Download - Rumah Suku Iban
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
1/30
RK MBANGAN ARSIT KTUR 1
RUMAH ANJAI SUKU IBAN
K LOM OK 2
HARDIANA : D51114008
INDAH WULANSARI : D51114010
NANAN DARMAWAN T. : D51114008
T KNIK ARSIT KTUR
UNIV RSITAS HASANUDDIN
2015
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
2/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2
KATA PENGANTAR
Penyusun memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan
rahmat berupa kesehatan, kesempatan dan ilmu serta petunjuk-Nya sehingga
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Rumah Panjai Suku Iban.
Makalah ini dibuat berdasarkan referensi dari internet dan tesis.Tak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Dengan pembuatan makalah ini penyusun berharap semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penyusun
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kelemahan dalam penyusunan, baik tata kalimat maupun gaya bahasanya. Jadi kritik
dan saran demi perbaikan penulisan selanjutnya sangat kami harapkan.
Gowa, 14 Mei 2015
Penyusun
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
3/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................i
Daftar Isi...............................................................................................................ii
BAB I - Pendahuluan
1.1. Latar Belakang................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
1.3. Tujuan............................................................................................................. 2
1.4 Metode Pembahasan........................................................................................2
BAB II - Pembahasan
2.1 Sejarah Suku Iban............................................................................................3
2.2 Kehidupan dalam Rumah Panjang.................................................................. 13
2.3 Struktur Rumah Panjang..................................................................................17
2.4 Orientasi Rumah Panjang................................................................................ 21
BAB III - Penutup
3.1Kesimpulan.......................................................................................................25
3.2Saran................................................................................................................. 26
Daftar Pustaka..................................................................................................... 27
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
4/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Malaysia merupakan salah satu negara tetangga Indonesia yang terletak di
wilayah Asia Tenggara. Malaysia merupakan negara federasi yang terdiri atas negara
bagian. Salah satunya adalah sarawak. Sarawak berbatasan dangan kalimantan,
Indonesia. Sebagian besar negeri ini dihuni oleh suku Iban yang diduga berasal dari
Indonesia. Suku Iban atau Suku Dayak Laut adalah suku yang tinggal di tepi sungai
dengan menggantungkan hidup dari menanam padi.
Memikirkan hal tersebut, kami akan menjelaskan tentang rumah adat suku Iban
yang terletak di Sarawak. Daerah yang terkenal dengan julukan Land of Head
Hunters (tanah pemburu kepala). Di daerah ini terdapat rumah adat yang disebut
rumah Panjang(biasanya disebut rumah panjai). Mendengar kata rumah panjang akan
membuat kita membayangkan rumah yang bentuknya lebih panjang dari rumah pada
umumnya. Rumah ini dapat memuat berpuluh-puluh keluarga yang mempunyai
beratus-ratus anggota. Mereka senantiasa taat dan patuh pada pemimpinnya yang
biasa disebut tuai rumah.
Rumah panjang merupakan sejenis bangunan kediaman yang terdiri daripada
satu bilik yang panjang. Kebanyakannya dibuat dari kayu dan merupakan bentuk
binaan tetap yang awal dalam banyak budaya. Beberapa keluarga akan tinggal
bersama di rumah panjang ini. Rumah Panjang merupakan tradisi kaum
Iban terdiri daripada satu deret berpuluh-puluh rumah lamin. Rumah ini
mempunyai ciri dan keistimewaan tersendiri maupun dari segi keselamatan
dan kebudayaan. Rumah ini terletak di Saratok dan di sepanjang hulu-hulu sungai
atau di hutan-hutan tebal negeri Sarawak.
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
5/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 2
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah suku Iban?
2. Bagaimana kondisi dalam rumah Panjai?
3. Bagaimana struktur rumah Panjai?
4. Bagaimana orientasi rumah Panjai?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah suku Iban.
2. Untuk mengetahui kondisi dalam rumah Panjai.
3. Untuk mengetahui struktur rumah Panjai.
4. Untuk mengetahui bagaimana orientasi rumah Panjai.
1.4 Metode Pembahasan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah studi literatur
dari buku bacaan dan jurnal dari internet yang berkaitan dengan topik penulisanmakalah yaitu Rumah Panjang Suku Iban.
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
6/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 3
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Suku Iban
2.1.1. Suku Iban
Luas negeri Sarawak adalah 124,967 km2. Kebanyakan daerah ini ditutupi
oleh hutan hujan tropis. Curah hujan tinggi setiap tahun yaitu antara 120 in hingga
160 in. Suhunya 22.2-31.1 degree C. Penduduk Sarawak dihuni oleh banyak kaum
antara lain, Melayu, Iban, Melanau, Dayak Darat, Kenyah, ayan, Kelabit, Bisayah,
Murut, Penan dan lain-lain. Suku Iban tinggal di sepanjang hulu-hulu sungai atau di
hutan-hutan tebal negeri Sarawak, salah saunya di daerah Saratok.
Saratok ialah sebuah daerah di Bahagian Betong, Sarawak, Malaysia yang
terletak di bahagian timur laut Bandaraya Kuching dan keluasannya 1,686.88 km
persegi. Kaum Iban dahulu dikenali sebagai dayak laut dan dengan jumlah sebanyak
876,000 iaitu 40% daripada jumlah penduduk sarawak, kaum iban merupakan
kumpulan etnik yang terbesar di sarawak.
http://ms.wikipedia.org/wiki/Bahagian_Betonghttp://ms.wikipedia.org/wiki/Sarawakhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Malaysiahttp://ms.wikipedia.org/wiki/Malaysiahttp://ms.wikipedia.org/wiki/Sarawakhttp://ms.wikipedia.org/wiki/Bahagian_Betong -
7/23/2019 Rumah Suku Iban
7/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 4
Gambar 1. Peta Malaysia
Sumber: divezone.net (diakses tanggal 6 April 2015)
Gambar 2. Peta Sabah
Sumber: http://albumsuper.info/passthrough?url (diakses tanggal 6 April 2015)
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
8/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 5
Suku Iban atau Suku Dayak Laut adalah suku yang tinggal di tepi sungai
dengan menggantungkan hidup dari menanam padi. Mereka hidup tersebar di
perbukitan Sarawak (Malaysia) dan sebagian di Borneo Indonesia. Suku Dayak Laut
sebenarnya adalah sebutan yang salah oleh explorer dari British yang pertama
kontak langsung di tahun 1840-an. Saat itu banyak dari anggota suku yang mejadi
bajak laut bekerja sama dengan orang-orang Melayu. Nama Iban sendiri berasal dari
bahasa Kayan yang berarti pendatang. Pertama kali ditemui dalam literature di
tahun 1901 oleh Haddon dan terus dipakai oleh Freeman 1958:50 hingga sekarang.
