Download - SENYAWA KOORDINASI
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
1/33
KIMIA ANORGANIK II
Orbital Molekul dan Hibridisasi Unsur Utama Transisi (V danCr)
Dosen pengampu :Drs. Nofrizal, Jhon, M.Si
Di susun oleh :
ARDIAN FAZRI (F1C111005)
DEBBY MUTIARA ANANDA (F1C111006)
APRIADI (F1C111007)
WIDYA SULASTRI (F1C111008)
ZIERNA YESSI (F1C111054)
LEGENDA OCTA FEBRINA (F1C111056)
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JAMBI
2013/2014
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
2/33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANGVanadium pertama kali ditemukan oleh Andres Manuel Del Rio, orang Spanyol yang
menjadi ahli pertambangan di Meksiko, pada tahun 1801. Del Rio mengesktrak logam
tersebut dari sampel bijih timbale berwarna coklat, yang kemudian dinamakan Vanadinite.
Dia menemukan bahwa garam tersebut memperlihatkan bermacam-macam warna, dan karena
itu dia menamakan unsure tersebut panchromium (Greek: all colors). Del Rio mengganti
nama unsure tersebut menjadi erythonium karena garam berwarna merah saat dipanaskan.
Pada tahun 1781 Shceele dan juga T.Bergmann mengisolasi oksida baru yang lain
dari mineral yang kemudian disebut skelit, CaWO4. Hasilnya disebut tungsten yang artinya
batu berat. Dua tahun kemudian dua bersaudara, J.J. dan F.dElhuyar dari Spanyol
menunjukkan bahwa oksida yang sama merupakan konstituen dari mineral wolframit, dan
pemanasan dengan batubara berhasil mereduksi oksida ini menjadi logam yang kemudian
diberi nama wolfram dengan symbol W yang direkomendasikan oleh IUPAC, namun
komunikasi bahasa Inggris memilih memakai nama tungsten.
Akhirnya pada tahun 1797, L.N.Vauquelin dari Perancis menemukan oksida unsure
baru dalam suatu mineral dari Siberia yaitu krokoit (crocoite) yang kemudian dikenal sebagai
PbCrO4. Satu tahun kemudian unsur logam baru ini dapat diisolasi melalui reduksi dengan
batubara atau charcoal, dan diberi nama dengan bahasa Yunani kroma (chroma) yang artinya
warna, karena banyaknya macam warna dalam senyawaannya.
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
3/33
BAB II
PEMBAHASAN
2.1SENYAWA KOORDINASI ( SENYAWA KOMPLEKS )Salah satu keistimewaan logam transisi adalah dapat membentuk senyawa klompeks,
yaitu senyawa yang paling sedikit terdiri dari satu ion kompleks (terdiri dari kation logam
utama atau logam transisi sebagai atom pusat yang berikatan dengan molekul dan (anion
yang disebutsebagai ligan) yang berikatan dengan ion lainnya yang disebut ion counter.
Keterangan gambar : bagian dari senyawa koordinasi; model (atas), gambar perspektif
(tengah), rumus kimia (bawah).
senyawa kompleks mempunyai atom pusat yang dikelilingi oleh ligan. Ketika
[Co(NH3)6]CI3(s) larut dalam air ion kompleks dan ion conter akan terpisah, sedangkan
ligan tetap terikat dengan atom pusat. Pada gambar sebelah kiri 6 ligan pada atom pusation [Co(NH3)6]
3+memberikan bentuk oktahedral, sedangkan pada gambar sebelah kanan 4
ligan pada ion [Pt(NH3)4]2+memberikan bentuk persegi planar.
2.1.2 ION KOMPLEKS; BILANGAN KOORDINASI, GEOMETRIDAN LIGAN-LIGAN
Ion kompleks terdiri dari atom logam yang merupakan atom pusat yang berikatan
dengan ligan-ligan yang berupa ion netral maupun ion yang bermuatan.
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
4/33
Bilangan koordinasi : jumlah ligan yang terikat secara langsung pada atom pusat,contohnya pada ion [Co(NH3)6]
3+ bilangan koordinasinya adalah 6 .
Geometri; bentuk geometri ion kompleks tergantung pada bilangan koordinasinya dansifat dari ion logam pada ion kompleks itu sendiri.
Donor atom per ligan; ligan suatu ion kompleks adalah molekul atau anion yang
menyumbangkan satu atau lebih pasangan elektron bebas kepada ion logam yang membentuk
ikatan kovalen.
Ligan diklasifikasikan berdasarkan jumlah pasanga elektron bebas yang
didonorkannya, yaitu monodentat yang mendonorkan satu pasang elektron, bidentat yang
mendonorkan dua pasang elektron dan polidentat yang mendonorkan lebih dari dua
pasaang elektron.
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
5/33
2.1.3 RUMUS DAN PENAMAAN SENYAWA KOORDINASI
Untuk penulisan rumus senyawa koordinasi disusun dengan aturan sebagai berikut:
Nama kation ditulis terlebih dahulu sebelum anion.
1. Nama kation ditulis terlebih dahulu sebelum anion. Contoh: K2[Co(NH3)2CI4] terdiridari kation K+dan [Co(NH3)2CI4]
2-sehingga K+ ditulis terlebih dahulu.
2. Muatan kation sama dengan muatan anion. Contoh: pada senyawa K2[Co(NH3)2CI4],NH3 merupakan molekul netral Cl
- memberi muatan dengan jumlah 4- maka Co
harus bermuatan 2+ sehingga mbentuk ion [Co(NH3)2CI4]2- yang berikatan dengan
K+.
3. Dalam ion kompleks, ligan netral ditulis terlebih dahulu baru kemudian ligan anion,dan rumus untuk seluruh ion ditempatkan dalam tanda kurung. Contoh: pada senyawa
K2[Co(NH3)2CI4], NH3 merupakan molekul netral sehingga ditulis terlebih dahulu
baru kemudian Cl-yang bermuatan negatif (anion).
Sedangkan aturan untuk penamaan senyawa kompleks adalah:
1. Nama kation ditulis terlebih dahulu,2. Nama ligan ditulis berdasarkan urutan abjad dan ditulis sebelum nama ion logam,3. Untuk ligan netral ditulis dengan namanya sendiri kecuali beberapa molekul seperti
air yang menjadi aqua, sedangkan untuk anion akhiranida diganti menjadio seperti
klorida menjadi kloro.
4. Jumlah ligan ditulis sebelum nama ligan tersebut dengan penomoran yunani.5. Bilangan oksidasi atom pusat ditulis dengan angka romawi di dalam kurung.6. Jika ion kompleks merupakan anion, maka nama ion logam diakhiri dengan at.
Contoh : K2[Co(NH3)2CI4] = kalium diamina tetra kloro kobaltat (II)
[Co(NH3)6]CI3 = heksaamina kobalt (III) klorida
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
6/33
2.1.4 SEBUAH SEJARAH PERSPEKTIF : ALFRED WERNER DAN
TEORI KOORDINASI
Senyawa koordinasi telah diketahui sejak 200 tahun yang lalu, pertama kali
ditemukan oleh seorang kimiawan muda asal Swiss Alfred Werner. Dia mengusulkan dua
macam valensi, yaitu :
" valensi primer adalah muatan positif pada ion logam yang harus disetarakan oleh ion
negatif sehingga menemukan bilangan koordinasi dari susunan jumlah ligan dan valensi
sekunder yang disebut bilangan koordinasi yang menunjukkan jumlah ligan terikat pada
atom pusat."
Isomer Dalam Senyawa KompleksISOMER
rumus kimia sama tetapi sifatnya berbeda
Isomer Koordinasi
ISOMER OPTIK
Isomer
KoordinasiTerjadi
ketika adanya
pertukaran
sebagian atau
seluruh ligan.
Contoh :
[Pt(NH3)4Cl2](NO2)
2dan
[Pt(NH3)4(NO2)2]Cl
2
Isomer linkage
Terbentuk ketika
komposisisenyawa
kompleks tetap
tetapi keterkaitan
donor ligan
berubah.
Isomer Stereo
ISOMER GEOMETRIK
isomer geometri
perbedaan letak
atom atau gugus
atom dalam
ruang.
isomer optis
perbedaan arahpemutaran
bidang
polarisasi
caha a
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
7/33
2.1.5 DASAR TEORI IKATAN KOMPLEKSa. Dasar Teori Ikatan dan Sifat Kompleks
Ligan pada ion kompleks menyumbangkan sepasang elektron untuk membentuk suatu
ikatan kovalen dengan atom pusat. Jika suatu atom menyumbangkan sepasang elektron untuk
digunakan bersama disebut sebagai ikatan kovalen koordinasi. Jenis dan jumlah orbital
hibridisasi ion logam bergantung pada pasangan elektron bebas yang menentukan bentuk
geometri ion kompleks.
Beberapa contoh bentuk geometri dan hibridisasinya:
1. Oktahedral; biasanya ion kompleks yang memiliki hibridisasi d2sp3 mempunyai bentuk
geometri oktahedral.
