabupaten Sleman, pada

tanggal 15 Mei sampai 19 Juni 2017

C. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2011). Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang akan

Page 65: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

47

dilakukan operasi dengan tindakan spinal anestesi di ruang rawat inap RSUD

Sleman. Berdasarkan data rekam medik RSUD Sleman periode bulan

Februari 2017 diperoleh data rata-rata per bulan sekitar 52 pasien yang akan

dioperasi dengan tindakan spinal anestesi di ruang rawat inap RSUD Sleman.

D. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatsan

dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya

akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk sampel yang diambil dari

populasi harus betul-betul representatif atau mewakili (Arikunto, 2011).

Sampel penelitian adalah pasien pre operasi dengan tindakan spinal anestesi

di ruang rawat inap RSUD Sleman.

Metode pengambilan sampel yang digunakan dengan teknik accidental

sampling yaitu pengambilan berdasarkan sampel yang kebetulan ada

(Sugiyono, 2011). Supaya hasil penelitian sesuai dengan tujuan, maka

penentuan sampel yang dikehendaki harus sesuai dengan kriteria tertentu

yang ditetapkan. Kriteria ini berupa Kriteria inklusi, merupakan batasan ciri/

karakter umum pada subyek penelitian, dikurangi karakter yang masuk dalam

Kriteria eksklusi.

Page 66: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

48

Kriteria sampel yang diambil diantaranya adalah :

a. Kriteria inklusi :

1) Pasien elektif dengan spinal anestesi

2) Laki-laki dan perempuan umur dari 21-45 tahun

3) ASA 1 dan ASA 2

4) Pasien bersedia menjadi responden

5) Pasien yang belum pernah melakukan operasi

6) Peran pasien sebagai orang tua

b. Kriteria eklusi :

1) pasien cito

2) Pasien dengan general anestesi

Adapun besar sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan

rumus (Notoatmodjo, 2012), sebagai berikut :

Keterangan :

n = Besar sampel

N = Besar populasi

d = Tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan (0,1)

Jadi sampel yang digunakan untuk penelitian ini menggunakan :

+ 10%

Page 67: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

49

+ 10%

34 + 10%

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau nilai dari orang, objek,

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2015). Pada

penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel independen dan variabel

dependen.

Dalam penelitian ini terdiri dari variabel independent dan variabel

dependent :

1. Variabel independent : yaitu dukungan keluarga.

2. Variabel dependent : tingkat kecemasan pre anestesi.

F. Definisi Operasional

Menurut Dahlan (2008), definisi operasional adalah unsur

penelitian yang menjelaskan bagaimana caranya menentukan variabel dan

mengukur suatu variabel, menjelaskan semua variabel dan istilah yang akan

digunakan dalam penelitian secara operasional untuk mempermudah dalam

membaca makna penelitian.

Page 68: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

50

Tabel 3.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi

operasional

Cara ukur Hasil ukur Skala

1. Variabel

independe

n

Dukungan

keluarga

Dukungan yang

diberikan keluarga

dalam bentuk

dukungan

penilaian,

dukungan

instrumental

dukungan

informasional, dan

dukungan

emosional, kepada

pasien pre anestesi

dengan tindakan

spinal anestesi

Kuesioner tentang

dukungan emosional

dalam bentuk

pengukuran

Favourable :

1= tidak pernah

2= kadang-kadang

3= sering

4= selalu

Pengukuran

Unfavourable :

1= selalu

2= sering

3= kadang-kadang

4= tidak pernah

Dilakukan di ruang

rawat inap RSUD

Sleman.

Skor kurang dari

20= rendah.

Skor 21-

39=sedang.

Skor lebih dari

40= tinggi.

Ordinal

2. Variabel

dependen

Tingkat

kecemasa

n

Kecemasan adalah

perasaan khawatir,

perasaan tidak

nyaman atau

ketakutan tidak

jelas dan gelisah

berlebihan yang

dirasakan oleh

pasien yang

diungkapkan

melalui pertanyaan

dalam kuesioner

Pengukuran

kecemasan

menggunakan

kuesioner HRS-A

(Hamilton Rating

Scale of Anxiety)

pengukuran

Favourable :

1= tidak pernah

2= kadang-kadang

3= sering

4= selalu

Pengukuran

Unfavourable :

1= selalu

2= sering

3= kadang-kadang

4= tidak pernah

Dilakukan di ruang

rawat inap RSUD

Sleman.

Skor kurang dari

14 = tidak

ada

kecemasan.

Skor 14 – 20 =

kecemasan

ringan.

Skor 21 – 27 =

kecemasan

sedang.

Skor 28 – 41 =

kecemasan

berat.

Skor 42 – 56 =

kecemasan

berat sekali

Ordinal

Page 69: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

51

G. Instrument penelitian

1. Instrument kecemasan

Variabel dependent penelitian ini adalah tingkat kecemasan dengan

menggunakan kuesioner HARS (Hamilton Rating Scale of Anxiety) yang

sudah dilakukan oleh penelitiannya Liandi (2011). Kuesioner ini

diberikan oleh responden satu hari sebelum dilakukannya operasi.

Instrumen HARS (Hamilton Rating Scale of Anxiety) terdiri dari 16

pertanyaan dengan kisi- kisi sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner tingkat kecemasan

No Pernyataan Favourable Unfavourable Jumlah

1. Ketakutan 1 1

2. Kecemasan 3 1

3. Kegelisahan/

ketegangan

2 1

4. Optimisme 4,10 2

5. Kesedihan/ depresi 5 1

6. Intelektual 6 1

7. Minat 7 1

8. Otot (somatik) 8,9 2

9. Insomnia 11 1

10. Kardiovaskuler 12 1

11. Pernapasan 13 1

12. Perkemihan 14 1

13. Gastrointestinal 15 1

14. Perilaku 16 1

Kuesioner atau angket ini menggunakan bentuk skala likert dan

harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif

Page 70: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

52

jawaban pada setiap pertanyaan yang ada di istrument (Sugiyono, 2011).

Instrument ini menggunakan 4 tingkat jawaban yakni (Selalu), (Sering)

(Kadang-kadang) dan (Tidak pernah) serta pertanyaan menggunakan

kalimat positif (Favourable) dan kalimat negatif (Unfavourable).

Lembar Instrument instrument ini diisi dengan memberikan ceklist atau

centang () tingkat jawaban yang dianggap sesuai dengan pendapat

responden. Kuesioner akan diisi oleh pasien yang akan menjalani operasi

dengan tindakan spinal anestesi yang akan dijadikan subjek penelitian,

dilakukan satu hari sebelum operasi.

Skor jawaban skala yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3 Skor jawaban skala kuesioner tingkat kecemasan

No Pilihan jawaban

Skor

Pernyataan

Favourable

Pernyataan

Unfavourable

1. Selalu 4 1

2. Sering 3 2

3. Kadang –kadang 2 3

4. Tidak pernah 1 4

Keterangan hasil :

a. Skor kurang dari 14 = tidak ada kecemasan.

b. Skor 14 – 20 = kecemasan ringan.

c. Skor 21 – 27 = kecemasan sedang.

d. Skor 28 – 41 = kecemasan berat.

e. Skor 42 – 56 = kecemasan berat sekali.

2. Instrument dukungan keluarga

Variabel independen yaitu dukungan keluarga diteliti dengan

menggunakan alat kuesioner yang berupa sejumlah pertanyaan yang

Page 71: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

53

dibuat oleh penelitian Liandi (2011) yang dimodifikasi oleh peneliti.

Pertanyaan dalam kuesioner bersifat tertutup dengan jawabannya sudah

ditentukan, dengan begitu responden tidak mempunyai kesempatan untuk

memberikan jawaban lain. Kuesioner akan diberikan pada responden

yang akan melakukan operasi dengan tindakan spinal anestesi. Kuesioner

ini akan diberikan pada saat bersamaa dengan kuesioner tingkat

kecemasan. Pertanyaan dalam kuesioner ini terdiri dari 16 item dengan

kategori :

a. Skor <20 = rendah

b. Skor 21-39 = sedang

c. Skor >40 = tinggi

Skor jawaban skala yang digunakan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Skor jawaban skala kuesioner dukungan keluarga

No Pilihan jawaban

Skor

Pernyataan

Favourable

Pernyataan

Unfavourable

1. Selalu 4 1

2. Sering 3 2

3. Kadang –kadang 2 3

4. Tidak pernah 1 4

Dari kuesioner dukungan keluarga mempunyai kisi-kisi sebagai berikut :

Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Dukungan Keluarga

No Pernyataan Favourable Unfavourable Jumlah

1. Dukungan emosional

dan penghargaan

1, 2, 3, 4 4

2. Dukungan

instrumental

5, 6, 7, 8 4

Page 72: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

54

H. Uji validitas dan reliabilitas

1. Kuesioner dukungan keluarga

a) Uji validitas

Validitas menyatakan apa yang seharusnya di ukur, sebuah

instrumen dikatakan valid jika instrumen itu mampu mengukur apa-

apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu

(Setiadi, 2007). Dalam penelitian ini, kuesioner dukungan keluarga

dilakukan uji validitas di RSUD Cilacap dengan contoh sampel 15

sampel menggunakan teknik korelasi Product Moment (Sugiyono,

2011). Adapun rumus yang digunakan untuk uji validitas adalah :

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Untuk mengetahuin tentang tingkat validitas kuesioner,

dilakukan uji coba responden. Selanjutnya dihitung dengan rumus

korelasi Product moment dengan menggunakan bantuan komputer.

Pengujian dilakukan dengan melihat angka koefisien korelasi (r)

yang menyatakan hubungan antara skor pernyataan dengan skor total

(Item-total correlation). Hasilnya dibandingkan dengan r tabel

dengan menggunakan alpha = 5%, sehingga r tabel dalam uji

validitas ini sebesar 0,514. Jika r hitung > r tabel maka butir

pernyataan dinyatakan valid.

Berdasarkan uji coba instrumen penelitian yang telah

dilakukan, peneliti memperoleh data dari 15 responden dengan hasil

Page 73: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

55

uji coba validitas yaitu total 16 item pernyataan diperoleh 14

pernyataan yang valid dan 2 pernyataan yang tidak valid yaitu soal

nomer 9 dan 13, sehingga oleh peneliti pernyataan 9 dan 13 diganti.

b) Uji reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

suatu alat dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Setiadi, 2007).

Berarti hal ini menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap

konsisten atau tetap asas bila dilakukan pengukuran dua kali atau

lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur

yang sama. Pada penelitian ini, uji reliabilitas akan menggunakan

rumus Alpha Crombach (Sugiyono, 2011), hal ini dikarenakan tes

yang digunakan berbentuk angket dengan skala bertingkat atau

ordinal.

Instrument yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan

menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya

memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun

diambil tetap akan sama. Reliabilitasnya menunjuk pada tingkat

keterandalan sesuatu.

Kriteria besarnya koefisien reliabilitas menurut (Arikunto,

2011), penulis sajikan dalam tabel sebagai berikut:

Page 74: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

56

Tabel 3.6 Norma Reliabilitas

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800-1,000 Reliabilitas sangat tinggi

Antara 0,600-0,800 Reliabilitas Tinggi

Antara 0,400-0,600 Reliabilitas Cukup

Antara 0,200-0,400 Reliabilitas Rendah

Antara 0,000-0,200 Sangat rendah

Uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Crombach :

{

}

Keterangan :

K = mean kuadrat antara subyek

∑ = mean kuadrat kesalahan

= varians total

Setelah didapatkan angka yang reliabilitas, selanjutnya

membandingkan harga reliabilitas dengan r tabel, apabila hasil

hitung kurang dari r pada derajat kemaknaan dengan taraf signifikan

5%, maka alat ukur tersebut reliabel.

Didapatkan hasil reliabilitas 0,757 dapat disimpulkan bahwa

uji reliabilitas kuesioner dukungan keluarga termasuk interpretasi

kedalam reliabilitas tinggi.

Page 75: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

57

I. Prosedur pengumpulan data

1. Persiapan penelitian

a. Setelah proposal penelitian disetujui oleh dewan penguji dan

pembimbing akademik peneliti melakukan surat ijin dari kampus

untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner dukungan

keluarga di RSUD Cilacap dengan responden sebanyak 15 orang,

jumlah responden minimal 15 orang menurut pendapatnya (Sugiyono,

2011).

b. Peneliti mendapatkan surat ijin uji validitas dan reliabilitas dari

kampus, peneliti melakukan permohonan surat ijin di Kesatuan

Bangsa dan Politik/ Kesbangpol daerah Istimewa Yogyakarta, setelah

mendapatkan surat dari Kesbangpol peneliti mengirim surat

pernyataan dari Kesbangpol DIY, KTP dan proposal lalu mengirim ke

email PTSP Provinsi Jawa Tengah.

c. Setelah mendapatkan balasan surat keterangan dari PTSP Provinsi

Jawa Tengah, peneliti meminta surat ijin dari Kesbangpol dan Bapeda

Cilacap dan ke bagian pendidikan dan pelatihan RSUD Cilacap.

d. Peneliti mendapatkan surat dari bagian diklat RSUD Cilacap lalu

peneliti menyerahkan surat ijin uji validitas dan reliabilitas ke Kepala

Ruang untuk menyamakan presepsi mengenai maksut dan tujuan uji

validitas, menyamakan presepsi mengenai kriteria responden yang

akan diambil, menyamakan presepsi mengenai waktu pengambilan

Page 76: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

58

data, menyamakan presepsi mengenai berapa lama penelitian akan

dilakukan.

e. Setelah peneliti dan Kepala Ruang menyamakan presepsi, penelili

melakukan uji validits dan reliabilitas dengan cara menyebar

kuesioner kepada pasien satu hari sebelum dilakukan operasi dimulai

tanggal 10 April-15 April 2017.

f. Sebelum ke pasien peneliti mengecek jadwal operasi di papan yang

ada di bangsal, peneliti melakukan penyaringan pasien sesuai kriteria

inklusi dengan cara melihat jadwal operasi terlebih dahulu, mengecek

status pasien disesuaikan dengan kriteria inklusi yang diambil dengan

laki-laki dan perempuan umur 21-45 tahun, pasien elektif, ASA I dan

ASA II.

g. Peneliti melakukan kontrak dengan pasien, peneliti memperkenalkan

diri terlebih dahulu dan memverifikasi pasien sesuai dengan status

pasien atau tidak, menjelaskan maksut dan tujuan, melakukan kontrak

waktu dengan pasien, setelah pasien bersedia untuk dijadikan

responden, peneliti menanyakan apakah pasien pernah dioperasi atau

belum, sudah berkeluarga dan mempunyai anak atau belum, untuk

melengkapi apakah pasien sudah termasuk dalam kriteria inklusi atau

belum.

h. Peneliti meminta pasien untuk mengisi surat persetujuan/ informed

consent serta menandatanganinya sebelum dilakukan penelitian.