Suku Iban menyebut komunitasnya dengan nama kampung yang mereka tinggali
atau nama sungai dimana mereka bermukim.
Saat ini suku Iban menetap di hutan terpencil di daerah yang kurang
terbangun di Sarawak, dan juga sebagian tinggal wilayah yang susah dijangkau di
tepi sungai Kapuas yang saat ini bernama Kalimatan atau Borneo Indonesia
(Freeman 1959:15). Sungai-sungai yang menjadi tempat tinggal suku Iban
diantaranya Batang Lupar, Saribas, Krian dan Rejang. Sebagian dari mereka pindah
ke wilayah pantai atau mendekati perkotaan.
Orang Iban berbicara menggunakan dialek Malaysia (subfamily Malaysia,
family Austronesian) yang merupakan bahasa utama di wilayah Borneo. Dalam
penggunaannya ditemui adopsi kata-kata dari bahasa lain juga Sansekerta.
Di Sarawak, populasi suku Iban diperkirakan sekitar 330 ribu di tahun 1971
(Sutlive 1973:77). Di tahun 1947, jumlah mereka diperkirakan hampir lebih dari
sepertiga dari populasi total di Kalimantan bahkan di beberapa tempat mendominasi
diantara etnik grup. Pada dasarnya mereka adalah orang yang tinggal di pedalaman,
sedang perkotaan didominasi oleh suku Melayu dan China. Di peta populasi orangIban Freeman (ca.1950) menunjukkan mereka mendiami di sungai-sungai besar
Sarawak dan sekitarnya dengan konsetrasi terpadat di wilayah Rejang Divisi Tiga
(salah satu dari pembagian wilayah secara politis di Sarawak) (Freeman 1955:12).
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
9/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 6
2.1.2. Sejarah Hijrah Suku Iban
Orang iban tradisional dikenali sebagai Dayak Laut dan mereka berasal dari
Kalimantan, Indonesia tetapi berpindah ke sarawak pada masa yang hampir sama
dengan kedatangan orang Eropa masuk ke Asia Tenggara (Kedit, 1984). Mereka
memasuki Sarawak melalui Batang Air Kapuas, jalan masuk paling mudah untuk
melintasi perbatasan Sarawak-Kalimantan (Jensen,1966). Menurut legenda setempat
(Sandin,1956), pada awalnya Senggalang Burong (nenek moyang orang iban) dengan
pengikutnya telah menduduki kawasan sepanjang sungai Kapuas dengan pengikutnya
telah menduduki sepanjang sngai Kapuas dan anak-anak sungainya di barat daya
borneo tetapi cucu Senggalang Burong yang bernama Sera Gunting lebih menyukai
Banjaran Tiang Laju di bagian barat Pulau Borneo (Sarawak). Walau bagaimanapun,
Senggalang Burong dan anak buahnya sepakat untuk pindah dari Merakai (anak
sungai Kapuas) dan mereka berpindah ke UluBatang Ai(sungai)
Sejarah telah menunjukkan bahwa suku Ian berasa dari negara Indonesia yang
berasal dari Kapuas (Richard, 1949) tetapi berpindah dari sana dan mula menetap di
Kumpang (tempat pertama kali mere tinggal di Sarawak).
2.1.3. Aspek Ekonomi
Sementara dari segi ekonomi, masyarakat Iban di Sarawak masih teguh
dengan tradisi masyarakat mereka yang tergantung pada kegiatan pertanian secara
swasembada. Tradisi ini masih tetap sampai ke zaman ini. Tanaman padi ini akan
diusahakan setiap setahun sekali yaitu setelah akhir bulan Juni atau bulan 1 bagi
masyarakat Iban, yang menganggap bulan Juni sebagai bulan awal dalam kalender
mereka. Padi akan selesai dipanen pada bulan Februari. Pada 1 haribulan Jun,
sambutan Hari Gawai Dayak akan diadakan sebagai merayakan semangat padi yang
telah memberikan rezeki kepada mereka. Padi yang diusahakan pula ialah padi bukit,
dan secara keseluruhan kegiatan adalah masih menggunakan peralatan tradisional,
seperti kapak, parang, dan peralatan tradisional yang lain. Jadi, masyarakat Iban
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
10/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 7
gemar melakukan kegiatan dengan bergotong-royong karena percaya bahwa kegiatan
itu akan lebih cepat dan mudah.
Selain mengusahakan tanaman padi, masyarakat Iban di Sarawak juga turut
menanam lada. Lada ditanam sebagai sumber pendapatan untuk menghidupi hidup
keluarga dan anak-anak mereka. Biasanya lada ditanam juga dengan menggunakan
metode tradisional. Meskipun harga lada di pasar tidak tetap, tetapi masyarakat Iban
tidak ada pilihan lain mengingat struktur bumi di Sarawak lebih banyak yang
bertanah tinggi. Selain menanam lada yang awalnya dibawa oleh orang asing yang
datang ke Sarawak yaitu sekitar abad ke- 18 lagi, masyarakat Iban di Sarawak juga
masih teguh mengusahakan tanaman karet dan juga tanaman sampingan yang lain.
Selain itu juga, masyarakat Iban di Sarawak juga turut mencari nafkah mereka dengan
kegiatan berburu dan menangkap ikan. Mereka akan berburu binatang-binatang yang
dapat dimakan seperti rusa, kijang, pelanduk dan banyak lagi.
