RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) 2020 - 2024
·=·•'
MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASL
Memberkain lenpharaan rpado
Pengadilan Agama Pekanbaratas pr@staslnya swebagal nit kerja pelayanan herrepditat
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)
Jakarta, 0 Desember 2019
Mentert PendayagnaanAparatur
Negara dan Reformast Brokrasi
le.
- - - - - - - - - - - - - - - - -
@ r edit asi Penjaminan Mutu (PM) @ ilayah Bebas orupsi (UB)
PengadilanAgama
Pekanbaruu.pa-pekanbaru.go.id
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. KONDISI UMUM
Pengadilan Agama Pekanbaru merupakan Pengadilan Tingkat Pertama dibawah
Kekuasaan Mahkamah Agung Republik Indonesia yang mempunyai tugas pokok menerima,
memeriksa dan mengadili serta menyelesaikan perkara tertentu sesuai dengan ketentuan
pasal 49 Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang Undang
Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang Undang Nomor 50 Tahun
2009.
Pengadilan Agama Pekanbaru juga merupakan kawal depan Mahkamah Agung Re-
publik Indonesia disamping mempunyai tugas pokok juga mempunyai fungsi melakukan
pengawasan dan pembinaan terhadap jalannya peradilan baik teknis yustisial maupun ad-
ministrasi umum (vide pasal 53 ayat (1), (2) dan (2) Undang Undang Nomor 7 Tahun 1989
jo. KMA Nomor 303 Tahun 1990.
Dalam rangka penyelenggaraan good governance (tata laksana pemerintahan yang
baik) Pengadilan Agama Pekanbaru memerlukan pengembangan dan penerapan sistem
pertanggung jawaban yang tepat dan jelas sehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat
berlangsung secara efektif dan efesien, bersih, bertanggungjawab, dan bebas dari praktik
KKN. Upaya pengembangan tersebut sejalan dengan asas akuntabilitas yang dirumuskan
dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan negara
yang bersih dan bebas KKN. Asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa se-
tiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat diper-
tanggungjawabkan kepada masyarakat sebagai pemegang kedaulatan tertinggin negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Oleh karena itu
pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan Presiden tersebut mewajibkan setiap
instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara negara untuk mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas dan fungsi, dalam pengelolaan sumberdaya dan kebijakan yang di-
percayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis yang ditetapkan.
Untuk mewujudkan pertanggungjawabab tersebut, setiap instansi pemerintah secara
periodik wajib mengkomunikasikan pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi
kepada stakeholders yang dituangkan melalui Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP).
Berdasarkan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), penyusunan LKjIP
dilakukan melalui proses penyusunan rencana strategis, penyusunan rencana kinerja,
penetapan kinerja dan pengukuran kinerja.
2
Sejalan dengan itu, Pengadilan Agama Pekanbaru berkewajiban melaporkan kiner-
janya yang merupakan pertanggung jawaban sebagaimana Peraturan Presiden tersebut di
atas. Untuk menyatukan persepsi dan arah tindakan, maka pelaksanaan tugas dan fungsi
senantiasa harus dilandasi dengan visi, misi dan tujuan serta strategi yang jelas dirumuskan
dalam Rencana Strategis Pengadilan Agama Pekanbaru.
Rencana Strategis memuat penetapan visi, misi, tujuan, sasaran, dan strategi (cara
mencapai tujuan dan sasaran) yang dijabarkan ke dalam kebijakan dan program, serta uku-
ran keberhasilan dalam pelaksanaannya.
Selama kurun waktu 2015-2019 telah dilakukan berbagai langkah kebijakan, melalui
program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis. Adapun capaian se-
bagai berikut:
• Produktifitas Penyelesaian Perkara
Secara umum capaian pelaksanaan fungsi utama menyelesaikan perkara sepanjang tahun
2015-2019, mencapai 82,30%, 86,49%, 88,08%, 87,97%, dan secara berturut-turut yang
berarti bahwa produktifitas memutus perkara dengan berbagai kemajuan perubahan ke-
bijakan penyelesaian perkara berakibat pada semakin menipisnya tumpukan tunggakan
perkara. Dilihat dari segi jumlah sisa perkara pada tahun 2019 menurun dari tahun sebe-
lumnya disebabkan oleh karena bertambahnya jumlah perkara yang diterima dibanding ta-
hun-tahun sebelumnya yang cenderung meningkat selama kurun waktu 5 tahun terakhir.
