-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
1/198
1
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN
PEMBERIAN KREDIT NASABAH DENGAN
METODE AHP ( Analytical Hierarchy Process)
DI PT. BPRS BUMI RINJANI BATU
S K R I P S I
Oleh :
DAVID HARI SAPUTRA
04550001
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG
2009
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
2/198
2
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN
PEMBERIAN KREDIT NASABAH DENGAN
METODE AHP ( Analytical Hierarchy Process)
DI PT. BPRS BUMI RINJANI BATU
S K R I P S I
Diajukan Kepada:Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Malang
Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Strata Satu (S-I)
Oleh :
David Hari Saputra
04550001
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MALANG
2009
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
3/198
3
LEMBAR PERSETUJUAN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN
PEMBERIAN KREDIT NASABAH DENGAN
METODE AHP ( Analytical Hierarchy Process)
DI PT. BPRS BUMI RINJANI BATU
S K R I P S I
Oleh :
Nama : David Hari SaputraNim : 04550001Jurusan : Teknik InformatikaFakultas : Sains dan Teknologi
Telah Disetujui, 10 Januari 2009
Dosen Pembimbing I
Fatchurrochman, M.Kom.NIP.150 368 774
Dosen Pembimbing II
M. Ainul Yaqin, M.Kom.NIP.150 377 940
Mengetahui,Ketua JurusanTeknik Informatika
Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Malang
Suhartono, M.Kom.NIP. 150 327 241
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
4/198
4
HALAMAN PENGESAHAN
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT NASABAH DENGANMETODE AHP ( Analytical Hierarchy Process)
DI PT. BPRS BUMI RINJANI BATU
S K R I P S I
Oleh
David Hari SaputraNIM. 04550001
Telah Dipertahankan Di Depan Dewan Penguji SkripsiDan Dinyatakan Diterima Sebagai Salah Satu Persyaratan
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Informatika (S. Kom)
Tanggal, 15 Januari 2009
Susunan Dewan Penguji : Tanda Tangan
1. Penguji Utama : Totok Chamidy, M.Kom. ( )
NIP. 150 368 177
2. Ketua Penguji : Syahiduz Zaman, M.Kom. ( )NIP. 150 368 777
3. Sekertaris Penguji : Fatchurrochman, M.Kom. ( )
NIP. 150 368 774
4. Anggota Penguji : M. Ainul Yaqin, M.Kom. ( )
NIP. 150 377 940
Mengetahui dan MengesahkanKetua Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Sains dan TeknologiUniversitas Islam Negeri Malang
Suhartono, M.Kom.
NIP. 150 327 241
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
5/198
5
Fatchurrochman, M.Kom.
Dosen Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Malang
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal : Skripsi David Hari SaputraLamp : 6 (enam) Eksemplar
Kepada Yth.Dekan Fakultas Sains Dan TeknologiUniversitas Islam Negeri Malang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.Sesudah Melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa
maupun Teknik Penulisan, dan Setelah membaca Skripsi mahasiswa tersebut di
bawah ini :
Nama : David Hari Saputra
NIM : 04550001
Jurusan : Teknik Informatika
Alamat : Ds. Pudakit Barat, Sangkapura, Gresik
Judul Skripsi : Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan
Pemberian Kredit Nasabah dengan Metode AHP
( AnalyticalHierarchy Process)
di PT. BPRS Bumi Rinjani Batu
Maka Selaku Pembimbing, Kami berpendapat bahwa skripsi tersebut layak
diajukan untuk diujikan.
Demikian, Mohon dimaklumi adanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, 10 Januari 2009Dosen Pembimbing I
Fatchurrochman, M.Kom.NIP.150 368 774
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
6/198
6
M. Ainul Yaqin, M.Kom.
Dosen Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Malang
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal : Skripsi David Hari SaputraLamp : 6 (enam) Eksemplar
Kepada Yth.Dekan Fakultas Sains Dan TeknologiUniversitas Islam Negeri Malang
Assalamu’alaikum Wr. Wb.Sesudah Melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa
maupun Teknik Penulisan, dan Setelah membaca Skripsi mahasiswa tersebut di
bawah ini :
Nama : David Hari Saputra
NIM : 04550001
Jurusan : Teknik Informatika
Alamat : Ds. Pudakit Barat, Sangkapura, Gresik
Judul Skripsi : Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan
Pemberian Kredit Nasabah dengan Metode AHP
( Analytical Hierarchy Process)
di PT. BPRS Bumi Rinjani Batu
Maka Selaku Pembimbing, Kami berpendapat bahwa skripsi tersebut layak
diajukan untuk diujikan.
Demikian, Mohon dimaklumi adanya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Malang, 10 Januari 2009Dosen Pembimbing II
M. Ainul Yaqin, M.Kom.NIP.150 377 940
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
7/198
7
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya:
Nama : David Hari Saputra
Nim : 04550001
Alamat : Jl. Jujuk Tampo RT/RW 01/02 Pudakit Barat Sangkapura Gresik
Menyatakan bahwa “Skripsi” yang saya buat untuk memenuhi persyaratan
kelulusan pada Jurusan Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, dengan judul :
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN
KREDIT NASABAH DENGAN METODE AHP ( Analytical Hierarchy
Process) DI PT. BPRS BUMI RINJANI BATU
Adalah hasil karya saya sendiri, bukan “duplikasi” dari karya orang lain.
Selanjutnya apabila di kemudian hari ada “klaim” dari pihak lain, bukan menjadi
tanggung jawab Dosen Pembimbing dan atau pihak Fakultas Sains dan Teknologi,
tetapi menjadi tanggung jawab saya sendiri.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan tanpa paksaan
dari siapapun.
Malang, 10 Januari 2009
Hormat saya,
DAVID HARI SAPUTRA
NIM : 04550001
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
8/198
8
Lembar PersembahanYang utama dari s Yang utama dari s Yang utama dari s Yang utama dari segalanya...egalanya...egalanya...egalanya...
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta kasih dan sayang-Mu telahmemberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas Karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini
dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan RasulullahMuhammad SAW.
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihidan kusayangi.
Bapak dan Ibu...Bapak dan Ibu...Bapak dan Ibu...Bapak dan Ibu...Sebagai tanda bakti, hormat, pengorbanan, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga adinda
David Hari SaputraDavid Hari SaputraDavid Hari SaputraDavid Hari Saputra haturkan kepada Bapak dan Ibu yang telah memberikan kasih sayang ,segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat davidbalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan.
Keluarga Besarku...Keluarga Besarku...Keluarga Besarku...Keluarga Besarku...Yang memiliki rasa kasih dan sayang yang begitu besar untuk Kel.Pakde Kukuh,
Kel.Bulek Kuten, Kel.Bulek Heti, Kel.Om Aziz, Kel. Mamang Hoho, dan Kel.Bibi Ila.
Teruntukmu Teruntukmu Teruntukmu Teruntukmu Kasih Kasih Kasih Kasih...Teruntuk nurul hidayati seseorang pengisi kehidupanku,
Terima kasih untuk setiap hiasan dalam hidupku, Atas cita dan cinta yang kau tulis dalamhatiku, Atas asa yang sempat membeku, Terima kasih atas suka dan duka yang kau
tumbuhkan di hidupku, Atas kerumitan dan masalah yang mendewasakanku, Atas kasih sayang yang kau balutkan di jiwa, Atas tangis dan tawa yang masuk ke rasa,
Semoga aku bisa semakin dewasa dan bijak menyikapi kehidupan
My Friends…My Friends…My Friends…My Friends…Keluarga Besar Kontrakan ”Paradise” dan My Roommate aT ”Al Keluarga Besar Kontrakan ”Paradise” dan My Roommate aT ”Al Keluarga Besar Kontrakan ”Paradise” dan My Roommate aT ”Al Keluarga Besar Kontrakan ”Paradise” dan My Roommate aT ”Al- -- -Fa Fa Fa Farobi 7” :robi 7” :robi 7” :robi 7” :
Kang_Ali, Om Horno, Umar Chan, Mich ganteng, Sukrie, Papa_Ismail, Miftah, Nasih, dansahabat-sahabatku di Ma’had Al-A’ly Yang selalu memberikan keceriaan, dan memberikansolusi disaat penulis kesulitan. Terima kasih atas keceriaan, dukungan dan diskusi informal
untuk menyelesaikan skripsi ini. Canda tawa kalian membuatku bahagia.Sahabat Sahabat Sahabat Sahabat- -- -sahabatku sahabatku sahabatku sahabatku ::::
Adhie, Afdal, Kang Ajib, Gus zainal, Andrew, Alphie, Azwar, Kang Arief, Mas Mujib,
Tuhil, Ayoung, Catur, Ulphe, Ana, Anief, Ema, Mbak Ivana, Terima kasih telah memberikanbantuan dan motivasi serta pengetahuan dalam menyelesaikan skripsi ini .
Temen2ku Boyanisty Temen2ku Boyanisty Temen2ku Boyanisty Temen2ku Boyanisty :::: Ashuri, Sulbi, Mas rahman, Mas Ipung, Jiran, Syamsiyah, Ending, Opang, Azmi, Ulhaq,Ojhek, Amel, Dimuth, Nita, Noer, Majid, Ika, Andika, n sahabat2ku yang tak mungkin
disebutkan satu persatu. Terima kasih telah memberikan do’a dan masukan serta maumenemaniku walaupun hanya melalui telepon, sms, friendster. Maju terus pulau qta
tercinta...salam boyanisty...sukses selalu sahabat2ku...