Gamabr hibridisasi dan bentuk geometri [Cr(NH3)6]3+
2. Segiempat planar; ion kompleks dengan hibridisasi dsp2 akan memiliki bentuk geometriini.
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
8/33
Gambar hibridisasi dan bentuk geometri [Ni (CN)4]2-
3.Tetrahedral; hibridisasi sp3 dari ion kompleks akan memberikan bentuk geometri seperti
ini.
Gambar hibridisasi dan bentuk geometri [Zn(OH)4]2-
b. Teori Bidang KristalTeori bidang kristal menyempurnakan teori VB yang menjelaskan tentang bentuk dan
ikatan dalam suatu senyawa tetapi tidak dapat memprediksikan warna koordinasi dan juga
terkadang saja dapat dipakai untuk memprediksi tentang sifat kemagnetan senyawa,
sedangkan teori bidang kristal hanya memberikan sedikit gambaran mengenai ikatan logam-
ligan tetapi mampu menjelaskan tentang warna dan sifat kemagnetan dengan jelas.
Warna; cahaya diserap dalam berbagai macam panjang gelombang yang akan
menghasilkan berbagai macam spektrum warna, seperti yang tertera dalam tabel
berikut:
Penjelasan
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
9/33
Penjelasan : tentang warna pada logam transisi; warna senyawa koordinsi sangat beragam,
hal ini dipengaruhi oleh perbedaan energi () orbital set t2gdan egdalam ion kompleksnya.
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
10/33
Dua hal yang dapat mempengaruhi warna senyawa:
1. Untuk ligan tertentu, warna tergantung pada kondisi oksidasi ion logamnya.
2. Dan untuk beberapa ligan lain, warna bergantung pada ligan itu sendiri.
Penjelasan tentang sifat kemagnetan pada logam transisi kompleks; sifat kemgnetan
logam transisi deipengaruhi oleh jumlah elektron tidak berpasangan pada orbital d.
Penempatan orbital dipengaruhi oleh satu dari dua cara berikut:
1. Ligan medan lemah dan kompleks spin tinggi
Ligan medan lemah (seperti H2O) menyebabkan pemisahan energi kecil, sehingga hanya
memakai energi yang lemah dari orbital d untuk berpindah ke set e g dan kemudian untuk
berpasangan pada set t2g. Dengan jumlah elektron tidak berpasangan maksimum ligan medan
lemah membentuk komplek spin tinggi.
2. Ligan medan kuar dan kompleks spin rendah
Karena ligan medan kuat (seperti CN-) memerlukan energi yang lebih besar untuk berpindah
ke set eg dan kemudian untuk berpasangan pada set t2g, serta jumlah elektron tidak
berpasangan pada ion kompleks lebih sedikit dibanding pada ion bebas sehinggamenimbulkan kompleks spin yang rendah. Senyawa kompleks dengan bentuk geometri
tetrahedral adalah contoh dari senyawa yang mempunyai kompleks spin yang tinggi,
sedangkan untuk senyawa dengan bentuk geometri segiempat planar adalah contoh senyawa
dengan kompleks spin yang rendah.
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
11/33
2.1.6 FAKTOR-FKTOR YANG MEMPENGARUHI KESTABILANKOMPLEKS
Adapaun faktor-faktor yang mempengaruhi kestabilan kompleks. Kestabilan suatu
kompleks akan berhubungan dengan :
1. Kemampuan mengkompleks logam-logam.
Kemampuan mengkompleks relatif (dari) logam-logam digambarkan denganb baik
menurut klarifikasi Schwarzenbach, yang dalam garis besarnya didasarkan atas pembagian
logam menjadi asam Lewis (penerima pasangan elektron) kelas A dan kelas B. Logam kelas
A dicurikan oleh larutran afinitas (dalam larutan air) terhadap halogen F- >Cl- > Br- > I-, dan
membentuk kompleks terstabilnya dengan anggota pertama (dari) grup Tabel Berkala (dari)
atom penyumbang (yakni, nitrogen, oksigen dan fluor). Logam kelas B jauh lebih mudah
berkoordinasi dengan I- daripada dengan F- dalam larutan air, dan membentuk kompleks
terstabilnya dengan atom penyumbang kedua (atau yang lebih berat) dari masing-masing
grup itu (yakni P, S, Cl). Klasifikasi Scwarzenbach, mendefinisikan ketiga kategori ion logam
penerima (pasanag elektron).
a. Kation dengan konfigurasi gas mulia. Logam-logam alkali, alkali tanah, dan alumunium
termasuk dalam grup ini, yang memperlihatkan sifat-sifat penerima kelas A. Gayaelektrostatik dominan dalam pembentukan kompleks itu, sehingga interaksi antara ion-ion
kecil yang bermuatan tinggi, istimewa kuatnya, dan menimbulkan kompleks-kompleks yang
stabil. Kompleks-kompleks fluoro istimewa stabil, air diikat lebih kuat daripada amonia yang
mempunyai momen dipol kecil dan ion sianida hanya memiliki kecenderungan kecil untuk
membentuk kompleks karena mereka hanya berada dalam larutan basa,dimana mereka tak
dapat bersaing denganb ion-ion hidroksil.
b. Kation dengan sub-kulit d yang terisi lengkap. Yang khas dari grup ini adalah tembaga(I),
perak(I), dan emas(I) yang memperlihatkan sifat-sifat penerima kelas B. Ion-ion ini
mempunyai daya polarisasi yang tinggi, dan ikatan-ikatan yang terbentuk dalam kompleks-
kompleks merah memiliki watak kovalen yang cukup berarti.
c. Ion-ion logam transisi dengan sub-kulit dyang tak lengkap. Dalam grup ini baik
kecenderungan kelas A maupun kelas B dapat dikenali. Unsur dengan cirri-ciri kelas B
membentuk suatu kelompok yang kira-kira berbentuk segitiga dalam Tabel Berkala, dengan
puncaknya pada tembaga dan alasnya memebentang dari renium sampai bismut. Disebelah
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
12/33
kiri kelompok ini, unsure-unsur dalam keadaan oksidasi yang tinggi, cenderung
memeprlihatkan sifat-sifat kelas A, sementara di sebelah kanan kelompok ini, keadaan
oksidasi yang lebih tinggi (dari) suatu unsure lebih memiliki watak kelas B.
2. Ciri-ciri khas ligan.
Di antara cirri-ciri khas ligan yang umum diakui sebagai mempengaruhi kestabilan kompleks
dalam mana ligan itu terlibat, adalah :
a. kekuatan basa dari ligan itu,
b. sifat-sifat penyepitan (jika ada), dan
c. efek-efek sterik (ruang).
Dari sudut pandangan aplikasi kompleks secara analisis, efek penyepitan mempunyai arti
yang teramat penting, maka hendaklah diperhatikan secara khusus.
Istilah efek sepit mengacu pada fakta bahwa suatu kompleks bersepit, yaitu
kompleks yang dibentuk oleh suatu ligan bedentat atua multidentat, adalah lebiih stabil
disbanding kompleks padanannya denga ligan-ligan monodentat: semakin banyak titik lekat
ligan itu kepada ion logam,semakin besar kestabilan kompleks. Efek sepit ini sering dapat
disebabkan oleh kenaikan entropi yang menyertai penyempitan; dalam hubungan ini,
penggantian molekul-molekul air dari ion terhidrasi haruslah diingat-ingat.
Efek sterik yang paling umum adalah efek yang menghambat pembentukan kompleks yang
disebabkan oleh adanya suatu gugusan besar yang melekat pada atau berada berdekatan
dengan atom penyumbang.
Suatu faktor lanjut yang juga harus dipertimbngkan dari sudut pandangan aplikasi
secara analitis dari kompleks-kompleks dan reaksi-reaksi pembentukkan kompleks adalah
laju reaksi: agar berguna secara analitis, biasanya reaksi diperlukan cepat.
Keinertan atau kelabilan kinetik dipengaruhi oleh banyak faktor, tetapi pengamatan
umum berikut ini merupakan pedoman yang baik akan perilaku kompleks-kompleks dari
berbagai unsur.a. Unsur grup utama, biasanya membentuk kompleks-kompleks labil.
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
13/33
b. Dengan kekecualian Cr(III) dan Co(III), kebanyakan unsur transisi baris-pertama,
membentuk kompleks-kompleks labil.
c. Unsur transisi baris kedua dan baris ketiga, cenderung membentuk kompleks-kompleks
inert.
2.1.7. KESTABILAN SENYAWA KOMPLEKS
Dikenal 2 macam kestabilan senyawa kompleks, yaitu kestabilan termodinamika dan
kestabilan kinetika. Kestabilan termodinamika menunjuk pada perubahan energi bebas Gibs
(G) yang terjadi dalam perubahan dari reaktan menjadi produk, sedang kestabilan kinetika
menunjuk pada enetgi aktivasi (G#) pada substitusi reaksi pertukaran ligan.
1. Kestabilan Termodinamika
Kestabilan termodinamika senyawa kompleks lebih sering dinyatakan dengan konstanta
kesetimbangan (ingat G = -RT ln K) dalam reaksi ion logam terhidrasi dengan ligan yang
sesuai selain air. Harga K memberikan gambaran tentang konsentrasi relatif masing-masing
spesies dalam kesetimbangan. Jika harga K besar berarti konsentrasi kompleks jauh lebih
besar dibanding konsentrasi komponen-komponen pembentuknya. Suatu kompleks stabil
bilamana harga K dalam reaksi pembentukan kompleks tersebut besar.