Tabel 1: Tabel Produktifitas Penyelesaian Perkara Pengadilan Agama Pekanbaru
Keterangan Desember
2015
Desember
2016
Desember
2017
Desember
2018
Desember
2019
Sisa Tahun Lalu 278 255 278 313 310
Masuk 1.861 1.889 1.956 2101 2093
Jumlah 2.139 2.144 2.234 2.414 2.403
Putus 1.884 1.866 1.921 2104 2173
Sisa 255 278 313 310 230
% 88,08% 87.97% 85.99% 95,01% 94,20%
Sumber : Laporan Tahunan Pengadilan Agama Pekanbaru 2015-2019
• Sumber Daya Manusia
Pengadilan Agama Pekanbaru didukung oleh 53 pegawai yang terdiri dari tenaga teknis, Ket-
ua, Hakim, Panitera, Panitera Muda, dan Panitera Pengganti. Tenaga non teknis terdiri dari
Sekretaris, Kepala Sub Bagian, dan Fungsional Umum. Adapun tenaga teknis Pengadilan
Agama Pekanbaru (per Desember 2019) berjumlah 52 orang, yang terdiri dari Ketua 1 orang, ,
3
Hakim 17 orang, Panitera 1 orang, Panitera Muda 3 orang, Panitera Pengganti 12 orang, Juru-
sita 4 orang, dan Jurusita Pengganti 6 orang.
Tabel 3: Jumlah Tenaga Teknis Pengadilan Agama Pekanbaru
NO. SATUAN KERJA
KE
TU
A
WA
KIL
KE
TU
A
HA
KIM
PA
NIT
ER
A
PA
NM
UD
PP
JS
JS
P
JUMLAH
1 PA Pekanbaru 1 0 17 1 3 11 4 6 42
JUMLAH 1 0 17 1 3 11 4 6 42
Sedangkan tenaga non teknis berjumlah 11 orang, yang terdiri dari Sekretaris 1 orang, Kepala
Sub Bagian 3 orang, dan Fungsional Umum sebanyak 6 orang.
Tabel 4: Jumlah Tenaga Non Teknis Pengadilan Agama Pekanbaru
NO. SATUAN KERJA SEKRETARIS KEPALA SUB
BAGIAN STAF JUMLAH
1 PA Pekanbaru 1 3 6 10
JUMLAH 1 3 6 10
1.2. POTENSI DAN PERMASALAHAN
A. Kekuatan (Strength)
Kekuatan Pengadilan Pekanbaru mencakup hal-hal yang memang sudah diatur dalam
peraturan/perundang-undangan sampai dengan hal-hal yang dikembangkan kemudian,
mencakup:
1. Pelaksana kekuasaan kehakiman yang bertugas menyelenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan keadilan yang seadil-adilnya kepada masyarakat
pencari keadilan di wilayah administratif Kota Pekanbaru;
2. Merupakan unsur Muspida/Forkopimda dan memiliki hubungan baik dengan
Pemerintah Kota Pekanbaru;
3. Adanya undang undang yang mengatur kewenangan Pengadilan Agama selaku
Pengadilan Tingkat Pertama yang menerima, memeriksa dan menyelesaikan
perkara yang diajukan kepadanya.
4. Memberikan pelayanan hukum dan pertimbangan-pertimbangan hukum kepada
lembaga pemerintah atau masyarakat yang membutuhkan (diluar kasus yang se-
dang diproses).