2.1.4. Aspek Sosial
Dari aspek sosial pula, masyarakat Iban terkenal dengan praktek dalam sebuah
rumah panjang. Pada zaman sekarang, praktek hidup dalam komunitas rumah panjang
masih ada. Di rumah panjang saya sendiri ada lima puluh empat buah rumah yang
sama besar dan juga sama struktur binaannya. Masyarakat Iban dalam rumah panjang
begitu mementingkan semangat kerjasama. Dalam apa juga kerja, masyarakat Iban
lebih memilih untuk bergotong royong dari melakukan pekerjaan itu secara sendiri.
Praktek bergotong-royong atau beduruk ini sering dipraktekkan saat musim menanam
dan juga menuai padi.
Selain itu juga dalam pergaulan sehari-hari, praktek masyarakat Iban antara
pria dan perempuan adalah tidak diblokir atau diizinkan menurut adat ngayap.
Ngayap ini merupakan satu praktek masyarakat Iban pada zaman dahulu, yang
dilakukan oleh si teruna untuk memikat si dara serta berkenalan dan mengungkapkan
perasaan masing-masing.
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
11/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 8
Dari aspek menyambut keramaian pula, masyarakat Iban sangat
menitikberatkan kepuasan dan juga hubungan persaudaraan juga silaturrahim antara
mereka. Mereka juga seperti kaum lain yang memberi makan setiap tamu yang datang
ke rumah mereka. Tamu yang datang juga mungkin dideportasi jika perlu. Selain itu
juga, para tamu yang hendak pulang juga akan diberikan dengan buah tangan dan
juga suvenir yang menunjukkan host senang menerima kehadiran mereka.
Terdapat dua jabatan penting dalam rumah panjang. Tuah Barong adalah
seorang tetua yang membaca penanda alam terutama dari burung sebelum sebuah
peristiwa penting akan dilaksanakan. Ia juga bertanggung jawab atas upacara ritual
yang berlangsung di rumah panjang. Tuan rumah adalah ketua yang mengurusi
administrasi dan keperluan adat atau hukum dan aturan suku Iban, dan juga sebagai
juru damai dalam konflik. Ia tidak mempunyai kekuatan politis, ekonomi dan ritual.
Biasanya dipilih dari seorang pria yang mempunyai status yang tinggi dalam hal
pengetahuan dan kemampuan persuasive dalam mengambil keputusan. Dalam suku
Iban pengaruh dan status social tidak bisa diwariskan. Mereka menganut pencapaian
adalah individu, bukan sesuatu yang diturunkan.
Walaupun suku Iban tidak mempunyai tingkatan kelas, namun mereka sangat
kompetitif untuk mencapai prestasi dimana status dan gengsi merupakan hal utama
dalam komunitas. Pencapaian tingkat kekayaan dan hasil panen yang melimpah
adalah salah satu tanda kesuksesan. Lembaga pejalai (bejalah), dimana anak muda
dikirim keluar komunitas untuk bekerja dan mendapatkan pengalaman adalah bagian
penting dari adat suku Iban. Ketika kembali ia harus membawa barang berharga dan
juga bermacam tattoo yang membuktikan bahwa ia telah melakukan perjalanan.
Kaum wanita Iban tidak bepergian dan ketertutupan mereka dengan budaya luat
membuat mereka dan hasil kerajinan tangan menjadi sangat konservative. Dalam
struktur social, kaum wanita Iban tidak berada dibawah kaum laki-laki. Kepala rumah
tangga adalah juga wanita sejajar dengan kaum laki2. Kaum wanita juga memainkan
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
12/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 9
peranan yang sama dalam acara pertemuan (Gomes 1911:80). Ketika jabatan penting
dalam rumah panjang terbaas hanya untuk pria, hak antara pria dan wanita adalah
sama dalam hal properti dan warisan.
Kepercayaan suku Iban dikaitkan dengan pertanda, gejala alam dan padi.
Terdapat banyak Dewa dan Roh, salah satunya adalah Petara yang kemungkinan
meminjam dari Hindu sebagai pemimpin para Dewa. Arwah leluhur sangat penting
terutama untuk menjamin keberhasilan menanam padi. Padi dipercaya mempunyai
jiwa dan harus diperlakukan dengan hormat dan bijak. Di beberapa wilayah, agama
Kristen mengadopsi kepercayaan mereka dan menambahkannya sebagai salah satu
dewa ketimbang menghapuskan kepercayaan lama.
Telah lama diketahui bahwa Suku Iban mempunyai kontak dengan etnis lain.
Pertama adalah etnis China dan Melayu dan kemudian kulit putih. Dalam
perjalanannya, beberapa kali suku Iban terlibat gesekan terutama dengan China
tentang klaim atas tanah. Namun secara umum hubungan dengan etnis lain
berlangsung damai. Kaum China secara mayoritas menguasai perdagangan dan
komersial tingkat menengah baik di pedalaman dan juga perkotaan. Saat ini beberapa
warga suku Iban telah mempunyai toko sendiri dan sedikit yang menikmati
kesuksesan dengan backing dari kaum China. Suku Melayu, dengan Serawak sebagai
bagian dari militer Malaysia sejak 1966 mempunyai kekuatan politik yang cukup
berarti. Semangat independensi dan ketidak mampuannya bekerja dalam tim
membuat suku Iban meraih posisi sejajar. Perkawinan inter-etnis adalah hal yang
biasa dan bisa diterima, namun konflik etnis tetap saja siap meletus. Seperti halnya di
pertengahan 1960-an, disaat kekerasan terjadi karena campur tangan pemerintah.
2.1.5. Aspek Politik (Administrasi dalam Rumah Panjang)
Dalam aspek politik pula, cara hidup masyarakat Iban amat mementingkan
ketaatan kepada Tuai rumah atau kepala desa dalam sesuatu organisasi dalam sebuah
rumah panjang. Dalam hal ini, kepala rumah dalam sebuah rumah panjang akan
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
13/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 10
menunjuk beberapa orang anggota komite di bawahnya. Peran kepala rumah panjang
tidak hanya dalam birokrasi maupun administrasi saja, bahkan kepala rumah panjang
juga berperan dalam menangani urusan adat dan juga hukum rumah panjang tersebut.
