Download - Sejarah hindu di jawa tengah
Sejarah Hindu di Jawa Tengah
Agama Hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada awal Tarikh Masehi, dibawa oleh para Musafir dari India antara lain: Maha Resi Agastya yang di Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru atau Dwipayana dan juga para Musafir dari Tiongkok yakni Musafir Budha Pahyien. Kedua tokoh besar ini mengadakan perjalanan keliling Nusantara menyebarkan Dharma.
Awal Mula Hindu di Jawa Tengah
Agama Hindu berkembang pula di Jawa Tengah, yang dibuktikan adanya prasasti Tukmas di lereng gunung Merbabu. Prasasti ini berbahasa sansekerta memakai huruf Pallawa dan bertipe lebih muda dari prasasti Purnawarman. Prasasti ini yang menggunakan atribut Dewa Tri Murti, yaitu Trisula, Kendi, Cakra, Kapak dan Bunga Teratai Mekar, diperkirakan berasal dari tahun 650 Masehi.
Awal Mula Hindu di Jawa Tengah
Kerajaan Hindu di Jawa Tengah
Medang atau
Mataram Kuno
Kalingga
Kalingga
Kerajaan Kallingga
Kalingga atau Ho-ling (sebutan dari sumber Tiongkok) adalah sebuah kerajaan bercorak Hindu yang muncul di Jawa
Tengah sekitar abad ke-6 masehi. Letak pusat kerajaan ini belumlah jelas, kemungkinan berada di suatu tempat
antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang. Sumber sejarah kerajaan ini masih belum jelas dan kabur,
kebanyakan diperoleh dari sumber catatan China, tradisi kisah setempat, dan naskah Carita Parahyangan yang disusun
berabad-abad kemudian pada abad ke-16 menyinggung secara singkat mengenai Ratu Shima dan kaitannya dengan Kerajaan
Galuh. Kalingga telah ada pada abad ke-6 Masehi dan keberadaannya diketahui dari sumber-sumberTiongkok.
Kerajaan ini pernah diperintah oleh Ratu Shima, yang dikenal memiliki peraturan barang siapa yang mencuri, akan dipotong
tangannya.
Sejarah dan Raja-Raja
Cerita Cina pada zaman Dinasti Tang (618 M - 906 M) memberikan tentang
keterangan Ho-ling bahwa sejak tahun 674, rakyat Ho-ling diperintah oleh Ratu Hsi-mo (Shima). Ia adalah seorang ratu yang sangat adil dan
bijaksana. Pada masa pemerintahannya Kerajaan Ho-ling
sangat aman dan tentram.
1.Maharani Shima (674-732)2.Sudiwara3.Rakai Panangkaran
Peninggalan Kerajaan Kalingga
Prasasti Tukmas ditemukan di ditemukan di, Desa Lebak, Prasasti menyebutkan
tentang mata air yang bersih dan jernih. Pada prasasti itu ada gambar-
gambar seperti trisula, kendi, kapak,kelasangka, cakra dan bunga teratai yang merupakan
lambang hubungan manusia dengan dewa-
dewa Hindu.
Prasasti Sojomerto ditemukan di Desa Sojomerto,
Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Isi prasasti memuat
keluarga Dapunta Selendra yang menjadi cikal-bakal keluarga penguasa Mataram
Hindu
Candi Angin ditemukan di Desa Tempur, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Candi Angin di sinyalir adalah peninggalan Kerajaan Kalingga. Bahkan ada yang beranggapan kalau candi ini buatan manusia purba di karenakan tidak terdapat ornamen-ornamen Hindu-Budha.
Candi Bubrah terdapat di desa Tempur, Kecamatan Tempur, Kabupaten Jepara. Candi Bubrah
adalah candi yang belum di ketahui asal muasal dan siapa pembuatnya
serta pada zaman kapan candi bubrah di buat.
Mataram Hindu
Mataram Hindu
Kerajaan Medang (atau sering juga disebut Kerajaan Mataram Kuno atau Kerajaan Mataram Hindu) adalah
nama sebuah kerajaan yang berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8, kemudian berpindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Para raja kerajaan ini banyak meninggalkan bukti sejarah
berupa prasasti-prasasti yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta membangun banyak candi baik
yang bercorak Hindu maupun Buddha. Kerajaan Medang akhirnya runtuh pada awal abad ke-11.