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
9/198
9
MOTTO MOTTO MOTTO MOTTO
” ”” ”Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahaigiaan)(kebahaigiaan)(kebahaigiaan)(kebahaigiaan) negerinegerinegerinegeriakhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuatakhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuatakhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuatakhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan j baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan j baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan j baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlahanganlahanganlahanganlahkamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai oran kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai oran kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai oran kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang gg g- -- -orangorangorangorang
yang berbuat kerusakan”. yang berbuat kerusakan”. yang berbuat kerusakan”. yang berbuat kerusakan”.(Al-Qashash 28:77)
”Barangsiapa mengamalkan yang diketahuinya maka Allah
menganugerahkan kepadanya ilmu yang belum
diketahuinya”.
”Kek ”Kek ”Kek ”Kekayaanku yang sejati adalah apa adanya aku, bukanayaanku yang sejati adalah apa adanya aku, bukanayaanku yang sejati adalah apa adanya aku, bukanayaanku yang sejati adalah apa adanya aku, bukan
apa yang kumiliki”.apa yang kumiliki”.apa yang kumiliki”.apa yang kumiliki”.
“Berjuang untuk mendapatkan sesuatu bukan menunggu
untuk mendapatkannya”.
”Aku hanya menghendaki perbaikan semampuku, Tiada keberhasilanku,”Aku hanya menghendaki perbaikan semampuku, Tiada keberhasilanku,”Aku hanya menghendaki perbaikan semampuku, Tiada keberhasilanku,”Aku hanya menghendaki perbaikan semampuku, Tiada keberhasilanku,
kecuali daya pertolongan Allah SWT. KepadaNyakecuali daya pertolongan Allah SWT. KepadaNyakecuali daya pertolongan Allah SWT. KepadaNyakecuali daya pertolongan Allah SWT. KepadaNya aku berserah diri, danaku berserah diri, danaku berserah diri, danaku berserah diri, dan
kepadaNya pula aku akan kembali”.kepadaNya pula aku akan kembali”.kepadaNya pula aku akan kembali”.kepadaNya pula aku akan kembali”.
(Al-Qur’an XI:88)
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
10/198
10
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan
segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang menjadi salah satu syarat mutlak untuk menyelesaikan program studi Teknik
Informatika jenjang Strata-1 Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam
menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari peran berbagai pihak yang telah banyak
memberikan bantuan, bimbingan dan dorongan. Dalam kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga khususnya kepada:
1. Bapak Prof. DR. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Malang beserta seluruh staf.
2. Bapak Prof. Drs. Sutiman Bambang Sumitro, SU., DSc, selaku Dekan Fakults
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang beserta staf. Bapak dan
ibu sekalian sangat berjasa memupuk dan menumbuhkan semangat untuk
maju kepada penulis.
3. Bapak Suhartono, M.Kom selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika yang
telah memotivasi, membantu dan memberikan penulis arahan yang baik dan
benar dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini .
4. Bapak Fatchurrochman, M.Kom selaku dosen pembimbing yang selalu
memberikan peluang waktu, arahan dan kontribusi dalam penyelesaian skripsi
ini
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
11/198
11
5. Bapak Ainul Yaqin, S.Si., M.Kom selaku dosen pembimbing agama yang
bersedia meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan arahan terhadap
permasalahan integrasi dalam skripsi ini.
6. Bapak Abdul Rohim selaku direktur utama PT. BPRS Bumi Rinjani Batu.
7. Seluruh Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, khususnya Dosen
Teknik Informatika dan staf yang telah memberikan ilmu kepada penulis
selama empat tahun lamanya, dan dukungan untuk menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
8. Ayahanda dan Ibunda tercinta semoga Allah membalas dengan rahman dan
rahim-Nya yang tiada tara, dan saudara saudariku semoga dalam perjalanan
hidupku bisa memberikan setetes embun kebahagian kepada kalian.
9. Keluarga besar kontrakan “paradise” dan teman-teman Teknik Informatika
khususnya angkatan 2004 serta sahabat-sahabat semuanya.
10. Semua pihak yang ikut memberikan bantuan dan motivasi serta pengetahuan
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Teriring do'a dan harapan semoga apa yang mereka berikan kepada
penulis, mendapat pahala dan balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Akhirnya
atas segala kekurangan dan ketidak sempurnaan skripsi ini, penulis mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari semua pihak. Semoga skripsi ini
dapat memberikan kontribusi positif serta bermanfaat bagi kita semua, Amin...
Malang, 10 Januari 2009Penulis
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
12/198
12
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................iHALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................iiiHALAMAN PENGESAHAN..........................................................................ivNOTA DINAS PEMBIMBING ........................................................................vLEMBAR PERNYATAAN............................................................................viiHALAMAN PERSEMBAHAN.....................................................................viiiMOTTO ..........................................................................................................ixKATA PENGANTAR ......................................................................................xDAFTAR ISI ..................................................................................................xiiDAFTAR GAMBAR...................................................................................... xvDAFTAR TABEL ........................................................................................xviiABSTRAK ....................................................................................................xix
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................8
1.3 Batasan Penelitian......................................................................8
1.4 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ..................................8
1.4.1 Tujuan Penelitian ...........................................................8
1.4.2 Manfaat Penelitian .........................................................9
1.5 Metodologi Penelitian.............................................................. 10
1.6 Sistematika Penulisan .............................................................. 12
BAB II : LANDASAN TEORI.................................................................... 14
2.1 Pengertian Kredit Menurut Islam............................................. 14
2.2 Unsur-Unsur Kredit ................................................................. 20
2.3 Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit............................................. 22
2.4 Prosedur Pemberian Kredit ...................................................... 252.5 Sistem Pendukung Keputusan.................................................. 34
2.5.1 Proses Berfikir Menurut Islam...................................... 34
2.5.2 Pengertian Sistem......................................................... 36
2.5.3 Pengertian Keputusan...................................................38
2.5.4 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan.......... ........... 38
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
13/198
13
2.5.5 Komponen Sistem Pendukung Keputusan .................... 42
2.5.6 Tahap Pembuatan Keputusan .......................................44
2.5.7 Metode Pemilihan Alternatif ........................................46
2.6 Basis Data................................................................................ 47
2.6.1 Definisi Data................................................................ 47
2.6.2 Definisi Basis Data....................................................... 48
2.6.3 Arsitektur Basis Data ................................................... 50
2.7 Pengembangan Sistem............................................................. 51
2.8 Konsep Model Analytical Hierarchi Process (AHP)................ 54
2.9 Bank Pengkreditan Rakyat Syari’ah (BPRS)............................ 59
2.10 Perangkat Pemodelan Sistem dalam Pembuatan suatu
Program................................................................................ 62
2.10.1 Diagram Konteks (Context Diagram) ...........................63
2.10.2 Data Flow Diagram (DFD)..........................................65
2.10.3 Diagram Entity Relationship (Diagram ER) ................. 67
2.10.4 Bagan Alir (Flowchart ) ................................................ 68
2.10.5 Dependency Diagram................................................... 69
2.11 Borland Delphi 7.0................................................................ 69
2.12 Interbase 6.5 .........................................................................71
BAB III : DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM ................................ 72
3.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian......................................72
3.1.1 Sejarah Perusahaan....................................................... 72
3.1.2 Job Description ............................................................74
3.2 Penyajian Data Dan Analisis Data......................................... 87
3.2.1 Tinjauan Umum Tentang Pembiayaan Di PT. BPRS
Bumi Rinjani Batu ....................................................... 87
3.2.2 Prosedur Pemberian Pembiayaan Di PT. Bumi
Rinjani Batu................................................................. 88
3.2.3 Analisis Penilaian Nasabah Pembiayaan Di PT. BPRS
Bumi Rinjani Batu ....................................................... 93
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
14/198
14
3.3 Gambaran Umum Sistem .................................................... 101
3.4 Batasan Sistem.................................................................... 102
3.5 Pengguna Sistem................................................................. 102
3.6 Dependency Diagram ......................................................... 103
3.7 Analisis Dendan Perhitungan Metode AHP......................... 104
3.8 Analisis Sistem................................................................... 122
3.8.1 Context Diagram........................................................ 122
3.8.2 Data Flow Diagram (DFD)........................................ 122
3.8.3 Entity Relationships Diagram (ERD) ......................... 125
3.8.4 Rancangan Database .................................................. 127
3.9 Diagram Alir (Flowchart ) Sistem Pendukung Keputusan.... 131
3.9.1 Diagram Alir Utama................................................... 131
3.9.2 Diagram alir DSS Kelayakan Pemberian Kredit ......... 132
3.9.3 Diagram alir Perhitungan AHP...................................133
3.10 Rancangan User Interface ................................................... 134
3.10.1 Rancangan Form Main Menu ..................................... 134
3.10.2 Rancangan Form Matrik AHP .................................... 135
3.10.3 Rancangan Form Analisa ...........................................138