Anggota komite yang membantu kepala rumah akan bertungkus lumus
terutama dalam urusan rumah panjang, misalnya bendahara, sekretaris, komite, dan
sebagainya. Namun pada masa sekarang, masyarakat Iban hidup dalam rumah
panjang yang agak mewah seiring dengan arus modernisasi. Bukan lagi sepert
sebelumnya yang hanya beratapkan rumbia, berdinding bambu dan sebagainya.
Bahkan sekitar 60% dari rumah orang Iban adalah rumah batu dan modern struktur
binaannya.
Jadi, pada zaman sekarang struktur pemerintahan pun telah berubah. Bahkan
seorang kepala dalam rumah panjang itu juga seharusnya seorang yang pernah
menerima pendidikan bukanlah mereka yang buta huruf seperti sebelumnya. Hal ini
karena, kepala berperan dan berurusan dengan pemerintah untuk meminta fasilitas
dari pemerintah dan diberikan kepada rumah panjang di bawahnya. Jadi perlunya
sikap kepemimpinan ada dalam keadaan apapun sekalipun.
2.1.6. Land of Head Hunters
Pemburu kepala ataupun lebih dikenali dengan aktivi 'ngayau' dalam bahasa
tempatan di sarawak. Pada tradisi Ngayau yang sesungguhnya, Ngayau tidak lepas
dari korban kepala manusia dari pihak musuh. Citra yang paling populer tentang
Kalimantan selama ini adalah yang berkaitan dengan berburu kepala (Ngayau).
lahirnya tulisan ilmiah menguatkan lagi tentang adanya aktivitas tersebut dan
mengakibatkan terciptanya citra Dayak sebagai orang-orang pemburu kepala di
sarawak.
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
14/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 11
Gambar 3. Tengkorak hasil ngayau
Sumber:http://mathewbgeorge.blogspot.com/2013/10/pemburu-kepala-headhunters.html(6
April 2015)
Pemburu-pemburu kepala yang berhasil berhak memakai gigi macan kumbang
di telinganya, hiasan kepala dari bulu burung enggang, dan sebuah tato dengan desain
khusus..Serangan-serangan para pemburu kepala dilakukan oleh kelompok-kelompok
kecil yang terdiri dari sepuluh hingga dua puluh orang laki-laki yang bergerak secara
diam-diam dan tiba-tiba. Mereka sangat memperhatikan pertanda-pertanda,
khususnya burung-burung. Setelah digunakan dalam upacara-upacara Mamad,
kepala-kepala itu digantung di beranda rumah panjang, berhadapan dengan
ruang-ruang tengah yang menjadi tempat tinggal ketua rumah panjang. Di masa lalu
Suku Dayak Kenyah dilaporkan sebagai pemburu kepala yang paling terkenal di
Kalimantan. Seperti halnya suku Dayak Kenyah, suku Dayak Iban juga melakukan
upacara perburuan kepala yang disebut Gawai. Upacara ini tidak hanya bersifat
religius, tetapi juga melibatkan pesta besar-besaran dengan minum-minuman dan
http://mathewbgeorge.blogspot.com/2013/10/pemburu-kepala-headhunters.htmlhttp://mathewbgeorge.blogspot.com/2013/10/pemburu-kepala-headhunters.html -
7/23/2019 Rumah Suku Iban
15/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 12
bersenang-senang.
Budaya pemotongan kepala ataupun ngayau merupakan amalan yang
dilakukan untuk:
2.1.6.1.Mendapatkan kawasan yang lebih luas.
Ramai dari penduduk di sarawak terutamanya dari suku kaum iban yang
berhijrah dari kawasan kalimantan adalah bercucuk tanam. padi merupakan tanaman
yang menyumbang kepada kemandirian suku kaum dan kelangsungan hidup kaum
iban di sarawak. sebagaimana yang diketahui,kawasan jajahan bagi sesuatu kawasan
adalah mutlak. Oleh karena itu untuk mendapatkan kawasan yang lebih luas,kejadian
penggalan kepala telah meluas di kawasan kawasan yang berhampiran.
2.1.6.2. Simbol keberanian.
Memang tidak dinafikan banyak penduduk di sarawak yang berada jauh jarak
antara satu sama lain. jarak antara satu rumah panjang dengan satu rumah panjang
adalah jauh antara satu sama lain. hal ini adalah disebabkan,panduduk yang berada di
sekitaran ataupun berdekatan dimusnahkan. semakin jauh jarak sesebuah rumah
panjang dari rumah panjang yang lain,semakin kuat dan keberanian.
Sebenarnya adat ngayau dilakukan oleh orang Iban pada masa lampau hanya
untuk mempertahankan kaumnya yang diganggu, dipermainkan, dan dianiaya oleh
kaum lain, termasuk Raja Brooke dulu. Sebenarnya kaum Iban hanya membunuh
semasa ngayau (perang). Pemuda Iban melakukannya sebagai lelaki Iban untuk
membuktikan keberaniannya dan melindungi kaumnya. Keberhasilan memotong
kepala musuh akan meningkatkan martabat dan keunggulan seorang lelaki. Lelaki
Iban yang membawa pulang kepala musuh akan mendapat gelar seperti Bujang
Berani dan sebagainya.
Kepala musuh akan diawetkan, dan tengkorak ini disebut sebagai antu pala
(piala kepala) yang akan dijadikaan harta pusaka keluarga secara turun temurun.Antu
palaini akan digantung di atas bedilang(dapur kecil) di ruai dan dipanaskan dengan
api kecil supaya semangat antu pala tersebut dapat beristirahat dengan tenang. Pada
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
16/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 13
dasarnya, tidak semua musuh yang ditemui di medan perang akan dibunuh.
Contohnya, wanita dan anak-anak hanya ditangkap dan dijadikan tawanan perang
atau budak di rumah panjang tetapi diberi layanan yang baik dan kemudian djadikan
keluarga angkat melaui adat mengiru hamba abdi (upacara mengangkat anak) atau
gawai bertebang(gawai mengangkaat anak). Adat tersebut merupakan upacara khas
untuk mengesahkan budak untuk diangkat sebagai keluarga oleh keluarga yang mau.
Oleh karena itu suku Iban tidak memberlakukan sistem perbudakan.