Pusat Kerajaan
Pusat Kerajaan Medang pernah mengalami beberapa kali perpindahan1.Medang i Bhumi Mataram (zaman Sanjaya)2.Medang i Mamrati (zaman Rakai Pikatan)3.Medang i Poh Pitu (zaman Dyah Balitung)4.Medang i Bhumi Mataram (zaman Dyah Wawa)5.Medang i Tamwlang (zaman Mpu Sindok)6.Medang i Watugaluh (zaman Mpu Sindok)7.Medang i Wwatan (zaman Dharmawangsa Teguh)
Asal Nama
berdasarkan prasasti-prasasti yang telah ditemukan, nama Medang sudah dikenal sejak periode sebelumnya, yaitu periode Jawa Tengah.Sementara itu, nama yang lazim dipakai untuk menyebut Kerajaan Medang periode Jawa Tengah adalah Kerajaan Mataram, yaitu merujuk kepada salah daerah ibu kota kerajaan ini.
Sejarah Kerajaan
Prasasti Mantyasih tahun 907 atas nama Dyah Balitung menyebutkan dengan jelas bahwa raja pertama Kerajaan Medang (Rahyang ta rumuhun ri Medang ri Poh Pitu) adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya. Medang (Rahyang ta rumuhun ri Medang ri Poh Pitu) adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya.Sanjaya sendiri mengeluarkan prasasti Canggal tahun 732, namun tidak menyebut dengan jelas apa nama kerajaannya. Ia hanya memberitakan adanya raja lain yang memerintah pulau Jawa sebelum dirinya, bernama Sanna. Sepeninggal Sanna, negara menjadi kacau. Sanjaya kemudian tampil menjadi raja, atas dukungan ibunya, yaitu Sannaha, saudara perempuan Sanna.
Dalam tahun 732 M Sanjaya mewarisi tahta Kerajaan Mataram dari orangtuanya
Raja Mataram Hindu1.Sanjaya, pendiri Kerajaan Medang2.Rakai Panangkaran, awal berkuasanya Wangsa Syailendra3.Rakai Panunggalan alias Dharanindra4.Rakai Warak alias Samaragrawira5.Rakai Garung alias Samaratungga6.Rakai Pikatan suami Pramodawardhani, awal kebangkitan Wangsa Sanjaya7.Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala8.Rakai Watuhumalang9.Rakai Watukura Dyah Balitung10.Mpu Daksa11.Rakai Layang Dyah Tulodong12.Rakai Sumba Dyah Wawa13.Mpu Sindok, awal periode Jawa Timur14.Sri Lokapala suami Sri Isanatunggawijaya15.Makuthawangsawardhana16.Dharmawangsa Teguh, Kerajaan Medang berakhir
Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno
Candi Kalasan terdapat di desa Kalasan. Candi ini memiliki 52 stupa dan berada di
sisi jalan raya antara Yogyakarta dan Solo serta sekitar 2
km dari candi Prambanan. Digunakan untuk menghormati
Bodhisattva wanita, Tarabhawana dan sebuah vihara untuk para pendeta
Candi Plaosan terletak di Dukuh Plaosan, Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa
Tengah, Indonesia. Kompleks ini dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Rakai Pikatan dan Sri Kahulunan pada zamanKerajaan Mataram Kuno.
Candi Prambanan atau Candi Rara Jonggrang adalah
kompleks candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 masehi. Candi ini dipersembahkan untuk
tiga dewa utama Hindu yaitu Brahma , Wishnu , dan Siwa .
Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha (bahasa
Sanskerta yang bermakna 'Rumah Siwa')
Candi Sewu dibangun pada abad ke-8 yang berjarak hanya delapan ratus meter di sebelah utara Candi Prambanan. Candi Sewu berusia lebih tua daripada Candi Prambanan. Meskipun aslinya terdapat 249 candi, candi
ini dinamakan "Sewu" yang berarti seribudalam bahasa Jawa. Penamaan
ini berdasarkan kisah legenda Loro Jonggrang.
Candi Mendut terletak di Jalan Mayor Kusen Kota Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, letaknya berada sekitar 3 kilometer dari candi Borobudur. Candi Mendut
didirikan semasa pemerintahan Raja Indra dari dinasti Syailendra.
Candi Pawon adalah nama sebuah candi, peninggalan Masa Klasik, yang terletak di Kabupaten Magelang.
berjarak 1750 meter dari Candi Borobudur ke arah timur
Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah. Candi berbentukstupa ini
didirikan oleh para penganut agama Buddha
Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa
pemerintahan wangsa Syailendra.