Download - SHIFTING BUSINESS FOCUS IN HARMONY
2020LAPORAN TAHUNAN
PT Indofarma TbkANNUAL REPORT
2020
SHIFTING BUSINESSFOCUS IN HARMONY
D Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
SANGGAHAN DAN BATASANTANGGUNG JAWABDisclaimer
Laporan Tahunan ini memuat pernyataan kondisi keuangan, hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan, serta tujuan Perseroan, yang digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pelaksanaan perundang-undangan yang berlaku, kecuali hal-hal yang bersifat historis.
Pernyataan-pernyataan tersebut memiliki prospek risiko, ketidakpastian, serta dapat mengakibatkan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang dilaporkan. Pernyataan-pernyataan prospektif dalam Laporan Tahunan ini dibuat berdasarkan berbagai asumsi mengenai kondisi terkini dan kondisi mendatang PT Indofarma Tbk serta lingkungan bisnis di mana Perseroan menjalankan kegiatan usaha. Perseroan tidak menjamin bahwa dokumen-dokumen yang telah dipastikan keabsahannya akan membawa hasil-hasil tertentu sesuai harapan.
This Annual Report contains financial condition, operation results, projections, plans, strategies, policy, as well as the objectives of the Company, which are classified as forward-looking statements in the implementation of the applicable laws, excluding historical matters.
Such forward-looking statements are subject to prospective risks, uncertainties, and other factors that could cause actual results to differ materially from expected results. Prospective statements in this Annual Report are prepared based on numerous assumptions concerning current conditions and future events of PT Indofarma Tbk and the business environment where the Company conducts business. The Company shall have no obligation to guarantee that the documents that have confirmed its validity will bring specific results as expected.
1Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
TENTANG LAPORAN TAHUNAN 20202020 Annual Report
Laporan Tahunan PT Indofarma Tbk tahun 2020 disusun dengan
tema “Shifting Business Focus in Harmony”. Tema tersebut dipilih
berdasarkan analisis dan kajian yang mendalam berdasarkan fakta dan
perkembangan bisnis PT Indofarma Tbk (selanjutnya dalam Laporan
Tahunan ini disebut “PT Indofarma Tbk” atau “Perseroan” atau
“Indofarma”) sepanjang tahun 2020 serta masa depan keberlanjutan
bisnis PT Indofarma Tbk.
Laporan Tahunan PT Indofarma Tbk tahun 2020 diterbitkan sesuai dengan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.04/2016 tentang Laporan
Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik dan Surat Edaran Otoritas
Jasa Keuangan No. 30/SEOJK.04/2016 tentang Bentuk dan Isi Laporan
Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.
Dalam rangka menjalankan praktik terbaik terhadap pelaksanaan
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate
Governance (GCG), penyampaian laporan ini juga mengacu pada
pedoman praktik tata kelola yang berlaku di Indonesia, Pedoman Umum
Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite
Nasional Kebijakan Governance (KNKG), serta menggunakan parameter
Salinan Keputusan Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) NomorSK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian
dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good
Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.
Perseroan juga menyampaikan beberapa aspek yang merupakan
bagian dari pengembangan dan interpretasi atas isi Laporan Tahunan.
Dengan demikian, Perseroan mengharapkan Laporan Tahunan ini dapat
mendorong peningkatan keterbukaan informasi yang wajar seiring
dengan terpenuhinya aspek komposisi dan aspek substansi.
Laporan Tahunan PT Indofarma Tbk tahun 2020 disajikan dalam dua
bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dengan menggunakan
jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca dan dicetak dengan kualitas
yang baik. Penyebutan satuan mata uang “Rupiah” atau “Rp” atau “IDR”
merujuk pada mata uang resmi Republik Indonesia, sedangkan “Dollar
AS” atau “USD” merujuk pada mata uang resmi Amerika Serikat. Seluruh
informasi keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Laporan Tahunan ini dapat dilihat
dan diunduh di website resmi PT Indofarma Tbk yaitu www.indofarma.id
The 2020 Annual Report of PT Indofarma Tbk is prepared by raising the
theme “Shifting Business Focus in Harmony”. This theme is selected
based on review and facts from the business development of PT Indofarma
Tbk (hereinafter referred to as “PT Indofarma Tbk” or “the Company” or
“Indofarma” in this Annual Report) throughout 2020 and future business
continuity of PT Indofarma Tbk.
PT Indofarma (Persero) Tbk 2020 Annual Report is published in accordance
with Financial Services Authority Regulation No. 29/POJK.04/2016
concerning Annual Reports of Issuers or Public Companies and Financial
Services Authority Circular Letter No. 30/SEOJK.04/2016 concerning the
Form and Content of Issuers or Public Companies’ Annual Reports.
In the framework of carrying out best practices in the implementation
of Good Corporate Governance (GCG), this report then refers to the
applicable governance practice guidelines in Indonesia, Indonesia’s General
GCG Guidelines issued by the National Committee of Governance Policy
(KNKG), as well as the Copy of the Decree of Secretary of Ministry of SOE
No. SK-16/S.MBU/2012 concerning the Indicators/Parameters for Good
Corporate Governance Implementation Assessments and Evaluations in
State-owned Enterprises.
Furthermore, the Company presents several aspects that are part of
the development and interpretation of the Annual Report contents.
Accordingly, the Company hopes that this Annual Report is able to
promote the improvement in fair information disclosure in line with the
fulfillment of the composition and substance aspects.
The 2020 Annual Report of PT Indofarma Tbk is presented bilingually in
Indonesian and English language using a type and size of letter that are
easy to read and print with good quality. The mention of the currency unit
“Rupiah” or “Rp” or IDR refers to the official currency of the Republic of
Indonesia, while “US Dollar” or USD refers to the official currency of the
United States of America. The entire financial information is presented in
Rupiah in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.
This Annual Report can be viewed and downloaded on the official website
of PT Indofarma Tbk, namely www.indofarma.id
2 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
KESINAMBUNGAN TEMATheme Continuity
Pada bulan Januari 2020, Perseroan resmi menjadi bagian dari
Holding BUMN Farmasi. Dengan dibentuknya Holding BUMN
Farmasi, kegiatan usaha Perseroan ditata kembali sesuai
dengan program kerja Holding BUMN Farmasi. Bersama
BUMN Farmasi lainnya, Perseroan melakukan perubahan
fokus bisnis, terutama di Produk Alat Kesehatan dan Obat
Tradisional.
Penerapan strategi Perseroan untuk mendukung percepatan
pengembangan Industri Alat Kesehatan melalui “Rumah
Strategi Alat Kesehatan” di tahun pertama ini berdampak
positif terhadap nilai penjualan bersih yang mengalami
pertumbuhan signifikan. Ke depannya, Perseroan akan secara
konsisten melakukan percepatan perubahan fokus bisnis
guna memperkuat Kemandirian Industri Kesehatan Nasional.
Tema ini senada dengan desain yang terdapat pada sampul
depan, yakni adanya ikon-ikon obat di sebelah kiri, dan ikon
alat-alat kesehatan di sebelah kanan. Terdapat pula tanda
panah di bagian tengah yang menunjuk ke arah kanan.
Tanda ini menunjukkan adanya perubahan fokus bisnis
Perseroan dari obat-obatan ke produk alat kesehatan dan
natural extract.
In January 2020, the Company officially became part of
the SOE Pharmaceutical Holding. With the establishment of
theSOE Pharmaceutical Holding, the Company adjusted its
business activities according to the work program of the SOE
Pharmaceutical Holding. Together with other pharmaceutical
SOEs, the Company is changing its business focus, especially
in Medical Device Products and Herbals.
The implementation of the Company’s strategy to support
the acceleration of the development of the Medical Device
Industry through the “Medical Device Strategy House” in this
first year provided positive impact on net sales value, which
experienced significant growth. Going forward, the Company
will consistently accelerate shifting of business focus to
strengthen the Independence of the National Health Industry.
This theme is illustrated in line with the design on the front
cover, namely the placement of drug icon on the left, and
medical devices on the right. There is also an arrow in the
middle that points to the right. This sign indicates the shifting
of the Company’s business focus from medicines to medical
devices and natural extracts products.
2020Shifting Business Focus in Harmony
3Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
PT Indofarma Tbk terus memperkuat komitmennya untuk menjadi salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendukung program Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat. Dalam perjalanannya, Indofarma telah melalui berbagai situasi dan iklim lingkungan bisnis yang kerap berubah. Sudah seratus tahun lebih Indofarma mampu melalui fase tersebut dengan baik dan menjadi momentum pembelajaran yang membuat Perseroan menjadi semakin kuat dan memiliki kemampuan untuk bangkit dan berkembang.
Tahun 2019 menjadi momentum terbaik bagi Indofarma untuk terus melaju mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Hal tersebut seiring dengan keberhasilan Indofarma dalam menerapkan kebijakan Turnaround Strategy yang berdampak terhadap peningkatan kinerja keuangan Peseroan di tahun 2019.
Tema “Better Health for Better Life” atau “Kesehatan yang Lebih Baik untuk Kehidupan yang Lebih Baik” menjadi salah satu gambaran atas keberhasilan Indofarma dalam meningkatkan kinerjanya. Pencapaian positif ini menjadi sangat penting bagi Indofarma agar dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan derajat kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik
PT Indofarma Tbk, as a State-Owned Enterprises (SOE), is fully committed to supporting the Government of Indonesia’s community health services improvement program. Along its journey, Indofarma has encountered many situations and changing business climates. For more than a hundred years Indofarma has overcome these phases well and what it has learnt has made the Company stronger enabling it to grow and develop.
2019 became the momentum for Indofarma to keep moving towards achieving sustainable growth, thanks to Indofarma’s success in implementing its Turnaround Strategy policy and the impact it had on improving the Company’s financial performance in 2019.
The theme “Better Health for Better Life” illustrates Indofarma’s success in improving its performance. This positive achievement is important for Indofarma to enable it to continue to contribute to improving health and a better quality of life.
Better Health for Better Life
2019
4 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Di tengah situasi yang penuh tantangan, Indofarma justru berupaya
melakukan berbagai pembenahan secara mendasar. Visi, misi, budaya,
hingga logo, mengalami perubahan sejalan dengan upaya Indofarma
untuk terus berkontribusi lebih luas dalam upaya peningkatan
kesehatan masyarakat Indonesia. Tak hanya itu. Penerapan teknologi
dan informasi yang baru melalui sistem SAP memberikan fondasi
penting bagi Indofarma untuk dapat mengintegrasikan proses bisnis
dari hulu hingga ke hilir.
Tema “Renewable Spirit Toward a Trusted Healthcare” atau
“Semangat Terbarukan untuk Menuju Layanan Kesehatan yang
Terpercaya” menjadi gambaran penting tentang cita-cita besar
Indofarma, dan upaya yang telah dilakukan di sepanjang tahun
2018. Melalui semangat baru ini, Indofarma akan terus melakukan
perbaikan di setiap proses bisnisnya, dan terus memberikan nilai baru
bagi perjalanan ke depan.
In the midst of a challenging situation, Indofarma strived to make a
range of fundamental improvements. Vision, mission, culture, and
logo, have been changed in line with Indofarma’s effort to wider
contribute to improve Indonesian public health. Not only that. The
implementation of new technology and information through the SAP
system has built an important foundation for Indofarma to be able to
integrate business processes from upstream to downstream.
The theme “Renewable Spirit Towards Trusted Healthcare” becomes
an important picture of Indofarma’s grand vision and efforts
carried out throughout 2018. Through this new spirit, Indofarma
will continue making improvements in every business process, and
providing new value for the journey ahead.
SEMANGAT TERBARUKAN UNTUK MENUJU LAYANAN KESEHATAN YANG TERPERCAYARenewable Spirit Towards Trusted Healthcare
2018
5Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
RISE adalah tema besar yang menggambarkan
langkah kerja kami sebagai insan Perseroan
yang dalam arti kata bahasa Indonesia
disebut sebagai Bangkit. Bangkit adalah kata
yang nyata untuk mewakili api semangat
menuju perubahan paradigma kembali
menjadi perusahaan BUMN Farmasi terdepan
di Indonesia. CHANGE atau berubah adalah
bentuk sinergi dari Bangkit yang menjadi
pemicu perubahan sikap untuk mewujudkan
Perseroan yang lebih baik.
RISE is a grand theme that describes our
working steps as the Company’s People,
which means “Bangkit” in Indonesian
language. Rise is a real word to represent
the fire of spirit towards paradigm change
to become a leading Pharmaceutical
BUMN company in Indonesia. CHANGE, or
changing, is the form of synergy created by
the Rise triggering the change of attitude to
create a better Company.
Improvement and sustainability must be
built on a solid foundation, which will be
the basic platform for the next steps to take.
The strength of the solid foundation will be
a determining factor for the continuity and
sustainability of the business carried on. The
upstream to downstream improvements
undertaken since a few years ago are followed
with improvements in the production aspect.
The year 2016 was a year of investment in
which Indofarma renovated its production
facilities aimed at providing a strong
foundation for its future performance.
Through this investment, Indofarma also
seeks to comply with the pharmaceutical
standardization regulation in Indonesia,
which is expected to bring Indofarma to
become an example of a business entity that
complies with regulation in providing quality
drugs at affordable prices to the people of
Indonesia.
Dalam mencapai sebuah peningkatan
dan sesuatu yang berkelanjutan, haruslah
dibangun sebuah landasan yang kokoh, yang
akan menjadi pijakan dasar untuk langkah-
langkah berikutnya. Kekuatan dari landasan
yang kuat akan menjadi faktor penentu bagi
keberlangsungan dan keberlanjutan dari
usaha yang dijalankan. Pembenahan dari
hulu hingga ke hilir yang telah dilakukan
sejak beberapa tahun yang lalu kemudian
disambut dengan perbaikanpada aspek
produksi.
Tahun 2016 menjadi tahun investasi,
dimana Indofarma melakukan renovasi
fasilitas produksi yang akan memberikan
landasan yang kuat bagi kinerja Indofarma
ke depan. Melalui investasi ini, Indofarma
juga mengupayakan pemenuhan standarisasi
regulasi farmasi di Indonesia, sebuah langkah
yang diharapkan akan mampu menempatkan
Indofarma sebagai cerminan entitas usaha
yang mematuhi regulasi dalam menyediakan
obat berkualitas dengan harga terjangkau
bagi masyarakat Indonesia.
KAMI BANGKIT, KAMI BERUBAHWe Rise, We Change
MEMPERKUAT LANDASAN UNTUK PENINGKATAN KINERJAStrengthening foundation for performance enhancement
2017 2016
6 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
DAFTAR ISITable of Content
Sanggahan dan Batasan Tanggung JawabDisclaimersTentang Laporan Tahunan 20202020 Annual ReportKesinambungan TemaTheme Continuity
Ikhtisar Data Keuangan PentinKey Financial Data HighlightsGrafik Keuangan PentingKey Financial ChartsIkhtisar Kinerja OperasionalOperational Performance HighlightsIkhtisar SahamShare HighlightsAksi KorporasiCorporate ActionInformasi Penghentian Sementara dan/atau Sanksi Perdagangan Saham INAFInformation on Suspension and/or Trade Sanction of Inaf SharesIkhtisar Obligasi, Sukuk, dan/atau Obligasi KonversiBonds, Sukuk and/or Convertible Bonds OverviewInformasi Sumber Pendanaan LainnyaInformation on Other Financing SourcesPeristiwa PentingEvent Highlights
Informasi Umum PerusahaanCompany General InformationRiwayat Singkat PerusahaanBrief History of The CompanyJejak LangkahMilestoneVisi, Misi, dan CoreValues BUMNVision, Mission, and Core Values BUMNMakna Logo PerusahaanThe Meaning of Corporate IdentityBidang UsahaLine of BusinessProduk dan Jasa PerusahaanCompany Products and ServicesJaringan Operasional PerusahaanCompany Operational NetworkProfil Dewan KomisarisProfile of the Board of CommissionersProfil DireksiProfile of the Board of DirectorsStruktur Organisasi PerusahaanCompany Organizational StructureProfil SDM PerusahaanProfile of Company Human ResourcesStruktur Grup PerusahaanGroup Structure of the CompanyKronologi Pencatatan SahamChronology of Share ListingKomposisi Pemegang SahamShareholder CompositionInformasi Pemegang Saham Utama dan/atau PengendaliInformation of Major and/or Controlling ShareholdersInformasi Entitas Anak, Entitas Asosiasi, Perusahaan Joint Venture (JV), dan/atau Special Purpose Vehicle (SPV)Information on Subsidiaries, Associated Entities, Joint Venture Companies (JV), and/or Special Purpose Vehicle (SPV)Kronologi Penerbitan dan/atau Pencatatan Efek LainnyaChronology of Issuance and/or Listing of Other SecuritiesLembaga dan/atau Profesi Penunjang Pasar ModalAgencies and/or Professions Supporting the Capital Market
Tinjauan UmumGeneral OverviewStrategi UsahaBusiness StrategyAspek PemasaranMarketing AspectTinjauan Operasi Per Segmen UsahaOperational Review Per Business SegmentSegmen Usaha Entitas AnakSubsidiaries SegmentTinjauan KeuanganFinancial OverviewLaporan Posisi Keuangan KonsolidasianConsolidated Financial Position ReportLaporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain KonsolidasianConsolidated Profit (Loss) and Other Comprehensive IncomeLaporan Arus Kas KonsolidasianConsolidated Statements of Cash FlowKemampuan Membayar UtangCapability to Pay DebtsKolektibilitas PiutangReceivables CollectibilityRasio Keuangan LainnyaOther Financial RatiosStruktur Modal dan Kebijakan Manajemen Atas Struktur ModalCapital Structure and Management Policy for Capital StructureIkatan Material untuk Investasi Barang ModalMaterial Commitmentsfor Investment of Capital Goods
Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ ReportLaporan DireksiBoard of Directors’ ReportSurat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan DireksiStatement Letters of Board of Commisioners and Board of Directors
1
2
6
8
10
11
15
18
19
22
22
23
23
24
24
25
68
70
74
76
78
79
80
84
88
93
96
98
100
101
102
103
104
108
108
112
118
124
125
137
140
141
146
148
150
151
152
154
155
36
48
67
KILAS KINERJA 20202020 Performance Highlight
PROFIL PERUSAHAANCompany Profile
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAANAnalysis and Management Discussion Company’s Performance
LAPORAN MANAJEMENManagement Report
Daftar IsiTable of ContentsStrategi Bisnis Indofarma 2020Indofarma Business Strategy in 2020Pencapaian 20202020 Achievements
Penghargaan dan Sertifikasi Tahun 20202020 Awards and CertificationsKontribusi dalam Penanganan Pandemi Covid- 19Contribution to the Handling of Covid-19 Pandemic
7Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Komitmen Penerapan GCGCommitment to Implement GCGPrinsip GCG dan Bentuk Implementasi di PerusahaanGCG Principles and the Forms of Implementation in the CompanyDasar Hukum Penerapan GCGLegal Basis of GCG ImplementationRoadmap Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance RoadmapMekanisme Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance MechanismPemegang Saham dan Rapat Umum Pemegang SahamShareholders and General Meeting of ShareholdersDewan KomisarisBoard of CommissionersKomisaris IndependenIndependent CommissionerDireksiBoard of DirectorsRemunerasi Dewan Komisaris dan DireksiRemuneration of Board of Commissioners and Board of DirectorsKeberagaman Dewan Komisaris dan DireksiDiversity of Board of Commissioners and Board of DirectorsOrgan Pendukung Dewan KomisarisSupporting Organs of Board of CommissionersSekretariat Dewan KomisarisSecretary of Board of CommissionersKomite AuditAudit CommitteeKomite GCG dan Pemantauan RisikoGCG and Risk Monitoring CommitteeKomite Nominasi dan RemunerasiNomination and Remuneration CommitteeOrgan Pendukung DireksiSupporting Organs of Board of DirectorsSekretaris PerusahaanCorporate SecretaryAudit Internal/Satuan Pengawasan InternInternal Audit/Internal Audit UnitKomite di Bawah DireksiCommittees Under the Board of DirectorsAudit Eksternal/Akuntan PublikExternal Audit/Public AccountantManajemen RisikoRisk ManagementSistem Pengendalian InternalInternal Control SystemTata Kelola Teknologi InformasiInformation Technology GovernanceAkses Informasi dan Data PerusahaanAccess to Information and Corporate Data
Komitmen dan Kebijakan Tanggung Jawab Sosial IndofarmaCommitment and Social Responsibility Of IndofarmaTujuan Program Tanggung Jawab Sosial PerusahaanObjectives of Corporate Social Responsibility ProgramsPerumusan Tanggung Jawab Sosial PerusahaanFormulation of Corporate Social Responsibility ProgramsTanggung Jawab Terhadap Pemenuhan Hak Asasi ManusiaResponsibility to The Fulfillment of Human RightsTanggung Jawab Operasi Yang AdilResponsibility in Fair OperationsTanggung Jawab Lingkungan HidupEnvironmental ResponsibilityTanggung Jawab Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja (K3)Responsibility in Manpower and Occupational Health and Safety (Ohs)Tanggung Jawab Terhadap Mitra Kerja dan KonsumenResponsibility to Work Partners and ConsumersTanggung Jawab Pengembangan MasyarakatResponsibility to Community Development
182
184
186
188
190
194
214
231
243
261
265
266
266
270
282
292
304
305
310
319
321
325
338
343
349
408
410
410
416
417
418
428
437
442
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKGood Corporate Governance
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Sosial Responsibility
Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan AkuntanInformation and Material Facts Happening After the Date of Accountant ReportsDampak Nilai Tukar Mata Uang AsingImpact of Foreign Currency Exchange RateProspek UsahaBusiness ProspectsPerbandingan Antara Targetdan Realisasi Tahun 2020Comparison Between Targets and Realization in 2020Kebijakan dan Pembagian DividenDividend Policies and DistributionKontribusi terhadap NegaraContribution to the StateProgram Kepemilikan Saham Oleh Karyawan dan/atau Manajemen (Esop/Msop)Employee and/or Management Share Ownership ProgramRealisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran UmumUse of Proceeds from Public OfferingsInformasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Penggabungan Usaha, Akuisisi, dan/atau Restrukturisasi Utang/ModalMaterial Information Regarding Investment, Expansion, Divestment, Merger, Acquisition, and/or Debt/Capital RestructuringInformasi Transaksi Material Yang Mengandung Kepentingan Dan/Atau Transaksi Dengan Pihak Afiliasi/Pihak BerelasiInformation on Material Transactions Containing Conflicts of Interest and/Oor Transactions with Affiliated/Related PartiesInformasi Keuangan yang Mengandung Kejadian yang Bersifat Luar Biasa dan Jarang TerjadiFinancial Information That Contains Extraordinary and Rare EventsPerubahan Peraturan Perundang-Undangan Yang Berpengaruh Signifikan Terhadap PerseroanChanges In Law and Regulations That Have Significant Influences on CompanyPerubahan Kebijakan Akuntansi dan Dampaknya Terhadap PerseroanChanges in Accounting Policies and Its Impact on CompanyKelangsungan UsahaBusiness Continuation
155
156
156
159
164
164
165
165
165
165
170
170
172
177
Perkara Penting dan Sanksi AdministratifSignificant Cases and Administrative SanctionKode Etik dan Budaya PerusahaanCode of Conduct and Corporate CultureWhistleblowing SystemWhistleblowing SystemPengendalian GratifikasiGratification ControlLaporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)Report of The State Official’s Wealth (LHKPN)Penilaian & Evaluasi Good Corporate Governance (GCG)Good Corporate Governance (GCG) Assessment & EvaluationPenerapan Pedoman GCG Perusahaan Terbuka Kesesuaian Terhadap SEOJK No.32/SEOJK.04/2015Implementation of GCG Guidelines for Public Companies Conformity to SEOJKK No.32/SEOJK.04/2015Penilaian Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU)Superior Performance Appraisal Criteria Assessment
355
357
365
370
375
379
388
404
8 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
STRATEGI BISNIS INDOFARMA 2020Indofarma Business Strategy in 2020
Memasuki tahun 2020, Indofarma secara konsisten
melanjutkan penerapan kebijakan strategi yang telah
ditetapkan tahun 2019, yakni Turnaround Strategy. Kebijakan
ini diharapkan dapat memenuhi seluruh kewajiban dan
ekspektai stakeholders (konsumen, pegawai, pemegang
saham, dan lain-lain), dengan menetapkan langkah sebagai
berikut:
Entering 2020, Indofarma consistently continued to
implement the strategic policies that have been set in 2019,
namely Turnaround Strategy. This policy is expected to
fulfill all the obligations and expectations of stakeholders
(consumers, employees, shareholders, and many others), by
determining the following steps:
Pengembangan Portofolio Produk
dan Bisnis / Development of Product Portfolio
and Business
Peningkatan Kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) / Improvement of Human Resources
Quality
Operation / Operation
Perseroan telah dan akan melakukan
kerja sama dengan beberapa mitra,
dengan tahapan sebagai berikut:
• Trading
• OEM
• ODM
• Assembling
• Manufacturing.
Indofarma senantiasa meyakini bahwa
SDM merupakan ujung tombak
keberhasilan suatu entitas usaha dalam
menjaga keberlanjutan bisnis yang dimiliki.
Oleh karenanya dalam Turnaround
Strategy 2020, Perseroan berfokus
pada peningkatan kualitas SDM dan
fungsi penunjangnya melalui penguatan
program-program berikut:
- Sistem Pelatihan Berjenjang dan
Berkelanjutan
- Implementasi core values AKHLAK
- Talent Management
- Struktur Organisasi dan KPI
Mengimplementasikan program utama
dari sisi operasional, berupa:
- Road to Market
- Sales and Operation Plan
- Central Procurement
Indofarma always believes that human
resource is the spearhead of the success
of a business entity in maintaining
business sustainability. Therefore, in the
2020 Turnaround Strategy, the Company
focused on improving the quality of its
human resources and supporting functions
through strengthening the following
programs:
- Tiered and Sustainable Training System
- Implementation of AKHLAK core
values
- Talent Management
- Organizational Structure and KPI
Implementing the main programs from
the operational side, in the forms of:
- Road to Market
- Sales and Operation Plan
- Central Procurement
The company has and will cooperate with
several partners, in the following stages:
• Trading
• OEM
• ODM
• Assembling
• Manufacturing.
9Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Sejak awal berdiri, kegiatan usaha utama Perseroan bergerak di bidang farmasi. Dalam perkembangannya, sesuai dengan anggaran dasar dan izin usaha yang dimiliki, Perseroan melaksanakan pengembangan usaha di bidang obat tradisional dan alat kesehatan. Pada bulan Januari Tahun 2020, Perseroan resmi menjadi bagian dari Holding BUMN Farmasi. Dengan dibentuknya Holding BUMN Farmasi, kegiatan usaha Perseroan ditata kembali sesuai dengan program kerja Holding BUMN Farmasi.
Pandemik Covid-19 berimbas pada sejumlah sektor usaha. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada Tiwulan I Tahun 2020 tumbuh sebesar 2,97 % (yoy) melambat dibandingkan capaian Triwulan I Tahun 2019 sebesar 5,07 %. Lesunya iklim perekonomian mendorong sejumlah sektor usaha beradaptasi bahkan shifting. Shifting dalam bisnis merupakan perubahan model, proses, hingga strategi bisnis. Shifting dapat disebabkan oleh perubahan pola konsumsi masyarakat. Pada sektor kesehatan, produk-produk terkait Covid-19 mengalami peningkatan kebutuhan yang signifikan. Kondisi ini bersamaan dengan upaya Perseroan menata fokus usaha sehingga Perseroan mengimbangi dengan melakukan percepatan implementasi strategi fokus usaha di bidang alat kesehatan sesuai dengan program kerja Holding BUMN Farmasi sekaligus membantu upaya pemerintah dalam percepatan penanganan pandemi Covid 19. Perseroan terus berupaya menyediakan produk farmasi, alat kesehatan, dan layanan kesehatan yang dibutuhkan dalam pencegahan, penanggulangan, dan pengobatan Covid-19.
Since its inception, the Company’s main business activity has been in the pharmaceutical sector. In its development, in accordance with the articles of association and the business license it has, the Company carries out business development in the field of traditional medicine and medical devices. In January 2020, the Company officially became part of the BUMN Pharmacy Holding. With the establishment of the BUMN Pharmacy Holding, the Company’s business activities were restructured according to BUMN Pharmacy Holding’s work program.
The Covid-19 pandemic has affected a number of business sectors. Based on data from the Central Statistics Agency, Indonesia’s Gross Domestic Product (GDP) in the first quarter of 2020 grew by 2.97% (yoy), slowing down compared to the achievement in the first quarter of 2019 of 5.07%. The sluggish economic climate encouraged a number of business sectors to adapt and even shifting. Shifting in business was a change in model, process, and business strategy. Shifting could be caused by changes in people’s consumption patterns. In the health sector, products related to Covid-19 experienced a significant increase in demand. This condition coincided with the Company’s efforts to organize its business focus so that the Company can compensate by accelerating the implementation of a business focus strategy in the field of medical devices in accordance with the BUMN Pharmacy Holding work program as well as assisting the government’s efforts to accelerate the handling of the Covid 19 pandemic. The Company continues to strive to provide pharmaceutical products, medical devices, and health services needed for the prevention, control and treatment of Covid-19.
10 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
PENCAPAIAN 20202020 Achievements
Penjualan Bersih / Net Sales
Margin Laba Bruto / Gross Profit Margin
Sertifikasi TKDN / TKDN Certification
Transaksi Outlet / Outlet Transaction
Cakupan Distribusi Produk / Product
Distribution Coverage
Saham / Shares
Produk Baru / New Products
Tata Kelola Perusahaan /
Good Corporate Governance
naik / naik
55 produk telah tersertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) /
55 products have received Domestic Component Level (TKDN)
dari tahun 2019 sebesar 12.438 outlet / from 2019 amounting to 12,438
outlets
Penambahan 15 distributor untuk meningkatkan cakupan area distribusi / The addition of 15 distributors to widen
the product distributin coverage
Jumlah transaksi retail saham pada tahun 2020 meningkat hingga 198 persen dari tahun 2019. Hal tersebut menandakan bahwa kepercayaan (trust) masyarakat terhadap PT Indofarma Tbk meningkat / Number of share retail transaction in
2020 increased to 198 percent from that of 2019. This shows that public trust in
PT Indofarma Tbk improves.
• 54 produk telah memiliki Nomor Izin Edar / 54 products have had Distribution License Numbers
• 3 produk telah memiliki Approvable Letter (AL) / 3 products have had Approvable Letter (AL)
• 1 produk telah memiliki Emergency Used Authorization (EUA) ) / 1 product have had Emergency Used Authorization (EUA)
• Skor Assessment GCG yang dilaksanakan oleh BPKP Perwakilan Jawa Barat sebesar 81,801 dengan kategori “Baik” / GCG Assessment Score of 81.801 under “Good” category. conducted by BPKP of West Java Representative
• Penerapan ISO 37001:2016 SMAP (Sistem Manajemen Anti Penyuapan) / Implementation of ISO 37001:2016 SMAP (Anti Bribery Management System)
Rp1.716 miliar / billion
23,35%
55 produk / products
14.098 outlet / outlets
15
distributor / distributors
58 New Product Launch
198 %
81,801
Skor Assessment GCG kategori “Baik”
26,22% 13,35%dari tahun 2019 / from 2019
dari tahun 2019 sebesar 18,42% / from 2019 amounting to 18.42%
11Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI TAHUN 20202020 Awards and Certifications
Nama Penghargaan / Award NameLembaga Pemberi
Penghargaan / Awarding Institution
Tanggal Penerimaan / Receipt Date
The Most Valuable Company Award 2020 “Best 5-Months Stock Performance”
Warta Ekonomi
19 Agustus 2020 / August 19, 2020
Indonesia CSRxPKBL Award 2020 23 September 2020 / September 23, 2020
Indonesia Best BUMN Award 2020 “The Guardian of Indonesia”
27 November 2020 / November 27, 2020
Indonesia Most Admired CEO 2020 Kategori Pharmaceutical – Outstanding Leadership in Managing Company Growth Through “Turn Around” Business Strategy / Pharmaceutical – Outstanding Leadership in Managing Company Growth Through “Turn Around” Business Strategy Category
18 Desember 2020 / December 18, 2020
Indonesia Business Award 2020
Indonesia Award Magazine
16 Oktober 2020 / October 16, 2020
The Best Rising & Future Leader Award 2020 20 November 2020 / November 20, 2020
Indonesia Highly Recommended Award 2020 18 Desember 2020 / December 18, 2020
TOP BUMN AWARD 20201. “The Most Resilient BUMN 2020“ – PT Indofarma Tbk2. “The Best CEO BUMN 2020” – Bapak Arief Pramuhanto (Direktur
Utama PT Indofarma Tbk) / “The Best CEO BUMN 2020” – Mr. Arief Pramuhanto (President Director of PT Indofarma Tbk)
3. “THE BEST CFO BUMN 2020” – Bapak Herry Triyatno (Direktur Keuangan dan Human Capital PT Indofarma Tbk) / “THE BEST CFO BUMN 2020” – Mr. Herry Triyatno (Director of Finance and Human Capital of PT Indofarma Tbk)
Bisnis Indonesia 30 November 2020 / November 30, 2020
Penghargaan / Awards
12 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Jenis Sertifikat / Certificate Type Lembaga Penerbit Sertifikat / Certificate Issuing Institution
Masa Berlaku / Validity Period
International Organization for Standardization (ISO)
SMAP-ISO 37001:2016 dengan nomor sertifikatNo. IABMS 735595. / SMAP-ISO 37001:2016 with certificate numbers of No. IABMS 735595. The certificate was acquired in October 12, 2020.
Lembaga Sertifikasi SMAP PT BSI Indonesia terakreditasi KAN / SMAP Certification Agency PT BSI Indonesia
accredited by KAN
12 Oktober 2020 - 11 Oktober 2023 / October 12, 2020 October 11, 2023
Sertifikat ISO 9001:2015 Issue 9 No.ID03/001012 Produksi dan Pemasaran Produk Obat, Obat Tradisional, Injeksi, Drop, Tablet, Kapsul, Serbuk, Salep, Krim, Sirup Kering, Suspensi, Larutan dan Sachet. / ISO 9001; 2015 Issue 9 No. ID03/001012 on Production and Marketing of Pharmaceutical Products, Herbal Medicines, Injection, Drops, Tablets, Capsules, Powder, Ointments, Creams, Dry Syrups, Suspensions, Solutions and Sachets.
SGS / General Society of Surveillance
16 Mei 2018 - 17 Maret 2021 / May
16, 2018 - March 17, 2021
Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) / Good Manufacturing Practices for Medication (CPOB)
Sertifikat CPOB No. 5666/CPOB/A/II/20, Bentuk Sediaan Cairan Oral Non Betalaktam / CPOB Certificate No. 5666/CPOB/A/II/20, Non-Betalactam Oral Liquid Dosage Form
BPOM / National Agency of Drug and Food Control
25 Februari 2020 - 7 April 2025 /
February 25, 2020 - April 7, 2025
Sertifikat CPOB No. 5664/CPOB/A/II/20, Bentuk Sediaan Kapsul Keras Non Betalaktam / CPOB Certificate No. 5664/CPOB/A/II/20, Non-Betalactam Hard Capsule Dosage Form
BPOM / National Agency of Drug and Food Control
Sertifikat CPOB No. 5667/CPOB/A/II/20, Bentuk Sediaan Semisolid Non Betalaktam / CPOB Certificate No. 5667/CPOB/A/II/20, Non-Betalactam Semisolid Dosage Form
BPOM / National Agency of Drug and Food Control
Sertifikat CPOB No. 5665/CPOB/A/II/20, Bentuk Sediaan Serbuk Oral Non Betalaktam / CPOB Certificate No. 5665/CPOB/A/II/20, Non-Betalactam Oral Powder Dosage Form
BPOM / National Agency of Drug and Food Control
Sertifikat CPOB No. 5663/CPOB/A/II/20, Bentuk Sediaan Tablet Biasa dan Tablet Salut Non Betalaktam / CPOB Certificate No. 5663/CPOB/A/II/20, Regular Tablets and Non-Betalactam Coated Tablets Dosage Form
BPOM / National Agency of Drug and Food Control
Sertifikat CPOB No. 4970/CPOB/A/V/17, Bentuk Sediaan Sefalosporin / CPOB Certificate No. 4970/CPOB/A/V/17, Cephalosporin Dosage Form BPOM / National Agency of
Drug and Food Control
30 Mei 2017 - 30 Mei 2022 / May 30, 2017
- March 30, 2022
Sertifikat CPOB No. 5430/CPOB/A/V/19, Bentuk Sediaan Injeksi Volume Kecil Non Betalaktam / CPOB Certificate No. 5430/CPOB/A/V/19, Non-betalactam Small Volume Injection Dosage Form
BPOM / National Agency of Drug and Food Control
17 Mei 2019 - 17 Mei 2024 / May 17, 2019
- March 17, 2024
PENGHARGAAN DAN SERTIFIKASI TAHUN 20202020 Awards and Certifications
Sertifikasi / Certifications
13Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Jenis Sertifikat / Certificate Type Lembaga Penerbit Sertifikat / Certificate Issuing Institution
Masa Berlaku / Validity Period
Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) / Good Manufacturing Practices for Traditional Medicines (CPOTB)
Sertifikat CPOTB No. ST.04.03.433.03.21.03.02.704, Bentuk Sediaan Cairan Obat Luar / CPOTB Certificate No. ST.04.03.433.03.21.03.02.704, External Medicinal Liquid Dosage Form
BPOM / National Agency of Drug and Food Control 19 Maret 2021 - 19
Maret 2026 / March 19, 2021 - March 19,
2026Sertifikat CPOTB No. ST.04.03.433.03.21.01.02.703, Bentuk Sediaan Tablet Salut / CPOTB Certificate No. ST.04.03.433.03.21.01.02.703, Coated Tablet Dosage Form
BPOM / National Agency of Drug and Food Control
Sertifikat CPOTB No. ST.04.03.433.09.17.04.01.379, Bentuk Sediaan Ekstrak Kental / CPOTB Certificate No. ST.04.03.433.09.17.04.01.379, Concentrated Concentrated Extracts
BPOM / National Agency of Drug and Food Control
19 Oktober 2017 - 19 Oktober 2022
/ October 19, 2017 - October 19, 2022
Sertifikat CPOTB No. ST.04.03.433.09.17.04.02.380, Bentuk Sediaan Ekstrak Cair / CPOTB Certificate No. ST.04.03.433.09.17.04.02.380, Liquid Extract Dosage Form
BPOM / National Agency of Drug and Food Control
Sertifikat CPOTB No. ST.04.03.433.09.17.04.03.381, Bentuk Sediaan Ekstrak Kering / CPOTB Certificate No. ST.04.03.433.09.17.04.03.381, Dry Extract Dosage Form
BPOM / National Agency of Drug and Food Control
Sertifikat CPOTB No. ST.04.03.433.06.17.01.01.343,Bentuk Sediaan Tablet / CPOTB Certificate No. ST.04.03.433.06.17.01.01.343, Tablet Dosage Form
BPOM / National Agency of Drug and Food Control
09 Juni 2017 - 9 Juni 2022 / June 9, 2017 -
June 9, 2022
Sertifikat CPOTB No. ST.04.03.433.06.17.01.09.342, Bentuk Sediaan Kapsul / CPOTB Certificate No. ST.04.03.433.06.17.01.09.342, Capsule Form
BPOM / National Agency of Drug and Food Control
Sertifikat CPOTB No. ST.04.03.433.06.17.01.07.341, Bentuk Sediaan Serbuk Efervesen / CPOTB Certificate No. ST.04.03.433.06.17.01.07.341, Effervescent Powder Dosage Forms
BPOM / National Agency of Drug and Food Control
Sertifikat CPOTB No. ST.04.03.433.06.17.02.01.344, Bentuk Sediaan Cairan Obat Dalam / CPOTB Certificate No. ST.04.03.433.06.17.02.01.344, Liquid Drug Dosage Forms
BPOM / National Agency of Drug and Food Control
Sertifikat CPOTB No. ST.04.03.433.06.17.01.06.340,Bentuk Sediaan Serbuk Oral / CPOTB Certificate No. ST.04.03.433.06.17.01.06.340, Oral Powder Dosage Form
BPOM / National Agency of Drug and Food Control
Sertifikat CPOTB No. ST.04.03.433.08.16.02.01.237, Bentuk Sediaan Setengah Padat / CPOTB Certificate No. ST.04.03.433.09.16.02.01.237, Semi Solid Dosage Forms
BPOM / National Agency of Drug and Food Control
10 Agustus 2016 10 Agustus 2021 / August 10, 2016 August 10, 2021
14 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Jenis Sertifikat / Certificate Type Lembaga Penerbit Sertifikat / Certificate Issuing Institution
Masa Berlaku / Validity Period
Sertifikat Halal / Halal Certificate
Sertifikat Sistem Jaminan Halal No. HS3A10421/102019/IDO / Halal Assurance System Status Certificate No. HS2B7350/102017/IDO
LPPOM MUI / The Assessment Institute For Foods,Drugs
and Cosmetics - Indonesian Council Of Ulama
16 Oktober 2019 - 15 Oktober 2021
/ October 16, 2019 - October 15, 2021
Sertifikat Halal No. 00060099311019 Produk Rempah, Bumbu dan Kondimen / Halal Certificate No. 00060099311019 on Herbal, Spices, and Condiment Products
LPPOM MUI / The Assessment Institute For Foods,Drugs
and Cosmetics - Indonesian Council Of Ulama
23 Oktober 2019 - 15 Oktober 2021/ October 23, 2019 - October 15, 2021
Sertifikat Halal No. 00240099441019 Produk Ekstrak / Halal Certificate No. 00240099441019 on Extracted Products
LPPOM MUI / The Assessment Institute For Foods,Drugs
and Cosmetics - Indonesian Council Of Ulama
21 Oktober 2020 - 22 Oktober 2021/ October 21, 2020 - October 22, 2021
Sertifikat Halal No. 00180072030315 Produk Vitamin, Mineral dan Zat Gizi Lainnya / Halal Certificate No. 00180072030315 on Vitamins, Minerals, and Other Nutrient Products
LPPOM MUI / The Assessment Institute For Foods,Drugs
and Cosmetics - Indonesian Council Of Ulama
23 Oktober 2019 - 15 Oktober 2021/ October 23, 2019 - October 15, 2021
Sertifikat Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan dan PKRT / Medical Devices Distribution and Production and Household Health Product Certificates
Sertifikat Produksi Alat Kesehatan No FK 01.02/VI/102/2017 / Medical Device Production Certificate No. FK 01.02/VI/102/2017 Kemenkes RI / Ministry of
Health of RI
16 Maret 2017 - 16 Maret 2022 / March
16, 2017 - March 16, 2022
Sertifikat Produksi Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga No FK 01.03/VI/509-e/2020 / Household Health Product Production Certificate No. FK 01.03/VI/509-e/2020
Kemenkes RI / Ministry of Health of RI
10 April 2020 - 10 April 2022 / April 10, 2020 - April 10, 2022
Sertifikat Distribusi Alat Kesehatan No FK 01.01/VI/2106-e/2020 / Medical Device Distribution Certificate No. FK 01.01/VI/2016-e/2020 Kemenkes RI / Ministry of
Health of RI
29 April 2020 - 20 April 2022 / April 29, 2020 - April 20, 2025
Sertifikat IGM dan FLIU / Sertifikat IGM dan FLIU
Sertifikasi Akreditasi Laboratorium Penguji / Accredited Testing Laboratory Certification Komite Akreditasi Nasional
/ National Accreditation Committee
19 Januari 2020 - 19 Januari 2025 / January
19, 2020 - January 19, 2025
Cara Distribusi Obat Yang Baik (CDOB) No. CD.08.94.123.15.21.01.02 / Good Distribution Practice No. CD.08.94.123.15.21.01.02 BPOM / National Agency of
Drug and Food Control
4 Mei 2019 - 4 Mei 2024 / May 4, 2019 -
March 4, 2024
Cara Distribusi Alat Kesehatan Yang Baik (CDAKB) No FK 03.03/VI/2108-e/2018 / Good Distribution Practice for Medical Devices (CDAKB) No FK 03.03/VI/2108-e/2018
Kemenkes RI / Ministry of Health of RI
20 Juni 2018 - 20 Juni 2022 / June 20, 2017
- June 20, 2022
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATANKEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : FK.01.03/VI/509-e/2020
TENTANG
SERTIFIKAT PRODUKSI PERBEKALAN KESEHATAN RUMAH TANGGA
DIREKTUR JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATANKEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
MEMBACA : 1. Surat permohonan PT. INDONESIA FARMA, Jawa Barat Nomor0454/DIR/IV/2020 tanggal 7 April 2020 tentang Permohonan Sertifikat ProduksiPerbekalan Kesehatan Rumah Tangga dengan kelengkapan persyaratantertanggal 9 April 2020.
2. Hasil analisa terhadap Permohonan Sertifikat Produksi Perbekalan KesehatanRumah Tangga PT. INDONESIA FARMA.
MENIMBANG : bahwa permohonan PT. INDONESIA FARMA, Jawa Barat tersebut dapat disetujui,oleh karena itu perlu menerbitkan Sertifikat Produksi Perbekalan Kesehatan RumahTangga.
MENGINGAT : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1189/MENKES/PER/VIII/2010 tentangProduksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 Tahun 2018 tentang PelayananPerizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor Kesehatan
MEMUTUSKAN:
MENETAPKAN :Kesatu : Memberikan Sertifikat Produksi Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga kepada:
Nama Perusahaan : PT. INDONESIA FARMANomor Induk Berusaha : 9120007212971NPWP : 01.060.006.2-051.000Alamat Perusahaan : Jl. Tambak 2, Kel. Kebon Manggis,
Kec. Matraman, Jakarta Timur, DKIJakartaTelp. 021-88323971
Nama Direktur / Pimpinan : ARIEF PRAMUHANTO Nama Penanggung Jawab Teknis : RIDWAN ARIFANDI
(Apoteker)
Alamat Pabrik : Jl. Indofarma No. 1, Desa Gandasari,Kec. Cikarang Barat, Kab. Bekasi, JawaBarat
Sertifikasi / Certifications
15Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
KONTRIBUSI DALAM PENANGANAN PANDEMI COvID- 19Contribution to the Handling of Covid-19 Pandemic
• Alat Kesehatan / Medical Devices INA- VTM (Viral Transport Medium Kit), INAmask Surgical Face Mask, Clind, Hosfind Isolation Transport,
Diagnostic SARS-COV-2-IgM/IgG Rapid Test, Mobile Diagnostic Real Time PCR, SMART Thermometer Non Contact / INA-VTM (Viral Transport Medium Kit), INA Surgical Face Mask, Clind, Hosfind Isolation Transport, SARS-COV-2-IgM/IgG Rapid Test Diagnostic, Real-Time PCR Mobile Diagnostic, SMART Non-Contact Thermometer
• Obat / Drugs Oseltamivir dan Desrem / Oseltamivir and Desrem
Mendirikan tiga jejaring Laboratorium Covid-19 melalui entitas anak kepemilikan
tidak langsung, yaitu PT Farmalab Indoutama / Established three Covid-19 Laboratoriums
network through an indirect ownership subsidiary, namely PT Farmalab Indoutama
Sebagai garda terdepan penanganan Covid-19, Indofarma menyediakan fasilitas pengujian diagnostic terkait Covid-19, yaitu RT-PCR, Rapid Test Antigen, dan Antibodi di beberapa wilayah Indonesia seperti Bali, Surabaya, Bandung, Batam / As the front line
in handling Covid-19, Indofarma provides diagnostic testing facilities related to Covid-19, namely RT-PCR,
Rapid Antigen and Antibody Test in several areas in Indonesia, such as Bali, Surabaya, Bandung, and
Batam.
Produksi Obat dan Alat Kesehatan terkait Covid-19 / Drugs and Medical Devices Production related to Covid-19
Jejaring Laboratorium terkait Covid-19 / Laboratorium Network related to Covid-19
Pelayanan Pengujian terkait Covid-19 / Testing Service related to Covid-19
KILAS KINERJA 20202020 Performance Highlight
18 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTINGKey Financial Data Highlights
Uraian / Description 2020 2019 2018 2017 2016
Aset Lancar / Current Assets 1.134.732.820 829.103.602 867.493.107 930.982.222 853.506.464
Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment on Associate
1.115.516 741.832 462.310 428.050 430.150
Aset Tidak Lancar / Non Current Assets 578.601.838 554.831.592 574.857.501 598.893.560 528.126.857
Jumlah Aset / Total Assets 1.713.334.659 1.383.935.194 1.442.350.608 1.529.874.782 1.381.633.321
Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities 836.751.938 440.827.007 827.237.833 893.289.027 704.929.715
Liabilitas Jangka Panjang / Non Current Liabilities 446.256.244 438.172.860 118.465.916 110.175.857 100.946
Jumlah Liabilitas / Total Liabilities 1.283.008.182 878.999.867 945.703.749 1.003.464.885 805.876.240
Jumlah Ekuitas / Total Equity 430.326.477 504.935.237 496.646.860 526.409.897 575.757.080
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas / Total Liabilities and Equity
1.713.334.658 1.383.935.194 1.442.350.609 1.529.874.782 1.381.633.321
Modal Kerja Bersih / Net Working Capital 297.980.882 388.276.595 40.255.274 37.693.195 148.576.749
Uraian / Description 2020 2019 2018 2017 2016
Penjualan Bersih / Net Sales 1.715.587.654 1.359.175.250 1.592.979.941 1.631.317.499 1.674.702.722
Beban Pokok Penjualan / Cost of Goods Sold
(1.314.987.873) (1.108.815.136) (1.308.760.118) (1.348.504.215) (1.337.793.754)
Laba Bruto / Gross Profit 400.599.780 250.360.113 284.219.823 282.813.283 336.908.968
Laba (Rugi) Usaha / Operating Profit (Loss)
58.168.825 50.055.222 25.910.151 (4.282.682) 33.550.733
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan / Benefit (Expense) Deffered Tax
(18.051.581) (1.784.003) (7.438.267) 10.532.210 1.439.327
Laba (Rugi) Tahun Berjalan / Profit (Loss) for the Year
30.021 7.961.966 (32.736.482) (46.284.759) (17.367.399)
Laba (Rugi) Komprehensif / Comprehensive Profit (Loss)
(3.629.965) 8.288.467 (29.763.038) (49.347.183) (22.971.513)
Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan kepada / Profit (Loss) Attributable to :
Pemilik Entitas Induk / Owners of the Parent
27.581 7.960.963 (32.735.901) (46.282.940) (17.366.641)
Kepentingan non-pengendali / Non Controlling Interest
2.440 1.003 (581) (1.819) (758)
Laba Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada / Comprehensive Profit Attributable to:
Pemilik Entitas Induk / Owners of the Parent
(3.632.395) 8.287.472 (29.762.464) (49.345.360) (22.970.738)
Kepentingan non-pengendali / Non Controlling Interest
2.429 995 (573) (1.823) (775)
Laba (Rugi) Bersih per Saham (dalam Rupiah penuh) / Net Profit (Loss) per Share (in full Rupiah)
0,01 2,57 (10,56) (14,93) (5,60)
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIANCONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
LAPORAN LABA (RUGI) DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIANCONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT (LOSS) AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME
(Dalam Ribuan Rupiah / In Thousand Rupiah)
(Dalam Ribuan Rupiah / In Thousand Rupiah)
19Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Kilas Kinerja 2020Financial Highlight 2020
Uraian / Description 2020 2019 2018 2017 2016
Rasio Likuiditas / Liquidity Ratio
Rasio Lancar / Current Ratio (%) 135,61 188,08 104,87 104,20 121,08
Rasio Kas / Cash Ratio (%) 18,90 34,34 15,63 20,33 7,98
Rasio Solvabilitas / Solvency Ratio
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas / Liability to Equity Ratio (%)
298,15 174,08 190,42 191,55 139,97
Rasio Liabilitas terhadap Aset / Liability to Assets Ratio (%)
74,88 63,51 65,57 65,70 58,33
Rasio Aktivitas / Activity Ratio
Tingkat Perputaran Persediaan / Inventory Turnover Rate (x)
11,71 7,48 6,78 1,23 4,51
Tingkat Perputaran Aset / Asset Turnover Rate (x) 1,10 0,96 1,10 - -
Rasio Profitabilitas / Profitability Ratio
Tingkat Pengembalian Aset / Return on Assets (%) 0,002 0,58 (2,27) (3,02) (1,25)
Tingkat Pengembalian Ekuitas / Return on Equity (%) (0,01) (4,10) (8,79) 0,5 3,29
Marjin Laba Bruto / Gross Profit Margin (%) 23,35 18,42 17,84 17,34 20,12
Marjin Laba Bersih / Net Profit Margin (%) 0,002 0,59 (2,06) (2,84) (1,04)
RASIO-RASIO KEUANGANFINANCIAL RATIOS
GRAFIK KEUANGAN PENTINGKey Financial Charts
2016 2016
1.381.633 805.876
Jumlah Aset Total Assets
Jumlah Liabilitas Total Liabilities
Jutaan Rupiah / Million Rupiah Jutaan Rupiah / Million Rupiah
1.529.875 1.003.4651.442.351 945.7041.383.935 879.0001.713.335 1.283.008
2017 20172018 20182019 20192020 2020
20 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
2016
2016
2016
575.757
1.674.703
148.576
Jumlah Ekuitas Total Equity
Penjualan Bersih Net Sales
Modal Kerja Bersih Net Working Capital
Jutaan Rupiah / Million Rupiah
Jutaan Rupiah / Million Rupiah
Jutaan Rupiah / Million Rupiah
Jutaan Rupiah / Million Rupiah
526.410
1.631.317
72.482496.647
1.592.980
40.255504.935
1.359.175
388.276430.326
1.715.588
297.981
2017
2017
20172018
2018
20182019
2019
20192020
2020
2020
GRAFIK KEUANGAN PENTINGKey Financial Charts
Laba (Rugi) Tahun Berjalan Profit (Loss) for the Year
(17.367) (46.285) (32.736)
2019 2020
7.962 30
2016 2017 2018
21Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Kilas Kinerja 2020Financial Highlight 2020
2016
2016
2016
2016
2016
2016
121,08
139,97
20,12
7,98
58,33
(1,04)
Rasio Lancar (%) Current Ratio (%)
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (%) Liability to Equity Ratio (%)
Marjin Laba Bruto (%)Gross Profit Margin (%)
Rasio Kas (%) Cash Ratio (%)
Rasio Liabilitas terhadap Aset (%)Liability to Assets Ratio (%)
Marjin Laba Bersih (%) Net Profit Margin (%)
Jutaan Rupiah / Million Rupiah
Jutaan Rupiah / Million Rupiah
Jutaan Rupiah / Million Rupiah
Jutaan Rupiah / Million Rupiah
Jutaan Rupiah / Million Rupiah
Jutaan Rupiah / Million Rupiah
104,20
191,55
17,34
20,33
65,70
(2,84)
104,87
190,42
17,84
15,63
65,57
(2,06)
188,08
174,08
18,42
34,34
63,51
0,59
135,61
298,15
23,35
18,90
74,88
0,002
2017
2017
2017
2017
2017
2017
2018
2018
2018
2018
2018
2018
2019
2019
2019
2019
2019
2019
2020
2020
2020
2020
2020
2020
22 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
IKHTISAR KINERJA OPERASIONALOperational Performance Highlights
IKHTISAR SAHAMShare Highlights
Uraian / Description Satuan / Unit 2020 2019 2018
Obat / Drug
• Volume Produksi / Production Volume
Unit / Unit 585.675.712 698.745.349 1.202.216.851
• Jumlah Produk yang telah mendapatkan Nomor Izin Edar (NIE) / Number of Products Obtaining Marketing Authorization (NIE)
Izin Edar / Marketing Authorization
212 199 173
Alat Kesehatan dan Produk Lainnya / Medical Devices and Other Products
• Volume Produksi / Production Volume
Unit / Unit 196.068.703.768 1.440.409.692 1.022.348.000
• Jumlah Produk yang telah mendapatkan NIE / Number of Products Obtaining Marketing Authorization (NIE)
Izin Edar / Marketing Authorization
116 82 58
Kinerja Saham Indofarma Tahun 2019 – 2020 / 2019 – 2020 Indofarma Share Performance
Kode Saham / Stock Code: INAF
Bursa Perdagangan Saham: Bursa Efek Indonesia / Trading Exchange: Indonesia Stock Exchange
Periode / PeriodJumlah Saham
Beredar (lembar) / Outstanding Shares
Harga Saham Tertinggi /
Highest Share Price
Harga Saham Terendah /
Lowest Share Price
Harga Saham Penutupan / Closing Share
Price
Volume Perdagangan / Trading Volume
2020
Triwulan / Quarter I 3.099.267.500 6.450 4.100 5.700 292.412
Triwulan / Quarter II 3.099.267.500 6.340 4.200 5.800 293.878
Triwulan / Quarter III 3.099.267.500 6.550 3.100 5.300 282.076
Triwulan / Quarter IV 3.099.267.500 6.250 2.990 5.300 278.123
2019
Triwulan / Quarter I 3.099.267.500 5.900 4.100 5.700 211.412
Triwulan / Quarter II 3.099.267.500 5.700 2.850 3.900 221.898
Triwulan / Quarter III 3.099.267.500 5.900 2.750 5.900 262.381
Triwulan / Quarter IV 3.099.267.500 6.500 3.900 6.500 232.826
23Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Kilas Kinerja 2020Financial Highlight 2020
AKSI KORPORASICorporate Action
INFORMASI PENGHENTIAN SEMENTARA DAN/ATAU SANKSI PERDAGANGAN SAHAM INAFInformation on Suspension and/or Trade Sanction of INAF Shares
Sepanjang 2020 Perseroan tidak melakukan aksi korporasi
saham baik berupa pemecahan saham (stock split),
penggabungan saham (reverse stock), maupun perubahan
nilai saham. Sehingga informasi tersebut tidak diungkapkan
dalam Laporan Tahunan ini.
Throughout 2020, the Company did not perform stock
corporate actions in the forms of stock split, reverse stock or
change in share value. Thus, such information is not disclosed
in this Annual Report.
Sepanjang tahun 2020 Perseroan pernah menerima sanksi
yang berpengaruh pada aktivitas perdagangan saham berupa
penghentian perdagangan sementara (suspension) yaitu
berdasarkan pengumuman dari PT Bursa Efek Indonesia No.
Peng-SPT-0028/BEI.WAS/08-2020 tanggal 6 Agustus 2020
yang memandang perlu untuk melakukan penghentian
sementara perdagangan Saham PT Indofarma Tbk (INAF)
pada perdagangan tanggal 7 Agustus 2020. Penghentian
sementara perdagangan Saham INAF tersebut dilakukan
di Pasar Reguler dan Pasar Tunai, dengan tujuan untuk
memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk
mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi
yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di
Saham INAF. Namun, pada tanggal 7 Agustus 2021, PT Bursa
Efek Indonesia telah mengeluarkan pengumuman dengan
No. Peng-UPT-0028/BEI.WAS/08-2020 yang menyatakan
bahwa suspensi atas perdagangan Saham PT Indofarma Tbk
(INAF) di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai
perdagangan sesi I tanggal 10 Agustus 2020.
Throughout 2020, the Company received sanctions which
affected stock trading activities in the form of suspension
based on the announcement from PT Bursa Efek Indonesia
No.Peng-SPT-0028/BEI.WAS/08-2020 dated August 6, 2020
that deemed it necessary to suspend shares of PT Indofarma
Tbk (INAF) on trading dated August 7, 2020. This INAF Shares
suspension was carried out in the Regular Market and Cash
Market in order to provide sufficient time for market players
to take careful consideration based on information available
in every investment decision making in INAF Shares. However,
on August 7, 2021, PT Bursa Efek Indonesia issued an
announcement No. Peng-UPT-0028/BEI.WAS/08-2020 which
stated that share suspension of PT Indofarma Tbk (INAF) in
the Regular Market and Cash Market had ended and the
trading session I was reopened on August 10, 2020.
24 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
IKHTISAR OBLIGASI, SUKUK, DAN/ATAU OBLIGASI KONvERSIBonds, Sukuk and/or Convertible Bonds Overview
INFORMASI SUMBER PENDANAAN LAINNYAInformation on Other Financing Sources
Sampai dengan 31 Desember 2020 Perseroan tidak
menerbitkan obligasi, sukuk, maupun obligasi konversi di
bursa efek manapun. Selain itu, tidak terdapat obligasi,
sukuk, maupun obligasi konversi Perusahaan yang jatuh
tempo di tahun buku.Uraian lengkap mengenai Obligasi,
Sukuk, dan/atau Obligasi Konversi yang pernah dicatatkan
Perusahaan dapat dilihat pada bagian Kronologi Penerbitan
dan/atau Pencatatan Efek Lainnya pada bab Profil Perusahaan
dalam Laporan Tahunan ini.
As of December 31, 2020, the Company did not issue any
bonds, sukuk, or convertible bonds on any stock exchange. In
addition, there were no bonds, sukuk, or convertible bonds
of the Company that mature in the fiscal year. A complete
description of the Bonds, Sukuk and/or Convertible Bonds
that have been listed by the Company can be seen in the
Chronology of Issuance and/or Listing of Other Securities in
the Company Profile chapter in this Annual Report.
Perseroan tidak memiliki sumber pendanaan lainnya pada
tahun buku 2020 selain yang telah diungkapkan diatas.
The Company did not have other financing sources for the
2020 fiscal year other than those stated above.
25Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Kilas Kinerja 2020Financial Highlight 2020
PERISTIWA PENTINGEvent HighlightsJanuary / January
Februari / February
Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 76 Tahun 2019 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bio Farma dan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 862/KMK.06/2019 tentang Penetapan Nilai Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bio Farma, serta ditandatanganinya Akta Pernyataan Perjanjian Pengalihan Saham Nomor 37 tanggal 31 Januari 2020 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, Sarjana Hukum, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, maka seluruh saham Seri B milik Negara Republik Indonesia di Perseroan dialihkan kepada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bio Farma sebagai penambahan penyertaan modal Negara ke dalam modal saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bio Farma.
With the issuance of Government Regulation of the Republic of Indonesia No.76 of 2019 concerning Addition of the State Capital Participation of the Republic of Indonesia to the Share Capital of the Company (Persero) PT Bio Farma and the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 862/KMK.06/2019 concerning Determination of Value of Additional State Capital Participation of Republic of Indonesia into the Share Capital of the Company (Persero) PT Bio Farma, and the signing of the Deed of Share Transfer Agreement No. 37 dated January 31, 2020 drawn up before Aulia Taufani, Bachelor of Law, Notary in the Administrative City of South Jakarta, then all Series B shares State property of the Republic of Indonesia in the Company was transferred to the Company (Persero) PT Bio Farma as an additional State equity participation in the share capital of the Company (Persero) PT Bio Farma.
31
Penandatanganan kerja sama antara PT Indofarma Tbk dan PT Harsen Laboratories dengan ruang lingkup kerja sama pemasaran produk-produk milik Harsen. PT Harsen Laboratories memiliki sarana manufaktur yang lengkap dan memiliki berbagai jenis sediaan farmasi. Semua sarana produksi yang digunakan telah memiliki sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik.
Peresmian kerja sama antara PT Indofarma Tbk dan mitra luar negeri, SWS (HK) Ltd, yang berkantor pusat di Hong Kong, dalam rangka pemasaran dan pengembangan produksi perakitan produk alat kesehatan Hemodialisa. Kerja sama ini diharapkan dapat memperluas peluang Indofarma dalam menggarap potensi pasar alat kesehatan yang masih terbuka luas.
The signing of the collaboration between PT Indofarma Tbk and PT Harsen Laboratories with the scope of cooperation in marketing Harsen’s products. PT Harsen Laboratories has complete manufacturing facilities and various types of pharmaceutical preparations. All production facilities used have a certificate for the Good Manufacturing Practices for Pharmaceutical Products.
The inauguration of the collaboration between PT Indofarma Tbk and its foreign partner, SWS (HK) Ltd, which was headquartered in Hong Kong, in the context of marketing and developing the assembly line of Hemodialysis medical device products. This cooperation is expected to expand Indofarma’s opportunities in exploiting the market potential for medical devices which is still wide open.
1
2Head Office PT Indofarma Tbk
26 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Maret / March
Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerjasama antara PT Indofarma Tbk, PT Indofarma Global Medika, dengan PT Poly Jaya Medikal. Kerja sama yang terjalin antara Indofarma dengan PT Poly Jaya Medikal mencakup penjajakan rencana kerja sama pengembangan produk alat kesehatan serta distribusi produk-produk PT Poly Jaya Medikal melalui kantor-kantor cabang PT IGM di tanah air. Selain itu, pihak Indofarma juga mendapat kesempatan untuk berkunjung melihat fasilitas produksi dan proses perakitan alat-alat kesehatan milik PT Poly Jaya Medikal.
Penyelenggaraan The 1st Indonesia Healthcare Corporation (IHC) Medical Forum, yang dihadiri oleh Direktur Perusahaan Pengelola Rumah Sakit BUMN, Direktur/Kepala Rumah Sakit, Ketua Komite Medik, dan dokter spesialis dari seluruh Rumah Sakit BUMN pada 10 Februari 2020.
Peluncuran obat Biosimiliar Trastuzumab pertama di dunia dengan merk Hertraz, hasil kerja sama PT Indofarma Tbk dan Mylan perusahaan farmasi global dari Amerika Serikat. Hertraz adalah obat biosimiliar yang memiliki referensi dari inovatornya, Roche, dan akan dipasarkan oleh Indofarma.
The signing of a Memorandum of Understanding and Cooperation Agreement between PT Indofarma Tbk, PT Indofarma Global Medika, and PT Poly Jaya Medikal. The collaboration between Indofarma and PT Poly Jaya Medikal includes exploring plans for joint development of medical device products and distribution of PT Poly Jaya Medikal products through PT IGM branch offices in Indonesia. In addition, Indofarma also had the opportunity to visit the production facilities and assembly process of PT Poly Jaya Medikal’s medical equipment.
Organizing The 1st Indonesia Healthcare Corporation (IHC) Medical Forum, which was attended by the Director of BUMN Hospital Management Company, Director/Head of Hospital, Head of the Medical Committee, and specialist doctors from all BUMN Hospitals on February 10, 2020.
The launch of the world’s first Biosimiliar Trastuzumab drug under Hertraz brand, a collaboration between PT Indofarma Tbk and Mylan, a global pharmaceutical company from the United States. Hertraz is a biosimiliar drug that has references from its innovator, Roche, and will be marketed by Indofarma.
5
1
10
Kantor Pusat PT Poly Jaya Medikal, Depok, Jawa Barat
Hotel Fairmont, Jakarta
Hotel Mulia, Jakarta
PERISTIWA PENTINGEvent Highlights
27Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Kilas Kinerja 2020Financial Highlight 2020
Maret / March
Juni / June
Mei / May
Penilaian Self Assessment GCG Penerapan tahun 2019 – Juni 2020 Perseroan telah menyelesaikan Evaluasi / Self Assessment GCG tahun penerapan 2019 yang dilaksanakan sejak 12 Maret hingga 26 Mei 2020 oleh tim assessor internal dengan Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan Direksi No. SK-06/DK-INAF/III/2020 dan No. 0170/DIR/SK/III/2020 tanggal 10 Maret 2020. Berdasarkan hasil Evaluasi / Self Assessment GCG dengan laporan nomor 02/SAGCG/2020 tanggal 18 Juni 2020, kondisi penerapan GCG pada lingkup Perseroan mencapai predikat kategori “Baik” dengan skor 83,998 dan 4 Aspek penerapan GCG masuk kategori “Sangat Baik” namun terdapat 1 aspek penerapan GCG yaitu Aspek Pengungkapan Informasi dan Transparansi masuk kategori “cukup baik” sedangkan Aspek Lainnya tidak ada penilaian karena skornya masih dibawah 85.
PT Indofarma Tbk menyerahkan bantuan Corporate Social Responsibility berupa Vitamin C Injection 500mg/2ml sebanyak 2.500 ampoul yang akan didistribusikan kepada Rumah Sakit BUMN yang dikelola oleh PT Pertamina Bina Medika IHC untuk penanganan pasien COVID-19.
Kunjungan anggota Gabungan Pengusaha Jamu di sela-sela Musyawarah Nasional VIII GP Jamu pada 20-21 Februari di Jakarta. Acara ini dihadiri oleh Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto, Direktur Keuangan & Human Capital Indofarma Herry Triyatno, dan Ketua Umum GP Jamu Dwi Ranny Pertiwi
Implementation of GCG Self-Assessment in 2019 - June 2020The Company has completed the GCG Evaluation/Self-Assessment for 2019 which was carried out from March 12 to May 26, 2020 by an internal assessor team with a Joint Decree of the Board of Commissioners and Board of Directors No. SK-06/DK-INAF/III/2020 and No. 0170/DIR/SK/III/2020 dated March 10, 2020. Based on the results of the GCG Evaluation/Self-Assessment with report No. 02/SAGCG/2020 dated June 18, 2020, the conditions for implementing GCG in the scope of the Company reached the predicate for the “Good” category with a score of 83,998 and 4 Aspects of GCG implementation were categorized as “Very Good” but there was 1 aspect of GCG implementation, namely the Aspect of Information Disclosure and Transparency in the “Fairly Good” category, while other Aspects have no assessment because the score was still below 85.
PT Indofarma Tbk handed over Corporate Social Responsibility assistance in the form of 2,500 ampoules of 500mg / 2ml Vitamin C Injection which will be distributed to BUMN Hospitals managed by PT Pertamina Bina Medika IHC for handling COVID-19 patients.
The visit of members of the Jamu Entrepreneurs Association on the sidelines of the VIII GP Jamu National Conference on February 20-21 in Jakarta. The event was attended by the President Director of Indofarma Arief Pramuhanto, Director of Finance & Human Capital of Indofarma Herry Triyatno, and General Chairman of GP Jamu Dwi Ranny Pertiwi.
18
6
10
Rumah Sakit Pertamedika, Jakarta
Head Office PT Indofarma Tbk
Hotel Acacia, Jakarta
Good Corporate Governance
28 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Juni / June
Bantuan CSR sembako untuk masyarakat lingkungan sekitar yang disalurkan melalui Karang Taruna Desa Gandasari.
Staple food assistance for the surrounding community through Karang Taruna (Youth Organization) of Gandasari Village.
21Head Office PT Indofarma Tbk
Penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT Indofarma Tbk dan PT Mustika Ratu Tbk. Kerja sama ini diantaranya mencakup: pemasaran dan distribusi existing product masing-masing pihak untuk Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) channel; pengembangan portofolio produk Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka; toll manufacturing, baik parsial maupun all package mulai dari registrasi, bahan baku, produksi, hingga pengemasan; pengembangan portofolio produk baru dan existing product, joint operation, product ownership, rejuvenating desain dan produk, serta penyediaan produk ekstrak untuk Mustika Ratu sesuai kebutuhan dengan kualitas dan mutu terjamin.
The signing of a Memorandum of Understanding between PT Indofarma Tbk and PT Mustika Ratu Tbk. This cooperation included: marketing and distribution of each party’s existing products for Original Indonesian Modern Medicine (OMAI) channels; development of product portfolios of Standardized Herbal Medicines and Phyto-pharmacy; toll manufacturing, both partial and all packages starting from registration, raw materials, production, to packaging; development of new and existing product portfolios, joint operations, product ownership, rejuvenating designs and products, as well as providing extract products for Mustika Ratu according to the needs with guaranteed quality.
21Hotel Double Tree, Jakarta
Juni / June
Pelaksanaan webinar PT Indofarma Tbk di channel youtube Indofarma pada 27 Juli 2020 mulai pukul 10.00 WIB.
The holding of PT Indofarma Tbk webinar at Indofarma’s Youtube channel in July 27, 2020 which started from 10 a.m. WIB.
26Hotel Haris, Jakarta
PERISTIWA PENTINGEvent Highlights
29Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Kilas Kinerja 2020Financial Highlight 2020
Juli / July
Agustus / August
Penyelenggaraan product launching dan webinar dalam rangka Hari Jadi ke-102 Indofarma yang dihadiri lengkap oleh tiga Direksi PT Indofarma Tbk serta Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir. Pada kesempatan itu diluncurkan enam produk baru alat kesehatan; masker INA Mask, hand sanitizer CLIND, alat pemeriksaan kesehatan mandiri Teledoc, emergency ventilator INAVENT, alat untuk mengukur komposisi tubuh Indofarma InBody Test, dan mesin untuk cuci darah (hemodialisa) Hemodind.
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan untuk Tahun Buku 2019 yang diselenggarakan pada Rabu, 29 Juli 2020 di Jakarta.
The implementation of product launching and webinars in the framework of Indofarma’s 102nd Anniversary which was attended by three Directors of PT Indofarma Tbk and the President Director of PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir. On that occasion, six new medical device products were launched; INA Mask masks, CLIND hand sanitizers, Teledoc independent medical check-ups, INAVENT emergency ventilators, tools to measure the body composition of the Indofarma InBody Test, and machines for dialysis (hemodialysis) Hemodind.
The Annual General Meeting of Shareholders for the 2019 Financial Year which was held on Wednesday, 29 July 2020 in Jakarta.
27
4
Hotel Haris, Jakarta
Hotel Borobudur, Jakarta
Pelaksanaan “Peresmian Fasilitas Laboratorium FARMALAB yang dihadiri oleh Direktur Utama PT Indofarma Tbk Arief Pramuhanto, Rektor UHAMKA Prof. Dr. H. Gunawan Suryoputro M.Hum dan Direktur PT Maha Raung Utama Peni Utami serta Direktur PT Farmalab Indoutama Lany Marliany.
Bertempat di Emirates Palace, Abu Dhabi, Uni Arab Emirates telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Indofarma Tbk dan G42. Adapun tujuan Penandatangan tersebut adalah untuk melakukan penjajakan kerja sama dalam hal penelitian, pengembangan, produksi dan distribusi “COVID-19 Laser Screening Test” berbasis Artificial Intelligence.
The implementation of “Inauguration of FARMALAB Laboratory Facilities” which was attended by the President Director of PT Indofarma Tbk Arief Pramuhanto, UHAMKA Chancellor Prof. Dr. H. Gunawan Suryoputro M.Hum and Director of PT Maha Raung Utama Peni Utami and Director of PT Farmalab Indoutama Lany Marliany.
The signing of a Memorandum of Understanding (MoU) between PT Indofarma Tbk and G42 located at the Emirates Palace, Abu Dhabi, United Arab Emirates. The purpose of the signing is to initiate cooperation in terms of research, development, production, and distribution of Artificial Intelligence-based “COVID-19 Laser Screening Test”.
27Gedung Dirgantara, Jakarta
Emirates Palace, Abu Dhabi, Uni Arab Emirates
30 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
PT Indofarma Tbk berhasil memperoleh Sertifikat Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016 dari Lembaga Sertifikasi SMAP PT BSI Indonesia terakreditasi KAN, pada tanggal 12 Oktober 2020 dengan Sertifikat No. IABMS 735595.
Cakupan penerapan SMAP ISO 37001:2016 di Perseroan pada proses; Pengadaan Barang dan/atau Jasa (Procurement) Human Capital, Pemasaran dan Penjualan, Keuangan untuk Pembayaran.
SMAP ISO 37001:2016 adalah standar internasional yang dirancang untuk membantu Perseroan menerapkan rancangan berupa kebijakan, prosedur dan pengendalian yang wajar dan proporsional untuk mencegah, mendeteksi dan menanggapi risiko penyuapan yang dihadapi Perseroan.
PERISTIWA PENTINGEvent HighlightsOktober / October
PT Indofarma Tbk successfully obtained the ISO 37001:2016 Anti-Bribery Management System Certificate from Indonesia SMAP Certification Institute PT BSI accredited by KAN, on October 12, 2020 with Certificate No. IABMS 735595.
The scope of the implementation of the ISO 37001:2016 SMAP in the Company is in the process; Procurement of goods and/or services, human capital, marketing and sales, and finance for payments.
SMAP ISO 37001:2016 is an international standard designed to help the Company implement policies, procedures and controls that are reasonable and proportionate to prevent, detect, and respond to the bribery risks faced by the Company.
29
PT Indofarma Tbk melakukan Aksi CSR melalui Donasi Produk Desrem Remdesivir 100mg untuk penelitian Uji Klinik kepada PT Pertamina Bina Medika IHC sejumlah 800 vial setara untuk penelitian 100 pasien covid kategori severe to moderate
Penyelenggaraan Mobile Diagnostic Real Time PCR yakni laboratorium berjalan untuk menguatkan fungsi laboratorium yang berfungsi untuk mendukung pemeriksaan screening spesimen Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang menerapkan konsep standar Bio Safety Leuel 2 (BSL-2) dan memiliki alat pemeriksaan Real Time PCR.
PT Indofarma Tbk carried out CSR actions through the donation of 100 mg Desrem Remdesivir products for clinical trial research to PT Pertamina Bina Medika IHC totaling 800 vials, equivalent to a study of 100 covid patients in the severe to moderate category
The implementation of the Real Time PCR Mobile Diagnostic, which was a working laboratory to strengthen the function of the laboratory which functions to support the screening examination for the Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) specimen which applies the concept of the Bio Safety Level 2 (BSL-2) standard and had Real Time PCR examination tools.
29
30
Head Office PT Indofarma Tbk
Pertamedika, Jakarta
Gedung Aneka Tambang, Jakarta
31Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Kilas Kinerja 2020Financial Highlight 2020
November / November
PT Indofarma Tbk memberikan Pelatihan dan Pengembangan untuk meningkatkan Kompetensi Pekerjaan dan Manajerial untuk karyawan yang masuk ke Pool Talent.
PT Indofarma Tbk provided Training and Development to improve Job and Managerial Competencies for employees who entered the Talent Pool.
2Head Office PT Indofarma Tbk
Melalui Yayasan BUMN Untuk Indonesia, Menteri BUMN Erick Thohir menyerahkan secara simbolis Mobile Diagnistic Real Time PCR yang disiapkan oleh PT Indofarma Tbk kepada PBNU sebagai bagian dari bantuan penanganan wabah Covid-19.
Through Yayasan BUMN Untuk Indonesia, the Minister of SOE, Erick Thohir, symbolically handed over Mobile Diagnostic Real Time PCR prepared by PT Indofarma Tbk to PBNU as part of Covid-19 pandemic handling assistance.17
Gedung PBNU, Jakarta
November / November
PT Indofarma Tbk menerima penghargaan “THE BEST RISING & FUTURE LEADER AWARD 2020” dari INDONESIA AWARD MAGAZINE pada 20 November 2020.
PT Indofarma Tbk received “THE BEST RISING & FUTURE LEADER AWARD 2020” award from INDONESIA AWARD MAGAZINE on November 20, 2020.
27
Desember / December
PT Indofarma Tbk menerima Tiga Penghargaan pada ajang TOP BUMN AWARD 2020 yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia.
PT Indofarma Tbk received three Awards at the TOP BUMN AWARD 2020 event organized by Bisnis Indonesia.
11
Jakarta
Memasuki tahun 2020, Direksi dan Manajemen Perseroan konsisten melanjutkan penerapan kebijakan strategi yang telah ditetapkan tahun 2019, yaitu Turnaround Strategy Tahun 2020, sehingga diharapkan dapat memperkuat performa Perseroan dan memenuhi semua kewajiban dan ekspektasi stakeholders. Secara garis besar, terdapat 3 (tiga) fokus utama dalam Turnaround Strategy Tahun 2020, yaitu mengutamakan pengembangan portofolio produk dan bisnis, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan optimalisasi kegiatan operasional.
Entering 2020, the Board of Directors and Management of the Company consistently implement the strategic policies that have been set in 2019, namely the 2020 Turnaround Strategy that it is expected to strengthen the Company’s performance and fulfill all obligations and expectations of stakeholders. Broadly speaking, there are 3 (three) main focuses in the 2020 Turnaround Strategy, namely prioritizing product and business portfolio development, improving the quality of human resources, and optimizing operational activities.
LAPORAN MANAJEMENManagement Report
34 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Laporan Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Report
Kami senantiasa memanjatkan puji syukur atas atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga
PT Indofarma Tbk berhasil menorehkan hasil kinerja yang
terus bertumbuh, terutama pertumbuhan nilai penjualan,
meski tengah dihadapkan pada ketidakpastian iklim ekonomi
akibat pandemi Covid-19 dan perubahan sejak terbentuknya
Holding BUMN Farmasi yang mengharuskan Perseroan untuk
fokus sesuai dengan portofolio bisnis yang ditetapkan untuk
Perseroan.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan kami selaku
jajaran Dewan Komisaris Indofarma untuk menyampaikan
laporan pengawasan terhadap kinerja Perseroan selama
tahun buku 2020 yang berisi tentang rincian pelaksanaan
tugas pengawasan implementasi strategi dan pengelolaan
bisnis serta pemberian nasihat kepada Direksi. Pengawasan
tersebut bertujuan untuk menjaga agar kegiatan operasional
Perseroan dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan, visi
dan misi, Anggaran Dasar PT Indofarma Tbk serta peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
PENILAIAN ATAS KINERJA DIREKSI
Kondisi makroekonomi dalam beberapa tahun terakhir
diliputi oleh ketidakpastian. Bahkan, pada tahun 2020, dunia
dihadapkan oleh pandemi Covid-19 yang menyebabkan
tekanan cukup hebat terhadap pertumbuhan ekonomi
di hampir seluruh negara di dunia. Berdasarkan laporan
International Monetary Fund (IMF) yang berjudul World
Economic Outlook, pertumbuhan ekonomi global tahun 2020
terkontraksi hingga mencapai minus 3,5 persen. Kontraksi
pertumbuhan ekonomi juga dialami oleh kelompok negara
We continue to offer our utmost gratitude for the abundance
of His grace and gifts to us, which allows PT Indofarma Tbk
to record performance growth, especially in sales, despite
uncertain economic climate due to the Covid-19 pandemic
and dynamics since the formation of SOE’S Pharmaceutical
Holding, which required the Company to focus on business
portfolio mandated to the Company.
On this delightful occasion, allow us as the Board of
Commissioners of Indofarma to submit a supervisory report
on the Company’s performance during the 2020 fiscal
year, which sets out details of the implementation of both
supervisory duty on the application of business strategy and
management, and advisory duty to the Board of Directors.
This supervision aims to ensure that the Company’s
operational activities can be carried out in accordance with
its objectives, vision and mission, and Articles of Association
of PT Indofarma Tbk and the prevailing laws and regulations.
ASSESSMENT ON THE BOARD OF DIRECTORS’ PERFORMANCEThe macroeconomic conditions of recent years have been
colored with uncertainty. In fact, in 2020, the world faced
the Covid-19 pandemic, which has caused considerable
pressure on economic growth in most countries in the world.
Based on the International Monetary Fund (IMF) report
entitled World Economic Outlook, global economic growth
in 2020 contracted up to minus 3.5 percent. Both developed
and developing countries also experienced contraction in
economic growth, including Indonesia. Based on the data
para pemegang saham dan pemangku Kepentingan yang Terhormat,Dear distinguished shareholders and stakeholders,
35Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Laporan ManajemenManagement Report
Melihat iklim ekonomi dan industri yang menantang akibat pandemi Covid-19, Dewan Komisaris sangat mengapresiasi upaya Direksi untuk melanjutkan penerapan kebijakan strategi yang telah ditetapkan tahun 2019 yaitu Turnaround Strategy dalam rangka memperkuat performa Perseroan dan mewujudkan proses bisnis yang dapat memenuhi semua kewajiban dan ekspektasi stakeholders. Secara garis besar, terdapat 3 (tiga) fokus utama dalam Turnaround Strategy Tahun 2020, yaitu mengutamakan pengembangan portofolio produk dan bisnis, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan optimalisasi kegiatan operasional.
Seeing the challenging economic and industrial climate due to Covid-19 pandemic, the Board of Commissioners highly appreciates the Board of Directors’ efforts to continue the implementation of strategic policy that has been established in 2019, namely the Turnaround Strategy, to strengthen the Company’s performance and create a business process that could fulfill all obligations and expectations of the stakeholders. Broadly speaking, there were 3 (three) main focuses in the 2020 Turnaround Strategy, namely prioritizing product and business portfolio development, improving the quality of human resources, and optimizing operational activities.
DANIEL TJEN
Komisaris UtamaPresident Commissioner
36 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
maju dan berkembang, termasuk Indonesia. Berdasarkan
data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS),
perekonomian Indonesia tahun 2020 tercatat terkontraksi
sebesar minus 2,07 persen.
Sentimen negatif dari iklim ekonomi tersebut turut
menyebabkan tidak stabilnya kinerja industri farmasi dan
kesehatan nasional. Kondisi pandemi Covid-19 berdampak
signifikan terhadap pasokan bahan baku produk farmasi dan
penurunan konsumsi dan produksi produk farmasi yang tidak
terkait penanganan Covid-19. Di sisi lain, beberapa produk
alat kesehatan yang berhubungan dengan penanganan
Covid-19, seperti Alat Pelindung Diri (APD), Ventilator serta
kelengkapan laboratorium diagnostik, justru mengalami
peningkatan permintaan seiring dengan upaya pemerintah
untuk meningkatkan penanganan dan penyembuhan
masyarakat yang terinfeksi virus Covid-19.
Melihat iklim ekonomi dan industri yang menantang akibat
pandemi Covid-19, Dewan Komisaris sangat mengapresiasi
upaya Direksi untuk melanjutkan penerapan kebijakan
strategi yang telah ditetapkan tahun 2019 yaitu Turnaround
Strategy dalam rangka memperkuat performa Perseroan
dan mewujudkan proses bisnis yang dapat memenuhi
semua kewajiban dan ekspektasi stakeholders. Secara garis
besar, terdapat 3 (tiga) fokus utama dalam Turnaround
Strategy Tahun 2020, yaitu mengutamakan pengembangan
portofolio produk dan bisnis, peningkatan kualitas sumber
daya manusia, dan optimalisasi kegiatan operasional.
Terkait pencapaian kinerja Direksi, Dewan Komisaris mengacu
pada hasil Tingkat Kesehatan Perusahaan dan realisasi Key
Performance Indicators (KPI) Direksi tahun 2020 yang telah
tercapai dengan optimal. Salah satu pencapaian kinerja
Perseroan pada tahun 2020 dapat dilihat dari realisasi nilai
penjualan bersih yang tercatat sebesar Rp1.715,59 miliar atau
tercapai 104,29 persen dari RKAP 2020. Jika dibandingkan
dengan tahun 2019, realisasi tersebut mengalami peningkatan
sebesar 26,22 persen akibat meningkatnya penjualan dari
segmen Alat Kesehatan dan Produk Lainnya sebesar 34,15
persen dari tahun sebelumnya.
compiled by the Central Statistics Agency (BPS), Indonesia’s
economy in 2020 was recorded to contract by minus 2.07
percent.
The negative sentiment from the economic climate contributed
to the unstable performance of the pharmaceutical industry
and national health. The condition during Covid-19 pandemic
had a significant impact on the supply of raw materials for
pharmaceutical products and decreased consumption and
production of pharmaceutical unrelated to the handling of
Covid-19. On the other hand, several medical equipment
products related to the handling of Covid-19, such as Personal
Protective Equipment (PPE), ventilators and diagnostic
laboratory equipment, have experienced an increase in
demand along with the government’s efforts to improve the
handling and healing of people infected with Covid-19 virus.
Seeing the challenging economic and industrial climate due
to Covid-19 pandemic, the Board of Commissioners highly
appreciates the Board of Directors’ efforts to continue the
implementation of strategic policy that has been established
in 2019, namely the Turnaround Strategy, to strengthen
the Company’s performance and create a business process
that could fulfill all obligations and expectations of the
stakeholders. Broadly speaking, there were 3 (three) main
focuses in the 2020 Turnaround Strategy, namely prioritizing
product and business portfolio development, improving
the quality of human resources, and optimizing operational
activities.
Regarding the performance of the Board of Directors, the
Board of Commissioners refers to the results of the Company’s
Soundness Level and the realization of the Board of Directors’
Key Performance Indicators (KPI) in 2020 which have been
achieved optimally. One of the Company’s performance
achievements in 2020 can be seen from the realization of the
net sales value which was recorded at Rp1,715.59 billion or
104.29 percent of the 2020 RKAP. Compared to the figure
in 2019, the realization showed an increase of 26.22 percent
due to increased sales from Medical Devices and Other
products at 34.15 percent from the previous year.
37Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Laporan ManajemenManagement Report
Kenaikan penjualan bersih tersebut berdampak positif
terhadap perolehan Marjin Laba Bruto Perseroan yang lebih
tinggi dari tahun sebelumnya, dimana tahun 2019 tercatat
sebesar 18,42 persen, sedangkan tahun 2020 sebesar 23,35
persen.
Meski demikian, terdapat beberapa hal yang harus menjadi
perhatian Direksi ke depannya, khususnya terkait realisasi
laba bersih tahun 2020 yang belum berhasil tercapai dengan
optimal dari target RKAP 2020. Hal tersebut disebabkan
oleh adanya peningkatan beban usaha serta beban Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) Piutang sebagai dampak dari
penerapan PSAK 71 senilai Rp38 miliar yang menjadi kerugian
di tahun buku 2020.
MEKANISME PENGAWASAN TERHADAP IMPLEMENTASI STRATEGI PERUSAHAAN DAN FREKUENSI PEMBERIAN NASIHAT KEPADA DIREKSISesuai dengan Anggaran Dasar PT Indofarma Tbk, Dewan
Komisaris Perseroan bertugas dalam mengawasi dan
memonitor seluruh pengelolaan bisnis yang dijalankan oleh
Direksi. Pengawasan Dewan Komisaris dilakukan dengan
mekanisme check and balances dengan tujuan akhir
untuk mencapai peningkatan kinerja dan kemajuan usaha
Perseroan.
Terkait dengan mekanisme pengawasan terhadap
implementasi strategi Perseroan, Dewan Komisaris terlibat
langsung dalam proses penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020, baik dari awal tahap
penyusunan hingga pengesahan RKAP 2020 yang dilakukan
pada tanggal 10 Desember 2019. Keterlibatan Dewan
Komisaris tersebut bertujuan untuk memastikan agar
penyusunan RKAP 2020 yang memuat tentang strategi dan
sasaran bisnis yang akan dicapai serta rencana program kerja
perusahaan yang akan dilakukan untuk tahun buku 2020
tetap berada dalam lingkup tujuan, visi, dan misi Perseroan.
Selain memantau perumusan RKAP 2020, Dewan Komisaris
turut memantau kinerja Perseroan melalui penelaahan secara
berkala terhadap laporan-laporan yang disampaikan oleh
Direksi, antara lain Laporan Tahunan Perusahaan dan Laporan
Manajemen Triwulan Perusahaan.
Increase in net sales had a positive impact on the Company’s
Gross Profit Margin which was higher than the previous year,
where in 2019 it was recorded at 18.42 percent, while in
2020 it was 23.35 percent.
However, there are several things that should be taken into
account by the Board of Directors in the future, especially
related to the realization of the 2020 net profit which has not
been achieved optimally from the 2020 RKAP target. This was
due to an increase in operating expenses and allowance for
impairment losses (CKPN) on trade receivable as a result of
the implementation of PSAK 71 valued at Rp38 billion, which
was recorded as loss in the 2020 fiscal year.
MONITORING MECHANISM ON THE IMPLEMENTATION OF THE COMPANY’S STRATEGY AND ADVICE-GIVING FREqUENCY TO THE BOARD OF DIRECTORS In accordance with the Articles of Association of PT Indofarma
Tbk, the Company’s Board of Commissioners is tasked with
supervising and monitoring all business management carried
out by the Board of Directors. Supervision of the Board of
Commissioners is carried out through check and balance
mechanism with the ultimate goal of achieving improved
performance and the progress of the Company’s business.
With regard to the monitoring mechanism for the
implementation of the Company’s strategy, the Board of
Commissioners is directly involved in the process of preparing
Company Work Plan and Budget (RKAP) 2020, from the initial
preparation stage to the ratification of the 2020 RKAP, which
was carried out on December 10, 2019. The involvement
of the Board of Commissioner is aimed at ensuring the
preparation of the 2020 RKAP, which contains business
strategy and targets to be achieved as well as the Company’s
work program plan for the 2020 fiscal year, remains within
the scope of the Company’s objectives, vision and mission.
In addition to monitoring the formulation of the 2020 RKAP,
the Board of Commissioners also monitors the Company’s
performance through regular review of the reports submitted
by the Board of Directors, including the Company’s Annual
Report and the Company’s Quarterly Management Reports.
38 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Kami senantiasa berupaya untuk menjaga koordinasi yang
baik dengan jajaran Direksi, salah satunya dilakukan melalui
forum rapat gabungan bersama anggota Direksi. Selama
tahun 2020, kami menyelenggarakan rapat internal sebanyak
12 (dua belas) kali dan rapat gabungan dengan Direksi
sebanyak 12 (dua belas) kali, melebihi jumlah rapat gabungan
yang ditargetkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
Dewan Komisaris PT Indofarma Tbk. Selain dalam forum rapat
resmi, kami juga melakukan koordinasi secara intens dengan
Direksi melalui forum non-formal dan media komunikasi
lainnya.
Dewan Komisaris juga aktif dalam memberikan nasihat,
saran dan arahan terhadap Direksi baik terkait kebijakan dan
strategi, serta kondisi atau isu-isu strategis terkini. Hal tersebut
bertujuan untuk membantu Direksi dalam meningkatkan
kinerja operasional dan menjaga keberlangsungan bisnis
Perseroan. Selama tahun 2020, Dewan Komisaris telah
memberikan nasihat/saran atas pengelolaan perusahaan
kepada Direksi sebanyak 3 (tiga) kali, dengan uraian sebagai
berikut:
1. Surat Dewan Komisaris Nomor S-25/DK-INAF/VIII/2020
tanggal 31 Agustus 2020 perihal Permintaan Data
Working Capital PT Indofarma Tbk;
2. Surat Dewan Komisaris Nomor S-24/DK-INAF/VIII/2020
tanggal 28 Agustus 2020 perihal Persetujuan Perubahan
Struktur Organisasi 1 (satu) Tingkat di bawah Direksi;
3. Surat Dewan Komisaris Nomor S-29/DK-INAF/IX/2020
tanggal 18 September 2020 perihal Usulan Calon
Anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT IGM.
4. Surat Dewan Komisaris Nomor S-41/DK-INAF/XII/2020
tanggal 22 Desember 2020 perihal persetujuan
pemberhentian dan pengangkatan Corporate Secretary
PT Indofarma Tbk.
Sepanjang tahun 2020, Dewan Komisaris tidak melakukan
kunjungan kerja lapangan karena pandemi Covid-19.
We always strive to maintain good coordination with the
Board of Directors, one of which is done through a joint
meeting forum with members of the Board of Directors.
During 2020, we held 12 (twelve) internal meetings and 12
(twelve) joint meetings with the Board of Directors, which
exceeded the number of joint meetings targeted in the Work
Plan and Budget (RKA) of the Board of Commissioners of
PT Indofarma Tbk. Apart from the official meeting forums, we
also coordinate intensely with the Board of Directors through
non-formal forums and other communication media.
The Board of Commissioners also actively provides advice,
suggestions and direction to the Board of Directors regarding
policies and strategies, as well as the latest strategic conditions
or issues. This action aims to assist the Board of Directors in
improving operational performance and maintaining the
continuity of the Company’s business. During 2020, the
Board of Commissioners provided advice/suggestions on the
company management to the Board of Directors 3 (three)
times, with the following descriptions:
1. Letter of the Board of Commissioners Number S-25/
DK-INAF/VIII/2020 dated August 31, 2020 concerning
Request for Working Capital Data of PT Indofarma Tbk
2. Letter of the Board of Commissioners Number S-24/DK-
INAF/VIII/2020 on August 28, 2020 concerning Approval
of Changes in Organizational Structure of 1 (one) Level
below the Board of Directors
3. Letter of the Board of Commissioners Number S-29/
DK-INAF/IX/2020 on September 18, 2020 concerning
Proposals for Prospective Members of the Board of
Directors and Board of Commissioners of PT IGM
4. Letter of the Board of Commissioners Number S-41/
DK-INAF/XII/2020 dated December 22, 2020 concerning
approval of dismissal and termination of Corporate
Secretary of PT Indofarma Tbk
In 2020, the Board of Commissioners did not conduct field
work visits due to Covid-19 pandemic.
39Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Laporan ManajemenManagement Report
PANDANGAN ATAS PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKKami menyadari pentingnya implementasi prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance
(GCG) dalam rangka menjaga agar pelaksanaan kegiatan
bisnis Perusahaan tetap berada dalam lingkup peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Oleh sebab itu, Dewan
Komisaris senantiasa menghimbau kepada Direksi dan seluruh
Insan Indofarma untuk menerapkan GCG tidak hanya sekadar
sebagai bentuk kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan saja, tetap lebih berfokus pada pelaksanaan best
practices berdasarkan standar GCG terbaik secara konsisten
dan menyeluruh di setiap lini bisnis.
Menurut penilaian kami, praktik GCG di Perusahaan telah
dijalankan dengan baik. Penilaian tersebut didukung oleh
perolehan skor penilaian GCG dengan menggunakan kriteria
GCG dari Keputusan Sekretaris Kementerian BUMN No.
SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/
Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan GCG pada
BUMN. Perseroan berhasil mempertahankan kategori skor
“Baik” dalam perolehan nilai assessment pada tahun 2020
yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP), yaitu sebesar 81,801. Sementara itu,
terkait dengan terjadinya pandemi Covid-19 pada 2020
dan faktor-faktor lainnya, Indofarma tidak melaksanakan
assessment Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) pada
tahun buku. Penilaian GCG berdasarkan KPKU terakhir
dilakukan pada 2019 dengan perolehan skor 432,00.
Selain dari perolehan skor assessment GCG, Perseroan juga
berhasil mendapatkan Sertifikasi ISO 37000 : 2016 tentang
Sistem Manajemen Anti Penyuapan pada tahun 2020.
Pencapaian tersebut diharapkan dapat mendorong semangat
seluruh Insan Indofarma untuk meningkatkan kualitas
penerapan GCG dan menegakkan budaya anti korupsi, anti
suap, dan anti fraud dalam rangka mewujudkan budaya
korporasi yang bersih, sehat, jujur, dan adil.
Pandangan atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko
Kami menyadari pentingnya menerapkan Sistem Manajemen
Risiko yang terintegrasi dalam rangka mencegah atau
meminimalisir terjadinya dampak negatif dari risiko usaha
VIEW ON GOOD CORPORATE GOVERNANCE IMPLEMENTATIONWe recognize the importance of implementing Good
Corporate Governance (GCG) principles in order to maintain
the implementation of the Company’s business activities
within the scope of the prevailing rules and regulations.
Therefore, the Board of Commissioners always appeals on
the Board of Directors and all of Indofarma Personnels to
implement GCG not only as a form of compliance with the
regulations, but also to remain more focused on realizing best
practices based on the best GCG standards consistently and
comprehensively in every line of business.
According to our assessment, GCG practices in the Company
were carried out properly. This assessment is supported with
the achievement of GCG assessment score using the GCG
criteria based on Decree of the Secretary of the Ministry of
SOEs No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012 concerning
Indicators/Parameters for Assessment and Evaluation of the
Implementation of GCG in SOES. The Company managed
to maintain its GCG scores under “Good” category, namely
81,801 in 2020. Meanwhile, related to the Covid-19
pandemic in 2020 and other factors, Indofarma did not carry
out an assessment of the Superior Performance Assessment
Criteria (KPKU) in the fiscal year. The last GCG assessment
based on the KPKU was carried out in 2019 and obtained
score of 432.00.
Other than obtaining a GCG assessment score, the Company
also succeeded in obtaining ISO 37000: 2016 Certification on
Anti-Bribery Management System in 2020. This achievement
is expected to encourage the enthusiasm of all Indofarma
personnels to improve the quality of GCG implementation
and enforce a culture of anti-corruption, anti-bribery and
anti-bribery, and anti-fraud in order to create clean, healthy,
honest, and fair corporate culture.
View on the Effectiveness of Risk Management System
We recognize the importance of implementing an integrated
Risk Management System in order to prevent or minimize
the negative impact of business risks that arise and can be
40 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
yang timbul dapat diminimalisasi sampai pada tingkat/
level yang dapat diterima oleh Perseroan. Oleh sebab itu,
kami senantiasa menghimbau kepada jajaran Direksi untuk
melakukan pengelolaan risiko secara komprehensif dan
menyeluruh pada level organisasi Perseroan.
Agar penyelenggaraan manajemen risiko di Perseroan
dapat berjalan dengan efektif, Dewan Komisaris dibantu
oleh Komite GCG dan Pemantauan Risiko melaksanakan
pengawasan yang optimal terhadap penerapan manajemen
risiko Perseroan. Mekanisme pengawasan yang telah
dilakukan antara lain mencakup pelaksanaan evaluasi
pertanggungjawaban Direksi atas pelaksanaan kebijakan
Manajemen Risiko dan pengawasan terhadap penerapan
kebijakan Manajemen Risiko.
Dewan Komisaris berwenang untuk melakukan evaluasi dan
memutuskan permohonan Direksi yang berkaitan dengan
transaksi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris
setelah melalui kajian risiko. Kami juga aktif memberikan
saran-saran yang dapat memperbaiki pelaksanaan kebijakan
Manajemen Risiko kepada Direksi maupun seluruh pihak yang
berkepentingan dalam penyelenggaraan Sistem Manajemen
Risiko di Perseroan.
Pandangan atas Efektivitas Sistem Pengendalian
Internal
Kami memandang bahwa Sistem Pengendalian Internal di
Perseroan dapat diterapkan dengan efektif dalam rangka
memantau dan memastikan adanya keselarasan segenap
aktivitas unit kegiatan terhadap strategi bisnis dan strategi
Perseroan yang telah ditetapkan serta merekomendasikan
tindakan perbaikan apabila ditemukan adanya penyimpangan.
Sistem Pengendalian Internal Perseroan terbagi menjadi 2
(dua) bidang, yaitu pengendalian keuangan yang mencakup
keuangan, akuntansi, dan perpajakan dan pengendalian
operasional yang mencakup produksi, persediaan, penjualan,
dan Sumber Daya Manusia (SDM). Penerapan Sistem
Pengendalian Internal di Indofarma telah mengacu pada
Kerangka COSO – Internal Control Framework.
minimized to an an acceptable to the Company. Therefore,
we always appeal to the Board of Directors to carry out
risk management comprehensively and thoroughly at the
organizational level of the Company.
In order for the implementation of risk management in the
Company to run effectively, the Board of Commissioners is
assisted by the GCG and Risk Monitoring Committee to carry
out optimal oversight of the implementation of the Company’s
risk management. The implemented supervisory mechanism
includes, among others, the evaluation of the accountability
of the Board of Directors for the implementation of Risk
Management policies and supervision of the implementation
of Risk Management policies.
The Board of Commissioners has the authority to evaluate
and decide on the Board of Directors’ request on transactions
that require the Board of Commissioners’ approval after going
through risk assessment. We also actively provide suggestions
that can improve the implementation of Risk Management
policies to the Board of Directors and all parties interested in
implementing the Risk Management System in the Company.
View on the Effefctiveness of Internal Control System
We consider that the Internal Control System in the Company
can be implemented effectively in order to monitor and ensure
the alignment of all activities of the activity units with the
established business strategy and strategy of the Company
and recommend corrective actions if irregularities are found.
The Company’s Internal Control System is divided into 2
(two) areas, namely financial control whichh covers finance,
accounting and taxation and operational control which
covers production, inventory, sales and Human Resources
(HR). The implementation of the Internal Control System at
Indofarma has referred to the COSO Framework - Internal
Control Framework.
41Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Laporan ManajemenManagement Report
Secara keseluruhan, Sistem Pengendalian Internal yang
diimplementasikan oleh Perseroan telah berjalan efektif
karena fungsi pengawasan baik dari internal dan dari
eksternal yang dilakukan oleh Perseroan dapat berjalan
optimal di tahun 2020. Dewan Komisaris bersama dengan
Komite Audit serta Komite GCG dan Pemantauan Risiko juga
secara aktif melakukan rapat dengan Manajemen Perseroan.
Sepanjang tahun 2020, Dewan Komisaris tidak melakukan
kunjungan kerja lapangan karena pandemi Covid-19.
Untuk meningkatkan efektivitas Sistem Pengendalian Intern
di tahun depan, kami menghimbau agar pihak Manajemen
Perseroan dapat menindaklanjuti hasil rekomendasi untuk
perbaikan sistem dan kegiatan operasional Perseroan, sehingga
sistem dan prosedur operasional diharapkan dapat memenuhi
unsur kepatuhan atas regulasi serta efisien dan efektif.
Pandangan atas Efektivitas Sistem Pelaporan
Pelanggaran
Kami mengapresiasi upaya Perseroan dalam melakukan
perubahan terkait mekanisme pelaporan atas dugaan
penyimpangan yang terjadi di lingkungan kerja Perseroan
dalam Kebijakan Sistem Pelaporan atas Dugaan Penyimpangan
atau Whistleblowing System (WBS) PT Indofarma Tbk No.
0733/DIR/SK/IX/2020 tanggal 28 September 2020. Perubahan
kebijakan WBS tersebut dilakukan seiring dengan kebijakan
implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan berbasis
pada ISO 37001 : 2016.
Menurut penilaian kami, pelaksanaan WBS di Perseroan
telah dijalankan dengan efektif. Hal tersebut diperkuat oleh
pembentukan Unit Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan (FKAP)
sebagai penanggung jawab atas pengelolaan Kebijakan Sistem
Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan (Whistleblowing
System) di Perseroan dan Tim Investigasi yang bertugas secara
khusus untuk melakukan investigasi secara rahasia terhadap
kebenaran dan kevalidan atas laporan dugaan penyimpangan
atau pelanggaran (WBS) yang disampaikan oleh Unit FKAP.
Investigasi yang dilakukan oleh Tim Investigasi harus memuat
penilaian dan tindakan yang tepat untuk mengungkap setiap
penyuapan, atau pelanggaran terhadap anti penyuapan atau
Sistem Manajemen Anti Penyuapan.
Overall, the Internal Control System implemented by the
Company has been effective because the internal and
external oversight functions carried out by the Company
could run optimally in 2020. The Board of Commissioners,
together with the Audit Committee and the GCG and Risk
Monitoring Committee, also actively conducted meetings
with the Company’s Management. Throughout 2020, the
Board of Commissioners did not conduct field work visits due
to the Covid-19 pandemic.
To increase the effectiveness of the Internal Control System in
the next year, we urge the Company’s management to follow
up on the results of recommendations for improvement of the
Company’s operational systems and activities, so that operational
systems and procedures are expected to meet the elements of
regulatory compliance and be efficient and effective.
View on the Effectiveness of Whistleblowing System
We appreciate the Company’s efforts to make changes related
to the reporting mechanism for suspected irregularities that
occur in the Company’s work environment in the Reporting
System Policy for Alleged Deviation or Whistleblowing System
(WBS) PT Indofarma Tbk No. 0733/DIR/SK/IX/2020 dated
September 28, 2020. The changes to the WBS policy were
carried out in line with the implementation of the Anti-Bribery
Management System based on ISO 37001: 2016.
According to our assessment, the implementation of WBS
in the Company has been carried out effectively. This
was reinforced by the establishment of the Anti-Bribery
Compliance Function Unit (FKAP) as the person in charge
of the management of the Whistleblowing System Policy in
the Company and the Investigation Team that is specifically
tasked with conducting confidential investigation on the truth
and validity of alleged deviation or violation reports (WBS)
submitted by the FKAP Unit. Investigations conducted by the
Investigation Team must contain appropriate assessments
and actions to reveal any bribery, or violations of anti-bribery
or the Anti-Bribery Management System.
42 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Selama tahun 2020, Perseroan tidak mendapati adanya
laporan pengaduan/pengungkapan mengenai perilaku
melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak semestinya
secara rahasia, anonim dan mandiri yang masuk, baik melalui
Unit FKAP PT Indofarma Tbk maupun melalui media/saluran
WBS yang telah disediakan oleh Perseroan.
PENILAIAN KINERJA KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
Dalam menjalankan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya di
bidang pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi,
Dewan Komisaris dibantu oleh 3 (tiga) komite, yaitu Komite
Audit, Komite Nominasi dan Remunerasi, serta Komite GCG
dan Pemantauan Risiko.
Sepanjang tahun 2020, Dewan Komisaris menilai bahwa
komite-komite tersebut telah menjalankan tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik. Komite Audit dinilai telah menjalankan
tugasnya dalam melakukan pengawasan terhadap sistem
dan proses Pelaporan Keuangan, proses audit atas Laporan
Keuangan Perseroan, evaluasi atas pelaksanaan pengawasan
internal (internal control) Perseroan, evaluasi atas kinerja
Internal Auditor Perseroan, dan pengawasan kinerja teknis
dan operasional, serta pemenuhan ketentuan dan peratuan
perundang-undangan lainnya.
Pembentukan Komite GCG dan Pemantauan Risiko oleh
Dewan Komisaris bertujuan untuk memastikan Perseroan
menjalankan ketentuan dan prinsip-prinsip GCG serta
menerapkan prinsip dan kajian Manajemen Risiko dalam
proses pengambilan keputusan. Menurut pandangan
Dewan Komisaris, Komite GCG dan Pemantauan Risiko
telah menjalankan tugasnya dengan baik, yaitu melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan manajemen risiko dan
penerapan prinsip-prinsip GCG di Perseroan. Komite GCG
dan Pemantauan Risiko juga dinilai aktif dalam memberikan
pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau
hal-hal yang disampaikan oleh Direksi, mengidentifikasi
hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan
melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas
Dewan Komisaris.
In 2020, the Company did not find any reports of complaints/
disclosures regarding unlawful behavior, unethical/improper
actions in secretive, anonymous and independent manners,
either through the FKAP Unit of PT Indofarma Tbk or through
the media/WBS channel provided by the Company.
PERFORMANCE ASSESSMENT FOR COMMITTEES UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERSIn carrying out its duties, functions and responsibilities in the
field of supervision and provision of advice to the Board of
Directors, the Board of Commissioners is assisted by 3 (three)
committees, namely the Audit Committee, the Nomination
and Remuneration Committee, and the GCG and Risk
Monitoring Committee.
Throughout 2020, the Board of Commissioners assessed
that these committees had carried out their duties and
responsibilities properly. The Audit Committee has carried
out its duties in supervising the financial reporting system
and process, the audit process of the Company’s Financial
Statements, evaluation of the implementation of the
Company’s internal control, evaluation of the performance of
the Company’s Internal Auditors, monitoring of technical and
operational performance, and fulfillment of other rules and
regulations.
The establishment of the GCG and Risk Monitoring
Committee by the Board of Commissioners aims to ensure
that the Company carries out the rules and principles of GCG
and applies Risk Management principles and studies in the
decision-making process. The Board of Commissioners views
that the GCG and Risk Monitoring Committee has carried out
its duties properly, namely supervising the implementation of
risk management and the application of GCG principles in
the Company. The GCG and Risk Monitoring Committee is
also considered as actively providing opinions to the Board of
Commissioners on reports or matters submitted by the Board
of Directors, identifying matters requiring the attention of the
Board of Commissioners, and carrying out other tasks related
to the Board of Commissioners’ duties.
43Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Laporan ManajemenManagement Report
Dewan Komisaris juga membentuk Komite Nominasi dan
Remunerasi Perseroan untuk memastikan pelaksanaan fungsi
nominasi dan remunerasi di Perseroan telah sesuai dengan
ketentuan dan prinsip-prinsip GCG. Menurut penilaian
kami, Komite Nominasi dan Remunerasi telah menjalankan
tugasnya dengan baik. Komite Nominasi dan Remunerasi
juga dinilai aktif menyampaikan masukan kepada Dewan
Komisaris dalam proses pengambilan keputusan terkait
nominasi dan remunerasi di Perseroan.
PANDANGAN ATAS PROSPEK USAHA PERUSAHAANKondisi makroekonomi global maupun nasional di tahun
2021 mendatang diprediksi akan berangsur pulih secara
bertahap. Membaiknya iklim ekonomi di tahun depan
didorong oleh penerapan kebijakan new normal secara
bertahap yang telah dilakukan beberapa negara dalam
rangka mengaktifkan kembali aktivitas perekonomian dan
bisnis yang sempat terkendala akibat pandemi Covid-19.
Selain itu, pengembangan vaksin Covid-19 yang telah dimulai
sejak pertengahan hingga akhir tahun 2020 juga diharapkan
dapat berguna untuk mengendalikan laju penyebaran virus
Covid-19 dalam beberapa tahun ke depan.
Seiring dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi dan
global di tahun 2021 mendatang, industri farmasi dan alat
kesehatan juga diproyeksikan akan mengalami pertumbuhan
yang positif. Pemerintah berkomitmen untuk mempercepat
reformasi sistem kesehatan nasional melalui penguatan
puskesmas, peningkatan rumah sakit dan layanan kesehatan
khususnya di daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan
terluar (DTPK), peningkatan kualitas dan distribusi tenaga
kesehatan, penguatan ketahanan kesehatan (health security),
peningkatan pengendalian dan imunisasi, kemandirian
farmasi dan alat kesehatan, pengembangan teknologi
informasi dalam layanan kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat, dan penguatan pembiayaan kesehatan.
Melihat prediksi situasi makroekonomi serta industri farmasi
dan kesehatan nasional yang akan mengalami perbaikan di
tahun depan, Dewan Komisaris meyakini bahwa Perseroan
masih memiliki prospek usaha yang cerah. Oleh sebab itu,
Perseroan senantiasa menghimbau kepada jajaran Direksi
The Board of Commissioners also established the Company’s
Nomination and Remuneration Committee to ensure that
the implementation of the nomination and remuneration
functions in the Company is in accordance with the provisions
and principles of GCG. According to our assessment, the
Nomination and Remuneration Committee has carried
out its duties properly. The Nomination and Remuneration
Committee has also been actively submitting input to the
Board of Commissioners in the decision-making process
related to the Company’s nomination and remuneration.
VIEW ON THE COMPANY’S BUSINESS PROSPECTIt is predicted that the global and national macroeconomic
condition in 2021 will gradually recover. The improvement
in the economic climate in the next year will be driven by
the gradual implementation of new normal policies that have
been carried out by several countries in order to reactivate
economic and business activities that were hampered by the
Covid-19 pandemic. In addition, the development of the
Covid-19 vaccine, which has been started from mid to late
2020, is also expected to be useful in controlling the rate of
spread of the Covid-19 virus in the next few years.
In line with the improving economic and global growth in
2021, the pharmaceutical and medical devices industry is also
projected to experience positive growth. The government
commits to accelerate national health system reform by
strengthening health centers, improving hospitals and health
services, especially in disadvantaged areas, borders and outer
islands (DTPK), improving the quality and distribution of
health personnel, strengthening health security, improving
control and immunization, independence of pharmaceuticals
and medical devices, development of information technology
in health services and community empowerment, and
strengthening health financing.
Seeing the prediction of the macroeconomic situation as well
as the national pharmaceutical and health industry that will
improve next year, the Board of Commissioners believes that
the Company still has bright business prospects. Therefore,
the Company always appeals to the Board of Directors
44 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
dan Manajemen untuk dapat mengoptimalkan peluang
bisnis yang ada dalam rangka mewujudkan pertumbuhan
bisnis yang berkelanjutan dan menjaga kelangsungan usaha
di masa depan. Selain itu, sebagai bagian dari Holding BUMN
Farmasi, Perseroan diharapkan dapat turut berkontribusi
dalam mendorong terwujudnya health security dan kemajuan
industri kesehatan nasional
PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS
Sepanjang tahun 2020, komposisi Dewan Komisaris
Indofarma mengalami perubahan sebanyak 1 (satu) kali, yaitu
pada saat RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 dilaksanakan.
Berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019
yang dilembagakan dalam Akta Notaris M.Nova Faisal, SH.,
M.Kn No. 26 tanggal 29 Juli 2020, para Pemegang Saham
memberhentikan dengan hormat Bapak Siswanto dari
jabatannya sebagai Komisaris Utama, Bapak Nizar Yamanie
dari jabatannya sebagai Komisaris, dan Bapak Teddy Wibisana
dari jabatannya sebagai Komisaris Independen.
Pada kesempatan yang sama, para Pemegang Saham juga
mengangkat anggota Dewan Komisaris baru, yaitu Bapak
Daniel Tjen sebagai Komisaris Utama dan Bapak Didi Agus
Mintadi sebagai Komisaris Independen. Selain itu, para
Pemegang Saham juga mengangkat kembali Bapak Teddy
Wibisana sebagai Komisaris Independen.
Dengan demikian, komposisi anggota Dewan Komisaris
Indofarma yang menjabat hingga Laporan Tahunan ini
diterbitkan adalah sebagai berikut:
Komposisi Dewan Komisaris PT Indofarma Tbk
Nama / Name Jabatan / Position Masa Jabatan / Terms of Office
Daniel Tjen Komisaris Utama / President Commissioner
RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 – RUPS Tahunan Tahun Buku 2024 (Periode Pertama) / Annual GMS of 2019 Fiscal Year – Annual GMS of 2024 Fiscal Year (First Period)
Didi Agus Mintadi Komisaris Independen / Independent Commissioner
RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 – RUPS Tahunan Tahun Buku 2024 (Periode Pertama) / Annual GMS of 2019 Fiscal Year – Annual GMS of 2024 Fiscal Year (First Period)
Teddy Wibisana Komisaris Independen / Independent Commissioner
RUPST Tahunan Tahun Buku 2014 – RUPST Tahunan Tahun Buku 2024 (Periode Kedua) / Annual GMS of 2014 Fiscal Year – Annual GMS of 2024 Fiscal Year (Second Period)
and Management to be able to optimize existing business
opportunities in order to realize sustainable business growth
and maintain business continuity in the future. In addition,
as part of the BUMN Pharmacy Holding, the Company is
expected to contribute in encouraging the realization of
health security and the advancement of the national health
industry.
CHANGES IN THE BOARD OF COMMISSIONERS’ COMPOSITIONThroughout 2020, the composition of the Board of
Commissioners of Indofarma has changed 1 (one) time,
namely when the 2019 Annual GMS was held. Based on the
Decision of the 2019 Annual GMS which was institutionalized
in the Notary Deed of M.Nova Faisal, SH., M.Kn No. 26
date July 29, 2020, the Shareholders honorably dismissed
Mr. Siswanto from his position as President Commissioner,
Mr. Nizar Yamanie from his position as Commissioner,
and Mr. Teddy Wibisana from his position as Independent
Commissioner.
On the same occasion, the Shareholders also appointed new
members of the Board of Commissioners, namely Mr. Daniel
Tjen as President Commissioner and Mr. Didit Agus Mintadi
as Independent Commissioner. In addition, the Shareholders
also reappointed Mr. Teddy Wibisana as Independent
Commissioner.
Therefore, the composition of the members of the Board of
Commissioners of Indofarma who served until this Annual
Report is published is as follows:
Board of Commissioners’ Composition of PT Indofarma
Tbk
45Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Laporan ManajemenManagement Report
Sehubungan dengan adanya perubahan komposisi Dewan
Komisaris PT Indofarma Tbk, kami segenap jajaran Dewan
Komisaris mengucapkan terima kasih dan memberi apresiasi
setinggi-tingginya kepada Bapak Siswanto dan Bapak Nizar
Yamanie atas dedikasi dan kerja keras yang telah diberikan
selama menjabat sebagai Dewan Komisaris Perseroan.
PENUTUPMenutup Laporan Tahunan ini, kami selaku Dewan Komisaris
PT Indofarma Tbk menyampaikan terima kasih sebanyak-
banyaknya kepada para Pemegang Saham dan Pemangku
Kepentingan atas kepercayaan dan dukungan yang telah
diberikan selama ini sehingga Perseroan dapat mencatatkan
kinerja yang baik pada tahun 2020. Rasa terima kasih dan
apresiasi setinggi-tingginya juga kami sampaikan kepada
Direksi, Manajemen, serta seluruh insan Indofarma yang telah
memberikan dedikasi dan kerja kerasnya untuk Perseroan.
Dengan adanya perubahan status Perseroan sebagai bagian
dari Holding BUMN Farmasi, kami berharap agar Indofarma
dapat selalu menjaga komitmennya untuk berkontribusi
mewujudkan kemandirian industri kesehatan nasional di
masa depan melalui penyediaan produk-produk farmasi
dan alat kesehatan yang unggul, berkualitas, lengkap, dan
terjangkau secara konsisten.
In relation with the change in the composition of the Board
of Commissioners of PT Indofarma Tbk, we as the Board of
Commissioners from all levels would like to thank and give
our highest appreciation to Mr. Siswanto and Mr. Nizar
Yamanie for their dedication and hard work while serving as
the Company’s Board of Commissioners.
CLOSINGTo close this Annual Report, we as the Board of Commissioners
of PT Indofarma Tbk would like to express our deepest
gratitude to the Shareholders and Stakeholders for the trust
and support they have given so far so that the Company can
record a good performance in 2020. We would also like to
express our utmost gratitude and appreciation to the Board
of Directors, the Management, and all Indofarma people who
have given their dedication and hard work to the Company.
With the change in the Company’s status as part of the SOE’s
Pharmaceutical Holding, we hope that Indofarma can always
maintain its commitment to contribute to realize independent
national health industry in the future through the consistent
supply of superior, quality, complete and affordable
pharmaceutical products and medical devices.
Jakarta, April 2020 / Jakarta, April, 2020
DANIEL TJEN
Komisaris Utama PT Indofarma TbkPresident Commissioner of PT Indofarma Tbk
46 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Laporan DireksiBoard of Directors Report
Para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang Terhormat,Dear Honorable Shareholders and Stakeholders,
Mengawali laporan ini, izinkan kami untuk mengucapkan puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita semua, sehingga PT Indofarma
Tbk mampu melewati tahun 2020 dengan pertumbuhan
nilai penjualan yang lebih baik dari tahun sebelumnya,
meski berada dalam kondisi makroekonomi akibat pandemi
Covid-19 serta perubahan dinamika bisnis sejak terbentuknya
Holding BUMN Farmasi yang mengarahkan Perseroan untuk
fokus sesuai dengan portofolio bisnis yang ditetapkan.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, izinkan kami selaku
Direksi Perseroan untuk menyampaikan laporan pelaksanaan
pengelolaan PT Indofarma Tbk untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Laporan ini
menyajikan informasi mengenai analisis kinerja Perseroan
sepanjang tahun buku, analisis tentang prospek usaha ke
depan, perkembangan implementasi tata kelola perusahaan
dan kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang
dilakukan selama tahun 2020.
TINJAUAN MAKROEKONOMI DAN INDUSTRI
Sepanjang tahun 2020, iklim makroekonomi di tingkat global
dan nasional diliputi oleh ketidakpastian. Berdasarkan laporan
International Monetary Fund (IMF) yang berjudul World
Economic Outlook edisi Januari 2021, pertumbuhan ekonomi
global tahun 2020 terkontraksi hingga mencapai minus
3,5 persen. Di tingkat nasional, Badan Pusat Statistik (BPS)
menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia juga
mengalami kontraksi sebesar minus 2,07 persen. Pencatatan
kontraksi terbesar berasal dari aktivitas Impor sebesar minus
14,71 persen, diikuti oleh aktivitas Ekspor sebesar minus 7,70
persen.
Firstly, allow us to express our gratitude to the presence of
God Almighty for the abundance of His grace and gift to all
of us, so that PT Indofarma Tbk managed to pass 2020 with
a better sales achievement compared to the previous year,
despite the challenges in macroeconomic condition due to
the Covid-19 pandemic and changes in business dynamics
since the establishment of the SOE Pharmaceutical Holding
which direct the Company to focus on the determined
business portfolio.
On this occasion, allow us as the Company’s Board of Directors
to submit a report on implementation of the management of
PT Indofarma Tbk for the financial year ending on December
31, 2020. This report provides information regarding analysis
of the Company’s performance throughout the financial
year, analysis of future business prospects, development of
corporate governance and Corporate Social Responsibility
activities implemented in 2020.
MACROECONOMICS AND INDUSTRY OVERVIEWThroughout 2020, the macroeconomic climate at global
and national levels was fraught with uncertainty. Based on
the International Monetary Fund (IMF) report entitled World
Economic Outlook January 2021 edition, global economic
growth in 2020 contracted to minus 3.5 percent. At the
national level, the Statistics Indonesia (BPS) stated that
Indonesia’s economic growth also contracted by minus 2.07
percent. The biggest contraction recorded was from Import
activities at minus 14.71 percent, followed by Export activities
at minus 7.70 percent.
47Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Laporan ManajemenManagement Report
Sejak resmi menjadi bagian dari Holding BUMN Farmasi, Perseroan melakukan perubahan fokus bisnis, terutama di Produk Alat Kesehatan dan Obat Tradisional.
Since officially became a part of the SOE Pharmaceutical Holding, the Company shifted its business focus, particularly in Medical Devices and Traditional Medicines.
ARIEF PRAMUHANTO
Direktur UtamaPresident Director
48 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Faktor utama penyebab laju pertumbuhan ekonomi
mengalami kontraksi yang cukup dalam adalah persebaran
virus Covid-19 yang dialami di hampir seluruh negara di
dunia. Tingkat penyebaran virus Covid-19 yang sangat
masif menuntut sejumlah negara untuk memberlakukan
kebijakan karantina wilayah (lockdown) hingga pembatasan
aktivitas sosial dan mobilitas manusia dalam rangka
menekan laju penyebaran virus Covid-19. Hal tersebut
tentu memberikan sentimen negatif terhadap aktivitas
perekonomian, menurunnya tingkat permintaan konsumen,
dan terhambatnya proses produksi.
Pandemi Covid-19 juga memberi tekanan besar terhadap
kinerja industri farmasi nasional. Pasar farmasi Indonesia
pada kuartal III tahun 2020 mengalami penurunan hingga
4,2 persen dari Rp88,415 triliun menjadi Rp84,742 triliun.
Penurunan tersebut dipengaruhi oleh turunnya permintaan
obat, karena masyarakat yang tidak bisa berobat ke
rumah sakit, terlebih dalam situasi pandemi Covid-19 yang
membatasi aktivitas sosial masyarakat. Selain itu, kebijakan
lockdown yang diberlakukan di beberapa negara juga
mempengaruhi ketersediaan bahan baku farmasi dari negara
pemasok seperti China dan India, sehingga pasokan bahan
baku di Indonesia sempat mengalami kelangkaan.
Di sisi lain, kinerja industri alat kesehatan nasional pada tahun
2020 mengalami perbaikan. Berdasarkan data dari National
Statistics Fitch Solution, pasar alat kesehatan pada tahun 2020
mencapai Rp16,1 triliun atau tumbuh 4,84% dibandingkan
nilai tahun 2019 sebesar Rp15,3 triliun. Pertumbuhan
tersebut dipicu oleh meningkatnya permintaan pasar
terhadap beberapa produk alat kesehatan yang berhubungan
dengan penanganan Covid-19, seperti Alat Pelindung Diri
(APD), Ventilator, serta kelengkapan laboratorium diagnostik.
Perbaikan kinerja sektor industri alat kesehatan nasional
juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah pada bulan
April 2020 untuk memberikan kemudahan dalam mengurus
perizinan terkait penyaluran alat kesehatan dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) guna mengatasi masalah
ketersediaan peralatan medis di tengah pandemi Covid-19.
Selain itu, Pemerintah juga menghapus bea masuk atas
73 jenis produk medis dan pencegahan penyakit sebagai
The main factor causing the economic growth rate to
experience a deep contraction is the spread of the Covid-19
virus which was experienced in almost all countries in the
world. The massive level of the Covid-19 virus spread has
demanded a number of countries to impose a quarantine
or lockdown policy and social activities and human mobility
restrictions in order to reduce the rate of the Covid-19 virus
spread. This certainly gave negative sentiment towards
economic activity, decline in consumer demand level, and
hampered production process.
The Covid-19 pandemic has also put enormous pressure on
the performance of the national pharmaceutical industry.
Indonesian pharmaceutical market in the third quarter of 2020
decreased by 4.2 percent from Rp88.415 trillion to Rp84.742
trillion. Such decline was influenced by a decline in demand for
drugs because people could not go to the hospital, especially in
the situation of the Covid-19 pandemic which limited people’s
social activities. In addition, the lockdown policy imposed in
several countries also affected the availability of pharmaceutical
raw materials from supplying countries such as China and
India, so that the supply of raw materials in Indonesia had
experienced shortages.
On the other hand, the performance of national medical
device industry in 2020 has improved. Based on data from
the National Statistics Fitch Solution, the medical device
market in 2020 reached Rp16.1 trillion, or grew 4.84%
compared to 2019’s value of Rp15.3 trillion. This growth
was triggered by the increasing market demand for several
medical device products related to the handling of Covid-19,
such as Personal Protective Equipment (PPE), Ventilators, and
diagnostic laboratory equipment.
Moreover, the improvement in the performance of the
national medical device industry sector was influenced by the
government policy in April 2020 to facilitate easier licensing
process related to the distribution of medical devices and
Household Health Products (PKRT) to overcome an issue
regarding medical equipment availability in the midst of
the Covid-19 pandemic. In addition, the Government also
removed import duties on 73 types of medical products
49Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Laporan ManajemenManagement Report
tanggapan atas penanganan pandemi. Pada bulan Juni 2020,
pemerintah mengesahkan Peraturan Nomor 29 Tahun 2020
yang mengatur tentang insentif pajak penghasilan kepada
pihak-pihak yang telah membantu penanganan pandemi
Covid-19. Dengan demikian, diharapkan kebijakan tersebut
dapat membantu menopang perbaikan kinerja industri Alat
Kesehatan selama tahun 2020.
ANALISIS KINERJA INDOFARMAKebijakan Strategis
Memasuki tahun 2020, Direksi dan Manajemen Perseroan
konsisten melanjutkan penerapan kebijakan strategi yang
telah ditetapkan tahun 2019 yaitu Turnaround Strategy
sehingga diharapkan dapat memperkuat performa Perseroan
dan memenuhi semua kewajiban dan ekspektasi stakeholders.
Adapun fokus utama dari Turnaround Strategy 2020
mengandalkan 3 (tiga) pilar utama, yaitu mengutamakan
pengembangan portofolio produk dan bisnis, peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), dan optimalisasi
kegiatan operasional.
Terkait pengembangan dan portofolio bisnis, Perseroan
melakukan perbaikan atas portofolio segmen penjualan,
baik di Indofarma maupun di PT Indofarma Global Medika
(IGM) selaku Anak Perusahaan, dengan memperbesar
persentase penjualan ke segmen reguler dan mengurangi
persentase penjualan sektor segmen e-catalog dan tender
secara bertahap. Selain itu, Perseroan juga akan memperbaiki
portofolio penjualan dari 3 (tiga) segmen produk, yaitu
produk Obat, Obat Tradisional, dan Alat Kesehatan, baik di
Indofarma maupun IGM, dengan uraian sebagai berikut:
1. Produk Obat
Produk existing akan difokuskan pada produk dengan
kontribusi Profit Medium – High serta kontribusi Sales
Medium – High. Produk yang termasuk dalam kategori
Low Profit – Low Sales akan dilakukan streamline secara
bertahap. Penataan ulang atas produk existing akan
dilakukan untuk segmen Reguler, E-Catalog, dan Tender
guna meningkatkan penjualan segmen Reguler.
Pengembangan produk baru akan difokuskan pada
pengembangan Obat Formularium Nasional (Fornas)
Khusus, seperti onkologi, live saving dengan menggunakan
skema Import – Joint Operation – Manufacturing.
and disease prevention in response to the handling of the
pandemic. In June 2020, the government passed Regulation
Number 29 of 2020 which regulates income tax incentives
for parties who have helped the handling of the Covid-19
pandemic. Thus, the policy is expected to help support the
improvement of the Medical Device industry’s performance
during 2020.
ANALYSIS OF INDOFARMA’S PERFORMANCE
Strategic Policy
Entering 2020, the Company’s Board of Directors and
Management consistently continue to implement the strategic
policy set in 2019, namely the Turnaround Strategy so that it
is expected to strengthen the Company’s performance and
fulfill all responsibilities and expectations of stakeholders.
The main focus of the 2020 Turnaround Strategy relies on 3
(three) main pillars, namely prioritizing product and business
portfolio development, improving the quality of Human
Resources (HR), and optimizing operational activities.
Regarding business development and portfolio, the Company
made improvements to the sales segment portfolio, both
at Indofarma and at PT Indofarma Global Medika (IGM) as
a Subsidiary, by increasing sales percentage to the regular
segment and lowering sales percentage to the e-catalog and
tender segment sector gradually. In addition, the Company
will improve the sales portfolio of 3 (three) product segments,
namely Medicines, Traditional Medicines, and Medical Devices
products, both at Indofarma and IGM, with the following
descriptions:
1. Medicine Products
Existing products will be focused on products with a
Medium - High Profit contribution and a Medium - High
Sales contribution. Products included in the Low Profit
- Low Sales category will be streamlined gradually. The
rearrangement of existing products will be carried out for
the Regular, E-Catalog, and Tender segments in order to
increase sales of the Regular segment.
The development of new products will be focused on
developing Special National Formulary Drugs, such as
oncology and live saving using the Import - Joint Operation
- Manufacturing scheme.
50 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
2. Produk Obat Tradisional
Strategi yang diterapkan untuk meningkatkan portofolio
produk Obat Tradisional adalah dengan melakukan
repositioning Herbal menjadi Natural Extract agar dapat
menyasar sektor industri Makanan dan Minuman,
melengkapi fasilitas produksi dan sertifikasi yang
diperlukan, memperkuat penelitian dan pengembangan
untuk produk Natural Extract atau Herbal, memperkuat
sourcing bahan baku, melakukan trading Extract (remix &
repackage), serta memperkuat fungsi Sales & Marketing,
baik secara Business to Business maupun Business to
Customer.
3. Produk Alat Kesehatan
Strategi yang diterapkan untuk meningkatkan portofolio
produk Alat Kesehatan adalah dengan melakukan trading
& assembling alat kesehatan untuk kategori Durable
& Consumable, pemilihan produk yang selektif untuk
setiap Cluster Produk sesuai dengan kebutuhan pasar dan
tingkat persaingan, melakukan kerja sama dalam bentuk
Sole Distributor atau Multi Distributor dengan Vendor/
Manufacturer, memperkuat fungsi Sales & Marketing,
dan membuat Marketing Company.
Di samping itu, pengembangan bisnis dan penjualan di tahun
2020 akan lebih difokuskan pada alat kesehatan melalui
SBU Diagnostic & Medical Equipment dan obat tradisional
melalui SBU Extract dan Natural Medicine. Perseroan juga
akan mengembangkan pertumbuhan bisnis baru melalui
Pembentukan Perusahaan Patungan (Joint Venture) dan
atau Kerjasama Operasional (Joint Operation) yang diawali
dengan bisnis trading terlebih dahulu untuk melihat serapan
produk dan potensi pasarnya, kemudian Original Equipment
Manufacturer (OEM) dan Original Design Manufacturer
(ODM), assembling, dan manufacturing.
Pada tahun 2020, Perseroan akan lebih meningkatkan
fokus untuk memperkuat kualitas dan keunggulan SDM
melalui penyelarasan organisasi yang sesuai dengan strategi
bisnis, penyusunan Man Power Plan untuk mengoptimalkan
kapabilitas dari seluruh Insan Indofarma, baik Pekerja Tetap,
Pegawai Tidak Tetap, Pegawai Magang, dan Pegawai
Outsources. Perseroan melakukan implementasi manajemen
kinerja Pegawai melalui penilaian kinerja berdasarkan realisasi
dari Key Performance Indicators (KPI), implementasi program
2. Traditional Medicine Products
Strategies applied to increase the Traditional Medicines
product portfolio is by repositioning Herbs into Natural
Extract in order to target the Food and Beverage industry
sector, completing necessary production and certification
facilities, strengthening research and development for
Natural Extract or Herbal products, strengthening raw
material sourcing, performing Extract trading (remix
& repackage), and strengthening Sales & Marketing
functions, both Business to Business and Business to
Customer.
3. Health Device Products
Strategies applied to increase the Medical Device product
portfolio is by trading & assembling medical devices for
the Durable & Consumable category, selective product
selection for each Product Cluster according to market
needs and level of competition, collaborating in the
form of Sole Distributor or Multi Distributor with Vendor/
Manufacturer, strengthening the Sales & Marketing
function, and creating a Marketing Company.
In addition, business development and sales in 2020 will be
more focused on medical devices through SBU Diagnostic &
Medical Equipment and traditional medicine through SBU
Extract and Natural Medicine. The Company will also develop
new business growth through the Establishment of Joint
Ventures and/or Joint Operations which begins with a trading
business first to identify product uptake and market potential,
then Original Equipment Manufacturer (OEM) and Original
Design Manufacturer (ODM), assembling, and manufacturing.
In 2020, the Company will further enhance its focus on
strengthening the quality and excellence of human resources
through organizational alignment in accordance with
business strategies, preparation of a Man Power Plan to
optimize the capabilities of all Indofarma employees, including
Permanent Employees, Contract Employees, Internship, and
Outsources Employees. The Company implements employee
performance management through performance assessment
based on the realization of Key Performance Indicators
51Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Laporan ManajemenManagement Report
remunerasi berbasis pada kinerja, program pengembangan
kompetensi yang sesuai kebutuhan dengan memanfaatkan
Internal Trainer, dan menerapkan Talent Management untuk
pengelolaan SDM Perseroan. Selain itu, Indofarma juga akan
memperkuat fungsi penunjang bisnis Perseroan melalui
digitalisasi pada proses bisnis kunci, memperkuat fungsi
Satuan Pengawasan Internal (SPI), dan mengembangkan
kemampuan Risk Management.
Strategi Turnaround terakhir yang diterapkan dalam rangka
menjaga stabilitas dan performa Perseroan selama tahun
2020 berkaitan dengan perbaikan struktur keuangan melalui
restrukturisasi utang dengan seluruh kreditur; menggunakan
skema Kerja Sama Operasi (KSO) untuk pemenuhan
permintaan produk, disiplin terhadap pengelolaan
keuangan, serta menerapkan konsep Share Service untuk
fungsi keuangan antara Perseroan dan IGM. Selain itu,
pengelolaan keuangan juga akan difokuskan pada efisiensi
biaya, khususnya biaya bahan baku dan packaging, facilities
& equipment, serta berupaya untuk menyelaraskan Demand
(Sales Forecast) dengan Supply (Production).
Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja
Di tengah ketidakpastian makroekonomi dan persaingan
bisnis yang semakin masif, PT Indofarma Tbk berhasil
mempertahankan momentum pertumbuhan dan mencatatkan
kinerja yang baik. Keberhasilan tersebut tercermin dari realisasi
nilai penjualan bersih yang tercatat sebesar Rp1.715,59 miliar
atau tercapai 104,29 persen dari RKAP 2020. Jika dibandingkan
dengan tahun 2019, realisasi tersebut mengalami peningkatan
sebesar 26,22 persen. Pencapaian tersebut berasal dari
peningkatan nilai penjualan dari segmen Alat Kesehatan dan
Produk Lainnya sebesar 34,15 persen dari tahun 2019.
Selain berhasil membukukan peningkatan penjualan bersih,
Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan laba bruto sebesar
60,00 persen dari tahun 2019 menjadi Rp400,60 miliar di
tahun 2020. Hal tersebut disebabkan oleh kenaikan penjualan
bersih yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan
Beban Pokok Penjualan. Meningkatnya perolehan laba bruto
di tahun 2020 berdampak positif terhadap perolehan Marjin
Laba Bruto yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya, dimana
tahun 2019 tercatat sebesar 18,42 persen, sedangkan tahun
2020 tercatat sebesar 23,35 persen.
(KPI), implementation of performance-based remuneration
program, competency development programs as needed
by utilizing Internal Trainers, and implementing Talent
Management for the Company’s HR management. In addition,
Indofarma will strengthen the Company’s business support
functions by digitizing key business processes, strengthening
the Internal Audit Unit (SPI) function, and developing Risk
Management capabilities.
The last Turnaround strategy to be implemented in order
to maintain the stability and performance of the Company
in 2020 is related to improving the financial structure
through debt restructuring with all creditors; using the Joint
Operation Scheme to fulfill product demand, discipline in
financial management, and apply the concept of Share
Service for financial functions between the Company and
IGM. In addition, financial management will also focus on
cost efficiency, particularly the cost of raw materials and
packaging, facilities & equipment, as well as attempting to
align Demand (Sales Forecast) with Supply (Production).
Comparison between Target and Realized Performance
In the midst of macroeconomic uncertainty and increasingly
massive business competition, PT Indofarma Tbk managed
to maintain its growth momentum and recorded a good
performance. This success is reflected in the realization of
net sales value which was recorded at Rp1,715.59 billion or
reached 104.29 percent of the 2020 RKAP. Compared to
2019, this realization has increased by 26.22 percent. This
achievement came from an increase in the sales value of
the Medical Devices and Other Products segment by 34.15
percent from 2019.
In addition to successfully recording an increase in net sales,
the Company also recorded a gross profit growth of 60.00
percent from 2019 to Rp400.60 billion in 2020. This was
due to the increase in net sales which was higher than the
increase in Cost of Goods Sold. The increase in gross profit
in 2020 had a positive impact on the acquisition of a higher
Gross Profit Margin than the previous year, where in 2019 it
was recorded at 18.42 percent, while in 2020 it was recorded
at 23.35 percent.
52 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Meski demikian, pada tahun 2020 terdapat perubahan
kebijakan akuntansi, yaitu PSAK 71 “Instrumen Keuangan“
yang mulai berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2020.
Adanya pemberlakuan PSAK baru tersebut cukup berdampak
signifikan pada kinerja keuangan Perseroan, khususnya terkait
adanya pencatatan beban CKPN Piutang senilai Rp38 miliar,
sehingga realisasi laba tahun berjalan tercatat mengalami
penurunan sebesar 99,62 persen dari tahun 2019 menjadi
Rp30,02 juta di tahun 2020.
Kendala yang Dihadapi dan Langkah Strategis yang
Diterapkan
Pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan dan kendala
utama bagi proses pelaksanaan aktivitas operasional Perseroan
selama tahun 2020. Salah satu dampak signifikan dari
pandemi Covid-19 berkaitan dengan rantai pasokan Perseroan,
khususnya pasokan bahan baku. Untuk menjamin ketersediaan
bahan baku obat, Indofarma masih mengandalkan impor dari
negara China dan India. Namun, adanya pandemi Covid-19
menyebabkan diberlakukannya kebijakan karantina wilayah
(lockdown), sehingga sempat mengakibatkan terjadinya
kelangkaan bahan baku obat dari kedua negara tersebut pada
awal munculnya pandemi Covid-19.
Selain itu, melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar
Amerika Serikat juga mempengaruhi kemampuan Perseroan
dalam memenuhi kebutuhan bahan baku obat dan membeli
alat-alat kesehatan. Secara rata-rata, nilai tukar Rupiah
sepanjang tahun 2020 berada di kisaran Rp14.529 per dolar
AS, lebih tinggi rata-rata nilai tukar pada tahun 2019 yang
tercatat di level Rp14.141 per dolar AS. Untuk mengurangi
risiko nilai tukar mata uang asing, Perseroan merencanakan
pembelian mata uang asing yang cukup untuk pembelian
produk impor, pemantauan mata uang asing yang intensif,
serta perencanaan waktu pembelian yang tepat.
Perseroan juga menerapkan kebijakan efisiensi biaya dalam
rangka menekan nilai beban yang dikeluarkan. Efisiensi
beban yang diterapkan akan difokuskan pada biaya bahan
baku dan packaging serta facilities & equipment. Perseroan
juga berupaya untuk menyelaraskan Demand (Sales Forecast)
dengan Supply (Production). Dari sisi manajemen aset,
Perseroan akan melakukan optimalisasi aset sesuai dengan
rencana pengembangan bisnis.
However, in 2020 there was a change in accounting policy,
namely PSAK 71 “Financial Instruments” which became
effective on January 1, 2020. The enactment of this new
PSAK had a significant impact on the Company’s financial
performance, particularly in relation to the recording of
CKPN Receivables of Rp38 billion, so that the actual profit for
the current year was recorded to have decreased by 99.62
percent from 2019 to Rp30.02 million in 2020.
Obstacles Faced and Strategic Measures Applied
The Covid-19 pandemic remains a major challenge and
obstacle to the process of implementing the Company’s
operational activities in 2020. One of the significant impacts
of the Covid-19 pandemic is related to the Company’s supply
chain, particularly the supply of raw materials. In ensuring
the availability of pharmaceutical raw materials, Indofarma
still relies on imports from China and India. However, the
Covid-19 pandemic led to enactment of a quarantine policy
(lockdown) which resulted in shortages of pharmaceutical
raw materials from both countries at the beginning of the
Covid-19 pandemic.
In addition, the weakened Rupiah exchange against the US
Dollar has affected the Company’s ability to meet the demand
for pharmaceutical raw materials and purchase of medical
devices. On average, the Rupiah exchange rate throughout
2020 was in the range of Rp14,529 per US dollar, higher than
the average exchange rate in 2019 which was recorded at
Rp14,141 per US dollar. To reduce the risk of foreign currency
exchange rates, the Company plans to purchase sufficient
foreign currency for the purchase of imported products,
intensive monitoring of foreign currency, as well as planning
the right time of purchase.
The Company also implemented a cost efficiency policy in
order to minimize the value of the expenses incurred. The
load efficiency applied will be focused on the cost of raw
materials and packaging as well as facilities & equipment.
The Company also seeks to align Demand (Sales Forecast)
with Supply (Production). In terms of asset management,
the Company will optimize its assets in accordance with the
business development plan.
53Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Laporan ManajemenManagement Report
PELAKSANAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIKKomitmen Implementasi GCG yang Inklusif
Upaya Indofarma dalam mewujudkan visi menjadi Perusahaan
Healthcare Indonesia yang berskala global terus dilakukan
melaui penguatan di berbagai aspek, salah satunya penerapan
tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate
Governance (GCG) secara inklusif dan menyeluruh di setiap
lini bisnis. Indofarma meyakini bahwa implementasi GCG
yang optimal dan efektif memiliki peranan strategis dalam
mengarahkan dan mengendalikan jalannya bisnis Perseroan
agar sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Menyadari pentingnya peran GCG dalam menjaga
keberlangsungan usaha, Perseroan berkomitmen untuk
menerapkan prinsip-prinsip GCG tidak hanya sekadar sebagai
bentuk kepatuhan semata, tetapi juga telah menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari pelaksanaan aktivitas operasional
Perseroan. Hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan
lingkungan bisnis Perseroan yang sehat, dinamis, serta adaptif
mengikuti perkembangan zaman, mampu meningkatkan
nilai tambah bagi pemangku kepentingan, serta menjadi
pendorong tercapainya sustainable growth.
Guna memperkuat implementasi GCG, pada tahun buku 2020
Indofarma secara aktif telah melakukan beberapa program
pengembangan penerapan GCG, meliputi implementasi core
values BUMN, yaitu AKHLAK; pelaksanaan assessment GCG
oleh Tim BPKP Perwakilan Jawa Barat; menerbitkan kebijakan
Sistem Manajemen Anti Penyuapan berbasis ISO 37001 : 2016;
pembaruan kebijakan Whistleblowing System; menyusun
Ketentuan Umum Pelaksanaan Kebijakan Pengendalian
Gratifikasi; dan melakukan sosialisasi Kebijakan tentang
Kepatuhan dan Pengelolaan LHKPN kepada seluruh Direksi,
Manajer dan Karyawan seluruh bidang. Adapun penjelasan
mengenai implementasi GCG Perseroan sepanjang 2020
adalah sebagai berikut:
• Pada 21 September 2020, Perseroan melalui Bidang
Human Capital, General Affair & Asset Management
dengan memo No. 299/SM/M/IX/2020 melakukan
sosialisasi core values BUMN yang berlaku untuk seluruh
BUMN dan anak perusahaan BUMN yaitu AKHLAK
yang merupakan kepanjangan dari Amanah-Kompeten-
IMPLEMENTATION OF GOOD CORPORATE GOVERNANCECommitment to Inclusive GCG Implementation
Indofarma’s efforts in realizing its vision of becoming an
Indonesian Healthcare Company with a global scale continue
to be carried out through strengthening in various aspects,
one of which is the implementation of Good Corporate
Governance (GCG) inclusively and comprehensively in every
line of business. Indofarma believes that the optimal and
effective GCG implementation has a strategic role in directing
and controlling the Company’s business to comply with the
prevailing laws and regulations.
Recognizing the important role of GCG in maintaining business
continuity, the Company is committed to implementing GCG
principles not only as a form of compliance, but has also
become integral part of the Company’s operational activities.
This aims to create a healthy, dynamic, and adaptive business
environment for the Company to keep up with the times, be
able to increase added value for stakeholders, and drive the
achievement of sustainable growth.
In order to strengthen GCG implementation, in the 2020
financial year Indofarma has actively carried out several
GCG implementation development programs, including
the implementation of SOE core values, namely AKHLAK;
implementation of GCG assessment by the West Java
Representative BPKP Team; issuing ISO 37001:2016 based
Anti-Bribery Management System policy; updates to the
Whistleblowing System policy; preparing General Provisions
for the Implementation of the Gratification Control Policy; and
disseminating the Policy on Compliance and Management of
LHKPN to all Directors, Managers and Employees in all fields.
Description regarding the implementation of the Company’s
GCG throughout 2020 is as follows:
• OnSeptember21,2020,theCompanythroughtheHuman
Capital, General Affairs & Asset Management Division
with memo No. 299/SM/M/IX/2020 disseminated the SOE
core values that apply to all SOEs and SOE subsidiaries,
namely AKHLAK which stands for Amanah (Trustworthy)-
Kompeten (Competent)-Harmonis (Harmonious)-Loyal-
54 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Harmonis-Loyal-Adaptif-Kolaboratif. Pembaruan tersebut
dilakukan guna memberikan semangat perubahan ke arah
yang lebih baik serta lebih dinamis dalam menghadapi
perubahan zaman. Kami meyakini bahwa AKHLAK
memiliki nilai-nilai utama (core values) sebagai identitias
dan perekat budaya kerja yang mendukung peningkatan
kinerja secara berkelanjutan.
• Perseroan telah melaksanakan assessment penerapan
GCG untuk periode tahun 2020 yang dilaksanakan
oleh Tim BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat, dengan
perolehan skor sebesar 81,801 dengan predikat kategori
“Baik”.
• Mengacu pada arahan dari Kementerian BUMN melalui
surat Nomor: S-17/S.MBU/02/2020 tanggal 17 Februari
2020 perihal Sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan
ISO 37001 di BUMN, disampaikan bahwa semua BUMN
wajib melakukan sertifikasi Sistem Manajemen Anti
Penyuapan ISO 37001:2016. Oleh karena itu, Perseroan
telah membangun dan menerapkan Sistem Manajemen
Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016 dan telah
diintegrasikan dengan sistem yang sudah ada yaitu sistem
manajemen mutu ISO 9001:2018.
British Standard Institution Indonesia (BSI Indonesia) telah
melakukan audit terhadap Perseroan sebanyak 2 (dua)
tahap, yakni secara online/remote audit untuk memastikan
kesiapan audit penerapan SMAP ISO 37001:2016 di
Perseroan pada 17 September 2020, serta secara online/
remote audit untuk memastikan SMAP ISO 37001:2016
di Perseroan telah diterapkan secara efektif, sehingga
Perseroan dapat direkomendasikan memperoleh sertifikat
ISO 37001:2016. Pada tanggal 12 Oktober 2020, British
Standard Institution Indonesia (BSI Indonesia) menyatakan
bahwa Perseroan telah memenuhi dan mematuhi
persyaratan ISO 37001:2016 dan berhak memperoleh
sertifikat ISO 37001:2016 dengan No. IABMS 735595
dengan cakupan penerapan Sistem Manajemen Anti
Penyuapan pada proses: Pengadaan Barang dan atau Jasa
(Procurement), Human Capital, Pemasaran & Penjualan,
Keuangan untuk pembayaran.
• Perseroan menerapkan SMAP ISO 37001:2016 dan
Peraturan Menteri Negara BUMN tentang penerapan
GCG No.PER-01/MBU/2011 pada pasal 27 beserta
Adaptif (Adaptive)-Kolaboratif (Collaborative). This
renewal was carried out in order to provide a spirit of
change for a better and more dynamic direction in facing
the changing times. We believe that AKHLAK has core
values as identity and work culture adhesive that supports
sustainable performance improvement.
• The Company has carried out an assessment of GCG
implementation for the 2020 period by the West Java
Provincial BPKP Team, with a score of 81.801 with
“Good” category predicate.
• Referring to the direction from the Ministry of SOEs
through letter Number: S-17/S.MBU/02/2020 dated
February 17, 2020 regarding Certification of ISO 37001
Anti-Bribery Management System in SOE, it is stated that
all SOEs are required to carry out ISO 37001:2016 Anti-
Bribery Management System certification. Therefore, the
Company has built and implemented the ISO 37001:2016
Anti-Bribery Management System. It has been integrated
with the existing system, namely the ISO 9001:2018
quality management system.
British Standard Institution Indonesia (BSI Indonesia)
has conducted 2 (two) stages of audit of the Company,
namely online/remote audit to ensure the readiness for
the implementation of SMAP ISO 37001:2016 in the
Company on September 17, 2020, and online/remote
audit to ensure that the SMAP ISO 37001:2016 in the
Company has been implemented effectively, so that the
Company can be recommended to obtain ISO 37001:2016
certificate. On October 12, 2020, the British Standard
Institution Indonesia (BSI Indonesia) stated that the
Company had met and complied with the requirements
of ISO 37001:2016 and was entitled to obtain ISO
37001:2016 certificate with No. IABMS 735595 covering
the implementation of Anti-Bribery Management System
in the process of: Procurement of Goods and or Services,
Human Capital, Marketing & Sales, Finance for payments.
• TheCompanyimplementsSMAPISO37001:2016andthe
SOE Minister Regulation concerning the implementation
of GCG No. PER-01/MBU/2011 in Article 27 along with its
55Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Laporan ManajemenManagement Report
peraturan perubahannya. Pemaparan lebih lanjut dapat
dilihat dalam bagian penerapan WBS dalam laporan ini.
• Perseroan melalui Unit Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan
(FKAP) telah menyusun Ketentuan Umum Pelaksanaan
Kebijakan Pengendalian Gratifikasi No. XRM013 Revisi 00
berlaku tanggal 2 November 2020. Sosialisasi pembaruan
kebijakan pengendalian gratifikasi dilakukan ke seluruh
bidang yang dapat diakses oleh karyawan di intranet/
LAN serta melalui surat elektronik dan media sosial.
Perseroan juga melakukan diseminisasi Pengendalian
Gratifikasi KPK kepada karyawan melalui grup media
sosial karyawan antara lain AHKLAK Indofarma dan
Forkom SP Indofarma. Sepanjang tahun 2020, tidak
terdapat laporan penerimaan atau pemberian gratifikasi
yang masuk melalui Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG)
atau KPK.
• Pada tahun 2020, Perseroan telah melakukan sosialisasi
Kebijakan tentang Kepatuhan dan Pengelolaan Laporan
Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) melalui memo
internal dari Bidang Finance Control, Risk Management,
& Compliance (FICO,RM&C) dengan memo no. 022/
FICO,RM&C/XII/2020 tanggal 28 Desember 2020 ke
seluruh Direksi, Manajer dan Karyawan Seluruh Bidang
perihal Sosialisasi infrastruktur GCG –LHKPN dan memo
dari Corporate Secretary kepada Wajib Lapor LHKPN
dengan No.072/CS-INAF/I/2020 tanggal 22 Januari
2020 perihal penyampaian e-LHKPN tahun 2019.
Selain itu Perseroan juga telah mengunggah Kebijakan
tentang Kepatuhan dan Pengelolaan LHKPN di situs
web resmi Perseroan dengan alamat www.indofarma.id/
informasi/GCG dan media intranet LAN dengan alamat
URL192.168.1.39/ERM untuk keperluan sosialisasi.
Selama periode tahun wajib lapor 2019 sampai dengan 31
Desember 2020, Perseroan telah melakukan monitoring atas
jumlah Wajib Lapor LHKPN, di mana pihak yang berkewajiban
lapor di Indofarma ialah sebanyak 18 dengan tingkat
kepatuhan 88,88% dari 100%.
Efektivitas Penerapan Manajemen Risiko
Implementasi GCG yang menyeluruh dan terintegrasi
tidak dapat dilepaskan dari adanya manajemen risiko
yang terkelola dengan baik. Bidang Financial Control, Risk
amendments. Further description can be seen in the WBS
application section in this report.
• The Company through its Anti-Bribery Compliance
Function Unit (FKAP) has compiled General Provisions
for the Implementation of Gratuities Control Policy No.
XRM013 Revision 00 effective on November 2, 2020.
Dissemination of the gratuity control policy update was
carried out in all areas that are accessible by employees
on the intranet/LAN and via email and social media.
The company also disseminated the KPK Gratification
Control to employees through employee social media
groups, including Indofarma AHKLAK and Forkom SP.
Throughout 2020, there were no reports of receiving
or giving gratuities that came through the Gratification
Control Unit (UPG) or the KPK.
• In 2020, the Company has disseminated the Policy on
Compliance and Management of State Officials’ Wealth
Report (LHKPN) through an internal memo from the Finance
Control, Risk Management & Compliance (FICO,RM&C)
Sector with memo no. 022/FICO,RM&C/XII/2020 dated
December 28, 2020 to all Directors, Managers and
Employees in all Fields regarding the Dissemination
of GCG-LHKPN infrastructure and a memo from the
Corporate Secretary to the LHKPN Obligatory Report
with No. 072/CS-INAF/I/2020 dated January 22, 2020
regarding submission of e-LHKPN in 2019. In addition,
the Company has uploaded a Policy on Compliance and
Management of LHKPN on the Company’s official website
www.indofarma.id/informasi/GCG and LAN intranet
media with URL address 192.168.1.39/ERM for outreach
purposes.
During the 2019 mandatory reporting year period to December
31, 2020, the Company has monitored the number of LHKPN
mandatory reports in which 18 parties were obliged to report
at Indofarma with a compliance level of 88.88% from 100%.
Effectiveness of Risk Management Implementation
The implementation of GCG that is comprehensive
and integrated is inseparable from well-managed risk
management. Financial Control, Risk Management &
56 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Management & Complinace (FICO, RM&C) sebagai unit
kerja yang berada di bawah Direktur keuangan & Human
Capital dalam hal ini ditunjuk sebagai pengelola pelaksanaan
manajemen risiko pada seluruh unit dalam hal ini bertugas
mengkaji, memonitoring, mengevaluasi, menganalisis, serta
memberikan masukan terhadap penerapan manajemen risiko
di Perseroan.
Sampai dengan 2020, Perseroan telah memiliki Sistem
Manajemen Risiko yang mengacu pada ISO 31000:2018
yang dilengkapi dengan prosedur, ketentuan umum,
protap dan formulir terkait implementasi manajemen risiko.
Secara berkala, satuan kerja di bawah Direksi melakukan
Risk Assessment untuk menghasilkan profil risiko dan
penanganannya. Hasil Risk Assessment tersebut selanjutnya
dilaporkan ke Dewan Komisaris melalui Komite GCG dan
Pemantauan Risiko.
Bidang FICO, RM&C pada 2020 telah melakukan pemantauan
risiko melalu Risk Assessment dan berhasil mengidentifikasi
adanya 239 risiko. Sesuai dengan Ketentuan Umum
Pelaksanaan Risk Assessment No. XMR03 maka risiko dengan
hasil pengukuran TR ≥ 12 tersebut secara otomatis masuk
kedalam Top Risk Corporate maka dari jumlah risiko tersebut
yang masuk dalam kategori Top Risk Corporate adalah 6
(enam) risiko, dengan rincian nomor risiko dan peristiwa
potensial sebagai berikut:
1. Risiko No. SC032: Kemungkinan terjadinya item produk
mengalami perputaran yang rendah;
2. Risiko No. PD009: Kemunduran target peluncuran produk
baru terkait lead time penelitian yang panjang;
3. Risiko No. SC002: Kemungkinan terjadinya pelayanan
produk tidak terpenuhi secara keseluruhan sesuai dengan
pesanan;
4. Risiko No. AK018: Kemungkinan terjadinya keterlambatan
penyusunan dan pengesahan RKAP (corporate planning);
5. Risiko No. AK021: Kemungkinan terjadi keterlambatan
dalam penyetoran pajak.
Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan, Perseroan
memandang bahwa Sistem Manajemen Risiko telah berjalan
cukup efektif karena adanya peran aktif dari Dewan Komisaris
melalui Komite GCG dan Pemantauan Risiko yang melakukan
tugas monitoring dan pengawasan secara berkala dengan
Compliance (FICO, RM&C) as a work unit under Director of
Finance & Human Capital, in this case is appointed as the
manager of risk management implementation in all units,
including reviewing, monitoring, evaluating, analyzing, and
providing input on the implementation of risk management
in the Company.
Until 2020, the Company has a Risk Management System
which refers to ISO 31000:2018 equipped with procedures,
general provisions, SOP and forms related to risk management
implementation. Periodically, work units under the Board of
Directors carry out a Risk Assessment to produce a risk profile
and its handling. The results of the Risk Assessment are then
reported to the Board of Commissioners through the GCG
and Risk Monitoring Committee.
In 2020, the FICO, RM&C division carried out risk monitoring
through a Risk Assessment and successfully identified 239
risks. In accordance with the General Provisions for the
Implementation of Risk Assessment No. XMR03, any risk with
the measurement result of TR ≥ 12 is automatically entered
into Top Risk Corporate, so that of the total risks included in
the Top Risk Corporate category are 6 (six) risks, with details
of risk numbers and potential events as follows:
1. Risk No. SC032: Low possibility of a product item turning
over;
2. Risk No. PD009: Setback in new product launch targets
due to long research lead times;
3. Risk No. SC002: Possibility of not fulfilling product service
as a whole according to the order;
4. Risk No. AK018: Possibility of delay in the preparation and
approval of the RKAP (corporate planning);
5. Risk No. AK021: Possibility of delay in tax payment.
Based on the monitoring results, the Company assesses that
the Risk Management System has been running effectively
due to the active role of the Board of Commissioners through
the GCG and Risk Monitoring Committee which carries out
monitoring and supervisory duties on a regular basis with
57Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Laporan ManajemenManagement Report
rapat dengan Bidang Financial Control, Risk Management &
Compliance dan unit/bidang terkait sesuai agenda rapat.
Efektivitas Sistem Pengendalian Internal
Menggenapi komitmen penerapan GCG yang efektif di
Perseroan, Direksi telah menetapkan Kebijakan Sistem
Pengendalian Internal dengan Surat Keputusan Direksi
Perseroan No. 0219/DIR/SK/III/2016 tanggal 17 Maret 2016
yang merupakan edisi revisi yang pertama. Perseroan meyakini
bahwa dengan sistem pengendalian internal yang andal dan
efektif, Perusahaan akan memiliki kemampuan yang semakin
kuat dalam menjaga asetnya, menjamin tersedianya pelaporan
keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, serta
meningkatkan kepatuhan Indofarma terhadap ketentuan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sistem Pengendalian Internal Perseroan dibidang keuangan
dan operasional menggunakan informasi teknologi yang
terintegrasi secara menyeluruh dalam operasional Perseroan,
seperti keuangan (keuangan, akuntansi dan perpajakan) dan
operasional (produksi, persediaan,penjualan dan sumber
daya manusia) yaitu Sistem Enterprise Resource Planning
(ERP) yang berbasis sistem SAP pada tahun 2018 ini telah
diimplementasikan sebanyak delapan modul.
Guna memastikan bahwa sistem dan prosedur berjalan
efektif, Perseroan melakukan audit internal melalui Satuan
Pengawasan Internal, Audit Mutu Internal ISO 9001:2018,
Audit SMAP ISO 37001:2016 dan audit eksternal independen
antara lain dari Kantor Akuntan Publik untuk Audit Laporan
Keuangan Tahunan Konsolidasian, Société Générale de
Surveillance (SGS) untuk surveillance audit ISO 9001:2018,
BSI untuk surveillance audit ISO 37001:2016 dan BPOM
RI untuk sertifikasi CPOB, CPOTB, dan CDOB. Selain itu
dilakukan pemantauan oleh Dewan Komisaris melalui Komite
Audit, dan Komite GCG dan Pemantauan Risiko serta Komite
Nominasi & Remunerasi.
Sepanjang tahun 2020, Direksi menilai bahwa
penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Perseroan telah
berjalan secara efektif. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan
audit rutin dan khusus sesuai Program Kerja Audit Tahunan
(PKAT) yang telah dilaksanakan oleh Bidang SPI. Di samping
meetings with the Financial Control, Risk Management &
Compliance Division and the related units/fields according to
the meeting agenda.
Effectiveness of the Internal Control System
Fulfilling the commitment to effective GCG implementation
in the Company, the Board of Directors has established
an Internal Control System Policy with the Decree of the
Company’s Board of Directors No. 0219/DIR/SK/III/2016 dated
March 17, 2016 which is the first revision. The Company
believes that with a reliable and effective internal control
system, the Company will have stronger capabilities in
safeguarding its assets, ensuring the availability of reliable
financial and managerial reporting, and increasing Indofarma’s
compliance with the prevailing laws and regulations.
The Company’s Internal Control System in finance and
operations uses information technology fully integrated
into the Company’s operations, such as finance (finance,
accounting and taxation) and operations (production,
inventory, sales and human resources), namely the Enterprise
Resource Planning (ERP) System which In 2018, eight modules
were implemented based on the SAP system.
In order to ensure that the systems and procedures run effectively,
the Company conducts internal audits through the Internal
Audit Unit, ISO 9001:2018 Internal Quality Audit, ISO 37001:
2016 SMAP Audit and independent external audits, among
others from the Public Accounting Firm for the Consolidated
Annual Financial Statements Audit, Société Générale de
Surveillance (SGS) for surveillance audits ISO 9001:2018, BSI
for surveillance audits ISO 37001:2016 and BPOM RI for CPOB,
CPOTB, and CDOB certifications. In addition, monitoring is
carried out by the Board of Commissioners through the Audit
Committee, and the GCG and Risk Monitoring Committee as
well as the Nomination & Remuneration Committee.
Throughout 2020, the Board of Directors assessed that the
implementation of the Company’s Internal Control System
has been running effectively. This can be seen from the
implementation of routine and special audits in accordance
with the Annual Audit Work Program (PKAT) that has been
58 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
itu, audit mutu internal ISO 9001 dilaksanakan oleh Auditor
Mutu Internal secara periodik dan dikelola oleh Wakil
Manajemen dan audit Sistem Manajemen Anti Penyuapan
ISO 37001:2016 secara periodik 1 (satu) tahun sekali dan
dikelola oleh Unit Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan (FKAP).
Dalam rangka meningkatkan kepercayaan para stakeholder
kepada pengelolaan operasional dan usaha, Perseroan
melakukan audit independen yang telah dituangkan dalam
Surat Perjanjian Kerja Jasa Audit dengan Kantor Akuntan
Publik untuk dilakukannya audit atas Kepatuhan (Compliance
Audit) atas peraturan perundangan-undangan yang berlaku
dan audit atas Sistem Pengendalian Intern untuk tahun buku
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.
Penerapan Whistleblowing System
Indofarma menyadari sepenuhnya bahwa implementasi
GCG dalam Perseroan harus menyasar pada seluruh aspek,
termasuk aspek fairness kepada stakeholder. Oleh sebab
itu, Perseroan senantiasa berupaya untuk meningkatkan
efektivitas Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing
System) yang dimiliki Perseroan. Pada praktiknya, seringkali
muncul pengaduan pelanggaran dari pihak stakeholder yang
apabila tidak diselesaikan dengan baik maka akan berpotensi
merugikan Perseroan sendiri. Dalam hal ini, pedoman
yang mengatur pengaduan pelanggaran menjadi mutlak
diperlukan agar tidak terjadi perselisihan atau sengketa yang
berlarut-larut antara pihak stakeholder dan Perusahaan.
Selaras dengan implementasi SMAP ISO 37001:2016 dan
sebagai komitmen untuk menerapkan Peraturan Menteri
Negara BUMN tentang penerapan GCG No.PER-01/MBU/2011
pada pasal 27 beserta peraturan perubahannya, Perseroan
telah melakukan perubahan mekanisme pelaporan atas
dugaan penyimpangan pada BUMN yang bersangkutan
yaitu Kebijakan Whistleblowing System (WBS) No. 0864/DIR/
SK/XII/2015 tanggal 3 Desember 2015 menjadi Kebijakan
Sistem Pelaporan atas dugaan penyimpangan/Whistleblowing
System PT Indofarma Tbk No. 0733/DIR/SK/IX/2020 tanggal
28 September 2020 yang didukung aturan turunan
pelaksanaanya yaitu Ketentuan Umum Pelaksanaan Kebijakan
Sistem Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan (Whistleblowing
System) No. XRM012 Revisi : 00 tanggal 12 Oktober 2020
implemented by the SPI Division. In addition, the ISO 9001
internal quality audit is carried out by the Internal Quality Auditor
periodically and is managed by the Management Representative
and the ISO 37001:2016 Anti-Bribery Management System
audits periodically every 1 (one) year and is managed by the Anti-
Bribery Compliance Function (FKAP) Unit.
In order to increase stakeholders’ trust in operational
and business management, the Company conducts an
independent audit as outlined in the Audit Services Work
Agreement with the Public Accounting Firm to conduct a
Compliance Audit of the applicable laws and regulations and
an audit of the Internal Control System for the financial year
ended on December 31, 2020.
Application of Whistleblowing System
Indofarma is fully aware that the implementation of GCG in the
Company must target all aspects, including aspects of fairness
to stakeholders. Therefore, the Company always strives to
improve the effectiveness of the Company’s Whistleblowing
System. In practice, there are often complaints of violations
from stakeholders which, if not resolved properly, will have
the potential to harm the Company itself. In this case,
guidelines governing complaints of violations are absolutely
necessary so that disputes or disputes are protracted between
stakeholders and the Company.
In line with the implementation of the SMAP ISO 37001:2016
and as a commitment to implementing the Minister of SOEs
Regulation concerning implementation of GCG No.PER-01/
MBU/2011 in article 27 along with the amended regulations,
the Company has made changes to the reporting mechanism
for suspected irregularities in the SOE concerned, namely
Whistleblowing System (WBS) Policy No. 0864/DIR/SK/
XII/2015 dated December 3, 2015 into Whistleblowing
System Policy of PT Indofarma Tbk No. 0733/DIR/SK/
IX/2020 dated September 28, 2020 which is supported by
its derivative regulations, namely the General Provisions for
Implementation of Whistleblowing System No. XRM012
Revision: 00 dated October 12, 2020
59Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Laporan ManajemenManagement Report
Kebijakan tersebut ditetapkan untuk meningkatkan
kepedulian yang mendorong dan membuat orang untuk
melaporkan dengan itikad baik atau atas dasar keyakinan
terhadap percobaan, kecurigaan dan penyuapan aktual,
atau setiap pelanggaran dari atau kelemahan dalam Sistem
Manajemen Anti Penyuapan.
Atas perubahan di atas, Perseroan telah melakukan sosialisasi
kebijakan dan ketentuan umum Sistem Pelaporan Atas
Dugaan Penyimpangan (Whistleblowing System) melalui
sosialisasi langsung ke karyawan dalam Indofarma Orientation
Programme (IOP), memo internal keseluruh bidang dan
pemuatan materi kebijakan dan ketentuan umum pada
website Perseroan dan intranet/LAN khusus milik Perseroan.
Selama 2020, Perseroan tidak mendapati adanya laporan
pengaduan/pengungkapan mengenai perilaku melawan
hukum, perbuatan tidak etis/tidak semestinya secara
rahasia, anonim dan mandiri yang masuk baik di Perseroan
melalui media yang telah disediakan dalam mekanisme
Whistleblowing System milik Perseroan.
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANSejak awal berdiri, Indofarma telah memahami bahwa
pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan
(Corporate Social Responsibility atau CSR) bukan sekadar
pemenuhan kewajiban, melainkan juga bentuk komitmen
untuk menciptakan harmoni dengan masyarakat, lingkungan,
dan stakeholder lainnya. Perseroan percaya bahwa
perusahaan yang baik bukan hanya yang berhasil mencapai
target profit yang dicanangkan, tetapi juga mampu memberi
kontribusi positif terhadap perkembangan kualitas hidup
pemangku kepentingan.
Pelaksanaan program CSR Indofarma telah didasarkan pada
pendekatan terintegrasi antara POJK No. 51/POJK.03/2017
tahun 2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan Bagi
Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik serta
ISO 26000 terkait Guidance on Standard Social Responsibility.
Secara holistik, pelaksanaan CSR Indofarma mengedepankan
prinsip-prinsip hak asasi manusia, lingkungan, praktik
ketenagakerjaan, pelibatan dan pengembangan masyarakat,
prosedur operasi yang wajar, serta isu konsumen, sesuai
dengan yang tercantum dalam ISO 26000.
The policy is established to raise awareness that encourages
and induces people to report in good faith or on the basis
of conviction of actual trial, suspicion and bribery, or any
violation of or weakness in the Anti-Bribery Management
System.
Due to the above changes, the Company has disseminated
the general policies and provisions of the Reporting System
for Whistleblowing System through direct dissemination
to employees in the Indofarma Orientation Program (IOP),
internal memos to all fields and posting of material policies
and general provisions on the Company’s website and special
intranet/LAN owned by the Company. During 2020, the
Company did not find any reports of complaints/disclosures
regarding unlawful behavior, unethical/improper actions
confidential, anonymously and independently submitted to
the Company through the media provided in the Company’s
Whistleblowing System mechanism.
IMPLEMENTATION OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITYSince its establishment, Indofarma has understood that
the implementation of corporate social responsibility (CSR)
programs is not only the fulfillment of obligations, but also
a form of commitment to create harmony with society, the
environment, and other stakeholders. The company believes
that a good company is not only able to achieve its profit
targets, but also to be able to make a positive contribution
to the development of the quality of life of its stakeholders.
The implementation of Indofarma’s CSR program has been
based on an integrated approach between POJK No. 51/
POJK.03/2017 of 2017 concerning Implementation of
Sustainable Finance for Financial Service Institutions, Issuers
and Public Companies and ISO 26000 regarding Guidance on
Standard Social Responsibility. Holistically, Indofarma’s CSR
implementation emphasizes the principles of human rights,
the environment, labor practices, community involvement
and development, fair operating procedures, and consumer
issues, in accordance with ISO 26000.
60 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
ANALISIS PROSPEK USAHA PERUSAHAANDireksi meyakini bahwa prospek usaha yang dimiliki oleh
Perseroan masih baik. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi
ekonomi global dan nasional yang diproyeksikan mulai
pulih meski masih terbatas. Dari sisi global, pemulihan mulai
terlihat pada triwulan IV 2020, dan diprakirakan berlanjut
dan akan semakin baik pada 2021. Prakiraan tersebut
sejalan dengan implementasi vaksinasi Covid-19 di banyak
negara untuk membangun herd immunity serta berlanjutnya
stimulus kebijakan fiskal dan moneter. Pemulihan ekonomi
global yang lebih tinggi di negara maju ditopang terutama
oleh Amerika Serikat (AS), sedangkan di negara berkembang
didorong oleh perbaikan ekonomi Tiongkok dan India. Kinerja
positif sejumlah indikator pada Januari 2021 mengonfirmasi
berlanjutnya pemulihan ekonomi global tersebut.
Selain itu, penjualan ritel di Tiongkok dan keyakinan
konsumen di India juga terus meningkat. Dengan
perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi global
pada 2021 diprakirakan mencapai 5,1%, sedikit meningkat
dibandingkan prakiraan awal sebesar 5,0%. Sejalan dengan
perbaikan ekonomi global tersebut, volume perdagangan
dan harga komoditas dunia terus meningkat. Sementara
itu, ketidakpastian di pasar keuangan global diprakirakan
menurun seiring dengan ekspektasi perbaikan perekonomian
dunia. Kondisi likuiditas global juga tetap besar dan suku
bunga tetap rendah, sejalan dengan stimulus kebijakan
moneter yang masih berlanjut. Perkembangan tersebut
mendorong berlanjutnya aliran modal ke negara berkembang
dan menopang penguatan mata uang berbagai negara,
termasuk Indonesia.
Dari sisi kesehatan, langkah yang akan ditempuh Pemerintah
adalah penyediaan vaksin guna mengendalikan penyebaran
Covid-19. Menyadur data Kementerian Kesehatan, sampai
dengan 15 Februari 2021, jumlah dosis vaksin yang telah
disuntikkan mencapai 1,46 juta tenaga kesehatan seperti
yang terlihat dari grafik berikut:
BUSINESS PROSPECTS ANALYSISThe Board of Directors believes that the Company’s business
prospects remains good. This is influenced by global and
national economic conditions which are projected to begin to
recover, even though still limited. From a global perspective,
recovery began to emerge in the fourth quarter of 2020, and
is predicted to continue and improve in 2021. This forecast
is in line with the implementation of Covid-19 vaccination
in many countries to build herd immunity and ongoing fiscal
and monetary policy stimulus. The higher global economic
recovery in developed countries is supported mainly by
the United States (US), while in developing countries it is
supported by economic improvements in China and India.
The positive performance of a number of indicators in January
2021 confirms the continued global economic recovery.
In addition, retail sales in China and consumer confidence in
India also continued to increase. With these developments,
global economic growth is predicted to reach 5.1% in 2021,
slightly up from the initial estimate of 5.0%. In line with this
improvement in the global economy, world trade volume and
commodity prices have continued to increase. Meanwhile,
uncertainty on global financial markets is predicted to ease
in keeping with expectations for improvement in the world
economy. Global liquidity conditions remain large and interest
rates remain low, in line with the ongoing monetary policy
stimulus. These developments led to continued capital flows
to developing countries and supported the strengthening of
the currencies of various countries, including Indonesia.
From the health side, the steps that the Government will take
are providing vaccines to control the spread of Covid-19.
Adapting data from the Ministry of Health, up to February 15,
2021, the number of vaccine doses that have been injected
has reached 1.46 million healthcare workers as seen in the
following graph:
61Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Laporan ManajemenManagement Report
Realization of Vaccines for Healthcare Workers
National Vaccination Program Plan
In order to assist the government in overcoming the Corona
Virus Disease 2019 (Covid-19) Pandemic in Indonesia,
PT Indofarma Tbk. is collaborating with the provider of the
Covid-19 vaccine, namely Serum Institute of India Pvt Ltd,
India as a vaccine producer and Serum Life Science Ltd, United
Kingdom as a Business Holder with an estimated transaction
value of more than one trillion rupiah.
Realisasi Vaksin untuk Petugas Kesehatan
0
10
20
30
40
50
60
0
200.000
400.000
600.000
800.000
1.000.000
1.200.000
1.400.000
1.600.000
0
1.475.812
1.578.720
50,54%Rata-rata 1 minggu terakhir: 40 ribu dosisakan diberikan kepada 1,46 juta nakes, dengan total dosis 2,92 jutaProgress: 54% / Average for the last 1 week: 40 thousand doses will be given to 1.46 million healthcare workers, with a total doses of 2.92 millionProgress:54 %
Sumber/Source: Kemenkes / Ministry of Health
14-J
an
15-J
an
16-J
an
17-J
an
18-J
an
19-J
an
20-J
an
21-J
an
22-J
an
23-J
an
24-J
an
25-J
an
26-J
an
27-J
an
28-J
an
29-J
an
30-J
an31
-Jan
01-F
eb
02-F
eb
03-F
eb
04-F
eb
05-F
eb
06-F
eb
07-F
eb
08-F
eb
09-F
eb
10-F
eb
11-F
eb
12-F
eb
13-F
eb
14-F
eb15
-Feb
Jumlah Dosis Vaksin yang telah disuntikan (update 15 Februari 2021) / Realization of Vaccines for Healthcare Workers
Dosis / Doses
% Target Nakes / Healthcare
Workers Target
Total Vaksinasi Nakes / Total Vaccinations for
Healthcare Workers
54,07%
Rencana Program Vaksinasi Nasional
Jadwal / Schedule Penerima Vaksin / Vaccine Recipient Jumlah (juta jiwa) / Total (million people)
Gelombang 1 / 1st WaveJanuari – April 2021 / January – April 2021
Petugas Kesehatan / Healthcare Workers 1,46
Petugas Publik / Public Officer 16,9
Lansia / Elderly 21,5
Gelombang 2 / 2nd WaveApril 2021 – Maret 2022 / April 2021 – March 2022
Masyarakat Rentan Penularan (secara demografis) / Vulnerable to Transmission
(demographically)63,9
Lainnya (umum) / Others (General) 77,7
Total 181,5
Sumber / Source: Kementerian Kesehatan / Ministry of Health
Dalam rangka membantu pemerintah untuk menangani
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia,
PT Indofarma Tbk telah melakukan kerja sama dengan
penyedia vaksin Covid-19 yakni Serum Institute of India Pvt
Ltd, India sebagai produsen vaksin dan Serum Life Science
Ltd, Inggris sebagai Business Holder, dengan nilai transaksi
yang diestimasikan lebih dari satu triliun rupiah.
62 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Selain sebagai bagian dari upaya Perseroan untuk membantu
Pemerintah dalam penanggulangan Pandemi Covid-19
di Indonesia, penyediaan vaksin ini juga merupakan salah
satu kegiatan usaha Perseroan yang diatur dalam Pasal 3
Anggaran Dasar Perseroan. Penyediaan vaksin Covid-19
tersebut mampu berdampak positif terhadap pertumbuhan
nilai penjualan bersih di tahun 2020. Secara berkelanjutan,
kegiatan usaha yang berkaitan dengan produk vaksin ini
dapat dijadikan sebagai salah satu penunjang pencapaian
target Perseroan.
Pasar alat kesehatan juga diproyeksikan akan terus bertumbuh,
dengan perkiraan CAGR 2020-2025 sebesar 10,7 persen dan
nilai pasar alat kesehatan sebesar Rp27,5 triliun hingga tahun
2025 mendatang, Hal tersebut diperkuat dengan kebijakan
pemerintah untuk meningkatkan prioritas belanja pemerintah
di sektor kesehatan nasional dan meningkatnya partisipasi
swasta dalam menyediakan layanan kesehatan.
Berkaca pada proyeksi tersebut, Perseroan berupaya untuk
menangkap peluang bisnis demi mencapai pertumbuhan
bisnis yang berkelanjutan pada tahun depan. Hal tersebut
tercermin dari strategi penguatan kinerja yang berfokus
pada High-Performance Enterprises, Sales Portofolio Strategy,
Product Portofolio Strategy, Supply Chain Management, Cash
Flow Management, Human Capital Development, Business
Process Alignment, dan Discipline of Execution. Dengan
strategi tersebut, Direksi berkeyakinan Perseroan mampu
mewujudkan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan di
masa depan.
PERUBAHAN KOMPOSISI DIREKSI
Sepanjang tahun 2020, komposisi Direksi PT Indofarma Tbk
tidak mengalami perubahan. Dengan demikian, komposisi
anggota Direksi Perseroan yang menjabat pada awal periode
tahun 2020 hingga Laporan Tahunan ini diterbitkan adalah
sebagai berikut:
Vaccine supply is one of the Company’s business activities
as regulated in Article 3 of the Articles of Association and
as part of the Company’s efforts to assist the Government
in overcoming the Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
pandemic in Indonesia. The Company obtains revenues
regarding the provision of the Covid-19 vaccine and
continuously carries out business activities related to vaccine
products as one of the contributions in achieving the
Company’s targets.
The medical device market is also projected to continuously
grow with an estimated 2020-2025 CAGR of 10.7 percent
and a medical device market value at Rp27.5 trillion until
2025.This is strengthened by government policies to increase
government spending priorities in the national health sector
and increased private participation in providing health
services.
Reflecting on such projection, the Company strives to seize
business opportunities to achieve sustainable business growth
in the future. This is indicated from performance strengthening
strategy that focuses on High-Performance Enterprises, Sales
Portfolio Strategy, Product Portfolio Strategy, Supply Chain
Management, Cash Flow Management, Human Capital
Development, Business Process Alignment, and Discipline
of Execution. With this strategy, the Board of Directors
believes that the Company will be able to achieve sustainable
performance growth in the future.
CHANGES IN BOARD OF DIRECTORS COMPOSITIONThroughout 2020, the composition of the Board of Directors
of PT Indofarma Tbk did not change. Thus, the composition
of the members of the Board of Directors of the Company
who served at the beginning of the 2020 period until this
Annual Report is published is as follows:
63Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Laporan ManajemenManagement Report
Komposisi Direksi PT Indofarma Tbk
Nama / Name Jabatan / Position Masa Jabatan / Term of Office
Arief Pramuhanto Direktur Utama / President Director RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 – RUPS Tahunan Tahun Buku 2023 (Periode Pertama) / Annual GMS for 2018 Fiscal Year - Annual GMS for 2023 Fiscal Year (First Period)
Herry Triyatno Direktur Keuangan dan Human Capital / Director of Finance and Human Capital
RUPS Tahunan Tahun Buku 2017 – RUPS Tahunan Tahun Buku 2022 (Periode Pertama) / Annual GMS for 2017 Fiscal Year - Annual GMS for 2022 Fiscal Year (First Period)
Eko Dodi Santosa Direktur Produksi dan Supply Chain / Director of Production and Supply Chain
RUPS Tahunan Tahun Buku 2017 – RUPS Tahunan Tahun Buku 2022 (Periode Pertama) / Annual GMS for 2017 Fiscal Year - Annual GMS for 2022 Fiscal Year (First Period)
PENUTUPAkhir kata, kami segenap jajaran Direksi mengucapkan terima
kasih kepada para Pemegang Saham yang telah memberikan
dukungan serta kritik dan saran yang berguna dalam
meningkatkan kinerja dan kemajuan bisnis Perusahaan. Kami
juga memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh
Insan Indofarma yang telah mendedikasikan tenaga, waktu,
dan ide terbaiknya, sehingga Perseroan mampu mencatatkan
pertumbuhan nilai penjualan yang lebih baik dari tahun
sebelumnya.
Tak lupa, kami menyampaikan kepada regulator, mitra kerja,
dan pemangku kepentingan lainnya atas dukungan yang telah
diberikan kepada kami sehingga kami mampu menjalankan
pengelolaan bisnis dengan baik. Semoga usaha dan kerja
keras yang telah dilakukan mampu mendorong tercapainya
pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan mewujudkan
visi untuk menjadi Perusahaan Healthcare Indonesia pilihan
utama yang berskala global.
Composition of PT Indofarma Tbk’s Board of Directors
CLOSINGFinally, the Board of Directors would like to express gratitude
to the Shareholders who have provided support, criticism and
suggestions that are useful in improving the performance and
progress of the Company’s business. We also give our greatest
appreciation to all Indofarma personnel who have dedicated
their best effort, time and ideas, so that the Company is
able to record a better sales achievement compared to the
previous year.
Not to forget, we would like to convey to regulators, work
partners and other stakeholders for the support that has
been given to us so that we are able to carry out business
management properly. Hopefully the efforts and hard work
will be able to support the achievement of sustainable
business growth and realize the vision to become the
Indonesian Healthcare Company of choice on a global scale.
Jakarta, April 2020 / Jakarta, April 2020
ARIEF PRAMUHANTO
Direktur Utama PT Indofarma TbkPresident Director of PT Indofarma Tbk
Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank
Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
SURAT PERNYATAAN ANGG OTA DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2020
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan
bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
PT Indofarma Tbk Tahun Buku 2020 telah dimuat secara
lengkap, dan bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi
Laporan Tahunan Perseroan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Jakarta, April 2021 / April 2021
DANIEL TJENKomisaris Utama
President Commissioner
ARIEF PRAMUHANTODirektur Utama
President Director
DIDI AGUS MINTADIKomisaris Independen
Independent Commissioner
HERRY TRIYATNODirektur Keuangan dan Human CapitalDirector of Finance and Human Capital
TEDDY WIBISANAKomisaris Independen
Independent Commissioner
EKO DODI SANTOSADirektur Produksi dan Supply Chain
Director of Production and Supply Chain
We, the undersigned, hereby declare that all information in
the Annual Report of PT Indofarma Tbk for 2020 Fiscal Year
is presented in its entirety and we are fully responsible for the
validity of the contents of the Company’s Annual Report.
This statement is made in all truthfulness.
Statement of Members of the Board of Directors and Board of Commissioners on Responsibility for the 2020 Annual Report
Pada tanggal 31 Januari 2020, status badan hukum Perseroan mengalami perubahan dari Perusahaan Perseroan (Persero) menjadi Perseroan Terbatas, sehubungan dengan pengalihan seluruh saham Seri B milik Pemerintah Republik Indonesia kepada PT Bio Farma (Persero).On January 31, 2020, the Company’s legal status changed from “Persero” to Limited Liability Company as the transfer of all Series B shares from the Government of the Republic of Indonesia to PT Bio Farma (Persero).
PROFIL PERUSAHAANCompany Profile
68 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
INFORMASI UMUM PERUSAHAANCompany General Information
Nama Perusahaan / Company Name
Tanggal Pembentukan Perusahaan / Date of Establishment
Tahun Pendirian Cikal Bakal / Year of Establishment
Bidang Usaha / Line of Business
Jumlah Produk dengan Persetujuan Izin Edar / Number of Products with
Marketing Authorization
Pencatatan Saham di Bursa Saham / Listing on the Stock Exchange
Kode Saham / Share Code
PT Indofarma Tbk
11 Juli 1981 sebagai Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma) / July 11, 1981 as Perusahaan Umum Indonesia
Farma (Perum Indofarma)
Tahun 1918, dengan nama Pabrik Obat Manggarai / 1918, with the name of Pabrik
Obat Manggarai
Industri Farmasi, Obat Tradisional, dan Alat Kesehatan / Pharmaceutical, Traditional Medicine, and Medical Devices Industry
Obat / Medicine : 222
Alat Kesehatan / Medical Devices : 106
Bursa Efek Indonesia (BEI) (d/h Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) tanggal 17 April 2001 / Indonesia Stock Exchange (IDX) (formerly Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange), April 17, 2001
INAF
Dasar Hukum Pendirian / Legal Basis of Establishment
Kepemilikan Saham per 31 Desember 2020 / Share Ownership as of December 31, 2020
Sebagai Perusahaan Umum (Perum): / As Perusahaan Umum (Perum):Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 Tahun 1981. / Republic of Indonesia Government Regulation No. 20 Year 1981.
Sebagai Perusahaan Perseroan (Persero): / As Perusahaan Perseroan (Persero):Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) No. 34 tahun 1995 dengan akta pendirian berdasarkan Akta Pendirian No. 1 tanggal 2 Januari 1996 dan diubah dengan Akta No. 134 tanggal 26 Januari 1996, keduanya dari Notaris Sutjipto, SH. Akta pendirian ini telah disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.C2-2122.HT.01.01.TH.96 tanggal 13 Februari 1996 dan diumumkan dalam Berita Negara No.43 tanggal 28 Mei 1996. / Republic of Indonesia Government Regulation No. 34 Year 1995 with Deed of Establishment No. 1 dated January 2, 1996 and amended by Deed No. 134 dated January 26, 1996, both from Notary Sutjipto, SH. This deed of establishment was approved by the Decree of the Republic of Indonesia Minister of Justice No. C2-2122.HT.01.01.TH.96 dated February 13, 1996 and published in the State Gazette No. 43 dated May 28, 1996.
Saham Seri A Dwiwarna / Dwiwarna A Series SharePemerintah Republik Indonesia : 1 lembar saham (0,00000003%) / The Republic of Indonesia Government: 1 share (0.00000003%)
Saham Seri B Biasa / B Series Shares• PT Bio Farma (Persero) Tbk : 2.499.999.999 lembar saham / shares (80,66422143%)• PT ASABRI (Persero) : 227.533.850 lembar saham / shares (7,34153635%)• Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%) : 371.733.650 lembar saham / shares
(11,99424219%)
69Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
Modal Dasar / Authorized Capital Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Issued and Paid Up Capital
Jumlah Karyawan per 31 Desember 2020 / Number of Employees as of December
31, 2020
Kontak Perusahaan / Company Contact
Grup Perusahaan per 31 Desember 2020 / Company Group as of December 31,
2020
Alamat Kantor Pusat & Pabrik / Head Office & Factory Address
Total Aset per 31 Desember 2020 / Total Assets as of December 31, 2020
Rp1.000.000.000.000 Rp309.926.750.000
748 orang / employees
Telepon / Telephone+62 21 8832 3971/75
Faksimili / Fax+62 21 8832 3972/73
Surat Elektronik / [email protected]
Situs Web Perusahaan / Company Websitewww.indofarma.id
Sekretaris Perusahaan / Corporate SecretaryWarjoko SumediTelp: +62 21 8832 3975 / +62 21 8590 8349-50Surat Elektronik / E-mail: [email protected]
Media Sosial / Social MediaInstagram: @indofarma.idTwitter: @indofarmaidFacebook: PT Indofarma TbkYoutube: indofarma channel
Entitas Anak: / Subsidiaries:•Kepemilikan Langsung : PT Indofarma
Global Medika (IGM) / Direct Ownership: PT Indofarma Global Medika (IGM)
•Kepemilikan Tidak Langsung (melalui IGM) : PT Farmalab Indoutama (FLIU) / Indirect Ownership (through IGM)
Entitas Asosiasi: / Associate Entity:PT Asindo Husada Bhakti
Jl. Indofarma No. 1 Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia – 17530
Rp1.713,33 miliar / billion
70 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAANBrief History of the Company
SEKILAS TENTANG PERUSAHAANPT Indonesia Farma Tbk (disingkat PT Indofarma Tbk),
atau disebut juga dengan “Perseroan” atau “Indofarma”,
telah membuktikan komitmennya melalui eksistensi bisnis
perusahaan selama lebih dari 10 dekade. Rekam jejak
perusahaan diawali dari beroperasinya pabrik kecil di
lingkungan Rumah Sakit Pusat Pemerintah Kolonial Belanda
pada 1918, yang pada saat itu hanya memproduksi beberapa
jenis salep dan kasa pembalut. Seiring dengan berjalannya
waktu, usaha Perseroan berkembang dengan menambah
tablet dan injeksi dalam rangkaian lini produksinya. Pada
saat Indonesia dikuasai oleh Pemerintahan Jepang di tahun
1942, kegiatan usaha Indofarma terus berjalan di bawah
manajemen Takeda Pharmaceutical. Kemudian setelah
Indonesia meraih kemerdekaan, Indofarma diambil alih oleh
Pemerintah Indonesia pada tahun 1950 melalui Departemen
Kesehatan.
THE COMPANY AT A GLANCEPT Indonesia Farma Tbk (abbreviated as PT Indofarma Tbk),
or also called “the Company” or “Indofarma”, has proven its
commitment through the company’s business existence for
more than 10 decades. The company’s track record began
with the operation of a small factory in the Central Hospital of
the Dutch Colonial Government in 1918, which at that time
produced only a few types of ointments and gauze pads. Over
time, the Company’s business has expanded by adding tablets
and injections to its production line. Under the Japanese
Occupation in 1942, Indofarma’s business was managed
by Takeda Pharmaceutical. Then after the independence,
Indofarma was nationalized by the Government of Indonesia
in 1950 through the Ministry of Health.
71Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
Kontribusi Perseroan di industri farmasi dan kesehatan
semakin diakui dalam hal produksi obat-obat esensial
untuk kesehatan masyarakat. Pada tanggal 11 Juli 1981,
status Perseroan berubah menjadi badan hukum berbentuk
Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma).
Status Perseroan kembali berubah pada tahun 1996 menjadi
PT Indofarma (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia (PP) No. 34 tahun 1995 dengan akta
pendirian berdasarkan Akta No. 1 tanggal 2 Januari 1996
yang diubah dengan Akta No. 134 tanggal 26 Januari 1996.
Pada tahun 2000, Perseroan telah mendapatkan sertifikasi
ISO 9001:1994 dan terus memperbaharuinya secara berkala.
Di tahun yang sama, Perseroan melakukan pengembangan
ke hilir dalam bidang distribusi dan perdagangan
dengan melakukan ekspansi pendirian anak perusahaan
PT Indofarma Global Medika (IGM) melalui persentase
kepemilikan sebesar 99,99%. Pada tanggal 17 April 2001
Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham di
Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya—yang saat ini
telah menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)—dengan kode saham
“INAF” yang kemudian mengubah status Perseroan menjadi
PT Indofarma (Persero) Tbk.
Pada tahun 2012, Perseroan mendorong salah satu profit
center-nya melalui kebijakan komersialisasi unit usaha
Indomach, produsen mesin pabrik farmasi. Untuk mendukung
upaya pengembangan produk, Perseroan memiliki Entitas
Anak kepemilikan tidak langsung melalui IGM, yaitu
PT Farmalab Indoutama, yang didirikan pada tahun 2013
untuk melaksanakan kegiatan di bidang Laboratorium
pengujian Ekivalensi dan Klinis.
Setelah hampir genap 2 dekade menyandang status sebagai
PT Indofarma (Persero) Tbk, bentuk badan hukum Perseroan
mengalami perubahan pada tanggal 31 Januari 2020, dari
Perusahaan Perseroan (Persero) atau Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) menjadi Perseroan Terbatas. Perubahan
tersebut didasarkan pada Peraturan Pemerintah No. 76
Tahun 2019 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara
Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perusahaan
Perseroan (Persero) PT Bio Farma, Keputusan Menteri
The Company’s contribution to the pharmaceutical and
health industry was increasingly recognized in the production
of essential drugs for public health. On July 11, 1981, the
Company evolved into a legal entity named Perusahaan
Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). Later in 1996,
pursuant to the Indonesian Government Regulation No. 34
Year 1995 the Company adopted a new status to become
PT Indofarma (Persero), which was established based on the
Deed of Establishment No. 1 dated January 2, 1996 amended
by the Notarial Deed No. 134 dated January 26, 1996.
In the year 2000, the Company received ISO 9001:1994 and
continued updating it regularly. In the same year, the Company
expanded its business downstream in the distribution and
trade sector by conducting expansion through 99.999%
ownership in the establishment of a subsidiary named
PT Indofarma Global Medika (IGM). On April 17, 2001, the
Company launched the Initial Public Offering in the Jakarta
Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange, which today
has become Indonesia Stock Exchange (IDX), with share code
“INAF”. As the result, the Company’s status had become
PT Indofarma (Persero) Tbk.
In 2012, the Company encouraged one of its profit
centers Indomach, a manufacturer of pharmaceutical plant
machinery, through the commercialization policy of business
units to support product development efforts. The Company
has indirect ownership subsidiary through IGM, namely
PT Farmalab Indoutama, which was established in 2013 to
carry out activities in the Equivalence and Clinical Testing
Laboratory.
After almost two decades of holding the status as PT Indofarma
(Persero) Tbk, the Company’s legal entity changed on January
31, 2020, from the Limited Liability Company (Persero) or
State Owned Enterprise (SOE) to a Limited Liability Company.
The amendment is based on Government Regulation No.
76 Year 2019 concerning the Increase in Investment by the
Republic of Indonesia to the Share Capital of the Company
(Persero) of PT Bio Farma, Decree of the Minister of Finance
Number 862/KMK.06/2019 concerning Determination of
72 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Keuangan Nomor 862/KMK.06/2019 tentang Penetapan Nilai
Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia
ke Dalam Modal Saham Perusahaan Pereroan (Persero)
PT Bio Farma, dan penandatanganan akta pengalihan saham
Perseroan milik Negara Republik Indonesia ke dalam Modal
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bio Farma sebagaimana
yang tertuang dalam Akta Notaris Aulia Taufani, SH., No. 37
tanggal 31 Januari 2020. Kemudian, Perseroan melakukan
perubahan Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan (Persero)
PT Indonesia Farma Tbk sebagaimana yang tertuang dalam
Akta Pernyataan Keputusan Rapat dan Perubahan Anggaran
Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT Indonesia Farma Tbk
No. 16 Tanggal 31 Januari 2020 dari Notaris M. Nova Faisal,
SH., M.Kn.
Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang
industri farmasi dan alat kesehatan nasional, Perseroan
telah terdaftar sebagai anggota Gabungan Perusahaan
Farmasi Indonesia (GP Farmasi), Gabungan Perusahaan
Alat Kesehatan dan Laboratorium (GAKESLAB), dan Kamar
Dagang dan Industri (KADIN). Afiliasi pada organisasi-
organisasi ini diharapkan dapat membantu Perseroan dalam
mengikuti perkembangan dan perubahan regulasi. Selain
itu, Perseroan dapat memanfaatkan keanggotan tersebut
sebagai wadah untuk berkomunikasi dan berkonsultasi
dengan pengusaha lainnya, Pemerintah, serta pihak-pihak
lain yang terkait dengan produksi, distribusi, serta pelayanan
obat dan alat kesehatan.
Berbekal kompetensi dan inovasi yang dilakukan, Perseroan
optimis untuk dapat mencatat pertumbuhan kinerja, terlebih
dengan dibentuknya holding BUMN Farmasi pada awal
tahun 2020 yang diharapkan dapat mendorong anggota
holding untuk memperkuat kemandirian dan keahlian dalam
menciptakan produk berkualitas. Dengan ditetapkannya
induk holding BUMN Farmasi oleh Pemerintah, Perseroan
yang semula bernama PT Indofarma (Persero) Tbk berubah
menjadi PT Indonesia Farma Tbk (disingkat PT Indofarma
Tbk) per tanggal 31 Januari 2020. Perseroan yakin bahwa
langkah ini dapat menciptakan momentum pertumbuhan
berkelanjutan bagi Perseroan.
the Value of the Increase in Investment by the Republic
of Indonesia to the Share Capital of Company (Persero) of
PT Bio Farma, and the signing of the Deed to transfer the
Company’s shares owned by the Republic of Indonesia to
the Capital of Company (Persero) of PT Bio Farma (Persero)
as stated in the Notary Deed of Aulia Taufani, S.H., No. 37
dated January 31, 2020. Then, the Company made changes
to the Articles of Association of the Company (Persero) of
PT Indonesia Farma Tbk as stated in the Deed of Statement
of Meeting Resolutions and Amendment to the Articles of
Association of Company (Persero) of PT Indonesia Farma Tbk
No. 16 Dated January 31, 2020 from Notary M. Nova Faisal,
S.H., M.Kn.
As one of the companies engaged in the pharmaceutical
industry and national medical devices, the Company is
registered as a member of the Indonesian Pharmaceutical
Companies Association (GP Pharmacy), the Medical Devices
and Laboratory Equipment Association (GAKESLAB), and
the Chamber of Commerce and Industry (KADIN). By joining
these organizations, the Company is expected to be able to
keep abreast of the developments and changes in regulations.
In addition, the Company can use it as a communication
and consultation forum with other entrepreneurs and the
Government and other parties related to the production,
distribution and service of drugs and medical devices.
Equipped with the competence and innovation, the Company
is optimistic to be able to record performance growth, especially
with the establishment of the holding for Pharmaceutical
SOEs in early 2020 which is expected to encourage holding
members to strengthen their independence and expertise
in making quality products. With the establishment of the
holding for Pharmaceutical SOEs by the Government, the
Company which was originally named PT Indofarma (Persero)
Tbk changed to PT Indonesia Farma Tbk (abbreviated as
PT Indofarma Tbk) as of January 31, 2020. The Company
believes that this step can create momentum for sustainable
growth for the Company.
73Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
Hingga akhir tahun 2020, Perseroan telah memiliki 328
persetujuan izin edar obat yang terdiri dari kategori Obat
Generik Berlogo (OGB), Over The Counter (OTC), obat
generik bermerek, Alat Kesehatan, Non-Alat Kesehatan, dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT).
Perubahan Nama dan Status Badan Hukum
1981 1996 2001 2020Perum Indofarma PT Indofarma
(Persero)PT Indofarma (Persero) Tbk
PT Indofarma Tbk
Penetapan sebagai Perusahaan Umum (Perum) / Establishment as Perusahaan Umum (Perum)
Penetapan Perusahaan Perseroan (Persero) / Establishment as Perusahaan Perseroan (Persero)
Menjadi Perusahaan Terbuka (Tbk) melalui Penawaran Umum Perdana Saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) (d/h Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) tanggal 17 April 2001 / Became a Public Company (Tbk) through Initial Public Offering at Indonesian Stock Exchange (IDX) (formerly Jakarta Stock Exchange and Surabaya Stock Exchange) dated April 17, 2001
Menjadi Perseroan Terbatas setelah dilakukan pengalihan saham Perseroan milik Negara Republik Indonesia ke dalam Modal PT Bio Farma (Persero) tanggal 31 Januari 2020 / Became a Limited Liability Company after the transfer of the Company’s shares owned by the Republic of Indonesia to the Capital of PT Bio Farma (Persero) on January 31, 2020
As of the end of 2020, the Company has marketing
authorization for 328 drugs consisting of Generic Drugs
(OGB), Over The Counter (OTC), Branded Generic Medicines,
Medical Devices, Non-Medical Devices, and Household Health
Products (PKRT) categories.
Change of Name and Legal Entity Status
74 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
JEJAK LANGKAHMilestone
1918
1942
1950
1988
2001
2011
2012
2000
1991
1996
1981
1931
Berawal dari unit produksi kecil di Rumah Sakit Pusat Pemerintah Hindia Belanda yang memproduksi salep dan kasa pembalut.
Diambil alih oleh Pemerintah Jepang dibawah Manajemen Takeda Pharmaceuticals
Diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia di bawah pengelolaan Departemen Kesehatan.
Pembangunan Pabrik di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat di areal seluas 20 Hektare.
Penawaran Umum Perdana Saham PT Indofarma (Persero) Tbk.
Kuasi Reorganisasi sebagai awal era percepatan pertumbuhan.
Komersialisasi Indomach, unit usaha Engineering Pharmaceutical.
Pendirian anak perusahaan PT Indofarma Global Medika.
Pemindahan aktivitas produksi ke Pabrik Cibitung.
Pendirian Perseroan Terbatas Indofarma (Persero).
Penetapan bentuk usaha Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma).
Unit produksi dipindah ke Manggarai, kemudian dikenal sebagai “Pabrik Obat Manggarai”, dan mulai memproduksi tablet dan injeksi.
The story began in a production unit in the Central Hospital of Dutch East Indies Government producing only ointments and gauze pads.
Taken over by the Japanese Government under ManagementTakeda Pharmaceuticals.
Taken over by the Government of Republic of Indonesia under the management of the Health Ministry.
Construction of a factory in Cibitung, Bekasi, West Java, on a 20 hectare area.
Initial Public Offering of PT Indofarma (Persero) Tbk.
Quasi-Reorganization as the beginning of an era of acceleration to grow.
Commercialization of Indomach, Pharmaceutical Engineering business unit.
Establishment of theCompany’s subsidiary, PT Indofarma Global Medika.
Production activity was moved to Cibitung Factory.
Establishment of Perseroan Terbatas Indofarma (Persero).
Determination of business form of Perusahaan Umum Indofarma (Perum Indofarma).
The production unit was moved to Manggarai, later known as “Pabrik Obat Manggarai”, and started to produce tablets and injections.
75Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
2013
2015
2017
2018
2019
20202016
Pendirian laboratorium uji ekivalensi dan klinis PT Farmalab Indoutama sebagai Entitas Anak Kepemilikan Tidak Langsung.
Resertifikasi ISO 9001 : 2008 Issue 8 No.IDO3/00102 Produksi dan Pemasaran dari SGS Resertifikasi CPOB dari BPOM RI untuk sediaan Tablet Biasa dan Tablet Salut Non Betalaktam, Serbuk Oral Non Betalaktam dan kapsul keras non Betalaktam.
• Memperoleh sertifkat CPOTB dari BPOM untuk sediaan Estrak, Tablet, Kapsul, Serbuk Efervesen, Cairan obat dalam dan serbuk oral.
• Resertifikasi halal dari LPPOM MUI untuk produk Taburia kategori suplemen dan makanan.
• Resertifikasi dari LPPOM MUI untuk Sistem Jaminan Halal dengan Kategori Cukup
• Indofarma merubah visi, misi, corporate value dan identitas perusahaan, sejalan dengan citacitanya untuk menjadi penyedia layanan healthcare terpercaya.
• Implementasi ERP melalui system SAP yang terintegrasi.
Memperkuat fondasi dengan menerapkan kebijakan Turnaround Strategy melalui 5 (4+1) strategi dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan.
• Perubahan nama dari PT Indofarma (Persero) Tbk menjadi PT Indofarma (Tbk) sehubungan dengan pengalihan saham Perseroan milik Negara Republik Indonesia ke dalam Modal PT Bio Farma (Persero).
• The change of name from PT Indofarma (Persero) Tbk to PT Indofarma (Tbk) in connection with the transfer of shares of the Company owned by the Republic of Indonesia to the capital of PT Bio Farma (Persero).
Memperoleh sertifkat CPOTB dari BPOM RI untuk sediaan setengah padat Resertifikasi CPOB dari BPOM RI untuk sediaan Cairan Oral Non Betalaktam dan Semi Solid Betalaktam.
The establishment of laboratory equivalency and clinical test PT Farmalab Indoutama as an Indirect Subsidiary.
Recertification of ISO 9001:2008, Issue 8 No. IDO3/00102 on Production and Marketing from SGS, GMP recertification from BPOM RI for Regular Tablet and Non-Betalactam Salted Tablets, Non-Betalactam Oral Powder and Non-Betalactam Hard Capsules.
• Achieved CPOTB certificate from BPOM for dosage forms of Extract, Tablet, Capsule, and Effervescent Powder, Internal medicine liquid and oral powder.
• Halal recertification from LPPOM MUI for Taburia products category of supplements and food.
• Recertification from LPPOM MUI for Halal Assurance System with “Fair” Category.
• Indofarma changed its vision, mission, corporate value and corporate identity, in line with its aspiration of becoming a trusted healthcare provider.
• ERP implementation through an integrated SAP system.
Strengthening the foundation by implementing Turnaround Strategy policy through 5 (4 + 1) strategies in order to improved performances of the Company.
Achieved CPOTB certificate from BPOM RI for semi solid dosage form, Recertification of CPOB from BPOM RI for Non-Betalactam Oral Liquid and Betalactam Semi Solid.
76 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
vISI, MISI, DAN core values BUMNvision, Mission, and Core values BUMN
Review Visi dan Misi Perusahaan
Visi dan Misi Perseroan telah dibahas dan disetujui oleh Direksi
dan Dewan Komisaris. Perseroan terus mengkaji Visi dan Misi
tersebut secara periodik jangka pendek dalam Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan (RKAP) untuk memastikan kesesuaian Visi
dan Misi Perseroan yang selama ini dilaksanakan. Manajemen
menilai bahwa Visi dan Misi Perseroan masih relevan dengan
perubahan lingkungan bisnis yang terjadi di tahun 2020.
Management Review of Company ’s Vision and Mission
The Company’s Vision and Mission have been discussed and
approved by the Directors and Board of Commissioners. To ensure
the alignment with business activities, The Company reviews
the Vision and Mission regularly as part of the short-term Work
Plan and Budget (RKAP). Management believes the Company’s
Vision and Mission are still relevant to the business changes that
occurred in 2020.
vISI
MISI
Vision
Mission
Menjadi Perusahaan Healthcare Indonesia Pilihan Utama yang Berskala Global
• Kami adalah perusahaan yang
bergerak di bidang kesehatan.
• Kami memiliki nilai tambah
melalui proses bisnis yang
terintegrasi dan pengembangan
produk yang berbasis teknologi
modern.
• Kami menjamin ketersediaan
produk yang berkualitas,
lengkap dan terjangkau secara
konsisten.
• Kami berjuang dalam
meningkatkan derajat
kesehatan dan kualitas hidup
yang lebih baik.
To be the Top Choice Indonesia Healthcare Company on Global Scale
• We are a healthcare company.