2.2. Kehidupan di Rumah Panjang
Perkataan rumah panjang ini lahir dari bentuk rumah itu sendiri. Ia didirikan
secara memanjangdengan tujuan untuk memuat seluruh keluarga suku Iban dibawah
satu atap. Menurut penelitian, hampir semua suku kaum etnik yang tinggal di
Sarawak mendirikan rumah panjangsebagai tempat mereka berteduh, yang berbeda
hanyalah dari segi bentuk dan ukuran, kekuatan bahan yang digunakan, pembagian
ruang dan cara-cara pembangunannya.
Bila orang Iban mendirikan rumah panjang, berarti mereka sedang
mewujudkan sebuah perkampungan ataupun lebih tepat lagi sebuah negeri. Hal ini
berdasarkan kepada penggunaan perkataan oleh orang Iban sendiri bahwa rumah
panjang ini merupakan sebuah negeri untuk mereka. Tiap-tiap keluarga dalam rumah
panjang tersebut senantiasa bersedia untuk membantu tetangga-tetangganya yang
memerlukan pertolongan atau bantuan mereka. Mereka sentiasa patuh kepada ketua
mereka yang dipanggil tuai rumah dan tuai burong. Menurut penelitian W.R.Geddes
mengatakan bahawa dengan hidup cara begini, suku kaum Dayak telah dapat
menyelesaikan beberapara masalah sosial-bagaimana untuk mandiri dan tidak pernah
dijauhi oleh masyarakatnya.
Rumah panjang ini merupakan kriteria utama dalam pembentukan masyarakat
Iban karena dalam rumah panjang inilah segala pantangan dan peraturan hidup
bermasyarakat. Mereka akan hidup bersama sepanjang masa dan memiliki hubungan
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
17/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 14
yang kuat.
Orang Iban secara turun temurun tinggal di ruah panjang, sebuah fitur sosial
yang memberi identitas unik kepada suku Iban. Sebuah rumh panjang dihuni oleh
saudara dan kerabat mereka sendiri. Kehidupan di rumah panjang merupakan bukti
nyata tentang kekukuhan perhubungan kekeluargaan dan kerjasama dalam kalangan
mereka (Vinson, 1978). Namun secara rasional, faktor geografi juga mempegaruhi
budaya tersebut rumah panjang didirikan karena kekurangan tanah rata kondisi
dataran yang tidak rata dan berbukit-bukit mengekang mereka dalam membangun
rumah. Rumah panjang merupakan alternatif dan solusi terbaik karena bentuknya
yang dapat menampung beberapa unit keluarga sekaligus. Selain itu, dalam segi
ekonomi mereka mendapatkan tempat untuk bercocok tanam.
Pembangunan rumah panjang memungkinkan juga memungkinkan suku Iban
untuk menghemat bahan-bahan pembangunan seperti bahan atap, dinding dan tiang
karena bagian-bagian itu ditanggung bersama. Kehidupan secara berkelompok
mengakrabkan mereka, ketegangan mungkin tercetus sekali-kali tetapi semangat
kekeluargaan dan kewibawaan tradisi (suara orang tua) selalu dapat meredakan
perselisihan. Dalam struktur organisasi yang demekian, kebanyakan aktivitas yang
dilakukan bersifat kerjasama. Apabila diadakan sebuah pesta atatu gawai, ia bukan
diadakan secara individu atau keluarga tetapi sebagai acara di rumah panjang. Dalam
kesulitan ekonomi atau kekurangan makanan, kegiatan ini dapat menghemat
perbelanjaan karena gawai didakan dengan biaya ditanggung bersama.
Meskipun praktek ngayap ini dibenarkan namun ia haruslah dilakukan dengan
adab dan juga sopan santun yang berlandaskan adat dan juga pegangan hidup
masyarakat kaum Iban itu sendiri.
Selain itu juga dalam pergaulan sehari-hari, praktek masyarakat Iban antara
pria dan perempuan adalah tidak diblokir atau diizinkan menurut adat ngayap.
Ngayap ini merupakan satu praktek masyarakat Iban pada zaman dahulu, yang
dilakukan oleh si teruna untuk memikat si dara serta berkenalan dan mengungkapkan
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
18/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 15
perasaan masing-masing.
Menurut adat, si teruna dapat mengunjungi si dara tidak melebihi tiga malam
berturut-turut. Jika kunjungan berkelanjutan, orangtua si gadis memiliki hak untuk
menentukan dan bertanya apakah si teruna serius di dalam usahanya untuk memikat si
gadis. Jika antara mereka serius, mereka akan dinikahkan. Pada masa kini, tradisi dan
praktek ngayap ini tidak lagi dilakukan. Teruna dan dara hanya bertemu dalam acara
keramaian, reuni saat perayaan, dan sebagainya yang tidak berlebih-lebihan dsan
bersopan santun. Jadi, jika ada tabrakan adab dan campurtangan kaum lain, maka
tindakan hukum akan diambil seperti yang termaktub dalam bagian 132 Adat Iban,
1993.
Bilek keluarga adalah sebuah komunitas yang saling menguntungkan. Anak
dinamai setelah kakek mereka, yang merupakan kelanjutan dari nama leluhur dan
menunjukkan hubungan keluarga dalam kelompok. Ini menunjukkan adanya
kepedulian status bagi suku Iban. Keanggotaan dalam Bilek keluarga dan juga
rumah panjang menjadi awal kelahiran, pernikahan dan juga pengangkatan anak.
Sebuah keluarga bisa saja bergabung dengan rumah panjang karena kaitan
persahabatan. Perkawinan yang diharapkan diantara keluarga dekat, khususnya dari
tingkat pertama hingga kelima keponakan. Pernikahan didalam rumah panjang
umumnya perkawinan dengan anggota luar.
Adat Menetap Setelah Menikah
1) Adat utrolokal adalah yang memberi kebebasan kepada sepasang suami
isteri untuk memilih tinggal disekitar kediaman kaum kerabat suami atau disekitar
kediamanan kaum kerabat istri.
2) Adat virilokal adalah yang menentukan bahwa sepasang suami-istri
diharuskan menetap sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami.
3) Adat uxurilokal adalah yang menentukan bahwa sepasang suami-isteri
harus tinggal sekitar kediaman kaum kerabat isteri.
