Download - SEF Menyapa III, 2013 (Part 2)
Pemanfaatan dana masjid sebagian
besar terserap pada kegiatan
operasional yaitu 37 persen. Kemudian,
sebanyak 29 persen masjid
memanfaatkan dana untuk kegiatan
lain-lain yang didominasi oleh renovasi
dan pembangunan masjid, santunan,
dana membayar penjaga masjid
Dalam melaksanakan berbagai kegiatan, masjid menghimpun dan mengelola dana ziswaf
(zakat, infaq, shodaqoh, dan wakaf) dari masyarakat. Pemanfaatan dan pengelolaan dana
masyarakat tersebut menjadi penting untuk dikaji dalam rangka mengembalikan peran masjid yang
lebih besar di masyarakat.
Dari hasil riset yang dilaksanakan oleh Departemen Riset SEF UGM, terhadap sampel
sebanyak 33 masjid yang berada di sekitar kampus UGM (± 3 km), memberikan hasil sebagai
Dana masjid yang menganggur dan tidak
termanfaatkan dengan baik serta Islamic microfinance yang
memiliki potensi besar dalam mengembangkan UMKM
akan tetapi memiliki kendala dalam pemerolehan dana.
Menjadi permasahalan yang harus dibahas dan diselsaikan
demi tercapainya akselerasi perkembangan lembaga
keuangan syariah. Dalam menyalurkan dana ZISWAF,
Islamic microfinance juga harus berhati-hati dalam memilih
pengelola dana atau pengguna dana. UMKM menjadi target
utama bagi Islamic microfnance dalam melakukan
pembiayaan, hal ini disebabkan UMKM merupakan usaha
yang bergerak dalam sektor riil, dan usaha yang dapat
mensejahterakan masyarakat luas. UMKM memiliki peran
strategis dalam mempercepat pendistribusian kekayaan, hal
ini dapat dilihat dari jumlah UMKM yang terdapat di
Indonesia yang mengisi 93 persen sektor riil, serta
dibukt ikan dengan kemampuan UMKM untuk
mempertahankan perekonomian Indonesia terutama pada
Permasalahan lain yang ditemukan adalah banyaknya dana ZISWAF yang
terkumpul di masjid tidak dipergunakan atau dibiarkan menganggur. Hal ini
sangatlah disayangkan melihat keadaan negara Indonesia yang masih memiliki
banyak rakyat menengah ke bawah di berbagai bagian negara. Uang yang
mengangggur tersebut seharusnya bisa digunakan untuk kegiatan kesejahteraan
ummat ataupun kegiatan produktif.
pengagguran berkurang.
Islamic Microfinance
Islamic microfinance
adalah lembaga keuangan mikro
syariah yang dapat berbentuk
BMT (Baitul Maal wat Tamwil)
ataupun KJKS (Koperasi Jasa
Keungan Syariah) yang dalam hal
ini merupakan lembaga yang
memiliki potensi besar untuk
berkembang, akan tetapi masih
memiliki masalah dalam berbagai
ShadaqahInfaq
Zakat MaalWakaf uang
masjid
Pengelolaan danaPenyaluran dana
Usaha mikroUsaha Kecil
Usaha menengah
Islamic Microfinance
Sektor riil
5 6
Pengembangan
Islamic Microfinance Melalui
Pengelolaan Dana
ZISWAF Masjid
Oleh: M.Andira Barmana
Pemanfaatan dana masjid sebagian
besar terserap pada kegiatan
operasional yaitu 37 persen. Kemudian,
sebanyak 29 persen masjid
memanfaatkan dana untuk kegiatan
lain-lain yang didominasi oleh renovasi
dan pembangunan masjid, santunan,
dana membayar penjaga masjid
Dalam melaksanakan berbagai kegiatan, masjid menghimpun dan mengelola dana ziswaf
(zakat, infaq, shodaqoh, dan wakaf) dari masyarakat. Pemanfaatan dan pengelolaan dana
masyarakat tersebut menjadi penting untuk dikaji dalam rangka mengembalikan peran masjid yang
lebih besar di masyarakat.
Dari hasil riset yang dilaksanakan oleh Departemen Riset SEF UGM, terhadap sampel
sebanyak 33 masjid yang berada di sekitar kampus UGM (± 3 km), memberikan hasil sebagai
Dana masj id yang menganggur dan t idak
termanfaatkan dengan baik serta Islamic microfinance yang
memiliki potensi besar dalam mengembangkan UMKM
akan tetapi memiliki kendala dalam pemerolehan dana.
Menjadi permasahalan yang harus dibahas dan diselsaikan
demi tercapainya akselerasi perkembangan lembaga
keuangan syariah. Dalam menyalurkan dana ZISWAF,
Islamic microfinance juga harus berhati-hati dalam memilih
pengelola dana atau pengguna dana. UMKM menjadi target
utama bagi Islamic microfnance dalam melakukan
pembiayaan, hal ini disebabkan UMKM merupakan usaha
yang bergerak dalam sektor riil, dan usaha yang dapat
mensejahterakan masyarakat luas. UMKM memiliki peran
strategis dalam mempercepat pendistribusian kekayaan, hal
ini dapat dilihat dari jumlah UMKM yang terdapat di
Indonesia yang mengisi 93 persen sektor riil, serta
d i b u k t i k a n d e n g a n k e m a m p u a n U M K M u n t u k
mempertahankan perekonomian Indonesia terutama pada
Permasalahan lain yang ditemukan adalah banyaknya dana ZISWAF yang
terkumpul di masjid tidak dipergunakan atau dibiarkan menganggur. Hal ini
sangatlah disayangkan melihat keadaan negara Indonesia yang masih memiliki
banyak rakyat menengah ke bawah di berbagai bagian negara. Uang yang
mengangggur tersebut seharusnya bisa digunakan untuk kegiatan kesejahteraan
ummat ataupun kegiatan produktif.
pengagguran berkurang.
Islamic Microfinance
Is lamic microf inance
adalah lembaga keuangan mikro
syariah yang dapat berbentuk
BMT (Baitul Maal wat Tamwil)
ataupun KJKS (Koperasi Jasa
Keungan Syariah) yang dalam hal
ini merupakan lembaga yang
memiliki potensi besar untuk
berkembang, akan tetapi masih
memiliki masalah dalam berbagai
ShadaqahInfaq
Zakat MaalWakaf uang
masjid
Pengelolaan danaPenyaluran dana
Usaha mikroUsaha Kecil
Usaha menengah
Islamic Microfinance
Sektor riil
5 6
Pengembangan
Islamic Microfinance Melalui
Pengelolaan Dana
ZISWAF Masjid
Oleh: M.Andira Barmana
dua misi sekaligus
dalam satu kemasan, misi sosial
(dunia)
yaitu mengentaskan
kemiskinan dan misi spiritual
(akhirat)menegakkan
syariat Islam.
4
1. 2.
7
dua misi sekaligus
dalam satu kemasan, misi sosial
(dunia)
yaitu mengentaskan
kemiskinan dan misi spiritual
(akhirat)menegakkan
syariat Islam.
4
1. 2.
7