• We have added value through
integrated business processes and
modern technology-based product
development.
• We consistently guarantee the
complete availability of quality and
affordable products.
• We strive to promote health and
better quality of life.
77Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
cOre vAlueS BUMN Pada tanggal 1 Juli 2020, telah ditetapkan budaya AKHLAK sebagai Core Values BUMN yang mendasari budaya perusahaan
bagi seluruh insan BUMN Indonesia. Penjelasan dari budaya AKHLAK adalah sebagai berikut: / On July 1, 2020, AKHLAK culture
was established as the Core Values of SOE which underlies the corporate culture for all SOEs in Indonesia. The description of
the AKHLAK culture is as follows:
AMANAH / TRUSTWORTHY“Kami memegang teguh kepercayaan yang
diberikan. / Uphold the trust given.”
Panduan Perilaku / Code of Conduct1. Berperilaku dan bertindak selaras dengan
perkataan. / Behave and act in harmony with words.
2. Menjadi seseorang yang dapat dipercaya dan bertanggungjawab. / Become someone who is trustworthy and responsible.
3. Bertindak jujur dan berpegang teguh kepada nilai moral dan etika secara konsisten / Act honestly and consistently uphold moral and ethical values.
HARMONIS / HARMONIOUS
“Kami saling peduli dan menghargai perbedaan. / Mutual care and respect for
differences.”
Panduan Perilaku / Code of Conduct1. Berperilaku saling membantu dan
mendukung sesama insan organisasi maupun masyarakat. / Behave to help and support each other in the organization and society.
2. Selalu menghargai pendapat, ide atau gagasan orang lain. / Always respect opinions, ideas or notions of others.
3. Menghargai kontribusi setiap orang dari berbagai latar belakang. / Appreciate contribution of everyone from various backgrounds.
KOMPETEN / COMPETENT“Kami terus belajar dan mengembangkan
kapabilitas. / Continue to learn and develop capabilities.”
Panduan Perilaku / Code of Conduct1. Terus menerus meningkatkan
kemampuan/kompetensi agar selalu mutakhir. / Continuously improve abilities/competencies to always up to date.
2. Selalu dapat diandalkan dengan memberikan kinerja terbaik. / Always be reliable by giving the best performance.
3. Menghasilkan kinerja dan prestasi yang memuaskan. / Produce satisfactory performance and achievements.
LOYAL“Kami berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara. / Dedicated and prioritize the interests of the Nation and
the State.”
Panduan Perilaku / Code of Conduct1. Menunjukkan komitmen yang kuat untuk
mencapai tujuan. / Demonstrate a strong commitment to achieving goals.
2. Bersedia berkontribusi lebih dan rela berkorban dalam mencapai tujuan. / Have willingness to contribute more and to sacrifice in achieving goals.
3. Menunjukkan kepatuhan kepada organisasi dan negara. / Demonstrate compliance with the organization and the country.
KOLABORATIF / COLLABORATIVE
“Kami mendorong kerja sama yang sinergis. / Build synergistic cooperation.”
Panduan Perilaku / Code of Conduct1. Terbuka bekerja sama dengan berbagai
pihak. / Open to cooperate with various parties.
2. Mendorong terjadinya sinergi untuk mendapatkan manfaat dan nilai tambah. / Foster synergy for the benefit and added value.
3. Bersinergi untuk mencapai tujuan bersama. / Synergize to achieve common goals.
ADAPTIF / ADAPTIVE“Kami terus berinovasi dan antusias dalam
menggerakkan ataupun menghadapi perubahan. / Continue to innovate and be enthusiastic in driving or facing change.”
Panduan Perilaku / Code of Conduct1. Melakukan inovasi secara konsisten
untuk menghasilkan yang lebih baik. / Consistently innovate to produce better.
2. Terbuka terhadap perubahan, bergerak lincah, cepat dan aktif dalam setiap perubahan untuk menjadi lebih baik. / Open to change, move agile, fast and active in every change for the better.
3. Bertindak proaktif dalam menggerakkan perubahan. / Be proactive in driving change.
78 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
MAKNA LOGO PERUSAHAANThe Meaning of Corporate Identity
Pada 2018, Indofarma mengganti logo Perseroan yang
telah berumur 22 tahun. Perubahan dilakukan bertepatan
dengan hari jadi Perseroan pada 11 Juli 2018 sejalan dengan
perubahan visi dan misi serta budaya perusahaan untuk
menuju Indofarma yang sehat, bertumbuh, dan berkembang
secara bisnis.
In 2018, Indofarma decided to change its 22 years old
corporate identity. This change, which was carried out in
coincidence with the Company 37th anniversary on July
11, 2018, is in line with changes in the vision, mission and
corporate culture to embark on a journey towards a healthy
and growing Indofarma.
Nama Korporasi / Corporate Name:
Arti Warna / Meaning of Colors:
Simbol Korporasi / Corporate Symbol:
Nama korporasi adalah “Indofarma” dengan visualisasi dari tipografi yang dibuat khusus untuk logo ini. Penulisan kata
Indofarma adalah satu dan tidak bisa dipisahkan, baik dalam arti maupun dalam tulisan.
The name of the company is “Indofarma” with visualization of typography created specifically for this brand. The writing of the word “Indofarma” is one and cannot be separated, either
in meaning or in writing.
Toska Indofarma : Mencerminkan kebaharuan dan kesegaran
dalam pencanangan sebuah gagasan.
Turquoise Indofarma : reflects the renewal and freshness in
constructing an idea.
Jingga Indofarma : mencerminkan optimisme dalam pencapaian
suatu tujuan.
Orange Indofarma : reflects optimism in reaching a goal.
Dark Toska Indofarma : mencerminkan kebaharuan gagasan dan
selalu optimis dalam mewujudkannya.
Dark Turquoise Indofarma : reflects the resumption of ideas and the
optimism in the realization
Simbol logo Indofarma berupa simbolisasi bentuk bunga dan manusia dengan warna toska Indofarma dan jingga Indofarma, dimana merupakan komposisi yang mencerminkan kekuatan sinergi-kemitraan antar manusia. / The brand “Indofarma”
symbolized the shape of flowers and humans with turquoise and orange color, a composition that reflects the power of
synergy-partnership between humans.
Unsur Bunga, yaitu / The Flower Element, namely: “tumbuh dan terus berkembang” / “grow and continue to
grow “
Unsur Manusia, yaitu / The Human Element, namely: “akal budi, raga dan jiwa” / ““mind, body and soul”
dan / and
Kebutuhan manusia / The Human needs: “cita-cita, kebutuhan hidup dan kepercayaan” / “ideals, life
needs and beliefs”
Secara keseluruhan, paduan semua warna diatas mencerminkan kesadaran dalam bertindak dan berfikir strategis./ Overall, the combination of all the colors reflects consciousness in action and strategic thinking.
79Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
Business Activities Based on Articles of Association
In accordance with article 3 of the latest Articles of
Association with Deed No.16 dated January 31, 2020 by
Notary Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn., the purpose and
objectives of Company’s establishment include:
1. Industry
2. Wholesale and retail trade
3. Human Health Activities
4. Provision of Accommodation
5. Education
6. Professional, Scientific, & Technical Activities
7. Agriculture
8. Animal Husbandry
9. Information and Communication
10. Financial Activities
Current Business Activities
In order to achieve the Company’s purpose and objectives
above, the Company carries out its main business activities
as well as supporting business activities and other business
activities, with the following descriptions:
The Company’s Main and Supporting Business Activities
BIDANG USAHALine of Business
Kegiatan Usaha Berdasarkan Anggaran Dasar
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar terakhir dengan Akta
No.16 tanggal 31 Januari 2020 dari Notaris Mochamad Nova
Faisal, SH., M.Kn., maksud dan tujuan pendirian Perseroan
adalah:
1. Industri
2. Perdagangan Besar dan Eceran
3. Aktivitas Kesehatan Manusia
4. Penyediaan Akomodasi
5. Pendidikan
6. Aktivitas Profesional, Ilmiah, dan Teknis
7. Pertanian
8. Peternakan
9. Informasi dan Komunikasi
10. Aktivitas Keuangan
Kegiatan Usaha yang Dilakukan Saat Ini
Guna mencapai maksud dan tujuan Perseroan di atas,
Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama serta
kegiatan usaha penunjang dan kegiatan usaha lainnya,
dengan penjabaran sebagai berikut:
Kegiatan Usaha Utama dan Penunjang Perseroan
No. Uraian Kegiatan / Activities Status Pelaksanaan / Implementation Status
Kegiatan Usaha Utama / Main Business Activities
1. Industri Produk Farmasi Untuk Manusia / Pharmaceutical Products for Humans Industry V
2. Industri Bahan Baku Obat Tradisional / Traditional Medicines Raw Material Industry V
3. Industri Produk Obat Tradisional / Traditional Medicine Product Industry V
4. Industri Alat-Alat Laboratorium, Farmasi, dan Kesehatan Dari Kaca / Laboratory Equipment, Pharmacy and Health Glass Equipment Industry
V
5. Industri Furnitur untuk Operasi, Perawatan Kedokteran, dan Kedokteran Gigi / Furniture Industry for Operations, Medical and Dental Care
V
6. Industri Peralatan Kedokteran dan Kedokteran Gigi, Perlengkapan Orthopaedic dan Prosthetic / Medical and Dental Equipment Orthopedic and Prosthetic Equipment Industry
V
7. Industri Peralatan Kedokteran dan Kedokteran Gigi, Perlengkapan Lainnya / Medical and Dental Equipment and Other Equipment Industry
V
8. Reparasi Peralatan Iradiasi, Elektromedis dan Elektrotherapi / Reparation of Irradiation, Electromedical and Electrotherapy Equipment
V
9. Industri Peralatan Elektromedikal dan Elektroterapi / Electromedical and Electrotherapy Equipment Industry
V
10. Industri Pengolahan Herbal (Herb. Infusion) / Herbal Infusion Industry V
11. Industri Peralatan Iradiasi/Sinar X, Perlengkapan, dan Sejenisnya / Irradiation / X-ray Equipment Industry
V
12. Perdagangan Besar Alat Laboratorium, Farmasi, dan Kedokteran / Laboratory, pharmaceutical and medical equipment Wholesale Trading
V
80 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
No. Uraian Kegiatan / Activities Status Pelaksanaan / Implementation Status
Kegiatan Usaha Penunjang/Pendukung / Supporting Business Activities
1. Aktivitas Pelayanan Kesehatan yang Dilakukan Oleh Paramedis / Health Service Activities Performed by Medics
V
2. Aktivitas Pelayanan Penunjang Kesehatan / Health Support Services Activities V
3. Aktivitas Poliklinik Swasta / Private Polyclinic Activities V
4. Aktivitas Praktik Dokter Umum / General Practitioner Activities V
5. Aktivitas Praktik Dokter Gigi / Dentist Activities V
6. Aktivitas Pengembangan Aplikasi Perdagangan Melalui Internet (E-Commerce) / Activities for Developing Internet Trading Applications (E-Commerce)
V
V : Telah dijalankan / Done | X : Belum dijalankan / Has not done yet
PRODUK DAN JASA PERUSAHAANCompany Products and Services
PRODUK PERUSAHAAN COMPANY PRODUCTS
1.
2.
Obat Generik Bermerek (OGB) / Generic Drugs (OGB)
Definisi / Definition:Adalah obat yang telah habis masa patennya dan memiliki penamaan obat yang sama dengan zat aktif berkhasiat yang dikandungnya, sesuai dengan nama resmi International Non Propietary Names yang telah ditetapkan dalam Farmakope Indonesia. / A drug with expired patent and has similar drug names with the active substance it contains, according to the official name of International Non Proprietary Names established in Farmakope Indonesia.
Obat Keras Bermerek (ethical Branded)
Definisi / Definition:Adalah obat generik yang diberi nama atau merek dagang. / A generic drug that is given a name or trademark.
Jumlah SKU per 31 Desember 2020 / Number of SKUs as of December 31, 2020 : 124
Jumlah Produk yang Telah Mendapatkan Nomor Izin Edar per 31 Desember 2020 / Number of Products Obtaining Marketing Authorization Number as of December 31, 2020 : 118
Jumlah SKU per 31 Desember 2020 / Number of SKUs as of December 31, 2020 : 49
Jumlah Produk yang Telah Mendapatkan Nomor Izin Edar per 31 Desember 2020 / Number of Products Obtaining Marketing Authorization Number as of December 31, 2020 : 46
81Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
3.
Over The counter (OTC)
Definisi / Definition:Adalah obat yang dapat dibeli tanpa resep dokter, seperti obat bebas, obat bebas terbatas, obat tradisional, suplemen makanan, dan makanan. / A drug that can be purchased without doctor’s prescription, such as over-the-counter medicines, limited over-the-counter medicines, traditional medicines, food supplements, and foods.
Jumlah SKU per 31 Desember 2020 / Number of Product Variants as of December 31, 2020: 59
Jumlah Produk yang Telah Mendapatkan Nomor Izin Edar per 31 Desember 2020 / Number of Products Obtaining Marketing Authorization Number as of December 31, 2020 : 58
4.
Alat Kesehatan / Medical Devices
Definisi / Definition:Adalah instrumen, apparatus dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mengidentifikasi, mencegah, dan mendiagnosis suatu penyakit atau kondisi seseorang. Alat kesehatan ini terdiri dari peralatan medis dan bahan medis habis pakai. Alat kesehatan yang telah diproduksi dan disalurkan oleh Perseroan adalah tempat tidur pasien dan kamera pendeteksi dini penyakit kanker serviks dengan merek Smart Cerviscope. / Instruments, apparatus and/or implants that do not contain drugs that are used to identify, prevent, diagnose a person’s disease or condition. This medical device consists of medical equipment and consumables. The medical devices produced by the Company are patient beds for hospitals and health centers. The company also markets a branded cancer detection cameras Smart Cerviscope.
Jumlah SKU per 31 Desember 2020 / Number of SKUs as of December 31, 2020: 1.175
Jumlah Produk yang Telah Mendapatkan Nomor Izin Edar per 31 Desember 2020 / Number of Products Obtaining Marketing Authorization Number as of December 31, 2020 : 88
5.
6.
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) / Household Health Products
Definisi / Definition:Alat, bahan, atau campuran bahan untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan untuk manusia, pengendali kutu hewan pemeliharaan, rumah tangga, dan tempat-tempat umum. / Devices, materials, or material mixtures for health care and treatment of humans, animal flea control, household, and public places.
Non-Alat Kesehatan / Non-Medical Devices
Definisi / Definition:Produk yang tidak termasuk alat kesehatan dan PKRT. / Products that do not include medical devices and PKRT.
Jumlah SKU per 31 Desember 2020 / Number of SKUs as of December 31, 2020: 37
Jumlah Produk yang Telah Mendapatkan Nomor Izin Edar per 31 Desember 2020 / Number of Products Obtaining Marketing Authorization Number as of December 31, 2020 : 8
Jumlah SKU per 31 Desember 2020 / Number of SKUs as of December 31, 2020: 10
Jumlah Produk yang Telah Mendapatkan Nomor Izin Edar per 31 Desember 2020 / Number of Products Obtaining Marketing Authorization Number as of December 31, 2020 : 10
82 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
COMPANY SERVICES In the service sector, the Company provides Toll Manufacturing
services, where other parties produced their products using
Company’s production facilities based on their production
demands.
Along with with the increasing public demand for health
services and the era of technology in the health sector that
continues to develop in Indonesia, the Company formed a
subsidiary, PT Indofarma Global Medika (IGM), which is
engaged in the fields of pharmaceuticals, medical devices
and healthy food. IGM has been supported by a professional
sales and marketing team, IT and technology that keep up
with the times, and distribution networks spread throughout
Indonesia, so that IGM is able to become a reliable partner in
the health industry.
IGM product portfolio includes drugs, medical devices,
cosmetics, and food.
Through subsidiary under IGM, PT Farmalab Indoutama, the
Company provides BA-BE equivalence testing laboratory and
Comparable Dissolution (DT) with service capabilities covering
all regions of Indonesia. Farmalab is independent and meets
the requirements of GCP and GLP standards and meets the
requirements as set out by WHO, Center for Drug Evaluation
and Research (CDER), FDA, The European Medicines Agency
(EMEA), The Conduct of Bioavailability and Bioequivalence
Studies (ASEAN), and BPOM of the Republic of Indonesia.
Farmalab has a scope of accreditation which includes:
• Cefixime
• Captopril
• Omeprazole
• Diclofenac
• Sodium
• Rifampicin
• Glimepiride
• Moxifloxacin
• Gemfibrozil
• Lansoprazole
JASA PERUSAHAANDi bidang jasa, Perseroan menyediakan jasa Toll In
Manufacturing yaitu proses produksi obat dengan
menggunakan fasilitas produksi Perseroan berdasarkan
permintaan produksi dari perusahaan lain.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan dan seiring dengan era
teknologi dalam bidang kesehatan yang terus berkembang di
Indonesia, Perseroan membentuk Entitas Anak, PT Indofarma
Global Medika (IGM), yang berderak di bidang farmasi, alat
kesehatan, dan makanan sehat. IGM telah didukung oleh tim
sales dan marketing yang professional, IT dan teknologi yang
mengikuti perkembangan zaman, serta jaringan distribusi
yang menyebar di seluruh Indonesia, sehingga IGM mampu
menjadi partner andal di industri kesehatan.
Portofolio produk IGM meliputi obat-obatan, alat kesehatan,
kosmetik, dan makanan.
Melalui Entitas Anak di bawah IGM, PT Farmalab Indoutama,
Perseroan memberikan jasa laboratorium uji ekivalensi BA-BE
dan Disolusi Terbanding (DT) dengan kemampuan pelayanan
mencakup seluruh wilayah Indonesia. Farmalab bersifat
independent dan memenuhi persyaratan standar GCP dan
GLP serta memenuhiketentuan sesuai yang ditetapkan oleh
WHO, Center for Drug Evaluation and Research (CDER),
FDA, The European Medicines Agency (EMEA), The Conduct
of Bioavailability and Bioequivalence Studies (ASEAN), dan
BPOM Republik Indonesia.
Farmalab telah memiliki ruang lingkup akreditasi yang
meliputi:
• Cefixime
• Captopril
• Omeprazole
• Diclofenac
• Sodium
• Rifampicin
• Glimepiride
• Moxifloxacin
• Gemfibrozil
• Lansoprazole
83Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
Farmalab telah berkontribusi aktif dalam mendukung
pelaksanaan tes Covid-19. Selain mendirikan laboratorium,
klinik, mobile lab, kini Farmalab juga bekerja sama dengan
Angkasa Pura II (AP II) untuk mengoperasikan Airport Health
Center (AHC) di bandara melalui pemberian jasa layanan rapid
test antibody, rapid swab test antigen, dan tes polymerase
chain reaction (PCR).
Farmalab has contributed actively in supporting the
implementation of the Covid-19 test. In addition to establish
laboratories, clinics, mobile labs, now Farmalab is also working
with Angkasa Pura II (AP II) to operate Airport Health Center
(AHC) at airports through the provision of rapid antibody test,
rapid swab antigen tests, and polymerase chain reaction tests
(PCR) services.
84 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
JARINGAN OPERASIONAL PERUSAHAANCompany Operational Network
Pelaksanaan aktivitas operasional Indofarma ditopang oleh
1 (satu) Pabrik yang lokasinya sama dengan Kantor Pusat, 1
(satu) Kantor Komersial, dan 29 (dua puluh sembilan) Kantor
Cabang yang dikelola oleh Anak Perusahaan Indofarma,
yaitu PT Indofarma Global Medika (IGM). Ke-29 Kantor
Cabang tersebut berfungsi sebagai sarana distribusi obat
dan penyaluran produk Farmasi, Obat Tradisional, dan Alat
Kesehatan.
The implementation of Indofarma’s operational activities is
supported by 1 (one) factory which is located the same as the
Head Office, 1 (one) Commercial Office, and 29 (twenty nine)
Branch Offices managed by Indofarma’s Subsidiaries, namely
PT Indofarma Global Medika (IGM). The 29 Branch Offices
function as a means of drug distribution and distribution of
pharmaceutical products, Traditional Medicines, and Medical
Devices.
Kelas 1 / Grade 1
Kantor Pusat dan Pabrik / Head Office and Factories
Kelas 1 / Grade 2
Kantor Komersial / Commercial Office
Kelas 1 / Grade 3
Laboratorium PT Farmalab Indoutama
85Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
Kantor Pusat dan Pabrik / Head Office and Factories
Kantor Komersial / Commercial Office
Kantor Cabang (dikelola oleh IGM) / Branch Offices (managed by IGM)
Bekasi, Jawa Barat Jakarta Timur, DKI Jakarta
Kelas 1 / Grade 1 Kelas 2 / Grade 2 Kelas 3 / Grade 3
1. Jakarta2. Bandung3. Semarang4. Surabaya5. Medan6. Makassar
1. Bekasi2. Tangerang3. Bogor4. Yogyakarta5. Purwokerto6. Solo7. Tegal8. Malang9. Palembang10. Padang11. Pekanbaru12. Banjarmasin
1. Serang2. Jember3. Lampung4. Banda Aceh5. Samarinda6. Pontianak7. Manado8. Denpasar9. Kupang10. Mataram11. Papua
86 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
ALAMAT DAN KONTAK DARI JARINGAN OPERASIONAL PERUSAHAAN
COMPANY OPERATIONAL NETWORK ADDRESSES AND CONTACT
Jaringan Operasional / Operational Network Alamat dan Kontak / Addresses and Contact
Kantor Pusat dan Pabrik / Head Office and Factories
Jl. Indofarma No. 1 Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat 021-88323971/75 021-88323972/73
Kantor Komersial / Commercial Offices
Jl. Tambak No. 2, Kebon Manggis, Jakarta Timur 021-8590 8349/50 021-857 4503
Kantor Cabang (dikelola oleh IGM) / Branch Offices (managed by IGM)
Kelas 1 / Grade 1
Jakarta I Jl. Dr Saharjo No. 45 Blok B-85, Kompleks Infinia Park, Jakarta Selatan, DKI Jakarta (021) 83791374/83792048/837925 | (021) 83792814
Bandung Jl. Cibolerang No. 40, Babakan Ciparay, Bandung, Jawa Barat (022) 54428684 | (022) 54429326
Semarang Jl. Pamularsih Raya Kav. 67 No. 60, Semarang, Jawa Tengah (024) 7613648-9 | (024) 7625826
Surabaya Jl. Raya Margorego Indah Blok A-137 No.58, Surabaya, Jawa Timur (031) 8419377 | (031) 8435444
Medan Kompleks Pergudangan Amplas Trade Center Blok E21-22, Jl. Sisingamaraja Km. 10.8, Medan, Sumatera Utara
061-88807608 | 061-88807607
Makassar Komplek Kima 10 Kav.T-4, Biringkanaya, Makassar, Sulawesi Selatan (0411) 47432151 | (0411) 47432151
87Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
Jaringan Operasional / Operational Network Alamat dan Kontak / Addresses and Contact
Kelas 2 / Grade 2
Bekasi Jl. Indofarma No. 1A, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat (021) 88323982/88329444 | (021) 88323982/88329444
Tangerang Selatan Kompleks Pergudangan Multiguna Blok A No. 5, Serpong Utara, Tangerang Selatan (021) 5399347 | (021) 5399348
Bogor Jl. Raya Cifor No. 9, RT.01 RW.03, Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat (0251) 8428660 | (021) 8428837
Yogyakarta Jl. Garuda No. 3, Sukoharjo, Cupuwatu I RT.006 RW. 004, Purwomartani, Kalasan, Sleman , Yogyakarta 0274-487036/2850518 | 0274-484978
Purwokerto Jl. KH. Wahid Hasyim No. 16, Karang, Klesem, Purwokerto, Jawa Tengah (0281) 627932/628462 | (0281) -635769
Solo Jl. Slamet Riyadi No. 234, Gumpang, Kartosuro, Kabupaten Sukoharjo - Surakarta Jawa Tengah (0271) 7890207-08 | (0271) -635769
Tegal Jl. Raya Purwahamba, RT. 009, RW. 04, Purwahamba, Suradadi, Tegal, Jawa Tengah (0283) 4531993 | (0283) 744135
Malang Jl. Soekarno Hatta No. 80, RT. 003, RW. 006, Mojolangu, Lowokwaru, Malang, Jawa Timur (0283) 4531993 | (0283) 744135
Palembang Jl. Ali Gathmir No.37, RT01 RW 01, Ilir Timur I, Palembang, Sumatera Selatan (0711) 351123/351323 | (0711) 321230
Padang Jl. Bagindo Azis Chan No. 6, Padang, Sumatera Barat (0751) 22034, 810347 | (0751) 25664
Pekanbaru Jl. SM Amin Arengka II No. 169 G-1, Tampan, Pekanbaru, Riau (0761) 679550 | (0761) 679550
Banjarmasin Jl. Perdagangan RT. 23 Ruko No. 105 & 106, Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (0511) 3259359 | (0511) 3259360
Lampung Jl. Urip Sumoharjo No. 144, Gunung Sulah Way Halim, Bandar Lampung, Lampung (0721) 5602656, 5602690
Kelas 3 / Grade 3
Serang Jl. Raya Petir Curug No. 59, Curug, Serang, Banten (0254) 8487320 | (0254) 8480321
Jember Jl. Imam Bonjol No.37, Kaliwates, Jember, Jawa Timur (0331) 321832, 321833 | (0331) 489427
Lampung Jl. Urip Sumoharjo No. 144, Gunung Sulah Way Halim, Bandar Lampung, Lampung (0721) 5602656, 5602690
Banda Aceh Jl. Ir. Mohd Thaher No. 5A-5B-5C-5D, Gp. Lamdom, Lueng Bata, Banda Aceh, DI Aceh (0651) 26773. | (0651) 23199
Samarinda Jl. H. M. Kardie Oeini No. 147, Samarinda, Kalimantan Timur (0541) 748572 | (0541) 748147
Pontianak Jl. Tanjung Pura No. 6, Pontianak, Kalimantan Barat (0561) 765976-77 | (0561) 741208
Manado Jl. Ring Road I Kompleks pergudangan Ring Road Bizz Park, Blok C No. 9, Maumbi Kec. Kelawat Kab. Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara
(0431) 874156 | (0431) 83186
Denpasar Jl. Gunung Agung No. 21, Denpasar, Bali (0361) 411888/416286 | (0361) 8428837
Kupang Jl. Samratulangi V No.02, RT.020 RW.07, Kelapa Lima, Kupang, Nusa Tenggara Timur (0380) 8553595/832811 | (0380) 8553595
Mataram Jl. Bung Karno No. 76, Pagesangan, Mataram, Nusa Tenggara Barat (0370) 626378 | (0370) 623065
Papua Jl. Kelapa Dua Pergudangan Boulevard No. 3, Entrop, Jayapura, Papua (0967) 534047/8 | (0967) 534041
Laboratorium (dikelola oleh PT Farmalab Indoutama) / Laboratory (managed by PT Farmalab Indoutama)
PT Farmalab Indoutama Centennial Tower Level 35Jl. Jendral Gatot Subroto Karet Semanggi. Jakarta Selatan, 12950, Indonesia.
087808786400
88 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
PROFIL DEWAN KOMISARISProfile of the Board of Commissioners
Masa Jabatan / Term of Office RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 – RUPS Tahunan Tahun Buku 2024 (Periode Pertama) / The 2019 Annual GMS – 2024 Annual GMS (First Period)
Dasar Hukum Pengangkatan / Legal Basis of Appointment
Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 yang diaktakan dalam Akta No. 26 tanggal 29 Juli 2020 yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn. / The Resolution of the 2019 Annual GMS as notarized in the Deed No. 26 dated July 29, 2020 made by Notary M. Nova Faisal, SH., M.Kn.
Kewarganegaraan / Citizenship Warga Negara Indonesia / Indonesian Citizen
Usia per 31 Desember 2020 / Age as of December 31, 2020 63 tahun / years old
Tempat Tanggal Lahir / Place, Date of Birth Batu Rusa, 24 Juni 1957 / Batu Rusa, June 24, 1957
Domisili / Domicile Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
Riwayat Pendidikan / Educational Background
• S-1 Fakultas Kedokteran dari Universitas Kristen Krida Wacana / Bachelor Degree, Faculty of Medicine from Universitas Kristen Krida Wacana
• S-2 Program Spesialis llmu Penyakit Saraf dari Universitas lndonesia / Master’s Degree, Specialist Program in Neurology from Universitas Indonesia
Keahlian / Expertise Ahli saraf dan manajemen kebijakan kesehatan strategis / Neurologist and strategic health policy management
Riwayat Pekerjaan / Career History
• Direktur Kesehatan TNI AD (2012 – 2013) / Director of Health of the Indonesian National Army (2012 – 2013
• Kepala Pusat Kesehatan TNI (2013 – 2015) / Head of the Indonesian National Army Health Center ( 2013 – 2015)
Rangkap Jabatan / Concurrent Position
• KomisarisPTSejahterarayaAnugrahjayaTbk(MayapadaHospital)/Commissioner at PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (Mayapada Hospital)
• StafKhususMenteriKesehatanRl(2019–sekarang)/Special Staff of the Republic of Indonesia Minister of Health (2019 – present)
Hubungan Afiliasi / Affiliate Relationship
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham utama atau pengendali. / Has no affiliation either with members of the Board of Directors, other members of the Board of Commissioners or with major or controlling shareholders.
Kepemilikan Saham di Perusahaan / The Company Share Ownership Nihil / Nil
DANIEL TJENKomisaris UtamaPresident Commissioner
89Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
Masa Jabatan / Term of Office RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 – RUPS Tahunan Tahun Buku 2024 (Periode Pertama) / The 2019 Annual GMS – 2024 Annual GMS (First Period)
Dasar Hukum Pengangkatan / Legal Basis of Appointment
Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 yang diaktakan dalam Akta No. 26 tanggal 29 Juli 2020 yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn. / The Resolution of the 2019 Annual GMS as notarized in the Deed No. 26 dated July 29, 2020 made by Notary M. Nova Faisal, SH., M.Kn.
Kewarganegaraan / Citizenship Warga Negara Indonesia / Indonesian Citizen
Usia per 31 Desember 2020 / Age as of December 31, 2020 60 tahun / years old
Tempat Tanggal Lahir / Place, Date of Birth Purworejo, 6 Agustus 1960 / Purworejo, August 6, 1960
Domisili / Domicile Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia
Riwayat Pendidikan / Educational Background
• S-1 Fakultas Kedokteran dari Universitas Airlangga / Bachelor Degree, Faculty of Medicine from Universitas Airlangga
• S-2 Program Spesialis llmu Penyakit Jantung dari Universitas Airlangga / Master’s Degree Specialist Program in Heart Disease Science from Universitas Airlangga
Keahlian / Expertise Ahli penyakit jantung dan manajemen kesehatan / Cardiologist and health management
Riwayat Pekerjaan / Career History
• Kepala Rumah Sakit Polri Sulawesi Selatan (2009 – 2010) / Chief of South Sulawesi Polri Hospital (2009 – 2010)
• Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Sumatera Utara (2010 – 2011) / Head of Medicine and Health of North Sumatra Regional Police (2010 – 2011)
• Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Jawa Timur (2011 – 2012) / Head of Medicine and Health of East Java Regional Police (2011 – 2012)
• Kepala Rumah Sakit POLRI Pusat (2012 – 2018) / Chief of Central Polri Hospital (2012 – 2018)
Rangkap Jabatan / Concurrent Position
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain. / No concurrent positions in other companies or institutions.
Hubungan Afiliasi / Affiliate Relationship
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham utama atau pengendali. / Has no affiliation either with members of the Board of Directors, other members of the Board of Commissioners or with major or controlling shareholders.
Kepemilikan Saham di Perusahaan / The Company Share Ownership Nihil / Nil
DIDI AGUS MINTADIKomisaris Independen
Independent Commissioner
90 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
PROFIL DEWAN KOMISARISProfile of the Board of Commissioners
Masa Jabatan / Term of Office RUPST Tahunan Tahun Buku 2014 – RUPST Tahunan Tahun Buku 2024 (Periode Kedua) / The 2014 Annual GMS – 2024 Annual GMS (Second Period)
Dasar Hukum Pengangkatan / Legal Basis of Appointment
Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2014 yang diaktakan dalam Akta No. 25 tanggal 8 April 2015 yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn. Kemudian diperpanjang berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 yang diaktakan dalam Akta No. 26 tanggal 29 Juli 2020 yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn. / Deed No. 25 dated April 8, 2015 made by Notary M. Nova Faisal, SH., M.Kn. Then, extended based on the Resolution of the Annual GMS for the 2019 Fiscal Year as notified in Deed No. 26 dated July 29, 2020 made by Notary M. Nova Faisal, SH., M.Kn.
Kewarganegaraan / Citizenship Warga Negara Indonesia / Indonesian Citizen
Usia per 31 Desember 2020 / Age as of December 31, 2020 54 tahun / years old
Tempat Tanggal Lahir / Place, Date of Birth Jakarta, 16 September 1966 / Jakarta, September 16, 1966
Domisili / Domicile Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia
Riwayat Pendidikan / Educational Background
S-1 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dari Universitas Pakuan Bogor (1993) / Bachelor Degree, Faculty of Math and Science from Universitas Pakuan Bogor (1993)
Keahlian / Expertise Media Massa dan Manajemen / Mass Media and Management
Riwayat Pekerjaan / Career History
• Direktur Keuangan & Personalia PT Media Lintas Inti Nusantara (KBR 68H) (2014 – 2015) / Finance and Personnel Director of PT Media Lintas Inti Nusantara (KBR 68H) (2014 – 2015)
• Direktur Keuangan PT Tempo Televisi Nusantara (Tempo TV) (2014 – 2015) / Finance Director of PT Tempo Televisi Nusantara (Tempo TV) (2014 – 2015)
• Komisaris Tempo TV (2015) / Commissioner of Tempo TV (2015)• Komisaris PT Media Inti Televisi Nusantara (2017) / Commissioner of PT Media Inti Televisi
Nusantara (2017)• Komisaris Kantor Berita Radio (2017) / Commissioner of the Radio News Agency (2017)
Rangkap Jabatan / Concurrent Position
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain. / No concurrent positions in other companies or institutions.
Hubungan Afiliasi / Affiliate Relationship
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham utama atau pengendali. / Has no affiliation either with members of the Board of Directors, other members of the Board of Commissioners or with major or controlling shareholders.
Kepemilikan Saham di Perusahaan / The Company Share Ownership Nihil / Nil
TEDDY WIBISANAKomisaris IndependenIndependent Commissioner
91Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
Masa Jabatan / Term of Office RUPST Tahunan Tahun Buku 2017 – RUPST Tahunan Tahun Buku 2019 (Periode Pertama) / The 2017 Annual GMS – the 2019 Annual GMS (First Period)
Dasar Hukum Pengangkatan / Legal Basis of Appointment
Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2017 yang diaktakan dalam Akta No. 58 tanggal 26 April 2018 yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn. / The resolution of 2017 Annual GMS as notarized in the Deed No. 58 dated April 26, 2018 made by Notary M. Nova Faisal, SH., M.Kn.
Dasar Hukum Pemberhentian / Legal Basis of Dismissal
Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 yang diaktakan dalam Akta No. 26 tanggal 29 Juli 2020 yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn. / The resolution of 2017 Annual GMS as notarized in the Deed No. 26 dated July 29, 2020 made by Notary M. Nova Faisal, SH., M.Kn.
Kewarganegaraan / Citizenship Warga Negara Indonesia / Indonesian Citizen
Usia per 31 Desember 2020 / Age as of December 31, 2020 59 tahun / years old
Tempat Tanggal Lahir / Place, Date of Birth Tulungagung, 27 Mei 1960 / Tulungagung, May 27, 1960
Domisili / Domicile Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia
Riwayat Pendidikan / Educational Background
• D-3 Tropical Medicine dari Nagaski University, Jepang (2001) / Diploma of Tropical Medicine, Nagasaki University Japan, (2001)
• S-1 Fakultas Kedokteran dari Universitas Airlangga (1987) / Bachelor of Medicine, Faculty of Medicine, Airlangga University (1987)
• S-2 Health Planning dari University of New South Wales, Sydney (1998) / Master of Health Planning, University of New South Wales, Sydney (1998)
Keahlian / Expertise Kedokteran dan Manajemen / Medicine and Management
Riwayat Pekerjaan / Career History
• Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan RI / Chair of the Indonesian Health Research and Development Agency
• Ketua Komisi Saintifikasi Jamu Nasional / Chair of the National Herbal Medicine Scientification Commission• Kepala Pusat Teknologi Terapan Kesehatan dan Epidemiologi Klinik, Badan Litbang Kesehatan / Head of
Center for Applied Health Technology and Clinical Epidemiology, Health Research and Development Agency• Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan, Badan Litbang Kesehatan / Head of the
Center for Research and Development of Nutrition and Food, Health Research and Development Agency• Kepala Bidang Pelayanan Penelitian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan Kesehatan,
Badan Litbang Kesehatan / Head of Research Services, Center for Health System and Policy Research and Development, Health Research and Development Agency
• Kepala Bidang Program dan Kerja sama, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sistem dan Kebijakan / Head of Program and Cooperation, Center for Health System and Policy Research and Development, Health Research and Development Agency
Rangkap Jabatan / Concurrent Position
• Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan pada Kementerian Kesehatan sampai 15 April 2020 / Head of National Institute of Health Research and Development at the Ministry of Health until April 15, 2020
• Analis Kebijakan Ahli Utama pada Kementerian Kesehatan mulai 15 April 2020 / Policy Analyst of Key Expert at the Ministry of Health starting from April 15, 2020.
Hubungan Afiliasi / Affiliate Relationship
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham utama atau pengendali. / Has no affiliation either with members of the Board of Directors, other members of the Board of Commissioners or with major or controlling shareholders.
Kepemilikan Saham di Perusahaan / The Company Share Ownership Nihil / Nil
Berhenti menjabat per tanggal 29 Juli 2020 atau saat berakhirnya RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 /
No longer served since July 29, 2020 or since the end of Annual GMS for Fiscal Year 2019
SISWANTOKomisaris Utama
President Commissioner
92 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
PROFIL DEWAN KOMISARISProfile of the Board of Commissioners
Masa Jabatan / Term of Office RUPST Tahunan Tahun Buku 2017 – RUPST Tahunan Tahun Buku 2019 (Periode Pertama) / The 2017 Annual GMS – the 2019 Annual GMS (First Period)
Dasar Hukum Pengangkatan / Legal Basis of Appointment
Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2017 yang diaktakan dalam Akta No. 58 tanggal 26 April 2018 yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn. / The resolution of the 2017 Annual GMS as notarized in the Deed No. 58 dated April 26, 2018 made by Notary M. Nova Faisal, SH., M.Kn.
Dasar Hukum Pemberhentian / Legal Basis of Dismissal
Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 yang diaktakan dalam Akta No. 26 tanggal 29 Juli 2020 yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn. / The resolution of the 2019 Annual GMS as notarized in the Deed No. 26 dated July 29, 2020 made by Notary M. Nova Faisal, SH., M.Kn.
Kewarganegaraan / Citizenship Warga Negara Indonesia / Indonesian Citizen
Usia per 31 Desember 2020 / Age as of December 31, 2020 69 tahun / years old
Tempat Tanggal Lahir / Place, Date of Birth Surabaya, 23 Desember 1951 / Surabaya, December 23, 1951
Domisili / Domicile Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
Riwayat Pendidikan / Educational Background
• S-1 Fakultas Kedokteran dari Universitas Airlangga (1982) / Bachelor of Medicine, Airlangga University (1982)
• S-2 Program Spesialis Neurologi dari Universitas Indonesia (1994) / Master’s Degree, Specialist in Neurology from University of Indonesia (1994)
Keahlian / Expertise Kedokteran dan Manajemen / Medicine and Management
Riwayat Pekerjaan / Career History
• Dosen Senior di Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia / Senior Lecturer in the Neurology Department, Faculty of Medicine, University of Indonesia
• Koordinator Administrasi dan Keuangan Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (1999 – 2004) / Administrative and Financial Coordinator of Neurology Department, Faculty of Medicine, University of Indonesia (1999 - 2004)
• Ketua Perhimpunan Penanggulangan Epilepsi Indonesia Jakarta (2002) / Chairperson of Indonesian Epilepsy Prevention Association Jakarta (2002)
• Kepala Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (2005 – 2009) / Head of Neurology Department, Faculty of Medicine, University of Indonesia (2005 - 2009)
• Wakil Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Syaraf Indonesia (2008 – 2012) / Deputy Chairperson of the Indonesian Neurologist Specialist Association (2008 - 2012)
• Sekretaris Tim Medis Kementerian Indonesia (2018) / Secretary of the Indonesian Ministry Medical Team (2018)
Rangkap Jabatan / Concurrent Position Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain. / No concurrent positions in other companies or institutions.
Hubungan Afiliasi / Affiliate Relationship
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham utama atau pengendali. / Has no affiliation either with members of the Board of Directors, other members of the Board of Commissioners or with major or controlling shareholders.
Kepemilikan Saham di Perusahaan / The Company Share Ownership Nihil / Nil
NIzAR YAMANIEKomisarisCommissioner
Berhenti menjabat per tanggal 29 Juli 2020 atau saat berakhirnya RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 / No longer served as of July 29, 2020 or since the end of Annual GMS for Fiscal Year 2019
93Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
PROFIL DIREKSIProfile of the Board of Directors
Masa Jabatan / Term of Office RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 – RUPS Tahunan Tahun Buku 2023 (Periode Pertama) / The 2018 Annual GMS – 2023 Annual GMS (First Period)
Dasar Hukum Pengangkatan / Legal Basis of Appointment
Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 yang diaktakan dalam Akta No. 14 tanggal 7 Mei 2019 yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn. / The resolution of the 2018 Annual GMS as notarized in the Deed No. 14 dated May 7, 2019 made by Notary M. Nova Faisal, SH., M.Kn
Kewarganegaraan / Citizenship Warga Negara Indonesia / Indonesian Citizen
Usia per 31 Desember 2020 / Age as of December 31, 2020 58 tahun / years old
Tempat Tanggal Lahir / Place, Date of Birth Jakarta, 13 Juni 1962 / Jakarta, June 13, 1962
Domisili / Domicile Jakarta Barat, DKI Jakarta, Indonesia
Riwayat Pendidikan / Educational Background
• S-1 Fakultas Teknik dari Institut Teknologi Bandung (ITB) (1988) / Bachelor in Engineering, Bandung Institute of Technology (ITB) (1988)
• S-2 Administrasi Bisnis dari Monash University, Melbourne, Australia (1995) / Master in Business Administration, Monash University, Melbourne, Australia (1995)
Keahlian / Expertise Pemasaran, SDM, Manajemen, dan Keuangan
Riwayat Pekerjaan / Career History
• Human Resource Generalist PT Standard Chartered Bank (1997) / Human Resource Generalist of PT Standard Chartered Bank (1997)
• Manager Pengembangan dan Pelatihan PT Thames Water (1998 – 2000) / Development and Training Manager of PT Thames Water (1998-2000)
• General Manager Human Resource Management of PT Frisian Flag Indonesia (2000 – 2015) / General Manager of Human Resource Management of PT Frisian Flag Indonesia (2000-2015)
• Kepala Divisi Human Capital PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (2015 – 2017) / Group Head of Human Capital of PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (2015-2017)
• Direktur Umum dan Human Capital PT Kimia Farma (Persero) Tbk (2017 – 2019) / General Affair and Human Capital PT Kimia Farma (Persero) Tbk. (2017-2019)
Rangkap Jabatan / Concurrent Position
Komisaris Utama PT Indofarma Global Medika (Anak Perusahaan PT Indofarma Tbk) sejak tanggal 21 September 2020 / President Commissioner at PT Indofarma Global Medika (PT Indofarma Tbk’s Subsidiary) since September 21, 2020
Hubungan Afiliasi / Affiliate Relationship
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham utama atau pengendali. / Has no affiliation either with other members of the Board of Directors, members of the Board of Commissioners or with major or controlling shareholders.
Kepemilikan Saham di Perusahaan / The Company Share Ownership Nihil / Nil
ARIEF PRAMUHANTODirektur Utama
President Director
94 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
PROFIL DIREKSIProfile of the Board of Directors
Masa Jabatan / Term of Office RUPS Tahunan Tahun Buku 2017 – RUPS Tahunan Tahun Buku 2022 (Periode Pertama) / The 2017 Annual GMS – 2022 Annual GMS (First Period)
Dasar Hukum Pengangkatan / Legal Basis of Appointment
Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2017 yang diaktakan dalam Akta No. 45 tanggal 19 April 2018 yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn. / The resolution of the 2017 Annual GMS as notarized in the Deed No. 45 dated April 19, 2018 made by Notary M. Nova Faisal, SH., M.Kn.
Kewarganegaraan / Citizenship Warga Negara Indonesia / Indonesian Citizen
Usia per 31 Desember 2020 / Age as of December 31, 2020 57 tahun / years old
Tempat Tanggal Lahir / Place, Date of Birth Yogyakarta, 7 Mei 1963 / Yogyakarta, May 7, 1963
Domisili / Domicile Kota Tangerang, Banten, Indonesia
Riwayat Pendidikan / Educational Background
• S-1 Teknik Geologi dari Universitas Gajah Mada (1987) / Bachelor of Geological Engineering, Gajah Mada University (1987)
• S-2 Manajemen dari Universitas Indonesia (1995) / Master in Management, University of Indonesia (1995)
Keahlian / Expertise Keuangan, SDM, dan Manajemen
Riwayat Pekerjaan / Career History
• FirstVicePresident,DeputyRegionalManagerSingaporeOffice,PTBankNegaraIndonesia(Persero)Tbk(2007)/ First Vice President, Deputy Regional Manager of Singapore Office, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2007)
• VicePresident,ChangeManagementOffice,ProgramManagerBNIReformasi,PTBankNegaraIndonesia(Persero) Tbk (2010) / Vice President, Change Management Office, Program Manager of BNI Reform, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2010)
• VicePresident,DeputyGeneralManagerInternasionalBanking,PTBankNegaraIndonesia(Persero)Tbk(2011)/Vice President, Deputy General Manager of International Banking, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2011)
• VicePresident,DeputyGeneralManagerCorporateBankingBUMNdanInstitusiPTBankNegaraIndonesia(Persero) Tbk (2013) / Vice President, Deputy General Manager Corporate Banking of SOE and Institutions of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2013)
• SeniorVicePresident,GeneralManagerUnitPengembanganPerusahaanAnakPTBankNegaraIndonesia(Persero) Tbk (2015) / Senior Vice President, General Manager of the Subsidiary Development Unit of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2015)
• DirekturKomersilPTPerkebunanNusantaraIX(2015–2018)/Commercial Director of PT Perkebunan Nusantara IX (2015 – 2018)
• KomisarisPTIndofarmaGlobalMedika(AnakPerusahaanPTIndofarmaTbk)(Januari2019–21September2021) / Commissioner at PT Indofarma Global Medika (PT Indofarma Tbk’s Subsidiary) ( January 2019 - September 21, 2021)
Rangkap Jabatan / Concurrent Position
• KomisarisPTIndofarmaGlobalMedika(AnakPerusahaanPTIndofarmaTbk)sampaitanggal21September2020 / Commissioner of PT Indofarma Global Medika (a subsidiary of PT Indofarma Tbk) until September 21, 2020
• KomisarisPTFarmalabIndoutama(AnakPerusahaanPTIGM)mulai21September2020sampaisekarang./Commissioner of PT Farmalab Indoutama (a subsidiary of PT IGM) from September 21, 2020 until present.
Hubungan Afiliasi / Affiliate Relationship
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham utama atau pengendali. / Has no affiliation either with other members of the Board of Directors, members of the Board of Commissioners or with major or controlling shareholders.
Kepemilikan Saham di Perusahaan / The Company Share Ownership
Per 30 September 2020 Herry Triyatno sudah tidak memiliki saham INAF / As of September 30, 2020, Mr. Herry Triyatno no longer had INAF shares.
HERRY TRIYATNODirektur Keuangan dan Human capitalDirector of Finance and Human Capital
95Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
Masa Jabatan / Term of Office RUPS Tahunan Tahun Buku 2017 – RUPS Tahunan Tahun Buku 2022 (Periode Pertama) / The 2017 Annual GMS – 2022 Annual GMS (First Period)
Dasar Hukum Pengangkatan / Legal Basis of Appointment
Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2017 yang diaktakan dalam Akta No. 45 tanggal 19 April 2018 yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn. / The resolution of the 2017 Annual GMS as notarized in the Deed No. 45 dated April 19, 2018 made by Notary M. Nova Faisal, SH., M.Kn.
Kewarganegaraan / Citizenship Warga Negara Indonesia / Indonesian Citizen
Usia per 31 Desember 2020 / Age as of December 31, 2020 51 tahun / years old
Tempat Tanggal Lahir / Place, Date of Birth Sleman, 5 Maret 1969 / Sleman, March 5, 1969
Domisili / Domicile Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
Riwayat Pendidikan / Educational Background
S-1 Fakultas Farmasi dari Universitas Gadjah Mada (1994) / Bachelor Degree, Faculty of Pharmacy from Universitas Gadjah Mada (1994)
Keahlian / Expertise Apoteker, Produksi, dan Manajemen / Pharmacist, Production, and Management
Riwayat Pekerjaan / Career History
• Manajer QA/QC di PT Indofarma (Persero) Tbk (2008 – 2012) / QA / QC Manager at PT Indofarma (Persero) Tbk (2008 – 2012)
• Manajer Pemastian Mutu di PT Indofarma (Persero) Tbk (2012 – 2013) / Quality Assurance Manager at PT Indofarma (Persero) Tbk (2012 – 2013)
• Manajer Corporate Performance di PT Indofarma (Persero) Tbk (2013 – 2014) / Corporate Performance Manager at PT Indofarma (Persero) Tbk (2013 – 2014)
• Manajer Pemastian Mutu di PT Indofarma (Persero) Tbk (2014 – 2016) / Quality Assurance Manager at PT Indofarma (Persero) Tbk (2014-2016)
• Manajer Penelitian dan Pengembangan di PT Indofarma (Persero) Tbk (2016 – 2018) / Research and Development Manager at PT Indofarma (Persero) Tbk (2016 – 2018)
Rangkap Jabatan / Concurrent Position
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain. / No concurrent positions in other companies or institutions
Hubungan Afiliasi / Affiliate Relationship
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya maupun dengan pemegang saham utama atau pengendali. / Has no affiliation either with other members of the Board of Directors, members of the Board of Commissioners or with major or controlling shareholders.
Kepemilikan Saham di Perusahaan / The Company Share Ownership Nihil / Nil
EKO DODI SANTOSADirektur Produksi dan Supply chain
Director of Production and Supply Chain
96 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAANCompany Organizational Structure
Struktur Organisasi Perseroan pada 2020
mengalami perubahan dengan disahkannya Surat
Keputusan Direksi PT Indofarma Tbk Tentang
Penetapan Struktur Organisasi 1 (Satu) Tingkat di
Bawah Direksi Nomor 0625/DIR/SK/IX/2020 Tanggal
1 September 2020. Berikut ini adalah struktur
organisasi Perseroan terbaru dengan masa jabatan
sampai dengan Laporan Tahunan ini diterbitkan :
status pejabat per 31 Desember 2020 / official status as of December 31, 2020
In 2020, the Company’s organizational structure
changed by the enactment of Decree of the Board of
Directors of PT Indofarma Tbk on the Determination
of Organizational Structure 1 (one) Level Below the
Board of Directors Number 0625/DIR/SK/IX/2020
dated September 1, 2020. The following is the
Company’s latest organizational structure with a
term of office until this Annual Report is published:
corporate SecretaryWARJOKO SUMEDI
Satuan Pengawasan InternDADANG MULYANA
SBu Diagnostic & Medical equipmentSYAKHRIL SULINGO
Strategic Planning & Business Performance evaluation
YASSER ARAFAT
Distribution DevelopmentDADANG HARDIAT AFIF
Business Development & Principal ManagementHILDA YANI
97Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
Direktur UtamaARIEF PRAMUHANTO
Direktur Keuangan & Human capitalHERRY TRIYATNO
Finance & AccountingCECEP SETIANA YUSUP
Financial control, risk Management & compliance
BAYU PRATAMA ERDHIANSYAH
Human capital, General Affair & Asset Management
ICHSAN MUCHTAR DJAMIL
OGB & Branded MarketingDARKONO
Technology Information SystemJOKO SUPARNO
New Product DevelopmentAGUS PRAMONO
Herbal & OTC MarketingYUDITH EFFENDI
Direktur Produksi & Supply chainEKO DODI SANTOSA
Supply chain ManagementSUYATNO
Quality AssuranceM. FARUqI PERDANA
ProductionTAUFIq HIDAYAT
research & DevelopmentHUGO KOEN CHRISTANTO
ProcurementFUDOLI
Quality controlRITA NOVITA
engineering & MaintenanceM. LUTHFI EKARDI
98 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
As of December 31, 2020, the Company had 748 employees.
This figure decreased by 3% compared to the previous year’s
number of employees which was recorded at 770 employees.
The decrease was caused by the implementation of Zero
Growth policy. The following is the demographic data of the
Company’s employees based on gender, age, education level,
position level, and employee status.
Graph of the Number of Employees in the Last 5 (Five)
Years
PROFIL SDM PERUSAHAANProfile of Company Human ResourcesPer 31 Desember 2020, Perseroan memiliki 748 karyawan.
Jumlah tersebut mengalami penurunan sebesar 3%
dibandingkan dengan jumlah karyawan di tahun sebelumnya
yang tercatat sebesar 770 orang. Penurunan tersebut
disebabkan oleh penerapan kebijakan Zero Growth di
Perseroan. Berikut ini merupakan data demografi karyawan
Perseroan berdasarkan jenis kelamin, usia, jenjang pendidikan,
level jabatan, dan status karyawan.
Grafik Jumlah Karyawan dalam 5 (Lima) Tahun Terakhir
2016
915 881
2017
Perempuan (P) / FemaleLaki-laki (L) / Male
856 770 748
2018 2019 2020
645668697
211213218
582
188
514
162
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia / Employee Composition Based on Age
(L) : 105(P) : 63
(L) : 124(P) : 64
(L) : 11(P) : 20
(L) : 21(P) : 19
(L) : 19(P) : 5
(L) : 16(P) : 4
(L) : 264(P) : 49
(L) : 268(P) : 48
(L) : 161(P) : 51
(L) : 153(P) : 53
20202019
>55 tahun / years 35 – 44 tahun / years
45 – 54 tahun / years
<25 tahun / years
25 – 34 tahun / years
99Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan / Employee Composition Based on Education
(L) : 272(P) : 53
(L) : 187(P) : 86
(L) : 304(P) : 61
(L) : 165(P) : 83
(L) : 13(P) : 1
(L) : 13(P) : 1
(L) : 47(P) : 22
(L) : 37(P) : 36
(L) : 48(P) : 4
(L) : 11(P) : 4
(L) : 46(P) : 7
(L) : 17(P) : 0
20202019
Strata 2 / Master’s Degree
SMU Sederajat / High School or equivalent
Strata 1 / Bachelor Degree
SMP Sederajat / Junior High School or equivalent
Diploma 3 / Diploma
SD Sederajat / Elementary or equivalent
Komposisi Karyawan Berdasarkan Level Organisasi / Employee Composition Based on Organizational Level
(L) : 86(P) : 44
(L) : 440(P) : 98
(L) : 38(P) : 21
(L) : 91(P) : 47
(L) : 392(P) : 167
(L) : 36(P) : 19
(L) : 19(P) : 2
(L) : 16(P) : 2
20202019
Manager Assistant Manager PelaksanaSupervisor
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian / Employee Composition Based on Employment Status
(L) : 514(P) : 162
(L) : 528(P) : 168
(L) : 51(P) : 21
(L) : 54(P) : 20
20202019
Karyawan Tetap / Permanent Employees Karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) / Non-Permanent Employees
100 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
STRUKTUR GRUP PERUSAHAANGroup Structure of the Company
Pemerintah Republik Indonesia
PT Bio Farma (Persero) PT ASABRI (Persero)
PT Indofarma Global Medika
PT Farmalab Indoutama
PT Asindo Husada Bhakti
Asindo Husada Bhakti
Pemegang Saham Utama dan Pengendali sekaligus Pemilik Manfaat (Beneficial Owner)Majority and Controlling Shareholder as well as Beneficial OwnerPemegang Saham Utama dan Pengendali Majority and Controlling ShareholderEntitas Anak (Langsung dan Tidak Langsung)Subsidiaries (Direct and Indirect)Entitas AsosiasidanAssociates
Masyarakat (di bawah 5%)Pemerintah Republik Indonesia
100%
(80,664%) (7,342%)
(7,342%)
99,90%
20,00%
(11,994%)Saham Seri A
sebanyak 1 lembar
101Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
The Company held an Initial Public Offering (IPO) on April 17, 2001 after obtaining an effective statement from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency No. S-660/PM/2001. The IPO action had a major impact on the ownership aspect of the Company. A total of 596,875,000 Series B shares coded INAF were released to the public on the Jakarta Stock Exchange and the Surabaya Stock Exchange with an initial offering price of Rp250 per share, complementing the 2.5 billion shares of the Government of the Republic of Indonesia consisting of 1 Dwiwarna Series A share and 2,499,999,999 Series B shares.
One year later, Company took another corporate action to convert the shares. By the end of 2002, Company had 3,099,267,499 Series B shares and 1 Dwiwarna Series A share.
Chronology of Share Issuance and Listing
Along with the IPO process, the Company has also conducted Employee Stock Ownership Program (ESOP) on August 26, 2002. This policy is part of employee involvement as the Company’s stakeholders. Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders in 2001 and then stated in Deed No. 8 dated February 12, 2001 made by Notary Imas Fatimah, S.H., the Shareholders approved the Employee Share Ownership Program for 28,125,000 shares for a period of 3 (three) years.
This share ownership program is given to all employees. Distribution of Options in the first year is 1/3 of all Stock Options, issued at fair value of 115% of the initial offering price or Rp287.5 per share. Each Stock Option grants the right to the holder to purchase 1 (one) new Series B share of the Company. In May 2002, the Company exercised 2,392,500 options. In 2016 until today, the Company does not have an ESOP program or Management Stock Ownership Program (MSOP). The company also does not take any corporate action in the form of Stock Options.
KRONOLOGI PENCATATAN SAHAMChronology of Share ListingPada tanggal 17 April 2001, Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) setelah memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-660/PM/2001. Aksi IPO tersebut memberikan dampak yang besar terhadap aspek kepemilikan Perseroan. Sebanyak 596.875.000 lembar saham Seri B berkode INAF dilepas kepada Publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dengan harga penawaran perdana sebesar Rp250 per lembar saham, melengkapi saham Pemerintah RI sebanyak 2,5 miliar lembar yang terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan 2.499.999.999 lembar saham Seri B.
Setahun kemudian, Perseroan mengambil kebijakan aksi korporasi untuk melakukan Konversi Saham. Sehingga di akhir tahun 2002, Perseroan memiliki 3.099.267.499 lembar saham Seri B dan 1 lembar saham Seri A Dwiwarna.
Kronologis Penerbitan dan Pencatatan Saham
Aksi Korporasi / Corporate Action
Tanggal Pencatatan / Date of Listing
Jumlah Penambahan
Saham / Number of Additional
Shares
Nilai Nominal Saham / Share Nominal Value
HargaPenawaran
Saham / Share Offering
Price
Akumulasi Saham /
Accumulated Shares
Penawaran Umum Perdana / Initial Public Offering
17 April 2001 / April 17, 2001
596.875.000 49.218.750.000 250 3.096.875.000
Konversi Saham / Conversion of Shares
26 Agustus 2002 / August 26, 2002
2.392.500 687.843.750 287,5 3.099.267.500
Bersamaan dengan proses IPO, Perseroan juga pernah mengambil kebijakan Program Kepemilikan Saham Karyawan atau Employee Stock Ownership Program (ESOP) pada tanggal 26 Agustus 2002, Kebijakan ini merupakan bagian dari keterlibatan karyawan sebagai salah satu pemangku kepentingan Perseroan. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan yang di gelar di tahun 2001 yang kemudian tertuang dalam Akta No. 8 tanggal 12 Februari 2001 yang dibuat oleh Notaris Imas Fatimah, SH., Pemegang Saham menyetujui Program Kepemilikan Saham Karyawan sebanyak 28.125.000 lembar saham untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun.
Program pemilikan saham ini diberikan kepada seluruh karyawan Perseroan. Pembagian Hak Opsi tahun pertama sebesar 1/3 bagian dari seluruh Hak Opsi, diterbitkan dengan nilai wajar 115% dari harga penawaran perdana atau Rp287,5 per saham. Setiap Hak Opsi memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham seri B baru Perseroan. Pada bulan Mei 2002, Perseroan telah melaksanakan hak opsi sebanyak 2.392.500 opsi. Pada tahun 2016 hingga saat ini, Perseroan tidak memiliki program ESOP maupun Management Stock Ownership Program (MSOP). Perseroan juga tidak melakukan aksi korporasi dalam bentuk Opsi Saham.
102 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAMShareholder Composition
Per 31 Desember 2020, komposisi pemegang saham
Perseroan mengalami perubahan sehubungan dengan
adanya pengalihan saham seri B milik Negara Republik
Indonesia di Perseroan kepada PT Bio Farma (Persero) sebagai
penambahan penyertaan Modal Negara ke dalam modal
saham PT Bio Farma (Persero), sebagaimana yang dituangkan
dalam Akta Penyertaan Perjanjian Pengalihan Saham No. 37
tanggal 31 Januari 2020 dari Notaris Aulia Taufani, SH. Berikut
adalah tabel kepemilikan saham Indofarma per tanggal 31
Desember 2020.
Kepemilikan Saham Indofarma per 31 Desember 2020
Pemegang Saham / Shareholder
Jumlah Saham Ditempatkan dan
Disetor Penuh (lembar) / Number of Issued and Paid in Shares (share)
Jumlah Modal DIsetor (Rp) [Nilai Nominal Saham Rp100/lembar
saham] / Number of Paid in Capital (Rp) [Share Nominal Value Rp100/
share]
Persentase Kepemilikan / Percentage of
Ownership
Jenis Saham Seri A Dwiwarna / Dwiwarna A Series Share
Pemerintah Republik Indonesia / Republic of Indonesia Government
1 100 0,00000003%
Jenis Saham Seri B Biasa / B Series Share
Pemegang Saham Lebih Dari 5% / Shareholders of More Than 5%
PT Bio Farma (Persero) 2.499.999.999 249.999.999.900 80,66422143%
PT ASABRI (Persero) 227.533.850 22.753.385.000 7,34153635%
Sub Total 2.727.533.849 272.753.384.900 88,00575778%
Pemegang Saham Kurang Dari 5% / Shareholders of Less Than 5%
Masyarakat (masing-masing kepemilikan di bawah 5%) / Public (ownership of less than 5%)
371.733.650 37.173.365.000 11,99424219%
TOTAL 3.099.267.500 309.926.750.000 100,0000000%
Komposisi Pemegang Saham Berdasarkan Kepemilikan
Nasional dan Asing
Status Pemegang Saham / Shareholder Status
Jumlah Pemegang
Saham / Number of Shareholders
Jumlah Saham (lembar) / Number of
Shares (share)
Persentase Kepemilikan (%)
/ Percentage of Ownership (%)
Nilai Nominal (Rp) [Nilai Nominal Saham Rp100/lembar saham] /
Nominal Value (Rp) [Share Nominal Value Rp100/share]
Kepemilikan Nasional / National Ownership
Negara Republik Indonesia (Saham Seri A) / The Republic of Indonesia (A Series Share)
1 1 0,00000% 100
Individu / Individual 12.853 83.534.632 2,69530% 8.353.463.200
Institusi / Institution
• Koperasi / Cooperative 1 100.000 0,00323% 10.000.000
• Yayasan / Foundation 2 78.300 0,00253% 7.830.000
• Dana Pensiun / Pension Fund
6 426.368.600 13,75708% 42.636.860.000
As of December 31, 2020, the Company’s shareholder
composition has changed in connection with the transfer
of series B shares belonging to the Republic of Indonesia
in the Company to PT Bio Farma (Persero) as an additional
State Capital participation in the share capital of PT Bio Farma
(Persero), as stated in the Deed of Participation in the Share
Transfer Agreement No. 37 dated January 31, 2020 by Notary
Aulia Taufani, S.H. The following is a table of Indofarma’s
share ownership as of December 31, 2020.
Indofarma’s Share Ownership as of December 31, 2020
Shareholder Composition Based on National and
Foreign Ownership
103Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
Status Pemegang Saham / Shareholder Status
Jumlah Pemegang
Saham / Number of Shareholders
Jumlah Saham (lembar) / Number of
Shares (share)
Persentase Kepemilikan (%)
/ Percentage of Ownership (%)
Nilai Nominal (Rp) [Nilai Nominal Saham Rp100/lembar saham] /
Nominal Value (Rp) [Share Nominal Value Rp100/share]
• Asuransi / Insurance 1 6.906.000 0,22283% 690.600.000
• Perseroan Terbatas / Limited Company
30 2.502.574.027 80,74727% 250.257.402.700
• Reksa Dana / Mutual Fund 12 74.588.400 2,40665% 7.458.840.000
Sub Total 12.906 3.094.149.960 99,83489% 309.414.996.000
Kepemilikan Asing / Foreign Ownership
Individu / Individual 64 1.392.900 0,04494% 139.290.000
Institusi / Institution 12 3.724.640 0,12018% 372.464.000
Sub Total 76 5.117.540 0,16512% 511.754.000
JUMLAH / TOTAL 12.982 3.099.267.500 100,0000% 309.926.750.000
INFORMASI PEMEGANG SAHAM UTAMA DAN/ATAU PENGENDALIInformation of Major and/or Controlling Shareholders
Pemegang saham utama Perseroan adalah Negara Republik
Indonesia, yang diwakili oleh Pemerintah Republik Indonesia
melalui:
• Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dengan
kepemilikan sebesar 1 (satu) lembar Saham Seri A
Dwiwarna atau 0,00000003%; dan
• PT Bio Farma (Persero) selaku Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), dengan kepemilikan sebesar 2.499.999.999
lembar Saham Seri B Biasa atau 80,66422143%.
• Pemerintah Republik Indonesia juga menjadi pemilik
manfaat (beneficial owner) dari Perseroan.
The Company’s major shareholder is the Republic of Indonesia,
which is represented by the Government of the Republic of
Indonesia through:
• The Minister for State-Owned Enterprises (SOEs), with
ownership of 1 (one) Dwiwarna Series A Share or
0.00000003%; and
• PT Bio Farma (Persero) as a State Owned Enterprise (SOE),
with ownership of 2,499,999,999 Series B Ordinary
Shares or 80.66422143%.
• The Government of the Republic of Indonesia is also the
beneficial owner of the Company.
104 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
INFORMASI ENTITAS ANAK, ENTITAS ASOSIASI, PERUSAHAAN JOINT vENTURE (Jv), DAN/ATAU SPECIAL PURPOSE vEHICLE (SPv)Information on Subsidiaries, Associated Entities, Joint venture Companies (Jv), and/or Special Purpose vehicle (SPv)
ENTITAS ANAKPT Indofarma Global Medika (IGM)
Alamat / Address : Kompleks Infinia Park Blok B-86, Jl. Dr. Saharjo No. 45, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia – 12850
Persentase Kepemilikan Saham (Langsung) / Percentage of Share Ownership (Direct) : 99,99%
Bidang Usaha / Line of Business : Distribusi serta perdagangan obat dan alat kesehatan / Distribution and drugs and medical devices trading
Total Aset / Total Assets : Rp766.780.057.101
Jumlah Karyawan (termasuk karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) / Total Employees (including Temporary Appointment Work Agreement)
: 526 orang / 526 people
Tahun Beroperasi / Year of Operation : 2000
Status : Beroperasi / Operation Ongoing
PT Indofarma Global Medika (IGM) didirikan pada tahun 2000
dan merupakan Entitas Anak Perseroan yang bergerak dalam
bidang perdagangan dan distribusi obat, alat kesehatan, dan
perbekalan kesehatan serta solusi bisnis Laboratorium Rumah
Sakit Terpadu. Persentase kepemilikan saham Perseroan
terhadap IGM adalah sebesar 99,999%.
Hingga akhir tahun 2020, IGM memiliki 29 cabang yang
menjangkau seluruh Indonesia. Dengan mengusung slogan
“One Day Service”, IGM didukung oleh sistem teknologi
informasi yang terintegrasi dari seluruh cabang yang dimiliki.
Dalam menjalankan usahanya IGM melakukan otomatisasi
pengawasan terhadap tenaga penjual yang ada di lapangan
melalui penerapan sales force automatitation berbasis
cloud. Sistem ini mencakup pembuatan, pengiriman dan
penyelesaian pekerjaan lapangan.
Per 31 Desember 2020, kinerja IGM secara keseluruhan
diawasi dan dikelola oleh Dewan Komisaris dan Direksi,
dengan komposisi sebagai berikut:
SUBSIDIARIES
PT Indofarma Global Medika (IGM)
PT Indofarma Global Medika (IGM) was established in 2000
and is a Subsidiary engaged in trading and distributing drugs,
medical devices, and medical supplies as well as business
solutions for Integrated Hospital Laboratories. The Company’s
share ownership in IGM is 99.999%.
Until the end of 2020, IGM has 29 branches all over Indonesia.
With the slogan of “One Day Service”, IGM is supported by an
integrated information technology connecting all branches.
In doing business, IGM implemented a cloud-based sales
force automatization to supervise its salespeople. This system
includes the creation, delivery and completion of fieldwork.
As of December 31, 2020, the overall performance of IGM
was supervised and managed by the Board of Commissioners
and the Board of Directors, with the following composition:
105Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
Komposisi Dewan Komisaris dan DIreksi IGM Tahun
2020
Nama / Name Jabatan / Position
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Arief Pramuhanto Komisaris Utama (September 2020 - RUPS Tahunan Tahun Buku 2024) / President Commissioner (September 2020 - GMS for 2024 Fiscal Year)
Monisyah Komisaris (September 2020 - RUPS Tahunan Tahun Buku 2024) / Commissioner (September 2020 - Annual GMS for 2024 Fiscal Year)
drg. Usman Sumantri Komisaris Utama (Agustus 2015 - Juli 2020) / President Commissioner (August 2015 - July 2020)
Herry Triyatno Komisaris (Juli 2018 - September 2020) / Commissioner (July 2018 - September 2020)
Direksi / Board of Directors
Gigik Sugiyo Raharjo Direktur (September 2020 - RUPS Tahunan Tahun Buku 2024) / Director (September 2020 - GMS for 2024 Fiscal Year)
Indra Dewantara Direktur Utama (Juni 2017 - September 2020) / President Director (June 2017 - September 2020)
Mario Apriliansyah Direktur (Juni 2017 - September 2020) / Director (June 2017 - September 2020)
PT Farmalab Indoutama (FLIU)
Alamat / Address : Jalan Delima II No. 4, Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia – 13460
Persentase Kepemilikan Saham (Tidak Langsung) / Percentage of Share Ownership (Indirect)
: 99,93%
Bidang Usaha / Line of Business :
Laboratorium pengujian ekuivalensi dan klinis dan Aktifitas pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh para medis / Equivalence and Clinical testing laboratories and Health service activities carried out by paramedics
Total Aset / Total Assets : Rp30.292.770.599
Jumlah Karyawan (termasuk karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) / Total Employees (including Temporary Appointment Work Agreement)
: 18 orang / 18 people
Tahun Beroperasi / Year of Operation : 2014
Status : Beroperasi / Operation Ongoing
PT Farmalab Indoutama (FLIU) merupakan Entitas Anak
Kepemilikan Tidak Langsung yang bergerak dalam usaha
Jasa Laboratorium Uji Ekivalensi dan Uji Klinik. FLIU dibentuk
sebagai komitmen Perseroan atas kesepakatan antar negara-
negara anggota ASEAN di tahun 2008 untuk melakukan
harmonisasi pasar farmasi ASEAN, bahwa obat produk industri
farmasi semua negara anggota ASEAN wajib memiliki standar
mutu yang sama sesuai dengan ASEAN Common Technical
Documents (ACTD); dan produk obat negara-negara anggota
ASEAN yang telah memiliki standar mutu tersebut bebas
dipasarkan di seluruh kawasan Asia Tenggara.
IGM Board of Commissioners and Board of Directors
Composition in 2020
PT Farmalab Indoutama (FLIU)
PT Farmalab Indoutama (FLIU) is an Indirect Subsidiary engaged
in Equivalence and Clinical Test Laboratory Services. FLIU was
formed as Company’s commitment to an agreement between
ASEAN member countries in 2008 to harmonize ASEAN
pharmaceutical market, where pharmaceutical products from
all ASEAN member countries must have the same quality
standards in accordance with the ASEAN Common Technical
Documents (ACTD); and the drug products of ASEAN member
countries having these quality standards are freely marketed
throughout Southeast Asian.
106 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Dalam menjalankan aktivitasnya, FLIU bersifat independen
dan telah memenuhi persyaratan Good Clinical Practices
(GCP), Good Laboratorium Practices (GLP), terakreditasi
dalam Kompetensi Laboratorium Penguji dan Laboratorium
Kalibrasi (ISO/IEC 17025:2017), serta memenuhi ketentuan
yang ditetapkan oleh Badan POM sebagai Organisasi Riset
Kontrak.
Dalam pelaksanaannya, Uji Ekivalensi terdiri dari uji in vivo
dan/atau in vitro. Uji Ekivalensi in vitro selanjutnya disebut
dengan Uji Disolusi Terbanding yakni uji disolusi komparatif
yang dilakukan untuk menunjukkan similaritas profil disolusi
antara obat uji dengan obat inovator/komparator. Sementara
Uji Ekivalensi in vivo disebut juga sebagai Uji Bioekivalensi
(BE) yakni uji bioavailabilitas atau farmakodinamik komparatif
yang dirancang untuk menunjukkan bioekivalensi antara
obat uji (obat copy) dengan obat inovator/komparator.
Tahapan pelaksanaan Uji Bioekivalensi yang dilakukan
FLIU meliputi pengembangan validasi metode bioanalisis,
penyusunan protokol Uji Bioekivalensi termasuk memperoleh
persetujuan dari pihak Komite Etik, pelaksanaan Uji
Bioekivalensi dan pelaporan hasil uji. FLIU mulai melakukan
kegiatan usaha sejak September 2014 hingga saat ini.
Hingga akhir tahun 2020, FLIU telah menerima jasa pengujian
obat mencakup jenis pengujian Uji BE full study dan Pilot, Uji
Disoliasi Terbanding, Pengembangan Metode Analisis, dan
Lain-lain. Selain itu, dalam berkontribusi terhadap pandemi
COVID-19 yang sedang terjadi, FLIU juga telah membuka
jasa pengujian dan pelaksanaan tes Covid-19, berupa
layanan rapid test antibody, rapid swab test antigen, dan tes
polymerase chain reaction (PCR).
Per 31 Desember 2020, kinerja FLIU secara keseluruhan
diawasi dan dikelola oleh Dewan Komisaris dan Direksi,
dengan komposisi sebagai berikut:
In running the business, FLIU is independent and meets
the requirements of Good Clinical Practices (GCP), Good
Laboratory Practices (GLP), accredited in the Competence of
Testing and Calibration Laboratories (ISO/IEC 17025:2017),
and meets the conditions set by POM Board as a Contract
Research Organization.
In practice, the Equivalence Test consists of in-vivo and/or in
vitro tests. The in-vitro equivalence test or the Comparable
Dissolution Test is a comparative dissolution test to show
the similarity of dissolution profile between the test drug
and the innovator/comparator drug. While the In-vivo
Equivalence Test or the Bioequivalence Test is a bioavailability
or comparative pharmacodynamic test designed to show
bioequivalence between a test drug (a copy drug) and an
innovator/comparator drug.
The implementation stages of Bioequivalence Test conducted
by FLIU include the validation development of the bioanalysis
method, preparation of Bioequivalence Test protocol including
obtaining approval from the Ethics Committee, carrying out
Bioequivalence Test and reporting the test results. FLIU started
its business since September 2014 up to this time.
Until the end of 2020, FLIU has received drug testing services
including full BE and Pilot test, Comparative Dissolution Tests,
Development of Analysis Methods, and Others. Moreover,
in contributing to the ongoing COVID-19 pandemic, FLIU
provides testing services for the Covid-19, in the forms of
rapid antibody test, rapid swab antigen test, and polymerase
chain reaction (PCR) test services.
As of December 31, 2020, the overall performance of FLIU
was supervised and managed by the Board of Commissioners
and the Board of Directors, with the following composition:
107Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
Komposisi Dewan Komisaris dan DIreksi FLIU Tahun
2020
Nama / Name Jabatan / Position
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Herry Triyatno Komisaris (September 2020 - RUPS Tahunan Tahun Buku 2024) / Commissioner (September 2020 - Annual GMS for 2024 Fiscal Year)
Mario Apriliansyah Komisaris (Juni 2017 - September 2020) / Commissioner (June 2017 - September 2020)
Direksi / Board of Directors
Lany Marliany Direktur (Oktober 2017 – September 2020) / Director (October 2019 - September 2020)
Arie Genipa Suhendi Direktur (September 2020 - sekarang) / Director (September 2020 - present)
ENTITAS ASOSIASIPT Asindo Husada Bhakti (AHB)
Alamat / Address : Jl. Raya Mukhtar No. 71A, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Indonesia
Persentase Kepemilikan Saham (Langsung) / Percentage of Share Ownership (Direct) : 20,00%
Bidang Usaha / Line of Business : Bisnis Apotek / Pharmacy
Tahun Beroperasi / Year of Operation : 2000
Status : Beroperasi / Operation Ongoing
PT Asindo Husada Bhakti didirikan berdasarkan akte notaries
No.11 tanggal 24 Maret 2000. Akte pendirian perusahaan
telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.C-8250.ht.01.
TH.2001 pada tanggal 27 Juni 2001. AHB adalah perusahaan
yang menjalankan bisnis apotek.
Perusahaan yang pada awalnya berdomisili di Arkade Belanja
Mangga Dua , Ruko No.2 Lt.4, Jl. Arteri Mangga Dua Raya,
Jakarta Pusat (Milik PT Bhakti Investama), sejak bulan Juli
2003 pindah ke Apotek Perintis, Kompleks Pertokoan Pulo
Mas Blok IV No.4, Jakarta Timur, dan pada bulan Mei 2005
pindah ke alamat Jl. Percetakan Negara No.16 Jakarta Pusat.
Pada bulan April 2008 kantor Pusat pindah lagi ke Jl. Raya
Mukhtar No. 71A, Sawangan, Depok hingga sekarang.
Pada tahun 2000, Perseroan menempatkan investasi sebagai
penyertaan saham kepada PT Asindo Husada Bhakti (AHB)
dengan kepemilikan sebesar 20%. Nilai tercatat investasi per
31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebesar 20% dari total
ekuitas.
FLIU Board of Commissioners and Board of Directors
Composition in 2020
ASSOCIATED ENTITY
PT Asindo Husada Bhakti (AHB)
PT. Asindo Husada Bhakti was established based on notary
deed No.11 dated March 24, 2000. Articles of incorporation
of the company has obtained approval of the Minister of
Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No.C-
8250.ht.01.TH.2001 on June 27, 2001. AHB is a company
that runs pharmacy business.
The company was originally domiciled in the Arcade Shopping
Mangga Dua, Ruko No.2 Lt.4, Jl. Arteri Mangga Dua Raya,
Jakarta Pusat (Owned by PT Bhakti Investama), since July
2003 moved to the Apotek Perintis, Kompleks Pertokoan Pulo
Mas Blok IV No.4, Jakarta Timur, and in May 2005 moved to
Jl. Percetakan Negara No.16 Jakarta Pusat. In April 2008, the
head office moved to Jl. Raya Mukhtar No. 71A, Sawangan,
Depok, until now.
In 2000, the Company placed investment in shares of PT
Asindo Husada Bhakti (AHB) with 20% ownership. The
carrying amount of investment as of December 31, 2020 and
2019 was 20% of the total equity.
108 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Jenis Lembaga/Profesi / Type
of Agency/Profession
Nama Lembaga/
Profesi / Name of Agency/Profession
Alamat / Address Jasa yang Diberikan / Services Provided Biaya Jasa (Rp) /
Service Fee (Rp)
Periode Penugasan / Period of Assignment
Lembaga Penunjang / Supporting Agency
Biro Administrasi Efek / Share Registrar
PT Datindo Entrycom
Jl. Hayam Wuruk No.28, Kec. Gambir,Jakarta 10120
Jasa asministrasi saham pasar sekunder / Secondary market share administration services 40.000.000
Januari - Desember 2020
Informasi Perdagangan dan Pencatatan Saham / Trading and Stock Listing Information
Bursa Efek Indonesia / Indonesia Stock Exchange
Gedung Bursa Efek IndonesiaJl. Jend. Sudirman Kav 52-53 Jakarta 12190, Indonesia Tel: +62 21 515 0515Email: [email protected]
Profesi Penunjang / Supporting Profession
Notaris / Notary M. Nova Faisal, SH, M.kn
Cyber 2 Tower Lantai 2, Jl. HR Rasuna Said Blok X-5 Nomor 13, Jakarta Selatan.
Notulis dalam pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019, dengan ruang lingkup sebagai berikut: / Notary in the implementation of the Annual GMS for the 2019 Fiscal Year, with the following scope:a. Hadir dan membuat akta-akta yang berhubungan dengan
pelaksanaan RUPS, yang berupa Akta Risalah RUPS Tahunan, Akta Pernyataan Keputusan Rapat (Perubahan Susunan Pengurus), dan Akta Ringkasan Hasil Keputusan RUPS. / Present and prepare deeds relating to the implementation of the GMS in the form of the Minutes of the Annual GMS, the Deed of Meeting Resolutions Statement (Change of Management Composition), and the Deed of Summary of GMS Resolutions.
b. Hadir dan memberikan masukan dalam persiapan pelaksanaan RUPS. / Attend and provide input in preparation for the implementation of the GMS.
c. Menyampaikan pemberitahuan dan/atau persetujuan terkait akta sebagaimana huruf a di atas ke Instansi yang bertanggung jawab di bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. / Deliver notification and/or approval related to the deed as referred to in letter a above to the agency responsible for the field of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia.
55.000.000Tahun Buku 2020 / 2020 Fiscal Year
KRONOLOGI PENERBITAN DAN/ATAU PENCATATAN EFEK LAINNYAChronology of Issuance and/or Listing of Other Securities
LEMBAGA DAN/ATAU PROFESI PENUNJANG PASAR MODALAgencies and/or Professions Supporting the Capital Market
Hingga tanggal 31 Desember 2020 hingga laporan tahunan
ini diterbitkan, Perseroan tidak menerbitkan efek lainnya
dalam bentuk apapun. Dengan demikian tidak terdapat
informasi terkait nama efek lainnya, tahun penerbitan efek
lainnya, tingkat bunga/imbalan efek lainnya, dan tanggal
jatuh tempo efek lainnya; nilai penawaran efek lainnya; nama
bursa dimana efek lainnya dicatatkan; dan peringkat efek.
Until December 31, 2020 until this annual report is published,
the Company does not issue other securities in any form.
Therefore, there is no information regarding the names of
other securities, the year of issuance of other securities, the
interest rate/return of other securities, and the maturity date
of other securities; offering value of other securities; name
of exchange where other securities are listed; and securities
ratings.
109Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil PerusahaanCompany Profile
Jenis Lembaga/Profesi / Type
of Agency/Profession
Nama Lembaga/
Profesi / Name of Agency/Profession
Alamat / Address Jasa yang Diberikan / Services Provided Biaya Jasa (Rp) /
Service Fee (Rp)
Periode Penugasan / Period of Assignment
Kantor Akuntan Publik / Public Accounting Firm
Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo
Intiland Tower Lt18, Jln Jenderal Sudirman Kav.32, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat 10220
General audit umum secara menyeluruh dari awal, atas: / Comprehensive general audit from the start, on:1. Audit Umum atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT
Indofarma (Persero) Tbk untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020; / General Audit of Consolidated Financial Statements of PT Indofarma (Persero) Tbk’s for the fiscal year ended on December 31, 2020;
2. Audit Umum atas Laporan Keuangan Konsolidasian PT Indofarma Global Media dan Entitas Anak untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020; / General Audit of the Consolidated Financial Statements of PT Indofarma Global Media and Subsidiaries for the fiscal year ended on December 31, 2020;
3. Audit Umum atas Laporan Keuangan PT Farmalab Indoutama untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020; / General Audit of Financial Statements of PT Farmalab Indoutama for the fiscal year ended on December 31, 2020;
4. Audit atas Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020; / Audit of the Company’s Partnership and Community Development Program (PKBL) Financial Statements for the fiscal year ended on December 31, 2020;
Jasa Lain yang Diberikan di luar Audit Keuangan: / Other Services Provided outside of Financial Audit:1. Audit Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-
undangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2020; / Audit of Compliance with the Company’s Laws and Regulations for the fiscal year ended on December 31, 2020;
2. Audit atas Pengendalian Internal Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31Desember 2020; / Audit of the Company’s Internal Control for the fiscal year ended on December 31, 2020;
3. Evaluasi Kinerja Perseroan, meliputi Evaluasi atas tingkat Kesehatan Perusahaan berdasarkan Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN dan Tingkat Pencapaian Kinerja Perusahaan. / Evaluation of Company Performance, including evaluation of the level of Company Health based on the Decree of the Minister of State for SOEs No. KEP-100/MBU/2002 dated June 4, 2002 concerning Assessment of BUMN Soundness Level and Company Performance Levels.
Biaya Profesional Fee Rp465.000.000,- / Professional Fee Rp465,000,000
Biaya Non-Personil sebesar Rp125.000.000,- / Non-Personnel Fee Rp125,000,000
Tahun Buku 2020 / 2020 Fiscal Year
Pada tahun 2020, realisasi Penjualan Bersih Perseroan tercatat sebesar Rp1.715,59 miliar, tumbuh 26,22 persen dari tahun 2019 sebesar Rp1.359,18 miliar. The Company’s Net Sales in 2020 were recorded at Rp1,715.59 billion, grew by 26.22 percent from that of 2019 at Rp1,359.18 billion.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Management Discussion and Analysis
112 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
TINJAUAN UMUMTinjauan Ekonomi
Perekonomian global pada tahun 2020 diliputi ketidakpastian
yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Pembatasan
aktivitas ekonomi di berbagai negara telah memukul
sektor perdagangan dan jasa, terutama pada industri yang
melibatkan interaksi fisik seperti perdagangan ritel, rekreasi,
perhotelan dan transportasi. Berdasarkan data yang dihimpun
oleh International Monetary Fund (IMF), dalam laporannya
yang berjudul World Economic Outlook, pertumbuhan
ekonomi global tahun 2020 telah terkontraksi sebesar minus
3,5 persen, kontras dengan pertumbuhan positif pada tahun
2019 sebesar 2,8 persen.
Kontraksi pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 dialami oleh
kelompok negara maju dan berkembang. IMF mencatatkan
pertumbuhan ekonomi kelompok negara maju terkontraksi
sebesar minus 4,9 persen, sedangkan perekonomian
kelompok negara berkembang terkontraksi sebesar minus
2,4 persen. Selain itu, volume perdagangan dunia di tahun
2020 juga terkontraksi sebesar minus 9,6 persen.
GENERAL OVERVIEWEconomic Overview
The global economy in 2020 was beset with uncertainty caused
by the Covid-19 pandemic. Restrictions on economic activity
in various countries have hit the trade and services sector,
especially in the industries that involved physical interactions
such as retail trade, recreation, hospitality, and transportation.
Based on the data compiled by the International Monetary
Fund (IMF), in its report entitled World Economic Outlook,
global economic growth in 2020 contracted by minus 3.5
percent, in contrast to positive growth in 2019 of 2.8 percent.
Both developed and developing countries experienced a
contraction in economic growth in 2020. The IMF noted that
economic growth in the developed countries contracted by
minus 4.9 percent, while the economy of the developing
countries contracted by minus 2.4 percent. In addition, world
trade volume in 2020 also contracted by minus 9.6 percent.
113Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Kondisi perekonomian yang tidak kondusif tersebut
menyebabkan banyak bank sentral di berbagai negara
mengeluarkan stimulus fiskal dan kebijakan moneter yang
ekspansif. Stimulus fiskal dilakukan untuk mengatasi masalah
kesehatan, kemanusiaan, serta menjaga kemampuan daya
beli masyarakat untuk mendukung kelangsungan aktivitas
produksi. Sepanjang tahun 2020, stimulus fiskal yang telah
dikucurkan oleh banyak negara secara total mencapai 11,7
triliun dolar AS atau mendekati 12 persen Produk Domestik
Bruto (PDB) dunia, dengan besaran respon negara maju lebih
besar dibandingkan negara berkembang.
Kebijakan moneter yang ekspansif yang dilakukan melalui
penurunan suku bunga dan penambahan likuiditas juga telah
diterapkan oleh banyak negara untuk menjaga tekanan pada
pasar keuangan. The Federal Reserve (The Fed), menurunkan
suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) menjadi 0 persen -
0,25 persen sampai dengan akhir tahun 2020. Langkah
tersebut diharapkan dapat memberikan stimulus terhadap
perekonomian di AS.
This unfavorable economic condition caused many
central banks in various countries to issue fiscal stimulus
and expansionary monetary policies. Fiscal stimulus was
implemented to overcome health and humanitarian
problems, as well as to maintain the purchasing power of the
community to support the continuity of production activities.
Throughout 2020, the fiscal stimulus disbursed by many
countries has reached a total of USD11.7 trillion or close to
12 percent of the world’s Gross Domestic Product (GDP), with
the response rate of developed countries being greater than
developing countries.
Many countries have also implemented expansionary
monetary policies through lower interest rates and increased
liquidity to maintain pressure on financial markets. The
Federal Reserve (The Fed), lowered the Fed Funds Rate (FFR)
benchmark interest rate to 0 percent - 0.25 percent by the
end of 2020. This step was expected to provide a stimulus to
the US economy.
114 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Sejalan dengan perkembangan ekonomi dunia, perekonomian
nasional juga mengalami kontraksi di tahun 2020. Berdasarkan
data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS),
perekonomian Indonesia tahun 2020 yang diukur berdasarkan
PDB tercatat terkontraksi sebesar minus 2,07 persen, kontras
dengan pertumbuhan positif di tahun 2019 sebesar 5,02 persen.
Kontraksi pada tahun 2020 merupakan dampak dari pandemi
Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia. BPS
mencatatkan PDB atas harga berlaku 2020 sebesar Rp15.434,2
triliun, sedangkan PDB per Kapita 2020 tercatat sebesar
Rp56.938.723 atau setara dengan 3.911,7 dolar AS.
Dari sisi produksi, kontraksi pertumbuhan terdalam berasal
dari lapangan usaha Perdagangan dan Reparasi sebesar
minus 3,72 persen dan diikuti oleh lapangan usaha Konstruksi
dengan kontraksi pertumbuhan sebesar minus 3,26 persen.
Selain itu, lapangan usaha Pertambangan & Penggalian,
Industri Pengolahan dan Lainnya juga turut mengalami
kontraksi pertumbuhan di tahun 2020. Di sisi lain, lapangan
usaha Pertanian berhasil mencetak pertumbuhan positif
sebesar 1,75 persen.
Dari sisi konsumsi, kontraksi pertumbuhan terdalam tahun
2020 berasal dari Impor sebesar minus 14,71 persen, lebih
buruk dibandingkan tahun 2019 sebesar minus 7,39 persen.
Sejalan dengan penurunan aktivitas Impor, Ekspor juga turut
mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar minus 7,70 persen
di tahun 2020. Selain itu, kelompok Pembentukan Modal
Tetap Bruto (PMTB) mencatatkan kontraksi pertumbuhan
sebesar minus 4,95 persen yang disebabkan oleh berkurangnya
penjualan semen, kendaraan untuk barang modal dan impor
barang-barang modal. Pembatasan aktivitas ekonomi yang
diterapkan pemerintah pada tahun 2020 juga memberikan
dampak negatif terhadap pertumbuhan kelompok Pengeluaran
Konsumsi Rumah Tangga yang terkontraksi sebesar minus
2,63 persen. Hal tersebut disebabkan oleh masih rendahnya
daya beli masyarakat.
Struktur ekonomi secara spasial di tahun 2020 didominasi
oleh Pulau Jawa dengan kontribusi terhadap perekonomian
Indonesia sebesar 58,75 persen dan kontraksi pertumbuhan
sebesar minus 2,51 persen. Pulau Sumatera juga memberikan
kontribusi yang cukup besar yaitu sebesar 21,36 persen
dengan kontraksi pertumbuhan sebesar minus 1,19 persen.
Selain itu, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi serta Pulau
Maluku dan Papua masing-masing memberikan kontribusi
pada perekonomian Indonesia di bawah 10 persen pada
tahun 2020.
In line with world economic developments, the national
economy also experienced a contraction in 2020. Based on
data compiled by the Central Statistics Agency (BPS), the
Indonesian economy in 2020, which was measured by GDP,
was recorded to have contracted by minus 2.07 percent, in
contrast to the positive growth in 2019 amounted to 5.02
percent. The contraction in 2020 was the impact of the
Covid-19 pandemic that has hit the entire world, including
Indonesia. BPS recorded GDP at the current 2020 price of
Rp15,434.2 trillion, while GDP per capita 2020 was recorded
at Rp56,938,723 or equivalent to USD3,911.7.
From the production side, the deepest growth contraction
came from the Trade and Repair business sector at minus 3.72
percent, followed by the Construction business sector with a
growth contraction of minus 3.26 percent. In addition, the
Mining & Quarrying, Processing Industry and Other business
fields also experienced a growth contraction in 2020. On the
other hand, the Agriculture business field managed to record
a positive growth of 1.75 percent.
From the consumption side, the deepest growth contraction
in 2020 came from imports of minus 14.71 percent, lower
than 2019 at minus 7.39 percent. In line with the decline in
import activity, exports also experienced a growth contraction
of minus 7.70 percent in 2020. In addition, the Gross Fixed
Capital Formation (PMTB) group recorded a contraction
in growth of minus 4.95 percent due to reduced sales
of cement, vehicles for capital goods, and capital goods
import. The limitation on economic activity implemented by
the government in 2020 also had a negative impact on the
growth of the Household Consumption Expenditure group,
which contracted by minus 2.63 percent. This is due to the
low purchasing power of the people.
The spatial economic structure in 2020 was dominated by
Java Island with a contribution to the Indonesian economy
of 58.75 percent and a contraction of growth of minus 2.51
percent. The island of Sumatra also contributed quite a lot,
amounting to 21.36 percent with a contraction of growth
of minus 1.19 percent. In addition, Kalimantan, Sulawesi
and Maluku and Papua will each contribute to Indonesia’s
economy below 10 percent in 2020.
115Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
BPS mencatatkan inflasi tahunan 2020 sebesar 1,68 persen,
turun dibandingkan inflasi pada tahun 2019 sebesar 2,72
persen. Rendahnya tingkat inflasi di tahun 2020 disebabkan
oleh lemahnya daya beli masyarakat. Melihat rendahnya
tingkat inflasi yang diiringi dengan kontraksi pertumbuhan,
Bank Indonesia (BI) melakukan pemangkasan suku bunga
acuan sebanyak lima kali hingga mencapai 3,75 persen.
Selain melalui kebijakan moneter yang akomodatif, Pemerintah
juga turut mengeluarkan berbagai program stimulus yang
tergabung dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Program PEN merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang
bertujuan untuk mengurangi dampak Covid-19 terhadap
perekonomian dari sisi produksi dan konsumsi. Sampai dengan
akhir tahun 2020, realisasi Program PEN telah mencapai 83,4
persen dari pagu Rp695,2 triliun atau mencapai Rp579,78
triliun. Adapun rincian pemberian dana Program PEN di tahun
2020 diberikan kepada: Sektor Kesehatan sebesar Rp63,51
triliun, Sektoral K/L dan Pemda sebesar Rp66,59 triliun,
Perlindungan Sosial sebesar Rp220,39 triliun, Insentif Usaha
sebesar Rp56,12 triliun, Dukungan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) sebesar Rp112,44 triliun dan Pembiayaan
BUMN dan Korporasi sebesar Rp60,73 triliun. Komitmen
pemerintah untuk memajukan industri farmasi dan kesehatan
nasional juga dapat dilihat dari Anggaran Kesehatan yang
dikeluarkan pada tahun 2020 sebesar Rp212,5 triliun, naik 87
persen dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp113,6 triliun.
Tinjauan Industri FarmasiINDONESIA PHARACEUTICAL MARKET OVERVIEW
Total Market decline by -7.4% in MAT 2020, both Ethical and Free Sales Category
In %MAT 4q19 vs MAT 4q20 CAGR 4 Y
TOTAL MNC DOMESTIC TOTAL MNC DOMESTIC
TOTAL (7.4) (4.8) (8.4) 11.1 10.4 11.3
ETHICAL (9.8) (7.5) (10.8) 9.4 14.0 7.5
ETHICAL BRANDED (9.5) (7.4) (11.1) 8.5 13.8 4.8
UNBRANDED GENERIC (10.4) (19.0) (10.3) 12.1 31.1 11.9
FREE SALES - (2.1) 7.0 (3.8) 14.9 (2.8) 19.3
Source: IQVIA
BPS recorded an annual 2020 inflation of 1.68persen, a
decrease compared to 2019 inflation of 2.72 percent. The low
rate of inflation in 2020 is due to weak people’s purchasing
power. Seeing the low rate of inflation accompanied by
contraction in growth, Bank Indonesia (BI) cut the benchmark
interest rate five times to reach 3.75 percent.
Apart from accommodating monetary policy, the Government
has also issued various stimulus programs which are
incorporated in the National Economic Recovery Program
(PEN). The PEN program is one of a series of activities aimed
at reducing the impact of Covid-19 on the economy in terms
of production and consumption. By the end of 2020, PEN
Program realization reached 83.4 percent of the ceiling of
Rp695.2 trillion or reached Rp579.78 trillion. Details of the
provision of funds for PEN Program in 2020 were given to
the Health Sector amounting to Rp63.51 trillion, K/L Sectoral
and Local Government amounting to Rp66.59 trillion, Social
Protection amounting to Rp220.39 trillion, Business Incentives
amounting to Rp56.12 trillion, Micro, Small, and Medium
Enterprises (UMKM) Support amounting to Rp112.44 trillion,
and SOE and Corporate Financing amounting to Rp60.73
trillion. The government’s commitment to improve national
pharmacy and health could be seen from the Health Budget
released in 2020 amounting to Rp212.5 trillion, an increase of
87 percent compared with 2019 amounting to Rp113.6 trillion.
Overview on Pharmacy & Medical Device
116 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Since the World Health Organization (WHO) announced
the conditions for the Covid-19 pandemic, the Indonesian
pharmaceutical market in the fourth quarter of 2020
experienced a growth decline of minus 7.4 percent. The
conditions of the Covid-19 pandemic had a significant impact
on raw materials supply for pharmaceutical products and
decreased consumption and production of pharmaceutical
products that were unrelated to the handling of Covid-19.
This was due to restrictions on individual activities and
activities to come to health facilities due to concerns over the
transmission of the Covid-19 virus, which caused a decrease
in the need for pharmaceutical products in health facilities.
Lockdown implementation resulted in a scarcity of supply of
pharmaceutical raw materials from raw material exporting
countries such as China and India.
Based on the data from the National Statistics Fitch Solution,
the medical device market in 2020 was projected to reach
Rp16.1 trillion or a growth of 4.84 percent compared to the
2019 value of Rp15.3 trillion, but this growth has decreased
compared to the growth of the national medical device
market in the previous period. The decline in the growth
of the Indonesian medical equipment market in 2020 was
caused by the Covid-19 pandemic. On the other hand, several
medical equipment products related to the handling of
Covid-19 are projected to experience an increase in demand,
such as Personal Protective Equipment (PPE), ventilators and
diagnostic laboratory equipment.
INDONESIA PHARACEUTICAL MARKET OVERVIEWIn MAT q4 Indonesia pharma market dropped by -7.4% but in qTR q4 decreased by -6.9%
Free Sales: 27,017 Bio-2.1% Gr
MNC: 23,198 Bio-4.8% Gr
Unbranded: 15,562 Bio-10.2% Gr
Ethical: 57,574 Bio-9.8% Gr
Source: IQVIA
Domestic: 61,393 Bio-8.4% Gr
Branded: 69,030 Bio-6.8% Gr
IDR 84,591 BIO
Sejak World Health Organization (WHO) mengumumkan
kondisi pandemi Covid-19, pasar farmasi Indonesia pada
Kuartal IV tahun 2020 mengalami penurunan pertumbuhan
sebesar minus 7,4 persen. Kondisi pandemi Covid-19
berdampak signifikan terhadap pasokan bahan baku produk
farmasi dan penurunan konsumsi dan produksi produk farmasi
yang tidak terkait penanganan Covid-19. Hal ini disebabkan
adanya pembatasan kegiatan dan aktivitas perorangan
untuk datang ke fasilitas kesehatan karena kekhawatiran
akan penularan virus Covid-19 sehingga menyebabkan
penurunan kebutuhan produk farmasi di fasilitas kesehatan.
Pemberlakuan lockdown mengakibatkan terjadi kelangkaan
pasokan bahan baku farmasi dari negara pengekspor bahan
baku seperti China dan India.
Berdasarkan data dari National Statistics Fitch Solution, pasar
alat kesehatan pada tahun 2020 diproyeksikan mencapai
Rp16,1 triliun atau tumbuh 4,84 persen dibandingkan nilai
tahun 2019 sebesar Rp15,3 triliun, namun pertumbuhan
tersebut mengalami penurunan dibandingkan pertumbuhan
pasar alat kesehatan nasional pada periode sebelumnya.
Penurunan pertumbuhan pasar alat kesehatan Indonesia
pada tahun 2020 disebabkan oleh pandemi Covid 19. Di
sisi lain, beberapa produk alat kesehatan yang berhubungan
dengan penanganan Covid-19 diproyeksikan mengalami
peningkatan permintaan, seperti Alat Pelindung Diri (APD),
Ventilator serta kelengkapan laboratorium diagnostik.
117Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Pada April 2020, Pemerintah Indonesia memberikan
kemudahan dalam pengurusan perizinan yang dibutuhkan
dalam penyaluran alat kesehatan dan Perbekalan Kesehatan
Rumah Tangga (PKRT) untuk mengatasi masalah ketersediaan
peralatan medis penting di tengah pandemi Covid-19. Selain
itu, Pemerintah juga menghapus bea masuk atas 73 jenis
produk medis dan pencegahan penyakit, sebagai tanggapan
atas kebijakan saat pandemi. Pada Juni 2020, Pemerintah
mengeluarkan Peraturan Nomor 29 Tahun 2020 yang
mengatur tentang insentif pajak penghasilan kepada mereka
yang telah membantu penanganan pandemi Covid-19.
Sepanjang tahun 2020, Pemerintah Indonesia berkomitmen
untuk memberikan kebijakan yang dapat membantu
Industri Alat Kesehatan agar tidak mengalami penurunan
pertumbuhan seperti Industri Farmasi dan Industri lainnya.
Indonesia – Medical Device Market by Product Area, 2015 – 2024 (USDMN)
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Consumables 113,6 131,9 143,8 169,1 150,7 172,3 189,3 218,4 250,8 282,2 324,4
Diagnostic Imaging 157,0 228,0 268,0 249,7 254,4 273,7 313,9 356,7 400,7 438,7 489,6
Dental Products 12,8 22,7 31,9 26,2 28,3 27,0 31,4 35,9 40,4 44,4 49,6
Orthopaedics & Prosthetics
9,3 14,5 18,2 25,3 27,0 29,2 33,7 40,0 46,7 53,5 61,3
Patient Aids 75,2 87,3 101,5 104,2 105,4 117,4 127,8 142,9 160,2 173,9 195,0
Other Medical Devices
258,8 365,7 433,0 461,0 517,3 515,9 543,2 620,3 695,4 760,8 848,1
Total 626,8 850,1 996,4 1.035,5 1.083,1 1.135,5 1.239,3 1.414,2 1.594,2 1.753,5 1.968,0
Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Instruksi Presiden
Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2016 tentang Percepatan
Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan, dengan
terbitnya Instruksi tersebut, industri farmasi dan alat kesehatan
merupakan salah satu sektor ekonomi yang diprioritaskan oleh
pemerintah untuk dapat berperan besar sebagai penggerak
perekonomian nasional di masa yang akan datang. Sejalan
dengan proyeksi tersebut, pemerintah melalui Kementerian
Perindustrian terus berupaya untuk menumbuhkan sektor
industri farmasi di tanah air dengan memperluas akses pasar dan
meningkatkan utilisasinya. Selain melalui penerbitan Ketentuan
dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Kandungan Dalam
Negeri (TKDN) oleh Kementerian Perindustrian di tahun 2020,
Kementerian Kesehatan juga turut mengeluarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 21 tahun 2020
tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun
2020-2024 yang yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
pelayanan dasar berupa kesehatan bagi masyarakat Indonesia.
In April 2020, the Government of Indonesia facilitated the
arrangement for the permits needed in the distribution of
medical devices and Household Health Supplies (PKRT) to
overcome the problem of availability of essential medical
equipment in the midst of the Covid-19 pandemic. In addition,
the Government also eliminated import duties on 73 types
of medical products and disease prevention in response to
policies during the pandemic. In June 2020, the Government
issued Regulation Number 29 of 2020, which regulates
income tax incentives for those who have helped deal with
the Covid-19 pandemic. Throughout 2020, the Indonesian
Government is committed to providing policies that can help
the Medical Device Industry so that it does not experience a
decline in growth like the Pharmaceutical Industry and other
Industries.
The Indonesian government has issued Presidential Instruction
of the Republic of Indonesia Number 6 of 2016 concerning
the Acceleration of Development of the Pharmaceutical and
Medical Device Industry, with the issuance of this Instruction,
the pharmaceutical and medical device industry is one of the
economic sectors prioritized by the government to be able to play
a major role as a driver of the national economy in the future.
which will come. In line with these projections, the government
through the Ministry of Industry continues to strive to grow the
pharmaceutical industry sector in the country by expanding
market access and increasing its utilization. In addition to the
issuance of the provisions and procedures for calculating the
value of the domestic content level (TKDN) by the Ministry of
Industry in 2020, the Ministry of Health also issued Regulation of
the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 21
of 2020 concerning the Strategic Plan of the Ministry of Health
for 2020-2024 which is designed to fulfill the basic service needs
in the form of health for the people of Indonesia.
118 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
BUSINESS STRATEGYIn 2020, the Board of Directors and Management consistently
continued the implementation of the strategic policy
established in 2019, namely the Turnaround Strategy, to
fulfill all the obligations and expectations of stakeholders
(consumers, employees and shareholders, and others).
The following are the strategic steps that have been
implemented by Management throughout 2020 along with
the performance targets to be achieved:
1. The sales growth target of 44.85 percent with the value
of operating revenues or net sales in 2020 amounting to
Rp1.97 trillion compared to 2019 amounting to Rp1.36
trillion.
2. Net profit target amounting to Rp8.97 billion, an increase
of 12.69 percent from the 2019 net profit amounting to
Rp7.96 billion.
3. Improve sales segment portfolio both at Indofarma and
PT IGM as a subsidiary by focusing of the sales segment,
namely changing the portfolio by increasing the sales
percentage to the regular segment and reducing sales
percentage in the e-catalog and tender segment sectors
gradually.
a. Regular Segment
(1) Increasing Coverage: add Distributor (Multi
Distributor) & Sub-Distributor.
STRATEGI USAHAMemasuki Tahun 2020, Direksi dan Manajemen konsisten
melanjutkan penerapan kebijakan strategi yang telah
ditetapkan tahun 2019 yaitu Turnaround Strategy sehingga
diharapkan dapat memenuhi semua kewajiban dan ekspektasi
stakeholders (konsumen, pegawai dan pemegang saham dan
lain-lain).
Perkembangan Portofolio Produk dan Bisnis / Development of Business and Product Portfolio
TURNAROUND STRATEGY 2020
• Perseroan telah dan akan melakukan kerja sama dengan beberapa mitra dengan tahapan sebagai berikut: Trading -> OEM -> ODM -> Assembling -> Manufacturing / The Company has and will cooperate with several partners in the following stages: Trading -> OEM -> ODM -> Assembling -> Manufacturing
• Sistem Pelatihan Berjenjang dan Berkelanjutan / Tiered and Continuous Training System
• Implementasi core value AKHLAK / Implementation of AKHLAK core values
• Talent Management• Struktur Organisasi & KPI / Organizational
Structure & KPI
Implementasi Program utama: / Implementation of the Main Program:• Road to Market• Sales and operation plan• Central Procurement
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia / Improvement of Human Resources quality
Operation
Berikut adalah langkah-langkah strategis yang telah
diterapkan oleh Manajemen sepanjang tahun 2020 beserta
target kinerja yang ingin dicapai:
1. Target pertumbuhan penjualan 44,85 persen dengan
nilai pendapatan usaha atau penjualan bersih tahun 2020
sebesar Rp1,97 triliun dibanding tahun 2019 sebesar
Rp1,36 triliun.
2. Target laba bersih sebesar Rp8,97 miliar meningkat 12,69
persen dari laba bersih tahun 2019 sebesar Rp7,96 miliar.
3. Memperbaiki portofolio segmen penjualan baik di
Indofarma maupun di PT IGM selaku anak perusahaan,
yaitu fokus segmen penjualan yakni mengubah forto folio
dengan memperbesar presentase penjualan ke segmen
regular dan mengurangi presentase penjualan sektor
segmen e-catalog dan tender secara bertahap.
INAF 2018 2019 2020 2021
Regular 57% 60% 65% 70%
E-Catalog 43% 40% 35% 30%
IGM 2018 2019 2020 2021
Regular 30% 40% 45% 50%
E-Catalog 20% 20% 25% 30%
Tender 50% 40% 30% 20%
a. Segmen Regular
(1) Meningkatkan Coverage: menambah Distributor
(Multi Distributor) & Sub-Distributor.
119Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
(2) Meningkatkan Produktivitas Sales People
melalui Reorganizing Salesman by Channel dan
meningkatkan Jumlah Call, Effective Call, dan
New Open Outlet.
(3) Memanfaatkan IT untuk Sales & Distribution.
(4) Memperkuat kerjasama dengan Principal Pareto di
Segmen Regular.
(5) Menambah Principal untuk penambahan muatan.
(6) Menjamin ketersediaan produk.
b. Segmen Tender:
(1) Penyesuaian Pricing & Product portfolio
(2) Optimalisasi Obat Program di Tender Pusat
(3) Peningkatan kinerja Tender Daerah
c. Segmen Reguler E-Catalog:
(1) Meningkatkan penjualan e-catalog di channel
Dinas Kesehatan
(2) Penjualan yang selektif di channel RS (BPJS)
(3) Penjualan yang selektif di wilayah sesuai Collection
AR
(4) Optimalisasi Obat Program di e-Catalog.
d. Pipeline & Initiative Strategy:
UNBRANDED GENERIK
MEDICAL CHANNEL
#Pipeline 1 : Initiative Strategy (Segmentasi Produk berdasarkan Pasar / Product Segmentation based on Market)
NON MEDICAL CHANNEL
Product
Product
Marketing
Marketing
Distributor
Distributor
Market
Market
BPJS
Kompetensi Berbasis Kelas Terapi
Kompetensi Berbasis Grup Product
Distributor Medical Channel
OTCDistributor Medical
Channel
Distributor Medical Non Channel
BRANDED GENERIK/ ETIKAL
Obat Program
GT & Modern Channel
Klinik Kecantikan & Toko Kosmetik
HERBAL
ALAT KESEHATAN
PRIVATEMediacal Channel (RS.
APOTIK & TOKO OBAT) 10
PRIVATEMediacal Channel
(RS. APOTIK & TOKO OBAT)
Natural Ekstrak
4. Memperbaiki portofolio penjualan segmen produk baik di
Indofarma maupun IGM yaitu produk Farma, Ekstrak dan
Diagnostic Alat Kesehatan secara bertahap.
(2) Increasing the Productivity of Sales People by
Reorganizing Salesman by Channel and increasing
the Number of Calls, Effective Calls, and New
Open Outlets.
(3) Utilizing IT for Sales & Distribution.
(4) Strengthening cooperation with Principal Pareto in
Regular Segment.
(5) Increasing Principal for additional load.
(6) Ensuring product availability.
b. Tender Segment:
(1) Adjusting Pricing & Product portfolio
(2) Optimizing the Drug Program in Central Tenders
(3) Improving the Regional Tenders performance
c. E-Catalog sales segment:
(1) Increasing e-catalog sales in selective channels
(2) Selective sales in Hospitals (BPJS) channels
(3) Selective sales according to AR Collection
(4) Optimizing the Drug Program in e-Catalog
d. Pipeline & Initiative Strategy
4. Improving sales portfolio of product segments both at
Indofarma and IGM, namely Pharmaceutical products,
Extracts and Diagnostic Medical Devices gradually.
120 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
a. Pharmaceutical
(1) Existing Product
(a) Focus on products with Medium-High Profit
Contributions and Medium-High Sales
Contribution
(b) Low Profit - Low Sales products in pruning
gradually
(c) Rearrange Existing Products for Regular,
E-Catalog & Tender segments to increase sales
of the regular segment
(d) Pipeline & Initiative Strategy:
(2) New Product Development: Special National
Formulation Medication (oncology, live
saving) with the Import -> Joint Operation ->
Manufacturing scheme
b. Natural Extract or Herbal:
(1) Re-positioning Herbs as Natural Extracts in order
to target the food & beverage industry
(2) Completing Extract production facilities
(3) Completing the required certifications (Halal,
HACCP)
(4) Strengthening R&D for extracts
(5) Strengthening raw material sourcing
(6) Trading Extracts (remix & repackage)
(7) Strengthening Sales & Marketing functions (B to
B, B to C)
(8) Pipeline & Initiative Strategy:
a. Farma
(1) Existing Product
(a) Fokus kepada produk dengan Kontribusi Profit
Medium-High serta Kontribusi Sales Medium-
High
(b) Produk Low Profit-Low Sales di-pruning
bertahap
(c) Tata Ulang Produk Existing untuk segmen
Reguler, E-Catalog & Tender untuk
meningkatkan penjualan segmen reguler
(d) Pipeline & Initiative Strategy:
1. Pareto Profit Pareto Sales
Margin Cukup
5. Non Pareto Profit Non Pareto Sales Margin Kurang
Kontribusi Sales / Contribution to Sales
Ko
ntr
ibu
si P
rofi
t /
Co
ntr
ibu
tio
n t
o P
rofi
t 3. Pareto Profit Non Pareto Sales
Margin Cukup
6. Non Pareto Profit Non Pareto Sales Margin Kurang
2. Pareto Profit Pareto Sales
Margin Cukup
4. Non Pareto Profit Non Pareto Sales
Margin Cukup
Output integrasi LiniPipeline 1 : Initiative Strategy Portfolio Produk existing INAF
(2) New Product Development: Obat Formulasi
Nasional Khusus (oncology, live saving) dengan
skema Import -> Joint Operation -> Manufacturing
b. Natural Extract atau Herbal:
(1) Re-positioning Herbal menjadi Natural Extract agar
dapat menyasar industri makanan dan minuman
(2) Melengkapi fasilitas produksi Extract
(3) Melengkapi sertifikasi yang diperlukan (Halal,
HACCP)
(4) Memperkuat R&D untuk extract
(5) Memperkuat sourcing bahan baku
(6) Melakukan Trading Extract (remix & repackage)
(7) Memperkuat fungsi Sales & Marketing (B to B, B
to C)
(8) Pipeline & Initiative Strategy:
121Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
c. Diagnostic & Medical Equipment
(1) Trading & Assembling Medical Devices in Durable
& Consumable category
(2) Strict product selection for each Product Cluster
according to market needs and level of competition
(3) Collaborating in the form of a Sole Distributor or
Multi Distributor with a Vendor/Manufacturer
(4) Improving Sales & Marketing function
(5) Creating Marketing Company
(6) Pipeline & Initiative Strategy:
•Bentuk Sediaan Tablet / Tablet Dosage Form•Bentuk Sediaan Kapsul Keras / Hard Capsule
Dosage Form•Bentuk Sediaan Serbuk Evervesen / Evervesen
Powder Dosage Form•Bentuk Sediaan Setengah Padat / Semi-solid
Dosage Form•Bentuk Sediaan Serbuk Oral / Oral Powder
Dosage Form•Ekstrak Kental / Thick Extract•Ekstrak Cair / Liquid Extract•Ekstrak Kering / Dry Extract•Sertifikat IEBA (Industri Ekstrak Bahan Alami)
/ IEBA Certificate (Natural Material Extract Industry)
Sertifikasi / Certifications
Indofarma extract center
Sinergi BUMN / SOE Synergy
(Kimia Farma & Phapros)
Industri Herbal / Herbal Industry
Industri Kosmetika / Cosmetics Industry
Industri Food & Beverage / Food & Beverage Industry
Industri Seasoning / Seasoning Industry
Industri Lokal / Local Industry
Pasar Ekspor / Export Market
Produk dan Servis / Products and Services
•Bahan Baku Ekstrak Bahan Alam / Raw Materials Extracts from Natural Materials
•Bahan Baku rempah bubuk / Raw material for powdered spices
•Toll in manufaktur proses produksi ekstrak dan obat herbal / Toll in manufacturing process for the production of herbal extracts and medicines
•Pengembangan Formula Obat Herbal / Development of Herbal Medicines Formulas
•Original Equipment Manufacturing/OEM termasuk registrasi / Original Equipment Manufacturing/OEM including registration
•Uji Mikrobiologi / Microbiological test
Pipeline 2 : Initiative Strategy Portfolio Product Natural Extract
c. Alat Kesehatan & Diagnostik (Diagnostic & Medical
Equipment)
(1) Trading & Assembling Alkes kategori Durable &
Consumable
(2) Pemilihan produk yang selektif untuk setiap
Cluster Produk sesuai dengan kebutuhan pasar
dan tingkat persaingan
(3) Melakukan kerjasama dalam bentuk Sole
Distributor atau Multi Distributor dengan Vendor/
Manufacturer
(4) Memperkuat fungsi Sales & Marketing
(5) Membuat Marketing Company
(6) Pipeline & Initiative Strategy:
122 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
5. Focus more on business development and sales of
Diagnostic products and medical devices through SBU
Diagnostic & Medical Equipment.
6. Focus more on business development and sales of extract
and herbal products through SBU Extract and natural
medicine.
7. The target number of new product launches 87 items.
8. Improving the financial structures and cost efficiencies:
a) Improving Financial Structure:
(1) Debt restructuring with all Creditors
(2) Using the Project Financing Scheme for a secure
Product or Tender
(3) Discipline in financial management by using
separate accounts for Regular (Non WAPU)
and Institution/E-Catalog&Tender (WAPU)
(4) Discipline in Managing IGM’s Accounts Receivable
(5) Implementing Share Service concept for the
Financial Function between INAF and IGM
(6) Discipline in Expired Date product management
b) Cost Efficiency
DME Trading -> OeM -> assembling -> manufacture
AKL & AKD
Fokus Pengembangan Bisnis di Sektor Alat Kesehatan Disposable Medical Equipment: / Focus on Business Development in the Medical Device SectorDisposable Medical Equipment:1. Business Development JO Durable
- Hemodealisa, Komponen Supply Hemodealisa (blood line, dialyst, fistula, larutan bicarbonate, larutan asam asetat) / Hemodealysis, Hemodealysis Supply Component (blood line, dialyst, fistula, bicarbonate solution, acetic acid solution)
- Alat Bantu Pasien / patient aid- SWL
2. Trading and Assembling Disposable and Consumable:- Tube and Catheter- Benang Bedah / Surgical Thread- Airway- Chemical Strerilization- Disposable Strerilization
3. Produk Airway Anesthesia: / Airway Anesthesia Products:a. ETT without cuff, estimasi jumlah SKU 2 item / ETT
without cuff, estimated quantity 2 SKUb. ETT with cuff, estimasi jumlah SKU 2 item / ETT with
cuff, estimated quantity 2 SKUc. ETT reinforced with cuff, estimasi jumlah SKU 2 item /
ETT reinforced with cuff, estimated quantity 2 SKUd. Breathing circuit, estimasi jumlah SKU 2 item /
Breathing circuit, estimated quantity 2 SKUe. Breathing bag, estimasi jumlah SKU 2 item / Breathing
bag, estimated quantity 2 SKUf. Breathing circuit filter, estimasi jumlah SKU 2 item /
Breathing circuit filter, estimated quantity 2 SKUg. Laringeal Mask Airway (LMA), estimasi jumlah SKU 2
item / Laringeal Mask Airway (LMA), estimated quantity 2 SKU
h. Masker Anestesi, estimasi jumlah SKU 3 item / Anesthesia Mask, estimated quantity 3 SKU
i. Resuscitator SET, estimasi jumlah SKU 3 item / Resuscitator SET, estimated quantity 3 SKU
j. Endobronchial Tube, estimasi jumlah SKU 4 item / Endobronchial Tube, estimated quantity 4 SKU
k. Laryngoscope, estimasi jumlah SKU 2 item / Laryngoscope, the estimated quantity 2 SKU
l. Guedel Airway, estimasi jumlah SKU 4 item / Guedel Airway, the estimated quantity 4 SKU
m. Nasofaringeal catheter, estimasi jumlah SKU 1 item / Nasopharyngeal catheter, estimated quantity 1 SKU
2. Hemodialisa, Indonesia Produk Hemodialisa: / Hemodialysis, Indonesia Hemodialysis Products:a. Blood Line tubingb. Dialyzer Catridgec. Dialysat liquid, Citric Acidd. Dialysat liquid, No Bicarbonatee. Fistulaf. Catheter double lumen / Double
lumen catheterg. Catheter triple lumen / Triple
lumen catheter
Produk disposable tersebut merupakan target supply untuk kerja sama pengoperasian mesin hemodialisa / The disposable product is the supply target for the joint operation of the hemodialysis machine
1. Benang dan Jarum Bedah dengan Partner SM Eng Co. Ltd., Korea, Produk: / Surgical Threads and Needles with Partner SM Eng Co. Ltd., Korea, Product:a. Polyglactin 010, estimasi jumlah SKU 15
item / Polyglactin 010, estimated quantity 15 SKU
b. Polyglacolic Acid, estimasi jumlah SKU 10 item / Polyglacolic Acid, estimated quantity 10 SKU
c. Polypropilene, estimasi jumlah SKU 15 item / Polypropylene, estimated quantity 15 SKU
d. Silk, estimasi jumlah SKU 15 Item / Silk, estimated quantity 15 SKU
e. Catgut plain, estimasi jumlah SKU 10 item / Catgut plain, estimated quantity 10 SKU
f. Catgut chromic, estimasi jumlah SKU 10 Item / Chromic catgut, estimated quantity 10 SKU
Pipeline 3 : Initiative Strategy Portfolio Product DMe
5. Lebih fokus pada pengembangan bisnis dan penjualan
produk-produk Diagnostik dan alat kesehatan melalui
SBU Diagnostic & Medical Equipment.
6. Lebih fokus pada pengembangan bisnis dan penjualan
produk-produk extrak maupun herbal melalui SBU Extract
dan Natural Medicine.
7. Target jumlah peluncuran produk baru sebanyak 87 item.
8. Memperbaiki struktur keuangan dan efisiensi biaya:
a) Memperbaiki Struktur Keuangan:
(1) Restrukturisasi utang dengan seluruh Kreditur
(2) Menggunakan Skema Project Financing untuk
Produk atau Tender yang secure
(3) Disiplin pengelolaan keuangan melalui
penggunaan rekening terpisah untuk Regular
(Non WAPU) dan Institusi/E-Catalog & Tender
(WAPU)
(4) Disiplin Pengelolaan Piutang di IGM
(5) Implementasi konsep Share Service untuk Fungsi
Keuangan antara INAF dan IGM
(6) Disiplin pengelolaan produk Expired Date.
b) Efisiensi Biaya
123Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
(1) Bahan Baku & Packaging:
i. Melakukan Joint Negotiation dengan Kimia
Farma terhadap Supplier yang sama.
ii. Renegosiasi dengan Supplier lainnya.
(2) Facilities & Equipment: Menggunakan Preventive
& Predictive Maintenance
(3) Menyelaraskan Demand (Sales Forecast) dengan
Supply (Production) untuk mengurangi passive
stock dan Expired Date.
9. Memperkuat SDM dan fungsi penunjang:
a) Memperkuat SDM:
(1) Penyelarasan Organisasi sesuai Strategi:
i. Melakukan Restrukturisasi Organisasi
ii. Implementasi Share Service (SPI, Finance, SDM
& IT)
(2) Man Power Plan untuk mengoptimalkan PKWTT,
PKWT, Magang dan Outsources
(3) Implementasi Manajemen Kinerja Pegawai:
i. Perencanaan Kinerja -> KPI (Lag & Lead)
ii. Penilaian Kinerja berdasarkan realisasi KPI
(4) Implementasi Remunerasi berbasis Kinerja
(5) Pelatihan sesuai kebutuhan dengan memanfaatkan
Internal Trainer
(6) Menerapkan Talent Management
b) Fungsi Penunjang:
(1) Melakukan digitalisasi pada proses bisnis kunci
(2) Memperkuat fungsi SPI
(3) Mengembangkan kemampuan Risk Management
10. Discipline on Execution
Disiplin dalam eksekusi di setiap perencanaan strategis
yang telah dibuat dan ditetapkan Direksi, Dengan
membentuk TMO (Turnaround Management Office) suatu
unit kerja yang mengawal dan memastikan berjalannya
program-program Turn Around sesuai dengan tujuan
yang telah ditentukan. Tugas Turnaround Management
Office/TMO:
(a) Memberikan informasi terhadap kemajuan program
Turn Around
(b) Memastikan semua Inisiatif Strategis berjalan sesuai
jadwal
(c) Menentukan prioritas dan waktu pelaksanaan untuk
memperkuat initiatives strategis
(d) Membantu mengkoordinasi keterlibatan setiap pihak
terkait
(1) Raw Materials & Packaging:
i. Conduct Joint Negotiation with Kimia Farma
regarding the same Supplier.
ii. Renegotiate with other Suppliers.
(2) Facilities & Equipment: Using Preventive &
Predictive Maintenance
(3) Align Demand (Sales Forecast) with Supply
(Production) to reduce passive stock and ED.
9. Strengthening HR and supporting functions:
a) Strengthening HR:
(1) Aligning Organization based on the Strategy:
i. Restructuring the Organization
ii. Implementing Share Services (SPI, Finance, HR
& IT)
(2) Preparing a Manpower Plan to optimize PKWTT,
PWT, Interns and Outsources
(3) Implementing Employee Performance
Management:
i. Performance Planning -> KPI (Lag & Lead)
ii. Performance Assessment based on KPI
Realization
(4) Implementing Performance-based Remuneration
(5) Conducting training as needed by utilizing Internal
Trainer
(6) Implementing Talent Management
b) Supporting Functions:
(1) Digitizing key business processes
(2) Strengthening SPI function
(3) Improving Risk Management skills
10. Discipline on Execution
Being discipline in the execution of every strategic plan that
has been made and determined by the Board of Directors.
By forming a TMO (Turnaround Management Office), a
work unit that oversees and ensures that the Turn Around
program runs according to the predetermined goals. The
Duties of Turnaround Management Office/TMO are:
(a) Providing information on the progress of the Turn
Around program
(b) Ensuring that all Strategic Initiatives go according to
schedule
(c) Determining priorities and implementation times to
strengthen strategic initiatives
(d) Helping coordinate the involvement of each related
party
124 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
11. Mengembangkan pertumbuhan bisnis baru, melalui
Pembentukan Perusahaan Patungan (Joint Venture)
dan atau Kerjasama Operasional (Joint Operation) yang
diawali dengan bisnis trading terlebih dahulu untuk
melihat serapan produk dan potensi pasarnya, kemudian
assembling dan manufacturing.
ASPEK PEMASARANAspek pemasaran merupakan faktor penting yang dapat
menjadi kunci keberhasilan bagi Perseroan dalam memetakan
pangsa pasar. Selain itu, dengan mengenali aspek tersebut,
Perseroan juga dapat menganalisa kebutuhan pasar sehingga
strategi pemasaran berjalan dengan sukses. Berikut penjelasan
mengenai strategi pemasaran yang telah dilakukan dan
pangsa pasar yang diraih Perseroan.
Strategi Pemasaran
Untuk dapat mencapai target yang telah ditetapkan, di tahun
2020, Perseroan mengembangkan strategi pemasaran atas
produk-produk yang dimiliki untuk meningkatkan permintaan
dan brand awareness. Selain itu, strategi pemasaran Perseroan
di tahun 2020 juga diarahkan untuk meningkatkan distribusi/
ketersediaan yang didukung oleh product visibility, product
availability dan produk assortment di outlets.
Sepanjang tahun 2020, Perseroan telah melakukan kegiatan
pemasaran dengan meningkatkan PULL activity sesuai
STP Produk, meningkatkan jumlah pengguna produk dan
meningkatkan distribusi dan penetrasi produk di pasar.
Berikut adalah aktivitas pemasaran yang telah dilakukan pada
tahun 2020:
- Kampanye pemasaran menggunakan media sosial,
branding, dan product visibility.
- Program brand activation: dengan menggunakan open
booth activity dan memberikan promo kepada konsumen.
- Program edukasi produk dan reward untuk meningkatkan
loyalitas konsumen.
- Program sales dan distribusi, khususnya program AV dan
visibility.
Salah satu tolak ukur keberhasilan strategi pemasaran yang
dilakukan Perseroan adalah pencapaian penjualan atas
produk Over The Counter (OTC). Di tahun 2020, penjualan
produk OTC mencapai pertumbuhan sebesar 32,59 persen
dari target yang telah ditentukan.
11. Develop new business, through the establishment of Joint
Ventures and/or Joint Operations which begins with the
trading business to see product absorption and market
potential, then assembling and manufacturing.
MARKETING ASPECTMarketing is an important factor that can be the key
to successfull mapping of market share. By recognizing
these aspects, Company can analyze market needs to run
the marketing strategy successfully. The following is the
marketing strategy explanation and market share.
Marketing Strategy
To achieve the predetermined targets, in 2020, the Company
developed a marketing strategy for its products to increase
demand and brand awareness. In addition, the Company’s
marketing strategy in 2020 was also aimed at increasing
distribution/availability, supported by product visibility ,
product availability, and product assortment at outlets.
Throughout 2020, the Company has carried out marketing
activities by increasing PULL activity according to Product
STP, increasing the number of product users and increasing
distribution and product penetration in the market. The
following are marketing activities that have been carried out
in 2020:
- Marketing campaigns using social media, branding, and
product visibility.
- Brand activation program: by using open booth activities
and giving promos to consumers.
- Product and reward education programs to increase
consumer loyalty.
- Sales and distribution programs, especially AV and
visibility programs.
One of the benchmarks of the Company’s success in marketing
strategy is the sales achievement of Over The Counter (OTC)
products. In 2020, the sales of OTC products achieved growth
of 32.59 percent from the predetermined target.
125Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA
Dalam laporan keuangan tahun buku 2020 yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Hanny Erwin
& Sumargo (a member of Kreston International Limited),
Perseroan telah menerapkan PSAK 5 (Penyesuaian 2015)
tentang Segmen Operasi. Perseroan memiliki informasi
tentang segmen usaha sebagai komponen Perseroan
yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk, baik
barang atau jasa dimana komponen tersebut memiliki risiko
dan imbalan yang berbeda dengan komponen lainnya.
Berdasarkan PSAK 5 (Penyesuaian 2015), Perseroan memiliki
3 (tiga) segmen usaha, yaitu segmen usaha berdasarkan
produk yang dihasilkan, segmen usaha berdasarkan wilayah
distribusi secara geografis dan segmen usaha Entitas Anak
Segmen usaha berdasarkan produk yang dihasilkan terdiri
dari segmen usaha obat dan segmen alat kesehatan lainnya.
Segmen alat kesehatan dan produk lainnya terdiri dari
diagnostic and medical equipment, serta extract and natural
medicine. Sedangkan segmen usaha berdasarkan wilayah
distribusi secara geografis mencakup 5 (lima) wilayah yang
terdiri dari wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi
dan Bali, Nusa Tenggara Barat, serta Indonesia Timur.
Segmen Usaha Berdasarkan Produk yang Dihasilkan
Ditengah meningkatnya kebutuhan produk medis, Perseroan
terus berupaya untuk mengoptimalkan seluruh sumber daya
yang dimiliki untuk menghasilkan produk dan memberikan
jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing. Guna
menangkap peluang di industri farmasi nasional, Perseroan
membagi segmen usaha berdasarkan produk yang dihasilkan
dalam 2 (dua) kegiatan utama, yaitu produk obat serta alat
kesehatan dan produk lainnya.
Berikut adalah uraian mengenai produksi, pemastian mutu
produk, izin edar dan penjualan serta profitabilitas dari kedua
segmen tersebut di tahun 2020.
Segmen Usaha Obat
Segmen usaha obat berdasarkan kegiatan operasinya dibagi
mulai dari kegiatan Produksi, Pemasaran dan Distribusi.
Kegiatan distribusi dan penjualan dari produk yang
dihasilkan Perseroan antara lain dilakukan oleh Entitas Anak,
PT Indofarma Global Medika (IGM) sedangkan untuk
kegiatan bidang pengujian ekivalensi dan klinik, Perseroan
memiliki Entitas Anak tidak langsung melalui IGM,
PT Farmalab Indoutama (FLIU).
OPERATIONAL REVIEW PER BUSINESS SEGMENTIn the financial statements for the 2020 fiscal year, which have
been audited by the Public Accounting Firm Hendrawinata
Hanny Erwin & Sumargo (a member of Kreston International
Limited), the Company has implemented PSAK 5 (2015
Adjustment) on the Operating Segments. The Company has
information about business segments as a component of the
Company that can be differentiated in producing products,
both goods or services, where these components have
different risks and rewards from other components. Based
on PSAK 5 (2015 Improvement), the Company has 3 (three)
business segments, namely business segment based on
products produced, business segment based on geographic
distribution areas, and business segment of the Subsidiaries.
The product-based business segment consists of the
pharmaceutical business segment and the other medical
equipment business segment. The medical equipment
segment consists of diagnostic and medical equipment.
Meanwhile, the business segment based on geographic
distribution area covers 5 (five) regions consisting of Sumatra,
Java, Kalimantan, Sulawesi and Bali, West Nusa Tenggara,
and East Indonesia.
Business Segment Based on the Products Made
In the midst of the increasing need for medical products, the
Company continues to strive to optimize all its resources to
produce products and provide high quality and competitive
services. In order to seize opportunities in the national
pharmaceutical industry, the Company divides business
segments based on products produced into 2 (two) main
activities, namely medicinal products and other medical
devices.
The following is a description of production, product quality
assurance, distribution and sales permits as well as the
profitability of the two segments in 2020.
Drugs Business Segment
Business segment of the drug based on its operations
is divided into production, marketing and distribution
activities. Distribution and sales of products produced by the
company, among others, are carried out by the subsidiary,
PT Indofarma Global Medika (IGM), while for the
activities of the field of equivalent testing and clinics,
the company has an indirect subsidiaries through IGM,
PT Farmalab Indoutama (FLIU).
126 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Di bidang produksi, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha
memproduksi baik sendiri maupun berdasarkan kerja sama
untuk produk obat jadi seperti obat-obatan esensial, obat
generik berlogo, obat generik dengan nama dagang, obat
tradisional, alat kesehatan, diagnostik, serta produk makanan
baik yang ada hubungannya dengan pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan maupun yang bersifat pemulihan
kesehatan.
Perseroan memiliki fasilitas untuk melakukan penelitian
dan pengembangan produk baru, pengujian bahan dan
produk serta fasilitas produksi obat dan obat tradisional.
Fasilitas produksi obat menghasilkan produk sediaan tablet,
kapsul, serbuk, semisolid (salep/gel/krim), sirup serta sediaan
injeksi, baik yang masuk dalam turunan Betalaktam maupun
Nonbetalaktam; sementara fasilitas produksi obat tradisional
dilengkapi dengan mesin dan alat-alat untuk memproduksi
ekstrak cair, kental, dan kering serta sediaan produk jadi
kapsul, serbuk, tablet, dan gel.
Alur Produksi Tablet dan Kapsul Indofarma / Producton Flow of Tablet and Capsule in Indofarma
Fasilitas ProduksiObat Tradisional
Tablet, Kapsul, Sirup, Serbuk, Gel
Traditional MedicineProduction Facility
Tablets, Capsules, Syrup, Powder, Gel
Fasilitas Produksi SterilNon cephalosporineInjeksi Cair, Tetes Mata
Non Cephalosporine Sterile
Production FacilityLiquid Injection, Eye Drops
Fasilitas Produksi Sterilcephalosporine
Injeksi Kering
Cephalosporine SterileProduction Facility
Dry Injection
Fasilitas Produksi UtamaTablet, Kapsul, Salep, Krim,
Gel, Sirup, SirupKering, Serbuk, Eliksir
Main Production FacilityTablets, Capsules,
Ointments, Creams, Gel,Syrup, Dry Syrup, Powder,
Elixir
Fasilitas Produksi Indofarma / Indofarma Production Facility
In the field of production, the company conducts business
activities of producing both alone and based on cooperation
for medicinal products such as essential medicines, generic
drugs with logos, generic drugs with trade names, traditional
medicines, medical devices, diagnostics, as well as food
products both have to do with the maintenance and health
improvement and health-recovery.
The Company has facilities to conduct research and
development of new products, testing of materials and
products as well as traditional medicinal and medicinal
production facilities. Drug production facilities produce a
tablet, capsule, powder, semisolid (ointment/gel/cream),
syrup and injection preparations, both in the Betalaktam
and Nonbetalaktam derivatives; While traditional medicinal
production facilities are equipped with machines and tools to
produce liquid, viscous, and dried extracts and preparations
for capsules, powders, tablets and gels.
127Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Extract and Natural Medicine
Extract and Natural Medicine is a business activity that
focuses on the production of extract raw materials, traditional
medicinal products and contract manufacturing services. The
production process of Extract and Natural Medicine (Natex)
is supported by machines from Germany. The Company also
has 11 (eleven) Good Traditional Medicine Manufacturing
Practices (CPOTB) certificates from the National Agency of
Drug and Food Control of the Republic of Indonesia (POM RI)
to ensure quality assurance, so that the products produced
are always of high quality, safe, and efficacious.
In addition, the Company also has a Natural Extracts Industry
(IEBA) No. FP.02.04/IV/570/2017 obtained from the Ministry
of Health of the Republic of Indonesia.
The following products are classified in the Natural Extract
group, including:
1. Galangal Extract
2. Garcinia atroviridis Extract
3. Cardamom Extract
4. Sembung Leaf Extract
Extract and Natural Medicine
Extract and Natural Medicine merupakan kegiatan usaha yang
berfokus pada produksi bahan baku ekstrak, produk obat
tradisional dan jasa makloon. Proses produksi Extract and
Natural Medicine (Natex), didukung oleh mesin dari Jerman.
Perseroan juga telah memiliki 11 (sebelas) sertifikat Cara
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dari Badan
POM RI untuk memastikan terjaminnya mutu, agar produk
yang dihasilkan senantiasa berkualitas, aman, dan berkhasiat.
Selain itu Perseroan juga telah memiliki sertifikat izin Industri
Ekstrak Bahan Alam (IEBA) No. FP.02.04/IV/570/2017 yang
diperoleh dari Kementerian Kesehatan RI.
Mesin EkstraktorEkstractor Machine
Setelah melalui tahapan pencucian dan perajangan,
bahan diekstraksi dengan sistem perkolasi
menggunakan pelarut air dan/atau etanol / After
washed and grinded, raw materials will be extracting
by percolation method using water and/or ethanol as a
solvent.
evaporator
Meningkatkan kekentalan ekstrak cair dengan
mengurangi kadar pelarut dalam ekstrak / Increase the viscousity of liquid extract by decreasing solvent number of
extract.
Mesin Pengemasan / Packing Machine
Mesin pengemasan dalam blister dan aluminium foil /
Packaging machine in blister and aluminum foil.
Spray Dryer
Pengering ekstrak cair dengan kombinasi metode penyemprotan dan panas / Liquid extract dryer with
combination of spraying and heat methods.
Alur Proses Produksi / Production Process Flowchart
Mesin Pengisi / Filling Machine
Terdiri dari pengisi kapsul No. 1 sachet serbuk dan sachet cairan / Consists of capsule (No.1) powder sachets and
liquid sachets filling machine.
vacuum Dryer
Mesin pengering ekstrak dengan temperatur maksimal pada 600C dan vakum udara / Extract drying machine with
maximum temperature of 600C and vacuum air.
Pengayakan & Pencampuran / Sifting &
Mixing
Mesin pengayak dan pencampur massa ekstrak untuk membuat derajat
kehalusan tertentu / Sieving and mass mixing extract to create a certain degree of
fineness extract.
Berikut ini produk yang digolongkan dalam kelompok Natural
Extract, antara lain:
1. Ekstrak Kencur
2. Ekstrak Asam Gelugur
3. Ekstrak Kapulaga
4. Ekstrak Daun Sembung
128 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
5. Ekstrak Pegagan
6. Ekstrak Jahe Merah
7. Ekstrak Kopi Hijau
8. Ekstrak Daun Kelor
9. Ekstrak Tempuyung
10. Ekstrak Kumis Kucing
11. Ekstrak Lempuyang
Berikut adalah uraian terkait Produksi, Pemastian Mutu
Produk, Izin Edar dan Penjualan Segmen Usaha Produk Obat
di tahun 2020.
Produksi Produk Obat
Selama tahun 2020, Perseroan telah memproduksi
585.675.712 unit obat. Berikut adalah informasi terkait
realisasi produksi berdasarkan volume dan nilai produk obat
dalam 3 (tiga) tahun terakhir.
Realisasi Produksi Produk Obat Berdasarkan Volume dan Nilai / Drugs Production Realization Based on Volumes and Values
Sediaan / Dosage Form
2020 2019 2018
Volume (unit) /
Volume (Unit)
Nilai (Rp) / Value (Rp)
Volume (unit) /
Volume (Unit)
Nilai (Rp) / Value (Rp)
Volume (unit) / Volume
(Unit)
Nilai (Rp) / Value (Rp)
Tablet Non Betalaktam / Non-Betalactam Tablet 447.468.648 144.260.061.091 563.427.573 191.727.776.092 952.423.220 294.529.385.808
Kapsul Non Betalaktam / Non-Betalactam Capsule 114.502.382 177.630.049.309 116.492.480 57.922.504.321 205.918.152 92.861.597.181
Sirup Cair Botol / Bottle Liquid Syrup 10.205.474 50.501.688.759 8.108.929 47.869.319.177 8.813.145 43.840.822.002
Salep / Ointment 4.810.839 10.429.479.675 2.713.201 7.739.388.913 10.930.868 25.854.513.845
Injeksi Cair / Liquid Injection 2.552.281 9.270.352.704 893.085 3.286.552.800 9.621.100 22.848.319.049
Kapsul Herbal / Herbal Capsule 2.710.100 4.753.780.884 3.217.930 5.183.083.463 7.920.720 11.887.360.707
Serbuk / Powder 1.831.380 3.962.288.670 2.496.700 5.180.162.482 3.898.360 9.313.571.876
Kapsul Cephalosporine / Cephalosporine Capsule 1.482.730 1.763.416.080 1.293.250 2.092.137.675 2.380.120 2.881.680.680
Sirup Kering Cephalosporine / Cephalosporine Dry Syrup 39.393 549.807.967 51.782 451.552.039 106.786 1.763.229.076
Sirup Kering Non Betalaktam / Non-Betalactam Dry Syrup 72.485 575.159.320 48.218 389.639.315 72.610 591.978.790
Injeksi Kering Cephalosporine / Cephalosporine Dry Injection - - - - 105.050 1.028.941.960
Tetes Mata / Eye Drop - - - - 26.720 44.136.524
Sirup Herbal / Herbal Syrup - - 2.201 21.184.625 - -
Jumlah / Total 585.675.712 403.696.084.459 698.745.349 321.863.300.902 1.202.216.851 507.445.537.498
Nilai: Harga Jual Produk (HJP) / Value: Product Sales Price (HJP)
5. Indian Pennywort Extract
6. Red Ginger Extract
7. Green Coffee Extract
8. Drumstick Tree Leaf Extract
9. Sow Thistle Extract
10. Cat’s Whiskers Plant Extract
11. Bitter Ginger Extract
The following is a description related to Production, Product
Quality Assurance, Distribution Permits, and Sales of the
Medicinal Product Business Segments in 2020.
Drugs Production
During 2020, the Company produced 585,675,712 units
of drugs. The following is the information related to the
realization of production based on the volume and value of
medicinal products in the last 3 (three) years.
129Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Realisasi Produksi Obat tahun 2020 tercatat sebanyak
585.675.712 unit, turun 113.069.637 unit atau 16,18 persen
dibandingkan tahun 2019 sebanyak 698.745.349 unit. Hal
tersebut disebabkan oleh menurunnya permintaan produk-
produk yang tidak terkait Covid-19 dan terganggunya
pasokan bahan baku dari negara-negara pemasok bahan
baku farmasi sepeti Tiongkok dan India yang memberlakukan
lockdown di awal diumumkannya Pandemi Covid-19. Namun
demikian, nilai realisasi produksi mengalami peningkatan
sebesar 25,42 persen dari Rp321,68 miliar menjadi Rp403,69
miliar, peningkatan nilai realisasi produksi didorong oleh
meningkatnya permintaan produk penanganan Covid-19
yang dimiliki Perseroan yaitu Oseltamivir 75 mg Kapsul.
Pemastian Mutu Produk Obat
Perseroan terus berupaya dalam menjamin setiap produk
yang dihasilkan bermutu, aman, dan berkhasiat bagi setiap
penggunanya, baik itu dalam proses produksi maupun
distribusi obat yang dibuktikan dengan telah tersertifikasinya
fasilitas Produksi Perseroan dengan sertifikat CPOB dari
BPOM. Upaya tersebut berlanjut di tahun 2020 melalui
resertifikasi Cara Pembuatan Obat Tradisional Yang Baik
(CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB).
Hasil survey kepuasan pelanggan tahun 2020 menunjukkan
bahwa kepuasan pelanggan terhadap kualitas produk
Indofarma dengan kategori puas dan sangat memuaskan
sebesar 99 persen.
Izin Edar Produk Obat
Jumlah Produk Obat dengan Persetujuan Izin Edar / Total Drug Products with Distribution Permit Approval
Kelompok Produk / Product Group
2020 2019 Pertumbuhan / Growth
Jumlah Item Produk /
Total Product Item
Komposisi / Composition
Jumlah Item Produk /
Total Product Item
Komposisi / Composition
Jumlah Item Produk /
Total Product Item
%
Ethical Generic (OGB) 118 34,91% 122 43,42% (4) (3,28%)
Ethical Branded 46 13,61% 33 11,74% 13 39,39%
Over The Counter (OTC) 58 17,16% 44 15,66% 14 31,82%
Jumlah / Total 222 100,00% 199 100,00% 23 11,56%
Hingga akhir tahun 2020, Perseroan memiliki 222 item
produk dengan persetujuan izin edar baik yang dikeluarkan
oleh Badan POM RI maupun Kementerian Kesehatan RI.
Realisasi tahun 2020 tersebut bertambah 23 produk atau
11,56 persen dibandingkan tahun 2019 sebanyak 199 item.
The realization of Drug Production in 2020 was recorded
at 585,675,712 units, a decrease of 113,069,637 units or
16.18 percent compared to 2019 of 698,745,349 units. This
is due to the decline in demand for products unrelated to
Covid-19 and disruption in the supply of raw materials from
supplier countries for pharmaceutical raw materials such as
China and India, which imposed lockdowns at the start of
the announcement of the Covid-19 Pandemic. However, the
actual production value increased by 25.42 percent from
Rp321.68 billion to Rp403.69 billion, the increase in the actual
production value was driven by the increasing demand for the
Company’s Covid-19 handling product, namely Oseltamivir
75 mg capsules.
Drug Products quality Assurance
The Company continues to strive to ensure that every product
produced has good efficacy, safety and quality for each use,
both in the production and distribution process of drugs as
evidenced by the certification of the Company’s production
facilities with a CPOB certificate from BPOM. These efforts
will continue in 2020 through the recertification of Good
Traditional Medicine Manufacturing Practices (CPOTB) and
Good Manufacturing Practices (CPOB).
The results of the customer satisfaction survey in 2020 showed
that customer satisfaction with the quality of Indofarma
products is satisfied and very satisfying by 99 percent.
Distribution Permit for Drug Products
Until the end of 2020, the Company had 222 product items
with distribution permit approvals, both issued by the POM RI
and the Ministry of Health of the Republic of Indonesia. The
realization in 2020 increased by 23 products or 11.56 percent
compared to 2019 of 199 items. This increase mainly came
130 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Peningkatan tersebut terutama berasal dari penambahan
jumlah produk Over The Counter (OTC) sebanyak 14 produk
atau 31,82 persen dan diiringi penambahan produk Ethical
Branded sebanyak 13 produk atau 39,39 persen.
Komposisi kelompok produk Obat di tahun 2020 didominasi
oleh produk Ethical Generic (OGB) dengan komposisi sebesar
53,15 persen, diikuti oleh produk Over The Counter (OTC)
sebesar 26,13 persen dan produk Ethical Branded sebesar
20,72 persen.
Sampai dengan akhir tahun 2020, Perseroan mencatatkan
338 produk yang telah mendapatkan Nomor Izin Edar (NIE).
Dari total 338 produk yang sudah memiliki NIE, tercatat
sebanyak 58 produk baru yang telah diluncurkan pada tahun
tersebut seperti yang ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Produk Obat yang Diluncurkan di Tahun 2020 / Drug Products Launched in 2020
No. Nama Produk / Product Name Tanggal Peluncuran / Launching Date Keterangan / Description
1 Fexomin 120 9 Februari 2020 / February 9, 2020
AL
2 Hepbest (Dus,1 botol plastik @ 30 tablet salut selaput) / Hepbest (Box, 1 plastic bottle @ 30 film-coated tablets)
19 Februari 2020 / February 19, 2020
NIE
3 Hepbest (Dus,1 botol plastik @ 90 tablet salut selaput) / Hepbest (Box, 1 plastic bottle @ 90 film-coated tablets)
19 Februari 2020 / February 19, 2020
NIE
4 Hepbest (Dus,1 botol plastik @ 180 tablet salut selaput) / Hepbest (Box, 1 plastic bottle @ 180 film-coated tablets)
19 Februari 2020 / February 19, 2020
NIE
5 Rabivax-S (Dus, 1 vial @ 1 dosis + 1 ampul pelarut @ 1 ml) / Rabivax-S (Box, 1 vial @ 1 dosage + 1 solvent ampoule @ 1 ml)
20 Februari 2020/ February 20, 2020
NIE
6 Rabivax-S (Dus, 50 vial @ 1 dosis + 50 ampul pelarut @ 1 ml) / Rabivax-S (Box, 50 vial @ 1 dosage + 50 solvent ampoule @ 1 ml)
20 Februari 2020 / February 10, 2020
NIE
7 Mometasone Furoate (Kemasan 10 G) / Mometasone Furoate (10 G Package)
5 Maret 2020 / March 5, 2020
AL
8 Miconazole Nitrate 11 Maret 2020 / March 11, 2020
AL
9 Abacavex 300 mg Kaplet salut selaput / Abacavex 300 Mg film-coated caplets
19 Maret 2020 / March 19, 2020
NIE
10 Streptomycin Sulfate 1 g Serbuk Injeksi (Dus, 56 vial @ 1 g) / Streptomycin Sulfate 1 g Injection Powder (Box, 56 vials @ 1 g)
25 Maret 2020/ March 25, 2020
NIE
11 Streptomycin Sulfate 1 g Serbuk Injeksi (Dus, 100 vial @ 1 g) / Streptomycin Sulfate 1 g Injection Powder (Box, 100 vials @ 1 g)
25 Maret 2020 / March 25, 2020
NIE
12 Viranz 200 mg Kapsul / Viranz 200 mg Capsules 26 Maret 2020 / March 26, 2020
NIE
13 Mycenta Gel 31 Maret 2020 / March 31, 2020
NIE
14 Chloroquine Phospate 150 mg tablet 16 April 2020 / April 16, 2020
NIE
15 Prolipid Sirup / Prolipid Syrup 8 Mei 2020 / May 8, 2020
NIE
16 Vitamin C 100 mg Tablet 19 Mei 2020 / May 19, 2020
NIE
from the addition of 14 products or 31.82 percent of Over
The Counter (OTC) products and the addition of 13 products
or 39.39 percent of Ethical Branded products.
The composition of the Drug product group in 2020
was dominated by Ethical Generic (OGB) products with a
composition of 53.15 percent, followed by Over The Counter
(OTC) products by 26.13 percent and Ethical Branded
products by 20.72 percent.
As of the end of 2020, the Company has listed 338 products
that have obtained a Distribution Permit Number (NIE). Of the
total 338 products that already had NIE, 58 new products
were launched that year as shown in the following table.
131Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
No. Nama Produk / Product Name Tanggal Peluncuran / Launching Date Keterangan / Description
17 Vitamin C 500 mg Tablet 22 Mei 2020 / May 22, 2020
NIE
18 Sucralfate 28 Mei 2020 / May 28, 2020
NIE
19 Incral 22 Juni 2020 / June 22, 2020
NIE
20 Valepsi 22 Juni 2020 / June 22, 2020
NIE
21 Valproic Acid 22 Juni 2020 / June 22, 2020
NIE
22 Genisone 10 mg tablet 26 September 2020 / September 26, 2020
NIE
23 Sofohep 26 September 2020 / September 26, 2020
NIE
24 Desrem 30 September 2020 / September 30, 2020
EUA
25 Diltra 30 September 2020 / September 30, 2020
NIE
26 Inaherb Sari Temulawak / Inaherb Curcuma Extract 11 Oktober 2020 / October 11, 2020
NIE
27 Vitamin E 19 Oktober 2020 / October 19, 2020
NIE
28 Inaherb Sari Jahe Merah / Inaherb Red Ginger Extract 26 Oktober 2020 / October 26, 2020
NIE
29 Myhep All 12 November 2020 / November 12, 2020
NIE
30 Inalergi 3 Desember 2020 / December 3, 2020
NIE
31 Vitamin D3 7 Desember 2020 / December 7, 2020
NIE
32 Inaherb Sari Meniran / Inaherb Meniran Extract 16 Desember 2020 / December 16, 2020
NIE
33 Avimac 23 Desember 2020 / December 23, 2020
NIE
Penjualan Segmen Usaha Produk Obat
Penjualan Segmen Obat dan Kontribusinya terhadap Kinerja Keuangan Indofarma / Sales of Drug Segment and Its Contribution to Indofarma’s Financial Performance
Uraian / Description
2020 2019 Pertumbuhan / Growth
Nominal (Rp juta) /
Nominal (Rp million)
Kontribusi (%) /
Contribution (%)
Nominal (Rp juta) /
Nominal (Rp million)
Kontribusi (%) /
Contribution (%)
Nominal (Rp juta) /
Nominal (Rp million)
%
Lokal / Local 847.531 97,88% 711.348 98,01% 136.183 19,14%
Ekspor / Export 18.332 2,12% 14.422 1,99% 3.909 27,11%
Total Penjualan Obat / Total Drug Sales 865.862 50,47% 725.770 53,40% 140.092 19,30%
Penjualan Segmen Produk Obat di tahun 2020 tercatat
sebesar Rp865,86 miliar, naik Rp140,09 miliar atau 19,30
persen dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp725,77 miliar.
Sales of Drug Segment
Sales of the Drug Products Segment in 2020 was recorded
at Rp865.86 billion, an increase of Rp140.09 billion or 19.30
percent compared to 2019 amounting to Rp725.77 billion.
132 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Peningkatan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan nilai
penjualan dari Segmen Ekspor sebesar 27,11 persen atau
Rp3,91 miliar dibandingkan dengan tahun 2019 senilai
Rp14,42 miliar menjadi Rp18,33 miliar.
Realisasi nilai penjualan Obat di tahun 2020 memberikan
kontribusi terhadap nilai Penjualan Bersih Perseroan sebesar
50,47 persen.
Segmen Usaha Alat Kesehatan dan Produk Lainnya
Alat Kesehatan merupakan produk yang dikembangkan
Perseroan berupa instrumen, aparatus, dan/atau implan yang
tidak mengandung obat yang digunakan untuk mengidentifikasi,
mencegah, dan mendiagnosis suatu penyakit atau kondisi
seseorang, produk Alat Kesehatan yang dimiliki Perseroan terdiri
dari peralatan medis dan peralatan habis pakai.
Sementara itu, Produk Lainnya merupakan produk selain Alat
Kesehatan, meliputi Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
(PKRT) dan Non-Alat Kesehatan. PKRT adalah alat, bahan,
campuran bahan untuk pemeliharaan, rumah tangga, dan
tempat-tempat umum. Sedangkan Non-Alat Kesehatan
adalah produk yang tidak termasuk ke dalam kategori Alat
Kesehatan maupun PKRT.
Berikut adalah uraian terkait Produksi, Pemastian Mutu
Produk, Izin Edar dan Penjualan Segmen Usaha Produk Alat
Kesehatan dan Produk Lainnya di tahun 2020.
Produksi Alat Kesehatan dan Produk Lainnya
Selama tahun 2020, Perseroan telah memproduksi Alat
Kesehatan dan Produk Lainnya sebanyak 19 SKU, yang terdiri
dari kategori Manufacturing sebesar 16 SKU dan Assembling
sebesar 3 SKU. Perseroan melakukan strategi pengembangan
produk alat kesehatan mulai dari Trading – OEM – Assembling
– Manufacturing.
Trading
Fokus Pengembangan Produk Baru
OeM/ODM Assembling Manufacturing
Berikut adalah informasi terkait realisasi produksi berdasarkan
volume dan nilai produk Alat Kesehatan dan Produk Lainnya
dalam 3 (tiga) tahun terakhir.
Such increase was influenced by the growth sales from Export
Segment by 27.11 percent or Rp3.91 billion compared to that
of 2019 at Rp14.42 billion to Rp18.33 billion.
Realization of Drugs sales in 2020 contributed 50.47 percent
to Net Sales of the Company.
Medical Devices and Other Products Segment
Medical Devices are products developed by the Company
in the form of instruments, apparatus, and/or implants that
do not contain drugs that are used to identify, prevent
and diagnose a disease or condition of a person. Medical
Device products owned by the Company consist of medical
equipment and consumable equipment.
Other Product means product besides medical devices,
including Household Healthcare Supplies (PKRT) and Non-
Medical Devices. PKRT is equipment, material, mixtures for
maintenance, household, and public places, Meanwhile,
Non-Medical Devices mean products that are not included in
Medical Devices and PKRT categories.
The following is a description related to Production, Product
Quality Assurance, Distribution Permits and Sales of Medical
Devices and Other Product Product Business Segments in 2020.
Production of Medical Devices and Other Products
The Company produced 19 SKU of Medical Devices and
Other Products throughout 2020 consisting of 16 SKU of
Manufacturing category and 3 SKU of Assembling category.
The Company implemented product development strategy of
for medical devices starting from Trading - OEM - Assembling
- Manufacturing.
Information on realization of production based on volume
and value of Medical Devices and Other Products in the last 3
(three) years is as follows:
133Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Realisasi Produksi Alat Kesehatan dan Produk Lainnya Berdasarkan Volume dan Nilai / Realization of Medical Devices and Other Products Production Based on Volumes and Values
value chain creation
2020 2019 2018
SKUNilai (Rp) / Value
(Rp)SKU
Nilai (Rp) / Value (Rp)
SKUNilai (Rp) / Value (Rp)
Manufacturing 16 107.601.910.382 26 889.693.238 21 579.097.537
Assembling 3 42.288.183.081 - - - -
Jumlah / Total 19 149.890.093.463 26 889.693.238 21 579.097.537
Realisasi Produksi Alat Kesehatan dan Produk Lainnya di tahun
2020 tercatat sebanyak 19 SKU, lebih rendah dibandingkan
tahun 2019 sebanyak 26 SKU. Walaupun demikian, nilai
realisasi produksi Alat Kesehatan dan Produk Lainnya di tahun
2020 mengalami peningkatan signifikan hingga 16.747,39
persen dari tahun 2019 sebesar Rp0,89 miliar menjadi
Rp149,80 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan terutama
dari peningkatan penjualan Alat Kesehatan terkait Covid-19,
seperti Masker, Rapid Test, dan Isolation Transport.
Pemastian Mutu Produk Alat Kesehatan dan Produk
Lainnya
Perseroan terus berupaya dalam menjamin setiap produk
yang dihasilkan memiliki kualitas, keamanan dan mutu yang
baik bagi setiap penggunanya, baik itu dalam proses produksi
maupun distribusi Alat Kesehatan, yang dibuktikan dengan
perolehan sertifikat fasilitas produksi Alat Kesehatan, sertifikat
produksi PKRT, dan sertifikat distribusi Alat Kesehatan yang
dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat
Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Sertifikat tersebut akan terus diperbarui masa berlakunya dan
disesuaikan dengan kegiatan usaha Perseroan.
Hasil survey kepuasan pelanggan tahun 2020 menunjukkan
bahwa kepuasan pelanggan terhadap kualitas produk
Indofarma dengan kategori puas dan sangat memuaskan
sebesar 99 persen.
Izin Edar Produk Alat Kesehatan dan Produk Lainnya
Pada tahun 2020, sebanyak 135 produk dari kelompok produk
Alat Kesehatan dan Produk Lainnya telah memperoleh Nomor
Izin Edar (NIE). Jumlah ini mengalami peningkatan sebanyak
53 produk dibandingkan jumlah produk Alat Kesehatan dan
Produk Lainnya yang telah memperoleh NIE di tahun 2019
yang tercatat sebanyak 82 produk.
Realization of Medical Devices and Other Products Production
in 2020 was 19 SKU, lower than that of 2019 at 26 SKU.
However, realization of sales in 2020 increased significantly by
16,747.39 percent from Rp0.89 billion in 2019 to Rp149.80
billion. Such increase was caused mainly caused by increased
sales of Medical Devices related to Covid-19, sucha as masks,
rapid test tool, and isolation transport.
quality Assurance of Medical Devices and Other
Products
The Company continuously strives to ensure that every
product produced is of good quality, safety, and quality of
each use, both in the production process and distribution of
Medical Devices as proven with the certification of Medical
Device production, certification of Household Health Product,
and Medical Device distribution certificate issued by the
Directorate General of Pharmaceutical and Medical Devices
- The Ministry of Health of the Republic of Indonesia. The
certificates will be updated and adjusted to the Company’s
business activities.
The results of the customer satisfaction survey in 2020 showed
that customer satisfaction with the quality of Indofarma
products with the satisfied and very satisfying category was
99 percent.
Marketing Authorization of Medical Devices and Other
Products
In 2020, 135 products of Medical Devices and Other Products
have obtained Marketing Authorization (NIE), increased by
53 products compared to that of 2019 which were only 82
products.
134 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Sepanjang tahun 2020, Perseroan meluncurkan 25 produk
baru Alat Kesehatan dan Produk Lainnya sebagai bagian
dari strategi diferensiasi produk Perseroan. Berikut ini adalah
daftar produk Alat Kesehatan dan Produk Lainnya yang
diluncurkan Perseroan di sepanjang tahun 2020.
Produk Alat Kesehatan dan Produk Lainnya yang
Diluncurkan di Tahun 2020
No. Nama Produk / Product Name Tanggal Peluncuran / Launching Date Keterangan / Description
1 Instrument Trolley Large 29 Januari 2020 / January 29, 2020 NIE
2 Hemodind Tubing Sets 31 Maret 2020 / March 31, 2020 NIE
3 Hosfind Isolation Transport Deluxe (HF ITD-01) 3 April 2020 / April 3, 2020 NIE
4 Hosfind Isolation Transport 10 April 2020 / April 10, 2020 NIE
5 Clind Hand Sanitizer, Cherry Blossom 14 April 2020 / April 14, 2020 NIE
6 Clind Hand Sanitizer, Non Perfumed 15 April 2020 / April 15, 2020 NIE
7 Hemodind AV Fistula 15 April 2020 / April 15, 2020 NIE
8 Clind Hand Sanitizer, Fresh Cucumber 17 April 2020 / April 17, 2020 NIE
9 Hemodind SAV Fistula 20 April 2020 / April 20, 2020 NIE
10 Hemodind Dialyzer PC 20 April 2020 / April 20, 2020 NIE
11 Alcohol 70% INDOFARMA Larutan Antiseptik / Alcohol 70% INDOFARMA Antiseptic Solution
21 April 2020 / April 21, 2020 NIE
12 Clind Hand Sanitize Gel, Non Perfurmed 25 April 2020 / April 25, 2020 NIE
13 Clind Disinfectant, Aroma Pine (Alkes) / Clind Disinfectant, Pine Aroma (DME)
4 Mei 2020 / May 4, 2020 NIE
14 Clind Hand Sanitizer, Cherry Blossom Gel 15 Mei 2020 / May 15, 2020 NIE
15 Clind, Hand Sanitizer Gel, Fresh Cucumber 15 Mei 2020 / May 15, 2020 NIE
16 Hemodind 01 Hemodialysis Machine 15 Mei 2020 / May 15, 2020 NIE
17 Clind Disinfectant, Aroma Pine (PKRT) / Clind Disinfectant, Pine Aroma (PKRT)
15 Mei 2020 / May 15, 2020 NIE
18 Hosfind Isolation Transport Deluxe(HF ITD-02) 19 Mei 2020 / May 19, 2020 NIE
19 Hemodind Dialyzer PP 4 Juni 2020 / June 4, 2020 NIE
20 Hemodind Dialysis Powder 8 Juni 2020 / June 8, 2020 NIE
21 INAmask Surgical Face Mask 23 Juni 2020 / June 23, 2020 NIE
22 INA-VTM (Viral Transport Medium Kit) 20 Agustus 2020 / August 20, 2020 NIE
23 SMART Diagnostic SARS-COV-2-IgM/IgG Rapid Test (AKL) 25 Agustus 2020 / August 25, 2020 NIE
24 SMART Diagnostic SARS-COV-2-IgM/IgG Rapid Test (AKD) 6 Oktober 2020 / October 6, 2020 NIE
25 Mobile Diagnostic Realtime PCR 10 Desember 2020 / December 10, 2020 NIE
Throughout 2020, the Company launched 25 Medical
Devices and Other Products as part of the Company’s product
differentiation strategy. Following is list of Medical Devices
and Other Products launched by the Company throughout
2020.
Medical Devices and Other Products Launched in 2020
135Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Penjualan Segmen Usaha Alat Kesehatan dan Produk
Lainnya
Penjualan Segmen Alat Kesehatan dan Produk Lainnya terhadap Kinerja Keuangan Indofarma / Sales of Medical Devices and Other Products Segment on Indofarma’s Financial Performance
Uraian / Description
2020 2019 Pertumbuhan / Growth
Nominal (Rp juta) /
Nominal (Rp million)
Kontribusi (%) /
Contribution (%)
Nominal (Rp juta) /
Nominal (Rp million)
Kontribusi (%) /
Contribution (%)
Nominal (Rp juta) /
Nominal (Rp million)
%
Lokal / Local 849.725 49,53% 633.406 46,60% 216.320 34,15%
Ekspor / Export - - - - - -
Total Penjualan Alat Kesehatan dan Produk Lainnya / Total Medical Device and Other Products Sales 849.725 49,53% 633.406 46,60% 216.320 34,15%
Penjualan Segmen Alat Kesehatan dan Produk Lainnya di
tahun 2020 tercatat sebesar Rp849,73 miliar, naik Rp216,32
miliar atau 34,15 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar
Rp633,41 miliar. Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan
permintaan produk selama pandemi Covid-19.
Hingga saat ini, Perseroan masih berfokus untuk memenuhi
pasar Alat Kesehatan dan Produk Lainnya di dalam negeri
karena masih tingginya permintaan domestik atas Alat
Kesehatan dan Produk Lainnya.
Realisasi nilai penjualan Alat Kesehatan dan Produk Lainnya di
tahun 2020 memberikan kontribusi terhadap nilai Penjualan
Bersih Perseroan sebesar 49,53 persen.
Segmen Usaha Berdasarkan Geografis Distribusi
Informasi segmen Perseroan disajikan menurut
pengelompokan kegiatan usaha yaitu distribusi berdasarkan
geografis yang dibagi ke dalam 5 (lima) wilayah yang terdiri
dari wilayah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali,
Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Indonesia Timur.
Berikut informasi tentang nilai aset Perseroan dan jumlah
laba (rugi) komprehensif berdasarkan geografis distribusi,
sebagaimana terlampir di bawah ini.
Sales of Medical Devices and Other Products Segment
Sales of the Medical Devices and Other Products Segment
in 2020 was recorded at Rp849.73 billion, increased by
Rp 216.32 billion or 34.15 percent compared to 2019
amounting to Rp633.41 billion. This was due to increased
demand during Covid-19 pandemic.
As of today, the Company is focusing to meet the domestic
Medical Device and Other Products market as the high
domestic demand for Medical Device and Other Products.
Realization of Medical Device and Other Products sales in
2020 contributed 49.53 percent to the Company’s Net Sales.
Segment Based on Geographic Distribution
The Company’s segment information based on business
activity is divided into 5 (five) geographical distribution
regions comprising Java, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali,
West Nusa Tenggara (NTB) and Eastern Indonesia.
The following shows the Company’s assets and total
comprehensive profit (loss) based on geographical distribution.
136 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Persebaran Nilai Aset Perseroan Berdasarkan Geografis Distribusi / Company’s Assets Value Distribution Based on Geographic Distribution
Segmen Berdasarkan Geografis Distribusi / Segment Based on
Geographic Distribution
2020 2019 Pertumbuhan / Growth
Nominal (Rp juta) /
Nominal (Rp million)
Kontribusi (%) /
Contribution (%)
Nominal (Rp juta) /
Nominal (Rp million)
Kontribusi (%) /
Contribution (%)
Nominal (Rp juta) /
Nominal (Rp million)
%
Jawa / Java 1.553.452 90,67% 1.254.791 90,67% 298.661 23,80%
Sumatra / Sumatra 81.222 4,74% 65.606 4,74% 15.615 23,80%
Kalimantan / Kalimantan 19.629 1,15% 15.856 1,15% 3.774 23,80%
Sulawesi / Sulawesi 26.960 1,57% 21.777 1,57% 5.183 23,80%
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Indonesia Timur / Bali, West Nusa Tenggara, and Eastern Indonesia 32.071 1,87% 25.905 1,87% 6.166 23,80%
Jumlah Aset / Total Assets 1.713.335 100,00% 1.383.935 100,00% 329.399 23,80%
Jumlah Aset di tahun 2020 tercatat sebesar Rp1.713,33
miliar, naik Rp329,40 miliar atau 23,80 persen dibandingkan
tahun 2019 sebesar Rp1.383,94 miliar. Peningkatan tersebut
terutama berasal dari wilayah Jawa yang mencatatkan
kenaikan sebesar Rp298,66 miliar atau setara dengan 23,80
persen.
Tiga wilayah dengan kontribusi total Aset terbesar di tahun
2020 terdiri dari Jawa sebesar 90,67 persen, Sumatra sebesar
4,74 persen, dan Bali, Nusa Tenggara Barat dan Indonesia
Timur sebesar 1,87 persen.
Jumlah Laba Kotor Berdasarkan Geografis Distribusi / Total Gross Profit Based on Geographic Distribution
Segmen Berdasarkan Geografis Distribusi / Segments Based on
Geographic Distribution
2020 2019 Pertumbuhan / Growth
Nominal (Rp juta) /
Nominal (Rp million)
Kontribusi (%) /
Contribution (%)
Nominal (Rp juta) /
Nominal (Rp million)
Kontribusi (%) /
Contribution (%)
Nominal (Rp juta) /
Nominal (Rp million)
%
Jawa / Java 333.710 83,30% 208.556 83,30% 125.154 60,01%
Sumatra / Sumatra 29.760 7,43% 18.599 7,43% 11.161 60,01%
Kalimantan / Kalimantan 12.025 3,00% 7.515 3,00% 4.510 60,01%
Sulawesi / Sulawesi 12.497 3,12% 7.810 3,12% 4.687 60,01%
Bali, Nusa Tenggara Barat dan Indonesia Timur / Bali, West Nusa Tenggara, and East Indonesia 12.608 3,15% 7.880 3,15% 4.728 60,01%
Jumlah Laba Kotor / Total Gross Profit 400.600 100,00% 250.360 100,00% 150.240 60,01%
Jumlah Laba Kotor di tahun 2020 tercatat sebesar Rp400,60
miliar, naik Rp150,24 miliar atau 60,01 persen dibandingkan
tahun 2019 sebesar Rp250,36 miliar. Peningkatan tersebut
Total Assets in 2020 amounted to Rp1,713.33 billion,
increased by Rp329.40 billion or 23.80 percent compared to
that of 2019 at Rp1,383.94 billion. This increase mainly came
from Java, which recorded an increase of Rp298.66 billion or
equivalent to 23.80 percent.
Three regions with the largest contribution of total assets
in 2020 consist of Java at 90.67 percent, Sumatra at 4.74
percent, and Bali, West Nusa Tenggara and East Indonesia at
1.87 percent.
Total Gross Profit in 2020 amounted to Rp400.60 billion,
increased by Rp150.24 billion or 60.01 percent compared
to that of 2019 at Rp250.36 billion. Such increase mainly
137Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
terutama berasal dari wilayah Jawa yang mencatatkan
kenaikan Laba Kotor sebesar Rp125,15 miliar atau 60,01
persen di tahun 2020 bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya.
Tiga wilayah dengan kontribusi Laba Kotor terbesar di tahun
2020 terdiri dari Jawa sebesar 83,30 persen, Sumatra sebesar
7,43 persen, dan Bali, Nusa Tenggara Barat dan Indonesia
Timur sebesar 3,15 persen.
SEGMEN USAHA ENTITAS ANAKSampai dengan tahun 2020, Perseroan memiliki 2 (dua)
Entitas Anak. Penjelasan mengenai Entitas Anak disajikan
dalam bagian Profil dalam Laporan Tahunan ini. Berikut
adalah penjelasan terkait kinerja Entitas Anak Perseroan di
tahun 2020.
PT Indofarma Global Medika (IGM)
PT Indofarma Global Medika (IGM) didirikan pada tahun 2000
dan merupakan Entitas Anak Perseroan yang bergerak dalam
bidang perdagangan dan distribusi obat, alat kesehatan, dan
perbekalan kesehatan serta solusi bisnis Laboratorium Rumah
Sakit Terpadu. Persentase kepemilikan saham Perseroan
terhadap IGM adalah sebesar 99,99 persen.
Aktivitas Usaha PT Indofarma Global Medika
Pada tahun 2020, PT IGM telah menjalankan aktivitas
usahanya dengan baik, antara lain:
1. Perdagangan besar alat laboratorium, farmasi dan
kedokteran
2. Perdagangan Besar Farmasi
3. Perdagangan Besar Makanan dan Minuman Lainnya
Kinerja PT Indofarma Global Medika
Kinerja PT Indofarma Global Medika Tahun 2019 - 2020 / Performance of PT Indofarma Global Medika in 2019 – 2020
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Uraian / Description 2020 2019Pertumbuhan / Growth
Nominal / Nominal
%
Pendapatan Usaha / Revenues 1.376.997 1.318.417 58.580 4,44%
Beban Usaha / Operating Expenses (173.918) (143.373) (30.545) 21,30%
Laba Usaha / Operating Profit 25.772 20.660 5.112 24,74%
Beban Pajak / Tax Expense (9.960) (3.156) (6.804) 215,59%
Laba Bersih Tahun Berjalan / Net Profit for the Year (230) 400 (630) (157,50%)
Aset / Assets 766.780 645.542 121.238 18,78%
Liabilitas / Liabilities 709.739 542.997 166.742 30,71%
Ekuitas / Equity 44.365 91.919 (47.554) (51,73%)
came from Java, which recorded an increase in Gross Profit of
Rp125.15 billion or 60.01 percent in 2020 compared to that
of the previous year.
Three regions with the largest gross profit contribution
in 2020 consist of Java at 83.30 percent, Sumatra at 7.43
percent, and Bali, West Nusa Tenggara and East Indonesia at
3.15 percent.
SUBSIDIARIES SEGMENTAs of 2020, the Company has 2 (two) Subsidiaries. The
description of the Subsidiaries is presented in the Profiles
section of this Annual Report. The following is an explanation
regarding the performance of the Company’s Subsidiaries in
2020.
PT Indofarma Global Medika (IGM)
PT Indofarma Global Medika (IGM) was established in 2000
and is a Subsidiary engaged in trading and distributing drugs,
medical devices, and medical supplies as well as business
solutions for Integrated Hospital Laboratories. The Company’s
share ownership in IGM is 99.99 percent.
Busines Activities of PT Indofarma Global Medika
In 2020, PT IGM conducted its business activities accordingly,
namely:
1. Wholesaler of laboratory, pharmaceutical, and medical
equipment
2. Pharmaceutical Wholesaler
3. Wholesaler of Other Food and Beverages
Performance of PT Indofarma Global Medika
138 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Pada tahun 2020, PT IGM mencatatkan Pendapatan Usaha
sebesar Rp1.377,00 miliar, naik Rp58,58 miliar atau 4,44
persen dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp1.318,42 miliar.
Peningkatan tersebut disebabkan oleh penjualan produk-
produk terkait Covid-19.
Kenaikan Pendapatan Usaha PT IGM tersebut turut
berdampak positif terhadap perolehan Laba Usaha Perseroan
yang mengalami peningkatan sebesar Rp5,11 miliar atau
24,74 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp20,66
miliar menjadi Rp25,77 miliar di tahun 2020.
Beban Usaha PT IGM di tahun 2020 tercatat sebesar Rp173,92
miliar, naik Rp30,55 miliar atau 21,30 persen dibandingkan
tahun 2019 sebesar Rp143,37 miliar. Peningkatan tersebut
disebabkan oleh adanya Beban CKPN Piutang dan kenaikan
Denda Pajak Keterlambatan Setor, Beban Pegawai
Outsourcing, dan Sewa Bangunan.
Pada tahun 2020, PT IGM mencatatkan rugi tahun berjalan
sebesar Rp230 juta, turun Rp630 juta atau 157,50 persen
dibandingkan dengan tahun 2019 yang membukukan laba
tahun berjalan sebesar Rp400 juta. Penurunan tersebut
merupakan efek dari penerapan PSAK 71 “Instrumen
Keuangan“.
Aset PT IGM di tahun 2020 tercatat sebesar Rp766,78
miliar, naik Rp121,24 miliar atau 18,78 persen dibandingkan
tahun 2019 sebesar Rp645,54 miliar. Peningkatan tersebut
disebabkan oleh piutang yang belum tertagih atas penjualan
produk-produk terkait Covid-19.
Liabilitas PT IGM di tahun 2020 tercatat sebesar Rp709,74
miliar, naik Rp166,74 miliar atau 30,71 persen dibandingkan
tahun 2019 sebesar Rp543,00 miliar. Peningkatan tersebut
disebabkan oleh penambahan utang yang belum tertagih
atas penjualan produk-produk terkait Covid-19.
Ekuitas PT IGM di tahun 2020 tercatat sebesar Rp44,37
miliar, turun Rp47,55 miliar atau 51,73 persen dibandingkan
tahun 2019 sebesar Rp91,92 miliar. Penurunan tersebut
disebabkan oleh adanya koreksi laba ditahan atas transaksi
tahun sebelumnya.
Dividen yang Diberikan PT Indofarma Global Medika
Pada tahun 2019 dan 2020, PT IGM tidak memberikan dividen
kepada PT Indofarma Tbk selaku pemegang saham PT IGM.
In 2020, PT IGM recorded Revenues of Rp1,377.00 billion,
up by Rp58.58 billion or 4.44 percent compared to 2019
of Rp1,318.42 billion. This increase was due to the sale of
products related to Covid-19.
Increase in Revenues of PT IGM positively impacted the
Company’s Operating Income which increased by Rp5.11
billion or 24.74 percent compared to that of 2019 at Rp20.66
billion to Rp25.77 billion in 2020.
PT IGM’s Operating Expenses in 2020 were recorded at
Rp173.92 billion, up by Rp30.55 billion or 21.30 percent
compared to 2019, which amounted to Rp143.37 billion.
The increase was due to the CKPN Expense on Receivables
and increase in tax Fines for late payment, outsourcing staff
expenses, and building rental.
In 2020, loss for the year of PT IGM was recorded at Rp230
million, down by Rp630 million or 157.50 percent compared
to profit for the year in 2019 at Rp400 million. The decrease
was due to the impact of the implementation of PSAK 71
“Financial Instruments”.
PT IGM’s assets in 2020 were recorded at Rp766.78 billion,
up by Rp121.24 billion or 18.78 percent compared to 2019
amounting to Rp645.54 billion. The increase was due to
uncollectible receivables from sales of products related to
Covid-19.
PT IGM’s liabilities in 2020 were recorded at Rp709.74 billion,
up by Rp166.74 billion or 30.71 percent compared to 2019
which amounted to Rp543.00 billion. The increase was due
to the addition of outstanding debt from sales of products
related to Covid-19.
PT IGM’s equity in 2020 was recorded at Rp44.37 billion,
down by Rp47.55 billion or 51.73 percent compared to
2019 amounting to Rp91.92 billion. The decrease was due
to a correction in retained earnings over the previous year’s
transactions.
Dividend Provided by PT Indofarma Global Medika
PT IGM did not distribute dividend to PT Indofarma Tbk as
shareholder of PT IGM in 2019 and 2020.
139Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
PT Farmalab Indoutama (FLIU)
PT Farmalab Indoutama (FLIU) merupakan Entitas Anak
Kepemilikan Tidak Langsung yang bergerak dalam usaha
Jasa Laboratorium Uji Ekivalensi dan Uji Klinik. FLIU dibentuk
sebagai komitmen Perseroan atas kesepakatan antar negara-
negara anggota ASEAN di tahun 2008 untuk melakukan
harmonisasi pasar farmasi ASEAN, bahwa obat produk industri
farmasi semua negara anggota ASEAN wajib memiliki standar
mutu yang sama sesuai dengan Asean Common Technical
Documents (ACTD); dan produk obat negara-negara anggota
ASEAN yang telah memiliki standar mutu tersebut bebas
dipasarkan di seluruh kawasan Asia Tenggara.
Pada awalnya PT Indofarma mempunyai kepemilikan tidak
langsung atas PT Farmalab Indoutama melalui entitas anak
(PT Indofarma Global Medika) dengan Persentase kepemilikan
pada entitas anak 99,90 persen.
Selanjutnya berdasarkan akta Perubahan Anggaran Dasar
No. 16 dari notaris Andalia Farida, S.H., M.H., tanggal 21
September 2020 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. AHU-0071146.AH01.02 tanggal 16 Oktober
2020. Merubah persentase kepemilikan melalui entitas anak
(PT Indofarma Global Medika) menjadi 99,93 persen.
Aktivitas Usaha PT Farmalab Indoutama
Pada tahun 2020, PT FLIU telah menjalankan aktivitas
usahanya dengan baik, antara lain: berkolaborasi dengan
Dinas Kesehatan untuk membantu penanganan Covid-19
dengan mendirikan Central Processing Facility di Cibitung,
bekerja sama dengan PT Angkasa Pura II (Persero) melalui
Anak Perusahaan yaitu PT Angkasa Pura Solusi dengan Airport
Health Centre di bandara International Soekarno Hatta yang
sampai hari ini sudah ada di 14 Bandara seluruh indonesia.
Kinerja PT Farmalab Indoutama
Kinerja PT Farmalab Indoutama Tahun 2019 - 2020 / Performance of PT Farmalab Indoutama in 2019 – 2020
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Uraian / Description 2020 2019Pertumbuhan / Growth
Nominal / Nominal
%
Pendapatan Usaha / Revenues 40.408 5.770 34.639 600,34%
Beban Usaha / Operating Expenses (9.150) (4.601) (4.549) 98,87%
Laba Usaha / Operating Profit 4.925 1.211 3.714 306,72%
Beban Pajak / Tax Expenses (1.102) (256) (846) 330,58%
PT Farmalab Indoutama (FLIU)
PT Farmalab Indoutama (FLIU) is an Indirect Subsidiary which is
engaged in the Equivalence Test and Clinical Test Laboratory
Services business. The FLIU was established as the Company’s
commitment to the agreement between ASEAN member
countries in 2008 to harmonize the ASEAN pharmaceutical
market, that pharmaceutical products for the pharmaceutical
industry of all ASEAN member countries must have the same
quality standards in accordance with the ASEAN Common
Technical Documents (ACTD); and medicinal products from
ASEAN member countries that already have such quality
standards are freely marketed throughout the Southeast Asia
region.
Initially PT Indofarma had indirect ownership of PT Farmalab
Indoutama through its subsidiary (PT Indofarma Global
Medika) with 99.90 percent ownership in the subsidiary.
Furthermore, based on the deed of Amendment to Articles of
Association No. 16 by Notary Andalia Farida, S.H., M.H., dated
September 21, 2020 which was approved by the Minister of
Law and Human Rights of the Republic of Indonesia with
Decree No. AHU-0071146.AH01.02 dated October 16, 2020.
Changed the percentage of ownership through a subsidiary
(PT Indofarma Global Medika) to 99.93 percent.
Business Activities of PT Farmalab Indoutama
In 2020, PT FLIU has properly carried out its business activities,
including: collaborating with the Health Office to help handle
Covid-19 by establishing a Central Processing Facility in
Cibitung, in collaboration with PT Angkasa Pura II (Persero)
through its subsidiary, PT Angkasa Pura Solusi with an
Airport Health Center at Soekarno Hatta International Airport
which, to date, has been operating in 14 airports throughout
Indonesia.
Performance of PT Farmalab Indoutama
140 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Uraian / Description 2020 2019Pertumbuhan / Growth
Nominal / Nominal
%
Laba Bersih Tahun Berjalan / Net Profit for the Year 3.823 955 2.868 300,32%
Aset / Assets 30.293 3.948 26.345 667,29%
Liabilitas / Liabilities 27.522 3.220 24.303 754,81%
Ekuitas / Equity 6.351 728 5.622 772,03%
Pada tahun 2020, PT FLIU mencatatkan Pendapatan Usaha
sebesar Rp40,41 miliar, naik Rp34,64 miliar atau 600,34
persen dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp5,77 miliar.
Peningkatan tersebut berasal dari kontribusi PT FLIU dalam
penanganan Covid-19. Kenaikan Pendapatan Usaha tersebut
mampu menopang pertumbuhan Laba Bersih Tahun Berjalan
sebesar Rp2,87 miliar atau 300,32 persen dari tahun 2019
sebesar Rp955 juta menjadi Rp3,82 miliar di tahun 2020.
Aset PT FLIU di tahun 2020 tercatat sebesar Rp30,29 miliar,
naik Rp26,35 miliar atau 667,29 persen dibandingkan tahun
2019 sebesar Rp3,95 miliar. Peningkatan tersebut disebabkan
oleh kenaikan atas aset lancar entitas dan saldo laba entitas.
Liabilitas PT FLIU di tahun 2020 tercatat sebesar Rp27,52
miliar, naik Rp24,30 miliar atau 754,81 persen dibandingkan
tahun 2019 sebesar Rp3,22 miliar. Peningkatan tersebut
disebabkan oleh peningkatan utang kepada pihak berelasi
(biaya yang dikeluarkan atas pendapatan).
Ekuitas PT FLIU di tahun 2020 tercatat sebesar Rp6,35 miliar,
naik Rp5,62 miliar atau 772,03 persen dibandingkan tahun
2019 sebesar Rp728 juta. Peningkatan tersebut disebabkan
oleh kenaikan pendapatan PT FLIU yang juga berbanding
lurus dengan kenaikan laba bersih entitas.
Dividen yang Diberikan PT Farmalab Indoutama
Pada tahun 2019 dan 2020, PT Farmalab Indoutama tidak
memberikan dividen kepada PT IGM selaku pemegang saham
PT Farmalab Indoutama.
TINJAUAN KEUANGANUraian mengenai kinerja keuangan ini disusun berdasarkan
Laporan Keuangan Perseroan yang disajikan sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku
umum di Indonesia untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2020. Laporan keuangan tersebut telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Hanny Erwin &
Sumargo (a member of Kreston International) dengan opini
Operating Revenue of PT FLIU in 2020 amounted to Rp40.41
billion, increased by Rp34.64 billion or 600.34 percent
compared to that of 2019 at Rp5.77 billion. Such increase
was due to the contribution of PT FLIU in handling Covid-19.
Increase in Revenues supported growth of Net Profit for the
Year by Rp2,87 billion or 300.32 percent from that of 2019
Rp955 million to Rp3.82 billion in 2020.
Assets of PT FLIU in 2020 amounted to Rp30.29 billion,
increased by Rp26.35 billion or 667.29 percent compared to
that of 2019 at Rp3.95 billion. Such increase was due to an
increase in the entity’s current assets and retained earnings.
Liabilities of PT FLIU in 2020 amounted to Rp27.52 billion,
increased by Rp24.30 billion or 754.81 percent compared to
that of 2019 at Rp3.22 billion. Such increase was due to an
increase in payables to related parties (expenses incurred on
income).
Equity of PT FLIU in 2020 amounted to Rp6.35 billion,
increased by Rp5.62 billion or 772.03 percent compared
to that of 2019 at Rp728 million. Such increase was due
to the increase in PT FLIU’s revenue which was also directly
proportional to the increase in the entity’s net profit.
Dividends Provided by PT Farmalab Indoutama
PT Farmalab Indoutama did not distribute dividend to PT IGM
as shareholder of PT Farmalab Indoutama in 2019 and 2020.
FINANCIAL OVERVIEWThis description of financial performance is prepared based
on the Company’s Financial Statements, which are presented
in accordance with the Statement of the applicable Financial
Accounting Standards (PSAK) in Indonesia for the year ended
on December 31, 2020. The financial statements have been
audited by Public Accounting Firm Hendrawinata Hanny Erwin
& Sumargo (a member of Kreston International) with a fair
141Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
wajar dalam semua hal yang material. Posisi keuangan PT
Indofarma Tbk per tanggal 31 Desember 2020, serta kinerja
keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut, telah sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia.
Bahasan kinerja keuangan Perseroan, disampaikan dengan
memperhatikan penjelasan pada catatan Laporan Keuangan
dari pihak auditor eksternal sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Laporan Tahunan ini.
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian per 31 Desember 2019-2020 / Consolidated Statement of Financial Position as of December 31, 2019-2020
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Uraian / Description 2020 2019Pertumbuhan / Growth
Nominal / Nominal
%
Aset / Assets 1.713.335 1.383.935 329.399 23,80%
Aset Lancar / Current Assets 1.134.733 829.104 305.629 36,86%
Aset Tidak Lancar / Non-Current Assets 578.602 554.832 23.770 4,28%
Liabilitas / Liabilities 1.283.008 879.000 404.008 45,96%
Liabilitas Jangka Pendek / Current Liabilities 836.752 440.827 395.925 89,81%
Liabilitas Jangka Panjang / Non-Current Liabilities 446.256 438.173 8.083 1,84%
Ekuitas / Equity 430.326 504.935 (74.609) (14,78%)
Sampai dengan akhir tahun 2020, Perseroan mencatatkan
kenaikan Aset sebesar Rp329,40 miliar atau 23,80 persen
menjadi Rp1.713,34 miliar. Hal yang sama juga terjadi pada
perolehan Liabilitas per tanggal 31 Desember 2020 yang
tercatat naik sebesar Rp404,01 miliar atau 45,96 persen
dari tahun 2019 sebesar Rp879,00 miliar menjadi sebesar
Rp1.283,01 miliar di tahun 2020.
Di sisi lain, nilai Ekuitas mengalami penurunan sebesar
Rp74,61 miliar atau 14,78 persen menjadi Rp430,33 miliar
di akhir tahun 2020 bila dibandingkan dengan tahun 2019
sebesar Rp504,94 miliar.
Aset
Pada akhir tahun 2020, nilai Aset Perseroan tercatat sebesar
Rp1.713,34 miliar, meningkat sebesar Rp329,40 miliar atau
23,80 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp1.383,94
miliar. Peningkatan Aset tersebut terutama berasal dari
Aset Lancar yang mencatatkan kenaikan sebesar Rp305,63
miliar atau 36,86 persen dan diikuti dengan kenaikan pada
opinion in all material respects. PT Indofarma Tbk’s financial
position as of December 31, 2020, as well as financial
performance and cash flows for the year ended on that
date, are in accordance with Indonesian Financial Accounting
Standards.
The discussion on the Company’s financial performance is
conveyed by taking into account the explanation in the notes
to the Financial Statements from the external auditors as an
inseparable part of this Annual Report.
CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
The Company’s Assets as of 2020 increased by Rp329.40
billion or 23.80 percent to Rp1,713.34 billion. Liabilities as
of December 31, 2020 also increased by Rp404.01 billion
or 45.96 percent from that of 2019 at Rp879.00 billion to
Rp1,283.01 billion in 2020.
On the other hand, Equity decreased by Rp74.61 billion
or 14.78 percent to Rp430.33 billion at the end of 2020
compared to that of 2019 at Rp504.94 billion.
Assets
Assets as of the end of 2020 amounted to Rp1,713.34 billion,
increased by Rp329.40 billion or 23.80 percent compared
to that of 2019 at Rp1,383.94 billion. Such increase was
caused by increased Current Assets by Rp305.63 billion or
36.86 percent followed by increased Non-Current Assets by
Rp23.77 billion or 4.28 percent. Increase in Assets positively
142 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Aset Tidak Lancar sebesar Rp23,77 miliar atau 4,28 persen.
Peningkatan Aset tersebut memberikan dampak positif
terhadap tingkat likuiditas Perseroan, serta berpotensi
untuk meningkatkan kinerja operasionalnya seiring dengan
bertambahnya sumber daya yang dapat dikelola.
Aset Lancar
Aset Lancar per 31 Desember 2019-2020 / Current Assets as of December 31, 2019-2020
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian / Description 2020 2019Pertumbuhan / Growth
Nominal / Nominal
%
Kas dan Setara Kas / Cash and Cash Equivalent 158.178 151.388 6.790 4,49%
Piutang Usaha – Neto / Trade Receivables – Net 559.826 220.427 339.399 153,97%
Piutang Lain-lain – Neto / Other Receivables – Net 11.978 36.036 (24.057) (66,76%)
Persediaan – Neto / Inventory - Net 144.767 148.109 (3.341) (2,26%)
Pajak Dibayar di Muka – Neto / Prepaid Tax – Net 176.627 229.710 (53.083) (23,11%)
Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka / Advances and Prepaid Expenses 77.700 43.434 34.265 78,89%
Aset Pengembalian Dana / Aset Pengembalian Dana 5.656 - 5.656 -
Jumlah / Total 1.134.733 829.104 305.629 36,86%
Per 31 Desember 2020, Perseroan mencatatkan jumlah
Aset Lancar sebesar Rp1.134,73 miliar, naik Rp305,63
miliar atau 36,86 persen bila dibandingkan nilai per 31
Desember 2019 sebesar Rp829,10 miliar. Peningkatan
tersebut terutama disebabkan oleh Piutang Usaha yang
naik sebesar Rp339,40 miliar atau 153,97 persen. Selain
itu, nilai Kas dan Setara Kas, Uang Muka dan Biaya Dibayar
Dimuka serta Aset Pengembalian Dana turut mencatatkan
kenaikan di tahun 2020 bila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Peningkatan Aset Lancar tersebut memberikan
dampak penguatan terhadap kemampuan Perseroan dalam
menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya.
Aset Tidak Lancar
Aset Tidak Lancar per 31 Desember 2019-2020 / Non Current Assets as of December 31, 2019-2020
(dalam jutaan Rupiah)
Uraian / Description 2020 2019Pertumbuhan / Growth
Nominal / Nominal
%
Investasi pada Entitas Asosiasi / Investment on Associated Entities
1.116 742 374 50,37%
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual / Financial Assets Available for Sale
156 6.016 (5.860) (97,41%)
Aset Pajak Tangguhan / Deferred Tax Assets 73.272 46.113 27.159 58,90%
Aset Tetap / Fixed Assets 456.933 469.101 (12.168) (2,59%)
Aset Hak Guna / Aset Hak Guna 14.454 - 14.454 -
increased the Company’s liquidity and potentially increased
its operational performance in line with the addition of
manageable resources.
Current Assets
Total Current Assets of the Company as of December 31,
2020, amounted to Rp1,134.73 billion, increased by Rp305.63
billion or 36.86 percent compared to that of December 31,
2019 at Rp829.10 billion. Such increase was mainly due to
Trade Receivables which increased by Rp339.40 billion or
153.97 percent. In addition, the value of Cash and Cash
Equivalents, Advances and Prepayments Expenses as well as
Right of Return Assets also increased in 2020 compared to that
of the previous year. Increase in Current Assets strengthened
the Company’s ability to settle its short-term liabilities.
Non-Current Assets
143Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Uraian / Description 2020 2019Pertumbuhan / Growth
Nominal / Nominal
%
Aset Tak Berwujud / Intangible Assets 17.063 16.951 112 0,66%
Properti Investasi / Investment Property 13.398 13.572 (174) (1,28%)
Aset Tidak Lancar yang akan Ditinggalkan / Non Current Assets to be Abandoned 2.212 2.338 (126) (5,38%)
Jumlah / Total 578.602 554.832 23.770 4,28%
Per 31 Desember 2020, Perseroan mencatatkan jumlah Aset
Tidak Lancar sebesar Rp578,60 miliar, naik Rp23,77 miliar
atau 4,28 persen bila dibandingkan nilai per 31 Desember
2019 sebesar Rp554,83 miliar. Peningkatan tersebut
terutama disebabkan oleh kenaikan Aset Pajak Tangguhan
sebesar Rp27,16 miliar atau 58,90 persen dan diikuti dengan
pencatatan Aset Hak Guna sebesar Rp14,45 miliar sampai
dengan akhir tahun 2020. Disamping itu, kenaikan Aset
Tidak Lancar juga disebabkan oleh peningkatan Investasi
pada Entitas Asosiasi dan Aset Tak Berwujud. Peningkatan
Aset Tidak Lancar tersebut memberikan dampak yang positif
terhadap kemampuan Perseroan dalam menyelesaikan
seluruh kewajibannya.
Liabilitas
Pada akhir tahun 2020, nilai Liabilitas Perseroan tercatat
sebesar Rp1.283,01 miliar, meningkat sebesar Rp404,01
miliar atau 45,96 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar
Rp879,00 miliar. Peningkatan Liabilitas tersebut terutama
berasal dari kenaikan pada Liabilitas Jangka Pendek sebesar
Rp395,93 miliar atau 89,81 persen dan diiringi dengan
kenaikan Liabilitas Jangka Panjang sebesar Rp8,08 miliar atau
1,84 persen. Peningkatan Liabilitas tersebut memberikan
dampak peningkatan terhadap sumber daya yang dapat
dikelola oleh Perseroan untuk menunjang kegiatan usahanya.
Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Pendek per 31 Desember 2019-2020 / Current Liabilities as of December 31, 2019-2020
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Uraian / Description 2020 2019Pertumbuhan / Growth
Nominal / Nominal
%
Utang Usaha / Trade Payables 602.641 229.722 372.918 162,33%
Pinjaman Bank Jangka Pendek / Short Term Bank Loans 91.858 118.622 (26.764) (22,56%)
Biaya yang Masih Harus Dibayar / Accrued Expenses 16.727 6.043 10.684 176,79%
Kewajiban Pengembalian Dana / Refund Liabilities 7.785 - 7.785 -
Liabilitas Hak Guna / Lease Liabilities 3.465 - 3.465 -
Utang Pajak / Tax Payables 98.104 76.495 21.610 28,25%
Non-Current Assets of the Company sa of December 31,
2020, amounted to Rp578.60 billion, increased by Rp23.77
billion or 4.28 percent compared to that of December 31,
2019 at Rp554.83 billion. Such increase was mainly due to an
increase in Deferred Tax Assets by Rp27.16 billion or 58.90
percent and was followed by the recording of Right of Use
Assets at Rp14.45 billion by the end of 2020. In addition,
the increase in Non-Current Assets was also caused by an
increase in investment in Associates and Intangible Assets.
Increase in Non-Current Assets has a positive impact on the
Company’s ability to settle all of its liabilities.
Liabilities
Liabilities of the Company as of the end of 2020 amounted
to Rp1,283.01 billion, increased by Rp404.01 billion or 45.96
percent compared to that of 2019 at Rp879.00 billion. Such
increase mainly came from an increase in Current Liabilities by
Rp395.93 billion or 89.81 percent and was accompanied by
an increase in Non-Current Liabilities by Rp8.08 billion or 1.84
percent. Increase in Liabilities increased resources that can be
managed by the Company to support its business activities.
Current Liabilities
144 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Uraian / Description 2020 2019Pertumbuhan / Growth
Nominal / Nominal
%
Kewajiban Kontrak / Contract Liability 2.260 3.677 (1.417) (38,54%)
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek / Short-Term Employee Benefits
13.912 6.268 7.644 121,96%
Jumlah / Total 836.752 440.827 395.925 89,81%
Per 31 Desember 2020, Perseroan mencatatkan jumlah
Liabilitas Jangka Pendek sebesar Rp836,75 miliar, naik
Rp395,93 miliar atau 89,81 persen bila dibandingkan nilai
per 31 Desember 2019 sebesar Rp440,83 miliar. Peningkatan
tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pada Utang
Usaha sebesar Rp372,92 miliar atau 162,33 persen yang
sebagian besar berasal dari Pihak Ketiga di tahun 2020.
Selain itu, kenaikan Liabilitas Jangka Pendek juga didorong
oleh peningkatan pada Biaya yang Masih Harus Dibayar,
Kewajiban Pengembalian Dana, Liabilitas Hak Guna, Utang
Pajak dan Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek.
Peningkatan Liabilitas Jangka Pendek tersebut memberikan
dampak kenaikan pada jumlah kewajiban yang harus
dibayarkan dalam 1 (satu) tahun mendatang, namun di sisi
lain perolehan Utang Usaha yang dibukukan pada tahun
2020 juga turut memberikan dampak peningkatan pada
sumber daya yang dapat digunakan oleh Perseroan untuk
mengoptimalkan kegiatan operasionalnya
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas Jangka Panjang per 31 Desember 2019-2020 / Non Current Liabilities as of December 31, 2019-2020
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Uraian / Description 2020 2019Pertumbuhan / Growth
Nominal / Nominal
%
Pinjaman Bank Jangka Panjang / Long Term Bank Loans 360.776 364.694 (3.917) (1,07%)
Liabilitas Hak Guna / Lease Liabilities 1.394 - 1.394 -
Kewajiban Imbalan Pasca Kerja / Post Employee Benefit Obligation
84.086 73.440 10.646 14,50%
Kewajiban Pajak Tangguhan / Deferred Tax Liabilities - 39 (39) (100,00%)
Jumlah / Total 446.256 438.173 8.083 1,84%
Per 31 Desember 2020, Perseroan mencatatkan jumlah
Liabilitas Jangka Panjang sebesar Rp446,26 miliar, naik
Rp8,08 miliar atau 1,84 persen bila dibandingkan nilai per
31 Desember 2019 sebesar Rp438,17 miliar. Peningkatan
tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan pada Kewajiban
Imbalan Pasca Kerja sebesar Rp10,65 miliar atau 14,50
Total Current Liabilities of the Company as of December 31,
2020, amounted to Rp836.75 billion, increased by Rp395.93
billion or 89.81 percent compared to that of December 31,
2019 at Rp440.83 billion. Such increase was mainly due to
an increase in Trade Payables by Rp372.92 billion or 162.33
percent, most of which came from third parties in 2020. In
addition, the increase in Current Liabilities was also driven
by an increase in Accrued Expenses, Refund Liabilities, Lease
Liabilities, Taxes Payables, and Short-Term Employee Benefits.
Increase in Current Liabilities increased the amount of
liabilities that must be paid in the next 1 (one) year, but on
the other hand, the acquisition of Trade Payables recorded
in 2020 also impacted on resources that can be used by the
Company to optimize its operational activities.
Non-Current Liabilities
Non-Current Liabilities of the Company as of December 31,
2020, amounted to Rp446.26 billion, increased by Rp8.08
billion or 1.84 percent compared to that of December 31,
2019 at Rp438.17 billion. Such increase was mainly due to an
increase in Employment Benefit Obligation by Rp10.65 billion
or 14.50 percent and was followed by the recording of Lease
145Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
persen dan diikuti oleh pencatatan Liabilitas Hak Guna
sebesar Rp1,39 miliar. Peningkatan Liabilitas Jangka Panjang
tersebut memberikan dampak yang tidak signifikan terhadap
kenaikan kewajiban yang harus dibayarkan oleh Perseroan
dalam jangka panjang.
Ekuitas
Ekuitas per 31 Desember 2019-2020 / Equity as of December 31, 2019-2020
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Uraian / Description 2020 2019Pertumbuhan / Growth
Nominal / Nominal
%
Modal Saham / Share Capital 309.927 309.927 - 0,00%
Tambahan Modal Disetor / Additional Paid-In Capital 81.120 81.120 - 0,00%
Keuntungan yang Belum Direalisasi atas Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual / Unrealized Advantages Over Financial Assets Available For Sale
51 51 - 0,00%
Keuntungan (Kerugian) Aktuaria / Actuarial Gain (Loss) (15.089) (11.429) (3.660) 32,02%
Keuntungan (Kerugian) Revaluasi Aset / Profit (Loss) of Assets Reevaluation
203.294 203.294 - 0,00%
Saldo Laba: / Retained Earnings:
Telah Ditentukan Penggunaannya / Appropriated 1.272 1.272 - 0,00%
Belum Ditentukan Penggunaannya / Un-Appropriated (150.252) (79.300) (70.952) 89,47%
Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk / Total Equity Attributable to the Owner of Parent Entity
430.322 504.934 (74.612) (14,78%)
Kepentingan Non Pengendali / Non-Controlling Interest 5 2 3 177,18%
Jumlah / Total 430.326 504.935 (74.609) (14,78%)
Pada akhir tahun 2020, nilai Ekuitas Perseroan tercatat
sebesar Rp430,33 miliar, menurun sebesar Rp74,61 miliar
atau 14,78 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar
Rp504,94 miliar. Penurunan Ekuitas tersebut terutama
berasal dari berkurangnya Saldo Laba yang Belum Ditentukan
Penggunaannya sebesar Rp70,95 miliar atau 89,47 persen
dari tahun 2019, diiringi dengan kenaikan Kerugian Aktuaria
sebesar 3,66 miliar atau 32,02 persen. Penurunan Ekuitas
tersebut memberikan dampak perubahan peningkatan
proporsi Liabilitas terhadap struktur modal Perseroan di tahun
2020.
Liabilities at Rp1.39 billion. Increase in Non-Current Liabilities
has an insignificant impact on the increase in liabilities that
must be paid by the Company in the long term.
Equity
Equity of the Company as of the end of 2020, amounted
to Rp430.33 billion, decreased by Rp74.61 billion or 14.78
percent compared to that of 2019 at Rp504.94 billion. Such
decrease mainly came from a decrease in the Unappropriated
Retained Earnings at Rp70.95 billion or 89.47 percent from
that of 2019, accompanied by an increase in Unrealized
Losses Actuaria at Rp3.66 billion or 32.02 percent. Decrease
in Equity increased the proportion of Liabilities to the
Company’s capital structure in 2020.
146 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian Tahun 2019-2020 / Consolidated Statements of Profit or Loss and Other Comprehensive Income for 2019-2020
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Uraian / Description 2020 2019Pertumbuhan / Growth
Nominal / Nominal
%
Penjualan Bersih / Net Sales 1.715.588 1.359.175 356.412 26,22%
Beban Pokok Penjualan / Cost of Goods Sold (1.314.988) (1.108.815) (206.173) 18,59%
Laba Bruto / Gross Profit 400.600 250.360 150.240 60,01%
Beban Penjualan / Sales Expenses (140.935) (117.476) (23.458) 19,97%
Beban Umum dan Administrasi / Administrative and General Expenses (126.317) (110.703) (15.613) 14,10%
Keuntungan (Kerugian) Lain-lain – Neto / Other Net Profit (Loss) (75.180) 27.875 (103.055) (369,71%)
Laba (Rugi) Usaha / Operating Profit (Loss) 58.169 50.055 8.114 16,21%
Beban Keuangan / Financial Expenses (40.411) (40.589) 178 (0,44%)
Bagian Rugi (Laba) dari Entitas Asosiasi / Net Share of Loss (Profit) of Associate Entities
324 280 44 15,80%
Laba (Rugi) Sebelum Pajak / Profit (Loss) Before Tax 18.082 9.746 8.336 85,53%
Pajak Penghasilan / Income Tax (18.052) (1.784) (16.268) 911,86%
Laba Tahun Berjalan / Profit for the Year 30 7.962 (7.932) (99,62%)
Penghasilan Komprehensif Lain / Other Comprehensive Profit
Pos-pos yang Tidak akan Direklasifikasi ke Laba Rugi / Items Not Subsequently Reclassified to Profit-Loss
Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Pasca Kerja / Re-evaluation of Post-Employment Benefit
(4.022) 435 (4.457) -1023,9%
Pajak Penghasilan Terkait / Related Income Tax 362 (109) 471 -432,8%
Pos-pos yang akan Direklasifikasi ke Laba Rugi / Item that will be reclassified to profit or loss - - - -
Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain / Total Other Comprehensive Income (3.660) 327 (3.986) (1220,97%)
Laba (Rugi) Komprehensif Tahun Berjalan / Comprehensive Profit (Loss) for the Year (3.630) 8.288 (11.918) (143,80%)
Laba (Rugi) yang Dapat Diatribusikan kepada: / Profit (Loss) Attributable to:
Pemilik Entitas Induk / Owners of the Parent 28 7.961 (7.933) (99,65%)
Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interest 2 1 1 143,18%
Jumlah / Total 30 7.962 (7.932) (99,62%)
Laba (Rugi) Komprehensif yang Dapat Diatribusikan kepada: / Comprehensive Profit (Loss) Attributable to:
Pemilik Entitas Induk / Owners of the Parent (3.632) 8.287 (11.920) (143,83%)
Kepentingan Non-Pengendali / Non-Controlling Interest 2 1 1 144,24%
Jumlah / Total (3.630) 8.288 (11.918) (143,80%)
Laba Rugi Bersih Per Saham (dalam Rupiah penuh) / Profit Loss Per Share (in full amount of Rupiah) 0,01 2,57 (2,56) (99,61%)
CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
147Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Penjualan Bersih
Pada tahun 2020, Penjualan Bersih tercatat sebesar
Rp1.715,59 miliar, meningkat sebesar Rp356,41 miliar atau
26,22 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp1.359,18
miliar. Peningkatan Penjualan Bersih tersebut terutama
berasal dari penjualan Alat Kesehatan dan Obat untuk
penanganan Covid-19.
Beban Pokok Penjualan
Pada tahun 2020, Beban Pokok Penjualan tercatat sebesar
Rp1.314,99 miliar, meningkat sebesar Rp206,17 miliar atau
18,59 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp1.108,82
miliar. Peningkatan Beban Pokok Penjualan terjadi seiring
dengan peningkatan Penjualan Bersih.
Meskipun terjadi peningkatan Beban Pokok Penjualan, namun
rasio Beban Pokok Penjualan terhadap Penjualan Bersih
mengalami penurunan, dimana pada tahun 2019 tercatat
sebesar 81,58 persen, sedangkan di tahun 2020 tercatat sebesar
76,65 persen.