Page 77: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

59

i. Peneliti melakukan pengambilan data dengan kuesioner selama

kurang lebih 15 menit.

j. Peneliti mengambil data setiap hari, satu hari sebelum pasien

dilakukan operasi sampai sesuai dengan jumlah responden yang

diinginkan yaitu 15 responden.

k. Peneliti melakukan pengolahan data setelah data semua terkumpul

sesuai dengan teknik pengolahan data sampai menganalisa uji

validitas dan reliabilitasnya dengan bantuan komputer.

l. Setelah hasil uji validitas dan reliabilitasnya sudah dianalisa, peneliti

mengganti pernyatan kuesioner dikarenakan ada dua pernyataan yang

tidak valid, setelah mengganti pernyataa, kuesioner siap untuk disebar

sebagai media dalam pengambilan data penelitian.

m. Setelah selesai melakukan uji validitas peneliti mendapatkan surat

pengantar dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta perihal penelitian di

RSUD Sleman untuk meminta ijin ke Kesatuan Bangsa dan Politik

dan Bapeda Sleman, lalu peneliti mengajukan surat ijin penelitian ke

bagian pendidikan dan pelatihan RSUD Sleman.

n. Setelah melalui berbagai tahap penyaringan perihal proposal dan oleh

bagian pendidikan dan pelatihan RSUD Sleman mendaptkan ijin

penelitian.

o. Peneliti menunjukkan surat ijin penelitian kepada kepala ruang rawat

inap Alamanda I RSUD Sleman untuk menyamakan persepsi

mengenai kriteris responden yang akan diambil, menyamakan presepsi

Page 78: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

60

mengenai waktu pengambilan data, menyamakan presepsi mengenai

berapa lama penelitian akan dilakukan.

p. Meminta kepala ruang untuk memilih perawat di bangsal Alamanda I

untuk dijadikan enumerator, minimal berpendidikan DIII

Keperawatan.

q. Peneliti menyamakan presepsi dengan enumerator terlebih dahulu,

menyampaikan maksut dan tujuan penelitian, menyamakan presepsi

mengenai kriteria responden yang akan diambil, menyamakan

presepsi mengenai waktu pengambilan data, menyamakan presepsi

mengenai berapa lama penelitian akan dilakukan dan menyampaikan

jalannya penelitian sebagai berikut :

2. Jalannya penelitian

a. Sebelum ke pasien peneliti atau enumerator mengecek jadwal operasi

di papan yang ada di bangsal Alamanda I, peneliti melakukan

penyaringan pasien sesuai kriteria inklusi dengan cara melihat jadwal

operasi terlebih dahulu, mengecek status pasien disesuaikan dengan

kriteria inklusi yang diambil dengan laki-laki dan perempuan umur

21-45 tahun, pasien elektif, ASA I dan ASA II.

b. Peneliti atau enumerator melakukan kontrak dengan pasien, peneliti

memperkenalkan diri terlebih dahulu dan memverifikasi pasien sesuai

dengan status pasie atau tidak, menjelaskan maksud dan tujuan,

melakukan kontrak waktu dengan pasien, setelah pasien bersedia

untuk dijadikan responden, peneliti menanyakan apakah pasien pernah

Page 79: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

61

dioperasi atau belum, sudah berkeluarga dan mempunyai anak atau

belum, untuk melengkapi apakah pasien sudah termasuk dalam

kriteria inklusi atau belum.

c. Peneliti atau enumerator meminta pasien untuk mengisi surat

persetujuan/ informed consent serta menandatanganinya sebelum

dilakukan penelitian.

d. Peneliti atau enumerator memberikan kuesioner dukungan keluarga

terlebih dahulu, setelah selesai mengisi kuesioner dukungan keluarga

responden mengisi kuesioner kecemasan pasien dengan menggunakan

kuesioner HARS (Hamilton Rating Scale of Anxiety) secara bergantian

dengan waktu kurang lebih 25 menit per pasien mengisi dua

kuesioner, peneliti atau enumerator mengambil data satu hari sebelum

pasien dioperasi di ruang rawat inap Alamanda I RSUD Sleman.

Penelitian dimulai dari tanggal 15 Mei- 19 Juni 2017.

e. Peneliti atau enumerator mengambil data setiap hari, sampai sesuai

dengan jumlah responden yang diinginkan yaitu 38 responden.

f. Peneliti melakukan pengolahan data setelah data semua terkumpul

sesuai dengan teknik pengolahan data sampai menganalisa dengan

bantuan komputer.

g. Peneliti memasukkan hasil data analisa kedalam bentuk tabel

frekuensi.

h. Peneliti meminta surat keterangan selelsai melakukan penelitian ke

bagian pendidikan dan pelatihan RSUD Sleman.

Page 80: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

62

J. Analisa data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis yaitu :

a. Analisa univariat

Analisis univariat atau analisis diskripstif adalah analisis yang

menggambarkan suatu data yang akan dibuat baik sendiri maupun

kelompok dengan menghitung distribusi frekuensi dan proporsinya

untuk mengetahui karakteristik responden (Notoatmodjo, 2012).

2. Analisa Bivariat

Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan uji statistic non

parametric. Untuk menguji hubungan dua variabel yang diteliti yaitu

variabel independen dan dependen dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan teknis korelasi tata jenjang atau rank correlation atau

sering disebut uji korelasi Spearman rank , alasan peneliti menggunakan

teknik ini karena data dari instrument penelitian menggunakan skala

ordinal. Pengujian menggunakan tingkat signifikan 0,05 dengan

menggunakan program spss 21. Dengan bantuan komputerisasi. Untuk

mengidentipikasi tinggi rendahnya koefisien korelasi atau memberikan

interpretasi koefisien korelasi digunakan tabel kriteria pedoman untuk

koefisien korelasi menurut Sugiyono(2011).

Tabel Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien

korelasi :

Page 81: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

63

Tabel 3.8 Tabel pedoman interpretasi koefisien korelasi

Interval koefisien Tingkat hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

K. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu metode pengisian

kuesioner yang meliputi pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi, serta data tambahan yang diambil bukan dari

kuesioner.

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh sendiri oleh peneliti dari

hasil pengukuran, pengamatan, survey dan lain-lain (Setiadi, 2007).

Data primer yang digunakan penulis adalah data yang

langsung diambil dari responden dengan menggunakan kuesioner

kecemasan HARS (Hamilton Rating Scale of Anxiety).

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, badan

atau instansi yang secara rutin mengumpulkan data (Setiadi, 2007).

Data sekunder yang digunakan penulis adalah data dari rekam

medis atau data yang diperoleh dari dokumen RSUD Sleman seperti

diagnosa operasi dan jadwal operasi.

Page 82: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

64

3. Data tertier

Data yang diperoleh dari orang atau badan atau instatnsi lain

yang telah dipublikasikan atau dikomplikasikan dari pihak lain dalam

bentuk tabel, grafik, laporan penelitian (Setiadi, 2007).

L. Teknik pengolahan data

Dengan teknik insidential Random sampling yaitu saat pasien akan

melakukan operasi satu hari sebelumnya, peneliti memberikan kuesioner

tentang dukungan keluarga kepada keluarga pasien dan tingkat kecemasan

preanestesi kepada pasien yang telah disediakan kepada kepada responden

dan untuk diisi sesuai dengan keadaan yang responden rasakan saat akan

dilakukan operasi. Setelah semua data kuesioner diperoleh, kemudian diberi

skor. Dan selanjutnya dilakukan pengujian untuk mengetahui sejauh mana

terdapat hubungan antara variabel yang diteliti. Data dari dukungan keluarga

merupakan data ordinal, sedangkan data tentang tingkat kecemasan

merupakan data interval, seluruh data yang diperoleh dilakukan :

Setelah semua data skor diperoleh maka dilakukan pengujian untuk

mengetahui sejauh mana terdapat pengaruh antara variabel yang diteliti,

seluruh data yang diperoleh dilakukan :

1. Editing / memeriksa : adalah memeriksa kelengkapan data yang telah

terkumpul : karakteristik responden, kecemasan pasien pre anestesi dan

dukungan keluarga.

2. Coding : adalah memberi tanda kode, untuk memudahkan klasifikasi,

klasifikasi dilakukan dengan jalan menandai masing-masing jawaban

Page 83: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

65

dengan kode berupa angka kemudian dimasukkan ke dalam lembaran

table kerja guna mempermudah membacanya.

a. Umur

1) Kode 0 : Umur <25 tahun (Remaja akhir)

2) Kode 1 : Umur 26-35 tahun (Dewasa awal)

3) Kode 2 : Umur 36-54 tahun (Dewasa akhir)

4) Kode 3 : Umur >45 tahun (Lansia awal)

b. Jenis Kelamin

1) Kode 0 : Perempuan

2) Kode 1 : Laki- laki

c. ASA (The American Society of Anesthesiologist)

1) Kode 0 : ASA I

2) Kode 1 : ASA II

d. Tingkat Pendidikan

1) Kode 0 : Tidak Sekolah

2) Kode 1 : SD

3) Kode 2 : SLTP

4) Kode 3 : SLTA

5) Kode 4 : Perguruan Tinggi

e. Pengalaman operasi

1) Kode 0 = Pernah operasi

2) Kode 1 = Belum pernah operasi

Page 84: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

66

f. Tindakan Pembedahan

1) Kode 0 = URS

2) Kode 1 = Hemoroidektomy

3) Kode 2 = ORIF

4) Kode 3 = Eksisi

5) Kode 4 = Appendiktomy

6) Kode 5 = Debridement

7) Kode 6 = Herniotomy

8) Kode 7 = Skin graft

Coding berdasarkan kriteria responden keluarga :

a. Umur

1) Kode 0 : Umur <25 tahun (Remaja akhir)

2) Kode 1 : Umur 26-35 tahun (Dewasa awal)

3) Kode 2 : Umur 36-54 tahun (Dewasa akhir)

4) Kode 3 : Umur >45 tahun (Lansia awal)

b. Tingkat Pendidikan

1) Kode 0 : Tidak Sekolah

2) Kode 1 : SD

3) Kode 2 : SLTP

4) Kode 3 : SLTA

5) Kode 4 : Perguruan Tinggi

Page 85: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

67

c. Pekerjaan

1) 0 = Wiraswasta

2) 1 = IRT (Ibu Rumah Tangga)

3) 2 = PNS (Pegawai Negri Sipil)

Dukungan Keluarga :

a. 0 = <20 (Ringan)

b. 1 = 21-39 (Sedang)

c. 2 = >40 (Tinggi)

Tingkat Kecemasan :

a. 0 = <14 (tidak ada kecemasan)

b. 1 = 14-20 (Ringan)

c. 2 = 21-27 ( Sedang)

d. 3 = 28-41 (Berat)

e. 4 = 42-56 (Panik)

3. Entry

Memasukkan data sesuai dengan kodenya dan melanjutkan dengan

memproses data agar dapat dianalisis. Proses data dikerjakan dengan

bantuan komputer.

4. Cleaning (Pembersihan Data)

Merupakan kegiatan mengecek kembali data yang sudah dientri,

dimana data diperiksa kembali kebenarannya dengan melihat missing,

variasi dan konsistensi data agar seluruh data yang dientri bebas dari

kesalahan.

Page 86: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

68

5. Tabulating

Merupakan kegiatan memasukkan data menurut variabel yang akan

dianalisis yaitu hasil yang diperoleh dari pengskalaan tingkat

keberhasilan. Dari data mentah tersebut selanjutnya dilakukan penataan

data kemudian menyusun dalam bentuk tabel distribusi.

M. Etika Penelitian

Penelitian yang menggunakan objek manusia tidak boleh bertentangan

dengan etika agar hak responden dapat terlindungi, penelitian dilakukan

dengan menggunakan etika sebagai berikut (Dahlan, 2010) :

1. Informed Concent

Informed concent merupakan kesepakatan antara peneliti dengan

responden dengan cara pemberian lembar persetujuan (informed

concent). Peneliti sebelum melakukan penelitian akan mengedarkan

lembar persetujuan untuk menjadi responden degan tujuan supaya subjek

mengerti maksud dan tujuan penelitian, manfaat serta akibat dari

penelitian ini. Subjek harus menandatangani lembar persetujuan bila

menyetujui menjadi responden dan jika subjek tidak bersedia menjadi

responden dalam penelitian ini maka peneliti harus menghormati haknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Peneliti tidak akan mencantumkan nama responden pada lembar

pengumpulan data (lembar kuisinoner) melainkan hanya menuliskan

kode pada lembar kuisioner.