5. Dukungan Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional dalam melaksanakan
tugas pokok dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat,
4
6. Adanya standard operasional prosedur (SOP) sebagai acuan dan pedoman dalam
melaksanakan tupoksi;
7. Dukungan teknologi informasi dengan pengembangan berbagai macam aplikasi
sebagai penunjang kinerja aparatur Pengadilan Agama Pekanbaru dalam men-
jalankan tugas dan tanggung jawabnya sehari-hari
B. Kelemahan (Weaknes)
Kelemahan-kelemahan yang ada di Pengadilan Agama Pekanbaru dirinci dalam
beberapa aspek:
1. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Pengadilan Agama Pekanbaru belum mempunyai kewenangan untuk merekrut
pegawai sendiri sesuai kebutuhan Pengadilan
Rekrutmen PNS yang diterima belum sesuai dengan kapasitas dan
kemampuan kerja yang dibutuhkan di Pengadilan Agama Pekanbaru
2. Aspek Penganggaran
Anggaran yang diterima Pengadilan Agama Pekanbaru belum sesuai dengan
kebutuhan dan rencana yang diajukan;
3. Aspek Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana Pengadilan Agama Pekanbaru belum memenuhi
standar seperti yang diterapkan dalam Sistem Akreditasi Penjaminan Mutu
Pengadilan Agama/Mahkamah Syariah (SAPM) khususnya ruangan mediasi,
ruangan pendaftaran, ruang tunggu, ruang laktasi, ruang bermain anak serta
ruang merokok.
C. Peluang (Opportunities)
Berikut adalah peluang-peluang yang dimiliki Pengadilan Agama Pekanbaru untuk
melakukan perbaikan ditinjau dari beberapa aspek :
1. Aspek Proses Peradilan
Adanya website Pengadilan Agama Pekanbaru yang memberikan informasi
kepada masyarakat tentang alur proses berperkara.
Adanya survey dan alat ukur kepuasaan masyarakat
Adanya aplikasi SIPP dan SIADPA yang digunakan untuk meningkatkan
kinerja penyelesaian perkara
Adanya aplikasi panggilan yang mengontrol pelaksanaan tugas penyamapaian
panggilan dan pemberitahuan kepada para pihak.
Adanya Standar Pelayanan yang memberikan keterangan kepada para pihak
tentang pelayanan yang diberikan Pengadilan Agama Pekanbaru.
Adanya meja informasi yang memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
masyarakat
5
Adanya Meja pengaduaan tempat masyarakat melaporkan tentang penyim-
pangan prosedur di Pengadilan Agama Pekanbaru.
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Adanya pembinaan kepada pegawai melalui rapat dan diskusi.
Adanya tunjangan kinerja/ remunerasi sebagai motivasi dalam peningkatan
kinerja.
Adanya sosialisasi, bimbingan teknis, pelatihan yang dilaksanakan Pengadilan
Agama Pekanbaru, Pengadilan Tinggi Agama Pekanbaru maupun Mahkamah
Agung untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Adanya kegiatan pengawasan internal yang dilaksanakan secara berkala.
Adanya kegiatan pengawasan eksternal yang dilakukan oleh Pengadilan Tinggi
Agama Pekanbaru dan Badan Pengawas Mahkamah Agung RI.
4. Aspek Tertib administrasi dan manajemen peradilan
Dukungan dan koordinasi yang baik antar Pimpinan dan bawahan pada
Pengadilan Agama Pekanbaru
5. Aspek Sarana dan Prasarana
Sudah tersedianya fasilitas Teknologi Informasi di Pengadilan Agama Pek-
anbaru berupa internet dan website Pengadilan Agama Pekanbaru.
D. Tantangan yang dihadapi (Threats)
Berikut adalah tantangan-tantangan di Pengadilan Agama Pekanbaru yang akan
dihadapi dan harus dipikirkan cara terbaik untuk tetap dapat melakukan perbaikan
sebagaimana yang diharapkan.
