JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848
57
SISTEM APLIKASI ABSENSI SISWA BERBASIS
FINGERPRINT DENGAN MODEL SMS GATEWAY DI SMK
YASMIDA AMBARAWA
Vivi Nasihatun Hikmah1, Winia Waziana2, Evi Gusliana3
1,2Prodi Sistem Informasi, STMIK Pringsewu Lampung 3Prodi Manajeman Pendidikan Islam, STIT Pringsewu, Lampung
1,2Jl. Wisma Rini No. 09 Pringsewu Lampung, Indonesia 3Jl. Raya Wonokriyo, Gadingrejo, Pringsewu, Lampung, Indonesia
E-Mail : [email protected]
Abstrak
Seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi, dan sistem informasi, maka semakin
banyak pula di buat sistem absensi disebuah sekolah maupun akademik. Dalam kegiatan
proses belajar mengajar absensi memberikan banyak informasi penting, yang didapat terkait
dengan siswa. Dari absensi bisa dijadikan sebagai tolak ukur oleh sekolah dan orang tua,
apakah seorang siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik dan benar.
Pengembangan sistem absensi yang lebih modern dengan memperhatikan sisi kejujuran
memang perlu dibangun sebagai pengganti absensi manual menggunakan kertas. Sistem
Absensi ini sekaligus dapat menjadi standart baru pada sistem absensi di lingkungan
Pendidikan. Dipilihnya sistem absensi fingerprint berbasis teknologi komunikasi dalam bentuk
SMS ini dikarenakan lebih praktis, murah, dan efisien untuk menyampaikan informasi. Tujuan
penelitian ini adalah merancang dan mengimplementasikan aplikasi berbasis SMS gateway
guna meningkatkan kualitas layanan terhadap orang tua siswa dan membantu kelancaran
sistem pendidikan di SMK YASMIDA Ambarawa. Dengan perancangan sistem absensi ini
diharapkan dapat membantu pihak sekolah dan orang tua dalam anak mereka.
Kata Kunci : Absensi, SMS Gateway, Fingerprint
I. PENDAHULUAN
Absensi tak terlepas dari kegiatan belajar mengajar, dimana daftar absensi akan
memberikan banyak fungsi yang penting berkaitan dengan siswa untuk mengikuti proses
belajar mengajar dan mengikuti ujian. Untuk kegiatan absensi saat ini umumnya masih
dilakukan dengan menggunakan kertas, lalu dipanggil satu persatu siswa oleh guru setiap
matapelajaran[1]. Mengingat pentingnya arti sebuah absensi, maka diperlukan suatu alat yang
dapat mengatur proses absensi menjadi lebih akurat, dan efisien. Kejujuran, dan disiplin waktu
wajib dilakukan dalam proses absensi sekolah ini. [2]
Dalam dunia pendidikan, layanan berbasis sms dapat di manfaatkan sebagai media
komunikasi antara sekolah dengan orang tua yang dapat membantu untuk mengetahui
permasalahan serta mengawasi perkembangan putra putrinya di sekolah dan juga membantu
kelancaran sistem pendidikan. SMS Gateway dapat diartikan sebagai suatu penghubung untuk
lalu lintas data-data SMS, baik yang dikirimkan maupun yang diterima. (Rozidi, 2004) [3].
Berdasarkan data sebanyak 70% dari total seluruh penduduk di Indonesia menggunakan
telepon seluler atau sekitar 150 juta penduduk Indonesia menggunakan telepon seluler.