4) Adat bilokal adalah yang menentukan bahwa sepasang suami-isteri tinggal
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
19/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 16
disekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu, dan sekitar pusat
kediaman kaum kerabat suami pada masa tertentu, dan sekitar pusat kediaman kaum
kerabat isteri pada masa lainnya.
5) Adat neolokal adalah yang menentukan bahwa sepasang suami-isteri
menempati tempatnya sendiri yang baru dan tidak mengelompok bersama kerabat
suami ataupun isteri.
6) Adat avunkulokal adalah yang mengharuskan sepasang suami-isteri
menetap sekitar tempat kediaman saudara pria ibu (avunculus) dari suami.
7) Adat natalokal adalah yang menentukan bahwa suami dan isteri
masing-masing hidup terpisah diantara kaum kerabatnya sendiri-sendiri, suami sekitar
pusat kediaman kaum kerabatya sendiri dan isteri disekitar pusat kediaman kaum
kerabatan sendiri dan isteri disekitar pusat kediaman kaum kerabatnya sendiri pula.
Adat menetap sudah sesudah menikah antara lain mempengaruhi pergaulan
kekerabatan dalam suatu masyarakat.
Bilek keluarga adalah sebuah komunitas yang saling menguntungkan. Anak
dinamai setelah kakek mereka, yang merupakan kelanjutan dari nama leluhur dan
menunjukkan hubungan keluarga dalam kelompok. Ini menunjukkan adanya
kepedulian status bagi suku Iban.
Keanggotaan dalam Bilek keluarga dan juga rumah panjang menjadi awal kelahiran,
pernikahan dan juga pengangkatan anak. Sebuah keluarga bisa saja bergabung
dengan rumah panjang karena kaitan persahabatan.
Suku Iban sangat menjunjung monogami, namun di awal tahun perceraian
bisa berlangsung mudah dan dianggap biasa. Perkawinan lintas etnik walau
terkadang ditentang terbukti membawa banyak keuntungan bagi rumah panjang.
Saat ini orang Iban yang berpendidikan cenderung menahan untuk menikah. Mereka
melihat apakah pernikahan menguntungkan secara ekonomis dilihat dari latar
belakang keluarga terutama yang mempunyai penghasilan yang tinggi.
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
20/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 17
2.3. Struktur Rumah Panjai
Komunitas rumah panjang selalu berada di tepi sumber air. Populasi mereka
sangat bervariasi dari 80.5 (Baleh) hingga 137 (Sibu). Tingkatan lebih tinggi
biasanya tidak mencapai 200. Di komunitas Baleh dimana hutan masih sangat kaya,
biasanya komunitas terdiri dari sebuah rumah yang sangat panjang berada antara
satu atau dua miles ditepi sungai. Dalam komunitas Sibu dimana keterlibatan
pemerintah dalam program tinggal menetap maka jarak antara rumah yang satu
dengan yang lain makin dekat. Dengan jumlah yang banyak ini bukan berartimenjadi sebuah desa atau perkampungan. Setiap rumah panjang mempunyai
wilayah sendiri yang didalamnya Bilek keluarga juga mempunyai kekuasaan
sendiri.
Sebuah rumah panjang tidak mempunyai property sendiri. Komunitas rumah
panjang biasanya mempunya anggota utama yang merupakan pendiri komunitas dan
berhubungan secara langsung. Mereka ini biasanya mendiami di bagian tengah dari
rumah panjang. Keanggotaan rumah panjang biasanya dari hubungan satu dengan
beberapa keluarga. Di tingkat Baleh relasi antar keluarga ini setingkat 100 persen
(Freeman 1955:9 : Sutlive 1973: 360-361).
Jenis rumah panjang orang asli Malaysia Timur biasanya mempunyai
bilik-bilik tambahan. Disebelah depannya ialah serambi dan di sebelah belakangnya
pula ialah bahagian dapur. Rumah panjang didirikan dengan tiang yang tinggi supaya
ia rumah mereka terlindungi dari banjir. Pada zaman dahulu, ini juga merupakan satu
cara untuk melindungkan rumah daripada diserang oleh musuh. Untuk masuk ke
rumah itu, seseorang terpaksa menaikinya melalui tangga-tangga yang dibuat dari
batang kayu
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
21/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 18
Rumah ini menggunakan tiang jenis kayu keras dan tidak
mudah rapuh seperti kayu belian yang mudah didapati di Kepulauan
Borneo. Atapnya dari daun rumbia seperti Biru, Pantu, Mulong dan
jenis daun tebal. Dinding rumah berkenaan diperbuat daripada kulit kayu
seperti Terentang atau buluh yang dikelar dan dibelah. Lantainya pula
menggunakan buluh, papan atau kulit kayu. Tangga rumah terbuat dari
sebatang kayu bulat yang ditakik dengan beliong dan disebut tangga
takik.
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
22/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 19
Gambar 4. Denah rumah Panjang
Sumber :https://gnmawar.wordpress.com/adat-iban/the-iban-longhouse-by-stephen-anggat/ (11
Mei 2015)
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
23/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 20
Bagian-bagian Rumah Panjang Sarawak
2.3.1. Bilek,adalah ruang utama yang merupakan tempat keluarga dalam organisasi
sosial masyarakat. Anggota bilekmenjadi suku juru kaban belayan (Vinson, 1978),
yaitu kaum kerabat rumah panjang tersebut.
2.3.2.Sadauterletak dibagian atasbilekdigunakan sebagai tempat penyimpanan padi,
benih padi dan peralatan menanam padi seperti tikar, parang dan peralatan keperluan
keluarga (Freeman,1970). Selain itu digunakan sebagai tempat tidur anak perempuan
dan sebagai tempat untuk membuat kain tenun.
2.3.3. Tempuan hampir sama dengan pantar. Tempuan juga digunakan untuk dua
kondisi yaitu keramaian dan kematian, kita memasuki rumah panjang bukan melalui
hadapan rumah panjang tetapi melalui ujung kiri dan kanan rumah panjang tersebut.
