Download - Ruang Lingkup Anilisis Makroekonomi
MODUL 1
PENGANTAR EKONOMI MAKRO
POKOK BAHASAN :
RUANG LINGKUPANALISIS MAKROEKONOMI
DOSEN PENGAMPU :
Matsani A Rahman Rasib, SE.,MM.
FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO
FAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS MERCU BUANAJAKARTA
POKOK BAHASANRUANG LINGKUP ANALISIS MAKROEKONOMI
Matsani A Rahman Rasib, SE, MM.
A. PENDAHULUAN
Salah satu aspek yang membedakan antara teori mikroekonomi dengan
teori makroekonomi adalah corak dan setiap analisis yang dibuat. Analisis-
analisis dalam teori mikroekonomi pada umumnya meliputi bagian-bagian
kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Dalam teori mikroekonomi
yang dianalisis adalah kegiatan seorang konsumen, suatu firma atau suatu
pasar. Sedangkan analisis-analisis dalam teor makroekonomi lebih global
atau lebih menyeluruh sifatnya. Dalam makroekonomi yang diperhatikan
adalah tindakan konsumen secara keseluruhan, kegiatan-kegiatan
keseluruhan pengusaha dan perubahan-perubahan keseluruhan kegiatan
ekonomi. Atas dasar corak analisis yang berbeda ini, maka para ahli ekonomi
membedakan teori-teori dasar dalam ilmu ekonomi kepada teori mikro dan
makro.
Disamping perbedaan di atas, yang lebih penting lagi mikroekonomi dan
makroekonomi berbeda dalam ruang lingkup dan titik berat analisisnya.
Mikroekonomi lebih menitikberatkan kepada analisis mengenai masalah
membuat pilihan untuk mewujudkan efisiensi dalam penggunaan sumber-
sumber atau mencapai kepuasan yang maksimum. Sedangkan analisis-
analisis dalam makroekonomi menerangkan tentang pentingnya segi
permintaan dalam menentukan tingkat kegiatan dalam perekonomian dan
pentingnya kebijakan dan campurtangan pemerintah untuk mewujudkan
prestasi kegiatan ekonomi di tingkat yang dikehendaki.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO
1
MODULPengantar Ekonomi Makro (2 SKS)
1. Isu-isu Utama dalam Analisis Mikroekonomi
Analisis-analisis dalam teori mikroekonomi bertitik tolak dari pandangan
yang menganggap bahwa faktor-faktor produksi atau sumber-sumber
yang dimiliki masyarakat adalah terbatas, sedangkan keinginan manusia
tidak terbatas. Maka masyarakat haruslah membuat pilihan-pilihan yang
dibedakan kepada dua aspek, yaitu :
a. Dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa
b. Dalam kegiatan menggunakan barang dan jasa.
Kedua pilihan tersebut merupakan isu-isu utama yang dianalisis dalam
teori mikroekonomi. Untuk memilih kedua aspek tersebut dapat dianalisis
dengan mengemukakan tiga pertanyaan sebagai berikut :
Pertanyaan pertama adalah apakah jenis-jenis barang dan jasa yang
harus diproduksi? Jawaban dari pertanyaan ini merupakan persoalan
yang akan menentukan kegiatan-kegiatan ekonomi yang dijalankan
dalam perekonomian. Dengan kata lain bahwa pilihan-pilihan yang
dilakukan konsumen merupakan faktor penting dalam menentukan jenis-
jenis kegiatan produksi yang harus dijalankan. Karena untuk dapat
memproduksi sesuatu yang sesuai dengan kebutuhan konsumen
memerlukan efektifitas dan effisiensi berbagai faktor produksi terutama
faktor biaya, maka sebelum menjalankan kegiatan produksi sebuah
perusahaan harus menyelesaikan persoalan (pertanyaan) kedua.
Pertanyaan kedua adalah bagaimanakah caranya memproduksi barang
yang akan dijual untuk memenuhi kebutuhan konsumen? Analisis dalam
teori mikroekonomi yang menerangkan tentang teori produksi, biaya
produksi dan struktur pasar bertujuan untuk menerangkan bagaimana
seorang produsen memecahkan persoalan tersebut.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO
Setelah mengetahui jenis-jenis faktor produksi yang dibutuhkan untuk
melakukan kegiatan produksi, produsen akan pergi ke pasar untuk
mendapatkan faktor-faktor produksi yang diperlukannya.