Page 87: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

69

3. Kerahasiaan (confidentiality)

Peneliti akan menjamin kerahasiaan hasil observasi, meliputi

identitas dan kecemasan pada pasien sebelum dilakukan spinal anestesi

dan data dukungan keluarga.

4. Keadilan

Peneliti menekankan prinsip keadilan yaitu dengan

memperlakukan responden dengan perlakuan yang sama baik sebelum,

selama, maupun sesudah berpartisipasi dalam penelitian tentang

hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre

anestesi dengan tindakan spinal anestesi di RSUD Sleman.

5. Manfaat dan kerugian yang ditimbulkan

Peneliti melakukan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian

supaya mendapatkan hasil yang bermanfaat semaksimal mungkin bagi

subjek penelitian. Peneliti juga meminimalisasi dampak yang merugikan

bagi subjek.

Page 88: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

70

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum RSUD Sleman

Penelitian ini dilaksanakan di Bangsal Bedah Ruang Alamanda I

Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Yogyakarta pada tanggal 15 Mei –

17 Juni 2017. Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Yogyakarta

merupakan Rumah Sakit milik pemerintah daerah Kabupaten Sleman

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Rumah Sakit Umum Daerah Sleman Yogyakarta terletak di jalan

Bhayangkara no 48, Murangan, Triharjo Sleman sejak tanggal 27

Desember 2010 RSUD Sleman secara resmi telah ditetapkan sebagai

BLUD dengan status penuh. Bangsal Alamanda I memiliki satu nurse

station, ruang obat, ruang konsultasi, bangsal kelas dua, ruang linen

bersih, tempat cuci alat non medis, ruang alat medis gudang dan lima

bangsal kelas 3 serta satu WC pegawai, 4 WC pasien dan satu tangga

darurat.

Bangsal Alamanda I terdapat 19 orang perawat diantaranya 1

kepala ruang, 2 orang perawat primer dan 16 orang perawat asosiatif.

Dari 19 orang perawat tersebut kualitikasi pendidikan formal tenaga

keperawatan 2 orang berpendidikan S1 profesi keperawatan, 14 orang

berpendidikan D III keperawatan dan 3 orang berpendidikan SPK dengan

masa kerja rata-rata diatas 5 tahun.

Page 89: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

71

Pelayanan RSUD Sleman Yogyakarta di bangsal Alamanda I yaitu

perawatan pembedahan Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT),

perawatan pembedahan Urologi, perawatan pembedahan Mata,

perawatan bedah umum, perawatan pembedahan ortopedi, dengan jumlah

rata-rata operasi setiap hari sebanyak 15 operasi.

2. Analisa Univariat

Responden dalam penelitian ini adalah pasien di RSUD Sleman

yang akan menjalani operasi dengan spinal anestesi.

a. Karakteristik Keluarga yang Memberikan Dukungan Keluarga

Karakteristik keluarga yang memberikan dukungan keluarga

dalam penelitian ini meliputi umur, tingkat pendidikan dan

pekerjaan. Distribusi frekuensi responden dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi karakteristik keluarga yang

memberikan dukungan keluarga berdasarkan umur, tingkat

pendidikan dan pekerjaan di Bangsal Alamanda I RSUD Sleman

Yogyakarta Tahun 2017 (n=38).

Variabel f %

Umur

<25 (remaja akhir)

26-35 (dewasa awal)

36-45 (dewasa akhir)

>45 (lansia awal)

2 10 22

4

5,3 26,3

57,9

10,5

Jumlah 38 100

Tingkat pendidikan

SD

SLTP

SLTA

PT

2

9

24

3

5,3

23,7

63,2

7,9

Jumlah 38 100

Pekerjaan

Wiraswasta

IRT

PNS

30

5

3

78,9

13,2

7,9

Jumlah 38 100

Sumber data primer, 2017

Page 90: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

72

Berdasarkan tabel 4.1 mengenai karakteristik responden

keluarga rata-rata keluarga responden berumur 36-45 (dewasa akhir)

sebanyak 22 orang (57,9%), pendidikan terakhir dari keluarga

responden rata-rata SLTA sebanyak 24 orang (63,2%) dan pekerjaan

keluarga responden sebagian besar bekerja sebagai wiraswasta

sebanyak 30 orang (78,9%).

b. Karakteristik responden pasien pre anestesi

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur,

jenis kelamin, tingkat pendidikan dan yang diamati lainnya ada status

fisik ASA, pengalaman operasi dan tindakan pembedahan. Distribusi

frekuensi responden dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi karakteristik responden berdasarkan

umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan di Bangsal Alamanda I

Tahun 2017 ( n) 38.

Karakteristik responden f %

Umur

<25 (remaja akhir)

26-35 (dewasa awal)

36-45 (dewasa akhir)

2

14

22

5,3

36,8

57,9

Jumlah 38 100

Jenis kelamin

Laki laki 19 50,0

Perempuan 19 50,0

Jumlah 38 100

Tingkat Pendidikan

SD 6 15,8

SLTP

SLTA

Perguruan Tinggi

11

19

2

28,9

50,0

5,3

Jumlah 38 100

Sumber data primer, 2017

Page 91: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

73

Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan status fisik,

pengalaman operasi dan tindakan pembedahan di Bangsal

Alamanda I RSUD Sleman Yogyakarta 2017 (n) 38

Karakteristik

Responden

f %

Status Fisik

ASA I 25 65,8

ASA II 13 34,2

Jumlah 38 100

Pengalaman Operasi

Belum pernah operasi 38 100

Jumlah 38 100

Tindakan Pembedahan

URS 3 7,9

Hemoroidektomy

ORIF

Eksisi

Appendiktomy

Debridement

Herniotomy

Skin Graft

7

8

3

6

4

6

1

18,4

21,1

7,9

15,8

10,5

15,8

2,6

Jumlah 38 100

Sumber: data primer 2017.

Berdasarkan tabel 4.2 mengenai karakteristik responden pre

anestesi menunjukkan bahwa responden mayoritas usia 36-45

termasuk kedalam kategori dewasa akhir sebanyak 22 orang

(57,9%) dari total responden, jenis kelamin seimbang anatara laki-

laki dan perempuan 19 orang (50,0%) dari jumlah responden, dan

tingkat pendidikan mayoritas berpendidikan terakhir SLTA dengan

19 orang (50,0%).

Berdasarkan tabel 4.3 mengenai distribusi frekuensi

responden pre anestesi berdasarkan status fisik, pengalaman operasi

dan tindakan pembedahan, menunjukkan bahwa mayoritas status

Page 92: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

74

fisik ASA I sebanyak 25 orang (65,8%), sebanyak 38 orang (100%)

belum pernah menjalani operasi dan tindakan pembedahan

terbanyak 8 orang (21,1% ) dilakukan ORIF.

a. Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti adalah variabel dukungan keluarga dan

tingkat kecemasan pada pasien pre anestesi dengan tindakan spinal

anestesi. Distribusi frekuensi variabel penelitian dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi berdasarkan dukungan keluarga di

Bangsal Alamanda I RSUD Sleman Yogyakarta Tahun 2017

(n=38).

Dukungan Keluarga

f %

Rendah Sedang

Tinggi

2 26

10

5,3 68,4

26,3

Jumlah 38 100

Sumber: data primer 2017

Dari tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan dukungan

keluarga sebanyak 26 orang (68,4%) responden berstatus dukungan

keluarga sedang dan 2 orang (5,3%) berstatus dukungan keluarga

rendah.

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi berdasarkan tingkat kecemasan di

Bangsal Alamanda I RSUD Sleman Yogyakarta Tahun 2017

(n=38).

Variabel f %

Tingkat Kecemasan

Ringan Sedang

Berat

2

23 13

5,3 60,5 34,2

Jumlah 38 100

Sumber: data primer 2017

Page 93: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

75

Dari tabel 4.5 Distribusi responden berdasarkan tingkat

kecemasan sebanyak 23 orang (60,5%) responden mengalami

kecemasan sedang dan 13 orang (34,2%) responden mengalami

kecemasan berat.

2. Analisis Bivariat

Analisa Bivariat dalam penelitian ini adalah Hubungan

dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan pada pre spinal

anestesi di Bangsal Alamanda I RSUD Sleman Yogyakarta

menggunakan uji korelasi spearman rank.

a. Tabulasi Silang Variabel Penelitian

Tabulasi silang antara dukungan keluarga dengan tingkat

kecemasan pada pasien pre anestesi dengan tindakan spinal anestesi

di RSUD Sleman dapat dilihat pada tabel beikut:

Tabel 4.6. Distribusi Uji korelasi spearman rank. Hubungan

dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan pre spinal Anestesi

di Bangsal Alamanda I RSUD Sleman Yogyakarta.

Sumber: data primer diolah 2017

Berdasarkan probabilitas data dengan uji spearman rank terlihat

bahwa pada kolom P value adalah 0,001 atau probalitas diatas 0,05

Dukungan

Keluarga

Kecemasan

Total

Koefisi

en

korelasi

P

Value

Ringan Sedang Berat

f (%) f (%) f (%) (%) (%)

Ringan

Sedang

Tinggi

0

0

2

0

0

5,3

0

25

7

0

65,8

18,4

2

1

1

5,3

2,6

2,6

2

26

10

5,3

68,4

26,3

-0,510 0,001

Jumlah 2 32 4 38 100

Page 94: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

76

(0,001 < 0,05) maka Ho di tolak artinya ada hubungan dukungan

keluarga terhadap tingkat kecemasan pada pasien pre spinal anestesi di

RSUD Sleman Yogyakarta dan data uji sperman rank terlihat nilai r =

0,510 artinya korelasi sempurna. Untuk menentukan tingkat keeratan

hubungan dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan di RSUD

Sleman Yogyakarta karena nilai r = - 0,510 (r 0,400-0,599 tingkat

keeratan hubunganya sedang). Simbol – pada nilai korelasi menjelaskan

bahwa semakin tinggi dukungan keluarga maka semakin rendah tingkat

kecemasan pasien.

Dari hasil tabel 4.6 responden yang mendapatkan dukungan

keluarga dengan kategori ringan mengalami kecemasan berat sebanyak 2

orang (5,3%), responden yang mendapatkan dukungan keluarga sedang

mengalami kecemasan sedang sebanyak 25 orang (65,8%) dan 1 orang

(2,6%) mengalami kecemasan berat. Responden yang mendapatkan

dukungan keluarga tinggi mengalami kecemasan ringan sebanyak 2

orang (5,3%), mengalami kecemasan sedang sebanyak 7 orang (18,4%)

dan sebanyak 1 orang (2,6%) mengalami kecemasan berat.

b. Tabulasi silang antara karakteristik responden dengan dukungan keluarga

Hasil silang antara karakteristik responden dengan dukungan keluarga

dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 95: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

77

Tabel 4.7. Tabulasi silang antara karakteristik responden meliputi umur,

jenis kelamin, tingkat pendidikan,status fisik, pengalaman operasi dan

tindakan pembedahan dengan dukungan keluarga.

Sumber : data primer, 2017.

Karakteristik

responden

Dukungan

Keluarga

Total Renda

h

Sedang Tinggi

f (%) F (%) f (%) f (%)

Usia

<25

26-35

36-54

0

0

2

0

0

5,3

2

9

1

5,3

23,6

5,3

0

5

5

0

13,1

13,1

2

14

22

5,3

36,8

57,8

Jumlah 2 5,3 12 34,2 4 26,2 38 100

Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

1

1

2,6

2,6

15

11

13,1

28,9

3

7

7,8

18,4

19

19

49,9

49.8

Jumlah 2 5,2 26 42 9 26,2 38 100

Tingkat Pendidikan

SD

SLTP

SLTA

PT

2

0

0

0

5,2

0

0

0

4

9

13

0

10,5

23,6

34,2

0

0

2

6

2

0

5,2

15,7

5,2

6

11

19

2

15,7

28,8

49,

5,2

Jumlah 2 5,2 26 68,3 10 26,1 38 100

Status Fisik

ASA I

ASA II

1

1

2,6

2,6

16

10

42,1

26,3

8

2

21,0

5,3

25

13

65,7

34,2

Jumlah 2 5,2 26 68,4 10 26,3 38 100

Pengalaman

Operasi

Belum pernah

2

5,2

26

68,4

10

26,3

38

100

Jumlah 2 5,2 26 68,4 10 26,3 38 100

Tindakan

pembedahan

URS

Hemoroidektomy

ORIF

Eksisi

Appendiktomy

Debridement

Hemoroidektomy

Skin graft

0

0

1

1

0

0

0

0

0

0

2,6

2,6

0

0

0

0

2

4

4

2

4

4

5

1

5,3

10,5

10,5

5,3

10,5

10,5

13.1

2,6

1

3

3

0

2

0

1

0

2,6

7,8

7,8

0

5,3

0

2,6

0

3

7

8

3

6

4

6

1

7,9

18,3

20,9

7,9

15,8

10,5

15,7

2,6

Jumlah 2 5,2 26 68,3 10 26,1 38 100

Page 96: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

78

Tabel 4.8. Tabulasi silang antara karakteristik responden meliputi umur,

jenis kelamin, tingkat pendidikan,status fisik, pengalaman operasi dan

tindakan pembedahan dengan tingkat kecemasan.

Sumber : data primer 17.