3.10.4 Rancangan Form Master.............................................142
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN................................................... 144
4.1 Lingkungan Implementasi...................................................... 144
4.1.1 Kebutuhan Hardware................................................. 144
4.1.2 Kebutuhan Software ................................................... 145
4.2 Struktur Program ................................................................... 146
4.3 Implementasi Antarmuka....................................................... 149
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 160
BAB V : PENUTUP .................................................................................. 166
5.1 Kesimpulan............................................................................166
5.2 Saran ..................................................................................... 168
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
15/198
15
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen DSS Yang Berupa Alat Analisis ..............................43
Gambar 2.2 Tahap Pembuatan Keputusan ..................................................... 44
Gambar 2.3 Model Pengembangan Sistem .................................................... 52
Gambar 2.4 Proses........................................................................................66
Gambar 2.5 Aliran ........................................................................................66
Gambar 2.6 Simpanan Data...........................................................................66
Gambar 2.7 Kesatuan Luar............................................................................67
Gambar 3.1 Skema Proses Pembiayaan......................................................... 88
Gambar 3.2 Dependency Diagram .............................................................. 104
Gambar 3.3 Context Diagram ..................................................................... 122
Gambar 3.4 DFD Level 1 SPK Kredit ......................................................... 123
Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses 1 : Evaluasi Persyaratan Kelayakan Kredit123
Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses 2 : Pengolahan Manager .......................... 124
Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses 3 : Menyajikan Informasi Keputusan ....... 124
Gambar 3.8 ERD SPK Kredit...................................................................... 126
Gambar 3.9 Diagram Alir Sistem Pendukung Keputusan Utama ................. 132
Gambar 3.10 Diagram Alir DSS Kelayakan Pemberian Kredit ...................... 133
Gambar 3.11 Diagram Alir Perhitungan AHP ............................................... 134
Gambar 3.12 Rancangan Form Menu Utama................................................. 135
Gambar 3.13 Rancangan Form Matrik Perbandingan Berpasangan ............... 136
Gambar 3.14 Rancangan Form Nilai Kriteria ................................................ 136
Gambar 3.15 Rancangan Form Penjumlahan Tiap Baris................................ 137
Gambar 3.16 Rancangan Form Rasio Konsistensi ......................................... 137
Gambar 3.17 Rancangan Form Matrik Hasil ................................................. 138
Gambar 3.18 Rancangan Form Penilaian kredit Character ............................ 139Gambar 3.19 Rancangan Form Penilaian kredit Capital ................................ 139
Gambar 3.20 Rancangan Form Penilaian kredit Capacity.............................. 140
Gambar 3.21 Rancangan Form Penilaian kredit Collateral............................ 140
Gambar 3.22 Rancangan Form Penilaian kredit Condition of Economy ......... 141
Gambar 3.23 Rancangan Form Analisa Kelayakan Kredit.................... ......... 141
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
16/198
16
Gambar 3.24 Rancangan Form Data Kelengkapan ........................................ 142
Gambar 3.25 Rancangan Form Data Nasabah ............................................... 143
Gambar 4.1 Struktur Program SPK Pemberian Kredit Nasabah.......... ......... 146
Gambar 4.2 Form Utama............................................................................. 149
Gambar 4.3 Form Set Matrik Perbandingan Berpasangan............................ 150
Gambar 4.4 Form Matrik Nilai Kriteria....................... ................................ 151
Gambar 4.5 Form Matrik Penjumlahan Setiap Baris........................... ......... 152
Gambar 4.6 Form Perhitungan Rasio Konsistensi........ ................................ 153
Gambar 4.7 Form Matrik Hasil ................................................................... 154
Gambar 4.8 Form Update Data Penilaian Kredit ......................................... 155
Gambar 4.9 Form Analisa Penilaian Kredit ................................................. 156
Gambar 4.10 Form Hasil Analisa.................................................................. 157
Gambar 4.11 Form Data Kelengkapan .......................................................... 158
Gambar 4.12 Form Update Data Kelengkapan .............................................. 158
Gambar 4.13 Form Data Nasabah ................................................................. 159
Gambar 4.14 Form Laporan Data Nasabah.................... ................................ 160
Gambar 4.15 Form Laporan Uji Program...................................................... 161
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
17/198
17
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hubungan antara struktur masalah, tingkatan manajemen, dan
contoh system informasi yang relevan ........................................41
Tabel 2.2 Analisis Skala perbandingan............................................. ........... 55
Tabel 2.3 Daftar indeks random konsistensi ................................................ 58
Tabel 3.1 Matriks Perbandingan Berpasangan........................................... 105
Tabel 3.2 Matriks Nilai Kriteria ................................................................ 106
Tabel 3.3 Matriks Penjumlahan Setiap Baris .............................................107
Tabel 3.4 Perhitungan Rasio Konsistensi................................................... 108
Tabel 3.5 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Condition Of
Economy................................................................................... 109
Tabel 3.6 Matriks Nilai Kriteria Condition of Economy.............................109
Tabel 3.7 Matriks Penjumlahan Setiap Baris Kriteria Condition Of
Economy................................................................................... 110
Tabel 3.8 Penghitungan Rasio Konsistensi ............................................... 110
Tabel 3.9 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Character ............111
Tabel 3.10 Matriks Nilai Kriteria Character ............................................... 112
Tabel 3.11 Matriks Penjumlahan Setiap Baris Kriteria Character .............. 112
Table 3.12 Perhitungan Rasio Konsistensi.................................................. 112
Tabel 3.13 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Capital................. 113
Tabel 3.14 Matriks Nilai Kriteria Capital................................................... 113
Tabel 3.15 Matriks Penjumlahan Tiap Baris Kriteria Capital ..................... 114
Tabel 3.16 Perhitungan Rasio Konsistensi.................................................. 114
Tabel 3.17 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Capacity .............. 115
Tabel 3.18 Matriks Nilai Kriteria Capacity ................................................ 115
Tabel 3.19 Matriks Penjumlahan Setiap Baris Kriteria Capacity ................ 115Tabel 3.20 Perhitungan Rasio Konsistensi.................................................. 116
Tabel 3.21 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Collateral ............116
Tabel 3.22 Matriks Nilai Kriteria Collateral............................................... 117
Tabel 3.23 Matriks Penjumlahan Setiap Baris Kriteria Collateral .............. 117
Tabel 3.24 Perhitungan Rasio Konsistensi ................................................. 117
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
18/198
18
Tabel 3.25 Matriks Hasil............................................................................. 118
Tabel 3.26 Nilai Nasabah............................................................................118
Tabel 3.27 Hasil Akhir................................................................................ 118
Tabel 3.28 Matrik Kriteria .......................................................................... 127
Tabel 3.29 Matrik Subkriteria Karakter....................................................... 127
Tabel 3.30 Matrik Subkriteria Kapital ......................................................... 128
Tabel 3.31 Matrik Subkriteria Kapasitas ..................................................... 128
Tabel 3.32 Matrik Subkriteria Jaminan........................................................ 128
Tabel 3.33 Matrik Subkriteria Kondisi Ekonomi ......................................... 129
Tabel 3.34 Tabel Nasabah...........................................................................129
Tabel 3.35 Update Data Penilaian Kredit .................................................... 131
Tabel 4.1 Uji Kelayakan PT. BPRS Bumi Rinjani Batu............................. 162
Tabel 4.2 Uji Program SPK Kelayakan Pemberian Kredit ......................... 163
Tabel 4.3 Prosentase Tingkat Validasi Program ........................................ 164
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
19/198
19
ABSTRAK
Saputra, David Hari. 2009. Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan
Pemberian Kredit Nasabah dengan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process) di PT. BPRS BUMI RINJANI BATU. Skripsi.
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
Pembimbing : (I) Fatchurrochman, M. Kom. (II) M. Ainul Yaqin, M. Kom.
Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Kredit, Metode AHP
PT BRRS Bumi Rinjani Batu adalah salah satu lembaga keuangan diIndonesia yang berbentuk bank yang memberikan jasa keuangan denganmenggunakan prinsip-prinsip perbankan syari’ah. PT BRRS Bumi Rinjani Batu
memberikan bantuan pembiayaan dalam bentuk pembayaran secara kredit/cicilandan mempunyai beberapa sistem, prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhioleh calon debitur. Sehingga sebagai upaya untuk meningkatkan profitabilitasbank syari’ah maka perlu dilakukan pengelolaan pembiayaan untuk menjaga agarkualitas pembiayaan tetap terjaga dari pembiayaan yang bermasalah serta dariresiko kerugian. Demi efisiensi dan efektifitas kerja maka pengambilan keputusanyang tepat sangat diperlukan. Sehingga dalam penentuan kelayakan pemberiankredit kepada calon debitur PT. BPRS Bumi Rinjani Batu terdapat beberapakriteria yang menjadi penilaian. Penilaian ini berdasarkan analisis kualitatif yaknianalisis 5C (character, capital, capacity, condition of economy, collateral).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang, mengaplikasikan sertamengembangkan sistem pendukung keputusan (SPK) yang mampu memberikankeputusan kelayakan kredit kepada calon nasabah. Metode yang digunakan dalamsistem pendukung keputusan ini adalah metode AHP ( Analytical HierarchyProcess).