Sebagai akibat dari penggunaan faktor-faktor produksi dalam kegiatan
menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat, akan
tercipta aliran pendapatan kepada faktor-faktor produksi yang digunakan.
Aliran ini akan menentukan corak distribusi pendapatan dalam
masyarakat. Selanjutnya corak distribusi pendapatan ini akan
menentukan corak permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa.
Dengan demikian, aliran-aliran pendapatan yang berlaku sebagai akibat
kegiatan memproduksi barang dan jasa akan dapat memecahkan
persoalan (pertanyaan) ketiga yaitu untuk siapakah barang dan jasa
perlu diproduksi?
2. Asal Mula Perkembangan Analisis Makroekonomi
Uraian ringkas tentang teori mikroekonomi diatas pada hakekatnya
menerangkan bagaimana suatu masyarakat yang memiliki faktor produksi
yang terbatas tetapi mempunyai keinginan memperoleh barang dan jasa
yang tidak terbatas, membuat pilihan-pilihan dalam memproduksi dan
mengkonsumsi barang dan jasa sehingga kepuasan dan kesejahteraan
masyarakat dapat dimaksimalkan.
Analisis tersebut ternyata tidak dapat menerangkan sebab-sebab
terjadinya beberapa masalah penting yang selalu berlaku dalam
perekonomian. Coba perhatikan beberapa pertanyaan berikut :
a. Mengapa setiap negara menghadapi masalah pengangguran, yang
semakin lama semakin buruk keadaannya?
b. Mengapa masalah kenaikan harga-harga yang berlaku sering kali
diikuti oleh masalah pengangguran yang cukup serius?
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO
c. Mengapa berbagai bidang perekonomian tidak mengalami
pertumbuhan yang sama cepatnya?
d. Mengapa kegiatan perekonomian tidak mengalami perkembangan
yang stabil, adakalanya cepat berkembang, tetapi di lain waktu
mengalami perkembangan yang lambat atau malah mengalami
kemunduran?
Sehingga dekade 1930-an ahli-ahli ekonomi tidak menfokuskan analisis
mereka kepada berbagai masalah diatas, terutama terhadap masalah
pengangguran dan pertumbuhan ekonomi yang lesu. Ahli-ahli ekonomi
yang tergolong dalam mazhab Klasik yang hidup di antara zaman Adam
Smith (1776) dan Keynes (1936), tidak banyak membuat analisis
mengenai masalah pengangguran, inflasi, ketidak stabilan ekonomi dan
pertumbuhan ekonomi.
Akan tetapi, menurut mereka masalah-masalah tersebut hanya
sementara. Sistem pasar bebas akan membuat penyesuaian-
penyesuaian yang menyebabkan masalah-masalah tersebut akan lenyap
dengan sendirinya dan pertumbuhan ekonomi yang teguh akan
berlangsung kembali.
Dalam tahun 1929 - 1932 terjadi kemunduran ekonomi di seluruh dunia,
yang bermula dan merosonya ekonomi di Amerika Serikat yang dikenal
dengan periode the Great Depression. Pada puncaknya, seperempat
dari tenaga kerja di Amerika Serikat menganggur dan pendapatan
nasionalnya mengalami kemerosotan yang sangat tajam. Kemunduran
ekonomi yang serius itu merebak ke seluruh dunia, bukan hanya ke
negara-negara industri, tapi juga ke negara-negara miskin.