Kompleks logam terbentuk dalam larutan melalui tahap-tahap reaksi, dan konstanta
kesetimbangan dapat ditulis untuk masing-masing tahap. Misalnya untuk reaksi pembentukan
Cu(NH3)42+:
[Cu(H2O)4]2++ NH3 [Cu(H2O)3(NH3)]
2+K1 = ( [Cu(H2O)3(NH3)]2+)/([Cu(H2O)4]
2+) (
NH3)
[Cu(H2O)3(NH3)]2++ NH3 [Cu(H2O)2(NH3)2]
2+K2 = ( [Cu(H2O)2(NH3)2]2+) /
[Cu(H2O)3(NH3)]2+(NH3)
[Cu(H2O)2(NH3)2]2++ NH3 [Cu(H2O)(NH3)3]
2+K3 = ( [Cu(H2O)(NH3)3]2+) /
[Cu(H2O)2(NH3)2]2+( NH3)
[Cu(H2O)(NH3)3]2++ NH3 [Cu(NH3)4]
2+K4 = ([Cu(NH3)4]2+)/[Cu(H2O)(NH3)3]
2+( NH3)
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
14/33
Konstanta kesetimbangan juga dapat ditulis secara keseluruhan (over-all stability consant)
denga notasi . Untuk reaksi tersebut di atas :
[Cu(H2O)4]2++ NH3 [Cu(H2O)3(NH3)]
2+1 = ( [Cu(H2O)3(NH3)]2+) / ([Cu(H2O)4]
2+) (
NH3).
[Cu(H2O)4]2++ 2NH3 [Cu(H2O)2(NH3)2]
2+2= ([Cu(H2O)2(NH3)2]2+)/([Cu(H2O)4]
2+) (
NH3)2
[Cu(H2O)4]2++ 3NH3 [Cu(H2O)(NH3)3]
2+3= ([Cu(H2O)(NH3)3]2+)/([Cu(H2O)4]
2+) (
NH3)3
[Cu(H2O)4]2++ 4NH3 [Cu(NH3)4]
2+4= ([Cu(NH3)4]2+)/([Cu(H2O)4]
2+)( NH3)4
Dengan sedikit penjabaran matematis akan diperoleh hubungan :1= K1
2= K1. K2
3= K1. K2.K3
4= K1. K2.K3.K4
Dalam reaksi pembentukan kompleks tersebut seringkali ligan H2O tidak ditulis
karena jumlah molekul H2O yang menghidrasi masing-masing ion pada umumnya belum
diketahui secara pasti, molekul-molekul air tidak mempengaruhi konstanta kesetimbangan(walaupun terlibat dalam reaksi), dan dalam larutan encer aktivitas air dapat dianggap 1.
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stabilitas Ion Kompleks
1. Aspek ion pusat
a. Rapat muatan (perbandingan muatan dengan jari-jari atom)
Stabilitas ion kompleks bertambah jika rapat muatan ion pusat bertambah
b. CFSE (energi psntabilan medan ligan)
Stabilitas ion kompleks bertambah dengan adanya CFSE, karena CFSE pada dasarnya
merupakan energi penstabilan tambahan yang diakibatkan oleh terjadinya splittingorbital d.
Pengaruh CFSE terhadap K dapat dilihat pada diagram berikut.
Bulatan-bulatan pada gambar tersebut adalah harga log K relatif masing-masing logam
bedasarkan eksperimen, sedang garis putus-putus merupakan kecenderungan harga log K
secara teoritis dengan tanpa memperhitungkan CFSE.
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
15/33
c. Polarisabilitas
Ion-ion logam klas a (asam keras) yaitu yang memiliki muatan tinggi dan ukuran kecil akan
membentuk kompleks ysng stabil jika ligannya berasal dari basa keras, yaitu yang
elektronegatifitasya besar dan berukuran kecil
2. Aspek ligan
a. Efek khelat
Kompleks khelat lebih stabil dibanding kompleks nonkhelat analog (yang atom donornya
sama). [Ni(en)3]3+ dengan 3 sebesar 4.10
18 adalah lebih stabil dibanding [Ni(NH3)6]
3+ 6
sebesar 108
b. Ukuran cincin
Jika ligan tidak memiliki ikatan angkap, ikatan cincin 5 adalah yang paling stabil, tetapi jka
ligan memiliki ikatan rangkap, maka yang paling stabil adalah ikatan cincin 6.
c. Hambatan ruang (steric effect)
Ligan-ligan bercabang pada umumnya kurang stabi dibanding ligan-ligan tak bercabang
yang analog.
d. Polarisabilitas
Ion-ion logam klas a (asam keras) yaitu yang memiliki muatan tinggi dan ukuran kecil akan
membentuk kompleks ysng stabil jika ligannya berasal dari basa keras, yaitu yang
elektronegatifitasya besar dan berukuran kecil.
3.Kestabilan Kinetika.
Kestabilan kinetika menunjuk pada enetgi aktivasi (G#) pada substitusi reaksi
pertukaran ligan. Kestabilan kinetika bertambah jika G# semakin besar. Kompleks yang
ligannya dapat digantikan oleh ligan lain dengan cepat (kurang dari 1 menit pada suhu 25 oC
dan konsentrasi larutan 0,1 M) disebut kompleks labil, sebaliknya jika reaksi pertukarannya
berlangsung lambat disebut kompleks inert (lembam).
Seringkali kompleks stabil bersifat inert dan kompleks tidak stabil bersifat labil,
namun hal itu tidak berhubungan. Bisa saja suatu kompleks stabil namun labil. Sebagai
contoh, CN-
membentuk kompleks yang sangat stabil dengan Ni2+
, hal ini tercermin dari
harga K yang besar untuk reaksi berikut :
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
16/33
[Ni(H2O)6]2++ 4CN- [Ni(CN-)4]
2-+ 6H2O
Namun jika ke dalam larutan ditambahkan ion berlabel 13CN-, ternyata terjadi reaksi
pertukaran ligan yang sangat cepat antara CN- dengan 13CN- seperti ditunjukkan pada
persamaan reaksi berikut :
[Ni(CN-)4]2-+ 4 13CN- [Ni(13CN-)4]
2-+ 4CN-
Kasus sebaliknya, kompoleks [Co(NH3)6]3+ tidak stabil dalam larutan asam, sehingga reaksi
berikut hampir sempurna berjalan ke kanan.
4[Co(NH3)6]3++ 20H+ + 26H2O 4[Co(H2O)6]
3++ 24NH4+ + O2
Akan tetapi [Co(NH3)6]3+
dapat tinggal dalam larutan asam pada suhu kamar selama
beberapa hari dengan tanpa terjadi perubahan. Ini berarti bahwa kestabilan suatu kompleks
tidak menjamin keinertannya, sebaliknya kompleks yang tidak stabil dapat saja inert..
Kestabilan kinetika kompleks oktahedral dapat diprediksi berdasarkan Aturan Taube, yaitu :
Kompleks oktahedral labil bilamana pada atom pusatnya- mengandung elektron pada orbital egatau
- mengandung elektron pada orbital d kurang dari 3.
Kompleks oktahedral inert bilamana pada atom pusatnya- tidak mengandung elektron pada orbital egdan
- mengandung elektron pada orbital d minimal 3.
Aturan Taube tersebut logis dan dapat dinalar. Kompleks yang mengandung elektron
pada orbital eg labil, karena elektron tersebut posisinya dekat (behadapan langsung) dengan
ligan sehingga memberikan tolakan yang signifikan terhadap ligan dan dengan demikian
ligan tersebut relatif mudah lepas dan digantikan oleh ligan lain. Kompleks yang
mengandung elektron pada orbital d kurang dari 3 labil, karena pada kompleks tersebut masih
terdapat minimal 1 orbital t2gyang kosong dimana ligan pengganti dapat mendekati ion pusat
dengan tolakan yang relatif kecil.
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
17/33
2.1.8UNSUR-UNSUR TRANSISI
Unsur-unsur transisi adalah :
a. Terletak antara unsur golongan alkali tanah dan golongan boron.b. Merupakan unsur logam
c. Merupakan unsur-unsur blok d dalam sistem periodik
Sifat-sifat yang khas dari unsur transisi :
a. Mempunyai berbagai bilangan oksidasi
b. Kebanyakan senyawaannya bersifat paramagnetik
c. Kebanyakan senyawaannya berwarna
d. Unsur transisi dapat membentuk senyawa kompleks
Dalam bentuk logamnya umumnya bersifat :
a. Keras, tahan panas
b. Penghantar panas dan listrik yang baik
c. Bersifat inert
Beberapa kekecualian :a. Tembaga (Cu) bersifat lunak dan mudah ditarik
b. Mangan (Mn) dan besi (Fe) : bersifat sangat reaktip, terutama dengan oksigen, halogen,
sulfur, dan non logam lain (seperti dengan karbon dan boron).