Hasil uji program yang dilakukan kepada 17 calon nasabah yangdisesuaikan dengan data penilaian kredit dari Bank didapatkan bahwa 9 calonnasabah diterima, 5 calon nasabah dipertimbangkan dan 3 calon nasabah ditolak.Tingkat validasi sistem ini adalah 76.47 % valid digunakan dalam menentukankelayakan pemberian kredit nasabah dan 23.53 % tidak valid. Ketidakvalidasiandari sistem ini disebabkan dari kebutuhan bank dalam menentukan kelayakanpemberian kredit pada calon nasabah. Jika pihak Bank membutuhkan 10 calonnasabah untuk direkomondasikan dalam mendapatkan kredit maka calon nasabah
yang dipertimbangkan dan ditolak juga dapat direkomondasikan dalammendapatkan kredit. Berdasarkan hasil uji program tersebut menunjukkan bahwasistem pendukung keputusan ini sudah dapat menentukan kelayakan kreditnasabah dengan baik.
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
20/198
20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semua transaksi yang dilakukan oleh orang muslim haruslah
berdasarkan prinsip rela sama rela, dan tidak boleh ada pihak yang menzalimi
atau yang dizalimi. Prinsip dasar ini mempunyai implikasi yang sangat luas
dalam bidang ekonomi dan bisnis, termasuk dalam praktik perbankan. Allah
SWT berfirman dalam surat An-Nisa’ ayat 29 yang berbunyi:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu”. (QS: An-Nisa’: 29)
Allah SWT melarang hamba-hamba-Nya yang beriman memakan harta
sebagian mereka terhadap sebagian lainnya dengan bathil, yaitu dengan
berbagai macam usaha yang tidak syar’i seperti riba, judi dan berbagai hal
serupa yang penuh tipu daya, sekalipun pada lahiriahnya cara-cara tersebut
berdasarkan keumuman hukum syar’i, tetapi diketahui oleh Allah dengan jelas
bahwa pelakunya hendak melakukan tipu muslihat terhadap riba.
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
21/198
21
Jadi dalam surat ini Allah melarang kaum muslimin memakan harta
sesamanya dengan jalan bathil, artinya Allah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba, dan Allah memerintahkan kaum muslimin untuk
bermu’amalah dengan jalan suka sama suka dan rela sama rela. (Abdullah,
2003: 555-556)
Perkembangan perekonomian yang semakin kompleks tentunya
membutuhkan ketersediaan dan peran serta lembaga keuangan. Kebijakan
moneter dan perbankan merupakan bagian dari kebijakan ekonomi yang
diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh sebab itu peranan
perbankan dalam suatu negara sangat penting. Tidak ada suatu negarapun
yang hidup tanpa memanfaatkan lembaga keuangan (Siamat, 1999: 47).
Lembaga keuangan perbankan merupakan lembaga keuangan yang
bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke
masyarakat guna memenuhi kebutuhan dana bagi pihak yang membutuhkan,
baik untuk kegiatan produktif maupun konsumtif. Lembaga perbankan di
Indonesia telah terbagi menjadi dua jenis yaitu, bank yang bersifat
konvensional dan bank yang bersifat syari’ah. Bank yang bersifat
konvensional adalah bank yang pelaksanaan operasionalnya menjalankan
sistem bunga (interest fee), sedangkan bank yang bersifat syari’ah adalah bank
yang dalam pelaksanaan operasionalnya menggunakan prinsip-prinsip syari’ah
Islam.
Pengertian BPR menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 adalah
bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
22/198
22
prinsip syari’ah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
BPRS adalah BPR yang pola operasionalnya mengikuti prinsip-prinsip
muamalah Islam. (perwataatmadja, 1992: 95)
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an :
Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dantinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-
orang yang beriman”. (QS. Al-Baqarah: 278)
Dalam hal ini Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya yang beriman
untuk bertakwa kepada-Nya sekaligus melarang mereka mengerjakan hal-hal
yang dapat mendekatkan kepada kemurkaan-Nya dan menjauhkan diri dari
keridhaan-Nya, dan Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk takut
kepada-Nya dan berhati-hati, karena sesungguhnya Allah senantiasa
mengawasi sesuatu yang mereka perbuat.
Dan juga dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 279
yang berbunyi:
Artinya: “ Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), makaketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan
jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok
hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya”. (QS.Al-Baqarah: 279)
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
23/198
23
Dalam ayat ini dijelaskan barang siapa yang masih tetap melakukan
praktek riba dan tidak melepaskan diri darinya, maka wajib atas imam kaum
muslimin untuk memintanya bertaubat, jika ia mau melepaskan diri darinya,
maka keselamatan baginya, dan jika menolak, maka ia harus dipenggal
lehernya.
Dan ayat ini merupakan peringatan keras dan ancaman yang sangat
tegas bagi orang-orang yang masih tetap mempraktekkan riba setelah adanya
peringatan tersebut. (Abdullah, 2003: 555-557)
PT BRRS Bumi Rinjani Batu sebagai salah satu lembaga keuangan di
Indonesia yang berbentuk bank yang memberikan jasa keuangan dengan
menggunakan prinsip-prinsip perbankan syari’ah. PT BRRS Bumi Rinjani
Batu memberikan bantuan pembiayaan dalam bentuk pembayaran secara
kredit/cicilan dan mempunyai beberapa sistem, prosedur dan persyaratan yang
harus dipenuhi oleh calon debitur. Adapun ruang lingkup kegiatan PT. BPRS
Bumi Rinjani Batu adalah mencakup tabungan, deposito, dan pembiayaan
diantaranya: pembiayaan murabahah, pembiayaan mudharabah dan
pembiayaan musyarakah.
Pada PT. BPRS Bumi Rinjani sebelum menyalurkan dana melalui
pembiayaan pada nasabah, pihak Bank terlebih dahulu melakukan penilaian
nasabah (analisis pembiayaan) untuk mengetahui layak atau tidaknya nasabah
tersebut menerima pembiayaan. Perusahaan menetapkan kebijakan dalam
pemberian kredit antara lain menetapkan standard untuk menerima atau
menolak resiko kredit yaitu menentukan siapa yang berhak menerima kredit
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
24/198
24
yang telah memenuhi syarat 5C, bagaimana karakter nasabah (character ),
kapasitas melunasi kredit (capacity), kemampuan modal yang memiliki
nasabah (capital), jaminan yang dimiliki nasabah untuk menanggung resiko
kredit (collateral), dan kondisi ekonomi saat ini yang mempengaruhi usaha
nasabah (condition of economic).
Sistem yang sedang berjalan dalam Pengambilan keputusan di PT.
BPRS Bumi Rinjani masih menggunakan proses manual dan database yang
digunakan masih dalam bentuk kertas, sehingga membutuhkan waktu yang
lama untuk pengolahan dan kendala yang lainnya adalah kesulitan dalam
penyimpanan atau pencarian arsip yang telah tersimpan jika akan dicocokkan
dengan informasi/pedoman yang baru diperoleh, serta tak lupa masalah
pembuatan laporan yang terlambat terkadang juga menghambat penyampaian
informasi kepada pimpinan bank. Hal ini berdampak terhadap lamanya
nasabah dalam menunggu hasil keputusan dari pihak Bank.
Banyaknya perusahaan ataupun pengusaha yang mengajukan kredit ke
PT. BPRS Bumi Rinjani, menuntut bank harus lebih meningkatkan kualitas
pelayanan terhadap nasabah. Hasil ini bisa menggunakan aplikasi terbaru dari
produk bank yang sudah ada di komputer sehingga proses dapat berjalan
dengan cepat. Tapi di PT. BPRS Bumi Rinjani Batu belum menggunakan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) berbasis komputer dikarenakan masih
banyaknya karyawan yang tidak bisa menggunakan teknologi informasi secara
advance, padahal sudah seharusnya di era globalisasi ini diharuskan
mengetahui tentang perkembangan teknologi. Bank sendiri diharapkan sudah
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
25/198
25
seluruhnya menggunakan teknologi komputer tanpa proses manual lagi
terutama dalam pengambilan suatu keputusan, agar para nasabah tidak harus
menunggu terlalu lama.
Dengan demikian penyaluran kredit yang berhasil akan membawa
keuntungan yang besar bagi bank. Oleh karenanya BPRS harus benar-benar
hati-hati dalam menyalurkan kreditnya.
Sehingga sebelum menyalurkan kredit kepada seorang calon nasabah,
PT. BPRS Bumi Rinjani harus menilai terlebih dahulu kelayakan terhadap
nasabah dalam pemberian kreditnya. Menilai suatu kelayakan terhadap
nasabah dalam pemberian kredit, bukanlah hal yang mudah karena melibatkan
banyak faktor yang harus dipertimbangkan dan dianalisis dengan tepat,
cermat, namun cepat. Hal ini mengingat keamanan dari kredit itu sendiri agar
di kemudian hari tidak menimbulkan masalah yang menyulitkan pihak
nasabah maupun merugikan pihak bank akibat pengembalian kredit yang
kurang lancar, diragukan,dan macet.
Dengan adanya perkembangan teknologi komputer di bidang sistem
informasi dan melihat karakteristik permasalahan di atas yang mana penilaian
kelayakan terhadap nasabah dalam pemberian kredit merupakan masalah yang
kurang terstruktur atau semi terstruktur dan cukup rumit dan kompleks, juga
merupakan tanggungjawab pihak manajemen menengah dan puncak yang
harus dilakukan secara tepat dan efisien sehingga penyaluran dana kredit tepat
kepada calon nasabah yang layak menerima kredit tersebut.