Karakteristik

responden

Tingkat Kecemasan Total

Ringan Sedang Berat

f (%) f (%) f (%) f (%)

Usia

<25

26-35

36-54

0

0

2

0

0

5,3

2

7

14

5,3

18,4

36,8

0

7

6

0

18,4

15,7

2

14

22

5,3

36,8

57,8

Jumlah 2 5,3 22 60,5 13 34,1 38 100

Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

1

1

2,6

2,6

11

12

28,9

31,5

7

6

18,4

15,7

19

19

49,9

49,8

Jumlah 2 5,2 23 60,4 13 34,1 38 100

Tingkat Pendidikan

SD

SLTP

SLTA

PT

0

0

1

1

0

0

2,6

2,6

1

7

14

1

2,6

18,4

36,8

2,6

5

4

4

0

13,1

10,5

10,4

0

6

11

19

2

15,7

28,9

49,8

5,2

Jumlah 2 5,2 23 60,4 13 34,1 38 100

Status Fisik

ASA I

ASA II

2

0

5,2

0

17

6

44,7

15,7

6

7

15,7

18,4

25

13

65,6

34,1

Jumlah 2 5,2 23 60,4 13 34,1 38 100

Pengalaman Operasi

Belum pernah

2

5,2

23

60,5

13

34,2

38

100

Jumlah 2 5,2 23 60,5 13 34,2 38 100

Tindakan

pembedahan

URS

Hemoroidektomy

ORIF

Eksisi

Appendiktomy

Debridement

Hemoroidektomy

Skin graft

1

1

0

0

0

0

0

0

2,6

2,6

0

0

0

0

0

0

1

3

7

0

4

1

6

1

2,6

7,8

18,4

0

10,4

2,6

15,7

2,6

1

3

1

3

2

3

0

0

2,6

7,8

2,6

7,8

5,2

7,8

0

0

3

7

8

3

6

4

6

1

7,8

18,2

21

7,8

15,6

1,4

15,7

2,6

Jumlah 2 5,2 23 60,1 13 33,8 33 100

Page 97: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

79

Dari hasil penelitian pada tabel 4.8 dapat diketahui bahwa

kecemasan banyak terjadi pada usia 36-45 tahun sebanyak 14 orang

(36,8%) dengan kategori cemas sedang. Jenis kelamin perempuan

sebanyak 12 orang (31,5%) mengalami kecemasan sedang, tingkat

pendidikan SLTA sebanyak 14 orang (36,8%) mengalami kecemasan

sedang, status fisik ASA I sebanyak 17 orang (44,7%) mengalami

kecemasan sedang, pengalaman operasi sebanyak 23 orang (60,5%)

mengalami kecemasan sedang dan tindakan pembedahan sebanyak 7

orang (18,4%) mengalami kecemasan sedang.

B. Pembahasan

1. Karakteristik responden pre anestesi

Berdasarkan tabel 4.2 tentang karakteristik responden, didapatkan

responden termuda berusia kurang dari 25 tahun dan responden tertua

berusia 45 tahun. Karakteristik usia dibagi menurut Depkes RI (2008)

yaitu remaja akhir (<25 tahun), dewasa awal (26-35 tahun), dewasa

akhir (36-45 tahun) dan lansia awal (>45 tahun). Hasil penelitian usia

terbanyak adalah dewasa akhir dengan presentase 57,9% dibandingkan

dengan usia yang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Potter & Perry

(2010) bahwa usia 36-45 termasuk masa dewasa akhir dimana masa

tersebut merupakan penentuan dalam pencapaian stabilitas sosial

ekonomi dan memperoleh derajat hidup yang lebih baik, sehingga

memerlukan energi yang lebih maksimal yang sering menimbulkan

stres fisik dan psikis.

Page 98: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

80

Tabel 4.2 juga memperlihatkan bahwa jenis kelamin seimbang

antara laki-laki dan perempuan sebanyak 50% dan kecemasan tertinggi

terjadi pada jenis kelamin perempuan sebanyak 12 orang (31,5%)

termasuk dalam kategori kecemasan sedang, terlihat pada tabel 4.8.

Berdasarkan tingkat pendidikan terbanyak adalah berpendidikan

terakhir SLTA dan mengalami kecemasan sedang sebanyak 14 orang

( 36,8%) dari tabel 4.8.

Berdasarkan tabel 4.3 status fisik terbanyak adalah ASA I

sebanyak 25 orang (65,8%) dan mengalami kecemasan sedang

sebanyak 17 orang (44,7%), selanjutnya dapat dilihat dari pengalaman

operasi 38 orang (100%) mengalami kecemasan sedang sebanyak 23

orang (60,4%), dan dari tindakan pembedahan 8 orang (21,1%)

dilakukan ORIF mengalami kecemasan sedang sebanyak 7 orang

(18,4%) kecemasan tersebut dilihat dari tabel 4.8.

2. Dukungan keluarga pre anestesi

Menurut tabel 4.4 mengenai gambaran dukungan keluarga

didapatkan bahwa dukungan keluarga pada pasien yang akan menjalani

operasi di Ruang Rawat Inap Alamanda I RSUD Sleman sebanyak 26

orang (68,4%) dalam kategori dukungan keluarga sedang, kategori

rendah sebanyak 2 orang (5,3%) dan kategori tinggi sebanyak 10 orang

(26,3%). Hal ini menunjukkan kebanyakan pasien yang akan menjalani

operasi mendapatkan dukungan yang cukup dari keluarga, baik dari

orang tua, istri atau suami, anak dan kerabat yang menunggu.

Page 99: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

81

Berdasarkan tabel 4.7 bahwa pasien yang mendapatkan dukungan

keluarga rata-rata pada kelompok dewasa akhir, dewasa akhir telah

menempuh pendidikan sesuai tingkat pendidikan dengan rata-rata

pendidikan terakhir adalah SLTA. Masa dewasa akhir adalah masa

dimana hidupnya sudah matang sehingga dapat menerima dukungan

keluarga yang diberikan oleh keluarganya (potter & Perry, 2006).

Berdasarkan hasil penelitian yang terlihat dari tabel 4.7 bahwa

pasien yang mendapatkan dukungan keluarga kategori rendah

berpendidikan terakhir SD sebanyak 2 orang (5,2%), hal ini sama halnya

dengan penelitian dari Ilham (2016) sebanyak (67%) berpendidikan

terakhir SD. Menurut Ilham (2016) tingkat pendidikan pasien sangat

berkaitan dengan dukungan informasi dari keluarga, kurangnya

pengetahuan dapat mengakibatkan pasien kurang menjaga kesehatannya.

Menurut Rinto (2012) dukungan informasi dari keluarga juga sangat

berguna dalam membantu pasien untuk mengatasi rasa cemas yang

dialami. Sedangkan pendidikan terakhir terbanyak adalah SLTA,

sehingga semakin tinggi pendidikan maka keluarga akan menjaga

kesehatannya serta dapat menerima informasi dengan baik dari

keluarganya (Ilham, 2016).

Tidak hanya dari tinggkat pendidikan, namun ada faktor lain yang

mempengarui dukungan keluarga diantaranya adalah kedekatan antar

anggota keluarga (Liandi, 2011). Dapat dilihat dari hasil penelitian

menggunakan kuesioner dukungan emosional ditandai dengan keluarga

Page 100: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

82

yang tidak pernah menunggu pasien ketika di rumah sakit, keluarga yang

kurang memperhatikan keadaan pasien selama sakit, keluarga yang

kurang dalam berusaha mendengarkan setiap kali pasien mengeluh

mengenai penyakitnya atau keadaannya dan keluarga yang kurang ramah

dalam membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan pasien.

Hasil penelitian didapatkan yang mendapatkan dukungan keluarga

kategori sedang dengan hasil penelitian 26 orang (68,4%) dan kategori

dukungan keluarga tinggi sebanyak 10 orang (26,3%) dari hasil

kuesioner yang telah diberikan kepada pasien sebagian besar pasien yang

mendapatkan dukungan keluarga kategori sedang dan tinggi

mendapatkan dukungan emosional yang tinggi pula dari keluarga,

ditandai dengan keluarga yang selalu menunggu pasien ketika di rumah

sakit, keluarga yang selalu memperhatikan keadaan pasien selama sakit,

keluarga yang selalu berusaha mendengarkan setiap kali pasien mengeluh

mengenai penyakitnya atau keadaannya dan keluarga selalu ramah dalam

membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan pasien.

3. Tingat Kecemasan Pre Anestesi

Dari hasil penelitian diketahui dari tabel 4.5 bahwa pasien yang

mengalami kecemasan ringan sebanyak 2 orang (5,3%), mengalami

kecemasan sedang sebanyak 23 orang (60,5%) dan sebanyak 13 orang

(34,2) mengalami kecemasan berat. Individu berperan penting menjadi

faktor atau kontribusi terjadinya kecemasan (Mantgomery , 2010).

Page 101: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

83

Kecemasan pre anestesi secara umum terjadi pada pasien yang

akan menjalani prosedur pembiusan dan pembedahan elektif. Sumber

kecemasan pre operatif secara garis besar terbagi menjadi dua, yaitu

kecemasan terhadap anestesia dan kecemasan terhadap tindakan

pembedahan (Jawaid, dkk., 2007).

Kecemasan pre anestesi dapat mempengaruhi beberapa aspek

perioperatif. Kecemasan yang berlebihan akan menyebabkan pasien tidak

tenang dalam menghadapi tindakan, hal ini bisa meningkatkan dosis

beberapa jenis obat-obat anestesi yang dipakai, dosis obat pemeliharaan

anestesia yang lebih besar, kebutuhan obat analgetik pasca bedah yang

lebih besar dan fase pemulihan yang lebih lama sehingga akan

menambah biaya dan lama perawatan pasien (Jawaid, dkk., 2007).

Berdasarkan tabel 4.2 terdapat 22 orang (57,9%) yang berusia 36-

45 tahun, hasil data tersebut sesuai dengan penelitian Arbani (2015)

bahwa kelompok usia dewasa akhir paling banyak mengalami

kecemasan. Masa dewasa akhir, masa tersebut merupakan penentuan

dalam pencapaian stabilitas sosial ekonomi dan memperoleh derajat

hidup yang lebih baik, sehingga memerlukan energi yang lebih maksimal

yang sering menimbulkan stres fisik dan psikis (Potter & Perry, 2010).

Hasil penelitian dari tabel 4.2 terdapat 24 orang (63,2%)

berpendidikan terakhir SLTA, nerdasarkan hasil penelitian tersebut sama

halnya dengan hasil penelitian Negoro (2017) tingkat pendidikan

sebagian besar responden berpendidikan SMA (34,5%). Menurut

Page 102: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

84

Notoatmodjo (2012) semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin

mudah pula orang tersebut dalam menghadapi suatu masalah.

Dapat dilihat dari tabel 4.2 penelitian yang telah dilakukan

terdapat 19 orang (50%) berjenis kelamin laki-laki dan 19 orang (50%)

berjenis kelamin perempuan, berbeda dengan penelitian Arbani (2015)

yang menjelaskan bahwa kecemasan terjadi paling banyak pada

perempuan. Berbeda halnya dengan teori yang menjelaskan bahwa laki-

laki memiliki tanggung jawab beban kehidupan yang lebih berat dari

perempuan yang memicu terjadinya stres (Brunner & Suddarth, 2010).

Hasil penelitian berdasarkan tabel 4.3 berdasarkan pengalaman

operasi, 38 orang (100%) belum pernah melakukan operasi

sebelumnya, menurut Stuart (2007) bahwa pengalaman awal ini sebagai

bagian penting dan sangat menentukan kondisi mental individu

dikemudian hari, apabila pengalaman individu tentang pengobatan

kurang, maka cenderung mempengaruhi peningkatan kecemasan saat

menghadapi tindakan pengobatan selanjutnya. Sama halnya dengan

penelitian yang dilakukan oleh Negoro (2017) sebanyak (80,7%) pasien

belum pernah melakukan operasi.

Hasil penelitian yang didapatkan pada tabel 4.7 didapatkan 4,21%

kecemasan sedang dengan ASA I dan 21,0% kecemasan tinggi

dikarenakan sebelum dilakukan operasi pasien tidak mendapatkan

penjelasan mengenai status fisik ASA sehingga pasien yang mengalami

kecemasan tidak melihat dari status fisik pasien.

Page 103: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

85

4. Hubungan Dukungan Keluarga terhadap Tingkat Kecemasan Pre

Anstesi pada Pasien dengan Tindakan Spinal Anestesi

Hasil uji statistik didapatkan antara dukungan keluarga dengan

tingkat kecemasan pre anestesi dengan tindakan spinal anestesi pada

tabel 4.6. Dengan menggunakan uji Spearman Rank , didapatkan hasil

koefisien korelasi -0,510 dan hasil P Value adalah 0,001.

Hasil dalam penelitian ini bahwa dukungan keluarga mempunyai

korelasi yang cukup dengan P Value 0,001. Dari data juga dapat dilihat

bahwa signifikasi yang diperoleh yaitu 0,001 adalah kurang dari taraf

signifikasi yang diambil sebesar 0,05. Sehingga terdapat hubungan yang

signifikan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan. Dari

data juga dapat dilihat bahwa hasil korelasi sebesar -0,510 yang berarti

simbol negatif semakin baik dukungan keluarga maka semakin rendah

tingkat kecemasan pre anestesi pada tindakan spinal anestesi dan nilai

0,510 termasuk dalam korelasi sedang. Hal ini bertentangan dengan

penelitian yang telah dilakukan oleh Liandi (2010) menggunakan uji

Kendall Tau yang didapatkan hasil T adalah -0,149 dan hasil P Value

adalah 0,282, sehingga tidak ada hubungan bermakna antara dukungan

keluarga dengan tingkat kecemasan pre operasi dan berarti semakin baik

dukungan keluarga pada klien pre operasi maka semakin ringan pula

tingkat kecemasan yang dirasakan pasien.