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
18/33
2.2 VANADIUM
2.2.1 SEJARAH VANADIUM
Vanadium berasal dari kata vanadis,yaitu nama dewi kecantikan di Skandinavia, pada
mulanya ditemukan oleh N. G. Selfstrom di Swedia pada tahun 1830, bersama sama dalam
bijih besi. Disebut demikian karena senyawaannya kaya akan warna. Sesungguhnya, unsure
ini telah dikenali oleh A.M.del Rio pada tahun 1801 yang ditemukan dalam bijih timbel yang
disebut eritronium.Namun sayangnya beliau sendiri yang membatalkan penemuan ini.Logam
ini tampak bersinar cemerlang, cukup lunak sehingga mudah dibentuk seperti pembuluh,
mempunyai titik leleh 19150C titik didih 33500C, serta tahan terhadap korosi.
Vanadium adalah unsur kimia dengan lambang V dan nomor atom 23. Ini adalah
lembut, abu-abu keperakan, ulet logam transisi. Pembentukan sebuah menstabilkan lapisan
oksida logam terhadap oksidasi. Andrs Manuel del Ro vanadium menemukannya pada
tahun 1801 dengan menganalisis mineral vanadinite, dan menamainya erythronium. Empat
tahun kemudian, ia diyakinkan oleh Nils Gabriel Sefstrm pada tahun 1831. Pada 1831, ahli
kimia Swedia, Nils Gabriel Sefstrm, menemukan kembali unsur oksida yang baru
ditemukan saat ia bekerja dengan bijih besi. Kemudian pada tahun yang sama, Friedrich
Whler dikonfirmasi sebelumnya del Ro bekerja. Sefstrm memilih nama yang diawali
dengan V, yang tidak ditugaskan untuk setiap elemen. Dia memanggil unsur vanadium
setelah Vanadis (nama lain untuk Freya, yang Norse dewi keindahan dan kesuburan), karena
banyaknya berwarna indah senyawa kimia yang dihasilkan. Pada 1831, para ahli geologi
George William Featherstonhaugh menyarankan agar vanadium harus diganti "rionium"
setelah del Ro, namunsaraninitidakdiikuti. Isolasi logam vanadium ternyata sulit. Pada 1831,
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
19/33
Berzelius melaporkan produksi logam, tapi Henry Enfield Roscoe Berzelius telah
menunjukkan bahwa sebenarnya menghasilkan nitrida, vanadium nitrida (VN). Roscoe
akhirnya menghasilkan logam pada tahun 1867 oleh pengurangan vanadium (III) klorida,
VCL 3, dengan hidrogen. Pada tahun 1927, vanadium murni diproduksi dengan mengurangi
vanadium pentoxide dengan kalsium. Yang pertama industri skala besar penggunaan
vanadium dalam baja ditemukan di chassis dari Ford Model T, terinspirasi oleh mobil balap
Perancis. Baja diperbolehkanuntuk mengurangi beratbadansekaligusvanadium
meningkatkankekuatantarik.
(http://zeiniszzn17.blogspot.com/2010/03/siklus-boigeokimia-vanadium-v.html)
Vanadium juga merupakan suatu logam lembut dan silver-gray unsur metalik.
Nomor-Atom nya adalah 23 dan lambang V. Henry Roscoe mengasingkan vanadium metalik
tahun 1867. Ia mengambil klorid vanadium (VCL3) dan menguranginya dengan hidrogen
untuk membentuk vanadium yang metal dan zatair-khlor (HCL).Vanadium merupakan
sumber daya di Amerika Serikat, dimana pada umumnya dengan bijih uranium di (dalam)
batu pasir yang cukup besar untuk menyediakan U.S. kebutuhan vanadium. Mengimport
produk vanadium dan ferrovanadium itu ternyata lebih murah dan sering dilakukan di
Amerika. Ferrovanadium yang diimport dibeli dari Canada, Negeri China, Cekoslovakia
Republik, Selatan Afrika, dan negara-negara lain. Mayoritas vanadium pentoxide digunakan
di (dalam) pabrikasi gelas diimport dari Selatan Afrika. Ilmuwan sudah menemukan bahwa
suatu campuran yang menyangkut galium dan vanadium unsur-unsur adalah bermanfaat di
dalam membuat superconductive magnit.
(http://geo-student.blogspot.com/2010/01/macam-macam-mineral-dan-kegunaannya.html)
Vanadium boleh diperolehi secara komersil dan penghasilan sampel di dalammakmal
biasanya tidak diperlukan. Dari segi penghasilan komersil pula, kaedah penghasilan logam
vanadium sebagai hasil utama biasanya tidak diperlukan kerana jumlah yang mencukupi
boleh didapati dalam bentuk hasil sampingan proses-proses lain.
Dalam bidang industri, pemanasan bijih vanadium atau baki daripada proses-proses
lain bersama garam, NaCl, atau natrium karbonat, Na2CO3, pada kira-kira 850 C
memberikan natrium vanadat NaVO3. Ia dilarutkan dalam air dan diasidkan untukmenghasilkan pepejal merah yang kemudiannya dileburkan menjadi bentuk mentah
http://zeiniszzn17.blogspot.com/2010/03/siklus-boigeokimia-vanadium-v.htmlhttp://zeiniszzn17.blogspot.com/2010/03/siklus-boigeokimia-vanadium-v.htmlhttp://zeiniszzn17.blogspot.com/2010/03/siklus-boigeokimia-vanadium-v.htmlhttp://geo-student.blogspot.com/2010/01/macam-macam-mineral-dan-kegunaannya.htmlhttp://geo-student.blogspot.com/2010/01/macam-macam-mineral-dan-kegunaannya.htmlhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Makmalhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Garamhttp://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Natrium_karbonat&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Natrium_karbonat&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/wiki/Garamhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Makmalhttp://geo-student.blogspot.com/2010/01/macam-macam-mineral-dan-kegunaannya.htmlhttp://zeiniszzn17.blogspot.com/2010/03/siklus-boigeokimia-vanadium-v.html -
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
20/33
vanadium pentoksida, "V2O5". Penurunan vanadium pentoksida dengan kalsium, Ca,
menghasilkan vanadium tulen. Satu cara alternatif sesuai bagi penghasilan skala kecil adalah
penurunan vanadium pentaklorida, VCl5, dengan hidrogen, H2, atau magnesium, Mg.
Terdapat bermacam lagi kaedah yang boleh digunakan.
Secara industrinya, kebanyakan vanadium digunakan sebagai penambah untuk
memperbaiki ciri keluli. Biasanya tindak balas besi mentah dengan vanadium pentoksida
mentah "V2O5" sudah mencukupi, dan tidak perlu menggunakan logam vanadium tulen. Ini
menghasilkan ferovanadium yang sesuai untuk kerja-kerja seterusnya.
2.2.2. KARAKTERISTIK VANADIUM
Vanadium itu unsure yang putih terang, lembut, logam ulet dengan kekuatan struktur
yang baik. Vanadium tahan terhadap serangan alkali, asam klorida, asam sulfat, dan air
garam. Mengoksidasi logam di udara sekitar 660 oC untuk pentoksida(V 2O 5).
(http://www.chemicool.com/elements/vanadium.html)
2.2.3. KEBERADAAN VANADIUM
Vanadium ditemukan dalam 65 mineral yang berbeda, di antaranya karnotit, roskolit,
vanadinit, dan patronit, yang merupakan sumber logam yang sangat penting. Vanadium juga
ditemukan dalam batuan fosfat dan beberapa bijih besi, juga terdapat dalam minyak mentah
sebagai senayawa kompleks organik. Vanadium juga ditemukan dalam sedikit dalam batu
meteor.Produksi komersial berasal dari abu minyak bumi dan merupakan sumber Vanadium
http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Vanadium_pentoksida&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/wiki/Kalsiumhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Magnesiumhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Kelulihttp://ms.wikipedia.org/wiki/Kelulihttp://ms.wikipedia.org/wiki/Magnesiumhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Hidrogenhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Kalsiumhttp://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Vanadium_pentoksida&action=edit&redlink=1 -
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
21/33
yang sangat penting. Kemurnian yang sangat tinggi diperoleh dengan mereduksi vanadium
triklorida dengan magnesium atau dengan campuran magnesium-natrium.Sekarang,
kebanyakan logam vanadium dihasilkan dengan mereduksi V2O5 dengan kalsium dalam
sebuah tabung bertekanan, proses yang dikembangkan oleh McKenie dan Seybair.
(http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/vanadium/)
Vanadium merupakan unsur yang paling banyak terdapat (0,02 % kerak bumi) dan
ditemukan beberapa macam bijih. Salah satu bijih yang penting secara komersil ialah V2O5,
dan bijjih yang paling kompleks. Metalurgi vanadium tidak sederhana, tetapi vanadium murni
(99,9 %) dapat dihasilkan. Dalam penggunaannya vadium dibentuk sebagai logam campuran
besi-vanadium, ferrovanadium mengandung 35% - 95% V. Ferrovanadium dihasilkan dengan
mereduksi V2O5 dengan silica dan penambahan besi. SiO2 berkombinasi dengan CaO
membentuk terak cair kalsium sitrat.
