perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
SEKOLAH BERWAWASAN LINGKUNGAN DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR LANSEKAP
Oleh:
Firgita Febriyani
I 0206063
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
da A
1 K2 B3 K4 D
Pada baban Sistematik
A. PENGERTDari judul dapat diuraSekolah1 a
• sebumurid
• bangmem
BerwawasLingkungahidup terkelangsungSurakarta BerpendudberwawasaArsitektur Lpendekataperancangmemenuhi Secarasurakarta
Kamus Besar BaButir-butir tata linKamus Besar BaDepartemen Ars
b ini akan dibka Pembahasa
TIAN JUDUL “Sekolah Berikan sebagai
adalah,
ah tempat di d.
gunan atau lemberi pelajaran
an adalah carn adalah kesrmasuk didagan perikehid
adalah saladuk sekitar 50an lingkunganLansekap adan-pendekatan
gan dan pen kebutuhan da keseluruhadengan pen
ahasa Indonesiangkungan, 1999ahasa Indonesiasitektur Lanseka
bahas mengean Konsep Pe
rwawasan Linberikut :
mana terjadi
embaga untukn. ra pandang, csatuan ruang alamnya madupan dan kesah satu kota00.000 jiwa.3 n. alah bagian dn behavior, ngelolaan spaasar manusia
an dapat diadekatan arsi
a Online, www.K9 a Online, www.Kp, www.wikipedi
enai Pengertiaerencanaan P
ngkungan de
proses belaja
k belajar dan
cara meninjau dengan semnusia dengasejahteraan ma penting dYang direnca
ari ilmu dan s estetika dasial serta pa menurut Maartikan bahwitektur lansek
KamusBahasaInd
KamusBahasaIndia.com_121209,
PE
an judul, LataPerancangan.
ngan Pendek
ar mengajar y
n mengajar s
u, cara melihamua benda , d
an aktivitasnmanusia sertaan terbesar
anakan sebag
seni menata rdan ekosistepengendalian slow.4
wa sekolah bkap adalah s
donesia.org_ 05
donesia.org_ 05 12:49
Firgita Febriy
ENDAH
ar belakang,
katan Arsitek
yang terjadi a
serta tempat
at. daya keadaannya yang hidup lainnya kedua di Jgai lokasi ban
ruang denganem dalam kualitas ling
berwawasan sebuah bang
0910, 22.00
0910, 22.30
yani I 0206063
BABHULUAN
Permasalaha
ktur Lansekap
antara guru da
menerima da
n dan makhlumempengarua.2 Jawa Tenga
ngunan sekola
menggunakaperencanaa
gkungan untu
lingkungan gunan sebag
1
3
I N
an
p”,
an
an
uk uhi
h. ah
an an, uk
di gai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B
5
lembaga plingkunganpada pengterbuka didengan pe
B. LATAR BE1. Krisis L
Lingkini memdi kota –lingkungnegatifnyyang digsemakindiperparapeningkabermotohidup malingkung
2. Lingku
Waktuwaktu, smaka (Ememiliki Masalahbahkan hayati, dterkotak-
Presepsi Ilmu A
pendidikan fon sebagai visigembangan timana bangu
enyediaan tamELAKANG Lingkungan gkungan sem
macu perkemb– kota besar an yaitu meya adalah hilgantikan oleh berkurang sah dengan teatan polusi ur, industri paasyarakat tidaan dengan m
ngan sebaga dan ruang
sedang adaptEmmelin, 199 cakupan ya sosial dan btidak hanya an teknologi.-kotak, melain
Arsitektur Lansek
rmal swasta i dan misi setata ruang anunan tersebuman meliputi k
makin rusak, sbangan bisnis yang semakngakibatkan angnya ruan
h mal atau bsehingga udarbatasnya lahdara. Penyum
abrik. Untuk iak terus menuenghijaukan b
ai subyek peadalah kaidatasi berhakek97) berpendaang luas, dabudaya denga
sekedar dica Dengan demnkan mempe
kap dalam ilmu d
berlokasi di sekolah denganntara massa t merupakan
konstruksi dan
secara makros industri yankin meningkatpenurunan kg-ruang hijauangunan kom
ara segar semhan hijau sebambang CO2 titu, diperlukaurun. Diharapbangunan.5
endidikan ah segala kehkat ruang (temapat bahwa an tuntutannyan sendirinyaakup, akan t
mikian anak dideroleh penget
dan seni Tata Ru
surakarta, yan didukung o bangunan fi
n wadah fasin perawatanny
o, globalisasi ng bergerak st ternyata bekualitas hidupu/taman dan mersial. Pohomakin sulit dagai paru-parterbesar saatn peraturan kan masyara
hidupan. Prompat). Menginlingkungan sya akan ket
a sudah tercatetapi dipadudik tidak lagi dtahuan yang
uang, 2009
Firgita Febriy
ang menerapkleh ilmu arsitisik dengan rlitas yang beya.
dan tren gayangat pesat. rdampak negp di kota. Sadigusurnya b
on-pohon tamdiperoleh. Konru kota sehing ini berasal dyang konkretkat semakin p
ses dan evongat hakekatsebagai subyterhitungannykup dalam ilmkan dengan diberi bekal pbulat menge
yani I 0206063
kan pendidikatektur lansekaruang – ruanersifat eduka
ya hidup mas Pembangunagative terhadaalah satu efebangunan lamman yang hijandisi ini makgga menambadari kendaraat agar kualitapeduli terhada
olusi berhakik lingkungan iyek pendidikaya segala hamu lingkunga
masalah fisipengertian yannai lingkunga
2
3
an ap ng asi
sa an ap ek
ma au kin ah an as ap
kat tu
an al. n, ik, ng an
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6 7 8
masyarayang lebDan adasumber b
- lingkukehidtentu
- lingku- lingku
denga
3. PendidiLing
keadaanmempenmakhlukSekolah sehinggakaryawalingkungUpaya m1984. Pedalam li(PPLH) (kunjungdikemasmeningka. Kura
1). L2). L
Lingkungan-se www.staf.blog.u Jurnal Kebijaka
akat dengan tebih menyenana beberapa fakbelajar, misalungan merupakupan sehari-ha sudah ada moungan merupakungan merupaan kehidupan m
ikan Lingkungkungan hidu
n dan makhlngaruhi kelan hidup lainnya merupakan a mendapat tn, orang tuaan hidup seki
memperkenalendidikan meringkungan. Mdapat berup
gan sekolah dalam be
katkan kesadang berkemba
Lemahnya kebLemahnya keb
bagai-sumber-b
ui.ac.id/tarsoen.wan PLH, www.go
eknologi dan gkan. ktor mengapanya untuk 6 : kan sesuatu yaari, dengan deoral dan minat skan sumber be
akan tempat nmereka kelak.
ngan Hidup up diartikan sik hidup dida
ngsungan pea.7 gerbang utamtugas berat u siswa dan sitarnya agar tekan siswa serupakan salah
Menurut Anonpa Visit Sch
ke PPLH) dentuk wisataaran masyarangnya pendidbijakan pendidbijakan pendid
elajar-sains, wwwaryono/file/medogle.com_ 0211
rekayasanya
a lingkungan m
ang paling dekmikian apabilaserta motivasi
elajar yang sanyata kehidupa
ebagai kesatalamnya termri kehidupan
ma ilmu penguntuk menyadsiswa itu senerpelihara denekolah pada h satu solusi tnim (2007) Phool (kunjungan wisata P
a) yang kekat agar arif t
dikan lingkungdikan nasionadikan daerah;
ww.pdf-book.comdia-pengenalan-09, 21:15
dalam upaya
mengapa bisa
kat dengan duna guru mengajabelajar siswa. gat kaya
an anak sehin
uan ruang demasuk manu dan keseja
getahuan dandarkan setiapdiri untuk sangan baik. lingkungan tterhadap berbProgram Pengan PPLH LH (paket p
esemuanya erhadap lingk
gan hidup diseal; ;
m_081209, 12.54-htlh.pdf_081209
Firgita Febriy
a membangun
a dipilih sebag
nia siswa, sudaak mereka untu
gga diharapka
engan segalasia dan perihteraan man
n tempat tranp warga sekodar dan beru
elah dilakukabagai persoalndidikan Lingke sekolah),endidikan linmempunyai
kungan sekitaebabkan oleh
4 9, 13.01
yani I 0206063
n perikehidupa
gai
ah dikenal dalauk mecermatiny
an akan releve
benda, dayilakunya, yan
nusia termasu
nsfer informaolah baik gurusaha menjag
an sejak tahulan yang terjagkungan Hidu, School Vis
ngkungan yantujuan untu
rnya. 8 :
3
3
an
am ya
en
ya, ng uk
asi ru, ga
un adi up sit ng uk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
3). Le4). P
5). L
6). L
b. PeneraPen
dengamatericara-cmetodpersoaDepartKeseplingkunBeberaantaramaterimenyuSemenmengesubstalingkun
c. Keuntu1) D
m
kumpulan maka
emahnya unitPerubahan sishidup; Lemahnya mperwakilan ralingkungan hi
Lemahnya proterjadinya trayang ada. apan Pendidikndidikan lingkn menyisipka pelajaran yaara yang dae ceramah, t
alan lingkungatemen Pendidakatan bersangan dan konapa langkah ynya menetap pendidikan
usun materi ajntara dari pembangkan mansi bahan ajngan. ungan PendidDapat membemenjaga lingk
alah tugas Jurus
t pendidikan (stem pendidi
masyarakat sakyat untuk midup; oses-proses knsfer nilai dan
kan Lingkungkungan hidup an materi peang telah adapat dilakukantetapi lebih aan hidup. Dadikan Nasionama didasarsep pembangyang perlu ditpkan kebijakadan pelatihajar dan metodihak Kantor materi PLH, jar, serta me
dikan Lingkunerikan informaungan hidup
san Kehutanan, U
sekolah-sekoikan yang dij
sipil, lembagmengerti dan
komunikasi dn pengetahua
an Hidup (PLH) dapat
endidikan linga mulai dari kn. Proses bepresiatif dan lam hal ini, p
nal dengan kri kesadaran gunan berkelatempuh Depdan, pedomann, meningkat
de pembelajarMenneg-LH
kerja samaelatih para gu
gan Hidup 9 asi-informasi
Univ. Petra, www
olah) untuk mejalankan men
ga swadaya ikut mendoro
dan diskusi inan guna pemb
t diterapkan kgkungan hidukonsep peme
elajar mengajaplikatif serta
perlu kerjasamkantor Mentri pentingnya anjutan sejak diknas agar prn dan progratkan kompeterannya. di antaranya dalam peluru dan tena
kepada sisw
w.google.com_0
Firgita Febriy
engadopsi danuju pendidik
masyarakatong terwujudn
ntensif yang mbaruan kebija
ke dalam penup (PLH) ke eliharaan lingar tidak lagi a peduli dengma dan kesep
Negara Lingmenumbuhk
usia sekolah.rogram ini daam PLH, meensi murid d
ya akan melaksanaannya
aga kependid
a-siswa tenta
060709, 21:42
yani I 0206063
n menjalankakan lingkunga
t, dan dewanya pendidika
memungkinkakan pendidika
ndidikan formdalam mate
kungan hingg menggunakagan persoalapakatan antagkungan hidukan kesadara. pat berjalan, engembangkaan guru, ser
enetapkan daa, menyiapkaikan mengen
ang pentingny
4
3
an an
an an
an an
mal ri-ga an n-ra p.
an
di an rta
an an nai
ya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
2) Dh
3) Dli
4) Mkb
4. Pendidik
Masuntuk meMasa anmendatakanak-kamerupakpembent
Penanharus dihidup yaperlu meagar sejkanak-kamendata
5. Surakar
Di Imendapadalam kemenerapdi terapk
0 Naskah Akade
Dapat membehidup. Dapat mengetingkungan seMemberikan kketerampilan, bekerja secara
kan lingkunga kecil (anak-embentuk pennak-anak merang. Untuk ituanak maka dakan masa metukan perilakunaman pondailakukan agarang kokoh. Gendapatkan pak dini mereanak merupaang.10
rta dan pendiIndonesia, khat tempat yanegiatan pendpkan Pendidikkan.
emik Kajian Kurik
erikan kesada
tahui seberapkitarnya kesempatan sikap/perilaka individu.
gan hidup da-anak) merupngetahuan, perupakan perjau, jika benar apat diharapkencari identitau yang positif.asi pendidikanr generasi menerasi mudaprioritas utameka memahamakan perjalan
idikan lingkuhususnya Surang baik. Penddidikan non fokan Lingkunga
kulum Pendidika
aran kepada s
pa besar rasa
bagi setiap oku, motivasi
an anak didikpakan masa perilaku dan sikalanan yang pengetahuan
kan ketika beras dan realisa. n lingkungan s
muda memilikia sebagai ase
ma dalam memi hubungannnan yang kri
ungan hidup akarta, pendididikan lingkun
ormal sedangan Hidup dika
an PAUD, Depdi
siswa-siswa a
sensitifitas s
orang untuk mdan komitme
k pembentukan kap di masa rkritis sebaga
n dan cara yarubah ke masasi diri, menja
sejak usia dini bekal pemaet pelaku pem
enerima pendnya dengan litis sebagai
dikan lingkunngan hidup yagkan pada pearenakan belu
knas 2007
Firgita Febriy
akan pentingn
iswa-siswa te
mendapatkanen, yang dip
yang memperemaja dan deai generasi baang ditanamksa remaja danadi bekal pen
ni menjadi soluahaman tentambangunan ddidikan lingkulingkungan hgenerasi ba
gan hidup seang dilakukanendidikan formum adanya m
yani I 0206063
nya lingkunga
erhadap kondi
n pengetahuaperlukan untu
eroleh informaewasa. angsa di maskan pada masn dewasa,yanngetahuan da
usi utama yanang lingkungadi masa datanngan hidup iidupnya. Masngsa di mas
elama ini belun lebih dominamal belum bis
model yang bis
5
3
an
isi
an, uk
asi
sa sa ng an
ng an ng ini sa sa
m an sa sa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
12
6. Arsitekt
direncadi ekspruang-Disaatlangsuruang,pengiddalam
AmenggperenclingkunArsitekdalamkota bsesuaimempkota daRuang
fungsi rusuatu kedapat be
UU No. 24/199
2 Presepsi Ilmu A
ur lansekap Tata ruang anakan mauppolitasi untuk -ruang alam at manusia mung batasan-b oleh karena
dentifikasian d aktivitasnya.
Arsitektur Langunakan pencanaan, perangan untuk mktur Lansekap, karena arsi
bukan hanya i dengan kertahankan kapat berjalan
g-ruang hijau kuang hijau adeseimbangan ertahan lama.1
92 Arsitektur Lanse
sebagai ilmu adalah wujpun tidak. Seh kepentingan
akan berubah ulai menentubatasan ruang itu ilmu dan dan pemenuh
nsekap adalandekatan-penancangan daemenuhi keb
p melihat persitektur lansekpada hal fisik
karakter lingarakter ekolo dengan baik.kota merupakalah untuk m maka suatu12
ekap dalam ilmu
u tata ruang hjud strukturahingga ketikamanusia dala dari natural kukan batasang itu melahirkseni menata an kebutuhan
h bagian dardekatan behn pengelolaautuhan dasarsoalan sebuakap melihat sk tetapi lebih gkungan ekogi kota dihara. (Gilbert Langkan elemen pe
mempertahank kota atau k
dan seni Tata R
hijau (lingkual dan pola wajah dan ka
am pemenuhakepada ruang n-batasan terkan suatu dis ruang sangan akan ruang
ri ilmu dan shavior, estetian spasial sr manusia h tata ruang ksuatu keberha kepada wajaologi kota tapkan keberlag Meason). enting dalam
kan keseimbaawasan yang
Ruang, 2009
Firgita Febriy
ngan) pemanfaataarakter ruangan kebutuhan yang telah terhadap ruangsiplin ilmu dat erat hubung yang nyaman
seni menata ka dan ekoerta pengend
kota kepada hasilan pembaah dan karakttersebut. Ka
angsungan ek
pembentukanngan ekosiste
g dikembangk
yani I 0206063
an ruang bag alam itu mul manusia mak
erbentuk.11 g, secara tidaan seni menagannya dengan bagi manus
ruang dengaosistem daladalian kualita
hal yang palinangunan ruanter ruang yanarena dengakosistem dala
n karakter kotem kota, tanpkan tidak aka
6
3
aik lai ka
ak ata an sia
an m as
ng ng ng an am
ta, pa an
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
C
D
C. PERMASA1. Perma Berdas
bagaimperancsaranamengkpende
2. Perso
a.
b.
c.
D. TUJUAN D1. Tujuan
MenghBerwawperencpembe
2. SasaraMenenyang ma. Kon
ALAHAN DANasalahan sarkan latar bmana menghacangan sebuaa edukasi kondisikan linkatan arsitekt
alan BagaimanaLingkunganBagaimanabesaran ruayang harusBagaimanamasa, benSekolah Be
DAN SASARAn hasilkan desawasan Lingku
canaan dan elajaran.
an ntukan konsepmeliputi: nsep perenca
Konsep pem
N PERSOALA
belakang danasilkan konseah Sekolah Bdalam mengkungan sektur lansekap s
a konsep pn di kota Solo a perencanaaang, organisa dipenuhi.
a konsep pertuk dan tam
erwawasan Lin
AN PEMBAH
ain yang mungan di Sura
perancangan
p perencanaa
anaan, meliputmilihan site
AN
n fenomena dp pemilihan k
Berwawasan Lnerapkan pekitar baik fisiksebagai media
pemilihan lok yang direncaan jenis kegiasi ruang, pola
rencanaan dampilan bangun
ngkungan.
ASAN
mendasari peakarta yang mn lansekap
an dan peranc
ti:
diatas, maka kawasan site Lingkungan dendidikan lik maupun noa pembelajara
kasi dan sanakan. iatan, pola ka peruangan,
an desain penan serta int
rencanaan dmemanfaatkan
pada kawas
cangan Sekola
Firgita Febriy
muncul permdan desain y
di kota Solo sngkungan hn fisik yang an.
site Sekolah
kegiatan, keb dan persyara
erancangan taterior yang s
dan perancan lingkungan san site s
ah Berwawas
yani I 0206063
masalahan yaiyang mendasasebagai wadahidup dengasesuai denga
Berwawasa
butuhan ruanatan lingkunga
ata ruang, tasesuai denga
ngan Sekolasekitar denga
sebagai med
san Lingkunga
7
3
tu ari ah an an
an
g, an
ata an
ah an dia
an
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
E
b.
. LINGKUP 1. Lingku
a. Pese
KonseKonsep perKonsep keg
Penen Penen
Konsep per Konse Konse Konse Konse
Konsep pen Interio Ekster
Konsep Tam Vegeta Hards Sanita Draina
Konsep struKonsep lingKonsep util
Sistem Sistem Sistem Sistem
DAN BATASup Pembahaembahasan nerta fasilitas-fa
ep pengolahanrancangan, mgiatan ntuan jenis kentuan penzoniruangan ep besaran ruep kebutuhan ep persyaratanep pola hubunnampilan banor rior mpilan Kawasasi cape
asi ase uktur bangunagkungan sebaitas bangunan
m air bersih, am MEE m transportasim keamanan b
SAN PERMASsan
nantinya akanasilitas pendu
n site meliputi:
giatan ingan aktivitas
ang ruang (macan ruang
ngan dan orgagunan
san Site (pera
an agai ruang luan
air kotor dan s
i vertikal bangunan (pe
SALAHAN
n mengarah pkung dalam b
s
m dan jenis ru
anisasi ruang
ancangan lans
ar untuk pemb
sistem pengola
emadam keba
pada Sekolahbangunan ters
Firgita Febriy
uang)
sekap)
belajaran
ahan limbah
akaran, penan
h Berwawasasebut.
yani I 0206063
ngkal petir).
an Lingkunga
8
3
an,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
F
b. Pepe
c. HaLinmamekope
d. Peak
2. Batasaa. Pe
dapeke
b. Peyame
c. Ma
. METODE 1. Metode
Pembkemudiaa. tahap
- teOdm
- S
•
embahasan dembahasan teal-hal di luar ingkungan sepasyarakat, buenjadi pertimb
ota Surakarta ertimbangan dembahasan mkhirnya akan man Pembahaembatasan peari usia dini yaembangunan eberadaanya. embahasan jeang mendukenyenangkanasalah pembi
PEMBAHASA Pembahasa
bahasan mengan ditarik kesp pengumpulaeknik survey/oObservasi ke an system p
mengajar Studi literatur m
Peraturan d
idasarkan padeoritik dan emilmu arsitektuperti kurikuluudaya hidup bangan awal akan Sekoladalam proses mengacu padmenghasilkansan engguna dibaaitu TK samp
dalam me enis kegiatankung penge bagi anak ayaan diangg
AN DAN STRn ggunakan meimpulan yangan data dan inobservasi
beberapa sependidikan ya
meliputi:
daerah yang t
da disiplin ilmpiris sesuai dr dalam perem Pendidikansehat, sumbe untuk memah Berwawasa perencanaana sasaran ya
n konsep beru
atasi pada anai tingkat pennerapkan pe
n yang diwadembangan
gap tidak dipe
RATEGI DESA
etode analisisg ideal melalunformasi
ekolah untuk ang digunaka
terangkum da
mu arsitektur teengan tujuanncanaan bann Lingkunganer daya manhami kondisi an Lingkungan. ang berupa tpa penyelesa
nak-anak usiandidikan lanjuendidikan lin
dahi dibatasikreatifitas d
ermasalahkan
AIN
dengan prosi tahap-tahap
mendapatkanan mewadah
lam RUTRW
Firgita Febriy
erutama arsite dan sasarangunan sekola
n Hidup, kondusia, dan se dan kebutuh
an yang selan
tinjauan sertaain masalah.
a jenjang pendut, SMA sebagngkungan h
pada kegiatdan pembe
.
es pemikiran berikut :
n data mengi aktivitas ke
dan RUTRK
yani I 0206063
ektur lanseka
ah berwawasadisi lingkungabagainya akaan masyarak
njutnya menja
a analisis yan
didikan dimulgai aset pelakidup disekit
tan lingkungaelajaran yan
deduktif, untu
enai kurikuluegiatan belaj
Surakarta.
9
3
p,
an an an kat adi
ng
lai ku ar
an ng
uk
m ar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
•
•
•
b. Pend- A
- Sdd
c. PendMeruditer
2. Strateg
a. Meselalanjdanoriedim
b. Penden
Ruang (plaza)
Lapanterbu
Buku-buku berwawasa
Buku-buku
Buku-buku arsitektur la
dekatan KonsAnalisis, meinformasi danrelevan bagi pSintesa, merudan pengalamdiolah menjaddekatan Rancupakan kesimrjemahkan ke
gi Desain
ngingat banyain pemecahjut terhadap kn perencanaaentasi tata s
mana dapat menzoningan kengan penyedia
komunal
ngan (ruang ka)
dan informasan lingkungan
mengenai sis
yang menuansekap. sep erupakan men pengalamaperencanaan upakan tahapman empiris di sebuah koncangan mpulan dari dalam desain
yaknya kegiaan arsitekturkawasan site an penataanite dengan penjangkau seelompok kegaan fasilitas k
si tertulis yan.
stem utilitas se
unjang pem
etode penguan empiris ya dan perancan penggabungyang telah d
nsep perencan
proses sintn berupa gam
tan pendidikaral bangunan lingkungan y lansekap. Rpembagian b
eluruh bangungiatan diutamkegiatan penu
g mendukung
ekolah besert
bahasan sec
raian dan pang kemudiangan. an dari data s
dikaji pada tanaan dan per
tesa, dimanambar rancanga
an outdoor y, perlu peme
yang terpilih dRuang komubeberapa sirknan yang direnmakan pada unjang yang s
Firgita Febriy
g tinjauan me
ta fasilitas pen
cara arsitekt
pengkajian dan digunakan
sumber di lapahap analisis rancangan
a kesimpulanan.
yang akan decahan permdalam hal penunal (open s
kulasi utamancanakan. setiap jenja
aling menduk
Basekpe
Falinou
yani I 0206063
ngenai sekola
nunjangnya.
tural terutam
dari data-dat sebagai da
angan, literatdan kemudia
n ini nantiny
ilakukan makasalahan lebngolahan tapaspace) sebag secara radi
ng pendidikakung.
ngunan kolah dan ngelola
silitas gkungan utdoor
10
3
ah
ma
ta, ata
ur an
ya
ka bih ak gai ial
an
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
G
c. Permas
d. Pendise
G. SISTEMATTAHAP
TAHAP
TAHAP
TAHAP
TAHAP
rencanaan kasing-masing knampilan banesuaikan dan
TIKA PEMBAP I Pen
Pemlatasas
P II StuLanMeperpenmeprolua
P III TinMesudmedanyanLin
P IV SekMememesisw
P V Ana
awasan lingkukegiatan disetngunan yang harus saling
AHASAN ndahuluan mbahasan mar belakang, saran, metodoudi Teori Snsekap
engemukakanran sekolahnyampaian l
engenai lingkuoses pembelajr (lingkungan
njauan Kota Selakukan tinjadah menerapengenai data fn jumlah sekng mendukugkungan di kokolah Berwaw
erumuskan Seenggunakan emanfaatkan wa. alisis Konsep
ungan yang tetiap zona dalag berwawasa mendukung u
engenai pendperumusan pologi pembahSekolah Berw
pengertian sebagai ingkungan h
ungan baik fisjaran serta te). urakarta
auan umum kpkan kurikulufisik dan non f
kolah, Kondisiung mengeota Surakarta
wasan Lingkunekolah Berwa
pendekatanlingkungan se
Perencanaan
epat dan terpaam site. an lingkungauntuk proses
dahuluan melpermasalahanasan, dan siswawasan Li
dari lingkungsarana eduhidup disekitsik maupun noeori lansekap
kota Surakarm pendidikanfisik kota Surai lingkungan
enai prospea. ngan Yang D
awasan Lingkn teori arekitar sebaga
n dan Peranc
Firgita Febriy
adu agar tida
an dan lansekegiatan dida
iputi judul, pen dan persoalstematika pemingkungan d
gan hidup daukasi terutamtar siswa. on fisik yang sebagai pera
rta mengenain lingkunganakarta melipumasyarakat,
ek Sekolah
irencanakan kungan di Surrsitektur lanai media pem
cangan
yani I 0206063
k menggangg
ekap kawasaalamnya.
engertian judulan, tujuan da
mbahasan. dan Arsitekt
n menjelaskama mengenTinjauan teomempengaruncangan ruan
sekolah yan. Pembahasa
uti Luas wilayadan peratura
Berwawasa
rakarta dengansekap yan
mbelajaran ba
11
3
gu
an
ul, an
ur
an nai ori uhi ng
ng an ah an an
an ng agi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
TAHAP
Meusayan
P VI KonMemeditr
engungkapkanaha pemecahng akan dicapnsep Perenca
engungkapkanerupakan haransformasika
n analisis pehan masalahpai. anaan dan Pen konsep pasil akhir dan dalam wuju
erencanaan dengan me
erancangan perencanaan ari proses ud desain fisik
Firgita Febriy
dan perancaeninjau tujuan
dan perananalisis un
k bangunan.
yani I 0206063
angan sebagn dan sasara
ncangan yantuk kemudia
12
3
gai an
ng an
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 13
ÞßÞ ××
Ì×ÒÖßËßÒ ÌÛÑÎ×
Pada bab ini akan dibahas mengenai Pendidikan Lingkungan Hidup, Sekolah Lingkungan dan teori Arsitektur Lansekap, sebagai acuan dalam mendesain Sekolah Berwawasan Lingkungan.