Berdasarkan hasil penelitian dukungan keluarga dari 38 responden

dengan dukungan keluarga rendah terdapat 2 orang (5,3%) mengalami

Page 104: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

86

kecemasan berat, hal ini dikarenakan keluarga yang jarang menjenguk

atau menunggu ketika pasien di rumah sakit, sehingga akan berdampak

pada kecemasan yang berat dikarenakan pasien merasa tidak

diperhatikan. Selain itu dapat disebabkan juga karena keluarga kurang

menyediakan waktu dan fasilitas baik keperluan yang diperlukan pasien

ketika dirawat maupun fasilitas uang untuk keperluan biaya perawatan

pasien. Keluarga yang tidak pernah memberikan informasi terkait dengan

penyakit dan hal-hal yang bisa memperburuk penyakit pasien dan

keluarga yang kurang memberikan support agar pasien cepat sembuh.

Berbeda dengan keluarga yang selalu menunggu pasien ketika

dirawat di rumah sakit, keluarga yang selalu memperhatikan keadaan

pasien selama di rumah sakit, keluarga yang selalu mensupport untuk

kesembuhan pasien dan keluarga yang selalu menyediakan waktu,

fasilitas maupun uang untuk mendukung kesembuhan pasien akan

mengurangi kecemasan pasien dalam persiapan operasi, dengan hasil

peneltian dukungan keluarga yang sedang dengan tingkat kecemasan

sedang bsebanyak 25 orang (65,8%) dan 1 orang (2,6%) mengalami

kecemasan tinggi. Dukungan keluarga yang sedang yang mengakibatkan

kecemasan tinggi ini mungkin dipengauhi dari faktor lain seperti yang

disebutkan oleh Mantgomery (2010) bahwa individu juga berperan

menjadi faktor terjadinya kecemasan diantaranya adalah tingkat

kedekatan pasien dengan keluarga yang berbeda dengan tingkat

Page 105: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

87

kedekatan responden yang mendapatkan dukungan keluarga kategori

sedang mengalami kecemasan sedang.

Hasil penelitian responden yang mendapatkan dukungan keluarga

tinggi mengalami kecemasan rendah sebanyak 2 orang (5,3%),

mengalami kecemasan sedang sebanyak 7 orang (18,4%) dan mengalami

kecemasan tinggi sebanyak 1 orang (2,6%). Dari hasil tersebut tingkat

kecemasan individu bervariasi berdasarkan faktor usia, tingkat kedekatan

pasien dengan keluarga dan tingkat pendidikan yang menentukan tingkat

pemahaman mengenai penerimaan dukungan keluarga.

Berdasarkan penelitian Liandi (2011) menggunakan iji Kendall Tau

didapatkan hasil T adalah -0,149 dan hasil P Value adalah 0,283, dengan

hasil interpretasi dukungan keluarga mempunyai korelasi yang rendah

dan nilai signifikasinya lebih besar dari 0,05 sehingga tidak ada

hubungan dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan.

C. Keterbatasan Peneliti

Peneliti menyadari bahwa pada penelitian ini tidak terlepas dari

keterbatasan di antaranya adalah metode penelitian yang menggunakan

metode cross sectional dengan pendekatan observasional, sehingga subyek

yang diambil dilakukan hanya satu kali tanpa pengukuran kembali dan

ditetapkan dalam waktu yang telah ditentukan.

Page 106: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

88

BAB V

KESIMPULAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Karakteristik pasien sebagian besar berusia 36-45 tahun sebanyak 22

orang (57,9%), status fisik ASA I sebanyak 25 orang (65,8%), dan tingkat

pendidikan rata-rata berpendidikan terakhir SLTA sebanyak 19 orang

(50,0%).

2. Responden yang mendapatkan dukungan keluarga rata-rata mendapatkan

dukungan keluarga kategori sedang dengan hasil 23 (60,5%) dan yang

lain mendapatkan dukungan keluarga kategori rendah 2 orang (5,3%) dan

dukungan keluarga kategori tinggi sebanyak 10 orang (26,3%).

3. Responden mengalami kecemasan yang berbeda-beda diantaranya

mengalami kecemasan ringan sebanyak 2 orang (5,3%), kecemasan

sedang sebanyak 23 orang (60,5%) dan kecemasan berat 13 orang

(34,2%).

4. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan

tingkat kecemasan preanestesi dengan tindakan spinal anestesi di RSUD

Sleman ditandai nilai koefisien korelasi adalah -0,510 dengan tingkat

keeratan hubungan sedang dan tanda negarif menandakan bahwa semakin

tinggi dukungan keluarga maka semakin rendah tingkat kecemasan.

Page 107: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

89

B. Saran

Berdasarkan dari kesimpulan penelitian di atas, maka dapat diberikan

saran sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian

menganai dukungan keluarga dalam menurunkan tingkat kecemasan pre

anestesi dengan menggunakan metode lain yaitu dengan menggunakan

deasain penelitian purposive sampling.

2. RSUD Sleman

Bagi RS agar menekankan kepada setiap bangsal agar memberikan

penjelasan sebelum dilakukan operasi.

3. Institusi Pendidikan (Poltekkes Kemenkes Yogyakarta)

Bagi institusi agar memberikan waktu khusus untuk melakukan

penelitian, tidak dicampur dengan kegiatan kuliah.

Page 108: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

90

DAFTAR PUSTAKA

Aktan, N.M. (2011). Social Support and Anxiety in Pregnant and Postpartum

Women: A Secondary Analysis. Clinical Nursing Research 21(2) 183-194.

Ali, Z. (2009). Pengantar Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC.

Andarmoyo, S. (2012). Keperawatan keluarga. Yogyakarta: Graha illmu.

Arbani, F.A. (2015). Hubungan Komunikasi Terapeutik Dengan Tingkat

Kecemasan Pasien Pre Operasi di RS PKU Muhammadiyah Sukoharjo.

Skripsi tidak dipublikasi. Stikes Kusuma Husada Surakarta.

Arikunto,S. (2011). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rinema Cipta.

Artini, N.M. (2015). Hubungan Terapeutik Perawat-Pasien terhadap tingkat

kecemasan pasien pre operasi di IRNA C RSUP Sanglah Denpasar. Skripsi

Bali: Universitas Udayana Denpasar.

Brunner & Suddarth. (2010). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 12. Jakarta:

EGC.

Dahlan, M.S. (2008). Langkah-langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang

Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: CV Sagung Seto.

Donsu, Jenita DT., dkk. (2015). Psikologi Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka

Rihama.

Departemen Kesehatan RI. (2008). Pedoman Penggolongan dan Diagnosis

Gangguan Jiwa di Indonesia III. Jakarta: Direktorat Jenderal Pelayanan

Medik.

Durand, V.M & Barlow, D.H. (2006). Intisari Psikologi Abnormal edisi 4

(terjemahan: Drs. Helly Prajitno Soetjipto M.A. & Sri Mulyani Soetjipto).

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Feist, J. & Feist, G.J. (2006). Theoris of Personality, sixth Edition. Singapore: Mc

Graw Hill International Edition.

Firdaus, M.F. 2014. Uji Validitas Konstruksi dan Reliabilitas Instrumen The

Amsterdam Preoperative Anxiety And Information Scale (APAIS) Versi

Indonesia (Thesis). FKUI.

Page 109: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

91

Friedman,M.M. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga: Riset, Teori dan

Praktek. Jakarta: EGC.

.M.M. (2008). Keperawatan keluarga: Teori dan Praktik. Alih bahasa

Ina. DRL., Yoakin A, Editor, Yasmin A., Setiawan, Monica E., Edisi 3.

Jakarta: EGC.

Gea. N.K. (2014). Pengaruh Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Penurunan Tingkat

Kecemasan Pasien Pre Operasi di RSUD Kota Bekasi.Skripsi Jakarta:

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Medistra Indonesia.

Ghufron, M.N & Risnawati, R.S. (2010). Teori-teoriPsikologi. Jojakarta: AR-

RUZZ MEDIA.

Harnilawati. (2013). Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Sulawesi

Selatan: Pustaka As Salam.

Harvard Medikal Shool. (2015). Relaxation Techniques: Breath Control Helps

Quell Erran Stress Response. From

http://www.health.harvardedu./fhg/updates/update1006a.shtml.

Ilham, M. (2016). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan

Pada Pasien Hipertensi diruang Rawat Inap RSUD Kota Surakarta. Skripsi

tidak dipublikasi. Proram Studi S1 Keperawatan Stikes Kusuma Husada

Surakarta.

Jawaid, M., Mustaq, A., Mukhtar., Khan, Z. (2007). ‘Preoprative Anxiety before

Elective Surgery’. Neurociences, 2007 vol. 12, no. 2, hh. 145-148.

Liandi, R. (2011). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pre

Operasi pada Anak Usia Sekolah di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Skripsi tidak dipublikasikan. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiah.

Lutfa & Maliya. (2008). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kecemasan Pasien

dalam Tindakan Kemoterapi di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta.

Berita Ilmu Keperawatan, ISSN 1979-2697, Vol 1 No 4, Desember 2008,

187-192.

Majid,A., Jodha,M., Istianah,U. (2011). Keperawatan Perioperatif. Yogyakarta:

Gosyen Publishing.

Mubarak,W.I, dkk. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas. Jakarta: Slemba

Medika.

Mangku G. (2010). Buku Ajar Ilmu Anestesia dan Reanimasi. Jakarta: Indeks.

Mansjoer,dkk. (2007). Buku Kedokteran edisi III. Jakarta: Kapita Selekta.

Page 110: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

92

Mantgomery, Guy H., et al. (2010). Presurgery Psychological Factors Predict

Pain, Nausea, and Fatigue One Week After Breast Cancer Suergery. Jurnal

of Pain and Symtom Management Vol. 39 No. 6, 6 June 2010.

Masyur, A.M. (2006). Psikologi keluarga, dari keluarga sakinah hingga keluarga

bangsa. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro Semarang vol.3 No.1.

Morgan,E., Mikhail, M.S., Murray, M.J. (2017). Clinical Anestesiologi 4th edition.

USA: MC Graw-hill Companies.

Murniasih, E & Rahmawati, A. (2007). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan

Tingkat Kecemasan Akibat Hospitalisasi Pada Anak Usia Pra Sekolah Di

Bangsal 1 RSUP Dr. Soedjarwadi Tirtonegoro Klaten. Jurnal Kesehatan

Surya Medika Yogyakarta. http://www.google.co.id. Diakses tanggal 17

Februari 2017.

Murwani, A. (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jogjakarta: Mitra Cendikia.

Muttaqin & Sari. (2009). Asuhan Keperawatan Perioperatif; Konsep, Proses dan

Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.

Negoro, W.D. (2017). Pengaruh Musik Klasik dalam Menurunkan Tingkat

Kecemasan pada Pasien Sectio Caesarea dengan Tindakan SAB di RSUD

Mitra Delima Bululawang, Malang, Jawa Timur. Skripsi tidak di publikasi.

Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Nileshwar,A. (2014). Instant Access Anestesiologi. Tangerang Selatan: Bina Rupa

Aksara.

Notoadmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Passer, M.W., & Ronald E. Smith. (2007). Psychology, The Science of Mind and

Behaviour 3th

. New York: McGraw-Hill.

Pramono, A. (2015). Buku Kuliah Anestesi. Jakarta: EGC.

Potter dan Perry. (2010). Buku ajar fundamental keperawatan volume 2. Edisi 4.

Jakarta: Salemba Medika

Ramaiah, S. (2003). Kecemasan, Bagaimana Mengatasi Penyebabnya. Jakarta:

Pustaka Populer Obor.

Rinto Ningrum, S. (2012). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Perilaku

Makan Pada Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja Puskesmas Minggir

Sleman Jogjakarta. Skripsi. Stikes Aisyiah Yogyakarta.

Page 111: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

93

Rizal, G.L. (2014). Program “pasien Pandai” Upaya Menurunkan Kecemasan

Pada Kelompok Pekerja PNS yang Menghadapi Masa Pensiun. Jurnal

Keperawatan Komunitas. Vol 1, No 2, November 2013; 116-121.

Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Soenarto, R.F & Susilo, C. (2012). Buku Ajar Anestesiologi. Jakarta: Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia.

Stuart & Sundeen. (2006). Keperawatan psikiatrik: Buku Saku Keperawatan Jiwa

edisi 5. Jakarta: EGC.

Stuart G.W, & Sundeen J.S. (2007). Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

. (2015). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabet.

Trise, I.N & Arifah, S. (2012). Pengaruh Pemberian Informasi Tentang Persiapan

Pre Operasi dan Pendekatan Komunikasi Terapeutik terhadap Tingkat

Kecemasan Pasien Pre Operasi di Ruang Bougenville RSUD Sleman.

Skripsi tidak dipublikasi. Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan

Semarang.

Zakaria, P. (2017). Pengaruh Pendidikan Kesehatan menggunakan Video terhadap

Kecemasan pada Pasien Pre Anestesi dengan Tindakan Spinal Anestesi.

Skripsi tidak dipublikasi. Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan

Yogyakarta.

Page 112: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

LAMPIRAN 1

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth :

Calon responden

di RSUD Sleman

Dengan hormat,

Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah mahasiswa Program

Diploma IV Politeknik Kesehatan Yogyakarta Jurusan Keperawatan:

Nama : DESY NURWULAN

NIM : P07120213010

Akan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Dukungan Keluarga

dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre Anestesi dengan Tindakan Spinal

Anestesi di RSUD Sleman.”. Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang

merugikan bagi bapak/ibu sebagai responden. Kerahasiaan semua informasi akan

dijaga dan dipergunakan untuk kepentingan penelitian. Jika bapak/ibu tidak

bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, maka tidak ada ancaman bagi

bapak/ibu. Jika bapak/ibu menyetujui, maka saya mohon kesediaan bapak/ibu

untuk menandatangani lembar persetujuan saya dan menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang saya sertakan.

Atas perhatian dan kesediaan bapak/ibu sebagai responden saya ucapkan

terima kasih.