2 V2O5+ 5 Si {+Fe} 4 V {+Fe} + 5 SiO2 [23.5]
SiO2{p} + CaO {p} CaSiO3{c} [23.5]
Sekitar 80% produksi vanadium digunakan untuk pembuatan baja. Baja yang mengandung
vanadium digunakan pada peralatan yang membutuhkan kekuatan dan kelenturan, seperti
pegas dan alat-alat mesin berkecepatan tinggi. Vanadium logam tidak diserang oleh udara,
basa dan asam, bukan pengoksidasi selain HF pada suhu ruang. Ia larut dalam HNO3, H2SO4
pekat dan air baja.
Vanadium tersebar luas tetapi hanya terdapat sedikit deposit yang terkonsentrasi.
Vanadium terdapat dalam minyak tanah dari Venezuela, dan diperoleh kembali sebagai V 2O5
dari debu asap setelah pembakaran. Komersil vanadium sangat murni jarang didapatkan,
karena seperti titanium, cukup reaktif terhadap O2, N2dan C pada suhu tinggi yang digunakan
dalam proses metalurgi.
( Catton dan Wilkinson.1973.kimia anorganik dasar.hal:449)
Vanadium juga hadir dalam bauksit, endapan yang mengandung karbon seperti minyak
mentah, arang, syal dan pasir tar. Spectrum vanadium juga dikesan pada cahaya daripada
matahari dan setengah bintang.
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/vanadium/http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/vanadium/http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/vanadium/ -
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
22/33
2.2.4. SIFAT FISIKA VANADIUM
23 titanium vanadium kromium
-
V
NbTabel periodik
Sifat Atom
Struktur hablur Kubus berpusat jasad
Keadaan pengoksidaan 2, 3, 4, 5
(oksida amfoterik)
Tenaga pengionan Pertama : 650.9 kJ/mol
Kedua : 1414 kJ/mol
Ketiga : 2830 kJ/mol
(http://wapedia.mobi/id/Vanadium)
Keterangan Umum Unsur
ama,Lambang,Nomor atom vanadium, V, 23
Deret kimia transition metals
Golongan,Periode,Blok 5,4,
Penampilan gray-white metal
Massa atom 50.9415(1) g/mol
Konfigurasi elektron [Ar]3d 4s
Jumlahelektron tiapkulit 2, 8, 11, 2
Ciri-ciri fisik
http://wapedia.mobi/id/Titaniumhttp://wapedia.mobi/id/Kromiumhttp://wapedia.mobi/id/Kromiumhttp://wapedia.mobi/id/Niobiumhttp://wapedia.mobi/id/Tabel_periodikhttp://wapedia.mobi/id/Vanadiumhttp://wapedia.mobi/id/Vanadiumhttp://wapedia.mobi/id/Daftar_unsur_berdasarkan_lambanghttp://wapedia.mobi/id/Daftar_unsur_berdasarkan_nomor_atomhttp://wapedia.mobi/id/Deret_kimiahttp://wapedia.mobi/id/Deret_kimiahttp://wapedia.mobi/id/Transition_metalhttp://wapedia.mobi/id/Transition_metalhttp://wapedia.mobi/id/Golongan_tabel_periodikhttp://wapedia.mobi/id/Periode_tabel_periodikhttp://wapedia.mobi/id/Blok_tabel_periodikhttp://wapedia.mobi/id/Unsur_golongan_5http://wapedia.mobi/id/Unsur_periode_4http://wapedia.mobi/id/Warnahttp://wapedia.mobi/id/Massa_atomhttp://wapedia.mobi/id/Massa_atomhttp://wapedia.mobi/id/1_E-26_kghttp://wapedia.mobi/id/Konfigurasi_elektronhttp://wapedia.mobi/id/Konfigurasi_elektronhttp://wapedia.mobi/id/Argonhttp://wapedia.mobi/id/Elektronhttp://wapedia.mobi/id/Tingkat_energihttp://wapedia.mobi/id/Berkas:Vanadium_etched.jpghttp://wapedia.mobi/id/Berkas:V-TableImage.pnghttp://wapedia.mobi/id/Berkas:Vanadium_etched.jpghttp://wapedia.mobi/id/Berkas:V-TableImage.pnghttp://wapedia.mobi/id/Tingkat_energihttp://wapedia.mobi/id/Elektronhttp://wapedia.mobi/id/Argonhttp://wapedia.mobi/id/Konfigurasi_elektronhttp://wapedia.mobi/id/1_E-26_kghttp://wapedia.mobi/id/1_E-26_kghttp://wapedia.mobi/id/Massa_atomhttp://wapedia.mobi/id/Warnahttp://wapedia.mobi/id/Unsur_periode_4http://wapedia.mobi/id/Unsur_golongan_5http://wapedia.mobi/id/Blok_tabel_periodikhttp://wapedia.mobi/id/Periode_tabel_periodikhttp://wapedia.mobi/id/Golongan_tabel_periodikhttp://wapedia.mobi/id/Transition_metalhttp://wapedia.mobi/id/Deret_kimiahttp://wapedia.mobi/id/Daftar_unsur_berdasarkan_nomor_atomhttp://wapedia.mobi/id/Daftar_unsur_berdasarkan_lambanghttp://wapedia.mobi/id/Vanadiumhttp://wapedia.mobi/id/Tabel_periodikhttp://wapedia.mobi/id/Niobiumhttp://wapedia.mobi/id/Kromiumhttp://wapedia.mobi/id/Titanium -
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
23/33
Fase solid
Massa jenis (sekitarsuhu kamar) 6.0 g/cm
Massa jenis cair padatitik lebur 5.5 g/cm
Titik lebur 2183K(1910 C,3470 F)
Titik didih 3680K
(3407 C,6165 F)
Kalor peleburan 21.5 kJ/mol
Kalor penguapan 459 kJ/mol
Kapasitas kalor (25 C) 24.89 J/(molK)
Tekanan uap
P/Pa 1 10 100 1 k 10 k 100 k
pada T/K 2101 2289 2523 2814 3187 3679
Ciri-ciri atom
Struktur kristal cubic body centered
Bilangan oksidasi 2, 3, 4, 5
(amphoteric oxide)
Elektronegativitas 1.63 (skala Pauling)
Energi ionisasi
(detil)
ke-1: 650.9kJ/mol
ke-2: 1414 kJ/mol
ke-3: 2830 kJ/mol
Jari-jari atom 135pm
Jari-jari atom (terhitung) 171pm
Jari-jari kovalen 125pm
Lain-lain
Sifat magnetik ???