ßò ÐÛÒÜ×Ü×ÕßÒ Ô×ÒÙÕËÒÙßÒ Ø×ÜËÐ
Menurut menteri Pendidikan lingkungan hidup adalah upaya mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.1
ïò Í»¶¿®¿¸ л®µ»³¾¿²¹¿² л²¼·¼·µ¿² Ô·²¹µ«²¹¿² Ø·¼«° ¼· ײ¼±²»·¿
Sehubungan dengan kegiatan pendidikan lingkungan hidup di Indonesia, Kelompok Kerja Pendidikan Konservasi Sumberdaya Hutan dan Lingkungan Hidup (Pokja PKSDH & L) telah membagi perkembangan kegiatan pendidikan lingkungan hidup di Indonesia, yaitu 2 : a. Periode 1969-1983 (periode persiapan dan peletakan dasar).
Salah satu kegiatan yang mempelopori pengembangan pendidikan lingkungan hidup di Indonesia dilakukan oleh IKIP Jakarta yaitu dengan menyusun Garis-garis Besar Pendidikan dan Pengajaran (GBPP) bidang lingkungan hidup untuk pendidikan dasar. Pada tahun 1977/1978, GBPP tersebut kemudian diujicobakan pada 15 SD di Jakarta. Selain itu penyusunan GBPP untuk pendidikan dasar,
1 Kumpulan makalah tugas Jurusan Kehutanan, Univ. Petra 2 Jurnal Konsep PLH UPI, www.wordpress.com_diakses 261109, 13.43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 14
beberapa perguruan tinggi juga mulai mengembangkan Pusat Studi Lingkungan (PSL) yang salah satu aktivitas utamanya adalah melaksanakan kursus-kursus mengenai analisis dampak lingkungan (AMDAL).
b. Periode 1983-1993 (periode sosialisasi). Pada periode ini, kegiatan pendidikan lingkungan hidup baik di jalur formal (sekolah) maupun di jalur non formal (luar sekolah) telah semakin berkembang. Pada jalur pendidikan formal, khususnya pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta bangku perkuliahan, materi pendidikan lingkungan hidup dan konservasi SDA telah diintegrasikan ke dalam kurikulum 1984. Di samping itu, selama periode ini pula banyak LSM serta lembaga nirlaba lainnya yang didirikan dan ikut mengambil peran dalam mendorong terbentuknya kesadaran masyarakat akan pentingnya perilaku ramah lingkungan. Secara keseluruhan, perkembangan kegiatan pendidikan, penyuluhan, dan penyadaran masyarakat di atas tidak saja terjadi di Jakarta tetapi juga di daerah-daerah lainnya.
c. Periode 1993 – sekarang (periode pemantapan dan pengembangan). Ditetapkannya Memorandum Bersama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 0142/U/1996 dan No Kep: 89/MENLH/5/1996 tentang Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan Lingkungan Hidup, tanggal 21 Mei 1996. Sejalan dengan itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Departemen P & K juga terus mendorong pengembangan dan pemantapan pelaksanaan pendidikan lingkungan hidup di sekolah-sekolah melalui penataran guru, penggalakkan bulan bakti lingkungan, program sekolah, penyiapan Buku Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (PKLH) asri dan lain-lain. Selain itu, berbagai insiatif dilakukan baik oleh pemerintah, LSM, maupun perguruan tinggi dalam mengembangkan pendidikan lingkungan hidup melalui kegiatan seminar, sararasehan, lokakarya, penataran guru, pengembangan sarana pendidikan seperti penyusunan modul-modul integrasi, buku-buku bacaan dan lain-lain.
îò л²»®¿°¿² л²¼·¼·µ¿² Ô·²¹µ«²¹¿² Ø·¼«°
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 15
Pendidikan lingkungan hidup (PLH) dapat diterapkan ke dalam pendidikan formal dengan menyisipkan materi pendidikan lingkungan hidup (PLH) ke dalam materi-materi pelajaran yang telah ada mulai dari konsep pemeliharaan lingkungan hingga cara-cara yang dapat dilakukan. Proses belajar mengajar tidak lagi menggunakan metode ceramah, tetapi lebih apresiatif dan aplikatif serta peduli dengan persoalan-persoalan lingkungan hidup. Dalam hal ini, perlu kerjasama dan kesepakatan antara Departemen Pendidikan Nasional dengan kantor Menteri Negara Lingkungan hidup. Kesepakatan bersama didasari kesadaran pentingnya menumbuhkan kesadaran lingkungan dan konsep pembangunan berkelanjutan sejak usia sekolah.
Beberapa langkah yang perlu ditempuh Depdiknas agar program ini dapat berjalan, di antaranya menetapkan kebijakan, pedoman dan program PLH, mengembangkan materi pendidikan dan pelatihan, meningkatkan kompetensi murid dan guru, serta menyusun materi ajar dan metode pembelajarannya.
Sesuai dengan misi pendidikan lingkungan yaitu meningkatan rasa kepedulian, memberikan prespektif baru, nilai, pengetahuan, keterampilan dan proses yang dapat mengakibatkan perubahan perilaku dan kebiasaan yang mendukung pelestarian lingkungan hidup, maka pelaksanaan program pendidikan lingkungan hidup di sekolah harus memberikan atmosfir kepada siswa, sehingga ketika siswa berada di sekolah siswa selalu bersentuhan dengan pendidikan lingkungan hidup.
Untuk mencapai kondisi seperti diatas maka pendidikan lingkungan harus berada atau bersama-sama dengan progam-program yang diikuti oleh siswa sesuai dengan kegiatan siswa disekolah, yang terdiri dari kegiatan di kelas, kegiatan istirahat dan kegiatan ekstrakurikuler.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 16
Þò ÍÛÕÑÔßØ ÞÛÎÉßÉßÍßÒ Ô×ÒÙÕËÒÙßÒ í
ïò л²¹»®¬·¿²
Sekolah berwawasan lingkungan adalah sebutan bagi sekolah yang menjadikan pendidikan lingkungan merupakan salah satu misi dalam mencapai tujuan sekolah. Program pendidikan lingkungan ini memberikan atmosfir di sekolah sehingga ketika siswa berada dalam lingkungan sekolah, siswa selalu bersentuhan dengan program ini. Jadi pendidikan lingkungan hidup sudah terintegrasi ke dalam program sekolah. Diharapkan dengan terintegrasinya pendidikan lingkungan hidup ini kedalam program sekolah menjadi proses pembiasaan sehingga diharapkan adanya pengembangan perilaku, sikap dari siswa untuk menghargai, mencintai dan memelihara lingkungan hidup yang di bawa sikap tersebut menjadi kebiasaan sehari-hari.
îò Í·¬»³ Ì¿¸¿°¿² ¼¿´¿³ л´¿µ¿²¿¿² ÐÔØ ¼· Í»µ±´¿¸ ¾»®©¿©¿¿² Ô·²¹µ«²¹¿²
Ketika program pendidikan lingkungan hidup di sekolah akan dimulai maka perlu dikembangkan suatu sistem yang dapat mengatur program ini. Sistem yang di kembangkan diharapkan dapat mengembangkan tingkat kepedulian siswa terhadap lingkungan, oleh karena itu sistem yang dibangun harus dapat melibatkan berbagai unsur sehingga program ini dirasakan menjadi milik seluruh warga sekolah.
3 Jurnal konsep Pendidikan Lingkungan Hidup, www.wordpress.com_ diakses 261109, 14.06
Bagan 2.1 : Tahapan pelaksanaan programPLHSumber : Jurnal konsep PLH, www.wordpress.com
Diakses 261109, 14.00
pembentukan komitelingkungan sekolah
membuat misilingkungan sekolah
membuataction Plan
monitoring programdan evaluasi
integrasi programkedalam kurikulum,ekstrakulikuer danprogram sekolah
kemitraan dengankomunitas luar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 17
a. Tahap Pembentukan Komite Lingkungan Sekolah, Komite lingkungan sekolah merupakan suatu badan yang mewakili seluruh warga sekolah, yang memiliki peran :
sebagai penjamin semua warga sekolah (termasuk murid) merasa terwakili untuk mebuat keputusan dalam proses implementasi program;untuk mendorong semua warga sekolah peduli terhadap eksistensi program;
menjamin bahwa program di dukung oleh manajemen sekolah;sebagai media untuk berhubungan atau melibatkan komunitas di luar sekolah dalam menjalan program ini.
b. Tahap membuat misi sekolah, Misi lingkungan sekolah adalah suatu pernyataan yang jelas tentang harapan atau komitmen sekolah untuk meningkatkan kualitas lingkungan sekolah dan terciptanya budaya peduli terhadap lingkungan.
c. Tahap membuat ¿½¬·±² °´¿²ô
ß½¬·±² °´¿² merupakan inti dari program pendidikan lingkungan. ß½¬·±² °´¿² harus dibuat mengacu kepada review kondisi lingkungan awal sekolah sehingga akan didapatkan aspek-aspek apa saja yang perlu ditingkatkan dan kemudian dibuat target apa saja yang harus di capai. Meliputi :
visi misi dan tujuan sekolah,
tantangan realita,identifikasi fungsi, analisis SWOT
pemecahan masalahserta rencana program dan anggaran
d. Tahap monitoring program dan evaluasi kemajuan, Kegiatan monitoring dan evaluasi selain untuk melihat kemajuan juga dapat untuk mendeteksi perlu tidaknya perubahan pelaksanaan. Kegiatan monitoring yang berkelanjutan akan memasikan program berjalan dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 18
e. Tahap Integrasi program kedalam kurikulum (kegiatan intrakurikuler), Pengintegrasian pendidikan lingkungan hidup kedalam kurikulum sifatnya fleksibel. Pengintegrasian bukan bersifat menyeluruh akan tetapi bisa dilakukan secara parsial atau dijadikan topik saja tanpa mengurangi makna dari tujuan proses pembelajaran setiap mata pelajaran. Sebagai contoh bagaimana mengintegrasikan pendidikan lingkungan hidup kedalam beberap mata pelajaran adalah sebagai berikut:
(1) Mata pelajaran Bahasa Inggris: Diskusi membahas topik lingkungan, yang diharapkan mengugah opini, dan perubahan perilaku terhadap lingkungan.Membuat tulisan berupa karangan, laporan liputan atau poster tentang lingkungan hidup.
(2) Mata pelajaran Ilmu pengetahuan Alam Membuat produk dengan barang daur ulangBelajar mengenai sumber daya yang terperbaharui dan yang tidak terperbaharui.
(3) Mata pelajaran sejarah Mempertimbangkan dampak perubahan lingkungan terhadap kesehatan berdasarkan waktu peride sejarah yang berbedaMenggunakan foto, dokumen atau presntasi mengenai bagaimana perugahan lingkungan sekolah dari waktu ke waktu.
(4) Mata pelajaran Keterampilan Membuat patung dari bahan kertas bekasMembuat poster atau leaflet untuk kampanye lingkungan
(5) Mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan Partisipasi dalam aktivitas program pendidikan lingkungan dan keuntungannya bagi sekolah dan masyarakatMengunakan isu lingkungan sebagai bahan untuk kegiatan debat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 19
f. Pendidikan lingkungan sebagai kegiatan ekstrakurikuler, Pendidikan lingkungan hidup dapat juga dikemas dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan-kegiatan tersebut bisa berupa Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Pencinta Alam (PA), Pramuka, atau kegiatan ekstrakurikuler yang khusus seperti out bound, Pelatihan penelitian lapangan dll.
g. Pendidikan lingkungan terintergasi pada program sekolah, program sekolah disini adalah program, kegiatan atau aturan yang dibuat sekolah selain kegiatan intra dan ekstra kurikuler. Misalnya peraturan kelas bersih, kegiatan operasi semut setiap hari jumat, Penghematan air dan listrik, Penghijauan sekolah dll. Program sekolah ini dibuat untuk memelihara lingkungan sekolah dan sekaligus sebagai pendidikan praktis bagi anak untuk meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan. Diharapkan dengan pelaksanaan program secara konsisten ada proses pembiasaan bagi siswa dan diharapkan bersamaan dengan proses tesebut dapat meningkatkan dan terjadi akselerasi perubahan sikap kepedulian siswa terhdap lingkungan.
h. Kemitraan dengan komunitas luar. Salah satu tujuan dari pendidikan lingkungan hidup adalah meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan, termasuk tidak hanya komunitas sekolah juga komunitas di luar sekolah yang berhubungan langsung dengan sekolah. Kegiatan dalam rangka melibatkan komunitas lain adalah bisa dengan cara mengadakan aksi hari lingkungan yang diselenggarakan di sekolah atau diluar sekolah dengan melibatkan komunitas sekolah dan diluar sekolah yang ada hubungan langsung misalnya orang tua, dinas pendidikan setempat, pengamat lingkungan, kalangan industri, dll. Pada kegiatan tersebut dapat dijadikan ajang sosialisasi program sekolah berwawasan lingkungan dan membuat kemitraan dengan komunitas di luar sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 20
Ýò ÕÑÒÍÛÐ ÙÎÛÛÒ ÍÝØÑÑÔ ì
ïò л²¹»®¬·¿²
Konsep ‘Ù®»»² ͽ¸±±´Ž berdasar modul pengelolaan lingkungan oleh Departemen Pendidikan Nasional memiliki arti harfiah sekolah hijau, namun sebenarnya memiliki makna yang lebih luas . Ù®»»² ½¸±±´ bukan hanya tampilan fisik sekolah yang hijau rindang, tetapi wujud sekolah yang memiliki program dan aktivitas pendidikan mengarah kepada kesadaran dan kearifan terhadap lingkungan hidup. “Sekolah hijau” yaitu sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistematis mengembangkan program untuk menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktifitas sekolah.
Tampilan fisik sekolah ditata secara ekologis sehingga menjadi wahana pembelajaran bagi seluruh warga sekolah untuk bersikap arif dan berprilaku ramah lingkungan. Program pendidikan dikemas secara partisipatif penuh, percaya pada kekuatan kelompok, mengaktifkan dan menyeimbangkan Feeling, Acting, dan Thinking, sehingga tiap individu bisa merasakan nilai keagungan inisiasinya. Secara konsep kelompok didorong untuk mampu melahirkan visi bersama dengan memahami apa yang menjadi penting (Definisi), menemukan dan mengapresiasi apa yang telah ada dan tentunya itu terbaik (Discovery), menemukan apa yang semestinya ada (Dream), menstrukturkan apa yang ada (Design) dan merawatnya hingga menjadi ada (Destiny).
Bahwa sebenarnya memahami makna Green school yang seharusnya adalah “berbuat untuk menciptakan kualitas lingkungan sekolah yang kondusif,ekologis, lestari secara nyata dan berkelanjutan, tentunya dengan cara-cara yang simpatik, kreatif, inovatif dengan menganut nilai-nilai dan kearifan budaya lokal“.
îò Ю±¹®¿³ Ù®»»² ͽ¸±±´
Program Green School (Green School Movement) harus disusun secara holistik dengan mengkaitkan keseluruhan program yang ada di sekolah serta mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat berpengaruh, baik factor pendukung
4 www. depdiknas.go.id/kewirausahaan10/materi/lingkungan_hidup.pdf_diakses 101009, 21.00
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 21
Bagan 2.2 : alur Program Green SchoolSumber : www. depdiknas.go.id/kewirausahaan10/materi/lingkungan_hidup.pdf.
Diakses 281109, 10.00
atau faktor penghambatnya. Potensi internal sekolah yang berupa lahan, sumberdaya air, energi dan limbah serta potensi sekitar sekolah seperti tradisi masyarakat, kondisi bentang alam dan ekosistemnya akan menjadi objek-objek pengembangan dalam program Green School. Program Green School versi ŒÕÛØßÌ׌ dikembangkan melalui lima kegiatan utama meliputi :
Pengembangan kurikulum berwawasan lingkunganPengembangan pendidikan berbasis komunitas Peningkatan kualitas kawasan sekolah dan lingkungan sekitarnya
Pengembangan sistem pendukung yang ramah lingkunganPengembangan manajemen sekolah berwawasan lingkungan
Program Green School merupakan bagian tak terpisahkan dari keseluruhan program pengembangan sekolah, oleh sebab itu program Green School akan terintegrasi ke dalam program pengembangan sekolah. Pengembangan kurikulum berwawasan lingkungan dan pendidikan berbasis komunitas terwadai dalam program µ«®·µ«´»® dan»µ¬®¿ µ«®·µ«´»®. Sedangkan pengembangan kawasan sekolah dan pengembangan sistem pendukung yang ramah lingkungan termasuk dalam program pengelolaan lingkungan fisik/ fasilitas. Selanjutnya pengembangan lingkungan sosial/lingkungan kerja merupakan bagian dari pengembangan manajemen sekolah. Secara diagramatis dapat digambarkan sebagai berikut :
KURIKULERIntegrasi materi LH
• Analisis materi• Menyusun RPP
EKSTRAKURIKULERIdentifikasi kegiatan LH
Kegiatan eks-kul berbasis LHPerilaku peduli lingkungan
PENGELOLAAN LINGKUNGAN• Lingkungan fisik sekolah
• Lingkungan non fisik sekolahIndikator
keberhasilan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
a. KurPempembendalterikonpemserbelpen
b. EksUntkulpellingdan
c. PenSekPersecdi s
rikuler mbelajaranmbelajaran tentuk mata dikam struktur ntegrasi, diha
nsep Lingkunmahaman, kerta penemuanajar yang dngalaman bagstra Kulikulertuk Pembelaikuler dimanaestarian fung
gkungan hidun pembinaan
ngelolaankolah rilaku peduli cara terus mesekolah ditem
GambS
Lingkunganerintegrasi. Pklat (mata peprogram kur
arapkan siswangan hidup. etrampilan dan alternative dirancang ggi siswa.
jaran lingkuna kegiatan ini gsi lingkunganp, pembinaanprestasi mela
lingkungan menerus, yang
mpuh dengan p
bar 2.1 : alur PrSumber : www
Diakses 02
hidup di Pembelajaranelajaran), namrikulum yanga memperoleSelanjutnya
alam penerappemecahan muru sangat
ngan hidup ldiarahkan ken, dengan mn sikap melalalui Lomba Ka
merupakan hadimulai dari upelaksanan p
rogram Greenw.adiwiyata.com0110, 14.00
Indonesia dlingkungan
mun diintegras berlaku. Meh pengalamadiharapkan
pan dan kepemasalah. Car
berpengaruh
ebih diarahkepada pembenmenambah pe
ui kegiatan nyarya Lingkung
asil dari prosusia dini. Pemrogram kuriku
Schoolm
ditempuh dehidup tidak sikan ke seluelalui strateg
an langsung ddapat menamekaan analisira pengemash terhadap
kan kepada kntukan sikap
engetahuan myata “ Ö»´¿¶¿¸
gan.
ses belajar dmbelajaran Linuler dan ekstra
engan stratedikemas dala
uruh mata dikgi pembelajardan aplikatif dmbah kekuatis kemungkinan pengalamkebermakna
kegiatan ekspeduli terhad
melalui ceram¸ Ô·²¹µ«²¹¿
Lingkung
an pembiasangkungan Hida kurikuler.
22
egiamklat randaritan
nanmanaan
stradapmah¿²Œ
gan
aandup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 23
Upaya peningkatan efektivitas pembelajaran yang mengarah kepada pembentukan perilaku bagi siswa, ditempuh dengan pendekatan pembelajaran yang aplikatif dan materi yang menyentuh kehidupan anak sehari-hari. Sedangkan lingkungan kehidupan sekolah harus dapat menjadi wahana pembiasaan berprilaku peduli lingkungan sehari-hari.
Üò ÌÛÑÎ× ßÎÍ×ÌÛÕÌËÎ ÔßÒÍÛÕßÐ
ïò л²¹»®¬·¿² ë
Arsitektur Lansekap adalah bagian dari ilmu dan seni menata ruang dengan menggunakan pendekatan-pendekatan behavior, estetika dan ekosistem dalam perencanaan, perancangan dan pengelolaan spasial serta pengendalian kualitas lingkungan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia (Maslow). Arsitektur lansekap menjelaskan tentang perencanaan lingkungan yang terencana dan memberikan nilai kembali kepada suatu kota/daerah dalam pengertian merencanakan lingkungan yang lebih efisien, produktif dan menyenangkan (Landscape Architecture). Selain itu melihat persoalan sebuah tata ruang kota kepada hal yang paling dalam, karena arsitektur lansekap melihat suatu keberhasilan pembangunan ruang kota bukan hanya pada hal fisik tetapi lebih kepada wajah dan karakter ruang yang sesuai dengan karakter lingkungan ekologi suatu kota tersebut. Sehingga dengan mempertahankan karakter ekologi kota diharapkan keberlangsungan ekosistem dalam kota dapat berjalan dengan baik. (Gilbert Lang Meason).
îò Ó¿²«·¿ ¼¿´¿³ Ô¿²»µ¿° Ô·²¹µ«²¹¿² ê
Manusia secara insting mencari sesuatu yang indah, menarik dan menyenangkan. Sesuatu yang secara visual indah adalah sesuatu yang memiliki keharmonisan visual
5 Presepsi Ilmu Arsitektur Lansekap dalam ilmu dan seni Tata Ruang 6 jurnal manusia dan lingkungan, www.wordpress.com _diakses 130110, 21.45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 24
yang tampak baik. Oleh karena itu, alam yang indah menciptakan keharmonisan dan kesenangan yang dapat kita terima. Sehingga manusia mulai berusaha dalam menjaga dan melestarikan lingkungan disekitarnya.Disaat manusia mulai menentukan batasan-batasan terhadap ruang, secara tidak langsung batasan-batasan ruang itu melahirkan suatu disiplin ilmu dan seni menata ruang, oleh karena itu ilmu dan seni menata ruang sangat erat hubungannya dengan pengidentifikasian dan pemenuhan kebutuhan akan ruang yang nyaman bagi manusia dalam aktivitasnya yang sesuai dalam UU No.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang yang menyatakan pentingnya persyaratan penataan ruang luar sebuah lingkungan wilayah ,perkotaan dan perumahan sebagai usaha terciptanya suatu lingkungan hidup yang selaras dan harmonis. Lansekap secara terus-menerus berubah, secara perlahan berdasarkan kurun waktu tertentu, dalam waktu geologis dan evolusi dengan proses geomorfologi. Seluruhnya berubah dengan lebih cepat dengan pertgantian spesies secara lokal atau regional. Suatu pendekatan lansekap regional terhadap pelestarian, menuntut suatu integrasi metodologi ekologi yang mengkoordinasikan data dari spesies individual yang terdapat pada pola-pola lansekap regional. Degradasi terhadap lansekap yang terjadi pada umumnya disebabkan oleh aktivitas manusia, sehingga menyebabkan perubahan yang jauh berbeda bila dibandingkan dengan gangguan pada lansekap alamiah. Perkembangan terhadap perubahan lansekap dapat dibedakan menjadi 5 (lima) tipe, menurut Forman dan Gordon (1986) meliputi hal-hal berikut: a. Lansekap Alamiah
Dalam lansekap alamiah perubahan yang mungkin terjadi disebabkan oleh alam dan bukan sebagai akibat dan kegiatan manusia. Dalam matrik lansekap alamiah, bercak dan koridor yang tejadi relatif kecil. Secara spatial bentuk koridor umumnya berbentuk alamiah seperti sungai. Dan jumlah koridor yang ada memperlihatkan suatu kecenderungan semakin meningkat dari lansekap alamiah menuju arah lansekap perkotaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
b. LanPadbentejamepad
c. LanPerdalwilaprodanters
nsekap Pengeda lansekap ntuk-bentuk badi. Hal ini enjadi terdegrda lahan-laha
sekap Budidarkembanganam pengelolaayah dan tranosesnya yaitun modem. Bsebut, mulai
GamSumb
D
GamSum
elolaaan wilayah pen
bercak yangmenyebabkan
radasi, akibatn terbuka unt
ayabudidaya us
aaan bentangnsportasi. Ka : tradisionil b
Bersamaan dtumbuh dan
bar 2.2 : Lanseer : www.wordiakses 100110
bar 2.3 : Perommber : www.woDiakses 02011
ngelolaan, keberbeda dal
n kerusakant dilarutkan otuk pembukaa
saha tani meg alam, yangrakteristik lanbudidaya usadengan dilakun berkemban
ekap AlamidPress.com, 09.00
mbakan HutanordPress.com10, 21.00
giatan pemblam ukuran d dan terdegoleh besaranaan lahan dan
erupakan tahg erat kaitannnsekap budidaha tani, kombukannya kegng bentuk-be
alakan hutandan tingkat dradasi lahanlaju air limp
n lokasi pemb
hap awal kegnya denganaya ada tigabinasi tradisiogiatan budidantuk pemuki
n menyebabkdegradasi ya. Hara mine
pasan, terutamekalan.
giatan manupengembangtahapan dala
onil dan modeaya usaha taman terpenc
25
kanangeralma
siaganamemani
car,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
berselaata
d. LanPaddimberhasmaperiniasljendicfunsat
e. LanPadterddisaper
rangsur-angsuanjutnya mem
au perkotaan.
nsekap Pedesda lansekap i
mana jumlah urvariasi. Bentsil perubahaanusia, baik rkarangan. Ketinggi. Dibani yang kehiduis-jenis parairikan oleh jagsi struktiur wa liar.
nsekap Perkotda saat pedegradasi meatu sisi cenderubahan lingk
Su
ur mengelommbentuk perk
aanini masih diteukuran dan betuk bercak lan akibat gdalam bentuelimpahan jending dengan
upan liar sepeasit. Pada lur koridor sematrik sanga
taanerubahan kaenjadi bentuk erung menimbungannya.
