SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI
CASE 3.2 BUSINESS CASE: HOW THE WORLD’S LARGEST
BEVERAGE COMPANY COMPETES
Dosen Pengampu : Syaiful Ali, MIS., Ph.D., Ak., CA.
Disusun Oleh:
Febrianto Adi Wibowo 14/375577/PEK/19914
Nur Lila Ramtiyah Lahay 14/376635/PEK/20386
Restu Kinayomi Widiarti 15/387054/PEK/20777
PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015
CASE 3.2
BUSINESS CASE: HOW THE WORLD’S LARGEST BEVERAGE
COMPANY COMPETES.
1. Why does the Coca-Cola Company have petabytes of data?
Coca-Cola merupakan perusahaan minuman nonalkohol yang terbesar di
dunia yang mengelola dan menganalisis data lebih dari 500 brand
minuman bersoda di 206 negara. Mitra pembotolan menyediakan data
penjualan dan pengiriman.
Coca-Cola juga merekam data yang terstruktur dan tidak terstruktur,
internal dan eksternal, seperti multichannel retail data, profil data loyalitas
konsumen, data social media, data pemasok, dan data pesaing.
Karena Coca-Cola merupakan perusahaan besar yang menggunakan server
dengan jumlah yang banyak untuk mengelola data, maka mereka
memerlukan media penyimpanan dengan ukuran yang lebih besar yaitu
petabytes.
Petabytes of Data (Pb) adalah satuan ukuran data 1 petabytes setara dengan 1024
Terabytes dan ukuran inilah yang saat ini menjadi standar bagi perusahaan besar
yang menggunakan server dengan jumlah yang sangat banyak.
2. Why is it important for Coca-Cola to be able to process POS data in near real
time?
Coca-cola memiliki data dengan variety yang beraneka dan volume yang
besar akan membutukan banyak waktu untuk mencari dan menganalisis
data. Pentingnya kemampuan untuk memproses data POS (piont of sale)
secara near real time adalah untuk membuat profil konsumen selanjutnya
akan digunakan untuk membuat keputusan yang kritis tentang produk,
pemasaran, data pemasok, dan produksi.
3. How does Coca-Cola attempt to create favorable customer experience?
Coca-Cola mengubah pendekatan bisnisnya dari decentralized database
menjadi centralized database dimana data tersebut akan digabungkan
secara terpusat dan dapat diakses melalui platform seluruh organisasi.
Untuk mendukung strategi bisnisnya perubahan tersebut membantu
konsumen ritel menjual lebih banyak produk Coca-Cola dan untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan. Bantuan big data yang terhubung
dengan 70 facebook follower membantu coca-cola merespon perubahan
pasar, pesaing dan memperkuat merek coca-cola.
4. What is the importance of having a trusted view of the data?
“Good in Good out” Apabila Data dapat dipercaya tentunya hasil dari
analisis akan dapat mendukung strategi dan operasi bisnis perusahaan,
dengan adanya data yang dapat dipercaya perusahaan merespon dengan
cepat dan akurat terhadap perubahan kondisi pasar atas pelanggan,
penjualan dan transaksi.
5. What is the benefit of a decision model?
Sebuah model keputusan yang digunakan untuk mengkuantifikasi
hubungan antara variabel, yang mengurangi ketidakpastian Dengan
adanya model keputusan maka Coca-Cola dapat mempersiapkan diri
sebelum terjadinya gangguan atas pasokan. Apabila terdapat permasalahan
terkait dengan pasokan maka Coca-Cola dapat segera kembali ke rencana
bisnis dalam 5 atau 10 menit karena keputusan telah dibuat secara
sistematis.
6. What is the Black Book Model?
Black Book Model adalah aplikasi yang menggabungkan data secara
terperinci tentang 600 kumpulan rasa untuk membuat sebuah orange
sesuai dengan keinginan pelanggan. Data tersebut dicocokkan dengan
tingkat keasaman dan kemanisan dari setiap kelompok bahan baku
pembuatan jus.
7. Explain the strategic benefit of the Black Book Model.
Jeruk yang digunakan Coca-Cola memiliki musim tanam hanya 3 bulan.
Dengan menggunakan Black Book Model, Coca-Cola mampu
menghasilkan jus jeruk dengan rasa yang konsisten sepanjang tahun
meskipun kualitas bahan pasokan jeruknya tidak terlalu baik.
Contoh: produk minute maid.