Resistivitas listrik (20 C) 197 nm
Konduktivitas termal (300 K) 30.7 W/(mK)
Ekspansi termal (25 C) 8.4 m/(mK)
Kecepatan suara (kawat tipis) (20 C) 4560m/s
Modulus Young 128 GPa
http://wapedia.mobi/id/Fase_bendahttp://wapedia.mobi/id/Fase_bendahttp://wapedia.mobi/id/Solidhttp://wapedia.mobi/id/Massa_jenishttp://wapedia.mobi/id/Suhu_kamarhttp://wapedia.mobi/id/Massa_jenishttp://wapedia.mobi/id/Titik_leburhttp://wapedia.mobi/id/Titik_leburhttp://wapedia.mobi/id/Kelvinhttp://wapedia.mobi/id/Celsiushttp://wapedia.mobi/id/Fahrenheithttp://wapedia.mobi/id/Titik_didihhttp://wapedia.mobi/id/Kelvinhttp://wapedia.mobi/id/Celsiushttp://wapedia.mobi/id/Fahrenheithttp://wapedia.mobi/id/Kalor_peleburanhttp://wapedia.mobi/id/Kalor_peleburanhttp://wapedia.mobi/id/Kalor_penguapanhttp://wapedia.mobi/id/Kalor_penguapanhttp://wapedia.mobi/id/Kapasitas_kalorhttp://wapedia.mobi/id/Kapasitas_kalorhttp://wapedia.mobi/id/Tekanan_uaphttp://wapedia.mobi/id/Tekanan_uaphttp://wapedia.mobi/id/Struktur_kristalhttp://wapedia.mobi/id/Struktur_kristalhttp://wapedia.mobi/id/Bilangan_oksidasihttp://wapedia.mobi/id/Bilangan_oksidasihttp://wapedia.mobi/id/Amphoterichttp://wapedia.mobi/id/Elektronegativitashttp://wapedia.mobi/id/Elektronegativitashttp://wapedia.mobi/id/Skala_Paulinghttp://wapedia.mobi/id/Energi_ionisasihttp://wapedia.mobi/id/Energi_ionisasi_unsur_kimiahttp://wapedia.mobi/id/Kilojoule_per_molhttp://wapedia.mobi/id/Jari-jari_atomhttp://wapedia.mobi/id/Jari-jari_atomhttp://wapedia.mobi/id/1_E-10_mhttp://wapedia.mobi/id/1_E-10_mhttp://wapedia.mobi/id/Jari-jari_atomhttp://wapedia.mobi/id/1_E-10_mhttp://wapedia.mobi/id/1_E-10_mhttp://wapedia.mobi/id/Jari-jari_kovalenhttp://wapedia.mobi/id/Jari-jari_kovalenhttp://wapedia.mobi/id/1_E-10_mhttp://wapedia.mobi/id/1_E-10_mhttp://wapedia.mobi/id/Magnetismehttp://wapedia.mobi/id/Magnetismehttp://wapedia.mobi/id/Resistivitas_listrikhttp://wapedia.mobi/id/Resistivitas_listrikhttp://wapedia.mobi/id/Konduktivitas_termalhttp://wapedia.mobi/id/Konduktivitas_termalhttp://wapedia.mobi/id/Koefisien_ekspansi_termalhttp://wapedia.mobi/id/Koefisien_ekspansi_termalhttp://wapedia.mobi/id/Kecepatan_suarahttp://wapedia.mobi/id/Meter_per_detikhttp://wapedia.mobi/id/Modulus_Younghttp://wapedia.mobi/id/Modulus_Younghttp://wapedia.mobi/id/Meter_per_detikhttp://wapedia.mobi/id/Kecepatan_suarahttp://wapedia.mobi/id/Koefisien_ekspansi_termalhttp://wapedia.mobi/id/Konduktivitas_termalhttp://wapedia.mobi/id/Resistivitas_listrikhttp://wapedia.mobi/id/Magnetismehttp://wapedia.mobi/id/1_E-10_mhttp://wapedia.mobi/id/1_E-10_mhttp://wapedia.mobi/id/Jari-jari_kovalenhttp://wapedia.mobi/id/1_E-10_mhttp://wapedia.mobi/id/1_E-10_mhttp://wapedia.mobi/id/Jari-jari_atomhttp://wapedia.mobi/id/1_E-10_mhttp://wapedia.mobi/id/1_E-10_mhttp://wapedia.mobi/id/Jari-jari_atomhttp://wapedia.mobi/id/Kilojoule_per_molhttp://wapedia.mobi/id/Energi_ionisasi_unsur_kimiahttp://wapedia.mobi/id/Energi_ionisasihttp://wapedia.mobi/id/Skala_Paulinghttp://wapedia.mobi/id/Elektronegativitashttp://wapedia.mobi/id/Amphoterichttp://wapedia.mobi/id/Bilangan_oksidasihttp://wapedia.mobi/id/Struktur_kristalhttp://wapedia.mobi/id/Tekanan_uaphttp://wapedia.mobi/id/Kapasitas_kalorhttp://wapedia.mobi/id/Kalor_penguapanhttp://wapedia.mobi/id/Kalor_peleburanhttp://wapedia.mobi/id/Fahrenheithttp://wapedia.mobi/id/Celsiushttp://wapedia.mobi/id/Kelvinhttp://wapedia.mobi/id/Titik_didihhttp://wapedia.mobi/id/Fahrenheithttp://wapedia.mobi/id/Celsiushttp://wapedia.mobi/id/Kelvinhttp://wapedia.mobi/id/Titik_leburhttp://wapedia.mobi/id/Titik_leburhttp://wapedia.mobi/id/Massa_jenishttp://wapedia.mobi/id/Suhu_kamarhttp://wapedia.mobi/id/Massa_jenishttp://wapedia.mobi/id/Solidhttp://wapedia.mobi/id/Fase_benda -
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
24/33
Modulus geser 47 GPa
Modulus ruah 160 GPa
Nisbah Poisson 0.37
Skala kekerasan Mohs
7.0Kekerasan Vickers 628 MPa
Kekerasan Brinell 628 MPa
Nomor CAS 7440-62-2
Isotop
iso NA waktu paruh DM DE (MeV)DP
Vsyn 15.9735 d ++4.0123 Ti
Vsyn 330 d 0.6019 Ti
V 0.25% 1.510 y 2.2083 Ti
- 1.0369 50Cr
51V 99.75% Vstabil dengan 28neutron
(http://wapedia.mobi/id/Vanadium)
Isotop Vanadium
Vanadium alam merupakan campuran dari 2 isotop, yakni Vanadium-50 sebanyak 0.24% dan
Vanadium -51 sebanyak 99.76%. Vanadium-50 sedikit radioaktif, memiliki masa paruh lebih
dari 3.9 x 1017 tahun. Ada sembilan isotop lainnya yang tidak stabilSifat-sifat Vanadium
murni adalah logam berwarna putih cemerlang dan lunak. Tahan korosi terhadap larutan basa,
asam sulfat, dan asam klorida, juga air garam. Tetapi logam ini teroksidasi di atas
660oCVanadium memiliki kekuatan struktur yang baik dan memiliki kemampuan fisi
neutron yang rendah, membuatnya sangat berguna dalam penerapan nuklir .
(http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/vanadium/)
http://wapedia.mobi/id/Modulus_geserhttp://wapedia.mobi/id/Modulus_geserhttp://wapedia.mobi/id/Modulus_ruahhttp://wapedia.mobi/id/Modulus_ruahhttp://wapedia.mobi/id/Nisbah_Poissonhttp://wapedia.mobi/id/Nisbah_Poissonhttp://wapedia.mobi/id/Skala_kekerasan_Mohshttp://wapedia.mobi/id/Skala_kekerasan_Mohshttp://wapedia.mobi/id/Kekerasan_Vickershttp://wapedia.mobi/id/Kekerasan_Vickershttp://wapedia.mobi/id/Kekerasan_Brinellhttp://wapedia.mobi/id/Kekerasan_Brinellhttp://wapedia.mobi/id/Nomor_CAShttp://wapedia.mobi/id/Nomor_CAShttp://wapedia.mobi/id/Isotophttp://wapedia.mobi/id/Isotophttp://wapedia.mobi/id/Kelimpahan_alamihttp://wapedia.mobi/id/Waktu_paruhhttp://wapedia.mobi/id/Waktu_paruhhttp://wapedia.mobi/id/Mode_peluruhanhttp://wapedia.mobi/id/Mode_peluruhanhttp://wapedia.mobi/id/Energi_peluruhanhttp://wapedia.mobi/id/Elektronvolthttp://wapedia.mobi/id/Produk_peluruhanhttp://wapedia.mobi/id/Synthetic_radioisotopehttp://wapedia.mobi/id/Synthetic_radioisotopehttp://wapedia.mobi/id/1_E6_shttp://wapedia.mobi/id/1_E6_shttp://wapedia.mobi/id/Electron_capturehttp://wapedia.mobi/id/Positron_emissionhttp://wapedia.mobi/id/Positron_emissionhttp://wapedia.mobi/id/Positron_emissionhttp://wapedia.mobi/id/Titaniumhttp://wapedia.mobi/id/Synthetic_radioisotopehttp://wapedia.mobi/id/Synthetic_radioisotopehttp://wapedia.mobi/id/1_E7_shttp://wapedia.mobi/id/1_E7_shttp://wapedia.mobi/id/Electron_capturehttp://wapedia.mobi/id/Electron_capturehttp://wapedia.mobi/id/Titaniumhttp://wapedia.mobi/id/Yearhttp://wapedia.mobi/id/Electron_capturehttp://wapedia.mobi/id/Electron_capturehttp://wapedia.mobi/id/Titaniumhttp://wapedia.mobi/id/Beta_emissionhttp://wapedia.mobi/id/Beta_emissionhttp://wapedia.mobi/id/Beta_emissionhttp://wapedia.mobi/id/Chromiumhttp://wapedia.mobi/id/Chromiumhttp://wapedia.mobi/id/Isotop_stabilhttp://wapedia.mobi/id/Neutronhttp://wapedia.mobi/id/Vanadiumhttp://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/vanadium/http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/vanadium/http://wapedia.mobi/id/Vanadiumhttp://wapedia.mobi/id/Neutronhttp://wapedia.mobi/id/Isotop_stabilhttp://wapedia.mobi/id/Chromiumhttp://wapedia.mobi/id/Beta_emissionhttp://wapedia.mobi/id/Titaniumhttp://wapedia.mobi/id/Electron_capturehttp://wapedia.mobi/id/Yearhttp://wapedia.mobi/id/Titaniumhttp://wapedia.mobi/id/Electron_capturehttp://wapedia.mobi/id/1_E7_shttp://wapedia.mobi/id/Synthetic_radioisotopehttp://wapedia.mobi/id/Titaniumhttp://wapedia.mobi/id/Positron_emissionhttp://wapedia.mobi/id/Electron_capturehttp://wapedia.mobi/id/1_E6_shttp://wapedia.mobi/id/Synthetic_radioisotopehttp://wapedia.mobi/id/Produk_peluruhanhttp://wapedia.mobi/id/Elektronvolthttp://wapedia.mobi/id/Energi_peluruhanhttp://wapedia.mobi/id/Mode_peluruhanhttp://wapedia.mobi/id/Waktu_paruhhttp://wapedia.mobi/id/Kelimpahan_alamihttp://wapedia.mobi/id/Isotophttp://wapedia.mobi/id/Nomor_CAShttp://wapedia.mobi/id/Kekerasan_Brinellhttp://wapedia.mobi/id/Kekerasan_Vickershttp://wapedia.mobi/id/Skala_kekerasan_Mohshttp://wapedia.mobi/id/Nisbah_Poissonhttp://wapedia.mobi/id/Modulus_ruahhttp://wapedia.mobi/id/Modulus_geser -
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
25/33
2.2.5.SIFAT KIMIA VANADIUM
Sifat-sifat :
Dipanaskan dalam H2 (tanpa gas lain) pada 1100
0
C membentuk vanadiumhibrida yang stabil.
