SIKAP SISWA TERHADAP MAHASISWA
PRAKTIKAN PPL
Studi Kasus: SMK BOPKRI 1 dan SMA GAMA Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun :
K U R N I A T I
011334002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
Sebelum kedua telapak kaki seseorang menetap dihari Kiamat akan ditanyakan tentang empat hal lebih dulu:
Pertama è tentang Umurnya, untuk apa dihabiskan? Kedua è tentang Masa Mudanya, untuk apa digunakan? Ketiga è tentang Hartanya, dari mana Ia peroleh & dibelanjakan untuk apa?
Keempat è tentang Ilmunya, apa saja yang Ia amalkan dengan ilmunya itu?
(HR. Bukhari-Muslim)
“Pelajarilah Ilmu: barang siapa yang mempelajarinya karena ALLAH, itu taQwa; Menuntunnya, itu Ibadah; Mengulang2nya, itu Tasbih; Membahasnya, itu Jihad; Mengajarkannya kepada orang yang tidak tahu, itu Sedekah; Memberikannya kepada Ahlinya, itu mendekatkan diri kepada TUHAN.”
(Abusy Syaikh Ibnu Habban)
Masa lalu itu berharga, Tapi tidak cukup berharga untuk menghalangi masa depan.
(Kahlil Gibran)
Jika benar-benar menghendaki sesuatu, Kita harus membuat keputusan positif. Sekedar berharap, Tak akan membuat keinginan terwujud.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERSEMBAHAN
Dengan segala Rasa Chayankku & Rasa Syukurku Kepada ALLAH SWT, Skripsi ini dengan Hati yang Tulus & Ikhlas Spesial kupersembahkan Untuk:
♥ Ibunda & Ayahanda ♥ Kakak-kakakku ♥ Adik-adikku ♥ Ponakan-ponakanku ♥ Almamaterku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 2 Juni 2008
Penulis
K U R N I A T I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
SIKAP SISWA TERHADAP MAHASISWA PRAKTIKAN PPL Studi Kasus pada SMK BOPKRI 1 dan SMA GAMA Yogyakarta
K U R N I A T I Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2008
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL ditinjau dari: 1) Jenis Kelamin, 2) Status Sosial Ekonomi Orang Tua, dan 3) Motivasi Belajar Siswa di Kelas.
Populasi dari penelitian ini sebanyak 61 orang dari siswa-siswi SMK BOPKRI 1 dan 95 orang dari siswa-siswi SMA GAMA Yogyakarta. Jumlah sampel yang digunakan adalah 42 orang siswa-siswi SMK BOPKRI 1 dan 45 orang siswa-siswi SMA GAMA Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Cluster Sampling. Metoda analisis data yang digunakan adalah ANOVA dengan menggunakan program SPSS (Statistical Program fot Social Science) versi 12.0 dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tidak ada perbedaan yang signifikan antara sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL ditinjau dari jenis kelamin baik di SMK BOPKRI 1 (F-Prob = 0,709) maupun di SMA GAMA Yogyakarta (F-Prob = 0,506). (2) Tidak ada perbedaan yang signifikan antara sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL ditinjau dari status sosial ekonomi orang tua baik di SMK BOPKRI 1 (F-Prob = 0,725) maupun di SMA GAMA Yogyakarta (F-Prob = 0,728). (3) Tidak ada perbedaan yang signifikan antara sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL ditinjau dari motivasi belajar siswa di kelas baik di SMK BOPKRI 1 (F-Prob = 0,657) maupun di SMA GAMA Yogyakarta (F-Prob = 0,439).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
STUDENTS’ ATTITUDE TOWARDS TEACHING PRACTICE STUDENTS A Case Study in “SMK BOKPRI 1” and “SMA GAMA” Yogyakarta
K U R N I A T I Sanata Dharma University
Yogyakarta 2008
This research aimed at knowing the difference of students’ attitude towards teaching practice students, based on: 1) Sex, 2) Parents’ social-economic status, and 3) Motivation to study.
Population in this research was 61 students of “SMK BOPKRI 1” and 95 students of “SMA GAMA” Yogyakarta. While, samples in this research were 42 students of “SMK BOPKRI 1” and 45 students of “SMA GAMA” Yogyakarta. The data collecting techniques applied in this research were questionnaire and interviews; the data was analyzed with ANOVA using SPSS (Statistical Program for Social Science) version 12.0 with significance level of 0,05.
The results of this research suggested that (1) There was no significant differences in students’ attitude towards teaching practice students based on students sex both in “SMK BOPKRI 1” (F-Prob=0,709) and “SMA GAMA” Yogyakarta (F-Prob=0,506). (2) There was no significant differences in students’ attitude towards teaching practice students based on parents’ social-economic status both in “SMK BOPKRI 1” (F-Prob=0,725) and “SMA GAMA” Yogyakarta (F-Prob=0,728). (3) There was no significant differences in students’ attitude towards teaching practice students based on motivation to study both in “SMK BOPKRI 1” (F-Prob=0,657) and “SMA GAMA” Yogyakarta (F-Prob=0,439).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul Sikap Siswa Terhadap Mahasiswa Praktikan PPL dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan meraih Gelar Sarjana
Pendidikan di Universitas Sanata Dharma Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan dan dorongan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. ALLAH. SWT, Terima kasih telah diberikan kesehatan secara fisik
maupun batin, selalu melindungiku, selalu memberikan jalan keluar disetiap
masalah yang sedangku hadapi. Terima kasih atas segala Limpahan Rahmat
dan Anugrah-Nya.
2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D selaku Dekan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
3. Bapak Yohanes Harsoyo. S.Pd, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan ijin
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
4. Bapak Laurentius Saptono. S.Pd, M.Si selaku ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi yang telah banyak membantu, memberikan masukan, memberikan
semangat dan dukungan sehingga skripsi ini terselesaikan dengan baik.
5. Bapak S. Widanarto P., S.Pd., M.Si selaku Dosen pembimbing yang selalu
memberikan banyak masukan, selalu sabar dan tak pernah lelah dalam
membimbing dan mengarahkan penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
6. Seluruh Staff Dosen Sanata Dharma khususnya Program Studi Pendidikan
Akuntansi yang telah membimbing dan memberikan bekal ilmu kepada penulis
selama menempuh studi.
7. Seluruh Karyawan Perpustakaan Unv. Sanata Dharma yang telah menyediakan
buku-buku yang di perlukan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Kepala Sekolah SMK BOPKRI 1 dan SMA GAMA Yogyakarta yang telah
memberikan kesempatan pada penulis untuk mengadakan penelitian.
9. Siswa/i kelas II SMK BOPKRI 1 dan SMA GAMA Yogyakarta yang telah
membantu penulis mengisi kuesioner. Terima kasih semua.
10. Ibunda dan Ayahanda yang terkasih, tersayang dan yang segala-galanya yang
telah banyak bersabar, berdo’a, dan yang tak henti-henti memberikan semangat
dan dukungan baik secara moriil maupun materiil sehingga skripsi ini selesai
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
11. Kakak-kakakku tersayang, yang selalu dengan sabar memberikan dukungan
serta perhatian sehingga skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik.
12. Adik-adikku tersayang yang selalu mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini.
Untuk adikku cici, tetap semangat dan tetap berjuang. Good Luck for you.
13. Ponakan-ponakanku, makasih chayank atas do’anya. Canda tawa kalian selalu
ku rindu dan menambah semangat baru untuk tetap semangat dalam
penyelesaian skripsi ini.
14. Teman-teman PAK 2001, 2002, 2003 yang sudah lulus maupun yang belum
lulus, terima kasih atas kerjasama dan kebersamaan serta dukungannya. Ayo
yang belum lulus, tetap semangaaaatt….
15. Temen-temen KSR PMI unit VI dan KSR PMI Cabang Kota Yogyakarta, yang
tidak bisa disebutin satu persatu yang telah banyak memberikan semangat dan
dukungan. Thanks for ALL. Jangan lupa KORSA ya.... KORSA bukan hanya
untuk CATA... Hehehe.
16. Temen-temen Asrama Putri Palem yang telah banyak memberikan semangat
dan dukungan serta kebersamaannya. Makasih telah di beri kesempatan kenal
dengan kalian.
17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu di sini yang telah banyak
memberikan masukan dan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Semua yang berhubungan dengan skripsi ini menjadi tanggungjawab
penulis. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu segala kritik dan saran penulis terima dengan senang hati, sebagai
upaya penyempurnaan skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pembaca
umumnya dan bagi mahasiswa Sanata Dharma pada khususnya.
Penulis
K U R N I A T I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... . i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. . ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ . iii
MOTTO .............................................................................................................. . iv
PERSEMBAHAN ............................................................................................... . v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. . vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................. . vii
ABSTRAK .......................................................................................................... . viii
ABSTRACT ......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ . x
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... . xviii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xx
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. . 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................. . 1
B. Batasan Masalah ......................................................................... . 4
C. Rumusan Masalah ....................................................................... . 4
D. Tujuan penelitian ........................................................................ . 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
E. Manfaat penelitian ...................................................................... . 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... . 6
A. Sikap ........................................................................................... . 6
B. Program Pengalaman Lapangan ................................................. . 22
C. Profesi Guru ................................................................................ . 30
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap siswa terhadap
mahasiswa praktikan PPL ........................................................... . 31
E. Penelitian Terdahulu ................................................................... . 35
F. Kerangka Berpikir ........................................................................ 36
G. Hipotesis ..................................................................................... . 39
BAB III. METODA PENELITIAN .................................................................. . 40
A. Jenis Penelitian ............................................................................. 40
B. Obyek dan Subyek Penelitian ..................................................... . 40
C. Populasi Penelitian ...................................................................... . 41
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran ........................................... . 42
E. Teknik Pengumpulan data ............................................................ 51
F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas ........................................... . 52
G. Uji Prasyarat Analisis ................................................................. . 58
H. Pengujian Hipotesis .................................................................... . 60
BAB IV. GAMBARAN UMUM ...................................................................... . 62
A. SMK BOPKRI 1 Yogyakarta ....................................................... 62
1. Sejarah Singkat Sekolah ....................................................... . 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
2. Visi dan Misi Sekolah ........................................................... . 64
3. Struktur Organisasi sekolah .................................................. . 65
4. Nama Perangkat Sekolah ...................................................... . 65
5. Daftar Jumlah Siswa ............................................................... 67
6. Fasilitas Belajar ...................................................................... 67
B. SMA GAMA Yogyakarta ........................................................... . 69
1. Sejarah Singkat Sekolah ....................................................... . 69
2. Visi dan Misi Sekolah ........................................................... . 70
3. Struktur Organisasi sekolah .................................................. . 71
4. Nama Perangkat Sekolah ...................................................... . 71
5. Daftar Jumlah Siswa ............................................................. . 73
6. Fasilitas Belajar ...................................................................... 73
C. Kegiatan Mahasiswa PPL ........................................................... . 75
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ....................................... . 77
A. Deskripsi Data .............................................................................. 77
1. Komposisi Responden .......................................................... . 78
2. Komposisi Sikap ................................................................... . 90
3. Variabel Penelitian ................................................................ . 98
B. Pengujian Analisis Prasyarat ........................................................ 102
1. Uji Normalitas ........................................................................ 102
2. Uji Homogenitas ................................................................... . 105
C. Pengujian Hipotesis Penelitian ................................................... . 108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
D. Pembahasan .................................................................................. 114
BAB VI. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN ....................... . 120
A. Kesimpulan ................................................................................. . 120
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 121
C. Saran ........................................................................................... . 121
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Konsepsi skematik Rosenberg & Hovland mengenai sikap (adaptasi
dari Fishbein & Ajzen, 1975:340) ...................................................... 8
Gambar 2. Terbentuknya sikap ............................................................................. 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR TABEL
Tabel I. Kisi-kisi koesioner ............................................................................. . 44
Tabel II. Pernyataan positif dan negatif komponen sikap ................................. 44
Tabel 1.1 Pengujian validitas sikap siswa terhadap mahasiswa
praktikan PPL ..................................................................................... 54
Tabel 1.2 Pengujian validitas motivasi intrinsik ............................................... . 56
Tabel 1.3 Pengujian validitas motivasi ekstrinsik .............................................. 56
Tabel 2.1 Pengujian reliabilitas masing-masing variabel ................................. . 58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Instrumen ...................................................................................... . 123
Lampiran 2. Data Pra Penelitian ....................................................................... . 130
Lampiran 3. Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 134
Lampiran 4. Data Induk Penelitian ................................................................... . 141
Lampiran 5. Daftar Distribusi Frekuensi .......................................................... . 148
Lampiran 6. Kategori Kecenderungan Variabel ............................................... . 169
Lampiran 7. Uji Normalitas .............................................................................. . 176
Lampiran 8. Uji Homogenitas dan ANOVA ...................................................... . 180
Lampiran 9. Perhitungan Manual Homogenitas dan ANOVA .......................... . 190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, pendidikan
menduduki peranan penting, sehingga perlu mendapatkan prioritas tinggi dalam
pembangunan masyarakat.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber
daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran (Muhibin,1995:1). Dengan
demikian, dapat dipastikan bahwa yang menjadi komponen utama dalam kegiatan
proses belajar mengajar, yang ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya
manusia yang potensial di bidang pembangunan adalah guru. Oleh karena itu guru
yang merupakan salah satu unsur di bidang kependidikan harus berperan serta secara
aktif dan mendapatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional sesuai dengan
tuntutan masyarakat yang semakin berkembang.
Moh. User Usman (1990:5) berpendapat bahwa semakin jelas dan nyata para
guru melaksanakan fungsinya, semakin terjamin tercipta dan terbinanya kesiapan dan
keandalan seseorang sebagai manusia pembangunan. Hal ini menunjukkan bahwa
guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan yang
memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini mestinya tidak dapat
dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan walaupun kenyataannya
masih terdapat dilakukan orang di luar bidang kependidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Selanjutnya untuk menyiapkan tenaga yang handal agar dapat memenuhi
kebutuhan akan tenaga pendidik yang profesional maka sejak dini harus dipersiapkan
tenaga pendidik yang berkualitas. Dengan demikian, untuk dapat menjadi tenaga
pendidik yang profesional seseorang harus mengikuti pendidikan di Perguruan Tinggi
khususnya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Mahasiswa FKIP di
tuntut untuk melakukan praktik mengajar di sekolah-sekolah baik SMU maupun di
SMK.
Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah suatu program dalam
pendidikan pra jabatan guru, yang dirancang untuk melatih para calon guru
menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan terintegrasi, sehingga setelah
menyelesaikan pendidikannya mereka siap untuk secara mandiri mengemban tugas
sebagai guru (Pedoman Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan).
Sebagai pengemban tugas profesional, seorang calon guru tidak hanya tau dan
memahami tugasnya, namun jauh lebih penting daripada itu adalah mampu
melaksanakan tugasnya sebagai guru. Kemampuan untuk melaksanakan tugas sebagai
guru inilah yang dibentuk melalui PPL.
Dengan adanya kegiatan PPL, diharapkan mahasiswa praktikan dapat
mengenal sekolah tempat praktik, baik lingkungan fisik, administratif dan akademik,
juga mampu menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan terintegrasi
dalam situasi nyata dibawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing,
sehingga mampu menarik pelajaran dari pengalamannya selama latihan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Setelah mengetahui fenomena di atas maka penulis merasa tertarik untuk
mengetahui secara dekat salah satu objek sampel di SMK dan SMA yang ada di kota
Yogyakarta. Bagaimanakah sebenarnya sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan
PPL, karena dari sikap siswa baik yang positif maupun negatif terhadap mahasiswa
akan berpengaruh dalam diri mahasiswa itu sendiri.
Berawal dari sikap positif, siswa ikut aktif dalam mengikuti pelajaran di kelas.
Misal, rajin membaca dan berdiskusi, rajin mengerjakan tugas yang diberikan oleh
mahasiswa praktikan PPL, aktif bertanya dan sikap positif lainnya yang mendukung
kegiatan mengajar mahasiswa PPL. Dalam hal ini diharapkan mahasiswa PPL lebih
termotivasi untuk menekuni studinya sebagai calon guru dan lebih mengembangkan
kemampuan mengajarnya.
Sebaliknya dari sikap negatif, tidak adanya penghargaan terhadap mahasiswa
praktikan PPL. Wujud konkrit dari sikap ini antara lain dapat berupa siswa
meninggalkan kelas sewaktu ada mahasiswa praktikan PPL, membuat ramai kelas,
mengganggu teman belajar, tidak mendengarkan dan tidak mematuhi aturan-aturan
yang ada, serta tindakan-tindakan destruktif lainnya. Kondisi ini akan berpengaruh
pada perasaan dan emosi sehingga mahasiswa tersebut tidak termotivasi untuk
menjadi seorang calon guru yang baik bahkan tidak berkeinginan untuk menjadi guru.
Masalah yang akan timbul, mahasiswa menjadi malas, dalam mengajar mahasiswa
tidak menguasai materi sehingga penyampaian materi kepada siswa sering salah dan
sering menggunakan bahasa yang salah atau baku. Hal ini mengakibatkan
terganggunya proses belajar mengajar dan tidak tercapainya tujuan instruksionalnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Lain halnya apabila mahasiswa praktikan PPL siap memberikan materi. Maka
masalah-masalah yang timbul dapat diatasi dengan baik, sehingga proses belajar
mengajar berlangsung sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Oleh karena persoalan-
persoalan tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “SIKAP SISWA TERHADAP MAHASISWA PRAKTIKAN PPL”
B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini, penulis membatasi pada mahasiswa praktikan PPL yang
berasal dari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penelitian ini hanya meneliti
apakah ada perbedaan antara sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL. Dalam
hal ini, banyak faktor yang mempengaruhi sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan
PPL. Namun penelitian ini membatasi pada faktor jenis kelamin, status sosial
ekonomi orang tua, dan motivasi belajar siswa di kelas.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL
berdasarkan jenis kelamin ?
2. Apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL
berdasarkan status sosial ekonomi orang tua ?
3. Apakah ada perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL
berdasarkan motivasi belajar siswa di kelas ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL
berdasarkan jenis kelamin.
2. Untuk mengetahui perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL
berdasarkan status sosial ekonomi orang tua.
3. Untuk mengetahui perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL
berdasarkan motivasi belajar siswa di kelas.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukkan yang
berguna dalam proses belajar mengajar.
2. Bagi Mahasiswa Praktikan
Hasil pene litan ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan untuk lebih
menghargai kegiatan PPL sebagai kegiatan yang penting.
3. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi sarana untuk menerapkan disiplin
ilmu yang diterima dan hasilnya dapat menambah wawasan serta informasi.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi dan
informasi, khususnya mengenai kegiatan PPL yang dilaksanakan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. SIKAP
1. Pengertian Sikap
Sikap manusia atau untuk singkatnya kita sebut sikap, telah
didefinisikan ke dalam berbagai versi oleh para ahli. Dari berbagai devinisi
tersebut pada umumnya dapat dimasukkan ke dalam tiga kerangka pemikiran
berikut ini:
a. Kerangka pemikir yang pertama diwakili oleh para ahli psikologi seperti
Louis Thurstone (1928), Rensis Likert (1932), Charles Osgood, dan
Berkowitz (dalam Saifuddin Azwar 2003:4) menurut mereka, sikap suatu
bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu
objek adalah perasaan mendukung atau memihak (favorable) maupun
perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek
tersebut. Secara lebih spesifik, Thurstone sendiri mempormulasikan sikap
sebagai derajat afek positif atau afek negatif terhadap suatu objek
psikologis.
b. Kelompok pemikir yang kedua diwakili oleh para ahli seperti Chave
(1928), Lapierre (1931), Mead (1934), dan Gorden Allport (1935) (dalam
Saifuddin Azwar, 2003:5) menurut kelompok pemikiran ini, sikap
merupakan semacam kesiapan untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya
respon. Lapierre mendefinisikan sikap sebagai suatu pola perilaku,
tendensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri
dalam situasi sosial atau secara sederhana, sikap adalah respon terhadap
stimulus sosial yang telah terkondisikan.
c. Kelompok pemikir yang ketiga adalah kelompok yang berorientasi
kepada skema triadik (triadik scheme) menurut kerangka pemikir ini suatu
sikap merupakan konsentrasi komponen-komponen kognitif, afektif, dan
konatif yang saling berorientasi dalam memahami, merasakan dan
berperilaku terhadap suatu objek. Secord & Backman (1964) (dalam
Saifuddin Azwar, 2003:5) mendefinisikan sikap sebagai keteraturan
tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi
tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek dilingkungan sekitarnya.
Di samping pembagian kerangka pemikiran tradisional terurai di atas,
di kalangan para ahli psikologi sosial mutakhir terdapat pula klasifikasi
pemikiran tentang sikap dalam dua pendekatan seperti berikut ini:
a. Pendekatan yang pertama memandang sikap sebagai kombinasi reaksi,
afeksi, perilaku dan kognitif terhadap suatu objek. Ketiga komponen
tersebut secara bersamaan mengorganisasikan sikap individu. Pada uraian
di atas di kenal dengan nama skema triadik, disebut juga pendekatan
tricomponent. Perhatikan skema gambar berikut ini: (Saifuddin Azwar,
1988:8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Gambar 1: Konsepsi skematik Rosenberg & Hovland mengenai sikap
(adaptasi dari Fishbein & Ajzen, 1975:340)
Dalam skema gambar 1 terlihat bahwa sikap seseorang
terhadap sesuatu objek selalu berperanan sebagai perantara antara
responsnya dan objek yang bersangkutan. Respons diklasifikasikan dalam
tiga macam, yaitu respons kognitif (respons perseptual dan pernyataan
mengenai apa yang diyakini), respons afektif (respons syaraf simpatetik
dan pernyataan afeksi), serta respons konatif atau perilaku (respons berupa
tindakan dan pernyataan mengenai perilaku). Masing-masing klasifikasi
Variabel independen yang dapat diukur
Variabel intervening
Variabel dependen yang dapat diukur
STIMULASI (individu, situasi, isu sosial, kelompok sosial, dan objek sikap lainnya.
SIKAP
AFEKSI
KOGNISI
KONASI
• Respons syaraf simpatetik.
• Pernyataan lisan tentang afek.
• Respons perceptual.
• Pernyataan lisan tentang keyakinan.
• Tindakan yang tampak.
• Pernyataan lisan mengenai perilaku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
respons ini berhubungan dengan ketiga komponen sikapnya (dalam
Saifuddin Azwar, 1988)
b. Pendekatan kedua timbul karena adanya ketidakpuasan atas penjelasan
mengenai inkonsistensi yang terjadi diantara ketiga komponen yaitu
komponen kognitif, afektif, dan perilaku dalam membentuk sikap. Oleh
karena itu pengikut pendekatan ini memandang perlu untuk membatasi
konsep sikap hanya pada aspek afektif saja (single component). Definisi
yang mereka ajukan mengatakan bahwa sikap tidak lain adalah ‘afek atau
penilaian-positif atau negatif- terhadap suatu objek’. Pengikut pendekatan
ini adalah Fishbein & Ajzen (1980), Oskamp (1977), Petty & Cacioppo
(1981), Brehm & Kassin (1990) (dalam Saifuddin Azwar, 2003:6).
Sedangkan menurut pendapat Ngalim Purwanto (1984:136) sikap
(attitude) adalah suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu cara
kecenderungan untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap suatu perangsang
atau situasi yang dihadapi. Sebagai reaksi maka sikap akan selalu
berhubungan dengan dua alternatif, yaitu senang atau tidak senang terhadap
suatu objek, melaksanakan atau menjauhi suatu objek.
Selain itu, Ellis (dalam Ngalim Purnomo, 1984:136) mengemukakan
pendapat tentang sikap sebagai berikut:
Attitude involve some knowledge of situation. However, the essential aspect of the attitude is found in the fact that some characteristic feeling or emotion is experienced, and as we would accordingly expect, some definite tendency to action is associated.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
2. Fungsi Sikap
Menurut Katz (dalam Bimo Walgito, 1991:110) sikap mempunyai
empat fungsi yaitu:
a. Fungsi Instrumental atau fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat.
Fungsi ini adalah berkaitan dengan sarana untuk mencapai tujuan. Orang
memandang sejauh mana objek sikap dapat digunakan sebagai alat dalam
rangka mencapai tujuannya, maka orang akan bersikap positif terhadap
objek tersebut. Demikian sebaliknya bila objek sikap menghambat dalam
pencapaian tujuan, maka orang akan bersikap negatif terhadap objek sikap
yang bersangkutan. Maka dari itu, fungsi ini disebut sebagai fungsi
manfaat (utility), yaitu sampai sejauh mana manfaat objek sikap dalam
rangka pencapaian tujuan. Fungsi ini juga disebut sebagai fungsi
penyesuaian, karena dengan sikap yang diambil oleh seseorang, orang
akan dapat menyesuaikan diri secara baik terhadap lingkungan sekitarnya.
b. Fungsi Ego
Ini merupakan sikap yang diambil oleh seseorang demi untuk
mempertahankan egonya. Sikap ini diambil oleh seseorang pada waktu
orang yang bersangkutan terancam keadaan dirinya atau egonya. Demi
untuk mempertahankan egonya orang yang bersangkutan mengambil sikap
tertentu. Misal, orang tua mengambil sikap tertentu untuk
mempertahankan egonya dalam keadaan terdesak pada saat diskusi dengan
anaknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
c. Fungsi Ekspresi Nilai
Fungsi ini menunjukkan sikap yang ada pada diri seseorang merupakan
jalan bagi individu untuk mengekspresikan nilai yang ada dalam dirinya.
Dengan mengekspresikan dirinya, seseorang akan mendapatkan kepuasan.
Dengan individu mengambil sikap tertentu terhadap nilai tertentu, ini
menggambarkan sistem nilai yang ada pada individu yang bersangkutan.
d. Fungsi Pengetahuan
Individu mempunyai dorongan untuk ingin mengerti, dengan pengalaman-
pengalamannya untuk memperoleh pengetahuan. Elemen-elemen dari
pengalamannya yang tidak konsisten dengan apa yang diketahui oleh
individu akan disusun kembali atau diubah sedemikian rupa hingga
menjadi konsisten. Ini berarti seseorang memiliki sikap tertentu terhadap
suatu objek, menunjukkan tentang pengetahuan orang tersebut terhadap
objek sikap yang bersangkutan.
3. Komponen Pembentukan Sikap
Sikap mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap yaitu:
a. Komponen kognitif (komponen konseptual), yaitu komponen yang
berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yaitu hal-hal yang
berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap.
b. Komponen afektif (komponen emosional), yaitu komponen yang
berhubungan dengan rasa senang atau rasa tidak senang terhadap objek
sikap. Rasa senang merupakan hal positif, sedangkan rasa tidak senang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
merupakan hal negatif. Komponen ini menunjukkan arah sikap, yaitu
positif dan negatif.
c. Komponen konatif (kompoenen perilaku), yaitu komponen yang
berhubungan dengan kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang
terhadap sikap (Bimo Walgito, 1994:110).
Menurut Allport (dalam Tri Dayakisni dan Hudaniah, 2003:96)
menjelaskan tiga komponen sikap:
a. Komponen kognitif
yaitu komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi yang
dimiliki seseorang tentang objek sikapnya. Dari pengetahuan ini kemudian
akan terbentuk suatu keyakinan tertentu tentang objek sikap.
b. Komponen afektif
yaitu komponen yang berhubungan dengan rasa senang dan rasa tidak
senang.
c. Komponen konatif
yaitu komponen yang merupakan kesiapan seseorang untuk berperilaku
yang berhubungan dengan objek sikap.
Selanjutnya, komponen sikap yang diutarakan oleh David Krech,
Richard S. Crutcfield dan Egerton L. Ballachey (1962) dalam buku yang
berjudul “individual in society” (dalam G. Mujiyana : Skripsi, 2005:18)
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
a. Komponen kognitif (the cognitive component)
Komponen ini merupakan suatu sikap yang terdiri dari kepercayaan
mengenai suatu objek tertentu. Kognisi yang melekat pada sistem sikap itu
merupakan kepercayaan evaluatif terhadap objeknya, baik yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan, baik atau buruk, dan lain- lain.
b. Komponen perasaan (the feeling component)
Komponen ini merupakan komponen perasaan yang menunjukkan adanya
emosi dalam hubungannya dengan objek. Suatu objek dapat dirasakan
menyenangkan atau tidak menyenangkan, disukai atau tidak disukai.
c. Komponen kecenderungan bertindak (the action tendency component)
Komponen ini mencakup kesiapan-kesiapan bertingkahlaku yang
berkaitan dengan objek sikap. Jika seseorang bersikap positif terhadap
suatu objek, maka ia cenderung mendukung objek tersebut, sebaliknya
apabila ia bersikap negatif ia cenderung tidak mendukung objek tersebut.
Komponen-komponen di atas berpengaruh terhadap kesiapan-kesiapan
bertindak seseorang dalam menghadapi suatu objek. Objek yang dihadapi
seseorang menentukan apakah sikap itu termasuk sikap individu atau sikap
sosial. Sikap individu adalah sikap yang terdapat pada seseorang dalam
hubungannya dengan kesukaannya atau ketidaksukaannya secara pribadi
terhadap suatu objek. Sedangkan sikap sosial adalah sikap yang terdapat pada
sekelompok orang dalam masyarakat atau seluruh masyarakat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dimanivestasikan dalam bentuk kegiatan yang sama dan dilakukan berulang-
ulang (dalam Onong Uchjana Effendy, 1983:92-93).
4. Ciri-ciri Sikap
a. Sikap itu dibawa sejak lahir
Ini berarti bahwa manusia pada waktu dilahirkan belum membawa sikap-
sikap tertentu terhadap suatu objek karena sikap tidak dibawa sejak
individu dilahirkan, melainkan terbentuk dalam perkembangan individu
yang bersangkutan. Oleh karena itu sikap dapat dipelajari dan dapat
berubah. Meskipun sikap dapat berubah, tetapi sikap mempunyai
kecenderungan yang stabil.
b. Sikap itu selalu berhubungan dengan objek sikap
Oleh karena itu, sikap selalu terbentuk atau dapat dipelajari dalam
hubungannya dengan objek tertentu, yaitu mulalui proses persepsi
terhadap objek tersebut. Hubungan yang positif atau negatif antara
individu dengan objek tertentu akan menimbulkan sikap tertentu pula dari
individu terhadap objek tersebut.
c. Sikap dapat tertuju pada satu objek, tetapi juga tertuju pada sekumpulan
objek-objek
Bila seseorang mempunyai sikap yang negatif pada seseorang, maka orang
tersebut juga akan mempunyai kecenderungan untuk menunjukkan sikap
yang negatif pula kepada kelompok di mana seseorang tersebut tergabung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
di dalamnya. Di sini terlihat adanya kecenderungan untuk
menggeneralisasikan objek sikap.
d. Sikap itu dapat berlangsung lama atau sebentar
Sikap ini menunjukkan kalau sesuatu sikap telah terbentuk dan telah
merupakan nilai dalam kehidupan seseorang, secara relatif sikap itu akan
lama bertahan pada diri orang yang bersangkutan. Sikap tersebut akan
sulit berubah dan kalaupun dapat berubah akan memakan waktu yang
relatif lama. Demikian pula sebaliknya, apabila sikap itu belum begitu
mendalam ada dalam diri seseorang maka sikap tersebut secara relatif
tidak bertahan lama dan akan mudah berubah.
e. Sikap itu mengandung faktor perasaan dan motivasi
Ini berarti bahwa sikap terhadap suatu objek tertentu akan selalu diikuti
oleh perasaan tertentu yang dapat bersifat positif (yang menyenangkan),
tetapi juga dapat bersifat negatif (yang tidak menyenangkan) terhadap
suatu objek tersebut. Disamping itu, sikap juga mengandung motivasi, ini
berarti bahwa sikap juga mempunyai daya dorong bagi individu untuk
berperilaku secara tertentu terhadap objek-objek yang dihadapinya (Bimo
Walgito, 1994:115).