Sedangkan menurut catatan Asosiasi Telepon Seluler (ATSI), yang disampaikan oleh Sarwoto
Atmosutarno sebagai Ketua Umum ATSI, pada pembukaan FKI dan ICS 2010 Jakarta
Convention Center, 14 Juli 2010 mengatakan bahwa sekitar 180 juta penduduk Indonesia sudah
menjadi pelanggan seluler. Sedangkan menurut Muhammad Chandrataruna (2011) yang
JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848
58
disampaikan di VIVAnews secara kontinyu terjadi pertumbuhan penjualan telepon seluler terus
meningkat pada akhir 2010, seperti terlihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Penjualan telepon seluler
Kenyataan ini dapat menjadi peluang bagi institusi pendidikan untuk menyelenggarakan proses
penyampaian informasi dengan memanfaatkan perangkat bergerak sehingga penyampaian
informasi lebih cepat, akurat, efisein dan efektif. [4]
Selain itu teknologi biometri juga dapat dimanfaatkan dalam hal ini. Menurut dr. Ir. Eko
nugroho biometrika berati mengukur karakteristik pembeda (distinguishing traits) pada badan
atau perilaku seseorang yang digunakan untuk melakukan pengenalan secara otomatis terhadap
identitas orang tersebut, dengan membandingkannya dengan karakterisktik yang sebelumnya
telah disimpan dalam suatu database. Pengertian pengenalan secara otomatis pada definisi
biometrika adalah penggunaan teknologi (komputer). Pengenalan terhadap identitas seseorang
dapat dilakukan secara nyata (realtime) tidak membutuhkan waktu berjam-jam untuk proses
pengenalan itu. Secara singkat dr. Ir. Eko nugroho memberi definisi biometrika sebgai
teknologi untuk mengenali seseorang secara unik.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Khoirur Rozikin dan Kasih Purwantini (2014)
Pengaruh Sistem Presensi dengan Deteksi Sidik Jari dan SMS Gateway Terhadap Tingkat
Membolos Siswa, Cara kerja dari sistem presensi siswa dengan deteksi sidik jari dan sms
gateway yaitu pada saat siswa tiba di sekolah siswa akan menempelkan jarinya pada perangkat
finger print yang akan mendeteksi sidik jari siswa dan mencocokkan dengan data siswa yang
ada di dalam database lalu secara otomatis akan mengirimkan sms ke hp orang tua siswa
sehingga orang tua siswa mengetahui anaknya tiba di sekolah pada jam berapa, hal yang sama
juga dilakukan saat siswa pulang sekolah. [5]
Jika ada siswa yang membolos akan mempunyai dua pilihan yaitu dengan menempelkan
sidik jarinya pada perangkat finger print dengan resiko orang tuanya akan mengetahui anaknya
pulang lebih awal atau tidak menempelkan sidik jarinya pada perangkat finger print dengan
resiko orang tuanya akan mengetahui anaknya tidak melakukan presensi saat pulang
sekolah[5]. Dengan memanfaatkan perangkat bergerak, transfer informasi dapat dilakukan
lebih cepat, akurat, efisien dan efektif[4]. Sesuai latar belakang di atas maka rumusan masalah
penelitian yang di ambil adalah Bagaimana merancang dan mengimplementasikan aplikasi
berbasis sms gateway sebagai media pengolahan data penyampaian informasi kehadiran
absensi siswa kepada orang tua di SMK YASMIDA Ambarawa.
II. LANDASAN TEORI
a. Konsep Sistem Informasi
Sistem informasi menurut Robert A. Leitch, adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848
59
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang diperlukan. Pengertian sistem informasi menurut Henry Lucas
(1988) adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, apabila dieksekusi
akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di
dalam.
Pengertian sistem informasi menurut Alter bahwa sistem informasi adalah sebagai tipe
khusus dari sistem kerja dimana manusia dan/mesin melakukan pekerjaan dengan
menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan/jasa bagi
pelanggan. Laudon dan Laudon (2010) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sistem
informasi adalah suatu komponen yang saling bekerja satu sama lain untuk mengumpulkan,
mengolah, menyimpan dan juga menyebarkan informasi untuk mendukung kegiatan suatu
organisasi, seperti pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, analisis masalah, dan
juga visualisasi dari organisasi.
b. Fingerprint
Sidik jari (fingerprint) atau Dactyloscopy adalah ilmu yang mempelajari sidik jari untuk
keperluan pengenalan kembali identitas orang dengan cara mengamati garis yang terdapat pada
guratan garis jari tangan dan telapak kaki. Fungsinya adalah untuk memberi gaya gesek lebih
besar agar jari dapat memegang benda-benda lebih erat. Sidik jari manusia digunakan untuk
keperluan identifikasi karena tidak ada dua manusia yang memiliki sidik jari persis sama. [1]
Secara umum pola sidik jari dapat dinyatakan ke dalam tiga bentuk yaitu : Arch, Loop dan
Whorl. Perangkat fingerprint merupakan perangkat yang digunakan untuk mengambil gambar
sidik jari, salah satu metode yang paling banyak digunakan saat ini adalah optical scanning.