Ketidak mampuan tersebut mendorong seorang ahli ekonomi Inggris yang
terkemuka saat itu, yaitu John Maynard Keynes, ia mengemukakan
teori-teori yang pada akhirnya menjadi landasan teori makroekonomi
modern. Teori-teori tersebut dikemukakan dalam buku yang berjudul
General Theory of Employment, Interest and Money yang diterbitkan
pada tahun 1936.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO
Secara garis besar pandangan dalam buku Keynes tersebut dapat
dibedakan menjadi dua aspek. Di satu pihak buku tersebut mengkritik
pandangan ahli-ahli ekonomi klasik mengenai faktor-faktor yang
menentukan tingkat kegiatan sesuatu perekonomian. Sementara dilain
pihak buku tersebut menerangkan faktor utama yang akan menentukan
prestasi kegiatan ekonomi suatu negara. Ia berpendapat bahwa
pengeluaran agregat merupakan perbelanjaan masyarakat terhadap
barang dan jasa, adalah faktor utama yang menentukan tingkat kegiatan
ekonomi yang dicapai sesuatu negara. Lebih lanjut tentang hal ini akan
dibahas pada modul ke-empat.
3. Isu-isu Utama dalam Analisis Makroekonomi
Makroekonomi membahas isu-isu penting yang selalu dihadapi sesuatu
perekonomian. Analisisnya berusaha memberi jawaban kepada
pertanyaan-pertanyaan yang dikemukakan pada pembahasan
sebelumnya, yaitu : Mengapa pertumbuhan ekonomi tidak selalu teguh?
Mengapa kegiatan ekonomi tidak berkembang dengan stabil? Mengapa
pengangguran dan kenaikan harga-harga selalu berlaku? Disamping
menerangkan keadaan keadaan yang menciptakan masalah tersebut,
analisis makroekonomi juga menerangkan langkah-langkah yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
Analisis tentang penentuan tingkat kegiatan yang dicapai sesuatu
perekonomian merupakan bagian penting dari analisis makroekonomi.
Analisis tersebut menunjukkan bagaimana pengeluaran agregat
(permintaan agregat) dan penawaran agregat akan menentukan tingkat
keseimbangan kegiatan sesuatu perekonomian. Dalam analisis tersebut
akan diterangkan pula komponen-komponen dari pengeluaran agregat
dan ciri-ciri dari setiap komponen tersebut. Dalam perekonomian modern
hal ini dibedakan kepada empat golongan :
o pengeluaran konsumsi rumahtangga
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO
o investasi perusahaan-perusahaan
o pengeluaran konsumsi dan investasi pemerintah
o ekspor (pembelian barang buatan dalam negeri oleh penduduk
negara-negara lain).
Analisis mengenai penentuan tingkat kegiatan dalam perekonomian perlu
dibedakan kepada tiga bentuk abstraksi atau penyederhanaan, yaitunya :
a. Analisis penentuan kegiat perekonomian yang memisalkan bahwa
harga tetap dan tingkat bunga tetap. Dalam menunjukkan penentuan
kegiatan perekonomian berdasarkan kepada dua hal tersebut, analisis
dibuat secara bertahap, yaitu dari menerangkan keseimbangan dalam
perekonomian dua sektor kepada keseimbangan dalam perekonomian
tiga sektor dan akhirnya dalam perekonomian yang terdiri dan empat
sektor.
b. Analisis penentuan kegiatan perekonomian yang memisalkan harga
tetap tetapi tingkat bunga mengalami perubahan. Melalui analisis ini
dapatlah diterangkan bagaimana perubahan-perubahan dalam tingkat
bunga mempengaruhi keseimbangan kegiatan perekonomian.
c. Analisis penentuan kegiatan perekonorman yang memisalkan harga
dan tingkat bunga dapat mengalami perubahan. Kedua-dua
perubahan tersebut akan menimbulkan perubahan dalam
keseimbangan perekonomian.
B. MASALAH UTAMA DIDALAM PEREKONOMIAN
Ada beberapa masalah utama yang selalu dihadapai dalam kegiatan
perekonomian suatu negara, yeitu terdiri dari :
o Masalah pertumbuhan ekonomi
o Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi
o Masalah pengangguran dan inflasi
o Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO
Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi
bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat. Masalah pertumbuhan
ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makroekonomi dalam jangka
panjang. Dari satu penode ke periode lainnya kemampuan sesuatu negara
untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat. Hal ini disebabkan
karena faktor-faktor produksi selalu bertambah dalam jumlah maupun
kualitasnya. Investasi akan menambah jumlah barang modal. Teknologi yang
digunakan berkembang. Disamping itu tenaga kerja bertambah sebagai
akibat perkembangan penduduk, dan pengalaman kerja dan pendidikan
menambah ketrampilan mereka.