Laba Bruto
Laba Bruto di tahun 2020 tercatat sebesar Rp400,60
miliar, meningkat sebesar Rp150,24 miliar atau 60,01
persen dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp250,36 miliar.
Peningkatan Laba Bruto tersebut terutama disebabkan oleh
kenaikan penjualan bersih yang lebih tinggi dari kenaikan
Beban Pokok Penjualan.
Hal tersebut berdampak pada perolehan Marjin Laba Bruto
yang turut mengalami kenaikan, dimana pada tahun 2019
tercatat sebesar 18,42 persen, sedangkan di tahun 2020
tercatat sebesar 23,35 persen.
Laba Tahun Berjalan
Secara keseluruhan, Laba Tahun Berjalan Perseroan di tahun
2020 menunjukkan penurunan sebesar Rp7,93 miliar atau
99,62 persen menjadi Rp30,00 juta bila dibandingkan dengan
tahun 2019 sebesar Rp7,96 miliar. Hal tersebut terutama
disebabkan oleh kenaikan Beban Pajak Penghasilan dan
adanya beban Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN)
Piutang sebagai dampak dari penerapan PSAK 71 senilai
Rp38,00 miliar yang menjadi kerugian tahun buku 2020.
Penurunan Laba Tahun Berjalan tersebut memberikan
dampak penurunan terhadap Saldo Laba Perseroan di tahun
2020.
Net Sales
Net Sales in 2020 amounted to Rp1,715.59 billion, increased
by Rp356.41 billion or 26.22 percent compared to that of
2019 at Rp1,359.18 billion. Such increase was mainly derived
from the sales of Medical Devices and Drugs for handling
Covid-19.
Cost of Goods Sold
Cost of Goods Sold in 2020 amounted to Rp1,314.99 billion,
increased by Rp206.17 billion or 18.59 percent compared to
that of 2019 at Rp1,108.82 billion. Such increase in cost of
goods sold was in line with the increase in net sales.
Even though there was an increase in Cost of Goods Sold, the
ratio of Cost of Goods Sold to Net Sales decreased, where in
2019 it was recorded at 81.58 percent, while in 2020 it was
recorded at 76.65 percent.
Gross Profit
Gross Profit in 2020 amounted to Rp400.60 billion, increased
by Rp150.24 billion or 60.01 percent compared to that of
2019 at Rp250.36 billion. Such increase was mainly due to
the increase in net sales, which was higher than the increase
in cost of goods sold.
This impacted the acquisition of Gross Profit Margin which
has also increased, where in 2019 it was recorded at 18.42
percent, while in 2020 it was recorded at 23.35 percent.
Profit for the Year
Overall, the Company’s Profit for the Year in 2020 decreased
by Rp7.93 billion or 99.62 percent to Rp30.00 million
compared to that of 2019 at Rp7.96 billion. This was
mainly due to the increase in Income Tax Expenses and the
provision of Allowance for Impairment Losses (CKPN) for
Trade Receivable as a result of the implementation of PSAK
71 valued at Rp38.00 billion, which was a loss for the 2020
fiscal year.
Decrease in Profit for the Year decreased the Company’s
Retained Earnings in 2020.
148 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Laporan Arus Kas Konsolidasian per 31 Desember 2019-2020 / Consolidated Statements of Cash Flow of December 31, 2019-2020
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Uraian / Description 2020 2019Pertumbuhan / Growth
Nominal / Nominal
%
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Operasi / Net Cash Generated from (Used In) Operating Activities
46.548 37.185 9.363 25,18%
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Investasi / Net Cash Generated from (Used In) Investment Activities
(9.042) 60.091 (69.133) (115,05%)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan Untuk) Aktivitas Pendanaan / Net Cash Generated from (Used In) Financing Activities
(30.681) (75.027) 44.345 (59,11%)
Kenaikan (Penurunan) Bersih Kas dan Setara Kas / Net Increase (Decrease) in Cash and Cash Equivalent
6.825 22.249 (15.424) (69,33%)
Kas dan Setara Kas Awal Periode / Cash and Cash Equivalents at the Beginning of Period
151.388 129.325 22.063 17,06%
Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang Asing / Effect of Foreign Exchange Rate Change
(34) (186) 151 (81,55%)
Kas dan Setara Kas Akhir Periode / Cash and Cash Equivalent at the End Period 158.178 151.388 6.790 4,49%
Nilai Kas dan Setara Kas pada akhir tahun 2020 tercatat
sebesar Rp158,18 miliar, meningkat sebesar Rp6,79 miliar
atau 4,49 persen dibandingkan dengan akhir tahun 2019
sebesar Rp151,39 miliar. Peningkatan Kas dan Setara Kas
tersebut terutama berasal dari kenaikan Arus Kas Diperoleh
dari Aktivitas Operasi dan penurunan Arus Kas yang
Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Arus Kas dari/untuk Aktivitas Operasi per 31 Desember 2019-2020 / Cash Flow from/for Operating Activities on December 31, 2019-2020
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Uraian / Description 2020 2019Pertumbuhan / Growth
Nominal / Nominal
%
Penerimaan Kas dari Pelanggan / Cash Receipts from Customers 1.400.247 1.293.103 107.143 8,29%
Pembayaran Kas kepada Pemasok dan Karyawan / Cash Paid to Suppliers and Employees
(1.475.017) (1.307.905) (167.111) 12,78%
Pembayaran Bunga / Interest Paid (40.411) (40.589) 178 (0,44%)
Penerimaan Restitusi Pajak / Receipts from Tax Refund 161.729 92.575 69.154 74,70%
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi / Net Cash Generated from Operating Activities 46.548 37.185 9.363 25,18%
Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Operasi per 31 Desember
2020 tercatat sebesar Rp46,55 miliar, meningkat sebesar
Rp9,36 miliar atau 25,18 persen dibandingkan dengan akhir
tahun 2019 sebesar Rp37,19 miliar. Peningkatan Arus Kas
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOW
Cash and Cash Equivalents at the end of 2020 amounted to
Rp158.18 billion, increased by Rp6.79 billion or 4.49 percent
compared to that of 2019 at Rp151.39 billion. Such increase
was primarily due to an increase in cash flows from operating
activities and a decrease in cash flows used in financing
activities.
Cash Flow from Operating Activities
Cash flows from Operating Activities as of December 31, 2020
amounted to Rp46.55 billion, increased by Rp9.36 billion or
25.18 percent compared to the end of 2019 at Rp37.19
billion. Such increase mainly came from an increase in cash
149Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Diperoleh dari Aktivitas Operasi tersebut terutama berasal dari
kenaikan Penerimaan Kas dari Pelanggan sebesar Rp107,14
miliar atau 8,29 persen dan kenaikan Penerimaan Restitusi
Pajak sebesar Rp69,15 miliar atau 74,70 persen. Peningkatan
Arus Kas dari Aktivitas Operasi memberikan dampak kenaikan
pada Kas dan Setara Kas di tahun 2020.
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Arus Kas dari/untuk Aktivitas Investasi per 31 Desember 2019-2020 / Cash Flow from/for Investment Activities on December 31, 2019-2020
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Uraian / Description 2020 2019Pertumbuhan / Growth
Nominal / Nominal
%
Penerimaan Penghasilan Bunga Simpanan / Interest Received From Bank Deposit
1.105 390 715 183,55%
Perolehan Aset Tak Berwujud / Purchases of Intangible Assets (2.881) - (2.881) -
Hasil Penjualan Aset Tetap / Proceeds from Sales of Fixed Assets 64 42.517 (42.452) (99,85%)
Pembelian Aset Tetap / Purchases of Fixed Assets (10.897) (18.991) 8.094 (42,62%)
Penerimaan Investasi Lain-lain / Other Investment Received 3.566 36.175 (32.609) (90,14%)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Investasi / Net Cash Generated from (Used in) Investment Activities (9.042) 60.091 (69.133) (115,05%)
Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Investasi per 31
Desember 2020 tercatat sebesar Rp9,04 miliar, menurun
sebesar Rp69,13 miliar atau 115,05 persen dibandingkan
dengan Arus Kas Diperoleh dari Aktivitas Investasi pada
akhir tahun 2019 sebesar Rp60,09 miliar. Penurunan Arus
Kas dari Aktivitas Investasi tersebut terutama berasal dari
berkurangnya Hasil Penjualan Aset Tetap sebesar Rp42,45
miliar atau 99,85 persen dari tahun 2019.
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Arus Kas dari/untuk Aktivitas Pendanaan per 31 Desember 2019-2020 / Cash Flow from/for Financing Activities as of December 31, 2019-2020
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Uraian / Description 2020 2019Pertumbuhan / Growth
Nominal / Nominal
%
Penerimaan Pinjaman Jangka Pendek / Receipts from Short-Term Loans 167.216 180.363 (13.147) (7,29%)
Pembayaran Pinjaman Jangka Pendek / Payments of Short-Term Loans (193.980) (246.097) 52.117 (21,18%)
Penerimaan (Pembayaran) Pinjaman Jangka Panjang / Receipts (Payments) of Long-Term Loans
(3.917) (9.292) 5.375 (57,85%)
Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan / Net Cash Generated from (Used in) Financing Activities (30.681) (75.027) 44.345 (59,11%)
receipts from customers by Rp107.14 billion or 8.29 percent
and an increase in receipts from tax refund by Rp69.15 billion
or 74.70 percent. Increase in cash flows from operating
activities increased the cash and cash equivalents in 2020.
Cash Flow from Investment Activities
Cash Flows Used in Investing Activities as of December 31,
2020 amounted to Rp9.04 billion, decreased by Rp69.13
billion or 115.05 percent compared to Cash Flows from
Investing Activities at the end of 2019 at Rp60.09 billion.
Such decrease mainly came from a decrease in the proceeds
from the sale of fixed assets by Rp42.45 billion or 99.85
percent from 2019.
Cash Flows from Financing Activities
150 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan per 31
Desember 2020 tercatat sebesar Rp30,68 miliar, turun
sebesar Rp44,35 miliar atau 59,11 persen dibandingkan
dengan akhir tahun 2019 sebesar Rp75,03 miliar. Penurunan
Arus Kas Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan tersebut
terutama berasal dari berkurangnya Pembayaran Pinjaman
Jangka Pendek sebesar Rp52,12 miliar atau 21,18 persen
yang memberikan dampak pada posisi arus kas yang lebih
baik dari tahun sebelumnya.
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANGKemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya dapat
diukur dengan menggunakan rasio solvabilitas dan rasio
likuiditas. Rasio likuiditas merupakan rasio untuk mengukur
kemampuan Perseroan dalam membayar utang jangka
pendek. Sedangkan rasio solvabilitas merupakan rasio yang
mengukur kemampuan Perseroan dalam membayar seluruh
utangnya baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas Tahun 2019-2020 / Liquidity Ratio in 2019-2020
(dalam % / in %)
Rasio Likuiditas / Liquidity Ratio 2020 2019
Rasio Lancar / Current Ratio 135,61% 188,08%
Rasio Kas / Cash Ratio 18,90% 34,34%
Kemampuan membayar utang jangka pendek Perseroan
dicerminkan dengan Rasio Likuiditas di mana tingkat
likuiditas dapat dilihat dari Rasio Lancar dan Rasio Kas. Dari
rasio-rasio likuiditas, tingkat likuiditas Perseroan pada tahun
2020 tercatat mengalami penurunan dibandingkan dengan
tahun sebelumnya.
Rasio Lancar (current ratio)
Rasio Lancar Perseroan di tahun 2020 tercatat sebesar 135,61
persen, turun dibandingkan tahun 2019 sebesar 188,08
persen. Penurunan tersebut disebabkan oleh kenaikan
Liabilitas Jangka Pendek sebesar 89,81 persen dari tahun
2019 ke tahun 2020. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kemampuan Aset Lancar untuk melunasi Liabilitas Jangka
Pendek telah menurun di tahun 2020.
Rasio Kas (cash ratio)
Rasio Kas Perseroan di tahun 2020 tercatat sebesar 18,90
persen, turun dibandingkan tahun 2019 sebesar 34,34
persen. Penurunan tersebut disebabkan oleh kenaikan
Cash Flows Used in Financing Activities as of December 31,
2020 amounted to Rp30.68 billion, decreased by Rp44.35
billion or 59.11 percent compared to the end of 2019 at
Rp75.03 billion. Such decrease mainly came from a decrease
in Payment of Short-Term Loan by Rp52.12 billion or 21.18
percent which resulted in a better cash flows position
compared to that of the previous year.
CAPABILITY TO PAY DEBTSThe Company’s ability to meet its obligations can be measured
using solvency ratios and liquidity ratios. Liquidity ratio is a
ratio to measure the ability of the Company to pay short-term
debt. The solvency ratio is a ratio that measures the ability of
the Company to repay all of its short and long term debts.
Liquidity Ratio
The ability to pay short-term debts of the Company is
reflected in the Liquidity Ratio, in which the level of liquidity
can be seen from the Current Ratio and Cash Ratio. From
the liquidity ratios, the Company’s liquidity level in 2020
decreased compared to that of the previous year.
Current Ratio
The Company’s Current Ratio in 2020 was recorded at 135.61
percent, decreased compared to that of 2019 at 188.08
percent. Such decrease was caused by an increase in Short-
Term Liabilities by 89.81 percent from 2019 to 2020. This
shows that the ability of Current Assets to pay off Short-Term
Liabilities decreased in 2020.
Cash Ratio
The Company’s cash ratio in 2020 was recorded at 18.90
percent, decreased from 34.34 percent in 2019. Such
decrease was caused by an increase in Short-Term Liabilities
151Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Liabilitas Jangka Pendek sebesar 89,81 persen dari tahun
2019 ke tahun 2020. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kemampuan Kas dan Setara Kas untuk melunasi Liabilitas
Jangka Pendek telah menurun di tahun 2020.
Rasio Solvabilitas
Rasio Solvabilitas Tahun 2019-2020 / Solvability Ratio in 2019-2020
(dalam % / in %)
Rasio Likuiditas / Liquidity Ratio 2020 2019
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (DER) / Debt to Equity Ratio (DER) 298,15% 174,08%
Rasio Liabilitas terhadap Aset (DAR) / Debt to Assets Ratio (DAR) 74,88% 63,51%
Kemampuan membayar utang jangka panjang maupun
jangka pendek Perseroan terlihat dari Rasio Solvabilitas yang
terdiri dari Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas, atau Debt to
Equity Ratio (DER), serta Rasio Liabilitas terhadap Aset, atau
Debt to Asset Ratio (DAR). Tingkat solvabilitas Perseroan pada
tahun 2020 tercatat mengalami penurunan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (DER)
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Perseroan di tahun
2020 tercatat sebesar 298,15 persen, naik dibandingkan
tahun 2019 sebesar 174,08 persen. Peningkatan tersebut
disebabkan oleh kenaikan Liabilitas sebesar 45,96 persen di
tahun 2020 dibandingkan dengan tahun 2019. Hal tersebut
menunjukkan bahwa kemampuan Perseroan untuk melunasi
kewajibannya dengan menggunakan modal yang tersedia
telah menurun di tahun 2020.
Rasio Liabilitas terhadap Aset (DAR)
Rasio Liabilitas terhadap Aset Perseroan di tahun 2020 tercatat
sebesar 74,88 persen, naik dibandingkan tahun 2019 sebesar
63,51 persen. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan
Liabilitas sebesar 45,96 persen di tahun 2020 dibandingkan
dengan tahun 2019. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kemampuan Perseroan untuk melunasi kewajibannya dengan
menggunakan aktiva yang tersedia telah menurun di tahun
2020.
KOLEKTIBILITAS PIUTANGKemampuan Perseroan dalam mengumpulkan piutang dapat
diketahui dengan menghitung lama penagihan rata-rata atau
kolektibilitas piutang. Semakin kecil nilai kolektibilitas piutang
menunjukkan kemampuan Perseroan dalam mengumpulkan
piutang semakin cepat.
by 89.81 percent from 2019 to 2020. This shows that the
ability of Cash and Cash Equivalents to pay off Short-Term
Liabilities decreased in 2020.
Solvability Ratio
The ability to pay long-term and short-term debts of the
Company can be seen from the Solvency Ratio which consists
of the Debt to Equity Ratio (DER), as well as the Liabilities to
Assets Ratio, or Debt to Asset Ratio (DAR). The level of the
Company’s solvency in 2020 decreased compared to that of
the previous year.
Debt to Equity Ratio (DER)
Debt to Equity Ratio of the Company in 2020 was recorded
at 298.15 percent, increased compared to that of 2019 at
174.08 percent. Such increase was due to an increase in
Liabilities by 45.96 percent in 2020 compared to 2019. This
shows that the Company’s ability to pay off its obligations
using available capital decreased in 2020.
Debt to Assets Ratio (DAR)
Debt to Assets Ratio of the Company in 2020 was recorded at
74.88 percent, increased compared to that of 2019 at 63.51
percent. Such increase was due to an increase in Liabilities
by 45.96 percent in 2020 compared to that of 2019. This
shows that the Company’s ability to pay off its obligations
using available assets decreased in 2020.
RECEIVABLES COLLECTIBILITYThe Company’s ability to collect receivables can be determined
by calculating the average collection days or the collectibility
of the receivables. The smaller the value of the collectibility
days of receivables shows the ability to collect receivables
faster.
152 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Kolektibilitas Piutang Tahun 2019-2020 / Receivables Collectibility in 2019-2020
(dalam satuan hari / in day)
Rasio Likuiditas / Liqudity Ratio 2020 2019
Kolektibilitas Piutang / Receivables Collectibility 119,11 59,19
Kolektibilitas Piutang Perseroan di tahun 2020 tercatat selama
119,11 hari, naik dibandingkan tahun 2019 selama 59,19
hari. Peningkatan tersebut disebabkan oleh kenaikan piutang
yang relatif tinggi di tahun 2020. Hal tersebut menunjukkan
bahwa waktu untuk mengumpulkan dana dari piutang
semakin lama di tahun 2020.
RASIO KEUANGAN LAINNYAKemampuan Perseroan dalam mencetak laba dapat diukur
dari besaran Rasio Profitabilitas dan Rentabilitas. Kedua
rasio tersebut menghitung perbandingan untuk mengetahui
kemampuan Perseroan untuk mendapatkan laba dari
pendapatan terkait Penjualan, Aset dan Ekuitas berdasarkan
dasar pengukuran tertentu.
Rasio Keuangan Lainnya Tahun 2019-2020 / Other Financial Ratios in 2019-2020
(dalam % / in %)
Rasio Rentabilitas dan Profitabilitas / Rentability and Profitability Ratio 2020 2019
Rasio Pengembalian atas Aset (ROA) / Return-on-Asset Ratio 0,002% 0,58%
Rasio Pengembalian atas Ekuitas (ROE) / Return-on-Equity Ratio (0,01%) (4,10%)
Rasio Pengembalian atas Investasi (ROI) / Return-on-Investment Ratio 5,25% 3,01%
Rasio Biaya Operasional/Beban Operasional (BOPO) / Operating Cost/Expenses Ratio (BOPO)
15,58% 16,79%
Rasio Marjin Laba Bruto (GPM) / Gross Profit Margin Ratio (GPM) 23,35% 18,42%
Rasio Marjin Laba Operasi (OPM) / Operating Profit Margin Ratio (OPM) 3,39% 3,68%
Rasio Marjin Laba Bersih (NPM) / Net Profit Margin Ratio (NPM) 0,002% 0,59%
Rasio Pengembalian atas Aset (ROA)
Rasio Pengembalian atas Aset (ROA) sampai dengan akhir
tahun 2020 tercatat sebesar 0,002 persen, turun bila
dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar
0,58 persen. Penurunan tersebut disebabkan oleh penurunan
Laba Tahun Berjalan. Hal tersebut menunjukkan bahwa
kemampuan Perseroan dalam pemanfaatan aset untuk
menghasilkan keuntungan telah menurun.
Rasio Pengembalian atas Ekuitas (ROE)
Rasio Pengembalian atas Ekuitas (ROE) sampai dengan akhir
tahun 2020 tercatat sebesar minus 0,01 persen, lebih tinggi
bila dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar
minus 4,10 persen. Kenaikan tersebut disebabkan oleh adanya
penjualan aset tetap di tahun 2019. Hal tersebut menunjukkan
bahwa kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih
menggunakan modal sendiri mengalami peningkatan.
The Company’s Receivables Collectability in 2020 was
recorded at 119.11 days, increased compared to that of 2019
at 59.19 days. Such increase was due to the relatively high
increase in receivables in 2020. This shows that the time to
collect funds from receivables was longer in 2020.
OTHER FINANCIAL RATIOSThe Company’s ability to generate profits can be measured
by the amount of the Profitability and Profitability Ratios. The
two ratios compute a comparison to determine the Company’s
ability to obtain profit from revenue related to Sales, Assets
and Equity based on certain measurement bases.
Return-on-Assets Ratio (ROA)
Return on Assets (ROA) Ratio as of the end of 2020 was
recorded at 0.002 percent, decreased compared to that
of 2019 at 0.58 percent. Such decrease was caused by a
decrease in Profit for the Year. This shows that the Company’s
ability to use assets to generate profits decreased.
Return-on-Equity Ratio (ROE)
Return on Equity (ROE) Ratio as of the end of 2020 was
recorded at 0.01 percent, higher compared to that of 2019
at minus 4.10 percent. Such increase was caused by sales of
fixed assets in 2019. This shows that the Company’s capability
in generating net profit using equity has improved.
153Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Rasio Pengembalian atas Investasi (ROI)
Rasio Pengembalian atas Investasi sampai dengan akhir
tahun 2020 tercatat sebesar 5,25 persen, lebih tinggi bila
dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar 3,01
persen. Kenaikan tersebut disebabkan oleh peningkatan laba
usaha Perseroan sebesar 16,21 persen menjadi Rp58,17 miliar
di tahun 2020. Hal tersebut menunjukkan bahwa operasional
Perseroan mengalami perbaikan dari tahun 2019.
Rasio Beban Operasional/Pendapatan Operasional
(BOPO)
Rasio Beban Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO)
sampai dengan akhir tahun 2020 tercatat sebesar 15,58%,
turun bila dibandingkan dengan tahun 2019 yang
tercatat sebesar 16,79%. Penurunan tersebut disebabkan
oleh kenaikan penjualan sebesar 26,2%. Hal tersebut
menunjukkan bahwa perusahaan dapat mengendalikan biaya
operasional secara rasio terhadap penjualan tidak melebihi
tahun sebelumnya.
Rasio Marjin Laba Bruto (GPM)
Rasio Marjin Laba Bruto (GPM) sampai dengan akhir tahun
2020 tercatat sebesar 23,35 persen, naik bila dibandingkan
dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar 18,42 persen.
Peningkatan tersebut disebabkan oleh rasio Beban Pokok
Penjualan terhadap Penjualan tahun 2020 turun menjadi
76,65 persen dari 81,58 persen tahun sebelumnya. Hal
tersebut menunjukkan bahwa upaya Perseroan untuk
diversifikasi produk ke Alat Kesehatan dan Farma untuk
penanganan Covid-19 berhasil menurunkan rasio Beban
Pokok Penjualan terhadap Penjualan.
Rasio Marjin Laba Operasi (OPM)
Rasio Marjin Laba Operasi (OPM) sampai dengan akhir
tahun 2020 tercatat sebesar 3,39 persen, turun bila
dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar
3,68 persen. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh
efek penerapan PSAK 71 yang berdampak pada kenaikan
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang usaha.
Rasio Marjin Laba Bersih (NPM)
Rasio Marjin Laba Bersih (NPM) sampai dengan akhir tahun
2020 tercatat sebesar 0,002 persen, turun bila dibandingkan
dengan tahun 2019 yang tercatat sebesar 0,59 persen.
Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan
Biaya lain-lain sebagai dampak implementasi PSAK 71.
Return on Investment (ROI)
Return on Investment as of the end of 2020 was recorded
at 5.25 percent, higher compared to that of 2019 at 3.01
percent. Such increase was caused by increased operating
income by 16.21 percent to Rp58.17 billion in 2020. This
shows that the Company’s operation improved compared to
that of 2019.
Operating Cost/Expenses Ratio (BOPO)
By the end of 2020, the Operating Cost/Expenses Ratio
(BOPO) was recorded at 15.58%, down compared to 2019 of
16.79%. The decrease was caused by the increase in sales of
26.2%. This shows that the company could control operating
costs in a ratio to sales that did not exceed the previous year.
Gross Profit Margin Ratio (GPM)
Gross Profit Margin (GPM) Ratio as of 2020 was recorded at
23.35 percent, increased compared to that of 2019 at 18.42
percent. Such increase was due to the cost of goods sold to
sales ratio in 2020 which fell to 76.65 percent from 81.58
percent in the previous year. This shows that the Company’s
efforts to diversify products to Medical Devices and Pharma
for handling Covid-19 succeeded in reducing the Cost of
Goods Sold to Sales ratio.
Operating Profit Margin Ratio (OPM)
The Operating Profit Margin Ratio (OPM) until the end of
2020 was recorded at 3.39 percent, a decrease compared to
2019 which was recorded at 3.68 percent. The decrease was
mainly due to the effect of the application of PSAK 71 which
resulted in an increase in Allowance for Impairment of Trade
Receivables.
Net Profit Margin Ratio (NPM)
Up to the end of 2020, the Net Profit Margin Ratio (NPM)
was recorded at 0.002 percent, a decrease compared to
2019 which was recorded at 0.59 percent. The decrease was
mainly due to an increase in other costs as a result of the
implementation of PSAK 71.
154 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODALStruktur Modal
Struktur permodalan Perseroan terdiri dari ekuitas yang
dapat diatribusikan kepada pemilik Perseroan (terdiri dari
modal saham, tambahan modal disetor, dan saldo laba) dan
pinjaman dan utang bersih (terdiri dari surat berharga yang
diterbitkan. utang bank dikurangi dengan saldo kas dan
setara kas). Perseroan ataupun entitas anak tidak diharuskan
untuk memenuhi persyaratan permodalan tertentu.
Struktur Modal Tahun 2019-2020 / Capital Structure in 2019-2020
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Struktur Modal / Capital Structure
2020 2019 Pertumbuhan / Growth
Nominal / Nominal
Kontribusi (%) /
Contribution (%)
Nominal / Nominal
Kontribusi (%) /
Contribution (%)
Nominal / Nominal
Kontribusi (%) /
Contribution (%)
Pinjaman Bank / Bank Loan 91.858 10,40% 118.622 12,00% (26.764) (22,56%)
Pinjaman Bank Jangka Panjang / Long Term Bank Loan 360.776 40,86% 364.694 36,90% (3.917) (1,07%)
Total Pinjaman yang Berbasis Bunga / Total Interest-Bearing Loans 452.634 51,26% 483.316 48,91% (30.681) (6,35%)
Total Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk / Total Equity Attributable to Owners of Parent 430.322 48,74% 504.934 51,09% (74.612) (14,78%)
Rasio Pengungkit / Gearing Ratio 105,19% 95,72%
Sampai dengan akhir tahun 2020, Struktur Modal Perseroan
terdiri dari 51,26 persen Pinjaman yang Berbasis Bunga
dan 48,74 persen Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Induk. Sedangkan Rasio Pengungkit (gearing ratio) di
tahun 2020 tercatat sebesar 105,19 persen. Struktur Modal
pada akhir tahun 2020 tersebut mengalami perubahan
dibandingkan akhir tahun 2019 yang terdiri dari 48,91 persen
Pinjaman yang Berbasis Bunga dan 51,09 persen Ekuitas
yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Induk, dengan Rasio
Pengungkit sebesar 95,72 persen.
Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal
Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk
memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk
mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang
saham. Perseroan tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-
syarat modal tertentu.
Perseroan mengelola permodalan untuk menjaga
kelangsungan usahanya dalam rangka memaksimumkan
CAPITAL STRUCTURE AND MANAGEMENT POLICY ON CAPITAL STRUCTURECapital Structure
The Company’s capital structure consists of equity, that can
be attributed to the owners of Company (consisting of share
capital, additional paid-in capital, and retained earnings),
loans and net debt (consisting of finance leases, bank loans
less cash balances and cash equivalents). The Company
or its subsidiaries are not required to fulfill certain capital
requirements.
As of the end of 2020, the Company’s Capital Structure
consisted of 51.26 percent of Interest Bearing Loans and
48.74 percent of Equity Attributable to Owners of the
Parent. Meanwhile, the Gearing Ratio in 2020 was recorded
at 105.19 percent. The Capital Structure at the end of 2020
changed compared to the end of 2019 which consisted of
48.91 percent of Interest Bearing Loans and 51.09 percent
of Equity Attributable to Owners of the Parent , with Gearing
Ratio of 95.72 percent.
Management Policy for Company’s Capital Structure
The main objective of the Company’s capital management is
to maintain a healthy capital ratio to support business and
maximize shareholder value. The Company is not obliged to
fulfill certain capital requirements.
The Company manages its capital to maintain business
continuity, to provide benefits to shareholders and other
155Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada pihak
lain yang berkepentingan terhadap Perseroan dan untuk
menjaga struktur optimal permodalan untuk mengurangi
biaya permodalan.
Perseroan memonitor permodalan dengan menggunakan
rasio pengungkit (gearing ratio) yang merupakan total
pinjaman berbasis bunga dibagi dengan total ekuitas yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kebijakan
Perseroan adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran
dari Perseroan terkemuka di Indonesia untuk mengamankan
akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional.
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODALSepanjang tahun 2020, Perseroan tidak melakukan
pengikatan yang material dengan pihak manapun terkait
investasi barang modal.
INVESTASI BARANG MODALInvestasi Barang Modal (Capital Expenditure) yang dilakukan
setiap tahunnya memiliki peranan penting dalam mendukung
pengembangan usaha Perseroan. Di tahun 2020, Perseroan
merealisasikan Investasi Barang Modal sebesar Rp13,78
miliar. Berikut adalah uraian terkait jenis, nilai dan tujuan dari
Investasi Barang Modal pada tahun 2020.
Investasi Barang Modal Tahun 2020 / Goods Capital Investment in 2020
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Jenis / Type Tujuan / Purpose Nominal / Nominal
Bangunan dan Prasarana / Buildings and Infrastructure Seluruh Investasi Barang Modal yang dibukukan
oleh Perseroan pada tahun 2020 merupakan investasi rutin yang ditujukan untuk
mendukung kelancaran kegiatan operasional. / All Capital Goods Investment
booked by the Company in 2020 are regular investments
aimed at supporting the operational activities.
275
Instalasi / Installation 253
Mesin & Peralatan Pabrik / Machinery & Factory Equipment 617
Peralatan Kantor / Office Furniture and Fixtures 909
Kendaraan / Vehicles 1.812
Bangunan Dalam Pelaksanaan / Construction in Progress 7.030
Lisensi / License 2.881
Jumlah / Total 13.777
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTANPerseroan tidak memiliki informasi dan fakta material yang
terjadi setalah tanggal laporan akuntan per 31 Desember
2020.
interested-parties and to maintain optimal capital structure
for the purpose of reducing costs of capital.
The Company monitors its capital by using a leverage ratio,
which is the total interest bearing loan divided by total equity
attributable to the owners of parent entity. The Company’s
policy is to maintain leverage ratio within the range of
maintain by leading companies in Indonesia, to secure access
to funding at rational costs.
MATERIAL COMMITMENTS FOR INVESTMENT OF CAPITAL GOODSThroughout the year 2020, the Company did not carry out
material commitments with any party relating to investment
of capital goods.
CAPITAL GOODS INVESTMENTInvestment in Capital Goods (Capital Expenditure) which
is carried out annually has an important role in supporting
the development of the Company’s business. In 2020, the
Company realized capital goods investment of Rp13.78
billion. Below is a description of the types, values and
objectives of capital goods investment in 2020.
MATERIAL FACTS AND INFORMATION SUBSEqUENT TO ACCOUNTANT REPORTING DATEThere was no material facts and information subsequent to
accountant reporting date as of December 31, 2020.
156 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
DAMPAK NILAI TUKAR MATA UANG ASING
Perubahan nilai tukar mata uang Dolar AS berpengaruh
terhadap harga bahan baku, yang kemudian mempengaruhi
kinerja Perseroan. Untuk mengurangi dampak risiko tersebut,
Perseroan berupaya meningkatkan pembelian bahan baku
dengan cara melakukan identifikasi produk dengan kontribusi
harga bahan baku yang signifikan dengan komponen beban
pokok penjualan, melakukan negosiasi harga dengan calon
penyedia bahan baku yang potensial, mengadakan kontrak
pembelian yang terkait produksi, menyediakan alternatif
penyedia bahan baku, dan melakukan trial order yang sudah
diuji di Perseroan. Terkait dengan upaya mengendalikan harga
bahan baku, Perseroan memiliki program substitusi bahan
yang dilakukan oleh unit kerja Penelitian dan Pengembangan
Produk untuk memperoleh bahan baku dengan harga yang
lebih rendah dari Produsen yang ada.
PROSPEK USAHAPerekonomian global diproyeksikan untuk dapat berangsur
pulih di tahun 2021 dengan dorongan dari implementasi
vaksinasi Covid-19 di berbagai negara dan didukung oleh
keberlanjutan stimulus fiskal dan moneter. International
Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi
global untuk dapat membaik ke level 5,5 persen pada tahun
2021 dibandingkan dengan kontraksi pertumbuhan ekonomi
tahun 2020 sebesar minus 3,5 persen dalam laporannya
yang berjudul World Economic Outlook. Pemulihan ekonomi
terbesar diestimasikan akan dialami oleh kelompok negara
berkembang dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,3
persen di tahun 2020. Selain itu, kelompok negara maju
juga diestimasikan dapat mencapai pertumbuhan ekonomi
sebesar 4,3 persen di tahun 2021, kontras dengan kontraksi
pertumbuhan pada tahun 2020 sebesar minus 4,9 persen.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun 2021
diharapkan dapat mendorong berlanjutnya kenaikan volume
perdagangan dunia ke level 8,1 persen dan diiringi dengan
kenaikan harga komoditas dunia, khususnya minyak bumi
dengan estimasi kenaikan harga sebesar 21,2 persen.
Pemulihan ekonomi global di tahun 2021 diproyeksikan
akan ditopang oleh China, Amerika Serikat (AS), India dan
ASEAN. Hal tersebut dapat dilihat dari perbaikan sejumlah
indikator, seperti ekspansi Purchasing Manager’s Index (PMI)
manufaktur dan jasa di negara-negara tersebut sampai
dengan akhir tahun 2020. Selain itu, keberlanjutan arah
IMPACT OF FOREIGN CURRENCY EXCHANGE RATEChanges in US Dollar exchange rate affect the price of raw
materials, which in turn affects the Company’s performance.
To reduce the impact of these risks, the Company seeks
to increase purchases of raw materials that contribute
significantly to the components of cost of goods sold,
negotiate with potential suppliers of raw materials, enter into
production-related purchase contracts, provide alternative
raw material suppliers, and conduct trial orders at the
Company. Related to controlling the price of raw materials,
the Company has review substitution program with Product
Research and Development unit, to obtain raw materials at
lower price.
BUSINESS PROSPECTSThe global economy is projected to be able to gradually recover
in 2021 with the encouragement of the implementation of
the Covid-19 vaccination in various countries and supported
by the sustainability of fiscal and monetary stimuli. The
International Monetary Fund (IMF) projects global economic
growth to improve to a level of 5.5 percent in 2021 compared
to the contraction of economic growth in 2020 of minus 3.5
percent in its report entitled World Economic Outlook. The
largest economic recovery is estimated to be experienced by
a group of developing countries with an economic growth
of 6.3 percent in 2020. In addition, the group of developed
countries is also estimated to achieve economic growth of 4.3
percent in 2021, in contrast to the contraction in growth in
2020 by minus 4.9 percent.
The projection of global economic growth in 2021 is expected
to encourage the continued increase in world trade volume
to the level of 8.1 percent and accompanied by an increase
in world commodity prices, particularly oil, with an estimated
price increase of 21.2 percent.
The global economic recovery in 2021 is projected to be
supported by China, the United States (US), India and ASEAN.
This can be seen from the improvement in a number of
indicators, such as the expansion of the Purchasing Manager’s
Index (PMI) for manufacturing and services in these countries
by the end of 2020. In addition, the sustainability of
157Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
kebijakan fiskal dan moneter yang akomodatif di berbagai
negara juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan
ekonomi global di tahun yang akan datang.
Kebijakan moneter yang akomodatif akan menopang
pertumbuhan ekonomi global di tahun 2021. The Fed
dipastikan akan melanjutkan kebijakan ekstra akomodatif
melalui penetapan suku bunga yang rendah untuk menjaga
pemulihan ekonomi dan diiringi dengan potensi pembelian
aset untuk mengurangi tekanan pada pasar keuangan. Selain
itu European Central Bank (ECB) akan menjaga tingkat suku
bunga yang rendah dengan memperpanjang periode diskon
suku bunga Targeted Longer-term Refinancing Operations
(TLTRO) hingga tahun 2022.
Faktor penopang pemulihan ekonomi global lainnya berasal
dari kebijakan fiskal yang ekspansif untuk memitigasi risiko
dampak Covid-19. Berbagai kebijakan stimulus fiskal akan
tetap berlanjut di tahun 2021, seperti stimulus pandemic
relief bill sebesar 908 miliar dolar AS yang ditujukan untuk
subsidi unemployment benefit dan direct payment di AS,
serta stimulus tambahan oleh berbagai negara Eropa seperti
Jerman, Perancis dan Italia terhadap sektor bisnis yang
terkena dampak Covid-19.
Sejalan dengan proyeksi perbaikan perekonomian global di
tahun 2021, pertumbuhan ekonomi nasional diharapkan
akan turut meningkat. Melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) 2021, pemerintah menargetkan
pertumbuhan ekonomi nasional untuk dapat mencapai
5,0 persen yang diharapkan dapat tercapai melalui respon
kebijakan pendukung pemulihan ekonomi domestik.
Seiring dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi, BI
memproyeksikan inflasi untuk berada di kisaran 3,0 persen,
lebih tinggi dibandingkan realisasi inflasi tahun 2020 sebesar
1,68 persen.
Bank Indonesia telah menetapkan kondisi prasyarat dan 5
(lima) respons kebijakan untuk dijadikan acuan perbaikan
ekonomi di tahun 2021. Kondisi prasyarat yang ditetapkan
adalah Vaksinasi dan Disiplin Protokol Covid-19 yang harus
diiringi dengan 5 (lima) respons kebijakan, antara lain:
pembukaan sektor produktif dan aman, percepatan stimulus
fiskal (realisasi anggaran), peningkatan kredit dari sisi
permintaan dan penawaran, stimulus moneter dan kebijakan
mikroprudensial, dan digitalisasi ekonomi dan keuangan,
khususnya untuk UMKM.
accommodative fiscal and monetary policy direction in various
countries is also expected to boost growth. global economy in
the coming year.
The accommodative monetary policy will support global
economic growth in 2021. The Fed will certainly continue its
extra accommodative policy by setting low interest rates to
maintain economic recovery and be accompanied by potential
asset purchases to reduce pressure on financial markets. In
addition, the European Central Bank (ECB) will keep interest
rates low by extending the discount period for the Targeted
Longer-term Refinancing Operations (TLTRO) interest rate
until 2022.
Another supporting factor for global economic recovery
comes from an expansionary fiscal policy to mitigate the risk
of the impact of Covid-19. Various fiscal stimulus policies will
continue in 2021, such as the pandemic relief bill of US $
908 billion aimed at the unemployment benefit subsidies and
direct payments in the US, as well as additional stimulus by
various European countries such as Germany, France and Italy
for the business sector affected by Covid-19.
In line with the projected improvement in the global economy
in 2021, it is hoped that national economic growth will also
increase. Through the 2021 State Revenue and Expenditure
Budget (APBN), the government is targeting national
economic growth to reach 5.0 percent which is expected to
be achieved through policy responses to support domestic
economic recovery. In line with improving economic growth,
BI projects inflation to be in the range of 3.0 percent, higher
than the realization of inflation in 2020 of 1.68 percent.
Bank Indonesia has set the prerequisite conditions and
five policy responses to serve as a reference for economic
improvement in 2021. The prerequisite conditions are
Vaccination and Covid-19 Protocol Discipline which must be
accompanied by five policy responses, including: opening
productive and safe sectors, accelerating stimulus fiscal
(budget realization), increased credit from the demand and
supply side, monetary stimulus and micro-prudential policies,
and economic and financial digitization, particularly for Micro
small and Medium Enterprises (UMKM).
158 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Dalam APBN 2021, pemerintah memproyeksikan Pendapatan
Negara untuk dapat mencapai Rp1.743,6 triliun yang berasal
dari Penerimaan Perpajakan sebesar Rp1.444,5 triliun,
Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp298,2 triliun
dan Hibah sebesar Rp0,9 triliun. Selain itu, Belanja Negara
tahun 2021 dianggarkan sebesar Rp2.750,0 triliun dengan
pembagian untuk Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp1.954,5
triliun dan Transfer ke Daerah & Dana Desa sebesar Rp795,5
triliun. Di tahun 2021, Program Pemulihan Ekonomi Nasional
(PEN) akan tetap dilanjutnya di tahun 2021 untuk menjaga
kesinambungan penanganan pandemi dan pascapandemi,
mejaga daya beli masyarakat, serta pemulihan dunia usaha.
Kegiatan investasi pada tahun 2021 diproyeksikan akan
semakin meningkat seiring membaiknya keyakinan berusaha
dengan dukungan UU Cipta Kerja dan berlanjutnya Program
Strategis Nasional (PSN), termasuk pembangunan infrastruktur
lainnya. Implementasi UU Cipta Kerja diharapkan dapat
meningkatkan daya saing investasi Indonesia melalui usaha
peningkatan ekosistem investasi dan kemudahan berusaha,
serta pemberian insentif untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi.
Seiring dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi dan
global, industri farmasi juga diproyeksikan akan mengalami
pertumbuhan yang positif. Pemerintah berkomitmen untuk
mempercepat reformasi sistem kesehatan nasional melalui
penguatan puskesmas, peningkatan rumah sakit dan layanan
kesehatan khususnya di daerah tertinggal, perbatasan dan
kepulauan terluar (DTPK), peningkatan kualitas dan distribusi
tenaga kesehatan, penguatan ketahanan kesehatan (health
security), peningkatan pengendalian dan imunisasi, kemandirian
farmasi dan alat kesehatan, pengembangan teknologi informasi
dalam layanan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, dan
penguatan pembiayaan kesehatan.
Dalam APBN 2021, pemerintah telah memberikan Anggaran
Kesehatan sebesar Rp169,7 triliun yang akan diarahkan
untuk penanganan Covid-19 serta mendukung penguatan
sistem kesehatan nasional dengan pembagian sebagai
berikut: Antisipasi pengadaan Vaksin Covid-19 untuk 160
juta orang sebesar Rp18,0 triliun, Antisipasi pelaksanaan
Vaksinasi Covid-19 untuk 160 juta orang sebesar Rp3,7 triliun,
Penyediaan obat vaksin perbekes program kesehatan (Obat
TB, HIV/AIDs, malaria, ibu & anak, gizi, tropis terabaikan,
obat buffer, dan vaksin) untuk 24 paket sebesar Rp3,1 triliun,
Penyediaan Makanan Tambahan bai 238.000 Ibu Hamil
Kurang Energi Kronis & 441.000 Balita Kurus sebesar Rp1,1
In the 2021 APBN, the government projects State Revenue
to reach RP 1,743.6 trillion from Tax Revenues of RP 1,444.5
trillion, Non-Tax State Revenues of RP 298.2 trillion and Grants
of RP 0.9 trillion. In addition, State Expenditures for 2021
are budgeted at RP2,750.0 trillion, with the distribution for
Central Government Expenditures amounting to RP1,954.5
trillion and Transfers to Regions & Village Funds of RP795.5
trillion. In 2021, the National Economic Recovery Program
(PEN) will be continued in 2021 to maintain continuity in
the handling of the pandemic and post-pandemic, maintain
people’s purchasing power, and restore the business world.
Investment activities in 2021 are projected to increase as
business confidence improves with the support of the Job
Creation Law and the continuation of the National Strategic
Program (PSN), including other infrastructure development.
The implementation of the Job Creation Law is expected
to increase Indonesia’s investment competitiveness through
efforts to improve the investment ecosystem and ease of
doing business, as well as providing incentives to encourage
economic growth.
Along with improving economic and global growth, the
pharmaceutical industry is also projected to experience
positive growth. The government commits to accelerate
national health system reform through strengthening health
centers, improving hospitals and health services, especially
in disadvantaged areas, borders and outer islands (DTPK),
improving the quality and distribution of health personnel,
strengthening health security, improving control and
immunization, independence of pharmaceuticals and medical
devices, development of information technology in health
services and community empowerment, and strengthening
health financing.
In the 2021 State Budget, the government has provided a
Health Budget of Rp169.7 trillion which will be directed towards
handling Covid-19 as well as supporting the strengthening of
the national health system with the following distribution:
Anticipating the procurement of Covid-19 Vaccines for 160
million people amounting to Rp18.0 trillion. Implementation
of Covid-19 Vaccination for 160 million people in the amount
of Rp3.7 trillion, Provision of vaccine medicines for health
programs (TB drugs, HIV/AIDs, malaria, mothers & children,
nutrition, neglected tropics, buffer drugs, and vaccines) for 24
packages of Rp3.1 trillion, Provision of Supplementary Food
for 238,000 Pregnant Women with Chronic Energy Deficiency
159Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
triliun, Sarpras, lab litbang, PCR Kemenkes sebesar Rp1,2
triliun dan BPOM sebesar Rp0,1 triliun, Bantuan Iuran JKN
bagi PBPU dan BP Kelas III sebesar Rp2,4 triliun, Bantuan Iuran
Peserta PBI JKN untuk 96,8 juta jiwa sebesar Rp48,8 triliun,
Pembangunan 971 Gedung Puskesmas & Pembangunan/
Rehabilitas 559 RS Rujukan, Bantuan Operasional Kesehatan
untuk 10.143 Puskesmas sebesar Rp10,7 triliun, Penguatan
Intervensi penanganan stunting di 360 kabupaten/kota,
Pelayanan Kesehatan pada 110 RS Kemenhan dan 52 RS
Polri, Penugasan Khusus Tenaga Kesehatan (Nusantara Sehat)
sebanyak 8.943 orang, Pemeriksaan 60.340 sampel obat dan
25.158 sampel makanan, Layanan Pengendalian Penyakit TB
untuk 145 layanan sebesar Rp2,8 triliun dan Penyediaan Alat/
Obat Kontrasepsi sebanyak 12.246 fasilitas kesehatan.
Manajemen menganalisa bahwa prospek usaha Perseroan
di tahun 2021 masih terjaga dengan baik. Analisa tersebut
didukung oleh pemulihan ekonomi nasional, global dan
disertai dengan komitmen kuat pemerintah dalam memajukan
industri kesehatan pada tahun yang akan datang.
PERBANDINGAN ANTARA TARGET DAN REALISASI TAHUN 2020Aspek Keuangan
Laporan Laba Rugi Konsolidasian
Perbandingan Target dan Realisasi Laporan Laba Rugi Konsolidasian Tahun 2020 / Comparison of Targets and Realization of Consolidated Statements of Profit and Loss in 2020
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Uraian / DescriptionRKAP 2020 / 2020 RKAP
Realisasi 2020 / 2020 Realization
Pencapaian (%) / Achievement (%)
Pendapatan / Revenues 1.645.000 1.715.588 104,29%
Beban Pokok Penjualan / Cost of Goods Sold (1.328.391) (1.314.988) 98,99%
Laba Kotor / Gross Profit 316.609 400.600 126,53%
Beban Operasional: / Operational Expenses
Beban Umum dan Administrasi / General and Administrative Expenses
(118.598) (140.935) 118,83%
Beban Pemasaran & Promosi / Marketing & Promotion Expenses (112.574) (126.317) 112,21%
Beban (Keuntungan) Lain-lain / Other Expenses (Profit) (16.608) (75.180) 452,67%
Subjumlah Beban Operasional / Subtotal Operating Expense (247.779) (342.431) 138,20%
Laba Usaha / Operating Profit 68.830 58.169 84,51%
Beban Keuangan / Financial Expenses (35.000) (40.411) 115,46%
Bagian Rugi (Laba) dari Entitas / Share of Profit (Loss) from Associates
- 324 -
Laba (Rugi) Sebelum Pajak / Profit (Loss) Before Tax 33.830 18.082 53,45%
Beban/Manfaat Pajak / Tax – Expense (Benefit) (11.566) (18.052) 156,07%
Laba Tahun Berjalan / Profit for the Year 22.264 30 0,13%
& 441,000 Malnourished Toddlers of Rp1.1 trillion, facilities
and infrastructure (Sarpras), research and development
laboratories, PCR of the Ministry of Health of Rp1.2 trillion
and BPOM of Rp0.1 trillion, JKN Contribution Assistance for
PBPU and BP Class III of Rp2.4 trillion, PBI JKN Participant
Contribution Assistance for 96.8 million people of Rp48.8
trillion, Development of 971 Public Health Service Buildings &
Development/Rehabilitation of 559 Referral Hospitals, Health
Operational Assistance for 10,143 Public Health Services
amounting to RP 10.7 trillion, Strengthening Interventions for
handling stunting in 360 districts/cities, Health Services at 110
Ministry of Defense Hospitals and 52 Polri Hospitals, Special
Assignment of Health Workers (Nusantara Sehat) as many as
8,943 people, Examination of 60,340 drug samples and 25,158
food samples, TB Disease Control Services for 145 services
amounting to Rp2.8 trillion and Provision of Contraceptive
Equipment/Drugs for 12,246 health facilities.
The management analyzes that the Company’s business
prospects in 2021 are still well maintained. This analysis
is supported by the recovery of the national and global
economy and is accompanied by a strong commitment by the
government in advancing the health industry in the coming
year.
COMPARISON BETWEEN TARGETS AND REALIzATION IN 2020Financial Aspects
Consolidated Statements of Profit and Loss
160 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Realisasi Pendapatan atau Penjualan Bersih di tahun 2020
adalah Rp1.715,59 miliar atau mencapai 104,29 persen
terhadap target RKAP 2020 yaitu sebesar Rp1.645,00 miliar.
Sementara realisasi Beban Pokok Penjualan tercatat sebesar
Rp1.314,99 miliar atau mencapai 99,00 persen terhadap
target RKAP 2020. Adapun Laba Usaha di tahun 2020 tercatat
sebesar Rp58,17 miliar atau mencapai 84,51 persen terhadap
target RKAP 2020. Namun pada tahun 2020, Laba Tahun
Berjalan tercatat sebesar Rp30 juta atau hanya mencapai
0,13 persen dari target RKAP 2020 sebesar Rp22,26 miliar
yang disebabkan oleh Beban Pajak yang tercatat naik secara
signifikan hingga mencapai Rp18,05 miliar di tahun 2020.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Perbandingan Target dan Realisasi Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Tahun 2020 / Target and Realization Comparison on Statements on Consolidated Financial Position in 2020
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Uraian / DescriptionRKAP 2020 / 2020
RKAPRealisasi 2020 / 2020 Realization
Pencapaian (%) / Achievement (%)
Aset / Assets 1.440.682 1.713.335 118,93%
Aset Lancar / Current Assets 845.593 1.134.733 134,19%
Aset Tidak Lancar / Non-Current Assets 595.089 578.602 97,23%
Liabilitas / Liabilities 913.483 1.283.008 140,45%
Liabilitas Jangka Pendek / Short Term Liability 476.349 836.752 175,66%
Liabilitas Jangka Panjang / Long Term Liability 437.135 446.256 102,09%
Ekuitas / Equity 527.199 430.326 81,63%
Realisasi jumlah Aset Perseroan di tahun 2020 tercatat
sebesar Rp1.713,34 miliar atau mencapai 118,93 persen dari
target RKAP 2020 sebesar Rp1.440,68 miliar. Adapun jumlah
Liabilitas Perseroan tahun 2020 tercatat sebesar Rp1.283,01
miliar atau mencapai 140,45 persen dari target RKAP 2020
sebesar Rp913,48 miliar. Sementara realisasi Ekuitas di tahun
2020 tercatat sebesar Rp430,33 miliar atau mencapai 81,63
persen dari target RKAP 2020 sebesar Rp527,20 miliar.
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Perbandingan Target dan Realisasi Laporan Arus Kas Konsolidasian Tahun 2020 / Comparison of Target and Realization of Statements on Consolidated Cash Flow in 2020
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Uraian / DescriptionRKAP 2020 / 2020 RKAP
Realisasi 2020 / 2020 Realization
Pencapaian (%) / Achiements (%)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi / Cash Flow from Operating Activities 74.926 46.548 62,13%
Arus Kas dari Aktivitas Investasi / Cash Flow from Investing Activities (19.800) (9.042) 45,67%
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan / Cash Flow from Financing Activities (39.000) (30.681) 78,67%
Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas / Net Increase in Cash and Cash Equivalents
16.126 6.825 42,32%
Kas dan Setara Kas Awal Periode / Cash and Cash Equivalents at the Beginning Period
151.866 151.388 99,69%
Revenues or Net Sales in 2020 amounted to Rp1,715.59
billion or reached 104.29 percent of the 2020 RKAP target
at Rp1,645.00 billion. Meanwhile, the realization of Cost
of Goods Sold was recorded at Rp1,314.99 billion or 99.00
percent of the 2020 RKAP target. Operating Profit in 2020
was recorded at Rp58.17 billion or 84.51 percent of the
2020 RKAP target. However, the Profit for the Year in 2020
was recorded at Rp30 million or only 0.13 percent of the
2020 RKAP target at Rp22.26 billion which was caused by
the significantly increased Tax Expenses at Rp18.05 billion in
2020.
Statements on Consolidated Financial Position
The Company’s total assets in 2020 was recorded at
Rp1,713.34 billion or 118.93 percent of the 2020 RKAP target
at Rp1,440.68 billion. Total Liabilities of the Company in 2020
was recorded at Rp1,283.01 billion or 140.45 percent of the
2020 RKAP target at Rp913.48 billion. Meanwhile, Equity in
2020 was recorded at Rp430.33 billion or 81.63 percent of
the 2020 RKAP target at Rp527.20 billion.
Statements on Consolidated Cash Flow
161Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Uraian / DescriptionRKAP 2020 / 2020 RKAP
Realisasi 2020 / 2020 Realization
Pencapaian (%) / Achiements (%)
Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang Asing / Effects of Foreign Exchange Rate Changes
- (34) -
Kas dan Setara Kas Akhir Periode / Cash and Cash Equivalents at the End of Period 167.992 158.178 94,16%
Realisasi Kas dan Setara Kas sampai dengan akhir tahun 2020
tercatat sebesar Rp158,18 miliar atau mencapai 94,16 persen
dari target RKAP 2020 sebesar Rp167,99 miliar. Pencapaian
yang belum optimal tersebut terutama disebabkan oleh
realisasi Arus Kas dari Aktivitas Operasi, Investasi dan
Pendanaan yang masing-masing mencapai 62,13 persen;
45,67 persen; dan 78,67 persen dari target RKAP 2020.
Struktur Modal
Perbandingan Target dan Realisasi Struktur Modal Tahun 2020 / Comparison of Target and Realization of Capital Structure in 2020
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Struktur Modal / Capital Structure
RKAP 2020 / 2020 RKAPRealisasi 2020 / 2020
RealizationPencapaian / Achievement
Nominal / Nominal
Kontribusi (%) /
Contribution
Nominal / Nominal
Kontribusi (%) /
Contribution
Nominal / Nominal
Kontribusi (%) /
Contribution
Pinjaman Bank / Bank Loans 118.000 11,72% 91.858 10,40% 77,85% 88,80%
Pinjaman Bank Jangka Panjang / Long Term Bank Loans 362.000 35,94% 360.776 40,86% 99,66% 113,69%
Total Pinjaman yang Berbasis Bunga / Total Interest-Bearing Loans 480.000 47,66% 452.634 51,26% 94,30% 107,57%
Total Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk / Total Equity Attributable to Owners of Parent 527.194 52,34% 430.322 48,74% 81,62% 93,11%
Rasio Pengungkit / Gearing Ratio 91,05% 105,19% 115,53%
Realisasi Rasio Pengungkit tahun 2020 tercatat sebesar
105,19 persen atau mencapai 115,53 persen dari target RKAP
2020 sebesar 91,05 persen. Hal tersebut disebabkan oleh
realisasi Total Pinjaman yang Berbasis Bunga yang melebihi
Total Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas
Induk di tahun 2020.
PROYEKSI TAHUN 2021Dalam menentukan target kinerja untuk tahun 2021,
Manajemen menggunakan asumsi-asumsi eksternal terkait
perkembangan ekonomi nasional di tahun yang akan datang
seperti yang ditunjukkan pada tabel asumsi makroekonomi
berikut.
Cash and Cash Equivalents by the end of 2020 was recorded
at Rp158.18 billion or 94.16 percent of the 2020 RKAP target
at Rp167.99 billion. This suboptimal achievement was mainly
due to the realization of cash flows from operating, investing
and financing activities which each reached 62.13 percent;
45.67 percent; and 78.67 percent of the 2020 RKAP target.
Capital Structure
Gearing Ratio in 2020 was recorded at 105.19 percent or
115.53 percent of the 2020 RKAP target at 91.05 percent.
This was due to the realization of the Total Interest-Based
Loans that exceeds the Total Equity Attributable to the
Owners of the Parent in 2020.
2021 PROJECTIONIn determining the performance target for 2021, the
Management uses external assumptions related to national
economic developments in the coming year as shown in the
following macroeconomic assumption table.
162 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Tabel Asumsi Makroekonomi Tahun 2021 / Table of Macroeconomic Assumption in 2021
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Indikator / IndicatorAsumsi Makroekonomi 2021 /
2021 Macroeconomic Assumption
Pertumbuhan Ekonomi / Economic Growth 5,0%
Tingkat Inflasi / Inflation Rate 3,0%
Kurs Rupiah per USD / Rupiah per USD Currency 14.600
Tingkat Bunga SBN 10 Tahun / SBN Interest Rate for 10 Years 7,29%
Harga Minyak Mentah / Crude Oil Price USD45/barel / USD45/barrel
Sumber: APBN 2021 / Source: 2021 APBN
Berikut adalah target yang telah ditetapkan dalam RKAP
2021 yang meliputi Laporan Laba (Rugi) Konsolidasian,
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian, Laporan Arus Kas
Konsolidasian, Struktur Modal, dan Kapasitas Produksi
Proyeksi Laporan Laba Rugi Konsolidasian Tahun 2021
Proyeksi Laporan Laba Rugi Konsolidasian Tahun 2021 / Projection of Consolidated Statements of Profit (Loss) in 2021
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Uraian / DescriptionProyeksi 2021 / 2021 Projection
Realisasi 2020 / 2020 Realization
Pencapaian (%) / Achievement (%)
Pendapatan / Revenues 2.546.332 1.715.588 48,42%
Beban Pokok Penjualan / Cost of Goods Sold (1.904.656) (1.314.988) 44,84%
Laba Kotor / Gross Profit 641.676 400.600 60,18%
Beban Operasional: / Operational Expenses:
Beban Umum dan Administrasi / General and Administrative Expenses
(200.100) (140.935) 41,98%
Beban Umum dan Administrasi / General and Administrative Expenses
(133.150) (126.317) 5,41%
Beban (Keuntungan) Lain-lain / Other Expenses (Profit) (73.650) (75.180) (2,03%)
Subjumlah Beban Operasional (406.900) (342.431) 18,83%
Laba Usaha / Operating Profit 234.776 58.169 303,61%
Beban Keuangan / Financial Expenses (47.990) (40.411) 18,76%
Laba (Rugi) Sebelum Pajak / Profit (Loss) Before Tax 187.135 18.082 934,95%
Beban/Manfaat Pajak / Tax – Expense (Income) (46.784) (18.052) 159,17%
Laba Tahun Berjalan / Profit for the Year 140.352 30 467417,27%
The following are the targets set in the 2021 RKAP which
include Consolidated Profit (Loss), Consolidated Statement
of Financial Position, Consolidated Statement of Cash Flow,
Capital Structure and Production Capacity.
Projection of Consolidated Statements of Profit (Loss)
in 2021
163Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Proyeksi Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Tahun
2021
Proyeksi Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Tahun 2021 / Projection of Consolidated Statements of Financial Position 2021
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Uraian / DescriptionProyeksi 2021 / 2021
ProjectionRealisasi 2020 / 2020 Realization
Pertumbuhan (%) / Growth (%)
Aset / Assets 2.016.509 1.713.335 17,69%
Aset Lancar / Current Asset 1.396.674 1.134.733 23,08%
Aset Tidak Lancar / Noncurrent Asset 619.835 578.602 7,13%
Liabilitas / Liabilities 1.445.831 1.283.008 12,69%
Liabilitas Jangka Pendek / Short Term Liability 813.082 836.752 (2,83%)
LiabilitasJangka Panjang / Long Term Liability 632.749 446.256 41,79%
Ekuitas / Equity 570.678 430.326 32,62%
Proyeksi Laporan Arus Kas Konsolidasian Tahun 2021
Proyeksi Laporan Arus Kas Konsolidasian Tahun 2021 / Projection of Consolidated Statements of Cash Flow 2021
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Uraian / DescriptionProyeksi 2021 / 2021 Projection
Realisasi 2020 / 2020 Realization
Pertumbuhan (%) / Growth (%)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi / Cash Flow from Operating Activities 95.614 46.548 105,41%
Arus Kas dari Aktivitas Investasi / Cash Flow from Investing Activities (13.492) (9.042) 49,22%
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan / Cash Flow from Financing Activities 137.036 (30.681) (546,64%)
Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas / Net Increase in Cash and Cash Equivalents
219.158 6.825 3111,23%
Kas dan Setara Kas Awal Periode / Cash and Cash Equivalents at the Beginning Period
159.627 151.388 5,44%
Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang Asing / Effects of Foreign Exchange Rate Changes
(36) (34) 5,06%
Kas dan Setara Kas Akhir Periode / Cash and Cash Equivalents at the End of Period 378.749 158.178 139,44%
Proyeksi Struktur Modal Tahun 2021
Proyeksi Struktur Modal Tahun 2021 / Capital Structure Projection in 2021
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Struktur Modal / Capital Structure
Proyeksi 2021 / 2021 Projection
Realisasi 2020 / 2020 Realization
Pertumbuhan (%) / Growth (%)
Nominal / Nominal
Kontribusi (%) /
Contribution
Nominal / Nominal
Kontribusi (%) /
Contribution
Nominal / Nominal
Kontribusi (%) /
Contribution
Pinjaman Bank / Bank Loans 245.000 21,18% 91.858 10,40% 153.142 10,78%
Pinjaman Bank Jangka Panjang / Long Term Bank Loans 340.889 29,47% 360.776 40,86% (19.887) -11,39%
Total Pinjaman yang Berbasis Bunga / Total Interest-Bearing Loans 585.889 50,66% 452.634 51,26% 133.255 -0,61%
Total Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk / Total Equity Attributable to Owners of Parent 570.673 49,34% 430.322 48,74% 140.352 0,61%
Rasio Pengungkit / Gearing Ratio 102,67% 105,19%
Projection of Consolidated Statements of Financial
Position 2021
Projection of Consolidated Statements of Cash Flow
2021
Capital Structure Projection in 2021
164 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
KEBIJAKAN DAN PEMBAGIAN DIVIDENKebijakan Dividen
Sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan Pasal
26, penggunaan laba bersih termasuk jumlah penyisihan untuk
cadangan kerugian diputuskan oleh RUPS Tahunan. Seluruh
laba bersih setelah dikurangi penyisihan untuk cadangan
tersebut dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen
kecuali ditentukan lain oleh RUPS. Dividen dapat dibagikan
apabila Perseroan mempunyai saldo laba positif.
Pembagian Dividen
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan tahun buku 2018 dan 2019, Perseroan tidak
membagikan dividen kepada para pemegang saham.
KONTRIBUSI TERHADAP NEGARASebagai perusahaan yang patuh terhadap semua peraturan
yang berlaku, Perseroan telah melakukan pemenuhan terkait
kewajiban dalam membayar pajak yang merupakan salah
satu bentuk kontribusi Perseroan kepada negara. Di tahun
2020, Perseroan telah membayarkan pajak sejumlah Rp67,89
miliar, naik Rp54,25 miliar atau 397,87 persen dibandingkan
tahun 2019 sebesar Rp13,64 miliar. Kenaikan pembayaran
pajak tertinggi di tahun 2020 berasal dari pembayaran PPN
Masa yang naik sebesar Rp43,91 miliar atau 601,05 persen,
disusul oleh kenaikan pembayaran pajak Bea & Cukai PIB dan
PPh yang masing-masing meningkat sebesar 3.502,01 persen
dan 32,74 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Berikut
rincian kewajiban Perseroan, terkait kewajiban perpajakan di
tahun 2020.
Pembayaran Pajak Tahun 2019-2020 / Tax Payment in 2019-2020
(dalam Rupiah / in Rupiah)
Uraian / Description 2020 2019Pertumbuhan / Growth
Nominal / Nominal
%
PPh / Income Tax 7.833.675.679 5.901.479.839 1.932.195.840 32,74%
Bea & Cukai PIB / PIB Customs 8.074.186.000 224.158.000 7.850.028.000 3.502,01%
PPN Masa / Value Added Tax 51.210.471.998 7.304.796.654 43.905.675.344 601,05%
Pajak Pusat Lain / Other Central Tax 767.247.660 200.408.385 566.839.275 282,84%
Pajak Pusat Daerah / Regional Central Tax - 4.305.000 (4.305.000) (100,00%)
Jumlah / Total 67.885.581.337 13.635.147.878 54.250.433.459 397,87%
DIVIDEND POLICIES AND DISTRIBUTIONDividend Policies
As stipulated in Article 26 of the Articles of Association,
the use of net income including the amount of allowance
for losses is decided by Annual GMS. All net income, after
deducting the allowance for such reserves, is distributed to
shareholders as dividends unless otherwise determined by
GMS. Dividends can be distributed if Company has positive
profit balance.
Dividend Distribution
Pursuant to Resolutions of Annual General Meeting of
Shareholders for 2018 and 2019 fiscal years, the Company
did not distributed dividend to shareholders.
CONTRIBUTION TO THE STATEAs a company that complies with all applicable regulations,
the Company has fulfilled its obligations to pay taxes, which
is a form of the Company’s contribution to the state. In 2020,
the Company has paid taxes amounting to Rp67.89 billion,
increased by Rp54.25 billion or 397.87 percent compared
to that of 2019 at Rp13.64 billion. The highest increase in
tax payments in 2020 came from the payment of PPN Masa,
which increased by Rp43.91 billion or 601.05 percent,
followed by an increase in the payment of Customs and Excise
taxes, PIB and PPh, which increased by 3,502.01 percent and
32.74 percent respectively compared to the previous year.
The following is the detail of the Company’s tax obligations
in 2020.
.
165Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN DAN/ATAU MANAJEMEN (ESOP/MSOP)Pada tahun 2020, Perseroan tidak memiliki Program
Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau Manajemen
(ESOP/MSOP).
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUMPerseroan melaksanakan Penawaran Umum Perdana pada 17
April 2001. Seluruh dana hasil Penawaran Umum Terbatas
telah digunakan Perseroan untuk modal kerja. Hingga saat
ini, Perseroan belum melakukan Penawaran Umum Saham
dalam bentuk lain selain Penawaran Umum Perdana.
INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, PENGGABUNGAN USAHA, AKUISISI, DAN/ATAU RESTRUKTURISASI UTANG/MODALSepanjang tahun 2020, Perseroan tidak memiliki
informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi,
penggabungan usaha, akuisisi, dan/atau restrukturisasi
utang/modal.
INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG MENGANDUNG KEPENTINGAN DAN/ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI/PIHAK BERELASI Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan melakukan
transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana
didefinisikan dalam PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi.” Pihak berelasi adalah orang atau
entitas yang terkait dengan entitas pelapor:
(1) Orang atau anggota keluarga terdekatnya dikatakan
memiliki relasi dengan perusahaan jika orang tersebut:
(i) memiliki pengendalian ataupun pengendalian
bersama terhadap perusahaan,
(ii) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan,
atau
(iii) merupakan personil manajemen kunci dari perusahaan
ataupun entitas induk.
(2) Sedangkan suatu entitas dikatakan memiliki relasi dengan
perusahaan jika memenuhi salah satu dari hal berikut ini:
(i) entitas tersebut dan perusahaan adalah anggota
dari kelompok usaha yang sama, merupakan entitas
asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan
EMPLOYEE AND/OR MANAGEMENT SHARE OWNERSHIP PROGRAM
There was no Management/Employee Share Ownership
Program in 2020.
USE OF PROCEEDS FROM PUBLIC OFFERINGSThe Company conducted an Initial Public Offering on 17 April
2001. All proceeds from the Limited Public Offering have
been used by the Company for working capital. Until now,
the Company has not made a Public Offering of shares in any
form other than an Initial Public Offering.
MATERIAL INFORMATION REGARDING INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, MERGER, ACqUISITION, AND/OR DEBT/CAPITAL RESTRUCTURINGThroughout 2020, the Company did not have material
information regarding investments, expansions, divestments,
business mergers, acquisitions, and/or debt/capital
restructuring.
INFORMATION ON MATERIAL TRANSACTIONS CONTAINING CONFLICTS OF INTEREST AND/OR TRANSACTIONS WITH AFFILIATED/RELATED PARTIESIn carrying out its business activities, the Company conducts
transactions with related parties as defined in PSAK No. 7
regarding “Related Party Disclosures.” A related party is a
person or entity that is related to the reporting entity:
1) A person or closest member of the family is considered
related to the financial statement entity if the person:
(i) Have joint control over the reporting entity.
(ii) Has a significant influence on the reporting entity.
(iii) A member of the key management entity report or
parent company report.
2) An entity is related to the reporting entity if there are
conditions as follows:
(i) the entity and the company is a member of the same
business group, is an associate or joint venture of
the company (or the associate or joint venture is a
166 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
(atau entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut
merupakan anggota suatu kelompok usaha di mana
perusahaan adalah anggota dari kelompok usaha
tersebut),
(ii) entitas tersebut dan perusahaan adalah ventura
bersama dari pihak ketiga yang sama,
(iii) satu entitas yang merupakan ventura bersama dari
perusahaan dan entitas lain yang merupakan entitas
asosiasi dari Perusahaan,
(iv) merupakan suatu program imbalan pascakerja untuk
imbalan kerja dari perusahaan atau entitas yang
terkait dengan perusahaan. Jika Perusahaan adalah
penyelenggara program tersebut, maka entitas
sponsor juga berelapi dengan Perusahaan,
(v) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama
oleh orang yang diidentifikasi dalam angka (i) di atas,
(vi) orang yang diidentifikasi dalam angka (i) memiliki
pengaruh signifikan terhadap entitas atau personil
manajemen kunci dari entitas tersebut (atau entitas
induk dari entitas).
(vii) Entitas, atau anggota dari kelompok yang mana
entitas merupakan bagian dari kelompok tersebut,
menyediakan jasa personil manajemen kunci kepada
entitas pelapor atau kepada entitas induk dari entitas
pelapor.
Nama Pihak, Sifat Hubungan dan Jenis Transaksi, serta
Nilai Transaksi dengan Pihak Berelasi
Berikut adalah penjelasan mengenai pihak, sifat hubungan
dan jenis transaksi dengan pihak Berelasi sampai dengan 31
Desember 2020:
Pihak, Sifat Hubungan dan Jenis Transaksi dengan Pihak Berelasi Tahun 2020 / Party, Nature of Affiliation and Transaction Type with Related Parties in 2020
Pihak Berelasi / Related PartySifat Hubungan Berelasi /
Nature of AffiliationJenis Transaksi / Transaction Type
PT Bio Farma (Persero) Pemegang saham / Shareholder Piutang Usaha, Utang Usaha, Penjualan, Pembelian / Trade Receivable, Trade Payable, Sales, Purchases
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama / Owned by the same controlling shareholder
Kas dan setara kas, Pinjaman Bank, Piutang Usaha, Penjualan / Cash and Cash Equivalents, Bank Loans, Trade Receivables, Sales
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama / Owned by the same controlling shareholder
Kas dan setara kas, Pinjaman Bank, Piutang Usaha, Penjualan / Cash and Cash Equivalents, Bank Loans, Trade Receivables, Sales
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tb
Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama / Owned by the same controlling shareholder
Kas dan setara kas, Piutang Usaha, Penjualan / Cash and Cash Equivalents, Trade Receivables, Sales
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero)
Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama / Owned by the same controlling shareholder
Piutang Usaha, Utang Usaha, Penjualan, Pembelian / Trade Receivables, Trade Payable, Sales, Purchases
PT Kimia Farma (Persero) Tbk Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama / Owned by the same controlling shareholder
Piutang Usaha, Utang Usaha, Penjualan, Pembelian / Trade Receivables, Trade Payable, Sales, Purchases
member of a business group of which the company is
a member of that business group),
(ii) The entity and the company are joint ventures of the
same third party,
(iii) An entity that is a joint venture of a company and
another entity that is an associate of the Company,
(iv) A post-employment benefit plan for the benefit of
employees of companies or entities related to the
company. If the Company is the organizer of the
program, the sponsoring entity is also related to the
Company,
(v) An entity controlled or jointly controlled by the person
identified in point (i) above,
(vi) The person identified in point (i) has significant
influence over the entity or key management
personnel of that entity (or a parent of the entity).
(vii) An entity, or a member of a group of which the
entity is part of the group, provides key management
personnel services to the reporting entity or to a
parent of the reporting entity.
Name of Transaction Party, Nature of Affiliation
Relationship, and Reasons for the Transaction
The following is an explanation of the parties, nature of the
relationship and types of transactions with related parties up
to December 31, 2020:
167Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Pihak Berelasi / Related PartySifat Hubungan Berelasi /
Nature of AffiliationJenis Transaksi / Transaction Type
PT Promosindo Medika Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama / Owned by the same controlling shareholder
Piutang Usaha, Utang Usaha, Penjualan, Pembelian / Trade Receivables, Trade Payable, Sales, Purchases
PT Telekomunikasi (Persero) Tb Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama / Owned by the same controlling shareholder
Piutang Usaha, Utang Usaha, Penjualan, Pembelian / Trade Receivables, Trade Payable, Sales, Purchases
PT Petrokimia Gresik Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama / Owned by the same controlling shareholder
Piutang Usaha, Penjualan / Trade Receivables, Sales
PT Pertamina (Persero) Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama / Owned by the same controlling shareholder
Piutang Usaha, Penjualan / Trade Receivables, Sales
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)
Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama / Owned by the same controlling shareholder
Piutang Usaha, Penjualan / Trade Receivables, Sales
PT Angkasa Pura II (Persero) Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama / Owned by the same controlling shareholder
Piutang Usaha, Penjualan / Trade Receivables, Sales
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama / Owned by the same controlling shareholder
Piutang Usaha, Penjualan / Trade Receivables, Sales
PT Bukit Asam Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama / Owned by the same controlling shareholder
Piutang Usaha, Penjualan / Trade Receivables, Sales
PT Pupuk Indonesia (Persero) Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama / Owned by the same controlling shareholder
Piutang Usaha, Penjualan / Trade Receivables, Sales
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero)
Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama / Owned by the same controlling shareholder
Piutang Usaha, Penjualan / Trade Receivables, Sales
Rincian realisasi nilai transaksi dengan pihak Berelasi sampai
dengan akhir tahun 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Penjualan / Sales 2020 2019
Persentase dari Jumlah Penjualan / Percentage from
Total Sales
2020 2019
PT Promosindo Medika 257.931 - 15,03% 0,00%
PT Kimia Farma Tbk 29.085 8.712 1,70% 0,64%
PT Petrokimia Gresik 20.338 - 1,19% 0,00%
PT Pertamina (Persero) 15.075 - 0,88% 0,00%
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 8.279 - 0,48% 0,00%
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 886 - 0,05% 0,00%
PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) 727 - 0,04% 0,00%
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 724 - 0,04% 0,00%
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk 537 - 0,03% 0,00%
PT Bio Farma (Persero) 442 62 0,03% 0,00%
PT Telekomunikasi (Persero) Tbk 437 - 0,03% 0,00%
PT Bukit Asam 416 - 0,02% 0,00%
PT Angkasa Pura II (Persero) 386 - 0,02% 0,00%
PT Perusahaan Gas Negara 313 - 0,02% 0,00%
PT Pupuk Indonesia Tbk 267 - 0,02% 0,00%
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) 213 - 0,01% 0,00%
PT RNI (Persero) 194 652 0,01% 0,05%
Details of the realization of transaction value with Related
Parties up to the end of 2020 and 2019 are as follows:
168 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Pembelian / Sales 2020 2019
Persentase dari Jumlah Pembelian / Percentage from
Total Purchase
2020 2019
PT Bio Farma (Persero) 82.296 22.948
PT Kimia Farma Tbk 15.249 1.418
PT RNI (Persero) 32 1.933
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Penghasilan Bunga / Interest Income 2020 2019
Persentase dari Jumlah Penghasilan Bunga /
Percentage from Total Interest Income
2020 2019
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 933 264
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 167 125
LPEI (Indonesia Exim Bank) - 0
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Beban Bunga Pinjaman / Loan Interest Expense 2020 2019
Persentase dari Jumlah Penjualan / Percentage from
Total Sales
2020 2019
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 19.098 26.065
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 15.832 12.151
LPEI (Indonesia Exim Bank) 2.088 2.373
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Aset / Asset 2020 2019
Persentase dari Jumlah Aset / Percentage from Total Assets
2020 2019
Kas dan setara kas / Cash and cash equivalents
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 64.361 35.539 3,76% 2,57%
PT Mandiri (Persero) Tbk 56.053 29.965 3,27% 2,17%
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 30.570 38 1,78% 0,00%
PT Bank BNI Syariah 18 44.632 0,00% 3,22%
Piutang usaha / Trade receivables
PT Promosindo Medika 284.313 589 16,59% 0,04%
PT Pertamina (Persero) 14.425 - 0,84% -
PT Kimia Farma Tbk 6.773 8.411 0,40% 0,61%
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) 1.353 235 0,08% 0,02%
PT Petrokimia Gresik 965 - 0,06% -
PT PLN (Persero) 800 - 0,05% -
PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) 575 - 0,03% -
PT Biofarma (Persero) 2 1 0,00% 0,00%
169Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Liabilitas / Liabilities 2020 2019
Persentase dari Jumlah Liabilitas / Percentage from
Total Liabilities
2020 2019
Utang usaha / Trade payables
PT Biofarma (Persero) 28.946 9.600 2,26% 1,09%
PT Telekomunikasi Indonesia 10.704 6.566 0,83% 0,75%
PT Kimia Farma Tbk 5.125 1.527 0,40% 0,17%
PT Promosindo Medika 4.355 3.877 0,34% 0,44%
PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) - 836 - 0,10%
Pinjaman Bank Jangka Pendek / Short term bank loans
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 49.925 23.277 3,89% 2,65%
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tb 37.279 39.640 2,91% 4,51%
LPEI (Indonesia Exim Bank) 4.655 55.705 0,36% 6,34%
Pinjaman Bank Jangka Panjang / Long term bank loans
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 357.222 364.694 27,84% 41,49%
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 381 - 0,03% -
Kebijakan Mekanisme Review atas Transaksi dan
Pemenuhan Peraturan dan Ketentuan Terkait
Perseroan memiliki kebijakan mengenai transaksi yang
mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi
dengan pihak berelasi. Transaksi material diputuskan
oleh Dewan Komisaris dan Komite Audit berdasarkan
prinsip kehati-hatian dengan memperhatikan pemenuhan
peraturan dan ketentuan yang terkait, yaitu PSAK 7 tentang
“Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” dalam laporan
keuangan Perseroan tahun 2020 yang telah diaudit oleh KAP
Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo.
Selama tahun 2020, tidak terdapat pelanggaran atas
peraturan terkait dengan transaksi dengan pihak berelasi,
serta tidak terdapat transaksi yang mengandung benturan
kepentingan.
Kewajaran dan Alasan Dilakukannya Transaksi
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi yang dilakukan
Perseroan pada tahun 2020 dilakukan secara wajar (arm’s
length) dan sesuai dengan praktik bisnis yang berlaku umum.
Dewan Komisaris dan Komite Audit memiliki peran yang
proaktif dalam memastikan transaksi-transaksi yang dilakukan
Perseroan dengan pihak berelasi/afiliasi merupakan transaksi
yang wajar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Company Policy Regarding the Review Mechanism for
Transactions
The Company has a policy regarding transactions that
contain conflict of interest and/or transactions with related
parties. Material transactions are decided by the Board of
Commissioners and the Audit Committee on the basis of
prudence with due observance of the relevant regulations
and provisions, namely PSAK 7 concerning “Related Party
Disclosures” in the Company’s 2020 financial statements
which have been audited by KAP Hendrawinata Hanny Erwin
& Sumargo.
During 2020, there were no violations of the regulations
related to transactions with related parties, and there were
no transactions that contained a conflict of interest.
Fairness and Reason for Transactions
All transactions with related parties conducted by the
Company in 2020 were carried out at arm’s length and in
accordance with generally accepted business practices. The
Board of Commissioners and the Audit Committee have a
proactive role in ensuring that transactions conducted by the
Company with related/affiliated parties are fair transactions
and in accordance with applicable regulations.
170 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Kewajaran dengan pihak berelasi atau mengandung benturan
kepentingan seluruhnya dilakukan secara wajar sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku atas dasar
alasan kebutuhan usaha Perseroan dan bebas dari konflik
kepentingan.
Seluruh transaksi dengan pihak berelasi/afiliasi dilakukan
Perseroan dilakukan dengan tujuan pengembangan usaha.
INFORMASI KEUANGAN YANG MENGANDUNG KEJADIAN YANG BERSIFAT LUAR BIASA DAN JARANG TERJADISampai dengan 31 Desember 2020, Perseroan tidak memiliki
informasi keuangan yang mengandung kejadian yang bersifat
luar biasa dan jarang terjadi.
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERPENGARUH SIGNIFIKAN TERHADAP PERSEROAN
Perubahan Peraturan Perundang-undangan Tahun 2020 / Changes in Law and Regulations in 2020
Nama Peraturan / Regulation Name
Ketentuan / ProvisionDampak terhadap Perseroan /
Impact on the Company
PMK No. 28 /PMK.03/2020 tgl 6 April 2020 Bab II Fasilitas Pajak Pertambahan Nilai / PMK No. 28/PMK.03/2020 dated April 6, 2020 Chapter II Value Added Tax Facilities
- Pasal 2 ayat 1 “insentif PPN diberikan kepada pihak tertentu atas impor/perolehan Barang Kena Pajak, perolehan Jasa Kena Pajak, dan/atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean yang diperlukan dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 dalam masa pajak April sampai dengan September 2020” / Article 2 paragraph 1 «VAT incentives are given to certain parties for the import/acquisition of Taxable Goods, the acquisition of Taxable Services, and/or utilization of Taxable Services from outside the Customs Area within the Customs Area which is required in the context of handling the Covid-19 pandemic during tax period from April to September 2020”
- Pasal 3 Membuat Laporan Realisasi PPN Ditanggung Pemerintah yang disampaikan melalui laman www.pajak.go.id paling lama akhir bulan berikutnya setelah masa pajak untuk setiap masa pajak. / Article 3 Make a Government Borne VAT Realization Report submitted through the www.pajak.go.id page no later than the end of the following month after the tax period for each tax period.
Perseroan dan Anak Perusahaan mendapatkan insentif PPN atas impor/perolehan Barang Kena Pajak, perolehan Jasa Kena Pajak, dan/atau pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean yang diperlukan dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 dalam masa pajak April sampai dengan September 2020 / The Company and Subsidiaries obtained VAT incentives for the import/acquisition of Taxable Goods, the acquisition of Taxable Services, and/or utilization of Taxable Services from outside the Customs Area within the Customs Area which is required in the context of handling the Covid-19 pandemic during tax period from April to September 2020
All fairness with related parties or with conflict of interest is
carried out fairly in accordance with the applicable Financial
Accounting Standards (SAK) based on the reasons for the
Company’s business needs and is free from conflicts of
interest.
All transactions with related/affiliated parties are carried out
by the Company for the purpose of business development.
FINANCIAL INFORMATION THAT CONTAINS EXTRAORDINARY AND RARE EVENTS
As of December 31, 2020, the Company does not
have financial information that contains events that are
extraordinary and rare.
CHANGES IN LAW & REGULATIONS THAT HAVE SIGNIFICANT INFLUENCES ON COMPANY
171Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Nama Peraturan / Regulation Name
Ketentuan / ProvisionDampak terhadap Perseroan /
Impact on the Company
PMK No. 28 /PMK.03/2020 Bab III Fasilitas Pajak Penghasilan / PMK No. 28/PMK.03/2020 Chapter III Income Tax Facilities
- Pasal 5 ayat 4 : “PihakTertentu yang melakukan impor dan/atau pembelian barang yang diperlukan dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 diberikan pembebasan dari pemungutan PPh Pasal 22 impor dan/atau PPh Pasal 22 dalam Masa Pajak April 2020 sampai dengan Masa Pajak September 2020”. Pembebasan diberikan melalui Surat Keterangan Bebas Pemungutan PPh Pasal 22. / Article 5 paragraph 4: «Certain Parties that import and/or purchase goods needed in the context of handling the Covid-19 pandemic are granted exemption from collecting import PPh Article 22 and/or Article 22 PPh in the April 2020 Tax Period to the September 2020 Tax Period» . Exemption is given through a Certificate of Free Income Tax Article 22.
- Pasal 6 :Pihak Ketiga yang telah memperoleh pembebasan pemungutan PPh Pasal 22 harus menyampaikan Laporan Realisasi dari Pembebasan Pemungutan PPH Pasal 22 pada laman www.pajak.go.id paling lambat tanggal 20 bulan berikutnya untuk setiap masa pajak. / Article 6: Third parties who have obtained Article 22 Income Tax collection exemption must submit a Report on the Realization of the Exemption from Article 22 of Income Tax Collection on the www.pajak.go.id page no later than the 20th of the following month for each tax period.
PT. Indofarma Global Medika (IGM) merupakan perusahaan yang melakukan pendistribusian obat untuk penanganan pandemi Covid-19 sehingga IGM termasuk dalam penerima insentif PPN dan PPh Pasal 22 sehingga meringankan beban pajak yang harus dibayarkan. / PT. Indofarma Global Medika (IGM) is a company that distributes drugs for the handling of the Covid-19 pandemic so that IGM is included in the recipient of PPN and PPh Article 22 incentives so as to ease the tax burden that must be paid.
PMK No. 143 /PMK.03/2020 tgl 1 Oktober 2020 Bab II Fasilitas Pajak Pertambahan Nilai / PMK No. 143/PMK.03/2020 dated October 1, 2020 Chapter II Value Added Tax Facility
- Pasal 2 ayat 1 : “insentif PPN diberikan kepada pihak tertentu atas Wajib Pajak yang memperoleh vaksin dan/atau obat untuk penanganan pandemi Covid-19 dalam masa pajak April sd. Desember 2020” / Article 2 paragraph 1: «VAT incentives are given to certain parties for taxpayers who receive vaccines and/or drugs for handling the Covid-19 pandemic during the April to April tax period. December 2020 «
Perseroan dan Anak Perusahaan mendapatkan insentif PPN atas produk yang terkait dengan penanganan Covid-19 / The Company and Subsidiaries obtained VAT incentives on products related to Covid-19 handling
PMK No. 143 /PMK.03/2020 Bab III Fasilitas Pajak Penghasilan / PMK No. 143/PMK.03/2020 Chapter III on Income Tax Facilities
Pasal 5 ayat 5 : “Pihak Tertentu yang melakukan impor dan/atau pembelian barang yang diperlukan dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 diberikan pembebasan dari pemungutan PPh Pasal 22 impor dan/atau PPh Pasal 22 dalam Masa Pajak April 2020 sampai dengan Masa Pajak Desember 2020”. / Article 5 paragraph 5: «Certain Parties that import and/or purchase goods needed in the context of handling the Covid-19 pandemic are granted exemption from collecting import PPh Article 22 and/or Article 22 PPh in the April 2020 Tax Period to the December 2020 Tax Period» .
Dalam rangka penanganan pandemi Covid-19, Perseroan melakukan impor dan pembelian bahan baku dan alat kesehatan, sehingga memperoleh pembebasan dari pemungutan PPh Pasal 22 impor dan/atau PPh Pasal 22 dalam Masa Pajak April 2020 sampai dengan Masa Pajak Desember 2020 / In handling the Covid-19 pandemic, the Company that carries out import and/or purchases goods needed in the context of handling the Covid-19 pandemic are granted exemption from collecting import PPh Article 22 and/or Article 22 PPh in the April 2020 Tax Period to the December 2020 Tax Period
Keputusan Menteri BUMN RI Nomor SK-315/MBU/12/2019 /Decree of the Minister of SOEs No. SK-315/MBU/12/2019
Penataan anak perusahaan atau perusahaan patungan di lingkungan BUMN / Structuring of subsidiaries or joint ventures within SOE environment
Penghentian sementara waktu (moratorium) pendirian anak perusahaan/perusahaan patungan sampai dengan Menteri BUMN melakukan pencabutan atas keputusan tersebut / Temporary suspension (moratorium) on the establishment of subsidiary/joint venture until the Minister of SOE revokes the decision
172 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI DAN DAMPAKNYA TERHADAP PERSEROANPada tanggal 1 Januari 2020, Perseroan menerapkan PSAK
dan ISAK baru yang berlaku efektif sejak tanggal tersebut.
Penyesuaian terhadap kebijakan akuntansi Perseroan telah
dibuat berdasarkan ketentuan transisi dalam masing-masing
standar dan interpretasi.
Pada tanggal 1 Januari 2020, Perseroan menerapkan beberapa
pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) baru.
Penerapan dari standar-standar dan amandemen yang
relevanterhadap kegiatan operasional dan bisa memberikan
dampak yang signifikan terhadap Perseroan sebagaimana
dijabarkan di bawah ini:
- PSAK 71 “Instrumen Keuangan”
- PSAK 72 “Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan”
- PSAK 73 “Sewa”
Alasan dan dampak terhadap laporan posisi keuangan atas
perubahan kebijakan-kebijakan akuntansi tersebut adalah
sebagai berikut:
- PSAK 71 “Instrumen Keuangan”
PSAK PSAK 71 menggantikan ketentuan PSAK 55 yang
terkait dengan pengakuan, klasifikasi dan pengukuran
aset keuangan dan liabilitas keuangan, penghentian
pengakuan keuangan, penurunan nilai aset keuangan
dan instrumen akuntansi lindung nilai.
Penerapan PSAK 71 “Instrumen Keuangan” sejak 1
Januari 2020 mengakibatkan perubahan kebijakan
akuntansi dan penyesuaian jumlah yang diakui dalam
laporan keuangan konsolidasian.
Total dampak pada laba ditahan Perseroan pada 1 Januari
2020 adalah Rp70,32 miliar dengan rincian sebagai
berikut:
(dalam jutaan Rupiah / in million rupiah)
Jumlah / Total
Penyesuaian Laba Ditahan dari Penerapan PSAK 71 / Adjustment of Retained Earnings Impacts of SFAS 71 Implementation
(89.250)
Peningkatan Aset Pajak Tangguhan Terkait dengan Provisi Penurunan Nilai / Increase in Deferred Tax Assets Related to Provision for Impairment
18.929
Saldo Awal Laba Ditahan - PSAK 71 / Beginning Balance of Retained Earnings – SFAS 71 (70.321)
Pada tanggal 1 Januari 2020, Manajemen Perseroan
telah menilai model bisnis mana yang berlaku untuk
aset keuangan yang dimiliki Perseroan dan telah
CHANGES IN ACCOUNTING POLICIES AND ITS IMPACT ON COMPANYEffective January 1, 2020, the Company adopted new SFAS
and IFAS that are effective for application from that date.
Changes to the Group’s accounting policies have been made
as required, in accordance with the transitional provisions in
the respective standards and interpretations.
On January 1, 2020, the Company adopted certain new
statements of financial accounting standards (“SFAS”).
The adoption of the following new standards and amendment
which are relevant to the Company’s operations and resulted
an effect on the consolidated financial statements are as
follows:
- SFAS 71 “Financial instruments”
- SFAS 72 “Revenue from contract with customers”
- SFAS 73 ”Leases”
Reason and impact on statements of financial position on
changes in those accounting policies are as follows:
- SFAS 71 “Financial Instruments”
SFAS 71 replaces the provisions of SFAS 55 that relate
to the recognition, classification and measurement of
financial assets and financial liabilities, derecognition of
financial instruments, impairment of financial assets and
hedge accounting.
The adoption of SFAS 71 “Financial instruments” from
January 1, 2020 resulted in changes in accounting
policies and adjustments to the amounts recognized in
the consolidated financial statements.
The total impact on the Company’s retained earnings as at
January 1, 2020 is amounting to Rp70,32 billion with the
following details:
On January 1, 2020, the Company’s management has
assessed which business models apply to the financial
assets held by the Company and has classified its financial
173Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
mengklasifikasikan instrumen keuangannya ke dalam
kategori PSAK 71 yang sesuai.
Tabel berikut menjelaskan kategori pengukuran asli
berdasarkan PSAK 55 dan kategori pengukuran baru
berdasarkan PSAK 71 untuk masing-masing aset dan
liabilitas keuangan Perseroan pada tanggal 1 Januari
2020:
(dalam jutaan Rupiah)
Klasifikasi Awal Berdasarkan PSAK 55 / Original Classification
Under SFAS 55
Klasifikasi Berdasarkan PSAK 71 / New Classification Under
SFAS 71
Nilai Tercatat Awal Berdasarkan PSAK 55 / Original Carrying Amount Under SFAS 55
Nilai Tercatat Baru
Berdasarkan PSAK 71 / New
Carrying Amount Under SFAS 71
Aset Keuangan / Financial Assets
Kas dan Setara Kas / Cash and Cash Equivalents
Pinjaman dan Piutang / Loans and Receivable
Biaya Perolehan Amortisasi / Amortized Cost 151.388 151.388
Piutang Usaha / Account Receivable
Pinjaman dan Piutang / Loans and Receivable
Biaya Perolehan Amortisasi / Amortized Cost 220.427 160.068
Piutang Lain-lain / Other Receivable
Pinjaman dan Piutang / Loans and Receivable
Biaya Perolehan Amortisasi / Amortized Cost 36.036 7.145
Aset Tersedia untuk Dijual / Available for sale Financial Assets
Aset Tersedia untuk Dijual / Available for sale
Nilai Wajar dengan Melalui Penghasilan Komprehensif Lain / Fair Value at other Comprehensive Income
6.016 6.016
Jumlah Aset Keuangan / Total Financial Assets 413.866 324.616
Penurunan nilai aset keuangan Perseroan memiliki 2 (dua)
jenis aset keuangan yang merujuk pada model kerugian
kredit diharapkan yang baru dari PSAK 71:
• PiutangUsaha
• PiutangLain-lain
Perseroan diwajibkan untuk merevisi metodologi
penurunan nilai berdasarkan PSAK 71 untuk masing-
masing kelompok aset tersebut. Dampak dari perubahan
metodologi penurunan nilai pada laba ditahan dan
ekuitas Perseroan sebesar Rp70,32 miliar.
Sementara kas dan setara kas juga merujuk pada
persyaratan penurunan nilai PSAK 71, kerugian penurunan
nilai yang teridentifikasi tidak material.
Piutang Dagang dan Piutang Lain-lain
Perseroan menerapkan pendekatan sederhana PSAK
71 untuk mengukur kerugian kredit ekspektasian
yang menggunakan penyisihan kerugian ekspektasian
sepanjang umurnya untuk semua piutang dagang. Hal ini
mengakibatkan peningkatan penyisihan kerugian pada
instruments into the appropriate SFAS 71 categories.
The following table sets out the original measurement
categories under SFAS 55 and the new measurement
categories under SFAS 71 for each of the Company’s
financial assets and financial liabilities as at January 1,
2020:
Impairment of Financial Assets
The Company has 2 (two) types of financial assets that are
subject to SFAS 71’s new expected credit loss model:
• TradeReceivables
• OtherReceivables
The Company was required to revise its impairment
methodology under SFAS 71 for each of these classes
of assets. The impact of the change in impairment
methodology on the Company’s retained earnings and
equity is amounting to Rp70,32 billion.
While cash and cash equivalents are also subject to the
impairment requirements of SFAS 71, the identified
impairment loss was immaterial.
Trade Receivables and Other Receivables
The Company applies the SFAS 71 simplified approach
to measure expected credit losses which uses a lifetime
expected loss allowance for all trade receivables and
contracts assets. This resulted in an increase of the loss
allowance on January 1, 2020 by Rp89.25 billion for trade
174 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
tanggal 1 Januari 2020 sebesar Rp89,25 miliar untuk
piutang usaha dan piutang lain-lain.
- PSAK 72 “Pendapatan dari kontrak dengan
pelanggan”
Perseroan telah mengadopsi PSAK 72 pendapatan dari
nilai kontrak dengan pelanggan sejak 1 januari 2020
yang mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi dan
penyesuain jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
Sesuai dengan ketentuan transisi dalam PSAK 72, Perseroan
telah mengadopsi aturan baru secara retrospektif dan
telah mencatat dampaknya pada saldo awal laba ditahan.
Singkatnya, penyesuaian berikut telah dilakukan terhadap
jumlah yang diakui di neraca pada tanggal penerapan awal
1 Januari 2020 sebesar Rp260,20 juta.
Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu
telah dikeluarkan tetapi tidak wajib diterapkan pada
tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan belum
diterapkan secara dini oleh Perseroan. Perseroan telah
mengkaji dampak dari standar dan interpretasi tersebut
sebagaimana dijabarkan di bawah ini:
Akuntansi untuk Pengembalian Dana
Ketika pelanggan memiliki hak untuk meretur produk
dalam jangka waktu tertentu, entitas berkewajiban
untuk mengembalikan harga pembelian. Pendapatan
disesuaikan dengan perkiraan nilai pengembalian dan
biaya penjualan disesuaikan untuk nilai barang yang
diperkirakan akan kembali.
Berdasarkan PSAK 72, liabilitas pengembalian dana
terkait perkiraan pengembalian dana kepada pelanggan
diakui sebagai penyesuaian pendapatan dalam kewajiban
pengembalian dana (Rp2,90 miliar pada 1 Januari 2020).
Pada saat yang sama, Perseroan memiliki hak untuk
mendapatkan kembali produk dari pelanggan ketika
pelanggan menggunakan hak pengembaliannya dan
mengakui aset dan penyesuaian yang sesuai dengan
harga pokok penjualan (Rp2,64 miliar pada 1 Januari
2020). Aset tersebut diukur dengan mengacu pada nilai
tercatat produk sebelumnya.
Untuk mencerminkan kebijakan perubahan ini, Perseroan
telah mencatat penambahan kewajiban pengembalian
dana dan aset pengembalian dana masing-masing
sebesar Rp2,90 miliar dan Rp2,64 miliar pada 1 Januari
2020. Dampak terhadap laba ditahan Perseroan pada 1
Januari 2020 adalah sebagai berikut:
receivables and other receivables.
- SFAS 72 “Revenue from contract with customers”
The Company has adopted SFAS 72 Revenue from
contracts with customers from January 1, 2020 which
result in changes in accounting policies and adjustments
to the amounts recognized in the financial statements. In
accordance with the transition provisions in SFAS 72, the
Company has the adopted the modified retrospectively
and has recorded the impact in the beginning retained
earnings. The impact on the Company’s retained earnings
as at January 1, 2020 is amounting to Rp260.20 million.
Certain new accounting standards and interpretations
have been published that are not mandatory for the
year ended 31 December 2020 and have not been early
adopted by the Company. The Company has assessed the
impact of these new standards and interpretations as set
out below:
Accounting for Refund
When the customer has right to return the product within
a given period, the entity is obliged to refund the purchase
price. Revenue was adjusted for the expected value of the
returns and cost of sales were adjusted for the value of
the corresponding goods expected to be returned.
Under SFAS 72, a refund liability for the expected refunds
to customers is recognized as adjustment to revenue
in refund liabilities (Rp2,90 billion at January 1, 2020).
At the same time, the Company has a right to recover
the product from the customer where the customer
exercises his right of return and recognizes an asset and a
corresponding adjustment to cost of sales (Rp2.64 billion
at January 1, 2020). The asset is measured by reference to
the former carrying amount of the product.
To reflect this change policy, the Company has recorded
increased of refund liabilities and right of return assets by
Rp2.90 billion and Rp2.64 billion respectively on January
1, 2020. Impact on the Company’s retained earnings on
January 1, 2020 is as follows:
175Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
(dalam jutaan Rupiah / in million rupiah)
Jumlah / Total
Saldo Laba Setelah Penyajian Kembali PSAK 71 / Retained Earnings after Restatement of SFAS 71
(70.321)
Pengakuan Aset Pengembalian Dana / Recognition Right of Return Assets 2.641
Pengurangan Kewajiban Pengembalian Dana / Recognition Refund Liabilities (2.902)
Saldo Awal Laba Ditahan / Beginning Balance of Retained Earnings (70.582)
- PSAK 73 “Sewa”
Perseroan telah menerapkan PSAK 73 Sewa secara
retrospektif sejak 1 Januari 2020, tetapi belum menyajikan
kembali komparatif untuk periode pelaporan 2020,
seperti yang diizinkan berdasarkan ketentuan transisi
spesifik dalam standar. Oleh karena itu, reklasifikasi dan
penyesuaian yang timbul dari aturan sewa guna usaha
yang baru diakui dalam saldo awal neraca pada tanggal 1
Januari 2020.
Berdasarkan penerapan PSAK 73, Perseroan mengakui
liabilitas sewa sehubungan dengan sewa yang sebelumnya
telah diklasifikasikan sebagai ‘sewa operasi’ berdasarkan
prinsip sewa PSAK 30. Liabilitas ini diukur pada nilai
kini dari sisa pembayaran sewa, didiskontokan dengan
menggunakan suku bunga pinjaman tambahan lessee per
1 Januari 2020.
Tingkat pinjaman inkremental rata-rata tertimbang
penyewa yang diterapkan pada liabilitas sewa pada
tanggal 1 Januari 2020 adalah 8,72%.
Panduan Praktis Diterapkan
Dalam menerapkan PSAK 73 untuk pertama kalinya,
Perseroan telah menggunakan cara praktis berikut yang
diizinkan oleh standar:
• Menerapkantingkatdiskontotunggalpadaportofolio
sewa dengan karakteristik yang mirip secara wajar.
• Akuntansi sewa operasi dengan sisa jangka waktu
sewa kurang dari 12 bulan pada tanggal 1 Januari
2020 sebagai sewa jangka pendek.
• Menggunakanpeninjauankembalidalammenentukan
jangka waktu sewa di mana kontrak berisi opsi untuk
memperpanjang atau mengakhiri sewa.
Aset hak guna diukur sebesar jumlah yang sama dengan
liabilitas sewa, disesuaikan dengan jumlah pembayaran
sewa yang dibayar di muka atau yang masih harus dibayar
terkait sewa tersebut yang diakui di neraca pada tanggal
31 Desember 2020.
- SFAS 73 “Leases”
The Company has adopted SFAS 73 Leases modified
retrospectively from January1, 2020, but has not restated
comparatives for the 2020 reporting period, as permitted
under the specific transition provisions in the standard.
The reclassifications and the adjustments arising from the
new leasing rules are therefore recognized in the opening
bala
nce sheet on January 1, 2020.
On adoption of SFAS 73, the Company recognized lease
liabilities in relation to leases which had previously been
classified as ‘operating leases’ under the principles of SFAS
30 leases. These liabilities were measured at the present
value of the remaining lease payments, discounted using
the lessee’s incremental borrowing rate as of January 1,
2020.
The weighted average lessee’s incremental borrowing
rate applied to the lease liabilities on January 1, 2020 was
8.72%.
Practical Expedients Applied
In applying SFAS 73 for the first time, the Group has
used the following practical expedients permitted by the
standard:
• Applyingasinglediscountratetoaportfolioofleases
with reasonably similar characteristics,
• Accounting for operating leases with a remaining
lease term of less than 12 months as at January 1,
2020 as short term leases; and,
• Usinghindsightindeterminingtheleasetermwhere
the contract contains options to extend or terminate
the lease.
Right-of-use assets were measured at the amount equal
to the lease liability, adjusted by the amount of any
prepaid or accrued lease payments relating to that lease
recognized in the balance sheet as at December 31, 2020.
176 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Perubahan kebijakan akuntansi mempengaruhi item-item
berikut di neraca pada 1 Januari 2020:
• BiayaDibayarDimukaturunsebesarRp13,25miliar
• LabaDitahanturunsebesarRp397,30juta
• AsetHakGunameningkatsebesarRp21,05miliar
• LiabilitasSewameningkatsebesarRp8,19miliar
Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu telah
dikeluarkan tetapi tidak wajib diterapkan pada tahun yang
berakhir 31 Desember 2020 dan belum diterapkan secara
dini oleh Perseroan. Perseroan telah mengkaji dampak dari
standar dan interpretasi tersebut sebagaimana dijabarkan di
bawah ini:
a. Amandemen PSAK 1 “Penyajian Laporan Keuangan”
Amendemen PSAK 1 “Penyajian laporan keuangan”
dan PSAK 25 “Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi
akuntansi, dan kesalahan”.
Amendemen tersebut mengklarifikasi beberapa
susunan kata dan definisi material dengan tujuan untuk
menyelaraskan definisi yang digunakan dalam kerangka
konseptual dan beberapa PSAK yang relevan.
b. Amandemen PSAK 15 “Investasi pada Entitas
Asosiasi dan Ventura Bersama”
Amendemen tersebut mengatur bahwa entitas juga
menerapkan PSAK 71 atas instrumen keuangan pada
entitas asosiasi atau ventura bersama dimana metode
ekuitas tidak diterapkan. Hal ini termasuk kepentingan
jangka panjang yang secara substansi membentuk bagian
investasi neto entitas pada entitas asosiasi atau ventura
bersama.
c. Konsesi Sewa terkait Covid-19 – Amandemen PSAK
73
Sebagai akibat dari pandemi COVID-19, konsesi sewa
telah diberikan kepada penyewa. Konsesi tersebut dapat
diberikan dalam berbagai bentuk, termasuk pengampunan
pembayaran dan penangguhan pembayaran sewa. Dewan
standar membuat amendemen terhadap PSAK 73 Sewa
yang memberi penyewa pilihan untuk memperlakukan
konsesi sewa yang memenuhi syarat dengan cara yang
sama seperti jika mereka bukan modifikasi sewa. Dalam
banyak kasus, hal ini akan menghasilkan perlakuan
akuntansi untuk konsesi sebagai pembayaran sewa
variabel selama periode pemberiannya.
The change in accounting policy affected the following
items in the balance sheet on January 1, 2020
• PrepaidexpensedecreasedbyRp13.25billion
• RetainedEarningsdecreasedbyRp397.30million
• Right-of-useassetsincreasedbyRp21.05billion
• LeaseliabilitiesincreasedbyRp8.19billion.
Certain new accounting standards and interpretations have
been published yet are not mandatory for the year ended
December 31, 2020 and have not been early adopted by the
Company. The Company has assessed the impact of these
new standards and interpretations as set out below:
a. Amendment of SFAS 1 “Presentation of financial
statement”.
Amendment to SFAS 1 “Presentation of financial
statement” and SFAS 25 “Accounting policies, changes
in accounting estimates and errors”.
The amendment clarifies several wording and material
definitions in order to align with the definitions used in
the conceptual framework and some relevant SFAS.
b. Amendment to SFAS 15 “Investment in Associates
and Joint Ventures”.
The amendment provides that the entity also applies SFAS
71 to the financial instruments of the associate or joint
venture where the equity method is not applied. These
include long-term interests that substantially form part of
the entity’s net investment in an associate or joint venture.
c. Covid-19-related Rent Concessions – Amendments
to SFAS 73.
As a result of the COVID-19 pandemic, rent concessions
have been granted to lessees. Such concessions might
take a variety of forms, including payment holidays and
deferral of lease payments. The standard board made an
amendment to SFAS 73 Leases which provides lessees
with an option to treat qualifying rent concessions
in the same way as they would if they were not lease
modifications. In many cases, this will result in accounting
for the concessions as variable lease payments in the
period in which they are granted.
177Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Entitas yang menerapkan kebijakan praktis harus
mengungkapkan fakta ini, apakah kebijakan telah
diterapkan pada semua konsesi sewa yang memenuhi
syarat atau, jika tidak, informasi tentang sifat kontrak
yang telah diterapkan, serta jumlah yang diakui dalam
laba rugi, yang timbul dari konsesi sewa.
Implementasi dari standar-standar, amendemen dan
penyesuaian tahunan yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2020 dari standar di bawah ini tidak
menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perseroan
dan tidak memiliki dampak material terhadap jumlah
yang dilaporkan di periode berjalan atau sebelumnya:
• ISAK 35 “Penyajian laporan keuangan entitas
berorientasi nonlaba”
• Amandemen to PSAK 15 “Investasi pada Entitas
Asosiasi dan Ventura Bersama”
• AmandementoPSAK62“KontrakAsuransi”
• PSAK102“AkuntansiMurabahah”
• ISAK 101 “Pengakuan Pendapatan Murabahah
Tangguh Tanpa Risiko Signifikan Terkait Kepemilikan
Persediaan”
• ISAK102“PenurunanNilaiPiutangMurabahah”,dan
• Amandemen PSAK 71, Amandemen PSAK 55 dan
Amandemen PSAK 60 tentang “Reformasi Acuan
Suku Bunga.”
KELANGSUNGAN USAHAHal-hal yang Berpotensi Berpengaruh Signifikan
terhadap Kelangsungan Usaha Perseroan di tahun Buku
2020
Sampai dengan akhir tahun 2020, Perseroan tidak memiliki
hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap
kelangsungan usahanya. Hal tersebut dapat dilihat dari kinerja
keuangan yang mengalami pertumbuhan signifikan dari
tahun sebelumnya. Selain itu, kondisi lingkungan internal dan
eksternal dimana Perseroan beroperasi secara umum masih
berada dalam posisi yang cukup baik dan menunjukkan tren
yang positif.
Assessment Manajemen atas Hal-hal yang Berpengaruh
Signifikan terhadap Kelangsungan Usaha Perseroan
Perseroan telah menerapkan manajemen risiko dengan
menggunakan prinsip kehati-hatian dalam mengambil
keputusan dan secara rutin melakukan assessment terkait
hal-hal yang berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan
Entities applying the practical expedients must disclose
this fact, whether the expedient has been applied to all
qualifying rent concessions or, if not, information about
the nature of the contracts to which it has been applied,
as well as the amount recognised in profit or loss arising
from the rent concessions.
The implementation of the following new standards,
amendments and annual improvements which are
effective from January 1, 2020 did not result in changes
to the Group’s accounting policies and had no material
effect on the amounts reported for current or prior
financial periods:
• ISFAS35“Presentationofnon-profitorientedentities
financial statements”.
• Amendment to SFAS 15 “Investment in Associates
and Joint Ventures”.
• AmendmenttoSFAS62“InsuranceContracts”.
• SFAS102“MurabahahAccounting”.
• FAS 101 “Recognition of Murabahah Unearned
Revenue without Significant Risk Related to Inventory
Ownership”.
• IFAS 102 “Impairment of Murabahah Receivable”,
and
• Amendement to SFAS 71, Amendment to SFAS
55, and Amendement to SFAS 60 “Interest Rate
Benchmark Reform”.
BUSINESS CONTINUATIONPotential Factors that have Significant Effects on the
Company’s Business Continuity in 2020 Fiscal Year
As of the end of 2020, the Company has no matters that have
the potential to significantly affect its business continuity.
This can be seen from the financial performance which
experienced significant growth from the previous year. In
addition, the internal and external environmental conditions
in which the Company operates are generally still in a fairly
good position and showing a positive trend.
Management’s Assessment on Factors with Significant
Impact on the Company’s Business Continutity
The Company has implemented risk management by using
the principle of prudence in making decisions and routinely
conducting assessments related to matters that have a
significant impact on the continuity of its business. Based on
178 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
usahanya. Berdasarkan hasil assessment tersebut, Manajemen
berkeyakinan bahwa Perseroan tidak memiliki hal-hal yang
berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usahanya.
Asumsi yang Digunakan Manajemen dalam Melakukan
Assessment
Asumsi yang digunakan Manajemen atas kekuatan
kelangsungan usaha Perseroan dibuat berdasarkan analisis
SWOT yang merupakan suatu teknik perencanaan strategi
yang bermanfaat untuk mengevaluasi kekuatan (strengths),
kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan
ancaman (threats).
Meunjukkan jika peluang masih dominan dibanding
ancaman (nilai positif)
Internal0.50
0.40
0,30
0.20
0.10
-
(0.10)
(0.20)
(0.30)
(0.40)
(0.50)
0.56 , 0.39
(0.50) (0.40) (0.30) (0.20) (0.10) - 0.10 0.20 0,30 0.40 0.50 0.60`
Peluang vs Ancaman
Peluang Ancaman Net
2,16 1,61 0,56
Kekuatan vs Kelemahan
Peluang Ancaman Net
2,19 1,81 0,39
Menunjukkan jika kekuatan masih dominan dibanding kelemahan (nilai positif)
Hasil analisis SWOT di atas menunjukkan bahwa peluang
usaha dan kekuatan yang dimiliki oleh Perseroan di tahun
2020 masih berhasil melebihi kelemahan dan tantangan yang
dimilikinya, sehingga kelangsungan usaha Perseroan masih
dapat terjaga dengan baik. Namun Manajemen senantiasa
mempersiapkan langkah-langkah strategis yang dapat
meningkatkan kekuatan kelangsungan usahanya dengan
mempertimbangkan risiko internal dan eksternal yang ada.
Berikut adalah rangkaian strategi yang telah dipersiapkan
Perseroan untuk memperkuat kinerjanya di masa yang akan
datang.
the results of the assessment, the Management believes that
the Company does not have matters that significantly affect
its business continuity.
Assumptions Used by the Management in Assessment
The assumptions used by the Management on the strength
of the Company’s business continuity are made based on a
SWOT analysis, which is a useful strategic planning technique
for evaluating strengths, weaknesses, opportunities and
threats.
The results of the SWOT analysis above show that the
business opportunities and strengths owned by the Company
in 2020 have still succeeded in exceeding the weaknesses and
challenges it has, so that the Company’s business continuity
can still be well maintained. However, Management continues
to prepare strategic steps that can increase the strength of
its business continuity by considering existing internal and
external risks. The following is a series of strategies that the
Company has prepared to strengthen its performance in the
future.
179Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Analisis dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis
Strength• Kapabilitas di seluruh rantai nilai• Portofolio produk lengkap• Kapabilitas produk bahan baku obat• Akses luas terhadap mitra strategis (lokal dan
global). Aktif pada dunia serta keterlibatan Direksi di organisasi Global
• Kapabilitas R&D untuk produk bioteknologi kuat dan aktif mengembangkan produk
• Produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara dan telah mengekspor ke lebih dari 140 negara
• Kapabilitas dalam produk herbal
Strength• Kapabilitas di seluruh rantai nilai• Portofolio produk lengkap• Kapabilitas produk bahan baku obat• Akses luas terhadap mitra strategis (lokal dan
global). Aktif pada dunia serta keterlibatan Direksi di organisasi Global
• Kapabilitas R&D untuk produk bioteknologi kuat dan aktif mengembangkan produk
• Produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara dan telah mengekspor ke lebih dari 140 negara
• Kapabilitas dalam produk herbal
Strength• Kapabilitas di seluruh rantai nilai• Portofolio produk lengkap• Kapabilitas produk bahan baku obat• Akses luas terhadap mitra strategis (lokal dan
global). Aktif pada dunia serta keterlibatan Direksi di organisasi Global
• Kapabilitas R&D untuk produk bioteknologi kuat dan aktif mengembangkan produk
• Produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara dan telah mengekspor ke lebih dari 140 negara
• Kapabilitas dalam produk herbal
Strength• Kapabilitas di seluruh rantai nilai• Portofolio produk lengkap• Kapabilitas produk bahan baku obat• Akses luas terhadap mitra strategis (lokal dan
global). Aktif pada dunia serta keterlibatan Direksi di organisasi Global
• Kapabilitas R&D untuk produk bioteknologi kuat dan aktif mengembangkan produk
• Produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara dan telah mengekspor ke lebih dari 140 negara
• Kapabilitas dalam produk herbal
Strength• Kapabilitas di seluruh rantai nilai• Portofolio produk lengkap• Kapabilitas produk bahan baku obat• Akses luas terhadap mitra strategis (lokal dan
global). Aktif pada dunia serta keterlibatan Direksi di organisasi Global
• Kapabilitas R&D untuk produk bioteknologi kuat dan aktif mengembangkan produk
• Produsen vaksin terbesar di Asia Tenggara dan telah mengekspor ke lebih dari 140 negara
• Kapabilitas dalam produk herbal
Weakness• Penetrasi & kehadiran produk pada channel
modern• Keterbatasan kapabilitas & inovasi dalam
layanan kesehatan• HPP sangat dipengaruhi biaya tenaga kerja
yang selalu mengalami kenaikan• Belum terbentuknya sistem manajemen obat
yang terintegrasi dengan rantai nilai rumah sakit
• Memiliki produk herbal yang beragam, akan tetapi market share yang dimiliki sangat kecil
• Keselarasan regulasi yang perlu ditingkatkan
Weakness• Penetrasi & kehadiran produk pada channel
modern• Keterbatasan kapabilitas & inovasi dalam
layanan kesehatan• HPP sangat dipengaruhi biaya tenaga kerja
yang selalu mengalami kenaikan• Belum terbentuknya sistem manajemen obat
yang terintegrasi dengan rantai nilai rumah sakit
• Memiliki produk herbal yang beragam, akan tetapi market share yang dimiliki sangat kecil
• Keselarasan regulasi yang perlu ditingkatkan
Weakness• Penetrasi & kehadiran produk pada channel
modern• Keterbatasan kapabilitas & inovasi dalam
layanan kesehatan• HPP sangat dipengaruhi biaya tenaga kerja
yang selalu mengalami kenaikan• Belum terbentuknya sistem manajemen obat
yang terintegrasi dengan rantai nilai rumah sakit
• Memiliki produk herbal yang beragam, akan tetapi market share yang dimiliki sangat kecil
• Keselarasan regulasi yang perlu ditingkatkan
INTERNAL
STRATEGI
EKSTERNAL
T
O
S W
Tingkat Kesehatan Perusahaan
Summary Perhitungan Tingkat Kesehatan Perusahaan Tahun 2020 / Summary of Company Health Level in 2020KEP-100/MBU/2002
No Aspek / AspectTotal Skor / Total Score
Target / Target Realisasi / Realization
1 Aspek Keuangan / Financial Aspect 70 33,25
2 Aspek Operasional / Operational Aspect 15 15,00
3 Aspek Administrasi / Administrative Aspect 15 9,00
Total Tingkat Kesehatan / Health Level 100 57,25
Skor / Score BBB (Kurang Sehat / Less Healthy)
Hasil perhitungan Tingkat Kesehatan Perusahaan tahun 2020
berdasarkan Kep-100/MBU/2002, Perseroan mendapatkan
skor sebesar 57,25 atau BBB (Kurang Sehat) yang terutama
dikontribusikan oleh belum tercapainya target atas Aspek
Keuangan dan Aspek Administrasi. Namun di sisi lain,
pencapaian Aspek Operasional tahun 2020 tercatat optimal
atau mencapai 100 persen dari target yang telah ditentukan.
Company’s Health Level
Based on the calculation results of the Company’s Health
Level in 2020 in reference to the Kep-100/MBU/2002, the
Company received 57.25 score or BBB (Less Healthy) which
was mainly contributed by failure to achieve targets in the
Financial Aspects and Administrative Aspects. Yet on the
other hand, the achievement of the Operational Aspect in
2020 was recorded as optimal or reached 100 percent of the
predetermined target.
Assessment GCG tahun buku 2020 yang dilaksanakan oleh BPKP Perwakilan Jawa Barat menghasilkan skor sebesar 81,801, dengan kategori “Baik”. Selain itu, untuk memperkuat penerapan GCG di lingkungan Perseroan, pada tahun 2020 telah diterapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016.
The GCG assessment for the 2020 fiscal year carried out by the West Java Representative BPKP produced a score of 81,801 in the “Good” category. In addition, to strengthen the implementation of GCG, the Company implemented an Anti-Bribery Management System (SMAP) in 2020 with reference to the ISO 37001:2016 Certification.
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
Good Corporate Governance
182 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
KOMITMEN PENERAPAN GCGBagi Indofarma, tata kelola perusahaan yang baik telah
menjadi salah satu pondasi dalam seluruh aspek kegiatan
perusahaan. Prinsip-prinsip GCG mendasari proses dan
mekanisme pengelolaan organisasi yang taat hukum dan
menjunjung tinggi etika. Internalisasi GCG dalam lingkungan
perusahaan berperan penting dalam mendukung etika kerja
dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab,
meningkatkan integritas dalam pelaporan keuangan, serta
pengeloaan risiko dan pengendalian internal yang efektif.
Komitmen Perseroan dalam melaksanakan GCG dituangkan
dalam berbagai inisiatif pengelolaan organisasi yang disertai
dengan sosialisasi dan evaluasi dari penerapan langkah-
langkah tersebut. Perseroan juga senantiasa melakukan
pemutakhiran berbagai soft structure GCG, seperti pedoman
maupun prosedur operasi sesuai dengan perubahan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, program transformasi
dan perkembangan Perseroan.
COMMITMENT TO IMPLEMENT GCGTo Indofarma, good corporate governance has become
a foundation in all aspects of the company’s activities.
GCG principles underlie the process and mechanism of
organizational management that comply with the law and
uphold ethics. The internalization of GCG in the corporate
environment plays an important role in supporting work
ethics and accountable decision making, enhancing integrity
in financial reporting, and effective risk management and
internal control.
The Company’s commitment to implementing GCG is embodied
in organizational management initiatives accompanied by
dissemination and evaluation on the implementation of these
steps. The Company is also constantly updating various GCG
soft structures, such as operating guidelines and procedures
in accordance with changes to the prevailing laws and
regulations, the Company’s transformation program and
development.
183Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Dalam rangka meraih pertumbuhan yang berkelanjutan
melalui penerapan GCG, Perseroan berupaya untuk
menerapkan best practice GCG guna memastikan kelancaran
proses tata kelola di perusahaan. Perusahaan menyadari
bahwa implementasi GCG tidak hanya bertujuan untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh
Perusahaan saat ini, tetapi juga untuk:
1. Melindungi hak dan kepentingan Pemegang Saham dan
pemangku kepentingan;
2. Mendorong Pemegang Saham, Anggota Dewan
Komisaris, Direksi, dan Karyawan untuk mengambil
keputusan dan menjalankan tindakannya berdasarkan
nilai moral yang tinggi dan keputusan terhadap peraturan
perundang-undangan; dan
3. Meningkatkan nilai Perusahaan.
To achieve sustainable growth through the implementation of
GCG, the Company strives to implement GCG best practices
to ensure a smooth governance process in the company. The
company realizes that the implementation of GCG not only
aims to resolve the problems faced by the Company today,
but also to:
1. Protect the rights and interests of Shareholders and
stakeholders;
2. Encourage Shareholders, Members of the Board of
Commissioners, Board of Directors and Employees to
make decisions and carry out their actions based on high
moral values and decisions on laws and regulations; and
3. Increase Corporate value.
184 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
PRINSIP GCG DAN BENTUK IMPLEMENTASI DI PERUSAHAANPenerapan GCG di Indofarma mengacu pada beberapa
peraturan perundang-undangan yang berlaku, diantaranya
adalah Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas serta 5 (lima) prinsip GCG sesuai dengan
Pedoman Umum GCG Indonesia yang dirilis oleh Komite
Nasional Kebijakan Governance (KNKG), yaitu Transparansi,
Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi, dan Fairness
(Keadilan).
Bentuk Implementasi dari Prinsip GCG di Perusahaan
Prinsip GCG / GCG Principle Definisi / Definition Bentuk Implementasi di Lingkup Indofarma / Implementation
at Indofarma
Keterbukaan (Transparency)
Keterbukaan dalam melaksanakan pengambilan keputusan dan mengungkapkan informasi yang relevan mengenai Perusahaan secara akurat dan tepat waktu.
Perseroan memiliki komitmen untuk mengungkapkan laporan keuangan disertai dengan informasi non-keuangan yang menyertai laporan keuangan tersebut kepada semua pihak yang berkepentingan sesuai Anggaran Dasar Perseroan, peraturan perundang-undangan, dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.
Pihak yang berhak menyampaikan informasi sesuai prinsip transparansi tersebut dikendalikan sesuai kewenangannya mengacu pada kebijakan pengendalian informasi Perseroan yang disahkan pada 27 November 2017, sebagai berikut:a. Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan.b. Corporate Secretary dan atau Pejabat Lain yang ditunjuk oleh
Perseroan.c. Media Situs Web Perseroan dan portal Kementerian BUMN oleh
Tim Pengelola Situs Web.
Openness in carrying out decision making and disclosing relevant information about a Company in an accurate and timely manner.
The Company is committed to disclosing financial statements with nonfinancial information to all interested parties in accordance to Articles of Association, laws and regulations, and applicable accounting standards.
The party entitled to submit information in accordance with transparency principle is controlled by the information control policy which was passed on November 27, 2017. They are:a. Board of Directors and Board of Commissioners of the Company.b. Corporate Secretary and/or other appointed Officer.c. The team that manages the Company’s website and Ministry of
SOE portal.
Akuntabilitas (Accountability)
Pertanggungjawaban kinerja pimpinan Perusahaan secara transparan dan wajar.
Akuntabilitas yang diterapkan dalam perusahaan didasarkan kepada kewajiban individu dan/atau organ kerja perusahaan berkaitan dengan pelaksanaan wewenang yang dimilikinya dan/atau pelaksanaan tanggung jawab yang dibebankan oleh perusahaan kepadanya.
Dalam kaitannya dengan pelaksanaan audit, Perseroan melaksanakan praktik audit yang independen dan sehat untuk menunjang akuntabilitas dengan mengoptimalkan peran Satuan Pengawasan Intern (SPI), Komite Audit, Komite Nominasi & Remunerasi serta Komite GCG dan Pemantauan Risiko dan Kantor Akuntan Publik.
Accountability for a Company leadership performance in a transparent and fair manner.
The accountability applied in the company is based on the obligations of individuals and/or the company’s work organs in relation to the implementation of authority and/or the implementation of the responsibilities assigned by the company.
In terms of audit implementation, the Company implements independent and sound audit practices to support accountability by optimizing the roles of the Internal Audit Unit (SPI), the Audit Committee, the Nomination & Remuneration Committee and the GCG and Risk Monitoring Committee and the Public Accounting Firm.
GCG PRINCIPLES AND THE FORMS OF IMPLEMENTATION IN THE COMPANYIn Indofarma, the implementation of GCG is guided by several
applicable laws and regulations, including Law No. 40 of 2007
concerning Limited Liability Companies and 5 (five) GCG
principles in accordance with Indonesia’s General Guidelines
of GCG released by National Committee on Governance
(KNKG), consisting of Transparency, Accountability,
Responsibility, Independency and Fairness.
Forms of GCG Principles Implementation in the Company
185Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Prinsip GCG / GCG Principle Definisi / Definition Bentuk Implementasi di Lingkup Indofarma / Implementation
at Indofarma
Pertanggungjawaban (Responsibility)
Kepatuhan pengelolaan Perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Responsibilitas juga diikuti komitmen untuk menjalankan aktivitas bisnis sesuai dengan standar etika yang baik.
Perusahaan menerapkan prinsip pertanggung jawaban antara lain dengan menyampaikan Laporan terkait penerimaan gratifikasi, e-LHKPN, kepatuhan terhadap ketentuan hubungan industrial, perlindungan lingkungan hidup, serta kesehatan dan keselamatan kerja.
Compliance of a Company management with the prevailing laws and regulations. Responsibility is also followed by a commitment to carrying out business activities in accordance with good ethical standards.
The company applies the principle of accountability, among others, by submitting Reports regarding gratuities, e-LHKPN, compliance with industrial relations regulations, environmental protection, and occupational health and safety.
Kemandirian (Independency)
Kemandirian Perusahaan yang dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun.
Perseroan meyakini bahwa kemandirian diperlukan agar dapat membuat keputusan yang terbaik bagi perusahaan. Keputusan terbaik hanya dapat dihasilkan jika perusahaan bebas dari pengaruh atau tekanan pihak lain yang tidak sesuai dengan mekanisme korporasi.
Independence of a Company that is managed in a professional manner without conflict of interest and influence/pressure from any party.
The company believes that independency is needed in order to make the best decisions for the company. The best decisions can only be made if the company is free from the influence or pressure from other parties that are not in accordance with the corporate mechanism.
Keadilan dan Kesetaraan (Fairness)
Kewajaran, keadilan, dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholder.
Perseroan menjamin bahwa setiap pemegang saham dan stakeholder perusahaan mendapatkan perlakuan yang wajar, setara serta dapat menggunakan hak-haknya sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. Oleh karena itu, setiap keputusan manajemen atau pemegang saham mayoritas yang berpotensi mengurangi hak dan/atau porsi pemegang saham minoritas, maka yang berkeberatan dijamin dapat menggunakan haknya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, Perseroan menjamin bahwa setiap pihak yang berkepentingan akan mendapatkan perlakuan sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. Perseroan juga bertekad untuk senantiasa berlaku jujur dan adil di dalam mengambil kebijakan yang berkaitan dengan isu-isu gender, agama, suku dan politik.
Fairness, justice and equality in fulfilling stakeholder rights.
The Company guarantees that all shareholders and stakeholders receive fair and equal treatment and can use their rights in accordance with applicable laws and regulations. Therefore, for any decision of management or majority shareholder that has the potential to reduce the rights and/or portion of the minority shareholder, the parties who object are guaranteed to be able to exercise their rights in accordance with applicable laws and regulations. In addition, the Company guarantees that all interested parties will receive treatment according to the applicable laws and regulations. The Company is also determined to act honestly and fairly in making policies relating to gender, religious, ethnic and political issues.
186 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
DASAR HUKUM PENERAPAN GCGDalam melaksanakan penerapan praktik GCG di setiap lini bisnis,
Perusahaan mengacu pada beberapa peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia, antara lain sebagai berikut:
Undang-Undang Republik Indonesia / Law of the Republic of Indonesia
a. Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. / Law No. 8 of 1995 concerning Capital Marketb. Undang-undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat. / Law No. 5 of 1999
concerning Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition.c. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi, Dan Nepotisme. / Law
No. 28 of 1999 concerning State Administrators who are clean and free from corruption, collusion and nepotism.d. Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia No. 31 Tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. / Law No. 20 of 2001 concerning Amendments to the Law of the Republic of Indonesia No. 31 of 1999 concerning Corruption Eradication.
e. Undang-Undang No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang juncto Undang-Undang No. 25 Tahun 2003. / Law No. 15 of 2002 concerning Money Laundering in conjunction with Law No. 25 of 2003.
f. Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. / Law No. 19 of 2003 concerning State Owned Enterprises.g. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. / Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Companies.h. Undang Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. / Law No. 11 of 2008 concerning Electronic Information
and Transactions.i. Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. / Law No. 14 of 2008 concerning Public Information
Transparency.
Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) / The Minister of State-owned Enterprises (SOEs) Regulations
a. Peraturan Menteri BUMN No.PER-09/MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara No.PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara. / SOE Minister Regulation No.PER-09/MBU/2012 dated July 6, 2012 concerning Amendment to the State Minister Regulation No.PER-01/MBU/2011 concerning the Implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises.
b. Keputusan Menteri BUMN No.SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance). / SOE Minister Decree No.SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012 concerning Indicators/Parameters for Assessment and Evaluation of the Implementation of Good Corporate Governance
c. Peraturan Menteri BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN. / SOE Minister Regulation No. PER-12/MBU/2012 dated August 24, 2012 concerning Supporting Organs for Board of Commissioners/Supervisory Board of SOEs.
d. Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/02/2018 tanggal 12 Februari 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-02/MBU/2013 Tentang Panduan Penyusunan Pengelolaan Teknologi Informasi Badan Usaha Milik Negara. / SOE Minister Regulation No. PER-03/MBU/02/2018 dated February 12, 2018 concerning Amendment to SOE Minister Regulation No. PER-02/MBU/2013 concerning Guidelines for Preparation of Information Technology Management for State-Owned Enterprises.
e. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/2014 tanggal 18 Februari 2015 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/02/2015 tentang Persyaratan, Tata Cara, Pengangkatan, dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara. / SOE Minister Regulation No. PER-09/MBU/2014 dated February 18, 2015 concerning the Third Amendment to the SOE Minister Regulation No. PER-03/MBU/02/2015 concerning Requirements and Procedures, Appointment, and Dismissal of Members of the Board of Directors of State-Owned Enterprises.
f. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-02/MBU/02/2015 tangal 17 Februari 2015 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris Dan Pengawas BUMN. / SOE Minister Regulation No. PER-02/MBU/02/2015 dated February 17, 2015 concerning Requirements and Procedures for Appointment and Dismissal of Members of the SOE Board of Commissioners and Supervisory Board.
g. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/02/2015 tangal 17 Februari 2015 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Direksi BUMN. / SOE Minister Regulation No. PER-03/MBU/02/2015 dated February 17, 2015 concerning Requirements and Procedures for Appointment and Dismissal of Members of the SOE Board of Directors.
h. Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/08/2017 tanggal 14 Agustus 2017 tentang Pedoman Kerja Sama Badan Usaha Milik Negara juncto Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/09/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/08/2017 tentang Pedoman Kerja Sama Badan Usaha Milik Negara. / SOE Minister Regulation No. PER-03/MBU/08/2017 dated August 14, 2017 concerning Guidelines for State-Owned Enterprises Cooperation juncto SOE Minister Regulation No. PER-04/MBU/09/2017 on Amendment to SOE Minister Regulation No. PER-03/MBU/08/2017 dated August 14, 2017.
i. Peraturan Menteri BUMN No. PER-08/MBU/12/2019 tanggal 12 Desember 2019 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang Dan Jasa Badan Usaha Milik Negara. / SOE Minister Regulation No. PER-08/MBU/12/2019 dated December 12, 2019 concerning General Guidelines for the Procurement of Goods and Services for State-Owned Enterprises.
j. Peraturan Menteri BUMN No. PER-02/MBU/04/2020 tanggal 2 April 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 Tentang Program Kemitraan Dan Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. / SOE Minister Regulation No. PER-02/MBU/04/2020 dated April 2, 2020 concerning Third Amendment to SOE Minister Regulation No. PER-09/MBU/07/2015 concerning Partnership and Community Development Program for State-Owned Enterprises.
k. Peraturan Menteri BUMN No.PER-04/MBU/06/2020 tanggal 26 Juni 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/2012 Tentang Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi Dan Anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara. / SOE Minister Regulation No.PER-04/MBU/06/2020 dated June 26, 2020 concerning Amendment to the SOE Minister Regulation No. PER-03/MBU/2012 concerning Guidelines for the Appointment of State-Owned Enterprises Board of Directors and Board of Commissioners Members.
l. Peraturan Menteri BUMN No. PER-10/MBU/10/2020 tanggal 9 Oktober 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-02/MBU/02/2015 Tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris Dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. / SOE Minister Regulation No. PER-10/MBU/10/2020 dated October 9, 2020 concerning Amendment to SOE Minister Regulation No. PER-02/MBU/02/2015 concerning Guidelines for the Appointment of State-Owned Enterprises Board of Commissioners and Supervisory Board Members.
LEGAL BASIS OF GCG IMPLEMENTATIONin implementing GCG practices in every line of business, the
Company refers to several laws and regulations in force in
Indonesia as follows:
187Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
m. Peraturan Menteri BUMN No. PER-12/MBU/11/2020 tanggal 25 November 2020 tentang Perubahan Kelima Atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/2014 Tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris Dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. / SOE Minister Regulation No. PER-12/MBU/11/2020 dated November 25, 2020 concerning the Fifth Amendment to SOE Minister Regulation No. PER-04/MBU/2014 concerning Guidelines for Determining Remuneration of the Board of Directors, Board of Commissioners and Supervisory Board of State-Owned Enterprises.
n. Peraturan Menteri BUMN No. PER-11/MBU/11/2020 tanggal 12 November 2020 tentang Kontrak Manajemen Dan Kontrak Manajemen Tahunan Direksi Badan Usaha Milik Negara. / SOE Minister Regulation No. PER-11/MBU/11/2020 dated November 12, 2020 concerning Management Contracts and Annual Management Contracts for State Owned Enterprise Board of Directors.
Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dan/atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK) / Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam-LK) and/or Financial Services Authority (OJK) Regulations
a. Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-36/PM/2003 tanggal 30 September 2003, Peraturan Bapepam-LK No.X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. / Decree of Bapepam-LK Chairman No.Kep-36/PM/2003 dated September 30, 2003, Bapepam-LK Regulation No.X.K.2 concerning Obligation to Submit Periodic Financial Statements.
b. Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-40/PM/2003, Peraturan Bapepam No.VII.G.11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan. / Decree of Bapepam Chairman No.Kep-40/PM/2003, Bapepam-LK Regulation No.VII.G.11 concerning Responsibilities of the Board of Directors on Financial Statements.
c. Lampiran Ketua Bapepam-LK No.Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008, Peraturan Bapepam-LK No.IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perusahaan yang melakukan Penawaran Umum Efek bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. / Attachment to Bapepam Chairman -LK No. Kep-179/BL/2008 dated May 14, 2008, Bapepam-LK Regulation No.IX.J.1 concerning Principles of the Articles of Association of Companies that make Public Offering of Equity Securities and Public Companies.
d. Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-412/BL/2009 tanggal 21 April 2020, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha. / Decree of Bapepam-LK Chairman No.Kep-412/BL/2009 dated April 21, 2020, Financial Services Authority Regulation No. 17/POJK.04/2020 on Material Transaction and Change of Business Activities.
e. Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-413/BL/2009 tanggal 2 Juli 2020, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan. / Decree of Bapepam-LK Chairman No. Kep-413/BL/2009 dated July 2, 2020, Financial Services Authority Regulation No. 42/POJK.04/2020 on Affiliated Transaction and Transaction Containing Conflict of Interest.
f. Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang Perubahan Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Perubahan Peraturan Bapepam No.VII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. / Decree of Bapepam-LK Chairman No.Kep-554/BL/2010 dated December 30, 2010 concerning Amendment to the Decree of Bapepam-LK Chairman No.Kep-06/PM/2000 dated March 13, 2000 concerning Amendment to the Decree of Bapepam Chairman No.VII.G.7 concerning Guidelines for Presenting Financial Statements.
g. Peraturan OJK No.33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik. / OJK Regulation No.33/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 concerning Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies.
h. Peraturan OJK No.34/POJK.04/2014 8 Desember 2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik. / OJK Regulation No.34/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 concerning nomination and Remuneration Committee of Issuers or Public Companies.
i. Peraturan OJK No.35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik. / OJK Regulation No.35/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 concerning Corporate Secretary of Issuers or Public Companies.
j. Surat Edaran OJK No. 6/SEOJK.04/2014 tanggal 24 April 2014 tentang Tata Cara Penyampaian Laporan Secara Eletronik Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik. / OJK Circular Letter 6/SEOJK.04/2014 dated April 4, 2014 concerning Procedures for Electronic Submission of Reports by Issuers or Public Companies.
k. Peraturan OJK No. 8/POJK.04/2015 tanggal 25 Juni 2015 tentang Situs Web Emiten Atau Perusahaan Publik. / OJK Regulation No. 8/POJK.04/2015 dated June 25, 2015 concerning Websites of Issuers or Public Companies.
l. Peraturan OJK No. 21/POJK.04/2015 tanggal 16 November 2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka. / OJK Regulation OJK No. 21/POJK.04/2015 dated November 16, 2015 concerning Implementation of Guidelines for Governance of Public Companies.
m. Peraturan OJK No. 31/POJK.04/2015 tanggal 16 November 2015 tentang Keterbukaan Atas Informasi Atau Fakta Material Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik. / OJK Regulation No. 31/POJK.04/2015 dated November 16, 2015 concerning Disclosure of Material Information or Fact by Issuers or Public Companies.
n. Surat Edaran OJK No. 32/SEOJK.04/2015 tanggal 17 November 2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka. / OJK Circular Letter OJK No. 32/SEOJK.04/2015 dated November 17, 2015 concerning Gudelines for Governance of Public Companies.
o. Peraturan OJK No. 30/POJK.04/2015 16 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. / OJK Regulation No. 30/POJK.04/2015 December 16, 2015 concerning Report on Realization of Use of Proceeds from Public Offering.
p. Peraturan OJK No. 56/P.OJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan Dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. / OJK Regulation No. 56/P.OJK.04/2015 dated December 23, 2015 concerning Establishment and Guidelines for Preparation of Internal Audit Unit Charter.
q. Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Pembentukan Dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. / OJK Regulation No. 55/POJK.04/2015 dated December 23, 2015 concerning Establishment and Guidelines for Implementation of Audit Committee.
r. Peraturan OJK No.29/POJK.04/2016 tanggal 29 Juli 2016 tentang Laporan Tahunan Emiten Atau Perusahaan Publik. / OJK Regulation No.29/POJK.04/2016 dated July 29, 2016 concerning Annual Reports of Issuers or Public Companies.
s. Surat Edaran OJK No.30/SEOJK.04/2016 tanggal Tentang Bentuk Dan Isi Laporan Tahunan Emiten Atau Perusahaan Publik. / OJK Circular Letter No.30/SEOJK.04/2016 dated concerning Form and Content of Annual Report of Issuers or Public Companies.
t. Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tanggal 20 April 2020 tentang Rencana Dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. / OJK Regulation No. 15/POJK.04/2020 dated April 20, 2020 concerning Plans and Implementation of General Meeting of Shareholders of Public Companies.
188 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Peraturan Lainnya / Other Regulation
a. OECD Principles of Corporate Governance tahun 2004. / OECD Principles of Corporate Governance year 2004. b. Pedoman Umum GCG Indonesia dari Komite Nasional Kebijakan Governace (KNKG) tahun 2006. / Indonesia’s General Guidelines for GCG
from National Committee on Governance (KNKG) year 2006.c. Sistem Manajemen Anti Penyuapan SNI ISO 37001:2016. / Sistem Manajemen Anti Penyuapan SNI ISO 37001:2016.d. Anggaran Dasar Perusahaan yang terakhir disahkan melalui Akta No. 16 Tanggal 31 Januari 2020 dari Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn.,
di Jakarta. / The latest Company’s Articles of Association were ratified by Deed No. 16 Dated January 31, 2020 from Notary M. Nova Faisal, SH., M.Kn., in Jakarta.
e. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang tercantum dalam Risalah RUPS. / General Meeting of Shareholders (GMS) Resolutions as stated in the Minutes of GMS.
rOADMAP TATA KELOLA PERUSAHAANDalam rangka menumbuhkan komitmen Manajemen dalam
menerapkan GCG secara konsisten dan menyeluruh di setiap
lini bisnis, Perseroan menetapkan Roadmap GCG yang
menjadi pedoman dan acuan Perseroan dalam melakukan
penyempurnaan pelaksanaan GCG di lingkungan kerja
Indofarma. Penyusunan Roadmap GCG juga menggunakan
referensi utama dan merujuk kepada praktik terbaik
serta peraturan atau pedoman terkait praktik tata kelola
perusahaan yang baik.
roadmap GCG Indofarma
Tahapan / Stage Proses / Process Tujuan / Purpose
2006PrePArATION
Persiapan infrastruktur GCG berupa penyiapan organisasi dan pembuatan kebijakan/ pedoman dalam rangka penerapan GCG mengacu Keputusan Menteri BUMN No.Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 dan peraturan Bapepam-LK terkait GCG. / Preparation of GCG infrastructure in the form of organization preparation and making policy/guidance for implementing GCG refers to Minister of SOE Decree No. Kep-117/M-MBU/2002 dated July 31, 2002 and Bapepam-LK regulations related to GCG.
Good CorporateGovernance dengan tujuanmembentuk manajemeninternal yang lebih baikterutama dalam menanganirisiko bisnis yang efektif. / Good Corporate Governance aims to build better internal management, especially in managing business risks effectively.
2007 – 2010GOOD cOrPOrATe
GOverNANce
1. Memantau Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Penilaian (Assessment) dan Hasil Evaluasi (Self Assessment) Penerapan GCG tahun buku 2006.
2. Melaksanakan Penilaian (Assessment) Penerapan GCG tahun 2006 dengan skor 71,530 oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Pusat dengan laporan No. Lap-382/D503/2007 tanggal 19 April 2007.
3. Melaksanakan Penilaian (Assessment) GCG tahun 2009 dengan skor 77,610 oleh BPKP Pusat dengan laporan No LAP-365/D503/2010 tanggal 13 April 2010.
4. Melaksanakan Self Assessment GCG tahun 2010 dengan skor 81,320 oleh internal Perseroan dan didampingi oleh BPKP Pusat dengan laporan LAP-439/D503/2/2011 tanggal 25 April 2011.
Good Corporate Governance dengan tujuan membentuk manajemen internal yang lebih baik terutama dalam menangani risiko bisnis yang efektif.
1. Monitored the Follow-Up of the Assessment Results of GCG Implementation in the year.
2. Conducted Assessment of GCG Implementation in 2006 with score of 71.530 by Central BPKP with report No. Lap-382/D503/2007 dated April 19, 2007.
3. Conducted GCG Assessment in 2009 with score of 77.610 by Central BPKP with report No. LAP-365/D503/2010 dated April 13, 2010.
4. Conducted GCG Self-Assessment in 2010 with score of 81.320 internally assisted by Central BPKP with report No. LAP-439/D503/2/2011 dated April 25, 2011.
Good Corporate Governance aims to build better internal management, especially in managing business risks effectively.
CORPORATE GOVERNANCE ROADMAPIn order to foster Management’s commitment to
implementing GCG consistently and thoroughly in every
line of business, the Company set a GCG Roadmap as the
Company’s guideline and reference in making improvements
to GCG implementation in Indofarma’s work environment.
The GCG Roadmap was established by using main references
and referring to best practices and regulations or guidelines
regarding good corporate governance practices.
Indofarma GCG Roadmap Corporate Governance
Mechanism
189Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tahapan / Stage Proses / Process Tujuan / Purpose
2011 – 2020Good Sustainability
corporate
1. Monitoring Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan (Area Of Improvement) Hasil Penilaian (Assessment) dan Self Assessment Penerapan GCG.
2. Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh, melalui media memo, spanduk, dan pamflet di internal serta di situs web Perseroan.
3. Perbaikan dan penyempurnaan infrastruktur GCG sesuai praktik terbaik dengan mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan GCG pada BUMN dan Surat Keputusan Menteri BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan GCG pada BUMN.
4. Perbaikan dan penyempurnaan infrastruktur GCG secara bertahap dan berkelanjutan sesuai praktik terbaik mengacu Peraturan OJK No. 21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dan Surat Edaran OJK No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka.
5. Melaksanakan Assessment GCG tahun 2012 dengan nilai/skor 79,353 oleh Kantor BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat dengan Laporan No. LGCG-246/PW10/4/2013 tanggal 19 April 2013 dan mulai menggunakan parameter/indikator sesuai penilaian dan evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012.
6. Melaksanakan Self Assessment Penerapan GCG tahun 2013 dengan nilai/skor 83,529 oleh Tim Self Assessment Perseroan (Bidang CSRC) dengan Laporan No. 035/CSRC/XII/2014 tanggal 12 Desember 2014
7. Melaksanakan Penilaian (Assessment) Penerapan GCG tahun 2015 oleh Kantor BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat dengan hasil skor 76,516 dengan Laporan No. LGCG-78/PW10/4/2016 tanggal 8 April 2016.
8. Melaksanakan Self Assessment Penerapan GCG tahun 2016 oleh Tim Self Assessment GCG Perseroan yang dibentuk oleh Direksi PT Indofarma (Persero) Tbk dengan Surat Keputusan No. 1240/DIR/SK/XI/2017 tanggal 7 November 2017 hasil skor 78,049 dengan Laporan No. 06/SAGC/XII/2017 tanggal 28 Desember 2017.
9. Melaksanakan Penilaian (Assessment) Penerapan GCG tahun 2017 oleh Tim Assessor GCG BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat hasil skor 81,192 dengan Laporan No. LGCC-1085/PW10/4/2018 tanggal 28 Desember 2018.
10. Melaksanakan Penilaian (Assessment) Penerapan GCG tahun 2018 oleh Tim Assessor GCG BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat hasil skor 81, 621 dengan Laporan No. LGCG-120/PW10/4/2019 tanggal 29 Maret 2019.
11. Melaksanakan Evaluasi (Self Assessment) GCG tahun 2019 oleh Tim Internal Perseroan dengan hasil skor 83,998 dengan kategori “Baik” berdasarkan Laporan No. 02/SAGCG/2020 tanggal 18 Juni 2020.
Good Sustainability Governance dengan tujuanmencapai posisi sebagaiperusahaan yang beretikadan bertanggung jawab.
1. Monitored Follow Up on Area of Improvement, Assessment and Self-assessment Results of GCG Implementation.
2. Consistent and comprehensive dissemination of GCG infrastructure through internal memos, banners and pamphlets and the Company’s website.
3. GCG infrastructure improvements according to best practice that referred to PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011 regarding the Implementation of GCG in SOEs and SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012 concerning indicators/parameters of assessment and evaluation of the Implementation GCG to SOEs.
4. Gradually and continuously improved GCG infrastructure based on best practice, referring to OJK Regulation No. 21/POJK.04/2015 concerning the Implementation of Public Company Governance Guidelines and SE OJK No.32/SEOJK.04/2015 concerning Public Company Governance Guidelines.
5. Conducted 2012 GCG Assessment with score 79,353 by West Java Provincial BPKP Representative Office with report No. LGCG-246/PW10/4/2013 dated April 19, 2013 and began to use parameters/indicators in accordance with the assessment and evaluation of GCG implementation in SOE No. SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012.
6. Conducted 2013 GCG Implementation Self Assessment with score 83,529 by the Company’s Self Assessment Team (CSRC Field) with report No. 035/CSRC/XII/2014 dated December 12, 2014.
7. Conducted 2015 GCG Implementation Assessment by West Java Provincial Representative Office of BPKP with score 76.516 with Report No. LGCG-78/PW10/4/2016 dated April 8, 2016.
8. Conducted 2016 GCG Implementation Self Assessment by the Company’s GCG Self Assessment Team formed by the Board of Directors of PT Indofarma (Persero) Tbk with Decree No. 1240/DIR/SK/XI/2017 dated November 7, 2017 results score 78,049 with Report No. 06/SAGC/XII/2017 dated December 28, 2017.
9. Conducted 2017 GCG Implementation Assessment by BPKP GCG Assessor Team Representative Province of West Java score 81,192 with Report No. LGG-1085/PW10/ 4/2018 dated December 28, 2018.
10. Conducted 2018 GCG Implementation Assessment by GCP BPKP Assessor Team of West Java Province Representative results score 81, 621 with Report No: LGCG-120/PW10/4/2019 dated March 29, 2019.
11. Conducted Assessment/Self-Assessment on 2019 GCG Implementation by the Company’s Internal Team with a score 83.998 with “Good” category based on Report No. 02/SAGCG/2020 dated June 18, 2020.
Good SustainabilityGovernance aims to be an ethical and accountable company.
190 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Tahapan / Stage Proses / Process Tujuan / Purpose
Dimulai pada tahun 2021
Good Sustainability citizenship / Will be
started in 2021Good Sustainability
Citizenship
1. Monitoring Tindak Lanjut Rekomendasi Perbaikan (Area of Improvement) Hasil Penilaian (Assessment) dan Self Assessment Penerapan GCG secara berkelanjutan.
2. Memastikan secara berkelanjutan ada pengkinian, perbaikan dan penyempurnaan seluruh infrastruktur GCG sesuai best practice mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan GCG pada BUMN dan Surat Keputusan Menteri BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan GCG pada BUMN, dan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia dari OJK yang menitikberatkan pada penguatan:a. Kerangka Tata Kelola Perusahaanb. Perlindungan Pemegang Sahamc. Peranan Pemangku Kepentingand. Transparansi Informasie. Peran dan Tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris
Berkomitmen melaksanakan Peraturan OJK No.21/POJK.04/2015 tanggal 16 November 2015 tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka dan Surat Edaran OJK No.032/SEOJK.04/2015 tanggal 17 November 2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan serta peraturan perundangan terkait lainnya.
3. Melaksanakan sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan berkelanjutan ke seluruh Insan Perseroan dan para pemangku kepentingan erta memastikan diimplementasikan dalam keseharian bisnis dan operasional oleh seluruh level dan etika usaha dan tata perilaku menjadi budaya.
4. Mengagendakan secara rutin dan periodik untuk Penilaian (Assessment) dan Evaluasi (Self Assessment) Penerapan GCG Perseroan sesuai ketentuan.
Good SustainabilityCitizenship yang bertujuanmencapai posisi sebagaiPerseroan yang beretikadan bertanggung-jawab,serta dikenal sebagai Perseroan yang menjadiwarga masyarakat yang baik.
1. Monitor Follow-Up on Area of Improvement, Assessment and Self-Assessment Results of GCG Implementation on ongoing basis.
2. Ensure ongoing updates and improvements to all GCG infrastructure in accordance with best practice, referring to PER-01/MBU/2011 dated August 1, 2011 regarding GCG Implementation in SOEs, SK-16/S.MBU/2012 dated June 6, 2012 concerning Indicators/Parameters of Assessment and Evaluation for GCG Implementation in SOEs, and the OJK Roadmap of Indonesian Corporate Governance which emphasizes to strengthen:a. Corporate Governance Frameworkb. Shareholder Protectionc. The role of stakeholdersd. Information Transparencye. Roles and Responsibilities of Board of Directors and Board Commissioners
Committed to implementing OJK Regulation No.21/POJK.04/2015 dated November 16, 2015 concerning Guidelines for a Public Company Governance and SE OJK No.032/SEOJK.04/2015 November 17, 2015 concerning Guidelines for Corporate Governance and other relevant laws and regulations.
3. Carry out a consistent and continuous dissemination of GCG infrastructure to all employees and stakeholders, and ensure implementation in business and operations at all levels, and make business ethics and code of conduct of the company as culture.
4. Schedule regularly and periodically the Assessment and Evaluation (Self Assessment) of GCG Implementation in accordance with the regulations.
Good Sustainability Citizenship which aims to achieve the position asA company that is ethical and responsible, and is known as a company that is a good citizen.
MEKANISME TATA KELOLA PERUSAHAANMekanisme Good Corporate Governance (GCG) merupakan
proses atas pelaksanaan prinsip Tata Kelola yang didukung
oleh kecukupan struktur dan infrastruktur Tata Kelola
Perusahaan. Proses dan mekanisme ini dituangkan dalam
soft-structure atau perangkat lunak yang terdiri dari berbagai
peraturan dan kebijakan yang mengatur lingkup tanggung
jawab organ GCG, dan hubungan kerja antar organ GCG;
termasuk dengan pemangku kepentingan baik internal
maupun eksternal.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40
Tahun 2007, Organ perusahaan terdiri dari Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi.
Sistem kepengurusan Perseroan menganut sistem dua badan
CORPORATE GOVERNANCE MECHANISMThe Good Corporate Governance (GCG) mechanism is a
process of implementing the Governance principles which is
supported by adequate Corporate Governance structure and
infrastructure. This process and mechanism is outlined in a
soft-structure consisting of various regulations and policies
governing the scope of responsibility for GCG organs, and
the working relationship among GCG organs; including with
internal and external stakeholders.
Corporate Governance Structure
Pursuant to the Law of the Republic of Indonesia No. 40 of
2007, the company’s organs consist of General Meeting of
Shareholders (GMS), Board of Commissioners and Board
of Directors. The Company’s management system adopts
191Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
a two-tier system, namely the Board of Commissioners
and the Board of Directors, which have clear authority and
responsibilities according to their respective functions and are
in line with the Company’s Articles of Association and laws
and regulations. The Board of Commissioners and the Board
of Directors respect each other’s duties, responsibilities and
authorities. The Board of Commissioners conducts general
and/specific supervision and provides advice to the Board of
Directors. The Board of Directors is in charge of carrying out
the management function in accordance with the purposes,
objectives and interests of the Company. The Board of
Commissioners and the Board of Directors are responsible to
GMS as the highest organ that has the authority not given to
the Board of Directors or the Board of Commissioners with
boundaries specified in the Law and/or Articles of Association.
In carrying out its supervisory duties, the Board of
Commissioners may form committees, whose members are
one or more members of the Board of Commissioners. These
committees are responsible to the Board of Commissioners. In
carrying out the duties of managing the Company, the Board
of Directors is assisted by Corporate Secretary and Internal
Audit and other work units that carry out the management
functions of the Company.
Indofarma’s Governance Structure
Corporate Governance Soft-Structure
The Company has a GCG soft structure to apply check and
balance to all business activities based on applicable GCG
principles. The Company’s GCG soft-structures include:
(two tier system), yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang
memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas dan sesuai
fungsinya masing-masing serta sejalan dengan Anggaran
Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan.
Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati tugas,
tanggung jawab, dan wewenang masing-masing. Dewan
Komisaris melakukan pengawasan secara umum dan/khusus
serta memberi nasihat kepada Direksi. Sementara Direksi
bertugas menjalankan fungsi kepengurusan perusahaan
sesuai dengan maksud, tujuan, dan kepentingan Perseroan.
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab kepada
RUPS sebagai organ tertinggi yang memiliki wewenang yang
tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam
batas yang ditentukan dalam Undang Undang dan/atau
Anggaran Dasar.
Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewan Komisaris
dapat membentuk komite, yang anggotanya seorang atau
lebih adalah anggota Dewan Komisaris. Komite-komite
tersebut bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. Dalam
menjalankan tugas pengurusan perusahaan, Direksi dibantu
oleh Sekretaris Perusahaan dan Audit Internal serta satuan
kerja lain yang menjalankan fungsi kepengurusan Perseroan.
Struktur Tata Kelola Indofarma
RUPSGeneral Meeting of
Shareholders
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Direktur UtamaPresident Director
Other Fields/Units
Sekretaris Dewan Komisaris
Secretary of The Board of Commissioners
Corporate Secretary
Komite AuditAudit Committee
Internal Audit
Komite GCG dan Pemantau Risiko
GCG and Risk Monitoring Committee
Financial Control, Risk Management &
Compliance (FICO, RM & C)
Komite Nominasi dan Remunerasi
Nomination and Remuneration Committe
Human Capital, General Affair, & Asset
Management
Soft-Structure Tata Kelola Perusahaan
Perseroan telah memiliki soft structure GCG untuk
menerapkan check and balance pada setiap aktivitas bisnis
berdasarkan prinsip-prinsip GCG yang berlaku. Beberapa
soft-structure GCG yang dimiliki Perseroan, antara lain:
192 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
1. Good Corporate Governance & Risk Monitoring (GCG
& PR) Committee Charter, ratified by the Board of
Commissioners and the Board of Directors on November
23, 2015.
2. Decree of the Company’s Board of Directors No. 0570/
DIR/SK/VII/2016 dated July 26, 2016 concerning the State/
Company Financial Loss Settlement Team.
3. Updated Audit Committee Charter, ratified by the Board
of Commissioners and the Board of Directors on June 15,
2017.
4. Guidelines for the Formulation of PT Indofarma (Persero)
Tbk Vision and Mission, ratified by the Board of
Commissioners and the Board of Directors on July 10,
2017.
5. Decree of the Company’s Board of Directors No. 0181/DIR/
SK/lll/2020 dated March 13, 2020 concerning Guidelines
for the Implementation of the Procurement of Goods and/
or Services at PT Indofarma Tbk.
6. PT Indofarma (Persero) Tbk’s Corporate Relations Charter
with PT Indofarma Global Medika, approved by the
Board of Commissioners and the Board of Directors on
September 4, 2017.
7. The Nomination and Remuneration Committee Charter,
approved by the Board of Commissioners and the Board
of Directors on November 2, 2017.
8. Risk Management Procedure for Existing Business RM 01
and Risk Management Procedure for Ad Hoc RM 02.
9. Internal Control Unit (SPI) Charter which was revised and
ratified by the Board of Commissioners and the Board of
Directors on December 17, 2018.
10. Joint Decree of the Board of Commissioners and the Board
of Directors No. SK-09/DK-INAF/II/2019 and No. 0258/DIR/
SK/II/2019 concerning Compliance and Management of
Wealth Reports of State Administrators of PT Indofarma
(Persero) Tbk and PT IGM.
11. The Updated Guidelines for Business Ethics and Code of
Conduct, ratified by the Board of Commissioners and the
Board of Directors on November 23, 2019.
12. The updated Code of Corporate Governance, ratified by
the Board of Commissioners and the Board of Directors
on November 23, 2019.
13. The updated Board Manual (the Board of Commissioners
and Board of Directors Chapter), ratified by the Chairman
of the Audit Committee, the Board of Commissioners and
the Board of Directors on November 23, 2019.
14. The Company’s Articles of Association, with the latest
amendment through the Deed of Amendment to Articles
1. Charter Komite Good Corporate Governance & Pemantau
Risiko (GCG & PR), yang telah disahkan Dewan Komisaris
dan Direksi pada tanggal 23 November 2015.
2. Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 0570/DIR/SK/
VII/2016 tanggal 26 Juli 2016 tentang Tim Penyelesaian
Kerugian Keuangan Negara/Perusahaan.
3. Charter Komite Audit yang telah diperbaharui dan
disahkan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 15
Juni 2017.
4. Pedoman Penyusunan Visi dan Misi PT Indofarma (Persero)
Tbk yang disahkan Dewan Komisaris dan Direksi pada 10
Juli 2017.
5. Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 0181/DIR/SK/
III/2020 tanggal 13 Maret 2020 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengadaan Barang dan/atau Jasa di
Lingkungan PT Indofarma Tbk.
6. Charter Hubungan Korporasi PT Indofarma (Persero)
Tbk dengan PT Indofarma Global Medika yang telah
disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal
4 September 2017.
7. Charter Komite Nominasi dan Remunerasi yang telah
disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal
2 November 2017.
8. Prosedur Manajemen Risiko atas Bisnis Eksisting RM 01
dan Prosedur Manajemen Risiko atas Ad Hoc RM 02.
9. Charter Satuan Pengawasan Intern (SPI) yang telah direvisi
dan disahkan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal
17 Desember 2018.
10. Keputusan Bersama Dewan Komisaris dengan Direksi
No. SK-09/DK-INAF/II/2019 dan No. 0258/DIR/SK/II/2019
tentang Kepatuhan Dan Pengelolaan Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara PT Indofarma (Persero)
Tbk dan PT IGM.
11. Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku atau Code of
Conduct, yang telah diperbaharui dan disahkan Dewan
Komisaris dan Direksi pada 23 November 2019.
12. Pedoman Tata Kelola Perusahaan atau Code of Corporate
Governance, yang telah diperbaharui dan disahkan
Dewan Komisaris dan Direksi pada 23 November 2019.
13. Board Manual (Charter Dewan Komisaris dan Charter
Direksi) yang telah diperbaharui dan disahkan Ketua
Komite Audit, Dewan Komisaris, dan Direksi pada 23
November 2019.
14. Anggaran Dasar Perseroan, dengan perubahan terakhir
melalui Akta Perubahan Anggaran Dasar No. 16 tanggal
193Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
31 Januari 2020 dari Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn.
15. Pedoman Sistem Manajemen Anti Penyuapan PT
Indofarma Tbk Rev 01 berlaku tanggal 28 September
2020.
16. Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 0733/DIR/
SK/IX/2020 tanggal 28 September 2020 tentang
Kebijakan Sistem Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan
(Whistleblowing System) di PT Indofarma Tbk.
17. Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 0763/DIR/
SK/X/2020 tanggal 6 Oktober 2020 tentang Kebijakan
Pengendalian Gratifikasi PT Indofarma Tbk.
18. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang
tercantum dalam risalah RUPS.
Sosialisasi dan Internalisasi Soft-Structure GCG
Sebagai bekal dalam meningkatkan pemahaman penerapan
GCG, Perseroan telah melaksanakan sosialisasi terkait
tentang soft-structure GCG secara berkala. Pada tahun 2020,
sosialisasi penerapan GCG dilakukan melalui kegiatan berikut:
1. Upload kebijakan/infrastruktur GCG di :
a. Website Perseroan yang bisa dilihat dan diunduh di
www.indofarma.id/information/GCG.
b. Intranet/LAN dengan alamat URL http://192.168.1.8/
cprm/index.php.
2. Pemasangan banner dan distribusi informasi Whatsapp
grup komunitas karyawan tentang prinsip-prinsip GCG,
komitmen Anti Penyuapan, Whistleblowing System,
Gratifikasi, Visi, Misi dan Budaya Perusahaan yang baru di
lingkungan Perseroan.
3. Memo ke seluruh Karyawan Bidang, Direksi dan surat ke
Dewan Komisaris beserta Organ Dewan Komisaris oleh
Bidang FICO, RM & C.
4. Sosialisasi langsung ke karyawan baru Perseroan dalam
Indofarma Orientation Programm (IOP) pada tanggal 16
September 2020 di Gedung Pelatihan. Materi GCG yang
disampaikan antara lain Pedoman Tata Kelola Perusahaan
(Code of Corporate Governance), Pedoman Etika Usaha
dan Etika Perilaku (Code of Conduct), Whistleblowing
System, Gratifikasi dan Sistem Manajemen Anti
Penyuapan (SMAP).
of Association No. 16 dated January 31, 2020 from Notary
M. Nova Faisal, SH., M.Kn.
15. Guidelines for PT Indofarma Tbk Rev 01 Anti-Bribery
Management System effective on September 28, 2020.
16. Decree of the Company’s Board of Directors No. 0733/
DIR/SK/IX/2020 dated September 28, 2020 concerning
the Policy on the Whistleblowing System at PT Indofarma
Tbk.
17. Decree of the Company’s Board of Directors No. 0763/
DIR/SK/X/2020 dated October 6, 2020 concerning PT
Indofarma Tbk’s Gratification Control Policy.
18. The resolutions of the General Meeting of Shareholders
(GMS) are listed in the minutes of the GMS.
GCG Soft-Structure Dissemination and Internalization
As a provision in improving the understanding of GCG
implementation, the Company has carried out dissemination
on GCG soft-structure on a regular basis. In 2020, the
dissemination of GCG implementation was carried out
through the following activities:
1. Uploading GCG policies/infrastructure on
a. the Company’s website that can be seen and downloaded
on www.indofarma.id/information/GCG and
b. Intranet/LAN with URL address http://192.168.1.8/cprm/
index.php
2. Placing banners and information distribution on employee
grup Whatsapp regarding GCG principles, Whistleblowing
System, Gratuities, the new Vision, Mission and Corporate
culture at the Company.
3. Making memo to all Employees, the Board of Directors
and the Board of Commissioners, Organs of the Board of
Commissioners by FICO, RM & C unit.
4. Direct dissemination to the Company’s new employees in
the Indofarma Orientation Program (IOP) on September
16, 2020 at Training Building. GCG Materials presented
included Code of Corporate Governance, Code of
Conduct, Whistleblowing System and Gratuities, and
Anti-Bribery Management System (SMAP).
194 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
PEMEGANG SAHAM DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMPEMEGANG SAHAM
Pemegang Saham adalah individu atau badan hukum
yang secara sah memiliki saham Perseroan dan tidak dapat
melakukan intervensi terhadap fungsi, tugas, dan wewenang
Dewan Komisaris dan Direksi. Informasi lengkap mengenai
Komposisi Pemegang Saham Indofarma dapat dilihat pada
bab Profil Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.
Hak Pemegang Saham
Menurut Anggaran Dasar Perseroan, pemegang saham Seri
A Dwiwarna adalah Negara RI yang memberikan kepada
pemegangnya hak-hak istimewa sebagai Pemegang Saham
Seri A Dwiwarna. Hak-hak istimewa Pemegang Saham Seri A
Dwiwarna adalah:
1. Hak menyetujui RUPS mengenai:
a. Persetujuan pengangkatan dan pemberhentian
anggota Direksi dan Dewan Komisaris;
b. Persetujuan perubahan Anggaran Dasar;
c. Persetujuan perubahan Struktur Kepemilikan Saham;
d. Persetujuan terkait penggabungan, peleburan,
pemisahan, dan pembubaran, serta pengambilalihan
Perseroan oleh Perusahaan lain;
e. Persetujuan remunerasi anggota Direksi dan Dewan
Komisaris;
f. Persetujuan pemindahtanganan aset yang berdasarkan
Anggaran Dasar Perseroan perlu persetujuan RUPS;
g. Persetujuan mengenai penyertaan dan pengurangan
persentase penyertaan modal pada perusahaan lain
yang berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan perlu
persetujuan RUPS;
h. Persetujuan penggunaan laba;
i. Persetujuan mengenai investasi dan pembiayaan
jangka panjang yang tidak bersifat operasional
yang berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan perlu
persetujuan RUPS.
2. Hak untuk mengusulkan:
a. Calon Anggota Direksi dan Calon Anggota Dewan
Komisaris;
b. Agenda RUPS.
3. Hak untuk meminta dan mengakses data dan dokumen
Perseroan.
4. Hak untuk menetapkan kebijakan strategis pada
Perseroan dalam bidang sebagai berikut:
a. Bidang Akuntansi dan Keuangan;
SHAREHOLDERS AND GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERSSHAREHOLDERS
Shareholders are individuals or legal entities that legally own
the Company’s shares and cannot intervene in the functions,
duties and authority of the Board of Commissioners and the
Board of Directors. Complete information on Indofarma’s
Shareholder Composition can be seen in the Company Profile
chapter in this Annual Report.
Shareholders’ Rights
According to the Company’s Articles of Association, a
Dwiwarna A Series shareholder is the Republic of Indonesia
which grants its holder special rights as the Dwiwarna A Series
Shareholder. The privileges of Dwiwarna A Series Shareholder
are:
1. The right to agree in the GMS regarding:
a. Approval of the appointment and dismissal of
members of the Board of Directors and the Board of
Commissioners;
b. Approval of amendments to the Articles of Association;
c. Approval of changes in the Share Ownership Structure;
d. Approval related to merger, consolidation, separation
and dissolution and acquisition of the Company by
other companies;
e. Approval of the remuneration of the Board of Directors
and Board of Commissioners members;
f. Approval of asset transfer based on the Company’s
Articles of Association that requires GMS approval;
g. Approval of participation and reduction in percentage
of equity participation in other companies which,
based on the Company’s Articles of Association
requires GMS approval;
h. Approval of the use of profits;
i. Approval of long-term investment and non-
operational financing based on the Company’s Articles
of Association that requires GMS approval.
2. The right to propose:
a. Candidates of the Board of Directors and Board of
Commissioners members;
b. GMS Agenda.
3. The right to request and access the Company’s data and
documents.
4. The right to set strategic policies of the Company in the
following fields:
a. Accounting and Finance;
195Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
b. Bidang Pengembangan dan Investasi;
c. Bidang Operasional dan Pengendalian Mutu;
d. Bidang Pemasaran;
e. Bidang Informasi Teknologi;
f. Bidang Pengadaan dan Logistik;
g. Bidang Sumber Daya Manusia;
h. Bidang Manajemen Risiko dan Pengawasan Internal;
i. Bidang Hukum;
j. Bidang Hubungan Industrial;
k. Bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Pengelolaan
Lingkungan Hidup, dan Tanggung Jawab Sosial;
l. Bidang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan;
m. Bidang lainnya dalam rangka sinergi Perseroan
dengan Pemegang Saham Seri B Terbanyak, dengan
mekanisme penggunaan hak dimaksud sesuai dengan
ketentuan dalam Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan.
Pemegang Saham Seri A Dwiwarna memberikan kuasa
kepada Pemegang Saham Seri B terbanyak Perseroan
terkait dengan hak-hak istimewa Pemegang Saham Seri
A Dwiwarna, kecuali hak terkait persetujuan perubahan
Struktur Kepemilikan Saham dan persetujuan terkait
penggabungan, peleburan, pemisahan, dan pembubaran,
serta pengambilalihan Perseroan oleh perusahaan lain,
serta kewenangan menyetujui usulan Dewan Komisaris atas
tindakan Direksi, yaitu:
1. Melepaskan/memindahtangankan dan/atau
mengagunkan aset Perseroan dengan nilai melebihi
jumlah tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris,
kecuali aset yang dicatat sebagai persediaan, dengan
memperhatikan ketentuan di bidan Pasar Modal;
2. Mengadakan kerja sama dengan badan usaha atau pihak
lain, dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO), Kerja Sama
Usaha (KSU), Kerja Sama Lisensi, Bangun Guna Serah
(Build, Operate, and Transfer/BOT), Bangun Serah Guna
(Build, Transfer, and Operate/BTO), Bangun Guna Milik
(Build, Operate, and Own/BOO), dan perjanjian-perjanjian
lain yang mempunyai sifat yang sama yang jangka
waktunya ataupun nilainya melebihi dari yang ditetapkan
oleh Dewan Komisaris;
3. Melakukan penyertaan modal, melepaskan penyertaan
modal, termasuk perubahan struktur permodalan dengan
nilai tertentu yang ditetapkan Dewan Komisaris pada
perusahaan lain, anak perusahaan, perusahaan patungan
yang tidak dalam rangka penyelamatan piutang dengan
memperhatikan ketentuan di bidang Pasar Modal;
b. Development and Investment;
c. Operational and Quality Control;
d. Marketing
e. Information Technology
f. Procurement and Logistics;
g. Human Resources;
h. Risk Management and Internal Audit;
i. Legal;
j. Industrial Relations;
k. Occupational Health and Safety, Environmental
Management, and Social Responsibility;
l. Partnership and Community Development Program;
m. Other fields in the framework of synergy between
the Company and the Majority B Series Shareholders,
with the mechanism for exercising such rights in
accordance with the provisions in the Articles of
Association and laws and regulations.
Dwiwarna A Series Shareholder may authorize the majority
B Series Shareholders of the Company in relation to the
privileges of the Dwiwarna A Series Shareholder, except for the
rights related to the approval of changes in Share Ownership
Structure and approval related to merger, consolidation,
separation, and dissolution, and acquisition of the Company
by other companies, and the authority to approve proposals
from the Board of Commissioners for the actions of the Board
of Directors, namely:
1. Release/transfer and/or collateralize the Company’s assets
with value exceeding certain amount determined by
Board of Commissioners, except for assets recorded as
inventories, subject to capital market regulations;
2. Establish cooperation with business entities or other
parties, in the forms of joint operations (KSO), business
cooperation (KSU), licensing cooperation, Build, Operate
and Transfer (BOT), Build, Transfer, and Operate (BTO),
Build, Operate, and Own (BOO), and other agreements
that have the same nature, the term of which or the value
exceeds that determined by Board of Commissioners;
3. Conduct equity participation, release equity participation
including changes in capital structure with certain value
determined by the Board of Commissioners of other
companies, subsidiaries, and joint ventures that are not in
the framework of debt restructuring subject to provisions
of Capital Market;
196 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
4. Mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan
patungan dengan nilai tertentu yang diterapkan Dewan
Komisaris pada perusahaan lain, anak perusahaan, dan
perusahaan patungan, dengan memperhatikan ketentuan
di bidang Pasar Modal;
5. Mengusulkan wakil Perseroan untuk menjadi calon
Anggota Direksi dan Dewan Komisaris anak perusahaan
yang memberikan kontribusi signifikan kepada Perseroan
dan/atau bernilai strategis yang ditetapkan oleh Dewan
Komisaris;
6. Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan,
pemisahan, dan pembubaran anak perusahaan dan
perusahaan patungan dengan nilai tertentu yang
ditetapkan Dewan Komisaris dengan memperhatikan
ketentuan di bidang Pasar Modal;
7. Mengikat Perseroan sebagai penjamin (borg atau avalist)
dengan nilai tertentu yang ditetapkan Dewan Komisaris
dengan memperhatikan ketentuan di bidang Pasar Modal;
8. Menerima pinjaman jangka menengah/panjang dan
memberikan pinjaman jangka menengah/panjang dengan
nilai tertentu yang ditetapkan Dewan Komisaris dengan
memperhatikan ketentuan di bidang Pasar Modal;
9. Memberikan pinjaman jangka pendek/menengah/
panjang yang tidak bersifat operasional, kecuali pinjaman
kepada anak perusahaan cukup dilaporkan kepada
Dewan Komisaris;
10. Menghapuskan dari pembukuan terhadap piutang macet
dan persediaan barang mati dalam nilai yang melebihi
batas yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris;
11. Melakukan tirdakan-tindakan yang termasuk dalam
transaksi material sebagaimana ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal dengan
nilai tertentu yang ditetapkan Dewan Komisaris, kecuali
tindakan tersebut termasuk dalam transaksi material
yang dikecualikan oleh peratuan perundang-undangan di
bidang pasar Modal.
Kecuali hak-hak istimewa terkait penetapan kebijakan
strategis pada Perseroan (hak istimewa Pemegang Saham
Seri A Dwiwarna No. 4) dan dalam bagian-bagian lain
Anggaran Dasar ini, pemegang Saham Seri B memiliki hak
sama, dengan memperhatikan ketentuan Kuorum dan Hak
Suara dalam Keputusan RUPS.
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
RUPS merupakan Organ Perseroan yang memiliki wewenang
yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris
4. Establish subsidiaries and/or joint ventures with certain
value determined by the Board of Commissioners of
other companies, subsidiaries and joint ventures subject
to provisions of Capital Market;
5. Propose company representative to become a candidate
for the Members of the Board of Directors and Board
of Commissioners of subsidiary that makes significant
contribution to the Company or contributes strategic
value as determined by the Board of Commissioners;
6. Merge, take over, separate, and dissolve subsidiaries and
joint ventures with certain value determined by the Board
of Commissioners subject to provisions of Capital Market;
7. Bind the Company as guarantor (borg or avalist) with
certain value determined by the Board of Commissioners,
subject to capital market regulations;
8. Receive medium/long term loans and provide medium/
long term loans of certain value determined by the Board
of Commissioners subject to Capital Market regulations;
9. Provide short/medium/long-term loans that are not
operational, unless loans to subsidiaries must be reported
to Board of Commissioners;
10. Write-off bad debts and dead stock in value exceeding
the limits set by the Board of Commissioners;
11. Perform actions that are included in material transactions
as determined by the laws and regulations on capital
market with a certain value determined by the Board
of Commissioners, unless those actions are included in
material transactions that are excluded by the laws and
regulations on capital market.
Except for the privileges related to determination of strategic
policies of the Company (privilege of Dwiwarna A Series
Shareholder No. 4) and in other parts of this Articles of
Association, holders of B Series Share have the same rights,
with due observance of the provisions of the Quorum and
Voting Rights in the GMS Resolution.
GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS
GMS is an organ of the Company which has authority not
given to the Board of Directors or Board of Commissioners
197Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang tersebut
dan/atau Anggaran Dasar Perseroan. Keputusan yang diambil
dalam RUPS harus didasarkan pada kepentingan usaha
Perseroan dalam jangka panjang. RUPS merupakan wadah
bagi Pemegang Saham dalam melaksanakan wewenang
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Wewenang RUPS
Wewenang RUPS dalam Perseroan antara lain memberikan
persetujuan atas:
1. Perubahan Anggaran Dasar;
2. Perubahan Permodalan;
3. Pengangkatan dan pemberhentian anggota Direksi dan
Dewan Komisaris;
4. Penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan,
dan pembubaran Perseroan
5. Remunerasi anggota Direksi dan Dewan Komisaris;
6. Pemindahtanganan aset yang berdasarkan anggaran
dasar perlu persetujuan RUPS;
7. Penyertaan dan pengurangan prosentase penyertaan
modal pada perusahaan lain yang berdasarkan Anggaran
Dasar perlu persetujuan RUPS;
8. Penggunaan laba (jika ada);
9. Menetapkan Kantor Akuntan Publik berdasarkan usulan
yang diterima dari Dewan Komisaris;
10. Investasi dan pembiayaan jangka panjang yang tidak
bersifat operasional yang berdasarkan Anggaran Dasar
perlu persetujuan RUPS; dan
11. Keputusan lainnya yang telah ditetapkan dalam Agenda
RUPS.
Jenis RUPS
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, RUPS dibagi
menjadi 2 (dua) yaitu:
1. RUPS Tahunan
RUPS Tahunan wajib diselenggarakan setiap tahun
buku selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun
buku Perusahaan berakhir. RUPS Tahunan merupakan
wadah bagi Direksi dalam mempertanggungjawabkan
akuntabilitas kinerjanya. Dalam RUPS Tahunan:
1. Direksi menyampaikan laporan tahunan yang
memuat Ketentuan Umum Isi Laporan Tahunan
sebagaimana yang diatur dalam Surat Edaran OJK No.
30/SEOJK.04/2016 tentang Bentuk dan Isi Laporan
Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.
within the limits specified in the Law and/or the Company’s
Articles of Association. Decisions made in the GMS must be
based on Company’s long-term interests. The GMS is a forum
for Shareholders to exercise their authority in accordance
with the prevailing laws and regulations.
GMS Authority
The authority of the GMS in the Company, among others, is
to approve:
1. Amendment to the Articles of Association;
2. Changes in Capital;
3. Appointment and dismissal of members of the Board of
Directors and Board of Commissioners;
4. Merger, consolidation, acquisition, separation and
dissolution of the Company;
5. Remuneration of the members of the Board of Directors
and Board of Commissioners;
6. Transfer of assets based on articles of association that
requires GMS approval;
7. Addition and reduction of equity participation (pct) in
other companies based on the articles of association that
require GMS approval;
8. Use of profits (if any);
9. Appoint Public Accounting Firms based on proposals from
the Board of Commissioners;
10. Investments and Non-operational long-term financing
based on the articles of association that require GMS
approval;
11. Other decisions stipulated in GMS Agenda.
Types of GMS
Based on the Company’s Articles of Association, GMS is
divided into 2 (two) namely:
1. Annual GMS
Annual GMS must be held every year, after the end of
financial year or no later than 6 (six) months after the end
of the Company’s fiscal year. The Annual GMS is a forum
for the Board of Directors to be accountable for their
performance. In the Annual GMS:
1. The Board of Directors submits annual report
containing the General Provisions for the Content
of the Annual Report as stipulated in OJK Circular
Letter No. 30/SEOJK.04/2016 concerning the Form
and Content of Annual Report of Issuers or Public
Companies.
198 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
2. Direksi wajib menyampaikan usulan penggunaan
Laba Bersih Perseroan jika mempunyai laba positif.
3. Dilakukan penunjukan Kantor Akuntan Publik yang
terdaftar pada OJK sebagaimana yang diusulkan oleh
Dewan Komisaris, untuk melakukan audit atas Laporan
Keuangan Perseroan tahun berjalan termasuk audit
pengendalin intern atas pelaporan keuangan; sesuai
ketentuan yang berlaku dari otoritas pasar modal di
tempat saham Perseroan terdaftar/dicatatkan.
4. Direksi dapat mengajukan hal-hal lain demi
kepentingan Perseroan sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar Perseroan.
RUPS Tahunan memberikan persetujuan atas laporan
tahunan termasuk pengesahan laporan keuangan serta
laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris yang
dilakukan yang berarti memberikan pelunasan dan
pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada para
Anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan
dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun
buku lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam
laporan tahunan dan laporan keuangan kecuali perbuatan
penggelapan, penipuan, dan tindak pidana lainnya.
2. RUPS Lainnya
RUPS yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan
kebutuhan untuk kepentingan Perusahaan apabila
diperlukan oleh Pemegang Saham atau atas usulan
Dewan Komisaris dan/atau Direksi.
Permintaan Penyelenggaraan RUPS
Direksi menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Lainnya.
Selain itu, RUPS dapat diselenggarakan atas permintaan
pemegang saham dengan memperhatikan ketentuan sebagai
berikut:
1. Atas permintaan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna;
2. Atas permintaan seorang atau lebih Pemegang Saham
yang baik sendiri atau bersama-sama mewakili 1/10 atau
lebih dari jumlah seluruh saham yang telah dikeluarkan
Perseroan dengan hak suara yang sah, dengan memenuhi
ketentuan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-
undangan.
2. The Board of Directors must submit a proposal for
the use of the Company’s Net Profits if it has positive
profits.
3. An appointment of a Public Accountant Firm
registered with the OJK as proposed by the Board of
Commissioners, to conduct audit of the Company’s
Financial Statements for the current year, including
internal control audit of financial reporting; in
accordance with the applicable provisions of the
capital market authority where the Company’s shares
are registered/listed.
4. The Board of Directors may propose other matters in
the interest of the Company in accordance with the
provisions of the Company’s Articles of Association.
The Annual General Meeting of Shareholders approves
the annual report, including the ratification of financial
statements and the Board of Commissioners’ supervisory
duties, which means giving the full release and discharge
to the Members of the Board of Directors and the Board
of Commissioners for the management and supervision
during the last financial year, provided that those actions
are reflected in the annual report and financial statements
except for embezzlement, fraud and other criminal acts.
2. Other GMS
GMS which can be held at any time based on the need
for the Company’s interest if deemed necessary by
Shareholders or on the recommendation of the Board of
Commissioners and/or the Board of Directors.
Request for GMS
The Board of Directors holds the Annual GMS and Other GMS.
In addition, a GMS can be held at the request of shareholders
by taking into account the following conditions:
1. At the request of the Dwiwarna A Series Shareholder;
2. At the request of one or more Shareholders who either
individually or collectively represent 1/10 or more of the
total shares issued by the Company with valid voting
rights, by complying with the provisions of this Articles of
Association and laws and regulations.
199Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Permintaan penyelenggaraan RUPS oleh Pemegang Saham,
sebagaimana yang dijelaskan di atas, diajukan kepada
Direksi dengan surat tercatat disertai alasannya. Permintaan
penyelenggaraan RUPS tersebut harus:
1. Dilakukan dengan itikad baik;
2. Mempertimbangkan kepentingan Perseroan;
3. Disertai dengan alasan dan bahan terkait hal yang harus
diputuskan dalam RUPS;
4. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan dan anggaran dasar Perseroan.
Usulan penyelenggaraan RUPS dari pemegang saham harus
merupakan permintaan yang membutuhkan keputusan RUPS
dan menurut penilaian Direksi telah memenuhi persyaratan
permintaan penyelenggaraan RUPS.
Tahapan Penyelenggaraan RUPS
Teknis penyelenggaraan RUPS Perseroan, baik RUPS Tahunan
maupun RUPS Lainnya mengacu pada ketentuan Peraturan
OJK No. 10/POJK.04/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan
OJK Nomor 32/POJK.04/2014 Tentang Rencana Dan
Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan
Terbuka. Penyelenggaraan RUPS Tahunan dan atau RUPS
Lainnya didahului oleh Pemberitahuan RUPS kepada regulator,
yaitu OJK, Pengumuman RUPS, dan Pemanggilan RUPS.
Alur Tahapan Penyelenggaraan RUPS
Pemberitahuan Mata Acara RUPS kepada OJK paling lambat 5 hari kerja sebelum
pengumuman RUPS dan regulator lainnya / Notification of GMS Agenda to OJK no later than 5 working days prior to GMS Announcement and other regulators
1. Ringkasan Risalah RUPS paling lambat 2 hari kerja setelah penyelenggaraan RUPS dan / Minutes of GMS no later than 2 working days after holding the GMS.
2. Risalah RUPS disampaikan ke OJK paling lambat 30 hari setelah penyelenggaran RUPS / The Minutes of GMS is submitted to OJK no later than 30 days after holding the GMS.
Pengumuman RUPS kepada Pemegang Saham paling lambat 14 hari sebelum
pemanggilan RUPS / GMS announcement to Shareholders no later than 14 days prior
to GMS Summons
Pencatatan hasil RUPS dengan landasan hukum/Risalah RUPS / Recording of GMS results based on the legal basis/Minutes
of the GMS
Pemanggilan penyelenggaraan RUPS paling lambat 21 hari sebelum
pelaksanaan RUPS / GMS Summons no later than 21 days before holding GMS.
Penyelenggaraan RUPS / Holding the GMS.
Penyelenggaraan RUPS di Tahun 2020
Pada tahun 2020, Indofarma menyelenggarakan 1 (satu) kali
RUPS Tahunan Tahun Buku 2019, dengan rincian sebagai
berikut:
A request for a GMS by the Shareholders, as described above,
shall be submitted to the Board of Directors by registered
letter along with the reason. The request for holding a GMS
shall:
1. Be carried out in good faith;
2. Consider the interests of the Company;
3. Be accompanied by reasons and materials related to
matters that must be decided in the GMS;
4. Not contradict the laws and regulations and the
Company’s articles of association.
The proposal for holding a GMS from the shareholders must
constitute a request requiring a resolution of the GMS and
according to the assessment of the Board of Directors it has
met the requirements for the GMS request.
Stages of GMS Implementation
The technicalities for holding the Company’s GMS, both
Annual GMS and Other GMS, refer to the provisions of OJK
Regulation No. 10/POJK.04/2017 concerning Amendment to
OJK Regulation Number 32/POJK.04/2014 concerning Plan
and Implementation of General Meeting of Shareholders of
Public Companies. The holding of the Annual GMS and/or
Other GMS is preceded by a GMS Notification to the regulator,
namely OJK, GMS Announcement, and GMS Summons.
Flow for Holding a GMS
2020 GMS Implementation
In 2020, Indofarma held an Annual GMS for the 2019 Fiscal
Year, with the following details:
200 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Annual GMS for the 2019 Fiscal Year Implementation
Stages of Annual GMS for the 2019 Fiscal Year
Implementation
Penyelenggaraan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019
Tahapan Penyelenggaraan RUPS Tahunan Tahun Buku
2019
1. Pemberitahuan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) / Notification to the Financial Services Authority (OJK)
Perseroan memberitahukan mata acara RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 melalui Kepala Executive Pengawas Pasar Modal OJK, dengan Surat Perseroan No. 0824/DIR/VI/2020 tanggal 15 Juni 2020. / The Company notified the 2019 Annual GMS agenda through the Company’s Letter No. 0824/DIR/VI/2020 dated June 15, 2020 to OJK Capital Market Supervisor Executive.Pengumuman RUPS Tahunan kepada Pemegang Saham / Annual GMS Announcement to the Shareholders
2. Pengumuman RUPS Tahunan kepada Pemegang Saham / Annual GMS Announcement to the Shareholders
· Perseroan telah menyampaikan Pengumuman RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 kepada Pemegang Saham pada tanggal 22 Juni 2020, yang dapat diakses melalui:- Platform eASY.KSEI yang diakses melalui www.akses.ksei.co.id- Situs web Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)- Situs web Indofarma (www.indofarma.id)
· Bukti iklan Pemanggilan RUPS Tahunan telah dilaporkan kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia melalui Surat No. 646/CRS/VII/2020 pada tanggal 7 Juli 2020 perihal Penyampaian Bukti Iklan Pemanggilan RUPST PT Indofarma Tbk.
· The Company has submitted the Announcement of the 2019 Annual GMS to the Shareholders through:- The eASY.KSEI platform accessed through www.akses.ksei.co.id- Indonesia Stock Exchange website (www.idx.co.id)- Indofarma website (www.indofarma.id)
· Proof of advertisement for the Announcement of the Annual GMS has been reported to the OJK and the Indonesia Stock Exchange through Letter No. 581/CRS/VI/2020 dated June 22, 2020 regarding Evidence of advertisement for the Announcement of the Annual General Meeting of Shareholders of PT Indofarma Tbk
3. Pemanggilan RUPS Tahunan kepada Pemegang Saham / Annual GMS Summon to the Shareholders
· Perseroan telah menyampaikan Pemanggilan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 kepada Pemegang Saham melalui:- Platform eASY.KSEI yang diakses melalui www.akses.ksei.co.id- Situs web Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)- Situs web Indofarma (www.indofarma.id)
· Bukti iklan Pemanggilan RUPS Tahunan telah dilaporkan kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia melalui Surat No. 646/CRS/VII/2020 pada tanggal 7 Juli 2020 perihal Penyampaian Bukti Iklan Pemanggilan RUPST PT Indofarma Tbk.
· The Company has submitted the 2019 Annual GMS Summon to the Shareholders through:- The eASY.KSEI platform accessed through www.akses.ksei.co.id- Indonesia Stock Exchange website (www.idx.co.id)- Indofarma website (www.indofarma.id)
· Proof of advertisement for the Annual GMS Summon has been reported to the OJK and the Indonesia Stock Exchange through Letter No. 0962/DIR/VII/2020 dated July 7, 2020 regarding the Submission of Evidence of the AGMS Summon of PT Indofarma Tbk.
4. Pelaksanaan RUPS Tahunan / Annual GMS Implementation
· RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 diselenggarakan pada hari Rabu, 29 Juli 2020 di Hotel Borobudur Jakarta, Jalan Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat 10110, pukul 14.49 - 16.13 WIB.
· RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 dipimpin oleh Bapak Siswanto selaku Komisaris Utama Perseroan, sesuai dengan penunjukkan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK-08/DK-INAF/VII/2020 pada tanggal 23 Juli 2020.
· The 2019 Annual GMS was held on Wednesday, July 29, 2020 at Hotel Borobudur Jakarta, Jalan Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat 10110, at 14.49 - 16.13 WIB.
· The 2019 Annual General Meeting of Shareholders was chaired by Mr. Siswanto as the Company’s President Commissioners in accordance with the appointment in Decree of the Board of Commissioners No. SK-08/DK – INAF/VII/2020 dated July 23, 2020.
5. Pengumuman Ringkasan Risalah RUPS Tahunan / Announcement of the Summary of the Minutes of Annual GMS
· Perseroan telah menyampaikan Ringkasan Risalah RUPS Tahunan kepada Pemegang Saham pada tanggal 3 Agustus 2020 yang dapat diakses melalui:- Platform eASY.KSEI yang diakses melalui www.akses.ksei.co.id- Situs web Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)- Situs web Indofarma (www.indofarma.id)
· Bukti iklan Ringkasan Risalah RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 telah dilaporkan kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia melalui Surat No. 729/CRS/VIII/2020 pada tanggal 3 Agustus 2020 perihal Penyampaian Bukti Iklan Ringkasan Risalah RUPST PT Indofarma Tbk.
· The Company has submitted the Summary of the Minutes of Annual GMS to Shareholders on August 3, 2020 accessible on:- eASY.KSEI platform which is accessible on www.akses.ksei.co.id- Indonesia Stock Exchange website (www.idx.co.id)- Indofarma website (www.indofarma.id)
· Proof of advertisement for the Summary of Minutes of the 2019 Annual General Meeting of Shareholders has been reported to the OJK and the Indonesia Stock Exchange through Letter No. 729/CRS/VII/2020 on August 3, 2020 regarding Submission of Advertisement Evidence of Summary of Minutes of the AGMS of PT Indofarma Tbk.
201Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
6. Penyampaian Hasil Risalah RUPS Tahunan / Submission of the Minutes of the Annual GMS Results
Seluruh hasil keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 PT Indofarma Tbk telah didokumentasikan dalam Akta Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn. No. 26 tanggal 29 Juli 2020 dan telah disampaikan ke OJK dengan Surat No. 1011/CRS/IX/2020 tanggal 21 September 2020. / All resolutions of the PT Indofarma Tbk Annual GMS for the 2019 Financial Year have been documented in the Notarial Deed of M. Nova Faisal, SH., M.Kn. No. 26 dated July 29, 2020 and have been submitted to OJK with Letter No. 1011/CRS/IX/2020 on September 21, 2020.
Kuorum Kehadiran Pemegang Saham dalam RUPS
Tahunan Tahun Buku 2019
1. Berdasarkan Pasal 25 ayat 1 Anggaran Dasar Perseroan
dan Pasal 86 ayat (1) Undangundang Nomor 40 Tahun
2007 tentang Perseroan Terbatas, untuk Mata Acara ke
1 s/d 5, Rapat dapat dilangsungkan jika Rapat dihadiri
Pemegang Saham yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per
dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara
yang sah.
2. Berdasarkan Pasal 25 ayat 4 Anggaran Dasar Perseroan
untuk Mata Acara ke-6, Rapat dapat dilangsungkan jika
Rapat dihadiri oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna
dan para Pemegang Saham lainnya dan/atau wakil-wakil
mereka yang sah yang bersama-sama mewakili lebih
dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham
dengan hak suara yang sah.
RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 dihadiri oleh Pemegang
Saham dan Kuasa Pemegang Saham Perseroan yang sah yang
berjumlah 2.500.108.890 saham, termasuk 1 saham Seri A
Dwiwarna dan 2.500.108.899 saham Seri B atau mewakili
80,66 persen dari 3.099.267.500 saham yang merupakan
jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor
penuh dalam Perseroan. Jumlah pemegang saham yang hadir
tersebut telah memenuhi ketentuan kuorum.
Daftar Kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam
RUPS Tahunan Tahun Buku 2019
Nama / Name Jabatan / Position Status Kehadiran / Attendance Status
Dewan Komisaris / Board of Commissioner
Siswanto Komisaris Utama / President Commissioner Hadir / Present
Nizar Yamanie Komisaris / Commissioner Hadir / Present
Teddy Wibisana Komisaris Independen / Independent Commissioner Hadir / Present
Direksi / Board of Directors
Arief Pramuhanto Direktur Utama / President Director Hadir / Present
Herry Triyatno Direktur Keuangan & Human Capital / Director of Finance & Human Capital Hadir / Present
Eko Dodi Santosa Direktur Produksi & Supply Chain / Director of Production & Supply Chain Hadir / Present
quorum Attendance of Shareholders in the Annual
GMS for the 2019 Fiscal Year
1. Based on Article 25 paragraph 1 of the Company’s
Articles of Association and Article 86 paragraph (1) of
Law Number 40 of 2007 concerning Limited Liability
Companies, for Agenda 1 to 5, a Meeting may be held
if the Meeting is attended by Shareholders representing
more than 1/2 (one half) of the total shares with valid
voting rights.
2. Based on Article 25 paragraph 4 of the Company’s
Articles of Association for the 6th Agenda, a Meeting
may be held if the Meeting is attended by Dwiwarna A
Series Shareholder and other Shareholders and/or their
legitimate representatives who together represent more
than 1/2 (one half) of the total shares with valid voting
rights.
The Annual GMS for the 2019 Fiscal Year was attended
by Shareholders and legitimate Shareholder Proxies of
the Company totaling 2,500,108,890 shares, including 1
Dwiwarna A Series share and 2,500,108,899 B Series shares
or representing 80.66 percent of the 3,099,267,500 shares,
which represented all shares that have been issued and fully
paid in the Company. The number of shareholders who
attended had met the quorum requirements.
Attendance of Members of the Board of Commissioners
and the Board of Directors in the Annual GMS for 2019
Fiscal Year
202 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Keterlibatan Pihak Eksternal Independen dalam RUPS
Tahunan Tahun Buku 2019
Perseroan telah menunjuk pihak independen, yaitu Notaris
M. Nova Faisal, S.H., M.Kn dan PT Datindo Entrycom sebagai
Kantor Biro Administrasi Efek untuk melakukan perhitungan
dan/atau memvalidasi suara.
Hasil Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019
MATA ACARA RAPAT PERTAMA / FIRST AGENDA
Agenda
Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2019 termasuk di dalamnya Laporan Kegiatan Perseroan, Laporan Pengawasan Dewan Komisaris, serta Pengesahan Laporan Keuangan Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. / Approval of the Company’s Annual Report for 2019 Fiscal Year including the Activity Report, the Supervisory Report of the Board of Commissioners, and Ratification of Financial Statements which ended on December 31, 2019.
Hasil Pemungutan Suara / Voting Results
Suara Setuju / Agree : 2.500.106.250 suara (99,9998944%) / 2,500,106,250 votes (99.9998944%)
Suara Tidak Setuju / Disagree : 100 suara (0,0000040%) / 100 votes (0.0000040%)
Suara Abstain / Abstain : 2.540 suara (0,0001016%) / 2,540 votes (0.0001016%)
Tanggapan/Pertanyaan / Response/question
Tidak terdapat Pemegang Saham yang memberikan tanggapan dan/atau mengajukan pertanyaan. / There were no Shareholders who provided responses and/or raised questions.
Hasil Keputusan / Resolution
1. Mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2019 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Husni, Mucharam & Rasidi sesuai dengan laporannya No. 00127/2.0082/AU.1/10/0071-1/1/VI/2020 tanggal 30 Juni 2020 dengan opini laporan keuangan konsolidasian menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, dan sepanjang bukan merupakan tindak pidana dan tercermin dalam buku-buku laporan Perseroan. / Ratify the Company’s Consolidated Financial Statements for 2019 Fiscal Year which have been audited by the Public Accounting Firm (KAP) Husni, Mucharam & Rasidi in accordance with their report No. 00127/2.0082/AU.1/10/0071-1/1/VI/2020 dated June 30, 2020 with unqualified opinion, in all material respects, provided that it is not a criminal act and is reflected in the Company’s reports.
2. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2019 sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tercermin dalam buku-buku laporan Perseroan. / Provide full release and discharge of responsibility (volledig acquit et de charge) to the Company’s members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for management and supervisory actions that have been carried out during the 2019 Financial Year provided that these actions are not criminal acts and are reflected in the Company’s reports.
Status Telah direalisasikan. / Realized.
MATA ACARA RAPAT KEDUA / SECOND AGENDA
Agenda
Persetujuan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Tahun Buku 2019 serta Pengesahan Laporan Keuangan PKBL yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019. / Approval of Annual Report of the Partnership and Community Development Program (PKBL) for 2019 Fiscal Year and Ratification of the PKBL Financial Report ending on December 31, 2019.
Hasil Pemungutan Suara / Voting Results
Suara Setuju / Agree : 2.500.106.250 suara (99,9998944%) / 2,500,106,250 votes (99.9998944%)
Suara Tidak Setuju / Disagree : 100 suara (0,0000040%) / 100 votes (0.0000040%)
Suara Abstain / Abstain : 2.540 suara (0,0001016%) / 2,540 votes (0.0001016%)
Tanggapan/Pertanyaan / Response/question
Tidak terdapat Pemegang Saham yang memberikan tanggapan dan/atau mengajukan pertanyaan. / There were no Shareholders who provided responses and/or raised questions.
Involvement of Independent External Party in the
Annual GMS for 2019 Fiscal year
The Company appointed an independent party, Notary M.
Nova Faisal, S. H., M. Kn and PT Datindo Entrycom as the
Share Registrar to calculate and/or validate votes.
Annual GMS for 2019 Fiscal Year Resolutions
203Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Hasil Keputusan / Resolution
1. Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2019, dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2019 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Husni, Mucharam & Rasidi sesuai dengan laporannya No. 00127/2.0082/PKBL/10/0071-1/1/VI/2020 tanggal 30 Juni 2020 dengan opini laporan keuangan konsolidasian menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, dan sepanjang bukan merupakan tindak pidana dan tercermin dalam buku-buku laporan Perseroan. / Approve and ratify the Company’s Annual Report of the Partnership and Community Development Program for the 2019 Financial Year, and the Financial Report for the Partnership and Community Development Program for the 2019 Fiscal Year audited by Public Accounting Firm (KAP) Husni, Mucharam & Rasidi in accordance with its report No. 00127/2.0082/PKBL/10/0071-1/1/VI/2020 dated June 30, 2020 with unqualified opinion, in all material respects, and provided that it is not a criminal act and is reflected in the Company’s reports .
2. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2019 sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tercermin dalam buku-buku laporan Perseroan. / Provide full release and discharge of responsibility (volledig acquit et de charge) to the Company’s members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for management and supervisory actions that have been carried out during the 2019 Financial Year provided that these actions are not criminal acts and are reflected in the Company’s reports.
Status Telah direalisasikan. / Realized.
MATA ACARA RAPAT KETIGA / THIRD AGENDA
Agenda Penetapan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2019. / Determination of the Use of the Company’s Net Profit for 2019 Fiscal Year.
Hasil Pemungutan Suara / Voting Result
Suara Setuju / Agree : 2.500.106.250 suara (99,9998944%) / 2,500,106,250 votes (99.9998944%)
Suara Tidak Setuju / Disagree : 100 suara (0,0000040%) / 100 votes (0.0000040%)
Suara Abstain / Abstain : 2.540 suara (0,0001016%) / 2,540 votes (0.0001016%)
Tanggapan/Pertanyaan Tidak terdapat Pemegang Saham yang memberikan tanggapan dan/atau mengajukan pertanyaan. / There were no Shareholders who provided responses and/or raised questions.
Hasil Keputusan / Resolution
Menetapkan penggunaan Laba Tahun Buku 2019 yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk PT Indofarma Tbk sebesar Rp7.960.962.724 (tujuh miliar sembilan ratus enam puluh juta sembilan ratus enam puluh dua ribu tujuh ratus dua puluh empat rupiah) seluruhnya sebagai cadangan Perusahaan. / Determine the use of Net Profit for the 2019 Fiscal Year attributable to the Owner of the Parent Entity PT Indofarma Tbk amounting to Rp7,960,962,724 (seven billion nine hundred sixty million nine hundred sixty two thousand seven hundred and twenty four rupiah) entirely as reserves of the Company.
Status Telah direalisasikan. / Realized.
MATA ACARA RAPAT KEEMPAT / FOURTH AGENDA
Agenda
Penetapan Gaji/Honorarium, Tunjangan, dan Fasilitas bagi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk Tahun Buku 2020 dan Tantiem untuk Tahun Buku 2019. / Determination of Salary/Honorarium, Allowances and Facilities for the Board of Commissioners and Board of Directors for 2020 Fiscal Year and Tantiem for 2019 Fiscal Year.
Hasil Pemungutan Suara / Voting Result
Suara Setuju / Agree : 2.500.106.250 suara (99,9998944%) / 2,500,106,250 votes (99.9998944%)
Suara Tidak Setuju / Disagree : 100 suara (0,0000040%) / 100 votes (0.0000040%)
Suara Abstain / Abstain : 2.540 suara (0,0001016%) / 2,540 votes (0.0001016%)
Tanggapan/Pertanyaan Tidak terdapat Pemegang Saham yang memberikan tanggapan dan/atau mengajukan pertanyaan. / There were no Shareholders who provided responses and/or raised questions.
Hasil Keputusan / Resolution
Menyetujui untuk memberikan wewenang dan kuasa kepada Pemegang Saham Seri B terbanyak untuk menetapkan besaran Gaji/Honorarium berikut Fasilitas dan Tunjangan lainnya Tahun 2020 bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta Tantiem atas kinerja Tahun Buku 2019 bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris. / Approve to give authority and power to B Series majority Shareholders to determine the amount of Salary/Honorarium and other Facilities and Allowances in 2020 for members of the Board of Directors and Board of Commissioners and Tantiem for the performance in the 2019 Fiscal Year for members of the Board of Directors and Board of Commissioners.
Status Telah direalisasikan. / Realized.
204 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
MATA ACARA RAPAT KELIMA / FIFTH AGENDA
AgendaPenunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2020 dan Laporan PKBL Tahun Buku 2020. / Appointment of a Public Accountant Firm to audit the Company’s Financial Statements for 2020 Fiscal Year and the PKBL Report for 2020 Fiscal Year.
Hasil Pemungutan Suara / Voting Result
Suara Setuju / Agree : 2.500.106.250 suara (99,9998944%) / 2.500,106,250 votes (99.9998944%)
Suara Tidak Setuju / Disagree : 100 suara (0,0000040%) / 100 votes (0.0000040%)
Suara Abstain / Abstain : 2.540 suara (0,0001016%) / 2,540 votes (0.0001016%)
Tanggapan/Pertanyaan / Response/question
Tidak terdapat Pemegang Saham yang memberikan tanggapan dan/atau mengajukan pertanyaan. / There were no Shareholders who provided responses and/or raised questions.
Hasil Keputusan / Resolution
Melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris dengan sebelumnya mendapatkan persetujuan dari Pemegang Saham Seri B terbanyak untuk:1. Menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan
Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2020. 2. Menetapkan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik Pengganti apabila Kantor Akuntan
Publik yang telah ditunjuk tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan tugas karena sebab apapun berdasarkan ketentuan dan peraturan pasar modal.
3. Menetapkan kondisi, persyaratan penunjukan dan honorarium Kantor Akuntan Publik Pengganti. / Delegate authority to the Board of Commissioners with prior approval from the majority B Series Shareholders to:1. Appoint a Public Accounting Firm to audit the Company’s Consolidated Financial Statements and
Financial Statements for the Partnership and Community Development Program for 2020 Fiscal Year.
2. Designate a Substitute Public Accountant and/or Public Accountant Firm if the appointed Public Accounting Firm cannot continue or carry out its duties for any reason based on the provisions and regulations on capital market.
3. Determine the conditions, terms of appointment and honorarium of the Substitute Public Accountant Firm.
Status Telah direalisasikan. / Realized.
MATA ACARA RAPAT KEENAM / SIXTH AGENDA
Agenda Perubahan Susunan Pengurus Perseroan. / A Change in the Company’s Management Composition.
Hasil Pemungutan Suara / Voting Result
Suara Setuju / Agree : 2.500.106.250 suara (99,9998944%) / 2,500,106,250 votes (99.9998944%)
Suara Tidak Setuju / Disagree : 100 suara (0,0000040%) / 100 votes (0.0000040%)
Suara Abstain / Abstain : 2.540 suara (0,0001016%) / 2,540 votes (0.0001016%)
Tanggapan/Pertanyaan / Response/question
Tidak terdapat Pemegang Saham yang memberikan tanggapan dan/atau mengajukan pertanyaan. / There were no Shareholders who provided responses and/or raised questions.
205Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Hasil Keputusan / Resolution
1. Memberhentikan dengan hormat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai Anggota Dewan Komisaris Perseroan: a. Sdr. Siswanto - sebagai Komisaris Utama; b. Sdr. Nizar Yamanie - sebagai Komisaris; dan c. Sdr. Teddy Wibisana - sebagai Komisaris Independen.
yang diangkat masing-masing berdasarkan keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2014 dan keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2017, terhitung sejak ditutupnya RUPS ini, dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan. /
Honorably dismiss the following names of the Company’s members of the Board of Commissioners:a. Mr. Siswanto – as President Commissioner;b. Mr. Nizar Yamanie – as Commissioner; andc. Mr. Teddy Wibisana – Independent Commissioner
who were appointed based on the resolutions of the 2014 Annual GMS and the resolutions of the 2017 Annual GMS, as of the closing of this GMS, with gratitude for the contribution of energy and thoughts given during their tenure as the Company’s members of the Board of Commissioners.
2. Mengangkat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai Anggota Dewan Komisaris Perseroan: a. Sdr. Daniel Tjen - sebagai Komisaris Utama; b. Sdr. Didi Agus Mintadi - sebagai Komisaris Independen; dan c. Sdr. Teddy Wibisana - sebagai Komisaris Independen. /
Appoint the following names as the Company’s members of the Board of Commissioners:a. Mr. Daniel Tjen – as President Commissioner;b. Mr. Didi Agus Mintadi – as Independent Commissioner; andc. Mr. Teddy Wibisana – as Independent Commissioner.
3. Masa jabatan anggota-anggota Dewan Komisaris yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka 2 sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di Bidang Pasar Modal serta tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu. / Tenure of the appointed members of the Board of Commissioners as referred to in number 2 is in accordance with the provisions of the Company’s Articles of Association, with due observance of the laws and regulations in Capital Market and without prejudice to the right of the GMS to dismiss at any time.
