Download - Sejarah Lahirnya Filsafat - Ok
SEJARAH LAHIRNYA FILSAFAT
ABDUL RAHMANALNOVA REZZA A
ANA ROCHMAWATIFARIDA ARIANI
PENDAHULUAN
• Pemikiran manusia selalu berkembang
• Mitos, Legenda, Kepercayaan, Agama
• LOGOS ( Rasio ; Akal Budi )
• Terkait dengan budaya yang
melingkupinya
Awal Perkembangan
Pertama berkembang di Yunani
Kemahiran bangsa Yunani dalam merajut dan
menyempurnakan peradaban besar lainnya
pada saat itu seperti Mesir dan Mesopotamia
(Russel,1946)
The Greek Miracle
3 faktor utama (K.Bertens,1990), yaitu :
Mitos bangsa Yunani
Kesusastraan Yunani
Puisi Homeros Iliyas dan Odyssea
Ilmu Pengetahuan
Klasifikasi Tahap Filsafat
Terbagi dalam 4 tahap, yaitu :
1. Filsafat Klasik
2. Filsafat Abad Pertengahan
3. Filsafat Modern
4. Filsafat Kontemporer
Filsafat Klasik
Pra-Socrates
Mahzab Milesian1. Thales
2. Anaximander
3. Anaximedes
1.Pythagoras2. Xenophanes3. Parmenides4. Heraklitos
5. Zeno6. Empedocles7. Anaxagoras8. Democritos
Zaman Keemasan
1. Socrates2. Plato
3. Aristoteles
Pra - Socrates
Dikenal dengan filsafat alam
Mencari unsur induk (arche)
Monisme (jiwa, materi, Tuhan, substansi lain
yang tidak diketahui)
Pra - Socrates
1. THALES (624 – 525 SM)
• Zat utama (arche) adalah air
2. ANAXIMANDER (610 – 546 SM)
• Murid Thales
• Permulaan pertama aperion
• Segala hal berasal dari satu “substansi asali”
• Bumi seperti silinder
Pra - Socrates
3. ANAXIMENES (585 -528 SM)
Asal dunia adalah udara
Bumi berbentuk seperti meja bundar
Pra - Socrates
Pemikiran Mahzab Milesian :
1. Tidak mempercayai mitos, legenda,
kepercayaan, agama
2. Pengetahuan diperoleh dengan berfikir dan
mengamati
3. Asal muasal sesuatu adalah hal tunggal
Pra - Socrates
4. PYTHAGORAS (582 – 496 SM)
Dikenal sebagai “Bapak Bilangan”
Segala sesuatu berhubungan dengan
matematika
5. XENOPHANES (580 – 470 SM)
Agamawan
Segala sesuatu berasal dari Tuhan YME
Pra - Socrates
6. PARAMENIDES (540 – 470 SM)
Membagi pengetahuan menjadi 2 yaitu :
pengetahuan indra dan pengetahuan budi
arche : sesuatu yang bersifat tetap dan tidak
berubah, serta hanya ada satu
Mengingkari gerak, perubahan, menjadi
Filsafat ada
Pra - Socrates
7. HERAKLITOS (535 – 480 SM)
Segala sesuati berasal dari API
pantha rei “semua mengalir”
Satu-satunya realitas adalah perubahan
Filsafat menjadi
Pra - Socrates
8. ZENO (+490 SM)
Murid Parmenides
Mempertahankan filsafat ada
9. EMPEDOCLES (492 – 432 SM)
Karyanya dalam bentuk syair : mengenal alam dan
penyucian
Empat anasir dasar segala sesuatu air, udara, api, dan
tanah
Pra - Socrates
9. EMPEDOCLES ...
2 kekuatan yang berlawanan
Cinta (filotes)
Benci (neikos)
Mengajarkan perpindahan jiwa, dan caranya
membebaskan diri dari penjara ragawi/bendawi
Pra - Socrates
10. ANAXAGORAS (499 – 428 SM)
Anasir bukan cuma 4, terdiri dari amat banyak
biji/benih (spermata)
Pokok penting teorinya tentang Nous (Ruh;akal)
“apakah materi alam semesta dilahirkan oleh
pikiran, atau ia yang melahirkan pikiran?”
Pra - Socrates
11. DEMOCRITOS (460 – 370 SM)
Kenyataan bukan hanya satu saja, melainkan
terdiri dari banyak unsur, atomos (tidak terbagi)
Membedakan pengetahuan menjadi 2
pengetahuan indra yang salah
Pengetahuan budi yang benar
Pra - Socrates
PROBLEM YANG BELUM TERJAWAB
Konflik Parmenides (ada) dan Heraklitos
(menjadi)
Konflik pengetahuan indra dan pengetahuan budi
SOCRATES
Socrates lahir di Athena, tanggal 4 Juni 470 SM,
dan merupakan generasi pertama dari tiga ahli
filsafat besar di Yunani, yaitu Socrates, Plato
dan Aristoteles
Socrates dengan pemikiran filsafatnya, selalu berusaha untuk
menyelidiki manusia secara keseluruhan, yaitu dengan
menghargai nilai – nilai jasmaniah dan ruhaniah
Socrates menggunakan metode dialektik – kritis (Dialektika).