Jika ada keramaian untuk menyambut tamu, kita mesti masuk melalui ujung kanan
rumah panjang ataupun bagian yang mengarah ke hulu sungai berdekatan (untuk
perkara yang baik). Dan jika ada kematian, yaitu anggota keluarga yang meninggal di
luar rumah panjang akan dibawa masuk ke dalam rumah panjang melalui ujungsebelah kiri rumah panjang atau yang mengarah ke hilir sungai berdekatan (untuk
perkara yang buruk).. Kesimpulannya tempat ini bisa dikatakan sebagai tempat lalu
lalang didalam rumah panjang.
2.3.4 Ruai adalah ruang tempat berkumpul bersama keluarga, tempat untuk
menyambut tamu dan lain-lain. Ruai adalah ruang terbuka di rumah panjang tetapi
dipisahkan oleh tiang penyangga atap. Ruai adalah tempat berinteraksi dan
bersosialisasi masyarakat rumah panjang. Upacara-upacara rumah panjang seperti
ranyai (ngajat atau menyanyikan leka), niti daun, ngerandang, timang gawai dan
upacara adat lainnya biasanya diadakan di ruai.
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
24/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 21
2.3.5 Panggau digunakan untuk suatu acara dan kematian. ketika ada acara, tempat
ini digunakan sebagai tempat menghidangkan makanan untuk para tamu, dan ketika
ada anggota keluarga yang meninggal tempat ini digunakan sebagai tempat untuk
meletakan mayat, yaitu setelah mayat dimandikan dan kemudian dibawa keluar dan
diletakan di bagian ini. Panggau juga digunakan untuk upacara belian yaitu untuk
mengobati orang yang sakit, dan upacara lain yang dilakukan berkaitan dengan
budaya dan adat setempat.
2.3.6. Tanju adalah bagian depan rumah panjang yang berfungsi sebagai tempat
penyediaan beras, dan tempat bermain anak-anak suku Iban.Tanjuadalah bagian luarruai yang dibangun tanpa atap dan digunakan untuk menjemur hasil tanaman seperti
lada, padi, getah dan sebagainya.
2.3.7. Dapur digunakan sebagai tempat memasak makanan sehari-hari. Dapur
biasanya berada di daerah tempuan.
.
2.4. Orientasi Rumah Panjang
Sebagai permukiman tepi sungai , rumah panjang dibangun di sepanjang
sungai dan dengan sumbu idealnya berorientasi sejajar dengan sungai utama .
Akibatnya , kedua ujung rumah panjang yang biasanya dibedakan sebagai hulu ( ulu )
dan hilir ( ili ) berakhir . Orientasi ini disertai adanya pemusatan sumber, dasar dan
ditimbulkan terus-menerus dalam percakapan sehari-hari . Jadi lokasi apartemen
individu yang khas ditunjukkan dengan posisinya hulu atau hilir akhir rumah panjang ;
yaitu, sebagai hulu ( sapiak ulu ) atau hilir setengah ( sapiak ili ' ) ,
Orientasi ini ditandai dengan dua cara lain juga: pertama, di sisi-dinding yang
memisahkan satu apartemen dari yang lain dan kedua, dengan aturan genselan adat.
Selama konstruksi rumah, hanya tuai rumah yang memiliki dua sisi-dinding, satu di
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
25/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 22
setiap sisi dari apartemen bilik nya. Semua bilik lainnya tegak hanya satu sisi dinding,
di kedua hulu atau hilir sisi apartemen mereka, tergantung pada bilik itu lokasi relatif
terhadap tuai rumah. Perbedaan antara hulu dan hilir bersekutu dengan yang lain
antara dasar dan ujung . Apa pun yang memiliki baik dasar dan ujung akan
membentuk anggota utama dari totalitas yang terdiri dari bagian-bagian yang disebut
batang . Jadi baik rumah panjang dan sungai utama yang terletak digambarkan
sebagai batang . Seperti batang pohon hidup , baik sungai dan rumah panjang dilihat
sebagai memperluas antara titik awal - sumber atau 'dasar ' ( sama pun ) ; dan titik
akhir atau titik - . tujuan atau ujung (Ujongataupuchok)Pada satu tingkat metafora
adalah botani dan spasial . Untuk sungai , yang dasar adalah hilir di mulutnya , dan
ujungnya ada di hulu nya .
Orientasi dasar kedua rumah panjang adalah dalam hal gerakan matahari
melalui langit dari timur ke barat. Dalam Iban timur disebut matahari tumboh, secara
harfiah, 'arah matahari terbit', dan barat, matahari padam, 'arah matahari tenggelam'.
Dalam konteks ritual, timur dikaitkan dengan kehidupan, terutama permulaannya, dan
barat dengan kematian. Sejauh rumah panjang yang bersangkutan, gagasan dasar
adalah bahwa kursus timur-barat dari matahari, karena perjalanan dari horizon ke
horizon (tisau langit), harus pernah bertepatan dengan sumbu panjang rumah,
sehingga matahari bersinar menjadi satu atau ujung lain dari struktur. Jika tidak
masyarakat diterjemahkan menerus 'panas' (angat). Sebuah rumah, bukan, harus
mencerminkan gerakan matahari dalam kosmos. Artinya, matahari harus mengorbit
rumah; harus naik kemiringan atap dari sisi galeri, mencapai titik tertinggi (rabong
hari, 'zenith'), langsung di atas pusat bukit-capping (perabong) tepat di atas pemun
tiang, dan kemudian turun lagi karena mengikuti kemiringan atap ke bawah untuk
cakrawala, di belakang apartemen keluarga (Ujong bilik). Dengan kata lain, gerakan
timur-barat dari matahari selama rumah panjang harus silang-potong internal yang
hulu-hilir divisi.
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
26/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 23
Titik utama masuk ke rumah panjang adalah pendai nya '(sungai tempat
pemandian) Berikut kano biasanya diikat, perempuan mengambil air untuk keperluan
rumah tangga, dan anggota rumah panjang mandi. Secara simbolis, yang pendai
'merupakan ambang luar masyarakat. Jadi apabila rumah sedang menjalani ritual
'pendinginan', tanda-tanda ditempatkan di pendai yang 'memberitahu calon
pengunjung rumah panjang sementara tidak dapat bertamu. Jika tidak, pengunjung
memasuki masyarakat dengan cara tempat pemandian, mandi pertama di pendai
'sebelum disambut ke rumah oleh tuan rumah . Pada kesempatan ritual utama, acara
selamat datang ini mengambil bentuk prosesi upacara. Ritual masuknya bayi yang
baru lahir ke rumah panjang ditandai dengan mandi di sungai (meri 'anak mandi')
yang terstruktur sekitar sambutan prosesi ke dan dari pendai masyarakat '(Sather
1988). Setelah kematian, jiwa orang mati bereikarnasidi perjalanan ini, mengambil
cuti dari 'dunia ini'.