Gambar 2.4umber : www.w
Diakses 110
mpok, dan kampungan ke
emukan bercaentuknya cukainnya merugangguan auk kebun, atnis dalam lanbercak yang
erti gulma, dalansekap in
ebagai penghat erat kaitan
arakteristik salam perkotabulkan bercak
: PertanianwordPress.com0110, 10.00
G
pada akhimecil dan beru
ak asli, kupnyaupakanktifitastaupunnsekap masih
an atau i juga
hubung cendennya dengan
truktur lanseaan, sebagaik bercak baru
m
Gambar 2.5 : SaSumber : baDiakses 010
ya mulai mbah menjadi
erung mening habitat dan
ekap dalamakibat dari ak
u yang berpen
awah Pedesaanaliwww.com0210, 22.00
menyatu. Untpedesaaan d
gkat. Peranan sumber pak
bentuk alaktifitas manusngaruh terhad
26
n
tukdan
nankan
amsia, dap
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BermembiasDi dyanrencdandan
íò Õ±²»
menjatidakestetiyangbentuKarenperanbuatasalingbinaadiling
dasarkan uramperhatikansanya dibedakdalam merencg mempunyacana (tata) ru
n kawasan rekn buatan manu
»° Ü¿¿® л®
Pendekatanadi perhatianhanya berpi
is dan ekologmenyenang
uk yang menana tinjauan dancangan tataan dan lingkug membutuhan yang bermkungan terse
GSumbaian
fregmentasikan oleh ulahcanakan ruanai nilai spesiauang terbuka kreasi belakausia sebagai r
®»²½¿²¿¿² Ô¿
n Perancang penting. Keikir secara te
gis.Dalam kedkan perlu dija
arik atau menjari sisi keilmu ruang luar
ungan alami skan dan me
manfaat bagibut.
Gambar 2.6 : per : buku Land
habitat yang manusia.
ng, terbuka jaal terhadap kjalur hijau itumelainkan jugruang luar sec
¿²»µ¿°
an Lansekapsadaran ini teknis melainkdudukan terseadikan perhataga keberada
uan teori lanssecara ekolo
sehingga dapenguntungkan
kehidupan m
perkotaandscape in Japan
kini berlang
alur hijau perkkehidupan lia, Hal ini bukaga untuk hubcara kesatuan
p yang berwtelah mendokan juga meebut maka petian lebih sekaan landscapeekap berfungogis dan estpat tercapai sn sehinggamanusia dan
n diatas,gsung pada k
kotaaan, sumar harus diintan hanya untuungan antaran.
wawasan linorong para peengedepankanertimbangan tksama, baik de scenery ung
gsi sebagai petetika dari susuatu proses tercipta sebumahluk hidu
dengkawasan alam
mber perkotaaegrasikan pauk taman-tama lansekap ala
ngkungan telerancang untn pertimbangerhadap koriddalam pemilihggulan.erencanaan duatu lingkung adaptasi ya
uah lingkungup yang bera
27
ganmi,
aanadamanami
lahtuk
gandorhan
danganangganada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Melihdengaperan
Ü¿¿
a. EkMbadape
b. EfPepepepemsiaru
7 www. Environ
hat alam sebaan daur dan pncangannya b
¿® Ó»²¼»¿·²
kologi Bangunenghindarkanangunan yangalam bangunelaksanaan prfisiensi Energenggunaan sencahayaan aenghasil eneenggunaan peaterial dan sisang hari danangan.
ment design col
S
agai sebuah prosesnya. Seberpegang pa
² Þ¿²¹«²¿² §
nann/mengurangig mengandunan yang tidaroduksi. i
sumber dayaalami, dan p
ergi listrik deralatan listrikstem penyeka
n dapat diper
laborative.com_
Gambar 2.7Sumber : wwwDiakses 150
sistem, sertaelain itu, salahda konsep ars
§¿²¹ Þ»®©¿©
produk mg racun karenak sehat bag
matahari dapenghawaanan sistem
k konvensionaat energi matrgunakan pad
_041209, 14.00
7 : Tamanwtaman .com410, 15.00
a merencanah satu konsepsitektur berwa
©¿¿² °¿¼¿ Ô
material bangna dapat memgi penghunin
an arus angalami.pemilih
pencahayaanal yang cukupahari yang dada waktu ma
akan dan mep yang lebih mawasan lingku
Ô·²¹µ«²¹¿²é
gunan dan mpengaruhi kaya setelah b
gin sebagai phan alat yann alami untup mahal. Selaapat menyimpalam hari se
rancang sesumenonjol adalungan.
adalah :
sistem dalaandungan udabeberapa tah
penghasil listng efektif untuk menguranain itu pemilihpan panas pabagai peman
28
uailah
amarahun
triktuk ngi
hanadanas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. MPekeyadada
d. BenBenvegdanmenmensua
e. DesHalpenmassiste
aterialengguanaaneseimbanganang berasal dan dipakai.Sean tidak meng
ntuk Bangunantuk bangunanetasi, pola ikl
n merespon knyesuaikan dnghilangkansana atau kea
sain yang Baikini meliputi s
nggunaanya, dsa depan, yaem yang berk
S
material ylingkungan
dari bahan peelain itu, pengghasilkan sisa
nn yang mereslim. Desainnykeadaan iklimdengan keadvegetasi yanadaan disekitkeluruh bagiandaur ulang, inaitu dengan mkualitas.
Gambar 2.8 : JSumber : Lands
yang berpenhidup yang d
endaur ulangagguanaan maa berupa racu
spon lingkungya dapat seca
m mikro disekdaan site, tidng ada tetaptar dan didala
n yang dihunindah memerlumemperhatika
alan Setapakscape in Japan
ngaruh amadapat tercapaan sehinggaaterial tidak dun walaupun m
gan alam dengara estetis meitar bangunandak harus mpi mempergum bangunan
. Bangunan yukan sedikit ean detail sert
n secara ai. Misalnya,lebih aman u
diambil dari pmelalui proses
gan mendekaerefleksi alamn. Bangunan
merusak kontnakannya seagar menjadi
yang tahan lamenergi, dan leta mengguna
konsisten ddengan bah
untuk diproduerusakan huts yang lama.
ati bentuk tana lokal / region yang dibangtur tanah, atebagai pencip nyaman.
ma, kemudahebih berhargakan materi d
29
danhanksitan
ah,nal, guntaupta
hana di dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 30
Sedangkan dalam Urban Landscape Design, diperlukan harmonisasi urban landscape heritage dalam pembentukan harmonisasi living culture, yaitu hidup selaras dengan batasan alam melalui pertimbangan-pertimbangan bahwa lingkungan terbangun tidak hanya berorientasi pada aspek ekonomi dan struktur fisik, melainkan dalam terbentuknya aspek edukasi tentang kepedulian dan pemahaman pelestarian lingkungan. Sehingga dukungan intensif dari perilaku hijau melahirkan Urban Landscape Guidelines (Pedoman Lansekap Perkotaan) yang diharapkan dapat menjadi alat kendali bagi pembangunan kawasan kota. :
Aspek lingkungan atau environmental aspect yang di dukung oleh pemikiran terhadap sistem ekologi, restorasi sistem alam, penggunaan sumberdaya alam secara efisien, mengurangi polusi, limbah dan bencana. Pengembangan estetika dan keindahan baik alam maupun kawasan terbangun, ‘Enjoyment’ atau kenikmatan atau kenyamanan hidup dan kenyamanan lingkungan hidup.
Karakteristik lansekap sebuah kawasan terdiri dari aspek-aspek yang kasat mata (tangible) dan tidak kasat mata (intangible). Aspek-aspek ini secara individual ataupun kolektif memberi karakter historis pada lansekap dan membantu pemahaman akan arti penting nilai kebudayaan. Karakteristik lansekap sangat beragam, dari pola berskala besar hingga hal-hal yang ber hubungan dengan detil dan material pada sebuah kawasan. Di bawah ini adalah µ±³°±²»² ¼¿´¿³ µ¿®¿µ¬»®·¬·µ ´¿²»µ¿° (Page, Robert. R, Cathy Gilbert, Susan A. Dolan, 1998, p; 53) yaitu ;
Sistem dan ciri alam øÒ¿¬«®¿´ ͧ¬»³ ¿²¼ Ú»¿¬«®»÷; ciri-ciri alam yang mempengaruhi perkembangan lansekap dan bentukan yang dihasilkan alam pada kawasan (geomorfologi, geologi, hidrologi, ekologi, iklim, vegetasi setempat).
Organisasi keruangan øÍ°¿¬·¿´ Ñ®¹¿²·¦¿¬·±²÷; pengaturan elemen elemen pencipta bidang dasar, bidang vertikal dan bidang atap yang membentuk dan menegaskan sistem keruangan dalam skala tapak maupun kawasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 31
Penggunaan lahan øÔ¿²¼ Ë»÷å organisasi, bentuk dan bentukan lansekap terkait dengan penggunaan lahan.Tradisi budaya øÝ«´¬«®¿´ Ì®¿¼· ¬·±²÷å kegiatan kegiatan yang mem pengaruhi penggunaan dan pola pembagian lahan, bentuk bangunan, dan penggunaan material.
Penataan kluster øÝ´«¬»® ß®®¿²¹»³»²¬÷å lokasi bangunan dan struktur lain dalam kawasan.Sirkulasi øÝ·®½«´¿¬·±²÷å ruang-ruang, fitur-fitur, dan material-material yang membentuk sistem pergerakan.Topografi ø̱°±¹®¿°¸§÷; konfigurasi tiga dimensi permukaan lansekap yang dicirikan oleh struktur yang terbentuk dan orientasinya.Vegetasi øÊ»¹»¬¿¬·±²÷å tanaman-tanaman asli atau baru berupa pohon, semak, tanaman rambat, rum put, dan tanaman herbal.Bangunan dan struktur øÞ«·´¼·²¹ ¿²¼ ͬ®«½¬«®»÷å konstruksi tiga dimensi seperti bangunan umum, jalan, rumah, jembatan.
View dan vista øÊ·»© ¿²¼ Ê·¬¿÷å fitur-fitur alami atau buatan yang dapat menciptakan kontrol pandangan.
Fitur-fitur air buatan øݱ²¬®«½¬»¼ É¿¬»® Ú»¿¬«®»÷å fitur buatan dan elemen-elemen air untuk tujuan fungsional dan estetika.Fitur-fitur berskala kecil øͳ¿´´ ͽ¿´» Ú»¿¬«®»÷å kombinasi fungsi dan estetik dengan elemen-elemen detil yang memberikan keanekara gaman.Kawasan arkeologis øß®½¸»±´±¹·½¿´ Í·¬»÷å kawasan yang di dalamnya terdapat sisa peninggalan masa lampau bernilai historis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Ê»¹»¬
Vberfuna. Veg
VePeta
DerutadeTa(stlinPedikpehadib
8 materi kulia
¿· è
Vegetasi tidangsi untuk megetasi sebagaegetasi meruertumbuhannaman, tekstu
engan demikang terbuka naman jadi dengan waktu danaman memtress) yang b
ngkungan yaenggolongankelompokkanenutup tanahabitatnya ataubantaran kali,
ah fungsi dan pe
Sum
ak hanya meningkatkan kuai Proses upakan matetanaman akur,dan warna
kian, akan terus bdalam perancdan perubaha
mpunyai peranbanyak dideriang nyaman,
tanaman ya berdasarkan
h (rerumputanu umumnya, tanaman pen
eran vegetasi da
Gambar 2.9mber : dokume
engandung/mualitas lingkun
erial lansekapkan mempen
selama masa
erkembang dcangan lansean karakteristin untuk mengta oleh pend, segar harng ditanam dn sifat hidupn). Selain ituditanam, sebnutup tanah, d
alam lansekap, w
: pohonentasi pribadi
mempunyai ningan. Adapun
p yang hidugaruhi ukuraa pertumbuha
dan berubah sekap, tanamak tanaman. hilangkan ket
duduk kota. Trum, menyendalam penghpnya yaitu,u, dapat jugbagai tanamadan sebagain
www.wordPress.
ilai estetis sn fungsi veget
up dan terusan besar tanannya.
kualitassesuai dengan sangat era
tegangan-keteTanaman dapnangkan, dahijauan di dapohon, perda digolongka
an pelindungnya.
com_050310, 1
aja tetapi jutasi adalah :
s berkembannaman, bent
dan kuantitan pertumbuhat hubungann
egangan menpat menciptakan sebagainylam kota dap
du, semak dan berdasarkjalan, tanam
5.00
32
uga
ng.tuk
tashannya
ntal kanya.patdankan
man
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 33
Gambar 2.10 : NaungSumber : Jurnal tata cara perencanaan lansekap jalan, DPU
b. Vegetasi sebagai Desain Pohon atau perdu dapat berdiri sendiri sebagai elemen skluptural pada lansekap atau dapat digunakan sebagai enclosure, sebagai tirai penghalang pemandangan yang kurang baik, menciptakan privasi, menahan suara atau angin, memberi latar belakang suatu obyek atau memberi naung yang teduh di musim panas. Rumput tidak hanya digunakan sebagai elemen permukaan, tetapi dapat juga digunakan sebagai penahan erosi serta memberi berbagai variasi warna dan tekstur. Dalam perencanaan tapak, tanaman dapat dikategorikan berdasarkan : jenis (besar kecilnya pohon, perdu / semak, rumput), fungsi ( fungsi ekologis pohon, fungsi fisik pohon, fungsi estetis pohon), bentuk dan struktur (tinggi dan lebar pohon), ketahanan (keadaan tanah, iklim, topografi, penyakit), warna batang, bunga serta buahnya ( berguna atau tidak). Penyusunan tanaman didasarkan pada hubungan di antara tanaman tesebut, dalam hal ukuran, bentuk, tekstur, dan warnanya. Tanaman dapat disusun menjadi taman atau tempat bernaung, memberi tirai pemandangan, menahan angin atau memberi bayangan. Jenis tanaman penting digunakan sebagai elemen rancangan. Tanaman dapat membentuk ruang, memberi privasi, atau sebagai titik tangkap perhatian. Tanaman dapat memberi keteduhan, sebagai penahan angin, ataupun sebagai penutup tanah, menyaring atau memberi batas pemandangan, dan mempunyai pola bayangan yang menarik sepanjang siang hari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PemrenApadanmetanJentoptranvegberPerpanme
c. Vege
perpbentajukomdipeyanataulandFun
MR
milihan jenis ncana penanaabila pola penn warnanya menyusun sendaman tersebu
nis vegetasipografi atau kensisi antara pgetasi (pohonrvariasi bergarletakan Pohntulan sinar dembutuhkan ketasi sebagai
Nilai estetpaduan ant
ntuk fisik tak), tekstur
mposisi tanameroleh dari sag sejenis, kupun kombinadsekap lainnyngsi estetika (MemberikanRichard L, De
tanaman mauaman yangngelompokanmasing-masindiri tata tanamut.dapat juga d
erena adanyaermukaan lah– pohon) yanntung pada b
hon, Perdu, Sdari perkeraseteduhan.estetis
tika dari tantara warna anaman (ba
tanaman,man. Nilai eatu tanaman,kombinasi tanasi antara tan
ya. Aestethic VaNilai Estetik
esigning with P
upun cara pedisusun untu serta susuna
ng telah diketamnya berdasa
dikelompokana struktur arsithan dan bangng sudah adabesarnya pohoSemak, Grou
san, air dan m
naman diper(daun,bata
atang,percabaskala tanam
estetis tanam sekelompoknaman berbanaman denga
lues) : ka dan MenPlant, 1982.)
ngaturan penuk memenuhan jenis tanamahui denganarkan satu at
n dalam hubtektural atau dgunan. Batas
adalah 1,80mon dan kondisund cover dmenahan jatu
roleh dari ng,bunga)angan,danman dan
man dapat k tanaman agai jenis an elemen
ingkatkan Ku
Gambar 2.1Sumber : eboo
nanamannya hhi fungsi serman, ukuran,baik maka p
tau beberapa
bungannya dedapat juga meantara lahan
m, namun halsi tapak. an rumput duhnya sinar k
ualitas Lingk
1 : taman kotaokGarden Des
harus mengikrta estetikanybentuk, teksterencana dap
a sifat tanama
engan keadaembentuk suaperkerasan d ini masih dap
dapat menahke daerah ya
kungan (Aust
34
asign
kutiya.tur,pat an-
aanatudanpat
hanang
tin,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
NpbttdtbtDm
WWejydmSttd
Nilai estetikaperpaduan anbentuk fisik tatekstur tanamtanaman. Nidiperoleh datanaman yaberbagai jetanaman deDalam kontemenyebabkan
WarnaWarna dari sefek visual tejatuh pada tyang ditimbdiuraikan sememberikanSedangkan wtenang dan tanaman dendikomposisika
a dari tanantara warna (anaman (bata
man, skala tailai estetis ari satu tang sejenis, nis ataupunngan eleme
eks lingkungan nilai kualitas
suatu tanamaergantung padtanaman tersulkan dari ebelumnya, rasa senang,warna lembu
sejuk. Dangan berbagaan akan meni
aman dipero(daun, batangang, percabanaman, dan dari tanama
anaman, sekombinasi
n kombinasent lansekapan, kesan esnya akan ber
an dapat meda refleksi casebut. Efek warna sepyaitu warngembira ser
ut memberik bila beberi warna dipadmbulkan nilai
oleh dari g, bunga),ng, tajuk),komposisian dapat ekelompok
tanamansi antara p lainnya.estetis itu rtambah.
enimbulkanhaya yangpsikologiserti telah na cerah rta hangat. kan kesan rapa jenis dukan dan estetis.
Gambar 2.12Sumber : e
Gambar 2.1Sumber : ebo
: Taman BungebookGarden
13 : Jenis TanamookGarden De
35
ga
manesign
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Adapun- Tan
Kiara PayøÚ· ·́½·«³ ¼
Bungur øÔ¿¹»®¬®±
- Tan
Angsana øЬ¸»®±½¿®°
n jenis-jenis vnaman Pened
yung¼»½·°·»²÷
±»³·¿÷
naman Penye
°¸« ·²¼·½«÷
vegetasi yanguh
TanjuøÓ·³
TremøÍ¿³
rap Polusi
Akasøß½½
dapat dikelom
ung³«±° »´»²¹·÷
mbesi ³¿²»¿ ¿³¿²÷
sia ¿·¿ ³¿²¹·«³÷
mpokkan seb
ø
÷
agai berikut :
Angsana øЬ¸»®±½¿®°¸«
Kersen øÓ«²¬·²¹·¿ ½¿´
Oleander øÒ»®·«³ ±´»¿²
·²¼·½«÷
´¿¾«®¿÷
²¼»®÷
36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Bogenvil øÞ±«¹»²ª
- Tan
Tanjung øÓ·³«±°
KembangøØ·¾·½«
- Tan
Cemara øÝ¿«¿®
ª·´´»¿ Í°÷
naman Penye
° »´»²¹·÷
Sepatu ®±¿ ·²»²·÷
naman Pemec
®·²¿ó»¯«·»¬·º±´·
Teh- (᫨
rap Kebisinga
KiaraøÚ· ·́½
BogeøÞ±«
cah Angin
·¿÷ò Angs
øЬ¸»®
-tehan pangkas¿´§°¸¿ °÷
an
a Payung ½·«³ ¼»½·°·»²÷
envil «¹»²ª·́ ´»¿ Í°÷
sana ®±½¿®°¸« ·²¼·½
s
÷
½«÷
Glodogan (б´§¿´¬¸»¿ ´±²
Teh-tehan pan (ß½¿´§°¸¿ °÷
Oleander øÒ»®·«³ ±´»¿²
Tanjung øÓ·³«±° »´
²¹·º±´·¿÷
ngkas ÷
²¼»®÷
´»²¹·÷
37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KembangøØ·¾·½«
- Tan
Bambu øÞ¿³¾«¿
- Tan
Dadap (Û®§¬¸®·²¿
- Tan
Akasia øß½½¿·¿ ³
Sepatu ®±¿ ·²»²·÷
naman Pemba
¿ °÷
naman sebaga
¿ ª¿®·»¹¿¬»)
naman Penga
¿²¹·«³÷
KiaraøÚ· ·́½
atas Pandang
Cem øÝ¿
ai Habitat Bur
KiaraøÚ· ·́½
man Daerah
Callian(Ý¿´́ ·¿
a Payung ½·«³ ¼»½·°·»²÷
g
mara «¿®·²¿ó»¯«·
rung
a Payung ½·«³ ¼»½·°·»²÷
Miring
ndra Merah ¿²¼®¿ ½¿´±¬̧ §®
÷
»¬·º±´·¿÷ò
÷
«)D(Û
Oleander øÒ»®·«³ ±´»¿²
Beringin(Ú·½« ¾»²¶¿³
Dadap Û®§¬¸®·²¿ ª¿®·»¹
²¼»®÷
³·²¿÷
¹¿¬»)
38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
- Tan
- Tan
Krokot (Portulaca g
rumput
rumput gaja
flamboyan
naman penutu
naman perdu
grandiflora)
ah
up tanah
cempaøÓ·½¸»
krokot
mirton
Lantan
aka»´·¿ °ò ÷
na
AøÐ
R
ka
Angsana Ь¸»®±½¿®°¸« ·
Rumput landep
astuba
·²¼·½«÷
39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 40
Gambar 2.14 : : Jenis TanamanSumber : www.jenis pohon.pdf, kehutanan IPB
Diakses 120909, 13.00
- Tanaman rambat
- Tanaman penghias taman
kol banda zodia
alamanda ceguk wundhani stephanot jingga
mawar aster lavender
melati
Blood leaf
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ÛÛò ÍÌËÜ× Þß
ïò Í»ª·´´¿
SekolapendidKinderpakemdengasekeda
Massabeberautamatahundan Padalah
yaituyangkomun21000amphi
9 ×óßÎÝ
ßÒÜ×ÒÙ
¿ ͽ¸±±´ ç
ah Sevilla indikan internasrgarten, Prim
m sekolah yanan pendekataar tempelan t
a bangunanapa massa in
a yaitu kelomppertama Nurs
Primary. Keloh fase sekola
Secondary.lainnya terd
nal yang berf0m2, massa btheater yang
ÝØ Ó¿¹¿¦·²» ·¨
ni merupakansional dengan
mary dan Secng ada (konsn kekinian yaetapi tetap be
terbagi menti dalam duapok fase sekosery, Kindergompok yangah 6 tahun k
Massa bandiri dari banfungsi sebagabangunan int melingkar de
¨¬¸ ·«»ô Ô»¿®²·
Gambar 2.15Sumber : i a
n sekolah den jenjang pencondary. Konep formal simang modern serkesinambun
enjadizona
olah 6 arten lain
kedua
gunangunanai indoor areati sekolah diengan lingka
·²¹ »²ª·®±²³»²¬
: SekolahSevilarchmagazine
GambarSumber :
engan kurikundidikan yangnsep perancametris) sehingsekaligus pen
ngan dengan s
a selain itu uikat oleh satr terluar seba
¬
la
2. 16 : Siteplai archmagazin
ulum yang mg diwadahi mangan mencogga perancanngolahan fashsistem yang a
untuk olahragtu ruang terbagai sirkulasi
nne
mengacu sistemeliputi Nurseoba keluar dngan sekolahhion yang buada.
a. Diatas lahbuka berbent pengikat an
41
emery,dari
iniuka
hantuk
ntar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
banguIndonearealpengeSecaratampilaKeberaketinggpendid
îò ÍÓßÒ
SekolamelaklingkunpenyeDengasesungmemuyang b
10 www.sma
nan. Konsepesia, disampintapak. Sela
enalan botani a keseluruhaan modern yadaan bangugian bangundikan di sekita
Ò ï Ö»¬·ô Þ¿²
SMA Negah Berwawukan berbagangan hidup selamatan dan
an dukungagguhnya m
ungkinkan terberkualitas un
an1jetis-bantul.s
GambaSumbe
p landscape dng itu konsep
ain itu, jugaasli Indonesia
an, tipologi byang mengimunan ini me
nan yang opar Pulomas Ja
²¬«´ ïð
geri 1 Jetis wasan Lingai program unecara produkmeningkatkan
an luas lamerupakanrciptanya lingntuk kenyama
ch.id_110210, 1
r 2.18 : Pekarar : www.sman1diakses 2505
direncanakanp utamanya ya
sebagai ara.bangunan sekmplementasi wemberi dampptimal di areakarta.