Peneliti,

DESY NURWULAN

Page 113: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

LAMPIRAN 2

SURAT PERSETUJUAN RESPONDEN

Setelah membaca dan mendapatkan penjelasan tentang maksud, tujuan dan

manfaat penelitian ini, Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : .....................................................

Umur : .....................................................

Alamat : .....................................................

Dengan ini saya bersedia berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang

dilakukan oleh saudari Desy Nurwulan selaku mahasiswa DIV Keperawatan

Politeknik Kesehatan Yogyakarta dengan judul ”Hubungan Dukungan Keluarga

dengan Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre Anestesi dengan Tindakan Spinal

Anestesi di RSUD Sleman.”, dengan suka rela dan tanpa paksaan dari siapapun.

Penelitian ini tidak akan merugikan saya ataupun berakibat buruk bagi

saya dan keluarga saya, maka jawaban yang saya berikan adalah yang sebenar-

benarnya.

Demikian surat persetujuan ini saya buat untuk dapat dipergunakan

sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, 2017

Page 114: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

LAMPIRAN 3

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :……………………………………………..

2. Jenis kelamin :

3. Umur/ Tahun Lahir :……………………………………………..

4. Alamat :……………………………………………..

5. Diagnosa :……………………………………………..

6. No. MR :.................................................................

7. Jenis Tindakan Operasi :…………………….……………………….

8. Tingkat Pendidikan :.................................................................

o Tidak Sekolah

o SD

o SLTP

o SLTA

o Perguruan Tinggi

9. Status ASA :

o ASA I

o ASA II

o ASA III

o ASA IV

10. Identitas penanggung jawab

a. Nama :

b. Umur :

c. Pendidikan terakhir :

d. Pekerjaan :

Page 115: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

LAMPIRAN 4

KUESIONER TINGKAT KECEMASAN

HARS (Hamilton Rating Scale of Anxiety)

A. Tujuan

Untuk mengetahui tingkat kecemasan pre anestesi pada pasien tindakan spinal

anestesi.

B. Identitas responden

Nama :

Tempat/tanggal lahir :

Jenis kelamin :

Alamat :

Kelas :

C. Petunjuk pengisian kuesioner

Berilah tanda () pada kolom jawaban yang sesuai dengan kondisi anda

No Pertanyaan Selalu Sering Kadang-

kadang

Tidak

pernah

1. Saya merasa takut setiap kali ada dokter

atau perawat datang ke ruangan saya dan

membicarakan tentang operasi

2. Saya merasa gelisah karena akan menjalani

operasi

3. Saya merasa cemas karena saya tidak tahu

bagaimana operasi itu

4. Saya merasa tenang karena dengan operasi

saya akan sembuh

5. Saya merasa sedih karena terlalu lama di

rumh sakit

6. Saya kurang bisa berkonsentrasi karena

pikiran saya hanya tertuju pada operasi

7. Saya merasa kurang nafsu makan karena

pikiran saya hanya tertuju pada operasi

Page 116: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

8. Saya merasa tidak bisa melakukan sesuatu

yang biasanya bisa saya lakukan

9. Saya susah untuk beraktivitas karena saya

merasa badan saya lemas

10. Saya percaya dengan operasi saya akan

sembuh

11. Saya tidak bisa tidur nyenyak selama di

rumah sakit

12. Saya merasa jantung saya berdetak lebih

kencang karena membayangkan saya akan

dioperasi

13. Saya merasa susah untuk bernafas ketika

orang terdekat saya membicarakan tentang

operasi

14. Saya merasa akhir-akhir ini sering kencing

15. Saya merasa susah untuk buang air besar

selama berada di rumah sakit

16. Saya merasa selama dirumah sakit saya

selalu ingin ditemani oleh orang terdekat

saya

Page 117: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

LAMPIRAN 5

KUESIONER DUKUNGAN KELUARGA

(Sebelum uji validitas dan reliabilitas)

A. Tujuan

Untuk mengetahui dukungan keluarga pada pre operasi pada pasien pre

anestesi

B. Identitas Responden

Nama :

Tempat/tanggal lahir :

Jenis kelamin :

Pendidikan :

Alamat :

C. Petunjuk pengisian kuesioner

Berilah tanda ( Berilah tanda ( ) pada kolom jawaban yang sesuai dengan

kondisi anda :

Bentuk atau Fungsi Dukungan Keluarga

No Dukungan Selalu Sering Kadang-

kadang

Tidak

pernah

Dukungan emosional

1. Keluarga mendampingi pasien

dalam perawatan

2. Keluarga tetap memperhatikan

keadaan pasien selama pasien

sakit

3. Keluarga berusaha mendengarkan

setiap kali pasien mengeluh

4. Keluarga dengan ramah

membantu pasien untuk

memenuhi kebutuhan pasien

Page 118: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

Dukungan instrumental

5. Keluarga menyediakan waktu dan

fasilitas jika pasien memerlukan

untuk keperluan pengobatan

6. Keluarga berperan aktif dalam

setiap pengobatan dan perawatan

7. Keluarga bersedia membiayai

perawatan dan pengobatan pasien

8. Keluarga mencarikan kebutuhan

sarana dan peralatan yang pasien

perlukan

Dukungan

informasi/pengetahuan

9. Keluarga menyembunyikan

tentang hasil pemeriksaan dan

pengobatan dari dokter yang

merawat pasien

10. Keluarga mengingatkan pasien

untuk minum obat, latihan dan

makan

11. Keluarga memberikan informasi

pada pasien tentang hal-hal yang

bisa memperburuk penyakit

pasien.

12. Keluarga menjelaskan kepada

pasien setiap pasien bertanya hal-

hal yang tidak jelas tentang

penyakitnya.

13. Keluarga menganggap masalah

pasien adalah masalah biasa.

Dukungan penghargaan

14. Keluarga memberi pujian kepada

pasien ketika pasien melakukan

yang dianjurkan oleh

dokter/perawat

15. Keluarga berusaha mensupport

pasien dalam pengobatan

16. Keluarga berusaha menghibur

pasien setiap kali pasien sedih

Page 119: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

LAMPIRAN 6

KUESIONER DUKUNGAN KELUARGA

(Setelah uji validitas dan reliabilitas)

A. Tujuan

Untuk mengetahui dukungan keluarga pada pre operasi pada pasien pre

anestesi

B. Identitas Responden

Nama :

Tempat/tanggal lahir :

Jenis kelamin :

Pendidikan :

Alamat :

C. Petunjuk pengisian kuesioner

Berilah tanda ( Berilah tanda ( ) pada kolom jawaban yang sesuai dengan

kondisi anda :

Bentuk atau Fungsi Dukungan Keluarga

No Dukungan Selalu Sering Kadang-

kadang

Tidak

pernah

Dukungan emosional

1. Keluarga mendampingi pasien

dalam perawatan

2. Keluarga tetap memperhatikan

keadaan pasien selama pasien

sakit

3. Keluarga berusaha mendengarkan

setiap kali pasien mengeluh

4. Keluarga dengan ramah

membantu pasien untuk

memenuhi kebutuhan pasien

Page 120: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

Dukungan instrumental

5. Keluarga menyediakan waktu dan

fasilitas jika pasien memerlukan

untuk keperluan pengobatan

6. Keluarga berperan aktif dalam

setiap pengobatan dan perawatan

7. Keluarga bersedia membiayai

perawatan dan pengobatan pasien

8. Keluarga mencarikan kebutuhan

sarana dan peralatan yang pasien

perlukan

Dukungan

informasi/pengetahuan

9. Keluarga tidak memberitau

mengenai hasil pemeriksaan

dokter

10. Keluarga mengingatkan pasien

untuk minum obat, latihan dan

makan

11. Keluarga memberikan informasi

pada pasien tentang hal-hal yang

bisa memperburuk penyakit

pasien.

12. Keluarga menjelaskan kepada

pasien setiap pasien bertanya hal-

hal yang tidak jelas tentang

penyakitnya.

Dukungan penghargaan

13. Keluarga memberi pujian ketika

pasien melakukan sesuai yang

dikatakan dokter

14. Keluarga berusaha mensupport

pasien dalam pengobatan

15. Keluarga berusaha menghibur

pasien setiap kali pasien sedih

Page 121: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator
Page 122: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

LAMPIRAN 7

JADWAL PENYUSUNAN SKRIPSI

NO KEGIATAN WAKTU

Februari Maret April Mei Juni Juli

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan Proposal kripsi

2 Seminar Proposal Skripsi

3 Revisi Proposal Skripsi

4 Perijinan Penelitian

5 Persiapan Penelitian

6 Pelaksanaan Penelitian

7 Pengolahan Data

8 Laporan Skripsi

9 Sidang Skripsi

10 Revisi Laporan Skripsi

Page 123: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

LAMPIRAN 8

RENCANA ANGGARAN PENELITIAN

No Kegiatan Biaya (Rp)

1 Penyusunan proposal penelitian 300.000

2 Seminar proposal penelitian 250.000

3 Revisi proposal penelitian 200.000

4 Perijinan penelitian 400.000

5 Persiapan dan pelaksanaan Penelitian 350.000

6 Foto copy dan jilid 200.000

7 Laporan Skripsi 300.000

8 Sidang Skripsi 400.000

9 Revisi laporan Skripsi akhir 250.000

10

Biaya tak terduga 350.000

Jumlah 3.000.000

Yogyakarta, 2017

Peneliti

Page 124: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

LAMPIRAN 9

HASIL KUESIONER DUKUNGAN KELUARGA UJI VALIDITAS DAN

RELIABILITAS

NO/Item

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. jml

1. 3 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 4 1 2 2 37

2. 4 3 2 2 3 3 3 3 4 2 2 3 4 2 3 3 46

3. 4 4 2 2 2 3 2 3 4 2 2 3 4 3 3 3 46

4. 2 2 1 1 2 1 1 1 3 1 1 1 4 1 1 1 24

5. 2 1 1 1 2 1 2 1 4 1 1 2 4 1 1 1 26

6. 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 52

7. 4 4 2 2 4 3 3 3 4 3 3 2 4 2 3 2 48

8. 4 2 2 2 3 3 3 3 4 2 2 1 4 1 1 1 38

9. 4 3 2 3 2 3 2 1 4 1 3 1 3 2 1 3 38

10. 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 2 2 4 2 3 2 51

11. 3 2 1 2 2 2 3 2 4 1 1 1 4 1 1 1 31

12. 4 3 2 2 2 3 3 2 4 2 3 3 4 4 2 2 45

13. 4 2 2 3 2 3 2 1 4 1 3 1 3 2 1 3 37

14. 2 2 2 1 2 1 2 2 4 1 2 2 4 2 2 2 33

15. 4 2 2 2 3 2 3 2 4 2 4 4 4 2 2 3 45

Page 125: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

LAMPIRAN 10

HASIL UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Correlations

q W e r t y u i o p a s d f g h skor

q

Pearson Correlation

1 ,698*

*

,580* ,827

*

*

,575* ,922

*

*

,677*

*

,597* ,410 ,665

*

*

,633* ,359 -,205 ,444 ,431 ,525

* ,855

*

*

Sig. (2-tailed) ,004 ,024 ,000 ,025 ,000 ,006 ,019 ,129 ,007 ,011 ,189 ,464 ,097 ,109 ,044 ,000

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

w

Pearson Correlation

,698*

*

1 ,510 ,544* ,434 ,732

*

*

,315 ,556* ,177 ,568

* ,434 ,238 -,155 ,623

* ,701

*

*

,567* ,753

*

*

Sig. (2-tailed) ,004 ,052 ,036 ,106 ,002 ,253 ,031 ,528 ,027 ,106 ,393 ,582 ,013 ,004 ,028 ,001

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

e

Pearson Correlation

,580* ,510 1 ,539

* ,668

*

*

,658*

*

,572* ,781

*

*

,435 ,771*

*

,659*

*

,497 -,031 ,414 ,592* ,478 ,837

*

*

Sig. (2-tailed) ,024 ,052 ,038 ,006 ,008 ,026 ,001 ,105 ,001 ,007 ,059 ,912 ,125 ,020 ,072 ,000

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

r

Pearson Correlation

,827*

*

,544* ,539

* 1 ,431 ,877

*

*

,611* ,419 ,375 ,455 ,410 ,058 -,490 ,232 ,261 ,443 ,657

*

*

Sig. (2-tailed) ,000 ,036 ,038 ,108 ,000 ,016 ,120 ,169 ,088 ,129 ,838 ,064 ,405 ,348 ,098 ,008

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

t

Pearson Correlation

,575* ,434 ,668

*

*

,431 1 ,619* ,720

*

*

,795*

*

,200 ,867*

*

,503 ,301 ,200 ,021 ,497 ,114 ,733*

*

Sig. (2-tailed) ,025 ,106 ,006 ,108 ,014 ,002 ,000 ,474 ,000 ,056 ,276 ,474 ,942 ,060 ,686 ,002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

y

Pearson Correlation

,922*

*

,732*

*

,658*

*

,877*

*

,619* 1 ,722

*

*

,700*

*

,378 ,693*

*

,432 ,189 -,189 ,410 ,489 ,387 ,838*

*

Sig. (2-tailed) ,000 ,002 ,008 ,000 ,014 ,002 ,004 ,165 ,004 ,108 ,500 ,500 ,129 ,065 ,154 ,000

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

u

Pearson Correlation

,677*

*

,315 ,572* ,611

* ,720

*

*

,722*

*

1 ,722*

*

,571* ,637

* ,387 ,267 ,199 ,238 ,425 ,127 ,725

*

*

Sig. (2-tailed) ,006 ,253 ,026 ,016 ,002 ,002 ,002 ,026 ,011 ,155 ,337 ,478 ,393 ,114 ,652 ,002