Gambar 5. Rumah panjang yang berada di tepi sungaiSumber: Presentasi Fidelis anak rufinus ( 6 April 2015)
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
27/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 24
Gambar 6. Orientasi Rumah Panjang
Sumber :https://gnmawar.wordpress.com/adat-iban/the-iban-longhouse-by-stephen-anggat/ (11
Mei 2015)
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
28/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 25
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Suku Iban atau Suku Dayak Laut adalah suku yang tinggal di tepi sungai dengan
menggantungkan hidup dari menanam padi. Mereka hidup tersebar di perbukitan
Sarawak (Malaysia) dan sebagian di Borneo Indonesia. Suku Dayak Laut sebenarnya
adalah sebutan yang salah oleh explorer dari British yang pertama kontak langsung
di tahun 1840-an. Saat itu banyak dari anggota suku yang mejadi bajak laut bekerja
sama dengan orang-orang Melayu.
Perkataan rumah panjang ini lahir dari bentuk rumah itu sendiri. Ia didirikan
secara memanjangdengan tujuan untuk memuat seluruh keluarga suku Iban dibawah
satu atap. Menurut penelitian, hampir semua suku kaum etnik yang tinggal di
Sarawak mendirikan rumah panjangsebagai tempat mereka berteduh, yang berbeda
hanyalah dari segi bentuk dan ukuran, kekuatan bahan yang digunakan, pembagian
ruang dan cara-cara pembangunannya. Di dalam Rumah Panjang terdapat Tuai yaitu
ketua suku Ian yang tinggal di bagian tengah Rumah Panjang.
Pembangunan rumah panjang memungkinkan juga memungkinkan suku Iban
untuk menghemat bahan-bahan pembangunan seperti bahan atap, dinding dan tiang
karena bagian-bagian itu ditanggung bersama. Kehidupan secara berkelompok
mengakrabkan mereka, ketegangan mungkin tercetus sekali-kali tetapi semangat
kekeluargaan dan kewibawaan tradisi (suara orang tua) selalu dapat meredakan
perselisihan.
Rumah ini menggunakan tiang jenis kayu keras dan tidak mudah
rapuh seperti kayu belian yang mudah didapati di Kepulauan Borneo.
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
29/30
Rumah Panjang Suku Iban oleh Kelompok 2 26
Atapnya dari daun rumbia seperti Biru, Pantu, Mulong dan jenis
daun tebal. Dinding rumah berkenaan diperbuat daripada kulit kayu
seperti Terentang atau buluh yang dikelar dan dibelah. Lantainya pula
menggunakan buluh, papan atau kulit kayu. Tangga rumah terbuat dari
sebatang kayu bulat yang ditakik dengan beliong dan disebut tangga
takik. Bagian-bagian rumah panjang ini terdiri atas bilek, sadau,tempuan, ruai,
panggau, tanjudan dapur.
Sebagai permukiman tepi sungai , rumah panjang dibangun di sepanjang
sungai dan dengan sumbu idealnya berorientasi sejajar dengan sungai utama .Akibatnya , kedua ujung rumah panjang yang biasanya dibedakan sebagai hulu ( ulu )
dan hilir ( ili ) berakhir . Orientasi ini disertai adanya pemusatan sumber, dasar dan
ditimbulkan terus-menerus dalam percakapan sehari-hari . Jadi lokasi apartemen
individu yang khas ditunjukkan dengan posisinya hulu atau hilir akhir rumah panjang ;
yaitu, sebagai hulu ( sapiak ulu ) atau hilir setengah ( sapiak ili ' ) ,
3.2. Saran
Adapun saran dari penulisan makalah ini agar pembaca tetap memperhatikan
rumah-rumah adat yang jika tidak kita jaga dengan baik nilai-nilai kearifan lokal ini
akan menghilang cepat atau lambat. Penulis berharap pembaca dapat menjadikan
makalah ini sebagai referensi tambahan untuk mengetahui tentang rumah panjang dan
tetap mencari referensi lain agar dapat mengetahui tentang rumah ini.
Selain itu, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan karena kami masih
dalam proses pembelajaran. Dan diharapkan dengan adanya makalah ini dapat
dijadikan wacana yang membuka pola pikir pembaca serta memberi manfaat bagi
pembaca umumnya dan penyusun khususnya.
-
7/23/2019 Rumah Suku Iban
30/30
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2010.https://gnmawar.wordpress.com/adat-iban/the-iban-longhouse-by-
stephen-anggat/.11 Mei 2015
Anonim.2009.http://kumangkenyalang88.blogspot.com/2009/09/akhirnya-siap-juga-s
atu-assignment-saya.html#comment-7011936696307900055. 17 Mei 2015
Anonim.2009.https://mhs.blog.ui.ac.id/niken.puspitaningrum/2009/05/27/adat-meneta
p-setelah-menikah/.17 Mei 2015
Mahli Malike.1984. Senibena Rumah Panjang Kaum Iban. Institut Teknologi MARA
Shah Alam, Selangor
Taslim Noriah. 2013. Ensera Ayor: Epik Rakyat Iban. Universitas Sains Malaysia
http://kumangkenyalang88.blogspot.com/2009/09/akhirnya-siap-juga-satu-assignment-saya.html#comment-7011936696307900055http:///reader/full/https///mhs.blog.ui.ac.id/niken.puspitaningrum/2009/05/27/adat-menetap-setelah-menikah/http:///reader/full/https///mhs.blog.ui.ac.id/niken.puspitaningrum/2009/05/27/adat-menetap-setelah-menikah/http://kumangkenyalang88.blogspot.com/2009/09/akhirnya-siap-juga-satu-assignment-saya.html#comment-7011936696307900055