Bantul sebagkungan tentuk mewujudtif sebagai upn mutu hidup.
ahan 3 hepotensi y
gkungan sekonan belajar.
6.30
Gam
angan SMAN11jetis bantul.s510, 14.00
dengan penang menyaturea pembelaj
kolah ini simwadah sekolapak kesinambeanya serta
agaielah dkan paya.ektaryangolah
mbar 2.17 : PeSumber : goog
1 Jetisch.id
nanaman jenidan memberijaran ruang
mpel dan fungah berstandabungan lingkselaras den
eta Kawasangle earth
is tanaman ai kerindangan
luar terhad
gsional dengrt internasionkungan dengngan bangun
42
aslin di dap
gannal.gannan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 43
Disisi lain lahan yang luas menuntut pengelolaan maupun pengamanan kebijakan secara bijak. Bila tidak sampah dedaunan menumpuk setiap hari, drainase tidak lancar, bungkus plastik jajanan siswa berserakan, aksi corat-caret dimana-mana, aksi kerusakan dan kehilangan sering terjadi, taman dan ruang-ruang tidak terawat. Terkait dengan hal tersebut, walaupun belum menerapkan kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup, SMA Negeri 1 Jetis telah memiliki komitmen dan strategi dalam mengelola lingkungan sekolah agar setiap masalah yang timbul dapat dipecahkan, salah satunya dengan program kegiatan ekstra kulikuler yang dilaksanakan seminggu sekali seperti membentuk klub pengolahan pupuk dan sampah oleh para siswa serta aksi tanam dan merawat pohon disekitar lingkungan sekolahòïï
Selain itu potensi lingkungan sekolah dapat ditingkatkan kualitasnya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan serta mendatangkan kesejahteraan bagi warga sekolah dan lingkungan sekitarnya.
Fasilitas sekolah ini adalah : Fasilitas Ruang : 1. Ruang Kelas 2. Laboratorium Biologi 3. Laboratorium Fisika 4. Laboratorium Kimia 5. Laboratorium IPS Fasilitas Penunjang : 1. Masjid2. Unit Kesehatan Siswa 3. Perpustakaan 4. HotSpot Area 5. Lapangan Upacara
11 wawancara dengan Bpk. Suradal, Guru SMAN 1 Jetis Bantul
6. Laboratorium Bahasa 7.Laboratorium Komputer/Internet 8. Ruang Audio Visual 9. Ruang Agama Non-Muslim
6. Lapangan Voli 7. Lapangan Sepakbola 8. Lapangan Atletik 9. Lapangan Basket
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 44
Fasiliatas Lain : 1. Koperasi Siswa 2. Kantin Sehat 3. Parkir Luas 4. Pengolahan Limbah Daun (Pengomposan) 5. Penunjang LifeSkil (Budidaya Lobster, Budidaya ikan tawar, Agronomi)
íò ÌÕ Ì¿³¿² Ý»²¼»µ·¿ ïî
TK Taman Cendekia adalah sekolah berwawasan lingkungan yang didirikan oleh Yayasan Sahabat Cendekia Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan akan sekolah PAUD dan Taman Kanak-kanak berkualitas tinggi dengan harga terjangkau bagi keluarga di daerah Cimanggis dan sekitarnya dan diharapkan dapat menjadi sekolah TK percontohan yang :
melibatkan orang tua dalam pendidikan anak dalam arti yang sebenarnya agar akhlak dan kepercayaan diri dibangun bersama di sekolah dan di rumah,mendukung pendidikan berkelanjutan bagi para guru,membuka diri untuk penelitian/PKL/magang/skripsi, dll. agar negara kita akan semakin maju apabila penelitian dan kesempatan berkembang mendapatkan dukungan yang layak,mengundang sukarelawan untuk mendapatkan sumberdaya berkualitas yang baik bagi peningkatan kualitas pendidikan tanpa memberatkan biaya bulanan sekolah,berusaha mencapai sertifkasi sebagai sekolah berstandar internasional.
Dengan luas tanah 2800 m2, TK ini memiliki area belajar yang dekat dengan alam, di tengah kebun buah dan bunga, sejuk tanpa pendingin buatan, terang dari sinar matahari pagi yang baik bagi kesehatan. Area belajar luas, sehingga memungkinkan anak bergerak bebas mengasah kemampuan motorik mereka dan kecerdasan alamiah mereka. Selain itu didukung oleh fasilitas Taman Belajar Siang/Tempat
12 www.tamancendekia.net_ diakses 040510, 19.00
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Penituntukbelajasertakarenhingg
Tdari h
BPPPPPPEkb
tipan Anak yak siswa PAUDar berdisiplin meningkatkna mereka akga sore di baw
TK ini terdiri dhari Senin samBerdoa setiapPermainan mPermainan mPelatihan pemPermainan pePelatihan berhPenanaman aEkstra-kurikulkemampuanbahasa inggri
Gambar 2Sumbe
ng dibuka paD/TK yang d makan siangan kemampukan bersamawah pengawa
dari anak-anampai Kamis. Pp memulai danotorik kasarotorik halusPe
mecahan maseranPengembhitungakhlak dan peler dirancanmotorik, bers, komputer,
2.19 : Pekaranger : www.sman
Diakses 050
da hari Senindititipkan hingg dan istirahauan motorik,a teman-temasan pendidik.
k usia 4-6 tahProgram kegian mengakhiri
elatihan mengsalah sederhabangan penge
enambahan kog untuk mbahasa, danrenang, outbo
gan TK Tamann1jetis bantul.0510, 18.00
n- Kamis, Jamga sore. Halat siang di b bahasa, da
an dari camp
hun yang mematan yang dilakegiatan
ggambar tingkna
etahuan meng
osa kata lewaeningkatkan akhlak sepeound, dll.
Cendekiasch.id
m 11.00 – 16.0 ini menduku
bawah pengawan bersosialispuran kelas (
mulai kegiatanakukan di seko
kat dasar
genai lingkung
at cerita dan brasa perca
erti seni, iba
00 dimaksudkung anak untwasan pendisasi anak-anPAUD dan T
n bersekolahnolah adalah :
gan
bercerita.aya diri anaadah, berkebu
45
kantukdik
nakTK)
nya
ak,un,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
SekoHaHbds
Hari muntukagar
ìò ÍÓÐ
meruBertaLumauntukdiataspendmemlaboryangletakFaktoprogrlingku
13 www.smp
lah ini juga mHari mingguadalah sukareHari minggubermain TK indan mendapsukarelawan.minggu siangk latihan ketramereka dapa
Ò ï Í«µ±¼±²
SMP Negpakan salah
araf Internasioajang memilik menuju ss tanah seluaukung proseadai, mulai atorium maup sangat reprbangunan ya
or ekternal baram–programungan.
pn1sukodono-lm
enyediakan ppagi 08.00 –
elawan. pagi 10.00
ni dibuka untuatkan manfa
g 14.00 – 16.0ampilan yang dt memperbaik
²±ô Ô«³¿¶¿²¹
geri 1 Suko satu Sekola
onal (RSBI) diiki keragama
sekolah sehaas 1,5 ha denges pendidikruang kelas
pun ruang penresentatif. Daang didukungaik lembaga sekolah yan
mj.sch.id_120410
pendidikan gra– 10.00 ada
– 12.00 adauk anak-anak aat belajar s
00 ada tamandapat menghaki taraf hidup
¹ ïí
dono yangah Rintisan Kabupaten an potensi at. Berada gan gedungan sangats, berbagainunjang lain ari sisi tata taman yang nbirokrasi maug menerapka
0, 19.30
Gamba
Sumber : w
atis sebagai btaman al qur
a taman bermmanapun aga
sambil berma
n ketrampilanasilkan pendamereka.
nyaman untukupun masyaran tata kelola
ar 2.20 : PekaraSukodon
www.smpn1suk
berikut :r’an gratis. T
main gratis.ar mereka bisain, di bawa
gratis (untukapatan bagi p
k suatu hunianrakat senantia
yang benar–
angan SMP 1okodono lmj.sch
im pengajarn
Semua fasilitsa menikmatinah pengawas
k orang dewasenduduk seki
n pendidikan.asa menduku–benar berba
46
h.id
nya
tasnyasan
sa)itar
ungsis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Salah“SekomenckesehSehaDalamPengNegePelaydicapguna
UntukNege
21RuRuLaLaLaLa
h satu tujuanolah Sehat“canangkan Mhatan lingkun
at non Akademm mencapagembangan Ueri 1 Sukodoyanan Kesehapai menyehatk mencapai pr
k mendukungeri 1 Sukodono1 ruang kelas.uang Multimeuang Perpustaboratorium Faboratorium Baboratorium Kaboratorium B
GamSumbe
sekolah pad“. Dengan
Master Prograngan sekolahmik dan Sehatai sasaran UKS, denganono. Tiga pilaatan dan Pemkan Pengetahilaku pola hid
g kegiatan beo didukung : .
edia akaan yang s
Fisika BiologiKomputer & InBahasa
mbar 2.21 : keger : www.smpn
Diakses 1
da tahun 2009motto ‘Ma
am ‘Sekolah dengan sasa
t Pengelolaantersebut d
menekankanar yang dimambinaan Sekohuan, Ketrampup sehat di Li
lajar mengaja
sangat memad
nternet
giatan ekstrakun1sukodono lm80510, 9.00
9/2010 adalaaju MemperSehat’ denga
aran Sehat Lin.diantaranyan pada Tiga Paksud melipuolah Sehat. Apilan, Wawasingkungan Se
ar dan admin
dai.
KanKopRuRuRuRuRu
ulikulermj.sch.id
h sukses mertahankan Man mengembingkungan, S
tertuang daPilar Programuti , Pendidikdapun muara
san, Budaya dekolah.
istrasi sekola
ntinperasiang UKS (Unang PMR (Paang Adiwiyataang OSIS ang Serba Gu
encapai sasarMutu’ Sekolbangkan deraehat Akadem
alam Program TP UKS SMkan Kesehataa dari hasil yadan Kedisiplin
h, saat ini SM
it Kegiatan Sialang Merah Ra
una
47
ranlah
ajatmik,
amMPan, angnan
MP
iswa)Remaja)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 48
Ruang Ketrampilan Masjid Sarana Olah raga
Selain itu untuk mendukung kegiatan administrasi sekolah, guru dan staff, SMP Negeri 1 Sukodono memiliki :
Ruang Kepala Sekolah Ruang BP / BK Ruang Guru Ruang Tata Usaha
Berdasarkan konsep Sekolah Berwawasan Lingkungan dan Green School serta studi banding beberapa sekolah yang ada maka sekolah berwawasan lingkungan memiliki kriteria sebagai berikut : memiliki program kurikuler dan ekstra kurikuler serta aktivitas pendidikan yang mengarah kepada kesadaran dan kearifan terhadap lingkungan hidup. Didukung dengan tampilan fisik sekolah yang ditata secara ekologis sehingga menjadi wahana pembelajaran. Area belajar luas, memungkinkan anak bergerak bebas mengasah kemampuan motorik mereka dan kecerdasan alamiah mereka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 49
BAB III TINJAUAN KOTA SURAKARTA
Pada bab ini akan dibahas mengenai keadaan fisik, lingkungan hijau, rencana
pembangunan Surakarta dan rencana lokasi Sekolah Berwawasan Lingkungan.
A. KEADAAN GEOGRAFIS DAN KLIMATOLOGI 1. Geografis Letak geografis kota Surakarta berada diantara kota Surakarta berada di
antara 110°45’15’ -110° 45’35’ Bujur Timur ; 70°36’-70°56’ Lintang Selatan. Daerah-
daerah yang berbatasan dengan wilayah kota Surakarta : Sebelah Utara : Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Boyolali Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo Sebelah Selatan : Kabupaten Sukoharjo Sebelah Barat : Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sukoharjo
Kota Surakarta merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 92 m
diatas permukan air laut. Kondisi Topografinya relatif datar dengan kemiringan rata-rata
Gambar 3.1 : Peta Kota SurakartaSumber : Bappeda Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 50
Gambar 3.2 : Peta Wilayah pengembangan SurakartaSumber: Bappeda Surakarta
Wilayah Pengembangan Utara
Wilayah Pengembangan Barat
Wilayah Pengembangan Timur
Wilayah Pengembangan selatan
(0-3)°. Di bagian utara agak bergelombang dengan kemiringan kurang lebih 5°. Sebagian besar tanahnya berupa tanah liat dengan pasir (regosol kelabu). Di bagian utara pada beberapa tempat berupa tanah padas dan agak berbatu. Kota Surakarta berada didataran rendah,antara kaki Gunung Lawu dan Gunung Merapi, dua buah sungai; kali Pepe dan kali Jenes membelah tengah kota, sungai Bengawan Surakarta mengalir disebelah Timur kota. Luas wilayah kota Surakarta adalah 44.04 km2. Luas wilayah Kotamadya Dati II Surakarta adalah 440,040 km ( 4404ha ), terdiri dari 5 kecamatan; Banjarsari, Jebres, Laweyan, Pasar Kliwon, dan Serengan.dan 51 kelurahan. Secara administrasi kota Surakarta berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo.
Berdasarkan Perda no.1 tahun 1989, wilayah kodya Dati II Surakarta dibagi dalam 4 wilayah pengembangan, yaitu Wilayah Pengembangan Utara, Barat, Timur, dan Selatan.
2. Kondisi Klimatologis
Kondisi klimatlogis berkaitan erat dengan letak geografis suatu daerah. Faktor klimatologis ini juga berpengaruh langsung terhadap perwujudan fisik bangunan. Kondisi klimatologis meliputi : a. Sinar Matahari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 51
Gambar 3.3 : SungaiSumber : dokumentasi pribadi
Karena terletak di daerah tropis, maka Surakarta beriklim panas dan mendapat matahari penuh sepanjang siang hari dengan tingkat radiasi relatif tinggi. Suhu udara rata-rata reltif tinggi yaitu pada siang hari berkisar 21º-23ºC, dan kelembaban rata-rata 74,83%.
b. Curah Hujan Karena terletak di daerah tropis, maka pola siklus iklim berimbang antar musim
penghujan (Oktober - April) dan musim kemarau (April - Oktober). Curah hujan rata-rata pertahun mencapai 2800mm.
c. Angin Sesuai dengan letak geografisnya, maka arah dan kecepatan angin di Surakarta
berubah-ubah secara periodik, arahnya bervariasi dari Tenggara sampai Barat Laut.
B. Lingkungan Di Surakarta 1. Permasalahan lingkungan
Surakarta yang dikenal sebagai kota Budaya memiliki lingkungan kota yang kurang nyaman dengan tingginya polusi dan lngkungan yang kurang bersih. Pada sungai Kabanaran yang bermuara pada sungai Bengawan Solo, kondisinya tercemar oleh limbah industri tekstil yang ada di kawasan Laweyan. Kondisi serupa juga ditemukan pada sungai lain seperti Kali Pepe dan kali Anyar. Perilaku buruk masyarakat juga terlihat dengan membuang sampah sembarangan pada sungai dan saluran drainase yang akan menyebabkan pencemaran air serta banjir. Sungai tercemari limbah yang berasal dari rumah tangga dan sampah.
Banyaknya kendaraan bermotor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 52
dan tidak imbangnya perbandingan antara ruang terbuka hijau dengan bangunan telah menyebabkan udara menjadi semakin tidak sehat. Ruang terbuka tahun 1990 seluas 8,65 persen dari luas kota surakarta dan sekitarnya menyebabkan potensi pencemaran udara dan air yang sangat tinggi. Kebutuhan pokok akan air bersih meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi penduduk kota. Dari sebuah penelitian, menyebutkan bahwa kandungan bakteri e-coli pada air dangkal di Surakarta sudah parah, kandungan Fe (besi) dan Mn (mangan) serta konsentrasi Merkuri diambang batas normal. Padahal air sungai Bengawan Solo digunakan sebagai bahan baku PDAM untuk wilayah Solo, Cepu (Jateng) dan Bojonegoro (Jatim).
Banjir yang terjadi pada akhir tahun 2007 di Surakarta pun merupakan akumulasi dari kerusakan yang terjadi di wilayah Surakarta dan sekitarnya. Hutan yang semakin menipis didaerah hulu dan daerah aliran sungai serta semakin sedikitnya lahan terbuka hijau menjadi penyebab terjadinya banjir di Surakarta, Madiun dan Bojonegoro serta daerah lain disepanjang aliran sungai Bengawan Solo. Kesadaran masyarakat yang renndah terhadap lingkungan menjadikan kerusakan lingkungan sehingga tidak nyaman lagi.
2. Ruang Terbuka Hijau
Hutan kota tidak hanya menjadikan kota itu indah dan sejuk, namun aspek kelestarian, keserasian dan keseimbangan sumber daya alam yang pada giliran selanjutnya akan membaktikan jasa-jasa berupa kenyamanan, kesegaran serta terbebasnya kota dari polusi dan kebisingan serta sehat dn cerdasnya warga kota. Meningkatnya pembangunan seperti perdagangan, transportasi, industri, permukiman dan kegiatan lainnya mengakibatkan luasan RTH di Surakarta menurun disertai menurunnya mutu lingkungan hidup. Ruang terbuka Surakarta pada tahun 1990 seluas 380,79 Ha atau 8,65 persen dari luas kota. Nantinya, ruang terbuka dalam RUTRK Kodya Surakarta 1993-2013 disebutkan hanya akan bersisa 22,02 Ha atau hanya 0,5 Ha dari luas kota.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 53
Gambar 3.4 : BalekambangSumber : dokumentasi pribadi
Bentuk hutan kota yang terdapat di Surakarta beruapa jalur hijau, taman kota, kebun dan halaman rumah, kebun raya dan kebun binatang, kuburan dan makam pahlawan. Wilayah yang paling dominan/banyak tutupan pohon sebagai hutan kota di Surakarta yaitu pada daerah Kecamatan Jebres yang masuk dalam SWP I dan SWP VIII. Daerah yang dimaksud yaitu Taman Satwa Taru Jurug, Kampus UNS, Taman Makam Pahlawan serta penghijauan disepanjang alur sungai Bengawan Solo. Jumlah ruang terbuka yang ada seluas kurang dari 8,65 persen dari luas kota masih dirasa kurang sebagai hutan kota. Sehingga adanya fasilitas pendidikan lingkungan seperti sekolah berwawasan lingkungan nantinya dapat menambah jumlah area terbuka hijau sebagai hutan kota.
3. Sedikitnya fasilitas pembelajaran anak yang peduli terhadap lingkungan
Bagi perkembangan anak. rasa ingin tahu, sifat eksplorasi penting untuk dilatih dan dikembangkan. Lingkungan sekitar sangat berpotensi untuk dijadikan sarana pelatihan dan perkembangan tersebut. Kota Surakarta yang sangat kental dengan nuansa budayanya memang terdapat fasilitas-fasilitas yang berhubungan dengan alam. Taman Jurug dan Taman Balekambang merupakan tempat yang masih dipertahankan untuk wisata alam. Disana anak-anak bisa mempelajari hewan sekaligus merasakan udara segar. Kondisi fisik ditengah kota Surakarta memang tidak memungkinkan pengembangan fasilitas yang berhubungan dengan alam. Tetapi mengingat pentingnya lingkungan sebagai peran pembentuk ‘pola pikir’ anak maka perlu disediakan fasilitas pendidikan anak-anak yang peduli terhadap lingkungan di kota Solo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 54
4. Pendidikan lingkungan hidup di Surakarta Permasalahan lingkungan hidup adalah menyangkut perilaku manusia atau
dapat dikatakan etika manusia terhadap lingkungan (etika lingkungan) masih sangat rendah. Perilaku manusia yang buruk terhadap lingkungannya berakibat rusaknya ekosistem atau manusia merusak tempat tinggalnya sendiri dan juga makhluk hidup lain.1
Etika lingkungan yaitu suatu sikap yang mengatur perilaku manusia yang didasari oleh rasionalitas ekologi atau lingkungan, yang memberikan nilai penting pada lingkungan (moral subjects) sebagai suatu sistem pendukung kehidupan makhluk hidup yang ada di bumi. Perilaku tersebut khususnya menyangkut kesadaran untuk memelihara kestabilan dan keseimbangan lingkungan sejauh mungkin dalam tiap kegiatan. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, terjadinya kerusakan lingkungan oleh etika lingkungan yang rendah sehingga manusia memperlakukan alamnya dengan tidak bijak. Etika yang rendah tersebut disebabkan pengetahuan manusia yang rendah terhadap lingkungan sebagai tempat tinggalnya sendiri. Dengan adanya sebuah wadah pendidikan lingkungan hidup maka diharaokan akan tumbuh kesadaran manusia dalam memnperlakukan lingkungannya dengan baik. Pendidikan lingkungan adalah pendidikan yang universal, artinya pendidikan berlaku pada semua orang serta semua tempat dengan kondisi yang berbeda baik melakukan pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan lingkungan dapat dilakukan melalui pemberian materi didalam kelas yang bertujuan agar para siswa mempunyai kemampuan intelektual dalam mengenal lingkungan. Selain itu penyampaian dapat dilakukan diluar kelas dengan aktivitas berupa eksperimen, diskusi mengenai kasus lingkungan, aksi lingkungan dan jelajah lingkungan.
Keberadaan suatu wadah yang memberikan pendidikan lingkungan hidup di Surakarta belum ada. Hal ini sangatlah penting untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan masyarakat untuk dapat berbuat bijak kepada lingkungannya melalui tindakan konkret.
1 A. Sonny Keraf, Etika Lingkungan, hal. xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 55
Tabel 3.1 : Penduduk menurut usia di kota Surakarta tahun 2007 Sumber : BPS Kota Surakarta (susenas)
C. Perkembangan Potensi Kota 1. Kependudukan di Surakarta 2
Kependudukan yang dialami kota Surakarta sejak tahun 1990 terus mengalami pertambahan yang signifikan dengan perkembangan sekitar 0,775 per tahun hingga kini mencapai + 117 jiwa/km2.
Persoalan kependudukan yang dialami Kota Surakarta saat ini ialah bahwa pada Kota Surakarta terjadi konsentrasi penduduk pada daerah pusat kota dengan kepadatan mencapai ± 100 jiwa/Km2. Kondisi dan kepadatan yang tinggi ini disebabkan oleh adanya kecenderungan masyarakat sekitar yang berkeinginan untuk mendekati lokasi kerja dan mendapat fasilitas pelayanan kota.
2. Perkembangan Fungsi Kota Surakarta Wilayah Kotamadya Surakarta, merupakan kota yang sudah dapat dikatakan
mapan, mempunyai banyak peranan dan fungsi sebagai kota pemerintahan, perdagangan, industri, pendidikan, pariwisata, olahraga serta sosial budaya. Seperti ditunjukkan pada tabel berikut:
NO FUNGSI KOTA SKALA PELAYANAN 1. Pemerintahan Lokal dan Regional
2. Industri Lokal, Regional dan Nasional
3. Pendidikan Lokal, Regional dan Nasional
4. Pariwisata dan Sosial Budaya Lokal, Regional dan Internasional
2 Biro Pusat Statistik
Kelompok Usia Jenis Kelamin
Jumlah Laki-laki Perempuan
Usia muda (0-14) 61.056 (24,81 %) 59.996 (22,28 %) 121.052 (23,49 %)
Usia produktif (15-64) 171.296 (69,60 %) 188.680 (70,08%) 359.976 (69,85 %)
Usia lanjut (65+) 13.780 (5,60 %) 20.564 (7,64 %) 34.344 (6,66 %)
Jumlah 246.132 (100 %) 269,240 (100 %) 515.372 (100 %)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 56
Tabel 3.2 : Fungsi dan skala pelayanan Kotamadya Surakarta Sumber: Perda no. 8/1993
Tabel 3.3 : jumlah anak didik dan tenaga didik Surakarta Sumber: BPS 2008
5. Perdagangan Lokal dan Regional
6. Pusat Olahraga Lokal, Regional dan Nasional
3. Kegiatan pendidikan di Surakarta Solo merupakan salah satu kota yang dicanangkan oleh Pemda sebagai kota budaya, pariwisata, pendidikan dan perdagangan. Pemerintah menyediakan 5% untuk kegiatan pendidikan karena merupakan salah satu kegiatan primer dalam rencana perkembangan kota Solo. Oleh karena itu, Solo telah memiliki banyak fasilitas pendidikan baik negeri maupun swasta yang berkualitas baik tim pengajar maupun anak didiknya dan hampir sebagian besar merupakan sekolah unggulan. Beberapa sekolah unggulan tersebut antara lain : Palm Kids School, SD Cemara Dua, SMPN 1 Solo, SMPN 4 Solo, SMAN 1 Solo, SMAN 3 Solo, dll.
4. Jumlah anak usia sekolah di Surakarta Secara kuantitatif, jumlah penduduk Surakarta usia sekolah (3-18 tahun) cukup banyak, yaitu sekitar 110.000 jiwa dari jumlah total penduduk kota Surakarta 515.372 jiwa. Sedangkan untuk guru yang ada sekitar sepersepuluh dari jumlah anak didik yang ada yaitu 11.000 jiwa. 3
3 BPS 2008
TK SD SMP SMA/SMK Jumlah
Anak didik 5.639 46.460 34.848 23.705 110.652
Tenaga pendidik 1.183 3.722 2.481 3.600 10.986
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 57
Gambar 3.4 : balekambang
Sumber : dokumentasi pribadi
Gambar 3.5 : rencana SWPSumber : RUTRK 1993‐2023
D. Rencana Pengembangan Surakarta 1. Pengembangan Sub Wilayah Pengembangan dalam RUTRK 1993 – 2013
Rencana pembagian satu wilayah pembangunan dan pelayanan dibagi dalam 4 WP (wilayah pengembangan ) dan 10 SWP (Sub Wilayah Pengembangan). Empat wilayah tersebut WP utara, WP selatan, WP timur, dan WP barat.
