sistem aplikasi absensi siswa berbasis fingerprint …

12
JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848 57 SISTEM APLIKASI ABSENSI SISWA BERBASIS FINGERPRINT DENGAN MODEL SMS GATEWAY DI SMK YASMIDA AMBARAWA Vivi Nasihatun Hikmah 1 , Winia Waziana 2 , Evi Gusliana 3 1,2 Prodi Sistem Informasi, STMIK Pringsewu Lampung 3 Prodi Manajeman Pendidikan Islam, STIT Pringsewu, Lampung 1,2 Jl. Wisma Rini No. 09 Pringsewu Lampung, Indonesia 3 Jl. Raya Wonokriyo, Gadingrejo, Pringsewu, Lampung, Indonesia E-Mail : [email protected] Abstrak Seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi, dan sistem informasi, maka semakin banyak pula di buat sistem absensi disebuah sekolah maupun akademik. Dalam kegiatan proses belajar mengajar absensi memberikan banyak informasi penting, yang didapat terkait dengan siswa. Dari absensi bisa dijadikan sebagai tolak ukur oleh sekolah dan orang tua, apakah seorang siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik dan benar. Pengembangan sistem absensi yang lebih modern dengan memperhatikan sisi kejujuran memang perlu dibangun sebagai pengganti absensi manual menggunakan kertas. Sistem Absensi ini sekaligus dapat menjadi standart baru pada sistem absensi di lingkungan Pendidikan. Dipilihnya sistem absensi fingerprint berbasis teknologi komunikasi dalam bentuk SMS ini dikarenakan lebih praktis, murah, dan efisien untuk menyampaikan informasi. Tujuan penelitian ini adalah merancang dan mengimplementasikan aplikasi berbasis SMS gateway guna meningkatkan kualitas layanan terhadap orang tua siswa dan membantu kelancaran sistem pendidikan di SMK YASMIDA Ambarawa. Dengan perancangan sistem absensi ini diharapkan dapat membantu pihak sekolah dan orang tua dalam anak mereka. Kata Kunci : Absensi, SMS Gateway, Fingerprint I. PENDAHULUAN Absensi tak terlepas dari kegiatan belajar mengajar, dimana daftar absensi akan memberikan banyak fungsi yang penting berkaitan dengan siswa untuk mengikuti proses belajar mengajar dan mengikuti ujian. Untuk kegiatan absensi saat ini umumnya masih dilakukan dengan menggunakan kertas, lalu dipanggil satu persatu siswa oleh guru setiap matapelajaran[1]. Mengingat pentingnya arti sebuah absensi, maka diperlukan suatu alat yang dapat mengatur proses absensi menjadi lebih akurat, dan efisien. Kejujuran, dan disiplin waktu wajib dilakukan dalam proses absensi sekolah ini. [2] Dalam dunia pendidikan, layanan berbasis sms dapat di manfaatkan sebagai media komunikasi antara sekolah dengan orang tua yang dapat membantu untuk mengetahui permasalahan serta mengawasi perkembangan putra putrinya di sekolah dan juga membantu kelancaran sistem pendidikan. SMS Gateway dapat diartikan sebagai suatu penghubung untuk lalu lintas data-data SMS, baik yang dikirimkan maupun yang diterima. (Rozidi, 2004) [3]. Berdasarkan data sebanyak 70% dari total seluruh penduduk di Indonesia menggunakan telepon seluler atau sekitar 150 juta penduduk Indonesia menggunakan telepon seluler. Sedangkan menurut catatan Asosiasi Telepon Seluler (ATSI), yang disampaikan oleh Sarwoto Atmosutarno sebagai Ketua Umum ATSI, pada pembukaan FKI dan ICS 2010 Jakarta Convention Center, 14 Juli 2010 mengatakan bahwa sekitar 180 juta penduduk Indonesia sudah menjadi pelanggan seluler. Sedangkan menurut Muhammad Chandrataruna (2011) yang

Upload: others

Post on 17-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SISTEM APLIKASI ABSENSI SISWA BERBASIS FINGERPRINT …

JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848

57

SISTEM APLIKASI ABSENSI SISWA BERBASIS

FINGERPRINT DENGAN MODEL SMS GATEWAY DI SMK

YASMIDA AMBARAWA

Vivi Nasihatun Hikmah1, Winia Waziana2, Evi Gusliana3

1,2Prodi Sistem Informasi, STMIK Pringsewu Lampung 3Prodi Manajeman Pendidikan Islam, STIT Pringsewu, Lampung