Ketidakstabilan kegiatan ekonomi dapat dilihat dari perkembangan
kemampuan memproduksi barang dan jasa sebagai akibat pertambahan
faktor-faktor produksi pada umumnya tidak selalu diikuti oleh pertambahan
produksi barang dan jasa yang sama besarnya. Pertambahan potensi
memproduksi sering kali lebih besar dari pertambahan produksi yang
sebenarnya. Dengan demikian perkembangan ekonomi adalah lebih lambat
dari potensinya.
Masalah pengangguran. Pengangguran adalah suatu keadaaan
dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin mendapatkan
pekerjaan tapi belum memperolehnya. Seseorang yang tidak bekerja tetapi
tidak secara aktif mencari pekerja tidak tergolong sebagai penganggur.
Sebagai contoh, ibu rumahtangga yang tidak ingin bekerja karena ingin
mengurus keluarganya, seorang anak keluarga kaya yang tidak mau bekerja
karena gajinya Iebih rendah dari yang diinginkannya, mereka disebut
pengangguran sukarela.
Faktor utama yang menimbulkan pengangguran adalah kekurangan
pengeluaran agregat. Para pengusaha memproduksi barang dan Jasa
dengan maksud untuk mencari keuntungan. Keuntungan tersebut hanya akan
dapat diperoleh apabila para pengusaha dapat menjual barang yang mereka
produksi. Semakin besar permintaan, semakin banyak barang dan jasa yang
akan mereka wujudkan. Kenaikan produksi yang dilakukan akan menambah
penggunaan tenaga kerja. Dengan demikian terdapat hubungan yang erat
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO
antara tingkat pendapatan nasional yang dicapai dengan penggunaan tenaga
kerja, semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak penggunaan
tenaga kerja.
Pada umumnya pengeluaran agregat yang terwujud dalam
perekonomian lebih rendah dari pengeluaran agregat yang diperlukan untuk
mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh. Kekurangan permintaan
agregat merupakan faktor penting yang menyebabkan pengangguran.
Disamping itu faktor-faktor lain yang menyebabkan pengangguran adalah (i)
menganggur karena ingin mencari kerja lain yang lebih baik, (ii) penggunaan
peralatan produksi modern yang mengurangi penggunaan tenaga kerja, dan
(iii) ketidaksesuaian di antara ketrampilan pekerja yang sebenarya dengan
ketrampilan yang diperlukan dalam industri-industri.
Pendapatan masyarakat mencapai maksimum apabila tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh dapat diwujudkan. Pengangguran akan
mengurangi pendapatan masyarakat, dan pada akhirnya akan mengurangi
tingkat kemakmuran yang akan mereka capai.
Ditinjau dan sudut individu, pengangguran menimbulkan berbagai
masalah ekonomi dan sosial kepada yang mengalaminya. Tidak adanya
pendapatan menyebabkan para penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya. Pengangguran yang berkepanjangan menimbulkan efek
psikologis yang buruk pada diri dan keluarganya.
Pada ruang lingkup yang lebih luas, jika keadaan pengangguran di
suatu negara sangat buruk, maka akan mengakibatkan kekacauan politik dan
sosial dan menimbulkan efek yang buruk kepada kesejahteraan masyarakat
dan prospek pembangunan ekonomi dalam jangka panjang.
Karena begitu besarnya pengaruh buruk masalah pengangguran, maka
harus dilakukan berbagai usaha secara terus untuk mengatasinya.
Masalah Inflasi. Inflasi dapat didefenisikan sebagai suatu proses
kenaikan harga-harga yang berlaku dalam sesuatu perekonomian. Tingkat
inflasi (persentasi pertambahan kenaikan harga) berbeda dari suatu periode
ke periode lainnya, dan berbeda pula dari satu negara ke negara lain.
Adakalanya tingkat inflasi rendah yaitu mencapai di bawah 4 - 6 persen.
Tingkat inflasi yang moderat berada di antara 5 - 10 persen. Inflasi yang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO
sangat serius dapat mencapai tingkat beberapa ratus atau beberapa ribu
persen dalam setahun.