Keterangan Pembagian Sub Wilayah Pembangunan (SWP) Kota Surakarta : 1. SWP I :Kecamatan Pucangsawit (Pucangsawit, Jagalan, Gandekan, Sangkrah, Sewu dan
Semanggi) 2. SWP II :Kecamatan Kampung Baru (Kampung Baru, Kepatihan Kulon, Kepatihan Wetan,
Purwodiningratan, Gilingan, Kestalan, Keprabon, Ketelan, Timuran, Punggawan, Stabelan dan Sudiroprajan
3. SWP III :Kecamatan Gajahan (Joyotakan, Danukusuman, Serengan, Kratonan, Jayengan, Kemlayan, Pasar Kliwon, Gajahan, Kauman, Baluwarti, Kedung Lumbu dan Joyosuran)
4. SWP IV :Kecamatan Sriwedari (Tipes, Bumi, Panularan, Penumping, Sriwedari, Purwosari, Manahan dan Mangkubumen)
5. SWP V : Kecamatan Sondakan (Pajang, Laweyan dan Sondakan) 6. SWP VI : Kecamatan Jajar (Karang Asem, Jajar dan Kerten) 7. SWP VII : Kecamatan Sumber (Sumber dan Banyuanyar) 8. SWP VIII : Kecamatan Jebres (Jebres dan Tegalharjo) 9. SWP IX : Kecamatan Kadipiro (Kadipiro dan Nusukan) 10. SWP X : Kelurahan Mojosongo (Mojosongo)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 58
Tabel 3.4 : Fungsi dan skala pelayanan Kotamadya Surakarta Sumber : Perda no. 8/1993
2. Rencana Struktur Tata Guna Lahan (RUTRK 1993 – 2013) Untuk memantapkan struktur yang telah digariskan dalam RUTRK 1993 – 2013, adapun fungsi masing-masing SWP dengan prosentase kegiatannya seperti ditunjukkan pada tabel berikut :
keterangan :
Selain itu berdasarkan peta struktur dominasi ruang berdasar dominasi kegiatan di Surakarta dapat dilihat area fungsi pendidikan dan daerah penghijauan pada gambar berikut :
S W P
Skala Pelayanan Kegiatan Fungsi / kegiatan (%) Jum lah (%)
Ters Sekunder Primer
Ling BWK Kota /lokal Reg Nas Inter A B C D E F G H
I 20 10 70 100
II 10 5 5 10 10 60 100
III 15 15 25 45 100
IV 5 15 5 10 65 100
V 15 5 10 70 100
VI 5 10 5 5 75 100
VII 5 5 90 100
VIII 10 5 10 25 5 55 100
IX 15 5 5 75 100
X 5 5 90 100
A = Pariwisata B = Fungsi Kebudayaan C = Fungsi Olahraga D = Fungsi Industri E = Fungsi Pendidikan
F = Fungsi Perdagangan G = Fungsi PusatAdministrasi&Perkantoran H = Fungsi Perumahan BWK = Bagian Wilayah Kota Inter = Internasional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 59
Fungsi area pendidikan tersebar di kecamatan Jebres, Banyu Anyar, Penumping dan juga Kerten. Sedangkan fungsi penghijauan tersebar di Manahan, Jebres, dan Mojosongo. Penggunaan lahan sebagai Sekolah Berwawasan Lingkungan yang direncanakan, diperlukan lokasi yang dekat dengan kawasan pemukiman dan pendidikan. Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa kawasan VI (kawasan Jajar dan kerten) dan VIII (kawasan Jebres) merupakan alternatif lokasi perencanaan yang cukup baik untuk Sekolah Berwawasan Lingkungan yang direncanakan.
Gambar 3.6 : Dominasi Pemanfaatan Ruang oleh Kegiatan Kota Sumber : RUTRK Surakarta 1993‐2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 60
E. Rencana Lokasi Sekolah Berwawasan Lingkungan Potensi lokasi terpilih pada wilayah surakarta yaitu dekat dengan area fungsi kota
pendidikan dan juga penghijauan karena dibutuhkan area hijau yang cukup luas untuk menunjang fasilitas yang telah direncanakan. Selain itu, berada di kawasan pinggir kota juga menjadi salah satu pertimbangan dalam memilih lokasi agar tidak terganggu oleh aktivitas kota. Sehingga untuk menentukan lokasi berdasarkan persyaratan diatas, digunakan sistem penilaian sebagai berikut :
Dari hasil analisis pada poin sebelumnya telah diperoleh dua alternatif lokasi, yaitu: a. Lokasi I, kawasan Jajar dan kerten b. Lokasi II, kawasan Jebres Berdasar tabel penilaian di atas dapat diperoleh site terpilih untuk Sekolah Berwawasan Lingkungan di Surakarta yaitu di kawasan Jebres. Pemilihan site pada lokasi akan dibahas pada bab selanjutnya.
Dasar pertimbangan Lokasi I Lokasi II
Kemudahan akses dari dalam dan luar kota
Keadaan lingkungan baik
Berada di kawasan pinggir kota
Banyak terdapat lahan kosong
Jumlah 10 12
Tabel 3.5 : Dasar Pertimbangan Pemilihan LokasiSumber : analisis penulis
Keterangan: = baik
= cukup baik = kurang baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
BAB IV SEKOLAH BERWAWASAN LINGKUNGAN YANG
DIRENCANAKAN
Sekolah berwawasan lingkungan yang direncanakan ini merupakan sebuah wadah pendidikan yang menerapkan pendidikan lingkungan hidup sebagai acuan dalam kegiatan belajar mengajar baik secara intrakurikuler maupun ekstrakulikuler dengan memanfaatkan lingkungan yang ada/existing ataupun lingkungan buatan sebagai media pembelajaran.
A. Perencanaan Konsep Non Fisik
1. Visi dan Misi Sekolah yang direncanakan ini memiliki visi mengajarkan pengetahuan, kesadaran dan keterampilan yang menjadi dasar pola pikir dan perilaku siswa untuk berperan aktif dalam melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup menuju pada cita-cita pembangunan berkelanjutan. Sedangkan misi yang dimiliki adalah :
memberikan pembelajaran terhadap lingkungan sekitar pada siswa memberikan prespektif baru dan proses yang dapat mengakibatkan perubahan perilaku
dan kebiasaan yang mendukung pelestarian lingkungan hidup. meningkatkan kualitas lingkungan sekolah melalui program-program pembelajaran
lingkungan.
2. Tujuan Dengan adanya proyek sekolah berwawasan lingkungan ini, diharapkan memiliki tujuan yaitu :
terciptanya pola perilaku baru yang bersahabat bagi para siswa dengan lingkungan sekolah, serta memperbaiki kualitas lingkungan disekitarnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Menjadikan sebuah proses pembiasaan sehingga diharapkan adanya pengembangan perilaku, sikap dari siswa untuk menghargai, mencintai dan memelihara lingkungan hidup menjadi kebiasaan sehari-hari.
Terwujudnya sekolah berwawasan lingkungan yang berkualitas 3. Status Sekolah
Sekolah Berwawasan Lingkungan yang direncanakan adalah sekolah umum yang dimiliki dan dikelola oleh lembaga swasta non-pemerintah, dimana lembaga tersebut memiliki kepedulian terhadap dunia edukatif.
4. Pemilihan Jenjang Pendidikan
Belajar pada dasarnya merupakan proses perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen sebagai hasil interaksi individu (anak) dengan lingkungannya. Halaman sekolah didisain dengan baik agar berfungsi sebagai tempat bermain dan belajar anak serta Lingkungan belajar juga harus memberi pengalaman belajar yang menarik dan kaya ragam bagi anak. Mengamati perkembangan anak ayam, kucing, atau hewan yang lain amat menarik bagi anak. Demikian pula pengalaman menanam, menyirami, dan memupuk tanaman. Akuarium dan terarium sama menariknya bagi anak dengan pasel dan game.1 Berdasar pernyataan diatas maka pemilihan jenjang pendidikan pada sekolah Berwawasan Lingkungan yang direncanakan dimulai sejak pendidikan usia dini yaitu TK hingga pendidikan menengah atas, SMA. Agar program pembelajaran tentang PLH dapat saling berkesinambungan disetiap jenjang pendidikan yang direncanakan.
5. Program Kegiatan
a. Pelaku Kegiatan Individu yang melakukan aktivitas dalam Sekolah Berwawasan Lingkungan ini, meliputi : 1) Peserta Didik
Merupakan pelajar dengan usia ± 5-18 tahun. Terbagi menjadi 4 jenjang :
1 Naskah Akademik Kajian Kurikulum Pendidikan PAUD, Depdiknas 2007
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
a). Taman Kanak-kanak
• Nol Kecil
• Nol Besar b). Sekolah Dasar
• Siswa kelas 1
• Siswa kelas 2
• Siswa kelas 3 c). Sekolah Menengah Pertama
• Siswa kelas 7
• Siswa kelas 8
• Siswa kelas 9 d). Sekolah Menengah Atas
• Siswa kelas 10
• Siswa kelas 11
• Siswa kelas 12 2) Tenaga Kependidikan 2
Merupakan tenaga yang bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar,melatih, meneliti, mengembangkan, mengelola, dan memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan. Tenaga kependidikan, meliputi :
• Tenaga pengajar / guru
• Pengelola satuan pendidikan
• Penilik
• Peneliti
• Pustakawan
• Laboran
• Teknisi sumber belajar
2 UU SPN NO. 20/2003
• Siswa kelas 4
• Siswa kelas 5
• Siswa kelas 6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64 4
3) KaryaMerusuatu
•
•
•
b. KelompoMacam 1) Kegia
Kegiadidik
2) KegiaKegiamenua) K
b) P
Sumber :
awan upakan tenagau sekolah, yan
Satpam
Penjaga seko
Gardener
ok Kegiatan kegiatan/aktivatan Utama atan belajar m dan tenaga katan Penunjaatan ini diseunjang kegiataegiatan non a
• Kegiatan o
• Kegiatan p
• Kegiatan p
• PKS
• PMR
• Komputerrogram lingk
• PengamatMengamalingkungantanaman d
Gamba www.environ
a yang bertugng meliputi :
olah
vitas dalam S
mengajar / kekependidikan.ng but kegiatanan intrakuriku
akademik :
olah raga
pecinta alam
pramuka
r ungan yang m
tan ekosistemati dan mn mengenadan hewan se
ar 4.1 : belajar mental educatDiakses 16061
gas membant
ekolah Berwa
egiatan intrak
ekstrakurikuuler yang dilak
menunjang ak
m empelajari
ai habitat ekitar.
outdoortion, pdf 10, 21.00
tu kelancaran
awasan Lingk
kurikuler, yaitu
uler. Kegiatankukan anak di
kademik :
proses belaja
ungan dikelom
u kegiatan ya
n ini mencakidik, antara la
ar mengajar d
mpokkan men
ang dilakukan
kup kegiatan in :
dalam
njadi :
anak
yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
5
• PencemarMempelajserta solu
• ManagemBelajar tanyaitu men
• PertanianMempelajperkebunalingkunganpola tanamsistem tu
analisis menentuk
• Tanaman tradisionaMerawat dtanaman juga diharkeberadaakeanekaradimiliki.
ran lingkungaari tentang ssi dalam mem
men sampah nggung jawabgurangi, men
dan perkebuari sistem an ekologis yan. Siswa dapm, pengendaumbuhan sa
hasil uskan harga jual
obat dan l/alternatif dan mempelaobat beserta
rapkan siswaan tanaman oagaman haya
GamSum
an sumber-sumbembantu mengu
b pada sampadaur ulang da
nan ekologis pertanian
ang tidak merpat belajar tenlian hama de
ampai pembu
saha guna produk.
pengobatan
ajari berbagaia fungsinya. lebih mengh
obat sebagai sati yang masih
mbar 4.2 : Kegiamber : www.e
Diakses
Gambar Sumber
GambSumber
er pencemar urangi terjadin
ah yang dihasan mengguna
dan rusak ntang engan uatan
a
n
jenis Dan hargai suatu h
atan Mempelanvironmental s 160610, 21.00
4.4 : Kegiatan : www.enviro
Diakses 160
bar 4.3 : Kegiat: www.enviro
Diakses 160
dan dampaknya pencema
silkan sendiri dakan kembali.
jari Sampah education, pdf0
Mempelajari Tonmental educ0610, 21.00
tan Bercocok Tonmental educ0610, 21.00
k yang ditimbran.
dengan tiga p
f
Tanamanation, pdf
Tanamation, pdf
bulkan
prinsip
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66 6
c) K
d) K
c. Program
• Energi alteMempelajyang bisa
• LansekapMempelajseharusnyfungsinyayang nybagaimanbeberapa
berbagai sehingga secara ma
egiatan Peng
• Informasi Memberik
• PengaturaMelayani p
• DokumentMenyiapka
egiatan Servi
• Penyediaa
• Pelayanan
• Perawatan
m perencanaa1. Siswa
• Mela
• Mela
ernatif dan tekari teknologi y diperbaharui
dan arsitektuari ya penataan dengan meyata. Terma penataan bangunan
fungsi ypemanfaat
aksimal dan eelola
dan promosi kan informasi t
an administraspembayaran d
tasi an dan menyice
an kebutuhan
n kesehatan.
n kebun dan t
n kegiatan
kukan kegiata
kukan kegiata
knologi tepat yang ramah l. Contohnya :
ur lingkungan bagaimana
lahan dan lihat kondisi asuk juga ruang bagi
n dengan
yang ada tan ruang efektif.
tentang sistem
si dan pendafta
impan dokum
n belajar meng
taman
an belajar di d
an belajar di lu
GamSumber : w
lingkungan ingkungan da: biogas, wate
m dan fasilitas
ran siswa-sisw
men-dokumen
gajar
dalam kelas.
uar kelas.
mbar 4.5 : Lanswww.environmDiakses 16061
an menggunaer treatment, s
s-fasilitas yan
wai
penting
sekap Buatanmental educatio10, 21.00
kan sumber esolar panel.
ng ada di seko
on, pdf
energi
olah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Datang Istirahat
metabolisme
Pulang
Melakukan kegiatan belajar di dalam kelas
Melakukan kegiatan belajar di luar kelas.
Bagan 4.1 : Pola kegiatan siswasumber: analisis penulis
Datang
Parkir
Istirahat
metabolisme
Pulang
Melakukan kegiatan mengajar di luar kelas
Melakukan koordinasi dengan sesama guru dan
dengan pengelola.
Parkir
Melakukan kegiatan mengajar di dalam kelas
Bagan 4.2 : Pola kegiatan Gurusumber: analisis penulis
2. Guru atau Tenaga Pengajar
• Melakukan kegiatan mengajar di dalam kelas.
• Melakukan kegiatan mengajar di luar kelas.
• Melakukan koordinasi dengan sesama guru dan dengan pengelola.
3. Pegawai Sekolah
• Memantau segala kegiatan baik kegiatan umum, kegiatan belajar mengajar dan aktifitas lain di luar jam sekolah.
• Mengelola kegiatan penunjang dan servis.
• Mengadakan kerjasama dengan sekolah lain.
• Mengadakan koordinasi dengan kepala-kepala divisi/bagian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Bagan 4.3 : Pola kegiatan Pengelola.sumber: analisis penulis
Datang
Parkir
mengelola keg. umum mengelola keg. penunjg mengelola keg. servis
Istirahat
metabolisme
Pulang
Mengadakan kerjasama dengan pihak luar
mengadakan koordinasi antar divisi
Parkir
6. Strategi dan Metode Pembelajaran
a. Strategi Pembelajaran Pembelajaran yang direncanakan dikembangkan melalui empat kegiatan utama meliputi :
• Pengembangan kurikulum berwawasan lingkungan
• Peningkatan kualitas kawasan sekolah dan lingkungan sekitarnya
• Pengembangan kegiatan pendukung yang ramah lingkungan
• Pengembangan manajemen sekolah berwawasan lingkungan Pengembangan kurikulum berwawasan lingkungan dan pendidikan berbasis komunitas terwadahi dalam program kurikuler dan ektra kurikuler. Sedangkan pengembangan kawasan sekolah dan pengembangan kegiatan pendukung yang ramah lingkungan termasuk dalam program pengelolaan lingkungan fisik/fasilitas. Selanjutnya pengembangan lingkungan sosial/lingkungan kerja merupakan bagian dari pengembangan manajemen sekolah.
Program intra Kurikuler Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.3 Untuk pembelajaran Lingkungan hidup di Indonesia ditempuh dengan strategi
3 UU RI no. 23 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
pembelajaran terintegrasi. Pembelajaran lingkungan hidup tidak dikemas dalam bentuk mata diklat (mata pelajaran), namun diintegrasikan ke seluruh mata diklat dalam struktur program kurikulum yang berlaku. Melalui strategi pembelajaran terintegrasi, diharapkan siswa memperoleh pengalaman langsung dan aplikatif dari konsep Lingkungan hidup. Selanjutnya diharapkan dapat menambah kekuatan pemahaman, ketrampilan dalam penerapan dan kepekaan analisis kemungkinan serta penemuan alternative pemecahan masalah. Cara pengemasan pengalaman belajar yang dirancang guru sangat berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman bagi siswa. Berikut ini merupakan program kurikulum berdasarkan UU RI no. 23 th 2003 yang diterapkan dalam kegiatan belajar-mengajar pada sekolah yang direncanakan :
Peserta Didik Kurikulum pendidikan TK Moral dan nilai-nilai agama
Sosial, emosional dan kemandirian
Kognitif (geometri, ruang, sains sederhana)
Motorik (kesehatan fisik)
Seni (menggambar & mewarnai sederhana)
Pengamatan ekosistem
Mengenal tanaman obat
SD pendidikan agama
pendidikan kewarganegaraan
Bahasa Indonesia & Inggris
Matematika
ilmu pengetahuan alam (IPA)
ilmu pengetahuan sosial (IPS)
seni dan budaya
pendidikan jasmani dan olahraga
muatan lokal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
Pencemaran lingkungan
Managemen sampah
Pertanian & perkebunan ekologis
SMP pendidikan agama
pendidikan kewarganegaraan
Bahasa Indonesia & Inggris
Matematika
Biologi
Fisika
Sejarah
Geografi
seni dan budaya
pendidikan jasmani dan olahraga
muatan lokal
Managemen sampah
Pertanian & perkebunan ekologis
Tanaman obat
SMA pendidikan agama
pendidikan kewarganegaraan
Bahasa Indonesia & Inggris
Matematika
Biologi
Fisika
Kimia
Sejarah
Ekonomi
Geografi
seni dan budaya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
pendidikan jasmani dan olahraga
muatan lokal
Managemen sampah
Pertanian & perkebunan ekologis
Energi alternatif
Lansekap lingkungan
Ekstra kurikuler Kegiatan ekstra kurikuler diarahkan kepada pembentukan sikap peduli terhadap pelestarian fungsi lingkungan, dengan menambah pengetahuan melalui ceramah lingkungan hidup, pembinaan sikap melalui kegiatan nyata “ Jelajah Lingkungan”.
b. Metode Pembelajaran Materi lingkungan sebagai kegiatan pendukung diatur menyebar dalam area sekolah
dimaksudkan dekat dengan kelas-kelas siswa. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa siswa belajar dari lingkungan sekitarnya. Metode belajar dilakukan dengan aktif (active learning) yaitu kegiatan yang dilakukan siswa dengan langsung berpartisipasi terhadap lingkungan disekitarnya sehingga terwujud rasa tanggung jawab dalam menjaga kelestarian lingkungan. Bagi siswa TK, selain kegiatan utama yaitu belajar-mengajar, metode belajar terhadap lingkungan dapat dilakukan dengan mengajak mengenal keberadaan alam flora dan fauna yang sering dilihat sehari-hari seperti tanaman bunga ataupun binatang peliharaan ayam. Kemudian dapat diterapkan rasa tanggung jawab yang mudah dan ringan pada lingkungan disekitarnya seperti menyirami tanaman ataupun memberi makan ayam. Bagi siswa SD, untuk melanjutkan metode belajar yang sudah ditanamkan sejak TK maka diterapkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan yang lebih kompleks dan intensif untuk membentuk kemandirian seperti merawat tanaman holtikultura ataupun tambak ikan sehingga dapat mengembangkan sikap kebersamaan dan kekeluargaan antar siswa.
Tabel 4.1 : Kurikulum yang Direncanakan Sumber : Hasil Analisis Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
Sedangkan untuk siswa SMP, untuk mengembangkan rasa tanggung jawab yang lebih maka metode belajar terhadap lingkungan dapat dilakukan dengan merawat dan memelihara kebun dimana setiap siswa dituntut untuk bekerja sama dalam melakukan suatu kegiatan dan memecahkan masalah sebagai wujud tanggung jawab secara komunal. Selanjutnya, menuju jenjang SMA diterapkan tanggung jawab terhadap lingkungan dengan ruang lingkup yang lebih kompleks. Metode belajar dapat dilakukan salah satunya dengan memanajemen dalam melestarikan lingkungan sekolahnya serta berkegiatan yang berkaitan dengan lingkungan.
7. Faktor Pendukung Kebutuhan Unit Bangunan Sekolah
Sebagai sarana menuntut ilmu, sebuah Sekolah Menengah Atas dituntut untuk mampu memenuhi :
a. Tuntutan Kenyamanan yang meliputi :
• Kenyamanan dalam proses belajar mengajar
• Kenyamanan dalam sosialisasi anak didik dengan sesama, dengan tenaga kependidikan, dan dengan lingkungan sekitar.
• Kenyamanan dalam menyalurkan bakat b. Fasilitas yang lengkap dan mampu mewadahi aktivitas / kegiatan anak didik. c. Tampilan fasad bangunan sebagai bangunan pendidikan Sekolah yang atraktif dan
komunikatif. d. Pengorganisasian dan besaran ruang disesuaikan dengan aspek kebutuhan ruang. e. Kelancaran sirkulasi bagi pengguna Sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
B. KONSEP FISIK BANGUNAN 1. Bangunan Utama
Sekolah Berwawasan Lingkungan yang direncanakan terdiri dari beberapa massa inti dan massa pendukung dalam tapak dan akan terbagi menjadi beberapa zona berdasarkan jenjang pendidikan yang akan diwadahi serta kegiatan sekolah yang direncanakan. Pembentukan massa bangunan disusun dengan mengkaitkan keseluruhan program yang ada di sekolah serta mempertimbangkan berbagai faktor yang dapat berpengaruh, baik factor pendukung atau faktor penghambatnya. Potensi internal sekolah yang berupa lahan, sumberdaya air, energi dan limbah serta potensi sekitar sekolah seperti tradisi masyarakat, kondisi bentang alam dan ekosistemnya akan menjadi objek-objek pengembangan dalam kegiatan di sekolah. Secara keseluruhan, tipologi bangunan yang direncanakan ini simple dan fungsional dengan tampilan konsep modern yang tidak menyalahi aspek ekologis sebagai wujud dari kepedulian terhadap lingkungan. Sehingga keberadaan bangunan ini diharapkan memberi dampak kesinambungan lingkungan di area kawasan sekitarnya. Fisik bangunan sekolah yang direncanakan menerapkan dasar mendesain bangunan yang Berwawasan pada Lingkungan4 , yaitu : a. Ekologi Bangunan
Menghindarkan/mengurangi produk material bangunan dan sistem dalam bangunan yang mengandung racun karena dapat mempengaruhi kandungan udara dalam bangunan yang tidak sehat bagi penghuninya setelah beberapa tahun pelaksanaan produksi.
b. Efisiensi Energi Penggunaan sumber daya matahari dan arus angin sebagai penghasil listrik pencahayaan alami, dan penghawaan alami.pemilihan alat yang efektif untuk penghasil energi listrik dan sistem pencahayaan alami untuk mengurangi penggunaan peralatan listrik konvensional yang cukup mahal. Selain itu pemilihan material dan sistem penyekat energi matahari yang dapat menyimpan panas pada siang hari dan dapat dipergunakan pada waktu malam hari sebagai pemanas ruangan.
4 www. Environment design collaborative.com_041209, 14.00
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
c. Material Penggunaan material yang berpengaruh aman secara konsisten dan keseimbangan lingkungan hidup yang dapat tercapai. Misalnya, dengan bahan yang berasal dari bahan pendaur ulangan sehingga lebih aman untuk diproduksi dan dipakai. Selain itu, penggunaan material tidak diambil dari perusakan hutan dan tidak menghasilkan sisa berupa racun walaupun melalui proses yang lama.
d. Bentuk Bangunan dan pola tata massa Bentuk bangunan yang merespon lingkungan alam dengan mendekati bentuk tanah, vegetasi, pola iklim. Desain yang dapat merespon keadaan iklim mikro disekitar bangunan. Bangunan yang dibangun menyesuaikan dengan keadaan site, tidak harus merusak kontur tanah, atau menghilangkan vegetasi yang ada tetapi mempergunakannya sebagai pencipta suasana atau keadaan disekitar dan didalam bangunan agar menjadi nyaman.
e. Desain yang Baik Hal ini meliputi seluruh bagian yang dihuni. Bangunan yang tahan lama, kemudahan penggunaanya, dapat mendaur ulang, memerlukan sedikit energi serta menggunakan materi dan sistem yang berkualitas.
