Download - SECANGKIR KOPI SEBAGAI PENGINGAT.docx
8/19/2019 SECANGKIR KOPI SEBAGAI PENGINGAT.docx
http://slidepdf.com/reader/full/secangkir-kopi-sebagai-pengingatdocx 1/4
SECANGKIR KOPI
SEBAGAI
PENGINGAT
Sekali-sekali duduklah sejenak dan
diamlah. Minumlah secangkir kopi jika
suka...
Bayangkan masa kecil, masa dimana
kita adalah mahluk yang sangat
lemah. Saking lemahnya, kita bahkan
tidak mampu berbuat apa2. Begitu
tergantungnya kita pada orang tua
kita.
Pernahkah kita tidak percaya kepada
mereka ? Mereka lempar kita keatas,
kita tertawa terbahak2. Mereka tidak
ada, kita menangis kehilangan.
Mereka mengajak kita kemanapun,
kita ikut dengan sukacita.
tulah kepercayaan.
!epercayaan ada saat kita
menyerahkan semuanya kepada
penjaga kita. "anpa penentangan,tanpa kesombongan sebagai seorang
yang punya banyak rencana. !ita
benar-benar pasrah, memasrahkan
apapun yang terjadi pada kita. !enapa
bisa begitu ? !arena kita ber-
prasangka baik kepada mereka.
#an perhatikan saat kita menangis
karena tidak mendapatkan apa yang
kita inginkan. Mereka mengarahkan
kita, memalingkan kita dari sesuatu
yang buruk yang nanti akan menimpa
kita, mereka paham apa yang terbaik
bagi kita. !ita yang tidak paham
karena kita hanya $okus pada apa
keinginan kita saja.
#an lihatlah kita sekarang dan
hubungan kita dengan "uhan.
%pa yang terjadi pada kita ? Semakin
kita merasa mampu mandiri, semakin
kita sombong. Semakin kita merasa
bahwa kita mampu segalanya. !ita
merasa punya banyak rencana dan
semua rencana kita adalah yang
terbaik bagi kita. Padahal kita tidak
sadar, bahwa semua itu hanya na$su
kita saja.
#isaat rencana kita dipatahkan dan
hidup kita dijatuhkan, kita menangis.
Persis seperti saat kita kecil dan tidak
mendapat apa yang kita inginkan.
Semakin sombong kita, semakin kita
tidak percaya bahwa kita diberikan
jalan yang terbaik. !ita tidak lagi
percaya pada kuasa-&ya, meski lidah
berkata '"uhan...' seperti dulu saat
kita memanggil, 'Papa..' tetapi hati
kecil kita menentang.
%h, manusia.... Semakin tinggi ia
berada, semakin jauh ia dengan
keimanan-nya. Padahal dalam setiap
ujian, "uhan ingin kita mendekat
kepada&ya supaya kita tidak lupa
siapa kita sebenarnya.
!ita sebenarnya hanyalah seorang
anak kecil, tapi besar kepala...
TUHAN, KITADAN SECANGKIRKOPI(( #esember 2)(*,
DENNY SIREGAR.COM +
!ira-kira berapa banyak harapan,
keinginan dan keputusan kita yang
tidak didasari na$su?
ampir tidak ada, semuanya pasti
dipenuhi oleh na$su. !arena itulah
kodratnya manusia, dikungkung oleh
banyaknya keinginan.
Memilih pasangan kita harus melihat
siknya dahulu dan sebagian besar
dari kita terjebak disini. Menetapkan
keinginan setinggi langit, padahal
kemampuan serendah tanah.
Menggantungkan harapan pada anak
sebesar bulan padahal mimpinya
hanya sebesar bola.
Menarik, kan? Padahal kita selalu
dinasehati sebelum melakukan
sesuatu sebutkan nama "uhan. a kita
melakukan itu, tapi itu hanya di bibir
saja sedangkan hati tetap berkeras
dengan na$su kita.
#isinilah kita menemukan banyak
kekecewan dalam hidup, karena
semua tidak sesuai rencana. ang
dimaksud rencana sebenarnya
hanyalah keinginan kita.
/ucu, ya.. !atanya kita menyerahkan
semua hal pada "uhan. "api ketika
semua berjalan tidak sesuai
keinginan, kita mengeluh, mental
jatuh dan menjadi putus asa.