1. Aspek Proses Peradilan
Hasil survey kepuasaan masyarakat belum mencapai target yang diharapkan;
2. Aspek Sumber Daya Aparatur Peradilan
Personil di Pengadilan Agama Pekanbaru belum seluruhnya menguasai visi
dan misi Pengadilan Agama Pekanbaru
3. Aspek Pengawasan dan Pembinaan
Masih minimnya sistem reward & punishment untuk mengontrol kinerja aparat
peradilan
4. Aspek Pengganggaran
Anggaran yang diberikan tidak sesuai dengan kebutuhan yang diajukan
5. Aspek Sarana dan Prasarana
6
Sarana dan prasarana penunjang tugas pokok belum dan tugas pelayanan
belum terpenuhi secara maksimal.
7
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN RENCANA STRATEGIS
2.1. VISI
Rencana Strategis Pengadilan Agama Pekanbaru Tahun 2015 – 2019 merupakan
komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan
terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian,
pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk
mencapai efektivas dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman
dan tolak ukur kinerja Pengadilan Agama Pekanbaru diselaraskan dengan arah kebijakan dan
program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang
telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 –
2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2015 – 2019, sebagai
pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan
dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2015 – 2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Pek-
anbaru.
Visi Pengadilan Agama Pekanbaru mengacu pada Visi Mahkamah Agung RI adalah sebagai
berikut :
“TERWUJUDNYA PENGADILAN AGAMA PEKANBARU YANG AGUNG”
2.2. MISI
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan
agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik.
Misi Pengadilan Agama Pekanbaru, adalah sebagai berikut :
1. Menjaga kemandirian Pengadilan Agama Pekanbaru;
Misi ini menjelaskan kemandirian badan peradilan sebagai syarat utama terselenggaranya
suatu proses peradilan yang objektif, kemandirian lembaga penyelenggaraan peradilan
serta kemandirian hakim dalam menjalankan fungsinya.
2. Memberi Pelayanan Hukum yang berkeadilan kepada pencari keadilan;
Misi ini menjelaskan tugas badan peradilan adalah menyelenggaran peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan. Menyadari hal itu orientasi perbaikan adalah memper-
timbangkan kepentingan pencari keadilan merupakan suatu keharusan bagi setiap badan
8
peradilan untuk meningkatkan pelayanan publik dan memberikan proses peradilan yang
adil.
3. Meningkatkan Kualitas Pimpinan badan peradilan;
Misi ini menjelaskan Kualitas kepemimpinan badan peradilan akan menentukan kualitas
dan kecepatan gerak perubahan badan peradilan. Dalam sistem satu atap, peran pimpinan
badan peradilan, selain menguasai aspek teknis yudisial, diharuskan juga mampu
merumuskan kebijakan-kebijakan non-teknis (kepemimpinan dan manajerial). Terkait
aspek yudisial, seorang pimpinan pengadilan bertanggungjawab untuk menjaga adanya
kesatuan hukum di pengadilan yang dipimpinnya. Untuk area non-teknis, secara
operasional, pimpinan badan peradilan dibantu oleh pelaksana urusan administrasi.
Dengan kata lain, pimpinan badan peradilan harus memiliki kompetensi yudisial dan non-
yudisial.
4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Agama Pekanbaru;
Misi ini menjelaskan tentang Kredibilitas dan transparansi badan peradilan meru-
pakan faktor penting untuk mengembalikan kepercayaan pencari keadilan kepada badan
peradilan. Upaya menjaga kredibilitas akan dilakukan dengan mengefektifkan sistem pem-
binaan, pengawasan, serta publikasi putusan-putusan yang dapat dipertanggungjawab-
kan. Selain sebagai bentuk pertanggungjawaban publik, adanya pengelolaan organisasi
yang terbuka, juga akan membangun kepercayaan pengemban kepentingan di dalam ba-
dan peradilan itu sendiri. Melalui keterbukaan informasi dan pelaporan internal, personil
peradilan akan mendapatkan kejelasan mengenai jenjang karir, kesempatan pengem-
bangan diri dengan pendidikan dan pelatihan, serta penghargaan ataupun hukuman yang
mungkin mereka dapatkan. Terlaksananya prinsip transparansi, pemberian perlakuan yang
setara, serta jaminan proses yang jujur dan adil, hanya dapat dicapai dengan usaha para
personil peradilan untuk bekerja secara profesional dan menjaga integritasnya.