Logam ini reaktif dalam keadaan dingin, bila dipanaskan terbentukV2O(coklat), dipanaskan terus terbentuk V2O3(hitam), V2O4(biru), akhirnya V2O5
(orange). Logam ini terbakar dengan nyala terang dengan oksigen.
Bila dipanaskan dengan C12kering terbentuk VC14. Logam ini tidak bereaksi dengan air brom, HCl / dingin,melepaskan H 2
dengan HF dan membentuk larutan hijau.
Vanadium(V)oksida sebagai katalis Proses Contact(http://alvina.blog.uns.ac.id/2008/12/30/unsur-golongan-vb/)
Reaksi keseluruhan
Selama berlangsungnya proses kontak untuk membuat asam sulfat, belerang dioksida
diubah menjadi belerang trioksida. Hal ini dilakukan dengan cara melewatkan belerang
dioksida dan oksigen diatas padatan katalis vanadium(V) oksida.
Bagaimana jalannya reaksi
Hal ini merupakan contoh yang baik untuk melihat kemampuan logam transisi dan
persenyawaannya untuk digunakan sebagai katalis karena kemampuan yang dimiliki oleh
logam transisi dan persenyawaannya untuk mengubah tingkat oksidasinya (bilangan
oksidasi).Belerang dioksida di oksidasi menjadi belerang trioksida dengan vanadium(V)
oksida. Pada saat proses berlangsung, vanadium(V) oksida di reduksi menjadi vanadium(IV)
oksida.
Vanadium(IV) dioksida kemudian di oksidasi kembali oleh oksigen.
Meskipun katalis berubah-ubah selama proses reaksi berlangsung, pada akhir proses reaksi
sifat kimia dari katalis tersebut sama dengan pada awal proses reaksi.
http://alvina.blog.uns.ac.id/2008/12/30/unsur-golongan-vb/http://alvina.blog.uns.ac.id/2008/12/30/unsur-golongan-vb/ -
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
26/33
(http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/logam_transisi/vanadium-
anorganik/)
Vanadium Oksida
Pada setiap bilangan oksidasi vanadium membentuk oksida. Jika logam berada pada bilangan
oksida rendah (mempunyai rapat muatan rendah) oksidanya bersifat basa. Dengan
bertambahnya tingkat oksidasi (rapat muatan) pada atom pusat, sifat asamnya meningkat.
Oksidasi vanadium pada bilangan oksida +2 dan +3 bersifat basa, pada +4 dan +5 bersifat
amfoter. Oksidasi yang paling penting yaitu V2O5dan penggunaan terpenting oksidasi terebut
ialah sebagai katalis, misalnya pada reaksi SO2(g)menjadi SO3 (g)pada metode konstan untuk
memproduksi asam sulfat. Aktivitas V2O5 sebagai katalis oksida mungkin berhubungan
dengan lepasnya O2secara resversible yang terjadi pada suhu antara 700-11000C. Umumnya,
senyawa V dengan bilangan oksidasi tertinggi (+5) merupakan zat pengoksidasi yang baik,
dan bilangan oksidasi terendah (V2+) merupakan zat pereduksi yang baik.
Diagram Potensial Elektrode Untuk Vanadium
VO2+
(g)+ 1,00 V VO2+(ag)
+ 0,361 V V3+(ag) -0,255 V V2+ -1,18 V V
[kuning] [biru] [hijau] [violet]
-sifat dari beberapa Ion Vanadium
Biloks Oksidasi Sifat Iona Nama Ion Warna Ion
+2 VO Basa V + Vanadium (11)
(Vanadit)
Ungu
+3 V2O5 Basa V
+
Vanadium (111)(vanadat)
Hijau
+4 VO2 Amfoter VO+
B
Oksovanadium (IV)
(vanadly)
Hypovanadat
(vanadit)
Biru
Coklat
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
27/33
+5 V2O5 Amfoter Dioksovanadium (V)C
Ortovanadat d
Kuning
Tidak
berwarna
Beberapa ion-ion terhidrasi dalam larutan, misalnya {V(H2O)6}2+, {V(H2O)6}
3+,
{V(H2O)4}2+, dan {VO2(H2O)6}
2+.
Tidak ada anion sederhana dari spesies vanadium (IV). Rumus ini adalah V2O92-.
Ion ini hanya didapat pada larutan asam kuat {pH1,3}. Pada pH lebih rendah,
anionnya bersifat lebih kompleks, misalnya pirovanadat {V2O74-
} dari pH 10 sampai 13dan metavadanat {VO3
-}ndari pH 7 sampai 10.
Tingkat Oksidasi Vanadium
Vanadium memiliki berbagai tingkat oksidasi pada persenyawaannya yang terdiri dari
+5, +4, +3, dan +2. Bagian ini menunjukkan perubahannya. Pembahasannya dapat dimulai
dengan sedikit gambaran, dan kemudian memperhatikan proses reaksi pada saat potensial
redoks standar (potensial elektroda standar).Pada umumnya, semakin tinggi keadaan oksidasi
vanadium, semakin banyak senyawa beracun.Sumber vanadium yang biasa pada tingkat
oksidasi +5 adalah amonium metavanadat, NH4VO3. Zat ini sangat tidak larut dalam air dan
biasanya larut dengan mudah dalamlarutannatriumhidroksida.Larutan dapat di reduksi
dengan menggunakan seng dan asam baik itu asam klorida maupun asam sulfat, biasanya
dengan konsentrasi asam yang sedang.Keberadaan ion vanadium yang tepat dalam larutan
sangatlah rumit, dan berubah-ubah sesuai dengan pH larutan. Reaksi terjadi dalam kondisi
asam ketika ion yang paling utamadalamlarutanadalahVO2+ disebutiondioksovanadium (V).
Catatan: Ion biasanya ditulis sebagai VO2+ tetapi penulisan yang lebih akurat adalah
[VO2(H2O)4]+. Jika kamu melakukan reaksi pada labu yang kecil, pada keadaan normal
biasanya labu disumbat dengan kapas mentah. Hal ini dilakukan untuk menyediakan jalan
keluar buat hidrogen (yang dihasilkan dari reaksi antara seng dengan asam). Pada saat yang
bersamaan penyumbatan ini dilakukan untuk membatasi terlalu banyaknya udara yang masuk
pada labu. Penyumbatan dilakukan untuk mencegah re-oksidasi vanadium yang memiliki
tingkat oksidasi yang lebih rendah (khususnya tingkat +2) oleh oksigen di udara. Reaksi
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
28/33
biasanya dipanaskan sehingga perubahan yang terjadi berada pada rentang waktu yang
memungkinkan. Reduksi ditunjukkan oleh dua tahap. Satu hal yang penting adalah
penampakan warna, tetapi proses perubahan terus berlanjut dari awal sampai akhir.
Suatu hal yang penting untuk memperhatikan bahwa warna hijau yang kamu lihat
tidak benar-benar menunjukkan tingkat oksidasi yang sebenarnya. Warna ini hanyalah
campuran warna kuning tingkat+5 dan warna biru tingkat+4. Catatan: Sepeti halnya ion
VO2+, ion VO2+ juga memiliki molekul air yang melekat dengan baik[VO(H2O)5]2+.
Perubahan warna terusberlangsung. Alasan untuk membubuhkan tanda kutip pada ion
vanadium(III) adalah bertujuan untuk sebuah penyederhanaan. Khusus yang pasti yang
dimiliki oleh ion kompleks akan tergantung pada asamyang kamu gunakan pada proses
reduksi. Penyederhanaan sangat beralasan pada bagian ini.
2.3. KROMIUM
2.3.1. SEJARAH KROMIUM
Ditemukan pada tahun 1797 oleh Vauquelin, yang membuat logam khrom pada tahun
berikutnya.. Kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel periodik yang memilikilambang Cr dan nomor atom 24. Khrom juga berwarna abu-abu, berkilau, keras sehingga
memerlukan proses pemolesan yang cukup tinggi.
Pada 1781 ia berhasil mengisolasi logam. Vanquelin kemudian memperoleh oksida
oleh penguapan dan akhirnya terisolasi kromium oksida dengan memanaskan dalam oven
arang. Vanquelin juga mengidentifikasi sejumlah kecil krom di ruby dan batu zamrud.
Vauquelin melanjutkan untuk menemukanBeriliumpada tahun 1798.
Kromium berasal dari kata Yunani 'kroma', yang berarti warna karena membentuk
berbagai senyawa berwarna-warni.
(http://www.chemicool.com/elements/kromium.html)
Kromium adalah sebuahunsur kimia dalamtabel periodik yang memiliki lambang Cr
dan nomor atom 24. Kromium trivalen (Cr(III), atau Cr3+) diperlukan dalam jumlah kecil
dalam metabolismegula pada manusia. Kekurangan kromium trivalen dapat menyebabkanpenyakit yang disebut penyakit kekurangan kromium (CHROMIUM DEFICIENCY).