Masalah inflasi yang berlaku diakibatkan oleh banyak faktor. Di negara-
negara industri pada umumnya inflasi disebabkan oleh salah satu atau
gabungan dari dua hal berikut :
o Tingkat pengeluaran agregat yang melebihi kemampuan perusahaan-
perusahaan untuh menghasilhan barang dan jasa. Keinginan
mendapatkan barang yang dibutuhkan akan mendorong para
konsumen meminta barang itu pada harga yang lebih tinggi.
Sebaliknya, para produsen akan menahan barangnya dan hanya
menjual kepada pembeli bersedia membayar dengan harga yang lebih
tinggi. Kedua hal tersebut akan mengakibatkan terjadinya kenaikan
harga barang atau jasa.
o Pekerja di berbagai kegiatan ekonomi menuntut kenaikan upah,
kesukaran dalam mencari tambahan pekerja untuk menambah
produksi, akan mendorong para pekerja menuntut kenaikan upah. Jika
hal ini berlaku secara luas akan terjadi kenaikan biaya produksi. Pada
akhirnya akan mendorong perusahaan-perusahaan menaikkan harga-
harga barang mereka.
Seperti halnya pengangguran, inflasi juga menimbulkan beberapa akibat
buruk kepada individu, masyarakat dan kegiatan perekonomian secara
keseluruhan. Oleh sebab itu masalah tersebut perlu dihindari. Salah satu
akibat penting dari inflasi adalah akan menurunkan taraf kemakmuran
sebagian besar masyarakat. Para pelaku kegiatan ekonomi sebagian besar
merupakan pekerja yang bergaji tetap. Inflasi biasanya terjadi lebih cepat dari
kenaikan upah para pekerja. OIeh sebab itu upah riil para pekerja akan
merosot disebabkan oleh inflasi dan keadaan ini berarti tingkat kemakmuran
segolongan besar masyarakat mengalami kemerosotan.
Prospek pembangunan ekonomi jangka panjang akan menjadi semakin
memburuk jika inflasi tidak dapat dikendalikan. Inflasi akan bertambah cepat
apabila tidak diatasi. Inflasi yang bertambah serius cenderung mengurangi
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO
investasi yang produktif, mengurangi ekspor dan menaikkan impor. Semua itu
akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Masalah neraca perdagangan dan pembayaran. Neraca
pembayaran adalah suatu ringkasan pembukuan yang menunjukhan aliran
pembayaran yang dilakukan dari negara-negara lain ke dalam negeri dan dari
dalam negeri ke negara-negara lain, meliputi (i) penerimaan dari ekspor dan
pembayaran untuk impor barang dan jasa, (ii) aliran masuk penanaman
modal asing dan pembayaran penanaman modal ke luar negeri, dan (iii)
aliran ke luar dan aliran masuk modal jangka pendek (seperti mendepositkan
uang di luar negeri).
Dua neraca penting dalam suatu neraca pembayaran adalah neraca
perdagangan dan neraca keseluruhan. Neraca perdagangan menunjukkan
perimbangan antara ekspor dan impor. Sedang neraca keseluruhan
menunjukkan perimbangan antara keseluruhan aliran pembayaran ke luar
negeri dan keseluruhan aliran penerimaan dan luar negeri. Defisit neraca
pembayaran berarti pembayaran ke luar negeri melebihi penerimaan dari luar
negeri. Salah satu faktor penting yang menimbulkan masalah ini adalah impor
melebihi ekspor atau pengaliran modal yang terlalu banyak ke luar negeri.
Defisit dalam neraca pembayaran menimbulkan beberapa akibat
terhadap kegiatan dan kestabilan ekonomi negara. Defisit sebagai akibat
impor yang berlebihan akan mengakibatkan penurunan dalam kegiatan
ekonomi dalam negeri, karena konsumen menggantikan barang dalam negeri
dengan barang impor. Harga valuta asing akan meningkat dan menyebabkan
barang impor bertambah mahal. Semua itu akan menurunkan gairah
pengusaha untuk menanamkan modal dan membangun kegiatan usaha yang
baru.