2.3. TUJUAN STRATEGIS
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Dalam menetapkan tujuan ter-
sebut, Pengadilan Agama Pekanbaru telah menyesuaikannya dengan tujuan yang telah
ditetapkan Mahkamah Agung dan menyelaraskannya dengan kondisi Pengadilan Agama
Pekanbaru sebagai badan peradilan tingkat pertama. Tujuan Pengadilan Agama Pek-
anbaru adalah:
1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel.
2. Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara.
3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan.
4. Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
9
2.4. SASARAN STRATEGIS
Sasaran strategis merupakan penjabaran lanjutan dari tujuan yang dirumuskan
secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu yang telah ditetap-
kan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang diharapkan da-
lam kurun waktu tertentu. Sasaran strategis merupakan ukuran dari pencapaian tujuan,
dengan demikian apabila dikaitkan dengan tujuan, sasaran strategis Pengadilan Aga-
ma Pekanbaru tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut :
1. Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
2. Meningkatnya efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
3. Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
4. Meningkatnya kepatuhan perhadap putusan pengadilan
2.5 INDIKATOR KINERJA UTAMA
Indikator Kinerja Utama merupakan output Pengadilan Agama Pekanbaru bagi
pencari keadilan yang menunjukkan peran Pengadilan Agama Pekanbaru dalam men-
jalankan kekuasaan kehakiman. Penetapan Indikator Kinerja Utama dilakukan dengan
mempertimbangkan tujuan program dan kegiatan yang mendukung program tersebut.
Indikator digunakan untuk mengukur keberhasilan program.
Indikator Kinerja Utama dapat dilihat pada table dibawah ini
Tabel
Indikator Kinerja Utama
No Sasaran Indikator Kinerja
1 Terwujudnya proses peradilan yang pasti, transparan dan akuntabel
a Persentase sisa perkara yang diselesaikan
b Persentase perkara yang diselesaikan tepat waktu
c Persentase penurunan sisa perkara
d Presentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: Banding, Kasasi dan Peninjauan Kembali
e Index responden pencari keadilan yang puas terhadap layanan peradilan
2 Peningkatan Efektifitas Pengelolaan Penyelesaian Perkara
a Presentase isi putusan yang diterima oleh para pihak tepat waktu
b Presentase perkara yang diselesaikan melalui mediasi
c Presentase berkas perkara yang dimohonkan banding, kasasi dan PK yang diajukan secara lengkap dan tepat
10
waktu
d Presentase putusan yang menarik perhatian masyarakat (ekonomi syariah) yang dapat diakses secara online dalam waktu 1 hari sejak diputus
3 Meningkatnya akses peradilan bagi masyarakat miskin dan terpinggirkan
a Presentase perkara prodeo yang diselesaikan
b Presentase pencari keadilan golongan tertentu yang mendapat layanan bantuan hukum (posbakum)
4 Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
a Presentase [utusan perkara perdata yang ditindaklanjuti (dieksekusi)
2.6. PROGRAM DAN KEGIATAN
Implementasi penjabaran rencana stratejik dalam rangka mencapai visi dan misi Pen-
gadilan Agama Pekanbaru untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan
membuat rincian program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan sebagai beri-
kut:
a. Program Peningkatan Manajemen Pengadilan
Program Peningkatan Manajemen Peradilan merupakan program untuk mencapai
sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara dan
aksebilitas masyarakat terhadap pengadilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan
untuk mewujudkan program ini adalah:
1. Menyelesaikan sisa perkara
2. Menyelesaikan perkara tepat waktu
3. Menyelesaikan perkara melalui mediasi
4. Meregister perkara dan mendistribusikannya kepada majelis
5. Meneliti berkas perkara banding, kasasi dan peninjauan kembali dan
disampaikan secara lengkap dan tepat waktu
6. Meminutasi berkas perkara tepat waktu
7. Mengarsipkan berkas perkara tepat waktu
8. Mengirimkan salinan putusan/penetapan ke Kantor Urusan Agama dan kepada
para pihak
9. Menerima dan menyelesaikan perkara prodeo
10. Memberikan layanan pada Pos Bantuan Hukum (Pos Bakum)
11. Melakukan publikasi dan transparansi proses penyelesaian dan putusan
perkara
11
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dibuat
untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang
dilaksanakan dalam program ini adalah :
1. Mengunggah putusan ke dalam website
2. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat
3. Menindaklanjuti pengaduan yang masuk
4. Menindaklanjuti hasil temuan dari tim pemeriksa
5. Melaksanakan diklat teknis yudisial dan non yudisial
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan
untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana.