4. Dengan adanya pemberhentian dan pengangkatan anggota-anggota Dewan Komisaris Perseroan, sebagaimana dimaksud angka 1, angka 2 dan angka 3 maka susunan Anggota Dewan Komisaris Perseroan, menjadi sebagai berikut: / With the dismissal and appointment of the Company’s Members of the Board of Commissioners, as referred to in number 1, number 2 and number 3, the Company’s composition of the members of the Board of Commissioners is as follows:
No. Nama / Name Jabatan / Position
1. Daniel Tjen Komisaris Utama / President Commissioner
2. Teddy Wibisana Komisaris Independen / Independent Commissioner
3. Didi Agus Mintadi Komisaris Independen / Independent Commissioner5. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan, dengan hak substitusi untuk
melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan agenda ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk untuk menyatakan dalam Akta Notaris tersendiri dan memberitahukan susunan Dewan Komisaris Perseroan, kepada Kementerian Hukum dan HAM. / Grant power and authority to the Company’s Board of Directors, with the substitution right to take all necessary actions related to decisions on this agenda in accordance with applicable laws and regulations, including to declare in a separate Notarial Deed and notify the Company’s composition of the Board of Commissioners, to the Ministry of Law and Human Rights.
Status Telah direalisasikan. / Realized.
Penyelenggaraan RUPS 1 Tahun Sebelumnya
Pada tahun 2019, Perseroan menyelenggarakan 1 (satu) kali
RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 dan RUPS Luar Biasa pada
tanggal 7 Mei 2019 dan 1 (satu) kali RUPS Luar Biasa pada
tanggal 18 September 2019.
GMS in the Previous Year
In 2019, the Company held 1 (one) Annual GMS for the 2018
Fiscal Year and Extraordinary GMS on May 7, 2019 and 1
(one) Extraordinary GMS on September 18, 2019.
206 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Penyelenggaraan RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 dan
RUPS Luar Biasa I
Tahapan Penyelenggaraan RUPS Tahunan Tahun Buku
2018 dan RUPS Luar Biasa I
1. Pemberitahuan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Notification to Financial Services Authority (OJK)
Perseroan memberitahukan mata acara RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 dan RUPS Luar Biasa I Tahun 2019 kepada OJK melalui Surat No. 0257/CS-INAF/III/2019 tanggal 14 Maret 2019 dan No. 0774/CS-INAF/III/2019 tanggal 20 Maret 2019
The Company notified the agenda for the Annual GMS for the 2018 Fiscal Year and the First Extraordinary GMS for 2019 to OJK through Letter No. 0257/CS-INAF/III/2019 dated March 14, 2019 and No. 0774/CS-INAF/III/2019 dated March 20, 2019.
2. Pengumuman RUPS kepada Pemegang Saham GMS Announcement to Shareholders
Perseroan telah menyampaikan Pengumuman RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 dan RUPS Luar Biasa I Tahun 2019 pada tanggal 29 Maret 2019 kepada Pemegang Saham melalui:• Harian Bisnis Indonesia• Situs web Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)• Situs web Indofarma (www.indofarma.id)
The Company has submitted the Announcement of the Annual GMS for the 2018 Fiscal Year and the First Extraordinary GMS of 2019 on March 29, 2019 to the Shareholders through:• Bisnis Indonesia Daily News• Indonesia Stock Exchange website (www.idx.co.id)• Indofarma website (www.indofarma.id)
3. Pemanggilan RUPS kepada Pemegang Saham GMS Summon to Shareholders
Perseroan telah menyampaikan Pemanggilan RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 dan RUPS Luar Biasa I Tahun 2019 pada tanggal 15 April 2019 kepada Pemegang Saham melalui:• Harian Bisnis Indonesia• Situs web Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)• Situs web Indofarma (www.indofarma.id) /
The Company has submitted the Annual GMS for the 2018 Fiscal Year and the First Extraordinary GMS of 2019 Summon on April 15, 2019 to the Shareholders through:• Bisnis Indonesia Daily News• Indonesia Stock Exchange website (www.idx.co.id)• Indofarma website (www.indofarma.id)
4. Pelaksanaan RUPS GMS Implementation
• RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 dan RUPS Luar Biasa I Tahun 2019 diselenggarakan pada hari Selasa, 7 Mei 2019 di Kempinski Grand Ballroom C, Grand Indonesia Shopping Town, West Mall, Lantai I 1, Jalan M.H. Thamrin Nomor l, Jakarta Pusat, pukul 10.18 – 11.50 WIB.
• RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 dipimpin oleh Siswanto selaku Komisaris Utama Perseroan sesuai dengan penunjukkan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris pada tanggal 2 Mei 2019
• The 2018 Annual GMS and the First Extraordinary GMS of 2019 were held on Tuesday, May 7, 2019 at Kempinski Grand Ballroom C, Grand Indonesia Shopping Town, West Mall, 1st Floor, Jalan M.H. Thamrin Number 1, Jakarta Pusat, 10.18 - 11.50 WIB.
• The 2018 Annual GMS was chaired by Siswanto as the Company’s President Commissioner in accordance with the appointment in Decree of the Board of Commissioners dated May 2, 2019.
5. Pengumuman Ringkasan Risalah RUPS Announcement of Summary of Minutes of the GMS
Perseroan telah menyampaikan Ringkasan Risalah RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 dan RUPS Luar Biasa I Tahun 2019 pada tanggal 9 Mei 2019 kepada Pemegang Saham melalui:• Harian Bisnis Indonesia• Situs web Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)• Situs web Indofarma (www.indofarma.id)
The Company has submitted the Summary of Minutes of the Annual GMS for the 2018 Fiscal Year and the First Extraordinary GMS of 2019 on May 9, 2019 to the Shareholders through:• Bisnis Indonesia Daily News• Indonesia Stock Exchange website (www.idx.co.id)• Indofarma website (www.indofarma.id)
6. Penyampaian Hasil Risalah RUPS Submission of Minutes of GMS
Seluruh hasil keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 dan RUPS Luar Biasa I Tahun 2019 PT Indofarma Tbk telah didokumentasikan dalam Akta Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn., No. 14, tanggal 7 Mei 2019.
All resolutions of the Annual GMS for the 2018 Fiscal Year and The First Extraordinary GMS of 2019 of PT Indofarma Tbk have been documented in Notarial Deed M. Nova Faisal, SH., M.Kn., No. 14, dated May 7, 2019.
Kuorum Kehadiran Pemegang Saham dalam RUPS
Tahunan Tahun Buku 2018 dan RUPS Luar Biasa I
RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 dihadiri oleh Pemegang
Saham dan Kuasa Pemegang Saham Perseroan yang sah
yang berjumlah 2.507.100.155 saham atau mewakili 80,893
persen dari 3.099.267.500 saham yang merupakan jumlah
seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh
dalam Perseroan. 1 (satu) diantaranya Saham Seri A Dwi
Warna dan telah memenuhi ketentuan kuorum.
Annual GMS for the 2018 Fiscal Year and the First
Extraordinary GMS Implementation
Stages of Annual GMS for the 2018 Fiscal Year and the
First Extraordinary GMS Implementation
quorum Attendance of Shareholders in the Annual
GMS for 2018 Fiscal Year and the Extraordinary GMS I
The Annual GMS for the 2018 Fiscal Year was attended by
the Shareholders and legitimate Shareholder proxies of the
Company, totaling 2,507,100,155 shares or representing
80.893 percent of 3,099,267,500 shares, the total number
of shares that have been issued and fully paid-up in the
Company. 1 (one) of them was Dwi Warna A Series Share
and has met the quorum requirements.
207Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Daftar Kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam
RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 dan RUPS Luar Biasa I
Nama / Name Jabatan / Position Status Kehadiran / Attendance Status
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Siswanto Komisaris Utama / President Commissioner Hadir / Present
Nizar Yamanie Komisaris / Commissioner Hadir / Present
Teddy Wibisana Komisaris Independen / Independent Commissioner Hadir / Present
Direksi / Board of Directors
Rusdi Rosman Direktur Utama / President Director Hadir / Present
Herry Triyatno Direktur Keuangan & Human Capital / Director of Finance & Human Capital Hadir / Present
Eko Dodi Santosa Direktur Produksi & Supply Chain / Director of Production & Supply Chain Hadir / Present
Keterlibatan Pihak Eksternal Independen dalam RUPS
Tahunan Tahun Buku 2018 dan RUPS Luar Biasa I
Perseroan telah menunjuk pihak independen yaitu Notaris
M. Nova Faisal, S.H., M.Kn dan PT Datindo Entrycom sebagai
Kantor Biro Administrasi Efek dalam melakukan perhitungan
dan/atau memvalidasi suara.
Hasil Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 dan
RUPS Luar Biasa I
RUPS TAHUNAN TAHUN BUKU 2018 / ANNUAL GMS FOR THE 2018 FISCAL YEAR
MATA ACARA RAPAT PERTAMA / FIRST AGENDA
Agenda
Persetujuan Laporan Tahunan Perusahaan termasuk Pengesahan Laporan Keuangan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2018. / Approval of the Company’s Annual Report including Ratification of Financial Statements and Supervisory Report of the Board of Commissioners for the Fiscal Year ended on December 31, 2018.
Hasil Pemungutan Suara / Voting Result
Suara Setuju / Agree : 2.507.100.355 suara (100%) / 2,507,100,355 votes (100%)
Suara Tidak Setuju / Disagree : Nihil / Nil
Suara Abstain / Abstain : Nihil / Nil
Tanggapan/Pertanyaan / Response/question
Tidak terdapat Pemegang Saham yang memberikan tanggapan dan/atau mengajukan pertanyaan. / There were no Shareholders who provided responses and/or raised questions.
Hasil Keputusan / Resolution
Menyetujui Laporan Tahunan Tahun Buku 2018 termasuk Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris serta mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo, sebagaimana dimuat dalam laporannya No. 00045/2.1127/AU1/041/0336-31/1/lll/2019 tanggal 28 Maret 2019 dengan pendapat, “wajar, dalam semua hal yang material”, posisi keuangan konsolidasian PT Indofarma (Persero) Tbk dan entitas anaknya tanggai 31 Desember 2018, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia”, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan dalam Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana dan tercermin dalam buku-buku Laporan Perseroan. / Approve the Annual Report for 2018 Fiscal Year including the Board of Commissioners’ Supervisory Report and ratify the Company’s Financial Statements for the 2018 Fiscal Year audited by the Public Accountant Firm Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo, as contained in its report No. 00045/2.1127/AU1/041/0336-31/1/lll/2019 dated March 28, 2019 with “unqualified, in all material respects” opinion, the consolidated financial position of PT Indofarma (Persero) Tbk and its subsidiaries is on 31 December 2018 , and the consolidated financial performance and cash flows for the year then ended on that date, in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards, and provide full release and discharge of responsibility (volledig acquit et decharge) to the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners for management and supervision actions carried out in the Fiscal Year ended on December 31, 2018 provided that they are not criminal acts and are reflected in the Company’s Reports.
Status Telah direalisasikan. / Realized.
Attendance of Board of Commissioners and the Board
of Directors in the Annual GMS for 2018 Fiscal Year and
the First Extraordinary GMS
Involvement of Independent External Party in
the Annual GMS for 2018 Fiscal year and the First
Extraordinary GMS
The Company appointed an independent party, Notary M.
Nova Faisal, S. H., M. Kn and PT Datindo Entrycom as the
Share Registrar in calculating and/or validating votes.
Annual GMS for the 2018 Fiscal Year and the First
Extraordinary GMS Resolutions
208 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
MATA ACARA RAPAT KEDUA / SECOND AGENDA
Agenda
Persetujuan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Tahun Buku 2018 serta Pengesahan Laporan Keuangan PKBL yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018. / Approval of Annual Report of the Partnership and Community Development Program (PKBL) for 2018 Fiscal Year and Ratification of the PKBL Financial Report ending on December 31, 2018.
Hasil Pemungutan Suara / Voting Result
Suara Setuju / Agree : 2.507.100.355 suara (100%) / 2,507,100,355 votes (100%)
Suara Tidak Setuju / Disagree : Nihil / Nil
Suara Abstain / Abstain : Nihil / Nil
Tanggapan/Pertanyaan / Response/question
Tidak terdapat Pemegang Saham yang memberikan tanggapan dan/atau mengajukan pertanyaan. / There were no Shareholders who provided responses and/or raised questions.
Hasil Keputusan / Resolution
Menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan PKBL Tahun Buku 2018 termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo, sesuai laporannya Nomor: 00047/2.1127/AU.2/04/0336-3/1/III/2019 tanggal 28 Maret 2019, dengan pendapat “wajar, dalam semua hal yang material”, posisi keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Indofarma (Persero) Tbk. tanggal 31 Desember 2018, serta aktivitas dan arus kasnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik di Indonesia”, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (volledig acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan PKBL Tahun Buku 2018, sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tercermin di dalam Laporan tersebut. / Approve and ratify the 2018 PKBL Annual Report including the Partnership and Community Development Program Financial Report audited by the Public Accountant Firm Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo, according to its report Number: 00047/2.1127/AU.2/04/0336-3/1/III/2019 dated March 28, 2019, with “unqualified, in all material respects” opinion, the financial position of the Partnership and Community Development Program of PT Indofarma (Persero) Tbk. dated December 31, 2018, and the activities and cash flows for the year ended on that date, in accordance with the Financial Accounting Standards for Entities without Public Accountability in Indonesia “, and provide release and discharge of responsibility (volledig acquit et de charge) to the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners for the management and supervision of PKBL for the 2018 Fiscal Year, provided that these actions are not criminal acts and are reflected in the Report.
Status Telah direalisasikan. / Realized.
MATA ACARA RAPAT KETIGA / THIRD AGENDA
Agenda Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2018. / Determination of the Use of the Company’s Net Profit for 2018 Fiscal Year.
Hasil Pemungutan Suara / Voting Result
Suara Setuju / Agree : 2.507.100.355 suara (100%) / 2,507,100,355 votes (100%)
Suara Tidak Setuju / Disagree : Nihil / Nil
Suara Abstain / Abstain : Nihil / Nil
Tanggapan/Pertanyaan / Response/question
Tidak terdapat Pemegang Saham yang memberikan tanggapan dan/atau mengajukan pertanyaan. / There were no Shareholders who provided responses and/or raised questions.
Hasil Keputusan / Resolution
Menetapkan tidak ada pembagian Laba Perseroan Tahun Buku 2018, karena Perseroan membukukan Rugi sebesar Rp32.736.482.313,00 (tiga puluh dua miliar tujuh ratus tiga puluh enam juta empat ratus delapan puluh dua ribu tiga ratus tiga belas rupiah). / Determine that the Company’s will not distribute its profits for the 2018 Fiscal Year because the Company recorded a Loss of Rp32,736,482,313.00 (thirty-two billion seven hundred thirty-six million four hundred eighty-two thousand three hundred and thirteen rupiah).
Status Telah direalisasikan. / Realized.
MATA ACARA RAPAT KEEMPAT / FOURTH AGENDA
Agenda
Penetapan Gaji/Honorarium, Tunjangan, dan Fasilitas Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk Tahun Buku 2019 dan Tantiem untuk Tahun Buku 2018. / Determination of Salary/Honorarium, Allowances and Facilities for the Board of Commissioners and Board of Directors for 2019 Fiscal Year and Tantiem for 2018 Fiscal Year.
Hasil Pemungutan Suara / Voting Result
Suara Setuju / Agree : 2.507.100.355 suara (100%) / 2,507,100,355 votes (100%)
Suara Tidak Setuju / Disagree : Nihil / Nil
Suara Abstain / Abstain : Nihil / Nil
Tanggapan/Pertanyaan / Response/question
Tidak terdapat Pemegang Saham yang memberikan tanggapan dan/atau mengajukan pertanyaan. / There were no Shareholders who provided responses and/or raised questions.
209Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Hasil Keputusan / Resolution
1. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan besarnya tantiem untuk Tahun Buku 2018, serta menetapkan honorarium, tunjangan, dan fasilitas bagi anggota Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2019; dan / Grant authority and power to the Dwiwarna A Series Shareholder to determine the amount of Tantiem for the 2018 Fiscal Year, and determine Salary/Honorarium, allowances, and facilities for members of the Board of Directors and Board of Commissioners for the 2019 Fiscal Year; and
2. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan besarnya tantiem untuk Tahun Buku 2018, serta menetapkan gaji, tunjangan, fasilitas, dan insentif lainnya bagi Direksi untuk Tahun Buku 2019. / Grant authority and power to the Board of Commissioners by first obtaining written approval from the Dwiwarna A Series Shareholder to determine the amount of tantiem for the 2018 Fiscal Year, and determine the salary, allowances, facilities and other incentives for the Board of Directors for the 2019 Financial Year.
Status Telah direalisasikan. / Realized.
MATA ACARA RAPAT KELIMA / FIFTH AGENDA
Agenda
Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk Mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2019 dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2019. / Appointment of a Public Accountant Firm to audit the Company’s Financial Statements for 2019 Fiscal Year and the Partnership and Community Development Report for 2019 Fiscal Year.
Hasil Pemungutan Suara / Voting Result
Suara Setuju / Agree : 2.507.100.355 suara (100%) / 2,507,100,355 votes (100%)
Suara Tidak Setuju / Disagree : Nihil / Nil
Suara Abstain / Abstain : Nihil / Nil
Tanggapan/Pertanyaan / Response/question
Tidak terdapat Pemegang Saham yang memberikan tanggapan dan/atau mengajukan pertanyaan. / There were no Shareholders who provided responses and/or raised questions.
Hasil Keputusan / Resolution
1. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dalam penunjukan KAP untuk melaksanakan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2019 dan Laporan PKBL Tahun Buku 2019, serta menetapkan KAP pengganti dalam hal KAP yang ditunjuk karena sebab apapun tidak dapat menyelesaikan audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2019 dan Laporan Keuangan PKBL Tahun Buku 2019. / Grant authority and power to the Board of Commissioners by first obtaining written approval from the Dwiwarna A Series Shareholder in the appointment of a KAP to carry out an audit of the Company’s Consolidated Financial Statements for the 2019 Fiscal Year and the PKBL Report for the 2019 Fiscal Year, and determine a Substitute KAP in the case of the appointed KAP due to any reason, it cannot complete the audit of the Company’s Consolidated Financial Statements for 2019 Fiscal Year and PKBL Financial Statements for 2019 Fiscal Year.
2. Memberikan pelimpahan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan besaran imbalan jasa audit, penambahan ruang lingkup pekerjaan yang diperlukan dan persyaratan lainnya yang wajar bagi Kantor Akuntan Publik tersebut. / Delegate authority to the Company’s Board of Commissioners to determine the amount of fees for audit services, additional scope of work required and other unqualified requirements for the Public Accounting Firm.
Status Telah direalisasikan. / Realized.
MATA ACARA RAPAT KEENAM / SIXTH AGENDA
Agenda Perubahan Susunan Pengurus Perseroan. / A Change in the Company’s Management Composition.
Hasil Pemungutan Suara / Voting Result
Suara Setuju / Agree : 2.507.100.355 suara (100%) / 2,507,100,355 votes (100%)
Suara Tidak Setuju / Disagree : Nihil / Nil
Suara Abstain / Abstain : Nihil / Nil
Tanggapan/Pertanyaan / Response/question
Jumlah Pemegang Saham yang memberikan tanggapan dan/atau mengajukan pertanyaan sebanyak 1 (satu) orang. / There was 1 (one) Shareholder who provided a response and/or raised a question.
210 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Hasil Keputusan / Resolution
1. Memberhentikan dengan hormat Sdr. Rusdi Rosman sebagai Direktur Utama terhitung sejak ditutupnya RUPS ini, dengan ucapan terimakasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai Direksi Perseroan. / Honorably dismiss Mr. Rusdi Rosman as President Director as of the closing of this GMS, with gratitude for the contribution of energy and thoughts given during his tenure as the Company’s Board of Directors.
2. Mengangkat Sdr. Arief Pramuhanto sebagai Direktur Utama Perseroan. / Appoint Mr. Arief Pramuhanto as President Director of the Company.
3. Berakhirnya masa jabatan Direktur Utama yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka 2 adalah sampai dengan ditutupnya RUPS Tahun Buku 2023, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di Bidang Pasar Modal dan tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu. / The expiration of tenure of the appointed President Director as referred to in number 2 is until the closing of the GMS for 2023 Fiscal Year, with due observance of the laws and regulations on Capital Market and without prejudice to the right of the GMS to dismiss at any time.
4. Dengan adanya pemberhentian dan pengangkatan Direksi Perseroan sebagaimana dimaksud angka 1 dan 2 maka Direksi menjadi sebagai berikut / With the dismissal and appointment of the Board of Directors of the Company as referred to in numbers 1 and 2, the Board of Directors composition is as follows :
No. Nama / Name Jabatan / Position
1. Arief Pramuhanto Direktur Utama / President Director
2. Herry Triyatno Direktur Keuangan & Human Capital / Director of Finance & Human Capital
3. Eko Dodi Santosa Direktur Produksi & Supply Chain / Director of Production & Supply Chain
5. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan agenda ini sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku, termasuk untuk menyatakan dalam akta notaris tersendiri dan memberitahukan susunan Pengurus Perseroan kepada Kementerian Hukum dan HAM. / Grant power and authority to the Company’s Board of Directors with the right of substitution to take all necessary actions related to decisions on this agenda in accordance with applicable laws and regulations, including to declare in a separate notarial deed and notify the Company’s Management composition to the Ministry of Law and Human Rights.
Status Telah direalisasikan. / Realized.
RUPS LUAR BIASA I / THE FIRST EXTRAORDINARY GMS
MATA ACARA RAPAT PERTAMA / FIRST AGENDA
Agenda Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. / Amendments to the Company’s Articles of Association.
Hasil Pemungutan Suara / Voting Result
Suara Setuju / Agree : 2.507.100.355 suara (100%) / 2,507,100,355 votes (100%)
Suara Tidak Setuju / Disagree : Nihil / Nil
Suara Abstain / Abstain : Nihil / Nil
Tanggapan/Pertanyaan / Response/question
Tidak terdapat Pemegang Saham yang memberikan tanggapan dan/atau mengajukan pertanyaan. / There were no Shareholders who provided responses and/or raised questions.
Hasil Keputusan / Resolution
1. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 3 Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha. / Approve amendments to the Company’s Articles of Association Article 3 Purpose and Objectives and Business Activities.
2. Menyetujui untuk menyusun kembali seluruh ketentuan dalam Anggaran Dasar sehubungan dengan perubahan sebagaimana dimaksud pada keputusan tersebut diatas. / Approve to reconstitute the entire provisions in the Articles of Association in connection with the changes as referred to in the aforementioned decision.
3. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi dengan hak subtitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan mata acara Rapat ini, termasuk menyusun dan menyatakan kembali seluruh Anggaran Dasar dalam suatu Akta Notaris dan menyampaikan kepada instansi yang berwenang untuk mendapatkan persetujuan dan/atau tanda penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar, melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu dan berguna untuk keperluan tersebut dengan tidak ada satu pun yang dikecualikan, termasuk untuk mengadakan penambahan dan/atau perubahan dalam perubahan Anggaran Dasar tersebut jika hal tersebut dipersyaratkan oleh instansi yang berwenang. / Grant power and authority to the Board of Directors with substitution rights to take all necessary actions in connection with the decisions on the agenda of this Meeting, including compiling and restating the entire Articles of Association in a Notarial Deed and submitting them to the competent authorities for approval and/or receipt of notification of amendments to the Articles of Association, carrying out everything deemed necessary and useful for the purposes without any exception, including to make additions and/or changes to the amendments to the Articles of Association if it is required by the competent authority.
Status Telah direalisasikan. / Realized.
211Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Penyelenggaraan RUPS Luar Biasa II
Tahapan Penyelenggaraan RUPS Luar Biasa II
1. Pemberitahuan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) / Notification to Financial Services Authority (OJK)
Perseroan memberitahukan mata acara RUPS Luar Biasa II Tahun 2019 kepada:• Menteri BUMN melalui Surat No. l595/DIR/Vlll/2019 tanggal 2 Agustus 2019• Bursa Efek Indonesia melalui Surat No. l593/DIR/Vlll/2019 tanggal 5 Agustus 2019• OJK melalui Surat No. l594/DIR//Vlll/2019 tanggal 5 Agustus 2019. /The Company notified the agenda for the Second Extraordinary GMS of 2019 to:• Minister of SOEs through Letter No. l595/DIR/Vlll/2019 dated August 2, 2019• Indonesia Stock Exchange through Letter No. l593/DIR/Vlll/2019 dated August 5, 2019• OJK through Letter No. l594/DIR//Vlll/2019 dated August 5, 2019.
2. Pengumuman RUPS kepada Pemegang Saham / GMS Announcement to Shareholders
Perseroan telah menyampaikan Pengumuman RUPS Luar Biasa II Tahun 2019 pada tanggal 12 Agustus 2019 kepada Pemegang Saham melalui:• Harian Bisnis Indonesia• Situs web Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)• Situs web Indofarma (www.indofarma.id) /The Company has submitted Announcement of the Second Extraordinary GMS of 2019 on August 12, 2019 to Shareholders through:• Bisnis Indonesia Daily News• Indonesia Stock Exchange website (www.idx.co.id)• Indofarma Website (www.indofarma.id)
3. Pemanggilan RUPS kepada Pemegang Saham / GMS Summon to Shareholders
Perseroan telah menyampaikan Pemanggilan RUPS Luar Biasa II Tahun 2019 pada tanggal 27 Agustus 2019 kepada Pemegang Saham melalui:• Harian Bisnis Indonesia• Situs web Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)• Situs web Indofarma (www.indofarma.id) /The Company has submitted the Invitation to the Second Extraordinary GMS of 2019 on August 27, 2019 to the Shareholders through:• Bisnis Indonesia Daily News• Indonesia Stock Exchange website (www.idx.co.id)• Indofarma Website (www.indofarma.id)
4. Pelaksanaan RUPS / GMS Implementation
• RUPS Luar Biasa II Tahun 2019 diselenggarakan pada hari Rabu, 18 September 2019 di Floress A Ballroom, Lobby Level, Hotel Borobudur Jakarta, Jl. Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat, pukul 14.35 – 14.48 WIB. / The Second Extraordinary GMS of 2019 was held on Wednesday, September 18, 2019 at Floress A Ballroom, Lobby Level, Hotel Borobudur Jakarta, Jl. Lapangan Banteng Selatan, Jakarta Pusat, 14.35-14.48 WIB.
• RUPS Luar Biasa II Tahun 2019 dipimpin oleh Siswanto selaku Komisaris Utama Perseroan sesuai dengan penunjukkan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris pada tanggal 17 September 2019. / The 2019 Extraordinary GMS II was chaired by Siswanto as the Company’s President Commissioner in accordance with the appointment in Decree of the Board of Commissioners dated September 17, 2019.
5. Pengumuman Ringkasan Risalah RUPS / Announcement of Summary of Minutes of GMS
Perseroan telah menyampaikan Ringkasan Risalah RUPS Luar Biasa II Tahun 2019 pada tanggal 20 September 2019 kepada Pemegang Saham melalui:• Harian Bisnis Indonesia• Situs web Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id)• Situs web Indofarma (www.indofarma.id) / The Company has submitted the Summary of Minutes of the Second Extraordinary GMS of 2019 on September 20, 2019 to the Shareholders through:• Bisnis Indonesia Daily News• Indonesia Stock Exchange Website (www.idx.co.id)• Indofarma Website (www.indofarma.id)
6. Penyampaian Hasil Risalah RUPS / Submission of Minutes of GMS
Seluruh hasil keputusan RUPS Luar Biasa II Tahun 2019 PT Indofarma Tbk telah didokumentasikan dalam Akta Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn., No. 19, hari Rabu tanggal 18 September 2019. / All decisions made by the Second Extraordinary GMS of 2019 of PT Indofarma Tbk have been documented in the Notarial Deed M. Nova Faisal, SH., M.Kn., No. 19, on Wednesday, September 18, 2019.
The Second Extraordinary GMS Implementation
Stages of the Second Extraordinary GMS Implementation
212 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Kuorum Kehadiran Pemegang Saham dalam RUPS Luar
Biasa II
RUPS Luar Biasa II Tahun 2019 dihadiri oleh Pemegang Saham
dan/atau Kuasa Pemegang Saham yang hadir sejumlah
2.796.248.445 lembar saham atau 90,22persen dari jumlah
seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Perseroan yaitu
berjumlah 3.099.267.500 lembar saham, 1 (satu) diantaranya
Saham Seri A Dwi Warna dan telah memenuhi kuorum.
Daftar Kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi dalam
RUPS Luar Biasa II
Nama / Name Jabatan / Position Status Kehadiran / Attendance Status
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Siswanto Komisaris Utama / President Commissioner Hadir / Present
Nizar Yamanie Komisaris / Commissioner Hadir / Present
Teddy Wibisana Komisaris Independen / Independent Commissioner Hadir / Present
Direksi / Board of Directors
Arief Pramuhanto Direktur Utama / President Director Hadir / Present
Herry Triyatno Direktur Keuangan & Human Capital / Director of Finance & Human Capital Hadir / Present
Eko Dodi Santosa Direktur Produksi & Supply Chain / Director of Production & Supply Chain
Hadir / Present
Keterlibatan Pihak Eksternal Independen dalam RUPS
Luar Biasa II
Perseroan telah menunjuk pihak independen yaitu Notaris
M. Nova Faisal, S.H., M.Kn dan PT Datindo Entrycom sebagai
Kantor Biro Administrasi Efek dalam melakukan perhitungan
dan/atau memvalidasi suara.
Hasil Keputusan RUPS Luar Biasa II
MATA ACARA RAPAT PERTAMA / FIRST AGENDA
Agenda Perubahan Anggaran Dasar Perseroan. / Amendments to the Company’s Articles of Association.
Hasil Pemungutan Suara / Voting Result
Suara Setuju / Agree : 2.796.248.445 suara (100%) / 2,796,248,445 votes (100%)
Suara Tidak Setuju / Disagree : Nihil / Nil
Suara Abstain / Abstain : Nihil / Nil
Tanggapan/Pertanyaan / Response/question
Tidak terdapat Pemegang Saham yang memberikan tanggapan dan/atau mengajukan pertanyaan. / There were no Shareholders who provided responses and/or raised questions.
quorum Attendance of Shareholders in the Second
Extraordinary GMS
The Second Extraordinary GMS for the 2019 Fiscal Year was
attended by the Shareholders and/or legitimate Shareholder
proxies of the Company, totaling 2,796,248,445 shares or
representing 90.22 percent of the total shares issued by the
Company of 3,099,267,500 shares, 1 (one) of them was Dwi
Warna A Series Share and has met the quorum requirements.
Members of the Board of Commissioners and the Board
of Directors in the Second Extraordinary GMS
Involvement of Independent External Party in the
Second Extraordinary GMS
The Company appointed an independent party, Notary M.
Nova Faisal, S. H., M. Kn and PT Datindo Entrycom as the
Share Registrar in calculating and/or validating votes.
The Second Extraordinary GMS Resolutions
213Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
MATA ACARA RAPAT PERTAMA / FIRST AGENDA
Hasil Keputusan / Resolution
1. Menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan sebagai berikut / Approve the following amendments to the Company’s Articles of Association :a. Pasal 1 tentang Nama dan Tempat Kedudukan Perseroan, substitusi untuk melakukan segala
tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan Mata Acara Rapat ini, temasuk menyusun dan menyatakan kembali seluruh Anggaran Dasar dalam suatu Aka Notaris dan menyampaikan kepada instansi yang berwenang untuk mendapatkan persetujuan dan/atau tanda penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar, melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu dan berguna untuk keperluan tersebut dengan tidat ada satupun yang dikecualikan termasuk untuk mengadakan penambahan dan/atau perubahan Anggaran Dasar tersebut jika hal tersebut dipersyaratkan oleh instansi yang semula Perusahaan Perseroan (Persero) PT Indofama Tbk disingkat PT Indofarma (Persero) Tbk di ubah menjadi PT Indofarma Tbk terkait dengan Pembentukan Holding BUMN Farmasi. / Article 1 concerning the Name and Domicile of the Company, the substitution to take all necessary actions in relation to the decision of this Meeting Agenda, including compiling and restating all of the Articles of Association in a Notarial Deed and submitting it to the competent authority to obtain approval and/or receipt of Notification of amendments to the Articles of Association, carrying out any actions deemed necessary and useful for these purposes with none of which are excluded including to make additions and/or amendments to the Articles of Association if this is required by the agency that was originally PT Indofarma (Persero) Tbk was changed to PT Indofarma Tbk in connection with the formation of Pharmaceutical SOE Holding.
b. Pasal 3 tentang Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha terkait dengan Persyaratan Online Single Submission (OSS). / Article 3 concerning Purpose and Objectives and Business Activities related to Online Single Submission (OSS) Requirements.
c. Pasal 4 tentang Modal terkait dengan Pelaksanaan Pembentukan Holding BUMN Farmasi. / Article 4 concerning Capital related to Implementation of the Establishment of Pharmaceutical SOE Holding.
d. Pasal 5 tentang Saham terkait dengan Hak Pemegang Saham Seri A Dwiwarna. / Article 5 concerning Shares related to the Rights of Dwiwarna A Series Shareholder.
e. Pasal 12 tentang Tugas, Wewenang dan Kewajiban Direksi Perubahan Anggaran Dasar terkait Pasal 1, Pasal 4, dan Pasal 5 dilaksanakan setelah diterbitkannya Peraturan Pemerintah terkait Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal PT Bio Farma (Persero) dan juga telah ditandatanganinya akta pengalihan saham Perseroan milik Negara Republik Indonesia ke dalam Modal PT Bio Farma (Persero) berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. / Article 12 concerning Duties, Authorities and Obligations of the Board of Directors The amendments to the Articles of Association related to Article 1, Article 4, and Article 5 were implemented after the issuance of Government Regulation regarding the Addition of Capital Participation of the Republic of Indonesia to the Capital of PT Bio Farma (Persero) and the signing of the deed to transfer the shares of the State-owned Company of the Republic of Indonesia to the Capital of PT Bio Farma (Persero) based on the provisions of the laws and regulations.
2. Menyetujui penyusunan kembali seluruh ketentuan dalam Anggaran Dasar sehubungan dengan perubahan sebagaimana dimaksud pada butir 1 keputusan tersebut di atas. / Approve to reconstitute the entire provisions in the Articles of Association in connection with the changes as referred to in point 1 of the resolution mentioned above.
3. Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan Mata Acara Rapat ini, termasuk menyusun dan menyatakan kembali seluruh Anggaran Dasar dalam suatu Akta Notaris dan menyampaikan kepada instansi yang berwenang untuk mendapatkan persetujuan dan/atau tanda penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar, melakukan segala sesuatu yang dipandang perlu dan berguna untuk keperluan tersebut dengan tidak ada satupun yang dikecualikan, termasuk untuk mengadakan penambahan dan/atau perubahan Anggaran Dasar tersebut jika hal tersebur dipersyaratkan oleh instansi berwenang. / Grant power and authority to the Board of Directors with the right of substitution to take all necessary actions in relation to the decision of this Meeting Agenda, including compiling and restating the entire Articles of Association in a Notarial Deed and submitting it to the competent authority to obtain approval and/or receipt of notification of amendments to the Articles of Association, carrying out actions deemed necessary and useful for these purposes with nothing excepted, including to make additions and/or amendments to the Articles of Association if this is required by the competent authority.
Status Telah direalisasikan. / Realized.
214 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
DEWAN KOMISARISDewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang berfungsi
sebagai pengawas dan pemberi nasihat atas kebijakan
pengurusan yang dilakukan Direksi, serta memastikan bahwa
perusahaan telah mengimplementasikan prinsip tata kelola
perusahaan dengan baik. Pelaksanaan tugas pengawasan
Dewan Komisaris di antaranya meliputi pengawasan terhadap
pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP),
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), ketentuan
Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta peraturan
perundang-undangan, untuk kepentingan Perseroan sesuai
dengan maksud dan tujuan yang telah ditentukan. Dewan
Komisaris bertugas sebagai majelis, dimana setiap anggota
Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri,
melainkan berdasarkan keputusan kolektif kolegial Dewan
Komisaris.
Secara kolektif, Dewan Komisaris diharuskan memiliki
keahlian untuk dapat melaksanakan tanggung jawab
yang diamanahkan dan terdiri dari anggota yang memiliki
pengalaman dan pengetahuan untuk menghadapi
permasalahan yang timbul dalam usaha, kemampuan
membuat keputusan secara independen dan mendorong
peningkatan kinerja Perseroan serta dapat secara efektif
melakukan penelaahan dan memberikan masukan konstruktif
terhadap kinerja manajemen.
Dasar Hukum Pengangkatan Dewan Komisaris
1. Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan
Usaha Milik Negara (BUMN);
2. Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas;
3. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-02/
MBU/02/2015 tentang Persyaratan, Tata Cara
Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Dewan
Komisaris BUMN;
4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33/POJK.04/2014
tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau
Perusahaan Publik.
Pedoman Kerja (charter) Dewan Komisaris
Pelaksanaan fungsi dan peran Dewan Komisaris didasarkan
pada Board Manual (Charter Dewan Komisaris dan Charter
Direksi) yang telah diperbarui dan disahkan pada 19
November 2019. Adapun Board Manual - Charter Dewan
Komisaris berisi mengenai hal-hal berikut:
BOARD OF COMMISSIONERSThe Board of Commissioners is the Company’s organ
who functions as supervisor and provides advice to the
management policies carried out by the Board of Directors,
and ensures that Company implements the principles of Good
Corporate Governance. The implementation of supervisory
duties of the Board of Commissioners includes supervision of
the implementation of the Company’s Long-Term Plan (RJPP),
the Company’s Work Plan and Budget (RKAP), provisions
of the Articles of Association and GMS Resolutions, as well
as laws and regulations, for the benefit of the Company in
accordance with the aims and objectives that have been set.
The Board of Commissioners serves as an assembly, where
each member cannot act individually, but based on a collegial
collective of the Board of Commissioners.
Collectively, the Board of Commissioners is required to have
expertise to carry out the responsibilities mandated and consist
of members who have experience and knowledge to deal with
business problems, capable to make independent decisions,
encourage Company performance, effectively conduct
reviews and provide constructive input to management.
Legal Basis for the Appointment of the Board of
Commissioners
1. Law No. 19 of 2003 concerning State-Owned Enterprises;
2. Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability
Companies;
3. SOE Minister Regulation No. PER-02/MBU/02/2015
concerning Requirements, Procedures for Appointment
and Dismissal of Members of the SOE Board of
Commissioners;
4. Financial Services Authority Regulation No. 33 / POJK.04
/2014 concerning Directors and Board of Commissioners
of Issuers or Public Companies.
Board of Commissioners Charter
The implementation of the Board of Commissioners’
functions and roles is based on Board Manual (Board of
Commissioners Charter and Board of Directors Charter) which
has been updated and ratified on November 19, 2019. The
Board Manual – Board of Commissioners Charter contains as
follows:
215Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
1. Keanggotaan dan Komposisi Dewan Komisaris
2. Ketentuan Jabatan Anggota Dewan Komisaris
3. Program Pengenalan Perseroan
4. Program Peningkatan Kompetensi Dewan Komisaris
5. Tugas, Wewenang dan Kewajiban Dewan Komisaris
6. Rapat Dewan Komisaris
7. Pembagain Tugas
8. Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris
9. Etika Jabatan Dewan Komisaris
10. Organ Pendukung Dewan Komisaris
11. Keputusan Dewan Komisaris
12. Penetapan Rencana Kerja dan Anggara
13. Hubungan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi
Keanggotaan Dewan Komisaris
Kualifikasi dan Kriteria Anggota Dewan Komisaris
Setiap anggota Dewan Komisaris yang ditetapkan berdasarkan
keputusan RUPS harus memenuhi kualifikasi dan kriteria
yang sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang No. 19 Tahun
2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, Peraturan Menteri
Negara BUMN No. PER-02/MBU/02/2015 tanggal 17 Februari
2015 tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatan Dan
Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris Dan Pengawas
BUMN, dan Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8
Desember 2014 tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten
Atau Perusahaan Publik, ketentuan dalam Charter, serta
Anggaran Dasar Perseroan.
Selain berintegritas dan cakap dalam melakukan perbuatan
hukum, individu yang dinominasikan dan ditetapkan sebagai
Dewan Komisaris tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/
atau anggota Dewan komisaris yang dinyatakan bersalah
menyebabkan sebuah perusahaan dinyatakan pailit; tidak
pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang
merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan dengan
sektor keuangan; dan tidak pernah menjadi Anggota Dewan
Komisatis dan/atau Direksi yang selama menjabat pernah
tidak menyelenggarakan RUPS, pertanggungjawabannya
sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris,
pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak
memberikan pertanggungjawabannya kepada RUPS; pernah
1. Membership and composition of the Board of
Commissioners
2. Provisions for the Position of Members of the Board of
Commissioners
3. Company introduction program
4. Competency improvement program
5. Duties, authority and obligations of the Board of
Commissioners
6. Board of Commissioners Meetings
7. Division of tasks
8. Board of Commissioners’ performance evaluation
9. Board of Commissioners position ethics
10. Supporting organs of the Board of Commissioners
11. Decisions of the Board of Commissioners
12. Determination of Work Plan and Budget (RKAP)
13. Work relationship with the Board of Directors.
Board of Commissioners Membership
qualifications and Criteria of Members of the Board of
Commissioners
Each member of the Board of Commissioners appointed based
on the GMS resolution is required to meet the qualifications
and criteria in accordance with Law No. 40 of 2007 regarding
Limited Liability Companies, Law No. 19 of 2003 concerning
State-Owned Enterprises, the SOE Minister Regulation No.
PER-02/MBU/02/2015 dated February 17, 2015 concerning
Requirements and Procedures for the Appointment and
Dismissal of Board of Commissioners and Supervisory Board
Members of SOEs, and OJK Regulation No. 33/POJK.04/2014
dated December 8, 2014 concerning the Board of Directors
and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies,
provisions of the Charter, and the Articles of Association of
the Company.
Besides the integrity and competence in carrying out legal
actions, individuals nominated and appointed as Board
of Commissioners should have never been members of
the Board of Directors and/or members of the Board of
Commissioners who were found guilty of causing a company
bankrupt; and have never been convicted of criminal offense
that is detrimental to the country’s finances and/or related to
financial sector; and never been a member of the Board of
Commissioners and/or Board of Directors who during their
tenure did not hold a GMS, their responsibilities as a member
of the Board of Directors and/or a member of the Board of
Commissioners, have never been accepted by the GMS or
have never given accountability to the GMS have caused a
216 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
menyebabkan Perseroan yang memperoleh izin, persetujuan
atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban
menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan
kepada OJK; memiliki komitmen untuk memenuhi peraturan
perundang-undangan; dan memiliki pengetahuan dan/atau
keahlian dibidang yang dibutuhkan Perseroan.
Pengangkatan, Pemberhentian, dan Masa Jabatan
Dewan Komisaris
Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris oleh
RUPS telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Calon
Dewan Komisaris diusulkan oleh Pemegang Saham Seri A
Dwiwarna setelah melalui proses pencalonan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan pencalonan tersebut
mengikat bagi RUPS. Adapun dasar hukum yang digunakan
adalah:
1. Peraturan OJK No. 033/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember
2014 tentang Direksi Dan Dewan Komisaris Emiten Dan
Perusahaan Publik; dan
2. Peraturan Menteri BUMN No. PER-04/MBU/06/2020
tanggal 26 Juni 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri BUMN No. PER-03/MBU/2012 Tentang Pedoman
Pengangkatan Anggota Direksi Dan Anggota Dewan
Komisaris Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara.
3. Peraturan Menteri BUMN No. PER-10/MBU/10/2020
tanggal 9 Oktober 2020 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri BUMN No. PER-02/MBU/02/2015
Tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatan Dan
Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris Dan Dewan
Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
Dewan Komisaris yang telah diangkat dan memenuhi
persyaratan memiliki masa jabatan untuk jangka waktu
5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal yang ditetapkan
oleh RUPS pada saat pengangkatannya, serta berakhir
pada penutupan RUPS Tahunan ke-5 setelah tanggal
pengangkatan. Namun demikian, RUPS tetap memiliki hak
untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut
sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, jika para
anggota Dewan Komisaris memenuhi salah satu atau lebih
alasan, diantaranya tidak dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik; melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan/atau
peraturan perundang-undangan; terlibat dalam tindakan
yang merugikan Perseroan dan/atau Negara; melakukan
tindakan yang melanggar etika dan/atau kepatuhan yang
seharusnya dihormati sebagai Anggota Dewan Komisaris;
dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang
company that obtained a license, approval or registration
from the OJK to fail to fulfill the obligation to submit an
annual report and/or financial statements to the OJK; have a
commitment to comply with laws and regulations; and have
the knowledge and/or expertise in the fields required by the
Company.
Appointment, Dismissal, and Term of Office of Board of
Commissioners
The appointment and dismissal of the Board of Commissioners
by the GMS are stipulated in the Company’s Articles of
Association. Candidates for the Board of Commissioners are
proposed by Dwiwarna A Series Shareholders after going
through the nomination process in accordance with applicable
laws and regulations and the nomination is binding for the
GMS. The legal basis includes:
1. OJK Regulation No. 033/POJK.04/2014 dated December
8, 2014 concerning the Directors and Board of
Commissioners of Issuers and Public Companies; and
2. Minister of SOE Regulation No. PER-04/MBU/06/2020
dated June 26, 2020 concerning Amendment to Minister
of SOE Regulation No. PER-03/MBU/2012 concerning
Guidelines of Appointment of Members of Board of
Directors and Members of Board of Commissioners of
Subsidiaries of State Owned Enterprise.
3. Minister of SOE Regulation No. PER-10/MBU/10/2020
dated October 9, 2020 concerning Amendment to
Minister of SOE Regulation No. PER-02/MBU/2015
concerning Requirements and Procedures of Appointment
and Termination of Members of Board of Commissioners
and Supervisory Board of State Owned Enterprises.
The Board of Commissioners who have been appointed and
meet the requirements have a term of office for 5 (five) years
from the date determined by the GMS at the time of their
appointment, and end at the close of the 5th Annual GMS
after the date of appointment. However, the GMS still has the
right to dismiss the member of the Board of Commissioners
at any time before their term of office ends, if the members
of the Board of Commissioners fulfill one or more reasons,
including not being able to carry out their duties properly;
violating the provisions of the Articles of Association and/or
laws and regulations; involved in actions that are detrimental
to the Company and/or the State; committing acts that
violate ethics and/or compliance that should be respected as
members of the Board of Commissioners; found guilty by a
court decision which has permanent legal force; resign; or
other reasons approved by the GMS for the interests and
217Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
mempunyai kekuatan hukum yang tetap; mengundurkan
diri; atau alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS demi
kepentingan dan tujuan Perseroan.
Bagi Anggota Dewan Komisaris yang berhenti sebelum
maupun setelah masa jabatannya berakhir kecuali berhenti
karena meninggal dunia, maka yang bersangkutan tetap
bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya yang belum
diterima pertanggungjawabannya oleh RUPS.
Komposisi Anggota Dewan Komisaris Tahun 2020
Perseroan menetapkan komposisi dan jumlah anggota
Dewan Komisaris melalui RUPS dengan memperhatikan visi,
misi, dan rencana strategis perusahaan untuk memungkinkan
pengambilan keputusan yang efektif, tepat dan cepat,
serta dapat bertindak secara independen. Dewan Komisaris
Perseroan telah melalui uji kelayakan dan kepatutan (fit and
proper test) oleh Pemegang Saham guna menjamin calon
Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi, reputasi,
bebas dari afiliasi maupun benturan kepentingan lainnya dan
memiliki pengalaman serta keahlian yang dibutuhkan dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing.
Sepanjang tahun 2020, komposisi anggota Dewan
Komisaris mengalami 1 (satu) kali perubahan, yaitu pada
saat pelaksanaan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019. Per
31 Desember 2020, anggota Dewan Komisaris Perseroan
berjumlah 3 (tiga) orang. Adapun komposisi, dasar hukum
pengangkatan dan pemberhentian, serta masa jabatan setiap
anggota Dewan Komisaris yang menjabat selama tahun
2020, baik berstatus aktif maupun tidak aktif menjabat,
diuraikan dalam tabel berikut ini:
Komposisi Anggota Dewan Komisaris Tahun 2020
Nama / Name Jabatan / Position
Dasar Hukum Pengangkatan / Legal Basis of Appointment
Dasar Hukum Pemberhentian / Legal Basis
of Dismissal
Masa Jabatan / Term of Office
Daniel TjenKomisaris Utama / President Commissioner
Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 yang diaktakan dalam Akta No. 26 tanggal 29 Juli 2020, yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, S.H., M.Kn. / The 2019 Annual GMS resolution, notarized by Deed No. 26 dated July 29, 2020, made by Notary M. Nova Faisal, S.H., M.Kn.
Masih aktif menjabat hingga Laporan Tahunan ini diterbitkan / Actively served until this Annual Report is published
RUPST Tahun buku 2019 – RUPST Tahun Buku 2024 (Periode ke-1) / AGMS for 2019 Fiscal Year - AGMS for 2024 Fiscal Year (1st Period)
Didi Agus Mintadi
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 yang diaktakan dalam Akta No. 26 tanggal 29 Juli 2020, yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, S.H., M.Kn. / The 2019 Annual GMS resolution, notarized by Deed No. 26 dated July 29, 2020, made by Notary M. Nova Faisal, S.H., M.Kn.
RUPST Tahun buku 2019 – RUPST Tahun Buku 2024 (Periode ke-1) / AGMS for 2019 Fiscal Year - AGMS for 2024 Fiscal Year (1st Period)
objectives of the Company.
Members of the Board of Commissioners who resign before
or after their term of office ends, unless they resign due to
death, they are still responsible for their actions that have not
received accountable by the GMS.
Board of Commissioners Members Composition in 2020
The Company determines the composition and the number
of Board of Commissioners members through a GMS by
taking into account
Indofarma’s vision, mission and strategic plan to enable
effective, precise, fast and independent decision making.
The Company’s Board of Commissioners has passed the fit
and proper test by the Shareholders, in order to guarantee
candidates who have integrity, competence, reputation,
free from affiliation or other conflicts of interest, and have
the experience and expertise to carry out their respective
functions and duties.
In 2020, the composition of the Board of Commissioners
members changed at the implementation of the 2019 Annual
GMS. As of December 31, 2020, there were 3 (three) members
of the Company’s Board of Commissioners. The composition,
legal basis for the appointment and dismissal, and the term
of office of each member of the Board of Commissioners
who served during 2020, whether active or not active, are
described in the following table:
The Board of Commissioners Members Composition in
2020
218 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Nama / Name Jabatan / Position
Dasar Hukum Pengangkatan / Legal Basis of Appointment
Dasar Hukum Pemberhentian / Legal Basis
of Dismissal
Masa Jabatan / Term of Office
Teddy Wibisana
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2014 yang diaktakan dalam Akta No. 25 tanggal 8 April 2015, yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, S.H., M.Kn. / The 2014 Annual GMS resolution, notarized by Deed No. 25 dated April 8, 2015, made by Notary M. Nova Faisal, S.H., M.Kn. Masih aktif menjabat
hingga Laporan Tahunan ini diterbitkan / Actively served until this Annual Report is published
RUPST Tahun buku 2014 – RUPST Tahun Buku 2019 (Periode ke-1) / AGMS for 2014 Fiscal Year – AGMS for 2019 Fiscal Year (1st Period)
Kemudian diperpanjang berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 yang diaktakan dalam Akta No. 26 tanggal 29 Juli 2020, yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal,S.H., M.Kn. / Then extended based on the Annual GMS resolution for the 2019 Fiscal Year, notified in Deed No. 26 dated July 29, 2020, made by Notary M. Nova Faisal, S.H., M.Kn.
RUPST Tahun buku 2019 – RUPST Tahun Buku 2024 (Periode ke-2) / AGMS for 2019 Fiscal Year - AGMS for 2024 Fiscal Year (2nd Period)
SiswantoKomisaris Utama / President Commissioner
Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2017 yang diaktakan dalam Akta No. 58 tanggal 26 April 2018, yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, S.H., M.Kn. / the Annual GMS resolution for the 2017 Fiscal Year, notified in Deed No. 58 dated April 26, 2018, made by Notary M. Nova Faisal, S.H., M.Kn.
Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 yang diaktakan dalam Akta No. 26 tanggal 29 Juli 2020, yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, S.H., M.Kn. / the Annual GMS resolution for the 2019 Fiscal Year, notified in Deed No. 26 dated July 29, 2020, made by Notary M. Nova Faisal, S.H., M.Kn.
RUPST Tahun Buku 2017 – RUPST Tahun Buku 2019 (Periode ke-1) / AGMS for 2017 Fiscal Year – AGMS for 2019 Fiscal Year (1st Period)
Nizar Yamanie Komisaris / Commissioner
Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2017 yang diaktakan dalam Akta No. 58 tanggal 26 April 2018, yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, S.H., M.Kn. / the Annual GMS resolution for the 2017 Fiscal Year, notified in Deed No. 58 dated April 26, 2018, made by Notary M. Nova Faisal, S.H., M.Kn.
Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 yang diaktakan dalam Akta No. 26 tanggal 29 Juli 2020, yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, S.H., M.Kn. / the Annual GMS resolution for the 2019 Fiscal Year, notified in Deed No. 26 dated July 29, 2020, made by Notary M. Nova Faisal, S.H., M.Kn.
RUPST Tahun Buku 2017 – RUPST Tahun Buku 2019 (Periode ke-1) / AGMS for 2017 Fiscal Year – AGMS for 2019 Fiscal Year (1st Period)
Tugas, Wewenang, dan Kewajiban Dewan Komisaris
Masing-masing anggota Dewan Komisaris dapat
melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai
dengan pembagian tugas dan wewenang yang telah diatur
dalam Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir telah diubah
dan disahkan dalam Akta Notaris M. Nova Faisal, S.H., M.Kn.
No. 16 tanggal 31 Januari 2020 dan Board Manual – Charter
Dewan Komisaris. Namun pelaksanaan tugas oleh masing-
masing anggota tetap menjadi tanggung jawab bersama.
Dalam melaksanakan tugasnya setiap anggota Dewan
Komisaris harus:
1. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-
undangan serta prinsip- prinsip profesionalisme,
efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban serta kewajaran.
Duties, Authority, and Responsibilities of Board of
Commissioners
Each member of the Board of Commissioners can carry out
their duties and make decisions according to the division of
duties and authority set forth in the Articles of Association,
the latest amended and ratified in Notarial Deed M. Nova
Faisal, S.H., M.Kn. No. 16 dated January 31, 2020 and Board
Manual – Board of Commissioners Charter. However, the
implementation of duties by each member remains a joint
responsibility.
In performing their duties, each member of the Board of
Commissioners is required to:
1. Comply with the Articles of Association and laws and
regulations and the principles of professionalism,
efficiency, transparency, independence, accountability,
responsibility and fairness.
219Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
2. Beritikad baik, penuh kehati-hatian dan bertanggung
jawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan
pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan
perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan.
Tugas Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap
kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan Perusahaan
oleh Direksi dan memberi nasihat kepada Direksi termasuk
pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP) maupun Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan Perusahaan (RKAP). Masing-masing anggota
Dewan Komisaris dapat melaksanakan tugas dan mengambil
keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenang
yang telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan, namun
pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota tetap
menjadi tanggung jawab bersama.
Wewenang Dewan Komisaris
a. Memeriksa buku-buku, surat-surat, serta dokumen-
dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan
verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa
kekayaan Perseroan;
b. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang
dipergunakan oleh Perseroan;
c. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat
lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut
pengelolaan Perseroan;
d. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah
dan akan dijalankan oleh Direksi;
e. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah
Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri
rapat Dewan Komisaris;
f. Mengangkat dan memberhentikan seorang Sekretaris
Dewan Komisaris;
g. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar ini;
h. Membentuk Komite Audit, Komite Remunerasi dan
Nominasi, Komite Pemantau Risiko dan komite-komite
lain, jika dianggap perlu;
i. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan
dalam jangka waktu tertentu atas beban Perseroan, jika
dianggap perlu;
j. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam
keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai
dengan ketentuan Anggaran Dasar ini;
2. Have good faith, prudence and responsibility in carrying
out supervisory duties and providing advice to the Board
of Directors for the benefit of the company and in
accordance with the Company’s aims and objectives.
Duties of Board of Commissioners
The Board of Commissioners is in charge of supervising
management policies, the management of the Company by
the Board of Directors and providing advice to the Board of
Directors, including supervising the implementation of the
Company’s Long Term Plan (RJPP) and the Company’s Annual
Work Plan and Budget (RKAP). Each member of the Board of
Commissioners can carry out their duties and make decisions
in accordance with the division of duties and authority
stipulated in the Company’s Articles of Association, however
the implementation of duties by each member remains a joint
responsibility.
Authority of Board of Commissioners
a. Examine books, letters and other documents, examine
cash for verification and securities purposes and check the
Company’s assets;
b. Enter the premises, buildings and offices used by the
Company;
c. Request explanation from the Directors and/or other
officials regarding all issues relating to the management
of the Company;
d. Know all policies and actions that have been and will be
carried out by Directors;
e. Request Directors and/or other officials under the Board
of Directors with the knowledge of the Board of Directors
to attend the Board of Commissioners’ meeting;
f. Appoint and dismiss the Secretary of the Board of
Commissioners;
g. Temporarily dismiss members of the Board of Directors in
accordance with provisions of Articles of Association;
h. Establish Audit Committee, Remuneration and
Nomination Committee, Risk Monitoring Committee and
other committees, if deemed necessary;
i. Hire experts for specific matter, within certain period at
Company expense, if deemed necessary;
j. Manage the Company in certain circumstances for certain
period in accordance with provisions of the Articles of
Association;
220 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
k. Menyetujui pengangkatan dan pemberhentian Sekretaris
Perusahaan dan/atau Kepala Satuan Pengawas Intern;
l. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan
pandanganpandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan;
m. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan, anggaran dasar, dan/atau
keputusan RUPS.
Kewajiban Dewan Komisaris
1. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan
pengurusan Perseroan;
2. Memberikan pendapat dan persetujuan Rencana Kerja
dan Anggaran Tahunan Perseroan serta rencana kerja
lainnya yang disiapkan Direksi, sesuai dengan ketentuan
Anggaran Dasar ini;
3. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan,
memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai
setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan
Perseroan;
4. Melaporkan kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna
apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan;
5. Mengusulkan kepada RUPS penunjukan Akuntan Publik
yang akan melakukan pemeriksaan atas buku-buku
Perseroan;
6. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan
tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani
laporan tahunan;
7. Memberikan penjelasan, pendapat dan saran kepada
RUPS mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta;
8. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan menyimpan
salinannya;
9. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan
sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan tersebut
dan Perseroan lain;
10. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang
telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau
kepada RUPS;
11. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang
ditanyakan atau yang diminta pemegang saham Seri A
Dwiwarna dengan memperhatikan peraturan perundang-
undangan khususnya yang berlaku di bidang Pasar Modal;
12. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas
pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan,
anggaran dasar, dan/atau keputusan RUPS;
13. Dewan Komisaris memberikan pengawasan dan arahan/
nasihat kepada Direksi meliputi:
k. Approve the appointment and dismissal of the Corporate
Secretary and/or Head of the Internal Audit Unit;
l. Attend the Board of Directors’ meetings and provide
views on the matters discussed;
m. Carry out other supervision proided that it does not
conflict with laws and regulations, articles of association,
and/or GMS resolutions.
Obligations of Board of Commissioners
1. Give advice to the Board of Directors in managing the
Company;
2. Provide opinions and approvals of Annual Work Plan and
Budget and other work plans prepared by the Board of
Directors, in accordance with the Articles of Association;
3. Keep up with the Company’s progress, provide opinions
and suggestions to GMS about any important issues of
the Company;
4. Report to Dwiwarna A Series Shareholders if there is a
decline in the Company’s performance;
5. Propose to GMS the appointment of Public Accountant
who will examine Company’s books;
6. Examine and review periodic and annual reports prepared
by the Board of Directors and sign annual reports;
7. Provide explanations, opinions and suggestions to GMS
regarding Annual Report, if requested;
8. Prepare minutes of the Board of Commissioners’ meeting
and keep the copy;
9. Report to the Company regarding ownership of its
shares and/or their families, in the Company and other
companies;
10. Provide reports on the supervisory tasks carried out during
the past fiscal year to GMS;
11. Provide explanation on any matter asked or requested by
Dwiwarna A Series shareholder by taking into account
applicable laws and regulations of the Capital Market;
12. Carry out other obligations related to supervision
and advisory, provided that it does not conflict with
statutory regulations, articles of association, and/ or GMS
resolutions.
13. The Board of Commissioners provides supervision and
advice to the Board of Directors about:
221Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
a. Lingkungan bisnis dan permasalahannya yang
diperkirakan berdampak pada usaha dan
kinerja Perseroan mencakup antara lain kondisi
perekonomian, persaingan usaha, proposal bisnis,
dan peraturan terbaru terkait bisnis Perseroan;
b. Kebijakan dan Pelaksanaan Manajemen Risiko
Perseroan;
c. Kebijakan dan Pelaksanaan Sistem Teknologi Informasi
Perseroan;
d. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap Kebijakan
Sumber Daya Manusia, khususnya tentang
Manajemen Karir, Sistem dan Prosedur Promosi,
Mutasi, dan Demosi di Perseroan;
e. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap Kebijakan
Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai
dengan Standar Akuntansi yang berlaku umum;
f. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap Kebijakan
Pengadaan Barang dan Jasa Perseroan;
g. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap Kebijakan Mutu
dan Pelayanan Perseroan;
h. Kepatuhan Direksi/Perseroan menjalankan peraturan
perundang- undangan yang berlaku dan Anggaran
Dasar serta perjanjian/komitmen dengan pihak ketiga;
i. Kepatuhan Direksi menjalankan pengurusan Perseroan
sesuai RKAP dan/ atau RJPP; serta,
j. Kebijakan pengelolaan anak perusahaan/perusahaan
patungan dan pelaksanaannya Arahan/informasi
tersebut di atas dapat dikomunikasikan melalui
mekanisme Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
ataupun melalui surat.
14. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan penerapan
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG)
dengan membentuk Komite; dan,
15. Pengukuran dan penilaian terhadap Kinerja Dewan
Komisaris secara periodik melalui Program Penilaian
Sendiri (Self Assessment) Kinerja Dewan Komisaris dan
diungkap dalam Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka.
Program ini mengacu pada Pedoman Tata Kelola
Perusahaan Terbuka Peraturan OJK No. 21/POJK.04/2015
tanggal 16 November 2015 dan Surat Edaran OJK No. 32/
SEOJK.04/2015 tanggal 17 November 2015.
Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Setiap anggota Dewan Komisaris bertanggung jawab
penuh secara tanggung renteng atas kerugian Perseroan
yang disebabkan oleh kesalahan atau kelalaian anggota
Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya. Anggota
a. The business environment and its problems that could
impact the Company’s business and performance, such
as the economic conditions, business competition,
business proposals, and the latest regulations related
to the Company’s business;
b. The Company Risk Management Policy and
Implementation;
c. The Company Information Technology System and
Implementation;
d. Policies and Implementation of Human Resources
Policy, especially regarding Career Management,
Systems and Procedures of Promotion, Mutation and
Demotion in the Company;
e. Policies and Implementation of Accounting Policies
and Preparation of Financial Statements in accordance
with generally accepted Accounting Standards;
f. Policies and Implementation of the Company’s Goods
and Services Procurement Policies;
g. Policies and Implementation of the Company’s Quality
and Service Policies;
h. Compliance of the Board of Directors/the Company
to the applicable laws and regulations, Articles of
Association and agreements with third parties;
i. Compliance of Board of Directors in the management
of the Company in accordance with RKAP and/or
RJPP; and,
j. Management policies of subsidiaries/joint ventures
and the implementation. The directions or information
can be communicated via Board of Commissioners
and Directors’ Meeting or through letters.
14. Monitor the implementation of the principles of Good
Corporate Governance (GCG) by forming a Committee;
and,
15. Measurement and evaluation of the Board of
Commissioners’ Performance periodically through Self-
Assessment Program and disclosed in the Annual Report.
This program refers to the Guidelines for Public Company
Governance in accordance with OJK Regulation No. 21/
POJK.04/2015 dated November 16, 2015 and OJK
Circular No. 32/SEOJK.04/2015 dated November 17,
2015.
Responsibilities of Board of Commissioners
Each member of the Board of Commissioners is jointly and
severally liable for the Company’s losses caused by errors or
negligence of the members of the Board of Commissioners
in carrying out their duties. Members of the Board of
222 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Dewan Komisaris tidak dapat dipertanggungjawabkan atas
Perseroan tersebut, apabila dapat membuktikan, kecuali
dapat dibuktikan:
1. Kerugian tersebut bukan karena kesalahan atau
kelalaiannya.
2. Telah melakukan pengawasan dengan itikad baik dan
kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan
maksud dan tujuan Perusahaan.
3. Tidak mempunyai kepentingan pribadi baik langsung
maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan Direksi
yang mengakibatkan kerugian.
4. Telah mengambil tindakan untuk mencegah timbul atau
berlanjutnya kerugian itu.
Rencana Kerja Perseroan
Dewan Komisaris mengkaji dan memberikan pendapat
mengenai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
setiap satu tahun sekali dan Rencana Jangka Panjang
Perusahaan (RJPP) setiap lima tahun sekali sebelum disetujui.
Dalam pengkajian dan pemberian pendapat tersebut, Dewan
Komisaris dapat meminta bantuan komite-komite di bawah
Dewan Komisaris. Selain itu, Dewan Komisaris juga wajib
menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan
Komisaris setiap tahunnya yang merupakan bagian dari
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP).
Pembagian Tugas Dewan Komisaris
Berikut adalah kebijakan pembagian tugas Dewan Komisaris
mengacu pada Board Manual yang dimiliki:
1. Pembagian tugas diantara para Anggota Dewan Komisaris
diatur oleh mereka sendiri dan wajib dituangkan secara
tertulis dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan
Dewan Komisaris yang tidak terpisah dari RKAP.
2. Pembagian tugas Anggota Dewan Komisaris mencakup
seluruh bidang tugas Direksi.
3. Penugasan Anggota Dewan Komisaris, termasuk sebagai
Ketua/Anggota komite-komite yang dibentuk Dewan
Komisaris.
4. Dalam rangka mendukung efektifitas pelaksanaan tugas
dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris dapat dibantu
oleh Organ Pendukung Dewan Komisaris yaitu Sekretaris
Dewan Komisaris dan staff Sekretaris Dewan Komisaris
(jika diperlukan), serta komite-komite yaitu Komite Audit,
Komite Nominasi dan Remunerasi dan Komite GCG dan
Pemantauan Risiko (jika diperlukan) yang diangkat oleh
Commissioners are not responsible to the Company, if they
can prove:
1. Losses are not due to mistakes or omissions.
2. Have conducted supervision in good faith, full of
responsibility, and prudent for the interests and in
accordance with the aims and objectives of the Company.
3. Does not have personal interest, directly or indirectly over
the supervision actions that result in losses.
4. Have taken actions to prevent the arising or continuity of
the loss.
Company Work Plan
The Board of Commissioners reviews and gives opinions on
the Company’s Work Plan and Budget (RKAP) once a year
and on the Company’s Long Term Plan (RJPP) every five years
before approval. In reviewing and providing opinions, the
Board of Commissioners may request the assistance of its
committees. In addition, the Board of Commissioners is also
required to prepare its Annual Work Plan and Annual Budget
which is part of the Work Plan and Corporate Budget (RKAP).
Division of Duties of Board of Commissioners
The following is the policy for the division of duties of the
Board of Commissioners referring to the Board Manual:
1. The division of duties among members of the Board of
Commissioners shall be regulated by themselves and must
be stated in writing in the Annual Work Plan and Budget
of the Board of Commissioners, which is integral part of
the RKAP.
2. The division of duties of the Board of Commissioners
members covers all areas of duties of the Board of
Directors.
3. Assignment of the Board of Commissioners members,
including as Chair/Member of committees established by
the Board of Commissioners.
4. In order to support the effectiveness of the implementation
of its duties and responsibilities, the Board of
Commissioners can be assisted by the Supporting Organs
of the Board of Commissioners, namely the Secretary of
the Board of Commissioners and the Secretary staff of
the Board of Commissioners (if needed), and committees
including the Audit Committee, the Nomination and
223Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Dewan Komisaris atas beban Perseroan.
5. Dewan Komisaris wajib melakukan evaluasi terhadap
kinerja komite-komite yang membantu pelaksanaan
tugas dan tanggungjawabnya setiap akhir tahun buku.
Periode Sebelum RUPS Tahunan Tahun Buku 2019
Tanggal 29 Juli 2020
Dewan Komisaris telah melakukan pembagian pelaksanaan
tugas dan kewenangan sebagaimana ditetapkan dalam Surat
Keputusan Dewan Komisaris PT Indofarma (Persero) Tbk
No. SK-01/DK-INAF/1/2020 tanggal 2 Januari 2020 tentang
Pembagian Kerja Anggota Dewan Komisaris Perseroan yang
efektif per tanggal 1 Januari 2020, yaitu sebagai berikut:
Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris Periode Sebelum RUPS Tahunan Tahun Buku
2019 Tanggal 29 Juli 2020
Nama & Jabatan / Name & Position Pembagian Tugas / Division of Duties Uraian Tugas / Description of Duty
Siswanto (Komisaris Utama / President Commissioner)
Mengkoordinir seluruh tugas dan fungsi para Anggota Dewan Komisaris dan membidangi segala aspek yang berkaitan dengan Riset dan Pemasaran Perusahaan. / Coordinating all duties and functions of the Board of Commissioners members and incharge of all aspects relating to Research and Marketing.
Bertanggung jawab terhadapseluruh tugas dan fungsi Dewan Komisaris dan melakukan evaluasi dan pengawasan atas kegiatanRiset dan Pemasaran yang dilakukan Perusahaan. / Responsible for all duties and functions of the Board of Commissioners and evaluates and supervises the Research and Marketing activities of the Company.
Nizar Yamanie(Komisaris / Commissioner)
Merangkap selaku Ketua Komite Good CorporateGovernance dan Pemantauan Risiko serta membidangi segala aspek yang berkaitan dengan kegiatan Operasi dan Pengembangan Perusahaan. / Concurrently as the Chairperson of the Committee for Good Corporate Governance and Risk Monitoring, in charge of all aspects related to Operations and Development activities
Bertanggung jawab terhadap / Responsible for:1. Segala aspek yang berkaitan dengan pemantauan
maupun evaluasi atas manajemen risiko dan penerapan GCG di Perusahaan. / All aspects relating to the monitoring and evaluation of risk management and GCG implementation in the Company.
2. Evaluasi dan pengawasan atas kegiatan operasi dan pengembangan usaha Perusahaan. / Evaluation and supervision of the Company’s operations and business development activities.
Teddy Wibisana(Komisaris Independen / Independent Commissioner)
Merangkap selaku Ketua Komite Audit dan Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi serta membidangi segala aspek yang berkaitan dengan kegiatan Keuangan dan Sumber Daya Manusia Perusahaan. / Concurrently as Chair of Audit Committee and Chair of Nomination & Remuneration Committee, in charge of all aspects related to Financial and Human Resources activities.
Bertanggung jawab terhadap / Responsible for:1. Segala aspek yang berkaitan dengan system dan
prosedur pembuatan rencana kerja dan anggaran, pengadaan dan/atau pemilihan Kantor Akuntan Publik, pertanggungjawaban serta pelaporan keuangan. / All aspects relating to systems and procedures for making work plans and budgets, procurement, Public Accountant selection, accountability and financial reporting.
2. Evaluasi dan pengawasan yang berkaitan dengan transparansi proses nominasi dan remunerasi Perusahaan. / Evaluation and supervision relating to the transparency of the Company’s nomination and remuneration process.
3. Evaluasi dan pengawasan atas kegiatan pertanggungjawaban keuangan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia Perusahaan. / Evaluation and supervision of financial accountability and Human Resources management.
Remuneration Committee and the GCG and Risk
Monitoring Committee (if required) appointed by the
Board of Commissioners at the expense of the Company.
5. The Board of Commissioners is obliged to evaluate
the performance of the committees that assist in the
implementation of their duties and responsibilities at the
end of each financial year.
Period Before the Annual GMS for the 2019 Fiscal Year
on July 29, 2020
The Board of Commissioners has divided the implementation
of duties and authority as stipulated in Decree of the Board of
Commissioners of PT Indofarma (Persero) Tbk No. SK-01/DK-
INAF/1/2020 dated January 2, 2020 concerning the Division
of Work of the Company’s Board of Commissioners members
effective as of January 1, 2020, as follows:
Division of Duties and Responsibilities of the Board of
Commissioners Period Before the Annual GMS for the
2019 Fiscal Year on July 29, 2020
224 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Periode Setelah RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 Tanggal
29 Juli 2020
Dewan Komisaris telah melakukan pembagian pelaksanaan
tugas dan kewenangan sebagaimana ditetapkan dalam Surat
Keputusan Dewan Komisaris PT Indofarma Tbk No. SK-11/
DK-INAF/VII/2020 tanggal 29 Juli 2020 tentang Pembagian
Kerja Anggota Dewan Komisaris Perseroan yang efektif per
tanggal 29 Juli 2020, sebagai berikut:
Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris Periode Setelah RUPS Tahunan Tahun Buku
2019 Tanggal 29 Juli 2020
Nama & Jabatan / Name & Position Pembagian Tugas / Division of Duties Uraian Tugas / Duty Description
Daniel Tjen (Komisaris Utama / President Commissioner)
Mengkoordinir seluruh tugas dan fungsi para Anggota Dewan Komisaris dan membidangi segala aspek yang berkaitan dengan Riset dan Pemasaran Perusahaan. / Coordinating all duties and functions of the Board of Commissioners members and incharge of all aspects relating to Research and Marketing.
Bertanggung jawab terhadapseluruh tugas dan fungsi Dewan Komisaris dan melakukan evaluasi dan pengawasan atas kegiatanRiset dan Pemasaran yang dilakukan Perusahaan. / Responsible for all duties and functions of the Board of Commissioners and evaluates and supervises the Research and Marketing activities of the Company.
Didi Agus Mintadi(Komisaris Independen) / Independent Commissioner)
Merangkap selaku Ketua Komite Good Corporate Governance dan Pemantauan Risiko serta membidangi segala aspek yang berkaitan dengan kegiatan Operasi dan Pengembangan Perusahaan. / Concurrently as the Chairperson of the Committee for Good Corporate Governance and Risk Monitoring, in charge of all aspects related to Operations and Development activities
Bertanggung jawab terhadap / Responsible for:1. Segala aspek yang berkaitan dengan pemantauan
maupun evaluasi atas manajemen risiko dan penerapan GCG di Perusahaan. / All aspects relating to the monitoring and evaluation of risk management and GCG implementation in the Company.
2. Evaluasi dan pengawasan atas kegiatan operasi dan pengembangan usaha Perusahaan. / Evaluation and supervision of the Company’s operations and business development activities.
Teddy Wibisana(Komisaris Independen / Independent Commissioner)
Merangkap selaku Ketua Komite Audit dan Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi serta membidangi segala aspek yang berkaitan dengan kegiatan Keuangan dan Sumber Daya Manusia Perusahaan. / Concurrently as Chair of Audit Committee and Chair of Nomination & Remuneration Committee, in charge of all aspects related to Financial and Human Resources activities.
Bertanggung jawab terhadap / Responsible for:1. Segala aspek yang berkaitan dengan system
dan prosedur pembuatan rencana kerja dan anggaran, pengadaan dan/atau pemilihan Kantor Akuntan Publik, pertanggungjawaban serta pelaporan keuangan. / All aspects relating to systems and procedures for making work plans and budgets, procurement, Public Accountant selection, accountability and financial reporting.
2. Evaluasi dan pengawasan yang berkaitan dengan transparansi proses nominasi dan remunerasi Perusahaan. / Evaluation and supervision relating to the transparency of the Company’s nomination and remuneration process.
3. Evaluasi dan pengawasan atas kegiatan pertanggungjawaban keuangan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia Perusahaan. / Evaluation and supervision of financial accountability and Human Resources management.
Adapun tujuan dari pembagian kerja tersebut ialah agar
anggota Dewan Komisaris dapat melaksanakan tugas
pengawasan dan pembinaan terhadap pengelolaan Perseroan
sesuai kemampuan dan bidangnya, sehingga setiap kendala
yang hadir dalam proses kegiatan usaha dapat diselesaikan
dengan efektif.
Period After the Annual GMS for the 2019 Fiscal Year on
July 29, 2020
The Board of Commissioners has divided the implementation
of duties and authority as stipulated in Decree of the Board of
Commissioners of PT Indofarma (Persero) Tbk No. SK-11/DK-
INAF/VII/2020 dated July 29, 2020 concerning the Division of
Work of the Company’s Board of Commissioners members
effective as of July 29, 2020, as follows:
Division of Duties and Responsibilities of the Board of
Commissioners Period After the Annual GMS for the 2019
Fiscal Year on July 29, 2020
The purpose of the division of duties is so that the Board
of Commissioners members can carry out supervisory and
coaching duties towards the management of the Company
according to their abilities and fields. Thus, any obstacles
that arise in the process of business activities can be resolved
effectively.
225Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Independensi Dewan Komisaris
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, Dewan
Komisaris diwajibkan untuk senantiasa memperhatikan
kepentingan Perseroan di atas kepentingan lainnya, dan
harus bertindak sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan
serta memperhatikan batasan yang ditentukan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Independensi Dewan Komisaris Perseroan dapat dilihat dari
informasi hubungan afiliasi, rangkap jabatan di perusahaan
lain dan/atau instansi pemerintah, dan kepemilikan saham di
Perseroan maupun perusahaan lain.
Hubungan Usaha dan/atau Afiliasi Dewan Komisaris
Berikut adalah rincian keterangan transparansi hubungan
usaha dan hubungan afiliasi antar sesama anggota Dewan
Komisaris, dengan anggota Direksi, atau Pemegang Saham
Pengendali pada tahun 2020:
Hubungan Usaha dan/atau Afiliasi Dewan Komisaris
Nama / Name Jabatan / Position
Hubungan Usaha dengan / Business Relationship with
Hubungan Afiliasi dengan / Affiliate Relationship with
Sesama Dewan Komisaris /
Fellow Board of Commissioners
Direksi / Board of Directors
Pemegang Saham
Pengendali / Controlling Shareholders
Sesama Dewan Komisaris /
Fellow Board of Commissioners
Direksi / Board of Directors
Pemegang Saham
Pengendali / Controlling Shareholders
Periode Sebelum RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 tanggal 29 Juli 2020 / Period Before the Annual GMS for the 2019 Fiscal Year on July 29, 2020
Siswanto Komisaris Utama / President Commissioner
X X X X X X
Nizar Yamanie Komisaris / Commissioner X X X X X X
Teddy Wibisana Komisaris Independen / Independent Commissioner
X X X X X X
Periode Setelah RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 tanggal 29 Juli 2020 / Period Before the Annual GMS for the 2019 Fiscal Year on July 29, 2020
Daniel Tjen Komisaris Utama / President Commissioner
X X X X X X
Didi Agus Mintadi Komisaris Independen/ Independent Commissioner
X X X X X X
Teddy Wibisana Komisaris Independen / Independent Commissioner
X X X X X X
Keterangan / Note:V : Memiliki hubungan usaha dan/atau hubungan afiliasi / Have business relationship and/or affiliate relationship X : Tidak memiliki hubungan usaha dan/atau hubungan afiliasi / Have no business relationship and/or affiliate relationship
Independence of Board of Commissioners
In carrying out its duties and authority, the Board of
Commissioners is obliged to always take into account the
Company’s interests above other interests, and must act in
accordance with the Company’s purpose and objectives
and observe the boundary set by the prevailing laws and
regulations.
The independence of the Company’s Board of Commissioners
can be seen from information on affiliation relationships,
concurrent positions in other companies and/or government
agencies, and share ownership in the Company and other
companies.
Business and/or Affiliate Relationship of Board of
Commissioners
The following is a detailed description of transparency of
business and affiliate relationship with fellow members of the
Board of Commissioners, members of the Board of Directors,
or Controlling Shareholders in 2020:
Business and/or Affiliate Relationship of the Board of
Commissioners
226 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Rangkap Jabatan Dewan Komisaris
Berdasarkan Charter Dewan Komisaris, Anggota Dewan
Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap sebagai:
1. Anggota Direksi pada Badan usaha Milik Negara, Badan
Usaha Milik Daerah, badan usaha milik swasta;
2. Pengurus partai politik dan/atau calon/anggota DPR,
DPD, DPRD Tingkat I, dan DPRD Tingkat II dan/atau calon
kepala daerah/wakil kepala daerah;
3. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam peraturan
perundang-undangan; dan/atau
4. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan.
Berikut ini merupakan tabel yang menggambarkan rangkap
jabatan masing-masing anggota Dewan Komisaris yang
menjabat pada tahun 2020.
Rangkap Jabatan Dewan Komisaris
Nama / Name Jabatan / PositionRangkap Jabatan / Concurrent Position
Nama Perusahaan/Instansi / Name of Company/Agency Jabatan / Position
Periode Sebelum RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 tanggal 29 Juli 2020 / Period Before the Annual GMS for the 2019 Fiscal Year on July 29, 2020
Siswanto Komisaris Utama / President Commissioner Kementerian Kesehatan Rl / The Ministry
of Health RI
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan sampai 15 April 2020 / Head of the Health Research and Development Agency until April 15, 2020 Analis Kebijakan Ahli Utama mulai 15 April 2020 / Policy Analyst of Key Expert starting from April 15, 2020
Nizar Yamanie Komisaris / Commissioner
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun instansi lain. / Did not hold concurrent position in other companies and agencies.Teddy Wibisana Komisaris Independen
/ Independent Commissioner
Periode Setelah RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 tanggal 29 Juli 2020 / Period After the Annual GMS for the 2019 Fiscal Year on July 29, 2020
Daniel Tjen Komisaris Utama / President Commissioner
Kementerian Kesehatan Rl / The Ministry of Health RI
Staf Khusus Bidang Tata Kelola Pemerintahan / Special Staff for Governance
PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (Mayapada Hospital)
Komisaris / Commissioner
Didi Agus Mintadi Komisaris Independen / Independent Commissioner Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun instansi lain. / Did not hold
concurrent position in other companies and agencies.Teddy Wibisana Komisaris Independen / Independent Commissioner
Concurrent Position of Board of Commissioners
Based on the Board of Commissioners Charter, Members
of the Board of Commissioners are prohibited from holding
concurrent positions as:
1. Members of the Board of Directors of State Owned
Enterprises, Regional Owned Enterprises, private
companies;
2. Management of political parties and/or candidates/
members of DPR, DPD, DPRD Level I, and DPRD Level
II and/or candidates for regional head/deputy regional
head;
3. Other positions in accordance with the provisions of laws
and regulations; and/or
4. Other positions that could create conflict of interest.
The following is a table describing the concurrent positions
of each member of the Board of Commissioners who served
in 2020.
Concurrent Positions of the Board of Commissioners
227Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Selain informasi rangkap jabatan yang telah diuraikan
dalam tabel di atas, seluruh Dewan Komisaris PT Indofarma
Tbk bukan merupakan orang dalam di Kantor Akuntan
Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau pihak lain yang
memberi jasa audit, jasa non audit dan atau jasa konsultasi
lain kepada Perseroan dalam waktu enam bulan terakhir
dan tidak memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan
Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir.
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris di Perusahaan
dan/atau di Perusahaan Lain
Uraian mengenai kepemilikan saham seluruh anggota Dewan
Komisaris yang menjabat selama tahun buku 2020, baik yang
berstatus aktif maupun sudah tidak aktif menjabat per 31
Desember 2020, di PT Indofarma Tbk dan/atau di perusahaan
lain telah dipaparkan dalam tabel di bawah ini:
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris di Indofarma
dan/atau di Perusahaan Lain
Nama / Name Jabatan / PositionKepemilikan Saham di / Share Ownership in
PT Indofarma Tbk BUMN/Perusahaan Lain / Other SOEs/Companies
Periode Sebelum RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 tanggal 29 Juli 2020 / Period Before the Annual GMS for the 2019 Fiscal Year on July 29, 2020
Siswanto Komisaris Utama / President Commissioner
Nihil / Nil Nihil / Nil Nizar Yamanie Komisaris / Commissioner
Teddy Wibisana Komisaris Independen/ Independent Commissioner
Periode Setelah RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 tanggal 29 Juli 2020 / Period After the Annual GMS for the 2019 Fiscal Year on July 29, 2020
Daniel Tjen Komisaris Utama / President Commissioner
Nihil / Nil Nihil / NilDidi Agus Mintadi Komisaris Independen / Independent Commissioner
Teddy Wibisana Komisaris Independen / Independent Commissioner
Program Pengenalan dan Peningkatan Kompetensi
Dewan Komisaris
Program Pengenalan Dewan Komisaris
Anggota Dewan Komisaris yang diangkat untuk pertama
kalinya wajib diberikan Program Pengenalan mengenai
Perseroan. Tanggung jawab untuk mengadakan program
pengenalan tersebut berada pada Sekretaris Perusahaan
atau siapapun yang menjalankan fungsi sebagai Sekretaris
Perusahaan dan program pengenalan tersebut dianggarkan
dan dijadwalkan dalam rencana kerja tahunan Sekretaris
Perseroan setiap tahunnya.
In addition to the concurrent position information outlined
in the table above, all PT Indofarma Tbk’s Commissioners
are not an internal party in a Public Accountant Firm, Legal
Consulting Firm, or any other party providing audit, non-audit
services and/or other consulting services to the Company
in the last six months and do not have the authority and
responsibility to plan, lead or control the Company’s activities
within the last 6 (six) months.
Share Ownership of Board of Commissioners in the
Company and/or Other Companies
A description of the share ownership of all members of the
Board of Commissioners who served during the 2020 fiscal
year, whether active or inactive status as of December 31,
2020, at PT Indofarma Tbk and/or in other companies is
presented in the following table:
Share Ownership of Board of Commissioners in
Indofarma and/or Other Companies
Introduction and Competency Improvement Programs
for Board of Commissioners
Introduction Program for Board of Commissioner
Members of the Board of Commissioners who are appointed
for the first time are required to take Company Introduction
Program. The responsibility for organizing the introduction
program rests with the Corporate Secretary or whoever
carries out the function of the Corporate Secretary and the
introduction program is budgeted and scheduled in the
annual work plan of the Corporate Secretary every year.
228 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Pada tahun 2020, Perseroan telah melaksanakan program
pengenalan Indofarma kepada Dewan Komisaris yang baru
diangkat, sebagai berikut:
Program Pengenalan Dewan Komisaris Tahun 2020
Nama & Jabatan / Name & Position 1. Daniel Tjen (Komisaris Utama / President Commissioner)2. Didi Agus Mintadi (Komisaris Independen / Independent Commissioner)
Waku Waktu dan Tempat Pelaksanaan / Time and Place
Selasa, 4 Agustus 2020 di Jakarta / Tuesday, August 4, 2020 in Jakarta
Kegiatan dan/atau Topik Pengenalan / Activity and/or Topic
Pemaparan tentang / Presentation on:1. Overview Perseroan / Overview of the Company2. Ikhtisar Pencapaian Perseroan tahun 2019 / Highlights of the Company’s 2019
Achievements3. Kinerja operasional, produksi, dan SCM serta keuangan konsolidasian / Operational,
production, and SCM, as well as consolidated financial performance4. Rencana Perseroan Ke Depan / The Company’s Future Plans
Program Peningkatan Kompetensi Dewan Komisaris
Peningkatan kompetensi Dewan Komisaris Perseroan
dilakukan melalui berbagai program pelatihan, seminar,
sosialisasi peraturan/ kebijakan, dan studi banding yang mana
dilaksanakan seusai dengan kebutuhan bisnis dan rencana
kerja Perseroan.
Selama tahun 2020, Dewan Komisaris tidak melaksanakan
Program Peningkatan Kompetensi karena kondisi Pandemi
Covid-19 dan kegiatan penting lainnya melalui berbagai
program pelatihan, seminar, sosialisasi peraturan/kebijakan,
dan studi banding yang dibiayai oleh anggaran Perseroan
sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris
tahun 2020.
Laporan Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Tahun
2020
Tugas pengawasan Dewan Komisaris dilaksanakan dengan
proses sebagai berikut:
1. Melalui Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan
Direksi:
a. Membahas Laporan Keuangan dan tindak lanjut rapat
komite-komite dibawah Dewan Komisaris.
b. Jika ada yang perlu ditindak lanjuti dalam Rapat
Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi, maka
komite-komite dibawah Dewan Komisaris akan
mengawal proses tersebut.
c. Proses pengawasan yang dilakukan melalui Komite
Dewan Komisaris dan Rapat Gabungan Dewan
Komisaris dengan Direksi, tergambar dalam bagan
sebagai berikut:
In 2020, the Company has implemented Indofarma
introduction program to the newly appointed Board of
Commissioners, as follows:
Introduction Program for the Board of Commissioners
in 2020
Competency Improvement Program for Board of
Commissioners
The competency improvement for the Company’s Board
of Commissioners is carried out through various training
programs, seminars, dissemination of regulations/policies,
and comparative studies which are carried out in accordance
with the Company’s business needs and work plan.
During 2020, the Board of Commissioners did not carry
out the Competency Improvement Program due to the
Covid-19 Pandemic condition and other important activities
through various training programs, seminars, dissemination
of regulations/policies, and comparative studies using
the Company’s budget in accordance with the Board of
Commissioners’ Work Plan and Budget for the year 2020.
2020 Board of Commissioners’ Duties Implementation
Report
The supervisory duties of the Board of Commissioners are
carried out with the following process:
1. Through Joint Meetings of the Board of Commissioners
and the Board of Directors:
a. Discussing Financial Statements and follow-up meetings
of committees under the Board of Commissioners.
b. If there is something that needs to be followed up at a
Joint Meeting of the Board of Commissioners and the
Board of Directors, the committees under the Board
of Commissioners will oversee the process.
c. The supervisory process carried out through the Board
of Commissioners’ Committees and Joint Meetings
of the Board of Commissioners and the Board of
Directors, is illustrated in the following chart:
229Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Proses Pengawasan Dewan Komisaris
Rekomendasi Komite-Komite Dewan Komisaris / Recommendation of of Board of Commissioners
committees
Tindaklanjut Komite-komite Dewan Komisaris
Follow-Up Board of Commissioners
committees
Direksi & ManajemenDirectors & Management
RekomendasiRecommendation
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
2. Melalui Pelaksanaan Kinerja Komite-Komite, meliputi:
a. Evaluasi Laporan Keuangan
· Mengvaluasi Laporan Keuangan per bulan dan
triwulanan yang dibahas dalam Radirkom setiap
bulannya, untuk mendapat perspektif lain dari
komisaris utama dan anggota komisaris lain diluar
komisaris independen.
· Menganalisa dan menilai perubahanperubahan
dari faktor-faktor yang mempengaruhi laba/
rugi (pendapatan, biaya/beban, bunga bank dan
sebagainya)
b. Audit Operasional
· Melakukan pemeriksaan di lapangan, baik yang
dilakukan sendiri maupun yang dilakukan oleh
Satuan Pengawasan Internal (SPI) dan Kantor
Akuntan Publik.
· Menganalisa informasi dan temuan lapangan.
· Membahas hasil temuan ini di rapat komite,
sekaligus mengevaluasi Laporan Keuangan.
c. Evaluasi Penerapan GCG Perusahaan
· Melakukan evaluasi dengan pembahasan
implementasi dan monitoring Area Of
Improvement (AOI) GCG.
· Menganalisa informasi dan temuan lapangan.
· Membahas hasil temuan di rapat komite dan
mengevaluasi Laporan Implementasi GCG
Perseroan.
Supervision Process of the Board of Commissioners
2. Through the implementation of performance of the
Committees, including:
a. Evaluation of Financial Statements
• Evaluate monthly and quarterly financial
statements discussed in the Board of Directors and
the Board of Commissioners monthly meeting,
to obtain other perspective from the main
commissioner and other commissioners other
than independent commissioners.
• Analyze and assess changes in the factors that
affect profit/loss (income, costs/expenses, bank
interest and so forth).
b. Operational Audit
• Conduct field audits, both by itself and by the
Internal Audit Unit (SPI) and the Public Accounting
Firm.
• Analyzeinformationandfieldfindings.
• Discussthefindingsatcommitteemeetings,and
evaluate Financial Statements.
c. Evaluation of the Implementation of the Company’s
GCG
• Conduct evaluation by discussing the
implementation and monitoring of the GCG Area
Of Improvement (AOI).
• Analyzeinformationandfieldfindings.
• Discuss the findings at committeemeetings and
evaluate the Company’s GCG Implementation
Report.
230 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
· Monitoring pelaksanaan Asesmen GCG penerapan
tahun 2017 yang dilaksanakan oleh Tim Asesmen
GCG BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat diganti
menjadi Monitoring pelaksanaan Asesmen /self
Assessmen GCG yang dilaksanakan perseroan
d. Evaluasi Penerapan Manajemen Risiko Perusahaan
· Melakukan evaluasi dengan pembahasan
implementasi manajemen risiko Perseroan.
· Menganalisa informasi dan temuan lapangan.
· Membahas hasil temuan ini di rapat komite
sekaligus mengevaluasi Laporan Manajemen
Risiko Perseroan.
· Evaluasi terkait remunerasi dan nominasi
Perseroan.
e. Evaluasi Penerapan nominasi & remunerasi Perseroan
· Review usulan calon direksi dan dewan komisaris
di PT Indofarma Global Medika dan PT Farmalab
Indoutama.
· Review usulan top 20% talent dari pejabat 1 (satu)
level di bawah Direksi Perseroan.
· Review usulan penetapan remunerasi Direksi dan
Dewan Komisaris tahun buku 2020 dan tantiem
tahun buku 2019.
· Review Rencana Pendidikan dan Pelatihan
Perseroan.
Penyelenggaraan Rapat Dewan Komisaris
Perseroan memastikan bahwa ketentuan Rapat Dewan
Komisaris yang tercantum dalam Board Manual Dewan
Komisaris Perseroan telah sesuai dengan Peraturan OJK No.
No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang
Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik,
dimana diatur Rapat Dewan Komisaris sebagai berikut:
1. Wajib dilaksanakan secara berkala, sekurang-kurangnya
satu kali dalam dua bulan atau berdasarkan kebutuhan
yang dapat dilangsungkan dihadiri mayoritas dari seluruh
Anggota Dewan Komisaris.
2. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat bersama
Direksi secara berkala paling kurang satu kali dalam
empat bulan.
3. Dewan Komisaris harus menjadwalkan rapat Dewan
• Monitoringtheimplementationofthe2017GCG
Assessment carried out by the BPKP Representative
Office of West Java’s GCG Assessment Team was
changed to Monitoring the implementation of
GCG assessment/self-assessment carried out by
the Company.
d. Evaluation of the Implementation of the Company’s
Risk Management
• Conduct evaluation by discussing the
implementation of the Company’s risk
management.
• Analyzeinformationandfieldfindings.
• Discuss the findings at committeemeetings and
at the same time evaluate the Company’s Risk
Management Report.
• EvaluationrelatedtotheCompany’sremuneration
and nomination.
e. Evaluation of the implementation of the Company’s
nomination & remuneration
• Review of proposals for candidates for board
of directors and board of commissioners at
PT Indofarma Global Medika and PT Farmalab
Indoutama.
• Review of proposals for top 20% talent from
officials 1 (one) level below the Company’s Board
of Directors.
• ReviewtheproposedremunerationfortheBoard
of Directors and the Board of Commissioners for
the 2020 fiscal year and tantiem for the 2019
fiscal year.
• ReviewoftheCompany’sEducationandTraining
Plans.
Implementation of Board of Commissioners Meetings
The Company ensures that the provisions of Board of
Commissioners Meeting stipulated in the Board Manual is in
accordance with OJK Regulation No. No.33/POJK.04/2014
dated December 8, 2014 concerning Board of Directors and
Board of Commissioners of Issuers or Public Companies, in
which the Board of Commissioners’ Meeting is regulated as
follows:
1. Must be carried out regularly, at least once in two months
or as needed, which can be attended by majority of the
Board of Commissioners’ members.
2. The Board of Commissioners must hold regular meetings
with the Directors at least once every four months.
3. The Board of Commissioners must schedule the Board of
Commissioners meeting and the Board of Commissioners
Joint Meeting with the Board of Directors for the following
231Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi
untuk tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku.
Rapat Dewan Komisaris dianggap sah dan berhak mengambil
keputusan yang mengikat apabila dihadiri atau diwakili
oleh lebih dari 1/2 dari jumlah anggota Dewan Komisaris.
Semua keputusan dalam Rapat diambil dengan musyawarah
mufakat. Apabila melalui musyawarah tidak tercapai mufakat,
maka keputusan Rapat diambil dengan suara terbanyak biasa.
Dalam setiap Rapat harus dibuat Risalah Rapat yang berisi hal-
hal yang dibicarakan, termasuk pernyataan ketidaksetujuan
atau dissenting opinion anggota Dewan Komisaris, dan
didokumentasikan dengan baik. Setiap anggota Dewan
Komisaris berhak menerima salinan Risalah Rapat, terlepas
apakah anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan hadir
atau tidak hadir dalam Rapat.
Dalam menyelenggarakan rapat yang sesuai dengan
hal-hal yang akan dibicarakan, Dewan Komisaris dapat
menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi
dan meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah
Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri
Rapat Dewan Komisaris.
Sepanjang tahun 2020, Dewan Komisaris Indofarma telah
menyelenggarakan 24 (dua puluh empat) kali rapat, dimana
12 (dua belas) kali rapat merupakan Rapat Internal Dewan
Komisaris dan 12 (dua belas) kali rapat lainnya merupakan
Rapat Gabungan bersama Direksi dalam rangka pembahasan
kinerja Perseroan dan hal lain terkait kegiatan pengawasan
dan kegiatan korporasi lainnya, Dewan Komisaris.
Penyelenggaraan Rapat Internal Dewan Komisaris
Periode Sebelum RUPS Tahunan Tahun Buku 2019
Tanggal 29 Juli 2020
Berikut ini merupakan frekuensi dan tingkat kehadiran
Dewan Komisaris yang menjabat pada periode sebelum RUPS
Tahunan Tahun Buku 2019 tanggal 29 Juli 2020 dalam Rapat
Internal Dewan Komisaris:
year before the end of the fiscal year.
Meetings of the Board of Commissioners are considered valid
and have the right to make binding decisions if attended or
represented by more than 1/2 (one half) of the total members
of the Board of Commissioners. All decisions in the Meeting
are taken by consensus, and if consensus is not reached
through deliberation, then the decision is taken with the most
votes. In each meeting, Minutes of Meeting is mandatory and
must include any statements of disapproval or dissenting
opinions and be properly documented. Each member of
the Board of Commissioners is entitled to receive copy of
the Minutes of Meeting, regardless of whether he or she is
present or not present at the Meeting.
In holding meetings in accordance with the matters to be
discussed, the Board of Commissioners may hold a Meeting
with the Board of Directors and ask other officials under the
Board of Directors with their knowledge to attend the Board
of Commissioners’ Meeting.
In 2020, Indofarma’s Board of Commissioners held 24
(twenty four) meetings, of which 12 (twelve) meetings were
Internal Meetings of the Board of Commissioners and 12
(twelve) other meetings were Joint Meetings with the Board
of Directors in order to discuss the Company’s performance
and other matters related to supervisory activities and other
corporate activities, the Board of Commissioners.
Implementation of Board of Commissioners Meetings
Period Before the Annual GMS for the 2019 Fiscal Year
on July 29, 2020
The following is frequency and attendance level of the Board
of Commissioners who served in the period before the 2019
Annual GMS on July 29, 2020 at the Board of Commissioners’
Internal Meetings:
232 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris
dalam Rapat Internal
No. Tanggal Rapat / Meeting Date
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Keterangan / DescriptionSiswanto (Komisaris Utama / President
Commissioner)
Nizar Yamanie (Komisaris /
Commissioner)
Teddy Wibisana (Komisaris
Indenpenden / Independent Commissioner)
1. Kamis, 9 Januari 2020 / Thursday, January 9, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
2. Selasa, 10 Maret 2020 (Sesi ke-1) / Tuesday, March 10, 2020 (1st session)
V V V Rapat Fisik di Jakarta sesi ke-1 / 1st Session Physical Meeting in Jakarta
3. Selasa, 10 Maret 2020 (Sesi ke-2) / Tuesday, March 10, 2020 (2nd session)
V V V Rapat Fisik di Jakarta sesi ke-2/ 2nd Session Physical Meeting in Jakarta
4. Selasa, 31 Maret 2020 / Tuesday, March 31, 2020
V V V Rapat Daring melalui aplikasi Zoom Meeting ID No. 243625778 / Online Meeting via Zoom Meeting application with ID No. 243625778
5. Senin, 27 April 2020 / Monday, April 27, 2020
X V V Rapat Daring melalui aplikasi Zoom Meeting ID No. 77908661622 / Online Meeting via Zoom Meeting application with ID No. 77908661622
6. Jumat, 5 Juni 2020 / Friday, June 5, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
5 6 6
Jumlah Rapat / Number of Meetings
6 6 6
Persentase Tingkat Kehadiran / Attendance Percentage
83,33% 83,33% 100,00%
Catatan / Note::V : Hadir / Present | X : Berhalangan Hadir / Absent
Alasan Ketidakhadiran / Reason for the Absence :Pada rapat tanggal 27 April 2020, Bapak Siswanto selaku Komisaris Utama tidak dapat menghadiri Rapat karena berhalangan/ada kegiatan lain, sehingga dikuasakan kepada Bapak Teddy Wibisana selaku Komisaris Independen dengan Surat Kuasa No. SKU- 01/DK-INAF/IV/2020 tanggal 27 April 2020, untuk menghadiri Rapat internal Dewan Komisaris untuk berpendapat, memberikan suara, dan mengambil keputusan dalam rapat dimaksud. / At the meeting on April 27, 2020, Mr. Siswanto as President Commissioner could not attend the Meeting due to absent/another activity, so that authorized Mr. Teddy Wibisana as Independent Commissioner with a Power of Attorney No. SKU- 01/DK-INAF/IV/2020 dated April 27, 2020, to attend the internal meeting of the Board of Commissioners to have opinions, cast votes, and make decisions in the meeting.
Periode Setelah RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 Tanggal
29 Juli 2020
Berikut ini merupakan frekuensi dan tingkat kehadiran Dewan
Komisaris yang menjabat pada periode setelah RUPS Tahunan
Tahun Buku 2019 tanggal 29 Juli 2020 dalam Rapat Internal
Dewan Komisaris:
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris
dalam Rapat Internal
The Board of Commissioners’ Frequency and Attendance
at Internal Meetings
Period After the Annual GMS for the 2019 Fiscal Year on
July 29, 2020
The following is frequency and attendance level of the Board
of Commissioners who served in the period after the 2019
Annual GMS on July 29, 2020 at the Board of Commissioners’
Internal Meetings:
The Board of Commissioners’ Frequency and Attendance at
Internal Meetings
233Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
No. Tanggal Rapat / Meeting Date
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Keterangan / Description
Daniel Tjen (Komisaris Utama / President
Commissioner)
Didi Agus Mintadi
(Komisaris Independen / Independent Commissioner)
Teddy Wibisana (Komisaris
Indenpenden / Independent Commissioner)
1. Rabu, 26 Agustus 2020(Sesi ke-1) / Wednesday, August 26, 2020 (1st Session)
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
2. Rabu, 26 Agustus 2020 (Sesi ke-2) / Wednesday, August 26, 2020 (2nd Session)
V V V Rapat Fisik di Jakarta sesi ke-1 / Physical Meeting in Jakarta (1st Session)
3. Rabu, 7 Oktober 2020 / Wednesday, October 7, 2020
X V V Rapat Fisik di Jakarta sesi ke-2 / Physical Meeting in Jakarta (2nd Session)
4. Jumat, 4 November 2020 / Friday, November 4, 2020
V V V Rapat Daring melalui aplikasi Zoom Meeting ID No. 243625778 / Online Meeting via Zoom Meeting application with ID No. 243625778
5. Jumat, 27 November 2020 / Friday, November 27, 2020
X V V Rapat Daring melalui aplikasi Zoom Meeting ID No. 77908661622 / Online Meeting via Zoom Meeting application with ID No. 77908661622
6. Jumat, 11 Desember 2020 / Friday, December 11, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
4 6 6
Jumlah Rapat / Number of Meetings
6 6 6
Persentase Tingkat Kehadiran / Attendance Percentage
66,67% 100,00% 100,00%
Catatan / Note::V : Hadir / Present | X : Berhalangan Hadir / Absent
Alasan Ketidakhadiran / Reason of the Absence :1. Pada rapat tanggal 7 Oktober 2020, Bapak Daniel Tjen selaku Komisaris Utama tidak dapat menghadiri Rapat karena berhalangan/ada kegiatan lain,
sehingga dikuasakan kepada Bapak Teddy Wibisana selaku Komisaris Independen dengan Surat Kuasa No. SKU-02/DK-INAF/X/2020 tanggal 7 Oktober 2020, untuk menghadiri Rapat internal Dewan Komisaris untuk berpendapat, memberikan suara, dan mengambil keputusan dalam rapat dimaksud. / At the meeting on October 7, 2020, Mr. Daniel Tjen as President Commissioner could not attend the Meeting due to absence/another activity, so that authorized Mr. Teddy Wibisana as Independent Commissioner with a Power of Attorney No. SKU-02/DK-INAF/X/2020 dated October 7, 2020, to attend the Board of Commissioners’ Internal Meeting to have opinions, cast votes, and make decisions in the said meeting.
2. Pada rapat tanggal 27 November 2020, Bapak Daniel Tjen selaku Komisaris Utama tidak dapat menghadiri Rapat karena berhalangan/ada kegiatan lain, sehingga dikuasakan kepada Bapak Teddy Wibisana selaku Komisaris Independen dengan Surat Kuasa No. SKU-03/DK-INAF/XI/2020 tanggal 27 November 2020, untuk menghadiri Rapat internal Dewan Komisaris untuk berpendapat, memberikan suara, dan mengambil keputusan dalam rapat dimaksud. / At the meeting on November 27, 2020, Mr. Daniel Tjen as President Commissioner could not attend the Meeting due to absence/another activity, so that authorized Mr. Teddy Wibisana as Independent Commissioner with a Power of Attorney No. SKU-03/DK-INAF/XI/2020 dated November 27, 2020, to attend the Board of Commissioners’ Internal Meeting to have opinions, cast votes, and make decisions in the said meeting.
Penyelenggaraan Rapat Gabungan dengan Direksi
Periode Sebelum RUPS Tahunan Tahun Buku 2019
Tanggal 29 Juli 2020
Berikut ini merupakan frekuensi dan tingkat kehadiran
Dewan Komisaris yang menjabat pada periode sebelum RUPS
Tahunan Tahun Buku 2019 tanggal 29 Juli 2020 dalam Rapat
Gabungan dengan Direksi:
Implementation of Joint Meetings with Board of
Directors
Period Before the Annual GMS for the 2019 Fiscal Year
on July 29, 2020
The following is frequency and attendance level of the Board
of Commissioners who served in the period after the 2019
Annual GMS on July 29, 2020 at Joint Meetings with the
Board of Directors:
234 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris
dalam Rapat Gabungan dengan Direksi
No. Tanggal Rapat / Meeting Date
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Keterangan / DescriptionSiswanto (Komisaris Utama / President
Commissioner)
Nizar Yamanie (Komisaris /
Commissioner)
Teddy Wibisana (Komisaris
Indenpenden / Independent Commissioner)
1. Kamis, 9 Januari 2020 / Thursday, January 9, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
2. Selasa, 10 Maret 2020 (Sesi ke-1) / Tuesday, March 10, 2020 (1st Session)
V V V Rapat Fisik di Jakarta sesi ke-1 / 1st Session Physical Meeting in Jakarta
3. Selasa, 10 Maret 2020 (Sesi ke-2) / Tuesday, March 10, 2020 (2nd Session)
V V V Rapat Fisik di Jakarta sesi ke-2 / 2nd Session Physical Meeting in Jakarta
4. Selasa, 31 Maret 2020 / Tuesday, March 31, 2020
V V V Rapat Daring melalui aplikasi Zoom Meeting ID No. 337707670 / Online Meeting via Zoom Meeting application with ID No. 337707670
5. Jumat, 5 Juni 2020 (Sesi ke-1) / Friday, June 5, 2020 (1st Session)
V V V Rapat Fisik di Jakarta sesi ke-1 / 1st Session Physical Meeting in Jakarta
6. Jumat, 5 Juni 2020 (Sesi ke-2) / Friday, June 5, 2020 (2nd Session)
V V V Rapat Fisik di Jakarta sesi ke-2 / 2nd Session Physical Meeting in Jakarta
7. Sabtu, 20 Juni 2020 / Saturday, June 20, 2020
V V V Rapat Daring melalui aplikasi Zoom Meeting ID No. 81496760663 / Online Meeting via Zoom Meeting application with ID No. 81496760663
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
7 7 7
Jumlah Rapat / Number of Meetings
7 7 7
Persentase Tingkat Kehadiran / Attendance
Percentage
100,00% 100,00% 100,00%
Catatan / Note::V : Hadir / Present | X : Berhalangan Hadir / Absent
Periode Setelah RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 Tanggal
29 Juli 2020
Berikut ini merupakan frekuensi dan tingkat kehadiran
Dewan Komisaris yang menjabat pada periode setelah RUPS
Tahunan Tahun Buku 2019 tanggal 29 Juli 2020 dalam Rapat
Gabungan dengan Direksi:
The Board of Commissioners’ Frequency and Attendance
at Joint Meetings with Board of Directors
Period After the Annual GMS for the 2019 Fiscal Year on
July 29, 2020
The following is frequency and attendance level of the Board
of Commissioners who served in the period after the 2019
Annual GMS on July 29, 2020 at Joint Meetings with the
Board of Directors:
235Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris
dalam Rapat Gabungan dengan Direksi
No. Tanggal Rapat / Meeting Date
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Keterangan / Description
Daniel Tjen (Komisaris Utama / President
Commissioner)
Didi Agus Mintadi
(Komisaris Independen / Independent Commissioner)
Teddy Wibisana (Komisaris
Indenpenden / Independent Commissioner)
1. Rabu, 26 Agustus 2020 / Wednesday, August 26, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
2. Rabu, 7 Oktober 2020 / Wednesday, October 7, 2020
X V V Rapat Daring melalui aplikasi Zoom Meeting ID No. 5696731799 / Online Meeting via Zoom Meeting application with ID No. 5696731799
3. Rabu, 4 November 2020 / Wednesday, November 4, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
4. Rabu, 27 November 2020 / Wednesday, November 27, 2020
X V V Rapat Daring melalui aplikasi Zoom Meeting ID No. 86439435440 / Online Meeting via Zoom Meeting application with ID No. 86439435440
5. Jumat, 11 Desember 2020 / Friday, December 11, 2020
V V V Rapat Daring melalui aplikasi Zoom Meeting ID No. 89470087508 / Online Meeting via Zoom Meeting application with ID No. 89470087508
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
3 5 5
Jumlah Rapat / Number of Meetings
5 5 5
Persentase Tingkat Kehadiran / Attendance
Percentage
60,00% 100,00% 100,00%
Catatan / Note::V : Hadir / Present | X : Berhalangan Hadir / Absent
Alasan Ketidakhadiran / Reason of the Absence:1. Pada rapat tanggal 7 Oktober 2020, Bapak Daniel Tjen selaku Komisaris Utama tidak dapat menghadiri Rapat karena berhalangan/ada
kegiatan lain, sehingga dikuasakan kepada Bapak Teddy Wibisana selaku Komisaris Independen dengan Surat Kuasa No. SKU-02/DK-INAF/X/2020 tanggal 7 Oktober 2020, untuk menghadiri Rapat internal Dewan Komisaris untuk berpendapat, memberikan suara, dan mengambil keputusan dalam rapat dimaksud. / At the meeting on October 7, 2020, Mr. Daniel Tjen as President Commissioner could not attend the Meeting due to absence/another activity, so that authorized Mr. Teddy Wibisana as Independent Commissioner with a Power of Attorney No. SKU-02/DK-INAF/X/2020 dated October 7, 2020, to attend the Board of Commissioners’ Internal Meeting to have opinions, cast votes, and make decisions in the said meeting.
2. Pada rapat tanggal 27 November 2020, Bapak Daniel Tjen selaku Komisaris Utama tidak dapat menghadiri Rapat karena berhalangan/ada kegiatan lain, sehingga dikuasakan kepada Bapak Teddy Wibisana selaku Komisaris Independen dengan Surat Kuasa No. SKU-03/DK-INAF/XI/2020 tanggal 27 November 2020, untuk menghadiri Rapat internal Dewan Komisaris untuk berpendapat, memberikan suara, dan mengambil keputusan dalam rapat dimaksud. / At the meeting on November 27, 2020, Mr. Daniel Tjen as President Commissioner could not attend the Meeting due to absence/another activity, so that authorized Mr. Teddy Wibisana as Independent Commissioner with a Power of Attorney No. SKU-03/DK-INAF/XI/2020 dated November 27, 2020, to attend the Board of Commissioners’ Internal Meeting to have opinions, cast votes, and make decisions in the said meeting.
Pembahasan Rapat Dewan Komisaris
Adapun hal-hal ataupun arahan yang dibahas dalam Rapat
Dewan Komisaris selama tahun 2020 adalah:
1. Pengurusan dan pengelolaan Perseroan, termasuk
pengelolaan Anak Perusahaan.
2. Usulan Rencana Kerja Tahunan & Anggaran Dewan
Komisaris Tahun 2021.
The Board of Commissioners’ Frequency and Attendance
at Joint Meetings with Board of Directors
Discussion on the Board of Commissioners Meetings
Matters or directions discussed at the Board of Commissioners
Meetings during 2020 include:
1. Management and management of the Company,
including management of Subsidiaries.
2. Proposed Annual Work Plan & Budget for the Board of
Commissioners for 2021.
236 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
3. Usulan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun
2020 Revisi dan Tahun 2021 serta KPI Tahun 2021.
4. Usulan revisi Rencana Jangka Panjang Perusahaan Tahun
2020 – 2024 karena perubahan status menjadi Anak
Perusahaan PT Bio Farma (Persero).
5. Laporan Kinerja Perseroan termasuk Anak Perusahaan
Bulanan/Triwulanan/Semester tahun 2020 dengan Direksi
dan Manajemen.
6. Laporan Tahunan (Audited) Tahun 2019 dalam rangka
persiapan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019.
7. Penetapan KAP untuk pelaksanaan General Audit
Laporan Keuangan, Laporan PKBL, Kinerja Perusahaan
dan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan
Tahun 2020 serta jadwal dan program pelaksanaan audit
oleh KAP, yang kemudian pelaksanaanya dikoordinasikan
oleh PT Bio Farma (Persero) selaku Induk Holding BUMN
Farmasi dan Pemegang Saham Seri B terbanyak.
8. Usulan perhitungan dan besaran remunerasi Direksi dan
Dewan Komisaris tahun buku 2020 dan Tantiem tahun
buku 2019
9. Usulan Perubahan Struktur Organisasi satu tingkat
dibawah Direksi Perseroan.
10. Usulan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris
PT Indofarma Global Medika (Anak Perusahaan).
11. Usulan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris
PT Farmalab Indoutama (Anak Perusahaan PT Indofarma
Global Medika).
12. Usulan perubahan Pejabat Sekretaris Perusahaan.
13. Usulan peluang bisnis Perseroan.
14. Rencana pelaksanaan asesmen penerapan GCG untuk
tahun buku 2020.
15. Isu-isu terkini terkait kondisi usaha Perseroan dan Pandemi
Covid-19.
16. Dewan Komisaris memberikan pengawasan dan arahan/
nasihat kepada Direksi dan diagendakan dalam rapat
koordinasi.
Pelaksanaan Kunjungan Kerja Dewan Komisaris
Sepanjang tahun 2020, Bapak Didi Agus Mintadi selaku
Komisaris Independen melaksanakan kunjungan kerja
sebanyak 1 (satu) kali, yaitu ke Fasilitas Produksi Perseroan
yang berlokasi di Desa Gandasari, Cikarang Barat, Kabupaten
Bekasi. Untuk kunjungan kerja Dewan Komisaris lainnya tidak
dapat dilaksanakan karena kondisi Pandemi Covid-19.
3. Proposed Revised 2020 and 2021 Work Plans and Budget
and KPI for 2021.
4. Proposed revision of the Company’s 2020-2024 Long-
Term Plan due to the change in status to a subsidiary of
PT Bio Farma (Persero).
5. Monthly/Quarterly/Semester Performance Reports of the
Company including Subsidiaries in 2020 with the Board
of Directors and the Management.
6. The 2019 Annual Report (Audited) in preparation for the
2019 Annual GMS.
7. Determination of KAP for the implementation of
General Audit of Financial Statements, PKBL Reports,
Company Performance and Compliance with the Laws
and Regulations of 2020 and the schedule and program
for the implementation of audit by KAP, which is then
coordinated by PT Bio Farma (Persero) as the Parent
Pharmaceutical SOE Holding and the majority Series B
Shareholders.
8. Proposal for calculating and amount of remuneration for
the Board of Directors and the Board of Commissioners
for the 2020 financial year and Tantiem for the 2019
financial year
9. Proposed Change in Organizational Structure one level
below the Company’s Board of Directors.
10. Proposed changes to the composition of the Board of
Directors and Board of Commissioners of PT Indofarma
Global Medika (Subsidiary).
11. Proposed changes to the composition of the Board of
Directors and Board of Commissioners of PT Farmalab
Indoutama (a subsidiary of PT Indofarma Global Medika).
12. Proposal for changes to the Officials of the Corporate
Secretary.
13. Proposed business opportunities for the Company.
14. Plans for GCG assessment for the 2020 financial year.
15. Current issues related to the Company’s business
conditions and the Covid-19 Pandemic.
16. The Board of Commissioners provides supervision and
direction/advice to the Board of Directors and is scheduled
for coordination meetings.
Work Visit of Board of Commissioners
Throughout 2020, Mr. Didi Agus Mintadi as the Independent
Commissioner conducted a work visit, namely to the
Company’s Production Facility located in Desa Gandasari,
Cikarang Barat, Bekasi Regency. Other work visits of the
Board of Commissioners could not be carried out due to the
Covid-19 Pandemic condition.
237Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Pemberian Saran dan Rekomendasi kepada Direksi
Beberapa pokok saran yang diberikan Dewan Komisaris
terkait pengelolaan Perseroan kepada Direksi sepanjang
tahun 2020:
1. Pemetaan SDM berdasarkan kinerja (performance)
individu dan potensi individu (talenta), dan selanjutnya
dilakukan training, coaching, dan penugasan khusus
(exposure).
2. Peningkatan penjualan regular dan tender.
3. Perubahan / Revisi RKAP Tahun 2020.
4. Peningkatan penjualan reguler murni (retail) dan e-catalog
serta target kepada cabang-cabang PT IGM.
5. Pengidentifikasi risiko terhadap Supply Chain.
6. Peningkatan penjualan regular terutama produk
Diagnostic & Medical Equipment.
7. Peningkatan penagihan piutang untuk menjaga cashflow
Perseroan
8. Peluang bisnis antara lain pengadaan rapid test dan
Oseltamivir serta obat-obatan pendukung lainnya.
9. Koordinasi untuk melaksanakan program Government to
Government (G to G) dalam rangka impor bahan baku
dari India.
10. Penyusunan langkah-langkah manajemen risiko dalam
pencapaian target RKAP 2020.
11. Peluang kebutuhan masyarakat dalam menjalankan
tatanan kehidupan baru New Normal yaitu APD, hand
sanitizer, dan lainnya.
12. Pembuatan pedoman/protokol kesehatan serta diikuti
dengan pedoman/protokol monitoring dan evaluasi
kinerja karyawan.
13. Monitoring dan evaluasi secara ketat terkait EBITDA, Cash
Flow Operational (CFO), dan posisi Piutang/Utang.
14. Perbaikan manajemen inventory di PT Indofarma Tbk dan
PT IGM melalui sistem TI yang real-time.
15. Pengurangan inventory segera untuk menghindari produk
kedaluwarsa yang dapat merugikan Perseroan.
16. Perubahan Struktur Organisasi 1 (satu) level di bawah
Direksi.
17. Penerapan PSAK 71, PSAK 72, dan PSAK 73 pada Laporan
Keuangan.
18. Perhitungan Harga Pokok Produksi dan Biaya Pokok
Penjualan bagi kinerja keuangan Perseroan.
Evaluasi dan Penilaian terhadap Kinerja Dewan
Komisaris
Evaluasi dan penilaian kinerja terhadap Dewan Komisaris
telah diatur dalam Board Manual serta dituangkan dalam
Suggestions and Recommendations for Board of
Directors
Some advice given by the Board of Commissioners regarding
the management of the Company to the Board of Directors
during 2020:
1. Mapping of human resources based on individual
performance and individual potential (talent), and then
conducting training, coaching, and special assignments
(exposure).
2. Increase in regular sales and tenders.
3. Amendments/Revisions to the 2020 RKAP.
4. Increasing pure regular (retail) sales and e-catalog as well
as targets to PT IGM branches.
5. Identifying risks to the Supply Chain.
6. Increase in regular sales, especially for Diagnostic &
Medical Equipment products.
7. Increase in collection of accounts receivable to maintain
the Company’s cash flow
8. Business opportunities including the procurement of rapid
tests and Oseltamivir as well as other supporting drugs.
9. Coordination for implementing Government to
Government (G to G) program in the context of importing
raw materials from India.
10. Preparing risk management measures in achieving the
2020 RKAP target.
11. Opportunities for community needs in carrying out the
new New Normal life order, they include PPE, hand
sanitizer, and others.
12. Preparation of health guidelines/protocols followed
by guidelines/protocols for monitoring and evaluating
employee performance.
13. Strict monitoring and evaluation of EBITDA, Operational
Cash Flow (CFO), and Accounts Receivable/Debt positions.
14. Improved inventory management at PT Indofarma Tbk
and PT IGM through a real-time IT system.
15. Immediate reduction of inventory to avoid expired
products that could harm the Company.
16. Changes in Organizational Structure 1 (one) level below
the Board of Directors.
17. The application of PSAK 71, PSAK 72 and PSAK 73 to
Financial Statements.
18. Calculation of the Cost of Production and Cost of Goods
Sold for the Company’s financial performance.
Evaluation of Board of Commissioners’ Performance
Evaluation of the Board of Commissioners’ performance is
regulated in the Board Manual and outlined in the KPI and
238 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
KPI dan Rencana Kerja Dewan Komisaris dalam RKAP
Tahunan. Dewan Komisaris atau Komite-komite di bawah
Dewan Komisaris mengevaluasi pencapaian kinerja
masing- masing anggota Dewan Komisaris dan dituangkan
dalam risalah rapat Dewan Komisaris. Dewan Komisaris
mempertanggungjawabkan kinerja dalam RUPS Tahunan
melalui penyampaian evaluasi kinerja yang tertuang dalam
Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris,
yang kemudian akan mendapatkan persetujuan RUPS.
Adapun indikator pencapaian kinerja Dewan Komisaris tahun
2020 telah ditetapkan dalam rumusan dan penilaian skor
yang termuat dalam Rencana Kerja Anggaran dan Tahunan
Dewan Komisaris tahun 2020 sebagai berikut:
Hasil Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris Tahun 2020
No. Kegiatan / Activity Uraian / Description Pelaksanaan / Implementation
Target / Target Realisasi / Realization
Frekuensi Setahun / Frequency in a Year
Skor / Score
Frekuensi Setahun / Frequency in a Year
Skor / Score
1 Rapat Internal / Internal Meeting
a. Evaluasi kebijakan, laporan manajemen, dan masalah khusus / Evaluation of policies, management reports, and specific issues
Setiap bulan / monthly 12 kali /
times 15,00 10 kali / times 12.50
b. Evaluasi usulan mengenai KAP / Evaluation of proposals regarding Public Accounting Firm
Triwulan-I / Quarter-I 1 kali /
times 5,00 1 kali / times 5.00
c. Monitoring & Evaluasi RKAP / Monitoring & Evaluation of RKAP
Triwulan-IV / Quarter-IV
1 kali / times 10,00 1 kali /
times 10.00
Jumlah rapat internal / Number of Internal Meetings
14 kali / times 30,00 12 kali /
times 27.50
2 Rapat dengan Direksi dan Manajemen / Meeting with the Board of Directors and Management
a. Pembahasan RKAP. / Discussion of RKAP
Triwulan-IV / Quarter-IV
2 kali / times 10,00 1 kali /
times 5.00
b. Pembahasan laporan manajemen (bulanan, triwulanan, semester, tahunan). / Discussion of management reports (monthly, quarterly, semester, annual).
Setiap bulan / Monthly 12 kali /
times 10,00 10 kali / times 8.33
c. Pembahasan kebijakan dan masalah khusus. / Discussion of policies and specific issues.
Setiap semester / Every semester 2 kali /
times 5,00 1 kali / times 5.00
Jumlah Rapat dengan Direksi dan Manajemen / Number of Meetings with the Board of Directors
and Management
16 kali / times 25,00 12 kali /
times 18.33
3 Rapat dengan Pemegang Saham dan Direksi / Meeting with Shareholders and the Board of Directors
Pembahasan dalam rangka pengesahan Laporan Tahunan dan Perhitungan Tahunan (Audited). / Discussion in the framework of approving the Annual Report and Annual Calculation (Audited).
Triwulan-I / Quarter-I
1 kali / times 10,00 1 kali /
times 10.00
the Work Plan of the Board of Commissioners in the Annual
RKAP. The Board of Commissioners or Committees under
it evaluate the performance achievements of each member
of the Board of Commissioners and set forth in the minutes
of the Board of Commissioners meeting. The Board of
Commissioners is accountable for the performance at the
Annual GMS by submitting the performance evaluation as
stated in the Board of Commissioners’ Supervisory Duties
Implementation Report, which will then be approved by the
GMS.
Indicators for achieving the Board of Commissioners’
performance in 2020 have been determined in the formulation
and assessment contained in the 2020 Annual Work Plan and
Budget as follows:
Results of the Achievement of the Board of
Commissioners’ Performance in 2020
239Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
No. Kegiatan / Activity Uraian / Description Pelaksanaan / Implementation
Target / Target Realisasi / Realization
Frekuensi Setahun / Frequency in a Year
Skor / Score
Frekuensi Setahun / Frequency in a Year
Skor / Score
4 Kunjungan Kerja / Work Visit
a. Untuk pemahaman bisnis dilakukan perjalanan dinas ke cabang-cabang atau lokasi-lokasi lain yang dipandang perlu. / For business understanding, official trips are made to branches or other locations as deemed necessary.
Enam bulanan / Six monthly
2 kali / times 10,00 1 kali /
times 5.00
b. Untuk meningkatkan kompetensi dilakukan perjalanan dinas dalam atau luar negeri untuk menghadiri seminar atau studi banding terkait dengan aspek pemasaran dan atau manajemen. / To improve competence, domestic or abroad official trips are carried out to attend seminars or comparative studies related to marketing and/or management aspects.
Enam bulanan / Six monthly
1 kali / times 5,00 0 0.00
Jumlah kunjungan kerja / Total work visits 3 kali / times 15,00 1 kali /
times 5.00
5 Masukan Saran (nasehat) kepada Direksi / Input Suggestions (advice) to the Board of Directors
Saran Lisan yang tertuang dalam notulen rapat atau saran tertulis lainnya / Verbal suggestions contained in minutes of meeting or other written suggestions
12 saran / suggestions 20,00 12 saran /
suggestions 20.00
JUMLAH SKOR / TOTAL SCORE 100 80.83
Evaluasi dan Penilaian Dewan Komisaris terhadap
Kinerja Direksi
Dewan Komisaris telah melaksanakan evaluasi kinerja Direksi
Perseroan per individu berdasarkan pada pencapaian target
kinerja Perseroan, kekompakan tim, integritas dan rekam
jejak sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri BUMN
No. PER-03/ MBU/02/2015 tentang persyaratan, tata cara
pengangkatan dan pemberhentian Anggota Direksi BUMN.
Target kinerja Perseroan berdasarkan realisasi Key Performace
Indicator (KPI) dan Tingkat Kesehatan Perusahaan. Selain itu,
Dewan Komisaris melakukan penilaian Direksi di dalam rapat
gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi serta pelaporan
Direksi kepada Dewan Komisaris terkait dengan kinerja
Perseroan.
Evaluasi dan Penilaian Dewan Komisaris terhadap
Kinerja Organ di Bawah Dewan Komisaris
Dalam menjalankan fungsinya, Dewan Komisaris Perseroan
dibantu oleh:
1. Komite Audit
2. Komite GCG dan Pemantauan Risiko
3. Komite Nominasi dan Remunerasi
4. Sekretariat Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Evaluation on Board of
Directors’ Performance
The Board of Commissioners has evaluated the performance
of the Board of Directors individually based on the
achievement of Company’s performance targets, team
cohesiveness, integrity and track record as regulated in
Minister of SOE Regulation No. PER-03/MBU/02/2015
concerning requirements, procedures for appointment and
dismissal of Members of SOE Directors. The Company’s
performance targets are based on the realization of Key
Performance Indicators (KPI) and the Company’s soundness.
In addition, the Board of Commissioners assesses the Board
of Directors through joint meetings and the Directors’ reports
on the Company’s performance.
Evaluasi dan Penilaian Dewan Komisaris terhadap
Kinerja Direksi
In performing its duties, the Board of Commissioners is
assisted by:
1. Audit Committee
2. GCG and Risk Monitoring Committee
3. Nomination and Remuneration Committee
4. Secretariat of the Board of Commissioners
240 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Setiap awal tahun, Dewan Komisaris menyetujui rencana
kerja masing-masing komite serta Sekretariat Dewan
Komisaris. Dewan Komisaris menilai bahwa pada sepanjang
2020, seluruh komite dan satuan di bawah Dewan Komisaris
tersebut telah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya
dengan baik, berdasarkan kriteria berikut:
Kriteria dan Hasil Penilaian Kinerja Organ di Bawah
Dewan Komisaris
Komite Audit / Audit Committee
• Kriteria Penilaian Komite Audit meliputi:1. Jumlah dan kehadiran Anggota dalam rapat Komite Audit. 2. Kehadiran Anggota dalam rapat Dewan Komisaris jika
diundang.3. Peran aktif dalam memberikan saran dan penilaian/analisa
dalam proses penelaahan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris.
4. Peran aktif dalam evaluasi atas efektivitas sistem pengendalian intern Perseroan.
• Hasil Penilaian Kinerja Komite Audit1. Menyelesaikan pengadaan barang dan jasa KAP untuk Laporan
Keuangan Perseroan.2. Melaporkan temuan Komite Audit kepada Dewan Komisaris
untuk ditindaklanjuti.3. Melakukan pendampingan audit yang dilakukan oleh KAP dan
SPI.
• AuditCommitteeevaluationcriteriainclude:1. Number and attendance at Audit Committee meetings.2. Attendance at Board of Commissioners meetings if invited.
3. Active role in providing advice and evaluation/analysis in the evaluation process by Board of Commissioners.
4. Active role in evaluating the company’s internal control system.
• PerformanceAssessmentResultsofAuditCommittee:1. Completed the procurement of goods and services of Public
Accountant Office for the Company’s Financial Statements.2. Reported the Audit Committee’s findings to the Board of
Commissioners for further action.3. Provided Assistance to audit conducted by Public Accounting
Firm and SPI.
Komite GCG dan Pemantaun Risiko / GCG and Risk Monitoring Committee
• Kriteria Penilaian Komite GCG dan Pemantauan Risiko meliputii:
1. Jumlah dan Kehadiran dalam rapat Komite GCG dan Pemantauan Risiko.
2. Kehadiran Anggota Komite GCG dan Pemantauan Risiko dalam rapat Dewan Komisaris jika diundang.
3. Peran aktif memberikan saran dan penilaian/analisa dalam proses penelaahan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris.
4. Peran aktif evaluasi atas efektivitas penerapan manajemen risiko dan tata kelola Perseroan.
• Hasil Penilaian Kinerja Komite GCG dan Pemantauan Risiko
1. Memberikan masukan atas pelaksanaan tata kelola perusahaan dan manajemen risiko.
2. Telah melakukan pendampingan penilaian assessment GCG.
• CriteriaforevaluatingGCGandRiskMonitoringCommitteeinclude:1. Number and Attendance at GCG and Risk Monitoring
Committee meetings.2. Attendance of GCG and Risk Monitoring Committee members
in the Board of Commissioners meetings if invited.3. Active role in providing advice and evaluation/analysis in the
review process by the Board of Commissioners.4. Active role in evaluating the effectiveness of risk management
and corporate governance implementation.• PerformanceAssessmentResultsofGCGandRiskMonitoring
Committee:1. Provided input on the implementation of corporate
governance and risk management.2. Provided Assistance in the GCG Assessment
Komite Nominasi dan Remunerasi / Nomination and Remuneration Committee
• Kriteria penilaian Komite Nominasi dan Remunerasi Risiko meliputi :1. Jumlah dan kehadiran Anggota dalam rapat Komite Audit.
2. Kehadiran Anggota dalam rapat Dewan Komisaris jika diundang.
3. Peran aktif memberikan saran terkait Suksesi Manajemen
4. Peran aktif memberikan usulan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris.
• Hasil Penilaian Kinerja Komite Nominasi dan Remunerasi:
1. Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris terkait dengan nominasi yaitu usulan calon Direksi Perseroan dan usulan Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2020 kepada Dewan Komisaris.
• CriteriaforevaluatingtheNominationandRiskRemunerationCommittee include:1. Number and attendance of Members at Audit Committee
meetings.2. Members’ attendance at Board of Commissioners meetings if
invited.3. Active role in providing advice regarding management
succession4. Active role in providing recommendations of remuneration for
the Board of Directors and Board of Commissioners.• PerformanceAssessmentResultsoftheNominationand
Remuneration Committee:1. Provided input to the Board of Commissioners regarding the
nominations of the candidates for the Directors and proposal for the remuneration of the Board of Directors and Board of Commissioners in 2020.
At the beginning year, the Board of Commissioners approves
the work plans of each committee as well as the Secretariat
of the Board of Commissioners. The Board of Commissioners
considers that during 2020, all committees have delivered
their duties and responsibilities properly, based on the
following criteria:
Criteria and Assessment Results of the Performance of
Organs Under the Board of Commissioners
241Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Sekretariat Dewan Komisaris / Secretariat of the Board of Commissioners
• Kriteria Penilaian Sekretariat Dewan Komisaris meliputi:
1. Kesiapan rapat dan bahan Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Risalah Rapat setelah Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi dilaksanakan.
3. Pengadministrasian Risalah Rapat, Surat Masuk dan Surat Keluar Dewan Komisaris serta dokumen lainya.
4. Penyusunan Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris.
5. Penyusuanan rancangan Laporan-Laporan Dewan Komisaris. • Hasil Penilaian Sekretariat Dewan Komisaris:
1. Rapat berjalan sesuai rencana dan bahan rapat lengkap.
2. Risalah Rapat telah dibuat dan divalidasi tepat waktu.
3. Dokumen Dewan Komisaris teradministrasi dengan baik dan rapi.
4. Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris disusun tepat waktu.
5. Laporan –laporan Dewan Komisaris disusun tepat waktu.
• CriteriaforEvaluatingtheSecretariatoftheBoardofCommissioners include:1. Meeting readiness and materials for the Board of
Commissioners Meetings and Joint Meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors.
2. Minutes of the Board of Commissioners Meetings and Joint Meetings of the Board of Commissioners and the Board of Directors.
3. Administration of Minutes of Meeting, Incoming and Outgoing Letters of the Board of Commissioners and other documents.
4. Preparation of the Board of Commissioners’ Work Plan and Budget draft.
5. Drafting reports of the Board of Commissioners.• AssessmentResultsoftheSecretariatoftheBoardof
Commissioners:1. The meetings were held according to the plan and complete
meeting materials.2. Minutes of Meeting have been prepared and validated on
time.3. Documents of the Board of Commissioners are administered
properly and orderly.4. The Work Plan and Budget of the Board of Commissioners was
prepared on time.5. The reports of the Board of Commissioners were prepared on
time.
KOMISARIS INDEPENDENBerdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Pasal 120 Ayat
1, Anggaran Dasar Perusahaan dapat mengatur adanya
satu orang atau lebih Komisaris Independen dan satu
orang Komisaris Utusan. Komisaris Independen diangkat
berdasarkan keputusan RUPS dari pihak yang tidak terafiliasi
dengan Pemegang Saham, anggota Direksi, dan anggota
Dewan Komisaris lainnya.
Dalam pelaksanaan fungsinya, Komisaris Independen
memiliki peran objektif dalam pengambilan keputusan
di Dewan Komisaris. Faktor independensi dari Komisaris
Independen diharapkan dapat mengurangi benturan
kepentingan antara Pemegang Saham dengan manajemen
Perseroan, butamanya karena fungsi pengawasan dapat
dilakukan melalui pendapat yang independen. Peraturan OJK
No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik, Peraturan Menteri Negara
BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang baik pada BUMN dan perubahannya, serta
Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember
2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja
Komite Audit secara khusus telah mengatur keberadaan
Komisaris Independen dalam Perseroan.
INDEPENDENT COMMISSIONERPursuant to the Law No. 40 of 2007 concerning Limited
Liability Companies Article 120 Paragraph 1, the Company’s
Articles of Association may arrange for one or more
Independent Commissioners and one Envoy Commissioner.
An Independent Commissioner is appointed based on GMS
resolution from a party unaffiliated with Shareholders,
members of the Board of Directors, and other members of
the Board of Commissioners.
In carrying out its functions, Independent Commissioners
have an objective role in decision making at the Board of
Commissioners. The independence factor of Independent
Commissioners is expected to reduce the conflict of interest
between the Shareholders and the Company’s management,
as the supervisory function can be carried out independently.
OJK Regulation No. 33/POJK.04/2014 concerning Directors
and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies,
SOE Ministerial Regulation No. PER-01/MBU/2011 concerning
the Implementation of Good Corporate Governance in SOEs
and their amendments, as well as OJK Regulation No. 55/
POJK.04/2015 dated December 23, 2015 concerning the
Establishment and Guidelines for the Work of the Audit
Committee in particular has regulated the existence of
Independent Commissioners in the Company.
242 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Persyaratan Komisaris Independen
Berdasarkan Charter Dewan Komisaris, penunjukkan
Komisaris Independen Perseroan wajib memenuhi persyaratan
tambahan selain persyaratan umum Anggota Dewan
Komisaris yang telah diuraikan di atas, antara lain:
1. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai
wewenang dan tanggungjawab untuk merencanakan,
memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan
Perseroan tersebut dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir,
kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris
Independen Perseroan pada periode berikutnya;
2. Tidak mempunyai saham balk langsung maupun tidak
langsung pada Perseroan tersebut;
3. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan,
Anggota Dewan Komisaris, Anggota Direksi atau
pemegang saham utama Perseroan; dan
4. Tidak mempunyai hubungan usaha balk langsung
maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan
usaha Perseroan tersebut.
Komposisi Komisaris Independen Tahun 2020
Sejak RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 yang diselenggarakan
pada tanggal 29 Juli 2020, Komisaris Independen Perseroan
bertambah 1 (satu) orang dari tahun sebelumnya menjadi 2
(dua) orang, yang dijabat oleh Bapak Teddy Wibisana dan
Bapak Didi Agus Mintadi. Jumlah Komisaris Independen
Perseroan tersebut mencapai 66,66% dari jumlah keseluruhan
anggota Dewan Komisaris, sehingga telah memenuhi
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Pernyataan Independensi Komisaris Independen
Surat Pernyataan Independensi telah ditandatangani oleh
Bapak Teddy Wibisana selaku Komisaris Independen PT
Indofarma Tbk pada tanggal 1 Januari 2020 dan Bapak Didi
Agus Mintadi selaku Komisaris Independen PT Indofarma Tbk
pada tanggal 29 Juli 2020.
Requirements for Independent Commissioner
Based on the Board of Commissioners Charter, the
appointment of an Independent Commissioner of the
Company must meet additional requirements in addition
to the general requirements for Board of Commissioners as
described above, including:
1. Not a person who works or has authority and responsibility
to plan, lead, control, or supervise the Company’s activities
within the last 6 (six) months, except for re-appointment
as the Company’s Independent Commissioner for the next
period;
2. Does not have shares, either directly or indirectly in the
Company;
3. Has no affiliation with the Company, members of the
Board of Commissioners, members of the Board of
Directors or majority shareholders of the Company; and
4. Has no business relationship, either directly or indirectly,
relating to the Company’s business activities.
Composition of Independent Commissioners in 2020
Since the 2019 Annual GMS which was held on July 29,
2020, the Company’s Independent Commissioners increased
by 1 (one) person from the previous year to 2 (two) people,
chaired by Mr. Teddy Wibisana and Mr. Didi Agus Mintadi.
The number of Independent Commissioners of the Company
is 66.66% of the total number of the Board of Commissioners
members, complied with the prevailing laws and regulations.
Statement of Independence from Independent
Commissioner
Statement of Independence was signed by Mister Teddy
Wibisana as Independent Commissioner of PT Indofarma
Tbk on January 1, 2020 and Mister Didi Agus Mintadi as
Independent Commissioner of PT Indofarma Tbk on July 29.
2020.
243Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
DIREKSIKebijakan Tata Kelola Perusahaan telah mengatur peran
dan prinsip dasar Direksi, sebagai pihak yang bertugas
dan bertanggung jawab secara kolegial dalam mengelola
Perseroan. Direksi merupakan organ Perseroan yang
bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan
dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk
kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan serta mewakili Perseroan balk di dalam maupun
di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian
dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar dan/atau
Keputusan RUPS.
Masing-masing anggota Direksi dapat melaksanakan tugas
mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan
wewenangnya, namun pelaksanaan tugas oleh masing-
masing anggota Direksi tetap merupakan tanggung jawab
bersama. Kedudukan masing-masing anggota Direksi
termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur
Utama adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi.
Pedoman Kerja (charter) Direksi
Direksi Perseroan memiliki pedoman kerja yang tercantum
dalam Board Manual Charer Dewan Komisaris dan Charter
yang telah diperbarui pada 19 November 2019. Di samping
itu, Perseroan memiliki Anggaran Dasar yang yang telah
diubah terakhir dengan Akta Notaris M. Nova Faisal No. 23
tanggal 16 Oktober 2019 yang juga mengatur tugas dan
wewenang Direksi. Adapun Board Manual Charter Direksi
berisi mengenai hal-hal berikut:
1. Keanggotaan dan Komposisi Direksi
2. Ketentuan Jabatan Anggota Direksi
3. Program Pengenalan Perseroan
4. Program Peningkatan Kompetensi Direksi
5. Tugas, Wewenang, dan Kewajiban Direksi dan Perbuatan-
Perbuatan Direksi yang Harus Mendapat Persetujuan
Organ di Atasnya
6. Rapat Direksi
7. Pembagian Tugas
8. Evaluasi Kineja Direksi
9. Etika Jabatan Direksi
10. Waktu Kerja Direksi
11. Benturan Kepentingan
12. Keputusan Direksi
13. Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran
14. Hubungan Kerja Komisaris dan Direksi
BOARD OF DIRECTORSThe Corporate Governance Policy has set the roles and basic
principles of the Board of Directors, as collegially assigned and
responsible to manage the Company. The Board of Directors
is the Company’s organ that is in charge of carrying out all
actions related to and responsible for the management of the
Company for the Company’s benefits in accordance with the
purposes and objectives of the Company and representing
the Company both inside and outside the Court regarding
all matters and all events with boundaries as stipulated in
the laws and regulations, Articles of Association and/or GMS
Resolutions.
All members of the Board of Directors may make decisions
in accordance with the division of duties and authorities.
However, the implementation of duties by all members of
the Board of Directors remains a shared responsibility. The
position of each Board of Directors member including the
President Director is equal. The task of the President Director
is to coordinate the Board of Directors’ activities.
Board of Directors Charter
The Company’s Board of Directors has work guidelines
contained in Board Manual (Board of Commissioners Charter
and Board of Directors Charter) updated on November 19,
2019. In addition, the Company has Articles of Association
which last amended by Notarial Deed M. Nova Faisal No. 23
dated October 16, 2019 which also regulates the duties and
authority of the Board of Directors. The Board Manual – the
Board of Directors Charter contains the following matters:
1. Membership and Composition of the Board of Directors
2. Provisions for the Position of the Board of Directors
3. Company Introduction Program
4. Competency Improvement Program for the Board of
Directors
5. Duties, Authority and Responsibilities of the Board of
Directors and the Board of Directors’ Actions that Require
Approval of the Above Organs
6. Board of Directors Meetings
7. Division of Duties
8. Evaluation of the Board of Directors’ Performance
9. Position Ethics of the Board of Directors
10. Working Hours of the Board of Directors
11. Conflict of Interest
12. Board of Directors Decrees
13. Determination of Work Plan and Budget
14. Work Relationship of Commissioners and Directors
244 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Kualifikasi dan Kriteria Anggota Direksi
Setiap anggota Direksi yang ditetapkan berdasarkan
keputusan RUPS harus memenuhi kualifikasi dan kriteria yang
sesuai dengan ketentuan berikut:
1. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas,
2. Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN,
3. Peraturan Menteri BUMN PER-01/MBU/2011 dan
perubahannya No. PER-09/MBU/2012 tentang Penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance) pada Badan Usaha Milik Negara,
4. Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan
Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik,
5. Peraturan Menteri BUMN PER-03/MBU/02/2015 tentang
Persyaratan, Tata Cara Pengangkatan, Dan Pemberhentian
Anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara,
6. Anggaran Dasar Perseroan.
Syarat lain bagi individu yang dinominasikan sebagai calon
Direksi ialah memiliki akhlak, moral, dan integritas yang baik
serta cakap melakukan perbuatan hukum. Individu yang
bersangkutan juga tidak pernah dinyatakan pailit, tidak
pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu
perusahaan dinyatakan pailit, dan tidak pernah dihukum
karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan
negara dan/atau yang berkaitan dengan sektor keuangan.
Pengangkatan, Pemberhentian dan Masa Jabatan
Direksi
Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi oleh RUPS
telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Dalam hal
pengangkatan, calon Direksi diusulkan oleh Pemegang
Saham Seri A Dwiwarna setelah melalui proses pencalonan
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS. Proses tahapan
pengangkatan Direksi didasarkan pada Peraturan Meteri
BUMN No. PER-03/MBU/02/2015 tentang Persyaratan, Tata
Cara Pengangkatan, Dan Pemberhentian Anggota Direksi
Badan Usaha Milik Negara sebagai berikut:
1. Sumber bakal calon yang dapat bersumber dari internal
Perseroan, anak perusahaan dan/ atau dari luar Perseroan,
2. Penjaringan yang dilakukan oleh Kementerian BUMN
selaku pemegang Saham Seri A Dwi Warna,
qualifications and Criteria for Board of Directors
A member of the Board of Directors who is appointed through
GMS decision must meet qualifications and criteria that are in
accordance with:
1. Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability
Companies,
2. Law No. 19 of 2003 concerning SOE,
3. SOE Minister Regulation PER-01/MBU/2011 and its
amendments No. PER-09/MBU/2012 concerning the
Implementation of Good Corporate Governance in State-
Owned Enterprises,
4. OJK Regulation No. 33/POJK.04/2014 concerning Board
of Directors and Board of Commissioners of Issuers or
Public Companies,
5. SOE Minister Regulation PER-03/MBU/02/2015 concerning
Requirements, Procedures for Appointment and Dismissal
of Members of the Board of Directors of State-Owned
Enterprises,
6. The Company’s Articles of Association.
Other requirements for an individual who is nominated as
a candidate for the Board of Directors is to have morals,
integrity and competence in legal actions. The individual
must never been declared bankrupt, never been member of
the Board of Directors and/or the Board of Commissioners
found guilty of causing a company bankrupt, and never been
convicted of crime that bring loss to the state and/or related
to the financial sector.
Appointment, Dismissal, and Term of Office of Board of
Directors
The appointment and dismissal of the Board of Directors
by GMS has been stipulated in the Company’s Articles of
Association. For appointment, a candidate for the Board of
Directors is proposed by the Series A Dwiwarna Shareholder
after going through the nomination process in accordance
with the prevailing laws and regulations and the nomination
is binding for the GMS. The appointment process for the
Board of Directors is based on SOE Minister Regulation No.
PER-03/MBU/02/2015 concerning Requirements, Procedures
for Appointment and Dismissal of Members of the Board of
Directors of State-Owned Enterprises as follows:
1. Candidates may come from internal, subsidiaries or from
external the Company,
2. The screening is conducted by the Ministry of SOEs as the
holder of Dwi Warna Series A Shares,
245Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
3. Uji Kepatutan dan Kelayakan (UKK) terlebih yang
dilaksanakan oleh lembaga professional yang telah
ditunjuk oleh Kementerian BUMN,
4. Usulan pengangkatan setelah lulus UKK dan penetapannya
dalam keputusan RUPS.
Direksi yang telah diangkat dan memenuhi persyaratan
Perseroan memiliki masa jabatan untuk jangka waktu 5
(lima) terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS
yang mengangkatnya, dan berakhir pada penutupan RUPS
Tahunan ke-5 (lima) setelah tanggal pengangkatannya,
dengan syarat tidak boleh melebihi jangka waktu 5 (lima)
tahun.
Namun demikian, RUPS tetap memiliki hak untuk
memberhentikan anggota Direksi tersebut sewaktu-waktu
sebelum masa jabatannya berakhir, jika para anggota Direksi
memenuhi salah satu atau lebih alasan, di antaranya tidak
dapat melaksanakan tugasnya dengan baik; melanggar
ketentuan Anggaran Dasar dan/atau peraturan perundang-
undangan; terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan
dan/atau Negara; melakukan tindakan yang melanggar etika
dan/atau kepatuhan yang seharusnya dihormati sebagai
Anggota Direksi; dinyatakan bersalah dengan putusan
pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum yang tetap;
mengundurkan diri; atau alasan lainnya yang dinilai tepat
oleh RUPS demi kepentingan dan tujuan Perseroan.
Mengacu pada Surat Kuasa No. SKU-2/MBU/01/2020 tanggal
6 Januari 2020 yang ditandatangani oleh Menteri BUMN
selaku Pemegang Sham Seri A Perseroan, PT Bio Farma
selaku Pemegang Saham Seri B terbanyak Perseroan diberi
kuasa khusus untuk melakukan tindakan-tindakan yang
menjadi kewenangan dan/atau hak Pemegang Saham Seri A
Dwiwarna dalam klasifikasi saham sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar Perseroan yaitu Hak menyetujui dalam
RUPS antara lain mengenai persetujuan pengangkatan dan
pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
Bagi Anggota Direksi yang berhenti sebelum maupun setelah
masa jabatannya berakhir, kecuali berhenti karena meninggal
dunia, maka yang bersangkutan wajib menyampaikan
pertanggungjawaban atas tindakan-tindakan yang belum
diterima pertanggungjawabannya oleh RUPS.
3. Fit and proper (FnP) test is carried out by professional
institution appointed by the Ministry of SOEs,
4. Proposal for appointment is after passing the FnP and its
stipulation in a resolution of GMS.
Directors who have been appointed and meet the
requirements of the Company have a term of office for a
period of 5 (five) years starting from the date determined by
the GMS that appointed them, and ending at the close of
the 5th (fifth) Annual GMS after the date of appointment,
provided that they do not exceed a period of 5 (five) years.
However, the GMS still has the right to dismiss the Board
of Directors members at any time before their term of office
ends, if the Board of Directors members fulfill one or more
reasons, including not being able to carry out their duties
properly; violating the provisions of the Articles of Association
and/or the laws and regulations; involved in actions that are
detrimental to the Company and/or the State; committing
acts that violate ethics and/or compliance that should be
respected as a member of the Board of Directors; found guilty
by a court decision which has permanent legal force; resign;
or other reasons deemed appropriate by the GMS for the
interests and purposes of the Company.
Referring to the Power of Attorney No. SKU-2/MBU/01/2020
dated January 6, 2020 signed by the Minister of SOEs as
the Company’s Series A Shareholder, PT Bio Farma as the
Company’s majority Series B Shareholder is given special
powers to carry out actions that become the authority
and/or rights of the Series A Dwiwarna shareholder in the
classification of shares as stipulated in the Company’s Articles
of Association, namely the Right to approve in GMS, among
others, regarding approval of the appointment and dismissal
of the Board of Directors and the Board of Commissioners
members.
A member of the Board of Directors who resigns before or
after his/her term of office ends, unless he/she resigns due
to death, then he/she is obliged to convey accountability for
actions for which the GMS has not received accountability.
246 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Susunan dan Komposisi Direksi Tahun 2020
Anggaran Dasar Perseroan mengatur bahwa Perseroan diurus
dan dipimpin oleh Direksi yang jumlahnya disesuaikan dengan
kebutuhan Perseroan, dengan ketentuan paling sedikit dua
orang anggota Direksi dengan seorang di antaranya diangkat
sebagai Direktur Utama.
Sepanjang tahun 2020, komposisi Direksi PT Indofarma Tbk
berjumlah 3 (tiga) orang dan tidak mengalami perubahan
sejak RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 dan RUPS Luar Biasa
yang diselenggarakan pada tanggal 7 Mei 2019. Adapun
komposisi, dasar hukum pengangkatan dan pemberhentian,
serta masa jabatan setiap anggota Dewan Komisaris yang
menjabat selama tahun 2020, baik berstatus aktif maupun
tidak aktif menjabat, diuraikan dalam tabel berikut ini:
Komposisi Anggota Direksi Tahun 2020
Nama / Name Jabatan / Position Dasar Pengangkatan / Basis of Appointment Masa Jabatan / Term of Office
Arief Pramuhanto Direktur Utama / President Director
Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 yang diaktakan dalam Akta No. 14 tanggal 7 Mei 2019, yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn. / The 2018 Annual GMS resolution, notarized in Deed No. 14 dated May 7, 2019, made by Notary M. Nova Faisal, SH., M.Kn.
RUPS Tahunan Tahun Buku 2018 – RUPS Tahunan Tahun Buku 2023 (Periode Pertama) / The 2018 Annual GMS – 2023 Annual GMS (First Period)
Herry Triyatno
Direktur Keuangan & Human Capital / Director of Finance & Human Capital
Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2017 yang diaktakan dalam Akta No. 45 tanggal 19 April 2018, yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn. / The 2017 Annual GMS resolution, notarized in Deed No. 45 dated April 19, 2018, made by Notary M. Nova Faisal, SH., M.Kn.
RUPS Tahunan Tahun Buku 2017 – RUPS Tahunan Tahun Buku 2022 (Periode Pertama) / The 2017 Annual GMS – 2022 Annual GMS (First Period)
Eko Dodi Santosa
Direktur Produksi & Supply Chain / Director of Production & Supply Chain
Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2017 yang diaktakan dalam Akta No. 45 tanggal 19 April 2018 yang dibuat oleh Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn. / The 2017 Annual GMS resolution, notarized in Deed No. 45 dated April 19, 2018, made by Notary M. Nova Faisal, SH., M.Kn.
RUPS Tahunan Tahun Buku 2017 – RUPS Tahunan Tahun Buku 2022 (Periode Pertama) / The 2017 Annual GMS – 2022 Annual GMS (First Period)
Profil masing-masing Direksi dapat dilihat pada bagian Profil
Direksi pada bab Profil Perusahaan dalam laporan tahunan
ini.
Tugas, Wewenang, dan Kewajiban Direksi
Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi wajib mencurahkan
tenaga, pikiran, perhatian dan pengabdiannya secara penuh
pada tugas, kewajiban dan pencapaian tujuan Perseroan
serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme,
efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban serta kewajaran.
Board of Directors Structure and Composition in 2020
The Company’s Articles of Association stipulates that Company
is managed and led by Board of Directors whose number is
in accordance with the needs of Company, provided that at
least there are two members with one appointed as President
Director.
Throughout 2020, the composition of PT Indofarma Tbk’s
Board of Directors is 3 (three) members and has not changed
since the 2018 Annual General Meeting of Shareholders
and the Extraordinary GMS held on May 7, 2019. As for
the composition, legal basis for appointment and dismissal,
as well as the term of office of each Members of the Board
of Commissioners who served during 2020, with active and
inactive status, are described in the following table:
Composition of the Board of Directors in 2020
The Board of Directors’ profile can be seen in the Board of
Directors’ Profile section of the Company Profile chapter in
this annual report.
Duties, Authorities and Responsibilities of Board of Directors
In carrying out its duties, the Board of Directors is must
devote its full energy, thought, attention and dedication to
the duties, responsibilities and achievement of the Company’s
goals and must implement the principles of professionalism,
efficiency, transparency, independence, accountability,
responsibility and fairness.
247Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Tugas Direksi
Mengacu pada Board Manual – Charter Direksi yang
telah diperbarui pada tanggal 19 November 2019, Direksi
bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan
dan bertanggungjawab atas pengurusan Perseroan untuk
kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan
Perseroan serta mewakili Perseroan balk di dalam maupun
di luar Pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian
dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan
dan/atau Keputusan RUPS. Dalam rangka mendukung
efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawab, Direksi
dapat membentuk komite.
Hak dan Wewenang Direksi
1. Menetapkan kebijakan yang dipandang tepat dalam
kepengurusan Perseroan;
2. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili
Perseroan di dalam dan di luar pengadilan kepada
seorang atau beberapa orang Anggota Direksi yang
khusus ditunjuk untuk itu termasuk pekerja Perseroan
balk sendiri-sendiri maupun bersama-sama dan/atau
badan lain;
3. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang Pekerja Perseroan
termasuk penetapan upah, pensiun atau jaminan hari tua
dan penghasilan lain bagi pekerja Perseroan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4. Mengangkat dan memberhentikan Pekerja Perseroan
berdasarkan peraturan ketenagakerjaan Perseroan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
5. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perseroan
dan/atau Kepala Satuan Pengawas Intern dengan
persetujuan Dewan Komisaris;
6. Menghapusbukukan piutang macet dengan ketentuan
sebagaimana diatur dalam anggaran dasar ini dan
selanjutnya dilaporkan kepada Dewan Komisaris
selanjutnya dilaporkan dan dipertanggungjawabkan
dalam Laporan Tahunan;
7. Tidak menagih lagi piutang bunga, denda, ongkos-ongkos
dan piutang lainnya di luar pokok yang dilakukan dalam
rangka restrukturisasi dan/atau penyelesaian piutang serta
perbuatan-perbuatan lain dalam rangka penyelesaian
piutang Perseroan dengan kewajiban melaporkan
kepada Dewan Komisaris yang ketentuan dan tata cara
pelaporannya ditetapkan oleh Dewan Komisaris;
Duties of Board of Directors
Referring to the Board Manual – the Board of Directors Charter
which was updated on November 19, 2019, the Board of
Directors is in charge of carrying out all actions related to and
responsible for managing the Company for the Company’s
benefit and in accordance with the Company’s purposes
and objectives and representing the Company both inside
and outside the Court regarding all matters and all events
with boundaries as stipulated in the laws and regulations,
the Articles of Association of the Company and/or the GMS
Resolutions. In order to support effective implementation of
duties and responsibilities, the Board of Directors may form a
committee.
Board of Directors’ Rights and Authorities
1. Establish policies that are deemed appropriate in
managing the Company;
2. Arrange transfer of authority of the Board of Directors
to represent the Company in and out of court to one or
several persons specifically appointed for such purpose,
including the Company’s employees, individually or jointly
and/or other bodies;
3. Regulate provisions regarding the Company’s workers,
including determination of wages, pensions or retirement
benefits and other income based on applicable laws and
regulations;
4. Appoint and dismiss workers based on the Company’s
labor regulations and laws and regulations;
5. Appoint and dismiss Corporate Secretary and/or Head
of Internal Audit Unit with approval of the Board of
Commissioners;
6. Write off bad debts with provisions as stipulated in articles
of association and subsequently report to the Board of
Commissioners and be accounted for in the Annual
Report;
7. Do not collect interest receivables, fines, fees and
other nonprincipal receivables in the context of debt
restructuring and/or settlement and other deeds in the
framework of resolving the Company’s receivables with
obligation to report to the Board of Commissioners as
per applicable reporting procedures set by Board of
Commissioners.
248 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
8. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya
mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan
Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/atau
pihak lain dengan Perseroan, serta mewakili Perseroan di
dalam dan di luar pengadilan tentang segala hal dan segala
kejadian, dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran
Dasar Perseroan dan/atau Keputusan RUPS;
9. Menetapkan calon Anggota Direksi dan Dewan Komisaris
pada anak Perseroan dan/atau Perseroan patungan.
Kewajiban Direksi
1. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan
kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan
serta kegiatan usahanya;
2. Menyiapkan pada waktunya Rencana Jangka Panjang
Perseroan untuk 5 (lima) tahun kedepan, serta Rencana
Kerja dan Anggaran Perseroan Tahunan dan rencana
kerja lainnya serta perubahannya untuk disampaikan
kepada Dewan Komisaris dan mendapatkan persetujuan
Dewan Komisaris;
3. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus,
Risalah RU PS, dan Risalah Rapat Direksi;
4. Membuat Laporan Tahunan yang antara lain berisi
Laporan Keuangan, sebagai wujud pertanggungjawaban
pengurusan Perseroan, serta dokumen keuangan
Perseroan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang
tentang Dokumen Perseroan;
5. Menyusun Laporan Keuangan Perseroan berdasarkan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang berlaku dan
menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit;
6. Menyampaikan Laporan Tahunan setelah ditelaah oleh
Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat
5 (lima) bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir
kepada RUPS untuk disetujui dan disahkan;
7. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Laporan
Tahunan. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba
Rugi yang telah disahkan oleh RUPS kepada Menteri
yang membidangi Hukum sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan;
8. Menyusun laporan lainnya yang diwajibkan oleh
ketentuan peraturan perundang-undangan;
9. Memelihara dan menyimpan ditempat kedudukan
Perseroan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus,
Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah
Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan
8. Perform all actions regarding the management and
ownership of the Company’s assets, bind the Company
with other parties and/or other parties with the Company,
and represent the Company in and outside the court of all
matters and all events, with restrictions as regulated in the
laws and regulations, Articles of Association and/or GMS
Resolutions;
9. Determine candidate members of the Board of Directors
and Board of Commissioners for the Company’s
subsidiaries and/or joint ventures.
Board of Directors’ Responsibilities
1. Manage and guarantee business operational activities in
accordance with the Company’s aims and objectives;
2. Prepare in due time the Long-Term Plan, Work Plan and
Annual Budget and other work plans and their changes,
and to submit them to and obtain the approval of the
Board of Commissioners;
3. Make the Shareholders Register, Special Register, Minutes
of GMS, and Minutes of Board of Directors’ Meetings;
4. Prepare Annual Reports, as the form of accountability
in managing the Company, which contain Financial
Statements and corporate financial documents as referred
to the Law concerning Company Documents;
5. Prepare Financial Statements based on Financial
Accounting Standards and hand over to the Public
Accountant to be audited;
6. Submit Annual Reports after being reviewed by the Board
of Commissioners within a period of no later than 5
(five) months after the end of fiscal year to the GMS for
approval;
7. Provide explanation of Annual Reports to GMS. Submit
Balance Sheet and Income Statement after ratification
by GMS to the Minister of Law in accordance with the
provisions of legislation;
8. Compile other reports required by the provisions of
legislation;
9. Maintain the Register of Shareholders, Special
Register, Minutes of GMS, Minutes of Board of
Commissioners‘Meetings and Minutes of Board of
Directors’ Meetings, Annual Report and financial
249Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Perseroan sebagaimana dimaksud pada butir d dan e di
atas, dan dokumen Perseroan lainnya;
10. Mengadakan dan memelihara pembukuan dan
administrasi Perseroan sesuai dengan kelaziman yang
berlaku bagi suatu Perseroan;
11. Menyusun sistem akuntansi sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan dan berdasarkan prinsip-prinsip
pengendalian intern, terutama fungsi pengurusan,
pencatatan, penyimpanandan pengawasan;
12. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu
sesuai ketentuan yang berlaku, serta laporan lainnya setiap
kali diminta oleh Dewan Komisaris dan/atau Pemegang
Saham Seri A Dwiwarna, dengan memperhatikan
peraturan perundang-undangan khususnya peraturan di
Bidang Pasar Modal berlaku;
13. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap
dengan perincian dan tugasnya;
14. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang
ditanyakan atau yang diminta Anggota Dewan
Komisaris dan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna,
dengan memperhatikan peraturan perundan-undangan
khususnya peraturan di Bidang Pasar Modal berlaku;
15. Melaporkan penetapan Anggota Direksi dan Dewan
Komisaris pada anak Perseroan dan / atau Perseroan
patungan kepada Dewan Komisaris.
16. Menyusun sistem/pedoman pengukuran dan penilaian
kinerja untuk unit dan jabatan dalam organisasi (struktural)
yang diterapkan secara obyektif dan transparan minimal
memuat:
a. Prosedur operasional standar atas pengukuran dan
penilaian kinerja untuk unit dan jabatan (struktural)
dalam Perseroan serta
b. Penjelasan mengenai Indikator Kinerja minimal berupa
formula/rumus, cara-cara penilaian, informasi sumber
data, saat pelaporan.
17. Menyusun pencapaian kinerja masing-masing Direktorat
berdasarkan target-target yang ditetapkan dalam
Kontrak Manajemen sebagai Laporan pencapaian target
kinerja masing-masing dan disampaikan kepada Dewan
Komisaris.
18. Memastikan sosialisasi infrakstruktur GCG ke seluruh
karyawan dan stakeholders seperti Code of Conduct,
Code of Corporate Governance, Board Manual, RJPP,
RKAP, Kebijakan LHKPN, Kebijakan Gratifikasi, Kebijakan
Whistleblowing System, Charter SPI, Charter Komite-
komite Dewan Komisaris, Standard Operating Procedure
documents as referred to the above point d and e, and
other Company documents;
10. Organize and maintain the books and administration of
the Company in accordance with the prevailing practices
for a Company;
11. Develop accounting system as per Financial Accounting
Standards, based on principles of internal control,
especially the functions of management, recording,
storage, and supervision;
12. Provide periodic reports in accordance with applicable
regulations, and other reports whenever requested by
the Board of Commissioners and/or Dwiwarna Series
A shareholders, taking into account the laws and
regulations, especially Capital Market regulations;
13. Prepare detailed the Company’s organizational structure
and th duties;
14. Provide explanation for all matters asked or requested by
members of the Board of Commissioners and Dwiwarna
Series A shareholders, subjet to the laws and regulations,
particularly those of the Capital Market;
15. Report the determination of members of Board of
Directors and Board of Commissioners in the Company’s
subsidiaries and/or joint ventures to the Board of
Commissioners.
16. Prepare performance measurement and assessment
system/guideline for units and positions in the organization
(structural) that are applied objectively and transparently,
containing at least:
a. Standard operational procedures for performance
measurement and assessment for units and (structural)
positions within the Company; and
b. Explanation of the minimum Performance Indicators
in the form of formulas, methods of assessment,
information on data sources, when reporting.
17. Compile the performance achievement of each Directorate
based on the targets set in the Management Contract as
a report on the achievement of each performance target
and submitted to the Board of Commissioners.
18. Ensure the dissemination of GCG infrastructure to all
employees and stakeholders including Code of Conduct,
Code of Corporate Governance, Board Manual, RJPP,
RKAP, LHKPN Policy, Gratuities Policy, Whistleblowing
System Policy, SPI Charter, Board of Commissioners’
Committees’ Charter, Standard Operating Procedure
250 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
(SOP) Perseroan serta kebijakan-kebijakan lain, dapat
berjalan konsiten dan berkelanjutan.
19. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan
ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan
yang ditetapkan oleh RUPS.
Pembagian Tugas Direksi
Pembagian tugas dan wewenang setiap Anggota Direksi
ditetapkan oleh RUPS dan wewenang tersebut dapat
dilimpahkan kepada Dewan Komisaris. Dalam hal RUPS
atau Dewan Komisaris tidak menetapkan pembagian tugas
dan wewenang tersebut diantara Direksi, maka pembagian
tugas dan wewenang Direksi ditetapkan dalam Rapat Direksi
atau keputusan Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris.
Berikut ini merupakan pembagian tugas Direksi berdasarkan
Charter Direksi:
Pembagian Tugas Direksi
Direktur Utama President Director
1. Mengendalikan operasional Perseroan secara umum dan berkoordinasi dengan anggota Direksi lainnya untuk memastikan tercapainya rencana kerja dan anggaran Perseroan sesuai dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance;
2. Bertanggung jawab atas grand design Perseroan termasuk strategi, visi, misi, values, dan RJPP Perseroan;
3. Menyusun strategi, rencana kerja, dan anggaran Direktorat Utama secara tepat waktu;
4. Bertanggung jawab terhadap tersusunnya Laporan Tahunan dan RJPP secara tepat waktu;
5. Bertanggung jawab dalam pengembangan bisnis Perseroan dan perluasan cakupan pasar melalui koordinasi dan hubungan sinergis antar rantai bisnis Perseroan dan anak perusahaan Perseroan;
6. Bertanggung jawab dalam transformasi Induk dan Anak perusahaan Perseroan;
7. Bertanggung jawab dalam koordinasi dan sinergi serta hubungan Induk dan Anak perusahaan Perseroan;
8. Menetapkan proses bisnis dan Standar Operasional Prosedur (SOP) berkoordinasi dengan anggota Direksi terkait;
9. Memantau jalannya pengawasan oleh Satuan Pengawas Intern sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
10. Memantau pelaksanaan kepatuhan sebagai entitas Badan Usaha Milik Negara yang terdaftar di Pasar Modal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
11. Mengembangkan bisnis SBU Indomach sesuai dengan target yang ditetapkan;
12. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan program manajemen risiko korporasi secara terpadu, tepat, dan konsisten yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG;
13. Bertanggung jawab dalam pelaksanaan pengukuran kinerja Perseroan dan Direksi;
14. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) secara optimal.
1. Control the Company’s operations in general and coordinate with other members of the Board of Directors to realize the work plan and budget in accordance with the GCG principles;
2. Be responsible for the Company’s grand design including the Company’s strategy, vision, mission, values, and RJPP;
3. Prepare strategies, work plan, and budget of the Main Directorate in timely manner
4. Be responsible for preparing the Annual Report and RJPP in a timely manner;
5. Be responsible for business development and market expansion through coordination and synergy between the Company’s business chains and subsidiaries;
6. Be responsible for the transformation of Parent and Subsidiaries of the Company;
7. Be responsible for coordination and synergy and the relationship between the Parent and its Subsidiaries;
8. Establish business processes and Standard Operating Procedures (SOP) in coordination with relevant members of the Board of Directors;
9. Monitor the course of supervision by Internal Audit Unit in accordance with applicable laws and regulations;
10. Monitor the implementation of compliance, being a State-Owned Company registered in the Capital Market, in accordance with applicable laws and regulations;
11. Develop Indomach SBU business in accordance with the targets;
12. Be responsible for implementing risk management in integrated, appropriate and consistent manner as part of GCG program;
13. Be responsible for measuring performance of the Company and Board of Directors;
14. Be responsible for the implementation of the Partnership and Community Development Program (PKBL).
(SOP) of the Company and other policies can be consistent
and sustainable.
20. Carry out other responsibilities in accordance with
provisions in the Articles of Association and stipulated by
GMS.
Division of Duties of Board of Directors
The division of duties and authorities of the Board of Directors’
members is determined by the GMS and this authority can be
delegated to the Board of Commissioners. In the event that
the GMS or the Board of Commissioners does not determine
the division of duties and authorities among the Board of
Directors, it shall be determined in the Board of Directors’
Meeting or the Board of Directors’ decree and approved by
the Board of Commissioners. The following is the division
of duties of the Board of Directors based on the Board of
Directors Charter:
The Division of Duties of Board of Directors
251Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Direktur Produksi dan Supply chain Director of Production and Supply Chain
1. Memimpin, mengurus, dan mengendalikan operasional Direktorat Produksi;
2. Menyusun strategi, rencana kerja, dan anggaran Direktorat Produksi dan Supply Chain secara tepat waktu;
3. Mengkoordinir seluruh kegiatan di fasilitas-fasilitas produksi Perseroan;
4. Bertanggung jawab terhadap berjalannya Supply Chain produk Perseroan dari hulu ke hilir sehingga tidak terjadi kekosongan produk baik di anak perusahaan Perseroan maupun di pihak ketiga;
5. Memantau pencapaian target dan kualitas obat yang diproduksi;6. Bertanggung jawab atas pengendalian produk dan persediaan,
termasuk produk jadi, bahan awal, dan bahan kemas;7. Bertanggung jawab atas terpenuhinya persyaratan CPOB, CPOTB,
dan cars pembuatan lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk semua fasilitas-fasilitas produksi Perseroan;
8. Bertanggung jawab atas penyediaan bahan awal, bahan kemas, dan non bahan awal dari principal atau supplier yang efektif dan efisien sesuai pedoman pengadaan yang berlaku;
9. Mengendalikan biaya kegiatan produksi;10. Mewujudkan target perolehan nomor registrasi atau ijin edar
produk yang telah direncanakan;11. Bertanggung jawab atas terlaksananya standarisasi dan
pembaruan ISO sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan;12. Bertanggung jawab atas quality operation dan quality assurance
di semua lini produksi dan pendukungnya;13. Melaksanakan penelitian dan pengembangan produk sesuai
dengan target yang ditetapkan;14. Bertanggung jawab atas pemeliharaan fasilitas produksi dan
pendukungnya;15. Bertanggung jawab atas pembangunan dan/atau renovasi
fasilitas produksi.
1. Lead, manage and control the operations of the Directorate of Production;
2. Arrange the strategy, work plan, and budget of the Directorate of Production and Supply Chain in timely manner;
3. Coordinate all activities at the Company’s production facility;4. Be responsible to manage the supply chain operation of products
from upstream to downstream to ensure no product run-out in the Company’s subsidiaries, and third parties;
5. Monitor the achievement of targets and quality of drugs produced;
6. Be responsible for product and inventory control, including finished products, raw materials and
packaging materials;7. Be responsible to meet the requirements of CPOB, CPOTB and
other manufacturing methods in accordance with laws and regulations applicable to all production facilities of the Company;
8. Be responsible for the are effective and efficient supply of raw materials, packaging materials, and non raw materials from principal or suppliers in accordance with applicable procurement guidelines;
9. Control the production costs;10. Realize the target of obtaining the registration number or
marketing authorization;11. Be responsible for the standardization and implementation of ISO
in accordance with establishedrequirements;12. Be responsible for quality of operations and quality assurance in
all production lines and their supporters;13. Conduct research and product development according to targets
set;14. Be responsible for maintaining production facilities and their
supporters;15. Be responsible for construction and/or renovation of production
facilities.
Direktur Keuangan dan Human capital Director of Finance and Human Capital
1. Memimpin, mengurus, dan mengendalikan operasional Direktorat Keuangan & Human Capital;
2. Menyusun strategi, rencana kerja, dan anggaran Direktorat Keuangan dan Human Capital secara tepat waktu;
3. Bertanggung jawab terhadap pengembangan sistim informasi yang terintegrasi dengan kelangsungan bisnis dan operasional Perseroan;
4. Bertanggung jawab terhadap tersusunnya RKAP secara tepat waktu;
5. Bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran dan ketepatan penyajian dan penyampaian laporan keuangan Perseroan;
6. Bertanggung jawab terhadap pengendalian keuangan termasuk pengendalian modal kerja, perolehan pinjaman, pemberian pinjaman, dan bunga bank yang efektif dan efisien;
7. Bertanggung jawab terhadap anus kas dan pengendalian biaya-biaya bunga dan risiko-risiko terhadap kurs;
8. Bertanggung jawab terhadap tersedianya pendanaan untuk pengembangan bisnis Perseroan;
9. Bertanggung jawab dalam pengembangan produk Perseroan dan jaringan pemasaran melalui koordinasi dan hubungan sinergis dengan anggota Direksi lainnya, rantai bisnis Perseroan, dan anak perusahaan Perseroan;
10. Menyusun strategi dan rencana penjualan dan pemasaran;11. Menetapkan harga produk Perseroan;12. Bertanggung jawab terhadap kegiatan pemasaran dan
tercapainya target-target pemasaran sesuai dengan target yang telah ditetapkan;
13. Mengendalikan biaya kegiatan pemasaran dan promosi yang efisien dan efektif sesuai dengan rencana;
1. Lead, manage and control the operations of the Directorate of Finance and Human Capital;
2. Arrange the strategy, work plan, and budget of the Directorate of Finance and Human Capital in timely manner;
3. Be responsible for developing information systems integrated with business continuity and operations;
4. Be responsible for preparing RKAP in timely manner;
5. Be fully responsible for the clarity and accuracy of the presentation and submission of financial statements;
6. Be responsible for efficient and effective financial control including control of working capital, obtaining and granting loans and interest rate;
7. Be responsible for controlling cash flow, interest expenses and foreign exchange risk;
8. Be responsible to ensure available funding for the development of the Company’s business;
9. Be responsible for product development and marketing network through coordination and synergy with other members of Board of Directors, Company’s business chain, and subsidiaries;
10. Develop sales and marketing strategies and plans;11. Determine the price of Company’s products;12. Be responsible for marketing and achieving targets in accordance
with established plans;
13. Control the costs of marketing and promotional activities as planned;
252 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Independence of Board of Directors
In carrying out its duties and authorities, the Board of Directors
is obliged to always pay attention to the interests of the
Company above other interests, and must act in accordance
with the aims and objectives of the Company and observe the
limits set by the prevailing laws and regulations.
Business and/or Affiliate Relationship of Board of
Directors
The following is a detailed description of the transparency of
business relationships and affiliate relationship between with
fellow members of the Board of Directors, members of the
Board of Commissioners, and/or Controlling Shareholders in
2020.
Business and/or Affiliate Relationship of the Board of
Directors
14. Melakukan analisa atas perkembangan pasar produk Perseroan dan pasar farmasi;
15. Bertanggung jawab atas pemanfaatan dan pengelolaan aset secara optimal serta pembelian dan pelepasan aset sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
16. Bertanggung jawab melakukan pengembangan cakupan pemasaran produk ke luar negeri untuk peningkatan pasar perusahaan;
17. Menetapkan rencana pengembangan human capital dan pelaksanaannya untuk mendapatkan human capital yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi serta sesuai dengan visi, misi, dan values Perseroan;
18. Bertanggung jawab mewujudkan terjalinnya hubungan industrial yang harmonis dengan karyawan, serikat pekerja, dan instansi yang terkait;
19. Melakukan pembinaan, pengendalian, dan pengembangan general affair dan human capital Perseroan;
20. Bertanggung jawab terhadap pengembangan kompetensi human capital;
21. Perseroan melalui program pendidikan dan pelatihan yang tepat waktu dan berkelanjutan.
14. Analyze the market development of the Company’s products and the pharmaceutical market;
15. Be responsible for optimal utilization and management of assets and the purchase and disposal of assets in accordance with applicable laws and regulations;
16. Be responsible for developing overseas product marketing to improve the market;
17. Establish human capital development plan and its implementation to obtain competent and highly committed personnel according to Company’s vision, mission and values;
18. Be responsible for creating harmonious industrial relations with employees, trade unions, and related agencies;
19. Provide guidance, control and development of the Company’s general affair and human capital;
20. Be responsible for the human capital competency development;
21. The Company through timely and continuous education and training programs.
Independensi Direksi
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, Direksi
diwajibkan untuk senantiasa memperhatikan kepentingan
Perseroan di atas kepentingan lainnya, dan harus
bertindak sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan
serta memperhatikan batasan yang ditentukan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Hubungan Usaha dan/atau Afiliasi Direksi
Berikut adalah rincian keterangan transparansi hubungan
usaha dan hubungan afiliasi antar sesama anggota Direksi,
dengan anggota Dewan Komisaris, dan/atau Pemegang
Saham Pengendali pada tahun 2020.
Hubungan Usaha dan/atau Afiliasi Direksi
Nama / Name Jabatan / Position
Hubungan Usaha dengan / Business Relationship with
Hubungan Afiliasi dengan / Affiliate Relationship with
Sesama Direksi / Fellow Directors
Dewan Komisaris / Board of
Commissioners
Pemegang Saham
Pengendali / Controlling Shareholder
Sesama Direksi / Fellow Directors
Dewan Komisaris / Board of
Commissioners
Pemegang Saham
Pengendali / Controlling Shareholder
Arief Pramuhanto Direktur Utama / President Director
X X X X X X
Herry Triyatno
Direktur Keuangan & Human Capital / Director of Finance & Human Capital
X X X X X X
Eko Dodi Santosa
Direktur Produksi & Supply Chain / Director of Production & Supply Chain
X X X X X X
Keterangan / Note:V : Memiliki hubungan usaha dan/atau hubungan afiliasi / Have business relationship and/or affiliate relationshipX : Tidak memiliki hubungan usaha dan/atau hubungan afiliasi / Have no business relationship and/or affiliate relationship
253Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Rangkap Jabatan Direksi
Agar tidak menimbulkan benturan kepentingan, Anggota
Direksi dilarang memangku jabatan rangkap, sebagai berikut:
1. Anggota Direksi pada BUMN lain, badan usaha milik
daerah, atau badan usaha milik swasta;
2. Anggota Dewan Komisaris dan/atau Dewan Pengawas
pada BUMN;
3. Jabatan struktural dan fungsional lainnya dalam instansi/
lembaga pemerintah pusat dan daerah;
4. Pengurus partai politik, anggota DPR, DPD, DPRD Tingkat
I dan DPRD Tingkat II dan /atau kepala daerah/wakil
kepala daerah;
5. Menjadi calon/anggota DPR, DPD, DPRD Tingkat I dan
DPRD Tingkat II atau calon kepala daerah/wakil kepala
daerah;
6. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan
kepentingan dan/atau;
7. Jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Seluruh anggota Direksi PT Indofarma Tbk yang menjabat
selama tahun 2020 tidak memiliki rangkap jabatan di
perusahaan lain dan instansi pemerintahan, serta bukan
merupakan pengurus partai politik, anggota DPR, DPD, DPRD
Tingkat I dan DPRD Tingkat II dan kepala daerah/wakil kepala
daerah.
Kepemilikan Saham Direksi di Perusahaan dan/atau di
Perusahaan Lain
Uraian mengenai kepemilikan saham seluruh anggota Direksi
yang menjabat selama tahun buku 2020 di PT Indofarma Tbk
dan/atau di perusahaan lain telah dipaparkan dalam tabel di
bawah ini:
Kepemilikan Saham Direksi di PT Indofarma Tbk dan/
atau di Perusahaan Lain
Nama / Name Jabatan / PositionKepemilikan Saham di / Share Ownership in
PT Indofarma Tbk BUMN/Perusahaan Lain / Other SOEs/Companies
Arief Pramuhanto Direktur Utama / President Director
Nihil / Nil Nihil / NilHerry Triyatno Direktur Keuangan & Human Capital / Director of Finance & Human Capital
Eko Dodi Santosa Direktur Produksi & Supply Chain / Director of Production & Supply Chain
Board of Directors’ Concurrent Position
In order not to create a conflict of interest, members of the
Board of Directors are prohibited from holding concurrent
positions, as follows:
1. Members of the Board of Directors of other SOEs,
regionally owned companies, or privately companies;
2. Members of the Board of Commissioners and/or
Supervisory Board of SOEs;
3. Other structural and functional positions in the central
and regional government agencies/institutions;
4. Management of political parties, members of DPR, DPD,
DPRD Level I and DPRD Level II and/or regional heads/
deputy regional heads;
5. Become candidates/members of DPR, DPD, DPRD Level I
and DPRD Level II or candidates for regional head/deputy
regional head;
6. Other positions that may give rise to a conflict of interest
and / or;
7. Other positions in accordance with the provisions of laws
and regulations.
All members of PT Indofarma Tbk’s Board of Directors who
served during 2020 did not have concurrent positions in
other companies and government agencies, and are not
administrators of political parties, members of DPR, DPD,
DPRD Level I and DPRD Level II and regional heads/deputy
regional heads.
Board of Directors’ Share Ownership in the Company
and/or Other Companies
Description of the share ownership of all members of the
Board of Directors who served in the 2020 fiscal year in PT
Indofarma Tbk and/or other companies is presented in the
table below:
The Board of Directors’ Share Ownership in PT Indofarma
Tbk and/or Other Companies
254 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Program Pengenalan dan Peningkatan Kompetensi
Direksi
Program Pengenalan Direksi
Anggota Direksi yang diangkat untuk pertama kalinya
wajib diberikan Program Pengenalan mengenai Perseroan,
dengan Sekretaris Perusahaan sebagai penanggung jawab
program pengenalan tersebut. Ketentuan mengenai Program
Pengenalan Direksi telah diuraikan dalam Charter Direksi.
Pada tahun 2020, Program Pengenalan Direksi tidak
diselenggarakan karena tidak terdapat perubahan komposisi
Direksi Perseroan selama tahun 2020.
Program Peningkatan Kompetensi Direksi
Kebijakan mengenai peningkatan kompetensi Direksi
Perseroan telah dicantumkan dalam Board Manual Charter
Direksi yang menjelaskan bahwa Direksi dapat melaksanakan
program peningkatan kompetensi melalui berbagai pelatihan,
seminar, sosialisasi peraturan/kebijakan dan studi banding,
yang sesuai dengan kebutuhan dan rencana kerja Direksi
Perseroan. Sepanjang tahun 2020, terdapat seorang Direksi
yang mengikuti program peningkatan dan pengembangan
kompetensi yang dibiayai oleh anggaran Perseroan, yaitu
Bapak Herry Triyatno selaku Direktur Keuangan & Human
Capital, sebagai berikut:
Pelaksanaan Program Peningkatan Kapabilitas DIreksi
Tahun 2020
Nama dan Jabatan / Name and Position
Materi Pelatihan / Training Materials Penyelenggara / Organizer
Tempat dan Waktu
Herry Triyatno(Direktur Keuangan & Human Capital / Director of Finance & Human Capital)
Akuntan Manajemen di Era Digital / Management Accountant in the Digital Age
Institut Akuntan Manajemen Indonesia
Seminar online di Jakarta tanggal 12 September 2020 / Online seminar in Jakarta on September 12, 2020.
Dampak Covid-19 terhadap Komitmen Berkelanjutan dan Praktik Pelaporan Berkelanjutan / Covid-19 impact on Sustainability Commitment and Sustainability Reporting Practices
Seminar online di Jakarta tanggal 26 September 2020 / Online seminar in Jakarta on September 26, 2020.
Big Data Analytics and Its Relevance to Accountant
Seminar online di Jakarta tanggal 7 November 2020 / Online seminar in Jakarta on November 7, 2020.
Untuk anggota Direksi lainnya tidak diikutkan dalam program
peningkatan kompetensi selama tahun 2020 karena kondisi
Pandemi Covid-19.
Introduction and Competency Development Programs
for Board of Directors
Introduction Program for Board of Directors
Members of the Board of Directors who are appointed for
the first time must take part in the Company Introduction
Program, with the Corporate Secretary as the person in
charge of the introduction program. The provisions regarding
the Board of Directors’ Introduction Program are outlined in
the Board of Directors Charter.
In 2020, the Board of Directors’ Introduction Program was
not held because there was no change in the composition of
the Company’s Board of Directors during 2020.
Competency Development Program for Board of
Directors
The policy regarding competency development of the
Company’s the Board of Directors is outlined in the Board
of Directors Charter Manual which explains that the Board
of Directors can carry out competency development program
through various trainings, seminars, dissemination of
regulations/policies and comparative studies, which are in
accordance with the needs and work plans of the Company’s
Board of Directors. Throughout 2020, Mr. Herry Triyatno
as Director of Finance & Human Capital participated in the
competency improvement and development program by the
budget of the Company, as follows:
Competency Development Program for Board of
Directors in 2020
Other members of the Board of Directors did not participate
in the competency development program in 2020 due to the
Covid-19 Pandemic condition.
255Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Laporan Pelaksanaan Tugas Direksi Tahun 2020
Penyelenggaraan Rapat Direksi
Sesuai Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir diubah 31
Januari 2020, Direksi wajib mengadakan rapat Direksi secara
berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan dan
rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala paling
kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan. Penyelenggaraan
Rapat Direksi dapat dilaksanakan setiap waktu apabila:
a. Dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi;
b. atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota
Dewan Komisaris;
Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan secara tertulis dan
disampaikan atau diserahkan langsung kepada setiap anggota
Direksi dengan tanda terima yang memadai atau dengan
pos tercatat atau dengan jasa kurir atau telex, faksimili atau
surat eletronik (emai) paling lambat 5 (lima) hari sebelum
rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal
panggilan dan tanggal rapat atau dalam waktu yang lebih
singkat jika dalam keadaan mendesak. Pemanggilan Rapat
Direksi juga dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan melalui
media komunikasi Whatsapp. Hal tersebut masih sesuai
dengan Anggaran Dasar Perseroan yang menyatakan bahwa
pemanggilan rapat seperti tersebut tidak diperlukan untuk
rapat-rapat yang telah dijadwalkan berdasarkan keputusan
rapat Direksi yang diadakan sebelumnya atau apabila semua
anggota Direksi hadir dalam rapat.
Rapat dipimpin oleh Direktur Utama atau Direktur yang
ditunjuk secara tertulis oleh Direktur Utama apabila Direktur
Utama tidak hadir atau berhalangan, atau apabila Direktur
Utama tidak melakukan penunjukan Rapat dipimpin oleh
anggota Direksi yang terlama dalam jabatan. Dalam hal
Direktur yang terlama dalam jabatan tersebut lebih dari satu
orang maka Direktur yang tertua dalam usia yang bertindak
sebagai pimpinan rapat. Seorang anggota Direksi dapat
diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lain
berdasarkan surat kuasa. Seorang anggota Direksi hanya
dapat mewakili seorang anggota Direksi lainnya. Rapat
dihadiri oleh anggota Direksi, Sekretaris Perusahaan sebagai
notulis Rapat, dan pihak-pihak lain yang perlu hadir untuk
pembahasan materi seperti Manajer, Asisten Manajer, Staf
internal atau ketua/anggota tim adhoc serta Direksi anak
perusahaan yang laporan keuangannya terkonsolidasi
dengan Perseroan.
2020 Board of Directors Duties Implementation Report
Board of Directors Meeting
Pursuant to the Company’s Articles of Association most
recently amended on January 31, 2020, the Board of
Directors is required to hold Board of Directors meeting at
least 1 (one) time per month and joint meeting with Board of
Commissioners at least 1 (one) time in 4 (four) months. The
Board of Directors Meeting can be held at any time if:
a. Required by one or more members of the Board of
Directors;
b. On written request from one or more members of the
Board of Commissioners;
Summons to the Board of Directors’ Meetings are made in
writing and delivered directly to each member by adequate
receipt or by registered post/courier/telex, facsimile or email
no later than 5 (five) days before the meeting is held, excluding
the date of summons and the date of meeting, or earlier if it
is urgent. The summons to the Board of Directors’ Meeting
is carried out by the Corporate Secretary via Whatsapp. This
is still in line with the Company’s Articles of Association
which states that summons of the meeting is not required
for meetings that were scheduled based on decisions of
previous meeting or if all members of the Board of Directors
are present at the meeting.
The meeting is chaired by President Director or Director
appointed in writing by President Director if he is not present,
or if he does not appoint the chair for the meeting, then the
meeting will be chaired by Director who has the longest terms.
In the case the longest term Director is more than one person,
the oldest Director will become the chair of the meeting. A
member of the Board of Directors may be represented at the
meeting only by other members of the Board of Directors
based on power of attorney. A member of the Board of
Directors can only represent another member of the Board of
Directors. The meeting is attended by members of the Board
of Directors, Corporate Secretary as the Meeting minutes
taker, and other parties required for special discussion such
as Managers, Assistant Managers, Internal Staff or chair/
members of adhoc team and Directors of subsidiaries whose
financial statements are consolidated with the Company.
256 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Dalam Rapat Direksi, Risalah rapat berisi dinamika rapat
berupa hal-hal yang dibicarakan termasuk pernyataan
ketidaksetujuan (dissenting opinion) anggota Direksi dan hal-
hal yang harus diputuskan serta dibuat oleh salah seorang
yang hadir dalam rapat yang ditunjuk oleh Ketua Rapat
serta kemudian divalidasi/ditandatangi oleh seluruh Anggota
Direksi yang hadir dan disampaikan kepada seluruh anggota
Direksi.
Sedangkan dalam Rapat Direksi dengan Dewan Komisaris,
risalah rapat berisi dinamika rapat berupa hal-hal yang
dibicarakan termasuk pernyataan ketidaksetujuan (dissenting
opinion) anggota Direksi dan hal-hal yang harus diputuskan
serta dibuat oleh salah seorang yang hadir dalam rapat
yang ditunjuk oleh Ketua Rapat serta kemudian divalidasi/
ditandatangi oleh seluruh Anggota Direksi dan Anggota
Dewan Komisaris yang hadir dan disampaikan kepada seluruh
anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris. Dalam hal
terdapat anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris
tidak menandatangani risalah hasil rapat tersebut diatas,
yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara
tertulis dalm surat tersendiri yang dilekatkan pada risalah
rapat. Risalah rapat merupakam bukti yang sah untuk para
anggota Direksi dan pihak ketiga mengenai keputusan yang
diambil dalam rapat yang bersangkutan.
Segala keputusan Direksi diambil dalam Rapat Direksi dengan
berdasarkan musyawarah mufakat. Rapat adalah sah dan
berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri
oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) jumlah anggota Direksi
atau wakilnya yang sah dengan memperhatikan ketentuan
mengenai tempat penyelenggaraan rapat dan panggilan
rapat. Dalam hal keputusan tidak dapat diambil dengan
musyawarah mufakat, maka keputusan harus diambil dengan
pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2
(satu per dua) bagian dai jumlah suara yang sah dikeluarkan
dalam rapat yang bersangkutan.
Sepanjang tahun 2020, Direksi Indofarma menyelenggarakan
rapat internal sebanyak 20 (dua puluh) kali. Di samping
itu, anggota Direksi turut menghadiri rapat gabungan
bersama Dewan Komisaris sebanyak 12 (dua belas) kali.
Penyelenggaraan rapat Direksi untuk tahun 2020 sesuai
dengan jadwal yang telah ditetapkan atau berdasarkan
kebutuhan Direksi di Kantor Pemasaran yang berlokasi di
Jakarta atau di Kantor Pusat/Pabrik di Bekasi.
In the Board of Directors’ Meeting, the minutes of meeting
will contain the subjects of discussion, dissenting opinion,
subjects to be decided and act-upon by person present at the
meeting and appointed by the Chair and then validated by all
Members present and submitted to all members of Board of
Directors.
Meanwhile, in the Joint Meeting with the Board of
Commissioners, the minutes of meeting will contain subjects
of discussion, statements of disapproval or dissenting opinions
of members of the Directors, and subjects to be decided and
act upon by person present at the meeting appointed by the
Chair, and then validated by all Members of the Directors and
of the Commissioners present and submitted to all members
of the Board of Directors and Board of Commissioners.
In the event that there are members of the Directors and/
or members of the Commissioners who did not signed the
minutes of meeting, he/she must state the reasons in writing
on a separate letter which will be attached to the minutes of
meeting. Minutes of meeting are valid evidence for members
of the Board of Directors and third parties about decisions
taken at the meeting.
All decisions of the Directors taken at the meeting are based
on consensus. Meetings are valid and have the right to make
binding decisions if attended by more than 1/2 (one half) of
the members of the Board of Directors or their authorized
representatives, by taking into account the provisions about
the place of meeting and the summons. In the event that
decision cannot be taken by consensus, decision must be
made via voting where the majority vote should be more than
1/2 (one half) of the total number of valid votes cast at the
meeting.
In 2020, Indofarma’s Board of Directors held 20 (twenty)
internal meetings. In addition, members of the Board of
Directors also attended 12 (twelve) joint meeting with the
Board of Commissioners. The implementation of Board
of Directors meeting in 2020 is in accordance with the
predetermined schedule or upon request of the Board of
Directors in Marketing Office located in Jakarta or Head
Office/Plant in Bekasi.
257Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Anggota Direksi
dalam Rapat Tahun 2020
No. Tanggal Rapat / Date of Meeting
Status Kehadiran Direksi / Attendance Status of Directors
Keterangan / DescriptionArief Pramuhanto (Direktur Utama / President Director)
Herry Triyatno (Direktur Keuangan & Human capital / Director of Finance &
Human Capital)
Eko Dodi Santosa (Direktur Produksi &
Supply Chain / Director of Production & Supply
Chain)
Rapat Internal Direksi / Board of Directors Meetings
1. Jumat, 10 Januari 2020 / Friday, January 10, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
2. Selasa, 21 Januari 2020 / Tuesday, January 21, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
3. Selasa, 4 Februari 2020 / Tuesday, February 4, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
4. Selasa, 10 Maret 2020 / Tuesday, March 10, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
5. Rabu, 11 Maret 2020 / Wednesday, March 11, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
6. Kamis, 2 April 2020 / Thursday, April 2, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
7. Kamis, 30 April 2020 / Thursday, April 30, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
8. Senin, 25 Mei 2020 / Monday, May 25, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
9. Senin, 8 Juni 2020 / Monday, June 8, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
10. Selasa, 9 Juni 2020 / Tuesday, June 9, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
11. Senin, 22 Juni 2020 / Monday, June 22, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
12. Jumat, 31 Juli 2020 / Friday, July 31, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
13. Kamis, 27 Agustus 2020 / Thursday, August 27, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
14. Senin, 14 September 2020 / Monday, September 14, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
15. Senin, 28 September 2020 / Monday, September 28, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
16. Jumat, 2 Oktober 2020 / Friday, October 2, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
17. Kamis, 8 Oktober 2020 / Thursday, October 8, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
18. Kamis, 12 November 2020 / Thursday, November 12, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
19. Kamis, 10 Desember 2020 / Thursday, December 10, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
20. Selasa, 22 Desember 2020 / Tuesday, December 22, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
20 20 20
Jumlah Rapat / Number of Meetings
20 20 20
Persentase Kehadiran / Attendance Percentage
100,00% 100,00% 100,00%
The Board of Directors’ Meetings Frequency and
Attendance Level in 2020
258 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
No. Tanggal Rapat / Date of Meeting
Status Kehadiran Direksi / Attendance Status of Directors
Keterangan / DescriptionArief Pramuhanto (Direktur Utama / President Director)
Herry Triyatno (Direktur Keuangan & Human capital / Director of Finance &
Human Capital)
Eko Dodi Santosa (Direktur Produksi &
Supply Chain / Director of Production & Supply
Chain)
Rapat Gabungan dengan Dewan Komisaris / Joint Meeting with Board of Commissioners
1. Kamis, 9 Januari 2020 / Thursday, January 9, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
2. Selasa, 10 Maret 2020 (Sesi ke-1) / Tuesday, March 10, 2020 (1st Session)
V V V Rapat Fisik di Jakarta sesi ke-1 / 1st Session Physical Meeting in Jakarta
3. Selasa, 10 Maret 2020 (Sesi ke-2) / Tuesday, March 10, 2020 (2nd Session)
V V V Rapat Fisik di Jakarta sesi ke-2 / 2nd Session Physical Meeting in Jakarta
4. Selasa, 31 Maret 2020 / Tuesday, March 31, 2020
V V V Rapat Daring melalui aplikasi Zoom Meeting ID No. 337707670 / Online Meeting via Zoom Meeting application with ID No. 337707670
5. Jumat, 5 Juni 2020 (Sesi ke-1) / Friday, June 5, 2020 (1st Session)
V V V Rapat Fisik di Jakarta sesi ke-1 / 1st Session Physical Meeting in Jakarta
6. Jumat, 5 Juni 2020 (Sesi ke-2) / Friday, June 5, 2020 (2nd Session)
V V V Rapat Fisik di Jakarta sesi ke-2 / 2nd Session Physical Meeting in Jakarta
7. Sabtu, 20 Juni 2020 / Saturday, June 20, 2020
V V V Rapat Daring melalui aplikasi Zoom Meeting ID No. 81496760663 / Online Meeting via Zoom Meeting application with ID No. 81496760663
8. Rabu, 26 Agustus 2020 / Wednesday, August 26, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
9. Rabu, 7 Oktober 2020 / Wednesday, October 7, 2020
V V V Rapat Daring melalui aplikasi Zoom Meeting ID No. 5696731799 / Online Meeting via Zoom Meeting application with ID No. 5696731799
10. Rabu, 4 November 2020 / Wednesday, November 4, 2020
V V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
11. Rabu, 27 November 2020 / Wednesday, November 27, 2020
V V V Rapat Daring melalui aplikasi Zoom Meeting ID No. 86439435440 / Online Meeting via Zoom Meeting application with ID No. 86439435440
12. Jumat, 11 Desember 2020 / Friday, December 11, 2020
V V V Rapat Daring melalui aplikasi Zoom Meeting ID No. 89470087508 / Online Meeting via Zoom Meeting application with ID No. 89470087508
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
12 12 12
Jumlah Rapat / Number of Meetings
12 12 12
Persentase Kehadiran / Attendance Percentage
100,00% 100,00% 100,00%
259Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP)
Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris telah
menandatangani Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
(RKAP) untuk tahun buku 2020 pada tanggal 10 Desember
2019 dan RKAP 2020 Revisi pada tanggal 1 Agustus 2020.
Adapun susunan dari RKAP tahun buku 2020 memuat:
1. misi, sasaran usaha, strategi usaha, kebijakan Perseroan,
dan program kerja/kegiatan;
2. anggaran Perseroan yang dirinci atas setiap anggaran
program kerja/kegiatan;
3. proyeksi keuangan Perseroan dan anak Perseroannya; dan
4. hal-hal lain yang memerlukan keputusan Dewan
Komisaris.
Perbuatan Direksi yang Harus Mendapat Persetujuan
Tertulis dari Dewan Komisaris dan/atau RUPS/
Pemegang Saham
Sepanjang tahun 2020, Direksi meminta persetujuan tertulis
dari Dewan Komisaris dan/atau RUPS/Pemegang Saham
terkait perbuatan-perbuatan yang berhubungan dengan
pelaksanaan operasional Perseroan, meliputi:
1. Usulan Gaji/Honorarium, Tunjangan dan Fasilitas bagi
Dewan Komisaris dan Direksi yang ditujukan ke Dewan
Komisaris dengan Surat No. 0898/DIR/VI/2020 tanggal 25
Juni 2020
2. Permohonan Persetujuan Perubahan Struktur Organisasi 1
(Satu) Tingkat di Bawah Direksi yang ditujukan ke Dewan
Komisaris dengan Surat No. 1192/DIR/VIII/2020 tanggal 7
Agustus 2020
3. Penyampaian Usulan Calon Direksi dan Dewan Komisaris
PT Indofarma Global Medika yang ditujukan ke Dewan
Komisaris dengan Surat No.1339/DIR/IX/2020 tanggal 1
September 2020
4. Permohonan Persetujuan Pengangkatan dan
Pemberhentian Corporate Secretary PT Indofarma Tbk
yang ditujukan ke Dewan Komisaris dengan Surat No.
1923/DIR/XI/2020 tanggal 19 November 2020.
Keputusan yang Dikeluarkan Direksi
Direksi telah mengeluarkan berbagai keputusan baik di
bidang operasional, keuangan, maupun beberapa penunjang
usaha lainnya di tahun 2020 melalui perangkat kebijakan
berupa Surat Keputusan Direksi, Peraturan Direksi, Surat
Edaran, dan Internal Memo.
Determination of Company Work Plan and Budget
(RKAP)
All members of the Board of Directors and the Board of
Commissioners have signed the Company’s Work Plan and
Budget (RKAP) for the 2020 financial year on December 10,
2019 and the Revised 2020 RKAP on August 1, 2020. The
contents of 2020 RKAP in general include. The composition
of the 2020 RKAP includes:
1. mission, business objectives, business strategy, Company
policies, and work/activity programs;
2. the Company’s budget, which is detailed for each work
program/activity budget;
3. financial projections of the Company and its subsidiaries;
and
4. Other matters requiring a decision from the Board of
Commissioners.
Board of Directors’ Actions Requiring Written Approval
from Board of Commissioners and/or GMS/Shareholders
Throughout 2020, the Board of Directors requested written
approval from the Board of Commissioners and/or GMS/
Shareholders regarding actions related to the implementation
of the Company’s operations, including:
1. Proposed Salary/Honorarium, Allowances, and Facilities for
Board of Commissioners and Board of Directors to Board
of Commissioners under Letter No. 0989/DIR/VI/2020
dated June 25, 2020.
2. Application of Approval for Changes in Organizational
Structure of 1 (One) Level below Board of Directors to
Board of Commissioners under Letter No. 1192/DIR/
VIII/2020 dated August 7, 2020.
3. Submission of Proposed Candidates for Board of Directors
and Board of Commissioners of PT Indofarma Global
Medika to Board of Commissioners under Letter No.
1339/DIR/IX/2020 dated September 1, 2020.
4. Application of Approval for Appointment and Termination
of Corporate Secretary of PT Indofarma Tbk to Board of
Commissioners under Letter No. 1923/DIR/XI/2020 dated
November 19, 2020.
Decisions Issued by Board of Directors
In 2020, the Board of Directors declared various decisions in
the operational, financial, and other business support sectors
through policy instruments in the forms of Board of Directors
Decrees, Board of Directors Regulations, Circular Letters, and
Internal Memos.
260 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Evaluasi dan Penilaian Terhadap Kinerja Direksi
Evaluasi dan penilaian kinerja terhadap Direksi telah diatur
dalam Board Manual serta dituangkan dalam KPI dan
Rencana Kerja Direksi dalam RKAP Tahunan. Kinerja Direksi
dan masing-masing anggota Direksi akan dievaluasi oleh
Dewan Komisaris menggunakan komite-komite Dewan
Komisaris yang direncanakan serta disampaikan dalam tugas
pengawasan Dewan Komisaris secara tahunan dalam RUPS.
Secara umum, kinerja Direksi ditentukan berdasaran tugas
kewajiban yang tercantum dalam peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan
maupun amanat Pemegang Saham/Kontrak Manajemen
Direksi/RKAP.
Hasil evaluasi terhadap kinerja Direksi secara keseluruhan
dan kinerja masing-masing anggota Direksi secara individual
merupakan bagian tak terpisahkan dalam skema kompensasi
dan pemberian insentif bagi anggota Direksi.
Kriteria evaluasi kinerja Direksi dan individu anggota Direksi
ditetapkan dalam Kontrak Manajemen atau RKAP Perseroan,
berdasarkan Key Performance Indicator (KPI). Di samping itu
kriteria kinerja Direksi juga dapat dilakukan secara individu
oleh Dewan Komisaris atau yang diajukan oleh Komite
Nominasi dan Remunerasi untuk ditetapkan dalam Rapat
Dewan Komisaris. Kriteria penilaian kinerja ini setidak-
tidaknya mencakup hal-hal sebagai berikut:
1. Penyusunan KPI pada awal tahun dan evaluasi
pencapaiannya.
2. Tingkat kehadirannya dalam Rapat Direksi maupun Rapat
dengan Dewan Komisaris.
3. Kontribusinya dalam aktivitas bisnis Perseroan.
4. Keterlibatannya dalam penugasan tertentu.
5. Komitmennya dalam memajukan kepentingan Perseroan.
6. Ketaatan terhadap peraturan perundang- undangan yang
berlaku serta kebijakan Perseroan.
7. Pencapaian target Perseroan yang tertuang dalam RKAP/
Kontrak Manajemen.
Guna meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya, Direksi Perseroan belum melakukan
penilaian sendiri (Self Assessment) atas kinerjanya berdasarkan
Board of Commissioners’ Evaluation on Performance of
Board of Directors
The evaluation of the Board of Directors’ performance has
been regulated in the Board Manual and outlined in the
KPI and the Board of Directors’ Work Plan in the Annual
RKAP. The performance of the Board of Directors and each
member of the Board of Directors will be evaluated by the
Board of Commissioners using the Board of Commissioners’
committees which are planned and submitted to the report
of supervisory duties of the Board of Commissioners on an
annual basis at the GMS. In general, the Board of Directors’
performance is determined based on the duties and
responsibilities stated in the applicable laws and regulations
and the Articles of Association as well as the mandate of
the Shareholders/Management Contract of the Board of
Directors/RKAP.
The evaluation results of the overall performance of the Board
of Directors and the performance of each member of the
Board of Directors are an integral part of the compensation
scheme and the provision of incentives for the Board of
Directors.
The criteria for evaluating performance of the Board of
Directors and individual members of the Board of Directors are
stipulated in the Management Contract or RKAP, based on
Key Performance Indicators (KPI). Moreover, the performance
criteria for the Board of Directors can also be carried out
individually by the Board of Commissioners or proposed by the
Nomination and Remuneration Committee to be determined
in the Board of Commissioners Meeting. This performance
assessment criteria include at least as follows:
1. Preparation of KPIs at the beginning of the year and
evaluation of their achievements.
2. Level of attendance at Directors’ Meetings and Meetings
with the Board of Commissioners.
3. Contribution to the Company’s business activities.
4. Involvement in certain assignments.
5. Commitment in advancing the Company’s interests.
6. Compliance with applicable laws, regulations and
Company policies.
7. Achievement of the Company’s targets as set out in RKAP
and Management Contracts.
In order to improve the quality of its duties and responsibilities
implementation, the Company’s Board of Directors has not
yet conducted Self Assessment for its performance, but
261Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
pencapaian tugas manajemen namun telah membuat laporan
kinerja keuangan per triwulan ke Kementerian BUMN selaku
wakil Pemegang Saham dan Dewan Komisaris selain ke BEI
dan OJK.
REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSIProsedur Pengusulan Hingga Penetapan Direksi
1. Direksi mengusulkan ke Dewan Komisaris melalui surat
No. 0898/DIR/VI/2020 tanggal 25 Juni 2020 perihal
Usulan Gaji/Honorarium, Tunjangan dan Fasilitas bagi
Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Dewan Komisaris mengajukan usulan remunerasi bagi
Dewan komisaris dan Direksi kepada Direksi PT Bio
Farma (Persero) selaku kuasa Pemegang Saham Seri A PT
Indofarma Tbk melalui surat No. S-17/DK-INAF/VI/2020
tanggal 30 Juni 2020 perihal Usulan Penetapan Gaji/
Honorarium bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk
Tahun Buku 2020 dan Tantiem untuk Tahun Buku 2019
setelah Dewan Komisaris menerima masukan/saran
dari Komite Nominasi dan Remunerasi tentang usulan
remunerasi.
3. Direksi Bio Farma menyampaikan surat ke Dewan
Komisaris dan Direksi PT Indofarma Tbk dengan Surat
No. SD-00405/DIR/VIII/2020 tanggal 28 Agustus 2020
perihal Penetapan Penghasilan Dewan Komisaris Dan
Direksi PT Indofarma Tbk Tahun 2020 Dan Insentif Kinerja
Tahun 2019 dengan merujuk pada Peraturan Menteri
BUMN No. 01/MBU/05/2019 tanggal 31 Mei 2019
tentang perubahan keempat atas peraturan No.PER-04/
MBU/06/2014 tentang Pedoman Penetapan penghasilan
Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas, serta
memperhatikan :
a. Surat Dewan Komisaris surat No. S-17/DK-INAF/
VI/2020 tanggal 30 Juni 2020; dan
b. Risalah RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 PT Indofarma
Tbk tanggal 29 Juli 2020 yang dimuat dalam Akta
No.26 tanggal 29 Juli 2020 dibuat oleh Notaris M.Nova
Faisal,SH,M.Kn pada keputusan mata acara rapat IV
yaitu menyetujui untuk memberikan wewenang dan
kuasa kepada Pemegang Saham Seri B Terbanyak
untuk menetapkan besaran Gaji/Honorarium berikut
Fasilitas dan Tunjangan lainnya tahun2020 bagi
has prepare quarterly financial performance reports to the
Ministry of SOEs as the representatives of Shareholders, the
Board of Commissioners, IDX and OJK.