Sama halnya dengan masalah pengangguran dan inflasi, defisit neraca
pembayaran juga dapat menimbulkan efek yang buruk terhadap kegiatan
ekonomi jangka pendek maupun jangka panjang. Karena itu setiap negara
harus berusaha menghindari terjadinya defisit neraca pembayaran.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO
C. KEBIJAKAN MAKROEKONOMI
Bentuk-bentuk kebijakan ekonomi yang akan dilakukan sesuatu negara
sangat tergantung kepada tujuan-tujuan yang ingin dicapainya. Setiap
kebijakan ekonomi bertujuan mengatasi masalah-masalah konomi yang
dihadapi. Dalam hal ini kebijakan makroekonomi dapat dibedakan dalam
empat aspek, yaitu :
o Menstabilkan kegiatan ekonomi
o Mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja (kesempatan kerja) penuh
tanpa inflasi
o Menghindari masalah inflasi
o Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh
Menstabilkan kegiatan ekonomi. Kestabilan ekonomi yang diidam-
idamkan setiap negara pada umumnya diartikan sebagai suatu keadaan
ekonomi di mana tidak terdapat pengangguran yang serius dan
perekonomian menikmati kestabilan harga-harga, termasuk kestabilan dalam
neraca pembayarannya. Dengan demikian pengertian kestabilan ekonomi
meliputi terwujudnya tiga hal berikut : (i) tingkat penggunaan tenaga kerja
yang tinggi, (ii) tingkat harga-harga tidak menunjukkan perubahan yang
berarti, dan (iii) terdapat keseimbangan antara ekspor dan impor dan lalu
lintas modal dari/ke luar negeri.
Penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi (to achiefe full
employment without inflation). Hal ini merupakan yang paling ideal diantara
tujuan-tujuan lainnya. Apabila sesuatu masyarakat dapat selalu mencapai
tujuan ini, dengan sendirinya tujuan-tujuan lainnya, yaitu mencapai
kestabilan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang teguh akan tercapai.
Menghindari masalah inflasi. Sebelumnya telah dibahas bahwa inflasi
menimbulkan beberapa akibat buruk terhadap kesejahteraan masyarakat dan
kegiatan perekonomian. Adakalanya inflasi berlaku sebagai akibat ketidak
stabilan politik dan ekonomi suatu negara. Dalam keadaan seperti ini
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO
biasanya tingkat inflasi tinggi dan sukar dikendalikan. Tetapi sering sekali
inflasi berlaku sebagai akibat permintaan masyarakat yang berlebihan atau
kenaikan dalam biaya produksi. Kebijakan pemerintah diperlukan untuk
mengatasi masalah inflasi seperti itu.
Mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang teguh. Ini merupakan
tujuan makroekonomi jangka panjang. Dari satu periode ke periode lainnya
faktor-faktor produksi mengalami pertambahan dalam kuantitas dan
kualitasnya. Pertambahan penduduk pada akhirnya akan menambah jumlah
tenaga kerja. Pendidikan dan pengalaman kerja menambah ketrampilan dan
kemampuan tenaga kerja. Penawaran modal menambah barang modal dan
meningkatkan penggunaan teknologi yang lebih modern. Keahlian
keusahawanan akan semakin berkembang. Berbagai perkembangan dan
perbaikan ini akan menambah kemampuan sesuatu negara untuk
memproduksi barang dan jasa. Ada dua alasan yang menyebabkan sesuatu
negara harus berusaha mencapai pertumbuhan ekonomi yang teguh dalam
jangka panjang : pertama untuk menyediakan kesempatan kerja kepada
tenaga kerja yang terus menerus bertambah dan kedua untuk menaikkan
tingkat kemakmuran masyarakat. Kedua alasan ini merupakan pendorong
utama agar pemerintah berusaha menciptakan pertumbuhan ekonomi yang
teguh.