2. Lansekap Kawasan
Konsep Lansekap yang direncanakan menyatu pada tapak dan memberikan kerindangan di area kawasan tersebut. Dengan vegetasi eksisting dan penanaman jenis-jenis tanaman asli Indonesia yang terdiri dari tanaman obat, sayur dan jenis pepohonan yang lain dimaksudkan sebagai area pembelajaran ruang luar terhadap pengenalan botani kepada para siswa. Penyediaan fasilitas-fasilitas outdoor sesuai dengan program Pendidikan Lingkungan Hidup yang diterapkan disekolah dengan jenis kegiatan seperti pengolahan sampah dan pupuk, pengolahan water treatment, pengembangbiakan tanaman, green house serta laboratorium yang mendukung. Selain itu, direncanakan ruang terbuka sebagai area komunal untuk sirkulasi pengikat.diantara massa-massa bangunan. Perencanaan kawasan lingkungan yang tepat dan terpadu agar tidak mengganggu masing-masing kegiatan disetiap zona dalam site. Sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
kegiatan yang dilakukan dapat saling menunjang satu sama lain (zoning, sirkulasi, drainase, utilitas, dsb. a. Konsep tapak Melakukan perubahan kecil yang tidak signifikan seperti cut and fill namun tetap
mempertahankan kondisi tapak existing. Serta menyesuaikan zona-zona berdasarkan kondisi tapak. Perencanaan tata ruang tapak didasarkan kepada tujuan untuk:
• Menciptakan sekolah yang dapat mengakomodasi secara optimal aktivitas didalamnya.
• Menciptakan sekolah sebagai lingkungan terbangun yang sekaligus berfungsi sebagai media pembelajaran tentang keutuhan interaksi antara manusia dan lingkungan.
b. Konsep ruang terbuka Pengadaan ruang terbuka pada kawasan sekolah yang direncanakan terdiri dari:
• Ruang terbuka konservasi berupa kawasan hutan buatan
• Ruang terbuka publik, terdiri dari: pedestrian, plaza (ruang komunal), lapangan, parkir dan ruang terbuka antar bangunan
c. Konsep pedestrian • Dalam Master Plan sekolah diterapkan konsep pedestrianisasi. Kendaraan bermotor
hanya dapat mengakses jalur terbatas. • Setiap bangunan langsung dapat diakses oleh pejalan kaki. Parkir tidak ditempatkan
sebagai buffer antara bangunan dan jalan, tetapi ditempatkan pada kantong parkir. • Pedestrian pada areal sekolah direncanakan sebagai salah satu ruang publik yang
menjadi ruang sosial dan generator aktivitas publik bagi lingkungan sekitarnya, sekaligus menjadi ruang kontrol dalam lingkungannya.
• Untuk kenyamanan pejalan kaki/pedestrian direncanakan secara kontinyu, dengan pola perkerasan yang menarik, cukup lebar (minimal 2 m), dengan landscaping yang memberikan suasana yang menyenangkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
BAB V ANALISIS PENDEKATAN KONSEP
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Analisis pendekatan konsep dasar perencanaan dan perancangan merupakan awal pemikiran yang dijadikan dasar tindakan dan langkah-langkah pada tahap konsep dasar perencanaan dan perancangan. Pada bab ini akan dibahas mengenai analisis pendekatan kegiatan, peruangan, pengolahan site dan juga langkah-langkah desain yang akan dilakukan pada bangunan sekolah yang direncanakan.
A. ANALISIS KEGIATAN DAN PERUANGAN 1. Pelaku dan Pengelompokkan Kegiatan
a. kelompok kegiatan utama
• Siswa Taman Kanak-kanak (TK)
• Siswa Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menegah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA)
Datang
Istirahat
metabolisme
Pulang
Melakukan kegiatan belajar di dalam dan luar
kelas
bermain
Melakukan kegiatan lingkungan
Bagan 5.1 : Alur Kegiatan Siswa Taman Kanak‐Kanak Sumber : Analisis Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Datang
Istirahat
metabolisme
Pulang Melakukan kegiatan mengajar di luar kelas
Melakukan koordinasi dengan sesama guru dan
dengan pengelola.
Melakukan kegiatan mengajar di dalam kelas
Bagan 5.3 : Alur Kegiatan Pengajar atau GuruSumber : Analisis Penulis
• Tenaga Pengajar atau Guru
b. kelompok kegiatan pengelola
Parkir
Parkir
Bagan 5.2 : Alur Kegiatan Siswa SD,SMP,SMA Sumber : Analisis Penulis
Datang
Istirahat
metabolisme
Pulang Melakukan kegiatan
belajar di dalam dan luar kelas
Melakukan kegiatan ekstrakulikuler non
akademik
Melakukan kegiatan lingkungan
Parkir
Parkir
Parkir
Parkir
Datang
mengelola keg. umummengelola keg. penunjg mengelola keg. Servis
Istirahat
metabolisme
Pulang Mengadakan kerjasama dengan pihak luar
mengadakan koordinasi antar divisi
Bagan 5.4 : Alur Kegiatan PengelolaSumber : analisis penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Parkir
Bagan 5.5 : Alur Kegiatan Kelompok ServiceSumber : Analisis Penulis
Datang
‐ Penyediaan kebutuhanbelajar mengajar
‐ Pelayanan kesehatan ‐ Maintenance utilitas
Istirahat
metabolisme
Pulang Menjaga keamananMengatur sirkulasi
Merawat kebun dan taman
Penjaga sekolah
Gardener
Security
c. kelompok kegiatan service 2. Bentuk Kegiatan dan Kebutuhan Ruang
Pembahasan mengenai analisis kebutuhan ruang didasarkan pada pelaku dan kelompok kegiatan sebelumnya. Adapun analisis kebutuhan ruang secara lebih terperinci, yaitu:
Kelompok kegiatan
Pelaku Bentuk Kegiatan Kebutuhan Ruang
Kegiatan utama
Siswa TK ‐ Droping
‐ Belajar indoor ‐ Belajar out door ‐ Bermain
‐ Makan ‐ Upacara ‐ Metabolisme
‐ Kegiatan lingkungan • Pengamatan ekosistem
• Tanaman obat
‐ Kanopi
‐ Kelas ‐ R. loker ‐ Aula
‐ Taman ‐ Playground ‐ Kantin
‐ UKS ‐ Halaman ‐ Lavatory
‐ Kebun
Siswa SD
‐ Parkir
‐ Belajar indoor ‐ Belajar out door ‐ Makan
‐ Area parkir
‐ R. Kelas ‐ Taman ‐ Lapangan
Parkir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
‐ ibadah
‐ Upacara ‐ Metabolisme ‐ Kegiatan lingkungan : • Pencemaran lingkungan
• Managemen sampah
• Pertanian & perkebunan ekologis
‐ Kegiatan non-akademik : • Olah raga
‐ Laboratorium
‐ Aula ‐ Green house
‐ R. Audio visual
‐ Perpustakaan ‐ R. komputer ‐ Lavatory
‐ Mushola
‐ Lingkungan outdoor : • R. olah sampah & pupuk
• Sawah buatan & kebun
‐ R. Ganti
Siswa SMP
‐ Parkir
‐ Belajar indoor
‐ Belajar out door ‐ Penelitian
‐ Makan ‐ ibadah ‐ Upacara
‐ Metabolisme
‐ Kegiatan lingkungan : • Managemen sampah
• Pertanian & perkebunan ekologis
• Tanaman obat
‐ Kegiatan non-akademik: • Olah raga
• PMR
• PKS
• OSIS
• Pramuka
‐ Area parkir
‐ R. Kelas
‐ Taman ‐ Lapangan
‐ Laboratorium ‐ Aula ‐ Green house
‐ R. Audio visual
‐ Perpustakaan ‐ R. Seminar
‐ R. komputer ‐ Lavatory
‐ Mushola
‐ Lingkungan outdoor : • R. olah sampah & pupuk
• Sawah buatan & kebun
‐ R. Ganti ‐ R. OSIS
‐ R. PKS
‐ R. Pramuka
‐ R. PMR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
‐ UKS
‐ Koperasi ‐ Gudang
Siswa SMA ‐ Parkir
‐ Belajar indoor ‐ Belajar out door ‐ Penelitian
‐ Makan ‐ ibadah ‐ Upacara
‐ Metabolisme ‐ Kegiatan lingkungan : • Managemen sampah
• Pertanian & perkebunan ekologis
• Energi alternatif
• Lansekap lingkungan
‐ Kegiatan non-akademik: • Olah raga
• OSIS
• Pramuka
• Pecinta alam
• Osis
‐ Area parkir
‐ R. Kelas ‐ Taman ‐ Lapangan
‐ Laboratorium ‐ Aula ‐ Green house
‐ R. Audio visual ‐ Perpustakaan ‐ R. Seminar
‐ R. komputer ‐ Lavatory ‐ Mushola
‐ Lingkungan outdoor : • R. olah sampah & pupuk
• Sawah buatan & kebun
• Water treatment
• R. Biogas & solar panel
• Hutan buatan
‐ R. Ganti
‐ R. Serbaguna
‐ R. OSIS
‐ R. Pecinta alam
‐ R. Pramuka
‐ UKS
‐ Koperasi ‐ Gudang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
‐ Guru
‐ Laboran ‐ Staf lab.
‐ Parkir
‐ Mengajar indoor ‐ Mengajar outdoor ‐ Berkoordinasi dengan
para guru dan pengelola ‐ Bersosialisasi
‐ Istirahat
‐ Ibadah ‐ Kegiatan lingkungan ‐ Makan
‐ Metabolisme ‐ Simpan barang/alat
‐ Area parkir
‐ R. Kelas ‐ R. Rapat ‐ R. arsip
‐ R. Bersama ‐ R. Kerja ‐ Mushola
‐ Lingkungan outdoor
‐ Green house
‐ Laboratorium
‐ Perpustakaan ‐ Lavatory ‐ R. Seminar
‐ Taman
Kegiatan pengelola
‐ Kepala Pengelola
‐ Staf administrasi
‐ Staf
‐ Parkir
‐ Layanan informasi ‐ Mengelola managemen &
kebutuhan gedung
‐ Mengkordinasi staf ‐ Metabolism
‐ Simpan barang/alat ‐ Bersosialisasi
‐ Istirahat
‐ Ibadah ‐ Kegiatan lingkungan ‐ Makan
‐ Area parkir
‐ Resepsionis ‐ R. informasi
‐ R. Kepala pengelola
‐ R. Administrasi ‐ R. Staf ‐ R. Rapat
‐ R. arsip ‐ Kantin
‐ Mushola
‐ Lavatory ‐ R. Tamu ‐ Pantry
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
3. Pola Hubungan Ruang
Kegiatan servis
‐ Security
‐ Penjaga sekolah
‐ Staf maintenance & utilitas
‐ House keeper
‐ Gardener
‐ Penjaga parkir
- Menjaga keamanan - Mengatur sirkulasi - Memelihara &
membersihkan gedung - Monitoring maintenance
dan utilitas gedung - Merawat & memelihara
taman serta kebun
- R. Karyawan - R. Security control - Pos jaga - R Loker - R.ganti - R.istirahat - R. Panel & maintenance - R. Genset - R. Pompa - R. Tangki air - Pantry - Gudang - R. Simpan alat - Lavatory - Kebun & taman - R. Pembibitan - Green house
Tabel 5.1 : Analisis Kebutuhan RuangSumber : Analisis Penulis
Bagan 5.6 : Pola Hubungan RuangSumber : Analisis Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
• Siswa TK
• Siswa SD
Bagan 5.7 : Pola Hubungan Ruang TKSumber : Analisis Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
• Siswa SMP dan SMA
Bagan 5.8 : Pola Hubungan Ruang SDSumber : Analisis Penulis
Bagan 5.9 : Pola Hubungan Ruang SMP dan SMASumber : Analisis Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
• Tenaga pendidik
• Pengelola
Tbagan 5.10 : Pola Hubungan Ruang Tenaga PendidikSumber : Analisis Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
• Servis
4.
Bagan 5.11 : Pola Hubungan Ruang Pengelola Sumber : Analisis Penulis
Bagan 5.12 : Pola Hubungan Ruang Kegiatan ServiceSumber : Analisis Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
Analisis Pendekatan Jumlah Pelaku dan Besaran Ruang a. Analisis Pendekatan Jumlah Pelaku Kegiatan
Jumlah siswa memperhatikan rasio ideal guru : murid, yaitu 1; - usia 2-3 tahun = 1 guru : 5 anak [ tanpa orangtua] - usia 3-4 tahun = 1 guru : 8 anak - usia 4-5 tahun = 1 guru : 10 anak - usia 5-6 tahun = 1 guru : 12-15 anak - usia 7-12 tahun = 1 guru : 15-20 anak
• Anak didik Sekolah Berwawasan Lingkungan yang direncanakan mempunyai lingkup pendidikan di Surakarta, namun telah banyak lembaga pendidikan baik negeri maupun swasta di wilayah Surakarta. Oleh karena itu, sekolah ini direncanakan dapat menampung paling tidak sekitar sepersepuluh anak usia sekolah di Surakarta. Berdasarkan data pada bab III, bahwa usia sekolah 3-18 tahun di Surakarta sebanyak 110.000 jiwa maka Sekolah Berwawasan Lingkungan yang direncanakan dapat menampung sekitar 800 jiwa. Dengan pembagian siswa antara lain : Siswa TK terbagi menjadi 3 kelas, @ 15 siswa. Siswa SD terbagi menjadi 6 kelas, @ 25 siswa. Siswa SMP terbagi menjadi 9 kelas, @ 25 siswa. Siswa SMA terbagi menjadi 16 kelas, @ 25 siswa.
• Tenaga Pendidik Berdasarkan data pada Bab tiga, jumlah guru yang ada di Surakarta sekitar 11.000 jiwa pada tahun 2008. Maka jumlah tenaga pendidik diasumsikan sebagai berikut:
Tenaga pendidik Perhitungan Asumsi Tenaga pengajar / guru 1/12 dari jumlah anak didik = 1/12 x 820 = 68 Laboran Di asumsikan 10 orang Penilik Diasumsikan 4 orang Pustakawan Di asumsikan 4 orang Staf Pengelola Di asumsikan 25 orang Karyawan (servis, dapur,dll) Diasumsikan 15 orang
1 Menu Pembelajaran Generik Propinsi Jawa Tengah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Jumlah 126orang
• Kebutuhan Area Parkir Berdasarkan analisis jumlah pelaku kegiatan Sekolah Bewawasan Lingkungan di Surakarta, maka kebutuhan parkir dapat diasumsikan sebagai berikut:
- Kebutuhan parkir roda empat untuk tenaga pendidik dan pengunjung diasumsikan 10 orang = (40% x tenaga pendidik)+10 = 40% x 126 + 10 = 60 mobil.
- Kebutuhan parkir roda dua untuk tenaga pendidik dan pengunjung diasumsikan 10 orang = (60% x tenaga pendidik)+ 10 = 60% x126 + 10 = 85 motor
- Kebutuhan parkir roda dua untuk anak didik = 70% x jumlah anak didik = 60% x 820 = 500 motor/sepeda.
- Kebutuhan parkir roda 4 untuk service diasumsikan 6 buah. - Sisanya diasumsikan diantar atau menaiki kendaraan umum.
b. Analisis Pendekatan Besaran Ruang 1) Dasar Pertimbangan
• Kapasitas ruang dan jumlah pemakai
• Jenis, dimensi dan layout peralatan yang digunakan
• Standard luasan unit fungsi yang telah dibakukan
• Kebutuhan flow ( area gerak ) menurut jenis kegiatan 2) Dasar Perhitungan
Perhitungan yang mengarah pada penentuan besaran ruang yang ada di dasarkan pada :
• Perhitungan Standard adalah perhitungan dari studi literatur yaitu : - Neufert, Data Arsitek. - Time Saver Standarts For Building Types (TSSB), Joseph De Chiara
and Jpohn Callender
• Perhitungan asumsi, adalah perhitungan yang ditentukan dari : - Besaran kapasitas
Tabel 5.2 : asumsi tenaga pendidikSumber : analisis penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
- Kenikmatan pemakaian ruang - Peralatan yang digunakan - Unit fungsi - Flow gerak
presentase gerak tergantung tingkat kenyamanan dan jenis kegiatan: 5%-15% = standart minimum sirkulasi utama 20% = kebutuhan keleluasaan sirkulasi 30% = tuntutan kenyamanan fisik 40% = tuntutan kenyamanan psikologis 50% = tuntutan spesifikasi kegiatan 70% - 100% = keterkaitan dengan banyak kegiatan
3) Perhitungan Besaran Ruang
• Area parkir No Kebutuhan Ruang kapasitas Perhitungan Luas
(m2) 1 Parkir Mobil pengunjung
dan tenaga pendidik 66 Standar 1 parkir mobil = 2.5 x
4.5 = 11.25 m2 11,25 x 66 = 742,5 Sirkulasi 100% = 742,5 m2 Total = 1485 m2
1485
2 Parkir motor pengunjung dan tenaga pendidik
94 Standar 1 parkir motor = 0.7 x 1.5 = 1.05 m2 1,05 x 94 = 98,7 m2 Sirkulasi 50% = 49,35m2 Total luas = 148,1 m2
148
3 Parkir minibus 2 2 minibus @ 28 m2 = 56 m2 Flow 100% = 56 m2 Total = 112 m2
112
2 Parkir mobil service 6 Standar 1 parkir mobil = 3 x 5 = 15 m Kebutuhan parkir = 6 x 15 m2 = 90 m2 Flow 100% = 90 m2 Total = 180 m2
180
3 Parkir Motor/sepeda 560 Standar 1 parkir motor = 0.7 x 1.5 = 1.05 m2 1,05 x 560 = 588 m2 Sirkulasi 50% = 294m2 Total luas = 882 m2
882
jumlah 2807
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
• Taman kanak-kanak No. Kebutuhan
ruang Kapasitas Jumlah Perhitungan Luas
(m2) 1 Kelas 15 siswa 3 Kursi 2m2
2 x 15 = 30 m2 Flow 40% = 12m2 Luas = 42m2 3 kelas @ 42m2 = 126m2
126
2 R. loker 1 Loker, almari 10 3 Kantin 1 I set meja = 2.2 x 1.2 = 2.64
Jumlah meja = 10 meja = 52.8 = 53 m2 Flow 100% = 53 m2 Jumlah = 80 m2 Dapur service = 24 m2 Total = 130 m2
53
4 UKS 1 Jumlah 2 TT @ 6m2 = 2 x 6 m2 = 12m2 Lemari, kursi
18
5 Lavatory 4 1 bilik KM = 2 m2 4 bilik = 4 x 2 = 8 m2 1 wastafel = 0.9 m 2 4 wastafel = 4 x 0.9 m2 = 3.6 m2 Jumlah = 11.6 m2 Flow = 70% =8.12 m2 Total 19.72 m2
20
6 gudang 1 20 jumlah 247
• Sekolah Dasar No. Kebutuhan
ruang Kapasitas Jumlah Perhitungan Luas
(m2) 1 Kelas 25 siswa 6 Kursi 2m2
2 x 25 = 50 m2 Flow 30% = 15m2 total = 65m2 6 kelas @ 65m2 = 390m2
390
2 Laboratorium 25 siswa 2 3 set meja @ 2,64 m2 = 7,92 m2 Lemari peralatan lab. 6 m2 Flow 40% = 9,7 m2 total = 23,67 m2 2 lab.@ 23,67 m2 = 47.34 m2
47
3 r. audio visual 25 siswa 1 Kapasitas 25 anak @ 2 m2 = 50 m2
75
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
Flow 50% = 25 m2 Total 75 m2
4 Lavatory 4 1 bilik KM = 2 m2 4 bilik = 4 x 2 = 8 m2 1 wastafel = 0.9 m 2 4 wastafel = 4 x 0.9 m2 = 3.6 m2 Jumlah = 11.6 m2 Flow = 70% =8.12 m2 Total 19.72 m2
20
5 perpustakaan 40 siswa 1 5 rak buku @ 2,5 m2 = 12,5 m2 3 set meja @ 2,64 m2 = 7,92 m2 Flow 40% = 8,2 m2 Total = 28,57 m2
29
6 r. komputer 25 siswa 1 Standar 1 bilik komputer @ 1.5 m2 Jumlah komp = 26 Luas = 26 x 1.5 = 39m2 Flow 50% = 19.5 m2 Total = 58.5 m2
59
7 Mushola 40 siswa 1 30 orang @ 1 m2 = 30 m2 2 Tempat wudhu (6 x 0,6 x 0,6)= 7,20 Penyimpanan asumsi= 6,00 Flow 40% = 17,3 m2 Total = 60,5 m2
61
8 r. ganti 4 Standar 1 ruang 2 m2 2 x 4 = 8 m2 Luas 1 Almari loker = 3 m2 Flow 70% = 7,7 m2 Total = 18,7 m2
19
9 gudang 1 - 40 jumlah 1163
• Sekolah Menengah Pertama No. Kebutuhan
ruang Kapasitas Jumlah Perhitungan Luas
(m2) 1 Kelas 25 siswa 9 Kursi 2m2
2 x 25 = 50 m2 Flow 30% = 15m2 total = 65m2 9 kelas @ 65m2 = 585m2
585
2 Laboratorium 25 siswa 2 3 set meja @ 2,64 m2 = 7,92 m2 Lemari peralatan lab. 6 m2 Flow 40% = 9,7 m2 total = 23,67 m2
47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
2 lab.@ 23,67 m2 = 47.34 m2 4 r. audio visual 25 siswa 1 Kapasitas 25 anak @ 2 m2 =
50 m2 Flow 50% = 25 m2 Total 75 m2
75
5 Lavatory 4 1 bilik KM = 2 m2 4 bilik = 4 x 2 = 8 m2 1 wastafel = 0.9 m 2 4 wastafel = 4 x 0.9 m2 = 3.6 m2 Jumlah = 11.6 m2 Flow = 70% =8.12 m2 Total 19.72 m2
20
6 perpustakaan 40 siswa 1 5 rak buku @ 2,5 m2 = 12,5 m2 3 set meja @ 2,64 m2 = 7,92 m2 Flow 40% = 8,2 m2 Total = 28,57 m2
29
7 r. komputer 25 siswa 1 Standar 1 bilik komputer @ 1.5 m2 Jumlah komp = 26 Luas = 26 x 1.5 = 39m2 Flow 50% = 19.5 m2 Total = 58.5 m2
59
8 Mushola 200 siswa 1 200 orang @ 1 m2 = 200 m2 2 Tempat wudhu (6 x 0,6 x 0,6)= 7,20 Penyimpanan asumsi = 6,00 Flow 40% = 85,28 m2 Total = 298,5 m2
299
9 r. ganti 4 Standar 1 ruang 2 m2 2 x 4 = 8 m2 Luas 1 Almari loker = 3 m2 Flow 70% = 7,7 m2 Total = 18,7 m2
19
10 r. seminar 160 orang 1 Kursi @ 1 m2 x 160 = 160 m2 Meja-kursi 3 m2 Flow 40% = 65,2 m2 total = 228,2 m2
228
11 r. OSIS 40 orang 1 4 set meja @ 2,64 m2 = 10,6 m2, meja+komputer 2,5 m2 Flow 100% = 13,1 m2 Total = 26,2 m2
26
12 R. PKS 30 orang 1 3 set meja @ 2,64 m2 = 7,92 m2, meja+komputer 2,5 m2 Flow 100% = 7,92m2 Total = 15,84 m2
16
13 r. pramuka 30 orang 1 3 set meja @ 2,64 m2 = 7,92 m2, meja+komputer 2,5 m2
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
Flow 100% = 7,92m2 Total = 15,84 m2
14 r. PMR 30 orang 1 3 set meja @ 2,64 m2 = 7,92 m2, meja+komputer 2,5 m2 Flow 100% = 7,92m2 Total = 15,84 m2
16
15 Gudang - 40 jumlah 1689
• Sekolah Menengah Atas No. Kebutuhan
ruang Kapasitas Jumlah Perhitungan Luas
(m2) 1 Kelas 25 siswa 17 Kursi 2m2
2 x 25 = 50 m2 Flow 30% = 15m2 total = 65m2 17 kelas @ 65m2 = 1105m2
1105
2 Laboratorium 25 siswa 3 3 set meja @ 2,64 m2 = 7,92 m2 Lemari peralatan lab. 6 m2 Flow 40% = 9,7 m2 total = 23,67 m2 3 lab.@ 23,67 m2 = 71,01 m2
71
3 r. audio visual 25 siswa 1 Kapasitas 25 anak @ 2 m2 = 50 m2 Flow 50% = 25 m2 Total 75 m2
75
4 Lavatory 4 2 1 bilik KM = 2 m2 4 bilik = 4 x 2 = 8 m2 1 wastafel = 0.9 m 2 4 wastafel = 4 x 0.9 m2 = 3.6 m2 Jumlah = 11.6 m2 Flow = 70% =8.12 m2 Total 19.72 m2
20
6 r. ganti 4 1 Standar 1 ruang 2 m2 2 x 4 = 8 m2 Luas 1 Almari loker = 3 m2 Flow 70% = 7,7 m2 Total = 18,7 m2
19
7 r. OSIS 40 orang 1 4 set meja @ 2,64 m2 = 10,6 m2, meja+komputer 2,5 m2 Flow 100% = 13,1 m2 Total = 26,2 m2
26
8 r. pramuka 30 orang 1 3 set meja @ 2,64 m2 = 7,92 m2, meja+komputer 2,5 m2 Flow 100% = 7,92m2 Total = 15,84 m2
16
9 R . pecinta 20 orang 2 set meja @ 2,64 m2 = 7,92 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
alam m2, meja+komputer 2,5 m2 Flow 100% = 5,28 m2 Total = 10,6 m2
10 UKS 1 Jumlah 2 TT @ 6m2 = 2 x 6 m2 = 12m2 Lemari, kursi
18