#isini juga kita kembali lagi
berbohong. Saat mental jatuh, bibir
kita kembali berucap 0%h, serahkan
semua pada "uhan. #ia yang Maha
mengetahui1, tapi kemudian kita
jatuh sakit karena beban pikiran.
Perhatikan, betapa munaknya kita.
!ita mewujudkan rasa tidak bersyukur
kita dengan memendamnya dalam
penolakan akan apa yang sedang
terjadi. "ubuh menjadi tidak kuat
menahan gerakan penolakan yang
begitu besar dalam jiwa.
"uhan itu sesungguhnya luar biasa,
kalau kita mau saja sedikit mengenal-
&ya. a tidak akan membiarkan
hamba&ya jatuh dlm bahaya. !arena
itulah "uhan memberikan banyak jalan
menuju apa yang kita inginkan, tetapi
jalan dengan 3ersi-&ya bukan 3ersi
kita.
!ita itu banyak disayang sebenarnya.
"inggal minta, apa sebenarnya
keinginan kita, tujuan kita. "uhan
mengabulkan asal itu baik. &ah
permasalahannya, sudah mintanya
tinggi jalannya pengen lurus dan
beraspal bagus, kemudian pengen
cepat sampai. Semua harus sempurna
sesuai keinginan kita. 4atat, keinginan
kita. Bukankah itu na$su namanya ?
"uhan tahu, bahwa na$su kita pasti
akan menuntun kita ke jurang
kehancuran. 5lu itu buta, kagak tau
jalan sini gua tunjukin jalan yang
bener1 Begitulah kira2 dialog
sederhananya. Maka di hadirkanlah
jalan yang berkelok, berbatu, berduri,
turun naik dan tidak bisa dilalui
kendaraan apapun. !ita yang tidak
paham mulai-lah mengeluh. ang
terlalu terjal-lah. ang sulit-lah. ang
lapar dan haus-lah. !ita menjadi lebay
dalam perjalanan, selalu merengek.
Seharusnya disini dibuat tagar Papa
Minta ang nstan.
Padahal
sebenarnya
i!lah "alan yan#
erbai$.
Baik itu bukan kemudian bagaimana
cepat sampai, tetapi yang aman.
8/19/2019 SECANGKIR KOPI SEBAGAI PENGINGAT.docx
http://slidepdf.com/reader/full/secangkir-kopi-sebagai-pengingatdocx 2/4
Meskipun perjalanan itu sulitnya minta
ampun tapi tidk ada jurangnya. !ita
aja yang goblok, bodoh, tolol
ditambah munak tapi ngakunya
pinter. Mungkin kalau malaikat gemes
liat kita yang sombong ini, ia
bergumam, /ewat sini, pinterrrrrrrr1
6adi manusia kok pinterrrrrrr amir
yaaaaahh 0. #an kita tersenyum
bangga menyangka itu sebuah pujian.
/ucu sebenarnya kalau kita mau
melihat lebih luas kebodohan kita.
!ita itu sebenarnya tidak diminta
banyak, hanya cukup P%%M. Pintar
tapi tidak paham itu seperti lemper
yang dibungkus kulit pisang tapi gak
ada isi di dalamnya. !enyang tapi
kurang enak.
tu saja yang diminta dari kita.
Pahamilah semua perjalanan ini, maka
kita aka mendapat banyak hikmah di
dalamnya. idup ini seperti secangkir
kopi, kok teman. Pahitnya itu
sesungguhnya kenikmatan yang sejati
jika kita paham. !ita saja yang suka
menambah gula supaya lidah kita bsa
menikmatinya.
Se%an#$irK&'i,
DennySiregar.com
Saya selalu percaya bahwa sebab yang
baik akan membawa akibat yang baik,
begitu juga sebaliknya.
Hukum alam ini tidak akan pernah tertukar
karena ini keadilan yang datang dari Tuhan.
Sesudah saya paham ini, maka sekarang
saya mencoba menghadirkan sebab2 yang
baik dalam hidup.
Ada beberapa faktor yang membuat mata
saya sangat terbuka akan hal ini. Seorang
teman yang saya kenal relijius, pernah
menangis di depan mata karena anaknya
terkena narkoba parah. a bertanya kenapa
ia berada pada situasi ini ! Dan ia meminta
saya jangan menjawab dengan klise bahwa
ini adalah ujian dan sebagainya. a sudah
bosan dgn kalimat itu.
