SISTEM/INSTALASI HYDRANT
Sistem instalasi hydrant kebakaran adalah rangkaian
yang sangat terorganisir. Keterikatan komponen satu
dengan komponen lainnya tidak dapat dipisahkan.
Sehingga bila ada komponen-komponen yang rusak,
maka akan mengganggu semua bagian yang ada pada
sistem pemadaman api ini.
Jaringan instalasi pipa air untuk pemadam kebakaran yang dipasang secara permanen
SNI 03 – 1745 – 2000 (NFPA 14-1996)
REFERENCES
Fire Hydrant System terdiri dari :
1) Cadangan Air (reservoir)
2) Fire pump( jockey, electric diesel dan pump)
3) Pemipaan
4) Hydrant Pilar
5) Hydrant box (indoor / outdoor)
6) Siamese Connection
7) Kopling
8) Hose
9) Noozle
1
2
3
4
5
7
8 9
6
Standar Fire Hydrant SNI dan NFPA
Dibawah ini adalah beberapa peraturan yang telah ditetapkan oleh NFPA ( National Fire Protection Association) dan SNI (Standar Nasional Indonesia) dan harusdipertanggungjawabkan pada diri sendiri.
• NFPA-14, Standar untuk Instalasi Selang dan Pipa tegak.• NFPA-20, Standar untuk Instalasi Pompa Sentrifugal.• SNI 03-1745-2000, tentang tata cara perencanaan dan pemasangan sistem pipa tegak dan selang untuk pencegahan bahaya kebakaran pada bangunan atau
RISIKO KEBAKARANTentukan Klasifikasi risiko Kebakaran Gedung
Sebelum melakukan Riksa/Uji Instalasi Hydrant perhatikan RISIKO KEBAKARAN Gedung
KLASIFIKASI HUNIAN GEDUNG
Klasifikasi Jenis tempat kerja
Bahaya kebakaran ringan
Tempat kerja yang
mempunyai jumlah dan
kemudahan terbakar
rendah, dan apabila terjadi
kebakaran melepaskan
panas rendah, sehingga
menjalarnya api lambat
▪ Tempat ibadah
▪ Gedung/ruang Perkantoran
▪ Gedung/ruang Pendidikan
▪ Gedung/ruang Perumahan
▪ Gedung/ruang Perawatan
▪ Gedung/ruang Restorant
▪ Gedung/ruang Perpustakaan
▪ Gedung/ruang Perhotelan
▪ Gedung/ruang Lembaga
▪ Gedung/ruang Rumah sakit
▪ Gedung/ruang Museum
▪ Gedung/ruang Penjara
Klasifikasi Jenis tempat kerja
Bahaya kebakaran Sedang I
Tempat kerja yang mempunyai
jumlah dan kemudahan
terbakar sedang, menimbun
bahan dedngan tinggi tidak
lebih dari 2,5 meter dan apabila
terjadi kebakaran melepaskan
panas sedang, sehingga
menjalarnya api sedang
✓ Tempat Parkir
✓ Pabrik Elektronika
✓ Pabrik Roti
✓ Pabrik barang gelas
✓ Pabrik minuman
✓ Pabrik permata
✓ Pabrik pengalengan
✓ Binatu
✓ Pabrik susu
Klasifikasi Jenis tempat kerja
Bahaya kebakaran Sedang 2
Tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar sedang, menimbun bahan dengan tinggi lebih dari 4 meter, dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas sedang, sehingga menjalarnya api sedang
❖ Penggilingan padi❖ Pabrik bahan makanan❖ Percetakan dan penerbitan❖ Bengkel mesin❖ Gudang pendinginan❖ Perakitan kayu❖ Gudang perpustakaan❖ Pabrik barang keramik❖ Pabrik tembakau❖ Pengolahan logam❖ Penyulingan❖ Pabrik barang kelontong❖ Pabrik barang kulit❖ Pabrik tekstil❖ Perakitan kendaraan bermotor
Klasifikasi Jenis tempat kerja
Bahaya kebakaran Sedang3Tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar tinggi, dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas tinggi, sehingga menjalarnya api cepat
▪ Ruang pameran▪ Pabrik permadani▪ Pabrik makanan▪ Pabrik sikat▪ Pabrik ban▪ Pabrik karung▪ Bengkel mobil▪ Pabrik sabun▪ Pabrik tembakau▪ Pabrik lilin▪ Studio dan pemancar▪ Pabrik barang plastik▪ Pergudangan▪ Pabrik pesawat tebang▪ Pertokoan dengan pramuniaga lebihdari 50
orang▪ Penggergajian dan pengolahan kayu▪ Pabrik makanan kering dari bahan tepung▪ Pabrik minyak nabati▪ Pabrik tepung terigu▪ Pabrik pakaian
Klasifikasi Jenis tempat kerja
Bahaya kebakaran Berat
Tempat kerja yang mempunyai jumlah dan kemudahan terbakar tinggi, menyimpan bahan cair, serta atau bahan lainnya dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas tinggi, sehingga menjalarnya api cepat.
