TUGAS THERMODINAMIKA
APLIKASI THERMODINAMIKA PADA MESIN DIESEL
Oleh :
Rohmat Cahyono
NIM K2513061
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan
rahmat, hidayah, serta karunia-Nya penulis diberi kekuatan untuk bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “Aplikasi Thermodinamika pada Mesin
Diesel” sebagai tugas mata kuliah termodinamika semester dua tepat pada
waktunya. Penulis ucapkan terima kasih kepada kepada pihak-pihak lain yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari
makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka, penulis meminta maaf atas hal
tersebut dan mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak . Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pihak, khususnya penulis
sebagai pedoman materi sesuai judul yang penulis angkat.
Surakarta, Maret 2014
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Masalah 2
D. Manfaat 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Sejarah Mesin Diesel 3
B. Definisi Mesin Diesel 4
C. Siklus Diesel 5
D. Bagaimana mesin diesel bekerja 7
E. Aplikasi Mesin Diesel Pada Kehidupan Sehari-hari 13
BAB III PENUTUP 14
A. Kesimpulan 14
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Thermodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik
membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah
diketahui bahwa energi di dalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk,
selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi nuklir,
energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain . Energi
dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami maupun hasil
rekayasa tehnologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat kekal, tidak dapat
dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah perubahan energi dari satu
bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan atau penambahan. Prinsip ini
disebut sebagai prinsip konservasi atau kekekalan energi.
Prinsip thermodinamika tersebut sebenarnya telah terjadi secara alami
dalam kehidupan sehari-hari. Bumi setiap hari menerima energi gelombang
elektromagnetik dari matahari, dan di bumi energi tersebut berubah menjadi
energi panas, energi angin, gelombang laut, proses pertumbuhan berbagai
tumbuh-tumbuhan dan banyak proses alam lainnya. Proses didalam diri manusia
juga merupakan proses konversi energi yang kompleks, dari input energi kimia
dalam makanan menjadi energi gerak berupa segala kegiatan fisik manusia, dan
energi yang sangat bernilai yaitu energi pikiran kita.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka prinsip
alamiah dalam berbagai proses thermodinamika direkayasa menjadi berbagai
bentuk mekanisme untuk membantu manusia dalam menjalankan kegiatannya.
Mesin-mesin transportasi darat, laut, maupun udara merupakan contoh yang
sangat kita kenal dari mesin konversi energi, yang merubah energi kimia dalam
bahan bakar atau sumber energi lain menjadi energi mekanis dalam bentuk gerak
atau perpindahan diatas permukaan bumi, bahkan sampai di luar angkasa. Pabrik-
pabrik dapat memproduksi berbagai jenis barang, digerakkan oleh mesin
1
pembangkit energi listrik yang menggunakan prinsip konversi energi panas dan
kerja. Untuk
2
2
kenyamanan hidup, kita memanfaatkan mesin air conditioning, mesin pemanas,
mesin diesel dan refrigerators yang menggunakan prinsip dasar thermodinamika.
Aplikasi thermodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena
perkembangan ilmu thermodinamika sejak abad 17 yang dipelopori dengan
penemuan mesin uap di Inggris, dan diikuti oleh para ilmuwan thermodinamika
seperti Willian Rankine, Rudolph Clausius, dan Lord Kelvin pada abad ke 19.
Pengembangan ilmu thermodinamika dimulai dengan pendekatan makroskopik,
yaitu sifat thermodinamis didekati dari perilaku umum partikel-partikel zat yang
menjadi media pembawa energi, yang disebut pendekatan thermodinamika klasik.
Pendekatan tentang sifat thermodinamis suatu zat berdasarkan perilaku kumpulan
partikel-partikel disebut pendekatan mikroskopis yang merupakan perkembangan
ilmu thermodinamika modern, atau disebut thermodinamika statistik. Pendekatan
thermodinamika statistik dimungkinkan karena perkembangan teknologi
komputer, yang sangat membantu dalam menganalisis data dalam jumlah yang
sangat besar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah terciptanya mesin diesel ?
2. Apa sebenarnya mesin diesel ?
3. Bagaimana prinsip kerja mesin diesel ?
4. Bagaimana pemanfaatan mesin diesel dalam kehidupan sehari-hari ?
C. Tujuan Masalah
Makalah ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan proses
thermodinamika pada mesin diesel.
D. Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat atau berguna dalam pendidikan
baik secara langsung maupun tidak langsung.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Mesin Diesel
Rudolf Diesel (18 Maret 1858 - 30 September 1913) adalah seorang
penemu Jerman, terkenal akan penemuannya, mesin diesel, Dia lahir di Paris dan
meninggal secara misterius di kapal fery dalam perjalanannya ke Inggris. Diesel
mengembangkan ide sebuah mesin pemicu kompresi pada dekade terakhir abad
ke-19 dan menerima hak paten untuk alat tersebut pada 23 Februari 1893. Dia
membangun prototipe yang berfungsi pada awal 1897 ketika bekerja di pabrik
MAN di Augsburg.
Padahal jaman itu (akhir abad 19 dan awal abad 20) belum ada orang yang
berfikir tentang krisis energi minyak, apalagi global warming. Sedemikian
hebatnya itu mesin, membuat pesaing-pesaingnya di dunia otomotif gigit jari.
Hingga di bulan September 1913, Diesel hilang secara misterius dari kabin
kamarnya di kapal SS Dresden saat bepergian dari Jerman ke Inggris. Baru lima
hari kemudian mayatnya ditemukan terapung di Sungai Scheldt (Jerman). Tak
seorang pun bisa menyibak misteri di balik kematian Diesel tersebut.
Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1937 di Jepang, berdirilah
sebuah pabrik mesin bernama Tokyo Jidosha Kogyo Company yang sekarang
berganti nama menjadi Isuzu, yang line produknya adalah Mesin Diesel. Konon
salah seorang murid/asisten Diesel berhasil mengcopy seluruh desain rancang
bangun mesin tersebut dan mengembangkannya di Jepang atas perintah Kaisar
Tenno Haika Hirohito untuk menjalankan mesin perangnya di Asia Pasifik.
Selama Perang Dunia II, Jepang membumi hanguskan semua sumur
minyak milik kolonial Belanda, Inggris dan Perancis di Asia Tenggara. Namun, di
sisi lain, Jepang juga memerintahkan anak jajahannya untuk menanam jarak
pagar, yang bijinya diperas untuk dijadikan biodiesel yang menggerakkan tank
dan kapal perang mereka.
3
4
Para tentara Jepang dengan mesin perang yang bermesin diesel hampir tak
terkalahkan oleh Amerika Serikat. Hanya 4 buah bom atom di Hiroshima dan
Nagasakilah yang mampu menghentikan laju gerak pasukan bersepatu karet
tersebut melibas Asia-Pasifik. Sementara Jendral Douglas MacArthur tergopoh-
gopoh balik menyerang dengan risiko kekurangan suplai minyak bensin di
sepanjang jalur penyerangannya di Pasifik Selatan, yang bisa dikatakan
mendahulukan merebut sumur-sumur minyak di Papua, Sulawesi dan Kalimantan.
Makanya tidak perlu heran kenapa mesin diesel masih berbahan bakar
solar, bukan minyak jarak atau minyak kelapa sawit. Semua dikarenakan para
pelaku industri minyak tidak mau rugi dan digulung oleh petani kacang, kelapa
sawit dan jarak pagar.
Pada saat menerima hak paten atas mesin ciptaannya di Pekan Raya Paris
1912, Rudolf Diesel menyampaikan pidato yang sangat-sangat berarti di era
Global Warming saat ini: “Der Gebrauch von Pflanzenöl als Krafstoff mag heute
unbedeuntend sein. Aber derartige Produkte können im Laufe der Zeit obenso
wichtig werden wie Petroleum und diese Kohle-Teer-Produkte von heute.”
(Pemakaian minyak nabati sebagai bahan bakar untuk saat ini sepertinya tidak
berarti, tetapi pada saatnya nanti akan menjadi penting, sebagaimana minyak bumi
dan produktir batubara saat sekarang).