REMUNERATION OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORSProcedure for the Proposal Until Determination of Directors’
Remuneration
1. The Board of Directors proposed to the Board of
Commissioners through letter No. 0898/DIR/VI/2020
dated June 25, 2020 regarding the Proposed Salary/
Honorarium, Allowances and Facilities for the Board of
Commissioners and Board of Directors.
2. The Board of Commissioners proposed remuneration for
the Board of Commissioners and Board of Directors to the
Board of Directors of PT Bio Farma (Persero) as the proxy
of Series A Shareholders of PT Indofarma Tbk by virtue
of letter No. S-17/DK-INAF/VI/2020 dated June 30, 2020
regarding the Proposed Salary/Honorarium for the Board
of Directors and the Board of Commissioners for the
2020 Financial Year and Tantiem for the 2019 Financial
Year after the Board of Commissioners receives input/
recommendation from the Nomination and Remuneration
Committee regarding remuneration proposal.
3. Bio Farma’s Board of Directors submitted a letter to the
Board of Commissioners and Board of Directors of PT
Indofarma Tbk with Letter No. SD-00405/DIR/VIII/2020
dated August 28, 2020 regarding the Determination
of Income of the Board of Commissioners and Board
of Directors of PT Indofarma Tbk in 2020 and the 2019
Performance Incentive with reference to the SOEs
Minister Regulation No. 01/MBU/05/2019 dated May 31,
2019 concerning the fourth amendment to regulation
No.PER-04/MBU/06/2014 concerning Guidelines for
Determining remuneration of the Board of Directors, the
Board of Commissioners and the Supervisory Board, and
taking into account:
a. Board of Commissioners letter No. S-17/DK-INAF/
VI/2020 dated June 30, 2020; and
b. Minutes of the Annual GMS for the 2019 Financial Year
of PT Indofarma Tbk dated July 29, 2020 contained
in Deed No. 26 dated July 29, 2020 made by Notary
M.Nova Faisal, SH, M.Kn at the decision of the fourth
meeting agenda, namely to agree to grant authority
and power to the Majority Series B Shareholders to
determine the amount of Salary/ Honorarium along
with other Facilities and Allowances in 2020 for
262 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
anggota Direksi dan Dewan Komisaris serta tantiem
atas kinerja Tahun Buku 2019 bagi anggota Direksi
serta Dewan Komisaris.
Struktur Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Berikut ini merupakan struktur remunerasi Dewan Komisaris
dan Direksi Perseroan untuk tahun 2020 yang berlaku efektif
sejak tanggal 1 Januari 2020:
Struktur Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi PT
Indofarma Tbk Tahun 2020
Struktur Remunerasi Dewan Komisaris / Remuneration Structure of Board of Commissioners
Struktur Remunerasi Direksi / Remuneration Structure of Board of Directors
Honorarium Dewan Komisaris / Honorarium of Board of Commissioners
Gaji Direksi / Salary of the Board of Directors
• Perhitungan honorarium Komisaris Utama sebesar 45 persen dari gaji Direktur Utama. / The calculation of honorarium for the President Commissioner is 45 percent of salary of the President Director.
• Perhitungan honorarium anggota Komisaris sebesar 90 persen dari honorarium Komisaris Utama. / The calculation of honorarium for the Commissioner is 90 percent of honorarium for the President Commissioner.
• Gaji Direktur Utama ditetapkan melalui RUPS. Berdasarkan Keputusan RUPS 2020, besaran gaji Direktur Utama untuk tahun 2020 yang telah ditetapkan dan disahkan oleh pimpinan rapat adalah sebesar Rp109.000.000 per bulan. / The President Director’s salary is determined by GMS. Based on the decision of the 2020 GMS, the amount of the President Director’s salary for 2020 which has been determined and approved by the chairman of the meeting is Rp109,000,000 per month.
• Perhitungan gaji Direktur yang membidangi Sumber Daya Manusia sebesar 90 persen dari gaji Direktur Utama. / The calculation of salary of the Director in charge of Human Resources of 90 percent of salary of the President Director.
• Perhitungan gaji Direktur lainnya sebesar 85 persen dari gaji Direktur Utama. / Calculation of salaries of other Directors of 85 percents of President Director’s salary.
Tunjangan Dewan Komisaris / Allowance for Board of Commissioners
Tunjangan Direksi / Allowance for Board of Directors
1. Tunjangan Hari Raya Keagamaan / Religious Allowance 1 (satu) kali Honorarium. / 1 (one) time honorarium.
2. Asuransi Purna Jabatan / Post-Position Insurance Premi yang ditanggung oleh Perseroan sebesar 25 persen dari
Honorarium selama 1 (satu) tahun. / The premium will be paid by the Company at 25% of 1 (one) year honorarium.
3. Tunjangan Transportasi / Transportation Allowance Sebesar 20 persen dari Honorarium per bulan. / 20 percent of
honorarium per month.
1. Tunjangan Hari Raya Keagamaan / Religious Allowance 1 (satu) kali Gaji. / 1 (one) time salary2. Asuransi Purna Jabatan / Post-Position Insurance Premi yang ditanggung oleh Perseroan sebesar 25 persen dari Gaji
selama 1 (satu) tahun / The premium will be paid by the Company at 25% of 1 (one) year Salary.
3. Tunjangan Perumahan / Housing Allowance Sebesar Rp22.500.000 per bulan / Rp22,500,000 per month.
Fasilitas Dewan Komisaris / Facilities of Board of Commissioners Fasilitas Direksi / Facilities of Board of Directors
1. Fasilitas Kesehatan / Health Facilities Dalam bentuk asuransi kesehatan dan penggantian biaya
pengobatan (at cost). / In the form of health insurance and reimbursement of medical costs (at cost).
2. Fasilitas Bantuan Hukum / Legal Aid Facilities Sebesar pemakaian (at cost). / At cost.
1. Fasilitas Kendaraan / Transportation Facilities 1 (satu) unit beserta biaya pemeliharaan dan biaya operasional
dengan memperhatikan kondisi keuangan Perseroan. / 1 (one) unit along with maintenance costs and operational costs with due observance of the Company’s financial condition.
2. Fasilitas Kesehatan / Health Facilities Dalam bentuk asuransi kesehatan dan penggantian biaya
pengobatan (at cost). / In the form of health insurance and reimbursement of medical expenses (at cost).
3. Fasilitas Bantuan Hukum / Legal Aid Facilities At cost. / At cost.
members of the Board of Directors and Board of
Commissioners and bonuses for the performance of
the 2019 Financial Year for members of the Board of
Directors and Board of Commissioners.
Remuneration Structure for Board of Commissioners
and Board of Directors
The following is the remuneration structure for the Company’s
Board of Commissioners and Board of Directors in 2020
effective from January 1, 2020:
Remuneration Structure of the Board of Commissioners
and the Board of Directors of PT Indofarma Tbk in 2020
263Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Transparansi Remunerasi Dewan Komisaris
Berikut adalah rincian remunerasi Dewan Komisaris Perseroan
yang menjabat pada tahun 2020:
Remunerasi Dewan Komisaris 2020
(dalam Rupiah penuh)
Nama / Name Jabatan / Position Honorarium / Honorarium
Tunjangan Transportasi / Transportation
Allowance
Tunjangan Hari Raya / Holiday
AllowanceJumlah / Total
Periode Sebelum RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 tanggal 29 Juli 2020 / Period Before the Annual GMS for the 2019 Financial Year on July 29, 2020
Siswanto Komisaris Utama / President Commissioner 343.350.000 68.670.000 - 412.020.000
Nizar Yamanie Komisaris / Commissioner 309.015.000 61.803.000 - 370.818.000
Teddy Wibisana Komisaris Independen / Independent Commissioner 309.015.000 61.803.000 - 370.818.000
Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris Periode Sebelum RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 / Total Remuneration for the Board of Commissioners Before Annual GMS of 2019 Fiscal Year
1.153.656.000
Periode Setelah RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 tanggal 29 Juli 2020 / Period After the Annual GMS for the 2019 Financial Year on July 29, 2020
Daniel Tjen Komisaris Utama / President Commissioner 245.250.000 49.050.000 - 294.300.000
Didi Agus Mintadi Komisaris Independen / Independent Commissioner 220.725.000 44.145.000 - 264.870.000
Teddy Wibisana Komisaris Independen / Independent Commissioner 220.725.000 44.145.000 - 264.870.000
Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris Periode Setelah RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 / Total Remuneration for the Board of Commissioners After Annual GMS for 2019 Fiscal Year
824.040.000
Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri Tahun 2020 tidak diberikan
oleh Perseroan kepada Dewan Komisaris berdasarkan:
1. Surat Kementerian BUMN No.S-255/MBU/04/2020
tanggal 17 April 2020 perihal Tunjangan Hari Raya (THR).
2. Surat Direksi PT Bio Farma selaku kuasa Pemegang Saham
Seri A yang disampaikan ke Direksi PT Indofarma Tbk
No. SD-00251/DIR/IV/2020 tanggal 22 April 2020 Perihal
Tunjangan Hari Raya (THR).
Transparansi Remunerasi Direksi
Berikut adalah rincian Remunerasi Direksi dalam 12 (dua
belas) bulan pada tahun 2020:
Remuneration Transparency of the Board of
Commissioners
The following is the details of remuneration of the Company’s
Board of Commissioners who served in 2020:
The Board of Commissioners’ Remuneration in 2020
(in Full Rupiah)
The Company did not give Eid al-Fitr holiday allowance (THR)
2020 to the Board of Commissioners based on:
1. The SOE Ministry Letter No.S-255/MBU/04/2020 dated
April 17, 2020 regarding Holiday Allowances (THR).
2. PT Bio Farma’s Board of Directors Letter as the proxy of
the Series A Shareholders which was submitted to the
Board of Directors of PT Indofarma Tbk No. SD-00251/
DIR/IV/2020 dated April 22, 2020 regarding Holiday
Allowance (THR).
Remuneration Transparency of the Board of Directors
The following is the details of remuneration of the Board of
Directors in 12 (twelve) months in 2020:
264 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Remunerasi Direksi 2020
(dalam Rupiah penuh / in full Rupiah)
Nama / Name Jabatan / Position Gaji / Salary Tunjangan Perumahan / Housing Allowance
Tunjangan Hari Raya / Holiday Allowance Jumlah / Total
Arief Pramuhanto Direktur Utama / President Director 1.308.000.000 270.000.000 - 1.578.000.000
Herry Triyatno
Direktur Keuangan & Human Capital / Director of Finance & Human Capital
1.177.200.000 270.000.000 - 1.447.200.000
Eko Dodi SantosaDirektur Produksi & Supply Chain / Director of Production & Supply Chain
1.111.800.000 270.000.000 - 1.381.800.000
Jumlah Remunerasi Direksi 2020 4.407.000.000
Tunjangan Hari Raya (THR) Idul Fitri Tahun 2020 tidak
diberikan oleh Perseroan kepada Direksi berdasarkan:
1. Surat Kementerian BUMN No.S-255/MBU/04/2020
tanggal 17 April 2020 perihal Tunjangan Hari Raya (THR).
2. Surat Direksi PT Bio Farma selaku kuasa Pemegang Saham
Seri A yang disampaikan ke Direksi PT Indofarma Tbk
No. SD-00251/DIR/IV/2020 tanggal 22 April 2020 Perihal
Tunjangan Hari Raya (THR).
Pengungkapan Bonus Kinerja, Bonus Non Kinerja, dan
Opsi Saham Dewan Komisaris dan Direksi
Pada tahun 2020, terdapat pemberian Tantiem atau Insentif
Kinerja yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi atas
Kinerja Tahun Buku 2019 yang besarnya 1 (satu) kali gaji
atau honorarium yang diterima oleh Direksi/Dewan Komisaris
per bulan hal tersebut mengacu pada Surat dari Direksi Bio
Farma yang disampaikan ke Dewan Komisaris dan Direksi
PT Indofarma Tbk dengan Surat No. SD-00405/DIR/VIII/2020
tanggal 28 Agustus 2020 perihal Penetapan Penghasilan
Direksi dan Dewan Komisaris PT Indofarma Tbk Tahun 2020
dan Insentif Kinerja Tahun 2019, sebagai berikut:
Nama / Name Jabatan / Position Jumlah / Total (Rp)
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Siswanto Komisaris Utama / President Commissioner 49.050.000
Nizar Yamanie Komisaris / Commissioner 44.145.000
Teddy Wibisana Komisaris Independen / Independent Commissioner 44.145.000
Jumlah / Total 137.340.000
The Board of Directors’ Remuneration in 2020
The Company did not give Eid al-Fitr holiday allowance (THR)
2020 to the Board of Directors based on:
1. The SOE Ministry Letter No.S-255/MBU/04/2020 dated
April 17, 2020 regarding Holiday Allowances (THR).
2. PT Bio Farma’s Board of Directors Letter as the proxy of
the Series A Shareholders which was submitted to the
Board of Directors of PT Indofarma Tbk No. SD-00251/
DIR/IV/2020 dated April 22, 2020 regarding Holiday
Allowance (THR).
Disclosure of Performance Bonuses, Non-Performance
Bonuses, and Share Options for Board of Commissioners
and Board of Directors
In 2020, the Board of Commissioners and the Board of
Directors received bonus or performance incentives for the
2019 Financial Year Performance in the amount of 1 (one)
time salary or honorarium received by the Board of Directors/
Board of Commissioners per month, referring to the letter
from Bio Farma’s Board of Directors submitted to the Board
of Commissioners and Board of Directors of PT Indofarma
Tbk with Letter No. SD-00405/DIR/VII/2020 dated August 28,
2020 regarding the Determination of Income for the Board of
Directors and the Board of Commissioners of PT Indofarma
Tbk for 2020 and Performance Incentives for 2019, as follows:
265Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
DIVERSITY OF BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORSAs of 2020, the Company did not have a specific policy
regulating the diversity of the Board of Commissioners and
Board of Directors composition. Information regarding the
diversity of the Board of Commissioners and Board of Directors
of PT Indofarma Tbk in terms of gender, nationality, age,
latest education, and expertise possessed by each member
of the Board of Commissioners and Board of Directors is
described in the following table:
Nama / Name Jabatan / Position Jumlah / Total (Rp)
Direksi / Board of Directors
Arief Pramuhanto Direktur Utama / President Director 109.000.000
Herry Triyatno Direktur Keuangan & Human Capital / Director of Finance & Human Capital 98.100.000
Eko Dodi Santosa Direktur Produksi & Supply Chain / Director of Production & Supply Chain 92.650.000
Jumlah / Total 299.750.000
KEBERAGAMAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSISampai dengan tahun 2020, Perseroan belum memiliki
kebijakan khusus yang mengatur tentang keberagaman
komposisi Dewan Komisaris dan Direksi. Adapun informasi
mengenai keberagaman Dewan Komisaris dan DIreksi
PT Indofarma Tbk yang ditinjau dari aspek jenis kelamin,
kewarganegaraan, usia, pendidikan terakhir, dan keahlian
yang dimiliki oleh masing-masing anggota Dewan Komisaris
dan Direksi, diuraikan dalam tabel berikut ini:
Keberagaman Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2020 / The Diversity of Board of Commissioners and Board of Directors in 2020
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Jenis Kelamin / Gender
Kewarganegaraan / Nationality
Usia / Age
Pendidikan Terakhir / Latest Education
100%
100%
40%
20%
0%
33%
100%
100%0%
0%
60%
80%
100%
67%
0%
0%
Direksi / Board of Directors
WNA / Foreign Citizen WNA / Foreign CitizenWNI / Indonesian
tahun / years old
Sarjana / Bachelor’s Degree
tahun / years old
Magister / Master’s Degree
tahun / years old
Pendidikan Profesi / Professional Education
tahun / years old
Magister / Master’s Degree
WNI / Indonesian
• Daniel Tjen (Komisaris / Commissioner)*
• Nizal Yamanie (Komisaris / Commissioner)**
• Teddy Wibisana (Komisaris Independen / Independent Commissioner)
• Didi Agus Mintadi (Komisaris Independen / Independent Commissioner)*
• Teddy Wibisana (Komisaris Independen / Independent Commissioner)
• Siswanto (Komisaris Utama / President Commissioner)**
• Daniel Tjen (Komisaris / Commissioner)*
• Didi Agus Mintadi (Komisaris Independen / Independent Commissioner)*
• Siswanto (Komisaris Utama / President Commissioner)**
• Nizal Yamanie (Komisaris / Commissioner)**
• Arief Pramuhanto Direktur Utama / President Director
• Herry Triyatno Direktur Keuangan & Human Capital / Director of Finance & Human Capital
• Eko Dodi Santosa Direktur Produksi & Supply Chain / Director of Production & Supply Chain
• Arief Pramuhanto Direktur Utama / President Director
• Herry Triyatno Direktur Keuangan & Human Capital / Director of Finance & Human Capital
• Eko Dodi Santosa Direktur Produksi & Supply Chain / Director of Production & Supply Chain
266 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
SUPPORTING ORGANS OF BOARD OF COMMISSIONERS
In carrying out its supervisory duties and responsibilities, the
Board of Commissioners is assisted by the Secretary, the Audit
Committee, the Nomination and Remuneration Committee,
and the GCG and Risk Monitoring Committee. The following
is the structure of the Board of Commissioners supporting
organs in 2020.
SECRETARY OF BOARD OF COMMISSIONERSTo assist the implementation of duties, the Board of
Commissioners is assisted by a Secretariat which functions
as liaison between the Board of Commissioners and other
parties. The Secretariat of the Board of Commissioners is led
by an official Secretary. The appointment of the Secretary
refers to SOE Ministerial Regulation No. PER-12/MBU/2012
dated August 24, 2012 concerning Supporting Organs for
the Board of Commissioners/Supervisory Board of SOE.
Keberagaman Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2020 / The Diversity of Board of Commissioners and Board of Directors in 2020
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Keahlian / Expertise
Direksi / Board of Directors
Daniel Tjen (Komisaris Utama / President Commissioner)*• Ahli Saraf / Neurologist• Manajemen Kebijakan Kesehatan Strategis / Strategic Health Policy Management
Arief Pramuhanto (Direktur Utama / President Director)• Pemasaran / Marketing• SDM / Human Resources• Manajemen / Management• Keuangan / FinanceDidi Agus Mintadi (Komisaris Independen / Independent Commissioner)*
• Ahli Penyakit Jantung / Cardiologist• Manajemen Kesehatan / Health Management Herry Triyatno (Direktur Keuangan dan Human capital / Director of Finance
and Human Capital)• Keuangan / Finance• SDM / Human Resources• Manajemen / Management
Teddy Wibisana (Komisaris Independen / Independent Commissioner)• Media massa / Mass Media• Manajemen / Management
Eko Dodi Santosa (Direktur Produksi dan Supply chain / Director of Production and Supply Chain)• Apoteker / Pharmacist• Produksi / Production• Manajemen / Management
Siswanto (Komisaris Utama / President Commissioner)**• Kedokteran / Medical• Manajemen / Management
Nizal Yamanie (Komisaris / Commissioner)**• Kedokteran / Medical• Manajemen / Management
Keterangan / Note :*) Efektif menjabat sebagai Dewan Komisaris PT Indofarma Tbk sejak tanggal 29 Juli 2020. / Effectively served as the Board of Commissioners of PT Indofarma Tbk since July 29, 2020.**) Berhenti menjabat sebagai Dewan Komisaris PT Indofarma Tbk per tanggal 29 Juli 2020. / No longer served as the Board of Commissioners of PT Indofarma Tbk as of July 29, 2020.
ORGAN PENDUKUNG DEWAN KOMISARIS
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
pengawasannya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretaris
Dewan Komisaris, Komite Audit, Komite Nominasi dan
Remunesi, serta Komite GCG dan Pemantau Risiko. Berikut
struktur organ pendukung Dewan Komisaris pada 2020
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Sekretaris Dewan KomisarisSecretary of The Board of
Commissioners
Komite AuditAudit Committee
Komite Nominasi dan Remunerasi
Nomination and Remuneration Committe
Komite GCG dan Pemantau Risiko
GCG and Risk Monitoring Committee
SEKRETARIAT DEWAN KOMISARISDalam rangka membantu kelancaran pelaksanaan tugasnya,
Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretariat Dewan Komisaris
yang berfungsi sebagai penghubung Dewan Komisaris
dengan pihak lain. Sekretariat Dewan Komisaris dipimpin oleh
seorang pejabat Sekretaris Dewan Komisaris. Pengangkatan
Sekretaris Dewan Komisaris mengacu pada Peraturan
Menteri BUMN No. PER-12/ MBU/2012 tanggal 24 Agustus
2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas BUMN.
267Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Kriteria Sekretaris Dewan Komisaris
Sekretariat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang pejabat
Sekretaris Dewan Komisaris yang harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
1. Berasal dari luar manajemen Perseroan;
2. Memahami sistem pengelolaan;
3. Diangkat berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris
Perseroan;
4. Memahami sistem pengelolaan, pengawasan dan
pembinaan BUMN;
5. Memiliki integritas yang baik;
6. Memahami fungsi kesekretariatan;
7. Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan
berkoordinasi dengan baik;
8. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi
perusahaan.
Ketentuan Masa Jabatan Sekretaris Dewan Komisaris
Berdasarkan Peraturan Kementerian BUMN No. PER-12/
MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan/Komisaris
BUMN yang disahkan pada tanggal 24 Agustus 2012
Pasal 5 yaitu masa jabatan Sekretaris dan Staf Sekretaris
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas ditetapkan oleh Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas maksimum 3 (tiga) tahun dan
dapat diangkat kembali untuk paling lama 2 (dua) tahun
dengan tidak mengurangi hak Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
Pejabat Sekretaris Dewan Komisaris
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-04/
KOM/INAF/2018 tanggal 10 Juli 2018 tentang Pemberhentian
dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris, Dewan
Komisaris mengangkat Bapak Redi Setiadi sebagai Sekretaris
Dewan Komisaris dengan masa jabatan tiga tahun terhitung
sejak tanggal ditetapkan dan dapat diangkat kembali untuk
paling lama dua tahun. Pengangkatan tersebut berdasarkan
usulan dari Kementerian BUMN No. SR-80/SMBU/05/2018
tanggal 24 Mei 2018 tentang Usulan Pengganti Sekretaris
Dewan Komisaris Perseroan. Pejabat Sekretaris Dewan
Komisaris juga menjabat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN)
di Kementerian BUMN.
Criteria for the Secretary of the Board of Commissioners
The Secretariat of the Board of Commissioners is led by an
official Secretary who must meet the following criteria:
1. Come from outside the management of the Company;
2. Understand management system,
3. Be appointed based on Decree of the Board of
Commissioners of the Company.
4. Understand management, supervision and coaching
system in SOE;
5. Have good integrity;
6. Understand the secretarial function;
7. Capable of communicating and coordinating;
8. Capable of maintaining the confidentiality of documents,
data and information.
Provisions the Board of Commissioners Secretary Term
of Office
Based on SOE Ministry Regulation No. PER-12/MBU/2012
concerning SOE Board/Commissioner Supporting Organs
which was ratified on August 24, 2012 Article 5, namely
the term of office of the Secretary and Secretary Staff of the
Board of Commissioners/Supervisory Board is determined
by the Board of Commissioners/Supervisory Board for a
maximum of 3 (three) years and can be reappointed no later
than 2 (two) years without prejudice to the right of the Board
of Commissioners/Supervisory Board to dismiss at any time.
Secretary of the Board of Commissioners
Based on the Decree of the Board of Commissioners No.
KEP-04/KOM/INAF/2018 dated July 10, 2018 concerning the
Dismissal and Appointment of the Secretary of the Board of
Commissioners, the Board of Commissioners appointed Mister
Redi Setiadi as the Secretary of the Board of Commissioners
with three years office term from date of stipulation and can
be reappointed for maximum two years. The appointment
was based on proposal from the Ministry of SOE No. SR-80/
SMBU/05/2018 dated May 24, 2018 concerning Proposed
Substitute for the Secretary of the Board of Commissioners of
the Company. Secretary of the Board of Commissioners also
serves as Civil Apparatus at the Ministry of SOE.
268 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Redi SetiadiSekretaris Dewan Komisaris / Secretary of the Board of Commissioners
Warga Negara Indonesia, berusia 37 tahun, lahir di Ciamis tanggal 15 Januari 1983, berdomisili di Jakarta. Memperoleh Diploma 1 Kebendaharaan Negara dan Sarjana Hukum Srata 1 pada tahun 2009. Mengawali kariernya di Kementerian BUMN dan posisi terakhir sebagai Analis Hukum pada Biro Hukum. Sejak tanggal 10 Juli 2018 sampai sekarang, beliau menjabat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris di Perseroan. Sebelumnya, beliau pernah menjabat Sekretaris Dewan Komisaris di PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero). / Indonesian citizen, 37 years old, born in Ciamis January 15, 1983, domiciles in Jakarta. Obtained Diploma 1 in State Treasury and Bachelor of Law in 2009. Starting his career in the Ministry of SOEs with his latest position being Legal Analyst at the Legal Bureau. From July 10, 2018 until now he serves as Secretary of the Board of Commissioners of the Company. Previously he served as Secretary of the Board of Commissioners of PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero).
Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Dewan Komisaris
dibantu oleh seorang Staf Sekretariat Dewan Komisaris,
yaitu Yudithya Aristy Primaditta yang diangkat oleh Dewan
Komisaris Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Dewan
Komisaris No. SK-10/DK-INAF/V/2019 tanggal 2 Mei 2019.
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Dewan Komisaris
Dalam rangka tertib administrasi dan pelaksanaan tata kelola
perusahaan, Sekretariat Dewan Komisaris memiliki tugas dan
tanggung jawab antara lain sebagai berikut:
1. Mempersiapkan rapat, termasuk bahan rapat untuk
Dewan Komisaris
2. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai ketentuan
Anggaran Dasar Perseroan.
3. Mengelola dokumen Dewan Komisaris, baik surat masuk,
surat keluar, risalah rapat maupun dokumen lainnya.
4. Menyusun Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran
Dewan Komisaris.
5. Menyusun Rancangan Laporan Dewan Komisaris.
6. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris
Selain melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Dewan
Komisaris memiliki tugas untuk memastikan bahwa Dewan
Komisaris mematuhi peraturan perundang-undangan
serta menerapkan prinsip- prinsip GCG. Sekretariat Dewan
Komisaris juga wajib memberikan informasi yang dibutuhkan
oleh Dewan Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-
waktu apabila diminta, serta mengkoordinasikan anggota
Komite jika diperlukan dalam rangka memperlancar tugas
Dewan Komisaris.
Penghasilan Sekretariat Dewan Komisaris
Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-12/MBU/2012
tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan
Komisaris/Dewan Pengawas BUMN, penghasilan Sekretaris
In carrying out his duties, the Secretary of the Board of
Commissioners is assisted by a Secretariat Staff of the Board
of Commissioners, namely Yudithya Aristy Primaditta who
was appointed by the Company’s Board of Commissioners
based on the Decree of the Board of Commissioners No. SK-
10/DK-INAF/V/2019 dated May 2, 2019.
Duties and Responsibilities of the Secretary of the Board
of Commissioners
To ensure good administration and implementation of
corporate governance, the Secretariat of the Board of
Commissioners has the following duties and responsibilities:
1. Preparing meetings, including meeting materials for the
Board of Commissioners.
2. Making minutes of meeting in accordance with the
Articles of Association.
3. Managing the administration of documents, incoming
letters, outgoing letters, minutes of meetings and other
documents.
4. Arranging the Board of Commissioners’ Work Plan and
Budget.
5. Preparing Draft Report.
6. Executing other duties.
Besides the above duties, the Secretariat has to ensure that the
Board of Commissioners adheres to the laws and regulations
and applies GCG principles. The Secretariat is also required to
provide information needed by the Board of Commissioners
periodically and/or at any time if requested, and coordinate
with Committee members if necessary in order to facilitate
the duties of the Board of Commissioners.
Income of the Secretariat of the Board of
Commissioners
Referring to SOE Ministerial Regulation No. PER-12/MBU/2012
dated August 24, 2012 concerning Supporting Organs of
SOE Board of Commissioners/Supervisory Board, in which the
269Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Dewan Komisaris diberikan honorarium dan tantiem yang
ditetapkan sebesar 15 persen dari gaji Direktur Utama. Selain
itu, Sekretaris Dewan Komisaris juga diberikan tunjangan
dan fasilitas berupa Tunjangan Hari Raya diberikan sebesar
satu kali honorarium; tunjangan transportasi diberikan setiap
bulan sebesar 20% dari honorarium; santunan purna jabatan
sebesar 25 persen dari honorarium; tunjangan pakaian
berdasarkan kebijakan internal Perseroan; dan asuransi
kesehatan atau penggantian biaya pengobatan. Sedangkan
untuk Staf Sekretariat Dewan Komisaris, total penghasilan
setahun tidak lebih besar dari penghasilan Organ Pendukung
Dewan Komisaris Perseroan. Adapun besaran penghasilan
Sekretariat Dewan Komisaris tahun 2020 sebagai berikut:
Penghasilan Sekretariat Dewan Komisaris Tahun 2020
Nama / Name Jabatan / Position Honorarium (Rp)
Tunjangan Kendaraan / Transportation Allowance (Rp)
Tunjangan Hari Raya / Religious Day Allowance
(Rp)
Jumlah / Total
Redi Setiadi Sekretaris Dewan Komisaris / Secretary of the Board of Commissioners
235.440.000 Nihil 16.350.000 251.790.000
Yudithya Aristy Primaditta
Staf Sekretaris Dewan Komisaris / Secretary Staff of the Board of Commissioners
72.320.000 Nihil 6.540.000 78.860.000
Jumlah / Total 330.650.000
Laporan Pelaksanaan Tugas Sekretaris Dewan Komisaris
Tahun 2020
Mengacu pada Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-12/
MBU/2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/
Dewan Pengawas BUMN, berikut pelaksanaan tugas dan
tanggungjawab Sekretaris Dewan Komisaris yang telah
dilaksanakan selama tahun 2020:
1. Mempersiapkan rapat, termasuk bahan rapat Dewan
Komisaris dan rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan
Direksi;
2. Mengikuti Rapat Internal Dewan Komisaris sebanyak
12 kali dan rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan
Direksi sebanyak 12 kali.
3. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris dan rapat
Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi sesuai
ketentuan Anggaran Dasar Perseroan;
Secretary of the Board of Commissioners is given honorarium
and bonus which is set at 15% of the salary of the President
Director. In addition, the Secretary also obtain benefits and
facilities of religious holiday allowance at an amount of one
time of the honorarium; monthly transportation allowance
20% of the honorarium; retirement benefits of 25% of the
honorarium, clothing benefits based on internal policies; and
health insurance or reimbursement of medical expenses. As
for the staff of the Secretariat of the Board of Commissioners,
the total annual income is not higher than the income of
the Supporting Organs of the Board of Commissioners.
The amount of income of the Secretariar of the Board of
Commissioners in 2020 is as follows:
Income of the Secretariat of Board of Commissioners in
2020
Report on the Implementation of the Duties of the
Secretary of the Board of Commissioners of 2020
Referring to SOE Ministerial Regulation Number Per-12/
MBU/2012 concerning Supporting Organs for the SOE Board
of Commissioners/Supervisory Board, the following are the
duties and responsibilities of the Secretary in 2020:
1. Prepared meetings, including materials for internal
meetings and Joint meetings with Directors;
2. Attended in 12 the Board of Commissioners Internal
Meetings and 12 the Board of Commissioners Joint
Meetings.
3. Prepared minutes of internal meetings and Joint meetings
with Directors;
270 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
4. Mengadministrasikan dokumen Dewan Komisaris, baik surat
masuk, surat keluar, risalah rapat maupun dokumen lainnya;
5. Menyusun rancangan Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan Dewan Komisaris tahun 2020 dan 2021;
6. Menyusun rancangan Laporan-Laporan Dewan Komisaris;
7. Menjadi Anggota Tim Self Assessment GCG Perseroan
penerapan tahun 2019;
8. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris.
Evaluasi dan Penilaian Kinerja Sekretaris Dewan
Komisaris selama tahun 2020 oleh Dewan Komisaris
Dewan Komisaris menilai sepanjang 2020 Sekretaris Dewan
Komisaris telah melaksanakan fungsi, tugas dan tanggung
jawabnya dengan baik yaitu mendukung kelancaran tugas
Dewan Komisaris antara lain sebagai pejabat penghubung,
pengadministrasian seluruh surat masuk dan keluar, Risalah
Rapat yang diselenggarakan oleh Dewan Komisaris dan
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris.
KOMITE AUDITDalam rangka membantu Dewan Komisaris
mengoptimalisasikan pelaksanaan tugasnya, Perseroan telah
membetuk Komite Audit yang bertanggungjawab secara
langsung kepada Dewan Komisaris. Selain itu pembentukan
Komite Audit juga sebagai penerapan atas prinsip tata kelola
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit telah tertuang
dalam Piagam Komite Audit (Charter Komite Audit) yang
telah direvisi dan disahkan pada tanggal 15 Juni 2017 yaitu
antara lain memberikan pendapat dan dukungan kepada
Dewan Komisaris dalam memenuhi tanggung jawabnya
termasuk pengawasan terhadap sistem dan proses Pelaporan
Keuangan, proses audit atas laporan Keuangan Perusahaan,
evaluasi atas pelaksanaan pengawasan internal (internal
control) Perusahaan, evaluasi atas kinerja Internal Auditor
Perusahaan, pengadaan Kantor Akuntan Publik untuk audit
Laporan Keuangan Tahunan Perseroan dan pengawasan
kinerja teknis dan operasional serta pemenuhan ketentuan
dan peratuan perundang-undangan lainnya.
Komite Audit bertanggung jawab langsung kepada Dewan
Komisaris, dimana keberadaan komite ini sesuai dengan
telah diatur dalam peraturan perundang-undangan sebagai
berikut:
4. Administered documents, incoming letters, outgoing
letters, minutes of meetings and other documents;
5. Prepared the Annual Work Plans and Budgets for 2020
and 2021;
6. Prepared draft Reports of the Board of Commissioners;
7. Became the Company’s 2019 GCG Self-Assessment Team
Members;
8. Carried out other duties from the Board of Commissioners.
Evaluation and Assessment of the Secretary of the
Board of Commissioners Performance in 2020 by the
Board of Commissioners
The Board of Commissioners assessed that throughout 2020
Secretary of the Board of Commissioners has carried out
his functions, duties and responsibilities in an appropriate
manner, including among others, supporting the Board of
Commissioners, as liaison officer, administering incoming and
outgoing letters, preparing Minutes of Meetings held by the
Board of Commissioners and Work Plan and Budget of the
Board of Commissioners.
AUDIT COMMITTEEIn order to assist the Board of Commissioners in optimizing
the implementation of their duties, the Company has
established an Audit Committee which is directly responsible
to the Board of Commissioners. In addition, the establishment
of the Audit Committee becomes the implementation of the
good corporate governance principles.
The duties and responsibilities of the Audit Committee are
stated in the Audit Committee Charter revised and ratified
on June 15, 2017, including providing opinions and support
to the Board of Commissioners including supervising the
Financial Reporting system and process, the Company’s
Financial report audit process, the Company’s evaluation
of internal control, evaluation on the Company’s Internal
Auditor performance, procurement of Public Accountant
Services for the Company’s Annual Financial Report Audit and
supervision of technical and operational performance as well
as compliance with other rules and laws and regulations.
The Audit Committee reports directly to the Board of
Commissioners, in accordance with the following laws and
regulations:
271Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
1. Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN,
2. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas;
3. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011
tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) pada
Badan Usaha Milik Negara dan peraturan perubahannya;
4. Peraturan Menteri BUMN No.PER-12/MBU/2012 tanggal
24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan
Komisaris/ Dewan Pengawas BUMN;
5. Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan
Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik;
6. Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember
2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan
Kerja Komite Audit.
Piagam Komite Audit
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit berpegang
pada pedoman kerja yang diatur dalam Piagam Komite
Audit Perseroan dan telah disahkan pada 15 Juni 2017.
Piagam ini mengatur beberapa hal, yaitu: Dasar Hukum
Pembentukan Komite Audit, Visi Dan Misi Komite Audit,
Struktur, Komposisi Dan Persyaratan Keanggotaan Komite
Audit, Tugas Dan Tanggung Jawab Komite Audit, Wewenang
Komite Audit, Tata Cara Dan Prosedur Kerja Komite Audit
, Etika Kerja Komite Audit , Penanganan Pengaduan Atau
Pelaporan Dugaan, Pelanggaran, Hubungan Komite Audit
Dengan Pihak Yang Terkait, Rapat Komite Audit, Pelaporan
Komite Audit dan Konflik Dan Kode Etik.
Kriteria Keanggotaan dan Independensi Komite Audit
Kriteria Komite Audit
a. Komisaris Independen sebagai Ketua Komite Audit wajib
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
- Bukan merupakan orang yang bekerja atau
mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau
mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu 6 (enam)
bulan terakhir;
- Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak
langsung pada Perseroan; dan
- Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung
maupun tidak langsung yang berkaitan dengan
kegiatan usaha Perseroan.
1. Law No. 19 of 2003 concerning SOEs,
2. Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability
Companies;
3. SOE Minister of State Regulation No. PER-01/MBU/2011
dated August 1, 2011 concerning the Implementation of
Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises
and their amendments;
4. SOE Ministerial Regulation No. PER-12/MBU/2012 dated
August 24, 2012 concerning Supporting Organs for the
SOE Board of Commissioners/Supervisory Board;
5. OJK Regulation No. 33/POJK.04/2014 concerning
Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public
Companies;
6. OJK Regulation No. 55/POJK.04/2015 dated December
23, 2015 concerning the Formation and Guidelines for
the Implementation of Audit Committee.
Audit Committee Charter
In carrying out its functions, the Audit Committee adheres
to the work guidelines set in the Audit Committee Charter
which was ratified on June 15, 2017. This Charter regulates
several points, such as: Legal Basis for Establishing Audit
Committee, Vision and Mission of Audit Committee,
Structure, Composition and Requirements of Audit
Committee Membership, Duties and Responsibilities of
Audit Committee, Audit Committee Authorities, Audit
Committee Work Procedures, Audit Committee Work Ethics,
Handling Complaints or Alleged Reporting, Violations, Audit
Committee Relations with Related Parties, Audit Committee
Meetings, Audit Committee Reporting and Conflict and Code
of Conduct.
Audit Committee Membership and Independency
Criteria
Audit Committee Criteria
a. The Independent Commissioner as Chair of the Audit
Committee must meet the following requirements:
- Never worked or had the authority and responsibility
to plan, lead, control, or supervise the activities of the
Company within the past 6 (six) months;
- Do not have shares either directly or indirectly in the
Company; and
- Do not have business relations, directly or indirectly,
related to Company’s business activities.
272 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
b. Persyaratan untuk dapat diangkat sebagai Anggota
Komite Audit adalah:
- Wajib memiliki integritas yang tinggi, kemampuan,
pengetahuan dan pengalaman yang memadai sesuai
dengan latar belakang pendidikannya serta mampu
berkomunikasi dengan baik;
- Wajib memahami laporan keuangan, bisnis Perseroan
khususnya yang terkait dengan layanan jasa atau
kegiatan usaha Perseroan, proses audit, manajemen
risiko, dan peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal serta peraturan perundang-undangan
lainnya;
- Wajib mematuhi kode etik Komite Audit yang
ditetapkan oleh Perseroan;
- Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus
menerus melalui pendidikan dan pelatihan;
- Salah seorang dari Anggota Komite Audit memiliki
latar belakang pendidikan dan keahlian di bidang
akuntansi dan atau keuangan;
- Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan
Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai
Publik atau pihak lain yang memberi jasa assurance,
jasa non-assurance, jasa penilai dan/ atau jasa
konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6
(enam) bulan terakhir;
- Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak
langsung pada Perseroan;
- Dalam hal Anggota Komite Audit memperoleh saham
Perseroan baik langsung maupun tidak langsung
akibat suatu peristiwa hukum, maka saham tersebut
wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu
paling lama 6 (enam) bulan setelah diperoleh saham
tersebut;
- Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Anggota
Dewan Komisaris, Anggota Direksi, atau Pemegang
Saham Utama Perseroan;
- dan Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung
maupun tidak langsung yang berkaitan dengan
kegiatan usaha Perseroan
Ketentuan Masa Jabatan Anggota Komite Audit
1. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN No.PER-12/
MBU/2012 yang ditetapkan tanggal 24 Agustus 2012
tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan
Pengawas Badan Usaha Milik Negara yaitu Pasal 14 : Masa
jabatan Anggota Komite Audit yang bukan merupakan
anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas Perusahaan
b. The requirements to be appointed as a member of the
Audit Committee are:
- Must have high integrity, ability, knowledge and
adequate experience in line with educational
background, and capable to communicate well;
- Must understand financial statements, Company’s
business related to the services or business activities,
audit processes, risk management, Capital Market
regulations and other laws and regulations;
- Must comply with Audit Committee code of conduct
established by the Company;
- Willing to increase competence through education
and training;
- One of Audit Committee Members has educational
background and expertise in accounting and or
finance;
- Not a person in Public Accountant Firm, Legal
Consultant Office, Public Appraisal Service Office
or other parties providing assurance services, non-
assurance services, appraisal services and/or other
consulting services for the Company within the last 6
(six) months;
- not have direct or indirect shares in the Company;
- If member of the Audit Committee acquires legally
Company’s shares both directly and indirectly, then
the shares must be transferred to other party within a
period of 6 (six) months after the acquisition;
- Has no affiliation with Members of the Board of
Commissioners, Members of the Board of Directors,
or Major Shareholders of the Company; and
- Do not have business relationship, directly or indirectly,
with the Company.
Term of Office of the Audit Committee Members
1. Based on SOE Ministerial Regulation No. PER-12/
MBU/2012 set on August 24, 2012 concerning Supporting
Organs for the Board of Commissioners/Supervisory Board
of State-Owned Enterprises Article 14: Term of office of
Audit Committee Members who are not members of the
Board of Commissioners/Supervisory Board is maximum 3
273Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
paling lama 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang satu
kali selama 2 (dua) tahun masa jabatan, dengan tidak
mengurangi hak Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
2. Berdasarkan Peraturan OJK No. POJK No. 55/POJK.04/2015
yang ditetapkan tanggal 23 Desember 2015 tentang
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite
Audit yaitu pasal 8 : Masa tugas anggota Komite Audit
tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan dapat
dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya.
Susunan dan Komposisi Keanggotaan Komite Audit
Sesuai Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tanggal 23
Desember 2015 tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit, struktur dan keanggotaan
Komite Audit paling kurang terdiri dari tiga orang anggota
yang berasal dari Komisaris Independen dan pihak dari luar
Perseroan, dengan Komisaris Independen sebagai ketua.
Namun dalam Peraturan Menteri BUMN No. PER-12/
MBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ
Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUMN tidak
disebutkan jumlah minimalnya, hanya disebutkan terdiri dari
Ketua dan Anggota Komite Audit.
Susunan keanggotaan Komite Audit per 31 Desember 2020
adalah sebagai berikut:
Nama / Name Jabatan / Position Status / Status Dasar Pengangkatan / Basis of Appointment Masa Jabatan / Term
of Office
Teddy Wibisana Ketua Komite Audit / Head of Audit Committee
Komisaris Independen PT Indofarma Tbk / Independent Commissioner of PT Indofarma Tbk
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK-02/DK-INAF/1/2020 tanggal 2 Januari 2020 / The Board of Commissioners Decree No. SK-02/DK-INAF/1/2020 dated January 2, 2020
1 Januari 2020 – 31 Desember 2020 / January 1, 2020 –
December 31, 2020
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK-02/DK-INAF/1/2020 tanggal 4 Januari 2021 / The Board of Commissioners Decree No. SK-02/DK-INAF/1/2020 dated January 4, 2021
1 Januari 2021 – 31 Desember 2021 / January 1, 2021 –
December 31, 2021
Suryadi Anggota Komite Audit / Audit Committee Member
Pihak Eksternal / External Party
Surat Keputusan Dewan Komisaris KEP-07/KOM/INAF/VIII/2017 tanggal 31 Agustus 2017 / The Board of Commissioners Decree KEP-07/KOM/INAF/VIII/2017 dated August 31, 2017
1 September 2017 - 31 Agustus 2020 / September 1, 2017 –
August 31, 2020
Surat Keputusan Dewan Komisaris SK-12/DK-INAF/VIII/2020 tanggal 31 Agustus 2020 / The Board of Commissioners Decree SK-12/DK-INAF/VIII/2020 dated August 31, 2020
31 Agustus 2020 - 31 Agustus 2022
/ August 31, 2020 – August 31, 2022
Warga Murad Sekretaris Komite Audit / Audit Committee Secretary
Pihak Eksternal / External Party
Surat Keputusan Dewan Komisaris KEP-16/ DK-INAF/IX/2019 tanggal 1 September 2019 / The Board of Commissioners Decree KEP-16/ DK-INAF/IX/2019 dated September 1, 2019
1 September 2019 - 31 Agustus 2020 /
September 1, 2019 – August 31, 2020
Surat Keputusan Dewan Komisaris SK-13/DK-INAF/INAF/VIII/2020 tanggal 31 Agustus 2020 / The Board of Commissioners Decree SK-13/DK-INAF/INAF/VIII/2020 dated August 31, 2020
1 September 2020 - 31 Agustus 2021 / September 1, 2020 –
August 31, 2021
(three) years and can be extended once for 2 (two) years
of service, without prejudice to the right of the Board of
Commissioners/Supervisory Board to dismiss at any time.
2. Based on OJK Regulation No. POJK No. 55/ POJK.04/2015
stipulated on December 23, 2015 concerning the
Formation and Guidelines for the Work Implementation
of Audit Committee, article 8: The term of office of the
Audit Committee members may not be longer than the
term of office of the Board of Commissioners as stipulated
in the Articles of Association and can be re-elected only
for 1 (one) next period.
Audit Committee Membership Structure and
Composition
In accordance with OJK Regulation No. 55/POJK.04/2015
dated December 23, 2015 concerning the Establishment
and Guidelines for the Work Implementation of the Audit
Committee, the structure and membership of the Audit
Committee shall consist of at least three members from
Independent Commissioners and parties outside the
Company, with Independent Commissioner as chairman.
However, the SOE Minister Regulation No. PER-12/MBU/2012
dated August 24, 2012 concerning Supporting Organs for
the SOE Board of Commissioners/Supervisory Board does not
mention the minimum number, it only mentions consisting of
a Chair and Members of the Audit Committee.
The Audit Committee membership composition as of
December 31, 2020 is as follows:
274 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Profil Anggota Komite Audit
Teddy WibisanaKetua Komite Audit / Chairman of the Audit Committee
Profil Bapak Teddy Wibisana dapat dilihat dalam Bab ‘Profil Perusahaan’ bagian ‘Profil Dewan Komisaris’ dalam Laporan Tahunan ini.
PThe profile of Mr. Teddy Wibisana can be seen in the Company Profile chapter, the Board of Commissioners Profile subcharter of this Annual Report.
SuryadiAnggota Komite Audit / Audit Committee Member
Warga Negara Indonesia, berusia 58 tahun, lahir di Jakarta tanggal 14 Februari 1961, berdomisili di Kota Bekasi.
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1991 dan Magister Manajemen dari Universitas Bhayangkara pada tahun 2009 serta memiliki sertifikasi Qualified Internal Auditor (QIA) pada tahun 2008. Selain pendidikan formal, beliau pernah mengikuti pelatihan di bidang Manajemen, Keuangan, dan Audit seperti Fraud Audit pada tahun 2007, Trade Service, Finance and Treasury di Mandiri Club pada tahun 2010, Audit Investigasi pada tahun 2010, Proses Tender Barang dan Jasa pada tahun 2012, Marketing Audit pada tahun 2012, dan Manajemen Risiko pada tahun 2019.
Mengawali kariernya sebagai Staf Tata Usaha Perseroan sejak tahun 1981 hingga tahun 1996, Asisten Manajer Treasury sejak tahun 1997 hingga tahun 2004, dan Asisten Manajer SPI sejak tahun 2005 hingga bulan Februari 2017.
Per tanggal 1 September 2017, beliau dipercaya menjabat sebagai Anggota Komite Audit Perseroan sampai sekarang.
Indonesian citizen, aged 58, born in Jakarta February 14, 1961, domiciles in Bekasi.
He obtained his Bachelor of Economics degree from the University of Indonesia in 1991 and Masters of Management from Bhayangkara University in 2009, He holds a Qualified Internal Auditor (QIA) certification in 2008. In addition to formal education, he had attended Management, Finance and Audit training such as Fraud Audit in 2007, Trade Services, Finance and Treasury at Mandiri Club in 2010, Audit Investigation in 2010, Procurement of Goods and Services in 2012, Marketing Audit in 2012 and Risk Management in 2019.
His career began as administrative staff of the Company in 1981-1996, Assistant Treasury Manager in 1997-2004 then Assistant Manager of SPI in 2005 - February 2017.
As of September 1, 2017, He is entrusted to be the Member of the Audit Committee until present.
Warga MuradSekretaris Komite Audit / Audit Committee Secretary
Warga negara Indonesia, berusia 72 tahun, lahir di Bukittinggi tanggal 1 Juli 1947, berdomisili di Jakarta. Memperoleh gelar Sarjana Muda (1971) dan Sarjana dari Institut Ilmu Keuangan (1977).
Mengawali kariernya di Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara Departemen Keuangan sebagai Inspektur Muda sejak tahun 1972 hingga tahun 1975 dan sebagai Inspektur sejak tahun 1977 hingga tahun 1984. Selanjutnya, beliau bergabung dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan menjabat sebagai Kepala Seksi Pemeriksaan Khusus Kelancaran Pembangunan sejak tahun 1984 hingga tahun 1995, Kepala Bidang Pengawasan APBN sejak tahun 1996 hingga tahun 1998, Kepala Sub Direktorat Penyusunan Laporan sejak tahun 1998 hingga tahun 2001, dan Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Informasi sejak tahun 2001 hingga tahun 2003.
Sejak tahun 2007, beliau mulai berkarier di Perseroan sebagai Sekretaris Komite Audit. Kemudian beliau dipercaya menjadi anggota Komite Audit sejak tahun 2012 sampai tanggal 31 Agustus 2017, selanjutnya menjadi Sekretaris Komite Audit mulai tanggal 1 September 2017 sampai sekarang.
Indonesian citizen, 72 years old, born in Bukit Tinggi, July 1, 1947, domiciles in Jakarta. Obtained his diploma (1971) and Bachelor’s degree from the Institute of Financial Sciences (1977).
His career began as Young Inspector at the Directorate General of State Financial Control, Ministry of Finance in 1972-1975 and served as Inspector in 1977-1984. Subsequently he joined the Financial and Development Supervisory Agency (BPKP) and served as the Head of Special Section of Kelancaran Pembangunan at BPKP in 1984-1995, Head of the State Budget Supervision Division in 1996-1998, Head of Sub Directorate for Report Compilation in 1998-2001, and Head Field of Data Management and Information in 2001-2003.
He started his career in the Company since 2007 as Secretary of the Audit Committee. He is entrusted to be member of the Audit Committee from 2012 to August 31, 2017, then becoming the Secretary of the Audit Committee from September 1, 2017 until present.
Wewenang Komite Audit
Berikut adalah wewenang Komite Audit sesuai yang
tercantum dalam Charter Komite Audit :
1. Anggota Komite Audit baru diberikan orientasi atau
program pengenalan mengenai peran, tanggung jawab
dan kerangka kerja Komite Audit;
Profile of Audit Committee Members
Audit Committee Authorities
Authorities of the Audit Committee as stated in the Audit
Committee Charter are as follows:
1. New Members of the Audit Committee will obtain an
orientation or introduction program regarding the roles,
responsibilities and framework of the Audit Committee.
275Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
2. Komite Audit menerima otoritas dan penugasan dari
Dewan Komisaris dengan memperhatikan peraturan
yang terkait dengan pasar modal dan Badan Usaha Milik
Negara;
3. Mengakses dokumen, data, dan informasi Perseroan
tentang karyawan, dana, aset dan sumber daya Perseroan
lainnya yang diperlukan berkaitan dengan pelaksanaan
tugasnya;
4. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk
Direksi serta karyawan di Bidang SPI, Manajemen Risiko,
Akuntansi serta bidang lain terkait tugas dan tanggung
jawab Komite Audit;
5. Komite Audit dengan persetujuan Dewan Komisaris
dapat melibatkan tenaga ahli dan profesional lain yang
independen di luar Anggota Komite Audit yang diperlukan
untuk membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan)
atas beban Perseroan; dan
6. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan
Komisaris.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
1. Berdasarkan Charternya, Komite Audit bertugas untuk
memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap
laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh direksi,
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian
Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain
yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris antara
lain meliputi:
a. Memastikan efektivitas Sistem Pengendalian Intern
dan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor
dan internal auditor;
b. Menilai perencanaan, pelaksanaan serta hasil audit
yang dilakukan oleh SPI (auditor internal) maupun
auditor eksternal untuk memastikan bahwa
pelaksanaan dan pelaporan audit para auditor
memenuhi standar audit;
c. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan
sistem pengendalian intern Perseroan serta
pelaksanaannya;
d. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris;
2. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang
akan dikeluarkan Perseroan kepada publik dan/atau
pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi
dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan
Perseroan;
2. The Audit Committee receives authority and assignments
from the Board of Commissioners by taking into account
regulations related to capital market and State-Owned
Enterprises.
3. Accessing documents, data, and information about the
Company employees, funds, assets and other resources
of the Company needed to carry out the duties;
4. Communicating directly with employees, including
Directors, and employees of SPI, Risk Management,
Accounting and other related fields;
5. The Audit Committee with the approval of the Board
of Commissioners may involve experts and other
independent professionals outside the Audit Committee
Member, who are needed to help carry out their duties at
Company’s expense; and
6. Performing other authorities granted by the Board of
Commissioners.
Duties and responsibilities of the Audit Committee
1. Based on the Charter, the Audit Committee has the duty
to provide opinions to the Board of Commissioners on
reports or matters submitted by the directors, identify
matters that require the attention of the Board of
Commissioners and carry out other tasks related to
the duties of the Board of Commissioners including:
a. Ensuring the effectiveness of Internal Control System
and the performance of external auditors and internal
auditor;
b. Assessing the planning, implementation and results
of audits conducted by SPI (internal auditors) and
external auditors, to ensure that implementation and
reporting audits to meet the standards;
c. Providing recommendations on the enhancement of
internal control system and its implementation;
d. Identifying matters that require attention of the Board
of Commissioner;
2. Reviewing the financial information to be released by
Company to the public and/or authorities, including
financial statements, projections and other reports related
to the Company’s financial information;
276 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
3. Melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berhubungan dengan
kegiatan Perseroan;
4. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi
perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan /
KAP atas jasa yang diberikannya;
5. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai penunjukan Akuntan/KAP yang didasarkan
pada independensi, ruang lingkup penugasan dan fee;
6. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan
oleh SPI dan atau eksternal auditor serta mengawasi
pelaksanaan tindak lanjut temuan oleh Direksi;
7. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses
akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;
8. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi
Perseroan;
9. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan
Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan
kewajiban Dewan Komisaris; dan
10. Komite Audit membuat program/rencana kerja
tahunan yang berisi paling sedikit memuat telaah untuk
memastikan:
a. Efektivitas sistem pengendalian manajemen dan
memberikan rekomendasi penyempurnaan sistem
pengendalian manajemen beserta pelaksanaannya;
b. Efektivitas pelaksanaan tugas auditor eksternal dan
SPI;
c. Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang
dilaksanakan oleh auditor eksternal dan SPI;
d. Telah terdapat prosedur review yang memuaskan
terhadap segala informasi yang dikeluarkan oleh
Perseroan;
e. Self-Assessment kinerja Komite Audit.
Hubungan Kerja dengan Fungsi Internal dan Eksternal
Perseroan
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya,
Komite Audit berkomunikasi dengan manajemen Perseroan
termasuk:
1. Mengevaluasi kecukupan pengungkapan hal-hal yang
bersifat material dalam laporan keuangan Perseroan;
2. Menilai kecukupan pengendalian internal dan kebijakan
manajemen risiko Perseroan;
3. Menilai kebijakan Perseroan berkaitan dengan kepatuhan
terhadap peraturan internal maupun eksternal Perseroan
yang berlaku, etika usaha dan benturan kepentingan
(conflict of interest);
3. Reviewing compliance with laws and regulations related
to the Company’s activities;
4. Providing independent opinion in the event of
disagreement between management and the Accountant/
KAP on the services they provide;
5. Providing recommendations to the Board of Commissioners
regarding the appointment of Accountant/KAP based on
independence, the scope of the assignment and fees;
6. Reviewing audits by SPI and/or external auditors and
supervising the implementation of follow-up findings by
the Board of Directors;
7. Examining complaints relating to Company’s accounting
and financial reporting processes;
8. Maintaining the confidentiality of documents, data and
information;
9. Carrying out other duties assigned by Board of
Commissioners provided that within the scope of the
duties and responsibilities of the Board of Commissioners;
and
10. The Audit Committee prepares an annual program/work
plan at least a review to ensure:
a. The effectiveness of management control system
and providing recommendations for improving the
management control system and its implementation;
b. Effectiveness of implementation of duties of external
auditors and SPI;
c. Assessment of the activities and results of audits
carried out by external auditors and SPI;
d. The procedures for satisfactory review of all
information released the Company;
e. Audit Committee performance self-assessment.
Work Relationship with Internal and External Functions
of the Company
In carrying out its duties and responsibilities, the Audit
Committee communicates with the Company’s management
including:
1. Evaluating the adequacy of disclosure of material matters
in the Company’s financial statements;
2. Assessing the adequacy of internal control and risk
management policies of the Company;
3. The Company’s policies relating to compliance with
applicable internal and external regulations, business
ethics and conflicts of interest;
277Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
4. Memastikan bahwa manajemen melaksanakan tindak
lanjut atas rekomendasi dari SPI dan auditor eksternal;
5. Mengevaluasi kebijakan-kebijakan Perseroan dan
penerapannya;
6. Mengidentifikasi dan memantau permasalahan yang
memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris;
7. Berkomunikasi secara teratur dengan manajemen untuk
menggali informasi dan membahas permasalahan/isu
yang dapat mengganggu kinerja Perseroan;
8. Mengundang manajemen untuk hadir dalam rapat rapat
komite apabila diperlukan.
Hubungan Tugas Komite Audit dengan Satuan
Pengawasan Intern (SPI)
Berikut adalah hubungan tugas Komite Audit dengan Satuan
Pengawasan Intern:
1. Mengevaluasi dan memberi masukan atas program
kerja tahunan, sasaran audit, metodologi, sarana dan
prasarana serta kecukupan SDM dari segi kualitas dan
kuantitas untuk melaksanakan fungsinya dan memenuhi
rencana audit SPI;
2. Menerima dan me-review laporan hasil audit SPI;
3. Memonitor tindak lanjut hasil audit SPI;
4. Meminta SPI melalui direktur utama untuk melakukan
pemeriksaan tertentu/ khusus;
5. Memberi masukan mengenai isi/muatan Charter SPI;
6. Mengkoordinasikan kegiatan audit SPI dan auditor
eksternal sehingga dapat dicapai hasil audit yang
komprehensif dan optimal;
7. Mengkaji laporan SPI yang berkaitan dengan benturan
kepentingan, perbuatan melanggar hukum, dan
kecurangan yang merugikan Perseroan;
8. Melakukan rapat koordinasi dengan Manajer SPI sekurang
kurangnya satu kali dalam sebulan;
9. Mengawasi (oversight) kepatuhan SPI terhadap standar
profesional yang berlaku.
Hubungan Tugas Komite Audit dengan Kantor Akuntan
Publik/Auditor Eksternal, yaitu:
1. Bersama SPI membuat request for proposal dan term
of reference (TOR) yang akan dikirimkan kepada calon
auditor eksternal;
2. Bersama SPI melakukan penilaian atas proses penunjukan
auditor eksternal;
3. Bersama SPI melakukan pembahasan tujuan, sasaran dan
ruang lingkup audit dengan auditor eksternal sebelum
pelaksanaan audit;
4. Ensuring that the management follows-up
recommendations of SPI and external auditors;
5. Evaluating the Company’s policies and their
implementation;
6. Identifying and monitoring issues that require the
attention of the Board of Commissioners;
7. Communicating regularly with management to dig up
information and discuss problems/issues that can interfere
with performance of the Company;
8. Inviting the management to attend committee meetings if
necessary.
Duty Relationship between the Audit Committee and
the Internal Audit Unit (SPI)
The following is the relationship between the duties of the
Audit Committee and the Internal Audit Unit:
1. Evaluate and provide input on annual work program,
audit objectives, methodology, facilities and infrastructure
and the adequacy of human resources in terms of quality
and quantity to carry out their functions and fulfill SPI
audit plan;
2. Receive and review reports on SPI audit results;
3. Monitor the follow up SPI audit results;
4. Request the SPI through the president director to conduct
certain/special audits;
5. Provide input regarding the contents of SPI Charter;
6. Coordinate the SPI and external auditor audit activities
so that comprehensive and optimum audit results can be
achieved;
7. Review SPI reports relating to conflicts of interest, unlawful
acts, and fraud that could harm the Company;
8. Conduct coordination meetings with SPI Manager at least
once a month;
9. Oversight of SPI’s compliance with applicable professional
standards.
Duty Relationship between the Audit Committee and
the Public Accounting Firm/External Auditor
1. Together with SPI prepare requests for proposals and
terms of reference (TOR) that will be sent to prospective
external auditors;
2. Together with SPI conduct assessment on the process of
appointing external auditor;
3. Together with SPI discuss the objectives and scope of
audit of external auditor before conducting audit;
278 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
4. Mengusulkan calon auditor eksternal dan besarnya fee
yang wajar untuk jasa auditor eksternal kepada Dewan
Komisaris;
5. Melakukan review berkala atas kemajuan pekerjaan
auditor eksternal;
6. Membahas hasil audit dengan auditor eksternal;
7. Apabila diperlukan, Komite Audit dapat melakukan
pembahasan atas hasil audit auditor eksternal dengan
manajemen, auditor eksternal dan SPI;
8. Memantau kinerja auditor eksternal untuk memastikan
kepatuhan auditor eksternal terhadap standar profesional
yang berlaku, termasuk independensi auditor eksternal.
Independensi Komite Audit
Komite Audit melaksanakan fungsi dan tugasnya secara
profesional dan independen, tanpa campur tangan dari pihak
manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan. Sesuai dengan Piagam Komite Audit, kualifikasi
independensi dari anggota Komite Audit harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
Kriteria Independensi Komite Audit / Audit Committee Independency Criteria
Komite Audit PT indofarma Tbk / Audit Committee of PTIndofarma Tbk
Teddy Wibisana(Ketua Komite Audit / Head of
Audit Committee)
Warga Murad(Sekretaris
Komite Audit / Secretary of Audit
Committee)
Suryadi(Anggota
Komite Audit / Audit Committee
Member)
Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau pihak lain yang memberi jasa asuransi, jasa nonasuransi, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perusahaan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir. / Not a person working in a Public Accounting Firm, Legal Consulting Firm, Public Appraisal Service Office or other parties that provide insurance services, non-insurance services, appraisal services and/or other consulting services to the Company within the last 6 (six) months.
V V V
Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perusahaan dalam waktu 1 (satu) tahun terakhir, kecuali Komisaris Independen. / Not a person who works or has the authority and responsibility to plan, lead, control, or supervise the Company's activities in the past 1 (one) year, except for an Independent Commissioner.
V V V
Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan. / Has no direct or indirect shares in the Company.
V V V
Dalam hal anggota Komite Audit memperoleh saham Perusahaan baik langsung maupun tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum, saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut. / In the event that a member of the Audit Committee acquires the Company's shares, either directly or indirectly as a result of a legal event, the shares must be transferred to another party within a maximum period of 6 (six) months after the shares were acquired.
V V V
Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perusahaan. / Has no affiliation with members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, or the Company's Major Shareholders.
V V V
4. Propose candidates for external auditors and reasonable
fee for external auditor services to the Board of
Commissioners;
5. Conduct periodic reviews of the work progress of the
external auditor;
6. Discuss audits results with external auditors;
7. If necessary, the Audit Committee can discuss the external
auditor’s audit results with the management, external
auditors and SPI;
8. Monitor the performance of external auditors to ensure
external auditor’s compliance with applicable professional
standards, including the independence of external
auditors.
Audit Committee Independency
The Audit Committee carries out its functions and duties in
a professional and independent manner without interference
from any party that is against law and regulations. In
accordance with the Audit Committee Charter, the
independency qualifications of the Audit Committee members
include the following criteria:
279Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Kriteria Independensi Komite Audit / Audit Committee Independency Criteria
Komite Audit PT indofarma Tbk / Audit Committee of PTIndofarma Tbk
Teddy Wibisana(Ketua Komite Audit / Head of
Audit Committee)
Warga Murad(Sekretaris
Komite Audit / Secretary of Audit
Committee)
Suryadi(Anggota
Komite Audit / Audit Committee
Member)
Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan. / Has no business relationship, either directly or indirectly, related to the Company's business activities.
V V V
Tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus partai politik dan/atau calon anggota legislatif dan/atau calon kepala daerah/wakil kepala daerah, dan jabatan lain sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. / Has no concurrent positions as administrators of political parties and/or candidates for legislative members and/or candidates for regional head deputy regional head, and other positions in accordance with the provisions and laws and regulations which may create a conflict of interest.
V V V
Jika ada anggota Komite Audit berasal dari sebuah institusi tertentu, maka institusi dimana anggota Komite Audit berasal tidak boleh memberikan jasa pada Perusahaan. / If a member of the Audit Committee comes from a certain institution, then the institution where the members of the Audit Committee are from may not provide services to the Company.
V V V
Rapat Komite Audit
Rapat Komite Audit dilaksanakan sekurang-kurangnya satu
kali setiap bulannya. Dalam rapatnya, Komite Audit dapat
mengundang Dewan Komisaris, Direksi, Karyawan Perseroan
dan Entitas Anak serta Auditor Publik untuk hadir dalam rapat
dan memberikan informasi yang dianggap perlu bagi Komite
Audit untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Selama tahun 2020, Komite Audit telah melaksanakan rapat
sebanyak 12 kali yang pelaksanaanya bersamaan dengan
Rapat Internal Dewan Komisaris. Berikut ini merupakan
frekuensi dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit dalam
rapat tahun 2020:
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Komite Audit dalam
Rapat Tahun 2020
No. Hari & Tanggal Rapat / Meeting Day & Date
Komite Audit / Audit Committee
Keterangan / DescriptionTeddy Wibisana (Ketua / Head)
Suryadi (Anggota /
Member)
Warga Murad (Sekretaris /
Secretary)
1. Kamis,23 Januari 2020 / Thursday, January 23, 2020
V V V Rapat Fisik / Physical Meeting
2. Kamis,27 Februari 2020 / Thursday, February 27, 2020
V V V Rapat Fisik / Physical Meeting
3. Senin ,30 Maret 2020 / Monday, March 30, 2020
V V V Video Conference
4. Kamis, 23 April 2020 / Thursday, April 23, 2020
V V V Video Conference-sesi ke-1 / Video Conference- 1st Session
5. Kamis,23 April 2020 / Thursday, April 23, 2020
V V V Video Conference-sesi ke-2 / Video Conference- 2nd Session
Audit Committee Meetings
Audit Committee meetings are held at least once a month,
and can invite the Board of Commissioners, the Board of
Directors, Employees of the Company and Subsidiaries
and Public Auditors to attend and to provide information
needed by the Audit Committee to carry out its duties
and responsibilities. In 2020 the Audit Committee held 12
meetings which were held simultaneousy with the Internal
Meeting of the Board of Commissioners. The following is
frequency and attendance rate of Audit Committee member
in the meetings in 2020.
Frequency and Attendance Rate of Audit Committee in
the Meeting in 2020
280 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
No. Hari & Tanggal Rapat / Meeting Day & Date
Komite Audit / Audit Committee
Keterangan / DescriptionTeddy Wibisana (Ketua / Head)
Suryadi (Anggota /
Member)
Warga Murad (Sekretaris /
Secretary)
6. Kamis,28 Mei 2020 / Thursday, May 28, 2020
V V V Video Conference
7. Jumat,17 Julii 2020 / Friday, July 17, 2020
V V V Rapat Fisik / Physical Meeting
8. Senin, 24 Agustus 2020 / Monday, August 24, 2020
V V V Rapat Fisik / Physical Meeting
9. Kamis, 24 September 2020 / Thursday, September 24, 2020
V V V Video Conference
10. Selasa, 24 Oktober 2020 / Tuesday, October 24, 2020
V V V Rapat Fisik/ Physical Meeting
11. Selasa, 24 November 2020 / Tuesday, November 24, 2020
V V V Rapat Fisik/ Physical Meeting
12. Rabu, 16 Desember 2020 / Wednesday, December 16, 2020
V V V Rapat Fisik/ Physical Meeting
Jumlah Kehadiran / Total Attendance 12 12 12
Jumlah Rapat / Number of Meetings 12 12 12
Tingkat Kehadiran / Attendance Level 100% 100% 100%
Penghasilan Komite Audit
Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-12/MBU/2012
tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dawan
Pengawas BUMN pada paragraf 5 Penghasilan Anggota
Komite Audit Pasal 16, penghasilan anggota Komite Audit
ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan memperhatikan
kemampuan Perseroan, dengan besaran maksimal 20
persen dari gaji Direktur Utama. Anggota Dewan Komisaris
yang menjadi ketua/anggota Komite Audit tidak diberikan
penghasilan tambahan dari jabatan tersebut selain penghasilan
sebagai anggota Dewan Komisaris. Kepada anggota Komite
Audit yang bukan merupakan anggota Dewan Komisaris PT
Indofarma Tbk, Perseroan memberikan penghasilan selama
tahun 2020, dengan uraian sebagai berikut:
Penghasilan Anggota Komite Audit dari Pihak Eksternal
Perseroan
Nama / Name Jabatan / Position Honorarium (Rp) Tunjangan Hari Raya / Religious Day Allowance
Jumlah / Total
Suryadi Anggota Komite Audit / Member of the Audit Committee 197.181.000 21.909.000 219.090.000
Warga Murad Sekretaris Komite Audit / Secretary of the Audit Committee 104.480.000 9.810.000 114.290.000
Jumlah Penghasilan Tahun 2020 / Total Income in 2020 333.380.000
Income of the Audit Committee
Based on the SOE Minister Regulation No.PER-12/MBU/2012
concerning Supporting Organs for Board of Commissioners/
Supervisory Board of SOE in paragraph 5, Income of Audit
Committee Members Article 16, it is stated that the income of
the Audit Committee members is determined by the Board of
Commissioners by taking into account the Company’s ability,
with a maximum honorarium amount of 20% of the President
Director salary.Members of the Board of Commissioners
who become Head/members of the Audit Committee are
not given additional income from this position other than
income as members of the Board of Commissioners. To the
Audit Committee members who are not Commissioner of PT
Indofarma Tbk, the Company provided income for 2020 as
follows:
Income for Audit Committee Members who are External
to the Company
281Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Program Peningkatan Kompetensi Komite Audit 2020
Perseroan memiliki kebijakan terkait peningkatan kompetensi
Sumber Daya Manusia yang dimiliki Perseroan, khususnya bagi
Komite Audit. Program peningkatan kompetensi dilakukan
melalui berbagai program pelatihan, seminar, sosialisasi
peraturan/kebijakan, dan studi banding. Sehubungan
dengan kondisi Pandemi Covid-19, selama tahun 2020
anggota Komite Audit tidak mengikuti kegiatan program
pengembangan kompetensi yang dibiayai oleh Anggaran
Perusahaan.
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung
jawab Komite Audit 2020
Sepanjang tahun 2020 Komite Audit telah melaksanakan
tugas sesuai dengan pedoman kerjanya, antara lain sebagai
berikut:
a. Menyusun rencana kegiatan tahun 2020, yang terdiri
dari rencana rapat Komite Audit setiap bulan termasuk
menentukan agenda rapat;
b. Melaksanakan proses pengadaan Jasa Audit Laporan
Keuangan Tahun Buku 2020;
c. Melakukan Evaluasi Kinerja manajemen khususnya
Aspek Akuntansi, Keuangan, Operasional, Pengadaan
dan Implementasi Sytem ERP SAP di induk dan anak
perusahaan PT IGM melalui rapat Komite Audit bulanan;
d. Melakukan bahasan dan saran atas upaya-upaya efisiensi
pada Produksi, Marketing, Penjualan dan Procurement,
dimasukan dalam agenda Rapat Komite Audit setiap
triwulan;
e. Melakukan evaluasi Program kerja tahunan SPI, evaluasi
pelaksanaan audit SPI dan penyelesaian tindaklanjut audit
SPI dan audit BPK RI, dimasukan dalam agenda rapat
Komite audit setiap triwulan;
f. Melakukan supervisi dan evaluasi atas pelaksanaan audit
Laporan Keuangan Perusahaan oleh KAP dengan ikut
melakukan pendampingan pelaksanaan audit di 5(lima)
Kantor Cabang PT IGM (anak perusahaan);
g. Melakukan pemantauan tindaklanjut atas hasil rapat
bulan sebelumnya untuk penyelesaiannya;
h. Melaksanakan Rapat Komite Audit sebanyak 12 (dua
belas) kali dan menyusun Risalah Rapat Komite Audit; dan
i. Mengikuti rapat internal Dewan Komisaris untuk
memberikan masukan kepada Dewan Komisaris; dan
Audit Committee Competency Improvement Program in
2020
The Company has a policy related to improving the
competence of Human Resources of the Company, especially
for the Audit Committee. Competency improvement program
was carried out through various training programs, seminars,
dissemination of regulations/policies, and comparative
studies. Due to the Covid-19 Pandemic condition, members
of the Audit Committee did not participate in competency
development program activities funded by the Company
Budget.
Brief Report on the Implementation of Duties and
Responsibilities of the Audit Committee in 2020:
Throughout 2020, the Audit Committee has carried out the
following duties in accordance with the Chapter:
a. Prepared 2020 plans, consisting of monthly meeting plans
as well as determined agenda;
b. Implemented procurement process of Financial Statements
Audit Services for Fiscal Year 2020;
c. Evaluated the management’s performance, particularly
Accounting, Finance, Operation, Procurement and SAP
ERP System Implementation in parent and subsidiary of PT
IGM through monthly Audit Committee meetings;
d. Conducted discussions and provided suggestions on
efficiency efforts in Production, Marketing, Sales and
Procurement, and to be included in Audit Committee
Meeting agenda quarterly;
e. Evaluated SPI annual work program, evaluated the
implementation of SPI audit and completed the follow-
up of SPI and BPK audit, and to be included in audit
committee meeting agenda quarterly;
f. Supervised and evaluated audits on the Company’s
Financial Statements by KAP by assisting the audits in 5
(five) PT IGM Branch Offices (subsidiaries);
g. Monitored the follow up of the previous month’s meeting
for resolution.
h. Held 12 (twelve) Audit Committee Meetings and compiled
Minutes of Audit Committee Meetings. and
i. Attended at the Board of Commissioners internal
meetings to provide input to the Board of Commissioners;
282 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Evaluasi dan Penilaian Kinerja Komite Audit
Dewan Komisaris menilai Komite Audit telah melaksanakan
tugas fungsi pengawasan dari Dewan Komisaris, dan
memberikan masukan kepada Dewan Komisaris melalui rapat
internal Dewan Komisaris dan pelaporan tertulis dengan
baik sesuai dengan pedoman kerja. Fungsi pengawasan
menyeluruh hingga ke Entitas Anak merupakan bagian
dari pelaksanaan tugas Komite Audit yang mengutamakan
akuntabilitas dalam penyelenggaraan operasional dan usaha
Perseroan melalui rapat komite audit terjadwal dan kunjungan
ke kantor cabang PT IGM.
KOMITE GCG DAN PEMANTAUAN RISIKODalam struktur organisasi GCG, Keberadaan Komite GCG
dan Pemantauan Risiko Perseroan mengacu pada Peraturan
Menteri BUMN No. PER-12/MBU/2012 tanggal 24 Agustus
2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Pengawas
BUMN, pada bagian Kedua yaitu Komite Lain-lain. Komite
GCG dan Pemantauan Risiko merupakan salah satu organ
pendukung Dewan Komisaris yang bertugas memastikan
Perseroan menjalankan ketentuan dan prinsip-prinsip GCG
serta menerapkan prinsip dan kajian Manajemen Risiko dalam
proses pengambilan keputusan.
Piagam Komite GCG dan Pemantauan Risiko
Dalam menjalankan fungsinya, Komite GCG & Pemantauan
Risiko berpegang pada pedoman kerja yang diatur dalam
Piagam Komite GCG & Pemantauan Risiko Perseroan yang
telah disahkan pada 23 November 2015. Piagam ini mengatur
beberapa hal, yaitu: Kedudukan, Keanggotaan, Hak dan
Kewenangan, Tugas dan Tanggung Jawab, Hubungan
dengan Pihak Terkait, Rapat, Laporan, Konflik dan Kode Etik
dan Lain-lain
Kriteria Keanggotaan dan Independensi Komite GCG
dan Pemantauan Risiko
Keanggotaan Komite GCG & Pemantauan Risiko diangkat
dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris, yang terdiri
dari sekurang-kurangnya satu orang ketua dan satu orang
anggota. Ketua komite adalah salah seorang anggota Dewan
Komisaris, sementara anggota komite adalah tenaga ahli
yang berasal dari unsur di luar Perseroan.
Audit Committee Performance Evaluation and
Assessment
The Board of Commissioners assessed that the Audit
Committee has carried out the supervisory function of the
Board of Commissioners, and provided input to the Board
of Commissioners through internal meetings and written
reporting in a proper manner based on the chapter. The
integral oversight function up to the Subsidiaries is part of
the Audit Committee’s tasks that prioritizes accountability in
business operation through scheduled meetings and visits to
PT IGM branches.
GCG AND RISK MONITORING COMMITTEEIn the GCG organization structure, the establishment
of GCG and Risk Monitoring Committee refers to SOE
Minister Regulation No. PER-12/MBU/2012 dated August
24, 2012 concerning Supporting Organs for the Board of
Commissioners/Supervisors of SOEs, in the second part, Other
Committees. GCG and Risk Monitoring Committee is one
supporting organ of the Board of Commissioners assigned
to ensure the implementation of GCG principles and Risk
Management principles in decision making process.
GCG and Risk Monitoring Committee Charter
In carrying out its functions, GCG & Risk Monitoring
Committee adheres to the work guidelines set in the Charter
of GCG & Risk Monitoring Committee which was ratified on
November 23, 2015. This Charter regulates several aspects,
such as: Position, Membership, Rights and Authority, Duties
and Responsibilities, Relationships with Related Parties,
Meetings, Reports, Conflicts and Code of Conduct and
Others.
Membership Criteria and Independence of GCG and
Risk Monitoring Committee
Members of GCG & Risk Monitoring Committee are
appointed and terminated by Board of Commissioners,
and consist of at least one chairman and one member. The
committee chairman is a member of Board of Commissioners,
while committee members are experts from the Company’s
external.
283Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Salah seorang dari Komite GCG & Pemantauan Risiko
harus memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau
keuangan. Untuk dapat menjadi anggota Komite GCG
& Pemantauan Risiko Perseroan, seorang individu harus
memiliki pengetahuan yang memadai mengenai prinsip-
prinsip GCG dan Manajemen Risiko dan mampu membaca
dan memahami Laporan Keuangan.
Piagam Komite GCG & Pemantauan Risiko juga mengatur
bahwa anggota komite ini bukan merupakan orang dalam
Kantor Konsultan Manajemen, Kantor Akuntan Publik,
Kantor Konsultan Hukum, atau pihak lain yang memberi jasa
konsultasi manajemen, jasa audit, dan atau jasa konsultasi
lain kepada Perseroan dalam waktu enam bulan terakhir
sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris; dan bukan orang
yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan
Perseroan dalam waktu enam bulan terakhir.
Dalam Piagam Komite GCG & Pemantauan Risiko, Perseroan
memiliki kebijakan bahwa untuk menjadi Komite GCG &
Pemantauan Risiko, anggota/calon anggota tidak mempunyai
saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan;
tidak memiliki hubungan finansial maupun hubungan usaha
dengan Perseroan; dan tidak memiliki hubungan keluarga
karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik
secara horizontal maupun vertikal dengan Dewan Komisaris,
Direksi atau Pemegang Saham utama Perseroan.
Ketentuan Masa Jabatan Komite
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara No. PER-12/
MBU/2012 yang ditetapkan tanggal 24 Agustus 2012 pada
Pasal 20 yaitu Masa jabatan anggota Komite lain yang bukan
merupakan anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
Perusahaan paling lama 3(tiga) tahun dan dapat diperpanjang
satu kali selama 2(dua) tahun mas jabatan, dengan tidak
mengurangi hak Dewan Komisaris/Dewan Pengawas untuk
memberhentikannya sewaktu-waktu.
One of GCG & Risk Monitoring Committee members must
have accounting or financial education background. To
become a member of GCG & Risk Monitoring Committee, an
individual must have adequate knowledge of GCG principles,
Risk Management and capable of reading and understanding
Financial Statements.
The Charter of GCG & Risk Monitoring Committee also
stipulates that committee members are not persons from
within the Management Consultant Office, Public Accounting
Firm, Legal Consultant Office, or other parties providing
management consulting services, audit services, and or other
consulting services for the Company within six months before
being appointed by the Board of Commissioners; and also not
the person who has the authority and responsibility to plan,
lead or control the Company’s activities in the last six months.
The Charter of GCG & Risk Monitoring Committee, stipulates
that to become GCG & Risk Monitoring Committee, members/
prospective members should not have direct or indirect shares
in the Company; have financial or business relationship with
the Company; and have family relations due to marriage
and descendant to the second degree, both horizontally and
vertically with the Board of Commissioners, Board of Directors
or major Shareholders of the Company.
Term of Office of GCG and Risk Monitoring Committee
Based on SOE Ministerial Regulation No. PER-12/MBU/2012
stipulated on August 24, 2012 in Article 20, the term of office
of members of Other Committees who are not members of the
Board of Commissioners/Supervisory Board of the Company
is a maximum of 3 (three) years and can be extended one
times for 2 (two) years of office, without prejudice to the right
of the Board of Commissioners/Supervisory Board to dismiss
at any time.
284 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Komposisi Keanggotaan dan Dasar Pengangkatan
Susunan Komite GCG & Pemantauan Risiko Perseroan per 31
Desember 2020
Nama / Name Jabatan / Position Status / Status Dasar Pengangkatan / Basis of Appointment Masa Jabatan / Term
of Office
Periode Sebelum RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 Tanggal 29 Juli 2020 / Period of before the 2019 Annual GMS on July 29, 2020
Nizar Yamanie Ketua Komite / Head of Committee
Komisaris Independen PT Indofarma Tbk / Independent Commissioner of PT Indofarma Tbk
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK-03/DK-INAF/1/2020 tanggal 2 Januari 2019 / Decision Letter of Board of Commissioners No. SK-03/DK-INAF/1/2020 dated January 2, 2019
1 Januari 2020 – 29 Juli 2020 / January 1, 2020 – July 29, 2020
Handoko Tomo Anggota / Member
Pihak Eksternal Perseroan / External Party to the Company
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-05/KOM/INAF/V/2017 tanggal 22 Mei 2017 / Decision Letter of Board of Commissioners No. KEP-05/KOM/INAF/V/2017 dated May 22, 2017
22 Mei 2017 - 21 Mei 2020 / May 22, 2017
– May 21, 2020
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK-07/DK-INAF/V/2020 tanggal 22 Mei 2020 / Decision Letter of Board of Commissioners No. SK-07/DK-INAF/V/2020 dated May 22, 2020
22 Mei 2020 – 22 Mei 2022 / May 22, 2020
– May 22, 2022
Periode Setelah RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 Tanggal 29 Juli 2020 / Periodofafter the 2019 Annual GMS on July 29, 2020
Didi Agus Mintadi Ketua Komite / Head of Committee
Komisaris Independen PT Indofarma Tbk / Independent Commissioner of PT Indofarma Tbk
Keputusan Dewan Komisaris No. SK-10/DK-INAF/VII/2020 tanggal 29 Juli 2020 / Decision Letter of Board of Commissioners No. SK-04/DK-INAF/I/2020 dated January 4, 2021
29 Juli 2020 – 31 Desember 2020 / July 29, 2020 – December
31, 2020
Keputusan Dewan Komisaris No. SK-04/DK-INAF/I/2020 tanggal 4 2021 / Decision Letter of Board of Commissioners No. SK-07/DK-INAF/V/2020 dated May 22, 2020
1 Januari 2021 – 31 Desember 2021 / January 1, 2021 –
December 31, 2021
Handoko Tomo Anggota / Member
Pihak Eksternal Perseroan / External Party to the Company
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK-10/DK-INAF/VII/2020 tanggal 29 Juli 2020 / Decision Letter of Board of Commissioners No. SK-10/DK-INAF/VII/2020 dated July 29, 2020
22 Mei 2020 – 22 Mei 2022 / May 22, 2020
– May 22, 2022
Profil Anggota Komite GCG & Pemantauan Risiko
Nizar YamanieKetua Komite GCG dan Pemantauan Risiko (Periode Sebelum RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 Tanggal 29 Juli 2020) / Head of GCG & Risk Monitoring Committee (Period of Before Annual GMS Fiscal Year 2019 Dated July 29, 2020
Profil Bapak Nizar Yamanie dapat dilihat dalam Bab ‘Profil Perusahaan’ bagian ‘Profil Dewan Komisaris’ dalam Laporan Tahunan ini.
Profile of Mr. Nizar Yamanie can be seen in the “Company Profile” Chapter section “Profile of the Board of Commissioners” in this Annual Report.
Didi Agus MintadiKetua Komite GCG dan Pemantauan Risiko (Periode Setelah RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 Tanggal 29 Juli 2020) / Head of GCG & Risk Monitoring Committee (Period of After Annual GMS Fiscal Year 2019 Dated July 29, 2020
Profil Bapak Didi Agus Mintadi dapat dilihat dalam Bab ‘Profil Perusahaan’ bagian ‘Profil Dewan Komisaris’ dalam Laporan Tahunan ini.
The profile of Mr. Didit Agus Mintadi can be seen in the Company Profile chapter, Board of Commissioners Profile Subchapter of this Annual Report.
Member Composition and Basis of Appointment
Composition of GCG & Risk Monitoring Committee of the
Company as of December 31, 2020
Profile of GCG & Risk Monitoring Committee Members
285Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Handoko TomoAnggota Komite GCG dan Pemantauan Risiko / Member of GCG and Risk Monitoring Committee
Warga Negara Indonesia, usia 56 tahun, lahir di Jakarta 10 Juni 1964 berdomisili di Jakarta.
Beliau memperoleh Sarjana Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tahun 1994 dan Magister Akuntansi tahun 2015. Memiliki sertifikasi keahlian dibidang akuntansi, keuangan, audit, kurator dan likuidasi seperti Certified Public Accountant (CPA) tahun 2007, Certified Sustainability Reporting Specialist (CSRS) tahun 2010, Chartered Accountant (CA) tahun 2013, Certified International Financial Reporting Standards (CIFRS) Lecturer tahun 2010 Sertifikat Akuntan Publik tingkat Partner diBPK RI tahun 2009 dan 2015, Certified Receiver and Administrator (CRA) tahun 2017, Certified Liquidator in Indonesia (CLI) tahun 2017 dan Certified Professional Investigator (CPI) tahun 2017.
Mulai bekerja sebagai auditor/akuntan pada tahun 1987 di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sampai tahun 1996, selanjutnya bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP) mulai level auditor sampai manajer, dan sekarang sebagai Pemimpin Rekan KAP Achsin Handoko Tomo.
Dipercaya menjadi Anggota Komite GCG dan Pemantauan Risiko di Perseroan sejak 22 Mei 2017 sampai sekarang. /
Indonesian citizen, aged 56, born in Jakarta June 10, 1964 domiciles in Jakarta.
He obtained Bachelor of Accounting from the State College of Accountancy (STAN) in 1994 and Masters in Accounting in 2015. He has expertise certification in accounting, finance, auditing, curating and liquidation such as Certified Public Accountant (CPA) in 2007, Certified Sustainability Reporting Specialist (CSRS) in 2010, Chartered Accountant (CA) in 2013, Certified International Financial Reporting Standards (IFRS) Lecturer in 2010, Partner-level Public Accountant Certificates in BPK RI in 2009 and 2015, Certified Receiver and Administrator (CRA) in 2017, Certified Liquidator in Indonesia (CLI) in 2017 and Certified Professional Investigator (CPI) in 2017.
Started working as auditor/accountant in 1987 at the Financial and Development Supervisory Agency (BPKP) until 1996, then working in Public Accounting Firm (KAP) from auditor to manager level, and now Head of Public Accounting Firm Achsin Handoko Tomo Partner.
Entrusted as Member of GCG and Risk Monitoring Committee in the Company since May 22, 2017 until present.
Tugas dan Tanggung jawab Komite GCG dan
Pemantauan Risiko
Sesuai dengan Piagam Komite GCG & Pemantauan Risiko,
tugas dan tanggung jawab Komite GCG dan Pemantauan
Risiko adalah sebagai berikut:
1. Komite GCG & Pemantauan Risiko bertugas untuk
memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap
laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi,
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian
Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain
yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris antara
lain meliputi:
a. Memastikan bahwa telah terdapat infrastruktur yang
memadai yang diperlukan dalam penerapan GCG
(praktik tata kelola perusahaan yang baik) secara
konsisten dan berkesinambungan.
b. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review
yang memuaskan terhadap penerapan GCG secara
konsisten dan berkesinambungan.
c. Memantau tindak lanjut hasil evaluasi pelaksanaan
GCG di Perseroan dari konsultan eksternal maupun
dari self assessment.
d. Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan
infrastruktur GCG pada Perseroan serta
penyempurnaan prosedur pelaksanaannya.
2. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
manajemen risiko.
Duties and Responsibilities of GCG and Risk Monitoring
Committee
Based on the Charter, the duties and responsibilities of GCG
and Risk Monitoring Committee are as follows:
1. GCG & Risk Monitoring Committee is in charge of
providing opinions to the Board of Commissioners on
reports or matters submitted by the Board of Directors,
identifying matters that require the attention of the Board
of Commissioners and carrying out other tasks related to
the Board of Commissioners’ tasks including:
a. Ensuring the adequate infrastructure to implement
good corporate governance (GCG) consistently and
continuously.
b. Ensuring satisfactory review procedures for consistent
and continuous GCG implementation.
c. Monitoring the follow up on evaluation results of
GCG implementation, from external consultants and
self assessment.
d. Providing recommendations on improving GCG
infrastructure and implementation procedures.
2. Supervise the implementation of risk management.
286 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
a. Melakukan pengawasan atas risiko termasuk kajian
terhadap proses identifikasi risiko dan implementasi
manajemen risiko oleh manajemen.
b. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
dalam melakukan penelaahan atas kegiatan yang
berpotensi menimbulkan risiko.
3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan
Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan
kewajiban Dewan Komisaris.
4. Membuat program/rencana kerja tahunan yang berisi
rencana jadwal kerja dan penggunaan sumber daya yang
diperlukan.
5. Anggota Komite GCG & Pemantauan Risiko wajib
menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi
mengenai Perseroan yang diperoleh selama menjalankan
tugas sebagai Komite GCG & Pemantauan Risiko.
Hubungan Kerja dengan Fungsi Internal dan Eksternal
Perseroan
Komite GCG & Pemantauan Risiko dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya berkoordinasi dengan manajemen
Perseroan Bidang Financial Control, Risk Management &
Compliance (FICO,RM&C) yang di dalamnya mengelola fungsi
Compliance & Risk Management, Satuan Pengawasan Intern
(SPI), auditor eksternal, maupun konsultan eksternal lainnya.
Peran Komite GCG & Pemantauan Risiko dalam
hubungannya dengan Bidang FICO,RM&C adalah:
1. Melakukan evaluasi dan memberi masukan atas program
kerja tahunan implementasi dan monitoring prinsip-
prinsip GCG, infrastruktur serta kecukupan SDM dari segi
kualitas dan kuantitas untuk melaksanakan fungsinya dan
memenuhi sasaran yang direncanakan;
2. Menerima dan me-review laporan hasil implementasi dan
memantau prinsip- prinsip GCG;
3. Melakukan pengawasan atas tindak lanjut rekomendasi
hasil evaluasi implementasi prinsip-prinsip GCG;
4. Meminta Manajer FICO,RM&C/SPI melalui Direktur Utama
untuk melakukan kajian/evaluasi/ pemeriksaan tertentu/
khusus;
5. Melakukan rapat koordinasi dengan Manajer FICO,RM&C;
6. Melakukan rapat koordinasi dengan Manajer SPI apabila
diperlukan;
7. Terkait manajemen risiko adalah mengevaluasi kecukupan
pengidentifikasian risiko yang bersifat material dalam
Rencana Kerja Perseroan; dan menilai kecukupan
pengendalian internal dan kebijakan manajemen risiko
a. Supervise risks including review the process of
identifying risks and risk management implementation.
b. Provide recommendations in evaluating activities with
risks potential to Board of Commissioners.
3. Carry out other duties given by the Board of Commissioners
provided that they are within the scope of the duties and
responsibilities of the Board of Commissioners.
4. Make program/annual work plan that contains work
schedule and use of required resources.
5. GCG & Risk Monitoring Committee members must
maintain confidentiality of documents, data and
information obtained while carrying out their duties as
GCG & Risk Monitoring Committee.
Work Relationship between Internal and External
Functions of the Company
GCG & Risk Monitoring Committee in carrying out its
duties and responsibilities coordinates with the Company’s
management in Financial Control, Risk Management &
Compliance (FICO,RM&C) which manages the Compliance &
Risk Management functions, Internal Supervision Unit (SPI),
external auditors, and other external consultants.
Roles of GCG & Risk Monitoring Committee in relation
to FICO,RM&C Sector include:
1. Evaluating and providing input on annual work program
implementation and monitoring of GCG principles,
infrastructure and human resources in terms of quality
and quantity to carry out their functions and meet
planned targets;
2. Receiving and reviewing reports on implementation
results of the GCG principles;
3. Supervising the follow-up of the evaluation results from
the implementation of GCG principles;
4. Requesting FICO,RM&C/SPI Manager through the
President Director to conduct particular/special study/
evaluation/audit;
7. Conducting coordination meetings with FICO,RM&C
Manager;
8. Conducting coordination meetings with SPI Manager if
necessary;
9. Related to risk management, evaluating the adequacy
of identifying risks that are material in Company’s Work
Plan; and assessing the adequacy of internal control
and risk management policies, and monitoring the
287Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Perseroan serta monitoring implementasi manajemen
risiko di Perseroan.
Peran Komite GCG & Pemantauan Risiko dalam
hubungannya dengan kebijakan manajemen, yaitu:
1. Menilai kebijakan Perseroan berkaitan dengan kepatuhan
terhadap peraturan internal maupun eksternal Perseroan
yang berlaku, etika usaha dan benturan kepentingan;
2. Memastikan bahwa manajemen melaksanakan tindak
lanjut atas rekomendasi dari konsultan eksternal;
3. Mengevaluasi kebijakan-kebijakan Perseroan dan
penerapannya;
4. Mengidentifikasi dan memantau permasalahan yang
memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris;
5. Berkomunikasi secara teratur dengan manajemen untuk
menggali informasi dan membahas permasalahan/isu
yang dapat mengganggu kinerja Perseroan;
6. Mengundang manajemen untuk hadir dalam rapat
Komite apabila diperlukan.
Peran Komite GCG & Pemantauan Risiko dalam
hubungannya dengan konsultan eksternal untuk
Evaluasi Implementasi GCG adalah:
1. Me-review usulan mengenai calon konsultan eksternal
untuk Evaluasi Implementasi GCG dan besarnya biaya
yang wajar untuk jasa konsultan eksternal sebelum
diusulkan kepada Dewan Komisaris;
2. Melakukan review berkala bersama dengan Manajer
FICO,RM&C atas kemajuan pekerjaan konsultan eksternal
untuk Evaluasi Implementasi GCG;
3. Membahas hasil evaluasi dengan Manajer FICO,RM&C
dan konsultan eksternal untuk Evaluasi Implementasi
GCG. Apabila diperlukan, Komite GCG & Pemantauan
Risiko dapat melakukan pembahasan atas hasil Evaluasi
Implementasi GCG konsultan eksternal dengan
manajemen, SPI dan konsultan eksternal; dan
4. Memantau kinerja konsultan eksternal untuk memastikan
kepatuhannya terhadap Surat Perjanjian Kerja yang
berlaku, termasuk independensi auditor eksternal.
Independensi Komite GCG dan Pemantauan Risiko
Komite GCG dan Pemantauan Risiko melaksanakan fungsi
dan tugasnya secara profesional dan independen, tanpa
campur tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Sesuai dengan Piagam
Komite GCG dan Pemantauan Risiko, kualifikasi independensi
dari anggota Komite Audit harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
implementation of risk management in the Company.
Roles of GCG & Risk Monitoring Committee in relation
to management policies, include:
1. Assessing Company’s policies related to compliance with
applicable internal and external regulations, business
ethics and conflicts of interest;
2. Ensuring that the management follows up
recommendations of external consultants;
3. Evaluating the Company’s policies and their
implementation;
4. Identifying and monitoring issues that require attention of
the Board of Commissioners;
5. Communicating regularly with the management to dig up
information and discuss problems/issues that can interfere
with Company’s performance;
6. Inviting the management to attend Committee meetings
if necessary.
Roles of GCG & Risk Monitoring Committee in relation
to external consultants for GCG Implementation
Evaluation include:
1. Reviewing proposals regarding prospective external
consultants for GCG Implementation Evaluation and the
reasonable costs for external consulting services before
being proposed to the Board of Commissioners;
2. Conducting periodic reviews together with FICO,RM&C
Manager on the progress of the work of external
consultants for GCG Implementation Evaluation;
3. Discussing evaluation results with FICO,RM&C Manager
and external consultant for Evaluation of GCG
Implementation. If needed, GCG & Risk Monitoring
Committee can discuss the results with the management,
SPI and external consultants; and
4. Monitoring performance of external consultants to
ensure compliance with Work Agreement, including the
independence of external auditors.
Independency of GCG and Risk Monitoring Committee
The GCG and Risk Monitoring Committee carries out its
functions and duties in a professional and independent
manner, without interference from any party that is against
laws and regulations. In accordance with the GCG and
Risk Monitoring Committee Charter, the independence
qualifications of the GCG and Risk Monitoring Committee
members include the following criteria
288 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Kriteria Independensi Komite GCG dan Pemantauan Risiko / independency Criteria of GCG and Risk Monitoring Committee
Komite GCG dan Pemantauan Risiko PT indofarma Tbk / GCG and Risk Monitoring Committee of PT Indofarma Tbk
Nizar Yamanie(Ketua Komite
GCG dan Pemantauan Risiko / Head of GCG and
Risk Monitoring Committee)*
Didi Agus Mintadi(Ketua Komite
GCG dan Pemantauan Risiko / Head of GCG and
Risk Monitoring Committee)**
Handoko Tomo(Anggota
Komite GCG dan Pemantauan
Risiko / Member of GCG and
Risk Monitoring Committee)
Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau pihak lain yang memberi jasa asuransi, jasa nonasuransi, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perusahaan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir. / Not a person working in a Public Accounting Firm, Legal Consulting Firm, Public Appraisal Service Office or other parties that provide insurance services, non-insurance services, appraisal services and/or other consulting services to the Company within the last 6 (six) months.
V V V
Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perusahaan dalam waktu 1 (satu) tahun terakhir, kecuali Komisaris Independen. / Not a person who works or has the authority and responsibility to plan, lead, control, or supervise the Company's activities in the past 1 (one) year, except for an Independent Commissioner.
V V V
Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan. / Has no direct or indirect shares in the Company.
V V V
Dalam hal anggota Komite GCG dan Pemantauan Risiko memperoleh saham Perusahaan baik langsung maupun tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum, saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut. / In the event that a member of the Audit Committee acquires the Company's shares, either directly or indirectly as a result of a legal event, the shares must be transferred to another party within a maximum period of 6 (six) months after the shares were acquired.
V V V
Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perusahaan. / Has no affiliation with members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, or the Company's Major Shareholders.
V V V
Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan. / Has no business relationship, either directly or indirectly, related to the Company's business activities.
V V V
Tidak memangku jabatan rangkap sebagai pengurus partai politik dan/atau calon anggota legislatif dan/atau calon kepala daerah/wakil kepala daerah, dan jabatan lain sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. / Has no concurrent positions as administrators of political parties and/or candidates for legislative members and/or candidates for regional head deputy regional head, and other positions in accordance with the provisions and laws and regulations which may create a conflict of interest.
V V V
Jika ada anggota Komite GCG dan Pemantauan Risiko berasal dari sebuah institusi tertentu, maka institusi dimana anggota Komite GCG dan Pemantauan Risiko berasal tidak boleh memberikan jasa pada Perusahaan. / If a member of the Audit Committee comes from a certain institution, then the institution where the members of the Audit Committee are from may not provide services to the Company.
V V V
Keterangan / Note:*) Berhenti menjabat sehubungan dengan berhentinya masa jabatan beliau sebagai Dewan Komisaris Perseroan sejak berakhirnya RUPS Tahunan Tahun Buku
2019 tanggal 29 Juli 2020 / No longer serve in connection with the termination of his term of office as the Company’s Board of Commissioners since the end of the Annual GMS for the 2019 Fiscal Year on July 29, 2020
**) Efektif mulai menjabat sehubungan dengan pengangkatan beliau sebagai Dewan Komisaris Perseroan sejak berakhirnya RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 tanggal 29 Juli 2020 / Effective starting to serve in connection with his appointment as the Company’s Board of Commissioners since the end of the Annual GMS for the 2019 Fiscal Year on July 29, 2020
289Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Rapat Komite GCG & Pemantauan Risiko tahun 2020
Komite GCG dan Pemantauan Risiko mengadakan rapat
sekurangkurangnya sama dengan ketentuan minimal Rapat
Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar
yaitu satu kali sebulan. Selama tahun 2020, Komite GCG dan
Pemantauan Risiko telah melaksanakan rapat sebanyak 12
kali yang pelaksanaanya bersamaan dengan Rapat Internal
Dewan Komisaris. Berikut ini merupakan frekuensi dan
tingkat kehadiran anggota Komite GCG dan Pemantauan
Risiko dalam rapat tahun 2020:
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Anggota Komite GCG
dan Pemantauan Risiko Tahun 2020
No. Tanggal Rapat / Meeting Date
Komite GCG & Pemantauan Risiko / GCG & Risk Monitoring Committee
Keterangan / Description
Nizar Yamanie (Ketua Komite
GCG & Pemantauan
Risiko/Komisaris / Head of GCG & Risk Monitoring
Committee/Commissioner)
Didi Agus Mintadi (Ketua Komite GCG & Pemantauan
Risiko/Komisaris Independen )
/ Head of GCG & Risk Monitoring
Committee/Independent
Commissioner
Handoko Tomo (Anggota
Komite GCG & Pemantauan
Risiko / Member of GCG & Risk
Monitoring Committee)
1 Kamis, 9 Januari 2020 / Thursday, January 9, 2020
V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
2 Selasa, 10 Maret 2020 / Tuesday, March 10, 2020
V V Rapat fisik di Jakarta Sesi ke-1 / Session 1 Physical Meeting in Jakarta
3 Selasa, 10 Maret 2020 / Tuesday, March 10, 2020
V V Rapat fisik di Jakarta Sesi ke-2 / Session 2 Physical Meeting in Jakarta
4 Selasa,31 Maret 2020 / Tuesday, March 31, 2020
V V Rapat Daring melalui aplikasi zoom meeting ID No. 243625778 / Online Meeting via Zoom meeting application with ID No. 243625778
5 Senin, 27 April 2020 / Monday, April 27, 2020
V V Rapat Daring melalui aplikasi zoom meeting ID No. 77908661622 / Online Meeting via Zoom meeting application with ID No. 7790866162
6 Jum’at, 5 Juni 2020 / Friday, June 5, 2020
V V Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
7 Rabu, 26 Agustus 2020 / Wednesday, August 26, 2020
V V V Rapat fisik di Jakarta Sesi ke-1 / Session 1 Physical Meeting in Jakarta
8 Rabu, 26 Agustus 2020 / Wednesday, August 26, 2020
V V V Rapat fisik di Jakarta Sesi ke-2 / Session 2 Physical Meeting in Jakarta
GCG & Risk Monitoring Committee Meetings in 2020
GCG and Risk Monitoring Committee conducts meetings
at least the same with the minimum requirement of Board
of Commissioners Meeting stipulated in the Articles of
Association, namely once a month. In 2020, GCG and
Risk Monitoring Committee held 12 meetings which
were implemented simultaneously with the Board of
Commissioners’ Internal Meetings. The following is a
frequency and attendance rate of the GCG & Risk Monitoring
Committee members in 2020 meetings.
Frequency and Attendance Rate of GCG and Risk
Monitoring Committee Member in 2020
290 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
No. Tanggal Rapat / Meeting Date
Komite GCG & Pemantauan Risiko / GCG & Risk Monitoring Committee
Keterangan / Description
Nizar Yamanie (Ketua Komite
GCG & Pemantauan
Risiko/Komisaris / Head of GCG & Risk Monitoring
Committee/Commissioner)
Didi Agus Mintadi (Ketua Komite GCG & Pemantauan
Risiko/Komisaris Independen )
/ Head of GCG & Risk Monitoring
Committee/Independent
Commissioner
Handoko Tomo (Anggota
Komite GCG & Pemantauan
Risiko / Member of GCG & Risk
Monitoring Committee)
9 Rabu, 7 Oktober 2020 / Wednesday, October 7, 2020
V V Rapat Daring zoom meeting ID No. 5696731799 / Online Meeting via Zoom meeting application with ID No. 5696731799
10 Jumat. 4 November 2020 / Friday, November 4, 2020
V V Rapat fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
11 Jum’at, 27 November 2020 / Friday, November 27, 2020
V V Rapat Daring zoom meeting ID No. 86439435440 / Online Meeting via Zoom meeting application with ID No. 86439435440
12 Jum’at, 11 Desember 2020 / Friday, December 11, 2020
V V Rapat Daring zoom meeting ID No.89470087508 / Online Meeting via Zoom meeting application with ID No. 89470087508
Jumlah Kehadiran / Total Attendance 8 6 12
Jumlah Rapat / Number of Meetings 8 6 12
% Tingkat Kehadiran / Attendance Level 100,00% 100,00% 100,00%
Penghasilan Komite GCG & Pemantauan Risiko
Penghasilan anggota Komite GCG & Pemantauan Risiko
ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan memperhatikan
kemampuan Perseroan, dengan besaran maksimal 20 persen
dari gaji Direktur Utama. Anggota Dewan Komisaris yang
menjadi Ketua/Anggota Komite GCG dan Pemantauan Risiko
tidak diberikan penghasilan tambahan dari jabatan tersebut
selain penghasilan sebagai anggota Dewan Komisaris.
Kepada anggota Komite GCG dan Pemantauan Risiko yang
bukan merupakan Dewan Komisaris, Perseroan memberikan
penghasilan selama tahun 2020, dengan uraian sebagai
berikut :
Nama / Name Jabatan / Position Honorarium (Rp) Tunjangan Hari Raya / Religious Day Allowance
Jumlah / Total
Handoko Tomo Anggota Komite GCG & Pemantauan Risiko / Member of the GCG & Risk Monitoring Committee 195.219.000 21.691.000 216.910.000
Income of GCG & Risk Monitoring Committee
income of the GCG & Risk Monitoring Committee members
is determined by the Board of Commissioners by taking into
account the Company’s ability, with a maximum honorarium
amount of 20% of the President Director salary. Members
of the Board of Commissioners who become Head/members
of the GCG & Risk Monitoring Committee are not given
additional income from this position other than income as
members of the Board of Commissioners. To the GCG & Risk
Monitoring Committee members who are not Commissioner
of PT Indofarma Tbk, the Company provided income for 2020
as follows:
291Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Program Peningkatan Kompetensi
Perseroan memiliki kebijakan terkait peningkatan kompetensi
Sumber Daya Manusia yang dimiliki Perseroan, khususnya
bagi Komite GCG & Pemantauan Risiko. Program peningkatan
kompetensi dilakukan melalui berbagai program pelatihan,
seminar, sosialisasi peraturan/kebijakan, dan studi banding.
Sehubungan dengan kondisi Pandemi Covid-19, Anggota
Komite GCG dan Pemantauan Risiko tidak mengikuti
kegiatan program pengembangan kompetensi yang dibiayai
oleh Anggaran Perusahaan.
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung
jawab Komite GCG & Pemantauan Risiko tahun 2020
Sepanjang 2020, Komite GCG & Pemantauan Risiko telah
melaksanakan fungsi pengawasan terhadap implementasi
GCG dan Manajemen Risiko di Perseroan sesuai dengan
pedoman kerja yakni sebagai berikut:
1. Membuat Rencana Kerja Tahunan 2020 Komite GCG dan
Pemantauan Risiko;
2. Melaksanakan Rapat Komite GCG dan Pemantauan
Risiko sebanyak 12 (dua belas) kali yang pelaksanaannya
bersamaan dengan Rapat Internal Dewan Komisaris;
3. Monitoring implementasi GCG, Kepatuhan dan
Manajemen Risiko di Perseroan;
4. Membahas isu terkini terkait dengan operasional
perseroan revisi RKAP 2020 dan RKAP 2021;
5. Memberikan masukan untuk bahan pertimbangan
ke Dewan komisaris saat pelaksanaan Rapat Dewan
Komisaris
6. Menjadi wakil ketua Tim Self Assessment GCG Perseroan
penerapan tahun 2019
Evaluasi dan Penilaian Kinerja Komite GCG &
Pemantauan Risiko
Dewan Komisaris menilai Komite GCG & Pemantau Risiko telah
melaksanakan tugas fungsi pengawasan dari Dewan Komisaris
dengan baik serta telah memberikan masukan kepada Dewan
Komisaris terkait pengawasan atas implementasi manajemen
risiko dan tata kelola operasional yang baik Perseroan. Fungsi
pemantauan risiko secara menyeluruh hingga ke Entitas Anak
merupakan bagian dari pelaksanaan tugas Komite GCG &
Pemantau Risiko yang mengutamakan aspek keberhati-hatian
dalam penyelenggaraan operasional dan usaha Perseroan.
Competency Improvement Program
The Company possesses a policy regarding competency
improvement for its Human Resources, especially for GCG &
Risk Monitoring Committee. The competency improvement
program is carried out through various training programs,
seminars, regulatory/policy dissemination, and comparative
studies. Due to the Covid-19 Pandemic condition, Members of
the GCG and Risk Monitoring Committee did not participate
in competency development program activities financed by
the Company Budget.
Brief Report of the Implementation of Duties and
Responsibilities of GCG & Risk Monitoring Committee
in 2020
Throughout 2020, GCG & Risk Monitoring Committee
has carried out the supervisory function on the GCG
implementation and Risk Management in the Company in
accordance with the Chapter namely:
1. Formulated the 2020 Annual Work Plan of GCG
Committee and Risk Monitoring Committee
2. Held 12 (twelve) GCG & Risk Monitoring meetings which
were implemented simultaneously with the Board of
Commissioners’ Internal Meetings
3. Monitored the Implementation of GCG, Compliance and
Risk Management in the Company
4. Discussed the latest issues related to company’s
operational revisions of 2020 RKAP and 2021 RKAP;
5. Provided input for the consideration of the Board of
Commissioners during the meetings
6. Became the vice chairman of the Company’s GCG Self
Assessment Team for the implementation of 2019
Evaluation and Assessment on GCG & Risk Monitoring
Committee Performance
The Board of Commissioners assessed that the GCG & Risk
Monitoring Committee has carried out the supervisory function
properly, and provided input regarding the implementation
of risk management and operational governance. The overall
risk monitoring function until the Subsidiaries level is part of
the implementation of GCG & Risk Monitoring Committee’s
duties which prioritize prudence in managing business
operations.
292 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
Pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi di dalam
Perseroan ialah untuk memastikan Perseroan menjalankan
fungsi nominasi dan remunerasi sesuai dengan ketentuan
dan prinsip-prinsip GCG serta membantu Dewan Komisaris
memberikan masukan dalam proses pengambilan keputusan
terkait nominasi dan remunerasi di Perseroan. Fungsi nominasi
yaitu pengusulan seseorang untuk diangkat dalam jabatan
sebagai anggota Direksi atau Anggota Dewan Komisaris
dan fungsi remunerasi adalah imbalan yang ditetapkan dan
diberikan sesuai tugas, tanggung jawab, dan wewenang
anggota Direksi dan Anggota Dewan Komisaris. Keberadaan
Komite ini mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
No.34/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang
Komite Nominasi dan Remunerasi.
Komite Nominasi dan Remunerasi berpegang pada pedoman
kerja yang diatur dalam Piagam Komite Nominasi dan
Remunerasi Perseroan yang telah disahkan pada 2 November
2017 untuk menjalankan fungsinya. Piagam ini mengatur
beberapa hal, yaitu: Dasar Hukum Pembentukan Komite
Nominasi dan Remunerasi, Visi & Misi Komite Nominasi
dan Remunerasi, Struktur, Komposisi dan Persyaratan
Keanggotaan Komite, Tugas & Tanggung Jawab Komite
Nominasi dan Remunerasi,Wewenang Komite Nominasi
dan Remunerasi, Tata Cara dan Prosedur Kerja Komite
Nominasi dan Remunerasi, Etika Kerja Komite Nominasi
dan Remunerasi, Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi,
Pelaporan Komite Nominasi dan Remunerasi, Konflik dan
Kode Etik dan Lain - Lain
Kriteria Keanggotaan dan Independensi Komite
Nominasi dan Remunerasi
Berdasarkan Charternya, Komite Komite Nominasi dan
Remunerasi Perseroan untuk Keanggotaan Komite Nominasi
dan Remunerasi paling kurang terdiri dari 3 (tiga) orang
anggota terdiri dari 1 (satu) orang Ketua merangkap Anggota
dan 2 (dua) orang Anggota. Ketua merangkap anggota
Komite Nominasi dan Remunerasi adalah Anggota Komisaris
Independen Perseroan serta dibantu oleh 2 (dua) orang
Anggota berasal dari tenaga ahli /pihak diluar Perseroan dan
karyawan Perseroan yang menduduki jabatan manajerial
dibawah Direksi yang membidangi sumber daya manusia.
NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEEThe formation of Nomination and Remuneration Committee
in the Company is to ensure that the Company carries out the
nomination and remuneration function in accordance with
the provisions and principles of GCG, as well as to assist the
Board of Commissioners in decision-making process related
to nomination and remuneration. The nomination function is
nominating a person to be appointed as member of Board of
Directors or Member of Board of Commissioners, while the
remuneration function is determining the reward according
to duties, responsibilities and authority. The Committee exists
with reference to Financial Services Authority Regulation
No.34/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 concerning
the Nomination and Remuneration Committee.
The Nomination and Remuneration Committee adheres to the
work guidelines set out in the Nomination and Remuneration
Committee Charter that was ratified on November 2, 2017.
This Charter regulates several aspects, namely: Legal Basis
for Formation, Vision & Mission, Structure, Composition
and Requirements for Committee Membership, Duties &
Responsibilities, Authority, Working Procedures, Work Ethics,
Meetings, Reporting, Conflicts and Code of Ethics of the
Nomination and Remuneration Committee and Others.
Membership Criteria and Independence of the
Nomination and Remuneration Committee
Based on the Charter, the composition of Nomination and
Remuneration Committee Membership shall be at least
3 (three) members consisting 1 (one) Chairperson who
concurrently serves as Member and 2 (two) Members. The
Chairperson and concurrently member of the Nomination and
Remuneration Committee is an Independent Commissioner
of the Company, assisted by 2 (two) Members from experts/
parties outside Company and Company employees who
occupy managerial positions under Board of Directors of
human resources.
293Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Kriteria Anggota Komite Komite Nominasi dan Remunerasi
Perseroan:
1. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Anggota
Direksi, Anggota Dewan Komisaris atau pemegang saham
utama Perseroan;
2. Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak
langsung pada Perseroan;
3. Dalam hal Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
memperoleh saham Perseroan baik langsung maupun
tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum, maka
saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain
dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah
diperoleh saham tersebut;
4. Tidak merangkap jabatan sebagai anggota komite lainya
yang dimiliki Perseroan kecuali yang diperbolehkan
dalam peraturan perundang-undangan seperti Komisaris
Independen yang merangkap sebagai Ketua Komite
Audit.
5. Memiliki pengalaman terkait nominasi dan remunerasi;
6. Wajib memiliki integritas yang tinggi, kemampuan,
pengetahuan dan pengalaman terkait nominasi dan atau
remunerasi yang memadai sesuai dengan latar belakang
pendidikannya serta mampu berkomunikasi dengan baik;
dan
7. Bersedia meningkatkan kompetensi secara terus menerus
melalui pendidikan dan pelatihan.
Ketentuan Masa Jabatan Anggota Komite Nominasi
dan Remunerasi
Berdasarkan Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014 tentang
Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan
Publik yaitu pada Pasal 4 ayat yakni:
1. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dianggkat untuk masa jabatan
tertentu dan dapat diangkat kembali.
2. Masa jabatan Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak lebih lama
dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur
dalam anggaran dasar.
Criteria for Members of the Nomination and Remuneration
Committee:
1. Do not have affiliation with Members of the Board of
Directors, Members of the Board of Commissioners or the
major shareholders of the Company.
2. Do not have direct or indirect shares in the Company;
3. In the event that a Member of the Nomination and
Remuneration Committee legally receives the Company’s
shares both directly and indirectly, then the said shares
must be transferred to other party within maximum
period of 6 (six) months after the shares are acquired;
4. Do not hold concurrent positions as members of other
committees in Company, except as permitted by
legislation such as an Independent Commissioner who is
also the Chairperson of Audit Committee.
5. Have experience related to nomination and remuneration;
6. Must have high integrity, ability, knowledge and
experience related to nomination and remuneration
according to educational background and capable of
good communication; and
7. Have willingness to increase competence continuously
through education and training.
Term of Office of Nomination and Remuneration
Committee Members
Based on OJK Regulation No. 34/POJK.04/2014 concerning
the Nomination and Remuneration Committee of Issuers or
Public Companies, namely Article 4 paragraph:
1. Members of the Nomination and Remuneration
Committee as referred to in paragraph (1) are appointed
for a certain term of office and may be reappointed.
2. The term of office of Members of the Nomination and
Remuneration Committee as referred to in paragraph (2)
shall not be longer than the term of office of the Board of
Commissioners, as stipulated in the articles of association.
294 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Komposisi Keanggotaan dan Dasar Pengangkatan
Susunan Komite Nominasi dan Remunerasi Perseroan
Nama / Name Jabatan / Position Status / Status Dasar Pengangkatan / Basis of Appointment Masa Jabatan / Term
of Office
Periode Sebelum RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 Tanggal 29 Juli 2020 / Period of before the 2019 Annual GMS on July 29, 2020
Siswanto Ketua Komite / Head of Committee
Komisaris Utama PT Indofarma Tbk / President Commissioner of PT Indofarma Tbk
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK-03/DK-INAF/1/2020 tanggal 2 Januari 2019 / Decision Letter of Board of Commissioners No. SK-03/DK-INAF/1/2020 dated January 2, 2019
2 Januari 2019 – 29 Juli 2020 / January 2, 2019 – July 29, 2020
Ikhsan Muchtar Anggota / Member
ManajerBidang Human Capital, General Affair, & Asset Management PT Indofarma Tbk / Human Capital, General Affairs & Asset Management of PT Indofarma Tbk Manager
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK-03/DK-INAF/1/2020 tanggal 2 Januari 2019 / Decision Letter of Board of Commissioners No. SK-03/DK-INAF/1/2020 dated January 2, 2019
2 Januari 2019 – 2 Januari 2022 / January 2, 2019 – January 2,
2022
Dodi Syaripudin Anggota / Member
Pihak Eksternal Perseroan / External Party to the Company
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK-13/DK-INAF/V/2020 tanggal 2 Mei 2019 / Decision Letter of Board of Commissioners No. SK-03/DK-INAF/1/2020 dated May 2, 2019
2 Mei 2019 – 2 Mei 2022 / May 2, 2019 –
May 2, 2022
Periode Setelah RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 Tanggal 29 Juli 2020 / Period of after the 2019 Annual GMS on July 29, 2020
Teddy Wibisana Ketua Komite / Head of Committee
Komisaris Independen PT Indofarma Tbk / Independent Commissioner of PT Indofarma Tbk
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK-10/DK-INAF/VII/2020 tanggal 29 Juli 2020 / Decision Letter of Board of Commissioners No. SK-10/DK-INAF/VII/2020 dated July 29, 2020
29 Juli 2020 – 31 Desember 2020 / July 29, 2020 – December
31, 2020
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK-03/DK-INAF/I/2021 tanggal 4 Januari 2021 / Decision Letter of Board of Commissioners No. SK-04/DK-INAF/I/2021 dated January 4, 2021
4 Januari 2021 – 31 Desember 2021 / January 4, 2021 –
Devember 31, 2021
Ichsan Muchtar Anggota / Member
Manajer Bidang Human Capital, General Affair, & Asset Management PT Indofarma Tbk
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK-05/DK-INAF/I/2020 tanggal 2 Januari 2020 / Decision Letter of Board of Commissioners SK-05/DK-INAF/I/2020 dated January 2, 2021
2 Januari 2020 – 2 Januari 2023 / January 2, 2020 – January 2,
2023
Dodi Syaripudin Anggota / Member
Pihak Eksternal Perseroan / External Party to the Company
Surat Keputusan Dewan Komisaris No. SK-13/DK-INAF/V/2020 tanggal 2 Mei 2019 / Decision Letter of Board of Commissioners SK-13/DK-INAF/V/2020dated May 2, 2019
2 Mei 2019 – 2 Mei 2022 / May 2, 2019 –
May 2, 2022
Profil Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
SiswantoKetua Komite Nominasi dan Remunerasi (Periode Sebelum RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 Tanggal 29 Juli 2020) / Chairman of Nomination and Remuneration Committee
Profil Bapak Siswanto dapat dilihat dalam Bab ‘Profil Perusahaan’ bagian ‘Profil Dewan Komisaris’ dalam Laporan Tahunan ini. / The profile of Mr. Siswanto can be seen in the Company Profile chapter, the Profile of the Board of Commissioners section in this Annual Report.
Teddy Wibisana Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi (Periode Setelah RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 Tanggal 29 Juli 2020) / Chairman of Nomination and Remuneration Committee
Profil Bapak Teddy Wibisana dapat dilihat dalam Bab ‘Profil Perusahaan’ bagian ‘Profil Dewan Komisaris’ dalam Laporan Tahunan ini. / The profile of Mr. Teddy Wibisana can be seen in the Company Profile chapter, the Profile of the Board of Commissioners subchapter in this Annual Report.
Membership Composition and Basis of Appointment
Composiiton of the Company’s Nomination and Remuneration
Committee
Profile of Nomination and Remuneration Committee
Members
295Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Dodi SyaripudinAnggota Komite Nominasi dan Remunerasi / Member of Nomination and Remuneration Committee
Warga negara Indonesia, 68 tahun, kelahiran 8 Juli 1952, berdomisili di Bandung. Memiliki latar pendidikan di IIK – Institut Ilmu Keuangan di tahun 1980 dan melanjutkan ke The University of Hartford, Connecticut, USA memperoleh Master of Business Administration di tahun 1989. Memiliki kompetensi di bidang manajemen risiko bersertifikat ERMAP-1120537 (Enterprise Risk Management Academy Profesional) di tahun 2015 , GCG dan Pengendalian intern. Mulai bergabung di Perseroan sebagai Anggota Komite Nominasi dan remunerasi tanggal 2 Mei 2019. / Indonesian citizen, 68 years old, born July 8, 1952, domiciled in Bandung. Educational background: graduated from IIK - Institute of Financial Sciences in 1980 and get the Master of Business Administration degree in 1989 from The University of Hartford, Connecticut, USA. Having a certified risk management competency ERMAP-1120537 (Professional Enterprise Risk Management Academy) in 2015, GCG and internal control. Joined the Company as Member of the Nomination and Remuneration Committee on May 2, 2019.
Ichsan MuchtarAnggota Komite Nominasi dan Remunerasi / Member of Nomination and Remuneration Committee
Warga negara Indonesia, 53 tahun, Kelahiran Padang Pariaman, 27 September 1967, Berdomisili di Bekasi, Jawa Barat. Memiliki latar belakang pendidikan Apoteker. Berpengalaman kerja di PT Indofarma (Persero) Tbk sebagai Manajer Reguler II (2007-2013), Manajer Produksi Farma (2013), Manajer Produksi (2014-2016), Manajer Product Development (2016-2018) dan terakhir sebagai Manajer Human Capital,General Affairs dan Asset Management sejak 2019 sampai sekarang. / Indonesian citizen, 53 years old, born in Padang Pariaman, 27 September 1967, domiciled in Bekasi, West Java. Background education as pharmacist. Work experience in PT Indofarma (Persero) Tbk as Regular Manager II (2007-2013), Farma Production Manager (2013), Production Manager (2014-2016), Product Development Manager (2016-2018) and finally as Human Capital Manager, General Affairs and Asset Management from 2019 until present.
Tugas, Tanggung jawab dan Wewenang Komite
Nominasi dan Remunerasi
Komite Nominasi dan Remunerasi yang telah dibentuk oleh
Dewan Komisaris tanggal 1 November 2017 dengan SK
Dewan Komisaris No. KEP-09/KOM/INAF/XI/2017 dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawabnya wajib bertindak
independen dan bertanggung jawab kepada Dewan
Komisaris. Tugas dan tanggung jawab Komite Nominasi dan
Remunerasi sebagai berikut:
1. Fungsi Nominasi:
a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai:Komposisi jabatan anggota Direksi dan/
atau anggota Dewan Komisaris;
- Komposisi jabatan anggota Direksi dan/atau
anggota Dewan Komisaris;
- Kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam
proses nominasi;
- Kebijakan evaluasi kinerja bagi anggota Direksi
dan/atau Anggota Dewan Komisaris;
b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian
kinerja anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris berdasarkan tolok ukur /KPI yang telah
disusun sebagai bahan evaluasi;
c. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai program pengembangan kemampuan /
kompetensi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris; dan
d. Memberikan usulan calon yang memenuhi
syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota
Duties, Responsibilities and Authorities of Nomination
and Remuneration Committee
The Nomination and Remuneration Committee established on
November 1, 2017 with the Board of Commissioners Decree
No. KEP-09/KOM/INAF/XI/2017, in carrying out the duties and
responsibilities must act independently and be accountable to
the Board of Commissioners. The duties and responsibilities of
the Nomination and Remuneration Committee are as follows:
1. Nomination Function:
a. Provide recommendations to the Board of
Commissioners regarding:
- Composition of positions of members of the
Board of Directors and/or members of the Board
of Commissioners;
- Policies and criteria for the nomination process;
- Performance evaluation policy for members of the
Board of Directors and/or Members of the Board
of Commissioners;
b. Assist Board of Commissioners in evaluating the
performance of members of the Board of Directors
and/or members of the Board of Commissioners
based on benchmarks/KPIs that have been prepared
as evaluation material;
c. Provide recommendations to the Board of
Commissioners regarding the ability/competency
development program for members of the Board
of Directors and/or members of the Board of
Commissioners, and
d. Provide proposals for candidates who qualify as
members of the Board of Directors and/or members
296 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada pemegang saham/RUPS. Dengan
wajib melakukan prosedur sebagai berikut:
- Menyusun komposisi dan proses nominasi anggota
Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris;
- Menyusun kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan
dalam proses nominasi calon Anggota Direksi dan/
atau anggota Dewan Komisaris;
- Membantu pelaksanaan evaluasi atas kinerja
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris;
- Menyusun program pengembangan kemampuan
anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan
Komisaris;
- Menelaah dan mengusulkan calon yang memenuhi
syarat sebagai anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris kepada Dewan Komisaris untuk
disampaikan kepada RUPS.
2. Fungsi Remunerasi:
a. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
mengenai:
o Struktur Remunerasi;
o Kebijakan atas Remunerasi: dan
o Besaran atas Remunerasi;
b. Membantu Dewan Komisaris melakukan penilaian
kinerja dengan kesesuaian Remunerasi yang diterima
masing-masing anggota Direksi dan/atau Anggota
Dewan Komisaris. Dengan wajib melakukan prosedur
sebagai berikut:
1) Menyusun struktur Remunerasi bagi anggota
Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris, dapat
berupa:
- Gaji;
- Honorarium;
- Insentif; dan / atau
- Tunjangan variabel. Dengan keharusan
memperhatikan:
- Remunerasi yang berlaku pada kegiatan dan
skala usaha industri farmasi sejenis yang sudah
menjadi Perusahaan Publik;
- Tugas, tanggung jawab dan wewenang
anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris dikaitkan dengan pencapaian tujuan
dan kinerja Perseroan;
of the Board of Commissioners to the Board of
Commissioners to be submitted to shareholders/
GMS. With the obligation to conduct the following
procedure:
- Arrange the composition and process of
nomination for members of the Board of Directors
and/or members of the Board of Commissioners;
- Develop policies and criteria for the process
of nominating candidates for Directors and/or
members of the Board of Commissioners;
- Assist evaluation of performance of members of
the Board of Directors and/or members of the
Board of Commissioners;
- Develop capacity building program for members
of the Board of Directors and/or members of the
Board of Commissioners;
- Analyze and propose qualified candidates as
members of the Board of Directors and/or members
of the Board of Commissioners to the Board of
Commissioners to be submitted to the GMS.
2. Remuneration Function:
a. Provide recommendations to the Board of
Commissioners at least 1 (one) time in 1 (one) year
regarding:
o Remuneration Structure;
o Policy on Remuneration: and
o Amount of Remuneration
b. Assist the Board of Commissioners in evaluating
performance according to the remuneration of each
member of the Board of Directors and/or Member
of the Board of Commissioners. By following the
following procedures:
1) Develop Remuneration structure for members of
the Board of Directors and/or Members of the
Board of Commissioners, in the forms of:
- Salary;
- Honorarium;
- Incentive; and / or
- Variable allowance. By paying attention to:
- Remuneration that applies to activities and
business scale of similar Public Companies in
pharmaceutical industries;
- Duties, responsibilities and authorities of
members of the Board of Directors and/or
members of the Board of Commissioners are
related to the Company’s goal achievement
and performance;
297Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
- Target kinerja atau kinerja masing-masing
anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan
Komisaris; dan
- Keseimbangan tunjangan antara yang bersifat
tetap dan bersifat variabel.
2) Menyusun kebijakan atas Remunerasi bagi
anggota Direksi dan/atau Anggota Dewan
Komisaris.
3) Menyusun besaran atas Remunerasi bagi anggota
Direksi dan/atau Anggota Dewan Komisaris.
4) Struktur, kebijakan dan besaran Remunerasi harus
dievaluasi paling kurang 1 (satu) kali dalam 1
(satu).
Wewenang Komite Nominasi dan Remunerasi
Dalam melaksanakan tugasnya Komite Nominasi dan
Remunerasi mempunyai wewenang sebagai berikut:
1. Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi baru
menerima orientasi atau program pengenalan mengenai
peran, tanggung jawab dan kerangka kerja Komite
Nominasi dan Remunerasi;
2. Komite Nominasi dan Remunerasi menerima otoritas dan
penugasan dari Dewan Komisaris dengan memperhatikan
peraturan yang terkait dengan pasar modal dan Badan
Usaha Milik Negara;
3. Mengakses dokumen, data, dan informasi Perseroan
tentang karyawan, dana, aset dan sumber daya Perseroan
lainnya yang diperlukan berkaitan dengan pelaksanaan
tugasnya;
4. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk
Direksi serta karyawan di Bidang SPI, SDM, Manajemen
Risiko & GCG , Akuntansi serta bidang lain terkait tugas
dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi;
5. Komite Nominasi dan Remunerasi dengan persetujuan
Dewan Komisaris dapat melibatkan tenaga ahli dan
profesional lain yang independen di luar Anggota
Komite Nominasi dan Remunerasi yang diperlukan untuk
membantu pelaksanaan tugasnya (jika diperlukan) atas
beban Perseroan; dan
6. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan
Komisaris.
- targets or performance of each member
of the Board of Directors and/or Board of
Commissioners; and
- Balance in allowances between fixed and
variable benefits.
2) Formulate policies on Remuneration for members of
the Board of Directors and/or Members of the Board
of Commissioners.
3) Set the amount of Remuneration for members of the
Board of Directors and/or Members of the Board of
Commissioners.
4) The structure, policy and amount of Remuneration
must be evaluated at least 1 (one) time in 1 (one).
Authority of the Nomination and Remuneration
Committee
In carrying out its duties the Nomination and Remuneration
Committee has the following authority:
1. A newly appointed Member of the Nomination and
Remuneration Committee will receive orientation or
introduction program regarding the roles, responsibilities
and framework of the Nomination and Remuneration
Committee;
2. The Nomination and Remuneration Committee
receives authority and assignments from the Board of
Commissioners by observing regulations related to capital
markets and State-Owned Enterprises;
3. Accessing documents, data, and information about
Company’s employees, funds, assets and other Company
resources needed in connection with the implementation
of their duties;
4. Communicating directly with employees, including
the Board of Directors and employees of SPI, HR, Risk
Management & GCG, Accounting and other fields related
to the duties and responsibilities of the Nomination and
Remuneration Committee;
5. The Nomination and Remuneration Committee with the
approval of the Board of Commissioners may involve
experts and other independent professionals outside the
Nomination and Remuneration Committee Members
to assist in carrying out their duties (if necessary) at the
expense of Company; and
6. Performing other authorities granted by the Board of
Commissioners.
298 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Hubungan Kerja dengan Fungsi Internal dan Eksternal
Perseroan
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite
Nominasi dan Remunerasi dapat berkoordinasi dengan
Manajemen Perseroan Bidang Sumber Daya Manusia dan
konsultan eksternal khususnya di bidang Sumber Daya
Manusia serta berkonsultasi dengan Kementerian BUMN dan
OJK.
Independensi Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite Nominasi dan Remunerasi melaksanakan fungsi dan
tugasnya secara profesional dan independen, tanpa campur
tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Sesuai dengan Piagam
Komite Nominasi dan Remunerasi, kualifikasi independensi
dari anggota Komite Audit harus memenuhi kriteria sebagai
berikut:
Kriteria Independensi Komite Nominasi dan Remunerasi / independency Criteria of Nomination and Remuneration
Committee
Komite Nominasi dan Remunerasi PT indofarma Tbk
Siswanto(Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi
/ Head of Nomination and Remuneration Committee)*
Teddy Wibisana
(Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi)
/ Head of Nomination and Remuneration Committee)**
Ikhsan Muchtar(Anggota Komite
Nominasi dan Remunerasi / Member of
Nomination and Remuneration Committee)
Dodi Syaripudin(Anggota Komite
Nominasi dan Remunerasi / Member of
Nomination and Remuneration Committee)
Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau pihak lain yang memberi jasa asuransi, jasa nonasuransi, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi lain kepada Perusahaan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir. / Not a person working in a Public Accounting Firm, Legal Consulting Firm, Public Appraisal Service Office or other parties that provide insurance services, non-insurance services, appraisal services and/or other consulting services to the Company within the last 6 (six) months.
V V X V
Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perusahaan dalam waktu 1 (satu) tahun terakhir, kecuali Komisaris Independen. / Not a person who works or has the authority and responsibility to plan, lead, control, or supervise the Company's activities in the past 1 (one) year, except for an Independent Commissioner.
V V X V
Tidak mempunyai saham langsung maupun tidak langsung pada Perusahaan. / Has no direct or indirect shares in the Company.
V V X V
Dalam hal anggota Komite Nominasi dan Remunerasi memperoleh saham Perusahaan baik langsung maupun tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum, saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak lain dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan setelah diperolehnya saham tersebut. / In the event that a member of the Nomination and Remuneration Committee event acquires the Company's shares, either directly or indirectly as a result of a legal event, the shares must be transferred to another party within a maximum period of 6 (six) months after the shares were acquired.
V V X V
Work Relationship with Internal and External Functions
of the Company
In carrying out its duties and responsibilities, the Nomination
and Remuneration Committee can coordinate with the
Management of Human Resources and external consultants,
especially in Human Resources field and consult with Ministry
of SOEs and OJK.
Independency of Nomination and Remuneration
Committee
The Nomination and Remuneration Committee carries out
its functions and duties in a professional and independent
manner, without interference from any party that is against
laws and regulations. In accordance with the Nomination
and Remuneration Committee Charter, the independence
qualifications of the Nomination and Remuneration
Committee members include the following criteria:
299Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Kriteria Independensi Komite Nominasi dan Remunerasi / independency Criteria of Nomination and Remuneration
Committee
Komite Nominasi dan Remunerasi PT indofarma Tbk
Siswanto(Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi
/ Head of Nomination and Remuneration Committee)*
Teddy Wibisana
(Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi)
/ Head of Nomination and Remuneration Committee)**
Ikhsan Muchtar(Anggota Komite
Nominasi dan Remunerasi / Member of
Nomination and Remuneration Committee)
Dodi Syaripudin(Anggota Komite
Nominasi dan Remunerasi / Member of
Nomination and Remuneration Committee)
Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perusahaan. / Has no affiliation with members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, or the Company's Major Shareholders.
V V X V
Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perusahaan. / Has no business relationship, either directly or indirectly, related to the Company's business activities.
V V X V
Keterangan / Note:*) Berhenti menjabat sehubungan dengan berhentinya masa jabatan beliau sebagai Dewan Komisaris Perseroan sejak berakhirnya RUPS Tahunan Tahun
Buku 2019 tanggal 29 Juli 2020 / No longer serve in connection with the end of his term of office as the Company’s Board of Commissioners since the end of Annual GMS Fiscal Year 2019 dated July 29, 2020
**) Efektif mulai menjabat sehubungan dengan pengangkatan beliau sebagai Dewan Komisaris Perseroan sejak berakhirnya RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 tanggal 29 Juli 2020 / Effectively serve in connection with his appointment as the Company’s Board of Commissioners since the end of Annual GMS Fiscal Year 2019 dated July 29, 2020
Rapat Komite Nominasi dan Remunerasi
Komite Nominasi dan Remunerasi mengadakan rapat
secara berkala dilaksanakan paling kurang satu kali dalam
4 (empat) bulan dengan agenda rapat yang telah disepakati
sebelumnya mengacu pada Charter Komite Nominasi dan
Remunerasi serta peraturan OJK. Sehubungan Ketua Komite
Nominasi dan Remunerasi dirangkap oleh Komisaris Utama,
maka pelaksanaan rapat digabung dengan rapat internal
Dewan Komisaris. Selama tahun 2020, Komite Nominasi dan
Remunerasi telah melaksanakan rapat sebanyak 12 kali yang
pelaksanaanya bersamaan dengan Rapat Internal Dewan
Komisaris. Berikut ini merupakan frekuensi dan tingkat
kehadiran anggota Komite Nominasi dan Remunerasi dalam
rapat tahun 2020:
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Anggota Komite
Nominasi dan Remunerasi Tahun 2020
No. Tanggal Rapat / Meeting Date
Komite Nominasi dan Remunerasi / Nomination and Remuneration Committee
Keterangan / Description
Siswanto (Ketua /
Komisaris Uatama / Chair
/ President Commissioner)
Teddy Wibisana (Ketua /
Komisaris Independen
/ Chair / Independent
Commissioner)
Dodi Syaripudin (Anggota Komite
Nominasi dan Remunerasi / Member of
Nomination and Remuneration Committee)
Ichsan Muchtar (Anggota Komite
Nominasi dan Remunerasi / Member of
Nomination and Remuneration Committee)
1Kamis, 9 Januari 2020 / Thursday, January 9, 2020
V - V -Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
2Selasa, 10 Maret 2020 / Tuesday, March 10, 2020
V - V -Rapat fisik di Jakarta Sesi ke-1 / Session 1 Physical Meeting in Jakarta
Nomination and Remuneration Committee Meetings
The Nomination and Remuneration Committee holds
regular meetings at least once in 4 (four) months with the
meeting agenda as previously agreed upon based on the
Nomination and Remuneration Committee Charter and OJK
regulations. As Head of the Nomination and Remuneration
Committee is also a President Commissioner, the meetings
are held simultaneously with an internal meeting of the
Board of Commissioners. During 2020, the Nomination
and Remuneration Committee held 12 meetings which
were held simultaneously with the Internal Meetings of the
Board of Commissioners. The following is the frequency
and attendance rate of the members of the Nomination and
Remuneration Committee at the 2020 meetings:
Frequency and Attendance Rate of Nomination and
Remuneration Committee Members in 2020
300 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
No. Tanggal Rapat / Meeting Date
Komite Nominasi dan Remunerasi / Nomination and Remuneration Committee
Keterangan / Description
Siswanto (Ketua /
Komisaris Uatama / Chair
/ President Commissioner)
Teddy Wibisana (Ketua /
Komisaris Independen
/ Chair / Independent
Commissioner)
Dodi Syaripudin (Anggota Komite
Nominasi dan Remunerasi / Member of
Nomination and Remuneration Committee)
Ichsan Muchtar (Anggota Komite
Nominasi dan Remunerasi / Member of
Nomination and Remuneration Committee)
3Selasa, 10 Maret 2020 / Tuesday, March 10, 2020
V - V -Rapat fisik di Jakarta Sesi ke-2 / Session 2 Physical Meeting in Jakarta
4Selasa,31 Maret 2020 / Tuesday, March 31, 2020
V - V -
Rapat Daring melalui aplikasi zoom meeting ID No. 243625778 / Online Meeting via Zoom meeting application with ID No. 243625778
5Senin, 27 April 2020 / Monday, April 27, 2020
- - V -
Rapat Daring melalui aplikasi zoom meeting ID No. 77908661622 / Online Meeting via Zoom meeting application with ID No. 77908661622
6Jum’at, 5 Juni 2020 / Friday, June 5, 2020
V V -Rapat Fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
7Rabu, 26 Agustus 2020 / Wednesday, August 26, 2020
V V V -Rapat fisik di Jakarta Sesi ke-1 / Session 1 Physical Meeting in Jakarta
8Rabu, 26 Agustus 2020 / Wednesday, August 26, 2020
V V V -Rapat fisik di Jakarta Sesi ke-2 / Session 2 Physical Meeting in Jakarta
9Rabu, 7 Oktober 2020 / Wednesday, October 7, 2020
V V -
Rapat Daring zoom meeting ID No. 5696731799 / Online Meeting via Zoom meeting application with ID No. 5696731799
10Jumat. 4 November 2020 / Friday, November 4, 2020
V V -Rapat fisik di Jakarta / Physical Meeting in Jakarta
11Jum’at, 27 November 2020 / Friday, November 27, 2020
V V -
Rapat Daring zoom meeting ID No. 86439435440 / Online Meeting via Zoom meeting application with ID No. 86439435440
12Jum’at, 11 Desember 2020 / Friday, December 11, 2020
V V -
Rapat Daring zoom meeting ID No.89470087508 / Online Meeting via Zoom meeting application with ID No. 89470087508
Jumlah Kehadiran / Total Attendance
8 6 12 0
Jumlah Rapat / Number of Meetings
8 6 12 12
% Tingkat Kehadiran / Attendance Level
100,00% 100,00% 100,00% 0,00%
301Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Sebelum dilaksanakan Rapat Komite Nominasi dan
Remunerasi dilaksanakan dengan Ketua Komite Nominasi &
Remunerasi, antar Anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
yaitu Dodi Syaripudin dan Ichsan Muchtar melaksanakan
rapat internal pendahuluan untuk membahas materi yang
akan disampaikan.
Penghasilan Komite Nominasi dan Remunerasi
Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-12/MBU/2012
tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dawan
Pengawas BUMN pada paragraf 5 Penghasilan Anggota
Komite Lain Pasal 22 dinyatakan bahwa penghasilan anggota
Komite Lain ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan
memperhatikan kemampuan Perseroan, dengan besaran
honorarium maksimal 20 persen dari gaji Direktur Utama
dengan ketentuan pajak ditanggung oleh Perusahaan.
Penghasilan anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan memperhatikan
kemampuan Perseroan, dengan besaran maksimal 20 persen
dari gaji Direktur Utama.
Anggota Dewan Komisaris yang menjadi Ketua/Anggota
Komite Nominasi dan Remunerasi tidak diberikan penghasilan
tambahan dari jabatan tersebut selain penghasilan sebagai
anggota Dewan Komisaris. Perseroan juga tidak memberikan
kebijakan remunerasi kepada Ichsan Muchtar karena
statusnya yang hingga saat ini sebagai Manajer Bidang HC,
GA & AM Perseroan. Kepada anggota Komite Nominasi
dan Remunerasi yang bukan merupakan Angota Dewan
Komisaris maupun Pegawai PT Indofarma Tbk, Perseroan
memberikan penghasilan selama tahun 2020 dengan uraian
sebagai berikut:
Nama / Name Jabatan / Position Honorarium (Rp) Tunjangan Hari
Raya / Religious Day Allowance
Jumlah / Total
Dodi Syaripudin Anggota Komite Nominasi &Remunerasi / Member of the Nomination & Remuneration Committee
171.675.000 19.075.000 190.750.000
Program Peningkatan Kompetensi Komite Nominasi &
Rumenerasi
Perseroan memiliki kebijakan terkait peningkatan kompetensi
Sumber Daya Manusia yang dimiliki Perseroan, khususnya
bagi Komite Nominasi dan Remunerasi. Program peningkatan
kompetensi dilakukan melalui berbagai program pelatihan,
seminar, sosialisasi peraturan/kebijakan, dan studi banding.
Sehubungan dengan kondisi Pandemi Covid-19, Anggota
Before the Nomination and Remuneration Committee
Meetings were held with the Head of the Nomination &
Remuneration Committee, members of the Nomination
and Remuneration Committee, namely Dodi Syaripudin and
Ichsan Muchtar, held preliminary internal meetings to discuss
materials to be presented.
Income of the Nomination and Remuneration Committee
Based on the SOE Minister Regulation No.PER-12/MBU/2012
concerning Supporting Organs for the Board of Commissioners/
Supervisory Staff of SOE in paragraph 5 the Income of Members
of Other Committees Article 22 it is stated that the income of
the Other Committee Members is determined by the Board
of Commissioners with due regard to the Company’s ability,
with a maximum honorarium amount of 20 percent of the
President Director’s salary, provided that the tax is borne by
the Company. Income of the Nomination and Remuneration
Committee is determined by the Board of Commissioners by
considering the Company’s ability, with a maximum amount of
20 percent of the President Director’s salary.
Members of the Board of Commissioners who become Head/
members of Other Committees are not given additional
income from the position other than income as members of the
Board of Commissioners. The Company also decided not to
provide remuneration to Ichasn Muchtar for his current status
as the Manager of HC, GA & AM Division of the Company. To
members of the Nomination and Remuneration Committee
who are not members of the Board of Commissioners or
employees of PT Indofarma Tbk, the Company provides
income during 2020 with the following description:
Competency improvement program for the Nomination
& Remuneration Committee
The Company has policy related to improving the competence
of Human Resources, especially for the Nomination and
Remuneration Committee. The competency improvement
program is carried out through various training programs,
seminars, regulatory/policy dissemination, and comparative
studies. Due to the Covid-19 Pandemic condition, Members
302 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Komite Nominasi & Rumenerasi tidak mengikuti kegiatan
program pengembangan kompetensi yang dibiayai oleh
Anggaran Perusahaan.
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung
jawab Komite Nominasi & Rumenerasi Tahun 2020
Sepanjang 2020, Komite Nominasi dan Remunerasi telah
mengeluarkan beberapa keputusan terkait fungsi nominasi
dan remunerasi yakni sebagai berikut:
1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai nominasi dan remenurasi Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan dan anak perusahaan.
2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai program pengembangan kemampuan /
kompetensi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan
Komisaris serta karyawan Perseroan.
3. Membantu Dewan Komisaris dalam menyusun kajian
yang terkait dengan pengelolaan SDM antara lain di
Manajemen Karir, Rancangan RJPP dan RKAP, monitoring
capaian RKAP serta Pemantauan Perubahan Lingkungan
Bisnis.
Terkait dengan pelaksanaan nominasi dan remunerasi di
Perseroan, Dewan Komisaris telah mengeluarkan kebijakan
dan arahan berikut
No. No. Surat / Letter No. Tanggal / Date Tujuan / Addressed to Perihal / Subject
1. S - 0 9 / D K - I N A F /IV/2020
30 April 2020 / April 30, 2020
Menteri Badan Usaha Milik Negara U.p. Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi / Minister of SOE u.p. Deputy for Human Resources, Technology and Information
Penyampaian Top Talent PT Indofarma Tbk / Submission of PT Indofarma Tbk Top Talent
2 S-17/DK-INAF/VI/2020
30 Juni 2020 / June 30, 2020
Direksi PT Bio Farma (Persero) Selaku Kuasa Pemegang Saham Seri A Dwiwarna PT Indofarma Tbk / PT Bio Farma (Persero) Directors as the Proxy of PT Indofarma Tbk Dwiwarna A Series Shareholder
Usulan Penetapan Gaji/Honorarium bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2020 dan Tantiem untuk Tahun Buku 2019 / Proposal of Determination of Salary/Honorarium for the Board of Directors and the Board of Commissioners for 2020 FiscalYear and Tantiem for 2019 Fiscal Year
3 S-29/DK-INAF/IX/2020
18 September 2020 / September 18, 2020
Direksi PT Indofarma Tbk Selaku Pemegang Saham Mayoritas PT IGM Jl. Indofarma No.1, Cikarang Barat 17530 / PT Indofarma Tbk’s Directors as the Majority Shareholders of PT IGM Jl. Indofarma No.1, Cikarang Barat 17530
Usulan Calon Anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT Indofarma Global Medika / Proposal of Candidates of PT Indofarma Global Medika’s Board of Directors and Board of Commissioners members
of the Nomination & Remuneration Committee did not
participate in competency development program activities
funded by the Company Budget.
Brief Report on the Implementation of Duties and
Responsibilities of the Nomination & Remuneration
Committee in 2020
During 2020, several decisions were issued by the Nomination
and Remuneration Committee relating to the nomination and
remuneration functions as follows:
1. Provide recommendations to the Board of Commissioners
regarding the nomination and remuneration for the
Company’s Board of Directors and Board of Commissioners
and its Subsidiaries.
2. Provide recommendations to the Board of Commissioners
regarding the capacity building program for members of
the Board of Directors and/or members of the Board of
Commissioners and employees of the Company.
3. Assist the Board of Commissioners in preparing
review related to HR management, including in Career
Management, RJPP and RKAP drafts, monitoring of RKAP
achievements and Monitoring of Business Environment
Changes.
With regard to the implementation of nomination and
remuneration in the Company, the Board of Commissioners
has issued the following policies and directives:
303Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Evaluasi dan Penilaian Kinerja Komite Nominasi dan
Remunerasi
Dewan Komisaris menilai bahwa Komite Nominasi dan
Remunerasi sepanjang 2020 telah melaksanakan tugas fungsi
pengawasan dari Dewan Komisaris dengan cukup baik serta
dapat memberikan masukan kepada Dewan Komisaris terkait
dengan usulan nominasi dan remunerasi di Perseroan dan
anak Perusahaan. Sangat diharapkan ditahun berikutnya,
fungsi Komite Nominasi dan Remunerasi dapat bekerja lebih
optimal lagi dengan adanya penggantian dan penambahan
anggota tim.
Kebijakan Suksesi dan Nominasi bagi Direksi serta
Dewan Komisaris
Berdasarkan Surat Kuasa No. SKU-2/MBU/1/2020 tangal
6 Januari 2020 yang dikeluarkan oleh Kementerian BUMN
selaku Pemegang Saham Seri A Dwiwarna memberikan kuasa
kepada PT Biofarma (Persero) selaku Pemegang Saham Seri
B terbanyak Perseroan untuk melakukan tindakan-tindakan
yang menjadi kewenangan dan/atau hak Pemegang Saham
Seri A dalam klasifikasi saham sebagaimana diatur dalam
Anggaran Dasar Perseroan yaitu Hak untuk menyetujui
dalam RUPS mengenai,antara lain :
1. Persetujuan pengangkatan dan pemberhentian anggota
Direksi dan Dewan Komisaris.
2. Persetujuan Remunerasi anggota Direksi dan Dewan
Komisaris
Dengan mengacu pada :
1. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/02/2015
tangal 17 Februari 2015 tentang Persyaratan dan Tata
Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi
BUMN;
2. Peraturan Menteri BUMN Per-10/MBU/10/2020 Tanggal
09 Oktober 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-02/
MBU/02/2015 Tentang Persyaratan Dan Tata Cara
Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Dewan
Komisaris Dan Dewan Pengawas BUMN
3. Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-04/MBU/06/2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Badan
Usaha Milik Negara Nomor PER-03/ MBU/2012 Tentang
Pedoman Pengangkatan Anggota Direksi dan Anggota
Dewan Komisaris Anak Perusahaan Badan Usaha Milik
Negara;
Evaluation and Assessment of Nomination and
Remuneration Committee Performance
The Board of Commissioners assessed that the Nomination
and Remuneration Committee has carried out the supervisory
function of the Board of Commissioners quite well and
managed to provide input to the Board of Commissioners
regarding the nomination and remuneration proposals in the
Company and its subsidiary. It is expected that in the following
year, the Nomination and Remuneration Committee can work
better with the replacement and addition of team members.
Succession and Nomination Policy for Board of Directors
and Board of Commissioners
Based on the Power of Attorney No. SKU-2/MBU/1/2020
dated January 6, 2020 issued by the Ministry of SOE as the
Dwiwarna Series A Shareholder gave power to PT Biofarma
(Persero) as the Company’s B Series Majority Shareholder to
take actions that are within the authority and/or The rights
of A Series Shareholders in the classification of shares as
stipulated in the Company’s Articles of Association, namely
the right to approve in the GMS regarding, among others:
1. Approval of the appointment and dismissal of the Board
of Directors and the Board of Commissioners member.
2. Approval of the Remuneration for the Board of Directors
and the Board of Commissioners members.
By referring to :
1. The Minister of SOE Regulation No. PER-03/MBU/02/2015
dated February 17, 2015 concerning Requirements
and Procedures for the Appointment and Dismissal of
Members of the SOE Board of Directors;
2. The Minister of SOE Regulation Per-10/MBU/10/2020
dated October 9, 2020 concerning Amendments to
the Minister for State-Owned Enterprises Regulation
Number Per-02/MBU/02/2015 concerning Requirements
and Procedures for the Appointment and Dismissal of
Members of the SOE Board of Commissioners and the
Supervisory Board.
3. The Minister of SOE Regulation Number PER-04/
MBU/06/2020 concerning Amendments to the State
Minister for State-Owned Enterprises Regulation Number
PER-03/MBU/2012 concerning Guidelines for the
Appointment of Members of the Board of Directors and
Members of the Board of Commissioners of Subsidiaries
of State-Owned Enterprises;
304 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Alur Proses Kebijakan Nominasi dan Suksesi Direksi dan
Dewan Komisaris Perseroan
RUPS / GMSPengangkatan Direksi dan/atau Dewan Komisaris /
Appointment of Board of Directors and/or Board of Commissioners
Dewan Komisaris Perseroan / The company’s Board of commissionersPenyampaian Usulan Calon Direksi dan/atau Dewan Komisaris /
Submission of proposed candidates for the Board of Directors and/or the Board of Commissioners
Komite Nominasi & Remunerasi Perseroan / The company’s Nomination & remuneration committee
Proses Nominasi dan Penjaringan Calon Direksi dan/atau Dewan Komisaris / Nomination Process and Selection of Candidates for Board of Directors and/or Board of Commissioners
Talent Committee Perseroan / the company’s Talent committee
Proses Nominasi dan Penjaringan Calon Direksi / Nomination Process and Selection of Candidates for Board of Directors
Direksi PT Biofarma (Persero) / PT Biofarma (Persero)’s Board of DirectorsPemegang Saham Seri A Dwiwarna memberikan kuasa kepada PT Bio Farma (Persero) selaku Pemegang Saham Seri B Dwiwarna terbanyak untuk memberikan persetujuan pengangkatan dan pemberhentian
anggota Direksi dan Dewan Komisaris. / The holder of Dwiwarna A Series Share grants power of attorney to PT Bio Farma (Persero) as of Dwiwarna B Series Majority Shareholder to provide approval of the
appointment and dismissal of the Board of Directors and Board of Commissioners members.
ORGAN PENDUKUNG DIREKSI
Direksi memiliki organ yang menjalankan fungsi bisnis serta
perencanaan dan kontrol terhadap berbagai aspek. Fungsi
bisnis dijalankan oleh Direktur Utama dan Direksi lainnya
beserta organ perangkat di bawahnya. Sedangkan fungsi
perencanaan dan kontrol terhadap berbagai aspek didukung
oleh Sekretaris Perusahaan dan Satuan Pengawasan Internal,
organ direksi lainnya, serta Komite Direksi.
DIREKSI / BOARDS OF DIRECTORS
KOMITE DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS’ COMMITTEE
ORGAN DIREKSI LAINNYA / OTHER BOARD OF
DIRECTORS’ ORGANS
SATUAN PENGAWASAN INTERNAL / INTERNAL
AUDIT UNIT
SEKRETARIS PERUSAHAAN /
CORPORATE SECRETARY
Flow of the Nomination and Succession Process for
Board of Directors and Board of Commissioners of the
Company
SUPPORTING ORGANS OF BOARD OF DIRECTORSThe Board of Directors has organs that carry out the business
including planning and controlling various aspects. The
business function is carried out by President Director and other
Directors along with the organs below them. Meanwhile, the
planning and control function on various aspects is supported
by Corporate Secretary and the Internal Audit Unit, other
Directors, as well as the Board of Directors’ Committee.
305Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
CORPORATE SECRETARYThe Company realizes the importance of the Corporate
Secretary’s role in maintaining relationship among the
Company’s Organs, between the Company and stakeholders
and the fulfillment of the provisions of the prevailing laws and
regulations. To support this role, the Company determines
the position of the Corporate Secretary to be one level below
the Board of Directors in its organizational structure.
The main job of Corporate Secretary of Public Company is
to become the liaison between Company, capital market
institutions / regulators and public, and to maintain
information disclosure. The formation of Corporate Secretary
is regulated in Law No. 19 of 2003 concerning SOEs and
OJK Regulation No. 35/POJK.04/2014 concerning Corporate
Secretary of Issuers or Public Companies. The Corporate
Secretary reports directly to the President Director.
The Party that Appoints and Dismisses Corporate Secretary
Corporate Secretary is the Company’s official who is specifically
appointed to conduct the functions of Corporate Secretary
and is appointed and dismissed by President Director based
on the Company’s internal mechanism, with the approval of
Board of Commissioners. Corporate Secretary is responsible
and reporting directly to the President Director. Corporate
Secretary is prohibited from holding concurrent positions in
other issuers or public companies.
Criteria for Corporate Secretary
Based on its criteria, the position of Corporate Secretary shall
meet the requirements stipulated in the OJK Regulation No.
35/POJK.04/2014 article 9, namely at least:
1. Competent in performing legal actions;
2. have knowledge and understanding of corporate
governance, financial and capital markets, and legal
matters;
3. understand the Company’s business activities;
4. Good communication skills; and
5. Domiciled in Indonesia
In addition, Corporate Secretary is prohibited from holding
concurrent positions in other public companies.
SEKRETARIS PERUSAHAANPerseroan menyadari pentingnya peranan Sekretaris
Perushaan dalam memperlancar hubungan antar Organ
Perseroan, hubungan antara Perseroan dengan stakeholders
serta dipenuhinya ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Untuk mendukung peranan tersebut, Perseroan
menetapkan kedudukan Sekretaris Perusahaan berada satu
level di bawah Direksi dalam struktur organisasinya.
Tugas pokok Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan
Publik adalah sebagai penghubung komunikasi antara
Perseroan dengan intansi pasar modal / regulator dan
masyarakat serta memelihara keterbukaan informasi.
Keberadaan Sekretaris Perusahaan Perseroan diatur dalam
Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN dan
Peraturan OJK No. 35 /POJK.04/2014 tentang Sekretaris
Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik. Sekretaris
Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Direktur
Utama.
Pihak yang Mengangkat dan Memberhentikan Sekretaris
Perusahaan Sekretaris Perusahaan merupakan pejabat
Perseroan yang diangkat secara khusus untuk melaksanakan
fungsi Sekretaris Perusahaan serta diangkat dan
diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme
internal Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris.
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab dan melaporkan
kegiatannya langsung kepada Direktur Utama. Sekretaris
Perusahaan dilarang merangkap jabatan apapun di emiten
atau perusahaan publik lain.
Kriteria Sekretaris Perusahaan
Berdasarkan kriterianya, jabatan Sekretaris Perusahaan harus
memenuhi persyaratan yang dtetapkan dalam Peraturan OJK
No. 35/POJK.04/2014 pasal 9 yaitu minimal:
1. Cakap melakukan perbuatan hukum;
2. memiliki pengetahuan dan pemahaman di bidang tata
kelola perusahaan, pasar dan modal keuangan, serta
aspek hukum;
3. Memahi kegiatan usaha Perseroan;
4. Dapat berkomunikasi dengan baik; dan
5. berdomisili di Indonesia.
Selain itu, Sekretaris Perusahaan dilarang merangkap jabatan
apapun di perusahaan publik lain.
306 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Pejabat Sekretaris Perusahaan dan Dasar Pengangkatan
Pada tahun 2020, Perseroan telah mengangkat Bapak Warjoko
Sumedi diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan berdasarkan
Surat Pemberhentian dan Pengangkatan Corporate Secretary
PT Indofarma (Persero) Tbk dari Dewan Komisaris Nomor S-41/
DK-INAF/XII/2020 tanggal 22 Desember 2020 yang ditujukan
kepada Direksi. Sebelum Bapak Warjoko Sumedi, Sekretaris
Perusahaan dijabat oleh Bapak Arie Genipa Suhendi.
Dengan surat persetujuan dari Dewan Komisaris tersebut,
Direksi mengangkat Warjoko Sumedi sebagai Sekretaris
Perusahaan dengan Surat Keputusan Direksi 0921/DIR/SK/
XII/2020 tanggal 22 Desember 2020 yang kemudian telah
disampaikan oleh Direksi Perseroan dengan no.surat 2248/DIR/
XII/2020 tanggal 25 Desember 2020 tentang penyampaian
laporan dan bukti perubahan Sekretaris Perusahaan ke Kepala
Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK dan diumumkan ke
stakeholders melalui web idx.co.id dan web Perseroan www.
indofarma.id pada tanggal 25 Desember 2020.
Warjoko Sumedi – Sekretaris Perusahaan
Warga negara Indonesia, Usia 49 tahun, Kelahiran Boyolali, 30
Mei 1971. Berdomisili di Kota Bekasi, Jawa Barat. Menjabat
sejak 22 Desember 2020 sebagai Sekretaris Perusahaan.
Beliau memiliki latar belakang Pendidikan Sarjana Ekonomi
Jurusan Manajemen Keuangan dari Univesitas Islam 45
Bekasi. Pengalaman profesional beliau di lingkunga Indofarma
Grup di antaranya adalah sebagai Asisten Manajer Treasury
Perseroan (2007-2011), Manager Finance Perseroan (2012 –
2016), Head of Finance, Accounting, Tax & IT PT Indofarma
Global Medika (2016 – 2020) dan Manager tax PT Indofarma
Global Medika (Maret 2020).
Struktur Organisasi Sekretaris Perusahaan
Sesuai tugas dan wewenangnya, fungsi Sekretaris Perusahaan
diterapkan ke dalam lima peran, yaitu Protocol & Liason
Service, Legal, Corporate Communication & Community
Development, Investor Relation, dan Sekretariat Direksi yang
berada dibawah Corporate Communication.
Corporate Secretary and Basis of Appointment
In 2020, the Company appointed Warjoko Sumedi as
Corporate Secretary based on Letter of Dismissal and
Appointment of Corporate Secretary of PT Indofarma
(Persero) Tbk from the Board of Commissioners Number S-41/
DK-INAF/XII/2020 dated December 22, 2020 addressed to the
Board of Directors. Prior to Warjoko Sumedi, the Corporate
Secretary was Arie Genipa Suhendi.
With the approval letter from the Board of Commissioners,
the Board of Directors appointed Warjoko Sumedi as
Corporate Secretary with the Decree of the Board of Directors
0921/DIR/SK/XII/2020 dated December 22, 2020 which was
then submitted by the Company’s Board of Directors with
letter Number 2248/DIR/XII/2020 dated December 25, 2020
concerning the Submission of Report and Evidence of a
change in Corporate Secretary the Chief Executive of Capital
Market Supervisory OJK and announced to stakeholders
on the idx.co.id website and the Company’s website www.
indofarma.id on December 25, 2020.
Warjoko Sumedi - Corporate Secretary
Indonesian citizen, 49 years old, Born in Boyolali, May 30,
1971. Domiciled in Bekasi, West Java. Serves since December
22, 2020 as Corporate Secretary. He holds a Bachelor
of Economics, majoring in Financial Management from
Universitas Islam 45 Bekasi. His professional experience in
Indofarma Group includes being Assistant Manager of the
Company’s Treasury (2007-2011), Manager of the Company’s
Finance (2012 - 2016), Head of Finance, Accounting, Tax & IT
of PT Indofarma Global Medika (2016 - 2020) and Manager
tax of PT Indofarma Global Medika (March 2020).
Organizational Structure of Corporate Secretary
In line with the duties and authority, the Corporate Secretary
function is implemented into five areas, namely Protocol
& Liason Service, Legal, Corporate Communication &
Community Development, Investor Relation, and Secretariat
of the Board of Directors under Corporate Communication.
307Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
The organizational structure of Corporate Secretary is as
follows:
Working Guidelines of Corporate Secretary
Corporate Secretary is the liaison officer between Directors,
Commissioners and Shareholders as well as the Company’s
representatives with regulators, institutions or other
associations related to the Company. The following is the
legal basis for the Corporate Secretary in carrying out its
duties and functions:
a. SOE Minister Regulation No. PER-01/MBU/2011
concerning the Implementation of Good Corporate
Governance in State-Owned Enterprises;
b. SOE Minister Regulation No. PER-09/MBU/2012
concerning Amendments to the SOE Minister Regulation
No. PER-01/MBU/2011;
c. Secretary of SOE Ministerial Decree No. 16/S.MBU/2012
concerning Indicators/Parameters of Assessment and
Evaluation of Implementation of Good Corporate
Governance in State-Owned Enterprises; and
d. OJK Regulation No.35/POJK.04/2014 dated December 8,
2014 concerning Corporate Secretary of Issuers or Public
Companies.
Functions, Duties and Responsibilities of Corporate
Secretary
Based on OJK Regulation No. 35/POJK.04/2014 dated
December 8, 2014 concerning Corporate Secretary of Issuers
or Public Companies, the function of corporate secretary
includes as follows:
1. Keeping up Capital Market development, especially the
prevailing laws and regulations in the Capital Market
sector;
Sehingga struktur organisasi Sekretaris Perusahaan dapat
dilihat di bawah ini:
Direktur UtamaPresident Director
ARIEF PRAMUHANTO
Sekretaris PerusahaanCorporate SecretaryWARJOKO SUMEDI
Protocol & Liason ServicevAcANT
LegalRANGGA ANANTA BHAKTI
Investor RelationvAcANT
Corporate Comunication & Community Development
DODDI MARTIYOSO
Pedoman Kerja Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perseroan merupakan penghubung (liaison officer)
antara Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham serta wakil
Perseroan dalam berhubungan dengan regulator, lembaga
atau asosiasi lain yang berkaitan dengan Perseroan. Berikut
adalah beberapa landasan hukum yang dipakai Sekretaris
Perusahaan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya:
a. Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan
Usaha Milik Negara;
b. Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/MBU/2012 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/
MBU/2011;
c. Keputusan Sekretaris Menteri BUMN No. 16/S.MBU/2012
tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada Badan
Usaha Milik Negara; dan
d. Peraturan OJK No.35/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember
2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau
Perusahaan Publik
Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris
Perusahaan
Berdasarkan Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tanggal
8 Desember 2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten
atau Perusahaan Publik, Fungsi Sekretaris Perusahaan
melaksanakan tugas paling kurang sebagai berikut:
1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya
peraturan peraturan perundang-undangan yang berlaku
di bidang Pasar Modal;
308 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
2. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal;
3. Membantu Direksi dan Dewan Komisaris dalam
pelaksanaan tata kelola perusahaan yang meliputi:
a. keterbukaan informasi kepada masyarakat, termasuk
ketersediaan informasi pada Situs Web Emiten atau
Perusahaan Publik;
b. penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan
tepat waktu;
c. penyelenggaraan dan dokumentasi Rapat Umum
Pemegang Saham
d. penyelenggaraan dan dokumentasi rapat Direksi dan/
atau Dewan Komisaris; dan
e. pelaksanaan program orientasi terhadap perusahaan
bagi Direksi dan/atau Dewan Komisaris.
4. Sebagai penghubung antara Emiten atau Perusahaan
Publik dengan pemegang saham Emiten atau Perusahaan
Publik, Otoritas Jasa Keuangan, dan pemangku
kepentingan lainnya.
5. Sekretaris Perusahaan wajib membuat laporan secara
berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun
mengenai pelaksanaan fungsi sekretaris perusahaan
kepada Direksi dan ditembuskan kepada Dewan
Komisaris.
Peraturan Kementerian BUMN Nomor:Per—01/MBU/2011
Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good
Corporate Governance) Pada Badan Usaha Milik Negara,
fungsi sekretaris perusahaan sebagai berikut:
1. Memastikan bahwa BUMN mematuhi peraturan tentang
persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan
prinsip-prinsip GCG;
2. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan
Dewan Komisaris/Dewan Pengawas secara berkala dan/
atau sewaktu-waktu apabila diminta;
3. Sebagai penghubung (liaison officer); dan
4. Menatausahakan serta menyimpan dokumen perusahaan,
termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang
Saham, Daftar Khusus dan risalah rapat Direksi, rapat
Dewan Komisaris dan RUPS.
5. Sekretaris perusahaan memberikan informasi yang materil
dan relevan kepada stakeholders:
2. Providing input to the Board of Directors and the Board of
Commissioners to comply with Capital Market laws and
regulations;
3. Assisting the Board of Directors and the Board of
Commissioners in implementing corporate governance
covering:
a. information disclosure to public, including the
information availability on Website;
b. submitting reports to Financial Services Authority on
time;
c. holding and documentation of General Meetings of
Shareholders;
d. organization and documentation of the Board
of Directors and/or the Board of Commissioners
meetings; and
e. implementation of company orientation programs
for the Board of Directors and/or the Board of
Commissioners.
4. Liaison between Issuers or Public Companies and
shareholders of the Issuers or Public Companies, Financial
Services Authority, and other stakeholders.
5. Preparing periodic reports at least 1 (one) time in 1 (one)
year regarding the implementation of the function of
corporate secretary to the Board of Directors, copied to
Board of Commissioners.
SOE Ministry Regulation Number: Per-01/MBU/2011
concerning the Implementation of Good Corporate
Governance in State-Owned Enterprises, the functions of
corporate secretary are as follows:
1. Ensuring that SOEs comply with transparency regulations
in accordance with GCG principles;
2. Providing information to the Board of Directors and the
Board of Commissioners/ Supervisory Board periodically
and/or at any time if requested;
3. Liaison officer; and
4. Administering and maintaining company documents,
including but not limited to the Register of Shareholders,
Special Register and minutes of the Board of Directors‘
meetings, the Board of Commissioners’ meetings and
GMS.
5. Providing material and relevant information to
stakeholders:
309Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
a. Sekretaris mengkoordinasikan penyusunan Laporan
Manajemen Triwulanan dan Tahunan yang akurat dan
dapat diandalkan dan diserahkan ke Dewan Komisaris
tepat waktu
b. Memutakhirkan materi informasi yang disajikan dalam
website perusahaan maupun website perusahaan
online dimutakhirkan secara berkala.
Program Pengembangan Kompetensi Sekretaris
Perusahaan dan Staf Sekretaris Perusahaan 2020
Sehubungan kondisi Pandemi Covid-19, maka kegiatan
pengembangan kompetensi untuk Sekretaris Perusahaan
dan Staf Sekretaris Perusahaan tidak berjalan.
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung
Jawab Sekretaris Perusahaan Tahun 2020
Sepanjang 2020, Sekretaris Perusahaan telah menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya sesuai pedoman kerja di
antaranya sebagai berikut:
1. Menyediakan informasi Perseroan secara transparan yang
meliputi laporan keterbukaan informasi terkait RUPS,
laporan keuangan berkala, laporan tahunan, paparan
publik, laporan registrasi saham, laporan insendential
terkait rencana pengembangan bisnis baru, serta
memberikan informasi yang diperlukan kepada para
pemegang saham;
2. Penyelenggara dan notulis Rapat Direksi dan membuat
Risalah Rapat Direksi;
3. Penghubung dengan institusi terkait seperti Dewan
Komisaris, BEI, OJK, Kementerian BUMN, Kementerian
Kesehatan, sektor perbankan, konsultan hukum, dan
sebagainya,
4. Penyusunan Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun
Buku 2020;
5. Menjadi Penanggung jawab tim penyelenggaraan RUPS
Tahunan Tahun Buku 2019 dan RUPS Luar Biasa /Lainnya
di Tahun 2020;
6. Penyelenggaraan rapat Management Review;
7. Penyelenggaraan Public Expose Tahun 2020;
8. Menjadi Penanggung jawab Unit Pengelola LHKPN
9. Menjadi Ketua Tim Self Assessment Penerapan GCG
tahun 2019
a. The secretary coordinates the preparation of accurate
and reliable Quarterly and Annual Management
Reports and on-time submission to the Board of
Commissioners
b. Update regularly information on company’s website.
Competency Development Program for Corporate
Secretary and Corporate Secretary Staff in 2020
In connection with the Covid-19 Pandemic conditions, there
was no competency development activity for the Corporate
Secretary and Corporate Secretary Staff.
Brief Report on the Implementation of Duties and
Responsibilities of Corporate Secretary in 2020
In 2020, Corporate Secretary carried out the duties and
responsibilities as follows:
1. Providing transparent information which includes
disclosure reports related to GMS, periodic financial
statements, annual reports, public exposures, stock
registration reports, incidental reports of new business
development, and information needed by shareholders;
2. Holding the Board of Directors’ Meetings and making
Minutes of Meetings;
3. Becoming Liaison Officer with related institutions such as
the Board of Commissioners, IDX, OJK, Ministry of SOE,
Ministry of Health, banking, legal consultants, and many
others;
4. Compilation of the Company’s 2020 Annual Report;
5. Becoming person in charge of the 2019 and 2020 Annual
GMS and 2019 Extraordinary;
6. Organizing Management Review meeting;
7. Organizing Public Expose 2020;
8. Becoming person in charge of the LHKPN Management
Unit;
9. Becoming Leader of the GCG Implementation Self
Assessment Team in 2019
310 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
AUDIT INTERNAL/SATUAN PENGAWASAN INTERNPerseroan membentuk Satuan Pengawas Internal sebagai
pelaksana fungsi audit internal, yang dipimpin oleh seorang
Kepala yang diangkat, diberhentikan dan bertanggung jawab
kepada Direktur Utama. Dalam pelaksanaan kinerjanya,
Perseroan memposisikan SPI sebagai mitra strategis bagi
manajemen yang dipercaya profesional, objektif, dan
independen, yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah
bagi pencapaian tujuan Perusahan, melalui peningkatan
efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian internal dan
proses tata kelola perusahaan yang baik.
Kegiatan Audit Internal di Perseroan adalah bagian dari
suatu fungsi pengendalian internal yang mengidentifikasi
dan mengukur secara objektif dan independen mengenai
keselarasan antara pelaksanaan aktivitas dengan rencana,
kebijakan, peraturan dan ketentuan, sistem pencatatan dan
pelaporan, serta sistem pembinaan sumber daya manusia
yang telah ditetapkan.
Kegiatan Audit Internal Perseroan merupakan bagian dari
tugas dan tanggung jawab Bidang Satuan Pengawasan Intern
(SPI). Bidang SPI merupakan bagian dari organ Perseroan
yang melaksanakan aktivitas secara independen, memberikan
layanan assurance objektif dan jasa konsultasi dengan tujuan
untuk memberikan nilai tambah dan peningkatan terhadap
operasi Perseroan guna mencapai tujuan. Dalam mengawasi
kinerja Perseroan, SPI memiliki fungsi dan peran sebagai
Audit Internal sekaligus Pengendalian Internal.
Keberadaan Bidang SPI Perseroan diatur dalam Peraturan
Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan
GCG pada BUMN Pasal 28 dan diperkuat melalui Peraturan
OJK No. 56/P.OJK.04/2015 tanggal 23 Desember 2015
tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit
Audit Internal, dan Piagam SPI yang telah dimiliki Perseroan.
Pihak yang Mengangkat dan Memberhentikan Kepala
Satuan Pengawasan Intern SPI secara struktural dikepalai
oleh Manager atau Kepala SPI. Kepala SPI bertanggung
jawab langsung kepada Direktur Utama. Kepala SPI diangkat
dan diberhentikan oleh Direktur Utama setelah mendapat
persetujuan dari Dewan Komisaris.
INTERNAL AUDIT/INTERNAL AUDIT UNIT
The Company established an Internal Audit Unit (SPI) as the
implementer of the internal audit function, led by a Head
who is appointed, dismissed and reports to the President
Director. In its performance, the Company positions SPI as
a strategic partner for the management who is trusted to be
professional, objective, and independent, expected to provide
added value for the achievement of the Company’s goals,
through increasing the effectiveness of risk management,
internal control and good corporate governance.
Internal Audit Activities in the Company are part of the
internal control function that identifies and measures
objectively and independently, alignment between the
implementation of activities with plans, policies, regulations
and provisions, recording and reporting systems, and human
resource development.
The Company’s Internal Audit Activities are the duties and
responsibilities of the Internal Audit Unit (SPI). The SPI is the
Company’s organ that carries out activities independently,
providing assurance services and consulting services that
add value to operations. In overseeing the Company’s
performance, SPI functions as Internal Audit as well as Internal
Controller.
The establishment of SPI is regulated by SOE Ministerial
Regulation No. PER-01/MBU/2011 concerning the
Implementation of GCG in SOEs Article 28 and strengthened
through OJK Regulation No. 56/P.OJK.04/2015 dated
December 23, 2015 concerning the Formation and Guidelines
for the Preparation of Internal Audit Unit Charter and the SPI
Charter of the Company.
A party that appoints and dismisses the Head of Internal
Audit Unit (SPI) is structurally led by Manager or Head of SPI.
Head of SPI reports directly to the President Director. Head of
SPI is appointed and dismissed by the President Director after
obtaining approval from Board of Commissioners.
311Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Kriteria dan Kode Etik Satuan Pengawasan Intern Perseroan
menetapkan persyaratan karyawan SPI dengan kriteria
berintegritas, memiliki pengetahuan dan pengalaman
mengenai teknis audit, berpengetahuan tentang peraturan
perundangan-undangan di bidang pasar modal dan peraturan
perundangan-undangan terkait lainnya, dan memahami
prinsip-prinsip GCG dan manajemen risiko. Karyawan SPI
Perseroan diwajibkan mematuhi Standar Profesi Auditor
Internal dan Kode Etik Auditor Internal yang dikeluarkan oleh
Asosiasi Auditor Internal, serta wajib menjaga kerahasiaan
informasi dan/atau data perusahaan terkait dengan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Audit Internal kecuali
diwajibkan berdasarkan peraturan perundanganundangan
atau penetapan/putusan pengadilan.
Pejabat Satuan Pengawasan Intern dan Dasar
Pengangkatan
Pejabat atau Manajer SPI diangkat dan diberhentikan oleh
Direktur Utama, sesuai dengan rekomendasi dari Dewan
Komisaris Perseroan melalui Komite Audit. Per tanggal 1
Februari 2016, Posisi Manajer SPI dijabat oleh Bapak Dadang
Mulyana dengan Surat Keputusan Direksi No. 0092/DIR/SK/
II/2016.
Dadang Mulyana – Manajer SPI
Warga Negara Indonesia, 55 tahun, kelahiran Cirebon,11 Juli
1965, berdomisili di Bekasi, Jawa Barat. Meraih gelar Sarjana
sekaligus Akuntan Beregister Negara dari Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara (STAN) tahun 1993, serta Pasca Sarjana
(S2) dan Master of Science (M.Si) di bidang Administrasi
Bisnis Internasional dari FISIP Universitas Indonesia Jakarta
tahun 2005. Beliau mulai bergabung di Perseroan sejak bulan
November 2004 setelah sebelumnya lama bertugas sebagai
Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP) sejak tahun 1985 dengan jabatan
terakhir sebagai Pengendali Teknis (Auditor Ahli Muda)
pada Deputi Bidang Investigasi BPKP (2001-2004). Beberapa
jabatan di Perseroan yang pernah dipercayakan kepadanya:
Awal berkarir di Perseroan sebagai Manajer di bidang
SPI, Sistem Manajemen, Perencanaan dan Pengendalian
Keuangan dari tahun 2004-2012, Manajer Pembinaan dan
Pengawasan Anak Perusahaan (2013-2014), Manajer Umum
dan SDM (2014-2016). Berbagai macam pelatihan/ seminar/
workshop yang pernah diikuti di antaranya adalah: Konferensi
Anti Fraud Nasional, International Financial Reporting
Standard for Auditor, Enrich Leadership Program, The 4
Diciplines For Execution, Penerapan Manajemen Risiko dan
Criteria and Code of Conduct of Internal Audit Unit The
Company sets the requirements to become SPI employees
with criteria of integrity, knowledge, technical audit
experience, knowledge of capital market regulations, other
relevant legislation, GCG principles and risk management.
The employees of SPI are required to comply with Internal
Auditor Professional Standards and Internal Auditor Code
of Conduct issued by the Association of Internal Auditors,
and must maintain the confidentiality of the company
information and/or data related to the Internal Audit duties
and responsibilities implementation, unless required under
the statutory regulations or stipulations/court ruling.
Internal Audit Unit Official and Basis of Appointment
SPI official or manager is appointed and dismissed by the
President Director, in accordance with recommendation
of the Company’s Board of Commissioners through Audit
Committee. Starting February 1, 2016, SPI Manager Position
is held by Dadang Mulyana with the Board of Directors Decree
No. 0092/DIR/SK/II/2016.
Dadang Mulyana – SPI Manager
Indonesian citizen, 55 years old, born in Cirebon, July 11,
1965, domiciled in Bekasi, West Java. He holds a Bachelor’s
degree from the State College of Accountancy (STAN), State
Registered Accountant in 1993, and Post-Graduate Master
of Science (M.Si) in International Business from University of
Indonesia in 2005. He joined the Company in November 2004
after previously served as Civil Servant in the Financial and
Development Supervisory Agency (BPKP) since 1985, with last
position as Technical Controller (Young Expert Auditor) at the
BPKP Deputy for Investigation (2001-2004). Several positions
held in the Company: SPI Manager in the Management
System, Financial Planning and Control from 2004-2012,
Manager of Guidance and Supervision of Subsidiaries (2013-
2014), General Affairs and HR Manager (2014-2016). Various
training/seminars/ workshops taken are: National Anti-Fraud
Conference, International Financial Reporting Standards for
Auditors, Enrich Leadership Program, The 4th Disciplines For
Execution, Implementation of Risk Management and Internal
Control, Opportunities and Challenges of Pharmaceutical
Business in Indonesia, Planning and Effective Budget Control,
Procurement of Goods and Services at SOEs and Government
Agencies, Training for Certified Fraud Examiner (CFE)
312 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Pengendalian Internal, Peluang dan Tantangan Bisnis Farmasi
di Indonesia, Perencanaan dan Pengendalian Anggaran yang
Efektif, Pengadaan Barang dan Jasa di BUMN dan Instansi
Pemerintah dan Pelatihan untuk memperoleh sertifikasi
Certified Fraud Examiner (CFE), Pelatihan ISO 9001:2015
Foundation & Implementing, National Anti Fraud, Conference
(Nafc), Changes Leader Workshop & Mvvm Workshop Act
dan terakhir mengikuti munas & konferensi IV KSPI tahun
2019. Jabatan Manajer SPI dipercayakan kembali kepada
Dadang Mulyana sejak bulan Februari 2016 sampai sekarang.
Piagam Satuan Pengawasan Intern
Dalam melaksanakan fungsi Audit Internal, Satuan
Pengawasan Intern Perseroan berpedoman pada Piagam
Satuan Pengawasan Intern (SPI). Piagam SPI telah
diperbaharui dan disahkan pada 17 Desember 2018. Piagam
SPI ini merupakan edisi revisi sebelumnya yang disahkan
pada 1 Juni 2015, dengan tujuan agar auditor internal
dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara
efisien, efektif, transparan, kompeten, independen,dan dapat
dipertanggungjawab serta sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
Piagam SPI Perseroan memuat antara lain: Maksud dan
Tujuan, Visi dan Misi SPI,Kebijakan Umum Pengendalian
Internal dan Audit Internal,struktur dan Kedudukan SPI,
Peran SPI, Ruang Lingkup, Penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance,Tugas dan Tanggung Jawab,
Wewenang SPI, Pelaporan, Hubungan dengan Auditee,
Hubungan dengan Auditor Eksternal, Hubungan dengan
Komite Audit,Tanggung Jawab Manajemen, Standar Profesi
dan Kode Etik dan Pemastian Mutu.
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang SPI
Tugas dan tanggung jawab SPI sebagaimana tercantum
dalam Piagam SPI adalah:
1. Menyusun strategi dan rencana kerja audit serta rencana
pengembangan kemampuan dan ketrampilan auditor
berdasarkan hasil analisis risiko yang dihadapi manajemen
dalam pencapaian misi, visi dan strategi bisnis Perseroan;
2. Mempersiapkan dan melaksanakan audit kepatuhan
(compliance audit) terhadap berbagai ketentuan dan
peraturan, termasuk anggaran;
3. Mempersiapkan dan melaksanakan audit keuangan
atas pos-pos tertentu untuk mendukung audit laporan
keuangan oleh auditor ekstemal;
4. Mempersiapkan dan melaksanakan audit operasional
(management audit) untuk mengukur tingkat efisiensi
certification, ISO 9001: 2015 Foundation & Implementation
Training, National Anti-Fraud Conference (Nafc), Changes
Leader Workshop & Mvvm Workshop Act and finally
participated in KSPI IV Conference & Conference in 2019.
Until present, the SPI Manager position is entrusted back to
Dadang Mulyana from February 2016.
Internal Audit Unit Charter
In carrying out the Internal Audit function, the Company’s
Internal Audit Unit is guided by Internal Audit Unit Charter,
which was updated and ratified on December 17, 2018. The
SPI Charter is the previous revised edition which was ratified
on June 1, 2015, aimed at enabling internal auditors to carry
out their duties and responsibilities efficiently, effectively,
transparently, competently, independently, and accountably
in accordance with applicable laws and regulations.
The SPI Charter contains: Purpose and Objectives, Vision and
Mission, General Internal Control and Internal Audit Policies,
Structure and Position of SPI, Role of SPI, Scope, Application
of Good Corporate Governance Principles, Duties and
Responsibilities, SPI Authorities, Reporting, Relationship with
the Auditee, Relationship with External Auditor, Relationship
with Audit Committee, Management Responsibilities,
Professional Standards and Code of Conduct and
Quality Assurance.
Duties, Responsibilities and Authorities of SPI
The duties and responsibilities of SPI as stated in the Charter
are:
1. Develop the audit strategy and work plan as well as an
auditor’s capability and skills development plan, based on
the results of the management’s risk analysis in achieving
the Company’s mission, vision and business strategy;
2. Prepare and carry out compliance audits of various
provisions, regulations and budgets;
3. Prepare and carry out financial audits of certain items
to support audits of financial statements by external
auditors;
4. Prepare and carry out operational audits (management
audits) to measure the efficiency and effectiveness of the
313Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
dan keefektifan, pelaksanaan kegiatan manajemen dalam
mencapai misi, tujuan, dan strategi yang telah ditetapkan
serta tingkat operational excellent yang diharapkan;
5. Mempersiapkan dan melaksanakan audit terhadap sistem
informasi manajemen di lingkungan Perseroan;
6. Mempersiapkan dan melaksanakan audit khusus/
investigatif, terutama atas instruksi Direktur Utama
dan atau Dewan Komisaris Perseroan, dan permintaan
manajemen atas persetujuan Direktur Utama Perseroan;
7. Mempersiapkan dan melaksanakan audit dokumen/
administrasi terhadap laporan aktivitas manajemen;
8. Melakukan pemantauan dan pengecekan atas
pelaksanaan tindak lanjut atas hasil audit internal maupun
eksternal;
9. Memberikan bantuan konsultatif dan pemastian berupa
masukan dalam penyempurnaan sistem, prosedur,
anggaran, dan kebijakan yang diperlukan bagi tercapainya
efisiensi dan keefektifan kegiatan dan pengendalian
internal sehingga selaras dengan misi, tujuan dan strategi
Perseroan;
10. Melakukan dan memberikan kontribusi untuk peningkatan
pengendalian internal yang efektif dengan melakukan
review dan evaluasi terhadap pengendalian internal pada
semua unit kegiatan di lingkungan Perseroan.
11. Melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi pada
penerapan manajemen risiko dengan membantu
Perseroan mengidentifikasi dan mengevaluasi exposure
risiko yang signifikan;
12. Menilai dan membuat rekomendasi untuk penerapan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance;
13. Mengevaluasi kecukupan dari indikator pengukuran
kinerja yang digunakan;
14. Menyusun dan menyempurnakan standar kerja audit
intern dan panduan audit intern Perseroan;
15. Melakukan koordinasi kegiatan Audit Internal dengan
kegiatan unit-unit manajemen lain di lingkungan
Perseroan;
16. Menyampaikan laporan hasil audit, rekomendasi
perbaikan, dan tindak lanjut yang telah, sedang, dan atau
belum dilaksanakan manajemen kepada Direktur Utama
dengan tembusan kepada Dewan Komisaris (melalui
Komite Audit);
17. Secara berkala, menyampaikan laporan kemajuan
pelaksanaan tugas dan fungsi audit kepada Direktur
Utama;
18. Berkoordinasi dengan pihak eksternal berdasarkan
penugasan dari Direktur Utama dalam kaitan dengan
tugas-tugas pengawasan di Perseroan;
management activities in achieving the mission, goals,
strategies and operational levels of excellence;
5. Prepare and carry out audit of the Company’s management
information system;
6. Prepare and carry out special/ investigative audits,
especially at the request of President Director and/or
the Board of Commissioners, and at the request of the
management upon approval of the President Director;
7. Prepare and carry out document/ administrative audits of
management activity;
8. Monitor and check the follow-up actions on the results of
internal and external audits;
9. Provide consultative assistance and assurance in improving
systems, procedures, budgets, and policies to achieve of
efficient and effective internal control activities which are
aligned with Company’s mission, goals and strategies;
10. Contribute to the improvement of effective internal
control, by conducting review and evaluation of internal
control in all activity units in the Company.
11. Evaluate and contribute to the application of risk
management, by helping the Company identify and
evaluate significant risks;
12. Assess and give recommendations for the implementation
of GCG principles;
13. Evaluate the adequacy of performance measurement
indicators;
14. Compile and enhance the Company’s internal audit work
standards and internal audit guidelines;
15. Coordinate the Internal Audit activities with the activities
of other units in the Company;
16. Submit reports on audit results, recommendations for
improvement, and follow-up actions by management
to the President Director with copy to the Board of
Commissioners (through Audit Committee);
17. Periodically submit progress reports on the implementation
of audit tasks and functions to the President Director;
18. Coordinate with external parties based on the assignment
of President Director in relation to supervisory tasks in the
Company;
314 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
19. Administration to support orderly administration and
reporting of SPI audit results.
SPI Authority
SPI is authorized by the SPI Charter to carry out the following
actions:
1. Determine the strategy, scope, method and frequency of
internal audits independently;
2. Prepare budget, roadmap, and selection of the audit
personnel support, and review audit working papers and
audit reports from the auditors;
3. Have unlimited access to all information and/or conduct
physical review of all the Company’s assets;
4. Obtain explanations from all management levels regarding
the implementation of Internal Audit tasks;
5. Submit audit report, including the obstacles and the
management’s follow-up to the President Director and
the Board of Commissioners (through Audit Committee);
6. Develop knowledge and skills of SPI auditors.
Organizational Structure and Position of Internal Audit
Unit
In order to maintain objectivity and independence of SPI, SPI
reports directly to the President Director. The appointment
and dismissal of SPI Manager is based on recommendations
of the Board of Commissioners through the Audit Committee.
19. Menyelenggarakan administrasi untuk mendukung tertib
administrasi dan pelaporan hasil audit SPI.
Wewenang SPI
SPI diberikan wewenang sebagaimana tercantum dalam
Piagam SPI yakni sebagai berikut:
1. Menentukan strategi, ruang lingkup, metode, dan
frekuensi audit internal secara independen;
2. Menyusun anggaran, kerangka acuan kerja, dan
menyeleksi bantuan tenaga audit, serta me- review kertas
kerja dan laporan audit dari bantuan tenaga audit;
3. Memiliki akses yang tak terbatas atas seluruh informasi
Perseroan dan/atau melakukan peninjauan fisik atas
seluruh aset milik Perseroan;
4. Memperoleh penjelasan dari semua level manajemen
berkenaan dengan pelaksanaan tugas Audit Internal;
5. Menyampaikan laporan hasil audit, termasuk hambatan
dan tindak lanjut yang telah, sedang, dan atau belum
dilakukan manajemen kepada Direktur Utama dan Dewan
Komisaris (melalui Komite Audit);
6. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan auditor
SPI.
Struktur Organisasi dan Kedudukan Satuan Pengawasan
Intern
Direktur UtamaPresident Director
ARIEF PRAMUHANTO
Asman IndukAssistant Manager HQAGUS SUPRIYATNA
Asman Anak PerusahaanAssistant Manager Subsidiary
GUNADI PRIYANTO
Manager SPIDADANG MULYANA
Dalam rangka menjaga objektivitas dan independensi peran
SPI, SPI bertanggung jawab kepada Direktur Utama, dimana
pengangkatan dan pemberhentian Manajer SPI dilakukan
berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris Perseroan
melalui Komite Audit.
315Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Manajer SPI dalam pelaksanaan tugasnya secara struktur
organisasi dibantu oleh:
1. Asisten Manajer Audit Induk Perusahaan.
2. Asisten Manajer Audit Anak Perusahaan.
SPI mempunyai kedudukan yang independen dari semua
kegiatan unit kerja yang diperiksa, bertanggung jawab dan
melaporkan secara langsung kepada Direktur Utama. Unit SPI
Perseroan berjumlah 9 (sembilan) orang terdiri dari dua orang
karyawan tingkat Asisten Manajer. Tiga orang karyawan
tingkat Supervisor, dua orang karyawan tingkat Pelaksana
dan dipimpin oleh satu orang Manajer SPI.
Sertifikasi Profesi
Sampai dengan 2020, sebanyak lima orang karyawan SPI
Perseroan telah memiliki sertifikasi profesi di bidang internal
audit yaitu Qualified Internal Auditor (QIA) dan Manajer
SPI memiliki sertifikasi profesi di bidang audit kecurangan,
yaitu Certified Fraud Examiner (CFE). Kompetensi dan latar
belakang pendidikan internal auditor beragam antara lain
dari akuntansi, Keuangan, ekonomi manajemen, Teknik
kimia,teknik komputer dan administrasi serta berpengalaman
di operasional perusahaan seperti di bidang produksi, QC,
pajak, marketing & kantor cabang anak perusahaan. Pada
tahun 2020 ini, sebanyak 2 (dua) orang karyawan SPI telah
melaksanakan pelatihan internal auditor Sistem Manajemen
Anti Penyuapan ISO 37001.
Pelaporan SPI
Dalam pelaksanaan tugasnya, SPI mengeluarkan beberapa
bentuk pelaporan sebagai berikut:
1. Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) yang disampaikan
kepada Direktur Utama
2. Laporan Hasil Audit (LHA) per auditee yang disampaikan
kepada Direktur Utama setelah pelaksanaan audit selesai
3. Laporan Monitoring Tindak Lanjut atas Rekomendasi
Laporan Hasil Audit (LHA) secara periodik
4. Laporan Hasil Kegiatan Bidang SPI tahunan yang
disampaikan kepada Direktur Utama setelah akhir tahun
yang berisi laporan ringkas tentang hasil pengawasan SPI
di induk dan anak perusahaan, Monitoring penyelesaian
Tindak Lanjut rekomendasi BPK RI dan realisasi pendidikan
dan pelatihan auditor internal.
5. Laporan kegiatan lain yang terkait dengan fungsi dan
tugas SPI
SPI Manager, based on the organizational structure, in
carrying out his tasks is assisted by:
1. Assistant Manager Audit of Parent Company.
2. Assistant Manager Audit of Subsidiaries.
SPI has an independent position from all activities of the work
units audited, and reports directly to President Director. SPI
Unit consists of 9 (nine) members, consisting of two Assistant
Managers, three Supervisor, two Executor and chaired by one
SPI Manager.
Professional Certification
As of 2020, five SPI employees of the Company have
professional certification in the field of internal audit, namely
the Qualified Internal Auditor (QIA) and the SPI Manager
has a professional certification in the field of fraud audit,
namely Certified Fraud Examiner (CFE). Competency and
educational backgrounds of internal auditors vary, including
from accounting, finance, management economics, chemical
engineering, computer engineering and administration as
well as experience in company operations such as in the fields
of production, QC, tax, marketing & subsidiary branch offices.
In 2020, 2 (two) SPI employees carried out internal auditor
training for the ISO 37001 Anti-Bribery Management System.
Internal Audit Reporting
In carrying out its duties, Internal Audit makes the following
reports:
1. Annual Audit Work Program (PKAT), submitted to the
President Director
2. Report of Audit Results (LHA) per auditee, submitted to
the President Director after audit is completed
3. Report of Follow-up Monitoring on Recommendations of
Audit Results Report (LHA) periodically
4. Annual Internal Audit Activity Report, submitted to the
President Director after end of year, containing brief
report on the results of Internal Audit supervision at the
parent and subsidiaries, Monitoring the completion of the
follow up to BPK RI recommendations and the realization
of internal auditor education and training.
5. Other activity reports related to the Internal Audit ’s
functions and duties.
316 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Hubungan SPI dengan Organ Perseroan Lainnya dan
Auditor Eksternal dari Kantor Akuntan Publik
Dalam pelaksanaan kinerjanya, SPI wajb melakukan
komunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab terhadap
aktivitas atau unit kerja yang diaudit untuk membahas tujuan
dan ruang lingkup audit dan membahas serta mengklarifikasi
temuan dan usulan rekomendasi yang diajukan.
Bersama Komite Audit, SPI melakukan koordinasi audit internal
melalui rencana audit tahunan/ Program Kerja Audit Tahunan
(PKAT). SPI Perseroan menyampaikan tembusan laporan hasil
audit kepada Komite Audit tentang kecukupan pengendalian
internal dan pelaksanaan kegiatan operasional memenuhi 3E
(Efisiensi, Efektivitas dan Ekonomis) dan kepatuhan terhadap
kebijakan/peraturan yang berlaku. Audit Internal bersama
Komite Audit juga membahas permasalahan terkini yang
berkembang, tren dan praktik-praktik dalam audit internal.
Hubungan SPI dengan Komite Audit juga dilakukan melalui
tembusan laporan hasil audit investigative mengenai dugaan
kecurangan dan memberikan informasi tentang status kasus
yang sedang diinvestigasi. Rapat koordinasi antara Audit
Internal dan Komite Audit dilakukan sekurang kurangnya
satu kali dalam sebulan.
Di samping itu SPI juga memiliki hubungan kerja dalam
melaksanakan koordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan
tugas Auditor Eksternal dari Kantor Akuntan Publik untuk
terciptanya kelancaran pelaksanaan tugas. SPI dapat
melakukan pembahasan terhadap sasaran dan ruang lingkup
audit yang akan dilakukan Auditor Eksternal dari Kantor
Akuntan Publik dan untuk memastikan semua risiko yang
penting telah dipertimbangkan bersama dengan Komite
Audit. Bersama dengan Komite Audit, SPI melakukan
pemantauan atas pelaksanaan tugas Auditor Eksternal dari
Kantor Akuntan Publik.
Cakupan kegiatan audit yang dilaksanakan termasuk
anak perusahaan PT IGM.
Program Pemastian dan Peningkatan Kualitas (Quality
Assurance and Improvement Program)
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, SPI mengacu pada:
1. Prosedur Audit Internal No.SPI-01 Rev 00 tanggal 2
Desember 2008,
2. Prosedur Pemantauan Tindaklanjut Hasil Audit No. SPI-02
Rev 00 tanggal 5 Januari 2015,
3. Protap pembuatan Laporan Hasil Audit No. PSI001 Rev 00
tanggal 21 Desember 2018,
Relationship between Internal Audit and Other
Company Organs and External Auditors from Public
Accounting Firms
While performing, Internal Audit is required to communicate
with party responsible for the activity or work unit being
audited to discuss the objectives and scope of audit and
discuss and clarify findings and proposed recommendations.
Together with the Audit Committee, Internal Audit
coordinates with the internal audit through annual audit
plan/Annual Audit Work Program (PKAT). Internal Audit
submits copies of the audit report to Audit Committee on
the adequacy of internal controls and the implementation of
operational activities that meet 3E (Efficiency, Effectiveness
and Economic) and the compliance with applicable policies/
regulations. Internal Audit together with Audit Committee
also discuss the latest developing issues, trends and practices
in internal audit. Internal Audit ’s relationship with Audit
Committee is also carried out through submission of copy of
reports of investigative audit regarding alleged fraud, and by
providing information about the status of investigated case.
A coordination meeting between Internal Audit and Audit
Committee shall be held at least once a month.
In addition, Internal Audit also coordinates and facilitates the
work of External Auditor of the Public Accounting Firm so
that they can carry out his duties smoothly. Internal Audit
may discusses audit objectives and scope that will be carried
out by the External Auditor of the Public Accounting Firm
and to ensure that all important risks have been considered
together with Audit Committee. Internal Audit and Audit
Committee monitors together the works of External Auditor
of the Public Accounting Firm.
The scope of audit including subsidiaries of PT IGM.
Quality Assurance and Improvement Program
In carrying out its duties, Internal Audit refers to:
1. Internal Audit Procedure No.SPI-01 Rev 00 dated
December 2, 2008,
2. Procedure for Monitoring the Follow-Up of Audit Results
No. SPI-02 Rev 00 dated January 5, 2015,
3. Procedures for Making Audit Report No. PSI001 Rev 00
dated December 21, 2018,
317Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
4. Protap Monitoring Tindak Lanjut Laporan Hasil Audit No.
PSI002 Rev. 00 tanggal 21 Desember 2018,
5. Manual Audit Perseroan,
6. Piagam SPI dan Standar Profesional Audit Internal (SPAI),
dan
7. Pedoman ICAE (Internal Control and Adequacy and
Effectiveness) berbasis Risiko No. 0875/DIR/SK/VIII/2017
tanggal 21 Agustus 2017 yang disahkan oleh Direktur
Utama. Dengan melaksanakan seluruh perangkat
tersebut diharapkan Program Pemastian dan Peningkatan
Mutu/Kualitas fungsi audit internal dapat berjalan baik.
Untuk proses penilaian internal dilaksanakan melalui review
langsung secara berjenjang dalam satu penugasan tim audit
yaitu dari Auditor, Ketua Tim, Supervisor Tim dan Manajer
SPI, sedangkan penilaian eksternal secara periodik (Periodic
Assessment) untuk tahun ini belum dilaksanakan karena
terkait biaya dan waktu pelaksanaan.
Kualifikasi Internal Auditor dan Pengembangan
Kompetensi
Berikut kegiatan pengembangan kompetensi dan kualifikasi
yang dilakukan Audit Internal di sepanjang tahun 2020:
No. Nama /Jabatan / Name/Position
Pendidikan yang telah diikuti / Program attended
Penyelenggara / Organizer
Tempat dan Tanggal / Place and Date
1 Dadang Mulyana / Manajer / Manager ISO 37001:2016 Anti - bribery Management
Systems Internal Auditor Training Course
The British Standards Institution Training Academy
Cikarang Barat, 18 s.d 19 Agustus 2020 / August 18 – 19, 2020
2 Agus Supriyatna / Asisten Manajer / Assistant Manager
Bedah Buku Kitab Anti Suap Cara Mudah Menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) Berbasis SNI ISO 3700:2016 / Book Review of Kitab Anti Suap Cara Mudah Menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) Berbasis SNI ISO 3700:2016
Cikal Prakarsa Berguna (CPB)
Media Online, 20 November 2020 / Online media, November 20, 2020
3 Gunadi Priyanto/ Asisten Manajer / Assistant Manager
Pelatihan AntiKorupsi Dasar BUMN Batch 4 / Basic Anti-Corruption Training for SOE Batch 4
Pusat Edukasi Antikorupsi KPK
Media Online, 12 s.d 15 Oktober 2020 / Online media, October 12 -15, 2020
4 Gunadi Priyanto/ Asisten Manajer / Assistant Manager
Bedah Buku Kitab Anti Suap Cara Mudah Menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) Berbasis SNI ISO 3700:2016 / Book Review of Kitab Anti Suap Cara Mudah Menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) Berbasis SNI ISO 3700:2016
Cikal Prakarsa Berguna (CPB)
Media Online, 20 November 2020 / Online media, November 20, 2020
5 Sukrisno / Supervisor Pelatihan AntiKorupsi Dasar BUMN Batch 5 / Basic Anti-Corruption Training for SOE Batch 5
Pusat Edukasi Antikorupsi KPK
Media Online, 9 s.d 12 November 2020 / Online media, November 9 – 12, 2020
6 Tirta Heryanawati / Supervisor
Bedah Buku Kitab Anti Suap Cara Mudah Menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) Berbasis SNI ISO 3700:2016 / Book Review of Kitab Anti Suap Cara Mudah Menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) Berbasis SNI ISO 3700:2016
Cikal Prakarsa Berguna (CPB)
Media Online, 20 November 2020 / Online media, November 20, 2020
4. Follow-Up Monitoring Audit Report No. PSI002 Rev. 00
December 21, 2018,
5. Company Audit Manual,
6. Internal Audit Charter and Internal Audit Professional
Standards (SPAI), and
7. Risk-based ICAE (Internal Control and Adequacy and
Effectiveness) Guidelines No. 0875/DIR/SK/VIII/2017
dated August 21, 2017 ratified by the President Director.
By following all these references, it is expected that the
Quality Assurance and Quality Improvement Program of
the Internal Audit function can run smoothly.
The internal assessment is carried out directly in stages in one
an audit team assignment, namely from the Auditor, Team
Leader, Team Supervisor and Internal Audit Manager, while
periodic external assessment for this year cannot be carried
out due to cost and time issues.
qualification and Competency Development of Internal
Auditor
The following are competency and qualification development
programs carried out by the Internal Audit in 2020:
318 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
No. Nama /Jabatan / Name/Position
Pendidikan yang telah diikuti / Program attended
Penyelenggara / Organizer
Tempat dan Tanggal / Place and Date
7 Tri Andrias / Supervisor
ISO 37001:2016 Anti - bribery Management Systems Internal Auditor Training Course
The British Standards Institution Training Academy
Cikarang Barat, 18 s.d 19 Agustus 2020 / August 18 – 19, 2020
8 Tri Andrias / Supervisor
Pelatihan AntiKorupsi Dasar BUMN Batch 5 / Basic Anti-Corruption Training for SOE Batch 5
Pusat Edukasi Antikorupsi KPK
Media Online, 9 s.d 12 November 2020, / Online media, November 9 – 12, 2020
9 Meti Kusumawati / Pelaksana / Executor
Pelatihan AntiKorupsi Dasar BUMN Batch 4 / Basic Anti-Corruption Training for SOE Batch 4
Pusat Edukasi Antikorupsi KPK
Media Online, 12 s.d 15 Oktober 2020 / Online media, October 12 – 15, 2020
10 Meti Kusumawati / Pelaksana / Executor
Bedah Buku Kitab Anti Suap Cara Mudah Menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) Berbasis SNI ISO 3700:2016 / Book Review of Kitab Anti Suap Cara Mudah Menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) Berbasis SNI ISO 3700:2016
Cikal Prakarsa Berguna (CPB)
Media Online, 20 November 2020 / Online media, November 20, 2020
11 Setiawan / Pelaksana / Executor
Pelatihan AntiKorupsi Dasar BUMN Batch 5 / Basic Anti-Corruption Training for SOE Batch 5
Pusat Edukasi Antikorupsi KPK
Media Online, 9 s.d 12 November 2020 / Online media, November 9 – 12, 2020
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab SPI
Tahun 2020. Selama tahun 2020, SPI telah melaksanakan
kegiatan sebagai berikut :
1. Melaksanakan audit operasional sebanyak 5 (lima) objek
audit di Perseroan yaitu : Bidang Technology Information
System, Bidang Procurement, Bidang OGB & Branded
Marketing, SBU Diagnostic & Medical Device dan Unit
Pengelola Whistleblowing System.
2. Melaksanakan audit operasional sebanyak 6 (enam)
objek audit di Kantor Cabang di PT Indofarma Global
Medika sebagai anak perusahaan yaitu Tegal, Makasar,
Samarinda, Medan, Aceh dan Lampung.
3. Melakukan audit khusus atas permintaan manajemen
sebanyak 3 (tiga) objek baik di Perseroan maupun di PT
IGM,
4. Melaksanakan monitoring tindaklanjut atas temuan hasil
audit dari SPI maupun auditor eksternal (BPK RI dan KAP)
dalam upaya perbaikan aktivitas operasional perusahaan
sesuai dengan rekomendasi yang telah diberikan oleh
auditor,
5. Kegiatan pendampingan Kantor Akuntan Publik untuk
Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2020,
6. Menghadiri rapat dengan Komite Audit sebanyak 12 kali
selama tahun 2020,
7. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan berkelanjutan
sebanyak 8 (delapan) orang karyawan SPI dan
Brief Report on Internal Audit’s Duties and Responsibilities
Implementation in 2020. In 2020, Internal Audit has carried
out the following activities:
1. Conducted operational audits on 5 (five) audit objects
at the Company, namely: Technology Information
System, Procurement, OGB & Branded Marketing, SBU
Diagnostic & Medical Devices and Whistleblowing System
Management Unit.
2. Conducted operational audits on 6 (six) audit objects at
the Branch Offices of PT Indofarma Global Medika as the
subsidiary in Tegal, Makasar, Samarinda, Medan, Aceh
and Lampung.
3. Conducted special audits at the request of the
management on 3 (three) objects both in the Company
and PT IGM,
4. Carried out monitoring on follow-up of audit findings
from Internal Audit and external auditors (BPK RI and
KAP) to improve the company’s operational activities in
accordance with auditor’s recommendations,
5. Provided assistance for KAP for 2020 Financial Statements
Audit,
6. Attended 13 meetings with Audit Committee in 2020,
7. Participated in continuous education and training of 8
(eight) Internal Audit employees and
319Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Pelaksanaan audit oleh SPI di Perseroan tercapai 83,33% tidak
sesuai PKAT 2020 dan sedangkan Pelaksanaan audit di PT
IGM tercapai 100%. Sehubungan dengan kondisi Pandemi
Covid-19 untuk pendidikan pelatihan karyawan SPI diluar
perusahaan tidak dilaksanakan tetapi dialihkan pelaksanaan
secara daring sedangkan untuk pelatihan Sistem Manajemen
Anti Penyuapan ISO 37001 dilaksanakan di dalam perusahaan
dengan tetap melaksankan protokol kesehatan.