Ciri-ciri sikap yang lain dikemukakan oleh Onong Uchjana Effendy
(1983:92) dalam bukunya yang berjudul “Psikologi Manajemen” sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
a. Sikap bukan merupakan pembawaan manusia sejak lahir, melainkan
terbentuk selama pekembangannya, sebagai akibat hubungannya dengan
objek-bojek di lingkungannya.
b. Sikap dapat berubah sebagai hasil interaksi antara seseorang dengan
orang lain, karena itu sikap adalah hasil pelajaran dari lingkungan dan
dapat dipelajari oleh lingkungan.
c. Sikap tidak berdiri sendiri, melainkan senantiasa mengandung relasi
dengan suatu objek. Objek tidak hanya satu jenis, melainkan bermacam-
macam sesuai dengan banyaknya objek yang menjadi perhatian orang
tersebut.
d. Sikap bersangkutan dengan dimensi waktu, yang berarti sikap hanya
cocok untuk situasi tertentu, yang belum tentu sesuai dengan waktu lain
karena itu sikap dapat berubah menurut situasi.
e. Sikap tidak dapat menghilang walaupun kebutuhan sudah dipenuhi.
f. Sikap mengandung faktor-faktor motivasi dan emosi. Sifat inilah yang
membedakan sikap dengan pengetahuan yang terdapat pada seseorang.
Pendapat yang sama dikemukakan oleh Sarlito W. Sarwono (1991:95)
menyatakan ciri-ciri sikap sebagai berikut:
a. Dalam sikap selalu terdapat subyek dalam obyek.
b. Dalam sikap tidak dibawa sejak lahir melainkan dipelajari dan di bentuk
melalui pengalaman-pengalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
c. Sikap tidak dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan
sekitarnya.
d. Dalam sikap tersangkut juga faktor motivasi dan perasaan.
e. Sikap tidak dapat menghilang walaupun kebutuhan sudah terpenuhi.
f. Sikap dapat bermacam-macam sesuai dengan banyak objek yang menjadi
perhatian orang yang bersangkutan.
5. Terbentuknya Sikap
Seperti telah dipaparkan di atas sikap tidak dibawa sejak lahir, tetapi
sikap dibentuk sepanjang perkembangan individu yang bersangkutan. Untuk
dapat menjelaskan bagaimana terbentuknya sikap akan jelas diikuti pada
bagan sikap berikut ini : (dalam Onong Uchjana Effendy, 1983:95)
Gambar 2: Terbentuknya sikap
Faktor internal - Fisiologis - Psikologis
SIKAP
Faktor eksternal - Pengalaman - Situasi - Norma-norma - Hambatan - Pendorong
REAKSI
Objek Sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Dari bagan tersebut di atas dapat dikemukakan bahwa sikap yang ada
pada diri seseorang akan dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu faktor
fisiologis dan psikologis serta faktor eksternal. Faktor eksternal dapat berujud
situasi yang dihadapi oleh individu, norma-norma yang ada dalam
masyarakat, hambatan-hambatan atau pendorong-pendorong yang ada dalam
masyarakat. Semuanya ini akan berpengaruh pada sikap yang ada pada diri
seseorang.
Pendapat lain menurut terbentuknya sikap yang dikemukakan oleh
Elita D. Nugroho adalah (1982:13):
a. Melalui pengalaman yang berulang-ulang, atau dapat pula melalui suatu
pengalaman yang disertai perasaan yang mendalam atau pengalaman
traumatik.
b. Melalui imitasi, peniruan dapat terjadi tanpa sengaja, dapat pula dengan
sengaja. Dalam hal terakhir individu harus mempunyai minat dan rasa
kagum terhadap model, selain itu diperlukan pula pemahaman dan
kemampuan untuk mengenal dan mengingat model yang hendak ditiru.
Peniruan ini akan terjadi lebih lancar bila dilakukan secara kolektif.
c. Melalui sugesti, di sini individu membentuk suatu sikap terhadap objek
tanpa alasan dan pemikiran yang jelas, tetapi semata-mata karena
pengaruh yang datang dari seseorang atau suatu yang mempunyai wibawa
dalam pandangannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
d. Melalui identifikasi, di sini individu meniru orang lain atau suatu badan
didasari suatu kerterikatan yang emosional sifatnya. Meniru dalam hal ini
lebih banyak dalam arti berusaha menyamai. Identifikasi seperti ini sering
terjadi antar anak dengan ayah, antara guru dengan muridnya dan lain- lain.
6. Pembentukan Sikap
Dalam hal ini yaitu interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk
pola sikap tertentu terhadap berbagai objek psikologis yang dihadapinya.
Menurut Saifuddin Azwar (1988:31) pembentukan sikap memiliki beberapa
faktor yang sangat mempengaruhi antara lain :
a. Pengaruh pengalaman pribadi
Apa yang dialami oleh seseorang akan ikut membentuk dan
mempengaruhi penghayatan seseorang tersebut terhadap stimulus sosial.
Tanggapan juga menjadi salah satu dasar terbentuknya sikap. Untuk dapat
mempunyai tanggapan dan penghayatan, seseorang harus mempunyai
pengalaman yang berkaitan dengan objek psikologis. Penghayatan tersebut
kemudian akan membentuk sikap, baik positif maupun negatif. Untuk
dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi harus
mempunyai kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah
terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang
melibatkan faktor emosional. Maka dalam situasi yang melibatkan emosi,
penghayatan pengalaman akan lebih mendalam dan lebih lama berbekas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b. Pengaruh kebudayaan
Kebudayaan dimana seseorang hidup dan dibesarkan mempunyai
pengaruh besar terhadap pembentukan sikap seseorang. Kebudayaan telah
mewarnai sikap anggota masyarakatnya karena kebudayaan pulalah yang
memberikan corak pengalaman individu- individu yang menjadi anggota
kelompok masyarakat.
c. Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Seseorang yang dianggap penting diharapkan persetujuannya bagi setiap
gerak tindak dan pendapat kita. Di antara orang yang dianggap penting
bagi individu adalah orang tua, orang yang status sosialnya lebih tinggi,
teman sebaya, teman dekat, guru, teman kerja, isteri atau suami dan lain-
lain. Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang
konfomis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting.
Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi
dan berkeinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap
penting tersebut.
d. Pengaruh media massa
Media massa tersebut terdiri dari televisi, surat kabar, majalah dan lain-
lain yang mempunyai pengaruh dalam pembentukan opini dan
kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi media massa
membawa pesan-pesan yang berisikan sugesti yang dapat mengarahkan
opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
memberikan landasan kognitif bagi terbentuknya sikap terhadap hal
tersebut.
e. Pengaruh lembaga pendidikan
Lembaga pendidikan dan lembaga agama mempunyai pengaruh dalam
pembentukan sikap dikarenakan keduanya meletakkan dasar pengertian
dan konsep moral dalam diri individu. Pemahaman akan baik dan buruk,
garis pemisahnya antara sesuatu yang boleh dan yang tidak boleh
dilakukan, diperoleh dari pendidikan dan dari pusat keagamaan serta
ajaran-ajarannya. Karena konsep moral dan ajaran agama sangat
menentukan sistem kepercayaan, maka tidaklah mengherankan kalau pada
gilirannya kemudian konsep tersebut ikut berperan dalam menentukan
sikap individu terhadap sesuatu hal.
f. Pengaruh faktor emosional
Tidak semua bentuk sikap yang ditentukan oleh situasi lingkungan dan
pengalaman pribadi seseorang. Kadang-kadang, semua bentuk sikap
merupakan pernyataan yang didasarkan oleh emosi, yang berfungsi
semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme
pertahanan ego. Sikap demikian dapat merupakan sikap yang sementara
dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang, akan tetapi dapat pula
merupakan sikap yang lebih persisten dan bertahan lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
B. Program Pengalaman Lapangan
1. Pengertian
Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah suatu program dalam
pendidikan pra jabatan guru yang dirancang untuk melatih para calon guru
menguasai kemampuan keguruan yang utuh dan terintegrasi, sehingga setelah
menyelesaikan pendidikannya mereka siap untuk secara mandiri mengemban
tugas menjadi guru (Panduan Program Pengalaman Lapangan: 1).
Sebagai pengemban tugas profesional seorang guru dituntut tidak
hanya tahu dan memahami tugasnya, namun jauh lebih penting daripada itu
adalah mampu melaksanakan tugas sebagai guru. Kemampuan untuk
melaksanakan tugas sebagai guru inilah yang dibentuk melalui PPL.
2. Tujuan PPL
Tujuan PPL adalah memberikan latihan bagi mahasiswa calon guru
agar mampu melaksanakan tugas sebagai guru. PPL bertujuan agar mahasiswa
calon guru (Sumedi, 1992:1) :
a. Mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif, serta akademik
sosial sekolah sebagai tempat kerjanya kelak.
b. Menguasai berbagai keterampilan mengajar terbatas
c. Mampu menerapkan berbagai ketrampilan keguruan secara utuh dan
terintegrasi dalam situasi nyata di bawah bimbingan para pembimbing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
d. Mampu menerapkan berbagai kemampuan keguruan secara utuh dan
terintegrasi dalam situasi sebenarnya dengan bimbingan yang minimal
atau tanpa bimbingan.
e. Mampu menarik pelajaran dari penghayatan dan pengalaman selama
latihan melalui refleksi yang merupakan salah satu ciri penting pekerjaan
profesional.
3. Pelaksanaan PPL
Pelaksanaan PPL bagi mahasiswa calon guru diawali dengan (Sumedi,
1992:4) :
a. Permintaan ijin kepada kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tingkat
propinsi.
b. Rapat koordinasi dikomunikasikan program keseluruhan PPL agar dapat
diketahui fungsi dan peran masing-masing dalam kegiatan PPL tersebut.
c. Mengkomunikasikan program kepada mahasiswa. Koordinator dan
pembimbing bersama-sama dosen pembimbing mengadakan pertemuan
dengan mahasiswa calon guru yang menjadi tanggung jawabnya,
dikomunikasikan program latihan keseluruhan.
d. Pelaksanaan latihan. Latihan PPL dibagi menjadi empat tahap yaitu
pengenalan lapangan, latihan ketrampilan mengajar, latihan terbimbing,
dan latihan mandiri.
e. Pelaksanaan ujian. Ujian dilaksanakan setelah praktikan selesai
melaksanakan praktik mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
4. Kegiatan
a. Mengenal sekolah tempat latihan PPL, pengenalan lapangan (sekolah
tempat praktikan melakukan PPL), merupakan tahap awal. Kegiatan
pengenalan lapangan ini sebaiknya sudah dilakukan pada semester-
semester sebelum kegiatan PPL secara terjadwal dimula, yaitu pada waktu
mahasiswa mengikuti mata kuliah yang berkaitan langsung dengan
kehidupan sekolah, seperti: perencanaan pengajaran, metodologi
pengajaran, pengelolaan kelas, dan bimbingan konseling.
Aspek-aspek kehidupan sekolah yang perlu dikenali melalui wawancara
dan instrumen observasi antara lain :
1. Keadaan fisik sekolah, lingkungan dan tata tertibnya.
2. Sarana, prasarana dan fasilitas, termasuk sumber belajar.
3. Jenis-jenis program ko- dan ekstra-kurikuler yang tersedia di sekolah.
4. Perangkat administrasi kelas dan sekolah.
5. Struktur organisasi dan personalia / kepegawaian sekolah.
6. Kehidupan sosial (hubungan antara siswa, guru, serta personalia lain)
dalam waktu belajar dan waktu istirahat.
7. Membuat peta kerawanan kelas yang mengikuti petunjuk-petunjuk
dari petugas yang berwenang.
b. Mengenal proses pembelajaran dan aktivitas siswa. Untuk menentukan
model pembelajaran, praktikan wajib mengobservasi proses pembelajaran
yang dilakukan guru pamong, minimal tiga kali, sedapat mungkin pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
kelas yang berbeda. Untuk menambah pengalaman pembelajaran,
praktikan wajib mengobservasi pembelajaran oleh sesama praktikan yang
berbeda dan untuk mengenali keterlibatan siswa praktikan mengobservasi
aktivitas siswa di dalam kelas.
c. Melaksanakan pembelajaran sendiri. Praktikan wajib melaksanakan
pembelajaran minimal delapan kali. Untuk itu praktikan wajib menyusun
satuan pembelajaran (SP). Penyusunan SP wajib dikonsultasikan dengan
guru pamong dan sedapat mungkin juga dikonsultasikan pada dosen
pembimbing.
d. Membuat alat peraga untuk kepentingan pengajaran.
e. Mengerjakan tugas administrasi atau ketatausahaan, dengan bimbingan
wali kelas dan kepala sekolah atau petugas lainnya, praktikan berlatih atau
berpartisipasi dalam kegiatan penyelenggaraan administrasi kepegawaian
dan administrasi kelas.
f. Berlatih atau berpartisipasi dalam pemeliharaan dan pendayagunaan
sarana pengajaran.
g. Berlatih atau berpartisipasi dalam pembinaan ko- dan ekstra-kurikuler
antara lain pengelolaan OSIS dan kepramukaan.
h. Menyelenggarakan kegiatan lain, antara lain : membimbing pengisian
majalah dinding, mengikuti upacara-upacara sekolah, mengikuti
pertemuan atau rapat-rapat sekolah, melaksanakan tugas piket.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
i. Menghadiri pertemuan dengan dosen pembiming dan membina hubungan
dengan sekolah. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka persiapan dan
pembekalan PPL di kampus, dan berbagai pengalaman dalam kelompok di
sekolah tempat praktik, minimal empat kali dalam periode PPL. Selama
PPL praktikan diharapkan mampu membina hubungan dengan personil
sekolah.
j. Membuat laporan, praktikan wajib membuat laporan (individual).
k. Menempuh ujian lisan oleh dosen pembimbing tentang pertanggung
jawaban laporan PPL.
5. Kawasan (domain) yang dilatihkan dalam PPL
Ada berbagai pandangan tentang pendidikan. Salah satunya adalah
pandangan B. Bloom dan kawan-kawan, yang sedikit banyak telah
mempengaruhi alam pikiran para pengembang pendidikan. Bloom dan kawan-
kawan telah memperkembangkan klasifikasi hiragis atau taksnonomi tujuan-
tujuan pendid ikan. Keseluruhan tujuan pendidikan dibagi menjadi tiga
kawasan atau domain, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. Kawasan yang
dilatihkan dalam PPL ini identik dengan komponen-komponen pembentukan
sikap.
Kawasan kognitif terdiri atas enam macam kemampuan yang disusun
secara hiragis dari yang paling sederhana sampai yang paling canggih atau
komplek sebagai berikut (Mudyahardjo, 1993:11) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
a. Pengetahuan, yaitu kemampuan mengingat kembali hal-hal yang telah
dipelajari.
b. Pemahaman, yaitu kemampuan menangkap makna atau arti sesuatu hal.
c. Penerapan, yaitu kemampuan mempergunakan hal-hal yang telah dipelajri
untuk menghadapi situasi-situasi baru dan nyata.
d. Analisis, yaitu kemampuan menjabarkan sesuatu menjadi bagian-bagian
sehingga struktus organisasi dapat dipahami.
e. Sintesis, yaitu keseluruhan yang memadukan bagian-bagian menjadi satu
keseluruhan yang berarti.
f. Penilaian, yaitu kemampuan memberikan harga sesuatu hal berdasarkan
kriteria intern atau kelompok atau kriteria ekstern atau yang ditetapkan
terlebih dahulu.
Kawasan afektif mencakup lima macam kemampuan emosional yang
disusun secara hiragis dari yang paling tidak mengikat diri pribadinya sampai
kepada yang sangat mengikat diri pribadinya, sebagai berikut (Mudyahardjo,
1993:12) :
a. Kesadaran, yaitu kemampuan untuk ingin memperhatikan sesuatu hal.
b. Partisipasi, yaitu kemampuan untuk turut serta terlibat dalam sesuatu hal.
c. Penghayatan nilai, yaitu kemampuan untuk menerima nilai sistem dan
terikat kepadanya.
d. Pengorganisasian nilai, yaitu kemampuan memiliki sistem nilai dalam
dirinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
e. Karakteristik diri, yaitu kemampuan untuk menilai pola hidup, dimana
sistem nilai yang terbentuk dalam dirinya mampu mengawasi tingkah
lakunya.
Kawasan psikomotor belum sempat dikembangkan oleh Bloom dan
kawan-kawan, dan baru kemudian antara lain dikembangkan oleh Kliber,
Baher, dan Mills (1970), Harrow (1970), dan Simon (1972). Dibawah ini
disajikan kawasan psikomotor yang dikembangkan oleh Harrow (dalam
Mudyahardjo, 1993:12) :
a. Gerakan refleks, yaitu kemampuan melakukan tindakan yang terjadi
secara tidak sengaja dalam menjawab suatu perangsang.
b. Gerakan dasar, kemampuan melakukan pola-pola gerakan yang bersifat
pembawaan dan terbentuk dari kombinasi gerakan-gerakan refleks.
c. Kemampuan perseptual, yaitu kemampuan menerjemahkan perangsang
yang diterima melalui alat indera menjadi gerakan yang cepat.
d. Kemampuan jasmani, yaitu kemampuan dan gerakan dasar yang
memerlukan inti untuk mengembangkan gerakan yang terlatih.
e. Gerakan-gerakan terlatih, yaitu gerakan yang canggih dan tingkat efisiensi
tertentu.
f. Komunikasi nondiskursif, yaitu kemampuan melakukan komunikasi
dengan isyarat gerakan badan.
6. Komponen yang dinilai dalam PPL
Komponen yang dinilai dalam PPL meliputi (Masidjo, 1988:23) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
a. Proses pembelajaran, meliputi:
1. Kemampuan merencanakan pembelajaran
a) Kemampuan merumuskan tujuan.
b) Kemampuan menganalisa materi.
c) Kemampuan merancang kegiatan pembelajaran yang
mengaktifkan siswa.
d) Kemampuan menyusun alat evaluasi.
2. Kemampuan melakukan proses pembelajaran
a) Kemampuan membuka proses pembelajaran
b) Kemampuan melakukan proses inti pembelajaran antara lain ;
1) Penguasaan materi pelajaran,
2) Kemampuan menjelaskan,
3) Kemampuan bertanya dan menjawab,
4) Kemampuan mengaktifkan siswa,
5) Kemampuan mengelola kelas,
6) Kemampuan memotivasi siswa,
7) Kemampuan memanfaatkan media dan buku,
c) Kemampuan menutup proses pembelajaran
1) Penampilan personal sosial,
2) Laporan akhir,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
C. Profesi Guru
1. Karakteristik Profesi Guru
B.J Chandler (dalam Sehartian, 1994:27) menegaskan bahwa profesi
mengajar adalah suatu jabatan yang memiliki kekhususan. Kekhususan itu
memerlukan kelengkapan mengajar dan atau ketrampilan yang
menggambarkan seseorang melakukan tugas mengajar, yaitu membimbing
manusia. Profesi guru memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a. Mengutamakan layanan sosial, lebih dari kepentingan pribadi
b. Mempunyai status sosial yang tinggi
c. Memiliki pengetahuan yang khusus (dalam hal mengajar dan mendidik)
d. Memiliki kegiatan yang intelektual
e. Memiliki hal untuk memperoleh standar kualitas professional
f. Memiliki kode etik yang ditentukan organisasi profesi
Selanjutnya, Supeno (1995:28) mengemukakan bahwa profesionalisme
di bidang pendidikan mendapat pengakuan karena tiga alasan. Pertama,
lapangan pekerjaan keguruan atau kependidikan bukan merupakan suatu
lapangan pekerjaan rutin yang dapat dilakukan karena pengulangan atau
kebiasaan. Lapangan kerja ini pun tidak dapat dilaksanakan berdasarkan
amatirisme, lebih- lebih dengan coba-coba atau trial and errors. Lapangan
kerja ini memerlukan perencanaan yang mantap, suatu manajemen yang
memperhitungkan komponen-komponen sistemnya. Kedua, lapangan kerja ini
memerlukan dukungan ilmu atau teori yang akan memberi konsepsi teoritis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
ilmu kependidikan dengan cabang-cabangnya. Ketiga, lapangan kerja ini
memerlukan waktu pendidikan dan latihan yang lama, berupa pendidikan
dasar (basic education) untuk taraf sarjana ditambah pendidikan profesional.
2. Hakikat guru pendidik dan pengajar
Menurut pendapat Sahertian (1994:8) yang bertolak dari undang-
undang No. 2 Tahun 1989 mengenai sistem pendidikan nasional
mengemukakan bahwa guru adalah pembimbing, pengajar dan pelatih. Guru
sebagai pengajar dan pelatih (pendidik), maksudnya sebagai guru ia
menyampaikan materi pelajaran atau mengkomunikasikan pesan-pesan dan
materi pelajaran. Ia tidak hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga
harus bisa menanamkan konsep berpikir melalui pelajaran yang diberikan.
Selanjutnya, guru sebagai pembimbing, maksudnya setiap subyek
mempunyai pribadi yang unik. Banyak masalah psikologis yang dihadapi
siswa banyak pula minat, kemampuan, motivasi dan kebutuhannya.
Kesemuanya memerlukan bimbingan. Guru pada saat mengajar bertindak
sebagai pembimbing yang dapat menolong siswa agar mampu menolong
dirinya sendiri.
D. Faktor-faktor yang mempengaruhi Sikap Siswa Terhadap Praktikan PPL
Sikap seseorang terbentuk dengan berbagai macam faktor yang
mempengaruhinya. Dalam penelitian ini, hal-hal yang diduga kuat mempengaruhi
sikap siswa terhadap praktikan PPL adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
1. Jenis Kelamin
Jenis kelamin siswa yaitu siswa pria dan siswa wanita. Jenis kelamin
siswa di sini adalah siswa wanita dan siswa pria. Alasan penulis meneliti
perbedaan antara siswa wanita dan siswa pria karena berdasarkan
perkembangan fisiologis dan psikologis ternyata antara wanita dan pria
mempunyai perkembangan yang berbeda. Dari perbedaan tersebut akan
berbeda pula cara berpikir, perhatian, perasaan, bakat dan pandangannya
(Gilarso, 2002:2). Perbedaan yang ada pada pria dan wanita baik secara fisik
maupun psikis berpengaruh terhadap kepribadian seseorang.
Lebih lanjut, dalam kepribadian seseorang tergantung pada arti : ada
daya tarik fisik, perasaan, kedewasaan dan kesopanan, tata cara atau kata-kata
lain yang sejenisya menyangkut bentuk tingkah laku atau sikap yang
menimbulkan ekspresi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan. Aspek-
aspek dari kepribadian seseorang ini akan menimbulkan suatu kekaguman
ataupun perasaan tidak senang dari orang lain.
2. Motivasi belajar siswa
Motivasi belajar adalah dorongan yang mendukung siswa untuk
melakukan kegiatan belajar. Motivasi belajar dikategorikan menjadi beberapa
kategori misalnya aktivitas belajar di sekolah, penyelesaian tugas dari guru
dan kebiasaan belajar di luar sekolah.
Secara umum motivasi berarti konsep yang kita pakai ketika kita
menggambarkan kemampuan bertindak dalam diri individu untuk berinisiatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dan mengarahkan perilakunya. Motivasi juga mencakup kondisi psikologis
dan fisiologis dari diri pribadi aktivitas tertentu untuk mencapai tujuan yang di
inginkan.
Menurut W.S Winkel (1987) motivasi adalah keseluruhan daya
penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar,
menjamin kelangsungan belajar demi tujuan tertentu. Motivasi terdiri dari
dua, yaitu :
a. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik merupakan keinginan untuk bertindak yang disebabkan
oleh faktor pendorong yang berasal dari dalam diri (internal) individu,
oleh karena itu aktivitas belajar yang dilakukan oleh siswa tanpa
dipengaruhi oleh faktor- faktor yang berasal dari luar.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang keberadaannya karena
pengaruh rangsangan dari luar. Motivasi ekstrinsik bukanlah perasaan atau
keinginan yang ada dalam diri individu untuk belajar, karena tujuan utama
individu untuk melakukan kegiatan adalah untuk mencapai tujuan yang
terletak di luar aktivitas belajar siswa, atau tujuan itu tidak terlibat dalam
aktivitas belajar.
Jadi motivasi berarti serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-
kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu.
Motivasi dapat di rangsang dari luar, tetapi timbul dari dalam diri seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Misal, motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual.
Peranannya yang khas dapat menumbuhkan gairah, merasa senang dan
semangat untuk belajar. Hal ini sudah barang tentu peran guru sangat penting
dalam membangkitkan motivasi belajar siswa, karena untuk dapat belajar
dengan baik diperlukan proses dan motivasi yang baik pula.
3. Status sosial ekonomi orang tua
Menurut Astrid S (dalam Margareta Ika W : Skripsi, 2005:12), Status
sosial adalah perbandingan peranan dalam masyarakat, status merupakan
pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah laku manusia. Lebih lanjut,
status sosial ekonomi di sini menunjukkan pada kemampuan finansial orang
tua siswa dan perlengkapan material yang dimiliki orang tua siswa.
Untuk mengetahui status sosial ekonomi seseorang dapat diketahui
berdasarkan:
a. Tingkat Pendapatan
Pengertian pendapatan yaitu jumlah imbalan atau keuntungan atas barang
atau jasa yang diperoleh dari hasil kerja seseorang. Jika kita
memperthatikan lingkungan sekitar kita maka akan terlihat betapa
sibuknya orang-orang bekerja, ini dilakukan untuk memperoleh
keuntungan atau imbalan.
b. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan di sini adalah tingkat pendidikan formal yang berhasil
dicapai orang tua, dalam hal ini adalah jenjang pendidikan formal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
berhasil diselesaikan, yaitu SD, SMP, SMU/SMK, D3 dan Perguruan
Tinggi (PT).
c. Jenis Pekerjaan
Yang dimaksud jenis pekerjaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan
seseorang untuk memperoleh imbalan atau penghasilan antara lain guru,
buruh, petani, wiraswasta, pewagai swasta, dan lain- lain.
d. Pemilikan Barang Berharga
Kekayaan yang diperoleh selama seseorang bekerja atau merupakan hasil
jerih payah orang tersebut dalam mencukupi kebutuhannya seperti
kebutuhan akan tempat tinggal, kendaraan, televisi, mesin cuci, lemari es
dan sebagainya.
Menurut pendapat Lindgen dalam B. Musidi (1991:136),
perbedaan pengalaman yang berkaitan dengan kemampuan finansial dan
perlengkapan material akan mempengaruhi perbedaan nilai, sikap,
keyakinan, kepribadian serta cara memandang sesuatu disekitarnya.
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian yang pernah dilakukan mengenai Sikap Siswa yang dilakukan
oleh Margareta Ika (2005), meneliti tentang sikap siswa terhadap mahasiswa
praktikan PPL pada siswa kelas II SMUK Sang Timur Yogyakarta. Dalam
penelitian ini terdapat empat tujuan, yaitu (1) Untuk mengetahui perbedaan sikap
siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan pada perbedaan jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
kelamin, (2) Untuk mengetahui perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa
praktikan PPL berdasarkan pada perbedaan asal tempat tinggal, (3) Untuk
mengetahui perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL
berdasarkan pada perbedaan status sosial ekonomi orang tua siswa, dan (4) Untuk
mengetahui perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL
berdasarkan pada perbedaan prestasi belajar siswa. Kesimpulan yang diperoleh
dari hasil penelitian ini, yaitu: sebagian besar responden mempunyai sikap positif
terhadap mahasiswa praktikan PPL, tidak ada perbedaan sikap siswa SMUK Sang
Timur berdasarkan jenis kelamin, tempat tinggal, status sosial ekonomi orang tua
siswa dan prestasi belajar siswa.
F. Kerangka Berpikir
1. Perbedaan antara jenis kelamin dengan sikap siswa terhadap Mahasiswa
Praktikan PPL
Jenis kelamin yang dimaksud di sini adalah siswa pria dan wanita.
Seperti yang ditulis oleh Drs. T. Gilarso (2002:3) dalam bukunya yang
berjudul “Moral keluarga”, jenis kelamin menunjukkan pada perbedaan
manusia sebaga i pria dan wanita baik secara fisiologis maupun psikologis,
terlihat dari fisik dan jasmani, cara berpikir, perhatian, bakat dan sebagainya.
Adanya perbedaan jenis kelamin baik secara fisiologis maupun psikologis
akan menyebabkan perbedaan sikap antara siswa pria dan wanita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Wanita biasanya memiliki tubuh lebih kecil dari pada pria. Wanita
cenderung bersifat lembut, dalam berpikir selain rasio juga menggunakan
perasaan serta lebih peduli terhadap lingkungan di sekitarnya sehingga
membentuk sikap wanita untuk cenderung lebih menerima dan menghargai
keberadaan praktikan PPL. Sebaliknya, pria biasanya berbadan kekar,
berwatak keras, cara berpikirnya banyak menggunakan rasionalitas serta
kurang peduli terhadap lingkungan sekitar sehingga akan cenderung bersikap
kurang menghargai praktikan PPL yang baru belajar menjadi guru.
2. Perbedaan antara status sosial ekonomi orang tua dengan sikap siswa terhadap
Mahasiswa Praktikan PPL
Dalam kehidupan bermasyarakat tidak dapat dipungkiri adanya
perbedaan status sosial ekonomi, misalnya tampak dari sikap orang kaya
terhadap orang miskin, majikan terhadap pembantu, serta atasan terhadap
bawahan. Perbedaan ini nyata dalam symbol status sosial seperti mobil
mewah, rumah mewah, perabot rumah tangga dan sebagainya.
Status sosial ekonomi orang tua di sini menunjukkan pada kemampuan
finansial orang tu siswa dan perlengkapan material yang dimiliki orang tua
siswa. Status sosial ekonomi tinggi berarti orang tua memiliki penghasilan
tinggi serta fasilitas pendukung yang ada dalam rumah memadai sehingga
akan membuat siswa yang terbiasa hidup dengan mewah cenderung bersikap
semaunya dan bersikap kurang menghargai prakitkan PPL yang berstatus
sebagai pengajar yang sedang berlatih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Sedangkan pada keluarga yang status sosial ekonomi rendah biasanya
orang tua memiliki penghasilan rendah dan fasilitas kurang sehingga terbiasa
hidup bekerja keras. Hal ini akan mendorong siswa yang berasal dari keluarga
dengan status sosial ekonomi rendah untuk belajar dengan rajin dan mengikuti
pengajaran yang dilakukan oleh pengajar dengan serius. Perbedaan status
sosial ekonomi orang tua akan mempengaruhi nilai hidup, kepribadian, serta
sikap seseorang sehingga mempengeruhi pula perbedaan sikap siswa terhadap
mahasiswa praktikan PPL.
3. Perbedaan antara motivasi belajar siswa di kelas dengan sikap siswa terhadap
Mahasiswa Praktikan PPL.
Motivasi belajar merupakan kecenderungan siswa untuk melakukan
kegiatan belajar guna mencapai tujuan belajar. Keinginan untuk belajar
tersebut merupakan motivasi dari dalam diri peserta didik untuk mendapatkan
nilai yang baik. Siswa yang berprestasi tinggi terkadang tidak memperhatikan
praktikan PPL dalam memberikan materi karena merasa lebih mampu dari
pada mahasiswa praktikan, sehingga siswa cenderung bersikap kurang
menghargai dan bertindak semaunya pada mahasiswa yang sedang praktik.