➢ Pabrik kimia dengan kemudahan terbakar tinggi
➢ Pabrik kembang api➢ Pabrik korek api➢ Pabrik cat➢ Pabrik bahan peledak➢ Permintaan benang atau kain➢ Penggergajian kayu dan penyelesai-
anya menggunakan bahan mudah terbakar
➢ Studio film dan Televisi➢ Pabrik karet buatan➢ Hanggar pesawat terbang➢ Penyulingan minyak bumi➢ Pabrik karet busa dan plastik busa end
Lampiran : Kepmenaker 186 tahun 1999
Gambar Instalasi Hidrant
Setiap perencanaan instalasi hidrant harus ada gambar
diagram instalasi hidrant yang menggambarkan
tentang :
a. Sumber air dan kapasitas reservoir
b. Jenis dan sistem pompa
c. Jaringan pipa dan ukurannya
d. Jenis valve
e. Letak dan jumlah hidrant gedung.
f. Letak dan jumlah hidrant halaman
g. Letak dan jumlah seamese connection /
sambungan pemadam kebakaran
Pemeriksaan Dokumen
PEMERIKSAAN & PENGUJIAN INSTALASI
HYDRANT
GAMBAR RENCANA
• PENGESAHAN GAMBAR INSTALASI (BERUPA SUKET)
• GAMBAR INSTALASI
• SPESIFIKASI INSTALASI
• JUMLAH PERALATAN DAN PERLENGKAPAN
ReservoirWater Tank Atau Reservoir
Alat ini berupa tendon air yang berfungsi untuk menyimpan air. Besarnya tendon air ini bergantung
pada kebutuhan gedung. Tendon ini dapat dipasang dibawah atau di atas tanah.
Reservoir harus mampu mengatasi persediaan air minimal 30 menit
penggunaan hydrant dengan kapasitas minimum pompa 500 galon per menit. (SNI-03.1745.2000)
Riksa Uji Sistem Cadangan Air
reservoir bisa diletakkan di dalamtanah (- negative suction) atau di atas tanah (+ positive suction).
SISTEM CADANGAN AIR & PERHITUNGANJUMLAH/VOLUME AIR HARUS TERSEDIA SESUAI STANDAR
a. Sumber air untuk kebutuhan hidrant dapat berasal dari PDAM, sumur artesis, sumur gali
dengan sistem penampungan, tangki gravitasi tangki bertekanan reservoir air dengan
sistem pemompaan. (sistem suplay air untuk mengisi reservoar OTOMATIS)
b. Persediaan air setiap saat yang dapat digunakan minimum selama 30 menit (NFPA 14)/
sesuai dengan peraturan
Panjang (p)
Tin
ggi(
t)
Wat
er le
vel
Fire Pump
header
PUMP
Instalasi air bersih
• Kapasitas Minimal Pompa yang digunakan = 500 US GMP
• Instalasi tidak boleh adapembebanan lain
Kualitas air harus memenuhi standar untukmenghindari kerusakan atau korosi pada pompa daninstalasi hydrant
Jadi apabila menggunakan FP 500 US gpm maka kebutuhanpersediaan air untuk gedung kelas I selama 45 mnt adalah:1.893 lt/mnt X 45 mnt = 85.185 ltAtau = 85,185 m3
• Fire Pump = 500 US gpm,laju air = 1.893 lt/mnt
• Standar persediaan air untuk kebakaran gedung:Kelas I : 45 mntKelas II : 60 mntKelas III : 90 mnt
Converter: vol flow rate, weigh volume
Contoh Perhitungan Kebutuhan Air
SNI 03-1745-2000 Actual
114 m3 200 m3
Potensi Kebakaran Sedang = 60 MENIT
Perhitungan = 60 X 500 GPM = 30000 Gallon
= 30000 X 3.785 LTR
= 113.550 LITERS
= 114 m3.