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
26/198
26
Salah satu teknik pengambilan keputusan yang digunakan dalam
analisis kebijaksanaan adalah AHP ( Analytic Hierarchy Process). AHP adalah
prosedur yang berbasis matematis yang sangat baik dan sesuai untuk kondisi
evaluasi atribut-atribut kualitatif. Atribut-atribut tersebut secara matematik
dikuantitatif dalam satu set perbandingan berpasangan .
Pada hakekatnya AHP merupakan suatu model pengambil keputusan
yang komprehensif dengan memperhitungkan hal- hal yang bersifat kualitatif
dan kuantitatif. Dalam model pengambilan keputusan dengan AHP pada
dasarnya berusaha menutupi semua kekurangan dari model-model sebelumnya.
AHP juga memungkinkan ke struktur suatu sistem dan lingkungan kedalam
komponen saling berinteraksi dan kemudian menyatukan mereka dengan
mengukur dan mengatur dampak dari komponen kesalahan sistem (Saaty,2001)
Maka penulis mencoba membuat sebuah sistem informasi berbasis
komputer yang dikenal dengan Decision Support Systems atau Sistem
Pendukung Keputusan.
Dengan latar belakang tersebut, peneliti memilih judul: “SISTEM
PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT
NASABAH DENGAN METODE AHP ( Analytical Hierarchy Process) DI
PT. BPRS BUMI RINJANI BATU".
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
27/198
27
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, dapat
diambil rumusan masalah, yaitu:
Bagaimana merancang dan membuat Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan
Pemberian Kredit Nasabah dengan metode AHP di PT. BPRS Bumi Rinjani
Batu?
1.3 Batasan Masalah
1. Program ini berisi penentuan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah di PT.
BPRS Bumi Rinjani Batu.
2. Analisis yang digunakan dalam menentukan kelayakan pemberian kredit
PT. BPRS Bumi Rinjani Batu menerapkan Analisis 5C (Character,
Capital, Capacity, Collateral dan Condition of economic).
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
(1) Merancang dan membangun Sistem Pendukung Keputusan yang
dapat membantu Bank dalam menentukan kelayakan pemberian kredit
terhadap nasabah.
(2) Menerapkan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai
salah satu metode pengambilan keputusan pemecahan suatu masalah
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
28/198
28
multikriteria dengan membuat rancangan sistem dan membangun
perangkat lunak pendukung keputusan.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Adapun penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pihak-
pihak yang terkait dengan penelitian ini, antara lain adalah :
• Bagi peneliti
Menambah khazanah keilmuan, pemikiran dan pengalaman
dalam bidang Teknik Informatika, serta sebagai salah satu syarat
untuk meraih gelar Sarjana Strata Satu (S-1) di Universitas Islam
Negeri (UIN) Malang.
• Bagi lembaga
Hasil dari penelitian ini kiranya dapat digunakan sebagai
tambahan informasi dalam meningkatkan output pendidikan
khususnya di perguruan tinggi, yakni Universitas Islam Negeri
(UIN) Malang.
• Bagi PT. BPRS Bumi Rinjani Batu
Sistem pendukung keputusan diharapkan dapat
memberikan keputusan yang dapat membantu Bank dalam
menentukan kelayakan pemberian kredit Bank terhadap nasabah.
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
29/198
29
1.5 Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penyusunan Skripsi ini dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini,
yaitu penelitian tindakan ( Action Research). Dalam perancangan aplikasi
yang dilakukan bersama-sama antara peneliti dengan pihak-pihak yang
bersangkutan di dalam menangani proses pengelolaan data-data yang ada
di lembaga tersebut.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah suatu wilayah yang dijadikan objek bagi
penelitian. Tempat penelitian guna penulisan skripsi ini berlokasi di PT.
BPRS Bumi Rinjani Batu .
3. Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian skripsi ini
meliputi:
a. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung
dari sumbernya diamati dan dicatat untuk pertama kalinya, dan
mempunyai hubungan erat dengan permasalahan yang dihadapi
lembaga tersebut.
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
30/198
30
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari bahan
bacaan buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan yang
dihadapi lembaga.
4. Metode Pengumpulan Data
Salah satu masalah yang terpenting dalam penelitian adalah
melalui metode tertentu untuk memecahkan suatu masalah yang diperoleh
dengan tujuan agar mendapat hasil yang dapat dipertanggung jawabkan.
Adapun langkah-langkah dalam teknik pengumpulan data suatu penelitian
adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Dengan mengadakan penelitian dan menganalisa secara langsung
terhadap kondisi BPRS, sehingga dapat dilihat kebutuhan aplikasi yang
dirancang, dimana observasi ini meliputi pengamatan terhadap perangkat
lunak, perangkat keras dan sebagainya. Observasi juga mencakup
pencarian dan pengambilan data.
b. Studi Literatur
Dalam mempelajari data manual dan referensi yang berhubungan dengan
masalah yang dihadapi akan digunakan dalam perencanaan dan
perancangan aplikasi yang akan dibuat.
c. Teknik wawancara yang dilakukan secara langsung guna memperoleh
informasi tentang spesifikasi SPK Kredit yang akan dikembangkan.
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
31/198
31
d. Mempelajari dokumen-dokumen terkait, yaitu formulir-formulir yang
digunakan selama ini untuk dianalisis lebih lanjut
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan Skripsi ini terbagi menjadi beberapa bab yang masing-
masing bab membahas tentang :
Bab I : Pendahuluan
Di dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metodologi penelitian
dan sistematika penulisan.
Bab II : Landasan Teori
Di dalam bab ini berisi tentang teori yang menjadi dasar dan
mendukung penulisan laporan skripsi.
Bab III : Desain dan Perancangan Sistem
Dalam bab ini menjelaskan tentang analisa penulis dalam
pengembangan sistem pendukung keputusan kelayakan pemberian
kredit nasabah dengan metode AHP.
Dan tahapan perancangan pembangunan sistem pendukung
keputusan kelayakan pemberian kredit nasabah dengan metode AHP
di PT. BPRS BUMI RINJANI BATU, yang meliputi rancangan antar
muka, perancangan proses dan perancangan basis data.
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
32/198
32
Bab IV : Hasil dan Pembahasan
Dalam bab ini penulis akan menuangkan aplikasi program tentang
pengimplementasian sistem pendukung keputusan kelayakan
pemberian kredit nasabah dengan metode AHP di PT. BPRS BUMI
RINJANI BATU ke dalam bahasa pemrograman Delphi 7.0.
Bab V : Penutup
Dalam bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran-saran yang
ada kaitannya dengan software aplikasi sistem pendukung keputusan
kelayakan pemberian kredit nasabah dengan metode AHP di PT.
BPRS BUMI RINJANI BATU, agar dapat berguna di lingkungan
perusahaan khususnya dan lingkungan luar pada umumnya.
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
33/198
33
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Kredit Menurut Islam
Semua transaksi yang dilakukan oleh orang muslim haruslah
berdasarkan prinsip rela sama rela, dan tidak boleh ada pihak yang menzalimi
atau yang dizalimi. Prinsip dasar ini mempunyai implikasi yang sangat luas
dalam bidang ekonomi dan bisnis, termasuk dalam praktik perbankan. Allah
berfirman dalam surat An-Nisa’ ayat 29 yang berbunyi:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu.
dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu”. (QS: An-Nisa’: 29)
Allah SWT melarang hamba-hamba-Nya yang beriman memakan harta
sebagian mereka terhadap sebagian lainnya dengan bathil, yaitu dengan
berbagai macam usaha yang tidak syar’i seperti riba, judi dan berbagai hal
serupa yang penuh tipu daya, sekalipun pada lahiriahnya cara-cara tersebut
berdasarkan keumuman hukum syar’i, tetapi diketahui oleh Allah dengan jelas
bahwa pelakunya hendak melakukan tipu muslihat terhadap riba. (Abdullah,
2003: 555-556)
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
34/198
34
Hadits Nabi riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh
Ibnu Hibban :
ا
ا
ل
ر
ن
ا
ر
رى
ا
ٍ
:،و و لٍ
ض ا ا )او ا اورن
ا
و
(
Artinya : Dari Abu Sa’id al-Khudri Rasulullah SAW bersabda,“Sesungguhnya jual beli itu harus dilakukan suka sama suka.” (HR. al-Baihaqi, Ibnu Majah, dan Shahih menurut Ibnu Hibban)
Dalam ayat di atas Allah melarang kaum muslimin memakan harta
sesamanya dengan jalan bathil, artinya Allah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba, dan Alah memerintahkan kaum muslimin untuk
bermu’amalah dengan jalan suka sama suka dan rela sama rela. (Abdullah,
2003: 556)
Diriwayatkan dari Qatadah bahwa Anas r.a membawa roti gandum
yang diolesi lemak kepada Nabi SAW. Nabi SAW menggadaikan baju besinya
kepada seorang Yahudi di Madinah, kemudian uang hasil gadai tersebut
dipergunakan untuk membeli gandum untuk makanan keluarganya. Saya
pernah mendengar Anas r.a mengatakan: pada malam hari keluarga
Muhammad SAW tidak memiliki satu sha’ tepung atau sha’ biji-bijian (untuk
dimakan) padahal beliau mempunyai sembilan orang istri. Berdasarkan
penjelasan hadist tersebut, bahwa Nabi SAW membeli bahan makanan dengan
cicilan/kredit. (Imam Az-Zabidi, 2001:452)
Dalam bahasa sehari-hari kata kredit sering diartikan memperoleh
barang dengan membayar dengan cicilan atau angsuran dikemudian hari atau
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
35/198
35
memperoleh pinjaman uang yang pembayarannya dilakukan di kemudian hari
dengan cicilan atau angsuran sesuai dengan perjanjian. Jadi dapat diartikan
bahwa kredit dapat berbentuk barang atau berbentuk uang. Baik kredit
berbentuk barang maupun kredit berbentuk uang dalam hal pembayarannya
adalah dengan menggunakan metode angsuran atau cicilan tertentu. Kredit
dalam bentuk uang lebih dikenal dengan istilah pinjaman. Dewasa ini
pengertian pemberian kredit di samping dengan istilah pinjaman oleh bank
yang berdasarkan prinsip konvensional adalah istilah pembiayaan yang
digunakan oleh bank berdasarkan prinsip syari’ah.