Page 126: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

i

Pearson Correlation

,597* ,556

* ,781

*

*

,419 ,795*

*

,700*

*

,722*

*

1 ,378 ,853*

*

,355 ,402 ,378 ,234 ,672*

*

,194 ,814*

*

Sig. (2-tailed) ,019 ,031 ,001 ,120 ,000 ,004 ,002 ,165 ,000 ,194 ,138 ,165 ,401 ,006 ,489 ,000

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

o

Pearson Correlation

,410 ,177 ,435 ,375 ,200 ,378 ,571* ,378 1 ,262 ,365 ,339 -,071 ,288 ,323 ,366 ,486

Sig. (2-tailed) ,129 ,528 ,105 ,169 ,474 ,165 ,026 ,165 ,346 ,182 ,216 ,800 ,299 ,240 ,180 ,066

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

p

Pearson Correlation

,665*

*

,568* ,771

*

*

,455 ,867*

*

,693*

*

,637* ,853

*

*

,262 1 ,612* ,569

* ,262 ,256 ,573

* ,206 ,856

*

*

Sig. (2-tailed) ,007 ,027 ,001 ,088 ,000 ,004 ,011 ,000 ,346 ,015 ,027 ,346 ,358 ,026 ,460 ,000

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

a

Pearson Correlation

,633* ,434 ,659

*

*

,410 ,503 ,432 ,387 ,355 ,365 ,612* 1 ,643

** -,211 ,493 ,304 ,590

* ,721

*

*

Sig. (2-tailed) ,011 ,106 ,007 ,129 ,056 ,108 ,155 ,194 ,182 ,015 ,010 ,450 ,062 ,271 ,021 ,002

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

s

Pearson Correlation

,359 ,238 ,497 ,058 ,301 ,189 ,267 ,402 ,339 ,569* ,643

*

*

1 ,339 ,459 ,543* ,549

* ,617

*

Sig. (2-tailed) ,189 ,393 ,059 ,838 ,276 ,500 ,337 ,138 ,216 ,027 ,010 ,216 ,085 ,037 ,034 ,014

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

d

Pearson Correlation

-,205 -,155 -,031 -,490 ,200 -,189 ,199 ,378 -,071 ,262 -,211 ,339 1 -,044 ,323 -,366 ,048

Sig. (2-tailed) ,464 ,582 ,912 ,064 ,474 ,500 ,478 ,165 ,800 ,346 ,450 ,216 ,876 ,240 ,180 ,865

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

f

Pearson Correlation

,444 ,623* ,414 ,232 ,021 ,410 ,238 ,234 ,288 ,256 ,493 ,459 -,044 1 ,522

* ,567

* ,572

*

Sig. (2-tailed) ,097 ,013 ,125 ,405 ,942 ,129 ,393 ,401 ,299 ,358 ,062 ,085 ,876 ,046 ,028 ,026

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

g

Pearson Correlation

,431 ,701*

*

,592* ,261 ,497 ,489 ,425 ,672

*

*

,323 ,573* ,304 ,543

* ,323 ,522

* 1 ,591

* ,743

*

*

Sig. (2-tailed) ,109 ,004 ,020 ,348 ,060 ,065 ,114 ,006 ,240 ,026 ,271 ,037 ,240 ,046 ,020 ,001

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

h Pearson Correlation

,525* ,567

* ,478 ,443 ,114 ,387 ,127 ,194 ,366 ,206 ,590

* ,549

* -,366 ,567

* ,591

* 1 ,598

*

Page 127: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

Sig. (2-tailed) ,044 ,028 ,072 ,098 ,686 ,154 ,652 ,489 ,180 ,460 ,021 ,034 ,180 ,028 ,020 ,019

N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

skor

Pearson Correlation

,855*

*

,753*

*

,837*

*

,657*

*

,733*

*

,838*

*

,725*

*

,814*

*

,486 ,856*

*

,721*

*

,617* ,048 ,572

* ,743

*

*

,598* 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,008 ,002 ,000 ,002 ,000 ,066 ,000 ,002 ,014 ,865 ,026 ,001 ,019 N 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

HASIL UJI RELIABILITAS

Cronbach’s

Alpha

No of Items

,757 16

Page 128: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator
Page 129: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

LAMPIRAN 11

REKAP DATA PENELITIAN

Resp Umur

coding Jns

klmn

coding

ASA

coding

Pend

coding Pnglmn

OP

coding

Tin.pembedahan

coding

umur jns

klmn ASA pend

1. 36 2 L 1 I 0 SD 1 Belum 1 URS 0

2. 34 1 P 0 II 1 SLTA 3 Belum 1 Hemoroidektomy 1

3. 45 2 P 0 I 0 SLTA 3 Belum 1 Hemoroidektomy 1

4. 45 2 L 1 I 0 SD 1 Belum 1 ORIF 2

5. 44 2 P 0 II 1 SD 1 Belum 1 Eksisi 3

6. 45 2 P 0 I 0 SLTP 2 Belum 1 ORIF 2

7. 26 1 P 0 I 0 PT 4 Belum 1 Appendiktomy 4

8. 27 1 L 1 I 0 SD 1 Belum 1 Eksisi 3

9. 30 1 L 1 II 1 SLTA 3 Belum 1 Appendiktomy 4

10. 36 2 L 1 I 0 PT 4 Belum 1 URS 0

11. 26 1 L 1 I 0 SD 1 Belum 1 Eksisi 3

12. 24 1 P 0 I 0 SLTA 3 Belum 1 ORIF 2

13. 32 1 P 0 I 0 SLTP 2 Belum 1 Hemoroidektomy 1

14. 45 2 P 0 II 1 SD 1 Belum 1 Debridement 5

15. 45 2 L 1 II 1 SLTA 3 Belum 1 Debridement 5

16. 21 0 L 1 I 0 SLTA 3 Belum 1 ORIF 2

17. 30 1 P 0 II 1 SLTP 2 Belum 1 Appendiktomy 4

18. 35 1 L 1 I 0 SLTP 2 Belum 1 Appendiktomy 4

Page 130: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

19. 38 2 L 1 II 1 SLTA 3 Belum 1 Herniotomy 6

20. 40 2 P 0 I 0 SLTA 3 Belum 1 Hemoroidektomy 1

21. 28 1 P 0 I 0 SLTA 3 Belum 1 Hemoroidektomy 1

22. 36 2 L 1 I 0 SLTA 3 Belum 1 Herniotomy 6

23. 45 2 P 0 I 0 SLTA 3 Belum 1 ORIF 2

24. 22 0 P 0 I 0 SLTA 3 Belum 1 Hemoroidektomy 1

25. 39 2 L 1 I 0 SLTP 2 Belum 1 ORIF 2

26. 40 2 L 1 II 1 SLTA 3 Belum 1 Herniotomy 6

27. 37 2 P 0 II 1 SLTA 3 Belum 1 URS 0

28. 32 1 L 1 II 1 SLTP 2 Belum 1 Debridement 5

29. 30 1 P 0 I 0 SLTA 3 Belum 1 ORIF 2

30. 36 2 L 1 I 0 SLTA 3 Belum 1 Herniotomy 6

31. 42 2 L 1 II 1 SLTA 3 Belum 1 Skin Graft 7

32. 44 2 P 0 I 0 SLTA 3 Belum 1 ORIF 2

33. 39 2 L 1 I 0 SLTP 2 Belum 1 Herniotomy 6

34. 32 1 P 0 II 1 SLTP 2 Belum 1 Appendiktomy 4

35. 43 2 L 1 I 0 SLTA 3 Belum 1 Herniotomy 6

36. 35 1 P 0 I 0 SLTP 2 Belum 1 Hemoroidektomy 1

37. 45 2 L 1 II 1 SLTP 2 Belum 1 Debridement 5

38. 43 2 P 0 I 0 SLTP 2 Belum 1 Appendiktomy 4

Page 131: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

LAMPIRAN 12

REKAP DATA KECEMASAN, DUKUNGAN KELUARGA

No

resp DK coding Kec coding

1. 32 1 26 2

2. 40 2 26 2

3. 40 2 19 1

4. 20 0 41 3

5. 20 0 40 3

6. 46 2 26 2

7. 42 2 25 2

8. 32 1 33 3

9. 25 1 29 3

10. 45 2 20 1

11. 25 1 36 3

12. 39 1 27 2

13. 25 1 25 2

14. 25 1 29 3

15. 39 1 25 2

16. 27 1 27 2

17. 38 1 25 2

18. 40 2 25 2

19. 40 2 23 2

20. 24 1 40 3

21. 40 2 40 3

22. 25 1 26 2

23. 40 2 23 2

24. 21 1 22 2

25. 24 1 26 2

26. 30 1 23 2

27. 24 1 30 3

28. 27 1 29 3

29. 40 2 21 2

30. 33 1 26 2

31. 34 1 24 2

32. 23 1 24 2

33. 33 1 24 2

34. 24 1 39 3

Page 132: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

35. 28 1 24 2

36. 23 1 34 3

37. 23 1 32 3

38. 39 1 25 2

Page 133: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

LAMPIRAN 13

REKAP DATA KARAKTERISTIK KELUARGA

Resp Usia

coding

usia

Pend

coding

pendidikan

Pekerjaan

coding

pekerjaan

1. 35 1 SLTA 3 Wiraswasta 0

2. 40 2 SLTA 3 Wiraswasta 0

3. 44 2 SLTA 3 IRT 1

4. 40 2 SLTP 2 IRT 1

5. 45 2 SLTP 2 Wiraswasta 0

6. 44 2 SLTA 3 Wiraswasta 0

7. 46 3 PT 4 PNS 2

8. 25 0 SLTA 3 Wiraswasta 0

9. 25 0 SLTA 3 Wiraswasta 0

10. 37 2 PT 4 PNS 2

11. 26 1 SLTA 3 Wiraswasta 0

12. 29 1 SLTA 3 Wiraswasta 0

13. 30 1 SLTP 2 IRT 1

14. 41 2 SLTA 3 Wiraswasta 0

15. 45 2 SLTA 3 Wiraswasta 0

16. 32 1 SLTA 3 Wiraswasta 0

17. 45 2 SLTP 2 Wiraswasta 0

18. 40 2 SLTA 3 Wiraswasta 0

Page 134: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

19. 55 3 SLTA 3 Wiraswasta 0

20. 45 2 SLTA 3 Wiraswasta 0

21. 28 1 SLTA 3 Wiraswasta 0

22. 36 2 SLTA 3 IRT 1

23. 45 2 SLTA 3 Wiraswasta 0

24. 48 3 SLTA 3 Wiraswasta 0

25. 46 3 SLTP 2 Wiraswasta 0

26. 34 1 SLTA 3 IRT 1

27. 37 2 SLTA 3 Wiraswasta 0

28. 32 1 SLTP 2 Wiraswasta 0

29. 45 2 PT 4 PNS 2

30. 36 2 SLTA 3 Wiraswasta 0

31. 42 2 SLTA 3 Wiraswasta 0

32. 44 2 SLTA 3 Wiraswasta 0

33. 39 2 SLTP 2 Wiraswasta 0

34. 32 1 SD 1 Wiraswasta 0

35. 43 2 SLTA 3 Wiraswasta 0

36. 35 1 SLTP 2 Wiraswasta 0

37. 45 2 SD 1 Wiraswasta 0

38. 43 2 SLTP 2 Wiraswasta 0

Page 135: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator
Page 136: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

KOMISI ETIK PENELITIAN ItESEHパ TANPOLITEmIK KESEIATANltEMENKES Y00■ KヽARTA

JI ,bi,卜●mi Nol B,,)● lndon G`1,P ,g Sloman D Iヽ bgyakara T・ lp′T,x 02746[7601

ヽ tJに wwwk■ i“‐k,dには0101'add Bnm kom゛“

k pdt kk。1蒟,@gmmで。n

PLRSETし :し Aヽ [(0'IISl ETIK

そヽ, ιβ ρ′″′/κE′′′0'ウ3``′2θ′ア

]、 tOul Ilubungnn Dukungnn(ecemlsrn ptdr Pnrien

Sninrl ADcsle\i di RSUD

2. Fomrlirpengajuan dokumen

l. Ponjel.san sebelum Penelitim

TingntTindak,■

Doヽlt' Ahi nedis

T`m2,o Kol`k,、 Etik

|■墜立● PttJ¨ i二 Poltckkes Kemenkcs YogYalon

KoDrisi ILiI P.Deliriri K.iehtrlin lKEl]]il P.lnc[rik Kcseh.tan Kenenre an Keseh'&D

Y,n^xl nrx n1.n\[xliD hri]\vr mnoLol li r: rtixh inemenuhi prnrsip erk berdasa an Pada

DeiiorsilLulsiri,lrri rlu.,leh i u{ itrL 0. .lniri lssebul dapal diLaksaDa(an

Sunr KrliillrD Er nri hc.lil l Gitru) rrl,u. srirk lrrgg.l l€rbn,

(oDlsi Lrl l'lnelih [lsehrtrn (KEI')() l)d]r.knik Kesebatan Keme'rerid Keseharao

\ir!\rlxdi D]!Nlliki h.I unx'k n. in(u L.giilin Denelitian scliap sut Peneliti \aiibreiranrN;rm Laro-n.khir secl pencLrix, {l.sai dta! laporan kemajuan penelnia' iika

Deinil.im. $rnlini dibuar untur dxpar diprrruMk.n sehagaiDana meri'r_a'

一ヽけ興[皿一囃

一■

ioko

ヽIP l,

Page 137: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

PE'lERINTAH KABUPATEN StEMAN

RUMAH SAKlT UMUM DAERAH SLEMANυ。|。 ●3hoyo,9karo N。 い。

'48 T,|●lo Slom。 ● Yo9)o●。rta 555,4

T。 lopo● 10274,86843? Faksimlo(0274)8688121Yoo,1。 ●●●″,Suし 、oman s● mo● kab9o d E ma■ isuOs emo,@9mal。。m

Iヽ ヽt ,'

Lampra'r I lsalu) lembar

Ha: llii Pe.," rlaf

r ra nsra as Bedah senlrar2 Ka nstaras Rawat rnap3 Ka Ruans Nlsa lndah I

4 (a Ruan! Nlsa hdah I

5 (a R!a.! Aamanda I

a (oord 0kal Paramedik Keperawalan

, Yrlr sdr Desy NlrwuanN M P07120213C r0

Program StrdiD lv K€pelavralan Porekkes

Di

Memperhalikan sural lin Bappeda Kabupalen Sleman nomor

]l7oiB.ooedarl926/2017 tedanCOa 3 Me 2017 periha Lin peneiiLan pada

dasarnya kamitrdak Ieberabn memberikan i]in kepada Saudara unluk nrelakukan

PEne lai d RSIID Sleman seiaha 3 (lga) buan dengan iudul pe.e I'an

Fubun(dn drkunqan ke uarqa denoan I nOkat kecemasan pada pasien pre

aneslesi deng.ntindakan denean spinal aneslesi di RSUO Sleman

Sebelum pen€luan diaksaiakan iEnyelesa kan adm rsl.as dr Unl Dkal,m3nlaalL kere.r!an dklaryafq beraku dzn bereec'a meiyerahkan lapo.an rras

p.ne lai yang d akukan ke RsuD sl-.man

osn kian unrl( d kelah! dan lerna kash

Sleman 7 Jun 2017

A■ D rektu′ Rumah Sakt UmumDaoFah Slemo●

|■W'||い「ekt° .