Kegiatan pokok program ini adalah:
1. Melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana
2. Melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana
12
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGADILAN AGAMA PEKANBARU
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, tujuan dan sasaran yang ditetapkan,
Pengadilan Agama Pekanbaru menetapkan arah dan kebijakan dan strategi sebagai berikut :
1. Percepatan penyelesaian perkara.
Penyelesaian perkara sangat menentukan dalam meningkatkan sistem manajemen
perkara yang akuntabel dan transparan sehingga masyarakat pencari keadilan dapat
memperoleh kepastian hukum. Percepatan penyelesaian perkara sangat
mempengaruhi tinggi rendahnya capaian kinerja dalam penyelesaian perkara, proses
peradilan yang cepat, sederhana, transparan dan akuntabel. Percepatan penyelesaian
perkara tidak terlepas dari peningkatan kinerja bertujuan untuk meningkatkan integritas
sumber daya aparatur peradilan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk mendukung kebijakan dan strategi peningkatan
kinerja :
a. Komitmen yang kuat antara pimpinan dan bawahan
b. Peningkatan kualitas sumber daya manusia.
c. Pengawasan eksternal dan internal. Hal ini disebutkan untuk menjamin berjalannya
proses penegakan hukum yang akuntabel, dan memenuhi rasa keadilan
masyarakat.
d. Menguasai Standar Operasional Prosedur (SOP) sesuai bidangnya
e. Didukung sarana dan prasarana yang memadai .
2. Peningkatan kualitas pelayanan publik.
Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, diperlukan kebijakan yang
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. Meningkatkan pelaksanakan tugas sesuai dengan standar pelayanan;
b. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu sesuai dengan Program Akreditasi
Penjaminan Mutu (APM) Pengadilan Agama/Mahkamah Syariah;
c. Menerapkan Pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM;
d. Melaksanakan penanganan pengaduan sesuai dengan mekanisme yang berlaku;
e. Meningkatkan layanan meja informasi;
13
f. Meningkatkan sarana prasarana dan teknologi informasi untuk pelayanan publik.
BAB IV
PENUTUP
Rencana strategis Pengadilan Pekanbaru tahun 2015-2019 diarahkan untuk merespon
berbagai tantangan dan peluang sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan strategis, baik
yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal. Renstra ini merupakan upaya untuk
menggambarkan peta permasalahan, titik-titik lemah, peluang tantangan, program yang
ditetapakan, dan strategis yang akan dijalankan selama kurun waktu lima tahun, serta output yang
ingin dihasilkan dan out come yang diharapkan.
Rencana stretegis Pengadilan Pekanbaru harus terus disempurnakan dari waktu kewaktu.
Dengan demikian renstra ini bersifat terbuka dari kemungkinan perubahan. Melalui renstra ini
diharapkan dapat membantu pelaksana pengelola kegiatan dalam melakukan pengukuran tingkat
keberhasilan terhadap kegiatan yang dikelola.
Dengan Renstra ini Pengadilan Pekanbaru memiliki pedoman yang dapat dijadikan
penuntun bagi pencapaian arah, tujuan dan sasaran program selama lima tahun yaitu 2015-2019,
sehingga visi dan misi Pengadilan Pekanbaru dapat terwujud dengan baik.
Pekanbaru, 31 Januari 2020 Ketua
Drs. H. Darmansyah Hasibuan NIP. 196408121991031005
14