Semua hasil kegiatan SPI tersebut telah dilaporkan tertulis
kepada Direktur Utama serta ditembuskan kepada Komite
Audit Perseroan.
KOMITE DI BAWAH DIREKSI
Dalam pelaksanaan tugasnya, Direksi selain dibantu secara
struktural oleh bidang-bidang operasional dibawahnya juga
telah membentuk Komite Direksi, antara lain sebagai berikut :
1. Komite Produk
Komite ini dibentuk dengan SK Direksi No. 0997/DIR/SK/
VII/2018 tanggal 25 Juli 2018 guna untuk memastikan
agar pengembangan produk baru sesuai dengan rencana
dan tujuan Perseroan serta, mengevaluasi pemilihan
produk yang akan diproduksi dan/atau dipasarkan
Perseroan, baik produk eksisting maupun produk baru
sesuai RKAP dan RJPP serta usulan rekomendasi terkait
produk. Masa tugas Komite ini berakhir pada tanggal 31
Desember 2020. Anggota Komite Produk terdiri dari;
Penanggung jawab: Direktur Keuangan & Human
Capital
Ketua: Manajer Marketing
Anggota: Manajer Supply Chain; Manajer Bussiness
Development; Manajer New Product Development;
dan Manajer Research & Developmnet
Komite Produk bertugas:
1) Mengevaluasi pemilihan produk yang akan diproduksi
dan/atau dipasarkan Perseroan, baik produk eksisting
maupun produk baru;
2) Memberikan usulan atau rekomendasi kepada Direksi
atas masalah yang timbul terkait dengan produk
eksisting dan produk baru;
3) Menyampaikan usulan produk eksisting untuk
dilanjutkan atau dihentikan persetujuan ijin edarnya;
4) Memberikan laporan progress tugas komite secara
berkala kepada Direktur Penanggung jawab komite
dan
The audit implementation by Internal Audit in the Company
reached 83.33% not in accordance with PKAT 2020, while
the audit implementation at PT IGM managed to reach
100%. In connection with the Covid-19 Pandemic condition,
training for Internal Audit employees was carried out online
not outside the company. Meanwhile for the ISO 37001 Anti-
Bribery Management System training was carried out at the
company while still implementing the health protocol.
All the Internal Audit activities have been reported in writing
to the President Director and copied to the Company’s Audit
Committee.
COMMITTEES UNDER THE BOARD OF DIRECTORSIn carrying out its duties apart from being assisted structurally
by the operations under it, the Board of Directors also formed
some Board of Directors Committees, including as follows:
1. Product Committee
This committee was formed by the Board of Directors
Decree No. 0997/DIR/SK/VII/2018 dated July 25, 2018 to
ensure that new product development is in accordance
with the Company’s plans and objectives, and to evaluate
the selection the products to be produced and/or
marketed, either existing or new products according to
RKAP and RJPP, and to recommend product. The term of
office of this Committee ended on December 31, 2020.
Product Committee consists of:
Person in charge : Director of Finance & Human
Capital
Chair:MarketingManager
Members : Supply Chain Manager Business
Development Manager; New Product Development
Manager; Research & Development Manager
The Product Committee is in charge of:
1) Evaluating products to be produced and/or marketed,
either existing or new products;
2) Providing proposals or recommendations to the Board
of Directors on problems related to existing products
and new products;
3) Submitting recommendation whether existing
products will be continued or terminated from
marketing authorization;
4) Reporting the progress of committee’s tasks
periodically to Director in Charge of the committee,
and
320 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
5) Memberikan laporan akhir tugas Komite kepada
Direktur Utama.
Selama tahun 2020 ini, Komite Produk telah bekerja
optimal sesuai tugasnya dan telah meluncurkan sebanyak
58 produk yang terdiri dari 54 produk dengan Nomor
Izin Edar (NIE), 3 (tiga) produk dengan izin Approvable
Letter (AL) dan 1(satu) produk dengan izin Emergency Use
Authorization (EUA).
1. Talent Committee
Komite ini dibentuk dengan Surat Keputusan Direksi
Perseroan No. 0241/DIR/SK/IV/2020 tanggal 13 April
2020 tentang Pembentukan Talent Committee, hal ini
merupakan tindaklanjut arahan dari Kementerian BUMN
selaku Pemegang Sahama Seri A Perseroan dengan Surat
No. S-254/MBU/04/2020 tanggal 17 April 2020 perihal
Talent & Succession Management Direksi BUMN.
Susunan Talent Committee terdiri dari Ketua dijabat
oleh Direktur Utama, Sekretaris oleh Direktur Keuangan
& Human Capital dan Anggota dijabat oleh Direktur
Produksi & Supply Chain.
Adapun tugas Talent Committee sebagai berikut :
a. Melakukan talent identification, critical job selection,
assessment & selection, dan talent evaluation.
b. Melakukan talent classification meeting dan
mengusulkan Top 20% talent Board of Directors-1
kepada Komite Nominasi dan Remunerasi (Organ
Dewan Komisaris) dengan kriteria catatan kinerja
dan kapasitas talent sesuai dengan konsep Integrated
Talent Management System.
c. Mengusulkan penyesuian organisasi dengan jumlah
Direksi sesuai kelas perusahaan.
d. Dan tugas-tugas lainnya sampai dengan selesainya
tugas Committee.
Sehubungan dengan pelaksanaan tugas tersebut,
Talent Committee telah menyelesaikan tugasnya yang
disampaikan ke Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi
Perseroan dengan Surat No. 0391/DIR/IV/2020 tanggal
27 April 2020 perihal Talent & Succession Management
Direksi BUMN. Dalam surat tersebut, telah diusulkan 5
(lima) nama Pejabat satu level dibawah Direksi sebagai
5) Providing final report of Committee’s tasks to the
President Director.
During 2020, the Product Committee has worked
optimally in accordance with its duties and has launched
58 products consisting of 54 products with Marketing
Authorization (NIE), 3 (three) products with Approvable
Letter (AL) permit and 1 (one) product with Emergency
Use Authorization (EUA) permit.
1. Talent Committee
This committee is established based on Board of Directors
of the Company Decree No. 0241/DIR/SK/IV/2020 dated
April 13, 2020 concerning the Establishment of a Talent
Committee, this is a follow-up to the direction from the
Ministry of BUMN as the holder of the Company’s Series
A Shares with Letter No. S-254/MBU/04/2020 dated April
17, 2020 regarding Talent & Succession Management of
SOE Directors.
The composition of the Talent Committee consists of a
Head held by the President Director, a Secretary by the
Director of Finance & Human Capital and a Member held
by the Director of Production & Supply Chain.
The Talent Committee’s duties are as follows:
a. Perform talent identification, critical job selection,
assessment & selection, and talent evaluation.
b. Conduct a talent classification meeting and propose
the Top 20% talent ofBoard of Directors-1 to
the Nomination and Remuneration Committee
(Organ of the Board of Commissioners) with criteria
of performance records and talent capacity in
accordance with the concept of the Integrated Talent
Management System.
c. Propose organizational adjustments with the number
of Directors according to company class.
d. And other duties until the completion of Committee
duties.
In connection with the implementation of these tasks,
the Talent Committee has completed its duties which
were submitted to the Head of the Nomination and
Remuneration Committee of the Company with Letter
No. 0391/DIR/IV/2020 dated April 27, 2020 regarding
Talent & Succession Management of SOE Directors. Based
on the letter, 5 (five) Officers one level below the Board
321Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
of Directors have been proposed as the Top 20 percent of
the Board of Directors-1 Talents.
EXTERNAL AUDIT/PUBLIC ACCOUNTANTIn order to maintain independence in the Company’s financial
aspect, the Company appointed a Public Accounting Firm
(“KAP”) as an external auditor to ensure that the Company’s
accounting records are prepared in accordance with the
provisions of the Statement of Accounting and Financial
Standards (“PSAK”) and the reports have presented fair
financial position and results of operations.
Public accountant is the Company’s external organ whose
function is to provide opinions related to the suitability of
the presentation of the Company’s financial statements with
the applicable Financial Accounting Standards in Indonesia.
The existence of public accountant is regulated through OJK
Regulation No. 13/POJK.03/2017 concerning Use of Public
Accountant and Public Accounting Firm Services in Financial
Services Activities.
Compliance with Indonesian Financial Accounting
Standards
The management is responsible for the presentation of
the Company’s financial statements and compliance with
Indonesian SAK as determined by Institute of Indonesia
Chartered Accountants and Decisions of Chairman of the
Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution
(Bapepam-LK), which is now the Financial Services Authority
No. VIII.G.7, Attachment to Decree No. KEP-347/BL/2012,
June 25, 2012 concerning Guidelines for the Presentation
and Disclosure of Financial Statements of Issuers or Public
Companies.
External Audit Procedures and Audit Standards on the
Company’s financial statements shall be conducted in
accordance with professional standards of Public Accountant
which covers all audit procedures deemed necessary
according to the circumstances. The audit includes testing and
evaluating the internal control system, as well as checking, on
the basis of testing, evidence supporting the amounts and
disclosures in the financial statements. The audit also includes
assessing the accounting principles used and significant
estimates made by management, as well as evaluating the
overall financial statement presentation in accordance with
Statement of Financial Accounting Standards (PSAK).
Top 20 persen Talent Board of Directors-1 (Pejabat Satu
Level di Bawah Direksi) Perseroan.
AUDIT EKSTERNAL/AKUNTAN PUBLIKDalam rangka menjaga independensi dalam aspek keuangan
Perusahaan, Perseroan menunjuk Kantor Akuntan Publik
(“KAP”) sebagai auditor ekstenal untuk memastikan bahwa
pencatatan akuntansi Perusahaan yang disusun telah
sesuai dengan ketentan Pernyataan Standar Akuntansi
dan Keuangan (“PSAK”) dan laporan yang disiapkan telah
menyajikan posisi keuangan dan hasil usaha secara wajar.
Akuntan publik merupakan organ eksternal Perseroan yang
berfungsi memberikan opini terkait kesesuaian penyajian
laporan keuangan Perseroan terhadap Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang berlaku di Indonesia. Keberadaan
akuntan publik diatur melalui Peraturan OJK No. 13/
POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan
Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan.
Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan
Indonesia
Manajemen bertanggung jawab terhadap penyajian laporan
keuangan Perseroan dan patuh terhadap SAK yang berlaku di
Indonesia yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
dan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga
Keuangan (Bapepam-LK) yang sekarang menjadi Otoritas
Jasa Keuangan (OJK) No. VIII.G.7, Lampiran Surat Keputusan
No. KEP347/BL/2012, tanggal 25 Juni 2012 tentang Pedoman
Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan Publik.
Prosedur Audit Eksternal dan Standar Audit atas laporan
keuangan Perseroan dilakukan sesuai dengan standar
profesional Akuntan Publik yang mencakup seluruh prosedur
audit yang dipandang perlu sesuai dengan keadaan. Audit
meliputi pengujian dan evaluasi terhadap sistem pengendalian
intern, serta pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti
yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam
laporan keuangan. Audit juga akan meliputi penilaian atas
prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan
yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian atas penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan sesuai dengan PSAK
yang dikeluarkan oleh IAI.
322 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
As part of the audit process, Public Accounting Firm also
conducts questions and answers to the management which are
presented in the financial statements. Audit carries inherent
risks if there are material errors and irregularities. If such thing
exist, KAP will submit the report to the management. The
management approves KAP work paper on the audit of the
Company to be reviewed by the relevant agency or authority.
The audit is carried out based on Professional Standards of
Public Accountants issued by Institute of Indonesia Chartered
Accountants. If there is financial assistance from the
Government of the Republic of Indonesia, the audit is carried
out based on the State Financial Examination Standards
(SPKN) issued by the Audit Board of the Republic of Indonesia
(BPK).
Procurement Mechanisms for Public Accounting Firm
(KAP) Audit Services:
In connection with the Company, which has become a
subsidiary of PT Bio Farma (Persero), the authority to procure
audit services by a public accounting firm is carried out by the
Board of Commissioners of PT Bio Farma (Persero) through
the Public Accounting Firm Service Procurement Team and
the Counterpart Team for Audit of Financial Statements,
Financial Reports of Partnership and Community Development
Program and Other Reports of PT Bio Farma (Persero) and
its Subsidiaries for the 2020 Fiscal Year with a Joint Decree
of the Board of Commissioners and Board of Directors of PT
Bio Farma (Persero) Number KEP-04/DK/BF/6/2020 and KEP-
00504/DITR/VI/2020 dated June 30, 2020.
After completing the implementation of the procurement
process for the Public Accounting Firm, the Board of
Commissioners of PT Bio Farma (Persero) submitted a letter
to the Board of Commissioners of PT Indofarma Tbk and the
Board of Commissioners of PT Kimia Farma Tbk copied to
the respective Directors with Letter No. S-30/DK/BF/XI/2020
dated November 23, 2020 regarding notification of KAP
approval for the 2020 Consolidated Financial Statement
and PKBL Activity Report Audit based on the SOE Minister’s
letter No.S-994/MBU/11/2020 dated November 12, 2020
which has assigned and appointed a Public Accountant Firm
Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo to carry out a general
audit of the Company’s Financial Statements and Partnership
and Community Development Program (PKBL) Report for the
2020 Financial Year.
Sebagai bagian dari proses audit, KAP juga melakukan
tanya jawab kepada manajemen mengenai pernyataan
manajemen yang disajikan dalam laporan keuangan. Audit
mengandung risiko inheren bahwa jika terdapat kekeliruan
dan ketidakberesan yang material. Jika terdapat hal tersebut,
KAP akan menyampaikan kepada manajemen. Manajemen
menyetujui kertas kerja pemeriksaan KAP atas Perseroan
untuk di-review oleh badan atau otoritas terkait.
Audit dilaksanakan berdasarkan Standar Profesional Akuntan
Publik yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia
(IAPI). Jika terdapat bantuan keuangan Pemerintah RI,
maka audit dilaksanakan berdasarkan Standar Pemeriksaan
Keuangan Negara (SPKN) yang diterbitkan oleh Badan
Pengawasan Keuangan (BPK) RI.
Mekanisme Pengadaan Jasa Audit Kantor Akuntan
Publik (KAP)
Sehubungan dengan Perseroan telah menjadi anak
perusahaan PT Bio Farma (Persero), maka kewenangan
pengadaan jasa audit kantor akuntan publik dilaksanakan
oleh Dewan Komisaris PT Bio Farma (Persero) melalui Tim
Pengadaan Jasa Kantor Akuntan Publik dan Tim Counterpart
Pelaksanaan Audit Laporan Keuangan, Laporan Keuangan
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dan Laporan
Lainnya PT Bio Farma (Persero) dan Anak Perusahaan Tahun
Buku 2020 dengan Surat Keputusan Bersama Dewan
Komisaris dan Direksi PT Bio Farma (Persero) Nomor KEP-04/
DK/BF/6/2020 dan KEP-00504/DITR/VI/2020 tanggal 30 Juni
2020.
Setelah selesai pelaksanaan proses pengadaan Jasa Kantor
Akuntan Publik tersebut, Dewan Komisaris PT Bio Farma
(Persero) mengirimkan surat kepada Dewan Komisaris
PT Indofarma Tbk dan Dewan Komisaris PT Kimia Farma
Tbk yang ditembuskan ke masing-masing Direksi dengan
Surat No. S-30/DK/BF/XI/2020 tanggal 23 November 2020
perihal pemberitahuan persetujuan KAP untuk Audit
Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Kegiatan
PKBL tahun 2020 berdasarkan surat Menteri BUMN No.S-
994/MBU/11/2020 tanggal 12 November 2020 yang
telah menunjuk dan menetapkan Kantor Akuntan Publik
Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo untuk melaksanakan
audit umum Laporan Keuangan dan Laporan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Perseroan untuk
Tahun Buku 2020.
323Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Furthermore, the Company’s Board of Directors followed up
by making a Letter of Agreement with KAP Hendrawinata
Hanny Erwin & Sumargo regarding Audit Services for Financial
Statements and Partnership and Community Development
Program (PKBL) Report of the Company for the 2020 Financial
Year with No.1929/DIR/1/XI/2020 and No. 934/GN/RS/HHES/
XI/20 dated November 23, 2020.
This mechanism is in accordance with Resolutions of the 2019
Annual GMS on July 29, 2020 at the Fifth Meeting Agenda,
namely the appointment of a Public Accountant Firm to audit
the Company’s Financial Statements and the Partnership
and Community Development Program Report for the 2020
Financial Year, which decided:
To delegate authority to the Board of Commissioners with
prior approval from the B Series majority Shareholders to:
1. Appoint a Public Accounting Firm to audit the
Company’s Consolidated Financial Statements and
Financial Statements for the Partnership and Community
Development Program for the 2020 Financial Year.
2. Determine a Substitute for a Public Accountant and/or
Public Accounting Firm if the appointed Public Accounting
Firm cannot continue or carry out its duties for any reason
based on the capital market provisions and regulations.
3. Determine the conditions, terms of appointment and
honorarium of the Substitute Public Accounting Firm.
2020 Public Accountant
For audit implementation of the Company’s Consolidated
Financial Statements and Partnership and Community
Development Program Report for Fiscal Year 2020, the
Company has decided to appoint Public Accounting Firm
of Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo based on Board
of Commissioners Letter of PT Bio Farma (Persero) Numer
S-30/DK/BF/XI/2020 dated November 23, 2020 concerning
Notification of Approval of Public Accounting Firm
Determination for Audit of Consolidated Financial Statements
and PKBL Activity Report for Financial Year 2020
The fee for this appointment is divided into Professional Fee
of Rp465,000,000 including Value Added Tax (VAT) and
Non-Personnel Fee of Rp125,000,000 and 2% of income
tax (PPh 23) which is the responsibility of KAP Hendrawinata
Hanny Erwin & Sumargo. In connection with the deadline for
completion of the Company’s audited financial statements
work which changed from March 22, 2021 to be no later than
Selanjutnya, Direksi Perseroan menindaklanjuti dengan
membuat Surat Perjanjian dengan KAP Hendrawinata Hanny
Erwin & Sumargo tentang Jasa Audit Laporan Keuangan
dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL) Perseroan untuk Tahun Buku 2020 dengan No.1929/
DIR/1/XI/2020 dan No. 934/GN/RS/HHES/XI/20 tanggal 23
November 2020.
Mekanisme tersebut telah sesuai berdasarkan Hasil Keputusan
RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 pada 29 Juli 2020 pada
Mata Acara Rapat Kelima yaitu Penunjukan Kantor Akuntan
Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan
Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun
Buku 2020, yang memutuskan :
Melimpahkan wewenang kepada Dewan Komisaris dengan
sebelumnya mendapatkan persetujuan dari Pemegang Saham
Seri B terbanyak untuk :
1. Menunjuk Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan
Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Tahun Buku 2020.
2. Menetapkan Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan
Publik Pengganti apabila Kantor Akuntan Publik yang telah
ditunjuk tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan
tugas karena sebab apapun berdasarkan ketentuan dan
peraturan pasar modal.
3. Menetapkan kondisi, persyaratan penunjukan dan
honorarium Kantor Akuntan Publik Pengganti.
Akuntan Publik Tahun 2020
Untuk pelaksanaan Audit Laporan Keuangan Konsolidasian
Perseroan dan Laporan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL) untuk Tahun Buku 2020, Perseroan telah
memutuskan untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik (KAP)
Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo berdasarkan SK
Dewan Komisaris PT Bio Farma (Persero) Nomor S-30/DK/BF/
XI/2020 tanggal 23 November 2020 tentang Pemberitahuan
Persetujuan Penetapan KAP untuk Audit Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Kegiatan PKBL Tahun Buku 2020.
Imbal jasa atas pekerjaan tersebut terdiri dari dengan biaya
Professional Fee Rp465.000.000,00 sudah termasuk Pajak
Pertambahan Nilai (PPN) serta dan Biaya Non-Personil sebesar
Rp125.000.000,00 serta Pajak penghasilan (PPh 23) sebesar
2 persen menjadi tanggung jawab KAP Hendrawinata
Hanny Erwin & Sumargo. Sehubungan dengan batas waktu
penyelesaian pekerjaan audit LK Perseroan berubah yang
324 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
April 9, 2021, and the deadline for completing audit work
on the Financial Statements of Partnership and Community
Development Program (PKBL) which changed from March 27,
2021 to be no later than April 12, 2021, there will be an
additional audit service fee of Rp55,000,000.
KAP Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo was assigned to
carry out a general audit as a whole from the start, on:
1. General Audit of Consolidated Financial Statements of
PT Indofarma (Persero) Tbk for the financial year ended
December 31, 2020;
2. General Audit of Consolidated Financial Statements of
PT Indofarma Global Media and Subsidiaries for the
financial year ended December 31, 2020;
3. General Audit of Financial Statements of
PT Farmalab Indoutama for the financial year ended
December 31, 2020;
4. Audit of the Company’s Partnership and Community
Development Program (PKBL) Financial Statements for the
financial year ending December 31, 2020;
Other Services Provided other than the Financial Audit:
1. Audit of compliance with the Company’s Legislation for
the financial year ended December 31, 2020;
2. Audit of the Company’s Internal Control for the financial
year ended December 31, 2020;
3. Evaluation of the Company’s Performance, including
evaluation of the Company’s soundness based on the SOE
State Minister Decree No. KEP-100/MBU/2002 dated June
4, 2002 concerning Assessment of SOE Soundness Level
and Company Performance Achievement Level.
List of Public Accountants
The appointment of Public Accounting Firm refers to the
Government Regulation No. 20 of 2015 concerning the
Practice of Public Accountants; the mechanism of the Goods
and/or Services Procurement Policy, and proposal of the
Board of Commissioners approved at the GMS. Based on
PP 20/2015, Public Accountants are limited to maximum of
five consecutive years as an auditor in the same company.
Public Accountants can provide audit services again after two
consecutive years not providing audit services to the same
company.
semula sampai dengan tanggal 22 Maret 2021 menjadi
paling lambat sampai tanggal 9 April 2021 serta batas waktu
penyelesaian pekerjaan audit Laporan Keuangan Kemitraan
dan Bina Lingkungan (PKBL) berubah yang semula sampai
dengan tanggal 27 Maret 2021 menjadi paling lambat sampai
tanggal 12 April 2021 maka terdapat penambahan fee jasa
audit sebesar Rp 55.000.000,- .
KAP Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo ditugaskan
melaksanakan general audit umum secara menyeluruh dari
awal, atas:
1. Audit Umum atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT Indofarma (Persero) Tbk untuk tahun buku yang
berakhir pada 31 Desember 2020;
2. Audit Umum atas Laporan Keuangan Konsolidasian
PT Indofarma Global Media dan Entitas Anak untuk tahun
buku yang berakhir pada 31 Desember 2020;
3. Audit Umum atas Laporan Keuangan
PT Farmalab Indoutama untuk tahun buku yang berakhir
pada 31 Desember 2020;
4. Audit atas Laporan Keuangan Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan (PKBL) Perseroan untuk tahun buku
yang berakhir pada 31 Desember 2020;
Jasa Lain yang Diberikan di luar Audit Keuangan:
1. Audit Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-
undangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir
pada 31 Desember 2020;
2. Audit atas Pengendalian Internal Perseroan untuk tahun
buku yang berakhir pada 31Desember 2020;
3. Evaluasi Kinerja Perseroan, meliputi Evaluasi atas tingkat
Kesehatan Perusahaan berdasarkan Keputusan Menteri
Negara BUMN No. KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni
2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN dan
Tingkat Pencapaian Kinerja Perusahaan.
Daftar Akuntan Publik
Penunjukan Kantor Akuntan Publik mengacu kepada
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2015 tentang Praktik
Akuntan Publik; mekanisme Kebijakan Pengadaan Barang
dan/atau Jasa di Perseroan, dan usulan Dewan Komisaris
yang disetujui dalam RUPS. Berdasarkan PP 20/2015 tersebut,
Akuntan Publik dibatasi paling lama untuk lima tahun buku
berturut-turut, dimana Akuntan Publik dapat memberikan
kembali jasa audit setelah dua tahun buku berturut-turut
tidak memberikan jasa audit pada perusahaan yang sama.
325Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Guna kepentingan transparansi, berikut disajikan Auditor
Publik yang melaksanakan audit atas Laporan Keuangan
Perseroan selama enam tahun berturut-turut, untuk tahun
buku 2015 hingga 2020 seperti yang dapat dilihat pada tabel
di bawah ini:
Tahun / Year Akuntan Publik / Public Accountant
Kantor Akuntan Publik / Public Accounting Firm Opini / Opinion
Imbal Jasa Audit dalam Rupiah / Audit
Fee in Rupiah
2020 Welly Adrianto, CPA Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo
Wajar, dalam semua hal yang material / fairly, in all material respects
465.000.000
2019 Drs. Husni Arvan, CA,CPA Husni Mucharam Rasidi Wajar, dalam semua hal yang material / fairly, in all material respects
500.000.000
2018 Iskariman Supardjo, CPA Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo (HHES)
Wajar, dalam semua hal yang material / fairly, in all material respects
553.000.000
2017 Iskariman Supardjo, CPA Hendrawinata Hanny Erwin & Sumargo (HHES)
Wajar, dalam semua hal yang material / fairly, in all material respects
540.000.000
2016 Iskariman Supardjo, CPA Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil
Wajar, dalam semua hal yang material / fairly, in all material respects
525.000.000
2015 Welly Adrianto, CPA Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil
Wajar, dalam semua hal yang material / fairly, in all material respects
510.000.000
MANAJEMEN RISIKOUntuk mampu mencapai tujuan dan sasaran jangka panjang
perusahaan, Perseroan menempatkan implementasi
manajemen risiko yang efektif sebagai basis penting dalam
kegiatan pengelolaan Perusahaan. Perseroan menyadari
bahwa dalam setiap kebijakan dan tindakan bisnis serta
operasional yang dilakukan dapat menimbulkan terjadinya
kondisi-kondisi yang tidak direncanakan dan berdampak
pada Perusahaan secara keseluruhan, atau yang dikenal
sebagai Risiko Usaha.
Untuk mengantisipasi dan menanggulangi segala bentuk Risiko
Usaha, Perseroan menerapkan Kebijakan Manajemen Risiko
sesuai dengan Peraturan Menteri BUMN Nomor : Per -01 /
MBU/2011 tanggal Tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Yang Baik pasal 25 yaitu Komitmen Direksi dalam setiap
pengambilan keputusan/tindakan, harus mempertimbangkan
risiko usaha serta membangun dan melaksanakan program
manajemen risiko korporasi secara terpadu yang merupakan
bagian dari pelaksanaan program GCG.
Keberadaan Manajemen Risiko terintegrasi penting agar
dampak negatif dari risiko usaha yang timbul dapat
diminimalisasi sampai pada tingkat/level yang dapat
diterima oleh Perseroan. Pengelolaan risiko merupakan
bagian dari sistem manajemen Perseroan yang dilaksanakan
For transparency, the following is a list of Public Auditor
conducting audit for the Company’s Financial Statements
for six consecutive years, namely for financial year of 2015 -
2020, as seen in the following table:
RISK MANAGEMENTIn order to be able to achieve the company’s long-term goals
and objectives, the Company places the implementation
of effective risk management as an important basis in the
Company’s management activities. The Company realizes that
in every business and operational policy and action it takes,
it may result in unplanned conditions and have an impact on
the Company as a whole, known as Business Risk.
To anticipate and overcome any Business Risk, the Company
applies Risk Management in accordance with SOE Ministerial
Regulation Number: Per-01/MBU/2011 concerning the
Implementation of Good Corporate Governance article 25,
namely the Board of Directors’ Commitment in making
decisions/actions, must calculate business risks as well
as develop and implement an integrated corporate risk
management program as part of the implementation of the
GCG program.
The establishment of integrated Risk Management is
essential so that the negative impact of business risks can be
minimized to a level that is acceptable to the Company. Risk
management is part of the Company’s management system,
which is carried out systematically, proactively to identify,
326 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
terus- menerus sistematis, proaktif untuk mengidentifikasi,
menaksir, mengelola, memantau dan melaporkan risiko-risiko
bisnis di setiap tingkatan unit kerja dan bersifat menyeluruh
pada organisasi Perseroan.
Terselenggaranya Manajemen Risiko yang efektif dan
terintegrasi membutuhkan peran aktif Dewan Komisaris,
Direksi dan seluruh karyawan Perseroan. Direksi
mendefinisikan dan menetapkan kebijakan Manajemen Risiko
dengan memperhatikan strategi, sasaran, tujuan dan sifat
operasi Perseroan yang harus mendapat persetujuan Dewan
Komisaris serta disosialisasikan kepada seluruh karyawan
Perseroan.
Sistem Manajemen Risiko Perseroan
Kebijakan Perseroan dalam Pengelolaan sistem Manajemen
Risiko mengacu pada ISO 31000:2009 yang menentukan
sebelas prinsip yang perlu dipahami dan diterapkan
pada kerangka kerja dan proses manajemen risiko untuk
memastikan efektivitasnya.
Prinsip Manajemen Risiko:
1. Memberikan nilai tambah dan melindungi nilai organisasi
2. Bagian terpadu dari seluruh proses organisasi
3. Bagian dari pengambilan keputusan
4. Secara khusus menangani ketidakpastian
5. Sistematis, terstruktur, dan tepat waktu
6. Berdasarkan informasi terbaik yang tersedia
7. Disesuaikan dengan kebutuhan organisasi
8. Mempertimbangkan faktor budaya dan manusia
9. Transparan dan inklusif
10. Dinamis, berulang, dan responsif terhadap perubahan
11. Memfasilitasi perbaikan sinambung dan peningkatan
organisasi
Kerangka kerja manajemen risiko
1. Pemberian mandat dan komitmen yang menentukan
akuntabilitas, kewenangan, dan kapabilitas dari pelaku
manajemen risiko,
2. Kerangka Implementasi yaitu melakukan perencanaan,
penerapan manajemen risiko, monitoring dan review
terhadap kerangka kerja manajemen risiko, dan perbaikan
kerangka kerja manajemen risiko secara berkelanjutan.
3. Monitoring dan review terhadap kerangka kerja
manajemen risiko
4. Perbaikan secara berkelanjutan untuk memfasilitasi
perubahan yang terjadi pada konteks internal dan
eksternal
estimate, manage, monitor and report business risks at each
level of the work unit and is comprehensive in nature to the
Company.
The implementation of effective and integrated Risk
Management requires the active role of the Board of
Commissioners, Board of Directors and all employees. The
Board of Directors defines and sets Risk Management policies
by taking into account the strategy, targets, objectives
and nature of the Company’s operations, which must be
approved by the Board of Commissioners and disseminated
to all employees.
Risk Management System
The Company’s policy on risk management system refers to
ISO 31000:2009 which defines eleven principles that need to
be understood and applied to a risk management framework
and process to ensure its effectiveness.
Risk Management Principles:
1. Provide added value and protect organizational value
2. Integrated part of the whole organizational process
3. Part of decision making
4. Specifically deal with uncertainty
5. Systematic, structured, and timely
6. Based on the best available information
7. Adjusted to the organization’s needs
8. Consider cultural and human factors
9. Transparent and inclusive
10. Dynamic, repeatable, and responsive to change
11. Facilitate continuous improvement and organizational
improvement
Risk management framework
1. Giving mandates and commitments that determine
the accountability, authority and capabilities of risk
management actors,
2. Implementation Framework, namely planning,
implementing risk management, monitoring and reviewing
the risk management framework, and improving the risk
management framework on an ongoing basis.
3. Monitoring and reviewing the risk management
framework
4. Continuous improvement to facilitate changes in the
internal and external context
327Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Mandate and Commitment
Design of framework for managing risk
Implementing risk management
Continual improvement of the framework
Monitoring and review of the framework
Proses Manajemen Risiko
Proses manajemen risiko merupakan penerapan daripada
prinsip dan kerangka kerja yang telah dibangun. Proses
manajemen risiko terdiri:
1. Penetapan konteks bertujuan untuk mengidentifikasi
dan mengungkapkan sasaran organisasi, lingkungan
dimana sasaran hendak dicapai, stakeholders yang
berkepentingan, dan keberagaman kriteria risiko, dimana
hal-hal ini akan membantu mengungkapkan dan menilai
sifat dan kompleksitas dari risiko.
2. Penilaian risiko (risk assessment) yang terdiri dari:
1) Identifikasi risiko yang dapat mempengaruhi
pencapaian sasaran organisasi.
2) Analisis risiko yang telah diidentifikasi.
3) Evaluasi risiko membandingkan hasil analisis risiko
dengan kriteria risiko untuk menentukan bagaimana
penanganan risiko yang akan diterapkan.
3. Penanganan risiko yang dapat dilakukan oleh Perseroan
yaitu:
1) Menghindari risiko (risk avoidance);
2) Mitigasi risiko (risk reduction), dapat dilakukan dengan
mengurangi kemungkinan atau dampak;
3) Transfer risiko kepada pihak ketiga (risk sharing);
4) Menerima risiko (risk acceptance).
Ketiga proses besar tersebut didampingi oleh dua proses
yaitu:
1. Komunikasi dan konsultasi yang diharapkan dapat
menciptakan dukungan yang memadai dari seluruh
stakeholders pada kegiatan manajemen risiko dan
Risk Management Process
Risk management process is the implementation of the
principles and framework that have been set. The risk
management process consists of:
1. Determination of context aims to identify and deliver
organizational targets, environment where the targets to
be achieved, interested stakeholders, and the diversity of
risk criteria, which will help reveal and assess the nature
and complexity of risk.
2. Risk assessment covering:
1) Identification of risks that may affect the achievement
of organizational targets.
2) Analysis of the identified risks.
3) Risk evaluation compares the results of risk analysis
with risk criteria to determine how risk treatment will
be applied.
3. Management of risks that can be carried out by the
Company, namely:
1) Risk avoidance;
2) Risk reduction, can be done by reducing the likelihood
or impact;
3) Risk sharing to third parties;
4) Risk acceptance.
The three major processes are accompanied by two processes,
namely:
1. Communication and consultation which are expected
to create adequate support from all stakeholders in
risk management activities and make risk management
328 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
membuat kegiatan manajemen risiko menjadi tepat
sasaran.
2. Monitoring dan review untuk memastikan bahwa
implementasi manajemen risiko telah berjalan sesuai
dengan perencanaan yang dilakukan.
Penetapan Konteks / Determination of Context
Peman
tauan
dan
Riviu
/ M
onitoring and ReviewK
om
un
ikas
i dan
Ko
nsu
ltas
i /
Com
mun
icat
ion
and
Con
sulta
tion
Perlakuan Risiko / Risk Treatment
Asesment Risiko / Risk Assessment
Identifikasi Risiko / Risk Identification
Analisis Risiko / Risk Analysis
Evaluasi Risiko / Risk Evaluation
Manajemen risiko merupakan proses esensial dalam organisasi
untuk memberikan jaminan yang wajar terhadap pencapaian
tujuan Perseroan.
Perseroan telah memiliki Sistem Manajemen Risiko yang
mengacu Sistem Manajemen Risiko ISO 31000:2009 yang
dilengkapi dengan prosedur, ketentuan umum, protap dan
formulir terkait dengan implementasi manajemen risiko
sebagai berikut:
1. Prosedur Manajemen Risiko atas Proses Bisnis Eksisting
No. RM-01
2. Prosedur Manajemen Risiko Ad Hoc No.RM-02
3. Ketentuan Umum Enterprise Risk Management (ERM) No.
XRM-01
4. Ketentuan Umum Proses Manajemen Risiko Bidang No.
XRM-02
5. Ketentuan Umum Pelaksanaan Risk Assessment No. XRM-
03
6. Ketentuan Umum Manajemen risiko Ad Hoc No.XRM04
7. Ketentuan Umum Proses dan Pelaksanaan manajemen
Risiko Ad hoc No.XRM05
8. Ketentuan Umum Tata Cara Penggunaan Aplikasi ERM
No.XRM06
9. Prosedur Tetap Penyusunan Rencana Risk Assessment No.
PRM001
activities right on target.
2. Monitoring and review to ensure that the implementation
of risk management has been run in accordance with the
plan.
Risk management is an essential process in the organization
to provide reasonable assurance for the achievement of the
Company’s objectives.
The Company has a Risk Management System which refers to
ISO 31000: 2009 Risk Management System which is equipped
with procedures, general provisions, procedures and forms
related to the implementation of risk management as follows:
1. Risk Management Procedure for Existing Business Process
No. RM-01
2. Ad Hoc Risk Management Procedure No.RM-02
3. General Provisions for Enterprise Risk Management (ERM)
No. XRM-01
4. General Provisions for Risk Management Process Field No.
XRM-02
5. General Provisions on the Implementation of Risk
Assessment No. XRM-03
6. General Provisions for Ad Hoc Risk Management
No.XRM04
7. General Provisions on the Process and Implementation of
Ad hoc Risk Management No.XRM05
8. General Provisions for the Use of ERM Application
No.XRM06
9. Permanent Procedure for Preparing Risk Assessment Plan
No. PRM001
329Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
10. Prosedur Tetap Evaluasi Risk Assessment No.PRM002
11. Prosedur Tetap Monitoring Pelaksanaan Action Plan
No.PRM003
12. Prosedur Tetap Kualifikasi Risk Officer No.PRM004
13. Daftar Risk Officer Perseroan
Terkait implementasi Peraturan Menteri BUMN No. PER-
01/ MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang Baik di BUMN dan perubahannya khususnya terkait
Manajemen Risiko, Perseroan berkomitmen dalam penerapan
Sistem Manajemen Risiko secara konsisten yang diwujudkan
adanya unit kerja tersendiri di bawah Direktur Keuangan
& Human Capital yaitu Bidang Financial Control, Risk
Management & Compliance (FICO,RM&C). Hal ini sesuai
Peraturan BUMN No. PER-01/MBU/2011 Pasal 25 ayat 3 a
yang menyatakan pelaksanaan program Manajemen Risiko
dapat dilakukan yaitu dengan membentuk bidang atau
satuan kerja di bawah Direksi dan setiap tahun secara berkala
melakukan risk Assessment untuk menghasilkan profil
risiko dan penanganannya. Hasil Risk Assessment tersebut
selanjutnya dilaporkan ke Dewan Komisaris melalui Komite
GCG dan Pemantauan Risiko.
Penanggungjawab Penerapan Manajemen Risiko
Penanggung Jawab Penerapan Manajemen Risiko di
Lingkungan Perseroan dengan mengacu pada model
pertahanan tiga lini (Three Lines of Defence) adalah sebagai
berikut:
1. Dewan Komisaris yang dibantu oleh Komite GCG
dan Pematauan Risiko berperan menjalankan fungsi
pengawasan terhadap penerapan Manajemen Risiko
yang dilakukan Direksi serta berwenang dan bertanggung
jawab untuk:
a. Mengevaluasi pertanggungjawaban dan memberikan
saran perbaikan kepada Direksi atas pelaksanaan
kebijakan Manajemen Risiko.
b. Melakukan kegiatan pengawasan terhadap penerapan
kebijakan Manajemen Risiko.
c. Mengevaluasi dan memutuskan permohonan Direksi
yang berkaitan dengan transaksi yang memerlukan
persetujuan Dewan Komisaris setelah melalui kajian
risiko.
2. Direksi berperan atas penerapan Manajemen Risiko
Perseroan serta berwenang dan bertanggung jawab
untuk:
10. Fixed Procedure for Evaluating Risk Assessment No.
PRM002
11. Fixed Procedure for Monitoring the Implementation of
Action Plan No. PRM003
12. Fixed Procedure of Risk Officer Qualification No. PRM004
13. List of Company Risk Officers
Regarding the implementation of Minister of SOE Regulation
No. PER-01/MBU/2011 concerning the Implementation of
Good Corporate Governance in SOEs and their changes
specifically related to Risk Management, the Company is
committed to consistently implementing Risk Management
System which is realized by the existence of separate work
unit under the Director of Finance & Human Capital namely
the Financial Control, Risk Management & Compliance
(FICO,RM&C) Section. This is in accordance with SOE
Regulation No. PER-01/MBU 2011 Article 25 paragraph 3 a
stating that the implementation of Risk Management program
can be carried out by forming a work unit under the Board of
Director and annually conducting risk assessments to produce
risk profiles and their handling. The Risk Assessment results
are then reported to the Board of Commissioners through the
GCG and Risk Monitoring Committee.
Parties Responsible for Implementing Risk Management
The parties responsible for implementing Risk Management
within the Company, by referring to the three lines of defense
are as follows:
1. The Board of Commissioners, assisted by GCG and Risk
Monitoring Committee, has a role in supervising the
implementation of Risk Management by the Board of
Directors and is authorized and responsible for:
a. Evaluating the accountability and providing suggestion
for improvement to the Board of Directors on the
implementation of Risk Management policies.
b. Carrying out surveillance activities on the
implementation of Risk Management policies.
c. Evaluating and deciding upon Board of Directors’
requests for transactions that require approval of the
Board of Commissioners after risk review.
2. The Board of Directors has a role in implementing Risk
Management and is authorized and responsible for:
330 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
a. Menyusun dan menetapkan kebijakan serta strategi
manajemen risiko secara tertulis dan komprehensif.
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan
Manajemen Risiko.
c. Mengembangkan budaya Manajemen Risiko di
lingkup Perseroan.
d. Memastikan telah dilaksanakannya peningkatan
kompetensi SDM yang terkait Manajemen Risiko.
e. Memastikan bahwa organisasi yang dibentuk untuk
mengelola Manajemen Risiko telah berfungsi secara
independen.
f. Melaksanakan kaji ulang secara berkala untuk
memastikan:
Keakuratan metodologi pengukuran risiko.
Kecukupan implementasi sistem Manajemen
Risiko.
Ketepatan kebijakan dan prosedur Manajemen
Risiko.
3. Manajer Financial Control, Risk Management &
Compliance (FICO,RM&C) berperan:
a. Mengadministrasikan penerapan Manajemen Risiko.
b. Mengintegrasikan semua upaya pengelolaan risiko di
seluruh lingkup Perseroan.
c. Membuat dan menyampaikan Laporan Penerapan
Manajemen Risiko kepada Direktur Keuangan &
Human Capital.
4. Manajer Satuan Pengawasan Intern (SPI) berperan
melaksanakan aktivitas pemastian dan konsultasi
secara independen, untuk memberi nilai tambah
dan memperbaiki kegiatan operasi Perseroan, serta
membantu Perseroan mencapai tujuan dengan
melakukan pendekatan sistematis dan terstruktur dalam
mengevaluasi efektivitas proses Manajemen Risiko.
5. Manajer/Asisten Manajer Unit Kerja Pemilik Risiko sebagai
Risk Owner dan Risk Officer merupakan fungsi pemilik
risiko yang memiliki serangkain tahapan proses kegiatan
kerja dan melaksanakan pengelolaan risiko yang ada di
fungsi kerja masing-masing.
a. Developing and establishing policies and strategies for
risk management in writing and in a comprehensive
manner.
b. Implementing Risk Management policies.
c. Developing Risk Management culture in the Company.
d. Ensuring that the competency improvement of HR
related to Risk Management has been implemented.
e. Ensuring that the organization formed to manage Risk
Management has functioned independently.
f. Conducting periodic reviews to ensure:
The accuracy of the risk measurement
methodology.
Adequacy of the implementation of the Risk
Management system.
Accuracy of Risk Management policies and
procedures
3. Manager of Financial Control, Risk Management &
Compliance (FICO,RM&C) plays a role to:
a. Administer the application of Risk Management.
b. Integrate all risk management efforts throughout the
Company.
c. Prepare and submit Risk Management Implementation
Report to President Director.
4. Internal Control Unit Manager (Internal Audit) has the
role to carry out independent assurance and consultation
activities, to provide added value and improve the
Company’s operations, and to help the Company achieve
its objectives by taking a systematic and structured
approach in evaluating the effectiveness of Risk
Management process.
5. The Manager/Assistant Manager of the Risk Owner Work
Unit has the stages of work activities and carries out risk
management in each work unit.
331Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Organization Structure of Risk Management
Implementation of Enterprise Risk Management (ERM)
Applications
The Company, including all risk owners and risk officers, has
been using ERM applications. ERM applications are accessible
on the intranet/LAN network URL http://192.168.1.8/cprm
where user name and password of each risk owner have
been made, along with the user manual. With these ERM
applications, the use of supporting forms in hard copy in the
application of ISO No. RM-01 is no longer needed (paperless)
because risk officers can directly fill out applications for 2020
Risk Assessment.
Output of the ERM applications is producing reports of: Field
Identification Recap, All Risk Categories, Risk Profile All Risk -
Directorate, Sector RKL Risk Profiles, RKL Risk Profiles TR Fields
> 12, Sector RKT Risk Profiles, Field Process Risk Profiles, Top
Risk RKL - TR> 12 and Corporate Top Risk Scatter Diagram.
The establishment of the ERM applications is aimed at
facilitating risk officer and risk owner to identify, review and
conduct process and corporate risks monitoring (adding and
Struktur Organisasi Manajemen Risiko Perseroan
DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS cq. Komite GCG & Pemantauan Risiko / cq. GCG & Risk Monitoring Committee
Pengawasan Implementasi Manajemen Risiko / Risk Management Implementation Supervisory
DIREKSI / BOARD OF DIRECTORSAkuntabilitas terhadap pemangku kepentingan atas pengawasan organisasi /
Accountability for stakeholders on organization supervision
MANAJEMEN / MANAGEMENTindakan (termasuk pengelolaan risiko) untuk mencapai tujuan-
tujuan Perusahaan / Action (including risk management) to achieve the Company’s goals
FIRST LINE OF DEFENCEterdapat 18 Bidang & SBU di PT
Indofarma Tbk / there are 18 fields & SBU in PT Indofarma
Tbk
Peran lini pertama: / First line roles:
Penyediaan produk/jasa kepada klien: mengelola risiko bidang dan perusahaan / Provision of products/services to clients: managing sector
and company risks
SECOND LINE OF DEFENCEFinancial control, risk
Management & compliance
Peran lini kedua: / Second line role:
Ekspertis, bantuan, pemantauan, dan tantangan atas hal-hal yang terkait dengan risiko / Experts, assistance,
monitoring and challenges on matters related to risk
THIRD LINE OF DEFENCEInternal Audit
Peran lini ketiga / Third line roles:Keyakinan dan saran yang
independen objektif atas segala hal yang terkait dengan pencapaian tujuan / Objective independent
assurance and suggestions on all matters related to the achievement
of goals
AUDIT INTERNAL / INTERNAL AUDITPemberian Keyakinan yang
Independen / Provision of Assurance that is Independent
REG
ULA
TOR
EKSTER
NA
L AU
DIT /
EXTERN
AL A
UD
IT
Implementasi Aplikasi Enterprise Risk Management
(ERM)
Perseroan telah menggunakan aplikasi ERM oleh seluruh risk
owner dan risk officer bidang. Aplikasi ERM tersebut dapat
diakses di jaringan intranet / LAN URL http://192.168.1.8/cprm
dan sudah dibuat user nama dan password masing-masing
risk owner dan risk officer dan telah didukung ketentuan
umum penggunaan aplikasi ERM/manual user. Oleh karena
itu, penggunaan formulir-fomulir (hard copy) pendukung
dalam penerapan Prosedur ISO No. RM-01 tidak diprint lagi
(paperless) dan risk officer langsung mengisi dalam aplikasi
untuk pelaksanaan Risk Assessment Tahun 2020.
Output dari aplikasi ERM berupa reporting antara lain sebagai
berikut : Rekap Identifikasi Bidang, Profil Risiko All Kategori
Risiko, Profill Risiko All Risk – Direktorat, Profil Risiko RKL
Bidang, Profil Risiko RKL Bidang TR > 12, Profil Risiko RKT
Bidang, Profil Risiko Proses Bidang, Top Risk RKL – TR > 12
dan Diagram Scatter Top Risk Korporat.
Keberadaan aplikasi ERM tersebut berguna untuk
mempermudah risk officer dan risk owner untuk melakukan
identifikasi, review dan monitoring risiko proses maupun
332 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
korporat (menambah dan atau mengurangi) yang
kemungkinan risikonya berulang atau melekat di proses
bidang tersebut serta memudahkan Bidang Financial Control,
Risk Management & Compliance (FICO,RM&C) untuk
melakukan review dan monitoring risiko seluruh bidang.
Pelaksanaan risk Assessment Perseroan Tahun 2020
1. Kriteria yang digunakan dalam risk Assessment
Dalam melaksanakan risk assessment, Perseroan
manajemen menggunakan beberapa kriteria yaitu sebagai
berikut:
a. Kriteria konversi
Skala di bawah ini disepakati manajemen Perseroan
sebagai kriteria untuk mengkonversi ukuran semi
kuantitatif likelihood dan dampak risiko dan kriteria
ini digunakan untuk mengukur level risiko.
Kriteria konversi ukuran likelihood dan dampak risiko
adalah sebagai berikut :
1. Ukuran likelihood (kemungkinan terjadi) :
Level / Level Probabilitas / Probability Penjelasan / Description
1 Jarang / Rare Mungkin terjadi hanya pada kondisi tidak normal; Probabilitas ≤ 20%. / May only occur in abnormal conditions; Probability ≤ 20%.
2 Kemungkinan Kecil / Low Probability Mungkin terjadi pada beberapa waktu; Probabilitas 20% < X ≤ 40%. / May occur at times; Probability 20% < X ≤ 40%.
3 Kemungkinan Sedang / Medium Probability
Dapat terjadi pada beberapa waktu; Probabilitas 40% < X ≤ 60% / May occur at times: Probability 40% < X ≤ 60%.
4 Kemungkinan Besar / High Probability
Akan mungkin terjadi pada banyak keadaan; Probabilitas 60% < X ≤ 80% / May occur in many circumstances; Probability 60% < X ≤ 80% .
5 Hampir Pasti / Almost Certain Dapat terjadi pada banyak keadaan; Probabilitas 80% < X < 100% / May occur in many circumstances; Probability 80% < X < 100%
2. Ukuran Konsekuensi /Dampak
Level / Level
Dampak/Konsekuensi /
Impact/Consequence
Jenis/Aspek / Types/Aspects
Kinerja / Performance
Finansial / Finance
Citra Perusahaan / Company’s Image
Keselamatan Kerja / Occupational Safety
1 Tidak Signifikan / Insignificant
Target kinerja tidak tercapai <20% / <20% of performance target was not achieved
Kerugian finansial kecil / small financial loss
Timbulnya publisitas jelek di lingkungan internal / Bad publicity in internal environment
Kecelakaan Kerja dengan dampak luka kecil tanpa perlu bantuan dokter / Occupational accident with small impact that did not need a doctor
2 Kecil / Small Target kinerja tidak tercapai ≥20% sampai <40% / ≥20% to <40% of performance target was not achieved
Kerugian finansial sedang / Medium financial loss
Timbul publisitas jelek di lingkungan internal dan pemegang saham / Bad publicity in internal environment and shareholders
Kecelakaan Kerja dengan dampak luka besar perlu bantuan dokter perusahaan / Occupational accident with large injury that needed the company’s doctor
reducing) where the risks are possibly repetitive or inherent
in the process of the section and facilitating the Financial
Control, Risk Management & Compliance (FICO,RM&C)
Section to review and monitor risks from all sections.
Risk Assessment Implementation in 2020
1. Criteria used in Risk Assessment
In performing risk assessment, the Company uses the
following criteria:
a. Conversion criteria
The Company’s management agreed to use the
scale below as criterion to convert semi-quantitative
measures of risk likelihood and impact. This criterion
is used to measure risk level.
The criteria for converting likelihood measures and
risk impact are as follows:
1. Likelihood measures (probability):
2. Consequence/Impact Measure
333Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Level / Level
Dampak/Konsekuensi /
Impact/Consequence
Jenis/Aspek / Types/Aspects
Kinerja / Performance
Finansial / Finance
Citra Perusahaan / Company’s Image
Keselamatan Kerja / Occupational Safety
3 Sedang / Medium Target kinerja tidak tercapai ≥40% sampai <60% / ≥40% to <60% of performance target was not achieved
Kerugian finansial cukup besar / Slightly large financial loss
timbulnya publisitas jelek di media lokal / Bad publicity in local media
Kecelakaan Kerja dengan dampak luka besar perlu bantuan dokter spesialis tanpa opname / Occupational accident with large injury that required a specialist doctor without hospitalization
4 Besar / Large Target kinerja tidak tercapai ≥60% sampai <80% / ≥60% to <80% of Performance target
Kerugian finansial besar / Heavy financial loss
Timbulnya publisitas jelek di media nasional / Bad publicity in national media
Kecelakaan Kerja dengan dampak luka parah perlu bantuan dokter spesialis dan perlu opname / Occupational accident with serious injury that required a specialist doctor and hospitalization
5 Katastropik / Catastrophic
Target kinerja tidak tercapai ≥80% / ≥80% of performance target was not achieved
Kerugian finansial sangat besar / Significant financial loss
Timbul publisitas jelek di media nasional dan tuntutan hukum / Bad publicity in national media and lawsuit
Kecelakaan Kerja dengan dampak luka sangat parah dan kematian / Occupational accident with severe injury and death
b. Kriteria Batas risk Appetite (Peta Risiko)
Kriteria yang digunakan untuk menentukan batas
antara risiko yang tidak dapat diterima dan dapat
diterima (risk appetite) adalah sebagai berikut :
Dam
pak
/Im
pac
tTi
dak
Sig
nif
ikan
Insi
gnifi
cant
Jarak (1)Rarely (1)
Kec
ilLo
w
Kemungkinan Kecil (3)Small Possibility (3)
Sed
ang
Inte
rmod
erat
e
Kemungkinan Sedang (3)Intermediate Possibility (3)
Tid
ak S
ign
ifik
anH
igh
Kemungkinan Besar (1)Big Possibility (1)
Kat
astr
op
ikC
atas
trop
hic
Hampir Pasti (5)Almost Certain (5)
5Supplementary Issue
8Supplementary Issue
6Supplementary Issue
6Supplementary Issue
8Supplementary Issue
5Supplementary Issue
4Acceptable
3Acceptable
2Acceptable
4Acceptable
2Acceptable
3Acceptable
4Acceptable
1Acceptable
10Issue
12Issue
9Issue
12Issue
10Issue
15Unacceptable
20Unacceptable
16Unacceptable
25Unacceptable
20Unacceptable
15Unacceptable
b. Risk Appetite Boundary Criteria (Risk Mapping)
The criteria used to determine the boundary between
unacceptable and acceptable risk (appetite risk) are as
follows:
334 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
c. Kriteria Tindakan/Respon Sesuai dengan Level
Risiko
Dalam mengambil keputusan untuk menentukan
tindakan atau respon terhadap risiko yang akan
diambil baik dalam hal menerima, menghindari,
mengurangi atau membagi/mengalihkan risiko atau
kombinasi lebih dari satu respon tersebut, manajemen
tetap mempertimbangkan antara biaya dan manfaat.
Kategori Level Risiko
Kategori Level Risiko / Risk Level Category Skor / Score Tindakan yang Diambil / Actions taken Respon Risiko
/ Risk Response
Rendah / Low X ≤ 4 Tidak diperlukan tindakan (Acceptable) / No actions required (Acceptable)
Accept
Sedang / Medium 4 < X ≤ 8 Disarankan diambil tindakan jika tersedia sumber daya (Supplementary Issue) / Action is recommended if resources are available (Supplementary issue)
Reduce
Tinggi / High 8 < X ≤ 12 Diperlukan tindakan untuk mengelola risiko (Issue) / Action is required to manage risk (Issue)
Share
Ekstrim / Extreme 12 < X ≤ 25 Diperlukan tindakan segera untuk mengelola risiko (Unacceptable) / Immediate action is required to manage risk (Unacceptable)
Avoid
d. Kriteria Penetapan TOP RISK
Risk Assessment tahun 2020, risiko-risiko yang
ditetapkan sebagai Top Risk Korporat yaitu risiko
korporat yang berdampak langsung (RKL) terhadap
pencapaian tujuan perusahaan yang setelah melalui
proses pengukuran menghasilkan nilai total risiko
diatas 12 (RKL > 12) yaitu risiko-risiko korporat
langsung dengan status/level ekstrim dengan respon
risiko avoid.
Pelaksanaan Risk Assessment Untuk menjaga agar tujuan
dan sasaran perusahaan dapat tercapai secara optimal, maka
perlu dilakukan Risk Assessment di lingkungan Perseroan
pada tahun 2020.
Merujuk pada Ketentuan Umum XMR03 tentang Pelaksanaan
Risk Assessment, hal ini dilakukan mulai dari tahap identifikasi,
analisa sampai dengan monitoring risiko yang dilakukan oleh
risk officer yang kemudian diotorisasi oleh Risk Owner. Risk
owner adalah karyawan atau suatu bidang yang mempunyai
akuntabilitas dan kewenangan untuk mengelola suatu risiko
dan Risk Officer adalah karyawan pada masing-masing
bidang yang ditunjuk menjadi fasilitator dalam penerapan
manajemen risiko pada bidang tersebut.
c. Action/Response Criteria According to Risk Level
In making decisions to determine actions or responses
towards risks, whether to accept, avoid, reduce,
share, or divert risks or combination of more than one
response, management still considers the cost and
benefit aspects.
Risk Level Category
d. TOP Risk Determination Criteria
Based on Risk Assessment of 2020, the Corporate
Top Risks are risks that have direct impact (RKL) on
the Company’s objectives. Those risks have total
risk value above 12 (RKL > 12) after going through
measurement. These direct corporate risks are
considered to be at extreme level with avoid as the
risk response.
Risk Measurement is implemented to ensure that the
Company’s objectives and goals can be achieved in an
optimum manner. Therefore, Risk Assessment must be
implemented within the Company in 2020.
According to XMR03 General Provisions on Risk Assessment
Implementation, this is carried out starting from identification,
analysis, and monitoring of risk performed by a risk officer to
be subsequently authorized by rick owner. Risk Owner is an
employee or a section that has accountability and authority
to manage a risk. Risk Officer is an employee at each section
appointed to be a facilitator in the implementation of risk
management in said section.
335Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
2. Hasil risk Assessment Perseroan Tahun 2020
Risk Assessment Perseroan di tahun 2020 ini menghasilkan
profil risiko yang dibagi dalam 3 (tiga) kategori risiko,
sebagai berikut:
1. Risiko Korporat Langsung (RKL) yaitu risiko pada
proses bisnis bidang yang memiliki karakteristik
penyelesaian/penanganan melibatkan bidang lain di
luar direktoratnya (lintas direktorat) yang berdampak
langsung terhadap pencapaian tujuan perseroan yang
telah ditetapkan dalam rencana tahunan.
2. Risiko Korporat Tidak langsung (RKT) yaitu risiko
pada proses bisnis bidang yang memiliki karakteristik
penyelesaian/penanganan melibatkan bidang lain
diluar direktoratnya (lintas direktorat) yang tidak
berdampak langsung terhadap pencapaian tujuan
perseroan yang telah ditetapkan dalam rencana
tahunan.
3. Risiko Proses yaitu risiko pada proses bisnis bidang
yang memiliki karaktersitik penyelesaian/penanganan
dapat diselesaikan oleh bidang bersangkutan sebagai
pemilik risiko.
Berdasarkan Laporan Risk Assessmet Tahun 2020 yang
dibuat oleh Unit Manajemen Risiko Perseroan dengan
No. 032a/SP&BPE/VIII/2020 Tanggal 25 Agustus 2020
yang telah dilaporkan ke Direksi dan Dewan Komisaris cq.
Komite GCG & Pemantauan Risiko, berikut rekapitulasi
risiko yang teridentifikasi :
No.Jumlah Risiko
Sub Total
Level Risiko
Total Risiko (Skor)
Tindakan yang Diambil
Respon Risiko
Prioritas PenangananLangsung Tidak
Langsung Proses
1. 6 17 68 91 Rendah X = 4 Tidak diperlukan tindakan (acceptable)
Diterima / Accept
IV
2. 12 20 59 91
Sedang
4 < X < 8 Disarankan diambil tindakan jika tersedia sumber daya (Supplementary Issue)
Dikurangi / Reduce
III
3. 18 8 22 48Tinggi
8 < X < 12
Diperlukan tindakan untuk mengelola risiko (Issue)
Dibagi / Share
II
4. 6 1 2 9Ekstrim
12 < X < 25
Diperlukan tindakan segera untuk mengelola risiko (Unacceptable)
Dihindari / Avoid
I
Total 42 46 151 239
Berdasarkan tabel di atas maka dapat diperoleh informasi
bahwa hasil identifikasi risiko pada Pelaksanaan Risk
Assessment Tahun 2020 adalah sebanyak 239 risiko
dan sesuai dengan Ketentuan Umum Pelaksanaan
Risk Assessment No. XMR03 maka risiko dengan hasil
pengukuran TR ≥ 12 tersebut secara otomatis masuk
2. Risk Assessment Result of the Company in 2020
In 2020, the Company’s Risk Assessment generated
profile risks that are divided into 3 (three) risk categories,
namely:
1. Direct Corporate Risk (RKL) is a risk on business process
of a section that has a risk management/mitigation
characteristic that involves other sections, outside
of its directorate (cross-directorate). This risk has a
direct impact to the achievement of the Company’s
objectives set in the annual plan.
2. Indirect Corporate Risk (RKT) is a risk on business
process of a section that has a risk management/
mitigation characteristic that involves other sections
outside of its directorate (cross-directorate). This risk
does not have direct impact to the achievement of the
Company’s objectives set in the annual plan.
3. Process Risk is a risk on a business process of a section
that has a risk management/mitigation characteristic
that can be solved by the section that acts as risk
owner.
Based on Risk Assessment Report of 2020 prepared by
the Company’s Risk Management Unit No. 032a/SP&BPE/
VIII/2020 dated August 25, 2020, that has been reported
to the Board of Directors and Board of Commissioners
as well as GCG & Risk Monitoring Committee, the
recapitulation of identified risks is as follows:
Based on the table above, there were 239 identified
risks in 2020 Risk Assessment. In accordance with the
General Provisions of Risk Assessment No. XMR03, risks
with measurement result of TR ≥ 12 are automatically
included in the TOP CORPORATE RISK. There were 6 TOP
CORPORATE RISKS from 2020 Risk Assessment as follows:
336 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
ke dalam TOP RISK KORPORAT maka dari jumlah risiko
tersebut yang masuk dalam kategori TOP Risk Korporat
adalah 6 (enam) risiko dengan perincian sebagai berikut :
No No.Risiko / Risk
Number
Peristiwa Potensial/ Potential Event
Pengukuran (L) / Measurement
(L)
Pengukuran(K) / Measurement
(K)
Pengukuran (TR) / Measurement
(TR)
PIC
1 SC032 Kemungkinan terjadinya item Produk Perputarannya Rendah / Possibility of Low Product Rotation
5 4 20 SCM
2 PD009 Kemunduran target peluncuran produk baru terkait lead time penelitian yang panjang / Target setback of new product launch related to long research lead time
4 4 16 New Product Development
3 SC002 Kemungkinan terjadinya pelayanan produk tidak terpenuhi secara keseluruhan sesuai dengan pesanan Purchess Order / Possibility of unfulfilled product service in its entirety in accordance with Purchase Order
4 4 16 SCM
4 AK018 Kemungkinan terjadinya keterlambatan penyusunan dan pengesahan RKAP (corporate planning) / Possibility of delay in preparation and ratification of RKAP (work plan and budget)
4 4 16 Akuntansi, Keuangan dan Pajak / Accounting, Finance, and Tax
5 AK021 Kemungkinan terjadi terlambat menyetorkan pajak / Possibility of late tax payment
4 4 16 Akuntansi, Keuangan dan Pajak / Accounting, Finance, and Tax
6 AK008 Terjadinya keterlambatan pembayaran ke Supplier / Possibility of late payment to supplier
4 4 16 Akuntansi, Keuangan dan Pajak / Accounting, Finance, and Tax
Evaluasi Efektivitas Sistem Manajemen Risiko
Berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan, Perseroan
memandang bahwa Sistem Manajemen Risiko telah berjalan
cukup efektif karena adanya peran aktif dari Dewan Komisaris
melalui Komite GCG dan Pemantauan Risiko yang melakukan
tugas monitoring dan pengawasan secara berkala dengan
melaksanakan rapat rutin setiap bulan dengan Bidang
Financial Control, Risk Management & Compliance dan unit/
bidang terkait sesuai agenda rapat. Tentang peran Komite
GCG dan Pemantauan Risiko dapat dilihat pada uraian kinerja
dan rapat pada bagian Komite Audit GCG dan Pemantauan
Risiko di Laporan Tahunan ini.
Bidang Financial Control, Risk Management & Compliance
secara berkala setiap tahunnya melaksanakan Risk Assessment
untuk menjaga agar tujuan dan sasaran Perseroan dapat
Evaluation of Risk Management System Effectiveness
Based on the result of monitoring, the Company deemed that
Risk Management System has been running quite effectively
due to the active role of the Board of Commissioners through
GCG and Risk Monitoring Committee. The Committee carries
out regular monitoring and supervision duties by holding
meetings in the section of Financial Control, Risk Management
& Compliances as well as relevant unit/section according
to meeting agenda. The role of GCG and Risk Monitoring
Committee can be seen in the description of performance
and meeting in Audit GCG and Risk Monitoring Committee
in the Annual Report.
Financial Control, Risk Management & Compliance regularly
implements annual Risk Assessment to ensure that the
Company’s objectives and targets can be achieved in an
337Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
tercapai secara optimal di lingkungan Perseroan dengan cara
melakukan identifikasi risiko atau mapping risiko, menaksir
kemungkinan terjadinya risiko dan dampak yang ditimbulkan
jika risiko itu terjadi, serta mengidentifikasi respon dan
aktivitas pengendalian untuk mengurangi dampak risiko yang
akan terjadi terhadap risiko-risiko korporat maupun proses
yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh
terhadap pencapaian Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP).
Di samping itu, Bidang Financial Control, Risk Management
& Compliance jika diminta manajemen atau bidang lain
melakukan kajian risiko adhoc terkait informasi mengenai
usulan pengembangan usaha/bisnis serta produk dan
hal lainnya yang dianggap perlu dilakukan kajian sebagai
masukan manajemen sebelum dilakukan pengambilan
keputusan.
Hasil Risk Assessment tahun 2020 kemudian disampaikan
kepada seluruh bidang (risk owner) untuk selanjutnya
dilakukan monitoring rencana tindak lanjut action plan
terhadap risiko yang sudah dimitigasi oleh Bidang Financial
Control, Risk Management & Compliance dan bidang terkait
untuk dilaporkan kepada Direksi serta ditembuskan ke Dewan
Komisaris melalui Komite GCG dan Pemantauan Risiko.
Evaluasi terhadap Sistem Manajemen Risiko dilaksanakan
agar tercapai maksud dan tujuan Sistem Manajemen Risiko.
Maksud tersebut yaitu memberikan arah dan batasan serta
tanggung jawab yang jelas terhadap pelaksanaan manajemen
risiko dengan mengacu kepada prinsip, kerangka kerja, dan
proses manajemen risiko ISO 31000. Evaluasi atas kecukupan
penerapan Manajemen Risiko dapat dilakukan oleh Bidang
Satuan Pengawasan internal sebagai third lines defences
atau pihak external independen untuk mengetahui tingkat
kematangan penerapan Manajemen Risiko dan memberikan
rekomendasi perbaikan atas penerapan Manajemen Risiko.
Kajian Risiko Bisnis
Sepanjang tahun 2020, Bidang SP&BPE Financial Control, Risk
Management & Compliance atas permintaan manajemen
membuat laporan kajian risiko sebagai berikut :
1. Kajian Risiko untuk permintaan kerja sama usaha
perusahaan pemasaran (marketing company)
2. Kajian Dampak Pelemahan Nilai Tukar Rupiah (IDR)
terhadap Dollar Amerika (USD) karena pandemi Covid-19
optimum manner within the Company through identifying
risks or risk mapping, assessing likelihood of risks and
impacts, as well as identifying response and control activities
to reduce the impact of corporate or process risks that directly
or indirectly affect the achievement of Work Plan and Budget
(RKAP).
In addition, Financial Control, Risk Management &
Compliance section may conduct an ad hoc review on risks
when requested by the management or other sections related
to information on business/product development proposal
and other matters that are deemed necessary as input for the
management before making decisions.
The result of 2020 Risk Assessment is then subsequently
submitted to all sections (risk owner) for further monitoring
of follow-up action plan of risks mitigated by Financial
Control, Risk Management & Compliance section and related
sections to be reported to the Board of Directors as well as
forwarded to the Board of Commissioners through GCG and
Risk Monitoring Committee.
Evaluation on Risk Management System is conducted in order
to achieve the purposes and objectives of Risk Management
System. The objective is to provide clear directions and
limitations as well as responsibilities for implementation
of risk management by referring to principle, framework,
and risk management process of ISO 31000. Evaluation
on adequacy of Risk Management implementation can be
performed by Internal Audit Unit as a third line defense or
independent external party to understand the maturity of Risk
Management implementation and provide recommendations
on Risk Management implementation.
Business Risk Review
Throughout 2020, Financial Control, Risk Management &
Compliance Division, based on request from the management,
prepare the following risk review report:
1. Risk Study for requesting cooperation with marketing
company.
2. Study on the Impact of Weakening Exchange Rate of
Rupiah (IDR) against US Dollar (USD) due to the COVID-19
pandemic.
338 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
Penerapan Sistem Pengendalian Intern yang optimal
ditujukan agar Perseroan dapat mencapai tujuan pengelolaan
operasional dan usaha yang optimal. Sistem Pengendalian
Internal yang efektif sangat diperlukan untuk mengamankan
investasi dan aset, yaitu mencakup sistem pengendalian
prosedur (tangible) dan pengendalian substansi (intangible).
Hal ini dilakukan dalam rangka memantau dan memastikan
adanya keselarasan segenap aktivitas unit kegiatan terhadap
strategi bisnis dan strategi Perseroan yang telah ditetapkan
serta merekomendasikan tindakan perbaikan apabila
ditemukan adanya penyimpangan serta menjamin:
1. Keandalan laporan dan informasi
2. Kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku
3. Efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional dan
keamanan aset. Perseroan telah menetapkan Kebijakan
Sistem Pengendalian Internal dengan Surat Keputusan
Direksi Perseroan No.0219/DIR/SK/III/2016 tanggal 17
Maret 2016 yang merupakan edisi revisi yang pertama.
Kebijakan Pengendalian Internal ini merupakan salah satu
bentuk komitmen Direksi Perseroan untuk melaksanakan
Keputusan Menteri Negara BUMN No. PER-01/M-
MBU/2011 tanggal 1 Agusutus 2011 bagian ketujuh
pasal 26 tentang Sistem Pengendalian Internal.
Ruang Lingkup Sistem Pengendalian Internal
Kebijakan Sistem Pengendalian Internal Perseroan adalah:
1. Pimpinan beserta seluruh tingkatan manajemen Perseroan
bertanggung jawab untuk menciptakan dan memelihara
kinerja pengendalian internal di dalam lingkungan
kerjanya masing-masing.
2. Seluruh insan Perseroan sepenuhnya mendukung
berfungsinya Sistem Pengendalian Internal dan Audit
Internal dengan baik dalam rangka penegakan Good
Corporate Governance.
3. Satuan Pengawasan Intern (SPI) adalah unit di Perseroan
yang melaksanakan fungsi audit internal dalam konteks
pengendalian internal.
Kerangka Sistem Pengendalian Internal Perseroan
Pengendalian Internal adalah suatu proses yang dijalankan
oleh Direksi dan karyawan Perseroan yang dirancang untuk
memberikan kepastian yang wajar berkenaan dengan
pencapaian tujuan Perseroan sebagai berikut:
1. Keandalan laporan dan informasi
2. Kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku
3. Efisiensi dan efektivitas kegiatan operasional.
INTERNAL CONTROL SYSTEMImplementation of an optimum Internal Control System
aims to enable the Company reaching maximum operational
and business management objectives. An effective Internal
Control System is needed to secure investment and assets,
which includes procedure control (tangible) and substance
control (intangible) systems. This is carried out to monitor
and ensure conformity of all unit activities with established
business strategy of the Company and recommended
corrective action if any deviations are found, as well as to
guarantee:
1. Reliability of reports and information
2. Compliance with applicable regulations
3. Efficiency and effectiveness of operational activities and
asset security. The Company has formulated Internal
Control System Policy through the Board of Directors
Decree No. 0219/DIR/SK/III/2016 dated March 17, 2016
which is an edition of the first revision. The policy of
Internal Control is one of the commitments of the
Company’s Board of Directors to execute the Decree of
the Ministry of SOE No. PER-01/M-MBU/2011/ dated
August 1, 2011 section 7 article 26 concerning Internal
Control System.
Scope of Internal Control System
Policies of Internal Control System are as follows:
1. Leadership and management at all levels of the
Company are responsible for crafting and maintaining
internal control performance in their respective work
environments.
2. All employees fully support proper functioning of Internal
Control System and Internal Audit in order to apply Good
Corporate Governance.
3. Internal Audit Unit (SPI) is a unit of the Company that
performs internal audit function in the context of internal
control.
Internal Control is a process carried out by the Board
of Directors and employees of the Company to provide
reasonable certainty in relation to the achievement of the
Company’s objectives, such as:
1. Reliability of reports and information
2. Compliance with applicable regulations
3. Efficiency and effectiveness of operational activities and
asset security.
339Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Internal Control System of the Company has the following 5
(five) functions:
1. Preventive. It is control to prevent mistakes, errors, or
irregularities in activity processes.
2. Detective. It is control to detect mistakes, errors, and
deviations.
3. Corrective. It is control to correct weaknesses, errors,
and deviations.
4. Directive. It is control to direct implementation to be
performed properly.
5. Compensative. It is control to neutralize weaknesses on
other control aspects.
The success of internal control system is determined by five
components that refer to an international framework (COSO-
Internal Control Framework) and have been established in the
Company as follows:
1. Control Environment
Control Environment are all conditions that established the
required structures in the Company to grow awareness
and care culture where the Company has:
a) Normative tools of Good Corporate Governance,
namely Code of Conduct, Collective Labor Agreement
(CLA) between employees and the Company, as well
as other laws and regulations concerning Human
Resources management.
b) New vision and mission of the Company to anticipate
the growing business dynamics.
c) Corporate values, namely: AKHLAK which stands
for Amanah (Trustworthy)-Kompeten (Competent)-
Harmonis (Harmonious)-Loyal (Loyal)-Adaptif
(Adaptive)-Kolaboratif (Collaborative).
d) Corporate Culture/SOE Core Values implementation
team.
e) Commitment to implementation of Anti-Bribery
Management System (SMAP) ISO 37001.
2. Risk Management
To anticipate internal and external business risks, the
Company carries out:
a) Comprehensive risk identification and potential
analysis through the yearly Risk Assessment by
conducted by Risk Management Unit of the Company
to monitor and mitigate risk potential, including
conducting risk assessment and/or feasibility study for
Berikut adalah lima fungsi yang dibangun oleh Perseroan
dalam Sistem Pengendalian Internal:
1. Preventive yaitu pengendalian untuk mencegah
kesalahan, kekeliruan ataupun ketidakberesan yang
dapat terjadi dalam suatu proses kegiatan.
2. Detective yaitu untuk mendeteksi kesalahan, kekeliruan
dan penyimpangan yang terjadi.
3. corrective yaitu untuk memperbaiki kelemahan,
kesalahan dan penyimpangan yang terdeteksi.
4. Directive yaitu untuk mengarahkan agar pelaksanaan
dilakukan dengan tepat dan benar.
5. compensative yaitu untuk menetralisasi kelemahan
pada aspek control yang lain.
Keberhasilan sistem pengendalian internal ditentukan oleh
lima komponen yang mengacu pada kerangka yang diakui
secara internasional (COSO– Internal Control Framework) dan
telah terbentuk di Perseroan sebagai berikut:
1. Lingkungan Pengendalian
Lingkungan Pengendalian adalah segala kondisi yang
membentuk struktur yang menjadi prasyarat dalam
Perseroan agar budaya sadar dan peduli bisa tumbuh,
dimana Perseroan memiliki:
a) Perangkat normatif Good Corporate Governance
yaitu Code of Conduct, Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
antara karyawan dengan Perseroan dan peraturan
perundangan-undangan lainnya yang mengatur
pengelolaan Sumber Daya Manusia.
b) Visi dan misi Perseroan yang baru diubah untuk
mengantisipasi dinamika usaha yang terus
berkembang.
c) Nilai inti Perseroan/corporate values yang baru yaitu:
AKHLAK yang merupakan singkatan dari Amanah-
Kompeten - Harmonis-Loyal-Adaptif- Kolaboratif.
d) Tim implementasi Budaya Perseroan/ Core Values
BUMN.
e) Komitmen Perseroan atas penerapan Sistem
Manajemen Anti Penyuapan(SMAP) ISO 37001.
2. Risk Management
Guna mengantisipasi risiko bisnis internal dan eksternal
yang dilakukan antara lain:
a) Melakukan identifikasi dan analisis potensi risiko
secara menyeluruh yaitu dilakukannya risk Assessment
setiap tahun oleh Unit Manajemen Risiko Perseroan
sehingga risiko dapat dimonitoring dan dilakukan
rencana aksi agar dapat diminimalkan terjadi /mitigasi
340 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
risiko dan ada pengkajian risiko dan atau studi
kelayakan untuk bisnis atau produk baru yang akan
diusulkan atau diputuskan oleh Direksi.
b) Secara terbatas menggunakan hasil analisis tersebut
untuk perencanaan manajemen dan audit SPI.
Rencana audit Bidang SPI yang tertuang dalam
PKAT Program Kerja Audit Tahunan setiap tahunnya
menggunakan juga hasil Laporan Risk Assessment
dari Unit Manajemen Risiko atau audit berdasarkan
risiko.
c) Memperbaiki pedoman risiko dengan menyusun
dan atau merevisi prosedur risiko yang diperlukan,
sehingga lebih dapat diimplementasikan dan
d) Menunjuk risk owner dan risk officer setiap bidangnya
sebagai pihak yang paling berkepentingan dan
bertanggung jawab terhadap pengelolaan risiko
masing-masing bidang.
3. Kontrol Aktivitas
Kebijakan dan prosedur untuk meyakinkan bahwa
tindakan yang diperlukan untuk mengatasi risiko benar-
benar dilaksanakan dalam rangka mencapai tujuan
Perseroan, yang terbagi dalam:
a) Pengendalian Hard Control
Pengendalian Hard Control adalah pengendalian
berupa sarana, kelengkapan, pengaturan kewenangan
dan tanggung jawab yang dipergunakan dalam proses
pengambilan keputusan dan pelaksanaan kegiatan
operasional, antara lain:
- Kebijakan Direksi dan/atau Dewan Komisaris
serta Prosedur Operasional Standar tertulis untuk
mendukung aktivitas bisnis Perseroan
- Struktur Organisasi Perseroan yang jelas atas
fungsi, tugas, dan wewenang masing-masing
personil.
- Pengambilan keputusan berjenjang dan terpusat.
- Perangkat normatif Good Corporate Governance,
yaitu Code of Conduct, Code of Corporate
Governance dan Board Manual,
- Pedoman ICAE (Intenal Control Adequacy And
Effectiveness) berbasis risiko No. 0875/DIR/SK/
VIII/2017 tanggal 21 Agustus 2017 yang ruang
lingkupnya mencangkup di Induk dan anak
perseroan.
- Pedoman Manual Mutu ISO 9001:2018
- Pedoman Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO
37001:2016 Rev. 01 tahun 2020
new businesses or products proposed or decided by
the Board of Directors.
b) Limited use of the analysis for management planning
and Internal Audit. The plan of Internal Audit
contained in the Annual Audit Work Program also
uses the result of Risk Assessment Report from Risk
Management Unit or risk-based audit.
c) Improvement on risk guidelines by preparing or
revising the necessary risk procedure for better
implementation.
d) Appointment of risk owner and risk officer of each
section as the personnel in charge for risk management
in their respective sections.
3. Activity Control
Policies and procedures to ensure that all required actions
to mitigate risks ar actually performed in or to achieve the
Company’s objectives which are divided into:
a) Hard Control
It is control in the form of facilities, completeness,
arrangement of authorities and responsibilities used
in decision making process and operational activities,
including:
- Policies of the Board of Directors and/or Board
of Commissioners as well as written Standard
Operating Procedures to business activities.
- Organizational structure that clearly defines
functions, duties, and authorities of each
personnel.
- Tiered and centralized decision making.
- Normative tools of Good Corporate Governance,
namely Code of Conduct, Code of Corporate
Governance, and Board Manual
- Risk-based guidelines of ICAE (Internal Control
Adequacy and Effectiveness) No. 0875/DIR/SK/
VII/2017 dated August 21, 2017, which covers the
parent company and subsidiaries.
- Quality Manual Guideline 9001:2018
- Anti-Bribery Management System Guideline ISO
37001:2016 Rev.01 of 2020
341Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
b) Pengendalian Soft Control
Pengendalian Soft Control adalah pengendalian yang
berupa perilaku, ketrampilan, nilai dan suasana yang
terdapat pada individu dan kemampuan komunikasi
personal antar individu dalam Perseroan antara lain
Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perseroan
dengan Serikat Pekerja Perseroan dan implementasi
Budaya Perusahaan.
4. Sistem Informasi dan Komunikasi
Sistem informasi dan komunikasi adalah sistem yang
digunakan Perseroan untuk mengenali, mendapatkan
dan mempertukarkan informasi lintas waktu dan tempat
serta dalam bentuk yang memungkinkan insan Perseroan
untuk melaksanakan tanggungjawabnya. Sistem
informasi dan komunikasi yang dimiliki Perseroan sebagai
berikut:
a. Sistem informasi dan komunikasi yang terintegrasi
dalam bentuk Enterprice Resources Planning (ERP)
berbasis SAP sehingga didapat informasi yang lebih
berkualitas dalam arti:
- Informasi harus sesuai dengan tingkat
kerinciannya, benar dan akurat
- Informasi tepat waktu dan tersedia setiap saat jika
dibutuhkan
- Informasi selalu baru, mencerminkan informasi
keuangan dan operasional yang paling terkini
- Informasi harus dapat diandalkan, konsisten,
ekonomis dan relevan sesuai kebutuhan
penggunanya. Informasi mudah diakses oleh
siapapun yang memiliki otorisasi untuk mengakses.
b. Perangkat normatif Good Corporate Governance
antara lain Kebijakan Pengendalian Informasi
Perseroan dan Pedoman Penyusunan Laporan
Keuangan.
5. Pemantauan
Pemantauan adalah proses menilai kualitas kinerja
pengendalian intern dan hasil pemantauan digunakan
oleh manajemen untuk membuat perubahan atas
pengendalian internal yang diperlukan agar sistem
menjadi dinamis dan mampu mengantisipasi perubahan
sesuai tuntutan kondisi. Perseroan memiliki perangkat
normatif Good Corporate Governance, yaitu Piagam
SPI, Piagam Komite Audit, Piagam Komite Nominasi dan
Remunerasi dan Piagam Komite GCG dan Remunerasi,
dan Pemantauan Risiko.
b) Soft Control
It is control in the form of individual behaviors, skills,
values, and atmospheres as well as communication
skills between individuals, including Collective Labor
Agreement (CLA) between the Company and Labor
Union of the Company as well as implementation of
corporate culture.
4. Information and Communication Systems
Information and communication systems are used
to identify, obtain, and exchange information across
time and space in formats that allow employees of the
Company to carry out their responsibilities. Information
and communication systems used by the Company are as
follows:
a. Integrated information and communication system in
the form of SAP-based Enterprise Resource Planning
(ERP) to obtain information with better quality in the
sense of:
- Information is at a good level of detail, true, and
accurate
- Information is timely and available when required
- Information is always updated, reflecting the latest
financial and operational information
- Information needs to be reliable, consistent,
economical, and relevant to user needs
- Information is easily accessible for authorized
personnel.
b. Normative tools of Good Corporate Governance,
namely the Company’s Information Control Policy and
Guidelines for Financial Statements Preparation.
5. Monitoring
Monitoring is a process to assess the quality performance
of internal control. The monitoring results are used by
the management to make necessary changes to internal
control in order to make it more dynamic and capable
to anticipate conditional changes. The Company has
the normative tools of Good Corporate Governance,
namely Internal Audit Charter, Audit Committee Charter,
Nomination and Remuneration Committee Charter, as
well as GCG and Risk Monitoring Committee Charter.
342 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Sistem Pengendalian Internal Keuangan dan
Operasional
Sistem Pengendalian Internal Perseroan di bidang keuangan
dan operasional menggunakan informasi teknologi yang
terintegrasi secara menyeluruh dalam operasional Perseroan,
seperti keuangan (keuangan, akuntansi dan perpajakan) dan
operasional (produksi, persediaan, penjualan dan sumber
daya manusia) yaitu Sistem Enterprise Resource Planning
(ERP) yang berbasis sistem SAP pada tahun 2018 ini telah
diimplementansikan sebanyak 8 modul.
Untuk mendukung sistem ERP SAP tersebut, telah dibuat
revisi Standard Operational Procedur (SOP) di seluruh bidang
akuntansi & keuangan dan operasional lainnya, sehingga
ada kejelasan tujuan, fungsi, hubungan kerja, wewenang
dan tanggung jawab serta membuktikan adanya proses
pengawasan berjenjang yang dilaksanakan oleh karyawan
dari Tingkat Pelaksana sampai Tingkat Manajer melalui
otorisasi secara sistems ERP maupun penandatangan dalam
dokumen/formulir sesuai SOP.
Untuk memastikan bahwa sistem dan prosedur dijalankan,
Perseroan melaksanakan :
1. Audit Internal melalui Satuan Pengawasan Internal, Audit
Mutu Internal ISO 9001: versi 2018, Audit SMAP ISO
37001:2016 dan
2. Audit eksternal independen antara lain dari Kantor
Akuntan Publik untuk Audit Laporan Keuangan
Tahunan Konsolidasian, SGS untuk surveillance audit ISO
9001:2018, BSI untuk surveillance audit ISO 37001:2016
dan BPOM RI untuk sertifikasi CPOB,CPOTB dan CDOB,
serta
3. Pemantauan oleh Dewan Komisaris melalui Komite Audit,
dan Komite GCG dan Pemantauan Risiko serta Komite
Nominasi & Remunerasi.
Evaluasi atas Efektivitas Sistem Pengendalian Internal
Secara ke seluruhan Sistem Pengendalian Intern yang
dibentuk Perseroan cukup efektif karena fungsi pengawasan
baik dari internal dan dari eksternal yang dilakukan oleh
Perseroan dapat berjalan optimal di tahun 2020. Hal ini
dapat dilihat dari pelaksanaan audit rutin dan khusus sesuai
Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) yang telah dilaksanakan
oleh Bidang SPI baik di Perseroan dan PT IGM (anak
perusahaan). Di samping itu, audit mutu internal ISO 9001
yang telah dilaksanakan oleh Auditor Mutu Internal secara
periodik dan dikelola oleh Wakil Manajemen dan audit Sistem
Financial and Operational Internal Control System
The Company’s Internal Control System in financial and
operational sectors utilize an integrated and comprehensive
information technology within the Company, such as
finance (finance, accounting, and taxation) and operations
(production, inventory, sales, and human resources) in the
SAP-based Enterprise Resource Planning ERP). In 2018, 8
(eight) modules of ERP have been implemented.
To support the SAP ERP system, the Standard Operational
Procedure (SOP) in all sectors of accounting and finance as
well as other operations have been made or revised to clearly
define their purposes, functions, work relations, authorities,
and responsibilities. The SOP revision is also to prove that
tiered supervisory processes are carried out by all employees
at all management levels through ERP authorization by system
or signing a document/form in accordance with the SOP.
To ensure that the system and procedure have been
performed, the Company carries out:
1. Internal Audit through Internal Audit Unit, Internal Quality
Audit ISO 9001:2018, SMAP Audit ISO 37001:2016
2. External independent audit by appointing Public
Accounting Firm to audit the Consolidated Annual
Financial Statements, SGS for surveillance audit ISO
9001:2018, BSI for surveillance audit ISO 37001:2016 and
The Indonesian Agency for Drug and Food Monitoring
(BPOM) RI for CPOB, CPOTB, and CDOB certifications.
3. Monitoring by the Board of Commissioners through Audit
Committee, GCG and Risk Monitoring Committee, as
well as Nomination & Remuneration Committee.
Evaluation on Effectiveness of Internal Control System
Overall, the Company’s Internal Control Systiem is quite
effective as the internal and external supervisory function
have been running in an optimum manner in 2020. This can
be seen from the implementation of routine and special audits
in accordance with the Annual Audit Work Program (PKAT)
that have been performed by SPI in the Company and PT
IGM (subsidiary). In addition, internal quality audit ISO 9001
has been carried out periodically by Internal Quality Auditor
and it is managed by a Deputy Manager and audit on Anti-
Bribery Management System ISO 37001:2016 is conducted
343Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016 secara periodik
1(satu) tahun sekali dan dikelola oleh Unit Fungsi Kepatuhan
Anti Penyuapan (FKAP). Dewan Komisaris melalui Komite
Audit dan Komite GCG dan Pemantauan Risiko juga secara
aktif melakukan rapat dengan Manajemen Perseroan serta
melakukan kunjungan kerja lapangan (on the spot) untuk
memastikan dan melihat kondisi objek yang sedang dalam
proses pengkajian.
Guna semakin meningkatkan kepercayaan kepada
pengelolaan operasional dan usaha, Perseroan melakukan
audit independen yang telah dituangkan dalam Surat
Perjanjian Kerja Jasa Audit dengan Kantor Akuntan Publik
untuk dilakukannya audit atas Kepatuhan (Compliance Audit)
atas peraturan perundangan-undangan yang berlaku dan
audit atas Sistem pengendalian Intern untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.
Untuk audit mutu ISO 9001:2018 telah dilaksanakan
Surveilance Audit per semester oleh SGS sebagai auditor
mutu ISO 9001, audit Sistem Manajemen Anti Penyuapan
ISO 37001:2016 telah dilaksanakan Surveilance Audit satu
tahun sekali oleh BSI dan sertifikasi fasilitas produksi seperti
CPOB / CPOTB serta fasilitas distribusi di PT IGM (Anak
Perusahaan) seperti CDOB dilakukan pemeriksaan oleh BPOM
RI. Penerapan GCG oleh Perseroan untuk penerapan tahun
2020 juga telah dilaksanakan oleh Assessor Independen dari
BPKP Kantor Perwakilan Jawa Barat.
Hasil dari dilaksanakan pengawasan tersebut secara rutin
dan terstruktur menghasilkan rekomendasi atas temuan
serta Corection Action dan Preventif Action (CAPA) untuk
perbaikan sistem dan kegiatan operasional Perseroan telah
diupayakan dengan komitmen untuk ditindaklanjuti oleh
seluruh pihak yang terkait sehingga secara keseluruhan sistem
dan prosedur operasional dapat memenuhi unsur kepatuhan
atas regulasi serta efisien dan efektif.
TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASIPerseroan menempatkan Tata Kelola TI Perseroan sebagai
bagian integral dari Enterprise Governance agar dapat
menjamin pemanfaatan implementasi teknologi informasi
yang optimal, terukur dan terarah. Perkembangan teknologi
informasi saat ini, telah membawa pergeseran di segala aspek,
salah satunya adalah pergeseran perilaku konsumen yang
menginginkan kecepatan, ketepatan, efisiensi, dan pelayanan
yang meningkat. Perubahan ini menuntut Perseroan untuk
annually and managed by Anti-Bribery Compliance Function
Unit (FKAP). The Board of Commissioners through Audit
Committee as well as GCG and Risk Management Committee
also actively hold meetings with the Management and
conduct field work visits to ascertain and watch the condition
of object that is being reviewed.
To increase confidence in operational and business
management, the Company performed an independent audit
set out in the Audit Services Work Agreement with Public
Accounting Firm for compliance audit with prevailing laws
regulations as well as audit on Internal Control System for
fiscal year that ended on December 31, 2020.
SGS has conducted semesterly Surveillance Audit for
quality audit ISO 9001:2018. Surveillance audit also has
been conducted once a year for Anti-Bribery Management
System ISO 37001:2016 by BSI. The Indonesian Agency
for Drug and Food Monitoring carried out examination for
production facilities certification of CPOB/CPOTB as well as
distribution facilities in PT IGM (subsidiary) for CDOB. West
Java Representative Office of the Development Finance
Comptroller (BPKP) served as an Independent Assessor to
audit the Company’s GCG implementation in 2020.
Results from those routine and structured audits provide
recommendations on the findings as well as Corrective
Action and Preventive Action (CAPA) for the improvement of
the Company’s operational system and activities. All related
parties have committed to follow-up the recommendations
in order to make overall system and operational procedure
complying with regulations in an efficient and effective
manner.
INFORMATION TECHNOLOGY GOVERNANCEThe Company puts IT Governance as an integral part of
Enterprise Governance to assure that optimum, measured,
and focused information technology utilization has been
carried out. The current IT development has brought changes
in all aspects with one of them being the shif in customer’s
behavior that wishes for speed, accuracy, efficiency, and
better services. Such changes require the Company to
adjust its information technology system with the ongoing
344 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
dapat menyesuaikan sistem teknologi informasi yang dimiliki
dengan perkembangan yang terjadi saat ini.
Sistem teknologi informasi Perseroan dirancang untuk
meningkatkan efisiensi kerja dengan melakukan otomasi
berbagai proses operasi serta untuk meningkatkan daya saing
dan keunggulan kompetitif Perseroan dengan mengikuti
perkembangan lingkungan bisnis yang terus berubah.
Perseroan berupaya untuk menyelaraskan antara strategi
teknologi informasi dan strategi bisnis untuk mencapai goal
(sasaran) Perseroan melalui penerapan teknologi informasi
yang tepat.
Prinsip Dasar dan Kebijakan Strategis Teknologi
Informasi
Perseroan merumuskan prinsip dasar dan kebijakan TI untuk
memberikan tujuan dan batasan-batasan atas proses TI dalam
rangka memenuhi kebijakan dan kebutuhan pemangku
kepentingan. Kebijakan ini diharapkan dapat memperjelas
tujuan dan pengambilan keputusan yang lebih efektif serta
memaksimalkan nilai informasi Perseroan. Prinsip dasar dan
kebijakan TI Perseroan terdiri dari:
1. TI yang dibangun harus comply dengan standar praktik
manajemen TI Internasional.
2. Tujuan TI yang dibangun harus selaras dengan strategi
dan tujuan Perseroan.
3. TI yang dibangun harus memiliki nilai yang sangat strategis
dalam mendukung terciptanya produk atau jasa Perseroan
yang unggul dan kompetitif, serta memperlancar proses
bisnis yang diwujudkan dengan meminimalisasi down
time dengan adanya infrastruktur yang berjalan dengan
baik.
4. Investasi TI harus mempertimbangkan aspek keuntungan
berupa pengurangan biaya dan kemudahan memperoleh
informasi.
Berdasarkan prinsip dasar dan kebijakan TI Perseroan di atas,
Direksi menetapkan fungsi TI sebagai berikut:
1. Mewujudkan rancangan sistem informasi menjadi
konstruksi TI yang mendukung kinerja operasional
Perseroan.
2. Menjalankan konsultasi dengan dengan pihak pengguna
(user) melalui komunikasi secara rutin.
3. Melaksanakan pelatihan terkait TI kepada user.
4. Menerapkan sistem penjaminan mutu untuk memastikan
bahwa perangkat-perangkat dan sistem yang digunakan
dalam TI telah berada pada kualitas dan tingkat layanan
yang diharapkan.
development.
Information technology syste in the Company is designed
to improve work efficiency through automation of various
operational processes as well as to improve competitivenes and
competitive edge of the Company by following the changes
in business development. The Company strives to align
information technology strategies with business strategies to
achieve the Company’s goals through appropriate application
of information technology.
Basic Principles and Strategic Policies of Information
Technology
The Company formulated the basic principles and policies of
IT to provide objectives and limits on IT processes in order to
meet the needs and policies of stakeholders. Such policies
are expected to clarify the objectives, improve effectiveness of
decision making, and maximize the Company’s information
value. Basic principles and policies of the Company’s IT consist
of:
1. Information Technology must comply with international IT
management standard practices.
2. Objectives of information technology must be aligned
with the Company’s strategies and goals.
3. Information Technology must have strategic value in
supporting the creation of competitive and superior
products or services, as well as expediting business
process through minimizing down time with proper
infrastructure.
4. Investment in information technology needs to consider
profit by reducing cost and ease in obtaining information.
Based on such basic principles and policies, the Board of
Directors sets IT functions as follows:
1. Realizing information system design into IT construction
that supports the Company’s operational performance.
2. Performing consultations with users routinely.
3. Holding IT trainings for users.
4. Implementing quality assurance system to ensure that
devices and systems operating at expected quality and
service level.
345Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
5. Implementing quality assurance to ensure that data/
information generated by information system meet the
quality, quantity, and time expectation of users.
6. Implementing controls related to IT activities to obtain
safe and optimal utilization.
Information System Development Process
The Company optimizes IT governance through the following
stages:
1. System Planning
System planning includes the process of identifying
organizational needs and formulation of IT initiatives by
establishing vision and mission in Information Technology,
preparing IT strategic plan that is in line with the
Company’s business strategies, formulating blueprint and
technical designs, as well as elaborating IT the blueprint
and technical designs into physical and functional system
construction.
2. Investment Management
Investment management includes managing IT
investment, improving efficiency and effectiveness of
IT resource utilization as well as approaches to increase
the value of IT implementation. At this stage, it is begun
with careful investment planning, efficient improvement
of resource utilization and risk management, HR training
and development, service quality standardization,
and implementation of disaster recovery planning or
contingency planning.
3. Realization and Maintenance
Realization and maintenance include selection,
determination, development/acquisition of IT system, IT
project management, as well as IT operation management
that provide assurance of service and security levels from
operated IT system, and maintenance of IT assets to
support optimal system operations through:
a. Preparation of IT development Master Plan.
b. Utilization of 1 (one) Enterprise Resource Planning
(ERP) as back-office system, and other application
extension.
c. Implementation of Executive Information System
and/or Decision Support System (providing input for
decision making).
d. Determination of service level agreement with users
and regularly review the agreement.
5. Menerapkan penjaminan mutu untuk memastikan bahwa
data/informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
telah berada pada kualitas, kuantitas dan waktu yang
diharapkan oleh user.
6. Menerapkan kendali-kendali terkait dengan aktivitas TI
guna memperoleh pemanfaatan yang aman dan optimal.
Proses Pengembangan Sistem Informasi
Perseroan mengoptimalkan tata kelola TI melalui tahapan
proses sebagai berikut:
1. Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem meliputi proses identifikasi kebutuhan
organisasi dan formulasi inisiatif-inisiatif TI yang dapat
memenuhi kebutuhan Perseroan, dengan mencanangkan
visi dan misi di bidang TI; melakukan penyusunan rencana
strategis di bidang TI yang sejalan dengan strategi bisnis
Perseroan; menyusun rancangan dan desain teknis; dan
penjabaran rancangan dan desain teknis TI ke dalam
konstruksi sistem secara fisik dan fungsional.
2. Manajemen Investasi
Manajemen investasi meliputi pengelolaan investasi TI,
peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber
daya TI dan pendekatan yang meningkatkan pencapaian
nilai dari implementasi TI. Tahapan proses ini dimulai
dengan perencanaan investasi yang matang, peningkatan
efisiensi penggunaan sumber daya dan pengelolaan
risiko, pelatihan dan pengembangan SDM; standardisasi
mutu layanan; penerapan sistem penanganan darurat
(disaster recovery planning atau contingency planning).
3. Realisasi dan Pemeliharaan
Realisasi dan pemeliharaan meliputi pemilihan,
penetapan, pengembangan/akuisisi sistem TI, manajemen
proyek TI, serta menangani operasi TI yang memberikan
jaminan tingkat layanan dan keamanan sistem TI yang
dioperasikan dan pemeliharaan aset-aset TI untuk
mendukung pengoperasian sistem yang optimal, melalui:
a. Penyusunan Master Plan pembangunan dan
pengembangan TI.
b. Penggunaan 1 (satu) Enterprise Resources Planning
(ERP) sebagai back office system, dan aplikasi ekstensi
lainnya.
c. Penerapan Executive Information System dan/atau
Decision Support System (memberikan masukan yang
diperlukan untuk proses pengambilan keputusan).
d. Penetapan tingkat layanan yang disepakati (Service
Level Agreement) bersama-sama pemakai dan
direview secara berkala.
346 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
4. Pengawasan dan Evaluasi
Pengawasan dan evaluasi ditetapkan untuk memastikan
adanya umpan balik atas pengelolaan TI, yaitu
berupa ketercapaian kinerja yang diharapkan. Untuk
mendapatkan deskripsi kinerja setiap proses TI digunakan
indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan inilah yang
akan dapat digunakan oleh manajemen atau auditor,
untuk mengetahui apakah proses TI telah dilakukan
dengan baik, yaitu memiliki prosedur dan indikator yang
tepat untuk mengukur efektivitas pengelolaan TI; adanya
prosedur baku dalam menangani permasalahan TI yang
terjadi; pemantauan, evaluasi dan pengendalian sistem
secara berkala; serta pelaporan secara berkala kepada
Direksi mengenai kinerja TI.
Pengembangan Teknologi Informasi yang Terintegrasi
Sejak tahun 2018, Perseroan telah menjalankan sistem
terintegrasi ERP SAP sebanyak 8 (delapan) module, dengan
adanya sistem ini memudahkan proses input, monitoring dan
pelaporan perusahaan sehingga lebih akurat, valid, tepat
waktu dan sesuai kebutuhan.
Selama tahun 2020, Bidang Technology & Information System
telah mengoptimalkan sistem ERP SAP sebagai berikut:
i. Mengimplementasikan SAP Modul Finance, Sales
& Distribution, Material Management, Warehouse
Management di SBU Diagnostic & Medical Equipment.
ii. Melakukan First Line Support atas keluhan user dalam
melakukan transaksi di Sistem SAP.
iii. Bekerjasama dengan Tim Manajemen Operasi dari
provider SAP untuk melakukan dukungan penggunaan
sistem SAP.
iv. Membangun report yang dibutuhkan user secara internal.
v. Melakukan retraining user atas penggunaan sistem SAP.
vi. Penambahan Lisensi SAP.
vii. Renewal MoU dengan provider SAP untuk Manajemen
Operasi Sistem SAP.
Selain optimalisasi sistem ERP SAP, Bidang Technology &
Information System juga melaksanakan pengembangan dan
implementasi aplikasi diluar sistem ERP SAP, sebagai berikut:
1. Melakukan dukungan atas keluhan user dalam
penggunaan aplikasi non core,
2. Mengembangkan aplikasi non core secara internal seperti:
e-CRM, E-Learning (Indofarma Pintar), e-Document, e-KPI
dan Work Order (WO online),
4. Monitoring and Evaluation
Monitoring and evaluation are carried out to ensure
that there is feedback on IT management in the form of
expected performance achievement. Success indicators
are used to obtain information on the performance of each
IT process. This indicator can be used by the management
or auditor to understand whether the IT process has been
carried out properly or has proper procedure and indicator
to measure IT management effectiveness, whether there
is a standard procedure in dealing with IT issues, periodic
system monitoring, evaluation, and control, as well as
periodic reporting to the Board of Directors regarding IT
performance.
Integrated Information Technology Development
Since 2018, the Company has implemented 8 (eight)
modules of ERP SAP. This system makes the Company’s input,
monitoring, and reporting processes easier making them
more accurate, valid, timely, and as needed.
Throughout 2020, the Technology & Information sector has
optimized ERP SAP system as follows:
i. Implementing Finance, Sales, & Distribution Modules,
Material Management, Warehouse Management in SBU
Diagnostic & Medical Equipment.
ii. Performing First Line Support for user’s complaint in
conducting transaction in SAP System.
iii. Cooperating with Operational Management Team from
SAP provider for supporting SAP system usage.
iv. Building the report required by internal user.
v. Retraining user for the utilization of SAP system.
vi. Adding SAP license.
vii. Renewing MoU with SAP provider for Operational
Management of SAP System.
In addition to ERP SAP system optimization, Technology &
Information System sector conducts application development
and implementation outside of ERP SAP system as follows:
1. Providing support for user complaints in the usage of non-
core application.
2. Developing non-core application internally, such as
e-CRM, e-Learning (Indofarma Pintar), e-Document, e-KPI
and Work Order (Online WO).
347Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
3. Pengembangan aplikasi Usulan Perubahan (UP) untuk
Bidang Pemastian Mutu /QA,
4. Pengembangan dan implementasi Aplikasi Mobile
“Marsal” untuk monitoring aktifitas tim tenaga lapangan
pemasaran “Management Representative” dengan pilot
project di PT IGM Kantor Cabang Bekasi, Jakarta dan
Bogor,
5. Pengembangan dan implementasi Nota Dinas Elektroknik
(NDE) yang disebut Melisa (Media Layanan Satu Atap)
yang saat ini masih proses percobaan dan pelatihan untuk
tingkat Manager,
6. Pengembangan implementasi New Email Server di www.
indofarma.id ,dan
7. Menyusun Kebijakan Umum Teknologi Informasi.
Investasi Teknologi Informasi
Indofarma berkomiten untuk melakukan pengembangan
teknologi informasi guna mendukung bisnis Perseroan.
Selama tahun 2020, Perseroan telah berinvestasi dalam
pengembangan TI berupa:
1. Implementasi SAP Modul Finance, Sales & Distribution,
Material Management, Warehouse Management di SBU
Diagnostic & Medical Equipment.
2. Penambahan Lisensi SAP
3. implementasi Aplikasi Mobile “Marsal” untuk monitoring
aktifitas tim tenaga lapangan pemasaran “Management
Representative”.
4. implementasi Nota Dinas Elektroknik (NDE) yang disebut
Melisa (Media Layanan Satu Atap)
5. Pembelian hardware dan software untuk penunjang
operasional Kantor
Rekapitulasi investasi tahun 2020 untuk mendukung
operasional kantor Perseroan
Jenis Investasi / Type of Investment Rp
SAP Service Management / SAP Service Management 2,990,051,500.00
Biaya ATS Lisensi SAP / ATS Cost of SAP License 129,860,473.00
Notebook 154,725,000.00
PC AIO 19,925,000.00
Printer Dot Matrix 9,000,000.00
Barcode Scanner Logic 72 For 2D (Duduk) / (Fixed Mount) Barcode Scanner Logic 72 For 2D 3,800,000.00
Printer Label TSC TTP 244 Pro 9,450,000.00
Printer Laserjet Color M150A 9,800,000.00
Barcode Scanner Duduk PRJ 666 U/2D Scan / (Fixed Mount) Barcode Scanner PRJ 666 U/2D 4,770,000.00
Instalasi / Installation 3,000,000.00
Jumlah 3.334.381.973
3. Developing Proposed Changes (UP) application for Quality
Assurance (QA) sector.
4. Developing and implementing Mobile Application
“Marsal” to monitor activities of marketing field team
of “Management Representative” with pilot project in
Bekasi, Jakarta, and Bogor Branch Offices of PT IGM.
5. Developing and implementing Electronic Official Notes
(NDE) called Melisa (One-Stop Media Service) that is
currently on trial stages and training for Managers.
6. Developing and implementing a New Email Service at
www.indofarma.id.
7. Formulating General Policies of Information Technology.
Information Technology Investment
Indofarma is committed to perform information technology
development to support the Company’s business. In 2020,
the Company has invested in IT development in the form of:
1. Implementing Finance, Sales, & Distribution Modules,
Material Management, Warehouse Management in SBU
Diagnostic & Medical Equipment.
2. Adding SAP license.
3. Implementing Mobile Application “Marsal” to monitor
activities of marketing field team of “Management
Representative”.
4. implementing Electronic Official Notes (NDE) called
“Melisa” (One-Stop Media Service).
5. Purchasing supporting hardware and software for office
operations.
2020 investment recapitulation to support the
Company’s operations
348 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Pengembangan Teknologi Informasi ke Depan
Dengan dibentuknya Holding Farmasi (Biofarma, Kimia Farma
& Indofarma) oleh Kementerian BUMN yang bertujuan salah
satunya untuk menekan ketergantungan impor bahan baku
obat yang sampai dengan tahun 2020 mencapai kurang lebih
95%.
Pada tahun 2021, Perseroan berharap impor bahan baku
tersebut berkurang menjadi sekitar 80%. Di samping itu,
diharapkan juga sinergi tersebut berdampak pada harga obat
yang lebih terjangkau oleh masyarakat dengan kualitas yang
tetap terjaga dengan baik. Sehubungan dengan hal tersebut
maka perlu dilakukan kajian atas resource IT yang sudah ada
sehingga dapat disinergikan/ diintegrasikan/di share-kan
guna menciptakan value yang baik bagi holding farmasi.
Bidang IT holding farmasi BUMN telah beberapa kali
melakukan pertemuan guna mencapai tujuan tersebut
terkait dengan penyusunan IT Master Plan, implementasi
E-Procurement dan implementasi program lainnya di Holding
Farmasi BUMN serta Global Share Service Program dari
BUMN.
Holding BuMN Farmasi IT Shared Service Platform landscape
CUSTOMER EXPERIENCE PLATFORM
IOT PLATFORM
ECOSYSTEM PLATFORM
INFORMATION SYSTEM PLATFORM
DATA ANALYTICS PLATFORM
Multichannel Interaction & Commerce
Connected Things (Customer)
Connected Things(Enterprise)
OperationalTechnology (OT) System
Enterprise EcosystemBusiness & Operation Analytic
Business Intelligence
Core SystemBack office System
Employee Collaboration & Workplace
Customer-facing & Public API
Industry & VendorEcosystem
Partner-facing &Public API
Customer Portal & Application
Future Information Technology Development
The Ministry of State-Owned Enterprise aims to reduce
import dependency of raw medicine materials through the
establishment of Pharmaceutical Holding (Biofarma, Kimia
Farma, & Indofarma) which approximately reached 95% in
2020.
In 2021, the Company expects that raw materials import is
reduced to 80%. Moreover, the synergy is expected to affect
prices of medicine to be more affordable for the community
with good quality. Therefore, it is necessary to conduct a
study of existing IT resources so that they can be synergized/
integrated/shared in order to create good value for the
pharmaceutical holding.
IT sector of SOE Pharmaceutical Holding has held several
meetings to achieve the goals related to the formulation
of IT Master Plan, implementation of E-Procurement, and
implementation of other programs in the SOE Pharmaceutical
Holding as well as Global Share Service Program from the
SOEs.
349Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Information Technology Roadmap of the Company
ACCESS TO INFORMATION AND CORPORATE DATAIn accordance with GCG and the Indonesian Corporate
Governance Roadmap, the Company’s commitment
to implement the principles of transparency is realized
through disclosure of appropriate data and information
for shareholders, public, and stakeholders. As part of GCG
implementation, transparency and information disclosure
governance will generate accurate data and information on
the development of operational and business activities of the
Company. This will subsequently affect the Company’s shares
performance in the capital market as well as the Company’s
image in wider community.
Correspondences with Financial Services Authority and
Indonesia Stock Exchange
road Map Teknologi Informasi Perusahaan
2020
INFORMATION SYSTEM
1. Melisa [E-office]2. ERP Consolidation3. Marsal/Mforce4. Track & Trace5. IT/Data governance6. Project/Task Management
System7. Process Automation
8. Document Management System
9. Business Process10. Electronic Batch Recora11. Warehouse
Management System
12. Customer Relationship Management
13. File Sharing14. LIS
15. File Sharing16. LIS
17. Integration BPOM
18. R&D Center
19. Manufacture ML
20. Digital Signage
21. EMR/HER [Blok Chain]22. Distribution Tracking
23. E-Procurement24. E-Commerce
25. Big Data & Analytics
ECOSYSTEM
DATA ANALYTICS
INFORMATION SYSTEM
ECOSYSTEM
CUSTOMER EXP
INFORMATION SYSTEM
ECOSYSTEM
INFORMATION SYSTEM
ECOSYSTEM
DATA ANALYTICS
IOT PLATFORM
2021 2022 2023
AKSES INFORMASI DAN DATA PERUSAHAAN
Komitmen Perseroan untuk menerapkan asas transparansi
sesuai GCG dan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia
direalisasikan melalui keterbukaan informasi atas data
dan informasi yang layak bagi pemegang saham, publik
dan pemangku kepentingan. Selain bagian dari pedoman
pelaksanaan GCG, transparansi dan tata kelola keterbukaan
informasi akan mengirimkan pesan atas data dan informasi
yang akurat atas perkembangan aktivitas operasional dan
proses usaha Perseroan; yang kemudian akan berimbas pada
profil saham Perseroan di pasar modal serta citra Perseroan di
masyarakat luas.
Korespondensi Kepada Otoritas Jasa Keuangan dan
Bursa Efek Indonesia
No. Tanggal dan Perihal / Date and Subject
1. Surat kepada OJK Nomor: 152/CRS/II/2020 Perihal: Laporan Informasi atau Fakta Material (Perubahan Status dari Persero menjadi Non Persero) Tanggal 04 Februari 2020 / Letter to Financial Services Authority Number: 152/CRS/II/2020 Subject: Report of Information and Material Fact (Status Change from Persero to Non-Persero) dated February 04, 2020
2. Surat kepada OJK Nomor: 210/DIR/2/II/2020 Perihal: Laporan Informasi atau Fakta Material (Penggantian KAP) Tanggal 28 Februari 2020 / Letter to Financial Services Authority Number: 210/DIR/2/II/2020 Subject: Report of Information and Material Fact (Change of Public Accounting Firm) dated February 28, 2020
3. Surat kepada OJK Nomor: 305/CRS/III/2020 Perihal: Klarifikasi dan Tanggapan terkait Implikasi Berlaku Efektifnya PSAK 71, 72, dan 73 Tahun 2020 terhadap Laporan Keuangan PT Indofarma Tbk Tanggal 26 Maret 2020 / Letter to Financial Services Authority Number: 305/CRS/III/2020 Subject: Clarification and Response on Implication of Accounting Standard (PSAK) 71, 72, and 73 Taking Effect in 2020 towards the Financial Statements of PT Indofarma Tbk dated March 26, 2020
4. Surat kepada BEI Nomor: 315/CRS/III/2020 Perihal: Klarifikasi dan Tanggapan terkait Implikasi Berlaku Efektifnya PSAK 71, 72, dan 73 Tahun 2020 terhadap Laporan Keuangan PT Indofarma Tbk Tanggal 30 Maret 2020 / Letter to Indonesia Stock Exhchange Number: 315/CRS/III/2020 Subject: Clarification and Response on Implication of Accounting Standard (PSAK) 71, 72, and 73 Taking Effect in 2020 towards the Financial Statements of PT Indofarma Tbk dated March 30, 2020
350 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
No. Tanggal dan Perihal / Date and Subject
5. Surat kepada OJK Nomor: 320/CRS/III/2020 Perihal: Informasi Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Tanggal 31 Maret 2020 / Letter to Financial Services Authority Number: 320/CRS/III/2020 Subject: Information on Debt/Liability Data in Foreign Exchanges dated March 31, 2020
6. Surat kepada OJK Nomor: 360/CRS/IV/2020 Perihal: Informasi Data Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing Bulan Maret 2020 Tanggal 13 April 2020 / Letter to Financial Services Authority Number: 360/CRS/IV/2020 Subject: Information on Debt/Liability Data in March 2020 dated April 13, 2020
7. Surat kepada OJK Nomor: 415/CRS/IV/2020 Perihal: Laporan Keuangan Interim Konsolidasian PT Indofarma Tbk dan Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2020 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2019 (tidak diaudit) serta periode yang berakhir 31 Maret 2020 dan 2019 (tidak diaudit) Tanggal 28 April 2020 / Letter to Financial Services Authority Number: 415/CRS/IV/2020 Subject: Interim Consolidated Financial Statements of PT Indofarma Tbk and Subsidiaries on March 31, 2020 (unaudited) and December 31, 2019 (unaudited) as well as period that ended on March 31, 2020 and 2019 (unaudited) dated April 28, 2020
8. Surat kepada OJK Nomor: 416/CRS/IV/2020 Perihal: Laporan Keuangan Interim Konsolidasian PT Indofarma Tbk dan Entitas Anak pada tanggal 31 Maret 2020 (tidak diaudit) dan 31 Desember 2019 (tidak diaudit) serta periode yang berakhir 31 Maret 2020 dan 2019 (tidak diaudit) Tanggal 28 April 2020 / Letter to Financial Services Authority Number: 416/CRS/IV/2020 Subject: Interim Consolidated Financial Statements of PT Indofarma Tbk and Subsidiaries on March 31, 2020 (unaudited) and December 31, 2019 (unaudited) as well as period that ended on March 31, 2020 and 2019 (unaudited) dated April 28, 2020
9. Surat kepada OJK Nomor: 546/CRS/VI/2020 Perihal: Laporan Informasi atau Fakta Material Dampak Pandemik Covid-19 Tanggal 11 Juni 2020 / Letter to Financial Services Authority Number: 546/CRS/VI/2020 Subject: Report of Information and Material Fact of COVID-19 Pandemic Impact dated June 11, 2020
10. Surat kepada Kementerian BUMN Nomor: 0927/DIR/VII/2020 Perihal: Penyampaian Laporan Keuangan Tahun Buku 2019 (Audited) Tanggal 1 Juli 2020 / Letter to the Ministry of SOE Number: 0927/DIR/VII/2020 Subject: Submission of 2019 Fiscal Year Financial Statements (Audited) dated July 1, 2020
11. Surat kepada OJK Nomor: 627/CRS/VII/2020 Perihal: Laporan Keuangan Konsolidasian per 31 Desember 2019 (Audited) Tanggal 2 Juli 2020 / Letter to Financial Services Authority Number: 627/CRS/VII/2020 Subject: Consolidated Financial Statements as of December 31, 2019 (Audited) dated July 2, 2020
12. Surat kepada Kementerian BUMN Nomor: 671/CRS/VII/2020 Perihal: PIC Pengelola Portal Silaba Tanggal 14 Juli 2020 / Letter to Ministry of SOE Number: 671/CRS/VII/2020 Subject: PIC of Silaba Portal Administrator dated July 14, 2020
13. Surat kepada OJK Nomor: 1157/DIR/1/VIII/2020 Perihal: Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka Tanggal 5 Agustus 2020 / Letter to Financial Services Authority Number: 1157/DIR/1/VII/2020 Subject: Report of Share Ownership or Ownership Changes of Limited Liability Companies dated August 5, 2020
14. Surat kepada OJK Nomor: 1236/DIR/X/2020 Perihal: Penyampaian Laporan Keuangan Triwulan III Tahun 2020 Unaudited PT Indofarma Tbk Tanggal 27 Oktober 2020 / Letter to Financial Services Authority Number: 1236/DIR/X/2020 Subject: Submission of Unaudited Quarter III Financial Statements of 2020 of PT Indofarma Tbk dated October 27, 2020
15. Surat kepada OJK Nomor: 1396/CRS/XII/2020 Perihal: Laporan Informasi atau Fakta Material Dampak Pandemi Covid-19 Tanggal 16 Desember 2020 / Letter to Financial Services Authority Number: 1396/CRS/XII/2020 Subject: Report of Information or Material Fact of COVID 19 Pandemic Impact dated December 16, 2020
16. Surat kepada OJK Nomor: 1397/CRS/XII/2020 Perihal: Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek Bulan November 2020 Tanggal 16 Desember 2020 / Letter to Financial Services Authority Number: 1397/CRS/XII/2020 Subject: Monthly Report of Securities Holder Registration in November 2020 dated December 16, 2020
17. Surat kepada OJK Nomor: 1398/CRS/XII/2020 Perihal: Permintaan Informasi oleh Emiten dan Perusahaan Publik mengenai Lainnya (Hutang/Kewajiban dalam Valuta Asing) Tanggal 16 Desember 2020 / Letter to Financial Services Authority Number: 1398/CRS/XII/2020 Subject: Information Request by Issuers and Public Companies regarding Others (Debt/Liability in Foreign Exchanges) dated December 16, 2020
18. Surat kepada OJK Nomor: 2248/DIR/XII/2020 Perihal: Penyampaian Laporan dan Bukti Perubahan Sekretaris Perusahaan PT Indofarma Tbk Tanggal 25 Desember 2020 / Letter to Financial Services Authority Number: 2248/DIR/XII/2020 Subject: Submission of Report and Evidence of Corporate Secretary Changes of PT Indofarma Tbk dated December 25, 2020
Situs Web Perseroan
Mengacu pada peraturan OJK No. 8/POJK.04/2015 tentang
Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik, keberadaan
situs web memiliki peran yang signifikan atas tata kelola
keterbukaan informasi. Pengungkapan dan ketersediaan
informasi pada situs web Perseroan akan memberikan
manfaat kepada pemegang saham, publik dan pemangku
kepentingan, dimana hal ini akan memungkinkan
penyampaian informasi yang dapat dilakukan secara cepat,
tepat, dan membantu para pemegang saham dan pemangku
Company Website
Referring to Financial Services Authority No. 8/POJK.04/2015
concerning Website of Issuer or Public Company, the
existence of a website has a significant effect on information
disclosure governance. Information disclosure and availability
on the Company’s website will be beneficial for shareholders,
public, and stakeholders because it will enable quick and
accurate information delivery that is helpful for shareholders
and stakeholders as well as other parties before making
decisions. The Company already has an official website at
351Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
kepentingan serta pihak lain sebelum mengambil keputusan.
Perseroan telah memiliki situs web elektronik resmi dengan
alamat www.indofarma.id. Situs web ini menyediakan konten
seputar informasi Perseroan yang komprehensif dan berguna
bagi akses informasi dari pemegang saham dan pemangku
kepentingan, yaitu berisi konten/menu :
Tentang Kami yang terdiri dari sub menu: Sejarah,
Struktur Perusahaan, Visi dan Misi Perusahan dan Direksi
dan Dewan Komisaris.
Berita : berisi kegiatan perusahaan baik kerjasama bisnis,
aktivitas keagamaan dan aktivitas sosial kemasyarakatan
lainnya.
Informasi yang terdiri dari sub menu: Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan, Tata Kelola Perusahaan yang Baik,
Whistleblowing System, Gratifikasi, Penghargaan &
Sertifikasi, dan RUPS dan Keterbukaan Informasi.
Investor yang terdiri dari sub menu Laporan Tahunan.
Produk yang terdiri dari sub menu : Obat Generik Berlogo,
Branded, OTC, Diagnostic, Alat Kesehatan dan Mesin
Farmasi
Bisnis yang terdiri dari sub menu : Industri Farmasi, Alat
Kesehatan, Mesin Farmasi, Perdagangan & Distribusi,
Laboratorium Uji Ekivalensi dan Anak Perusahaan.
Toll
Karir
Hubungi Kami
Perseroan telah membentuk Tim Pengelola Web Site dibawah
tanggungjawab Sekretaris Perusahaan. Tim Pengelola Web
Site memiliki tugas dan tanggungjawab untuk memastikan isi
atau informasi di website Perseroan selalu diperbaharui dan
layak disampaikan untuk keterbukaan informasi publik.
Majalah Dinding dan Surat Kabar Nasional
Sampai dengan saat ini Perseroan masih menggunakan
media surat kabar nasional sebagai salah satu sarana
pendukung Perseroan untuk menginformasikan kepada
seluruh pemangku kepentingan terkait kinerja Perseroan.
Selain itu, Perseroan juga menggunakan majalah dinding,
sebagai sarana untuk menjelaskan tentang kinerja dan isu-isu
yang relevan terkait Perseroan kepada seluruh karyawan di
lingkup Indofarma. Paparan Publik dan Rilis Media Perseroan
melakukan public expose atau paparan publik kepada
pemegang saham, pemangku kepentingan dan masyarakat
umum tentang aktivitas operasi dan proses usaha Perseroan.
www.indofarma.id. This website provides comprehensive
information about the Company, which is useful for
shareholders and controls containing:
About Us, which consists of the following submenus:
History, Company Structure, Vision – Mission, and Board
of Directors & Commissioners.
News, which contains the Company’s activities such as
business activities, religious activities and other community
social activities.
Information,whichconsistsofthefollowingsubmenus:
Corporate Social Responsibility, Good Corporate
Governance, Whistleblowing System, Gratification,
Awards & Certifications, GMS, and Information Disclosure.
Investor,whichconsistsofAnnualReportsubmenu.
Product, which consists of the following sub menu:
Branded Generic Drugs, Branded, OTC, Diagnostic,
Medical Devices, and Pharmaceutical Engineering
Business, which consists of the following sub menu:
Pharmaceutical Industry, Pharmaceutical & Medical
Instrument, Trade & Distribution, BA/BE Test Laboratories,
and Subsidiaries.
Toll
Careers
ContactUs
The Company has established a Website Administrator Team
under the responsibility of Corporate Secretary. The Website
Administrator Team has a duty and responsibility to ensure
that the content or information on the Company’s website
is always updated and appropriate for public information
disclosure.
Bulletin Board and National Newspaper
At present, the Company remains using national newspaper
as one of the means to disseminate information to all the
Company’s stakeholders in relation to the Company’s
performance. In addition, the Company uses bulletin board to
explain performance and relevant issues about the Company
to all employees of Indofarma. In terms of Public Expose
and Media Release, the Company conducts public expose
or public exposure to shareholders, stakeholders and the
general public regarding the Company’s operational activities
and business processes.
352 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Paparan Publik
Paparan publik dilakukan melalui metode presentasi kepada
pemegang saham, pemangku kepentingan dan pihak-pihak
yang diundang. Perseroan memandang paparan publik yang
dilakukan akan membantu Perseroan dalam menyampaikan
informasi yang lebih luas dan menjangkau khalayak lebih
banyak. Sebagai bukti implementasi Peraturan Bursa Efek
Indonesia No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi,
butir V tentang Public Expose, Perseroan pada tahun 2020
telah melaksanakan paparan publik pada hari Rabu tanggal
29 Juli 2020 bertempat di Hotel Borobudur, Jakarta dengan
pokok pembahasan berupa strategi bisnis dan perbaikan
perseroan yang telah berjalan dan menghadapi pandemi
covid-19, kinerja perseroan tahun lalu dan tahun berjalan,
kebijakan deviden dan pengelolaan sumber daya manusia.
Hubungan Media
Guna menjalakan perannya sebagai media penyalur informasi
kepada masyarakat dan pihak-pihak berkepentingan,
Corporate Secretary senantiasa melakukan komunikasi agar
informasi yang sampai kepada masyarakat tersalurkan melalui
media resmi dan terpercaya. Materi yang menjadi asupan
masyarakat meliputi kondisi keuangan, kinerja operasional,
inovasi, peluncuran produk baru, prospek usaha dan kegiatan
usaha Perseroan lainnya. Selama 2020, Corporate Secretary
telah melakukan penyampaian informasi Perseroan melalui
wawancara atau pers converence dan dimuat pada media
massa resmi nasional.
Contoh Pemberitaan Perseroan di Media Massa
No. Tanggal / Date Nama Media & Judul Berita / Media Name & News Title
1 5 Feb 2020 / February 5, 2020 https://idxchannel.okezone.com/read/2020/02/05/278/2163748/bio-farma-kuasai-80-66-saham-indofarma
2 15 Oktober 2020 / October 15, 2020 https://sinarmassekuritas.co.id/indofarma-bakal-ikuti-arahan-holding-dan-kementerian-bumn-soal-pengadaan-vaksin
3 15 Oktober 2020 / October 15, 2020 http://www.cnbcindonesia.com/2020/10/15/market/Inaf-dan-Kaef-siap-distribusikan-vaksin-Arab-dan As
4 15 Oktober 2020 / October 15, 2020 https:// www.jawapos.com/2020/10/15/ekonomibisnis2/Indofarma-juga-jajaki-pengadaan-vaksin-covid-19-novavax
5 15 Oktober 2020 / October 15, 2020 https:// industri.kontan.co.id/indofarma-inaf-akan melakukan-pengadaan-vaksincovid19 dari novavax
6 16 Oktober 2020 / October 16, 2020 https://www.neraca.co.id/pengadaan-obat-vaksin-indofarma-gandeng-kerjasama-novavax
7 20 Oktober 2020 / October 20, 2020 https://bisnis.tempo.com/indofarma-dan-kimia-farma-siapkan-fasilitas-distribusi-vaksin-corona
Akses Publik dan Hubungan Investor
Kepada publik dan investor, Perseroan memberikan
keterbukaan akses melalui jalur informasi yang telah
disediakan seperti yang tertera di bawah ini.
Public Expose
Public expose is performed by conducting presentation to
shareholders, stakeholders, and invited parties. The Company
considers that public expose will help in conveying wider
information and reaching more audiences. As evidence of
the implementation of Indonesian Stock Exchange Regulation
No. I-E concerning Obligation of Information Delivery, item
V concerning Public Expose, the Company has held public
expose on Wednesday, July 29, 2020 in Hotel Borobudur,
Jakarta. The main subjects are ongoing business strategies
and improvement of the Company in facing the COVID-19
pandemic, the Company’s performance of the past year and
current year, dividend policy and human capital management.
Media Relations
As a liaison officer to disseminate information to public and
interested parties, Corporate Secretary always communicates
information to public through official and trusted media.
The materials received by public include financial conditions,
operational performance, innovation, new product launch,
business prospect, and other business activities of the
Company. In 2020, Corporate Secretary has disseminated
the Company’s information through interviews or press
conferences and published in national official mass media.
Examples of the Company Coverage in Mass Media
Public Access and Investor Relations
The Company provides open access to the public and investors
through information lines that have been listed below:
353Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Kantor Komersial PT Indofarma Tbk
Jl. Tambak No. 2, Kebon Manggis,
Jakarta Timur 13150
Telp. 021-8590 8349/50
Fax. 021-857 4503
Email : [email protected]
Akses Publik dan Layanan Pelanggan
Akses Publik dan Layanan Pelanggan Perseroan juga
memberikan akses kepada pelanggan terkait produk dan
layanan yang dimiliki Perseroan, dengan jalur informasi
seperti yang tertera di bawah ini.
Kantor Pusat dan Pabrik PT Indofarma Tbk
Jl. Indofarma No. 1 Cikarang Barat, Bekasi,
Jawa Barat 17530
Telp. 021-8832 3975
Fax. 021-8832 3972/73
Email : [email protected]
Ragam Media Kepada Pemegang Saham dan Pemangku
Kepentingan
Sebagai BUMN publik, saham Perseroan terdiri dari saham
Seri A Dwiwarna sebagai saham khusus yang hanya dimiliki
oleh Negara Republik Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh
Kementerian BUMN, dan saham Seri B yang merupakan
saham biasa dan dapat dimiliki oleh warga negara Indonesia
dan/atau warga negara asing dan/atau badan hukum
Indonesia dan/atau badan hukum asing. Sementara untuk
pemangku kepentingan, seperti yang telah disebutkan di
awal, pemangku kepentingan Perseroan terbagi menjadi
2 (dua), yaitu internal mencakup Direksi, Dewan Komisaris,
karyawan serta pemegang saham; dan pemangku
kepentingan eksternal mencakup regulator, pelanggan,
kreditur, mitra kerja/rekanan/pemasok/vendor, organisasi
profesi, dan masyarakat secara keseluruhan.
Perseroan merupakan pelaku usaha yang bergerak di bidang
produksi serta pemasaran produk farmasi, extract, herbal, dan
alat kesehatan yang berhubungan langsung dengan kualitas
hidup masyarakat. Oleh karena itu, Perseroan memiliki
hubungan dengan regulator, dalam hal ini Pemerintah
Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan RI serta
Dewan Perwakilan Rakyat sebagai pemangku kepentingan
rakyat.
Commercial Office PT Indofarma Tbk
Jl. Tambak No. 2, Kebon Manggis,
Jakarta Timur 13150
Telp. 021-8590 8349/50
Fax. 021-857 4503
Email : [email protected]
Public Access and Customer Services
The Company also provides public access and customer
services related to the Company’s products and service
through information lines that have been listed below:
Head Office and Factory PT Indofarma Tbk
Jl. Indofarma No. 1 Cikarang Barat, Bekasi,
Jawa Barat 17530
Telp. 021-8832 3975
Fax. 021-8832 3972/73
Email : [email protected]
Communication Media towards Shareholders and
Stakeholders
As a public SOE, the Company’s shares consist of Series
A Dwiwarna as special shares that are only owned by the
Republic of Indonesia, represented by the Ministry of SOE,
and Series B regular shares that can be owned by Indonesian
citizens and/or foreign citizens and/or Indonesian legal entity
and/or foreign legal entity. Whereas as mentioned previously,
stakeholders of the Company are divided into 2 (two), namely
internal stakeholders that include the Board of Directors, the
Board of Commissioners, employees, and shareholders; and
external stakeholders that include regulators, customers,
creditors, business partners/suppliers/vendors, professional
organizations, and community as a whole.
The Company is a business entity engaged in production and
marketing of pharmaceutical products, extracts, herbals, and
medical devices that are directly related to the quality of life
of society. Therefore, the Company has a relationship with
the regulator, the Government of the Republic of Indonesia
represented by the Ministry of Health as well as the House of
Representatives as the public’s stakeholders.
354 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Di bawah ini digambarkan ragam media komunikasi yang
digunakan Perseroan untuk menyampaikan data dan
informasi terkait aktivitas operasional, proses usaha dan
capaian-capaian kinerja yang telah diraih Perseroan.
Sasaran / Target Media Komunikasi / Communication Media Fungsi Media / Media Function
Pemegang Saham / Shareholders
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN selaku Pemegang Saham Sei A Dwiwarna / Government of the Republic of Indonesia through the Ministry of SOE as Shareholder of Series A Dwiwarna.
RUPS, Rapat dengan Kementerian BUMN, Laporan Keuangan per triwulan dan Laporan Keuangan Tahunan. / GMS, Meeting with the Ministry of SOE, Quarterly Financial Statements, and Annual Financial Statements.
Penjelasan tentang kinerja, kondisi Perseroan terkini dan permohonan persetujuan aksi korporasi sesuai kewenangannya. / Description of the Company’s current performance and conditions, as well as request for corporate action approval according to their authority.
PT Biofarma (Persero) selaku pemegang saham seri B Dwi Warna terbanyak dan penerima kuasa dari Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN selaku Pemegang Saham Sei A Dwi Warna. / PT Biofarma (Persero) as the largest shareholder of Series B Dwiwarna and is granted the authority by the Government of the Republic of Indonesia through the Ministry of SOE as Series A Dwiwarna Shareholders.
RUPS, Rapat dengan Manajemen PT Biofarma (Persero), Laporan Keuangan per triwulan dan Laporan Keuangan tahunan. / GMS, Meeting with the Management of PT Biofarma (Persero), Quarterly Financial Statements, and Annual Financial Statements.
Penjelasan tentang kinerja, kondisi Perseroan terkini dan permohonan persetujuan aksi korporasi sesuai kewenangannya. / Description of the Company’s current performance and conditions, as well as request for corporate action approval according to their authority.
Publik pemegang saham / Public shareholders.
RUPS, Laporan Tahunan, Paparan Publik. / GMS, Annual Report, Public Expose
Penjelasan tentang kinerja, kondisi Perseroan terkini dan permohonan persetujuan aksi korporasi sesuai kewenangannya. / Description of the Company’s current performance and conditions, as well as request for corporate action approval according to their authority.
Pemangku Kepentingan Internal / Internal Stakeholders
Direksi dan Dewan Komisaris / Board of Directors and Board of Commissioners
Mekanisme organisasi melalui Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Dieksi dan korepondensi. / Organizational mechanism through Joint Meeting of the Board of Commissioners and Board of Directors as well as correspondence.
Pengelolaan Operasional dan Usaha / Business and Operational Management.
Karyawan / Employees Forum Komunikasi Korporat, dan Majalah Dinding, dan media sosial di whatsapp group komunitas. / Corporate Communication Forum, Bulletin Board, and social media at Whatsapp Group community.
Penjelasan tentang kinerja dan isu-isu yang relevan terkait Perseroan. / Description of performance and relevant issues to the Company.
Pemangku Kepentingan Eksternal / External Stakeholders
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan dan Badan POM RI / Government of the Republic of Indonesia through the Ministry of Health as well as Food and Drugs Monitoring Agency of the Republic of Indonesia
Rapat dengan Kementerian Kesehatan dan Badan POM RI / Meeting with the Ministry of Health as well as Food and Drugs Monitoring Agency of the Republic of Indonesia.
Penjelasan tentang program layanan kesehatan dan mutu produk. / Description on health services programs and product quality.
Dewan Perwakilan Rakyat / House of the Representatives
Rapat Dengar Pendapat (RDP) / Hearing Penjelasan tentang klarifikasi atas isu-isu terkait dengan Perseroan. / Description of clarification of issues related to the Company.
The communication media used by the Company to convey
data and information related to operational activities, business
processes, and performance achievements are as follows:
355Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Sasaran / Target Media Komunikasi / Communication Media Fungsi Media / Media Function
Bursa Efek Indonesia / Indonesia Stock Exchange
Paparan Publik / Public Expose Paparan kinerja Perseroan selama tahun buku berjalan kepada pemegang saham dan analis pasar modal. / Expose on the Company’s performance for the current year to shareholders and capital market analysts.
RUPS / GMS Laporan pertanggungjawaban selama tahun buku berjalan kepada pemegang saham. / Accountability report for the current year to shareholders.
e-Reporting Laporan keuangan triwulan, semester 1 dan akhir tahun. / Quarterly, semesterly, and annual financial statements.
Otoritas Jasa Keuangan / Financial Services Authority
RUPS / GMS Laporan pertanggungjawaban selama tahun buku berjalan kepada pemegang saham. / Accountability report for the current year to shareholders.
e-Reporting Laporan keuangan triwulan, semester I dan akhir tahun. / Quarterly, semesterly, and annual financial statements.
Pelanggan/Konsumen / Customers/Consumers
Brosur dan poster Perseroan, pameran, seminar, jalur keluhan pelanggan/konsumen. / Brochures and posters of the Company, exhibitions, seminars, complaint channels for customers/consumers.
Penjelasan tentang produk, kegiatan promosi, penanganan keluhan, dan edukasi tentang obat generik. / Description of products, promotional activities, complaint handlings, and generic drug education.
Kreditur / Creditors Proposal studi kelayakan, paparan publik / Feasibility study proposal, public expose
Penjelasan rencana penggunaan dan pengembalian dana. / Description of plans to use and return funds.
Mitra Kerja/Rekanan/Pemasok/Vendor / Business Partners/Suppliers/Vendors
Profil Perseroan brosur/poster Perseroan, pameran, dan paparan publik / Brochures/posters of the Company’s profile, exhibitions, and public expose
Penjelasan tentang peluang kerja sama. / Description of cooperation opportunities.
Organisasi Profesi / Professional Organization Paparan publik / Public expose Penjelasan tentang kinerja dan kondisi terkini Perseroan. / Description of the Company’s current performance and conditions.
Masyarakat/Umum / General Public Seminar, pameran, paparan publik media massa / Seminars, exhibtions, mass media, public expose
Penjelasan tentang kinerja dan kondisi terkini Perseroan. / Description of the Company’s current performance and conditions.
* Situs Web Perseroan tidak termasuk dalam ragam media di atas, karena sifatnya yang terbuka, tidak terbatas dan dapat diakses oleh siapa saja. / The Company’s website is not included in the communication media above due to its open and unlimited nature as well as accessible by anyone
PERKARA PENTING DAN SANKSI ADMINISTRATIFPermasalahan Hukum dan Dampaknya
Sepanjang 2020 tidak terdapat permasalahan dan/atau
perkara hukum yang dihadapi Perseroan, entitas anak, serta
anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Dengan demikian
informasi terkait dampak permasalahan hukum perdata
maupun pidana yang diterima Perseroan di sepanjang tahun
2020 tidak dapat disajikan dalam Laporan Tahunan ini.
Pengungkapan Permasalahan Hukum yang Sedang
dihadapi Dewan Komisaris dan Direksi yang Sedang
Menjabat
Selama tahun 2020, tidak ada anggota Dewan Komisaris
maupun Direksi Perseroan yang sedang menjabat, memiliki
permasalahan hukum, baik perdata maupun pidana.
SIGNIFICANT CASES AND ADMINISTRATIVE SANCTIONLegal Issues and Impact
There are no legal issues/cases faced by the Company,
subsidiaries, members of the Board of Commissioners and
Board of Directors throughout 2020. Therefore, information
related to impact of civil or criminal legal issues faced by the
Company in 2020 is not presented in the Annual Report.
Disclosure of Legal Issues Faced by the Current Board of
Commissioners and Board of Directors
In 2020, there were no current members of the Board of
Commissioners or Board of Directors of the Company that
had civil or criminal legal issues.
356 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Pengungkapan Permasalahan Hukum yang Sedang
dihadapi Anak Perusahaan
Selama tahun 2020, tidak terdapat permasalahan hukum
yang dihadapi oleh Anak Perusahaan Indofarma baik perdata
maupun pidana.
Pengungkapan Sanksi Administrasi oleh Otoritas Terkait
Terdapat sanksi administrasi dari Bursa Efek Indonesia yang
diumumkan pada tanggal 8 Juli 2020 berupa Peringatan
Tertulis ke-2 dan denda sebesar Rp50 Juta karena
keterlambatan Perseroan dalam menyerahkan Laporan
Keuangan Auditan yang berakhir per 31 Desember 2019
sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan sampai
tanggal 30 Juni 2020. Perseroan menyampaikan Laporan
Keuangan Auditan ke BEI pada tanggal 1 Juli 2020.
Hal tersebut sesuai Ketentuan II.6.2. Peraturan Bursa Nomor
I-H tentang Sanksi, Bursa akan memberikan Peringatan
Tertulis II dan denda sebesar Rp50.000.000, apabila mulai hari
kalender ke-31 hingga hari kalender ke-60 sejak lampaunya
batas waktu penyampaian Laporan Keuangan, Perusahaan
Tercatat tetap tidak memenuhi kewajiban penyampaian
Laporan Keuangan.
Perkara Penting di Luar Aspek Hukum
Sesuai Laporan Sekretaris Perusahaan Perseroan No. 152/CRS/
II/2020 tanggal 4 Februari 2020 ke Kepala Eksekutif Pasar
Modal Otoritas Jasa Keuangan perihal Laporan Informasi
atau Fakta Material yaitu pada tanggal 31 Januari 2020, telah
terjadi pengalihan seluruh saham seri B Milik Negara Republik
Indonesia pada Perseroan sebanyak 2.499.999.999 saham
untuk dijadikan tambahan penyertaan modal Negara di PT
Bio Farma (Persero). Hal tersebut mengacu pada :
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 76 Tahun
2019 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI
ke dalam modal saham PT Bio Farma (Persero) dan
b. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
862/KMK.06/2019 tentang Penetapan Nilai Penambahan
Penyertaan Modal Negara RI kedalam modal saham PT
Bio Farma (Persero) serta
c. Akta Pernyataan Perjanjian Pengalihan Saham No.37
tanggal 31 Januari 2020 yang dibuat oleh Notaris Aulia
Tofani, SH yang menyatakan seluruh saham seri B milik
Negara Republik Indonesia di Perseroan dialihkan ke PT
Bio Farma sebagai penyertaan modal Negara di PT Bio
Farma (Persero).
Disclosure of Legal Issues Faced by Subsidiaries
Throughout 2020, there were no civil nor criminal legal issues
faced by Subsidiaries of Indofarma.
Disclosure of Administrative Sanctions Imposed by
Related Authorities
There was an administrative sanction from Indonesia Stock
Exchange (IDX) which was announced on July 8, 2020 in the
form of 2nd Written Warning and a of Rp50 million for late
submission of the Company’s Audited Financial Statements
that ended on December 31, 2019, in accordance with
predetermined deadline on June 30, 2020. The Company
submitted the Audited Financial Statements to IDX on July
1, 2020.
It is pursuant to Provision II.6.2 Exchange Regulations Number
I-H concerning Sanctions, the Exchange will impose 2nd
Written Warning and a fine of Rp50,000,000, if from the
31st calendar day until the 60th calendar day as of the due
date of the submission of the Financial Statements, the Listed
Company still cannot fulfill the obligation of submitting the
Financial Statements.
Non-Legal Significant Cases
Pursuant to the Report of Corporate Secretary No. 152/CRS/
II/2020 dated February 4, 2020 to the Chief Executive of
Capital Market of the Financial Services Authority regarding
the Report of Information or Material Facts on January 31,
2020, there has been a transfer of all of Series B owned
by the Republic of Indonesia on the Company totaling
2,499,999,999 shares to be used as additional state equity
participation in PT Bio Farma (Persero). This refers to:
a. Government Regulation No. 76 of 2019 on Additional
State Capital of the Republic of Indonesia into PT Bio
Farma (Persero).
b. Decree of the Minister of Finance No. 862/KMK.06/2019
on Determination of the Value of Additional State Capital
of the Republic of Indonesia into PT Bio Farma (Persero)
c. Deed of Share Transfer Agreement No. 37 dated January
31, 2020, drawn up by Notary Aulia Tofani, SH that
declared all series B shares of the Company owned by
the Republic of Indonesia is transferred to PT Bio Farma
(Persero) as state capital participation.
357Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Dengan adanya pengalihan saham seri B tersebut, maka:
1. Saham Seri B Perseroan dimiliki sebesar 80,664% oleh PT
Bio Farma dan sebesar 19,336 % oleh publik.
2. Saham Seri A Dwi Warna Perseroan tetap dimiliki oleh
Negara Republik Indonesia
3. Negara melakukan kontrol terhadap Perseroan melalui
kepemilikan saham seri A Dwiwarna dengan kewenangan
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.
4. Ada perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait Pasal
tentang Nama dan Tempat Kedudukan Perseroan, Pasal
tentang Modal dan Pasal tentang Saham.
KODE ETIK DAN BUDAYA PERUSAHAAN
Kode Etik Indofarma: Etika Usaha dan Tata Perilaku
Guna memastikan bahwa visi, misi dan nilai inti serta Budaya
Perseroan diterapkan secara lebih nyata, diperlukan sebuah
perangkat yang bersifat artikulatif serta memiliki mekanisme
reward & punishment. Perseroan telah menyusun Pedoman
Etika Usaha dan Tata Perilaku sebagai Kode Etik atau Code
of Conduct. Kode Etik ini berfungsi sebagai pedoman standar
perilaku bagi seluruh Insan Perseroan dalam berinteraksi
dengan pihak dalam dan pihak luar. Kode Etik Perseroan
diperkenalkan ke seluruh tingkatan di dalam Perseroan
dan tertulis dalam kontrak kerja perekrutan karyawan yang
harus dipahami dan ditandatangani oleh seluruh karyawan.
Kemudian, seluruh karyawan diharapkan untuk berperilaku
sesuai nilai-nilai Perseroan dan menerapkan Kode Etik dalam
kegiatan sehari-hari. Perseroan secara berkala melakukan
evaluasi atas efektivitas Kode Etik, dan mengadakan program
sosialisasi untuk mengingatkan dan menekankan penerapan
kode etik bagi para pegawai.
Hubungan Harmonis dengan Pemangku Kepentingan
Salah satu tujuan besar dari penerapan prinsip GCG
adalah pengembangan hubungan entitas usaha dengan
pemangku kepentingan. Perseroan merumuskan Kode
Etik yang dimilikinya untuk dapat membangun hubungan
yang harmonis antara kepentingan operasi dan bisnis
yang dilakukan Perseroan dengan kepentingan dari setiap
pemangku kepentingan yang berada di dalam lingkaran
operasi dan bisnis Perseroan maupun yang terkena
dampak kegiatan operasi dan bisnis Perseroan. Pemangku
Kepentingan Perseroan antara lain Pemerintah, Masyarakat,
Karyawan, Konsumen, Pesaing, Kreditur/Investor, Penyedia
Barang atau Jasa, Media Massa, Mitra Bisnis, Organisasi
Profesi dan Asosiasi Profesional
Through the transfer of those series B shares, then:
1. The Company’s series B shares are owned by PT Bio Farma
at 80.664% and public at 19.336%.
2. The Company’s series A shares are still owned by the
Republic of Indonesia.
3. The state controls the Company through Series A
Dwiwarna share ownership with authorities regulated in
the Articles of Association of the Company.
4. There are amendments to the Articles of Association of
the Company related to Article on Name and Location of
the Company, Article on Capital, and Article on Share.
CODE OF CONDUCT AND CORPORATE CULTUREIndofarma Code of Conduct and Business Ethics
Articulative guidelines with reward & punishment mechanism
is required to ensure that the vision, mission, and core values
as well as Corporate Culture are implemented. The Company
has prepared a Code of Business Ethics and Code of Conduct
as a Code of Conduct. This Code of Conduct serves as a code
of conduct for all employees of the Company in interacting
with internal and external parties. The Company’s Code
of Conduct is introduced to employees at all levels within
the Company and is set forth in the employee recruitment
work contract which must be understood and signed by all
employees. Then, all employees are expected to behave in
accordance with the Company’s values and apply the Code
of Ethics in their daily activities. The Company periodically
evaluates the effectiveness of the Code of Conduct, and
holds a dissemination program to remind and emphasize the
application of code of ethics for employees.
Harmonious Relations with Stakeholders
One of the main objectives from GCG principles implementation
is development of relations between the Company and
stakeholders. The Company formulates its Code of Conduct
to develop harmonious relations between operational and
business interests of stakeholders within those two areas
of the Company as well as stakeholders that are affected
by operational and business activities of the Company. The
Company’s stakeholders include the government, public,
employees, consumers, competitors, creditors/investors,
goods or services providers, mass media, business partners,
professional organizations and associations.
358 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Untuk mendukung pelaksanaan visi dan misi, serta
memberikan semangat perubahan untuk ke arah yang
lebih baik lagi sangat perlu dilakukan perubahan Budaya
Perusahaan yang dianggap oleh Manajemen lebih dinamis
dan sejalan. Pada 21 September 2020, Manajemen melalui
Bidang Human Capital,GA & AM dengan memo No. 299/
SM/M/IX/2020 mensosialisasikan core values BUMN yang
berlaku untuk seluruh BUMN dan anak perusahaan BUMN
yaitu AKHLAK yang merupakan kepanjangan dari Amanah-
Kompeten-Harmonis-Loyal-Adaptif-Kolaboratif.
AKHLAK dapat dijabarkan sebagai berikut :
Amanah – Panduan Perilaku :
1. Berperilaku dan bertindak selaras dengan perkataan
2. Menjadi seseorang yang dapat dipercaya dan bertanggung
jawab
3. Bertindak jujur dan berpegang teguh kepada nilai moral
dan etika secara konsisten
Kompeten - Panduan Perilaku :
1. Terus menerus meningkatkan kemampuan/kompetensi
agar selalu mutakhir
2. Selalu dapat diandalkan dengan memberikan kinerja
terbaik
3. Menghasilkan kinerja dan prestasi yang memuaskan
Harmonis - Panduan Perilaku :
1. Berperilaku saling membantu dan mendukung sesama
insan organisasi maupun masyarakat
2. Selalu menghargai pendapat, ide atau gagasan orang lain
3. Menghargai kontribusi setiap orang dari berbagai latar
belakang
Loyal - Panduan Perilaku :
1. Menunjukkan komitmen yang kuat untuk mencapai
tujuan
2. Bersedia berkontribusi lebih dan rela berkorban dalam
mencapai tujuan
3. Menunjukkan kepatuhan kepada organisasi dan negara
Adaptif - Panduan Perilaku :
1. Melakukan inovasi secara konsisten untuk menghasilkan
yang lebih baik
2. Terbuka terhadap perubahan, bergerak lincah, cepat dan
aktif dalam setiap perubahan untuk menjadi lebih baik
To support implementation of its vision and mission as well
as to ignite the spirit of change into a better direction, the
Management makes changes in Corporate Culture to be more
dynamic and aligned with vision and mission. On September
21, 2020, the Management, through Human Capital, GA &
AM Section with memo No. 299/SM/M/IX/2020 disseminated
core values of SOE that is applicable to all SOEs and their
subsidiaries, namely AKHLAK which stands for AKHLAK which
stands for Amanah (Trustworthy)-Kompeten (Competent)-
Harmonis (Harmonious)-Loyal (Loyal)-Adaptif (Adaptive)-
Kolaboratif (Collaborative). AKHLAK can be described as
follows:
AKHLAK can be described as follows:
Amanah (Trustworthy) – Behavioral Guidelines:
1. Behave and act in line with words uttered
2. Be a trusted and responsible person
3. Act honestly and adhere to moral and ethical values in a
consistent manner
Kompeten (Competent) – Behavioral Guidelines:
1. Improve skills/competencies continuously to keep being
up to date
2. Always be reliable by giving the best performance
3. Generate satisfying performance and achievement
Harmonis (Harmonious) – Behavioral Guidelines:
1. Help each other and support fellow colleagues and
community
2. Always appreciate opinion, idea, or thought of others
3. Appreciate contributions from every person from various
backgrounds
Loyal (Loyal) – Behavioral Guidelines:
1. Demonstrate strong commitment to achieve objectives
2. Willing to contribute more and to sacrifice to achieve
goals
3. Demonstrate compliance with the organization and state
Adaptif (Adaptive) – Behavioral Guidelines:
1. Innovate consistently to produce better results
2. Open to changes, agile, fast, and active in every change
for the better
359Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
3. Bertindak proaktif dalam menggerakan perubahan
Kolaboratif - Panduan Perilaku :
1. Terbuka bekerja sama dengan berbagai pihak
2. Mendorong terjadinya sinergi untuk mendapatkan
manfaat dan nilai tambah.
3. Bersinergi untuk mencapai tujuan bersama
Budaya Perusahaan baru ini memiliki nilai-nilai utama (core
values) sebagai identitas dan perekat budaya kerja yang
mendukung peningkatan kinerja secara berkelanjutan.
Sebelumnya Perseroan telah memiliki Budaya Perusahaan
(Corporate Values) yaitu BETTER yang merupakan
kepanjangan dari Brave- Energetic – Team Work – Trusted –
Evolved – Responsible.
VISI & MISIVISION & MISSION
BUDAYA PERUSAHAAN
CORPORATE CULTURE
KODE ETIKCODE OF
CONDUCT
STANDAR ETIKA USAHABUSINESS ETHICS STANDARDS
STANDAR TATA PERILAKUBEHAVIORAL STANDARDS
Isi Pokok-Pokok Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku
Tujuan penerapan GCG pada pelaku usaha adalah kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan, maupun etika dan
moral yang diatur dalam GCG Manual. Fungsi kepatuhan
secara fundamental mempengaruhi profil pengelolaan
sebuah perusahaan dan etika perilaku Insan Perseroan, yang
kemudian berpengaruh pada aspek citra perusahaan. Bagi
Perseroan, aspek citra Perusahaan menjadi salah satu bagian
terpenting bagi kepercayaan diri Perseroan dan karyawannya
melakukan aktivitas usahanya. Selain itu, fungsi kepatuhan
memberikan dasar bagi Perseroan untuk menjalankan proses
bisnisnya dengan sistem yang terpercaya dan memiliki
landasan peningkatan berkelanjutan. Untuk itu, Perseroan
telah mengesahkan kembali Pedoman Etika Usaha dan Tata
Perilaku pada tanggal 19 November 2019 yang merupakan
pedoman revisi sebelumnya tanggal 23 November 2017 yang
mengatur:
1. Standar Etika Usaha
Standar etika usaha disusun untuk menjelaskan etika
usaha Perseroan saat berelasi dengan berbagai pihak
adapun Standar etika usaha tersebut adalah:
a. Etika Perusahaan dengan Karyawan
3. Proactive in driving changes
Kolaboratif (Collaborative) – Behavioral Guidelines:
1. Open to cooperate with various parties
2. Encourage synergy to obtain benefit and added value
3. Synergize to achieve mutual goals
This new Corporate Culture contains core values that
also constitutes an identity and driver of work culture that
supports performance improvement in a sustainable manner.
Previously, the Company had BETTER as corporate values
which stood for Brave – Energetic – Team Work – Trusted –
Evolved – Responsible.
Contents of the Code of Conduct
The purpose of implementing GCG for business actors is to
ensure compliance with laws and regulations as well as to
code of conduct set out in the GCG Manual. Compliance
function fundamentally affects the management profile of a
company and ethics of the Company’s personnel which later
influences the Company’s image. For the Company, its image
is one of the most important part for the Company’s and
employees’ confidence in running their business activities. In
addition, compliance function is the basis for the Company
to perform its business process in a reliable and sustainable
manner. Therefore, the Company has ratified the Code of
Conduct on November 19, 2019, which is a revision to the
previous guidelines dated November 23, 2017, regulating:
1. Business Ethics Standards
Business ethnics standards are compiled to explain the
Company’s business ethics when dealing with various
parties. The business ethics standards are:
a. Ethics with Employees
360 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
b. Etika Perusahaan dengan Konsumen
c. Etika Perusahaan dengan Pesaing
d. Etika Perusahaan dengan Penyedia Barang dan/atau
jasa
e. Etika Perusahaan dengan Mitra Bisnis
f. Etika Perusahaan dengan Kreditur/Investor
g. Etika Perusahaan dengan Pemerintah
h. Etika Perusahaan dengan Masyarakat
i. Etika Perusahaan dengan Media Massa
j. Etika Perusahaan dengan Organisasi Profesi dan
Asosiasi
2. Standar Tata Perilaku
Standar Tata Perilaku dibuat dan disusun untuk
memberikan landasan kepada insan Perseroan dan
Perseroan sendiri untuk berperilaku sesuai dengan
peraturan perusahaan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Sekaligus Standar Tata Perilaku
menjadi sebuah mode preventif yang akan melindungi
Perseroan dan Insan Perseroan dari tindakan ke urangan
atau penyimpangan internal yang dapat terjadi, sebagai
berikut:
a. Etika Kerja Sesama Insan Indofarma
b. Menjaga Kerahasian Data dan Informasi Perusahaan
c. Memberi Kesempatan Yang Sama Untuk
Mendapatkan Pekerjaan dan Promosi
d. Memberikan Perlindungan Informasi Perusahaan dan
Intangible Asset
e. Menjaga Informasi Orang Dalam
f. Menjaga Harta Perusahaan
g. Menjaga Keselamatan dan Kesempatan Kerja dan
Pelestarian Lingkungan (K3PL)
h. Mencatat Data dan Pelaporan
i. Menghindari Benturan/Konflik Kepentingan dan
Penyalahgunaan Jabatan
j. Menerima Hadiah/Cinderamata/Gratifikasi
k. Memberi Hadiah/Cinderamata/Gratifikasi
l. Merokok, Penyalahgunaan Narkotika, Obat Terlarang
dan Minuman Keras (Miras)
m. Aktivitas Politik
n. Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku Berlaku bagi
Seluruh Insan Perseroan
Seluruh Insan Perseroan yaitu seluruh Karyawan, Direksi,
Dewan Komisaris beserta Organ Dewan Komisaris
berkomitmen dan berkewajiban menerapkan Pedoman Etika
b. Ethics with Consumers
c. Ethics with Competitors
d. Ethics with Providers of Goods and/or Services
e. Ethics with Business Partners
f. Ethics with Creditors/Investors
g. Ethics with the Government
h. Ethics with the Community
i. Ethics with Mass Media
j. Ethics with Professional Organizations and Associations
2. Behavioral Standards
Behavioral standards are prepared and compiled to serve
as the foundation for the Company and its personnel
to behave in accordance with applicable regulations
of the Company and laws. These standards also serve
as preventive mode to protect the Company and its
personnel from fraud or irregularities that might occur.
The behavioral standards are as follows:
a. Work Ethics among Indofarma Personnel
b. Maintaining the Company’s Data and Information
Confidentiality
c. Providing Equal Opportunity for Employment and
Promotion
d. Protecting the Company’s Information and Intangible
Asset
e. Safeguarding Insider Information
f. Safeguarding the Company’s Assets
g. Maintaining Occupational Safety and Work
Opportunity and Environmental Conservation (K3PL)
h. Recording Data and Reporting
i. Avoiding Conflicts/Conflicts of Interest and Abuse of
Position
j. Receiving Gifts/Souvenirs/Gratification
k. Giving Gifts/Souvenirs/Gratification
l. Smoking, Drugs Abuse, and Liquor (Alcohol)
m. Political Activities
n. Intellectual Property Right (IPR)
Guidelines of Code of Ethics and Code of Conduct for
All of the Company’s Employees
The Company’s employees, namely all Employees, the Board
of Directors, the Board of Commissioners as well as Organs
of the Board of Commissioners are committed and required
361Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Usaha dan Tata Perilaku yang berlaku dalam melaksanakan
kegiatan sehari-hari Perseroan dan mewujudkan penerapan
prinsipprinsip GCG. Setiap tahun Karyawan, Direksi,
Dewan Komisaris beserta Organ Dewan Komisaris telah
menandatangani formulir Kepatuhan Pedoman Etika Usaha
dan Tata Perilaku.
Penerapan dan Sosialisasi Etika Usaha dan Tata Kelola
Perilaku
Penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku ini dimaksudkan
untuk:
1. Mengidentifikasikan nilai-nilai dan standar etika selaras
dengan Visi dan Misi Perseroan.
2. Menjabarkan Tata Nilai sebagai landasan etika yang harus
diikuti oleh Insan Perseroan dalam melaksanakan tugas.
3. Menjadi acuan perilaku Insan Perseroan dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-
masing dan berinteraksi dengan pemangku kepentingan
Perseroan.
4. Menjelaskan secara rinci standar etika agar Insan
Perseroan dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan
dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui
keragu-raguan dalam bertindak.
Penerapan dan Pelanggaran Etika Usaha dan Tata
Perilaku
Penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku di lingkungan
Perseroan dapat berjalan baik dan menyeluruh melalui:
a. Komitmen pimpinan, baik di kalangan Dewan Komisaris,
Direksi, Manajemen, maupun Karyawan.
b. Penggerak penerapan etika dan pengembangannya
dilaksanakan oleh Direktur yang ditunjuk sebagai
penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan
GCG.
c. Sosialisasi kepada setiap lapisan karyawan, Direksi dan
Dewan Komisaris beserta Organ Dewan Komisaris.
Untuk itu, sosialisasi dan internalisasi Etika Usaha dan Tata
Perilaku dilakukan sebagai upaya memberikan landasan yang
kuat bagi pelaksanaan dan penerapan Etika Usaha dan Tata
Perilaku. Setiap Insan Perseroan dapat meminta penjelasan
atau menyampaikan pertanyaan terkait dengan Etika Usaha
dan Tata Perilaku kepada atasan langsung atau kepada
to implement applicable Business Ethics and Behavioral
Standards in running the Company’s daily activities and
realizing GCG principles. Every year, Employees, the Board
of Directors, the Board of Commissioners as well as Organs
of the Board of Commissioners have signed the form of
compliance with Business Ethics and Behavioral Standards
Guidelines.
Implementation and Dissemination of the Code of
Conduct
Implementation of Code of Conduct is aimed to:
1. Identify values and ethics standards that are in line with
the Company’s Vision and Mission.
2. Describe the values as ethical foundation that must be
followed by the Company’s personnel in carrying out their
duties and responsibilities.
3. Become a reference for the behavior of the Company’s
personnel in performing their respective duties and
responsibilities as well as interact with the Company’s
stakeholders.
4. Explain ethical standards in details so that the Company’s
personnel can assess the permitted types of activities and
give consideration when in doubt.
Implementation and Violation of the Code of Conduct
Implementation of Code of Conduct within the Company is
able to run properly and comprehensively through:
a. Commitment of the leadership, namely in the Board of
Commissioners, Board of Directors, Management, or
Employees.
b. Appointing a Director as person in charge in GCG
implementation and monitoring.
c. Dissemination to all levels of employees, the Board of
Directors, and Board of Commissioners as well as Organs
of the Board of Commissioners.
Therefore, dissemination and internalization of the Code of
Conduct are carried out to provide strong foundation for
implementation of Business Ethics and Behavioral Standards.
Every personnel of the Company can ask for explanation
or submit questions related to it to direct supervisor or
Corporate Secretary or the designated function to perform
362 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Sekretaris Perusahaan atau fungsi yang ditunjuk bertugas
untuk melaksanakan sosialisasi dan internalisasi Etika Usaha
dan Tata Perilaku kepada seluruh Insan Perseroan.
Di samping itu, setiap Insan Perseroan dapat memberikan
masukan untuk penyempurnaan Etika Usaha dan Tata
Perilaku kepada Sekretaris Perusahaan yang kemudian akan
diusulkan sebagai pembaruan dan revisi untuk kemudian
dirumuskan oleh Dewan Komisaris melalui Komite GCG dan
Pemantau Risiko.
Pada periode 2020 Perseroan telah melakukan sosialisasi
Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku bagi seluruh Insan
Perseroan pada melalui sosialisasi langsung ke karyawan
dalam Indofarma Orientation Program (IOP), memo internal
ke seluruh bidang dan pemuatan materi code of conduct
pada web site Perseroan www.indofarma.id/information /
GCG dan intranet/LAN alamat 192.168.1.39/CPRM/.
Penegakan dan Sanksi Pelanggaran Penerapan Etika
Usaha dan Tata Perilaku
1. Proses penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku di
lingkungan Perseroan melibatkan seluruh manajemen
dan seluruh level Insan Perseroan.
2. Dengan bantuan Komite GCG dan Pemantauan Risiko,
Dewan Komisaris bertanggung jawab atas dipatuhinya
Etika Usaha dan Tata Perilaku di lingkungan Perseroan.
3. Direksi bertanggung jawab atas penerapan Etika Usaha
dan Tata Perilaku dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan
4. Satuan Pengawasan Intern (SPI), Direktur, Manajer, dan
setingkat Manajer bertanggung jawab atas penerapan di
lingkungan unit kerjanya masing-masing.
5. Direksi kemudian menunjuk Sekretaris Perusahaan
atau fungsi yang ditunjuk beserta perangkatnya yang
bertanggung jawab untuk melaporkan pelanggaran
terhadap pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku.
6. Setiap Insan Perseroan menerima satu salinan Etika
Usaha dan Tata Perilaku dan menandatangani formulir
pernyataan komitmen penerapan tata kelola perusahaan.
Keharusan pelaporan terhadap pelanggaran Etika
Usaha dan Tata Perilaku
1. Setiap karyawan wajib melaporkan terjadinya pelanggaran
panduan Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct)
kepada Corporate Secretary atau fungsi yang ditunjuk.
dissemination and internalization of the Code of Conduct to
all of the Company’s personnel.
Moreover, the Company’s personnel can provide input for
the improvement of the Code of Conduct to the Corporate
Secretary which will be proposed as update and revision to be
formulated by the Board of Commissioners through the GCG
and Risk Monitoring Committee.
In 2020, the Company has disseminated the Code of Conduct
to all personnel of the Company through direct dissemination
in the form of Indofarma Orientation Program (IOP), memos
to all internal sections and publication of the Code of Conduct
materials on the Company’s website at www.indofarma.id/
information/GCG and intranet/LAN address 192.168.1.39/
CPRM/.
Enforcement and Sanctions for Violations of the Code
of Conduct
1. The process of implementing the Code of Conduct within
the Company involves all levels of management and
personnel.
2. The Board of Commissioners is responsible for the
compliance with the Code of Conduct within the
Company with the assistance of GCG and Risk Monitoring
Committee.
3. The Board of Directors is responsible for the implementation
of the Code of Conduct with the assistance of Corporate
Secretary.
4. Internal Audit Unit (SPI), Directors, Managers and positions
with the same level as Managers are responsible for the
implementation in their respective work units.
5. The Board of Directors subsequently appoints Corporate
Secretary or a designated function to be responsible in
reporting violations to the Code of Conduct.
6. Every personnel of the Company receive a copy of the
Code of Conduct and sign the statement of committing
to the corporate governance implementation.
Obligation to Report Violations to the Code of Conduct
1. Every employee is required to report any violation of the
Code of Conduct to the Corporate Secretary or appointed
function.
363Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
2. Setiap karyawan yang melaporkan mengenai dugaan
pelanggaran Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of
Conduct) harus mengungkapkan identitasnya dengan
jelas.
3. Kerahasiaan identitas pelapor harus dijaga, kecuali
apabila diperlukan dalam tindak lanjut laporannya sesuai
kebijakan Perseroan.
4. Tidak ada hukuman yang dijatuhkan kepada pelapor
manakala pelanggaran tersebut benar terjadi kecuali
apabila yang bersangkutan juga terlibat dalam
pelanggaran dan/atau laporannya tidak benar.
5. Corporate Secretary atau fungsi yang ditunjuk
harus menindaklanjuti laporan tersebut sesuai batas
kewenangannya.
6. Corporate Secretary atau fungsi yang ditunjuk harus
melaporkan kepada Direksi untuk diambil tindakan sesuai
kebijakan Perseroan.
Jumlah Pelanggaran Kode Etik dan Sanksi yang
Diberikan
Sepanjang 2020 Perseroan tidak mendapati adanya laporan
pelanggaran Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku sehingga
Perseroan tidak menerbitkan sanksi sesuai dengan aturan
Perseroan yang berlaku.
SISTEM MANAJEMEN ANTI PENYUAPAN ISO 37001:2016Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) merupakan suatu
kebijakan kepatuhan dalam rangka membantu perusahaan
untuk menghindari atau mengurangi biaya, risiko, dan
kerugian yang disebabkan penyuapan, mempromosikan
kepercayaan dan keyakinan dalam penanganan bisnis, dan
meningkatkan reputasi perusahaan.
Berdasarkan surat dari Kementerian BUMN Nomor: S-17/S.
MBU/02/2020 tanggal 17 Februari 2020 perihal Sertifikasi
Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001 di BUMN,
disampaikan bahwa semua BUMN wajib melakukan sertifikasi
Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016. Oleh
karena itu, Perseroan telah membangun dan menerapkan
Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO 37001:2016
dan telah diintegrasikan dengan sistem yang sudah ada yaitu
sistem manajemen mutu ISO 9001:2018.
Dalam membangun Sistem Manajemen Anti Penyuapan
(SMAP) ISO 37001:2016, Perseroan telah memiliki dan
melaksanakan :
2. Every employee that reports any alleged violations to the
Code of Conduct must disclose their identity clearly.
3. Confidentiality of the whistleblower’s identity must be
maintained, unless if necessary, to follow-up the report
according to the Company’s policy.
4. No sanction is imposed upon the whistleblower if the
report is true unless the person is also involved in the
violation and/or the report is false.
5. Corporate Secretary or the appointed function must
follow-up the report according to the limit of their
authority.
6. Corporate Secretary or the appointed function must
report any violations to the Board of Directors to take
actions according to the Company’s policy.
Number of Violations to the Code of Conduct
Throughout 2020, there were no report of violations to the
Code of Conduct within the Company. Hence, the Company
did not impose any sanctions in accordance with applicable
regulations of the Company.
ANTI-BRIBERY MANAGEMENT SYSTEM ISO 37001:2016Anti-Bribery Management System (SMAP) is a compliance
policy in order to assist the Company to avoid or reduce
cost, risk, and loss caused by bribery, promote confidence
and assurance in managing business as well as improving the
Company’s reputation.
Pursuant to the letter of the Ministry of SOE Number:
S-17/S.MBU/02/2020 dated February 17, 2020, concerning
Certification of Anti-Bribery Management System ISO
37001 at SOEs, it is mentioned that all SOEs are required to
perform certification of Anti-Bribery Management System
ISO 37001:2016. Therefore, the Company has developed
and implemented Anti-Bribery Management System (SMAP)
ISO 37001:2016 which has been integrated with an existing
system, namely the Quality Management System 9001:2018.
In developing the Anti-Bribery Management System (SMAP)
ISO 37001:2016, the Company has:
364 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
1. Komitmen Perseroan tentang Sistem Manajemen Anti
Penyuapan yang telah ditandatangani oleh Direktur
Utama pada tanggal 1 Juli 2020.
2. Unit Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan (Unit FKAP) yang
dibentuk dengan Surat Keputusan Direksi No. 0723/DIR/
SK/IX/2020 tanggal 24 September 2020.
3. Pedoman Sistem Manajemen Anti Penyuapan Perseroan
Rev 01 yang disahkan oleh Direktur Utama pada tanggal
28 September 2020.
4. Kebijakan Direksi, Ketentuan Umum dan Prosedur Tetap
yang dipersyaratkan untuk mendukung implementasi
Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) ISO
37001:2016.
Komitmen Perseroan tentang Sistem Manajemen Anti
Penyuapan:
Direksi PT Indofarma Tbk menetapkan kebijakan untuk
menjalankan perusahaan yang bersih dari praktik penyuapan
dengan menerapkan Sistem Manajemen Anti Penyuapan
(SMAP). Guna mendukung kebijakan tersebut, Direksi PT
Indofarma Tbk berkomitmen:
1. Melarang segala bentuk penyuapan
2. Menetapkan Pedoman dan Sasaran SMAP,
3. Menetapkan tugas, tanggung jawab, dan wewenang
Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan (FKAP),
4. Mematuhi setiap peraturan perundang – undangan anti
penyuapan yang berlaku,
5. Mengkomunikasikan kebijakan anti penyuapan kepada
pihak berkepentingan,
6. Memastikan ketersediaan sumber daya yang diperlukan
dalam rangka penerapan sistem anti penyuapan,
7. Memastikan setiap unit kerja melakukan penilaian dan
pengendalian risiko penyuapan,
8. Mendorong setiap unit kerja untuk mencegah dan
mendeteksi penyuapan yang terjadinya di unit kerjanya,
9. Mempromosikan budaya anti penyuapan,
10. Menyiapkan sistem pelaporan indikasi tindakan
penyuapan,
11. Menjalankan internal audit atas penerapan SMAP,
12. Melakukan rapat manajemen secara periodik guna
meninjau SMAP dan perbaikan berkelanjutan,
13. Memastikan bahwa strategi dan kebijakan anti penyuapan
perusahaan telah sejalan.
Dalam perjalanan memperoleh sertifikasi SMAP ISO
37001:2016, Perseroan telah dilakukan audit external oleh
British Standard Institution Indonesia (BSI Indonesia) sebanyak
2(dua) tahap :
1. Commitment to Anti-Bribery Management System that
has been signed by the President Director on July 1, 2020.
2. Anti-Bribery Compliance Unit that was established based
on the decree of the Board of Directors No. 0723/DIR/SK/
IX/2020 dated September 24, 2020.
3. Guidelines of Anti-Bribery Management System Rev 01 of
the Company which was ratified by the President Director
on September 28, 2020.
4. Policy of the Board of Directors, General Provisions
and Procedures that are required to support the
implementation of Anti-Bribery Management System
(SMAP) ISO 37001:2016.
Commitment to Anti-Bribery Management System:
The Board of Directors of PT Indofarma Tbk established a
policy to run a company that is free from bribery practices
by implementing Anti-Bribery Management System (SMAP).
In order to support such policy, the Board of Directors of PT
Indofarma Tbk is committed:
1. To prohibit any form of bribery
2. To formulate SMAP Guidelines and Targets
3. To define the duties, responsibilities, and authorities of
Anti-Bribery Compliance Function (FKAP)
4. To comply with prevailing laws and regulations on anti-
bribery
5. To communicate anti-bribery policy to interested parties
6. To ensure the availability of necessary resources for the
implementation of anti-bribery system
7. To ensure that every work unit performs assessment and
control of bribery risk
8. To encourage every work unit to prevent and detect
bribery in the work unit
9. To promote anti-bribery culture
10. To prepare a system for reporting bribery indication
11. To perform internal audit on SMAP implementation
12. To hold management meeting periodically to review
SMAP and continuous improvement
13. To ensure that anti-bribery strategies are aligned with the
policies.
In order to obtain SMAP ISO 37001:2016 certification, the
Company has carried out 2 (two) phases of external audit by
the British Standard Institution Indonesia (BSI Indonesia):
365Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
1. Tanggal 17 September 2020 secara online /remote audit
untuk memastikan kesiapan audit penerapan SMAP ISO
37001:2016 di Perseroan.
2. Tanggal 1 s.d 2 Oktober 2020 secara online/remote audit
untuk memastikan SMAP ISO 37001:2016 di Perusahaan
telah diterapkan secara efektif, sehingga Perseroan
dapat direkomendasikan memperoleh sertifikat ISO
37001:2016.
Maka pada tanggal 12 Oktober 2020, British Standard
Institution Indonesia (BSI Indonesia) menyatakan bahwa
Perseroan telah memenuhi dan mematuhi persyaratan
ISO37001:2016 dan berhak memperoleh sertifikat ISO
37001:2016 dengan No. IABMS 735595 dengan cakupan
penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan pada
proses : Pengadaan Barang dan atau Jasa (Procurement),
Human Capital, Pemasaran & Penjualan, Keuangan untuk
pembayaran.
Sertifikat berlaku sampai dengan 11 Oktober 2023, dan
setiap tahun akan direncanakan audit external/surveillance
audit oleh BSI Indonesia untuk memastikan bahwa Sistem
Manajemen Anti Penyuapan telah dipatuhi dan dijalankan
secara konsisten dan berkelanjutan.
WHISTleBlOWING SYSTeMPrinsip Dasar Sistem Pelaporan atas Dugaan
Penyimpangan / Whistleblowing System.
Terkait dengan implementasi SMAP ISO 37001:2016 dan
sebagai komitmen untuk menerapkan Peraturan Menteri
Negara BUMN tentang penerapan GCG No.PER-01/MBU/2011
pada pasal 27 beserta peraturan perubahannya,Perseroan
telah melakukan perubahan mekanisme pelaporan atas
dugaan penyimpangan pada BUMN yang bersangkutan
yaitu Kebijakan Whistleblowing System (WBS) No. 0864/
DIR/ SK/XII/2015 tanggal 3 Desember 2015 menjadi
Kebijakan Sistem Pelaporan atas dugaan penyimpangan/
Whistleblowing System PT Indofarma Tbk No. 0733/DIR/SK/
IX/2020 tanggal 28 September 2020 yang didukung aturan
turunan pelaksanaanya yaitu Ketentuan Umum Pelaksanaan
Kebijakan Sistem Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan
(Whistleblowing System) No. XRM012 Rev 00 tanggal 12
Oktober 2020.
Kebijakan ini ditetapkan untuk meningkatkan kepedulian
yang mendorong dan membuat orang untuk melaporkan
dengan itikad baik atau atas dasar keyakinan terhadap
1. Online/remote audit on September 17, 2020 to ensure
preparedness of SMAP ISO 37001:2016 audit in the
Company.
2. Online/remote audit on October 1-2, 2020 to ensure
that SMAP ISO 37001:2016 has been implemented
effectively in the Company, enabling the Company to be
recommended for ISO 37001:2016 certificate.
On October 12, 2020, British Standard Institution Indonesia
(BSI Indonesia) declared that the Company has fulfilled and
complied with ISO 37001:2016 and obtained ISO 37001:2016
certificate No. IABMS 735595 with the scope of Anti-Bribery
Management System on the following process: Procurement
of Gods and or Services, Human Capital, Marketing & Sales,
and Finance for payment.
Certificate is valid until October 11, 2023, and annual external/
surveillance audit is planned to be conducted by BSI Indonesia
to ensure that the Anti-Bribery Management System has been
complied with and carried out in a consistent and sustainable
manner.
WHISTLEBLOWING SYSTEMBasic Principles of Whistleblowing System
In relation to implementation of SMAP ISO 37001:2016
and as a commitment to implement the Regulation of the
Minister of SOE concerning GCG implementation No. PER-
01/MBU/2011 on Article 27 as well as its derivative rules
of implementation, the Company has made changes to
the reporting mechanism for deviation at SOE, namely the
Whistleblowing System (WBS) policy No. 0864/DIR/SK/
XII/2015 dated December 3, 2015, into Whistleblowing
System of PT Indofarma Tbk No. 0733/DIR/SK/IX/2020 dated
September 28, 2020, which is supported by its derivative
rules of implementation, namely the General Provisions for
the Implementation of Whistleblowing System No. XRM012
Rev 00 dated October 12, 2020.
This policy is formulated to increase awareness in encouraging
and causing personnel to report with good faith or on the
basis of belief against attempt of, suspicion of, and actual
366 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
percobaan, kecurigaan dan penyuapan aktual, atau setiap
pelanggaran dari atau kelemahan dalam Sistem Manajemen
Anti Penyuapan.
Kebijakan Sistem Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan
(Whistleblowing System) ini melaksanakan ketentuan
pelaporan sebagai berikut :
1. Lingkup Pelaporan :
Lingkup pelaporan yang akan ditindaklanjuti
dalam Kebijakan Sistem Pelaporan Atas Dugaan
Penyimpangan (Whistleblowing System) meliputi isu/
kejadian: korupsi, penyuapan, kecurangan, pencurian,
benturan kepentingan dan penyimpangan dalam Sistem
Manajemen Anti Penyuapan.
2. Periode Pelaporan
Pelaporan yang mendapatkan prioritas untuk
ditindaklanjuti adalah isu yang terjadi di kurun waktu 3
(tiga) tahun terakhir.
Perseroan telah melakukan sosialisasi kebijakan dan ketentuan
umum Sistem Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan
(Whistleblowing System) melalui sosialisasi langsung ke
karyawan dalam Indofarma Orientation Program (IOP), memo
internal ke seluruh bidang dan pemuatan materi kebijakan
dan ketentuan umum pada web site Perseroan www.
indofarma.id/information /GCG dan intranet/LAN alamat
192.168.1.39/CPRM/.
Media Pelaporan atas Dugaan Penyimpangan /
Whistleblowing System.
Kebijakan Sistem Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan
(Whistleblowing System) menggunakan media pelaporan
melalui :
1. Email ke [email protected]
2. Website : www.indofarma.id klik menu ask_wbs
3. Surat dikirim ke :
Unit FKAP PT Indofarma Tbk
Jl.Indofarma No.1, Desa Gandasari, Kecamatan Cikarang
Barat, Kabupaten Bekasi 17530.
4. Kotak Pengaduan yang terletak di :
1) Lingkungan Pabrik, Desa Gandasari : ada di Pos
Keamanan, Depan Lobby Kantor Pusat, Gedung
Produksi Utama.
2) Lingkungan Kantor Pemasaran, Jl.Tambak II,
Manggarai, Jakarta ada di Lobby Gedung Utama.
bribery, or any violations or weaknesses in the Anti-Bribery
Management System.
Provisions of Whistleblowing System policy are as follows:
1. Reporting Scope:
The scope of reporting that will be followed up in
Whistleblowing System includes issues/events of:
corruption, bribery, fraud, theft, conflict of interest, and
deviation in the Anti-Bribery Management System.
2. Reporting Period:
Reporting that are prioritized to be followed up are issues
that occurred within the last 3 (three) years.
The Company has carried out dissemination on policy and
general provisions of Whistleblowing System through direct
dissemination to the employees in Indofarma Orientation
Program, internal memos to all internal sections and
publication of the policy and general provisions materials on
the Company’s website at www.indofarma.id/information/
GCG and intranet/LAN address 192.168.1.39/CPRM/.
Media for Reporting on Alleged Irregularities /
Whistleblowing System.
Reporting System Policy for Alleged Irregularities
(Whistleblowing System) uses reporting media through:
1. Email to [email protected]
2. Website: www.indofarma.id, click the ask_wbs menu
3. Mail sent to:
FKAP Unit of PT Indofarma Tbk
Jl.Indofarma No.1, Desa Gandasari, Kecamatan Cikarang
Barat, Kabupaten Bekasi 17530.
4. Complaint box located at:
1) At the Factory, Gandasari Village: at the Security Post,
in front of the Main Office Lobby, Main Production
Building.
2) At the Marketing Office, Jl.Tambak II, Manggarai,
Jakarta, at the Main Building Lobby.
367Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Kerahasian Sistem Pelaporan atas Dugaan
Penyimpangan / Whistleblowing System.
1. Dalam melakukan proses tindak lanjut atas setiap
pelaporan/pengaduan wajib mengedepankan kerahasiaan,
asas praduga tidak bersalah dan profesionalisme.
2. Identitas Pelapor / data diri yang memuat sekurang –
kurangnya alamat/nomor telepon/email atau dengan
pilihan anonim dijamin kerahasiaannya oleh perusahaan.
3. Investigasi dilaksanakan secara rahasia
4. Laporan investigasi bersifat rahasia dan bisa diakses oleh
pihak yang berwenang.
Perlindungan Sistem Pelaporan atas Dugaan
Penyimpangan / Whistleblowing System.
1. Perusahaan menjamin perlindungan terhadap Pelapor
dan anggota keluarganya dari segala bentuk ancaman,
pembalasan, intimidasi, hukuman atau pun tindakan
tidak menyenangkan dari pihak manapun selama Pelapor
menjaga kerahasiaan kasus yang diadukan kepada pihak
manapun.
2. Perlindungan ini juga berlaku bagi personel yang
melaksanakan tugas investigasi maupun pihak-pihak
yang memberikan informasi terkait dengan pelaksanaan
investigasi atas pelaporan dugaan penyimpangan. .
3. Pihak yang melanggar prinsip kerahasiaan tersebut akan
diberikan sanksi yang berat sesuai ketentuan yang berlaku
di perusahaan.
Mekanisme Pelaporan atas Dugaan Penyimpangan /
Whistleblowing System
1. Pelapor melakukan pelaporan atau pengaduan, dapat
dalam bentuk apapun dan disertakan dengan bukti awal
melalui media yang telah disediakan.
1) Pelapor memberikan Laporan Informasi
2) Pelapor akan menerima informasi dari Unit FKAP
Confidentiality of the Reporting System for Alleged
Irregularities / Whistleblowing System.
1. In carrying out the follow-up process for each report/
complaint, it is mandatory to prioritize confidentiality, the
presumption of innocence and professionalism.
2. Reporting identity/personal data containing at least an
address/phone number/email or with an anonymous
option is guaranteed confidentiality by the company.
3. The investigation is being carried out covertly
4. Investigative reports are confidential and can be accessed
by authorized parties.
Protection of the Reporting System for Alleged
Irregularities/Whistleblowing System.
1. The Company guarantees the protection of the
whistleblower and his/her family members from all
forms of threats, retaliation, intimidation, punishment
or unpleasant actions from any party as long as the
whistleblower maintains the confidentiality of the case
being complained of to any party.
2. This protection also applies to personnel carrying out
investigations, as well as parties providing information
related to the conduct of investigations on suspected
irregularities reporting.
3. Parties who violate the principle of confidentiality will be
given severe sanctions in accordance with the applicable
regulations in the Company.
Irregularities Reporting System / Whistleblowing
System
1. The informant files a report or complaint, in any form
and is included with initial evidence through the available
methods.
1) The informant provides an Information Report
2) The informant will receive information from the FKAP
368 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
melalui kontak media yang bisa terhubung
2. Tindaklanjut Awal Pelaporan oleh Unit FKAP
1) Menerima setiap laporan yang diterima dan
diidentifikasi atau dikaji oleh minimal 2 orang Petugas
Unit FKAP atau lebih dengan menggunakan formulir
“Kajian Laporan WBS” ,
2) Membuat Berita Acara Identifikasi Awal Pelaporan
dari hasil Kesimpulan Indentifikasi Awal Pelaporan
dan menginformasikannya kepada Pelapor melalui
kontak media yang bisa terhubung,
3) Menyampaikan atau memaparkan Berita Acara
Identifikasi Awal Pelaporan dan Hasil Kajian Laporan
Dugaan Penyimpangan/WBS dengan kesimpulan
awal laporan layak ditindaklanjuti kepada Para Pihak
Berwenang ,
3. Tindaklanjut Investigasi oleh Unit FKAP dengan
mekanisme,
1) Unit FKAP dapat berkoordinasi dengan bidang
lain yang relevan dalam rencana membentuk Tim
Investigasi
2) Tim Investigasi dapat terdiri dari Auditor Internal SMAP
atau personel di bidang SPI serta personel bidang lain
yang relevan / organ Dewan Komisaris.
3) Seluruh personel anggota Tim Investigasi tidak ada
yang terlibat dalam isu/laporan kejadian dimaksud.
4) Tim Investigasi dalam melaksanakan tugasnya dapat
diperkuat dengan Surat Tugas yang ditandatangani
oleh Para Pihak Berwenang.
5) Unit FKAP dapat memberdayakan dan membolehkan
penggunaan tenaga penyelidik /pihak ketiga untuk
investigasi jika diperlukan berdasarkan arahan dan
persetujuan Para Pihak Berwenang
4. Pelaksanaan Investigasi oleh Tim Investigasi,
1) Melaksanakan investigasi secara rahasia dan hasil
investigasi adalah rahasia.
2) Melaksanaan investigasi harus memuat penilaian
dan tindakan yang tepat untuk mengungkap
setiap penyuapan, atau pelanggaran terhadap anti
penyuapan atau SMAP,
3) Ketua Tim Investigasi menyusun Laporan Hasil
Investigasi dan menyampaikannya kepada pemberi
tugas investigasi yaitu ke Para Pihak Berwenang dan
ditembuskan ke Unit FKAP.
5. Tindaklanjut Hasil Investigasi
1) Para Pihak Berwenang setelah terima Laporan Hasil
Investigasi dan informasinya dinilai cukup untuk dapat
mengambil keputusan, maka Para Pihak Berwenang
Unit through media contacts that can be reached
2. Initial Reporting Follow-up by the FKAP Unit
1) Receive every incoming report and identified or
reviewed by at least 2 FKAP Unit Officers or more by
using the “WBS Report Review” form,
2) Making a Minutes of Initial Identification Reporting
from the results of the Conclusion of Initial
Identification Reporting and informing the Informant
through media contacts that can be reached,
3) Delivering or presenting the Minutes of Initial
Identification Reporting and the Results of the Report
on Alleged Irregularities/WBS with the initial conclusion
that the report is appropriate to be followed up to the
Authorized Parties,
3. Follow-up investigations by the FKAP Unit with the
mechanism,
1) The FKAP unit can cooperate with other relevant
units to establish an Investigation Team
2) The Investigation Team may consist of the Internal
Auditor of SMAP or personnel in the SPI unit as well
as other relevant personnel/organs of the Board of
Commissioners.
3) All personnel members of the Investigation Team are
not involved in the issue/incident report.
4) In carrying out its duties, the Investigation Team can
be supported by a Letter of Assignment signed by the
Authorized Parties.
5) The FKAP unit can empower and allow the use of
investigators/third parties for investigations if needed
based on the direction and consent of the Authorized
Parties.
4. Investigation by the Investigation Team,
1) Carry out an investigation covertly and the results of
the investigation are confidential.
2) The conduct of an investigation must contain
appropriate judgments and actions to reveal any
bribery, or violations of anti-bribery or an ABMS,
3) The Head of the Investigation Team prepares an
Investigation Result Report and submits it to the
investigative assignor, namely to the Authorized
Parties and forwards it to the FKAP Unit.
5. Follow-up on Investigation Results
1) After receiving the Investigation Result Report and
the information is deemed sufficient to be able
to make a decision, the Authorized Parties shall
369Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
menerapkan tindaklanjut yang sesuai tergantung
pada keadaan dan keparahan isu/laporan kejadian.
2) Hasil keputusan Para Pihak Berwenang disampaikan
atau ditembuskan kepada Unit FKAP dan bidang lain
yang relevan.
3) Unit FKAP membuat Berita Acara Hasil Pelaksanaan
Investigasi dan Tindaklanjutnya dan disampaikan ke
Pelapor serta pihak yang berkepentingan kemudian
pelaporan ditutup / closed.
Pihak Pengelola Pengaduan atas Dugaan Penyimpangan
/ Whistleblowing System
Berdasarkan Kebijakan Sistem Pelaporan atas dugaan
penyimpangan/Whistleblowing System PT Indofarma Tbk
No. 0733/DIR/SK/IX/2020 tanggal 28 September 2020
telah ditetapkan Unit Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan
(FKAP) sebagai Penanggung Jawab atas pengelolaan
Kebijakan Sistem Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan
(Whistleblowing System) di Perseroan, yang bertugas :
a. Menyusun Ketentuan Umum Pelaksanaan Kebijakan
Sistem Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan/WBS.
b. Melakukan sosialisasi dan distribusi informasi mengenai
Kebijakan Sistem Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan/
WBS di PT Indofarma Tbk minimal 1 (satu) tahun sekali ke
stakeholders.
c. Menerima laporan dugaan atau penyuapan yang aktual
atau pelanggaran kendali anti penyuapan dan dapat
mengidentifikasi adanya kecurigaan dan pelanggaran.
d. Menindaklanjuti pelaporan yang masuk sesuai Ketentuan
Umum Pelaksanaan Kebijakan Sistem Pelaporan Atas
Dugaan Penyimpangan/WBS.
e. Menyiapkan laporan berkala minimal 1(tahun) sekali
tentang pelaksanaan kegiatan Kebijakan Sistem Pelaporan
Atas Dugaan Penyimpangan/ WBS ke Direktur Utama.
Laporan atas Dugaan Penyimpangan / Whistleblowing
System Tahun 2020
Selama 2020 Perseroan tidak mendapati adanya laporan
pengaduan/pengungkapan mengenai perilaku melawan
hukum, perbuatan tidak etis/tidak semestinya secara rahasia,
anonim dan mandiri yang masuk baik di Perseroan maupun
di PT IGM (Anak Perusahaan) melalui media yang telah
disediakan dalam mekanisme Whistleblowing System milik
Perseroan.
apply the appropriate follow-up depending on the
circumstances and the severity of the issue/incident
report.
2) The results of the Authorized Parties decisions are
submitted or forwarded to the FKAP Unit and other
relevant fields.
3) The FKAP Unit prepares an Official Report on the
Results of the Investigation and Follow-Up and is
submitted to the Reporting Party and interested
parties, then the report is closed.
Complaints Management for Alleged Irregularities/
Whistleblowing System
According to the Reporting System Policy for suspected
irregularities/Whistleblowing System of PT Indofarma Tbk
No. 0733/DIR/SK/IX/2020 dated September 28, 2020, the
Anti-Bribery Compliance Function Unit (FKAP) has been
appointed as the Unit in Charge for the management of
the Whistleblowing System Policy in the Company, which is
tasked with:
a. Prepare General Provisions for the Implementation of the
Reporting System Policy on Alleged Irregularties/WBS.
b. Disseminating and distributing information regarding the
Reporting System Policy for Alleged Irregularties/WBS at
PT Indofarma Tbk at least once a year to stakeholders.
c. Receives reports of actual or suspected bribery or violations
of anti-bribery controls and able to identify suspicions and
violations.
d. Follow up the incoming reports in accordance with
the General Provisions for the Implementation of the
Reporting System Policy on Alleged Irregularties/WBS.
e. Prepare periodic reports at least once a year on the
implementation of the Reporting System Policy for
Alleged Irregularities/WBS to the President Director.
Report on Alleged Irregularities / Whistleblowing
System in 2020
During 2020, the Company did not find any incoming reports
of complaints/disclosures regarding unlawful behavior,
unethical/improper actions covertly, anonymously and
independently through the media provided in the Company’s
Whistleblowing System mechanism.
370 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
PENGENDALIAN GRATIFIKASIPerseroan berkomitmen terhadap pengendalian gratifikasi
untuk mendukung implementasi SMAP ISO 37001:2016 dan
penerapan GCG karena kegiatan bisnis umumnya melibatkan
banyak pihak dan penting untuk menjalin kerjasama dan
hubungan yang harmonis, serasi, berkesinambungan dan
sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola Perusahaan yang
baik (Good Corporate Governance). Salah satu hal yang sering
tidak terhindarkan dalam hubungan bisnis adalah pemberian
dan/atau permintaan gratifikasi dari salah satu pihak kepada
pihak lainnya.
Gratifikasi dalam arti luas meliputi pemberian uang,
barang, rabat (discount), komisi,pinjaman tanpa bunga,
tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata,
pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi
tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar
negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana
elektronik atau tanpa sarana elektronik.
Pengendalian Gratifikasi menjadi sangat penting bagi
Perseroan karena Gratifikasi tersebut dapat berpotensi
menjadi tindak pidana suap dan merupakan salah satu
tindakan Korupsi yang dapat memberikan dampak hukum
sekaligus pencitraan negatif bagi Perseroan. Suatu Gratifikasi
akan berubah menjadi tindak pidana suap apabila memenuhi
unsur-unsur sebagai berikut:
1. Gratifikasi tersebut berhubungan dengan wewenang/
jabatan di Perseroan;
2. Gratifikasi yang berupa penerimaan/pemberian hadiah/
cinderamata dan hiburan tidak dilaporkan kepada atasan
langsung.
Dalam pelaksanaan bisnis di Perusahaan, Insan Perseroan juga
tidak terhindarkan dari gratifikasi dan berpotensi menimbulkan
benturan kepentingan yang dapat mempengaruhi
independensi, objektivitas maupun profesionalisme dalam
pengambilan keputusan.
Dengan terdapatnya potensi resiko tersebut, maka untuk
menjaga hubungan dengan pemangku kepentingan tetap
harmonis, Perseroan memandang perlu dilakukan pengaturan
Pengendalian Gratifikasi dengan menetapkan :
1. Kebijakan Pengendalian Gratifikasi PT Indofarma Tbk
dengan Surat Keputusan Direksi No. 0763/DIR/SK/X/2020
tanggal 6 Oktober 2020 dan mencabut SK Direksi No.
0801/DIR/SK/V/2018 tanggal 28 Mei 2018 tentang
GRATIFICATION CONTROLThe Company is committed to gratification control to support
the implementation of the ISO 37001: 2016 SMAP and
GCG implementation as business activities generally involve
many parties and it is important to establish harmonious,
co-ordinated, sustainable cooperation and relationships in
accordance with the principles of good corporate governance.
One of the issues that is often inevitable in a business
relationship is giving and/or requesting gratuities from one
party to another.
Gratification in a broad sense includes the provision of money,
goods, rebates (discounts), commissions, interest-free loans,
travel tickets, lodging facilities, tours, free medical treatment,
and other facilities. These gratuities are either received
domestically or abroad and are made using electronic means
or without electronic means.
Gratification Control is crucial for the Company as the
Gratuity can potentially turn into a criminal act of bribery and
is an act of corruption that may have a legal impact as well as
a negative image for the Company. A Gratuity will turn into
a criminal act of bribery if it meets the following elements:
1. The gratuity is related to the authority/position in the
Company;
2. Gratuities in the form of receiving/giving gifts/souvenirs and
entertainment are not reported to the direct supervisor.
In conducting business in the Company, the Company’s
personnel are also unavoidable from gratification and have
the potential to cause a conflict of interest which may
affect their independence, objectivity and professionalism in
decision making.
In view of such potential risks, in order to maintain harmonious
relations with stakeholders, the Company considers
that gratuity control arrangements need to regulated by
determining:
1. PT Indofarma Tbk’s Gratification Control Policy by Decree
of the Board of Directors No. 0763/DIR/SK/X/2020 dated
October 6, 2020 and revoked the Decree of the Board of
Directors No. 0801/DIR/SK/V/2018 dated May 28, 2018
371Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Pedoman Pengendalian Gratifikasi beserta lampirannya.
2. Penanggung Jawab atas pengelolaan Kebijakan
Pengendalian Gratifikasi dan sebagai Unit Pengendali
Gratifikasi (UPG) adalah Unit Fungsi Kepatuhan Anti
Penyuapan (FKAP) sebagai
3. Unit Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan (FKAP) telah
menyusun Ketentuan Umum Pelaksanaan Kebijakan
Pengendalian Gratifikasi No. XRM013 Rev 00 berlaku
tanggal 2 November 2020.
Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) dibawah tanggungjawab
Unit Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan (FKAP) bertugas :
a. Menyusun Ketentuan Umum pelaksanaan Kebijakan
pengendalian Gratifikasi.
b. Menerima, menganalisa dan mengadministrasikan
laporan penerimaan dan penolakan gratifikasi dari
Karyawan, Direksi, dan Dewan Komisads beserta Organ
Dewan Komisaris.
c. Meneruskan laporan penerimaan gratifikasi kepada KPK.
d. Melaksanakan koordinasi pengelolaan barang gratifikasi
sebelum atau setelah ada keputusan dari UPG/FKAP dan
atau KPK.
e. Melaksanakan pemetaan titik rawan penerimaan
gratifikasi di lingkungan Perseroan.
f. Melakukan monitoring dan evaluasi penerapan kebijakan
pengendalian gratifikasi Perseroan.
g. Melakukan sosialisasi dan/atau distribusi informasi
mengenai Kebijakan Pengendalian Gratifikasi minimal 1
(satu) tahun sekali ke stakeholders.
h. Menyiapkan laporan berkala minimal 1 (satu) tahun sekali
tentang pelaksanaan kebiiakan Pengendalian Gratifikasi
ke Direkrur Utama
i. Melaksanakan menyusun Ketentuan Umum Pelaksanaan
Kebijakan Pengendalian Gratifikasi No. XRM013 Rev 00
berlaku tanggal 2 November 2020.
Jenis Gratifikasi
Mengacu pada ketentuan KPK, Gratifikasi di Perseroan
dikategorikan sebagai berikut :
1. Gratifikasi yang dianggap suap
Gratifikasi dalam kategori ini merupakan penerimaan
yang dilarang atau tidak sah secara hukum dalam
bentuk apapun yang diperoleh Insan Indofarma dari
pihak-pihak yang diduga memiliki keterkaitan dengan
tugas dan kewajibannya serta wajib dilaporkan. Dengan
kata lain, sesuai dengan rumusan Pasal 12 huruf b UU
concerning Guidelines for Gratification Control and its
attachments.
2. The Unit in Charge for managing the Gratification Control
Policy and as the Gratification Control Unit (UPG) is the
Anti-Bribery Compliance Function Unit (FKAP) as
3. The Anti-Bribery Compliance Function Unit (FKAP) has
prepared General Provisions for the Implementation of
Gratification Control Policy No. XRM013 Rev 00 is valid
on November 2, 2020.
The Gratification Control Unit (UPG) under the responsibility
of the Anti-Bribery Compliance Function Unit (FKAP) has the
following duties:
a. Prepare General Provisions for the implementation of the
Gratification Control Policy.
b. Receiving, analyzing and administering reports on the
acceptance and rejection of gratuities from employees,
the Board of Directors and the Board of Commissioners as
well as the Board of Commissioners’ organs.
c. Forward the report on the receipt of gratuities to the KPK.
d. Coordinating the management of gratuity items before
or after a decision is made from the UPG/FKAP and/or the
KPK.
e. Mapping the vulnerable points for receiving gratuities
within the Company.
f. Monitor and evaluate the implementation of the
Company’s gratuity control policy.
g. Conduct dissemination and/or distribution of information
regarding the Gratification Control Policy at least once a
year to stakeholders.
h. Prepare periodic reports at least once a year on the
implementation of Gratification Control policies to the
President Director
i. Prepare General Provisions for the Implementation of
Gratification Control Policy No. XRM013 Rev 00, effective
November 2, 2020.
Types of Gratuities
Referring to the provisions of KPK, gratification in the
Company are categorized as follows:
1. Gratification that are considered bribes
Gratification in this category represent receipts that are
prohibited or not legally valid in any form obtained by
Indofarma Personnel from parties suspected of having
connection with their duties and obligations and must
be reported. In other words, in accordance with the
formulation of Article 12 letter b of Law Number 20 Year
372 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
2001, it is also called gratification which is contrary to the
obligations or duties of state administrators.
Treatment:
Any Gratification that is considered a bribe must be
Refused. However, if the situation at that time made it
impossible for Indofarma Personnel to reject it, then the
Gratification is possible to be accepted, provided that it
must be reported to KPK through the Gratuity Control
Unit (UPG) of the Company.
2. Gratification that are not considered bribes related to
service Namely Gratification received by Civil Servants
or State Administrators related to their position and
not contrary to their obligations or duties. The official
activities of the Civil Servants or State Officials that are
valid in carrying out their duties, functions and positions
are known as Officials.
In official services or assignment events, gifts such as
placards, souvenirs, goody bags/gimmicks and other
training facilities are practices that are considered
reasonable and are not in conflict with applicable ethical
standards.
The acceptance is also seen in the context of relations
between institutions/agencies.
Treatmen:
Receipts that are categorized as Gratification that are
not considered bribery and are related to official services,
can be accepted and enjoyed (owned and utilized) by
the recipient and do not need to be reported to the
Gratification Control Unit (UPG) or the KPK, referring to
the KPK Circular Letter Number B-143/01 January 13,
2013.
3. Gratification that are not considered bribes and unrelated
to official service
Gratification has a very broad scope, as principally, there
are numerous forms of giving that are actually not related
at all to the position or official and do not conflict with
obligations or duties, thus, such gratuities are not required
to be reported.
Nomor 20 Tahun 2001, hal itu disebut juga gratifikasi
yang bertentangan dengan kewajiban atau tugas
penyelenggara negara.
Perlakuan :
Setiap gratifikasi yang dianggap sebagai suap harus
Ditolak. Namun apabila situasi pada saat itu tidak
memungkinkan bagi Insan Indofarma yang bersangkutan
untuk menolaknya, maka gratifikasi tersebut
dimungkinkan untuk diterima, dengan ketentuan harus
dilaporkan kepada KPK atau melalui Unit Pengendali
Gratifikasi (UPG) Perseroan.
2. Gratifikasi yang tidak dianggap suap terkait kedinasan
Yaitu Gratifikasi yang diterima oleh Pegawai Negeri atau
Penyelenggara Negara yang berhubungan dengan jabatan
dan tidak berlawanan dengan kawajiban atau tugasnya.
Kegiatan resmi Pegawai Negeri atau Penyelenggara
Negara yang sah dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan
jabatannya dikenal dengan Kedinasan.
Dalam acara resmi kedinasan atau penugasan yang
dilaksanakan oleh Insan Indofarma, pemberian-pemberian
seperti plakat, cinderamata, goody bag/gimmick dan
fasilitas pelatihan lainnya merupakan praktik yang
dianggap wajar dan tidak berseberangan dengan standar
etika yang berlaku.
Penerimaan tersebut juga dipandang dalam konteks
hubungan antar lembaga/instansi.
Perlakuan:
Atas penerimaan yang masuk kategori gratifikasi yang
tidak dianggap suap dan terkait kedinasan, dapat diterima
dan dinikmati (dimiliki dan dimanfaatkan) oleh penerima
dan tidak perlu dilaporkan kepada Unit Pengendalian
Gratifikasi (UPG) atau KPK mengacu pada Surat Edaran
KPK Nomor B-143/01 tanggal 13 Januari 2013.
3. Gratifikasi yang tidak dianggap suap tidak terkait
kedinasan
Gratifikasi memiliki ruang lingkup yang begitu luas,
karena secara prinsip terdapat begitu banyak bentuk
pemberian yang sesungguhnya tidak terkait sama sekali
dengan jabatan atau kedinasan dan tidak berlawanan
dengan kewajiban atau tugasnya, sehingga gratifikasi
seperti itu tidak wajib dilaporkan.
373Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Gratifikasi tersebut adalah gratifikasi bukan suap tidak
terkait kedinasan.
Karakteristik gratifikasi yang tidak wajib dilaporkan secara
umum adalah :
1) Berlaku umum, yaitu suatu kondisi pemberian
yang diberlakukan sama dalam hal jenis, bentuk,
persyaratan atau nilai, untuk semua peserta dan
memenuhi prinsip kewajaran atau kepatutan;
2) Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
3) Dipandang sebagai wujud ekspresi, keramah-
tamahan, penghormatan dalam hubungan sosial
antar sesama dalam batasan nilai yang wajar; atau,
4) Merupakan bentuk pemberian yang berada dalam
ranah adat istiadat, kebiasaan, dan norma yang hidup
di masyarakat dalam batasan nilai yang wajar.
5) Tidak terkait sama sekali dengan jabatan dan tidak
berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya.
Perlakuan:
Atas penerimaan yang masuk kategori gratifikasi yang
dianggap tidak suap dan tidak terkait kedinasan, dapat
diterima dan dinikmati (dimiliki dan dimanfaatkan)
oleh penerima dan tidak perlu dilaporkan kepada Unit
Pengendalian Gratifikasi (UPG) atau KPK mengacu pada
Surat Edaran KPK Nomor B-143/01 tanggal 13 Januari
2013.
Media Pelaporan Gratifikasi
1. Pelaporan mengunakan Formulir Pelaporan gratifikasi
dapat diperoleh di Unit Pengendalian Gratifikasi PT
Indofarma Tbk atau mengunduh dari situs resmi KPK
(www.kpk.go.id).
Formulir laporan gratifikasi dapat diserahkan kepada Tim
UPG PT Indofarma Tbk dengan cara :
1) Penyerahan langsung atau melalui surat ke alamat :
Tim UPG Jl. Indofarma No.1, Cikarang Barat, Bekasi
17530, Jawa Barat
2) Email ke [email protected]
3) Web site pelaporan online: https://indofarma.id/
gratifikasi/,
2. Formulir laporan gratifikasi dapat diserahkan kepada KPK
dengan cara :
Such gratuity is a non-bribe gratuity and unrelated to
official service.
Characteristics of gratuities that are not required to be
generally reported are:
1) Generally applicable, namely a condition of giving
which is applied the same in terms of type, shape,
requirements or value, for all participants and fulfills
the principle of fairness or appropriateness;
2) Not contradicting the prevailing laws and regulations;
3) Considered as form of expression, hospitality,
respect in social relations between each other within
reasonable limits; or,
4) It is a form of giving which is in the realm of customs,
habits and norms that live in the community within
reasonable limits.
5) Not at all related to the position and not contrary to
the obligations or duties.
Treatment:
Receipts that are categorized as Gratification that are
considered not bribery and are not related to official
services, can be accepted and enjoyed (owned and
utilized) by the recipient and do not need to be reported to
the Gratification Control Unit (UPG) or the KPK, referring
to the KPK Circular Letter Number B-143/01 January 13,
2013.
Gratification Reporting Media
1. Reporting using the Gratification Reporting Form can be
obtained at the Gratification Control Unit of PT Indofarma
Tbk or downloaded from the official website of the KPK
(www.kpk.go.id).
The gratification report form can be submitted to the PT
Indofarma Tbk UPG Team by:
1) Direct delivery or by mail to: UPG Team Jl. Indofarma
No.1, Cikarang Barat, Bekasi 17530, West Java
2) Email: [email protected]
3) Online reporting web site: https://indofarma.id/
gratifikasi/,
2. The Gratification report form can be submitted to KPK by:
374 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
1) Penyerahan langsung atau melalui surat ke alamat :
Direktorat Gratifikasi KPK Jl. Kuningan Persada Kav.4,
Setia Budi, Jakarta Selatan 12950 ;
2) Email ke [email protected]
3) Faksimili ke 021-52892459
4) Web site pelaporan online: https://gol.kpk.go.id.
Mekanisme Pelaporan Gratifikasi
Mekanisme pelaporan gratifikasi digambarkan pada bagan di
bawah ini :
Proses Penetapan Status Kepemilikan Gratifikasi(30 hari kerja terhitung sejak laporan Gratifikasi diterima KPK)
1
2
iii
2
3
14
56
Pelapor
Mengisi Formulir Gratifikasi
Langsung Diserahkan Email Fax Surat Web Online
Disampaikan Melalui
SK Diserahkan ke pelapor (7 HK Sejak Ditetapkan) SK Penetapan
Gratifikasi
Gratifikasi milik Negara (Disertakan 7 HK Sejak SK Ditetapkan
Rekening Kas Negara
KPKNI KEMENKEU
Disampaikan Kepada KPK (30 HK Sejak Gratifikasi diterima)
Disampaikan melalui UPG (7HK sejak gratifikasi
dirterima)Verifikasi
Kelengkapan Reviu Dokumen
UNIT PENGENDALIAN GRATATIFIKASI
Hasil Analisis atas Rekapitulasi Laporan & Reviu
Rekapitulasi Laporan &
Reviu (14HK)
Verifikasi Kelengkapan
Permintaan Data &
Keterangan
Analisis & Penetapan status
Implementasi Kebijakan Gratifikasi tahun 2020
1. Selama tahun 2020, tidak ada pelaporan penerimaan
atau pemberian gartifikasi yang masuk melalui UPG atau
KPK sehingga tidak dibuat pelaporannya.
