Download - Renstra K/L dan Aplikasinya pada Tingkat Kedeputian dan Pengukuran Kinerja Instansi: Analisis SWOT
dadang-solihin.blogspot.com 2
33
MateriMateri
• Sistematika Penulisan Renstra K/L• Delapan Langkah Penyusunan Renstra
K/L• Manajemen Kinerja • Visi – Misi Bappenas• Analisis SWOT• Mental Models• Balanced Scorecard (BSC)• Logic Model • Analisis Beban Kerja
4dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 5
Bab III Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Regulasi, dan Kerangka Kelembagaan
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi K/L3.3. Kerangka Regulasi3.4. Kerangka Kelembagaan
Bab I Pendahuluan
1.1. Kondisi Umum
1.2. Potensi Permasalahan
Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan
RenstraRenstra K K/L/L
Bab II Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis K/L
2.1. Visi K/L
2.2. Misi K/L
2.3. Tujuan K/L
2.4. Sasaran Strategis K/L
Bab V Penutup
Lampiran
1. Matriks Kinerja dan Pendanaan K/L
2. Matriks Kerangka Regulasi
Bab IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
4.1. Target Kinerja4.2. Kerangka Pendanaan
dadang-solihin.blogspot.com 6
• Bab ini menjelaskan mengenai Kondisi Umum K/L dan Potensi dan Permasalahan yang dihadapi K/L.
• Visi yang terdapat di dalam Renstra K/L merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang ingin dicapai oleh K/L pada akhir periode perencanaan.
• Dalam mewujudkan visi tersebut dirumuskan Misi K/L yang berupa rumusan umum upaya-upaya yang dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
• Sedangkan Tujuan yaitu penjabaran dari visi yang dilengkapi dengan Sasaran Strategis sebagai ukuran kinerjanya.
a. Kondisi Umum K/L menggambarkan mengenai pencapaian-pencapaian yang telah dilaksanakan dalam Renstra K/L periode sebelumnya serta aspirasi-aspirasi masyarakat terkait dengan pemenuhan kebutuhan barang publik, layanan publik dan regulasi dalam lingkup kewenangan K/L.
b. Potensi dan Permasalahan K/L menjelaskan mengenai analisis permasalahan, potensi, kelemahan, peluang serta tantangan jangka menengah dalam lingkup K/L maupun nasional yang akan dihadapi dalam rangka melaksanakan penugasan yang diamanatkan oleh RPJMN yang menjadi lingkup kewenangan K/L serta untuk mewujudkan visi dan melaksanakan misi K/L.
Bab I Bab I
PendahuluanPendahuluan
• Bab ini menjelaskan mengenai rumusan visi, misi, dan tujuan K/L.
Bab II Bab II
Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran
Strategis K/LStrategis K/L
• Bab ini menjelaskan mengenai rumusan Arah Kebijakan dan Strategi Nasional, yang selanjutnya dijabarkan dalam arah kebijakan dan strategi K/L.
• Bab ini disusun sebagai pendekatan dalam memecahkan permasalahan yang penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu (jangka menengah) serta memiliki dampak yang besar terhadap pencapaian sasaran nasional serta sasaran strategis K/L.
dadang-solihin.blogspot.com 7
b. Arah Kebijakan dan Strategi K/L.• Menjelaskan mengenai Arah Kebijakan dan
Strategi K/L secara lengkap, tidak hanya yang dilaksanakan langsung oleh K/L tetapi juga mempertimbangkan keterlibatan daerah dan swasta beserta dengan pendanaan yang diperlukan untuk melaksanakannya.
• Arah kebijakan K/L dilaksanakan melalui Program dan/atau Lintas Program yang sesuai dengan tugas dan kewenangan K/L yang bersangkutan.
• Program juga harus dilengkapi dengan sasaran program (outcome) dari masing-masing Program.
c. Kerangka Regulasi
• Menjelaskan mengenai gambaran umum Kerangka Regulasi yang dibutuhkan oleh K/L dalam pelaksanaan tugas, fungsi serta kewenangannya dan penjabaran peranan Kerangka Regulasi dalam mendukung pencapaian Sasaran Strategis K/L.
• Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi selanjutnya dituangkan dalam Matriks Kerangka Regulasi.
a. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
• Menjelaskan mengenai arah kebijakan dan strategi yang sesuai dengan penugasan RPJMN kepada K/L terkait dengan prioritas nasional/ bidang, termasuk di dalamnya penjelasan mengenai penugasan K/L terkait Program Lintas.
Bab III Bab III
Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka Arah Kebijakan, Strategi, Kerangka
Regulasi, dan Kerangka Regulasi, dan Kerangka
KelembagaanKelembagaan
dadang-solihin.blogspot.com 8
d. Kerangka Kelembagaan• Menjelaskan mengenai kebutuhan fungsi dan
struktur organisasi yang diperlukan dalam upaya pencapaian sasaran strategis, tata laksana yang diperlukan antar unit organisasi, baik internal maupun eksternal serta pengelolaan sumberdaya manusia, termasuk di dalamnya mengenai kebutuhan SDM, baik itu secara kualitas maupun kuantitas.
• Bab ini menjelaskan mengenai target kinerja dan kerangka pendanaan K/L selama periode perencanaan.
b. Kerangka Pendanaan• Menjelaskan mengenai kebutuhan
pendanaan secara keseluruhan untuk mencapai Sasaran Strategis K/L, meliputi sumber pendanaan dari APBN (Pemerintah) maupun dari pihak Swasta.
• Selain itu, dijabarkan juga pemenuhan kebutuhan pendanaan yang menggunakan sumber-sumber pendanaan di luar dari APBN(Non- APBN) seperti: PPP (KPS) dan CSR.
• Kemudian untuk rincian penghitungan Prakiraan Maju, disajikan dalam bentuk Tabel Penghitungan Prakiraan Maju
Bab IV Bab IV
Target Kinerja dan Kerangka Target Kinerja dan Kerangka
PendanaanPendanaan
a. Target Kinerja
• Menjelaskan mengenai hasil dan satuan hasil yang akan dicapai dari setiap indikator kinerja, baik itu Indikator Kinerja Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Program dan Indikator Kinerja Kegiatan.
• Bab ini memuat simpulan secara singkat mengenai dokumen Renstra K/L yang telah disusun dan arahan dari pimpinan K/L yang bersangkutan dalam pelaksanaan perencanaan strategis K/L sehingga hasil pencapaiannya dapat diukur dan dipergunakan sebagai acuan dalam penyusunan laporan kinerja tahunan K/L.
• Selain itu, dijelaskan pula mengenai mekanisme evaluasi terhadap proses pelaksanaan perencanaan strategis K/L yang bersangkutan.
Bab V Bab V
PenutupPenutup
Matrik Kinerja dan PendanaanMatrik Kinerja dan Pendanaan
9
Program/ Kegiatan
Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator
Lokasi
Target Alokasi (Rp 000)Unit
Organisasi Pelaksana
K/L-N-B-NS-BS2015 2016 2017 2018 2019 2015 2016 2017 2018 2019
K/L XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Strategis 1 XXX
- Indikator Kinerja Sasaran Strategis XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Sasaran Strategis XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Strategis 2 XXX
- Indikator Kinerja Sasaran Strategis XXX XXX XXX XXX XXXPROGRAM A XXX XXX XXX XXX XXX XXX
Sasaran Program (Outcome) 1 XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX - Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX Sasaran Program (Outcome) 2 XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX - Indikator Kinerja Program XXX XXX XXX XXX XXX
Kegiatan 1 XXX XXX XXX XXX XXX XXX X Sasaran Kegiatan (Output) 1 XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX - Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX - Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX Sasaran Kegiatan (Output 2) XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX - Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX Sasaran Kegiatan (Output 3) XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX - Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
Kegiatan 2 XXX XXX XXX XXX XXX XXX X Sasaran Kegiatan (Output) 1 XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX - Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX Sasaran Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX XXX
- Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX - Indikator Kinerja Kegiatan XXX XXX XXX XXX XXX
Dst
dadang-solihin.blogspot.com
Matriks Kerangka RegulasiMatriks Kerangka Regulasi
10
NoArah Kerangka
Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi
Urgensi Pembentukan berdasarkan Evaluasi Regulasi
Eksisting, Kajian dan Penelitian
Unit Penanggung Jawab
Unit Terkait/ Institusi
Target Penyelesaian
dadang-solihin.blogspot.com
4. Penyusunan Tujuan dan Sasaran Strategis
Delapan LangkahDelapan Langkah Penyusunan Renstra K/LPenyusunan Renstra K/L
dadang-solihin.blogspot.com 11
3. Penyusunan Visi dan Misi
2. Identifikasi Kondisi Umum dan Analisis Potensi dan Permasalahan
1. Persiapan Penyusunan
8. Penyusunan Kerangka Kelembagaan
7. Penyusunan Target dan Pendanaan
6. Penyusunan Program, Kegiatan, Sasaran, dan Indikator
5. Penyusunan Arah Kebijakan, Strategi dan Kerangka Regulasi
1. Evaluasi Pencapaian Program dan Kegiatan
2. Aspirasi Masyarakat3. SWOT Analysis
Balance Scorecard
Logic Model
Identifikasi 1.Isu-isu Strategis 2.Asas Legal3.Struktur Organisasi 4.Data dan Informasi
Manajemen KinerjaManajemen Kinerja
Indikator Kinerja Utama
Balanced Score Cards
Logic Model
Analisis Beban Kerja
Environmental Scanning SWOT
Tugas dan Fungsi
Struktur Organisasi
Strategy MapSasaran Strategis
Program Kegiatan
Strategi ??
Tujuan
Organisasi
Tatalaksana
Peraturan Per-UU-an
SDM Aparatur
Pengawasan
Akuntabilitas
Pelayanan Publik
Mindset & Cultural Set
Aparatur
Role
Indikator Kinerja Utama
Program/ Kegiatan
Outcome/ Output
IndikatorBaseline
2014Target Kinerja
2015-2019
Mental Model Nilai Norma
Tujuan
Visi BappenasVisi Bappenas
“Menjadi Lembaga Perencanaan Pembangunan Nasional yang Berkualitas, Kredibel, dan Sinergis untuk Mewujudkan Pembangunan yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”
13dadang-solihin.blogspot.com
Misi BappenasMisi Bappenas
1. Menghasilkan rencana pembangunan yang mencakup kerangka kebijakan, regulasi, kelembagaan, dan pendanaan yang implementatif
2. Mengoptimalkan sistem perencanaan pembangunan nasional yang antisipatif terhadap perkembangan regional dan global
3. Memperkuat monitoring dan evaluasi kinerja pembangunan untuk meningkatkan kualitas perencanaan
4. Memperkuat kelembagaan Bappenas melalui penguatan struktur organisasi, profesional dan kepemimpinan dalam mengawal implementasi strategi.
dadang-solihin.blogspot.com 15
dadang-solihin.blogspot.com 16
Threats(Ancaman)
Threats(Ancaman)
Weaknesses(Kelemahan)
Weaknesses(Kelemahan)
Strengths(Kekuatan)
Strengths(Kekuatan)
Strategi STGunakan kekuatan
untuk menghindari atau mengatasi ancaman
Strategi STGunakan kekuatan
untuk menghindari atau mengatasi ancaman
Strategi WTMinimalkan kelemahan
dan hindari ancaman
Strategi WTMinimalkan kelemahan
dan hindari ancaman
Strategi WOAtasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang
Strategi WOAtasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang
Strategi SOGunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
Strategi SOGunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
Opportunities(Peluang)
Opportunities(Peluang)
INTERNALINTERNAL
EKSTERNAL
dadang-solihin.blogspot.com 17
Weaknesses(Kelemahan)
Weaknesses(Kelemahan)
Strengths(Kekuatan)
Strengths(Kekuatan)
Faktor internal yang mendukung
pencapaian Visi/Misi
Faktor internal yang mendukung
pencapaian Visi/Misi
Faktor internal yang tidak mendukung
pencapaian Visi/Misi
Faktor internal yang tidak mendukung
pencapaian Visi/Misi
dadang-solihin.blogspot.com 18
No Variabel NU BF NUxBF
1 SDM yang berkualitas 4 30 120
2 Leadership 5 40 200
3 Legitimasi yang kuat 2 10 20
4 Sarana dan Prasarana Perkantoran 1 5 5
5 Ketersediaan Data dan Informasi 3 15 45
Jumlah 100 390
dadang-solihin.blogspot.com 19
No Variabel NU BF NUxBF
1 Lemahnya Koordinasi 5 40 200
2 SOP tidak jelas 2 5 10
3 Jumlah SDM yang terbatas 4 30 120
4 Penguasaan Model untuk Perencanaan
3 20 60
5 Sarana dan Prasarana yang terbatas 1 5 5
Jumlah 100 395
dadang-solihin.blogspot.com 20
Faktor eksternal yang memberikan manfaat
dalam pencapaian Visi/Misi
Faktor eksternal yang memberikan manfaat
dalam pencapaian Visi/Misi
Faktor eksternal yang menghalangi
pencapaian Visi/Misi
Faktor eksternal yang menghalangi
pencapaian Visi/Misi
Threats(Ancaman)
Threats(Ancaman)
Opportunities(Peluang)
Opportunities(Peluang)
dadang-solihin.blogspot.com 21
No Variabel NU BF NUxBF
1 Networking yang kuat dengan LI dan K/L 5 40 200
2 Kerjasama dengan PT dan LSM 3 20 60
3 Capacity Building 2 10 20
4 Technical Assistance 1 10 10
5 Penugasan Khusus Pimpinan Negara 4 20 80
Jumlah 100 370
dadang-solihin.blogspot.com 22
No Variabel NU BF NUxBF
1 Adanya Perundangan yang menghambat
4 20 80
2 Dominasi Legislatif 5 30 150
3 Penyediaan data dari luar 3 20 60
4 Otonomi Daerah 2 20 40
5 Ancaman dari lembaga think tank 1 10 10
Jumlah 100 340
dadang-solihin.blogspot.com 23
1. Strategi SO S + O = 390+370 = 760
2. Strategi WO W + O = 395+370 = 765
3. Strategi ST S + T = 390+340 = 730
4. Strategi WT W + T = 395+ 340= 735
dadang-solihin.blogspot.com 24
1. Strategi SO Gunakan Kekuatan untuk memanfaatkan Peluang
2. Strategi WO Atasi Kelemahan dengan memanfaatkan Peluang
3. Strategi ST Gunakan Kekuatan untuk menghindari atau mengatasi Ancaman
4. Strategi WT Minimalkan Kelemahan dan hindari Ancaman
1. Lemahnya Koordinasi
2. SOP tidak jelas
3. Jumlah SDM yang terbatas
4. Penguasaan Model untuk Perencanaan
5. Sarana dan Prasarana yang terbatas
dadang-solihin.blogspot.com 25
6. Networking yang kuat dengan LI dan K/L
7. Kerjasama dengan PT dan LSM
8. Capacity Building
9. Technical Assistance
10. Penugasan Khusus Pimpinan Negara
dadang-solihin.blogspot.com 26
Mental ModelMental Modelss
• Asumsi-asumsi yang tertanam dengan dalam di benak kita;
• Generalisasi, atau bahkan gambaran-gambaran yang mempengaruhi kita dalam memahami dunia ini;
• Nilai dan Norma yang mempengaruhi bagaimana kita bersikap, berperilaku, serta bertindak.
dadang-solihin.blogspot.com 27
Mental ModelMental Model Bappenas Bappenas
dadang-solihin.blogspot.com 28
ValueValue NormaNorma
1. Berkualitas • Mengoptimalkan nilai tambah melalui pengembangan proses bisnis perencanaan pembangunan yang update.
• Mendorong pelaksanaan pembangunan bernilai tambah melalui modernisasi metodologi, teknologi dan otomatisasi dalam proses perencanaan dan monev.
• Meningkatkan pembangunan bernilai tambah didukung oleh kapabilitas internal SDM Bappenas yang berkualitas, handal dan profesional.
2. Kredibel • Dipercaya menjadi rujukan perencanaan pembangunan pusat dan daerah yang handal.
• Mengoptimalkan proses perencanaan yang partisipatif
• SDM yang senantiasa mengedepankan pola pikir dan kapabilitas yang dinamis
3. Sinergis • Membangun integrasi yang strategis untuk peningkatan keselarasan perencanaan, penganggaran, dan implementasi antar sektor, antara pusat dan daerah, dan antar daerah.
• Meningkatkan pemerataan dan keadilan pembangunan.
• Mensinergikan rencana pembangunan nasional dan daerah untuk mendorong keberhasilan area pertumbuhan strategis
• Mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah
Berkualitas – Kredibel – Sinergis Berkualitas – Kredibel – Sinergis
dadang-solihin.blogspot.com 29
dadang-solihin.blogspot.com 30
Balanced Scorecard Balanced Scorecard (BSC)(BSC)
Kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja suatu organisasi atau skor individu.
Kartu skor dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan di masa depan.
Melalui kartu skor, skor yang hendak diwujudkan organisasi/individu di masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya.
Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja organisasi/individu yang bersangkutan.
Kartu Skor (Scorecard) Berimbang (Balanced)
Dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja organisasi/individu diukur secara berimbang dari aspek:
1. Keuangan dan non keuangan,
2. Jangka pendek dan jangka panjang,
3. Internal dan eksternal.
dadang-solihin.blogspot.com 31
Kartu Skor Kartu Skor (Scorecard) (Scorecard)
Visi, Misi, dan Sasaran StrategisVisi, Misi, dan Sasaran Strategis
• Visi merupakan pernyataan yang berisi gambaran keadaan organisasi yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Visi menjawab pertanyaan “kita ingin menjadi apa?”
• Misi menerangkan cara yang harus dilakukan sebagai wujud penjabaran visi yang telah ditetapkan.
• Dalam konsep BSC, visi dan misi yang telah diformulasikan selanjutnya diterjemahkan dalam sejumlah Sasaran Strategis (SS).
• SS didefinisikan sebagai pernyataan tentang:– Apa yang ingin dicapai (SS bersifat output/outcome), atau – Apa yang ingin dilakukan (SS bersifat proses), atau– Apa yang seharusnya kita miliki (SS bersifat input).
dadang-solihin.blogspot.com 32
Peta StrategiPeta Strategi
• Peta strategi merupakan suatu dashboard (panel instrument) yang memetakan SS organisasi dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi organisasi.
• Peta strategi memudahkan organisasi untuk mengkomunikasikan keseluruhan strateginya kepada seluruh anggota organisasi dalam rangka pemahaman demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.
• Unit organisasi yang menyusun peta strategi adalah unit organisasi yang mendefinisikan visi dan misinya dengan jelas serta memiliki proses manajemen yang lengkap (input/sumber daya, proses internal, dan output/outcome).
dadang-solihin.blogspot.com 33
Strategy Map BappenasStrategy Map Bappenas
Financial Perspectives
Learning & Growth
Internal Business Process
Customers Prespectives
Stakeholders Prespectives
Anggaran yang Cukup
Menjadi Lembaga PPN yang Berkualitas, Kredibel, dan Sinergis untuk Mewujudkan Pembangunan yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong.
Rencana Pembangunan yang
Implementatif
Sistem PPN yang Antisipatif terhadap
Perkembangan Regional Dan Global
34
Kelembagaan Bappenas yang Kuat
dalam Mengawal Implementasi Strategi
Strategy MapStrategy Map
Financial Perspectives
Learning & Growth
Internal Business Process
Customers Prespectives
Stakeholders Prespectives
35
BSC dibangun dari studi pengukuran kinerja di sektor bisnis, sehingga yang dimaksud perspektif financial di sini adalah terkait dengan financial sustainability.
• Perspektif customer adalah perspektif yang berorientasi pada pelanggan karena merekalah pemakai produk/jasa yang dihasilkan organisasi.
• Dengan kata lain, organisasi harus memperhatikan apa yang diinginkan oleh pelanggan.
• Perspektif internal business process adalah serangkaian aktivitas yang ada dalam organisasi untuk menciptakan produk/jasa dalam rangka memenuhi harapan pelanggan.
• Perspektif ini menjelaskan proses bisnis yang dikelola untuk memberikan layanan dan nilai-nilai kepada stakeholder dan customer.
• Perspektif learning & growth adalah perspektif yang menggambarkan kemampuan organisasi untuk melakukan perbaikan dan perubahan dengan memanfaatkan sumber daya internal organisasi.
• Kesinambungan suatu organisasi dalam jangka panjang sangat bergantung pada perspektif ini.
• Visi
Cascading dan AlignmentCascading dan Alignment
Bappenas Wide
36
Bappenas One
Bappenas One
Bappenas One
Bappenas Two
Bappenas Two
Bappenas Two
Bappenas Two
Bappenas Two
Bappenas Two
dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 37
IMPACT
Indikator Kinerja Indikator Kinerja dan Log-Framedan Log-Frame
dadang-solihin.blogspot.com 38
ABK
AT
KPJM
INPUT
OUTPUT
OUTCO
ME
OUTCOME
OUTPUT
INPUT
OUTPUT INPUTOUTCOME
OUTCOME
OUTPUT
INPUTINPUT
OUTPUT
OUTCOME
INPUT
OUTPUT
OUTCOME
INPUT OUTPUT OUTCOME
INPUT
OUTPUT
OUTCOME
OUTPUT
INPUT
OUTCOME OUTPUT
INPUT
OUTCOME
AlurAlur PikirPikir Logic Model Logic Model
39
Hasil pembangunan yang diperoleh dari pencapaian
outcome
Apa yang ingin diubahIMPACTS
Manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah
untuk beneficieries tertentu sebagai hasil dari output
Apa yang ingin dicapai
OUTCOMES
Produk/barang/jasa akhir yang dihasilkan
Apa yang dihasilkan (barang) atau dilayani (jasa)
OUTPUTS
Proses/kegiatan menggunakan input
menghasilkan output yang diinginkan
Apa yang dikerjakan
ACTIVITIES
Sumberdaya yang memberikan kontribusi dalam
menghasilkan output
Apa yang digunakan dalam
bekerjaINPUTS
Metode Pelaksanaan
Me
tod
e P
en
yu
su
na
n
Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007
dadang-solihin.blogspot.com
Logic ModelLogic Model
dadang-solihin.blogspot.com 40
Sumber: Logical Framework Approach and Outcome Mapping, A Constructive Attempt of Synthesis, Daniel Roduner and Walter Schläppi, AGRIDEA and Walter Egli, NADEL (ETH Zurich), 2008
dadang-solihin.blogspot.com 41
Analisis Beban KerjaAnalisis Beban Kerjauntuk mendapatkan informasi mengenai tingkat efektivitas dan
efisiensi kerja Bappeda Kotabaru secara sistematis
42
• Memperjelas dan mempertegas penyusunan format kelembagaan yang akan dibentuk secara lebih proporsional maupun tata hubungan sistem yang ingin dibangun
• Tercapai kesesuaian antara kewenangan dan tujuan organisasi dengan besaran organisasinya.
• Memperoleh gambaran mengenai kondisi riil SDM Aparatur baik kuantitatif maupun kualitatif dan kompetensinya pada unit kerja sebagai bahan perumusan formasi dan rasio kebutuhan pegawai untuk keperluan penataan kelembagaan;
• Mengidentifikasi efisiensi dan efektifitas beban kerja yang menggambarkan prinsip rasional, efektif, efisien, realistis dan operasional secara nyata;
22 11 33
dadang-solihin.blogspot.com
Hasil Analisis Beban KerjaHasil Analisis Beban Kerja
43dadang-solihin.blogspot.com