Saya bertanya, coba pikirkan apakah harta
yg kamu dapatkan itu benar2 halal ! Saya
minta dia untuk jujur. Dia bertanya balik,
apakah ada hubungannya antara harta yg
tidak halal dengan anaknya yg terkena
narkoba !
Saya tersenyum, sangat ada. "ang haram
itu yang mengerikan adalah dampaknya.
#arena haram, maka segala bentuk yang
dihasi lkannya dan dimakan oleh
penikmatnya akan menjadi haram juga. tu
seperti mengubah struktur D$A manusia
dari yang awalnya teratur menjadi kacau.
$ikmat akal terhilangkan, yang menguat
adalah nafsu. #arena itu mereka yang suka
memakan uang haram selalu merasa haus
dengan kenikmatan dunia dan tidak pernah
merasa lega. #arena haus, mereka akan
terus minum dan tanpa sadar mereka
mencandu atau nagih, persis seperti si
anak yang terkena narkoba.
Seketika itu juga tangisannya pecah. a
terlihat tambah terpukul dengan situasi itu.
Saya mengambil sebatang rokok dan
berusaha tenang. Sungguh tidak tega
melihat seorang lelaki menangis yang
meruntuhkan semua hormon maskulinnya.
Akhirnya ia bercerita banyak. a sebagai
%$S selalu menerima uang yang tidak
jelas, menciptakan proyek yang tidak jelas.
Selain itu ia pernah menipu seorang teman
yang berin&estasi kepadanya. Dan banyak
lagi hal yang membuat saya menghela
nafas panjang. a seorang yang relijius di
mata saya sejak dulu, sedangkan saya dulu
adalah pecandu maksiat.
Saya meminta ia meminum kopi yang
sudah mendingin untuk menenangkan hati.
'alu saya memberikannya arah dengan
logika sesuai apa yg saya dapatkan dari
para mam.
(Semua itu rahasia Tuhan, kenapa anakmu
yang terkena narkoba dan bukan kamu
yang dipenjara. Tuhan mempunyai sudut
pandang yg tidak terbatas yang manusia
tidak akan mampu memecahkan
misterinya, karena satu ujian pst berkaitan
dgn lainnya. Sudut pandang Tuhan seperti
samudera yang luas dimana kita tidak tahu
batasnya.
Tapi, kalau boleh saya beri perspektif ini.
Tuhan itu )aha adil. #etaatanmu beribadah
diperhitungkan dengan benar. tulah yang
menyelamatkanmu sampai sekarang.
Sesuatu yang salah yang kamu lakukan,
dibayar di dunia dengan ketakutan,
kesedihan dan segala macam tekanan
untuk akalmu. tu bukti kasih sayang$ya.
!alau "uhan mau, bisa saja kamu
tidak diberikan kesempatan untuk
membayar di dunia ini. #icabutlahkenikmatan akalmu supaya kamu
tidak pernah berkir dan kamu akan
terus terjebak dalam na$sumu tanpa
sadar. Semua terasa aman2 saja,
kamu menjadi pengumpul banyak
materi sehingga kamu digelari orang
kaya. Sampai kamu mati dan bisa
dibayangkan a7ab yang kamu terima
di alam kubur untuk semua kesalahan
yg tidak pernah terbayarkan di dunia.
#amu diberikan ujian melalui anakmu,
anakmu diberi ujian utk dirinya sendiri,
kamu bertemu aku, aku belajar dari
ceritamu dan kamu mendapat pelajaran
dari pengalamanku. Semua itu berkaitan
dan bagian dari rencana*$ya utk kita.
Tuhan selalu memberi kesempatan kita
untuk menjadi lebih baik, tinggal apakah
kita memutuskan akan menjadi lebih baik
atau tidak, itu kebebasan yg diberikan
kepada manusia utk menentukan langkah
selanjutnya+
%erspektif yang saya berikan mengisi
ruang2 logika berfikirnya dan ia tampak
mulai memahami hubungan sebab
akibatnya. a tampak lebih tenang sekarang
karena sudah memahami akar masalahnya.
tulah yg terpenting dalam menyikapi
sebuah masalah, menemukan akarnya.