Inti dari scanner optical adalah charge coupled device (CCD) yang merupakan sebuah larik
sederhana dari diode peka cahaya yang disebut photosite. Setiap photosite merekam sebuah
pixel yang membentuk pola terang dan gelap dari sebuah gambar hasil scan sidik jari seseorang.
[5]
Sebelumnya, orang menghargai sidik jari sebagai lengkungan-lengkungan biasa tanpa
makna khusus. Setiap orang, termasuk mereka yang terlahir kembar identik, memiliki pola
sidik jari yang khas untuk diri mereka masing-masing, dan berbeda satu sama lain. Dengan
kata lain, tanda pengenal manusia tertera pada ujung jari mereka. Sistem pengkodean ini dapat
disamakan dengan sistem kode garis (barcode) sebagaimana yang digunakan saat ini. [1]
c. SMS (Short Message Service)
Short Message Service (SMS) merupakan sebuah layanan yang banyak diaplikasikan pada
sistem komunikasi tanpa kabel, memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk
teks. SMS didukung oleh GSM (Global System For Mobile Communication), TDMA (Time
Division Multiple Access), CDMA (Code Division Multiple Access) yang berbasis pada
telepon seluler yang saat ini banyak digunakan[6]. Selain murah, prosesnya juga berjalan cepat
dan langsung sampai pada tujuan, tetapi selama ini SMS baru digunakan sebatas untuk
mengirim dan menerima pesan antara sesama pemilik telepon seluler[4]. SMS dapat
dikirimkan ke perangkat stasiun seluler digital lainnya hanya dalam beberapa detik selama
berada pada jangkauan pelayanan GSM[6]. Dalam teknologi SMS terdapat istilah SMS Center,
SMSC bertugas untuk menangani SMS. Saat suatu SMS dikirim dari telepon seluler, SMS
tersebut akan diterima oleh SMSC, kemudian SMSC akan meneruskan ke telepon seluler
tujuan. Umumnya suatu operator mempunyai SMSC sendiri yang tersimpan pada SIM Card
operator tersebut. Hal-hal lain yang terdapat pada teknologi SMS untuk memberikan informasi
mengenai pengiriman dan penerimaan adalah Message Status Report, Message Submission
Report dan Message Delivery Report. [7]
JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848
60
d. SMS Gateway
SMS Gateway merupakan perangkat penghubung antara pengirim SMS dengan basis data.
Perangkat ini terdiri satu set PC, telepon dan program aplikasi. Program aplikasi ini yang akan
meneruskan setiap request dari setiap SMS yang masuk dengan melakukan query ke dalam
basis data , kemudian diberi respon dari hasil query kepada si pengirim [8].
Artinya, SMS tersebut harus bisa melakukan transaksi dengan basis data. Untuk itu perlu
dibangun sebuah sistem yang disebut sebagai SMS Gateway. Pada prinsipnya, SMS Gateway
adalah sebuah perangkat lunak yang menggunakan bantuan komputer dan memanfaatkan
teknologi seluler yang diintegrasikan untuk mendistribusikan pesan-pesan yang di generate
lewat sistem informasi melalui media SMS yang ditangani oleh jaringan seluler [9].
2.4.1 Cara Kerja SMS Gateway
Mekanisme kerja pengiriman SMS dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
a) Intra-operator SMS: pengiriman SMS dalam satu operator. SMS yang dikirimkan oleh
pengirim akan terlebih dahulu masuk ke SMSC operator nomor pengirim, kemudian SMSC
akan mengirimkan ke nomor yang dituju secara langsung. Penerima kemudian akan
mengirimkan delivery report yang menyatakan bahwa SMS telah di terima ke SMSC.
SMSC kemudian meneruskan report tersebut ke nomor pengirim SMS, disertai status proses
pengiriman SMS tersebut. [10]
b) Inter-operator SMS: pengiriman SMS antar operator yang berbeda. Yang membedakan
adalah mekanisme ini terdapat dua SMSC yaitu SMSC pengirim dan SMSC penerima. SMS
yang dikirim akan masuk ke SMSC pengirim dan diteruskan ke SMSC penerima, setelah itu
SMS dikirimkan ke telepon nseluler tujuan. Demikian juga dengan delivery report akan
diterima terlebih dahulu oleh SMSC penerima, kemudian diteruskan ke SMSC pengirim
SMS. Komunikasi antar SMSC dapat berjalan jika telah terdapat kesepakatan kerja sama
antaroperator tersebut, jika tidak terdapat kesepatakan akan menyebabkan SMS yang
dikirim dengan nomor tujuan dengan operator berbeda tidak akan sampai pada nomor tujuan
yang dituju. [4]
c.) SMS Internasional: pengirim SMS dari operator suatu negara ke negara lain. SMS
internasional pada hakekatnya sama dengan mekanisme inter-operator, yang membedakan
hanya pada SMSC nomor penerima adalah SMSC operator luar negeri dan perlu
pembambahan kode negara pada nomor tujuan penerima. [10]
2.4.2 Kemampuan SMS Gateway
SMS Gateway merupakan pintu gerbang bagi penyebaran Informasi dengan menggunakan
SMS. Anda dapat menyebarkan pesan ke ratusan nomor secara otomatis dan cepat yang
langsung terhubung dengan data base nomor-nomor ponsel saja tanpa harus mengetik ratusan
nomor dan pesan di ponsel anda karena semua nomor akan diambil secara otomatis dari
database tersebut. [12]
III. METODE PENELITIAN
Metode yang diterapkan untuk perancangan sistem absensi, yaitu
3.1 Waterfall
Adapun tahapan Waterfall Model adalah sebagai berikut:
1. Requirement Analysis and Definition Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap
kemudian dianalisis, dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program
yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan
desain yang lengkap untuk digunakan pada tahap selanjutnya. Informasi ini biasanya
dapat diperoleh melalui wawancara, survey atau diskusi. [2]
JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848
61
2. System and software design Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang
seharusnya dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam
menspesifikasikan kebutuhan hardware dan sistem serta mendefinisikan arsitektur
sistem secara keseluruhan. Adapun proses yang dilakukanpada tahap ini adalah:
a. Mendekomposisi modul sistem yang akan dikembangkan
b. Penetapan rancangan masukan dan keluaran yang diperlukan
c. Penetapan struktur data yang dipilih
d. Penetapan prosedur kerja internal
e. Penetapan formula pengolahan data. [1]
3. Implementasi and unit testing Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak
direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit
melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.[1]
4. Integration and System Testing Di tahap ini dilakukan penggabungan modul-modul
yang sudah dibuat, dan dilakukan pengujian secara keseluruhan (system testing), ini
dilakukan untuk mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan
desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak. [2]
5. Operation and Maintenance Ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Ini
merupakan fase siklus yang paling lama. Pemeliharaan mencakup koreksi dari berbagai
error yang tidak ditemukan tahaptahap sebelumnya disamakan dengan sistem kode
garis (barcode) sebagaimana yang digunakan saat ini.[1]
Gambar 2. Model Waterfall
3.2 Analisis Sistem (System Analysis)
Tahap selanjutnya setelah dilakukan perencanaan adalah melakukan analisis terhadap sistem
yang berjalan saat ini untuk diidentifikasi kekurangan-kekurangan dari sistem yang berjalan,
sehingga pada tahapan ini dilakukan analisis terhadap sistem yang berjalan.
3.2.1 Sistem absensi yang berjalan
Sistem absensi siswa yang berjalan adalah sebagai berikut:
1. Setiap guru mata pelajaran mengajar akan memanggil satu persatu siswa atau guru akan
menyerahkan form absensi kepada siswa yang ditunjuk
2. Siswa akan menadai form absensi kehadiran teman-temannya dan menyerahkan kembali
kepaga guru mata pelajaran.
JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848
62
3. Setiap akan melaksanakan ujian tengah semester dan ulangan umum, guru No HP akan
membuat laporan kehadiran masing-masing No HP per mata pelajaran dan diserahkan
kepada wali No HP.
4. Wali No HP akan melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap siswa yang kehadirannya
dibawah 70% untuk meningkatkan giat belajarnya.
Gambar 3. Diagram Alir Dokumen Absensi Siswa Pada SMK YASMIDA Ambarawa
Sistem penyampaian ketidakhadiran siswa yang berjalan adalah sebagai berikut :
1. Setiap periode, wali No HP merekap data kehadiran siswa dan memilih data kehadiran siswa
yang kurang dari 70%.
2. Berdasarkan data tersebut, wali No HP membuat surat peringatan untuk masing-masing
siswa yang bermasalah tersebut dan dilaporkan kepada kepala sekolah untuk ditandatangani
dan diteruskan kepada wali murid masing-masing untuk dilakukan tindakan pembinaan
kedisiplinan siswa.
Gambar 4. Diagram Alir Dokumen Pelaporan Absensi Siswa SMK
JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848
63
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Sistem yang diusulkan dijelaskan menggunakan Konteks diagram dan data flow diagram
(DFD). Diagram konteks yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 4
Gambar 5. Diagram Konteks Sistem
Gambar 6. DFD Level 0
Gambar 7. DFD Level 1 Proses 1
Sistem Informasi
Kedisiplinan Siswa SMK YASMIDA
Ambarawa
Wali kelas siswa
Wali murid
JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848
64
Gambar 8. DFD Level 1 Proses 2
c. Relasi Antar Tabel
Relasi antar tabel database yang diusulkan dijelaskan seperti pada Gambar 9 Struktur tabel
Fingerprint_T Nama Database : Absensi_Siswa
Gambar 9. Struktur Tabel Fringerprint
4.2 Implementasi
Setelah merancang sistem yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi, maka tahap selanjutnya
adalah proses instalasi database yang digunakan untuk penyimpanan data. Perangkat keras, dan
aplikasi pendukung yang digunakan sistem absensi Lingkungan SMK Yasmida Ambarawa
adalah :
1. Hardware
• Prosesor : Minimal Pentium IV 1 GHZ.
• RAM : Minimal 512 MB.
• Kabel Data : USB Port.
• Modem : Huawei e220
• Hardisk : Minimal 200 Mb.
• Alat Finger Print : Flex Code U Are U.
2. Software
JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848
58
• Driver Finger Print Flex Code U Are U.
• Microsoft Windows XP OS
• MySQL 5.0.
• Xampp Web Server min 1.7.1
• Visual basic 6.0. beserta ActiveX pendukung antara lain (button7.ocx, konektor
database, odbc, dan font segoe ui).
1. System Login
Halaman login disini berfungsi sebagai pintu gerbang untuk dapat memakai Aplikasi Sistem
Informasi Absensi Siswa yang bersifat multi user. Login yang di lakukan Super Admin dapat
melihat seluruh data secara lengkap, dan dapat mengoperasikan seluruh menu pada sistem ini.
Gambar 10. Menu login
2. Menu Utama
Dalam menu utama ini berisikan menu, yaitu menu master, menu transaksi, menu laporan dan
keluar, gambar selengkapnya ditunjukkan ada gambar 9
Gambar 11. Tampilan halaman utama
3. Menu Master
Pada menu data terdapat submenu yaitu data siswa, verifikasi data finger, create day dan input
data hari libur. Submenu ini digunakan untuk mengakses form inputan data siswa, verifikasi
data finger, create day dan input data hari libur. Selengkapnya dtunjukkan pada gambar 10.
JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848
59
Gambar 12. Menu master
4. Menu Transaksi
Pada menu data terdapat sub menu yaitu data transaksi absensi siswa, absensi adm dan sms
gateway. Submenu ini digunakan untuk mengakses form transaksi absensi siswa, absensi adm
dan sms gateway. Selengkapnya ditunjukkan pada gambar 11
Gambar 13. Menu transaksi
5. Menu Laporan
Pada menu laporan terdapat submenu yaitu laporan data siswa, laporan data hari absen dan
laporan data absensi siswa. Submenu ini digunakan untuk mengakses form output laporan data
siswa, laporan data hari absen dan laporan data absensi siswa. Selengkapnya ditunjukkan pada
gambar 12
JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848
60
Gambar 14. Menu laporan
5. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, dan pembahasan yang di dapat maka dapat di ambil beberapa
kesimpulan, aplikasi pencatatan kehadiran menggunakan sidik jari ini bisa merekapitulasi
kehadiran siswa, dan meningkatkan kedisiplinan siswa menjadi lebih baik. Dengan aplikasi ini
diharapkan akan semakin memupuk sikap disiplin siswa/siswi dalam hal waktu karena secara
tidak langsung aplikasi ini akan menumbuhkan sikap mental tepat waktu pada siswa/siswi.
Aplikasi yang dibuat menggunakan bahasa pemograman visual basic 6.0 dengan database SQL
Server 2000 dan barbasis jaringan sehingga dapat diakses oleh bagian-bagian yang terkait.
DAFTAR PUSTAKA
Darmawan, Abdi. (2016). Sistem Absensi Dan Pelaporan Berbasis Fingerprint Dan Sms
Gateway, Jurnal Sistem Informasi dan Telematika Darmajaya, Vol. 7 No. 1, Oktober
2016
Parlika, Rizki. (2014). Sistem Absensi Sidik Jari Terintegrasi Sms Gateway Berbasis Desktop
Menggunakan Visual Basic Dan Mysql, Fakultas Teknologi Industri, UPN Veteran Vol.
IX No. 2 JUNI 2014.
Sulistiyowati, Istri. (2012). Perancangan Dan Implementasi Aplikasi Berbasis Sms Gateway Sebagai Media Informasi Absensi Siswa Di Smp Negeri 1 Tambak, Jurnal Telematika Vol. 5 No.1 Februari 2012, STMIK AMIKOM, Purwokerto.
Ibrahim, Ali. (2011). Pengembangan Sistem Informasi Monitoring Tugas Akhir Berbasis Short
Message Service (SMS) Gateway di Fasilkom Unsri, Volume. 1 Nomor. 2 September
2011, Palembang.
Rozikin, Khoirur. (2014). Pengaruh Sistem Presensi Dengan Deteksi Sidik Jari dan SMS
Gateway Terhadap Tingkat Membolos Siswa, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang.
Wiharto, Yudi. (2011), Sistem Informasi Akademik Berbasis SMS Gateway, Jurnal Teknologi
dan Informatika, Volume 1 Nomor 1 Januari 2011, Palembang.
Setiawan.A., dkk. (2006), Perancangan Dan Pembuatan Sistem Layanan SMS Untuk
Administrasi Akademik Universitas Petra, Jurnal Informatika, Volume 7 Nomor 1 Mei
2006.
JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848
61
Zahra. (2011), Sistem Pendaftaran Pelatihan Dilembaga Pengembangan Pendidikan (LPP)
Universitas 11 Maret Menggunakan SMS Gateway, Program Diploma III Ilmu
Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pngertahuan alam, Universitas 11 Maret.
Triyono, J. (2010) Pelayanan KRS Online Berbasis SMS, Jurnal Teknologi, Volume 3 Nomor
1 Juni 2010.
Yunianto, 2006, Info Linux Buku Mini Membangun Aplikasi SMS Gateway di Linux, Dian
Rakyat, Jakarta.
Suprihadi, Atik Setiyanti, dkk. (2012), Perancangan Sistem Absensi Siswa Berbasis Sms
Gateway Studi Kasus Smu Negeri 2 Ambon, Program Studi Sistem Informasi,
Universitas Kristen Satya Wacana, Semarang.