B. Definisi Mesin Diesel
Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih spesifik lagi,
sebuah mesin pemicu kompresi, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi
gas yang dikompresi, dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi). Mesin
bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran
dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk
menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis. Mesin bensin berbeda dengan
mesin diesel dalam metode pencampuran bahan bakar dengan udara, dan mesin
bensin selalu menggunakan penyalaan busi untuk proses pembakaran. Pada mesin
diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan dengan sendirinya
udara tersebut terpanaskan, bahan bakar disuntikan ke dalam ruang bakar di akhir
5
langkah kompresi untuk bercampur dengan udara yang sangat panas, pada saat
kombinasi antara jumlah udara, jumlah bahan bakar, dan temperatur dalam
kondisi tepat maka campuran udara dan bakar tersebut akan terbakar dengan
sendirinya.
C. Siklus Diesel
Siklus diesel yang merupakan siklus dari mesin penyalaan kompresi
(compression-ignition) ditemukan oleh Rudolph Diesel pada tahun 1890.
Perbedaan mesin diesel dengan mesin otto terletak pada permulaan
pembakarannya. Pada motor bensin, campuran udara-bensin dikompresi dibawah
temperatur pembakaran bahan bakar dan proses pembakarannya dimulai dari
percikan bunga api pada busi. Sedangkan pada mesin diesel, udara murni diisap
dan dikompresi diatas temperatur pembakaran bahan bakar. Jadi, pada mesin
diesel tidak terdapat karburator dan busi tetapi diganti oleh injektor bahan bakar.
Pada mesin bensin, yang dikompresi adalah campuran udara-bensin dan
besarnya perbandingan kompresi dibatasi oleh temperatur terbakarnya bensin.
Pada mesin diesel, yang dikompresi adalah udaranya saja sehingga mesin diesel
dapat didesain pada perbandingan kompresi yang tinggi, antara 12 sampai 24.
Proses injeksi bahan bakar dimulai pada saat piston hampir mencapai titik mati
atas dan masih berlangsung beberapa saat setelah piston mencapai TMA. Oleh
karena itu, proses pembakaran pada mesin diesel terjadi pada interval waktu yang
relative panjang dibanding dengan mesin bensin. Dengan interval waktu
pembakaran yang relatif panjang tersebut, maka proses pemasukan panas didekati
(approximated) sebagai proses tekanan konstan, sedangkan tiga proses lainnya
sama dengan mesin bensin.
Perbandingan efesiensi antara mesin diesel dengan mesin bensin
(ɳv=1-1
rvk−1 ) adalah terletak pada nilai suku yang ada didalam kurung dimana
nilainya selalu lebih besar dari satu. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
jika perbandingan kompresi antara mesin bensin dan mesin diesel sama maka
efisiensi mesin bensin lebih tinggi dibanding mesin diesel (ɳv>ɳd ). Namun, harus
6
diingat bahwa mesin diesel dapat dioprasikan pada perbandingan kompresi yang
lebih tinggi tanpa khawatir akan terjadi pembakaran sebelum waktunya sehingga
efisiensi mesin diesel lebih tinggi dari mesin otto. Selain itu, proses pembakaran
mesin diesel lebih sempurna karena mesin diesel beroprasi pada putaran lebih
rendah maka mesin diesel menjadi pilihan untuk keperluan mesin dengan power
besar seperti mesin lokomotif, kapal laut, truk, dan lain lain.
Prinsip kerja mesin diesel mirip seperti mesin bensin. Perbedaannya
terletak pada langkah awal kompresi atau penekanan adiabatik (penekanan
adiabatik = penekanan yang dilakukan dengan sangat cepat sehingga kalor atau
panas tidak sempat mengalir menuju atau keluar dari sistem. Sistem untuk kasus
ini adalah silinder. Kalau dalam mesin bensin, yang ditekan adalah campuran
udara dan uap bensin, maka dalam mesin diesel yang ditekan hanya udara saja.
Penekanan secara adiabatik menyebabkan suhu dan tekanan udara
meningkat.Selanjutnya injector atau penyuntik menyemprotkan solar. Karena
suhu dan tekanan udara sudah sangat tinggi maka ketika solar disemprotkan ke
dalam silinder dan solar langsung terbakar. Tidak perlu memakai busi lagi.
Perhatikan besarnya tekanan yang ditunjukkan pada diagram di bawah.
Diagram ini menunjukkan siklus diesel ideal atau sempurna. Mula-mula
udara ditekan secara adiabatik (a-b), lalu dipanaskan pada tekanan konstan -
penyuntik atau injector menyemprotkan solar dan terjadilah pembakaran (b-c), gas
yang terbakar mengalami pemuaian adiabatik (c-d), pendinginan pada volume
7
konstan - gas yang terbakar dibuang ke pipa pembuangan dan udara yang baru,
masuk ke silinder (d-a).
Zat kerja untuk mesin diesel adalah udara dan solar. Zat kerja biasanya
menyerapkalor pada suhu yang tinggi (QH), melakukan usaha alias kerja (W), lalu
membuang kalor sisa pada suhu yang lebih rendah (QL). Karena energi kekal,
maka QH = W + QL.
Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin
pembakaran dalam (internal combustion engine) (biasanya disebut sebagai “motor
bakar” saja). Prinsip kerja motor diesel adalah merubah energi kimia menjadi
energi mekanis. Energi kimia di dapatkan melalui proses reaksi kimia
(pembakaran) dari bahan bakar (solar) dan oksidiser (udara) di dalam silinder
(ruang bakar). Penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu atau
dua torak. Pada umumnya dalam satu silinder motor diesel hanya memiliki satu
torak.Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong
torak yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak,
sehingga torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik
torak akan diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan
sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak
pada langkah kompresi. Karena prinsip penyalaan bahan bakarnya akibat tekanan
maka motor diesel juga disebut Compression Ignition Engine.
D. Bagaimana mesin diesel bekerja
Diagram siklus termodinamika sebuah mesin diesel ideal. Urutan kerja
mesin diesel berurutan dari nomor 1-4 searah jarum jam. Dalam siklus mesin
diesel, pembakaran terjadi dalam tekanan tetap dan pembuangan terjadi dalam
volume tetap. Tenaga yang dihasilkan setiap siklus ini adalah area di dalam garis
siklus.
Ketika udara dikompresi suhunya akan meningkat (seperti dinyatakan oleh
Hukum Charles), mesin diesel menggunakan sifat ini untuk proses pembakaran.
Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang
merapat, jauh lebih tinggi dari rasio kompresi dari mesin bensin. Beberapa saat
8
sebelum piston pada posisi Titik Mati Atas (TMA) atau BTDC (Before Top Dead
Center), bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang bakar dalam tekanan tinggi
melalui nozzle supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi.
Hasil pencampuran ini menyala dan membakar dengan cepat. Penyemprotan
bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat)
TMA untuk menghindari detonasi.
Penyemprotan bahan bakar yang langsung ke ruang bakar di atas piston
dinamakan injeksi langsung (direct injection) sedangkan penyemprotan bahan
bakar kedalam ruang khusus yang berhubungan langsung dengan ruang bakar
utama dimana piston berada dinamakan injeksi tidak langsung (indirect injection).
Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang
dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga linear.
Batang penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan
oleh crankshaft tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga putar. Tenaga putar pada
ujung poros crankshaft dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Untuk meningkatkan kemampuan mesin diesel, umumnya ditambahkan
komponen :
a. Turbocharger atau supercharger untuk memperbanyak volume udara yang
masuk ruang bakar karena udara yang masuk ruang bakar didorong oleh
turbin pada turbo/supercharger.
b. Intercooler untuk mendinginkan udara yang akan masuk ruang bakar.
Udara yang panas volumenya akan mengembang begitu juga sebaliknya,
maka dengan didinginkan bertujuan supaya udara yang menempati ruang
bakar bisa lebih banyak.
Mesin diesel sulit untuk hidup pada saat mesin dalam kondisi dingin.
Beberapa mesin menggunakan pemanas elektronik kecil yang disebut busi
menyala (spark/glow plug) di dalam silinder untuk memanaskan ruang bakar
sebelum penyalaan mesin. Lainnya menggunakan pemanas "resistive grid" dalam
"intake manifold" untuk menghangatkan udara masuk sampai mesin mencapai
suhu operasi. Setelah mesin beroperasi pembakaran bahan bakar dalam silinder
9
dengan efektif memanaskan mesin. Dalam cuaca yang sangat dingin, bahan bakar
diesel mengental dan meningkatkan viscositas dan membentuk kristal lilin atau
gel. Ini dapat memengaruhi sistem bahan bakar dari tanki sampai nozzle,
membuat penyalaan mesin dalam cuaca dingin menjadi sulit. Cara umum yang
dipakai adalah untuk memanaskan penyaring bahan bakar dan jalur bahan bakar
secara elektronik.
Siklus motor diesel merupakan siklus udara pada tekanan konstan. Pada
umumnya jenis motor bakar diesel dirancang untuk memenuhi siklus ideal diesel
yaitu seperti siklus otto tetapi proses pe.masukan kalornya dilakukan pada tekanan
konstan. Perbedaannya mengenai pemasukan sebanyak qm pada siklus diesel
dilaksanankan pada tekanan konstan. Terdapat dua jenis mesin diesel dalam
proses pembakarannya yaitu mesin diesel 2 langkah dan mesin diesel 4 langkah.
1. Mesin Diesel 2 Langkah
Mesin diesel dua langkah atau dikenal juga dengan dua tak sangat dipengaruhi
oleh proses pertukaran gas di dalam silinder yang disebut juga proses pembilasan
(scavenging). Prose pembilasan adalah proses pembersihan silinder dari gas buang
dan menggantikannya dengan udara pada mesin diesel atau campuran udara-bahan
bakar pada mesin bensin. Mesin dua langkah mempunyai siklus hanya dalam dua
gerakan piston (TMB-TMA-TMB) atau dalam satu putaran poros engkol
(crankshaft). Langkah isap dan langkah buang terjadi pada saat yang hampir
bersamaan, yaitu ketika piston berada di sekitar TMB. Proses pemasukan udara
atau campuran udara-bahan bakar segar ke dalam silinder tidak dilakukan oleh
gerakan isap piston seperti pada mesin 4-langkah, tetapi bisa melalui mekanisme
di ruang engkol atau dengan bantuan blower atau compressor pada sistem yang
terpisah. Selanjutnya gas buang didesak keluar silinder oleh udara atau campuran
udara-bahan bakar yang bertekanan. Tentunya sebagian udara atau campuran
udara-bahan bakar segar ada yang ikut keluar bersama gas buang, inilah sebabnya
mengapa mesin 2-langkah lebih boros dibanding mesin 4-langkah, khususnya
untuk mesin bensin. Pada mesin diesel hanya udara saja yang digunakan untuk
melakukan pembilasan, sehingga hanya ada kerugian daya pembilasan.
10
Sebaliknya secara teoritis mesin 2-langkah bisa menghasilkan daya dua kali mesin
4-langkah untuk putaran, ukuran, serta kondisi operasi yang sama, karena mesin
2-langkah bekerja dengan siklus dua kali mesin 4-langkah. Berdasarkan hal di atas
mesin 2-langkah lebih menguntungkan dipakai pada mesin diesel ukuran besar
atau pada mesin bensin ukuran kecil.
Gambar Diagram P-V Motor Diesel 2 langkah:
11
Keterangan:
1-2 = Langkah kompresi tekanan bertambah, Q = c (adiabatic)
2-3 = Pembakaran, P naik, V = c (isokhorik)
3-4 = Langkah kerja V bertambah, P turun (adiabatic)
4-5 = Awal Pembuangan
5-6 = Awal Pembilasan
6-7 = Akhir Pembilasan
2. Mesin diesel 4 langkah
Mesin diesel empat langkah yang biasa disebut empat langkah ini prinsip kerjanya
adalah: udara murni dihisap ke dalam silinder melalui saluran masuk (intake
manifold) lalu dikompresikan oleh piston. Sehingga tekanan dan termperaturnya
naik. Pada akhir langkah kompresi bahan bakar mesin diesel diinjeksikan ke
dalam silinder melalui nozzle dalam tekanan tinggi. Proses ini mengakibatkan
terjadinya penyalaan dalam ruang bakar dan menghasilkan ledakan yang akan
mendorong piston. Gerak translasi piston yang dihasilkan oleh ledakan tadi adalah
sebuah gaya yang akan diteruskan ke poros engkol untuk dirubah menjadi gerak
rotasi. Gerak rotasi poros engkol yang terhubung dengan fly wheel mengakibatkan
piston terdorong kembali untuk menekan gas sisa pembakaran ke luar silinder
melalui saluran buang (exhaust manifold). Empat tahapan itu adalah sebagai
12
berikut ; langkah mengisap (intake stroke); langkah kompresi (compression
stroke); langkah menghasilkan tenaga (power stroke); dan langkah pembuangan
(exhaust stroke). keempat langkah ini berlangsung secara cepat dan terus menerus,
sehingga menghasilkan siklus kerja mesin.
Gambar Diagram P-V Motor Diesel 4 langkah:
13
Keterangan:
0-1 = Langkah isap pada P = c (isobarik)
1-2 = Langkah kompresi , P bertambah, Q = c (adiabatik)
2-3 = Pembakaran, P naik, V = c (isokhorik)
3-4 = Langkah kerja P bertambah, V = c (adiabatik)
4-1 = Pengeluaran kalor sisa pada V = c (isokhorik)
1-0 = Langkah buang pada P = c
E. Aplikasi Mesin Diesel Pada Kehidupan Sehari-hari
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa mesin diesel adalah
mesin yang mengubah kimia menadi energi melalui pembakaran. Energi yang
dihasilkan dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Aplikasi yang
menggunakan mesin diesel yaitu genset, kendaraan bermotor seperti bus, mobil
serta alat transportasi lainnya. Mesin dieseil juga dipakai untuk pembangkit listrik
yang menghsilkan tegangan dalam jumlah besar.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah penulis uraikan pada bab sebelumnya,
penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. Mesin diesel merupakan mesin yang mengubah energy kimia menjadi energi
atau usaha. Mesin ini diciptahan oleh Dr. Rudolf Diesel pada tahun 1892,
hingga sekarang mesin ini dikenal sebagai mesin diesel.
2. Prinsip kerja mesin diesel yaitu mencampurkan bahan bakar dengan udara
yang dimampatkan sehingga suhu dan tekanannya menjadi tinggi. Karena
tekanan yang tinggi tersebut akan mencapai titik bakar bahan bakar yang
dibakar. Hasil dari ledakan tersebut akan menggerakan piston untuk
mengubahnya menjadi usaha.
3. Mesin diesel pada injeksi bahan bakarnya dibagi menjadi dua buah yaitu
konvensional dan cammon rail. Pada system yang konvesional bahan
bakarnya diinjeksikan sendiri-sendiri ke ruang bahan bakar, sedangkan pada
common rail bahan bakarnya diinjeksikan secara bersama-sama.
4. Mesin diesel pada sistem pembakarannya dibagi menjadi dua yaitu mesin
diesel dua langkah dan mesin diesel empat langkah. Pada mesin diesel dua
langkah menghasilkan energi atau usaha dalam dua langkah, sedangkan pada
mesin diesel empat langkah menghasilkan energi dalam empat langkah.
5. Aplikasi yang dapat digunakan pada mesin diesel yaitu sebagai pembakit
listrik alat trasnportasi, dan sebagainya.
14
15
B. Saran
Berkaitan dengan kesimpulan di atas penulis mengajukan saran-saran
sebagai beikut :
Dalam perkembangan sudah seharusnya diikuti dengan kemajuan
teknologi yang akan mempermudah manusia dalam melakukan pekerjaan dan juga
melakukan aktivitasnya. Jadi sebagai penerus bangsa jangan pernah berhenti
untuk melakukan inovasi inovasi yang pastinya akan bermanfaat bagi bangsa
Indonesia ini, ciptakan teknologi baru untuk era yang lebih maju.
DAFTAR PUSTAKA
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika Jilid I (terjemahan). Jakarta : Erlangga
Hadi, Dimsiki.1993. Termodinamika. Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan
Halliday, David, dkk. .Dasar-Dasar Fisika (versi diperluas) Jilid 2. Tangerang :
Binarupa Aksara.
J. Trommel Mans. 1991. Mesin Diesel, Jakarta : PT Rosda Jayaputra.
Nakoela Soenarta dan Shoichi Furuhama. 1995. Motor Serba Guna, Jakarta : PT
Pradnya Paramita.
Sudjito, Baedoewie Saifuddin, W. Agung Sugeng. Diktat Thermodinamika Dasar
Tipler, P.A.1998. Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta :
Erlangga.