'ama saya tidak bertemu dengannya sejak
itu. Sampai satu waktu saya menemukan
fotonya di medsos sedang duduk di sebuah
bukit berlatar*belakang matahari terbenam
dan memeluk punggung anak lelakinya yg
tampak sehat. )ereka berdua tersenyum
bahagia.
Saya tersenyum dan sedikit terharu.Temanku berhasil menghadirkan sebab2
baiknya, sehingga ia mendapatkan akibat
yang baik pula. a mendapat banyak
pelajaran tentang hidup dari banyaknya
peristiwa.
-asanya secangkir kopi cukup sebagai
teman di sore ini sambil mengingat
bagaimana ia sampai di meja ini. Tentu
melalui banyak proses mulai dari berbentuk
biji sampai menjadi teman berbagi.
y DennySiregar
AKHIRAT YANG
DIPERBAIKI08 Februari 2016,
DENNYSIREGAR.COM – “Seandainya
semua beban dan keinginan itu berwujud,
pasti kita akan melihat banyak manusia
berjalan terbungkuk.
Di punggungnya begitu banyak hal yang
tidak penting. Keinginan, ketakutan,
harapan, rasa was-was, ambisi, perasan
berdosa dan entah apalagi. Belum lagi
akibat dari sebab2 di masa lalu seperti
hutang yang besar,
8/19/2019 SECANGKIR KOPI SEBAGAI PENGINGAT.docx
http://slidepdf.com/reader/full/secangkir-kopi-sebagai-pengingatdocx 3/4
Aku dulu pernah seperti itu.
Menumpuk harta karena ketakutan akan
tidak makan di masa depan. Ambisi yg
selalu terancam ketika ada orang yang
lebih sukses di depan mata. Selalu takut
diukur orang dan selalu mengukur orang.
Bodoh dan bebal.
Merasa kaya padahal sesungguhnya miskin
ga keruan. Sibuk mencari yang namanya
“kebahagiaan” di tempat sampah. Menutupi
jiwa yang kosong dengan bersenang2.
Emosi tak terkendali karena terbungkus
sombong dan arogan.
Betapa memalukan.
Hidup ku jadikan sebuah peluang. Tidak
pernah terpikir bahwa semua ini hanya
amanat, hanya titipan yang harus
disalurkan. Aku hanya “merasa” punya,
padahal sesungguhnya tidak. Dan
bodohnya, perasaan “merasa” itu saya
umbar kemana2, saya pamerkan dgn
kebanggaan..”
“Lalu bagaimana kamu sadar kalau semua
itu salah ?” Tanyaku sambil menghirup kopi
hitam yang harum sore ini.
“Tuhan mengambil semua milik-Nya,
merampasnya dariku dgn banyak peristiwa.
Sebagian karena kebodohan dan kelalaian-
ku, sebagian lagi karena hal yang tidak
kuduga bernama musibah..”
Temanku menyeruput kopinya. Matanya
tampak menerawang.
“Semua atribut kesombonganku di preteli,
sampai bahkan tidak ada yg bisa
kusombongkan lagi. Aku menghadapi
banyak penghinaan, dijauhi teman, dikejar2
hutang.. Ah, sakit rasanya mengingat
peristiwa2 dulu…”
Aku menatapnya. Sama sekali tidak kulihat
kesulitan di matanya, padahal ceritanya
bisa saja mengerikan ketika didengar orang
yang tidak pernah mengalami situasinya.
Dia malah tersenyum, seakan sudah
mengalahkan badai situasinya. Ya, dia
tersenyum.
“Baru aku paham, bahwa seumur hidup
ternyata aku adalah budak. Budak dari
keinginan, ketakutan. Budak dari nafsu
yang ada dalam diriku sendiri. Aku
membawa begitu banyak barang di
punggungku. Barang yang sebenarnya
tidak penting, tetapi selalu kubawa karena
ingin “berjaga2”
Sore ini nampak indah. Hujan turun dengan
lembut seakan menyapanya dengan
ucapan selamat datang.
“Kuturunkan ranselku diperjalanan.
Kubuang semua keinginan dan ketakutan.
Aku berjalan tanpa beban. Semua mengalir.
Dan ternyata, semua ketakutanku sama
sekali tidak terbukti. Tuhan menyediakan
banyak buah di pinggir jalan supaya aku
tidak kelaparan. Ada saja hal yang
menyelamatkan situasiku…
Aku paham, aku disuruh pasrah dan ikhlas.