Courtesy by Google
Kapasitas Reservoir tank sudah memenuhi persyaratan menurutperundang undangan. Dilihat dari hasil aktual kapasitas reservoir berisiatau dapat menampung air sebanyak 200m3.
Sesuai/recommended/accepted
Kapasitas pompaterpasang
PEMERIKSAAN RUANG POMPARuang pompa merupakan sebuah ruang atau bangunan yang berisi
mesin utama instalasi hydrant yaitu pompa hydrant dan panel
pengendali sistem hydrant.Di dalam ruang pompa terdapat:
•Pompa hydrant
•Panel kontrol
•Header
•Suction (pipa hisap)
•Pressure tank
GOOD HOUSE KEEPING
TEST SISTEM POMPA HYDRANT
Pompa hydrant terdiri dari 3 pompa yang harus ada
untuk hydrant gedung, yaitu:
• Pompa Jockey: Pompa ini berfungsi sebagai penjaga tekanan statis
di jaringan hydrant. Selain sebagai pengontrol
tekanan, pompa jockey juga bisa berfungsi sebagai pengontrol jika
terjadi kebocoran pada instalasi hydrant. Pompa ini akan bekerja
secara otomatis jika salah satu katup pengeluaran dibuka, dan akan
otomatis mati pada saat katup ditutup.
Pompa jockey pada umumnya bekerja dengan tenaga listrik dari PLN
atau sumber listrik utama pada gedung.
• Pompa Elektrik: Pompa hydrant elektrik berfungsi sebagai pipa
utama yang akan bekerja ketika kapasitas maksimal
pompa jockey terlampaui. Pompa hydrant elektrik akan hidup secara
otomatis dan akan mati dengan cara manual melalui panel kontrol
pompa atau bisa juga diatur otomatis mati pada tekanan tertentu.
Pompa ini bekerja menggunakan daya listrik dari PLN atau sumber
listrik utama pada gedung.
• Pompa Diesel: Pompa hydrant diesel akan bekerja ketika pompa
elektrik sudah melampaui batas tekanan yang diatur atau ketika
pompa elektrik tidak memiliki daya karena pemadaman listrik.
Prinsip kerja pompa hydrant diesel hampir sama dengan pompa
elektrik yang bisa diatur otomatis atau manual dari panel kontrol
pompa.
Pompa diesel bekerja dengan sumber daya listrik independen atau
diesel.
Ketiga pompa di atas memiliki fungsi saling melengkapi dan terintegrasi
sehingga dalam instalasi hydrant gedung mutlak memiliki 3 pompa.