11 Gudang - 40 jumlah 1401
• Tenaga pendidik TK No. Kebutuhan
ruang Kapasitas Jumlah Perhitungan Luas
(m2) 1 r. rapat 6 orang 1 Kursi 2m2
2 x 6 = 12m2 Flow 100% = .12m2 total = 24m2
24
2 r. arsip 1 2 Lemari @ 2.5m2 = 5 m2 Flow 40% = 2 m2 total = 7 m2
7
3 r. kerja 6 orang 1 Meja-kursi @ 3 m2 x 6 = 18 m2 Flow 40% = 3,2m2 Total = 21,2m2
21
4 Lavatory 2 2 1 bilik KM = 2 m2 2 bilik = 2 x 2 = 4 m2 2 wastafel = 2 @ 0.9 m2 =1,8m2 Jumlah = 11,6 m2 Flow = 40% =4,64m2 Total 16,24 m2
16
jumlah 68
• Tenaga Didik SD No. Kebutuhan
ruang Kapasitas Jumlah Perhitungan Luas
(m2) 1 r. rapat 8 orang 1 1 set meja rapat @ 6 m2 =
6m2 Flow 100% =6m2 total = 12 m2
12
2 r. arsip 1 4 Lemari @ 2.5m2 = 10 m2 Flow 40% = 4 m2 total = 14 m2
14
3 r. tata usaha 6 orang 1 Meja kursi @ 3 m2 x 6 = 18 m2 Flow 40% = 7,2 m2 Total = 25,2 m2
25
4 r. kerja 16 orang 1 Meja-kursi @ 3 m2 x 16 = 48 67
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
m2 Flow 40% = 19,2 m2 Total = 67,2 m2
5 Lavatory 2 2 1 bilik KM = 2 m2 2 bilik = 2 x 2 = 4 m2 2 wastafel = 2 @ 0.9 m2 =1,8m2 Flow = 40% =4,64m2 Total 16,24 m2
16
jumlah 134
• Tenaga pendidik SMP No. Kebutuhan
ruang Kapasitas Jumlah Perhitungan Luas
(m2) 1 r. rapat 8 orang 1 1 set meja rapat @ 6 m2 =
6m2 Flow 100% =6m2 total = 12 m2
12
2 r. arsip 1 4 Lemari @ 2.5m2 = 10 m2 Flow 40% = 4 m2 total = 14 m2
14
3 r. tata usaha 6 orang 1 Meja kursi @ 3 m2 x 6 = 18 m2 Flow 40% = 7,2 m2 Total = 25,2 m2
25
4 r. kerja 18 orang 1 Meja-kursi @ 3 m2 x 18 = 54m2 Flow 40% = 21,6 m2 Total = 75,6 m2
76
5 Lavatory 2 2 1 bilik KM = 2 m2 2 bilik = 2 x 2 = 4 m2 2 wastafel = 2 @ 0.9 m2 =1,8m2 Flow = 40% =4,64m2 Total 16,24 m2
16
jumlah 143
• Tenaga pendidik SMA No. Kebutuhan
ruang Kapasitas Jumlah Perhitungan Luas
(m2) 1 r. rapat 8 orang 1 1 set meja rapat @ 6 m2 =
6m2 Flow 100% =6m2 total = 12 m2
12
2 r. arsip 1 6 Lemari @ 2.5m2 = 15 m2 Flow 40% = 6 m2 total = 21 m2
21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
r. tata usaha 10 orang 1 Meja kursi @ 3 m2 x 10 = 30 m2 Flow 40% = 12 m2 Total = 42 m2
42
4 r. kerja 40 orang 1 Meja-kursi @ 3 m2 x 40 = 120m2 Flow 40% = 48 m2 Total = 168 m2
168
4 Lavatory 2 2 1 bilik KM = 2 m2 2 bilik = 2 x 2 = 4 m2 2 wastafel = 2 @ 0.9 m2 =1,8m2 Flow = 40% =4,64m2 Total 16,24 m2
16
jumlah 259
• Pengelola No. Kebutuhan
ruang Kapasitas Jumlah Perhitungan Luas
(m2) 1 resepsionis 2 orang 1 Asumsi 5 m2 5 2 r. informasi 1 1 meja panjang @ 3 kursi = 3
m2 Papan info = 2 m2 Flow 70% = 3,5 m2 Total = 8,5 m2
9
3 r. kepala pengelola
2 orang 1 Meja kursi @ 3 m2 x 2 = 6 m2 Lemari 2 m2, Meja kompt. 1,5 m2 Flow 100% = 9,5 m2 Total = 19 m2
19
4 r. administrasi 3 orang 1 Meja-kursi @ 3 m2 x 3 = 6m2 Lemari 2 m2, Flow 40% = 8 m2 Total = 16 m2
16
5 r. staf 5 orang 1 Meja kursi @ 3 m2 x 5 = 15 m2 Meja kompt. 1,5 m2 Flow 40% = 6.6 m2 Total = 23,1 m2
23
6 r. rapat 4 orang 1 1 set meja rapat @ 6 m2 = 6m2 Flow 100% =6m2 total = 12 m2
12
7 r. tamu 5 orang 1 1 set meja kursi 3 m2 Flow 100% = 3 m2 Total = 6 m2
6
8 pantry 2 orang 1 1 set meja 3 m2 Flow 100% = 3 m2 Total = 6 m2
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
9 Lavatory 2 2 1 bilik KM = 2 m2 2 bilik = 2 x 2 = 4 m2 2 wastafel = 2 @ 0.9 m2 =1,8m2 Flow = 40% =4,64m2 Total 16,24 m2
16
10 Lavatory pengunjung
2 2 1 bilik KM = 2 m2 2 bilik = 2 x 2 = 4 m2 2 wastafel = 2 @ 0.9 m2 =1,8m2 Flow = 40% =4,64m2 Total 16,24 m2
16
11 gudang 1 Asumsi 40 jumlah 168
• servis No. Kebutuhan
ruang Kapasitas Jumlah Perhitungan Luas
(m2) 1 r. karyawan 15 orang 1 4,46 m² / orang
Flow 30% = 20,1 m2 Total = 87 m2
87
2 r. security control
2 orang 1 7,2 m2 Flow30%=2,16 Total = 9,36 m2
9
3 Pos jaga 2 orang 3 Asumsi 6 m2 x 3 = 18 m2 Flow 30% = 5,4 m2 Total = 23,4 m2
23
4 r. administrasi 3 orang 1 Meja-kursi @ 3 m2 x 3 = 6m2 Lemari 2 m2, Flow 40% = 8 m2 Total = 16 m2
16
5 R. loker 1 Loker, almari 10 6 r. ganti 1 2 Standar 1 ruang 2 m2
2 x 2 = 4 m2 Luas 1 Almari loker = 3 m2 Flow 70% = 0,5 m2 Total = 7,5 m2
8
7 r. istirahat 8 orang 1 1 set meja rapat @ 6 m2 = 6m2 Flow 100% =6m2 total = 12 m2
12
8 pantry 2 orang 1 1 set meja 3 m2 Flow 100% = 3 m2 Total = 6 m2
6
9 Lavatory 2 2 1 bilik KM = 2 m2 2 bilik = 2 x 2 = 4 m2 2 wastafel = 2 @ 0.9 m2 =1,8m2 Flow = 40% =4,64m2
16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
Total 16,24 m2 10 gudang - Asumsi 30 11 R. panel 12 m2
Flow 20% =2.4 m2 Total = 14,4 m2
14
12 r. Genset 2 unit 44,1m²/unit Flow 70%
192
13 R. Pompa Air (termasuk ruang water treatment)
Asumsi 15 m2 15
14 R. Tangki Air Atas
2 tangki 2 Asumsi 40 m2 80
jumlah 518
• fasilitas lingkungan outdoor No. Kebutuhan ruang jumlah Perhitungan Luas (m2) 1 Kebun tanaman obat 1 Asumsi 100 m2 100 2 Kebun sayuran 1 Asumsi 100 m2 100 3 r. pengolahan sampah dan pupuk 1 Asumsi 100 m2 100 4 r. biogas dan solar panel 1 Asumsi 80 m2 80 5 Green house 1 Asumsi 300 m2 300 6 r. pembibitan 1 Asumsi 80 m2 80 7 Water treatment 1 Asumsi 400 m2 400 8 Sawah buatan 1 Asumsi 500 m2 500 9 Hutan buatan 2 Asumsi 1500 m2 1500 10 gudang 1 Asumsi 80 m2 80 11 r. komunal 1 Asumsi 700 m2 700 12 Lapangan basket 1 Asumsi 350 m2 350 13 Lapangan futsal 1 Asumsi 400 m2 400 14 lapangan 1 Asumsi 600 m2 600
jumlah 5290 Total luas keseluruhan = 13.694 m2 Sirkulasi 70% = 9.585,8 m2 Luas yang di butuhkan = 23.279,8 m2 = 23.280 m2
Tabel 5.3 : Perhitungan Kebutuhan RuangSumber : Analisis Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
B. SITE EKSISTING Berdasarkan hasil pemilihan lokasi pada Bab III, kawasan Jebres memenuhi
kriteria untuk dijadikan site Sekolah Berwawasan Lingkungan yang direncanakan.
Lokasi I, kawasan Jajar dan kerten Lokasi II, kawasan Jebres
Lokasi Site langsung ditentukan berada di Pedaringan yang merupakan lokasi area pergudangan.
Dasar pertimbangan Lokasi I Lokasi II Kemudahan akses dari dalam dan luar kota Keadaan lingkungan baik Berada di kawasan pinggir kota Banyak terdapat lahan kosong Jumlah 10 12
Gambar 5.1 : site Sumber :google earth
GUDANG PEDARINGAN
SOLO TECHNO PARKSMK WARGA
Tabel 5.4 Dasar Pertimbangan Pemilihan LokasiSumber : analisis penulis
JEBRES
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
Gambar 5.2 : Keadaan Exixting Dalam SiteSumber :dokumentasi pribadi
Gambar 5.3 : Jl. Ki Hajar Dewantoro dan Jl. Tentara Pelajar Sumber : dokumentasi pribadi
Adapun potensi yang dimiliki site adalah :
Terletak di jalan kota, jalan Tentara Pelajar dan jalan Ki Hajar Dewantoro dengan lebar masing-masing 10m. Mudah dijangkau dari mana pun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
Gambar 5.5 : Area Semak BelukarSumber :Dokumentasi Pribadi
Gambar 5.4 : Parkir Truk dan Warung pada Site Sumber : Dokumentasi
Pribadi
Site existing merupakan lahan kosong cukup luas dengan status kepemilikan oleh
Pemerintah Kota Surakarta yang digunakan sebagai tempat pemberhentian truk barang dan warung-warung liar.
Jaringan infrastruktur seperti jaringan listrik dan saluran drainase pada site telah ada dan dapat difungsikan dengan baik.
Site memiliki lahan cukup berkontur dan banyak terdapat vegetasi eksisting yang menciptakan area hijau pada site sehingga dapat digunakan sebagai fasilitas kegiatan penunjang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
102
SelatanBarat
Bentuk
Vegeta
Ja
190 m
n : Jl. Ki Haj: Jl. Tenta
k dan ukuran s
asi Existing ya
ati
m
180 m
bjar Dewantorora Pelajar, aresite :
ang sebagian
An
240 m
m
Batas sUtara Timur
barang dan Soo dan pemukimea pergudang
besar terdapa
ngsana
Gambar 5S
2
site : : gudang P: jalan pem
olo Techno Paman gan dan pemu
at pada site :
.6 : LingkunganSumber :Dokum
200 m
Keteran
Pedaringan mukiman, areaark
ukiman
Pohon Pisan
n Eksisting di smentasi Pribad
: Lahan yterpakai parkir tru
ngan,
a truk
g
ekitar sitedi
yang telah untuk area uk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
C
103
W
As
M
C. Analisis S
Daladigunakandirencanak
• Lokas
• Berad
• Meru
• Kond
Waru
sem Londo
angga
Site am mengana
n sebagai tkan. Dengan
si mudah dala
da di area pem
pakan area p
isi site dan lin
Ak
Pe
alisis site ini tempat berddasar pertimb
am transporta
mukiman pen
endidikan di S
ngkungan site
GambarSu
kasia
etai Cina
Merak
bertujuan uirinya Sekolbangan sebag
asi terutama d
duduk.
Surakarta.
e baik.
5.7 : Vegetasimber :Dokume
k
ntuk mendapah Berwawagai berikut :
alam kota Su
Eksisting padaentasi Pribadi
Kamboja
Fillicium
Kersen
patkan site yasan Lingku
urakarta
a Site
yang sesuai ngan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
104
• Pemaalam,
• Pemaperedlahan
• Prasa
1. Pengoa. Per
SiteHa yan
anfaatan kont, kayu dan pa
anfaatan tanadam kebisingn yang cukup
arana infrastru
lahan Tapakencanaan sit
e seluas 4,5 Hdan site pereg masih beru
tur alami, pemasir serta kawa
aman-tanamaan serta polluas)
uktur jalan, ai
te
Ha ini direncanncanaan yangpa area peng
SITE
Gambar
30 m
70 m
manfaatan bahasan cukup lu
n hidup yanglusi (penggun
r, listrik terpen
nakan terbagig merupakan
ghijauan veget
SITE Y
PERENCANA
5.8 : LingkungSumber : A
han bangunanuas.
g ada di sekitnaan lanseka
nuhi.
menjadi site pengembangtasi existing p
ANG DIOLAH
AAN KEDEPAN
gan Eksisting dAnalisis Penulis
250 m
n yang alami
tarnya sebagap dengan p
yang diolah sgan wilayah kepada site.
H
N
di Sekitar Site s
120 m
seperti batu
ai view dan pemanfaatan
seluas 2,3 e depan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
Jl••
•
105
b. Pen
• T
• DKjb
• A
l. Tentara Pel Lebar 10 m Keramaian stinggi Pencapaian
ncapaian
Tujuan : meng
Dasar pertimbKondisi lingkujalan, kemudberhubungan
Analisis :
ajar
angat
mudah
ghasilkan mai
bangan ungan di sekeahan pencap dengan kegia
in entrance da
eliling site, mpaian ke dalatan di dalam
Jalan lingk• lebar 7‐8• Dilalui ol• Sirkulasi
an side entran
meliputi pola sam site dan site.
Jl. Ki Hajar• Leba• Kera• Pen• Sirku
kungan8 m eh truk barancukup ramai
nce ke dalam
sirkulasi jalan fungsi bang
U
Dewantoro ar 10 m amaian cukupcapaian mudulasi dua arah
Jalan lingk• Lebar 5‐• Keramai
ng
site.
, kepadatan gunan yang
p tinggi ah h
kungan ‐6 m ian rendah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
106
• Hasil
2. View
• Tujuaintera
• Dasaview ke
• Analis
• Hasil
Main beradaHajar agar memusirkulasite
dan orientasi
an : menentuaksi dengan li
ar pertimbangaeluar site, fung
sis :
Untuk dipermauser dimembuSedangview kedenganbanguntereksp
Entrance a pada Jl. Ki Dewantoro,
udahkan asi menuju
i
ukan arah hngkungan.
an gsi bangunan
view ke luasalahkan kai dalam site utuhkan vikan untuk oe dalam dapa ME, dimakan terlihat ose dari jalan
Gambar 5.9Sumber
adap bangun
n, dan main en
ar site tidaarena aktivitatidak begit
iew keluarorientasi daat disesuaikaksudkan aga jelas dan besar
ME
: Analisis Penc: Analisis Penu
nan ke luar
ntrance.
k as u r. n n ar n
Sidpadlingtimtida
S
capaianulis
site sehingg
ME
de Entrance beda Jalan gkungan sebemur dan utara ak begitu ram
SE
U
a terbentuk
erada
elah yang mai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
107
3. Analis
•
•
Analis
• Hasil
sis kebisingan
• Tujuan : untuk mebelajar-me
• Dasar PerKepadatantenang pa
sis :
Jl. Tentara P‐ Sangat ra
OriediaraKi Ha
n
Filtrasi terhadnciptakan suengajar.
rtimbangan n arus lalu lida sebagian
Pelajar amai
Jalan‐ Cuk
Agak
ntasi bangunahkan padaajar Dewanto
Gambar 5S
dap kebisingasana yang
ntas di sekitabesar ruang y
bis
Jl‐
lingkungankup ramai
k bising
tena
nan Jl.
oro
5.10 : Analisis umber : Analis
an yang ditimkondusif untu
ar site dan kyang direncan
sing
. Ki Hajar DewCukup ramai
ng
View & Orientsis Penulis
mbulkan dariuk kegiatan
kebutuhan aknakan.
wantoro
Jalan ling‐ Tidak be
tasi
lingkungan utama yaitu
an suasana
gkungan egitu ramai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
108
4. Analis
• Tujuamasa
• Dasapergepergeuntuk
• Analisis
• Hasil
‐ Pen
Sinar mbaik cenderumenyila
diletakkperedukseperti akasia. jarak yantara bangunmenemparkir p
sis klimatolog
an : menentukalah akibat ikli
ar pertimbangaerakan mataerakan angin k kegiatan pen
s :
nggunaan mat
atahari sore kubagi kesehung panas aukan
Angin Muson bersifat basah
kan pohon‐poksi kebisi
cemara Selain itu memyang cukup l
jalan an depatkan lpada area tsb.
gi
kan respon baim pada bang
an ahari yang di lingkungannunjang.
terial kaca pa
urang hatan,
dan
Barat Laut yanh dan lembab.
ohon ngan dan
mberi lebar dan ngan ahan
GambSum
Gambar 5.Sumb
angunan dan gunan.
memberikann site. Selain i
ada bangunan
Matersuh
ng
bar 5.11 : Analmber : Analisis
12 : Analisis Kber : Analisis Pe
perletakan sit
efek penyitu perletakan
n yang berorie
Mm
atahari siang rik dan meninhu dalam ruan
Angin yang b
Rmby
lisis BisingPenulis
Klimatologienulis
te serta peme
yinaran berbn area fasilitas
entasi ketimur
Mahari pagi memenyehatkan
bersifat ngkatkan g.
Tenggarbersifat kering
Ruang‐ruang membutuhkan berada di bagiaang jauh dari j
ecahan
beda, serta s lingkungan
r.
nguntungkan,
ra g
belajar yanketenanga
an terdalam sitalan ramai
ng an te
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
109
‐ Banberudan
‐ Anglingdan
‐ Melpad
5. Analis
•
•
•
• Hasil
Vegelaha
Kegketata
ngunan yang mupa kaca yan
n dinding tanagin tenggara ykungan outdo
n ketapang. etakkan dana
da site.
sis zoning
• Tujuan : Mdalam me
• Dasar PerBerdasarkperbedaannoise juga
Analisis :
etasi existing dan berkontur,
giatan utamaenangan selaupun vegetas
menghadap kng memiliki koman rambat. yang bersifatoor yang dipe
au buatan dis
Menghasilkanlakukan aktiv
rtimbangan kan jenis kn sifat dan saa mempengar
dan
M
a berada diteain itu perletsi di sekitar b
ke barat, dimaoefisien baya t kering diredenuhi dengan
sekeliling ban
n fungsi bangitas.
kegiatan pelasaran kegiatuhi serta kead
Kegiatanmengajar (
KegiatKeg
ME
engah site ktakan barier angunan utam
aksimalkan mang rendah (L
uksi dengan pohon pered
ngunan untuk
unan yang o
aku yang tannya. Maindaan existing
utama, belajaindoor & outdtan pengelolaiatan servis
karena memebaik bangunama
enggunakan sLow Shading
peletakkan auksi angin se
menciptakan
ptimal dan m
memungkinka entrance da pada site.
Tanah ldatar
ar‐oor)
erlukan an lain
sun shading
Coefficient)
area fasilitas eperti akasia
n iklim sejuk
memudahkan
an adanya n persoalan
lapang yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
110
6. Analis
• Tuj
• DasSpe
• An
APG
G
sis sirkulasi
juan : mendap
sar PertimbanSirkulasi di dpengelola, baentrance dan nalisis
Area parkir Plaza Gedung serba
KEGIATAN P
Gambar 5.13 :Sumber : An
patkan pola s
ngan dalam site tearang dan ser jenis kegiatan
aguna
GG(mlab
KEGIAT
PUBLIK
K
KEGIATAN P
Analisis Zoninnalisis Penulis
irkulasi di dala
rdiri dari : sirvis serta sirkn dalam site.
Gedung sekolaGedung pengememanfaatkaahan yang takerkontur)
TAN UTAMA
KEGIATAN UT
UBLIK
ng
am site yang
irkulasi pelakulasi pejalan
ah elola an k
GWSaLasa(mla
KELI
KEGLINGTAMA
aksesibel.
ku kegiatan ( kaki. Main en
:
reen house Water treatmeawah buatanab. Pengolahaampah & pupmemanfaatkahan kontur)
EGIATAN NGKUNGAN
IATAN GKUNGAN
SE
kendaraan), ntrance-side
ent n an uk n
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
D
111
• Hasil
D. Analisis B1. Tata
TuBLm
DaFtt
Ha
Sirkulaberupadan jaterseb
Bentuk dan Tmasa ujuan Bertujuan unLingkungan dimengajar. asar PertimbaFungsi dan steori F. DK. Ctiga, dan lingkasil
asi pejalan a jalur pedesalan setapak bar dalam site
Tampilan Ban
ntuk membe dalam site se
angan sirkulasi kegiaChing, terdapakaran.
kaki strian yang e
Gambar 5Sumbngunan
entuk tata mehingga dapa
atan, keamanat tiga macam
SbM
ME
5.14 : Analisis ber : Analisis Pe
masa Areal at mendukung
nan dan bentum bentuk das
irkulasi kberhubungan ME dan SE
Sirkulasienulis
Sekolah Bg proses kegia
uk dasar masar yaitu segi
kendaraan dengan
Berwawasan atan belajar-
sa. Menurut empat, segi
SE
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
2
112
BtkSbl
2. Guba TuBebam
DaSeiklBa
Ana.
2 www. Environ
Bangunan seterdapat kelokelompok keSehingga benbentuk yang lingkaran. ahan Masa ujuan ertujuan untuangunan Beengajar anak-asar Pertimbaesuai denganlim lingkungaangunan yangnalisis :
Ekologi BanPendekatan
- Mengumengupemah
- mempbangu
ment design col
ekolah yang aompok kegiaegiatan utamntuk dasar da memberi ke
k membentukrwawasan L-anak. angan n persyaratanan setempatg Berwawasa
ngunan n ekologi terseupayakan teurangi dampahaman perilakperhatikan konunan tidak per
laborative.com_
GambaSu
akan dirancanatan yang mma, pengelolaari bangunan yesan formal
k gubahan mLingkungan s
n bangunan t. Dan jugan pada Lingku
ebut antara laerpeliharanyaak yang lebih ku alam. ndisi lahan yarlu mengubah
_041209, 14.00
ar 5.15 : Bangumber :greenbuDiakses 28061
ng menggunamemiliki fungsa, service dyang direncandan dinamis
asa yang sesserta menun
pendidikan d sesuai denungan2
in : sumber d parah dari pe
ang akan dibah tipografi laha
unan Panggunguilding.com 10, 15.00
akan masa jasi masing-maan lingkunganakan terdiri s yaitu segi
suai dengan njang kegiat
dan Kontekstngan Dasar
daya alam, emanasan glo
angun seperti,an yang ada.
g
mak karena asing, yaitu an outdoor. dari bentuk-empat dan
karakteristik an belajar-
tual dengan Mendesain
membantu obal, melalui
, mendirikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
Gambar 5.16 : Bukaan AlamiSumber :ecobuilding.com Diakses 280610, 15.00
Gambar 5.18 : Solar Panel & Genteng Keramik
Sumber :Majalah Atap, serial Rumah
- Penggunaan sistem-sistem bangunan yang hemat energi, diutamakan penggunaan sistem-sistem pasif (alamiah) seperti banyak bukaan pada bangunan dan
pemberian kisi-kisi untuk menghindari sinar matahari secara langsung, penggunaan sistem daur ulang pada pengolahan sampah dan menggunakan potensi setempat
Meningkatkan penyerapan gas buang dengan memperluas dan melestarikan vegetasi dan habitat mahluk hidup. Dengan mempertahankan vegetasi yang ada sebagai area hijau pada site.
b. Efisiensi Energi Penggunaan sumber daya matahari dan arus angin sebagai penghasil listrik pencahayaan alami, dan penghawaan alami. Pemilihan alat yang efektif seperti solar panel untuk penghasil energi listrik untuk mengurangi penggunaan peralatan listrik konvensional yang cukup mahal. Selain itu pemilihan material dan sistem penyekat energi matahari yang dapat menyimpan panas pada siang hari dan dapat dipergunakan pada waktu malam hari sebagai pemanas ruangan. Penggunaan atap miring pada bangunan dimaksud untuk memberi sirkulasi udara silang dalam ruangan
Gambar 5.17 : Bukaan Alami Bangunan Sumber :greenbuilding.com
Diakses 280610, 15.00
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
Gambar 5.19 : Bukaan Pada BangunanSumber :Analisis Penulis
selain itu menggunakan material genteng keramik bahan dasar tanah liat yang memiliki sifat memantulkan panas hingga mencapai 90% sehingga mampu memberi rasa sejuk pada bangunan.
Pemberian bukaan dan vegetasi pada sisi bangunan dimaksudkan sinar matahari dan udara panas yang masuk ke dalam ruangan dapat disaring terlebih dahulu oleh tanaman sehingga menghasilkan udara yang sejuk.
c. Bentuk Bangunan Bentuk bangunan yang merespon lingkungan alam dengan mendekati bentuk tanah, vegetasi, pola iklim. Desainnya dapat secara estetis merefleksi alam lokal / regional, dan merespon keadaan iklim mikro disekitar bangunan. Bangunan yang dibangun menyesuaikan dengan keadaan site, tidak harus merusak kontur tanah, atau menghilangkan vegetasi yang ada tetapi mempergunakannya sebagai pencipta suasana atau keadaan disekitar dan didalam bangunan agar menjadi nyaman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
E
115
d. Des
Hal kemlebimenHas
inti maspenGubstilakenekodihadapmak
E. ANALISIS
sain yang Baik ini meliputi
mudahan pengh berharga nggunakan msil
ssa pendukunyatu antar mabahan massaasi dengan oriyamanan dallogis tersebu
arapkan tidakpat dimanfaatksud user me
S LANSEKAP
Gambar
k seluruh bagggunaanya, ddi masa deateri dan siste
ng tersebar assa banguna terdiri dari beientasi ke dallam beraktivitut dibuat pk merusak kkan untuk akndapat view l
P KAWASAN
r 5.20: Respon Sumber :A
GambaSum
gian yang ddaur ulang, inepan, yaitu dem yang berk
secara clustan di sekelilingentuk dasar liam dengan ptas. Beberapaanggung me
kontur tanah. ktivitas lain seingkungan ve
Bangunan PadAnalisis Penuli
ar 5.21 : Tatanamber :Analisis P
dihuni. Bangundah memerldengan memkualitas.
ter dalam tagnya. ingkaran dan ertimbangan a bangunan yenyesuaikan Sehingga belain itu bang
egetasi dibela
da Lingkungan is
an Massa Penulis
unan yang tlukan sedikit mperhatikan
:
apak dan pla
persegi yangkemudahan syang meneradengan kea
bagian bawahgunan dinaikkang site yan
ahan lama, energi, dan detail serta
Massa dan
aza sebagai
g mengalami sirkulasi dan apkan aspek adaan site, h bangunan kan dengan g diolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
116
a. TujuanMendalingkun
b. Dasar P
• komA. D
• AnaKomseb1. S
(
at
2. O(
pst
3. T
k 3 jurnal Arsitek
patkan pola
ngan outdoor
Pertimbangan
mponen dalamDolan, 1998, p
alisis : mponen-kompagai berikut :Sistem dan ci(Topography)
alam dan petidak merusak
hasil : mempertasite padameminima
Organisasi k(Buildings and
pengaturan esistem keruantapak maupun
Hasil :
Tradisi budakegiatan-kegi
ktur Lansekap Vo
Polakegiatan p
tata lanseka dan memudan
m karakteristikp; 53)berdasa
ponen lansek ri alam (Natur
yaitu memenggunaan lak lingkungan.
Salah sahankan keada spot-spot talisir cut and f
keruangan (
d Structures)
elemen elemengan dengann kawasan.
ya (Cultural
atan yang m ol.2 No.1, Desem
a Cluster memper zona lebih
ap yang meahkan sistem
k lansekap (Parkan teori pad
kap tersebut
ral Systems a
mpertahankanahan yang s satunya dedaan existingtertentu selaifilll pada kontu
(Spatial Orga
dan Penataaen bangunan pembagian k
Traditions)
mempengaruh
mber 2008, Univ
mbagi h jelas
Gam
GamSu
ndukung konsirkulasi.
Page, Robert.da Bab II 3.
secara kesel
and Features)
n ciri sesuai
engan pada n itu
ur.
anization), Bn kluster (Clu
n yang membkegiatan yang
yaitu
hi penggunaa
v. Trisakti, Jurus
mbar 5.23 : OrgSumber :Anali
mbar 5.22: vegeumber :dokum
nsep fasilitas
R, Cathy Gil
uruhan dapa
) dan Topogra
Bangunan dauster Arrangem
bentuk dan mg lebih jelas d
an dan pola
san Arsitektur La
ganisasi Ruangsis Penulis
etasi existingen pribadi
s penunjang
lbert, Susan
at dijelaskan
afi
an struktur ment); yaitu menegaskan dalam skala
pembagian
ansekap
g
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
Gambar 5.24 : Perbedaan Fungsi KegiatanSumber : architecture record 2009.pdf
Gambar 5.25 : Pola SirkulasiSumber : design idea for home landscaping book
lahan, bentuk bangunan, dan penggunaan material berdasarkan pembagian kegiatan indoor dan outdoor.
4. Sirkulasi (Circulation); ruang-ruang, fitur-fitur, dan material-material yang membentuk sistem pergerakan. a). Sirkulasi jalan
Penggunaan material yang formal dan masif pada kegiatan indoor .
Penggunaan material semi permanen dan memberi kesan terbuka pada kegiatan indoor .
Pola sirkulasi dinamis
Pola sirkulasi statis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
Gambar 5.27 : KendaraanSumber : Dokumen Pribadi
Gambar 5.26 : Jalan SetapakSumber : design idea for home landscaping book
b). Sirkulasi parkir Pengelolaan jalur kendaraan baik bagi kendaraan orangtua murid, pengunjung, maupun pengajar atau pengelola dan juga servis, yang dilakukan dengan cara;
• Pemanfaatan sistem pengolahan lansekap site yang dapat menunjang pengaturan jalan sirkulasi kendaraan dengan pemilihan jenis tanaman, dan pemanfaatan material pembentuk lansekap lainnya.
• Letak fasilitas parkir Dalam penentuan tata letak parkir, mempunyai beberapa kriteria yaitu; terletak pada muka tapak yang datar, dan penempatannya tidak terlalu jauh dari pusat kegiatan. Untuk unit parkir terdapat beberapa alternatif (Data Arsitek, Ernst
Neufert), yaitu : Parkir Paralel
Kendaraan mudah untuk melakukan manuver Memakan ruang/lahan yang relatif besar Pencapaian dan sirkulasi sulit karena terjadi crossing dengan jalur di belakangnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
Gambar 5.28 : elemen kontrol pandangSumber : design idea for home landscaping book
Parkir 45o Pencapaian, sirkulasi, dan manuver kendaraan relatif mudah Kebutuhan lahan relatif kecil
Parkir Tegak Lurus Parkir kendaraan pencapaian relatif mudah Kebutuhan lahan relatif keci
Hasil : Menggabungkan pola statis dan dinamis untuk sirkulasi jalan setapak maupun jalur kendaraan. Sedangkan untuk sistem parkir, menurut beberapa pilihan diatas system parkir yang digunakan untuk kawasan sekolah yang direncanakan adalah sistem parkir 45o dengan pencapaian yang relative mudah dan irit lahan. Sehingga dapat meminimalisir perkerasan untuk lahan parkir dan sirkulasi.
5. View dan vista (Views and Vistas) fitur-fitur alami atau buatan yang dapat menciptakan kontrol pandangan. Termasuk didalamnya fitur-fitur air buatan (Constructed Water Features) dan fitur-fitur berskala kecil (Small Scale
Features)yang terdiri dari hard material.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
Gambar 5.29 : Kolam BuatanSumber : www.desainlansekap.com
Diakses 120910, 17.00
Air menjadi elemen terpenting dalam lansekap dan merupakan salah satu elemen yang dapat memberikan berbagai nuansa yang menggugah rasa dan menggelitik emosi. Didaerah yang panas, air sangat dibutuhkan untuk mengkondisikan penghawaan agar tidak panas. Kolam – kolam disekitar bangunan bukan saja merupakan elemen estetis, namun juga merupakan elemen penunjang suhu udara ruangan yang nyaman. Perkerasan pada site digunakan untuk dua fungsi yaitu untuk sirkulasi pejalan kaki dari dan menuju masing-masing masa bangunan serta untuk sirkulasi kendaraan diruang publik dan ruang parkir. Alternatif pemilihan bahan perkerasan pada lansekap:
a) Paving block
- Paving block yang menggunakan isian pasir memiliki sifat dapat menyerap air sehingga tidak mengganggu proses penyerapan air ke dalam tanah.
- Aksesibel bagi anak-anak. - Rentan terhadap beban yang berat.
b) Beton cor - Tidak dapat menyerap air masuk ke dalam tanah. - Aksesibel bagi anak-anak. - Kuat menahan beban berat.
Hasil : Menggunakan pergola sebagai kontrol pandang dan juga berfungsi untuk tempat berteduh selain itu pengadaan vegetasi sebagai fitur alami yang berfungsi sebagai kontrol pandang.
Untuk pengkondisian udara sejuk pada lingkungan diluar bangunan dilakukan dengan membuat kolam buatan didekat bangunan dan danau buatan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1121
6. V
s P
ps
Danau ini matahari yang tercyang did
danau.Seldimanfaatkfasilitas lintreatment.
Bahan peblock deng
Vegetasi (Ve
semak, tanamPemilihan jenpada Bab Isebagian bes
Hasil : a). Pemilih
VegetaPohon bungurdenganhabitatvegetasmenyarNamunpohon memba
berfungsi untpada lansek
cipta adalah dukung poho
ain itu, kan sebagngkungan out
erkerasan yangan pola yang
egetation); taman rambat, ru
is pohon berdI yang disear vegetasi ex
han vegetasi asi Peneduh yang dipilih r. Fillicium dan perakaran k burung liar.si existing pring udara ya
n perletakan zangsana
ahayakan para
tuk mereduksap sehinggaudara yang
on-pohon d
danau dagai penduktdoor yaitu w
ng digunakang berbeda.
anaman-tanamumput, dan tadasarkan jeni
esuaikan denxisting pada s
adalah filliciuan bungur mekuat. Selain itu Sedangkan
pada site yaang kotor dazona kegiatanagar batana siswa.
GamSumb
i panas udara
g sejuk isekitar
apat kung water
n pada lanse
man asli ataanaman herbas-jenis vegeta
ngan fungsi site.
m, akasia, taerupakan pohu fillicium danpohon jati d
ng dipertahaan juga memn belajar-mengnya yang
mbar 5.30 : Waber : www.desDiakses 1209
ekap site ada
au baru berual. asi yang telahserta memp
anjung, angsahon yang sann tanjung seridan angsana ankan. Angsambantu kesub
gajar tidak di mudah ra
ater Treatmenainlansekap.co910, 17.00
alah paving
upa pohon,
h disebutkan pertahankan
ana, jati dan ngat rindang ng dijadikan merupakan ana mampu buran tanah.
sekitar area apuh tidak
tom
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
122
VegetVegetatanamasekolah
tajuk ytidak m
VegetapenutuPada sebagarerumpjuga dtanah dmembeMenggjenis tatanah d
GaSumb
tasi Pengarahasi yang an pengarah adalah cem
ang lebih memengahabiska
asi Ground
p tanah/ tanakompleks ba
ai pengisi ruputan. Selain imanfaatkan dari curahan erikan kesan unakan rumpanaman hiasdi taman.
ambar 5.33 : Ver : www.jenis
Diakses
h digunakan h pada la
mara karena
enarik dan ukn banyak rua
cover/ tman pelantaiangunan sekang. Tanamrumput, bebesebagai pen
air hujan lan semarak karput gajah, kr bunga yang
GambaSumbe
D
Vegetasi Penutus pohon.pdf, ke041009, 21.00
sebagai ansekap memiliki
kurannya ng.
tanaman kolah, tanamman yang cerapa jenis tanutup tanah. ngsung, tanarena akan berokot dan rumg sering digu
ar 5.31 : Pemilier : www.jenis
kehutanan Diakses 041009
Gambar 5.3Sumber : w
pohon.pdf, keDiakses 041
up Lantai ehutanan IPB 0
man pelantaicocok digunaanaman herba Selain untuman hias buerbunga padamput landep unakan sebag
han Vegetasi pohon.pdf, IPB 9, 21.00
32 : Cemarawww.jenis ehutanan IPB1009, 21.00
digunakan akan adalah al berbunga
uk menutupi nga ini pun a masanya. merupakan
gai penutup
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
Gambar 5.34 : Vegetasi PerduSumber : www.jenis pohon.pdf, kehutanan IPB
Diakses 041009, 21.00
Gambar 5.35 : BungaSumber : www.jenis pohon.pdf, kehutanan IPB
Diakses 041009, 21.00
Vegetasi Perdu Merupakan vegetasi setinggi manusia. Tanaman perdu digunakan untuk mengisi dan menghias lansekap antar bangunan. Vegetasi yang dipilih adalah pohon ketapang dan flamboyan karena memiliki bentuk dan warna yang indah.
Vegetasi Penghias Taman Dalam mendukung konsep adanya fasilitas penunjang lingkungan outdoor yaitu taman, yang peletakannya di dalam dan di luar ruang diperbanyak. Tanaman yang dipilih untuk mengisi taman harus memiliki persyaratan keindahan untuk dilihat baik warna maupun bentuk serta aman. Tanaman lavender adalah tanaman yang memiliki warna bunga dan bentuk daun yang indah. Sekaligus tanaman ini dapat berfungsi sebagai pengusir nyamuk. Selain itu tanaman penghias antara lain lavender, mawar dan aster.
Vegetasi Rambat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
124
Ta
Digunasebagayang dijingga.
Vegetamengglansekadari baudara.
ata hijau exist
GSum
Sumber
akan sebgai ai peneduh jaipilh adalah d
asi Pembatas/unakan bamap yang tidakambu bersifa
ting :
Gambar 5.36 : Jmber : buku me
Gambar 5r : www.jenis p
Diakses 0
pengisi pergoalan pejalan aaun alamand
/ pagar mbu berfungs
k dibatasi dinat semi perm
enis Vegetasi Penata tanaman
5.37 : Bambupohon.pdf, keh41009, 21.00
ola dan roofaki antar bangda, ceguk wun
i sebagai tanding pemisamanen dan t
Vegsebadari
Perdun rambat
hutanan IPB
garden. Pergunan. Tanamndani dan ste
anaman pemh. Pagar yanetap dapat m
etasi existing yagian besar terangsana dan a
rgola dibuat man rambat phanot
batas pada ng terbentuk mengalirkan
yang rdiri akasia
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
125
Ha
asil tata hijau
b). Vegeta
Selain sebagadimaks
GSum
:
asi pada bangitu, pengadaa
ai open spasudkan untuk
Tanaman peneduh
Gambar 5.38 : mber : Hasil An
gunan an roof garde
ace dan tanmendinginkan
Tata Hijaunalisis Penulis
en pada atapaman ramban bangunan.
Tanaman pbambu
Tanaman dan pengh
bangunan dat pada sisi
pembatas,
perdu hias
imaksudkan i bangunan
Tanampengar
an rah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
126
7. Drainase Air buangamengakibatkharus dilakumeliputi: a. Collectiob. Treatmen
c. Final Dis
n dapat mekan pencemaukan pengelo
n System, yant System, ya
sposal System
rupakan salaaran. Oleh karolaan terhada
itu cara pengaitu cara peng
m yaitu cara pe
Menggunakmaterial gHDPE (highmenyimpan
Gambar 5.39Sumber : w
Dia
ah satu sumrena itu sebagap air buanga
umpulan/penggolahannya
embuangan a
kan drainage cgeokomposit.(h density polyn air.
9: Roof Gardenwww.paladino
strategies.pdakses 190810,
mber utama gai tindakan pan. Pengolah
galirannya
akhirnya.
cell terbuat da( plastik jenyethylene) dap
n dan Green Wgreen buildingdf , 22.00
yang dapat pencegahan han tersebut
ari nis at
Wallg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
tabel 5.5 : Bentuk Dasar Penampang SaluranSumber : www.ecologi masterplan jambi.pdf
Diakses 210710, 13.00
Drainase yang perlu disediakan pada areal sekolah adalah sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
128
8. 1
Air huja
Salura
berikut: Sistem
Sistem
Struktur 1). Sub sruktu
Merupakantanah. Ban3 lantai. Be- Footplat
Mam1-3, cterlaltanah
Bak konair huja
Bak koair limb
an dari atap
an vertikal
Ba
m Pembuanga
m pembuanga
ur n struktur bangunan pusaterikut alternatt
mpu mendukuncocok untuk ju keras, tidh terlalu dalam
ntrol an
ontrol bah
BagS
Sebagian duntuk mtanaman
Bak ko
agan 5.14 : SistSumber : A
an air hujan
an air limbah d
agian paling t terapi yang dtif struktur yan
ng bangunan jenis tanah yadak perlu mm.
kolam pemisahan
gan 5.13 : SisteSumber : Analis
digunakan menyiram
ontrol
tem Water TreAnalisis Penulis
dan water trea
bawah, yaitudirencanakanng dapat digu
berlantai ang tidak menggali
Kolapengpasi
n
em Drainasesis Penulis
Sebagian Sumur resa
Air hujan sek
Saluran hori
atment s
atment
u yang tertan memiliki jumnakan:
am gendap r
ke apan
itar site
sontal
anam dalam mlah lantai 1-
Kolam fakultatif
Kolam hasil akhir
Water treatment
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1129
2
- Sumura Mend
keatajenisbany
Hasil : Struktudenganbangun
2). Super StruMerupakanbentuK pedirancang,modul-modkelas tempSekolah ymerupakanpada bang- Struktu
• Struvertdangay
• Mud
• Dap
• Mud
• Mud- Shear w
• Keti
• Dap
• Mud
n dukung banas, dapat digu tanah, dime
yak membuan
ur yang digunn struktur tannan disekitar suktur n struktur baeruangan di , ruang-ruangdul yang sampat belajar sisyang direncan alternatif sis
gunan sekolahur rangka
uktur rangka mtikal yang ber balok sebaga ke kolom.
dah diterapka
pat di kombina
dah dalam pe
dah dalam pewall
inggian bangu
pat dikembang
dah dalam pe
ngunan berlunakan pada ensi yang beg tanah galian
akan adalah ah pada sitesite.
adan atau tedalam bangu
g di dalamnyama karena hamswa. anakan memstem super sth:
memadukan krfungsi menyaai unsur horiz
n ke semua je
asi dengan sis
nampilan ber
laksanaan.
unan relatif te
gkan menjadi
laksanaan da
antai 3 berbagai
esar dan n.
struktur sum berdasarkan
engah. Struktunan. Untuk a pada dasarnmpir sebagian
miliki ketinggtruktur yang m
konstruksi antalurkan gaya zontal yang m
enis banguna
stem lain.
bagai bentuk.
rbatas
sistem core w
an relatif ekon
uran karena n hasil survey
tur ini dipenbangunan se
nya adalah run besar merup
ian 1-4 lanmemungkinkan
tara kolom sebeban menuj
memegang da
an.
.
wall
omis.
lebih sesuai y bangunan-
garuhi oleh ekolah yang ang dengan pakan ruang
tai. Berikut n digunakan
ebagai unsur ju ke tanah, an membagi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
• Memungkinkan bentuk-bentuk yang lebih atraktif. Hasil :
sekolah yang dirancang menggunakan sistem struktur keduanya. Struktur rangka digunakan untuk ruang-ruang yang membutuhkan area luas seperti fasilitas penunjang lingkungan outdoor laboratorium tanaman dan ruang pengolahan sampah dan pupuk. Sedangkan penggunaan shear wall dengan mempertimbangkan kebutuhan ruang kelas dengan modul yang sama serta mempertimbangkan efisiensi bahan struktur, maka modul yang dipilih adalah modul 8 x 8 meter.
3). Upper Strktur Untuk struktur atap terdapat beberapa alternatif struktur, yaitu: - Struktur rangka baja
Bentangan relatif besar, kemungkinan variasi bentuk atap lebih luas. - Struktur kabel
Dapat menahan atap dengan bentangan besar. - Struktur beton bertulang
Bentangan besar dan kemungkinan variasi bentuk atap cukup luas. - Space frame
Bentangan relatif besar, kemungkinan variasi bentuk atap lebih luas. - Struktur rangka kayu
Bentangan relatif kecil dan variasi bentuk terbatas. Hasil :
Dari kelima alternatif struktur rangka atap diatas, yang dipilih untuk diaplikasikan ke desain bangunan sekolah adalah struktur beton bertulang (dag) dan space frame. Struktur dag digunakan sebagai penahan roof garden yang dirancang pada bangunan. Selain itu struktur dag atau atap datar merupakan salah satu cirri arsitektur modern yang diterapkan pada bangunan. Sedangkan struktur space frame digunakan untuk bentangan ruang yang luas dan juga dapat divariasi pada bangunan sekolah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
131
9. Sitem u
a. Air BPen
MddS
b. SanPad1. T2. T3. T
PDA
Sumur
utilitas Bersih
nyediaan air bMemakai kotaditampung di dapat diatur. Sedangkan un
nitasi da prinsipnya Tahap jaringaTahap jaringaTahap pembu
AM
Pomp
Air hujan
Lavatory
WC
Dapur
bersih berasalak / box distri dalam kotak
ntuk pendistri
sistem pembuan di dalam baan di luar banguangan atau p
Su
Reservoir
pa
Bak
Septic
Gambar 5.4Sumber : ww
dari PDAM, dbusi agar seb tersebut, seh
busian air den
uangan air adangunan gunan pengeringan
Bagan 5.16 : Saumber : Analisis
r bawah
Treatment
kontrol
c tank
0 : Contoh Ataww.landscape
Diakses 190
dengan konsebelum air mashingga kekuat
ngan cara Do
da tiga tahap,
BagS
anitasis Penulis
Pompa
Reservoir at
Water tr
Peresapa
p Dag dan Struarchitecture 20910, 13.00
ekuensi: suk ke pipa ptan tekanan p
own Feed Dist
yaitu :
gan 5.15 : JaringSumber : Anali
a
tas
reatment
an
uktur Rangka 010‐may.pdf
percabangan pancaran air
tribution.
gan Air Bersihisis Penulis
Lantai
Lantai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
PLN Genset
Automatic transfer switch
Ruang yang membutuhkan
Panel utama
Panel pembagi
Bagan 5.18 : Jaringan ListrikSumber : Analisis Penulis
Sanitasi merupakan jaringan yang mengatur pembuangan kotoran air yang berupa disposal padat maupun cairan. Sistem pembuangan sampah dilakukan dengan cara bertahap, sampah-sampah yang terkumpul dari tong-tong sampah yang bersifat moveable diangkut ke tempat pembuangan yang telah disediakan oleh Dinas Kebersihan Kota.
c. Sistem Jaringan Listrik Jaringan penerangan untuk kebutuhan pemakaian listrik memanfaatkan jaringan yang telah disediakan oleh PLN, disamping itu juga digunakan generator sebagai jaringan pembantu utama disaat aliran listrik dari PLN terputus. System jaringan yang ekonomis harus memenuhi persyaratan berikut:
kemudahan pengontrolan dalam kualitas bahan instalasi maupun operasional fleksibilitas terhadap kemungkinan penambahan beban keamanan disesuaikan dengan standar yang berlaku
Bagan 5.17 :Jaringan Pembuangan SampahSumber : Analisis Penulis
Panel photovoltaic
Sampah yang bisa didaur ulang
Sampah yang tidak bisa didaur ulang TPA
Bak penampung sampah daur ulang
Bak penampung sampah non daur
ulang
Ruang pengolahan daur ulang
Sampah di olah menjadi
pupuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
133
Area yang paling banyak menggunakan listrik adalah ruang-ruang kelas pada saat cuaca tidak mendukung sehingga genset yang digunakan pada area ini adalah 1 set, sedangkan unit-unit yang lain cukup disuply dengan 1 set genset. Genset-genset tersebut ditempatkan sesuai dengan lokasi yang efisien dan strategis tanpa mengganggu aktivitas didalamnya.
d. Sistem Komunikasi
• Sistem komunikasi didalam tanpa akses keluar kompleks menggunakan intercom, PABX (Public Automatic Branch Machine) dan CTV Monitor (Close Circuit Television).
• Sistem komunikasi dari / keluar lokasi kawasan Sekolah menggunakan layanan line telepon PT. Telkom.
• Keterjangkauan lokasi menggunakan komunikasi wireless dimaksudkan agar hubungan komunikasi dapat digunakan peralatan teknologi wireless.
• Jaringan LAN, terhubung dengan server yang terkoneksi ke internet. e. Sistem Fire Protection
Jaringan ini memiliki 2 macam prinsip kerja, yaitu sebelum dan sesudah kebakaran terjadi :
f. Sistem tanda bahaya Merupakan sistem yang bekerja sebelum terjadinya kebakaran yaitu dengan cara memberikan tanda bahaya sehingga kebakaran tidak meluas. Mengingat sebagian besar ruang-ruang di Wadah Apresiasi Film Indie merupakan ruang yang terdapat peralatan elektronik modern, maka terhadap bahaya kebakaran pada (dalam) bangunan menggunakan sistem otomatis. Berupa detector panas, detector asap dan detector ionisasi.
g. Sistem pemadam kebakaran Merupakan sistem yang bekerja sesudah kebakaran terjadi sehingga dapat ditanggulangi melalui usaha pemadaman. Berupa sprinkel, fire extinguisher, dan hydrant pilar.
h. Sistem Penangkal Petir
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
134
Dengan melihat keunggulan atau kelebihan dari masing–masing sistem, maka untuk pengamanan bangunan dari bahaya petir pada Bangunan sekolah berwawasan lingkungan ini diterapkan system System Franklin. Merupakan suatu tongkat logam beaka dengan puncak penghantar listrik yang baik dan dihubungkan dengan suatu plat atau pipa logam yang ditanam di dalam tanah. Tongkat itu diletakan di atas bangunan dan dibuat sepanjang mungkin.
10. Pencahayaan Pencahayaan alami, terdiri atas : a. Pencahayaan Alami Dari Atas
Pencahayaan alami seperti ini memberikan manfaat sebagai berikut :
• Cahaya lebih bebas, visibility baik, pantulan dan distorsi terminimalkan.
• Relatif terhindar dari halangan lateral (pohon, bangunan dan sebagainya) yang dapat mengubah kuantitas dan kualitas pencahayaan baik karena refraksi maupun bayangan.
• Penghematan wali space yang memungkinkan pemanfaatan pada dinding.
• Tidak banyak terpengaruh oleh bentuk dan perletakan dinding ruang, denah menjadi lebih bebas tanpa courtyard dan lightshaft.
b. Pencahayaan Alami Lateral Pencahayaan alami ini dari samping dihasilkan melalui bukaan dinding, baik berupa bukaan biasa (dengan berbagai bentuk, ukuran, dan internal) maupun melalui bukaan menerus, baik setinggi orang maupun diatasnya. Bukaan semacam ini memberi pencahayaan yang baik pada tengah ruang maupun pada dinding selebihnya ruang tersebut. Di samping itu bukaan ini memungkinkan pemandangan ke arah luar yang akan memberikan penyegaran pada pemakai. Sebagai bukaan biasa, perawatannya juga murah, memberikan pengaturan ventilasi dan temperatur secara sederhana dan mewujudkan ruang yang tidak memerlukan alat pendingin serta atap transparan.
Gambar 5.41 : jendelaSumber : Analisis Penulis