Menurut asal mulanya kata kredit berasal dari kata credere yang
artinya adalah kepercayaan, maksudnya adalah apabila seseorang memperoleh
kredit maka berarti mereka memperoleh kepercayaan. Sedangkan bagi si
pemberi kredit artinya memberikan kepercayaan kepada seseorang bahwa
uang yang dipinjamkan pasti kenbali.
Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan nomor 10 tahun
1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan
itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan dengan pihak lain yang mewajibkan pihak meminjam melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Sedangkan pengertian pembiayaan adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
36/198
36
dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka
waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.(Kasmir, 2000: 72-73)
Pembiayaan atau financing, yaitu pendanaan yang diberikan oleh suatu
pihak kepada pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan,
baik dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah
pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung investasi yang telah
direncanakan. (Muhammad, 2005: 17)
Dari pengertian di atas dapatlah dijelaskan bahwa baik kredit atau
pembiayaan dapat berupa uang atau tagihan yang nilainya diukur dengan
uang, Misalnya bank membiayai kredit untuk pembelian rumah atau mobil.
Kemudian adanya kesepakatan antara bank (kreditur ) dengan nasabah
penerima kredit (debitur ), dengan perjanjian yang telah dibuatnya.
Islam mengatur proses yang mencakup hak dan kewajiban masing-
masing pihak dalam proses kredit, sebagaimana firman Allah SWT dalam
surat Al-Baqarah ayat 280 yang berbunyi:
Artinya: “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, makaberilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan
(sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu
Mengetahui”. (QS: Al-Baqarah: 280)
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
37/198
37
Allah SWT memerintahkan agar bersabar jika orang yang meminjam
dalam kesulitan dalam membayar hutang, yang tidak memperoleh apa yang
dapat digunakan dalam membayar. Tidak seperti yang terjadi di kalangan
orang-orang jahiliyah. Di mana salah seorang di antara mereka mengatakan
kepada peminjam, jika sudah jatuh tempo: “ dibayar atau ditambahkan pada
bunganya”. Selanjutnya Allah SWT menganjurkan untuk menghapuskannya
saja. Dan Dia menyediakan kebaikan dan pahala yang melimpah atas hal itu.
(Abdullah, 2003: 557)
Sehingga dalam perjanjian kredit tercakup hak dan kewajiban masing-
masing pihak, termasuk jangka waktu serta bunga yang ditetapkan bersama.
Demikian pula dengan masalah sanksi apabila si debitur ingkar janji terhadap
perjanjian yang telah dibuat bersama.
Pemberian kredit pada bank konvensional dalam meminjamkan uang
kepada yang membutuhkan dan mengambil bagian keuntungan berupa bunga
dan provisi dengan cara membungakan uang yang dipinjamkan tersebut,
prinsip syariah meniadakan transaksi semacam ini dan mengubahnya menjadi
pembiayaan. Bank tidak meminjamkan sejumlah uang kepada nasabah, tetapi
membiayai proyek keperluan nasabah. Dalam hal ini bank berfungsi sebagai
intermediasi uang tanpa meminjamkan uang dan membungakan uang tersebut.
Sebagai gantinya, pembiayaan usaha nasabah tersebut dapat dilakukan dengan
cara membelikan barang yang dibutuhkan nasabah, lalu bank menjual kembali
kepada nasabah, atau dapat pula dengan cara bank mengikutsertakan modal
dalam usaha nasabah.
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
38/198
38
Analisis kredit diberikan, untuk meyakinkan bank bahwa si nasabah
benar-benar dapat dipercaya maka, sebelum kredit diberikan bank terlebih
dulu mengadakan mengadakan analisis kredit. Analisis kredit mencakup latar
belakang nasabah atau perusahaan, prospek usahanya, jaminan yang diberikan
serta factor-faktor lainnya. Tujuan analisis ini adalah agar bank yakin bahwa
kredit yang diberikan benar-benar aman dalam arti uang yang disalurkan pasti
kembali.
Pemberian kredit tanpa dianalisis terlebih dulu akan sangat
membahayakan bank. Nasabah dalam hal ini dengan mudah memberikan data-
data fiktif sehingga kredit tersebut sebenarnya tidak layak untuk diberikan.
Akibatnya jika salah dalam dalam menganalisis, maka kredit yang disalurkan
akan sulit untuk ditagih alias macet. Namun faktor salah analisis ini bukanlah
merupakan penyebab utama kredit macet walaupun sebagian terbesar kredit
macet diakibatkan salah dalam mengadakan analisis. Penyebab lainnya
mungkin disebabkan oleh musibah seperti bencana alam yang memang tidak
dapat dihindari oleh nasabah. Seperti misalnya kebanjiran, atau gempa bumi
atau dapat pula kesalahan dalam pengelolaan.
Jika kredit yang disalurkan mengalami kemacetan, maka langkah yang
dilakukan oleh bank adalah oleh bank adalah berupaya untuk menyelamatkan
kredit tersebut dengan berbagai cara tergantung dari kondisi nasabah atau
penyebab kredit tersebut macet. Jika memang masih bisa dibantu, maka bank
adalah tindakan membantu nasabah apakah dengan menambah jumlah kredit
atau dengan memperpanjang jangka waktunya. Namun jika memang sudah
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
39/198
39
tidak dapat diselamatkan kembali maka tindakan terakhir bagi bank adalah
menyita jaminan yang telah dijaminkan oleh nasabah. (Kasmir, 2000: 73-74)
2.2 Unsur-unsur Kredit
Setiap pemberian kredit sebenarnya jika dijabarkan secara mendalam
mengandung beberapa arti. Jadi dengan menyebutkan kata kredit sudah
terkandung beberapa arti. Atau dengan kata lain pengertian kata kredit jika
dilihat secara utuh mengandung beberapa makna, sehingga jika kita bicara
kredit maka termasuk membicarakan unsur-unsur yang terkandung di
dalamnya.
Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas
kredit adalah sebagai berikut:
1. Kepercayaan
Yaitu syarat keyakinan pemberi kredit (bank) bahwa kredit yang diberikan
bank berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali di
masa tertentu di masa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, karena
sebelum dana dikucurkan, sudah dilakukan penelitian dan penyelidikan
yang mendalam tentang nasabah. Penelitian dan penyelidikan dilakukan
untuk mengetahui kemauan dan kemampuannya dalam membayar kredit
yang disalurkan.
2. Kesepakatan
Di samping unsur kepercayaan di dalam kredit juga mengandung unsure
kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit.
Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
40/198
40
masing pihak mendatangani hak dan kewajibanya masing-masing.
Kesepakatan penyaluran kredit dituangkan dalam akad kredit yang
ditangani oleh kedua belah pihak bank dan nasabah.
3. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu teretentu, jangka
waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.
Hampir dapat dipastikan bahwa tidak ada kredit yang tidak memiliki
jangka waktu.
4. Resiko
Faktor resiko kerugian dapat diakibatkan dua hal yaitu resiko kerugian
yang diakibatkan nasabah sengaja tidak mau membayar kredit nya pada
hal mampu dan resiko kerugian yang diakibatkan karena nasabah tidak
sengaja yaitu akibat terjadinya musibah seperti bencana alam. Penyebab
tidak tertagih sebenarnya dikarenakan adanya suatu tenggang waktu
pengembalian (jangka waktu). Semakin panjang jangka waktu suatu kredit
semakin besar resikonya tidak tertagih, demikian pula sebaliknya. Resiko
ini menjadi tanggungan bank, baik resiko yang disengaja maupun resiko
maupun resiko yang tidak disengaja.
5. Balas Jasa
Akibat pemberian fasilitas kredit bank tentu mengharapkan suatu
keuntungan dalam jumlah tertentu. Keuntungan atas pemberian suatu
kredit atau jasa tersebut yang kita kenal dengan nama bunga bagi bank
prinsip konvensional. Balas jasa dalam bentuk bunga, biaya provisi dan
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
41/198
41
komisi serta biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan utama
bank. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syari’ah balas
jasanya ditentukan dengan bagi hasil. (Kasmir, 2000: 74-76)
2.3 Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit
Artinya: “Jika kamu dalam perjalanan (dan bermu’amalah tidak secaratunai), sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka
hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang oleh yang
berpiutang. Akan tetapi jika sebagian kamu mempercayai sebagian
yang lain, maka hendaklah yang dipercayai itu menunaikan
amanatnya (hutangnya), dan hendaklah dia bertakwa kepada Allah
Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka
sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya; dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS. Al Baqarah (2) :283)
Ayat ini dijadikan sebagai dalil yang menunjukkan bahwa jaminan
harus sesuatu yang dapat dipegang. Sebagaimana yang menjadi pendapat
Imam Syafi’i dan jumhur ulama. Amanah merupakan salah satu moral
keimanan. Amanah juga berarti memilki tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas dan kewajiban yang diberikan kepadanya. Amanah dapat ditampilkan
dalam keterbukaan, kejujuran, dan pelayanan yang optimal kepada nasabah
(Abdullah, 2003: 569).