TEST FUNGSI SYSTEM POMPA
POMPA JOCKY/PACUSTART : OTOMATISSTOP : OTOMATIS
POMPA UTAMA (ELEKTRIKSTART : OTOMATISSTOP : MANUAL
POMPA CADANGAN (DIESEL)START : OTOMATISSTOP : MANUAL
POMPA JOCKY/PACUSTART : 6 Kg/cm2STOP : 8 Kg/cm2
POMPA UTAMA (ELEKTRIK)START : 5 Kg/cm2STOP : MANUAL
POMPA CADANGAN (DIESEL)START : 4 Kg/cm2STOP : MANUAL
POMPA JOCKY/PACUTekanan START : 10 psi (0,68 bar) kurangdari settingan stop jockey pumpTekanan STOP : mengacu kebutuhansistem
POMPA Utama (Elektrik)Tekanan START : 5 psi (0,34 bar) kurangdari settingan start jockey pumpTekanan STOP : mengacu kebutuhansistem
1. LIHAT NILAI TEKANAN PADA SETTINGAN TEKANAN PRESSURE SWITCH sebagai acuan test fungsi system pompa
TEST SISTEM POMPA
Jocky Pump/ Pompa Pacu Main Pump/ Pompa Utama/ Electric Pump Diesel Pump/ Pompa CadanganSTART : OTOMATISSTOP : OTOMATIS
START : OTOMATISSTOP : MANUAL
START : OTOMATISSTOP : MANUAL
• Catat tekanan Stanby/ (statis)
• Turunkan Tekanan sampai tekanan start pompa jockey, apakah pompa aktif pada tekanan (START) yang di setting di pressue switch
• Setelah Pompa Jocky Aktif perhatikanapakah pompa jockey mati, pada tekanan(STOP) yang di setting di pressue switch
• Turunkan Tekanan sampai tekanan start pompa elektrik, apakah pompa aktif pada tekanan (START) yang di setting di pressue switch
• Setelah Pompa Elektrik aktif perhatikan kerja pompa dan tekanan maksimal pompa, tidak mati pada tekanantertentu (karena settingan stop (MANUAL)
• Ketika pompa elektrik masih aktif, matikan daya/listrikdan perhatikan Turunnya Tekanan sampai tekanan start pompa Diesel, apakah pompa aktif pada tekanan (START) yang di setting di pressue switch
• Setelah Pompa diesel aktif perhatikan kerja pompa dan tekanan maksimal pompa, tidak mati pada tekanantertentu (karena settingan stop (MANUAL)
Peraturan Pompa Diesel Pemadam Kebakaran SNI 03-3989-2000
BAHAN BAKAR
Yang Mensyaratkan Cadangan DayaB
acku
p D
aya/
Gen
set
Apabila diperlukan penyesuaian settingan tekanan dapatdilakukan penyesuaian pada settingan pressure switch
Sistem perpiapan terdiri dari:
• Sistem pipa utama (primary feeders), biasanya berukuran 8-16
inch.
• Pipa kedua (secondary feeders), berukuran 6-12 inch.
• Pipa cabang, berukuran 4.5-6 inch.
• Pipa-pipa inilah sebagai media distribusi air untuk
memadamkan kebakaran.
Sistem distribusi hydrant berkaitan dengan sistem perpipaan
untuk menghubungkan sumber air dari reservoir hingga ke titikselang hydrant.
Dalam perancangan sistem distribusi hydrant yang sering
digunakan yaitu sistem jaringan interkoneksi tertutup, contohnya sistem ring atau looping.
Pemeriksaan Isntalasi Pemipaan
Ukuran minimum pipa tegak
• Ukuran pipa tegak untuk sistem kelas I dan kelas III harus berukuransekurang-kurangnya 100 mm (4 inci).
Syarat pipa tegak :
• dirancang secara hidraulik untuk mendapatkan laju aliran air pada tekanan sisa 6,9 bar (100 psi) pada keluaran sambungan slang 65 mm (2½ inci) terjauh dihitung secara hidraulik, dan 4,5 bar (65 psi ) pada ujung kotak hidran 40 mm (1½ inci) terjauh dihitung secara hidraulik.
RESERVOAR
SeameseConnection
2 1/2Inc
1 1/2Inc
Out door
2 1/2Inc
INSTALASI PIPA
Suction (pipa hisap) berfungsi mengubungkan air dari tandon air menuju ke pompa hydrant.Suction terdiri dari beberapa komponen yaitu foot valve, gate valve, Y strainer, dan flexible joint.
Pipa header adalah pipa penghubung utama yang memiliki ukuran lebih besar daripada pipa lainnya. Pipa header berfungsi menyambungkan distribusiair dari pipa pengeluaran (discharge) pompa hydrant ke jaringan sistemdistribusi hydrant. Ukuran pipa header inidipengaruhi pada besar spesifikasi pompa.
Sistempipa hydrant terdiri daribeberapa komponenpipa dengan diameter yang berbeda-beda. Pipa tersebutmendistribusikan air bertekanan untukmemadamkan api.Berikut jenispipa hydrant, yaitu:•Sistem pipa utama(primary feeders) berukuran diameter 8-16 inch.•Pipa kedua (secondary feeders) berukurandiameter 6-12 inch.•Pipa cabang memilikidiameter 4.5-6 inch.