Dialektik artinya dialog antar dua pendirian yang
bertentangan atau juga merupakan perkembangan
pemikiran dengan memakai pertemuan antar ide.
Sedangkan sikap kritis itu berarti Socrates tidak mau
menerima begitu saja sesuatu pengertian dari orang yang
dianggapnya ahli dalam bidang tersebut.
Metode Pembelajaran Socrates
Mengajukan pertanyaan,
Menunjukkan kesalahan logika dari jawaban,
Serta dengan menayakan lebih jauh lagi
Catatan Plato Tentang Socrates
Dialogue, yang isinya berupa percakapan antara dua orang
pria tentang berbagai topik filsafat
Apology, penggambaran pada saat pengadilan dan cobaan
yang dialaminya
Phaedo , menggambarkan serangkaian percakapannya
dengan para siswanya ketika ia dipenjara
Akhir Hidupnya
Dipenjara dengan tuduhan merusak akhlak pemuda –
pemuda Athena.
Bunuh diri dengan meminum racun
PLATO (427 – 347 SM)
lahir di Athena tahun 427 SM. Ia lahir dalam keluarga
aristocrat Athena yang secara turun temurun memiliki
peran yang sangat penting dalam dunia politik Athena
Nama sebenarnya adalah Aristokles, mendapat julukan
Plato (berasal dari bahasa Yunani “Platos” yang berarti
lebar) dari seorang pelatih senamnya karena dahi dan
bahunya yang amat lebar
Adalah Murid Socrates dan Guru dari Aristoteles
Sumber Filsafat Plato Socrates (Guru Plato), hampir seluruh karya filsafat
Plato menggunakan Metode Sokratik
filsuf pra-sokratik, Plato telah belajar filsafat dari Kratilos
yang merupakan murid dari Heraklitos
ajaran Shopis, walaupun lebih banyak secara negative,
yakni kecaman terhadap pemikiran Shopis itu
Dunia Ide Seluruh ajaran filsafat Plato bertumpu pada ajaran
tentang dunia ide
Plato percaya bahwa Ide adalah realita yang
sebenarnya dari segala sesuatu yang ada
Keberadaan ide tidak bergantung pada daya pikir
manusia, Ide itu mandiri, sempurna, abadi dan tidak
berubah-ubah
Dunia Ide Untuk menjelaskan pikiran filosofisnya, Plato membelah
realitas menjadi dua, yakni:
-- dunia ide; adalah dunia kodrati, bersifat kekal dan abadi
-- dunia bayang-bayang atau jasmani; adalah penampakan,
cerminan, copy, bayangan dari dunia ide.
Dengan membagi realitas menjadi dua, Plato berusaha
mempertemukan antara filsafat ada (Parmenides) dan
filsafat menjadi (Heraklitos)
Dunia Ide Untuk menjelaskan pikiran filosofisnya, Plato membuat
perumpamaan yang terkenal dengan Perumpamaan
Gua
Pemikiran Politik Plato
hal yang paling penting untuk diketahui dari filsafat
politik Plato adalah pemikirannya tentang Negara
Konsep Plato tentang Negara: Negara Ideal.
Negara Ideal Menurut Plato: penduduknya dibagi
menjadi tiga golongan yaitu:
-- Golongan Teratas, Filsuf yang memerintah
-- Golongan Menengah, Pengawal dan Abdi Negara
-- Golongan Terendah, Masyarakat pada umumnya
Pemikiran Politik Plato
Menurut Plato Negara ideal bergantung pada budi
penduduknya; macam budi untuk ketiga golongan dari
yang teratas yakni bijaksana, berani, dan menguasai
diri
Gambaran konsep Plato tentang ketiga golongan dalam
Negara:
Tubuh Jiwa Sifat Negara
Kepala Akal Kebijaksanaan Pemimpin
Dada Kehendak Keberanian Pelengkap
Perut Nafsu Kesopanan Pekerja
Pemikiran Politik Plato
Karya Plato tentang Politik/ Negara: Republic (dalam
bahasa Yunani: Politeia, “Negeri”) menggambarkan
gagasan Plato mengenai bentuk pemerintahan yang
lebih baik daripada pemerintahan Athena saat itu.
Karya Politik yang lainnya berjudul Hukum, yang isinya
lebih bernuansa pesimis dibandingkan Republic, karya
ini lebih banyak mebicarakan mengenai betapa
korupnya para politisi, dan betapa mereka harus terus
diawasi.