Misal: tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh praktikan, suka
mengganggu temannya belajar dan sebagainya.
Sedangkan siswa yang memiliki prestasi rendah, siswa tersebut dengan
sungguh-sungguh mendengarkan dan memperhatikan pelajaran yang sedang
diberikan oleh mahasiswa praktikan tanpa harus disuruh atau ditegur untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
mengerjakan. Perbedaan ini akan memperngaruhi sikap siswa terhadap
mahasiswa praktikan PPL.
F. Hipotesis
Hipotesis adalah anggapan atau pendapat yang diterima secara tentatif
untuk menjelaskan suatu fakta dan dipakai sebagai dasar suatu penelitian.
Berdasarkan pada landasan teoritik di atas, penulis mengajukan hipotesis sebagai
berikut :
1. Ada perbedaan sikap siswa terhadap Mahasiswa Praktikan PPL
berdasarkan jenis kelamin.
2. Ada perbedaan sikap siswa terhadap Mahasiswa Praktikan PPL
berdasarkan status sosial ekonomi orang tua.
3. Ada perbedaan sikap siswa terhadap Mahasiswa Praktikan PPL
berdasarkan motivasi belajar siswa di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
BAB III
METODA PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang akan penulis gunakan meliputi:
1. Studi Kasus
Yaitu penelitian tentang subyek tertentu, di mana subyek tersebut terbatas,
maka kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diteliti.
2. Deskriptif
Yaitu penelitian yang terbatas pada usaha mengungkapkan sesuatu masalah
dan keadaan sebagaimana adanya, sehingga hanya bersifat mengungkapkan
fakta.
B. Obyek dan Subyek Penelitian
1. Obyek penelitian
Obyek penelitian adalah seseorang atau sesuatu yang ingin diteliti (Amirin,
1986:92). Dalam penelitian ini, obyeknya adalah jenis kelamin, motivasi
belajar siswa di kelas meliputi penyelesaian tugas dari guru, kebiasaan belajar
di luar sekolah dan status sosial orang tua yang dilihat dari tingkat pendidikan
formal terakhir, fasilitas- fasilitas yang dimiliki keluarga, tingkat pendapatan
orang tua, jenis pekerjaan orang tua dalam hubungannya dengan mahasiswa
yang ber PPL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
2. Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah pihak atau lembaga yang memberikan informasi.
Dalam hal ini penelitian yang akan diteliti adalah siswa kelas II SMK
BOPKRI 1 Yogyakarta dan siswa kelas II Yayasan Pendidikan SMA GAMA
Yogyakarta.
C. Populasi Penelitian
a. Populasi
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil hitung atau
pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu di
semua anggota kumpulan (Sudjana, 1996:5). Dalam penelitian ini yang
dimaksud dengan populasi adalah siswa kelas II SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
dan siswa kelas II Yayasan Pendidikan SMA GAMA Yogyakarta.
b. Sampel
Sampel adalah (Sugiyono,1999:73) sebagian jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 156 responden
yaitu 61 responden dari SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan 95 responden dari
Yayasan Pendidikan SMA GAMA Yogyakarta
c. Teknik pengambilan sampel
Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Cluster
Sampling (Sugiyono,1999:76) yaitu digunakan untuk menentukan sampel bila
obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
D. Variabel Penelitian dan Pengukuran
1. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah obyek penelitian yang bervariasi atau apa yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 1998:99). Dalam hal ini
variabel yang akan diteliti adalah :
a. Variabel bebas
1) Jenis kelamin siswa
2) Status sosial ekonomi orang tua siswa
3) Motivasi belajar siswa
b. Variabel terikat
Yaitu sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL.
2. Pengukuran variabel
Definisi dan pengukuran dari variabel yang akan diteliti adalah:
a. Sikap
Seperti yang diungkapkan oleh Saifuddin Azwar (2003:5)
bahwa sikap mengandung tiga komponen sikap yaitu kognitif, afektif,
konatif. Komponen kognitif berupa apa yang dipercayai oleh subyek
pemilik sikap, komponen afektif merupakan komponen perasaan yang
menyangkut aspek emosional, dan komponen konatif merupakan aspek
kecenderungan berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh
subyek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL dibatasi oleh
dua nilai yaitu sikap positif dan sikap negatif. Pengukuran sikap siswa
terhadap mahasiswa praktikan PPL ditunjukkan oleh skor dari kuesioner.
Untuk membuat kuesioner perlu ditentukan terlebih dahulu menentukan
indikator yang dapat dianggap menjadi terjemahan dari pengertian
mahasiswa praktikan PPL. Adapun indikator yang dipakai oleh penulis
dalam rancangan skala sikap/kuesioner terhadap mahasiswa praktikan PPL
sebagai berikut :
- Aspek kemampuan belajar
- Aspek penampilan mengajar personal
- Aspek praktek kegiatan non mengajar
- Aspek sosial
Untuk mengintegrasikan batasan komponen perilaku dan
komponen objek sikap, biasanya digunakan semacam tabel spesifikasi.
Suatu tabel spesifikasi pada umumnya mempunyai dua sisi. Dalam hal ini,
berisikan komponen objek sikap dan komponen sikap. Dalam penelitian
ini, model tabel spesifikasi digunakan dalam perancangan skala sikap
terhadap mahasiswa praktikan PPL sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel. I Kisi kisi kuesioner
Komponen sikap Komponen objek sikap
kognitif Afektif konatif total Aspek kemampuan mengajar 3 3 3 9
Aspek penampilan mengajar personal
3 3 3 9
Aspek praktek kegiatan non mengajar 3 3 3 9
Aspek sosial 3 3 3 9 Total 12 12 12 36
Tabel I ini mengilustrasikan rancangan kisi-kisi kuesioner atau
tabel spesifikasi skala sikap terhadap mahasiswa praktikan PPL yang
dalam tabel I ini terbagi dalam empat aspek. Penulis berasumsi bahwa
keempat aspek tersebut sama pentingnya dalam membentuk sikap
responden terhadap mahasiswa praktikan PPL. Oleh karena itu, masing-
masing komponen dibuat setara.
Dalam penelitian ini pernyataan positif dan pernyataan negatif
responden terhadap mahasiswa praktikan PPL sebagai berikut :
Tabel. II Pernyataan positif dan negatif komponen sikap
Komponen sikap Pernya-taan Kognitif Afektif Konatif Positif 1, 7, 15, 19, 23, 29,
34 6, 9, 11, 14, 20, 33 3, 21, 22, 32, 35, 36
Negatif 5, 12, 17, 25, 31 2, 16, 24, 27, 28, 30 4, 8, 10, 13, 18, 26
Pemahaman, tanggapan, pandangan, pemberian makna arah
dan kesan terhadap mahasiswa praktikan PPL ini dinyatakan dengan
pernyataan : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Tidak Setuju (STS). Siswa bersedia untuk memilih salah satu alternatif
jawaban tersebut. Alternatif jawaban untuk kuesioner menggunakan skala
pengukuran dari skala pengukuran model Likert, yaitu:
1. SS
2. S
3. TS
4. STS
Alternatif jawaban tersebut memiliki skor 1-4 untuk pernyataan positif dan
negatif sebagai berikut :
Positif Negatif
1. SS skor 4 SS skor 1
2. S skor 3 S skor 2
3. TS skor 2 TS skor 3
4. STS skor 1 STS skor 4
b. Jenis kelamin siswa
Jenis kelamin siswa dibedakan menjadi dua yaitu wanita dan
pria. Penggolongan jenis kelamin ini dipakai untuk membedakan sikap
siswa wanita dan siswa pria. Karena berdasarkan perkembangan fisiologis
dan psikologis, wanita dan pria mempunyai perkembangan yang berbeda.
Perbedaan jenis kelamin tersebut menyebabkan perbedaan dalam hal
perhatian, kesanggupan, pandangan serta sikapnya. Jenis kelamin siswa
dapat diketahui pada jawaban kuesioner dalam bagian identitas. Jenis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
kelamin ini dipakai untuk membedakan sikap siswa pria dan wanita
terhadap mahasiswa praktikan PPL.
c. Status sosial ekonomi orang tua
Status sosial ekonomi orang tua siswa adalah kemampuan
finansial dan perlengkapan material yang dimiliki orang tua siswa.
Status sosial ekonomi yang akan diteliti oleh penulis adalah:
1. Tingkat Pendapatan Orang Tua Siswa.
Variabel ini di ukur dengan cara memberi bobot pada masing-masing
tingkatan. Bobot ditentukan sesuai dengan tingkatannya. Semakin
tinggi tingkat pendapatan maka semakin tinggi pula bobot yang
diberikan. Pembobotan dilihat di bawah ini yaitu sebagai berikut:
a) Di bawah Rp 750.000,00 skor 1
b) Antara Rp 750.000,00-Rp 1.500.000,00 skor 2
c) Antara Rp 1.500.000,00-Rp 3.000.000,00 skor 3
d) Antara Rp 3.000.000,00-Rp 4.500.000,00 skor 4
e) Di atas Rp 4.500.000,00 atau lebih sokr 5
2. Tingkat Pendidikan Orang Tua Siswa
Tingkat pendidikan orang tua siswa yaitu tingkat pendidikan formal
yang berhasil dicapai orang tua, pendidikan formal yang dimaksud
adalah SD, SMP, SMU/SMK, D3, Perguruan Tinggi (PT). Pengukuran
variabel ini dengan mencari data pendidikan formal yang dicapai
orang tua dengan mengelompokkan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Kategori Tingkat Pendidikan Tinggi Tamat Akademi / S1 Menengah Tamat SLTA / SMK Dasar Tamat SD – SLTP
Pengukuran variabel ini dilakukan dengan memberi bobot pada
masing-masing jenjang pendidikan atau tingkat pendidikan paling
tinggi yang berhasil diraih oleh orang tua siswa. Dengan cara memberi
ketentuan pengukuran bahwa makin tinggi tingkat pendidikan orang
tua makin tinggi pula bobot untuk alternatif jawaban. Tingkat yang
diselesaikan oleh orang tua diberi skor sebagai berikut:
a) Tingkat pendidikan ayah terakhir :
Ø Tamat SD skor 1
Ø Tamat SLTP 2
Ø Tamat SLTA / SMK 3
Ø Tamat D3 4
Ø Tamat PT 5
b) Tingkat pendidikan ibu terakhir :
Ø Tamat SD skor 1
Ø Tamat SLTP 2
Ø Tamat SLTA / SMK 3
Ø Tamat D3 4
Ø Tamat PT 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3. Jenis Pekerjaan Orang Tua
Untuk pengukuran variabel ini diberi ketentuan dengan cara memberi
bobot yaitu sebagai berikut :
a) Pekerjaan Ayah
Ø PNS skor 5
Ø Pegawai Swasta 4
Ø Wiraswasta 3
Ø ABRI 2
Ø Lain- lain… 1
b) Pekerjaan Ibu
Ø PNS skor 5
Ø Pegawai Swasta 4
Ø Wiraswasta 3
Ø ABRI 2
Ø Lain- lain… 1
4. Fasilitas Khusus Yang Dimiliki Oleh Keluarga
a) Alat Transportasi
Ø Mobil skor 5
Ø Mobil Dinas 4
Ø Sepeda Motor 3
Ø Sepeda 2
Ø Angkutan Umum 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
b) Peralatan Hiburan Elektronik
Ø TV Berwarna, CD, dan Tape Recorder skor 5
Ø TV Berwarna, dan tape Recorder 4
Ø TV Berwarna 3
Ø Tape Recorder 2
Ø Lain- lain… 1
c) Perkakas RumahTangga
Ø Kulkas, Mesin Cuci, dan Kompor Gas skor 4
Ø Kulkas, dan Mesin Cuci 3
Ø Kulkas 2
Ø Lain- lain… 1
d) Daya Listrik
Ø >1300 Watt skor 4
Ø 1300 Watt 3
Ø 900 Watt 2
Ø 450 Watt 1
e) Tempat tinggal
Ø Rumah Sendiri skor 4
Ø Menumpang Rumah Saudara 3
Ø Mengontrak 2
Ø Lain- lain… 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
f) Dinding Rumah
Ø Bambu skor 1
Ø Papan 2
Ø Setengah Tembok 3
Ø Semua Tembok 4
Ø Lain- lain… 5
g) Lantai Rumah
Ø Tanah skor 1
Ø Semen 2
Ø Tegel 3
Ø Keramik 4
Ø Lain- lain… 5
d. Motivasi belajar siswa di kelas
Motivasi belajar di kelas, penyelesaian tugas, keaktifan siswa
dalam mengikuti pelajaran bersama mahasiswa PPL, Variabel ini diukur
dengan cara memberi bobot pada masing-masing kategori sesuai dengan
ketentuan. Berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut, pengukuran variabel
ini dinyatakan dalam pernyataan sebagai berikut : Sangat Setuju (SS),
Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Alternatif jawaban untuk kuesioner menggunakan skala
pengukuran sebagai berikut:
Positif Negatif
1. SS skor 4 SS skor 1
2. S skor 3 S skor 2
3. TS skor 2 TS skor 3
4. STS skor 1 STS skor 4
E. Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang ditempuh untuk
memperoleh data sesuai dengan jenis data yang dibutuhkan. Untuk mendapatkan
data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa cara
pengumpulan data, yaitu :
1. Kuesioner
Kuesioner mempunyai banyak kebaikan sebagai instrumen pengumpulan data
asalkan cara pengadaannya mengikuti persyaratan yang telah digariskan
dalam penelitian (Suharsimi, 1998:229). Pada teknik ini, data dikumpulkan
secara tertulis dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan dan responden diharuskan
mengisi kuesioner yang telah ditentukan. Data-data yang hendak diperoleh
lewat kuesioner adalah sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL, jenis
kelamin, motivasi belajar siswa dan status sosial ekonomi orang tua siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
2. Wawancara
Wawancara adalah cara untuk mengumpulkan data dengan mengajukan secara
lisan dan langsung dalam memperoleh data yang di inginkan serta sifatnya
hanya sebagai pelengkap kuesioner. Pertanyaan ditujukan kepada kepala
sekolah untuk mengetahui tentang gambaran umum sekolah yang
bersangkutan.
3. Dokumentasi
Dokumentasi adalah pengumpulan data untuk memperoleh data sekunder
dengan menggunakan catatan atau dokumen yang telah ada di sekolah yang
bersangkutan. Melalui cara ini, dimaksudkan untuk memperoleh data
monografi sekolah mengenai keadaan sekolah, misalnya jumlah siswa, jumlah
guru, jumlah karyawan dan fasilitas yang dimiliki sekolah.
F. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas
Validitas suatu tes adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid apabila
dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat (Suharsimi,
1998:160). Untuk menguji validitas digunakan teknik korelasi product
moment.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Rumus korelasi Product moment adalah sebagai berikut :
( )( )( ){ } ( ){ }2222 YYNXXN
YXXYNrxy
∑−∑∑−∑
∑∑−∑=
Keterangan:
xyr = Koefisien Korelasi
X∑ = Jumlah Skor Butir
Y∑ = Jumlah Skor Total
N = Jumlah Kasus atau Responden
XY∑ = Jumlah Perkalian Skor Butir dengan Skor Total
2X∑ = Jumlah Kuadrat Skor Butir
2Y∑ = Jumlah Kuadrat Skor Total
Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan menunjukkan
tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur. Kemudian harga
koefisien korelasi ini dibandingkan dengan harga r korelasi product moment
pada tabel. Jika harga r hitung lebih besar dari r tabel maka butir soal tersebut
dapat dikatakan valid, begitu juga sebaliknya jika harga r hitung lebih kecil
dari r tabel maka butir soal tersebut tidak valid, pada taraf signifikansi 5 %.
Dengan bantuan komputer seri Program Statistik edisi Sutrisno Hadi
dan Yuni Pamardiningsih diperoleh hasil analisis kuesioner sikap siswa
terhadap mahasiswa praktikan PPL semuanya sahih dan dapat digunakan
dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Berdasarkan data yang terkumpul dari 30 responden, hasil dari
perhitungan dengan menggunakan SPSS sebagai berikut:
a. Pengujian Validitas Sikap Siswa terhadap Mahasiswa Praktikan PPL
Untuk menguji validitas instrumen, penulis menggunakan korelasi
product moment dengan bantuan program SPSS 12.0. Koesioner
disebarkan kepada 30 responden. Kriteria pengujian adalah apabila r
hitung > r tabel maka butir instrumen valid. Sebaliknya apabila r hitung <
r tabel maka butir instrumen tidak valid. Berdasarkan uji validitas tersebut
26 butir dari 36 butir yang tidak valid, yaitu 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 16,
17, 18, 19, 20, 22, 23, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36 dan butir
lainya dinyatakan valid. Butir instrumen yang tidak valid dapat diperbaiki
atau dibuang (Sugiyono 2003:116). Dalam hal ini tindakan yang dilakukan
oleh peneliti adalah membuang butir yang tidak valid. Hasil dari uji
validitas dapat dilihat pada tabel 1.1 sebagai berikut:
Tabel. 1.1 Sikap Siswa terhadap Mahasiswa Praktikan PPL
No. r hitung r tabel keterangan Item1 0.322 0.239 Valid Item2 0.416 0.239 Valid item3 0.293 0.239 Valid item4 0.381 0.239 Valid item13 0.404 0.239 Valid item14 0.406 0.239 Valid item15 0.550 0.239 Valid item21 0.482 0.239 Valid item24 0.523 0.239 Valid item31 0.345 0.239 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Untuk mengetahui nilai r tabel menggunakan rumus dk=n-2
dengan taraf nyata 5%, sehingga diperoleh r tabel (dk=30-2=28,
signifikansi 5 %) sebesar 0.239. Dengan demikian item yang digunakan
untuk penelitian adalah item nomor 1, 2, 3, 4, 13, 14, 15, 21, 24, dan 31.
b. Pengujian Validitas Motivasi Siswa di dalam kelas
Kriteria pengujian adalah apabila r hitung > r tabel maka butir
instrumen valid. Sebaliknya apabila r hitung < r tabel maka butir
instrumen tidak valid. Berdasarkan uji validitas tersebut, untuk motivasi
intrinsik ada 6 butir yang tidak valid, yaitu 2, 3, 4, 8, 13, 15 dan butir
lainya dinyatakan valid. Sedangkan untuk motivasi ekstrinsik ada 10 butir
yang tidak valid, yaitu 3, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 15 dan butir lainya
dinyatakan valid. Butir instrumen yang tidak valid dapat diperbaiki atau
dibuang (Sugiyono 2003:116). Dalam hal ini tindakan yang dilakukan oleh
peneliti adalah membuang butir yang tidak valid. Hasil dari uji validitas
untuk motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik dapat dilihat pada tabel
1.2 dan 1.3 sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 1.2 Motivasi Instrinsik
No. r hitung r tabel keterangan item1 0.512 0.239 Valid item5 0.428 0.239 Valid item6 0.652 0.239 Valid item7 0.349 0.239 Valid item9 0.464 0.239 Valid item10 0.446 0.239 Valid item11 0.393 0.239 Valid item12 0.446 0.239 Valid item14 0.263 0.239 Valid
Tabel 1.3 Motivasi Ekstrinsik
No. r hitung
r tabel keterangan item1 0.423 0.239 Valid item2 0.274 0.239 Valid item4 0.511 0.239 Valid item8 0.282 0.239 Valid item12 0.410 0.239 valid
Untuk mengetahui nilai r tabel menggunakan rumus dk=n-2
dengan taraf nyata 5%, sehingga diperoleh r tabel (dk=30-2=28,
signifikansi 5 %) sebesar 0.239. Dengan demikian, item motivasi intrinsik
yang digunakan untuk penelitian adalah item nomor 1, 5, 6, 7, 9, 10, 11,
12, dan 14. Sedangkan item motivasi ekstrinsik yang digunakan untuk
penelitian adalah item nomor 1, 2, 4, 8, dan 12.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan pada pengertian bahwa suatu instrumen
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data,
karena instrumen tersebut sudah baik. Menurut Suharsimi (1998:193) untuk
menguji reliabilitas instrumen digunakan teknik koefisien alpha dari Cronbach
dengan rumus sebagai berikut :
∑−
−=
yx
kk
rtt 2
2
11 σ
σ
Keterangan:
r tt = Reliabilitas
k = Banyaknya Butir Pertanyaan atau Banyaknya Soal
x2σ∑ = Jumlah Varians Butir
y2σ = Varians Total
Setelah rtt diperoleh, kemudian dikonsultasikan dengan r tabel dengan
jumlah n sampel pada taraf signifikansi 5 %. Instrumen handal jika rt t lebih
besar dari r tabel.
Sebagai pedoman untuk menentukan tingkat keterandalan variabel
penelitian maka digunakan interpretasi keteladanan variabel yang
dikemukakan oleh Suharsimi (1998:193).
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan
koefisien alpha (α) dari Cronbach dengan program SPSS 12.0. Kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
pengujian reliabilitas adalah apabila r hitung > r tabel dengan taraf
signifikansi 5% maka instrumen dikatakan reliabel dan handal. Sebaliknnya
apabila r hitung < r tabel maka instrumen dikatakan tidak reliabel dan tidak
handal.
Dari hasil pengujian reliabilitas diketahui setiap masing-masing
variabel menunjukkan nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Hasil pengujian
tersebut disajikan dalam tabel 2.1 dibawah ini:
Tabel 2.1 Hasil uji reliabilitas masing-masing variabel
r hitung
r tabel keterangan
Sikap siswa 0.744
0.60 Reliabel Motivasi intrinsik 0.756
0.60 Reliabel
Motivasi ekstrinsik 0.616
0.60 Reliabel
G. Uji Prasyarat
1. Uji Normalitas
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi sebaran
variabel sikap mengikuti distribusi normal. Pengambilan keputusan
didasarkan pada kriteria sebagai berikut, jika probabilitas > 0,05 sebaran skor
dinyatakan normal, sebaliknya jika probabilitas < 0,05 sebaran skor
dinyatakan tidak normal.
Uji normalitas dengan one sampel kolmogorov smirnov dengan SPSS
for windows versi 12.0.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk menguji normalitas
suatu data adalah sebagai berikut :
D = maksimum |Fa (X) – Fe (X)|
Keterangan :
D = Angka selisih maksimal / deviasi maksimal
Fa (X) = Distribusi Frekuensi Kumulatif relatif
Fe (X 1) = Distribusi Frekuensi Kumulatif teoritis (berdasarkan area
kurve normal) (Djarwanto, 2003).
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah varians dari
sampel tersebut homogen atau tidak. Dalam uji homogenitas ini digunakan
rumus sebagai berikut (Sutrisno Hadi, 2000:388) :
F = terkecil
terbesar2
2
σσ
Harga F hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga F tabel dengan
dk pembilang na - 1 dan dk penyebut nc - 1 pada taraf signifikansi 5 %. Jika
harga F hitung < F tabel maka dapat dinyatakan bahwa varians dari sampel
tersebut homogen.
Untuk mengetahui apakah varians dari sampel tersebut homogen,
maka dilakukan analisis dengan bantuan SPSS. Apabila nilai F probabilitas >
0,05 maka varians sampel adalah identik atau homogen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
H. Pengujian Hipotesis
Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis varians
(ANOVA), pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan Analisis Varians
Satu Jalan (One Way Anova). Penelitian ini menguji perbedaan rata-rata dengan
jumlah sampel besar, yaitu lebih dari 30 orang dan menggunakan uji prasyarat
analisis yang memenuhi asumsi penggunaan analisis varians yaitu uji normalitas
dan uji homogenitas.
Penelitian ini menggunakan analisis varians satu jalan (One Way
ANOVA), karena penelitian ini hanya melibatkan satu variabel bebas dengan tiga
kategori yaitu jenis kelamin siswa, status sosial ekonomi orang tua, dan motivasi
belajar siswa dalam kelas, setiap subyek penelitian merupakan anggota dari satu
kelompok pada variabel bebas yang diambil dari populasi yang ditentukan, yaitu
siswa kelas II SMK BOPKRI I Yogyakarta dan siswa kelas II SMA GAMA
Yogyakarta. Perbedaan diuji dengan taraf signifikansi 5% dan akan dianalisis
menggunakan bantuan komputer dengan Program Statistik SPSS 12.0.
Selanjutnya, apabila data berdistribus i normal dan data yang akan
dianalisis homogen, maka perhitungan dapat dilanjutkan dengan menggunakan
rumus, sebagai berikut:
1. ( )
ΝΧ∑
−Χ∑=2
2 tottottotJK
2. ( ) ( ) ( ) ( )
ΝΧ∑
−Χ∑
+Χ∑
+Χ∑
=22
2
22
1
21 tot
m
mant nnn
JK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
3. anttotdal JKJKJK −=
4. 1−
=m
JKMK antar
antar
5. m
JKMK dalam
dalam −Ν=
6. dalam
antarhitung MK
MKF =
Keterangan :
N = Jumlah seluruh anggota sampel
m = Jumlah kelompok sampel
Apabila data ditemukan tidak normal maka pengujian hipotesis
menggunakan uji nonparametrik atau dengan menggunakan Chi-Square.
Dengan rumus sebagai berikut:
( )
h
ho
fff
x2
2 −∑∑=
Keterangan:
X 2 = Chi-Square
of = Frekuensi yang diobservasi
hf = Frekuensi yang diharapkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
1. Sejarah Singkat Sekolah
a) Tahun-tahun penting:
1) Pada tanggal 19 Januari 1967 SMEA BOPKRI Yogyakarta didirikan
oleh Pengurus Yayasan BOPKRI Yogyakarta. Semula menempati
gedung di Jl. Jendral Sudirman No. 57 Yogyakarta, sekarang untuk
SMPS BOPKRI Yogyakarta.
2) Pada tahun 1968 pindah di Jl. Jendral Sudirman No. 24 Yogyakarta,
sekarang untuk SD BOPKRI Gondosuli.
3) Pada tahun 1974 mendapat status berbantuan.
4) Pada tanggal 1 Maret 1974 SMEA BOPKRI Yogyakarta pindah
tempat di Jl. Wardani No. 2 Kotabaru Yogyakarta.
5) Pada tanggal 28 Desember 1977 mendapat status bersubsidi.
6) Pada tahun 1986 status atau jenjang akreditasinya disamakan,
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan
Menengah tertanggal 6 Januari 1986 Nomor : 01/C/Kep/I.86
7) Mulai bulan Juli 1997 pindah di Jl. Cik Di Tiro No. 37 Yogyakarta.
Namanya diganti menjadi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
8) Pada tahun 1991 akreditasi yang kedua statusnya tetap sama yaitu
disamakan.
9) Pada tahun 1998 akreditasi yang ketiga statusnya tetap sama yaitu
disamakan.
10) Pada tahun 2006 akreditasi untuk jurusan Akuntansi dengan peringkat
Golongan A.
b) Lokasi Sekolah
SMK BOPKRI 1 Yogyakarta menempati gedung milik Yayasan BOPKRI
yang terletak di Jl. Cik Di Tiro No. 37 Yogyakarta. Adapun gedung yang
ditempati SMK BOPKRI 1 Yogyakarta ini mempunyai sejarah tersendiri
yaitu:
1) Gedung ini didirikan pada tahun 1933 dan digunakan untuk Sekolah
Dasar Jaman Penjajah.
2) Mulai tahun 1945 setelah berdiri Yayasan BOPKRI, gedung ini
digunakan untuk SD BOPKRI Terban Taman.
3) Mulai bulan Juli 1997 SMK BOPKRI 1 Yogyakarta menempati
gedung ini. Karena ruangannya terbatas maka sebagian masuk pagi
dan sebagian masuk siang.
c) Kepala Sekolah di SMEA BOPKRI Yogyakarta
Kepala sekolah yang pernah memimpin sekolah ini sejak berdirinya
sampai sekarang adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
1) Drs. Waspodo : tahun 1967
2) Drs. Soemarno : tahun 1968
3) Dra. Dwi Sunu Widjajani : tahun 1969-1978
4) Jn. Sunaryo, BA : tahun 1978-1981
5) Drs. Y. Sarip Hidayat : tahun 1981-2007
6) Dra. Indri Pamiyarti : tahun 2007-sekarang
2. Visi dan Misi Sekolah
Visi dan Misi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta adalah sebagai berikut:
a) Visi
Yaitu “ Menjadi SMK Unggul yang menghasilkan lulusan cerdas,
terampil, mandiri, berani, berkompetisi, dan berdasarkan kasih.”
b) Misi
Misi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta antara lain, sebagai berikut:
1) Melaksanakan proses belajar mengajar secara optimal dalam iklim
yang kondusif berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi.
2) Mengembangkan etos kerja yang produktif dan efisien.
3) Mengembangkan sekolah dengan instansi lain.
4) Mengembangkan sarana dan prasarana sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3. Struktur Organisasi Sekolah
4. Nama Perangkat Sekolah
Guru SMK BOPKRI 1 Yogyakarta terdiri dari guru tetap dan guru tidak tetap.
Pada tahun 2006/2007 jumlah guru ada 26, terdiri dari guru tetap negeri DPK
12 orang dan guru tetap yayasan 1 orang, guru bantu 2 orang dan sisanya 11
Pengurus Yayasan BOPKRI Yogyakarta
Kantor Dinas P dan P kota Yogyakarta
Kepala Sekolah Komite Sekolah
Wakil Kepala Sekolah
Kepala Tata Usaha
Koordinator BP/BK-BKK
Ketua Jurusan
Guru / Wali Kelas
Guru / Wali Kelas
Siswa SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
orang adalah guru tidak tetap. Adapun rincian nama-nama guru dan
jabatannya sebagai berikut:
Jabatan Nama Pegawai
Kepala Sekolah Dra. Indri Pamiyarti 1. Wakasek Kurikulum & Humas 2. Koordinator UN & US 3. pembuat jadwal
Drs. Sumardjo
1. Wakasek Kesiswaan & Sarpas 2. Kajur Akuntansi
Didin Hernomo
1. Ketua Program Keahlian Adm. Perkantoran
2. Notulis Rapat
Dra. Endang Puji Kartini
Bendahara Dra. Ch. Sri Suryati Pembina UKS, Koordinator 7 K Dra. Dwiyatni Yuwanti 1. Koordinator Ulangan Umum 2. Pembina Kerohanian 3. Bendahara Urusan Rehab
Dra. Sih Mardiati
Pembina Kerohanian Heru Sumbodo, S.Si Pembina Koperasi & Unit Produksi Yuli Karyati, S.Pd Pembina Perpustakaan Drs. C. Suprantiyo Koordinator Les / pelajaran tambahan
Drs. Fx. Sri Suwantoro
1. Kepala Tata Usaha 2. Ketua Lab. Komputer 3. Koordinator PPL
Sumarto, B.Sc
Staf Pengajar Tetap 1. Drs. Y. Sarip Hidayat 2. Dra. Sih. Mardiati 3. Dra. Hartati 4. Dra. Ch. Sri Suryati 5. Dra. FA. Haryati 6. Drs. Sumardjo 7. Dra. Dwiyatni Yuwanti 8. Drs. C. Suprantyo 9. Yuli Karyati, S.Pd 10. Didin Hernomo 11. Suryadi, B.Sc 12. Drs. Fx. Sri Swantoro 13. Dra. Endang Puji Kartini
Staf Pengajar Honorer 1. Drs. Margiyanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
2. Sispitaja, BA 3. Drs. Djumeno KS 4. Drs. Puji Harjono 5. Drs. Harsoyo Supriyadi 6. Suratiningsih, S.Pd 7. Dra. V. Ari Astuti 8. Heru Sembodo, S.Si 9. Sumadi, BA 10. N. Ari Pratiwi, S.Pd 11. Drs. Pc. Unggul Raharja 12. Cahyo Muntadi 13. Agung Budi Putranto
5. Daftar Jumlah Siswa
Pada tahun 2006/2007 jumlah kelas yang ada 6 kelas dan siswa sebanyak :
200 siswa terdiri dari 23 siswa laki- laki dan 177 siswa perempuan. Adapun
perinciannya sebagai berikut:
Kls Jml. Kls L P Jml 1 AK 1 6 34 40 1 AP 1 1 34 35 2 AK 1 2 22 24 2 AP 1 5 32 37 3 AK 1 4 30 34 3 AP 1 5 25 30 Jml 6 23 177 200
6. Fasilitas Belajar
a) Tanah dan Bangunan
Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, sekolah harus
mempunyai bangunan di atas sebidang tanah. Tanah dan gedung yang
ditempati SMK BOPKRI 1 Yogyakarta adalah milik Yayasan BOPKRI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Yogyakarta, dengan luas tanah seluruhnya 1200 m2 . Bangunan yang
ada di kompleks sekolah BOKPRI di jalan Cik Di Tiro No. 37 Yogyakarta
merupakan bangunan/gedung yang permanen terdiri bangunan berlantai
satu dan sebagian berlantai dua.
b) Ruang Kelas
Ruang kelas seluruhnya ada 6 ruang. Ventilasi yang baik memungkinkan
setiap kelas untuk memperoleh udara segar dan cahaya yang cukup. Kursi
dan meja di setiap kelas disesuaikan dengan jumlah siswa. Fasilitas belajar
yang digunakan untuk memperlancar proses belajar mengajar di kelas
yaitu papan tulis, papan pengumuman, presensi, dan jadwal pelajaran.