Sistem distribusi hydrant adalah desaindistribusi jaringan pipa yang menghubungkan tandon air ke output air.
KELENGKAPAN & PERLENGKAPAN
Kunci Hydrant Panel Box Accu
Box Hydrant
Name Plate
Pressure tank berfungsi mejaga tekanan daripompa hydrant agar selalu stabil dan membuang udarayang terjebak dalam instalasi. priming tank tidak diperkenankan lebih
dari 450 1 dengan diameter pipa priming yang tidak lebih dari 50 mm
Priming Tank
Aksesoris
Pressure relief valve Pressure reducing valve Flexible joint
Gate valve
Pressure Switch
Pressure Gauge Kopling Selang SelangNozzle
Panel kontrol berfungsi mengaturdan mengendalikan system kerjapompa hydrant agar dapat bekerjasesuai fungsinya.Prinsip kerjapompa hydrant berdasarkan pada tekanan yang ada pada instalasipipa.Di sinilah panel kontrolpompa hydrant berfungsi, panel mengatur dan menetapkan tekananpada pompa hydrant yang didapatdari pressure switch.
KELISTRIKAN (Panel, Kabel, Pembatas, dll)Pemeriksaan panel Listrik pada kondisi standby dan otomastis, Perhitungan kesesuaian KHA penghantar dan KHA Pembatas)
1 HP (house power) = 746 watt1 PK (Paar den Karft) = 736 watt
1 HP (Horse Power) = 1 PK (Paar den Karft) sama dengan 745,7 Watt = 746 watt
PS atau Pferder StaerkePS merupakan satuan yang juga memilikiarti sebagai tenaga kuda, daya kuda atauHorse Power (HP). PS kurang lebih setaradengan 1 metrik Horse Power atau1 PS = 1 Metrik HP = 735,3 Watt
Daya Listrik = P (dalam satuan watt)P = I x VDimana V= I x R, sehingga :P=I2 x R
Atau ;P = V x I
SLD
Contoh Perhitungan
Konversi 55 KW = 55.000 wattCari nilai Cos ⍴ pada alat (ex: 0,89)
Konversi ke Watt
Untuk mengetahui kesesuaian KHA Penghantar dan Pembatas :Hitung Arus Nominal (In) dengan rumus :P = I . V
Karena menghitung motor dengan 3 phase, rumusnya menjadi
P = I x V.⎷3 . Cos ⍴, sehingga perhitungannya sbb :
Diketahui : Kapasitas pompa/ (daya pompa (P) = 55.000 watt),Dan V = 380 volt, Perhitungan In nya adalah sbb :In = P/V.⎷3 . Cos ⍴
= 55.000 / 380. 1,73 . 0,89= 55.000/585,086= 94,00 Amphere
KHA Pembatas = 115% x In = 115% x 94 A = 108,1 A, (kemudian dilihat di table 7.3 PUILL 2011 ukuran gawai pembatasnya, yaitu = 125 A ) Karena MCCB yang sudah terpasang (100 A ) dan lebih kecil dari 108,1 A sehingga dinyatakantidak sesuai/ (not recommended).dapat diusulkan MCCB diaganti dengan MCCB 125 A (yang dapat distel (adjustable) menjadi 108,1 A)
KHA Penghantar = 125% x In = 125% x 94 A = 117,5 A (kemudian dilihat di table 7.3 PUILL 2011 untuk In ya dan t ukuran penampang kabelnya, yaitu = 35 mm2 ) Karena sudah terpasang NYY 3 x 50 mm, dan lebih besar dari KHA Tabel = 35 mm2, berartisudah sesuai (recommended)
tabel
Sumber Daya
1 HYDRANT2 SPRINGKLER3 LIFT4 PRESSURIZED FAN5 EMERGENCY6 MDB
MDB
123456. Spare
Suplai daya listrik untuk instalasi darurat harus ditarik dari sisi suplai sebelum sakelar utama
27-Mar-21 27
TEST TEKANAN HYDRANT
27-Mar-21 28
Standar tekanan pada nozle teringgi & terjauh :mak. (H1) = 7.0 kg/cm 2
min. (H3) = 4.5 kg/cm 2
Diuji dengan membuka3 titik nozle :1. Nozle terjauh2. Nozle pertengahan3. Nozleterdekat
Q = US GPM
12
3
Note:TEKANAN MAKSIMUM PADA TITIK DIMANAPUN PADA SISTEM ,SETIAP SAAT TIDAK BOLEH MELEBIHI 24.1 bar [ 350 psi ].