2. Telah dilakukan sosialisasi tentang SK Kebijakan
Pengendalian Gratifikasi PT Indofarma Tbk No. 0763/
DIR/SK/X/2020 tanggal 6 Oktober 2020 dan Ketentuan
Umum Pelaksanaan Kebijakan Pengendalian Gratifikasi
No. XRM013 Rev 00 berlaku tanggal 2 November 2020
ke insan Indofarma/stake holders berupa :
a. Memo ke seluruh bidang dari Bidang FICO,RM&C/
Unit FKAP No 02/FICO,RM&C/XI/2020 tanggal 5
November 2020 perihal sosialisasi Pedoman SMAP.
b. Soft copy yang dapat di akses oleh stakeholder di
internet di www.indofarma.id/ information/Good
Corporate Governance,
1) Submission directly or by mail to: KPK Gratification
Directorate, Jl. Kuningan Persada Kav.4, Setia Budi,
South Jakarta 12950
2) Email : [email protected]
3) Fax to 021-52892459
4) Online reporting web site: https://gol.kpk.go.id
Gratification Reporting Mechanism
The mechanism for reporting gratuities is illustrated in the
chart below:
Implementation of the Gratification Policy in 2020
1. During 2020, no reports of acceptance or provision of
gartification were received through the UPG or KPK, thus,
no reporting was made.
2. Dissemination of PT Indofarma Tbk’s Gratification Control
Policy Decree No. 0763/DIR/SK/X/2020 dated October 6,
2020 and General Provisions for the Implementation of
Gratification Control Policy No. XRM013 Rev 00, effective
November 2, 2020 to Indofarma personnel/stakeholders
in the form of:
a. Memo to all fields from FICO, RM&C/ FKAP Unit
No 02/FICO, RM&C/XI/2020 on November 5, 2020
regarding the dissemination of the SMAP Guidelines.
b. Soft copy that can be accessed by stakeholders on the
internet at www.indofarma.id/ information / Good
Corporate Governance,
375Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
c. Soft copy yang dapat di akses oleh karyawan di intranet
/ LAN dengan alamat URL http://192.168.1.39/xampp/
e-document, serta
d. Pengiriman email per individu karyawan Perusahaan
serta melalui media whatsapp group komunitas
karyawan antara lain AHKLAK Indofarma dan Forkom
SP Indofarma.
e. Penempatan X banner terkait Kebijakan
Sistem Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan
(Whistleblowing System) di 10 titik yaitu Kantor pusat
cibitung, Gd.Pelatihan, GPU, QC, Litbang dan Kantor
Tambak.
3. Mengupload pemberitahuan atau Surat Edaran dari
Sekretaris Perusahaan No. 465/CRS/V/2020 tanggal 15
Mei 2020 perihal implementasi Tata Kelola Perusahaan
Yang Baik ke stake holders/mitra usaha untuk tidak
mengirimkan hadiah/cinderamata/hiburan yang tergolong
gartifikasi kepada pejabat dan karyawan pada Hari Raya
keagamaan dan hari-hari besar lainya di web www.
indofarma.id/Good Corporate Governance dan melalui
melalui media whatsapp group komunitas karyawan
antara lain AHKLAK Indofarma dan Forkom SP Indofarma.
4. Melaksanakan diseminisasi/sosialisasi materi video
tentang Pengendalian Gratifikasi dari KPK ke karyawan
melalui media whatsapp group komunitas karyawan
antara lain AHKLAK Indofarma dan Forkom SP Indofarma.
5. Pemetaan titik rawan penerimaan dan pemberian
gratifikasi di Lingkungan Perseroan
LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (LHKPN)Prinsip Dasar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara
Perseroan berkomitmen dan berkewajiban untuk mendorong
agar insan perseroan mematuhi ketentuan Laporan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN). LHKPN merupakan
daftar seluruh Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang
dituangkan dalam formulir LHKPN yang ditetapkan oleh
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagaimana yang
diatur dalam :
1. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, mengamanatkan
bahwa setiap penyelenggara wajib melaporkan dan
mengumumkan Harta Kekayaannya sebelum dan setelah
memangku jabatan serta bersedia diperiksa kekayaannya
c. Soft copy that can be accessed by employees on the
intranet/LAN with the URL address http://192.168.1.39/
xampp/e-document, and
d. Through each employee’s as well as through the media
whatsapp group of employees, including AHKLAK
Indofarma and Forkom SP Indofarma.
e. Placement of X banners related to the Whistleblowing
System Policy in 10 points, namely Cibitung Head
Office, Training Center, GPU, QC, Research and
Development and Tambak Office.
3. Uploading notification or Circular Letter from the
Corporate Secretary No. 465/CRS/V/2020 dated May 15,
2020 regarding the implementation of Good Corporate
Governance to stakeholders / business partners not to
send gifts/souvenirs/entertainment that are classified
as gartifications to officials and employees on religious
holidays and other major holidays on the web www.
indofarma.id/Good Corporate Governance and
through the media whatsapp the employee community
group includes AHKLAK Indofarma and Indofarma SP
Communication Forum.
4. Conducted dissemination of video material on
Gratification Control from the KPK to employees
through the whatsapp media, the employee community
group, including AHKLAK Indofarma and Indofarma SP
Communication Forum.
5. Mapping of weak points for receiving and giving gratuities
in the Company’s environment
REPORT OF THE STATE OFFICIAL’S WEALTH (LHKPN)Basic Principles of the Report of State Officials’ Wealth
The Company is committed and obliged to encourage the
Company’s personnel to comply with the provisions of the
State Officials’ Wealth Report (LHKPN). LHKPN is a list of all
State Administrators’ assets as outlined in the LHKPN form
stipulated by the Corruption Eradication Commission (KPK)
as regulated in:
1. Law No. 28 of 1999 concerning State Administrators
who are Clean and Free of Corruption, Collusion and
Nepotism, mandates that each officials is required to
report and announce his assets before and after office
terms, and is willing to be inspected on his wealth before
and after taking office.
376 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
sebelum dan setelah menjabat.
2. Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menegaskan
wewenang KPK melaksanakan langkah atau upaya
pencegahan korupsi antara lain melalui pendaftaran dan
pemeriksaan terhadap LHKPN.
3. Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang
Penerapan GCG Pada Bab X tentang Etika Usaha,
Korupsi dan Donasi pasal 41 ayat 2 yaitu Anggota
Direksi, Anggota Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan
pejabat tertentu BUMN yang ditunjuk oleh Direksi, wajib
menyampaikan laporan harta kekayaan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Keputusan KPK No. KEP 07/KPK/02/2005 tentang Tata
Cara Pendaftaran, Pemeriksaan dan Pengumuman
Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.
5. Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nomor
07 Tahun 2016 tanggal 7 Juli 2016 tentang Tata Cara
Pendaftaran, Pengumuman dan Pemeriksaan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara.
Pemeriksaan LHKPN yang disampaikan kepada KPK bertujuan
untuk mewujudkan Penyelenggara Negara yang mantaati
asas-asas umum penyelenggara negara yang bebas dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta perbuatan
tercela lainnya.
Setiap Penyelenggara Negara dituntut untuk melaporkan
kekayaanya secara electronik melalui e-LHKPN yang
telah disediakan KPK untuk diisi secara jujur, benar dan
lengkap, agar KPK dapat menganalisis, mengevaluasi, serta
menilai atas seluruh jumlah, jenis dan nilai Harta Kekayaan
yang dilaporkan, secara benar, cepat, tepat, akurat dan
bertanggung jawab.
Pedoman LHKPN Perseroan
Sesuai surat keputusan Bersama Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan SK-09/DK-INAF/II/2019 dan No. 0258/DIR/
SK/II/2019 tanggal 25 Februari 2019, Perseroan merumuskan
kebijakan tentang Kepatuhan dan Pengelolaan LHKPN di PT
Indofarma Tbk dan PT IGM dengan menetapkan pejabat yang
wajib menyampaikan LHKPN meliputi:
1) Anggota Dewan Komisaris
2) Anggota Organ Pendukung Dewan Komisaris
2. Law No. 30 of 2002 concerning the Corruption Eradication
Commission emphasizes the authority of KPK to prevent
corruption, through registration and examination of
LHKPN.
3. SOE Minister Regulation No. PER-01/MBU/2011 concerning
GCG Implementation In Chapter X concerning Business
Ethics, Corruption and Donation article 41 paragraph 2,
namely Members of the Board of Directors, Members
of the Board of Commissioners/Supervisory Board and
certain SOE officials appointed by Directors, must submit
report of assets in accordance with the legislation.
4. KPK Decree No. KEP 07/KPK/02/2005 concerning Procedures
for Registration, Investigation and Announcement of
State Organizers’ Wealth Report.
5. Regulation of Corruption Eradication Commission (KPK)
Number 07 of 2016 dated July 7, 2016 concerning
Procedures for Registration, Announcement and
Investigation of State Officials Wealth.
The LHKPN investigation submitted to KPK aims to encourage
State Administration that are free from corruption, collusion,
and nepotism, as well as other despicable acts.
Every State Official is required to report their assets
electronically through e-LHKPN, which must be filled honestly,
correctly and completely, so KPK can analyze, evaluate,
and assess the amount, type and value of reported assets,
correctly, quickly, accurately, and responsibly.
Company LHKPN Guidelines
Pursuant to the Joint Decree of Company’s Board of
Commissioners and Directors SK-09/DK-INAF/II/2019 and
No. 0258/DIR/SK/II/2019 dated February 25, 2019, Company
formulated policy on Compliance and Management of LHKPN
in PT Indofarma Tbk and PT IGM, by determining officials who
are required to submit LHKPN:
1) Members of the Board of Commissioners
2) Members of Supporting Organs of the Board of
Commissioners
377Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
3) Anggota Direksi
4) Sekretaris Perusahaan
5) Manajer atau pejabat satu tingkat di bawah Direksi.
Masing-masing pejabat di atas diwajibkan menyampaikan
LHKPN kepada KPK pada saat :
1. Pengangkatan pertama kali menjabat;
2. Pengangkatan kembali setelah berakhirnya masa jabatan
atau pensiun;
3. Berakhirnya masa jabatan atau pensiun.
Serta mewajibkan pemangku jabatan selama menjabat
menyampaikan LHKPN ke KPK secara periodik 1(satu) tahun
sekali atas harta kekayaan yang diperoleh sejak 1 Januari
sampai dengan 31 Desember, paling lambat tanggal 31 Maret
tahun berikutnya. Penyampaian LHKPN dilaksanakan melalui
Aplikasi e-LHKPN pada alamat www.elhkpn.kpk.go.id .
Pejabat yang bertanggungjawab atas kepatuhan dan
pengelolaan LHKPN di Perseroan adalah Sekretaris Perusahaan
atau petugas yang ditunjuk , yang bertugas untuk :
1. Melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis pengisian
LHKPN kepada pejabat wajib lapor LHKPN bila perlu
bekerjasama dengan KPK.
2. Mengumpulkan, merekapitulasi dan memonitoring
salinan tanda terima LHKPN ke KPK dari pejabat wajib
lapor LHKPN.
3. Menyiapkan laporan berkala setiap satu tahun sekali
tentang perkembangan pemenuhan kewajiban
menyampaikan LHKPN ke KPK.
Pada tahun 2020, Perseroan telah melakukan sosialisasi
Kebijakan tentang Kepatuhan dan Pengelolaan LHKPN
melalui memo internal dari Bidang FICO,RM&C dengan memo
no. 022/FICO,RM&C/XII/2020 tanggal 28 Desember 2020
ke seluruh Direksi, Manajer dan Karyawan Seluruh Bidang
perihal Sosialisasi infrastruktur GCG –LHKPN dan memo dari
Corporate Secretary ke Wajib Lapor LHKPN dengan No.072/
CS-INAF/I/2020 tanggal 22 Januari 2020 perihal penyampaian
e-LHKPN tahun 2019. Selain itu Perseroan juga telah
mengunggah Kebijakan tentang Kepatuhan dan Pengelolaan
LHKPN di situs web resmi Perseroan dengan alamat www.
indofarma.id/informasi/GCG dan media intranet LAN dengan
alamat URL192.168.1.39/ERM untuk keperluan sosialisasi.
3) Members of the Board of Directors
4) Corporate Secretary
5) Managers or officials one level below the Board of
Directors
Each of the above officials is required to submit the LHKPN to
the KPK when:
1. First Appointment;
2. Reappointment after the end of the term of office or
retirement;
3. E nd of term of office or retirement.
As well as requiring officials during their tenure to submit
LHKPN to the KPK every 1 (one) year on assets acquired from
January 1 to December 31, no later than March 31 of the
following year. LHKPN submission is carried out through the
e-LHKPN application at the address www.elhkpn.kpk.go.id.
The official who is responsible for the compliance and
management of LHKPN is the Company Secretary or
appointed officer, whose task is to:
1. Conduct ocialization and technical guidance for filling
LHKPN to the state officials, if necessary by collaborating
with the KPK.
2. Collect, recapitulate and monitor copies of LHKPN
receipts from state officials.
3. Prepare periodic reports once a year, regarding the
development of the obligation to submit LHKPN to the
KPK.
In 2020, the Company has disseminated the Policy on
Compliance and Management of LHKPN through an internal
memo from the FICO, RM&C Division with memo no. 022/
FICO, RM&C/XII/2020 dated December 28, 2020 to all
Directors, Managers and Employees in All Fields regarding the
Dissemination of GCG-LHKPN infrastructure and memos from
the Corporate Secretary to LHKPN Compulsory Report with
No.072/CS-INAF/I/2020 dated January 22, 2020 regarding
submission of 2019 e-LHKPN. In addition, the Company has
also uploaded the LHKPN Compliance and Management
Policy on the Company’s official website at the address www.
indofarma.id/informasi/GCG and LAN intranet media at URL
192.168.1.39/ERM for outreach purposes.
378 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
The procedure for filling out e-lhkpn via https://elhkpn.
kpk.go.id
Transparency of LHKPN of Company Officials in 2020
It is Company’s commitment that all officials who are required
to report LHKPN to immediately report and update their
data by completing the Application for Activation Form for
e-LHKPN which can be downloaded at kpk.go.id and elhkpn.
kpk.go.id.
To increase awareness and participation of LHKPN Reporting,
the Corporate Secretary as the person in charge of LHKPN
compliance and management has filed a report to the
President Director regarding the Obligatory Reporting Officials
of PT Indofarma Tbk and PT IGM who have submitted the
State Administrators Asset Report (LHKPN) with memo no.
881/CRS/IT/IX/2020 dated September 2, 2020.
During the mandatory reporting year period 2019 to
December 31, 2020, monitoring has been carried out on
the number of mandatory reporters who have submitted
e-LHKPN as follows:
Alur pengisian e-lhkpn melalui https://elhkpn.kpk.go.id
1 2 3 4 5
Unduh formulir Permohonan Aktivasi
e-Filing (Menu Unduh) / Download
the e-Filing Activation Request form
(Download Menu)
Isi Form Aktivasi, Scan Formulir kirim
ke [email protected] atau [email protected] / Fill in the
Activation Form, Scan the Form, and then
send it to [email protected] or
Apabila Bakal Calon telah terdaftar/memiliki akun e-Filing Wajib
memberitahukan kepada KPK
melalui email / If the Candidate has registered/has an
e-Filing account, he/she is obliged to
notify the KPK via e-mail
Isi LHKPN melalui Aplikasi e-Filing / Fill in the LHKPN
through the e-Filing Application
Formulir Aktivasi, Lampiran 4 (Surat
Kuasa) Dapat di antar langsung atau di
kirimkan ke Kantor KPK. Dokumen pendukung lainnya di Upload di Aplikasi / Activation Form, Attachment 4
(Power of Attorney) Can be delivered directly or sent to the KPK
office. Other supporting documents are uploaded
on the application
Transparansi LHKPN Pejabat Perseroan Tahun 2020
Sudah menjadi komitmen Perseroan agar seluruh pejabat
yang wajib lapor LHKPN untuk segera untuk melapor dan
memperbaharui datanya yang telah dipermudah dengan
mengisi formulir Permohonan Aktivasi Penggunaan Aplikasi
e-LHKPN yang dapat diunduh di kpk.go.id dan elhkpn.kpk.
go.id.
Untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi Pelaporan
LHKPN, Sekretaris Perusahaan selaku penanggungjawab atas
kepatuhan dan pengelolaan LHKPN telah membuat Laporan
ke Direktur Utama perihal Pejabat wajib lapor PT lndofarma
Tbk dan PT IGM yang telah melakukan penyampaian Laporan
Harta Kekayaan Penelenggara Negara (LHKPN) dengan memo
no. 881/CRS/IT/IX/2020 tanggal 2 September 2020.
Selama periode tahun wajib lapor 2019 sampai dengan
tanggal 31 Desember 2020, telah dilakukan Monitoring
atas jumlah wajib lapor yang telah menyampaikan e-LHKPN
sebagi berikut :
Entitas / Entity Wajib Lapor / Mandatory To Report
Sudah Lapor / Has Reported
Belum Lapor / Has Not Reported
Kepatuhan % / Compliance %
PT Indofarma Tbk – induk Perusahaan / Holding Company 18 16 2 88,88
PT Indofarma Global Medika – Anak Perusahaan / Subsidiary 10 10 - 100
379Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
PENILAIAN & EVALUASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Tujuan Penilaian, Dasar Penilaian dan Metode
Mengacu pada Peraturan Menteri BUMN No. PER-09/
MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/ MBU/2011
tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) pada
BUMN, serta Peraturan OJK No. 21/POJK.04/2015 tentang
Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka, Perseroan
sebagai BUMN sekaligus sebagai Perusahaan Terbuka wajib
untuk melakukan pengukuran terhadap penerapan GCG
yang dilakukan melalui penilaian (assessment) maupun
evaluasi (self Assessment). Perseroan melakukan pengukuran
penerapan GCG secara konsisten setiap tahunnya untuk
mengetahui tingkat kecukupan penerapan GCG di lingkup
Perseroan. Penilaian yang dilakukan menggunakan berbagai
acuan standar praktik terbaik (best practices) yang berlaku.
Secara umum, tujuan dilaksanakannya assessment tersebut
adalah untuk:
a. Mengukur kualitas penerapan GCG Perseroan melalui
penilaian tingkat pemenuhan kriteria GCG dengan
kondisi nyata yang diterapkan pada Perseroan dengan
pemberian skor/nilai atas penerapan GCG dan kategori
kualitas penerapannya.
b. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan penerapan
GCG Perseroan serta mengusulkan rekomendasi
perbaikan untuk mengurangi celah (gap) antara kriteria
GCG dan penerapannya pada Perseroan.
c. Memantau konsistensi penerapan GCG Perseroan
dan memperoleh masukan untuk penyempurnaan
dan pengembangan kebijakan corporate governance
Perseroan.
Berdasarkan Pasal 44 ayat (1) Peraturan Menteri BUMN
No. PER-09/MBU/2012, Perseroan melakukan pengukuran
terhadap GCG sebagai berikut:
• Pelaksanaan Penerapan Tata Kelola Perusahaan/
assessment GCG dilakukan secara berkala oleh Perseroan
setiap 2 (dua) tahun sekali oleh assessor eksternal,
dengan diselingi oleh self assessment yang dilakukan
oleh assessor internal Perseroan setiap tahun berikutnya.
Assessment oleh assessor eksternal dilakukan oleh pihak
independen di luar Perseroan yang proses penunjukannya
sesuai dengan kebijakan pengadaan barang dan jasa
yang berlaku di Perseroan.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) ASSESSMENT & EVALUATIONAssessment Objectives, Assessment Basis and Methods
Referring to Minister SOE Regulation No. PER-09/
MBU/2012 dated July 6, 2012 concerning Amendments to
SOE Ministerial Regulation No. PER-01/MBU/2011 dated
August 1, 2011 concerning the Implementation of Good
Corporate Governance in SOEs, as well as OJK Regulation
No. 21/POJK.04/2015 concerning Guidelines for Public
Company Governance, the Company as SOE and Public
Company is required to measure the GCG implementation
through self assessment and evaluation. Company measures
the implementation of GCG consistently every year to
determine the level of GCG implementation in the Company.
Assessments are carried out using a variety of applicable best
practice standards.
In general, the objectives of carrying out the assessment are
to:
a. Measuring the quality of Company’s GCG implementation
through assessing the level of fulfillment with real
conditions in the Company, by giving score for the
implementation and the quality of its application.
b. Identify strengths and weaknesses of GCG implementation
and propose recommendations for improvement to
reduce the gap between GCG criteria and application in
the Company.
c. Monitor the consistency of GCG implementation and
obtain input for the improvement and development of
corporate governance policies.
Based on Article 44 paragraph (1) SOE Minister Regulation
No. PER-09 / MBU / 2012, Company measures the GCG as
follows:
• GCG assessments are carried out periodically by the
Company every 2 (two) years by an external assessor,
interspersed with self-assessments conducted by the
Company’s internal assessors every following year. The
assessment by the external assessor is carried out by
an independent party outside the Company whose
appointment process is in accordance with the policies
for procurement of goods and services applicable in the
Company.
380 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
• Evaluasi (review), yaitu program untuk mendeskripsikan
tindak lanjut pelaksanaan dan penerapan GCG di
Perseroan yang dilakukan pada tahun berikutnya setelah
penilaian sebagaimana dimaksud pada point pertama,
yang meliputi evaluasi terhadap hasil penilaian dan tindak
lanjut atas rekomendasi perbaikan.
Metode pengukuran penerapan GCG di lingkungan
Perseroan mengacu pada Salinan Keputusan Sekretaris
Kementerian BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tanggal 6 Juni
2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian dan Evaluasi atas
Penerapan GCG pada BUMN. Metode penilaian dan evaluasi
ini dilakukan dengan menggunakan alat ukur yang terdiri
dari 6 (enam) aspek dengan bobot yang telah ditentukan
sebagaimana diatur dalam Salinan Keputusan Sekretaris
Kementrian BUMN No. SK-16/S.MBU/2012.
Self Assessment Penerapan GCG Tahun 2019:
Pelaksanaan, Hasil, dan Rekomendasi
Di awal tahun 2020, Perseroan telah melaksanakan evaluasi
atau self assessment penerapan GCG untuk periode tahun
2019 yang dilaksanakan oleh Tim Internal Perseroan yang
dibentuk oleh Dewan Komisaris dan Direksi PT Indofarma
Tbk dengan Surat Keputusan Bersama Dewan Komisaris dan
Direksi PT Indofarma Tbk SK-06/DK-INAF/III/2020 No. 0170/
DIR/SK/III/2020 tanggal 10 Maret 2020 dari 12 Maret 2020
sampai 26 Mei 2020.
Jenis Penilaian / Type of Assessment : Self Assessment (Evaluasi / Evaluation)
Assessor/Penilai : Tim Internal Perseroan / Company’s Internal Team
Periode Penerapan / Implementation Period : 1 Januari - 31 Desember 2019 / January 1 – December 31, 2019
Tahun Ukur / Year of Review : Tahun 2019 / 2019 Fiscal Year
Tempat / Place : Kantor Pusat Cikarang Barat, Bekasi, dan Kantor Manggarai, Jakarta / Head Office Cikarang Barat, Bekasi, and Manggarai Office, Jakarta
Waktu Pengukuran / Time of Review : 12 Maret - 26 Mei 2020 / March 12 – May 26, 2020
Waktu Terbit Laporan / Time of Report Issuance : 18 Juni 2020 / June 18, 2020
Berdasarkan hasil evaluasi atau self assessment penerapan
GCG pada Perseroan dengan Laporan No.02/SAGCG/2020
tanggal 18 Juni 2020 disampaikan kondisi penerapan GCG
Perseroan mencapai skor 83,998 dengan predikat kategori
“Baik”, berikut rinciannya:
• Evaluation (review) isaprogramtodescribe the follow-
up of the implementation and application of GCG in the
Company which is carried out in the following year after
the assessment as referred to in the first point, which
includes evaluation of the results of the assessment and
follow-up on recommendations for improvements.
Measurement methods for implementing GCG refer to the
Decree of Secretary of Ministry of SOE No. SK-16/S.MBU/2012
dated June 6, 2012 concerning Indicators and Evaluation
Parameters for GCG Implementation in SOEs. This evaluation
is using a measuring instrument consisting of 6 (six) aspects
with weight that has been set in a copy of Decree of Secretary
of Ministry of SOE No. SK-16/S.MBU/2012.
Self Assessment of GCG Implementation for 2019 Fiscal
Year: Implementation, Results, and Recommendations
In early 2020, the Company has carried out an evaluation or
self-assessment of the implementation of GCG for the 2019
period carried out by the Company’s Internal Team established
by the Board of Commissioners and Directors of PT Indofarma
Tbk with a Joint Decree of the Board of Commissioners and
Directors of PT Indofarma Tbk SK-06/DK -INAF/III/2020 No.
0170/DIR/SK/III/2020 dated March 10, 2020 from March 12,
2020 to May 26, 2020.
Based on the results of the evaluation or self-assessment of
the implementation of GCG in the Company with Report No.
02/SAGCG/2020 dated June 18, 2020, the conditions for
the implementation of the Company’s GCG reached a score
of 83,998 with the predicate “Good” category, with the
following details:
381Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
No. Aspek GCG / GCG Aspects Bobot / Weight
Capaian / Achievement Kategori / CategorySkor / Score %
I Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan / Commitment To Sustainable Implementation Of Good Corporate Governance
7,000 6,493 92,752 Sangat Baik / Excellent
II Pemegang Saham Dan Rups/Pemilik Modal / Shareholders And Gms / Capital Owners
9,000 8,258 91,750 Sangat Baik / Excellent
III Dewan Komisaris/Dewan Pengawas / Board Of Commisioners And Board Of Supervisors
35,000 31,465 89,899 Sangat Baik / Excellent
IV Direksi / Board Of Directors 35,000 31,275 89,356 Sangat Baik / Excellent
V Pengungkapan Informasi Dan Transparansi / Information Disclosure & Transparency
9,000 6,508 72,314 Cukup Baik / Satisfactory
VI Aspek Lainnya / Other Aspects 5,000 0,000 -
Jumlah / Total 100,000 83,998 83,998 Baik / Good
Keterangan / Note:nilai ≤ 50 : Tidak Baik | < 50 nilai ≤ 60 : Kurang Baik | < 60 nilai ≤ 75 : Cukup Baik | < 75 nilai ≤ 85 : Baik | nilai diatas 85 : Sangat Baikvalue ≤ 50: Bad | <50 score ≤ 60: Poor | <60 score ≤ 75: Satisfactory | <75 score ≤ 85: Good | values above 85: Excellent
Dari hasil laporan self assessment penerapan GCG pada
Perseroan tahun 2019 No.02/SAGCG/2020 tanggal 18 Juni
2020, terdapat rekomendasi terhadap area-area yang perlu
perbaikan/penyempurnaan atau Area of Improvement (AoI)
untuk di buat rencana aksi perbaikan/penyempurnaannya
yang didasari dengan komitmen semua pihak terkait guna
meningkatkan penerapan praktik GCG yang mengacu pada
best practices yang terus berkembang, antara lain sebagai
berikut:
NoArea of Improvement/Rekomendasi per Aspek Penerapan GCG Hasil Evaluasi /Self Assessment GCG Tahun Penerapan 2019 / Area of Improvement / Area of Improvement/Recommendations for Each Aspect of GCG Implementation of Assessment
Results of GCG Self-Assessment for 2019 Implementation Year
IAspek Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan / Aspect of Commitment Towards Implementation of Sustainable Good Corporate Governance
1Meningkatkan sosialisasi dan internalisasi Kebijakan Code of Conduct ke seluruh karyawan sehingga berkomitmen dan patuh untuk menandatangani pernyataan Kepatuhan Code of Conduct / Increase the dissemination and internalization of the Code of Conduct Policy to all employees so that they are committed and compliant to signing the Code of Conduct Compliance statement
2Meningkatkan kepatuhan seluruh Pejabat wajib menyampaikan LHKPN dan tepat waktu. / Improve the compliance of all Officials who must submit LHKPN and on time.
3Perusahaan menerapkan penegakan aturan sanksi untuk pejabat yang tidak menyampaikan LHKPN sesuai ketentuan / The Company enforces sanctions rules for officials who do not submit LHKPN according to the provisions
II Pemegang Saham dan Rups/Pemilik Modal / Shareholders and GMS/Capital Owners
1RUPS menyebutkan alasan pemberhentian Direksi dan dimuat dalam Risalah /Keputusan RUPS. / The GMS states the reasons for the dismissal of the Board of Directors and shall be contained in the Minutes/Resolutions of the GMS.
2RUPS / Pemegang Saham menetapkan pedoman dan mekanisme penilaian kinerja Direksi secara Individual dan Kolegial yang terdiri dari indikator kinerja utama dan kriteria keberhasilan. / The GMS/Shareholders establish guidelines and mechanisms for assessing the performance of the Board of Directors individually and collegially, consisting of key performance indicators and success criteria.
3RUPS / Pemegang Saham melaksanakan penilaian kinerja Direksi secara Individula dan Kolegial yang dituangkan dalam Risalah RUPS. / The GMS/Shareholders carry out an assessment of the performance of the Board of Directors individually and collegially as outlined in the Minutes of the GMS.
4RUPS/ Pemegang Saham menindaklanjuti area of improvement yang dihasilkan dari hasil Laporan Assessment / Self Assessment GCG. / The GMS/Shareholders follow up on areas of improvement resulting from the results of the GCG Assessment/Self Assessment Report.
Based on the results of the self-assessment report on
the implementation of GCG in the Company in 2019
No. 02/SAGCG/2020 dated June 18, 2020, there are
recommendations for the Area of Improvement (AoI) to
make a corrective action plan based on the commitment of
all related parties, in order to improve the implementation of
GCG practices that refer to the best practices that continue to
develop, including the following:
382 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
NoArea of Improvement/Rekomendasi per Aspek Penerapan GCG Hasil Evaluasi /Self Assessment GCG Tahun Penerapan 2019 / Area of Improvement / Area of Improvement/Recommendations for Each Aspect of GCG Implementation of Assessment
Results of GCG Self-Assessment for 2019 Implementation Year
III Dewan Komisaris/Dewan Pengawas / Board of Commissioners/Supervisory Board
1
Anggota Dewan Komisaris melaksanakan program pelatihan untuk peningkatan kompetensi dengan anggaran Perusahaan dan membuat laporan pelaksanaanya ke Komisaris Utama dan/atau PS. / Members of the Board of Commissioners carry out training programs to improve competence with the Company’s budget and make implementation reports to the President Commissioner and/or PS.
2Dewan Komisaris menerapkan standar waktu kesegeraan terhadap pengambilan keputusan persetujuan terhadap Direksi maksimal 14 hari sejak usulan diterima. / The Board of Commissioners applies a standard time for decision-making on approval of the Board of Directors for a maximum of 14 days from the time the proposal is received.
3Memuat rencana pembahasan RJPP dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan Komisaris. / Contains the RJPP discussion plan in the Board of Commissioners’ Annual Work Plan and Budget.
4
Dalam pembahasan Rancangan RKAP agar dalam Rapat Internal Dewan Komisaris dan atau Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi dimuat tentang Dewan Komisaris memberikan kesimpulan bahwa RKAP telah selaras/atau tidak selaras dengan RJPP Perusahaan yang dapat dibantu /bersumber dari telaahan dari Komite Dewan Komisaris. / In discussing the Draft RKAP, the Board of Commissioners’ Internal Meeting and/or Joint Meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors to contain the Board of Commissioners concluding that the RKAP is in line with/or is not in line with the Company’s RJPP which can be assisted/sourced from the review of the Board of Commissioners Committee.
5Dewan Komisaris melakukan telaah atas Hasil Evaluasi Efektifitas Sistem Pengendalian Internal Tingkat Entitas dan Internal Control Report / The Board of Commissioners reviews the results of the Evaluation of the Effectiveness of the Internal Control System at the Entity Level and the Internal Control Report
6Dewan Komisaris membuat surat usulan atas calon-calon anggota Direksi yang baru kepada RUPS/KBUMN. / The Board of Commissioners prepares a letter of recommendation for new candidates for the Board of Directors to the GMS/KBUMN.
7
Dewan Komisaris menyampaikan hasil penilaian kinerja direksi kolegial dan individu kepada RUPS/KBUMN dalam Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris secara berkala dan Tahunan yang melibatkan peran Komite Dewan Komisaris. / The Board of Commissioners submits the results of the performance appraisal of the collegial and individual directors to the General Meeting of Shareholders / KBUMN in a report on the Implementation of Supervisory Duties of the Board of Commissioners periodically and annually involving the role of the Board of Commissioners Committee.
8
Dewan Komisaris melaksanakan pembahasan/evaluasi atas hasil penilaian kinerja komisaris berikut komite-komite Dewan Komisaris yang dimuat dalam Rapat Internal Dewan Komisaris dan Rapat Komite Dewan Komisaris. / The Board of Commissioners conducts discussions / evaluations on the results of the performance appraisal of the commissioners and the Board of Commissioners’ committees which are included in the Board of Commissioners’ Internal Meetings and the Board of Commissioners’ Committee Meetings.
9
Dewan Komisaris melaporkan hasil penilaian kinerja Dewan Komisaris dalam Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris mencakup perbandingan rencana kerja dan realisasi atas kegiatan maupun Indikator Pencapaian Kinerja Dewan Komisaris baik berkala (triwulanan/semesteran) maupun Tahunan kepada para Pemegang Saham/Menteri / The Board of Commissioners reports the results of the Board of Commissioners ‘performance appraisal in the Board of Commissioners’ Supervisory Task Implementation Report, which includes comparisons of work plans and realization of activities as well as Board of Commissioners Performance Achievement Indicators both periodically (quarterly/semiannually) and annually to Shareholders/Ministers.
IV Direksi / Board of Directors
1Direksi mengikuti pelatihan dan pengembangan kompetensi sesuai dengan Rencana Kerja yang menggunakan anggaran perusahaan. / The Board of Directors participates in training and competency development in accordance with the Work Plan which uses the Company’s budget.
2
Direksi menetapkan kebijakan spesifik jabatan yang memuat kompetensi yang dibutuhkan untuk semua tingkat jabatan yang disesuaikan dengan perubahan struktur organisasi yang dinamis serta disosialisasikan kepada karyawan/bidang dapat melalui e-document. / The Board of Directors establishes a specific position policy that contains the competencies required for all levels of position that are adjusted to changes in the dynamic organizational structure and is disseminated to employees / fields through e-documents.
3Direksi melalui Bidang HC,GA&AM menempatkan karyawan pada setiap level organisasi perusahaan sehingga tidak terdapat kekosongan jabatan dalam struktur organisasi perusahaan. / The Board of Directors through the HC, GA & AM Division places employees at every level of the Company’s organization so that there are no vacancies in the company’s organizational structure.
4Setiap usulan peluang bisnis Perusahaan yang disampaikan ke Direksi didukung dengan studi kelayakan yang memadai dan terdokumentasi serta didukung dengan kajian risiko. / Every proposal for the Company’s business opportunities that is submitted to the Board of Directors is supported by an adequate and documented feasibility study and is supported by a risk assessment.
5
Direksi menyusun dan menyampaikan kepada Dewan Komisaris secara berkala mengenai laporan pencapaian kinerja per Direktorat berdasarkan target-target dalam Kontrak Manajemen /RKAP sebagai laporan kinerja masing-masing Direksi. / The Board of Directors prepares and submits periodic reports to the Board of Commissioners regarding performance achievement reports per Directorate based on the targets in the Management Contract/RKAP as a performance report for each Board of Directors.
383Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
NoArea of Improvement/Rekomendasi per Aspek Penerapan GCG Hasil Evaluasi /Self Assessment GCG Tahun Penerapan 2019 / Area of Improvement / Area of Improvement/Recommendations for Each Aspect of GCG Implementation of Assessment
Results of GCG Self-Assessment for 2019 Implementation Year
6
Perusahaan wajib menyusun IT Master Plan sebagai pedoman pengembangan teknologi informasi yang memuat Desain arsitektur Sistem Informasi sampai dengan level data dan keamanan sesuai Peraturan Menteri BUMN PER-03/MBU/02/2018 tanggal 12 Pebruari 2018 Tentang Panduan Penyusunan Pengelolaan Teknologi Informasi Badan Usaha Milik Negara. / The Company is obliged to compile an IT Master Plan as a guideline for information technology development which includes Information System architectural designs up to data and security levels in accordance with the Regulation of the Minister of BUMN PER-03/MBU/02/2018 dated February 12, 2018 concerning Guidelines for the Establishment of Information Technology Management for State-Owned Enterprises .
7Bidang TI melaksanakan audit sistem informasi atas implementasi sistem TI yang digunakan Perusahaan oleh Pihak Ahli TI bersertifikat / Pihak Independen. / The IT sector conducts an information system audit on the implementation of the IT system used by the Company by certified IT Experts/Independent Parties.
8Perusahaaan melaksanakan Rencana/program pendidikan dan pelatihan karyawan sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan. / The Company conducts the employee education and training plan/program in accordance with the predetermined work plan.
9Perusahaan melaksanakan Job Tender untuk posisi jabatan tertentu (1 level di bawah Direksi). / The Company carries out Job Tenders for certain positions (1 level below the Board of Directors).
10Perusahaan meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan pembayaran kepada pemasok agar tidak terlambat dan sesuai jadwal kontrak/ PO. / The Company increases the ability to make payments to suppliers so that it is on time and according to the contract/PO schedule.
11Perusahaan mengupayakan agar tidak ada keterlambatan dalam penyampaian dokumen kewajiban perpajakan dan atau pembayaran kewajiban perpajakan / The Company strives to avoid delays in submitting tax liability documents and/or payment of tax obligations
12Pengadaan barang/dan atau jasa agar menggunakan aplikasi e-procurement berkoordinasi dengan Bidang TI mengacu ketentuan peraturan perundangan-undangan. / Procurement of goods/and or services in order to use the e-procurement application in coordination with the IT sector referring to the provisions of laws and regulations.
V Pengungkapan dan Keterbukaan Informasi / Information Disclosure and Transparency
1
Sekretaris Perusahaan memperbaharui SK No.2403/DIR/SK/XII/2015 tanggal 23 Desember 2015 tentang Tim Pengelola Website PT Indofarma (Persero) Tbk. dan penyampaian informasi di Portal BUMN karena masa tugasnya telah berakhir tanggal 31 Desember 2017. / The Corporate Secretary updated Decree No.2403/DIR/SK/XII/2015 dated December 23, 2015 concerning the PT Indofarma (Persero) Tbk Website Management Team and submission of information on the BUMN Portal as their term of office has ended on 31 December 2017.
Perusahaan menerbitkan majalah internal (fisik atau digital) yang diterbitkan secara berkala yang dapat diakses oleh karyawan dan stakeholders lainnya. / The Company publishes an internal magazine (physical or digital) which is published regularly which can be accessed by employees and other stakeholders.
2
Sekretaris Perusahaan memperbaharui / memutakhirkan Prosedur No. XCG06 Tanggal 23 Desember 2015 tentang Pengelolaan isi Website perushaan yang disesuaikan dengan Prosedur tersebut belum dimutakhirkan karena ada perubahan alamat website dan menu di website, regulasi serta teknologi. / The Corporate Secretary updates Procedure No. XCG06 Dated December 23, 2015 concerning Management of the Company’s Website content which is adjusted to the Procedure has not been updated due to changes in website address and menu on the website, regulations and technology.
3Annual Report memuat adanya uraian tentang komponen-komponen dari pendapatan dan beban lainnya yang nilainya sama atau lebih dari 20% dari total nilai pendapatan dan beban lainnya. / The Annual Report contains a description of the components of other income and expenses whose value is equal to or more than 20% of the total value of other income and expenses.
4Perusahaan mendaftar dan mengikuti Annual Report Award (ARA) setiap tahun secara rutin jika diselenggarakan dan mengupayakan masuk dalam 5 besar terbaik sesuai kategori penilaian ARA. / The Company registers and participates in the Annual Report Award (ARA) every year on a regular basis if it is held and strives to be in the top 5 according to the ARA assessment category.
5Jika sudah membuat SR Report, Perusahaan mengikuti atau mendaftar Sustainability Reporting Award jika diadakan dan sejenisnya. / If the SR Report has been made, the Company will participate in or register for the Sustainability Reporting Award (or other similar event) if it is held
VI Aspek Lainnya / Other Aspects
Aspek Lainnya merupakan aspek tambahan yang diberikan jika skor Aspek I-V melebihi nilai 85. Penilaian terhadap Aspek Lainnya tidak diberikan dikarenakan skor Aspek I-V tidak mencapai lebih dari skor 85 / Other aspects are additional aspects that are given if the Aspect I-V score exceeds 85. The assessment of Other Aspects was not given as the Aspect I-V score did not reach more than 85
384 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi (Area of
Improvement ) Hasil Evaluasi / Self Assessment GCG
penerapan Tahun 2019
Perseroan telah melakukan monitoring tindak lanjut
rekomendasi hasil assessment GCG tahun 2019 di tahun
2020 yang ditujukan ke seluruh bidang/aspek terkait
rekomendasi AOI GCG. Dalam monitoring tersebut terdapat
perkembangan untuk penyelesaian rekomendasi dengan
status/rekomendasi “Selesai” (S) namun masih ada “Dalam
Proses” (P), ”Belum Ditindaklanjuti” (B) serta TD (Tidak Dapat
Ditindaklanjuti) oleh aspek/pihak terkait penerapan GCG
(sesuai tabel terlampir), hal tersebut antara lain karena:
a. Sampai batas waktu yang telah ditetapkan aspek/
pihak terkait belum mengirimkan tanggapan tertulis
tindaklanjut rekomendasi ke Bidang CPRM/SP&BPE ; dan
b. Tindaklanjut rekomendasi memerlukan dukungan
serta komitmen yang kuat secara berkelanjutan dari
Manajemen dan semua pihak/aspek terkait GCG.
Penilaian / Assessment Penerapan GCG Tahun Buku
2020: Pelaksanaan, Hasil, dan Rekomendasi
Perseroan telah melaksanakan Penilaian (assessment)
penerapan GCG periode tahun 2020 yang dilaksanakan oleh
oleh asesor independen BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat
terhitung dari 21 Januari sampai dengan 24 Maret 2021
dengan dasar pelaksanaan sebagai berikut :
• Surat Dewan Komisaris ke Direksi No. S-37/DK/INAF/
XII/2021 tanggal 7 Desember 2020 perihal assessment
penerapan GCG.
• Surat Direksi ke Kepala Kantor BPKP perwakilan
Provinsi Jawa Barat No. 1201/DIR/2/M/XII/2021 tanggal
11 Desember 2020 perihal permohonan penerapan
assessment GCG tahun 2020.
• Penandatanganan Kerangka Acuan Kerja (TOR)
Assessment Penerapan GCG PT Indofarma Tbk tahun 2019
dan Rencana Anggaran Biaya total sebesar Rp 73.458.000
pada tanggal 14 Januari 2021 yang ditandatangani oleh
Direktur Keuangan & Human Capital PT Indofarma Tbk
dan Kaper BPKP Jabar.
• Surat Tugas dari BPKP Jabar No. S-66/PW10/4.1/2021
tanggal 18 Januari 2021 Tim BPKP bekerja untuk
melaksanakan asesmen GCG dari tanggal 21 Januari sd.
24 Maret 2021.
Monitoring of Follow-Up Recommendations (Area of
Improvement) on GCG Evaluation / Self-Assessment
Results for the implementation of 2019
The Company has monitored the follow-up of
recommendations for the 2019 GCG assessment results
in 2020 aimed at all areas/aspects related to the AOI
GCG recommendations. During the monitoring, there are
developments for the completion of recommendations with
the status/recommendation “Completed” (S), however, some
are still “In Process” (P), “Not Yet Followed Up” (B) and TD
(Unable to Be Followed Up) by aspects/parties related to the
implementation of GCG (according to the attached table),
this is due to:
a. Aspects/related parties have not sent a written response
to follow-up recommendations to the CPRM/SP&BPE
Division until the stipulated time limit; and
b. Follow-up recommendations require strong support and
commitment on an ongoing basis from the Management
and all parties/aspects related to GCG.
Assessment of GCG Implementation for the 2020 Fiscal
Year: Implementation, Results, and Recommendations
The Company has carried out an assessment of the
implementation of GCG for the period of 2020 which was
carried out by an independent assessor BPKP Representative
of West Java Province, starting from January 21 to March 24,
2021 with the following implementation basis:
• Letter of the Board of Commissioners to the Board of
Directors No. S-37/DK/INAF/XII/2021 dated December 7,
2020 regarding the assessment of GCG implementation.
• DirectorsLetter totheHeadoftheBPKPRepresentative
Office of West Java Province No. 1201/DIR/2/M/XII/2021
dated December 11, 2020 regarding applications for the
implementation of the 2020 GCG assessment.
• The Signing of the Terms of Reference (TOR) for the
Assessment of PT Indofarma Tbk’s GCG Implementation
in 2019 and a total Budget Plan of Rp73,458,000 on
January 14, 2021 signed by the Director of Finance &
Human Capital of PT Indofarma Tbk and the Head of
West Java BPKP.
• Letter of Assignment from BPKP West Java No. S-66/
PW10/4.1/2021 dated January 18, 2021 BPKP Team to
carry out GCG assessment from January 21 to March 24,
2021.
385Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Jenis Penilaian / Type of Assessment : Penilaian (Assessment)
Assessor/Penilai : BPKP Perwakilan Jawa Barat / BPKP Representative of West Java
Periode Penerapan / Implementation Period : 1 Januari 2020 sampai dengan 31 Desember 2020 / January 1, 2020 until December 31, 2020
Tahun Ukur / Year of Review : Tahun Penerapan 2020 / 2020 Fiscal Year
Tempat / Place : Kantor Pusat Cikarang Barat, Bekasi, dan Kantor Manggarai, Jakarta / Head Office Cikarang Barat, Bekasi, and Manggarai Office, Jakarta
Waktu Pengukuran / Time of Review : 21 Januari – 24 Maret 2021 / January 21 – March 24, 2021
Waktu Terbit Laporan / Time of Report Issuance : 24 Maret 2021 / March 24, 2021
Berdasarkan hasil penilaian (assessment) penerapan
GCG pada Perseroan dengan Laporan No. LGCG-120/
PW10/4.1/2021 tanggal 24 Maret 2021 kondisi penerapan
GCG pada lingkup Perseroan mencapai predikat kategori
“Baik” dengan skor 81,801 Capaian skor untuk masing-
masing aspek governance terinci sebagai berikut:
No. Aspek GCG / GCG AspectsBobot / Weight
Capaian / Achievement Kategori / CategorySkor / Score %
IKomitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Secara Berkelanjutan / Commitment Towards Implementation of Sustainable Good Corporate Governance
7,000 6,696 95,653 Sangat Baik / Excellent
IIPemegang Saham Dan Rups/Pemilik Modal / Shareholders And Gms/Capital Owners
9,000 7,556 83,960 Baik / Good
IIIDewan Komisaris/Dewan Pengawas / Board of Commissioers/Supervisory Board
35,000 27,914 79,755 Baik / Good
IV Direksi / Board of Directors 35,000 30,761 87,888 Sangat Baik / Excellent
VPengungkapan Informasi dan Transparansi / Information Disclosure Aand Transparency
9,000 8,874 98,601 Sangat Baik / Excellent
VI Aspek Lainnya / Other Aspects 5,000 0,000 0,000
Jumlah / Total 100,000 81,801 Baik / Good
Keterangan / Note:nilai ≤ 50 : Tidak Baik | < 50 nilai ≤ 60 : Kurang Baik | < 60 nilai ≤ 75 : Cukup Baik | < 75 nilai ≤ 85 : Baik | nilai diatas 85 : Sangat Baikscore ≤ 50: Bad | <50 score ≤ 60: Poor | <60 score ≤ 75: Satisfactory | <75 score ≤ 85: Good | score above 85: Excellent
Dari Hasil laporan tersebut terdapat rekomendasi terhadap
area-area yang perlu perbaikan/penyempurnaan atau Area
of Improvement (AoI) untuk dibuat rencana aksi perbaikan/
penyempurnaannya yang didasari dengan komitmen semua
pihak terkait guna meningkatkan penerapan praktik GCG
yang mengacu pada best practices yang terus berkembang,
antara lain sebagai berikut:
Based on the results of the assessment of the implementation
of GCG in the Company with Report No. LGCG-120/
PW10/4.1/2021 dated March 24, 2021, the Company’s GCG
implementation in the Company’s environment was assessed
to fall in the “Good” category with a score of 81.801. The
scores for each of the governance aspects are as follows:
Based on the results of the report, there are recommendations
for the Area of Improvement (AoI) to make a corrective action
plan based on the commitment of all related parties, in order
to improve the implementation of GCG practices that refer
to the best practices that continue to develop, including the
following:
386 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
NoArea of Improvement/Rekomendasi per Aspek Penerapan GCG /
Area of Improvement/Recommendations for Each Aspect of GCG Implementation
IAspek Komitmen Terhadap Penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik / Aspect of Commitment Towards Implementation of Good Corporate Governance
1 Perseroan meningkatkan kepatuhan pejabat Perseroan yang wajib lapor terkait pelaporan LHKPN dan memberikan surat peringatan dari Perseroan bagi yang tidak melaporkan LHKPN / The Company improves compliance of the Company’s officials that are obligated to report their wealth on LHKPN reporting and gives warning letter tho those not reporting the LHKPN.
II Aspek Pemegang Saham dan RUPS/Pemilik Modal / Aspect of Shareholders ad GMS/Capital Owner
1Pemegang saham memberikan arahan dalam Rencana Penetapan sistem penilaian kinerja Direksi secara individual / Shareholders provides direction on the Plan of Determination of performance assessment system of Board of Directors individually;
2 Pemegang saham memberikan arahan dalam Penilaian kinerja Direksi (individual) dan pencantuman dalam Risalah RUPS / Shareholders provides direction on the Board of Directors performance asssessment (individual) and has it stated in the GMS Minutes;
3 Pemegang saham memberikan arahan dalam Tindak lanjut AoI hasil self assesment tahun 2019 / Shareholders provides direction on the Follow up of AoI of Self-Assessment Results in 2019;
4 Pemegang saham memberikan arahan dalam Respon atas laporan triwulanan yang disampaikan kepada Kementerian BUMN selaku PS Seri A Dwiwarna / Shareholders provides direction in the Response on quarterly report submitted to the Ministry of SOE as Series A Dwiwarna Shareholders;
5 Pemegang saham memberikan arahan dalam Penilaian terhadap kinerja Direksi dan kinerja Dewan Komisaris / Shareholders provides direction on the Assessment of Board of Directors performance and Board of Commissioners performance
III Aspek Dewan Komisaris / Aspect of Board of Commissioners
1 Dewan Komisaris melaksanakan kegiatan peningkatan kompetensi Komisaris / Board of Commissioners implements Commissioner competency improvement activity
2 Proses pemberian arahan Dewan Komisaris kepada Direksi termuat dalam risalah rapat. / Advice-giving process of Board of Commissioners to Board of Directors is stated in minutes of meeting.
3 Dewan Komisaris menyusun dan mendokumentasikan penyusunan telaahan untuk mendukung arahan Dewan Komisaris kepada Direksi terkait Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris Tahun 2020, Revisi RJPP 2020 - 2024, Rancangan RKAP Tahun 2021, kebijakan dan pelaksanaan atas : Teknologi Informasi, Pengadaan Barang dan Jasa, mutu dan pelayanan, serta pelaksanaan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan serta rencana tindak lanjut atas AoI hasil asesmen GCG / The Board of Commissioners prepares and documents the preparation of reviews to support the direction of the Board of Commissioners to the Board of Directors regarding the Work Plan and Budget of the Board of Commissioners for 2020, Revision of 2020-2024RJPP, 2021 RKAP Draft, policies and implementation of: Information Technology, Procurement of Goods and Services, Quality and services, as well as implementation, compliance with laws and regulations as well as follow-up plans on AoI of GCG assessment results
4 Dewan Komisaris merespon permintaan persetujuan oleh Direksi lebih tepat waktu. / Board of Commissioners should respond the request of approval by the Board of Directors in a timely manner
5 Tata Kelola dalam Risalah Rapat Dewan Komisaris dilaksanakan lebih baik dengan memuat hasil evaluasi atas tindak lanjut pelaksanaan keputusan rapat sebelumnya. / Governance in the Minutes of Meeting of the Board of Commissioners is implemented better by incorporating the evaluation results on the follow-up to the implementation of the previous meeting’s decisions.
6 Dewan Komisaris meningkatan peran Komite GCG dan Pemantauan Risiko serta Komite Nominasi dan Remunerasi dalam hal penyusunan rencana kerja, pelaksanaan rencana kerja, penyusunan risalah rapat Komite serta pelaporan hasil kerja Komite secara berkala. / The Board of Commissioners has increased the role of the GCG and Risk Monitoring Committee as well as the Nomination and Remuneration Committee in the preparation of work plans, implementation of work plans, preparation of Committee meeting minutes and reporting of the Committee’s work on a regular basis.
IV Aspek Direksi / Aspect of Board of Directors
1 Direksi menyusun dan mengesahkan RKAP Tahun Buku 2021 lebih tepat waktu / Board of Directors prepares and ratifies RKAP of Fiscal Year 2021 in a timely manner
2 Direksi dalam menyusun studi kelayakan bisnis melengkapi kajian risikonya. / Board of Directors shall complete risk review in preparing businss feasibility study
3 Direksi meningkatkan evaluasi atas kinerja atas KPI individu belum dilakukan pelaporan secara berkala tidak hanya dilakukan penetapan dan penilaiannya, selain itu menindaklanjuti evaluasi atas kinerja jabatan. / Board of Directors improves the evaluation of performance of individual KPIs, as periodical reporting has not been done yet. Other than performing determination and assessment, following up on the evaluation of the job performance is also required.
4 Direksi meningkatkan pelaksanaan hubungan dengan kreditur. / Board of Directors improves the implementation of relationship with creditors.
5 Direksi meningkatkan kemampuan membayar kewajiban Perseroan agar tidak ada surat teguran dari rekanan. / The Board of Directors improves the ability to pay the Company’s obligations so that there is no warning letter from the partner.
6 Direksi meningkatkan kepatuhan dalam kewajiban membayar dan melaporkan SPT Pajak Perseroan jika kondisi keuangan membaik. / The Board of Directors improves compliance on the obligation to pay and report the Company’s Tax Returns if the financial condition improves.
387Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
NoArea of Improvement/Rekomendasi per Aspek Penerapan GCG /
Area of Improvement/Recommendations for Each Aspect of GCG Implementation
7 Direksi menyusun laporan atas pencapaian kinerja per Direktorat. / The Board of Directors prepares reports on the achievement of performance per Directorate
8 SPI melaksanakan evaluasi/penilaian atas efektifitas pengendalian intern secara komprehensif karena SPI baru melaksanakan reviu sistem pengendalian intern dilakukan terbatas pada kegiatan operasional yang diaudit oleh SPI yaitu pada kegiatan operasional bidang Corporate Secretary, Procurement, Pharma Sales& Marketing, Technology Information System, Production dan audit cabang / SPI carries out comprehensive evaluation/assessment of the effectiveness of internal control because SPI has only recently conducted review of the internal control system, which is limited to operational activities audited by SPI, namely in the operational activities of the Corporate Secretary, Procurement, Pharma Sales & Marketing, Technology Information System, Production, and branch audits
9 Perseroan wajib menyusun IT Master Plan sebagai pedoman pengembangan teknologi informasi / The Company is required to prepare IT Master Plan as a guideline for information technology development
V. Aspek PENGUNGKAPAN DAN KETERBUKAAN INFORMASI / Aspect of INFORMATION DISCLOSURE AND TRANSPARENCY
1 Perseroan meningkatkan kepatuhan dalam penyampaian laporan/informasi yang menjadi kewajiban perusahaan kepada Bursa Efek Indonesia sehingga dapat dihindari denda keterlambatan atas penyampaian laporan. / The Company improves compliance in submitting reports information which is the company’s obligation to the Indonesia Stock Exchange so that late fine on report submission can be avoided.
Tindak Lanjut atas Hasil Rekomendasi Penilaian
Penerapan GCG Tahun Buku 2020
Perseroan berkomitmen akan membuat rencana aksi
perbaikan/penyempurnaan yang didasari dengan komitmen
semua pihak terkait, guna meningkatkan penerapan praktik
GCG yang mengacu pada best practices. Bentuk tindak lanjut
atas hasil rekomendasi penilaian penerapan GCG tahun
2020 di monitoring yang ditujukan ke seluruh bidang/aspek
terkait rekomendasi AOI GCG dengan membuat laporan
memo yang ditembuskan ke Direksi dan Dewan Komisaris
cq. Komite GCG dan Pemantauan Risiko. Dalam laporan
tersebut akan diketahui perkembangan untuk penyelesaian
rekomendasi dengan status/rekomendasi “Selesai” (S) namun
masih ada “Dalam Proses” (P), ”Belum Ditindaklanjuti” (B)
serta TD (Tidak Dapat Ditindaklanjuti) oleh aspek/pihak terkait
penerapan GCG.
Follow-up on the Results of the Assessment of GCG
Implementation Recommendations for the 2020 Fiscal
Year
The Company is committed to making an action plan for
improvement/enhancement based on the commitment of
all related parties, in order to improve the implementation
of GCG practices that refer to best practices. The follow-up
form of the results of the assessment recommendations for
the implementation of GCG in 2020 is monitored aimed at
all areas/aspects related to the AOI GCG recommendation
by making a memo report which is copied to the Board of
Directors and Board of Commissioners cq. GCG and Risk
Monitoring Committee. The report will demonstrate the
progress of the completion of recommendations with the
status/recommendation “Completed” (S), however, some
are still “In Process” (P), “Not Yet Followed Up” (B) and TD
(Unable to Be Followed Up) by aspects/parties related to the
implementation of GCG.
388 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Perkembangan Assessment Penerapan GCG
Perseroan telah melakukan assessment terhadap penerapan
GCG sejak tahun 2006. Hal ini menunjukkan komitmen
Perseroan untuk dapat terus melakukan pemantauan
terhadap penerapan GCG. Berikut hasil penilaian GCG
selama 5 tahun terakhir :
Jenis Pengukuran
/ Type of Assessment
Tahun Pengukuran
/ Year of Assessment
Tahun Ukur / Year of Review
AsssessorNomor Laporan / Report
NumberSkor (%) / Score (%)
Kategori / Category
Assessment 2020 2021 BPKP Jawa Barat / West Java BPKP
LGCG-120/PW10/4.1/2021 Tanggal 24 Maret 2021/ dated March 24, 2019
81,801 Baik / Good
Self Assessment 2019 2020 Tim Internal Perusahaan / Company’s Internal Team
No.02 /SAGCG/V I /2020 tanggal 18 Juni 2020 / dated June 18, 2020
83,998 Baik / Good
Assessment 2018 2019 BPKP Jawa Barat / West Java BPKP
LGCC-120/PW10/4/2018 tanggal 29 Maret 2019 / dated March 29, 2019
81,621 Baik / Good
Assessment 2017 2018 BPKP Jawa Barat / West Java BPKP
LGCC-1085/PW10/4/2018 tanggal 28 Desember 2018 / dated December 28, 2018
81,192 Baik / Good
Self Assessment 2016 2017 Tim Self Assessment GCG tahun 2016 Indofarma / Indofarma’s 2016 GCG Self Assessment Team
No.06/SAGCG/XI I /2017 tanggal 28 Desember 2017 / dated December 28, 2017
78,049 Baik / Good
Assessment 2015 2016 BPKP Jawa Barat / West Java BPKP
LGCG-178/PW10/4/2016 tanggal 8 April 2016 / dated April 8, 2016
76,516 Baik / Good
PENERAPAN PEDOMAN GCG PERUSAHAAN TERBUKA
KESESUAIAN TERHADAP SEOJK NO.32/SEOJK.04/2015
Secara umum, Perseroan sebagai perusahaan publik telah
melaksanakan seluruh peraturan yang dikeluarkan OJK
dan akan terus berupaya melakukan perbaikan untuk
menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dan
pemangku kepentingan.
Khususnya terkait pedoman Tata Kelola Perusahaan
Terbuka yang diatur berdasarkan Peraturan OJK No. 21/
POJK.04/2015 tanggal 16 November 2015 tentang
Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka yang
dijabarkan dalam Surat Edaran OJK No.32/SEOJK.04/2015
tanggal 17 November 2015 tentang Pedoman Tata Kelola
Perusahaan Terbuka. Pedoman tersebut yang memuat aspek,
prinsip dan rekomendasi tata kelola perusahaan yang baik
berguna untuk mendorong penerapan praktik tata kelola
sesuai dengan praktik internasional yang patut diteladani
Perusahaan Terbuka. Perseroan wajib menerapkan pedoman
Development of GCG Implementation Assessment
The Company has conducted an assessment of the
implementation of GCG since 2006. This shows the
Company’s commitment to be able to continue to monitor
the implementation of GCG. The following are the results of
the GCG assessment for the last 5 years:
IMPLEMENTATION OF GCG GUIDELINES FOR PUBLIC
COMPANIES CONFORMITY TO SEOJKK NO.32/
SEOJK.04/2015
Generally, the Company as a public company has implemented
all regulations issued by the OJK and will continue to make
improvements to create added value for shareholders and
stakeholders.
Particularly related to Public Company Governance guidelines
which are regulated under OJK Regulation No. 21/POJK.04/2015
dated November 16, 2015 concerning Implementation of
Governance Guidelines for Public Companies as outlined in
OJK Circular Letter No.32/SEOJK.04/2015 dated November
17, 2015 concerning Guidelines for Governance of Public
Companies. Such guidelines, that contain aspects, principles
and recommendations of good corporate governance,
are beneficial for encouraging the implementation of
good corporate governance practices in accordance
with international practices that should be emulated by
389Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
tersebut dan jika belum menerapkannya Perseroan wajib
menjelaskan alasan tidak diterapkannya pedoman tersebut.
Pengungkapan penerapan atas rekomendasi dalam pedoman
tersebut disampaikan dalam laporan tahunan Perusahaan
Terbuka.
Surat Edaran OJK No. 32/SEOJK.04/2015 tanggal 17
November 2015 tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan
Terbuka secara rinci membagi ke dalam 5 (lima) aspek Tata
Kelola Perusahaan Terbuka, 8 (delapan) prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik serta 25 rekomendasi penerapan aspek
dan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik.
Ikhtisar kepatuhan Perseroan terhadap Peraturan dan Surat
Edaran OJK tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan
Terbuka dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Kepatuhan Indofarma Terhadap Peraturan OJK No.
21/POJK.04/2015 tentang Penerapan Pedoman Tata
Kelola Perusahaan Terbuka dan Surat Edaran OJK
No.32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola
Perusahaan Terbuka
public companies. The Company is obliged to implement
these guidelines and if it has not been implemented, the
Company is obliged to explain the reasons for not applying
the guidelines. The disclosure of the implementation of the
recommendations in the guidelines is presented in the annual
report of the Public Company.
OJK Circular Letter No. 32/SEOJK.04/2015 dated November
17, 2015 concerning Guidelines for Governance of Public
Companies in detail, dividing it into 5 (five) aspects of Public
Company Governance, 8 (eight) principles of Good Corporate
Governance, as well as 25 recommendations for the
implementation of aspects and principles of Good Corporate
Governance.
A summary of the Company’s compliance with OJK
Regulations and Circular Letters regarding Governance
Guidelines for Public Companies can be seen in the following
table.
Indofarma’s Compliance with OJK Regulation No. 21/
POJK.04/2015 concerning Implementation of Code
of Corporate Governance for Public Companies and
Circular Letter of OJK No.32/SEOJK.04/2015 concerning
Code of Corporate Governance for Public Companies
390 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Aspek / Aspects Prinsip / PrincipleRekomendasi / Recommendation
Kepatuhan Perseroan / Company Compliance
1.
Hubungan Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham dalam menjamin hak-hak Pemegang Saham / Public Company Relations withShareholders in ensuring the rights of Shareholders
1.
Meningkatkan nilai penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) / Increase the value of holding the General Meeting of Shareholders (GMS)
1.
Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis pengumpulan (voting) baik secara terbuka maupun tertutup yang mengedepankan independensi dan kepentingan Pemegang Saham. / Public Company has technical voting method or procedure, both publicly and privately, that prioritize the independence and interests of Shareholders
Mekanisme pengambilan keputusan RUPS seperti yang tertuang dalam Anggaran Dasar Perseroan yang telah diubah terakhir dan disahkan oleh Notaris M.Nova Faisal, SH.M.Kn Akta No.16 tanggal 31 Januari 2020, sebagai berikut : 1. Pemegang saham baik sendiri maupun diwakili berdasarkan kuasa
berhak menghadiri RUPS, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan.
2. Dalam rapat tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara.
3. Pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat namun tidak mengeluarkan suara (abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara.
4. Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku untuk seluruh saham yang dimilkinya dan pemegang saham tidak berhak memberikan kuasa kepada lebih dari seorang kuasa untuk sebagian dari jumlah saham yang dimilikinya dengan suara berbeda. Ketentuan tersebut dikecualikan bagi :
a. Bank Kustodian atau Perusahaan Efek sebagai Kustodian yang mewakili nasabah-nasabahnya pemilik saham Perseroan.
b. Manajer Investasi yang mewakili kepentingan Reksa Dana yang dikelolanya.
5. Anggota Direksi, Anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasa dalam Rapat, namun dalam pemungutan suara anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan/atau karyawan yang bersangkutan dilarang bertindak sebagai kuasa dari Pemegang Saham.
6. Pemungutan suara dilakukan secara lisan, kecuali apabila Ketua Rapat menentukan lain.
7. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.8. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak
tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
9. Pengambilan keputusan melalui pemungutan suara wajib dilakukan dengan memperhatikan kuorum kehadiran dan kuorum keputusan RUPS sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
GMS decision-making mechanism is as stipulated in Company’s Articles of Association which has been amended and approved by Notary M.Nova Faisal, SH.M.Kn Deed No. 16 dated January 31, 2020, as follows: 1. Shareholders, both individually or represented with power of attorney, are
entitled to attend the GMS, in accordance with statutory regulations.2. In the meeting, each share gives the owner the right to cast 1 (one) vote.3. Shareholders with voting rights who attend the Meeting but do not vote
(abstain) are considered to vote the same as the majority vote of the shareholders.
4. In voting, the votes cast by shareholders apply to all shares they own and shareholders are not entitled to grant power of attorney to more than one proxy for a portion of the total shares they own with different votes. This provision is exempted for:
a. Custodian Bank or Securities Company as Custodian who represents the Company’s shareholders.
b. Investment Managers who represent the interests of the their Mutual Funds.
5. Members of the Board of Directors, Members of the Board of Commissioners and Company employees may act as proxy in the Meeting, but in voting, members of the Board of Directors, members of the Board of Commissioners, and/or employees concerned are prohibited from acting as proxy from the Shareholders.
6. Voting is conducted verbally, unless the Chair of the Meeting determines otherwise.
7. All decisions are made based on deliberation to reach consensus.8. In the event that decision based on deliberation to reach consensus is
not reached, then the decision is taken based on the agreed vote as determined in Company’s Articles of Association.
9. Decision making through voting must be condcuted by taking into account the attendance quorum and GMS decision quorum as determined in Company’s Articles of Association.
391Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Aspek / Aspects Prinsip / PrincipleRekomendasi / Recommendation
Kepatuhan Perseroan / Company Compliance
2.
Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan / All members of the Board of Directorsand Board of Commissioners of Public Company are present at the Annual GMS
Dalam RUPS Tahunan 2020 untuk Tahun Buku 2019 yang diselenggarakan pada 29 Juli 2020 telah dihadiri lengkap oleh semua anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris sebagai berikut / The 2020 Annual GMS for the 2019 Fiscal Year which was held on July 29, 2020 was fully attended by all members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners as follows:Dewan Komisaris / Board of Commissioners:Siswanto – Komisaris Utama / President CommissionerNizar Yamanie – Komisaris / CommissionerTeddy Wibisana – Komisaris Independen / Independent CommissionerDireksi / Directors:Arief Pramuhanto – Direktur Utama / President DirectorHerry Triyatno – Direktur Keuangan & Human Capital / Director of Finance & Human CapitalEko Dodi Santosa – Direktur Produksi & Supply Chain / Director of Production & Supply ChainSebagaimana tertuang dalam Risalah RUPS Akta Notaris M. Nova Faisal, SH., M.Kn., Nomor: 26 tanggal 29 Juli 2020. / As stated in the Minutes of the GMS Notary Deed M. Nova Faisal, SH., M.Kn., Number: 26 dated July 29, 2020.
3.
Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam situs web Perusahaan paling sedikit selama 1 (satu) tahun / Summary of GMS minutes is available on Company’s website for at least 1 (one) year
Ringkasan Risalah RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 di tahun 2020 telah dimuat dalam situs web Perseroan dengan alamat www.indofarma.id/informasi/RUPS . / The summary of the Minutes of the Annual GMS for the 2019 Fiscal Year in 2020 has been published on the Company’s website at the address www.indofarma.id/informasi/RUPS.
392 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Aspek / Aspects Prinsip / PrincipleRekomendasi / Recommendation
Kepatuhan Perseroan / Company Compliance
2.
Meningkatkan kualitas komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau Investor / Improve the quality of communication between Public Companies and Shareholders or Investors
1.
Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan komunikasi dengan Pemegang Saham atau Investor. / Public Company has a communication policy with Shareholders or Investors.
Kebijakan komunikasi Perseroan tertuang dalam :1. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum
Pemegang Saham Lainnya / Luar Biasa2. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) yang
telah direvisi dan disahkan pada 19 November 2019 oleh Dewan Komisaris dan Direksi tentang Kebijakan Perseroan Mengenai Transparansi dan Disclosure
3. Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) yang telah direvisi & disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada 19 November 2019 tentang Etika Perseroan dengan Kreditur/Investor
4. Kebijakan Pengendalian Informasi yang disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada 23 November 2017.
5. Dalam web www.indofarma.id pada menu Berita ada pemuatan berita Perseroan tentang paparan publik, acara penandatangan kesepahaman dan atau perjanjian kerjasama dengan investor dan kegiatan Perseroan lainnya.
6. Dalam web www.indofarma.id telah disediakan menu “Hubungi Kami” yang bisa menerima pesan pengunjung web.
7. Menyediakan saluran media informasi langsung yaitu: Hubungan Investor / Corporate Secretary Warjoko Sumedi di Nomor
Telepon: +62 21 88323975 Fax no. +62 21 88323973 email: [email protected] atau [email protected]
Sebagai bukti implementasi Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi butir V tentang Public Expose. Pada Rabu, 29 Juli 2020 bertempat di Hotel Borobudur Jakarta dilakukan komunikasi dengan Pemegang Saham dan media Acara diisi dengan pemaparan oleh Corporate Secretary dengan pokok pembahasan berupa strategi bisnis dan perbaikan perseroan yang telah berjalan dan menghadapi pandemi covid-19, kinerja perseroan tahun lalu dan tahun berjalan, kebijakan deviden dan pengelolaan sumber daya manusia. /
The Company’s communication policy is contained in:1. Through the Annual General Meeting of Shareholders and Other/
Extraordinary General Meeting of Shareholders2. The Code of Corporate Governance which has been revised and ratified
on November 19, 2019 by the Board of Commissioners and the Board of Directors concerning Company Policies Regarding Transparency and Disclosure
3.Business Ethics and Code of Conduct which have been revised & ratified by the Board of Commissioners and Directors on November 19, 2019 concerning Company Ethics with Creditors/Investors
4. Information Control Policy ratified by the Board of Commissioners and Directors on November 23, 2017.
5. On the website www.indofarma.id on the News menu, there are Company news posts regarding public exposures, signing events and/or cooperation agreements with investors and other Company activities.
6. The website www.indofarma.id has provided a “Contact Us” menu which can receive messages from web visitors.
7. Providing direct media information channels, namely: Investor Relations Corporate Secretary Warjoko Sumedi at Phone Number:
+62 21 88323975 Fax no. +62 21 88323973 Email: [email protected] or [email protected]
As evidence of the implementation of the Indonesia Stock Exchange Regulation No. I-E regarding the Obligation to Submit Information point V regarding Public Expose. On Wednesday, July 29, 2020, at Hotel Borobudur Jakarta, communication was carried out with shareholders and the media. The event was filled with an explanation by the Corporate Secretary with the subject of discussing the Company’s ongoing business strategies and improvements and facing the Covid-19 pandemic, the Company’s performance last year and the current year, dividend policy and human resource management.
393Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Aspek / Aspects Prinsip / PrincipleRekomendasi / Recommendation
Kepatuhan Perseroan / Company Compliance
2.
Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau Investor dalam situs web. / The Public Company discloses the communication policy of the Public Company with Shareholders or Investors on the website.
Kebijakan komunikasi Perseroan telah dimuat dalam web site www.indofarma.id yaitu:1. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) yang
telah direvisi dan disahkan pada 19 November 2019 oleh Dewan Komisaris dan Direksi tentang Kebijakan Perseroan Mengenai Transparansi dan Disclosure
2. tertuang dalam Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) yang disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada 19 November 2019 tentang Etika Perseroan dengan Kreditur/Investor.
3. Kebijakan Pengendalian Informasi yang disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada 23 November 2017.
4. Pengumuman dan Pemanggilan RUPS Tahunan Tahun Buku 2019. 5. Ringkasan Risalah RUPS Tahunan Tahun Buku 2019.6. Pemberitahuan perubahan Sekretaris Perusahaan tanggal 25 Desember
2020.7. Pemberitaan aktivitas Perseroan yang telah dimuat dalam web.indofarma.
id/Berita antara lain tentang penandatanganan perjanjian kerjasama bisnis dengan external, peluncuran produk, acara kegiatan keagamaan dan nasional.
The Company’s communication policy has been published on the website www.indofarma.id, namely:1. The Code of Corporate Governance which has been revised and ratified
on November 19, 2019 by the Board of Commissioners and the Board of Directors concering Company Policies Regarding Transparency and Disclosure
2. Stated in the Business Ethics and Code of Conduct which was approved by the Board of Commissioners and Directors on November 19, 2019 concerning Company Ethics with Creditors/Investors.
3. Information Control Policy ratified by the Board of Commissioners and Board of Directors on November 23, 2017.
4. Announcement and Invitation for the 2019 Annual GMS.5. Summary of Minutes of the Annual General Meeting of Shareholders for
the 2019 Fiscal Year.6. Notification of changes to the Corporate Secretary dated December 25,
2020.7. News of the Company’s activities that have been published on web.
indofarma.id/ News, among others, on the signing of business cooperation agreements with externals, product launches, religious and national events.
2.
Fungsi dan peran Dewan Komisaris / Functions and roles of the Board of Commissioners
3.
Memperkuat keanggotaan dan komposisi Dewan Komisaris / Strengthen the membership and composition of the Board of Commissioners
1.
Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka. / Determination of the number of the Board of Commissioners members take into account the conditions of the Public Company.
Penentuan jumlah anggota Dewan Komisaris telah berpedoman pada peraturan yang berlaku yaitu : 1. Peraturan OJK Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember
2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten Atau Perusahaan Publik dan
2. Peraturan Menteri BUMN Per-10/MBU/10/2020 Tanggal 09 Oktober 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor Per-02/MBU/02/2015 Tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris Dan Dewan Pengawas BUMN serta
3. mempertimbangkan kondisi Perseroan sebagai Perusahaan Terbuka dan ada keanekaragaman dalam komposisi Dewan Komisaris.
Jumlah anggota Dewan Komisaris per 31 Desember 2020 sebanyak 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Utama dan 2 (dua) orang Komisaris Independen.
The determination of the number of members of the Board of Commissioners is based on the applicable regulations, namely:1. OJK Regulation No. 33/POJK.04/2014 dated December 8, 2014 concerning
the Board of Directors and Board of Commissioners of Issuers or Public Companies and
2. Regulation of the Minister of BUMN Per-10/MBU/10/2020 dated October 9, 2020 concerning Amendments to the Regulation of the Minister for State-Owned Enterprises Number Per-02/MBU/02/2015 concerning Requirements and Procedures for the Appointment and Dismissal of Members of the Board of Commissioners and the Supervisory Board of BUMN and
3. Taking into account the condition of the Company as a Public Company and the diversity in the composition of the Board of Commissioners.
The number of the Board of Commissioners members as of December 31, 2020 was 3 (three) people consisting of 1 (one) President Commissioner and 2 (two) Independent Commissioners.
394 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Aspek / Aspects Prinsip / PrincipleRekomendasi / Recommendation
Kepatuhan Perseroan / Company Compliance
2.
Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris memperhatikan keberagaman keahlian dan pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan. / Determining the composition of the members of the Board of Commissioners takes into account the diversity of expertise and knowledge and experience required.
Komposisi anggota Dewan Komisaris telah memenuhi aspek keberagaman keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan sesuai dengan bidang usaha Perseroan yaitu di bidang kesehatan, kedokteran, kimia, farmasi, pemerintahan dan bisnis sehingga dapat memberikan keputusan yang relevan dan tepat dalam rangka fungsi pengawasan. Latar belakang Anggota Dewan dapat dilihat di Laporan Tahunan 2020 tentang keanekaragaman komposisi Dewan Komisaris. / The composition of the members of the Board of Commissioners has fulfilled the diverse aspects of expertise, knowledge and experience required in accordance with the Company’s line of business, namely in the fields of health, medicine, chemistry, pharmacy, government and business so that they can provide relevant and appropriate decisions in the event of the supervisory function. The backgrounds of Board Members can be seen in the 2020 Annual Report on the diversity of the composition of the Board of Commissioners.
4.
Meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris / Improve the quality of the implementation of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners
1.
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris. / The Board of Commissioners has a self-assessment policy to assess the performance of the Board of Commissioners.
Dewan Komisaris belum menetapkan secara khusus kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris. Namun dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan Komisaris tahun 2020 terdapat Indikator Penilaian Kinerja Dewan Komisaris , sebagai berikut : 1. Tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat internal Dewan
Komisaris2. Tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat bersama Direksi
dan manajemen3. Tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat bersama
Pemegang Saham dan Direksi (RUPS)4. Tingkat kunjungan kerja ke kantor pusat dan cabang Perseroan5. Tingkat kunjungan seminar dan studi banding untuk peningkatan
kompetensi 6. Masukan dan saran kepada Direksi.
The Board of Commissioners has not specifically set a self-assessment policy to assess the performance of the Board of Commissioners. However, in the 2020 Board of Commissioners’ Annual Work Plan and Budget, there are Board of Commissioners Performance Assessment Indicators, as follows:1. The percentage of attendance of the members of the Board of
Commissioners at the internal meetings of the Board of Commissioners2. The percentage of attendance of members of the Board of Commissioners
in meetings with the Board of Directors and management3.The percentage of attendance of members of the Board of Commissioners
at the joint meeting of the Shareholders and the Board of Directors (GMS)4. The percentage of working visits to the Company’s head office and
branches5. The percentage of seminar visits and comparative studies to increase
competence6. Input and suggestions to the Board of Directors.
395Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Aspek / Aspects Prinsip / PrincipleRekomendasi / Recommendation
Kepatuhan Perseroan / Company Compliance
2.
Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris. diungkap melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka.
Dewan Komisaris belum menetapkan secara khusus kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan Komisaris. Namun penilaian kinerja Dewan Komisaris secara kolegial sudah dilaksanakan dan diungkapkan dalam RUPS Tahunan. Dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan Dewan Komisaris tahun 2020 terdapat Indikator Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dan realisasinya telah diungkap dalam Buku Annual Report 2020, sebagai berikut : 1. Tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat internal Dewan
Komisaris2. Tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat bersama Direksi
dan manajemen3. Tingkat kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat bersama
Pemegang Saham dan Direksi (RUPS)4. Tingkat kunjungan kerja ke kantor pusat dan cabang Perseroan5. Tingkat kunjungan seminar dan studi banding untuk peningkatan
kompetensi 6. Masukan dan saran kepada Direksi.
Penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris dilakukan oleh RUPS. Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi mempertanggungjawabkan kinerja termasuk di dalamnya mencakup pelaksanaan tugas dan wewenang Dewan Komisaris di periode Tahun Buku 2019 dalam RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada 29 Juli 2020. Secara umum, kinerja Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang merupakan ukuran penilaian atas keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta Anggaran Dasar Perseroan. /
The self-assessment policy to assess the performance of the Board of Commissioners is disclosed in the Annual Report of the Public Company. However, a collegial assessment of the performance of the Board of Commissioners has been carried out and disclosed in the Annual GMS. In the 2020 Annual Work Plan and Budget for the Board of Commissioners, there are indicators for the Board of Commissioners’ Performance Assessment and its realization has been disclosed in the 2020 Annual Report Book, as follows:
1. The percentage of attendance of the members of the Board of Commissioners at the internal meetings of the Board of Commissioners
2. The percentage of attendance of members of the Board of Commissioners in meetings with the Board of Directors and management
3.The percentage of attendance of members of the Board of Commissioners at the joint meeting of the Shareholders and the Board of Directors (GMS)
4. The percentage of working visits to the Company’s head office and branches
5. The percentage of seminar visits and comparative studies to increase competence
6. Input and suggestions to the Board of Directors.
Assessment of the performance of the Board of Commissioners is carried out by the GMS. The Board of Commissioners together with the Board of Directors is accountable for the performance including the implementation of the duties and Fiscal Year period at the Annual GMS held on July 29, 2020.
In general, the performance of the Board of Commissioners is determined based on the achievement of performance indicators which are a measure of the successful implementation of the duties and responsibilities of supervision and providing advice to the Board of Directors in accordance with the prevailing laws and regulations as well as the Company’s Articles of Association.
396 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Aspek / Aspects Prinsip / PrincipleRekomendasi / Recommendation
Kepatuhan Perseroan / Company Compliance
3.
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. / The Board of Commissioners has a policy regarding the resignation of a member of the Board of Commissioners if involved in a financial crime.
Perseroan belum mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. Namun kebijakan Dewan Komisaris terkait pemberhentian diri anggota Dewan Komisaris telah dinyatakan dalam :1. Board Manual (Charter Dewan Komisaris) yang telah direvisi dan disahkan
oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada 19 November 2019 dan 2. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) yang
telah direvisi dan disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada 19 November 2019.
3. Anggaran Dasar Perubahan Perseroan Akta Notaris M.Nova Faisal,SH.M.Kn No.16 tanggal 31 Januari 2020, di pasal 14 ayat 16 Dewan Komisaris dapat diberhentikan dengan alasan berikut :1) melanggar ketentuan anggaran dasar dan/atau peraturan perundang-
undangan 2) terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan dan/atau negara;3) melalukan tindakan yang melanggar etika dan atau kepatutan yang
seharusnya dihormati sebagai Anggota Dewan Komisaris,4) dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap;.
Anggota Dewan Komisaris dengan alasan tersebut diberhentikan dengan tidak hormat. /
The Company currently has no policy regarding the resignation of a member of the Board of Commissioners if involved in a financial crime. However, the policy of the Board of Commissioners regarding the dismissal of members of the Board of Commissioners has been stated in:1. Board Manual (Charter of the Board of Commissioners) which has been
revised and ratified by the Board of Commissioners and Board of Directors on November 19, 2019 and
2. The Code of Corporate Governance which has been revised and ratified by the Board of Commissioners and the Board of Directors on November 19, 2019.
3. Amendments to the Company’s Articles of Association Notary Deed M.Nova Faisal, SH.M.Kn No. 16 dated January 31, 2020, in article 14 paragraph 16 the Board of Commissioners can be dismissed for the following reasons:1) violates the provisions of the articles of association and/or laws and
regulations2) involved in actions that are detrimental to the Company and/or the
state;3) commit acts that violate ethics and/or appropriateness that should be
respected as a Member of the Board of Commissioners,4) found guilty by a court decision that has permanent legal force;
Members of the Board of Commissioners who violate these points are dishonorably discharged.
4.
Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Nominasi dan Remunerasi menyusun kebijakan suksesi dalam proses nominasi anggota Direksi. / The Board of Commissioners or Committees that carry out the Nomination and Remuneration functions formulate a succession policy in the nomination process for members of the Board of Directors.
Selama tahun 2020 ini,Komite Nominasi dan Remunerasi secara umum untuk nominasi, evaluasi dan penilaian kinerja serta usulan dan penetapan remunasi mengacu kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta Anggaran Dasar Perseroan yang telah disahkan perubahannya pada tahun 2020. Adapun kebijakan suksesi yang dilaksanakan Perseroan sebagai berikut : 1. Penyampaian Top Talent PT Indofarma (Persero) Tbk yang disampaikan ke
Menteri Badan Usaha Milik Negara U.p. Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi dengan surat No. S-09/DK-INAF/IV/2020 tanggal 30 April 2020.
2. Usulan Calon Anggota Direksi dan Dewan Komisaris PT Indofarma Global Medika yang disampaikan ke Direksi PT Indofarma Tbk Selaku Pemegang Saham Mayoritas PT IGM dengan surat No. S-29/DK-INAF/IX/2020 tanggal 18 September 2020.
During 2020, the Nomination and Remuneration Committee generally refers to the prevailing laws and regulations as well as the Company’s Articles of Association which have been ratified in 2020 for nomination, evaluation and performance appraisal as well as proposals and determination of remuneration. The succession policies implemented by the Company are as follows:1. Submission of Top Talent of PT Indofarma (Persero) Tbk which was
submitted to the Minister of State-Owned Enterprises F.a. Deputy for Human Resources, Technology and Information with letter No. S-09/DK-INAF/IV/2020 dated April 30, 2020.
2. Proposals for Prospective Members of the Board of Directors and Board of Commissioners of PT Indofarma Global Medika which are submitted to the Board of Directors of PT Indofarma Tbk as the Majority Shareholder of PT IGM with letter No. S-29/DK-INAF/IX/2020 dated September 18, 2020.
397Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Aspek / Aspects Prinsip / PrincipleRekomendasi / Recommendation
Kepatuhan Perseroan / Company Compliance
3.
Fungsi dan peran Direksi / Functions and roles of the Board of Directors
5.
Memperkuat keanggotaan dan komposisi Direksi / Strengthen the membership and composition of the Board of Directors
1.
Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan kondisi Perusahaan Terbuka serta efektifitas dalam pengambilan keputusan. / Determining the number of the Board of Directors members take into account the conditions of the Public Company and its effectiveness in decision making.
Penentuan jumlah anggota Direksi telah berpedoman pada peraturan yang berlaku yaitu :1. Peraturan OJK No.33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten/Perusahaan Publik dan 2. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03/MBU/02/2015 tangal 17
Februari 2015 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi BUMN.
3. Serta mempertimbangkan kondisi Perseroan sebagai Perusahaan Terbuka dan keanekaragaman dalam komposisi Direksi serta efektifitas dalam pengambilan keputusan.
4. Jumlah Direksi Perseroan ada 3 (tiga) orang yang terdiri dari Direktur Utama, Direktur Keuangan & Human Capital dan Direktur Produksi & Supply Chain.
/The determination of the number of the Board of Directors members is based on the prevailing regulations, namely:1. OJK Regulation No.33/POJK.04/2014 concerning the Board of Directors and
Board of Commissioners of Issuers/Public Companies and2. Regulation of the Minister of State for SOEs No. PER-03/MBU/02/2015
dated February 17, 2015 concerning Requirements and Procedures for the Appointment and Dismissal of Members of the Directors of BUMN.
3. As well as considering the condition of the Company as a Public Company and the diversity in the composition of the Board of Directors as well as the effectiveness in decision making.
2.
Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan keberagaman keahlian. pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan. / Determining the composition of the members of the Board of Directors takes into account the diversity of expertise, knowledge and experience required.
Komposisi anggota Direksi telah memenuhi aspek keberagaman keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang dibutuhkan sesuai dengan bidang usaha Perseroan karena seluruh Direksi setelah Keputusan RUPS tanggal 7 Mei 2019 berlatar belakang pendidikan manajemen, keuangan, human capital, apoteker, teknik dan administrasi bisnis. Dua dari tiga anggota Direksi juga memiliki pengetahuan dan pengalaman sebagai anggota Direksi di BUMN lain seperti terlihat di Laporan Tahunan 2020 tentang keberagaman komposisi Direksi. / The composition of the members of the Board of Directors has fulfilled the diverse aspects of expertise, knowledge and experience required according to the Company’s line of business because after the GMS Decision on May 7, 2019, all Directors have educational backgrounds in management, finance, human capital, pharmacist, engineering and business administration. Two out of three members of the Board of Directors also have knowledge and experience as members of the Board of Directors in other SOEs, as seen in the 2020 Annual Report on the diversity of the composition of the Board of Directors.
3.
Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi. / Members of the Board of Directors who are in charge of accounting or finance have expertise and / or knowledge in accounting.
Anggota Direksi setelah berdasarkan Keputusan RUPS 19 April 2018 yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan di bidang akuntansi yaitu Herry Triyatno.
Latar belakang pendidikan Herry Triyatno adalah Sarjana Teknik Geologi dan Pasca Sarjana Magister Manajemen dan memiliki pengalaman dalam bidang perbankan, asuransi dan pembiayaan karena pernah menjadi Presiden Komisaris PT BNI Multifinance, Senior Vice President General Manager Unit Pengembangan Perusahaan Anak Bank BNI dan sebelumnya menjabat Direksi Perseroan menjadi Direktur Komersial PT Perkebunan Nusantara IX.
Members of the Board of Directors after the decision of the General Meeting of Shareholders on April 19, 2018 who are in charge of accounting or finance have expertise and/or knowledge in the field of accounting, namely Herry Triyatno.
Herry Triyatno’s educational background is a Bachelor of Geological Engineering and a Postgraduate in Management and has experience in banking, insurance and financing having been President Commissioner of PT BNI Multifinance, Senior Vice President General Manager of the Development Unit of Bank BNI’s Subsidiary Companies and previously served as Commercial Director PT Perkebunan Nusantara IX.
398 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Aspek / Aspects Prinsip / PrincipleRekomendasi / Recommendation
Kepatuhan Perseroan / Company Compliance
6.
Meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi / Improve the quality of the implementation of the duties and responsibilities of the Board of Directors
1.
Direksi mempunyai kebijakan penilian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi. / The Board of Directors has a self-assessment policy to assess the performance of the Board of Directors.
Direksi belum memiliki kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi. Penilaian terhadap kinerja Direksi dilakukan oleh RUPS.
Dewan Komisaris dan Direksi telah mempertanggungjawabkan kinerja pada periode Tahun Buku 2019 dalam RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada 29 Juli 2020 termasuk di dalamnya mencakup pelaksanaan tugas dan wewenang Direksi yang kemudian akan mendapat persetujuan RUPS. Secara umum, kinerja Direksi ditentukan berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang merupakan ukuran penilaian atas keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengurusan sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta Anggaran Dasar Perseroan.
Indikator Penilaian Kinerja Direksi sebagai berikut : 1. Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat internal Direksi2. Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat bersama Dewan Komisaris
dn Direksi.3. Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam rapat bersama Pemegang Saham
dan Direksi (RUPS)4. Melaksanakan tugas dan tanggungjawab masing-masing Anggota Direksi
yang menjadi wewenangnya.5. Memenuhi target Kinerja terkait dengan perspektif :
a. Keuangan dan Pasarb. Pelangganc. Produk dan Prosesd. Tenaga kerjae. Kepemimpinan, Tatakelola dan Tanggungjawab Kemasyarakatan
6. Tingkat kunjungan seminar dan studi banding untuk peningkatan kompetensi.
/The Board of Directors currently has no self-assessment policy to assess the performance of the Board of Directors. The evaluation of the performance of the Board of Directors is conducted by the GMS.
The Board of Commissioners and the Board of Directors have been accountable for the performance during the 2019 Fiscal Year at the Annual GMS held on July 29, 2020, including the implementation of the duties and authorities of the Board of Directors which will then be approved by the GMS. In general, the performance of the Board of Directors is determined based on the achievement of performance indicators which are a measure of the success of the implementation of duties and responsibilities of management in accordance with the prevailing laws and regulations as well as the Company’s Articles of Association.
The Board of Directors Performance Assessment Indicators are as follows:1. Percentage of attendance of members of the Board of Directors at internal
meetings of the Board of Directors2. Percentage of attendance of members of the Board of Directors in joint
meetings with the Board of Commissioners and the Board of Directors.3. Percentage of attendance of members of the Board of Directors in joint
meetings with Shareholders and Directors (GMS)4. Carry out the duties and responsibilities of each Member of the Board of
Directors under their authority.5. Meet Performance targets related to the perspective of:
a. Finance and Marketsb. Customerc. Products and Processesd. Labore. Leadership, Governance and Community Responsibility
6. Percentage of seminar visits and comparative studies to increase competence.
399Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Aspek / Aspects Prinsip / PrincipleRekomendasi / Recommendation
Kepatuhan Perseroan / Company Compliance
2.
Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka. / The self-assessment policy to assess the performance of the Board of Directors is disclosed in the Annual Report of the Public Company.
Melalui Laporan Tahunan tahun buku 2019 telah ditulis bahwa penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris dilakukan oleh RUPS. Direksi mempertanggungjawabkan kinerja pada periode Tahun Buku 2019 dalam RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada 29 Juli 2020, termasuk di dalamnya mencakup pelaksanaan tugas dan wewenang Direksi yang kemudian mendapatkan persetujuan RUPS. Ringkasan Risalah RUPS tahun 2019 yang diselenggarakan pada hari Rabu tanggal 29 Juli 2020 dimuat juga dalam Laporan Tahunan Tahun Buku 2020 ini. / Through the Annual Report for the 2019 fiscal year, it has been stated that an assessment of the performance of the Board of Commissioners is carried out by the GMS. The Board of Directors is accountable for the performance for the 2019 Fiscal Year period at the Annual GMS held on July 29, 2020, including the implementation of the Board of Directors’ duties and powers which subsequently obtained the approval of the GMS. The Summary of Minutes of the 2019 GMS which was held on Wednesday, 29 July 2020 is also stated in this Annual Report for the 2020 Fiscal Year.
3.
Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. / The Board of Directors has a policy regarding the resignation of a member of the Board of Directors if involved in a financial crime.
Perseroan belum mempunyai kebijakan terkait pengunduran diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. Namun Kebijakan Direksi terkait pemberhentian anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan keuangan telah dinyatakan dalam: 1. Board Manual (Charter Direksi) yang telah direvisi dan disahkan oleh
Dewan Komisaris dan Direksi pada 19 November 2019 dan 2. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) yang
disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi tangal 19 November 2019. 3. Anggaran Dasar Perubahan Perseroan Akta Notaris M.Nova Faisal,SH.M.Kn
No.16 tanggal 31 Januari 2020, di pasal 11 ayat 14 Anggota Direksi dapat diberhentikan dengan alasan berikut :1) melanggar ketentuan anggaran dasar dan/atau peraturan perundang-
undangan 2) terlibat dalam tindakan yang merugikan Perseroan dan/atau negara;3) melalukan tindakan yang melanggar etika dan atau kepatutan yang
seharusnya dihormati sebagai Anggota Direksi,4) dinyatakan bersalah dengan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum yang tetap;.
Anggota Direksi dengan alasan tersebut diberhentikan dengan tidak hormat.
/
The Company currently has no policy regarding the resignation of a member of the Board of Directors if involved in a financial crime. However, the policy of the Board of Directors regarding the dismissal of members of the Board of Directors has been stated in:1. Board Manual (Charter of the Board of Directors) which has been revised
and ratified by the Board of Commissioners and Board of Directors on November 19, 2019 and
2. The Code of Corporate Governance which has been revised and ratified by the Board of Commissioners and the Board of Directors on November 19, 2019.
3. Amendments to the Company’s Articles of Association Notary Deed M.Nova Faisal, SH.M.Kn No. 16 dated January 31, 2020, in article 11 paragraph 14 the Board of Directors can be dismissed for the following reasons:1) violates the provisions of the articles of association and/or laws and
regulations2) involved in actions that are detrimental to the Company and/or the
state;3) commit acts that violate ethics and/or appropriateness that should be
respected as a Member of the Board of Commissioners,4) found guilty by a court decision that has permanent legal force;
Members of the Board of Directors who violate these points are dishonorably discharged.
400 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Aspek / Aspects Prinsip / PrincipleRekomendasi / Recommendation
Kepatuhan Perseroan / Company Compliance
4.
Partisipasi Pemangku Kepentingan / Stakeholder Participation
7.
Meningkatkan aspek Tata Kelola Perusahaan melalui partisipasi Pemangku Kepentingan. / Improve aspects of Corporate Governance through stakeholder participation.
1.
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading. / Public Company has a policy to prevent insider trading.
Perseroan telah memiliki kebijakan untuk mencegah terjadinya insider trading yaitu melalui:1. Board Manual (Charter Dewan Komisaris dan Charter Direksi) yang telah
direvisi & disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi tangal 19 November 2019 yang menyatakan dalam Etika Jabatan Dewan Komisaris dan Direksi untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk dengan tidak melibatkan diri pada perdagangan orang dalam (insider trading) untuk memperoleh keuntungan pribadi;
2. Pedoman Etika Usaha dan Perilaku (Code of Conduct) yang telah direvisi & disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi tanggal 19 November 2019 yaitu tentang Menjaga Informasi Orang Dalam. Insan Perseroan wajib mentaati peraturan dan perundang-undangan mengenai ”informasi orang dalam”(insider trading) terhadap permintaan akses atas informasi tertentu yang sensitif dan atau bersifat rahasia sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan pasar modal yang berlaku.
Sehingga diharapkan dapat meminimalisir seseorang yang mempunyai informasi orang dalam melakukan transaksi efek.
/
The Company has a policy to prevent insider trading, namely through:1. Board Manual (Charter of the Board of Commissioners Charter and
Board of Directors) which has been revised & approved by the Board of Commissioners and Directors on November 19, 2019 which states in the Ethics of the Position of the Board of Commissioners and Directors to comply with the prevailing laws and regulations including by not engaging in insider trading for personal gain;
2. The Code of Conduct which has been revised & approved by the Board of Commissioners and the Board of Directors on November 19, 2019, namely regarding Maintaining Insider Information. The Company’s personnel are required to comply with the laws and regulations concerning insider trading regarding requests for access to certain sensitive and/or confidential information in accordance with the prevailing capital market laws and regulations.
2.
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud. / Public companies have anti-corruption and anti-fraud policies.
Perseroan telah memiliki kebijakan anti korupsi dan anti fraud yaitu:1. Komitmen Perseroan tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan tanggal
1 Juli 2020.2. Pedoman Sistem Manajemen Anti Penyuapan Perseroan Rev 01 tanggal 28
September 2020.3. Kebijakan Sistem Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan (Whistleblowing
System) SK Direksi No. 0733/DIR/SK/IX/2020 tanggal 28 September 2020. 4. Ketentuan Umum Pelaksanaan Kebijakan Sistem Pelaporan Atas Dugaan
Penyimpangan (Whistleblowing System) No. XRM012 Rev 00. 5. Kebijakan Pengendalian Gratifikasi PT Indofarma Tbk SK Direksi No. 0763/
DIR/SK/X/2020 tanggal 6 Oktober 2020. 6. Ketentuan Umum Pelaksanaan Kebijakan Pengendalian Gratifikasi No.
XRM013 Rev 00 7. SKB Direksi dan Dewan Komisaris tentang Kepatuhan dan Pengelolaan
LHKPN di PT Indofarma (Persero) Tbk dan PT IGM No. SK-09/DK-INAF/II/2019 dan No. 0258/DIR/SK/II/2019 tanggal 25 Februari 2019
Kebijakan-kebijakan tersebut telah dimuat dalam situs web Perseroan. www.indofarma.id/informasi/GCG dan ini merupakan komitmen perusahan dan bagian dari kode etik untuk aksi pencegahan terhadap segala praktik korupsi baik memberi maupun menerima dan pembuatan LHKPN bagi pejabat setingkat Dewan Komisaris, Direksi dan 1 (satu) level dibawahnya merupakan salah bentuk pengawasan yang dilaksanakan.
/
The Company has anti-corruption and anti-fraud policies, namely:1. The Company’s Commitment regarding the Anti-Bribery Management
System dated July 1, 2020.2. The Company’s Anti-Bribery Management System Guidelines Rev 01 dated
September 28, 2020.3. Reporting System Policy on Alleged Irregularities (Whistleblowing
System) Decree of the Board of Directors No. 0733/DIR/SK/IX/2020 dated September 28, 2020.
4. General Provisions for the Implementation of the Reporting System Policy on Alleged Irregularities (Whistleblowing System) No. XRM012 Rev 00.
5. PT Indofarma Tbk Gratification Control Policy, Board of Directors Decree No. 0763/DIR/SK/X/2020 dated October 6, 2020.
6. General Provisions for the Implementation of Gratification Control Policy No. XRM013 Rev 00
7. Decree of the Board of Directors and the Board of Commissioners regarding Compliance and Management of LHKPN at PT Indofarma (Persero) Tbk and PT IGM No. SK-09/DK-INAF/II/2019 and No. 0258/DIR/SK/II/2019 dated February 25, 2019
401Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Aspek / Aspects Prinsip / PrincipleRekomendasi / Recommendation
Kepatuhan Perseroan / Company Compliance
3.
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor. / The Public Company has a policy regarding the selection and capacity building of suppliers or vendors.
Terkait kebijakan Seleksi dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor, Perseroan telah memiliki:1. Surat Keputusan Direksi No. 775/DIR/SK/XII/2010 tanggal 10 Desember
2010 tentang Prosedur Pelaksanaaan Pengadaan Barang dan/atau Jasa Investasi;
2. Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 2076/DIR/SK/X/2019 tanggal 25 Oktober 2019 tentang Kewenangan Penandatangan dokumen terkait Pengadaan Barang dan/atau Jasa Perusahaan.
3. Surat Keputusan Direksi Perseroan No 0181/DIR/SK/III/2020 tanggal 13 Maret 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang Dan/Atau Jasa di lingkungan PT Indofarma Tbk.
4. Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa No.AD-01 5. Prosedur Seleksi dan Evaluasi Rekanan No.AD-02
Seluruh prosedur/kebijakan dan prosedur tersebut berguna untuk memastikan agar perusahaan memperoleh barang dan /atau jasa yang diperlukan dengan harga kompetitif dan kualitas yang baik serta memastikan bahwa rantai pasokan (supply chain) berjalan efisien dan efektif, transparan, akuntabel, adil dan wajar.
/
Regarding the selection policy and increasing the ability of suppliers or vendors, the Company has:1. Board of Directors Decree No. 775/DIR/SK/XII/2010 dated December 10,
2010 concerning the Procedure for the Procurement of Goods and/or Investment Services;
2. Decree of the Board of Directors of the Company No. 2076/DIR/SK/X/2019 dated October 25, 2019 concerning the Authority for Signing documents related to the Procurement of Goods and/or Services for Companies.
3. Decree of the Board of Directors of the Company No. 0181/DIR/SK/III/2020 dated March 13, 2020 concerning Guidelines for the Implementation of the Procurement of Goods and/or Services in PT Indofarma Tbk environment.
4. Goods and Services Procurement Procedure No.AD-015. Selection and Evaluation Procedure of Partners No. AD-02
The entire policies and procedures are beneficial to ensure that companies obtain the necessary goods and/or services at competitive prices and good quality and ensure that the supply chain is efficient and effective, transparent, accountable, fair and fair.
4.
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur. / The Public Company has a policy regarding the fulfillment of creditors’ rights.
Perseroan telah memiliki kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur ada di dalam :1. Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) yang telah
direvisi dan disahkan oleh Dewan Komisaris dan Direksi pada 19 November 2019 tentang Etika Perseroan dengan Kreditur/Investor, dimana Perseroan menerima pinjaman/penanaman modal hanya ditujukan untuk kepentingan bisnis dan peningkatan nilai tambah dan dikuatkan dalam surat perjanjian kredit dan
2. Setiap perjanjian kredit antara Perseroan dengan Kreditur/Bank telah dimuat tentang hak-hak para pihak.
/
The Company has a policy regarding the fulfillment of creditors’ rights in:1. Business Ethics Guidelines and Code of Conduct which have been revised
and ratified by the Board of Commissioners and Directors on November 19, 2019 concerning Company Ethics with Creditors/Investors, wherein the Company accepts loans/investments only intended for business purposes and to increase added value and strengthened in the credit agreement letter and
2. Each credit agreement between the Company and the Creditor/Bank has been published regarding the rights of the parties.
402 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Aspek / Aspects Prinsip / PrincipleRekomendasi / Recommendation
Kepatuhan Perseroan / Company Compliance
5.
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan Whistleblowing System. / The Public Company has a Whistleblowing System policy.
1. Perseroan telah memiliki kebijakan Whistleblowing System Kebijakan Sistem Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan (Whistleblowing System) SK Direksi No. 0733/DIR/SK/IX/2020 tanggal 28 September 2020.
2. Ketentuan Umum Pelaksanaan Kebijakan Sistem Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan (Whistleblowing System) No. XRM012 Rev 00.
Kebijakan tersebut telah dimuat dalam situs web Perseroan. www.indofarma.id/informasi/GCG yang mencakup jenis pelanggaran yang dapat dilaporkan, cara pengaduan, perlindungan dan jaminan kerahasian pelapor, penanganan pengaduan pihak yang mengelola aduan dan hasil penanganan serta tindaklanjut pengaduan.
/
1. The Company has a Whistleblowing System policy or a Reporting System for Alleged Irregularities (Whistleblowing System) Decree of the Board of Directors No. 0733/DIR/SK/IX/2020 dated September 28, 2020.
2. General Provisions for the Implementation of the Reporting System Policy on Alleged Whistleblowers (Whistleblowing System) No. XRM012 Rev 00.
This policy has been posted on the Company’s website www.indofarma.id/informasi/GCG which includes the types of violations that can be reported, how to complain, protection and guarantee of the confidentiality of the reporter, the handling of complaints from the party who manages the complaint and the results of the handling and follow-up of complaints.
6.
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan Karyawan. / Public Companies have a policy of providing long-term incentives to the Board of Directors and Employees.
Perseroan telah mengatur kebijakan pemberian insentif jangka panjang kepada Direksi dan Karyawan berdasarkan pencapaian kinerja perusahaan dan keberlangsungan Perseroan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB) periode 2019 -2020 antara lain tentang pemberian:1. Penghargaan masa kerja karyawan mulai dari 15, 20, 25 dan 35 tahun
secara terus menerus.2. Dana Program Pensiun Karyawan melalui BPJS Ketenagakerjaan dan DPLK
BNI.3. Insentif untuk Tenaga Lapangan dan Jasa produktivitas untuk Tenaga non
Lapangan.4. Bonus untuk Karyawan serta Tantiem untuk Direksi berdasarkan kinerja
Perseroan yang besarnya ditetapkan dalam RUPS Tahunan Perseroan.
Pemberian penghargaan dan insentif tersebut bermanfaat dalam rangka menjaga loyalitas dan memberikan motvasi kepada Direksi dan Karyawan untuk meningkatkan kinerja dan produktivitasnya yang akan berdampak pada peningkatan kinerja Perseroan dalam jangka panjang.
/
The Company has set a policy for providing long-term incentives to the Board of Directors and Employees based on the achievement of the Company’s performance and the sustainability of the Company in the Collective Labor Agreement (PKB) for the period 2019-2020, including the provision of:1. Employee service awards ranging from 15, 20, 25 and 35 years
continuously.2. Employee Pension Program Funds through BPJS Ketenagakerjaan and DPLK
BNI.3. Incentives for Field Workers and Productivity Services for Non-Field
Workers.4. Bonuses for employees and bonuses for the Board of Directors based on
the Company’s performance, the amount of which is determined in the Company’s Annual GMS.
The provision of awards and incentives is beneficial in order to maintain loyalty and provide motivation to the Board of Directors and Employees to improve their performance and productivity which will have an impact on improving the Company’s performance in the long term.
403Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Aspek / Aspects Prinsip / PrincipleRekomendasi / Recommendation
Kepatuhan Perseroan / Company Compliance
5.
Keterbukaan Informasi / Information Disclosure
8.
Meningkatkan pelaksanaan Keterbukaan Informasi / Improve the implementation of Information Disclosure
1.
Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan Teknologi Informasi secara lebih luas selain situs web sebagai media Keterbukaan Informasi. / Public Companies make wider use of Information Technology in addition to websites as a medium for Information Disclosure.
Situs web Perseroan dengan alamat www.indofarma.id memuat Keterbukaan Informasi yang telah diatur dalam peraturan dan perundang-undangan untuk diketahui Pemegang Saham dan Investor seperti profil Perseroan, susunan manajemen dan laporan keuangan tahunan yang sudah di audit. Perseroan juga memanfaatkan penggunaan Teknologi Informasi di situs web sebagai media untuk penyebaran informasi Perseroan antara lain infrastruktur Good Corporate Governance (GCG), berita/aktivitas yang penting, produk yang dihasilkan, info kesehatan dan kesempatan karir. Untuk media internal, disediakan jaringan intranet /wlan yang digunakan optimal oleh karyawan dan Perseroan untuk menjalankan beberapa aplikasi/sistem seperti e-document, wok order online, ERM, Survey Online TI dan Survey Kepuasan karyawan.
Selain itu, Perseroan memanfaatkan media sosial yaitu facebook, instagram dan twitter untuk menyebarluaskan informasi tentang produk dan aktivitas Perseroan.
/
The Company’s website with the address www.indofarma.id contains Disclosure of Information which has been regulated in the laws and regulations for Shareholders and Investors to know, such as the Company’s profile, management structure and audited annual financial reports. The Company also utilizes the use of Information Technology on the website as a medium for disseminating Company information, including Good Corporate Governance (GCG) infrastructure, important news/activities, products produced, health information and career opportunities.For internal media, an intranet/wlan network is provided which is used optimally by employees and the Company to run several applications / systems such as e-documents, online work orders, ERM, IT Online Survey and Employee Satisfaction Survey.
In addition, the Company utilizes social media, namely Facebook, Instagram and Twitter to disseminate information about the Company’s products and activities.
2.
Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5%. selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka melalui Pemegang Saham Utama dan Pengendali. / The Annual Report of the Public Company discloses the ultimate beneficial owner in the ownership of shares of the Public Company of at least 5%. In addition to disclosing the ultimate beneficial owner in share ownership of the Public Company through the Main and Controlling Shareholders.
Perseroan telah mengungkapkan dalam Laporan Tahunan 2020 ini tentang pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% selain pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham Perusahaan Terbuka melalui Pemegang Saham Utama dan Pengendali. / The Company has disclosed in this 2020 Annual Report about the ultimate beneficial owner in the ownership of shares of the Public Company of at least 5% other than the ultimate beneficial owner in ownership of shares of the Public Company through the Main and Controlling Shareholders.
404 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
PENILAIAN KRITERIA PENILAIAN KINERJA UNGGUL
(KPKU)
Perkembangan Asesmen/Evaluasi KPKU Perseroan
Mengacu surat dari Forum Ekselen BUMN No. FEB-464.BPC.
BA.KPKU.XI.2020 tanggal 4 November 2020 perihal asesmen
KPKU BUMN Tahun 2020 dan sehubungan dengan kondisi
Pandemi Covid-19 dan hal lainnya, Perseroan pada tahun
buku 2020 tidak melaksanakan asesmen KPKU. Namun
tahun sebelumnya Perseroan telah melaksanakan asesmen
KPKU untuk menilai kinerja tahun 2018 pada tangal 1 sd. 5
Juli 2019 oleh Asessor FEB mengacu pada surat Deputi Bidang
Infrastruktur Bisnis Kementerian BUMN No S-08/D7.MBU
/01/2019 tanggal 23 Januari 2019 dan Surat Tugas No. FEB-
285.BA.KPKU.VI.2019 tanggal 28 Juni 2019. Kesimpulan dari
Asessor yang disampaikan berdasarkan Laporan Umpan Balik
Asesmen Implementasi KPKU BUMN 2019 yang dikeluarkan
pada 9 September 2019, sebagai berikut :
1) Perusahaan telah mencapai Band Early Improvement
sesuai perolehan skor 432 poin yang terdiri dari kategori
Proses sebesar 257,5 poin dan kategori Hasil sebesar
174,5 poin.
2) Pencapaian Band tersebut didukung dengan fakta kinerja
sebagai berikut :
a) Sudah menyajikan hasil dengan keluasan dan
kedalaman pengukuran kinerja yang umumnya
memenuhi persyaratan basic to overall.
b) Permasalahan umum adalah pada beberapa approach
serta deployment dan learning.
Hasil skor total hasil Evaluasi KPKU tahun 2019 mengalami
peningkatan sebesar 13 yang terdiri dari skor proses
meningkat sebesar 14,25 dan skor hasil terjadi penurunan
sebesar 1,25, Berikut hasil skor KPKU yang diperoleh oleh
Perseroan selama empat tahun terakhir yang menunjukan
trend perbaikan positif :
SUPERIOR PERFORMANCE APPRAISAL CRITERIA
ASSESSMENT
Development of the Assessment / Evaluation of the
Company’s KPKU
Referring to a letter from the SOE Ekselen Forum No. FEB-464.
BPC.BA.KPKU.XI.2020 dated November 4, 2020 regarding
the BUMN KPKU assessment for 2020 and in connection with
the conditions of the Covid-19 Pandemic and other matters,
the Company did not carry out the KPKU assessment in the
2020 fiscal year. However, the Company carried out a KPKU
assessment in the previous year to assess 2018 performance
on July 1 to 5, 2019 by the FEB Asessor referring to the letter
of the Deputy of Business Infrastructure of the Ministry of
SOEs No. S-08/D7.MBU/01/2019 dated January 23, 2019 and
Letter of Assignment No. FEB-285.BA.KPKU.VI.2019 dated
June 28, 2019. The conclusions of the assessors submitted
were based on the 2019 BUMN KPKU Implementation
Feedback Report issued on September 9, 2019, as follows:
1) The Company has achieved Band Early Improvement
according to the acquisition of a score of 432 points
consisting of the Process category of 257.5 points and the
Result category of 174.5 points.
2) The band’s achievements are supported by the following
performance facts:
a) Has presented results with the breadth and depth of
performance measurements that generally meet the
basic to overall requirements.
b) Common problems exist in several approaches as well
as deployment and learning.
The results of the total KPKU Evaluation score in 2019
increased by 13 consisting of the process score increasing by
14.25 and the result score decreasing by 1.25. The following
are the results of the KPKU scores obtained by the Company
over the past four years which show a positive trend of
improvement:
405Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Good Corporate Governance
Hasil Evaluasi dan Penilaian KPKU Indofarma 2014-2019
2014 2014 2014
224,75
Skor “Proses” Skor “Hasil” Skor KPKU
149,00 373,75226,50 158,50 385,00239,50 163,00 402,50243,25 175,75 419,00257,50 174,50 432,00
2015 2015 20152016 2016 20162017 2017 20172019 2019 2019
Setelah Assesment dilakukan monitoring Hasil Laporan/
umpan balik Tim Evaluator KPKU 2019 yaitu berupa peluang
perbaikan (Opportunity for Improvements /OFI) agar dapat
menjadi Area for Improvement (AFI) sehingga diharapkan
Perseroan mempunyai kinerja lebih unggul ditahun-tahun
mendatang.
Results of the 2014-2019 KPKU Indofarma Evaluation
and Assessment
After the Assessment was carried out, monitoring the
results of the 2019 KPKU Evaluator Team Report/feedback
in the form of Opportunity for Improvements/OFI so that it
could serve as an Area for Improvement (AFI), thereby, the
Company is expected to have superior performance in the
coming years.
Melalui berbagai kebijakan dan program CSR yang bersandar pada prinsip triple bottom line (people, profit, planet), Perseroan berupaya menciptakan keseimbangan ekonomi dan keadaan sosial masyarakat maupun pemangku kepentingan secara harmonis dan bertanggung jawab.
Hence, through various CSR policiesand programs grounded on the triple bottom line principle (people, planet, and profit), the Company strives to create a balance between the economic and social community aspects, and with all of its stake-holders so as to be harmonious and accountable.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibility
408 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
KOMITMEN DAN KEBIJAKAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL INDOFARMA
Keberadaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate
Social Responsibility/ “CSR”) dimaknai Perseroan sebagai salah
satu langkah investasi jangka guna mencapai pertumbuhan
berkelanjutan. Sebagai entitas bisnis yang hadir di tengah
masyarakat, Indofarma senantiasa berkomitmen untuk ambil
bagian dalam pembangunan berkelanjutan yang sedang
digiatkan Pemerintah. Pelaku usaha tidak hanya dihadapkan
pada tanggung jawab untuk memperoleh profit atau nilai
ekonomi, melainkan juga harus memperhatikan aspek-
aspek sosial serta lingkungan. Melalui berbagai kebijakan
dan program CSR yang bersandar pada prinsip triple bottom
line (people, profit, planet), Perseroan berupaya menciptakan
keseimbangan ekonomi dan keadaan sosial masyarakat
maupun pemangku kepentingan secara harmonis dan
bertanggung jawab.
Secara lebih luas, Perseroan juga melakukan pendekatan
terintegrasi kepada ISO 26000: Guidance on Standard
Social Responsibility yang diterbitkan oleh International
Organization for Standardization (ISO) yang berlaku secara
COMMITMENT AND SOCIAL RESPONSIBILITY OF INDOFARMAThe Company defines its Corporate Social Responsibility
(CSR) as an investment carried out to realize sustainable
growth. As a business entity in the midst of a developing
community, Indofarma is always committed to participating
in sustainable development that is currently being prioritized
by the government. The Company believes that a business
player shall not only be responsible for earning profits or
economic values, but must also be aware of the social and
environmental aspects. Hence, through various CSR policies
and programs grounded on the triple bottom line principle
(people, planet, and profit), the Company strives to create a
balance between the economic and social community aspects,
and with all of its stakeholders so as to be harmonious and
accountable.
In a broad manner, the Company carries out an integrated
approach to ISO 26000 – Guidance on Standard Social
Responsibility issued by the International Organization for
Standardization (ISO), which is applicable internationally and
409Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
internasional mengenai bagaimana CSR dapat dikembangkan
dalam sebuah dimensi sebuah organisasi. Pada tahun
2010. Pemerintah telah meratifikasi standar tersebut dan
menjadikannya sebagai Standar Nasional Indonesia (SNI)
pada tahun 2012. Berikut merupakan beberapa subjek inti
yang menjadi fokus CSR berdasarkan ISO 26000.
Subjek Inti Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Berdasarkan
ISO 26000:
Organization
Human Rights
LabourPractices
The Environment
Fair OperatingPractices
ConsumerIssues
CommunityInvolvement
AndDevelopment
Organizational
GOVERNANCE
governs the way CSR can be developed in an organizational
dimension. In 2010, the government has ratified this standard
and in 2012, adapted it as the Indonesian National Standard
(SNI). The core subjects that become the focus of CSR based
on ISO 26000 are depicted below.
Core Subjects of Corporate Social Responsibility Based on ISO
26000:
410 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Pelaksanaan program CSR Perseroan pada hakikatnya
juga merupakan wujud komitmen atas pemenuhan hak
pemangku kepentingan Perseroan yang terbagi menjadi
dua, yakni internal (mencakup Dewan Komisaris, Direksi,
karyawan serta pemegang saham); dan eksternal (mencakup
regulator, pelanggan, kreditur, rekanan, organisasi profesi
dan masyarakat secara keseluruhan).
TUJUAN PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANTujuan Perseroan dalam melaksanakan tanggung jawab
sosial perusahaan telah dicantumkan dalam Pedoman Tata
Kelola Perusahaan yang telah diperbarui dan disahkan pada
23 November 2019, dengan pokok tujuan sebagai berikut:
1. Mempertahankan dan meningkatkan hubungan
yang harmonis antara Perseroan dengan masyarakat
sekitar sehingga tercipta kondisi yang kondusif dalam
mendukung pengembangan usaha dan pertumbuhan
Perseroan.
2. Memberikan kontribusi yang menyentuh kehidupan
masyarakat sehingga dapat membantu mengatasi atau
mengurangi permasalahan sosial yang terjadi di sekitar
lingkungan Perseroan.
3. Menumbuhkan citra yang positif bagi Perseroan di mata
masyarakat sekitar dan pemangku kepentingan lainnya.
4. Ikut menciptakan kondisi sosial yang baik sehingga dapat
menumbuhkan sikap masyarakat yang partisipasif dan
mandiri.
5. Mewujudkan penerapan prinsip responsibilitas.
Selain itu, program Tanggung Jawab Sosial Perseroan juga
bertujuan untuk memenuhi hak-hak seluruh pemangku
kepentingan, termasuk di antaranya manajemen dan
karyawan sebagai insan Perseroan. Hak-hak ini bukan
sekadar honorarium yang didapatkan sebagai imbalan kerja,
namun juga menciptakan lingkungan hidup, lingkungan
sosial dan lingkungan kerja yang memiliki faktor kesehatan
dan keselamatan kerja.
PERUMUSAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Perencanaan dan Evaluasi
Pelaksanaan program CSR Perseroan dilakukan mulai dari
perencanaan hingga evaluasi yang dihitung secara matang dan
mengedepankan prinsip-prinsip keberlanjutan. Perencanaan
program dibuat sesuai dengan rencana kebutuhan pemangku
In essence, the Company’s CSR programs are implemented
as a realization of its commitment to the fulfillment of
stakeholders’ rights. The Company’s stakeholders are
classified into 2 (two) groups, namely internal stakeholders
(Board of Commissioners, Board of Directors, employees,
and shareholders) and external stakeholders (regulators,
customers, creditors, partners, professional organizations,
and public in general).
OBJECTIVES OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAMSThe Company’s objectives in carrying out its CSR activities
have been stated in the Corporate Governance Guidelines
updated and validated on November 23, 2019, covering the
following primary objectives:
1. Maintaining and enhancing a harmonious relationship
between the Company and the surrounding community
so as to create conducive conditions that can support the
Company’s business development and growth.
2. Making contributions that can have an impact on people’s
lives in order to overcome or reduce social problems of
the people around the Company.
3. Fostering a positive image of the Company in the eyes of
the surrounding community and other stakeholders.
4. Participating in creating positive social conditions so as
to develop participatory and independent attitudes in
society.
5. Realizing the implementation of responsibility principle.
In addition, the Company’s Social Responsibility program
aims to fulfill the rights of all stakeholders, including the
management and employees as the Company’s personnel.
These rights are not limited only to the honorarium received
as employee’s benefits, but as a motor to drive the creation
of positive living, social, and working environment that
prioritizes the occupational health and safety factor.
FORMULATION OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PROGRAMSPlanning and Evaluation
The Company’s CSR programs are carried out in stages,
from planning to evaluation, and are carefully calculated
and prioritize sustainability principles. Program planning
is conducted in accordance with the plan for the needs of
411Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
kepentingan dengan mempertimbangkan perseroan,
kemudian ditindaklanjuti bersama masyarakat serta
berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat,
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Massa dan
Institusi Pendidikan, serta instansi terkait lainnya dengan
memperhatikan 3 (tiga) aspek utama yakni sosial budaya
setempat, kondisi geografis, dan kepentingan operasional
Perseroan.
Dalam tahap evaluasi program, pengukuran atas efektivitas
program yang dijalankan dilakukan dengan menghitung
seberapa besar manfaat yang nyata dan memiliki nilai tambah,
baik bagi Perseroan sendiri maupun pemangku kepentingan
yang disasar oleh program.
Dalam pelaksanaannya, program CSR yang berfokus kepada
masyarakat didasarkan pada arahan Kementerian BUMN
sebagai pemegang saham dalam Peraturan Menteri Negara
BUMN No.PER-09/MBU/07/2015, tentang Program Kemitraan
dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara,
Perseroan melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL) dan perubahannya. Berdasarkan peraturan tersebut,
Perseroan berkewajiban untuk menyalurkan dana dari
pemerintah dan menyelenggarakan PKBL yang merupakan
sebagian dari keseluruhan komitmen Perseroan terhadap
pembangunan keberlanjutan.
Pemetaan Stakeholder Terdampak
Perseroan berinteraksi dengan berbagai stakeholder yang
baik secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh
terdampak dari kegiatan Perseroan dalam melaksanakan
kegiatan usaha yang bergerak di industri farmasi. Pemangku
kepentingan yang berpengaruh atau terdampak dari kegiatan
usaha Perseroan dapat dijabarkan sebagai berikut:
Pemangku Kepentingan /
StakeholderDefinisi / Definition Pengaruh/Dampak dari Kegiatan Perseroan /
Impact from Company’s Activities
Pemegang Saham / Shareholder
Pemangku kepentingan yang memiliki saham di Perseroan, sehingga berwenang untuk mengendalikan Perseroan. / Stakeholders who have shares in the Company; hence, they are authorized to control the Company.
Kinerja keuangan Perseroan akan berdampak terhadap besarnya setoran dividen yang diserahkan kepada pemegang saham. / The Company’s financial performance will have an impact on the amount of dividend distributed to the shareholders.
Karyawan / Employee Pemangku kepentingan yang berperan dalam menggerakan roda bisnsi Perseroan. / Stakeholders who have a role in moving the Company’s business.
Kesinambungan Perseroan berpengaruh terhadap kesejahteraan pekerja dalam jangka panjang. / The Company’s continuity will have an impact on the employees’ welfare in a long term.
stakeholders by considering the Company’s conditions. This
is then followed up by involving the community and by
coordinating with the Local Government, Non-Governmental
Organizations (NGOs), mass organizations, and educational
institutions, as well as other related agencies, with due
observance of 3 (three) main aspects, namely the local socio-
culture and geographical conditions, and the Company’s
operational interests.
In the program evaluation stage, the effectiveness of the
programs being implemented is measured by calculating
the tangible benefits and added values received, both by the
Company and the targeted stakeholders.
In its implementation, the CSR programs focusing on the
community is based on the direction of the Ministry of
SOE as a shareholder, as stipulated in the Regulation of
State Minister of SOE No. PER-09/MBU/07/2015 regarding
Partnership and Community Development Programs for State-
Owned Enterprises. The Company, as an SOE, carried out its
Corporate Social Responsibility through the Partnership and
Community Development Program (PKBL) and its changes.
Based on this regulation, the Company is obliged to channel
funds from the government and organize PKBL, which is
part of the Company’s overall commitment to sustainable
development.
Mapping of Affected Stakeholders
The Company interacts with various stakeholders who, either
directly or indirectly, influence the Company in carrying
out its business activities in the pharmaceutical industry.
Stakeholders who have influence on or are affected by the
Company’s business activities are described in the following
table:
412 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Pemangku Kepentingan /
StakeholderDefinisi / Definition Pengaruh/Dampak dari Kegiatan Perseroan /
Impact from Company’s Activities
Pemerintah / Government
Pemangku kepentingan yang berperan dalam mengawasi kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. / Stakeholders who have a role in overseeing the Company’s compliance with the prevailing laws and regulations.
Kinerja keuangan Perseroan akan berdampak terhadap besarnya setoran pajak yang diserahkan kepada Pemerintah sebagai penerimaan negara yang digunakan untuk pembangunan. / The Company’s financial performance will have an impact on the amount of tax deposited to the government as a state income to be used for national development.
Konsumen/Pelanggan / Consumer
Pemangku kepentingan yang menerima dan menggunakan produk Perseroan sesuai kebutuhannya. / Stakeholders who receive and use the Company’s products according to their own needs.
Mendapatkan manfaat dari produk Perseroan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatannya. / The Company’s products will deliver benefits in order to elevate the quality of their health.
Kreditur / Creditor Pemangku kepentingan yang memberikan permodalan kepada Perseroan untuk menjalankan kegiatan operasional. / Stakeholders who provide capital for the Company to support its operational activities.
Hubungan bisnis yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. / Mutually beneficial and continuous business relations.
Rekanan / Partner Pemangku kepentingan yang menjadi mitra Perseroan dalam hal penyediaan barang dan jasa yang memenuhi kualifikasi. / Stakeholders who become the Company’s partners in the procurement and provision of qualified goods and services.
Proses pengadaan yang adil dan transparan; proses evaluasi yang objektif; hubungan yang harmonis. / Fair and transparent procurement process; objective evaluation process; and harmonious relationship.
Media Massa / Mass Media
Pemangku kepentingan yang berperan untuk menyalurkan informasi Perseroan kepada publik dan masyarakat umum melalui media cetak, media elektronik. / Stakeholders who have a role in distributing information on the Company to the public through print media and electronic media.
Kegiatan perusahaan yang disampaikan oleh media massa, akan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan dan pemahaman masyarakat akan industri farmasi / The Company’s activities informed by the mass media will have an impact on the community’s knowledge and understanding on pharmaceutical industry.
Pemetaan Isu-Isu Penting dalam Lingkup Sosial,
Ekonomi dan Lingkungan
Aspek / Aspect Isu Penting / Key Issue Pendekatan Manajemen / Management Approach
Lingkungan / Environment
Manajemen bahan baku / Raw material management
Pengelolaan penggunaan bahan baku yang digunakan untuk proses produksi / Management of the use of raw materials in production process
Energi / Energy Pengelolaan penggunaan energi yang digunakan untuk proses produksi / Management of energy consumption in production process
Air / Water Penggunaan sumber dan volume air, serta penanganan air buangan / Use of water sources and water volume, as well as management of waste water
Efluen dan Limbah / Effluent and Waste
Pengelolaan limbah dan air limbah yang dihasilkan dari proses produksi, sehingga tidak mencemari lingkungan / Management of waste and waste water resulting from production process so as to not pollute the environment
Emisi / Emission Pengawasan dan pengelolaan atas buangan emisi yang dihasilkan dari proses produksi / Supervision and management of emission resulting from production process
Kepatuhan lingkungan / Environmental compliance
Kesesuaian praktik pengelolaan lingkungan dengan regulasi yang berlaku / Conformity of environmental management practice with the applicable regulations
Ekonomi / Economy Anti Korupsi / Anti-Corruption
Memperkuat komitmen untuk menyelenggarakan operasional Perseroan secara bersih, jujur dan transparan / Strengthening the commitment to clean, honest, and transparent operations of the Company
Dampak Ekonomi Tidak Langsung / Indirect Economic Impacts
Meningkatkan manfaat atas keberadaan Perseroan bagi masyarakat melalui pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) / Improvement of benefits from the Company’s presence to the community through the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR) programs
Proses Pengadaan yang Transparan / Transparent Procurement Process
Pengelolaan rantai pasokan dalam rangka mewujudkan praktik pengadaan yang efektif, efisien, transparan, dan adil. / Management of supply chain in order to realize effective, efficient, transparent, and fair procurement processes
Mapping of Key Issues in Social, Economic, and
Environmental Scopes
413Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Aspek / Aspect Isu Penting / Key Issue Pendekatan Manajemen / Management Approach
Sosial / Social Kesehatan dan Keselamatan Kerja / Occupational Health and Safety
Pengelolaan kegiatan operasional berlandaskan kesehatan dan keselamatan kerja / Management of operational activities that is based on occupational health and safety
Kepegawaian / Employment
Memperkuat strategi pengelolaan SDM sebagai aset penting bagi keberlanjutan usaha Perseroan / Strengthening HR management strategy as an important aspect in the Company’s business sustainability
Pelatihan dan Pendidikan / Training and Education
Melakukan peningkatan kompetensi karyawan / Improving employee’s competence
Penilaian Sosial Pemasok / Supplier Social Assessment
Seleksi mitra kerja operasional berdasarkan aspek kesehatan dan keselamatan kerja / Selection of operational work partners based on the occupational health and safety aspect
Kesehatan dan Keselamatan Produk / Product Health and Safety
Melakukan pengembangan produk yang aman untuk dikonsumsi dan quality control untuk mengawasi mutu dan kualitas produk yang dihasilkan / Developing products that are safe for consumption and ensuring quality control to oversee the quality of products
Kepatuhan Sosial Ekonomi / Socioeconomic Compliance
Berkomitmen dalam menaati peraturan tentang sosial ekonomi, seperti ketenagakerjaan, bersaing sehat dan non-diskriminasi / Commitment to compliance with socioeconomic regulations, such as employment, health competition, and non-discrimnation
Lingkup Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pengembangan dimensi CSR Perseroan dituangkan ke dalam
7 (tujuh) aspek, yakni:
Perolehan dan Nilai Ekonomi Langsung
Direct Economic Value earned
Lingkungan Hidup Environment
Sosial Kemasyarakatan Social Community
Tata Kelola Organisasi Organization Governance
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Occupational Health and Safety
Praktik Ketenagakerjaan,
termasuk pemenuhan hak-hak dasar tenaga
kerja Employment Practice,
including the fulfillment of manpower basic rights
Komitmen terhadap Produk, Layanan dan Konsumen/Pelanggan
Commitment to Products, Services, and Consumers/Customers
Strategi dan Program Kerja Perseroan dalam Menangani
Isu Sosial, Ekonomi dan Lingkungan
Pengelolaan program CSR di lingkup Perseroan dilakukan
melalui koordinasi dari beberapa Bidang dengan tanggung
jawab masing-masing sesuai kategori program, seperti yang
tergambar di bawah ini.
Corporate Social Responsibility Scopes
The development of Company’s CSR dimension is translated
into 7 (seven) aspects as follows:
Strategies and Work Programs in Handling Social,
Economic, and Environmental Issues
The management of CSR programs in the Company is carried
out through the coordination among various Fields with
their respective responsibilities according to the program
categories, as described below:
414 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Ruang Lingkup CSR Perusahaan Berdasarkan ISO 26000 / Scope of CSR of the Company Based on ISO 26000 Unit Kerja Perusahaan / Company’s Business Unit
Tata Kelola Perusahaan / Corporate Governance Finance Control Risk Management & Compliance
Hak Asasi Manusia (HAM) / Human Rights Human Capital, General Affair & Asset Management
Operasi yang Adil / Fair Operations Internal Audit
Lingkungan Hidup / EnvironmentHuman Capital, General Affair & Asset Management
Engineering and Maintenance
Ketenagakerjaan, Keselamatan, dan Kesehatan Kerja / Manpower and Occupational Health and Safety
Human Capital, General Affair & Asset Management
Pengembangan Masyarakat/Komunitas / Community Development Human Capital, General Affair & Asset Management and Corporate Secretary
Tanggung Jawab Produk dan Perlindungan Konsumen / Product Responsibility and Consumer Protection
Quality Assurance
Masing-masing dari pengelola dan penanggung jawab
memiliki program dan strategi dalam mengoptimalkan
pelaksanaan CSR Perseroan, sesuai dengan uraian di bawah
ini:
Aspek / Aspect Strategi / Strategy Program Kerja / Work Program
Sosial / Social Menekankan pada strategi tanggung jawab sosial dan bina lingkungan serta kegiatan sosial kemasyarakatan lainnya dalam bentuk bantuan dan pengembangan sarana/ prasarana untuk masyarakat sekitar / Emphasize social responsibility and environmental development strategies as well as other social community activities in the form of assistance and development of facilities/infrastructure for the surrounding community
• Meningkatkan kompetensi usaha kecil sehingga dapat menjadi tangguh dan mandiri / Increasing the competence of small businesses so that they can become strong and independent
• Memberikan manfaat kepada masyarakat dalam bentuk bantuan korban bencana alam , peningkatan kesehatan, pendidikan & kesehatan, pengembangan sarana/prasarana umum, sarana ibadah, pelestarian lingkungan, BUMN Peduli dan lain-lain / Providing benefits to the community in the form of assistance for victims of natural disasters, improvement of education and health, development of public facilities/infrastructure, religious facilities, environmental preservation, BUMN Care, and so on
Ekonomi / Economic Pencapaian dan kinerja Perseroan bergantung pada pengelolaan SDM, konsumen dan hubungan dengan mitra kerja. Untuk memperkuat kinerja Perseroan, dilakukan strategi sebagai berikut: / Achievements and performance of the Company depend on the management of human resources, consumers, and relationships with business partners. To strengthen the Company’s performance, the following strategies are carried out:• Menekankan tidak terdapatnya konflik kepentingan
dalam setiap keputusan bisnis, terkait dengan operasi yang adil / Emphasize the absence of conflict of interest in any business decisions related to fair operations
• Menekankan pada strategi pemenuhan hak-hak karyawan termasuk pemenuhan hak asasi manusia terkait ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja karyawan / Emphasize strategies for fulfilling employees’ rights, including the fulfillment of human rights related to employment, health, and safety of employees
• Menekankan pada strategi kepuasan konsumen/pelanggan termasuk pemenuhan hak konsumen/pelanggan / Emphasize consumer/customer satisfaction strategies, including the fulfillment of consumer/customer rights
• Pengelolaan Gratifikasi, WBS, dan Code of Conduct / Management of Gratification, WBS, and Code of Conduct
• Pengelolaan pelaksanaan Pengadaan Barang dan/atau Jasa melalui penandatanganan pakta integritas dalam setiap proses Pengadaan Barang dan/atau Jasa / Management of procurement of goods and/or services through the signing of the integrity pact in every process of procurement of goods and/or services
• Pengelolaan program kesejahteraan karyawan / Management of employee welfare programs
• Menciptakan suasana yang kondusif bagi karyawan / Creation of a conducive atmosphere for employees
• Pengelolaan program pelatihan dan pendidikan bagi karyawan / Management of training and education programs for employees
• Pengelolaan program kesehatan dan keselamatan kerja / Management of occupational health and safety programs
• Melakukan survei kepuasan konsumen / Implementation of customer satisfaction surveys
• Menjaga mutu dan kualitas produk / Preservation of product quality
• Program-program lainnya yang relevan / Other relevant programs
Each manager and party-in-charge has their own programs
and strategies in optimizing CSR implementation of the
Company as described below:
415Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Aspek / Aspect Strategi / Strategy Program Kerja / Work Program
Lingkungan / Environmental
Melaksanakan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan semua aspek yang timbul dalam proses usaha Perseroan untuk meminimalisir dampak negatif yang mungkin timbul terhadap karyawan dan lingkungan sekitar atas kegiatan Perseroan. / Carry out planning, implementation, and supervision of all aspects within the Company’s business processes to minimize the potential negative impacts on employees and the surrounding environment due to the Company’s activities.
• Melakukan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) / Implementation of Environmental Impact Analysis (AMDAL)
• Pengelolaan limbah baik padat dan cair / Management of both solid and liquid waste
• Pengelolaan penggunaan energi / Management of energy consumption
• Melakukan pemantauan kualitas lingkungan kerja / Supervision on the quality of work environment
• Pengelolaan tanaman dan lingkungan dengan melakukan pelestarian keanekaragaman hayati / Management of vegetation and environment by conserving biodiversity
• Program-program lainnya yang relevan / Other relevant programs
Program yang Melebihi Tanggung Jawab Minimal
Perusahaan yang Relevan dengan Bisnis yang Dijalankan
Komitmen Perseroan untuk mengoptimalkan perannya
sebagai agent of development diwujudkan tidak hanya
melalui program CSR yang bersifat mandatory, pengelolaan
manajemen lingkungan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3), pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan hubungan
industrial, pengembangan produk dan pengawasan mutu
produk semata, namun juga melalui pelaksanaan program
filantropi yang diharapkan dapat memberi nilai tambah bagi
masyarakat. Berikut adalah beberapa program kerja yang
melebihi tanggung jawab minimal dan bersifat relevan dengan
bisnis Perseroan serta kondisi pandemi Covid-19 yang melanda
Indonesia sejak awal tahun 2020:
• Pemberian 800 botol produk Remdesivir kepada
Pertamedika untuk kebutuhan penelitian;
• Pemberian 480 buah pakaian hazmat kepada beberapa
Rumah Sakit Pemerintah di wilayah Jakarta Selatan;
• Pemberian Ventilator pada Rumah Sakit Karya Medika,
Cikarang Barat, Jawa Barat;
• Bekerja sama dengan Jakarta Industrial Estate Pulogadung
(JIEP) memberikan 5 (lima) liter disinfektan untuk bantuan
sterilisasi semprot disinfektan di Pasar Umum dan Publik;
• Membangun dapur umum untuk korban banjir warga
Kecamatan Matraman, Kelurahan Utan Kayu, Jakarta
Timur;
• Sinergi dengan Universitas Gadjah Mada melalui program
penyuluhan kesehatan bagi masyarakat di wilayah
Kecamatan Manyeuw, Kabupaten Maluku Tenggara;
• Menyediakan sarana ibadah bagi masyarakat yang
bermukim di lingkungan pabrik Perseroan;
• Membantu perbaikan jalan yang melintasi dst akses jalan
raya yang melintasi lingkungan pabrik Perseroan untuk
kebutuhan masyarakat pengguna jalan.
Business-Related Programs Exceeding the Minimum
Responsibilities of the Company
The Company’s commitment to the optimum implementation
of its role as an agent of development is realized not only
through the mandatory CSR programs, the management
of environment, Occupational Health and Safety (OHS),
Human Resources, and industrial relations, the development
of product, and quality control, but also through the
implementation of philanthropic programs which are expected
to provide added values to the society. The following are
several work programs that exceed the minimum responsibility
of the Company and are relevant to its business as well as the
condition of Covid-19 pandemic, which hit Indonesia since
the beginning of 2020:
• Provision of 800 bottles of Remdesivir product to
Pertamedika for research needs;
• Provision of 480 hazmat suits to several Government
Hospitals in the South Jakarta area;
• ProvisionofventilatorsforKaryaMedikaHospitalinWest
Cikarang, West Java;
• Cooperation with Jakarta Industrial Estate Pulogadung
(JIEP) to provide 5 (five) liters of disinfectant for disinfectant
spray sterilization activity in the Public and Public Markets;
• Construction of a cooking post for flood victims of
Matraman District, Utan Kayu Sub-District, East Jakarta;
• Synergy with Gadjah Mada University through health
counseling program for the community around Kecamatan
Manyeuw, Regency of Southeast Maluku
• Provisionofworshipfacility forpeople livingnearbythe
Company’s factory environment;
• Provision of road access that crosses the Company’s
factory environment for the needs of road users.
416 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
TANGGUNG JAWAB TERHADAP PEMENUHAN HAK ASASI MANUSIAKomitmen Penegakkan Praktik Hak Asasi Manusia
(HAM)
Mengacu pada ISO 26000, hak-hak asasi manusia dalam
konteks CSR mencakup non-diskriminasi dan perhatian pada
kelompok rentan; menghindari kerumitan; hak-hak sipil dan
politik; hak-hak ekonomi, sosial dan budaya; serta hak-hak
dasar pekerja. Perseroan mendefinisikan hak asasi manusia
sebagai hak mendasar bagi setiap individu yang terlibat
maupun yang terkena dampak dari kegiatan operasi dan
usaha yang dilakukan Perseroan.
Rumusan Pendekatan Keberlanjutan Kinerja Hak Asasi
Manusia
Ketentuan Umum dan Kebijakan Perusahaan• Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia;• Undang-Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja;• Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku Indofarma• Standar Tata Perilaku Indofarma• Perjanjian Kerja Bersama
General Provisions and Policies of the Company• LawNo.39of1999regardingHumanRights;• LawNo.21of2000regardingLaborUnion;• BusinessEthicsGuidelinesandCodeofConductofIndofarma• CodeofConductofIndofarma• CollectiveLaborAgreement
Lingkup dan Perencanaan • Lingkup kegiatan CSR terkait pemenuhan HAM Pelaksanaan kegiatan CSR terhadap HAM dilakukan melalui
pemenuhan hak dasar-dasar Pekerja dan pengelolaan hubungan industrial, termasuk mekanisme penyelesaian masalah hubungan industrial.
• Perencanaan kegiatan CSR terkait pemenuhan HAM - Membuat Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan Karyawan
kerja- Memberikan perlindungan hukum kepada Karyawan - Melindungi hak karyawan untuk memilih atau tidak memilih
menjadi anggota Serikat Karyawan.
Scope and Planning• ScopeofCSRactivitiesrelatedtoHumanRightsfulfillment CSR activities related to Human Rights is implemented through
the fulfillment of basic rights of workers and the management of industrial relations, including the mechanism for solving industrial relations problems.
• CSRactivitiesplanningrelatedtoHumanRightsfulfillment- Drafting a Collective Labor Agreement (PKB) with employees- Providing legal protection to employees- Protecting employees’ rights to choose whether to become
members of Labor Union.
Realisasi Program/Inisiatif Perseroan menempatkan isu ketenagakerjaan dalam pemenuhan HAM, dengan rincian inisiatif sebagai berikut:• Membuat Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan Karyawan yang
mengatur hubungan dengan Karyawan dalam hal kesejahteraan, kompetisi yang sehat, penyediaan sarana dan prasarana kerja.
• Memberi kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan dan promosi tanpa memperhatikan latar belakang, etnis, agama, jenis kelamin, usia, cacat tubuh atau keadaan khusus seseorang.
• Pencegahan praktik tenaga kerja anak dan kerja paksa.• Menyiapkan pendamping/pengacara untuk Karyawan yang
mewakili kepentingan Perseroan yang dipanggil pihak berwajib karena urusan hukum, sesuai dengan peraturan yang berlaku di Perseroan.
• Memberikan perlindungan hukum kepada Karyawan yang melaporkan, dilaporkan dan /atau menjadi saksi atas dugaan tindakan, yang mengakibatkan kerugian pada Perseroan seperti dugaan adanya tindakan korupsi, kolusi, dan penyalahgunaan kewenangan. Perlindungan hukum tersebut diberikan apabila karyawan yang melaporkan dan/atau mengetahui adanya tindakan yang mengakibatkan kerugian Perseroan, dapat membuktikan atau bertanggung jawab atas laporannya tersebut.
• Melindungi hak karyawan untuk memilih atau tidak memilih menjadi anggota Serikat Pekerja.
• Menempatkan Serikat Pekerja sebagai mitra Perseroan dengan mengikutsertakan Serikat Pekerja dan atau Federasi Serikat Pekerja dalam setiap pengambilan keputusan terkait dengan hubungan industrial.
Realization of Programs/InitiativesThe Company places manpower issues in the fulfillment of human rights, with details of initiatives as follows:• DraftingaCollectiveLaborAgreement(PKB)withemployees,
which regulates the relationship with employees in terms of welfare, healthy competition, and provision of work facilities and infrastructure.
• Providingequalopportunitiesforemploymentandpromotionregardless of background, ethnicity, religion, gender, age, disability, or special circumstances.
• Preventingtheuseofchildlaborandforcedlabor.• Preparingalegalcounsel/lawyerforemployeesrepresentingthe
Company’s interests, who are summoned by the authorities for legal reasons, in accordance with the applicable regulations in the Company.
• Providinglegalprotectiontoemployeeswhoreport,arereportedand/or become witnesses of suspected actions resulting in losses to the Company, such as allegations of corruption, collusion, and abuse of authority. This legal protection is provided if an employee, who reports and/or is aware of an action that results in loss to the Company, can prove or be responsible for the report.
• Protectingtherightsofemployeestochoosewhethertobecomea member of Labor Union.
• PlacingLaborUnionasapartneroftheCompany,byinvolvingthe unions and/or Labor Unions Federation in any decision-making related to industrial relations.
RESPONSIBILITY TO THE FULFILLMENT OF HUMAN RIGHTSCommitment to the Enforcement of Human Rights
Practice
Referring to ISO 26000, human rights in the context of
CSR include non-discrimination and attention to vulnerable
groups; avoidance of conflict; civil and political rights;
economic, social, and cultural rights; as well as basic rights
of manpower. The Company defines human rights as a
fundamental right for every individual involved or affected
by the operations and business activities carried out by the
Company.
Formulation of Sustainability Approach to Human
Rights Performance
417Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Pencapaian 2020• Pembentukan Serikat Pekerja Indofarma berdasarkan Surat
Keputusan No.003/SK/SP INDOFARMA/VII/2020 tentang Susunan Pengurus Serikat Pekerja Indofarma Periode 2020 – 2023.
Achievements in 2020• TheformationofIndofarmaLaborUnion(SerikatPekerja
Indofarma) based on Decree No.003/SK/SP INDOFARMA/VII/2020 concerning Board Structure of Indofarma Labor Union Period 2020 – 2023.
TANGGUNG JAWAB OPERASI YANG ADILKomitmen Praktik Operasi yang Adil
Bentuk komitmen Perseroan dalam menjalankan praktik operasi
yang adil dilakukan melalui berbagai kebijakan yang dimiliki
Peseroan yang mengatur pelaksanaan operasi yang adil, di
antaranya Kebijakan Sistem Pengendalian Internal, Kebijakan
Whistleblowing System (WBS), Pedoman Etika Usaha dan
Tata Perilaku atau Code of Conduct, Pedoman Pengendalian
Gratifikasi, dan Pedoman Tata Kelola Perusahaan atau Code of
Corporate Governance yang mana eksekusi seluruh kebijakan
tersebut telah diuraikan secara rinci dalam bab Tata Kelola
Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.
Operasi yang adil menegaskan pentingnya pengelolaan
Perseroan sesuai dengan etika bisnis dan etika usaha yang
berlaku; termasuk di antaranya anti korupsi, keterlibatan
dalam politik yang bertanggung jawab; persaingan yang
adil; mendorong tanggung jawab sosial di rantai nilai; serta
menghargai hak kepemilikan.
Rumusan Pendekatan Keberlanjutan Kinerja Operasi
yang Adil
Ketentuan Umum dan Kebijakan Perusahaan• Undang-Undang No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktik
Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.• Pedoman Sistem Manajemen Anti Penyuapan Perseroan Rev 01.• Kebijakan Whistleblowing System (WBS).• Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku atau Code of Conduct.• Pedoman Pengendalian Gratifikasi.• Kebijakan tentang Kepatuhan dan Pengelolaan LHKPN PT
Indofarma (Persero) Tbk dan PT IGM.• Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan/atau Jasa.• Pedoman Tata Kelola Perusahaan atau Code of Corporate
Governance.
General Provisions and Policies of the Company• LawNo.5of1999regardingProhibitionofMonopolistic
Practices and Unfair Business Competition;• Company’sAnti-BriberyManagementSystemGuidelinesRev01;• WhistleblowingSystem(WBS);• BusinessEthicsGuidelinesandCodeofConductofIndofarma;• GratificationControlGuidelines;• PolicyonLHKPNComplianceandManagementofPTIndofarma
(Persero) Tbk dan PT IGM;• GuidelinesforGoodsand/orServicesProcurement
Implementation;• Company’sCodeofCorporateGovernance.
Lingkup dan Perencanaan• Lingkup kegiatan CSR terkait operasi yang adil Secara garis besar, pelaksanaan kegiatan CSR terhadap operasi
yang adil meliputi pencegahan benturan kepentingan, keterlibatan politik yang bertanggung jawab, penegakan anti korupsi dan anti suap (termasuk pengendalian gratifikasi dan tindakan fraud lainnya), proses pengadaan yang adil dan transparan, persaingan usaha yang sehat, dan penghormatan terhadap Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
• Perencanaan kegiatan CSR terkait operasi yang adil Pada awal tahun 2020, Perseroan akan menerapkan Sistem
Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) berdasarkan ISO 26000 sebagai tindak lanjut dari Surat Kementerian BUMN No. S-35/MBU/01/2020 tanggal 10 Januari 2020 dan Surat Sekretaris Kementerian BUMN No. S17/S.MBU/02/2020 tanggal 17 Februari 2020. Selain itu, Perseroan juga berencana untuk melakukan sosialisasi terkait SMAP kepada seluruh Insan Perseroan dan mitra kerja Perseroan serta sosialisasi Kode Etik dan pedoman GCG lainnya kepada karyawan baru.
Scope and Planning• ScopeofCSRactivitiesrelatedtofairoperations Broadly speaking, the implementation of CSR activities regarding
fair operations includes the prevention of conflicts of interest, responsible political involvement, anti-corruption and anti-bribery enforcement (including control of gratification and other acts of fraud), fair and transparent procurement processes, fair business competition, and respect for Intellectual Property Rights (IPR).
• CSRactivitiesplanningrelatedtofairoperations In early 2020, Indofarma implemented an Anti-Bribery
Management System (SMAP) based on ISO 26000 as a follow-up to the Letter of Ministry of SOE No. S-35/MBU/01/2020 dated January 10, 2020, and the Letter of Secretary of Ministry of SOE No. S17/S.MBU/02/2020 dated February 17, 2020. In addition, the Company planned to conduct socialization of SMAP to all Indofarma’s employees and partners, as well as socialization of Code of Conduct and other GCG guidelines to new employees.
RESPONSIBILITY IN FAIR OPERATIONSCommitment to the Practice of Fair Operations
The Company’s commitment to the implementation of
fair operating practices is manifested in various policies
prepared by the Company regulating the implementation of
fair operations, which include the Internal Control System
Policy, Whistleblowing System (WBS) Policy, Business Ethics
Guidelines and Code of Conduct, Gratification Control
Guidelines, and Code of Corporate Governance. The
implementation of these policies has been described in detail
in the Corporate Governance chapter of this Annual Report.
Fair operation emphasizes the importance of managing
the Company in accordance with prevailing business
ethics, including the issues of anti-corruption, responsible
political engagement, fair competition, promotion of social
responsibility in the value chain, as well as respect to property
rights.
Formulation of Sustainability Approach to Fair
Operations Performance
418 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Realisasi Program/Inisiatif• Pelaksanaan tata kelola organisasi yang inklusif sesuai dengan
prinsip-prinsip GCG.• Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai
forum bagi pemegang saham dalam mengambil keputusan yang strategis bagi kinerja keberlanjutan Perseroan.
• Pembaruan core values sesuai arahan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham pada 21 September 2020.
• Pelaksanaan assessment GCG oleh tim assessor internal dan eksternal.
• Membangun dan menerapkan sertifikasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan ISO 37001:2016 pada 17 Februari 2020 sesuai arahan Kementerian BUMN. Hal tersebut telah diuraikan dalam bab Tata Kelola Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.
• Pembaruan Kebijakan Whistleblowing System (WBS) No. 0864/DIR/ SK/XII/2015 tanggal 3 Desember 2015 menjadi Kebijakan Sistem Pelaporan atas dugaan penyimpangan/Whistleblowing System PT Indofarma Tbk No. 0733/DIR/SK/IX/2020 tanggal 28 September 2020 yang didukung aturan turunan pelaksanaanya yaitu Ketentuan Umum Pelaksanaan Kebijakan Sistem Pelaporan Atas Dugaan Penyimpangan (Whistleblowing System) No. XRM012 Rev 00 tanggal 12 Oktober 2020. Pemaparan lebih lanjut dapat dilihat dalam bagian penerapan WBS dalam laporan ini.
• Menyusun Ketentuan Umum Pelaksanaan Kebijakan Pengendalian Gratifikasi No. XRM013 Revisi 00 berlaku tanggal 2 November 2020. Sosialisasi pembaruan kebijakan pengendalian gratifikasi dilakukan ke seluruh bidang berupa soft copy yang dapat diakses oleh karyawan di intranet/LAN dan sosial media.
• Melakukan sosialisasi Kebijakan tentang Kepatuhan dan Pengelolaan LHKPN melalui memo internal dari Bidang FICO,RM&C dengan memo no. 022/FICO,RM&C/XII/2020 tanggal 28 Desember 2020 ke seluruh Direksi, Manajer dan Karyawan Seluruh Bidang perihal Sosialisasi infrastruktur GCG –LHKPN.
Realization of Programs/Initiatives• Implementationofinclusiveorganizationalgovernancein
accordance with the principles of GCG.• ConventionofGeneralMeetingofShareholders(GMS)asa
forum for shareholders to make strategic decisions for the continuity of Company’s performance.
• RenewalofcorevaluesinaccordancewiththedirectionofMinistry of SOE as the shareholder, on September 21, 2020.
• ImplementationofGCGassessmentbyinternalandexternalassessor teams.
• DevelopmentandimplementationofISO37001:2016Anti-Bribery Management System certification on February 17, 2020 according to the direction of Ministry of SOE. This has been described in the Corporate Governance chapter in this Annual Report.
• WhistleblowingSystem(WBS)PolicyUpdateNo.0864/DIR/SK/XII/2015 dated December 3, 2015, which became the Reporting System Policy for Alleged Fraud/Whistleblowing System of PT Indofarma Tbk No. 0733/DIR/SK/IX/2020 dated September 28, 2020, supported by its derivative regulations, namely the General Provisions for Implementation of Reporting System Policy for Alleged Fraud (Whistleblowing System) No. XRM012 Rev 00 dated October 12, 2020. Further explanation is available in the WBS implementation section in this report.
• DevelopmentofGeneralProvisionsfortheImplementationofGratification Control Policy No. XRM013 Revision 00, which took effect on November 2, 2020. Socialization of the gratification control policy update was carried out in all fields in the form of soft copy that is accessible for all employees through the intranet/LAN and social media.
• DisseminationoftheLHKPNComplianceandManagementPolicythrough internal memos from FICO, RM&C Division No. 022/FICO, RM&C/XII/2020 dated December 28, 2020, to all Directors, Managers, and Employees of All Fields regarding the Socialization of GCG -LHKPN infrastructure.
Pencapaian 2020• Tidak terdapat adanya pelaporan pelanggaran CoC, khususnya
yang berkaitan dengan tindakan korupsi;• Tidak terdapat adanya laporan yang masuk dalam sistem WBS;• Tidak terdapat adanya laporan penerimaan atau pemberian
gratifikasi yang masuk melalui Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) atau KPK;
• Tingkat kepatuhan pelaporan LHKPN sampai dengan 31 Desember 2020 mencapai 88,88% dari 100%.
• Menerbitkan Buku Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan/atau Jasa dengan Surat Keputusan Direksi No: 0181/DIR/SK/III/2020, yang menjadi dasar kebijakan pengadaan barang dan/atau jasa Indofarma di tahun-tahun selanjutnya.
Achievements in 2020• NoreportsofCoCviolations,especiallythoserelatedtoactsof
corruption;• NoreportsreceivedthroughtheWBSsystem;• Noreportsofreceiptorprovisionofgratificationreceived
through the Gratification Control Unit (UPG) or the KPK;
• ThecompliancelevelofLHKPNreportinguptoDecember31,2020 reached 88.88% of 100%.
• PublishManualofProcurementofGoodsand/orServicesImplementation based on a Decree of the Board of Directors No: 0181/DIR/SK/III/2020, which is the basis of Indofarma’s goods and/or services procurement policies in the following years.
TANGGUNG JAWAB LINGKUNGAN HIDUPKomitmen Pelestarian Lingkungan
Sebagai salah satu penerapan pembangunan berkelanjutan,
Perseroan telah memiliki beberapa kebijakan terkait dengan
aspek lingkungan hidup, baik dalam pengembangan produk/
jasa maupun kebijakan yang terkait dengan pelestarian
lingkungan hidup lainnya. Dalam Pedoman Tata Kelola
Perusahaan yang dimiliki Perseroan, dijelaskan tentang aspek
Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Serta Pelestarian
Lingkungan (K3PL) sebagai salah satu budaya perusahaan
yang harus terus dijunjung tinggi.
ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITYCommitment to Environmental Conservation
As an effort to realize sustainable development, the
Company has implemented a number of policies related
to the environmental aspect, both in terms of product/
service development and in relation to other environmental
conservation efforts. The Corporate Governance Guidelines of
the Company explain the aspect of the Policy on Occupational
Health and Safety as well as Environmental Conservation
(OHSE) as one of the corporate cultures that must be upheld
continuously.
419Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Rumusan Pendekatan Keberlanjutan Kinerja Lingkungan
Ketentuan Umum Kebijakan Perusahaan• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 79 Tahun 2014
tentang Kebijakan Energi Nasional; • Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik
Indonesia No. 12 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik; dan
• Kebijakan Keselamatan dan Kesempatan Kerja Serta Pelestarian Lingkungan (K3PL)
General Provisions and Policies of the Company• RegulationoftheGovernmentofRepublicofIndonesiaNo.79of
2014 regarding National Energy Policy;• RegulationoftheMinisterofEnergyandMineralResourcesof
the Republic of Indonesia No. 12 of 2017 regarding Utilization of Renewable Energy Sources for the Provision of Electricity;
• PolicyonOccupationalHealthandSafetyandEnvironmentalConservation (OHSE).
Lingkup dan Perencanaan• Lingkup kegiatan CSR terkait lingkungan hidup diuraikan secara
lebih rinci pada penjelasan di bawah tabel rumusan pendekatan kinerja lingkungan ini.
• Rencana kegiatan CSR terkait lingkungan hidup dilakukan setiap tahun dalam RKL dan RPL sebagai Pedoman Kegiatan Produksi Perseroan memiliki Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) sebagai pedoman bagi kegiatan produksi yang ramah lingkungan, dengan menitikberatkan pada hal-hal berikut:- Implementasi pengelolaan dampak lingkungan di seluruh
area operasional Perseroan yang berpedoman pada dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), dan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) serta UPL yang telah disepakati.
- Meminimalkan pencemaran lingkungan dan dampak terhadap lingkungan lainnya akibat proses produksi.
- Melakukan pengelolaan limbah secara optimal dan maksimal dalam rangka meminimalisir dampak pencemaran lingkungan.
- Membangun Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan Resapan Air- Pelaporan kegiatan pengelolaan lingkungan yang dilaksanakan
setiap 3 (tiga) bulan sekali setiap tahunnya.- Melakukan pengawasan dan meminimalisir penggunaan
material dan energi dalam kegiatan operasional kantor.
Scope and Planning• ThescopeofCSRactivitiesrelatedtotheenvironmentis
described in more detail in the explanation below this table of formulation of approach to environmental performance.
• CSRactivitiesrelatedtotheenvironmentarecarriedoutannuallyin RKL and RPL as Guidelines for Production Activities. The Company has an Environmental Management Plan (RKL) and an Environmental Monitoring Plan (RPL) as guidelines for carrying out environmentally-friendly production activities, with an emphasis on the following:
• Implementationofenvironmentalimpactmanagementinalloperational areas of the Company based on the Environmental Impact Analysis (AMDAL) document, Environmental Monitoring Plan (RPL), and Environmental Management Plan (RKL), and UPL.
• Minimizingenvironmentalpollutionandotherimpactsontheenvironment from the Company’s production process.
• Implementationofoptimalwastemanagementinordertominimize the impact of environmental pollution.
• DevelopmentofGreenOpenSpace(RTH)andWaterInfiltration.• Reportingonenvironmentalmanagementactivitiescarriedout
every 3 (three) months.• Supervisionandreductionofmaterialandenergyconsumptionin
office operations.
Realisasi Program/Inisiatif• Manajemen Bahan Baku dan Air untuk Proses Produksi
- Dilakukan pemilihan pemasok dari dalam negeri utk mengurangi ketergantungan akan bahan baku impor terutama dari China dan India yg masih sebesar 70-80%.
- Dilakukan program sumur imbuhan, dengan mengalirkan air hujan dalam tampungan utama kemudian air dipompakan lagi ke dalam tanah. Sehingga dgn demikian ketersediaan dan keberlangsungan pemakaian air baku untuk produksi dapat terjaga.
• Penggunaan Energi yang Efektif dan Efisien- Salah satu komitmen menjaga lingkungan hidup diwujudkan Perseroan
melalui kebijakan penggunaan energi yang efektif dan efisien. Selain berimbas pada penggunaan energi khususnya di area pabrik Perseroan yang tepat guna, kebijakan ini terbukti dapat mengurangi beban biaya operasional Perseroan. Penggunaan listrik dan Bahan Bakar Minyak (BBM), demikian juga dengan air dan kertas terkait kegiatan operasional, dilakukan dengan kalkulasi yang proporsional dan sesuai kebutuhan. Uraian terkait penggunaan energi (termasuk listrik dan BBM) dan penggunaan air akan dijelaskan secara lebih lanjut dalam tabel perbandingan penggunaan energi.
Realization of Programs/Initiatives• RawMaterialandWaterManagementforProductionProcess
- Local suppliers are preferred to hire to reduce dependence on imported raw materials, especially from China and India, which accounted for 70-80%.
- A recharge well program was carried out by providing installation that allows rainwater to flow into the main reservoir to be pumped back into the ground. This will maintain water supply and ensure the continuance of raw water availability for production.
• EffectiveandEfficientEnergyConsumption- The Company’s commitment to environmental protection is manifested
through policies on effective and efficient consumption of energy. In addition to having an efficient impact on energy consumption, especially in the Company’s factory areas, this policy has been proven to reduce the Company’s operating expenses. The consumption of electricity and fuel (BBM), as well as water and paper related to operational activities, is carried out with proportional calculations and according to needs. Descriptions related to energy consumption (including electricity and fuel) and water consumption will be further explained in the energy consumption comparison table.
Formulation of Sustainability Approach to
Environmental Performance
420 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
• Program Pengendalian Emisi- Dilakukan pengujian lingkungan secara berkala oleh lembaga eksternal
terakreditasi untuk mengetahui tingkat emisi (udara, cahaya, suara dan lain-lain).
- Upaya yang telah dilakukan adalah:· Emisi udara: menghentikan pemakaian incenerator, menggantikan
forklift berbahan bakar solar dengan listrik dan memperbaiki sistem pengkondisian udara dalam ruangan produksi.
· Emisi suara: memberikan proteksi terhadap mesin yang menghasilkan tingkat kebisingan diatas Nilai Ambang Batas (NAB) dan melakukan penyediaan serta sosialisasi pemakaian APD (ear plug) yang baik dan benar.
· Emisi cahaya: melakukan pengawasan atau patroli terhadap pekerjaan pengelasan.
• Program Pengelolaan Limbah dan Air Limbah• Limbah padat non B3 :
- Perseroam melakukan kerja sama dengan pihak ketiga melalui Kopama untuk daur ulang bahan – bahan tertentu. Sedangkan sisanya ditampung di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan direncanakan untuk diangkut melalui pihak ketiga yang tersertifikasi ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
• Limbah padat B3 : - Perseroan melakukan penampungan sementara di TPS B3 dan setiap
90 hari dibuat Work Order untuk kerjasama pengangkutan dan pembuangan dengan pihak ketiga yang tersertifikasi.
• Limbah cair B3 dan Non B3 : - Pre-treatment dilakukan sebelum dialirkan ke Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL) pada beberapa lokasi, seperti pada ruang produksi cephalosporin, herbal, dan lain lain. Treatment secara fisika, kimia, dan biologi agar memenuhi standar baku mutu yang sesuai dengan ketentuan industrru farmasi dilkukan pada IPAL sentral, sebelum dialirkan ke badan air terdekat.Pada Desember 2020, Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) mengeluarkan rekomendasi untuk modifikasi dan optimalisasi sistem pengelolaan limbah cair di IPAL sentral.
• Emissioncontrolprogram- Periodical environmental testing by accredited external agencies is
conducted to determine emission levels (air, light, sound noise, etc)).
- Efforts carried out are as follows:- Air emissions: stop the use of incenerators, replace diesel forklifts
with electricity and improve air conditioning systems in production rooms.
- Sound emission: provides protection for machines that produce noise levels above TLV. as well as provides and disseminates use of proper and correct PPE (ear plug).
- Light emission: conduct surveillance or patrol of welding work.
•WasteandWastewaterManagementProgram•Non-hazardoussolidwaste:
- Built cooperation with the third party through Kopama to recycle certain materials, while the rest of the materials is stored at the Temporary Disposal Site (TPS) and is planned to be transported by a certified third party to the Final Disposal Site (TPA).
• Hazardoussolidwaste:- Stored temporarily at TPS B3 Indofarma, and every 90 days a Work
Order is created for transportation and disposal cooperation with a certified third party.
•B3andNonB3liquidwaste:- Pre-treatment is conducted before waste is disposed of to the
Wastewater Treatment Plant (IPAL) at several locations, such as the productiom room of cephalosporin, herbs, etc. At the central IPAL, physical and chemical treatments are carried out in order to meet the standards required by the pharmaceutical industry, before being disposed of to nearby water bodies. In December 2020, the Ministry of Environment issued a recommendation for modification and optimization of the liquid waste treatment system at the central IPAL.
Pencapaian 2020• Berhasil menurunkan volume dan nilai konsumsi BBM dari semula
masing-masing sebesar 16.251,88 liter dan Rp135.910.998, menjadi 15.300,48 Liter dan Rp 102.543.349,00; dan
• Taat melaporkan kegiatan pengelolaan lingkungan kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi, dan ditembuskan kepada Kepala DLH Pemprov Jawa Barat sesuai regulasi yang berlaku.
Achievements in 2020• Successfully reduced thevolumeandvalueof fuel consumption
from 16,251.88 liters and Rp135,910,998, respectively, to 15,300.48 liters and Rp 102,543,349.00; and
• Always comply with the requirements to report environmentalmanagement activities to the Head of the Bekasi Regency Environmental Service (DLH), and submit the copies to the Head of West Java Provincial DLH according to the applicable regulations.
Pada aspek Lindungan Lingkungan, Perseroan wajib
memperhatikan kelestarian lingkungan di setiap lokasi usaha
dan lingkungan sekitar Perseroan di antaranya melalui hal-hal
sebagai berikut:
1. Menaati peraturan perundang-undangan dan standar
pengelolaan lingkungan.
• Penetapan komitmen untuk melaksanakan K3 dari
top management
• Modifikasidarimesin-mesinindustriyangdigunakan
untuk mengurangi resiko kecelakaan kerja
• Pelaksaan sosialisasi dan edukasi K3 secara rutin
kepada masing-masing bidang
• PenyediaanAlatPelindungDiri(APD).
• Pembuatanjalurevakuasidantitikkumpul.
2. Menyediakan dan menjamin semua perlengkapan dan
peralatan pengelolaan lingkungan.
In the aspect of Environmental Protection, the Company is
obliged to pay attention to environmental sustainability in
every business location and the environment around the
Company, including through the following:
1. Complying with the environmental management laws
and regulations, and standards.
• DeterminecommitmenttoimplementOHSfromtop
management
• Modifyindustrialmachineriesusedtominimizework
accident risk
• Implement dissemination and education of OHS
routinely to every division/department
• ProvidePersonalProtectiveEquipment(APD)
• Provideevacuationrouteandassemblypoint
2. Providing and guaranteeing all equipment for
environmental management.
421Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
• Alat laboratorium.
• Alat pengujian air limbah.
• Merenovasi pengelolaan limbah; pre-treatment
limbah Herbal, Cephalosphorin, dan Sampling Room.
3. Melakukan penyesuaian dan perbaikan yang terus
menerus.
• Penerbitan secara berkala Work Order Preventive
Maintenance (WOPM) yang berlaku 1 (satu) tahun
untuk pengecekan Alat Pemadam Api Ringan (APAR),
Alat Pemadam Api Berat (APAB), Hydrant indoor dan
outdoor serta pintu darurat.
• Penerbitan secara berkala 24 titik tangki septik.
• WOPM Pengurasan Instalasi Pengolahan Air Limbah
(IPAL) Farma setiap 6 (enam) bulan.
4. Melakukan tindakan yang bersifat promotif dan preventif
untuk mengantisipasi keadaan darurat.
• Sosialisasi verbal K3.
• Safety Induction sebelum diadakannya acara
Perseroan.
5. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap
pencemaran lingkungan yang terjadi.
6. Membuat laporan atas setiap pencemaran lingkungan
yang terjadi.
7. Melakukan pemeriksaan, inspeksi, dan evaluasi secara
berkala terhadap semua sarana.
• Harian: pencatatan flow meter air limbah dan
pencatatan penerimaan limbah B3.
• Mingguan: pemeriksaan APAR dan APAB.
• Bulanan: limbah cair, pemeriksaan tangki septik,
APAR, APAB, dan pintu darurat.
8. Melakukan pelatihan penanggulangan pencemaran
lingkungan.
9. Penanggulangan pencemaran lingkungan dilakukan
dengan pengawasan dari Ahli K3 internal bersertifikat.
Dampak dan Risiko Lingkungan Terkait Kegiatan Usaha
Perseroan Beserta Pengelolaannya
Komitmen Perseroan mengelola dampak dan risiko dari
kegiatan usaha dilakukan dengan melaksanakan proses kerja
yang sistematis mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan semua aspek yang timbul dalam proses usaha
Perseroan sehingga meminimalkan dampak negatif yang
mungkin timbul terhadap karyawan dan lingkungan sekitar.
Adapun pengelolaan tersebut di antaranya:
• Laboratoryequipment.
• Wastewatertestingequipment.
• Renovationofwastemanagement;Pre-treatmentof
Herbal waste, Cephalosphorin, and Sampling Room.
3. Making adjustments and continuous improvements.
• Regular issuance of Work Order Preventive
Maintenance (WOPM) which is valid for 1 (one)
year for examining Light Fire Extinguishers (APAR),
Heavy Fire Extinguishers (APAB), indoor and outdoor
Hydrant, and emergency extinguishers.
• Regularissuanceof24septictankpoints.
• WOPM for Draining Pharma-Wastewater Treatment
Installation (IPAL) every 6 (six) months.
4. Taking promotional and preventive actions to anticipate
emergencies.
• OHSverbalsocialization.
• SafetyInductionpriortoholdingCompanyevents.
5. Conducting investigations of environmental pollution that
occurs.
6. Making a report on any environmental pollution that
occurs.
7. Performing regular inspections and evaluations of all
facilities.
• Daily: recording of waste water flow meter and
recording of B3 waste receipt.
• Weekly:examiningAPARandAPAB.
• Monthly: liquid waste, inspection of septic tanks,
APAR, APAB, and emergency exits.
8. Conducting training on environmental pollution
countermeasures.
9. Tackling environmental pollution that is carried out under
the supervision of a certified internal OHS Expert.
Environmental Impacts and Risks Related to Company’s
Business Activities as well as the Management
The Company’s commitment to managing the impacts
and risks of business activities is carried out by carrying
out a systematic work process starting from planning,
implementing, and supervising all aspects that arise in the
Company’s business processes so as to minimize any negative
impacts that may arise on employees and the surrounding
environment. The management includes:
422 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
1. Pengelolaan Limbah Padat Domestik
Pengelolaan Limbah Padat Non B3 (sampah domestik)
ditujukan untuk menjaga kebersihan, sehingga
meminimalkan kuman dan bakteri yang dapat
mengganggu kesehatan manusia. Kegiatan ini
dikerjasamakan dengan Pemda Kabupaten Bekasi,
melalui Dinas Kebersihan. Pada prosesnya jika terdapat
limbah domestik yang mempunyai nilai ekonomis (kardus,
plastik, tong, dan lain-lain), maka Perseroan menunjuk
Koperasi Karyawan sebagai pengelolanya.
2. Pengelolaan Limbah Padat B3
Perseroan melaksanakan pengelolaan limbah Padat B3
melalui pihak eksternal yang telah memiliki kelengkapan
dokumen yang dipersyaratkan sesuai ketentuan
perundangan. Limbah Padat B3 yang dihasilkan akan
ditampung, dicatat dan ditempatkan dalam lokasi
yang telah diberikan Ijin sesuai jenis limbah B3 yang
disimpan dalam Tempat Penyimpanan Limbah B3 (TPL
B3), kemudian sesuai masa ijin penyimpanan (90 hari),
akan menyerahkan kepada pihak ketiga berizin untuk
dimusnahkan.
3. Pengelolaan Limbah Cair B3
Seperti halnya limbah Padat B3, perusahaan melaksanakan
pengelolaan limbah Cair B3 melalui Instalasi Pengelolaan
Air Limbah (IPAL). Limbah ditampung dalam satu tempat,
diproses melalui proses fisika, biologi, dan kimia, sebelum
dialirkan ke badan sungai penerima (Kali Sadang), dengan
batas Ijin Pembuangan limbah Cair (IPLC) sebesar 170
m3/hari. Untuk memastikan bahwa hasil pengelolaan
limbah cair B3 telah sesuai dengan yang ditetapkan,
setiap satu bulan sekali dilaksanakan pengujian terhadap
inffluent dan effluent dalam IPAL oleh Laboratorium yang
telah terakreditasi (KAN), yaitu Laboratorium Indofarma
dengan parameter pengukuran adalah:
• Biological Oxygen Demand
• Chemical Oxygen Demand
• Total Suspended Solid
• pH (tingkat keasaman)
• Total Nitrogen dan
• Phenol
4. Pelaporan Pengelolaan Lingkungan
Pelaporan kegiatan pengelolaan lingkungan dilaksanakan
setiap 3 (tiga) bulan sekali yang disampaikan kepada
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi,
dan ditembuskan kepada Kepala DLH Pemprov Jawa
Barat, yaitu :
1. Domestic Solid Waste Management
Non B3 solid waste management is aimed at maintaining
cleanliness so as to be able to minimize germs and bacteria
that can interfere with human health. This activity is carried
out in cooperation with the Bekasi Regency Government
through the Sanitation Agency. In the process, if there
is domestic waste that has economic value (cardboard,
plastic, barrels, and so on), the Company will appoint the
Employee Cooperative to manage it.
2. B3 Solid Waste Management
The Company carries out B3 solid waste management
through an external party who already has the required
documents according to the laws and regulations. The
B3 solid waste produced will be collected, recorded, and
placed in a location that has obtained a permit according
to the type of B3 waste stored in the B3 Waste Storage
Place (TPL B3). Then, according to the storage permit
period (90 days), it will submit the waste to a licensed
third party to be destroyed.
3. B3 Liquid Waste Management
Like B3 Solid waste, the Company carries out B3 liquid
waste management through a Wastewater Management
Installation (IPAL). The waste is collected in one place,
processed through physical, biological, and chemical
processes, and then channeled to the receiving river body
(Kali Sadang), with a liquid waste disposal permit (IPLC)
limit of 170 m3/day. To ensure that the results of B3
liquid waste management are in accordance with what
has been determined, every month the testing of influent
and effluent in WWTP is carried out by an accredited
laboratory (KAN), namely the Indofarma Laboratory with
parameters for the measurements as follows:
• BiologicalOxygenDemand5
• ChemicalOxygenDemand
• TotalSuspendedSolid
• PH(aciditylevel)
• TotalNitrogenand
• Phenol
4. Environmental Management Reporting
Reporting of environmental management activities is
carried out every 3 (three) months which is submitted to
the Head of Bekasi Regency Environmental Agency (DLH),
and copied to the Head of West Java Provincial DLH,
namely:
423Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
a. Laporan Triwulan I 2020
• Surat Laporan Limbah Cair B3 No: 43/EX-UM/
VII/2020 tanggal 3 Juli 2020
b. Laporan Triwulan II 2020
• Surat Laporan Limbah Cair B3 No: 45/EX-UM/
VII/2020 tanggal 3 Juli 2020
• Surat Laporan Limbah Padat B3 No: 46/EX-UM/
VII/2020 tanggal 3 Juli 2020
c. Laporan Triwulan III 2020
• Surat Laporan Limbah Padat B3 No: 76/EX-
UM/X/2020 tanggal 13 Oktober 2020
• Surat Laporan Limbah Cair B3 No: 77/EX/
UM/X/2020 tanggal 13 Oktober 2020
d. Laporan Triwulan IV 2020
• Surat Laporan Limbah Cair B3 No: 02/EX-
UM/I/2021 tanggal 13 Januari 2021
Uraian Penggunaan Energi Perseroan pada 2020
Penggunaan listrik dilakukan dengan perhitungan Waktu
Beban Puncak (WBP), yaitu Pk.18.00-Pk.22.00, dan Lewat
Waktu Beban Puncak (LWBP), Pk.22.00-Pk.18.00. Di
samping itu, Perseroan mendorong penggunaan listrik dalam
kegiatan operasional perkantoran secara lebih optimal dan
efisien. Penggantian lampu LED yang lebih hemat energi
juga ditempuh Perseroan agar dapat menekan penggunaan
listrik yang berlebihan. Anjuran untuk mematikan lampu dan
pendingin ruangan tidak digunakan juga terus disosialisasikan
kepada karyawan.
Perbandingan Penggunaan Listrik Tahun 2019 dan 2020
2020 2019 Kenaikan (Penurunan) / Increase (Decrease)
Lewat Waktu Beban Puncak (LWBP) / Past Peak Load Time (LWBP)
7.028.560 6.384.048 10,10%
Waktu Beban Puncak (WBP) / Peak Load Time (WBP) 1.354.000 1.195.930 13,22%
Total (kWh) / Total (kWh) 8.382.560 7.479.968 12,06%
Total Biaya (Rupiah) / Total Cost (Rupiah) 9.524.466.723 8.492.460.608 12,15%
Penggunaan Listrik 2018 – 2020 (kWh)
10.053.680 7.479.968 8.382.560
2018 2019 2020
a. 2020 Quarterly Report
• B3 Liquid Waste Report Letter No: 43/EX-UM/
VII/2020 dated July 3, 2020
b. 2020 Quarterly Report II
• B3 Liquid Waste Report Letter No: 45/EX-UM/
VII/2020 dated July 3, 2020
• B3 Solid Waste Report Letter No: 46/EX-UM/
VII/2020 dated July 3, 2020
c. Quarterly Report III 2020
• B3 Solid Waste Report Letter No: 76/EX-
UM/X/2020 dated October 13, 2020
• B3 Liquid Waste Report Letter No: 77/EX/
UM/X/2020 dated October 13, 2020
d. Quarterly Report IV 2020
• B3 Liquid Waste Report Letter No: 02/EX-
UM/I/2021 dated January 13, 2021
Description of The Company’s Energy Consumption in
2020
The consumption of electricity is carried out by calculating
Peak Load Time (WBP), namely 18.00-22.00, and Past
Peak Load Time (LWBP), namely 22.00-18.00. In addition,
the Company encourages more optimal and efficient
consumption of electricity in office operations. The Company
also replaces lamps with LEDs that are more energy efficient
in order to reduce excessive electricity use. The suggestion to
turn off lights and air conditioners that are not in use is also
continuously socialized to employees.
Electricity Consumption in 2018-2020 (kWh)
424 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Biaya Konsumsi Listrik 2018 – 2020 (Rupiah)
11.444.768.165 8.492.460.608 9.524.466.723
2018 2019 2020
Sementara itu, kebijakan penggunaan BBM Perseroan
mempertimbangkan kelayakan seluruh kendaraan
operasional yang telah lulus uji emisi karbon. Upaya efisiensi
yang dilakukan Perseroan terlihat pada tabel dan grafik di
bawah ini.
Perbandingan Konsumsi BBM 2019 dan 2020
2020 2019 Kenaikan (Penurunan) / Increase (Decrease)
Volume (liter) 15.300,48 16.251,88 -5,85%
Nilai (Rupiah) / Value (Rupiah) 102.543.349 135.910.998 -24,55%
Volume Konsumsi BBM 2019 – 2020 (liter) / Value of Fuel Consumption in 2019-2020 (Rupiah)
16.251,88 15.300,48
2019 2020
Nilai Konsumsi BBM 2019 – 2020 (Rupiah) / Value of Gas Consumption in 2019-2020 (Rupiah)
135.910.998 102.543.349
2019 2020
Meanwhile, the Company’s fuel consumption policy considers
the feasibility of all operational vehicles that have passed the
carbon emission test. The efficiency efforts made by the
Company are shown in the table and graph below.
Volume of Fuel Consumption in 2019-2020 (liter)
425Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Selain itu, kegiatan operasi dan produksi Perseroan juga
menggunakan Gas sebagai substitusi BBM, yang berdampak
terhadap efisiensi biaya dan lebih ramah lingkungan. Berikut
penggunaan bahan bakar Gas untuk operasional produksi.
Perbandingan Konsumsi Bahan Bakar Gas Tahun 2019 dan
2020
2020 2019 Kenaikan (Penurunan) / Increase (Decrease)
Volume (MMBtu) 26.540 24.480 8,41%
Total Biaya (USD) / Total Cost (USD) 248,052.54 238,162.37 4,15%
Volume Konsumsi Bahan Bakar Gas 2018 – 2020 (m3) / Volume of Gas Consumption in 2018-2020 (MMBtu)
30.209 24.480 26.540
2018 2019 2020
Penggunaan dan Pengelolaan Material Air
Penggunaan air juga menjadi perhatian Perseroan. Efisiensi
penggunaan sumber daya air ditempuh Perseroan untuk
dapat mengurangi konsumsi air yang berlebihan. Berikut
adalah data pengambilan air tanah Perseroan berdasarkan
sumber airnya sepanjang 2020:
Perbandingan Pengambilan Air Berdasarkan Sumber Tahun
2019 - 2020 (dalam m3)
Tahun / Year Sumur A / Well A
Sumur B / Well B
Sumur C / Well C
Sumur D / Well D
Sumur Pantek / Shallow Well Total
2020 59.722 69.516 10.225 59.649 100 199.212
2019 53.493 63.947 16.711 26.578 - 160.729
Perseroan memastikan bahwa air yang diambil dan digunakan
untuk keperluan operasional diambil dari sumur (Sumersible
Pump) di kedalaman 150 meter, sedangkan sumber air
masyarakat berada di kedalaman 15-30 meter, sehingga hal
tersebut tidak berdampak terhadap sumber air masyarakat
sekitarnya.
In addition, the Company’s operations and production
activities consume gas as a substitute for fuel, which has
an impact on cost efficiency and is more environmentally-
friendly. The following is the use of gas as fuel for production
operations.
Comparison of Gas Consumption between 2019 and 2020
Use and Management of Water Materials
The Company also pays attention to water consumption. The
Company strives to realize efficient use of water resources to
reduce excessive water consumption. The following is data
on the Company’s groundwater extraction based on its water
sources throughout 2020:
Comparison of Water Extraction Based on Water Sources in
2019 - 2020
The Company ensures that the water extracted and used for
operational purposes is taken from a well (Sumersible Pump)
at a depth of 150 meters, while the community’s water
sources are at a depth of 15-30 meters. This means that this
does not affect water sources of the surrounding community.
426 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Upaya Pengurangan Konsumsi Energi di Wilayah
Operasi
Sepanjang 2020 Perseroan telah melakukan berbagai
upaya untuk mengurangi pengurangan konsumsi energi di
lingkungan operasional, antaranya ialah dengan mematikan
AHU produksi yang idle, menyeimbangkan AHU dengan
melakukan pemeriksaan di unit AHU untuk menghindari
ducting dari kebocoran, serta melakukan pemeriksaan
instalasi pipa steam secara rutin untuk memastikan tidak
terjadi kebocoran.
Penggunaan dan Pengelolaan Bahan Baku
Dalam melaksanakan proses produksi, Perseroan
menggunakan bahan baku berupa Bahan Aktif, Bahan
Penolong dan Bahan Kemas. Selain itu, Perseroan juga
menggunakan air yang dipasok dari fasilitas pengolahan air
milik perseroan untuk menunjang proses produksi. Adapun
uraian mengenai penggunaan bahan baku untuk proses
produksi berdasarkan kuantitas dan nilainya adalah sebagai
berikut:
Uraian / Description Kuantitas / Quantity Nilai / Value (Rupiah)
Bahan Aktif / Active Ingredients (Kilogram) 476.275 100.408.434.115
Bahan Penolong / Auxiliary Materials (Kilogram) 115.850.890 14.452.956.590
Bahan Kemas / Packaging Materials (Pcs) 108.790.489 38.681.851.074
Keanekaragaman Hayati
Dalam rangka membentuk lingkungan hidup yang harmonis
antara kegiatan operasional pabrik dan kebutuhan akan
lingkungan alam, Perseroan menata taman dan kebun yang
cukup luas di sekitaran kompleks Kantor Pusat dan Pabrik.
Taman khususnya di bagian depan dan sekeliling pabrik
ditanami dengan pepohonan besar, sementara di area bagian
tengah diberikan rumput yang cukup luas. Selain digunakan
untuk menciptakan suasana alam di wilayah pabrik, taman
ini dapat berfungsi sebagai area serapan air, sekaligus dapat
menjadi lokasi untuk kegiatan internal karyawan, seperti
olahraga atau gathering.
Pengelolaan Limbah Produksi
Status Perseroan sebagai perusahaan yang bergerak dalam
manufaktur obat, pengolahan limbah produksi menjadi
perhatian yang penting bagi Perseroan. Pengelolaan limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dihasilkan dari
buangan proses produksi Perseroan dilakukan melalui
penerapan teknologi dengan memperhatikan dampak
terhadap lingkungan sekitar.
Efforts to Reduce Energy Consumption in Operational
Areas
Throughout 2020, the Company has made various efforts
to reduce energy consumption reduction in the operational
environment, among others, turning off idle production
AHUs, balancing AHU by conducting inspections in the AHU
unit to avoid ducting from leaks, as well as conducting routine
steam pipe installation checks to ensure there is no leakage.
Use and Management of Raw Materials
In carrying out the production process, the Company uses
raw materials in the form of active ingredients, auxiliary
materials, and packaging materials. The Company also uses
water supplied from the Company’s water treatment facilities
to support the production process. The description regarding
the use of raw materials and water for the production process
in the last 2 (years) is as follows:
Biodiversity
In order to create a harmonious living environment between
factory operations and the need for the natural environment,
the Company has prepared and maintained a relatively large
garden around the Head Office and Factory complex. The
garden, especially in the front and around the factory, is
planted with large trees, while the middle area is covered with
grass. Aside from being used to create a natural atmosphere
in the factory area, this park can also function as a water
absorption area, as well as being a location for internal
employee activities, such as sports or gatherings.
Production Waste Management
As a company engaged in drug manufacturing, the
management of production waste is an important concern
for the Company. The management of Hazardous and
Toxic Waste (B3) resulting from the Company’s production
process is carried out through proper implementation of
technology with due regard to the impact on the surrounding
environment.
427Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Kegiatan produksiproduction Activities
Operasional perseroan The Company ’s operations
Limbah padat B3 B3 solid waste
Pihak External / External Party
Koperasi IndofarmaIndofarma
Cooperatives
Limbah cair B3 B3 liquid waste
IPALWaste Treatment
TAHAPAN PENGELOLAAN LIMBAHWASTE PROCESSING STAGES
Skema Pengelolaan Limbah di Kantor Pusat dan Pabrik IndofarmaWaste Management Scheme At Indofarma Headquarters And Factory
DKPPK Pemkab Bekasi
Lembah Rumah Tangga Padat (Non B3) Bernilai Ekonomis
Solid Domestic Waste With Economic Value
Limbah Rumah Tangga Lainnya (Non B3)
Other Domestic Waste
Pengelolaan limbah padat B3 bekerja sama dengan pihak
ketiga, sementara pengelolaan limbah cair B3 dilakukan
melalui Instalasi Pengolahan Air limbah (IPAL) milik Perseroan,
kecuali limbah cair B3 konsentrasi tinggi dilakukan melalui
mitra eksternal yang ditunjuk. Perseroan memiliki kebijakan
untuk melakukan pengujian terhadap limbah cair B3
secara periodik bulanan oleh laboratorium independen PT
Laboratorium Medio Pratama yang terakreditasi, agar limbah
cair B3 buangan kegiatan produksi Perseroan dapat terukur
dan terkelola sesuai dengan metode pengujian merujuk pada
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014
tentang Baku Mutu Air Limbah dan peraturan terkait lainnya.
Pengujian dilaksanakan dengan 5 (lima) parameter yaitu:
1. BOD (Biological Oxygen Demand)
2. COD (Chemical Oxygen Demand)
3. TSS (Total Suspended Solid)
4. pH (Pangkat Hidrogen)
5. Total Nitrogen
6. Total Phenol
Dalam pengelolaan limbah padat non B3 Perseroan menunjuk
Koperasi Pegawai Indofarma (KOPAMA). Pengelolaan limbah
rumah tangga padat non B3 dari kegiatan operasional,
Perseroan memberdayakan KOPAMA untuk dapat dikelola
demi menciptakan nilai tambah bagi anggotanya. Sementara,
untuk pengelolaan limbah rumah tangga lain non B3,
Perseroan melakukan kerja sama dengan Dinas Kebersihan,
Pertamanan dan Pemadam Kebakaran (DKPPK) Pemerintah
Kabupaten Bekasi.
The management of B3 solid waste is carried out in
collaboration with a third party, while the management of B3
liquid waste is carried out through the Company’s Wastewater
Treatment Plant (IPAL), except for high concentrations of
B3 liquid waste which is carried out through a designated
external partner. The Company has a policy to conduct
regular monthly testing of B3 liquid waste by an accredited
independent laboratory, PT Laboratorium Medio Pratama, so
that B3 liquid waste disposal from the Company’s production
activities can be measured and managed according to the
testing method referring to the Regulation of Minister of
Environment No. 5 of 2014 regarding Wastewater Quality
Standards and other related regulations. The test is carried
out usig 5 (five) parameters, namely:
1. BOD (Biological Oxygen Demand)
2. COD (Chemical Oxygen Demand)
3. TSS (Total Suspended Solid)
4. pH (Hydrogen Rank)
5. Total Nitrogen
6. Total Phenol
In managing non-B3 solid waste and household waste
from operational activities, the Company appoints Koperasi
Pegawai Indofarma (KOPAMA) in order to create added value
for its members. Meanwhile, for the management of other
non-B3 household waste, the Company collaborates with the
Bekasi District Government’s Sanitation, Gardening, and Fire
Department (DKPPK).
428 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Pengelolaan Lingkungan Kerja
Selain pengelolaan limbah, Perseroan juga melakukan
pemantauan atas kualitas lingkungan kerja yang dalam
pelaksanaannya bekerja sama dengan Lembaga Pemerintah.
Pada tahun 2020 pemantauan atas kualitas lingkungan kerja
ini telah dilaksanakan harian untuk parameter pengujian
kualitas udara, suhu (Celsius), kelembapan udara (Rh) di
fasilias produksi. Selain itu, pengujian berkala yang bekerja
sama dengan pihak ketiga dilakukan untuk parameter
intensitas kebisingan, radiasi sinar ultraviolet, dan emisi gas
buang kendaraan bermotor.
Perizinan Terkait Lingkungan
Perseroan memastikan bahwa seluruh kegiatan operasional
telah memenuhi semua perizinan dan prosedur operasional
terkait pengelolaan produksi dan limbah produksi yang telah
tertuang dalam Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL)
dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL). Di samping
itu, Perseroan telah melengkapi Surat Izin Pemanfaatan Air
(Sumur Bor), Izin Undang-undang Gangguan/HO (Perluasan)
Gudang Untuk Industri Farmasi dan Izin Pembuangan Limbah
Cair, Izin tempat penyimpanan sementara limbah B3, yang
dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Mekanisme Pengaduan Masalah Lingkungan
Perseroan membuka kesempatan kepada semua pihak untuk
melakukan pengaduan terkait pelanggaran pencemaran
lingkungan dari kegiatan produksi yang dilakukan Perseroan
melalui call centre penanggung jawab LK3. Sampai
dengan 31 Desember 2020, Perseroan tidak mendapatkan
pengaduan pelanggaran dari pihak manapun. Seluruh hasil
proses pengolahan limbah sisa kegiatan produksi Perseroan
khususnya terkait limbah B3 telah sesuai dengan peraturan
dan perundang-undangan yang berlaku. Pelaksanaan
pengambilan sampel dan hasil uji limbah cair B3 secara
periodik bulanan dilakukan oleh labolatorium independen
Sucofindo yang terakreditasi.
TANGGUNG JAWAB KETENAGAKERJAAN, KESEHATAN, DAN KESELAMATAN KERJA (K3)Komitmen Pengelolaan Praktik K3
Perseroan menempatkan Sumber Daya Manusia (SDM)
sebagai aset strategis yang memiliki peranan sangat penting
untuk kelangsungan usaha Indofarma. Oleh karena itu,
kepentingan seluruh karyawan merupakan prioritas utama
yang harus dipenuhi Perseroan. Pencapaian kinerja Perseroan
salah satunya dipengaruhi oleh produktivitas dan loyalitas
Work Environment Management
Apart from waste management, the Company also monitors
the quality of its work environment in collaboration with
government agencies. In 2020, the monitoring of work
environment quality was carried out daily for testing
parameters of air quality, temperature (Celsius), and humidity
(Rh) in production facilities. In addition, periodic testing in
collaboration with third parties is carried out for parameters
of noise intensity, ultraviolet radiation, and motor vehicle
exhaust emissions.
Environment-Related Permits
The Company ensures that all operational activities have
fulfilled all permits and operational procedures related to the
management of production and production waste as stated in
the Environmental Management Plan (RKL) and Environmental
Monitoring Plan (RPL). In addition, the Company has
obtained the Water Utilization Permit (Drilling Well), the
Disturbance Law Permit/HO (Expansion) Warehouses for the
Pharmaceutical Industry, the Liquid Waste Disposal Permit,
and the permit for temporary storage of B3 waste, issued by
the Bekasi Government.
Complaint Mechanism for Environmental Issues
The Company provides opportunities for all parties to submit
their complaints regarding environmental pollution resulting
from the Company’s production activities through the call
center in charge of OHSE. As of December 31, 2020, the
Company has not received any complaints of violations from
any party. All results of the processing of waste from the
Company’s production activities, especially those of B3 waste,
are in accordance with the prevailing laws and regulations.
The periodic monthly sampling and test results of B3 liquid
waste are carried out by an accredited independent laboratory
of Sucofindo.
RESPONSIBILITY IN MANPOWER AND OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY (OHS)Commitment to OHS Practice Management
The Company places Human Resources (HR) as a strategic
asset that has a significant role in Indofarma’s business
continuity. Therefore, the interests of all employees are a top
priority that must be fulfilled by the Company. The Company
understands that its performance achievement is inseparable
from employee’s productivity and loyalty. The Company is
429Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
karyawan. Perseroan berkomitmen untuk memberikan dan
menjamin hak-hak karyawan dengan menerapkan sejumlah
program sebagai wujud tanggung jawab perusahaan
terhadap aspek ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan
kerja.
Sebagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut, Perseroan
menerapkan kebijakan terkait aspek Lingkungan, Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (LK3) sebagai bagian dari Tata Kelola
Perusahaan yang tercantum dalam Pedoman Tata Kelola
Perusahaan milik Perseroan. Di samping itu, Perseroan juga
menerapkan standar Keselamatan Kerja sebagai bagian dari
budaya kerja yang diharapkan mampu menciptakan kondisi
lingkungan kerja yang kondusif bagi seluruh insan Perseroan.
Rumusan Pendekatan Keberlanjutan Praktik
Ketenagakerjaan
Ketentuan Umum dan Kebijakan Perusahaan• Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;• Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi No. 02.P/20/M.
PE/1990 tentang Keselamatan Kerja Pada Eksplorasi dan Eksploitasi Sumber Daya Panas Bumi;
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja; dan
• Pedoman Tata Kelola Perusahaan milik Perseroan terkait aspek Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3)
General Provisions and Policies of the Company• LawNo.1of1970regardingWorkSafety;• RegulationofMinisterofMiningandEnergyNo.02.P/20/M.
PE/1990 regarding Work Safety in Exploration and Exploitation of Geothermal Resources;
• RegulationoftheGovernmentofRepublicofIndonesiaNo.50of 2012 regarding Occupational Health and Safety Management System; and
• CodeofCorporateGovernanceoftheCompanyregardingtheEnvironment and Occupational Health and Safety (OHSE) aspects.
Lingkup dan Perencanaan• Lingkup kegiatan CSR terkait K3 di antaranya meliputi keseteraan
gender, kesempatan kerja yang sama, kesetaraan dalam program pengembangan kompetensi, pemenuhan hak kesejahteraan karyawan, remunerasi, pembentukan lingkungan kerja yang kondusif, rekrutmen dan turnover karyawan, apresiasi terhadap karyawan, kebebasan berserikat, perjanjian kerja bersama, dan program pensiun.
• Rencana kegiatan CSR terkait K3 ditetapkan setiap tahun berdasarkan target pencapaian sebagai berikut:
Ketenagakerjaan:• Memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan karyawan sesuai dengan
peraturan yang berlaku dan yang tertuang dalam PKB• Terjaminnya kesetaraan gender dalam kesempatan kerja, maupun
kesetaraan dalam kesempatan memperoleh pelatihan bagi seluruh karyawan
• Memperkuat fasilitas kesehatan bagi karyawan serta mewujudkan tempat kerja yang layak dan aman bagi seluruh karyawan Perseroan.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja:• Tidak ada kecelakaan kerja yang menghilangkan waktu kerja
tenaga kerja melebihi 2x24 jam dan atau terhentinya proses melebihi shift berikutnya
• Meningkatkan derajat kesehatan kerja tenaga kerja• Meningkatkan pengetahuan tenaga kerja mengenai K3 di tempat
kerja• Meningkatkan dan memelihara kinerja K3 Perseroan.
Scope and Planning• ThescopeofCSRactivitiesrelatedtoOHSincludesgender
equality, equal employment opportunities, equality in competency development programs, fulfillment of employee welfare rights, remuneration, establishment of a conducive work environment, recruitment and employee turnover, appreciation for employees, freedom of association, collective labor agreements, and pension plans.
• CSRactivitiesrelatedtoOHSaresetannuallybasedonthefollowing achievement targets:
Employment:• Fulfillmentofemployees’needsandwelfareinaccordancewith
the applicable regulations and those contained in PKB.• Guaranteedgenderequalityinemploymentopportunities,aswell
as equal opportunities for training for all employees.
• Provisionofsufficienthealthfacilitiesforemployeesaswellasadecent and safe workplace for all employees of the Company.
Occupational Health and Safety: • Noworkaccidentthateliminatesworkingtimeexceeding2x24
hours and/or stops the process beyond the next shift.
• Improvementofhealthstatusoftheworkforce.• ImprovementofknowledgeofworkersregardingOHSinthe
workplace.• ImprovedandmaintainedOHSperformanceoftheCompany.
Realisasi Program/InisiatifUraian atas realisasi program K3 Perseroan akan dijelaskan secara lebih lanjut di bawah tabel ini, yang secara pokok meliputi:• Pemenuhan hak karyawan• Kesetaraan SARA dan Gender serta Kesempatan Kerja• Tingkat Turnover Karyawan• Penerapan SMK3• Pembentukan P2K3• Angka Kecelakaan • Program Kesehatan Karyawan• Hubungan Industrial
Realization of Programs/InitiativesDescription on the realization of the Company’s OHS program will be further explained below this table, which mainly includes:• Fulfillmentofemployees’rights• Genderandracial(SARA)equalityandWorkOpportunities• EmployeeTurnoverRate• ImplementationofOHSManagementSystem• EstablishmentofP2K3• AccidentRate• EmployeeHealthProgram• Industrialrelations
always committed to providing and guaranteeing the rights
of employees by implementing a number of programs as a
form of corporate responsibility in manpower, health, and
safety aspects.
In order to realize such commitment, the Company
implements policies related to the aspects of Environment and
Occupational Safety and Health (OHS) as part of Corporate
Governance stated in the Company’s Code of Corporate
Governance. In addition, the Company implements Work
Safety standards as part of the work culture which is expected
to be able to create a conducive work environment for all
Company’s personnel.
Formulation of Sustainability Approach to Manpower
Practice
430 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Pencapaian 2020• Hasil survei kepuasan karyawan pada 2020 tercatat sebesar
69.97%• Hasil survei keterikatan karyawan tercatat sebesar 68.94%• Nihilnya angka kecelakaan kerja.• Lingkungan dan suasana kerja tercatat kondusif, dibuktikan
dengan nihilnya demo yang dilakukan karyawan baik di kantor pusat maupun di kantor cabang.
Achievements in 2020• Theresultoftheemployeesatisfactionsurveyin2020was
69,97%;•Theresultoftheemployeeengagementsurveywas68,94%;•Zeroworkaccidents.• Theworkenvironmentandatmospherearerecordedas
conducive, as evidenced by the absence of demonstrations conducted by employees, both at the head office and at branch offices.
Pemenuhan Hak Karyawan
Bidang yang membawahi SDM menjadi penanggungjawab
atas pengelolaan pengembangan SDM senantiasa berupaya
untuk meningkatkan kualitas kompetensi SDM Perseroan
dengan serangkaian pendidikan dan pelatihan. Bagi Direksi,
Dewan Komisaris dan organ-organ pendukungnya, Perseroan
memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengikuti
berbagai program peningkatan kompetensi yang diharapkan
dapat menambah kemampuan manajerial.
Sepanjang tahun 2020, Perseroan menginvestasikan
pengembangan kompetensi karyawan sebesar
Rp131.360.375, meningkat dibandingkan dengan tahun
2019 sebesar Rp82,95 juta. Program pengembangan
kompetensi ini diikuti oleh 680 karyawan dengan jumlah
jam pelatihan mencapai 51.260 jam. Sepanjang tahun
buku, Indofarma juga memberlakukan promosi kepada 23
orang karyawan dari total 748 tenaga kerja pada 2020 atau
mencapai 3,07%.
Jumlah Remunerasi yang Diberikan kepada Karyawan
Jumlah Remunerasi Karyawan Tahun 2019 Rp97.698.777.213,- / Total Remuneration for Employees in 2019 amounted to Rp97,698,777,213
Diberikan untuk 770 karyawan / for 770 employees
Jumlah Remunerasi Karyawan Tahun 2020 Rp116.033.398.974,- / Total Remuneration for Employees in 2020 amounted to Rp116,033,398,974
Diberikan diberikan untuk 742 karyawan / for 742 employees
Aktivitas karyawan di luar jam kerja juga menjadi fokus
pengelolaan SDM karena Perseroan meyakini bahwa hal
tersebut mampu mendorong loyalitas dan produktivitas
setiap karyawan untuk berkontribusi dalam kinerja Perseroan
secara keseluruhan. Beberapa aktivitas pendorong tersebut
ialah forum komunitas karyawan antara lain di bidang olah
raga, hobi, pemberdayaan lingkungan maupun kegiatan
keagamaan. Aktivitas olah raga yang dilakukan oleh
karyawan antara lain sepak bola, futsal, bulu tangkis, tenis
meja tenis lapangan, senam, dan running. Aktivas hobi oleh
karyawan antara lain paduan suara dan group band. Aktivitas
pemberdayaan lingkungan dilakukan antara lain melalui
kegiatan pencinta alam. Kegiatan keagamaan meliputi
pengajian rutin dan kegiatan persekutuan doa.
Fulfillment of Employees’ Rights
Unit supervising HR, which is responsible for the management
of HR development, always strives to improve the quality of
the Company’s HR competencies with a series of education
and training programs. For the Board of Directors, Board of
Commissioners, and their supporting organs, the Company
provides various opportunities to participate in a range of
competency improvement programs expected to enhance
their managerial capabilities.
Throughout 2020, the Company invested Rp 131,360,375 in
employee competency development, an increase compared
to 2019 amounting to Rp82.95 million. This competency
development program was attended by 680 employees with
a total training hours of 51,260 hours. Throughout the fiscal
year, Indofarma also gave promotions to 23 employees out of
a total workforce of 748 in 2020 or reaching 3.07%.
Total Remuneration Received by the Employees
Employee’s activities outside of working hours are also the
focus of HR management as the Company believes that this
can encourage the loyalty and productivity of each employee
to contribute to the Company’s overall performance. These
supporting activities are, among others, employee community
forums, such as sports activities and hobby groups, as well as
environmental empowerment and religious activities. Sports
activities carried out by employees include soccer, futsal,
badminton, table tennis, tennis, exercises, and running.
Hobby groups by employees include choir and band group.
Meanwhile, environmental empowerment activities carried
out, among others, are nature lover activities. Religious
activities include routine prayer group activities.
431Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Kesetaraan dan Kesempatan Kerja
Perseroan memberikan kesempatan yang sama dan seluas-
luasnya kepada seluruh karyawan untuk mengembangkan
kompetensi tanpa memandang suku, agama, ras (SARA),
golongan ataupun gender. Perseroan telah memiliki kebijakan
terkait karyawan perempuan yang hamil. Kebijakan tersebut
adalah memberikan cuti melahirkan sebanyak 3 (tiga) bulan,
sedangkan untuk karyawan laki-laki yang menemani istrinya
melahirkan diberikan cuti khusus selama 2 (dua) hari. Selain
itu, Perseroan juga memberikan cuti haid untuk karyawan
perempuan setiap bulan selama 2 (dua) hari dengan disertai
surat keterangan dari dokter.
Perseroan memberikan kesempatan yang sama dan
setara kepada seluruh karyawan untuk mengembangkan
kompetensi tanpa memandang ras, suku, golongan
ataupun gender. Bentuk dukungan ini diwujudkan melalui
penyusunan kebijakan pengembangan sumber daya manusia
yang ditetapkan oleh Perseroan untuk meningkatkan daya
saing Perusahaan. Setiap karyawan yang memenuhi kriteria
yang dibutuhkan akan diberikan kesempatan untuk mengisi
jabatan 1 (satu) level di atasnya yang mengacu pada prosedur
tetap promosi. Selain itu, Perseroan telah menetapkan Key
Performance Indicator (KPI) Karyawan pada semua bidang.
Tingkat Turnover Karyawan
Rasio employee turnover dapat menunjukkan produktivitas
dan loyalitas SDM. Selain itu, tingkat turnover karyawan juga
merupakan refleksi dari budaya dan sistem kerja Perseroan
yang dapat menjadi indikator bagi keberhasilan Perseroan
dalam menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.
Sepanjang tahun 2020, jumlah karyawan yang keluar dari
Perseroan ialah sebanyak 62 orang, menurun dibandingkan
tahun 2019 dengan jumlah 102 orang. Sementara jumlah
keseluruhan rekrutmen di sepanjang tahun 2020 sebanyak
45 orang, naik dibandingkan tahun 2019 dengan jumlah
rekrutmen sebanyak 28 orang.
Penyebab Turnover Karyawan
Penyebab / ReasonTahun / Year
2020 2019 2018
Pensiun Alami / Normal Retirement 17 25 21
Pensiun Dini / Early Retirement - - 6
Meninggal / Pass Away 3 1 3
Mengundurkan Diri / Resignation 42 76 51
Diberhentikan karena melakukan pelanggaran / Termination of Employment for violations - - -
Equality and Work Opportunities
The Company provides equal opportunity to all employees
to develop competence regardless of ethnicity, religion,
race, and class (SARA), or gender. The Company has a policy
regarding maternity leave. The policy is to grant maternity
leave of 3 (three) months to pregnant employees while male
employees who accompany their wives in giving birth are
given special leave of 2 (two) days. In addition, the Company
also provides menstrual leave for female employees every
month for 2 (two) days, accompanied by a certificate from
a doctor.
The Company provides equal opportunities for all employees
to develop competence regardless of race, ethnicity, class, or
gender. This form of support is manifested in the formulation
of human resource development policies established by the
Company to increase the Company’s competitiveness. Every
employee meeting the required criteria will be given the
opportunity to fill a position 1 (one) level above referring to
the regular promotion procedure. In addition, the Company
has set Employee Key Performance Indicators (KPIs) for all
work fields.
Employee Turnover Rate
Employee turnover ratios can show the productivity and
loyalty of human resources. Employee turnover rate Serves as
a reflection of the Company’s culture and work system which
can be an indicator for the Company’s success in creating a
conducive work environment.
Throughout 2020, the number of employees resigning from
the Company was 62 people, a decrease compared to 2019
at 102. Meanwhile, the total new recruits throughout 2020
was 45 people, an increase compared to 2019 of 28 new
recruits.
Reasons for Employee Turnover
432 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Penyebab / ReasonTahun / Year
2020 2019 2018
Total karyawan yang keluar / Total employees leaving 62 102 81
Total karywan karyawan akhir tahun / Total employees at the end of year 748 770 856
Persentase turnover / Turnover percentage 0,08 0,13 0,09
Keselamatan Kerja
Perseroan menerapkan aspek LK3 dalam setiap kegiatannya
secara konsisten untuk mencegah atau mengurangi terjadinya
insiden seperti kecelakaan kerja, kebakaran, penyakit akibat
kerja, dan pencemaran lingkungan. Penerapan aspek LK3 ini
didasari pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 50 Tahun 2012
tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3), dimana setiap entitas usaha wajib
menerapkan SMK3.
SMK3 merupakan bagian dari sistem manajemen Perseroan
secara menyeluruh dalam rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat
kerja yang aman, efisien dan produktif. SMK3 sebagaimana
dimaksud dalam PP No. 50 Tahun 2012 pasal 6 ayat 1
meliputi:
a. Penetapan kebijakan K3.
b. Perencanaan K3.
c. Pelaksanaan rencana K3.
d. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3.
e. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3.