Akhir Hidup Plato Di usianya menjelang senja, Plato membuka sekolah
filsafat di Athena: Akademi.
Salah satu murid di akademi ini adalah Aristoteles.
Plato tinggal di Akademi hingga wafat pada usia sekitar
80 Tahun pada 347 SM
Aristoteles
• Murid dari Plato
• Merupakan salah satu Tokoh Filsafat yang paling
berpengaruh pada pemikiran barat dan menyita perhatian
publik luas sampai sekarang
• Bapak Empirisme
Hidup pada tahun 384-322 SM, lahir di Stagyra Yunani Utara
tahun 384 SM
Belajar di Akademi Plato pada usia 17 tahun selama 20 tahun
d Athena (sampai Plato meninggal Dunia)
Pindah ke Kota Assos dan mengajar di Sekolah Pythia
Tahun 345 SM Pindah ke Mytilenne di Pulau Lesbos
Tahun 342 SM menjadi Tutor Alexander Agung putra Raja
Philipos dari Macedonia
Sejarah Hidup
Berkat bantuan Raja, Aristoteles mendirikan Sekolah
Peripateik yang bernama Lykaion di Athena
Pindah ke Chalcis pada tahun 323 SM
Meninggal dunia pada tahun 322 SM
Sejarah Hidup
Secara umum, karya Aristoteles terbagi menjadi 8 pembahasan :• Logika• Filsafat Alam• Psikologi• Biologi• Metafisika• Etika• Politik dan Ekonomi• Retorika dan Poetika
Karya Aristoteles
Karya yang paling terkenal :Anganan (Logika), Priar Analytics (Silogisme), Pasteriar Analytics (Sains)
Realisme Aristoteles
Penolakan Paham Plato tentang Idea :
• Menerima yang berubah dan menjadi, yang bermacam-
macam bentuknya sebagai realitas di Dunia Pengalaman
sebagai Realitas yang sesungguhnya
• Menolak ajaran Plato tentang Idea yang Abadi
• Menolak ajaran Plato tentang idea yang baik dan bahwa
hidup yang baik tercapai dengan kontemplasi atau
penyatuan dengan idea yang baik tersebut
Realisme Aristoteles
Teori Hulemorfistik :
• bahwa setiap benda terdiri dari hule dan morfe. Hule adalah
dasar permacam-macaman dan morfe adalah dasar kesatuan
yang menjadi inti dari segala sesuatu
• Pandangan hulemorfisnya itu sejalan dengan teorinya
tentang aktus dan potensianya. Aktus adalah dasar
kesungguhan, sedangkan potensia adalah dasar
kemungkinan.
Realisme Aristoteles
Pengetahuan Indra dan Pengetahuan Budi
• pengetahuan itu ada dua, yaitu pengetahuan a) Pengetahuan
Indra, dan b) pengetahuan budi
• Pengetahuan indra bertujuan mencapai pengenalan pada
hal-hal konkret, yang bermacam-macam dan serba berubah.
Sedangkan pengetahuan budi bertujuan mencapai
pengetahuan absrak, umum, dan tetap
• satu kesatuan struktural
Realisme Aristoteles
Pandangan Filsafat Aristoteles tentang Etika
• Etika adalah sarana untuk mencapai kebahagiaan yang
merupakan sebagai barang tertinggi dalam kehidupan
• Etika dapat mendidik manusia supaya memiliki sikap yang
pantas dalam segala perbuatan
• Kebaikan terletak di tengah-tengah antara 2 ujung yang
paling jauh
Filsafat Politik Aristoteles
• Bentuk Negara yang sempurna, yakni Negara yang dipimpin oleh seseorang, sejumlah kecil orang, dan banyak orang
• Bentuk yang tidak sempurna terdiri dari despotie, tirani, poligarki/oligarki, plutokrasi, serta demokrasi
• Tugas Utama Negara yaitu menyelenggarakan kepentingan umum (public interest).
• Bentuk pemerintahan yang benar memerintah dengan memperhatikan kepentingan umum
Filsafat Politik Aristoteles
• Negara sebagai komunitas keluarga dan kumpulan keluarga sejahtera demi kehidupan yang sempurna dan berkecukupan
• Manusia memerlukan keluarga untuk menyediakan kebutuhan-kebutuhannya yang elementer
• Manusia memerlukan lingkungan sosial yang lebih luas dari keluarga untuk memenuhi kebutuhan, memperoleh keuntungan, kesempatan pendidikan, pertumbuhan asketik, keilmuan, moral dan pengetahuan yang luas
Filsafat Politik Aristoteles
• Fungsi Negara harus peduli dengan karakter warganya, bukan memihak pada elit politiknya
• Memberikan kesempatan kepada rakyatnya untuk menggapai cita-citanya termasuk kemakmuran dan kesejahteraan ekonomi
• Parisipasi warga dengan baik dalam penyelenggaraan Negara
Terima Kasih…