Download - Revisi Kesetimbangan 03 (Ke Hp)
BAB I
PENDAHULUAN.
1.1 Prinsip
Berdasarkan kesetimbangan reaksi kimia
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui kesetimbangan reaksi kimia pada larutan KSCN dan
Fe(NO3)3
BAB III
HASIL PERCOBAAN
3.1 Percobaan Kesetimbangan Besi (III) Thiosianat
Tabel 3.1 Perubahan warna yang dialami KSCN dan Fe(NO3)3
Tabung reaksi
Larutan sebelum dicampur
Warna SebelumLarutan sesudah dicampur oleh :
Warna sesudah
110 mL KSCN
0,017 M + 2 tetes Fe(NO3)3 0,176 M
Tidak dicampur dengan larutan
lain karena digunakan
sebagai larutan pembanding
210 mL KSCN
0,017 M + 2 tetes Fe(NO3)3 0,176 M
1 tetes KSCN pekat
310 mL KSCN
0,017 M + 2 tetes Fe(NO3)3 0,176 M
3 tetes Fe(NO3)3
410 mL KSCN
0,017 M + 2 tetes Fe(NO3)3 0,176 M
Na2HPO4
3.2 Percobaan Kesetimbangan Thiosianat- Besi (III) encer.
Tabel 3.2 Perubahan warna larutan dan ketinggian larutan pada keadaan setimbang
Tabung Reaksi
Larutan Tinggi & perubahan warna larutan setelah ditambah larutan Fe(NO3)3
Tinggi & warna sesudah diberi larutan standar ( tabung1)
1 5 mL KSCN 0,017 M + 5 mL Fe(NO3)3 0,176 M (larutan pembanding standar) h= 5,8 cm
Tetap karena larutan standar
2 5 mL KSCN 0,017 M + 5 mL Fe(NO3)3 0,0704 M
h= 6,9 cm
h= 7,5 cm3 5 mL KSCN
0,017 M + 5 mL Fe(NO3)3 0,02816 M
h=6,0 cm h=6,7 cm
4 5 mL KSCN 0,017 M + 5 mL Fe(NO3)3 0,011264 M
h=6,2cm h= 7,8 cm5 5 mL KSCN
0,017 M + 5 mL Fe(NO3)3 0,0045056
h= 5,7cm h= 7,5 cm
3.3 Perbedaan ketinggian tiap larutan
No Konsentrasi Fe(NO3)3
Ketinggian awal Ketinggian akhir
1 0,0704 M 6,9 cm 7,5 cm2 0,02816 M 6,0 cm 6,7 cm3 0,011264 M 6,2 cm 7,8 cm4 0,0045056 5,7 cm 7,5 cmTabel 3.3 Tabel perbedaan ketinggian awal dan akhir pada konsentrasi yang sama.
3.4
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada percobaan 1 diperoleh hasil yaitu perubahan warna pada masing-masing
larutan. Warna larutan awal dari percobaan ini adalah tabung 1 berwarna kuning
tua, tabung berwarna 2 kuning tua, tabung 3 berwarna orange, tabung 4 berwarna
kuning. Tabung 1 yang berwarna kuning tua tidak diberi larutan yang lain namun
pada tabung 2 sampai dengan 4, karena penambahan zat lainnya, warna tabung 2
menjadi kuning- orange, tabung 3 merah darah, dan tabung 4 menjadi merah
darah. Perubahan warna ini disebabkan oleh larutan yang sudah setimbang
sehingga tidak ada perubahan sifat kimia larutan yang berubah, melainkan hanya
terjadi perubahan warnanya saja (sifat fisika larutan). Pada tabung 2, penambahan
KSCN pekat menunjukan pergeseran berlangsung ke kiri yang menyebabkan
warna menjadi kuning-orange. Sedangkan pada tabung 3 penambahan Fe(NO3)3
menyebabkan reaksi kesetimbangan bergeser ke kanan yang ditunjukan oleh
pembentukan warna merah darah. Dan tabung 4 menunjukan reaksi bergeser ke
arah kiri. Dari percobaan 1 dapat kita bandingkan bahwa reaksi kesetimbangan
yang bergeser ke kiri, akan memiliki warna yang lebih terang dan muda,
sebaliknya reaksi kesetimbangan yang bergeser ke kanan akan menunjukan warna
gelap.