Guna menciptakan keselamatan kerja di lingkungan,
kebijakan LK3 di bidang Keselamatan Kerja dapat diuraikan
sebagai berikut:
a. Menyediakan dan menjamin digunakannya semua
perlengkapan keselamatan yang sesuai dengan standar
keselamatan kerja.
b. Melakukan penyesuaian dan perbaikan yang terus
menerus terhadap perkembangan teknologi keselamatan
kerja.
c. Mengutamakan tindakan yang bersifat promotif dan
preventif untuk mengantisipasi situasi keadaan darurat.
d. Melakukan penanggulangan atas kejadian kecelakaan
dan kebakaran yang terjadi sesuai dengan standar dan
prosedur yang berlaku.
e. Mengidentifikasi penyebab kecelakaan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan yang sama.
f. Membuat laporan atas setiap insiden dan kecelakaan kerja
yang terjadi kepada pimpinan unit masing-masing dan
Work Safety
The Company consistently implements the OHSE aspect in
each of its activities to prevent or minimize various incidents,
such as work accidents, fires, occupational diseases, and
environmental pollution. The implementation of OHSE
aspect is based on the Government Regulation No. 50 of
2012 regarding Implementation of Occupational Health and
Safety Management System (OHS Management System), in
which every business entity is required to implement the OHS
Management System.
OHS Management System is part of the Company’s overall
management system in controlling risks related to work
activities, so as to create a safe, efficient, and productive
workplace. OHS Management System as referred to in GR-
50/2012 article 6 paragraph 1 includes:
a. Determination of OHS policy.
b. OHS planning.
c. Implementation of OHS plan.
d. OHS performance monitoring and evaluation.
e. Review and improve OHS Management System
performance.
In order to create work safety within the environment, the
OHSE policy in terms of Work Safety can be described as
follows:
a. Providing and ensuring the use of all safety equipment in
accordance with work safety standards.
b. Conducting adjustments and continuous improvements
in work safety technology development.
c. Prioritizing promotional and preventive actions to
anticipate emergency situations.
d. Handling over accidents and fires that occur in accordance
with applicable standards and procedures.
e. Identifying the causes of accidents to prevent the same
accidents from occurring.
f. Making a report on every incident and work accident
that occurs to the head of each unit and the authorized
433Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
instansi berwenang dalam batas waktu yang ditentukan.
g. Melakukan pemeriksaan, inspeksi, dan evaluasi secara
berkala terhadap semua sarana termasuk sumber daya,
peralatan, dan sistem deteksi untuk mencapai kesiapan
yang optimal.
h. Melakukan pelatihan penanggulangan keadaan darurat
secara berkala.
i. Melakukan reviu dan evaluasi terhadap penerapan Sistem
Manajemen LK3 dan meningkatkan kompetensi yang
diperlukan insan Perseroan, termasuk mitra kerja.
Sementara itu untuk melindungi karyawan dari paparan
bahan berbahaya, Perseroan melengkapi fasilitas produksi
maupun laboratorium dengan beberapa perlengkapan
sebagai berikut:
a. Sistem penyalutan yang menggunakan perforated closed
system dengan exhaust/blower yang efektif pada area
penyalutan tablet.
b. Weighing booth pada area dispensing atau penimbangan
bahan dan sampling booth pada area penerimaan bahan
di penyimpanan dengan sistem Unidirectional Flow (UDF)
dilengkapi High Efficiency Particular Air (HEPA) Filter.
c. Fume hood di laboratorium untuk menangani pelarut
berbahaya.
d. Biosafety cabinet untuk menangani kultur mikrobiologi.
e. Dust collector pada setiap mesin produksi yang
menghasilkan debu bahan/produk.
f. Shower dan eye washer di area laboratorium pengujian.
g. Wearpack with head cover, nose mask, eye googles, ear
plug, dan sarung tangan yang melindungi personil ketika
kontak langsung dengan bahan atau produk.
h. Mesin, area, dan kelistrikan yang didesain flame proof
pada area tertentu, untuk meminimalisir risiko kebakaran.
i. Alat pemadam api, detektor asap, alarm, jalur evakuasi,
dan pintu/jendela darurat jika terjadi kebakaran terdapat
pada setiap area.
Salah satu upaya paling mendasar untuk menjaga keselamatan
kerja insan Perseroan adalah dengan menerapkan Prosedur
Tetap (Protap) yang sesuai dengan standar yang berlaku di
dunia usaha. Perseroan menetapkan perencanaan umur
teknis mesin produksi dan sumber daya operasional lainnya
guna menjamin mutu produk sekaligus mengurangi risiko
kecelakaan yang mungkin terjadi karena faktor teknis di area
produksi.
agency within the specified time limit.
g. Conducting periodic inspections and evaluations of all
facilities, including resources, equipment, and detection
systems to achieve optimal readiness.
h. Conducting regular emergency response training.
i. Reviewing and evaluating the implementation of the OHSE
Management System and improving the competencies
needed by the Company’s personnel, including work
partners.
Meanwhile, to protect employees from exposure to hazardous
materials, the Company equips its production facilities and
laboratories with the following equipment:
a. A coating system that uses a perforated closed system
with an effective exhaust/blower in the tablet coating
area.
b. Weighing booth in the dispensing area or material
weighing and sampling booth in the material receiving
storage area with a Uni Directional Flow (UDF) system
equipped with a High Efficiency Particular Air (HEPA)
Filter.
c. Fume hood in the laboratory for handling hazardous
solvents.
d. Biosafety cabinet for handling microbiological cultures.
e. Dust collector on every production machine that produces
material/product dust.
f. Shower and eye washer in the testing laboratory area.
g. Wearpack with head cover, nose mask, eye goggles, ear
plug, and gloves that protect personnel when in direct
contact with material or product.
h. Engine, area, and electricity designed for flame proof in
certain areas to minimize the risk of fire.
i. Fire extinguishers, smoke detectors, alarms, evacuation
routes, and emergency doors/windows in case of fire are
found in every area.
One of the most basic efforts to maintain the work safety of
the Company’s personnel is to implement a Fixed Procedure
(Protap) in accordance with the applicable standards in
business world. The Company determines the planning of the
technical life of production machines and other operational
resources to ensure product quality while reducing the risk
of accidents that may occur due to technical factors in the
production area.
434 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Kepada karyawan, Perseroan merumuskan Protap yang
baku, dimana setiap karyawan—khususnya karyawan yang
bekerja di area produksi—diwajibkan untuk mematuhi
Protap tersebut. Seperti Protap No. PUM007 tentang Cara
Penanganan Limbah Cair B3 yang dilakukan melalui IPAL
Farma Perseroan, karyawan diwajibkan untuk mengenakan
Alat Pelindung Diri yang terdiri dari masker, sarung tangan
karet, helm, dan sepatu boot. Guna melindungi setiap
karyawan dari risiko kecelakaan kerja, Perseroan memberikan
jaminan kecelakaan dan kesehatan agar karyawan merasa
tenang dan nyaman dalam melaksanakan pekerjaannya
sehari-hari.
Selain keselamatan kerja pada kegiatan produksi, Perseroan
juga melengkapi keselamatan kerja karyawan melalui sarana-
sarana keselamatan kerja yang berada di lingkungan Kantor
Pusat dan Pabrik Cikarang Barat dan sesuai dengan persyaratan
K3. Desain ruangan dibuat dengan memperhitungkan
akses keluar darurat bagi karyawan; demikian pula dengan
tangga. Sarana lain terkait keselamatan kerja yang berada di
lingkungan Kantor Pusat dan Pabrik adalah:
Perbandingan Tabel Sarana Keselamatan Kerja Tahun
2019 - 2020
Jenis Sarana / Type of Facilities Jumlah 2019 / Total in 2019
Jumlah 2020 / Total in 2020
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 2Kg / Light/Portable Fire Extinguisher (APAR) of 2 kg 55 unit / units 116 Unit / Units
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 2.5 Kg / Light/Portable Fire Extinguisher (APAR) of 2.5 kg - 9 Unit / Units
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 3 Kg / Light/Portable Fire Extinguisher (APAR) of 3 kg - 3 Unit / Units
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 3.5 Kg / Light/Portable Fire Extinguisher (APAR) of 3.5 kg - 10 Unit / Units
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 4.5 Kg / Light/Portable Fire Extinguisher (APAR) of 4.5 kg - 24 Unit / Units
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 5 Kg / Light/Portable Fire Extinguisher (APAR) of 5 kg 2 unit / units 44 Unit / Units
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 6 Kg / Light/Portable Fire Extinguisher (APAR) of 6 kg - 20 Unit / Units
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 9 Liter / Light/Portable Fire Extinguisher (APAR) of 9 Liters - 2 Unit / Units
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 20 Kg / Light/Portable Fire Extinguisher (APAR) of 20 kg - 2 Unit / Units
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 25 Kg / Light/Portable Fire Extinguisher (APAR) of 25 kg - 3 Unit / Units
Alat Pemadam Api Ringan (APAR) 50 Kg / Light/Portable Fire Extinguisher (APAR) of 50 kg - 4 Unit / Units
Alat Pemadam Api Besar (APAB) 80 Kg / Light/Portable Fire Extinguisher (APAR) of 80 kg 11 Unit / units 12 Unit / Units
Hydrant 2,5 Inci / Hydrant of 2.5 Inches 62 titik / points 17 titik / points
Jalur Evakuasi / Evacuation Routes 10 titik / points 37 Titik (pintu darurat) / 37 Points (Emergency
Exit)
Titik Kumpul / Assembly Point 3 titik / points 5 titik / points
Pembentukan P2K3
Perseroan telah membentuk Panitia Pembina Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (P2K3). Pembentukan organisasi ini
mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.
The Company also formulates a standard Protap for its
employees which must be complied with, especially by those
working in production areas. Protap No. PUM007 regarding
Management of Hazardous Liquid Waste, which is carried
out through the Company’s IPAL Farma, requires employees
to wear Personal Protective Equipment consisting of masks,
rubber gloves, helmets and boots. In order to protect every
employee from work accident risk, the Company provides
accident and health insurance so that employees may feel
calm and comfortable in carrying out their daily duties.
In addition to work safety in production activities, the
Company complements employee work safety by providing
work safety facilities at the Head Office and West Cikarang
Factory environment in accordance with OHS requirements.
Rooms within the office, including the stairs, are designed
by taking into account emergency exit access for employees.
Other facilities related to work safety in the Head Office and
Factory are described below:
Table of Comparison of Occupational Safety Facilities in
2019 - 2020
Establishment of P2K3
The Company has established a Committee for Guiding
Occupational Health and Safety (P2K3), referring to the
Regulation of Minister of Manpower No. PER.04/MEN/1987
435Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
PER.04/ MEN/1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan
Kerja. P2K3 merupakan badan pembantu yang merupakan
wadah kerja sama antara Perseroan dan karyawan untuk
mengembangkan kerja sama dalam penerapan keselamatan
dan kesehatan kerja.
P2K3 ini bertugas untuk membantu manajemen dalam
menyusun kebijaksanaan manajemen dan pedoman kerja
dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja,
higiene Perseroan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi kerja.
P2K3 memiliki ruang kerja sendiri dan melaksanakan rapat
(pertemuan) rutin minimal 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan
guna membahas pencapaian kinerja K3 Perseroan.
Angka Kecelakaan Kerja
Sebagaimana penerapan SMK3 di lingkup Perseroan yang
terlaksana secara optimal dan terstruktur, selama tahun 2020
tidak terdapat angka kecelakaan kerja baik di area produksi
maupun bidang operasional Perseroan lainnya (zero accident).
Program Kesehatan Karyawan
Guna memenuhi Undang-undang No. 24 Tahun 2011
tentang BPJS dan Peraturan Presiden (Perpres) No. 12 Tahun
2013 yang telah diubah melalui Perpres No. 111 Tahun 2013,
serta Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-06/MBU/10/2017
tentang Kepesertaan BUMN dalam program BPJS Kesehatan,
Perseroan mendaftarkan karyawan sebagai peserta program
BPJS Kesehatan.
Hubungan Industrial
Perseroan mengakui keberadaan Serikat Pekerja Perseroan
yang dibentuk oleh para karyawan yang keberadaannya
terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi,
Jawa Barat. Serikat Pekerja Perseroan memiliki visi untuk
mewujudkan harmonisasi hak dan kewajiban karyawan dan
Perseroan dalam lingkup kesetaraan. Melalui pembentukan
Serikat Pekerja, hubungan industrial karyawan dan Perseroan
telah memenuhi standar dan perundangan-undangan yang
berlaku; di samping tentunya memaksimalkan peran karyawan
sebagai salah satu pemangku kepentingan Perseroan.
Bentuk lain dari harmonisnya hubungan antara Manajemen
dan karyawan adalah dengan disepakatinya keseimbangan
antara hak dan kewajiban Manajemen-Karyawan dalam
bentuk Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang setiap dua tahun
regarding Committee for Guiding Occupational Health and
Safety and Procedure for Appointing Work Safety Expert.
P2K3 is a forum for the Company and its employees to work
together in implementing the aspect of occupational health
and safety.
This committee is responsible for assisting the management
in formulating policies and work guidelines to improve work
safety, hygiene, occupational health, ergonomic aspect, and
nutrition for employees. P2K3 has its own workspace and
conducts regular meetings at least once a month to discuss
the Company’s OHS performance.
Occupational Accident Rate
In line with the optimum implementation of a structured OHS
Management System within the Company’s environment,
there was no recordable accident rate during the course of
2020, both at production and other operational area (zero
accident).
Employee Health Program
To fulfill the Law No. 24 of 2011 regarding BPJS and the
Presidential Regulation No. 12 of 2013, as amended by the
Presidential Regulation No. 111 of 2013, as well as the Circular
of Minister of SOE No. SE-06/MBU/10/2017 regarding SOE
Participation in BPJS Kesehatan Program, the Company has
registered its employees as the participants of BPJS Kesehatan
program.
Industrial Relations
The Company acknowledges the existence of a Labor Union,
which has been established by the Company’s employees
and registered with the Manpower Office of Bekasi Regency,
West Java. The Company’s Labor Union has a vision to create
harmony between the rights and obligations of employees
and the Company in equality. Through the establishment of
the Labor Union, industrial relations between the Company
and its employees have complied with the prevailing laws and
regulations and has been able to optimize employees’ role as
one of the Company’s stakeholders.
Another form of harmonious relationship between the
Management and the employees is the agreement between
the rights and obligations of Management-Employees in the
form of a Collective Labor Agreement (PKB) which is regularly
436 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
sekali diperpanjang dengan melalui perundingan untuk
mencapai mufakat antara manajemen dan pengurus Serikat
Pekerja.
Dampak Kuantitatif atas Pelaksananaan Tanggung
Jawab Sosial Bidang K3
Dampak kuantitatif atas pelaksanaan tanggung jawab sosial
bidang ketenagakerjaan dan K3 dapat digambarkan melalui
hasil survei kepuasan karyawan dan survei keterikatan
karyawan yang dilakukan pada tahun 2020 terhadap
karyawan tetap Perseroan. Berikut hasil survei kepuasan
karyawan dan survei keterikatan karyawan untuk tahun 2020
Hasil Survei Kepuasan Karyawan 2020
No. Parameter Kepuasan / Satisfaction ParameterJumlah Responden yang Puas / Total
Satisfied Respondents
Bobot (%) / Score ()
Jumlah Responden yang Puas X Bobot (%) / Total Satisfied
Respondents x Score (%)
1. Hubungan Kerja yang Harmonis/ Harmonious Work Relationship
80.70% 60% 48.42%
2. Sistem Benefit bagi Karyawan / Benefit System for Employees
44.31% 20% 8.86%
3, Kepuasan Lingkungan Pembelajaran / Learning Environment Satisfaction
63.42% 20% 12.68%
Jumlah / Total 69.97%
Hasil Survei Keterikatan Karyawan 2020
No. Parameter Kepuasan / Satisfaction ParameterJumlah Responden yang Puas / Total
Satisfied Respondents
Bobot (%) / Score ()
Jumlah Responden yang Puas X Bobot (%) / Total Satisfied
Respondents x Score (%)
1. Karakteristik Pekerjaan / Job Characteristics 87.01% 40.00% 34.80%
2. Upah dan Manfaat bagi Karyawan / Wage and Benefits for Employees
51.56% 20.00% 10.31%
3, Kebijakan Perseroan / Company’s Policies 78.57% 10.00% 7.86%
4 Pelatihan, Penempatan, dan Promosi / Training, Placement, and Promotion
53.21% 30.00% 15.96%
Jumlah / Total 68,94%
Mekanisme Pengaduan Masalah Ketenagakerjaan
Masalah pengaduan ketenagakerjaan di Perseroan dilakukan
melalui beberapa tahap, yakni dwipartit, tripartit dan
Pengadilan Hubungan Industrial (PHI). Tahap dwipartit terjadi
di mana penanganan masalah dilakukan antara Perusahaan
yang diwakili oleh manajemen dengan karyawan. Pada tahap
ini, Perusahaan berhak mengeluarkan Surat Peringatan (1
hingga 3) bila masalah yang dihadapi berupa pelanggaran
seperti yang tercantum di dalam Perjanjian Kerja Bersama
(PKB). Jika pada tahap pertama belum ditemukan jalan
keluar dari masalah, maka akan masuk ke tahap kedua.
evaluated every two years through a negotiation to achieve
deliberation toward consensus between the management
and Labor Union workers.
quantitative Impact from the Implementation of OHS
Responsibility
The quantitative impact from the implementation of
social responsibility in manpower and OHS aspects can be
illustrated through the results of employee satisfaction survey
and employee engagement survey conducted in 2020 for
the Company’s permanent employees. The following table
describes the results of employee satisfaction survey and
employee engagement survey in 2020.
Employee Satisfaction Survey in 2020
Employee Engagement Survey in 2020
Complaint Mechanism for Manpower Issues
Complaints on labor issue in the Company are processed
through several stages, namely bipartite, tripartite and
Industrial Relations Court. At the bipartite stage, the problem
is handled between the Company’s management and
employees. At this stage, Company has the right to issue
Warning Letters (1 to 3) if the problem it faces is a violation
as stated in the Collective Labor Agreement (PKB). If the
bipartite stage fails, the process will proceed to the second
stage. The second stage is a tripartite process and it involves
the Bekasi Regency Manpower Office as mediator in handling
437Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Tahap kedua dilakukan secara tripartit yang melibatkan Dinas
Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi sebagai mediator dalam
menangani masalah industrial antara karyawan dengan
Perusahaan. Jika permasalah pada tahap ini masih belum bisa
diselesaikan, maka penanganan masalah ketenagakerjaan
akan dilimpahkan ke Pengadilan Hubungan Industrial (PHI).
Sepanjang tahun 2020 tidak terdapat adanya pengaduan
ketenagakerjaan yang dilimpahkan ke tripartit dan PHI.
Realisasi Biaya K3 tahun 2019 – 2020
Uraian / Description 2020 2019
BPJS Kesehatan 6.345.822.048 5.905.842.018
Biaya Asuransi Kesehatan PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia / Health Insurance Fee PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia
3.543.653.114 2.953.421.009
BPJS Ketenagakerjaan 7.039.118.428 6.079.887.116
Jumlah / Total 16.928.593.590 14.939.150.143
TANGGUNG JAWAB TERHADAP MITRA KERJA DAN KONSUMENKomitmen terhadap Kepuasan Mitra Kerja dan
Konsumen
Perseroan memiliki komitmen untuk selalu menghadirkan
produk yang memiliki kualitas, efikasi, dan keamanan
yang sesuai dengan standar kualitas produk sebagaimana
ketetapan regulator dalam aturan Cara Pembuatan Obat yang
Baik (CPOB) dan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik
(CPOTB). Selain itu, wujud komitmen dan kebijakan tanggung
jawab terhadap konsumen atau pelanggan direalisasikan
melalui layanan pengaduan konsumen dan komitmen
terhadap mutu produk. Melalui layanan pengaduan konsumen
di atas, Perseroan senantiasa berupaya memberikan alternatif
solusi kepada konsumen atau pelanggan berdasarkan prinsip
saling menguntungkan.
Rumusan Pendekatan Keberlanjutan Aspek Mitra Kerja
dan Kosumen
Ketentuan Umum dan Kebijakan Perusahaan• Pedoman Etika dan Standar Usaha milik Perseroan terkait aspek
Etika Perusahaan dengan Konsumen, Etika Perusahaan dengan Pesaing, Etika Perusahaan dengan Penyedia Barang dan/atau jasa, Etika Perusahaan dengan Mitra Bisnis, dan Etika Perusahaan dengan Kreditur/Investor.
General Provisions and Policies of the Company• TheCompany’sCodeofConductandBusinessStandards
regarding the aspects of Company Ethics with Consumers, Company Ethics with Competitors, Company Ethics with Goods and/or Service Providers, Company Ethics with Business Partners, and Company Ethics with Creditors/Investors.
industrial problems between employees and Company. If at
this stage the problems still cannot be settled, then it will be
escalated to the Industrial Relations Court. Throughout 2020,
there was no labor complaint escalated to the tripartite and
Industrial Relations Court stages.
Realization of OHS Fee I 2019-2020
RESPONSIBILITY TO WORK PARTNERS AND CONSUMERSCommitment to the Satisfaction of Work Partners and
Consumers
The Company is committed to always delivering high quality
products with efficacy and safety standards as stipulated
by regulators in the rules of Good Practices of Drug
Manufacturing (CPOB) and Good Practices of Traditional
Drug Manufacturing (CPOTB). The Company’s commitment
and responsibility policies to its consumers/customers are
realized through the provision of consumer complaint service
and commitment to product quality. Through the consumer
complaint service, the Company always strives to provide
alternative solutions to consumers/customers based on the
principle of mutual benefit.
Formulation of Sustainability Approach to Work
Partners and Consumers
438 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Lingkup dan Perencanaan• Lingkup kegiatan CSR terkait kepuasan mitra kerja dan konsumen
di antaranya ialah terkait upaya penguatan hubungan yang baik dan saling menguntungkan dengan mitra kerja, baik pemasok, vendor maupun supplier untuk lebih mempermudah kegiatan Perseroan, khususnya dalam menghadirkan produk yang bermutu.
• Rencana kegiatan CSR terkait kepuasan mitra kerja dan konsumen dilaksanakan setiap awal tahun, dengan fokus meningkatkan loyalitas konsumen atau pelanggan berdasarkan hal-hal berikut:
- Terhadap Produk (terpenuhinya persyaratan CPOB dan CPOTB dalam seluruh aspek produksi semua prabik, mempertahankan sertifikat 9001:2015, pemantauan kualitas produk di pasar, pemenuhan sertifikasi Sistem Manajemen Mutu CPOB, CPOTB, dan ISO 9001: 2015 serta Sertifikat Halal dan penanganan klaim mutu secara cepat dan efektif)
- Terhadap konsumen (melaksanakan Survei Kepuasan Pelanggan secara Periodik)
- Terhadap Mitra Kerja (Koordinasi yang proaktif dengan supplier dan distributor dalam rangka pemenuhan pesanan, melaksanakan audit supplier, dan pembinaan dan koordinasi dengan rekanan dalam hal minimal supplier serta waktu kedatangan bahan)
Scope and Planning• ThescopeofCSRactivitiesrelatedtothesatisfactionofpartners
and consumers, among others, is in connection with the efforts to strengthen good and mutually beneficial relationships with work partners, covering suppliers and vendors, in order to facilitate the Company’s activities, especially in delivering high-quality products.
• CSRactivityplansrelatedtothesatisfactionofpartnersandconsumers start from the beginning of the year with a focus on increasing the loyalty of consumers/customers based on the following matters:- For Products (fulfilling CPOB and CPOTB requirements in
all aspects of production at all factories, maintaining the 9001:2015 certificate, monitoring product quality in the market, fulfilling CPOB, CPOTB, and ISO 9001:2015 Quality Management Systems certification as well as Halal Certificate, and handling quality claims in a quick and effective manner).
- For consumers (conducting Periodic Customer Satisfaction Surveys).
- For Work Partners (conducting proactive coordination with suppliers and distributors in order to fulfill orders, carrying out supplier audits, and fostering relationship and coordination with partners in terms of minimum orders and time of arrival of materials).
Realisasi Program/InisiatifPokok realisasi program kepuasan mitra kerja dan konsumen di antaranya adalah sebagai berikut:• Mempertahankan komitmen terhadap mutu yang berkualitas
melalui proses Quality Control/Assurance• Transparansi informasi produk demi kesehatan dan keselamatan
konsumen• Mempertahankan kepuasan pelanggan• Mempertahankan hubungan yang baik dengan rekanan
Adapun uraian terkait pokok realisasi program tersebut dijelaskan setelah tabel ini.
Realization of Programs/InitiativesThe main points of the realization of satisfaction program for work partners and consumers include the following:• CommitmenttoqualitythroughtheQualityControl/Assurance
process• Transparencyofproductinformationforconsumerhealthand
safety• Customersatisfaction• Goodrelationshipswithassociates
The descriptions related to the main points of the program realization are explained below this table.
Pencapaian 2020• Berhasil meningkatkan tingkat kepuasan pelanggan menjadi
79,18• Berhasil menindaklanjuti pengaduan konsumen yang masuk
dengan baik, cepat, dan efektif.
Achievements in 2020• Successfullyincreasedcustomersatisfactionlevelto79.18;
• Successfullyfollowed-uponconsumercomplaintsinaproper,quick, and effective manner.
Komitmen terhadap Mutu Produk
Komitmen Perseroan terhadap pemastian mutu tertuang
dalam Kebijakan Mutu sebagai berikut:
1. Perseroan berkomitmen menjamin mutu produk yang
dihasilkan agar dapat memberi manfaat terbaik bagi
masyarakat.
2. Perseroan membangun mutu produk dengan sistem
mutu yang dibangun dan dikendalikan sesuai dengan
kaidah manajemen risiko. Mutu produk juga dibangun
melalui fasilitas yang sesuai persyaratan CPOB/CPOTB
yang berkembang dinamis dan regulasi lain yang relevan.
Di samping itu, mutu produk juga dibangunnya melalui
pengembangan personil Perseroan yang berwawasan,
terampil dan kompeten.
3. Perseroan menempatkan mutu produk sebagai faktor
penting dalam menjamin keberlangsungan dan
pertumbuhan perusahaan. Implementasi Kebijakan Mutu
Commitment to Product quality
The Company’s commitment to quality assurance is contained
in the Quality Policy as follows:
1. The Company is committed to ensuring the quality of
its products in order to provide the best benefits for the
community.
2. The Company develops product quality under a quality
system that is built and controlled in accordance with
risk management principles. Product quality is also
built through facilities that comply with CPOB/CPOTB
requirements, which are dynamically developing, and
other relevant regulations. In addition, product quality
is built through personnel development in order to have
insightful, skilled and competent employees.
3. The Company places product quality as a key factor in
ensuring its sustainability and growth. The Company
implements the above Quality Policies at all lines of its
439Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
di atas dilakukan Perseroan pada seluruh lini proses
usahanya. Hal ini dibuktikan dengan sertifikasi ISO 9001
yang telah diperoleh sejak 17 Maret 2000, dan senantiasa
diperbaharui setiap 3 (tiga) tahun secara berkala.
Transparansi Informasi Produk
Sebagai penyedia layanan kesehatan yang salah satunya
adalah produk obat dan alat kesehatan, Perseroan wajib
mencantumkan informasi atas produk atau jasa yang
dihasilkan. Hal ini diatur berlapis mulai dari Undang-Undang
Perlindungan Konsumen No. 8 tahun 1999, Undang-Undang
Kesehatan No. 36 Tahun 2009, Peraturan Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM
RI) tentang Pencantuman Informasi Asal Bahan Tertentu,
Kandungan Alkohol, dan Batas Kedaluwarsa pada Penandaan/
Label Obat, Obat Tradisional, Suplemen Makanan, dan
Pangan; serta peraturan lainnya. Ketatnya peraturan yang
mengatur terkait obat, pangan, dan produk kesehatan karena
produk kesehatan langsung berdampak pada keselamatan
jiwa pelanggan, sehingga pemerintah memiliki sanksi yang
tegas atas pelanggaran ketentuan – ketentuan tersebut.
Sanksi yang berisiko pada kerugian perseroan adalah
penarikan kembali produk dari pasaran, pembekuan izin edar
produk serta sanksi lain sesuai ketentuan yang berlaku.
Kepuasan Pelanggan
Guna memetakan kelemahan-kelebihan produk dan posisinya
di tengah-tengah pelanggan, Perseroan melakukan survei
kepuasan pelanggan secara berkala yang meliputi penilaian
terhadap produk, tenaga pemasaran, pelayanan distributor,
dan kegiatan promosi yang dilakukan Perseroan. Berikut ini
disampaikan hasil survei kepuasan pelanggan untuk tahun
2020 dan perbandingan dengan survei di tahun sebelumnya:
Tabel Survei Kepuasan Pelanggan Tahun 2019 – 2020
Parameter Jumlah Responden yang Puas / Total
Satisfied Respondents
Bobot (%) / Score (%)
Jumlah Responden yang Puas X Bobot (%) 2020 / Total Satisfied Respondents
x Score (%) in 2020
Jumlah Responden yang Puas X Bobot (%) 2019 / Total Satisfied Respondents
x Score (%) in 2019
Produk Indofarma / Indofarma’s Products
91,78% 30% 27,06% 27,53%
Tenaga Pemasaran / Marketing Personnel
97,69% 20% 19,71% 19,54%
Sistem Pelayanan / Service System 69,91% 25% 18,59% 17,48%
Promosi / Promotion 54,91% 25% 13,82% 13,73%
Hasil Survei / Survey Result 79,18% 78,27%
business process. This is evidenced by the ISO 9001
certification obtained on March 17, 2000, which is
renewed every 3 (three) years on a regular basis.
Product Information Transparency
As a health service provider that manufactures medicinal
products and medical devices, the Company is required
to include information about its products or services. This
requirement is set through several layers of regulations
starting from the Consumer Protection Law No. 8 of 1999,
Health Law No. 36 of 2009, Regulation of Head of Food
and Drug Supervisory Agency of the Republic of Indonesia
(BPOM RI) regarding Inclusion of Information on the Origin of
Certain Ingredients, Alcohol Contents, and Expiration Limits
on Markings/Labels of Medicines, Traditional Medicines,
Food Supplements, and Food, as well as other regulations.
Regulations on drugs, food, and health products are extremely
strict because these products have a direct impact on the
mental safety of customers; hence, the government imposes
firm sanctions with regard to the violation of these provisions.
Sanctions that pose heavy risk of loss to the Company are
product withdrawal from the market, freezing of product
distribution permits, and other sanctions in accordance with
applicable regulations.
Customer satisfaction
In order to map the weaknesses and strengths of its product
and position in the eyes of the customers, the Company
regularly conducts customer satisfaction surveys which
encompass product assessments, marketing personnel,
distributor services, and promotional activities carried out.
The following table describes the results of the customer
satisfaction survey for 2020 and the comparison with the
previous survey:
Table of Customer Satisfaction Survey in 2019-2020
440 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Dampak Kuantitatif atas Program Tanggung Jawab
Sosial terhadap Mitra Kerja dan Konsumen
Komitmen Perseroan untuk terus meningkatkan kepuasan
pelanggan dilakuan dengan upaya survei atas kepuasan
pelanggan secara rutin setiap tahun. Pelaksanaan pengukuran
kepuasan pelanggan untuk tahun 2020, dilakukan dengan
cara penyebaran kuesioner survey terhadap 200 koresponden,
yang dibagi atas outlet distributor, reseller dan retail (PBF,
apotik, rumah sakit) serta institusi (dinas kesehatan/PKM).
Metode pengukuran menggunakan kuesioner dan desk
survey dengan data transaksi untuk setiap 200 responden
di cabang, dengan pembagian berdasarkan wilayah sebagai
berikut:
• Wilayahtimur(Kalimantan,Sulawesi,Bali,NusaTenggara
dan Papua) sebanyak 25%.
• Wilayahtengah(Jawa)sebanyak45%.
• Wilayahbarat(Sumatra)sebanyak30%.
Berikut adalah tingkat survei kepuasan pelanggan dalam
kurun tiga tahun terakhir
Tingkat Survei Kepuasan Pelanggan (2018 – 2020) / Customer Satisfaction Survey Rate (2018-2020)
78,27%75,19% 79.18%
20192018 2020
Layanan Keluhan dan Pengaduan bagi Mitra Kerja dan
Konsumen
Dalam rangka melayani keluhan pelanggan Perseroan
memberi kesempatan kepada para pelanggan untuk
menyampaikan keluhannya kepada Perseroan secara
langsung maupun tidak langsung melalui saluran komunikasi
yang tersedia sebagai berikut:
PT Indofarma Tbk
Jl. Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat,
17530
Telepon : +62 21 85908350, 88323971
Faksimili : +62 21 8574503, 88323973
Email : [email protected]
Situs Web : www.indofarma.id
quantitative Impact from Social Responsibility Programs
to Work Partners and Consumers
The Company’s commitment to the continuous improvement
of customer satisfaction level is carried out by periodically
conducting surveys on customer satisfaction every year. The
implementation of customer satisfaction measurement in
2020 was conducted by distributing questionnaire survey to
200 correspondents, comprising distributor outlets, resellers,
and retail (PBF, drug stores, hospitals) and institutions (health
office/PKM). The following is a description of measurement
method using questionnaire and desk survey with transaction
data for every 200 respondents at branches with distribution
based on the following areas:
• East region (Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara,
and Papua) at 25%
• Central region (Java) at 45%
• West region (Sumatra) at 30%
The following is customer satisfaction survey in the past three
years
Complaint Mechanism for Work Partners and Consumers
In handling complaints from its customers, the Company
provides a mechanism for the customers to submit their
complaints, both directly and indirectly through the following
communication channels:
PT Indofarma Tbk
Jl. Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat,
17530
Telephone : +62 21 85908350, 88323971
Facsimile : +62 21 8574503, 88323973
Email : [email protected]
Website : www.indofarma.id
441Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Keluhan dari pelanggan diterima oleh Perseroan melalui
Manajer Pemasaran. Setelah itu, keluhan kemudian
diklasifikasikan berdasarkan 3 (tiga) aspek, yakni:
• Produk;
• PerformaTim;dan
• PelayananDistributor.
Berdasarkan klasifikasi tersebut, alur dan mekanisme
penanganan keluhan adalah sebagai berikut:
1. Jika Terkait dengan Produk
Asisten Manajer Produk mengevaluasi keluhan yang masuk / Product Manager
Assistant evaluates the incoming complaints
Jika terkait dengan kualitas / Related to quality
• Asisten Manajer Produk membuat Laporan Keluhan Mutu Produk (LKMP) yang dilengkapi dengan contoh produk yang dikeluhkan dan meminta persetujuan Manajer Pemasaran / The Assistant Product Manager produces a Product Quality Complaint Report (LKMP) equipped with a sample of the complained product and asks for the Marketing Manager’s approval
• Setelah disetujui, Asisten Manajer Produk menyerahkan LKMP ke bidang pemasaran / After being approved, the Product Manager Assistant submits the LKMP to the marketing
Asisten Manajer Produk menerima surat tanggapan dari bidang Pemasaran / The Product Manager
Assistant receives a response letter from the Marketing department
Asisten Manajer Produk kemudian menyiapkan jawaban/tanggapan atas keluhan pelanggan dan meminta persetujuan dari Manajer Pemasaran. Setelah disetujui, Asisten Manajer Produk memberikan jawaban/tanggapan kepada pelanggan. /
The Product Manager Assistant then prepares answers/responses to customer complaints and asks for approval from the Marketing Manager. Once approved, the Assistant Product
Manager provides answers/responses to customers.
Jika produk diputuskan ditarik / If the product is decided to be withdrawn
Manajer Pemasaran menerima Surat Perintah Penarikan (SPP) yang telah
disetujui Direktur Produksi dari bidang PM / The Marketing Manager receives
a Withdrawal Order (SPP) that has been approved by the Production Director from
the PM sector
Jika produk diputuskan tidak ditarik / If the product is decided not to be withdrawn
Jika terkait dengan ketersediaan / Related to availability
Asisten Manajer Produk melakukan koordinasi dengan bidang SCM / Product Manager Assistant coordinates with
SCM department
Asisten Manajer Produk kemudian menyiapkan jawaban/tanggapan atas keluhan pelanggan dan meminta persetujuan dari Manajer Pemasaran. Setelah disetujui, Asisten Manajer
Produk memberikan jawaban/tanggapan kepada pelanggan./ The Product Manager Assistant then prepares answers/responses to the customer complaints and asks for approval from the Marketing Manager. Once approved, the Assistant Product Manager provides
answers/responses to the customers.
Complaints from customers are received by the Company
through the Marketing Manager. After that, complaints are
then classified based on 3 (three) aspects, namely:
• Products;
• TeamPerformance;and
• DistributorService.
Based on this classification, the complaint handling flow and
mechanism are as follows:
Related to Product
442 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
2.Jika Terkait dengan Performa Tim
Keluhan diklasifikasikan berdasarkan: / Complaints are classified based on:• SellingSkill• ProductKnowledge
Berdasarkan klasifikasi tersebut, Asisten Manajer Penjualan kemudian melakukan pembinaan kepada divisi terkait, yakni: / Based on this classification, the Sales Manager Assistant then provides guidance to the related divisions, namely:• Divisi Reguler yang terdiri dari Medical Representative (MR) dan Supervisor; / Regular Division consisting of Medical
Representatives (MR) and Supervisors;• Divisi Tender yang terdiri dari Supervisor; dan / The Tender Division consisting of Supervisors; and• Divisi Ekspor yang terdiri dari Asisten Manajer Penjualan / Export Division consisting of Sales Manager Assistant
3. Jika Terkait dengan Pelayanan Distributor
Asisten Manajer Penjualan mengevaluasi keluhan dan melakukan koordinasi dengan distributor. / The Sales
Manager Assistant evaluates complaints and coordinates with distributors
Asisten Manajer Penjualan kemudian menyiapkan jawaban/tanggapan atas keluhan pelanggan dan meminta persetujuan dari Manajer Pemasaran. Setelah disetujui, Asisten Manajer Penjualan memberikan jawaban/tanggapan kepada pelanggan. / The Sales Manager Assistant then prepares
answers/responses to the customer complaints and asks for approval from the Marketing Manager. Once approved, the Assistant Sales Manager provides answers/responses to the customers.
TANGGUNG JAWAB PENGEMBANGAN MASYARAKAT
Komitmen Pengembangan Masyarakat
Perseroan mewujudkan komitmennya atas pengembangan
sosial dan kemasyarakatan melalui Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan (PKBL). Program ini dijalankan dengan
berdasar kepada Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara
Republik Indonesia No. PER–05/MBU/2007 tanggal 27 April
2007 dengan perubahan terakhir No. PER-02/MBU/7/2017
tanggal 20 Juli 2017 sebagai pengganti Peraturan Menteri
Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. PER-09/
MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015. Program ini bertujuan
untuk memberikan manfaat pengembangan masyarakat
secara nyata pada setiap wilayah usaha BUMN. Sebagai
BUMN pembina PKBL, Indofarma juga menjalin kerja sama
atau sinergi dengan holding BUMN Farmasi lain yakni PT
Biofarma (Persero) melalui Dana Avalist. Secara khusus,
pelaksanaan program PKBL diharapkan dapat membantu
usaha Pemerintah dalam meningkatkan kemandirian
masyarakat, mengurangi jumlah pengangguran dan juga
pengurangan jumlah penduduk miskin yang pada akhirnya
meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
2. Related to Team’s Performance
3. Related to Distributor Service
RESPONSIBILITY TO COMMUNITY DEVELOPMENTCommitment to Community Development
The Company realizes its commitment to social and
community development through the Partnership and
Community Development Program (PKBL). This program is
carried out pursuant to the Regulation of Minister of State-
Owned Enterprises of the Republic of Indonesia No. PER-05/
MBU/2007 dated April 27, 2007, as most recently amended by
No. PER-02/MBU/7/2017 dated July 20, 2017 as a substitute
for the Regulation of Minister of State-Owned Enterprises of
the Republic of Indonesia No. PER-09/MBU/07/2015 dated
July 3, 2015. This program aims to provide tangible benefits
for community development in each SOE’s business area. As a
PKBL-guiding SOE, Indofarma also collaborates or synergizes
with the holding company of pharmaceutical SOE, namely PT
Biofarma (Persero), through the Avalist Fund. In particular,
the implementation of PKBL program is expected to assist the
Government in elevating community independence, reducing
the number of unemployment, and alleviating poverty, which,
in turn, will increase economic growth.
443Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Formulation of Sustainability Approach to the
Development of Community Potentials
Partnership Program
The Company has provided guidance to small businesses
and cooperatives (fostered partners) since 1991, and has
distributed funds to these partners in the form of partnership
loans and grants. In 2012, the Company established a PKBL
Unit through the Decree of Board of Directors of the Company
No. 789/DIR/SK/VIII/2014 dated August 12, 2014 regarding
Organizational Structure of Partnership and Community
Development Program (PKBL) Unit. The composition of the
PKBL units as of December 31, 2020 is as follows:
Rumusan Pendekatan Keberlanjutan Aspek
Pengembangan Potensi Masyarakat
Ketentuan Umum dan Kebijakan Perusahaan• Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia
No. PER–05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 dengan perubahan terakhir No. PER-02/MBU/7/2017 tanggal 20 Juli 2017 sebagai pengganti Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. PER-09/MBU/07/2015 tanggal 3 Juli 2015.
General Provisions and Policies of the Company• RegulationofMinisterofState-OwnedEnterprisesofthe
Republic of Indonesia No. PER-05/MBU/2007 dated April 27, 2007, as most recently amended by No. PER-02/MBU/7/2017 dated July 20, 2017 as a substitute for the Regulation of Minister of State-Owned Enterprises of the Republic of Indonesia No. PER-09/MBU/07/2015 dated July 3, 2015.
Lingkup dan PerencanaanIsu dan Risiko Sosial yang Timbul dari Operasi BisnisIsu dan risiko yang muncul dari kegiatan operasional dan menjadi fokus Perseroan di antaranya adalah bidang-bidang pengembangan kualitas kehidupan masyarakat, seperti bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan dan keagamaan. Diharapkan, program-program ini dapat meningkatkan loyalitas masyarakat terhadap Perseroan dan senantiasa memberikan dukungan terhadap Perseroan yang dikenal sebagai salah satu produsen obat generik terbesar di Tanah Air.
Lingkup Program CSR pengembangan sosial kemasyarakatan• Peningkatan kompetensi usaha kecil sehingga dapat menjadi
tangguh dan mandiri• Pemberian manfaat kepada masyarakat dalam bentuk bantuan
korban bencana alam, peningkatan kesehatan, pendidikan & kesehatan, Pengembangan sarana/prasarana umum, Sarana Ibadah, Pelestarian Lingkungan, Program BUMN Peduli dan lain-lain.
Rencana Kegiatan CSR pengembangan sosial kemasyarakatanProgram tanggung jawab sosial perusahaan terhadap pengembangan sosial dan kemasyarakatan ditetapkan berdasarkan pelaksanaan social mapping sehingga sasaran dan kegiatan yang dilakukan tepat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Perseroan telah menyusun rencana dan target kegiatan terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan yang terdiri dari beberapa program kegiatan, antara lain:• Program Kemitraan: Perdagangan, Industri, Jasa, Pertanian,
Peternakan, Perikanan, Lainnya/Koperasi.• Program Filantropi: Pemberian Bantuan Obat-obatan, Keagamaan,
dan lain-lain.
Scope and PlanningSocial Issues and Risks Arising from Business OperationsIssues and risks arising from operational activities, which become the Company’s focus, include the areas of life quality development of the people, such as education, health, environment, and religion. It is hoped that these programs can enhance community’s loyalty to the Company and continue to provide support for the Company, which is known as one of the largest generic drug producers in the country.
Scope of CSR Programs for social community development• Improvementofthecompetenceofsmallbusinessessothatthey
can become resilient and independent.• Provisionofbenefitstothecommunityintheformofassistance
for victims of natural disasters, health improvement, education and health, development of public facilities/infrastructure, worship facilities, environmental conservation, BUMN Care Program, and so on.
CSR Activity Plans for social community developmentThe corporate social responsibility programs for social and community development are determined based on social mapping, so that the targets and activities carried out are precise and in accordance with the needs of the community. The Company has prepared plans and targets for activities related to social and community development, such as:
• PartnershipProgram:Trade,Industry,Services,Agriculture,Livestock, Fisheries, Others/Cooperatives.
• PhilanthropicProgram:ProvisionofMediciens,ReligiousFacilities,and others.
Realisasi Program/InisiatifBerikut adalah pokok realisasi program kegiatan CSR Pengembangan Sosial Kemasyarakatan 2020:• Pemberdayaan Masyarakat Lokal• Kebijakan dan Sosialisasi Anti Korupsi kepada Masyarakat• Program Kemitraan • Program Bina Lingkungan• Program Bantuan (Filantropi)• Program BUMN Hadir Untuk Negeri • Program Sosial Kemasyarakatan
Realization of Programs/InitiativesThe main points of realization of CSR programs for social community development in 2020 are as follows:• LocalCommunityEmpowerment• Anti-CorruptionPolicyandSocializationtothePublic• PartnershipProgram• CommunityDevelopmentProgram• PhilanthropyProgram• BUMNHadiruntukNegeriProgram(SOEfortheNation)• Socio-communityProgram
Program Kemitraan
Perseroan telah melakukan pembinaan terhadap usaha kecil
dan koperasi (mitra binaan) sejak tahun 1991, dan kepada
mitra binaan tersebut telah disalurkan dana berupa pinjaman
kemitraan dan hibah. Di tahun 2012, Perseroan membentuk
Unit PKBL melalui Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 789/
DIR/SK/VIII/2014 tanggal 12 Agustus 2014 tentang Struktur
Organisasi Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
(PKBL). Susunan unit PKBL per 31 Desember 2020 adalah
sebagai berikut:
444 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Direksi Pembina : Direktur Utama
Kepala PKBL : Sekretaris Perusahaan
Operasional : Tri Wiyoto
Koordinator : Bidang Akuntansi
Program Kemitraan selama beberapa tahun belakangan
berfokus kepada apotek kecil dengan cara pemberian
pinjaman modal usaha dengan kegiatan pelatihan yang
berfungsi untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan
dalam melakukan kegiatan usaha sehingga pada akhirnya
dapat berdiri secara mandiri secara berkelanjutan dalam
jangka panjang.
Berdasarkan surat Kementerian BUMN No. S-198/
D7.MBU/12/2018 tanggal 18 Desember 2018, tentang
Penyaluran Dana PKBL, disebutkan bahwa Menteri BUMN
telah menetapkan PT Permodalan Nasional Madani (Persero)
atau PNM sebagai BUMN Khusus yang akan menyalurkan
dana PK BUMN melalui surat No. S-22/ MBU/12/2018 tanggal
13 Desember 2018. Terkait keputusan tersebut, di tahun
2020 Indofarma telah menyerahkan sejumlah Rp3,9 miliar
kepada PNM.
Program Bantuan
Perseroan juga telah melaksanakan kegiatan program
bantuan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan
terhadap pengembangan sosial dan kemasyarakatan yang
diwujudkan melalui program-program filantropi yang
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Program bantuan yang telah dilakukan Perseroan di tahun
2020 antara lain sebagai berikut:
Rincian Program Bantuan Perseroan Sepanjang Tahun
2020
Kegiatan / ActivityBentuk Penyaluran / Form of Distribution Realisasi Value /
Value RealizationBarang / Goods Tunai / Money
Bantuan ke beberapa RS Pemerintah di wilayah Jakarta Selatan / Donation for several government hospitals in South Jakarta
480 Pakaian Hazmat / 480 hazmat suits 50.400.000
Bekerja sama dengan JIEP untuk Bantuan Sterilisasi semprot disinfectant di Pasar Umum dan Publik / Cooperation with JIEP for Donation of Disinfectant Spray Sterilization in Public and Public Markets
5 Liter disinfectant / 5 liters of disinfectant 1.248.500
Bantuan kepada RS BUMN yang dikelola oleh PT Pertamina Bina Medika IHC / Donation for SOE hospitals under the management of PT Pertamina Bina Medika IHC
2.500 Ampul Vitamin C Injeksi 500mg/2ml / 2,500 ampules of Vitamin C injection 500mg/2ml
2.356.250
Posko masak untuk warga Kecamatan Matraman, Kelurahan Utan Kayu, Jakarta Timur / Cook posts for the community of Matraman District, Utan Kayu Sub-District, East Jakarta
40.000 nasi bungkus / 40.000 food packages 5.000.000 5.000.000
Supervising Director : President Director
Head of PKBL : Corporate Secretary
Operational : Tri Wiyoto
Coordinator : Accounting
For the past few years, the Partnership Program has been
focused on small pharmacies through the provision of
capital loans with training activities, which serve to provide
knowledge and skills in conducting business activities, so that
they can become independent and sustainable in the long
run.
Based on the letter of Ministry of SOE No. S-198/
D7.MBU/12/2018 dated December 18, 2018 regarding
Distribution of PKBL Funds, it is stated that the Minister of SOE
has designated PT Permodalan Nasional Madani (Persero) or
PNM as a Special SOE to distribute SOE’s Partnership Program
funds through letter No. S-22/MBU/12/2018 dated December
13, 2018. In relation to this decision, in 2020, Indofarma
submitted Rp3.9 billion to PNM.
Philanthropy Program
The Company also carries out a donation program as a form
of corporate social responsibility in social and community
development, which is manifested through philanthropic
program aiming at providing benefits to the community. The
philanthropy program carried out by the Company in 2020 is
described below:
Details of Philanthropic Program Conducted in 2020
445Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
Kegiatan / ActivityBentuk Penyaluran / Form of Distribution Realisasi Value /
Value RealizationBarang / Goods Tunai / Money
Paket Sembako untuk Warga Desa Gandasari, Cikarang Barat / Staple Needs Packages for the villagers of Gandasari, West Cikarang
36 paket sembako / 36 packages of staple needs
5.000.000 5.000.000
Paket Sembako untuk Warga Desa Wanajaya, Cibitung, Bekasi / Staple Needs Packages for the villagers of Wanajaya, Cibitung, Bekasi
100 paket sembako / 100 packages of staple needs
10.000.000 10.000.000
Paket Sembako ke Fasilitas Kesehatan melalui seluruh cabang IGM / Staple Needs Packages for Health Facilities through all branches of IGM
29 paket alat pelindung diri dengan total 1000 paket masker & 40 buah hand sanitizer / 25 packages of personal protective equipment, with 1,000 masks and 40 hand sanitizers
164.140.000
Penyuluhan Kesehatan bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Manyeuw - Kabupaten Maluku Tenggara yang bekerja sama dengan Universitas Gadjah Mada / Health counseling for the community in the Manyeuw District - Southeast Maluku Regency in collaboration with Gadjah Mada University
• Perbaikan Fasilitas dan Sistem Sanitasi / Repair of Sanitation Facilities and Systems
• Vaksinasi dan Imunisasi Anak / Vaccinations and Immunizations of Children
• Penyuluhan Kesehatan untuk Lansia & Konsultasi Kesehatan / Health Counseling for the Elderly & Health Consultation
• Pembuatan Pojok Edukasi Kesehatan di taman baca/ perpustakaan sekolah yang berisi buku-buku dan leaflet / Establishment of a Health Education Corner in the reading garden/school library containing books and leaflets
18.850.000
Produk Remdesivir untuk Penelitian di RS Pertamedika / Remdesivir Products for Research at Pertamedika Hospital
800 botol produk Remdesivir / 800 bottles of Remdesivir product
1.040.000.000
Jumlah / Total 1.296.994.750
Saluran Pengaduan Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial
Bidang Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
Perseroan berkomitmen untuk terus menjalankan program
pengembangan sosial dan kemasyarakatan, untuk itu,
Perseroan menyediakan sarana saluran pengaduan bagi
masyarakat, apabila terdapat kendala atau keluhan dalam
kegiatan kemasyarakatan, yang dapat dilayangkan langsung
ke Perseroan atau melalui kontak layanan yang tertera di situs
web Perseroan di https:// indofarma.id/hubungi-kami/ atau
email ke [email protected].
Complaint Channel in the Implementation of Social
Responsibility in Social and Community Development
The Company is committed to continuously carrying out
social and community development programs. To support
this commitment, the Company has provided a complaint
channel for the community, so that the public can submit their
complaints regarding the Company’s products or activities,
either directly or indirectly, to the Company through the
contact listed on the Company’s website at https:// indofarma.
id/hubungi-kami/ or via email to [email protected].
446 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
PRODUK-PRODUK PERSEROANThe Company’s Products
BIOVISION
CEFOTAXIME SODIUM
DESREM REMDESIVIR
INAMASK
BIOPROST
CETALER
FUROSEMIDE
INCETYL
BIOSTHIN
CLIND DISINFEKTAN & HANDSANITAzER
INA-VTM
INDOBION
447Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
INDOMAG
INPURIN
OSELTAMIVIR PHOSPHATE
PROURIC
INCOCYN
KETOROLAC TROMETAMOL
PROBAGIN
PROLISLIM
INPIROX
ONDANSETRON HCI
PROLIPID
zINKID
448 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
PERNYATAAN KOMITE AUDIT
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan sepanjang
tahun 2020, Komite Audit menyatakan hal-hal berikut ini :
1. Secara umum, fungsi Pengendalian Internal Perseroan
telah dilaksanakan dengan baik.
2. Secara umum, kegiatan operasional Perseroan telah
dilaksanakan sesuai norma-norma yang berlaku.
3. Penunjukan Auditor Independen telah memenuhi kaidah
yang berlaku bagi Perseroan dan peraturan perundangan-
undangan di bidang pasar modal.
4. Pelaksanaan audit oleh Auditor Independen telah
memenuhi standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia.
5. Komite Audit telah melakukan evaluasi terhadap Laporan
Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2020 dan 2019,
dan hasil evaluasi tersebut disampaikan kepada Dewan
Komisaris.
Demikian pernyataan dari Komite Audit disampaikan kepada
Dewan Komisaris.
Jakarta, April 2021 / April 2021
TEDDY WIBISANAKetua
Chairman
SURYADIAnggotaMember
Based on the evaluation that have been conducted during the
year of 2020, Audit Committee states the followings :
1. In general, implementation of internal control function is
adequate.
2. In general, the Company has carried out its business
activities in accordance with the applicable principles.
3. The appointments of Independent Auditor has comply
with the rules applied for the Company and Capital
Market regulation.
4. The audit carried out by Independent Auditor has comply
with the auditing standard set by Indonesian Accountant
Association.
5. Audit Committee has conducted evaluation on the
Company Financial Statements for the fiscal year of
2020 and 2019, and has submitted full reports on the
evaluation to the Board of Commissioners.
Accordingly the statement from Audit Committee submitted
to the Board of Commissioners.
Statement of the Audit Committee
449Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Kriteria Annual report Award / Annual report contents reference to the Annual report Award (ArA) criterias
Kriteria / criteria Penjelasan / Description Halaman / Page
I. Umum / General
Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris. / Annual Report is presented in good and correct Indonesian and it is recommended to present the report also in English.
√
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca. / Annual report is printed in good quality and use type and font so that the text is easy to read.
√
Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas. / Annual report should state clearly the identity of the company.
Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di: / Name of company and year of the annual report is placed on:
1. Sampul muka; / Front cover;2. Samping; / Side;3. Sampul belakang; / Back cover;4. Setiap halaman. / Every page.
√
Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan. / Annual Report is presented in the company’s website.
Mencakup laporan tahunan terkini dan paling kurang 4 tahun terakhir. / Covers the latest annual report and, at the least, the annual report of the past 4 years.
√
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting / Key Financial Data Highlights
Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk Perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. / Business results information in comparative form over a period of 3 (three) fiscal years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 3 (three) years.
Informasi memuat antara lain: / The information shall include, among others:1. Penjualan/pendapatan usaha; / Operating sales/revenues;2. Laba (rugi): / Profit (loss):• Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; / Attributable to owner of parent
entity;• Diatribusikan kepada kepentingan non pengendali; / Attributable to non-
controlling interest;3. Penghasilan komprehensif periode berjalan: / Comprehensive income for the
current period:• Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; / Attributable to owner of parent
entity;• Diatribusikan kepada kepentingan non pengendali; / Attributable to non-
controlling interest;4. Laba (rugi) per saham. / Earnings (loss) per share.
18
Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. / Financial position information in comparative form over a period of 3 (three) fiscal years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 3 (three) years.
Informasi memuat antara lain: / The information shall include, among others:1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi; / Total investment in associate entities;2. Jumlah aset; / Total assets;3. Jumlah liabilitas; / Total liabilities;4. Jumlah ekuitas. / Total equity.
18
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) tahun. / Financial ratio in comparative form over a period of 3 (three) fiscal years or since the commencement of business if the company has been running its business activities for less than 3 (three) years.
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan. / Information includes 5 (five) financial ratios that are common and relevant to the industry the company.
19
REFERENSI ISI LAPORAN TAHUNAN DENGAN KRITERIA annual report award (ARA)Annual Report Contents Reference to the Annual Report Award (ARA) Criterias
450 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Kriteria Annual report Award / Annual report contents reference to the Annual report Award (ArA) criterias
Kriteria / criteria Penjelasan / Description Halaman / Page
Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik. / Share price information in the form of table and chart.
Informasi memuat: / The information shall include:1. Jumlah saham yang beredar; / Total outstanding shares;2. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat: / Information in the form of
table shall include:• Kapitalisasi pasar berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham
dicatatkan; / Market capitalization based on prices at Stock Exchange on which the shares are listed;
• Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan; / Highest, lowest, and closing prices based on prices at Stock Exchange on which the shares are listed;
• Volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan; / Share trading volume at Stock Exchange on which the shares are listed;
3. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang: / Information in the form of chart shall include, among others:
• Harga penutupan berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan; / Closing price based on prices at Stock Exchange on which the shares are listed;
• Volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan. untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir. / Share trading volume at Stock Exchange on which the shares are listed for a quarterly basis during the last 2 (two) fiscal years.
Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki kapitalisasi pasar, informasi harga saham, dan volume perdagangan saham, agar diungkapkan / Note: If the company does not have market capitalization, share price information, and share trading volume, to be disclosed as such.
22
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir. / Information on outstanding bonds, sukuk, or convertible bonds within the last 2 (two) fiscal years.
Informasi memuat: / The information shall include:1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding); / Total
outstanding bonds/ sukuk/ convertible bonds;2. Tingkat bunga/imbalan; / Interest/return rate;3. Tanggal jatuh tempo; / Maturity date;4. Peringkat obligasi/sukuk tahun 2017 dan 2018. / Bonds/sukuk rating in 2017
and 2018.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki obligasi/sukuk/obligasi konversi, agar diungkapkan. / Note: If the company does not have bonds/ sukuk/ convertible bonds, to be disclosed as such.
24
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi / Reports of Board of Commissioners and Board of Directors
Laporan Dewan Komisaris. / Report of Board of Commissioners. Memuat hal-hal sebagai berikut: / Contains the following items:1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar
penilaiannya; / Assessment on the performance of Board of Directors on company’s management and the basis for the assessment;
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya; / Perspective on company’s business prospects set by the Board of Directors and the basis of consideration;
3. Pandangan atas penerapan/pengelolaan whistleblowing system (WBS) di perusahaan dan peran Dewan Komisaris dalam WBS tersebut; / Perspective on the implementation/management of whistleblowing system (WBS) at the company and the role of Board of Commissioners in WBS; and
4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan alasan perubahannya. / Changes in the composition of Board of Commissioners and the reason behind the change (if any).
34 - 45
Laporan Direksi. / Report of Board of Directors. Memuat hal-hal sebagai berikut: / Contains the following items:1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain: / Analysis on
company’s performance, which shall include, among others:• Kebijakan strategis; / Strategic policies;• Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan; /
Comparisons between realizations and targets;• Kendala-kendala yang dihadapi perusahaan dan langkah-langkah
penyelesaiannya; / Obstacles faced by the company and the steps to address them
2. Analisis tentang prospek usaha; / Analysis on business prospects;3. Perkembangan penerapan tata kelola perusahaan pada tahun buku; dan /
Development of corporate governance implementation in the fiscal year; and4. Perubahan komposisi anggota Direksi (jika ada) dan alasan perubahannya.
/ Changes in the composition of Board of Directors (if any) and the reason behind the change.
46 - 63
451Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Kriteria Annual report Award / Annual report contents reference to the Annual report Award (ArA) criterias
Kriteria / criteria Penjelasan / Description Halaman / Page
Tanda tangan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi. / Signature of members of Board of Commissioners and Board of Directors.
Memuat hal-hal sebagai berikut: / Contains the following items:1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri; / Signatures are set on
a separate page;2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab
penuh atas kebenaran isi laporan tahunan; / Statements that the Board of Commissioners and Board of Directors are fully responsible for the accuracy of the annual report;
3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya; / Signed by all members of Board of Commissioners and Board of Directors, stating their names and titles/positions;
4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan. / A written explanation in a separate letter from the member of Board of Commissioners or Board of Directors who refuses to sign the annual report, or written explanation in a separate letter from the other members in the event that there is no written explanation provided by the concerned member.
65
IV. Profil Perusahaan / Company Profile
Nama dan alamat lengkap perusahaan. / Name and address of the company
Memuat informasi antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website. / Containing information on, among others, name and address, postal code, telephone number, facsimile number, email, and website of the company.
68 - 69
Riwayat singkat perusahaan. / Brief history of the company. Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, perubahan nama perusahaan (jika ada), dan tanggal efektif perubahan nama perusahaan. / Includes, among others, date/year of establishment, name, change to the company’s name (if any), and effective date for the change to the company’s name. Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar diungkapkan / Note: if the company has not changed its name, to be disclosed as such.
70 - 73
Bidang usaha. / Business lines Memuat antara lain: / Contains, among others:1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir; / Company’s
business activities based on the latest articles of association;2. Kegiatan usaha yang dijalankan; / Business activities carried out; 3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan. / Products and/or services generated.
79 - 83, 446 - 447
Struktur Organisasi dalam bagan. / Organization structure in a chart.
Meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur satu tingkat di bawah direksi / Contains the names and positions/titles, at the very least, one level below the Board of Directors.
96 - 97
Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan. / Vision, Mission and Corporate Culture
Mencakup antara lain: / Contains, among others: 1. Visi perusahaan; / Company’s vision;2. Misi perusahaan; / Company’s mission;3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah di-review dan disetujui oleh
Direksi/Dewan Komisaris pada tahun buku; / Statement that the vision and mission have been reviewed and approved by the Board of Directors/Board of Commissioners in the current fiscal year;
4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan. / Statement on corporate culture established within the company.
76 - 77
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris. / Identity and brief curriculum vitae of the members of Board of Commissioners.
Memuat informasi antara lain: / Contains information on, among others:1. Nama; / Name;2. Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau
lembaga lain); / Position and tenure (including position at the company or other institutions);
3. Umur; / Age;4. Domisili; / Domicile;5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); / Education (Field of
Study and Educational institution);6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); / Work
experience (Position, Institution, and Service Period);7. Riwayat penunjukkan (periode dan jabatan) sebagai anggota Dewan
Komisaris di Perusahaan sejak pertama kali ditunjuk. / History of the appointment (period and position) as members of Board of Commissioners since the first appointment.
88 - 92
452 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Kriteria Annual report Award / Annual report contents reference to the Annual report Award (ArA) criterias
Kriteria / criteria Penjelasan / Description Halaman / Page
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi. / Identity and brief curriculum vitae of the members of Board of Directors.
Memuat informasi antara lain: / Contains information on, among others:1. Nama; / Name;2. Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau
lembaga lain); / Position and tenure (including position at the company or other institutions);
3. Umur; / Age;4. Domisili; / Domicile;5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan); / Education (Field of
Study and Educational institution);6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); / Work
experience (Position, Institution, and Service Period);7. Riwayat penunjukkan (periode dan jabatan) sebagai anggota Direksi di
Perusahaan sejak pertama kali ditunjuk. / History of the appointment (period and position) as members of Board of Directors since the first appointment.
93 - 95
Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan data pengembangan kompetensi karyawan yang mencerminkan adanya kesempatan untuk masing-masing level organisasi. / Number of employees (comparative in 2 years) and data of employee competency development which reflects the presence of opportunity for each level of organization.
Memuat informasi antara lain: / Contains information on, among others:1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi; / Number of
employees for each level of the organization;2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan; / Number of
employees for each level of education;3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian; / Number of employees
based on employment status;4. Data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan pada
tahun buku yang terdiri dari pihak (level jabatan) yang mengikuti pelatihan, jenis pelatihan, dan tujuan pelatihan; / Data of employee competency development conducted in the fiscal year, consisting party (position level) attending the training, type of training, and objective of training;
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan pada tahun buku. / Costs incurred for employee competency development in the fiscal year.
98 - 99, 430
Komposisi Pemegang saham. / Composition of Shareholders Mencakup antara lain: / Contains, among others:1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbesar
dan persentase kepemilikannya; / Detailed name of shareholders covering 20 largest shareholders and their shareholding percentage;
2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi: / Details of shareholders and their shareholding percentage include:
a. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham; / Names of shareholders having 5% or more shares;
b. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%; / Public shareholder group with share ownership each less than 5%;
c. Nama Direktur dan Komisaris serta persentase kepemilikan sahamnya secara langsung dan tidak langsung. Catatan: apabila Direktur dan Komisaris tidak memiliki saham langsung dan tidak langsung, agar diungkapkan. / Names of Directors and Commissioners as well as their shareholding percentage, directly or indirectly. Note: if the Directors and Commissioners do not have direct or indirect shares, to be disclosed as such.
102 - 103, 227, 253
Daftar perusahaan anak dan/atau entitas asosiasi dalam bentuk tabel. / List of subsidiaries and/or associate entities in table.
Memuat informasi antara lain: / Contains information on, among others:1. Nama perusahaan anak dan/atau asosiasi; / Name of subsidiaries and/or
associate entities;2. Persentase kepemilikan saham; / Shareholding percentage;3. Keterangan tentang bidang usaha perusahaan anak dan/atau entitas asosiasi;
/ Information on the line of business of subsidiaries and/or associate entities;4. Keterangan status operasi perusahaan anak dan/atau entitas asosiasi (telah
beroperasi atau belum beroperasi). / Information regarding the operational status of subsidiaries and/or associate entities (already operating or not yet operating).
104 - 107
Struktur grup perusahaan. / Company’s group structure Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas induk, perusahaan anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle (SPV). / Company’s group structure in a chart describing subsidiaries, associates, joint ventures, and special purpose vehicles (SPVs).
100
Kronologi penerbitan saham (termasuk private placement) dan/atau pencatatan saham dari awal penerbitan sampai dengan akhir tahun buku. / Chronology of share issuance (including private placement) and/or share listing, from the initiation of issuance to the end of fiscal year.
Mencakup antara lain: / Contains, among others:1. Tahun penerbitan saham, jumlah saham, nilai nominal saham, dan harga
penawaran saham untuk masing-masing tindakan korporasi (corporate action); / Year of share issuance, number of shares, nominal value of shares, and offering price for each corporate action;
2. Jumlah saham tercatat setelah masing-masing tindakan korporasi (corporate action); / Number of shares listed after each corporate action;
3. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan. / Name of stock exchange on which the company’s shares are listed
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kronologi pencatatan saham, agar diungkapkan. / Note: if the company does not have chronology of share listing, to be disclosed as such.
101
453Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Kriteria Annual report Award / Annual report contents reference to the Annual report Award (ArA) criterias
Kriteria / criteria Penjelasan / Description Halaman / Page
Kronologi penerbitan dan/atau pencatatan efek lainnya dari awal penerbitan sampai dengan akhir tahun buku. / Chronology of other securities issuance and/or listing, from the initiation of issuance to the end of fiscal year.
Mencakup antara lain: / Contains, among others:1. Nama efek lainnya, tahun penerbitan efek lainnya, tingkat bunga/imbalan
efek lainnya, dan tanggal jatuh tempo efek lainnya; / Name of other securities, year of other securities issuance, interest/return rate of other securities and maturity date;
2. Nilai penawaran efek lainnya; / Issuance value of other securities;3. Nama bursa dimana efek lainnya dicatatkan; / Name of stock exchange on
which the other securities are listed4. Peringkat efek. / Rating of securities.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kronologi penerbitan dan pencatatan efek lainnya, agar diungkapkan. / Note: if the company does not have chronology of other securities issuance and listing, to be disclosed as such.
108
Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang. / Name and address of supporting institutions and/or professions.
Informasi memuat antara lain: / The information shall contain, among others:1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham perusahaan;
/ Name and address of Share Registrar/party administrating the company’s shares;
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; / Name and address of Public Accounting Firm;
3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek. / Name and address of securities rating agency.
108 - 109
Penghargaan yang diterima dalam tahun buku terakhir dan/atau sertifikasi yang masih berlaku dalam tahun buku terakhir baik yang berskala nasional maupun internasional. / Awards received in the last fiscal year and/or valid certificates in the last fiscal year, both of national scale and international scale.
Informasi memuat antara lain: / The information shall contain, among others:1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi; / Name of award and/or certificate;2. Tahun perolehan penghargaan dan/atau sertifikasi; / Year in which the award
and/or certificate is obtained;3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikasi; / Institution presenting the
award and/or certificate;4. Masa berlaku (untuk sertifikasi). / Validity period (for certification).
11 - 14
Nama dan alamat perusahaan anak dan/atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada). / Name and address of subsidiaries and/or branch offices or representative offices (if any).
Memuat informasi antara lain: / Contains information on, among others:1. Nama dan alamat perusahaan anak; dan / Name and address of subsidiaries;
and2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan. / Name and address of branch/
representative offices.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki perusahaan anak, kantor cabang, dan kantor perwakilan, agar diungkapkan. / Note: if the company does not have any subsidiaries, branch offices, and representative offices, to be disclosed as such.
84 - 87
Informasi pada Website Perusahaan. / Information on Company’s Website.
Meliputi paling kurang: / Contains, at the very least:1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu; /
Information on shareholders and end beneficiary;2. Isi Kode Etik; / Contents of Code of Conduct;3. Informasi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) paling kurang meliputi
bahan mata acara yang dibahas dalam RUPS, ringkasan risalah RUPS, dan informasi tanggal penting yaitu tanggal pengumuman RUPS, tanggal pemanggilan RUPS, tanggal RUPS, tanggal ringkasan risalah RUPS diumumkan; / Information on General Meeting of Shareholders (GMS) which shall include, among others, agenda to be discussed in the GMS, summary of GMS minutes, and information on important dates, namely GMS announcement date, GMS summons date, GMS date, and announcement date of summary of GMS minutes;
4. Laporan keuangan tahunan terpisah (5 tahun terakhir); / Separate annual financial statements (the past 5 years);
5. Profil Dewan Komisaris dan Direksi; / Profiles of Board of Commissioners and Board of Directors;
6. Piagam/Charter Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, dan Unit Audit Internal. / Charters of Board of Commissioners, Board of Directors, Committees, and Internal Audit Unit.
350 - 351
454 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Kriteria Annual report Award / Annual report contents reference to the Annual report Award (ArA) criterias
Kriteria / criteria Penjelasan / Description Halaman / Page
Pendidikan dan/atau pelatihan Dewan Komisaris, Direksi, Komite- komite, Sekretaris Perusahaan, dan Unit Audit Internal. / Education and/or training activities of Board of Commissioners, Board of Directors, Committees, Corporate Secretary, and Internal Audit Unit.
Meliputi paling kurang informasi (jenis dan pihak yang relevan dalam mengikuti): / Contains information on, at the very least (type and relevant party):
1. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Dewan Komisaris; / Education and/or training for Board of Commissioners;
2. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Direksi; / Education and/or training for Board of Directors;
3. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Audit; / Education and/or training for Audit Committee;
4. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Nominasi dan Remunerasi; / Education and/or training for Nomination and Remuneration Committee;
5. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Lainnya; / Education and/or training for Other Committees;
6. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Sekretaris Perusahaan; / Education and/or training for Corporate Secretary;
7. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Unit Audit Internal yang diikuti pada tahun buku. / Education and/or training for Internal Audit Unit attended in the fiscal year.
Catatan: apabila tidak terdapat pendidikan dan/atau pelatihan pada tahun buku, agar diungkapkan. / Note: if there is no education and/or training conducted in the fiscal year, to be disclosed as such.
228, 254, 281, 291, 301, 309, 317 - 318
V. Analisa dan Pembahasan Manajamen atas Kinerja Perusahaan / Management Discussion and Analysis on Company’s Performance
Tinjauan operasi per segmen usaha. / Operational overview per business segment.
Memuat uraian mengenai: / Contains description of:1. Penjelasan masing-masing segmen usaha; / Each business segment of the
company;2. Kinerja per segmen usaha, antara lain: / Performance per business segment,
among others:• Produksi; / Productions;• Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; / Increase/decrease of
production capacities;• Penjualan/pendapatan usaha; / Sales/ revenues;• Profitabilitas. / Profitability.
125 - 140
Uraian atas kinerja keuangan perusahaan, yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan/penurunan suatu akun (dalam bentuk narasi dan tabel). / Description of company’s financial performance, which includes financial performance comparison between the current year and the previous year, and the reason behind the increase/decrease of an account (n the form of narrative and table)
Antara lain mengenai: / Includes, among others:1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; / Current assets, non-current
assets, and total assets;2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas; /
Current liabilities, non-current liabilities, and total liabilities;3. Ekuitas; / Equity;4. Penjualan/pendapatan usaha, beban, laba (rugi), penghasilan komprehensif
lain, dan penghasilan komprehensif periode berjalan; / Sales/revenues, expenses, profit (loss), other comprehensive income, and comprehensive income for the current period;
5. Arus kas. / Cash flows;
140 - 150
Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan. / Discussion and analysis on solvency and receivables collectability rate of the company, by presenting the calculation of ratios relevant to the company’s industry.
Penjelasan tentang: / Describes:1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka
panjang; / Solvency, both short-term and long-term;2. Tingkat kolektibilitas piutang. / Receivables collectability rate.
150 - 153
Bahasan tentang struktur modal (capital structure) dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy). / Discussion on capital structure and management’s policy on capital structure.
Penjelasan atas: / Describes:1. Rincian struktur modal (capital structure) yang terdiri dari utang berbasis
bunga/sukuk dan ekuitas; / Details of capital structure, consisting of interest/sukuk-and-equity-based debts;
2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies); / Management’s policy on capital structure;
3. Dasar pemilihan kebijakan manajemen atas struktur modal. / Basis for selecting the policy on capital structure by the management.
154 - 155
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal (bukan ikatan pendanaan) pada tahun buku terakhir. / Discussion on material commitments for capital goods investment (not funding commitments) in the last fiscal year.
Penjelasan tentang: / Describes:1. Nama pihak yang melakukan ikatan; / Party conducting the commitment;2. Tujuan dari ikatan tersebut; / Objective of the commitment;3. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut; /
Source of fund expected to meet the commitments;4. Mata uang yang menjadi denominasi; / Denomination currency;5. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko
dari posisi mata uang asing yang terkait. / Steps taken by the Company to protect against the related foreign exchange risk.
Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir agar diungkapkan. / Note: if the company does not have any commitment related to capital goods investment in the last fiscal year, to be disclosed as such.
155
455Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Kriteria Annual report Award / Annual report contents reference to the Annual report Award (ArA) criterias
Kriteria / criteria Penjelasan / Description Halaman / Page
Bahasan mengenai ikatan investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir. / Discussion on capital goods investment realized in the last fiscal year.
Penjelasan tentang: / Describes1. Jenis investasi barang modal; Types of capital goods investment;2. Tujuan investasi barang modal; dan / Objectives of capital goods investment;
and3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir. /
Value of capital goods investment spent in the last fiscal year.
Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan. / Note: if there is no realization of capital goods investment, to be disclosed as such.
155
Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, dan lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan. / Information on comparison between target set at the beginning of the fiscal year and the realization, and target or projection for the next year concerning revenue, profit, and others considered important for the company.
Informasi memuat antara lain: / Contains information on, among others:1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai
(realisasi); / Comparison between target of the beginning of the fiscal year and the realization;
2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 (satu) tahun mendatang. / Target or projection for the following year.
159 - 161
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. / Material information and fact subsequent to the date of accountant’s report.
Uraian mengenai kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. / Description on significant events that take place after the date of accountant’s report, including the impact on the performance and business risk in the future.
Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan. / Note: if there is no significant events subsequent to the date of accountant’s report, to be disclosed as such.
155
Uraian tentang prospek usaha Perusahaan. / Description of company’s business outlook/prospects.
Uraian tentang prospek usaha perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya. / Description on company’s business outlook/prospects related to the condition of industry and economy in general, complete with quantitative data from reliable sources.
156 - 159
Uraian tentang aspek pemasaran. / Description of marketing aspect.
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar. / Description of marketing aspect of company’s products and/or services, such as marketing strategy and market share.
124
Uraian mengenai kebijakan dividen. / Description of dividend policy.
Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir, Memuat uraian mengenai: / Description of dividend policy and total cash dividend per share, and total dividend per year announced or paid in the last 2 (two) fiscal years. Contains information on:
1. Kebijakan pembagian dividen; / Dividend distribution policy;2. Total dividen yang dibagikan; / Total dividend distributed;3. Jumlah dividen kas per saham; / Total cash dividend per share;4. Payout ratio;5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas. untuk masing-masing
tahun. / Date of announcement and payment of cash dividend for each year.
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya. / Note: if there is no dividend distribution, to be disclosed as such.
164
Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan (ESOP/MSOP) yang masih ada sampai tahun buku. / Existing employee and/or management stock option plan (ESOP/ MSOP) carried out by the company up to the fiscal year.
Memuat uraian mengenai: / Contains information on:1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya; / Total ESOP/MSOP shares and
the realization;2. Jangka waktu; / Term;3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; / Requirements for
entitled employees and/or management;4. Harga exercise. / Exercise price.
Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan. / Note: if there is no such program, to be disclosed as such.
165
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana). / Realization of the use of proceeds from public offering (in the event the company is required to submit the report of the use of proceeds).
Memuat uraian mengenai: / Contains information on:1. Total perolehan dana; / Total funds obtained;2. Rencana penggunaan dana; / Plans for the use of funds;3. Rincian penggunaan dana; / Details of the use of funds;4. Saldo dana; / Balance;5. Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan penggunaan dana (jika
ada). / Date of approval of GMS on the change in the use of funds (if any).
Catatan: apabila tidak memiliki informasi realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum, agar diungkapkan. / Note: if there is no information on the realization of proceeds from public offering, to be disclosed as such.
165
456 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Kriteria Annual report Award / Annual report contents reference to the Annual report Award (ArA) criterias
Kriteria / criteria Penjelasan / Description Halaman / Page
Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi. / Information on material transaction containing conflict of interest and/or transaction with affiliated parties.
Memuat uraian mengenai: / Contains information on:1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi; / Name of the
parties involved in the transactions and related affiliation;2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; / Explanation on fairness of
transaction3. Alasan dilakukannya transaksi; / Reason for transaction;4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir; / Realization of
transaction in the last fiscal year;5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; /
Company’s policy related to review mechanis of the transaction;6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait. / Compliance with the related
provisions.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan. / If there is no transaction related to this issue, to be disclosed as such.
165 - 170
Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan terhadap perusahaan pada tahun buku terakhir. / Description of changes in laws and regulations affecting the company in the last fiscal year.
Uraian memuat antara lain: / Contains information on:a. Nama peraturan perundang-undangan yang mengalami perubahan; dan /
Title of laws and regulations undergone changes; andb. Dampaknya (kuantitatif dan/atau kualitatif) terhadap perusahaan (jika
signifikan) atau pernyataan bahwa dampaknya tidak signifikan. / The impact (quantitative and/or qualitative) on the company (if significant) or statements that the impact is not significant.
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. / If there is no change in the laws and regulations in the last fiscal year, to be disclosed as such.
170 - 171
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir. / Description of changes in accounting policies implemented by the company in the last fiscal year.
Uraian memuat antara lain: / Contains information on:1. Perubahan kebijakan akuntansi; / Changes in accounting policies;2. Alasan perubahan kebijakan akuntansi; / Reason behind the changes in
accounting policies;3. Dampaknya secara kuantitatif terhadap laporan keuangan. / The quantitative
impact on the financial statements.
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. / Note: if there is no change in the accounting policies in the last fiscal year, to be disclosed as such.
172 - 177
Informasi kelangsungan usaha. / Information on business continuity.
Pengungkapan informasi mengenai: / Discloses information on:1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan
usaha perusahaan pada tahun buku terakhir; / Matters that potentially give significant impact on the company’s business continuity in the last fiscal year.
2. Assessment manajemen atas hal-hal pada angka 1; / Management’s assessment on matters described in number 1;
3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment. / Assumptions used by the management in conducting assessment.
Catatan: apabila tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen dalam meyakini bahwa tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir. / Note: In the event that there are no matters that potentially give significant impact on the company’s business continuity in the last fiscal year, to disclose the underlying assumption of the management which makes them believe that there are no matters that potentially give significant impact on the company’s business continuity in the last fiscal year.
177 - 179
VI. Tata Kelola Perusahaan / Good Corporate Governance
Uraian Dewan Komisaris. / Description of Board of Commissioners.
Memuat antara lain: / Contains information on:1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris; / Description of responsibilities of
Board of Commissioners;2. Penilaian atas kinerja masing-masing komite yang berada di bawah Dewan
Komisaris dan dasar penilaiannya; / Assessment of performance of each committee under the Board of Commissioners and basis for assessment;
3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris). / Disclosure of Board Charter (guidelines and work procedures of Board of Commissioners).
214 - 241
Komisaris Independen (jumlah minimal 30% dari total Dewan Komisaris). / Independent Commissioner (minimum amount: 30% of the total members of Board of Commissioners).
Meliputi antara lain: / Contains information on:1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan / Criteria to determine
Independent Commissioner; and2. Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen. /
Statement of independency of each Independent Commissioner.
241 - 242
457Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Kriteria Annual report Award / Annual report contents reference to the Annual report Award (ArA) criterias
Kriteria / criteria Penjelasan / Description Halaman / Page
Uraian Direksi. / Description of Board of Directors. Memuat antara lain: / Contains information on:1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota
Direksi / Scope of works and responsibilities of each member of Board of Directors.
2. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Direksi (jika ada) / Assessment of performance of each committee under the Board of Directors (if any);
3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja Direksi). / Disclosure of Board Charter (guidelines and work procedures of Board of Commissioners).
243 - 261
Penilaian Penerapan GCG untuk tahun buku 2018 yang meliputi paling kurang aspek Dewan Komisaris dan Direksi. / Assessment on GCG Implementation for 2018 fiscal year, which shall include, at the very least, the aspects of Board of Commissioners and Board of Directors
Memuat uraian mengenai: / Contains information on:1. Kriteria yang digunakan dalam penilaian; / Criteria used in the assessment2. Pihak yang melakukan penilaian; / Assessor3. Skor penilaian masing-masing kriteria; / Assessment score of each criteria;4. Rekomendasi hasil penilaian; / Recommendation of assessment results;5. Alasan belum/tidak diterapkannya rekomendasi. / Reason of the lack
implementation of recommendation.
Catatan: apabila tidak ada penilaian penerapan GCG untuk tahun buku 2015, agar diungkapkan. / Note: if there is no assessment on GCG implementation for 2015 fiscal year, to be disclosed as such.
238 - 241, 260 - 261, 379 - 405
Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi. / Description of policy of remuneration for the Board of Commissioners and Board of Directors.
Mencakup antara lain: / Contains information on:1. Pengungkapan prosedur pengusulan sampai dengan penetapan remunerasi
Dewan Komisaris; / Disclosure of proposal procedure to the determination of remuneration for the Board of Commissioners;
2. Pengungkapan prosedur pengusulan sampai dengan penetapan remunerasi Direksi; / Disclosure of proposal procedure to the determination of remuneration for the Board of Directors;
3. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris; / Remuneration structure which shows remuneration component and nominal value per component for each member of Board of Commissioners;
4. Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Direksi; / Remuneration structure which shows remuneration component and nominal value per component for each member of Board of Directors;
5. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi; / Disclosure of indicator to determine the remuneration for Board of Directors.
6. Pengungkapan bonus kinerja, bonus non kinerja, dan/atau opsi saham yang diterima setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi (jika ada). / Disclosure of performance and non-performance bonuses, and/or share option received by each member of Board of Commissioner and Board of Directors (if any).
Catatan: apabila tidak terdapat bonus kinerja, bonus non kinerja, dan opsi saham yang diterima setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi, agar diungkapkan. / Note: if there are no performance and non-performance bonuses, and/or share option received by each member of Board of Commissioner and Board of Directors, to be disclosed as such.
261 - 265
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat yang dihadiri mayoritas anggota pada rapat Dewan Komisaris (minimal 1 kali dalam 2 bulan), Rapat Direksi (minimal 1 kali dalam 1 bulan), dan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi (minimal 1 kali dalam 4 bulan). / Frequency and Attendance Rate of Meetings attended by the majority members of Board of Commissioners (at minimum once in 2 (two) months), Board of Directors (at minimum once a month), and Joint Meetings of Board of Commissioners with the Board of Directors (at minimum once in 4 (four) months).
Informasi memuat antara lain: / Contains information on:1. Tanggal Rapat / Meeting Date 2. Peserta Rapat / Meeting Participants3. Agenda Rapat / Meeting Agenda untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan.
/ for each meeting of Board of Commissioners, Board of Directors, and joint meeting.
228 - 236, 255 - 259
Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu. / Information on main and controlling shareholders, both direct and indirect, up to the final individual owner.
Informasi dalam bentuk skema atau diagram yang memisahkan pemegang saham utama dengan pemegang saham pengendali. / Information in the form of scheme or diagram that separates the main shareholders with the controlling shareholders.
Catatan: yang dimaksud pemegang saham utama adalah pihak yang, baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh perseratus) hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh suatu Perseroan, tetapi bukan pemegang saham pengendali. / Note: main shareholder is a party who, either directly or indirectly, has 20% (twenty percent), at the very least, votes of the entire shares with valid voting rights issued by the Company. but they are not controlling sharehlders.
103
458 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Kriteria Annual report Award / Annual report contents reference to the Annual report Award (ArA) criterias
Kriteria / criteria Penjelasan / Description Halaman / Page
Pengungkapan hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama dan/atau pengendali. / Disclosure of affiliation among Board of Directors, Board of Commissioners, and Main and/or Controlling Shareholders
Mencakup antara lain: / Contains information on:1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya; /
Affiliations among the members of Board of Directors;2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris; /
Affiliations between the members of Board of Directors and members of Board of Commissioners;
3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali; / Affiliations between the members of Board of Directors and the Main and/or Controlling Shareholders;
4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan / Affiliations among the members of Board of Commissioners;
5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama dan/atau Pengendali. / Affiliations between the members of Board of Commissioners and the Main and/or Controlling Shareholders.
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan afiliasi dimaksud, agar diungkapkan. / Note: if there is no affiliation, to be disclosed as such.
225, 252
Komite Audit. / Audit Committee Mencakup penyampaian informasi antara lain: / Contains information on:1. Nama, jabatan, dan periode jabatan anggota komite audit; / Name, position,
and tenure of members of audit committee;2. Riwayat pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan) dan pengalaman
kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat) anggota komite audit; / Educational background (Field of Study and Educational institution) and work experience (Position, Institution, and Service Period);
3. Independensi anggota komite audit; / Independency of members of audit committee;
4. Uraian tugas dan tanggung jawab; / Description of duties and responsibilities;5. Uraian pelaksanaan kegiatan komite audit pada tahun buku; dan / Description
of activities of audit committee conducted in the fiscal year; and6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit. / Meeting
frequency and attendance rate of audit committee.
270 - 282
Komite Nominasi dan/atau Remunerasi. / Nomination and/or Remuneration Committee.
Penyampaian informasi antara lain: / Contains information on:1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi dan/
atau remunerasi; / Name, position, and brief curriculum vitae of members of nomination and/or remuneration committee
2. Independensi komite nominasi dan/atau remunerasi; / Independency of members of nomination and/or remuneration committee;
3. Uraian tugas dan tanggung jawab; / Description of duties and responsibilities;4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi dan/atau remunerasi pada
tahun buku; / Description of activities of nomination and/or remuneration committee conducted in the fiscal year;
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi dan/atau remunerasi; / Meeting frequency and attendance rate of nomination and/or remuneration committee;
6. Pernyataan adanya pedoman komite nominasi dan/atau remunerasi; dan / Statement of the establishment of nomination and/or remuneration committee charter; and
7. Kebijakan mengenai suksesi Direksi. / Policy on the succession of Board of Directors.
292 - 304
Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan. / Other committees under the Board of Commissioners established by the company.
Penyampaian informasi antara lain: / Contains information on:1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain; / Name,
position, and brief curriculum vitae of members of other committees;2. Independensi komite lain; / Independency of other committees;3. Uraian tugas dan tanggung jawab; / Description of duties and responsibilities;4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain pada tahun buku; dan / Description
of activities of other committees conducted in the fiscal year; and5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain. / Meeting frequency
and attendance rate of other committees.
282 - 291
Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan. / Description of duties and functions of Corporate Secretary.
Penyampaian informasi antara lain: / Contains information on:1. Nama, dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan; / Name, position,
and brief work experience of corporate secretary;2. Domisili; / Domicile;3. Uraian tugas dan tanggung jawab; dan / Description of duties and
responsibilities; and4. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan pada tahun buku. /
Description of duties of corporate secretary conducted in the fiscal year.
305 - 309
459Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Kriteria Annual report Award / Annual report contents reference to the Annual report Award (ArA) criterias
Kriteria / criteria Penjelasan / Description Halaman / Page
Uraian mengenai unit audit internal. / Description of internal audit unit.
Penyampaian informasi antara lain: / Contains information on:1. Nama ketua unit audit internal; / Name of the head of internal audit unit;2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit audit internal; / Number of
employees (internal auditors) in the internal audit unit;3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal; / Certification for the profession of
internal auditor;4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan; / Position of
internal audit unit in company’s structure;5. Uraian pelaksanaan kegiatan unit audit internal pada tahun buku; dan /
Description of activities of internal audit unit conducted in the fiscal year; and6. Pihak yang mengangkat dan memberhentikan ketua unit audit internal. /
Party appointing and dismissing the head of internal audit unit.
310 - 319
Akuntan Publik. / Public Accountant. Penyampaian informasi antara lain: / Contains information on:1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan
tahunan selama 5 tahun terakhir; / Name of public accountant and the year the public accountant conducts audit activity on the annual financial statements in the last 5 years;
2. Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; / Name of Public Accounting Firm and the year the Public Accounting Firm conducts audit activity on the annual financial statements in the last 5 years;
3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh Kantor Akuntan Publik pada tahun buku terakhir; dan / Amount of fee for each service provided by the Public Accounting Firm in the last fiscal year; and
4. Jasa lain yang diberikan Kantor Akuntan Publik dan akuntan publik selain jasa audit laporan keuangan tahunan pada tahun buku terakhir. / Other services provided by the Public Accounting Firm and public accountant other than the audit service on annual financial statements in the last fiscal year.
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan. / Note: if there is no other service, to be disclosed as such.
321 - 325
Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan. / Description of company’s risk management.
Mencakup antara lain: / Contains, among others:1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusahaan; /
Description of risk management system implemented by the company;2. Penjelasan mengenai hasil review yang dilakukan atas sistem manajemen
risiko pada tahun buku; / Description of the results of review on risk management system conducted in the fiscal year;
3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan / Description of the risks faced by the company; and
4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut. / Efforts to manage the risks.
325 - 337
Uraian mengenai sistem pengendalian intern. / Description of internal control system.
Penyampaian informasi antara lain / Contains information on:1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain
mencakup pengendalian keuangan dan operasional; / Brief description of internal control system, covering, among others, financial and operational control;
2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional (COSO – internal control framework); dan / Description of the conformity of internal control system with the internationally recognized framework (COSO – internal control framework); and
3. Penjelasan mengenai hasil review yang dilakukan atas pelaksanaan sistem pengendalian intern pada tahun buku. / Description of the results of review on internal control system conducted in the fiscal year.
338 - 343
460 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Kriteria Annual report Award / Annual report contents reference to the Annual report Award (ArA) criterias
Kriteria / criteria Penjelasan / Description Halaman / Page
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait tata kelola tanggung jawab sosial. / Description of corporate social responsibility related to governance of social responsibility
Informasi meliputi: / Contains information on:1. Informasi komitmen pada tanggung jawab sosial; / Commitment to social
responsibility;2. Informasi mengenai methoda dan lingkup due diligent terhadap dampak
sosial, ekonomi dan lingkungan dari aktivitas perusahaan; / Method and scope of due diligence on the social, economic and environmental impacts from company’s activities;
3. Informasi tentang stakeholder penting yang terdampak atau berpengaruh pada dampak dari kegiatan perusahaan; / Key stakeholders that are impacted by or influenced by the impact from company’s activities;
4. Informasi tentang isu isu penting sosial ekonomi dan lingkungan terkait dampak kegiatan perusahaan; / Significant issues of social, economic, and environment related to the impact of company’s activities;
5. Informasi tentang lingkup tanggung jawab sosial perusahaan baik yang merupakan kewajiban maupun yang melebihi kewajiban; / Scope of positive corproate social responsibility activities that is the obligation or exceeds the obligation of the company;
6. Informasi tentang strategi dan program kerja perusahaan dalam menangani isu isu sosial, ekonomi dan lingkungan dalam upaya stakeholders engagement dan meningkatkan value untuk stakeholder dan shareholder; / Strategies and work programs of the company in handling social, economic, and environmental issues in the framework of stakeholders engagements and improvement of values for stakeholders and shareholders;
7. Informasi tentang berbagai program yang melebihi tanggung jawab minimal perusahaan yang relevan dengan bisnis yang dijalankan; dan / Various programs that exceed the minimum responsibilities of the company relevant to the business being carried out; and
8. Informasi tentang pembiayaan dan anggaran tanggung jawab sosial. / Funds and budgets for social responsibility activities.
408 - 415
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait core subject Hak Asasi Manusia. / Description of corporate social responsibility related to the core subject of Human Rights.
Informasi meliputi: / Contains information on:1. Informasi tentang komitmen dan kebijakan tanggung jawab sosial core
subject Hak Asasi Manusia; / Commitment and policy of social responsibility regarding the core subject of Human Rights;
2. Informasi tentang rumusan perusahaan lingkup tanggung jawab sosial core subject Hak Asasi Manusia; / Company’s definition of the responsibility scope of the core subject of Human Rights;
3. Informasi tentang perencanaan corporate social responsibility bidang Hak Asasi Manusia; / Corporate social responsibility planning in the field of Human Rights;
4. Informasi tentang pelaksanaan inisiatif CSR bidang Hak Asasi Manusia; dan / Implementation of CSR initiatives in the field of Human Rights; and
5. Informasi tentang capaian dan penghargaan inisiatif CSR bidang Hak Asasi Manusia. / Achievement and awards for the CSR initiatives in the field of Human Rights.
416 - 417
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait core subject Operasi yang adil. / Description of corporate social responsibility related to the core subject of fair Operations.
Informasi meliputi: / Contains information on:1. Informasi tentang komitmen dan kebijakan tanggung jawab sosial core
subject Operasi yang adil; / Commitment and policy of social responsibility regarding the core subject of fair Operations;
2. Informasi tentang rumusan perusahaan lingkup tanggung jawab sosial core subject operasi yang adil; / Company’s definition of the responsibility scope of the core subject of fair Operations;
3. Informasi tentang perencanaan corporate social responsibility bidang operasi yang adil; / Corporate social responsibility planning in the field of fair Operations;
4. Informasi tentang pelaksanaan inisiatif CSR bidang operasi yang adil; dan / Implementation of CSR initiatives in the field of fair Operations; and
5. Informasi tentang capaian dan penghargaan inisiatif CSR bidang operasi yang adil. / Achievement and awards for the CSR initiatives in the field of fair operations.
363 - 365, 370 - 378, 417 - 418
461Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Kriteria Annual report Award / Annual report contents reference to the Annual report Award (ArA) criterias
Kriteria / criteria Penjelasan / Description Halaman / Page
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup. / Description of corporate social responsibility related to the environment.
Penyampaian informasi tentang: / Contains information on:1. Informasi tentang komitmen dan kebijakan lingkungan; / Commitment and
policy of social responsibility regarding the environment;2. Informasi tentang dampak dan risiko lingkungan penting yang terkait secara
langsung atau tidak langsung dengan perusahaan; / Significant impact and risk of environment related, either directly or indirectly, to the company;
3. Informasi tentang target/rencana kegiatan pada tahun 2018 yang ditetapkan manajemen; / Activity targets/plans in 2018 established by the management;
4. Informasi tentang kegiatan yang dilakukan dan terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan; / Activities conducted in relation to the environmental programs that are relevant to the company’s operations;
5. Informasi tentang pelaksanaan inisiatif CSR terkait lingkungan hidup; / Implementation of CSR initiatives in the field of environment;
6. Informasi tentang capaian dampak kuantitatif atas kegiatan tersebut; dan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, mekanisme pengaduan masalah lingkungan, pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian kredit kepada nasabah, dan lain-lain; dan / Quantitative impact of the activities, such as the use of green material and energy that can be recycled, company’s waste treatment system, mechanism to submit environmental complaints, consideration of environmental aspect in providing loans to the customers, and so on; and
7. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki. / Certification in the field of environment owned by the company.
418 - 428
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja. / Description of corporate social responsibility related to manpower and occupational health and safety.
Mencakup antara lain informasi tentang: / Contains information on, among others:
1. Kebijakan dan komitmen tanggung jawab sosial perusahaan core subject ketenagakerjaan; / Commitment and policy of social responsibility regarding the core subject of manpower;
2. Informasi lingkup dan perumusan tanggung jawab sosial bidang ketenagakerjaan; / Scope and definition of social responsibility in manpower;
3. Informasi terkait target/rencana kegiatan pada tahun 2018 yang ditetapkan manajemen; / Activity targets/plans in 2018 established by the management;
4. Kegiatan yang dilakukan dan dampak kuantitatif atas kegiatan tersebut; dan / Activities conducted and quantitative impact of such activities; and
5. Informasi terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, remunerasi, mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan, dan lain-lain. / Manpower and occupational health and safety practices, such as gender equality and work opportunity, work facilities and safety, employee turnover rate, work accident rate, remuneration, mechanism to submit employment complaints, and so on.
428 - 437
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen. / Description of corporate social responsibility related to responsibility to customes
Mencakup antara lain: / Contains information on, among others:1. Target/rencana kegiatan yang pada tahun 2018 ditetapkan manajemen; /
Activity targets/plans in 2018 established by the management; 2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak atas kegiatan tersebut; dan / Activities
conducted and quantitative impact of such activities; and3. Terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan
konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain. / Issues related to product responsibility, such as customer’s health and safety, product information, facilities, amount and management of customer complaints, and so on.
437 - 442
462 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Kriteria Annual report Award / Annual report contents reference to the Annual report Award (ArA) criterias
Kriteria / criteria Penjelasan / Description Halaman / Page
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan. / Description of corporate social responsibility related to social and community development.
Mencakup antara lain informasi tentang: / Contains information on, among others:1. Kebijakan dan komitmen tanggung jawab sosial perusahaan core subject
pengembangan sosial dan kemasyarakatan; / Commitment and policy of social responsibility regarding the core subject of social and community development;
2. Informasi tentang isu-isu sosial yang relevan dengan perusahaan; / Social issues that are relevant to the company;
3. Informasi tentang risiko sosial yang dikelola perusahaan; / Social risks managed by the Company
4. Informasi lingkup dan perumusan tanggung jawab sosial bidang pengembangan sosial dan kemasyarakatan; / Scope and definition of social responsibility in the field of social and community development;
5. Target/rencana kegiatan pada tahun 2018 yang ditetapkan manajemen; / Activity targets/plans in 2018 established by the management;
6. Kegiatan yang dilakukan dan dampak atas kegiatan tersebut; / Activities conducted and quantitative impact of such activities;
7. Biaya yang dikeluarkan; dan / Expenses; and8. Terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan
tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, komunikasi mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi, pelatihan mengenai anti korupsi, dan lain-lain. / Issues related to socio-community, such as the use of local manpower, empowerment of community around the company; improvement of social facilities and infrastructure, other form of donation, communication on anti-corruption policy and procedure, training on anti-corruption, and so on.
442 - 445
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, perusahaan anak, serta anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang menjabat pada periode laporan tahunan. / Litigation faced by the company, subsidiaries, and members of Board of Commissioners and Board of Directors serving in the period of annual report.
Mencakup antara lain: / Contains information on, among others:1. Pokok perkara/gugatan; / Principal case/claim;2. Status penyelesaian perkara/gugatan; / Status of settlement of case/claim;3. Risiko yang dihadapi perusahaan dan nilai nominal tuntutan/gugatan; dan /
Risk faced by the company and nominal value of case/claim; and4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada perusahaan, anggota Dewan
Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan dan lainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi). / Administrative sanction imposed on the company, members of Board of Commissioners and Board of Directors, from the related authorities (capital market, bank institutions, and others) in the last fiscal year (or statement if there is no administrative sanction imposed on the company).
Catatan: dalam hal perusahaan, perusahaan anak, anggota Dewan Komisaris, dan anggota Direksi tidak memiliki perkara penting, agar diungkapkan. / Note: if the company, subsidiaries, and members of Board of Commissioners and Board of Directors do not any litigation, to be disclosed as such.
355 - 357
Akses informasi dan data perusahaan. / Access to company’s information and data.
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris), media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya. / Description on the provision of access to company’s information and data for the public, such as through website (in Indonesian Language and English), mass media, mailing list, bulletin, analyst meeting, and so on.
349 - 355
Bahasan mengenai kode etik. / Discussion on code of conduct. Memuat uraian antara lain: / Contains information on, among others:1. Pokok-pokok kode etik; / Principles of code of conduct;2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi; /
Disclosure that code of conduct is applicable for all levels of organization;3. Penyebarluasan kode etik; / Dissemination of code of conduct;4. Sanksi untuk masing-masing jenis pelanggaran yang diatur dalam kode etik
(normatif); dan / Sanction for each type of violation regulated in the code of conduct (normative); and
5. Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang diberikan pada tahun buku terakhir. / Total violations of code of conduct as well as the sanctions imposed in the last fiscal year.
Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. / Note: if there is no violation of code of conduct, to be disclosed as such.
357 - 363
463Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Kriteria Annual report Award / Annual report contents reference to the Annual report Award (ArA) criterias
Kriteria / criteria Penjelasan / Description Halaman / Page
Pengungkapan mengenai whistleblowing system. / Disclosure of whistleblowing system.
Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: / Contains description of whistleblowing system mechanism, among others:1. Penyampaian laporan pelanggaran; / Submission of violation report;2. Perlindungan bagi whistleblower; / Protection for whistleblower;3. Penanganan pengaduan; / Management of complaint;4. Pihak yang mengelola pengaduan; / Party managing the complaint;5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir; dan /
Total incoming and processed complaints in the last fiscal year; and6. Sanksi/tindak lanjut atas pengaduan yang telah selesai diproses pada tahun
buku. / Sanctions/follow-up activities on the settled complaints in the fiscal yeaer.
Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk dan telah selesai diproses pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. / Note: if there is no incoming and processed complaints in the last fiscal year, to be disclosed as such.
365 - 369
Kebijakan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi. / Policy on the diversity of composition of Board of Commissioners and Board of Directors
Uraian kebijakan tertulis Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin. / Description of written policy of the Company on the diversity of composition of Board of Commissioners and Board of Directors in terms of education (field of study), work experience, age, and gender.
Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya. / Note: if there is no such policy, to be disclosed as such.
VII. Informasi Keuangan / Financial Information
Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan. / Statement of Board of Directors and/or Board of Commissioners on the Responsibility for Financial Statements.
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan. / Conformity to the regulations related to Responsibility for Financial Statements.
Laporan Keuangan Audited
/ Audited Financial
Statements
Opini auditor independen atas laporan keuangan. / Opinion of independent auditor on the financial statements.
Laporan Keuangan Audited
/ Audited Financial
Statements
Deskripsi Auditor Independen di Opini. / Description of the Independent Auditor in the Opinion.
Deskripsi memuat tentang: / Describes:1. Nama dan tanda tangan; / Names and signatures;2. Tanggal Laporan Audit; dan / Date of Audit Report; and3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik. / KAP and Public Accountant
license numbers.
Laporan Keuangan Audited
/ Audited Financial
Statements
Laporan keuangan yang lengkap. / Complete financial statements.
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: / Contains complete elements of financial statements:
1. Laporan posisi keuangan; / Statements of financial position;2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; / Statements of profit
or loss and other comprehensive income;3. Laporan perubahan ekuitas; / Statements of changes in equity;4. Laporan arus kas; / Statements of cash flows;5. Catatan atas laporan keuangan; / Notes to the financial statements;6. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya; dan / Comparative
information about the previous period; and7. Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan). / Statements of financial position at the beginning of the previous period when the entity implemented an accounting policy retrospectively or prepared restatements of items in the financial statements, or when the entity reclassified the items in its financial statements (if relevant).
Laporan Keuangan Audited
/ Audited Financial
Statements
Perbandingan tingkat profitabilitas. / Comparison of profitability rate.
Menampilkan perbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. / Displays the comparison of performance/ profit (loss) of the current year and of the previous year.
Laporan Keuangan Audited
/ Audited Financial
Statements
464 Laporan Tahunan 2020 | PT Indofarma Tbk
Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Kriteria Annual report Award / Annual report contents reference to the Annual report Award (ArA) criterias
Kriteria / criteria Penjelasan / Description Halaman / Page
Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi. / Disclosure of details related to operating segments.
Hal-hal yang harus diungkapkan: / Issues to be disclosed are:1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk
mengidentifikasi segmen yang dilaporkan; / General information covering the factors used in identifying the reported segments;
2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan; / Information on profit or loss, assets, and liabilities of reported segments;
3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan / Reconciliation of total income of the segments, profit or loss of the reported segments, assets and liabilities of the segments, and other material elements of the segments to the related amount in the entity; and
4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama. / Disclosure at the entity’s level, covering information on products and/or services, geographical area, and primary customers.
Laporan Keuangan Audited
/ Audited Financial
Statements
Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan. / Disclosure of details related to Financial Instruments.
Hal-hal yang harus diungkapkan: / Issues to be disclosed are:1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasifikasinya; /
Details of financial instruments owned based on their classification;2. Nilai wajar dan hierarkinya untuk setiap kelompok instrumen keuangan; / Fair
value and the hierarchy for each group of financial instrument;3. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar,
risiko kredit dan risiko likuiditas; / Description of risks related to the financial instruments, including market risk, credit risk, and liquidity risk.
4. Kebijakan manajemen risiko; dan / Risk management policy; and5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif. /
Quantitative analysis of risks related to the financial instruments.
Laporan Keuangan Audited
/ Audited Financial
Statements
Penerbitan laporan keuangan. / Publication of financial statements.
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: / Issues to be disclosed are:1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan / Date of financial
statements authorized for publication; and2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan. / Party
responsible for authorizing the financial statements.
Laporan Keuangan Audited
/ Audited Financial
Statements
465Annual Report 2020 | PT Indofarma Tbk
Referensi Isi Laporan Tahunan dengan Kriteria Annual report Award / Annual report contents reference to the Annual report Award (ArA) criterias
Kriteria / criteria Penjelasan / Description Halaman / Page
Laporan Arus Kas. / Cash Flows Statements. Memenuhi ketentuan sebagai berikut: / Complies with the following provisions:1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan
pendanaan; / Classification for three activities: operating, investing, and financing;
2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi; / Use of direct method to report cash flows from operating activities;
3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan / Separated presentation of cash inflows and/or cash outflows during the current year in the operating, investing, and financing activities; and
4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan. / Disclosure of non-cash transaction which must be stated in the notes to financial statemetns.
Laporan Keuangan Audited
/ Audited Financial
Statements
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi. / Accounting Policy Highlights. Meliputi sekurang-kurangnya: / Contains, among others:1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK; / Statement of compliance with the
FAS;2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan; / Basis for calculating
and preparing the financial statements;3. Pajak penghasilan; / Income tax;4. Imbalan kerja; dan / Employee benefits; and5. Instrumen Keuangan. / Financial Instruments.
Laporan Keuangan Audited
/ Audited Financial
Statements
Pengungkapan transaksi pihak berelasi. / Disclosure of transaction with related parties.
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: / Issues to be disclosed are:1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; / Name
of related parties as well as the nature of relations with related parties;2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban
terkait; dan / Value of transactions and the percentage to the related total revenues and expenses; and
3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas terkait. / Balance and the percentage to the related total asset or liabilities.
Laporan Keuangan Audited
/ Audited Financial
Statements
Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan. / Disclosure of details related to taxes.
Hal-hal yang harus diungkapkan: / Issues to be disclosed are:1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini; / Fiscal reconciliation
and calculation of current tax expenses;2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi;
/ Description of relationship between tax expenses (gains) and profit from accounting;
3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan tahun 2018; / Statement that Taxable Profit (LKP) as the result of reconciliation becomes the basis in filling out the Annual Tax Return (SPT) of Corporate Income Tax of 2018;
4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan / Details of deferred tax assets and liabilities recognized in the statements of financial position for each presentation period, and total deferred tax expenses (gains) recognized in the statements of profit or loss if the amount is not evident in total deferred tax assets and liabilities recognized in the statements of financial position; and
5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak. / Disclosure of the presence of tax dispute.
Laporan Keuangan Audited
/ Audited Financial
Statements
Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap. / Disclosure of details related to fixed assets.
Hal-hal yang harus diungkapkan: / Issues to be disclosed are:1. Metode penyusutan yang digunakan; / Method of depreciation used;2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan
model biaya; / Description of the selected accounting policy, between the revaluation model and cost model;
3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (untuk model biaya); dan / Significant method and assumption used in estimating the fair value of fixed assets (for revaluation model) or disclosing the fair value of fixed assets (for cost model);
4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi. / Reconciliation of gross carrying amount and accumulation of depreciation of fixed assets at the beginning and end of the period, by displaying: addition, deduction, and reclassification.
Laporan Keuangan Audited
/ Audited Financial
Statements
LAPORAN KEUANGAN
Financial Report
Halaman ini sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank
DAFTAR ISI TABLE OF CONTENTS
Halaman/
Pages
SURAT PERNYATAAN DIREKSI BOARD OF DIRECTORS’ STATEMENT
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PT INDOFARMA Tbk
DAN ENTITAS ANAKNYA
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS OF
PT INDOFARMA Tbk
AND ITS SUBSIDIARIES
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2 Consolidated Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya
Konsolidasian 3
Consolidated Statements of Profit or Loss and Other
Comprehensive Income
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes in Equity
Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6-101 Notes to the Consolidated Financial Statements
Informasi Tambahan: Additional Information:
LAPORAN KEUANGAN POKOK
PT Indofarma Tbk
Laporan Keuangan Tersendiri (Entitas Induk Saja)
BASIC FINANCIAL STATEMENTS
PT Indofarma Tbk
Individual Financial Statements (Parent Entity Only)
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2020 DAN 2019 December 31, 2020 and 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
1
Catatan
/ Notes
31 Desember 2020/
December 31, 2020
31 Desember 2019/
December 31, 2019
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 4,42,43 158.178.406.505 151.387.943.827 Cash and cash equivalents Piutang usaha 41,42,48 Trade receivables
- Pihak berelasi 5 309.025.391.297 9.236.025.657 Related parties -
- Pihak ketiga 5 250.800.351.847 211.191.142.214 Third parties - Piutang lain-lain – Neto 6 11.978.307.436 36.035.731.420 Other receivables Persediaan – Neto 7 144.767.398.929 148.108.537.504 Inventories Pajak dibayar dimuka 8 176.627.098.219 229.709.931.672 Prepaid taxes Uang muka dan biaya dibayar dimuka 9 77.699.535.782 43.434.290.048 Advances and prepayments Aset pengembalian dana 10 5.656.330.065 - Right of return assets
Jumlah Aset Lancar 1.134.732.820.080 829.103.602.342 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS Investasi pada entitas asosiasi 11 1.115.516.163 741.831.812 Investment in associate Aset keuangan tersedia untuk dijual 12 155.585.955 6.015.585.955 Available-for-sale financial asset Aset Pajak Tangguhan 37b 73.271.513.304 46.112.663.525 Deffered Tax Assets Aset Tetap 13 456.932.530.650 469.100.892.206 Property, Plant and Equipment Aset Hak Guna 14 14.453.636.893 - Right of Use Assets Aset tak berwujud 15 17.063.010.017 16.950.593.664 Intangible assets
Properti Investasi 16 13.397.694.666 13.571.847.585 Investment Property Aset tidak lancar yang akan ditinggalkan 17 2.212.351.121 2.338.177.297 Abandoned non-current assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 578.601.838.769 554.831.592.044 Total Non Current Assets
JUMLAH ASET 1.713.334.658.849 1.383.935.194.386 TOTAL ASSETS
LIABILITAS LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Utang usaha 40 Trade payables
- Pihak berelasi 18,41 49.129.314.018 22.405.859.584 Related parties -
- Pihak ketiga 18 553.511.320.238 207.316.342.674 Third parties - Pinjaman bank jangka pendek 19,41 91.858.005.417 118.622.037.833 Short term bank loans Biaya yang masih harus dibayar 20 16.727.247.529 6.043.372.288 Accrued Expenses
Kewajiban pengembalian dana 21 7.784.828.001 - Refund Liabilities Liabilitas Hak Guna 22 3.464.644.094 - Lease Liabilities Utang Pajak 23 98.104.451.617 76.494.595.067 Axes Payables Kewajiban Kontrak 24 2.259.890.669 3.676.978.222 Contract Liability Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 25 13.912.236.740 6.267.821.753 Short Term Employee Benefit
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 836.751.938.323 440.827.007.421 Total Current Liabilities
LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES
Pinjaman bank jangka panjang 26 360.776.420.282 364.693.619.785 Long term bank loans Liabilitas Hak Guna 22 1.393.759.330 Lease Liability Kewajiban imbalan pasca kerja 27 84.086.064.395 73.439.979.873 Employment benefit obligation Kewajiban pajak tangguhan - 39.260.271 Deferred Tax Liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 446.256.244.007 438.172.859.929 Total NonCurrent Liabilities
JUMLAH LIABILITAS 1.283.008.182.330 878.999.867.350 TOTAL LIABILITIES
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated
financial statements are an integral part of these
consolidated financial statements taken as a whole.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2020 DAN 2019 December 31, 2020 and 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
2
Catatan
/ Notes
31 Desember 2020/
December 31, 2020
31 Desember 2019/
December 31, 2019
EKUITAS EQUITY
EKUITAS YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN EQUITY ATTRIBUTABLE TO
KEPADA PEMILIK ENTITAS
INDUK
OWNERS OF THE PARENT
ENTITY
Modal saham Share capital Modal dasar - 10.000.000.000 saham,
Modal ditempatkan dan disetor penuh sebanyak 3.099.267.500 lembar dengan nilai nominal Rp100 per lembar 29 309.926.750.000 309.926.750.000
Authorized - 10,000,000,000 shares,
Issued and fully paid 3,099,267,500 shares with par value of Rp100 per
share
Tambahan modal disetor 30 81.120.060.644 81.120.060.644 Additional paid-in capital Keuntungan belum direalisasi atas aset keuangan tersedia untuk dijual 50.585.449 50.585.449
Unrealized gain on available for sale financial assets
Keuntungan (Kerugian) aktuaria (15.088.850.897) (11.428.875.126) Unrealized gain (loss) actuaria
Keuntungan (Kerugian) revaluasi aset 203.293.717.754 203.293.717.754 Unrealized gain (loss) revaluation
assets
Saldo laba: Retained earnings:
Telah ditentukan penggunaannya 1.271.553.449 1.271.553.449 Appropriated
Belum ditentukan penggunaannya (150.252.017.344) (79.300.152.644) Unappropriated
Total ekuitas yang dapat diatribusikan Total equity attributable to owners
kepada pemilik entitas induk 430.321.799.055 504.933.639.526 of the parent entity
Kepentingan non pengendali 28 4.677.464 1.687.510 Non-controlling interests
JUMLAH EKUITAS 430.326.476.519 504.935.327.036 TOTAL EQUITY
JUMLAH LIABILITAS DAN
EKUITAS 1.713.334.658.849 1.383.935.194.386
TOTAL LIABILITIES AND
EQUITY
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated
financial statements are an integral part of these
consolidated financial statements taken as a whole.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND
KONSOLIDASIAN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 dan 2019 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2020 and 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
3
Catatan
/ Notes 31 Desember 2020/
December 31, 2020 31 Desember 2019/
December 31, 2019
Penjualan bersih 31 1.715.587.654.399 1.359.175.249.655 Net sales Beban pokok penjualan 32 (1.314.987.873.576) (1.108.815.136.496) Cost of goods sold
LABA BRUTO 400.599.780.823 250.360.113.159 GROSS PROFIT
Beban penjualan 33 (140.934.544.872) (117.476.426.950) Selling expenses Beban umum dan administrasi 34 (126.316.625.703) (110.703.274.704) General and administrative expenses (Keuntungan) Kerugian lain-lain-neto 36 (75.179.785.537) 27.874.810.463 Other (income) expense– net
LABA (RUGI) USAHA 58.168.824.711 50.055.221.968 OPERATING PROFIT (LOSS)
Beban keuangan 35 (40.410.906.886) (40.588.774.648) Finance expenses Bagian (laba) rugi dari entitas asosiasi 11 323.684.351 279.521.987 Share of (Profit)/Loss from Associate
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 18.081.602.176 9.745.969.307 PROFIT LOSS BEFORE TAX
Pajak Penghasilan Income Taxes
Beban pajak kini 37a (25.958.590.336) (2.978.100.250) Current tax expense
Manfaat (Beban) pajak tangguhan 37b 7.907.008.869 1.194.096.969 Benefit (Expense) differed tax
Jumlah Pajak Penghasilan (18.051.581.467) (1.784.003.281) Total Income Tax
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 30.020.709 7.961.966.026 PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR
PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN
OTHER COMPREHENSIVE
INCOME
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi
Item that will not be reclasifid to
profit or loss
Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 27 (4.022.141.115) 435.334.869
Remeasurement of Post Employment Benefit
Pajak Penghasilan Terkait 362.154.910 (108.833.717) Related Income Tax
(3.659.986.205) 326.501.152
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi - -
Item that will not be reclasifid to
profit or loss
JUMLAH PENGHASILAN
KOMPREHENSIF LAIN (3.659.986.205) 326.501.152
TOTAL OTHER
COMPREHENSIVE INCOME
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN (3.629.965.496) 8.288.467.178
TOTAL COMPREHENSIVE
PROFIT (LOSS) FOR THE
YEAR
Laba (Rugi) yang dapat diatribusikan
kepada: Profit (loss) attributable to:
Pemilik entitas induk 27.580.910 7.960.962.724 Owners of the parent
Kepentingan non-pengendali 2.439.799 1.003.302 Non-controlling interests
Jumlah 30.020.709 7.961.966.026 Total
Laba (Rugi) Komprehensif yang dapat
diatribusikan kepada :
Comprehensive profit (loss)
attributable
Pemilik Entitas Induk (3.632.394.862) 8.287.472.496 Owners of the Parent
Kepentingan Non Pengendali 2.429.366 994.682 Non-controllign interest
Jumlah (3.629.965.496) 8.288.467.178 Total
LABA RUGI BERSIH PER SAHAM 0,01 2,57 PROFIT LOSS PER SHARE
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated
financial statements are an integral part of these
consolidated financial statements taken as a whole.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 dan 2019 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2020 AND 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
4
Catatan /
Notes
Modal Disetor /
Full Paid Capital
Tambahan
Modal Disetor
/ Additional
Paid in Capital
Penghasilan Komprehensif Lain /
Other Comprehensive Income
Saldo Laba / Retained Earnings
Total Ekuitas
Diatribusikan Ke
Pemilik Induk/
Total Equity
Attributable to
Owners of the
Parent
Kepentingan
Non-Pengendali/
Non-Controlling
Interests
Total Ekuitas /
Total Equity
Keuntungan
(Kerugian)
Aset
Keuangan /
Unrealized
Gain (Loss)
Actuaria
Keuntungan
(Kerugian)
Aktuaria /
Unrealized gain
(loss) Aktuaria
Keuntungan
(Kerugian)
Revaluasi Aset/
Unrealized
gain (loss)
Revaluastion
Asset
Ditentukan
Penggunaannya
/ Appropriated
Belum
Ditentukan
Penggunaannya /
Unappropriated
Saldo per
1 Januari 2019 29,30
309.926.750.000 81.120.060.644 50.585.449 (11.755.384.898) 203.293.717.754 1.271.553.449 (87.261.115.368) 496.646.167.030 692.828 496.646.859.858
Balance as at
January 1 ,2019
Rugi tahun berjalan - - - - - - 7.960.962.724 7.960.962.724 1.003.302 7.961.966.026 Loss for the year
Keuntungan aktuaria
-
-
-
326.509.772
-
-
-
326.509.772 (8.620) 326.501.152
Remeasurement of
post employment
benefit
Saldo per
31 Desember 2019 29,30
309.926.750.000 81.120.060.644 50.585.449 (11.428.875.126) 203.293.717.754 1.271.553.449 (79.300.152.644) 504.933.639.526 1.687.510 504.935.327.036
Balance as at
December 31,2019
Penyesuaian Penerapan
PSAK 71,72, dan 73 47
- -
- - - - (70.978.288.829) (70.978.288.829) (596.192) (70.978.885.021)
Adjustment
adoption of SFAS
71,72, and 73
Transaksi dengan
kepentingan non
pengendali
- - - -
- - (1.156.781) (1.156.781) 1.156.781 -
Transactions with
non controlling
interest
Laba Tahun Berjalan - - - - - - 27.580.910 27.580.910 2.439.799 30.020.709 Loss for the year
Keuntungan (Kerugian) Aktuaria
- -
- (3.659.975.771) - - - (3.659.975.771) (10.434) (3.659.986.205)
Unrealized Gain (Loss) Acuaria
Saldo per
31 Desember 2020 29,30
309.926.750.000 81.120.060.644 50.585.449
(15.088.850.897) 203.293.717.754 1.271.553.449 (150.252.017.344) 430.321.799.055 4.677.464 430.326.476.519
Balance as at
December 31 ,2020
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated
financial statements are an integral part of these
consolidated financial statements taken as a whole.
PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk PT INDOFARMA (PERSERO) Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2020 dan 2019 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2020 and 2019
(Dinyatakan dalam Rupiah Penuh) (Expressed in Full Rupiah)
5
31 Desember 2020/
December 31, 2020
31 Desember 2019/
December 31, 2019
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING
ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 1.400.246.503.110 1.293.103.354.880 Cash receipts from customers Pembayaran kas kepada pemasok dan
karyawan (1.475.016.704.580) (1.307.905.236.347)
Cash paid to suppliers and employees
Pembayaran bunga (40.410.906.886) (40.588.774.648) Interest paid Penerimaan restitusi pajak 161.729.011.908 92.575.296.526 Receipts from tax refund
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 46.547.903.552 37.184.640.411
Net cash generated from operating
activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING
ACTIVITIES
Penerimaan penghasilan bunga 1.104.999.265 389.706.922 Interest received from bank Perolehan Aset tak Berwujud (2.880.541.390) - Purchases of Intangible Asset Hasil penjualan aset tetap 64.454.541 42.516.650.000 Proceeds from sale of fixed asset Pembelian asset tetap (10.896.749.428) (18.990.651.470) Purchases of Fixed asset
Penerimaan investasi lain-lain 3.565.893.194 36.174.973.008 Other investment received
Kas bersih digunakan untuk aktivitas
investasi (9.041.943.818) 60.090.678.460 Net cash used in investing
activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
CASH FLOWS FROM FINANCING
ACTIVITIES
Penerimaan pinjaman jangka pendek 167.215.823.795 180.362.540.836 Receipts from short-term loan Pembayaran pinjaman jangka pendek (193.979.856.211) (246.096.595.646) Payments of short-term loan
Pembayaran pinjaman jangka panjang (3.917.199.503) (9.292.462.170) Peyment of Long – term Loan
Kas Bersih diperoleh dari (digunakan
untuk) (30.681.231.919) (75.026.516.980) Net cash generated from financing
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH
KAS DAN SETARA KAS 6.824.727.815 22.248.801.891 NET INCREASE (DECREASE) IN
CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS
AWAL PERIODE 151.387.943.827 129.324.891.466 CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT THE BEGINNING PERIOD
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing (34.265.138) (185.749.530) Effects of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR
PERIODE 158.178.406.505 151.387.943.827
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT THE END OF THE PERIOD
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
The accompanying notes to the consolidated
financial statements are an integral part of these
consolidated financial statements taken as a whole.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
6
1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION
a. Sejarah Pendirian dan Informasi Umum a. Establishment and General Information
PT Indonesia Farma Tbk, disingkat dengan PT Indofarma Tbk dan selanjutnya disebut “Perusahaan” didirikan berdasarkan akta No.1 tanggal 2 Januari 1996 dan diubah dengan akta No.134 tanggal 26 Januari 1996 keduanya dari Notaris Sutjipto, SH. Akta pendirian ini telah disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.C2-
2122.HT.01.01.TH.96 tanggal 13 Februari 1996 dan diumumkan dalam Berita Negara No.43 tanggal 28 Mei 1996, Tambahan No.4886. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No.44 tanggal 24 April 2017 dari Notaris Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn. untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-0056209.AH.01.11 tahun 2017 tanggal 2 Mei 2017.
PT Indonesia Farma Tbk, known as PT Indofarma Tbk (the “Company”), was established based on Deed No.1 dated January 2, 1996 as amended by Deed No.134 dated January 26, 1996 both of Notary Sutjipto, SH. The Deed of
Establishment was approved by the Ministry of Law and Human Rights of the Republic Indonesia in Decision Letter No.C2-2122.HT.01.01.TH.96, dated February 13, 1996, and was published in the State Gazette No.43, dated May 28, 1996, Supplement No.4886. The Company’s Articles of Association has been amended several times, most recently by Deed No.44 dated April 24, 2017 of Notary Mochamad Nova Faisal, SH., and M.Kn. concerning the revision of the regulation. This amendment was approved by the Ministry of
Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No.AHU-0056209.AH.01.11 dated May 2, 2017.
Pada awalnya Perusahaan merupakan sebuah pabrik obat yang didirikan pada tahun 1918 dengan nama pabrik Obat Manggarai. Pada tahun 1950, Pabrik Obat Manggarai ini diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia dan dikelola oleh Departemen Kesehatan. Pada tahun 1979, nama pabrik obat ini diubah menjadi Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan. Kemudian, berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia (PP) No.20 tahun 1981, Pemerintah menetapkan Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan menjadi Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). Selanjutnya pada tahun 1996, status badan hukum Perum Indofarma diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan PP No.34 tahun 1995. pada 2001, Grup menjadi perusahaan terbuka sebagaimana dalam poin “1b”.
Originally, the Company was a pharmaceutical factory established in 1918 under the name Pabrik Obat Manggarai. In 1950, Pabrik Obat Manggarai was taken over by the Government of the Republic of Indonesia and managed by the Department of Health. In 1979, the Company’s name was changed to Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan.
Based on Regulation of the Government of the Republic of Indonesia (PP) No.20 year 1981, the Company’s name became Perusahaan Umum Indonesia Farma (Perum Indofarma). In 1996, based on Government Regulation No.34 year 1995, the legal status of Perum Indofarma was changed to become state Owned Limited Company (Persero). In 2001, the Company has become a public company as disclosed in note “1b”.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan pendirian Perusahaan adalah melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang farmasi, diagnostik, alat kesehatan, serta industri produk makanan, dengan menerapkan prinsip-prinsip Perusahaan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan
tersebut, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, its goals and objectives are to implement and support the Government’s in economic and national development programs and policies particularly in pharmaceutical, diagnostics, medical devices and food industries, while adhering to the principles of a Limited
Liability Company. To achieve its goals and objectives, the Group may engage in the following activities:
1. Industri Produk Farmasi untuk Manusia, 2. Industri Produk Obat Tradisional, 3. Industri Alat-alat Laboratorium, Farmasi dan Kesehatan
dari Kaca, 4. Industri Furnitur untuk Operasi, Perawatan Kedokteran dan
Kedokteran Gigi, 5. Industri Peralatan Kedokteran dan Kedokteran Gigi,
Perlengkapan Orthopaedic dan Prosthetic,
6. Industri Peralatan Kedokteran dan Kedokteran Gigi serta Perlengkapan Lainnya,
7. Industri Peralatan Elektromedikal dan Elektroterapi, 8. Industri Mesin untuk Pembungkus, Pembotolan, dan
Pengalengan, 9. Industri Pengolahan Herbal, 10. Industri Pengolahan Teh, 11. Perdagangan Besar Alat Laboratorium, Farmasi, dan
Kedokteran,
12. Serta kegiatan usaha utama dan penunjang/pendukung lainnya.
1. Pharmaceutical Products Industry for Humans, 2. Traditional Medicine Product Industry 3. Laboratory, Pharmaceutical and Health Equipment
Industry from Glass, 4. Furniture Industry for Operations, Medical Care and
Dental Care, 5. Medical and Dental Equipment Industry, Orthopedic and
Prosthetic Equipment,
6. Medical and Dental Equipment Industry and Other Equipment,
7. Electromedical and Electrotherapy Equipment Industry, 8. Industrial Machinery for Packaging, Bottling and
Canning 9. Herbal Processing Industry, 10. Tea Processing Industry, 11. Large Trade of Laboratory Equipment, Pharmacy and
Medicine,
12. and other main and supporting business activities such as.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
7
1. INFORMASI UMUM - LANJUTAN 1. GENERAL INFORMATION - CONTINUED
a. Sejarah Pendirian dan Informasi Umum – Lanjutan a. Establishment and General Information – Continued
- Pemasaran, perdagangan dan distribusi dari produk diatas, baik hasil produksi maupun hasil produksi pihak ketiga,
termasuk barang umum, baik di dalam maupun di luar negeri, serta kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan usaha Perusahaan;
- Marketing, trading and distributing the above mentioned products, whether the Company’s products or others
parties products including general merchandise, for domestic and international market. The Company also engages in other related activities;
- Jasa, baik yang ada hubungannya dengan kegiatan usaha Perusahaan maupun jasa Pemeliharaan Kesehatan pada umumnya termasuk jasa konsultasi kesehatan;
- Providing services, whether related to the Company’s activities or general healthcare including health consultancy service;
Perusahaan berdomisili di Indonesia, yang bertempat kedudukan di Jalan Tambak No.1, Manggarai, Jakarta dan lokasi utama kegiatan usaha terletak di Jalan Indofarma No.1, Cibitung, Bekasi. Perusahaan mulai beraktivitas dan berproduksi secara komersial tahun 1983. Hasil produksi
Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri.
The Company is domiciled in Indonesia which is located at Jalan Tambak No.1, Manggarai, Jakarta. The main location of business activity is at Jalan Indofarma No.1 Cibitung,
Bekasi. The Company has commenced its commercial operations and production in 1983. The Company’s products are sold locally and internationally.
b. Penawaran Umum Efek Grup
Pada tanggal 30 Maret 2001, Perusahaan memperoleh surat pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-660/PM/2001, untuk melakukan penawaran umum saham sebanyak 596.875.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham.
b. Public Offering of Shares of the Group
On March 30, 2001, the Company obtained a letter of approval from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency No.S-660/PM/2001 for the Initial Public Offering of 596,875,000 Series B shares with Rp100 par value per share.
Pada tanggal 17 April 2001, Perusahaan melakukan penawaran umum saham sebanyak 2.499.999.999 saham Seri B dengan nilai nominal Rp100 per saham.
On April 17, 2001, the Company’s Initial Public Offering was
2,499,999,999 Series B shares with Rp100 par value per share.
Pada tanggal 26 Agustus 2002, Perusahaan melakukan perubahan modal saham sebanyak 2.392.500 saham yang berasal dari pelaksanaan opsi pemilikan saham oleh karyawan.
On August 26, 2002, the Company changed the share capital amounting to 2,392,500 shares which was caused by the exersice of the employee stock options.
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 31 Desember 2019, jumlah saham Perusahaan yang dicatatkan di Bursa Efek Indonesia sebanyak 3.099.267.500 saham.
As of December 31, 2020 and 2019 total amount of shares listed in Indonesia Stock Exchange is 3,099,267,500 shares.
c. Pengalihan saham Seri B kepada PT Bio Farma (Persero) c. Transfer of Series B shares to PT Bio Farma (Persero)
Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.76 tahun 2019 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham PT Bio Farma (Persero) dan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 862/KMK.06/2019 tentang Penetapan Nilai Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham PT Bio Farma (Persero), serta ditandatanganinya Akta Penyertaan Perjanjian
Pengalihan Saham No. 37 tanggal 31 Januari 2020 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, Sarjana Hukum, Notaris di Kota Administrasi Jakarta Selatan, maka seluruh saham seri B milik Negara Republik Indonesia di Perusahaan dialihkan kepada PT Bio Farma (Persero) sebagai penambahan penyertaan Modal Negara ke dalam modal saham PT Bio Farma (Persero).
By the issuance of Government Regulation of the Republic of Indonesia No.76 of 2019 concerning Addition of State Capital Participation of the Republic of Indonesia to PT Bio Farma (Persero) and Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia Number 862 / KMK.06 / 2019 concerning Determination of the Value of Addition of State Capital of the Republic of Indonesia into Equity Capital of PT Bio Farma (Persero), and the signing of the Deed of
Participation of the Share Transfer Agreement No. 37 dated January 31, 2020 made before Aulia Taufani, Bachelor of Law, Notary in the City Administration of South Jakarta, then all series B shares owned by the Republic of Indonesia in the Company were transferred to PT Bio Farma (Persero) as an addition to the State Capital participation in the share capital of PT Bio Farma (Persero).
Dengan adanya pengalihan seluruh saham seri B milik Negara di Perusahaan untuk dijadikan tambahan penyertaan Modal Negara di PT Bio Farma (Persero) tersebut, maka:
By the transfer of all of the State-owned B Series shares in the Company to supplement the National Capital Participation in PT Bio Farma (Persero), then:
1. Saham seri B Perusahaan dimiliki sebesar 80,664% oleh PT Bio Farma (Persero) dan sebesar 19,336% oleh publik.
1. The Company’s B Series shares are 80.664% owned by
PT Bio Farma (Persero) and 19.336% by the public.
2. Saham seri A Dwi Warna Perusahaan tetap dimiliki oleh
Negara Republik Indonesia.
2. The Company’s Dwi Warna A series shares remain
owned by the Republic of Indonesia.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
8
1. INFORMASI UMUM – LANJUTAN 1. GENERAL INFORMATION – CONTINUED
c. Pengalihan saham Seri B kepada PT Bio Farma (Persero)
– Lanjutan
c. Transfer of Series B shares to PT Bio Farma (Persero)
- Continued
3. Status Perusahaan yang semula perusahaan Persero menjadi perusahaan non persero.
3. Status of the Company which was originally a Persero Company being a non-Persero company.
4. Negara melakukan kontrol terhadap Perusahaan melalui
kepemilikan saham seri A Dwi Warna dengan kewenangan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar.
4. The State exercises control over the Company through
Dwi Warna A series shares ownership with the authority as stipulated in the Articles of Association.
d. Struktur Entitas Anak d. Structure of Subsidiaries
Kepemilikan langsung Direct Investment
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Perusahaan memiliki kepemilikan langsung saham entitas anak berikut:
As at December 31, 2020 and 2019 the Company has direct
ownership interest in the following subsidiary:
Entitas Anak/
Subsidiary
Jenis usaha/ Nature of
business
Tahun
Operasi
komersial/
Start of
commercia
l operation
Domisili/
Domicilie
Presentase
Kepemilikan/
Presentage of
ownership
Jumlah Aset per 31
Desember 2020 (setelah
penyesuaian Kuasi Induk
Perusahaan / Total Assets
as on December 31, 2020
(after Parent Quasi
Organization –
Catatan/Note 40)
Jumlah Aset per 31
Desember 2019 (setelah
penyesuaian Kuasi Induk
Perusahaan / Total Assets
as at December 31, 2019
(after Parent Quasi
Organization –
Catatan/Note 40) Direct Indirect
PT
INDOFARMA
GLOBAL
MEDIKA
Pemasaran, perdagangan
dan distribusi obat serta alat
kesehatan/Marketing,trading
and distribution of medicine
and medical devices 2000 Jakarta 99,99% - 766.780.057.101 645.542.087.520
Kepemilikan tidak langsung Indirect Investment
Pada awalnya PT Indofarma mempunyai kepemilikan tidak langsung atas PT Farmalab Indoutama melalui entitas anak (PT
Indofarma Global Medika) dengan Persentase kepemilikan pada entitas anak 99,90%. Selanjutnya berdasarkan akta Perubahan Anggaran Dasar No. 16 dari notaris Andalia Farida, S.H., M.H., tanggal 21 September 2020 yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0071146.AH01.02 tanggal 16 Oktober
2020. Merubah persentase kepemilikan melalui entitas anak (PT Indofarma Global Medika) menjadi 99,93%.
Originally, PT Indofarma has indirect ownership in
PT Farmalab Indoutama through its subsidiary (PT Indofarma Global Medika) the percentage ownership in the subsidiary 99.90%.
Furthermore, based on Notarial Deed of Amendement to the Articles of Association No. 16 from the Notary Andalia Farida, S.H., M.H., dated September 21, 2020 which was legalized bye the Minister of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia with Decree No. AHU-0071146.AH01.02 dated October 16, 2020. Changed the percentage of ownership through it’s subsidiary (PT Indofarma Global Medika) to 99.93%.
Entitas Anak/
Subsidiary
Jenis usaha/ Nature of
business
Tahun
Operasi
komersial/
Start of
commercial
operation
Domisili/
Domicilie
Presentase
Kepemilikan/
Presentage of
ownership
Jumlah Aset per 31
Desember 2020/ Total
Asset as at December 31
2020
Jumlah Aset per 31
Desember 2019/ Total
Asset as at December 31
2019 Direct Indirect
PT Farmalab
Indoutama
Laboratorium Bio
Availability & Bio
Equivalent
2014
Jakarta
-
99,93%
30.292.770.599
3.948.011.553
e. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris e. Employees, Directors and Commissioners
Berdasarkan akta Notaris M. Nova Faisal, S.H., M.Kn No. 6 tanggal 7 Agustus 2020, mengenai perubahan susunan Direksi
dan Komisaris PT Indofarma Tbk, yang telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0132270.AH.01.11 Tahun 2020 tanggal 12 Agustus 2020.
Based on Notarial Deed M. Nova Faisal, S.H., M.Kn on
August 7, 2020 regarding changes in the composition of the board of directors and commissioners PT Indofarma Tbk, which was legalized by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia with Decree No. AHU-0132270.AH.01.11 Tahun 2020 on August 12, 2020.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
9
1. INFORMASI UMUM – LANJUTAN 1. GENERAL INFORMATION – CONTINUED
e. Karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris – Lanjutan e. Employees, Directors and Commissioners - Continued
Susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s boards of commissioners and
directors as at December 31, 2020 were as follows:
- Komisaris Utama Daniel Tjen President Commissioner -
- Komisaris Independen Didi Agus Mintadi Independent Commissioner -
- Komisaris Independen Teddy Wibisana Independent Commissioner -
- Direktur Utama Arief Pramuhanto President Director -
- Direktur Herry Triyatno Director-
- Direktur Eko Dodi Santosa Director -
Susunan anggota dewan komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s boards of commissioners and directors as at December 31, 2019 were as follows:
- Komisaris Utama Siswanto President Commissioner -
- Komisaris Nizar Yamanie Commissioner -
- Komisaris Independen Teddy Wibisana Independent Commissioner -
- Direktur Utama Arief Pramuhanto President Director -
- Direktur Herry Triyatno Director-
- Direktur Eko Dodi Santosa Director -
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, susunan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
As at December 31, 2020 and 2019, the members of the
Company’s Audit Committee, are as follows:
- Ketua Teddy Wibisana Chairman -
- Anggota Suryadi Members -
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai karyawan masing - masing sebanyak
1.330 dan 1.347 (tidak diaudit).
As at December 31, 2020 and 2019 the Company and its subsidiaries have a combined total of 1.330 and 1.347
employees, respectively (unaudited).
f. Penyelesaian laporan keuangan konsolidasian f. Completion of the consolidated financial statements
Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan diotorisasi untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 7 April 2021. Direksi bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
The consolidated financial statements are approved and authorized for issuance by the Board of Directors on April 7, 2021. The Company is responsible for the preparation of these consolidated financial statements.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan akuntansi utama Perusahaan dan entitas anak ("Grup") yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah seperti dijabarkan di bawah ini:
The significant accounting policies of the Company and its subsidiaries ("Group") adoptedin the preparation of the consolidated financial statements are set out below:
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian a. Basis of preparation of the consolidated financial
statements
Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) serta interpretasinya (“ISAK”), yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK-IAI”) serta peraturan-peraturan dan Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”, dahulu BAPEPAM - LK), tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012.
The consolidated financial statements have been prepared and presented in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (“FAS”), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and its Interpretations to Financial Accounting Standards (“IFAS”) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants
(“FASIIA”) and the regulations and Guidelines of Indonesian Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency’s (OJK,former BAPEPAM-LK), regarding the Presentation and Disclosures of Financial Statements of Listed Entity enclosed in the decision letter No.KEP – 347/BL/2012.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
10
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING –
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -
CONTINUED
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian -
Lanjutan
a. Basis of preparation of the consolidated financial
statements - Continued
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali arus kas konsolidasian, telah disusun secara akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi masing-masing akun terkait.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared on an accrual basis of accounting using the historical cost concept, except for certain accounts that are measured on the basis described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan dalam aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan.
The consolidated statements of cash flows, which have been prepared using the direct method, which present cash receipts and disbursements classified into operating, investing and
financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan pada laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional kelompok usaha.
The reporting currency used in the consolidated financial statements is in Indonesian Rupiah, which is also the Group’s functional currency.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, disajikan dalam rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain.
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan
dan intrepretasi pernyataan standar akuntansi keuangan
Figures in the consolidated financial statements are expressed in absolute amounts in rupiah unless otherwise stated. Changes to the statements of financial accounting
standards and intrepretations of statements of financial
Pada tanggal 1 Januari 2020, Grup menerapkan PSAK dan ISAK baru yang berlaku efektif sejak tanggal tersebut. Penyesuaian terhadap kebijakan akuntansi Grup telah dibuat
berdasarkan ketentuan transisi dalam masing- masing standar dan interpretasi.
Effective January 1, 2020, the Group adopted new SFAS and IFAS that are effective for application from that date. Changes to the Group’s accounting policies have been made
as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.
Pada tanggal 1 Januari 2020, Grup menerapkan beberapa pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) baru.
On January 1, 2020, the Group adopted certain new statements of financial accounting standards (“SFAS”).
Penerapan dari standar-standar dan amendemen yang relevan terhadap kegiatan operasional dan bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap Grup sebagaimana dijabarkan di bawah ini:
The adoption of the following new standards and amendment which are relevant to the Group’s operations and resulted an effect on the consolidated financial statements are as follows:
- PSAK 71 “Instrumen keuangan”
- PSAK 72 “Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan”
- PSAK 73 “Sewa”
- SFAS 71 “Financial instruments”
- SFAS 72 “Revenue from contract with customers”
- SFAS 73 ”Leases”
Dampak terhadap laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Impact of adoption these new accounting standards is as follows:
• PSAK 71 “Instrumen keuangan”
• SFAS 71, “Financial Instruments”
PSAK 71 menggantikan ketentuan PSAK 55 yang terkait
dengan pengakuan, klasifikasi dan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan, penghentian pengakuan keuangan, penurunan nilai aset keuangan dan instrumen akuntansi lindung nilai.
SFAS 71 replaces the provisions of SFAS 55 that relate to
the recognition, classification and measurement of financial assets and financial liabilities, derecognition of financial instruments, impairment of financial assets and hedge accounting.
Penerapan PSAK 71 “Instrumen Keuangan” sejak 1 Januari 2020 mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi dan penyesuaian jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of SFAS 71 “Financial instruments” from January 1, 2020 resulted in changes in accounting policies and adjustments to the amounts recognised in the
consolidated financial statements.
Total dampak pada laba ditahan grup pada 1 Januari 2020 adalah Rp70.321.383.087.
The total impact on the Company’s retained earnings as at January 1, 2020 is amounting to Rp70,321,383,087.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING –
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES –
LANJUTAN
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian –
Lanjutan
a. Basis of preparation of the consolidated financial statement
– continued
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan
dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan -
Lanjutan
Changes to the statements of financial accounting
standards and interpretations of statement of financial
accounting standards - Continued
• PSAK 71 “Instrumen keuangan” - Lanjutan
• SFAS 71, “Financial Instruments” - Continued
Pada tanggal 1 Januari 2020, manajemen grup telah menilai
model bisnis mana yang berlaku untuk aset keuangan yang dimiliki grup dan telah mengklasifikasikan instrumen keuangannya ke dalam kategori PSAK 71 yang sesuai.
On January 1, 2020, the Company’s management has
assessed which business models apply to the financial assets held by the group and has classified its financial instruments into the appropriate SFAS 71 categories.
Tabel berikut menjelaskan kategori pengukuran asli berdasarkan PSAK 55 dan kategori pengukuran baru berdasarkan PSAK 71 untuk masing-masing aset dan liabilitas keuangan Grup pada tanggal 1 Januari 2020:
The following table sets out the original measurement categories under SFAS 55 and the new measurement categories under SFAS 71 for each of the Group’s financial assets and financial liabilities as at January 1, 2020:
Klasifikasi
Awal
Berdasarkan
PSAK 55 /
Original
Classification
Under SFAS 55
Klasifikasi Baru
Berdasarkan
PSAK 71 / New
Classification
Under SFAS 71
Nilai Tercatat
Awal
Berdasarkan
PSAK 55 /
Original
Carrying
Amount Under
SFAS 55
Nilai Tercatat
Baru
Berdasarkan
PSAK 71 / New
Carrying
Amount Under
SFAS 71
Aset keuangan
Financial assets
Kas dan setara kas
Pinjaman dan piutang / Loans and receivable
Biaya perolehan diamortisasi /
Amortized cost 151.387.943.827 151.387.943.827 Cash and cash
equivalent
Piutang usaha
Pinjaman dan
piutang / Loans and receivable
Biaya perolehan diamortisasi /
Amortized cost 220.427.167.871 160.067.949.482 Account receivable
Piutang lain-lain
Pinjaman dan piutang / Loans and receivable
Biaya perolehan diamortisasi /
Amortized cost 36.035.731.420 7.144.620.451 Others receivable
Aset tersedia untuk dijual
Aset tersedia
untuk dijual/Available
for sale
Nilai wajar
dengan melalui penghasilan
komprehensif lain/Fair value
at other comprehensive
income 6.015.585.955 6.015.585.955 Available for sale Financial Assets
Total aset keuangan 413.866.429.073 324.616.099.715 Total financial assets
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING –
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -
CONTINUED
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian -
Lanjutan
a. Basis of preparation of the consolidated financial
statements - Continued
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan
dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan -
Lanjutan
Changes to the statements of financial accounting
standards and interpretations of statement of financial
accounting standards - Continued
• PSAK 71 “Instrumen keuangan” - Lanjutan • SFAS 72, “Revenue from contract with customers”
Penurunan nilai aset keuangan Grup memiliki 2 (dua) jenis aset keuangan yang merujuk pada model kerugian kredit diharapkan yang baru dari PSAK 71:
• Piutang Usaha
• Piutang lain-lain Grup diwajibkan untuk merevisi metodologi penurunan nilai berdasarkan PSAK 71 untuk masing-masing kelompok aset tersebut. Dampak dari perubahan metodologi penurunan nilai pada laba ditahan dan ekuitas grup sebesar Rp70.321.383.087.
• SFAS 71, “Financial Instruments” - Continued
Impairment of financial assets
The Company’s has 2 (two) types of financial assets that are subject to SFAS 71’s new expected credit loss model:
• Trade receivables
• Other receivables
The Group was required to revise its impairment
methodology under SFAS 71 for each of these classes of assets. The impact of the change in impairment methodology on the Company’s retained earnings and equity is amounting to Rp70,321,383,087.
Sementara kas dan setara kas juga merujuk pada persyaratan penurunan nilai PSAK 71, kerugian penurunan
nilai yang teridentifikasi tidak material.
While cash and cash equivalents are also subject to the impairment requirements of SFAS 71, the identified
impairment loss was immaterial.
Piutang dagang dan piutang lain-lain Trade receivable and other receivables
Grup menerapkan pendekatan sederhana PSAK 71 untuk mengukur kerugian kredit ekspektasian yang menggunakan penyisihan kerugian ekspektasian sepanjang umurnya untuk semua piutang dagang. Hal ini mengakibatkan peningkatan penyisihan kerugian pada
tanggal 1 Januari 2020 sebesar Rp89.250.329.358 untuk piutang usaha dan piutang lain-lain.
The Company applies the SFAS 71 simplified approach to measure expected credit losses which uses a lifetime expected loss allowance for all trade receivables and contracts assets. This resulted in an increase of the loss allowance on January 1, 2020 by Rp89.250.329.358 for
trade receivables and other receivables.
• PSAK 72 “Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan” • SFAS 72, “Revenue from contract with customers”
Grup telah mengadopsi PSAK 72 pendapatan dari nilai kontrak dengan pelanggan sejak 1 januari 2020 yang mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi dan penyesuain jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Sesuai dengan ketentuan transisi dalam PSAK 72, grup telah mengadopsi aturan baru secara retrospektif dan telah mencatat dampaknya pada saldo awal laba ditahan. Singkatnya, penyesuain berikut telah dilakukan terhadap jumlah yang diakui di neraca pada tanggal penerapan awal
1 Januari 2020 sebesar Rp260.198.333.
The Group has adopted SFAS 72 Revenue from contracts with customers from January 1, 2020 which result in changes in accouting policies and adjusments to the amounts recognized in the financial statements. In accordance with the transition provisions in SFAS 72, the Group has the adopted the modified retrospectively and has recorded the impact in the beginning retained earning. The impact on the Group’s retained earnings as at January 1, 2020 is amounting to Rp260.198.333.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING -
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -
CONTINUED
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian -
Lanjutan
a. Basis of preparation of the consolidated financial
statements - Continued
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan
dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan -
Lanjutan
Changes to the statements of financial accounting
standards and interpretations of statement of financial
accounting standards – Continued
• PSAK 72 “Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan” - Lanjutan
• SFAS 72, “Revenue from contract with customers”- Continued
Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu telah dikeluarkan tetapi tidak wajib diterapkan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan belum diterapkan secara dini oleh Grup. Grup telah mengkaji dampak dari standar dan interpretasi tersebut sebagaimana dijabarkan di bawah ini:
Certain new accounting standards and interpretations have been published that are not mandatory for the year ended 31 December 2020 and have not been early adopted by the Group. The Group’s has assessed the impact of these new standards and interpretations as set out below:
Akuntansi untuk pengembalian dana Accounting for refund
Ketika pelanggan memiliki hak untuk meretur produk
dalam jangka waktu tertentu, entitas berkewajiban untuk mengembalikan harga pembelian. Pendapatan disesuaikan dengan perkiraan nilai pengembalian dan biaya penjualan disesuaikan untuk nilai barang yang diperkirakan akan kembali.
Berdasarkan PSAK 72, liabilitas pengembalian dana terkait perkiraan pengembalian dana kepada pelanggan diakui sebagai penyesuaian pendapatan dalam kewajiban pengembalian dana (Rp. 2.901.540.331 pada 1 Januari 2020). Pada saat yang sama, Grup memiliki hak untuk
mendapatkan kembali produk dari pelanggan ketika pelanggan menggunakan hak pengembaliannya dan mengakui aset dan penyesuaian yang sesuai dengan harga pokok penjualan (Rp 2.641.341.998 pada 1 Januari 2020). Aset tersebut diukur dengan mengacu pada nilai tercatat produk sebelumnya.
When the customer has right to return the product within
a given period, the entity is obliged to refund the purchase price. Revenue was adjusted for the expected value of the returns and cost of sales were adjusted for the value of the corresponding goods expected to be returned.
Under SFAS 72, a refund liability for the expected refunds to customers is recognised as adjustment to revenue in
refund liabilities (Rp2,901,540,331 at January 1, 2020). At the same time, Company has a right to recover the product from the customer where the customer exercises his right of return and recognises an asset and a corresponding adjustment to cost of sales (Rp 2.641.341.998 at January 1, 2020). The asset is measured by reference to the former carrying amount of the product.
Untuk mencerminkan kebijakan perubahan ini, grup telah mencatat penambahan kewajiban pengembalian dana dan
aset pengembalian dana masing-masing sebesar Rp 2.901.540.331 dan Rp 2.641.341.998 pada 1 Januari 2020.
To reflect this change policy, the Group has recorded
increased of refund liabilities and right of return assets by Rp 2.901.540.331 and Rp 2.641.341.998 respectively on January 1, 2020.
• PSAK 73 “Sewa”. • PSAK 73, “Leases”.
Grup telah menerapkan PSAK 73 Sewa secara retrospektif sejak 1 Januari 2020, tetapi belum menyajikan kembali komparatif untuk periode pelaporan 2020, seperti yang
diizinkan berdasarkan ketentuan transisi spesifik dalam standar. Oleh karena itu, reklasifikasi dan penyesuaian yang timbul dari aturan sewa guna usaha yang baru diakui dalam saldo awal neraca pada tanggal 1 Januari 2020.
The Group has adopted SFAS 73 Leases modified
retrospectively from January 1, 2020, but has not restated comparatives for the 2020 reporting period, as permitted under the specific transition provisions in the standard. The reclassifications and the adjustments arising from the new leasing rules are therefore recognised in the opening balance sheet on January 1, 2020.
Berdasarkan penerapan PSAK 73, grup mengakui liabilitas sewa sehubungan dengan sewa yang sebelumnya telah diklasifikasikan sebagai 'sewa operasi' berdasarkan prinsip sewa PSAK 30. Liabilitas ini diukur pada nilai kini dari sisa pembayaran sewa, didiskontokan dengan menggunakan
suku bunga pinjaman tambahan lessee per 1 Januari 2020. Tingkat pinjaman inkremental rata-rata tertimbang penyewa yang diterapkan pada liabilitas sewa pada tanggal 1 Januari 2020 adalah 8,72%.
On adoption of SFAS 73, the Group recognised lease liabilities in relation to leases which had previously been classified as ‘operating leases’ under the principles of
SFAS 30 leases. These liabilities were measured at the present value of the remaining lease payments, discounted using the lessee’s incremental borrowing rate as of January 1, 2020. The weighted average lessee’s incremental borrowing rate applied to the lease liabilities on January 1, 2020 was 8.72%.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING –
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES –
CONTINUED
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian –
Lanjutan
a. Basis of preparation of the consolidated financial
statements - Continued
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan
dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan -
Lanjutan
Changes to the statements of financial accounting
standards and interpretations of statement of financial
accounting standards – Continued
• PSAK 73 “Sewa” - Lanjutan • PSAK 73, “Leases” - Continued
Panduan praktis diterapkan Practical expedients applied
Dalam menerapkan PSAK 73 untuk pertama kalinya, Grup telah menggunakan cara praktis berikut yang diizinkan oleh standar:
In applying SFAS 73 for the first time, the Group has used the following practical expedients permitted by the standard:
• Menerapkan tingkat diskonto tunggal pada portofolio sewa dengan karakteristik yang mirip secara wajar.
• Applying a single discount rate to a portfolio of leases with reasonably similar characteristics.
• Akuntansi sewa operasi dengan sisa jangka waktu sewa kurang dari 12 bulan pada tanggal 1 Januari 2020 sebagai sewa jangka pendek.
• Accounting for operating leases with a remaining lease term of less than 12 months as at January 1, 2020 as short term leases; and
• Menggunakan peninjauan kembali dalam menentukan jangka waktu sewa di mana kontrak berisi opsi untuk memperpanjang atau mengakhiri sewa.
• Using hindsight in determining the lease term where the contract contains options to extend or terminate the lease.
Aset hak guna diukur sebesar jumlah yang sama dengan liabilitas sewa, disesuaikan dengan jumlah pembayaran sewa yang dibayar di muka atau yang masih harus dibayar terkait sewa tersebut yang diakui di neraca pada tanggal 31 Desember 2020.
Right-of-use assets were measured at the amount equal to the lease liability, adjusted by the amount of any prepaid or accrued lease payments relating to that lease recognised in the balance sheet as at December 31, 2020.
Perubahan kebijakan akuntansi mempengaruhi item-item berikut di neraca pada 1 Januari 2020:
The change in accounting policy affected the following
items in the balance sheet on January 1, 2020:
• Biaya dibayar dimuka - turun sebesar Rp13.249.389.785
• Prepaid expense - decrease by Rp13.249.389.785
• Laba ditahan - turun sebesar Rp397.303.599 • Retained Earnings - decrease by Rp397.303.599
• Aset hak guna - meningkat sebesar Rp21.047.021.084 • Right-of-use assets - increase by Rp21.047.021.084
• Liabilitas sewa - meningkat sebesar Rp8.194.934.898. • Lease liabilities - increase by Rp8.194.934.898..
Standar dan interpretasi standar akuntansi baru tertentu telah dikeluarkan tetapi tidak wajib diterapkan pada tahun yang berakhir 31 Desember 2020 dan belum diterapkan secara dini oleh Grup. Grup telah mengkaji dampak dari standar dan interpretasi tersebut sebagaimana dijabarkan di bawah ini:
Certain new accounting standards and interpretations have been published that are not mandatory for the year ended December 31, 2020 and have not been early adopted by the Group. The Group’s has assessed the impact of these new standards and interpretations as set out below:
a. Amendemen PSAK 1 “Penyajian Laporan Keuangan”. a. Amendment of SFAS 1 “Presentation of financial statement".
Amendemen PSAK 1 “Penyajian laporan keuangan” dan PSAK 25 “Kebijakan akuntansi, perubahan estimasi
akuntansi, dan kesalahan”.
Amendment to SFAS 1 “Presentation of financial
statement” and SFAS 25 “Accounting policies, changes in accounting estimates and errors”.
Amendemen tersebut mengklarifikasi beberapa susunan kata dan definisi material dengan tujuan untuk menyelaraskan definisi yang digunakan dalam kerangka konseptual dan beberapa PSAK yang relevan.
The amendment clarifies several wording and material definitions in order to align with the definitions used in the conceptual framework and some relevant SFAS.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING –
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -
CONTINUED
a. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian –
Lanjutan
a. Basis of preparation of the consolidated financial
statements - Continued
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan
dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan -
Lanjutan
Changes to the statements of financial accounting
standards and interpretations of statement of financial
accounting standards – Continued
b. Amendemen PSAK 15 “Investasi pada Entitas Asosiasi
dan Ventura Bersama”.
b. Amendment to SFAS 15 “Investment in Associates and
Joint Ventures”.
Amendemen tersebut mengatur bahwa entitas juga menerapkan PSAK 71 atas instrumen keuangan pada entitas asosiasi atau ventura bersama dimana metode ekuitas tidak diterapkan. Hal ini termasuk kepentingan jangka panjang yang secara substansi membentuk bagian investasi neto entitas pada entitas asosiasi atau ventura bersama.
The amendment provides that the entity also applies SFAS 71 to the financial instruments of the associate or joint venture where the equity method is not applied. These include long-term interests that substantially form part of the entity's net investment in an associate or joint venture.
c. Konsesi sewa terkait Covid 19 – Amendemen PSAK 73. c. Covid-19-related Rent Concessions – Amendments to SFAS 73.
Sebagai akibat dari pandemi COVID-19, konsesi sewa telah diberikan kepada penyewa. Konsesi tersebut dapat
diberikan dalam berbagai bentuk, termasuk pengampunan pembayaran dan penangguhan pembayaran sewa. Dewan standar membuat amendemen terhadap PSAK 73 Sewa yang memberi penyewa pilihan untuk memperlakukan konsesi sewa yang memenuhi syarat dengan cara yang sama seperti jika mereka bukan modifikasi sewa. Dalam banyak kasus, hal ini akan menghasilkan perlakuan akuntansi untuk konsesi sebagai pembayaran sewa variabel
selama periode pemberiannya.
As a result of the COVID-19 pandemic, rent concessions
have been granted to lessees. Such concessions might take a variety of forms, including payment holidays and deferral of lease payments. The standard board made an amendment to SFAS 73 Leases which provides lessees with an option to treat qualifying rent concessions in the same way as they would if they were not lease modifications. In many cases, this will result in accounting for the concessions as variable lease
payments in the period in which they are granted.
Entitas yang menerapkan kebijakan praktis harus
mengungkapkan fakta ini, apakah kebijakan telah diterapkan pada semua konsesi sewa yang memenuhi syarat atau, jika tidak, informasi tentang sifat kontrak yang telah diterapkan, serta jumlah yang diakui dalam laba rugi, yang timbul dari konsesi sewa.
Entities applying the practical expedients must disclose
this fact, whether the expedient has been applied to all qualifying rent concessions or, if not, information about the nature of the contracts to which it has been applied, as well as the amount recognised in profit or loss arising from the rent concessions.
Implementasi dari standar-standar, amendemen dan penyesuaian tahunan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020 dari standar di bawah ini tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak material terhadap jumlah yang dilaporkan di periode berjalan atau sebelumnya:
The implementation of the following new standards, amendments and annual improvements which are effective from January 1, 2020 did not result in changes to the Group’s accounting policies and had no material effect on the amounts reported for current or prior financial periods:
• ISAK 35 “Penyajian laporan keuangan entitas berorientasi nonlaba”.
• ISFAS 35 “Presentation of non-profit oriented entities financial statements”.
• Amendemen to PSAK 15 “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama”.
• Amendment to SFAS 15 “Investment in Associates and Joint Ventures”.
• Amendemen to PSAK 62 “Kontrak Asuransi”. • Amendment to SFAS 62 “Insurance Contracts”.
• PSAK 102 “Akuntansi Murabahah”. • SFAS 102 “Murabahah Accounting”.
• ISAK 101 “Pengakuan Pendapatan Murabahah Tangguh Tanpa Risiko Signifikan Terkait Kepemilikan Persediaan”.
• IFAS 101 “Recognition of Murabahah Unearned Revenue without Significant Risk Related to Inventory Ownership”.
• ISAK 102 “Penurunan Nilai Piutang Murabahah”, dan • IFAS 102 “Impairment of Murabahah Receivable", and
• Amendemen PSAK 71, Amendemen PSAK 55, dan Amendemen PSAK 60 tentang "Reformasi Acuan Suku Bunga".
• Amendement to SFAS 71, Amendment to SFAS 55, and Amendement to SFAS 60 “Interest Rate Benchmark Reform”.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING -
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -
CONTINUED
b. Prinsip Konsolidasian b. Principles of Consolidation
1. Entitas anak 1. Subsidiaries
Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan konsolidasian Grup yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung oleh Induk Perusahaan.
The consolidated financial statements include the consolidated financial statements of the Group in which the Parent Company has the ability to directly or indirectly exrcise control.
Entitas anak adalah seluruh entitas (termasuk entitas terstruktur) dimana Perusahaan memiliki pengendalian. Perusahaan mengendalikan entitas lain ketika Perusahaan
terekspos atas, atau memiliki hak untuk, pengembalian yang bervariasi dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atas entitas tersebut. Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Perusahaan. Entitas anak tidak dikonsolidasikan lagi sejak tanggal dimana Perusahaan kehilangan pengendalian.
Subsidiary are all entities (including structured entities) over which the Company has control. The Company controls an entity when the company is exposed to, or has
rights to, variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its power over the entity. Subsidiary are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Company. They are deconsolidated from the date on which that control ceases.
Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak
yang diakusisi sebelumnya dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
Group applies the acquisition method to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred to the former
owners of the acquiree and the equity interests issued by the group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date.
Grup mengakui kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan non-pengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
Group recognises any non-controlling interest in the acquiree on an acquisition-by acquisition basis, either at fair value or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. Non-controlling interest is reported as equity in the consolidated statements of financial position, separate
from the owner of the parent’s equity.
Selisih lebih imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan non-pengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi atas nilai wajar aset bersih teridentifikasi yang
diperoleh dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah imbalan yang dialihkan, kepentingan non-pengendali yang diakui, dan kepentingan yang sebelumnya dimiliki pengakuisisi lebih rendah dari nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui dalam laporan laba rugi.
The excess of the consideration transferred the amount of any non-controlling interest in the acquiree and the acquisition-date fair value of any previous equity interest in the acquiree over the fair value of the identifiable net assets acquired is recorded as goodwill. If the total of
consideration transferred, non-controlling interest recognised and previously held interest measured is less than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired in the case of a bargain purchase, the difference is recognized directly in the consolidated income statement.
Imbalan kontinjensi yang masih harus dialihkan oleh Grup
diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontinjensi yang diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2011) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dalam laporan laba rugi. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the
Group is recognised at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration that is deemed to be an asset or liability is recognized in accordance with SFAS 55 (revised 2011) “Financial Instrument: Recognition and Measurement” in profit or loss. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured, and its subsequent settlement is accounted for within equity.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING –
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -
CONTINUED
b. Prinsip konsolidasian – Lanjutan b. Principles of consolidation – Continued
1. Entitas anak - Lanjutan
Biaya yang terkait dengan akuisisi dibebankan pada saat terjadinya.
1. Subsidiaries - Continued
Acquisition-related costs are expensed as incurred.
Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi. Pihak pengakusisi mungkin telah mengakui perubahan nilai wajar atas kepentingan ekuitasnya dalam penghasilan komprehensif lain. Jika demikian, jumlah yang telah diakui dalam
penghasilan komprehensif lain diakui dengan dasar yang sama sebagaimana dipersyaratkan jika pihak pengakusisi telah melepas secara langsung kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya.
If the business combination is achieved in stages, the acquisition date carrying value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss. The acquirer may have recognised changes in the value of its equity interest in other comprehensive income. If so, the amount that was recognised in other comprehensive income shall be recognised on the same
basis as would be required if the acquirer has disposed directly of the previously held equity interest.
Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas yang belum di realisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Jika diperlukan, nilai yang dilaporkan oleh entitas anak telah diubah untuk menyesuaikan dengan kebijakan akuntansi yang diadopsi oleh Grup.
Inter-company transactions, balances and unrealised gains on transactions between companies are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. When necessary amounts reported by Subsidiary have been adjusted to conform to the Group’s accounting policies.
2. Perubahan kepemilikan tanpa kehilangan
pengendalian
2. Changes in ownership interests in subsidiaries without
change of control
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau
kerugian pelepasan kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas.
Transactions with non-controlling interests that do not result in loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of net assets of the subsidiary is recorded
in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.
3. Pelepasan entitas anak 3. Disposal of subsidiaries
Ketika Perusahaan tidak lagi memiliki pengendalian atau, kepentingan yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi. Nilai tercatat awal adalah sebesar nilai wajar untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain
sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Perusahaan telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi.
When the company ceases to have control, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value at the date when the control is lost, with the change in carrying amount recognized in profit or loss. The fair value is the initial carrying amount for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset. In addition, any amounts previously recognised in other comprehensive income in
respect of that entity are accounted for as if the Company had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts previously recognised in other comprehensive income are reclassified to profit or loss.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING -
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -
CONTINUED
b. Prinsip konsolidasian - Lanjutan b. Principles of consolidation - Continued
4. Entitas asosiasi 4. Associates
Entitas asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup memiliki pengaruh signifikan namun bukan pengendalian, biasanya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi entitas asosiasi dicatat dengan metode
ekuitas. Sesuai metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat pada biaya, dan nilai tercatat akan meningkat atau menurun untuk mengakui bagian investor atas laba rugi. Di dalam investasi Grup atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi ketika akuisisi.
Associates are all entities over which the group and its subsidiaries has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% to 50% of the voting rights. Investments in associates are
accounted for using the equity method of accounting. Under the equity method, the investment is initially recognised at cost, and the carrying amount is increased or decreased to recognise the investor's share of the profit or loss of the investee after the date of acquisition. The Group’s investment in associates includes goodwill identified on acquisition.
Jika kepemilikan kepentingan pada entitas asosiasi berkurang, namun tetap memiliki pengaruh signifikan, hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada pendapatan komprehensif lainnya
yang direklasifikasi ke laporan laba rugi.
If the ownership interest in an associate is reduced but significant influence is retained, only a proportionate share of the amounts previously recognised in other comprehensive income is reclassified to profit or loss
where appropriate.
Bagian Grup atas laba atau rugi entitas asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi pendapatan komprehensif lainnya pasca akuisisi diakui di dalam pendapatan komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui
sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Grup menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
The Group share of post-acquisition profits or losses is recognised in the profit or loss, and its share of post-acquisition movements in other comprehensive income is recognised in other comprehensive income with a corresponding adjustment to the carrying amount of the investment. Dividends receivable from associates are
recognised as reduction in the carrying amount of the investment. When the share of losses in an associate equals or exceeds its interest in the associate, including any other unsecured receivables, the Group does not recognise further losses, unless it has incurred legal or constructive obligations or made payments on behalf of the associate.
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi pada entitas asosiasi. Jika demikian, maka
Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada entitas asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada “bagian atas hasil bersih entitas asosiasi” di laporan laba rugi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer. Kebijakan akuntansi entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk
memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup.
The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group
calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognises the amount adjacent to “share of profit/(loss) of an associate” in the profit or loss. Unrealised losses are eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset transferred. Accounting policies of associates have been changed where necessary to ensure consistency with
the policies adopted by the Group.
Laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi hulu dan hilir antara Grup dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Grup hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi.
Profits and losses resulting from up stream and downstream transactions between the Group are recognised in the Group’s financial statements only to the extent of unrelated investor’s interests in the associates.
Keuntungan dan kerugian dilusi yang timbul pada investasi entitas asosiasi diakui dalam laporan laba rugi.
Dilution gains and losses arising in investments in associates are recognised in the profit or loss.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING –
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES –
CONTINUED
c. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing c. Transactions and balances in foreign currency
Grup dan Entitas anak menerapkan PSAK 10 (Revisi 2010) ”Pengaruh perubahan kurs valuta asing”.
The Group adopted SFAS 10 (Revised 2010),” the effects of changes in foreign exchange rates”.
Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah, yang juga merupakan mata uang fungsional mereka. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada
tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian yang timbul dikreditkan dan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian.
The book of accounts of the Group are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting
date monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to consolidated profit or loss.
Kurs konversi yang digunakan pada masing-masing periode pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
The details of foreign exchange rates conversion for each of reportingthe period are as follows :
31 Desember 2020/ 31 Desember 2019/ December 31, 2020 December 31, 2019
Rp Rp
1 Dollar Amerika Serikat 14.105,01 13.901,01 1 US Dollar 1 Euro 17.330,13 15.588,60 1 Euro 1 CNY 2.161,49 1.990,84 1 CNY
Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun yang
bersangkutan.
The resulting gains or losses are credited or charged to the consolidated statements of profit or loss for the current year.
d. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi d. Transaction with related parties
Grup menerapkan PSAK 7 (Revisi 2014), “Pengungkapan Pihak- pihak Berelasi”. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual. Tidak terdapat dampak signifikan dari penerapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Group adopted SFAS 7 (Revised 2014) “Related Party Disclosure”. The revised SFAS requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the consolidated financial statements. There is no significant impact of the adoption of the revised SFAS on the consolidated financial statements.
Grup mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Definisi pihak-pihak berelasi yang dipakai adalah sesuai dengan
yang diatur dalam PSAK 7 (Revisi 2014), Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi dan definisi pihak berelasi sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan BAPEPAM-LK No.VIII.G.7.
The Group have transactions with related parties. Definitions relate to the parties that is used is provided in accordance
with SFAS 7 (Revised 2014), Disclosure of related parties and definition of related parties is in accordance with regulation of BAPEPAM-LK No. VII.G.7.
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Grup jika: A party is considered to be related to the Group if:
1. Seseorang atau anggota terdekat dari pihak keluarga dianggap berelasi terhadap entitas laporan keuangan jika orang tersebut:
1. A person or a close member of that person's family is related to a reporting entity if that person :
- Memiliki kendali atau kendali bersama terhadap entitas laporan.
- Has control or joint control over the reporting entity.
- Memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas laporan. - Has significant influence over the reporting entity.
- Seorang anggota dari manajemen kunci entitas laporan atau laporan induk Perusahaan.
- Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of reporting entity.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING –
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -
CONTINUED
d. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi - Lanjutan d. Transaction with related parties – Continued
2. Sebuah entitas berelasi terhadap entitas laporan jika terdapat kondisi sebagai berikut:
2. An entity is related to reporting entity if any of the following conditions applies:
- Entitas dan entitas pelaporan adalah anggota dari grup yang sama (artinya antara Grup, anak dan cucu Grup adalah pihak berelasi satu dengan yang lainnya).
- The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).
- Satu entitas adalah sebuah asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain. (atau sebuah asosiasi atau Perusahaan bersama dari anggota grup).
- One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
- Kedua entitas adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
- Both entities are joint ventures of the same third party.
- Suatu entitas adalah ventura bersama dari pihak ketiga adalah sebuah entitas lain adalah grup dari pihak ketiga.
- One entity is a joint venture of third entity and the other entity is an associate of third entity.
- Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasti pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor itu sendiri adalah suatu program, maka pemberi kerja yang mensponsori juga berelasi
dengan entitas pelapor.
- The entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity.
- Suatu pihak dikendalikan atau dikendalikan secara bersama oleh pihak yang ditunjuk dalam nomor 1 diatas.
- The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in number 1 above.
- Semua transaksi dan saldo signifikan dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan syarat dan ketentuan normal serupa dengan pihak ketiga, diungkapkan atau tidak pada di Catatan 41.
- All significant transactions and balances with related parties, whether or not conducted under normal terms and conditions similar to those with third parties are disclosed in Notes 41.
e. Aset Keuangan
Kebijakan akuntansi setelah 1 Januari 2020
1. Klasifikasi
Mulai 1 Januari 2020, Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori pengukuran berikut:
- aset keuangan yang diukur pada nilai wajar (baik melalui penghasilan komprehensif lain, atau melalui laba rugi), dan
- aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Klasifikasi tersebut tergantung pada model bisnis entitas untuk mengelola aset keuangan dan persyaratan kontraktual arus kas.
Untuk aset yang diukur pada nilai wajar, keuntungan dan kerugian akan dicatat dalam laporan laba rugi atau penghasilan komprehensif lain. Untuk investasi pada instrumen utang, hal ini akan bergantung pada model bisnis dimana investasi tersebut diadakan. Untuk investasi pada
instrumen ekuitas yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan, hal ini akan tergantung pada apakah grup telah melakukan pemilihan takterbatalkan pada saat pengakuan awal untuk mencatat investasi ekuitas pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.
e. Financial Assets
Accounting policies after January 1, 2020
1. Classification
From 1 January 2020, the group classifies its financial assets in the following measurement categories:
- those to be measured subsequently at fair value (either through other comprehensive income, or through profit or loss), and
- those to be measured at amortised cost.
The classification depends on the entity’s business model for managing the financial assets and the contractual terms of the cash flows.
For assets measured at fair value, gains and losses will either be recorded in profit or loss or other comprehensive income. For investments in debt instruments, this will depend on the business model in which the investment is held. For investments in equity
instruments that are not held for trading, this will depend on whether the group has made an irrevocable election at the time of initial recognition to account for the equity investment at fair value through other comprehensive income.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING –
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -
CONTINUED
e. Aset Keuangan – Lanjutan e. Financial Assets - Continued
Kebijakan akuntansi setelah 1 Januari 2020 – Lanjutan Accounting policies after January 1, 2020 – Continued
2. Pengukuran
Pada pengakuan awal, grup mengukur aset keuangan pada nilai wajarnya ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Biaya transaksi dari aset keuangan yang dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dibebankan pada laporan laba rugi.
2. Measurement
At initial recognition, the group measures a financial asset at its fair value plus, in the case of a financial asset not at fair value through profit or loss, transaction costs that are directly attributable to the acquisition of the financial asset. Transaction costs of financial assets carried at fair value through profit or loss are expensed in profit or loss.
Instrumen utang Debt Instrument
Pengukuran selanjutnya instrumen utang bergantung pada model bisnis Grup dalam mengelola aset dan karakteristik arus kas dari aset tersebut. Ada tiga kategori pengukuran yang Grup mengklasifikasikan instrumen utangnya:
Subsequent measurement of debt instruments depends on the group’s business model for managing the asset and the cash flow characteristics of the asset. There are three measurement categories into which the group classifies its debt instruments:
Biaya perolehan diamortisasi: Aset yang dimiliki untuk mengumpulkan arus kas kontraktual dimana arus kas
tersebut hanya mewakili pembayaran pokok dan bunga diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Keuntungan atau kerugian dari investasi utang yang selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dan bukan merupakan bagian dari hubungan lindung nilai, diakui dalam laporan laba rugi pada saat aset tersebut dihentikan pengakuannya atau penurunan nilainya. Pendapatan bunga dari aset keuangan tersebut dimasukkan ke dalam pendapatan keuangan dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Instrumen ekuitas
Grup selanjutnya mengukur semua investasi ekuitas pada
nilai wajar. Jika manajemen grup telah memilih untuk menyajikan keuntungan dan kerugian nilai wajar atas investasi ekuitas dalam penghasilan komprehensif lain, tidak ada reklasifikasi keuntungan dan kerugian nilai wajar ke laba rugi setelah penghentian pengakuan investasi tersebut. Dividen dari investasi semacam itu tetap diakui dalam laba rugi sebagai pendapatan lainnya ketika hak grup untuk menerima pembayaran ditetapkan.
Perubahan nilai wajar aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui dalam keuntungan /
(kerugian) lain-lain dalam laporan laba rugi sebagaimana berlaku. Kerugian penurunan nilai (dan pemulihan kerugian penurunan nilai) atas investasi ekuitas yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain tidak dilaporkan secara terpisah dari perubahan nilai wajar lainnya.
Amortised cost: Assets that are held for collection of contractual cash flows where those cash flows represent
solely payments of principal and interest are measured at amortised cost. A gain or loss on a debt investment that is subsequently measured at amortised cost and is not part of a hedging relationship is recognised in profit or loss when the asset is derecognised or impaired. Interest income from these financial assets is included in finance income using the effective interest rate method.
Equity instrumen
The group subsequently measures all equity investments at
fair value. Where the group’s management has elected to present fair value gains and losses on equity investments in other comprehensive income, there is no subsequent reclassification of fair value gains and losses to profit or loss following the derecognition of the investment. Dividends from such investments continue to be recognised in profit or loss as other income when the group’s right to receive payments is established.
Changes in the fair value of financial assets at fair value through profit or loss are recognised in other gain/(losses)
in the statement of profit or loss as applicable. Impairment losses (and reversal of impairment losses) on equity investments measured at FVOCI are not reported separately from other changes in fair value.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING –
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES –
CONTINUED
e. Aset Keuangan - Lanjutan e. Financial Assets - Continued
Kebijakan akuntansi setelah 1 Januari 2020 - Lanjutan Accounting policies after January 1, 2020 - Continued
3. Instrumen keuangan saling hapus
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Hak saling hapus tidak
kontinjen atas peristiwa di masa depan dan dapat dipaksakan secara hukum dalam situasi bisnis yang normal dan dalam peristiwa gagal bayar, atau peristiwa kepailitan atau kebangkrutan Grup atau pihak lawan.
4. Penurunan nilai aset keuangan
Dari tanggal 1 Januari 2020, Grup telah menilai apakah
risiko kredit pada instrumen keuangan telah meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal. Saat membuat penilaian, Grup menggunakan perubahan risiko gagal bayar yang terjadi selama perkiraan umur instrumen keuangan, bukan perubahan jumlah kerugian kredit ekspektasian. Untuk membuat penilaian tersebut, Grup membandingkan risiko gagal bayar yang terjadi pada instrumen keuangan pada tanggal pelaporan dengan risiko
gagal bayar yang terjadi pada instrumen keuangan pada tanggal pengakuan awal dan mempertimbangkan informasi yang wajar dan dapat didukung, yaitu tersedia tanpa biaya atau upaya yang tidak semestinya, yang merupakan indikasi peningkatan risiko kredit yang signifikan sejak pengakuan awal. Grup menerapkan pendekatan yang disederhanakan untuk mengukur kerugian kredit ekspektasian ("ECL") tersebut
untuk piutang usaha dan piutang lain-lain tanpa komponen pembiayaan yang signifikan. ECL adalah estimasi kerugian kredit tertimbang probabilitas. Kerugian kredit diukur sebagai nilai sekarang dari semua kekurangan kas (yaitu perbedaan antara arus kas yang jatuh tempo pada entitas sesuai dengan kontrak dan arus kas yang diharapkan akan diterima oleh Grup).
ECL didiskontokan dengan suku bunga efektif dari aset keuangan. Cadangan kerugian untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dikurangkan dari jumlah tercatat bruto aset. Nilai tercatat bruto aset keuangan dihapuskan (sebagian atau seluruhnya) sepanjang tidak ada prospek pemulihan yang realistis. Ini umumnya terjadi
ketika Grup menentukan bahwa debitur tidak memiliki aset atau sumber pendapatan yang dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk membayar kembali jumlah yang dikenakan penghapusan tersebut. Namun demikian, aset keuangan yang dihapusbukukan masih dapat dikenakan kegiatan penegakan hukum untuk memenuhi prosedur Grup untuk pemulihan jumlah yang telah jatuh tempo.
3. Offsetting of financial instruments
Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realise the asset and settle the liability simultaneously. The legall enforceable right must not be contingent on future events and must be enforceable in the
normal cours of business and in the event of default in solvency or bankcrupty of the company or the counterparty.
4. Impairment of financial assets
From January 1, 2020, the Group assesses whether the
credit risk on a financial instrument has increased significantly since initial recognition. When making the assessment, the Group uses the change in the risk of a default occurring over the expected life of the financial instrument instead of the change in the amount of expected credit losses. To make that assessment, the Group compares the risk of a default occurring on the financial instrument as at the reporting date with the risk
of a default occurring on the financial instrument as at the date of initial recognition and considers reasonable and supportable information, that is available without undue cost or effort, that is indicative of significant increases in credit risk since initial recognition.
The Group applied a simplified approach to measure such expected credit loss ("ECL") for trade receivables and other receivables without a significant financing component.
ECLs are a probability-weighted estimate of credit losses. Credit losses are measured as the present value of all
cash shortfalls (i.e. the difference between the cash flows due to the entity in accordance with the contract and the cash flows that the Group expects to receive). ECLs are discounted at the effective interest rate of the financial asset. Loss allowances for financial assets measured at amortized cost are deducted from the gross carrying
amount of the assets.The gross carrying amount of a financial asset is written off (either partially or in full) to the extent that there is no realistic prospect of recovery. This is generally the case when the Group determines that the debtor does not have assets or sources of income that could generate sufficient cash flows to repay the amounts subject to the write-off. However, financial assets that are written off could still be subject to enforcement activities
in order to comply with the Group's procedures for recovery of amounts due.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING -
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -
CONTINUED
e. Aset Keuangan - Lanjutan e. Financial Assets - Continued
Kebijakan akuntansi setelah 1 Januari 2020 – Lanjutan
5. Pengakuan dan penghentian pengakuan
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim
(reguler) diakui pada tanggal perdagangan - tanggal dimana Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari investasi tersebut telah jatuh tempo atau telah ditransfer dan Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset.
Accounting policies after January 1, 2020 – Continued
5. Recognition and derecognition
Regular purchases and sale of financial assets are
recognised on the trade-date - the date on which the Group commits to purchase or sell the asset. Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flows from the investments have expired or have been transferred and the Group has transferred substantially all risks and rewards of ownership.
Kebijakan akuntansi sebelum 1 Januari 2020 Accounting policies before January 1, 2020
1. Klasifikasi 1. Classification
Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori berikut ini: diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan piutang, tersedia untuk dijual, serta dimiliki hingga jatuh tempo. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan perolehan aset keuangan. Grup menentukan
klasifikasi aset keuangan pada saat awal pengakuan.
The Group classifies its financial assets in the following categories: at fair value through profit or loss, loans and receivable, available-for-sale, and held to maturity. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. The Group determines the
classification of its financial assets at initial recognition.
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori ini jika perolehannya terutama untuk dijual dalam jangka pendek. Derivatif juga dikategorikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali jika ditetapkan sebagai lindung nilai. Aset pada kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan dapat
diselesaikan dalam waktu 12 bulan; jika tidak, aset tersebut diklasifikasikan sebagai tidak lancar.
Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. A financial assets is classified in this category if acquired principally for the purpose of selling in the short-term. Derivatives are also categorized as held for trading unless they are designed as hedges. Assets in this category are classified as current assets if they are expected to be settled within 12 months; otherwise, they are classified as non-current.
Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan
non derivatif dengan pembayaran tetap atau dapat ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi harga di pasar aktif. Pinjaman yang diberikan dan piutang dimasukkan sebagai aset lancar, kecuali jika jatuh temponya melebihi 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Pinjaman yang diberikan dan piutang ini dimasukkan sebagai aset tidak lancar.
Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah instrument non-derivative yang ditentukan pada kategori ini atau tidak diklasifikasikan pada kategori yang lain. Aset keuangan tersedia untuk dijual dimasukkan sebagai aset tidak lancar kecuali investasinya jatuh tempo atau Perusahaan bermaksud melepasnya dalam kurun waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
Loans and receivables are non-derivative financial assets
with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are included in current assets, except for maturities greater than 12 months after the end of reporting period. These are classified as non-current assets.
Available-for-sale-financial assets Available-for-sale financial assets are non-derivatives
that are either designed in this category or not classified in any of the other categories. They are included in non-current assets unless the investment matures or management intends to dispose of it within 12 months of the end of the reporting period.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING –
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -
CONTINUED
e. Aset Keuangan - Lanjutan e. Financial Assets - Continued
Kebijakan akuntansi sebelum 1 Januari 2020 – Lanjutan
1. Klasifikasi – Lanjutan
Aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual.
2. Pengakuan dan penghentian pengakuan
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang lazim
(regular) diakui pada tanggal perdagangan – tanggal dimana Grup berkomitmen untuk membeli atau mejual aset. Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari investasi tersebut telah jatuh tempo atau telah ditransfer dan Perusahaan telah mentransfer secara substantial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset.
i. Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika :
Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus
kas yang berasal dari aset tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan, dan antara (a) Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Grup tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset tetapi telah
mentransfer kendali atas aset. Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau telah memasuki kesepakatan pelepasan dan tidak mentransfer serta tidak mempertahankan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau tidak mentransfer kendali atas aset aset diakui sebesar keterlibatan Grup yang
berkelanjutan atas aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian pinjaman atau hubungan normal antara Perseroan dan debitur telah berakhir. Pinjaman yang tidak dapat dilunasi tersebut dihapusbukukan dengan mendebit cadangan kerugian penurunan nilai.
ii. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
Accounting policies before January 1, 2020 – Continued
1. Classification – Continued
Held-to maturity financial assets Held-to-maturity financial assets are non- derivative financial assets with fixed or determinable payments and
fixed maturity that the company has the positive intent and ability to hold until maturity, and which are not designated at fair value through profit or loss or available-for- sale.
2. Recognition and derecognition
Regular purchases and sale of financial assets are recognised on the trade-date - the date on which the company commits to purchase or sell the asset. Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flows from the investments have expired or have been
transferred and the company has transferred substantially all risks and rewards of ownership.
i. Financial assets are derecognized when:
The Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to
pay the received cash flow in full without material delay to a third party under a ‘pass-through’ arrangement; and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
When the Group has transferred its rights to receive
cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset. Loans are written off when there is no realistic
prospect of collection in the near future or the normal relationship between the Company and the borrowers have ceased to exist. When a loan is deemed uncollectible, it is written off against the related allowance for impairment losses.
ii. Financial liabilities are derecognized when the obligations specified in the contract is released, cancelled or expired.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING –
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -
CONTINUED
e. Aset Keuangan – Lanjutan e. Financial Assets - Continued
Kebijakan akuntansi sebelum 1 Januari 2020 – Lanjutan
2. Pengakuan dan penghentian pengakuan - Lanjutan
Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang secara substansial berbeda, atau berdasarkan
suatu liabilitas yang ada yang secara substansial telah diubah, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan perbedaan nilai tercatat masing-masing diakui dalam laporan laba rugi.
3. Pengukuran
Investasi pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi untuk seluruh aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awalnya dicatat sebesar nilai wajar dan biaya transaksinya dibebankan pada laporan laba rugi. Aset keuangan tersedia untuk dijual dan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
selanjutnya dicatat sebesar nilai wajar. Pinjaman yang diberikan dan piutang dan aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Selisih neto yang timbul dari perubahan nilai wajar kategori "aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi" disajikan pada laporan laba rugi dalam
"penghasilan keuangan" dalam periode terjadinya. Perubahan nilai wajar efek moneter dan non-moneter yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual diakui pada pendapatan komprehensif lainnya. Pendapatan dividen dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan sekuritas yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi sebagai "penghasilan lain-lain" ketika hak Grup untuk menerima
pembayaran sudah ditetapkan. Pendapatan bunga aset keuangan tersebut dicatat pada "penghasilan keuangan". Bunga atas efek yang tersedia untuk dijual dihitung dengan menggunakan metode bunga efektif yang diakui pada laporan laba rugi sebagai "penghasilan keuangan".
4. Instrumen Keuangan Salinghapus
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika Grup memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan
aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
Accounting policies before January 1, 2020 - Continued
2. Recognition and derecognition – Continued
Where an existing financial liability is replaced by another liability from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are
substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the profit or loss.
3. Measurement
Investments are initially recognised at fair value plus the transaction costs for all financial assets not carried at fair value through profit or loss. Financial assets carried at fair value through profit or loss are initially recognised at fair value, and transaction costs are expensed in the
profit or loss. Available- for-sale financial assets and financial assets at fair value through profit or loss are subsequently carried at fair value. Loans and receivables and financial asset held to maturity are carried at amortised cost using the effective interest method.
Net differences arising from changes in the fair value of the "financial assets at fair value through profit or loss" category are presented in the profit or loss within "finance income" in the period in which they arise. Changes in the fair value of monetary and non-monetary securities classified as available for sale are recognised
in other comprehensive income. Dividend income from financial assets at fair value through profit or loss and available for sale securities are recognised in the profit or loss as part of "other income" when the Group's right to receive payments is established. Interest income from financial assets at fair value through profit or loss is included in the "finance income".
Interest on available-for-sale securities calculated using the effective interest method is recognised in the profit or loss as part of "finance income".
4. Financial Instrument Offsetting
Financial assets and liabilities are offset and the net
amount is presented in the consolidated statements of financial position when, and only when, the Group has a legal right to offset the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING –
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -
CONTINUED
e. Aset Keuangan – Lanjutan
Kebijakan akuntansi sebelum 1 Januari 2020 – Lanjutan
e. Financial Assets - Continued
Accounting policy before January 1, 2020 - Continued
4. Instrumen Keuangan Salinghapus – Lanjutan
Hal yang berkekuatan hukum harus tidak kontinjen atas peristiwa di masa depan dan harus dapat dipaksakan di dalam situasi bisnis yang normal, peristiwa kegagalan atau kebangkrutan dari entitas atas seluruh pihak lawan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
5. Penurunan Nilai Aset Keuangan
Pada setiap tanggal pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah pengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti objektif menunjukan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan
awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Kriteria yang digunakan oleh Grup anak untuk menentukan bukti objektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: 1. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami
Pelanggan; 2. Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi
atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; kesulitan keuangan signifikan yang dialami Pelanggan;
3. Pelanggan, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi)
pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut;
4. Terdapat kemungkinan bahwa pelanggan akan dinyatakan pailit atau melakukan re-organisasi keuangan lainnya; atau
5. Hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan.
Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 3 sampai 12 bulan. Untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama.
4. Financial Instrument Offsetting – Continued
The legally enforceable right must not be contingent on future events and must be enforceable in the normal course of business and in the event of default, insolvency or bankruptcy of the Company or the counterparty. Income and expenses are presented on a net basis only
when permitted by the accounting standards.
5. Impairment Losses on Financial Assets
At each reporting date, the Group assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that loss event has occured after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an
impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably.
The criteria used by the Group to determine that there is
objective evidence of impairment include; 1. Significant financial difficulty of the customer;
2. A breach of contract, such as a default or
delinquency in interest or principal payments; significant financial difficulty of the customer;
3. The customer, for economic or legal reasons relating to the borrower’s financial difficulty, grants the borrower a concession that the lender would not otherwise consider;
4. It becomes probable that the customer will enter into bankruptcy or other financial reorganisation; or
5. The disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties.
The estimated period between the occurrence of the event and identification of loss is determined by management for each identified portfolio. In general, the periods used
vary between 3 to 12 months; in exceptional cases, longer periods are warranted.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING –
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -
CONTINUED
e. Aset Keuangan – Lanjutan
Kebijakan akuntansi sebelum 1 Januari 2020
5. Penurunan Nilai Aset Keuangan – Lanjutan
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan EIR awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan atau piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat
diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah EIR terkini.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk
mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Grup.
Jika, pada periode berikutnya, jumlah taksiran kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual
Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, bukti objektif akan meliputi penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.
Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai
telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif - yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian - direklas dari ekuitas ke pendapatan komprehensif. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian; kenaikan nilai wajar
setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.
e. Financial Assets - Continued
Accounting policies after January 1, 2020
5. Impairment Losses on Financial Assets – Continued
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original EIR. If a loan or receivable has a variable interest rate, the
discount rate for measuring impairment loss is the current EIR.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount
based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Group
If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Available-for-Sale (AFS) Financial Assets
In the case of an equity investment classified as an AFS financial asset, objective evidence would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost.
Where there is objective evidence of impairment, the cumulative loss is measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in the consolidated statement of other comprehensive income -is reclassified from equity to profit or loss. Impairment loss on equity investment is not reversed through the consolidated statements of comprehensive
income; increase in its fair value after impairment is recognized in equity.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING -
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -
CONTINUED
e. Aset Keuangan – Lanjutan
Kebijakan akuntansi sebelum 1 Januari 2020 – Lanjutan
5. Penurunan Nilai Aset Keuangan – Lanjutan
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan dengan tujuan untuk mengukur kerugian penurunan nilai.
Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan Bunga” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
f. Kas dan setara kas
e. Financial Assets – Continued
Accounting Policy before January 1, 2020 – Continued
5. Impairment Losses on Financial Assets – Continued
In the case of a debt instrument classified as an AFS financial asset, impairment is assessed based on the same criteria as financial asset carried at amortized cost. Future interest income is based on the reduced carrying amount and is accrued based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Such accrual is recorded as part of the “Interest Income” account in the consolidated statements
of profit or loss and other comprehensive income. If, in a subsequent period, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the consolidated statements of other comprehensive income, the impairment loss is reversed through the consolidated statements of other comprehensive income.
f. Cash and cash equivalents
Pada laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan
dan investasi likuid jangka pendek lainnya dengan yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dan cerukan. Pada laporan posisi keuangan konsolidasian, cerukan disajikan bersama sebagai pinjaman dalam liabilitas jangka pendek.
In the consolidated statement of cash flows, cash and cash equivalents include cash in hand, deposits held at call with
banks, other short-term highly liquid investments with original maturities of three months or less, and bank overdrafts. In the consolidated statement of financial position, bank overdrafts are shown within borrowings in current liabilities.
g. Piutang usaha dan non usaha g. Trade and non trade receivables
Piutang usaha merupakan jumlah yang terutang dari pelanggan
atas penjualan barang dagangan atau jasa dalam kegiatan usaha normal. Jika piutang diperkirakan dapat ditagih dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.
Trade receivables are amounts due from customers for
merchandise sold or services performed in the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as noncurrent assets.
Piutang non-usaha dari pihak berelasi merupakan saldo piutang yang terkait dengan pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi Grup.
Non-trade receivables from related parties are receivables balance reflecting loan given to related parties of the Group.
Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui
sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi provisi atas penurunan nilai. Lihat catatan 3 untuk kebijakan akuntansi terkait penurunan nilai setelah penerapan PSAK 71.
Trade and non-trade receivables are recognised initially at
fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, if the impact of discounting is significant, less any provision for impairment. See notes 3 for accounting policies related to impairment receivables after adoption SFAS 71.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING -
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -
CONTINUED
g. Piutang usaha dan non usaha - Lanjutan g. Trade and non trade receivables - Continued
Sebelum 1 Januari 2020, Kolektibilitas piutang usaha dan piutang non-usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang
diketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Grup tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator yang dianggap dapat menunjukan adanya penurunan nilai piutang. Jumlah
penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.
Before 1 January 2020, Collectability of trade and non-trade receivables is reviewed on an ongoing basis. Debts which are
known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount directly. An allowance account is used when there is objective evidence that the Group will not be able to collect all amounts due according to the original terms of the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments are considered indicators that the trade receivable is impaired. The amount of the impairment allowance is the difference
between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the original effective interest rate. Cash flows relating to short term receivables are not discounted if the effect of discounting is immaterial.
Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan disajikan dalam “beban penurunan nilai”. Ketika piutang usaha dan piutang non-usaha, yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi
akun penyisihan. Jumlah yang selanjutnya dapat ditagih kembali atas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan terhadap “beban penurunan nilai” pada laporan laba rugi.
The amount of the impairment loss is recognised in profit or loss within “impairment charges”. When a trade and non-trade receivable for which an impairment allowance had been recognised becomes uncollectible in a subsequent period, it is written off against the allowance account. Subsequent
recoveries of amounts previously written off are credited against “impairment charges” in profit or loss.
h. Liabilitas keuangan
h. Financial liabilities
Grup pada awalnya mengakui kewajiban pada tanggal asalnya.
Semua liabilitas keuangan lainnya diakui pada awalnya pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Grup menjadi pihak dalam ketentuan kontrak instrumen. Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan ketika kewajiban kontraktualnya habis, dibatalkan atau kadaluarsa. Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan non-derivatif ke
dalam kategori liabilitas keuangan lainnya yang terdiri dari utang usaha, dan biaya yang masih harus dibayar. Liabilitas keuangan tersebut diakui pada awalnya pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Kebijakan akuntansi sebelum 1 Januari 2020
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan ini diukur pada
biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Hutang dagang adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang telah diperoleh dalam kegiatan bisnis biasa dari pemasok. Utang akun diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar jika pembayaran jatuh tempo dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal bisnis jika lebih lama). Jika tidak, mereka disajikan sebagai liabilitas tidak lancar. Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar
dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
The Group initially recognizes liabilities on the date they are
originated. All other financial liabilities are recognized initially on the trade date, which is the date that the Group becomes a party to the contractual provisions of the instrument. The Group derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged, cancelled or expired. The Group classifies non-derivative financial liabilities into
the other financial liabilities category which comprise of trade payable, and accrued expense. Such financial liabilities are recognized initially at fair value less any directly attributable transaction costs.
Accounting policy before January 1, 2020
Subsequent to initial recognition, these financial liabilities
are measured at amortized cost using the effective interest method. Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Accounts payable are classified as current liabilities if payment is due within one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer). If not, they are presented as non-current liabilities. Trade payables are recognized initially at fair value and subsequently
measured at amortized cost using the effective interest method.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING -
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -
CONTINUED
h. Liabilitas keuangan – Lanjutan
Kebijakan akuntansi sebelum 1 Januari 2020 - Lanjutan
Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara penerimaan (dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada laporan laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga
efektif. Biaya yang dibayar untuk memperoleh fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik. Dalam hal ini, biaya memperoleh pinjaman ditangguhkan sampai penarikan pinjaman terjadi. Sepanjang tidak terdapat bukti bahwa besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik, biaya memperoleh pinjaman dikapitalisasi sebagai
pembayaran dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode fasilitas yang terkait. Biaya pinjaman yang terjadi untuk konstruksi aset kualifikasian, dikapitalisasi selama periode waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan konstruksi aset dan mempersiapkannya sampai dapat digunakan sesuai tujuan yang dimaksudkan atau untuk dijual, Biaya pinjaman lainnya
dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian. Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Grup memiliki hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.
i. Sewa
Kebijakan Akuntansi Setelah 1 Januari 2020
Grup menerapkan secara retrospektif PSAK 30, “Sewa”. Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung, sewa dibuat berdasarkan substansi perjanjian itu sendiri dan penilaian apakah pemenuhan atas perjanjian bergantung dari penggunaan aset tertentu atau aset, dan apakah perjanjian memberikan hak untuk menggunakan aset.
Grup menyewa berbagai aset tetap. Kontrak sewa biasanya dibuat untuk periode tetap dari 5 hingga 10 tahun tetapi mungkin memiliki opsi ekstensi. Kontrak dapat berisi komponen sewa dan nonsewa berdasarkan harga relatif yang berdiri sendiri. Namun, untuk sewa real estat di mana Perusahaan merupakan penyewa, ia telah memilih untuk tidak memisahkan komponen sewa dan non-sewa dan sebagai gantinya memperhitungkannya sebagai komponen
sewa tunggal. Persyaratan sewa dinegosiasikan secara individual dan berisi berbagai persyaratan dan ketentuan yang berbeda. Perjanjian sewa tidak memberlakukan perjanjian apa pun selain jaminan untuk tujuan peminjaman.
h. Financial liabilities – Continued
Accounting policy before January 1, 2020 - Continued
Borrowings are recognised initially at fair value, net of transaction costs incurred. Borrowings are subsequently carried at amortised cost; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the profit or loss over the period of the borrowings using the effective interest method.
Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that some or all of the facility will be drawndown. In this case, the fee is deferred until the draw-down occurs. To the extent that there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down, the fee is capitalised as a prepayment for liquidity services and amortised over the
period of the facility to which it relates. Borrowing costs incurred for the construction of any qualifying asset are capitalised during the period of time that is required to complete and prepare the asset for its intended use or sale, Other borrowing costs are expensed in profit or
loss consolidated. Borrowings are classified as current liabilities unless the Group has an unconditional right to defer the settlement ofthe liability for at least 12 months after the reporting date.
i. Lease
Accounting Policy After January 1, 2020
The Group adopted SFAS 30, “Leases”. Determining whether an agreement is, or contains, a lease is based on the substance of the agreement itself and assessing whether fulfillment of the agreement depends on the use of
certain assets or assets, and whether the agreement conveys the right to use the assets. The Group leases various fixed assets. Lease contracts are usually drawn up for a fixed period of 5 to 10 years but may have extension options. The contract may contain both lease and non-lease
components based on stand-alone relative prices. However, for real estate leases in which the Company is the lessee, it has chosen not to separate the lease and non-lease components and counts them instead as the single rental component. Lease terms are negotiated individually and contain a variety of different terms and conditions. The lease agreement does
not impose any agreement other than collateral for borrowing purposes.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
31
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING -
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES –
CONTINUED
i. Sewa – Lanjutan
Kebijakan Akuntansi Setelah 1 Januari 2020 – Lanjutan
Sewa diakui sebagai aset hak pakai dan liabilitas terkait pada tanggal di mana aset sewaan tersedia untuk digunakan oleh Grup. Setiap pembayaran sewa dialokasikan antara liabilitas dan biaya keuangan. Biaya keuangan dibebankan ke laba rugi selama masa sewa sehingga menghasilkan suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa untuk
setiap periode. Aset hak pakai didepresiasi selama periode yang lebih pendek antara masa manfaat aset dengan masa sewa dengan metode garis lurus.
i. Lease – Continued
Accounting Policies After January 1, 2020 – Continued
Leases are recognized as right of use assets and related liabilities on the date on which the leased assets are available for use by the Group. Each lease payment is allocated between a liability and finance cost. Finance costs are charged to profit or loss over the lease term, resulting in a constant periodic interest rate on the remaining balance of
the liability for each period. Rights of use assets are depreciated over the shorter period between the useful lives of the assets and the lease terms using the straight-line method.
Aset dan liabilitas yang timbul dari sewa pada awalnya diukur dengan basis nilai kini. Liabilitas sewa termasuk nilai bersih sekarang dari pembayaran sewa berikut:
Assets and liabilities arising from leases are initially measured on the present value basis. Lease liabilities include the net present value of the following lease payments:
1. Pembayaran tetap (termasuk pembayaran tetap secara substansi), dikurangi piutang insentif sewa
1. Fixed payments (including fixed payments in substance), less lease incentive receivables
2. Pembayaran sewa variabel yang didasarkan pada indeks atau tingkat, pada awalnya diukur menggunakan indeks atau tingkat pada tanggal mulai.
2. Variable lease payments, which are based on an index or rate, are initially measured using an index or rate at the start date
3. Jumlah yang diperkirakan akan dibayarkan oleh penyewa
berdasarkan jaminan nilai residu 4. Harga pelaksanaan dari opsi pembelian jika penyewa
cukup yakin untuk menggunakan opsi tersebut, dan 5. Pembayaran penalty untuk penghentian sewa, jika masa
sewa mencerminkan penyewa yang melaksanakan opsi tersebut.
3. The amount that the lessee is expected to pay based on a
guaranteed residual value 4. The exercise price of the purchase option if the lessee is
confident enough to exercise the option, and 5. Payment of penalty for terminating the lease, if the lease
term reflects the lessee exercising the option.
Pembayaran sewa yang harus dilakukan berdasarkan opsi perpanjangan tertentu juga termasuk dalam pengukuran liabilitas.
Lease payments that must be made under certain extension options are also included in the measurement of the liability.
Pembayaran sewa didiskontokan dengan menggunakan suku bunga implisit dalam sewa. Jika tarif tidak dapat segera ditentukan, di mana hal tersebut secara umum terjadi pada sewa dalam Grup, suku bunga pinjaman incremental penyewa digunakan, yaitu tarif yang harus dibayar oleh penyewa untuk
meminjam dana yang diperlukan untuk memperoleh aset dengan nilai yang sama dengan aset hak guna dalam lingkungan ekonomi serupa dengan syarat dan ketentuan yang serupa.
Lease payments are discounted using the interest rate implicit in the lease. If the rate cannot be immediately determined, which is generally the case with leases in the Group, the incremental loan interest rate of the lessee is used, namely the rate that must be paid by the lessee to borrow the funds
needed to acquire an asset with a value equal to the asset used in similar economic environment with similar terms and conditions.
Untuk menentukan suku bunga pinjaman tambahan, grup: To determine the incremental borrowing rate, the group:
1. Jika memungkinkan, menggunakan pembiayaan pihak ketiga terkini yang diterima oleh penyewa individu sebagai titik awal, disesuaikan untuk mencerminkan perubahan kondisi pembiayaan sejak pembiayaan pihak ketiga diterima.
1. Where possible, uses recent third-party financing received by the individual lessee as a starting point, adjusted to reflect changes in financing conditions since third party financing was received.
2. Menggunakan pendekatan build-up yang dimulai dengan suku bunga bebas risiko yang disesuaikan dengan risiko kredit untuk sewa yang dimiliki.
2. Uses a build-up approach that starts with a riskfree interest rate adjusted for credit risk for leases held.
3. Membuat penyesuaian spesifik untuk sewa, misalnya jangka waktu, negara, mata uang dan keamanan.
3. Makes adjustments specific to the lease, eg term, country, currency and security.
PT INDOFARMA TBK DAN ENTITAS ANAK PT INDOFARMA TBK AND SUBSIDIARIES
CATATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
Tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 As of December 31, 2020 and 2019 Untuk tahun-tahun yang berakhir pada Tanggal Tersebut For the Years Then Ended
(Dinyatakan dalam Rupiah penuh, kecuali dinyatakan lain) (Expressed in full Rupiah, unless otherwise stated)
32
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING -
LANJUTAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES -
CONTINUED
i. Sewa – Lanjutan
Kebijakan Akuntansi Setelah 1 Januari 2020 - Lanjutan
i. Lease – Continued
Accounting Policies After January 1, 2020 – Continued
Grup dihadapkan pada potensi kenaikan di masa depan dalam pembayaran sewa variabel berdasarkan indeks atau tarif, yang tidak termasuk dalam liabilitas sewa sampai diberlakukan. Ketika penyesuaian pembayaran sewa berdasarkan indeks atau suku bunga mulai berlaku, liabilitas sewa dinilai kembali dan disesuaikan dengan aset hak guna.
The group is exposed to potential future increases in variable lease payments based on an index or rate, which are not included in the lease liability until they take effect. When adjustments to lease payments based on an index or rate take effect, the lease liability is reassessed and adjusted against the right-of-use asset.
Pembayaran sewa dialokasikan antara biaya pokok dan keuangan. Biaya keuangan dibebankan pada laporan laba rugi selama masa sewa sehingga menghasilkan suku bunga periodik yang konstan atas sisa saldo liabilitas untuk setiap periode.
Lease payments are allocated between principal and finance cost. The finance cost is charged to profit or loss over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each
period.
Aset hak pakai diukur pada biaya perolehan yang terdiri dari berikut ini:
Right-of-use assets are measured at cost comprising the following :
1. Jumlah pengukuran awal liabilitas sewa. 1. The amount of the initial measurement of lease.
2. Pembayaran sewa yang dilakukan pada atau sebelum tanggal dimulainya dikurangi insentif sewa yang diterima
membuat penyesuaian khusus untuk sewa, misalnya jangka waktu, negara, mata uang dan keamanan.
2. Any lease payments made at or before the commencement date less any lease incentives received makes adjustments
specific to the lease, eg term, country, currency and security.
3. Biaya langsung awal, dan 3. Any initial direct costs, and
4. Biaya restorasi. 4. Restoration costs.
Aset hak guna umumnya disusutkan sepanjang waktu yang lebih pendek antara lama masa manfaat aset dan jangka waktu sewa menggunakan metode garis lurus. Jika grup cukup yakin untuk melaksanakan opsi pembelian, aset hak guna disusutkan selama masa manfaat aset yang mendasarinya. Sementara grup menilai kembali tanah dan bangunannya yang ada di dalam properti, gedung, dan peralatan, grup memilih untuk tidak
melakukannya untuk bangunan hak guna yang dimiliki oleh Grup.
Right-of-use assets are generally depreciated over the shorter of the asset’s useful life and the lease term on a straight-line basis. If the group is reasonably certain to exercise a purchase option, the right-of-use asset is depreciated over the underlying assets’s useful life. While the group revalues its land and buildings that are presented within property, plant and equipment, it has chosen not to do so for the right-of-use buildings held by the group.
Pembayaran terkait dengan sewa jangka pendek dan sewa aset bernilai rendah diakui atas dasar garis lurus sebagai beban dalam laporan laba rugi. Sewa jangka pendek adalah sewa dengan masa sewa 12 bulan atau kurang.
Payments associated with short-term leases and leases of low-value assets are recognised on a straight-line basis as an expense in profit or loss. Short-term leases are leases with a lease term of 12 months or less.
Opsi ekstensi dan terminasi Extension and termination options
Opsi ekstensi dan terminasi termasuk dalam sejumlah sewa properti dan peralatan di seluruh grup. Istilah-istilah ini digunakan untuk memaksimalkan fleksibilitas operasional dalam hal pengelolaan kontrak. Mayoritas opsi ekstensi dan terminasi yang dimiliki hanya dapat dilaksanakan oleh grup dan bukan oleh pemberi sewa masing-masing.
Extension and termination options are included in a number of property and equipment leases across the group. These terms are used to maximise operational flexibility in terms of managing contracts. The majority of extension and termination options held are exercisable only by the group and not by the respective lessor.
Jaminan nilai residu Residual value guarantees
Untuk mengoptimalkan biaya sewa selama periode kontrak, grup terkadang memberikan jaminan nilai residu sehubungan dengan sewa peralatan.
To optimise lease costs during the contract period, the group sometimes provides residual value guarantees in relation to equipment leases.
Pendapatan sewa guna usaha dari kegiatan operasi sewa dimana Grup bertindak sebagai pemberi sewa diakui sebagai pendapatan secara garis lurus selama masa sewa.
Lease income from operating leases where the Group is a lessor is recognised in income on a straight-line basis over the lease term.