KARAKTERISTIK TEKANAN HYDRANT
Tekanan pada nozel selang hydrantkelas I maksimal 12,1 bar
AUTOMATIC SPRINKLER SYSTEM
SPRINKLER RELEASE MECHANISM
Ada 3 metode untuk mengaktifkan springkler yang mana semuamekanisme ini aktif seiring peningkatan suhu di sekitar springkler,yaitu :
• Fusible-link • Frangible-bulb • Chemical-pellet
SPRINKLER POSITION
Ada 3 (tiga) posisi penempatan springkler, yaitu :
• Pendant (menghadap ke bawah)
• Upright (tegak)
• sidewall (sisi dinding)
53o C
68o C
79o C
93o C
141o C
182o C
201o C
260o C
SPRINKLER BULB COLOUR CODING
SPRINKLER STORAGE
Springkler cadangan harus tersedia di area di mana terproteksioleh sistem springkler otomatis, umumnya minimal 6 (enam) buahspringkler tersimpan dalam kotak penyimpanan dan jugaseperangkat kunci untuk mengganti springkler
Jumlah springkler
terpasang
Jumlah minimum
springkler cadangan
1 - 300 6
301 – 1,000 12
Lebih dari 1000 24
SPRINKLER CONTROL VALVE
Tiga komponen dasar sistem springkler terdiri dari springkler itu sendiri, sistem pemipaan dan sumber air yang dapat diandalkan, kebanyakan dari sistem springkler disertai dengan alarm dan sistem control valves
Control valve berfungsi untukmenutup suplai air menuju sistemsehingga dapat dilakukanpenggantian, perawatan atauinterupsi sistem, posisinya beradaantara suplai sumber air dansistem springkler tepat dibawahalarm valve atau berada di luarbangunan dan harus dikembalikandalam posisi terbuka setelahperawatan
SPRINKLER CONTROL VALVE (cont’d)
• Water flow alarms – alarm akan menyala jika terdeteksi adanya aliran air pada sistem springkler
• Alarm test valve – mensimulasikan sistem kerja perangkat alarm laju aliran air (water flow alarm device)
• Drain Valve – mengeluarkanair dari sistem untuk keperluan maintenance, dapat juga digunakan untuk memeriksa sistem suplai air
• Test valve – mensimulasikan laju aliran pada sistem springkler sehingga dapat menilai kondisi kerja alarm. Upaya pengetesan kondisi kerja harus dilakukan setiap 6 bulan.
• Fire hose connection
WET SYSTEM
DRY – PIPE SYSTEM
DELUGE SYSTEM
INSPECTIONS
Tahunan
Wet Type Springkler :
• Lakukan pengujian cairan anti-beku dengan mengukur specific gravity menggunakan hydrometer atau refractometer
Dry Pipe Springkler :
• Lakukan pengujian dry tipe valve
• Lakukan pemeriksaan internal valve dry tipe, pastikan semua komponen beroperasi dengan baik
• Uji alat kompresor udara
Pengujian control valve:
• Operasikan setiap control valve pada posisi penuh kemudian kembalikan ke posisi normalnya, atur ulang atau kunci jika diperlukan
MAINTENANCE
Tahunan
Semua sistem Springkler :
• Lumasi semua tangkai/gagang valve lalu operasikan buka tutup valve untuk mendistribusikan pelumasan
• Bersihkan saringan jika ada, hal ini mungkin mengakibatkan harus ditutupnya suplai air untuk memindahkan saringan lalu membersihkannya
• Keringkan semua titik pengeringan untuk membuang sisa air
Untuk Springkler pada peralatan memasak :
• Periksa dan ganti springkler dan spray nozzlebila terdapat tumpukan minyak gemuk
TEST PECAH