Pada percobaan 2 diperoleh hasil data ketinggian dari larutan pada tabung
1 tinggi larutan yang semula adalah 5,8 cm, akan tetapi larutan ini tidak ditambah
dengan larutan lain karena digunakan sebagai larutan standar sebagai larutan
pembanding untuk tabung 2 sampai dengan tabung 5. Pada tabung ke 2 tinggi
larutan semula adalah 6,9 cm namun untuk menyamakan warna seperti warna
standar ditambahkan beberapa tetes larutan dari tabung sehingga ketinggiannya
bertambah menjadi 7,5 cm. Pada tabung ke- 3 tinggi larutan semula adalah 6 cm
namun stelah penambahan larutan standar, tinggi larutannya menjadi 6,7 cm. Pada
tabung 4 tinggi larutan semula adalah 6,2 cm, setelah penambahan larutan standar
tingginya menjadi 7,8 cm. Dan pada larutan 5 tinggi larutan yang semula 5,7 cm,
tingginya menjadi 7,5 cm. Dari percobaan 2 dapat kita bandingkan bahwa
semakin tingginya ketinggian larutan, menunjukan bahwa semakin banyaknya
larutan standar yang dibutuhkan oleh larutan 2 sampai larutan 5 hal ini
dikarenakan agar larutan lain menyeimbangkan warna dengan larutan standar.Bisa
kita lihat bahwa larutan yang memiliki warna asal lebih muda dari larutan standar,
membutuhkan banyak suplai dari larutan standar agar bisa menyelaraskan
warnanya dengan larutan standar sehingga jumlah ketinggian yang dicapainya pun
akan besar. Dari percobaan 2 dapat diperoleh bahwa reaksi kesetimbangan
bergeser ke kanan. Hal ini dikarenakan, semakin gelapnya warna larutan setelah
penambahan larutan standar yang menyebabkan warna bertambah gelap dan
mendekati warna larutan standar.
BAB V
KESIMPULAN
1. Perubahan warna pada larutan dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan.
2. Konsentrasi larutan dapat mempengaruhi pergeseran kesetimbangan.
3. Warna terang menunjukan bahwa reaksi bergeser ke arah kiri setelah terjadi
kesetimbangan reaksi pada larutan.
4. Warna gelap menunjukan bahwa reaksi bergeser ke arah kanan setelah terjadi
kesetimbangan reaksi pada larutan
5. Semakin tinggi larutan, maka larutan standar yang dibutuhkan akan semakin
banyak sehingga tinggi larutan akan semakin
LAMPIRAN B
CONTOH PERHITUNGAN
B.1 Menghitung berat Fe(NO3)3
= 7,11 gram
B.2 Menghitung berat KSCN encer
= 0,1649 gram
B.3 Menghitung berat KSCN pekat
= 1,94 gram
B.4 Menghitung konsentrasi pengenceran Fe(NO3)3
1. Tabung 1
= 0,176 M
B.5 Menghitung konsentrasi KSCN
V1.M1 = V2M2
100 ml. 0,017 M = 10 ml. M2
M2 = 0,17 M
B.6 Menghitung konsentrasi FeSCN2+
Perhitungan reaksi
5 ml KSCN 0,017 M
K+ + SCN- KSCN
Mmol SCN- = 0,017 x 5 = 0,085 mmol
5 ml Fe(NO3)3 0,176 M
Fe3+ + 3NO3- Fe(NO3)3
Mmol Fe3+ = 0,176 x 5 = 0,88 mmol
Fe3+ + SCN- FeSCN2+
A 0,88 mmol 0,085 mmol -
R 0,085 mmol 0,085 mmol 0,085 mmol
S 0,795 mmol - 0,085 mmol
Fe3+ = = 0,0795 M
SCN- = habis bereaksi
FeSCN2+ = = 0,0085 M
B.7 Perhitungan perbandingan tinggi larutan
a.
b.