I「~~ . ::1‐

■lく 、

d`V IDA WIDAヽ ハTI M KesPemblna Tin9kat l lV′ b

NIP 19600324 198710 2 003

Page 138: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

蠍鮒器

そ10[10:661 8こ80,961●′AI 'V

■囚■ヽVスVG]H INVJ

Vl・l●

轡年

句n

て'1●

PO HVyt ■__=■

SJBFJIJS

!ar].o run8utqu.d mustrur:(t urpDs qdry u ,

ι:Oτ S●お●=V

τO pls ι:Oτ ON:0

lll]al.hr ! tusrur.LrPsd(EU:tS

'P u€Ilsnttr)irc

rnriu.d E{0rq)leDq qEa:s,u.l.pDd:t u,mdq uq,sduD{tr.u qrtua uspnDs uxo!,.d (Nrus)1gtad,eFFs Ltrtals

pluntDd r'4n"q rr:1uaqLn.u lrd'Gtrs qauur(rdIrqurad uoidpflrp .linns:rn nDu,€rsqes uDjmrrrp lqm @\nnrt p rur urz, u8r|u,.o

flt 1p u."ru4)lntmrbDlt,qhhdq:w4 btrq.dD MtD^ DtDns uo:,tlrystp )"dip tu ulzt t

mrtr)lnwe.arurl 9

uDu.ts onsx nDplo cu'urls qux ueE pstr)s.urq!t!d.j ,

tEodet'Bieqas)mu'.rsDrdns t

,●●,Onuい■

'11'ハ|`●)。■

qaltuo tunSuotlnat t uDaalzd rr?Dg Dpdax tqalauuotqu,np tqd4 optdal JOd puaf OJ ("jq) I odhtlC ,atltrurd tMtt uDlotJDt wltDdwiu,a q{o,11 .,

uDlt ptatot lp 8Dt mj 'p tDzrrtdE-ub?u1bdnt Vtuh ,apuaqbpstp rb?r ut4.t

tqDtr! 3rc.1 tDdtu)t)s uDntwtaFmtu"t):t t)Dtak op q!4 ot.1 o8"fu,& 9!tb1t1 aDr rt,.],' tnlaqd Ddop atwn

ntu.tut ,|Dtldx @o lD:2o DtDll, tDaoj to.ltuar! qDnttl"uDd toqDhd DpDdzl ltp uD\ndDp& q{qtl I: rniuaq rdrqrs ur$urlq ut8ur(I

|●88'011●|●(μ ''I●a C`Ш`l,s i

●●山。lS CnS通:

NV凩■■S CnS通:G iS■IS,NV■VN]`S NVXVONl■NVDNgG iS3■S=NV 38`N]ISVI VeVINVSVNaЭ3X■vメ9Nl■NV9N]G VDttVn■■刃NvDNn】nC NvDNoonH

・P'「¨=。・P瑠′`'IPl'A!い′κ

'ヽ

,,s ud`●0,10●Od u'1●

"8ぃw

6,t233fl1!30iotsr.Ntnnqunrs u,6uu€ uEiunpu,n so

uuqs 6u'duo u.p8rlu.e t oN 'unqqrl

.tr

?uci?Iro,Lsquau s.)0lrlroi

lnrtrnd.t / dl.l oN

wunt l8u8tv

'i_8urlUEtun8r.d/sEfurtEurtv'33u'l

mruntu.d/BmFuloifur rrftl'orJ ,G

O10=(こ0こ110d

w■nハΣ∩N tts■G

INV>NIZ19NIW

GnrrurdLsepoiuori:x: I'HLloa'er,{a0,Le35uB1 /l0a/9r31/lodSu.qsr)4r0:rouoN

nPs.) u [p.s elEda, lep Ern s $runueNunudct e6r) lotrrJ u'zl urc

tNIN rrrr l|eLti) trq u.q ptrid tr,zl iuoGl fl Oz (i\tM : rotr o\ uNuhls n?dns rrrsr.d l"ヽ

,o

IIvとava Nv、■oNvaN]d NVVN`ЭヽTH]`]NVOV8ヽ´■V`γX

NVII■3NgdЭNV工N皿

[10そ′

61 ′'Podd。

3′010 1■。u'。N

NlZI ■ヽunS

°°il:聴聞昴勇ilコ:』常話[1:JIを黒翼[:よ」1:IT

HvヨヨVG NVN∩ONVttWヨd NVVNVONヨuヨd NVOV日

NVtllヨlS NヨlVdngvメHvINluヨl・lョd

】[ヽυdINl liN`ЧIN oN

`Ш●N

●P,do】

Page 139: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

P E vlERIN乃 HヽI●3UPATEN SLEMAN

RUMAH SAK:T UMUM DAERAH SLEMANJoloo 3haッ ao9ko`。 Noい o「 48 T,haう O Sieman Y。 9yokata 66514

Telepoo 10274)863437 Fok,lmlo(0274,368812,Vebste ヽ

`蒻ヽ |=ods eman s emaOkab g。 O E mal rsudseman@9mal`。m

フt

ヽ0R

Meneranglan dengan sesungguhnya bahwa

benanda rangan d bawah

nama

NIP

pan9kel1 901

nama

NIM′ NIP

pendidikan′ nsttusi

1011

d`V IDAヽ IヽDAYATI M Kes

196003241987102003

Pemb na T ngkatl lV′ b

ヽヽakl Dヤ oll,「 RSUD Seman

DESY NUR AULAN

P07120213010

D IV KEPERAヽVATAN

POしTEKKES KEMENKES YOCYAKARTA

SURAT KETERANGAN

Nomo「 1070′ |``o

bena.bena.l.Lah melakukan peneltian dengan ludul "H!b!ngan dukungan kelua.ga

dengan ilngk.t kecemasan pada pasien pr. .nestesi dangan tind3kn spinal

anestesidi RSUO Sleman'i, yang diaksanakan pada bulan Jun 20lTdiRSUD Seman

De ikian suEiketerangaf inidb!al unlukdapal dipergunakan seba92imanam€sInva

i Seman

l ` Jun1 2017

Sakl Umum

人 '

一 ●=

tur Rom ahm゙an

●窃ミ●J

ヽ,て :■|

NIP 19600324 198710 2 003

k,

YATI M Ko,

Page 140: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

!.n3 i pdrkks.dcpk6.)ossasnnro0

KEMENTERIAN KESEIIATAN R.I.BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBER DAVA MANuS:A KESEHATANPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES YOGYAKARTA

JI T● t,1,Ⅲ l N。 , 3,,,,,'d●' C,mpt● = st珈 `●

Di Y● w、 k● rt● T● lp′h、 (ol'4)61%01`“,|'WW` ,Ot● kkll● 」,,,ld

さ』呂計:『

P剛“脅

′曖“

7

Hal : Pemohoo3n dab Slud,Pondahul● an

\oqyrN.tu I Matel 2017

|●aねo

s.hpifi.sc.)5191988031001

隆 ptta Ylh :

Ke阻ほ Bn●an Kosttuan 3ang“ dao Pol術 k KabOFlen s emandl

SLEMAN

Dengan h●maBettma ni bm:断 口huko● b8hva mahas,v“ Juru3an Keperawabn Polに knk K●eaねoKemen烙 Y●9,akar●

"mesler 4ヽ1 PК劇,D IV KoPereW3 8● Tahun Attemik 20102017 akan

mo18烙anakan k391獣 an penvusunan p∞ pom,penelllan∞ baga baOiart dai lehattη PonyusunanSklpsi seb89aitugas akh,i mahaSisha

Sohubungan dengan hd le“聰oェ 鮨 mi n●hon dtelbn l■ mehkuk3● n割π o■●●●″a"'s"′P●nd●力昴

`“ seba98i dab ― l o離uk k●lengbpa● pe■ y●側 nan pmp。関 l p●●●llian bag:

mahas― 順mi ttsnamB:

Nema

NIM

Jodul

T€mbusaD diempaikan Kepada Ylh.1 oims Keh.En sLman2 oiEkful RsuD stman3 E6*n Pemblmbino sknaei

:Hub!.gan Duku.ssn K€luarca D.ngan Tingk r K.emae. Prd, Pssj€n PBAneslesi Don@n nnd.k n Spin.l An6l6i

Domikian ats ls*€bulnys psmohonan Ini kami dlu€lkai ledma kasih.

にFr

Page 141: SKRIPSI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN …eprints.poltekkesjogja.ac.id/433/1/SKRIPSI.pdf · KECEMASAN PADA PASIEN PRE ANESTESI DENGAN ... C. Kerangka Konsep Penelitian ... Indikator

,OC96サ

10υVN0

13 irYvanevy

d∞則」出]卍晋v:雪ue′)・町・NnN`"こ毛 Vヽ8■11ヨddV3露

皆編留缶:+

メ|■10d NVO VSONV8 NVnWsョンNVOV8 V■vdョメ

′,OZ In,0,dV‐VllЭ

口“g瀾躙暇背:孵

¬じ0),明dBO則o"On3細

1106 nl ]c p,r ttoz |Inr ot F66uq Etiu nEu.q ru 6Epu6Dot6a ]ens AlrEnu6{q . uenu4E! JB{qEpu,8@ / [@u& tspll rur E.pLuoiq .riele

'Eoq uPreldu'p uEp |nqE.p u4e

'Jt r@pu.@ri& |a.s

.9

u_eEdnqg, ( loacNv€sjyvs ) tlnod um es6ueg uaE ., uBpsadrlrEq uerrde|Eu desq -rp . tln u€Eus\q.d Eqs q.r.t.S tF$iEUrp .ilaP^ dn uE4Esnq€d uepp le.llu6toi qB6€. IEEU.H .€

o印m印ed u口260●匈ed,国,仰●q Outt Чq uen■lxmun uox3o,61aぃ1騨澗lll:`‖ドf獣lH5配せ慇き‖酎:層 `

蜃踏卿鰯鶴昭隅剛W錦甜珊辮柵贔.:●ッ39口ⅢeSu。叫ぃ劇曖ltnc ‖

'd uluqs onsE D rr.r..uv FuEs uq.Dutl !.6u.o tBlruv rdu.r*d rp.d uB.rud.y ltl6u[ u.!u€o.tu.npy u!6uotno u.6unqnHi,

{uBlEaaodary uesnr.r enl.y)€ .r1l "d, S . oqad u1EdDtS uEunsn^u.d

6ueF6En uqed.qeyEunqunrs ue]EUaOr u6uus es.O ,tC Ms / eso 1U uE6unpuefl unsio

3llEj€i6o1 s.tu€u4

dぃo10 00sulo ,ISpOn z

| 〕eШ,Ⅳ ε

uEELqoこ

yllN′口」ON

τ

ueleq€)l )trq.uod uqraa.d., u*run| u*aa6dql rc pod ralsq. :

( ototlzoz!/oe ) {qnNnn I-o :

)躙]湯酬瀾翻獣艇熙識験 出よ:5躙留罫鶏ド瑞:冒鵠鼎ぎ継薔概

"OωON ttq臥6●A釧」o3辞!瑠増蝦爵躁

・‐

・`Юι Ⅲ 2'66uη

`Ю確

"weCdd 倒Od u疇印|口

う0●籠■,enD lep pis :

懺躙出規渉げL畔爾詞謂鮮猾j蒲

!禅艦:動響訛咄翻肇z

6o印■)Юτ uI旺'lЧl鵬£Z¶

鼎ポ瑞器踏f璃鵡tヨ』謝留譜″肥欄覧,

'0'lШO四

,osec

`,0`′eZ′‖∧′o130′

`■

0:uOl・loN( Nyy n!r. 'tyd ) rllsrG.n u.'pqdu.d ,epu.uor.u urp uqul.u.d t.Epu.uorou

C乙乙εS S。8 0pO】

dVOV■:08,,"g lZ8ZOl e tulたJ``″eS―el!ス鳩(aτo)Кd●●■ ,JotuON uR Elued,O uEB「

Hl■,■Od NVa VSONV8 NVn■VSョH NVaVE

dVOV¬10Nヨ■Vdngv】HvIN:uヨWヨd


Top Related