Download - Retorika Mercu Buana
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS MERCU BUANA
POKOK BAHASAN :Asal Mula Public Speaking dan Komunikasi
DESKRIPSIModul 1 membicarakan arti dan asal kata protokol, aktivitas
keprotokoleran dan jenis-jenis kegiatan
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikuti pertemuan ini diharapkan mahasiswa dapat mengerti
dan dapat menjelaskan kembali, asal dan arti Public Speaking dan
pengetahuan protokol.
PERTEMUAN1
MODULPUBLIC SPEAKING
OLEH : Agustina Zubair, M.Si.
KEPUSTAKAAN:Wuryanto, ME Satrio (1992), Pengetahuan tentang Protokol di Indonesia.
Yogyakarta, LibertyDepartemen P&K (1984), Pedoman keprotokolan di Lingkungan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Departemen P&KSekretaris Jenderal MPR RI (2005), Ceramah Keprotokolan di depan mahasiwa
Fikom UMB, Jakarta, Sekjen MPR RIRakhmat, Ja.laluddin.2000. cetakan ke-6. Retorika odern, Pendekatan Praktis.
Bandung: Remaja Rosdakarya.Pronchow, Herbert V. 1987. Penuntun Menuju Sukses dalam Berpidato. Bandung:
Pionir
1
ASAL MULA PUBLIC SPEAKING DAN KOMUNIKASI
1.1 Latar Belakang dan Asal Mula Public Speaking
Dalam kehidupan manusia, 75 % waktunya berada dalam kegiatan
komunikasi dan sebagian besar kegiatan komunikasi dilakukan secara lisan.
Kemampuan bicara ini menjadi penting karena semua tujuan dapat tercapai jika kita
mampu menyampaikan apa yang kita inginkan dengan baik. Bahasa adalah alat
utama manusia menyampaikan ekspresi diri baik lisan amaupun tulisan. Lisan
dikatakan penting jika mengutip ucapan Hitler : “ Setiap gerakan besar di dunia
dikembangkan oleh ahli-ahli pidato dan bukan jago-jago tulisan.” Atau ungkapan “
Bicara menunjukkan bangsa, bicara mengungkapkan apakah anda orang terpelajar
atau tidak.”
Public Speaking dalam praktek sudah berlangsung sejak masa
Yunani yang kala itu dikenal dengan istilah retorika. Praktek public speaking saat ini
kenyataannya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip retorika masa itu. Untuk itu
penting untuk mengetahui perkembangan dan pengertian retorika sebelum kita
memahami pengertian public speaking.
Retorika berasal dari bahasa Yunani disebut “Topoi”, dalam bahasa latin
disebut “Loci”, maka bidang retorika dianggap sebagai pra-ilmu publisistik atau juga
merupakan awal dari ilmu komunikasi. Retorika bertitik tolak pada pemikiran bahwa
manusia dapat menggunakan akal sehatnya. Dengan akal sehat pendapatnya
dianggap benar karena sebagian besar orang berpikir sehat. Hal ini sejalan dengan
prinsip komunikasi yang menyebutkan bahwa proses komunikasi dilakukan dengan
sengaja, punya tujuan dan partisipan yang terlibat dalam keadaan sadar.
Sejak awal kehidupan manusia mempunyai hasrat atau keinginan dan
kebutuhan untuk menyampaikan perasaan, pengalaman dan pendapat kepada
sebanyak mungkin orang lain dan orang-orang tertentu. Dalam keinginan mencapai
penerima pesan sebanyak mungkin maka retorika menginjak bidang umum yang
juga merupakan salah satu bidang utama dari penelitian komunikasi.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Agustina Zubair M.SiPUBLIC SPEAKING
2
Retorika setua usia manusia, karena itu kita harus mencari pengetahuan
mengenai retorika dalam sejarah manusia. Dengan demikian ditemukan bahwa
penyebaran agama di negara-negara Mesir, Baylonia dan Parsi haruslah disebarkan
oleh orang-orang yang mempunyai bakat retorika, tanpa itu mustahil ide atau pesan
yang disampaikan dapat dimengerti, sedangkan pada zaman itu mass media seperti
i yang kita miliki saat ini belum ada.
Pada 465 SM, sebuah koloni Yunani di pulau Sicilia, terjadi revolusi yang
akibatnya memungkinkan bagi rakyat untuk mengambil kembali hak atas tanahnya
dengan cara meyakinkan dewan juri di pengadilan melalui pembicaraan saja. Disini
mulai dirasakan kebutuhan kemampuan berbicara untuk meyakinkan lawan bicara.
Corax muncul dengan menulis makalah retorika yang berjudul “Techne Logon” yang
bernakna seni kata-kata. Bagaimana caranya meyakinkan orang lain agar mau
menerima dan menyetujui apa yang disampaikan. Rakyat masa itu tidak punya bukti
tertulis bahwa tanah itu adalah miliknya, maka dikenallah istilah teknik kemungkinan,
bila tidak dapat memastikan sesuatu mulailah dengan kemungkinan umum. Sejak itu
retorika dikenal sebagai ilmu silat lidah.
Corax menyusun pembicaraan di depan umum itu menjadi lima bagian
yaitu :
1. Pembukaan
2. Uraian
3. Argumen
4. Penjelasan tambahan
5. Kesimpulan
Sistematika bicara di depan umum tersebut, tetaplah sesuai untuk diterapkan dalam
praktek pidato sekarang ini.
Pada 490 – 430 SM muncul nama Empedocles seorang filosofis, mistikus,
politikus dan orator yang meletakkan prinsip-prinsip retorika. Pada 427 SM. Georgias
dan Protagoras mendirikan sekolah retorika (kelompok sophis). Di Athena Georgias
terkenal sebagai guru retorika pertama. Aliran sophisme berpendapat manusia
adalah mahluk yang berpengetahuan dan berkemauan. Masing-masing manusia
mempunyai penilaian sendiri mengenai baik buruknya sesuatu yang juga
mempunyai nilai etika sendiri. Dengan demikian kebenaran suatu pendapat hanya
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Agustina Zubair M.SiPUBLIC SPEAKING
3
dapat dicapai bila orang ternyata dapat memenangkan pendapatnya dari berbagai
opini yang berbeda-beda normanya. Akibatnya manusia melatih diri untuk
memperoleh keahlian berbicara, sehingga inti pembicaraan beralih dari mencari
kebenaran menjadi mencari kemenangan.
Pada masa itu pula dewan perwakilan rakyatnya membutuhkan kemampuan
berpikir yang jernih dan logis serta berbicara yang jelas dan persuasif. Terjadi adu
pidato di gedung pewakilan dan pengadilan. Terdapat dua tokoh yaitu Demosthenes
dan Isocrates. Pada abad ke-4 sebelum masehi ini disebut sebagai abad retorika.
Retorika yang menggabungkan narasi dan argumentasi dengan memperhatikan cara
penyampaian. Isocrates menjadikan retorika sebuah pelajaran elit hanya untuk
mereka yang berbakat. Gaya bahasa Isocrates lewat makalah-makalahnya
mengilhami tokoh-tokoh retorika: Cicero, Milton, Massilon, Jeremy Taylor dan
Edmund Burke. Isocrates mendirikan sekolah retorika pada tahun 392 SM.
Sekolahnya menitik beratkan pada pendidikan pidato-pidato politik (political oratory).
Ia menghubungkan persoalan yang aktual dengan perkembangan politik. Menurut
Isokrates, pendapat yang terbentuk melalui pembimbingan (pembinaan) adalah lebih
baik dari pada tindakan-tindakan praksis. Socrates kemudian mengkritik kaum
Sophis (menjadikan retorika untuk kalangan terbatas/elit) sebagai prostitut (menjual
kecantikan untuk memperoleh uang). Pada sophis menjual kebijaksanaan (retorika)
untuk memperoleh uang. Plato murid Socrates dalam karyanya “Dialog”
menganjurkan para pembicara untuk mengenal jiwa pendengarnya. Plato
meletakkan dasar-dasar ilmiah dan psikologi khalayak. Plato telah mengubah
retorika sebagai sekumpulan teknik (Sophisme) menjadi sebuah wacana ilmiah.
Semua orang dapat berbicara, tetapi tidak semua orang dapat berbicara
dengan lancar dan menarik didepan umum. Apalagi menjadi pusat perhatian dalam
suatu acara resmi dan tidak resmi. Isi dari suatu materi kan disampaikan
(dipidatokan), cara mengungkapkannya memerlukan teknik-teknik tersendiri dan
dapat dipelajari. Oleh karena itu pelajaran ini lebih banyak memusatkan perhatian
“bagaimana” anda berbicara atau menyampaikan gagasannya, bukan “apa” yang
Anda katakan.
Sebelum ada istilah Public Speaking, maka lahirlah istilah Retorika, sebelum
masehi-SM di Yunani, yang artinya “keahlian berbicara atauerpidato”. Dalam
perkembangan retorika mengenal tiga bentuk yaitu:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Agustina Zubair M.SiPUBLIC SPEAKING
4
a. Demi penemuan kebenaran (Socrates, disebut Bapak Retorika)
b. Demi kekuasaan ataupun kemenangan saja (sesuai dengan filsafat
Sophisme)
c. Sebagai alat persuasi yang banyak menggunakan penemuan-penemuan
terakhir bidang ilmu Jiwa dan karenanya mulai menggunakan nama
“Scientific Rhetoric”
Retorika bertitik tolak pada pemikiran, bahwa manusia dapat menggunakan
perasaan atau pendapat yang umumnya benar.
Para ahli politik berpendapat retorika berkembang subur di negara-negara
pra-demokrasi ataupun negara-negara “demokrasi langsung”, karena sesuai dengan
taraf kehidupan bermasyarakat tingkat tertentu, yang masih mungkin menerima
beberapa hal begitu saja, terutama disodorkan oleh tokoh retorika atau demagogi
(penggerak yang pinat berpidato). Retorika menghindar perumusan perdefinisi dan
hanya menginginkan “penerimaan berdasarkan perasaan saja”. Pengajuan
pertanyaan misalnya, jawabannya harus yang diinginkan, maka dalam retorika
persoalan-persoalan yang kan dibahas telah dikategorikan terlebih dahulu oleh yang
bertanya, sehingga jawabannya mudah diketahui, karena sebelumnya sudah diatur.
Contoh;
Pada zaman orde baru, jika presiden berkunjung ke daerah-daerah,
kesempatan kunjungan ini, dimanfaatkan oleh aparat daerah, mempertemukan
Kepala Negara dengan para petani untuk berdialog. Pertanyaan ditentukan oleh
aparat pemerintah. Pertanyaan sudah ditentukan, dengan jawaban yang diinginkan
mudah diketahui.
Sebelum tampil para peserta menghafalkan pertanyaan. Mereka dibagi
dalam beberapa kelompok, ada pengusaha kecil, pengrajin, membuat alat-alat
pertanian, guru, kelompok Pembina, PKK dan lain sebagainya. Mereka yang
ditunjuk duduk bertebaran. Selesai Kepala Negara menanggapi pertanyaan, maka
kadang Presiden memberi kesempatan lagi, siapa yang akan bertanya. Yang akan
bertanya, memberi tahu nama, statusnya dan baru pertanyaannya.
Walaupun retorika kebenaran, menganggap dengan tercapainya
perumusan melalui “perasaan” akan tercapailah kebenaran, tetapi suatu unsur yang
tidak terdapat dalam retorika dalam proses mencari kebenaran ialah verifikasi yang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Agustina Zubair M.SiPUBLIC SPEAKING
5
bertentangan denganlogika. Dengan demikian yang dicapai oleh retorika kebenaran
ialah pengertian terhadap persoalan dan bukan menemukan kenyataan ataupun
kebenarannya. akan tetapi ilmu pengetahuan dalam perkembangannya berusaha
mendekati, maka retorika masih dianggap suatu ajaran pra ilmu karena hasil retorika
masih merupakan hipotesa.
Dilihat dari sejarah, manusia mempunyai hasrat dan kebutuhan untuk
menyampaikan segala perasaan, pengalaman dan pendapat-pendapatnya kepada
sebanyak mungkin orang disamping menceritakan kepada orang tertentu.
Dalam penyebaran agama pada abad ke 5, ke mesir, Babylonia dan
Persia, yang dilakukan oleh oarng-orang yang mempunyi bakat retorika, karena
tanpa bakat berbicara pada waktu itu, maka pesan yang akan disampaikan belum
tentu dapat diterima dan dimengerti. Sekarang peranan media massa yang
membantu penyampaian pesan kepada pendengar, penonton dan pembaca.
Kita kenal aliran Sophisme,yang berpendapat, manusia ialah “makhluk
yang berpengetahuan dan kemauan” dan masing-masing manusia mempunyai
penilian sendiri mengenai baik buruknya sesuatu, mempunyai nilai-nilai etika sendiri,
maka kebenaran suatu pendapat hanya dapat dicapai dengan memenagkan
pendapatnya. Hal ini bisa tercapai kalau memiliki keahlian berbicara. jadi aliran ini
mengemukakan kebenaran suatu pendapat hanya dapat dibuktikan bila mencapai
kemenangan dalam pembicaraan.
Penganut aliran retorika Sokrates (469-399) dan Georgias, retorika
digunakan demi kebenaran, melalui dialoh dengan teknik ini kebenaran akan timbul
dengan sendirinya.
Plato sebagai seorang pendidik, mengatakan retorika penting sebagai:
Metode pendidikan
Alat untuk mencapai kedudukan dalam pemerintahan
Alat mempengaruhi rakyat
Aristoteles (384-322) mengajarkan dalam retorika orang harus mengatakan
dengan:
Jelas
Singkat dan
Meyakinkan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Agustina Zubair M.SiPUBLIC SPEAKING
6
Pada waktu itu, bagaimana meyakinkan pengadilan, sehubungan dengan
pengembalian tanah, milik rakyat yang diambil oleh para Tirani yang berkuasa ketika
itu. Kalau tidak mampu untuk menyatakan secara jelas dan lancar, anda termasuk
orang gagal mempertahankan milik anda, karena dahulu belum ada “pengacara”
yang membantu, mempertahankan milik anda didepan pengadilan. Para ahli
menganggap retorika kalau dilihat dari tinjauan komunikasi maka disebut “speech of
communication” atau “public speaking”.
Para ahli menganjurkan pentingnya mempelajari “public speaking”, apalagi
anda berada yang bergerak dibidang usaha, serta kehidupan sosial lainnya, bahkan
kemampuan anda yang mempelajari dan mengetahui public speaking dapat
bertindak pada waktu tertentu untuk memutuskan sesuatu dengan segera dan dapat
diterima. Setiap kesempatan secara bertahap bahkan seumur hidup dipergunakan
untuk meningkatkan kemampuan berbicara didepan khalayak.
Istilah public speaking berawal dari para ahli retorika, yang mengartikan
sama ialah seni (keahlian) berbicara atau berpidato yang sudah berkembang sejak
abad sebelum Masehi.
Mengapa kita berfikiran negatif menggunakan kata “retorika”? Apa yang
diungkapkan oleh Jalaluddin Rakhmat dalam bukunya “Retorikan Modern” (cetakan
ke-enam 2000), bahwa kemajuan Negara Barat bukan saja tertumpu pada
pengetahuan matematika, fisika atau kimia. Kalau mendalam lagi keinginan tahuan
kita mengapa mereka memiliki kemampuan laur biasa dalam ilmu-ilmu alam, dan
bagaimana mereka menyajikannya dengan ucapan yang jelas sehingga khalaykanya
paham dan mengerti hasil presentasinya. Karena mereka berpijak pada kultur
berabad-abad pentingnya pendidikan bahasa, yang berakar pada filsafat Yunani
yang bertumpu pada retorika. Kemudian ada anggapan negatif apabila
menggunakan kata retorika, kita sedang berhadapan dengan seni propaganda,
menggunakan kata retorika, kita sedang berhadapan dengan seni propaganda,
menggunakan kata-kata yang indah dan bagus disangsikan kebenarannya.
Pengertian sebenarnya “retorika” yakni pemekaran bakat-bakat tertinggi manusia,
yakni rasio dan cita rasa lewat bahasa selaku kemampuan berkomunikasi dalam
media pikiran. Dengan retorika, para pemimpin dapat menaklukan hatui dan jiwa,
atau kemampuan mengotak-ngatik otak, sehingga keputusannya dapat diterima oleh
karyawan atau audiens.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Agustina Zubair M.SiPUBLIC SPEAKING
7
Pada abad ke-20, retorika mengambil manfaat dari perkembangan ilmu
pengetauhan modern, khususnya ilmu-ilmu perilaku seperti psikologi dan sosiologi.
Istilah retorika mulai digeser oleh speech communication, atau oral communication
atau public speaking.
Tokoh-tokoh retorika mutakhir:
1. James A. Winans
Bukunya “ Public Speaking” (1917) menggunakan psikologi dari William
James dan E.B Tichener. Sesuai dengan teori James bahwa tindakan
ditentukan oleh perhatian, Winans mendefinisikan persuasi sebagai “proses
menumbuhkan perhatian”. Pentingnya membangkitkan emosi melalui motif-
motif psikologi seperti kepentingan pribadi, kewajiban sosial dan kewajiban
agama. Winans adalah pendiri Speech Communication Association of
America (1950).
2. Charles Henry Woolbert
Juga pendiri Speech Communication association of America. Psikologi
yang mempengaruhinya adalah behaviorisme dari John B. Watson.
Woolbert memandang Speech Communication sebagai ilmu tingkah laku.
Pidato merupakan ungkapan kepribadian. Logika adalah dasar utama
persuasi. Dalam menyususn persiapan pidato harus diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
1) Teliti tujuannya
2) Ketahui khalayak dan situasinya
3) Tentukan proposisi yang cocok dengan khalayak dan situasi tersebut
4) Pilih kalimat-kalimat yang dipertalikan secara logis. Bukunya, The
Fundamental of Speech.
3. William Noorwood Brigance
Berbeda dengan Woolbert yang menitik beratkan logika, Brigance
menekankan faktor keinginan (desire) sebagai dasar persuasi. Persuasi
meliput empat unsur:
1. Rebut perhatian pendengar
2. Usahakan pendengar untuk mempercayai kemampuan dan karakter
Anda
3. Berdasarkan pemikiran pada keinginan dan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Agustina Zubair M.SiPUBLIC SPEAKING
8
4. Kembangkan setiap gagasan sesuai dengan sikap pendengar.
4. Alan H. Monroe
Bukunya, Principles and Types of Speech. Pertengahan tahun 20-an
Monroe bersama stafnya meneliti proses motivasi. Jasa, Monroe, cara organisasi
pesan. Menurut Monroe pesan harus disusun berdasarkan proses berfikir manusia
yang disebutnya motivated sequence.
Dari uraian diatas tadi, public speaking adalah berbicara didepan umum,
bagaimana anda berbicara menyampaikan pesan atau gagasan yang ingin diketahui
oleh audiens. Hal-hal seperti demikian yang sealu menjadi pusat perhatian anda.
1.2. Public Speaking sebagai Sarana Komunikasi
Mengapa public speaking dianggap sebagai sarana komunikasi? Dalam
sarana komunikasi atau sebuah wadah bergulirnya percakapan yang memerlukan
umpan balik. siapa saja yang terlihat atau berada dalam wadah itu. Dalam dunia
komunikasi, yang terdiri dari komunikator, ada pesan dan komunikan, semua ini
kalau berfungsi melalui channel atau saluran yang disebut media. nah dimana
keberadaan “Public Speaking”. Kehadirannya dalam kegiatan komuniaksi yang
berperan dalah komunikator atau Public- Speaker.
Dalam pelajaran ini pengetahuan yang akan menjadikan seseorang atau
kounikator sebagai pembawa pesan, mempunyai kemampuan untuk menyajikan
gagasan kepada audiens. Dengan demikan komunikator mengungkapkan ide dan
dengan kemauan dengan tepat, cepat dan taktis.
Menurut Herbert V.Prochnow mengembangkan kemampuan secara
bertahap belajar seumur hidup, tahun demi tahun dan main lama makin berbobot.
Hal ini dapat dibarengi dengan bagaimana cara memiliki kepercayaan pada diri
sendiri. Kegiatan lain yang dapat mendukung kemampuan public speaking, apabila
aktif melakukan berbagai kegiatan seperti dalam dunia usaha dan kehidupan sosial
lainnya. Dalam dunia usaha ada peluang selalu menghadapi saat-saat terjadinya
tuntutan konsumen terhadap hasil produksi, bahkan kerja lembaga atau organisasi
selalu mendapat sorotan masyarakat. Disinilah peranan seorang petugas PR untuk
menjelaskan apakah melalui selebaran atau news relese atau pertemuan-pertemuan
dengan wartawan media. Sebagai komunikator melalui media mengungkapkan
pikiran, ide dan pendapat pada seluruh pendengar.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Agustina Zubair M.SiPUBLIC SPEAKING
9
Pada kesempatan memberikan saran, mengkritik, memberikan suara dan
mewakili organisasinya serta memberikan keputusan, maka teknik “public speaking”
sama pentingnya dengan kemampuan berdialog dengan individu-individu lain secara
efektif.
Tapi ada yang beranggapan mempelajari public speaking membuang-buang
waktu saja. Karena setiap hari kegiatan kita dilengkapi dengan berbicara. Mungkin
pengertian salah itu besumber pada perkiraan bahwa Anda diharapkan melakukan
pidato-pidato resmi atau karena membayangkan pidato para tokoh politik yang
terkenal. Orang-orang dilingkungan pergaulan dan usaha Anda banyak
mengemukakan ide yang biasa Anda lakukan juga, dalam rapat, konferensi ataupun
percakapan setiap hari. Ucapan-ucapan mereka yag benar, bukanlah gambaran
“public speaking”, tetapi merupakan suatu pengecualian, dari seni berbicara.
Banyak orang berpidato, mengesankan di hati. Memang kualitas orang
berbeda berbicara dengan baik dan efektif. Pasti Anda pernah berbicara dengan
baik dan efektif dalam pembicaraan pribadi, surat ataupun memorandum. Tak ada
alasan mengapa Anda tidak dapat melakukan di depan umum. Masalahnya
penguasaan teknik yang masih harus Anda pelajari dan kuasai.
Kalau berbicara dengan kaku dan memalukan, maka kesempatan untuk
mencapai apa yang diharapkan dalam usaha, seni dan pergaulan akan berkurang.
Tidak ada bedanya percakapan dengan beberapa orang dengan percakapan
di depan umum. Hanya suaralah yang diperkeras dan diperjelas. Dalam percakapan
antara teman, kita menjawab pertanyaan mereka, bertanya sesuatu atau
menanggapi pendapat mereka. Di depan umum, kiat menggantikan dengan
penampilan sikap kita secara umum, raut wajah kita, anggukan atau gelengan
kepala, sebagai tanda perhatian kita pada tanggapan para pendengar. Public
speaking merupakan percakapan biasa yang diperluas daya cakupannya.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dra. Agustina Zubair M.SiPUBLIC SPEAKING