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
42/198
42
Jaminan kredit yang diberikan nasabah kepada bank hanyalah
merupakan tambahan, terutama untuk melindungi kredit yang macet akibat
suatu musibah. Akan tetapi apabila suatu kredit diberikan telah dilakukan
penelitian secara mendalam, sehingga nasabah sudah dikatakan layak untuk
memperoleh kredit, maka fungsi jaminan kredit hanyalah untuk berjaga-jaga.
Oleh karena itu dalam pemberian kreditnya bank harus memperhatikan
prinsip-prinsip pemberian kredit yang benar. Artinya sebelum suatu fasilitas
kredit diberikan maka bank harus merasa yakin terlebih dahulu bahwa kredit
yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari
hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Penilaian kredit oleh
bank dapat dilakukan dengan berbagai prinsip untuk mendapatkan keyakinan
tentang nasabahnya.
Prinsip-prinsip penilaian kredit yang sering dilakukan yaitu dengan
analisis 5C. Prinsip pemberian kredit dengan analisis dengan 5C, kredit dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Character
Pengertian character adalah sifat atau watak seseorang dalam hal ini calon
debitur. Tujuannya adalah untuk memberikan keyakinan kepada bank
bahwa, sifat atau watak dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-
benar dapat dipercaya. Keyakinan ini tercermin dari latar belakang
nasabah baik yang bersifat latar belakang pekerjaan maupun yang bersifat
pribadi seperti: cara hidup atau gaya hidup yang dianutnya, keadaan
keluarga, hobi dan sosial standingnya. Character merupakan ukuran untuk
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
43/198
43
menilai “kemauan” nasabah membayar kreditnya. Orang yang memilki
karakter baik akan berusaha untuk membayar kreditnya dengan berbagai
cara.
2. Capacity
Untuk melihat kemampuan calon nasabah dalam membayar kredit yang
dihubungkan dengan kemampuannya mengelola bisnis serta
kemampuanya mencari laba. Sehingga pada akhirnya akan terlihat
kemampuannya dalam mengembalikan kredit yang disalurkan. Semakin
banyak sumber pendapatan seseorang maka semakin besar kemampuanya
untuk membayar kredit.
3. Capital
Biasanya bank tidak akan bersedia untuk membiayai suatu usaha 100%,
artinya setiap nasabah yang mengajukan permohonan kredit harus pula
menyediakan danan dari sumber lainnya atau modal sendiri dengan kata
lain Capital adalah untuk mengetahui sumber-sumber pembiayaan yang
dimilki nasabah terhadap usaha yang akan dibiayai oleh bank.
4. Collateral
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang bersifat fisik
maupun nonfisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit yang
diberikan. Jaminan juga harus diteliti keabsahannya, sehingga jika terjadi
suatu masalah, maka jaminan yang dititipkan akan dapat dipergunakan
secepat mungkin. Fungsi jaminan adalah sebagai pelindung bank dari
resiko kerugian.
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
44/198
44
5. Condition of Economy
Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang
dan untuk di masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing. Dalam
kondisi perekonomian yang kurang stabil sebaiknya pemberian kredit
untuk sektor tertentu jangan diberikan terlebih dahulu dan kalaupun jadi
diberikan sebaiknya juga dengan melihat prospek usaha tersebut di masa
yang akan datang. (Kasmir, 2000: 91-92)
2.4 Prosedur Pemberian Kredit
Sebelum debitur memperoleh kredit terlebih dahulu harus melalui
tahap-tahapan penilaian mulai dari pengajuan proposal dan dokumen-
dokumen yang diperlukan, pemeriksaan keaslian dokumen, analisis kredit
sampai dengan kredit dikucurkan. Tahap-tahapan dalam memberikan kredit ini
kita kenal dengan nama prosedir pemberian kredit. Tujuan prosedur
pemberian kredit adalah untuk memastikan kelayakan suatu kredit, diterima
atau ditolak. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nisaa’: 58.
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanatkepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang
sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat”. (QS. An-Nisaa’: 58)
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
45/198
45
Allah SWT mengabarkan, bahwa Dia memerintahkan untuk
menunaikan amanat kepada ahlinya. Dan perintah dari-Nya untuk menetapkan
hukum di antara manusia dengan adil. Untuk itu Muhammad bin Ka’ab, Zaid
bin Aslam dan Syahr bin Hausyab berkata: ”sesungguhnya ayat ini diturunkan
untuk para umara, yaitu para pemutus hukum diantara manusia”. Allah SWT
memerintahkan kalian untuk menunaikan amanat, menetapkan hukum di
antara manusia dengan adil dan hal lainnya, yang mencakup perintah-perintah
dan syariat-syariat-Nya yang sempurna, agung dan lengkap. (Abdullah, 2003:
336-337)
Oleh karenanya BPRS harus bersikap Amanah, contohnya memiliki
sikap keterbukaan, kejujuran, dan pelayanan yang optimal kepada nasabah.
Dan juga dalam kinerja perbankan harus benar-benar hati-hati dalam
menyalurkan kreditnya. Sehingga dalam menentukan kelayakan suatu kredit
maka dalam setiap tahap selalu dilakukan penilaian yang mendalam. Apabila
dalam penilaian mungkin ada kekurangan maka pihak bank dapat meminta
kembali ke nasabah atau bahkan langsung ditolak.
Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara
umum antar bank yang satu dengan yang lain tidak jauh berbeda. Yang
menjadi perbedaan mungkin hanay terletak persyaratan dan ukuran-ukuran
penilaian yang ditetapkan oleh bank dengan pertimbangan masing-masing.
Dalam praktiknya prosedur pemberian kredit secara umum dapat dibedakan
antara pinjaman perseorangan dengan pinjaman oleh suatu badan hukum,
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
46/198
46
kemudian dapat pula ditinjau dari segi tujuannya apakah untuk konsumtif atau
produktif.
Secara umum akan dijelaskan prosedur pemberian kredit oleh badan
hukum sebagai berikut:
1. Pengajuan Proposal
Untuk memperoleh fasilitas kredit dari bank maka tahap yang pertama
pemohon kredit mengajukan permohonan kredit secara tertulis dalam suatu
proposal. Proposal kredit harus dilampiri dengan dokumen-dokumen lainnya
yang dipersyaratkan. Yang perlu diperhatikan dalam setiap pengajuan
proposal suatu kredit hendaknya yang berisi keterangan tentang:
• Riwayat perusahaan seperti riwayat hidup perusahaan, jenis bidang
usaha, nama pengurus berikut latar belakang pendidikannya,
perkembangan perusahaan serta wilayah pemasaran produknya.
• Tujuan pengambilan kredit, dalam hal ini harus jelas tujuan
pengambilan kredit. Apakah untuk memperbesar omset penjualan atau
meningktkan kapasitas produksi atau untuk mendirikan pabrik baru
(perluasan) serta tujuan lainnya. Kemudian juga yang perlu mendapat
perhatian adalah penggunaan kredit apakah untuk model kerja atau
investasi.
•
Besarnya kredit dan jangka waktu.
Dalam proposal pemohon menentukan besarnya jumlah kredit yang
diinginkan dan jangka waktu kreditnya.
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
47/198
47
• Cara pemohon mengembalikan kredit maksudnya perlu dijelaskan
secara rinci cara-cara nasabah dalam mengembalikan kreditnya apakah
dari hasil penjualan atau dengan cara lainnya.
• Jaminan
Jaminan kredit yang diberikan dalam bentuk surat atau sertifikat.
Penilaian jaminan kredit haruslah teliti jangan sampai terjadi sengketa,
palsu dan sebagainya, biasanya setiap jaminan diikat dengan suatu
asuransi tertentu.
Selanjutnya proposal ini dilampiri dengan dengan berkas-berkas yang
telah dipersyaratkan seperti:
a. Akte Pendirian Perusahaan
Dipergunakan untuk perusahaan yang berbentuk P.T. (Perseroan Terbatas)
atau Yayasan yang dikeluarkan oleh Notaris dan disahkan oleh
Departemen Kehakiman.
b. Bukti diri (KTP) para pengurus dan pemohon kredit.
c. T.D.P. (Tanda Daftar Perusahaan).
Tanda Daftar Perusahaan ada selembar sertifikat yang dikeluarkan oleh
Departemen Perindustrian dan Perdagangan dan biasanya berlaku 5 tahun
dan jika masa berlaku habis dapat diperpanjang kembali.
d. N.P.W.P. (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Nomor Pokok Wajib Pajak, merupakan surat tentang wajib pajak yang
dikeluarkan oleh Departemen Keuangan.
e. Neraca dan laporan rugi laba 3 tahun terakhir.