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.chemicool.com/elements/beryllium.html&usg=ALkJrhiMww5ZYj3KFXZ3ymGBj_zgac5vCwhttp://www.chemicool.com/elements/kromium.htmlhttp://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tabel_periodikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nomor_atomhttp://id.wikipedia.org/wiki/Metabolismehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kekurangan_kromium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kekurangan_kromium&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Metabolismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Metabolismehttp://id.wikipedia.org/wiki/Nomor_atomhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tabel_periodikhttp://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_kimiahttp://www.chemicool.com/elements/kromium.htmlhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&rurl=translate.google.co.id&u=http://www.chemicool.com/elements/beryllium.html&usg=ALkJrhiMww5ZYj3KFXZ3ymGBj_zgac5vCw -
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
29/33
Kromium merupakan logam tahan korosi (tahan karat) dan dapat dipoles menjadi mengkilat.
Dengan sifat ini, kromium (krom) banyak digunakan sebagai pelapis pada ornamen-ornamen
bangunan maupun pada komponen kendaraan seperti knalpot pada sepeda motor. Perpaduan
Kromium dengan besi dan nikel menghasilkan baja tahan karat. Logam kromium murni tidak
pernah ditemukan di alam, umumnya berada dalam bentuk persenyawaan padat atau mineral
dengan unsur lain.
Kromium adalah logam yang tahan korosi oleh karena itu banyak digunakan sebagai
pelapis elektrolit dan inhibitor korosi dalam campuran baja (ALLOY). Senyawa kromium
dalam bentuk kromat dan dikromat sangat banyak digunakan oleh industri tekstil, fotografi,
pembuatan tinta dan industri zat warna. Tingkat bilangan oksidasi kromium yang sering
dijumpai adalah III dan VI. Cr(III) dalam larutan asam berupa ion Cr(H2O)63+
, sedangkan
dalam larutan yang basa berupa ion Cr{(OH)5(H2O)}2- dan CR(OH)6
3-Cr(VI) dalam larutan
asam (pH lebih kecil dari 6) berupa ion HCrO4- dan Cr2OH4
2- yang berwarna jingga,
sedangkan dalam larutan basa berupa ion CrO42- uang berwarna kuning. Pada pH yang rendah
(sangat asam) hanya ion Cr2O72-yang ada di dalam larutan. Kromium yang telah ditemukan
di alam kemudian masuk ke lingkungan melalui limbah industri dari lumpur elektroplating
seperti limbah penyamakan dan pabrik inhibitor korosi.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kromium)
2.3.2. KARAKTERISTIK KROMIUM
Kromium adalah unsure dengan nomor atom 21 yang paling banyak dalam kerak
bumi dengan konsentrasi rata-rata 100 ppm. Senyawa Kromium terdapat di dalam
lingkungan, karena erosi dari batuan yang mengandung kromium dan dapat didistribusikan
oleh letusan gunung berapi. Rentang konsentrasi dalam tanah adalah antara 1 dan 3000 mg /
kg, dalam air laut 5-800 g / liter, dan di sungai dan danau 26g / liter dengan 5,2 mg / liter.
Hubungan antara Cr (III) dan Cr (VI) sangat tergantung pada pH dan oksidatif sifat lokasi,
tetapi dalam banyak kasus, Cr (III) adalah spesies dominan, meskipun di beberapa daerah di
tanah air dapat mengandung sampai 39 gdari total kromium dari 30 g yang hadir sebagai
Cr (VI).
Kromium merupakan logam perak, berkilau, sangat keras yang dapat mengambil
cermin semir tinggi. Hal ini juga tidak berbau, tawar, dan lunak. Logam membentuk lapisan
http://id.wikipedia.org/wiki/Kromiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kromium -
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
30/33
tipis oksida pelindung di udara, dan luka bakar ketika dipanaskan untuk membentuk oksida
kromium hijau (Cr 2O 3).
(http://lovekimiabanget.blogspot.com/2010/04/kromium-cr.html)
2.3.3. KEBERADAAN KROMIUM
Logam kromium relative jarang ditemukan dan kandungannya dalam kerak bumi di
duga kira kira hanya 0,0122 % atau 122 ppm. Sumber kromium terpenting dalam
perdagangan adalah bijih kromit ( chromite), FeCr2O
4 yang banyak terdapat di Rusia dan
Afrika selatan (kira kira 96% cadangan kromium dunia) dan philipina. Sumber kromium
lainnya yang lebih sedikit jumlahnya adalah krokoit, PbCrO4dan oker kroma, Cr2O3. Batu
batuan permata seperti zamrud yang berwarna hijau dan Ruby berwarna merah mengandung
sekelumit kromium sebagai pengotor.
Gambar kromium
Kromium tidak ditemukan sebagai elemen bebas di alam tetapi ditemukan dalam
bentuk bijih. Bijih utama krom adalah kromit (FeCr 2O 4). Untuk mengisolasi logam
komersial, bijih kromit dioksidasi menjadi kromium (III) oksida (Cr 2O 3).Logam ini
kemudian diperoleh dengan memanaskan oksida di hadapan aluminium atau silikon.
http://lovekimiabanget.blogspot.com/2010/04/kromium-cr.htmlhttp://lovekimiabanget.blogspot.com/2010/04/kromium-cr.html -
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
31/33
Sumber kromium yang baik di antaranya adalah daging, biji-bijian (misalnya
gandum), rempah-rempah. Selain itu kromium adalah sebuah unsur kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang Cr dan nomor atom 24. Kromium trivalen (Cr(III), atau
Cr3+) diperlukan dalam jumlah kecil dalam metabolisme gula pada manusia. Kekurangan
kromium trivalen dapat menyebabkan penyakit yang disebut penyakit kekurangan kromium
(chromium deficiency).
Keterangan Umum Unsur
Nama, Lambang, Nomor atom Kromium, Cr, 24
Deret Kimia Logam transisi
Golongn, Periode, Blok 6, 4, d
Penampilan Perak dan metalik
Massa atom 51. 9961 (6) g/mol
Konfigurasi electron [Ar] 3d 4S
Jumlah electron tiap kulit 2, 8, 13, 1
2.3.4. SIFAT-SIFAT FISIK KROMIUM
Ciri-ciri Fisik
Fase Solid
Massa jenis (sekitar suhu kamar) 7.15 g/cm3
Massa jenis cair pada titik lebur 6.3 g/cm3
Titik lebur 2180 K
Titik didih 2944 K
Kalor peleburan 21.0 Kj/mol
Kalor penguapan 339.5 kJ/mol
Kapasitas kalor (25 C) 23.35 J/(mol.K)
Listrik konduktivitas 7,9 x 10 m S -
Konduktivitas termal 93,9 W m - K -
Kapasitas panas spesifik 0,45 J g - K -
1 stionisasi energy 652,8 kJ mol -1
3 r ionisasi energy 2987,2 kJ mol -
-
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
32/33
Panas atomisasi 397 kJ mol
2 n ionisasi energy 1592 kJ mol -
Elektron afinitas 64,3 kJ mol -
Isotop kromium
Beberapa dari isotop kromium digunakan untuk aplikasi medis. Misalnya, Cr-50
yang digunakan untuk produksi radioisotop Cr-51 yang digunakan untuk mengukur volume
darah dan kelangsungan hidup sel darah merah. Cr-53 dan Cr-54 digunakan untuk kajian
metabolisme dan diagnosa diabetes.
Isotop Massa Atom Waktu paruh Kelimpahan
di alam (%)
Momen
magnetik
nuklir
Cr 47,95404 21,6 hari - -
Cr 48,951341 42,3 menit - 0,476
Cr 49,9460464 - 4.345 -
Cr 50,944772 27,70 detik - -0,934
Cr 51,09405098 - 83,789 -
Cr 52,9406513 - 9,501 -0,47454
54Cr 53,9388825 - 2,365 -
55Cr 54,940844 3,497 menit - -
Cr 55,94065 5,9 menit - -
(http://aprysilverfox.blogspot.com/2010/08/kromium-cr.html)
2.3.5. SIFATSIFAT KIMIA KROMIUMNomor Atom 24
Massa Atom 51,9961 g/mol
Golongan, periode, blok VI B, 4, d
Konfigurasi elektron [Ar] 3d 4s
Jumlah elektron tiap kulit 2, 8,13, 1
Afinitas electron 64,3 kJ / mol -1
Ikatan energi dalam gas 142,9 5,4 kJ / mol - .
http://aprysilverfox.blogspot.com/2010/08/kromium-cr.htmlhttp://aprysilverfox.blogspot.com/2010/08/kromium-cr.html -
5/28/2018 SENYAWA KOORDINASI
33/33
Panjang Ikatan Cr-Cr 249 pm
Senyawa beracun dan mudah terbakar
2.3 PEMBENTUKAN SENYAWA KOMPLEKS (V DAN Cr)
DENGAN ATOM PUSAT V DAN LIGAN KUAT
[V(NH3)6]2-:V = 0 X 6 = +2
V = +2
23V = 1s22s22p63s23p63d34s2
23V+2=