Semakin lama aku beradaptasi dgn situasi.
Aku merasa merdeka. Dan ternyata, ketika
aku merasa merdeka, kebahagiaan yang
dulu kucari2 datang padaku dari sisi yg
sama sekali tidak kuduga. Tubuhku seperti
magnet yg menarik semua kebahagiaan itu.
Jalan tiba2 terbuka dan semuanya jauh dari
keinginanku dulu yang kuciptakan penuh
nafsu..”
Aku merasakan pancaran ketenangan di
wajahnya. Hal yang tidak dibuat2. Dan
hujan semakin deras mengetukkan
iramanya. Sore ini kopi sungguh nikmat
sekali.
“Perbaikilah akhiratmu, maka Tuhan akan
memperbaiki dunia-mu” Imam Ali as.
– Untuk seorang teman. –
PERJALANAN
PULANG09 Februari 2016,
DENNYSIREGAR.COM
“Yang membuat saya tertarik adalah cara
Tuhan mengajar manusia. Selalu menjadi
misteri bagi saya dan menyenangkan untuk
mencoba mengintip gambar besarnya.
Landasan berfikir saya adalah bahwa
Tuhan Maha Pengasih dan Maha adil. Itu
saja. Baru sesudah itu, mencoba menarik
benang merahnya.
Jadi saya tidak heran ketika seseorang
bertanya, “Kenapa Tuhan malah me-
miskinkan saya, padahal saya berdoa
supaya bisa membantu orang miskin ?”
Coba perhatikan, bagaimana seseorang
bisa tahu kemiskinan ketika ia tidak
miskin ? Miskin versi orang yang sedang
sejahtera, tentu berbeda dengan miskinnya
orang yang benar2 miskin.
Karena itu, ia di-miskin-kan supaya tahu
dan merasakan arti sebenarnya miskin.
Sehingga ketika ia diberi amanat dengan
rizki lagi, niatnya tidak berbelok. Tuhan
menjaga niat baik seseorang yang
disayangi-Nya dgn elok.
Begitu juga ketika seseorang berkata,
“Saya minta jodoh yang baik, kenapa saya
diberikan yang buruk ?”
Bagaimana ia tahu kebaikan sebelum
mengerti keburukan ? Dia harus mengenal
keburukan dulu, supaya konsep baik nya
menjadi tidak relatif. Maka diberilah ia jodoh
yang buruk dengan pengalaman yang
buruk pula, supaya ketika ada seseorang
yang baik, ia bisa mengenalinya dengan
akalnya.
Menarik, kan ?”
Sangat menarik. Tidak terasa sore itu saya
mendapat banyak pelajaran yang mahal.
“Bagaimana kamu bisa mengerti itu ?”
Tanyaku sambil menyeruput kopiku.
Dia tersenyum bijak. Ada ketenangan yang
dalam di wajahnya, menunjukkan ia
mengerti banyak arti kehidupan, kunci2
kebahagiaan.
“Saya tidak pernah mengenal itu dulu,
ketika saya berada pada momen
kesenangan. Saya mencari2 kebahagiaan,
padahal kebahagiaan itu relatif, tergantung
sudut mana kita memandang. Saya bahkan
membelinya, memenuhi diri saya dengan
materi dan berkata, “Inilah kebahagiaan..”
Lalu, saya diberi kesulitan.
Panjangnya waktu dalam kesulitan,
membuat saya mengenal banyak
kebahagiaan. Saya bisa menilai
kebahagiaan dari hal2 yang rendah, sudah
bukan materi ukurannya. Bahkan melihat
daun bergoyang di tiup angin saja, saya
sudah bahagia.
Indahnya hidup dan bersyukur masih diberi
kesempatan untuk membayar dosa2 dalam
kesulitan, adalah kebahagiaan yang sangat
mahal harganya….”
8/19/2019 SECANGKIR KOPI SEBAGAI PENGINGAT.docx
http://slidepdf.com/reader/full/secangkir-kopi-sebagai-pengingatdocx 4/4
Bagaimana seseorang bisa mengenal
kenikmatan pahit dalam secangkir kopi
ketika lidahnya tidak pernah
mencecapnya ?
Kuangkat cangkirku. Hujan belum juga
reda.