Ada tiga bentuk kebijakan yang dapat dijalankan pemerintah untuk
mencapai tujuan-tujuan tersebut :
1. Kebijakan Fiskal :
Meliputi langkah-langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang
perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud untuk
mempengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian. Menurut
Keynes kebijakan fiskal sangat penting untuk mengatasi pengangguran
yang relatif serius. Melalui kebijakan fiskal pengeluaran agregat dapat
ditambah dan langkah ini akan menaikkan pendapatan nasional dan
tingkat penggunaan tenaga kerja. Di bidang perpajakan langkah yang
perlu dilaksanakan adalah mengurangi pajak pendapatan. Hal ini akan
menambah kemampuan masyarakat untuk membeli barang dan jasa dan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO
akan meningkatkan pengeluaran agregat. Seterusnya pengeluaran
agregat dapat lebih ditingkatkan lagi dengan cara menaikkan pengeluaran
pemerintah untuk membeli barang dan jasa yang diperlukannya maupun
untuk menambah investasi pemerintah.
Dalam masa inflasi atau pada ketika kegiatan ekonomi telah mencapai
tingkat penggunaan tenaga kerja penuh dan kenaikan harga sudah
semakin pesat, langkah sebaliknya harus dijalankan, yaitu pajak
dinaikkan dan pengeluaran pemerintah dikurangi. langkah ini akan
menurunkan pengeluaran agregat dan tekanan inflasi dapat di kurangi.
2. Kebijakan Moneter :
Meliputi langkah-langkah pemerintah yang dilakukan oleh Bank Sentral
untuk mempengaruhi penawaran uang dalam perekonomian atau
merubah tingkat bunga dengan maksud untuk mempengaruhi
pengeluaran agregat.
Menurut Keynes tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan
penawaran uang. Bank Sentral dapat mempengaruhi penawaran uang.
Melalui kebijakan moneter pemerintah dapat menambah penawaran
uang. Ceteris paribus, pertambahan ini akan menurunkan tingkat bunga,
sehingga diharapkan penanaman modal akan bertambah dan akan
meningkatkan pengeluaran agregat. Sebagai implikasi dari perubahan ini
kegiatan ekonomi akan meningkat dan pengangguran menurun.
Dalam masa inflasi langkah sebaliknya perlu dilakukan, yaitu penawaran
uang dikurangi untuk menaikkan tingkat bunga, sehingga akan
menurunkan investasi dan seterusnya pengeluaran agregat akan
menurun. Hal ini akan mengurangi tekanan inflasi.
3. Kebijakan Segi Penawaran :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO
Bertujuan untuk mempertinggi efisiensi kegiatan perusahaan, sehingga
dapat menawarkan barang-barangnya dengan harga yang lebih murah
atau dengan mutu yang lebih baik.
Salah satu segi penawaran adalah kebijakan pendapatan (incomes
policy), yaitu langkah pemeiintah yang bertujuan mengendalikan tuntutan
kenaikan pendapatan pekerja. Tujuan ini dilaksanakan dengan berusaha
mencegah kenaikan pendapatan yang berlebihan. Pemerintah akan
melarang tuntutan kenaikan upah yang melebihi kenaikan produktivitas
pekerja. Kebijakan seperti akan menghindari kenaikan biaya produksi
yang berlebihan.
Kebijakan segi penawaran lebih menekankan kepada (i) meningkatkan
kegairahan tenaga kerja untuk bekerja, dan (ii) meningkatkan usaha para
pengusaha untuk rnempertinggi efisiensi kegiatan produksinya. Untuk
mencapai tujuan yang dinyatakan dalam (i) pajak pendapatan
rumahtangga akan dikurangi, terutama pajak pendapatan dari golongan
masyarakat yang berpendapatan tinggi. Untuk mencapai tujuan yang
dinyatakan dalam (ii) pemerintah akan memberi insentif (misalnya berupa
pengurangan pajak atau pembebasan pajak) kepada perusahaan yang
melakukan inovasi, menggunakan teknologi yang lebih canggih atau
menyediakan dana yang besar untuk membuat pengembangan dan
penelitian untuk memperbaiki mutu barang yang diproduksi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO
DAFTAR PUSTAKA
1. Sadono Sukirno, Bab.1
2. Thomas F. Dernburg & McDougall, Bab. 1
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Matsani A. Rahman RasibPENGANTAR EKONOMI MAKRO