B.8 Perhitungan kesetimbangan FeSCN2+ setelah terjadi kesetimbangan.
Konsentrasi FeSCN2+ = perbandingan tinggi * konsentrasi FeSCN2+
Tabung 1 = 1 * 0,002 M = 0,002 M
Tabung 2 = 0,87 * 0,0085 M = 0,00739 M
Tabung 3 = 0,89 * 0,0085 M = 0,00756 M
Tabung 4 = 0,79 * 0,0085 M = 0,0067 M
Tabung 5 = 0,76 * 0,0085 M = 0,00646 M
B.9 Konsentrasi Fe2+ mula-mula
Tabung 2 :
a) Fe(NO3)3 ; M2= 0,176 M ; V2= 25 mL
= 0,71104 gr
= 0,00176 mol
b) Volume 5 mL
= 0,142208 gr
Fe3+ + 3NO- Fe(NO3)3
0,315 mmol 0,945 mmol 0,315 mmol
Tabung 3 : Fe(NO3)3 0,02816 M
a) pada V= 25 mL
= 0,2844 gr
= 0,00070396 mol
b) pada V= 5 mL
= 0,05688 gr
= 0,0001407 mol
Fe3+ + 3NO- Fe(NO3)3
0,14 mmol 0,42 mmol 0,14 mmol
Tabung 4 : Fe(NO3)3 0,011264 M
a) pada V= 25 mL
= 0,1137664 gr
= 0,000282
b) Pada V= 5mL
= 0,02275 gr
= 0,000056311 mol
Fe3+ + 3NO- Fe(NO3)3
0,0569 mmol 0,17 mmol 0,0569 mmol
Tabung 5 : Fe(NO3)3 0,0045056 M
a) Pada v= 25 mL
= 0,04551 gr
= 0,00011264 mol
b) Pada v= 5mL
= 0,00910 gr
Fe3+ + 3NO- Fe(NO3)3
0,024 mmol 0,072 mmol 0,024 mmol
Nnilai Fe3+ mula-mula setiap tabung adalah :
B.10 Menghitung Fe3+ pada keadaan setimbang
Fe3+ kesetimbangan = Fe3+ mula-mula - FeSCN2+setimbang
Tabung 2 = 0,063 – 0,00739 = 0,05561 mol
Tabung 3 = 0,028 – 0,00756 = 0,02044 mol
Tabung 4 = 0,01138 – 0,0067 = 0,00468 mol
Tabung 5 = 0,0048 – 0,00646 = 0,00166 mol
B.11 Dari perhitungan awal didapat harga SCN- yaitu :
K+ + SCN- KSCN
0,085 mmol 0,085 mmol 0,085 mmol
= = 0,017 mol
SCN- kesetimbangan = SCN- mula-mula – FeSCN2+ setimbang
Tabung 2 = 0,017 – 0,00739 = 0,00961 mol
Tabung 3 = 0,017 – 0,00756 = 0,00944 mol
Tabung 4 = 0,017 – 0,0067 = 0,0103 mol
Tabung 5 = 0,017 – 0,00646 = 0,01054 mol
LAMPIRAN D
DISKUSI
1. Kombinasi mana a, b, c yang menunjukan angka harga konstan atau hampir
konstan ?
Kombinasi C yang akan menunjukan angka yang konstan
2. Jelaskan pertanyaan ini dalam kata kata dengan menggunakan pengertian zat pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi !