KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA November
04 2011
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 2
Salam Sejahtera,
Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman
kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan." 2Firman-
Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi,
yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia
di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang
akan Kukatakan kepadamu." 3Keesokan harinya pagi-pagi
bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan
memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia
membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke
tempat yang dikatakan Allah kepadanya. 4Ketika pada hari ketiga Abraham
melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh. 5Kata
Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini;
aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami
kembali kepadamu." (Kejadian 22:1-5).
Mendengar, percaya dan menurut tanpa bertanya, itulah iman Abraham, ketika dia
dan anaknya menuju ke tempat yang disuruh Allah untuk mempersembahkan
anaknya, dia berkata kepada kedua bujangnya: “Tinggallah kamu di sini dengan
keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang,
sesudah itu kami kembali kepadamu.” Iman Abraham bahwa “kami” (dia dan
anaknya) akan kembali menemui kedua bujangnya, dan itulah yang terjadi.
Abraham tidak tahu apa yang direncanakan Allah baginya, Abraham tidak tahu
bahwa ini adalah ujian iman kesetiaannya kepada Tuhan. Abraham bisa saja
menolak ketika Tuhan meminta dia mengorbankan anak satu-satunya tapi dia tidak
bertanya ataupun membantah, Abraham mendengar, percaya dan menurut.
Pada suatu hari ada seorang ibu yang menyuruh anaknya untuk tidur siang, secara
spontan sang anak langsung menjawab: “Tunggu ya Ma, lagi asik main nih.” Sadar
atau tidak kita sering seperti si anak kecil itu, kita tidak langsung menurut apa kata
Bapa kita di Surga, selalu ada jawaban tunggu, kenapa, mengapa, dll. Tuhan hanya
meminta dari kita sebagai umat-Nya untuk mendengar, percaya dan menurut tanpa
bertanya-tanya!
Semoga berkat Hari Sabat bisa menjadi bagian bagi kita semua di manapun kita
berada. Selamat Sabat dan Tuhan memberkati.
- Janette Najoan, TK Guangzhou
Cover Page
Dari Kami
Editor Notes
Renungan Utama
Editorial
English Language Article
Supplement
Wawasan dan Perspektif
Artikel Minggu Ini
Nasihat Minggu Ini
Mengenal Advent Lebih Dekat
Rumah Tangga Advent
Kolom Kepemimpinan
Kolom Kesehatan
Thoughtful Statement
Global Adventist News
Adventist News Network
Berita Keluarga
Tim KADNet 2010 - 2011
KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA November
04 2011
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 3
Salam sejahtera,
Selamat Sabat dan selamat bertemu kembali bersama REBUSKA edisi 4 November 2011 dalam
Media KADNet Ministry. Salam kenal dan salam persaudaraan kepada seluruh pembaca
REBUSKA di mana saja anda berada. Media KADNet Ministry ini setiap minggunya dapat
diterima oleh semua kalangan dengan menyajikan hidangan artikel rohani dan laporan berita
Advent dari seluruh dunia yang dapat menguatkan iman serta mempererat hubungan persaudaraan
kita bersama di dalam kasih Tuhan Yesus.
Kami ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada para relawan yang telah mengirimkan berita,
artikel, foto dan pengumuman yang telah dimuat pada edisi minggu ini. Khususnya kepada Pdt. R.
Hutasoit yang telah menyajikan renungan sabat di penghujung pekan ini. Juga kepada Pdt. R.
Mambu, Bp. James Waworoendeng, Sdri. Janette Najoan, Pdt. Supriyono Sarjono, Pdtm. Dale
Sompotan, dan para kontributor yang telah mengirim berita dan laporan kegiatan gereja dan
kejadian-kejadian penting lainnya untuk diketahui umat dan bagi semua yang telah mengirimkan
tulisan-tulisannya di minggu ini, terima kasih banyak. Kiranya berkat dari Surga saja yang boleh
terus menerus memberkati anda dan keluarga, itulah harapan dan doa kami dari Tim KADNet.
Kami juga mau mengucapkan selamat bergabung dalam Tim KADNet Internasional kepada ibu Dr.
Indra H. Malingkas. Beliau adalah salah seorang dokter di RS Advent Bandung dan mempunyai
reputasi yang baik, komitmen dalam pelayanan-pelayanan dalam membantu pekerjaan Tuhan.
Jika anda ingin mengirimkan berita, artikel, pengumuman, kesaksian dan foto-foto (max. 2 foto/
artikel), silahkan email langsung kepada Redaksi di alamat email [email protected] atau
[email protected] Kami berharap semua materi sudah kami terima di inbox redaksi paling lambat
pada hari SENIN malam waktu setempat di mana saja anda berada. Terima kasih.
Kiranya dengan budi baik saudara/i serta pertemuan kita bersama lewat media REBUSKA ini boleh
membawa berkat bagi kita semua, itulah doa dan harapan kami di hari Sabat ini. Terima kasih dan
Tuhan memberkati anda dan keluarga. Maranatha.
Salam KADNet,
Eric Sumanti, Pemred
KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA November
04 2011
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 4
OLEH: PDT. RM. HUTASOIT [BEKERJA SBAGAI EDITOR DI IPH BANDUNG - RED]
“Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain,
penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana
Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu” (Efesus
4:32).
Pada tahun 1985, Presiden Amerika Serikat, Ronald
Reagan, mengunjungi sebuah pemakaman militer Jerman di
Bitburg dan menaruh karangan bunga pada monumen di sana.
Ia mengharapkan ini sebagai isyarat perdamaian, suatu jalan
untuk pada akhirnya mengatakan selamat tinggal pada
kenangan pahit Perang Dunia II.
Namun karangan bunga itu menyebabkan
perbincangan internasional yang negatif. Mengapa? Karena 49
tentara SS dikuburkan di sana, dan SS Hitler bertanggung
jawab atas banyaknya kekejaman pembantaian terhadap orang-
orang Yahudi.
Sikap perdamaian itu boleh-boleh saja, kata orang-
orang, tetapi Presiden Reagan tidak mempunyai hak untuk
mengampuni apa yang telah dilakukan kepada orang-orang
Yahudi. Hanya orang-orang Yahudi yang bisa melakukan itu.
Sebagaimana syair yang pernah John Dryden tuliskan:
“Pengampunan itu milik orang yang disakiti.”
Hanya yang disakiti, yang dilukai memiliki hak untuk
mengampuni. Pengarang esai, Lance Morrow, menjelaskan,
“Presiden Reagan bisa mengampuni John Hinckley karena
telah menembak dia. Namun dia tidak bisa mengampuni,
katakan saja, Ali Agca karena menembak Paus Yohanes
Paulus II. Hanya Yohanes Paulus yang bisa melakukan itu.”
Ketika kita telah bersalah kepada orang lain, Roh
Kudus seringkali menyarankan kita untuk meminta maaf
kepada mereka. Beberapa orang memikul beban rasa bersalah
selama bertahun-tahun. Ada hambatan antara mereka dan
orang lain. Kata hati mereka menghukum mereka atas sesuatu
yang telah mereka lakukan untuk menyakiti seorang anggota
keluarga atau teman. Ketika kita menyakiti orang lain, kita
sebenarnya telah menyakiti anak-anak Allah.
Mengampuni Berarti Menyelamatkan Diri Sendiri
Langkah pertama dalam penyembuhan rohani adalah
mengakui dosa kita kepada Allah. Ada tertulis: “Jika kita
mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia
akan mengampuni segala dosa kita” (1 Yohanes 1:9). Ketika
kita datang kepada Allah dalam kesedihan, meminta Dia untuk
mengampuni kita, Ia melepaskan kita dari hukuman dosa.
Kesalahan moral kita lenyap. Paulus menyatakan satu
KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA November
04 2011
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 5
kebenaran kekal dalam Kisah 24:16, “Sebab itu aku senantiasa
berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di
hadapan Allah dan manusia.”
Masihkan terdengar bagi telinga hati kita, kata-kata
yang pernah diucapkan Yesus yang tersalib? Kata-kata itu
kiranya tercurah atas kita semua: “Bapa, ampunilah mereka....
Bapa, ampuni mereka.”
Ketika seseorang yang merasa disakiti atas perlakuan
pimpinan yang kurang adil misalnya, ia memaafkan pimpinan
itu lalu meminta maaf atas kebencian yang ia simpan selama
berbulan-bulan, maka ia pun menyelamatkan dirinya sendiri.
Sebagaimana Paulus katakan: “Sehingga kamu sebaliknya
harus mengampuni dan menghibur dia, supaya ia jangan binasa
oleh kesedihan yang terlampau berat” (2 Korintus 2:7).
Pengampunan Kristus adalah sikap ramah yang
mencairkan hati kita yang mengeras. Kemurahan Kristus
memenangkan kita. Kasih-Nya, meskipun dengan semua yang
kita lakukan untuk melukai Dia, memenangkan kita; itu semua
membuat kita menjadi selamat.
Mengampuni Sebagai Alamiah Kesehatan Maksimum
Dr. Herbert Benson dari Harvard University, dalam
karya laris berjudul The Relaxation Response. Ia telah
mengembangkan suatu teknik sederhana untuk membantu
orang-orang mengurangi stres. Pada hasil penelitiannya,
Benson mendapati bahwa mereka yang merasakan suatu lebih
dekat dengan Allah maka kesehatan mereka lebih baik, bahkan
kesembuhan mereka pun lebih cepat. Mereka adalah orang-
orang beragama, orang-orang yang berkata bahwa mereka
mengarahkan pikiran kepada kebaikan Tuhan yang telah
mengampuni mereka, dan membagikan kasih Tuhan yang
mengagumkan itu dalam tindakan keseharian mereka.
Dr. Benson mulai mempelajari apa yang terjadi
kepada orang-orang ini ketika mereka merasakan dekat dengan
Allah. Benson mengamati sebuah struktur kecil di otak
berbentuk buah badam yang disebut amyangdala yang tepatnya
disebut pusat pengalaman keagamaan di otak.
Ahli saraf Rhwan Joseph menyimpulkan,
“Pengalaman keagamaan memiliki dasar neuroanatomi.”
Dengan kata lain, ada agama di kepala kita. Dr. Benson bahkan
mengatakannya lebih tegas dalam bukunya Timeless Healing,
“Cetak biru genetika kita menceritakan bahwa kepercayaan
adalah sifat dasar kita. Otak kita secara spesifik dirancang
untuk mengikuti Tuhan. Ketika kita mengampuni seseorang
sebagaimana Tuhan telah mengampuni kita, maka gelombang
listrik otak di amyangdala akan merangsang produksi endorfin
kimia yang positif. Endorfin ini pemberi kesehatan maksimum
bagi kehidupan.
Panggilan Pengampunan
Pemazmur membagikan panggilan pengampunan
kepada kita semua dalam perkataannya, “Jika Engkau, ya
TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan,
siapakah yang dapat tahan? Tetapi pada-Mu ada
pengampunan” (Mazmur 130:3, 4).
Apakah pengampunan itu ada harganya? Tentu saja!
Tetapi apakah pantas bagi seseorang yang sangat menyakiti
kita sekalipun? Tanyakan saja kepada diri sendiri yang telah
diampuni Yesus dan membagikan keselamatan pengampunan
itu kepada keluarga kita, juga kepada orang lain!
HAPPY SABBATH.
KORDINATOR RENUNGAN UTAMA: PDT. ROBERT WALEAN JR.
KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA November
04 2011
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 6
Oleh: Pdt. Dr. MR. Mambu, TK Philippines
ampir di semua tempat, “Small group” semakin
berkibar sebagai sarana evangelisasi. Sejak
diluncurkan beberapa tahun lalu dan di implimentasi
secara menyeluruh di kawasan Asia-Pasifik Selatan, program
ini disambut antusias oleh Jemaat. Di mana-mana sekarang ini
orang membicarakan dan meningkatkan daya penetrasi
kelompok kecil ini. Di pedesaan sampai di kota yang ramai,
misalnya Jakarta dan Manila berbagai kegiatan dibentuk
dengan mengorganiser kelompok kecil yang memfokus diri
pada bidang tertentu maupun mengangkat topik yang lagi anyar
di Masyarakat. Ada yang tertarik kepada hidup sehat dengan
mengedepankan makanan bergizi dan berimbang serta olahraga
yang disesuaikan dengan faktor usia. Teman lain menyasar
segmen kebahagiaan rumah tangga. Mereka yang
berkecimpung di bisnis menarik sesama rekan yang suka
membicarakan entrepreneurship. Kepada yang berprofesi
sebagai petani sudah pasti hal-hal mengenai agrikultura
mendapat perhatian. Tidak ketinggalan para pemuda dan
remaja yang mengedepankan soal-soal kepemudaan dan drugs.
Semua topik ini dibahas dengan luas dan akrab dengan
mengambil rujukan kepada kitab Suci sehingga seluruh anggota
dapat melihat keagungan Tuhan melalui Firman-Nya. Sangat
sering di kelompok diramaikan oleh datangnya pakar yang
membicarakan lebih dalam tentang pembahasan judul tertentu.
Menghadapi kultur majemuk yang ada di masyarakat kita,
persahabatan menjadi jembatan penting. Dimulai dengan
mengenal siapa tetangga yang di sebelah rumah, berkenalan
dengan tokoh masyarakat dan pemerintah desa serta siapa saja
yang kita ketemui menjadi modal untuk hubungan selanjutnya.
Aktif dikegiatan lingkunan dan masyarakat menuntun pada
persahabatan yang lebih luas. Syakwasangka dari para
undangan di Kelompok Kecil dapat diatasi bila sudah saling
kenal mengenal lebih dahulu. Suksesnya small group di
banyak tempat adalah karena dari awal “hal-hal penolakan”
telah diantisipasi lebih dahulu melalui persahabatan.
Berkenalan, bersahabat, menyampaikan uluran tangan peduli
kepada sesama diberbagai strata masyarakat terbukti sangat
mujarab. Seratus tahun lalu seorang kolporteur dari Singapore
bernama Tuan Liem melakukan kolportasi buku dan majalah di
Sandakan – Malaysia Timur (Kalimantan Utara) yang ketika itu
menjadi ibukota Sabah. Tidak mudah berada di tempat yang
baru dan memulai kehidupan dengan sebuah usaha peginjilan.
Begitu banyak tantangan yang dihadapi seorang diri namun
akhirnya dapat diatasi berkat persahabatan yang dijalin.
Alhasil pekabaran SDA (Seventh-day Adventist) – nama
Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh yang dikenal masyarakat,
menyebar dan dikenal dengan luas di Sabah. Sekarang ini SDA
mempunyai keanggotaan lebih dari tiga puluh ribu anggota
dengan jumlah pengerja Injil lebih dari seratus pengerja.
Kantor daerah yang berada di Tamparuli, Sabah melayani 300
buah jemaat.
Secara historis pekerjaan Tuhan di Sandakan dimulai dengan
kolportasi bahan bacaan. Penginjilan melalui Literature
Evangelist ini tetap dilanjutkan oleh sekitar 50 pasukan
H
Menjadi Seorang
Sahabat
KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA November
04 2011
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 7
Literature Evangelist yang dengan gembira dalam pekerjaan
ini. Kolporteur di tempat ini begitu maju sehingga selalu
mendapat bonus keluar negeri seperti ke Beijing, Sydney dan
Seoul Korea. Bila mengadakan perjalanan dari Kota Kinabalu
ke Tamparuli terus menuju Gunung Kinabalu di sepanjang
jalan akan ditemui banyak Gereja Advent dengan bangunan
yang cukup baik. Bangunan Gereja yang baik ini
disumbangkan oleh pemerintah setempat karena adanya
hubungan yang erat dengan organisasi SDA.
Bagaimana keakraban kita dengan masyarakat maupun
lingkungan di mana kita berada? Dalam dunia bisnis maupun
rohani faktor “relationship” sangat memegang peranan. Dari
sana tercipta langganan “If you don‟t take care of your
customers, someone else will!” Sahabat yang saling
menghormati dan peduli tidak tercipta dalam satu malam tetapi
jalinan itu melalui pertemuan, pengalaman dan saling
menghargai satu sama yang lain dalam satu waktu tertentu.
Keinginan bersahabat dengan mereka di sekitar kita perlu
ditumbuh-kembangkan dari saat ke saat kadang seperti
menghabiskan waktu dan uang tetapi di sanalah awal kita mulai
seperti menghadiri acara duka maupun suka, ringan tangan
menyumbang acara di kampung dll.
Dari hubungan yang baik terciptalah saling mempercayai
sehingga jauh dari curiga. Kelompok kecil, kolportasi majalah
dan buku serta kegiatan evangelisasi lainnya akan membawa
hasil yang memuaskan bila telah dimulai dengan persahabatan.
“Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi
seorang saudara dalam kesukaran”. Amsal 17:17
”TIDAKLAH UNTUK PERCAYA TENTANG KRISTUS”
ELLEN G WHHITE
God's Amazing Grace - Page 138
man yang akan bermanfaat bagi kita adalah yang
mencakup-Nya sebagai Juruselamat pribadi. Banyak
pegang iman sebagai pendapat. Iman yang menyelamatkan
adalah transaksi di mana orang-orang yang menerima Kristus
bergabung diri mereka dalam kaitannya perjanjian dengan
Allah. Iman yang sejati adalah kehidupan. Sebuah iman yang
hidup berarti peningkatan semangat, kepercayaan rahasia, di
mana jiwa menjadi kekuatan penakluk.
Iman yang benar adalah bahwa yang menerima Kristus sebagai
Juruselamat pribadi. Tuhan memberikan satu-satunya yang
diperanakkan Putra-Nya, bahwa saya, dengan percaya pada-
Nya, "tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal"
(Yohanes 3: 16). Ketika saya datang kepada Kristus, sesuai
dengan firman-Nya, saya percaya bahwa saya menerima
anugrah keselamatan-Nya. Kehidupan yang saya sekarang
tinggal, saya untuk "hidup oleh iman dalam Anak Allah yang
telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku"
(Galatia 2: 20).
Rasul Paulus dengan jelas menyajikan hubungan antara iman
dan hukum di bawah perjanjian baru. Dia mengatakan:
"Menjadi dibenarkan karena iman, kita memiliki kedamaian
dengan Allah melalui Tuhan kita Yesus Kristus." "Apakah kita
kemudian membuat membatalkan hukum Taurat karena iman
Tuhan melarang;? Ya, kami meneguhkannya." "Untuk apa
hukum tidak bisa melakukannya, di itu lemah melalui daging" -
itu tidak bisa membenarkan manusia, karena dalam sifat
berdosa dia tidak bisa menjaga hukum - "Tuhan mengutus
Anak-Nya sendiri dalam rupa berdosa daging, dan untuk dosa,
mengutuk dosa di dalam daging, bahwa kebenaran hukum
mungkin digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut
daging, tetapi menurut Roh "(Roma 5: 1, 3: 31; 8: 3 , 4).
“PERJANJIAN LAMA DAN BARU – APA BEDANYA ?”
TEAM KADNET RESEARCH
erjanjian Lama meletakkan dasar untuk pengajaran-
pengajaran dan peristiwa-peristiwa dalam Perjanjian
Baru. Alkitab adalah wahyu progresif. Jikalau Anda
melangkahi setengah dari buku yang bagus dan berusaha untuk
menamatkannya, Anda akan sulit untuk memahami para
pemerannya, jalan ceritanya dan bagian akhirnya. Demikian
pula, Perjanjian Baru hanya dapat dipahami secara utuh ketika
dipandang sebagai sesuatu yang dibangun di atas dasar
peristiwa-peristiwa, para pemeran, hukum, sistem
persembahan, perjanjian dan berbagai janji Perjanjian Lama.
Jika kita hanya memiliki Perjanjian Baru (PB) kita akan datang
kepada Injil tanpa mengetahui mengapa orang-orang Yahudi
mencari Mesias (Raja Penyelamat). Tanpa PL, kita tidak akan
mengerti mengapa Mesias datang (lihat Yesaya 53); kita tidak
dapat mengenali Yesus, orang Nazaret itu, sebagai Mesias
I
P
KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA November
04 2011
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 8
melalui berbagai nubuat mendetil mengenai Dia (tempat
kelahiranNya (Mikha 5:2); cara kematianNya (Mazmur 22,
khusus ayat 1, 7-8, 14-18; Mazmur 69:21, dll), kebangkitanNya
(Mazmur 16:10), dan banyak lagi detil pelayananNya (Yesaya
52:13; 9:2, dll).
Tanpa PL kita tidak dapat memahami adat istiadat
orang-orang Yahudi yang disebutkan secara sambil lalu dalam
PB. Kita tidak akan dapat memahami pemutarbalikan yang
dilakukan orang-orang Farisi terhadap hukum Allah saat
mereka menambahkan kebiasaan mereka sendiri pada hukum
itu. Kita tidak akan mengerti mengapa Yesus begitu marah
ketika Dia menyucikan halaman Bait Allah. Kita tidak akan
mengerti bahwa kita dapat menggunakan hikmat yang sama
yang digunakan Kristus ketika berulang kali Dia menanggapi
para seterunya (baik manusia maupun Iblis).
Demikian pula halnya kitab-kitab Injil dan Kisah Para
Rasul dalam Perjanjian Baru mencatat banyak penggenapan
nubuat yang diutarakan ratusan tahun terdahulu dalam
Perjanjian Lama. Banyak dari nubuat-nubuat ini berhubungan
dengan kedatangan pertama dari Mesias. Dalam kelahiran,
kehidupan, mujizat, kematian dan kebangkitan Yesus
sebagaimana ditemukan dalam kitab-kitab Injil kita
mendapatkan penggenapan dari nubuat-nubuat Perjanjian Lama
yang bertalian dengan kedatangan yang pertama dari Mesias.
Detil-detil inilah yang mengokohkan klaim Yesus bahwa Dia
adalah Kristus yang dijanjikan. Bahkan nubuat-nubuat dalam
Perjanjian Baru (banyak di antaranya terdapat dalam kitab
Wahyu) adalah berdasarkan nubuat yang terdahulu yang
terdapat dalam kitab-kitab Perjanjian Lama. Nubuat-nubuat
Perjanjian Baru ini berhubungan dengan peristiwa-peristiwa
sekitar kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Kurang lebih
dua dari tiga ayar Wahyu adalah berdasarkan ayat-ayat
Perjanjian Lama.
PL juga mengandung berbagai pelajaran yang dapat
kita petik dari kehidupan banyak tokoh yang jatuh dalam dosa.
Dengan mengamati kehidupan mereka kita dapat didorong
untuk percaya kepada Allah apapun yang terjadi (Daniel 3) dan
tidak berkompromi dalam hal-hal yang sepele (Daniel 1)
sehingga pada akhirnya kita dapat setia dalam hal-hal yang
besar (Daniel 6). Kita belajar bahwa paling baik mengaku dosa
secepatnya dan dengan sungguh-sungguh serta bukannya
melemparkan kesalahan (1 Samuel 15). Kita dapat belajar
untuk tidak bermain-main dengan dosa karena dosa akan
menerkam kita dan gigitannya mematikan (lihat Hakim-Hakim
13-16).
Kita dapat belajar bahwa kita perlu bersandar (dan
taat) kepada Allah jika kita mau mengalami kehidupan tanah-
perjanjian Allah dalam hidup ini dan firdaus di kemudian
waktu (Bilangan 13). Kita belajar bahwa jika kita
membayangkan hal-hal berdosa, kita sementara
mempersiapkan diri untuk berdosa (Kejadian 3, Yosua 6-7).
Kita belajar bahwa dosa memiliki konsekwensi bukan hanya
untuk diri kita sendiri, namun juga untuk orang-orang sekitar
kita yang kita kasihi, dan sebaliknya, perbuatan baik kita bukan
hanya berpahala untuk diri sendiri, namun juga untuk orang-
orang yang ada di sekitar kita (Kejadian 3; Keluaran 20:5-6).
Dalam Perjanjian Baru kita memiliki teladan Petrus untuk kita
pelajari – bahwa kita tidak boleh bersandar pada kekuatan kita
sendiri karena kalau demikian kita AKAN gagal (Matius 26:23-
41). Dalam kata-kata dari penyamun di salib, kita melihat
bahwa melalui iman yang sederhana dan tulus kita akan
diselamatkan dari dosa-dosa kita (Lukas 23:39-43). Kita juga
melihat bagaimana ciri gereja Perjanjian Baru yang
bersemangat (Kisah 2:41-47; 13:1-3, dll).
Juga karena wahyu Alkitab bersifat progresif,
Perjanjian Baru memperjelas pengajaran-pengajaran yang
hanya dikiaskan dalam Perjanjian Lama. Kitab Ibrani
menggambarkan bagaimana Yesus adalah Imam Besar yang
sejati dan pengorbananNya yang sekali itu menggantikan
semua korban yang hanya merupakan gambaran dari
pengorbananNya. Perjanjian Lama memberikan Hukum yang
terdiri dari dua bagian: perintah dan berkat/kutuk yang
bersumber dari ketaatan atau ketidaktaatan pada perintah-
perintah itu. Perjanjian Baru memperjelas bahwa Allah
memberi perintah-perintah ini untuk memperlihatkan
kebutuhan manusia akan keselamatan dan bukan untuk menjadi
jalan keselamatan (Roma 3:19).
Perjanjian Lama menggambarkan sistem persembahan
yang diberikan Allah kepada orang-orang Israel untuk secara
sementara waktu menutupi dosa-dosa mereka. Perjanjian Baru
memperjelas bahwa sistem ini hanyalah kiasan dari
pengorbanan Kristus yang melaluinya keselamatan dapat
diperoleh (Kisah 4:12, Ibrani 10:4-10). Perjanjian Lama
memperlihatkan firdaus yang hilang; Perjanjian Baru
memperlihatkan firdaus yang diperoleh kembali melalui Adam
yang kedua (Kristus) dan bagaimana suatu hari itu akan
dipulihkan kembali. Perjanjian Lama menyatakan bahwa
manusia terpisah dari Allah karena dosa (Kejadian 3), dan
Perjanjian Baru menyatakan bahwa manusia sekarang dapat
dipulihkan kembali hubungannya dengan Allah (Roma 3-6).
Perjanjian Lama menubuatkan kehidupan Mesias. Kitab-kitab
Injil pada umumnya mencatat kehidupan Yesus dan Surat-Surat
menafsirkan kehidupanNya dan bagaimana kita harus
menanggapi segala yang telah dan akan dilakukanNya.
Kembali, sekalipun Perjanjian Baru adalah gambar yang “lebih
jelas,” Perjanjian Lama tidak kalah pentingnya. Selain
meletakkan dasar untuk Perjanjian Baru, tanpa PL kita tidak
memiliki dasar untuk menentang kesalahan pemutarbalikan
politik dalam masyarakat kita di mana evolusi dipandang
sebagai pencipta dari semua spesies selama jutaan tahun (dan
bukannya hasil dari penciptaan Allah secara khusus dalam
enam hari secara harafiah). Kita akan menerima bahwa
pernikahan dan keluarga adalah struktur yang berevolusi yang
harus terus berubah seiring dengan perubahan masyarakat, dan
bukannya sebagai desain Allah untuk membesarkan anak-anak
yang saleh dan untuk melindungi mereka yang kalau tidak akan
dimanipulasi dan disalahgunakan (paling sering adalah
perempuan dan anak-anak).
Tanpa PL, kita tidak akan dapat mengerti janji-janji
yang masih akan digenapi Allah terhadap bangsa Yahudi.
Akibatnya, kita tidak dapat secara tepat melihat bahwa masa
kesengsaraan besar adalah masa tujuh tahun di mana Allah
KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA November
04 2011
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 9
akan secara khusus berkarya dengan bangsa Yahudi yang
dulunya menolak kedatanganNya yang pertama namun akan
menerima Dia pada kedatanganNya yang kedua kali. Kita tidak
akan memahami bagaimana pemerintahan 1.000 tahun Yesus
adalah sesuai dengan janji-janjiNya kepada orang-orang
Yahudi dan juga bagaimana itu cocok dengan bangsa-bangsa
bukan Yahudi. Kita juga tidak akan dapat melihat bagaimana
bagian akhir dari Alkitab menyimpulkan hal-hal yang belum
selesai yang dimulai di bagian awal dari Alkitab, bagaimana
Allah akan memulihkan dunia ini menjadi firdaus sebagaimana
yang direncanakanNya, dan bagaimana kita akan menikmati
hubungan yang dekat dengan Allah secara pribadi sebagaimana
yang terjadi di taman Eden.
Secara ringkas, Perjanjian Lama meletakan dasar dan
untuk mempersiapkan bangsa Israel untuk kedatangan Mesias
yang akan mengorbankan diriNya bagi dosa-dosa mereka (dan
bagi dosa-dosa dunia). Perjanjian Baru menceritakan kehidupan
Yesus Kristus dan kemudian menoleh ke belakang kepada apa
yang dilakukanNya dan bagaimana seharusnya kita
menanggapi karunia hidup kekal dan menghidupi kehidupan
kita dengan rasa syukur untuk segala yang telah diperbuatNya
bagi kita (Roma 12). Kedua Perjanjian ini mengungkapkan
Allah yang sama sucinya, sama pemurahnya dan sama adilnya,
yang harus menghukum dosa namun ingin membawa orang-
orang berdosa kepada diriNya melalui pengampunan yang
hanya dimungkinkan melalui korban penebusan Kristus sebagai
pembayaran untuk dosa. Dalam kedua Perjanjian, Allah
mengungkapkan diriNya kepada kita dan bagaimana kita harus
datang kepadaNya melalui Yesus Kristus. Dalam kedua
Perjanjian kita mendapatkan segala yang kita perlukan untuk
hidup kekal dan hidup yang saleh (2 Timotius 3:15-17)
Team KADNet Research
Jangan meremehkan diri sendiri. Tidak ada orang yang biasa
biasa saja.
Yang ada hanya mereka yang tidak menyadar bahwa
mereka betapa luar biasanya mereka.
Napasmu kini adalah hembusan terakhir bagi orang lain.
Jadi berhentilah mengeluh.
Tak ada alasan untuk tidak mensyukuri nikmat Tuhan
Dengan bersyukur, hidup akan terasa lebih indah
-PROBLEMA RUMAH TANGGA-
“OH TOLONGLAH AKU, CINTAKU
TELAH MEMBEKU”
OLEH PDT. SUPRIYONO SARJONO
Firman Tuhan "Siapa mengumpulkan pada
musim panas, ia berakal budi; siapa tidur
pada musim panen membuat malu".
(Amsal 10:5)
ko suami Sinta pasangan yang baru 4
tahun berumah tangga ini saat menghadiri kebaktian
permintaan doa rabu malam mengungkapkan kepada
jemaat dengan sangat samar tentang adamya masalah dalam
pernikahannya dan memohon dukungan doa dari Jemaat.
Selang beberapa waktu kemudian Eko datang sendirian
meminta pertolongan kepada gembalanya mengungkapkan
problema hilangnya cinta di dalam rumah tangganya. Ohhhh…
setelah Gembala jemaat yang baik hati ini mencoba bertemu
dengan Eko dan Sinta yang menurut informasi saat sebelum
menikah mereka ini saling jatuh cinta dan bahkan saat mau
menikah mendapat larangan dari orang tua Sinta dengan alasan
mereka adalah pasangan yang berlainan suku, dulu mereka
berdua dengan gigih mempertahankan cinta mereka. Kini
Gembaa jemaat itu telah temukan dalam diri pasangan ini cinta
yang sudah membeku. Bekunya cinta mereka itu bisa
diperkirakan seperti penyakit kanker stadium lanjut. Bahkan
informasi terbaru yang diperoleh gembala proses perceraian,
yang kini memasuki tahap mediasi sedang digelar di
pengadilan.
2 Penyebab Relasi Pernikahan menjadi Dingin.
Mengapa ya pernikahan sering berubah menjadi dingin, hampa,
kehilangan gregetnya? Di mana Tanda Kehampaan hubungan
suami istri itu antara lain nampak seperti ini:
1) Hubungan kasih suami istri yang seharusnya memberi
energi; kini berubah menjadi yang hampa tidak lagi memberi
energi.
2) Kesenangan harus didapat dari sumber lain di luar rumah,
3) Masing-masing suami istri menjaga jarak sekedar untuk
mencegah konflik.
E
KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA November
04 2011
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 10
4) bahkan hubungan seksual tidak lagi memberi kepuasan bagi
salah satu atau keduanya.
Jadi bila kita melihat salah satu dari ciri-ciri ini terjadi
seharusnya kita segera sadar untuk berbenah dan memperbaiki.
Gunawan Santoso dari Lembaga Bina Keluarga Kristen Malang
menyampaikan dalam program siaran radio yang disiarkan oleh
salah satu radio di Jateng beberapa waktu yang lalu
mengatakan bahwa ada dua faktor penyebab membekunya cinta
yang dulu membara dalam diri pasangan. Yaitu
1) Banyak Pasangan Terlalu Cepat Menyerah,
2) Sebagian pasangan tidak bersedia saling menyesuaikan diri.
Tiap pasangan pernikahan memerlukan kesedianan saling
menyesuaikan diri di antara suami istri, itu menuntut kerja
keras dan ketahanan mental. Dalam kenyataan banyak
pasangan terlalu cepat menyerah, mereka tidak mau berjuang
untuk belajar menyelesaikan perbedaan-perbedaan yang terjadi
dan selanjutnya konfliklah yang terjadi. Konflik yang muncul
di antara pasangan suami istri? Hal itu bersumber dari
kegagalan kita menyesuaikan diri. Kalau kita gagal
mengadakan penyesuaian maka biasanya itu akan
menimbulkan benih-benih ketidaksukaan, persungutan, benih-
benih konflik. Mungkin ada pasangan memilih mendiamkan
seolah-olah dari luar tetap rukun tetapi itu malah menjadi bom
waktu yang tinggal menunggu kapan meledak dan
menghancurkan semuanya. Karena inti permasalahannya tidak
selesai. Akibatnya banyak pasangan menjadi dingin, tidak
bergairah karena dari awal pernikahan kita itu terlalu mudah
menyerah, tidak mau berjuang menyelesaikan konflik.
Ciri-ciri Pasangan yang gampang menyerah dan tidak mau
berjuang demi kebahagian berdua, biasanya mereka berkata
demikian: “Dari pada ribut-ribut dan tidak bisa selesai, tidak
bisa dipecahkan, maka saya pilih berdiam malas bicara.
Akhirnya, bisa kita tebak hasilnya yaitu lama-kelamaan akan
menjadi seperti bom waktu, menjadi seperti duri yang menusuk
dan begitu menyakitkan Apakah Saat: a) Pengantin Baru, b)
Saat Anak-anak Lahir, c) Sarang kosong atau anak anak pergi
karena kuliah atau menikah, d) yang terakhir yaitu saat pensiun
di mana kita haru hidup 24 jam sehari bersama pasangan yang
selalu menusuk bagaikan duri yang menyakitkan itu.
Sebagian Pasangan Baru yang gagal saling menyesuaikan akan
merasakan sakitnya tusukan duri, atau bom waktu pernikahan
itu. Sebagian ada yang langsung hancur pernikahannya saat
pernikahan muda atau pengantin baru. Tetapi sebagian
mungkin dengan adanya anak maka bom waktu atau duri itu
tidak terlalu menusuk masih bisa ditutupi dengan hadirnya
anak, namun pasangan gampang menyerah dan gagal saling
menyesuaikan saat itulah terjadi kehancurannya.
Pasangan yang lain tetap bertahan dengan duri-duri pernikahan
itu hingga anak bertumbuh dewasa tapi setelah anak-anak pergi
kuliah dan anak-anak satu persatu menikah dan hidup dengan
pasangan mereka hidup diumpamakan seperti sarang kosong,
apalagi kalau sudah pensiun maka duri-duri itu akan keluar
semuanya dan kembali menusuk, dan yang akan keluar ialah
masalah-masalah lama. Tapi kita tidak mau berkelahi sudah
lelah akhirnya kita diamkan. Tapi itu semua akan
mempengaruhi hubungan pernikahan di antara kita dan pada
akhirnya kita merasa hampa, kita tidak mau lagi dekat dan
intim dengan pasangan kita.
Apakah Yang Dilakukan bila kita temukan tanda-tanda
kasih suami istri sudah mulai dingin sepeti ini? Ada 8 hal
yang patut kita lakukan adalah:
1) Jangan takut bertengkar, atau berdiskusi dengan pasangan
dan jangan cepat menyerah masih ada ketidakcocokan.
2) Jangan malu untuk meminta bantuan. Biasanya sebagian
orang takut mengungkapkan problema rumah tangga kepada
seorang Ahli rumah tangga atau konselor untuk menolong
Anda.
3) Jangan gengsi untuk berubah! Demi kebahagian relakan diri
untuk berubah menuju yang lebih baik.
4) Jangan jauh dari Tuhan, dengan adanya masalah jangan cari
pelarian yang justru menjauhkan kita dari Tuhan itu berbahaya,
carilah Tuhan ia akan menolongmu.
5) Bangunlah jalur komunikasi: Masing-masing mesti
mempunyai akses untuk menyampaikan isi hatinya.
6) Buanglah rintangan defensif: Jangan benarkan diri
melainkan akuilah bagian masing-masing .
7) Setiap perubahan sekecil apa pun tetap bermakna lakukan
perubahan itu.
8) Nikmatilah kesamaan; hormatilah perbedaan.
KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA November
04 2011
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 11
“KEBAKTIAN GABUNGAN DI ALAM” DILAPORKAN: DALE SOMPOTAN, TK CARUBAN-JATIM
CARUBAN [KADNET] – Kebaktian Sabat Di Alam Gabungan
Sabat 29 Oktober 2011, , bergabung mengikuti Kebaktian
Sabat di Alam 3 Jemaat, masing masing Jemaat Saradan,
Caruban dan Ngawi. Bertempat di taman wisata Waduk
Bening Widas Saradan, Waduk yang pernah dikunjungi
President Susilo Bambang Yudoyono belum lama ini.
Sdri. Edvin memimpin lagu-lagu pendahuluan sebelum acara
sekolah sabat mulai. Acara SS dipandu oleh Bpk. Mono,
sedangkan doa dan ayat tema oleh Bpk. Dwi, cerita mission
dikemas berupa drama dan dipandu oleh Bpk. Suryanto,
dengan pemain drama : Bpk. Suwadji, Ibu Suwadji, Bpk.
Mono, Bpk. Musnangin, Ibu Musnangin dan Ibu Elis.
Sedangkan kebaktian kotbah yang mengambil bagian dan
diundang untuk datang berkotbah adalah Bpk. Tri Djoko
Susanto dari Kediri, yang hadir bersama keluarga, Bpk. Djoko
didampingi oleh Ibu Sunaryo, Ibu Suwadji dan Ibu Ester
mengambil bagian dalam kebaktian kotbah.
Dalam kotbah Bpk. Djoko banyak bersaksi bagaimana
pekerjaan Tuhan berkembang dibeberapa wilayah baru, seperti
di Pulau Madura, yang nota bene belum memiliki Gereja, tapi
sudah ada beberapa anggota disalah satu LP di Pamekasan.
Dan lewat sementara ditempatkan missionary di sana untuk
melayani dan membuka ladang baru di Pulau Madura.
Pada hari sabat itu juga hadir beberapa orang simpatisan yang
bergabung dalam kebaktian sabat di alam, mereka diundang
oleh Gembala Jemaat Pdtm. Dale Sompotan ke depan untuk
didoakan secara khusus agar suatu waktu mereka boleh
mengambil keputusan untuk bergabung dalam kumpulan umat
Tuhan yang sudah ada.
Setelah kotbah Jemaat mengadakan potluck ditempat yang
sudah disediakan dan mengambil tempat makan dialam
terbuka di bawah pohon pohon yang rindang ditepi waduk
widas. Setelah semua sudah makan makanan rohani dan
jasmani masing masing kemudian pulang ke rumah dengan
penuh sukacita.
PENGKHOTBAH TAMU DI
JAKASAMPURNA Dilaporkan oleh: Yoshen Danun, TK Jakarta
BEKASI [KADNET] - Jemaat Jakasampurna terberkati dengan
kunjungan Pdt. Daud Pangaribuan, pendeta Jemaat Maasing –
Manado pada Sabat 29 Oktober 2011. Keluarga Pdt.
Pangaribuan yang sedang berlibur di Jakarta, „ditangkap‟ oleh
Pdt. Harley Napitupulu yang masih berhubungan keluarga
untuk datang membagikan Firman Tuhan di Jemaat
Jakasampurna. Selain Pdt. Daud Pangaribuan dan istri, juga
membawa saudara-saudaranya antara lain Uncen Pangaribuan,
Arifin Pangaribuan.
Dalam kunjungan ini, Pdt. Pangaribuan menjadi pembicara
khotbah Sabat, dengan Judul Khotbah “Roh Jahat Yang Dari
KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA November
04 2011
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 21
Tuhan”. Didasarkan pada nats 1 Samuel 16:14, Tetapi Roh
TUHAN telah mundur dari pada Saul, dan sekarang ia
diganggu oleh roh jahat yang dari pada TUHAN, dihubungkan
dengan Matius 8:28–34 sekaligus merupakan ayat bersahut-
sahutan. Kita seakan terhenyak dengan kalimat “roh jahat
yang dari TUHAN”, tetapi sejatinya, tidak ada roh jahat dari
Tuhan. Kisah dua orang kerasukan setan di Gadara saat Yesus
datang, kedua orang ini berbicara ketakutan akan disiksa oleh
Yesus. Setan yang berbicara dari kedua orang itu. Mereka
meminta diizinkan masuk ke babi-babi yang lagi digembalakan
di situ. Dan babi-babi itu terjun ke laut.
Dalam sebuah cerita bahwa satu saat di kelas, seorang
professor atheis, menanyakan ke seorang mahasiswa yang
percaya adanya Tuhan. Pertanyaannya: “Apakah Tuhan
terlibat dalam segala sesuatu?”. Dijawab “ya”. Kalau begitu
Tuhan itu Jahat. Karena di dunia ada kejahatan. Oleh
mahasiswa tersebut dijawab dengan balik bertanya. Apakah
Professor percaya ada gelap?. “Ya percaya” sahut professor
itu. “Salah”, kata si mahasiswa. Gelap ada karena ketiadaan
terang. Pertanyaan kedua “Apakah professor percaya ada
dingin”. “Ya, karena kita rasakan”. Salah, dingin ada karena
ketiadaan panas. Demikianlah kejahatan itu ada, karena
ketiadaan Tuhan Yesus dalam hati orang tersebut. Profesor
itupun terkagum, dan mahasiswa itu adalah Albert Einstein.
Jadi kalau hati kita tidak diisi dengan kehadiran Tuhan, maka
setan akan segera mengisinya itu. Demikianlah Raja Saul, saat
dia marah, maka setan mengisi hatinya.
Sebelum khotbah, sebuah persembahan lagu istimewa
dibawakan oleh Pangaribuan Brothers and Family,
membawakan lagu “HOME”, dengan irama country, dengan
gitaris Pdt. Daud Pangaribuan.
Isi lagu tersebut, bahwa kerinduan kita akan tiba di rumah
Bapa satu saat nanti. Setelah itu Ny. Nancy Pangaribuan –
Moniung membawakan cerita anak-anak dengan penuh
semangat. Lagu istimewa kedua, dibawakan oleh guru-guru
Sekolah Sabat Dewasa, menyanyikan LS 327 “Crita itu”.
Sebelum mengkahiri khotbahnya, Pdt. Pangaribuan kembali
mengundang saudara-saudaranya dan menyanyikan
persembahan istimewa kedua lagu “He Touched Me” yang luar
biasa indahnya dengan naga yang tinggi.
Memang Pangaribuan bersaudara adalah penyanyi-penyanyi
handal di gereja. Adalah Simson Pangaribuan, guru dan
pelatih penyanyi anak muda di DKI, Uncen Pangaribuan, guru
dan sekaligus pencipta, pemimpin lagu di PAS.
PELEPASAN PDTM. BENNY LINGGA MENJADI PENDETA
PENUH DI JEMAAT GALAXI
KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA November
04 2011
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 22
Setelah dioranisir menjadi Jemaat Galaxi pada tanggal 28
Oktober 2011 merupakan jemaat ke 138 di DKI Koferens &
Sekitarnya oleh Pdt. L. Situmorang dan beberapa staffnya,
yang selama 22 bulan berstatus Cabang SS, maka pada Sabat
(28/10) sebelum bubaran bersalam-salaman di luar dan makan
siang bersama diadakan pelepasan / perpisahan dengan Pdtm.
Benny Lingga. Kata Sambutan dari Ketua Jemaat, Edward
Simanjuntak, mengucapkan selamat melayani di Jemaat yang
baru lahir ini, mohon dijaga sebaik mungkin agar bertumbuh
dan melahirkan lagi anak yang baru. Demikian juga nasehat
dari Pdt. Harley Napitupulu. Di akhir acara Pdtm. Benny
Lingga menyampaikan ucapan terima kasih atas support dari
Jemaat Jakasampurna sampai menjadi Jemaat yang baru,
sekaligus memohon maaf sebesar-besarnya baik dari pribadi,
istri dan anak-anak jika selama pelayanan dan kebersamaan di
Jakasampurna melakukan hal-hal yang tidak berkenan kepada
anggota Jemaat, Pendeta, Majelis. Berterima kasih juga atas
support yang masih akan diberikan kepada Jemaat yang baru
lahir ini dari Induknya, Jemaat Jakasampurna selama satu
tahun ke depan. Kata sambutan Keluarga Lingga diakhiri
dengan membawakan lagu istimewa kepada Tuhan.
PENYERAHAN PENGHARAAN
BANDUNG SERVICE EXCELLENT
AWARD (BSEA) KEPADA
RSA BANDUNG Dilaporkan oleh: Bredly Sampouw, TK RSA Bandung
BANDUNG [KADNET] - Pada tanggal 27 Oktober, bertempat di
Hotel Hilton Jl. Pasirkaliki Bandung, telah diadakan acara
penyerahan penghargaan Bandung Service Excellent Award
(BSEA) oleh MarkPlus di bawah pimpinan Hermawan
Kertajaya.
Acara penyerahan The Champion untuk category Hospital
telah diterima oleh ketua Pengurus Yayasan RSAB yaitu Bpk.
Thomas Trisno, SH, MBA, turut juga hadir mengikuti acara
dari RSAB antara lain: Erick Rantung MBA-H Bendahara
Yayasan, Dr. Jay. M. Tombokan, MBA selaku Direktur,
bersama staf direksi yaitu R. Doloksaribu MBA, Wadir
Keuangan, Ns. Merry Nusawakan, MSN, Wadir Perawatan, Tri
Wahyono,MBA, Wadir Umum, Macky Legoh, MM Kabag
Marketing bersama staf marketing Wilfred Tambunan, SE dan
Benyamin Sopandi, MM selaku Kabag Humas.
Acara dimulai jam 19.00 dan berakhir 21.30. Mengawali acara
kata-kata sambutan telah dibawakan oleh Bpk. Hermawan
kartajaya Kepala CEO MarkPlus, selain acara penyerahan
penghargaan kepada rumah sakit, telah juga diserahkan
penghargaan untuk jenis pelayanan lainnya di Kota Bandung
yang mendapat juara.
Acara telah diselingi juga dengan seminar yang dibawakan
oleh salah satu CEO MarkPlus dengan judul seminar: “Peluang
Bisnis dengan Target Market orang muda” pembahasan
seminar menyoroti peluang bisnis sekarang ini trend kepada
orang-orang muda apakah di rumah sakit, kuliner, fashion dan
IT, dll. Dengan bertambah majunya pelayanan bisnis
sekarang, maka hampir setiap bisnis yang ada ditemui ada
orang-orang muda. Sebagai contoh di bidang kesehatan, kalau
duluh penyakit Degeneratif masih di dominasi manula
sekarang orang muda juga sudah ada penyakit degeneratif.
Pada akhir acara telah diadakan ramah tamah oleh pihak
penyelengara dengan para pemenang, suasana keakraban dari
para peserta dengan pihak MarkPlus, serta saling berbagi info
sampai masalah IT kedepan di setiap lini bisnis menjadi bahan
pembicaraan oleh peserta.
KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA November
04 2011
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 23
Mendapatkan mudah tetapi mempertahankan susah, harapan
seluruh jajaran manajemen RSAB, agar penghargaan ini
menjadi pemicu, membangkitkan motivasi kerja para pegawai
yang berhadapan langsung dengan pelanggan.
alam pesan Direktur pada Acara chapel 28 Oktober di
Aula Gedung Serba Guna, beliau mengingatkan
kepada seluruh karyawan terlebih yang duduk pada
garis depan, supaya jadilah karyawan yang ramah, sopan,
bersih serta bersahabat bilamana hal ini dimiliki oleh kita
semua maka RSAB yang kita cintai ini akan dikunjungi orang
lebih banyak lagi di masa yang akan datang. Pesan ini bukan
saja untuk pegawai di garis depan tetapi juga untuk seluruh
karyawan RSAB. Hayati terus visi RSAB. “To Be the Best in
Health Care Services”
“PENYERAHAN BANTUAN KEPADA
KORBAN LOKON” Dikirim Oleh: Pdt. Arbeni Sagala
JAKARTA [KADNET] – Meskipun sudah lewat beberapa waktu
yang lalu, peristiwa meletusnya Gunung Lokon di Tomohon,
Minahasa Selatan, masih menjadi pengalaman yang
memilukan bagi para korban. Mengingat adanya beberapa
korban yang merupakan anggota jemaat kita, maka jemaat-
jemaat di Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya ikut berempati
dan sudah mengumpulkan dana untuk bantuan korban bencana
alam tersebut. Untuk realisasinya, telah berangkat Pimpinan
Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya menuju kota Manado
untuk menyerahkan bantuan korban letusan Gunung Lokon
dan Gunung Soputan. Tepat pada hari Minggu, 23 Oktober
2011, diserahkan bantuan kepada semua anggota jemaat yang
menjadi korban bencana alam tersebut di beberapa lokasi.
Jumlah dana bantuan yang terkumpul adalah sebesar
Rp.56,900,000.- (Lima Puluh Enam Juta Sembilan Ratus Ribu
Rupiah). Pimpinan Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya
terlebih dahulu berkoordinasi dengan Officers Konferens
Minahasa Selatan, dan pada saat menyerahkan bantuan itu
didampingi oleh pimpinan dari Minahasa Selatan, Pdt.
E.Senewe selaku Ketua Konferens Minahasa Selatan dan
Bendahara Konferens, Bapak Rattu, serta Bapak Wenny
Maramis dan Ibu Judith Maramis. Pembagian bantuan dimulai
dari Desa Pangu dan bantuan diberikan kepada anggota jemaat
kita di gereja mereka masing masing. Di Desa Pangu
diberikan bantuan karena tanaman mereka hangus oleh karena
lahar panas yang menyembur di sekeliling Gunung Soputan.
Di Desa Tatengesan ada banjir bandang yang menghanyutkan
tiga rumah anggota jemaat kita. Mereka sangat terharu
menerima bantuan itu, ada yang menangis meneteskan air mata
dan berterimakasih kepada umat Tuhan di DKI Jakarta.
Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya juga memberikan
bantuan kepada Sekolah Lanjutan Advent (SLA) Kawangkoan
untuk membangun Guest House dan diserahkan kepada
Bendahara Konferens Minahasa Selatan di rumah Wakil
Kepala Sekolah. Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya juga
membantu untuk membeli plafon sebuah gereja Kinilow yang
runtuh oleh karena bencana Lokon. Ketika anggota jemaat di
Kinilow yang dekat dengan Gunung Lokon menerima bantuan
dari Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya, mereka sangat
terharu. Kesaksian yang sangat menharukan mendengar
kesaksian mereka karena ada seorang ibu yang meninggal
ketika berada di pengungsian dan tiga bulan berikutnya
suaminya meninggal akibat bencana gunung Lokon tersebut
dan bantuan itu langsung diterima putri dari keluarga itu,
Helen Poluan, beliau ini sekarang menjadi anak yatim piatu.
Demikianlah penyerahan bantuan kepada umat Tuhan yang
terkena dampak bencana alam di Minahasa Selatan. Mari kita
doakan mereka agar tabah dan tetap setia sampai Yesus datang
nanti. Tuhan memberkati kita semua.
HARI SABAT ANAK JEMAAT
BABUSSALAM Dikirim oleh: Marlise Kuncoro/Yoshiko Aritonang
DURI [KADNET] - 22 Oktober adalah hari sabat istimewa bagi
jemaat Babussalam terutama anak-anak karena ini adalah hari
sabat anak-anak sesuai kalender kerja GMAKHK UIKB yang
menyediakan satu kali dalam satu tahun hari sabat anak-anak
yang dirayakan jemaat Babussalam walau sedikit terlambat.
Pada tahun ini tema yang dipilih adalah “BE LIKE JESUS, GO
FISHIN‟, dan acara dikoordinir oleh ibu Erlyn Subarto. Pada
hari sabat ini seluruh acara mulai dari SS hingga jam khotbah
D
KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA November
04 2011
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 24
dibawakan oleh seluruh anak-anak yang tentunya dibantu oleh
ibu-ibu guru SS anak-anak dan suasana gereja pun di dekorasi
sesuai dengan dunia anak-anak.
Acara SS dipimpin oleh Angel Hutapea, berita misiion oleh
Lely Pandiangan, doa dan ayat inti oleh Grace Sianturi dan
lagu spesial oleh anak-anak Beginner hingga Primary.
Sedangkan acara Pelayanan Perorangan dibawakan dalam
bentuk drama oleh Melissa Simanjuntak, Dolly Hutapea,
Angel Hutapea, Julio Simanjuntak, Dindya Subarto, Stefi
Pasaribu, Tharreo Aritonang, Joseph Kuncoro, Given dan
Tabitha Kuncoro sebagai Narator. Pelayanan Perorangan kali
ini berdasarkan Markus 10:13-16 yang menghimbau pada
seluruh jemaat khususnya orang tua untuk membawa seluruh
anggota anak-anak mereka pada setiap acara kebaktian,
walaupun anak-anak tersebut sangat aktif karena Yesus
mengatakan..”Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku. Yang
perlu kita lakukan hanyalah mengajar atau mendidik mereka
dan memberi contoh bagaimana menghormati rumah Tuhan
walau harus berulang-ulang melakukannya kepada anak-anak
kita.
Pada acara khotbah protokol, Ny. R. Hutapea
pendamping Ny. Marlise Kuncoro, sedangkan makanan rohani
disajikan dalam bentuk drama sesuai dengan bahan yang sudah
disediakan oleh Departemen pelayanan Anak-anak UIKB
dibawakan oleh Dolly Hutapea sebagai Pendeta, Melisa
Simanjuntak sebagai seorang anak jemaat, Tharreo Aritonang
sebagai Simon, Tabitha Kuncoro sebagai guru, Geo sebagai
pekerja lapangan dan Celia Wijaya sebagai seorang Dokter.
Drama ini menceritakan bagaimana anak-anak bisa menjadi
penjala manusia seperti Yesus, tidak peduli apapun profesi
yang sedang atau akan engkau jalani nantinya, berapa pun
usiamu kamu bisa seperti Yesus menjadi penjala manusia. Dan
anak-anak tidak perlu menunggu hingga dewasa untuk menjadi
penjala manusia, yang perlu dilakukan hanyalah menyediakan
waktu untuk belajar tantang Yesus, menghidupkannya
sehingga orang akan melihat Yesus di dalam dirimu dan lebih
banyak lagi yang ingin belajar tentang Yesus dan manjadi
penjala manusia.
KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA November
04 2011
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 25
Pada sabat istimewa ini anak-anak juga dihimbau membawa
sahabat-sahabat mereka datang ke acara istimewa ini dan
Babussalam kedatangan 14 orang anak-anak, maka makin
sempurnalah sukacita kami. Dan tentunya ibu-ibu juga
meyediakan santapan khusus anak-anak pada sabat ini. Pada
sore harinya acara dilanjutkan dengan acara PA yang
menampilkan sebuah Kabaret yang dikoordinir oleh Gomgom
Simatupang dan Michael Simbolon, selain acaranya istimewa
maka ada tamu istimewa juga yang kusus diundang yaitu
Pathfinder Jemaat Sebanga.
Acara istimewa ini juga bertepatan dengan Ulang
tahun jemaat Babussalam yang ke 11, jadi acara khusus ini
dianggap sebagai acara ulang tahun jemaat.
Acara di tutup dengan renungan oleh Pdt. H. Hutapea dan
sekitar pkl. 18.15 WIB semua anggota jemaat pulang ke rumah
masing-masing dengan sukacita. Semoga semua pelayanan ini
menjadi kemuliaan bagi Tuhan dan menambah iman percaya
kita khususnya untuk calon tiang-tiang jemaat yaitu anak-anak.
KKR JEMAAT WARUKAPAS:
PEKABARAN DARI BUKU WAHYU Dilaporkan: Glen Rumalag, TK Minahasa
MINAHASA UTARA [KADNET] - Pada tanggal 23-29 Oktober
2011, di Jemaat GMAHK Warukapas, yang digembalakan oleh
Pdt. Stedi Tuegeh, mengadakan KKR Jemaat dengan thema:
Pekabaran Dari Buku Wahyu. Pembicara KKR ini adalah Pdt.
Dr. Robert Walean, Jr, selaku Sekretaris Asosiasi Kependetaan
Konferens Manado, Minahasa Utara, Bitung Maluku Utara.
Acara ini disertai dengan pembahasan mengenai Rumah
Tangga yang dibawakan oleh istri yaitu Ibu Pdt. Syane
Walean-Lolong, MBA. Acara KKR ini dibuat di gedung
Gereja MAHK Jemaat Warukapas yang masih dalam tahap
pembangunan rumah ibadah.
Pekabaran-pekabaran yang disampaikan oleh Pdt. R. Walean,
Jr. di dasarkan atas buku Wahyu. Acara ini dihadiri oleh tamu-
tamu yang di bawah oleh anggota jemaat. Ada yang baru
mendengar tentang nubuatan 1260 hari, mereka
menyampaikan pertanyaan dan dijawab secara khusus oleh
Pdt. R. Walean, Jr. dalam satu pembahasan khotbah melalui
penekanan sejarah dan fakta-fakta Alkitab. Rata-rata
kehadiran tamu di acara KKR ini adalah 20 orang. Anggota
yang hadir rata-rata 80 orang. Dan anak-anak yang mengikuti
acara ini sekitar 50 orang anak yang datang dari anak-anak
anggota maupun bukan anggota gereja.
Acara KKR ini juga dimeriahkan oleh lagu-lagu pujian yang
dibawakan dari jemaat Warukapas, maupun jemaat-jemaat di
sekitar Warukapas. Sesudah acara, panitia mengadakan acara
surprise dan dorprise. Dan pada acara penutupan KKR pada
hari Sabat, dibuat acara tamu untuk pembagian sembako bagi
tamu-tamu yang hadir.
Pada penutupan acara ini, dua jiwa menyerahkan diri
pada malam panggilan. Kemudian, pada waktu pagi hari, satu
jiwa lagi datang dan meminta untuk ikut dibaptiskan.
Akhirnya, ada 3 jiwa yang menyerahkan diri untuk dibaptis.
Pada khotbah Sabat, Pdt. R. Walean, Jr. menekankan tentang
penatalayanan. Dan sesudah acara baptisan, Pdt. R. Walean,
Jr. membawakan seminar kepemimpinan jemaat dan diakhiri
dengan seminar Kaabah yang dibawakan oleh Pdt. Stedi
Tuegeh. Mari kita doakan jiwa-jiwa baru ini supaya mereka
dapat bertumbuh dalam kerohanian.
Permohonan Doa
~ Tolong doakan Kebaktian Kebangunan Rohani yang akan
diadakan pada tanggal 7-12 November di Madiun dengan
pembicara Pdt. Albert Saroinsong, Ketua Konferens Jawa
Kawasan Timur.
KADNET - RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA November
04 2011
PUBLISHED BY: KELUARGA ADVENT SEDUNIA – WEBSITE: HTTP://WWW.KADNET.INFO – EMAIL: [email protected] 26
~ Dear TK,
Kita bersyukur dan bergembira
karena hadirnya Tim Kadnet yang
baru dari RSA Bandung: TK Indra
Malingkas.
dr. Indra Malingkas, SpK, adalah
istri dari TK Reynold Malingkas,
Ketua Panitia kita waktu HUT
Kadnet International di
BATAM. Dr. Indra dan dr. Reynold sangat aktif membantu
KKR dan Charity Clinic saat itu.
Selamat bergabung dr. Indra:)...semoga pelayanan di Kadnet
Ministry menambah semangat baru bagi Tim Kadnet di mana
saja berada.
It's all about Jesus
Keep Praying, Keep Shining and Keep Smiling! You are all very
special in GOD‟s eyes! From all of us in KADNet Family, with all the
best, Dalo Sompotan Layoutman, KADNet Design & Layout
Caroeban..
SSEELLAAMMAATT SSAABBAATT ddaann SSEELLAAMMAATT MMEELLAAYYAANNII!!
TEAM KADNet INTERNATIONAL 2011- 2012 Los Angeles, CA: Eric Sumanti; Highland, CA: Roger Tauran; Torrance, CA: Jerry Kiroyan; Seattle, WA: Glen Walean, Eddie E. Saerang, Hendrik Padmasana, Jobby Nelwan; Toledo, Ohio: Lina Cantwell; Thousand Oaks, CA: Lim T. Swee; Laguna, CA: Kenneth Mambo, Ferdie Santosa; New Jersey, NJ: Frederik Wantah; San Bernardino, CA: Blihert Sihotang; Denver, CO: Megawaty Waworuntu Nielson Assa, Eli Waworundeng, Wayne Rumambi; SSD & Manila, Philippines: Moldy R. Mambu, Yane Sinaga; AIIAS, AUP & Manila: Richard Sabuin, Bruce Mauri, Franklin Hutabarat; Bryan Sumendap; Sydney, Australia: Irma Hill; Bangkok, Thailand: Sam Carolus; Batam: Jonathan Wagiran; Africa: Max Langi; Jakarta: Peggy Iskandar-Wowor, Wilhon Silitonga, Bonar Panjaitan, Samuel Pandiangan, Ivan Kembuan, Erick Tumetel, Willy Wuisan, Early Hutapea, Joy Sitompul, Dewi Muskita, Christo Tambingon, Ramlan Sormin, Stevanus Wijaya, Jannus Hutapea, Amir Manurung, Handry Sigar, Sondang Panjaitan-Sirait, Edison Mawikere, Wisyanti Siahaan, Lorraine Lesiasel, Stance Triwandono-Mambu, Arieta Pulumahuny, Ketty Sunarto, Gunawan Tjokro, Muriel Siagian, Ronie Panambunan, Michael Mangowal, Leonora Manullang, May Linda Manurung, Joice Manurung, Ricky Lomboan, Sonny Situmorang, Harry Legoh, Philips Marbun, Marvin R. Sigar, Joe Laluyan, Alvin Lumbanraja, Melati Silalahi, Lianto Napitupulu, Fransisca Manurung, Frankie Tambingon, Dolly Rumagit, Yoshen Danun, Lorraine Poneke, Eldrin Kumendong, Donald Weley, Randolp Glamond Manurung, Bruce Sumendap, David Panjaitan, Richard Tamba; Franklin Tambunan, Edmund Situmorang, Dave Sampouw, Jerry Karundeng, Edwin C Tumangkeng, Linda Sumarauw; Denpasar, Bali: Bobby Lalamentik; Nusa Tenggara: James Ulyreke; Riau: Melvin Simatupang, Christian Sihotang, Royke Sundalangi; Kepulauan Riau: Donly Sinaga; Manado: Boldwin Sampouw, Yotham Bindosano, Lucky Mangkey, Robert Walean Jr., Tommy Pantouw, Caddy Malonda, Royke Yonathan, Jenry Rawung, Refly Ompi; RSA Menado: Janette Sepang; Bolaang Mongondow: Swingly D. Suak; UNKLAB: Douglas Sepang, Green Mandias, Cherry Lumingkewas, Freddy Kalangi; Manado: Herschel Najoan, Glen Rumalag, Stephen Salainti; Sangihe Talaud: Brussi Soriton; Minahasa: Jimi Pinangkaan, Hentje Suoth; Makassar: Wiesye Schrim, Davy Politon; Manokwari: Harry Salainti, Hendy Sahetapy; Jayapura: Bruce Mauri; Palembang: Lin Saputra, Dickson Simanungkalit; Medan: Loran Napitupulu; RSA Medan: Reuben Supit, Irma Pakasi; Hartoyo Tismail; Surabaya: Henky Wijaya, Kristiyono Sarjono, Jerry Wauran, Debby Muntu, Hendra Kurniawan; UNAI, Bandung: Iim Heriyana, Albinur Limbong, Elmor Wagiu, Nelson Pandjaitan, Josua Tobing; Balikpapan: Adiat Sarman, Yance Pua, Larry Martosiswoyo, Ronald Setiobowo, Meilien Langi; Bontang: Robby Tengor; RSA Bandung: Reynold Malingkas, Supriyono Sarjono, Bradly Sampouw; Bandung: Athinson Naibaho, Nico Simbolon; Caruban, Jatim: Dale Sompotan; Jatim: Fabyo Rumagit; Pematang Siantar: Rudolf W. Sagala; Timika: Frangky Watulingas, Harold Oijaitou, Herold Somba; Kuala Kencana: Samuel Rorimpandey, Stanly Keles; Sorong: Benny Yandeday Cimahi: Denny Kalangi, Robert Peyoh, Albert Marbun; IPH, Bandung: Roy Hutasoit; Batam: Jones Napitupulu, Hadi Waluyo; Solo: Ari Palgunadi; Salatiga: Wiendy Kusuma; Tomohon: Larry Wenur, Janice Losung; SLA Kawangkoan: Daniel Lasut; Ontario-Bloomington, CA: Hudyard Muskita; Silver Spring, MD: Ellen Missah, Jonathan Kuntaraf; Azusa, CA: Harlond Naibaho; Sacramento, CA: Richard H. Hutasoit; Loma Linda, CA: Jackie Sihotang, Deborah Panggabean-Pardede, Shally Lendeng-Halim, Charles Pakpahan, Martein Moningka, Widdy Widitora, Denny Sondakh, Hamonangan Tambunan, Alberth Situmorang, Richard Legoh, Karen Wemay, James Waworoendeng. Ghuangzou, China: Janette Najoan.
KADNet media ministry is a non-profit media project We publish religious news and articles for the Indonesian Seventh-Day Adventist community and their friends worldwide. Articles selected and the staff of KADNet support the beliefs and doctrines of the Seventh-day Adventist
Church. Subscription is free. KADNet adalah proyek nirlaba. Penerbit, tulisan dan staff KADNet mendukung dan menghormati kepercayaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, GMAHK.