1,2Jl. Wisma Rini No. 09 Pringsewu Lampung, Indonesia 3Jl. Raya Wonokriyo, Gadingrejo, Pringsewu, Lampung, Indonesia

E-Mail : [email protected]

Abstrak

Seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi, dan sistem informasi, maka semakin

banyak pula di buat sistem absensi disebuah sekolah maupun akademik. Dalam kegiatan

proses belajar mengajar absensi memberikan banyak informasi penting, yang didapat terkait

dengan siswa. Dari absensi bisa dijadikan sebagai tolak ukur oleh sekolah dan orang tua,

apakah seorang siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar dengan baik dan benar.

Pengembangan sistem absensi yang lebih modern dengan memperhatikan sisi kejujuran

memang perlu dibangun sebagai pengganti absensi manual menggunakan kertas. Sistem

Absensi ini sekaligus dapat menjadi standart baru pada sistem absensi di lingkungan

Pendidikan. Dipilihnya sistem absensi fingerprint berbasis teknologi komunikasi dalam bentuk

SMS ini dikarenakan lebih praktis, murah, dan efisien untuk menyampaikan informasi. Tujuan

penelitian ini adalah merancang dan mengimplementasikan aplikasi berbasis SMS gateway

guna meningkatkan kualitas layanan terhadap orang tua siswa dan membantu kelancaran

sistem pendidikan di SMK YASMIDA Ambarawa. Dengan perancangan sistem absensi ini

diharapkan dapat membantu pihak sekolah dan orang tua dalam anak mereka.

Kata Kunci : Absensi, SMS Gateway, Fingerprint

I. PENDAHULUAN

Absensi tak terlepas dari kegiatan belajar mengajar, dimana daftar absensi akan

memberikan banyak fungsi yang penting berkaitan dengan siswa untuk mengikuti proses

belajar mengajar dan mengikuti ujian. Untuk kegiatan absensi saat ini umumnya masih

dilakukan dengan menggunakan kertas, lalu dipanggil satu persatu siswa oleh guru setiap

matapelajaran[1]. Mengingat pentingnya arti sebuah absensi, maka diperlukan suatu alat yang

dapat mengatur proses absensi menjadi lebih akurat, dan efisien. Kejujuran, dan disiplin waktu

wajib dilakukan dalam proses absensi sekolah ini. [2]

Dalam dunia pendidikan, layanan berbasis sms dapat di manfaatkan sebagai media

komunikasi antara sekolah dengan orang tua yang dapat membantu untuk mengetahui

permasalahan serta mengawasi perkembangan putra putrinya di sekolah dan juga membantu

kelancaran sistem pendidikan. SMS Gateway dapat diartikan sebagai suatu penghubung untuk

lalu lintas data-data SMS, baik yang dikirimkan maupun yang diterima. (Rozidi, 2004) [3].

Berdasarkan data sebanyak 70% dari total seluruh penduduk di Indonesia menggunakan

telepon seluler atau sekitar 150 juta penduduk Indonesia menggunakan telepon seluler.

Sedangkan menurut catatan Asosiasi Telepon Seluler (ATSI), yang disampaikan oleh Sarwoto

Atmosutarno sebagai Ketua Umum ATSI, pada pembukaan FKI dan ICS 2010 Jakarta

Convention Center, 14 Juli 2010 mengatakan bahwa sekitar 180 juta penduduk Indonesia sudah

menjadi pelanggan seluler. Sedangkan menurut Muhammad Chandrataruna (2011) yang

Page 2: SISTEM APLIKASI ABSENSI SISWA BERBASIS FINGERPRINT …

JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848

58

disampaikan di VIVAnews secara kontinyu terjadi pertumbuhan penjualan telepon seluler terus

meningkat pada akhir 2010, seperti terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Penjualan telepon seluler

Kenyataan ini dapat menjadi peluang bagi institusi pendidikan untuk menyelenggarakan proses

penyampaian informasi dengan memanfaatkan perangkat bergerak sehingga penyampaian

informasi lebih cepat, akurat, efisein dan efektif. [4]

Selain itu teknologi biometri juga dapat dimanfaatkan dalam hal ini. Menurut dr. Ir. Eko

nugroho biometrika berati mengukur karakteristik pembeda (distinguishing traits) pada badan

atau perilaku seseorang yang digunakan untuk melakukan pengenalan secara otomatis terhadap

identitas orang tersebut, dengan membandingkannya dengan karakterisktik yang sebelumnya

telah disimpan dalam suatu database. Pengertian pengenalan secara otomatis pada definisi

biometrika adalah penggunaan teknologi (komputer). Pengenalan terhadap identitas seseorang

dapat dilakukan secara nyata (realtime) tidak membutuhkan waktu berjam-jam untuk proses

pengenalan itu. Secara singkat dr. Ir. Eko nugroho memberi definisi biometrika sebgai

teknologi untuk mengenali seseorang secara unik.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Khoirur Rozikin dan Kasih Purwantini (2014)

Pengaruh Sistem Presensi dengan Deteksi Sidik Jari dan SMS Gateway Terhadap Tingkat

Membolos Siswa, Cara kerja dari sistem presensi siswa dengan deteksi sidik jari dan sms

gateway yaitu pada saat siswa tiba di sekolah siswa akan menempelkan jarinya pada perangkat

finger print yang akan mendeteksi sidik jari siswa dan mencocokkan dengan data siswa yang

ada di dalam database lalu secara otomatis akan mengirimkan sms ke hp orang tua siswa

sehingga orang tua siswa mengetahui anaknya tiba di sekolah pada jam berapa, hal yang sama

juga dilakukan saat siswa pulang sekolah. [5]

Jika ada siswa yang membolos akan mempunyai dua pilihan yaitu dengan menempelkan

sidik jarinya pada perangkat finger print dengan resiko orang tuanya akan mengetahui anaknya

pulang lebih awal atau tidak menempelkan sidik jarinya pada perangkat finger print dengan

resiko orang tuanya akan mengetahui anaknya tidak melakukan presensi saat pulang

sekolah[5]. Dengan memanfaatkan perangkat bergerak, transfer informasi dapat dilakukan

lebih cepat, akurat, efisien dan efektif[4]. Sesuai latar belakang di atas maka rumusan masalah

penelitian yang di ambil adalah Bagaimana merancang dan mengimplementasikan aplikasi

berbasis sms gateway sebagai media pengolahan data penyampaian informasi kehadiran

absensi siswa kepada orang tua di SMK YASMIDA Ambarawa.

II. LANDASAN TEORI

a. Konsep Sistem Informasi

Sistem informasi menurut Robert A. Leitch, adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi

yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat

Page 3: SISTEM APLIKASI ABSENSI SISWA BERBASIS FINGERPRINT …

JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848

59

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu

dengan laporan-laporan yang diperlukan. Pengertian sistem informasi menurut Henry Lucas

(1988) adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, apabila dieksekusi

akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di

dalam.

Pengertian sistem informasi menurut Alter bahwa sistem informasi adalah sebagai tipe

khusus dari sistem kerja dimana manusia dan/mesin melakukan pekerjaan dengan

menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan/jasa bagi

pelanggan. Laudon dan Laudon (2010) mengatakan bahwa yang dimaksud dengan sistem

informasi adalah suatu komponen yang saling bekerja satu sama lain untuk mengumpulkan,

mengolah, menyimpan dan juga menyebarkan informasi untuk mendukung kegiatan suatu

organisasi, seperti pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, analisis masalah, dan

juga visualisasi dari organisasi.

b. Fingerprint

Sidik jari (fingerprint) atau Dactyloscopy adalah ilmu yang mempelajari sidik jari untuk

keperluan pengenalan kembali identitas orang dengan cara mengamati garis yang terdapat pada

guratan garis jari tangan dan telapak kaki. Fungsinya adalah untuk memberi gaya gesek lebih

besar agar jari dapat memegang benda-benda lebih erat. Sidik jari manusia digunakan untuk

keperluan identifikasi karena tidak ada dua manusia yang memiliki sidik jari persis sama. [1]

Secara umum pola sidik jari dapat dinyatakan ke dalam tiga bentuk yaitu : Arch, Loop dan

Whorl. Perangkat fingerprint merupakan perangkat yang digunakan untuk mengambil gambar

sidik jari, salah satu metode yang paling banyak digunakan saat ini adalah optical scanning.

Inti dari scanner optical adalah charge coupled device (CCD) yang merupakan sebuah larik

sederhana dari diode peka cahaya yang disebut photosite. Setiap photosite merekam sebuah

pixel yang membentuk pola terang dan gelap dari sebuah gambar hasil scan sidik jari seseorang.

[5]

Sebelumnya, orang menghargai sidik jari sebagai lengkungan-lengkungan biasa tanpa

makna khusus. Setiap orang, termasuk mereka yang terlahir kembar identik, memiliki pola

sidik jari yang khas untuk diri mereka masing-masing, dan berbeda satu sama lain. Dengan

kata lain, tanda pengenal manusia tertera pada ujung jari mereka. Sistem pengkodean ini dapat

disamakan dengan sistem kode garis (barcode) sebagaimana yang digunakan saat ini. [1]

c. SMS (Short Message Service)

Short Message Service (SMS) merupakan sebuah layanan yang banyak diaplikasikan pada

sistem komunikasi tanpa kabel, memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk

teks. SMS didukung oleh GSM (Global System For Mobile Communication), TDMA (Time

Division Multiple Access), CDMA (Code Division Multiple Access) yang berbasis pada

telepon seluler yang saat ini banyak digunakan[6]. Selain murah, prosesnya juga berjalan cepat

dan langsung sampai pada tujuan, tetapi selama ini SMS baru digunakan sebatas untuk

mengirim dan menerima pesan antara sesama pemilik telepon seluler[4]. SMS dapat

dikirimkan ke perangkat stasiun seluler digital lainnya hanya dalam beberapa detik selama

berada pada jangkauan pelayanan GSM[6]. Dalam teknologi SMS terdapat istilah SMS Center,

SMSC bertugas untuk menangani SMS. Saat suatu SMS dikirim dari telepon seluler, SMS

tersebut akan diterima oleh SMSC, kemudian SMSC akan meneruskan ke telepon seluler

tujuan. Umumnya suatu operator mempunyai SMSC sendiri yang tersimpan pada SIM Card

operator tersebut. Hal-hal lain yang terdapat pada teknologi SMS untuk memberikan informasi

mengenai pengiriman dan penerimaan adalah Message Status Report, Message Submission

Report dan Message Delivery Report. [7]

Page 4: SISTEM APLIKASI ABSENSI SISWA BERBASIS FINGERPRINT …

JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848

60

d. SMS Gateway

SMS Gateway merupakan perangkat penghubung antara pengirim SMS dengan basis data.

Perangkat ini terdiri satu set PC, telepon dan program aplikasi. Program aplikasi ini yang akan

meneruskan setiap request dari setiap SMS yang masuk dengan melakukan query ke dalam

basis data , kemudian diberi respon dari hasil query kepada si pengirim [8].

Artinya, SMS tersebut harus bisa melakukan transaksi dengan basis data. Untuk itu perlu

dibangun sebuah sistem yang disebut sebagai SMS Gateway. Pada prinsipnya, SMS Gateway

adalah sebuah perangkat lunak yang menggunakan bantuan komputer dan memanfaatkan

teknologi seluler yang diintegrasikan untuk mendistribusikan pesan-pesan yang di generate

lewat sistem informasi melalui media SMS yang ditangani oleh jaringan seluler [9].

2.4.1 Cara Kerja SMS Gateway

Mekanisme kerja pengiriman SMS dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

a) Intra-operator SMS: pengiriman SMS dalam satu operator. SMS yang dikirimkan oleh

pengirim akan terlebih dahulu masuk ke SMSC operator nomor pengirim, kemudian SMSC

akan mengirimkan ke nomor yang dituju secara langsung. Penerima kemudian akan

mengirimkan delivery report yang menyatakan bahwa SMS telah di terima ke SMSC.

SMSC kemudian meneruskan report tersebut ke nomor pengirim SMS, disertai status proses

pengiriman SMS tersebut. [10]

b) Inter-operator SMS: pengiriman SMS antar operator yang berbeda. Yang membedakan

adalah mekanisme ini terdapat dua SMSC yaitu SMSC pengirim dan SMSC penerima. SMS

yang dikirim akan masuk ke SMSC pengirim dan diteruskan ke SMSC penerima, setelah itu

SMS dikirimkan ke telepon nseluler tujuan. Demikian juga dengan delivery report akan

diterima terlebih dahulu oleh SMSC penerima, kemudian diteruskan ke SMSC pengirim

SMS. Komunikasi antar SMSC dapat berjalan jika telah terdapat kesepakatan kerja sama

antaroperator tersebut, jika tidak terdapat kesepatakan akan menyebabkan SMS yang

dikirim dengan nomor tujuan dengan operator berbeda tidak akan sampai pada nomor tujuan

yang dituju. [4]

c.) SMS Internasional: pengirim SMS dari operator suatu negara ke negara lain. SMS

internasional pada hakekatnya sama dengan mekanisme inter-operator, yang membedakan

hanya pada SMSC nomor penerima adalah SMSC operator luar negeri dan perlu

pembambahan kode negara pada nomor tujuan penerima. [10]

2.4.2 Kemampuan SMS Gateway

SMS Gateway merupakan pintu gerbang bagi penyebaran Informasi dengan menggunakan

SMS. Anda dapat menyebarkan pesan ke ratusan nomor secara otomatis dan cepat yang

langsung terhubung dengan data base nomor-nomor ponsel saja tanpa harus mengetik ratusan

nomor dan pesan di ponsel anda karena semua nomor akan diambil secara otomatis dari

database tersebut. [12]

III. METODE PENELITIAN

Metode yang diterapkan untuk perancangan sistem absensi, yaitu

3.1 Waterfall

Adapun tahapan Waterfall Model adalah sebagai berikut:

1. Requirement Analysis and Definition Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap

kemudian dianalisis, dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program

yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan

desain yang lengkap untuk digunakan pada tahap selanjutnya. Informasi ini biasanya

dapat diperoleh melalui wawancara, survey atau diskusi. [2]

Page 5: SISTEM APLIKASI ABSENSI SISWA BERBASIS FINGERPRINT …

JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848

61

2. System and software design Tahap ini bertujuan untuk memberikan gambaran apa yang

seharusnya dikerjakan dan bagaimana tampilannya. Tahap ini membantu dalam

menspesifikasikan kebutuhan hardware dan sistem serta mendefinisikan arsitektur

sistem secara keseluruhan. Adapun proses yang dilakukanpada tahap ini adalah:

a. Mendekomposisi modul sistem yang akan dikembangkan

b. Penetapan rancangan masukan dan keluaran yang diperlukan

c. Penetapan struktur data yang dipilih

d. Penetapan prosedur kerja internal

e. Penetapan formula pengolahan data. [1]

3. Implementasi and unit testing Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak

direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program. Pengujian unit

melibatkan verifikasi bahwa setiap unit telah memenuhi spesifikasinya.[1]

4. Integration and System Testing Di tahap ini dilakukan penggabungan modul-modul

yang sudah dibuat, dan dilakukan pengujian secara keseluruhan (system testing), ini

dilakukan untuk mengetahui apakah software yang dibuat telah sesuai dengan

desainnya dan masih terdapat kesalahan atau tidak. [2]

5. Operation and Maintenance Ini merupakan tahap terakhir dalam model waterfall. Ini

merupakan fase siklus yang paling lama. Pemeliharaan mencakup koreksi dari berbagai

error yang tidak ditemukan tahaptahap sebelumnya disamakan dengan sistem kode

garis (barcode) sebagaimana yang digunakan saat ini.[1]

Gambar 2. Model Waterfall

3.2 Analisis Sistem (System Analysis)

Tahap selanjutnya setelah dilakukan perencanaan adalah melakukan analisis terhadap sistem

yang berjalan saat ini untuk diidentifikasi kekurangan-kekurangan dari sistem yang berjalan,

sehingga pada tahapan ini dilakukan analisis terhadap sistem yang berjalan.

3.2.1 Sistem absensi yang berjalan

Sistem absensi siswa yang berjalan adalah sebagai berikut:

1. Setiap guru mata pelajaran mengajar akan memanggil satu persatu siswa atau guru akan

menyerahkan form absensi kepada siswa yang ditunjuk

2. Siswa akan menadai form absensi kehadiran teman-temannya dan menyerahkan kembali

kepaga guru mata pelajaran.

Page 6: SISTEM APLIKASI ABSENSI SISWA BERBASIS FINGERPRINT …

JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848

62

3. Setiap akan melaksanakan ujian tengah semester dan ulangan umum, guru No HP akan

membuat laporan kehadiran masing-masing No HP per mata pelajaran dan diserahkan

kepada wali No HP.

4. Wali No HP akan melakukan evaluasi dan pembinaan terhadap siswa yang kehadirannya

dibawah 70% untuk meningkatkan giat belajarnya.

Gambar 3. Diagram Alir Dokumen Absensi Siswa Pada SMK YASMIDA Ambarawa

Sistem penyampaian ketidakhadiran siswa yang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Setiap periode, wali No HP merekap data kehadiran siswa dan memilih data kehadiran siswa

yang kurang dari 70%.

2. Berdasarkan data tersebut, wali No HP membuat surat peringatan untuk masing-masing

siswa yang bermasalah tersebut dan dilaporkan kepada kepala sekolah untuk ditandatangani

dan diteruskan kepada wali murid masing-masing untuk dilakukan tindakan pembinaan

kedisiplinan siswa.

Gambar 4. Diagram Alir Dokumen Pelaporan Absensi Siswa SMK

Page 7: SISTEM APLIKASI ABSENSI SISWA BERBASIS FINGERPRINT …

JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848

63

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Sistem yang diusulkan dijelaskan menggunakan Konteks diagram dan data flow diagram

(DFD). Diagram konteks yang diusulkan dapat dilihat pada Gambar 4

Gambar 5. Diagram Konteks Sistem

Gambar 6. DFD Level 0

Gambar 7. DFD Level 1 Proses 1

Sistem Informasi

Kedisiplinan Siswa SMK YASMIDA

Ambarawa

Wali kelas siswa

Wali murid

Page 8: SISTEM APLIKASI ABSENSI SISWA BERBASIS FINGERPRINT …

JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848

64

Gambar 8. DFD Level 1 Proses 2

c. Relasi Antar Tabel

Relasi antar tabel database yang diusulkan dijelaskan seperti pada Gambar 9 Struktur tabel

Fingerprint_T Nama Database : Absensi_Siswa

Gambar 9. Struktur Tabel Fringerprint

4.2 Implementasi

Setelah merancang sistem yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi, maka tahap selanjutnya

adalah proses instalasi database yang digunakan untuk penyimpanan data. Perangkat keras, dan

aplikasi pendukung yang digunakan sistem absensi Lingkungan SMK Yasmida Ambarawa

adalah :

1. Hardware

• Prosesor : Minimal Pentium IV 1 GHZ.

• RAM : Minimal 512 MB.

• Kabel Data : USB Port.

• Modem : Huawei e220

• Hardisk : Minimal 200 Mb.

• Alat Finger Print : Flex Code U Are U.

2. Software

Page 9: SISTEM APLIKASI ABSENSI SISWA BERBASIS FINGERPRINT …

JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848

58

• Driver Finger Print Flex Code U Are U.

• Microsoft Windows XP OS

• MySQL 5.0.

• Xampp Web Server min 1.7.1

• Visual basic 6.0. beserta ActiveX pendukung antara lain (button7.ocx, konektor

database, odbc, dan font segoe ui).

1. System Login

Halaman login disini berfungsi sebagai pintu gerbang untuk dapat memakai Aplikasi Sistem

Informasi Absensi Siswa yang bersifat multi user. Login yang di lakukan Super Admin dapat

melihat seluruh data secara lengkap, dan dapat mengoperasikan seluruh menu pada sistem ini.

Gambar 10. Menu login

2. Menu Utama

Dalam menu utama ini berisikan menu, yaitu menu master, menu transaksi, menu laporan dan

keluar, gambar selengkapnya ditunjukkan ada gambar 9

Gambar 11. Tampilan halaman utama

3. Menu Master

Pada menu data terdapat submenu yaitu data siswa, verifikasi data finger, create day dan input

data hari libur. Submenu ini digunakan untuk mengakses form inputan data siswa, verifikasi

data finger, create day dan input data hari libur. Selengkapnya dtunjukkan pada gambar 10.

Page 10: SISTEM APLIKASI ABSENSI SISWA BERBASIS FINGERPRINT …

JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848

59

Gambar 12. Menu master

4. Menu Transaksi

Pada menu data terdapat sub menu yaitu data transaksi absensi siswa, absensi adm dan sms

gateway. Submenu ini digunakan untuk mengakses form transaksi absensi siswa, absensi adm

dan sms gateway. Selengkapnya ditunjukkan pada gambar 11

Gambar 13. Menu transaksi

5. Menu Laporan

Pada menu laporan terdapat submenu yaitu laporan data siswa, laporan data hari absen dan

laporan data absensi siswa. Submenu ini digunakan untuk mengakses form output laporan data

siswa, laporan data hari absen dan laporan data absensi siswa. Selengkapnya ditunjukkan pada

gambar 12

Page 11: SISTEM APLIKASI ABSENSI SISWA BERBASIS FINGERPRINT …

JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848

60

Gambar 14. Menu laporan

5. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, dan pembahasan yang di dapat maka dapat di ambil beberapa

kesimpulan, aplikasi pencatatan kehadiran menggunakan sidik jari ini bisa merekapitulasi

kehadiran siswa, dan meningkatkan kedisiplinan siswa menjadi lebih baik. Dengan aplikasi ini

diharapkan akan semakin memupuk sikap disiplin siswa/siswi dalam hal waktu karena secara

tidak langsung aplikasi ini akan menumbuhkan sikap mental tepat waktu pada siswa/siswi.

Aplikasi yang dibuat menggunakan bahasa pemograman visual basic 6.0 dengan database SQL

Server 2000 dan barbasis jaringan sehingga dapat diakses oleh bagian-bagian yang terkait.

DAFTAR PUSTAKA

Darmawan, Abdi. (2016). Sistem Absensi Dan Pelaporan Berbasis Fingerprint Dan Sms

Gateway, Jurnal Sistem Informasi dan Telematika Darmajaya, Vol. 7 No. 1, Oktober

2016

Parlika, Rizki. (2014). Sistem Absensi Sidik Jari Terintegrasi Sms Gateway Berbasis Desktop

Menggunakan Visual Basic Dan Mysql, Fakultas Teknologi Industri, UPN Veteran Vol.

IX No. 2 JUNI 2014.

Sulistiyowati, Istri. (2012). Perancangan Dan Implementasi Aplikasi Berbasis Sms Gateway Sebagai Media Informasi Absensi Siswa Di Smp Negeri 1 Tambak, Jurnal Telematika Vol. 5 No.1 Februari 2012, STMIK AMIKOM, Purwokerto.

Ibrahim, Ali. (2011). Pengembangan Sistem Informasi Monitoring Tugas Akhir Berbasis Short

Message Service (SMS) Gateway di Fasilkom Unsri, Volume. 1 Nomor. 2 September

2011, Palembang.

Rozikin, Khoirur. (2014). Pengaruh Sistem Presensi Dengan Deteksi Sidik Jari dan SMS

Gateway Terhadap Tingkat Membolos Siswa, Universitas Dian Nuswantoro, Semarang.

Wiharto, Yudi. (2011), Sistem Informasi Akademik Berbasis SMS Gateway, Jurnal Teknologi

dan Informatika, Volume 1 Nomor 1 Januari 2011, Palembang.

Setiawan.A., dkk. (2006), Perancangan Dan Pembuatan Sistem Layanan SMS Untuk

Administrasi Akademik Universitas Petra, Jurnal Informatika, Volume 7 Nomor 1 Mei

2006.

Page 12: SISTEM APLIKASI ABSENSI SISWA BERBASIS FINGERPRINT …

JPGMI, Vol. 6, No. 2, November 2020 Hal [57-61] ISSN : 2477-1848

61

Zahra. (2011), Sistem Pendaftaran Pelatihan Dilembaga Pengembangan Pendidikan (LPP)

Universitas 11 Maret Menggunakan SMS Gateway, Program Diploma III Ilmu

Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pngertahuan alam, Universitas 11 Maret.

Triyono, J. (2010) Pelayanan KRS Online Berbasis SMS, Jurnal Teknologi, Volume 3 Nomor

1 Juni 2010.

Yunianto, 2006, Info Linux Buku Mini Membangun Aplikasi SMS Gateway di Linux, Dian

Rakyat, Jakarta.

Suprihadi, Atik Setiyanti, dkk. (2012), Perancangan Sistem Absensi Siswa Berbasis Sms

Gateway Studi Kasus Smu Negeri 2 Ambon, Program Studi Sistem Informasi,

Universitas Kristen Satya Wacana, Semarang.