Ruang Praktek ada 2 ruang, yaitu Laboratorium Komputer dan
Laboratorium Mengetik.
c) Kantor
Ruang guru jadi satu bangunan dengan ruang Kepala Sekolah hanya
disekat dengan triplek.
d) Perpustakaan
Perpustakaan SMK BOPKRI 1 Yogyakarta menyediakan buku-buku yang
dibutuhkan oleh para siswa. Buku-buku yang tersedia di perpustakaan
SMK BOPKRI 1 Yogyakarta seperti buku pelajaran, buku penunjang,
referensi, kamus, dan kitab suci.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
e) Koperasi sekolah
Koperasi sekolah SMK BOPKRI 1 Yogyakarta menyediakan berbagai
kebutuhan siswa seperti alat tulis dan buku.
f) UKS
Ruang UKS SMK BOPKRI 1 Yogyakarta ada 1 ruang digunakan oleh
siswa putra dan putri, di UKS juga tersedia obat-obat yang dapat
digunakan. Selain fasilitas sekolah tersebut masih ada fasilitas lain yang
tersedia untuk menunjang kelancaran pendidikan, antara lain: Ruang
OSIS, ruang BK/BP dan lain- lain.
B. SMA GAMA Yogyakarta
1. Sejarah Singkat Sekolah
Pada akhir tahun 1981 beberapa dosen UGM membentuk sebuah
Yayasan yang bernama Yayasan Pendidikan Gama (YPG). Pada tanggal 12
Januari 1982 pengurus YPG beraudensi dengan rektor UGM dan memperoleh
restu, direstui pula sebuah rencana pendirian suatu Sekolah Menengah Umum
Tingkat Atas yang bernama SMA GAMA. YPG dikukuhkan dengan Akta
Notaris pada tanggal 13 Januari 1982. Surat Keputusan Yayasan berdirinya
SMA GAMA tertanggal 3 Maret 1982. SMA GAMA tersebut disahkan oleh
Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi
DIY dengan surat Persetujuan Sementara Nomor 089/I.13.1/I.82.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
2. Visi dan Misi Sekolah
Visi dan Misi SMA GAMA sebagai berikut:
a) Visi
Yaitu “Mutu dan mandiri berdasarkan imtaq, disiplin tinggi, berprestasi,
trampil dan bertanggungjawab yang tinggi terhadap Dirinya, Masyarakat,
Bangsa dan Negara Indonesia.”
b) Misi
1) Pembimbingan, pemahaman dan pengembangan Potensi Akademik
secara optimal.
2) Pembekalan ketrampilan supaya mandiri.
3) Pengembangan potensi diri sesuai dengan kemampuannya.
4) Pengembangan/peningkatan penghayatan terhadap ajaran ketakwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa (Agama) supaya lebih bijaksana dan arif
dalam bertindak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
3. Struktur Organisasi Sekolah
4. Nama Perangkat Sekolah
Guru SMA GAMA Yogyakarta terdiri dari guru tetap dan guru tidak tetap.
Pada tahun 2006/2007 jumlah guru ada 32, terdiri dari guru tetap 3 orang dan
29 orang adalah guru tidak tetap. Adapun rincian nama-nama guru dan
jabatannya sebagai berikut:
Guru-Guru BK/BP ASS.BK
Siswa - Siswi
Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Kepala
Sekolah
Yayasan Pendidikan GAMA
WAKA UR. Kesiswaan
WAKA UR. Kurikulum
WAKA UR. Sarpras
WAKA UR. Hub. Masy.
ASS. WAKA
UR
ASS. WAKA
UR
Unit Laboratorium
Unit Perpustakaan
Tata Usaha
Pembantu Umum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Jabatan Nama Pegawai
Kepala Sekolah Dra. Sun Lestari Waka UR. Kesiswaaan Drs. Jumadi Ass. Waka UR 1. M. Yazid A.A.,BA
2. R. Indrawan Waka UR. Kurikulum Drs. Untung Sudarmaji Ass. Waka UR Dra. Hartati Waka UR. Sarpras Dra. G. Siti Kusbarini Unit Laboratorium 1. Harjuri
2. Retna Yuliastuti Unit Perpustakaan 1. Suharni
2. Yuli Trismuati Waka UR. Humas Drs. Suyanto Tata Usaha 1. Sumaniah
2. Suyatno 3. Suko Astuti
Pembantu Umum 1. Tugiman 2. Dedreg Sutarjo 3. R. Sucahyono 4. Kasimin
Koordinator BK Drs. Djasiman Pembantu BK Dhian Yuliastuti, S.Pd Staf Pengajar Tetap 1. Dra. Tri Pudji Hartati
2. Soekardjo, BA 3. Suyanto, BA
Staf Pengajar Honorer 1. Drs. Suyadi Mulyono 2. Drs. Putu Wijana 3. Drs. Imam Effendi 4. Dra. Sufriyati Tanjung 5. Martinus Josef S, BA 6. Ir. Maryoto 7. Dra. Dwi Retnowati 8. Drs. Yudantoro 9. Drs. Bambang Riza Kartika 10. Drs. Bambang Supriharjono, BA 11. Kusbarini, SP 12. Sumantri, BA 13. Suyatno, BA 14. Dra. Tri Pudji Hartati 15. Soekardjo, BA 16. Suyanto, BA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
17. Drs. Y. Suharjo 18. Oerip Oetoy, MA 19. Soen Lestari, BA 20. Soeponto, BA 21. G. Gardjito 22. Drs. Soemidjan 23. GR. Pujo S 24. Maryanto, BA 25. Soegito. HR 26. Hanggoro Sutono 27. Sigit Sri H, SP 28. Drs. Susilo 29. Untung Sudarmaji
Keamanan Sekolah Hendro Lesmono
5. Daftar Nama Siswa
Pada tahun 2006/2007 jumlah kelas yang ada 12 kelas dan siswa sebanyak:
306 siswa terdiri dari 161 siswa laki- laki dan 145 siswa perempuan. Adapun
perinciannya sebagai berikut:
Kls Jml kls L P jml 1 4 57 46 103
2 IPS 3 35 37 72 2 IPA 1 14 9 23 3 IPS 3 42 37 79 3 IPA 1 13 16 29
jml 12 161 145 306
6. Fasilitas Belajar
Fasilitas belajar yan tersedia di SMA sangat memadai dan menunjang
kelancaran proses belajar mengajar serta dapat memacu kreativitas siswa.
Fasilitas yang ada meliputi:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
1. Tanah dan bangunan
Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, sekolah harus
mempunyai bangunan di atas sebidang tanah. Tanah dan gedung
yang ditempati SMA GAMA Yogyakarta dengan luas tanah seluruhnya
5000 m 2 . Bangunan SMA GAMA terletak di jalan Gejayan Mrican No. 5
Yogyakarta merupakan bangunan/gedung yang permanen terdiri bangunan
berlantai satu dan sebagian berlantai dua.
2. Ruang Kelas
Ruang kelas seluruhnya ada 12 ruang. Ventilasi yang baik memungkinkan
setiap kelas untuk memperoleh udara segar dan cahaya yang cukup. Kursi
dan meja di setiap kelas disesuaikan dengan jumlah siswa. Fasilitas belajar
yang digunakan untuk memperlancar proses belajar mengajar di kelas
yaitu papan tulis, papan pengumuman, presensi, jadwal pelajaran, lampu
dan kipas angin.
3. Kantor
Ruang Kepala Sekolah, ruang guru, ruang TU, ruang BK/BP, ruang Piket
Guru ditempatkan secara terpisah sesuai dengan fungsinya dan terpelihara
dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
4. Perpustakaan
Perpustakaan SMA menyediakan buku-buku yang dibutuhkan oleh para
siswa. Buku-buku yang tersedia di perpustakaan SMA seperti buku
pelajaran, buku penunjang, referensi, dan kamus
5. Laboratorium
SMA memiliki tiga laboratorium IPA, yaitu fisika, kimia dan biologi serta
laboratorium komputer.
6. Koperasi sekolah
Koperasi sekolah SMA menyediakan berbagai kebutuhan siswa seperti
alat tulis dan buku. Selain koperasi sekolah, ada kantin sekolah yang
menyediakan kebutuhan siswa berupa makanan yang bergizi yang dapat
dikonsumsi oleh siswa-siswi maupun guru-guru.
7. UKS
UKS SMA memilikki 2 ruangan yang masing-masing digunakan oleh
siswa putra dan putri, di UKS juga tersedia obat-obat yang dapat
digunakan. Selain fasilitas sekolah tersebut masih ada fasilitas lain yang
tersedia untuk menunjang kelancaran pendidikan, yaitu Ruang OSIS.
C. Kegiatan Mahasiswa PPL
Mahasiswa yang biasa melakukan kegiatan PPL di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
dan SMA GAMA Yogyakarta berasal dari USD, khususnya mahasiswa FKIP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Kegiatan mahasiswa PPL antara lain adalah:
1. Mengenal sekolah tempat melaksanakan proram PPL
2. Mengenal proses pembelajaran dan aktivitas siswa
Mahasiswa praktikan PPL melakukan observasi di kelas dan di luar kelas
yang meliputi lingkungan fisik dan fasilitas sekolah. Adapun observasi di
dalam kelas meliputi observasi guru di kelas, observasi pembelajaran oleh
guru dan aktivitas siswa di dalam kelas.
3. Melaksanakan pembelajaran
Langkah awal dalam mempersiapkan pengajaran dengan penyusunan satuan
pembelajaran dan rencana pengajaran. Praktikan diberi kesempatan mengajar
selama maksimal 8 kali.
4. Membuat peta kerawanan kelas
5. Membuat alat peraga untuk kepentingan pengajaran
6. Mengerjakan tugas administrasi dan ketatausahaan
- Administrasi data kesehatan siswa
- Administrasi data kelas siswa
- Administrasi data pribadi siswa
7. Kegiatan lain- lain
- Membantu petugas perpustakaan
- Kerja bakti lingkungan sekolah
- Upacara bendera
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Jumlah kuesioner yang disebar di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
sebanyak 60, yang kembali 56 kuesioner, ada 4 responden yang tidak
mengembalikan karena tidak masuk sekolah. Response rate kuesioner sebesar
%33,93%1006056
=x . Dari 56 kuesioner yang kembali, ada 14 kuesioner
yang tidak diisi lengkap sehingga kuesioner yang dapat digunakan untuk
dianalisis berjumlah 42 kuesioner. Sedangkan jumlah kuesioner yang disebar
di SMA GAMA Yogyakarta sebanyak 90, yang kembali 73 kuesioner, ada 17
responden yang tidak mengembalikan, alasannya lupa selain itu karena ada
yang tidak masuk sekolah. Response rate kuesioner sebesar %1,81%1009073
=x .
Dari 73 kuesioner yang kembali, ada 28 kuesioner yang tidak diisi
lengkap sehingga kuesioner yang dapat digunakan untuk dianalisis berjumlah
45 kuesioner.
Berikut dipaparkan deskripsi data penelitian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
1. Komposisi Responden
a) Responden berdasarkan jenis kelamin
Menurut Jenis kelamin siswa dapat dilihat pada tabel 4.1 dan 4.2 berikut:
Tabel 4.1 Responden berdasarkan jenis kelamin SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) Laki- laki 7 16,67% Perempuan 35 83,33% Jumlah 42 100%
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, dapat diketahui bahwa responden sebagian besar adalah perempuan yaitu sebesar 83,33% atau 35 orang, sedangkan untuk laki-laki sebesar 16,67% atau 7 orang.
Tabel 4.2 Responden berdasarkan jenis kelamin SMA GAMA Yogyakarta
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) Laki- laki 25 55,56% Perempuan 20 44,44% Jumlah 45 100%
Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa responden sebagian besar adalah laki- laki yaitu sebesar 55,56% atau 25 orang, sedangkan untuk perempuan sebesar 44,44% atau 20 orang.
b) Responden berdasarkan status sosial ekonomi orang tua siswa
Responden berdasarkan status sosial ekonomi orang tua siswa
dikategorikan dalam empat bagian yaitu:
1) Tingkat pendapatan Orang Tua Siswa
Pendapatan orang tua yang dimaksud di sini berupa penjumlahan
antara pendapatan pokok dan sampingan ayah dengan pendapatan pokok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
dan sampingan ibu. Hasil yang diperoleh dipakai sebagai acuan untuk
menentukan kategori tinggi, sedang dan rendah. Untuk membagi tingkat
pendapatan orang tua siswa menjadi kategori tinggi, sedang dan rendah
dilakukan langkah sebagai berikut:
(a) Menentukan pendapatan tertinggi dan pendapatan terendah
Pendapatan tertinggi (PT) = Rp 3.000.000
Pendapatan terendah (PR) = Rp 750.000
(b) Menentukan nilai K (selisih antara pendapatan tertinggi dan
pendapatan terendah dibagi dengan jumlah kategorinya)
iR
K =
3000.750000.000.3 RpRp
K−
=
3000.250.2Rp
K =
000.750RpK =
(c) Menentukan batas kategori/kelompok sebagai berikut:
(1) Kategori Tinggi
Kategori tinggi yaitu semua tingkat pendapatan yang nilainya lebih
dari PT – K.
= > Rp3.000.000 - Rp750.000
= > Rp 2.250.000
(2) Kategori Sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Kategori sedang yaitu semua tingkat pendapatan yang nilainya di
antara PR + K dan PT – K.
= antara(Rp750.000 + Rp750.000) dan (Rp3.000.000 - Rp750.000)
= antara Rp1.500.000 dan Rp2.250.000
(3) Kategori Rendah
Kategori rendah yaitu semua tingkat pendapatan yang nilainya
kurang dari PR + K
= Rp750.000 + Rp 750.000
= Rp1.500.000
Jadi kategori adalah sebagai berikut:
Tinggi > Rp2.250.000
Sedang Rp1.500.000 – Rp2.250.000
Rendah < Rp1.500.000
Berikut tabel komposisi responden berdasarkan tingkat pendapatan:
Tabel 4.3 Komposisi responden berdasarkan tingkat pendapatan SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
No. Tingkat Pendapatan Otang tua
Jumlah Responden
%
1 Tinggi 7 16,67% 2 Sedang 25 59,52% 3 Rendah 10 23,81%
Jumlah 42 100%
Tabel 4.3 di atas, menunjukkan bahwa berdasarkan tingkat pendapatan orang tua, responden yang terbanyak berada pada tingkat sedang yaitu 59,52% atau 25 orang, menyusul tingkat pendapatan rendah yaitu 23,81% atau 10 orang, kemudian tingkat pendapatan tinggi yaitu 16,67% atau 7 orang.
Tabel 4.4 Komposisi responden berdasarkan tingkat pendapatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
SMA GAMA Yogyakarta No. Tingkat Pendapatan
Otang tua Jumlah
Responden %
1 Tinggi 11 24,44% 2 Sedang 27 60% 3 Rendah 7 15,56%
Jumlah 45 100%
Tabel 4.4 di atas, menunjukkan bahwa berdasarkan tingkat pendapatan orang tua, responden yang terbanyak berada pada tingkat sedang yaitu 60% atau 27 orang, menyusul tingkat pendapatan tinggi yaitu 24,44% atau 11 orang, kemudian tingkat pendapatan tinggi yaitu 15,56% atau 7 orang.
2) Tingkat Pendidikan Orang Tua Siswa
Dari data tentang tingkat pendidikan orang tua siswa, dibedakan menjadi 3
tingkatan pendidikan yaitu tingkat pendidikan tinggi, menengah dan dasar.
Responden yang tergolong berpendidikan tingkat dasar adalah responden yang
pendidikan akhirnya tamat atau tidak tamat SD dan tamat SLTP, sedangkan
responden yang tergolong dalam tingkat pendidikan menengah adalah
responden yang pendidikan akhirnya adalah tamat SLTA atau yang sederajat.
Responden yang tergolong ke dalam kelompok berpendidikan tinggi adalah
responden yang sudah tamat dari perguruan tinggi atau akademi. Dari hasil
penelitian dapat diketahui tingkat pendidikan, sebagai berikut:
Tabel 4.5 Komposisi responden berdasarkan tingkat pendidikan orang tua SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Ayah Ibu Tingkat Pendidikan f % f %
Tinggi 19 45,24% 7 16,67% Menengah 12 28,57% 18 42,86% Dasar 11 26,19% 17 40,47% Jumlah 42 100% 42 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Dari tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan orang
tua terbanyak adalah pada tingkat pendidikan tinggi yaitu ayah sebesar
45,24% atau 19 orang dan ibu sebesar 42,86% atau 18 orang pada tingkat
pendidikan terbanyak yaitu tingkat pendidikan menengah.
Tabel 4.6 Komposisi responden berdasarkan tingkat pendidikan orang tua SMA GAMA Yogyakarta
Ayah Ibu Tingkat Pendidikan f % f %
Tinggi 19 42,22% 16 35,56% Menengah 21 46,67% 20 44,44% Dasar 5 11,11% 9 20% Jumlah 45 100% 45 100%
Dari tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan orang
tua terbanyak adalah pada tingkat pendidikan menengah yaitu ayah sebesar
46,67% atau 21 orang dan ibu sebesar 44,44% atau 20 orang.
3) Jenis Pekerjaan Orang Tua Siswa
Menurut jenis pekerjaan orang tua responden, dapat dilihat pada tabel 4.7
dan tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.7 Komposisi responden berdasarkan jenis pekerjaan orang tua SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Ayah Ibu Jenis Pekerjaan f % f %
Pegawai Negeri 3 7,14% 1 2,38% Pegawai Swasta 12 28,57% 3 7,14% Wiraswasta 19 45,24% 11 26,19%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
ABRI - - - - Lain- lain 8 19,05% 27 64,29% Jumlah 42 100% 42 100%
Tabel 4.8 Komposisi responden berdasarkan jenis pekerjaan orang tua SMA GAMA Yogyakarta
Ayah Ibu Jenis Pekerjaan f % f %
Pegawai Negeri 6 13,33% 7 15,56% Pegawai Swasta 8 17,78% 5 11,11% Wiraswasta 21 46,67% 10 22,22% ABRI 5 11,11% - - Lain- lain 5 11,11% 23 51,11% Jumlah 45 100% 45 100%
4) Fasilitas khusus yang dimiliki keluarga
Fasilitas khusus di sini menunjukkan sebagian dari fasilitas yang dimiliki
oleh keluarga dimana tidak semua keluarga sama tingkat kepemilikannya.
Fasilitas khusus yang akan dibahas meliput i alat transportasi, peralatan
hiburan (Elektronik), perkakas rumah tangga, daya listrik, dinding rumah dan
lantai rumah.
Berikut akan disajikan dalam tabel 4.9 dan 4.11 ringkasan kepemilikan
fasilitas khusus responden:
Tabel 4.9 Komposisi fasilitas khusus yang dimiliki keluarga SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
No. Jenis fasilitas khusus Jumlah % 1. Alat transportasi Mobil 3 7,14% Mobil Dinas 1 2,38% Sepeda Motor 19 45,24%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Sepeda 5 11,90% Angkutan Umum 14 33,34% 42 100% 2. Peralatan hiburan (Elektronik) TV berwarna, CD, Tape recorder 10 23,81% TV berwarna dan Tape recorder 14 33,34% TV berwarna, 12 28,57% Tape recorder 2 4,76% Lain- lain 4 9,52% 42 100% 3. Perkakas rumah tangga Kulkas, Mesin cuci, Kompor gas 19 45,24% Kulkas, Mesin cuci 3 7,14% Kulkas 9 21,43% Lain- lain 11 26,19% 42 100% 4. Daya listrik > 1300 Watt 2 4,76% 1300 Watt 8 19,05% 900 Watt 15 35,71% 450 Watt 17 40,48% 42 100% 5. Dinding rumah Bambu - - Papan 5 11,9% ½ tembok 12 28,57% Semua tembok 24 57,14% Lain- lain 1 2,38% 42 100% 6. Lantai rumah Tanah 1 2,38% Semen 8 19,05% Tegel 14 33,34% Keramik 19 45,24% Lain- lain - - 42 100%
Setelah diketahui komposisi responden berdasarkan status sosial
ekonomi orang tua siswa dilihat dari pendapatan orang tua, tingkat pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
orang tua, jenis pekerjaan orang tua serta fasilitas yang dimiliki keluarga,
maka status sosial ekonomi orang tua siswa dibedakan menjadi tiga kategori,
yaitu tinggi, menengah dan rendah.
Pembagian ini berdasarkan jawaban kuesioner yang telah diubah ke
dalam bentuk skor. Langkah- langkah sebagai berikut (Nugroho,1993:73):
(a) Menjumlahkan skor semua populasi (1229)
(b) Mencari nilai rata-rata (mean = 29,26) dan simpangan baku (SD = 5,69)
(c) Menentukan batas kelompok/kategori sebagai berikut:
(1) Kategori tinggi = semua skor status sosial ekonomi orang tua siswa
yang mempunyai skor M + 1 SD ke atas
= 29,26 + 5,69
= > 34,95 ~ > 35
(2) Kategori sedang = semua skor status sosial ekonomi orang tua siswa
yang mempunyai skor antara M – 1 SD dan M + 1 SD
= 29,26 – 5,69 sampai dengan 29,26 + 5,69
= 23, 57 sampai dengan 34,95
= 24 sampai dengan 35
(3) Kategori rendah = semua skor status sosial ekonomi orang tua siswa
yang mempunyai skor M – 1 SD
= 29,26 – 5,69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
= < 23,57 ~ < 24
Dari pembagian tingkatan di atas, berikut tabel komposisi responden
berdasarkan skor status sosial ekonomi orang tua siswa:
Tabel 4.10 Komposisi responden berdasarkan status sosial ekonomi orang tua Status sosial ekonomi Jumlah
responden %
Tinggi ( di atas 35 ) 9 21, 43% Sedang ( 24 – 35 ) 26 61, 90% Rendah ( di bawah 24 ) 7 16,67% Total 42 100%
Dari tabel 4.10 tersebut di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden berasal dari keluarga yang memiliki status sosial ekonomi sedang
yaitu sebanyak 61,90% atau 26 responden, yang berasal dari tingkat tinggi
21,43% atau 9 responden dan tingkat rendah sejumlah 16,67% atau 7
responden.
Tabel 4.11 Komposisi fasilitas khusus yang dimiliki keluarga SMA GAMA Yogyakarta
No. Jenis fasilitas khusus Jumlah % 1. Alat transportasi Mobil 7 15,56% Mobil Dinas 3 6,67% Sepeda Motor 20 44,44% Sepeda 2 4,44% Angkutan Umum 13 28,89% 45 100% 2. Peralatan hiburan (Elektronik) TV berwarna, CD, Tape recorder 23 51,11% TV berwarna dan Tape recorder 9 20% TV berwarna, 10 22,22% Tape recorder 3 6,67% Lain- lain - - 45 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
3. Perkakas rumah tangga Kulkas, Mesin cuci, Kompor gas 18 40% Kulkas, Mesin cuci - - Kulkas 15 33,33% Lain- lain 12 26,67% 45 100% 4. Daya listrik > 1300 Watt - - 1300 Watt 2 4,44% 900 Watt 26 57,78% 450 Watt 17 37,78% 45 100% 5. Dinding rumah Bambu - - Papan 4 8,89% ½ tembok 18 40% Semua tembok 23 51,11% Lain- lain - - 45 100% 6. Lantai rumah Tanah 2 4,44% Semen 7 15,56% Tegel 21 46,67% Keramik 15 33,33% Lain- lain - - 45 100%
Setelah diketahui komposisi responden berdasarkan status sosial
ekonomi orang tua siswa dilihat dari pendapatan orang tua, tingkat pendidikan
orang tua, jenis pekerjaan orang tua serta fasilitas yang dimiliki keluarga,
maka status sosial ekonomi orang tua siswa dibedakan menjadi tiga kategori,
yaitu tinggi, menengah dan rendah.
Pembagian ini berdasarkan jawaban kuesioner yang telah diubah ke
dalam bentuk skor. Langkah- langkah sebagai berikut (Nugroho,1993:73):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
(b) Menjumlahkan skor semua populasi (1441)
(b) Mencari nilai rata-rata (mean = 32,02) dan simpangan baku (SD = 8,11)
(c) Menentukan batas kelompok/kategori sebagai berikut:
(1) Kategori tinggi = semua skor status sosial ekonomi orang tua siswa
yang mempunyai skor M + 1 SD ke atas
= 32,02 + 8,11
= > 40,13 ~ > 40
(2) Kategori sedang = semua skor status sosial ekonomi orang tua siswa
yang mempunyai skor antara M – 1 SD dan M + 1 SD
= 32,02 – 8,11 sampai dengan 32,02 + 8,11
= 23,91 sampai dengan 40,13
= 24 sampai dengan 40
(3) Kategori rendah = semua skor status sosial ekonomi orang tua siswa
yang mempunyai skor M – 1 SD
= 32,02 – 8,11
= < 23,91 ~ <24
Dari pembagian tingkatan di atas, maka komposisi responden
berdasarkan skor status sosial ekonomi orang tua siswa dapat dilihat pada
tabel 4.12 sebagai berikut:
Tabel 4.12 Komposisi responden berdasarkan status sosial ekonomi orang tua Status sosial ekonomi Jumlah
responden %
Tinggi ( di atas 40 ) 9 20%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Sedang ( 24 – 40 ) 30 66,67% Rendah ( di bawah 24 ) 6 13,33% Total 45 100%
Dari tabel 4.12 tersebut di atas, dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden berasal dari keluarga yang memiliki status sosial ekonomi sedang
yaitu sebanyak 66,67% atau 30 responden, yang berasal dari tingkat tinggi
20% atau 9 responden dan tingkat rendah sejumlah 13,33% atau 6 responden.
c) Responden berdasarkan motivasi belajar siswa di kelas
Responden berdasarkan motivasi belajar siswa di kelas dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1) SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Tabel 4.13 Komposisi responden berdasarkan motivasi belajar siswa Motivasi Belajar Jumlah % Sangat Tinggi 3 7,14% Tinggi 13 30,95% Cukup 21 50% Rendah 5 11,90% Sangat Rendah - - Total 42 100%
Dari tabel 4.13 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa memiliki
motivasi belajar yang cukup yaitu sebesar 50% atau 21 orang, siswa yang
memiliki motivasi belajar tinggi sebesar 30,95% atau 13 orang, siswa yang
memiliki motivasi belajar sangat tinggi sebesar 7,14% atau 3 orang,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
sedangkan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah sebesar 11,90%
atau 5 orang.
2) SMA GAMA Yogyakarta
Tabel 4.14 Komposisi responden berdasarkan motivasi belaja siswa Motivasi Belajar Jumlah % Sangat Tinggi 6 13,33% Tinggi 12 26,67% Cukup 19 42,22% Rendah 7 15,56% Sangat Rendah 1 2,22% Total 45 100%
Dari tabel 4.14 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa memiliki
motivasi belajar yang cukup yaitu sebesar 42,22% atau 19 orang, siswa yang
memiliki motivasi belajar tinggi sebesar 26,67% atau 12 orang, siswa yang
memiliki motivasi belajar sangat tinggi sebesar 13,33% atau 6 orang,
sedangkan siswa yang memiliki motivasi belajar rendah sebesar 17,78%
atau 8 orang.
2. Komposisi Sikap
Setelah mengklasifikasikan responden berdasarkan jenis kelamin,
status sosial ekonomi orang tua dan motivasi belajar siswa di kelas
selanjutnya dibahas mengenai pengelompokkan sikap siswa berdasarkan jenis
kelamin, status sosial ekonomi orang tua, dan motivasi belajar siswa di kelas.
Berdasarkan skor-skor yang dicapai responden dalam menjawab
kuesioner skala sikap (lampiran 4 halaman 142-143) dapat dikelompokkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
responden yang memiliki sikap sangat positif, positif, negatif dan sangat
negatif. Untuk membedakan antara empat sikap tersebut, dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Mengalikan jumlah item dalam kuesioner sebanyak 10 item dengan skor
tertinggi yang dapat dicapai responden yaitu 4.
b. Mengalikan jumlah item dalam kuesioner sebanyak 10 item dengan skor
terendah yang dapat dicapai responden yaitu 1.
c. Mencari selisih antara skor tertinggi yaitu 40 dengan skor terendah yaitu
10 kemudian dibagi jumlah skala yaitu 4.
Perhitungan adalah sebagai berikut:
5,74
304
1040==
− ~ 8
d. Membuat interval skala (berdasarkan perhitungan c) untuk membagi skor
ke dalam empat kategori, yaitu sebagai berikut:
10 – 17 = Sangat Negatif
18 – 25 = Negatif
26 – 33 = Positif
34 – 41 = Sangat Positif
Di bawah ini dapat dilihat komposisi sikap siswa terhadap mahasiswa
praktikan PPL, sebagai berikut:
Tabel 5.1 Komposisi sikap responden terhadap mahasiswa praktikan PPL SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Sikap Jumlah %
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Sangat Positif 7 16,67% Positif 35 83,33% Negatif - - Sangat Negatif - - Total 42 100%
Dari hasil temuan diketahui bahwa responden sebanyak 42 siswa SMK
BOPKRI 1 Yogyakarta, yang bersikap sangat positif sebanyak 7 orang siswa
(16,67%), sedangkan siswa yang bersikap positif terhadap mahasiswa praktikan
PPL sebanyak 35 siswa (83,33%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
sikap siswa SMK BOPKRI 1 Yogyakarta terhadap mahasiswa praktikan PPL
adalah positif, karena lebih dari 50% siswa masuk ke dalam kelompok positif.
Tabel 5.2 Komposisi sikap responden terhadap mahasiswa praktikan PPL SMA GAMA Yogyakarta
Sikap Jumlah % Sangat Positif 9 20% Positif 35 77,78% Negatif 1 2,22% Sangat Negatif - - Total 45 100%
Dari hasil temuan diketahui bahwa responden sebanyak 45 siswa
Yayasan Pendidikan SMA GAMA Yogyakarta, seorang di antaranya (2,22%)
bersikap negatif terhadap mahasiswa praktikan PPL. Sedangkan yang bersikap
sangat positif sebanyak 9 orang siswa (20%), siswa yang bersikap positif
terhadap mahasiswa praktikan PPL sebanyak 35 siswa (77,78%). Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sikap siswa Yayasan Pendidikan SMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
GAMA Yogyakarta terhadap mahasiswa praktikan PPL adalah positif, karena
lebih dari 50% siswa masuk ke dalam kelompok positif.
Tabel 5.3 Sikap responden terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan jenis kelamin.
SMK BOPKRI 1 Yogyakarta Responden Sikap
Laki- laki % Perempuan % Sangat Positif 1 2,38% 6 14,29% Positif 6 14,29% 29 69,04% Negatif - - - Sangat Negatif - - - Total 7 16,67% 35 83,33%
Dari 35 siswa perempuan, yang memiliki sikap sangat positif sebanyak 6
orang (14,29%) dan yang memiliki sikap positif sebanyak 29 siswa (69,04%).
Dengan demikian responden perempuan memiliki sikap positif terhadap
mahasiswa praktikan PPL lebih banyak (69,04%) dibandingkan dengan responden
laki- laki (14,29%), karena di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta mayoritas siswa
perempuan.
Tabel 5.4 Sikap responden terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan jenis kelamin.
SMA GAMA Yogyakarta Responden Sikap
Laki- laki % Perempuan % Sangat Positif 5 11,11% 4 8,88% Positif 19 42,22% 16 35,56% Negatif 1 2,22% - - Sangat Negatif - - - - Total 25 55,56% 20 44,44%
Dari 25 siswa laki- laki, seorang siswa (2,22%) memiliki sikap negatif
sedangkan yang memiliki sikap sangat positif sebanyak 5 orang (11,11%) dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
yang memiliki sikap positif sebanyak 19 siswa (42,22%). Dengan demikian
responden laki- laki memiliki sikap positif terhadap mahasiswa praktikan PPL
lebih banyak (42,22%) dibandingkan dengan responden perempuan (35,56%).
Tabel 5.5 Sikap responden terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan status sosial ekonomi otang tua siswa
SMK BOPKRI 1 Yogyakarta Responden Sikap
Tinggi % Sedang % Rendah % Sangat Positif 1 2,38 5 11,90 1 2,38 Positif 8 19,05 21 50 6 14,29 Negatif - - - - - - Sangat Negatif - - - - - - Total 9 21,43 26 61,90 7 16,67
Dari 7 responden yang keadaan sosial ekonomi orang tuanya rendah,
seorang di antaranya (2,38%) memiliki sikap sangat positif dan 6 orang lainnya
(14,29%) bersikap positif terhadap mahasiswa praktikan PPL. Sedangkan di
antara 26 siswa yang keadaan sosial ekonomi orang tuanya sedang, 5 siswa di
antaranya (11,90%) memiliki sikap sangat positif, 21 siswa lainnya (50%)
memiliki sikap positif terhadap mahasiswa praktikan PPL. Dari 9 siswa yang
keadaan sosial ekonomi orang tuanya tinggi, seorang di antaranya (2,38%)
bersikap sangat positif, dan 8 orang siswa lainnya (19,05%) bersikap positif
terhadap mahasiswa praktikan PPL. Dengan demikian, responden yang keadaan
sosial ekonomi orang tuanya sedang menjadi mayoritas dan yang memiliki sikap
positif terhadap mahasiswa praktikan PPL lebih banyak (50%) dibandingkan
dengan siswa yang berasal dari keadaan sosial ekonomi tinggi (19,05%) dan
rendah (14,29%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 5.6 Sikap responden terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan status sosial ekonomi otang tua siswa
SMA GAMA Yogyakarta Responden Sikap
Tinggi % Sedang % Rendah % Sangat Positif 1 2.22 6 13,33 2 4,44 Positif 8 17,78 23 51,11 4 8,89 Negatif - - 1 2,22 - - Sangat Negatif - - - - - - Total 9 20 30 66,67 6 13,33
Dari 6 responden yang keadaan sosial ekonomi orang tuanya rendah,
2 orang di antaranya (4,44%) memiliki sikap sangat positif dan 4 orang lainnya
(8,89%) bersikap positif terhadap mahasiswa praktikan PPL. Sedangkan di antara
30 siswa yang keadaan sosial ekonomi orang tuanya sedang, 6 siswa di antaranya
(13,33%) memiliki sikap sangat positif, dan seorang di antaranya (2,22%)
memiliki sikap negatif, 23 siswa lainnya (51,11%) memiliki sikap positif
terhadap mahasiswa praktikan PPL. Dari 9 siswa yang keadaan sosial ekonomi
orang tuanya tinggi, seorang di antaranya (2,22%) bersikap sangat positif,
dan 8 orang siswa lainnya (17,78%) bersikap positif terhadap mahasiswa
praktikan PPL. Dengan demikian, responden yang keadaan sosial ekonomi orang
tuanya sedang menjadi mayoritas dan yang memiliki sikap positif terhadap
mahasiswa praktikan PPL lebih banyak (51,11%) dibandingkan dengan siswa
yang berasal dari keadaan sosial ekonomi tinggi (17,78%) dan rendah (8,89%).
Tabel 5.7 Sikap responden terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan Motivasi belajar siswa di kelas SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Responden Sikap Sgt
Tinggi % Tinggi % Cukup % Ren
dah %
Sgt Positif
- - 2 4,76 5 11,90 - -
Positif 3 7,14 11 26,19 16 38,1 5 11,90 Negatif - - - - - - - - Sgt Negatif
- - - - - - - -
Total 3 7,14 13 30,95 21 50 5 11,90
Dari 5 siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, 5 siswa (11,90%)
tersebut memiliki sikap positif. Dari 3 siswa yang memiliki motivasi belajar
sangat tinggi, 3 siswa tersebut (7,14%) memiliki sikap yang positif terhadap
mahasiswa praktikan PPL. Dari 13 siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi,
2 siswa (4,76%) memiliki sikap sangat positif dan 11 orang (26,19%) memiliki
sikap yang positif terhadap mahasiswa praktikan PPL. Dari 21 siswa yang
memiliki motivasi belajar cukup, 5 siswa (11,90%) memiliki sikap sangat positif,
dan 16 siswa lainnya (38,1%) memiliki sikap positif terhadap mahasiswa
praktikan PPL. Dengan demikian, responden yang motivasi belajarnya cukup
memiliki sikap positif terbesar (38,1%), kemudian diikuti responden yang
motivasi belajarnya tinggi sebesar (26,29%), rendah sebesar (11,90%) dan sangat
tinggi sebesar (7,14%).
Tabel 5.8 Sikap responden terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan Motivasi belajar siswa di kelas SMA GAMA Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
RESPONDEN SIKAP ST % T % C % R % SR %
Sgt Positif
1 2,22 3 6,67 5 11,11 - - - -
Positif 5 11,11 9 20 14 31,11 6 13,33 1 2,22 Negatif - - - - - - 1 2,22 - - Sgt Negatif
- - - - - - - - - -
6 13,33 12 26,67 19 42,22 8 15,56 1 2,22
Dari 7 siswa yang memiliki motivasi belajar rendah, seorang di
antaranya (2,22%) memiliki sikap negatif dan 6 siswa (13,33%) memiliki sikap
positif terhadap mahasiswa praktikan PPL. Seorang (2,22%) memiliki sikap
positif dengan motivasi belajar yang sangat rendah. Dari 6 siswa yang memiliki
motivasi belajar sangat tinggi, seorang diantaranya (2,22%) memiliki sikap sangat
positif dan 5 orang (11,11%) memiliki sikap yang positif terhadap mahasiswa
praktikan PPL. Dari 12 siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi, 3 siswa
(6,67%) memiliki sikap sangat positif, dan 9 siswa lainnya (20%) memiliki sikap
positif terhadap mahasiswa praktikan PPL. Dan 19 siswa yang motivasi belajar
cukup, 5 siswa (11,11%) memiliki sikap sangat positif dan 14 siswa lainnya
(31,11%) memiliki sikap positif terhadap mahasiswa praktikan PPL. Dengan
demikian, responden yang motivasi belajarnya cukup memiliki sikap positif
terbesar (31,11%), kemudian diikuti responden yang motivasi belajarnya
tinggi sebesar (20%), rendah sebesar (15,56%) dan sangat tinggi (11,11%).
3. Variabel Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
c) Sikap Siswa
Dalam mengidentifikasi kategori kecenderungan variabel sikap siswa
digunakan Pedoman Acuan Penilaian (PAP) tipe II dari Drs. Ign. Masidjo
sebagai berikut:
1) SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil perhitungan pada lampiran 5
halaman 152-154 dihasilkan harga untuk variabel sikap siswa sebagai
berikut: harga rata-rata (mean) sebesar 31,2; median sebesar 30,7; modus
sebesar 30,7; dan standar deviasinya sebesar 2,72.
Tabel 3.1 Kategori kecenderungan
Interval Kategori kecenderungan variabel
34 – 40 Sangat Tinggi 30 – 33 Tinggi 27 – 29 Cukup 24 – 26 Rendah 10 – 24 Sangat Rendah
Berdasarkan perhitungan nilai- nilai statistik sikap siswa, diperoleh
nilai rata-rata (mean) 31,2; median 30,7 dan modus 30,7 berada pada
kategori tinggi.
2) SMA GAMA Yogyakarta
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil perhitungan pada lampiran 5
halaman 155-157 dihasilkan harga untuk variabel sikap siswa sebagai
berikut: harga rata-rata (mean) sebesar 30,74; median sebesar 30,6; modus
sebesar 30; dan standar deviasinya sebesar 2,96.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel 3.2 Kategori kecenderungan
Interval Kategori kecenderungan variabel
34 – 40 Sangat Tinggi 30 – 33 Tinggi 27 – 29 Cukup 24 – 26 Rendah 10 – 24 Sangat Rendah
Berdasarkan perhitungan nilai- nilai statistik sikap siswa, diperoleh nilai
rata-rata (mean) 30,74; median 30,6; dan modus 30; berada pada kategori
tinggi.
c) Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Dalam mengidentifikasikan kategori kecenderungan variabel status sosial
ekonomi orang tua siswa digunakan Pedoman Acuan Patokan (PAP) tipe II
dari Drs. Ign. Masidjo sebagai berikut:
1) SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil perhitungan pada lampiran 5
halaman 158-160 dihasilkan harga untuk variabel status sosial ekonomi
orang tua siswa sebagai berikut: harga rata-rata (mean) sebesar 28,9;
median sebesar 28,5; modus sebesar 27,6; dan standar deviasinya 5,4.
Tabel 3.3 Kategori kecenderungan Interval Kategori kecenderungan variabel 38 – 43 Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
34 – 37 Tinggi 32 – 33 Cukup 29 – 31 Rendah 11 – 29 Sangat Rendah
Berdasarkan perhitungan nilai-nilai statistik status sosial ekonomi orang
tua diperoleh nilai rata-rata (mean) 28,9; dan median 28,5; berada pada
kategori rendah dan nilai modus 27,6; berada pada kategori sangat rendah.
2) SMA GAMA Yogyakarta
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil perhitungan pada lampiran 5
halaman 160-162 dihasilkan harga untuk variabel status sosial ekonomi
orang tua siswa sebagai berikut: harga rata-rata (mean) sebesar 31,67;
median sebesar 31,25; modus sebesar 27,88 dan standar deviasinya 7,9.
Tabel 3.4 Kategori kecenderungan Interval Kategori kecenderungan variabel 42 – 48 Sangat Tinggi 36 – 41 Tinggi 33 – 35 Cukup 30 – 32 Rendah 11 – 30 Sangat Rendah
Berdasarkan perhitungan nilai-nilai statistik status sosial ekonomi orang
tua diperoleh nilai rata-rata (mean) 31,67; dan median 31,25; berada pada
kategori rendah dan nilai modus 27,88; berada pada kategori sangat
rendah.
c) Motivasi Belajar Siswa di Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Dalam mengidentifikasikan kategori kecenderungan pada variabel
motivasi belajar siswa di kelas digunakan Pedoman Acuan Patokan (PAP) tipe
II dari Drs. Ign. Masidjo sebagai berikut:
1) SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil perhitungan pada lampiran 5
halaman 163-165 dihasilkan harga untuk variabel motivasi belajar siswa di
kelas sebagai berikut: harga rata-rata (mean) sebesar 41,21; median
sebesar 39,4; modus sebesar 39,7; dan standar deviasinya sebesar 3,98.
Tabel 3.5 Kategori kecenderungan
Interval Kategori kecenderungan variabel 48 – 56 Sangat Tinggi 42 – 47 Tinggi 38 – 41 Cukup 33 – 37 Rendah 14 – 33 Sangat Rendah
Berdasarkan perhitungan nilai nilai statistik motivasi belajar siswa di kelas
diperoleh nilai rata-rata (mean) 41,21; median 39,4; dan modus 39,7;
berada pada kategori cukup.
2) SMA GAMA Yogyakarta
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil perhitungan pada lampiran 5
halaman 166-168 dihasilkan harga untuk variabel motivasi belajar siswa di
kelas sebagai berikut: harga rata-rata (mean) sebesar 41,98; median
sebesar 39,8; modus sebesar 39,1; dan standar deviasinya sebesar 5,8.
Tabel 3.6 Kategori kecenderungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Interval Kategori kecenderungan variabel 48 – 56 Sangat Tinggi 42 – 47 Tinggi 38 – 41 Cukup 33 – 37 Rendah 14 – 33 Sangat Rendah
Berdasarkan perhitungan nilai nilai statistik motivasi belajar siswa di kelas
diperoleh nilai rata-rata (mean) 41,98; berada pada kategori tinggi dan
median 39,8; dan modus 39,1 berada pada kategori cukup.
B. Pengujian Analisis Prasyarat
Dalam penelitian ini, sebelum dilakukan analisis data dengan mengunakan
teknik analisis varian (ANOVA), ada beberapa syarat yang harus dipenuhi yaitu
pertama variabel yang akan diuji harus berdistribusi normal dan kedua variabel
yang akan diuji harus homogen dan tidak menunjukkan adanya perbedaan. Syarat
pertama dapat dipenuhi dengan menggunakan uji normalitas dan syarat kedua
dengan menggunakan uji homogenitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah masing-
masing variabel berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji normalitas ini,
menggunakan uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikans i 5%.
Berdasarkan normalitas total skor, dalam uji normalitas ini terdapat dua
bagian yaitu:
a) Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Ho = F (x) = Fo (x), dengan F (x) adalah fungsi distribusi populasi yang
diwakili oleh sampel dan Fo (x) adalah fungsi distribusi suatu populasi
berdistribusi normal.
H1 = F (x) ? Fo (x) atau distribusi populasi tidak normal.
b) Pengambilan keputusan
Dasar pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas:
- Jika probabilitas > 0.05, maka Ho diterima
- Jika probabilitas < 0.05, maka Ho ditolak
Dari hasil uji normalitas dengan menggunakan SPSS 12.0 dapat dilihat dalam
tabel, sebagai berikut:
1) Normalitas sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
SIKAP SISWA
SMK BOPKRI 1
SIKAP SISWA
SMA GAMA N 42 45 Normal Parameters(a,b) Mean 31.21 30.67 Std. Deviation 2.728 2.962 Most Extreme Differences Absolute .127 .113 Positive .127 .113 Negative -.066 -.074 Kolmogorov-Smirnov Z .820 .759 Asymp. Sig. (2-tailed) .512 .612
a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Terlihat nilai probabilitas yang terdapat dalam tabel normalitas sikap siswa
terhadap mahasiswa praktikan PPL di atas, SMK BOPKRI 1 dengan nilai
probabilitas 0,512 dan SMA GAMA dengan nilai probabilitas 0,612 karena nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
probabilitas > 0.05, maka total skor dari variabel tersebut baik di SMK BOPKRI
1 maupun SMA GAMA berdistribusi normal.
2) Normalitas sikap siswa menurut status sosial ekonomi orang tua siswa
SMK BOPKRI 1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Status sosial ekonomi
tinggi sedang rendah N 9 26 7 Normal Parameters(a,b) Mean 30.56 31.38 31.43 Std. Deviation 2.068 3.151 1.718 Most Extreme Differences
Absolute .218 .126 .170
Positive .218 .126 .170 Negative -.115 -.099 -.116 Kolmogorov-Smirnov Z .655 .640 .450 Asymp. Sig. (2-tailed) .784 .807 .988
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Terlihat nilai probabilitas yang terdapat dalam tabel normalitas sikap siswa
menurut status sosial ekonomi orang tua siswa SMK BOPKRI 1, yang termasuk
dalam kategori status sosial ekonomi tinggi dengan nilai probabilitas 0,784,
sedang dengan nilai probabilitas 0,807 dan rendah dengan nilai probabilitas 0,988,
karena nilai probabilitas > 0,05 maka dari ketiga kategori status sosial ekonomi
orang tua berdistribusi normal.
Untuk tabel normalitas sikap siswa menurut status sosial ekonomi orang tua siswa
SMA GAMA dapat dilihat dalam lampiran 7 pada halaman 178.
3) Normalitas sikap siswa menurut motivasi belajar siswa SMK BOPKRI 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Motivasi belajar siswa
sgt_tinggi tinggi cukup rendah N 3 13 21 5
Normal Parameters(a,b) Mean 30.33 31.31 31.57 30.00 Std. Deviation 1.528 2.428 3.155 2.121 Most Extreme Differences
Absolute .253 .166 .103 .227
Positive .253 .166 .096 .227 Negative -.196 -.142 -.103 -.173 Kolmogorov-Smirnov Z .438 .598 .473 .508 Asymp. Sig. (2-tailed) .991 .867 .979 .959
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Terlihat nilai probabilitas yang terdapat dalam tabel normalitas sikap siswa
menurut motivasi belajar siswa SMK BOPKRI 1, yang termasuk dalam kategori
motivasi sangat tinggi dengan nilai probabilitas 0,991, tinggi dengan nilai
probabilitas 0,867, cukup dengan nilai probabilitas 0,979, dan rendah dengan nilai
probabilitas 0,959, karena nilai probabilitas > 0,05 maka dari keempat kategori
motivasi belajar siswa berdistribusi normal.
Untuk tabel normalitas sikap siswa menurut motivasi belajar siswa SMA GAMA
dapat dilihat dalam lampiran 7 pada halaman 179.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari variabel
penelitian tersebut homogen atau tidak. Dalam uji homogenitas ini digunakan
analisis uji F dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria dalam pengujian yaitu jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
harga F hitung lebih kecil dari harga F tabel dengan dk pembilang na - 1 dan dk
penyebut nc - 1 pada taraf signifikansi 5%, maka dapat dikatakan bahwa varian
dari sampel tersebut homogen. Demikian pula sebaliknya, jika harga F hitung
lebih besar daripada F tabel maka data tersebut dapat dikatakan tidak homogen.
Hasil perhitungan homogenitas secara manual dapat dilihat pada lampiran 9
halaman 191-201.
Selain melalui uji F, homogenitas juga dapat diketahui dengan bantuan
komputer program SPSS for Windows seri 12.0. Kriteria dalam pengujian
homogenitas yaitu bila nilai F-Prob > 0,05 maka varian dari sampel tersebut
homogen. Sebaliknya apabila nilai F-Prob < 0,05 maka varian dari sampel
tersebut tidak homogen.
Dari hasil uji homogenitas dengan menggunakan SPSS 12.0 dapat dilihat
dalam tabel berikut:
a) SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Tabel 6.3 Ringkasan Homogenitas ditinjau dari jenis kelamin Test of Homogeneity of Variances
SIKAP
Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.590 1 40 .215
Terlihat bahwa levene test hitung adalah 1.590 dengan nilai probabilitas
0.215, karena probabilitas > 0.05, maka Ho diterima atau kedua varians adalah
sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Tabel 6.4 Ringkasan Homogenitas ditinjau dari status sosial ekonomi Test of Homogeneity of Variances
SIKAP
Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.535 2 39 .228
Terlihat bahwa levene test hitung adalah 1.535 dengan nilai probabilitas
0.228, karena probabilitas > 0.05, maka Ho diterima atau kedua varians adalah
sama.
Tabel 6.5 Ringkasan Homogenitas ditinjau dari motivasi belajar Test of Homogeneity of Variances
SIKAP
Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.099 3 38 .361
Terlihat bahwa levene test hitung adalah 1.099 dengan nilai probabilitas
0.361, karena probabilitas > 0.05, maka Ho diterima atau kedua varians adalah
sama.
b) SMA GAMA Yogyakarta
Tabel 6.6 Ringkasan Homogenitas ditinjau dari jenis kelamin Test of Homogeneity of Variances
SIKAP
Levene Statistic df1 df2 Sig. 2.235 1 43 .142
Terlihat bahwa levene test hitung adalah 2.235 dengan nilai probabilitas
0.142, karena probabilitas > 0.05, maka Ho diterima atau kedua varians adalah
sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Tabel 6.7 Ringkasan Homogenitas ditinjau dari status sosial ekonomi Test of Homogeneity of Variances
SIKAP
Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.272 2 42 .291
Terlihat bahwa levene test hitung adalah 1.272 dengan nilai probabilitas
0.291, karena probabilitas > 0.05, maka Ho diterima atau kedua varians adalah
sama.
Tabel 6.8 Ringkasan Homogenitas ditinjau dari motivasi belajar Test of Homogeneity of Variances
SIKAP
Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.190(a) 3 40 .326
a Groups with only one case are ignored in computing the test of homogeneity
of variance for SIKAP.
Terlihat bahwa levene test hitung adalah 1.190 dengan nilai probabilitas
0.326, karena probabilitas > 0.05, maka Ho diterima atau kedua varians adalah
sama.
C. Pengujian Hipotesis Penelitian
1. Perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL ditinjau dari
perbedaan jenis kelamin siswa
Untuk menguji hipotesis pertama yang menyatakan bahwa ada
perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan jenis
kelamin siswa digunakan teknik ANOVA Oneway dengan taraf signifikansi
5%. Kriteria dalam pengujian yaitu jika harga F hitung lebih besar dari harga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
F tabel dengan dk pembilang na - 1 dan dk penyebut nc - 1 pada taraf
signifikansi 5%, maka dapat dikatakan bahwa varian dari sampel tersebut
sama atau tidak ada perbedaan. Demikian pula sebaliknya, jika harga F
hitung lebih kecil daripada F tabel maka data tersebut dapat dikatakan tidak
sama atau ada perbedaan. Hasil perhitungan analisis varian secara manual
dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 202-207.
Selain menggunakan perhitungan manual, analisis varian juga dapat
diketahui dengan bantuan komputer program SPSS for Windows seri 12.0.
Kriteria penerimaan hipotesis ini adalah jika nilai F-Prob > 0,05 maka
hipotesis ditolak, sebaliknya apabila nilai F-Prob < 0,05 maka hipotesis
diterima.
Ringkasan ANOVA Oneway untuk uji perbedaan sikap siswa terhadap
mahasiswa praktikan PPL dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7.1 Ringkasan ANOVA Oneway ditinjau dari jenis kelamin SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
SIKAP
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 1.071 1 1.071 .141 .709 Within Groups 304.000 40 7.600 Total 305.071 41
Dari tabel 7.1 di atas, dapat dilihat bahwa nilai F-Prob (0,709) lebih
besar daripada 0,05, maka hipotesis ditolak artinya tidak ada perbedaan sikap
responden terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan perbedaan jenis
kelamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Tabel 7.2 Ringkasan ANOVA Oneway ditinjau dari jenis kelamin SMA GAMA Yogyakarta SIKAP
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 4.000 1 4.000 .450 .506 Within Groups 382.000 43 8.884 Total 386.000 44
Dari tabel 7.2 di atas, dapat dilihat bahwa nilai F-Prob (0,506) lebih
besar daripada 0,05, maka hipotesis ditolak artinya tidak ada perbedaan sikap
responden terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan perbedaan jenis
kelamin. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa antara siswa perempuan
dan siswa laki- laki baik di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta maupun di SMA
GAMA Yogyakarta adalah sama atau tidak ada perbedaaan sikap antara siswa
perempuan dan laki- laki terhadap mahasiswa praktikan PPL. Perbedaan jenis
kelamin tidak berpengaruhi pada sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan
PPL.
2. Perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL ditinjau dari
perbedaan status sosial ekonomi orang tua siswa
Untuk menguji hipotesis kedua yang menyatakan bahwa ada
perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan jenis
kelamin siswa digunakan teknik ANOVA Oneway dengan taraf signifikansi
5%. Kriteria dalam pengujian yaitu jika harga F hitung lebih besar dari harga
F tabel dengan dk pembilang na - 1 dan dk penyebut nc - 1 pada taraf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
signifikansi 5%, maka dapat dikatakan bahwa varian dari sampel tersebut
sama atau tidak ada perbedaan. Demikian pula sebaliknya, jika harga F
hitung lebih kecil daripada F tabel maka data tersebut dapat dikatakan tidak
sama atau ada perbedaan. Hasil perhitungan analisis varian secara manual
dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 208-213.
Ringkasan ANOVA Oneway untuk uji perbedaan sikap siswa terhadap
mahasiswa praktikan PPL dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7.3 Ringkasan ANOVA Oneway ditinjau dari status sosial ekonomi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
SIKAP
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 4.981 2 2.491 .324 .725 Within Groups 300.090 39 7.695 Total 305.071 41
Dari tabel 7.3 di atas terlihat bahwa nilai F-Prob (0,725) lebih besar
daripada 0,05, maka hipotesis ditolak artinya tidak ada perbedaan sikap siswa
terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan perbedaan status sosial
ekonomi orang tua siswa.
Tabel 7.4 Ringkasan ANOVA Oneway ditinjau dari status sosial ekonomi SMA GAMA Yogyakarta
SIKAP
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 5.800 2 2.900 .320 .728 Within Groups 380.200 42 9.052 Total 386.000 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Dari tabel 7.4 di atas terlihat bahwa nilai F-Prob (0,728) lebih besar
daripada 0,05, maka hipotesis ditolak artinya tidak ada perbedaan sikap siswa
terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan perbedaan status sosial
ekonomi orang tua siswa.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa antara siswa yang
keadaan ekonomi orang tuanya tinggi, sedang dan rendah baik di SMK
BOPKRI 1 Yogyakarta maupun di SMA GAMA Yogyakarta adalah sama
atau tidak ada perbedaaan sikap antara siswa dari kalangan ekonomi orang
tuanya tinggi, sedang dan rendah terhadap mahasiswa praktikan PPL.
Perbedaan status sosial ekonomi orang tua siswa tidak berpengaruh pada sikap
siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL.
3. Perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL ditinjau dari
perbedaan motivasi belajar siswa di kelas
Untuk menguji hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa ada
perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan jenis
kelamin siswa digunakan teknik ANOVA Oneway dengan taraf signifikansi
5%. Kriteria dalam pengujian yaitu jika harga F hitung lebih besar dari harga
F tabel dengan dk pembilang na - 1 dan dk penyebut nc - 1 pada taraf
signifikansi 5%, maka dapat dikatakan bahwa varian dari sampel tersebut
sama atau tidak ada perbedaan. Demikian pula sebaliknya, jika harga F
hitung lebih kecil daripada F tabel maka data tersebut dapat dikatakan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
sama atau ada perbedaan. Hasil perhitungan analisis varian secara manual
dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 214-219.
Ringkasan ANOVA Oneway untuk uji perbedaan sikap siswa terhadap
mahasiswa praktikan PPL dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 7.5 Ringkasan ANOVA Oneway ditinjau dari motivasi belajar SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
SIKAP
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 12.493 3 4.164 .541 .657 Within Groups 292.579 38 7.699 Total 305.071 41
Dari tabel 7.5 di atas, nilai F-Prob (0,657) lebih besar daripada 0,05,
maka hipotesis ditolak artinya tidak ada perbedaan sikap responden terhadap
mahasiswa praktikan PPL berdasarkan perbedaan motivasi belajar siswa di
kelas.
Tabel 7.6 Ringkasan ANOVA Oneway ditinjau dari motivasi belajar SMA GAMA Yogyakarta
SIKAP
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 27.393 4 6.848 .764 .555 Within Groups 358.607 40 8.965 Total 386.000 44
Dari tabel 7.6 di atas, nilai F-Prob (0,555) lebih besar daripada 0,05,
maka hipotesis ditolak artinya tidak ada perbedaan sikap responden terhadap
mahasiswa praktikan PPL berdasarkan perbedaan motivasi belajar siswa di
kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa antara siswa yang
motivasi belajar sangat tinggi, tinggi, cukup dan rendah baik di SMK
BOPKRI 1 Yogyakarta maupun di SMA GAMA Yogyakarta adalah sama
atau tidak ada perbedaaan sikap antara siswa yang motivasi belajarnya sangat
tinggi, tinggi, cukup dan rendah terhadap mahasiswa praktikan PPL.
Perbedaan motivasi belajar siswa di kelas tidak mempengaruhi sikap siswa
terhadap mahasiswa praktikan PPL.
D. Pembahasan
Berikut ini dibahas hasil temuan penelitian seperti yang diungkapkan di atas.
1. Tidak terdapat perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan
PPL ditinjau dari perbedaan jenis kelamin siswa
Berdasarkan dari hasil penelitian, ternyata tidak ada perbedaan sikap
siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL di tinjau dari jenis kelamin. Hal ini
dapat dibuktikan dari hasil penelitian pada responden laki- laki dan
perempuan. Dari siswa SMK BOPKRI 1 Yogyakarta, hasil perhitungan dalam
penelitian tersebut terlihat bahwa 69,04% dari responden perempuan dan
14,29% responden laki- laki sama-sama memiliki sikap yang positif terhadap
mahasiswa praktikan PPL. Sedangkan dari SMA GAMA Yogyakarta, hasil
perhitungan dalam penelitian tersebut terlihat bahwa 42,22% dari responden
laki- laki dan 35,56% responden perempuan sama-sama memiliki sikap yang
positif terhadap mahasiswa praktikan PPL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Laki- laki dan perempuan memang memiliki perbedaan yang bersifat
kodrati yang tidak dapat ditukarkan satu sama lain. Menurut Gilarso (2002:02)
dalam bukunya moral keluarga, secara fisiologis maupun psikologis, laki- laki
dan perempuan mempunyai perbedaan yang besar dan menentukan pola pikir
maupun tindakan, oleh karena itu antara laki- laki dan perempuan memiliki
sikap yang berbeda. Berdasarkan pernyataan tersebut, penulis mempunyai
hipotesis bahwa terdapat perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan
PPL ditinjau dari jenis kelamin, akan tetapi masih banyak faktor lain yang
berasal dari luar diri siswa yaitu lingkungan sosial, proses belajar di
lingkungan sekolah dan pengaruh orang lain dalam kehidupan bersama.
Penelitian ini membuktikan bahwa siswa baik di SMK BOPKRI 1
maupun di SMA GAMA mempunyai sikap yang sama terhadap mahasiswa
praktikan PPL berdasarkan jenis kelamin, karena sikap dipengaruhi oleh
lingkungan sosial siswa terutama di sekolah. Semua siswa baik laki- laki
maupun perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan
pembalajaran di kelas. Siswa laki- laki dan perempuan diperlakukan sama
dalam hal bertanya, memperoleh tugas, berpendapat maupun dalam hal
memperoleh pelajaran. Tidak ada pengistimewaan salah satu gender dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar.