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
48/198
48
f. Foto copy sertifikat yang dijadikan jaminan.
g. Daftar penghasilan bagi perseorangan.
h. Kartu Keluarga (K.K) bagi perseorangan.
2. Penyelidikan Berkas Pinjaman
Tahap selanjutnya adalah penyelidikan dokumen-dokumen yang
diajukan pemohon kredit. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah berkas
yang diajukan sudah lengkap sesuai persyaratan yang telah ditetapkan. Jika
menurut pehak perbankan belum lengkap atau belum cukup maka nasabah
diminta untuk segera melengkapinya dan apabila sampai batas tertentu
nasabah tidak sanggup melengkapi kekurangan tersebut, maka sebaiknya
permohonan kredit dibatalkan saja.
Dalam penyelidikan berkas hal-hal yang perlu diperhatikan adalah
membuktikan kebenaran dan keaslian dari berkas-berkas yang ada, seperti
kebenaran dan keaslian Akte Notaris, TDP, KTP, dan Surat-surat jaminan
seperti Sertifikat Tanah, BPKB Mobil ke instansi yang berwenang
mengeluarkannya. Kemudian jika asli dan benar maka pihak bank mencoba
mengkalkulasi apakah jumlah kredit yang diminta memang relevan dan
kemampuan nasabah untuk membayar. Semua ini dengan menggunakan
perhitungan terhadap angka-angka yang dilaporan keuangan dengan berbagai
rasio keuangan yang ada.
3. Penilaian Kelayakan Kredit
Dalam penilaian layak atau tidak suatu kredit disalurkan maka perlu
dilakukan suatu penilaian kredit. Penilaian kelayakan suatu kredit dapat
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
49/198
49
dilakukan dengan menggunakan 5C (Character, capacity, capital, colleteral,
dan condition of economy) atau 7P ( personality, party, perpose, prospect,
payment, profitability, dan protection) namun untuk kredit yang lebih besar
jumlahnya perlu dilakukan metode penilaian dengan Studi Kelayakan. Dalam
studi kelayakan ini setiap aspek dinilai apakah memenuhi syarat atau tidak.
Apabila salah satu aspek tidak memenuhi syarat maka perlu dilakukan
pertimbangan untuk mengambil keputusan.
Adapun aspek-aspek yang perlu dinilai dalam pemberian suatu fasilitas
kredit adalah:
a. Aspek Hukum
Dalam aspek ini, tujuannya adalah untuk menilai keaslian dan
keabsahan dokumen-dokumen yang diajukan oleh pemohon kredit. Penilaian
aspek hokum ini juga dimaksudkan agar jangan sampai dokumen yang
diajukan palsu atau dalam kondisi sengketa, sehingga menimbulkan masalah.
Penilaian dokumen-dokumen ini dilakukan ke lembaga yang berhak untuk
mengeluarkan dokumen-dokumen tersebut.
Penilaian aspek hukum meliputi:
• Akte Notaris
• Kartu Tanda Penduduk (KTP)
•
Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
• Izin Usaha
• Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
• Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
50/198
50
• Sertifikat-sertifikat yang dimiliki baik sertifikat tanah atau surat-surat
berhaga
• Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)
• Dan Lain.
b. Aspek Pasar dan Pemasaran
Merupakan aspek untuk menilai apakah kredit yang dibiayai akan laku
di pasar dan bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan. Dalam aspek ini
yang akan dinilai adalah prospek usaha sekarang dan di masa yang akan
dating.
c. Aspek Keuangan
Untuk menilai keuangan perusahaan yang dilihat dari laporan
keuangan yaitu Neraca dan Laporan Laba/Rugi selama 3 tahun terakhir.
Analisis keuangan meliputi analisa dengan menggunakan rasio-rasio keuangan
seperti rasio likuiditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan
analisis peluang pokok.
d. Aspek Teknis/Opearsi
Dalam aspek ini yang dinilai adalah masalah lokasi usaha, kemudian
kelengkapan saran dan prasarana yang dimiliki, termasuk lay out gedung dan
ruangan.
e. Aspek Manajemen
Untuk menilai pengalaman peminjam dalam mengelola usahanya,
termasuk sumber daya manusia yang dimilkinya.
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
51/198
51
f. Aspek Ekonomi Sosial
Untuk menilai dampak usaha yang diberikan terutama bagi masyarakat
luas baik ekonomi maupun sosial.
g. Aspek AMDAL
Aspek ini sangat penting dalam rangka apakah usaha yang dibuatnya
sudaj memenuhi criteria analisis dampak lingkungan terhadap darat, air, dan
udara sekitarnya.
4. Wawancara Pertama
Tahap ini merupakan penyidikan kepada calon peminjam dengan cara
berhadapan langsung dengan calon peminjam. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan keyakinan apabila berkas-berkas tersebut sesuai dan lengkap
sperti yang bank inginkan. Wawancara ini juga untuk mengetahui keinginan
dan kebutuhan nasabah yang sebenarnya. Hendaknya dalam wawancara ini
dibuat serileks mungkin sehingga diharapkan hasil wawancara akan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan. Pertanyaan yang diajukan dapat pula
dilakukan dengan wawancara terstruktur, tidak terstruktur atau wawancara
stress atau dengan cara menjebak nasabah.
5. Peninjauan ke lokasi (On the Spot )
Setelah memperoleh keyakinan atas keabsahan dokumen dari hasil
penyelidikan dan wawancara maka langkah selanjutnya adalah melakukan
peninjauan ke lokasi yang menjadi obyek kredit. Kemudian hasil on the spot
dicocokkan dengan hasil wawancara yang pertama. Pada saat hendak
melakukan on the spot hendaknya jangan diberitau kepada nasabah, sehingga
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
52/198
52
apa yang kita lihat di lapangna sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Tujuan
peninjauan ke lapangan adalah untuk memastikan bahwa obyek yang akan
dibiayai benar-benar ada dan sesuai dengan apa yang tertulis dalam proposal.
6. Wawancara Kedua
Hasil peninjauan ke lapangan dicocokkan dengan dokumen yang ada
serta hasil wawancara satu dalam wawancara kedua. Wawancara kedua ini
merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangan-
kekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan. Catatan yang
ada pada permohonan dan pada saat wawancara pertama dicocokkan dengan
pada saat on the spot apakah ada kesesuaian dan mengandung suatu
kebenaran.
7. Keputusan Kredit
Setelah melalui berbagai penilaian mulai dari kelengkapan dokumen
keabsahan dan keaslian dokumen serta penilaian yang meliputi seluruh aspek
studi kelayakan kredit maka langkah selanjutnya adalah keputusan kredit.
Keputusan kredit adalah untuk menentukan apakah kredit layak untuk
diberikan atau ditolak, jika layak maka, dipersiapkan administrasinya,
biasanya keputusan kredit akan mencakup:
• Akad kredit yang akan ditandatangani
• Jumlah uang yang diterima
• Jangka waktu kredit
• Dan biaya-biaya yang harus dibayar.
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
53/198
53
Keputusan kredit biasanya untuk jumlah tertentu merupakan keputusan
tim. Begitu pula bagi kredit yang ditolak maka hendaknya dikirim surat
penolakan sesuai dengan alasannya masing-masing. (Kasmir, 2000: 95-101)
2.5 Sistem Pendukung Keputusan
2.5.1 Proses Berfikir menurut Islam
Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silihbergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut
membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah
turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu dia hidupkan
bumi sesudah mati (kering)-nya dan dia sebarkan di bumi itu
segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang
dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-
tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang
memikirkan”.(QS. Al Baqarah: 164)
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, yaitu dalam hal
ketinggian, kelembutan, dan keluasannya, serta bintang-bintang yang bergerak
dan yang diam, juga peredaran pada garis edarnya; dataran rendah dan
dataran tinggi; gunung, laut, gurun pasir, kesunyian, keramaian, dan segala
manfaat yang terdapat di dalamnya, pergantian siang dan malam, satu pergi
yang lain datang menggantikannya dengan tidak saling mendahului dan tidak
-
8/20/2019 Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah Dengan Metode Ahp
54/198
54
sedikit pun mengalami keterlambatan meski hanya sekejap. Pada semuanya itu
terdapat bukti-bukti yang jelas menunjukkan keesaan-Nya.
Orang yang berzikir dan berfikir (secara murni) atau merenungkan
tentang fenomena alam raya, maka akan dapat sampai kepada bukti yang
sangat nyata tentang keesaan dan kekuasaan Allah SWT. Maka orang yang
memiliki akal pikiran yang murni dan jernih yang tidak diselubungi oleh
kabut-kabut ide yang dapat melahirkan kerancuan dalam berfikir. Termasuk di
dalamnya adalah orang yang mampu menyelesaikan masalah dengan adil,
yang benar dikatakan benar dan yang salah dikatakan salah.
Adil adalah "perhatian terhadap hak-hak individu dan memberikan
hak-hak itu kepada setiap pemiliknya". Pengertian inilah yang didefinisikan
dengan "menempatkan sesuatu pada tempatnya" atau "memberi pihak lain
haknya melalui jalan yang terdekat". Lawannya adalah "kezaliman", dalam
arti pelanggaran terhadap hak-hak pihak lain. Dengan demikian menyirami
tumbuhan adalah keadilan dan m