Dalam lingkungan sekolah siswa mendapatkan perlakuan yang sama,
memperoleh tuntutan yang sama, memiliki tujuan yang sama, minat dan
pengharapan yang sama antara laki- laki dan perempuan inilah akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
mempengaruhi terbentuknya sikap yang sama yaitu sikap yang positif dan
mendukung kegiatan calon guru praktek.
Dari hasil penelitian, terbukti bahwa kesamaan sikap tersebut
disebabkan karena kesamaan lingkungan pendidikan yaitu sekolah. Walaupun
terdapat perbedaan jenis kelamin yang dapat mempengaruhi cara berpikir,
perhatian, dan pandangan seseorang, namun lingkungan sekolah yang sama
akan mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam membentuk sikap
seseorang.
Hal tersebut didukung juga oleh penelitian yang dilakukan oleh
Margareta Ika (2005) yang mengatakan bahwa tidak ada perbedaan sikap
siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan jenis kelamin. Siswa
mempunyai perbedaan jenis kelamin yaitu laki- laki dan perempuan, akan
tetapi setiap individu mempunyai kecenderungan untuk menyesuaikan diri dan
menyatukan dirinya dengan lingkungan sekitar.
2. Tidak terdapat perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan
PPL ditinjau dari perbedaan status sosial ekonomi orang tua siswa
Berdasarkan hasil penelitian, ternyata tidak ada perbedaan sikap siswa
terhadap mahasiswa praktikan PPL apabila ditinjau dari status sosial ekonomi
orang tua siswa. Hal ini terbukti dari hasil penelitian pada responden baik
yang di SMK BOPKRI 1 maupun di SMA GAMA berada pada kategori status
sosial ekonomi sedang (SMK BOPKRI 1 sebesar 50% dan SMA GAMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
sebesar 51,55%). Adanya kesamaan sikap dari responden baik yang berasal
dari kalangan ekonomi tinggi, sedang maupun rendah. Walaupun orang
tuanya kaya dan segala kebutuhan tercukupi namun siswa yang berasal dari
status sosial ekonomi tinggi tetap bersikap baik terhadap teman, tidak
sombong sehingga dapat bergaul dengan siswa lain yang dari kalangan
ekonomi sedang dan rendah. Begitu juga sebaliknya, siswa yang berasal dari
status ekonomi orang tua sedang dan rendah tidak menjadi rendah diri karena
dalam lingkungan sekolah semua siswa dianggap sama.
Setiap orang dalam masyarakat mempunyai kedudukan (status) sosial
yang berbeda-beda. Oleh karena itu, memungkinkan orang tersebut memiliki
pola pikir dan sikap yang berbeda terhadap suatu objek. Dari pernyataan
tersebut penulis membuat hipotesis bahwa terdapat perbedaan sikap siswa
terhadap mahasiswa praktikan PPL ditinjau dari status sosial ekonomi orang
tua siswa, akan tetapi terdapat faktor lain yang mempengaruhi sikap siswa
terhadap mahasiswa praktikan PPL yang menyebabkan hipotesis tersebut
ditolak.
Lingkungan sosial siswa di sekolah adalah faktor lain yang
menentukan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL. Adanya teman
dan guru di sekolah, serta pembelajaran yang sama di sekolah dan tidak
membedakan antara siswa kaya dan miskin membuat semua siswa memiliki
sikap yang sama untuk mendukung kegiatan mahasiswa praktik PPL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Selain itu dari hasil penelitian menunjukkan komposisi siswa yang
bersifat sama sehingga dapat mendorong siswa untuk cenderung menunjukkan
sikap yang sama. Hal ini yang mendukung hasil penelitian sehingga sikap
siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL tidak berbeda jika ditinjau dari
status sosial ekonomi orang tua siswa.
Hal tersebut didukung juga oleh penelitian yang dilakukan oleh
Margareta Ika (2005) yang mengatakan bahwa tidak ada perbedaan sikap
siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan status sosial ekonomi
orang tua siswa. Siswa mempunyai perbedaan status sosial yaitu tinggi,
sedang dan rendah, akan tetapi perbedaan itu tidak mempengaruhi siswa untuk
bersikap positif terhadap mahasiswa praktikan PPL.
3. Tidak terdapat perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan
PPL ditinjau dari perbedaan motivasi belajar siswa di kelas
Berdasarkan dari hasil penelitian, ternyata tidak ada perbedaan antara
sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL ditinjau dari motivasi siswa di
kelas. Hal ini terbukti dari hasil penelitian pada responden baik siswa SMK
BOPKRI 1 maupun SMA GAMA berada pada kategori cukup (SMK
BOPKRI 1 sebesar 38,1% dan SMA GAMA sebesar 31,11%). Adanya
kesamaan sikap siswa baik yang motivasi belajarnya sangat tinggi, tinggi,
cukup dan rendah untuk bersikap positif terhadap mahasiswa praktikan PPL.
Walaupun terdapat motivasi belajar yang berbeda, namun karena ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
kesamaan lingkungan sekolah sehingga siswa dapat saling mendukung untuk
tetap semangat belajar maka tidak menutup kemungkinan siswa akan
memiliki sikap yang positif.
Selain itu, penguasaan materi serta bisa mengendalikan kelas yang
membosankan menjadi kelas yang nyaman dan menyenangkan menimbulkan
semangat dalam diri siswa sehingga siswa bersikap positif dan mendukung
keberadaan mahasiswa praktek serta tidak meremehkan kemampuan
mahasiswa praktikan PPL.
Mahasiswa praktikan PPL berperan sebagai seorang calon guru tidak
hanya memberikan materi dan tugas, tetapi juga mencari cara bagaimana
materi yang diberikan dapat diterima dan dicernah oleh siswa dengan baik.
Analisis deskripsi data menunjukkan bahwa pelaksanaan belajar mengajar
termasuk dalam kategori yang cukup. Oleh karena itu, interaksi belajar
mengajar dikelas perlu ditingkatkan lagi untuk memotivasi siswa agar dapat
mengikuti pelajaran dengan baik.
Hal ini yang mendukung hasil penelitian sehingga tidak menimbulkan
adanya perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL ditinjau dari
motivasi belajar siswa di kelas. Walaupun siswa memiliki motivasi belajar
yang berbeda yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup, rendah, dan sangat rendah,
akan tetapi perbedaan itu tidak mempengaruhi siswa untuk bersikap positif
terhadap mahasiswa praktikan PPL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data uji hipotesis yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL
berdasarkan jenis kelamin, artinya perbedaan jenis kelamin laki- laki dan
perempuan tidak akan mempengaruhi dalam penentuan sikap terhadap
mahasiswa praktikan PPL baik di SMK BOPKRI 1 ( F hitung = 0,141 < F tabel
= 4,08 ) maupun SMA GAMA ( F hitung = 0,450 < F tabel = 4,06 ).
2. Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL
berdasarkan status sosial ekonomi orang tua siswa, artinya perbedaan status
sosial ekonomi tidak akan mempengaruhi dalam penentuan sikap terhadap
mahasiswa praktikan PPL baik di SMK BOPKRI 1 ( F hitung = 0,324 < F tabel
= 3,23) maupun di SMA GAMA ( F hitung = 0,320 < F tabel = 3,21).
3. Tidak ada perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL
berdasarkan motivasi belajar di kelas, artinya perbedaan motivasi belajar
siswa di kelas baik motivasi sanga t tinggi, tinggi, cukup, rendah maupun
sangat rendah tidak akan mempengaruhi dalam penentuan sikap terhadap
mahasiswa praktikan PPL baik di SMK BOPKRI 1 ( F hitung = 0, 541 < F tabel
= 2,85) maupun di SMA GAMA ( F hitung = 0,764 < F tabel = 2,83).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
B. Keterbatasan Penelitian
Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan.
Keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain:
1. Kejujuran responden dalam mengisi kuesioner yang disebarkan penulis
melalui guru tidak dapat sebagai kebenaran yang mutlak karena penelitian
tidak mampu melacak kebenaran dari data responden. Apabila data yang
diberikan tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, maka kesimpulan
dari penelitian ini tidak seluruhnya benar.
2. Keterbatasan waktu, pengetahuan dan kemampuan serta ketidaksempurnaan
kuesioner yang diajukan sehingga tidak dapat mengungkap seluruh subyek
penelitian.
C. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka penulis memberikan
saran-saran sebagai bahan pertimbangan pihak-pihak yang terkait. Adapun
saran-saran tersebut antara lain:
1. Bagi Pihak Sekolah
Bagi pihak sekolah, sebaiknya tetap memberikan izin karena keberadaan
mahasiswa praktikan PPL mendapat dukungan yang cukup baik dari siswa
dan dalam penelitian ini terbukti lebih dari 50% responden bersikap positif
terhadap mahasiswa praktikan PPL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
2. Bagi Siswa
Bagi siswa, sebaiknya mendukung dan menghargai mahasiswa praktikan PPL
di dalam kelas maupun di luar kelas, karena mahasiswa praktikan PPL tidak
hanya sekedar praktek melainkan sudah mempunyai bekal yang sudah di
persiapkan sebelumnya yaitu dalam penyampaian materi, penguasaan materi
yang akan diajarkan, serta pengolahan kelas. Dengan demikian, diharapkan
siswa tidak meremehkan mahasiswa praktikan PPL namun sebaliknya
diharapkan siswa dapat membantu mahasiswa praktikan PPL dengan cara
memperhatikan pelajaran, mengerjakan tugas yang diberikan dan di harapkan
juga siswa bisa memahami bahwa mahasiswa praktikan PPL masih dalam
tahap belajar dan berlatih untuk menjadi seorang guru yang profesional.
3. Bagi Mahasiswa Praktikan PPL
Bagi mahasiswa praktikan PPL, diharapkan dapat lebih mempersiapkan diri
dalam melaksanakan kegiatan PPL serta dapat memanfaatkan kesempatan dan
melakukan perubahan yang lebih baik lagi dari yang telah dilakukan oleh
mahasiswa praktikan PPL sebelumnya. Selain itu, yang perlu diperhatikan
adalah penampilan mahasiswa dan strategi yang tepat untuk mengajar di
depan kelas agar dapat membuat siswa menjadi tertarik dan termotivasi untuk
mengikuti pelajaran bersama mahasiswa praktikan PPL. Maka dari itu,
kreativitas dan inovasi yang tinggi sangat diperlukan dalam menghadapi
siswa. Kepercayaan diri dan kesungguhan dalam berlatih pasti akan
menghasilkan sesuatu yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
DAFTAR PUSTAKA
B. Musidi. 1991.”Pengaruh Pemberian Tugas dan Status Sosial Ekonomi Mahasiswa
Terhadap Prestasi Belajar Sejarah”. Tesis. Fak. Pasca Sarjana IKIP Jakarta di Surakarta.
Bimo, Walgito. 1991.”Psikologi Sosial Suatu Pengantar”. Edisi Revisi. Cetakan
pertama. Yogyakarta: Andi Offset. __________ . 1994. ”Psikologi Sosial Suatu Pengantar”. Yogyakarta: Andi Offset. Elita, D. Nugroho. 1982.”Aspek-Aspek Afektif Dalam Karakteristik Siswa”. Pusat
Penelitian Universitas Katholik Indonesia. Atma Jaya. Yogyakarta. Gilarso, T. 2002.”Moral Keluarga”.Yogyakarta: USD. Hadi, Sopeno. 1995.”Potret Guru”. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Margareta Ika W. 2005. Skripsi.”Sikap Siswa Terhadap Mahasiswa Praktikan PPL”.
Yogyakarta: USD. Masidjo. 1988.”Penilaian Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Oleh
Mahasiswa Praktik IKIP Sanata Dharma Tahum Akademik 1987/1988”. Yogyakarta: USD.
Muhibin Syah. 1995.”Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru”. Bandung;
Remaja Karya. Mujiyana, G. 2005. Skripsi.“Hubungan Antara Kreativitas dan Sikap Mandiri
Dengan Minat Berwiraswasta Pada Siswa SMK Ditinjau Dari Jenis Pekerjaan Orang Tua”. Yogyakarta. USD.
Saifuddin Azwar. 2003.”Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya”. Cetakan VII.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset. _____________ . 1988.”Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya”. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. M. Tatang Amirin. 1986.”Menyusun Rencana Penelitian”. Jakarta. Rajawali. Moh. User Usman. 1990.”Menjadi Guru Profesional”. Bandung: Remaja Karya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Ngalim Purwanto. 1984.”Psikologi Pendidikan”. Bandung: Remaja Karya. ______________ . 1987.”Psikologi Pendidikan (Edisi 2)”. Bandung: Remaja Karya. Onong Uchjana Effendy. 1983.”Psikologi Manajemen”. Bandung: Alumni. Redja Mudyahardjo. 1993.”Materi Pokok Dasar-Dasar Pendidikan”. Departemen
Kependidikan dan Kebudayaan Proyek Peningkatan Mutu Guru SD Setara D-II dan Kependidikan. Jakarta.
Sarlito, W. Sarwono. 1991.”Psikologi Remaja”. Jakarta: Rineka Jaya. Sehartian,Piet A. 1994.”Profil Pendidik Profesional”. Yogyakarta: Andi Offset. Sudjana. 1996.”Metoda Statistika”. Bandung. Tarsito. Sugiyono. 2003.”Statistik Untuk Penelitian”. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 1998.”Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek”.
Yogyakarta. Rineka Cipta. Sumedi, J. 1992.”Makalah-Makalah Bidang Studi Dasar Kependidikan dan PPL”.
PPL. IKIP SADHAR. Tri Dayakisni dan Hudaniah. 2003.”Psikologi sosial”. Edisi Revisi. Malang: UMM. USD. 2007.”Buku Pedoman Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan”.
Yogyakarta. W. S Winkel. 1987.”Psikologi Pengajaran”. Jakarta: PT. Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
LAMPIRAN 1 DATA INSTRUMEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
Kepada Yth : Siswa Kelas II
SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan
YAYASAN PENDIDIKAN SMA GAMA
Yogyakarta
Dengan Hormat,
Kuesioner ini merupakan studi penelitian untuk skripsi dengan topik SIKAP
SISWA TERHADAP MAHASISWA PRAKTIKAN PPL. Saya Mahasiswa Program
Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma, mengharapkan sumbangan
pemikiran dan kesungguhan anda dalam mengisi kuesioner ini, agar dapat menjamin
ketetapan data yang akan saya analisis. Jawaban anda merupakan masukan yang
sangat berharga bagi saya, terutama dalam menerapkan disiplin ilmu yang telah saya
pelajari dan membantu penulisan skripsi ini.
Secara singkat skripsi ini berisi tentang pertanyaan-pertanyaan mengenai data
diri anda dan sikap anda terhadap Mahasiswa Praktikan PPL yang mengajar anda.
Kuesioner ini tidak ada hubungannya dengan mata pelajaran apapun, sehingga
jawaban yang anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai anda.
Demikian atas kerjasama dan kesediaan anda dalam mengisi kuesioner ini,
saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
K U R N I A T I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
KUESIONER
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. No. Absen :
3. Kelas :
4. Jenis Kelamin : Pria / Wanita
B. Petunjuk Pengisian Skala Sikap Siswa Terhadap Mahasiswa Praktikan PPL
Berikut ini disajikan beberapa pernyataan mengenai “Mahasiswa
Praktikan PPL”. Anda diharapkan menyatakan sikap anda terhadap isi
pernyataan-pernyataan tersebut dengan cara memilih :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Pilih salah satu alternatif pilihan tersebut dengan cara memberikan tanda
(v ) pada kolom pilihan yang sesuai dengan pendapat anda!
SIKAP SISWA TERHADAP MAHASISWA PRAKTIKAN PPL
NO.
PERTANYAAN
[SS]
[S]
[TS]
[STS]
1. Seorang Mahasiswa Praktikan PPL yang tegas dan berwibawa di depan kelas perlu untuk contoh yang baik bagi siswa.
2. Saya menghormati Mahasiswa Prakitkan PPL karena ingin mendapatkan nilai yang tinggi.
3. Mahasiswa Praktikan PPL mampu menjelaskan isi pengajarannya di depan kelas secara mendalam dengan mempergunakan bahasa yang sederhana, jelas dan susunan kalimat yang benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
4. Mengerjakan tugas dari Mahasiswa Praktikan PPL menambah beban saya.
5. Saya merasa terganggu dengan Mahasiswa Praktikan PPL.
6. Sikap Mahasiswa Praktikan PPL ramah dan terbuka terhadap saya.
7. Cara berpakaian Mahasiswa Praktikan PPL yang rapi dan sopan mendukung proses belajar-mengajar.
8. Saya akan membantu Mahasiswa Praktikan PPL yang aktif dalam kegiatan-kegiatan di luar jam pelajaran.
9. Mahasiswa Praktikan PPL yang piket ke kelas untuk memeriksa presensi mengganggu konsentrasi belajar saya.
10. Di luar kelas, Mahasiswa Praktikan PPL acuh tak acuh.
MOTIVASI BELAJAR SISWA DI KELAS
NO.
PERTANYAAN
[SS]
[S]
[TS]
[STS]
1. Saya berusaha mencatat hal-hal pokok dari materi pelajaran yang diterangkan oleh Mahasiswa Praktikan PPL di dalam kelas.
2. Saya berusaha menanggapi (menjawab) pertanyaan yang diberikan Mahasiswa Praktikan PPL dengan tepat.
3. Saya terbantu untuk bertukar pendapat dengan teman lain karena Mahasiswa Praktikan PPL memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi kelompok.
4. Saya berusaha terlibat aktif dalam kegiatan diskusi di dalam kelas.
5. Saya mengemukakan pendapat saya dalam diskusi secara terbuka.
6. Saya menggunakan kesempatan bertanya yang diberikan Mahasiswa Praktikan PPL dengan sebaik-baiknya.
7. Dalam belajar, saya datang lebih awal agar bisa mempersiapkan diri untuk mengikuti pelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
8. Bila ada jam kosong maka saya akan menggunakan waktu untuk mempelajari materi-materi pelajaran yang belum bisa.
9. Saya merasa terdorong untuk mengulangi kembali pokok-pokok penting materi pelajaran karena Mahasiswa Praktikan PPL dapat menghimpun umpan balik dari siswa.
10. Saya segera mengerjakan Tugas yang diberikan oleh Mahasiswa Praktikan PPL tanpa menunda-nundanya.
11. Saya kurang berusaha mengetahui kekurangan-kekurangan dalam mengerjakan Tugas yang diberikan oleh Mahasiswa Praktikan PPL.
12. Saya cenderung lebih cepat dalam menyelesaikan Tugas-tugas yang diberikan oleh Mahasiswa Praktikan PPL daripada teman-teman saya.
13. Saya berusaha mengembangkan kebiasaan bertanya sehingga diperoleh pemahaman yang benar.
14. Bila Tugas yang diberikan oleh Mahasiswa Praktikan PPL sulit, saya merasa tertantang untuk menyelesaikannya.
DATA ORANG TUA SISWA
I. Berapa pendapatan orang tua dalam satu bulan pada saat ini? a. ( ) Di bawah Rp 750.000
b. ( ) Antara Rp 750.000 – Rp 1.500.000
c. ( ) Antara Rp 1.500.000 – Rp 3.000.000
d. ( ) Antara Rp 3.000.000 – Rp 4.500.000
e. ( ) Di atas Rp 4.500.000 atau lebih
II. Tingkat pendidikan orang tua
a. Tingkat pendidikan Ayah terakhir :
1. ( ) Tamat SD
2. ( ) Tamat SLTP
3. ( ) Tamat SLTA / SMK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
4. ( ) Tamat D3
5. ( ) Tamat PT ( Perguruan Tinggi/Akademik )
b. Tingkat pendidikan Ibu terakhir :
1. ( ) Tamat SD
2. ( ) Tamat SLTP
3. ( ) Tamat SLTA / SMK
4. ( ) Tamat D3
5. ( ) Tamat PT ( Perguruan Tinggi )
III. Jenis pekerjaan orang tua
a. Pekerjaan Ayah :
1. ( ) PNS
2. ( ) Pegawai Swasta
3. ( ) Wiraswasta
4. ( ) ABRI
5. ( ) Lain- lain …
b. Pekerjaan Ibu :
1. ( ) PNS
2. ( ) Pegawai Swasta
3. ( ) Wiraswasta
4. ( ) ABRI
5. ( ) Lain- lain …
IV. Fasilitas khusus yang dimiliki oleh keluarga
a. Alat transportasi
1. ( ) Mobil
2. ( ) Mobil Dinas
3. ( ) Sepeda Motor
4. ( ) Sepeda
5. ( ) Angkutan Umum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
b. Peralatan Hiburan Elektronik
1. ( ) TV Berwarna, CD dan Tape Recorder
2. ( ) TV Berwarna dan Tape Recorder
3. ( ) TV Berwarna
4. ( ) Tape Recorder
5. ( ) Lain- lain …
c. Perkakas Rumah Tangga
1. ( ) Kulkas, Mesin Cuci dan Komppor Gas
2. ( ) Kulkas dan Mesin Cuci
3. ( ) Kulkas
4. ( ) Lain- lain …
d. Daya Listrik
1. ( ) > 1300 Watt
2. ( ) 1300 Watt
3. ( ) 900 Watt
4. ( ) 450 Watt
e. Dinding Rumah
1. ( ) Bambu
2. ( ) Papan
3. ( ) Setengah Tembok
4. ( ) Semua Tembok
5. ( ) Lain- lain …
f. Lantai Rumah
1. ( ) Tanah
2. ( ) Semen
3. ( ) Tegel
4. ( ) Keramik
5. ( ) Lain- lain …
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
LAMPIRAN 2 DATA
PRA PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Sikap Siswa terhadap Mahasiswa Praktikan PPL No. item soal N
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Jml Total
1 2 2 4 3 1 4 4 2 4 3 3 2 3 3 3 1 1 3 3 2 2 3 3 3 4 1 2 2 4 4 4 3 1 3 2 1 96
2 4 3 4 3 2 2 4 3 3 3 3 1 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 113
3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 110
4 4 2 3 3 1 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 116
5 4 3 4 3 2 2 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 115
6 4 3 4 4 1 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 1 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 4 4 4 4 123
7 4 2 3 3 2 4 4 2 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 2 4 3 3 3 3 2 4 3 2 1 3 3 3 4 4 3 118
8 4 3 4 3 2 2 4 4 4 2 4 1 4 4 3 4 1 3 4 3 1 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 3 123
9 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143
10 4 2 4 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 1 3 2 1 3 4 3 2 1 3 2 1 2 3 1 3 2 4 3 2 1 3 103
11 4 2 4 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 4 2 3 4 3 4 3 2 3 2 4 2 2 4 3 4 2 3 2 119
12 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 1 4 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 131
13 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 117
14 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 119
15 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 4 4 4 4 4 136
16 4 4 4 3 2 3 4 3 4 3 4 1 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 4 4 134
17 4 3 3 3 3 4 3 2 4 2 4 2 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 132
18 2 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 129
19 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 130
20 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 137
21 4 4 4 4 3 2 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 133
22 3 3 4 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 3 3 4 4 4 4 149
23 4 3 3 4 3 3 3 4 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 136
24 3 2 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 4 141
25 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 142
26 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 138
27 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 149
28 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 155
29 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 3 146
30 4 2 4 4 3 3 4 2 3 2 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Motivasi Belajar Siswa Di Kelas Motivasi Intrinsik Motivasi Ekstrinsik
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Jml Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Jml Total
1 3 3 1 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 49 2 2 4 2 4 1 3 4 4 3 1 2 4 4 4 44
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 46
3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 46 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 41
4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 49 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 45
5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44
6 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 57 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 2 4 3 3 3 46
7 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 53 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 50
8 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 48 4 3 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 50
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 58 3 4 3 4 4 1 4 4 3 4 3 4 3 3 4 51
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 4 3 42 4 2 3 1 3 2 4 3 3 4 3 2 4 3 2 43
11 4 3 3 4 2 3 4 2 2 1 2 3 4 3 3 43 4 2 3 4 2 3 4 3 3 4 3 2 3 4 1 45
12 2 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 40 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 43
13 4 4 1 1 4 4 3 1 2 4 2 4 2 4 3 43 4 2 1 4 2 1 4 3 2 4 3 4 3 4 3 44
14 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 42 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 44
15 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 44 3 3 3 3 2 2 3 1 3 3 1 3 3 3 2 38
16 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 2 4 43 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 42
17 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 46 2 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 2 40
18 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 48 3 3 3 3 3 1 4 3 3 2 3 3 3 2 2 41
19 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 1 39 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 43
20 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3 47 3 3 2 1 3 2 4 1 3 2 3 3 2 1 2 35
21 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 44 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 1 3 2 2 2 36
22 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 45 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 47
23 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 43 3 2 4 3 3 2 3 1 3 4 3 2 3 3 3 42
24 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 50 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 1 2 3 3 3 38
25 2 3 2 1 3 2 3 1 3 3 2 3 2 2 2 34 4 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 49
26 3 3 4 4 4 4 4 1 3 2 4 3 3 2 3 47 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 47
27 4 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 48 2 3 4 1 2 4 3 2 3 3 3 2 3 1 2 38
28 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 42 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 45
29 2 4 3 2 3 2 3 1 2 3 2 3 2 2 1 35 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 49
30 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 49 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Status sosial ekonomi Orang tua No. item soal
II III IV No. I
a b a b a b c d e f g
Jml Total
1 5 5 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 49
2 2 4 4 1 5 3 3 1 2 4 4 3 36
3 1 2 1 4 1 3 3 2 1 4 4 2 28
4 1 3 2 3 3 1 4 2 1 4 4 4 32
5 1 1 1 1 1 1 3 1 2 2 3 2 19
6 1 2 1 1 1 3 1 1 1 4 4 4 24
7 1 2 2 3 4 3 3 2 2 4 4 4 34
8 1 1 3 1 3 2 2 1 1 4 3 2 24
9 1 4 3 4 1 2 5 1 1 4 4 2 32
10 2 4 3 4 1 3 4 2 2 4 4 2 35
11 2 2 4 3 4 3 5 3 3 4 4 4 41
12 2 3 3 1 1 1 3 1 2 4 2 3 26
13 1 2 2 1 1 1 1 1 1 4 4 2 21
14 1 2 2 3 3 3 4 1 1 4 4 2 30
15 2 2 3 3 1 3 3 4 3 4 4 4 36
16 3 5 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 47
17 2 4 3 4 1 3 4 4 4 4 4 4 41
18 2 3 3 3 1 3 4 4 3 4 4 4 38
19 1 3 1 3 1 3 4 3 3 4 4 3 33
20 2 3 2 3 1 3 3 2 3 4 3 2 31
21 2 4 4 4 3 5 3 1 2 2 4 2 36
22 3 5 4 4 3 3 3 1 2 2 4 4 38
23 1 2 1 3 1 2 2 1 2 4 3 2 24
24 1 3 1 3 3 3 2 1 2 4 3 3 29
25 2 4 3 4 3 3 5 2 3 4 4 3 40
26 2 3 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 39
27 3 4 4 4 4 5 5 3 3 4 4 4 47
28 2 3 2 3 3 3 4 2 3 4 3 3 35
29 1 2 1 1 1 2 3 1 2 4 3 2 23
30 3 5 4 5 4 5 5 3 3 4 4 4 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
LAMPIRAN 3
VALIDITAS &
RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Sikap Siswa terhadap Mahasiswa Praktikan PPL
Reliability Warnings
The covariance matrix is calculated and used in the analysis. Case Processing Summary
N % Valid 30 100.0 Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 30 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items .744 .752 10
Item Statistics
Mean Std. Deviation N item1 3.53 .681 30 item2 2.93 .740 30 item3 3.57 .568 30 item4 3.37 .490 30 item13 3.53 .507 30 item14 3.37 .490 30 item15 3.37 .669 30 item21 3.20 .714 30 item24 3.23 .430 30 item31 3.30 .596 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Inter-Item Correlation Matrix
item1 item2 item3 item4 item13 item14 item15 item21 item24 item31 item1 1.000 .210 .172 .014 .246 .014 .161 .340 .149 .272 item2 .210 1.000 .257 .260 .190 .070 .330 .157 .592 .125 item3 .172 .257 1.000 .095 .112 .342 .160 .051 .146 .193 item4 .014 .260 .095 1.000 .157 .282 .207 .374 .398 .201 item13 .246 .190 .112 .157 1.000 .434 .217 .266 .200 .251 item14 .014 .070 .342 .282 .434 1.000 .417 .276 .234 .083 item15 .161 .330 .160 .207 .217 .417 1.000 .491 .292 .407 item21 .340 .157 .051 .374 .266 .276 .491 1.000 .404 .097 item24 .149 .592 .146 .398 .200 .234 .292 .404 1.000 .121 item31 .272 .125 .193 .201 .251 .083 .407 .097 .121 1.000
The covariance matrix is calculated and used in the analysis. Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted item1 29.87 9.016 .322 .287 .737 item2 30.47 8.464 .416 .531 .723 item3 29.83 9.454 .293 .253 .739 item4 30.03 9.413 .381 .326 .727 item13 29.87 9.292 .404 .339 .724 item14 30.03 9.344 .406 .509 .724 item15 30.03 8.240 .550 .567 .699 item21 30.20 8.303 .482 .532 .710 item24 30.17 9.247 .523 .498 .713 item31 30.10 9.197 .345 .388 .732
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 33.40 10.800 3.286 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
MOTIVASI BELAJAR SISWA
1. Motivasi Intrinsik Reliability Warnings
The covariance matrix is calculated and used in the analysis. Case Processing Summary
N % Valid 30 100.0 Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 30 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items .756 .761 9
Item Statistics
Mean Std. Deviation N item1 3.17 .747 30 item5 3.33 .547 30 item6 3.20 .610 30 item7 3.20 .551 30 item9 3.03 .490 30 item10 2.97 .669 30 item11 2.80 .714 30 item12 3.00 .643 30 item14 3.00 .695 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Inter-Item Correlation Matrix
item1 item5 item6 item7 item9 item10 item11 item12 item14 item1 1.000 .113 .454 .335 .173 .150 .323 .503 .332 item5 .113 1.000 .413 .115 .472 .503 .177 .098 .091 item6 .454 .413 1.000 .492 .323 .355 .411 .351 .244 item7 .335 .115 .492 1.000 .102 .019 .193 .389 .000 item9 .173 .472 .323 .102 1.000 .319 .414 .109 .304 item10 .150 .503 .355 .019 .319 1.000 .202 .401 .223 item11 .323 .177 .411 .193 .414 .202 1.000 .150 .139 item12 .503 .098 .351 .389 .109 .401 .150 1.000 .000 item14 .332 .091 .244 .000 .304 .223 .139 .000 1.000
The covariance matrix is calculated and used in the analysis. Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted item1 24.53 8.257 .520 .474 .718 item5 24.37 9.413 .397 .460 .739 item6 24.50 8.328 .666 .517 .696 item7 24.50 9.569 .344 .364 .746 item9 24.67 9.402 .467 .392 .731 item10 24.73 8.823 .447 .488 .731 item11 24.90 8.783 .414 .311 .737 item12 24.70 8.976 .429 .507 .734 item14 24.70 9.390 .275 .303 .760
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 27.70 11.045 3.323 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
2. Motivasi Ekstrinsik
Reliability Warnings
The covariance matrix is calculated and used in the analysis. Case Processing Summary
N % Valid 30 100.0 Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 30 100.0 a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items .616 .621 5
Item Statistics
Mean Std. Deviation N item1 3.17 .648 30 item2 2.70 .535 30 item4 2.73 .907 30 item8 2.87 .860 30 item12 3.00 .643 30
Inter-Item Correlation Matrix
item1 item2 item4 item8 item12 item1 1.000 .050 .489 .165 .331 item2 .050 1.000 .185 .210 .301 item4 .489 .185 1.000 .262 .355 item8 .165 .210 .262 1.000 .125 item12 .331 .301 .355 .125 1.000
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted item1 11.30 3.803 .423 .277 .540 item2 11.77 4.392 .274 .133 .606 item4 11.73 2.892 .511 .315 .476 item8 11.60 3.628 .282 .099 .619 item12 11.47 3.844 .410 .220 .546
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 14.47 5.292 2.300 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
LAMPIRAN 4 DATA
INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
SIKAP SISWA TERHADAP MAHASISWA PRAKTIKAN PPL Siswa kelas II SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Item Soal No. L/P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
1 P 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 32
2 P 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 33
3 P 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 31
4 P 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
5 P 4 3 4 3 4 3 2 3 3 2 31
6 P 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 31
7 P 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 30
8 P 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 28
9 P 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 33
10 P 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 33
11 P 3 3 2 3 3 4 2 2 3 3 28
12 L 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 32
13 P 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 37
14 P 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 34
15 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
16 P 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 35
17 P 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 31
18 P 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 26
19 P 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 29
20 P 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 27
21 P 3 2 4 3 3 3 3 3 2 3 29
22 P 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 32
23 P 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
24 P 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 33
25 P 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 38
26 L 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 33
27 P 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31
28 P 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 33
29 P 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31
30 P 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4 30
31 P 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 36
32 L 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 34
33 P 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 26
34 L 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 29
35 P 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
36 P 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 35
37 P 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 28
38 P 4 3 2 3 2 3 3 3 3 3 29
39 P 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31
40 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
41 P 3 2 3 3 3 3 4 3 2 3 29
42 L 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 32
SIKAP SISWA TERHADAP MAHASISWA PRAKTIKAN PPL Siswa kelas II SMA GAMA Yogyakarta
Item Soal No. L/P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
1 P 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 34
2 P 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 34
3 P 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 36
4 L 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 33
5 L 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 28
6 L 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31
7 L 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 31
8 L 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29
9 L 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 26
10 P 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 28
11 P 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 31
12 P 2 4 3 4 3 4 3 3 3 4 33
13 P 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
14 P 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 30
15 P 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 33
16 L 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 29
17 L 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 27
18 L 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 33
19 L 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 35
20 L 3 2 3 2 2 3 2 3 3 4 27
21 L 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 31
22 P 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
23 P 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 32
24 P 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 35
25 L 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 25
26 L 4 3 3 3 4 3 3 3 2 4 32
27 P 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29
28 P 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 29
29 P 3 2 3 2 4 3 3 3 2 2 27
30 P 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 32
31 P 3 2 4 3 3 3 3 3 2 4 30
32 L 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 29
33 L 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 29
34 L 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 32
35 L 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 35
36 L 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 37
37 L 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
38 P 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 29
39 P 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 31
40 P 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 27
41 L 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 27
42 L 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 26
43 L 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 34
44 L 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 28
45 L 3 4 3 4 3 2 4 3 3 3 32
MOTIVASI BELAJAR SISWA DI KELAS Siswa kelas II SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Item Soal No. L/P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total
1 P 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 39
2 P 3 2 3 1 2 3 1 2 3 3 2 3 3 2 33
3 P 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 38
4 P 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 49
5 P 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 39
6 P 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44
7 P 3 4 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 38
8 P 2 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 37
9 P 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 47
10 P 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 38
11 P 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 41
12 L 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 47
13 P 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 4 39
14 P 2 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 40
15 L 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 40
16 P 4 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 38
17 P 2 3 3 3 3 2 3 3 1 3 2 3 3 3 37
18 P 3 2 3 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 38
19 P 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 41
20 P 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 44
21 P 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44
22 P 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 46
23 P 3 2 3 2 4 3 1 3 3 2 3 2 2 3 36
24 P 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 3 40
25 P 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 40
26 L 4 3 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 40
27 P 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 45
28 P 3 2 3 1 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 38
29 P 3 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 42
30 P 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41
31 P 3 2 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
32 L 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 40
33 P 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 40
34 L 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 43
35 P 4 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 45
36 P 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 47
37 P 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 36
38 P 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 50
39 P 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 44
40 L 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 39
41 P 2 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 39
42 L 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 52
MOTIVASI BELAJAR SISWA DI KELAS Siswa kelas II SMA GAMA Yogyakarta
Item Soal No. L/P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 total
1 P 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 41
2 P 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 44
3 P 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 52
4 L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
5 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 46
6 L 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 3 46
7 L 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 45
8 L 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 43
9 L 4 3 2 4 2 4 2 4 2 4 3 3 3 3 43
10 P 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 45
11 P 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 45
12 P 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 36
13 P 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 50
14 P 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 54
15 P 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41
16 L 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 41
17 L 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 38
18 L 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 40
19 L 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 45
20 L 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 39
21 L 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 34
22 P 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 52
23 P 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45
24 P 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 2 2 41
25 L 2 3 3 4 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 37
26 L 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 54
27 P 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
28 P 2 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 40
29 P 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 39
30 P 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 41
31 P 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 35
32 L 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 37
33 L 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 37
34 L 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 3 41
35 L 2 3 2 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 41
36 L 4 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 39
37 L 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 46
38 P 2 3 3 2 4 2 2 3 2 3 3 3 3 3 38
39 P 1 3 2 3 2 2 3 1 2 2 3 2 2 2 30
40 P 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 38
41 L 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 1 2 2 35
42 L 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 46
43 L 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 40
44 L 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 39
45 L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 40
STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA Siswa SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Status Sosial Ekonomi
Tgk.pend Jenis.pkrj No L/P Penda- patan
Ayah Ibu Ayah Ibu
Fasili- tas
Total
1 P 3 4 3 4 3 15 32
2 P 3 2 1 3 1 18 28
3 P 2 3 1 1 1 17 25
4 P 2 1 1 1 1 11 17
5 P 4 5 5 4 3 22 43
6 P 3 2 2 3 1 20 31
7 P 3 3 3 3 1 15 28
8 P 4 3 3 4 4 16 34
9 P 3 1 3 3 3 19 32
10 P 3 5 3 4 3 12 30
11 P 3 4 3 3 3 16 32
12 L 3 3 1 3 1 11 22
13 P 1 4 3 3 1 18 30
14 P 1 1 1 1 1 16 21
15 L 1 3 2 1 1 17 25
16 P 3 3 3 4 1 17 31
17 P 3 4 3 3 1 12 26
18 P 3 2 1 3 1 18 28
19 P 3 3 3 4 4 19 36
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
20 P 4 4 3 5 1 14 31
21 P 3 2 1 3 3 13 25
22 P 3 3 3 4 3 16 32
23 P 3 5 5 4 1 17 35
24 P 4 4 5 3 3 18 37
25 P 3 5 3 3 1 13 28
26 L 1 3 2 1 1 19 27
27 P 3 4 3 3 1 14 28
28 P 1 2 4 3 1 8 19
29 P 3 3 2 4 1 15 28
30 P 3 5 3 5 1 14 31
31 P 3 4 1 4 1 12 25
32 L 4 4 4 3 4 16 35
33 P 3 4 3 3 1 18 32
34 L 4 5 3 5 1 17 35
35 P 1 3 2 3 1 18 28
36 P 3 2 1 1 3 16 26
37 P 3 5 3 4 3 17 35
38 P 1 2 2 1 1 16 23
39 P 3 3 2 4 1 10 23
40 L 1 1 1 1 1 14 19
41 P 3 5 4 3 5 20 40
42 L 4 4 5 3 3 17 36
STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA SISWA Siswa SMA GAMA Yogyakarta
Status Sosial Ekonomi
Tgk.pend Jenis pkrj No L/P Penda- patan Ayah Ibu Ayah Ibu
Fasili- tas
Total
1 P 4 5 5 4 5 23 46
2 P 4 1 1 3 1 13 23
3 P 4 3 5 3 5 17 37
4 L 3 3 2 3 1 15 27
5 L 4 3 5 4 4 21 41
6 L 3 5 3 5 1 15 32
7 L 3 5 3 3 3 14 31
8 L 4 5 5 4 5 23 46
9 L 3 5 3 5 1 20 37
10 P 4 5 4 5 1 17 36
11 P 4 3 5 2 3 14 31
12 P 3 3 3 3 1 19 32
13 P 3 5 5 4 4 20 41
14 P 3 2 2 1 1 9 18
15 P 3 3 3 3 1 12 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
16 L 4 5 5 5 5 22 46
17 L 3 5 3 3 3 15 32
18 L 2 3 3 4 1 14 27
19 L 4 3 3 2 3 18 33
20 L 3 5 2 1 1 10 22
21 L 2 5 3 1 1 9 21
22 P 3 5 4 4 3 22 41
23 P 3 4 2 3 1 14 27
24 P 3 3 3 3 3 17 32
25 L 3 3 3 3 3 22 37
26 L 3 5 5 3 3 19 38
27 P 3 5 5 5 5 20 43
28 P 2 2 3 3 1 13 24
29 P 3 3 2 2 1 21 32
30 P 3 4 4 3 5 16 35
31 P 3 3 3 3 1 12 25
32 L 1 1 1 1 1 9 14
33 L 1 2 3 3 1 15 25
34 L 3 4 3 4 1 15 30
35 L 2 3 3 3 1 12 24
36 L 3 3 2 2 1 17 28
37 L 4 5 5 3 3 16 36
38 P 3 3 3 4 4 21 38
39 P 3 4 2 3 1 15 28
40 P 2 3 3 3 3 21 35
41 L 4 3 5 5 5 26 48
42 L 3 3 4 2 1 18 31
43 L 3 3 4 3 4 24 41
44 L 3 3 3 3 4 9 25
45 L 3 3 3 1 1 9 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
LAMPIRAN 5
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
DAFTAR DISTRIBUSI FREKUENSI
Data yang diperoleh dari hasil penelitian kemudian dibuat daftar distribusi
frekuensinya. Untuk membuat daftar distribusi frekuensi tersebut, digunakan rumus
dari Anton Dajan (1991:48) sebagai berikut:
1. Menentukan Jumlah Kelas
Jumlah kelas hendaknya ditentukan sedemikian rupa, sehingga data yang
diobservasi terjaring seluruhnya. Dalam menentukan jumlah kelas ini
menggunakan pedoman yang diberikan oleh H. A. Struges, yang dikenal dengan
nama rumus ”Struges”. Rumus tersebut adalah sebagai berikut:
k = 1 + (3,322) Log n
Keterangan :
k = Jumlah Kelas
n = Banyaknya Data (Jumlah Kasus)
2. Menentukan Interval Kelas
Interval pada hakekatnya akan dipengaruhi oleh jumlah dan rentang (jarak)
dimana data itu terserak. Berdasarkan hal tersebut, maka struges memberi
pedoman dalam menentukan inteval sebagai berikut:
kjarak
i =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Keterangan :
i = Interval Kelas (Panjang Kelas)
jarak = Selisih antara nilai data terbesar dan nilai data terkecil
k = Jumlah Kelas
3. Memasukkan Data Pada Kelasnya Masing-Masing
Langkah terakhir dalam menyusun daftar distribusi frekuensi adalah memasukkan
data ke dalam kelasnya masing-masing dan menjumlahkannya. Setelah itu,
dihitung nilai mean (nilai rata-rata), median, modus dan standar deviasi dari
masing-masing variabel.
a. Mean (Nilai rata-rata)
Mean atau nilai rata-rata didapat dengan membagi jumlah nilai data dengan
banyaknya data yang diteliti. Perhitungan untuk nilai mean adalah sebagai
berikut:
Mean = i
ii
fxf
∑∑
Keterangan :
fi = Frekuensi untuk nilai xi
xi = Tanda Kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
b. Median (Me)
Median adalah nilai tengah dari rangkaian yang telah tersusun secara teratur.
Rumus untuk menghitung median adalah sebagai berikut:
Me = b + p ( )
−f
Fn5.0
Keterangan :
b = Batas bawah kelas median, dimana median akan terletak
p = Panjang Kelas Median
n = Banyaknya data
F = Jumlah semua frekuensi dengan tanda kelas lebih kecil dari
tanda kelas median
f = Frekuensi Kelas Median
c. Modus
Modus adalah nilai data yang menyatakan data mana yang paling banyak
terjadi. Rumus untuk menentukan nilai modus adalah:
Mo = b + p
+ 21
1
bbb
Keterangan :
b = Batas bawah kelas dengan frekuensi terbanyak
p = Panjang kelas modus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
b1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sebelumnya
b2 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas sesudahnya
d. Standar Deviasi
Untuk menghitung standar deviasi, digunakan rumus sebagai berikut:
S = ( )
( )1
22
−∑−∑
nnxfxfn iiii
Keterangan :
S = Standar Deviasi
fi = Frekuensi
xi = Tanda Kelas
n = Banyak data
Berdasarkan pada rumus-rumus di atas, maka berikutnya ini dapat dicari harga
untuk masing-masing variabel.
1. Sikap Siswa
a. SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Berdasarkan data yang diperoleh, maka diketahui nilai-nilai sebagai
berikut, jumlah kasus (n) 42, nilai tertinggi adalah 38, nilai terendah
adalah 26. Dari data ini, akhirnya dapat diketahui bahwa banyak kelas
untuk variabel ini adalah 7 dengan interval 2.
Dengan berpatokan pada data tersebut, maka di bawah ini
dicantumkan tabel distribusi frekuensinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Tabel Distribusi Frekuensi
Interval fi xi xi2 fi . xi fi . xi
2 26 – 27 3 26,5 702,25 79,5 2106,75 28 – 29 8 28,5 812,25 228 6498 30 – 31 14 30,5 930,25 427 13025,5 32 – 33 10 32,5 1056,25 325 10562,5 34 – 35 4 34,5 1190,25 138 4761 36 – 37 2 36,5 1332,25 73 2664,5 38 – 39 1 38,5 1482,25 38,5 1482,25 Jumlah 42 227,5 7505,75 1309 41100,5
Pada tabel distribusi frekuensi di atas dapat diperoleh nilai-nilai sebagai
berikut:
• ii xf∑ = 1309
• 2ii xf∑ = 41100,5
• b = 31,5
• b1 = 6
• b2 = 4
• p = 2
• F = 25
• f = 10
Berdasarkan data di atas dan dengan bantuan kalkulator fx350TL dapat
dihasilkan nilai sebagai berikut:
a) Mean (Nilai rata-rata)
Mean = i
ii
fxf∑
= 2,3142
1309=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
b) Median
Median = b + p
−f
Fn)(5,0
= 31,5 + 2
−
1025)42(5,0
= 31,5 – 0,8
= 30,7
c) Modus
Modus = b + p
+ 21
1
bbb
= 29,5 + 2
+ 466
= 29,5 + 1,2
= 30,7
d) Standar Deviasi
S = ( )
( )1
22
−∑−∑
nnxfxfn iiii
= )142(42
)1309()5,41100(42 2
−−
= 172212740
= 398373984,7
= 2,72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat diuraikan bahwa nilai
untuk sikap siswa adalah nilai mean sebesar 31,2; nilai median sebesar
30,7; nilai modus sebesar 30,7; dan nilai untuk standar deviasinya
sebesar 2,72.
b. SMA GAMA Yogyakarta
Berdasarkan data yang diperoleh, maka diketahui nilai-nilai sebagai
berikut, jumlah kasus (n) 45, nilai tertinggi adalah 37, nilai terendah
adalah 25. Dari data ini, akhirnya dapat diketahui bahwa banyak kelas
untuk variabel ini adalah 7 dengan interval 2.
Dengan berpatokan pada data tersebut, maka di bawah ini
dicantumkan tabel distribusi frekuensinya.
Tabel Distribusi Frekuensi
Interval fi xi xi2 fi . xi fi . xi
2 25 – 26 3 25,5 650,25 76,5 1950,75 27 – 28 8 27,5 756,25 220 6050 29 – 30 11 29,5 870,25 324,5 9572,75 31 – 32 10 31,5 992,25 315 9922,5 33 – 34 8 33,5 1122,25 268 8978 35 – 36 4 35,5 1260,25 142 5041 37 – 38 1 37,5 1406,25 37,5 1406,25 Jumlah 45 220,5 7057,75 1383,5 42921,25
Pada tabel distribusi frekuensi di atas dapat diperoleh nilai-nilai sebagai
berikut:
• ii xf∑ = 1383,5
• 2ii xf∑ = 42921,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
• b = 30,5
• b1 = 3
• b2 = 1
• p = 2
• F = 22
• f = 10
Berdasarkan data di atas dan dengan bantuan kalkulator fx350TL dapat
dihasilkan nilai sebagai berikut:
a) Mean (Nilai rata-rata)
Mean = i
ii
fxf∑
= 74,3045
5,1383=
b) Median
Median = b + p
−f
Fn)(5,0
= 30,5 + 2
−
1022)45(5,0
= 30,5 + 0,1
= 30,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
c) Modus
Modus = b + p
+ 21
1
bbb
= 28,5 + 2
+ 133
= 28,5 + 1,5
= 30
d) Standar Deviasi
S = ( )
( )1
22
−∑−∑
nnxfxfn iiii
= )145(45
)5,1383()25,42921(45 2
−−
= 198017384
= 77979798,8
= 2,96
Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat diuraikan bahwa nilai
untuk sikap siswa adalah nilai mean sebesar 30,74; nilai median
sebesar 30,6; nilai modus sebesar 30; dan nilai untuk standar
deviasinya sebesar 2,96.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
2. Status Sosial Ekonomi Orang Tua
a. SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Berdasarkan data yang diperoleh, maka diketahui nilai-nilai sebagai
berikut, jumlah kasus (n) 42, nilai tertinggi adalah 43, nilai terendah
adalah 17. Dari data ini, dapat diketahui bahwa banyak kelas untuk
variabel ini adalah 7 dengan interval 4.
Dengan berpatokan pada data di atas, maka di bawah ini dicantumkan
tabel distribusi frekuensinya.
Tabel Distribusi Frekuensi
Interval fi xi xi2 fi . xi fi . xi
2 17 – 20 3 18,5 342,25 55,5 1026,75 21 – 24 4 22,5 506,25 90 2025 25 – 28 14 26,5 702,25 371 9831,5 29 – 32 11 30,5 930,25 335,5 10232,75 33 – 36 7 34,5 1190,25 241,5 8331,75 37 – 40 2 38,5 1482,25 77 2964,5 41 – 44 1 42,5 1806,25 42,5 1806,25 Jumlah 42 213,5 6959,75 1213 36219
Pada tabel distribusi frekuensi di atas dapat diperoleh nilai-nilai sebagai
berikut:
• ii xf∑ = 1213
• 2ii xf∑ = 36219
• b = 28,5
• b1 = 10
• b2 = 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
• p = 4
• F = 21
• f = 11
Berdasarkan data di atas dan dengan bantuan kalkulator fx350TL dapat
dihasilkan nilai sebagai berikut:
a) Mean (Nilai rata-rata)
Mean = i
ii
fxf∑
= 9,2842
1213=
b) Median
Median = b + p
−f
Fn)(5,0
= 28,5 + 4
−
1121)42(5,0
= 28,5 + 0
= 28,5
c) Modus
Modus = b + p
+ 21
1
bbb
= 24,5 + 4
+ 31010
= 24,5 + 3,1
= 27,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
d) Standar Deviasi
S = ( )
( )1
22
−∑−∑
nnxfxfn iiii
= )142(42
)1213()36219(42 2
−−
= 172249829
= 93670151,28
= 5,4
Berdasarkan pada perhitungan di atas maka dapat diuraikan nilai untuk
status sosial ekonomi orang tua siswa adalah mean sebesar 28,9; nilai
median sebesar 28,5; nilai modus sebesar 27,6; dan standar deviasinya
sebesar 5,4.
b. SMA GAMA Yogyakarta
Berdasarkan data yang diperoleh, maka diketahui nilai-nilai sebagai
berikut, jumlah kasus (n) 45, nilai tertinggi adalah 48, nilai terendah
adalah 14. Dari data ini, dapat diketahui bahwa banyak kelas untuk
variabel ini adalah 7 dengan interval 5.
Dengan berpatokan pada data di atas, maka di bawah ini dicantumkan
tabel distribusi frekuensinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Tabel Distribusi Frekuensi
Interval fi xi xi2 fi . xi fi . xi
2 14 – 18 2 16 256 32 512 19 – 23 4 21 441 84 1764 24 – 28 11 26 676 286 7436 29 – 33 10 31 961 310 9610 34 – 38 9 36 1296 324 11664 39 – 43 5 41 1681 205 8405 44 – 48 4 46 2116 184 8464 Jumlah 45 217 7427 1425 47855
Pada tabel distribusi frekuensi di atas dapat diperoleh nilai-nilai sebagai
berikut:
• ii xf∑ = 1425
• 2ii xf∑ = 47855
• b = 28,5
• b1 = 7
• b2 = 1
• p = 5
• F = 17
• f = 10
Berdasarkan data di atas dan dengan bantuan kalkulator fx350TL dapat
dihasilkan nilai sebagai berikut:
a) Mean (Nilai rata-rata)
Mean = i
ii
fxf∑
= 67,3145
1425=
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
b) Median
Median = b + p
−f
Fn)(5,0
= 28,5 + 5
−
1017)45(5,0
= 28,5 + 2,75
= 31,25
c) Modus
Modus = b + p
+ 21
1
bbb
= 23,5 + 5
+ 177
= 23,5 + 4,38
= 27,88
d) Standar Deviasi
S = ( )
( )1
22
−∑−∑
nnxfxfn iiii
= )145(45
)1425()47855(45 2
−−
= 1980
122850
= 04545455,62
= 7,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Berdasarkan pada perhitungan di atas maka dapat diuraikan nilai untuk
status sosial ekonomi orang tua siswa adalah mean sebesar 31,67; nilai
median sebesar 31,25; nilai modus sebesar 27,88; dan standar
deviasinya sebesar 7,9.
3. Motivasi Belajar Siswa
a. SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Berdasarkan data yang diperoleh, maka diketahui nilai-nilai sebagai
berikut, jumlah kasus (n) 42, nilai tertinggi adalah 56, nilai terendah
adalah 14. Dari data ini dapat diketahui bahwa banyak kelas untuk
variabel ini adalah 7 dengan interval 3.
Dengan berpatokan pada data di atas, maka di bawah ini dicantumkan
tabel distribusi frekuensinya.
Tabel Distribusi Frekuensi
Interval fi xi xi2 fi . xi fi . xi
2 33 – 35 1 34 1156 34 1156 36 – 38 10 37 1369 370 13690 39 – 41 15 40 1600 600 24000 42 – 44 7 43 1849 301 12943 45 – 47 6 46 2116 276 12696 48 – 50 2 49 2401 98 4802 51 – 53 1 52 2704 52 2704 Jumlah 42 301 13195 1731 71991
Pada tabel distribusi frekuensi di atas dapat diperoleh nilai-nilai sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
• ii xf∑ = 1731
• 2ii xf∑ = 71991
• b = 41,5
• b1 = 5
• b2 = 8
• p = 3
• F = 26
• f = 7
Berdasarkan data di atas dan dengan bantuan kalkulator fx350TL dapat
dihasilkan nilai sebagai berikut:
a) Mean (Nilai rata-rata)
Mean = i
ii
fxf∑
= 21,4142
1731=
b) Median
Median = b + p
−f
Fn)(5,0
= 41,5 + 3
−
726)42(5,0
= 41,5 – 2,1
= 39,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
c) Modus
Modus = b + p
+ 21
1
bbb
= 38,5 + 3
+ 855
= 38,5 + 1,2
= 39,7
d) Standar Deviasi
S = ( )
( )1
22
−∑−∑
nnxfxfn iiii
= )142(42
)1731()71991(42 2
−−
= 172227261
= 83101045,15
= 3,98
Berdasarkan pada perhitungan di atas maka dapat diuraikan nilai untuk
motivasi belajar siswa di kelas adalah mean sebesar 41,21; nilai
median sebesar 39,4; nilai modus sebesar 39,7; dan standar deviasinya
sebesar 3,98.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
b. SMA GAMA Yogyakarta
Berdasarkan data yang diperoleh, maka diketahui nilai-nilai sebagai
berikut, jumlah kasus (n) 45, nilai tertinggi adalah 56, nilai terendah
adalah 14. Dari data ini dapat diketahui bahwa banyak kelas untuk
variabel ini adalah 7 dengan interval 4.
Dengan berpatokan pada data di atas, maka di bawah ini dicantumkan
tabel distribusi frekuensinya.
Tabel Distribusi Frekuensi
Interval fi xi xi2 fi . xi fi . xi
2 30 – 33 1 31,5 992,25 31,5 992,25 34 – 37 7 35,5 1260,25 248,5 8821,75 38 – 41 19 39,5 1560,25 750,5 29644,75 42 – 45 8 43,5 1892,25 348 15138 46 – 49 4 47,5 2256,25 190 9025 50 – 53 3 51,5 2652,25 154,5 7956,75 54 – 57 3 55,5 3080,25 166,5 9240,75 Jumlah 45 304,5 13693,75 1889,5 80819,25
Pada tabel distribusi frekuensi di atas dapat diperoleh nilai-nilai sebagai
berikut:
• ii xf∑ = 1889,5
• 2ii xf∑ = 80819,25
• b = 41,5
• b1 = 12
• b2 = 11
• p = 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
• F = 27
• f = 8
Berdasarkan data di atas dan dengan bantuan kalkulator fx350TL dapat
dihasilkan nilai sebagai berikut:
a) Mean (Nilai rata-rata)
Mean = i
ii
fxf∑
= 98,4145
5,1889=
b) Median
Median = b + p
−f
Fn)(5,0
= 41,5 + 3
−
827)45(5,0
= 41,5 – 1,7
= 39,8
c) Modus
Modus = b + p
+ 21
1
bbb
= 37,5 + 3
+ 111212
= 37,5 + 1,6
= 39,1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
d) Standar Deviasi
S = ( )
( )1
22
−∑−∑
nnxfxfn iiii
= )145(45
)5,1889()25,80819(45 2
−−
= 198066656
= 66464646,33
= 5,8
Berdasarkan pada perhitungan di atas maka dapat diuraikan nilai untuk
motivasi belajar siswa di kelas adalah mean sebesar 41,98; nilai
median sebesar 39,8; nilai modus sebesar 39,1; dan standar deviasinya
sebesar 5,8.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
LAMPIRAN 6
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
Untuk menentukan kategori kecenderungan variabel, dipergunakan Penilaian
Acuan Patokan (PAP) tipe II. Yang dimaksud dengan PAP adalah suatu penilaian
yang membandingkan suatu prestasi dengan suatu patokan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Dalam PAP tipe II ini, penguasaan kompetensi minimal yang merupakan
passing score atau batas kelulusan adalah 56% dari total skor yang seharusnya
dicapai. Jadi passing score terletak pada persentil 56. PAP tipe II ini disebut juga
persentil minimal, karena passing score pada persentil 56 merupakan batas
penguasaan kompetensi minimal yang paling rendah.
Kategori kecenderungan menurut PAP tipe II untuk semua variabel adalah
sebagai berikut:
Tingkat Penguasaan
Kompetensi
Kategori Kecenderungan
81% - 100% Sangat Tinggi
66% - 80% Tinggi
56% - 65% Cukup
46% - 55% Rendah
Dibawah 46% Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Berdasarkan Kriteria di atas, maka kategori kecenderungan dari masing-
masing variabel adalah, sebagai berikut:
1. Sikap Siswa
Berdasarkan data induk penelitian diketahui skor tertinggi yang diperoleh
sebesar 40, sedangkan skor terendah yang dicapai adalah sebesar 14.
Range = 40 – 10 = 30
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan
10 + (81% x 30) = 34,3 = 34 Sangat Tinggi
10 + (66% x 30) = 29,8 = 30 Tinggi
10 + (56% x 30) = 26,8 = 27 Cukup
10 + (46% x 30) = 23,8 = 24 Rendah
Dibawah 46% Sangat Rendah
Tabel Kecenderungan Variabel
SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Interval
Frekuensi
Persentase Kategori kecenderungan
variabel
34 – 40 7 16,67 % Sangat Tinggi
30 – 33 24 57,14% Tinggi
27 – 29 9 21,43% Cukup
24 – 26 2 4,76% Rendah
10 – 24 - - Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Tabel Kecenderungan Variabel
SMA GAMA Yogyakarta
Interval
Frekuensi
Persentase Kategori kecenderungan
variabel
34 – 40 9 11,11% Sangat Tinggi
30 – 33 18 40% Tinggi
27 – 29 15 33.33% Cukup
24 – 26 3 15,56% Rendah
10 – 24 - - Sangat Rendah
2. Status Sosial Ekonomi Orang Tua
a. SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Berdasarkan data induk penelitian diketahui skor tertinggi yang diperoleh
sebesar 43, sedangkan skor terendah yang dicapai sebesar 17.
Range = 43 – 17 = 26
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan
17 + (81% x 26) = 38,06 = 38 Sangat Tinggi
17 + (66% x 26) = 34,16 = 34 Tinggi
17 + (56% x 26) = 31, 56 = 32 Cukup
17 + (46% x 26) = 28, 96 = 29 Rendah
Dibawah 46% Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Tabel Kecenderungan Variabel
SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Interval
Frekuensi
Persentase Kategori kecenderungan
variabel
38 – 43 3 7,14% Sangat Tinggi
34 – 37 7 16,67% Tinggi
32 – 33 5 11,90% Cukup
29 – 31 6 14,29% Rendah
11 – 29 21 50% Sangat Rendah
b. SMA GAMA Yogyakarta
Berdasarkan data induk penelitian diketahui skor tertinggi yang diperoleh
sebesar 48, sedangkan skor terendah yang dicapai sebesar 14.
Range = 48 – 14 = 34
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan
14 + (81% x 34) = 41,54 = 42 Sangat Tinggi
14 + (66% x 34) = 36,44 = 36 Tinggi
14 + (56% x 34) = 33.04 = 33 Cukup
14 + (46% x 34) = 29,64 = 30 Rendah
Dibawah 46% Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Tabel Kecenderungan Variabel
SMA GAMA Yogyakarta
Interval
Frekuensi
Persentase Kategori kecenderungan
variabel
42 – 48 5 11,11% Sangat Tinggi
36 – 41 11 24,44% Tinggi
33 – 35 3 6,67% Cukup
30 – 32 9 20% Rendah
11 – 30 17 37,78% Sangat Rendah
3. Motivasi Belajar Siswa
Berdasarkan data induk penelitian diketahui skor tertinggi yang diperoleh sebesar
56, sedangkan skor terendah yang dicapai sebesar 14.
Range = 56 – 14 = 42
Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan
14 + (81% x 42) = 48,02 = 48 Sangat Tinggi
14 + (66% x 42) = 41,72 = 42 Tinggi
14 + (56% x 42) = 37,52 = 38 Cukup
14 + (46% x 42) = 33,32 = 33 Rendah
Dibawah 46% Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Tabel Kecenderungan Variabel
SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Interval
Frekuensi
Persentase Kategori kecenderungan
variabel
48 – 56 3 7,14% Sangat Tinggi
42 – 47 13 30,95% Tinggi
38 – 41 21 50% Cukup
33 – 37 5 11,91% Rendah
14 – 33 - - Sangat Rendah
Tabel Kecenderungan Variabel
SMA GAMA Yogyakarta
Interval
Frekuensi
Persentase Kategori kecenderungan
variabel
48 – 56 6 13,33% Sangat Tinggi
42 – 47 12 26,67% Tinggi
38 – 41 19 42,22% Cukup
33 – 37 8 17,78% Rendah
14 – 33 - - Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
LAMPIRAN 7
NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
NPar Tests 1. Normalitas sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
SIKAP SISWA
SMK BOPKRI 1
SIKAP SISWA
SMA GAMA N 42 45 Normal Parameters(a,b) Mean 31.21 30.67 Std. Deviation 2.728 2.962 Most Extreme Differences Absolute .127 .113 Positive .127 .113 Negative -.066 -.074 Kolmogorov-Smirnov Z .820 .759 Asymp. Sig. (2-tailed) .512 .612
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
NPar Tests 2. Normalitas sikap siswa menurut status sosial ekonomi
orang tua Responden siswa SMK BOPKRI 1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Status sosial ekonomi
tinggi sedang rendah N 9 26 7
Mean 30.56 31.38 31.43 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 2.068 3.151 1.718
Absolute .218 .126 .170 Positive .218 .126 .170
Most Extreme Differences
Negative -.115 -.099 -.116 Kolmogorov-Smirnov Z .655 .640 .450 Asymp. Sig. (2-tailed) .784 .807 .988
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Responden siswa SMA GAMA One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Status sosial ekonomi
tinggi sedang rendah N 9 30 6
Mean 30.00 30.90 30.50 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 2.449 3.231 2.429
Absolute .278 .112 .102 Positive .278 .088 .102
Most Extreme Differences
Negative -.171 -.112 -.102 Kolmogorov-Smirnov Z .833 .615 .249 Asymp. Sig. (2-tailed) .491 .843 1.000
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
NPar Tests 3. Normalitas sikap siswa menurut motivasi belajar siswa di
kelas Responden siswa SMK BOPKRI 1 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Motivasi belajar siswa
sgt_tinggi tinggi cukup rendah N 3 13 21 5
Mean 30.33 31.31 31.57 30.00 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 1.528 2.428 3.155 2.121
Absolute .253 .166 .103 .227 Positive .253 .166 .096 .227
Most Extreme Differences
Negative -.196 -.142 -.103 -.173 Kolmogorov-Smirnov Z .438 .598 .473 .508 Asymp. Sig. (2-tailed) .991 .867 .979 .959
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Responden siswa SMA GAMA Warnings
There are not enough valid cases to perform the One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test for sgt_rendah. No statistics are computed.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Motivasi belajar siswa
sgt_tinggi tinggi cukup rendah N 6 12 19 7
Mean 31.83 30.42 31.00 29.14 Normal Parameters(a,b)
Std. Deviation 2.401 3.059 3.215 2.610 Absolute .277 .159 .207 .192 Positive .277 .119 .207 .095
Most Extreme Differences
Negative -.223 -.159 -.148 -.192 Kolmogorov-Smirnov Z .679 .551 .901 .509 Asymp. Sig. (2-tailed) .745 .922 .391 .958
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
LAMPIRAN 8
UJI HOMOGENITAS
& ANOVA ONEWAY
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
SMK BOPKRI 1 YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Oneway
Descriptives
SIKAP
N Mean Std. Deviation Std. Error 1 laki-laki 7 31.57 1.718 .649 2 perempuan 35 31.14 2.902 .490 Total 42 31.21 2.728 .421
Descriptives
SIKAP
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound Minimum
Maximum
1 laki-laki 29.98 33.16 29 34 2 perempuan 30.15 32.14 26 38 Total 30.36 32.06 26 38
Test of Homogeneity of Variances
SIKAP Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.590 1 40 .215
ANOVA
SIKAP
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups 1.071 1 1.071 .141 .709 Within Groups 304.000 40 7.600 Total 305.071 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Oneway
Descriptives
SIKAP
N Mean Std.
Deviation Std. Error
1 tinggi 9 30.56 2.068 .689 2 sedang 26 31.38 3.151 .618 3 rendah 7 31.43 1.718 .649 Total 42 31.21 2.728 .421
Descriptives
SIKAP 95% Confidence Interval
for Mean
Lower Bound
Upper Bound
Minimum
Maximum
1 tinggi 28.97 32.15 28 34 2 sedang 30.11 32.66 26 38 3 rendah 29.84 33.02 29 34 Total 30.36 32.06 26 38
Test of Homogeneity of Variances
SIKAP
Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.535 2 39 .228
ANOVA
SIKAP
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups 4.981 2 2.491 .324 .725
Within Groups 300.090 39 7.695
Total 305.071 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Oneway
Descriptives
SIKAP
N Mean Std.
Deviation Std. Error 1 sgt tinggi 3 30.33 1.528 .882 2 tinggi 13 31.31 2.428 .674 3 cukup 21 31.57 3.155 .689 4 rendah 5 30.00 2.121 .949 Total 42 31.21 2.728 .421
Descriptives
SIKAP 95% Confidence Interval for
Mean
Lower Bound Upper Bound
Minimum
Maximum
1 sgt tinggi 26.54 34.13 29 32 2 tinggi 29.84 32.78 27 36 3 cukup 30.14 33.01 26 38 4 rendah 27.37 32.63 28 33 Total 30.36 32.06 26 38
Test of Homogeneity of Variances
SIKAP Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.099 3 38 .361
ANOVA
SIKAP
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Between Groups 12.493 3 4.164 .541 .657
Within Groups 292.579 38 7.699 Total 305.071 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
SMA GAMA
YOGYAKARTA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Oneway Descriptives SIKAP
N Mean Std. Deviation Std. Error 1 laki-laki 25 30.40 3.266 .653 2 perempuan 20 31.00 2.575 .576 Total 45 30.67 2.962 .442
Descriptives SIKAP
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound
Minimum
Maximum
1 laki-laki 29.05 31.75 25 37 2 perempuan 29.79 32.21 27 36 Total 29.78 31.56 25 37
Test of Homogeneity of Variances SIKAP
Levene Statistic df1 df2 Sig. 2.235 1 43 .142
ANOVA SIKAP
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 4.000 1 4.000 .450 .506 Within Groups 382.000 43 8.884 Total 386.000 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Oneway
Descriptives SIKAP
N Mean Std. Deviation Std. Error 1 tinggi 9 30.00 2.449 .816 2 sedang 30 30.90 3.231 .590 3 rendah 6 30.50 2.429 .992 Total 45 30.67 2.962 .442
Descriptives SIKAP
95% Confidence Interval for Mean Lower Bound Upper Bound
Minimum
Maximum
1 tinggi 28.12 31.88 27 34 2 sedang 29.69 32.11 25 37 3 rendah 27.95 33.05 27 34 Total 29.78 31.56 25 37
Test of Homogeneity of Variances SIKAP
Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.272 2 42 .291
ANOVA SIKAP
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 5.800 2 2.900 .320 .728 Within Groups 380.200 42 9.052 Total 386.000 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Oneway Descriptives SIKAP
N Mean Std. Deviation Std. Error 1 sangat tinggi 6 31.83 2.401 .980 2 tinggi 12 30.42 3.059 .883 3 cukup 19 31.00 3.215 .737 4 rendah 7 29.14 2.610 .986 5 sangat rendah 1 31.00 . . Total 45 30.67 2.962 .442
Descriptives SIKAP
95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound Upper Bound
Minimum
Maximum
1 sangat tinggi 29.31 34.35 30 36 2 tinggi 28.47 32.36 26 35 3 cukup 29.45 32.55 27 37 4 rendah 26.73 31.56 25 33 5 sangat rendah . . 31 31 Total 29.78 31.56 25 37
Test of Homogeneity of Variances SIKAP
Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.190(a) 3 40 .326
a Groups with only one case are ignored in computing the test of homogeneity of variance for SIKAP. ANOVA SIKAP
Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 27.393 4 6.848 .764 .555 Within Groups 358.607 40 8.965 Total 386.000 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
LAMPIRAN 9
Perhitungan Manual HOMOGENITAS
& ANALISIS VARIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PERTHITUNGAN UJI HOMOGENITAS
1. Jenis Kelamin
Diketahui data sebagai berikut:
a. SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Jenis Kelamin n Χ∑ 2Χ∑
Laki- laki (L) 7 221 6995
Perempuan (P) 35 1090 34232
Data di atas selanjutnya dimasukkan ke dalam perhitungan varian ( 2σ ) untuk
mencari nilai F yang hasilnya akan diperbandingkan dengan F tabel untuk
mengetahui apakah data yang akan dianalisis homogen atau tidak. Hasil
perhitungan tersebut diolah dengan menggunakan bantuan kalkulator Casio fx-
350TL.
( )( )1
. 22
−Χ∑−Χ∑
=nn
nσ
( ) ( )( )177
2216995.7 22
−−
=Lσ ( ) ( )( )13535
109034232.35 22
−−
=Pσ
= 42
4884148965 − =
119011881001198120 −
= 42
124 =
119010020
= 2,952380952 = 8,420168067
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
F = terkecilterbesar2
2
σσ
= 952380952,2420168067,8
= 2,852
Nilai F hitung sebesar 2,852 diperbandingkan dengan F tabel dengan dk
pembilang n – 1 dan dk penyebut n – 1. Jadi dk pembilang = 35 – 1 = 34, dk
penyebut = 7 – 1 = 6. Dengan dk pembilang 34 dan dk penyebut 6
berdasarkan tabel F, maka harga F tabel dengan taraf signifikansi 5% = 3,81.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian data yang akan dianalisis
homogen karena F hitung < F tabel, sehingga perhitungan Anova dapat
dilanjutkan.
b. SMA GAMA Yogyakarta
Jenis Kelamin n Χ∑ 2Χ∑
Laki- laki (L) 25 760 23360
Perempuan (P) 20 620 19346
Data di atas selanjutnya dimasukkan ke dalam perhitungan varian ( 2σ ) untuk
mencari nilai F yang hasilnya akan diperbandingkan dengan F tabel untuk
mengetahui apakah data yang akan dianalisis homogen atau tidak. Hasil
perhitungan tersebut diolah dengan menggunakan bantuan kalkulator Casio fx-
350TL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
( )( )1
. 22
−Χ∑−Χ∑
=nn
nσ
( ) ( )( )12525
76023360.25 22
−−
=Lσ ( ) ( )( )12020
62019346.20 22
−−
=Pσ
= 600
577600584000 − =
380384400386920 −
= 600
6400 =
3802520
= 10,66666667 = 6,631578947
F = terkecilterbesar2
2
σσ
= 631578947,666666667,10
= 1,608
Nilai F hitung sebesar 1,608 diperbandingkan dengan F tabel dengan dk
pembilang n – 1 dan dk penyebut n – 1. Jadi dk pembilang = 25 – 1 = 24, dk
penyebut = 20 – 1 = 19. Dengan dk pembilang 24 dan dk penyebut 19
berdasarkan tabel F, maka harga F tabel dengan taraf signifikansi 5% = 2,11.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian data yang akan dianalisis
homogen karena F hitung < F tabel, sehingga perhitungan Anova dapat
dilanjutkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
2. Status Sosial Ekonomi Orang Tua
Diketahui data sebagai berikut:
a. SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Status Sosial Ekonomi n Χ∑ 2Χ∑
Tinggi (T) 9 275 8437
Sedang (S) 26 816 25858
Rendah (R) 7 220 6932
Data di atas selanjutnya dimasukkan ke dalam perhitungan varian ( 2σ ) untuk
mencari nilai F hitung yang dihasilnya akan diperbandingkan dengan F tabel
untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis homogen atau tidak. Hasil
perhitungan tersebut diolah dengan menggunakan kalkulator Casio fx-350TL.
( )( )1
. 22
−Χ∑−Χ∑
=nn
nσ
( ) ( )( )199
2758437.9 22
−−
=Τσ ( ) ( )( )12626
81625858.26 22
−−
=Sσ
= 72
7562575933 − =
650665856672308 −
= 72
308 =
6506452
= 4,277777778 = 9,926153846
( ) ( )( )177
2206932.7 22
−−
=Rσ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
= 42
4840048524 −
= 42
124
= 2,952380952
F = terkecilterbesar2
2
σσ
= 952380952,2926153846,9
= 3,362
Nilai F hitung sebesar 3,362 diperbandingkan dengan F tabel dengan
dk pembilang n – 1 dan dk penyebut n – 1. Jadi dk pembilang = 26 – 1 =
25, dk penyebut = 7 – 1 = 6. Dengan dk pembilang 25 dan dk penyebut 6
berdasarkan tabel F, maka harga F tabel dengan taraf signifikansi 5% =
3,84. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian data yang akan
dianalisis homogen karena F hitung < F tabel, sehingga perhitungan Anova
dapat dilanjutkan.
b. SMA GAMA Yogyakarta
Status Sosial Ekonomi n Χ∑ 2Χ∑
Tinggi (T) 9 270 8148
Sedang (S) 30 927 28947
Rendah (R) 6 183 5611
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Data di atas selanjutnya dimasukkan ke dalam perhitungan varian ( 2σ ) untuk
mencari nilai F hitung yang dihasilnya akan diperbandingkan dengan F tabel
untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis homogen atau tidak. Hasil
perhitungan tersebut diolah dengan menggunakan kalkulator Casio fx-350TL.
( )( )1
. 22
−Χ∑−Χ∑
=nn
nσ
( ) ( )( )199
2708148.9 22
−−
=Τσ ( ) ( )( )13030
92728947.30 22
−−
=Sσ
= 72
7290073332 − =
870859329868410 −
= 72
432 =
8709081
= 6 = 10,43793103
( ) ( )( )166
1835611.6 22
−−
=Rσ
= 30
3348933666 −
= 30
177
= 5,9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
F = terkecilterbesar2
2
σσ
= 9,5
43793103,10
= 1,769
Nilai F hitung sebesar 1,769 diperbandingkan dengan F tabel dengan
dk pembilang n – 1 dan dk penyebut n – 1. Jadi dk pembilang = 30 – 1 =
29, dk penyebut = 6 – 1 = 5. Dengan dk pembilang 29 dan dk penyebut 5
berdasarkan tabel F, maka harga F tabel dengan taraf signifikansi 5% =
4,50. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian data yang akan
dianalisis homogen karena F hitung < F tabel, sehingga perhitungan Anova
dapat dilanjutkan.
3. Motivasi Belajar Siswa
Diketahui data sebagai berikut:
a. SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Motivasi Belajar
n
Χ∑
2Χ∑
Sangat Tinggi 3 91 2765
Tinggi 13 407 12813
Cukup 21 663 21131
Rendah 5 150 4518
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Dari data di atas, selanjutnya dimasukkan ke dalam perhitungan varian ( 2σ )
untuk mencari nilai F hitung yang hasilnya akan diperbandingkan dengan F tabel
untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis homogen atau tidak. Hasil
perhitungan tersebut diolah dengan bantuan kalkulator Casio fx-350TL.
( )( )1
. 22
−Χ∑−Χ∑
=nn
nσ
( ) ( )( )133
912765.3 22
−−
=ΤSσ ( ) ( )( )11313
40712813.13 22
−−
=Τσ
= 6
82818295 − =
156165649166569 −
= 6
14 =
156920
= 2,333333333 = 5,897435897
( ) ( )( )12121
66321131.21 22
−−
=Cσ ( ) ( )( )155
1504518.5 22
−−
=Rσ
= 420
439569443751− =
202250022590 −
= 420
4182 =
2090
= 9,957142857 = 4,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
F = terkecilterbesar2
2
σσ
= 333333333,2957142857,9
= 4,267
Nilai F hitung sebesar 4,267 diperbandingkan dengan F tabel dengan
dk pembilang n – 1 dan dk penyebut n – 1. Jadi dk pembilang = 21 – 1 = 20,
dk penyebut = 5 – 1 = 4. Dengan dk pembilang 20 dan dk penyebut 4
berdasarkan tabel F, maka harga F tabel dengan taraf signifikansi 5% = 5,80.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian data yang akan dianalisis
homogen karena F hitung < F tabel, sehingga perhitungan Anova dapat
dilanjutkan.
b. SMA GAMA Yogyakarta
Motivasi Belajar
n
Χ∑
2Χ∑
Sangat Tinggi 6 191 6109
Tinggi 12 365 11205
Cukup 19 589 18445
Rendah 7 204 5986
Sangat Rendah 1 31 961
Dari data di atas, selanjutnya dimasukkan ke dalam perhitungan varian ( 2σ )
untuk mencari nilai F hitung yang hasilnya akan diperbandingkan dengan F tabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
untuk mengetahui apakah data yang akan dianalisis homogen atau tidak. Hasil
perhitungan tersebut diolah dengan bantuan kalkulator Casio fx-350TL.
( )( )1
. 22
−Χ∑−Χ∑
=nn
nσ
( ) ( )( )166
1916109.6 22
−−
=ΤSσ ( ) ( )( )11212
36511205.12 22
−−
=Τσ
= 30
3648136654 − =
132133225134460 −
= 30
173 =
1321235
= 5,766666667 = 9,356060606
( ) ( )( )11919
58918445.19 22
−−
=Cσ ( ) ( )( )177
2045986.7 22
−−
=Rσ
= 342
346921350455 − =
424161641902 −
= 342
3534 =
42286
= 10,33333333 = 6,80952381
( ) ( )( )111
31961.1 22
−−
=SRσ
= 0
961961 −
= 0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
F = terkecilterbesar2
2
σσ
= 766666667,533333333,10
= 1,792
Nilai F hitung sebesar 1,792 diperbandingkan dengan F tabel dengan
dk pembilang n – 1 dan dk penyebut n – 1. Jadi dk pembilang = 19 – 1 = 18,
dk penyebut = 6 – 1 = 5. Dengan dk pembilang 18 dan dk penyebut 5
berdasarkan tabel F, maka harga F tabel dengan taraf signifikansi 5% = 4,60.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varian data yang akan dianalisis
homogen karena F hitung < F tabel, sehingga perhitungan Anova dapat
dilanjutkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
PERHITUNGAN ANALISIS VARIAN
1. Sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan perbedaan
jenis kelamin
a. SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Diketahui data sebagai berikut:
Jenis Kelamin
n
Χ∑
2Χ∑ __ X
Laki- laki (L) 7 221 6995 31,57
Perempuan (P) 35 1090 34232 31,14
Total 42 1311 41227 31,21
Data di atas selanjutnya digunakan untuk mencari nilai F hitung yang hasilnya
akan diperbandingkan dengan F tabel untuk mengetahui apakah ada
perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan jenis
kelamin. Hasil perhitungan tersebut diolah dengan bantuan kalkulator Casio
Fx-350TL.
DK tot = ( )
∑ ∑−N
XtottotX
2
2
= ( )
421311
412272
−
= 42
171872141227 −
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
= 41227 – 40921,92857
= 305,071
DK ant = ( ) ( ) ( )
N
Xtot
n
X
n
X2
2
22
1
21 ∑∑∑ −+
= ( ) ( ) ( )
421311
351090
7221 222
−+
= 42
171872135
11881007
48841−+
= 6977,285714 + 33945,71429 – 40921,92857
= 1,071
DK dal = DK tot – DK ant
= 305,071 – 1,071
= 304
MK ant = 1−m
DKant
= 12
071,1−
= 1,071
MK dal = mN
DKdal−
= 242
304−
= 7,6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
F hitung = MKdalMKant
= 6,7
071,1
= 0,141
Jadi nilai F hitung sebesar 0,141. Nilai tersebut kemudian
diperbandingkan dengan nilai F tabel dengan derajat kebebasan yang
dicantumkan pada baris yang paling atas (dk pembilang) adalah jumlah
variabel – 1 dan derajat kebebasan yang dicantumkan dalam kolom yang
paling kiri (dk penyebut) adalah jumlah kasus – jumlah variabel. Jadi dk
pembilang = 2 – 1 = 1 dan dk penyebut = 42 – 2 = 40. Dengan dk pembilang 1
dan dk penyebut 40 maka diketahui bahwa harga F tabel pada taraf
signifikansi 5% adalah 4,08. Karena nilai F hitung lebih kecil daripada nilai F
tabel pada taraf signifikansi 5% maka hipotesis ditolak yang berarti tidak ada
perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan
perbedaan jenis kelamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
b. SMA GAMA Yogyakarta
Diketahui data sebagai berikut:
Jenis Kelamin
n
Χ∑
2Χ∑ __ X
Laki- laki (L) 25 760 23360 30,40
Perempuan (P) 20 620 19346 31,00
Total 45 1380 42706 30,67
Data di atas selanjutnya digunakan untuk mencari nilai F hitung yang hasilnya
akan diperbandingkan dengan F tabel untuk mengetahui apakah ada
perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan jenis
kelamin. Hasil perhitungan tersebut diolah dengan bantuan kalkulator Casio
Fx-350TL.
DK tot = ( )
∑ ∑−N
XtottotX
2
2
= ( )
451380
427062
−
= 45
190440042706 −
= 42706 – 42320
= 386
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
DK ant = ( ) ( ) ( )
N
Xtot
n
X
n
X2
2
22
1
21 ∑∑∑ −+
= ( ) ( ) ( )
451380
20620
25760 222
−+
= 45
190440020
38440025
577600−+
= 23104 + 19220 – 42320
= 4
DK dal = DK tot – DK ant
= 386 – 4
= 382
MK ant = 1−m
DKant
= 12
4−
= 4
MK dal = mN
DKdal−
= 245
382−
= 8,884
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
F hitung = MKdalMKant
= 884,84
= 0,450
Jadi nilai F hitung sebesar 0,450. Nilai tersebut kemudian
diperbandingkan dengan nilai F tabel dengan derajat kebebasan yang
dicantumkan pada baris yang paling atas (dk pembilang) adalah jumlah
variabel – 1 dan derajat kebebasan yang dicantumkan dalam kolom yang
paling kiri (dk penyebut) adalah jumlah kasus – jumlah variabel. Jadi dk
pembilang = 2 – 1 = 1 dan dk penyebut = 45 – 2 = 43. Dengan dk pembilang 1
dan dk penyebut 43 maka diketahui bahwa harga F tabel pada taraf
signifikansi 5% adalah 4,06. Karena nilai F hitung lebih kecil daripada nilai F
tabel pada taraf signifikansi 5% maka hipotesis ditolak yang berarti tidak ada
perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan
perbedaan jenis kelamin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
2. Sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan perbedaan
status sosial ekonomi orang tua siswa
a. SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Diketahui data sebagai berikut:
Status Sosek
n
Χ∑
2Χ∑ __ X
Tinggi (T) 9 275 8437 30,56
Sedang (S) 26 816 25858 31,38
Rendah (R) 7 220 6932 31,43
Total 42 1311 41227 31,21
Data di atas selanjutnya digunakan untuk mencari nilai F hitung yang hasilnya
akan diperbandingkan dengan F tabel untuk mengetahui apakah ada
perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan jenis
kelamin. Hasil perhitungan tersebut diolah dengan bantuan kalkulator Casio
Fx-350TL.
DK tot = ( )
∑ ∑−N
XtottotX
2
2
= ( )
421311
412272
−
= 42
171872141227 −
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
= 41227 – 40921,92857
= 305,071
DK ant = ( ) ( ) ( ) ( )
N
Xtot
n
X
n
X
n
X2
3
23
2
22
1
21 ∑∑∑∑ −++
= ( ) ( ) ( ) ( )
421311
7220
26816
9275 2222
−++
= 42
17187217
4840026
6658569
75625−++
= 8402,777778 + 25609,84615 + 6914,285714 – 40921,92857
= 4,981
DK dal = DK tot – DK ant
= 305,071 – 4,981
= 300,09
MK ant = 1−m
DKant
= 13
981,4−
= 2,491
MK dal = mN
DKdal−
= 342
09,300−
= 7,695
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
F hitung = MKdalMKant
= 695,7491,2
= 0,324
Jadi nilai F hitung sebesar 0,324. Nilai tersebut kemudian
diperbandingkan dengan nilai F tabel dengan derajat kebebasan yang
dicantumkan pada baris yang paling atas (dk pembilang) adalah jumlah
variabel – 1 dan derajat kebebasan yang dicantumkan dalam kolom yang
paling kiri (dk penyebut) adalah jumlah kasus – jumlah variabel. Jadi dk
pembilang = 3 – 1 = 2 dan dk penyebut = 42 – 3 = 39. Dengan dk pembilang 2
dan dk penyebut 39 maka diketahui bahwa harga F tabel pada taraf
signifikansi 5% adalah 3,23. Karena nilai F hitung lebih kecil daripada nilai F
tabel pada taraf signifikansi 5% maka hipotesis ditolak yang berarti tidak ada
perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan
perbedaan status sosial ekonomi orang tua siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
b. SMA GAMA Yogyakarta
Diketahui data sebagai berikut:
Status Sosek
n
Χ∑
2Χ∑ __ X
Tinggi (T) 9 270 8148 30,00
Sedang (S) 30 927 28947 30,90
Rendah (R) 6 183 5611 30,50
Total 45 1380 42706 30,67
Data di atas selanjutnya digunakan untuk mencari nilai F hitung yang hasilnya
akan diperbandingkan dengan F tabel untuk mengetahui apakah ada
perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan jenis
kelamin. Hasil perhitungan tersebut diolah dengan bantuan kalkulator Casio
Fx-350TL.
DK tot = ( )
∑ ∑−N
XtottotX
2
2
= ( )
451380
427062
−
= 45
190440042706 −
= 42706 – 42320
= 386
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
DK ant = ( ) ( ) ( ) ( )
N
Xtot
n
X
n
X
n
X2
3
23
2
22
1
21 ∑∑∑∑ −++
= ( ) ( ) ( ) ( )
451380
6183
30927
9270 2222
−++
= 45
19044006
3348930
8593299
72900−++
= 8100 + 28644,3 + 5581,5 – 42320
= 5,8
DK dal = DK tot – DK ant
= 386 – 5,8
= 380,2
MK ant = 1−m
DKant
= 13
8,5−
= 2,9
MK dal = mN
DKdal−
= 3452,380
−
= 9,052
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
F hitung = MKdalMKant
= 052,99,2
= 0,320
Jadi nilai F hitung sebesar 0,320. Nilai tersebut kemudian
diperbandingkan dengan nilai F tabel dengan derajat kebebasan yang
dicantumkan pada baris yang paling atas (dk pembilang) adalah jumlah
variabel – 1 dan derajat kebebasan yang dicantumkan dalam kolom yang
paling kiri (dk penyebut) adalah jumlah kasus – jumlah variabel. Jadi dk
pembilang = 3 – 1 = 2 dan dk penyebut = 45 – 3 = 42. Dengan dk pembilang 2
dan dk penyebut 42 maka diketahui bahwa harga F tabel pada taraf
signifikansi 5% adalah 3,21. Karena nilai F hitung lebih kecil daripada nilai F
tabel pada taraf signifikansi 5% maka hipotesis ditolak yang berarti tidak ada
perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan
perbedaan status sosial ekonomi orang tua siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
3. Sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan perbedaan
motivasi belajar siswa di kelas
a. SMK BOPKRI 1 Yogyakarta
Diketahui data sebagai berikut:
Motivasi Belajar
n
Χ∑
2Χ∑ __ X
Sangat Tinggi 3 91 2765 30,33
Tinggi 13 407 12813 31,31
Cukup 21 663 21131 31,57
Rendah 5 150 4518 30,00
Total 42 1311 41227 31,21
Data di atas selanjutnya digunakan untuk mencari nilai F hitung yang hasilnya
akan diperbandingkan dengan F tabel untuk mengetahui apakah ada
perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan jenis
kelamin. Hasil perhitungan tersebut diolah dengan bantuan kalkulator Casio
Fx-350TL.
DK tot = ( )
∑ ∑−N
XtottotX
2
2
= ( )
421311
412272
−
= 42
171872141227 −
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
= 41227 – 40921,92857
= 305,071
DK ant = ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
N
Xtot
n
X
n
X
n
X
n
X2
4
24
3
23
2
22
1
21 ∑∑∑∑∑ −+++
= ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
421311
5150
21663
13407
391 22222
−+++
= ( )
421718721
522500
21439569
13165649
38281 2
−+++
=2760,333333 + 12742,23077 + 20931,85714 + 4500 –
40921,92857
= 12,493
DK dal = DK tot – DK ant
= 305,071 – 12,493
= 292,578
MK ant = 1−m
DKant
= 14
493,12−
= 4,164
MK dal = mN
DKdal−
= 442
578,292−
= 7,699
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
F hitung = MKdalMKant
= 699,7164,4
= 0,541
Jadi nilai F hitung sebesar 0,541. Nilai tersebut kemudian
diperbandingkan dengan nilai F tabel dengan derajat kebebasan yang
dicantumkan pada baris yang paling atas (dk pembilang) adalah jumlah
variabel – 1 dan derajat kebebasan yang dicantumkan dalam kolom yang
paling kiri (dk penyebut) adalah jumlah kasus – jumlah variabel. Jadi dk
pembilang = 4 – 1 = 3 dan dk penyebut = 42 – 4 = 38. Dengan dk pembilang 3
dan dk penyebut 38 maka diketahui bahwa harga F tabel pada taraf
signifikansi 5% adalah 2,85. Karena nilai F hitung lebih kecil daripada nilai F
tabel pada taraf signifikansi 5% maka hipotesis ditolak yang berarti tidak ada
perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan
perbedaan motivasi belajar siswa di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
b. SMA GAMA Yogyakarta
Diketahui data sebagai berikut:
Motivasi Belajar
n
Χ∑
2Χ∑ __ X
Sangat Tinggi 6 191 6109 31,83
Tinggi 12 365 11205 30,42
Cukup 19 589 18445 31,00
Rendah 7 204 5986 29,14
Sangat Rendah 1 31 961 31,00
Total 45 1380 42706 30,67
Data di atas selanjutnya digunakan untuk mencari nilai F hitung yang hasilnya
akan diperbandingkan dengan F tabel untuk mengetahui apakah ada
perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan jenis
kelamin. Hasil perhitungan tersebut diolah dengan bantuan kalkulator Casio
Fx-350TL.
DK tot = ( )
∑ ∑−N
XtottotX
2
2
= ( )
451380
427062
−
= 45
190440042706 −
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
= 42706 – 42320
= 386
DK ant =( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
N
Xtot
n
X
n
X
n
X
n
X
n
X2
5
25
4
24
3
23
2
22
1
21 ∑∑∑∑∑∑ −++++
= ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( )
451380
131
7204
19589
12365
6191 22222
−++++
= 45
19044001
9617
4161619
34692112
1332256
36481−++++
= 6080,166667 + 11102,08333 + 18259 + 5945,142857 + 961 –
42320
= 27,393
DK dal = DK tot – DK ant
= 386 – 27,393
= 358,607
MK ant = 1−m
DKant
= 15
393,27−
= 6,848
MK dal = mN
DKdal−
= 545
607,358−
= 8,965
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
F hitung = MKdalMKant
= 965,8848,6
= 0,764
Jadi nilai F hitung sebesar 0,764. Nilai tersebut kemudian
diperbandingkan dengan nilai F tabel dengan derajat kebebasan yang
dicantumkan pada baris yang paling atas (dk pembilang) adalah jumlah
variabel – 1 dan derajat kebebasan yang dicantumkan dalam kolom yang
paling kiri (dk penyebut) adalah jumlah kasus – jumlah variabel. Jadi dk
pembilang = 5 – 1 = 4 dan dk penyebut = 45 – 5 = 40. Dengan dk pembilang 4
dan dk penyebut 40 maka diketahui bahwa harga F tabel pada taraf
signifikansi 5% adalah 2,61. Karena nilai F hitung lebih kecil daripada nilai F
tabel pada taraf signifikansi 5% maka hipotesis ditolak yang berarti tidak ada
perbedaan sikap siswa terhadap mahasiswa praktikan PPL berdasarkan
perbedaan motivasi belajar siswa di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI